18

Click here to load reader

Dwi Kurniawati (5215097030) Jurnal Metlit

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Dwi Kurniawati (5215097030) Jurnal Metlit

Korelasi Hasil Belajar Menggambar Teknik Listrik dan Praktik Memasang Instalasi Page 1

KORELASI ANTARA HASIL BELAJAR TEORI MENGGAMBAR TEKNIK

LISTRIK DENGAN HASIL BELAJAR PRAKTIK MEMASANG INSTALASI

PENERANGAN LISTRIK BANGUNAN SEDERHANA

Siti Zaqiyah 5115087386

(Alumni Universitas Negeri Jakarta Tahun Lulus 2012)

Dr. Sri Sujanti, M. Pd

(Dosen Pendidikan Teknik Elektro sebagai Dosen Pembimbing I)

Drs. Irzan Zakir, M. Pd

(Dosen Pendidikan Teknik Elektro sebagai Dosen Pembimbing II)

Dwi Kurniawati 5215097030

(Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektronika Universitas Negeri Jakarta)

(Email Mahasiswa : [email protected])

Abstract

Abstract : This study aimed to determine whether there is a correlation

between the results of electrical engineering drawing learning theory with

practice learning outcomes installing electric lighting installation simple

building. This study was conducted in SMKN 1 Kab. Tangerang. The

research method used is descriptive method. The population in this study

were all students of class X SMKN 1 Kab. Tangerang program majoring

in electrical engineering power installations. The results of the correlation

coefficient calculation results of electrical engineering drawing learning

theory with practice learning outcomes installing electric lighting

installation simple buildings is calculated using the formula for Pearson

Product Moment rcalculate 0.973, while rtabel the price for a significant level

of α = 0.05 with n = 65 for 0.244 is obtained rtabel means rcalculate > rtabel.

Followed by t-test at α = 0.05 from the data on the results obtained for

33.56 tcalculate as for ttabel of 1.671 thus tcalculate > ttabel mean correlation

coefficient is significant. It can be concluded that there is a positive

relationship between learning outcomes drawing electrical engineering

theory with practice learning outcomes installing electric lighting

installation simple building.

Keywords : SMK, learning outcomes, correlation, product moment

Page 2: Dwi Kurniawati (5215097030) Jurnal Metlit

Korelasi Hasil Belajar Menggambar Teknik Listrik dan Praktik Memasang Instalasi Page 2

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu usaha

masyarakat dan bangsa dalam

mempersiapkan generasi mudanya bagi

keberlangsungan kehidupan masyarakat

dan bangsa yang lebih baik di masa depan.

Pendidikan kejuruan merupakan

pendidikan jangka menengah yang

mempersiapkan peserta didik untuk dapat

bekerja dalam bidang tertentu. Standar

kompetensi lulusan kejuruan adalah

kualifikasi kemampuan lulusan yang

mencakup sikap, pengetahuan, dan

keterampilan. Kompetensi keterampilan

disini diartikan bahwa lulusan SMK

diharapkan siap latih dalam memenuhi

kebutuhan tenaga kerja di dunia usaha dan

industri. Untuk mampu menghasilkan

tenaga terampil tingkat menengah seperti

yang diharapkan maka dibutuhkan layanan

pembelajaran yang tidak berjarak dengan

dunia kerja yang sedang berkembang di

masyarakat dan lulusannya harus siap

berkompetisi secara global.

Untuk mencapai tujuan tersebut,

maka siswa SMK dibekali dengan

keterampilan-keterampilan yang sesuai

dengan kompetensi dalam dunia kerja,

baik di bidang pendidikan, dunia usaha,

maupun dunia industri. Dalam

pelaksanannya, SMK harus mampu

mengambangkan kemampuan dan

keterampilan setiap peserta didiknya yang

sesuai dengan kebutuhan industri. Untuk

itu perlu adanya kesesuaian antara

keterampila yang dipelajari di SMK

dengan keterampilan yang ada di industri.

Pemerintah telah mengembangkan

kurikulum 1999 menjadi Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Mata

pelajaran dalam KTSP dikelompokkann

menjadi tiga program pendidikan dan

pelatihan yaitu program mata pelajaran

normatif, program mata pelajaran adaptif,

dan program mata pelajaran produktif.

Pembelajaran berbasisi normatif dan

adaptif merupakan suatu pendekatan

pembelajaran yang memandang peserta

didik sebagai pribadi yang utuh, yang

memiliki norma-norma sebagai makhluk

sosial (anggota masyarakat) dan memiliki

potensi untuk berkembang secara mandiri.

Sedangkan pembelajaran produktif

merupakan proses pembelajaran keahlian

atau keterampilan yang dirancang dan

dilaksanankan berdasarkan prosedur dan

standar kerja, adapun tujuan dari program

pembelajaran produktif yaitu membekali

peserta didik agar memiliki kompetensi

kerja.

Page 3: Dwi Kurniawati (5215097030) Jurnal Metlit

Korelasi Hasil Belajar Menggambar Teknik Listrik dan Praktik Memasang Instalasi Page 3

Di tingkat satuan pendidikan SMK

pada program keahlian teknik instalasi

tenaga listrik pembelajaran produktif

dibagi menjadi dua yaitu teori dan praktik.

Proses pembelajaran praktik merupakan

suatu cara yang diperlukan agar tujuan dari

penyampaian suatu materi (teori) dapat

terbukti. Dalam hal ini pembelajaran

praktik juga mendukung siswa menjadi

lebih mengerti mengenai suatu materi

(teori) yang telah diberikan.

