EFISIENSI PENGELOLAAN PUPUK - …jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/1... · PPT file · Web viewPemerintah menargetkan tahun 2015 Indonesia bisa memproduksi 73,16 ton padi,

  • Upload
    lythien

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PowerPoint Presentation

Busyra Buyung Saidi

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi

Jl. Samarinda Paal Lima Kotabaru Jambi

Telp. (0741) 7053525 Fax. (0741) 40413

Email. [email protected]

TEKNOLOGI PENETAPAN DOSIS PEMUPUKAN

PADI , JAGUNG DAN KEDELAI

2

PENDAHULUAN

4 Target Pembangunan Pertanian (2010-2014); Swasembada berkelanjutan, Deversifikasi pangan, Nilai Tambah, Daya saing dan Ekspor, dan Peningkatan Kesejahteraan Petani

Kebijakan dan Strategi: Pencapaian Produksi padi 70,6 jt ton 2011 dan Surplus beras 10 jt ton 2015

Swasembada pangan dan Komoditas Strategis (2015-2017); Pemerintah menargetkan tahun 2015 Indonesia bisa memproduksi 73,16 ton padi, 20,08 juta ton jagung pada 2016, dan swasembada kedelai 1,26 juta ton pada 2017.

15 sasaran UPSUS mencapai Swasembada pangan:

RJI, Oplah, Benih, SRI, Desa Mandiri Benih, Bantuan pupuk, PAT-PIP kedelai, Alsintan, Ternak (Peningkatan populasi ternak, bibit), KBI dan KBD Tebu, Pengembangan Cabai dan bawang merah, Kakao, PUAP, TTP dan TSP, serta

Dukungan penyuluhan dan Diklat Teknis 24.000 unit

Dalam rangka mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional, Swasembada Padi, jagung dan kedelai, pupuk berperan penting disamping varietas unggul baru, dan air.

Rekomendasi pupuk masih bersifat umum, belum berdasarkan status hara tanah dan kebutuhan tanaman, terjadi ketidak seimbangan hara dalam tanah

Dengan perluasan areal dan keserempakan tanam maka terjadi kelangkaan pupuk (terganggunga alokasi dan distribusi pupuk)

KepmentanNo. 01/Kpts/SR.130/1/2006 tanggal 3 Januari 2006 (Rekomendasi Pemupukan N, P, dan K pada Padi Sawah Spesifik Lokasi).

Permentan No.40/Permentan/OT.140/4/2007 tentang penyempurnaan rekomendasi pemupukan spesifik lokasi.

PERKEMBANGAN PENGGUNAAN PUPUK DAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH

Melalui program Intensifikasi telah berhasil meningkatkan produktivitas padi, secara nasional 5.0 5.5 t/ha

Tahun 60-an diperkanalkan teknologi varietas padi unggul berproduksi tinggi, umur genjah, responsif terhadap pupuk anorganik

Laju penggunaan pupuk terus meningkat. Setelah tahun 1984 kenaikan laju produktivitas sudah mulai melambat. Adanya penurunan efisiensi penggunaan pupuk.

PERMASALAHAN

Produksi Padi Tidak Optimal

Rekomendasi pemupukan bersifat umum

Pemupukan belum berimbang & Irrasional

Pemupukan berlebihan atau rendah (in-efisiensi)

Hara dalam tanah tidak seimbang

Masih terdapat keragaman pemahaman dalam mengimplementasikan konsep Pemupukan Berimbang

Degradasi sumberdaya lahan ( C-org rendah)

Pencemaran SDL dan Lingkungan (Residu agro kimia)

6

Pemupukan sesuai dengan status hara tanah, kebutuhan tanaman dan target hasil

Pemupukan berimbang adalah upaya pemenuhan kebutuhan hara tanaman agar dapat mencapai hasil optimal (tanpa kelebihan/kekurangan hara) melalui pemberian pupuk dengan mempertimbangkan jumlah hara yang telah tersedia di dalam tanah

PEMUPUKAN BERIMBANG

6

Setiap jenis tanah mempunyai kemampuan penyediaan hara berbeda

Tiap jenis dan varietas tanaman memerlukan jumlah hara berbeda

Tiap lokasi/unit usahatani mempunyai sejarah pengelolaan berbeda

Pemupukan berimbang spesifik lokasi

Penggunanan Pupuk Kurang Rasional (di lapangan ditemui keragaman tinggi):

