efektifitas kinerja pemerintahan

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 efektifitas kinerja pemerintahan

    1/17

    BAB I

    PENDAHULUAN

     Kelompok ini berpendapat bahwa salah satu faktor utama permasalahan efektifitas dan

     stabilitas pemerintah saat ini disebabkan oleh kombinasi sistem pemerintahan dan sistem

    kepartaian, sistem presidensial dan multi partai, tidak mendukung terciptanya sebuah

     pemerintahan yang efektif dan stabil. Meskipun demikian, tidak dapat dinafikan bahwa faktor 

     personal pejabat presiden juga mempengaruhi efektivitas dan stabilitas pemerintahan yang 

    dipimpinnya. Kemudian kami menyimpulkan bahwa untuk menciptakan sebuah pemerintah yang 

    efektif dan stabil maka diperlukan sebuah perubahan di dalam sistem politik di Indonesia.

    Sistem presidensial dapat mewujudkan pemerintah yang efektif dan stabil jika dikombinasikan

    dengan sistem kepartaian yang sederhana.

    1.1 Latar Belakang

    Seperti layaknya negara Amerika Serikat, sistem pemerintahan Republik Indonesia juga

    tidak lepas dari pengaruh teori Trias Politica. Dimana terjadi pemisahaan kekuasaan antara

    lembaga eksekutif, lembaga yudikatif, serta lembaga legislatif. Sistem pemerintahan Republik 

    Indonesia adalah menganut sistem pemerintahan presidensiil yang berbentuk republik. Dalam

    sistem pemerintahan ini, presiden mempunyai hak untuk mengangkat dan memberhentikan para

    menteri sebagai pembantunya dalam menjalankan pemerintahan.

    Dengan adanya amandemen D !"#$ akan semakin menegaskan pembagian kekuasaan

    %di&ision po'er( yang berlaku di Indonesia. Seperti layaknya yang tertuang dalam teori trias

     politica, pembagian kekuasaan pada sistem pemerintahan Indonesia juga dipisahkan secara tugas

    dengan daftar ke'enangan yang jelas. Sistem pemerintahan Indonesia didasarkan pada hukum

    yang berlaku. Ini berarti bah'a Republik Indonesia adalah negara hukum. Dengan kata lain

    hukum akan melindungi segenap bangsa dan rakyat Indonesia untuk mencapai tujuan negara,

    mencapai masyarakat yang adil dan makmur Sebagai penganut sistem pemerintahan presidensiil, di Republik Indonesia juga berlaku

    keadaan dimana kedudukan presiden dan parlemen adalah setara. Parlemen dalam hal ini adalah

    DPR. Presiden tidak bisa membubarkan DPR, begitu juga sebaliknya, DPR tidak bisa

    memberhentikan Presiden di tengah masa pemerintahan, karena masa jabatan presiden adalah

    lima tahun. )amun, sistem pemerintahan presidensiil Republik Indonesia berbeda dengan sistem

    1

  • 8/18/2019 efektifitas kinerja pemerintahan

    2/17

     pemerintahan presidensiil yang berlaku di negara*negara lain. Sistem pemerintahan Republik 

    Indonesia menyatakan bah'a kedaulatan rakyat sepenuhnya dilaksanakan oleh +PR. Sementara

    itu, seluruh anggota DPR juga merupakan anggota +PR.

    Selama ini yang terjadi pada sistem pemerintahan Republik Indonesia, eksistensi seorang

     presiden akan sangat tergantung pada penilaian dan penga'asan yang dilakukan oleh DPR atas

    kinerja serta performance pemerintahan yang dijalankan. Ini berarti bah'a stabilitas

     pemerintahan akan sangat tergangtung dari dukungan politik parlemen %DPR(.

    Demokrasi sebagai sistem pemerintah dari rakyat, dalam arti rakyat sebagai asal mula

    kekuasaan negara sehingga rakyat harus ikut serta dalam pemerintahan. Suatu pemerintahan dari

    rakyat haruslah sesuai dengan filsafat hidup rakyat itu sendiri yaitu filsafat pancasila, dan inilah

    dasar filsafat demokrasi Indonesia.leh karena itu, di dalam kehidupan kenegaraan yang

    menganut sistem demokrasi kita selalu menemukan adanya Supra Struktur Politik dan Infra

    Struktur Politik sebagai komponen pendukung tegaknya demokrasi. Dengan menggunakan

    konsep +ontes-uiue maka Supra Struktur Politik meliputi lembaga ksekutif, /egislatif, dan

    0udikatif. ntuk negara 1 negara tertentu masih ditemukan lembaga*lembaga negara lain,

    misalnya negara Indonesia diba'ah sistem ndang 1 ndang Dasar !"#$.

    1.2 Rumusan Masalah

    1. 2agaimanakah sistem kepartaian yang dianut )egara Indonesia3

    2. Apa kelebihan dan kekurangan dari sistem kepartaian yang ada3

    3. Apakah sistem kepartaian yang ada di Indonesia sudah efektif dalam mendukung kinerja

     pemerintahan di Indonesia3

    4. 2agaimana upaya penyelesaian permasalahan mengenai system kepartaian di Indonesia

    yang dinilai sudah tidak sesuai untuk diterapkan pada saat ini3

    1.3 Tujuan Penuulisan

    1. +engetahui sistem kepartaian yang dianut )egara Indonesia.