Pelajaran praktik memasang instalasi

penerangan listrik bangunan sederhana

merupakan mata pelajaran kompetensi

kejuruan yang harus dikuasai oleh siswa

SMK jurusan listrik. Untuk memperoleh

hasil yang baik pada mata pelajaran

praktik memasang instalasi penerangan

listrik bangunan sederhana, maka siswa

harus mempunyai kemampuan yang cukup

pada mata pelajaran dasar kompetensi

kejuruan yaitu menggambar teknik listrik.

Pada mata pelajaran gambar teknik listrik

kemampuan memahami simbol-simbol

listrik sangat diperlukan, oleh karena itu

pembelajaran menggambar teknik haruslah

didahului dengan pemahaman tentang

simbol-simbol listrik yang baik,

karakteristik dari pemahaman simbol-

simbol listrik adalah kemampuan mengerti

dan menterjemahkan gambar untuk

menyatakan arti dari peralatan instalasi

tersebut. Apabila siswa memiliki

pemahaman tentang simbol-simbol listrik,

maka siswa akan dengan mudah

menterjemahkan maksud dari simbol-

simbol listrik tersebut, sehingga dapat

membaca gambar teknik listrik dengan

baik dan benar.

Mata pelajaran gambar teknik listrik

ini harus diberikan terlebih dahulu

sebelum siswa melakukan praktik

memasang instalasi penerangan listrik

bangunan sederhana. Hal ini dilakukan

agar siswa tidak melakukan beberapa

kekeliruan atau kesalahan saat

melaksanakan praktik. Jika siswa tidak

memiliki kemampuan yang cukup seperti

membaca gambar, mambuat gambar

pengawatan, menentukan bahan yang

digunakan atau menentukan letak

pemasangan komponennya, maka siswa

akan mengalami kesulitan saat praktik,

seperti lama saat pengerjaannya atau pun

gagal. Hal ini tidak akan mudah dilakukan

jika tampa diimbangi oleh kemampuan

teori tentang rangkaian yang mencukupi

yang didapat pada mata pelajaran

menggambar teknik.

Penelitian ini hanya dibatasi pada

korelasi antara hasil belajar teori

menggambar teknik dengan hasil belajar

praktik memasang instalasi penerangan

listrik bangunan sederhana.

Page 4: Dwi Kurniawati (5215097030) Jurnal Metlit

Korelasi Hasil Belajar Menggambar Teknik Listrik dan Praktik Memasang Instalasi Page 4

Dengan demikian, maka dilakukan

penelitian untuk meneliti seberapa besar

korelasi mata pelajaran teori gambar

teknik listrik dengan mata pelajaran

praktik memasang instalasi penerangan

listrik bangunan sederhana. Adapun tujuan

dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui eratnya korelasi antara hasil

belajar teori menggambar teknik dengan

hasil belajar praktik memasang instalasi

penerangan listrik bangunan sederhana

pada siswa, sehingga dapat menjadi acuan

untuk bahan ajar yang lebih efektif dan

efisien.

Kegunaan dari penelitian ini adalah:

1) Dapat digunakan sebagai bahan

masukan dalam rangka meningkatkan

pengajaran yang lebih efektif pada mata

pelajaran menggambar teknik maupun

praktik instalasi. 2) Menambah ilmu

pengetahuan yang telah dimiliki dan

merupakan wahana untuk menerapkan

ilmu pengetahuan yang telah didapat

selama proses pembelajaran. 3) Menambah

pengetahuan bagi pembaca. 4) Dapat

dijadika masukan bagi peneliti-peneliti

yang lainnya yang juga sedang melakukan

penelitian yang serupa di masa yang akan

datang.

BAHASAN

Definisi Belajar dan Hasil Belajar

Menurut Hakim, belajar adalah suatu

proses perubahan di dalam kepribadian

manusia dan perubahan tersebut

ditampakkan dalam peningkatan kualitas

dan kuantitas tingkah laku seperti

peningkatan kecekapan, pengetahuan,

sikap, kebiasaan, pemahaman,

keterampilan, daya pikir, dan kemampuan

yang lainnya.

Menurut Hilgard dan Bower, belajar

berhubungan dengan perubahan tingkah

laku seseorang terhadap suatu situasi

tertentu yang disebabkan oleh

pengalamannya yang berulang-ulang

dalam suatu situasi.

Menurut Siregar dan Nara dalam

bukunya yang berjudul “Teori Belajar dan

Pembelajaran” mendefinisikan belajar

sebagai suatu proses yang kompleks yang

didalamnya terkandung beberapa aspek.

Aspek-aspek tersebut adalah

bertambahnya jumlah pengetahuan, adanya

kemampuan mengingat dan mereproduksi,

adanya penerapan pengetahuan, dan

adanya kemampuan menyimpulkan

makna.

Menurut Darmati dan Mudjiono

dalam bukunya “Belajar dan

Pembelajaran” mengemukakan bahwa

belajar adalah seperangkat proses kognitif

Page 5: Dwi Kurniawati (5215097030) Jurnal Metlit

Korelasi Hasil Belajar Menggambar Teknik Listrik dan Praktik Memasang Instalasi Page 5

yang mengubah sifat stimulasi lingkungan,

melewati pengolahan informasi, menjadi

kapabilitas baru yang berupa informasi

verbal (pengetahuan dalam bentuk bahasa,

baik lisan maupun tertulis), keterampilan

intelektual (kecakapan yang berfungsi

untuk berhubungan dengan lingkungan

hidup serta mempresentasikan konsep dan

lambang), strategi kognitif (kemampuan

menyalurkan dan mengarahkan aktifitas

kognitifnya sendiri), keterampilan motorik

(kemampuan melakukan serabgkaian

gerak jasmani dalam urutan dan

koordinasi), sikap (kemampuan menerima

atau menolak obyek berdasarkan penilaian

terhadap obyek tersebut).

