102
i EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN ONLINE TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA MASA PANDEMI COVID-19 SISWA SD INPRES 12/79 POLEWALI KECAMATAN LIBURENG KABUPATEN BONE SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh ANDI AL-ASHAERI EKA MURTI 105191105117 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1442 H/2021 M

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN ONLINE …

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

i

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN ONLINE

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM PADA MASA PANDEMI COVID-19 SISWA SD

INPRES 12/79 POLEWALI KECAMATAN

LIBURENG KABUPATEN BONE

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

ANDI AL-ASHAERI EKA MURTI

105191105117

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1442 H/2021 M

ii

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN ONLINE

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM PADA MASA PANDEMI COVID-19 SISWA SD

INPRES 12/79 POLEWALI KECAMATAN

LIBURENG KABUPATEN BONE

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

ANDI AL-ASHAERI EKA MURTI

105191105117

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1442 H/2021 M

iii

iv

v

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul Skripsi : “Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Online

Terhadap Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam

Pada Masa Pandemi Covid-19 Siswa SD Inpres 12/79

Polewali Kecamatan Libureng Kabupaten Bone”

Nama : Andi Al-ashaeri Eka Murti

Nim : 105191105117

Fakultas/Jurusan : Agama Islam/Pendidikan Agama Islam

Setelah dengan seksama memeriksa dan meneliti, maka skripsi ini dinyatakan

telah memenuhi syarat untuk diujikan di depan tim penguji ujian skripsi pada

Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 5 Dzulhijjah 1442 H

15 Juli 2021 M

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Rusli Malli, M.Ag. Dr. Muhammad Ali Bakri, S.Sos., M.Pd.

NIDN. 0921017002 NIDN. 0916077601

vi

ABSTRAK

Andi Al-ashaeri Eka Murti 105191105117, 2021. Efektivitas

Penggunaan Media Pembelajaran Online Terhadap Motivasi Belajar Pendidikan

Agama Islam Pada Masa Pendemi Covid-19 siswa SD Inpres 12/79 Polewali.

Skripsi Prodi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam. Dibimbing Oleh

Bapak Rusli Malli dan Bapak Muhammad Ali Bakri

Tujuan dari penelitian ini yaitu : Untuk mengetahui penggunaan media

pembelajaran online pada masa pandemi Covid-19. Untuk mengetahui gambaran

motivasi belajar Pendidikan Agama Islam pada masa pendemi Covid-19. Untuk

mengetahui efektifitas penggunaan media pembelajaran online terhadap motivasi

belajar siswa pada masa pendemi Covid-19 di SD Inpres 12/79 Polewali

Kecamatan Libureng Kabupaten Bone.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Sumber data

dalam penelitian adalah Guru Pendidikan Agama Islam, orang tua siswa, dan

siswa. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu pedoman observasi, pedoman

wawancara, dan Pedoman Dokumntasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu

teknik reduksi data, Penyajian data, dan verifikasi data.

Hasil Penelitian adalah sebagai berikut : 1) Penggunaan media

pembelajaran online pada masa pandemi Covid-19 di SD Inpres 12/79 Polewali

adalah salah satu cara yang tepat untuk melanjutkan proses pembelajaran yang

dulunya tatap muka sekarang menjadi proses pembelajaran yang berbasis online

dengan menggunakan media WhatsApp. Proses pembelajaran menggunakan

media online ini juga mengurangi rasa khawatir orang tua terhadap anak-anak

mereka yang akan terpapar oleh adanya virus yang disebut Covid-19 . 2) Motivasi

belajar siswa pada masa pandemi Covid-19 dilihat dengan semangat siswa pada

saat proses pembelajaran yang sedang berlangsung dengan pengerjaan tugas tepat

waktu, kehadiran yang maksimal, dan dapat memahami materi yang diberikan

dengan cepat. Motivasi belajar juga dilihat dengan dengan adanya kesadaran dari

seseorang siswa bahwa pentingnya proses pembelajaran. Kemudian pada motivasi

belajar ini dapat dipengaruhi oleh guru dan orang tua yang senantiasa memberikan

dorongan dan pemahaman yang baik terhadap siswa. 3) Efektivitas penggunaan

media pembelajaran online terhadap motivasi belajar siswa pada masa pendemi

Covid-19 adalah kurang efektif, dimana seorang guru hanya menggunakan

aplikasi Whatssapp, seharusnya lebih kreatif dalam menggunakan media

pembelajaran lainnya seperti Zoom, Google Meet maupun Google Clasroom.

Penggunaan media pembelajaran online ini juga mengurangi interaksi antara guru

dengan siswa sehingga siswa akan dengan mudah merasa kurang bersemangat

dalam melaksanakan proses pembelajaran, meskipun dalam pengawasan orang tua

tetapi anak akan lebih mudah berkreasi jika berinteraksi dengan guru maupun

teman-temannya.

Kata Kunci : Penggunaan Media Pembelajaran Online, Motivasi Belajar PAI

vii

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Andi Al-ashaeri Eka Murti

Nim : 105191105117

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Agama Islam

Kelas : B

Dengan ini menyatakan hal sebagai berikut :

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya

menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun)

2. Saya tidak menjiplakan ( Plagiat) dalam menyusun skripsi saya

3. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1,2, dan 3 saya bersedia

menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran

Makassar, 15 Dzulkaidah1442

26 Juni 2021

Yang Membuat Pernyataan

Andi Al-ashaeri Eka Murti

Nim. 1065191105117

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur terpanjatkan kehadirat Allah Swt.

yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam tetap

tercurahkan kepada Nabiullah Muhammad SAW, para sahabat dan keluarganya

serta ummat yang senantiasa istiqomah dijalan-Nya. Penyusunan skripsi ini

dimaksudkan untuk memenuhi sebagaian syarat-syarat guna mencapai gelar

Sarjana (S1) Pendidikan Agama Islam di Universitas Muhammadiyah makassaar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan upcapan terima kasih kepada

kedua orang tua tercinta Ayahanda Andi Muhlis dan Ibunda Hastuti, yang penuh

kasih dan sayang, kesabaran dan keikhlasan yang tiada henti-hentinya

mendoakan, memberikan motivasi selama menempuh pendidikan. Terima kasih

juga kepada saudara kandung saya, yakni Andi Fadel Dhiaulhaq yang selalu

memberikan doa dan semangat sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini. Serta

seluruh keluarga besar yag telah memberikan dukungan dan doanya sehingga

penulis dapat mencapai keberhasilan dalam menutut ilmu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyelesain skripsi ini tentunya tidak

dapat terselsaikan dengan mudah, semua tak lepas dari uluran tangan berbagai

pihak lewat dukungan, arahan, bimbingan, serta bantuan moril dan materil.

Dengan kesungguhan dan keyakinan untuk terus melangkah, akhirnya sampai

dititik akhir penyelesaian skripsi.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga, penulis haturkan kepada:

ix

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag Sebagai Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Ibu Dr. Amirah Mawardi, S.Ag., M.Si selaku Dekan Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Nurhidayah Mukhtar, S.Pd.I., M.Pd.I. Selaku Ketua Prodi Pendidikan

Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. Rusli Malli, M.Ag dan Bapak Dr. Muhammad Ali Bakri, S.Sos.,

M.Pd. Selaku pembimbing yang dengan tulus meluangkan waktunya

memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi dengan penuh kesabaran dan

keikhlasan sehingga skripsi ini dapat tersusun sebagaimana mestinya.

5. Bapak/Ibu Dosen dan Asisten Dosen Fakultas Agama Islam Universitas

Muhammadiyah Makasssar.

6. Bapak Rajagau, S.Pd.SD selaku kepala sekolah SD Inpres 12/79 Polewali

yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

7. Bapak/Ibu Guru beserta seluruh Staf dan siswa yang berada di SD Inpres

12/79 Polewali

8. Terakhir, sahabat penulis serta teman-teman seperjuangan angkatan 2017 yang

namanya tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah banyak

membantu baik dalam sumbangan pemikiran maupun penyemangat dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua

pihak yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis

berharap atas saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca. Semoga

x

skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembacaterutama bagi diri pribadi

penulis. Aamiin.

Makassar, 15 Dzulkaidah 1442 H

26 Juni 2021

Andi Al-ashaeri Eka Murti

105191105117

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..................................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... ii

PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................................. iii

BERITA ACARA MUNAQASYAH ............................................................................ iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................................. v

ABSTRAK ...................................................................................................................... vi

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Efektivitas Media Pembelajaran Online.......................................................... 6

1. Pengertian Efektivitas .................................................................................. 6

2. Pengertian Media Pembelajaran Online ...................................................... 6

3. Fungsi Media Pembelajaran Online ............................................................ 7

B. Jenis-Jenis Media Pembelajaran Online........................................................ 10

1. WhatsApp .................................................................................................. 10

2. Zoom .......................................................................................................... 13

3. Google Meet .............................................................................................. 16

4. Google Classroom ...................................................................................... 18

C. Motivasi Belajar PAI..................................................................................... 19

1. Pengertian Motivasi Belajar ...................................................................... 19

2. Macam-Macam Motivasi Belajar .............................................................. 21

3. Fungsi Motivasi Belajar ............................................................................ 22

4. Indikator Motivasi Belajar Pendidkan Agama Islam ................................ 23

5. Pandemi Covid-19 ..................................................................................... 27

xii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ........................................................................................... 33

B. Lokasi dan Objek Penelitian ......................................................................... 34

C. Fokus Penelitian ............................................................................................ 34

D. Deskripsi Fokus Penelitian ............................................................................ 34

E. Sumber Data .................................................................................................. 35

F. Instrumen Penelitian...................................................................................... 36

G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 36

H. Teknik Analisis Data .................................................................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................................ 39

1. Sejarah Sekolah ...................................................................................... 39

2. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Sekolah ............................................... 40

3. Identitas Sekolah .................................................................................... 42

4. Keadaan Guru Dan Karyawan................................................................ 43

5. Keadaan Peserta Didik ........................................................................... 45

6. Sarana dan Prasarana .............................................................................. 46

B. Hasil dan Pembahasan .................................................................................. 47

1. Penggunaan Media Pembelajaran Online Pada Masa Pandemi

Covid-19 siswa SD Inpres 12/79 Polewali Kecamatan Libureng

Kabupaten Bone ..................................................................................... 47

2. Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Masa Pandemi

Covid-19 Siswa SD Inpres 12/79 Polewali Kecamatan Libureng

Kabupaten Bone ...................................................................................... 52

3. Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Online Terhadap

Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Masa Pandemi

Covid-19 Siswa SD Inpres 12/79 Polewali Kecamatan Libureng

Kabupaten Bone ...................................................................................... 56

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................... 61

B. Saran ............................................................................................................. 62

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 64

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... 66

LAMPIRAN ................................................................................................................... 67

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel IV.1 Data Guru dan Karyawan ............................................................................. 43

Tabel IV.2 Jumlah Peserta Didik .................................................................................... 45

Tabel IV.3 Fasilitas Sarana dan Prasarana Sekolah ........................................................ 46

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menyebarnya virus corona di Indonesia mengakibatkan dampak yang

sangat besar, baik itu dari segi perekonomian, industri, serta pendidikan.

Wabah Covid 19 penularannya sangat cepat menyebar di berbagai negara di

dunia. Virus corona atau Covid 19 yang setiap hari semakin menyebar luas

menjadikan pemerintah memutuskan beberapa peraturan dan kebijakan baru

kepada seluruh masyarakat termasuk dalam dunia pendidkan yang segala

aktivitas dilakukan dengan media online. Dimana penggunaan media

pembelajaran online ini akan membantu guru dan siswa pada saat proses

belajar mengajar.

Media pembelajaran merupakan sebuah alat yang digunakan oleh

seorang pendidik dalam proses belajar mengajar serta sarana untuk membawa

pesan dari sumber belajar kepada siswa.1 Sebagai seorang guru tentunya

dalam mengajar memang memerlukan media untuk melakukan proses belajar

mengajar. Media pembelajaran online yang digunakan apakah dapat

memotivasi seorang siswa untuk dapat menyukai pelajaran yang disampaikan

oleh seorang pengajar.

Sebagai seorang guru harus mampu mengelola kelas dengan baik

dalam proses pembelajaran, seperti penggunaan media pembelajaran. Sebuah

1 Ninuk Suryani, Strategi Belajar Mengajar (Yogyakarta: Ombak, 2012), h. 136

2

media pembelajaran mempunyai tujuan untuk meningkatkan motivasi belajar

seorang siswa. Media yang baik akan meningkatkan daya aktif siswa dalam

memberi tanggapan, umpan balik dan mendorong siswa untuk melaksanakan

pembelajaran dengan benar.2

Peran media pembelajaran online ini termasuk segala sesuatu yang

dapat digunakan untuk menyalurkan pesan pengirim kepada penerima,

sehingga dapat merangsang pemikiran, perasaan, perhatian, dan minat seorang

untuk belajar.

Dengan sebuah media pembelajaran online maka siswa dapat

termotivasi untuk belajar, mendorong siswa untuk menulis, berbicara dan

berimajinasi dengan arahan dari orang-orang di sekitarnya termasuk seorang

guru. Selain itu, dapat digunakan untuk mengatasi kebosanan dalam belajar

dengan memberikan motivasi pada siswa melalui pemanfaatan media yang

tidak hanya ada di dalam kelas, tetapi yang ada di luar kelas tersebut, jika hal

itu dimanfaatkan dengan baik maka tujuan pembelajaran dapat tercapai. Jika

sebuah media pembelajaran tidak ada, maka akan mengalami kesulitan dalam

mengajar, materi menjadi monoton dan siswa merasa bosan dengan apa yang

diajarkan oleh seorang guru.

Berhasilnya proses belajar mengajar dapat diukur dengan keberhasilan

siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran. Meningkatnya prestasi belajar

dapat dilihat dari tingkat pemahaman dan penguasaan materi dalam belajar

yang dapat diukur melalui hasil belajar.

