Upload
others
View
14
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
EFEKTIFITAS DANA TALANGAN UMROH TERHADAP
PENINGKATAN JUMLAH JAMAAH PADA
PT.KANOMAS ARCI WISATA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sosial
(S.Sos)
Oleh:
IKA SEPTIYANI
NIM. 11120053100032
KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019/1440
i
ABSTRAK
Ika Septiyani, 1112053100034. Efektivitas Penerapan Sistem
Dana Talangan Dalam Peningkatan Jamaah Umrah pada PT
Kanomas Arci Wisata.
Dibawah Bimbingan : Drs. Sugiharto. M.A., 2019.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui
efektifitas penerapan sistem dana talangan dalam peningkatan
jamaah umroh pada PT Kanomas Arci Wisata.
Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif
dengan metode analisis deskriptif, yaitu menjelaskan keunggulan
dari sistem dana talangan serta mekanismenya yang diterapkan
oleh PT. Kanomas Arci Wisata. Untuk pengumpulan data yaitu
data primer berupa hasil wawancara dengan narasumber terkait
dan data sekunder berupa studi pustaka dan dokumentasi yang
berkaitan dengan penelitian ini.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, efektivitas
penerapan sistem dana talangan dalam peningkatan jumlah
jamaah pada PT Kanomas Arci Wisata merupakan suatu
pemasaran yang menarik untuk menarik jamaah untuk melakukan
ibadah umroh dari PT. Kanomas Arci Wisata, yang diperkuat
dengan adanya data pada tahun 2016 sampai 2018 yang
mengalami kenaikan setiap bulan nya. Sehingga setiap tahunnya
juga mengalami kenaikan pada jamaah yang menggunakan dana
talangan.
Kata Kunci : Efektivitas, Dana Talangan Umroh
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis akhirnya dapat
menyelesaikan tugas akhir ini. Shalawat dan salam penulis
mohonkan kepada Allah SWT. agar di limpahkan kepada
Baginda Muhammad SAW, yang telah membimbing umatnya
pada cahaya peradaban.
Skripsi ini berjudul “EFEKTIFITAS DANA TALANGAN
UMRAH TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH JAMAAH
PADA PT KANOMAS ARCI WISATA JAKARTA.” Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa begitu banyak pihak yang telah
turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Melalui
kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Suparto, M.Ed, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Ketua Jurusan
Manajemen Dakwah beserta Drs. Sugiharto, MA selaku
Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah.
iii
3. Drs. Hasanudin Ibnu Hibban, MA selaku Dosen
Pembimbing Akademik.
4. Ayahanda Burhanudin dan Ibunda Supariyati selaku orang
tua penulis. Terima kasih yang tak terhingga atas do’a,
semangat, kasih sayang, pengorbanan dan ketulusannya
dalam mendampingi penulis. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
5. Drs. Sugiharto, MA. selaku Dosen Pembimbing yang
selalu memberikan motivasi, masukan dan koreksi yang
membangun.
6. Drs. H. A. Kartono, selaku dosen Manajemen Haji dan
Umrah UIN syarif Hidayatullah Jakarta, yang sangat
memudahkan penulis dalam memperoleh data penelitian.
7. Seluruh Dosen dan Staff Karyawan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
8. Seluruh Staff Karyawan Perpustakaan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi serta Perpustakaan Umum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu
iv
penulis dalam menemukan buku-buku, majalah dan
skripsi untuk menambah referensi dalam penulisan skripsi
ini.
9. Ibu Mirfad selaku Direktur PT. Kanomas Arci Wisata dan
kepada Bapak Dian Aristia selaku Manager PT. Kanomas
Arci Wisata yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk melakukan penelitian, serta seluruh staff
pegawai PT. Kanomas Arci Wisata yang telah bersedia
membantu penulis dalam melakukan penelitian sehingga
penulis mendapat informasi yang berkaitan dengan skripsi
ini.
10. Tim Penguji Ujian Skripsi yang telah membantu penulis
dalam mengarahkan penulisan skripsi menjadi lebih baik
lagi.
11. Seluruh keluarga besar Mbah Syamsudin yang selalu
membantu penulis, memberikan semangat dan doa yang
tulus, khususnya untuk Pak Lek Penulis M. Bajuri, mbah
Sum yang membantu mensupport penulis dalam hal
keuangan.
v
12. Suami penulis M. Bahar Rizqi yang selalu sabar
mendampingi penulis, Fachri hadin, Ni’matul Laily,
Syufia Hadiyatis Sholehah, Siti Lailatunimah, yang tak
pernah hentinya berbagi suka dan duka bersama penulis.
Keluarga Besar Bagoes Studio, Sahabat Sesurga dan
Teman-teman MHU 2012, teman-teman KKN KACA
2015, dan rekan-rekan seperjuangan yang selalu memberi
semangat kepada penulis. Serta tak lupa, Kakak seniorku,
Kak Imam yang telah memberikan motivasi dan
pengalamannya.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu, baik secara langsung maupun tidak langsung,
yang turut memberikan dukungan dan do’a dalam proses
penulisan ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulisan dan seluruh pembaca pada masa yang akan datang.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan berkah dan rahmat-
Nya kepada kita semua, terima kasih untuk bantuannya, semoga
vi
dapat menjadi amal ibadah dihadapan-Nya. Amiin yaa
Rabbal’aalamiin.
Jakarta, 14 April 2019
Penulis
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah 10
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 11
D. Metodologi Penelitian 13
E. Tinjauan Pustaka 17
F. Sistematika Penulisan 18
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Efektivitas 21
B. Dana Talangan 36
C. Umrah 42
BAB III GAMBARAN UMUM PT. KANOMAS ARCI
WISATA
A. Sejarah PT. Kanomas Arci Wisata 57
B. Profil PT. Kanomas Arci Wisata 59
C. Budaya Organisasi PT. Kanomas 60
vii
D. Struktur Organisasi 61
E. Produk dan Pelayanan PT. Kanomas Arci Wisata 65
F. Peraturan Perusahaan PT. Kanomas Arci Wisata 69
G. Kebijakan PT. Kanomas Arci Wisata 70
H. Sasaran PT. Kanomas Arci Wisata 71
BAB IV HASIL TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Penerapan Sistem Dana Talangan Umrah PT Kanomas Arci
Wisata 73
B. Efektivitas Dana Talangan Umrah Dalam Peningkatan
Jumlah Jamaah PT. Kanomas Arci Wisata 77
BAB V PENUTUP 99
DAFTAR PUSTAKA..................................................................101
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Jumlah Nasabah Talangan Umroh PT Kanomas Arci
Wisata 2016 57
Tabel 4.2 Jumlah Jamaah Tanpa Dana Talangan 2016 59
Tabel 4.3 Jumlah Jamaah Tanpa Dana Talangan 2017 60
Tabel 4.4 Jumlah Jamaah Tanpa Dana Talangan 2018 61
Tabel 4.5 Jumlah Jamaah dengan Dana Talangan 2016 62
Tabel 4.6 Jumlah Jamaah dengan Dana Talangan 2017 63
Tabel 4.7 Jumlah Jamaah dengan Dana Talangan 2018 64
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ibadah Umrah merupakan ibadah impian bagi
setiap muslimin dan muslimat. Apalagi jika ada
kesempatan untuk menunaikan ibadah haji, itu merupakan
impian yang paling utama. Antrian haji baik itu yang
reguler maupun yang haji plus, semakin lama semakin
panjang antreanya. Indonesia adalah salah satu
penyumbang umrah terbesar di dunia, setiap tahunnya
lebih dari 500.000 jamaah yang diberangkatkan ke tanah
suci. Antusiasme untuk berangkat umroh di Indonesia
sangatlah besar, salah satu alasan adalah karena antrian
haji reguler semakin lama semakin panjang, dan sebagai
pelipur lara kerinduan terhadap Baitullah maka
berangkatlah mereka dengan cara ibadah umrah.
Umrah merupakan ibadah wajib menurut jumbur
ulama yang biasa dilaksanakan sekali seumur hidup oleh
umat islam dimana kegiatannya hampir sama dengan
ibadah haji hanya saja umroh bisa dilakukan kapan saja
berbeda dengan ibadah haji yang hanya bisa dilakukan
pada bulan dzulhijah. Ibadah umrah merupakan ibadah
2
yang dianjurkan oleh allah SWT berdasarkan ayat yang
terdapat dalam Al-Quran. Di dalam Al-Qur‟an telah
diterangkan mengenai ibadah umroh yaitu pada surat Al-
Baqarah ayat 196 yang berbunyi ;
العمرة للو أحما الحج
Artinya: “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah
karena Allah.”
Selain dalil yang bersumber dari Al-Qur‟an, ada
juga dalil dari Al-Hadits yangmenerangkan tentang ibadah
umroh. Di antara hadits-hadits tersebut adalah:Dari Ibnu
Abbas r.a bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda,
رة فى رمضان حعذل حجت )راه ابن ماجو(عم
Artinya: “Umrah di bulan Ramadhan sama dengan satu
kali haji.”
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Nabi Muhammad saw.
bersabda,
العمرة إلى العمرة كفارة لما بنيما الحج المبرر لش لو جزاء إال الجنت )راه
اري(البخ
Artinya: “Antara umroh yang satu dan yang selanjutnya
itu menjadi pelebur dosa antara kedua umroh tersebut.
Sedangkan haji yang mabrur tidak ada ganjarannya yang
pantas kecuali surga.”
Para ulama mazhab sepakat menetapkan bisa atau
mampu itu merupakan syarat kewajiban haji maupun
3
umroh, berdasarkan firman Allah SWT dari surat Ali
„Imron ayat 97 yang berbunyi:
للو على الناس ح من دخلو كان آمنا ج فو آاث بناث مقام إبراىم ج الب
عن العالمن من كفر فإن اللو غن و صبلا من اصخطاع إل
Artinya: “Padanya terdapat tanda-tanda yang
nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa
memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia;
mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap
Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan
perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari
(kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya
(tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.”
Sebagai seorang muslim sejati, pergi ke tanah suci
untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah di tanah suci
Makkah Al Mukaramah adalah sebuah keinginan yang
sangat dinantikan. Tempat dimana dahulu Nabi Ibrahim
membangun peradaban dunia, serta Rasulullah SAW, para
sahabat dan keluarga, pernah tinggal dan hidup untuk
menegakkan agama Allah SWT tempat yang menjadi
saksi bisu kemuliaan, perilaku dan tutur ucap rasulullah
SAW beserta sahabat, tempat dimana disempurnakan
agama satu-satunya yang diridhoi oleh Allah SWT yaitu
Islam.
4
Maka dari itu sebelum kita menunaikan ibadah
haji atau umrah perlu kita ketahui apa pengertian, hukum
dan aktivitas apa saja yang harus kita lakukan ketika
menunaikan ibadah haji dan umrah. Karena dengan
mengetahui hal-hal yang bersangkutan tentang ibadah
umrah akan membuat kita lebih paham dan hati-hati
dalam mengerjakan ibadah umrah maupun haji. Dengan
demikian penulis akan menjelaskan tentang ibadah umrah.
Pengertian umroh dari segi bahasa ialah
berkunjung. Artinya, umroh ini dapat juga dikatakan
bahwa umroh ialah suatu perbuatan menyengaja dengan
mendatangi tempat yang biasa selalu dikunjungi. Hal ini
tersebut karena umroh boleh untuk dilakukan kapan pun
(tanpa terikat waktu, seperti halnya ibadah haji yang
hanya dilakukan pada bulan Dzulhijjah saja setiap setahun
sekali).
Pengertian umroh secara syar‟i dan terminologi
fiqih. Pengertian umroh memiliki artian mengunjungi kota
Makkah untuk melaksanakan ibadah (seperti thawaf dan
sa'i) dengan melakukan tata cara tertentu. Atau istilah
lainya datang ke Baitullah untuk beribadah umrah dengan
rukun-rukun dan syarat-syarat yang telah ditentukan.
Umroh sama dengan ibadah haji yang wajib dilakukan
hanya sekali saja, namun menunaikan ibadah haji atau
5
umroh boleh berulang-ulang kali, akan tetapi, hukumnya
tetap wajib hanya sekali dalam seumur hidup.
Selain pengertian umroh yang telah dipaparkan di
atas, umroh juga disebut hajjul asghar (haji kecil), umroh
ini menurut bahasa berarti “berkunjung”, dan menurut
istilah syar‟i adalah “berkunjung ke Baitullah, yang
didalamnya untuk melakukan thawaf, sa‟i, dan bercukur
demi mengharap ridho Allah”.Semua tata cara umroh
yang dilakukan dalam ibadah umroh ini telah dicontohkan
oleh Baginda Rasulullah Shallallahu „alaihi Wasalam dan
kita tidak boleh mengubah dan berkreativitas sesuai
dengan kehendak kita.
Setelah memahami dan membaca pengertian
umroh, pembahasan selanjutnya adalah tentang
keutamaannya, terdapat beberapa hadits sahih yang
menjelaskan dan menyebutkan tentang keutamaan dan
pahala umrah, yang menjadikan banyak orang yang
mampu secara materi, fisik, dan keilmuan berusaha
menyegerakan untuk menunaikannya.
Bahkan ada juga bagi kalangan biasa biasa saja
yang pendapatannya tidak cukup dan memungkinkan
untuk pergi menunaikan umroh, sampai berusaha sekuat
tenaga dalam berikhtiar dan berdoa demi mendapatkan
keutamaan pahala yang mulia ibadah umroh, yakni berupa
pengampunan dosa.
6
Sebagaimna disebutkan dalam sebuah hadis seperti bawah
ini:
Dari Abu Hurairoh RA, bahwasanya Rasulullah
SAW bersabda:” Ibadah umrah sampai umrah berikutnya
sbagai kafarat untuk dosa diantara keduanya dan haji yang
mabrur tidak ada balasanya kecuali surga”. (HR Bukhari
dan Muslim). Dalam hadist yang lain disebutkan juga
bahwa haji dan umrah merupakan tamu Allah yang setiap
doa-doanya akan dikabulkan.
Dari Abu Hurairah RA berkata:” Rasulullah SAW
bersabda :” Para jamaah haji dan umrah merupakan
delegasi Allah. Jika mereka berdo‟a kepada Nya Allah
akan mengabulkannya. Dan jika mereka meminta ampun,
maka Allah akan mengampuninya”(HR. An-Nasaiy dan
Ibnu Majah)
Bagi kaum wanita juga mendapatkan keutamaan
pahala selain pengampunan dari dosa-dosa,
dikabulkannya doa-doa yang dipanjatkan, bahkan
melaksanakan berumrah dan berhaji bagi wanita laksana
melakukan tugas jihad sebagaimana kaum laki-laki yang
berjihad di medan peperangan. Rasulullah SAW bersabda
:” Jihadnya orang yang sudah tua, anak-anak orang yang
lemah dan wanita adalah haji dan umrah”.(HR An-Nasai).