Menurut Siregar dan Hartini dalam

bukunya “Teori Belajar dan Pembelajaran”

mendefinisikan belajar adalah proses yang

kompleks yang di dalamnya terkandung

beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut

adalah bertambahnya jumlah pengetahuan,

adanya kemampuan mengingat dan

mereproduksi, ada penerapan,

pengetahuan, menyimpulkan makna. Para

penulis Psikologi Belajar juga pada

umumnya menganggap belajar sebagai

suatu perubahan tingkah laku dalam diri

seseorang sebagai hasil dari sebuah

pengalaman.

Para penulis psikologi belajar juga

pada umunya menganggap belajar sebagai

suatu perubahan tingkah laku dalam diri

seseorang sebagai hasil dari sebuah

pengalaman.

Dari pendapat para ahli di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

sebuah proses yang dapat mengubah

seseorang dari tidak tahu menjadi tahu,

dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan

dari tidak bisa menjadi bisa untuk

mencapai hasil yang optimal.

Hasil belajar mempunyai peranan

penting dalam proses pembelajaran. Proses

penilaian terhadap hasil belajar dapat

memberikan informasi kepada guru

tentang kemajuan siswa dalam upaya

mencapai tujuan-tujuan belajar memulai

kegiatan belajar. Selanjutnya dari

informasi tersebut guru dapat menyusun

dan membina kegiatan-kegiatan siswa

lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas

maupun individu.

Hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki siswa setelah

dia mengalami pengalaman belajarnya.

Hasil belajar dibagi menjadi tiga mavam

hasil belajar yakni: 1) Keterampilan dan

kebiasaan. 2) Pengetahuan dan pengertian.

3) Sikap dan cita-cita.

Dalam sistem pendidikan nasional

rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan

Page 6: Dwi Kurniawati (5215097030) Jurnal Metlit

Korelasi Hasil Belajar Menggambar Teknik Listrik dan Praktik Memasang Instalasi Page 6

kurikuler maupun tujuan instruksional,

menggunakan klasifikasi hasil belajar dari

Bloom secara garis besar membaginya

menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif,

ranah afektif, dan ranah psikomotorik.

Hakikat Pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses

interaksi yang dilakukan oleh guru dan

siswa, baik di dalam maupun di luar kelas

dengan menggunakan berbagai sumber

belajar sebagai bahan kajian. Salah satu

bukti bahwa seseorang telah belajar

sesuatu adalah adanya perubahan tingkah

laku dalam dirinya. Perubahan tingkah

laku tersebut bisa bersifat pengetahuan

(kognitif), keterampilan (psikomotorik),

atapun yang menyangkut nilai dan sikap.

Pembelajaran adalah proses berpikir

ataupun proses mencari dan menemukan

pengetahuan melalui interaksi antara

individu dengan lingkungan.

Hakikat Hasil Belajar

Pada hakikatnya, hasil belajar adalah

perubahan tingkah laku yang diperoleh

siswa setelah mengalami proses

pembelajaran yang diukur berdasarkan

tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

Menurut Slameto, hasil belajar

merupakan sekumpulan tugas atau

pertanyaan yang dapat dijawab atau

diselesaikan oleh siswa dengan tujuan

mengukur kemampuan belajar siswa. Hasil

belajar yang dimaksud merupakan

kebulatan pola tingkah laku yang terlihat

pada perubahan reaksi dan sikap, baik fisik

maupun mental.

Hasil belajar merupakan peristiwa

yang bersifat internal, dalam arti yang

terjadi pada diri seseorang. Peristiwa

tersebut dimulai dari adanya perubahan

kognitif atau pengetahuan untuk kemudian

berpengaruh pada perilaku.

Hasil Belajar Teori Gambar Teknik

Listrik

Gambar teknik listrik merupakan

mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan

sesuai dengan standar kompetensi terbagi

menjadi beberapa kompetensi dasar, yaitu :

1) Menerapkan standarisasi dan

normalisasi gambar teknik

ketenagalistrikan. 2) Membaca gambar

instalasi ketenagalistrikan industri.

Dalam mata pelajaran ini siswa

mampu menerapkan standardisasi dan

normalisasi ketenagalistrikan, mampu

mengenal macam-macam peralatan

gambar teknik listrik, mengetahui fungsi

Page 7: Dwi Kurniawati (5215097030) Jurnal Metlit

Korelasi Hasil Belajar Menggambar Teknik Listrik dan Praktik Memasang Instalasi Page 7

peralatan gambar teknik, mampu

mengidentifikasi simbol-simbol instalasi

listrik, mengetahui gambar diagram garis

tunggal dan gambar diagram pengawatan,

serta memahami tentang pengaturan

peralatan suatu instalasi listrik.

Gambar merupakan sarana

komunikasi bagi seseorang untuk

menyampaikan informasi kepada orang

lain. Sebagaimana layaknya seseorang jika

ingin menyampaikan bahasa yang

dimengerti oleh orang yang dituju supaya

orang yang dituju paham akan maksudnya.

