28
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus mengetahui berbagai macam kebudayaan yang ada di negara kita. Indonesia terdiri dari banyak suku dan budaya, dengan mengenal dan mengetahui hal itu, masyarakat Indonesia akan lebih mengerti kepribadian suku lain, sehingga tidak menimbulkan perpecahan maupun perseteruan. Pengetahuan tentang kebudayaan itu juga akan memperkuat rasa nasionalisme kita sebagai warga negara Indonesia yang baik. Selain hal-hal di atas, kita juga dapat mengetahui berbagai kebudaya di Indonesia yang mengalami akulturasi. Karena proses akulturasi yang terjadi tampak simpang siur dan setengah-setengah. Contoh, perubahan gaya hidup pada masyarakat Indonesia yang kebarat-baratan yang seolah-olah sedikit demi sedikit mulai mengikis budaya dan adat ketimurannya. Namun, masih ada beberapa masyarakat yang masih sangat kolot dan hampir tidak mempedulikan perkembangan dan kemajuan dunia luar dan mereka tetap menjaga kebudayaan asli mereka. Karena latar belakang di atas penulis menyusun makalah tentang salah satu kebudayaan masyarakat Indonesia, yaitu Seni Budaya dan Pariwisata Minangkabau yang akan menambah wawasan kita tentang Kebudayaan Minangkabau yang memiliki keragaman suku, seni budaya dan pariwisata. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah keadaan masyarakat Minangkabau? 2. Bagaimanakah kesenian masyarakat Minangkabau? 3. Bagaimanakah kebudayaan masyarakat Minangkabau? 4. Bagaimanakah kepariwisataan masyarakat Minangkabau? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan Tujuannya untuk mengetahui keadaan masyarakat Minangkabau,seni budaya dan kepariwisataan masyarakat Minangkabau. Manfaaat: Memberikan pengetahuan pada masyarakat pada umumnya dan mahasiswa pada khususnya tentang masyarakat Minangkabau. 1

duniabacailmuperpustakaan.files.wordpress.com · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus mengetahui berbagai macam kebudayaan

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: duniabacailmuperpustakaan.files.wordpress.com · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus mengetahui berbagai macam kebudayaan

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus mengetahui berbagai macam kebudayaan yang ada di negara kita. Indonesia terdiri dari banyak suku dan budaya, dengan mengenal dan mengetahui hal itu, masyarakat Indonesia akan lebih mengerti kepribadian suku lain, sehingga tidak menimbulkan perpecahan maupun perseteruan. Pengetahuan tentang kebudayaan itu juga akan memperkuat rasa nasionalisme kita sebagai warga negara Indonesia yang baik.

Selain hal-hal di atas, kita juga dapat mengetahui berbagai kebudaya di Indonesia yang mengalami akulturasi. Karena proses akulturasi yang terjadi tampak simpang siur dan setengah-setengah. Contoh, perubahan gaya hidup pada masyarakat Indonesia yang kebarat-baratan yang seolah-olah sedikit demi sedikit mulai mengikis budaya dan adat ketimurannya. Namun, masih ada beberapa masyarakat yang masih sangat kolot dan hampir tidak mempedulikan perkembangan dan kemajuan dunia luar dan mereka tetap menjaga kebudayaan asli mereka.

Karena latar belakang di atas penulis menyusun makalah tentang salah satu kebudayaan masyarakat Indonesia, yaitu Seni Budaya dan Pariwisata Minangkabau yang akan menambah wawasan kita tentang Kebudayaan Minangkabau yang memiliki keragaman suku, seni budaya dan pariwisata.

1.2 Rumusan Masalah1. Bagaimanakah keadaan masyarakat Minangkabau?2. Bagaimanakah kesenian masyarakat Minangkabau?3. Bagaimanakah kebudayaan masyarakat Minangkabau?4. Bagaimanakah kepariwisataan masyarakat Minangkabau?

1.3 Tujuan dan Manfaat PenulisanTujuannya untuk mengetahui keadaan masyarakat Minangkabau,seni budaya dan

kepariwisataan masyarakat Minangkabau.Manfaaat: Memberikan pengetahuan pada masyarakat pada umumnya dan mahasiswa

pada khususnya tentang masyarakat Minangkabau.

1

Page 2: duniabacailmuperpustakaan.files.wordpress.com · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus mengetahui berbagai macam kebudayaan

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Sejarah Kebudayaan Suku Minangkabau

2.1.1 Mengenal Asal Usul Kebudayaan Minangkabau

Minangkabau (Minang) adalah kelompok etnis Nusantara yang berbahasa dan menjunjung adat Minangkabau. Wilayah kebudayaannya Minang meliputi daerah Sumatera Barat, separuh daratan Riau, bagian utara Bengkulu, bagian barat Jambi, pantai barat Sumatera Utara, barat daya Aceh, dan juga Negeri Sembilan di Malaysia.

Nama Minangkabau berasal dari dua kata, minang dan kabau. Nama itu dikaitkan dengan suatu legenda khas Minang yang dikenal di dalam tambo. Istilah Minangkabau berasal dari dua akar kata yaitu, minang yang artinya menang—dan kabau yang artinya kerbau. Istilah menang dan kerbau ini tak lepas dari sejarah ketika orang-orang Minangkabau memenangkan pertandingan laga kerbau dengan tentara Majapahit di abad ke-12. Pada saat itu kerbau-kerbau dari kerajaan Majapahit dikalahkan oleh kerbau-kerbau dari Minangkabau, yaitu kerbau Minangkabau adalah Bab VI. Minangkabau 131 berupa anak kerbau yang sedang menyusu, namun dipuasakan selama beberapa hari, yang tanduknya dilapisi logam. Akhirnya anak-anak kerbau ini menanduk kerbau-kerbau Majapahit, untuk menyusu, tetapi akhirnya kerbau-kerbau Majapahit terluka dan kalah dalam pertarungan yang sedikit berunsur kecerdikan ini. Sejak itulah diperkirakan digunakan istilah Minangkabau, yang populer sampai saat ini. Istilah Minangkabau ini sendiri akhirnya memberikan makna sebagai sebuah kelompok etnik (suku bangsa) dan kebudayaan yang ada di pulau Sumatera, yang pada masa sekarang ini, berpusat di Sumatera Barat. Dari tambo yang diterima secara turun temurun, menceritakan bahwa nenek moyang mereka berasal dari keturunan Iskandar Zulkarnain. Walau tambo tersebut tidak tersusun secara sistematis dan lebih kepada legenda berbanding fakta serta cendrung kepada sebuah karya sastra yang sudah menjadi milik masyarakat banyak. Namun kisah tambo ini sedikit banyaknya dapat dibandingkan dengan Sulalatus Salatin yang juga menceritakan bagaimana masyarakat Minangkabau mengutus wakilnya untuk meminta Sang Sapurba salah seorang keturunan Iskandar Zulkarnain tersebut untuk menjadi raja mereka.

Awalnya penyebutan orang Minang belum dibedakan dengan orang Melayu, namun sejak abad ke-19, penyebutan Minang dan Melayu mulai dibedakan melihat budaya matrilineal yang tetap bertahan berbanding patrilineal yang dianut oleh masyarakat Melayu umumnya. Kemudian pengelompokan ini terus berlangsung demi kepentingan sensus penduduk maupun politik

sebutan orang Minang seringkali disamakan sebagai orang Padang, hal ini merujuk pada nama ibu kota provinsi Sumatera Barat yaitu kota Padang. Namun, masyarakat ini biasanya akan menyebut kelompoknya dengan sebutan urang awak, yang bermaksud sama dengan orang Minang itu sendiri.