Umrah merupakan suatu perjalanan ziaroh
sekaligus wisata bagi kebanyakan masyarakat indonesia
7
yang mana membutuhkan dana yang cukup banyak untuk
bekal pergi ke negara saudi arabia. Adapun beberapa
persiapanya yaitu, paspor, tiket, visa serta akomodasi
selama kita berada di mekkah dan madinah. Maka dari itu
dengan adanya program dana talangan umrah ini sangat
membantu para calon jamaah yang sangat merindukan
beribadah umrah dan melihat ka‟bah secara langsung.
Ust. Ahmad Djalaludin, LC, MA berpendapat
bahwa menggunakan dana talangan untuk keperluan haji
atau umrah adalah boleh tetapi harus dengan syarat.
Menurut beliau, ketika mencermati Fatwa Dewan Syari‟ah
Nasional Nomor: 29/DSN-MUI/VI/2002 Tentang
Pembiayaan Pengurusan Haji Lembaga Keuangan
Syari‟ah, memang memiliki dua jenis akad yakni al-qardh
dan al-ijarah, tapi untuk dua jenis obyek yang berbeda,
yakni: uang dan jasa.
Pertama, akad al-qardh (pinjaman) dengan obyek
uang, di sini nasabah hanya mengembalikan sejumlah
yang dipinjam. Kedua, akad ijarah al‟amal (sewa jasa),
yaitu jasa pengurusan haji. Sebagaimana yang telah
diketahui bahwa al-ijarah ada dua jenis: ijarah al-
maal (sewa barang) dan ijarah al`amal (sewa jasa).
Sementara yang dimaksud dalam Fatwa MUI di atas
adalah ijarah al `amal. Oleh sebab itulah dalil-
dalil ijarah yang diketengahkan dalam Fatwa DSN itu
8
adalah berkaitan langsung dengan ijarah al `amal,
bukan ijarah al maal.
Ini juga ditegaskan dalam ketentuan umum, bahwa
dalam pengurusan haji bagi nasabah, LKS dapat
memperoleh imbalan jasa (ujrah) dengan menggunakan
prinsip al-ijarah. Nama fatwanya saja adalah
“pembiayaan pengurusan”, dan bukan “pinjaman dana
haji”. Oleh sebab itu, ada penegasan ketentuan yang
berbunyi: Jasa pengurusan haji yang dilakukan LKS tidak
boleh dipersyaratkan dengan pemberian talangan haji.
Maka dari itu, antara akad ijarah al `amal (sewa jasa
pengurusan haji) dengan al-qardh (pinjaman/talangan)
sebetulnya adalah terpisah.
Dengan demikian, menurut beliau, jika praktik
pembiayaan pengurusan haji di lembaga keuangan
syari‟ah sesuai dengan Fatwa DSN No. 29/DSN-
MUI/VI/2002, maka diperbolehkan dan beliau
mempersilahkan menggunakan jasa tersebut.1 Sementara
itu, senada dengan apa yang diungkapkan oleh Ust.
Ahmad Djalaludin, Ketua Bidang Komisi Fatwa Majelis
Ulama Indonesia (MUI), KH. Ma‟ruf Amien menjelaskan
bahwa, praktik dana talangan haji maupun umrah yang
kini marak bisa diperbolehkan. Asalkan pemberian dana
talangannya hanya kepada masyarakat yang mampu
1http://www.ydsf-malang.or.id
9
membayar cicilannya.“Sebelum bank memberikan dana
talangan harus dilihat dulu kemampuan nasabah dalam
membayar cicilannya. Dana talangan harus diberikan
kepada Muslimin yang mampu karena haji dan umrah
khusus kepada orang-orang mampu, istitho‟ah,” kata KH.
Ma‟ruf, dalam ijtima „alim ulama di Pontren Cipasung,
Tasikmalaya.
Beliau juga menjelaskan, pemberian dana talangan
tak bisa semuanya karena harus terbebas dari bunga atau
riba. “Berangkat haji atau umrah harus dari harta yang
bersih sehingga diharapkan kalau memakai dana talangan
juga harus dari bank-bank syari‟ah,bukan bank
konvensional,” kata Kiai Ma‟ruf. 2 Membolehkan tapi
juga dengan syarat, karena:
1. Kalau didudukan perkaranya, maka talangan haji
adalah upaya untuk membuat seseorang memiliki
kemampuan untuk berhaji.
2. Persoalan yang muncul sebenarnya: apakah talangan
haji masuk kategori berhutang? Jelas masuk kategori
berhutang. Jika demikian maka berlaku hukum untuk
meminta ijin dari si peminjam kepada pihak yang
memberikan hutang kalau ia mau berangkat haji.
Namun, faktanya justru pihak bank lah yang
2http://www.pikiran-rakyat.com
10
memberikan fasilatias, berarti pihak pemberi hutang
sudah mengijinkan.
3. Jika demikian dalam kasus talangan haji
ini: pertama, jika seseorang secara finanasial memiliki
kepastian untuk membayar talangan di masa yang akan
datang, misalnya karena gaji yang cukup, atau
pengahasilan lain yang stabil, dan sudah tentu masuk
dalam perhitungan bank pemberi talangan, maka
baginya dapat dikategorikan sebagai mampu untuk
berhaji. Kedua, jika seseorang tidak memiliki
kepastian melunasinya dan tentu bank tidak akan
memberikan talangan pada nasabah, maka seseorang
itu belum dikategorikan sebagai mampu berhaji.
4. Sementara persoalan lain yang mungkin muncul
adalah: apakah seseorang disarankan untuk mencari
talangan agar dapat segera berhaji? Tentu secara
hukum tidak disarankan, karena saat itu ia belum
dikategorikan sebagai mampu (lihat: al-Fiqh al-Islami:
3/2085). Akan tetapi secara adab dan ketaqwaan bisa
saja, dengan catatan ia memiliki kecukupan untuk
melunasinya dari gaji.
B. PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH
Dalam hal ini penulis memberikan batasan dan perumusan
masalah sebagai berikut:
11
1. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah pada penelitian ini diambil agar
penelitian yang penulis lakukan lebih terarah dan
terperinci, penulis akan membatasi permasalahan yang
akan dibahas yakni pada efektifitas sistem dana
talangan umrah terhadap peningkatan jumlah jamaah
pada PT Kanomas Jakarta. Penelitian memfokuskan
tentang ke efektifitasan sistem dana talangan umrah
yang sudah diterapkan di PT. Kanomas.
2. Rumusan Masalah
Dari batasan masalah yang akan dibahas diatas,
pnulisan merumuskan sebagai berikut:
a. Bagaimana penerapan sistem dana talangan umroh
di PT kanomas?
b. Bagaimana efektivitas penerapan sistem dana
talangan dalam peningkatan jamaah umrah?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Dari permasalahan yang dijelaskan diatas,
terdapatduatujuan penulis, adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui bagaimana penerapan sistem dana
talangan umrah di PT. Kanomas untuk
meningkatkan jumlah jamaah umrah.
b. Untuk mengetahui apakah efektif apabila sistem
dana talangan umrah selama penerapanya.
12
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki nilai manfaat secara teoritis
dan praktis diantaranya:
a. Teoritis
Menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam
memperoleh informasi tentang sistem dana talangan
umrah untuk meningkatkan jamaah umrah.
b. Praktis
1) PT. Kanomas Arci Wisata Jakarta
Sebagai Perusahaan yang bergerak dibidang Biro
Perjalanan Haji dan Umrah untuk bisa
meningkatkan jumlah jamaah umrah harus
mempunyai strategi atau cara dibidangnya salah
satunya dengan cara menerapkan Sistem dana
talangan umrah untuk membantu jamaah yang
sangat ingin berangkat umrah tetapi mempunyai
kendala dalam bidang keuangan.
2) Jamaah
Mempermudah jamaah dalam mencapai impianya
dalam beribadah yaitu haji kecil atau umrah,
dengan adanya sistem dana talangan umrah jamaah
bisa pergi ke tanah suci baitullah. Tidak banyak
Biro Perjalanan Haji Umrah yang mengadakan
Program dana talangan, jadi dengan adanya
13
program ini sangat bermanfaat bagi jamaah kelas
menengah untuk pergi umrah.
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif.Menurut Klirk dan Miller penelitian
kualitatif adalah sebagian penelitian yang tergantung
pada pengamatan sesuai dengan kemampuan yang
berhubungan langsung dengan orang-orang sekitar
objek penelitian dalam bahasa dan peristirahatan
sendiri. Metode yang digunakan adalah penelitian
kualitatif menurut Bodgan dan Taylor yang dikutip
oleh Loxy Moleong adalah sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati.3
Deskriptif kualitatif merupakan penghimpunan data
actual dengan melakukan observasi secara langsung
atau pengamatan evidensi-evidensi, sambil
mengumpulkan data dan mlakukan analisisnya, yang
kemudian menarik kesimpulan dari analisis dan
observasi tersebut. Sedangkan deskriptif dilakukan
dengan cara memaparkan data dengan apa adanya
sesuai yang terdapat dilapangan.
3 Lexy J. Moeleong, Metode Penelitian Kualitatif(Bandung: PT
Remaja Rosdakarya,2009), h.4.
14
2. Sumber Data
Penelitian ini mengambil sumber data dari :
a. Data Primer yaitu data yang langsung diperoleh
dari para informan pada waktu meneliti. Data
primer ini diperoleh melalui pengamatan langsung
dan wawancara mendalam informan dalam data
primer ini adalah Direktur Utama PT. Kanomas
Arci Wisata (Ibu Mirfad Shabibi), General
Manager Bapak Dimas, Bagian Haji dan Umrah
Ibu Dewi dan Jamaah Umrah.
b. Data Sekunder
Yaitu data yang diambil dari buku-buku, artikel,
jurnal, laporan penelitian dan sumber-sumber
pustaka lainnya untuk menambah kajian evaluasi.
3. Subjek dan Objek Penelitian
a. Subjek dalam penelitian ini adalah PT. Kanomas
Arci Wisata Jakarta Cikini
b. Objek Penelitian ini adalah Efektifitas Penerapan
Sistem Dana Talangan Umrah di PT. Kanomas
Arci Wisata untuk meningkatkan jumlah jamaah
umrah
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data
dengan menggunakan penelitian lapangan (field
research), yaitu penelitian yang dilakukan melalui
15
pengamatan langsung lapangan terhadap gejala-gejala
sebenarnya. Sebagai pengambilan datanya adalah
dengan metode :
a. Observasi
Metode Observasi adalah penelitian yang
pengambilan datanya bertumpu pada pengamatan
langsung terhadap objek penelitian.4 Dalam
penelitian ini, penulis mencatat kegiatan
penerapan sistem dana talangan umrah. Hasil dari
observasi ini dijadikan analisa pada Bab IV.
b. Interview
Interview merupakan teknik pengumpulan data
dengan cara tanya jawab sepihak yang dikerjakan
secara sistematis berdasarka pada tujuan
penelitian. Adapun interview yang penulis
gunakan adalah interview bebas terpimpin.
Intrview bebas terpimpin artinya dalam
penyampaian intrview dengan maksud meminta
jawaban dengan bebas dan terbuka, maka jawaban
tersebut tidak lepas adari kerangka tersebut.
Sedangkan alasan menggunakan jenis intrview ini
sangat mudah dipahami oleh individu secara
langsung, sehingga dapat menghasilkan data yang
4 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian(Jakarta:
STIALAN, 2004), lt.63
16
memuaskan.5interview yang dilakukan secara
langsung dengan mewawancarai responden baik
dari pengurus travel: Direktur PT. Kanomas Arci
Wisata, General Manager, Manager Haji dan
Umrah, Calon jamaah Umrah di PT. Kanomas
Arci Wisata. Semuanya Hasil wawancara
dibuatkan Transkripnya, yang kemudian
dimasukkan kedalam Bab III dan IV.
c. Dokumetasi
Dokumentasi adalah pengambilan data yang
diperolh melalui dokumen-dokumen.6seperti
berupa data-data arsip dan gambar-gambar
ataupun bentuk lainnya. Dalam ketentuan
penelitian ini, penulis mengumpulkan dokumen-
dokumen yang berkaitan dengan PT. Kanomas
Arci Wisata seperti foto, berkas-berkas dll.
5. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi pada kantor Perjalanan
Ibadah Haji dan Umrah PT. Kanomas Arci Wisata Jl.
Cikini 1A Jakarta Pusat, waktu penelitan dimulai dari
bulan Juni-Juli 2017
5 Sutrisno Hadi, Research,(Yogyakarta:Andi Offset, 1997),h.82
6 Huasaini Usman dan Purnomo Akbar Setiady, Metodologi
Penelitian Sosial(Jakarta: PT.Bumi Aksara,2003),h.57
17
E. Tinjauan Pustaka
Dalam Penyusunan Skripsi ini sebelum penelitian lebih
lanjut kemudian tersusun menjadi suatu karya ilmiah,
maka langkah awal penulis adalah menginventariskan
karya-karya ilmiah, khususnya skripsi-skripsi yang
mempunyai judul hampir sama dengan yang akan penulis
teliti. Oleh sebab itu untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan seperti mempertegas perbedaan antara masing
judul dengan masalah yang dibahas yaitu sebagai berikut :
1. Qonita Luthfiyah, “ Efektifitas Program
Pembiayaan Usaha Kecil Mikro BMT (Baitul Maal
Wa Tanwil) Usaha Mulya di Kelurahan Kota
Baru”. Skripsi ini disusun oleh Mahasiswa Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi, jurusan
Pengembangan Masyarakat Islam tahun 2009. Skripsi
ini menerangkan tentang efektifitas program
pembiayaan usaha kecil, yang mana menjelaskan
tentang pembiayaan bagi hasil dan penyaluran dana.
2. Fajriah Septiani, “Efektifitas Metode Bimbingan
Agama Dalam Membina Akhlak Remaja di
Pondok Pesantren Nurul Hidayah Pusat
Leuwisadeng Bogor”. Disusun oleh Mahasiswa
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan
Bimbingan Penyuluhan Islam 2011. Penulis
menjelaskan tentang beberapa faktor yang
18
mempengaruhi pembentukan akhlak anak dan
karakteristik pada remaja.
F. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan buku
pedoman penulisan Skripsi, Tesis dan Desertasi yang
diterbitkan oleh UIN Jakarta Press, Dan Skripsi ini dibagi
dalam lima bab dengan sistematika sebagai berikut:
Bab 1 (PENDAHULUAN) Dalam bab ini akan dibahas
mengenai latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.