Ciri-ciri yang perlu ada pada huruf

dan angka pada gambar teknik yaitu jelas,

seragam, dan dapat dibuat microfilmnya

atau cara reproduksinya. Alat-alat dan

perlengkapan gambar yang dibutuhkan

dalam menggambar teknik antara lain:

kertas gambar, pensil, jangka, mistar

gambar, penggaris segitiga (segitiga set),

rapidograph (dapat pula drawing pen), mal

kurva dan sablon, busur derajat dan meja

gambar.

Macam – macam alat gambar antara

lain: a) Kertas Gambar. b) Pensil dan

rapido. c) Jangka. d) Penggaris. e) Sablon

(Mal). f) Penghapus.

Siswa diharapkan mampu

mengoperasikan peralatan gambar dan

memilih kelengkapan alat gambar teknik

listriknya dan dapat juga mengerti tentang

standardisasi dalam menggambar teknik

listrik.

Standardisasi menggambar teknik

antara lain: a) Standardisasi huruf dan

angka. b) Standardisasi garis. c)

Standardisasi penggunaan garis. d) Garis-

garis berimpit. e) Skala gambar. f) Tingkat

pengecilan. g) Tingkat pembesaran.

Jenis-jenis gambar instalasi yang

dapat dijadikan sumber informasi yang

lengkap di antaranya: diagram dasar atau

skema dasar, diagram lingkaran atau

diagram kontrol, dan gambar bagan atau

gambar garis tunggal.

Hasil Belajar Praktik Memasang

Instalasi Penerangan Listrik Bangunan

Sederhana

Hasil belajar praktik adalah kegiatan

yang lebih didominasi oleh kawasan

psikomotor dimana siswa dituntut agar

aktif melakukan percobaan sendiri maupun

kelompok, percobaan tersebut bertujuan

agar siswa dapat menguji dan

melaksanakan dalam keadaan nyata

tentang apa yang diperoleh dalam teori

untuk diterapkan dalam praktik. Kegiatan

praktik dilakukan secara teratur dan dilatih

secara berulang-ulang sehingga siswa

Page 8: Dwi Kurniawati (5215097030) Jurnal Metlit

Korelasi Hasil Belajar Menggambar Teknik Listrik dan Praktik Memasang Instalasi Page 8

memiliki kemampuan praktik yang lebih

baik.

Dalam proses pembelajaran praktik

memasang instalasi penerangan bangunan

sederhana siswa perlu mengetahui bahwa

instalasi listrik merupakan pengetahuan

dan jenis pekerjaan khusus, sehingga harus

ditangani secara khusus.

Sistem penyaluran dan cara

pemasangan instalasi listrik di Indonesia

harus mengikuti aturan yang ditetapkan

oleh PUIL (Persyaratan Umum Instalasi

Listrik). Tujuan dari Persyaratan Umum

Instalasi Listrik di Indonesia adalah: 1)

Melindungi manusia terhadap bahaya

sentuhan dan kejutan arus listrik. 2)

Keamanan instalasi dan peralatan listrik. 3)

Menjaga gedung serta isinya dari bahaya

kebakaran akibat gangguan listrik. 4)

Menjaga ketenagaan listrik yang aman dan

efisian

Kecelakaan dalam pemasangan

instalasi listrik bisa timbul akibat adanya

sentuhan langsung dengan penghantar

beraliran aruas atau kesalahan dalam

prosedur pemasangan instalasi. Beberapa

penyebab terjadinya kecelakaan listrik, di

antaranya: 1) Kabel atau hantaran pada

instalasi terbuka dan apabila tersentuh

akan menimbulkan banyak kejut. 2)

Jaringan dengan hantaran telanjang. 3)

Peralatan listrik yang rusak. 4) Kebocoran

listrik pada peralatan listrik dengan rangka

dari logam, apabila terjadi kebocoran arus

dapat menimbulkan tegangan pada rangka

atau body. 5) Peralatan atau hubungan

listrik yang dibiarkan terbuka. 6)

Penggantian kawat sekering yang tidak

sesuai dengan kapasitasnya sehingga dapat

menimbulkan bahaya kebakaran. 7)

Penyambungan peralatan listrik pada stop

kontak dengan kontak tusuk yang lebih

dari satu (bertumpuk).

Kerangka Berfikir

Pelajaran memasang instalasi

penerangan listrik bangunan sederhana

merupakan mata pelajaran kompetensi

kejuruan yang harus dikuasai oleh siswa

SMK jurusan listrik. Untuk memperoleh

hasil yang baik pada mata pelajaran

praktik memasang instalasi penerangan

listrik bangunan sederhana, maka siswa

harus mempunyai kemampuan yang cukup

pada mata pelajaran dasar kompetensi

kejuruan yaitu menggambar teknik listrik.

Pada mata pelajaran gambar teknik

listrik kemampuan memahami simbol-

simbol listrik sangat diperlukan, oleh

karena itu pembelajaran menggambar

teknik haruslah didahului dengan

pemahaman tentang simbol-simbol listrik

yang baik, karakteristik dari pemahaman

Page 9: Dwi Kurniawati (5215097030) Jurnal Metlit

Korelasi Hasil Belajar Menggambar Teknik Listrik dan Praktik Memasang Instalasi Page 9

simbol-simbol listrik adalah kemampuan

mengerti dan menterjemahkan gambar

untuk menyatakan arti dari peralatan

instalasi tersebut. Apabila siswa memiliki

pemehaman tentang simbol-simbol listrik,

maka siswa akan dengan mudah

menterjemahkan maksud dari simbol-

simbol listrik tersebut, sehingga dapat

membaca gambar teknik listrik dengan

baik dan benar.

