51
EFEKTIVIT KETER M FAKULT TAS MODEL POGIL UNTUK MENINGK RAMPILAN PROSES SAINS SISWA PAD MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT (Skripsi) Oleh AMALIA MUSNIA TAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019 KATKAN DA KAN

EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKANKETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA

MATERI LARUTAN ELEKTROLITDAN NON ELEKTROLIT

(Skripsi)

Oleh

AMALIA MUSNIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKANKETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA

MATERI LARUTAN ELEKTROLITDAN NON ELEKTROLIT

(Skripsi)

Oleh

AMALIA MUSNIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKANKETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA

MATERI LARUTAN ELEKTROLITDAN NON ELEKTROLIT

(Skripsi)

Oleh

AMALIA MUSNIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Page 2: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

ABSTRAK

EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKANKETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA

MATERI LARUTAN ELEKTROLITDAN NON ELEKTROLIT

Oleh

AMALIA MUSNIA

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas model POGIL dalam

meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada materi larutan elektrolit dan

non elektrolit. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X IPA

SMA Negeri 5 Bandarlampung tahun pelajaran 2018/2019. Teknik pengambilan

sampel menggunakan teknik purposive sampling dan diperoleh kelas X IPA 4

sebagai kelas eksperimen dan X IPA 2 sebagai kelas kontrol. Metode penelitian

ini adalah Quasi Experiment dengan desain penelitian Pretest-Posttest Control

Group Design. Analisis data menggunakan uji kesamaan dua rata-rata yang

menggunakan uji statistik parametrik yaitu uji t serta uji perbedaan dua rata-rata

yang menggunakan uji statistik non parametrik yaitu uji Mann-Whitney U.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata n-gain keterampilan proses sains

siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata n-gain keterampilan proses

Page 3: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

iii

sains siswa kelas kontrol. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran dengan model POGIL efektif dalam meningkatkan keterampilan

proses sains siswa pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit.

Kata Kunci : KPS, larutan elektrolit dan non elektrolit, model POGIL

Amalia Musnia

Page 4: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKANKETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA

MATERI LARUTAN ELEKTROLITDAN NON ELEKTROLIT

Oleh

Amalia Musnia

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan KimiaJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKANKETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA

MATERI LARUTAN ELEKTROLITDAN NON ELEKTROLIT

Oleh

Amalia Musnia

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan KimiaJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKANKETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA

MATERI LARUTAN ELEKTROLITDAN NON ELEKTROLIT

Oleh

Amalia Musnia

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan KimiaJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Page 5: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

Judul Skripsi : EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUKMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSESSAINS SISWA PADA MATERI LARUTANELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Nama Mahasiswa : Amalia Musnia

No Pokok Mahasiswa : 1513023032

Program Studi : Pendidikan Kimia

Jurusan : Pendidikan MIPA

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Dra. Nina Kadaritna, M.Si. Lisa Tania, S.Pd., M.Sc.NIP 19600407 198503 2 003 NIP 19860728 200812 2 001

2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

Dr. Caswita, M.Si.NIP 19671004 199303 1 004

Page 6: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dra. Nina Kadaritna, M.Si. ………………………

Sekretaris : Lisa Tania, S.Pd., M.Sc. ………………………

PengujiBukan Pembimbing : Dra. Ila Rosilawati, M.Si. ………………………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd.NIP 19620804 198905 1 001

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 13 Juni 2019

Page 7: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Amalia Musnia

Nomor Pokok Mahasiswa : 1513023032

Program Studi : Pendidikan Kimia

Jurusan : Pendidikan MIPA

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi

dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata kelak di kemudian hari terbukti ada ketidakbenaran dalam

pernyataan saya di atas, maka saya akan bertanggung jawab sepenuhnya.

Bandarlampung, 13 Juni 2019

Yang menyatakan,

Amalia MusniaNPM 1513023032

Page 8: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kalianda, Lampung Selatan pada tanggal 14 Januari 1997,

sebagai putri pertama dari dua bersaudara, dari Bapak Hi. Musolli, SE dan Ibu Hj.

Yuniar.

Pendidikan formal diawali di TK Dharma Wanita Kalianda pada tahun 2002

diselesaikan tahun 2003, lalu melanjutkan pendidikan dasar di SD Negeri 2 Way

Urang yang diselesaikan tahun 2009. Pada tahun 2009 melanjutkan pendidikan

menengah pertama di SMP Negeri 1 Kalianda dan lulus tahun 2012, kemudian

melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Kalianda dan lulus

tahun 2015.

Pada tahun 2015 terdaftar sebagai Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia

Jurusan Pendidikan MIPA (FKIP) Universitas Lampung melalui seleksi jalur

SNMPTN. Selama menjadi mahasiswa, pernah aktif di organisasi Himpunan

Mahasiswa Pendidikan Eksakta (Himasakta) FKIP Unila. Pada tahun 2018,

mengikuti program KKL di Tangerang, Bandung, Solo, dan Yogyakarta, dan di

tahun yang sama mengikuti Kuliah Kerja Nyata Kependidikan Terintegrasi

(KKN-KT) di Desa Banjar Agung, Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus,

dan Praktik Profesi Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Limau.

Page 9: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

Persembahan

Skripsi ini dipersembahkan untuk:

Ibu dan Ayah Tersayang,

Terimakasih atas segala kasih sayang dalam mendidik, menyayangi, dan

membimbing diriku sampai saat ini. Aku percaya, disetiap keberhasilan ku

pasti ada do’a ibu dan ayah yang selalu mengiringinya.

Adikku Arfina Fadila,

Terimakasih telah menjadi tempat bagiku untuk berkeluh kesah, namun

dirimu memberikan semangat untuk tidak menyerah. Semangat untuk meraih

cita-cita, kita pasti bisa membuat ayah dan ibu bangga.

Almamater ku,

Universitas Lampung

Page 10: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

MOTTO

“You need a process to be success”

(Amalia Musnia)

“Bertaqwalah kepada Allah, maka Dia akan membimbingmu.

Sesungguhnya Allah mengetahui segala sesuatu”

(QS. Al-Baqarah : 282)

Page 11: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

SANWACANA

Puji dan syukur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga dapat diselesaikan skripsi yang berjudul “Efektivitas

Model POGIL untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa pada Materi

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit” sebagai salah satu syarat untuk mencapai

gelar sarjana pendidikan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan pada

Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta umatnya yang senantiasa

istiqomah di jalan-Nya.