Bab II (LANDASAN TEORI) Dalam bab ini akan
dibahas tentang teori yang digunakan sebagai acuan
analisa hasil penelitian, yang terdiri dari teori efektifitas
program, pembahasan mengenai efektifitas
input(program,klien,staff), Proses Penerapan Program,
serta evaluasi hasil. Selain itu, penjelasan mengenai
efektifitas program dana talangan umrah.
Bab III ( GAMBARAN UMUM PT. KANOMAS ARCI
WISATA) dalam bab ini pembahasan terdiri dari tinjauan
umum PT. Kanomas Arci Wisata (sejarah, lokasi, dan
perkmbangan usaha, visi dan misi serta tujuan
perusahaan, struktur organisasi, program kerja
perusahaan).
19
Bab IV (ANALISA EFEKTIFITAS PELAKSANAAN
PROGRAM DANA TALANGAN UMRAH) merupakan
inti dari penelitian itu sendiri. Yang berisi tentang analisis
dari data-data yang telah terkumpul dan tersajidalam bab
tiga. Di dalamnya berisi tentang efektifitas program dana
talangan umroh pada PT. Kanomas Arci Wisata.
Bab V (PENUTUP) Membuat kesimpulan dari hasil
penelitian yang telah dilakukan dan memberikan saran
yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas untuk
memperoleh solusi atas permasalahan tersebut.
20
21
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Efektifitas Dana Talangan Jamaah Umroh
1. Pengertian Efektifitas
Dalam kamus besar bahasa Indonesia dijelaskan
bahwa efektifitas yang berarti ada pengaruhnya,
akibatnya, manjur atau mujarab.7 Jadi efektifitas
mengandung arti keberpengaruhan atau keberhasilan
setelah melakukan sesuatu.8 Efektifitas merupakan
kemampuan untuk mencapai tujuan tertentu dengan
cara atau peralatan yang tepat.9
Menurut Sarmon, efektifitas dilakukan untuk
menemukan bukti yang kuat agar dapat
menyelesaikan masalah dan memberikan gambaran
yang akurat tentang banyak faktor dalam sekolah
yang berkaitan dengan murid.10
Petter Drucker
menyatakan bahwa efektifitas berarti melakukan
pekerjaan yang benar.11
Efektifitas menunjukan
tingkat tercapainya suatu tujuan, suatu usaha
7 Sulchan Yasyim,
8 Departemen P & K,
9 T. Hani Handoko,
10 Tony Bush & Marianne Coleman,
11 James A.F. Stoner & Alfonsius Sirait,
22
dikatakan efektif jika usaha itu mencapai tujuanya.12
Dari pengertian-pengertia diatas dapat disimpulkan
bahwa efektivitas adalah keberhasilan dalam
mencapai tujuan melalui rencanayang telah disusun
sebelumnya.
Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu
effective yang berarti berhasil atau sesuatu yang
dilakukan berhasil dengan baik. Sedangkan efektif
menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah ada
efeknya, manjur atau mujarab, dapat membawa hasil,
berhasil guna dan mulai berlaku. Sementara itu
efektivitas memiliki pengertian keefektifan adalah
keadaan berpengaruh, kemanjuran, keberhasilan dan
hal mulai berlaku. Kamus ilmiah populer
mendefinisikan efetivitas sebagai ketepatan
penggunaan, hasil guna atau menunjang tujuan.
Pendapat H. Emerson yang dikutip Soewarno
Handayaningrat S. yang menyatakan
bahwa“Efektivitas adalah pengukuran dalam arti
tercapainya tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.” Hal ini sesuai dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Hidayat yang menjelaskan bahwa
:“Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan
seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu)
12
Shadil,Ensiklopedia..., Bahasa Indonesia,(Jakarta: PT Ichtiar Baru
Van Hoeve), Jilid 2, h.833.
23
telah tercapai. . Dimana makin besar persentase target
yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya”.
Sedangkan Efektivitas menurut H. Emerson :
pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya. Menurut pendapat
Mahmudi mendefinisikan efektivitas, sebagai berikut:
“Efektivitas merupakan hubungan antara output
dengan tujuan, semakin besar ontribusi (sumbangan)
output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin
efektif organisasi, program atau kegiatan”. Efektivitas
berfokus pada outcome (hasil), program, atau
kegiatan yang dinilai efektif apabila output yang
dihasilkan dapat memenuhi tujuan yang diharapkan
atau dikatakan spending wisely.
Sedangkan menurut SP. Siagian adalah
tercapainya suatu sasaran yang telah ditentukan pada
waktunya dengan menggunakan sumber-sumber data
tertentu yang dialokasikan untuk menjalankan
kegiatan-kegiantan organisasi tertentu.
Dari beberapa pendapat di atas mengenai
efektivitas, dapat disimpulkan bahwa efektivitas
adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh
target (kuantitas,kualitas dan waktu) yang telah
dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut
sudah ditentukan terlebih dahulu. Yang mana
24
mencapai tujuan secara tepat atau memilih tujuan-
tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau
pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa
pilihan lainnya. Efektifitas bisa juga diartikan sebagai
pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-
tujuan yang telah ditentukan. Sebagai contoh jika
sebuah tugas dapat selesai dengan pemilihan cara-
cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut
adalah benar atau efektif.
2. Tolak Ukur dan Rumusan Efektifitas
Dengan melihat beberapa definisi mengenai efektifitas
diatas, maka dalam rangka mencapai efektifitas
haruslah dipenuhi syarat-syarat ataupun ukuran
sebagai berikut:13
a. Berhasil guna, yakni untuk menyatakan bahwa
kegiatan telah dilaksanakan dengan tepat dalam
arti target tercapai sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.
b. Ekonomis, ialah untuk menyebutkan bahwa di
dalam usaha pencapaian efektivitas maka biaya
tenaga kerja, material, peralatan, waktu, ruangan
dan lain lain telah dipergunakan dengan setepat-
tepatnya sebagaimana yang telah ditetapkan dalam
13
Sujadi F.X, Organisasi dan Manajemen , Penunjang Berhasilnya
Proses Manajemen,(Jakarta:cv Masagung,1990), cet ke-3,h.36-39.
25
perencanaan dan tidak adanya pemborosan serta
penyelewengan.
c. Pelaksanaan kerja yang bertanggung jawab, yakni
untuk membuktikan bahwa dalam pelaksanaan
kerja sumber-su,ber telah dimanfaatkan dengan
setepat-tepatnyaharuslah dilaksanakan dengan
penuh tanggung jawab sesuai dengan perencanaan
yang telah ditetapkan.
d. Pembagian kerja yang nyata, yakni pelaksanaan
kerja dibagi berdasarkan beban kerja, ukuran
kemampuan kerja dan waktu yang tersedia.
e. Rasionalitas wewenang dan tanggung jawab,
artinya wewenang harus seimbang dengan
tanggung jawab. Harus dihindari adanya dominasi
oleh salah satu pihak atas pihak lainnya.
f. Prosedur kerja yang praktis, yakni untuk
menegaskan bahwa kegiatan kerja adalah kegiatan
yang praktis, maka target efektif dan ekonomis
pelaksanaan kerja yang dapat dipertanggung
jawabkan serta pelayanan kerja yang memuaskan
tersebut haruslah kegiatan operasional yang dapat
dilaksanakan dengan lancar.
Sedangkan menurut Camble J.P, pengukuran efektifitas
secara umum dan paling menonjol adalah:
26
a. Keberhasilan kegiatan/program adalah suatu kegiatan
dapat dikatakan efektif apabila kegiatan atau program
tersebut berhasil dilaksanakan dari tahap pertama
hingga tahap terakhir.
b. Ketepatan sasaran adalah apabila tujuan dan tetap
pada sasaran yang diajukan maka suatu kegiatan bisa
dikatakan efektif.
c. Kepuasan tingkat kegiatan/program adalah tingkat
kepuasan yang diperoleh, artinya ukuran dalam
efektifitas ini bersifat kualitatif(berdasarkan pada
mutu). Jika kegiatan telah berhasil dilaksanakan
dengan tepat sasaran maka kegiatan akan dikatakan
efektif bila pelaksanaan dan penerimaan manfaat
sama-sama merasakan kepuasan atas kegiatan
tersebut.
d. Pencapaian tujuan menyeluruh adalah keberhasilan
kegiatan atau program yang disusul dalam ketepatan
sasaran sehingga membuahkan kepuasan terhadap
program merupakan sebuah pencapaian tujuan
kegiatan atau program.
Dengan adanya pengukuran efektifitas maka efektifitas
program dapat dijalankan dengan kemampuan oprasional
dalam melaksanakan program-program kerja sesuai
27
dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.14
Adapun mengukur efektivitas menggunakan rumus
perhitungan efektifitas sebagai berikut:15
Efektivitas Penerimaan = Realisasi Penerimaan X
100%
Target Penerimaan
Dalam perhitungan efektifitas diatas, apabila yang dicapai
minimal satu atau 100% maka rasio efektivitas semakin
membaik, artinya semakin efektif penerimaan tersebut.
Demikian pula sebaliknya, semakin kecil presentasinya
maka menunjukan penerimaan tersebut tidak efektif.16
3. Jenis Efektivitas
Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa efektivitas merupakan
ketepatgunaan suatu program untuk mencapai tujuan
yang diinginkan. Adapun jenis –jenis Pendekatan
yang digunakan dalam Penilaian Efektivitas untuk
menilai efektivitas program, Tayibnafis dalam Ali
Muhidin menjelaskan berbagai pendekatan
evaluasi.Pendekatan-pendekatan tersebut yaitu:
14
Camble, J.P riset Dalam Efektifitas Organisasi, terjemahan sahat
simamora(Jakarta:Erlangga, 1989).h.47. 1515
Abdul Halim, Akuntansi dan Pengendalian Keuangan daerah,
(Yogyakarta: UPP UMPYKPN, 2007, h 234. 16
Diakses dari http://digilib.unilq.ac.id/20904/18/BAB%20III.pdf
Pada tanggal 23 maret, pukul 12.13 WIB
28
a. Pendekatan eksperimental (experimental approach).
Pendekatan ini berasal dari kontrol eksperimen
yang biasanya dilakukan dalam penelitian
akademik. Tujuannya untuk memperoleh
kesimpulan yang bersifat umum tentang dampak
suatu program tertentu dengan mengontrol
sabanyak-banyaknya faktor dan mengisolasi
pengaruh program.
b. Pendekaatan yang berorientasi pada tujuan (goal
oriented approach). Pendekatan ini memakai
tujuan program sebagai kriteria untuk menentukan
keberhasilan. Pendekatan ini amat wajar dan
praktis untuk desain pengembangan program.
Pendekatan ini memberi petunjuk kepada
pengembang program, menjelaskan hubungan
antara kegiatan khusus yang ditawarkan dengan
hasil yang akan dicapai.
c. Pendekatan yang berfokus pada keputusan (the
decision focused approach). Pendekatan ini
menekankan pada peranan informasi yang
sistematik untuk pengelola program dalam
menjalankan tugasnya. Sesuai dengan pandangan
ini informasi akan amat berguna apabila dapat
membantu para pengelola program membuat
keputusan. Oleh sebab itu, evaluasi harus
29
direncanakan sesuai dengan kebutuhan untuk
keputusan program.
d. Pendekatan yang berorientasi pada pemakai (the
user oriented approach). Pendekatan ini
memfokuskan pada masalah utilisasi evaluasi
dengan penekanan pada perluasan pemakaian
informasi. Tujuan utamanya adalah pemakaian
informasi yang potensial. Evaluator dalam hal ini
menyadari sejumlah elemen yang cenderung akan
mempengaruhi kegunaan evaluasi, seperti cara-
cara pendekatan dengan klien, kepekaan, faktor
kondisi, situasi seperti kondisi yang telah ada (pre-
existing condition), keadaan organisasi dengan
pengaruh masyarakat, serta situasi dimana evaluasi
dilakukan dan dilaporkan. Dalam pendekatan ini,
teknik analisis data, atau penjelasan tentang tujuan
evaluasi memang penting, tetapi tidak sepenting
usaha pemakai dan cara pemakaian informasi.
e. Pendekatan yang responsif (the responsive
approach). Pendekatan responsif menekankan
bahwa evaluasi yang berarti adalah evaluasi yang
mencari pengertian suatu isu dari berbagai sudut
pandang semua orang yang terlibat, berminat, dan
berkepentingan dengan program (stakeholder
program). Evaluator menghindari satu jawaban
30
untuk suatu evaluasi program yang diperoleh
dengan memakai tes, kuesioner, atau analisis
statistik, sebab setiap orang yang dipengaruhi oleh
program merasakannya secara unik. Evaluator
mencoba menjembatani pertanyaan yang
berhubungan dengan melukiskan atau
menguraikan kenyataan melalui pandangan orang-
orang tersebut.
4. Manfaat dan Tujuan
Tujuan efektifitas adalah untuk memahami ihwal
program melalui berbagai sudut pandang yang
berbeda. Sehubungan dengan hal tersebut di atas,
maka efektivitas adalah menggambarkan seluruh
siklus input, proses dan output yang mengacu pada
hasil guna daripada suatu organisasi, program atau
kegiatan yang menyatakan sejauhmana tujuan
(kualitas, kuantitas, dan waktu) telah dicapai, serta
ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai
tujuannya dan mencapai target-targetnya.
Memperhatikan pendapat para ahli di atas, bahwa
konsep efektivitas merupakan suatu konsep yang
bersifat multidimensional, artinya dalam
mendefinisikan efektivitas berbeda-beda sesuai
dengan dasar ilmu yang dimiliki walaupun tujuan
akhir dari efektivitas adalah pencapaian tujuan.
31
Menurut pendapat Gibson Ivancevich Donnelly,
menyebutkan bahwa ukuran efektivitas organisasi,
sebagai berikut :
1. Produksi adalah merupakan kemampuan organisasi
untuk memproduksi jumlah dan mutu output
sesuai dengan permintaan lingkungan.
2. Efesiensi adalah merupakan perbandingan (ratio)
antara output dengan input.
3. Kepuasaan adalah merupakan ukuran untuk
menunjukan tingkat dimana organisasi dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat.
4. Keunggulan adalah tingkat dimana korganisasi
dapat dan benar-benar tanggap terhadap perubahan
internal dan eksternal.
5. Pengembangan adalah merupakan mengukur
kemampuan organisasi untuk meningkatkan
kapasitasnya dalam menghadapi tuntutan
masyarakat.
5. Langkah-Langkah Efektifitas
Mengukur efektivitas organisasi bukanlah suatu
hal yang sangat sederhana, karena efektivitas dapat
dikaji dari berbagai sudut pandang dan tergantung
pada siapa yang menilai serta menginterpretasikannya.
