36
Elektrokardiogram BAB I Anatomi dan Fisiologi Jantung Jantung berukuran sekitar satu kepalan tangan dan terletak di dalam dada, batas kanannya tepat pada sternum kanan dan apeksnya pada ruang intercostalis kelima kiri pada linea mid clavicular. Batas atas jantung terdapat pembuluh darah besar (aorta, truncus pulmonalis, dll); bagian bawah terdapat diafragma; batas belakang terdapat aorta descendens, oesophagus, dan columna vertebralis; sedangkan di setiap sisi jantung adalah paru. Atrium Kanan Atrium kanan berada pada bagian kanan jantung dan terletak sebagian besar di belakang sternum. Darah memasuki atrium kanan melalui : o Vena cava superior pada ujung atasnya o Vena cava inferior pada ujung bawahnya o Sinus coronarius (vena kecil yang mengalirkan darah dari jantung sendiri) Auricula dextra adalah penonjolan runcing kecil dari atrium, terletak pada bagian depan pangkal aorta dan arteria pulmonalis. Pada sisi kiri atrium lubang atrioventrikular kanan membuka ke dalam ventrikel kanan. Ventrikel Kanan Keperawatan Gawat Darurat 1

EKG Teori

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sandi rumput

Citation preview

Page 1: EKG Teori

Elektrokardiogram

BAB I

Anatomi dan Fisiologi Jantung

Jantung berukuran sekitar satu kepalan tangan dan terletak di dalam dada,

batas kanannya tepat pada sternum kanan dan apeksnya pada ruang intercostalis

kelima kiri pada linea mid clavicular. Batas atas jantung terdapat pembuluh darah

besar (aorta, truncus pulmonalis, dll); bagian bawah terdapat diafragma; batas

belakang terdapat aorta descendens, oesophagus, dan columna vertebralis;

sedangkan di setiap sisi jantung adalah paru.

Atrium Kanan

Atrium kanan berada pada bagian kanan jantung dan terletak sebagian besar di

belakang sternum. Darah memasuki atrium kanan melalui :

o Vena cava superior pada ujung atasnya

o Vena cava inferior pada ujung bawahnya

o Sinus coronarius (vena kecil yang mengalirkan darah dari jantung sendiri)

Auricula dextra adalah penonjolan runcing kecil dari atrium, terletak pada

bagian depan pangkal aorta dan arteria pulmonalis. Pada sisi kiri atrium lubang

atrioventrikular kanan membuka ke dalam ventrikel kanan.

Ventrikel Kanan

Ventrikel kanan adalah ruang berdinding tebal yang membentuk sebagian

besar sisi depan jantung. Valva atrioventricular dextra (tricuspidalis) mengelilingi

lubang atrioventrikular kanan, pada sisi ventrikel. Katup ini, seperti katup jantung

lain, terbentuk dari selapis tipis jaringan fibrosa yang ditutupi pada setiap sisinya

oleh endocardium. Katup trikuspidalis terdiri dari tiga daun katup. Basis setiap

daun katup melekat pada tepi lubang. Tepi bebas setiap daun katup melekat pada

chordae tendineae (tali jaringan ikat tipis) pada penonjolan kecil jaringan otot

yang keluar dari myocardium dan menonjol ke dalam ventrikel. Lubang

pulmonalis ke dalam arteria pulmonalis berada pada ujung atas ventrikel dan

dikelilingi oleh valva pulmonalis, terdiri dari tiga daun katup semilunaris.

Atrium Kiri

Atrium kiri adalah ruang berdinding tipis yang terletak pada bagian berlakang

Keperawatan Gawat Darurat

1

Page 2: EKG Teori

Elektrokardiogram

jantung. Dua vena pulmonalis memasuki atrium kiri pada tiap sisi, membawa

darah dari paru. Atrium membuka ke bawah ke dalam ventrikel kiri melalui

lubang atrioventrikular. Auricula sinistra adalah penonjolan runcing kecil dari

atrium, terletak pada sisi kiri pangkal aorta.

Ventrikel Kiri

Ventrikel kiri adalah ruang berdinding tebal pada bagian kiri dan belakang

jantung. Dindingnya sekitar tiga kali lebih tebal daripada ventrikel kanan. Valva

atrioventrikular sinistra (mitralis) mengelilingi lubang atrioventrikular kiri pada

bagian samping ventrikel, katup ini memiliki dua daun katup mendapat nama

yang sama dengan topi (mitre uskup), tepinya melekat pada chordae tendineae,

yang melekat pada penonjolan kerucut myocardium dinding ventrikel. Lubang

aorta membuka dari ujung atas ventrikel ke dalam aorta dan dikelilingi oleh ketiga

daun katup aorta, sama dengan katup pulmonalis.

Myocardium

Myocardium membentuk bagian terbesar dinding jantung. Myocardium

tersusun dari serat – serat otot jantung, yang bersifat lurik dan saling berhubungan

satu sama lain oleh cabang – cabang muscular. Serat mulai berkontraksi pada

embrio sebelum saraf mencapainya, dan terus berkontraksi secara ritmis bahkan

bila tidak memperoleh inervasi.

Endocardium

Endocardium melapisi bagian dalam rongga jantung dan menutupi katup pada

kedua sisinya. Terdiri dari selapis sel endotel, di bawahnya terdapat lapisan

jaringan ikat, licin dan mengkilat.

Pericardium

Pericardium adalah kantong fibrosa yang menutupi seluruh jantung.