Atas dasar kemampuan dan pengetahuan yang terbatas, maka adanya dukungan

dan bimbingan dari berbagai pihak yang sangat membantu dalam menyelesaikan

skripsi ini. Pada kesempatan ini disampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M. Pd., selaku Dekan FKIP Unila;

2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA;

3. Ibu Dr. Ratu Betta Rudibyani, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Kimia;

4. Ibu Dra. Nina Kadaritna, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik dan

Pembimbing I, atas kesabaran dan kesediaannya dalam memberikan motivasi,

bimbingan, pengarahan, dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan

perkuliahan dan penyusunan skripsi ini;

Page 12: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

xii

5. Ibu Lisa Tania, S. Pd., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing II atas motivasi dan

kesediannya dalam memberikan bimbingan, saran, dan kritik dalam

penyusunan skripsi ini;

6. Ibu Dra. Ila Rosilawati, M.Si., selaku Dosen Pembahas atas segala

bimbingan, saran dan kritik yang diberikan untuk perbaikan skripsi;

7. Dosen-dosen di Jurusan Pendidikan MIPA khususnya di Program Studi

Pendidikan Kimia Unila, atas ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan;

8. Kepala sekolah SMA Negeri 5 Bandarlampung, atas izin yang diberikan

untuk melaksanakan penelitian; Ibu Hj. Desi Indriani, S. Si., selaku guru

mitra mata pelajaran kimia atas izin dan kerjasamanya;

9. Sahabatku Tri Dewi Apriyani yang selalu setia membantu dan memberi

semangat;

10. Partner skripsiku Elda Rani Safitri atas kerjasama serta dukungannya selama

penyusunan skripsi ini;

11. Teman-teman PPL dan KKN Desa Banjar Agung, Kecamatan Limau,

Kabupaten Tanggamus (Meli, Bita, Lusi, Ratna, Hanny, Tebe, Rifan, Riki),

serta teman-teman Pendidikan Kimia’15 atas pengalaman, dan semangatnya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, akan tetapi

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandarlampung, 13 Juni 2019

Penulis.

Amalia Musnia

Page 13: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian..................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6

E. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran POGIL................................................................... 8

B. Keterampilan Proses Sains ...................................................................... 11

C. Penelitian yang Mendukung.................................................................... 16

D. Kerangka Berpikir ................................................................................... 17

E. Anggapan Dasar ...................................................................................... 19

F. Hipotesis Penelitian ................................................................................. 20

III. METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel ............................................................................... 21

B. Jenis dan Sumber Data ............................................................................ 22

Page 14: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

xiv

C. Metode dan Desain Penelitian................................................................. 22

D. Variabel Penelitian .................................................................................. 23

E. Perangkat Pembelajaran dan Instrumen Penelitian ................................. 23

F. Prosedur Penelitian .................................................................................. 24

G. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ................................................... 26

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 31

B. Pembahasan ............................................................................................. 36

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ................................................................................................. 46

B. Saran........................................................................................................ 46

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 47

LAMPIRAN....................................................................................................... 51

1. Analisis KI-KD ........................................................................................ 522. Silabus...................................................................................................... 573. RPP .......................................................................................................... 614. LKS1,2 dan 3 ........................................................................................... 745. Soal Pretes-Postes .................................................................................... 986. Rubrik Soal Pretes-Postes ........................................................................ 1017. Kisi-Kisi Soal Pretes-Postes .................................................................... 1068. Lembar Wawancara Guru ........................................................................ 1089. Lembar Observasi Keterlaksanaan Model POGIL .................................. 11110. Data Observasi Keterlaksanaan Model POGIL ..................................... 11411. Hasil Observasi Keterlaksanaan Model POGIL .................................... 12412. Perhitungan Nilai Pretes, Postes dan n-gain .......................................... 12513. Perhitungan Uji Kesamaan Dua Rata-Rata............................................ 12814. Perhitungan Uji Perbedaan Dua Rata-Rata............................................ 131

Page 15: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tahap model pembelajaran POGIL ...................................................................9

2. Pengelompokan KPS........................................................................................13

3. Indikator KPS dasar .........................................................................................14

4. Desain penelitian..............................................................................................22

5. Hasil uji normalitas nilai pretes KPS .............................................................128

6. Hasil uji homogenitas nilai pretes KPS..........................................................129

7. Hasil uji kesamaan dua rata-rata nilai pretes KPS .........................................129

8. Hasil uji normalitas n-gain KPS ....................................................................131

9. Hasil uji homogenitas n-gain KPS.................................................................132

10. Hasil uji perbedaan dua rata-rata n-gain KPS................................................132

Page 16: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Alur penelitian ...................................................................................................25

2. Rata-rata nilai pretes dan postes KPS siswa......................................................33

3. Rata-rata n-gain KPS siswa...............................................................................34

4. Rata-rata persentase nilai keterlaksanaan model POGIL ..................................36

Page 17: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu pilar utama yang memungkinkan suatu negara

mengalami kemajuan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Jika

penanganan masalah pendidikan salah, akan berakibat fatal bagi bangsa karena

dampaknya langsung berhubungan dengan sumber daya manusia. Namun jika

berhasil dikembangkan, maka dapat mencerdaskan kehidupan bangsa dan mening-

katkan kualitas kehidupan bangsa (Mahardiyanti, 2013).

Dalam hal ini, upaya peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan oleh berbagai

pihak. Mutu pendidikan dapat dilihat dalam dua hal, yaitu proses pendidikan dan

hasil pendidikan. Proses pendidikan yang bermutu apabila seluruh komponen

pendidikan terlibat dalam proses pendidikan itu sendiri, sedangkan mutu pen-

didikan dalam hasil pendidikan mengacu pada prestasi yang dicapai oleh sekolah

pada setiap kurun waktu tertentu (Ismail, 2008). Salah satu upaya peningkatan

mutu pendidikan di Indonesia adalah dengan menerapkan kurikulum 2013 (Tim

Penyusun, 2014).

Pembelajaran dengan kurikulum 2013 tidak hanya menekankan pada aspek pro-

duk tetapi juga menekankan pada aspek proses dan sikap (Kurnia, 2013). Hal ini

Page 18: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

2

sesuai dengan pembelajaran IPA yang tidak hanya memperhatikan produk saja,

tetapi juga sebagai proses dan sikap (Karyadi, 2005). IPA bukan hanya pengua-

saan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau

prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Listyawati,

2012). Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman

langsung untuk mengembangkan kompetensi siswa agar mampu memahami alam

sekitar secara ilmiah (Tim Penyusun, 2006).

Salah satu cabang IPA yaitu ilmu kimia, yang dapat didefinisikan sebagai ilmu

yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, perubahan materi, serta energi

yang menyertai perubahan tersebut (Purba, 2006). Ada dua hal yang berkaitan

dengan kimia yang tidak terpisahkan, yaitu kimia sebagai produk yang berupa

fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori temuan ilmuwan serta kimia sebagai

proses yang meliputi keterampilan dan sikap yang dimiliki oleh para ilmuwan

untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan (Sunarya, Siska, dan

Kurnia, 2013). Oleh sebab itu di dalam mempelajari ilmu kimia tidak hanya

memperhatikan kimia sebagai produk saja, tetapi juga sebagai proses untuk

menemukan ilmu tersebut (Mudalara, 2012). Kimia sebagai suatu proses tidak

lain adalah suatu metode ilmiah yang memuat serangkaian proses ilmiah

(Sukardjo dan Sari, 2008; Bybee, 2006).

Proses ilmiah meliputi cara berpikir, sikap, dan langkah-langkah kegiatan ilmiah

yang dilakukan dalam rangka memperoleh produk kimia, seperti melakukan

observasi, eksperimen, dan analisis yang bersifat rasional (Tim Penyusun, 2014).

Proses ilmiah dalam pembelajaran sains dapat dilakukan seperti merumuskan

Page 19: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

3

hipotesis, melakukan eksperimen, mengambil data, mengolah data, dan meng-

komunikasikan hasil eksperimen secara lisan dan tertulis. Keterampilan proses

dalam pembelajaran memerlukan keterampilan ilmiah yang tercakup dalam kete-

rampilan proses sains (Semiawan, dkk., 1992).