Mata pelajaran gambar teknik listrik

ini harus diberikan terlebih dahulu

sebelum siswa melakukan praktik

memasang instalasi penerangan listrik

bangunan sederhana. Hal ini dilakukan

agar siswa tidak melakukan beberapa

kekeliruan atau kesalahan saat

melaksanakan praktik. Jika siswa tidak

memiliki kemampuan yang cukup seperti

membaca gambar, membuat gambar

pengawatan, menentukan bahan yang

digunakan atau menentukan letak

pemasangan komponennya, maka siswa

akan mengalami kesulitan saat praktik,

seperti lama saat pengerjaan atau pun

gagal. Hal ini tidak akan mudah dilakukan

jika tanpa diimbangi oleh kemampuan

teori tentang rangkaian yang mencukupi

yang didapat pada mata pelajaran

menggambar teknik.

Berdasarkan penjelasan di atas maka

diduga bahwa terdapat hubungan antara

hasil belajar menggambar teknik listrik

dengan hasil belajar praktik memasang

instalasi penerangan listrik bangunan

sederhana.

Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu jawaban yang

bersifat sementara terhadap permasalahan

penelitian, sampai terbukti melalui data-

data yang terkumpul. Hipotesis merupakan

suatu pernyataan yang penting

kedudukannya dalam penelitian.

Berdasarkan pengertian di atas maka

hipotesis dari penelitian ini adalah:

“Diduga terdapat hubungan yang positif

antara hasil belajar teori menggambar

teknik listrik dengan hasil belajar mata

pelajaran praktik memasang instalasi

penerangan listrik bangunan sederhana”.

METODOLOGI PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMKN 1

Kabupaten Tangerang yang beralamat di

Jl. Desa Peusar Perum Mekar Asri Citra

Raya Kecamatan Panongan, Kabupaten

Tangerang Provinsi Banten. Penelitian ini

dilaksanakan oleh peneliti pada semester

genap tahun 2011/2012, pada bulan Mei

sampai dengan Juni 2012.

Page 10: Dwi Kurniawati (5215097030) Jurnal Metlit

Korelasi Hasil Belajar Menggambar Teknik Listrik dan Praktik Memasang Instalasi Page 10

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan

adalah metode deskriptif. Karena data

yang dikumpulkan merupakan data primer

yang mempunyai hubungan korelasional,

maka penelitian ini tergolong dalam

kategori studi kolerasi.

Populasi, Sampel, dan Teknik

Pengambilan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi penelitian ini

adalah siswa kelas X Jurusan Teknik

Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMKN 1

Kab. Tangerang yang berjumlah 95 siswa.

Sampel penelitian merupakan bagian

dari populasi yang akan diteliti, sehingga

dapat mewakili keseluruhan populasi.

Sampel yang dipakai berjumlah 65 siswa.

Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini yaitu dilakukan secara acak

(Simple Random Sampling) yaitu

pengambilan sampel secara acak dengan

cara diundi dimana setiap anggota populasi

mempunyai peluang yang sama untuk

dipilih menjadi anggota sampel.

Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari, sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya. Sesuai

dengan hipotesisi yang yang diajukan,

beberapa variabel yang digunakan dalam

penelitian ini antara lain variabel bebas

dan variabel terikat.

Variabel bebas merupakan variabel

yang mempengaruhi atau menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel

terikat. Sedangkan variabel terikat

merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat karena adanya

variabel bebas.

Variabel penelitian korelasi antara

hasil belajar teori menggambar teknik

listrik dengan hasil belajar praktik

memasang instalasi penerangan listrik

bangunan sederhana adalah sebagai berikut

: 1) Variabel bebas adalah hasil belajar

menggambar teknik listrik. 2) Variabel

terikat adalah hasil belajar praktik

memasang instalasi penerangan listrik

bangunan sederhana. Ada pun desain yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

X Y

Page 11: Dwi Kurniawati (5215097030) Jurnal Metlit

Korelasi Hasil Belajar Menggambar Teknik Listrik dan Praktik Memasang Instalasi Page 11

Berikut adalah keterangan dari

gambar di atas: 1) Variabel Bebas (X)

adalah hasil belajar menggambar teknik

listrik. 2) Variabel Terikat (Y) adalah hasil

belajar praktik memasang instalasi

penerangan listrik bangunan sederhana.

: Arah hubungan

Instrumen Penelitian

Suatu alat ukur dapat dinyatakan

sebagai alat ukur yang baik dan mampu

memberikan informasi yang tidak

menyesatkan apabila telah memenuhi

beberapa kriteria yang telah ditentukan,

yaitu valid dan reliable.

Validitas yang digunakan pada

penelitian ini adalah validitas isi. Validitas

isi adalah derajat di mana sebuah tes

mengukur cakupan substansi yang ingin

diukur. Pengujian validitas isi dapat

dilakukan dengan membandingkan antara

isi instrumen dengan materi pelajaran yang

telah diajarkan. Untuk instrumen yang

akan mengukur efektifitas pelaksanaan

program, maka pengujian validitas isi

dapat dilakukan dengan membandingkan

antara isi instrumen dengan isi atau

rancangan yang telah ditetapkan.

Adapun untuk menganalisis skor

tiap-tiap butir dengan skor totalnya

digunakan teknik korelasi point biserial

sebagai berikut :

q

p

SD

MMr

t

tp

pbi

Kriteria pengujiannya ada dua

macam, yakni: 1) Terima H0 bila rhitung ≤

rtabel, maka soal tidak valid. 2) Tolak H0

bila rhitung > rtabel, maka soal tidak valid.