Pericardium merupakan kantong berlapis dua, kedua lapisan saling bersentuhan

dan saling meluncur satu sama lain dengan bantuan cairan yang mereka

sekresikan dan melembabkan permukaannya. Jumlah cairan yang ada normal

sekitar 20 ml. Pada dasar jantung (tempat pembuluh darah besar, limfatik, dan

saraf memasuki jantung) kedua lapisan terus berlanjut. Terdapat lapisan lemak di

antara myocardium dan lapisan pericardium di atasnya.

Keperawatan Gawat Darurat 2

Page 3: EKG Teori

Elektrokardiogram

Arteria Coronaria

Kedua arteria coronaria, kanan dan kiri, menyuplai darah untuk dinding

jantung. Arteri ini keluar dari aorta tepat di atas katup aorta dan berjalan ke

bawah masing – masing pada permukaan sisi kanan dan kiri jantung, memberikan

cabang ke dalam untuk myocardium. Arteri ini menyuplai masing – masing sisi

jantung tetapi memiliki variasi individual dan pada beberapa orang, arteria

coronaria dextra menyuplai sebagian ventrikel kiri. Arteri ini memiliki relatif

sedikit anastomosis antara arteria dextra dan sinistra.

Siklus Jantung

Siklus jantung adalah urutan kejadian dalam satu denyut jantung. Siklus ini

terjadi dalam dua fase yaitu :

Diastole

Diastole adalah periode istirahat yang mengikuti periode kontraksi. Pada

awalnya :

1. Darah vena memasuki atrium kanan melalui vena cava superior dan

inferior.

2. Darah yang teroksigenasi melewati atrium kiri melalui vena

pulmonalis.

3. Kedua katup atrioventikular (tricuspidalis dan mitralis) tertutup dan

darah dicegah untuk memasuki atrium ke dalam ventrikel.

4. Katup pulmonalis dan aorta tertutup, mencegah kembalinnya darah

dari arteria pulmonalis ke dalam ventrikel kanan dan dari aorta ke

dalam ventrikel kiri.

5. Dengan bertambah banyaknya darah yang memasuki kedua atrium,

tekanan di dalamnya meningkat dan ketika tekanan di dalamnya lebih

besar dari ventrikel, katup AV terbuka dan darah mulai mengalir dari

atrium ke dalam ventrikel.

Sistole

Sistole adalah periode kontraksi otot, berlangsung selama 0,3 detik.

1. Dirangsang oleh nodus sino-atrial, dinding atrium berkontraksi,

memeras sisa darah dari atrium ke dalam ventrikel.

Keperawatan Gawat Darurat 3

Page 4: EKG Teori

Elektrokardiogram

2. Ventrikel melebar untuk menerima darah dari atrium dan kemudian

mulai berkontraksi.

3. Ketika tekanan dalam ventrikel melebihi tekanan dalam atrium, katup

AV menutup, chordae tendinea mencegah katup terdorong ke dalam

atrium.

4. Ventrikel teruss berkontraksi. Katup pulmonalis dan aorta membuka

akibat peningkatan tekanan ini.

5. Darah menyembur keluar dari ventrikel kanan ke dalam arteria

pulmonalis dan darah dari ventrikel kiri menyembur ke dalam aorta.

6. Kontraksi otot kemudian berhenti dan dengan dimulainya relaksasi

otot, siklus baru dimulai.

Setiap kontraksi diikuti periode refrakter absolut yang singkat saat tidak ada

stimulus yang dapat menghasilkan kontraksi, dan diikuti periode refrakter

relatif yang singkat saat kontraksi membutuhkan stimulus yang kuat.

Denyut Jantung

Nodus sino-atrial (nodua SA atau pacemaker jantung) adalah daerah kecil

serat otot dan sel saraf yang terletak pada dinding jantung di dekat tempat masuk

vena cava superior. Pada awalnya sistole, gelombang kontraksi mulai pada nodus

ini dan menyebar melalui dinding kedua atrium, merangsang atrium untuk

berkontraksi, kontraksi atrium ini tidak menyebar ke ventrikel karena tidak dapat

melalui cincin jaringan ikat yang memisahkan atrium dari ventrikel, mencapai dan

merangsang nodus atrioventrikularis.

Nodus atrioventrikularis (nodus AV) adalah daerah kecil jaringan khusus di

dalam dinding di antara atrium kanan dan ventrikel kanan. Berkas

atrioventrikularis (berkas His) adalah pita otot dan serat saraf yang berjalan pada

septum di antara kedua ventrikel, mencapai apeks jantung dan di bagi menjadi dua

cabang utama, satu untuk tiap ventrikel yang terbagi menjadi beberapa cabang

kecil di dalam dinding ventrikel. Gelombang kontraksi menyebar dari nodus AV

ke bawah ke berkas AV dan set off kontraksi kedua ventrikel secara simultan.

Gelombang kontraksi yang dimulai pada nodus SA menyebabkan atrium

berkontraksi tepat sebelum ventrikel karena gelombang segera mencapai atrium

Keperawatan Gawat Darurat 4

Page 5: EKG Teori

Elektrokardiogram

dan gelombang yang menuju ventrikel harus melalui berkas AV.

Curah Jantung

Curah jantung bergantung pada :

Frekuensi denyut jantung

Saat istirahat biasanya sekitar 70 kali per menit. Frekuensi denyut jantung

dikontrol terutama oleh reduksi dalam stimulasi melalui serat nervus

parasimpatis (vagus), pengaruh yang lebih kecil oleh stimulasi melalui serat

nervus simpatis.