    2. +engetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem kepartaian yang ada.

    3. +engetahui sistem kepartaian yang ada di Indonesia apakah sudah efektif dalam

    mendukung kinerja pemerintahan di Indonesia.

    4. +engetahui upaya penyelesaian permasalahan mengenai system kepartaian di Indonesia

    yang dinilai sudah tidak sesuai untuk diterapkan pada saat ini.

    2

  • 8/18/2019 efektifitas kinerja pemerintahan

    3/17

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Sistem Kepartaian ang !ianut Negara In!"nesia

    4onsititusi kita %D !"#$( tidak mengamanatkan secara jelas system kepartaian apa yang

    harus diimplementasikan. +eskipun demikian konstitusi mengisyaratkan bah'a bangsa

    3

  • 8/18/2019 efektifitas kinerja pemerintahan

    4/17

    Indonesia menerapkan sistem multi partai. Pasal tersebut adalah pasal 5A %6( D !"#$ yang

    menyatakan bah'a Pasangan Presiden dan 7akil Presiden diusulkan oleh partai politik atau

    gabungan partai politik. Dari pasal tersebut tersirat bah'a Indonesia menganut sistem multi

     partai karena yang berhak mencalonkan pasangan calon presiden dan 'akil presiden adalah

     partai politik atau gabungan partai politik. 4ata 8gabungan partai poltitik9 artinya paling sedikit

    dua partai politik yang menggabungkan diri untuk mencalonkan presiden untuk bersaing dengan

    calon lainnya yang diusung oleh partai politik lain. Dengan demikian dari pasal tersebut di dalam

     pemilu presiden dan 'akil presiden paling sedikit terdapat tiga partai politik.

    4enyataanya, Indonesia telah menjalankan sistem multi partai sejak Indonesia mencapai

    kemerdekaan. Surat 4eputusan 7akil Presiden +. :atta )o ;

    dilaksanakannya sistem multi partai di Indonesia. 4eputusan 7apres ini juga ditujukan untuk 

    mempersiapkan penyelenggaraan pemilu yang pertama pada tahun !"$$. Pada pemilu tersebut

    diikuti oleh 6" partai politik dan juga peserta independen %perseorangan(.

     Sejak Suharto menjadi presiden pada tahun !"5= partai politik dianggap sebagai penyebab

    dari ketidakstabilan politik yang terjadi pada tahun !"$>an 1 !"5>an. leh karena itu agenda

    yang penting untuk menciptakan pemerintahan yang stabil adalah melakukan penyederhanaan

     partai politik. Pada pemilu pertama di masa rde 2aru, tahun !"=!, terdapat !> partai politik,

    termasuk partai pemerintah %?olkar( ikut berkompetisi memperebutkan kekuasaan. Pada tahun

    !"=# Presiden Suharto melakukan restrukturisasi partai politik, yaitu melakukan penyederhanaan

     partai melalui penggabungan partai*partai politik. :asil dari restrukturisasi partai politik tersebut

    adalah munculnya tiga partai politik %?olkar, PPP, dan PDI(. PPP merupakan hasil fusi dari

     beberapa partai politik yang berasaskan Islam %), Parmusi, PSII dan Perti(. PDI merupakan

    hasil penggabungan dari partai*partai nasionalis dan agama non*Islam %P)I, IP4I, Parkindo,

    4atolik(. Sedangkan ?olkar adalah partai politik bentukan pemerintah rde 2aru.

    +eskipun dari sisi jumlah partai politik yang berkembang di Indonesia pada saat itu,

    Indonesia dikategorikan sebagai negara yang menganut sistem multi partai, banyak pendapat

     bah'a sistem kepartaian yang dianut pada era rde 2aru adalah sistem partai tunggal. Ada juga

    yang menyebut sistem kepartaian era rde 2aru adalah sistem partai dominan. :al ini

    dikarenakan kondisi kompetisi antar partai politik yang ada pada saat itu. jika jumlah partai

     politik yang ada adalah lebih dari dua parpol sehingga dapat dikategorikan sebagai sistem multi

     partai. )amun jika dianalisis lebih mendalam ternyata kompetisi diantara ketiga partai politik di

    4

  • 8/18/2019 efektifitas kinerja pemerintahan

    5/17

    dalam pemilu tidak seimbang. ?olkar mendapatkan 8 privelege9 dari pemerintah untuk selalu

    memenangkan persaingan perebutan kekuasaan.

    ?erakan reformasi !""@ membuahkan hasil liberalisasi disemua sektor kehidupan

     berbangasa dan bernegara, termasuk di bidang politik. Salah satu reformasi dibidang politik adalah memberikan ruang bagi masyarakat untuk mendirikan partai politik yang dianggap

    mampu merepresentasikan politik mereka. /iberalisasi politik dilakukan karena partai politik 

    'arisan rde 2aru dinilai tidak merepresentasikan masyarakat Indonesia yang sesungguhnya.