2 Rusman, dkk, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (Jakarta:

Rajawali Pers, 2013), h. 60

3

As Suyuti berkata :

ال ك ى ت عقهيت فسط ذكائ ر الي يعجزاحأكثس

ا كاج باقيت عهى صفحاث ر نشسيعت ن ل ى اي أف

ا عجزة انعقهيت انباقيت نيسا و انقيايت خصج بان س إنى ي ند

ذ انبصائس

Artinya:

” sebagian besar mukjizat bagi ummat ini bersifat intelektual dikarenakan

kecerdasan dan kesempurnaan pemahaman mereka. Dikarenakan pula

syari‟at ini akan tertulis abadi sepanjang masa hingga hari kebangkitan.

Dikhususkannya mukjizat intelektual yang abadi ini agar dapat diketahui

oleh orang-orang yang memiliki pengetahuan”3

Jadi, dengan menggunakan media pembelajaran online dalam proses

belajar mengajar dapat membantu interaksi antara seorang guru dengan siswa

pada masa pandemi Covid-19 saat ini sehingga kegiatan pembelajaran akan tetap

berlangsung. Seperti halnya dengan penggunaan media pembelajaran pada

pembelajaran online yang saat ini digunakan adalat alat yang berbentuk media

internet. Tetapi seperti yang kita lihat sekarang ini kurangnya motivasi belajar

yang ditunjukkan oleh siswa karena pembelajaran yang dilakukan secara online.

Oleh karena sebagai seorang guru perlu mempelajari bagaimana menetapkan

media pembelajaran online yang baik dan menarik minat seorang siswa agar dapat

3Abdurrahman bin Abi Bakr Jalaluddin as Suyuti, 1394 H, al Itqan fi Ulumil Qur‟an,

Mesir : al Haiah al Mishriyah al „Ammah lil Kitab, 4/3

4

memotivasi dan mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses

belajar mengajar.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik mengangkat judul

penelitian “ Efektifitas Penggunaan Media Pembelajaran Online Terhadap

Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Masa Pandemi Covid-19

Siswa SD Inpres 12/79 Polewali Kecamatan Libureng Kabupaten Bone”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka adapun rumusan masalahnya

sebagai berikut :

1. Bagaimana penggunaan media pembelajaran online ada masa pandemi

Covid-19 Siswa SD Inpres 12/79 Polewali Kecamatan Libureng

Kabupaten Bone ?

2. Bagaimana motivasi belajar Pendidikan Agama Islam pada masa pendemi

Covid-19 Siswa SD Inpres 12/79 Polewali Kecamatan Libureng

Kabupaten Bone ?

3. Bagaimana efektifitas penggunaan media pembelajaran terhadap motivasi

belajar siswa pada masa pendemi Covid-19 Siswa SD Inpres 12/79

Polewali Kecamatan Libureng Kabupaten Bone ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian dari penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran online pada masa

pandemi Covid-19 siswa SD Inpres 12/79 Polewali Kecamatan Libureng

Kabupaten Bone

5

2. Untuk mengetahui motivasi belajar Pendidikan Agama Islam pada masa

pendemi Covid-19 Siswa SD Inpres 12/79 Polewali Kecamatan Libureng

Kabupaten Bone

3. Untuk mengetahui efektifitas penggunaan media pembelajaran online

terhadap motivasi belajar Pendidikan Agama Islam pada masa pendemi

Covid-19 Siswa SD Inpres 12/79 Polewali Kecamatan Libureng

Kabupaten Bone

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian dari penulisan ini sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian dalam

menambah pengetahuan dalam bidang pendidikan khususnya pada

penggunaan media pembelajaran guna meningkatkan motivasi belajar siswa

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai sarana untuk mengembangkan diri sebagai calon guru

maupun guru yang berprofesional, dengan harapan agar siswa lebih

mudah dalam memahami materiyang diajarkan.

b. Agar siswa dapat lebih mudah memahami materi yang diajarkan dan

dapat meningkatkan motivasi belajar dalam proses pembelajaran

6

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Efektivitas Media Pembelajaran

1. Pengertian Efektivitas

Efektivitas merupakan sebuah kemampuan yang digunakan untuk

memilih tujuan dengan pemaanfaatan sarana dan prasarana yang tepat

guna mencapai suatu tujuan secara tepat dan cepat, dengan suatu

pencapaian.

2. Pengertian Media Pembelajaran Online

Media adalah segala bentuk yang digunakan orang untuk

menyalurkan suatu pesan atau informasi. Media merupakan berbagai jenis

suatu komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya

dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar.

Media pembelajaran online merupakan media yang dilengkapi

dengan alat yang digunakan untuk mengontrol suatu media pembelajaran

sehingga dapat dioperasikan oleh pengguna (user), sehingga pengguna

tersebut dapat mengakses apa yang menjadi kebutuhan dari pengguna itu

sendiri.4

4KH. Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani, “Transformasi Media Pembelajaran

Pada Masa Pandemi Covid-19”, Jurnal Studi Islam, Vol. 1 No.1, 2020, h.85

https://core.ac.uk/download/pdf/327208218.pdf (diakses 08 Januari 2021)

7

3. Fungsi Media Pembelajaran Online

Fungsi penggunaan media pembelajaran online, dapat menjadikan

pembelajaran bersifat mandiri dan interaktivitas yang tinggi, memberi

lebih banyak pengalaman dalam proses belajar, dengan teks, video

maupun audio dan animasi yang digunakan untuk menyampaikan suatu

informasi, dan juga memberikan kemudahan menyampaikan, meng-update

isi, mengunduh, mengirim komentar pada forum diskusi, memakai ruang

chat, hingga link video conference untuk berkomunikasi langsung, para

siswa juga bisa mengirim email kepada siswa lain.5

Secara garis besarnya fungsi media pembelajaran dapat

dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

a. Membantu Guru dalam Bidang Tugasnya

Media pembelajaran jika digunakan dengan tepat dapat membantu

dalam mengatasi kelemahan dan kekurangan guru dalam pembelajaran,

baik dalam bentuk penguasaan materi dan metode pembelajarannya.

Menurut analisis teknologi pembelajaran bahwa penggunaan media dalam

pembelajaran dapat:

1) Meningkatkan produktivitas pesan-pesan pembelajaran yang disajikan,

karena dapat mempercepat pemahaman terhadap materi yang

5KH. Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani, “Transformasi Media Pembelajaran

Pada Masa Pandemi Covid-19”, Jurnal Studi Islam, Vol. 1 No.1, 2020, h.85

https://core.ac.uk/download/pdf/327208218.pdf (diakses 08 Januari 2021)

8

bersangkutan, sehingga secara langsung dapat membantu penggunaan

waktu secara efektif,dan meringankan beban guru yang bersangkutan.

2) Membantu dalam mengembangkan kemampuan aktivitas kejiwaan

daam belajar untuk memahami pesan menurut daya analisis yang ada.

Pengembangan daya analisis ini menjadi salah satu fungsi

pembelajaran.

3) Membantu untuk merencanakan program pendidikan, sehingga dapat

mengembangkan pesan-pesan pembelajaran yang dirancang dengan

baik. Mengintegrasikan pesan-pesan pembelajaran dengan materi ilmu

yang erat kaitannya terhadap materi pembelajaran yang disajikan.

Seperti bagaimana berakhlak baik kepada masyarakat, maupun

lingkungan sekitar.

4) Membantu dalam menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara

konsisten, karena pokok pembahasan yang tidak menyimpang dari

yang telah diprogramkan dan dapat diulang secara utuh kembali. Hal

ini akan berbeda bila pesan-pesan materi pembelajaran tersebut

disampaikan dengan metode ceramah.6

b. Membantu para siswa

Dengan menggunakan berbagai media pembelajaran yang dipilih

secara tepat dan berdaya guna dapat membantu siswa dalam hal :

6 Muhammad Ramli, Media dan Teknologi Pembelajaran (Cet. 1; Banjarmasin: Antasari

Press, 2012), h. 2

9

1) Lebih meningkatkan daya pemahaman terhadap materi saat proses

pembelajaran.

2) Dapat lebih mempercepat daya cerna siswa terhadap materi yang

diberikan.

3) Merangsang cara berpikir siswa.

4) Membangkitkan daya kognitif, afektif, dan psikomotor mereka yang

mendalam terhadap pesan-pesan pembelajaran yang diberikan.

5) Membantu kuatnya daya ingat seorang siswa, karena sifat media

pembelajaran mempunyai daya stimulus yang lebih kuat.

6) Membantu siswa memahami secara mendalam materi pembelajaran

yang disajikan, sehingga pemahaman terhadap pokok pembahasan

yang disajikan secara utuh dan bermakna.

7) Membantu dalam memperjelas pengalaman yang pernah dialami

dalam kehidupan.

8) Membantu merangsang kegiatan kejiwaan seperti pengamatan,

tanggapan, daya ingatan,emosi, berpikir, fantasi, intelegensi siswa

untuk memahami materi pembelajaran.

c. Memperbaiki Proses Belajar Mengajar

Penggunaan berbagai media pembelajaran yang dipilih secara tepat

dapat membantu dalam memperbaiki pembelajaran, antara lain sebagai

berikut:

1) Jika dalam suatu pembelajaran tidak memperoleh hasil yang

diinginkan sesuai dengan standar, maka kewajiban seorang guru untuk

10

mengulangi pembelajaran tersebut. Disini media dapat membantu

dalam mempertinggi hasil yangakan dicapai, media yang digunakan

lebih ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya.

2) Penggunaan media pembelajaran yang satu ternyata belum dapat

memuaskan guru dalam pembelajaran, maka pada proses pembelajaran

berikutnya seorang guru dapat menggunakan media lainnya, sehingga

dapat mencapai hasil yang diinginkan.7

B. Jenis - Jenis Media Pembelajaran Online

1. WhatsApp

Whatsapp merupakan sebuah aplikasi yang berbasis pesan untuk

smartphone, dengan basic mirip Blackberry Messenger. Whatsapp

massanger adalah aplikasi pesan lintas platform yang memudahkan kita

untuk mengirim pesan tanpa adanya biaya sms, hal tersebut disebabkan

karena aplikasi Whatsapp Massanger menggunakan akses data internet

dalam pengoperasiannya.

Whatsapp ialah apliksai berbasis pesan yang memudahkan kita

untuk bertukar pesan tanpa dikenai biaya sms, karena Whatshapp

memanfaatkan akses internet. Sehingga dengan whatshapp kita dapat

mengirimkan file dokumen, file foto, video call, lokasi GPS dan lain-lain.

Aplikasi whatsaap juga memiliki fasilitas Broadcast dan Group

sehingga memudahkan guru untuk mengkondidikan siswa 1 kelas dalam

satu grup. Whatsapp juga memiliki status pesan yang berupa tanda yang

7 Ibid, h. 3

11

berfugsi untuk mengetahui status pesan tersebut, sehingga guru dapat

memantau siswa apakah sudah membuka, membaca atau belum sama

sekali.8

Dalam pembelajaran menggunakan teknologi membuat siswa dan

guru semakin aktif dan terbiasa. Salah satu pembelajaran online yaitu

menggunakan Whatsapp group. Dimana Whatsapp group dapat dibuat

berdasarkan mata pelajaran yang ada disekolah. Dari salah satu fitur

Whatsapp yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran daring

adalah grup chat/ Whatsapp group. Melalui Whatsapp group tersebut

menjadi ruang belajar secara online, sehingga guru dan siswa tetap dapat

mengikuti pembelajaran.

Hal ini merupakan salah satu cara sebagai pencegahan penularan

Covid-19 dalam dunia pendidikan.Untuk dapat tergabung mengikuti

pembelajaran melalui Whatsappgroup, anggota bisa bisa ditambahkan oleh

admin grub.

8 Imam Ja‟far Shodiq, Husniyatus Salamah Zainiyati, “ Pemanfaatan Media

Pembelajaran E-Learning Menggunakan Whatsapp sebagai Solusi ditengah penyebaran Covid-

19 Di MI Nurulhuda Jelu”, Jurnal Studi Keislaman Vol. 6 No. 2, 2020, h. 151-152

http://ejournal.kopertais4.or.id/madura/indeks.php/alinsyiroh/article/view/3946 (diakses 7 Juli

2021)

12

Whatsapp group ini memberikan banyak kelebihan, diantaranya

sebagai berikut :

a. Tidak banyak boros kuota seperti aplikasi lainya.

b. Memudahkan pembelajaran selama pandemi Covid-19.

c. Melalui Whatsapp group, materi yang disampaikan guru dapat di akses

oleh seluruh siswa.

d. Bisa melakukan diskusi tentang materi pelajaran.

Selain beberapa kelebihan yang disebutkan, ada beberapa

kekurangan diantaranya:

a. Jaringan yang lemah menyulitkan mengunduh materi yang disampaikan

guru.

b. Banyaknya pesan masuk, mengakibatkan ponsel lambat.

c. Apabila tes penliaian individu dikirim melalui grub, siswa yang belum

selesai bisa melihat hasil pengerjaan temannya.9

9 Eva Margaretha Saragih, Rahmah Yunita Ansi, “ Efektivitas Penggunaan Whatsapp

Group Selama Pandemi Covid-19 bagi Pelaku Pendidik”, Jurnal Prosiding Seminar Nasional

Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan ke-4, 2020, h. 209

http://jurnal.una.ac.id/index.php/semnasmudi/article/view/1527 (diakses 11 Juli 2021)

13

Melaksanakan pembelajaran secara daring diperlukan adanya

media pendukung selain alat penunjang seperti internet, smartphone, atau

juga komputer. Dan salah satu aplikasi yang bisa digunakan ialah aplikasi

whatsapp. Aplikasi whatsapp merupakan sebuah media yang dapat

menghubungkan banyak orang dalam satu waktu. Hal ini cocok dengan

penerapannya dalam sebuah proses pembelajaran, karena dalam suatu

proses pembelajaran pastinya guru akan melakukan komunikasi dengan

banyak siswa.