Reliabilitas adalah tingkat atau

derajat konsistensi dari suatu instrumen.

Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika

selalu memberikan hasil yang sama bila di

teskan pada kelompok yang sama pada

waktu atau kesempatan yang berbeda.

Untuk menguji reliabilitas dari instrumen

penelitian yang berupa tes serta skor

dengan variabel ini digunakan rumus K-R

20.

Adapun rumus K-R 20 adalah :

2

2

111

t

t

S

pqS

k

kr

Kriteria pengujiannya ada dua

macam, yakni: 1) Terima H0 bila rhitung ≤

rtabel, maka soal tidak reliabel. 2) Tolak H0

bila rhitung > rtabel, maka soal reliabel.

Page 12: Dwi Kurniawati (5215097030) Jurnal Metlit

Korelasi Hasil Belajar Menggambar Teknik Listrik dan Praktik Memasang Instalasi Page 12

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah

suatu cara yang dipakai oleh peneliti untuk

memperoleh data yang akan diteliti, data

dalam penelitian ini dikumpulkan dengan

mengumpulkan data, yaitu dengan cara

wawancara dan tes.

Sebelum melakukan penelitian ini

terlebih dahulu dilakukan wawancara

terhadap guru yang bersangkutan yaitu

dengan menanyakan materi ajar yang

disampaikan terhadap siswa. Setelah

melakukan wawancara dengan guru

barulah diadakan tes. Tes merupakan suatu

teknik atau cara yang digunakan dalam

rangka melaksanakan kegiatan

pengukuran, yang didalamnya terdapat

berbagai pertanyaan-pertanyaan atau

serangkaian tugas yang harus dikerjakan

atau dijawab oleh peserta didik untuk

mengukur aspek perilaku peserta didik.

Tes yang digunakan untuk mengukur

hasil belajar teori gambar teknik listrik

adalah instrumen pengukuran dengan soal

objektif dalam tes pilihan ganda.

Sedangkan untuk instrumen praktik

memasang instalasi penerangan listrik

bangunan sederhana menggunakan job

sheet yang diukur dengan lembar

pengamatan.

Uji Persyaratan Analisis

Sebelum dilakukan analisis data

untuk menguji hipotesis akan dilkukan uji

persyaratan analisis yaitu uji normalitas

dan uji linieritas. Pengujian hipotesis

penelitian baru dilaksanakan setelah data

yang dikumpulkan memenuhi persyaratan

dalam uji normalitas dan uji linieritas.

Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk

mengetahui apakah masing-masing

variabel dalam penelitian ini datanya

berdistribusi normal atau tidak.

Uji distribusi normal adalah uji untuk

mengukur apakah data yang didapatkan

memiliki distribusi normal sehingga dapat

dipakai dalam statistik parametrik (statistik

inferensial). Dengan kata lain, uji

normalitas adalah uji untuk mengetahui

apakah data empirik yang didapatkan dari

lapangan itu sesuai dengan distribusi

teoritik tertentu. Dalam kasus ini,

distribusi normal. Dengan kata lain,

apakah data yang diperoleh berasal dari

populasi yang berdistribusi normal.

Ada banyak cara untuk melakukan

uji normalitas, antara lain: a) Uji Liliefors.

b) Uji normalitas Chi Square (Chi

Page 13: Dwi Kurniawati (5215097030) Jurnal Metlit

Korelasi Hasil Belajar Menggambar Teknik Listrik dan Praktik Memasang Instalasi Page 13

kuadrat). c) Uji normalitas Kolmogorov-

Smirnov.

Pengamatan Y1, Y2, ... , Yn dijadikan

bilangan baku Z1, Z2, ... , Zn dengan

menggunakan uji Lilliefors.

S

YYZ

1

1

Selanjutnya dihitung proporsi Z1,

Z2, ... , Zn yang lebih kecil atau sama

dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan

oleh S(Zi) maka :

n

ZZZbanyaknyaZS n

i

...,,, 21

atau

n

FkZS i

i

Kriteria pengujiannya ada dua

macam, yakni: 1) Terima H0 bila L0 <

Ltabel, maksudnya data berdistribusi

normal. 2) Tolak H0 bila L0 > Ltabel,

maksudnya data berdistribusi tidak normal.

Uji Linieritas

Uji Linieritas bertujuan untuk

mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linear atau

tidak secara signifikan. Uji ini biasanya

digunakan sebagai prasyarat dalam analisis

korelasi atau regresi linear.

Pengujian pada SPSS dengan

menggunakan Test for Linearity dengan

pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel

dikatakan mempunyai hubungan yang

linear bila signifikansi (Linearity) kurang

dari 0,05.

Teknik Analisis Data

Pengujian hipotesis dilakukan

dengan korelasi antar variabel (Korelasi

Product Moment) dan dilanjutkan dengan

uji-t untuk pengujian signifikansi koefisien

korelasi.