    :asilnya tidak kurang dari 6>> partai politik tumbuh di dalam masyarakat. Dari ratusan parpol

    tersebut hanya #@ partai yang berhak mengikuti pemilu !""". Pemilu !""" menghasilkan

     beberapa partai politik yang mendapatkan suara yang signifikan dari rakyat Indonesia adalah

    PDI.Perjuangan, P.?olkar, P42, PPP, dan PA).

    Peserta pemilu tahun 6>># berkurang setengah dari jumlah parpol pemilu !""", yaitu 6#

     parpol. 2erkurangnya jumlah parpol yang ikut serta di dalam pemilu 6>># karena pada pemilu

    tersebut telah diberlakukan ambang batas %threshold (. Ambang batas tersebut di Indonesia

    dikenal dengan Electoral hreshold . Di dalam )o

    dan mencapai Electoral hreshold  %T(. +eskipun persentasi T dinaikan dari 6B menjadi B

     jumlah kursi DPR, Pemilu 6>># menghasilkan lebih banyak partai politik yang mendapatkan

    suara signifikan dan lolos T untuk pemilu 6>>". Pemilu 6>># menghasilkan tujuh partai yang

    mencapai ambang batas tersebut. 4etujuh partai tersebut adalah P.?olkar, PDI. Perjuangan, P42,

    PPP, P.Demokrat, P4S, dan PA).

    2.2 Kele#ihan Dan Kekurangan Dari Sistem Kepartaian ang A!a

    4lasifikasi sistem kepartaian jika dilihat dari segi komposisi dan fungsi keanggotaannya

    maka partai politik dapat dibagi menjadi dua jenisC partai massa dan partai kader. ika dilihat dari

    segi sifat dan orientasinya, partai politik dibagi dua jenisC partai lindungan dan partai ideologi

    5

  • 8/18/2019 efektifitas kinerja pemerintahan

    6/17

    atau aEas. Adapun di dalam kepartaian yang lebih banyak digunakan dalam ranah demokrasi

    yakniF

    !. Sistem Partai Tunggal

    6. Sistem D'i Partai

    . Sistem +ulti Partai

    1. Sistem Partai Tunggal

    Sitem partai tunggal ini merupakan satu*satunya partai dalam suatu negara, maupun partai

    yang mempunyai kedudukan dominan diantara beberapa partai lainnya. Pola partai tunggal

    terdapat dibeberapa negara Afrika %?hana dimasa )krumah, ?uinea, +ali, Pantai ?ading(,

    ropa Timur dan RRG. Suasan kepartaian dinamakan non*kompetitif oleh karena itu partai*partai

    yang ada harus menerima pimpinan dari partai yang dominan dan tidak dibenarkan bersaing

    secara merdeka mela'an partai itu.

     )egara yang paling berhasil untuk meniadakan partai*partai lain ialah ni So&iet. Partai

    komunis ni So&iet bekerja dalam suasana yang non*kompetitif, tidak ada partai lain yang boleh

     bersaing, ataupun yang ditolerir. posisi dianggap sebagai pengkhianatan. Partai tunggal serta

    organisasi yang bernaung diba'ahnya berfungsi sebagai pembimbing dan penggerak masyarakat

    dan menekankan perpaduan dari kepentingan rakyat secara menyeluruh.

    Sistem partai tunggal mengandung kelemahan*kelemahan dalam parkteknya antara lainF

    Sistem partai tunggal tidak pernah akan menjamin adanya perlindungan terhadap :A+,

    mengingat didalam sistem ini selalu berbarengan dengan sistem kediktatoran dimana

    kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif berada pada satu tangan sehingga

     pelaksanaan kekuasaannya itu berlaku se'enang*'enang. 4ecenderungan lain adalah

    sistem partai tunggal ini terkadang memba'a bencana bagi kelangsungan demokrasi baik 

     bagi rakyat, bangsa, maupun negara. :al ini bisa dilihat dinegara*negara komunis.Demikian pula halnya sistem partai tunggal yang berdasarkan pada aEas fasisme seperti

    Italia +usolini dan faham )aEiisme seperti erman :itler.

    Tidak tercapainya per'ujudan masyarakat yang sejahtera. :al ini bisa dilihat pada

     pemerintahan 4hmer +erah 4heu Sampan di 4amboja atau Pemerintahan +ao Tse Tung

    di Gina dimana rakyat banyak yang sengsara.

    6

  • 8/18/2019 efektifitas kinerja pemerintahan

    7/17

    Tidak adanya sistem kontrol sosial.

    Sistem partai tunggal tidak mengakui doktrin*doktrin politik demokrasi yang berlaku

    dinegara*negara liberal ataupun negara demokrasi lainnya.

    Sistem partai tunggal tidak mengakui adanya konstitusi yang bersifat filsafat negarademokratik, struktur organisasi negara, perubahan terhadap konstitusi negara dan hak aEasi

    manusia.

    Sistem partai tunggal tidak mengakui adanya kebebasan pers.

    Rakyat tidak mempunyai pilihan lain dalam mengemukakan pendapat dan hak haknya.