Aplikasi whatsapp juga merupakan aplikasi yang sudah tidak asing

digunakan baik itu oleh orangtua atau juga siswa itu sendiri. Siswa dan

orangtua siswa sebelum adanya perintah untuk melakukan pembelajaran

secara daring sudah menggunakan aplikasi whatsapp untuk

berkomunikasi. Baik itu untuk menyampaikan informasi atau kegiatan

sekolah atau untuk menanyakan perkembangan dan kegiatan siswa di

sekolah.

2. Zoom

Zoom adalah salah satu media pembelajaran online yang dapat

diartikan sebagai suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan

tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media

Internet. Media pembelajaran online sebagai sebuah alternatif

pembelajaran yang berbasis elektronik memberikan banyak manfaat

terutama terhadap proses pendidikan yang dilakukan dengan jarak jauh.

14

Ada beberapa kelebihan saat menggunakan aplikasi Zoom.

a. Zoom dapat di download secara gratis dan memungkinkan melakukan

sampai 100 partisipan.

b. Dapat menjadwalkan pembelajaran lewat fitur Schedule (Jadwal).

c. Bisa merekam dan menyimpan video saat pembelajaran berlangsung.

d. Zoom Cloud Meeting dapat bekerja pada perangkat android, Ios,

Windows, dan Mac Virtual Background yang bisa di ganti

Penggunaan Aplikasi Zoom Clouds Meetings ini memiliki

beberapa kendala, yakni :

a. Menghabiskan banyak pulsa atau kuota data internet; Artinya Proses

belajar online menggunakan aplikasi ini dinilai boros dan cukup

menguras kuota data internet kita.

b. Tingkat kecepatan jaringan di daerah pedalaman. Berbicara mengenai

proses belajar online tak bisa lepas dari kecepatan dan kualitas jaringan

internet, Proses belajar online lebih pasnya diterapkan di wilayah

perkotaan yang terjangkau internet, sebab jika diterapkan diwilayah

yang belum terjangkau atau masih minim kecepatan internet hanya

akan membuat para pelajar kewalahan dalam mengantisipasi hal ini.

15

Dalam sebuah proses pembelajaran patutnya penyampaiannya

jelas,rinci dan tertuju.10

Pembelajaran secara online mungkin bukan hal yang baru bagi.

kemajuan teknologi sekarang memungkinkan kita untuk belajar

sepenuhnya secara online sambil tetap bersosialisasi dengan teman

sekelas. Untuk bergabung dengan zoom maka perlu mengklik “Join a

Meeting” dengan memasukkan kode yang telah diberikan oleh host dan

memasukkan nama peserta pada kolom yang tersedia. Seperti gambar di

bawah ini.

Pemanfaatan zoom dalam pembelajaran jarak jauh dapat membantu

anak didik dan pendidik tetap melakukan interaksi tatap muka meskipun

tidak berdekatan. Pembelajaran yang idealnya memiliki interaktifitas

antara pendidik dan peserta didik walaupun tidak dalam satu tempat yang

10

Luthfina Muhimmatul Aliyah, “Efektivitas Penggunaan Zoom Bagi Siswa MAN 2

Rembang Di Masa Pandemi Covid-19”, Jurnal JIBTEK- AKSI Rembang, Vol. 1 No. 4, 2021, h. 3-

7

https://www.academia.edu/46848356/EFEKTIVITAS_PENGGUNAAN_ZOOM_BAGI_SISWA_

MAN_2_REMBANG_DI_MASA_PANDEMI_COVID_19 (diakss 12 Juli 2021)

16

sama, dengan adanya video conference atau zoom akan membantu proses

pembelajaran yang dilakukan, karena pendidik akan terlibat langsung

dengan peserta didik Pemanfaatan zoom pada pembelajaran jarak jauh

akan sangat membantu dalam belajar karena pendidik dapat berinteraksi

walaupun ditempat yang berbeda.11

3. Google Meet

Pengunaan google meet merupakan salah satu fitur dari google

yang bisa dimanfaatkan untuk work from home saat social distancing

untuk mencegah penyebaran virus COVID-19. Setelah semakin banyak

orang yang mulai memanfaatkan aplikasi video conference untuk bekerja

dari rumah saat pandemi Covid-19, banyak perusahaan teknologi yang

memperbarui fitur-fitur aplikasi telekonferensinya termasuk google.

Dengan banyaknya orang yang juga berselancar dan melakukan

pekerjaan secara online turut mengganggu kelancaran konferensi online.

Maka dari itu banyak yang mencari alternatif dengan menggunakan

berbagai macam aplikasi agar mereka tetap dapat berhubungan dan

11

Junita Monica, Dini Fitriawati, “Efektivitas Penggunaan Aplikasi Zoom Sebagai Media

Pembelajaran Online Pada Mahasiswa Saat Pandemi Covid-19”, Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 9

No. 1, 2020, h.1632

https://ejurnal.undana.ac.id/JIKOM/article/download/2416/2058 (diakses 07 juli 2021)

17

menyampaikan rapat tanpa terputus-putus, salah satunya adalah

mengunakan Google Meet. selain itu Google Meet memiliki Interface atau

antarmuka yang unik dan fungsional dengan ukuran ringan serta cepat,

mengedepankan pengelolaan yang efisien, mudah guna (user friendly)

yang dapat diikuti semua pesertanya. Untuk bergabung pada laman

meeting maka perlu memasukkan kode meet yang telah di sediakan oleh

penyelenggara seperti gambar berikut.

Dapat mengundang hingga 100 peserta : Untuk bisa mengundang

peserta hingga 100 bisa berlangganan dengan G suite yang lebih lengkap

dan. Menggunakan Google Meet yang versi free hanya dibatasi 25

orang/lebih, jika berlangganan Google Suite maka bertambah menjadi 100

atau sampai 250 pengguna. Fitur tersebut terbatas untuk pengguna Google

Meet yang free. Tatapi untuk yang sudah mendaftar ke produk Google

Suite. Semua bisa menjadi lebih banyak dan mudah pastinya.

Membutuhkan jaringan internet yang stabil : Tidak jaringan yang cepat

saja akan tetapi yang stabil. Karena dengan jaringan yang stabil Google

Meet bisa beroprasi sebagaimana mestinya dan bekerja dengan baik.

18

Tanpa jaringan yang stabil tidak akan dapat menikmati layanan terbaik

darinya.12

4. Google Classroom

Google Classroom (atau dalam bahasa Indonesia yaitu Ruang Kelas

Google) adalah suatu serambi pembelajaran campuran yang diperuntukkan

terhadap setiap ruang lingkup pendidikan yang dimaksudkan untuk

menemukan jalan keluar atas kesulitan dalam membuat, membagikan dan

menggolong-golongkan setiap penugasan tanpa kertas .

Google Classroom merupakan sebuah aplikasi yang

memungkinkan terciptanya ruang kelas di dunia maya. Selain itu, google

classroom bisa menjadi sarana distribusi tugas, submit tugas bahkan

menilai tugas-tugas yang dikumpulkan. Untuk bergabung pada kelas, maka

guru membagikan kode kelas dengan murid seperti gambar dibawah ini.

12

Dara Sawitri, “Penggunaan Gogle Meet Untuk Work From Home Di Era Pandemi

Coronavirus Disease (Covid-!9), Jurnal Prioritas : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol. 02 No. 01,

2020, h.14-17

https://www.jurnal.harapan.ac.id/indeks.php/Prioritas/article/download/161/93 (diakses 07 Juli

2021)

19

Fitur-fitur dalam aplikasi google classroom seperti reuse post,

create question, create assignment, create announcement dapat digunakan

peserta didik untuk mengunggah kembali beberapa file, memberi ruang

diskusi, memberi pengumuman, pendistribusian tugas dan materi

pembelajaran, pengumpulan tugas sampai guru dapat melihat siapa saja

yang sudah mengumpulkan tugas. Selain itu file yang dapat diunggah juga

tidak dibatasi formatnya,semua file tetap bisa diunggah seperti word,

power point, PDF, video, atau berupa link juga bisa digunakan.13

C. Motivasi Belajar PAI

1. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai “daya

upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Berawal dari

kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak

13

Wiladatus Salamah, “Deskripsi Penggunaan Aplikasi Google Classroom Dalam

Proses Pembelajaran”, Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan, vol. 4 No. 3, 2020,

h.535

https://ejournal.undiksha.ac.id/indeks.php/JJL/article/view/29099 (diakses 07 Juli 2021)

20

yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu,

terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat

dirasakan/mendesak. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari

dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu,

demi mencapai tujuan tertentu.14

Dari pengertian diatas penulis dapat

menyimpulkan bahwa motivasi adalah suatu dorongan yang diakibatkan

oleh adanya daya penggerak yang dirasakan oleh seseorang sehingga

dapat melakukan aktivitas guna untuk mencapai suatu tujuan yang

diinginkan.

Dalam pengertian secara umum belajar adalah sebuah usaha dalam

penguasaan materi ilmu pengetahuan yang digunakan untuk menuju

terbentuknya kepribadian seutuhnya. Adapun pengertian lain bahwa

belajar adalah penambahan pengetahuan.15

Dari pengertian diatas maka

penulis dapat menyimpulkan bahwa motivasi belajar adalah dorongan

yang terjadi pada seseorang sebagai usaha untuk mecapai pemahaman dan

penambahan pengetahuan dalam proses pembelajaran.

Adapun dalam Surah Al-Mujadalah (58) ayat 11 tentang

keutamaan orang yang menuntut ilmu:

جانس آياإذاقيمنكىحفسحافيان اانري ياأي

شزايسفعالل شزافا إذاقيما نكى فافسحايفسحالل

14Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Cet. 19; Jakarta: Rajawali Pers,

2011), h. 73

15Ibid, h. 20

21

انري كى آياي اانري ب الل أحانعهىدزجاث

خبيس ه احع

Terjemahnya:

Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-

lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan

memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah

kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-

orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu

pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa

yang kamu kerjakan.16

2. Macam-Macam Motivasi Belajar

Macam-macam motivasi belajar terbagi menjadi dua macam,

antara lain sebagai berikut:

a. Motivasi Intrinsik

Motivasi yang berasal dari diri seseorang itu sendiri tanpa

dipengaruhi oleh rangsangan dari luar disebut motivasi intrinsik.17

Sebagai

contoh dari motivasi intrinsik ini, misalnya seseorang yang senang

membaca, tanpa ada dorongan ia sudah rajin mencari buku sendiri.

Peserta didik yang memiliki motivasi ini akan menjadi orang yang

terdidik.18

b. Motivasi Ekstrinsik

16

Al-Qur‟an dan Terjemahan, (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an, 2007), h.

543 17

Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, (Jakarta:

Kencana, 2009), h. 190.

18 Sardiman, op. cit, h. 89

22

Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang timbul karena adanya

rangsangan dari luar individu, misalnya dalam bidang pendidikan terdapat

minat yang positif terhadap kegiatan pendidikan timbul karena melihat

manfaatnya.19

Contoh dari motivasi ekstrinsik yaitu seseorang itu belajar, karena

ia tahu besok pagi akan ada ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik,

sehingga akan dipuji oleh orang-orang disekitarnya.20

Motivasi ini dapat digunakan ketika bahan pelajaran yang

digunakan untuk mengajar kurang menarik perhatian anak didik. Oleh

karena itu, seorang pendidik akan menggunakan media pembelajaran yang

dapat menarik motivasi anak untuk menyenangi pelajaran tersebut.21

3. Fungsi Motivasi Belajar

a. Mendorong timbulnya kelakuan atau sesuatu perbuatan, tanpa

adanya motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti belajar,

b. Sebagai pengarah, bahwa motivasi mengarahkan perbuatan kepada

pencapaian tujuan yang diinginkan,

c. Sebagai penggerak, besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat

atau lambatnya suatu pekerjaan.22

Sedangkan menurut pendapat lain, bahwa fungsi motivasi

belajar adalah sebagai berikut:

19

Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h.

4. 20

Sardiman, op. cit, h. 91 21

Lilik Sriyanti, Psikologi Belajar, (Yogyakarta: Ombak, 2013), h. 136 22

Oemar Hamlik, Psikologi Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2010),

h. 175.

23

a. Mendorong manusia untuk berbuat, bahwa motivasi adalah

sebagai motor atau penggerak dalam setiap kegiatan yang akan

dikerjakan

b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak

dicapai. Dengan demikian bahwa motivasi dapat memberikan arah

dan keinginan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan

tujuannya

c. Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan

apa yang sesuai guna mencapai tujuannya dengan menyisihkan

perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuannya.23

4. Indikator Motivasi Belajar Pendidkan Agama Islam

a. Ketekunan dalam belajar

Ketekunan adalah kekerasan, kesungguhan. Jadi ketekunan

dalam belajar adalah kesungguhan seseorang dalam belajar.Mengenai

tentang tekun atau ketekunan dijelaskan dalam al-Qur‟an Surat ar-

Ra‟ad ayat 11:

ايسالل ي يحفظ خهف ي يدي بي ي يعقبج ن

ىا فس ايابا وحخىيغيس اللليغيسيابق اذا

ن افليسد ء وس الازاداللبق ي د ىي يان

23Sardiman,op. cit , h. 85

24

Terjemahnya :

“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu

mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka

menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak

merubah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah

keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah

menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada

yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi

mereka selain Dia”.24

Dalam proses belajar seorang siswa harus bersungguh-sungguh

dan berusaha untuk menjadi yang lebih baik dengan cara belajar terus

menerus. Hal-hal yang termasuk dalam ketekunan belajar antara lain:

1) Kehadiran di sekolah atau kampus

2) Mengikuti Proses Belajar Mengajar di kelas atau perkuliahan

3) Belajar di rumah. Seorang Siswa akan terus berusaha untuk belajar,

dan mengikuti pelajaran dari awal sampai akhir dengan baik.

