51
Pertemuan VII Modul XI Komunikasi dan Motivasi dalam Organisasi Rengganis Banitya Rachmat EKMA4116 Manajemen

EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Pertemuan VII

Modul XI Komunikasi dan Motivasi dalam Organisasi

Rengganis Banitya Rachmat

EKMA4116 Manajemen

Page 2: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Komunikasi Dalam Organisasi

Komunikasi (Charles Cooley) mekanisme yang menyebabkan

adanya hubungan antar manusia dan yang mengembangkan semua

lambang pikiran, bersama-sama dengan saran untuk menyiarkan

dalam ruangan dan merekamnya dalam waktu

Stoner, Freeman, dan gilbert (1996) proses yang digunakan oleh

individu untuk mencari kesamaan arti melalui transmisi pesan

simbolik

Makna Melibatkan orang; kesamaan arti; simbol yang hanya

dapat mewakili/mendekati ide yang mereka maksudkan

Page 3: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Proses Komunikasi

Coutland L. Bovee dan John V. Thill (1993), 5 tahap Komunikasi:

1. Pengirim memiliki ide/gagasan

2. Ide tersebut dibentuk menjadi sebuah pesan, dengan

mempertimbangkan subjek apa yang ingin disampaikan; maksud

penyampaian pesan; karakteristik pendengar/penerima

3. Pesan tersebut dipindahkan/ditransfer mengunakan sebuah

saluran/media

4. Pesan dikirimkan kepada penerima dianggap sukses apabila pesan

tersebut dipahami penerima

5. Penerima memberikan umpan balik/feedback kepada pengirim

Page 4: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Unsur Komunikasi

1. Manusia sebagai komunikator (orang yang menyampaikan pesan)

2. Pesan yang akan dikomunikasikan

3. Saluran Komunikasi

4. Metode Komunikasi

5. Komunikan atau penerima pesan

6. Gangguan atau distorsi

7. Konteks

8. Umpan balik

9. Pengaruh

10. Lingkungan Komunikasi

Page 5: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Fungsi Komunikasi

Robins (1996) 4 fungsi utama dalam komunikasi:

1. Pengendalian usaha organisasi melalui proses

komunikasi dalam menghadapi perilaku karyawannya dengan

cara keharusan mematuhi peraturan yang berlaku dalam

organisasi

2. Pengembangan Komunikasi memberikan penjelasan

tentang setiap hal yang harus dilakukan karyawan, cara

bekerja dengan sebaik-baiknya, dan hal-hal apa saja yang

harus dilakukan untuk memperbaiki prestasi kerjanya jika

belum memenuhi standar.

Page 6: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Fungsi Komunikasi

3. Sarana ungkapan emosional saluran tercepat yang

bisa menampung berbagai perasaan, keluhan; kekecewaan,

dan perasaan puas terhadap organisasi dan pekerjaan mereka.

4. Pemberian Informasi memberikan informasi kepada

seluruh karyawan tentang suatu keputusan melalui saluran

komunikasi yang benar

Page 7: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Pola jaringan Komunikasi

Komunikasi Formal:

1. Komuniaksi dari atas ke bawah (downward communication) berhubungan dengan masalah tanggung jawab dan wewenang karyawan dalam organisasi

2. Komunikasi dari bawah ke atas (bottom-up communication) dibangun untuk menyalurkan aspirasi dan membuka partisipasi bawahan kepada atasan

3. Komunikasi horizontal (horizontal communication) yang terjadi diantar rekan sejawat dalam posisi yang sederajat

4. Komunikasi diagonal komunikasi yang biasanya melibatkan dua tingkat yang berbeda dalam organisasi

Komunikasi Informal jaringan komunikasi yang biasanya digunakan para manajer untuk mengontrol bawahannya ketika mereka bekerja.