    2. Sistem D$ipartai

    Sistem d'i partai atau dua partai merupakan adanya dua partai dalam sebuah negara atau

     pemerintahan atau adanya beberapa partai tetapi dengan peranan dominan dari dua partai. Partai* partai ini terbagi kedalam partai yang berkuasa %karena menang dalam pemilu( dan partai oposisi

    %karena kalah dalam pemilu(.Sistem d'i partai biasa disebut dengan istilah 8a con&enient system for contented people9

    dan memang kenyataannya sistem d'i partai dapat berjalan dengan baik apabila terpenuhi tiga

    syaratC komposisi masyarakat adalah homogen, konsesus dalam masyarakat mengenai aEas dan

    tujuan sosial yang pokok adalah kuat, dan adanya kontinuitas sejarah.

     )egara*negara yang menganut sistem d'i partai ini adalah Inggris dengan partai 2uruh

    dan partai konser&atifnya, Amerika dengan partai Republik dan partai Demokrat, epang, dan

    4anada. Sistem d'i partai umumnya diperkuat dengan digunakannya sistem pemilihan distrik 

    %single*member constituency( dimana dalam setiap daerah pemilihan hanya dapat dipilih satu

    'akil saja. Sistem d'i partai ini mempunyai kecenderungan untuk menghambat pertumbuhan

    dan perkembangan partai*partai kecil.

    4elebihan sistem d'i partai ini antara lainF

    Dalam sistem distrik suara pemilu yang dihasilkan selalu suara mayoritas,

    Ter'ujudnya stabilitas pemerintahan yang dapat berjalan sesuai dengan kurun 'aktu yang

    telah ditetapkan,

    Pergantian pemerintahan dalam sistem ini dengan pemilu sistem distrik cenderung berjalan

    normal,

    Program*program pemerintah dapat berjalan dengan baik,

    Adanya keterikatan pada konstitusi negara.

    7

  • 8/18/2019 efektifitas kinerja pemerintahan

    8/17

    3. Sistem Multipartai

    Sistem multi partai adalah adanya partai*partai politik yang lebih dari dua partai dalam

    sebuah negara atau pemerintahan. Sistem ini banyak dianut oleh negara*negara seperti Indonesia,

    +alaysia, 2elanda, Perancis, S'edia, dsb. Sistem ini lebih menitikberatkan peranan partai pada

    lembaga legislatif sehingga peranan badan eksekutif sering lemah dan ragu*ragu. :al ini

    disebabkan oleh karena tidak ada satu partai yang cukup kuat untuk membentuk suatu

     pemerintahan sendiri, sehingga terpaksa membentuk koalisi dengan partai*partai lain.

    2eberapa kelemahan sistem multi partai ini antara lainF

    Pemerintahan selalu dalam keadaan tidak stabil,

    Program*program pemerintah kurang berjalan dengan efektif,

    Ideologi partai politik tidak lagi melandasi konstitusi negara atau falsafat hidup suatu

     bangsa, Sistem ini cenderung lamban dalam mengembangkan pertumbuhan ekonomi

    makro maupun mikro,

    Sistem ini mengurangi fungsi nasionalisme dalam suatu negara,

    Sedangkan kelebihan dari sistem multi partai adalahF

    Setiap indi&idu diberikan kesempatan menjadi pimpinan sebuah partai politik,

    4ontrol sosial lebih banyak terjadi dilakukan oleh partai*partai politik,

    Sistem ini memberikan alternatif banyak pilihan pada 'arga negara. pilihan pada 'arganegara.

    2.3 E%ekti%itas Sistem Kepartaian &ang A!a Di In!"nesia Dalam Men!ukung Kinerja

    Pemerintahan Di In!"nesia

    2anyak pernyataan yang disampaikan oleh akademisi, anggota parlemen, dan pengamat

     politik bah'a pemerintahan di ba'ah kepemimpinan Presiden Susilo 2ambang 0odoyono dinilai

    kurang atau tidak efektif dalam mengimplementasikan program*program yang dihasilkan di

    tengah*tengah masyarakat. 2anyak ahli yang berpendapat bah'a tidak efektifnya pemerintahan

    S20 disebabkan karena hubungan antara lembaga kepresidenan dan lembaga parlemen tidak 

     baik. Tidak sedikit program*program pemerintah yang harus mendapatkan persetujuan dari

     parlemen mendapatkan resistensi dari DPR, bahkan ditolak oleh DPR. Dengan demikian

     program atau rencana kerja pemerintah tidak dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya.