Etnis Minang juga telah menerapkan sistem proto-demokrasi sejak masa pra-Hindu dengan adanya kerapatan adat untuk menentukan hal-hal penting dan permasalahan hukum. Prinsip adat Minangkabau tertuang singkat dalam pernyataan Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah(Adat bersendikan hukum, hukum bersendikan Al-Qur'an) yang berarti adat berlandaskan ajaran Islam.

Etnis ini juga sangat menonjol di bidang perniagaan, sebagai profesional dan intelektual. Mereka merupakan pewaris terhormat dari tradisi tua Kerajaan Melayu dan

2

Page 3: duniabacailmuperpustakaan.files.wordpress.com · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus mengetahui berbagai macam kebudayaan

Sriwijaya yang gemar berdagang dan dinamis. Hampir separuh jumlah keseluruhan anggota masyarakat ini berada dalam perantauan.

2.1.2 Wilayah Budaya Suku Minangkabau

Minangkabau, sering dikenal sebagai bentuk kebudayaan dari pada sebagai bentuk negara yang pernah ada dalam sejarah (Navis, 1984:1). Secara umum, perkataan Minangkabau mempunyai dua pengertian, pertama Minangkabau sebagai tempat berdirinya kerajaan Pagaruyung. Kedua, Minangkabau sebagai salah satu kelompok etnis yang mendiami daerah tersebut (Mansoer, 1970:58). Kerajaan Pagaruyung yang pada masa dahulu pernah menguasai daerah budaya Minangkabau, tampaknya tidak banyak memberikan atau meninggalkan pengaruh yang nyata terhadap budaya rakyat Minangkabau sampai sekarang. Dewasa ini, charisma kerajaan Pagaruyung telah terlupakan begitu saja oleh masyarakat Minangkabau. Istilah Minangkabau tidak lagi mempunyai konotasi sebuah daerah kerajaan, akan tetapi lebih mengandung pengertian sebuah kelompok etnis atau kebudayaan yang didukung oleh suku bangsa Minangkabau (Hajizar, 1988:31).

Realias yang berkembang di tengah masyarakat (terutama orang luar Minangkabau), kataMinangkabau sering diidentikkan dengan kata Sumatera Barat pada hal secara subtantif keduanya mempunyai makna yang berbeda. Perkembangan sejarah menunjukkan, bahwa daerah geografis Minangkabau tidak merupakan bagian daerah propinsi Sumatera Barat (Mansoer, 1970:1). Sumatera Barat adalah salah satu propinsi menurut administratif pemerintahan RI, sedangkan Minangkabau adalah teritorial menurut kultur Minangkabau yang daerahnya jauh lebih luas dari Sumatra Barat sebagai salah satu propinsi (Hakimy, 1994:18).

Wilayah MinangkabauSecara administratif, propinsi Sumetara Barat mempunyai 14 daerah tingkat II, terdiri

dari 8 daerah tingkat II yang tercakup dalam kapupaten, dan 6 daerah yang tercakup dalam Kota Madya. Delapan (8) kabupaten terdiri dari kabupaten Agam, Tanah Datar, Pesisir Selatan, Pasaman, Solok, Pariaman, Sawah Lunto Sijunjung, 50 Kota, dan Padang Pariaman.

3

Page 4: duniabacailmuperpustakaan.files.wordpress.com · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus mengetahui berbagai macam kebudayaan

Enam (6) Kota Madya terdiri dari Kota Madya Padang, Solok, Sawah Lunto, Payakumbuh, Padang Panjang dan Bukittinggi. Batas-batas propinsi yang berbatasan dengan Sumatera Barat Adalah: sebelah barat berbatasan dengan Samudra Indonesia; bahagian utara berbatasan dengan Sumatera Utara; sebelah selatan berbatasan dengan propinsi Bengkulu dan propinsi Jambi; dan sebelah timur berbatasan dengan propinsi Riau.

Minangkabau dalam pengertian sosial budaya merupakan suatu daerah kelompok etnis yang mendiami daerah Sumatera Barat sekarang, ditambah dengan daerah kawasan pengaruh kebudayaan Minangkabau seperti: daerah utara dan timur Sumatera Barat, yaitu Riau daratan, Negeri Sembilan Malaysia; daerah selatan dan timur yaitu; daerah pedalaman Jambi, daerah pesisir pantai sampai ke Bengkulu, dan sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Hindia (Couto dalam Arisman, 2001:56). Tidak ada yang dinamakan suku bangsa Sumatera Barat atau kebudayaan Sumatera Barat. Namun secara praktis pemerintah Daerah Tingkat I propinsi Sumatera Barat-lah yang menggerakkan kebudayaan Minangkabau. Boestanoel Arifin Adam mengatakan:

Daerah suku bangsa Minangkabau ditandai dengan masyarakatnya yang menganut adat istiadat Minangkabau, dan masyarakat Minangkabau itu umumnya bermukim di pulau Sumatera bagian tengah, meliputi propinsi Sumatera Barat (tidak termasuk kepulauan Mentawai di samudra Hindia), sebagian hulu sungai Rokan, Kampar dan Kuantan di propinsi Riau, kemudian Batang Tebo dan Muaro Bungo di propinsi Jambi, serta hulu sungai Marangin di Muko-Muko di propinsi Bengkulu (Adam, 1987:2).

Daerah yang didiami suku bangsa Minangkabau tersebut di atas, merupakan wilayah budaya Minangkabau. Masyarakat Minangkabau menyebut wilayah tersebut dengan ”Alam Minangkabau”. Alam Minangkabau dihiasi pegunungan Bukit Barisan yang membujur dari utara ke selatan, diantaranya terdapat beberapa gunung berapi. Sekeliling gunung berapi ditutupi rimba raya, dan sekitarnya berada wilayah dataran tinggi Minangkabau. Dataran rendahnya terletak pada bagian pantai pulau Sumatera yang menghadap ke Samudra Indonesia. Dataran tingginya memiliki lembah dan ngarai-ngarai yang dikelilingi hutan dengan suhu udara yang cukup dingin. Ekonomi masyarakat di dataran tinggi dan pegunungan tersebut banyak bersumber dari hasil persawahan dan ladang sayur-sayuran.

Pada masa dahulu, daerah Minangkabau meliputi dua kawasan utama yaitu darek (darat) dan rantau. Kedua kawasan tersebut terdiri dari luhak nan tigo (luhak yang tiga) dan rantau nan duo (rantau yang dua). Luhak Nan Tigo terletak di daerah pegunungan yang menjadi basis Minangkabau. Ketiga luhak tersebut adalah, Luhak Tanah Datar terletak di lembah dan dataran tinggi sekitar gunung merapi, gunung Singgalang dan gunung tandikek; Luhak Agam terletak di lembah dan dataran sekitar gunung merapi dan gunung Singgalang; dan Luhak Lima Puluh Koto terletak di lembah dan dataran tinggi sebelah Timur Gunung Sago. Wilayah daerah Luhak Nan Tigo meliputi enam daerah tingkat dua, tiga kabupaten dan tiga kota madya, yaitu kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan kabupaten lima puluh kota. Kota Madya Bukittinggi, kota Madya Padang Panjang dan kota madya Payakumuh. Kota Madya Bukittinggi terletak dalam wilayah kabupaten Agam; kedua daerah tersebut secara adat disebut Luhak Agam; kota madya Padang Panjang terletak dalam wilayah daerah kabupaten Tanah Datar. Kedua daerah tersebut disebut Luha Tanah Datar. Kota Madya Payakumbuh terletak dalam wilayah daerah kabupaten Lima Puluh Kota. Kedua daerah tersebut secara adat disebut Luhak Lima Puluh Koto. Luhak Agam, Luhak Tanah Datar dan Luhak Lima puluh Koto disebut Luhak Nan Tigo (Yunus, 1990:26). Luhak Nan Tigo adalah merupakan daerah asal orang Minangkabau dan sekaligus pusat kebudayaan Minangkabau.

