16
Harga Rp. 5.000 Terbit Bulanan Edisi ke VI Bulan Agustus 2010 www.spirit-bisnis.com Titik Jenuh, Kue Sama Jadi Rebutan.. Sejarah Mall di Yogyakarta Persaingan Pusat Belanja Tumbuhnya Kelas Menengah Rangsangan bagi Berdirinya Mall-Mall Baru Kaos Parenng LareLare Solo Halaman 7 Buk Cinta Fitri Halaman 12

Edisi Agustus 2010

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Spirit Bisnis edisi agustus 2010

Citation preview

Page 1: Edisi Agustus 2010

Harga Rp. 5.000 Terbit BulananEdisi ke VI Bulan Agustus 2010www.spirit-bisnis.com

Titik Jenuh, Kue Sama Jadi Rebutan..

Sejarah Mall di Yogyakarta

Persaingan Pusat Belanja

Tumbuhnya Kelas Menengah Rangsangan bagi Berdirinya

Mall-Mall Baru

Kaos Parenting LareLare SoloHalaman 7

Butik Cinta FitriHalaman 12

Page 2: Edisi Agustus 2010

2Edisi BulanAgustus 2010

08170646xxxRedenominasi rupiah kok kayaknya susah amat ya.Nilai rupiah disederhanakan lagi dengan menghilangkan 3 nol terakhir. Apa enggak tambah pusing, Yang satu pihak bilangnya sudah akan dilaksanakan, tapi pemerintah masih bilang itu baru wacana belum sampai kebijakan. Duh, makin edan. Baru wacana saja kok sudah membingungkan. Bagaimana ini BI..!! (Purnomo, Beran, Triharjo, Sleman)

081328307xxxBingung dengan berita televisi, isinya kalau nggak tawuran, DPR bolos, video ariel. Makin rusak saja....(Tedja, Jalan Langenastran Kidul, Yogyakarta)

08156888xxxSaran untuk Spirit Bisnis, rubrik peluang usahanya ditambah. Belajar dari kiat-kiat sukses yang dialami langsung oleh enterpreneur kita. Kalau perlu, ada rubrik peluang usaha dari para mahasiswa. Jadi biar makin menggugah yang lain untuk berwiraswasta, bukan hanya antri mengumpulkan amplop coklat untuk mendaftar sebagai CPNS. (Syarief, Komplek Perumnas Condongcatur, Yogyakarta)Jawaban :Masukan yang bagus. Terima Kasih

Daftar IsiRedaksi -- 2Tajuk

Laporan Khusus -- 3-4Persaingan Pusat PerbelanjaanTitik Jenuh,Kue Sama Jadi Rebutan..

Inspiring -- 5Putu Putrayasa - Sales Di Caci, Sales DicariAndrie Wongso - Garam Dalam Air

Culinary -- 6Open Garden RestoRomantic Dinner Extra LezatBakso Jamur Pak Kenthos,Siap Menggoyang LidahMenikmati Sate Legendaris di Ngasem Pengobat Capek Usai Berkeliling Tamansari

Peluang Bisnis -- 7Kaos Parenting LareLare-SoloInspirasi dari Anak, Berbuah Usaha SuksesRagil Dunia Ibu dan Anak Sebuah Alternatif Usaha di Rumah

Lifestyle -- 8Busana Sopan Saat Bulan Puasa

Advetoria -- 9Launching Kartu ATM Danagung

Kolom -- 10Berwirausaha,Jangan Kesampingkan Legalitas!!Mencari Sumber Tambahan Modal Usaha

Seputar Kadin -- 11Road show Kandidat Ketum Kadin Sandiaga UnoHadapi FTA, Perkuat Pelaku UMKM

Peluang Bisnis -- 12Butik Cinta Fitri :Padu-padan Busana Wanita Terkini & Busana Muslim

Melancong -- 13Pesona Pasir Putih dan Kokohnya Batu Karang Pantai KukupBatik Motif PulauKekhasan Motif Perajin Batik Kulonprogo

UKM & Koperasi -- 14Volume Usaha Koperasi CapaiRp 77,514 Triliun Otobursa -- 15

Spirit -- 16

Pemimpin Umum: Rachmad Ali

Penasehat/dewan pakar :Prof Dr Mudrajat KuncoroHaryadi SuyutiRobby KusumahartaDr MoerdiyantoNur Achmad Affandi Drs Safarudin Alwi MSi

Pemimpin Perusahaan: Feri Adi Kuncoro P. Wakil Pemimpin Perusahaan: SriyonoPemimpin Redaksi: H. HerwotoRedaktur Pelaksana: Sri AstutiStaff Redaksi: Suryo, Hari, Utik, Ruli Sekretaris Redaksi: Titie, Lia YuliantiLitbang: Joko Istiyanto, M.Eng Design & Artistik: Danang W, S. Widodo Sirkulasi & Pemasaran: KomoIklan & Promosi: Deni MustikaAccount Executive : Inneke Dorry, G. SetiabudiKeuangan: SyabriProduksi: Kustanto Dwi WidodoBiro Hukum: Ramdlon Naning, SH

Marketing Office: Jl. Balirejo 12A Muja-Muju, Yogyakarta 55165. Telp: (0274) 548677, 741 9295, 081227491336 Penerbit: PT. Media Danagung PressJl. Solo Km. 11 YogyakartaTelepon: (0274) 7113095Fax: (0274) 497670

Email: [email protected] iklan: [email protected]

Wartawan Spirit Bisnis dilarang menerimauang maupun barang dari sumber berita.

Wartawan Spirit Bisnis dilengkapikartu pers selama bertugas.

Redaksi menerima gagasan, tulisan, infor-masi, foto, dan juga karikatur yang terkait dengan visi Bisnis & Kewirausahaan, akan diberi imbalan sepantasnyaIsi diluar tanggungjawab percetakan Danagung Press

Di era modern, keberadaan mall atau pusat-pu-sat perbelanjaan tak bisa dipungkiri sangat penting. Gaya hidup dan kebiasan masyarakat

kota yang serba cepat dan praktis, menuntut layanan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari juga harus mengikuti. Inilah salah satu sebab, mengapa pusat-pusat perbelanjaan menjamur bak jamur di musim hujan. Di Jogja saja, dengan jumlah penduduk sekitar 2-2,5 juta, juga terus bermunculan pusat perbelanjaan baru. Semua ingin ikut memberikan layanan dan ingin menjadi pilihan bagi pelanggan. Berderet nama ada di kota pendidikan dan budaya ini. Sebut saja misalnya Ambarrukmo Plaza, Malioboro Mall, Galeria Mall, serta sejumlah pusat perbelanjaan lain seperti Saphir Square bahkan hingga yang berani secara khusus membidik segmen tertentu seperti Jogjatronik. Jika coba dihitung, jumlah pusat perbelanjaan di Jogja masih cukup menggunakan jari tangan. Tapi, seiring dengan makin meningkatnya mobilitas dan tingkat urbanisasi serta laju pertumbuhan penduduk, perhitungan bisnis dari pusat perbelanjaan tentu tidak lagi bisa dihitung dengan jari. Terlebih kalau kita mencermati bisnis retail serupa. Meski dalam ukuran atau skala yang berbeda, pusat-pusat perbelanjaan modern ini juga terus bermetamor-fosa. Lihat saja, diberbagai pelosok atau sudut permu-kiman warga, bisa didapati banyak pusat perbelanjaan yang lebih kecil tapi cukup lengkap menawarkan apa-pun kebutuhan hidup harian warga (konsumen). Pertanyaannya kemudian, bagaimana pusat-pusat

perbelanjaan ini bisa eksis dan bersaing ditengah pe-satnya pertumbuhan pusat perbelanjaan baru. Pertan-yaan yang tidak mudah dijawab. Apalagi, ancaman persaingan itu bukan hanya dari para pelaku bisnis retail lokal dan nasional, tapi juga multinasional. Tapi bila mencoba berpikir secara sederhana, pelu-ang pasti tetap ada. Memahami dan belajar memahami keinginan pelangganlah rumusnya. Kunci persaingan pusat perbelanjaan, bukanlah lahir dari rumusan rapat para manajer dan direktur dari sebuah perusahaan. Layanan terbaik juga bukan rumusan strategi bis-nis. Namun Layanan terbaik adalah sejauh mana kita memahami keinginan pelanggan kemarin, saat ini dan prediksi yang akan datang. Karena di era teknologi informasi ini peluang berubahnya persepsi pelanggan bisa secepat kilat berbalik arah karena pesaing yang lebih jeli mengambil hati pelanggan anda. Masih lekat di ingatan, dahulu ketika belanja ke supermarket, sang kasir harus entri kode produk satu2, sekarang cukup dengan barcode, layanan lebih cepat dan akurat. Pelanggan lebih puas. Atau dahu-lu pelanggan harus order dengan fax, sekarang bisa dengan email atau sms, syukur-syukur dengan sistem informasi dengan web, misal pemesanan tiket kereta dan pesawat. Kedepan apa lagi?. Tidak mudah menjawabnya. Tapi bagi yang jeli melihat tren dan kecenderungan pe-rubahan keinginan pelanggan, tidak ada kata sulit. Mer-ekalah yang akan lebih awal merebut hati pelanggan.

Mari Kita Belajar Memahami Keinginan Pelanggan!!!!

Pahami Keinginan Pelanggan

Tajuk

Page 3: Edisi Agustus 2010

3Edisi BulanAgustus 2010

Meski demikian rumor masih terngiang terkait akan datangnya pemain baru di bisnis pusat

perbelanjaan ini. Pertanyaannya, masih mampukah pasar Jogja menerima kedatangan pemain baru ini? Wakil Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indone-sia (APPBI) Jateng-DIY Djoko Tjatur mengatakan jika mau dikategorikan jenuh, pasar Jogja bisa dikatakan sudah jenuh. Realitanya, kue market yang diperebut-kan sebenarnya hampir sama. Market Galeria Mal juga adalah market Malioboro Mal, Ambarrukmo Plaza, Saphir Square, Ramai Mal dan lainnya. “Marketnya itu kan sebenarnya adalah sama. Tapi kalau kemudian akan ada pemain baru, ya itu tidak bisa dihalangi dan menjadi mechanism pasar. Investor yang akan masuk mungkin masih melihat ada peluang di antara market yang ada. Walaupun kalau dari kita, sebagai pemain, kadang melihatnya sudah ya apakah iya masih bisa,” ungkap Djoko Tjatur.

Jogja, lanjut Djoko Tjatur, diuntungkan oleh kara-kteristik pasarnya yang mungkin sebenarnya tidak

Persaingan Pusat Belanja

Titik Jenuh, Kue Sama Jadi Rebutan..

Bayangkan, di daerah sekecil Yogyakarta, namun memiliki

jumlah pusat belanja yang terbilang cukup banyak. Sebut

saja Malioboro Mal, Ambarrukmo Plaza, Galleria Mal, Jogjatronik,

Saphir Square hingga Ramai Mal. Dari jumlah itu, beberapa di antaranya bisa dikatakan cukup

eksis dengan angka keterisian tenant hingga di atas 80 persen.

Tapi ada pula yang mesti kembang kempis lantaran jualan tenant tak

laku, sementara pasar nya pun relatif minim.

jauh berbeda dengan Bandung. Banyaknya seko-lah, kampus ataupun perguruan tinggi, membuat market memiliki karakter beragam. “Budaya pusat belanja, itu kan sebenarnya adalah budaya yang dibawa para pendatang. Akhirnya masyarakat pun turut terpengaruh. Pasar Jogja diuntungkan dengan itu,” paparnya.

Pada akhirnya, lanjut Djoko Tjatur, hukum natural pasar yang akan bicara. Dalam persaingan pusat belanja yang ada saat ini, yang bisa dilaku-kan oleh pelaku hanyalah menonjolkan cirri khas-nya dan terus berkreasi. Pusat belanja sebenarnya merupakan bentuk sinergi dari manajemen penge-lola, customer, serta tenant. “Akhirnya hubungan-nya menjadi sesuatu yang tak terputus dan saling berkaitan. Kadang ini yang kerap dilupakan. Bahwa manajemen pengelola, tidak hanya berhubungan dengan urusan tenant, tapi dia juga berkepentingan dengan upaya meningkatkan traffic pengunjung. Tentunya melalui program dan event yang dige-lar,” tutur sosok yang telah 15 tahun lebih meng-geluti manajemen pusat belanja tersebut.

Menurutnya ini yang harus dilakukan oleh manajemen pengelola pusat belanja. Kreatif dan inovatif dalam mengemas program dan event se-bagai bentuk sinergi dari kerjasama antara tenant serta pengunjung. “Antara satu pusat belanja dan pusat belanja yang lain, itu tidak bersaing. Dalam artian yang tidak sehat. Justru ini yang harus kita jaga agar jangan sampai terjadi. Makanya kemu-dian dibentuk APPBI, agar pusat belanja bisa tetap menjaga etika. Bersaing dalam mengemas pro-gram dan even silakan, tapi bukan dengan saling menjatuhkan,” tutur Djoko Tjatur.

Diakui oleh Djoko Tjatur, tidak semua pengelola pusat belanja secara otomatis masuk menjadi anggota APPBI. “Jogja memang bergabung dengan Jateng karena wilayah yang relatif cukup kecil. Mestinya memang menjadi kepengurusan sendiri seperti hal-nya Jawa Timur dan wilayah lain,” paparnya. (Tik)

Bersambung ke halaman 4

Sebagai the first mall di Yog yakarta, manajemen Ma-

lioboro Mall Yogyakarta berusaha eksis. Untungnya, ini di dukung lokasi yang strategis dan mem-punyai nilai historis yang cukup tinggi. Lokasi strategis tidak cu-kup memadai tanpa didukung berbagai program dan event yang menarik dan banyak diminati pen-gunjung dengan melakukan be-berapa perubahan dan inovasi agar pengunjung tidak merasa bosan.