    8

  • 8/18/2019 efektifitas kinerja pemerintahan

    9/17

    2ahkan belum lama ini terjadi masalah di dalam DPR yaitu terbelahnya DPR menjadi dua

    kubu. Peneliti senior Horum +asyarakat Peduli Parlemen Indonesia %Hormappi(. Perpecahan di

     parlemen akibat koalisi pemilihan presiden sangat menghambat kerja DPR. Perpecahan DPR 

    terbentuk setelah pemilihan presiden " uli 6>!#. Sepuluh fraksi partai politik di parlemen

    terbelah, yaitu 4oalisi Indonesia :ebat %4I:( pro*presiden terpilih oko 7idodo dan 4oalisi

    +erah Putih %4+P( pro*Prabo'o Subianto. DPR diisi mayoritas pendukung 4+P. )amun

    upaya ini sempat diboikot oleh 4I:. Hungsi penga'asan terhadap pemerintah berjalan, tetapi

    dalam kubu yang terbelah. DPR yang harusnya bekerja untuk rakyat justru penuh kepentingan

    koalisi, dengan komposisi sepuluh partai dengan mayoritas atau $5,5 persen anggota baru,

    semestinya anggota DPR periode saat ini lebih militan, produktif, cerdas, dan beretika. Roh

     politik ternyata terbelenggu oleh partai. +uara sumber masalah tak pernah diubah. DPR 

    kehilangan otonomi sehingga setiap keputusan diambil berdasar kepentingan partai, koalisi, dan

    koalisi dikendalikan oleh orang tertentu,. dualisme di parlemen tak hanya menghambat kerja

    tapi juga mereduksi ragam keputusan di DPR. Suara anggota De'an tak lagi me'akili

    konstituen, melainkan koalisi. 4oalisi dipakai untuk membalas dendam elite. Rakyat tak 

    diuntungkan. 4alau dibiarkan terus*menerus, membuat demokrasi tak jalan,

    Problem efektifitas pemerintah yang dialami oleh Indonesia saat ini juga banyak dialami

    negara*negara lain yang menganut sistem pemerintahan presidensial. )amun hanya empat

    negara penganut sistem presidensial yang berhasil dalam menciptakan pemerintahan yang efektif 

    dan stabil. 4eempat negara tersebut adalah Amerika Serikat, Gosta Rica, Golumbia, dan

    JeneEuela. Sebaliknya, mayoritas negara*negara yang menganut sistem parlementer dinilai

    sukses dalam hal menjaga stabilitas dan efektifitas pemerintahan. 2eberapa negara tersebut

    antara lainC Australia, Austria, 2elgia, 4anada, Denmark, erman, Irlandia, 2elanda, Inggris,

    Selandia 2aru, Italia, dan sebagainya.

    Pertanyaan kami berikutnya adalah mengapa kombinasi antara sistem presidensial dan

    sistem multi partai yang dipraktekkan di Indonesia tidak mendorong terjadinya pemerintahan

    yang efektif dan stabil3 kami tidak ingin menyatakan bah'a sistem pemerintahan memiliki

    korelasi langsung terhadap efektifitas pemerintahan, karena terdapat bukti kalau kedua sistem

     pemerintahan mampu menciptakan pemerintahan yang efektif. +eskipun tidak ada hubungan

    yang langsung antara sistem pemerintahan dengan efektifitas pemerintah.

    9

  • 8/18/2019 efektifitas kinerja pemerintahan

    10/17

    Salah satu alasan Amerika dengan sistem presidensial mampu menghasilkan pemerintah

    yang efektif karena ditopang oleh sistem d'i*partai. Sedangkan Indonesia mempraktekan sistem

     presidensial dan sistem multi partai.

    Ada beberapa alasan mengapa sistem presidensial dan sistem multi partai kurang berhasil

    di dalam menciptakan pemerintahan yang efektif jika ibandingkan dengan sistem parlementer 

    yang dikombinasikan dengan sistem dua partai. 2erikut beberapa alasan

  • 8/18/2019 efektifitas kinerja pemerintahan

    11/17

    melakukan perla'anan terhadap program*program yang akan dilakukan oleh pemerintah yang

    notabene harus di dukungnya.Sedangkan di dalam sistem parlementer koalisi partai politik lebih bersifat permanen dan

    disiplin. 4oalisi partai politik dibangun atas dasar parlemen. Anggota parlemen dari koalisi partai

     politik pendukung pemerintah yang tidak mendukung kebijakan pemerintah akan dikeluarkan

    dari parlemen. Selain ancaman dikeluarkan dari keanggotan parlemen oleh partai politiknya, jika

    anggota tidak mendukung program*program pemerintah agar berhasil perolehan kursi partai

    mereka akan terancam pada pemilu berikutnya. Sehingga suksesnya pemerintah terbentuk juga

    mempengaruhi citra partai politik pendukungnya.ika koalisi parpol dalam sistem parlementer dibangun setelah pemilu, koalisi parpol dalam

    sistem presidensial dibangun sebelum pemilu presiden dilaksanakan. Akibatnya beberapa partai

     politik mendukung di dalam pencalonan akan tetapi tidak mendukung ketika calon tersebut

    terpilih. :al ini disebabkan, misalnya, tidak ter'akilinya partai tersebut di kabinet. 4alaupun

    terdapat per'akilan partai di kabinet, partai politik tersebut tidak bertanggungja'ab atas

    kebijakan*kebijakan pemerintah.

    4etiga adalah lemahya penegakan fatsoen politik politisi yang ada di eksekutif maupun

     parlemen. Tidak bisa dipungkiri bah'a terdapat beberapa politisi di parlemen yang tidak 

    mengindahkan etika dalam berpolitik. 2eberapa anggota DPR terkesan ingin mencari popularitas

    di hadapan publik dengan melakukan berbagai kritikan*kritikan terhadap semua kebijakan

     pemerintah, tidak peduli apakah program dan kebijakan tersebut baik atau tidak bagi masyarakat.