Seorang yang memiliki semangat belajar akan selalu berusaha

untuk mengikuti pelajaran dengan baik.

b. Ulet dalam menghadapi kesulitan

Ulet adalah tidak mudah putus asa, berusaha terus dengan giat,

tanpa putus asa, dan keras kemauan serta menggunakan kecakapannya

untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Indikator gigih atau ulet

dalam menghadapi kesulitan antara lain:

1) Sikap terhadap kesulitan

2) Usaha mengatasi kesulitan.

24

Al-Qur‟an dan Terjemahan, op. cit, h. 250

25

Seseorang yang memiliki motivasi yang kuat akan mempunyai

banyak dorongan untuk belajar. Motivasi juga dapat dikatakan sebagai

daya untuk menggerakkan diri individu yang menimbulkan kegiatan

belajar, yang menjamin tentang kelangsungan belajar, dan yang

memberi arah pada kegiatan belajar sehingga dapat mencapai tujuan

yang diinginkan.

Guru harus mengetahui pentingnya motivasi belajar pada

siswa. Guru harus membangkitkan bila siswa tidak bersemangat,

meningkatkan bila semangat belajar siswa hilang, dan memelihara bila

semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar. Dalam hal ini

yang menjadi pemicu untuk mengobarkan semangat adalah seperti

hadiah, pujian, dorongan, atau Minat dan perhatian dalam belajar.

Motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong

seseorang untuk belajar.Keinginan yaitu barangapa yang diingini,

hasrat, kehendak dan harapan. Keinginan seorang anak perlu dibarengi

dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Keinginan

membaca perlu dibarengi dengan kemampuan mengenal dan

mengucapkan bunyi huruf-huruf. Misalnya siswa ingin bisa membaca

al-Qur‟an dengan baik, ini dapat menjadi pendorong yang kuat untuk

belajar membaca al-Qur‟an.

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada

maksud untuk belajar. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak

tersebut memang ada motivasi untuk belajar, sehingga hasilnya akan

26

lebih baik dalam belajarnya karena sudah mempunyai keinginan atau

hasrat dalam belajar.Hal-hal yang menjadi indikator minat dan

ketajaman perhatian dalam belajar antara lain:

1) Kebiasaan dalam mengikuti pelajaran

2) Semangat dalam mengikuti pelajar.

c. Keinginan berprestasi dalam belajar

Berprestasi dalam belajar dapat ditunjukkan melalui kompetisi

atau persaingan. Persaingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai

alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan individu

maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar

dan juga meningkatkan kegiatan belajar siswa. Persaingan yang perlu

digarisbawahi adalah bahwa persaingan tersebut adalah persaingan ke

arah positif dan sehat untuk meningkatkan hasil belajar.

Seorang guru mengadakan kompetisi prestasi di kelas atau

sekolah dengan tujuan meningkatkan semangat belajar peserta didik.

Ajang kompetisi prestasi menjadi lebih menyemangati siswa dengan

diberikan sebuah hadiah bagi pemenang. Pengaruh ajang ini sangat

baik, selain memotivasi siswa untuk berprestasi juga meningkatkan

kerja sama antar siswa dalam belajar.Hal-hal yang termasuk dalam

berprestasi antara lain:

1) Keinginan untuk berprestasi,

2) Kualifikasi hasil.

d. Usaha dalam belajar

27

Usaha adalah kegiatan dengan menggerakkan tenaga (pikiran

atau badan) untuk mencapai suatu maksud, pekerjaan (perbuatan,

prakarsa, ikhtiar, daya upaya) untuk mencapai sesuatu.

Motivasi menentukan apakah mereka mengejar suatu tugas

secara antusias dan sepenuh hati atau apatis dan malas-malasan.

Misalnya para siswa yang termotivasi sering berusaha secara bersama-

sama untuk benar-benar memahami materi di kelas, mempelajarinya

secara bermakna, dan mempertimbangkan bagaimana mereka dapat

menggunakan materi yang telah mereka pelajari itu dalam kehidupan

sehari-hari.Indikator dalam motivasi belajar ini antara lain sebagai

berikut:

1) penyelesaian tugas

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran.25

5. Pandemi Covid-19

Wabah dalam bahasa arab berasal dari kata awbaa’-yubiu’ yang

berarti terjangkit wabah, kemudian al-waba’ yang berarti penyakit sampar.

Definisi secara bahasa di atas selaras dengan definisi yang

disepakati oleh para ahli bahasa dan kedokteran dalam Islam, yaitu sebuah

penyakit menular yang penularannya sangat cepat dan luas serta merajalela

di khalayak manusia secara laur biasa. Hal ini menunjukkan akan bahaya

wabah jika terjadi di suatu daerah dengan cepatnya penularan yang terjadi.

Menurut Darmaidi Darmawan:

25

Tritjahjo Danny Soesilo, Teori dan Pendekatan Belajar Implementasinya dalam

Pembelajaran, (Yogyakarta: Ombak, 2015), hlm. 62

28

“ Penyakit menular memiliki tiga golongan atau kelompok utama:

Penyakit yang berbahaya karena angka kematian cukup tinggi,

Penyakit menular tertentu dapat menimbulkan kematian dan cacat,

walaupun akibatnya lebih ringan dari yang pertama, Penyakit

menular yang jarang menimbulkan kematian dan cacat tetapi dapat

mewabah yang menimbulkan kerugian.”

Covid-19 merupakan penyakit yang dihasilkan dari virus corona.

Virus corona atau Covid 19 adalah virus RNA positif yang beruntai

tunggal yang tidak tersegmentasi. Sebuah virus yang pertama kali muncul

di Cina, lebih tepatnya kota Wuhan. World Health Organization (WHO)

menyatakan bahwa Covid-19 adalah wabah yang mulai merebak di

berbagai negara dengan kemunculan awal di Wuhan, China pada

Desember 2019. Ada beberapa tanda-tanda seseorang yang terkena virus

corona atau Covid-19 adalah suhu tubuh naik, demam, mati rasa, batuk,

nyeri di tenggorokan, kepala pusing, dan susah bernafas apabila virus

tersebut sudah sampai paru-paru.

Covid-19 atau virus corona secara tidak kasat mata dapat menular

kepada orang lain. Karena memang penularan-penularan Covid-19 itu

terjadi melalui kegiatan-kegiatan yang mungkin dianggap remeh oleh

kebanyakan orang. Di antara lain penularan-penularan Covid-19 yaitu,

kontak fisik dengan orang yang terinfeksi Covid-19, dalam hal ini dapat

diartikan dengan menyentuh bagian tubuh atau berjabat tangan; lewat

percikan udara saat batuk, bersin, atau bahkan ketika berbicara; menyentuh

mulut, hidung, dan muka dengan tangan yang terpapar virus.

Ada sebagian negara dengan total kesembuhan Covid-19 tertinggi.

Sekalipun negara tersebut merupakan negara dengan jumlah korban

29

terbanyaknya, bahkan China disebut-sebut sebagai sumber penyebar virus

Covid-19. Kebijakan dari negara tersebut dengan menerapkan lockdown,

social distancing, karantina dan isolasi terlihat membuahkan hasil yang

baik. Sejak diterapkannya kebijakan-kebijakan tersebut angka kesembuhan

di berbagai negara sedikit demi sedikit telah melampaui angka kasus

Covid-19 yang ada.

Sebelum pandemi Covid-19 muncul, seribu empat ratus tahun yang

lalu Islam telah menemukan cara untuk menangani sebuah pandemi lewat

sabda nabi. Dilanjutkan dengan penanganan wabah oleh Amr bin Ash dan

kejadian-kejadian selanjutnya. Dengan menerapkan sistem lockdown,

social distancing, dan sebagainya tampaknya itu adalah hal pokok dan

yang paling urgen dalam mengangani sebuah pandemi.

Cara penanganan pandemi pada saat ini sebagaimana yang telah

dianjurkan oleh pemerintah, WHO, dan berbagai lembaga-lembaga yang

berkaitan dengan hal ini. Cara-cara tersebut adalah:

a. Lockdown

Lockdown adalah sebuah istilah yang memiliki arti karantina

wilayah, yaitu suatu kebijakan karantiana terhadap suatu daerah atau

wilayah tertentu dalam rangka mencegah perpindahan orang, baik masuk

maupun keluar wilayah tersebut, untuk tujuan tertentu yang mendesak.

Lockdown disebut-sebut sebagai solusi utama dalam menangani Covid-19

saat ini.

30

Karena penularan utama Covid-19 adalah melalui interaksi sesama.

Maka dengan tidak adanya interaksi penduduk yang di dalam daerah

dengan yang di luar daerah tersebut akan memperkecil kemungkinan

penularan Covid-19 dan memutus mata rantai penyebarannya. Dengan

tidak dibolehkannya orang yang di dalam dan di luar daerah untuk

berpindah, hal ini akan cukup efektif untuk menangani pandemi yang

menular begitu masif.

Contoh negara yang telah berhasil menangani pandemi ini dengan

kebijakan lockdown adalah Malaysia. Setelah tiga bulan lamanya

pemerintah menerapkan kebijakan lockdown, pemerintah Malaysia

memutuskan untuk membuka kembali sarana umum sekalipun bertahap.

Begitu juga dengan sekolah dan tempat-tempat keramaian lainnya akan

dibuka kembali secara bertahap

b. Physical Distancing

Physical distancing yaitu dengan menjaga jarak antar manusia dan

menghindari tempat-tempat keramaian. Physical Distancing merupakan

opsi penanganan pandemi Covid-19 yang lebih ringan dari lockdown dan

tidak lebih ketat.. Lewat tempat-tempat keramaian lah Covid-19 mudah

menular. Hal ini juga didasari dengan ketahanan tubuh setiap orang yang

berbeda-beda. Seseorang dapat terinfeksi tanpa gejala apapun, akan tetapi

tetap dapat menyebar ke orang lain.

Physical distancing dapat mengurangi mata rantai penularan

Covid-19 agar pasien yang terinfeksi dapat ditangani hingga sembuh. Hal

31

ini mengakibatkan sebagian sarana umum ditutup, seperti sekolah dari

jenjang dasar hingga perguruan tinggi yang menerapkan pembelajaran

dengan sistem daring hingga waktu yang belum ditentukan. Termasuk juga

di dalamnya sarana ibadah seperti masjid, gereja, wihara, dan sebagainya.

Sekalipun ada sebagian masjid yang masih dibuka untuk sarana ibadah

tetap harus memenuhi standar physical distancing dengan menerapkan

jarak pada setiap orang.

Dua kebijakan pemerintah di atas adalah upaya melawan

penyebaran Covid-19 yang telah disepakati oleh berbagai lembaga formal

maupun non-formal.

c. PSBB

PSBB ini adalah suatu pembatasan kegiatan masyarakat tertentu

dalam suatu wilayah yang diduga kuat terinfeksi Covid-19 guna mencegah

penyebarannya secara luas. Beberapa wilayah di Indonesia khususnya

wilayah yang dinilai penyebaran Covid-19 cukup tinggi, menerapkan

kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sesuai dengan yang

di tetapkan oleh pemerintah. PSBB dilakukan selama masa inkubasi

terpanjang, yaitu 14 hari. Apabila ada temuan kasus baru pada masa itu

maka dapat diperpanjang selama 14 hari sejak ditemukannya kasus

terakhir. Kebijakan PSBB mengakibatkan berbagai sarana umum ditutup,

32

termasuk di dalamnya sekolah dan saran ibadah yang dalam pembahasan

artikel ini adalah masjid.26

d. PPKM

Covid-19 atau Coronavirus disease 2019 pada saat ini menjadi

sebuah pandemik yang menyebar dengan sangat cepat ke seluruh dunia,

termasuk Indonesia. Berbagai penanganan dan kebijakan telah dilakukan

salah satunya yaitu kebijakan PPKM atau Pemberlakuan Pembatasan

Kegiatan Masyarakat yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia. PPKM

saat ini menjadi salah satu topik yang sering diperbincangkan oleh

masyarakat, salah satunya pada platform media sosial Twitter.

PPKM merupakan kebijakan Pemerintah Indonesia untuk

menangani Covid-19 yang dibuat sejak awal tahun 2021. Sebelumnya

pemerintah telah melakukan pembatas sosial berskala besar (PSBB)

sebelum adanya PPKM yang dilakukan di sejumlah wilayah Indonesia.

PPKM berlangsung di beberapa wilayah yang menjadi titik penyebaran

infeksi Covid -19, yakni di Pulau Jawa dan Bali.27

26

Muhammad Rasyid Ridho, “Wabah Penyakit Menular Dalam Sejarah Islam Dan

Relevan dengan Covid-19”, Jurnal Sejarah Peradaban Islam, Vol.4 No.1, 2020, h. 25-29

http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/juspi/article/view/7786 ( diakses 08 Januari 2020)

27 Taofik Krisdiyanto, Erry Maricha Oki Nurharyanto, “Analisis Sentimen Opini

Masyarakat Indonesia Terhadap Kebijakan PPKM Pada Media Sosial Twitter Menggunakan

Naive Bayes Clafiers”, Jurnal CorelT, Vol.7, No.1, 2021, h. 32

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/coreit/a (diakses 14 agustus 2021)

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak mengadakan perhitungan

dengan angka-angka, karena penelitian kualitatif adalah penelitian yang

memberikan gambaran tentang kondisi secara fakta dan sitematis

mengenai faktor-faktor, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang

dimiliki untuk melakukan akumulasi dasar-dasarnya saja. Pandangan lain

menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian untuk melakukan

eksplorasi dan memperkuat prediksi terhadap suatu gejala yang berlaku

atas dasar data yang diperoleh di lapangan.28

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif

kualitatif. Pendekatan deskriptif adalah menggambarkan secara sistematis

fakta, objek, atau subjek apa adanya dengan tujuan menggambarkan secara

sistematis tentang fakta dan karakteristik objek yang diteliti secara tepat.