Sejarah Mall di YogyakartaMall pertama di Yogyakarta adalah berada di Jalan Malioboro. Nama yang disandang pun sama dengan ikon wisata Yogyakarta tersebut. Yakni Malioboro Mall Yogyakarta, dengan konsep bangunan modern minimalis dan menyatu dengan keberadaan masyarakat sekitar dan tetap membawa ciri sebagai ikon Malioboro sebagai sebuah kota wisata di Yogyakarta.

Program dan strategi pemasa-ran yang terencana, serta berbagai event yang menarik dan berkualitas mengambil peranan yang tak kalah penting dalam proses tumbuh dan berkembangnya Malioboro Mall tiap tahun nya. Semua faktor terse-but juga semakin diperkuat dengan promosi secara terus menerus dan berkesinambungan, hal ini mem-buat Malioboro Mall masih men-jadi mal pilihan yang mempunyai karakteristik tersendiri sebagai mal

di tengah jantung kota Yogyakarta.Wisatawan yang berkunjung

ke kota Yogyakarta, sebagian besar berpendapat bahwa belum berkun-jung ke Yogyakarta apabila mereka belum meluangkan waktu untuk melihat suasana Malioboro, pusat perbelanjaan aneka souvenir dan kerajinan khas kota Yogyakarta.

Banyak orang dengan beragam aktivitas dan kesibukannya mem-buat Malioboro Mall ingin eksis

dengan turut serta memberikan kontribusi bagi para pengunjung-nya. Akses kemudahan yang bisa dicapai dari segala penjuru kota Yogyakarta memberikan nilai tam-bah bagi pengunjung untuk dapat dengan mudah mencapai pusat perbelanjaan yang termasuk sudah mempunyai nama dan pengunjung setia di Yogyakarta.

“Sudah 15 tahun ini Malio-boro Mall eksis di Yogyakarta. Mall ini juga bekerjasama dengan Hotel Ibis Yogyakarta Malioboro, dengan memberikan kemudahan akses mencapai lokasi shopping mall tersebut akhirnya menjadi se-buah pilihan utama,” kata PR Man-ager Malioboro Mall Yogyakarta Eunike Martanti, baru-baru ini.

Seiring perubahan jaman, ban-yak bangunan lama di Yogyakarta yang sudah berubah fungsi. Tentu saja berganti wajah, berarsitek-tur megah, mewah dan kapitalis. Seperti halnya pusat perbelanjaan barang-barang elektronik Jogja-tronik yang berada di Jalan Brigjen Katomso Gondomanan. Mal megah ini dibangun tahun 2004. Sebelum-nya, Jogjatronik merupakan Kan-tor Percetakan Negeri Yogyakarta.

Kantor percetakan milik pemer-intah itu telah beroperasi sejak usai perang kemerdekaan. Ribuan buku telah dicetak baik buku-buku ber-bahasa Indonesia, Jawa maupun berbahasa asing, seperti Inggris

Page 4: Edisi Agustus 2010

4Edisi BulanAgustus 2010

Sambungan halaman 3

dan Belanda. Kini, Jogjatronik telah menjadi ikon pusat elektronik di Yog yakarta.

Galeria Mall Yogyakarta turut menjadi mal mewarnai bisnis di Yogyakarta. Mal Galeria mulai dibangun pada tahun 1993 dan selesai tahun 1995. Kini mal ini telah melewati satu dasawarsa itu, dan grand openingnya dilakukan Paku Alam VIII sekaligus menandai dibukanya Mal Galeria untuk umum.

Mal yang termuda sekaligus paling besar adalah Plaza Ambarrukmo Yo-gyakarta. Mal yang mengklaim terbesar dan terlengkap di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta ini mempunyai konsep arsitektur menarik. Mal ini berada di Jalan Laksda Adisucipto, sekaligus yang menghubungkan an-tara Yogyakarta, Solo dan Surabaya.

“Plaza Ambarrukmo mempunyai tujuh lantai dan ditempati beberapa anchor tenant dan junior tenant. Seperti Carrefour, Centro Department Store, Gramedia Book Store, Timezone, Cineplex 21, Food Court Ta-mansari , dan Caesar Lounge & Café sertas ditempati beragam tenant yang mampu memenuhi seluruh kebutuhan keluarga, orang tua dan anak-anak,” kata GM Plaza Ambarrukmo Yogyakarta Surya Ananta.

Plaza Ambarrukmo dikelola dan dioperasikan oleh PT Putera Mataram Mitra Sejahtera ini mempunyai area parkir yang luas dan bisa menampung 1.400 mobil dan 1.500 sepeda motor. Area parkir ini berada di basement hingga roof top. (hari)

Tumbuhnya Kelas Menengah Rangsangan bagi Berdirinya Mall-Mall Baru

Persaingan antar pusat perbe-lanjaan (mal) di kota-kota

besar makin ketat. Imbasnya, tingkat hunian sewa (tenant occupation) mal di perkotaan kian menurun. Meny-iasati kondisi tersebut, pengembang kini mengalihkan pembangunan mal di kota kota menengah sepanjang ta-hun ini.

“Tumbuhnya segmen ma-syarakat kelas menengah, serta perubahan gaya hidup masyarakat menjadi pemicu munculnya mal-mal baru di kota-kota sedang atau menengah,” ujar Ketua Umum DPPR Real Estate Indonesia (REI), Teguh Satria akhir pekan lalu.

Dia mengungkapkan, pasca krisis ekonomi 1997-1998 di In-donesia justru terjadi tren melon-jaknya konsumsi masyarakat. Itu menjadi pemacu bagi pengusaha untuk membangun pusat-pusat per-belanjaan. Tak hanya di kota-kota besar, pengusaha juga membangun di daerah-daerah yang diperkirakan pertumbuhan ekonominya pesat. “Misal, banyak kota-kota baru yang tumbuh pesat akibat ada batubara-nya,” timpalnya.

Seiring tingginya persaingan antarmal di kota-kota besar, tingkat hunian malnya juga akan semakin berkurang. Itu karena tingkat pe-nyebarannya makin meluas. Pada 2003 misalnya, tingkat hunian mal mencapai 86 persen. Tapi pada 2007 turun menjadi 78 persen. Pada 2009, proyeksinya bisa meningkat menjadi 87 persen. “Di perkotaan mal sudah menjadi tempat wisata keluarga,” ungkapnya.

Dalam pembangunan mal, pemerintah melalui Departemen Perdagangan telah mengeluar-kan Permendag No 53/M-DAG/PER/12/2008 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. Dalam Permendag itu disebutkan, lokasi untuk pendirian pasar tra-disional, pusat perbelanjaan dan toko modern wajib mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Ka-bupaten atau Kota dan Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Ka-bupaten atau Kota, termasuk per-aturan zonasinya. Pembangunan mal juga terlebih dahulu harus melakukan analisa kondisi sosial ekonomi masyarakat, keberadaan

Pasar Tradisional dan UMKM yang berada di wilayah bersangkutan.

Akan halnya di Jogja, pusat-pusat perbelanjaan pun terus ber-munculan. Menyusul Malioboro Mall yang mengawali, beroperasi-lah kemudian mall-mall lain. Sebut saja misalnya Galeria Mall, Saphir Square, Ambarrukmo Plaza, dan khusus eletronika Jogjatronik.

Jumlah mall atau pusat per-belanjaan di Yogyakarta terbilang masih sedikit dibandingkan dengan jumlah di kota lain. Kalau dihitung sekarang, total yang bisa disebut mall ada 5 tempat. Yaitu Plaza Am-barrukmo Yogyakarta, Galeria Mall Yogyakarta, Malioboro Mall Yog-yakarta, Saphir Square Yogyakarta dan Pusat Perbelanjaan Elektronik Jogjatronik.

Tidak dipungkiri, wilayah propinsi DIY sangatlah kecil dibandingkan dengan propinsi tet-angganya, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Karenanya, jumlah lima pusat perbelanjaan cukup banyak kalau melihat jumlah penduduk DIJ dan luasan wilayah propinsi ini.

Hingga saat ini, ke lima mall tersebut sudah bersaing ketat dalam merebut masyarakat untuk menjadi pelanggannya. Secara kasat mata, sebenarnya yang paling layak dise-but mall hanyalah tiga dan secara market hampir sama. Ketiga mall tersebut, adalah Plaza Ambarrukmo Yogyakarta, Galeria Mall Yogyakar-ta, Malioboro Mall Yogyakarta. Dua lainnya, Saphir Square Yogyakarta dan Pusat Perbelanjaan Elektronik Jogjatronik, mempunyai perbedaan yang mencolok.

Saphir Square Yogyakarta boleh dibilang tidak laku dan banyaknya tempat yang kosong menjadikan pusat perbelanjaan ini seperti mati suri dan Pusat Perbelanjaan Elek-tronik Jogjatronik lebih segmented dengan fokus pada produk elek-tronik, mulai dari komputer, ponsel, televisi dan alat elektronik lainnya.

General Manager Plaza Am-barrukmo Yogyakarta, Surya Ananata memandang persaingan sesama mall dilihat sebagai hal positif. Bahkan, menurut pria yang akrab di panggil Nanang, justru persaingan yang positif akan me-majukan masing-masing mall.

“Karena manajemen masing-masing mall pasti mengeluarkan jurus dan strategi masing-mas-ing yang disesuaikan dengan mall tersebut, keinginan tenant dan pasti masyarakat sebagai konsumennya,” tegas Nanang kepada Spirit Bisnis, kemarin.

Nanang menegaskan, setiap pu-sat pembelanjaan memiliki kriteria atmosfir dan target market yang ma-sing-masing berbeda dengan tujuan untuk menampilkan bentuk pelayan-an terbaiknya kepada customer.

Plaza Ambarrukmo Yogyakata sudah pasti menyesuaikan dengan karakteristik masyarakat modern saat ini. Bagaimanapun, usaha mall di Yogyakarta memiliki target market. Yakni masyarakat Jawa Tengah dan DIY pada khususnya dan masyarakat luar daerah pada umumnya.

“Yogyakarta sudah menjadi salah satu tujuan wisata berskala nasional dan adanya trend gaya hidup yang berkembang ke arah modernisasi, maka pengembangan usaha mall ini masih cukup prospe-ktif,” katanya.

Senada dengan Nanang, Public Relations Malioboro Mall Yogyakar-ta Eunike Martanti mengungkapkan persaingan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Masing-masing mal memang sudah mempunyai segmen dan pangsa pasar sendiri.

“Upaya kita adalah memberikan konsumen sesuai kebutuhannya. Jadi bisa tersegmentasi dan persain-gan cukup fair karena masing mal punya spesifikasi atau kekhasan tersendiri,” tegas Eunike.

Eunike menegaskan strateginya dengan berbagai event, pameran dan acara lain yang menarik selalu diada-kan.

Semua mall yang ada di Yog-yakarta memang tergabung dalam wadah asosiasi antar mall yaitu Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) khusus wilayah Jawa Tengah dan DIY.

“Di tengah persaingan itu, wadah ini menjadi ajang komunikasi kami dalam berbagai bidang,” kata Nanang yang menegaskan komunikasi di an-tara anggota APPBI Jawa Tengah dan DIY cukup intensif. (hari/tik)

Page 5: Edisi Agustus 2010

5Edisi BulanAgustus 2010

Putu Putrayasa

Pantau terus, www.desainulang.com atau www.putuputrayasa.com. Selamat Mempraktekkan artikel hari ini. Salam Prestasi IndonesiaPutu Putrayasa# Peraih REKOR MURI, Pendiri

Perguruan tinggi termuda di usia 26 Tahun (www.akmi-baturaja.ac.id)

# Penulis buku “Kaya dan Baha-gia Modal Ngobrol”

# Penulis buku “Desain Ulang Hidup anda”oleh Gramedia Pustaka Utama

# CertifiedNeuroLinguisticPro-gramming(NLP)dariRichardBandler & Society of NLPUSA

# Certified Communication Ex-pertdariNLPIndonesia

“Sudah kerja di TV Nasional, jabatannya keren, jadi Au-ditor lagi, ngapain pengen

jadi Sales? “ Tanya saya menggoda keseriusannya utk belajar menjual. Di Indonesia, profesi menjual, memang tidak membuat orang jadi bangga. Di buku saya, “Desain Ulang Hidup Anda” saya menjelas-kan cukup panjang, mengapa kecer-dasan SMQ-Sales and Marketing Quotion” sangat perlu di zaman sek-arang ini. Tidak kurang dari Robert T. Kiyosaki, menyarankan, bahwa kalo ingin kaya, seseorang haruslah pandai menjual. Sahabat saya, yang menulis buku “The Power Of Selling” menuliskan data yang diperolehnya dari Badan Pusat Statistik, bahwa 17,9jt Juta penduduk indonesia, sebenarnya berprofesi sebagai Penjual. Diband-ingkan yang berprofesi di bidang produksi, manufaktur, alat transpor-tasi sekitar 25,7jt dan tenaga untuk pertanian, kehutanan, perburuan dll. 42,1jt orang, maka tenaga penjual menempati urutan ketiga dari segi jumlah, dibandingkan tenaga perta-nian dan produksi. 17jt orang inilah yang telah men-jual produk yang diproduksi oleh 25,7 jt tenaga kerja dan dihasilkan oleh 42,1jt orang, alias 67,8jt tenaga kerja Indonesia. Artinya, 17jt orang