Keterampilan proses sains (KPS) adalah keterampilan fisik dan mental terkait

dengan kemampuan-kemampuan mendasar yang dimiliki, dikuasai, dan diapli-

kasikan ke dalam suatu kegiatan ilmiah, sehingga para ilmuwan berhasil menemu-

kan sesuatu yang baru (Semiawan, dkk., 1992). Tujuan dilatihkan keterampilan

proses sains kepada siswa antara lain, memberikan motivasi belajar kepada siswa,

memperdalam konsep yang dipelajari, mengembangkan pengetahuan atau teori

dengan kenyataan hidup dalam masyarakat, serta mengembangkan sikap percaya

diri, bertanggung jawab, dan rasa kesetiakawanan sosial dalam menghadapi

berbagai masalah (Mulyasa, 2007).

Pada fakta di lapangan, proses pembelajaran kimia produk lebih diutamakan

daripada proses (Ilmi, Indrowati, dan Probosari, 2012). Siswa cenderung untuk

menghafalkan rumus dan definisi saja tanpa ada pemahaman yang mendalam

terhadap suatu materi kimia (Qomaliyah, Sukib, dan Loka, 2016). Selain itu

pembelajaran kimia masih banyak menekankan pada aspek produk. Pembelajaran

tidak menekankan pada aspek proses sehingga KPS siswa kurang berkembang

(Fitriyani, Haryani, dan Susatyo, 2017).

Hal ini sesuai dengan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan dengan

guru mata pelajaran kimia kelas X di SMA Negeri 5 Bandarlampung. Pembelaja-

ran di SMA Negeri 5 Bandarlampung sudah menerapkan kurikulum 2013, tetapi

Page 20: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

4

proses pembelajaran kimia di kelas lebih berpusat pada guru. Pembelajaran

dominan menggunakan metode ceramah, sesekali berdiskusi, latihan soal, dan

demonstrasi. Dengan demikian, keterampilan proses sains siswa kurang terlatih

selama pembelajaran serta siswa kesulitan dalam memperoleh hasil belajar yang

maksimal sesuai dengan kompetensi yang ada pada kurikulum.

Kompetensi Dasar (KD) kelas X IPA yang harus dicapai pada kurikulum 2013

yaitu KD 3.8 menganalisis sifat larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan

daya hantar listriknya serta KD 4.8 membedakan daya hantar listrik berbagai

larutan melalui perancangan dan pelaksanaan percobaan. Materi larutan elektrolit

dan non elektrolit memiliki karakteristik yaitu menuntut siswa dapat merancang

suatu percobaan larutan elektrolit dan non elektrolit serta menyimpulkan sifat-sifat

berbagai larutan dalam mengelompokkan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah

dan non elektrolit, sehingga keterampilan proses sains siswa dapat dilatihkan

seperti mengobservasi, mengklasifikasi dan menginferensi. Salah satu model

pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa karena

menggunakan serangkaian proses ilmiah untuk mendapatkan produk yaitu model

pembelajaran POGIL (Process Oriented Guide Inquiry Learning).

Menurut Gale dan Boisselle (2015) dalam penelitiannya menyatakan bahwa

POGIL merupakan model pembelajaran yang lebih mengedepankan pendekatan

proses pembelajaran berpusat pada siswa, dengan mendorong partisipasi siswa

agar lebih aktif di dalam kelas. Menurut Hanson (2006) langkah-langkah pem-

belajaran model POGIL terdiri dari 5 langkah yaitu, orientation, exploration,

concept formation, application, dan closure.

Page 21: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

5

Melalui model pembelajaran POGIL, keterampilan proses sains siswa dapat di-

latihkan pada tahap eksplorasi (exploration) dan penemuan konsep (concept

formation). Dimana pada tahap eksplorasi ini siswa memiliki kesempatan untuk

melakukan pengamatan, eksperimen, mengumpulkan data, memeriksa dan meng-

analisis data. Sehingga pada tahap ini dapat meningkatkan kemampuan observasi

dan klasifikasi siswa. Kemudian pada tahap penemuan konsep, konsep tidak

diberikan secara langsung, namun guru mendorong dan memacu siswa untuk

dapat membuat kesimpulan dan membuat prediksi melalui LKS (Setyaning dan

Laily, 2017). Sehingga pada tahap ini dapat meningkatkan kemampuan inferensi.

Beberapa penelitian yang menyatakan bahwa model POGIL dapat meningkatkan

keterampilan proses sains siswa diantaranya, penelitian yang dilakukan oleh

Indraswari (2015) menyatakan bahwa model pembelajaran POGIL dapat melatih

keterampilan proses sains siswa pada materi kalor, kemudian penelitian yang

dilakukan oleh Annisa (2016) menyatakan bahwa model POGIL efektif dalam

meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa pada materi

koloid, serta penelitian yang dilakukan oleh Sari (2017) menyatakan bahwa model

pembelajaran POGIL efektif dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa

pada materi getaran harmonik.

Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul “Efektivitas

Model POGIL Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa pada

Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit”.

Page 22: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini yaitu bagaimanakah efektivitas model POGIL dalam meningkatkan

keterampilan proses sains siswa pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas model POGIL dalam

meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada materi larutan elektrolit dan

non elektrolit.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak

yaitu :

1. Bagi siswa

Penerapan model POGIL dapat memberikan pengalaman kepada siswa untuk

melatih KPS, sehingga memungkinkan siswa dapat memahami konsep-konsep

yang dipelajarinya.

2. Bagi guru

Penerapan model POGIL dapat dijadikan alternatif dalam memilih model pem-

belajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran kimia untuk meningkat-

kan KPS siswa.

Page 23: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

7

3. Bagi sekolah

Penerapan model POGIL dapat memberikan informasi dan sumbangan

pemikiran dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran kimia di sekolah.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Model pembelajaran POGIL dikatakan efektif meningkatkan keterampilan

proses sains siswa apabila secara statistik n-gain keterampilan proses sains

siswa menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen

dan kelas kontrol (Bao, 2006).

2. Model pembelajaran yang digunakan ialah model pembelajaran POGIL, yang

terdiri dari 5 langkah yaitu orientation, exploration, concept formation,

application, dan closure (Hanson, 2006).

3. Indikator keterampilan proses sains merujuk pada indikator keterampilan

proses sains dasar menurut Dimyati dan Mudjiono (2002) yaitu observasi,

klasifikasi, dan inferensi.

Page 24: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran POGIL

Model POGIL awalnya dikembangkan pada tahun 1990 oleh National Science

Foundation dalam usaha untuk memperbaiki pembelajaran kimia (Hanson, 2006).

Tujuan model pembelajaran POGIL menurut Hanson (2005) adalah 1) mengem-

bangkan keterampilan proses pada area belajar (learning), berpikir (thinking) dan

menyelesaikan masalah (problem solving), 2) membuat siswa berpartisipasi aktif

dalam pembelajaran, 3) meningkatkan interaksi antar siswa dan interaksi antar

guru dan siswa, 4) menumbuhkan sikap positif terhadap sains, 5) mengaitkan

pembelajaran dengan teknologi informasi, 6) mengembangkan keterampilan

komunikasi dan kinerja dalam kelompok.

Model POGIL adalah salah satu model pembelajaran aktif yang menggunakan

belajar kelompok dalam belajar penemuan terbimbing (Guided-Inquiry). Menurut

Hanson (2006) Terdapat lima tahap siklus pembelajaran POGIL, yaitu Orientasi

(Orientation), Eksplorasi (Exploration), Penemuan konsep (Concept Formation),

Aplikasi (Application), dan Penutup (Closure). Adapun 5 tahap tersebut terdapat

pada Tabel 1.

