4
EKLAMPSIA DEFINISI: Eklampsia merupakan kasus akut pada penderita preeklampsia, yang disertai dengan kejang menyeluruh dan koma. Bisa timbul pada ante, intra, dan post partum. Eklamsia post partum umumnya hanya terjadi 24 jam pertama setelah persalinan. Gejala Klinis Eklamsia: Kehamilan > 20 minggu, atau saat persalinan atau masa nifas. Tanda-tanda pre-eklamsia (hiperteni, edema dn proteinuria). Kejang-kejang dan atau koma. kadang-kandang disertai dengan gangguan fungsi organ- organ. Patofisiologi Eklamsia: Gangguan keseimbangan antara hormonal prostanoid yaitu peningkatan vasokonstriktor dan penurunan vasodilator, peningkatan sensitivitas terhadap vasokonstriktor agregrasi platelet, koagulopati dan aterogenik. Pada eklampsia mengakibatkan kerusakan lebih serius pada organ-

EKLAMPSIA

  • Upload
    yshgirl

  • View
    32

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EKLAMPSIA

EKLAMPSIA

DEFINISI:

Eklampsia merupakan kasus akut pada penderita preeklampsia, yang disertai dengan

kejang menyeluruh dan koma. Bisa timbul pada ante, intra, dan post partum. Eklamsia

post partum umumnya hanya terjadi 24 jam pertama setelah persalinan.

Gejala Klinis Eklamsia:

Kehamilan > 20 minggu, atau saat persalinan atau masa nifas.

Tanda-tanda pre-eklamsia (hiperteni, edema dn proteinuria).

Kejang-kejang dan atau koma.

kadang-kandang disertai dengan gangguan fungsi organ-organ.

Patofisiologi Eklamsia:

Gangguan keseimbangan antara hormonal prostanoid yaitu peningkatan

vasokonstriktor dan penurunan vasodilator, peningkatan sensitivitas terhadap

vasokonstriktor agregrasi platelet, koagulopati dan aterogenik. Pada eklampsia

mengakibatkan kerusakan lebih serius pada organ-organ hati, ginjal, otak, paru dan

jantung, yakni terjadi nekrosis dan perdarahan pada organ-organ tersebut.

Cara Pemeriksaan/Diagnosis:

1. berdasarkan gejala klinis

2. pemeriksaan laboratorium: UL, LFT, RFT, Jantung

3. fungsi hematologi/hemostasis.

Managament Eklamsia

Penanganan Kejang:

Berikan obat anti konvulsan.

Perlengkapan untuk penanganan kejang (jalan napas, sedotan, masker oksigen,

oksigen)

Page 2: EKLAMPSIA

Lindungi pasien dari kemungkinan trauma.

Aspirasi mulut dan tenggorokan.

Baringkan pasien pada sisi kiri, posisi trendelenburg untuk mengurangi risiko aspirasi.

Berikan oksigen 4-6 liter.

Penanganan Umum:

Jika tekanan diastolik > 110 mmHg , berikan antihipertensi sampai tekanan darah

diastolik di antara 90-100 mmHg.

Pasang infus Ringer Laktat dengan jarum besar ( 16)

Ukur keseimbangan cairan, jangan sampai terjadi overload.

Kateterisasi urin untuk pengeluaran volume dan protein urine.

Jika jumlah urin <30 ml per jam:

- Infus cairan dipertahankan 11/8 jam

- Pantau kemungkinan edema paru.

Jangan tinggalkan pasien sendirian. Kejang disertai aspirasi dapat mengakibatkan

kematian ibu dan janin.

Observasi tanda-tanda vital, refleks, dan denyut jantung janin setiap jam.

Auskultasi patu untuk mencari tanda-tanda edema paru.

Nilai [embekuan darah dengan uji pembekuan bedside., kemungkinan koagulopati.

AntiKonvulsan:

Magnesium Sulfat merupakan obat pilihan untuk mencegah dan mengatasi kejang pada

preeklamsia dan eklamsia. Alternatif lain: Diazepam dengan resiko terjadinya depresi

neonatal.

Diagnosis Banding:

Kehamilan disertai kejang oleh karena sebab-sebab yang lain misalnya:

Epilepsi (anamnesis epilepsi+)

Page 3: EKLAMPSIA

Meningitis/ensefalitis (pungsi lumbal).

Prognosis dan komplikasi :

Eklamsia tidak mempengaruhi kehamilan berikutnya, kecuali pada janin dari ibu yang

sudah mempunyai hipertensi kronik. Prognosis janin pada penderita eklamsia tergolong

buruk. Sering kali janin mati intrauterin atau mati pada fase neonatal karena memang

kondisi bayi sudah sangat inferior.

Daftar pustaka :

Sarwono, 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal.

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo Jakarta. Hal: 212.

PDT, 2008. Bagian / SMF ilmu kebidnan dan penyakit kandungan . eds III. RSU Dokter

Soetomo Surabaya. hal 88.