Bila dipandang dari sudut produktivitas, maka seorang
manajer produksi memberikan pemahaman bahwa
32
efektivitas berarti kualitas dan kuantitas (output)
barang dan jasa.
Tingkat efektivitas juga dapat diukur dengan
membandingkan antara rencana yang telah ditentukan
dengan hasil nyata yang telah diwujudkan. Namun,
jika usaha atau hasil pekerjaan dan tindakan yang
dilakukan tidak tepat sehingga menyebabkan tujuan
tidak tercapai atau sasaran yang diharapkan, maka hal
itu dikatakan tidak efektif.
Adapun kriteria atau ukuran mengenai pencapaian
tujuan efektif atau tidak, sebagaimana dikemukakan
oleh S.P. Siagian, yaitu:
a. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai, hal ini
dimaksdukan supaya karyawan dalam
pelaksanaan tugas mencapai sasaran yang
terarah dan tujuan organisasi dapat tercapai.
b. Kejelasan strategi pencapaian tujuan, telah
diketahui bahwa strategi adalah “pada jalan”
yang diikuti dalam melakukan berbagai upaya
dalam mencapai sasaran-sasaran yang
ditentukan agar para implementer tidak
tersesat dalam pencapaian tujuan organisasi.
c. Proses analisis dan perumusan kebijakan yang
mantap, berkaitan dengan tujuan yang hendak
dicapai dan strategi yang telah ditetapkan
33
artinya kebijakan harus mampu menjembatani
tujuantujuan dengan usaha-usaha pelaksanaan
kegiatan operasional.
d. Perencanaan yang matang, pada hakekatnya
berarti memutuskan sekarang apa yang
dikerjakan oleh organisasi dimasa depan.
e. Penyusunan program yang tepat suatu rencana
yang baik masih perlu dijabarkan dalam
program-program pelaksanaan yang tepat
sebab apabila tidak, para pelaksana akan
kurang memiliki pedoman bertindak dan
bekerja.
f. Tersedianya sarana dan prasarana kerja, salah
satu indikator efektivitas organisasi adalah
kemamapuan bekerja secara produktif. Dengan
sarana dan prasarana yang tersedia dan
mungkin disediakan oleh organisasi.
g. Pelaksanaan yang efektif dan efisien,
bagaimanapun baiknya suatu program apabila
tidak dilaksanakan secara efektif dan efisien
maka organisasi tersebut tidak akan mencapai
sasarannya, karena dengan pelaksanaan
organisasi semakin didekatkan pada tujuannya.
h. Sistem pengawasan dan pengendalian yang
bersifat mendidik mengingat sifat manusia
34
yang tidak sempurna maka efektivitas
organisasi menuntut terdapatnya sistem
pengawasan dan pengendalian.
Adapun kriteria untuk mengukur efektivitas suatu
organisasi ada tiga pendekatan yang dapat
digunakan, seperti yang dikemukakan oleh
Martani dan Lubis, yakni:
1. Pendekatan Sumber (resource approach) yakni
mengukur efektivitas dari input. Pendekatan
mengutamakan adanya keberhasilan organisasi
untuk memperoleh sumber daya, baik fisik
maupun nonfisik yang sesuai dengan
kebutuhan organisasi.
2. Pendekatan proses (process approach) adalah
untuk melihat sejauh mana efektivitas
pelaksanaan program dari semua kegiatan
proses internal atau mekanisme organisasi.
3. Pendekatan sasaran (goals approach) dimana
pusat perhatian pada output, mengukur
keberhasilan organisasi untuk mencapai hasil
(output) yang sesuai dengan rencana.
Selanjutnya Strees dalam Tangkilisan
mengemukakan 5 (lima) kriteria dalam
pengukuran efektivitas, yaitu:
35
1. Produktivitas
2. Kemampuan adaptasi kerja
3. Kepuasan kerja
4. Kemampuan berlaba
5. Pencarian sumber daya
Sedangkan Duncan yang dikutip Richard M.
Steers dalam bukunya “Efektrivitas Organisasi”
mengatakan mengenai ukuran efektivitas, sebagai
berikut:
1. Pencapaian
Tujuan Pencapaian adalah keseluruhan upaya
pencapaian tujuan harus dipandang sebagai suatu
proses. Oleh karena itu, agar pencapaian tujuan akhir
semakin terjamin, diperlukan pentahapan, baik dalam
arti pentahapan pencapaian bagian-bagiannya maupun
pentahapan dalam arti periodisasinya. Pencapaian
tujuan terdiri dari beberapa faktor, yaitu: Kurun waktu
dan sasaran yang merupakan target kongktit.
2. Integrasi
Integrasi yaitu pengukuran terhadap tingkat
kemampuan suatu organisasi untuk mengadakan
sosialisasi, pengembangan konsensus dan komunikasi
dengan berbagai macam organisasi lainnya. Integrasi
menyangkut proses sosialisasi.
36
3. Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan organisasi untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Untuk itu
digunakan tolak ukur proses pengadaan dan pengisian
tenaga kerja. Dari sejumlah definisi-definisi pengukur
tingkat efektivitas yang telah dikemukakan diatas,
perlu peneliti tegaskan bahwa dalam rencana
penelitian ini digunakan teori pengukuran efektivitas
sebagaimana yang dikemukakan oleh Duncan, yaitu:
a. Pencapaian Tujuan
b. Integrasi
c. Adaptasi
Dengan menggunakan teori ini diharapkan dapat
mengukur tingkat efektivitas.
B. DANA TALANGAN
1. Pengertian Dana Talangan
Dana talangan dalam KBBI adalah dana yang
disediakan oleh Bank Indonesia yang digunakan untuk
melakukan pembayaran terlebih dahulu kepada
kreditur bank dan akan menjadi hutang bank tersebut
kepada Bank Indonesia.
Dana yang disediakan oleh Bank Indonesia yang
digunakan untuk melakukan pembayaran terlebih
dahulu kepada kreditur bank dan akan menjadi hutang
bank tersebut kepada Bank Indonesia dana yang
37
diberikan lebih dahulu sebelum surat keputusan
otorisasi disetujui. Dalam istilah bank syariah dana
talangan bisa disebut pembiayaan multijasa dapat
dipahami dengan menelusuri Kodifikasi Produk
Perbankan Syariah yang diterbitkan oleh Bank
Indonesia dan Fatwa Dewan Syariah Nasional
Indonesia.
1. Kodifikasi Produk Perbankan Syariah
Menurut kodifikasi produk perbankan syariah
pembiayaan multijasa adalah sebagai berikut:
Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan
yang dipersamakan dengan itu berupa:
1. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan
musyarakah
2. Transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau
sewabeli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik.
3. Transaksi jual-beli dalam bentuk piutang
murabahah, salam, dan istishna‟.
4. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang
qardh
5. Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah
untuk transaksi multijasa.
Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara
Bank Syariah dan atau Unit Usaha Syariah dan pihak
lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan atau
38
diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana
tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan
ujroh, tanpa imbalan, atau bagi hasil.
Pembiayaan Multijasa adalah kegiatan penyaluran
dana dalam bentuk pembiayaan berdasarkan akad
ijarah. Dalam jasa keuangan antara lain dalam bentuk
pelayanan pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan
dan kepariwisataan.
Kegiatan penyaluran dana dalam bentuk
pembiayaan berdasarkan ijarah untuk transaksi
multijasa berlaku persyaratan kurang lebih sebagai
berikut :
a. Bank dapat menggunakan akad ijarah untuk
transaksi multijasa dalam jasa keuangan antara lain
dalam bentuk pelayanan pendidikan, kesehatan,
dan kepariwisataan.
b. Dalam pembiayaan kepada nasabah yang
menggunakan akad ijarah untuk transaksi
multijasa, Bank dapat memperoleh imbalan jasa
(ujrah) atau fee
c. Besar ujrah atau fee harus disepakati di awal dan
dinyatakan dalam bentuk nominal bukan dalam
bentuk prosentase.
39
2. Bentuk dan Macam Dana Talangan
Macam-macam Pembiayaan Multijasa/ Dana
Talangan Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional
Indonesia No: 44/DSNMUI/VII/2004 tentang
Pembiayaan Multijasa memiliki ketentuan umum
sebagai berikut:
1) Pembiayaan Multijasa hukumnya boleh (jaiz)
dengan menggunakan akad Ijarah atau Kafalah.
2) Dalam hal LKS menggunakan akad ijarah, maka
harus mengikuti semua ketentuan yang ada dalam
Fatwa Ijarah.
3) Dalam hal LKS menggunakan akad Kafalah, maka
harus mengikuti semua ketentuan yang ada dalam
Fatwa Kafalah.
4) Dalam kedua pembiayaan multijasa tersebut, LKS
dapat memperoleh imbalan jasa (ujroh) atau fee.
5) Besar ujroh atau fee harus disepakati di awal dan
dinyatakan dalam bentuk nominal bukan dalam
bentuk prosentase.17
Berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulkan
bahwa pembiayaan multijasa adalah salah satu bentuk
jasa keuangan dalam bidang pendidikan, kesehatan,
pariwisata, dan jasa lainnya yang dibenarkan secara
syariah dengan menggunakan akad ijarah atau kafalah
17
DSN MUI-Bank Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan Syariah
Nasional MUI, Jakarta: CV. Gaung Persada, 2006, hal. 328
40
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pada awal
akad antara bank dengan nasabah pembiayaan.
Besarnya ujrah dan jangka waktu nasabah
membayar uang upah/ujrah sesuai dengan
kesepakatan. Jangka waktu maksimum ijarah
Multijasa adalah 3 (tiga) tahun besarnya upah/ujrah
harus disepakati diawal dan dinyatakan dalam bentuk
nominal bukan prosentase.
2. Tujuan dan Manfaat Dana Talangan
1. Bagi Bank
a. Sebagai salah satu bentuk penyaluran dana dalam
rangka memberikan pelayanan jasa bagi nasabah.
b. Memperoleh pendapatan dalam bentuk
imbalan/fee/ujrah.
2. Bagi Nasabah
a. Sebagai salah satu solusi kebutuhan pelayanan jasa.
b. Memperoleh pemenuhan jasa-jasa tertentu seperti
pendidikan, kesehatan dan jasa lainnya yang
dibenarkan secara syariah.
3. Tahapan Pelaksanaan Dana Talangan
Fitur dan Mekanisme Pembiayaan Multijasa
1. Pembiayaan multijasa atas dasar akad ijarah
a. Bank bertindak sebagai penyedia dana dalam
kegiatan transaksi ijarah dengan nasabah;
41
b. Bank wajib menyediakan dana untuk
merealisasikan penyediaan obyek sewa yang dipesan
nasabah;
c. Pengembalian atas penyediaan dana Bank dapat
dilakukan baik dengan angsuran maupun sekaligus;
dan
d. Pengembalian atas penyediaan dana Bank tidak
dapat dilakukan dalam bentuk piutang maupun dalam
bentuk pembebasan utang.
2. Pembiayaan multijasa atas dasar akad kafalah
a. Bank bertindak sebagai pemberi jaminan atas
pemenuhan kewajiban nasabah terhadap pihak ketiga;
b. Obyek penjaminan harus:
1) Merupakan kewajiban pihak/orang yang meminta
jaminan;
2) Jelas nilai, jumlah dan spesifikasinya; dan
3) Tidak bertentangan dengan syariah (tidak
diharamkan).
c. Bank dapat memperoleh imbalan atau fee yang
disepakati di awal serta dinyatakan dalam jumlah
nominal yang tetap
d. Bank dapat meminta jaminan berupa cash collateral
atau bentuk jaminan lainnya atas nilai penjaminan.
e. Dalam hal nasabah tidak dapat memenuhi
kewajiban kepada pihak ketiga, maka bank melakukan
42
pemenuhan kewajiban nasabah kepada pihak ketiga
dengan memberikan dana talangan sebagai
Pembiayaan atas dasar akad qardh yang harus
diselesaikan oleh nasabah.
C. UMRAH
1. Pengertian Umrah
Seiring dengan kemajuan di bidang ekonomi pada
bangsa kita, dewasa ini semakin banyak saja umat
islam yang melaksanakan ibadah umrah. Sehingga
bagi umat islam, baik yang sudah maupun yang akan
melaksanakan ibadah umroh, bisa menangkap tujuan
dan makna ritual dari tempat-tempat suci yang
diziarahi. Oleh karena itu, disini akan dibahas
mengenai pengertian umrah.18
Umrah secara bahasa berasal dari kata i‟timar
yang berarti „ziarah‟ atau „berkunjung‟. Umrah disini
adalah menziarahi ka‟bah, thawaf disekelilingnya, sai
antara shafa dan marwah. Serta bercukur atau
bergunting rambut.19
Dengan demikian, dalam definisi
ibadah umrah ada empat unsur penting yaitu
berpergian, baitullah, syarat umrah, dan rukun umrah
(serangkaian ibadah umroh).
18
Nurcholis Madjid, Perjalanan Religius Umrah dan Haji, (Jakarta:
Paramadina, 1997),hal.3 19
Sayyid sabiq Juz 1, Fiqh al-Sunnah, (Beirut : Dar al-Fikr, 2008), hal
436
43
Secara etimologi Umrah berarti mengunjungi.
Kalimat “i‟tamarahu” semakna dengan zarahu,
mengunjungi. Umrah adalah mengunjungi ka‟bah
dengan serangkaian ibadah khusus disekitarnya.
Umrah disebut juga dengan Haji kecil, karena punya
kesamaan dengan haji dalam hal ihram, thawaf, sa‟i,
dan mencukur atau memotong rambut. Secara arti
syara‟ Umrah adalah ziarah ke Baitul Haram dengan
mekanisme tertentu. Yaitu ihram, thawaf, sa‟i dan
tahallul. Umrah bisa dilakukan kapan saja.
2. Hukum Umrah
Kalangan ahli fiqh menyepakati legalitas umroh
dari segi syara‟ dan ia wajib bagi orang yang di
isyaratkan untuk menyempurnakannya. Namun
mereka berbeda pendapat mengenai hukumnya dari
segi wajib dan setidaknya ke dalam dua arus pendapat
berikut:20
a. Hukumnya wajib
Terutama bagi orang-orang yang diwajibkan haji.