Pada masa pemerintahan Belanda, daerah luhak merupakan daerah teritorial pemerintahan di disebut afdeling—dikepalai oleh seorang residen; masyarakat Minangkabau

4

Page 5: duniabacailmuperpustakaan.files.wordpress.com · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus mengetahui berbagai macam kebudayaan

tetap menyebutnya luhak kepala pemerintahannya oleh masyarakat disebut Tuan Luhak (Navis, 1984:48). Batas-batas wilayah daerah masing-masing luhak:

Luhak Agam berbatasan dengan:Sebelah utara dengan kabupaten PasamanSebelah selatan dengan kabupaten Tanah Datar dan kabupten Padang PariamanSebelah timur dengan kabupaten lima puluh kotaSebelah barat dengan Samudra Indonesia.

Luhak Tanah Datar berbatasan dengan:Sebelah utara dengan kabupaten Agam dan kabupaten Lima Puluh KotaSebelah selatan dengan kabupaten SolokSebelah Timur dengan kabupaten Sawah Lunto SijunjungSebelah barat dengan kabupaten Padang Pariaman

Luhak Lima Puluh Koto berbatasan dengan:Sebelah utara dengan kabupaten KamparSebelah selatan dengan kabupaten Agam dan kabupaten Tanah DatarSebelah timur dengan kabupaten KamparSebelah Barat dengan Kabupaten Pasaman

Setiap luhak mempunyai ciri-ciri masing-masing. Ciri-ciri tersebut dijelaskan dalam buku

Alam Terkembang Jadi Guru sebagai berikut:Di dalam kehadirannya, setiap luhak mempunyai ciri atau identitas sendiri yang saling

mereka pertahankan dan banggakan sebagai alat pemersatu dan pendorong semangat perlombaan dalam memelihara harga diri mereka sendiri. Perbedaan ciri antara luhak-luhak itu terlihat pada bentuk rumah gadang, model pakaian resmi penghulu atau penganten dan pengiringnya (Navis, 1985:105).

Selain itu, kepribadian masyarakat di masing-masing luhak diungkapkan dengan perumpamaan yang berpedoman kepada sifat-sifat alam. Luhak Agam diibaratkan: buminyo angek, aianyo karuah, ikannyo lia (buminya panas, airnya keruh, ikannya liar) dan warna merah benderanya merupakan simbol akan akan penduduknya yang keras hati, berani dan suka berkelahi; Luhak Tanah Datar diibaratkan: buminyo lapang, aianyo tawa, ikannyo banyak (buminya subur, airnya tawar, ikannya banyak), dan warna kuning benderanya ditafsirkan sebagai masyarakat yang ramah, suka damai dan sabar; Luhak Lima Puluh Koto diibaratkan: buminyo sajuak, aianyo janiah, ikannyo jinak (buminya sejuk, airnya jernih, ikannya jinak) dan bendera biru yang dimiliki diartikan bahwa masyarakatnya punya kepribadian yang berhati lembut, tenang dan suka damai. Di samping itu, masing-masing luhak dilambangkan dengan seekor hewan, seperti harimau untuk luhak Agam; kucing untuk luhak Tanah Datar; dan kambing untuk luhak Lima Puluh Koto (Limbago dalam Hajizar, 1988:35).

Dari tiga luhak tersebut berkembang ke daerah rantau nan duo yaitu rantau hilir dan rantau mudik. Wilayah rantau hilir meliputi daerah Jambi, Riau sampai Negeri Sembilan Malaysia. Sedangkan rantau mudik meliputi sepanjang peisisir barat pulau Sumatera dan Meulaboh (Aceh) sampai Bengkulu, sering juga disebut dengan peisisir nan panjang laut nan sedidih. Gabungan kedua kawasan tersebut (luhak nan tigo dan rantau nan duo) oleh masyarakatdisebut dengan Alam Minangkabau (Abdulah, 1977:1).

5

Page 6: duniabacailmuperpustakaan.files.wordpress.com · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus mengetahui berbagai macam kebudayaan

2.2 Aspek Budaya Miangkabau

Budaya Minangkabau merupakan salah satu dari dua kebudayaan besar di Nusantara yang sangat menonjol dan berpengaruh. Adat istiadat Minang sangat khas, yang dicirikan dengan system kekeluargaan melalui jalur perempuan atau matrilineal. Dalam sistem ini menarik garis keturunan dari pihak ibu yang dihitung menurut garis ibu, yakni saudara laki-laki dan saudara perempuan, nenek beserta saudara-saudaranya, baik laki-laki maupun perempuan. Budaya Minangkabau menganut system matrilineal baik dalam hal pernikahan, persukuan, warisan, dan sebagainya.

Gejala migrasi (merantau) memang merupakan ciri khas masyarakat Minangkabau dan sekaligus tradisi lama. Menurut Windstedt sejak abad XIV sudah terdapat kelompok-kelompok masyarakat. Minangkabau di semenanjung Melayu.9 Di Indonesia dari dahulu orang Minang terus-menerus berpindah, dan dewasa ini masih berpindah secara berkelompok menuju daerah-daerah lain, tempat mereka dengan mudah dapat memulai usaha perdagangan atau membuka rumah makan. Kedua jenis usaha itu memang yang paling mereka gemari.

Adat Minangkabau pada dasarnya sama seperti adat pada suku suku lain, tetapi dengan beberapa perbedaan atau kekhasan yang membedakannya. Kekhasan ini terutama disebabkan karena masyarakat Minang menganut sistem garis keturunan menurut Ibu, matrilinial. Kehidupan masyarakat Minang dikuasai oleh sistem suku; satu suku beranggotakan semua individu yang merasa memiliki nenek moyang yang sama. Dalam sistem itu, ladang dan sawah merupakan milik keturunan garis wanita, yang dianggap sebagai pelindung tanah serta bertanggung jawab atas penggarapannya. Secara ekonomi dan sosial seorang anak menjadi anggota suku ibunya. Kekhasan lain yang sangat penting ialah bahwa adat Minang merata dipakai oleh setiap orang di seluruh pelosok nagari dan tidak menjadi adat para bangsawan dan raja-raja saja. Setiap individu terikat dan terlibat dengan adat, hampir semua laki-laki dewasa menyandang gelar adat, dan semua hubungan kekerabatan diatur secara adat. Pada masyarakat Minangkabau, harta pusaka diturunkan secara kolektif kepada anggota kaum dalam garis kekerabatan yang matrilineal. Hal tersebut berbeda dengan ketentuan waris yang diatur oleh hukum Islam. Menurut ketentuan hukum Islam, harta diturunkan kepada ahli waris secara individual. Dan berdasarkan sistem kekerabatannya yang bilateral, harta warisan diturunkan dari garis ayah dan ibu. Dari kedua ketentuan yang berbeda tersebut, dicoba untuk mencari pertautan yang dapat ditarik di antara keduanya.