Curah sekuncup

Curah sekuncup adalah jumlah darah yang keluar dari ventrikel pada

setiap denyut. Saat istirahat biasanya sekitar 70 ml. Pada latihan ringan

meningkat sampai 125 ml. Pada awal kontraksi ventrikel, dengan tubuh

dalam keadaan istirahat mengandung sekitar 120 ml. Sekitar 50 ml berasal

dari ventrikel kiri pada setiap denyutnya.

Curah sekuncup dikontrol oleh perubahan panjang serat otot jantung.

Makin panjang (pada otot yang salah) makin besar kontraksinya. Ketika lebih

banyak darah memasuki jantung (seperti pada latihan), makin besar kontraksi

dan dengan demikian makin besar curah sekuncup.

Curah jantung diukur dengan mengukur jumlah oksigen yang diambil oleh

paru per menit, dan berbagai teknik dilusi dengan zat pewarna, isotop

radioaktif, dll.

Keperawatan Gawat Darurat 5

Page 6: EKG Teori

Elektrokardiogram

BAB II

Elektrokardiogram

A. Pengertian

Elektrokardiogram (EKG atau ECG) adalah grafik yang merekam perubahan

potensial listrik jantung yang dihubungkan dengan waktu. Elektrodiografi adalah

ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan potensial atau perubahan voltage

yang terdapat dalam jantung.

Penggunaan EKG dipelopori oleh Einthoven pada tahun 1903 dengan

menggunakan Galvanometer. Galvanometer senar ini adalah suatu instrumen yang

sangat peka sekali yang dapat mencatat perbedaan kecil dari tegangan (milivolt)

pada jantung.

Beberapa tujuan dari penggunaan EKG dapat kegunaan :

1. Untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan irama

jantung/disritmia

2. Kelainan-kelainan otot jantung

3. Pengaruh/efek obat-obat jantung

4. Ganguan -gangguan elektrolit

5. Perikarditis

6. Memperkirakan adanya pembesaran jantung/hipertropi atrium dan

ventrikel

7. Menilai fungsi pacu jantung.

B. Sistem Konduksi Jantung

Sebelum kita membahas mengenai penggunaan EKG, terlebih dahulu kita

mengetahui sistem konduksi (listrik jantung) yang berperan dalam pencatatan

pada EKG, yang terdiri dari :

1. SA Node ( Sino-Atrial Node )

Terletak dibatas atrium kanan (RA) dan vena cava superior (VCS). Sel-sel

dalam SA Node ini bereaksi secara otomatis dan teratur mengeluarkan

impuls (rangsangan listrik) dengan frekuensi 60 - 100 kali permenit

Keperawatan Gawat Darurat

6

Page 7: EKG Teori

Elektrokardiogram

kemudian menjalar ke atrium, sehingga menyebabkan seluruh atrium

terangsang

2. AV Node (Atrio-Ventricular Node)

Terletak di septum internodal bagian sebelah kanan, diatas katup trikuspid.

Sel-sel dalam AV Node dapat juga mengeluar¬kan impuls dengan

frekuensi lebih rendah dan pada SA Node yaitu : 40 - 60 kali permenit.

Oleh karena AV Node mengeluarkan impuls lebih rendah, maka dikuasai

oleh SA Node yang mempunyai impuls lebih tinggi. Bila SA Node rusak,

maka impuls akan dikeluarkan oleh AV Node.

3. Berkas His

Terletak di septum interventrikular dan bercabang 2, yaitu :

1. Cabang berkas kiri ( Left Bundle Branch)

Gambar 1. Sistem Penjalaran Konduksi Jantung

2. Cabang berkas kanan ( Right Bundle Branch )

Setelah melewati kedua cabang ini, impuls akan diteruskan lagi ke cabang-

cabang yang lebih kecil yaitu serabut purkinye.

4. Serabut Purkinye

Serabut purkinye ini akan mengadakan kontak dengan sel-sel ventrikel.

Dari sel-sel ventrikel impuls dialirkan ke sel-sel yang terdekat sehingga

Keperawatan Gawat Darurat 7

Page 8: EKG Teori

Elektrokardiogram

seluruh sel akan dirangsang. Di ventrikel juga tersebar sel-sel pace maker

(impuls) yang secara otomatis mengeluarkan impuls dengan frekuensi 20 -

40 kali permenit.

C. Bentuk Gelombang dan Interval EKG

Pada EKG terlihat bentuk gelombang khas yang disebut P, QRS, dan T, sesuai

dengan penyebaran eksitasi listrik dan pemulihannya melalui sistem hantaran dan

miokardium. Gelombang – gelombang ini direkam pada kertas grafik dengan

skala waktu horisontal dan voltase vertikal. Makna bentuk gelombang dan interval

pada EKG adalah sebagai berikut :

1. Gelombang P

Sesuai dengan depolarisasi atrium. Rangsangan normal untuk depolarisasi

atrium berasal dari nodus sinus. Namun, besarnya arus listrik yang

berhubungan dengan eksitasi nodus sinus terlalu kecil untuk dapat terlihat

pada EKG. Gelompang P dalam keadaan normal berbentuk melengkung

dan arahnya ke atas pada kebanyakan hantaran.

Pembesaran atrium dapat meningkatkan amplitudo atau lebar gelombang

P, serta mengubah bentuk gelombang P. Disritmia jantung juga dapat

mengubah konfigurasi gelombang P. misalnya, irama yang berasal dari

dekat perbatasan AV dapat menimbulkan inversi gelombang P, karena

arah depolarisasi atrium terbalik.

