Efinisi Pendidikan Orang Dewasa Dari

Embed Size (px)

Citation preview

efinisi Pendidikan Orang Dewasa dariUNESCO(Townsend Coles, 1977 dalam Lanundi, 1982):Keseluruhan proses pendidikan yang diorganisasikan, apa pun isi, tingkatan, metodenya, baik formal, atau tidak, yang melanjutkan maupun menggantikan pendidikan semula di sekolah, akademi, universitas serta latihan kerja, yang membuat orang dianggap dewasa oleh masyarakat, mengembangkan kemampuannya, memperkaya pengetahuannya, meningkatkan kualifikasi teknis atau profesionalnya, dan mengakibatkan perubahan pada sikap dan perilakunya dalam persfektif rangkap perkembangan pribadi secara utuh dan partisipasi dalam pengembangan sosial, ekonomi, dan budaya yang seimbang dan bebas.Pendidikan Orang Dewasa adalah suatu proses dimana orang-orang yang sudah memiliki peran sosial sebagai orang dewasa melakukan aktivitas belajar yang sistematik dan berkelanjutan dengan tujuan untuk membuat perubahan dalam pengetahuan, sikap, nilai-nilai, dan keterampilan.

A.UNESCO( Townsend Coles, 1977), pendidikan orang dewasa merupakan keseluruhan proses pendidikan yang diorganisasikan, apa pun isi, tingkatan,metodenya baik formal dan tidak, yang melanjutkan maupun yang menggantikan pendidikan semula di sekolah, akademi dan universitas serta latihan kerja, yang membuat orang yang dianggap dewasa oleh masyarakat mengembangkan kemampuannya, memperkaya pengetahuannya, meningkatkan kualifikasi teknis atau profesionalnya, dan mengakibatkan perubahan pada sikap dan perilakunya dalam perspektif rangkap perkembangan pribadi secara utuh dan partisipasi dalam pengembangan sosial, ekonomi dan budaya yang seimbang dan bebas. Menurut Bryson (Suprijanto, 2008. Hal.13) pendidikan orang dewasa merupakan segala aktivitas pendidikan yang dilakukan oleh orang dewasa dalam kehidupan sehari-sehari yang hanya menggunakan sebagian waktu dan tenaganya untuk mendapatkan tambahan intelektual. Sedangkan menurut Reeves, Fansler, dan Houle pendidikan orang dewasa (POD) adalah usaha yang dilakukan individu dan ditujukan guna pengembangan diri tanpa adanya paksaan legal, serta tanpa usaha menjadikan bidang utama kegiatannya..C.Reeves,et al,pendidikan orang dewasa adalah suatu usaha yang ditujukan untuk pengembangan diri yang dilakukan individu tanpa paksaan legal, tanpa usaha menjadikan bidang utama kegiatannya.

Pendidikan dewasa didefinisikan oleh Ely (1936) dalam karyanyaJournal of Adult Educationsebagai bidang pendidikan yang merangkumi tujuan masyarakat, sejarah, program pendidikan yang spesifik, penyelesaian masalah, isi kandungan pendidikan dan pemudah cara

Kesimpulan Andragogi atau pembelajaran dewasa adalah proses pembelajaran kontinyuitas dalam jangka masa panjang di mana melibatkan orang dewasa yang sudah matang daripada segi pemikiran. Walaupun berbagai definisi dilontarkan oleh pelopor-pelopor pembelajaran dewasa, namun mereka memberikan kesimpulan yang sama. Andragogi diaplikasikan dalam semua bentuk pembelajaran orang dewasa dengan meluaskan skop-skop latihan, pembangunan, pendidikan dan sebagainya.Fungsi yang nyata dalam konsep andragogi adalah bertentangan dengan prinsip pedagogi. Ia berbeda karena pedagogi meluaskan pengaruhnya dalam pendidikan formal yang merangkumi pendidikan sekolah dasar, menengah dan institusi-institusi pendidikan tinggi.Orang dewasa tidak lagi bergantung harap dengan orang lain karena mereka bertindak ke arah sendiri. Ia dianggap sepadan dengan pemikiran dan pengalaman yang dimiliki oleh orang dewasa. Pengalaman yang dimiliki oleh orang dewasa dianggap sebagai sumber pembelajaran yang penting dalam meningkatkan keupayaan orang dewasa dalam meneruskan proses pembelajaran.PENDIDIKAN ORANG DEWASAMenurut Suprijanto sejak tahun 1920 pendidikan orang dewasa telah dirumuskan dan diorganisasikan secara sistematis (Suprijanto,2007 : 11). Pendidikan orang dewasa dirumuskan sebagai bagian dari proses belajar yang berkesinambungan sepanjang hayat. Pendidikan orang dewasa (andragogy) tentu saja berbeda dengan pendidikan anak-anak(pedagogy). Dalam pendidikan anak-anak berlangsung alam bentuk identifikasi dan duplikasi(peniruan),maka orang dewasa yang sudah kaya akan pengalaman pendidikannya pun berlangsung dalam bentuk pengarahan diri sendiri untuk memecahkan masalah(Suprijanto,2007 ;11)

Menurut UNESCO( Townsend Coles 1977 dalam Lanundi,1982) yang dikutip oleh Suprijanto mendefinisikan pendidikan orang dewasa sebagai " keseluruhan proses pendidikan yang diorganisasikan, apa pun isi, tingkatan metodenya baik formal atau tidak yang melanjutkan maupun menggantikan pendidikan semula di sekolah, akademi, dan universitas serta latihan kerja, sehingga membuat orang yang dianggap dewasa oleh masyarakat mengembangkan kemampuannya,memperkaya pengetahuannya,meningkatkan kualifikasi teknis atau profesionalnya dan mengakibatkan perubahan pada sikap dan perilakunya dalam perspektif rangkap perkembangan pribadi secara utuh dan partisipasi dalam pengembangan social.ekonomi, dan budaya yang seimbang dan bebas." Disamping definisi pendidikan orang dewasa menurut UNESCO masih ada definisi lain yaitu menurut Bryson,Reeves, Fansler dan Houle(Morgan Barton, et.al 1976 lewat Suprijanto 2007) Bryson menyatakan bahwa pendidikan orang dewasa adalah semua aktivitas pendidikan yang dilakukan orang dewasa dalam kehidupan sehari-hari yang hanya menggunakan sebagian waktu dan tenaganya untuk mendapatkan tambahan intelektual. Sedangkan menuryr Reeves, Fansler dan Houle menyatakan bahwa pendidikan orang dewasa adalah suatu usaha yang ditujukan untuk mengembangkan diri yang dilakukan oleeh individu tanpa paksaan, tanpa usaha menjadikan bidang kegiatannya.