Aspek budaya Minangkabau meliputi:2.2.1 Sistem BahasaBahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling

berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat. Berbicara tentang suku bangsa Minangkabau dan kebudayaannya, sama halnya dengan berbicara tentang banyak suku bangsa lain di Indonesia, kita tak dapat mengabaikan perubahan yang telah berjalan sejak beberapa lama itu dan yang telah menghilangkan homogenitas yang dulu ada. Masing-masing orang Minangkabau dahulu, hanya mempunyai kesetiaan pada nagari mereka sendiri, dan tidak kepada keseluruhan Minangkabau. Orang dari nagari A yang tinggal di nagari B, akan dianggap sebagai orang asing. Meski begitu orang Minangkabau menggunakan suatu bahasa yang sama, yang disebut sebagai bahasa Minangkabau, sebuah bahasa yang erat berhubungan dengan bahasa Melayu.

Menurut penelitian ilmu bahasa, bahasa Minangkabau boleh jadi merupakan sebuah bahasa tersendiri, tetapi boleh juga dianggap sebagai sebuah dialek saja dari bahasa Melayu.

6

Page 7: duniabacailmuperpustakaan.files.wordpress.com · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus mengetahui berbagai macam kebudayaan

Kata-kata dalam bahasa Melayu umumnya dapat dicarikan kesamaannya dalam bahasa Minangkabau dengan jalan mengubah bunyi-bunyi tertentu saja. Perhatikanlah contoh-contoh berikut ini: jua „jual‟, taba „tebal‟, lapa „lapar‟, saba „sabar‟, takuik „takut‟, sabuik „sebut‟. Kalau orang mencoba mengadakan perbedaan di antara orang-orang Minangkabau, maka perbedaan itu biasanya dihubungkan dengan perbedaan dialek yang ada dalam bahasa Minangkabau. Secara garis besar, daerah pemakaian bahasa Minangkabau dibedakan dalam dua daerah besar, yaitu daerah /a/ terdapat di pasisie (pesisir) Sumatera Barat seperti Pariaman dan kota Padang dan daerah /o/ terdapat dibagian darek (darat) yaitu di Bukittinggi, Pasaman, Solok dan Batusangkar. Perhatikan contoh berikut ini:

Bahasa Melayu Dialek /a/ Dialek /o/Penat panek ponekApa a anoMana ma manoLepas lapeh lopeh

2.2.2 Sistem TeknologiTeknologi merupakan salah satu komponen kebudayaan. Teknologi menyangkut cara-

cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Dalam teknik tradisional, sedikitnya 8 macam sistem peralatan dan unsure kebudayaan fisik digunakan oleh manusia yang hidup dalam mesyarakat kecil yang pindah-pindah, atau masyarakat petani di daerah pedesaan. Ke-8 sistem peralatan itu adalah:14

a) Alat-alat produksib) Senjatac) Wadahd) Alat untuk membuat apie) Makanan, minuman, bahan pembangkit gairah, dan jamuf) Pakaian dan perhiasang) Tempat berlindung dan rumahh) Alat-alat transportasiTeknologi yang berkembang pada masyarakat Minangkabau contohnya, yaitu bentuk

desa dan bentuk tempat tinggal. Desa mereka disebut nagari dalam bahasa Minangkabau. Nagari terdiri dari dua bagian utama, yaitu daerah nagari dan taratak. Nagari ialah daerah kediaman utama yang dianggap pusat sebuah desa. Halnya berbeda dengan taratak yang dianggap sebagai daerah hutan dan ladang. Rumah adat Minangkabau biasa disebut Rumah Gadang dan merupakan rumah panggung. Bentuknya memanjang dengan atap menyerupai tanduk kerbau. Sebuah rumah gadang biasanya memiliki tiga didieh yang digunakan sebagai kamar dan ruangan terbuka untuk menerima tamu atau berpesta. Selain itu beberapa rumah gadang juga memiliki tempat yang disebut anjueng (anjung) yaitu bagian yang ditambahkan pada ujung rumah dan dianggap sebagai tempat kehormatan.

2.2.3 Sistem Mata PencaharianPerhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada masalah-

masalah mata pencaharian tradisional saja, di antaranya:a) Berburu dan meramub) Beternakc) Bercocok tanam di ladangd) Menangkap ikan

7

Page 8: duniabacailmuperpustakaan.files.wordpress.com · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus mengetahui berbagai macam kebudayaan

Mata pencaharian masyarakat Minangkabau sebagian besar menjadi petani. Bagi yang tinggal di pinggir laut mata pencaharian utamanya adalah mencari ikan.15 Jika dulu hasil pertanian dan perkebunan, sumber utama tempat mereka hidup dapat menghidupi keluarga, maka kini hasil sumber daya alam yang menjadi penghasilan utama mereka itu tak cukup lagi memberi hasil untuk memenuhi kebutuhan bersama, karena harus dibagi dengan beberapa keluarga.Selain itu adalah tumbuhnya kesempatan baru dengan dibukanya daerah perkebunan dan pertambangan. Faktor-faktor inilah yang kemudian mendorong orang Minang pergi merantau mengadu nasib di negeri orang (merantau).16 Untuk kedatangan pertamanya ke tanah rantau, biasanya para perantau menetap terlebih dahulu di rumah dunsanak yang dianggap sebagai induk semang. Para perantau baru ini biasanya berprofesi sebagai pedagang kecil. Selain itu, perekonomian masyarakat Minangkabau sejak dahulunya telah ditopang oleh kemampuan berdagang, terutama untuk mendistribusikan hasil bumi mereka.

2.2.4 Sistem Organisasi Sosial (kemasyarakatan)Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial.

Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek dan seterusnya. Garis keturunan dalam masyarakat Minangkabau diperhitungkan menurut garis matrilieal. Seorang termasuk keluarga ibunya dan bukan keluarga ayahnya. Seorang ayah berada di luar keluarga anak dan istrinya, sama halnya dengan seorang anak dari seorang laki-laki akan termasuk keluarga lain dari ayahnya. Kesatuan keluarga yang terkecil di Minangkabau adalah paruik (perut). Dalam sebagian masyarakatnya, ada kesatuan kampung yang memisahkan paruik dengan suku sebagai kesatuan kekerabatan. Dariketiga macam kesatuan kekerabatan ini, paruik yang betul-betul dapat dikatakan sebagai kesatuan yang benar-benar bersifat genealogis. Kepentingan suatu keluarga diurus oleh seorang laki-laki dewasa dari keluarga itu yang bertindak sebagai ninik mamak bagi keluarga itu. Istilah mamak itu berarti saudara laki-laki ibu. Suku dalam kekerabatan Minangkabau menyerupai suatu klen matrilineal dan jodoh harus dipilih dari luar suku. Di beberapa daerah, seorang hanya terlarang kawin dalam kampungnya sendiri, sedangkan di daerah lain orang harus kawin di luar sukunya sendiri. Pada masa dulu ada adat bahwa orang sedapat mungkin kawin dengan anak perempuan mamaknya (pulang ka anak mamak) atau menikahi kemenakan ayahnya (pulang ka bako) ini disebut perkawinan dalam suku atau nagari. Tetapi karena berbagai keadaan pola-pola ini pun mulai

Dalam pola pewarisan adat dan harta, suku Minang menganut pola matrilineal yang mana hal ini sangatlah berlainan dari mayoritas masyarakat dunia yang menganut pola patrilineal. Terdapat kontradiksi antara pola matrilineal dengan pola pewarisan yang diajarkan oleh agama Islam yang menjadi anutan orang Minang. Oleh sebab itu dalam pola pewarisan

8

Page 9: duniabacailmuperpustakaan.files.wordpress.com · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus mengetahui berbagai macam kebudayaan

suku Minang, dikenalah harta pusaka tinggi dan harta pusaka rendah. Harta pusaka tinggi merupakan harta turun temurun yang diwariskan berdasarkan garis keturunan ibu, sedangkan harta pusaka rendah merupakan harta pencarian yang diwariskan secara faraidh berdasarkan hukum Islam.