Karena penulis nanti akan menggambarkan pemecahan masalah

yang diselidiki, sesuai dengan penelitian ini yang mempunyai tujuan untuk

mendeskripsikan bagaimana efektivitas penggunaan media pembelajaran

28Sukardi, Metodologi Penelitian Kompetensi dan Prakteknya (Cet.IV; Jakarta : Bumi

Aksara,2007), h. 14

34

terhadap motivasi belajar Pendidikan Agama Islam di SD Inpres 12/79

Polewali pada masa pandemi Covid-19.

B. Lokasi dan Objek Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat melakukan penelitian guna

memperoleh data penelitian.Lokasi penelitian bertempat di SD Inpres 12/79

Polewali Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan.

Objek penelitian dapat dinyatakan sebagai situasi sosial penelitian yang ingin

diketahui apa yang terjadi di dalamnya. Objek dari penelitian ini adalah

efektivitas siswa dalam menggunakan media pembelajaran pada pembelajaran

PAI.

C. Fokus Penelitian

Fokus penelitian adalah memusatkan fokus kepada inti penelitian yang

akan dilakukan, hal tersebut harus dilakukan secara langsung agar kedepannya

dapat meringankan peneliti sebelum turun atau melakukan

observasi/pengamatan.29

Maka yang menjadi fokus penelitian dan deskripsi

fokusnya adalah :

1. Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran

2. Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam

D. Deskripsi Fokus Penelitian

Deskripsi Penelitian merupakan menjelaskan/mendeskripsikan

titik fokus penelitian.30

29 Fakultas Agama Islam, Panduan Penulisan Karya Ilmiah, (Cet-1 ; Universitas

Muhammadiyah Makassar: 2019) , h. 12.

30 Ibid, h.12

35

Berdasarkan fokus penelitian, maka peneliti akan mendiskripsikan

fokus penelitian yaitu:

1. Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Online

Efektivitas adalah kemampuan dalam memilih suatu tujuan dengan

memanfaatkan sarana dan prasarana yang tepat untuk mencapai suatu tujuan

dengan tepat dan cepat. Media pembelajaran online adalah sebua media yang

digunakan sebagai media yang menggunakan bantuan internet yang

dilengkapi dengan alat pengontrol sehingga dapat digunakan untuk

mengakses apa yang menjadi kebutuhan pengguna itu sendiri.

2. Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam

Motivasi merupakan dorongan untuk seseorang melakukan sesuatu

untuk mencapai tujuan tertentu. Belajar merupakan suatu proses yang dapat

dilihat dengan adanya perubahan pada diri seseorang baik dari segi

pemahaman maupun penambahan pengetahuan. Dari pengertian diatas maka

penulis dapat menyimpulkan bahwa motivasi belajar adalah dorongan yang

terjadi pada seseorang sebagai usaha untuk mecapai pemahaman dan

penambahan pengetahuan dalam proses pembelajaran.

E. Sumber Data

Adapun sumber data dalam penelitian ini dapat diklsifikasikan sebagai

berikut:

1. Sumber primer, yaitu sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data. Adapun yang menjadi sumber data primer

dalam penelitian ini adalah orang tua siswa dan guru mata pelajaran

36

Pendidikan Agama Islam, orang tua siswa dan siswa di SD Inpres 12/79

Polewali.

2. Sumber Sekunder, yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.31

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat pengumpulan datayang disesuaikan

dengan jenis dan pendekatan penelitian yang dilakukan dengan merujuk pada

metode penelitian.32

Adapun Instrumen tersebut adalah pedoman pengamatan

(observasi), pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data,

pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber,

dan berbagai cara. Bagian ini memuat uraian dan rinci tentang langkah-

langkah dan prosedur pengambilan dan pengumpulan data, misalnya

pengukuran langsung, observasi, pelaksanaan test, pelaksanaan wawancara

langsung atau pengiriman angket. Bila menggunakan orang lain sebagai

pengumpul data, perlu dijelaskan cara pemilihannya. 33

Teknik pengumpulan

data yang digunakan adalah sebagai berikut:

31 Hardayani, Metode Penelitian Kualitatif&Kuantitatif, ( Cet- 1; Yogyakarta: Pustaka

Ilmu, 2020), h. 121. 32

Fakultas Agama Islam, op. cit, h.14

33 Hardayani, op. cit, h. 120.

37

1. Observasi, merupakan salah satu proses yang dilakukan dengan cara

mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.34

Hal yang hendak di observasi haruslah diperhatikan secara detail.

Dengan metode observasi ini, bukan hanya hal yang didengar saja yang

dapat dijadikan informasi tetapi gerakan-gerakan dan raut wajah pun

mempengaruhi observasi yang dilakukan.

2. Wawancara mendalam, merupakan proses tanya jawab dalam penelitian

yang berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka

mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-

keterangan secara mendalam dan detail.35

3. Dokumentasi. Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data

langsung dari tempat penelitian.36

Dalam hal ini peneliti mengambil

dokumen melalui gambar, menulis ataupun merekam sebagai bukti

keaslian data yang diperoleh.

H. Teknik Analisis Data

Setelah melakukan pengumpulan data, seluruh data yang terkumpul

akan diolah oleh peneliti. Data dianalisis menggunakan metode deskriptif

kualitatif yaitu dengan mendeskripsikan secara menyeluruh data yang

ditemukan selama proses penelitian. Adapun tekhnik analisis data kualitatif

34Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi ,Metodologi Penelitian.(Cet.VIII; Jakarta : PT. Bumi

Aksara, 2007),h. 70

35Ibid, h. 82

36 Sudaryono, Metodologi Penelitian, ( Cet.2; Depok: Rajagrafindo Persada, 2018), h. 229

38

yang dilakukan adalah melalui tahap reduksi (reduction), penyajian data ( data

display), dan penarikan kesimpulan (verification).37

1. Reduksi Data (reducation)

Reduksi data berarti merangkum, proses pemilihan, memilih hal-hal

pokok dan penting kemudian dicari tema dan polanya. Pada tahap ini peneliti

memilah informasi yang relevan dan yang tidak relevan dengan penelitian.

Setelah direduksi data akan mengerucut. Semakin sedikit dan mengarah ke

inti permasalahan sehingga mampu memberikan gambaran yang lebih jelas

mengenai objek dari suatu penelitian.

2. Penyajian Data ( data display)

Setelah dilakukan reduksi data, selanjutnya adalah menyajikan data.

Data disajikan dalam bentuk tabel dan uraian penjelasan yang bersifat

deskriptif.

3. Penarikan Kesimpulan

Tahap akhir dari teknik pengumpulan data adalah penarikan

kesimpulan. Setelah semua data tersaji, permasalahan yang menjadi objek

penelitian dapat dipahami kemudian ditarik kesimpulan yang merupakan hasil

dari penelitian.38

37 Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif ( Bandung: Alfabeta, 2012), h. 246

38Ibid, h. 247

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Sekolah

Sd Inpres 12/79 Polewali merupakan salah satu sekolah dasar yang

berada di Kabupaten Bone lebih tepatnya di Kecamatan Libureng Desa

Polewali, dimana luas tanah yang dijadikan bangunan sekolah adalah 7900

m². Letaknya antara jalan poros Kabupaten Bone Dan Kabupaten Sinjai

sehingga mudah untuk ditemukan.

Sd Inpres 12/79 Polewali ini didirikan pada tahun 1979. Sekolah

ini telah mengalami beberapa pergantian kepala sekolah. Adapun kepala

sekolah pertama yaitu Ibu Salehah, S.Pd yang menjabat sejak tahun 1979

sampa pada tahun 1992. Kemudian dilanjutkan oleh ibu Aisyah A, S.Pd

pada tahun 1992 sampai dengan tahun 2002. Kemudian dilanjutkan oleh

Ibu Hj. Marhumi, S.Pd.I pada tahun 2002 sampai dengan tahun 2017.

Kemudian dilanjut oleh Bapak Rajagau, S.Pd.SD pada tahun 2017 sampai

Sekarang.

Sd Inpres 12/79 Polewali ini dijadikan sebagai lembaga pendidikan

yang mudah untuk ditemukan karena letaknya yang strategis ditengah-

tengah masyarakat, sehingga memudahkan jika ada anak yang akan

melanjutkan pendidikan kejenjang sekolah dasar. Selain itu sekolah ini

juga bersebelahan dengan mesjid sehingga guru maupun siswa akan

mudah ketika akan melaksanakan shalat.

40

2. Visi, Misi dan Tujuan dan Sasaran Sekolah

a. Visi

Visi Sd Inpres 12/79 Polewali adalah terwujudnya peserta didik

yang sehat, cerdas, komprtitif, dan peduli lingkungan berdasarkan

IMTAQ dan IPTEK.

b. Misi

Misi pendidikan di Sd Inpres 12/79 Polewali dirumuskan

sebagai berikut:

1) Menanamkan keimanan dan ketakwaan melalui pengamalan

ajaran agama.

2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran secara paikem sebagai

upaya mewujudkan sekolah sebagai pusat kegiatan belajar yang

menyenangkan.

3) Melaksanakan pembinaan berbagai kegiatan lomba baik

akademik maupun non-akademik guna meraih prestasi yang

unggul berbasis IPTEK.

4) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan sarana

penunjang pendidikan.

5) Melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler guna memupuk bakat dan

kreatifitas peserta didik secara terencana dan berkesinambungan.

6) Penataan lingkungan bersih, rapi, indah dan asri.

7) Menjalin kerja sama yang harmonis antara warga sekolah dan

lembaga lain yang terkait.

41

c. Tujuan Sekolah

Tujuan pendidikan Sd Inpres 12/79 Polewali yaitu:

1) Menghasilkan peserta didik menguasai dasar-dasar pendidikan

keagamaan dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

2) Menghasilkan peserta didik yang aktif, kreatif, cerdas, inovatif,

berprestasi tinggi di bidang akademik dan non-akademik.

3) Meraih prestasi akademik maupun non-akademik minimal tingkat

kecamatan.

4) Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi sebai

bekal untuk melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi.

5) Menyiapkan peserta didik yang terampil, mampu

mengembangkan minat dan bakat serta mampu

mengaktualisasikan potensi dirinya.

6) Menyiapkan peserta didik yang terampil dan berwawasan

lingkungan dalam pemanfaatan lahan kosong untuk menanam

tanaman yang bermanfaat sehingga dapat melestarikan

lingkungan dan kerusakan lingkungan.

7) Menciptakan lingkungan yang kondusif dalam berbagai kegiatan

sekolah.

d. Sasaran Sekolah

1) Meningkatkan prilaku peserta didik yang mencerminkan sikap

beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha Esa, berkarakter

disiplin, santun, jujur, peduli, percaya diri, dan brtanggung jawab

42

serta memilikiprilaku pembelajar sejati sepanjang hayat yang

sehat jasmani dan rohani

2) Meningkatkan pengetahuan peserta didik yang faktual, prosdural,

konseptual, dan meta kognitif

3) Meningkatkan pengetahuan peserta didik dalam kterampilan

berpikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis, mandiri,

kolaboratif, dan komunikatif

4) Meningkatnya proses pembelajaran mengoptimalkan penggunaan

pendudkung pembelajaran (administrasi, alat peraga/media,

metode dan alat penilaian)

5) Meningkatkan kompetensi kepala sekolah, guru, dan tenaga

pendidikan sesuai dengan tupoksi masing-masing.

6) Menigkatkatkan rata-rata hasil ujian nasional

7) Meningkatkan kemampuan siswa dalam mencapai peringkat

dalam setiap jenis lomba akademik dan non-akademik

8) Meningkatnya kedisiplinan peserta didik menjaga kebersihan dan

keindahan serta kelestarian lingkungan sekolah

3. Identitas Sekolah

a. Nama Sekolah : Sd Inpres 12/79 Polewali

b. NSPN : 40311338

c. Status Sekolah : Negeri

d. Akreditasi : B

e. Kurikulum : Kurikulum 2013

43

f. Alamat Sekolah

1) RT / RW : 5 / 3

2) Desa/ kelurahan : Polewali

3) Kec/ Kab/ Kota : Libureng / Bone

4) Provinsi : Sulawesi Selatan

5) Negara : Indonesia

g. No. Telepon : 081355500607

h. Luas Tanah : 7900 m²

i. Kode Pos : 92766

j. Status kepemilikan : Pemerintah Daerah

k. Posisi Geografis : -4.8149 Lintang dan 120.0602 Bujur

l. Email : [email protected]

4. Keadaan Guru dan Karyawan

Tabel IV. 1 : Data Guru dan Karyawan

No Nama/NIP Tempat

Tanggal

Lahir

Jabatan Pendidi

kan

L /

P

1 Rajagau,

S.Pd.SD /

19640406198

2061002

Laikang

06 April 1964

Kepala

Sekolah

S1 L

2 Hj.Mardiyana

, S.Pd.I /

Samaenre

1962

Guru PAI S1 P

44

19621231198

3032104

3 Nurhayati,

S.Pd.SD /

19671231199

0032038

Polewali

31 Desember

1967

Guru

Kelas

S1 P

4 Fatmawati,

S.Pd.SD /

19690529199

93052001

Tanabatue

29 Mei 1969

Guru

Kelas

S1 P

5 Nurlia, S.Pd /

19640417199

8032004

Polewali

17 April 1964

Guru

Kelas

S1 P

6 Supardi,

A.Ma

Hulo

08 Agustus

1981

Guru Baru D3 L

7 Misnawati,

S.Pd

Paccing

31 Desember

1984

Guru

Kelas

S1 P

8 Megawati,

A.Ma. Pust

Polewali

25 November

1982

Pustakawa

n

D2 P

9 Akbar, S.Pd Polewali Operator S1 L

45

28 Maret 1995

10 Irna Sari,

S.Pd

Polewali

16 Oktober

1996

Guru

Kelas

S1 P

Sumber : Dokumentasi SD Inpres 12/79 Polewali (2021)