2. Interval PR

Diukur dari permulaan gelombang P hingga awal kompleks QRS. Dalam

interval ini tercakup juga penghantaran impuls melalui atrium dan

hambatan impuls melalui nodus AV. Interval normal adalah 0,12 sampai

0,20 detik. Perpanjangan interval PR yang abnormal menandakan adanya

gangguan hantaran impuls, yang disebut bloks jantung tingkat pertama.

3. Kompleks QRS

Menggambarkan depolarisasi ventrikel. Amplitudo gelombang ini besar

karena banyak massa otot yang harus dilalui oleh impuls listrik. Namun,

impuls menyebar cukuop cepat, normalnya lamanya komplek QRS adalah

antara 0,06 dan 0,10 detik. Pemanjangan penyebaran impuls melalui

Keperawatan Gawat Darurat 8

Page 9: EKG Teori

Elektrokardiogram

berkas cabang disebut sebagai blok berkas cabang (bundle branch block)

akan melebarkan kompleks ventrikuler. Irama jantung abnormal dari

ventrikel seperti takikardia juga akan memperlebar dan mengubah bentuk

kompleks QRS oleh sebab jalur khusus yang mempercepat penyebaran

impuls melalui ventrikel di pintas. Hipertrofi ventrikel akan meningkatkan

amplitudo kompleks QRS karena penambahan massa otot jantung.

Repolasisasi atrium terjadi selama massa depolarisasi ventrikel. Tetapi

besarnya kompleks QRS tersebut akan menutupi gambaran pemulihan

atrium yang tercatat pada elektrokardiografi.

Gambar 2. Gelombang Normal pada EKG

4. Segmen ST

Interval ini terletak antara gelombang depolarisasi ventrikel dan

repolarisasi ventrikel. Tahap awal repolarisasi ventrikel terjadi selama

periode ini, tetapi perubahan ini terlalu lemah dan tidak tertangkap pada

EKG. Penurunan abnormal segmen ST dikaitkan dengan iskemia

miokardium sedangkan peningkatan segmen ST dikaitkan dengan infark.

Penggunaan digitalis akan menurunkan segmen ST.

5. Gelombang T

Repolarisasi ventrikel akan menghasilkan gelombang T. Dalam keadaan

normal gelombang T ini agak asimetris, melengkung dan ke atas pada

Keperawatan Gawat Darurat 9

Page 10: EKG Teori

Elektrokardiogram

kebanyakan sadapan. Inversi gelombang T berkaitan dengan iskemia

miokardium. Hiperkalemia (peningkatan kadar kalium serum) akan

mempertinggi dan mempertajam puncak gelombang T.

Gambar 3. Variasi Kompleks QRS

6. Interval QT

Interval ini diukur dari awal kompleks QRS sampai akhir gelombang T,

meliputi depolarisasi dan repolarisasi ventrikel. Interval QT rata – rata

adalah 0,36 sampai 0, 44 cdetik dan bervariasi sesuai dengan frekuensi

jantung. Interval QT memanjang pada pemberian obat – obat antidisritmia

seperti kuinidin, prokainamid, sotalol (betapace) dan amiodaron

(cordarone).

D. Sadapan Listrik

Arus listrik yang dihasilkan dalam jantung selama depolarisasi dan

repolarisasi akan dihantarkan ke seluruh permukaan tubuh. Muatan listrik tersebut

dapat dicatat menggunakan elektroda yang ditempelkan pada kulit.

Sesuai perjanjian, maka elektroda pencatat di pasang pada ekstremitas dan

dinding dada, dan sebuah elektroda yang dipasang pada bumi yang bertujuan

mengurangi gangguan listrik, dipasang pada tungkai kanan.

Berbagai kombinasi – kombinasi dari elektroda ini akan menghasilkan 12

sadapan standar. Masing – masing sadapan mencatat peristiwa listrik dari seluruh

siklus jantung, namun masing – amsing hantaran meninjau jantung dari sudut

pandanagn yang agak berbeda. Oleh karena itu, bentuk gelombang yang dibentuk

Keperawatan Gawat Darurat 10

Page 11: EKG Teori

Elektrokardiogram

oleh sadapan yang terbentuk sedikit berbeda. Pada umumnya dirancang tiga

kategori sadapan :

1. Sadapan standar anggota tubuh (sadapan I, II, dan III)

Sadapan ini mengukur opotensial listrik antara dua titik, sehingga sadapan ini

bersifat bipolar, dengan satu kutub negatif dan satu kutub positif. Elektroda

ditempatkan pada lengan kanan, lengan kiri, dan tungkai kiri. Sadapan I melihat

jantung dari sumbu yang menghubungkan lengan kanan dan lengan kiri, dengan

lengan kiri sebagai kutub positif. Sadapan II dari lengan kanan dan tungkai kiri,

dengan tungkai kiri positif. Sedangkan, sadapan III dari lengan kiri dan tungkai

kiri dengan tungkai kiri positif.

2. Sadapan anggota badan yang diperkuat (aVR, aVL, aVF)

Hantaran ini disesuaikan secara elektris untuk mengukur potensial listrik

absolut pada satu tempat pencatatan, yaitu dari elektroda positif yang ditempatkan

pada ekstremitas dengan demikian merupakan suatu sadapan unipolar. Keadaan

ini dicapai dengan menghilangkan efek kutub negatif secara elektris dan

membentuk suatu elektroda “indiferen” pada potensial nol.

EKG secara otomatis akan mengadakan penyesuaian untuk menghubungkan

elsktroda anggota badan lainnya sehingga membentuk suatu elektroda indiferen

yang pada hekekatnya tidak akan mempengaruhi elektroda positif. Voltase yang

tercatat pada elektroda positif lalu diperkuat atau diperbesar untuk menghasilkan

sadapan ekstremitas unipolar. Terdapat tiga sadapan anggota tubuh yang

diperbesar, aVR mencatat lengan kanan, aVL mencatat lengan kiri, dan aVF

memcatat tungkai kiri (lokasi aVF dapat dengan mudah diingat dengan lokasi

huruf F dengan kata foot (kaki)).