Semenjak zaman kerajaan Pagaruyung, ada tiga sistem adat yang dianut oleh suku Minangkabau yaitu :

1. Sistem Kelarasan Koto Piliang

Sistem adat ini merupakan gagasan adat yang digariskan oleh Datuk Ketumanggungan. Ciri yang menonjol dari adat Koto Piliang adalah otokrasi atau kepemimpinan menurut garis keturunan yang dalam istilah adat disebut sebagai "menetes dari langit, bertangga naik, berjenjang turun" Sistem adat ini banyak dianut oleh suku Minang di daerah Tanah Datar dan sekitarnya. Ciri-ciri rumah gadangnya adalah berlantai dengan ketinggian bertingkat-tingkat.

2. Sistem Kelarasan Bodi Caniago

Sistem adat ini merupakan gagasan adat yang digariskan oleh Datuk Perpatih Nan Sebatang. Sistem adatnya merupakan antitesis terhadap sistem adat Koto Piliang dengan menganut paham demokrasi yang dalam istilah adat disebut sebagai "yang membersit dari bumi, duduk sama rendah, berdiri sama tinggi". Sistem adat ini banyak dianut oleh suku Minang di daerah Lima Puluh Kota. Cirinya tampak pada lantai rumah gadang yang rata.

2.2.5 Sistem PengetahuanMasyarakat Minangkabau adalah masyarakat yang sangat mementingkan informasi.

Dalam sejarahnya, masyarakat Minangkabau dikenal sebagai masyarakat yang lebih dulu mengenal dan menerbitkan surat kabar Indonesia. Begitu juga dengan adanya kebiasaan merantau, telah menyebabkan orang Minang menjadi sangat terbuka, menerima berbagai perkembangan keilmuan. Budaya Minangkabau mendorong masyarakatnya untuk mencintai pendidikan dan ilmu pengetahuan. Sehingga sejak kecil, para pemuda Minangkabau telah dituntut untuk mencari ilmu. Filosofi Minangkabau yang mengatakan bahwa alam terkembang menjadi guru, merupakan suatu adagium yang mengajak masyarakat Minangkabau untuk selalu menuntut ilmu. Filosofi ini bermakna bahwa salah satu sumber pendidikan dalam hidup manusia berasal dari alam semesta yang senantiasa menggambarkan sebuah kearifan. Semangat pendidikan masyarakat Minangkabau tidak terbatas di kampung halaman saja. Untuk mengejar pendidikan tinggi, banyak diantara mereka yang pergi merantau.

2.2.6 Sistem KesenianSeni SastraSastra Minang mempunyai kedudukan penting dalam kehidupan masyarakat bahkan

sastra Minang menyatu dengan kehidupan sehari-hari. Sastra Minang adalah sastra lisan yang terdiri dari;

Pantun, pepatah, petitih, kiasan dan ibarat terkumpul dalam tambo dan aday alam Minangkanbau

Cerita rakyat yang bersifat prosa Kaba, cerita yang bersifat liris-prosa

9

Page 10: duniabacailmuperpustakaan.files.wordpress.com · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus mengetahui berbagai macam kebudayaan

Seni TariSeni tari Minang sumbernya dari silat. Bunga silat disebut pencak dan bunga serta

variasi dari pencak berkembang menjadi tari. Sesuai dengan prinsip “Alam Takambang jadikan Guru”, maka pengayaan dalam gerak tari Minang dipengaruhi oleh alam sekitarnya. Nama-nama tari juga bersumber dari alam, termasuk alam binatang. Ragam gerak tari Minang sangat kaya, karena banyaknya aliran silat. Tari Minang antara lain:

Tari Piring memiliki gerakan yang menyerupai gerakan para petani semasa bercocok tanam, membuat kerja menuai dan sebagainya. Tarian ini juga melambangkan rasa gembira dan syukur dengan hasil tanaman mereka. Tarian ini merupakan tarian gerak cepat dengan para penari memegang piring di tapak tangan mereka, diiringi dengan lagu yang dimainkan oleh talempong dan saluang.

Tari Payung adalah salah satu tari klasik yang menggambarkan kasih saying seorang kekasih yang dilambangkan dengan melindungi dengan payungnya.Tarian ini memang merupakan tari pergaulan muda-mudi sehingga dibawakan secara berpasang-pasangan.

Tari Indang merupakan suatu bentuk sastra lisan yang disampaikan secara berkelompok sambil berdendang dan memainkan rebana kecil. Kesenian ini tadinya bertujuan untuk keperluan dakwah islam. Sastra yang dibawakan berasal dari salawat nabi Muhammad atau hal-hal bertema keagamaan.

Tari Pasambahan adalah tarian khas Minangkabau yang dimana tarian ini dimaksudkan sebagai ucapan selamat datang dan ungkapan rasa hormat kepada tamu kehormatan yang baru saja sampai.

Turuk Laggai dibawakan oleh penari laki-laki dengan memakai pakaian tradisional Mentawai.

Seni KrawitanKarawitan Minang terdiri dari bunyi-bunyian dan dendang. Menurut penelitian para

ahli, Minangkabau mempunyai 2 wilayah karawitan yaitu wilayah darek (luhak Nan Tigo) yang musiknya mempunyai tangga nada 5 buah (pentatonis) meskipun tidak secara mutlak dan wilayah pesisir yang musiknya mempunyai tangga nada 7 buah (hetatonis) . Di Derek dikenal dengan alat karawitan saluang, puput, gadang (batang padi), sarunai, talempong. Sedangkan di pesisir dikenal alat karawitan bansi dan rebab.

Seni RupaSeni rupa/lukis yang dikembangkan terutama daam bentuk ukuran yang biasanya

menghias tiang atau dinding rumah gadangserta pada peralatan rumah tangga. Motif yang digambarkan pada ukiran tersebut adalah motif tumbuhan, sedangkan motif binatang jarang dibuat. Rumah adat Minangkabau merupakan bentuk bangunan yang spesifik, penuh dengan disiplin pola tradisional. Terdapat konsep keindahan dari nilai-nilai kerbau, sebagai buah

10

Page 11: duniabacailmuperpustakaan.files.wordpress.com · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus mengetahui berbagai macam kebudayaan

inspirasi bentuk atap lengkap dengan dua tanduknya yang simetris. Jumlah tanduk kanan kiri pada atap satu sama lain menjulang, dengan berbagai variasi hiasan melilit. Seni bangunan adat Minangkabau menunjukkan karakter wanita Minang yang sedang mekar masa puber, yang mana seorang gadis harus telah emiliki rumah tinggal ketika sang gadis telah menginjak usia dewasa sebagai persiapan dalam mendirikan rumah tangga. angunan induk dilengkapi dengan rangkiyang si bajao-bajao dan si Tinjau Laut, yang terletak di kiri kanan bangunan induk, sebagai lumbung padi. Bila dikaitkan dengan sistem keibuan (matrialinial) sebagai sumber keindahan juga memiliki karakter penghias diri, merupakan buah dorongan spiritual dalam segala hal. Rumah gadang merupakan suatu lambang bagi gadis-gadis Minang yang sedang berkembang.