SALES DI CACI, SALES DICARIini yang telah menjadi ujung tombak dari 67,8jt jiwa tenaga kerja terse-but. Ujung Tombak bagaimana? Kalo anda seorang entrepreneur, anda akan paham, bahwa apa yang harus anda pikirkan pertama kali ketika anda akan memulai usaha adalah Bagaimana menjual produk atau jasa anda danmengelola finansial anda.Jadi dengan anda tahu bagaimana menjual dan mengelola uang, anda sdh bisa memulai usaha. 80% bisnis yang mati di tahun pertama, mati karena tidak berhasil menjual produk mereka. Jadi bole-hlah berbangga, pengetahuan dan keahlian sales dan marketing, benar-benar bisa menyelamatkan biduk se-buah perahu usaha. Banyak perahu UKM yang karam, atau hidup segan mati tak mau, karena kurangnya kompetensi menjual. Ironisnya, sebegitu penting per-anan dunia sales di dalam bisnis dan UKM yang katanya menjadi tulang punggung perekonomian negara ini, Sales menjadi seperti profesi yang direndahkan, diremehkan dan di-hindari di negara ini. Sistem pendidikan kita pun, ti-dak mengajarkan, bagaimana men-jual apalagi mengenalkan Profesi sales sebagai profesi yang mulia dan membanggakan. Padahal bisa dibayangkan, jika tdk terjadi penjua-lan, jika tdk ada profesi sales, 17jt org yang menghidupi 67,8 orang itu akan kehilangan pekerjaannya. Bayangkan, kalo 1 orang, mewakili 3 org, brp jumlah rakyat Indonesia yang terbengkalai dan tidak memi-liki pendapatan dan penghidupan yang layak karenanya. Dari situ kita tahu, profesi sales, menjadi pekerjaan yang tidak ter-

hindarkan. Seorang pemilik dealer sebuah merk sepeda motor ternama, dengan 16 cabang di Yogyakarta dan jawa tengah, suatu ketika bercerita kepada saya, bagaimana penjualan yang menurun, dari 1300 unit sepeda Motor, menjadi hanya sekitar 500 unit per bulan telah membuat kacau usahanya. Perlu strategi lain, untuk membuat usahanya tetap menghasil-kan Profit. Itulah yang menyebab-kan, ia mengutamakan memberikan training, kepada para salesnya. Seberapa bangga pak Putu dg Profesi sales? Mungkin pertan-yaan itu muncul di pikiran anda. Okelah, saya ceritakan, bagaimana ketika satu pagi, saya sdg BBM an dg sahabat saya, kuliah satu angka-tan di UGM belasan tahun silam. Obrolan terjadi, ketika sa-habat saya ini, ingin men-jadi Event Organiser utk train-ing-training yang saya buat. Ketika saya katakan, salah satu

training yang saya tawarkan adalah “SalesBoosterwithNLP”, sahabatsaya ini menjawab dengan sopan. “Put, bolehkah aku usul, agar utk ma-teri sales, kamu isi sama orang lain?” “Kenapa Bro? “ Tanya saya agak Heran... “Biar sesuai dengan pro-fesinya donk, kamu kan pengusaha?” Kata sahabat saya ini penuh respek. Saya paham, ia pasti menganggap profesi sales, tidak pas, atau terlalu kecil bagi saya. Tapi saya jawab, “Bro, saya me-mang pengusaha, trainer, penulis buku, dll.... “ Saya membiarkan kata-kata itu menggantung sejenak... “Tapi saya paling bangga karena saya adalah seorang Sales...., karena sebenarnya saya memang sales...” Lanjutsaya... Sejak berusia 6 tahun, saya telah menjual buah pare, kelapa, bibit ikan bandeng, dll. Ketika saya berusia belasan tahun, saya men-jual es keliling desa, barang rong-sok, kayu bakar, pasir, koral dll. Ketika saya kuliah, saya men-jual fotocopyan buku mata kuliah, tape, kulkas, obat-obatan, tv, kom-puter, diktat, barang elektronik dll. Ketika saya telah tidak kuliah lagi, saya menjual ruko, rumah, suple-men, tanah, kayu jati, kaset, tiket seminar, dan masih banyak lagi yang lainnya. Saya melatih team sales dan marketing saya, sejak 1998 hingga sekarang, tersebar dari Sumatra sampai Papua dan menghasilkan Omset lebih dari 35 Milyard per tahun, sejak 2003 hingga sekarang, apakah tidak Bangga? “Biarkan orang mencaci profesi sales, tapi saya akan tetap bangga den-gan profesi ini” Ungkap saya kepada seorang ibu, Pensiunan Bank BUMN,

yang meminta saya memberikan train-ing kepada para Sales di sebuah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang me-miliki 7 cabang di semarang dan kota lain di Jawa tengah. “Seorang sales sering di-caci, tetapi dia akan selalu dicari, kalo tidak percaya, lihat saja iklan koran, setiap hari pasti ada lowon-gan untuk seorang sales” Lihatsajaseorangentrepreneur,usahanya akan maju, kalo dia pandai menjual... Lihat Pula, seorang pemimpinadalah seorang yang pandai “men-jual” ide dan gagasan kepada team dan koleganya. So apakah anda sudah meny-iapkan diri anda untuk menjadi seorang Profesional di bidang sales? Suatu Profesi dengan in-vestasi termurah, yang bisa dilaku-kan oleh siapa saja, untuk mengan-tarkan seseorang menuju Prestasi, kesuksesan dan kelimpahan? Se-buah profesi yang sangat berguna, ketika anda berada di puncak kepe-mimpinan, atau mendayung biduk usaha anda. Selamat Memutuskan, salam prestasi Indonesia.

Alkisah, ada seorang pemuda yang berwajah murung akhir-akhir ini. Ia mengerjakan segala sesuatu den-

gan gelisah dan tidak bersemangat, seakan banyak masalah yang ada di pikirannya. Gurunya yang bijaksana, memperhatikan kelakuan si pemuda dan mengajaknya ber-bicara. “Bapak perhatikan, kamu selalu murung. Bukankah banyak hal indah di kehidupan ini? Ke mana perginya wa-jah ceria dan bersemangat kepunyaanmu dulu?” “Guru, belakangan ini hidup saya se-dang penuh masalah. Sulit bagi saya un-tuk tersenyum. Masalah datang tidak ada habis-habisnya. Serasa tak ada lagi sisa untuk kegembiraan,” jawab pemuda itu sambil tertunduk lesu. Sambil terse-nyum, sang guru b e r k a t a , ” N a k , ambil segelas air dan dua geng-gam garam di dapur. Bawalah kemari. Biar bapak coba per-baiki suasana hatimu itu.” Pemuda itu pun bergegas m e l a k u k a n p e r -

mintaan gurunya sambil berharap dalam hati mudah-mudahan gurunya memberi jalan keluar bagi permasalahan hidupnya. Setelah itu, sang guru berkata, “Ambil garamnya dan masukkan ke segelas air itu, kemudian aduk dan coba kamu minum.” Wajah si pemuda langsung meringis setelah meminum air asin tersebut. “Bagaimana rasanya?” tanya sang guru dengan senyum lebar di bibirnya. “Asin, tidak enak, dan perutku jadi mual,” jawab si pemuda. Kemudian sang guru membawa mu-ridnya itu ke sebuah danau di dekat tempat mereka. Danau itu begitu indah dan airnya bening karena sumber air alam yang selalu mengairi di situ. “Ambil air garam dan garam yang ter-sisa dan tebarkan ke danau,” perintah sang guru. Si pemuda dengan patuh memenuhi permintaan gurunya. “Sekarang, coba kamu minum sedikit air danau itu”. Si murid menangkupkan kedua tangan-nya, mengambil air danau, dan memin-umnya. “Bagaimana rasanya? Terasakah ga-ram yang kamu tebarkan tadi?” “Segar sekali,” jawab si pemuda sam-bil mengambil air dan meminumnya lagi. “Tidak ada rasa asin sama sekali!” Gurunya kemudian berkata, “Nak, se-gala masalah dalam hidup ini sama sep-erti segenggam garam. Tidak kurang tidak

lebih! Rasa ‘asin’ sama seperti masalah, kesulitan, penderitaan yang dialami

setiap manusia, dan tidak ada ma-nusia yang bebas dari permasala-han dan penderitaan. Benar kan? Perlu kamu ketahui, berapa banyak rasa ‘asin’ dari penderi-taan yang dialami setiap manusia sesungguhnya tergantung dari besarnya hati yang menampung-nya. Maka, jangan memiliki ke-

sempitan hati seperti gelas tadi! Jadikan hatimu sebesar danau sehingga semua kesulitanmu tidak akan mengganggu rasa di jiwamu dan kamu tetap bisa bergembira walaupun sedang dilanda masalah. Nah, mudah-mudahan penjelasan gurumu ini bisa memperbaiki suasana hatimu.”

Pembaca yang Budiman, Seorangfilsufbesarpernahberkata,“Life is suffering. Hidup adalah penderitaan”. Memang, pada kenyataannya, segala ses-uatu yang tidak sesuai dengan selera kita, membuat kita menderita. Kadar penderitaan setiap orang tentu berbeda. Semuanya tergantung dari cara pandang dan keikhlasan kita dalam me-nyesuaikan dengan selera kita. Maka selayaknya kita harus terus belajar dan memperluas wawasan kebijaksanaan, agar jangan samapai masalah yang menguasai kita. Tetapi kitalah yang mengendalikan masalah. Sehingga, masalah yang datang bukan lagi dipandang sebagai penderitaan, tetapi bagian dari kehidupan yang harus kita jalani.

Salam sukses, luar biasa!

GARAM DALAM AIR

“Pak Putu, kenapa ya?Saya pengen sekali bisamenjual, tapi gak bisa-bisa” tanya seorang Pem-baca buku, “Desain UlangHidup Anda” dari Jakarta.Wanitamudainiadalahse-orangkaryawansalahsatustasiuntelevisiterbesardiIndonesia,seorangAuditordenganlatarbelakangpen-didikanseorangAkuntan.

AGENDA BISNIS JOGJAAGUSTUS 2010

Redaksi menerima informasi dari para relasi, klien ataupun pembaca yang ingin menyampaikan infor-masi agenda bisnis di Yogyakarta dapat mengirim-kan informasinya melalui email [email protected] atau SMS ke nomor 0811292299

Jogja negeri bonekaTanggal : 6-8 AgustusPukul : Jam 09-17.00Tempat :exhibitionhalltamanpintar

Seminar Robert w helmerRethinking democrazy and pluralism in islamTanggal : 10 AgustusPukul : 14.00-16.00 WIBTempat : Ruang seminar pasca sarajana UGM Lt 5

LG on SaleTempat : 31 juli-8 agustusTempat : Jalan magelang km 4

SimposiumTanggal : 8 AgustusTempat :BalaiKunthi,MandalaBhaktiWanitatama

Pameran Multi ProdukTanggal : 9 AgustusTempat :BalaiKunthi,MandalaBhaktiWanitatama

Arisan MobilTanggal : 10 AgustusTempat :BalaiKunthi,MandalaBhaktiWanitatama

Islamic Book FairTanggal : 24 Juli - 09 AgustusTempat : MandalaBhaktiWanitatama

Penulis : Andrie Wongso | (Motivator - www.andriewongso.com

Page 6: Edisi Agustus 2010

6Edisi BulanAgustus 2010

Hotel and Restoran Bukit Indah, mungkin sudah tidak asing lagi. Namun ada satu area di kompleks Bukit Indah Hotel and Resto yang menyajikan kuliner nan lezat dengan tetap menyuguhkan view Jogja dari ketinggian. Ya, Bukit Indah Open Garden Resto. Menu di

tempat ini memang terbilang berbeda. Udang bakar madu, gurameh goreng dan gurameh bakar, serba kepiting dan satu lagi, sambal trasi ndadak yang..fiuhhh..cukup membuat bulir keringat ber-jatuhan. Wow, mantaaaps..!! Tidak ketinggalan adalah trancam pedas yang seolah bisa membuat orang ketagihan untuk datang.

Open Garden RestoRomantic Dinner Extra Lezat

Judul ini sengaja dipilih bukan tanpa alasan. Sate Ngasem, yang dulunya juga dikenal den-

gan nama Sate Kembar, memang kerap menjadi jujugan para turis yang lelah setelah berkeliling kraton dan Tamansari menikmati sisa-sisa kejayaan Pangeran Mangkubumi. Warung sate yang awalnya disebe-lah utara bekas Pasar Ngasem, kini bergeser ke sebelah barat pasar. Memang cukup unik, ada wa-rung sate yang digemari turis asing. Tapi itulah realitanya. Para wisman yang puas berkeliling Tamansari, biasanya menyempatkan diri untuk mampir dan bersantap daging kamb-ing bakar ini. Atau yang kurang suka dengan bakar, mereka bisa memilih sate goreng karena si empunya wa-rung juga menyediakan menu sate goreng. “Entahlah, mungkin awalnya kawan-kawan guide yang menge-nalkan. Tapi lama kelamaan kok banyak juga yang datang dan gemar dengan sate saya. Terlebih sebelum tragedi Bom Bali, banyak sekali turis yang kesini. Kalau sekarang memang jauh berkurang, paling 2-3 orang sepekan,” kata Jiroh pemilik warung sate ini, suatu ketika.