5. Keadaan Peserta Didik

Siswa di Sekolah Sd Inpres 12/79 Polewali memiliki Jumlah

sebanyak 89 dari kelas satu sampai kelas enam. Dengan rincian jumlah

siswa kelas satu sebanyak 10 orang, kelas dua sebanyak 21 orang, kelas

tiga sebanyak 14 orang, kelas empat sebanyak 9 orang, kelas lima

sebanyak 13 orang, kelas enam sebanyak 22 orang. Adapun rinciannya

sebagai berikut:

Tabel IV. 2: Jumlah Peserta Didik

No

Kelas

Jenis Kelamin

Jumlah Laki-Laki Perempuan

1 I 5 5 10

2 II 7 14 21

3 III 10 4 14

4 IV 4 5 9

5 V 7 6 13

6 VI 12 10 22

Total 45 44 89

Sumber : Dokumentasi SD Inpres 12/79 Polewali (2021)

46

6. Sarana dan Prasarana

Adapun sarana dan prasaranayang terdapat dalam sekolah SD

Inpres 1279 Polewali guna untuk meningkatkan kualitas dan karakter

siswa. Berikut ini peneliti akan memaparkan sarana dan prasarananya

antara lain sebagai berikut :

Tabel IV. 3 : Fasilitas Sarana dan Prasarana Sekolah

Fasilitas Jumlah Keterangan

Bangunan Gedung Sekolah 1 Baik

Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

Ruang Guru 1 Baik

Ruang Tamu 1 Baik

Ruang Kelas 6 Baik

Ruang dapur 1 Baik

Perpustakaan 1 Baik

WC 1 Baik

Kantin 2 Baik

Lapangan Olahraga 1 Baik

Pos Jaga 1 Baik

Sumber : Dokumentasi SD Inpres 12/79 Polewali (2021)

47

B. Hasil dan Pembahasan

1. Penggunaan Media Pembelajaran Online Pada Masa Pandemi

Covid-19 Siswa SD Inpres 12/79 Polewali Kecamatan Libureng

Kabupaten Bone

Media pembelajaran merupakan salah satu alat yang digunakan

oleh seorang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran yang sedang

berlangsung. Media pembelajaran online merupakan media yang

digunakan dalam proses pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 yang

terjadi hingga saat ini. Penggunaan media pembelajaran online ini dinilai

sangat bermanfaat bagi setiap sekolah yang melaksanakan proses

pembelajaran secara online. Salah satu manfaat yang dapat diperoleh dari

penggunaan media pembelajaran online ini adalah masih dapat

memudahkan komunikasi yang berlangsung antara seorang guru dengan

siswa itu sendiri.

Penggunaan media pembelajaran online ini memang sangat

dibutuhkan ditengah-tengah terjadinya pandemi Covid-19 sampai pandemi

ini benar-benar telah berakhir. Dan hanya media pembelajaran online yang

dapat digunakan untuk membantu proses belajar mengajar selama masa

pandemi Covid-19.

Penggunaan media pembelajaran online ini digunakan oleh sekolah

untuk membantu kelancaran proses pembelajaran agar tetap berlangsung.

Sd Inpres 12/79 Polewali yang merupakan salah satu sekolah di Kabupaten

Bone, salah satu sekolah yang menggunakan media pembelajaran online

48

agar seorang guru dan siswa tetap dapat melaksanakan proses

pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran online di Sd Inpres 12/79

Polewali, sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti

kepada guru Pendidikan Agama Islam sekolah Sd Inpres 1279 polewali.

Berikut ini hasil wawancara dengan guru Pendidikan Agama Islam

mengatakan Bahwa :

“Media pembelajaran online ini menurut saya adalah salah satu

media yang sangat bermanfaat untuk digunakan dalam proses

pembelajaran, apalagi dalam keadaan pandemi saat in, media

pembelajaran online ini sangat membantu kami dalam proses

mengajar. Selain itu, penggunaan media pembelajaran online juga

membantu kami dalam menyampaikan materi yang akan diberikan

kepada siswa untuk tetap mendapatkan pengetahuan yang lebih

dalam mengenai materi yang disampaikan meskipun dalam

keadaan pandemi Covid-19” 39

Pada proses pembelajaran yang menggunakan media online yang

dulunya lebih banyak menggunakan sistem tatap muka di dalam kelas,

sekarang lebih banyak yag digunakan adalah media pembelajaran dalam

bentuk online. Mengingat adanya pandemi Covid-19 yang proses

penularannya akan lebih cepat menyebar ke dalam tubuh yang telah

terkontaminasi dengan penderita Covid-19 ini. Oleh karena itu seorang

guru harus lebih selektif dalam memilih media pembelajaran online yang

akan digunakan untuk proses pembelajaran sehingga apa yang

disampaikan dapat dengan mudah dipahami oleh seorang siswa.

Proses pembelajaran secara online diperlukan adanya media

pendukung selain alat penunjang seperti internet, smartphone, atau juga

39

Hj. Mardiyana, S.Pd.I, Guru Pendidikan Agama Islam SD Inpres 12/79 Polewali

(Wawancara Tanggal 31 Mei 2021)

49

komputer. Dan salah satu aplikasi yang bisa digunakan ialah aplikasi

whatsapp. Aplikasi whatsapp merupakan sebuah media yang dapat

menghubungkan banyak orang dalam satu waktu. Hal ini cocok dengan

penerapannya dalam sebuah proses pembelajaran, karena dalam suatu

proses pembelajaran pastinya guru akan melakukan komunikasi dengan

banyak siswa. Selain Whatsapp, media pembelajaran lainnya yang dapat

digunakan pada proses pembelajaran adalah zoom, google meet, dan

google classroom.

Berikut hasil wawancara kembali dengan guru Pendidikan Agama

Islam mengatakan Bahwa :

“Media pembelajaran online yang kami gunakan saat ini adalah

salah satu media yang sekarang ini banyak digunakan dalam proses

pembelajaran itu sendiri yaitu Whatsapp. Aplikasi ini kami

gunakan mengingat siswa yang masih perlu pengawasan orang tua

dalam menggunakan aplikasi ini, dan dinilai apalikasi yang paling

mudah digunakan oleh siswa dibandingkan dengan aplikasi lain

seperti Zoom maupun Google Meet.”40

Mengingat proses pembelajaran yang dilakukan saat ini

dilaksankan secara online atau belajar dari rumah perlu pula dalam

pengawasan orang tua yang menjadi tanggung jawab kepada siswa, dalam

keadaan pandemi Covid-19 ini, menjadi kekhawatiran bagi orang tua

terhadap anak-anaknya yang apabila pembelajran masih dilakukan dalam

lingkungan sekolah atau proses pembelajaran tatap muka. Dengan adanya

media pembelajaran online ini yang diterapkan selama masa pandemi

40

Hj. Mardiyana, S.Pd.I, Guru Pendidikan Agama Islam SD Inpres 12/79 Polewali

(Wawancara Tanggal 31 Mei 2021)

50

Covid-19 dapat mengurangi kekwhatiran dari para orang tua terkait

penyebarannya.

Berikut hasil wawancara dengan Ibu Hastuti selaku orang tua

siswa mengatakan Bahwa :

“Penggunaan media pembelajaran online yang digunakan dengan

proses pembelajaran menurut kami sangat berguna bagi anak-anak,

karena meskipun dalam keadaan pandemi Covid-19 anak-anak

masih tetap dapat melaksanakan proses belajar meskipun dari

rumah. Pembelajaran yang menggunakan media online ini juga

mengurangi kekhawatiran kami sebagai orang tua tentang

menyebarnya penyakit ini, mengingat anak-anak yang masih rentan

terhadap berbagai penyakit yang ada”41

Berdasarkan pemaparan yang disampaikan oleh orang tua siswa di

atas diperkuat oleh jawaban dari Ibu Sutriani selaku orang tua siswa

lainnya yang mengatakan bahwa:

“Menurut kami penggunaan media pembelajaran online yang

diterapkan oleh pihak sekolah tersebut dapat membantu anak-anak

kami dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh para guru

dalam proses belajar mengajar. Proses pembelajran yang

menggunakan media online ini kami merasa itu lebih baik daripada

anak-anak harus diliburkan pada saat pandemi Covid-19. Kami

juga sebagai orang tua khawatir jika anak-anak kami maupun anak-

anak lainnya tidak mendapatkan pembelajaran selama masa

pandemi Covid-19 ini”42

Pandemi Covid-19 ini memang menjadi penghambat dalam poses

pendidikan saat ini tetapi dengan adanya media online yang digunakan

dalam proses pembelajaran yang merupakan salah satu solusi yang dapat

mengurangi hambatan yang terjadi dalam proses pembelajaran tersebutang

Penggunaan media pembelajaran online ini membantu siswa dalam

41

Hastuti, Orang Tua Siswa SD Inpres 12/79 Polewali (Wawancara Tanggal 1 Juni 2021) 42

Sutriani, Orang Tua Siswa SD Inpres 12/79 Polewali (Wawancara Tanggal 1 juni

2021)

51

melanjutkan pembelajaran yang diberikan oleh guru sehingga apa yang

telah dipelajari sebelumnya. Penggunaan media pembelajaran online ini

juga membantu siswa yang jauh dari sekolah untuk mengumpulkan tugas

karena dengan adanya media pembelajaran online ini maka siswa hanya

perlu mengirimkannya melalui media pembelajaran tersebut dengan

mudah.

Berikut ini hasil wawancara penulis dengan Andi Fadel Dhiaulhaq

selaku siswa kelas V mengatakan bahwa:

“Pembelajaran dengan menggunakan media online menurut saya

lebih memudahkan kami sebagai siswa disituasi pandemi seperti

saat ini. keadaan dimana kita tidak bebas keluar rumah dan bertemu

banyak orang. Kami tidak perlu keluar rumah untuk

mengumpulkan tugas, begitupun dengan teman-teman saya yang

letak rumahnya jauh dari sekolah, mereka hanya mengirimkan

tugas lewat media yang digunakan dalam proses pembelajaran

online saat ini”43

Hasil wawancara dari siswa di atas deperkuat dengan jawaban dari

Farid salah seorang siswa kelas VI yang mengatakan bahwa:

“Menurut saya pada masa pandemi Covid-19 ini banyak manfaat

yang saya rasakan salah satunya adalah pada saat pengumpulan

tugas yang hanya dikirim melalui media online tanpa harus ke

sekolah, ini memudahkan saya dalam proses pembelajaran karena

jarak yang saya tempuh dari rumah ke sekolah itu lumayan jauh”44

Berdasarkan pemaparan diatas maka peneliti dapat menyimpulkan

bahwa penggunaan media pembelajaran online pada masa pandemi Covid-

19 di Sd Inpres 12/79 Polewali adalah salah satu cara yang tepat untuk

melanjutkan proses pembelajaran yang dulunya tatap muka sekarang

43

Andi Fadhel Dhiaulhaq, Siswa Kelas V SD Inpres 12/79 Polewali (Wawancara

Tanggal 1 Juni 2021 44

Farid, Siswa Kelas VI SD Inpres 12/79 Polewali (Wawancara Tanggal 2 Juni 2021)

52

menjadi proses pembelajaran yang berbasis online. Guru dan siswa itu

sendiri tetap melanjutkan proses belajar mengajar dengan baik seperti

sebelum adanya pandemi ini, siswa tetap mendapatkan materi dan guru

pun tetap mengajarkan materinya. Proses pembelajaran menggunakan

media online ini juga mengurangi rasa khawatir orang tua terhadap anak-

anak mereka yang akan terpapar oleh adanya virus yang disebut Covid-19

2. Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam pada masa pendemi

Covid-19 Siswa SD Inpres 12/79 Polewali Kecamatan Libureng

Kabupaten Bone

Motivasi Belajar adalah dorongan yang terjadi pada seseorang

untuk mencapai pemahaman maupun pengetahuan dalam melaksanakan

proses pembelajaran. Motivasi belajar ini dapat dipengaruhi oleh beberapa

faktor, baik dari faktor dari dalam diri seseorang itu sendiri maupun faktor

yang di dapat dari pengaruh luar.

Motivasi belajar pada proses pembelajaran pendidikan agama

Islam pada masa pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini dapat dilihat dari

semangat seorang siswa dalam mengerjakan tugas atau keaktifan dalam

menanggapi materi yang diberikan oleh seorang guru. Motivasi belajar ini

memang sangat diperlukan dalam proses pembelajaran sehingga siswa

dapat lebih memahami apa yang disampaikan pada saat proses belajar

mengajar, mengingat proses pembelajaran yang sekarang ini dilaksanakan

secara online. Oleh karena itu, seorang guru harus mempunyai cara

53

bagaimana siswa tetap semangat dalam melaksanakan proses

pembelajaran.

Berikut ini hasil wawancara dengan guru Pendidikan Agama Islam

mengatakan Bahwa :

“Motivasi belajar menurut saya adalah bagaimana seorang siswa

tetap melaksanakan pembelajaran dengan baik agar dapat

meningkatkan pemahaman yang dimiliki meskipun sekarang proses

belajar mengajar dilaksanakan secara online. Tetapi yang saya lihat

saat ini saat pembelajaran online berlangsung hanya ada beberapa

dari siswa yang kami ajar merespon dengan baik. Menurut saya

mungkin ada beberapa faktor yang menjadi penyebab siswa

tersebut tidak merespon dengan baik pada saat proses

pembelajaran. Meskipun begitu kami sebagai guru dalam bidang

studi khusus Pendidikan Agama Islam tetap memberikan yang

terbaik kepada siswa agar tetap bersemangat dalam proses

pembelajaran dengan cara memberikan waktu yang lebih pada saat

proses pengerjaan tugas yang diberikan jika ada siswa yang

terlambat dalam proses pembelajran tersebut dan juga pemberian

bimbingan serta latihan pengerjaan soal”45

Motivasi belajar ini memang bukan hanya diberikan oleh seorang

guru tetapi orang tua juga berperan penting dalam meningkatkan motivasi

belajar anak, mengingat sekarang ini pembelajaran dilaksanakan dirumah

atau proses pembelajaran secara online karena adanya pandemi Covid-19

ini yang tentunya tidak selalu dalam pengawasan guru. Sebagai orang tua

tentunya memberikan fasilitas yang baik kepada anak pada saat

melaksanakan proses pembelajaran sehingga anak akan dengan mudah

menerima materi yang diberikan oleh seorang guru.