3. Sadapan prekordial atau dada (V1 hinggan V6)

Merupakan sadapan unipolar yang mencatatpotensial listrik absolut pada

dinding dada anterior atau prekordium. Identifikasi petunjuk – petunjuk berikut

mempermudah meletakkan prekordial dengan tepat :

- Sudut Louis yaitu tonjolan tulang dada pada sambungan antara manubrium

dan korpus sterni.

- Ruang sela iga kedua, berdekatan dengan sudut Louise.

Keperawatan Gawat Darurat 11

Page 12: EKG Teori

Elektrokardiogram

- Linea midklavikularis kiri

- Linea aksilaris anterior dan midaksilaris

Elektroda di pasang berurutan pasa enam tempat berbeda pada dinding dada :

- V1 : pada sela iga keempat sebelah kanan dari sternum

- V2 : pada sela iga keempat sebelah kiri dari sternum

- V3 : pada pertengan antara V2 dan V4

- V4 : pada sela iga kelima di garis mid-klavikularis

- V5 : horisontal terhadap V4, pada garis aksilaris anterior

- V6 : horisontal terhadap V5, pada garis mid aksilaris.

Sadapan standar anggota badan dan sadapan anggota badan yang diperkuat

melihat jantung dari bidang frontal. Perspektif relatif dari setiap sadapan paling

mudah dikonsepkan dengan menggunakan suatu diagram skematik yang disebut

sistem acuam enam sumbu. Sistem acuan ini diperoleh dengan cara sebagai

berikut :

1. Hubungkan sumbu dari I, II, dan III sehingga membentuk segitiga sama sisi

yang disebut segitiga einthoven. Jantungnya dianggap sebagai pusat listrik

segitiga tersebut.

2. Tempatkan sumbu sadapan sedemikian rupa sehingga masing – masing

memancar dari pusat segitiga dan membetuk diagram kedua yang dikenal

dengan sistem acuan tiga sumbu.

3. Gabungkan diagram sistem acuan tiga sumbu dengan represenatsi skematik

dari sadapan anggota badan yang diperkuat, yang emmancar dari pusat listrik

dari toraks, dan menghasilkan sistem acuan enam sumbu.

Sistem acuan enam sumbu merupakan atal bantu yang sangat berharga dalam

menginterpretsi hasil EKG, memungkinkan perhitungan arah rata – rata aktivitas

listrik dalam jantung. Arah rata – rata aktivitas listrik yang dihitung dari EKG

dikenal sebagai sumbu listrik jantung.

E. Perjalaran Listrik (Konduksi)

Impuls listrik meninggalkan SA node menuju Atrium kanan dan kiri.

hingga kedua atrium bisa berkontraksi dalam waktu yang sama. Proses ini

Keperawatan Gawat Darurat 12

Page 13: EKG Teori

Elektrokardiogram

memakan waktu 0,4 detik. Pada saat Atrium kanan dan kiri berkontraksi, ventrikel

akan terisi darah Impuls lstrik kemudian kembali mengalir ke Atrioventricular

Node (AV node) yang kemudian disebarkan ke kumpulan serabut yang berada

disebalah kanan dan kiri jantung sampai ke serat Purkinje yang berada di

Ventrikel kanan dan kiri jantung hingga membuat kedua Ventrikel berkontraksi

bersamaan.

Seluruh jaringan listrik pada jantung mampu menghasilkan impuls listrik.

Namun SA node memiliki kemamapuan yang paling besar. Apabila SA node

gagal untuk menghasilkan impuls, maka fungsinya bisa saja digantikan oleh

jaringan lainnya, meskipun impllsnya cenderung lebih rendah. Pencetus listrik

pada jantung memang mampu mengakomodir kebutuhan jantung untuk mampu

berkontraksi terus dalma rentang waktu yang panjang. Terdapat serabut syaraf

yang mampu mengubah arus listrik yang dihasilkan serta membuat perbuahan

pada kekuatan kontraksi jantung. Syaraf yang dimaksud adalah bagian dari

susunan syaraf otonom. Susunan syaraf otonom sendiri terdiri dari 2 bagian :

Sistim Syaraf Simpatik dan Sistim Syaraf Parasimpatik.

Sistim syaraf simpatik mampu meningkatkan pacu jantung dan kekuatan

kontraksi, sementara sistim syaraf simpatik berfungsi sebaliknya. Seluruh sistim

produksi listrik ini bisa kita pantau dan bisa diukur. Pengukuran ini biasanya

dilakukan dengan Electrocardiogram (EKG) yang menghasilkan sebuh grafik.

F. Cara Pemeriksaan

1. Persiapan Alat-alat EKG.

a. Mesin EKG yang dilengkapi dengan 3 kabel, sebagai berikut :

b. Satu kabel untuk listrik (power)

c. Satu kabel untuk bumi (ground)

d. Satu kabel untuk pasien, yang terdiri dari 10 cabang dan diberi tanda dan

warna.

e. Plat elektrode yaitu

f. 4 buah elektrode extremitas dan manset

g. 6 Buah elektrode dada dengan balon penghisap.