Selain wisman, warung sate ini terlihat selalu ra-mai pembeli, utamanya saat makan siang dan usia isya. Warung sederhana dengan deretan bangku-bangku dan meja ini, konon juga menjadi tempat nostalgia banyak orang yang pernah domisili di Jogja. Terlebih saat keberadaan warung masih disisi utara pasar, lo-kasi yang sudah puluhan ta-hun menjadi tujuan banyak pelanggan. Ya…konsumen Pak Jiroh memang luas. Tokoh seperti Adnan Buyung Nasution adalah satu diantaranya. “Saya pernah ditawari Pak Buyung untuk membuka cabang di Jakarta. Tapi saya tolak, karena saya ingin tetap di Jogja melayani kon-sumen yang ingin bersantap

sate dengan harga terjang-kau,” terangnya. Menurut Jirohman, pemilik usaha sate Ngasem, wajar jika orang sangat mengenal warung satenya, bahkan menjadi langganan tetap karena keberadaannya memang sudah lama. Sate Ngasem mulai dikenal sekitar tahun 1936. Waktu itu, usaha sate masih dipegang oleh eyangnya, Pak Sono, yang berkelil-ing dari rumah ke rumah di kawasan Kecamatan Kraton dengan memba-wa pikulan sate. Menginjak tahun 1952, Busro, anak Pak Sono memisahkan diri dengan membuka warung sate di Jalan Kauman. Namun tempat yang sempit dan kurang strategis mem-buat Busro pindah ke Ngasem pada tahun 1972. Dibantu adiknya (Bas-ri), Busro meneruskan usaha sate bapaknya. Kemiripan wajah kakak beradik Busro dan Basri menjadi-kan satenya dikenal dengan sebu-tan ‘sate kembar’. Namun sekarang lebih dikenal dengan ‘sate Ngasem’, karena letaknya di daerah Ngasem. “Sejak dipegang bapak (Busro) pada tahun 1983, saya sering bantu jualan,” kata Jirohman yang meng-gantikan bapaknya tahun 2000 ke-

marin. Warung sate itu buka dari pukul 07.30 hingga pukul 20.30. Untuk keperluan warung, teru-tama daging, Jirohman tak perlu re-pot berbelanja karena setiap hari ada pemasok tetap yang rutin mengantar daging. Dalam satu hari, kurang lebih 9-10 kg daging kambing muda dipotong menjadi sayatan-sayatan besar yang ditusuk-tusuk untuk me-layani 60-an pembeli. Sebagai pelezat rasa satenya, Jirohman menghabiskan 6-8 botol kecap. Baginya, kecap sangat pent-ing, apalagi kecap Gandaria. Berkat kecap inilah citarasa khas sate Ngas-em tercipta. “Yang membedakan sate Ngasem dengan sate yang lain adalah rasa khasnya yang manis. Jadi, nggak benar kalau kami punya resep khusus dan rahasia,” beber Jirohman. Menurut Jirohman, resepnya sama dengan sate yang lain. Kalau orang menilai rasanya lain dan enak, itu hanya faktor tanganan. Toh begi-tu, ada hal-hal khusus yang dipegang-nya. Untuk penyerta sate, Jirohman selalu menyediakan irisan bawang merah dan tomat segar. Sedangkan untuk nasinya, minimal harus meng-gunakan beras mentik wangi. Trik khusus ini membuat sate-nya digemari. Dari seluruh menu khas yang disediakan, seperti sate bakar dan goreng, gule, tongseng, serta nasi klenyer (nasi goreng di-campur sate), yang paling terkenal adalah tongseng dan satenya. Enak tidaknya rasa tongseng sangat ter-gantung dari kuah gule. Untuk me-nyajikan rasa gule yang lezat, ke-mampuan meracik bumbu sangat di-perlukan. Tentu saja resepnya sama dengan resep gule pada umumnya. Sementara meski sempat alami pasang surut, Jirohman mengaku tak surut semangat begitu saja, apalagi pindah usaha. Memenuhi keingi-nan pembeli untuk menyantap nik-matnya sate Ngasem tetap menjadi tekadnya. Lagi pula, pesan sang bapak masih terngiang di telinganya, “Usaha warung sate ini cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jadi jalani terus. Jangan buka cabang. Cukup satu warung saja.” . (sw)

Pengelola Bukit Indah Open Garden Resto Deborah “Mamiek” Untari mengatakan Bukit Indah Open Garden Resto ini menem-pati level II Bukit Indah Hotel and Restoran. Menu unggulan di tempat ini, lanjut Mamiek, adalah udang bakar madu. Sensasi rasanya yang begitu lezat, hasil kreasi dari chef Bukit Indah Open Garden Resto. “Kita menawarkan romantic dinner. Bagi penyuka rasa pedas, sambal trasi pedas nda-dak kita, patut untuk dicoba,” tutur perem-puan yang akrab disapa Mamiek tersebut. Tidak salah jika mengandalkan menu ro-mantic dinner, pasalnya dari restoran yang berlokasi di Jalan Wonosari Km 15 ini, para pengunjung bisa menyaksikan cantiknya pemandangan Jogja dari atas ketinggian. Minuman khas teh poci yang super mantap pun bisa menjadi teman mencicipi resoles bo-lognies yang begitu lezat. Renyah dan lembut di dalam dengan rasa gurihnya yang delicious!! Bayangkan menikmati kuliner nan lezat

sembari melihat ker-lap kerlip lampu ka-wasan Jogja yang ada di bawahnya. Tidak hanya romantic dinner, dengan area open garden yang cukup luas, Anda pun bisa membawa keluarga ataupun relasi menik-mati aneka kuliner yang tersaji. Suasana makan di gazebo pun bisa dinik-mati di tempat ini. Sejak dibuka kali pertama pada 12 Juni kemarin, open garden resto yang terletak di level II area Bukit Indah Hotel dan Resto ini mendapat sambutan antusias dari costumer. (Tik)

Menikmati Sate Legendaris di NgasemPengobat Capek Usai Berkeliling Tamansari

Anda penggemar bak-so? Bakso karya Pak Kenthos ini mung-

kin bisa menjadi salah satu alternatif eksplorasi kuliner Anda. Ya, bakso jamur! So yummy..’n lezaaat..baksonya. Sementara kuahnya, syruuuuppp…nikmat. Mengapa disebut bakso jamur? Dalam satu mangkok, konsumen disuguhi bakso rebus kombinasi 25 pers-en jamur dan 75 persen daging sapi. Agar jamur lebih berasa, semangkok bakso ditaburi pula dengan jamur merang. Pegawai Bakso Jamur Pak Kenthos, Heru mengatakan ada tiga outlet bakso Pak Kenthos di Yogyakarta. Salah satunya adalah yang terletak di Jalan Parangtritis Km 8 Yogyakarta. “Pada mulanya Bakso Jamur Pak Kenthos ini hanya ingin membuat bakso yang memiliki keunikan tersend-iri baik dari segi rasa maupun gizinya jadi tidak hanya sekedar bakso saja yang ingin dijual tetapi juga nilai gizi yang terkandung pada jamur tiram dan jamur merang yang digunakan,” ujar Heru beberapa waktu lalu. Peminat bakso jamur Pak Kenthos ini ternyata cukup banyak. Sa-ban hari, outlet bakso jamur mereka selalu dipadati dengan konsumen. “Walau awalnya hanya iseng-iseng, namun ternyata dari bisnis yang dikelola Pak Kenthos ini berkembang cukup bagus. Mungkin lantaran bakso adalah makanan yang telah memasyarakat dan penggemarnya cu-kup banyak. Sentuhan unik yang diberikan ternyata cukup memberikan sensasi tersendiri bagi para penggemar bakso,” tutur Heru. Bakso Jamur inilah, teroboran yang kemudian dibuat Pak Kenthos dengan memanfaatkan Jamur Tiram sebagai isi dan Jamur Merang seb-agai taburan. Kedua jamur ini banyak didapatkan di daerah Sedayu se-hingga tidak kesulitan mendapatkan bahan bakunya. Dalam sehari Pak kenthos dapat menggiling daging sapi sebanyak 15 kg, Jamur Tiram 10 kg dan Jamur Merang 7 kg dengan omzet pendapatan mencapai Rp 2,5 juta perhari untuk tiga warung bakso yang dimilikinya. Dengan harga Rp.6.000/mangkuk kita sudah bisa mencicipi keleza-tan bakso jamur ini yang terdapat di tiga lokasi yaitu di Jalan Parangtritis Km 8, Ringroad Manding dan Panjangrejo Pundong Bantul. Selain menyediakan bakso jamur sebagai menu utama, di warung Pak Kenthos juga menyajikan berbagai menu spesial antara lain Nasi Goreng Jamur, Tongseng Jamur dan menu terbarunya adalah Jamur Crispy serta aneka minuman yang menggugah selera yaitu Es Palu Butung khas Su-lawesi dan Aneka Juice Buah. (Tik)

Bakso Jamur Pak Kenthos,Siap Menggoyang Lidah

Open Garden Resto Bukit IndahLokasi : Level II Bukit Indah Hotel and Res-to Jalan Wonosari Km 15 Yogyakarta.

Page 7: Edisi Agustus 2010

7Edisi BulanAgustus 2010

Anda tertarik untuk bekerja dari rumah, sembari bekerja namun banyak waktu untuk anak dan

keluarga? Menarik bukan, dan nampaknya Anda bisa mencobanya seperti yang sudah dilakukan oleh ibu Nani, pemilik Ragil Dunia Ibu dan Anak, sebuah perse-waan perlengkapan bayi dan mainan anak.

“Sebagai ibu yang bekerja di perusahaan pharmasi di Semarang menjadi sebuah dilematis ketika anak-anak su-dah mulai protes dengan aktivitas di kantor yang menuntut waktu lebih banyak, bahkan sering pulang malam. Se-hingga akhirnya pada Oktober 2007 lalu, saya memilih keluar untuk lebih banyak di rumah, namun tidak hanya berdiam diri melainkan tetap usaha yakni membuka rental perlengkapan bayi dan mainan anak” ujar Nani mengenai latar belakang usaha yang dirintisnya.

Usaha persewaan perlengkapan bayi dan mainan anak yang diberi nama Ragil Dunia Ibu & Anak ini ia dirikan beberapa bulan setelah resign. Nani yang pernah berkec-impung sebagai marketing di perusahaan ia bekerja dulu, tertarik untuk menjajal bisnis persewaan perlengkapan bayi dikarenakan ia sudah sering mendengar usaha ini di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

“Karena saya terbiasa bergerak, sehingga tidak betah jika hanya berdiam diri. Kemudian saya

rembugan dengan suami tentang aktivitas tambahan yang bisa saya lakukan sembari di rumah. Kebetu-lan suami bergelut di bidang design dan ketika suami masih kuliah dulu sering membuat kaos dan me-nyablonnya sendiri. Lantas, tercetuslah sebuah ide untuk membuat kaos sendiri dengan segmen anak dan keluarga,” kata Wilas berkisah.

Adalah putri sulung mereka Gendhis dan pen-galaman Ary selama menulis rubrik Parenting di majalah sumber inspirasi usaha produksi kaos yang diberi label LareLare. Pasangan muda ini pun ber-bagi tugas untuk merealisasikan usaha mereka, sang suami berperan penuh di bagian produksi (pemilihan bahan, design kaos),sedangkan Ary membantu di ba-gian marketing dan promosi.

“Ketika dapat info bahwa sekolah (TK) puteri pertama kami, Gendhis, mengadakan acara promosi di sebuah mal, langkah itupun dimulai. Tepat tang-gal 16 Februari 2008 kami memproklamirkan brand LareLare-Solo. Alhamdulilah responnya baik dengan

Kaos Parenting LareLare-Solo

Inspirasi dari Anak, Berbuah Usaha SuksesPada awal tahun 2008, seorang

Wilas Ary harus menentukan hidupnya, jika selama ini ia

bekerja sebagai wartawan di Femina Grup, Jakarta, maka ia

harus berhenti karena Setyo Tohari, sang suami diterima

sebagai tenaga pengajar di ISI Surakarta. Kepindahannya ini membuat banyak perubahan

dalam hidupnya. Semenjak pindah ke Solo, waktunya banyak

di rumah untuk mengurus putri sulungnya. Sembari pula

menjadi kontributor untuk rubrik Parenting di Majalah Lisa yang

bisa ia kerjakan dari rumah.

terjualnya 200 kaos. Lalu hasilnya kami tambahkan untuk beli perleng-kapan, merekrut karyawan, dan membuka workshop disamping rumah,” lanjutnya.

Ary juga menjelaskan bahwa konsep kaos yang diproduksinya, bukan sekedar kaos parenting semata, melainkan menyisipkan sebuah misi yang mendidik untuk anak dan orangtua dalam setiap design-nya, seperti Asi-holic, Tunas Bangsa, SuperDad SuperMom SuperKid SuperBaby, School is Cool, Nggak Ngompol Lagi, Rajin Mandi dan Sikat Gigi.

Selain mengikuti pameran, mailing list juga dimanfaatkan oleh Ary untuk menjual brand-nya. Rintisan usaha ini pun semakin berkembang pesat dengan dibukanya outlet pertama di Solo Square lantai 1, Jl. Slamet

Riyadi, Surakarta. Dilanjutkan dengan outlet di Pam-ulang, Tangerang Selatan. Untuk di Jogja outlet Lar-eLare berada di depan Carrefour, Ambarukmo Plaza. LareLare pun telah menyapa hampir di seluruh tanah air melalui distributor dan agen yang terpilih.

Meski kini sudah mulai banyak follower kaos sejenis, brand LareLare tetap eksis. Hal ini dikare-nakan Larelare mengutamakan design yang isinya berbobot dan tidak pasaran (1 design 5 pieces) ser-ta selektifnya owner memilih distributor dan agen yang dipercaya bisa mengembangkan LareLare.

“Bentuk kerjasama LareLare dengan dis-tributor dan agen sudah ada ketentuannya. Harus memenuhi syarat dan ketentuan yang kami ber-lakukan,” tegas ibu dari Gendhis dan Gandrung ini.(riv)

Ragil Dunia Ibu dan Anak

Sebuah Alternatif Usaha di RumahMeski belum pernah membuka usaha, namun dengan bekal ilmu marketing yang ia punya menjadi modal utama untuk membuka usaha ini.