    Perilaku inilah yang menyebabkan pengambilan keputusan di parlemen sulit untuk dicapai secara

    efektif. Sebaliknya beberapa menteri di kabinet lebih menunjukkan loyalitas kepada ketua

     partainya dibandingkan dengan kepada presiden. Atau bahkan para pembantu presiden tersebut

    lebih disibukkan dengan kegiatan konsulidasi internal partai politik dibandingkan dengan

    membantu presiden mengimplementasikan program*program pemerintah. Tidak bisa dipungkiri

    kabinet hasil koalisi ini sering terjadi conflict of interest  karena pejabat partai politik yang

    ditunjuk sebagai menteri tidak mengundurkan diri dari jabatan di partai politik.

    2.4 Upaa Penelesaian Permasalahan Mengenai Sistem Kepartaian Di In!"nesia ang

    Dinilai Su!ah Ti!ak Sesuai Untuk Diterapkan Pa!a Saat Ini

    Pilihan S"lusi Masalah

    4alau kita sepakat bah'a tujuan utama penataan sistem politik Indonesia ditujukan untuk 

    menciptakan pemerintahan yang efektif dan stabil maka ada beberapa alternatif ja'aban yang

    11

  • 8/18/2019 efektifitas kinerja pemerintahan

    12/17

     patut dipertimbangkan oleh para pembuat kebijakan. Adapun beberapa alternatif yang kami

     berikan adalah sebagai berikutC

    1. Mengu#ah Sistem Presi!ensial menja!i Sistem Parlemen

     Sepertinya pilihan pertama ini sangat sulit, atau bisa dibilang mustahil, untuk dilakukan.

    Selain pengalaman traumatis yang pernah dialami Indonesia pada masa demokrasi parlementer,

    D !"#$ secara tegas mengamanatkan bah'a sistem pemerintahan Indonesia adalah

     presidensial. Tidak mudah untuk melakukan amandemen terhadap D, akan memerlukan

     perdebatan yang panjang dan pasti akan mendapatkan resistensi yang sangat besar. Pilihan ini

    adalah tidak realistik untuk dipilih.

    2.  Mengu#ah Sistem Kepartaian

    Gontoh negara yang mengimplementasikan sistem presidensial yang sukses adalah

    Amerika dimana sistem presidensial di dukung oleh sistem d'i 1 partai. 4alau bangsa Indonesia

    ingin berkiblat kepada Amerika di dalam menata sistem politiknya maka sistem multi partai

    haruslah diubah menjadi sistem d'i 1 partai. Ta'aran solusi ini sepertinya juga sulit untuk 

    direalisasikan karena akan mela'an arus demokrasi. +asyarakat Indonesia yang sifatnya plural

    tidak akan bisa direpresentasikan oleh dua partai politik saja.

    3.  Mengurangi 'umlah Partai P"litik 

    umlah partai politik yang terlalu banyak juga merupakan salah satu faktor penyumbang

    tidak efektifnya sistem pemerintah di Indonesia. 2anyaknya partai politik yang ikut dalam

     pemilu menyebabkan koalisi yang dibangun untuk mencalonkan presiden dan 'akil presiden

    terlalu 8gemuk9 karena melibatkan banyak parpol. ?emuknya koalisi ini mengakibatkan

     pemerintahan hasil koalisi tidak dapat berjalan efektif karena harus mempertimbangkan banyak 

    kepentingan. ika saja partai politik yang ikut serta pemilu tidak banyak, maka koalisi parpol

    yang dibangun juga tidak akan menjadi 8gemuk9. Presiden terpilih idealnya berasal dari koalisi

    yang sekurang*kurangnya mendapatkan dukungan parlemen $>B dari jumlah kursi DPR dan

     jumlah partai yang ikut berkoalisi tidak banyak, cukup dua atau tiga partai saja.

    sulan solusi ini lebih moderat jika dibandingkan dengan pilihan ! dan 6 karena masih

    mempertahankan sistem presidensial dan sistem multi partai. :anya saja jumlah partai di

    12

  • 8/18/2019 efektifitas kinerja pemerintahan

    13/17

    Indonesia yang terlalu banyak ini perlu disederhanakan. Penyederhanaan partai politik 

    sebenarnya sudah dilakukan sejak pemilu !""" dengan mengimplementasikan ambang batas bagi

     partai politik untuk ikut serta dalam pemilu berikutnya % Electoral hreshold ( dan ambang batas

     bagi partai politik untuk mengirimkan 'akilnya di parlemen % !arliamentary hreshold ( 1 akan

    diberlakukan pada pemilu 6>>". Akan tetapi sampai saat ini pun ketidak efektifan itu masih

    terjadi, jadi perlu dilakukan perencanaan tentang penyederhaaan parpol secara lebih lajut.