Keperawatan Gawat Darurat 13

Page 14: EKG Teori

Elektrokardiogram

h. Jelly elektrode / kapas alkohol

i. Kertas EKG (telah siap pada alat EKG) dan kertas tissue

Gambar 4. Lead-lead Bidang Horizontal Prekordial

2. Persiapan Pasien

a. Pasien diberitahu tentang tujuan perekaman EKG

b. Pakaian pasien dibuka dan dibaringkan terlentang dalam keadaan tenang selama

perekaman.

G. Cara Menempatkan Elektrode

Sebelum pemasangan elektrode, bersihkan kulit pasien di sekitar pemasangan

manset, beri jelly kemudian hubungkan kabel elektrode dengan pasien.

1. Elektrode extremitas atas dipasang pada pergelangan tangan kanan dan kiri

searah dengan telapak tangan.

2. Pada extremitas bawah pada pergelangan kaki kanan dan kiri sebelah dalam.

3. Posisi pada pengelangan bukanlah mutlak, bila diperlukan dapatlah dipasang

sampai ke bahu kiri dan kanan dan pangkal paha kiri dan kanan.

Kemudian kabel-kabel dihubungkan :

Merah (RA / R) lengan kanan

Kuning (LA/ L) lengan kiri

Hijau (LF / F ) tungkai kiri

Hitam (RF / N) tungkai kanan (sebagai ground)

Hasil pemasangan tersebut terjadilah 2 sandapan (lead)

Keperawatan Gawat Darurat 14

Page 15: EKG Teori

Elektrokardiogram

1. Sandapan bipolar (sandapan standar) dan ditandai dengan angka romawi I,

II, III.

2. Sandapan Unipolar Extremitas (Augmented axtremity lead) yang ditandai

dengan simbol aVR, aVL, aVF.

3. Pemasangan elektroda dada (Sandapan Unipolar Prekordial), ini ditandai

dengan huruf V dan disertai angka di belakangnya yang menunjukkan

lokasi diatas prekordium, harus dipasang pada :

VI : sela iga ke 4 garis sternal kanan

V2 : sela iga ke 4 pada garis sternal kiri

V3 : terletak diantara V2 dan V4

V4 : ruang sela iga ke 5 pada mid klavikula kiri

V5 : garis aksilla depan sejajar dengan V4

V6 : garis aksila tengah sejajar dengan V4

Sandapan tambahan

V7 : garis aksila belakang sejajar dengan V4

V8 : garis skapula belakang sejajar dengan V4

V9 : batas kin dan kolumna vetebra sejajar dengan V4

V3R - V9R posisinya sama dengan V3 - V9, tetapi pada sebelah kanan.

Jadi pada umumnya pada sebuah EKG dibuat 12 sandapan (lead) yaitu

I , II, III, aVR, aVL, aVF, VI, V2, V3, V4, V5, V6. Sandapan yang lain

dibuat bila perlu. Lokasi permukaan otot jantung dapat dilihat pada EKG,

seperti :

1. Anterior : V2, V3, V4

2. Septal : aVR, V1, V2

3. Lateral : I, aVL, V5, V6

4. Inferior : II, III, aVF

Aksis terletak antara : - 30 sampai + 110 (deviasi aksis normal)

Lebih dari – 30 : LAD (deviasi aksis kiri)

Lebih dari dari + 110 : RAD (deviasi aksis kanan)

Keperawatan Gawat Darurat 15

Page 16: EKG Teori

Gambar.5 Enam bidang Frontal Gambaran 3 Dimensi Aktivitas Jantung

Elektrokardiogram

H. Cara Merekam EKG

1. Hidupkan mesin EKG dan tunggu sebentar untuk pemanasan.

2. Periksa kembali standarisasi EKG antara lain :

a. Kalibrasi 1 mv (10 mm)

b. Kecepatan 25 mm/detik

Setelah itu lakukan kalibrasi dengan menekan tombol run/start dan setelah

kertas bergerak, tombol kalibrasi ditekan 2 -3 kali berturut-turut dan periksa

apakah 10 mm

3. Dengan memindahkan lead selector kemudian dibuat pencatatan EKG secara

berturut-turut yaitu sandapan (lead) I, II, III, aVR, aVL, aVF, VI, V2, V3, V4,

V5, V6. Setelah pencatatan, tutup kembali dengan kalibrasi seperti semula

sebanyak 2-3 kali, setelah itu matikan mesin EKG

4. Rapikan pasien dan alat-alat.

a. Catat di pinggir kiri atas kertas EKG

b. Nama pasien

c. Umur

d. Tanggal/Jam

e. Dokter yang merawat dan yang membuat perekaman pada kiri bawah

Keperawatan Gawat Darurat 16

Page 17: EKG Teori

Elektrokardiogram

5. Dibawah tiap lead, diberi tanda lead berapa, perhatian

Perhatian !

1. Sebelum bekerja periksa dahulu tegangan alat EKG.

2. Alat selalu dalam posisi stop apabila tidak digunakan.

3. Perekaman setiap sandapan (lead) dilakukan masing - masing 2 - 4

kompleks

4. Kalibrasi dapat dipakai gambar terlalu besar, atau 2 mv bila gambar

terlalu kecil.

5. Hindari gangguan listrik dan gangguan mekanik seperti ; jam tangan,

tremor, bergerak, batuk dan lain-lain.