“Kemudian saya mencoba hunt-ing informasi di internet mengenai usaha persewaan perlengkapan bayi. Kebetulan di Jogja masih jarang ada. Saya pikir para ibu akan sangat terban-tu untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya ketika harga sewa lebih mu-rah daripada harus membeli, sehingga dengan pertimbangan-pertimbangan ini menguatkan saya dan suami untuk membuka usaha ini,” kata Nani.

Banyaknya waktu di rumah, praktis membuat Nani leluasa untuk menjalankan usahanya ini, dan han-ya dibantu oleh suami yang punya pekerjaan tetap di sebuah distribu-tor alat tulis. Melihat perkembangan usaha ini yang cenderung mengun-tungkan, dan bisa ditingkatkan lagi, sang suami pun akhirnya berani mengambil keputusan untuk keluar dari pekerjaannya pada tahun 2009

lalu. Sehingga mereka berdua lebih fokus menjalankan usaha ini.

Dan kini sudah 2,5 tahun Ragil berdiri. Jika diawal usaha Ragil hanya memiliki 5 boks kayu tempat tidur bayi dan beberapa baby walker, kini jumlahnya untuk boks kayu su-dah mencapai 110 unit lebih.

“Koleksi Ragil hampir mencapai 300 unit, untuk boks kayu kurang lebih 110 unit, untuk stroller 80 unit, mainan kurang lebih 10 unit, sisanya kursi makan, baby walker, car seat dan masih banyak lagi,” jelas Nani yang kini sudah memiliki 3 orang karyawan meliputi 2 orang untuk pengiriman sekaligus cleaning, serta seorang admin.

Untuk menjaga keawetan produk yang disewakan, dalam setahun seka-li biasanya Ragil yang sudah menca-pai wilayah penyewaan Magelang dan Solo ini rutin untuk mengecat ulang boks kayu, serta menganti jok cover baby walker. (Riv)

Strategi Penjualan :1. Memberikaninformasiyanglengkapditempatbiasaibuhamilberkumpul,2. Memberikanhargayangekonomisuntukfasilitasyangmaksimaldanmemberikankemu-

dahanuntukmengakses,memesan,danmendapatkanlayanansewaproduk.3. KerjasamadenganpihakkeduaatauagenRagil (menyediakankatalog).Kerjasama ini

meliputiorderfree10-20%darihargasewa.4. Mengantarkanmainanlangsungketempatpeminjamdanmengambilnyalagidenganbi-

ayakirimRp10ribu(dalamkotaJogja)Kelebihan usaha :Kecenderunganoranguntuklebihmemilihsewadaripadabelisangattinggi,karenapertim-banganhargayangrelatifmahaldibandingumurpemakaianyangsingkat.Kendala dalam menjalankan usaha ini :KendalayangRagilhadapi,masihbelumbisamemenuhiseluruh jumlahsewapermintaankonsumen.Karenabeberapastokmasihterbatas!

Page 8: Edisi Agustus 2010

8Edisi BulanAgustus 2010

Ramadhan telah tiba. Jaga hati dan pikiran di bulan suci nan berkah ini. Berikut menjaga penampilan yang menunjang ibadah puasa kita. Ya, bagi kaum hawa, ada baiknya kita

menghargai bulan suci ini dengan berpenampilan sopan, melalui busana tertutup. Tanggalkan dulu busana seksi maupun yang jen-

isnya terbuka. Jika merasa belum siap menggunakan jilbab, bisa dicoba dengan menggunakan kerudung dipadu dengan busana gamis. Meski menggunakan busana cenderung tertutup, namun tampilan tetap terlihat fashionable. Berikut contoh busana sopan yang chic dan fashionable :

Harap diingat pula jika Anda wanita muslimah menggunakan busana muslimah, sebaiknya mengi-kuti kaidah islamiah yang baik dan benar. Seperti

petunjuk berikut ini :1. Hindari pemakaian legging yang tipis karena memper-

lihatkan lekuk tubuh. 2. Hindari busana dengan bahan yang tipis melambai

serta memperlihatkan tangan tiga perempat.3. Pemakaian jilbab tidak menutupi leher sehingga ini

menyebabkan baju menyalahi aturan yang ada, dan se-harusnya tidak dilakukan.

4. Hindari menggunakan aksesoris yang memperlihatkan lekuk tubuh, misalnya ikat pinggang yang terlalu ketat.

Busana Sopan Saat Bulan Puasa

Tak hanya penampilan berbusana yang diperhatikan di bulan puasa. Perawatan tubuh agar senantiasa fit

dan tetap cantik, penting dilakukan. Men-gapa? Agar tubuh dan wajah tidak terlihat kuyu dan kusam, melainkan tetap berseri. Berikut langkah-langkah yang dapat di-lakukan :1. Bangun pagi setelah sahur, cucilah wa-

jah dengan air dingin. Kemudian mem-bersihkan wajah dengan produk pem-bersih yang sesuai dengan kulit Anda. Sembari dibersihkan, dilakukan pula pemijatan ringan yang berguna untuk memperlancar peredaran darah di wa-jah. Hal ini berguna agar kulit wajah terlihat berseri .

2. Perhatikan pula bagian mata, sebab bi-asanya mata terlihat berkantung, mun-cul lingkaran hitam karena kurang tidur selama bulan puasa. Untuk mengatasi problem ini, lakukan kompres menggu-

nakan es batu ataupun mentimun agar mata terlihat lebih segar.

3. Banyak mengonsumsi air putih dan buah-buahan yang mengandung ban-yak air saat buka dan pada waktu sa-hur. Seharian berpuasa mengakibatkan tubuh kita kekurangan cairan sehingga berpengaruh pada kulit, dimana kulit menjadi lebih kering dan kusam.

4. Gunakan pelembab agar kulit wajah dan leher tetap lembab. Pilih pelembab wajah dengan kandungan suncreen agar kulit terlindungi dari teriknya sinar ma-tahari. Kemudian untuk kulit tubuh di-oleskan lotion agar tidak kering.

5. Jangan lupakan bagian bibir! Agar ti-dak kering dan pecah-pecah,sebaiknya gunakan pelembab khusus bibir. Agar bibir terlihat memesona gunakan lips-tik dengan tekstur glossy.

6. Cukup istirahat! Hindari begadang. Se-belum sahur, tidur dahulu agar istirahat

maksimal. 7. Selepas subuh lakukan olahraga

ringan, seperti jalan-jalan, bersepeda santai di sekitar rumah agar tubuh tetap bugar. Cuaca di pagi hari baik untuk dihirup sebab masih bersih dan sejuk.

8. Mengonsumsi makanan ber-serat (sayuran hijau maupun buah-buahan, serta agar-agar) pada waktu berbuka puasa maupun ketika sahur.

9. Hindari makanan men-gandung lemak maupun minyak. Makanan jenis ini tidak sehat karena mengandung koles-terol tinggi.

10. Minum susu agar asupan kalsium te-tap terjaga. (RIV& berbagai sumber)

Tetap Bugar dan Cantik di Bulan Puasa

Tips Berbusana Muslim Sesuai Kaidah Islam

Page 9: Edisi Agustus 2010

9Edisi BulanAgustus 2010

Launching yang dilakukan besar-besaran ini dilakukan Senin (26/7) malam di Ballroom Sheraton dimeriahkan dengan berbagai hiburan. Acara yang direncanakan akan diresmikan Gubernur

DIJ Sri Sultan HB X ini akhirnya diganti Assek Perekonomian dan Pembangunan dr Andung Prihadi MKes. Tamu undangan lainnya diantaranya Pemimpin Bank Indonesia Jogjakarta Sutikno, Direktur OCBC NISP Paulus Agus Tjarman dan tokoh-tokoh BPR DIJ dan para pengusaha lainnya.

Danagung GroupLaunching Kartu ATM Danagung Cash

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama BPR Danagung Bakti Tedy Alamsyah SM SE mengatakan BPR yang tergabung dalam Danagung Group memang sudah menyiapkan ATM ini se-lama dua tahun. “Sebelumnya, kita sudah mempersiapkan diri dengan online system sesama kantor kas dan ini berlangsung selama empat tahun hingga proses kehadiran kartu ATM Danagung Cash tersebut,” papar Tedy. Tedy menegaskan kartu ATM Danagung Cash untuk sementara bisa dimanfaatkan untuk jarin-gan ATM di Danagung dan Bank OCBC NISP. Kedepannya, kartu ATM Danagung Cash akan bisa digunakan di jaringan ATM ber-sama. “Bukan sekedar fitur sebagaifiturbaginasabahDanagungseka-ligus menandakan era kemajuan bagi industri perbankan, khusus-nya BPR di Jogjakarta. Jadi, ini tidak hanya menjadi prestise bagi Danagung Group saja tetapi untuk industri BPR keseluruhan,” tegas penggemar sepakbola ini. Pemimpin Bank Indonesia Jogjakarta Sutikno mengingatkan selain memberikan dampak posi-tif, adanya fitur kartuATM jugaharus diimbangi dengan edukasi kepada nasabah. “Karena akan berpengaruh pada perilaku nasabah. Sehingga

perlu ada edukasi kepada mereka. Pihak bank harus melakukan edu-kasi terhadap aspek penggunaan ATM itu,” kata Sutikno. Sutikno menegaskan, secara umum kinerja BPR di Jogjakarta cukup bagus. Ini dilihat dari tin-jauan penyaluran kredit, total aset dan Dana Pihak Ketiga (DPK) yangtumbuhsignifikan. Kehadiran kartu ATM Dana-gung Cash juga menambah mara-knya mesin ATM di Jogjakarta. Hingga saat ini, tercatat ada 636 ATM di seluruh Indonesia, atau mengalami penambahan 69 ATM dari 567 ATM di akhir 2009 lalu. Sementara itu, Assek Per-ekonomian dan Pembangunan dr

Andung Prihadi MKes mewakili Gubernur DIJ mengatakan keha-diran kartu ATM dari Danagung Group menjadi yang pertama di Jogjakarta dan Jawa Tengah. Un-tuk Indonesia, hadirnya kartu ATM tersebut merupakan yang ke-4 dan nomer dua untuk Jawa dan Bali. “Kartu ATM merupakan fiturpelengkap dan memberikan kemu-dahan bagi nasabah dalam melaku-kan transaksi yang tidak dibatasi oleh waktu. Namun fungsi sebagai intermediasi perbankan janganlah dilupakan karena memang seman-gat dari BPR adalah menjadi inter-mediasi sektor riil, khususnya di Jogjakarta,” kata Andung mengin-gatkan. (Hri)

JOGJA--Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Danagung Group melakukan langkah maju dengan melaunching Danagung Cash, kartu ATM bagi nasabah BPR yang terdiri dari BPR Danagung Bakti, Danagung Sakti dan Danagung Ramulti.

LAUNCHING -- Semarak launching ATM BPR Danagung Group di Ballroom Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta

Page 10: Edisi Agustus 2010

10Edisi BulanAgustus 2010

Wirausaha memiliki banyak tantangan dalam pelak-

sanaannya baik dari persaingan usaha, sistem manajemen, pem-biayaan usaha/permodalan dan pengembangan usaha menjadi hal yang perlu untuk selalu dipikir-kan. Dalam membangun dan me-majukan usaha seringkali aspek legal dikesampingkan, disamp-ing terkesan remeh-temeh aspek legal usaha juga sering dianggap membebani usaha, baik dalam hal biaya maupun efisiensi bisnis (ke-cepatan pengambilan keputusan, dll) sementara dunia persaingan usaha menuntut agar pengusaha dapat bertindak fleksibel.

Perlu untuk disadari bahwa as-pek legalitas usaha, walau sering dianggap remeh, memiliki peran yang penting dalam capaian jangka panjang suatu usaha. Poin penting dari legalitas usaha adalah :(1) integritas usaha, dengan mem-punyai bentuk badan usaha ataupun badan hukum, secara tegas menun-jukkan keberadaan dan kemampuan pertanggungjawaban dalam men-jalankan suatu usaha. Badan usaha ataupun badan hukum mempunyai persyaratan yang harus dipenuhi termasuk diantaranya adalah Nomor Pokok Wajb Pajak (NPWP), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP).

Integritas menjadi penting ketika (calon) klien memerlukan kepastian akan kemampuan suatu usaha men-jalankan usahanya.(2) kepastian, dengan bentuk badan usaha atau badan hukum, kepastian tentang hubungan dan tanggung jawab dalam melaksanakan suatu pekerjaan menjadi jelas dan teratur, hal ini bertujuan meningkatkan pro-fesionalisme dan rasa aman dalam menjalankan usaha.(3) perlindungan hukum, badan usaha ataupun badan hukum(Badan) memberikan perlindungan hukum yang lebih kuat terhadap tindakan yang dilakukan suatu Badan. Sebagai ilustrasi, untuk dapat mengikuti tender/lelang pekerjaan

Berwirausaha,Jangan Kesampingkan Legalitas!!M Adi SunataHanggoro Darmadi, Sunata& Rekan Managung Partner

pada instansi pemerintah hampir dapat dipastikan ada persyaratan men-genai bentuk badan usaha, kemampuan modal dan perizinan dari peserta tender/lelang pekerjaan tersebut, pun dalam industri swasta, terpenuhin-ya legalitas usaha tetap menjadi pertimbangan penting dalam pemilihan rekanan kerja. Lebih jauh mengenai perlindungan hukum dalam suatu hubungan kerja akan diberikan melalui perjanjian yang mengatur tatacara dan tatakerja antara suatu Badan dengan klien atau pihak lain.