Page 25: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

9

Tabel 1. Tahap model pembelajaran POGIL

No Tahap Aktivitas

1 Orientation Tahap orientasi mempersiapkan para peserta didik untuk

belajar. Memberikan motivasi dan menciptakan minat

belajar, membangkitkan rasa ingin tahu, dan mengaitkan

pengetahuan sekarang dengan pengetahuan sebelumnya.

2 Exploration Pada tahap ini peserta didik diberikan seperangkat tugas

untuk diselesaikan agar peserta didik dapat mengetahui

apa yang harus dipelajari. Pada tahap ini juga peserta

didik berkesempatan untuk melakukan pengamatan.

percobaan, mengumpulkan, memeriksa dan

menganalisis data atau informasi, mengajukan pendapat

dan menguji hipotesis.

3 Concept

Formation

Proses ini disusun dengan memberikan pertanyaan yang

membuat peserta didik berpikir kritis, dan analisis saat

terlibat dalam eksplorasi. Pertanyaan diberikaan berupa

pertanyaan terpadu, pemikiran kritis, pertanyaan utama,

setelah itu informasi tambahan dan nama konsep

diperkenalkan.

4 Application Pada tahap ini peserta didik mengaplikasikan konsep

yang telah ditemukan untuk menyelesaikan soal latihan

yang diberikan guru.

5 Closure Kegiatan ini diakhiri dengan guru memberikan pe-

nguatan dan membimbing peseta didik untuk melakukan

evaluasi kinerja kelompoknya

Page 26: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

10

POGIL membuat siswa aktif terlibat dan berpikir di kelas maupun di laborato-

rium; menarik kesimpulan dari analisis data, contoh dan model; bekerja sama

untuk memahami konsep dan menyelesaikan masalah; merefleksikan apa yang

telah siswa pelajari dan meningkatkannya; berinteraksi dengan guru sebagai

fasilitator dalam pembelajaran (Hanson, 2006).

Model POGIL menekankan bahwa belajar adalah proses interaktif dalam berpikir

dengan seksama, mendiskusikan ide-ide, menyempurnakan pemahaman, melatih

keterampilan, dan merefleksikan peningkatan pembelajaran. Model POGIL

didasarkan pada prinsip konstruktivisme yang dapat memicu siswa belajar secara

aktif melalui interaktif dalam kelompok untuk memecahkan masalah (Widiawati,

2013).

Kelebihan model pembelajaran POGIL Menurut Zawadzki (2010), yaitu dapat

membantu peserta didik untuk lebih menemukan sendiri pengetahuannya dan

mudah diterapkan pada semua jenjang pendidikan. Selain itu model pembelajaran

POGIL juga mampu membantu peserta didik dalam meningkatkan keterampilan

proses, bertanya dan mengomunikasikan pengetahuan, serta dapat menjangkau

materi pelajaran dalam cakupan yang luas. Menurut Straumanis (2014), dijelas-

kan bahwa kelebihan metode pembelajaran POGIL adalah peserta didik dapat

mengolah informasi, berpikir kritis, memecahkan masalah, komunikasi, kerja

sama tim, manajemen dan self-assesment, sedangkan guru itu sebagai fasilitator

yaitu mengamati kerja kelompok siswa, menjawab pertanyaan, dan melakukan

intervensi jika diperlukan. Kelebihan lainnya juga disampaikan oleh Ningsih,

Bambang dan Sopyan (2012) bahwa POGIL adalah pembelajaran aktif yang

Page 27: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

11

menggunakan aktivitas guided inquiry untuk mengembangkan pengetahuan dan

analitis, melaporkan, dan tanggung jawab individu.

B. Keterampilan Proses Sains

Keterampilan proses sains (KPS) adalah keterampilan fisik dan mental terkait

dengan kemampuan-kemampuan mendasar yang dimiliki, dikuasai, dan diapli-

kasikan ke dalam suatu kegiatan ilmiah, sehingga para ilmuwan berhasil menemu-

kan sesuatu yang baru (Semiawan, dkk., 1992). Menurut Rustaman (2005), kete-

rampilan proses perlu dikembangkan melalui pengalaman-pengalaman langsung

sebagai pengalaman pembelajaran. Sehingga melalui pengalaman langsung

seseorang dapat lebih menghayati proses atau kegiatan yang sedang dilakukan.

Keterampilan proses sains bertujuan untuk mengembangkan kreativitas siswa

dalam belajar, sehingga secara aktif dapat mengembangkan dan menerapkan

kemampuan- kemampuannya. Bila siswa hanya belajar untuk mencapai hasil,

maka mereka tampak kurang mampu menerapkan perolehnya, baik berupa penge-

tahuan, keterampilan maupun sikap dalam situasi lain. Dimyati dan Mudjiono

(2002) mengungkapkan bahwa :

1. Pendekatan KPS dapat mengembangkan hakikat ilmu pengetahuan siswa.

Siswa terdorong untuk memperoleh ilmu pengetahuan dengan baik karena

lebih memahami fakta dan konsep ilmu pengetahuan.

2. Pembelajaran melalui KPS akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bekerja dengan ilmu pengetahuan, tidak hanya menceritakan, dan atau men-

dengarkan sejarah ilmu pengetahuan, dan

Page 28: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

12

3. KPS dapat digunakan oleh siswa untuk belajar proses dan skaligus produk

ilmu pengetahuan. Pendekatan KPS dirancang dengan beberapa tahapan

yang diharapkan akan meningkatkan penguasaan konsep.

Menurut Firman (2000) ada enam indikator keterampilan proses dasar yang harus

dimiliki oleh peserta didik, diantaranya:

1. Mengamati

Melalui kegiatan mengamati, kita belajar tentang dunia sekitar kita yang

fantastis. Manusia mengamati objek-objek dan fenomena alam dengan panca

indra: penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan perasa atau

pengecap. Informasi yang kita peroleh, dapat menuntut keingintahuan,

mempertanyakan, memikirkan, melakukan interpretasi tentang lingkungan

kita, dan meneliti lebih lanjut.

2. Mengklasifikasikan

Mengklasifikasikan merupakan keterampilan proses untuk memilah berbagai

objek peristiwa berdasarkan sifat-sifat khususnya, sehingga didapatkan

golongan atau kelompok sejenis dari objek peristiwa yang dimaksud.

Contohnya antara lain: mengklasifikasikan cat berdasarkan warna, meng-

klasifikasikan binatang menjadi binatang beranak dan bertelur, dan lain-lain.

3. Mengukur

Mengukur dapat diartikan sebagai membandingkan yang diukur dengan

satuan ukuran tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Contoh-contoh

kegiatan yang menampakkan keterampilan mengukur antara lain: mengukur

panjang garis, mengukur berat badan, dan kegiatan sejenis yang lain.

Page 29: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

13

4. Memprediksi

Memprediksi dapat diartikan sebagai mengantisipasi atau membuat ramalan

tentang segala hal yang akan terjadi pada waktu mendatang, berdasarkan

perkiraan pada pola atau kecenderungan tertentu, atau hubungan antara fakta,

konsep, dan prinsip dalam ilmu pengetahuan.