Pendapat ini dianut oleh Imam Asy-Syafi‟i menurut
versi yang paling sahih diantara kedua pendapatnya,
Imam Ahmad menurut versi lain, Ibnu Hazm,
sebagian ulama mazhab Maliki, kalangan mazhab
Imamiyyah, Asy-Sya‟bi, dan Ats-Tsauri. Pendapat ini
20
Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqh Lima Madzhab, (Jakarta:
Basrie Press, 1994), hal.261
44
merupakan pendapat mayoritas ulama dari kalangan
sahabat dan lainnya, dan mereka bersepakat bahwa
pelaksanaanya hanya sekali seumur hidup
sebagaimana halnya haji.21
b. Hukumnya Sunnah Mu‟akkadah
Ini adalah pendapat Ibnu Mas‟ud, Imam Abu
Hanafiah, Imam Malik, Imam Asy-Syafi‟i, Imam Ahmad
menurut salah satu versi pendapat, juga Abu Tsaur dan
kalangan mazhab Zaidiah. Pendapat mereka didasarkan
atas sabda Nabi SAW tatkala ditanya tentang umrah,
apakah ia wajibatau tidak? Beliau menjawab, “Tidak.
Namun jika kalian umrah, maka itu lebih baik.22
Alasan lain, umrah adalah nask (ibadah) yang
pelaksanaanya tidak ditentukan waktu, maka ia pun tidak
wajib sebagaimana halnya thawaf mujarrad. Pendapat
kedua ini lebih kuat. Penulis kitab Fathul Allam
berkata”mengenai masalah ini ada beberapa hadist yang
tidak dapat dipakai sebagai alasan.” Diriwayatkan pula
oleh Tirmidzi dari Syafi‟i bahwa ia pernah mengatakan
“Tidak ada keterangan yang sahih mengenai umroh.
Maka hukumnya adalah sunnah.”
21
Abdul Aziz Muhammad Azzam & Abdullah Wahab Sayyed
Hawwas, Fiqh Ibadah,(Jakarta: Amzah,2010),hal.604 22
Abdul Aziz Muhammad Azzam & Abdullah Wahab Sayyed
Hawwas, Fiqh Ibadah,(Jakarta: Amzah,2010),hal.604
45
a. Rukun Umroh
Rukun dalam ibadah umroh di bagi menjadi empat
bagian yang mana tidak sah suatu ibadah umroh
jika tidak mengerjakan rukun-rukun tersebut,
rukun umroh antara lain :
1. Ihram
Bagi orang yang hendak beribadah umroh,
maka ia wajib melakukan ihram krena hal
tersebut bagian dari rukun umroh. Dalam ihram
ada tiga hal yang wajib dilakukan yaitu:
a. Niat
Tidak ada perbuatan yang dilakukan dengan
sadar tanpa adanya niat. Niat sebagai
motivasi dari perbuatan, dan niat merupakan
hakikat dari perbuatan tersebut. Dengan kata
lain jika berihram dalam keadaan lupa atau
main-main tanpa niat maka ihramnya batal.
b. Talbiyah
Lafadz talbiyah yaitu:“labbaikallahumma
labbaika, labbaikala syarika laka labbaika,
innal hamda wan ni`mata laka wal mulka la
syarika laka”.
c. Memakai pakaian ihram
Para ulama mazhab sepakat bahwa lelaki
yang ihram tidak boleh memakai pakaian
46
yang terjahit, dan tidak pula kain sarung,
juga tidak boleh memakai baju dan celana,
dan tidak boleh pula yang menutupi kepala
dan wajahnya.
Kalau perempuan harus memakai penutup
kepalanya, dan membuka wajahnya kecuali
kalau takut dilihat lelaki dengan ragu-ragu.
Perempuan tidak boleh memakai sarung
tangan, tetapi boleh memakai sutera dan
sepatu.
Hal-hal yang disunahkan ketika sebelum
atau hendak ihram adalah:
a. Membersihkan badan
b. Memotong kuku
c. Melakukan shalat ihram.
d. Melebatkan rambut.
e. Memakai wangi-wangian.
Adapun hal-hal yang dilarang atau tidak
boleh dikerjakan ketika ihram di antaranya
adalah:
a. Berhubungan intim/bersetubuh
b. Memotong kuku
c. Memotong rambut
d. Menebang pohon
e. Memakai pakaian berjahit
47
f. Berbuat kefasikan dan bertengkar
g. Memburu binatang
2. Thawaf
Thawaf merupakan salah satu dari rukun umrah
yang wajib di laksanakan, adapun mengenai
pembagiannya, ulama membagi menjadi tiga
bagian, yaitu:
a. Thawaf qudum
Tawaf ini dilakukan oleh orang-orang yang
jauh(bukan orang mekkah dan sekitarnya)
ketika memasuki mekkah.tawaf ini
menyerupai sholat dua rakaat tahiyatul masjid.
Tawaf ini hukumnya sunnah, dan yang
meninggalkannya tidak dikenakan apa-apa.
b. Thawaf ifadhah
Tawaf ini dilakukan oleh orang yang haji
(bukan orang yang umrah) setelah
melaksanakan manasik di mina, dinamakan
tawaf ziarah karena meninggalkan mina dan
menziarahi baitullah. Tapi juga dinamakan
tawaf ifadhah karenaia telah kembali dari
mina ke mekkah.
c. Thawaf wada‟
Tawaf ini merupakan perbuatan yang terakhir
yang dilakukan oleh orang yang haji ketika
48
hendak melakukan perjalanan meninggalkan
mekkah.
3. Sa‟i
Ulama sepakat bahwa sa`i dilakukan setelah
thawaf. Orang yang melakukan sa`i sebelum towaf
maka ia harus mengulangi lagi (ia harus berthawaf
kemudian melakukan sa`i).Terdapat hal-hal yang
disunnahkan bagi orang yang sedang melakukan
sa`i diantaranya :
a. Disunnahkan berdo`a diatas kedua bukit Safa
dan Marwah sekehendak hatinya, baik
masalah agama maupun dalam masalah dunia
sambil menghadap ke baitullah.
b. Melambaikan tangan ke hajar aswad
c. Minum air zam-zam
d. Menuangkan sebagian air ke tubuh
Barang siapa yang tidak mampu
melakukan sa`i walau dengan mengendarai
kendaraan, maka hendaklah meminta orang untuk
mewakilinya, dan hajinya tetap sah. Boleh
menoleh ke kanan, ke kiri, ke belakang ketika
pergi dan pulang (kembali). Orang yang
menambah lebih tujuh kali dengan sengaja, maka
sa`i-nya dianggap batal, tetapi tidak batal kalau
lupa. Apabila ragu-ragu dalam jumlah maka
49
sa`inya tetap dianggap sah, dan tidak diwajibkan
sesuatu apa-apa baginya.
Kalau ia ragu apakah ia memulai dari
shafa, yang berarti sa`i-nya sah, atau mulai dari
yang lainyang menjadikan sa`i-nya batal, maka hal
ini perlu diperhatikan: kalau orang yang ragu
tersebut dalam hal jumlah dan bilangan, tidak
mengetahui berapa kali ia melakukannya maka-
sa`inya batal. Tapi kalau ia benar-benar
mengetahui berapa kali ia telah berjalan dan hanya
ragu darimana ia memulai, maka kalau jumlah
yang dilakukannya itu genap apakah dua kali,
empat kali, atau enam kali dan ia sedang berada di
shafa atau sedang menghadap ke shafa, maka sa`i-
nya sahkarena ia mengetahui bahwa ia telah
memulai dari shafa.
1. Tahalul
Tahalul secara harfiah adalah di halalkan,
dalam haji dan umroh. Maksudnya adalah
diperbolehkannya jamaah umroh dari
larangan/pantangan ihrom. Kegiatan mencukur
rambut setelah kegiatan ibadah umroh. Menurut
madzab syafi‟i menyebutkan bahwa menggunduli
kepala atau mencukur sebagian rambut termasuk
rukun umroh, dimana ibadah umroh menjadi tidak
50
sah tanpa ritual tersebut bahkan tidak bisa diganti
dengan membayar „dam‟ (menyembelih seekor
kambing).
b. Waktu Pelaksanaan Umroh
Jumhur ulama berpendapat bahwa waktu
umroh dalam setahun itu adalah sepanjang hari.
Jadi, dapat dilakukan pada salah satu di antara
hari-hari tersebut.Di pihak lain, Abu Hanifah
menganggapnya makruh pada lima hari. Hari
tersebut adalah hari Arafah, hari Nahar, dan hari-
hari Tasyriq yang tiga. Sedangkan, menurut Abu
Yusuf makruh melakukannya pada hari Arafah
dan tiga hari setelah itu. Mereka semua sepakat
boleh melakukannya pada bulan-bulan
haji.Adapun waktu yang lebih utama mengerjakan
umroh adalah pada bulan Ramadhan. Hal ini
berdasarkan keterangan hadits dari Ibnu Abbas r.a.
bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda,
عمرة فى رمضان حعذل حجت )راه ابن ماجو(
Artinya: “Umrah di bulan Ramadhan sama
dengan satu kali haji.” (H.R Ibnu Majah)
51
c. Macam-macam Bentuk Umrah
Umrah ada 2 macam, yaitu :
1.Umrah Yang Dilaksanakan Sewaktu-Waktu.
Hukum umrah yang dilaksanakan sewaktu–
waktu ini ada 2, yaitu :
a. Wajib
Apabila umrah yang ia lakukan itu umrah
yang pertama kali, atau umrah karena nazar
atau umrah untuk mengqadha umrah wajib.
b. Sunat
Apabila umrah yang ia lakukan itu bukan
umrah yang pertama kali,bukan umrah
karena nazar dan bukan umrah karena
mengqadha umrah wajib.Karena waktunya
yang fleksibel, ibadah umrah yang
dilaksanakan sewaktu-waktu ini menjadi tren
baru yang banyak diminati kaum muslimin.
Kebanyakan mereka memilih umrah di bulan
Ramadhan atau di akhir tahun.
Andaikata saudara pembaca termasuk orang
yang ingin melaksanakan umrah jenis
ini,maka jangan lupa sebelum menghubungi
travel umrah ,buka dahulu aplikasi UMRAH
CERDAS,sebab melalui aplikasi ini saudara
bisa mengetahui travel mana saja yang sudah
52
berizin. Saudara dapat melihat biro
Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah
(PPIU) yang legal serta nilai akreditasinya.
Sehingga saudara/masyarakat tidak kena tipu
biro umrah yang nakal. Teknologi aplikasi
Umrah Cerdas ini meminimalisir kasus-
kasus perjalanan ibadah umrah yang
merugikan jama‟ah. Karena masyarakat
sudah mendapat infomasi sebelumnya terkait
biro perjalanan yang akan dipilihnya.
Aplikasi ini diperuntukkan bagi masyarakat
luas, khususnya bagi calon jamaah umrah.
Aplikasi UMRAH CERDAS ini berbasis
android dan bisa diunduh di internet. Dalam
aplikasi ini juga dimuat konten terkait doa-
doa umrah, info kesehatan, serta sarana
pengaduan masyarakat dan ruang tanya
jawab terkait umrah.Aplikasi UMRAH
CERDAS merupakan salah satu komitmen
pemerintah (Kemenag) dalam
penyelenggaraan umrah yang tertib aturan.
53
2. Umrah Yang Dilaksanakan Dalam
Rangkaian Ibadah Haji Dan Dilaksanakan
Pada Bulan-Bulan Haji Pula.
Apabila umrah dilaksanakan dalam rangkaian
ibadah haji, maka umrah itu boleh
dilaksanakan sebelum haji, boleh bersama-
sama dengan haji dan boleh sesudah
haji.Penempatan waktu mengerjakan umrah
itu dalam kaitannya dengan ibadah haji
menjadi penentu dalam penyebutan hajinya.
Apabila umrahnya dikerjakan sebelum haji
maka hajinya disebut haji tamattu’ (wajib
bayar Denda/dam).Bila umrahnya dikerjakan
bersama-sama haji ( dalam satu niat )
disebut haji qiran(wajib bayar denda/dam).
Dan apabila umrahnya dikerjakan sesudah haji
maka disebut haji ifrad (tidak bayar
dam).Kebanyakan jama‟ah haji (khususnya
jama‟ah haji Indonesia) memilih umrah
dahulu baru mengerjakan haji (haji
tamattu‟).Masalah “ macam-macam “ haji ini
Insya Allah nanti akan kami bahas secara
khusus pada artikel yang kami beri judul “
MACAM-MACAM PELAKSANAAN HAJI
(TAMATTU‟,QIRAN,IFRAD)“ Umrah yang
54
dilaksanakan dalam rangkaian ibadah haji ini
hukumnya ada 2 juga, yaitu
Wajib, apabila umrah itu yang pertama kali
Sunat, apabila umrah itu yang kedua kali
dan seterusnya.
D. Jamaah Umroh
Jamaah menurut bahasa yaitu satu kelompok
manusia yang berada di sebuah bangunan atau satu
kelompok manusia yang menduduki satu tempat. Juga
dapat diartikan sebagai satu rombongan manusia yang
berkumpul sedang menuju ke satu tempat. Sedangkan arti
Jamaah menurut istilah yaitu satu kumpulan atau satu
kelompok manusia yang berada dalam satu jamaah yang
mempunyai satu cita-cita, menuju kepada satu tujuan, dan
dipimpin oleh seorang pemimpin.
Jamaah umroh adalah warga negara Indonesia
yang beragama Islam dan telah mendaftarkan diri untuk
menunaikan Ibadah Umroh sesuai dengan persyaratan
yang diteteapkan (UU No.13 Tahun 2008). Jamaah umroh
adalah perkumpulan orang-orang yang sudah terdaftar
untuk berangkat umroh. Jamaah umroh adalah seseorang
atau sekelompok umat Islam yang akan menunaikan
ibadah haji ke tanah suci dan memiliki kemampuan untuk
melakukan pembayaran, seorang custoner yang
menginginkan pelayanan prima dan mempunyai
55
kebebasan untuk menentukan apa yang dipilihnya sesuai
dengan kemampuan dan tingkat pelayanan yang
dikehendaki dan juga memenuhi rukun, syarat, wajib,
sunah dan semua persyaratan untuk menunaikan ibadah
umroh.
Jamaah haji adalah seorang muslim yang memiliki
niat menunaikan ibadah umroh dan kemampuan secara
fisik untuk menjalani ritual peribadatan dan menyediakan
pembiayaan perjalanan. Dapat disimpulkan bahwa jamaah
umroh adalah jamaah yang sedang menunaikan ibadah
umroh atau telah selesai menunaikan ibadah umroh pada
tahun bersangkutan (baik yang mengikuti kelompok
bimbingan ibdah umroh maupun pemerintah). Pelayanan
jamaah umroh adalah suatu kegiatan sbagai usaha
melayani kebutuhan dari sekelompok orang yang
mempunyai tujuan yang sama untuk melaksanakan ibadah
umroh dalam lingkup atau peranan lembaga kelompok
bimbingan ibadah umroh.