Ukiran Rumah Gadang MinangkabauSeni TeaterSeni teater/drama yang sangat terkenal di kalangan masyarakat Minangkabau adalah

Randai. Randai adalah drama yang menggambarkan cerita rakyat Minangkabau. Pelaku Randai ini seluruhnya laki-laki, yang membentuk sebuah lingkaran sambil melakukan gerakan silat yang sekali-kali ikut mengucapkan cerita yang disampaikan oleh pemimpin randai. Pemimpin randai berdiri di tengah-tengah lingkaran sambil menyampaikan jalannya cerita. Si pemimpin dapat berlakon sebagai pertempuran sesuai dengan permintaan cerita.

Seni Musik dan LaguUngkapan seni masyarakat Minangkabau banyak diperlihatkan melalui music yang

seluruhnya menirukan suara yang banyak terdapat pada pada alam. Alat music yang diapakai untuk kegiatan kesenian dapat dibagi atas:

1. Alat tiup, terdiri dari:Saluang Darek, Saluang Sirompak, Saluang Pauah, Saluang Panjang, Bansi, Salempong, Pupuik Batang Padi, Pupuik Sarunai, Pupuik Baranak Pupuik Tanduak.

Saluang

2. Alat Perkusi, terdiri dari: Perkusi Logam, terdiri dari ; Talempong, Canang, Momongan, Aguang,

Gandang Tigo, Talempong Jao/Talempong

11

Page 12: duniabacailmuperpustakaan.files.wordpress.com · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus mengetahui berbagai macam kebudayaan

Talempong Perkusi bambu, terdiri dari; Katuak-katuak Talempong Sambilu, Talempong

Buluah, Alu Baganto. Perkusi kulit, tediri dari; Gandang Karindik, Dol/Tambua, Rabani dan Rapi,

Gandang Sarunai, Tassa Perkusi kayu, terdiri dari Talempong Kayu dan Tong-Tong

Gandang SarunaiGandang Sarunai merupakan salah satu kesenian tradisional yang ada di Kabupaten

Solok Selatan.Talempong PacikSejenis alat musik berupa gong kecil tunggal dengan benjolan ditengahnya. Alat ini

dibawa dan dimainkan sambil berjalan sebagai pelengkap arak-arakan pada upacara adat dan pesta-pesta rakyat.

Talempong Botuang SilungkangTalempong Botuang dan Ratok Silungkang Tuo adalah kesenian lama Silungkang

yang dahulunya dimainkan oleh kaum ibu di rumah, di sawah atau di ladang untuk sekedar menghilangkan kepenatan setelah bekerja seharian.

SaluangAlat musik tiup ini terbuat dari bambu tipis atau talangBansiAlat musik yang bentuknya Pendek dan memiliki 7 lubang dan dapat memainkan

lagulagu tradisional maupun modern karena memiliki nada standar.Pupuik Batang PadiAlat musik yang terbuat dari batang padi.SarunaiAlat musik yang terbuat dari dua potong bambu yang tidak sama besarnya.Pupuik TanduakAlat Musik yang terbuat dari tanduk kerbau yang dibersihkan.TalempongAlat musik khas Minangkabau. Bentuknya hampir sama dengan gamelan dari Jawa.RababAlat musik di Minangkabau yang dimainkan dengan menggesek biola.Gandang TabuikAlat musik berbentuk bangunan bertingkat tiga terbuat dari kayu, rotan, dan bamboo

dengan tinggi mencapai 10 meter dan berat sekitar 500 kilogram.Alu KatentongAlat penumbuk padi yang diiringi tarian. ıBerdendang basijobangAlat seni sejenis dendang yang diiringi musik yang bersumber dari hentakan kotak

korek api yang berkisah tentang Anggun Nan Tongga dan Putri GondoriahSeni Bela DiriBerkembang seni bela diri pencak silat yang disebut Dabus. Pencak dalam gerakannya

lebih mengandung unsur tari, sedangkan silatnya sendiri menitikberatkan pada bela diri. Silat yang berkembang di Sumatera Barat disebut Kumango, yang diajarkan sejak masa kanak-

12

Page 13: duniabacailmuperpustakaan.files.wordpress.com · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus mengetahui berbagai macam kebudayaan

kanak. Nama silat berasal dari kata silaturahmi. Dalam aturannya, apalabila orang yang bisa silat tidak boleh lebih dahulu menyerang. Silat hanya digunakana untuk memproteksi diri apabila ada yang berbuat jahat. Silat di Sumatera Barat sendiri banyak jenisnya.

Seni Bela Diri

2.2.7 Sistem ReligiManusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur tanggap bahwa di atas

kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang Maha Besar. Karena itu manusia takut sehingga menyembahnya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama. Reformasi budaya di Minangkabau terjadi setelah Perang Paderi yang berakhir pada tahun 1837. Hal ini ditandai dengan adanya perjanjian di Bukit Marapalam antara alim ulama, tokoh adat, dan cadiak pandai (cerdik pandai). Mereka bersepakat untuk mendasarkan adat budaya Minang pada syariah Islam. Hal ini tertuang dalam Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Syarak mangato adat mamakai (Adat bersendikan kepada syariat, syariat bersendikan kepada Al-Quran), artinya ajaran-ajaran agama Islam itu memang menjadi pakaian sehari-hari dalam kehidupan masyarakat Minangkabau.22 Sejak reformasi budaya pada pertengahan abad ke-19, pola pendidikan dan pengembangan manusia di Minangkabau berlandaskan pada nilai-nilai Islam. Sehingga sejak itu, setiap kampung atau jorong di Minangkabau memiliki masjid, di samping surau yang ada di tiap-tiap lingkungan keluarga. Pemuda Minangkabau yang beranjak dewasa, diwajibkan untuk tidur di surau. Di surau, selain belajar mengaji, mereka juga ditempa latihan fisik berupa ilmubela diri pencak silat. Sebagian masyarakat Minangkabau menganut agama Islam. Sebagian masyarakat Minangkabau percaya dengan adanya hantu, seperti kuntilanak, perempuan penghirup ubun-ubun bayi dari jauh, dan menggasing (santet) yaitu menghantarkan racun melalui udara. Upacara-upacara adat di Minangkabau meliputi Upacara Tabuik, Khitan, Turun Tanah, dan upacara selamatan orang meninggal.

Agama Islam masuk ke Minangkabau diperkirakan secara historis terjadi pada abad ke-13, dan kemudian terjadi sinkretisasi dengan kepercayaan yang sedang berjalan saat itu, yaitu kepercayaan animisme dan dinamisme.. Masuknya agama Islam di Minangkabau diperkirakan dibawa oleh para pedagang dari Arab dan juga sebahaginnya masuk dari wilayah Aceh.

Dari kawasan pesisir timur Minangkabau berkembang pula ajaran agama Islam dan meluas sampai ke darek (luhak nan tigo) pada abad ke-14. Ajaran ini dibawa oleh Syekh Lebai Panjang Janggut yang berasal dari Siak Sri Indrapura bersama para muridnya. Oleh karena penyebar dari pesisir barat dan timur, maka kemudian muncullah pepatah adat yang menyatakan bahwa syarak mandaki, adat manurun. Artinya agama Islam mula-mula berkembang di pasisie dan kemudian meluas ke darek. Oleh karena darek mempunyai tempat yang lebih tinggi dari pesisir, maka digambarkan dengan kata syarak mandaki, sedangkan

13

Page 14: duniabacailmuperpustakaan.files.wordpress.com · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus mengetahui berbagai macam kebudayaan

adat berasal dari darek, kemudian berkembang ke pesisir, oleh karenanya diibaratkan dengan kata adat manurun. Secara kuantitatif Islam berkembang secara merata di seluruh pelosok Minangkabau. Dengan masuknya agama Islam ke Minangkabau terjadi sinkretisasi antara kepercayaan lama dengan agama Islam. Sesuai dengan falsafah adat Minangkabau alam takambang jadi guru, maka etnik Minangkabau selalu selektif terhadap kebudayaan yang datang.