N (Urea) : 100 800 kg/ha

P (TSP): 0 250 kg/ha

K (KCl): 0 200 kg/ha

Produktivitas Rendah, atau :

Tidak Optimal & Mubazir

In-effisiensi & Merusak Lingkungan (Suplai melebihi atau lebih rendah dari demand tanah untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman)

C, H, O

N, P, K makro primer

S, Mg, Ca makro sekunder

Fe, Mn, Cu, unsur mikro

Zn, Cl, Mo, B,

16 Hara esensial bagi tanaman

Pembatas hara (hukum Liebigs)

K

Produksi optimum

Cukup

K

N sebagai pembatas pertumbuhan

N

P

K

N

P

K

K sebagai pembatas pertumbuhan

Hukum minimum Liebigs

EFISIENSI PENGELOLAAN PUPUK

Jenis PupukDitingkat Petani (%)Hasil Penelitian (%)Nitrogen (N)30-70Urea Tablet (25%), pemberian secara split, BWD (20-30%)Posfor (P)15-20Berdasarkan status hara tanah (penimbunan P)Kalium (K)30-40Berdasarkan status hara tanah (penimbukan K)Belerang (S)Ketersediaan S banyak faktor (Redok potensial, pH, Bo, miktobaMikro (Cu, Zn, Fe)Ketersediaan ditentukan: (bhn. Induk, redok potensial, pH, drainase, aktifitas mikro org)Pupuk hayatiMikro organisme pelarut PBahan organikEfisiensi penggunaan pupuk

Illustrasi Kebutuhan hara tanaman Padi/ha

Serapan HaraPembentukan batang dan daunGabah kering gilingTotal hara (kg)(kg/haN41,218,8133,33 (Urea)P2,82,414,44 (SP-36)K27,516,272,83 (KCl)

POTENSI SUMBERDAYA LAHAN SAWAH PROVINSI JAMBI

Jenis tanah di Provinsi Jambi

No.Ordo TanahJenisGroup1.HistosolTroposaprists, Tropohemists, SulfihemistsKubah gambut, Marin2.EntisolSulfaquent, Hidraquent, Tropaquent, Tropopsamments, Marin, Aluvial, Dataran, Perbukitan, Volkan3.InceptisolSulfaquepts, Tropaquepts, DystropeptsMarine, Aluvial, perbukitan pegunungan, volkan4.UltisolHaplohumults, Kanhapludults, KandiudultDatar, Dataran tuf masam, Aluvial, dataran, perbukitan5.AlfisolHapludalfsPerbukitan, Pegunungan6.OxisolHapliperoxKandiudoxHapludoxDataran, Perbukitan, Dataran tuf masam, perbukitan kecil

Luas lahan sawah Provinsi Jambi (2014)

Irigasi 47.957 ha(29%)

T. Hujan 42.116 ha(24%)

P.Surut 49.561 ha(30%)

Lebak 27.989 ha(17%)

IrigasiT. HujanP.SurutLebak47957411164956127989IrigasiT. HujanP.SurutLebak28.7817408160937224.67606512906390429.74439303097403116.797801023868324

Luas Lahan Sawah di Provinsi Jambi (BPS, 2014)

Kabupaten/KotaJenis PengairanIrigasiT. HujanP. SurutLebakJumlah (ha)Kerinci19.790862-2.32522.977Sungai Penuh2.3011.570-3274.198Merangin9.3013.625-60613.532Sarolangun3.3623.254-1.0617.677Batanghari3546.350-11.26217.966Muaro Jambi3.94910.8081.2908.57324.620Tanjabtim07.21631,55952639.301Tanjabbar1.2855016,712018.047Tebo1.0036.458-3.04810.509Bungo6.088771-2617.120Kota Jambi5241.152-01.676Jumlah (ha)47.95742.11649.56127.989167.623

