5
EDUKASI

Edukasi pasien

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Edukasi pasien gangguan kardiovaskuler

Citation preview

Page 1: Edukasi pasien

EDUKASI

Page 2: Edukasi pasien

INTERVENSI RASIONAL

Identifikasi faktor yang mendukung pelaksanaan terapeutik

Keluarga terdekat baik suami/istri atau anak yang mampu menerimapenjelasan dapat menjadi pengawas klien dalam menjalankan pola hidup yang efektif selama klien di rumah dan memiliki waktu yang optimal dalam menjaga klien.

Berikan penjelasan penatalaksanaan terapeutik lanjutan

Setelah mengalami serangan akut, pasien perlu diberikan penjelasan penatalaksanaan lanjutan dg tujuan agar dapat:1. Membatasi ukuran infark2. Menurunkan nyeri dan kecemasan3. Mencegah aritmia dan komplikasi

Beri penjelasan tentang:• Pemakaian obat nitrogliserin

Meminum obat nitrogliserin 0,4-0,6 mg tablet secara sublingual 3-5 menit sebelum melakukan aktivitas bertujuan untuk mengantisipasi serangan angina. Pasien dianjurkan untuk selalu membawa obat tsb setiap keluar rumah walaupun tidak merasakan gejala angina

Perubahan pola aktivitas Aktivitas yang berlebihan merupakan presipitasi serangan angina kembali. Klien dianjurkan untuk mengurangi kualitas dan kuantitas kegiatan fisik dari yang biasa dilakukan sebelum keluhan angina terjadi

Tujuan edukasi pasien : pasien dan keluarga berpartisipasi dalam keputusan perawatan dan proses perawatan

Page 3: Edukasi pasien

INTERVENSI RASIONAL

Pendidikan kesehatan tentang diet

Konsumsi banyak makanan yang mengandung tepung merupakan salah satu faktor presipitasi serangan angina. Aktivitas yang dilakukan setelah makan yang cukup banyak dapat meningkatkan risiko angina. Klien dianjurkan agar beraktivitas minimal satu jam setelah makan. Pemberian makanan sedikit tapi sering akan mempermudah saluran pencernaan dalam mencerna makanan sangat dianjurkan pada klien setelah mengalami serangan angina.

Hindari merokok • merokok akan meningkatkan adhesi trombosit shg merangsang pembentukan trombus pada arteri koroner.• hemoglobin lebih mudah berikatan dengan karbon monoksida dibandingkan dg oksigen shg akan menurunkan asupan oksigen secara umum.• nikotin dan tar mempunyai respon terhadap sekresi hormon vasokonstriksi shg akan meningkatkan beban kerja jantung.

Hindari dingin Klien dianjurkan untuk mengurangi terpaan angin atau suhu yang sangat dingin dengan tujuan agar serangan angina dapat dihindari. Penutupan hidung dan mulut saat klien membuka pintu dapat mengurangi terpaan angin yang masuk ke saluran pernapasan. Menganjurkan klien menggunakan selimut saat tidur dapat mengontrol suhu yang baik bagi klien.

Page 4: Edukasi pasien

INTERVENSI RASIONAL

Hindari manuver dinamik

Kllien dianjurkan untuk menghindari manuver dinamik seperti berjongkok, mengejan, dan terlalu lama menahan napas yang merupakan faktor timbulnya angina. Dalam melakukan defekasi, klien dianjurkan mengonsumsi laksatif agar dapat mempermudah pola defekasi klien.

Pendidikan kesehatan tentang hubungan seksual

Jika hubungan seksual merupakan salah satu faktor presipitasi angina pada klien, maka sebelum melakukan aktivitas seksual, klien dianjurkan untuk meminum obat nitrogliserin atau sedatif atau keduanya. Pengaturan aktvitas fisik yang minimal pada klien ketika melakukan aktivitas seksual harus dijelaskan termasuk pada pasangannya.

Pembatasan asupan garam

Konsumsi garam yang tinggi akan meningkatkan dan memperberat serangan angina karena akan meningkatkan tekanan darah. Pemberian obat diuretik dilakukan untuk mempercepat penurunan garam dalam sirkulasi

Page 5: Edukasi pasien

INTERVENSI RASIONAL

Stres emosional Serangan angina lebih sering terjadi pada klien yang mengalami kecemasan, ketegangan, eforia atau kegembiraan yang berlebihan. Pemberian obat sedatif ringan seperti diazepin dapat mengurangi respon lingkungan yang memberi dampak stres emosional. Klien dianjurkan untuk melakukan curah pendapat untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan.

Beri dukungan secara psikologis

Dapat membantu meningkatkan motivasi klien dalam mematuhi aturan terapeutik.

Sumber:Muttaqin, Arif. 2009. Pengantar Asuhan Keperawatan Dgn Gangguan Sistem Kardiovaskular. Jakarta: salemba medika