56
57
BAB III
GAMBARAN UMUM PT KANOMAS ARCI
WISATA
A. Sejarah PT. Kanomas Arci Wisata
PT. Kanomas berdiri pada tanggal 27 Februari 2006.
Awalnya, perusahaan ini hanya berdiri sebagai travel agent
yang menjual tiket untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang
hendak bekerja ke Timur Tengah (Middle East).23
PT. Kanomas terletak di daerah jalan cikini 2 no 1A
kelurahan cikini kecematan menteng rt 01 rw 02 kota jakarta
pusat. Kemudian melihat kebutuhan ibadah umroh di
Indonesia permintaannya dari tahun ke tahun terus
meningkat, maka kami langsung bergegas untuk mengurus
surat izin pendirian travel haji dan umrah. Setelah
mengantongi izin dari Kemenag (Kementrian Agama)
kemudian kami meneruskan usaha menjadi penyelenggara
23
Dikutip dari situs www.kanomasarciwisata.com tentang sejarah
berdirinya PT. Kanomas Arci Wisata.
58
Umroh dan Haji Khusus yang tidak terlupakan dengan nama
PT. Kanomas Arci Wisata.24
Adapun lingkup usaha saat ini sudah berkembang,
dari yang awalnya hanya sebagai penjual tiket untuk TKI,
kini sudah dapat menyelenggarakan perjalanan umrah dan
haji khusus, pemesanan tiket domestik dan Internasional,
reservasi hotel, bahkan saat ini sudah terdaftar sebagai salah
satu provider visa terbesar di Indonesia dan sudah memiliki
cabang yang tersebar di beberapa daerah Sumatera,
Kalimantan, dan Sulawesi.
Meskipun perusahaan ini termasuk dalam perusahaan
keluarga, namun operasional perusahaan ini tetap ditangani
oleh orang-orang profesional dari luar dalam artian bukan
keluarga, kecuali pada beberapa bagian vital seperti
keuangan yang masih dipercayakan kepada anggota keluarga.
59
B. Profil PT. Kanomas Arci Wisata
1. Visi
Menjadi biro penyelenggara perjalanan haji dan umroh
dengan pelayanan berkualitas yang berorientasi kepada
kepuasan jamaah serta bimbingan ibadah yang sesuai
dengan syariat islam.
2. Misi
- Memberikan kemudahan bagi jamaah dengan
menghadirkan pelayanan jasa terpadu dan berkualitas
baik dalam bentuk perjalanan ibadah maupun dalam
bentuk pelayanan jasa lainnya.
- Berinovasi dan bekerja keras untuk memberikan
pelayanan yang terbaik bagi jamaah.
- Membangun hubungan jangka panjang kepada
pelanggan dengan memberikan produk dan layanan
yang terbaik.
3. Kantor Cabang PT. Kanomas Arci Wisata
- Kanomas Riau
60
Alamat: Jalan Hangtuah No. 70 A, Pekanbaru, Riau,
Telp. (0761) 7872706.
- Kanomas Medan
Alamat: Garuda Plaza Jalan Sisingamangaraja XII
No. 18, Medan 20213, Telp. (061) 7321555.
- Kanomas Makassar
Alamat: Jalan Sultan Allaudin Kompleks Ruko
Permata Sari No. 33, Makassar 13650, Telp. (0411)
866333.
- Kanomas Banjarmasin
Alamat: Jalan Ahmad Yani KM. 7.600 No. 10,
Banjarmasin, Telp. (0611) 4240163.
4. Aspek Perizinan PT. Kanomas Arci Wisata
- Surat Izin Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK)
No. D/472/2016
- Surat Izin Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah
(PPIU)
No. D/173/2015
- Sertifikat Keanggotaan AMPHURI
61
No. Anggota: 151/AMPHURI/2012
C. Struktur Organisasi
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi PT. Kanomas Arci Wisata
Sumber: Data Pegawai PT. Kanomas Arci Wisata tahun 2016
Adapun pembagian tugas, wewenang dan tanggung
jawab masing-masing bagian adalah sebagai berikut:
1. Direktur Utama
Yaitu pemimpin perusahaan tertinggi yang
bertanggung jawab atas jalannya perusahaan
secara keseluruhan (running the company).
IT Web
Desain
Divisi
Keuangan
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Divisi
Visa Messanger Operasional
Divisi
Tiket
Travel
Consultant
Divisi Haji
Umrah
Reservasi
Hotel
Direktur Utama
General Manager
Sekretaris
62
2. Manajer Umum
Memiliki tugas membantu Dirut, mengatur tugas
semua kepala departemen, mengatur semua
perencanaan, serta mengatur target dan budget
penjualan.
3. Sekertaris
Memiliki tugas dokumentasi, pengaturan jadwal
dan mengatur kontrak kerjasama.
4. Divisi Ticket
Memiliki tugas melakukan reservasi grup
EY(Etihad)/ SV (Garuda), memantau waktu habis
deposit dan issue tiket, mengingatkan waktu habis
(time limit) ke pelanggan, melakukan penjualan
tiket ke agen travel, mengkoordinir antara
reservasi kanomas dengan penerbangan (airlines).
5. Divisi Konsultan Travel
Memiliki tugas menerima telefon masuk, tele
sales produk umrah, konsultanhaji umrah,
menerima dokumen, membuat manifest, membuat
63
roomlist, menghandle tiket domestik, dan
membuat LOBC.
6. Divisi Haji dan Umrah
Memiliki tugas membuat breakdown paket umrah,
menerima dokumen, membuat manifest group,
membuat room list grup, mengontrol
perlengkapan haji dan umrah, memback up semua
file manifest dan roomlist di server, membuat
perencanaan dan produk haji mendatang, dan
handling bandara.
7. Divisi Reservasi Hotel
Memiliki tugas membuat reservasi hotel
Internasional, membuat perencanaan penjualan
dan pemasaran hotel, membuat budget dan paket
produksi, mengontrol tim Saudi untuk penyediaan
kamar hotel, mencari kontrak hotel berikut
harganya, menjual produk hotel, membuat materi
pemasaran hotel, dan membuat laporan penjualan
pembelian produk hotel.
64
8. Divisi Visa
Memiliki tugas menerima dokumen pengurusan
visa, melakukan entry dan mofa visa, delivery
untuk pengurusan stamp visa ke KBSA, pick up
passpor dari KBSA yang sudah di stamp visa,
menyerahkan paspor ke pelanggan, dan
pengurusan paket info.
9. Divisi Keuangan
Memiliki tugas membuat laporan paspor masuk,
penagihan pembayaran visa, utang piutang visa,
BSP IATA billing, report transaksi perbankan,
report IATA BSP, cash flow, family treasure,
bank in-out report, dokumen keeper, report
penjualan agen dan FIT, report utang piutang
pelanggan, report penjualan agen, report harga
paket umrah haji dan penjualannya, dan
penagihan hutang ke pelanggan.
65
10. Divisi desain website/IT
Memiliki tugas membuat desain website, desain
grafis, dan membuat perlengkapan pemasaran
seperti brosur, stiker dan lain sebagainya.
11. Messangger
Memiliki tugas mengantarkan invoice ke client
serta membantu tugas keuangan dan cashier bank
in-out.
12. Operasional
Memiliki tugas mengurus pembuatan surat-surat
perusahaan seperti surat kuasa, surat Izin
Mendirikan Bangunan (IMB), Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) dan lain sebagainya.
D. Produk dan Pelayanan PT. Kanomas Arci Wisata
Kanomas memberikan layanan pada para calon
jamaahnya dan para konsumennya, baik kalangan perorangan
66
maupun agen-agen. Berikut ini produk-produk yang
ditawarkan oleh PT. Kanomas antara lain:25
1. Program Umrah dan Haji Khusus
Ragam paket umrah:
A. Paket reguler platinum: pelayanan hotel
bintang 5 di Makkah dan Madinah.
B. Paket reguler gold: pelayanan hotel bintang 4
di Makkah dan Madinah.
C. Paket reguler silver: pelayanan hotel bintang 3
di Makkah dan Madinah.
D. Paket umrah plus Cairo, Istanbul, Amman-
Aqsho, Dubai
E. Paket umrah VIP/ VVIP/ exclusive
2. Fasilitas dokumen travel (Visa, Paspor)
Visa dan paspor adalah salah satu syarat
administratif setiap orang untuk melakukan
perjalanan ke negara tetangga termasuk umrah.
Tidak semua travel dapat mengeluarkan visa,
25
Company Profile PT. Kanomas Arci Wisata
67
akan tetapi di kanomas bisa. Karena PT Kanomas
merupakan salah satu provider Visa terbesar di
Indonesia yang terdaftar di asosiasi transpor udara
internasional (IATA).
3. Pelayanan Land Arrangement (LA) VIP dan
Regular
Land Arrangement (LA) merupakan layanan
akomodasi dan transportasi bagi jamaah sejak
penjemputan di bandara hingga pemulangan
kembali.
4. Tiket International dan Domestik
PT. Kanomas Arci Wisata menyediakan tiket
umrah dengan harga bersaing menggunakan Saudi
Airlines dan Etihad dengan Boeing 777-300 dan
A330-300, B777-300 adalah pesawat dengan
kapasitas penumpang 314-451 orang dengan
kecepatan 900km/jam, sedangkan A330-300
memiliki kapasitas 292 penumpang dengan
kecepatan jelajah 880 km/jam.
68
5. Pemesanan Hotel International
Tidak kalah dengan tiket dan visa, hotel yang
disediakan oleh PT. Kanomas Arci Wisata juga
dengan harga siap bersaing. Menyediakan hotel
dari bintang 3 hingga bintang 5 di Makkah dan
Madinah, diantaranya yaitu: Hotel Makkah;
firdaus al-umrah, Saif Tawbah, fajr Badya 4&5, al
Marsa Janah, Lou Lou al-khalil, Pullman Zam-
zam, Movenpick Hajar Tower, fairmont, al gewar
sofwah dan dar al ghufron, Hotel Madinah;
Millenium Al-Aqeeq, Mukhtara International.
6. Pemesanan Seat Pesawat International
Selain itu PT Kanomas juga menyediakan
pemesanan seat atau kursi pesawat sesuai dengan
keinginan pelanggan.
7. Handling Haji dan Umrah VIP
Handling artinya penanganan atau pelayanan.
Dalam hal ini PT. Kanomas melayani
pemberangkatan haji dan umrah secara khusus
69
atau sesuai dengan permintaan jamaah, baik dari
kamar hotelnya, akomodasi dan lain sebagainya.
F. Peraturan Perusahaan PT. Kanomas Arci Wisata
Peraturan perusahaan merupakan peraturan yang
dibuat secara tertulis oleh perusahaan, yang didalamnya
memuat syarat-syarat kerja dan tata tertib perusahaan.
Berikut ini adalah peraturan yang berlaku di PT. Kanomas
antara lain:
1. Waktu kerja karyawan Senin – Jum‟at dari pukul
09.00 – 17.00 WIB, Sabtu dari pukul 09.00 – 15.00
WIB. Lebih dari ketentuan tersebut dianggap sebagai
kerja lembur.
2. Sebelum dan sesudah melakukan kerja wajib
melakukan absensi (finger print) yang disediakan
perusahaan.
3. Keterlambatan masuk kerja 1 menit dianggap
melanggar tata tertib, dan akan mendapatkan sanksi
berupa pengtiadaan uang makan.
70
4. Setiap karyawan dilarang pergi meninggalkan tempat
kerjanya disaat jam kerja tanpa adanya pemberitahuan
izin yang jelas. Jika diketahui pergi meninggalkan
kantor tanpa izin, akan dikenakan sanksi berupa
teguran, jika hal tersebut terulang kembali akan
diberikan SP (Surat Peringatan) 1, 2, dan sanksi
terakhir yaitu pemberhentian oleh perusahaan.
5. Karyawan wajib berpakaian seragam yang diberikan
perusahaan setiap hari Rabu dan Jum‟at.
6. Setiap karyawan wajib melaksanakan tugas atau
pekerjaan dengan sebaik-baiknya, bertanggung jawab
dan berusaha meghindari timbulnya kerugian
perusahaan.
7. Karyawan wajib memelihara barang-barang milik
perusahaan dengan baik.
G. Kebijakan PT. Kanomas Arci Wisata
PT. Kanomas Arci Wisata sebagai perusahaan biro
perjalanan haji dan umrah mempunyai komitmen untuk
melakukan:
71
1. Peningkatan terus menerus terhadap sistem
manajemen mutu sehingga tercapai kepuasan
pelanggan sesuai dengan visi, misi, dan tujuan
perusahaan.
2. Mematuhi perundang-undangan, peraturan yang
berlaku, dan persyaratan lainnya.
3. Pengembangan sumber daya manusia yang kompeten
dan profesional untuk mendukung pelaksanaan
seluruh komitmen perusahaan.
H. Sasaran PT. Kanomas Arci Wisata
Perusahaan PT. Kanomas Arci Wisata menyatakan
sasaran mutu manajemen sebagai berikut:
1. Penjualan produk per divisi meningkat 20% setiap
tahunnya
2. Target customer complain setiap keberangkatan
Umrah atau Haji 2%
3. Ketepatan waktu pelayanan handling (ekspedisi, visa,
tiketing), id card dan label tas 99%
4. Penambahan agen area jabodetabek 10 agen per bulan
72
73
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISA DATA
A. Mekanisme Sistem Dana Talangan Umrah di PT.
Kanomas Arci Wisata
1. Aplikasi Pelaksanaan Dana Talangan Umrah
Salah satu keniscayaan dalam dunia perbankan maupun
dalam lembaga keuangan syariah adalah melakukan
kegiatan untuk Brosur PT Kanomas Arci wisata.
Mengolah dana nasabah guna memperoleh keuntungan.
Dari keuntungan tersebut, maka akan membagikannya
kepada nasabah bagi hasil pada perbankan syariah. Dan
masyarakat pun membutuhkan bank untuk memenuhi
kebutuhan akan dana. Karena pada dasarnya, bank
merupakan lembaga penghubung antara pihak yang
kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana.
Transaksi pembiayaan talangan umroh yang
menggunakan akad, lebih sering digunakan untuk
pembiayaan talangan umrah yang ditujukan kepada
nasabah untuk mendapatkan dan membantu agar nasabah
bisa berangkat ibadah umrah.
2. Persyaratan Jamaah Dana Talangan Umrah
Dalam upaya meningkatkan jumlah jamaah umrah di PT.