5. Mengomunikasikan

Mengomunikasikan dapat diartikan sebagai menyampaikan dan memperoleh

fakta, konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan dalam bentuk tulisan, gambar,

gerak, tindakan, atau penampilan misalnya dengan berdiskusi, mendeklamasi

kan, mendramakan, mengungkapkan, melaporkan (dalam bentuk lisan,

tulisan, gerak, atau penampilan).

6. Menyimpulkan

Menyimpulkan dapat diartikan sebagai suatu keterampilan untuk memutuskan

keadaan suatu objek atau peristiwa berdasarkan fakta, konsep, dan prinsip

yang diketahui.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002) keterampilan proses sains dikelompokan

seperti pada Tabel 2 dan indikator keterampilan proses sains dasar seperti pada

Tabel 3.

Tabel 2. Pengelompokan KPS

Keterampilan Proses Dasar Keterampilan Proses Terintegrasi

Mengamati (observasi) Mengajukan pertanyaan

Mengelompokkan (klasifikasi) Penyelidikan

Meramalkan (prediksi) Menerapkan konsep

Page 30: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

14

Lanjutan Tabel 2.

Keterampilan Proses Dasar Keterampilan Proses Terintegrasi

Mengukur Menggunakan alat/bahan

Berkomunikasi Melaksanakan percobaan

Inferensi Berhipotesis

Tabel 3. Indikator KPS dasar

Indikator Sub indikator

Observasi Mampu menggunakan semua indera untuk mengamati,

mengidentifikasi, dan menamai sifat benda dan kejadian

secara teliti dan hasil pengamatan.

Klasifikasi Mampu menentukan perbedaan, mengontraskan ciri-ciri,

mencari kesamaan, membandingkan dan menentukan

dasar penggolongan terhadap suatu objek.

Prediksi Mampu menggunakan pola-pola hasil pengamatan dan

mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan

yang belum diamati.

Pengukuran Mampu memilih dan menggunakan peralatan untuk

menentukan secara kuantitatif ukuran suatu benda secara

benar yang sesuai untuk panjang, luas, volume, waktu,

berat, dan lain-lain, serta mampu mendemonstrasikan

perubahan suatu satuan pengukuran ke satuan pengukuran

lain.

Page 31: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

15

Lanjutan Tabel 3.

Indikator Sub indikator

Berkomunikasi Memberikan/menggambarkan data empiris hasil percobaan

atau pengamatan dengan tabel, menyusun dan menyampai-

kan laporan secara sistematis, menjelaskan hasil percobaan,

membaca tabel, mendiskusikan hasil kegiatan suatu

masalah atau suatu peristiwa.

Inferensi Mampu membuat suatu kesimpulan tentang suatu benda

atau fenomena setelah mengumpulkan, menginterpretasi

data dan informasi.

Dari uraian di atas dapat dijabarkan bahwa KPS memberikan kesempatan kepada

siswa untuk secara nyata memiliki sifat sebagai seorang ilmuwan. Penerapan

KPS menuntut adanya keterlibatan siswa secara fisik dan mental-intelektual yang

dapat melatih mengembangkan keterampilan-keterampilan proses atau kemam-

puan kerja ilmiah. Sehingga siswa dapat menemukan fakta, konsep, dan prinsip

ilmu atau pengetahuan. Selanjutnya KPS tidak hanya meningkatkan keterampilan

yang bisa membuat siswa belajar banyak informasi mengenai sains, tetapi juga

mempelajari keterampilan yang membantu siswa untuk berpikir logis, meng-

komunikasikan dengan baik, mengajukan pertanyaan rasional, mencari jawaban,

serta memecahkan masalah mereka dalam kehidupan sehari-hari (Dimyati dan

Mudjiono, 2002).

Page 32: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

16

C. Penelitian yang Mendukung

Hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti tentang model POGIL

sebagai berikut:

1. Indraswari, dkk (2015) dengan judul penerapan model pembelajaran POGIL

untuk meningkatkan keterampilan proses sains pada materi kalor kelas VII

SMP N 22 Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan untuk

tiap aspek keterampilan proses sains. Perbedaan hasil pretes dan postes

dikatakan signifikan, dibuktikan dengan uji-t diperoleh thitung = 18,33 > ttabel =

1,68 dengan taraf signifikan α = 0,05. Siswa memberikan respons jawaban

positif sebesar 91%. Sehingga model pembelajaran POGIL dapat digunakan

untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa kelas VII SMP N 22

Surabaya.

2. Annisa (2016) dengan judul keefektifan pendekatan POGIL terhadap proses

sains dan hasil belajar siswa pada materi koloid. Berdasarkan analisis data

diketahui bahwa pembelajaran kelas eksperimen mencapai ketuntasan belajar

klasikal tes kognitif keterampilan proses sains sebesar 88,89% (32 dari 36

siswa) dan hasil observasi psikomotorik keterampilan proses sains berkategori

baik (rata-rata 83,85) sedangkan pada kelas kontrol ketuntasan belajarnya

hanya 70,27% (26 dari 37 siswa) dan hasil observasinya berkategori cukup

(rata-rata 64,13). Sehingga pendekatan POGIL efektif terhadap keterampilan

proses sains siswa dan hasil belajar siswa pada materi koloid.

3. Sari (2017) dengan judul keefektifan model pembelajaran POGIL terhadap

keterampilan proses sains siswa kelas X MAN Demak pada materi getaran

harmonik tahun ajaran 2016/2017. Hasil analisis posttest menggunakan uji t,

Page 33: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

17

diperoleh thitung ≥ ttabel (6,46 ≥ 1,99) sehingga Ha diterima, yang artinya rata-rata

KPS siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hasil analisis

data obeservasi, rata-rata KPS siswa kelas eksperimen adalah 76,97% (kategori

baik) lebih baik daripada kelas kontrol 73,96% (kategori cukup). Sehingga

model pembelajaran POGIL efektif untuk meningkatkan KPS siswa MAN

Demak pada materi getaran harmonik.

D. Kerangka Berpikir

Ketika guru menjelaskan konsep kimia yang membutuhkan penalaran yang cukup

tinggi, hanya sebagian kecil peserta didik yang dapat memahami konsep tersebut.

Sebagian besar peserta didik belum mampu melakukan penalaran dan analisis.

Pembelajaran yang dilakukan oleh guru lebih sering menggunakan metode cera-

mah. Peserta didik hanya mendengarkan penjelasan guru dan masih menjadikan

guru sebagai satu-satunya sumber pembelajaran. Akibatnya, banyak siswa yang

hafal rumus dan materi tanpa melibatkan mereka untuk menemukan konsep

sehingga KPS nya pun rendah. Berdasarkan masalah tersebut diperlukan model

pembelajaran yang tepat, salah satunya yaitu model POGIL.

Pada model pembelajaran POGIL, siswa dikelas bekerja dalam suatu kelompok

belajar yang kegiatannya dirancang khusus untuk meningkatkan penguasaan

konten disiplin dan pengembangan keterampilan pada proses pembelajaran,

pemikiran, pemecahan masalah, komunikasi, kerja tim, manajemen, dan penilaian.

Model POGIL terdiri dari 5 langkah yaitu orientasi (orientation), ekplorasi

(exploration), penemuan konsep (concept formation), aplikasi (application), dan

Page 34: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

18

penutup (closure).