    4. Menelenggarakan Pemilu Presi!en !an Legislati% se(ara Bersama)sama

    *Concurrent   Elections+

    Penyelenggaraan pemilu legislatif dan presiden secara bersama*sama, concurrent 

    elections, akan menciptakan pemerintahan yang efektif. Dengan concurrent elections presiden

    terpilih akan mendapatkan legitimasi yang kuat dari rakyat dan mendapatkan dukungan yangkuat dari parlemen. Di dalam masyarakat># dan 6>>". sedangkan PT

    diberlakukan pada pemilu 6>>". T ternyata tidak efektif untuk menyederhanakan partai politik 

    karena para pemimpin partai yang tidak lolos T bisa mendirikan partai baru untuk ikut pemilu

    13

  • 8/18/2019 efektifitas kinerja pemerintahan

    14/17

     berikutnya. Sehingga meskipun dengan menaikkan angka persentasi T tetap saja tidak akan

    mengurangi jumlah partai politik peserta pemilu. 0ang efektif adalah meningkatkan angka

     persentasi PT. PT lebih efektif mengurangi jumlah partai politik peserta pemilu karena jelas

    8 punishment 9 nya. Partai politik yang tidak mampu mencapai ambang batas yang telah

    ditetapkan tidak diperbolehkan untuk mengirimkan 'akilnya di parlemen. di beberapa negara

    memiliki angka persentase yang berbeda*beda. Di erman ambang batasnya adalah $B,

    sedangkan di Turki sebesar !>B. Dengan ambang batas !>B Turki hanya memiliki atau #

     partai politik yang memiliki 'akilnya di parlemen.

    4etiga adalah dengan memperkecil alokasi kursi di masing*masing daerah pemilihan.

    Semakin kecil alokasi kursi di setiap DP maka peluang partai untuk mendapatkan kursi semakin

    kecil. :anya partai*partai besar saja yang berpeluang mendapatkan kursi. Sedangkan partai kecil

    dan menengah akan kehilangan peluang untuk memenangkan persaingan. Dengan demikian pengecilan alokasi kursi tersebut merupakan alat untuk menyeleksi partai politik yang benar*

     benar mendapat dukungan dari publik. Partai politik yang tidak mendapatkan suara signifikan

    secara alami didorong untuk melakukan koalisi dengan partai lain atau akan mati karena tidak 

    mendapatkan suara dan kursi di parlemen.

    Dua mekanisme penyederhanaan partai politik yang terakhir 1 menaikan ambang batas dan

    memperkecil alokasi kursi * tersebut tentu akan lebih efektif kalau keduanya dilaksanakan secara

     berbarengan.

    Dengan terciptanya sistem kepartaian yang lebih sederhana maka akan mendorong koalisi

     partai politik yang lebih ramping, disiplin dan mengikat. 2agaimana mekanisme untuk 

    mendorong agar supaya partai politik membangun koalisi yang disiplin dan mengikat3 Tentu

    yang pertama adalah memperbaiki disiplin internal partai politik masing*masing. Partai politik 

    harus mampu mengontrol anggota*anggotanya di parlemen untuk mengikuti kebijakan partainya

    dalam mendukung pemerintahan. ika perlu, partai politik memberikan sanksi tegas kepada

    anggotanya di parlemen yang tidak mendukung program dan kebijakan pemerintah.

    4edua, politik harus ditegakkan. Para politisi yang ada di DPR dan kabinet harus sejalan dan

    seiring dengan program dan kebijakan presiden. Pejabat partai politik yang dipilih di kabinet

    seharusnya mengundurkan diri dari jabatan di masing*masing partai untuk mengurangi conflict

    of interest. 4etiga, partai*partai politik di dalam koalisi harus berkomitmen kuat untuk terus

    mendukung sampai dengan pemilu presiden berikutnya.

    14

  • 8/18/2019 efektifitas kinerja pemerintahan

    15/17

    BAB III

    PENUTUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Haktor personalitas presiden dan 'akil presiden berpengaruh dalam menciptakan efektifitas

    dan stabilitas pemerintahan. Persoalan efektifitas pemerintahan di Indonesia saat ini lebih

    disebabkan oleh karena disharmoni hubungan antara lembaga kepresidenan dengan parlemen.

    faktor kemampuan berkomunikasi, lobby, dan menjaga dan mempertahankan dukungan dari

     parlemen oleh presiden sangat penting dalam menciptakan pemerintah yang efektif dan stabil.

    +eskipun demikian permasalahan efektifitas dan stabilitas pemerintah di Indonesia tidak 

    saja dipengaruhi oleh personalitas pejabat presiden dan 'akil presiden saja. fektifitas dan

    stabilitas pemerintah juga dipengaruhi oleh sistem pemerintahan dan sistem kepartaian yang

    dilaksanakan.Sistem presidensial dan sistem multi partai dengan jumlah partai yang terlalu banyak ternyata merupakan faktor lain yang krusial.

    Indonesia tidak cocok dengan sistem multipartai. :al itu dikarenakan sistem pemerintahan

    di Indonesia adalah presidensial. Pemerintahan yang dipilih langsung oleh rakyat, seharusnya

    lebih kuat kedudukan politiknya. Tetapi yang terjadi di Indonesia justru sebaliknya, sehingga

    15

  • 8/18/2019 efektifitas kinerja pemerintahan

    16/17

    membuat Presiden menjadi kurang berdaya dalam menata kehidupan berdemokrasi ke arah yang

    lebih baik.