Luas tanam aktual vs Target luas tanam UPSUS 2015 per Kabupaten

Kabupaten/KotaLuas tanam aktual (ha)Target UPSUS 2015Kerinci22.97726.504Sungai Penuh4.1989.304Merangin13.53224.328Sarolangun7.67717.459Batanghari17.96610.540Muaro Jambi24.62013.334Tanjabtim39.30129.306Tanjabbar18.04726.724Tebo10.50910.844Bungo7.12011.446Kota Jambi1.6761.465Jumlah (ha)167.623181.254

Produktivitas Tanaman Pangan di Provinsi Jambi

Kabupaten/KotaProduktivitas (t/ha)Padi sawahPadi gogoJagungKedelaiKc. TanahKerinci5,742,474,051,091,21Sungai Penuh5,7403,711,091,31Merangin4,403,184,151,271,28Sarolangun4,433,153,821,241,24Batanghari4,873,083,631,141,37Muaro Jambi4,673,264,021,181,28Tanjabtim3,612,973,121,291,23Tanjabbar3,773,502,861,281,20Tebo4,802,764,011,281,49Bungo4,773,014,941,271,53Kota Jambi4,273,043,66-1,40Rata-rata 4,64 2,77 3,82 1,10 1,32 Target UPSUS 20154,634,291,37

Kebutuhan Pupuk bersubsidi Nasional Tahun Anggaran 2015 menurut sub sektor

Sub SektorJenis Pupuk (Ton)UreaSP 36ZANPKOrganikTan. Pangan3,071.382567.317713.0971.857.441721.512Hortikultura181.37845.96161.191165.34453.991Perkebunan677.705197.985264.473509.338134.097Peternakan76.78912.88811.23917.87790.401Perikanan budidaya92.74625.849---Jumlah4.100.000850.0001.050.0002.550.0001.000.000Jambi26.00018.8008.10050.0008.180Jambi (%)0,632,210,771,960,82

KEBUTUHAN PUPUK PROVINSI JAMBI TAHUN 2015

Sub SektorJenis Pupuk (Ton)UreaSP 36ZANPKOrganikTan. Pangan19.477 12.548 5.501 36.420 5.902 Hortikultura 1.150 1.017 472 3.242 442Perkebunan 4.298 4.379 2.040 9.987 1.097 Peternakan 487 28587 351 739 Perik. Budidaya 588 572---Jumlah 26.000 18.800 8.100 50.000 8.180

Status HaraLuas (Ha)RendahSedangTinggiP(%)30.470(11,52)118.180(44,68)115.831(43,79)K(%)19.595(7,40)139.935(52,90)104.951(39,68)

Status Hara P dan K Lahan Sawah Provinsi Jambi

Status P tanahLuas lahan sawah(ha)Kebutuhan pupuk SP-36 (ton/musim)Rendah9.941,90994,19Sedang4.837,69362,83Tinggi1.508,9175,45Jumlah16.288,501.432,47Anjuran 100-150 kg/ha/musim1.628,85Selisih196,38Penghematan0,59 M

Harga SP-36: Rp. 3.000/kg

Kebutuhan pupuk SP-36 berdasarkan status hara tanah sawah di Kabupaten Tanjabtim (2012)

PETA STATUS HARA POSFOR PADA LAHAN SAWAH DI KABUPATEN TANJABTIM

Status K tanahLuas lahan sawah(ha)Kebutuhan pupuk KCl (ton/musim)Rendah3.763,56376,36Sedang6.847,51342,38Tinggi5.677,43383,87Jumlah16.288,501.002,60Anjuran 50-75 kg/ha/musim1.221,64Selisih209,04Penghematan : 1,254 M

Harga KCl: Rp. 6.000/kg

Kebutuhan pupuk KCl berdasarkan status hara tanah sawah di Kabupaten Tanjabtim

PETA STATUS HARA KALIUM PADA LAHAN SAWAH DI KABUPATEN TANJABTIM

TOOL PEMUPUKAN BERIMBANG SPESIFIK LOKASI

(Padi, Jagung dan Kedelai)

PUTS-PUTR-PUTK

Prinsip Kerja PUTS/ PUTR/PUTK

Mengekstrak hara tanah

PUTS mengekstrak hara tanah (N, P, K) yang berada dalam larutan tanah. Hara ini dapat digunakan/diserap langsung oleh tanaman.