Tahap pertama yaitu orientasi (orientation), guru mempersiapkan siswa untuk

belajar dengan memotivasi, menciptakan minat, dan rasa ingin tahu, serta mem-

buat koneksi berdasarkan pengetahuan sebelumnya. Pada tahap ini, siswa akan

mengamati fenomena-fenomena pada kehidupan sehari-hari yang berkaitan

dengan materi yang akan dipelajari sehingga akan membangkitkan rasa ingin tahu

siswa dan menciptakan minat belajar.

Tahap kedua yaitu eksplorasi (exploration), siswa memiliki kesempatan untuk

melakukan pengamatan, eksperimen, mengumpulkan, memeriksa, dan meng-

analisis data serta diberikan suatu bahan pembelajaran untuk didiskusikan. Bahan

pembelajaran tersebut membimbing mereka untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Tahap ketiga yaitu penemuan konsep (concept formation) adalah sebagai hasil

dari eksplorasi, konsep diciptakan dan dibentuk. Pada tahap ini siswa diberikan

pertanyaan-pertanyaan melalui LKS yang membuat siswa berpikir ketika mereka

terlibat dalam eksplorasi dan akan menuntun siswa untuk membuat suatu prediksi

atau kesimpulan berdasarkan pemahaman mereka.

Tahap keempat yaitu aplikasi (application), siswa diberikan latihan berupa studi

masalah ataupun kasus penelitian untuk menguatkan pemahaman, serta memberi-

kan kesempatan kepada siswa mengembangkan kepercayaan diri mereka dengan

memberikan latihan yang sederhana dan familiar.

Tahap terakhir yaitu penutup (closure), kegiatan berakhir dengan validasi hasil,

refleksi dan penilaian kinerja oleh siswa. Validasi diperoleh dengan melaporkan

Page 35: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

19

hasil kerja siswa kepada teman dan guru untuk mendapatkan umpan balik

mengenai isi dan kualitas.

Melalui model pembelajaran POGIL, keterampilan proses sains siswa dapat di-

latihkan pada tahap eksplorasi (exploration) dan penemuan konsep (concept

formation). Dimana pada tahap eksplorasi ini siswa memiliki kesempatan untuk

melakukan pengamatan, eksperimen, mengumpulkan data, memeriksa dan meng-

analisis data. Sehingga pada tahap ini dapat meningkatkan kemampuan observasi

dan klasifikasi siswa. Kemudian pada tahap penemuan konsep, konsep tidak

diberikan secara langsung, namun guru mendorong dan memacu siswa untuk

dapat membuat kesimpulan dan membuat prediksi melalui LKS. Sehingga pada

tahap ini dapat meningkatkan kemampuan inferensi siswa.

Berdasarkan tahap-tahap tersebut maka diharapkan model pembelajaran POGIL

diterapkan pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit efektif dalam mening-

katkan keterampilan proses sains siswa.

E. Anggapan Dasar

Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah :

1. Siswa kelas X semester genap SMAN 5 Bandarlampung tahun pelajaran

2018/ 2019 yang menjadi sampel penelitian mempunyai kemampuan

akademik yang sama.

2. Perbedaan keterampilan proses sains siswa terjadi karena adanya perlakuan

yang berbeda selama proses pembelajaran berlangsung.

Page 36: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

20

3. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi peningkatan keterampilan

proses sains siswa diabaikan.

F. Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah model pembelajaran POGIL efektif

dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada materi larutan

elektrolit dan non elektrolit.

Page 37: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

III. METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Pada penelitian ini, populasinya adalah semua siswa kelas X IPA SMA Negeri 5

Bandarlampung tahun pelajaran 2018/2019 yang terdiri dari 5 kelas. Sampel dari

penelitian ini adalah dua kelas dari 5 kelas X IPA SMA Negeri 5 Bandarlampung.

Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling.

Purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang didasarkan pada

informasi mengenai keadaan populasi sebelumnya, dimana peneliti berasumsi

bahwa ahli yang mengetahui keadaan sampel dan populasi dapat menggunakan

pengetahuan mereka untuk mengetahui apakah sampel yang diambil itu represen-

tatif atau tidak (Fraenkel, 2012). Seorang ahli yang dimintai pertimbangan dalam

menentukan sampel adalah guru mata pelajaran kimia yang memahami

karakteristik siswa kelas X IPA di SMA Negeri 5 Bandarlampung.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru tersebut, diketahui bahwa kelas X

IPA 2 dan X IPA 4 memiliki kemampuan kognitif yang hampir sama, sehingga

kedua kelas dipilih sebagai sampel penelitian. Diperoleh kelas X IPA 2 sebagai

kelas kontrol dan X IPA 4 sebagai kelas eksperimen.

Page 38: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

22

B. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data primer dan data pen-

dukung. Data primer berupa hasil tes sebelum (pretes) penerapan model pem-

belajaran POGIL dan tes setelah (postes) penerapan model pembelajaran POGIL,

sedangkan data pendukung berupa data keterlaksanaan model POGIL. Sumber

data penelitian ini yaitu semua siswa yang ada di kelas kontrol dan di kelas

eksperimen.

C. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experiment

dengan menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design (Sugiyono,

2013) yang secara garis besar dapat ditunjukkan dalam Tabel 4.

Tabel 4. Desain penelitian

Kelas Penelitian Pretes Perlakuan Postes

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O1 Y O2

Keterangan:

O1 : Kelas eksperimen dan kontrol diberi pretes

O2 : Kelas eksperimen dan kontrol diberi postes

X : Perlakuan berupa pembelajaran dengan model pembelajaran POGIL

Y : Perlakuan berupa pembelajaran dengan konvensional

Page 39: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

23

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian (Arikunto, 2006). Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah :

1. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran yang di-

gunakan, yaitu model pembelajaran POGIL (Process Oriented Guided

Inquiry Learning) pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional

pada kelas kontrol.

2. Variabel terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan proses sains siswa.

3. Variabel kontrol

Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah materi larutan elektrolit dan non

elektrolit.

E. Perangkat Pembelajaran dan Instrumen Penelitian

1. Perangkat penelitian

Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis

KI-KD, Silabus, Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan Lembar

Kerja Siswa.

2. Instrumen penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal pretes dan postes

untuk mengukur keterampilan proses sains siswa.

Page 40: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

24

Pengujian instrumen penelitian ini menggunakan validitas isi yaitu dengan cara

judgement. Pengujian ini dilakukan dengan menelaah kisi-kisi, terutama kese-

suaian antara tujuan penelitian, indikator keterampilan dengan butir soal. Jika

terdapat kesesuaian antar unsur-unsur, maka dikatakan bahwa instrumen dianggap

valid untuk digunakan dalam pengumpulan data. Oleh karena itu untuk melaku-

kan judgement, peneliti meminta ahli untuk melakukannya.

F. Prosedur Penelitian

Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Persiapan

a. Meminta izin kepada wakil kepala bidang kurikulum dan guru bidang

studi kimia kelas X IPA SMA Negeri 5 Bandarlampung untuk

melaksanakan penelitian.

b. Mengadakan observasi ke kelas untuk mendapatkan informasi tentang

data siswa, karakteristik siswa, observasi sarana dan prasarana yang ada

di laboratorium sekolah.

c. Menentukan populasi dan sampel penelitian

d. Mempersiapkan perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian.