Pelaku usaha kurang mendapatkan infor-masi yang cukup untuk akses tambahan modal usaha mereka. Ada pula kecend-

erungan rasa pesimis untuk mengajukan pin-jaman ke bank karena masih besarnya ang-gapan bahwa mengajukan pinjaman ke bank sangat sulit. Padahal lembaga keuangan bank dan non bank merasa bahwa mereka telah membuka seluas-luasnya pada pelaku usaha untuk mendapatkan pinjaman modal untuk meningkatkan skala usaha. Persyaratan pen-gajuan pinjaman juga telah dicantumkan dan disosialisasikan lewat brosur maupun website yang dimiliki. Pelaku usaha tampaknya harus berupaya mengenali sumber-sumber pembi-ayaan untuk tambahan modal usaha mereka. Secara umum ada dua sumber tamba-

han modal usaha eksternal, yaitu dari lem-baga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan bank biasanya telah memberikan persyaratan-persyaratan tertentu untuk pen-gajuan kredit. Ada dua jenis bank, yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Kedua jenis bank tersebut telah memberi-kan berbagai macam skim pembiayaan yang dapat diperoleh oleh pelaku usaha. Pelaku usaha sebaiknya mencermati terlebih dahulu skim pembiayaan apa yang cocok untuk bis-nisnya. Berkonsultasilah terlebih dahulu den-gan petugas informasi, pemasaran atau bagian kredit dari bank tersebut guna memilih skim pembiayaan yang tepat untuk bisnisnya. Jenis bank mana yang sebaiknya dipilih, BPR atau Bank Umum?

Dr. H. Ardito Bhinadi, SE., M.SiKetua Konsultan Keuangan Mitra Bank

(KKMB) DIY Tahun 2005-sekarang.Telp. Kantor: 0274 9232901;Telp. Rumah: 0274 9232275

HP: 08156808642 E-mail: [email protected]

Alamat Rumah: Perum Grasia C-6 Bendosari,Tegalrejo, Tamanmartani, Kalasan, Sleman.

Ardito Bhinadi(Konsultan Jasa Manajemen dan Pembiayaan Kredit)

MENCARI SUMBER TAMBAHAN MODAL USAHA

Bank Umum mampu memberikan pembiayaan yang lebih besar dibanding-kan dengan BPR. Bunga pinjaman Bank Umum juga lebih rendah daripada BPR, selisihnya bisa mencapai lebih dari 6 persen. Namun demikian BPR menawar-kan fleksibilitas persyaratan pinjaman yang lebih besar dibanding Bank Umum. Pilihan selanjutnya tentu saja akan ter-gantung dari pelaku usaha sendiri. Apa-bila pelaku usaha menghendaki pinja-man dalam jumlah yang besar dan den-gan bunga yang tidak terlampau tinggi, maka Bank Umum menjadi pilihannya. Sebaliknya apabila kecepatan pencai-ran pinjaman yang menjadi tujuan uta-manya, sedangkan bunga bukan menjadi pertimbangan utama, maka BPR menjadi pilihan bagi pelaku usaha tersebut. Selain lembaga keuangan bank, se-baiknya pelaku usaha juga melirik ke lembaga keuangan non bank. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) menjadi salah satu alternatif bagi pelaku usaha yang menginginkan pinjaman cepat cair den-gan persyaratan mudah. Bunga pinja-man di Koperasi Simpan Pinjam tentu lebih tinggi dari pada Bank Umum dan bahkan kadang juga lebih tinggi dari BPR. Kemudahan persyaratan inilah yang menjadi peluang besar bagi pelaku usaha untuk mendapatkan tambahan modal usaha. Ada lagi satu sumber tambahan modal usaha dengan bunga murah, yaitu mencari sumber pembiayaan dari BUMN melalui Program Kemitraan (PK). Setiap BUMN memiliki kewa-jiban untuk menyalurkan pembiayaan melalui Program Kemitraan. Bunga pembiayaan melalui PK ini sangat murah, yaitu sebesar 6 persen per ta-hun. Sayangnya sangat sedikit pelaku usaha yang bisa mengaksesnya karena keterbatasan informasi. Pelaku usaha dapat mengajukan tambahan modal usaha dengan mengajukan surat per-mohonan dilengkapi proposal ke Unit Program Kemitraan yang ada di setiap

BUMN. Beberapa BUMN yang menyalurkan PK ini antara lain: PT Pertamina, PT Permo-dalan Nasional Madani, PT Garuda, PT PLN, Bank Mandiri, PT Angkasa Pura, dan BUMN lainnya. Mengajukan tambahan modal usaha ke Unit PK BUMN menjadi alternatif terbaik bagi pelaku usaha yang belum bisa memenuhi per-syaratan bank teknis. Apabila ditelusuri, ternyata cukup banyak sumber tambahan modal usaha yang dapat diak-ses oleh pelaku usaha. Sekarang tinggal tergan-tung para pelaku usaha untuk berusaha mengak-sesnya disesuaikan dengan karakteristik bisnis-nya. Kumpulkanlah informasi dari perbankan, koperasi dan Unit PK BUMN terkait dengan persyaratan pengajuan pinjaman modal usaha. Pelaku usaha sebaiknya juga berkonsultasi ter-lebih dahulu dengan bagian informasi, pema-saran atau kredit mereka sebelum mengajukan pinjaman. Konsultan pendamping bisnis atau Konsultan Keuangan Mitra Bank juga dapat dijadikan tempat konsultasi para pelaku usaha untuk membantu mendapatkan tambahan mod-al usaha yang tepat. Kesalahan dalam memilih skim pembiayaan dapat berakibat membebani kinerja bisnisnya. Melalui skim pembiayaan dari sumber tambahan modal usaha yang tepat, bis-nisnya akan berkembang semakin pesat. Selamat mencari tambahan modal usaha.

Masih sering terdengar keluhan dari pelaku usaha tentang betapa sulitnya mencari tambahan modal usaha bagi bisnisnya. Di sisi lain, keluhan yang sama dalam nada berbeda terdengar dari lembaga keuangan bank dan non bank tentang sulitnya menyalurkan kredit usaha. Kondisi ini menunjukkan bahwa terdapat informasi yang terbatas pada pasar kredit. Apa yang menyebabkan keluhan-keluhan tersebut muncul?

Page 11: Edisi Agustus 2010

11Edisi BulanAgustus 2010

Demikian diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang UMKM dan Koperasi, Sandiaga S Uno dalam kesempatan ramah tamah dengan sejumlah pengusaha Jogja yang tergabung dalam Kadin Jogja dan

beberapa perwakilan dari Kadin Jateng, Kadin Jabar, Kadin Jatim, Kadin Bali, dan Kadin Aceh serta Kadin Pusat di Hotel Hyaat Yogyakarta, awal Juli. Menurutnya, masuknya produsen asing sudah pasti akan mengambil porsi pro-dusen lokal, dimana harga yang murah dan kualitas akan menjadi isu yang sangat

Road show Kandidat Ketum Kadin Sandiaga Uno

I. Ketua :HMardiMulyoII. WakilKetuaBidangOrganisasi,SDMdanKeuangan :HIswandi A. KomiteTetaOrganisasi,Kerjasamaindustry 1. HSudarminto 2. Triyono B. KomiteTetapKeuangan,PerbankandanPerpajakan 1. ZuhriSE 2. Andriyanto C. KomiteTetapSDM,Pendidikan,PelatihandanKetenagakerjaan 1. DrsHSupriyadi 2. DewaMahardikaIII. WakilketuaBidangKonstruksi,Perdag.danLogistik :HBowoPranyotoSH A. KomiteTetapPariwisata,Perhotelan,KerajinandanEkonomiKreatif 1. HSumediyonoSY 2. Yuniarta B. KomiteTetapPerdagangan,DistribusidanLogistik 1. Yuhi 2. YuniartoIV. WakilKetuaBidangPariwisata,UMKM,danHukum :HHaryadiRousenoSHMM 1. Desiyanto,Amd 2. LaniSantosoV. WakilKetuaBidangEnergi,sumberDayaMineral,Pertanian A. KomiteTetapEnegeridansumberDayaMineral 1. IrPramono 2. WisnuPurnomo B. KomiteTetapPertanian,Peternakan,perikanandankehutanan 1. BambangSuwartoDewa 2. DemasKursiswanto

SUSUNAN PENGURUS KAMAR DAGANG DAN INDUSTRIKABUPATEN GUNUNGKIDUL

MASA BAKTI 2010-2015

penting. “Industri-industri besar mungkin sudah lebih siap, tapi sektor UMKM, saya rasa masih belum pasti seberapa siap mereka menghadapi FTA tersebut,” ujarnya. Karena itu, kata Sandi sebagai organisasi yang membina para pengusaha Indonesia di seluruh level secara nasional, Kadin bertekad memperbanyak pengusaha yang mampu eksis dan bermain di kancah global. “Kita harus bergerak bersama, Kadin Indonesia di pusat akan jadi leadernya agar pengusaha Indonesia jangan hanya jago di kandang saja, tapi juga mampu berbicara di kancah internasional,” tandasnya. Sebagai salah seorang yang akan maju menjadi kandidat Ketua Umum Ka-din Indonesia periode 2010-2015, Sandi menegaskan bahwa seluruh pengusaha tanah air harus mampu meningkatkan ketajaman visi bisnisnya mengingat per-saingan bisnis global semakin ketat. “Ketajaman visi bisnis ini tidak hanya pada pengusaha besar, tapi juga pengusaha kecil seperti UMKM karena UMKM tidak dapat dipandang remeh keberadaannya dalam roda perekonomian nasional,” tandasnya. Disebutkannya, di Jogja saja ada sekitar 421.000 UMKM yang mampu menyumbang PDRB sebesar Rp 21,8 triliun. “Jumlah UMKM ini harus mampu kita perkuat terus, jangan sampai berguguran dengan akses pasar, teknologi modern, akses modal, dan pelatihan manajemen usaha agar mereka bisa survive dan berkembang,” katanya. Apapun yang menjadi kendala yang diha-dapi UMKM, kata Sandi menjadi tantangan sendiri bagi Kadin ke depannya. Menurut-nya, Kadin harus mampu menjadi panglima dalam perekonomian nasional terutama dalam pemberdayaan UMKM.

“Karenanya, visi yang akan saya bawa nanti apabila terpilih sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia adalah menjadikan Kadin sebagai kekuatan nyata dalam per-ekonomian nasional,” tuturnya. Untuk mencapai visi tersebut, Sandi menegaskan bahwa langkah pertama yang dilakukan adalah pem-berdayaan UMKM sehingga lebih kuat dan mampu berdaya saing. “Langkah kedua yang harus dilakukan adalah menciptakan iklim bisnis yang kondusif agar po-sisi UMKM tidak lagi menjadi yang kedua, tapi se-tara dengan bisnis lain yang lebih besar atau dengan kata lain saya mengangkat visi Indonesia Setara,” pa-parnya. Dalam kesempatan yang sama, Ketua Kadin DIY, Nur Rachmat Affandi mengatakan bahwa apa-pun yang menjadi visi misi calon kandidat ketua umum Kadin kalau itu untuk kemajuan perekono-mian Indonesia, pihaknya akan mendukung. Apa-lagi program-program yang akan dilaksanakan berpihak pada UMKM. “Memang hal ini tidak mudah dilaksanakan, tapi kami harap Kadin Indonesia mampu menjadi payung sekaligus pendorong kemajuan perekonomian Indone-sia,” tegasnya. (Sw)

Hadapi FTA, Perkuat Pelaku UMKM

Daya saing produk nasional terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih belum menunjukkan optimisme mampu bersaing dengan

produk luar negeri (impor) meski ada beberapa yang sudah mampu menembus pasar internasional.

Apalagi free trade agreement (FTA) makin banyak dan menyebar di semua sektor usaha. FTA pun menjadi tantangan yang harus

dihadapi oleh dunia usaha tanah air.

Pelantikan Pengurus DPD Kadin Sleman Periode 2010-2015

pelantikan pengurus DPD Kadin Sleman Periode 2010-2015

Pelatihan SAK ETAP dan Klinik Pajak

Penyuluhan Ketentuan Anti Dumping Kadin DIY di Hotel Grand Quality

Peserta Penyuluhan Ketentuan Anti Dumping Kadin DIY di Hotel Grand Quality

Page 12: Edisi Agustus 2010

12Edisi BulanAgustus 2010

Dilatarbelakangi oleh hobi membeli baju dan akseso-

ris wanita, sebuah hobi yang lazim bagi kaum hawa, membuat seorang ibu muda bernama Wahyu Triwu-landari (33 tahun) pun tak keting-galan untuk menjajal usaha butik. Selain berdasarkan hobi, memiliki usaha sendiri sebenarnya sudah di-dambakannya sejak masih bekerja sebagai karyawan swasta di sebuah bank di Jogja hampir 12 tahun la-manya. Ditambah lagi ia memiliki rumah yang berada di pinggir jalan besar dan sebuah ruko yang sudah tidak disewakan lagi.

Maka, setelah melahirkan anak ketiganya pada bulan Februari lalu, ia pun membulatkan tekad untuk memilih keluar dari pekerjaannya dan membuka usaha seperti yang sudah diidam-idamkannya selama ini.

“Jika selama ini saya senang belanja baju dan perlengkapan wanita, lalu saya berpikir kenapa tidak membeli dalam jumlah yang banyak, lalu menjualnya. Keb-etulan juga saya punya ruko yang dulunya disewakan untuk orang lain. Kemudian di wilayah tinggal saya belum ada usaha butik, “ tu-tur Ndari mengungkap alasannya membuka usaha butik.

Butik yang menyediakan per-lengkapan wanita, seperti baju, rok, tas, dompet inipun diberi nama Cinta Fitri mungkin familiar di telinga pembaca. Sebab judulnya sama dengan sebuah judul sinetron. Pemilik mengaku tidak terinspirasi dari judul sinetron tersebut, namun menurutnya karena butik ini ia ke-lola dengan cinta dan cintanya pada ketiga buah hati yang semakin lel-uasa ia berikan setelah ia lebih ban-yak di rumah yang sekaligus dijadi-

Butik Cinta Fitri :

Padu-padan Busana Wanita Terkini & Busana Muslim

kan tempat usaha. Selain itu, menurutnya bahwa pemberiaan nama usaha, hendaknya yang mudah diingat dan semua orang mudah menerimanya.