Mengukur kadar hara

Pengukuran dilakukan dengan metode pewarnaan (kolorimetri), hasil pengukuran bersifat semi kuantitatif. Digolongkan menjadi kelas Rendah, Sedang, dan Tinggi.

Perbandingan pengukuran dengan PUTS/PUTR/PUTK dan analisa rutin di laboratorium

Laboratorium

Prosedur baku/lama

Mengekstrak berbagai bentuk hara

Berbagai jenis bahan kimia

Pengukuran dengan alat canggih : AAS

Angka kuantitatif, ketelitian tinggi (ppm, ppb)

Rapid Soil Test Kit

Prosedur cepat

Hanya mengekstrak bentuk hara tersedia

Bahan kimia asam/ basa/ garam lemah

Pengukuran secara kolorimetri /warna/endapan

Angka kualitatif, ketelitian lebih rendah (Rendah, Sedang, Tinggi)

Pemupukan berimbang

Pengelolaan tanah

Pemupukan

Pengelolaan tanaman

Pengambilan contoh tanah

Prosedur

PUT

PERANGKAT UJI TANAH (PUTS/PUTR/PUTK)

Pada umumnya petani padi sawah irigasi hanya mencapai produksi padi 4050

Rekomendasi P Tanah Sawah:

0,5 g tanah

+

2 ml K1, dikocok merata

Rendah

Sedang

Tinggi

Bagan Warna K

1 tetes K2, dan dikocok

+

+

1 tetes K3, dan dikocok

PENETAPAN K TANAH SAWAH

Status hara K tanahDosis rekomendasi (Kg KCl/ha)Dengan JeramiTanpa JeramiRendah50100Sedang050Tinggi050

*Diaplikasikan 2 kali (1/3 bagian saat tanam dan 2/3 bagian saat tanaman berumur 2-3 minggu)

Rekomendasi K Tanah Sawah:

1 g tanah

+

1-2 tetes pH2, digoyang perlahan

+

4 ml pH-1 dan dikocok sampai merata

Bagan Warna pH

SM M AM N AB B

PENETAPAN pH TANAH

Rekomendasi Pengelolaan Lahan/Tanaman

Nilai pHKategoriRekomendasi8Basa Pupuk N dalam bentuk ZA Pencucian garam

BAGAN WARNA UJI P, K DAN pH Tanah Sawah

Rekomendasi pemupukan dengan pupuk tunggal atau majemuk

Kelas status hara tanah Anjuran Pemupukan Berimbang Spesifik Lokasi (kg/ha)Pupuk TunggalPupuk MajemukPKUreaSP-36KCl15-15-15Tambahan pupuk tunggal20-10-10Tambahan pupuk tunggalUrea1)KClUrea1)KClRendahRendahBWD1001002504040030Sedang10050250-400-Tinggi10050250-400-SedangRendahBWD751002005030050Sedang7550200-300-Tinggi7550200-300-TinngiRendahBWD501001506020070Sedang505015010200-Tinggi505015010200-

- Tidak dipupuk

1) Pemupukan dasar Urea 75 kg/ha, pemupukan II dan III berdasarkan BWD

Cara dan waktu pemupukan berimbang

Jenis pupukPupuk Dasar/Saat tanamPupuk Susulan I (3-4 MST)Pupuk susulan (6-7 MST)TunggalUrea75 kg/haTambahan urea berdasarkan BWDBerdasarkan BWDSP-36Semua dosis SP-36KCl dosis KCl dosis KCl-MajemukNPK 15-15-15Semua dosis NPK 15-15-15Tambahan urea berdasarkan BWD. Semua KCl tambahanBerdasarkan BWDNPK 20-10-10Semua dosis NPK 20-10-10Tambahan Urea berdasarkan BWD. Semua KCl tambahanBerdasarkan BWD

Sumber; Adiningsih.