6. Dalam perekaman EKG, perawat harus menghadap pasien.

I. Cara Membaca EKG

Ukuran-Ukuran pada kertas EKG

Pada perekaman EKG standar telah ditetapkan yaitu :

1. Kecepatan rekaman 25 mm/detik (25 kotak kecil)

2. Kekuatan voltage 10 mm = 1 millivolt (10 kotak kecil)

Jadi ini berarti ukuran dikertas EKG adalah

1. Pada garis horisontal

• Tiap satu kotak kecil = 1 mm = 1/25 detik = 0,04 detik

• Tiap satu kotak sedang = 5 mm = 5/25 detik = 0,20 detik

• Tiap satu kotak besar = 25 mm = 25125” = I ,00 detik

2. pada garis vertikal

• 1 kotak kecil = 1 mm =0.1 mv

• 1 kotak sedang = 5 mm = 0,5 mv

• 2 kotak sedang = 10 mm= I milivolt

J. Cara Menghitung EKG

Kecepatan EKG adalah 25 mm / detik. Satu menit = 60 detik, maka kecepatan

EKG dalam 1 menit yaitu 60 x 25 = 1500 mm.

Satu kotak kecil panjangnya = 1mm.

Satu kotak sedang (5 kotak kecil) : 1500 / 5 = 300 mm

Keperawatan Gawat Darurat 17

Page 18: EKG Teori

Elektrokardiogram

Gambar 6. Kertas EKG

Cara menghitung denyut nadi permenit ada 5 cara yaitu :

1. 1500

Jarak 2 RR (kotak kecil)

2. 300

Jarak 2 RR (kotak sedang)

3. 60 (1 menit)

Jarak 2 RR (dalam detik)

4. Jumlah PQRS dalam 6 detik x 10

5. Penggaris EKG.

K. Nilai-Nilai EKG Normal

1. Gelombang P yaitu depolarisasi atrium.

a. Nilai-normal ; lebar <>

b. tinggi <0,25>

c. bentuk (+ ) di lead I, II, aVF, V2 - V6

d. (-) di lead aVR

e. + atau - atau + bifasik ( ) di lead III, aVL, V1

2. Kompleks QRS yaitu depolarisasi dan ventrikel, diukur dari permulaan

gelombang QRS sampai akhir gelombang QRS Lebar 0,04 - 0,10 detik

Keperawatan Gawat Darurat

Voltase (mV)

1 detik

Waktu (detik)

18

Page 19: EKG Teori

Elektrokardiogram

a. Gelombang Q yaitu defleksi pertama yang ke bawah (-) lebar 0,03 detik,

dalam <1/3>

b. Gelombang R yaitu defleksi pertama yang keatas (+)

• Tinggi ; tergantung lead.

• Pada lead I, II, aVF, V5 dan V6 gel. R lebih tinggi (besar)

• Gel. r kecil di V1 dan semakin tinggi (besar) di V2 - V6.

c. Gel. S lebih besar pada VI - V3 dan semakin kecil di V4 - V6.

3. Gelombang T yaitu repolarisasi dan ventrikel

a. (+) di lead I, II, aVF, V2 - V6.

b. (-) di lead aVR.

c. (±) / bifasik di lead III, aVL, V1 (dominan (+) / positif)

4. Gelombang U ; biasanya terjadi setelah gel. T (asal usulnya tidak diketahui) dan

dalam keadaan normal tidak terlihat.

L. Kriteria Interpretasi EKG

1. Frekuensi (Rate)

Frekuensi jantung ( HR ), normal ; 60- 100 x / menit. Adapun cara

menentukan jumlah frekuensi/kecepatan permenit :

1. Untuk irama yang regular yaitu 1500 dibagi jumlah kotak kecil antan R-

R (jarak dan R1 ke R2) = HR / menit

2. Untuk irama irreguler yaitu direkam EKG dalam 6 detik, hitung beberapa

banyak kompleks QRS kemudian dikalikan 10 HR/ menit (jumlah R R

dalam 6 detik dikali 10 H R / menit)

CATATAN Setiap EKG irregular (ARITMIA), rekam lead II panjang

2. Irama (Rhythm)

1. Bila teratur (reguler) dan gel. P selalu diikuti gel. QRS-T yakni normal

disebut Sinus Ritme (irama sinus).

2. Bila irama cepat lebih dan 100 kali/menit disebut sinus tachikardi kurang

dan 60 kali/menit disebut sinus bradikardi

3. Selain dan yang tersebut di atas adalah aritmia

3. Gelomibang P (P WAVE)

Diukur dan awal sampai akhir gel. P. Nilai normal ; lebar <0,11>tinggi

Keperawatan Gawat Darurat 19

Page 20: EKG Teori

Elektrokardiogram

<0,25>. Digunakan untuk kepentingan:

1. menandakan adanya aktivitas atrium

2. menunjukkan arah aktivitas atrium

3. menunjukkan tanda-tanda pembesaran atrium

4. P-R Interval

Diukur dan awal gel.P sampai dengan awal gel.QRS Nilai normal ; 0,12 -

0,20 detik. Digunakan untuk kepentingan:

1. Interval PR >0,20 detik : AV Block

2. Interval PR <0,12>3. Interval PR berubah-ubah : Wandering Pacemaker

5. Kompleks QRS

Pengukuran kompleks QRS ada 3 yang dinilai :

1. Lebar/interval : diukur dan awal sampai dengan akhir gel.QRS

Nilai normal : <0,10>Kepentingan : menandakan adanya Bundle

Branch Block:

lebar 0,10 - 0,12 = Incomplete B B B.

Lebar >0,12 detik = Complete B B B.