Berikut hasil wawancara dengan ibu Andi Kisma selaku orang tua

siswa mengatakan bahwa:

45

Hj. Mardiyana, S.Pd.I, Guru Pendidikan Agama Islam SD Inpres 12/79 Polewali

(Wawancara Tanggal 31 Mei 2021)

54

“Kami sebagai orang tua akan melakukan yang terbaik untuk untuk

anak kami agar dapat belajar dengan baik meskipun pembelajaran

saat ini dalam sistem online. Kami sebagai orang tua akan

mengawasi anak kami pada saat proses pembelajaran sedang

berlangsung sehingga anak lebih memperhatikan apa yang

disampaikan oleh seorang guru ketika pembelajaran sedang

berlangsung”46

Pemberian motivasi belajar ini selain dari seorang guru, orang tua

memiliki peran yang sangat penting karena mengharuskan siswa belajar

dari rumah, terutama ketika seorang anak tidak memahami materi yang

diajarkan oleh seorang guru maka disinilah kewajiban orang tua dalam

memberikan pemahaman yang baik, serta memotivasi dan memberikan

semangat belajar untuk anak-anak.

Berikut hasil wawancara dengan Ibu Nuri sebagai orang tua siswa

yang mengatakan bahwa :

“Menurut kami sebagai orang tua memang sangat memiliki peran

yang sangat penting dalam proses pendidikan yang sedang dijalani

oleh anak kami, mengingat pembelajaran yang dilakukan secara

online atau belajar dari rumah, kami sebagai orang tua pun harus

tetap membetikan motivasi pada anak kami agar senantiasa

bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran, dan

memberikan pemahaman terkait dengan materi yang telah di

berikan oleh seorang guru”47

Motivasi belajar dalam hal ini memang sangat memberikan

pengaruh yang sangat besar pada proses pemahaman dan pengetahuan

yang akan diperoleh seorang siswa. Oleh karena itu, sebagai seorang guru

dan orang tua tentunya akan memberikan yang terbaik agar anak tersebut

dapat memperoleh hasil belajar dengan baik pula. Motivasi belajar juga

46

Andi Kisma, Oang Tua Siswa SD Inpres 12/79 Polewali (Wawancara Tanggal 2 Juni

2021) 47

Nuri, Orang Tua Siswa SD Inpres 12/79 Polewali (Wawancara Tanggal 2 Juni 2021)

55

dipengaruhu oleh diri seseorang itu sendiri yang tentunya tanpa adanya

dorongan dari orang lain maka mereka akan dengan sendirinya untuk

belajar meskipun tanpa bimbingan maupun arahan dari guru maupun

orang tua mereka sendiri.

Berikut hasil wawancara dengan salah satu orang tua siswa yaitu

Ibu Ira yang mengatakan bahwa:

“Kami sebagai orang tua merasa bahwa proses pembelajaran yang

dilakukan memang sangat diperlukan adanya motivasi yang

diberikan oleh seorang guru maupun dari kami sebagai orang tua

siswa, tetapi terkadang kami melihat anak kami yang dengan

sendirinya belajar, disini kami merasa bahwa anak itu memang

mengetahui pentingnya dari proses pembelajaran”48

Hasil dari pemaparan di atas diperkuat oleh jawaban dari Ibu

Hastuti orang tua siswa yang lainnya mengatakan bahwa :

“Selama proses pembelajaran yang dilakukan dirumah karena

adanya pandemi Covid-19, kami sebagai orang tua tentunya akan

melihat secara langung bagaimana anak kami belajar, yang dulunya

belajar disekolah dengan pengawasan dari guru secara langsung.

Selama proses pembelajaran yang biasanya kami sebagai orang tua

harus mengingatkan untuk belajar, sekarang mereka belajar dengan

sendirinya, mereka merasa bahwa memang proses belajar sangat

penting untuk mencapai tujuan yang diinginkan”49

Berdasarkan pemaparan diatas maka peneliti dapat menyimpulkan

bahwa motivasi belajar Pendidikan Agama Islam pada masa pandemi

Covid-19 di Sd Inpres 12/79 Polewali dilihat dengan semangat siswa pada

saat proses pembelajaran yang sedang berlangsung dengan pengerjaan

tugas tepat waktu, kehadiran yang maksimal, dan dapat memahami materi

yang diberikan dengan cepat.. Motivasi belajar ini juga dapat dilihat

48

Ira, Orang Tua Siswa SD Inpres 12/79 Polewali (Wawancara Tanggal 2 Juni 2021) 49

Hastuti, Orang Tua Siswa SD Inpres 12/79 Polwali (Wawancara Tanggal 1 Juni 2021)

56

dengan dengan adanya kesadaran dari seseorang siswa bahwa pentingnya

proses pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan.

Kemudian pada motivasi belajar ini dapat dipengaruhi oleh guru dan orang

tua yang senantiasa memberikan dorongan dan pemahaman yang baik

terhadap siswa.

3. Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Online terhadap

Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam pada Masa Pendemi

Covid-19 Siswa SD Inpres 12/79 Polewali Kecamatan Libureng

Kabupaten Bone

Efektivitas dalam hal ini merupakan cara yang tepat untuk

mencapai tujuan sehingga mendaptkan pencapaian yang berhasil pula.

Efektivitas dalam penggunaan media pembelajaran online ini terkait

dengan pemanfaatan media online sedang digunakan pada masa pandemi

Covid-19 yang terjadi saat ini. pelaksanaan proses pembelajaraan saat ini

memang mengharuskan seorang siswa untuk belajar dari rumah dengan

memanfaatkan medi pembelajaran online yang telah ditentukan oleh pihak

sekolah. Salah satu media yang digunakan di sekolah adalah Whatsapp.

Oleh karena itu seorang guru harus menyampaikan materi dengan baik dan

mudah dipahami oleh siswa meskipun pada proses pembelajaran tidak

langung.

Pada proses pembelajaran dengan penggunaan media online

memang menjadi tantangan tersendiri bagi seorang guru agar apa yang

disampaikan dapat dengan mudah diterima dan dipahami dengan baik oleh

57

siswa. Salah satu yang menjadi tantangan bagi seorang guru adalah

bagaimana meningkatkan motivasi belajar siswa agar mereka tetap

bersemangat dalam melaksanakan proses pembelajaran meskipun proses

belajar mengajar secara online.

Berikut hasil wawancara dengan guru Pendidikan Agama Islam

mengatakan Bahwa :

“Sebagai seorang guru Pendidikan agama Islam penggunaan media

pembelajaran online ini memang sangat membentu dalam proses

pembelajaran saat ini mengingat masih dalam keadaan pandemi

Covid-19. Tetapi yang menjadi kekhawatiran kami sebagai guru

adalah kurangnya motivasi blajar yang ditunjukkan oleh seorang

siswa, seperti mengumpulkan tugas dengan melewati batas waktu

yang telah diberikan. Disini saya bisa melihat bahwa siswa kurang

bersemangat dalam melaksanakan proses pembelajaran berbeda

ketika pembelajaran tatap muka mereka sangat antusias dalam

belajar dikarenakan interaksi antara teman-temannya. Tetapi kami

sebagai guru pun tetap memberikan pehamaman dan bimbingan

yang terbaik kepada siswa kami”50

Proses pembelajaran dengan media online juga mengharuskan

seorang guru, siswa termasuk orang tua untuk memahami penggunaan

teknologi sehingga dapat memperlancar proses pembelajaran. Orang tua

pun harus mendampingi dan mengawasi anaknya ketika proses

pembelajaran sedang berlangsung agar mereka dapat memanfaatkan media

pembelajaran ini dengan baik. Pada proses pembelajaran ini memang

memudahkan orang tua untuk melihat secara langsung perkembangan

belajar anak. Selain guru, Orang tua juga berperan penting dalam

pmemberikan motivasi belajar kepada anak ketika melihat anak yang

50

Hj. Mardiyana, S.Pd.I, Guru Pendidikan Agama Islam SD Inpres 12/79 Polewali

(Wawancara Tanggal 31 Mei 2021)

58

mulai jenuh dan kurang bersemangat dalam melaksanakan proses

pembelajaran.

Berikut ini adalah hasil wawancara kembali dengan Ibu Sutriani

selaku orang tua siswa yang mengatakan bahwa:

“Sebagai orang tua yang tentunya baru dihadapkan oleh proses

pembelajaran yang menggunakan media online tentunya akan

melakukan yang terbaik agar anak kami dapat melaksanakan proses

pembelajaran dengan baik pula. Tetapi kami melihat terkadang

anak mulai terlihat bosan dan jenuh ketika proses pembelajaran

sedang berlangsung. Sebagai orang tua ketika melihat hal tersebut

tentunya khawatir karena anak akan susah dalam menerima dan

memahami materi yang diberikan oleh guru, tentunya dengan

melihat keadaan ini kami akan tetap memberikan pemahaman dan

dorongan yang dapat meningkatkan semangat belajar anak”51

Hasil pemaparan di atas diperkuat oleh jawaban ibu Andi Kisma

orang tua siswa lainnya mengatakan bahwa:

“penggunaan media pembelajaran online saat keadaan pandemi

Covid-19 memang memiliki manfaat yang sangat penting bagi

berlangsungnya proses belajar mengajar saat ini. Jika penggunaan

media pembelajaran online ini dikaitkan dengan motivasi belajar

seorang siswa, maka yang saya lihat saat proses pembelajaran

sedang berlangsung pada awal kegiatan pembelajaran anak sangat

aktif dalam proses pembelajaran tetapi lama kelamaan anak tidak

memperhatikan lagi pelajaran mereka dengan alasan bahwa anak

merasa bosan hanya dengan duduk diam didepan handphone tanpa

bisa berinteraksi secara langsung dengan guru maupun teman-

temannya. Kami sebagai orang tua pun hanya bisa mengawasi agar

anak tetap mengikutu pembelajaran dengan baik”52

Penggunaan media belajar online akan mengurangi interaksi antara

guru dan siswa karena proses pembelajaran yang dulunya tatap muka

sekarang mengharuskan proses belajar mengajar dengan menggunakan

51

Sutriani, Orang Tua Siswa SD Inpres 12/79 Polewali (Wawancara Tanggal 1 juni

2021) 52

Andi Kisma, Oang Tua Siswa SD Inpres 12/79 Polewali (Wawancara Tanggal 2 Juni

2021)

59

media online. Dimana seorang guru tidak bisa mengawasi siswa dari awal

hingga akhir kegiatan pembelajaran.

Proses pembelajaran seperti inilah yang mengharuskan seorang

guru lebih meningkatkan motivasi belajar seorang siswa agar tetap

melakanakan proses pembelajaran dengan baik dan menerima materi yang

disampaikan dengan cepat dan mudah untuk dipahami oleh siswa.

Mengingat setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda ketika

proses pembelajaran sedang berlangsung. Sehingga seorang guru harus

memberikan pengajaran yang menarik kepada siswa.

Berikut hasil wawancara dengan Baim yang merupakan salah satu

siswa kelas IV mengatakan bahwa :

“Selama proses pembelajaran yang dilakukan dengan

menggunakan media online, menurut saya memang salah satu cara

agar kami tetap melaksanakan proses pembelajaran pada masa

pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Tetapi dengan proses

pembelajaran seperti ini kami tidak bisa berinteraksi langsung

dengan guru ketika ada beberapa materi yang diberikan, sehingga

kami merasa sulit dalam menangkap dan memahami materi yang

disampaikan oleh guru”53

Hasil pemaparan di atas diperkuat oleh jawaban dari Alfatihah

salah satu siswa kelas IV lainnya mengatakan bahwa :

“Pembelajaran dengan media online ini akan mengurangi interaksi

kami dengan guru dan teman-teman. Disini saya merasa kurang

bersemangat karena yang biasanya kami akan mengerjakan tugas

dengan teman-teman, sekarang saya merasa bosan dengan terus

duduk didepan handphone mengerjakan tugas yang diberikan tanpa

adanya interaksi dengan teman-teman saya. Terkadang saya juga

kurang memahami jika ada materi yang diberikan karena tidak

melakukan interaksi langsung dengan guru”54

53

Baim, Siswa Kelas IV SD Inpres 12/79 Pilewali (Wawancara tanggal 2 Juni 2021) 54

Alfatihah, Siswa Kelas IV SD Inpres 12/79 Polewali (Wawancara Tanggal 1 Juni

2021)

60

Hasil pemaparan di atas diperkuat kembali oleh jawaban dari Ina

Ainun Aprilia salah satu siswa kelas VI mengatakan bahwa :

“Dengan adanya penggunaan media pembelajaran online ini saya

sebagai siswa merasa senang karena padaa saat keadaan Pandemi

yang terjadi saat ini, saya masih dapat melaksanakan proses

pembelajaran. Tetapi disisi lain saya juga merasa sedih karena tidak

bisa berinteraksi langsung dengan teman-teman sehingga kadang

saya kurang bersemangat pada saat melaksanakan proses

pembelajaran”55

Berdasarkan pemaparan diatas maka peneliti dapat menyimpulkan

bahwa efektivitas penggunaan media pembelajaran online terhadap

motivasi belajar Pendidikan Agama Islam pada masa pendemi Covid-19

siswa SD Inpres 12/79 Polewali adalah dinilai kurang efektif, dimana

seorang guru hanya menggunakan satu aplikasi yaitu Whatssapp,

seharusnya lebih kreatif dalam menggunakan media pembelajaran lainnya

seperti Zoom, Google Meet maupun Google Clasroom. Penggunaan media

pembelajaran online ini juga mengurangi interaksi antara guru dengan

siswa sehingga siswa akan dengan mudah merasa kurang bersemangat

dalam melaksanakan proses pembelajaran, meskipun dalam pengawasan

orang tua tetapi anak akan lebih mudah berkreasi jika berinteraksi dengan

guru maupun teman-temannya.