Penggunaan pupuk organik sebagai:

Pembenah tanah

Suplemen pupuk buatan (an-organik) dengan dosis:

Jerami segar 5 ton/ha seluruh jerami insitu dikembalikan ke tanah

Kompos/pupuk kandang 2 ton/ha

REKOMENDASI PUPUK ORGANIK

Kandungan Hara Pada Bahan/ Pupuk Organik

Jenis Pupuk OrganikKandungan Hara dalam bahan (%)NPKJerami padi0.50.081.5Kompos/ pupuk kandang311

Dalan 5 ton jerami/ha mengandung hara 20 kg Urea dan 50 kg KCl

Dalam 2 ton pukan/ha mengandung hara 50 kg Urea, 50 kg SP36, dan 20 kg KCl

VUB membutuhkan + 100 kg N/ha > 15 ton jerami/ha

PERANGKAT UJI TANAH RAWA (PUTR)

PEMUPUKAN PADI LAHAN RAWA

Perangkat Uji Tanah Rawa (PUTR) versi 1.0 adalah alat batu penetapan tingkat kemasaman tanah, kebutuhan kapur dan kadar hara tanah Sulfat Masam Potensial (SMP) dengan tipe luapan A dan B secara cepat di lapangan.

Pemupukan berdasarkan status hara tanah

Pemupukan N (BWD)

Pemupukan P and K berdasarkan status hara

52

Rekomendasi kebutuhan kapur

Bagan pH Tanah (PUTR)pH 7

TanamanRekomendasi kebutuhan kapur * (kg/ha) berdasarkan jumlah tetes< 44-8>8Padi5001.0002.000

Rekomendasi Kebutuhan Kapur

KK dengan daya netralisasi 100% menggunakan CaCO3.

Jika menggunakan sumber kapur lain maka rekomendasi KK dikalikan faktor konversi (100% dibagi daya netralisasi kapur yang digunakan)

Rekomendasi Pemupukan Nitrogen (N)

Cara pemberian: 1/3 bagian saat awal tanam, 1/3 bagian saat tanaman berumur 2-3 MST, 1/3 bagian saat tanaman berumur 4-5 MST

Unsur hara NRekomendasi berdasarkan status hara (Urea kg/ha)Rendah300Sedang200Tinggi100

Rekomendasi Pemupukan Posfor (P)

* Cara pemberian: satu kali pada waktu pemupukan dasar,

**= Takaran pupuk SP-36 untuk tanah SMP dengan lapisan piryte FeS2 dengan tipe luapa A dan B

Unsur hara PRekomendasi berdasarkan status hara (SP-36 kg/ha)Rendah150Sedang100Tinggi50

Rekomendasi Pemupukan Kalium (K)

Status HaraJerami (2,5 t/ha)Rekomendasi KCl (kg/ha)RendahJerami125Tanpa150SedangJerami75Tanpa100TinggiJerami25Tanpa50

Kebutuhan Pupuk S Tanaman Padi

pH tanahNilai uji S tanah (ekstraksi 0,5 M CaHPO4)< 10 ppm S> 10 ppm S> 6,510 kg serbuk S/ha atau 50 kg ZA/ha sebagai pupuk dasar, menggantikan pupuk UreaTidak perlu diberi S6,0 6,55 kg serbuk S/ha atau 20 kg ZA/ha, sebagai pupuk dasar pengganti pupuk dasar ureaTidak perlu diberi S

> 6,020 kg ZA/ha, sebagai pupuk dasar menggantikan ureaTidak perlu diberi S

Kebutuhan pupuk Zn Tanaman Padi

pH tanahNilai uji Zn tanah (ekstraksi 1 N HCl)< 1 ppm Zn> 1 ppm Zn> 6,5Bibit padi dicelupkan sebelum ditanam pada larutan 1% ZnO4 selama 2 menitTidak perlu diberi Zn6,0 6,52,5 kg ZnSO4, diberikan sebagai pupuk dasar, caranya dilarutkan dalam 250 liter air/ha disemprot ke tanah sewaktu perataan tanah atau dicampur rata dengan pupuk SP 36 yang juga diberikan sebagai pupuk dasarBibit padi dicelupkan sebelum ditanam pada larutan 1% ZnO4 selama 2 menit> 6,05 kg ZnSO4, diberikan sebagai pupuk dasar, caranya dilarutkan dalam 250 liter air/ha disemprot ke tanah sewaktu perataan tanah atau dicampur rata dengan pupuk SP 36 yang juga diberikan sebagai pupuk dasarTidak perlu diberi Zn