Konsep butik mungil ini memadukan busana terkini dengan busana muslim. Hal ini katanya, karena busana muslim tidak selalu identik den-gan gamis melainkan bisa diperoleh dengan konsep mix and match (padu padan) baju model terkini. Konsep ini pun dekat dengan empunya, sebab ia sendiri dalam kesehariannya selalu mengenakan jilbab.

“ Seorang wanita berjilbab bisa menggunakan kaos you can see yang dipadukan dengan baju lengan panjang, rok panjang, ataupun busana umum lainnya namun ukurannya lebih longgar, sehingga terlihat chic dan tentu saja stylish. Jadi semua busana yang ada di butik ini bisa digunakan oleh wanita yang berjilbab maupun tidak,” ujarnya.

Bagi Ndari, ketika butiknya buka awal tahun lalu, barang dagangan sudah banyak terjual, bahkan sebelum toko buka pun sudah banyak yang laku. Hal ini menurutnya berkat banyak teman dan relasi yang telah terja-lin baik dengannya selama ini.

“Saya hanya promosi di komunitas saya bekerja dulu, keluarga, te-man-teman terdekat, kelompok pengajian, namun gaungnya sudah ke-mana-mana, padahal hanya dari mulut ke mulut. Saya juga belum ber-promosi di internet, tetapi alhamdulilah responnya sudah baik,” akunya bangga.

Dalam dua minggu sekali produk baru ia datangkan dari Jakarta. Ndari tak perlu pergi ke Jakarta langsung, melainkan hanya memesan kepada langganannya di Jakarta melalui email dan MMS. Butik ini buka setiap harinya mulai dari jam 08.00-20.00 WIB. (Riv)

MENDATAR1.Pembetulan salah cetak 4. Kepala kereta api 6. Dewi cinta bangsa Romawi kuno. 9. Penerbangan Perancis. 10. Biru Kehita-hitaman habis kena pukul 11. Gambar 12. Topan 13. Penjara. 15. Gerakan Wanita untuk persaaan derajat. 17. Ibu dari orangtua 18. Gembira. 19. Minuman khas Bali. 21. 100 gram 23. Tahan menderita. 26. Upah minimum regional. 27. Bersifat hubungan sosial budaya. 29. Air ludah yang meleleh. 30. Pasangan mur. 21. Roh jahat. 33. Ukuran luas. 34. Kelereng. 36. Ilmu pengetahuan sosial. 38. Bunyi seperti suling yang diadakan dengan mulut. 40. Bunyi raung harimau. 43. Cuci dengan air. 44. Kekuasaan yang tidak terbatas. 46. Bagaikan. 47. Menetek pada ibu. 49. Laut di Amerika Tengah. 51. Air kencing yang keluar di waktu tidur. 52. Lengan (Inggris). 53. Mesin untuk mengupas kulit padi. 54. Partikel yang bermuatan listrik. 55. Hubungan seksual antara saudara kandung.

MENURUN1.Gambar timbul pada candi. 2. Serakah. 3. Roboh. 4. Lapangan terbang. 5. Garis tengah senapan. 6. Suntikan kekebalan. 7. Sebangsa ikan sotong. 8. Alat untuk makan. 14. Orang yang senang meniru gaya hidup orang lain tanpa malu-malu. 16. Masyarakat ekonomi Eropa. 19. Cukup umur. 20. Anak sekolah. 21. Bersangkutan dengan mulut. 22. Bagian dari kesatuan yang bertugas mengurusi sesuatu. 24. Serat mineral yang tahan api. 25. Mengadakan perubahan. 28. Pulau di sumatera utara. 32. Yang selalu menjadi pembicaraan orang. 35. Beras yang sudah dimasak. 37. Penggalan. 39. Ilmu pengetahuan alam. 41. Menurut artinya. 42. Keuangan rumah tangga. 43. Karunia Tuhan 45. Tulus hati. 48. Racun dari tumbuhan. 50. Gulungan

PEETANYAAN QUIS ASAH OTAK EDISI AGUSTUS 2010

Pemenang Kuis Piala DuniaEdisi Bulan Juli 2010

Pemenang I (Rp 300.000,-)Nur Zakiyah

Perum Janabadra AsriMedari Cilik, Caturharjo, Sleman,

Telp. 0274-3047504

Pemenang II (Rp 200.000,-)Slamet Widodo

Ngrombo II RT 004/012Karangmojo, Gunungkidul

Pemenang III (Rp 100.000,-)Tedjanegara

Jl. Gamelan, KratonYogyakarta

Pemenang Kuis Asah OtakEdisi Bulan Juli 2010

Djoko SuyonoLempuyangan dn 3/ 325

Yogyakarta 55211

Kepada pemenang diharapkan datang langsung ke kantor redaksi Spirit

Bisnis, Kompleks Danagung Ramulti, Jalan Solo Km 11 Yogyakarta atau menghubungi ke nomor 7113095

dengan Titie atau Lia pada jam kerja.

Page 13: Edisi Agustus 2010

13Edisi BulanAgustus 2010

Ingin menikmati pemandan-gan pasir putih nan cantik

di Yogya? Singgahlah ke Pantai Kukup yang berada di Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul. Dari Yogya, butuh waktu sekitar 1,5 jam untuk sampai ke satu di antara be-lasan pantai pasir putih di wilayah selatan Kabupaten Gunungkidul. Perjalanan 1,5 jam memang bu-kanlah waktu yang singkat untuk sampai ke pantai Kukup, namun suasana pedesaan yang sejuk dan segar, hirup pikuk aktivitas ma-syarakatnya serta pemandangan batu kapur di Gunungkidul seolah membuat perjalanan panjang ini tak begitu terasa melelahkan.

Terlebih saat kaki menginjak-kan kaki di area Pantai Kukup yang berjarak sekitar 25 km ke se-latan dari arah Kota Wonosari. An-gin pantai yang sepoi-sepoi, riak gelombang laut yang lembut dan dingin menyentuh kulit, peman-dangan pasir putihnya dan bening-nya air Pantai Kukup benar-benar menjadi satu sensasi yang sangat menyenangkan.

Belum lagi ditambah dengan pemandangan batu karang yang begitu kokoh menjulang. Beberapa di antaranya bahkan membentuk goa karang yang cantik. Di pan-

Pesona Pasir Putih dan Kokohnya Batu Karang Pantai Kukup

tai ini juga terdapat pulau karang yang dihubungkan dengan jembatan. Dari atas pulau, kita bisa melihat indahnya hamparan pantai yang sangat luas disertai deburan ombak yang berkejaran.

Bagi para pecinta ikan hias, Pantai Kukup pun dikenal dengan aneka ragam ikan hias air laut yang sangat indah. Sejumlah pedagang nampak menjaja-kannya di salah satu sudut jalan menuju Pantai Kukup. Dalam sebuah akuarium sederhana yang hanya terbuat dari papan yang diberi alas plastik.

Sementara bagi yang doyan dengan udang ataupun rumput laut segar goreng tepung, sejumlah pedagang juga terlihat sibuk menjajakannya. Masih hangat, dan

kriuk udangnya begitu lezaat. Ma-kin lezat lantaran cara masaknya pun digoreng dengan arang.

Untuk udang ukuran besar, di-jual dengan harga Rp 20.000 per kilogram. Sementara untuk yang ukuran sedang, dijual dengan har-ga Rp 18.000 per kilogram. Bagi yang penasaran dengan kripik rumput laut, cukup dengan Rp 2.000, pengunjung pun bisa men-cicipi renyahnya keripik rumput laut.

Kepala Dinas Pariwisata Gu-nungkidul Sudodo mengatakan Pantai Kukup menjadi salah satu pantai pasir putih yang sangat potensial di antara belasan pantai pasir putih di Gunungkidul yang beberapa waktu terakhir terus dikembangkan.

“Untuk Kukup, kita sekarag tengah berupaya menggandeng in-vestor terkait pengelolaan aquar-ium laut Pantai Kukup selama setahun. Yang berminat, tinggal menghubungi kantor dinas,” tutur Sudodo.

Untuk mendorong angka kun-jungan ke pantai-pantai di Gu-nungkidul, pihak pemda pun men-geluarkan kebijakan tiket terusan. Cukup dengan Rp 4.000, Anda bisa menikmati kunjungan ke 7 pantai eksotis di Gunungkidul mulai dari Baron, Kukup, Krakal, Drini dan lain sebagainya. “Tiket satu pantai adalah Rp 2.000, tapi kalau hendak langsung kunjungan terusan ke tujuh pantai, bisa,” pa-par Sudodo. (Tik)

Yogya berkembang menjadi salah satu destinasi wisata batik. Toko batik yang makin menjamur hingga para perajin batik traidisional

yang terus menunjukkan geliatnya. Salah satunya adalah yang berada di wilayah Kulonprogo. Tidak mau ketinggalan dengan hingar bingar toko dan pusat belanja batik di wilayah perkotaan. Di daerah pinggiran ini, geliat batik pun mulai terlihat.

Tidak bisa dipungkiri, booming batik sepertinya turut menorehkan ang in segar tersendiri bagi nafas batik di beberapa wilayah yang ada di Kulon-progo. Salah satunya adalah yang berada di kecamatan Lendah. Tepatnya di Dusun Sembungan, Gulurejo, Lendah, Kulonprogo. Sebuah sanggar batik berdiri. Semua proses membatik dari mulai pemalaman, pewarnaan hingga pelorotan bisa disaksikan di tempat ini. Termasuk aktivitas karyawan yang tengah membatik ataupun menorehkan cap di atas kain batik.

Motif yang dikembangkan pun berbeda. Giren si empunya sanggar batik mengatakan bahwa sejak beberapa tahun terakhir, dirinya mengem-bangkan batik motif pulau. Mulai dari batik cap, batik tulis hingga kom-binasi batik cap dan tulis. Harganya pun bervariasi, dari 60 ribuan hingga ratusan ribu. Batik yang diproduksi Giren selain memiliki ciri khas pada torehan motif pulau, juga kombinasi aneka motif yang cantik. Dipadu dengan warna-warna yang variatif mulai dari warna-warna tanah hingga serba cerah seperti pink ataupun ungu.

Kekhasan Motif Perajin Batik Kulonprogo

Batik Motif Pulau

“Awalnya saya bekerja di salah satu toko batik. Cukup lama. Namun saat booming batik kemarin, sempat terbersit ide kenapa tidak mengem-bangkan batik di daerah sendiri,” tutur Giren saat menerima kunjungan peserta press tour yang terdiri atas puluhan wartawan dari berbagai media masa cetak maupun elektronik serta jajaran Dinas Pariwisata Provinsi DIY serta Dinas Pariwisata Kulonprogo.

Berbekal uang Rp 700.000, Giren pun akhirnya membeli tujuh po-tong kain untuk membuat batik. Beruntung, batik yang ia buat ternyata mendapatkan respon yang cukup bagus. “Kita mendapatkan dukungan dari dinas dan instansi terkait di Kulonprogo. Tidak jarang, ketika ada kunjungan wisatawan, diarahkan ke sini. Mereka bisa melihat proses membatik hingga turut serta membatik,” tutur Giren. (Tik)

Page 14: Edisi Agustus 2010

14Edisi BulanAgustus 2010

Bagi UMKM yang ingin branding produknya di Tabloid Spirit Bisnis, Hubungi Kantor Redaksi dan Pemasaran Spirit Bisnis Jalan Solo Km 11

Yogyakarta, Telp 0274-7113095 dengan Lia/Inne atau email ke [email protected]

Nama Produk : Gordyn Unit Pembelian : panjang x lebar Minimum Order : - Stok : Tersedia Produsen : Cahaya Utama Gordyn Alamat Produsen : Murangan VIII RT 14 RW 30, Triharjo, Sleman, Yogyakarta Telpon: 0274 864281 Email: -

Nama Produk : Plismet Unit Pembelian : pcs Minimum Order : - Stok : Tersedia Produsen : Lidi Emas Handycraft Alamat Produsen : Gamplong I 01/01, Sumber Rahayu, Moyu-dan, Sleman, YogyakartaTelpon : 081328064031 Email : -

Nama Produk : Table Ranner Unit Pembelian : pcs Minimum Order : - Stok : Tersedia Produsen : Lidi Emas Handycraft Alamat Produsen : Gamplong I 01/01, Sumber Rahayu, Moyudan, Sleman, Yogyakarta Telpon : 081328064031 Email : -

Nama Produk : Miniatur Sepeda Unit Pembelian : buah Minimum Order : - Stok : Tersedia Produsen : Walidi Craft Alamat Produsen : Jln. Gadjah Mada, Purwokinanti PA1/155, Yogyakarta, Yogyakarta Telpon : 0818271835 / 510709 Email : -

Nama Produk : Miniatur Andhong Unit Pembelian : buah Minimum Order : - Stok : Tersedia Produsen : Walidi Craft Alamat Produsen : Jln. Gadjah Mada, Purwokinanti PA1/155, Yogyakarta, Yogyakarta Telpon : 0818271835 / 510709 Email : -

Nama Produk : dhampar KENCONO Single Horse Candle Holder Unit Pembelian : doos Minimum Order : 10 pcs Stok : - Produsen : dhamparKENCONO Alamat Produsen : Brongkol, Sidomulyo, Godean, Sleman, Telpon : 0274797290 Email : [email protected]