    3.2 Saran

    1. Sistem partai politik yang cocok di Indonesia menurut kelompok 4ami adalah dengan

    sistem multi partai terbatas dengan *$ partai politik. Di Indonesia dengan masyarakat

    yang sangat heterogen tidak mungkin akan diba'a menuju sistem d'i *partai. +aka solusi

    yang dita'arkan adalah jalan tengah antara kombinasi sistem presidensial dengan multi

     partai yang sederhana. +ulti sistem partai yang sederhana harus didukung oleh koalisi

     partai yang ramping, disiplin dan mengikat.

    2. Dengan sistem partai terbatas dimungkinkannya penerapan kontrol yang lebih baik serta

    tersalurkannya aspirasi masyarakat secara lebih luas namun tidak membuat bingung

     pemilih karena jumlah yang banyak namun terbatas dan sistem kerja partai lebih bisa

    diketahui karena tidak akan ada partai yang mati dan hidup %partai baru dan partai lama(.

    Sehingga parpol lebih bisa fokus da lam menjalankan fungsinya dalam mendidik 

    masyarakat dalam pepolitikan. Dan dimungkinkannya penyerapan aspirasi lebih baik serta

    terealisir dengan berkelanjutan.

    16

  • 8/18/2019 efektifitas kinerja pemerintahan

    17/17

    Da%tar Pustaka

    http"##id.wikipedia.org#wiki#Sistem$pemerintahan

    http"##sistempemerintahan%indonesia.blogspot.com#&'()#'*#sistem%kepartaian%di%

    indonesia.html 

    http"##setabasri'(.blogspot.com#&''+#'sistem%kepartaian%di%indonesia.html 

    http"##www.academia.edu#*''-'#SISEM$KE!/I0$10$!EMI23$1I$I0140E 

    SI

    http"##www.academia.edu#+'565'#sistem$pemerintahan$dunia

    http"##id.wikipedia.org#wiki#Sistem$parlementer 

    http"##mohammad%darry%fisip(&.web.unair.ac.id#artikel$detail%(()'-%

     perbandingan$pemerintahaan$di$1unia.blogspot 

    http"##setabasri'(.blogspot.com#&''+#'sistem%kepartaian%dan%partai%politik.html 

    http"##sistempemerintahan%indonesia.blogspot.com#&'()#'-#perbedaan%sistem%

     pemerintahan.html 

    http"##raraherhaeraone.blogspot.com#&'()#')#sistem%kepartaian%dan%pemilu%di.html 

    17

    http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pemerintahanhttp://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/05/sistem-kepartaian-di-indonesia.htmlhttp://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/05/sistem-kepartaian-di-indonesia.htmlhttp://setabasri01.blogspot.com/2009/02/sistem-kepartaian-di-indonesia.htmlhttp://www.academia.edu/5066080/SISTEM_KEPARTAIAN_DAN_PEMILU_DI_INDONESIAhttp://www.academia.edu/5066080/SISTEM_KEPARTAIAN_DAN_PEMILU_DI_INDONESIAhttp://www.academia.edu/9074760/sistem_pemerintahan_duniahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_parlementerhttp://mohammad-darry-fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-113086-perbandingan_pemerintahaan_di_Dunia.blogspothttp://mohammad-darry-fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-113086-perbandingan_pemerintahaan_di_Dunia.blogspothttp://setabasri01.blogspot.com/2009/02/sistem-kepartaian-dan-partai-politik.htmlhttp://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/08/perbedaan-sistem-pemerintahan.htmlhttp://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/08/perbedaan-sistem-pemerintahan.htmlhttp://raraherhaeraone.blogspot.com/2013/03/sistem-kepartaian-dan-pemilu-di.htmlhttp://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/05/sistem-kepartaian-di-indonesia.htmlhttp://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/05/sistem-kepartaian-di-indonesia.htmlhttp://setabasri01.blogspot.com/2009/02/sistem-kepartaian-di-indonesia.htmlhttp://www.academia.edu/5066080/SISTEM_KEPARTAIAN_DAN_PEMILU_DI_INDONESIAhttp://www.academia.edu/5066080/SISTEM_KEPARTAIAN_DAN_PEMILU_DI_INDONESIAhttp://www.academia.edu/9074760/sistem_pemerintahan_duniahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_parlementerhttp://mohammad-darry-fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-113086-perbandingan_pemerintahaan_di_Dunia.blogspothttp://mohammad-darry-fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-113086-perbandingan_pemerintahaan_di_Dunia.blogspothttp://setabasri01.blogspot.com/2009/02/sistem-kepartaian-dan-partai-politik.htmlhttp://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/08/perbedaan-sistem-pemerintahan.htmlhttp://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/08/perbedaan-sistem-pemerintahan.htmlhttp://raraherhaeraone.blogspot.com/2013/03/sistem-kepartaian-dan-pemilu-di.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pemerintahan