Kanomas, marketing PT. Kanomas membuat program
74
pembiayaan untuk pemberangkatan jamaah umrah dengan
cara bekerjasama dengan beberapa bank yaitu dengan
Permata bank, Bess Finance, dan Bank BNI, adapun
sistem yang berkaitan dengan pembayaran dilakukan
dengan pihak bank. Berikut langkah-langkah jamaah
umrah yang harus dipersiapkan persyaratannya yaitu :
a. Membuka rekening Tabungan Thawaf (bagi anggota
yang belum)
b. Melampirkan FC identitas diri (KTP Pemohon)
c. Melampirkan FC surat nikah dan kartu keluarga
d. Melampirkan slip gaji (bagi karyawan)
e. Melampirkan rek listrik, telpon dan PAM
f. Melampirkan FC mutasi rekening tabungan, dan
g. Melampirkan FC jaminan (berupa BPKB atau
Sertifikat)
Persyaratan ini harus dilaksanakan dan dipenuhi oleh
calon jamaah umrah, jika terdapat salah satu persyaratan
yang belum terpenuhi maka akad dalam pelaksanaan
pemberangkatan ibadah umrah akan terkendala.
3. Tahapan-Tahapan Jamaah Dana Talangan
a. Pada awalnya calon jamaah umroh bisa memilih
perbankan yang menyediakan fasilitas dana talangan
umroh.
75
b. Selanjutnya calon jamaah yang sudah melaksanakan
poin 1 kemudian mengajukan permohonan kepada
pihak perbankan yaitu permohonan pembiayaan umroh
dengan menggunakan dana talangan.
c. Biasanya akan dilakukan penandatanganan akad
pembiayaan umroh dimana akad ini berisi perjanjian-
perjanjian yang harus disepakati oleh kedua belah
pihak yang mengajukan pembiayaan umroh dan pihak
yang akan menerima angsuran selama waktu tertentu.
d. Kemudian calon jamaah umroh harus membayarkan
uang muka minimal 20% dari biaya umroh misalnya
saja sekitar 5 juta rupiah. - Setelah melakukan
pembayaran uang muka kepada pihak perbankan,
perbankan akan segera memproses pendaftaran umroh
anda.
e. Selanjutnya jamaah akan mengetahui segala informasi
yang berkaitan dengan keberangkatan umroh. Jadi
jamaah sudah bisa berangkat umroh hanya dengan
membayar uang muka sebesar 20% dari biaya yang
sebenarnya.
f. Selanjutnya calon jamaah umroh dapat melaksanakan
ibadah umroh ke tanah suci dan mendapatkan fasilitas
serta akomodasi yang sama dengan jamaah umroh
lainnya.
76
g. Setelah jamaah kembali ke tanah air, jamaah masih
mempunyai kewajiban untuk membayar angsuran
biaya umroh keseluruhan sampai lunas sesuai dengan
waktu yang telah disepakati.26
Dalam hal pinjaman pembiayaan Umrah PT. Kanomas
ini, PT. Kanomas bekerja sama oleh pihak bank, yang
mana Bank yang bersangkutan memberikan biaya cash
atau lunas untuk PT. Kanomas terlebih dahulu,
sedangkan jamaah umrah bisa mencicilnya melalui
bank yang memberikan pinjaman pembiayaan umrah.
Semenjak adanya program dana talangan atau
pinjaman pembiayaan umrah di PT. Kanomas pada
tahun 2016, Animo masyarakat dengan adanya
program pembiayaan umrah sangat tinggi, karena
umrah merupakan alternatif kedua sebelum mampu
melaksanakan haji.
PT. Kanomas mempunyai jadwal pemberangkatan
umroh setiap bulanya dua sampai tiga kali
pemberangkatan. Jumlah jamaah PT. Kanomas
mengalami peningktan dengan adanya kerja sama dengan
pihak bank dalam hal program dana talangan atau dana
pembiyaan pinjaman umrah.
26
Sumber: https://www.cheria-travel.com/2013/06/mengenal-lebih-
dekat-dana-talangan-umroh.html 11 april 2019 23.22
77
4. Keuntungan Dana Talangan Umrah
Dana talangan umrah memiliki beberapa keuntungan bagi
jaamh yang akan menggunakannya, diantaranya adalah :
a. Keuntungan Bagi Jamaah
a) Proses lebih cepat
b) Jangka waktu pembiayaan maksimal hingga 5
tahun
c) Pembayaran angsuran melalui debet rekening
tabungan Thawaf secara otomatis
d) Membantu nasabah dalam menunaikan ibadah
umrahnya
e) Mengangsur pembayaran dengan jumlah angsuran
yang tidak akan berubah selama masa perjanjian.
b. Keuntungan Bagi Travel
a) Meningkatkan Keuntungan Finansial/omset
b) Menjalin kerjasama lebih banyak
c) Meningkatkan nilai Trust pada jamaah
d) Mempunyai database Jumlah Jamaah
B. Efektivitas Dana Talangan Umrah Dalam
Peningkatan Jumlah Jamaah Di PT. Kanomas Arci
Wisata
1. Produk Dana Talangan Umroh di PT Kanomas
PT Kanomas Arci Wisata mengeluarkan produk
dana talangan umroh dengan nama Pembiayaan
Umroh Itikaf yaitu produk pembiayaan yang akan
78
membantu untuk beribadah Umroh dalam waktu yang
segera diperuntukkan bagi pemohon yang memenuhi
persyaratan yang ditentukan oleh bank. Dalam hal ini,
PT. Kanomas bekerjasama dengan banyak biro jasa
dan travel. Adapun pembiayaan talangan umroh
adalah fasilitas pembiayaan berdasarkan akad ijarah
(sewa jasa), karena ijarah sendiri bisa untuk sewa
barang atau sewa jasa.
PT. Kanomas juga mempunyai perjanjian
kerjasama yaitu antara bank dengan travel. PT
Kanomas menyediakan uang yang dibayarkan kepada
pihak travel, kemudian travel memberikan jasa kepada
nasabah. Bank dan nasabah berakad ijarah. Jadi yang
disewakan adalah jasa keberangkatan umrohnya.
Sama seperti halnya kalau bank membiayai jasa untuk
biaya pendidikan, karena bank tidak memiliki jasa
pendidikan tersebut, oleh karena itu bank harus
bekerjasana dengan lembaga pendidikan seperti
perguruan tinggi, dll. Berikut ini, penulis memberikan
hasil laporan jumlah nasabah periode Maret 2015:
Jumlah Nasabah Talangan Umroh PT.Kanomas
Arci Wisata (Maret 2016)
Produk Maret 2016
NoA 607
Outstanding 15.161 Milyar
79
Tabel 4.1. Sumber: PT Kanomas Arci Wisata (data
diolah)
Pada periode terakhir Maret 2015, jumlah nasabah
PT. Kanomas sebesar 607 dengan jumlah pembiayaan
yang dikeluarkan pada talangan umroh sebesar 15.161
Milyar. Hal ini membuktikan bahwa minat jumlah
jamaah dalam pemakaian dana talangan umroh
lumayan banyak dilihat dari tabel yang sudah
dipaparkan.
Fitur Umum :
1. Berdasarkan prinsip syariah dengan akad
ijarah (sewa jasa)
2. Bagi pasangan suami istri pengakuan
kemampuan angsuran dilakukan secara
terpisah
3. Pendaftaran umroh dilakukan melalui travel
rekanan PT. Kanomas Arci Wisata
4. Memberikan ketentraman bagi anda dan
keluarga karena anda dilindungi oleh asuransi
jiwa selama masa pembiayaan
5. Fasilitas angsuran secara autodebet dari PT.
Kanomas Arci Wisata
80
Persyaratan Administrasi Untuk Pengajuan:
1. Formulir permohonan pembiayaan untuk
individu
2. Fotocopy KTP dan Kartu Keluarga
3. Fotocopy Surat Nikah (bila sudah menikah)
4. Asli slip gaji & surat keterangan kerja sebagai
pegawai tetap
5. Fotocopy mutasi rekening buku
tabungan/statement giro 3 bulan terakhir
6. Fotocopy rekening telepon dan listrik 3 bulan
terakhir
7. Menentukan biaya paket umroh yang diajukan
dan perusahaan travel yang digunakan
Adapun mekanisme pelaksanaan pembiayaan
produk talangan umroh adalah sebagai berikut :
1. Persyaratan umum dalam mengajukan
pembiayaan
a) Perorangan (WNI) dengan status pekerjaan
karyawan tetap
b) Berusia minimal 21 tahun atau maksimal
55 tahun
2. Secara garis besar, tahapan yang akan dilalui
nasabah yang hendak mengajukan talangan
umroh ada 4 tahap, yaitu :
81
a) Tahap permohonan pengajuan talangan
umroh. Nasabah mengajukan ke PT
Kanomas untuk pembiayaan umroh. Bisa
dua model, bisa nasbah sudah menunjuk
travel umrohnya atau bank yang
menyarankan nasabah untuk menggunakan
travel yang sudah bekerjasama dengan PT
Kanomas Arci Wisata. Jika nasabah sudah
menunjuk travel umrohnya, tetapi pihak
travel belum mengadakan kerjasama
dengan dengan bank, oleh karena itu bank
harus mengadakan kerjasama dulu, artinya
belum bisa dilakukan. Jika ternyata pihak
travel belum bisa bekerjasama dengan
bank, katakanlah misalnya ada kendala-
kendala tertentu, maka PT. Kanomas
menyarankan nasabah tersebut
menggunakan travel umroh yang sudah
bekerjasama karena harus memenuhi
konsep yang syariah yaitu konsep sewa-
menyewa/ijarah karena PT.Kanomas tidak
menyediakan jasanya.
b) Tahap analisa. Pihak travel ini memberikan
penawaran ke nasabah biasnya dengan
berbagai macam paket perjalanan
82
umrohnya, ketika nasabah tersebut
menyetujui, katakanlah US 1.200 atau di
ekuivalenkan menjadi Rp.15.000.000,
diketentuan PT. Kanomas nasabah wajib
memberikan uang muka minimal 30%,
pembiayaannya 70%
c) Tahap persetujuan. Setelah PT Kanomas
menyetujui untuk membeli paket umroh
tersebut dari Travel Agent. Pihak
PT.Kanomas dan nasabah melakukan
perjanjian dengan mengikatkan diri untuk
menyediakan fasilitas pembiayaan paket
umroh. Kemudian setelah nasabah
mendapatkan pelayanan dari travel,
termasuk di dalamnya yang terdiri dari
pengurusan visa, pembuatan pasport bagi
yang belum mempunyai, dan pengurusan
lain-lain. Nasabah mendapatkan semua jasa
yang ditawarkan dari travel ini, nasabah
bisa berangkat.