Selanjutnya sesuai dengan perkembangan zaman, di Minangkabau muncul Bab VI. Minangkabau 133 gerakan pemurnian (puritanisasi) agama Islam selepas beberapa alim-ulama meniba ilmu di Arab Saudi, terutama yang beraliran Wahabiah. Gerakan ini adalah ingin menghapuskan bid’ah, khurafat, dan takhayul yang berkembang di dalam masyarakat Minangkabau. Mereka yang melakukan puritanisasi agama Islam ini disebut kaum Paderi. Akhirnya terjadilah pertarungan dengan kaum adat, yang akhirnya diterimalah agama Islam dalam konteks adat, yaitu adat bersendikan syarak, syarak bersendikan kitabullah, syarak mangato, adat mamakai. Pada masa sekarang ini masyarakat muslim Minangkabai mayoritas bermazhab Sunni, dengan organisasi keagamaannya Muhammadiyah, serta banyak yang ikut dalam partai politik yang berbasis Muhammadiyah atau kaum modernis, seperti Partai Amanat Nasional dan Partai Keadilan Sejahtera.

2.3 Aspek Kepariwisataan

2.3.1 Wisata Sejarah

Masjid Asasi SigandoMasjid Asasi yang terletak di Kelurahan Sigando Padang Panjang ini merupakan Masjid tertua di Kota Padang Panjang yang diperkirakan berusia ± 400 tahun.Masjid 60 AsoMerupakan Mesjid Tertua di Kecamatan Sungai Pagu. Kata 60 Aso berasal dari Tiang Mesjid yang berjumlah 60 buah.Talempong Batu Talang AnauDapat di jumpai dalam satu bangunan di halaman Balai Adat Nagari Talang Anau, banyaknya 6(enam) buah batu yang tersusun rapi berjajar diatas bantalan yang terbuat dari bambu.Arkeologi Sandaran Niniak Nan Salapan Menhir yang ada di Jorong Guguak Nagari Guguak VIII Koto Kecamatan Guguak, terdapat batu menhir sandaran niniak sebanyak 8 buah.Rumah Tua Tan MalakaMerupakan rumah kelahiran tokoh sejarah, pahlawan nasional, pahlawan kemerdekaan Indonesia yaitu Tan MalakaRumah Gadang Ukiran CinoDibangun ± 100 tahun yang lalu oleh seorang arsitektur Cina, disetiap rumah ini terdapat ukiran ukiran tulisan cina yang apabila diartikan bahwa rumah ini rumah pribadi dan tidak bisa dimiliki oleh orang lain.Museum Arkeologi BelubusDimaksudkan sebagai museum kepurbakalaan di Kabupaten Lima Puluh Kota.Menhir MahatMemiliki situs peninggalan kepurbakalaan yang dapat dijadikan sebagai objek wisata budaya dan penelitian. Memiliki keindahan alam yang mempesona.Batu Nan LimoSebuah jorong dalam wilayah kecamatan Payakumbuh terletak antara Simalanggang dan Lubuak Batingkok, dinamakan Batu Nan Limo karena di daerah ada lima buah batu tegak.Rumah Gadang Ustano Rajo Balun

14

Page 15: duniabacailmuperpustakaan.files.wordpress.com · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus mengetahui berbagai macam kebudayaan

Rumah Gadang ini dulunya menjadi pusat Pemerintahan Kerajaan Alam Surambi Sungai Pagu dengan Rajanya Tuanku Rajo Di Balun.Lubuku LandauTerdapat surau bersejarah milik Buya Lubuak Landua yang usianya lebih dari 155 tahunBalairung Sari Bangunan yang mirip dengan rumah gadang terletak di Nagari Tabek Yang membedakan dari rumah gadang adalah tidak adanya dinding dan tidak ada kamar. Umur bangunan ini sudah mencapai 300 tahun.Jam Gadang Simbol khas Sumatera Barat ini pun memiliki cerita dan keunikan karena usianya yang sudah puluhan tahun, terdapat di Bukit Tinggi.Benteng De KockDibangun di pincak di dalam kota Bukittinggi tahun 1825 pada waktu terjadi perlawanan rakyat yang dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol dan Harimau Nan Salapan terhadap Belanda.Gedung Tri Arga / Istana Bung HattaTerletak di kota Bukittinggi ini masa dahulu merupakan pusat pemerintahan darurat Republik Indonesia tahun 1947.Terowongan (Gua) JepangDibuat oleh tentara Jepang pada periode 1942, terletak di tengah taman panorama di Ngarai Sianok di bawah kota Bukittinggi.Istana PagaruyungDibangun oleh keluarga kerajaan Pagaruyung di Batusangkar yang mempunyai ciri khas Minangkabau.Rumah Puisi Taufiq IsmailTerletak di Nagari Aie Angek, Jalan Raya Padang Panjang-Bukittinggi, km. 6.Klenteng Kwam ImTerletak di pusat kota Padang, merupakan sebuah tempat peribadatan masyarakat China yang di bangunpada tahun 1861 dan kemudia direnovasi oleh Mayor Lee Say setelah terjadi kebakakaran tahun1897.

MuseumMuseum AdityawarmanTerletak di Jl. Diponegoro No.10 PadangMuseum Rumah Adat BaanjuangTerletak di dalam komplek kebun binatanagMuseum Gedung Joang 45 Sumatera BaratTerlerak di Jl. Samudra No. 8 PadangMuseum Perjuangan Tridaya Eka DharmaTerletak di Jl. Panurama No.24 BukittingguIstano Basa PagaruyuangTerletak di Kanagarian Pagaruyuang, Kec. Tanjung EmasMuseum Mandeh RubiahTerletak di Kanagarian Lunang Silaut, Kab. Pesisir SelatanMuseum Tuanku Imam BonjolBonjol Ganggo MudiakPusat Dokumentasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM)Terletak di daerah Silaing, Padang PanjangMuseum Kelahiran Buya HamkaTerletak di sungai Batang dikaki bukit yang mengahadap danau Maninjau

15

Page 16: duniabacailmuperpustakaan.files.wordpress.com · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus mengetahui berbagai macam kebudayaan

Museum Kelahiran Bung HattaTerletak di Jl. Soekarno Hatta No. 37, BukittinggiMuseum Goedang RansumTerletak di Jl. Abdul Rahman Hakim, SawahluntoMuseum Kereta ApiTerletka tidak jauh dari Masjid Agung Nurul Islam, Sawahlunto