2. AXIS ( sumbu )

Nilai normal : - 300 sampai + 1100

Cara menentukan axis yaitu dengan melihat 2 lead yang berbeda

ekstremitas lead, yang terbaik adalah lead I & AVF. Kemudian

tentukan jumlah aljabar dari amplitudo QRS di lead I dan aVF

tentukan di kwadrant mana vektor QRS berada. Adapun

kepentingannya yakni 300 sampai 900 adalah L A D (Left Axis

Deviation) dan + 1100 sampai 1800 adalah R A D (Right Axis

Deviation)

3. Komfigurasi (bentuk)

Nilai normal :

Positif di lead I, II, aVF, V5, V6 ; Negatif di lead aVR, V1, V2

Bifasik di lead III, aVL, V3, V4, ( + / - ). Kepentingan mengetahui :

a. Q patologis

b. RAD/LAD

Keperawatan Gawat Darurat 20

Page 21: EKG Teori

Elektrokardiogram

c. RVH/LVH

6. Segmen ST (ST Segment)

Diukur dari akhir gel.QRS (J Point) sampai awal gel. T

Nilai normal isoelektris (- 0,5 mm sampai + 2,5 mm)

Kepentingan:

Mengetahui kelainan pada otot jantung (iskemia dan infark)

7. Gelombang T (T Wave)

Ukurannya dari awal sampai dengan akhir gel. T. Nilai normal amplitudo

(tinggi) : Minimum 1 mm. Adapun kepentingan:

1. Menandakan adanya kelainan otot jantung (iskemia/infark)

2. Menandakan adanya kelainan elektrolit.

Catatan:

1. Konfigurasi Gel. T Positif di lead I,II,aVF,V2-V6

2. Negatif di lead aVR

3. Bifasik di lead III, aVL, V1.Sistim Kelistrikan Pada Jantung

Keperawatan Gawat Darurat 21

Page 22: EKG Teori

Elektrokardiogram

BAB III

Manifestasi Klinik

1. Pembesaran Atrium

Untuk mendiagnosis pembesaran atrium, lihat sadapan II dan V1

Pembesaran atrium kanan ditandai dengan hal-hal sebagai berikut :

a. Peningkatan amplitudo bagian pertama gelombang P.

b. Tidak ada perubahan durasi gelombang P.

c. Kemungkinan deviasi aksis ke kanan gelombang P.

Pembesaran atrium kiri ditandai dengan hal-hal berikut :

a. Amplitudo komponen terminal (negatif) gelombang P dapat

meningkat, dan harus turun setidaknya 1 mm di bawah garis

isoelektrik.

b. Durasi gelombang P meningkat dan lebar bagian terminal (negatif)

gelombang P harus setidaknya 1 kotak kecil (0,04 detik).

c. Tidak ada deviasi aksis yang berarti karena atrium kiri normalnya

mendominasi aliran listriknya.

2. Hipertrofi Ventrikel

Hipertrofi ventrikel kanan ditandai oleh hal-hal berikut :

a. Ada deviasi aksis ke kanan dengan aksis QRS melebihi =1000

b. Gelombang R lebih besar daripada gelombang S di V1, sedang

gelombang S lebih besar daripada gelombang R di V6.

Hipertrofi ventrikel kiri ditandai dengan banyak kriteria. Dua yang paling

berguna adalah sebagai berikut :

a. Gelombang R di V5 atau V6 plus gelombang S di V1 atau V2 melebihi

35 mm.

b. Gelombang R di aVL melebihi 13 mm.

3. Gangguan Elektrolit

a. Hiperkalemia : evolusi (1) gelombang T runcing, (2)

Keperawatan Gawat Darurat

22

Page 23: EKG Teori

Elektrokardiogram

perpanjangan PR dan gelombang P rata, serta (3)

QRS melebar. Kompleks QRS dan gelombang T

menyatu membentuk sebuah gelombang sinus.

b. Hipokalemia : depresi ST, gelombang T rata, gelombang U.

4. Infark Miokard

a. Secara akut gelombang T meruncing dan kemudian inverse. Perubahan

gelombang T menggambarkan iskemia miokardium.

b. Secara akut segmen ST mengalami elevasi dan menyatu dengan

gelombang T. Elevasi segmen ST menggambarkan jejas miokardium.

c. Gelombang-gelombang Q baru bermunculan dalam beberapa jam

sampai beberapa hari. Gelombang ini menandakan infark miokard.

Keperawatan Gawat Darurat 23

Page 24: EKG Teori

Elektrokardiogram

Daftar Pustaka

1. Gibson, Jhon. 2002. Fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat edisi 2.

EGC: Jakarta.

2. Harrison.2000.Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam Edisi 13.EGC:Jakarta.

3. Imelda.---.Elektrokardiografi.RS.Husada.

4. Nhlbi.2007.What is an Electrocardiogram?www.nhlbi.nih.gov/health

/dci/Diseases/ekg/ekg_what.html.

5. Noname.2003.Sistem Kelistrikan pada Jantung. http://72.14.235.104/search?

q=cache:mRE1IuKGU9gJ:www.indosiar.com/v2003/pk/pk_read.htm%3Fid

%3D23+arus+listrik+EKG&hl=id&ct=clnk&cd=19&gl=id

6. Noname.2007.Elektrokardiografi.http://image.google.co.id/image/hl-id&q

7. Noname.2007.Pemeriksaan Elektrokardiogram.http://www.pjnhk.go.id

8. Ogadisca.2007. Elektrokardiogram (EKG)

http://ogibadisca.blogspot.com/2007/08/artikel-keperawatan.html

9. Sherwood,Lauralee.2001.Fisiologi Manusia Edisi 2 ;dari Sel ke

Sistem.EGC:Jakarta.

10. Thaler,Malcom S.2000.Satu-satunya buku EKG yang Anda Perlukan Edisi 2;

Alih Bahasa Samik Wahab.Hipokrates:Jakarta.

Keperawatan Gawat Darurat

24