Rumus korelasi product moment :

2222

YYnXXn

YXYXnrxy

Keterangan :

xyr = Besarnya koefisien korelasi

hitungr

X = Jumlah skor variabel bebas

X

Y = Jumlah skor variabel terikat

Y

2X = Jumlah skor kuadrat dari

variabel bebas

2Y = Jumlah skor kuadrat dari

variabel terikat

Page 14: Dwi Kurniawati (5215097030) Jurnal Metlit

Korelasi Hasil Belajar Menggambar Teknik Listrik dan Praktik Memasang Instalasi Page 14

YX = Jumlah perkalian antara

variabel bebas X dengan

variabel terikat Y

n = Jumlah sampel

Rumus uji-t :

21

2

r

nrrhitung

HASIL PENELITIAN

Deskripsi Data

Di bawah ini dapat dilihat deskripsi

data keseluruhan penelitian, yakni: a) Pada

hasil belajar teori menggambar teknik

listrik terdapat sampel dari kelas X

program jurusan teknik instalasi tenaga

listrik berjumlah 65 siswa. Nilai minimal =

57, nilai maksimal = 80, nilai rata-rata =

71, simpangan baku = 8,32, median =

70,7, dan modus = 68,5, b) Pada hasil

belajar praktik memasang instalasi

penerangan listrik bangunan sederhana

terdapat sampel dari kelas X program

jurusan teknik instalasi tenaga listrik

berjumlah 65 siswa. Nilai minimal = 70,

nilai maksimal = 80, nilai rata-rata = 75,3,

simpangan baku = 3,07, median = 77,4,

dan modus = 75,8.

Hasil Pengujian Persyaratan Analisis

Sebelum dilakukan pengujian

hipotesis, terlebih dahulu dilakukan

pengujian persyaratan analisis yang

meliputi: a) Pengujian Normalitas, b)

Pengujian Linieritas.

Dalam hasil uji normalitas teori

menggambar teknik listrik diperoleh hasil

perhitungan teori menggambar teknik

listrik yang mana didapat data harga Lhitung

sebesar 0,1052. Harga Ltabel pada taraf

signifikasi α = 0,05 dari tabel nilai kritis L

untuk uji liliofers diperoleh 0,1098.

Karena Lhitung < Ltabel, maka dapat

disimpulkan bahwa data berdistribusi

normal.

Dalam hasil uji normalitas praktik

memasang instalasi penerangan listrik

bangunan sederhana diperoleh hasil

perhitungan praktik memasang instalasi

penerangan listrik bangunan sederhana

yang mana didapat data harga Lhitung

sebesar 0,1088. Sementara itu, harga Ltabel

pada taraf signifikasi α = 0,05 dari tabel

nilai kritis L untuk uji liliofers diperoleh

0,1098. Karena Lhitung < Ltabel, maka dapat

disimpulkan bahwa data berdistribusi

normal.

Hasil pengujian linieritas untuk hasil

belajar teori menggambar teknik listrik dan

hasil belajar praktik memasang instalasi

penerangan listrik bangunan sederhana

Page 15: Dwi Kurniawati (5215097030) Jurnal Metlit

Korelasi Hasil Belajar Menggambar Teknik Listrik dan Praktik Memasang Instalasi Page 15

dengan jumlah responden sebanyak 65

siswa. Hasil yang didapat dari pengujian

linieritas adalah Fhitung = 1,78 sedangkan

Ftabel pada taraf signifikasi α = 0,05 dengan

dk pembilang bernilai 4 dan dk penyebut

bernilai 59 dalam daftar distribusi F(4,59) =

2,32 jadi Fhitung < Ftabel. Maka dapat

disimpulkan bahwa hubungan antara hasil

belajar teori pengujian linieritas untuk

hasil belajar teori menggambar teknik

listrik dan hasil belajar praktik memasang

instalasi bersifat linier.

Hasil Pengujian Hipotesis

Hasil pengujian hipotesis untuk hasil

belajar teori menggambar teknik listrik dan

hasil belajar praktik memasang instalasi

penerangan listrik bangunan sederhana.

Perhitungan hasil belajar teori

menggambar teknik listrik dan hasil

belajar praktik memasang instalasi

penerangan listrik bangunan sederhana

dihasilkan rxy = 0,973, sedangkan harga

rtabel untuk taraf signifikan α = 0,05 dengan

n = 65 diperoleh rtabel sebesar 0,244. Ini

berarti rxy > rtabel. Dari hasil perhitungan

diperoleh rhitung sebesar 33,56. Adapun rtabel

pada taraf signifikan α = 0,05 dengan dk(64)

adalah 1,671. Dengan demikian rhitung >

rtabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Sehinggan dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan positif antara hasil

belajar teori menggambar teknik listrik

dengan hasil belajar praktik memasang

instalasi penerangan listrik bangunan

sederhana.

Aktifitas hasil belajar teori

menggambar teknik listrik terhadap hasil

belajar praktik memasang instalasi

penerangan listrik bangunan sederhana

melalui model regresi sebesar

XY 36,081,49ˆ .

Berdasarkan hasil penelitian yang

telah dilakukan maka didapatkan bahwa

hasil belajar teori menggambar teknik

listrik dan hasil belajar praktik memasang

instalasi penerangan listrik bangunan

sederhana. Perhitungan hasil belajar teori

menggambar teknik listrik dan hasil

belajar praktik memasang instalasi

penerangan listrik bangunan sederhana

dihasilkan rxy = 0,973 sedangkan harga

rtabel untuk taraf signifikan α = 0,05 dengan

n = 65 diperoleh rtabel sebesar 0,244 ini

berarti rxy > rtabel. Dari hasil perhitungan

diperoleh thitung sebesar 33,56 adapun ttabel

pada taraf signifikan dengan

dk(64) adalah 1,671. Dengan demikian thitung

> ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan positif antara hasil

belajar teori menggambar teknik listrik

dengan hasil belajar praktik memasang

Page 16: Dwi Kurniawati (5215097030) Jurnal Metlit

Korelasi Hasil Belajar Menggambar Teknik Listrik dan Praktik Memasang Instalasi Page 16

instalasi penerangan listrik bangunan

sederhana.

Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam penenlitian ini yang menjadi

variabel bebas adalah hasil belajar teori

menggambar teknik listrik (X), sedangkan

variabel terikatnya adalah hasil belajar

praktik memasang instalasi penerangan

listrik bangunan sederhana.

Pada perhitungan hasil pengujian

linieritas didapat Fhitung = 1,78 sedangkan

Ftabel pada taraf signifikan 0,05 dengan dk

pembilang 4 dan dk penyebut 5 dalam

daftar distribusi F(4,59) = 2,32 jadi Fhitung <

Ftabel. Nilai koefisien korelasi antara hasil

belajar teori menggambar teknik listrik dan

hasil belajar praktik memasang instalasi

penerangan listrik bangunan sederhana

sebesar 0,973 dan hasil belajar praktik

memasang instalasi penerangan listrik

bangunan sederhana ditentukan

oleh hasil belajar teori menggambar teknik

listrik. Dari hasil perhitungan uji-t

diperoleh thitung sebesar 33,56 adapun ttabel

pada taraf signifikan dengan

dk(64) adalah 1,671. Dengan demikian thitung

> ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan positif antara hasil

belajar teori menggambar teknik listrik

dengan hasil belajar praktik memasang

instalasi penerangan listrik bangunan

sederhana.

Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian, masih

terdapat berbagai kelemahan dan

kekurangan. Keterbatasan pada penelitian

ini, antara lain: 1) Penelitian ini hanya

membahas hubungan antara hasil belajar

teori menggambar teknik listrik terhadap

hasil belajar praktik memasang instalasi

penerangan listrik bangunan sederhana. 2)

Dalam penelitian adanya keterbatasan

dalam melakukan penelaahan penelitian,

pengetahuan yang kurang, waktu dan

tenaga, dan hal ini merupakan kendala

dalam melakukan penelitian yang

mendekati sempurna.

KESIMPULAN

Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui adanya korelasi antara hasil

belajar teori menggambar teknik dengan

hasil belajar praktik memasang instalasi

penerangan listrik bangunan sederhana.

Berdasarkan hasil dan pembahasan

pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan

bahwa diperoleh rhitung sebesar 0,973

sedangkan harga rtabel untuk taraf

signifikan α = 0,05 dengan n = 65

Page 17: Dwi Kurniawati (5215097030) Jurnal Metlit

Korelasi Hasil Belajar Menggambar Teknik Listrik dan Praktik Memasang Instalasi Page 17

diperoleh rtabel sebesar 0,244 ini berarti

rhitung lebih besar dari rtabel. Dari hasil

perhitungan diperoleh thitung sebesar 33,56

adapun ttabel pada taraf signifikan α = 0,05

dengan dk(64) adalah 1,671 dengan

demikian thitung > ttabel. Maka terdapat

hubungan yang positif antara hasil belajar

teori menggambar teknik dengan hasil

belajar praktik memasang instalasi

penerangan listrik bangunan sederhana.

IMPLIKASI

Dari hasil penelitian yang diperoleh

ternyata hasil belajar teori menggambar

teknik mempengaruhi hasil belajar praktik

memasang instalasi penerangan listrik

bangunan sederhana. Dengan demikian,

diharapkan guru dapat lebih

mempersiapkan strategi pembelajaran pada

mata pelajaran menggambar teknik listrik

agar saat belajar praktik memasang

instalasi penerangan listrik bangunan

sederhana tidak mengalami kesulitan

dalam merangkai instalasi listrik.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang

telah diperoleh, maka peneliti

menyarankan agar guru dapat menyiapkan

strategi pembelajaran pada mata pelajaran

menggambar teknik listrik, sehingga siswa

dapat memahami pelajaran yang

disampaikan dan agar pada saat belajar

praktik memasang instalasi penerangan

listrik bangunan sederhana tidak

mengalami kesulitan dalam merangkai

instalasi listrik sesuai dengan tugas yang

telah diberikan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur

Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta

Aunurrahman, Mulyono. 2009. Belajar

dan Pembelajaran, Bandung : Alfabeta

Badan Standarisasi Nasional (BSN 2000),

Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000

(PUIL 2000)

Direktorat Pendidikan Menengah

Kejuruan. 2003. Instalasi Listrik Dasar,

Depdiknas

Djuharis, Rasul Dkk. 1998. Gambar

Teknik, Bandung : Angkasa, Bandung

Kusnandar, Achmad. 2001. Pemasangan

Dasar Instalasi Listrik, Bandung : Armico

Sudjana, Nana. 2004. Penilaian Hasil

Proses Belajar Mengajar, Bandung :

Remaja Rosda Karya

Sudjana. 2005. Metode Statistik, Bandung

: Tarsito

Sugiono. 2007. Statistik Untuk Penelitian,

Bandung : Alfabeta

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kulitatif dan R&D, Bandung :

Alfabeta

Page 18: Dwi Kurniawati (5215097030) Jurnal Metlit

Korelasi Hasil Belajar Menggambar Teknik Listrik dan Praktik Memasang Instalasi Page 18

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Siti Zaqiyah

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/tanggal lahir : Pekalongan, 14

Juni 1990

Alamat : Jl. KS Tubun III

B Rt 006/07 No.

16 Slipi, Jakarta

Barat

Agama : Islam

Pendidikan :

SDN Slipi 01 Pagi, Lulus tahun 2002

SMP Negeri 88 Jakarta, Lulus tahun

2005

SMA Negeri 16 Jakarta, Lulus tahun

2008

Universitas Negeri Jakarta, Jurusan

Teknik Elektro Tahun 2008 – 2012