2.3.2. Wisata Alam

Cagar Budaya Jambu LipoTerletak di Nagari Jambu Lipo, Kec. Lubuk Tarok Kabupaten SijunjungDanau SingkaraSebuah danau yang membentang di dua kabupaten Solok dan kabupaten Tanah Datar.Danau ManinjauSebuah danau di kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, terletak sekitar 140 kilometer sebelah utara Kota Padang.Danau Diatas dan Danau Dibawah Terdapat Danau Kembar di Kabupaten Solok. Keunikannya adalah Danau Diatas berada di bawah dan kebalikannya.Ngarai SianokSebuah lembah curam (jurang) yang terletak di perbatasan kota Bukittinggi, di kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam.Lembah Anai Terletak di antara Kota Padang dengan Bukittinggi. Air terjun ini terletak di tepi jalan berhampiran dengan jambatan dan landasan kereta api lama yang tidak lagi digunakan.Ngalau IndahMerupakan objek wisata di bukit simarajo, Payakumbuh.Lembah HarauObjek wisata yang terletak di Kab.50 Kota.Pantai Air ManisMenyimpan sejarah, dengan keberadaan batu Malin Kundang terletak di Padang.Embun PagiPmeberhentian sebelum mencapai Danau Maninjau di desa Padang Gelanggang 24 km dari BukittinggiPulau SikuaiSalah satu pulau yang terletak di sisi barat Pulau Sumatera.Kawasan Bukit LangkisauMemiliki ketinggian 1.000 kaki yang terletak antara Desa Salido dan Kota Painan-Pesisir Selatan. Dimanfaatkan sebagai sarana olahraga terbang laying.Pulau Cubadak Salah satu pulau di kawasan Mandeh – Pesisir Selatan yang telah dikelola menjadi objek wisata berskala internasional oleh investor dari Italia.Jembatan Akar Pesisir SelatanJembatan hidup yang melintasi sungai Bayang ini terbuat dari akar dua bohon beringin yang saling bertautan.MentawaiKabupaten Kepulauan Mentawai dengan ibu kota Tua Pejat – Sipora berada lebih kurang 135 km dari Kota Padang.Desa Pariangan di Tanah DatarDesa tertua di Minangkabau, dimana berasalnya nenek moyang orang Minangkabau, terletak dilereng Gunung Merapi ditepi jalan raya Padang Panjang – Batusangkar.

16

Page 17: duniabacailmuperpustakaan.files.wordpress.com · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus mengetahui berbagai macam kebudayaan

Gunung MarapiTerletak dalam kawasan administrasi Kabupaten Agam, tergolong gunung yang paling aktif di Sumatera.Gunung SinggalangMerupakan sebuah gunung yang terdapat di provinsi Sumatera Barat, dengan ketinggian 2,877 meter.Gunung KerinciTerletak di Pegunungan Bukit Barisan, dekat pantai barat, dan terletak sekitar 130 km sebelah selatan Padang.Taman Nasional Siberut Merupakan kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli, yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan ilmiah, sekaligus menunjang budaya dan pariwisata.Pantai BungusTerletak 20 km sebelah selatan Padang

2.3.3 Flora FaunaRafflesia ArnoldiBunga Rafflesia yang disebut juga sebagai bunga raksasa adalah salah satu jenistumbuhan langka yang dilindungi.Harimau Sumatra Merupakan satu dari enam sub-spesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini.SiamangKera hitam yang berlengan panjang, dan hidup pada pohon-pohon termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah.Tapir AsiaMerupakan jenis yang terbesar dari keempat jenis tapir dan satu-satunya yang berasal dari Asia.RusaHewan mamalia pemamah biak (ruminan) yang termasuk familia Cervidae.

Beruang Mamalia dari ordo Carnivora, famili Ursidae.

2.3.4 Makanan KhasRendang Satu masakan tradisional Minangkabau yang menggunakan daging dan santan kelapa sebagai bahan utama dengan kaya akan kandungan bumbu rempah-rempah.Karupuak Sanjai Sejenis peganan kerupuk dari singkong yang diparut tipis lalu digoreng dan diberi garam sebagai penyedapnya.Sate Padang Memakai bahan daging sapi, lidah, atau jerohan dengan bumbu kuah kacang kental (mirip bubur) ditambah cabai

17

Page 18: duniabacailmuperpustakaan.files.wordpress.com · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus mengetahui berbagai macam kebudayaan

BAB IIIPENUTUP

3.1 Simpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan beberapa diantaranya:

- Kebudayaan Minangkabau memiliki ragam budaya yang memiliki potensi besar bagi kekayaan kebudayaan Indonesia.

- Masyarakat Minagkabau yang menganut system Matrilineal, yaitu system yang anggota masyarakat tersebut menarik garis keturunan ke atas melalui ibu, ibu dari ibu, terus keatas hingga dijumpai seorang perempuan sebagai moyangnya. Akibat hukum yang timbul adalah semua keluarga adalah keluarga ibu, anak – anak adalah masuk keluarga ibu, serta mewarisi dari keluarga ibu, suami atau bapak tidak masuk dalam keluarga ibu atau tidak masuk dalam keluarga istri.

- Memperlihatkan segala aspek kebudayaan yang dimiliki didalam nilai multi kulturnya

3.2 Saran

 Keaekaragaman kebudayaan Indonesia kebudayaan Miangkabau harus senantiasa kita jaga dan kita lestarikan, mulai dari memperkenalkan kebudayaan-kebudayaan kepada tiap-tiap generasi diantaranya melalui pendidikan kebudayaan Indonesia.

- Perlu diadakannya penelitian lanjut mengenai kebudayaan Indonesia terutama kebudayaan minang, untuk mengetahui seluk beluk sejarah dan perkembangan kebudayaannya.

- Mengembangkan sumber-sumber potensi kebudayaan dan pariwisata masyarakat Miangkabau

- Menyediakan perlindungan alam, perkembangan budaya berdasarkan nilai-nilai budaya yang telah ada.

18

Page 19: duniabacailmuperpustakaan.files.wordpress.com · Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus mengetahui berbagai macam kebudayaan

Daftar Pustaka

Takari , Muhammad & dkk.Msyarakat kesenian di Indonesia, Medan :Studia Kultura, Fakultas Sastra.2008

Diradjo, Ibrahim Sanggoeno. Tambo Alam Minangkabau: Tatanan Adat WarisanNenek Moyang Orang Minang. Bukittinggi: Kristal Multimedia. 2013.

Gusti Asnan, “Rantau Minangkabau Abad 15-18” dalam Jurnal Kebudayaan Genta Budaya No. 2 tahun 1, Nopember 1995-Januari 1996

http://repository.usu.ac.id “Musik Tradisional Minangkabau dari Masa Kemasa” oleh arifni netrirosa, S.ST.Fakultas Sastra, jurusan Etnomusikologi Universitas Sumatera Utara

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01336-DS%20Bab2001.pdf, diunduh pada 7 Juni 2015

http://repo.isi-dps.ac.id/121/1/Pengertian_Minangkabau.pdf Oleh: Wardizal (dosen PS Seni Karawitan) diunduh pada 7 Juni 2015

Romandiyah, Shina. “Suku Minangkabau”, dalam https://shinaromandiyah1.wordpress.com/islami-2/umum/suku-minangkabau/, diunduh pada 7 Juni 2015

http://belajarbarengziya.blogspot.com/2012/06/makalah-kebudayaan-minangkabau.html, diunduh pada 7 Juni 2015

Maulana, Puri. “Kebudayaan Suku Minangkabau”, dalam http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/02/suku-minangkabau-kebudayaan-sistem kepercayaan-bangsa.html, diunduh pada 7 Juni 2015

Malayan, Dutro. “Suku Minangkabau”, dalam http://deutromalayan.blogspot.com/2012/10/suku-minangkabau.html,2012., diunduh pada 9 Juni 2015

Musanif, Musriadi. “Subhan Obsesi Menjelajah Dunia”, dalam http://rinaikabutsinggalang.blogspot.com/2011/12/jatuh-bangun-di-duniajurnalistik-lalu_08.html, diakses tanggal 16 juni 2015

19