55

Isna Ainun Aprilia, Siswa Kelas VI SD Inpres 12/79 Polewali (Wawancara Tanggal 2

Juni 2021)

61

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti yang

berjudul : “Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Online terhadap

Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam pada Masa Pendemi Covid-19

Siswa SD Inpres 12/79 Polewali Kecamatan Libureng Kabupaten Bone”,

maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Penggunaan media pembelajaran online pada masa pandemi Covid-19 di

Sd Inpres 12/79 Polewali adalah salah satu cara yang tepat untuk

melanjutkan proses pembelajaran yang dulunya tatap muka sekarang

menjadi proses pembelajaran yang berbasis online dengan menggunakan

media WhatsApp. Dengan adanya media pembelajaran online ini maka

guru dan siswa itu sendiri tetap melaksanakan proses belajar mengajar

dengan baik seperti sebelum adanya pandemi ini. Proses pembelajaran

menggunakan media online ini juga mengurangi rasa khawatir orang tua

terhadap anak-anak mereka yang akan terpapar oleh adanya virus yang

disebut Covid-19 .

2. Motivasi belajar Pendidikan Agama Islam pada masa pandemi Covid-19 di

Sd Inpres 12/79 Polewali dilihat dengan semangat siswa pada saat proses

pembelajaran yang sedang berlangsung dengan pengerjaan tugas tepat

waktu, kehadiran yang maksimal, dan dapat memahami materi yang

diberikan dengan cepat.. Motivasi belajar ini juga dapat dilihat dengan

62

dengan adanya kesadaran dari seseorang siswa bahwa pentingnya proses

pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan. Kemudian pada

motivasi belajar ini dapat dipengaruhi oleh guru dan orang tua yang

senantiasa memberikan dorongan dan pemahaman yang baik terhadap

siswa.

3. Efektivitas penggunaan media pembelajaran online terhadap motivasi

belajar Pendidikan Agama Islam pada masa pendemi Covid-19 siswa SD

Inpres 12/79 Polewali adalah dinilai kurang efektif, dimana seorang guru

hanya menggunakan satu aplikasi yaitu Whatssapp, seharusnya lebih

kreatif dalam menggunakan media pembelajaran lainnya seperti Zoom,

Google Meet maupun Google Clasroom. Penggunaan media pembelajaran

online ini juga mengurangi interaksi antara guru dengan siswa sehingga

siswa akan dengan mudah merasa kurang bersemangat dalam

melaksanakan proses pembelajaran, meskipun dalam pengawasan orang

tua tetapi anak akan lebih mudah berkreasi jika berinteraksi dengan guru

maupun teman-temannya.

B. Saran

Sebagai akhir dari proses penulisan skripsi ini, berdasarkan pada

penelitian, maka peneliti ingin memberikan saran yang mungkin dapat

menjadi bahan masukan agar dapat bermanfaat bagi masyarakat bangsa dan

negara, antara lain sebagai berikut :

1. Bagi guru Pendidikan Agama Islam agar senantiasa memberikan materi

dengan baik dan menarik kepada siswa agar dalam proses belajar

63

mengajar, siswa akan lebih mudah memahami dan menerima matei yang

diberikan. Mengingat proses pembelajaran menggunakan media online

agar siswa juga tetap bersemangat dalam proses pembelajaran meskipun

dalam keadaan pandemi Covid-19.

2. Bagi orang tua agar senantiasa memberikan pengawasan yang baik

kepada anak ketika proses pembelajaran sedang berlangsung sehingga

anak tersebut tetap mengikuti pembelajaran dengan baik pula.

3. Bagi siswa agar tetap memperhatikan pentingnya proses pembelajaran

agar tidak tertinggal terhadap materi yang diberikan oleh guru dan

dengan cepat memahamimateri yang telah disampaikan.

4. Bagi peneliti, selanjutnya diharapkan untuk tetap mengembangkan dan

melanjutkan lebih dalam lagi, mengingat penelitian ini jauh dari kata

sempurna yang mengenai tentang efektivitas penggunaan media

pembelajaran online terhadap motivasi belajar Pendidikan Agama Islam

pada masa pendemi Covid-19.

64

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur‟an dan Terjemahan, 2007, Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an

Abdurrahman bin Abi Bakr Jalaluddin as Suyuti, 1394 H, al Itqan fi Ulumil

Qur‟an, Mesir : al Haiah al Mishriyah al „Ammah lil Kitab, 4/3

Danny, Tritjahjo Soesilo, 2015. Teori dan Pendekatan Belajar Implementasinya

dalam Pembelajaran, Yogyakarta: Ombak

Fakultas Agama Islam, 2019. Panduan Penulisan Karya Ilmiah, Universitas

Muhammadiyah Makassar

Gede, KH. Lalu Muhammad Zainuddin Atsani, 2020. “Transformasi Media

Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19”, Jurnal Studi Islam

https://core.ac.uk/download/pdf/327208218.pdf (di akses 08 januari 2021)

Hamlik, Oemar, 2010. Psikologi Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru

Algensindo

Hardayani, 2020. Metode Penelitian Kualitatif&Kuantitatif, Yogyakarta: Pustaka

Ilmu

Ja‟far , Imam Shodiq, Husniyatus Salamah Zainiyati, “ Pemanfaatan Media

Pembelajaran E-Learning Menggunakan Whatsapp sebagai Solusi ditengah

penyebaran Covid-19 Di MI Nurulhuda Jelu”, Jurnal Studi Keislaman

http://ejournal.kopertais4.or.id/madura/indeks.php/alinsyiroh/article/view/39

46(di akses 07 Juli 2021)

Krisdiyanto, Taofik, Erry Maricha Oki Nurharyanto, “Analisis Sentimen Opini

Masyarakat Indonesia Terhadap Kebijakan PPKM Pada Media Sosial

Twitter Menggunakan Naive Bayes Clafiers”, Jurnal CorelT

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/coreit/a (di akses 14 agustus 2021)

Margaretha, Eva Saragih, Rahmah Yunita Ansi, “ Efektivitas Penggunaan

Whatsapp Group Selama Pandemi Covid-19 bagi Pelaku Pendidik”, Jurnal

Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan ke-4

http://jurnal.una.ac.id/index.php/semnasmudi/article/view/1527 (di akses 11

Juli 2021)

Monica, Junita, Dini Fitriawati, “Efektivitas Penggunaan Aplikasi Zoom Sebagai

Media Pembelajaran Online Pada Mahasiswa Saat Pandemi Covid-19”,

Jurnal Ilmu Komunikasi

https://ejurnal.undana.ac.id/JIKOM/article/download/2416/2058 (di akses

07 Juli 2021)

65

Muhimmatul, Luthfina Aliyah, “Efektivitas Penggunaan Zoom Bagi Siswa MAN

2 Rembang Di Masa Pandemi Covid-19”, Jurnal JIBTEK- AKSI Rembang

https://www.academia.edu/46848356/EFEKTIVITAS_PENGGUNAAN_Z

OOM_BAGI_SISWA_MAN_2_REMBANG_DI_MASA_PANDEMI_CO

VID_19 (di akses 12 Juli 2021)

Narbuko, Cholid, dan Abu Ahmadi, 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT.

Bumi Aksara

Rasyid, Muhammad Ridho, 2020. “Wabah Penyakit Menular Dalam Sejarah

Islam Dan Relevan dengan Covid-19” Jurnal Sejarah Peradaban Islam

http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/juspi/article/view/7786 (di akses 08

Januari 2021)

Rusman, dkk, 2013. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan

Komunikasi, Jakarta: Rajawali Pers

Salamah, Wiladatus, “Deskripsi Penggunaan Aplikasi Google Classroom Dalam

Proses Pembelajaran”, Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan

https://ejournal.undiksha.ac.id/indeks.php/JJL/article/view/29099 (di akses

07 juli 2021)

Sardiman, 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers

Sawitri, Dara, “Penggunaan Gogle Meet Untuk Work From Home Di Era

Pandemi Coronavirus Disease (Covid-!9), Jurnal Prioritas : Jurnal

Pengabdian Masyarakat

https://www.jurnal.harapan.ac.id/indeks.php/Prioritas/article/download/161/

93 ( di akses 07 Juli 2021)

Shaleh, Abdul Rahman, 2009. Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam,

Jakarta: Kencana

Sriyanti, Lilik, 2013. Psikologi Belajar, Yogyakarta: Ombak

Sudaryono, 2018. Metodologi Penelitian, Depok: Rajagrafindo Persada

Sugiono, 2012. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta

Sukardi, 2007. Metodologi Penelitian Kompetensi dan Prakteknya, Jakarta : Bumi

Aksara

Suryani, Ninuk, 2012. Strategi Belajar Mengajar, Yogyakarta: Ombak

Uno, Hamzah B., 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta: Bumi

Aksara

66

RIWAYAT HIDUP

Andi Al-Ashaeri Eka Murti, Lahir di Polewali, tanggal 24

September Tahun 1999, merupakan anak pertama dari dua

bersaudara, buah hati dari pasangan bapak Andi Muhlis dan

Ibu Hastuti. Pada tahun 2005 telah memasuki jenjang

pendidikan formal tingkat dasar di SD Inpres 12/79 Polewali dan lulus pada tahun

2011, kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama pada tahun

2011 di Mts Negeri 4 Bone dan lulus pada tahun 2014, kemudian penulis

melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas pada tahun 2014 di SMA Negeri

11 Bone dan lulus di tahun 2017.

Pada tahun 2017 terdaftar sebagai mahasiswi Universitas Muhammadiyah

Makassar, Fakultas Agama Islam, Program Studi Pendidikan Agama Islam Strata

1. Syukur alhamdulillah atas berkah dan rahmat Allah Swt, dan doa dari kedua

orang tua, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul :

“Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Online Terhadap Motivasi

Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Masa Pendemi Covid-19 siswa SD

Inpres 12/79 Polewali Kecamatan Libureng Kabupaten Bone”

67

LAMPIRAN

68

KEGIATAN WAWANCARA

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk Guru Pendidikan Agama Islam

1. Menurut Ibu, apa yang dimaksud dengan Media Pembelajaran Online?

2. Bagaimana penggunaan media pembelajaran Online yang diterapkan saat

ini?

3. Menurut Ibu, apa yang dimaksud dengan motivasi belajar?

4. Bagaimana gambaran motivasi belajar yang ibu lihat dari para siswa saat

ini?

5. Media pembelajaran online apakah yang ibu gunakan dalam proses belajar

mengajar?

6. Bagaimana cara ibu dalam meningkatkan motivasi belajar siswa?

7. Bagaimna efektifitas penggunaan media pembelajaran online terhadap

motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam?

8. Apakah ibu merasa ada kesulitan saat mengajar menggunakan media

pembelajaran online?

Untuk Orang Tua Siswa

69

1. Apakah ibu mengawasi dan mendampingi anak pada saat proses

pembelajaran Online?

2. Bagaimana menurut ibu tentang pembelajaran yang dilakukan dengan

menggunakan media online?

3. Apakah ada perubahan pada anak saat melaksanakan proses pembelajaran

online?

4. Apakah ibu merasa kesulitan saat mendanmpingi anak saat proses

pembelajaran online?

5. Bagaimana menurut ibu terkait dengan efektivitas media pembelajaran

online terhadap motivasi belajar anak pada mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam ketika belajar dari rumah?

Untuk Siswa

1. Apa Anda menyukai pembelajaran dengan menggunakan media online?

2. Apakah ada kesulitan yang Anda alami ketika belajar secara online?

3. Apakah Anda tetap bersemangat saat melaksanakan proses pembelajaran

dengan media online?

4. Apakah ada perbedaan proses pembelajaran yang Anda rasakan pada saat

menggunakan media online dan pada saat tatap muka?

70

HASIL DOKUMENTASI

Peta Lokasi SD Inpres 12/79 Polewali

71

Observasi Awal lokasi SD Inpres 12/79 Polewali Pada Tanggal 28 Mei 2021

72

Permintaan Izin Penelitian Kepada Kepala Sekolah SD Inpres 1279 Polewali

Tanggal 28 Mei 2021

73

Wawancara dengan ibu Mardiyanah, S.Pd.I selaku Guru Pendidikan Agama

Islam SD Inpres 12/79 Polewali, Pada Tanggal 31 Mei 2021

74

Wawancara dengan Ibu Sutriani selaku Orang Tua Siswa SD Inpres 12/79

Polewali, Pada Tanggal 1 Juni 2021

75

Wawancara dengan Andi Fadel Dhiaulhaq Kelas V selaku Siswa SD Inpres

12/79 Polewali, Pada Tanggal 1 Juni 2021

76

Wawancara dengan Alfatihah selaku Siswa Kelas IV SD Inpres 12/79

Polewali, Pada Tanggal 1 Juni 2021

77

Wawancara dengan Ibu Hastuti selaku Orang Tua Siswa SD Inpres 12/79

Polewali, Pada Tanggal 1 Juni 2021

78

Wawancara dengan Isna Ainun Aprilia selaku Siswa Kelas VI SD Inpres

12/79 Polewali, Pada Tanggal 2 Juni 2021

79

Wawancara dengan Ibu Andi Kisma selaku Orang Tua Siswa SD Inpres

12/79 Polewali, Pada Tanggal 2 Juni 2021

80

Wawancara dengan Ibu Nuri selaku Orang Tua Siswa SD Inpres 12/79

Polewali, Pada Tanggal 2 Juni 2021

81

Wawancara dengan Baim selaku Siswa Kelas IV SD Inpres 12/79 Polewali,

Pada Tanggal 2 Juni 2021

82

Wawancara dengan Ibu Ira selaku Orang Tua Siswa SD Inpres 12/79

Polewali, Pada Tanggal 2 Juni 2021

83

Wawancara dengan Farid selaku Siswa Kelas VI SD Inpres 12/79 Polewali,

Pada Tanggal 2 Juni 202

84

85

86

87

88

89