Kebutuhan Cu tanaman padi

pH tanahNilai uji Cu tanah (ekstraksi 1 N HCl)< 1 ppm Cu> 1 ppm Cu> 6,52 kg CuSO4, diberikan sebagai pupuk dasar, caranya dilarutkan dalam 250 liter air/ha disemprot ke tanah sewaktu perataan tanah atau dicampur rata dengan pupuk SP 36 yang juga diberikan sebagai pupuk dasarPemberian Cu melalui daun, yaitu 2 kg CuSO4 dilarutkan dalam 250 liter air/ha, lalu disemprotkan ke tanaman padi fase vegetatif akhir6,0 6,51 kg CuSO4, diberikan sebagai pupuk dasar, caranya dilarutkan dalam 250 liter air/ha disemprot ke tanah sewaktu perataan tanah atau dicampur rata dengan pupuk SP 36 yang juga diberikan sebagai pupuk dasarBibit padi dicelupkan sebelum ditanam pada larutan 5% CuSO4 selama 2 menit> 6,0Bibit padi dicelupkan sebelum ditanam pada larutan 5 % CuSO4 selama 2 menit, biasanya disatukan dengan ZnSO4 bila tanah kahat ZnTidak perlu diberi Cu

59

REKOMENDASI PEMUPUKAN PADI GOGO, JAGUNG DAN KEDELAI

Perangkat Uji Tanah Kering (PUTK)

Perangkat alat bantu analisis kimia tanah yang dapat dikerjakan dengan cepat, mudah, relatif akurat dan sederhana untuk penetapan unsur fosfor (P), kalium (K), pH, kebutuhan kapur dan C-organik tanah kering di lapang.

+

+

0.5 g tanah

3 ml P-1 dan dikocok

1 sendok kecil P2 dikocok merata

rendah

sedang

tinggi

R

S

T

Penetapan Status P Tanah

Bagan WarnaNon AndisolStatus P Rekomendasi pupuk SP-36 (kg/ha)JagungKedelaiPadi GogoRendah250300200Sedang175200150Tinggi100100100Bagan WarnaAndisolStatus PJagungKedelaiPadi GogoRendah250300200Sedang175200150Tinggi100100100

Bagan warna rekomendasi pemupukan P

+

+

+

0.5 g tanah

4 ml K-1 dan diaduk

2 tetes K-2 dan dikocok

2 ml K-2

Penetapan Status K Tanah

Diamkan 5 menit

Endapan Putih (menyerupai kabut)Status KRekomendasi pupuk KCl (kg/ha)JagungKedelaiPadi GogoTidak ada Rendah100150100Sedikit Sedang7510075Ada Tinggi505050

Rekomendasi Pemupukan K

Diberikan 2 kali 1/3 bagian pada saat tanam dan bagian pada umur tanaman 3-4 MST

+

+

BAGAN WARNA pH TANAH

Bagan WarnaKategoriSangat masamPH 8Alkali

0.5 g tanah

4 ml K-1 dan diaduk

1-2 tetes pH-2 dan dikocok

Penetapah PH tanah

pH terukur agak masam

kebutuhan kapur (tetes)

dikocok

+

Penetapan Kebutuhan Kapur

Rekomendasi Kebutuhan Kapur

Bagan warnaKategoriNetral (pH 6-7)Jumlah tetes Pereaksi Kebutuhan KapurKebutuhan kapur (kg/ha)KedelaiJagung< 41.0005004-81.500750> 82.0001.000 2.000

+

+

0.5 g tanah

1 ml C-1 dan diaduk

3 tetes C-2 jangan dikocok

batas

3 cm

Penetapan C-organik Tanah

Rekomendasi Kebutuhan Bahan Organik

Tinggi busaStatus C-organikRekomendasi (t/ha)< 2 cmRendah2> 2 cmSedang - Tinggi1

Jenis bahan organik: kompos jerami, pukan ayam/sapi/kambing

Rekomendasi kebutuhan pupuk Urea

No.Jenis tanamanKg Urea/ha+ BOTanpa BO1Kedelai50802Jagung3504003Padi gogo200250

+ diberikan 2 kali: 1/3 bagian pada saat tanam dan 2/3 pada umur tanaman 3-4 MST

** Apabila menggunakan pupuk hayati Rhizobium, maka dosis urea hanya diberikan sebagai starter 25 kg/ha

Terima Kasih

Wassalamualaikum w.w.