d) Tahap terakhir, berupa penandatangannan
akta jual beli dengan menggunakan akad
ijarah. Selanjutnya, nasabah dapat
mengangsur setiap bulan dengan model
angsuran tetap setiap bulan hingga lunas,
83
maksimum jangka waktu 36 bulan. Lalu,
uang muka minimal 30%, pembiayaan ke
bank maksimal 70% dan maksimal fasilitas
adalah sebesar Rp 35.000.000, jika dilihat
sekarang ini paket umroh sangat bervariasi
ada yang murah dan ada yang mahal seperti
misalnya ditambah dengan paket perjalanan
wisata ke Timur Tengan, dll. Tergantung
dari pilihan paketnya karena setiap travel
mempunyai paket yang berbda-beda. Oleh
karena itu, PT Kanomas membatasi
maksimum pembiayaan sebesar Rp
35.000.000,-
2. Karakteristik Umum Data Jumlah Jamaah
Berikut merupakan data jumlah jamaah
berdasarkan jenis kelamin, rentang usia dan jenjang
pendidikan pada tahun 2016 - 2018
Jumlah Jamaah Berdasarkan Jenis Kelamin
Tahun 2016
Bulan
Jenis Kelamin Jumlah
Laki-Laki Perempuan
Januari 320 260 580
Februari 332 258 590
Maret 315 216 531
84
Tabel 4.5. Sumber: PT Kanomas Arci Wisata (data diolah)
Data 4.5 merupakan data jamaah yang menggunakan
dana talangan umroh berdasarkan jenis kelamin,
menunjukkan kenaikan dari setiap bulan. Dilihat dari
data jaamh yang tidak menggunakan dana talangan
dengan yang menggunakan dana talangan, terdapat
peningkatan pada bulan juni sampai bulan desember
sehingga rata-rata jamaah haji pada tahun 2016 yang
menggunakan data talangan umroh yaitu 10.276
jamaah
April 340 243 583
Mei 365 355 720
Juni 570 590 1160
Juli 570 550 1110
Agustus 450 320 780
September 320 490 810
Oktober 560 522 1082
November 580 550 1130
Desember 620 580 1200
Rata-rata 10.276
85
Jumlah Jamaah Berdasarkan Jenis Kelamin 2017
Bulan
Jenis Kelamin Jumlah
Laki-Laki Perempuan
Januari 320 260 580
Februari 332 258 590
Maret 315 216 531
April 340 243 583
Mei 365 355 720
Juni 570 590 1160
Juli 570 550 1110
Agustus 450 320 780
September 320 490 810
Oktober 560 522 1082
November 580 550 1130
Desember 620 580 1200
Rata-rata 10.576
Tabel 4.6. Sumber: PT Kanomas Arci Wisata (data
diolah)
Data 4.6 merupakan data jamaah yang menggunakan
dana talangan umroh berdasarkan jenis kelamin,
menunjukkan kenaikan dari setiap bulan. Dilihat dari
data jaamh yang tidak menggunakan dana talangan
dengan yang menggunakan dana talangan, terdapat
peningkatan pada bulan juni sampai bulan desember
86
sehingga rata-rata jamaah haji pada tahun 2017 yang
menggunakan data talangan umroh yaitu 10.276
jamaah
Jumlah Jamaah Berdasarkan Jenis Kelamin
Tahun 2018
Bulan
Jenis Kelamin Jumlah
Laki-Laki Perempuan
Januari 320 280 600
Februari 332 278 610
Maret 315 236 551
April 340 263 603
Mei 375 365 740
Juni 590 590 1180
Juli 570 570 1130
Agustus 450 340 800
September 340 490 830
Oktober 570 542 1292
November 610 560 1350
Desember 630 610 1420
Rata-rata 10.776
Tabel 4.7. Sumber: PT Kanomas Arci Wisata (data
diolah)
87
Data 4.7 merupakan data jamaah yang menggunakan
dana talangan umroh berdasarkan jenis kelamin,
menunjukkan kenaikan dari setiap bulan. Dilihat dari
data jaamh yang tidak menggunakan dana talangan
dengan yang menggunakan dana talangan, terdapat
peningkatan pada bulan juni sampai bulan desember
sehingga rata-rata jamaah haji pada tahun 2018 yang
menggunakan data talangan umroh yaitu 10.776
jamaah
Jumlah Jamaah Berdasarkan Rentang Usia Tahun
2016
Bulan
Rentang Usia Jumlah
21-30 31-40 41-50
Januari 300 240 40 580
Februari 302 208 80 590
Maret 315 16 200 531
April 340 122 121 583
Mei 275 355 90 720
Juni 370 590 200 1160
Juli 570 250 300 1110
Agustus 350 300 120 780
September 300 400 110 810
Oktober 560 411 111 1082
November 580 530 20 1130
88
Tabel 4.8. Sumber: PT Kanomas Arci Wisata (data
diolah)
Data 4.8 merupakan data jamaah yang menggunakan
dana talangan umroh berdasarkan rentang usia,
menunjukkan kenaikan dari setiap bulan. Dilihat dari
data jaamh yang tidak menggunakan dana talangan
dengan yang menggunakan dana talangan, terdapat
peningkatan pada bulan juni sampai bulan desember
sehingga rata-rata jamaah haji pada tahun 2016 yang
menggunakan data talangan umroh yaitu 10.276
jamaah
Jumlah Jamaah Berdasarkan Rentang Usia Tahun
2017
Desember 620 460 120 1200
Rata-rata 10.276
Bulan
Rentang Usia Jumlah
21-30 31-40 41-50
Januari 300 240 40 580
Februari 302 208 80 590
Maret 315 16 200 531
April 340 122 121 583
Mei 275 355 90 720
89
Tabel 4.9. Sumber: PT Kanomas Arci Wisata (data
diolah)
Data 4.9 merupakan data jamaah yang menggunakan
dana talangan umroh berdasarkan rentang usia,
menunjukkan kenaikan dari setiap bulan. Dilihat dari
data jaamh yang tidak menggunakan dana talangan
dengan yang menggunakan dana talangan, terdapat
peningkatan pada bulan juni sampai bulan desember
sehingga rata-rata jamaah haji pada tahun 2017 yang
menggunakan data talangan umroh yaitu 10.276
jamaah
Juni 370 590 200 1160
Juli 570 250 300 1110
Agustus 350 300 120 780
September 300 400 110 810
Oktober 560 411 111 1082
November 580 530 20 1130
Desember 620 460 120 1200
Rata-rata 10.576
90
Jumlah Jamaah Berdasarkan Rentang Usia Tahun
2018
Tabel 4.10. Sumber: PT Kanomas Arci Wisata (data
diolah)
Data 4.10 merupakan data jamaah yang menggunakan
dana talangan umroh berdasarkan rentang usia,
menunjukkan kenaikan dari setiap bulan. Dilihat dari
Bulan
Rentang Usia Jumlah
21-30 31-40 41-50
Januari 300 240 40 600
Februari 302 208 80 610
Maret 315 16 200 551
April 340 122 121 603
Mei 275 355 90 740
Juni 370 590 200 1180
Juli 570 250 300 1130
Agustus 350 300 120 800
September 300 400 110 830
Oktober 560 411 111 1292
November 580 530 20 1350
Desember 620 460 120 1420
Rata-rata 10.776
91
data jaamh yang tidak menggunakan dana talangan
dengan yang menggunakan dana talangan, terdapat
peningkatan pada bulan juni sampai bulan desember
sehingga rata-rata jamaah haji pada tahun 2018 yang
menggunakan data talangan umroh yaitu 10.276
jamaah
Jumlah Jamaah Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Tahun 2016
Bulan
Jenjang Pendidikan Jumlah
Sarjana Diploma SMA
Januari 300 240 40 580
Februari 302 208 80 590
Maret 315 16 200 531
April 340 122 121 583
Mei 275 355 90 720
Juni 370 590 200 1160
Juli 570 250 300 1110
Agustus 350 300 120 780
September 300 400 110 810
Oktober 560 411 111 1082
November 580 530 20 1130
Desember 620 460 120 1200
Rata-rata 10.276
92
Tabel 4.11. Sumber: PT Kanomas Arci Wisata (data
diolah)
Data 4.11 merupakan data jamaah yang menggunakan
dana talangan umroh berdasarkan jenjang pendidikan,
menunjukkan kenaikan dari setiap bulan. Dilihat dari
data jaamh yang tidak menggunakan dana talangan
dengan yang menggunakan dana talangan, terdapat
peningkatan pada bulan juni sampai bulan desember
sehingga rata-rata jamaah haji pada tahun 2016 yang
menggunakan data talangan umroh yaitu 10.276
jamaah
Jumlah Jamaah Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Tahun 2017
Bulan
Jenjang Pendidikan Jumlah
Sarjana Diploma SMA
Januari 300 240 40 580
Februari 302 208 80 590
Maret 315 16 200 531
April 340 122 121 583
Mei 275 355 90 720
Juni 370 590 200 1160
Juli 570 250 300 1110
Agustus 350 300 120 780
93
Tabel 4.12. Sumber: PT Kanomas Arci Wisata (data
diolah)
Data 4.12 merupakan data jamaah yang menggunakan
dana talangan umroh berdasarkan jenjang pendidikan,
menunjukkan kenaikan dari setiap bulan. Dilihat dari
data jaamh yang tidak menggunakan dana talangan
dengan yang menggunakan dana talangan, terdapat
peningkatan pada bulan juni sampai bulan desember
sehingga rata-rata jamaah haji pada tahun 2017 yang
menggunakan data talangan umroh yaitu 10.276
jamaah
September 300 400 110 810
Oktober 560 411 111 1082
November 580 530 20 1130
Desember 620 460 120 1200
Rata-rata 10.576
94
Jumlah Jamaah Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Tahun 2018
Tabel 4.13. Sumber: PT Kanomas Arci Wisata (data
diolah)
Data 4.13 merupakan data jamaah yang menggunakan
dana talangan umroh berdasarkan jenjang pendidikan,
menunjukkan kenaikan dari setiap bulan. Dilihat dari
data jaamh yang tidak menggunakan dana talangan
Bulan
Jenjang Pendidikan Jumlah
Sarjana Diploma SMA
Januari 300 240 40 600
Februari 302 208 80 610
Maret 315 16 200 551
April 340 122 121 603
Mei 275 355 90 740
Juni 370 590 200 1180
Juli 570 250 300 1130
Agustus 350 300 120 800
September 300 400 110 830
Oktober 560 411 111 1292
November 580 530 20 1350
Desember 620 460 120 1420
Rata-rata 10.776
95
dengan yang menggunakan dana talangan, terdapat
peningkatan pada bulan juni sampai bulan desember
sehingga rata-rata jamaah haji pada tahun 2018 yang
menggunakan data talangan umroh yaitu 10.276
jamaah.
3. Analisis Efektivitas Penerapan Sistem Dana
Talangan dalam Peningkatan Jamaah Umrah
Kemampuan perusahaan seharusnya berfokus
menghasilkan produk bila diproduksi sendiri relatif
efisien dan dengan keunggulan produk tersebut yang
tidak dimiliki perusahaan lain dapat memberikan
keuntungan kepada perusahaan. Keunggulan yang
terdapat produk, dalam hal ini produk dana talangan
umroh sekurang-kurangnya dapat dilihat dari beberapa
sisi, yakni kemampuan financial dan ekonomis
(harga), inovasi dalam menciptakan produk startegik,
teknologi dan pemasaran produk.
Keunggulan produk dana talangan umroh dapat
dilihat dari sisi, yaitu :Kemampuan financial dan
ekonomi. Keunggulan ini ditunjukkan dengan adanya
kemudahan perusahaan untuk memperoleh sumber
finansial dengan relatif cepat. Selain itu, keunggulan
tersebut dapat juga dilihat dengan kemampuan
perusahaan menawarkan produk yang bervariasi
dengan margin yang bersaing.
96
Berdasarkan data-data yang sudah dipaparkan
diatas, terdapat peningkatan jumlah jamaah setiap
bulan nya dari tahun 2016 sampai 2018. Peningkatan
tersebut yaitu dari jamaah yang menggunakan dana
talangan umroh dan juga dari jamaah yang tidak
menggunakan dana talangan umroh.
Terdapat beberapa bulan yang mengalami
peningkatan jamaah yaitu pada bulan juni, juli,
agustus, september, oktober, dan november.
Peningkatan tersebut terjadi karena pada bulan-bulan
tersebut dimungkinkan memasuki musim libur kerja
(high season) sehingga banyak jamaah yang memilih
jadwal pemberangkatan umroh pada bulan tersebut.
Peningkatan jumlah jamaah dari tahun ke tahun
mengalami kenaikan walaupun tidak 100%
kenaikannya. Tetapi secara keseluruhan kenaikan
yang penulis lihat dari adanya data di atas
membuktikan bahwa dengan adanya dana talangan
umroh, jamaah bisa melaksanakan ibadah umroh.
4. Tujuan Dana Talangan Umroh
1. Membantu jamaah dalam hal finansial untuk pergi
beribadah umroh
2. Meringankan beban jamaah untuk melaksanakan
ibadah umroh
97
3. Menambah database jamaah umroh pada PT.
Kanomas
4. Meningkatkan omset PT. Kanomas
5. Menarik minat jamaah untuk menggunakan layanan
dana talangan umroh di PT.Kanomas
98
99
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan pembahasan dalam penelitian
ini, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Akad yang digunakan dalam talangan umroh adalah
ijarah yang diatur pada fatwa DSN-MUI NO:
09/DSN-MUI/IV/2000 tentang pembiayaan ijarah.
2. Produk pembiayaan dana talangan umroh pada PT.
Kanomas Arci Wisata memiliki keunggulan dilihat
dari sisi finansial dan ekonomi, inovasi dalam
menciptakan produk strategik, serta kemampuan
pemanasaran dan promosi. Hasil dari analisa data
menunjukan bahwa produk talangan umroh pada PT.
Kanomas menjadi salah satu alasan jamaah umroh
dapat mengikuti ibadah umroh karena mengalami
peningkatan setiap tahunnya dan setiap bulannya.
B. Saran
Saran yang ditulis oleh penulis ini semoga dapat
memberikan masukan yang membangun, berguna dan
menjadi motivasi bagi PT. Kanomas Arci Wisata untuk
lebih meningkatkan kemajuan perusahaan dalam
100
meningkatkan jumlah jamaah dengan adanya pembiayan
umrah ini, sehingga dapat membantu para jamaah yang
sudah sangat ingin ber umrah ke tanah suci mekkah.
Adapun saran-saran yang penulis tulis untuk PT.
Kanomas Arci Wisata Cikini sebagai berikut :
1. PT. Kanomas Arci wisata diharapkan untuk lebih
meningkatkan produk dalam hal pembiayaan umrah.
2. PT. Kanomas Arci Wisata juga disarankan untuk
bersikap profesional dalam pelaksanaan manasik
umrah, banyak ataupun sedikit jumlah jamaah umrah
harus tetap melaksanakan praktek manasik.
3. Perusahaan diharapkan terus menjaga kerja sama,
koordinasi, dan komunikasi baik sesama karyawan
maupun dengan jamaah.
101
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz Muhammad Azzam & Abdullah Wahab
Sayyed Hawwas, Fiqh Ibadah,(Jakarta: Amzah,2010),hal.604
Abdul Halim, Akuntansi dan Pengendalian Keuangan
daerah, (Yogyakarta: UPP UMPYKPN, 2007, h 234.
Camble, J.P riset Dalam Efektifitas Organisasi,
terjemahan sahat simamora(Jakarta:Erlangga, 1989).h.47.
Company Profile PT. Kanomas Arci Wisata
Dikutip dari situs www.kanomasarciwisata.com tentang
sejarah berdirinya PT. Kanomas Arci Wisata.
DSN MUI-Bank Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan
Syariah Nasional MUI,
http://www.ydsf-malang.or.id
http://www.pikiran-rakyat.com
Huasaini Usman dan Purnomo Akbar Setiady, Metodologi
Penelitian
Jakarta: CV. Gaung Persada, 2006, hal. 328
http://digilib.unilq.ac.id/20904/18/BAB%20III.pdf Pada tanggal
23 maret, pukul 12.13 WIB
Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqh Lima Madzhab, (Jakarta:
Basrie Press, 1994), hal.261
Nurcholis Madjid, Perjalanan Religius Umrah dan Haji, (Jakarta:
Paramadina, 1997),hal.3
102
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian(Jakarta:
STIALAN, 2004), lt.63
Sosial(Jakarta: PT.Bumi Aksara,2003),h.57
Sayyid sabiq Juz 1, Fiqh al-Sunnah, (Beirut : Dar al-Fikr, 2008),
hal 436
Shadil,Ensiklopedia..., Bahasa Indonesia,(Jakarta: PT Ichtiar
Baru Van Hoeve), Jilid 2, h.833.
Sutrisno Hadi, Research,(Yogyakarta:Andi Offset, 1997),h.82
Sujadi F.X, Organisasi dan Manajemen , Penunjang Berhasilnya
Proses Manajemen, (Jakarta:cv Masagung,1990), cet ke-
3,h.36-39.
Sumber: https://www.cheria-travel.com/2013/06/mengenal-lebih-
dekat-dana-talangan-umroh.html 11 april 2019 23.22
Wawancara dengan General Manager PT. Kanomas Arci Wisata,
Dian Rachmat, Jakarta, 02 Oktober 2016.
Wawancara pribadi dengan Bapak Yayat fi PT Kanomas Arci
Wisata (Cunsumer Finance Division) tanggal 13 Juni
2017
Foto booking hotel di makkah
Foto booking hotel mukhtara makkah
Foto booking hotel di madinah
Foto bersama HRD PT.Kanomas Arci Wisata
Foto suasana kerja PT Kanomas Arci Wisata
Foto bersama staf PT Kanomas Arci Wisata
Foto perlengkapan umroh
Foto tampak depan PT Kanomas Arci Wisata
Hasil wawancara
Tanggal wawancara :
Interviewer :
Interviewee :
Jabatan :
Tempat :
1. Bagaimana sejarah berdirinya pt
kanomas ?
2. Apakah visi dan misi pt kanomas ?
3. Apa sajakah produk umrah pt kanomas
?
4. Bagaimana cara pt kanomas dalam
mengukur kepuasan jamaah umrah?
5. Berapakah jumlah jamaah pt kanomas
setiap bulanya ?
6. Apa sajakah faktor pendorong terhadap
kepuasan jamaah?
7. Bagaimana sistem penerapan dana
talangan umrah di PT. Kanomas?
8. Bagaimana Animo jamaah dengan
adanya program dana talangan umrah?
9. Apasajakah Keuntungan bagi pihak
travel dengan adanya program ini?
10. Berapakah jumlah jamaah yang sudah
berangkat umrah menggunakan program
dana talangan umrah selama periode
2016-2018?
11. Apa saja produk-produk yang ada di PT
Kanomas ?
12. Berapa lama jangka pembayaran /
pelunasan dana pinjaman talangan
umrah?
13. Apakah efektif dengan adanya dana
talangan umrah?