2. Pelaksanaan penelitian

a. Melakukan pretes dengan soal-soal yang sama pada kelas eksperimen

dan kontrol.

b. Melaksakan kegiatan pembelajaran pada materi larutan elektrolit dan non

elektrolit pada kelas eksperimen dan kontrol. Pada kelas eksperimen

Page 41: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

25

menggunakan model pembelajaran POGIL, sedangkan pada kelas kontrol

menggunakan pembelajaran konvensional.

c. Melakukan postes dengan soal-soal yang sama pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol.

3. Akhir penelitian

Tahap ini dilakukan pengolahan dan analisis data untuk memperoleh suatu

kesimpulan.

Alur penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

Persiapan

Pelaksanaan

Penelitian

Akhir penelitian

Gambar 1. Alur penelitian.

Observasi

Menyiapkan instrumen penelitian

Menentukan sampel penelitianKelaskontrol

Kelaseksperimen

Pretes

Uji statistikmenggunakan uji kesamaan dua rata-

rata

Perlakuan

Pembelajarankonvensional

pada kelaskontrol

Pembelajaranmenggunakanmodel POGIL

pada kelaseksperimen

Postes

Analisis data

Kesimpulan

Page 42: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

26

G. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

1. Analisis data

a. Perhitungan nilai pretes dan postes siswa

Skor pretes dan postes siswa yang diperoleh dari kelas eksperimen dan kelas

kontrol diubah menjadi nilai siswa dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Nilai siswa=Jumlah skor jawaban yang diperoleh

Jumlah skor maksimal×100

Selanjutnya, nilai yang diperoleh dihitung presentasenya menggunakan rumus

sebagai berikut:

%Nilai siswa = Nilai siswa

Nilai maksimum× 100%

Selanjutnya menghitung rata-rata pretes dan postes:

Rata-rata nilai = Jumlah nilai seluruh siswa

Jumlah siswa

b. Perhitungan n-gain KPS setiap siswa

Peningkatan keterampilan proses sains ditunjukkan melalui skor n-gain, yaitu

selisih antara skor postes dan skor pretes, dan dihitung berdasarkan rumus

berikut:

n− gain=%nilai postes − %nilai pretes

nilai maksimum − %nilai pretes

Kriterianya adalah :

(1) Pembelajaran dengan skor n-gain “tinggi”, jika rata-rata n-gain > 0,7

(2) Pembelajaran dengan skor n-gain “sedang”, jika rata-rata n-gain terletak

antara 0,3 < n-gain ≤ 0,7

Page 43: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

27

(3) Pembelajaran dengan skor n-gain “rendah”, jika rata-rata n-gain ≤ 0,3

(Hake, 1998).

c. Perhitungan rata-rata n-gain keterampilan proses sains setiap kelas

Setelah di dapat n-gain setiap siswa, selanjutnya menghitung rata-rata n-gain

setiap kelas dengan rumus sebagai berikut:

Rata-rata n − gain tiap kelas=∑n− gain∑ siswa

2. Uji prasyarat analisis

a. Uji normalitas pretes dan n-gain

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian berasal

dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Pengujian ini dilakukan

menggunakan SPSS versi 22.0 dan menggunakan uji Shapiro wilk.

Hipotesis untuk uji normalitas:

H0 = sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 = sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Kriteria pengujian, terima H0 jika nilai sig dari Shapiro wilk > 0,05, dan tolak

H0 untuk harga lainnya.

b. Uji homogenitas pretes dan n-gain

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel penelitian memiliki

varians homogen atau tidak yang selanjutnya untuk menentukan statistik yang

akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Pengujian ini dilakukan meng-

gunakan SPSS versi 22.0 dan menggunakan uji Levene statistics test.

Hipotesis untuk uji homogenitas:

H0= kedua kelas memiliki varian yang homogen

Page 44: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

28

H1= kedua kelas memiliki varian yang tidak homogen

Kriteria pengujian, terima H0 jika sig dari Levene statistics test > 0,05, dan

tolak H0 untuk harga lainnya.

3. Uji kesamaan dua rata-rata nilai pretes

Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah pada awalnya

KPS siswa di kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki kemampuan awal yang

sama. Sebelum dilakukan uji kesamaan dua rata-rata dilakukan terlebih dahulu uji

prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Data berdistribusi

normal dan homogen, maka uji yang dilakukan menggunakan uji parametrik yaitu

uji t (Sudjana, 2005). Uji t yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji

Independent Sample T Test menggunakan SPSS versi 22.0

Hipotesis untuk uji kesamaan dua rata-rata:

H0 = Rata-rata pretes KPS siswa kelas eksperimen yang menggunakan model

POGIL sama dengan rata-rata pretes kelas kontrol yang menggunakan

pembelajaran konvensional.

H1 = Rata-rata pretes KPS siswa kelas eksperimen yang menggunakan model

POGIL tidak sama dengan rata-rata pretes kelas kontrol yang meng-

gunakan pembelajaran konvensional.

Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas

Terima H0 jika probabilitas > 0,05

Tolak H0 jika probabilitas < 0,05

Page 45: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

29

4. Uji perbedaan dua rata-rata

Sebelum dilakukan uji perbedaan dua rata-rata dilakukan terlebih dahulu uji pra-

syarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Data tidak berdistribusi

normal dan tidak homogen, maka uji yang dilakukan menggunakan uji non

parametrik yaitu uji Mann-Whitney U menggunakan SPSS versi 22.0

Hipotesis untuk uji perbedaan dua rata-rata:

H0 = Rata-rata n-gain KPS siswa kelas eksperimen yang menggunakan model

POGIL lebih rendah atau sama dengan rata-rata n-gain kelas kontrol yang

menggunakan pembelajaran konvensional.

H1 = Rata-rata n-gain KPS siswa kelas eksperimen yang menggunakan model

POGIL lebih tinggi dari rata-rata n-gain kelas kontrol yang menggunakan

pembelajaran konvensional.

Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas

Terima H0 jika probabilitas > 0,05

Tolak H0 jika probabilitas < 0,05

5. Perhitungan keterlaksanaan model POGIL

Perhitungan nilai keterlaksanaan model POGIL dilakukan menggunakan lembar

observasi guru. Adapun langkah-langkah untuk menghitung keterlaksanaan mo-

del POGIL adalah sebagai berikut.

1. Menghitung jumlah skor yang diberikan oleh observer untuk setiap aspek

pengamatan, lalu menghitung persentase keterlaksanaan model menggunakan

rumus:

%Ji =∑JiN

x 100%

Page 46: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

30

Keterangan:

%Ji = Persentase dari skor ideal untuk setiap aspek pengamatan pada

pertemuan ke-i

∑Ji = Jumlah skor setiap aspek pengamatan yang diberikan oleh

observer pada pertemuan ke-i

N = Skor maksimal (skor ideal)

Rata-rata persentase =%Ji

Nx 100%

Keterangan:

%Ji = Persentase dari skor ideal untuk setiap aspek pengamatan pada

pertemuan ke-i

N = Banyaknya aspek

2. Menafsirkan data dengan tafsiran harga persentase keterlaksanaan model

dengan kriteria:

80,1% < %Ji ≤ 100,0%; kriteria sangat tinggi

60,1 < %Ji ≤ 80,0; kriteria tinggi

40,1% < %Ji ≤ 60,0; kriteria sedang

20,1 < %Ji ≤ 40,0; kriteria rendah

0,0 < %Ji ≤ 20,0; kriteria sangat rendah (Sunyono, 2012).