Usaha : Bunga Djeruk CraftPemilik usaha : erdiyantono E-mail :[email protected] Nomor HP : +6285858771300 Nomor Telpon: +622746466778

Alamat : perum guwosari blok 8 jl. Nakula 1 no 43 pajanganbantul 55000, YogyakartaIndonesia

Usaha : Cira CraftPemilik : LisaEmail : [email protected] : http://www.ciracraft.blogspot.comAlamat : Bintaran Wetan, Jl Wonosari, Km 12, Srimulyo, Piyungan Bantul 55000, YogyakartaNomor HP : 08157999979

Usaha : Pro Natural 2000Pemilik : Yuni Rivai E-mail : [email protected] Nomor Telpon : 0274 3242491 Nomor Faks : 0274 622773 Alamat : Jl. Hos Cokroaminoto 215, Yogya 55244, YogyakartaIndonesia

Usaha : AlhijazPemilik Usaha : Diah Lestari Asma’Nomor Hp : 088216286009Nomor Telp : 7411180Email : [email protected] : Perum Griya Pringgading, Bantul, Yogyakarta

Usaha : Jambul ceramicsPemilik Usaha : Titik Utami E-mail :[email protected] Telp : 0274 8341789/ 0274 8341789 Faks : 0274 370525 Alamat : Kasongan bangunjiwa kasihan bantul, yogyakartaBantul 55184, YogyakartaIndonesia

Usaha : Omah SouvenirCEO : Dimas Haryo E-mail : [email protected] Web : http://www.omahsouvenir.com Hp : (+62) 81802646017/ (+62) 274 -8299182/Alamat : Jalan Kaliurang Km 5,6 Gang Pandega Siwi no 11 Jogja 55281, YogyakartaIndonesia

Usaha : Chiara’s CollectionDirektur : Dwi Ratna NoviantiTelp : 0813288174862Faks : 0274-415204Alamat : Wirobrajan, Yogyakarta 55252

Pemilik Usaha :Master Dwi Antariksa, S.Sos, M.SiE-mail : [email protected] Hp : +628122719054 Telp : +6202748334352 Faks : +62274566171 Alamat : Puspa Indah G14,Yogyakarta 55184, Yogyakarta,Indonesia

Galeri UMKM

Koperasi terus tunjukkan kiprahnya dalam mengangkat perekonomian masyarakat. Data nasional menunjukkan jumlah koperasi di Indone-

sia mencapai 175.102 unit dengan volume usaha koperasi per Maret 2010 menyentuh level Rp 77,514 triliun. Dibandingkan posisi tahun 2008, ter-jadi kenaikan jumlah koperasi sebesar 13 persen dan peningkatan jumlah volume usaha mencapai 13,25 persen. Pertumbuhan ini menunjukkan be-sarnya kontribusi koperasi dalam perekonomian nasional. Tidak heran jika pemerintah pun mengalokasikan anggaran yang tidak sedikit untuk men-dorong percepatan pertumbuhan perekonomian koperasi dan usaha mikro kecil menengah (UMKM). Dalam puncak peringatan hari koperasi tingkat nasional yang berlang-sung di Surabaya kemarin, Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan bahwa hingga 2014 mendatang, pemerintah akan mengalokasikan anggaran bagi koperasi dan UMKM sebesar Rp 151 triliun. Pemerintah pun menggagas gerakan masyarakat sadar koperasi (Gemaskop). Melalui Gemaskop diharapkan masyarakat semakin aware terhadap keberadaan koperasi.

Volume Usaha Koperasi CapaiRp 77,514 Triliun

Sementara dalam peringatan pun-cak hari koperasi kali ini, dua kepala daerah di DIY masing-masing wa-likota Yogyakarta dan Bupati Kulo-nprogo mendapatkan penghargaan hari koperasi. Walikota Yogyakarta Herry Zudianto menerima penghar-gaan Satya Lencana Karya Bhakti. Sementara Bupati Kulonprogo Toyo S Dipo menerima penghargaan Satya Lencana Pembangunan Koperasi. Walikota Yogyakarta menyatakan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi yang positif dari Pemerintah Pusat untuk memotivasi pengembangan koperasi di daerah. “Mudah-mudahan ini pantas bagi saya baik dimata masyarakat dan di mata Allah Swt,” ujarnya. Tidak bisa dipungkiri bahwa DIY termasuk salah satu wilayah dengan

tingkat pertumbuhan dan perkembangan koperasi yang cukup bagus. Kop-erai konvensional maupun syariah dengan omzet miliaran pun relative cu-kup banyak. Bahkan tahun ini, ada tiga koperasi di DIY yang berprestasi di tingkat nasional. Diantaranya adalah KSP Setia Kawan, KSU Kosudgama, dan KUD Tani Makmur. Geliat koperasi di DIY pun terlihat dalam peringatan hari ulang tahun koperasi ke-63 yang berlangsung di Balaikota Timoho, beberapa waktu lalu. Peringatan kali ini disemarakkan pula dengan sepeda gembira hari koperasi, pameran potensi dan hasil karya UMKM dan para pengusaha yang berasal dari kota Yogyakarta dan Kabupaten se-Provinsi DIY yang di-pusatkan di Jalan Ipda Tut Harsono, Balaikota, Timoho, Yogyakarta. (Tik)

Page 15: Edisi Agustus 2010

Edisi KhususAgustus 2010Oto Bursa 15

Daihatsu,

Komitmen Astra Daihatsu untuk membangun layanan purna jualnya tak terbatas sekadar wacana. Hal ini diwujudkan melalui ketersedi-aan Bengkel Perawatan dan Perbaikan Astra (BPPA) yang tersebar di

berbagai tempat, tak terkecuali di Yogyakarta. Dengan slogan we care for you better, Daihatsu ingin selalu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada customer ataupun calon customer. Fasilitas bengkel yang mema-dai, pelayanan bengkel yang prima serta dukungan tenaga mekanik yang handal, semuanya mengacu pada standar internasional. Daihatsu pun mencatatkan diri sebagai bengkel yang menerapkan system standar mutu internasional di Indonesia (Daihatsu Customer Service Marketing/DSM). Datang ke BPPA, customer akan mendapatkan layanan perbaikan dan perawatan mobil hingga body repair. Untuk layanan body repair, BPPA juga didukung oleh tenaga ahli, peralatan ang canggih, laborato-

We Care For You Better….

ariknya, customer yang memilih program happy contract service ini tidak akan dikenakan charge atas kenaikan harga sparepart, jasa ataupun bahan selama periode waktu yang dipilih. Di samping itu, bagi customer yang memilih pro-gram Happy Contract Service satu tahun ataupun dua tahun bisa me-naikkan kontrak mereka dengan maksimal waktu 3 tahun sesuai program yang dipilih. Lain halnya dengan program Service Super Cepat (SSC). Me-lalui program ini, customer ber-kesempatan menikmati layanan perawatan dan perbaikan mobil dalam waktu 59 menit dengan ketentuan booking minimal 1 hari sebelumnya serta perawatan berkala yang tanpa kerusakan. Program booking memberikan keuntungan bagi pelanggan untuk menikmati bebas antri, kepastian waktu service dan bebas tentukan waktu service, dan h al ini berlaku juga untuk semua pelanggan yang

bukan Service Super Cepat. Disamping itu lewat program part 24 jam atau gratis, pelanggan bisa mendapatkan part gratis apa-bila dalam waktu 24 jam part tidak tersedia (sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku). Sementara melalui program Daihatsu Mobile Serice (DMS) yang akan diluncurkan, customer pun akan semakin dimanjakan. Program DMS memberikan kesempatan ke-pada customer untuk menikmati kemudahan mendapatkan layanan perawatan dan perbaikan mobil di tempat tanpa harus jauh-jauh datang ke bengkel resmi. Tinggal call, maka mobile service Daihatsu pun siap un-tuk datang (untuk area DIY). Berbagai program yang dilun-curkan ini tidak lepas dari komit-men Daihatsu untuk selalu menjadi yang terbaik bagi customer. Men-cakup segala lini dari mulai produk hingga layanan purna jual. Dai-hatsu, We Care For You Better..!!!! (adv)

rium cat dan lain sebagainya. Dai-hatsu bekerja sama dengan pihak asuransi memberikan jaminan pasti pemenuhan kebutuhan lay-anan body repair. Buku panduan kendaraan Daihatsu akan membimbing cus-tomer untuk menikmati layanan garansi 3 tahun atau 100.000 kilometer (mana yang dicapai lebih dahulu). Hal ini berlaku bagi semua produk Daihatsu. Tidak hanya layanan yang prima, berbagai program menarik pun dikeluarkan oleh Daihatsu, di-antaranya adalah program Happy Contract Service, Service Super Cepat (SSC) dan yang akan segera diluncurkan adalah Daihatsu Mo-bile Service (DMS). Melalui pro-gram Happy Contract Service, cus-tomer diberikan berbagai alternatif pilihan perawatan dan perbaikan mobil mulai dari paket satu tahun, paket dua tahun dan paket tiga ta-hun. Customer cukup membayar dimuka paket program yang di-inginkan dan dalam periode waktu yang dipilih bisa menikmati layan-an BPPA tanpa dipungut lagi biaya sesuai dengan ketentuan program Happy Contract Service. Men-

Page 16: Edisi Agustus 2010

Alih generasi dalam dunia bisnis seperti juga transisi – transisi yang lain, selalu

menghadirkan dua kemungkinan. Manakala alih generasi berjalan mulus dan baik, maka bisnis ham-pir bisa dipastikan akan makin bersinar. Tapi ketika alih generasi tidak berjalan mulus, maka kon-disi sebaliknya yang akan terjadi. Cepat atau lambat bisnis akan su-rut dan cenderung akan runtuh sei-ring kompetisi yang makin keras dalam dunia bisnis. Karena itu, alih generasi atau transisi generasi pengelola sebuah bisnis, tidaklah mudah. Terlebih kalau itu bisnis keluarga. Sebab disana bukan hanya persoalan teh-nis peralihan dari pengelola lama ke generasi penerus, tapi juga menyangkut skill, penguasaan, pengetahuan, hingga motivasi dan visi bisnis dari calon penerus. Disana juga ada faktor-faktor non tehnis lain seperti emosional

(karena bisnis keluarga umumnya mengait dengan sekian banyak saudara dalam satu keluarga-red). “Jadi, sekalipun itu bisnis ke-luarga, alih generasi bukanlah persoalan mudah. Malah mungkin tidak lebih mudah dibandingkan bukan bisnis keluarga,” kata prak-tisi dan pakar manajemen Dr Tanri Abeng MBA ditemui Spirit Bisnis, disela-sela ujian Doktoral di Pasca Sarjana UGM, Sabtu. Menurut Komisaris Utama PT Telkom yang pernah malang melintang di berbagai perusahaan dalam dan luar negeri ini, alih generasi dalam sebuah bisnis ke-luarga, perlu persiapan yang san-gat matang. Calon penerus harus dipersiapkan sejak dini sehingga ruh dari bisnis dipahami betul oleh calon. “Kebanyakan, bisnis kelu-arga kan awalnya dikelola dengan manajemen konvensional. Sen-tuhan modernisasi dalam bisnis

keluarga jelas perlu untuk me-nyesuaikan bisnis mereka dengan kemajuan jaman, yang menjadi salah satu tantangan dalam dunia bisnis. Tapi modernisasi ini ideal-nya juga tidak meninggalkan ruh yang ada. Budaya perusahaan juga mesti dibangun,” lanjutnya. Secara gampang, mantan men-teri BUMN ini menggambarkan, proses alih generasi bisnis kelu-arga harus memenuhi sedikitnya 3 unsur. Pertama, pendahulu harus ikhlas untuk melepaskan penge-lolaan bisnis kepada penerusnya. Sejauh mana keikhlasan penda-hulu melepas dan mempercayakan pengelolaan bisnis ke penerus akan berpengaruh ke seberapa kuat penggantinya membawa bis-nis ini lebih maju. Kedua, seberapa mampu dan piawai generasi penerus, serta ke-siapan mereka, juga akan sangat mempengaruhi bagaimana bisnis ini kedepan. Biasanya keikhlasan

pendahulu juga akan melihat se-jauh mana kesiapan calon peng-gantinya ini. Ketiga, bila bisnis diwa-risi oleh lebih dari calon tunggal, maka faktor lain yang akan ikut mempengaruhi adalah seberapa para pewaris ini mampu untuk menjaga kekompakan dan keber-samaan. Semakin mereka mampu menjaga kebersamaan, bisnis itu biasanya akan semakin berjaya. “Tidak sedikit yang gagal me-warisi bisnis keluarga karena fak-tor ketiga ini. Tapi lebih banyak lagi yang berhasil menanamkan nilai-nilai dan arti penting se-buah kebersamaan. Pendahulu yang berhasil menanamkan nilai kebersamaan dalam sebuah kelu-arga, merekalah yang akan lebih berpeluang untuk mewariskan sebuah bisnis keluarga,” tandas Tanri. Dalam konteks ini, Tanri Abeng lantas menunjuk bisnis ke-

luarga Bakrie sebagai salah satu contohnya. Pendahulu kerajaan bisnis Bakrie Group secara khusus berpesan agar apapun yang ter-jadi, penerusnya tidak boleh men-jual saham keluar. Mereka diminta tetap bersama-sama. Sebab ketika saham dijual keluar, itu artinya akan mengurangi skala bisnis ke-luarga. “Jalan sendiri-sendiri boleh, tapi jangan mengurangi skala bisnis dengan menjual saham ke orang lain. Intinya, kalau ingin berkesinambungan, pesan penda-hulu Bakrie sesame saudara jangan pecah kongsi,” imbuhnya. (Sw)

Transisi Bisnis Penerus Mesti Cakap, Pendahulu Harus Ikhlas

Dr Tanri Abeng MBA