Page 47: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa model

POGIL efektif untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada materi

larutan elektrolit dan non elektrolit terutama pada tahapan eksplorasi dan

penemuan konsep.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, disarankan bahwa:

1. Model POGIL dianjurkan untuk dapat diterapkan pada pembelajaran kimia,

terutama pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit karena terbukti

efektif dalam meningkatkan KPS siswa.

2. Bagi calon peneliti lain yang akan melakukan penelitian agar lebih

memperhatikan dalam mengelola waktu dan pengkondisian kelas selama

proses pembelajaran sehingga pembelajaran lebih maksimal.

Page 48: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

DAFTAR PUSTAKA

Annisa, K. 2016. Keefektifan Pendekatan Process Oriented Guided InquiryLearning (POGIL) Terhadap KPS dan Hasil Belajar Siswa Pada MateriKoloid. Chemistry in Education. 6(1): 40-46.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta,Jakarta.

Bao, L. 2006. Theoretical Comparisons of Average Normalized GainCalculations. American Journal of Physics. 74(10): 917-922.

Bybee, R. W. 2006. Scientific Inquiry and Nature of Science. Springer,Netherlands.

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta, Jakarta.

Firman. 2000. Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. JurusanPendidikan Kimia FPMIPA UPI, Bandung.

Fitriyani, R., Haryani, S., dan Susatyo, E. B. 2017. Pengaruh Model InkuiriTerbimbing terhadap Keterampilan Proses Sains pada Materi Kelarutan danHasil Kali Kelarutan. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia. 11(2): 1957-1970.

Fraenkel, J.R., N.E. Wallw., & H.H. Hyun. 2012. How To Design and EvaluateResearch In Education Eighth Edition. The McGraw-Hill Companies, NewYork.

Gale, S. D., & Boisselle, L. N. 2015. The Effect of POGIL on AcademicPerformance and Academic Confidence. Science Education International.26(1): 56-61.

Hake, R. R. 1998. Interactive-Engagement Versus Traditional Methods: A SixThousand-Student Survey of Mechanics Test Data For Introductory PhysicsCourses. American Journal of Physics. 66(1): 64-74.

Page 49: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

48

Hanson, D. M. 2005. Designing Process-Oriented Guided-Inquiry Activities.Pacific Crest Stony Brook University (SUNY), New York.

______, D. M. 2006. Instructor's Guide to Process-Oriented Guided-InquiryLearning. Pacific Crest, Lisle.

Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam PembelajaranAbad 21. Ghalia Indonesia, Bogor.

Indraswari, R. A., Widodo, W., & Muchlis. 2015. Penerapan Model PembelajaranPOGIL untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains pada Materi KalorKelas VII SMP N 22 Surabaya. Jurnal Pendidikan Sains. 3(2): 1-9.

Ilmi, A.N.A., Indrowati, M., & Probosari, R.M. 2012. Pengaruh Penerapan ModelDiscovery Learning Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XSMA Negeri 1 Teras Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012. JurnalPendidikan dan Pembelajaran. 4(2): 44-52.

Ismail, F. 2008. Manajemen Berbasis Sekolah: Solusi Peningkatan KualitasPendidikan. Jurnal IQRA’ STAIN Manado. 5, 1-11.

Karyadi, B. 2005. Pendidikan Kimia dalam Mewujudkan Pertumbuhan Industriyang Ramah Lingkungan dan Hemat Energi. Makalah Seminar NasionalKimia dan Pendidikan Kimia Jurusan Kimia FMIPA. Universitas NegeriSemarang, Semarang.

Kurnia, W. G. M. 2013. Kemampuan Komunikasi Efektif Dunia PendidikanKedokteran Deefleksi Implementasi Kurikulum 2013. Seminar FMIPA.Universitas Pendidikan Ganesha, Bali.

Listyawati, M . 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Ipa Terpadu diSMP. Journal of Innovative Science Education. 1(1): 1-9.

Mahardiyanti, T. 2013. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Matematika denganPemberian Tugas Artikel Internet di Kelas VI SD Negeri Tanjungrejo 3Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2011/2012.Jurnal Ilmiah Pendidikan, 1(1): 67-76.

Mudalara, I. P. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Bebas terhadap HasilBelajar Kimia Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Gianyar Ditinjau dariSikap Ilmiah. Jurnal Pendidikan IPA. 2(2): 2-22.

Mulyasa, E. 2007. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatifdan Menyenangkan. Rosdakarya, Bandung.

Ningsih, S.M., Bambang, S., dan Sopyan, A. 2012. Implementasi ModelPembelajaran POGIL untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir KritisSiswa. Unnes Physics Education Journal, 1(2): 44-52.

Page 50: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

49

Purba, M. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas X. Erlangga, Jakarta.

Qomaliyah, E. N., Sukib, S., dan Loka, I. N. 2016. Pengaruh Model PembelajaranInkuiri Terbimbing Berbasis Literasi Sains terhadap Hasil Belajar MateriPokok Larutan Penyangga. Jurnal Pijar MIPA.11(2): 105-109.

Rustaman. 2005. Pengembangan Konsep. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sari, W. B. 2017. Keefektifan Model Pembelajaran POGIL TerhadapKeterampilan Proses Sains Siswa Kelas X MAN Demak pada MateriGetaran Harmonik Tahun Ajaran 2016/2017. (Skripsi). Universitas IslamNegeri Walisongo, Semarang.

Semiawan, C.,Tangyong, A. F, Belen, S. dan Matahelemual, Y. 1992. PendekatanKeterampilan Proses. PT. Gramedia, Jakarta.

Setyaning, Y. D dan Laily, R. 2017. Penerapan Model POGIL untuk MelatihkanKeterampilan Proses Sains Ditinjau dari Hasil Belajar. Jurnal PendidikanSains. 5(02): 108- 112.

Straumanis, A. 2014. Classroom Implementation of Process Oriented GuidedInquiry Learning A Practical Guide for Instructors. Stony BrookUniversity, Pacifi’c Crest.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Tarsito, Bandung.

Sukardjo dan Sari, L. P. 2008. Penilaian Hasil Belajar Kimia. UNY Press,Yogyakarta.

Sunarya, Y., Siska, M., dan Kurnia. 2013. Peningkatan Keterampilan Proses SainsSiswa SMA Melalui Pembelajaran Berbasis Inkuiri pada Materi LajuReaksi. Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia. 1(1): 69-75.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Alfabeta, Bandung.

Sunyono. 2012. Buku Model Pembelajaran Berbasis Multiple Refresentasi (ModelSiMayang). Aura Printing And Publishing, Bandar Lampung.

Tim Penyusun. 2006. Standar Isi Mata Pelajaran Kimia SMA/MA. BSNP, Jakarta.

___________. 2014. Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.Kemendikbud, Jakarta.

Widiawati, I. 2013. Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses Sains SiswaMelalui Strategi Pembelajaran POGIL pada Materi Laju Reaksi Di Kelas XISMA Negeri 36 Jakarta. (Skripsi) . Universitas Negeri Jakarta, Jakarta.

Page 51: EFEKTIVITAS MODEL POGIL UNTUK MENINGKATKAN …digilib.unila.ac.id/57290/3/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

50

Zawadzki, R. 2010. Is Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL)suitable as a teaching method in Thailand’s higher education. Asian Journalon Education and Learning, 1(2): 66-74.