Page 8: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Pola jaringan Komunikasi Komunikasi Internal komunikasi yang terjadi antara

manajer dengan komunikan yang beada didalam organisasi

Komunikasi eksternal komunikasi yang terjadi antara

manajer dengan komunikan yang beada diluar organisasi

Page 9: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Manfaat Komunikasi

1. Mengurangi Ketidakpastian

2. Mendapatkan Informasi

3. Menguatkan keyakinan

4. Menggunakan wewenang fungsional

Page 10: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Penghalang & Kendala dalam Komunikasi

1. Perlindungan (protectiveness)

2. Pertahanan (defensiveness)

3. Kecenderungan menghakimi (tendency to judge)

4. Perspektif yang sempit (Narrow Perspectives)

5. Ekspektasi yang tidak sesuai (Mismatched expectation)

6. Kurang waktu (insuffiecient time)

Page 11: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Peranan Komunikasi dalam fungsi

organisasi

1. Komunikasi dan perumusan kebijaksanaan

2. Komunikasi dan pengambilan keputusan

3. Komunikasi dan perencanaan

4. Komunikasi dan pengorganisasian

5. Komunikasi dan penggerakan

6. Komunikasi dan perlaksanaan kegiatan operasional

7. Komunikasi dan pengawasan

8. Komunikasi dan penilaian

Page 12: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Keberhasilan Komunikasi dalam

organisasi

Untuk mencapai keberhasilan dalam komunikasi, maka hal-hal

yang harus dilakukan organisasi adalah:

1. Penetapan tujuan

2. Pembuatan dan Pelaksanaan keputusan

3. Perekrutan dan pengembangan staf

4. Pengukuran hasil

5. Komunikasi dengan stakeholder

6. Proses negosiasi dengan pemasok dan penyedia dana

investasi

dsb (modul 11 hal 11.23-11.25_)

Page 13: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Motivasi dalam Organisasi (definisi)

W.J stanton (1981) Suatu kebutuhan yang distimulasi yang berorientasi kepada tujuan individu dalam mencapai rasa puas

Handoko (1989) keadaan dalam pribadi seseorang menjadi pendorong munculnya perilaku untuk mewujudkan keinginan yang dapat memuaskan dirinya

Gibson (1996) berbagai dorongan yang timbul pada atau di dalam diri individu yang menggerakan dan mengarahkan perilakunya.

Motivasi: kondisi yang menggerakan individu agar mampu mencapai tujuan dari motifnya

Motif: suatu bentuk dorongan kebutuhan dalam diri individu yang harus dipenuhi agar individu tersebut dapat menyesuaikan diri.

Page 14: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Motivasi Kerja Motivasi merupakan unsur yang penting dalam dunia kerja, sebab

dapan menyebabkan karyawan bekerja keras dan antusias mencapai hasi maksimal.

Hubungan Motivasi dan kerja

Drive Incentive Goal

Unstisfied need Satisfied Need

Jika suatu kebutuhan tidak terpuaskan, maka akan timbul dorongan (drive) dan aktivitas individu untuk merespon rangsangan dalam tujuan yang diinginkan. Pencapaian tujuan akan menjadikan individu merasa puas

Motivasi kerja: rangsangan bertindak yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi

Page 15: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Jenis Motivasi

Fear motivation motivasi yang didasarkan atas ketakutan

contoh: patuh pada pimpinan

Achievement motivation Motivasi ingin mencapai

sesuatu contoh: seseorang melakukan sesuati karena ingin

berprestasi

Inner motivation motivasi yang didorong oleh kekuatan

dari dalam, karena adanya misi atau tujuan hidupnya

Page 16: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Teori Motivasi

1. Teori Pemuasan Kebutuhan (Content Theory) seseorang memiliki

semangat bekerja agar dapat memenuhi kebutuhannya (inner needs)

Teori Kebutuhan Abraham Maslow

1. Kebutuhan Fisiologis : untuk mempertahankan kelangsungan

hidup, (makan, minum, bernapas dll)

2. Kebutuhan rasa aman : Kebutuhan akan perlindungan untuk

menjauhkan diri dari berbagai bahaya, ancaman, dan

pertentangan.

3. Kebutuhan psikologis: Kebutuhan untuk disayangi dan

diperhitungkan sebagai pribadi; diterima oleh kelompok,

mitra dan sahabat

4. Kebutuhan penghargaan: kebutuhan akan harga diri dihargai,

dihormati dan diakui oleh orang lain

5. Kebutuhan Aktualisasi diri : kebutuhan untuk memaksimalkan

menggunakan kemampuan, keterampilan dan potensi yang

dimiliki individu melalui berbagai kegiatan serta kebutuhan

untuk berpendapat, memberikan kritik, dan penilaian

Page 17: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Teori Motivasi

Teori X & Y Douglas Mc. Gregor

Teori X: manusia didorong oleh faktor eksternal agar mau

bekerja dan manusia pada dasarnya memilih tidak bekerja

Teori Y: manusia bekerja karena memerlukan kepuasan dalam

bekerja

Kelemahan: banyaknya kesalahan yang dilakukan manajer

dalam usaha meningkatkan motivasi karyawannya sebab

semua karyawan diasumsikan memiliki kebutuhan yang sama

Page 18: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Teori Motivasi

Teori Contingency Morse & Lorsch

Asumsi:

Pola kebutuhan dan motivasi setiap individu beragam dan keduanya

akan terbawa dalam perilaku ditempat kerjanya

Motif memiliki kemampuan ini terdapat dalam diri setiap individu dan

mungkin bisa dipenuhi dengan cara yang berbeda-beda oleh orang yang

berbeda

Pemenuhan motivasi untuk memiliki rasa berkompeten, seringkali

terjadi di saat situasi sedang harmonis antara tugas dan organisasi

Pemenuhan motivasi untuk memiliki rasa berkompeten, jika terjadi

secara berulang-ulang akan menjadi motivasi yang baik

Page 19: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Teori Motivasi

Teori Kebutuhan David Mc. Cleeland (1961)

1. Kebutuhan akan prestasi (need for achievement), dorongan

untuk menjadi unggul dari orang lain

2. Kebutuhan akan afiliasi (need for affiliation), yaitu

dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain, dan

berkumpul dengan orang lain

3. Kebutuhan akan kekuasan (need for power), dorongan

untuk memiliki pengaruh yang kuat.

Page 20: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Teori Motivasi

Teori Dua faktor Motivasi Higiene & Frederick Herzberg

Motivasi kerja bisa dipertahankan dengan cara melihat 2 macam situasi

yang mempengaruhi individu terhadap pekerjaannya (faktor motivator

(satisfier) dan faktor higienis (dissatisfier)

Kelemahan: faktor2 yang dikemukanan oleh Herzberg berjalan sendiri-

sendiri dan tidak saling melengkapi

Faktor Motivator Faktor Higienis

1. Keberhasilan Pelaksannaan

(achievement)

2. Pengakuan Prestasi

3. Pekerjaan itu sendiri

4. Tanggung Jawab

5. Pengembangan

1. Kebijakan dan Administrasi

2. Supervisi

3. Upah/gaji

4. Hubungan Interpersonal

5. Kondisi Kerja

Page 21: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Teori Motivasi

Teori kebutuhan ERG (exixtence, relatedness, and Growth) Clyton Alderfer (1997)

Existence needs berkaitan dengan masalah fisik dan keberadaan karyawan

Relatedness Needs Kebutuhan hubungan antar pribadi (kepuasan berinteraksi dalam lingkungan kerja)

Growth Need kebutuhan meningkatkan kemampuan diri pribadi

Kelemahan: kurang menekankan pada susunan hierarki; perubahan orientasi bisa merupakan kegagalan dan kebutuhan yang lebih tinggi serta dapat menunjukan regresi dengan penambahan pada jenjang kebutuhan yang lebih rendah

Page 22: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Teori Motivasi

2. Teori Motivasi Proses (Process Theory)

Teori Pengharapan (Expectation Theory) Victor Vroom

1. Harapan (expectancy) kemungkinan yang dirasakan oleh seseorang

bahwa apabila ia melakukan sejumlah usaha tertentu maka ia akan

menjurus pada tingkatan kinerja tertentu

2. Nilai atau daya tarik imbalan (valence) akibat dan perilaku

tertentu akan memilki nilai bagi individu tertentu

3. Pertautan (instrumentality) persepsi individu bahwa hasil pertama

berhubungan dengan hasil selanjutnya

Page 23: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Teori Motivasi

Teori keadilan atau Kesetaraan (Equity Theory)

Berasumsi bahwa setiap individu ingin diperlakukan secara

adil dan mereka cenderung membandingkan kontribusi

imbalan yang mereka terima dengan kontribusi dan imbalan

yang di terima orang lain.

Teori Pengukuhan (Reinforcement)

Menjelaskan bahwa jika keinginan perilaku disertai dengan

imbalan maka seseorang akan termotivasi untuk mengulangi

perilaku tersebut

Page 24: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Prinsip memotivasi Kerja karyawan

a. Prinsip Partisipasi

b. Prinsip Komunikasi

c. Prinsip mengakui adanya perbedaan individu

d. Prinsip menyesuaikan individu dengan pekerjaan

e. Prinsip mengakui andil bawahannya

f. Prinsip pendelegasian wewenang

g. Prinsip memberi perhatian

h. Prinsip Pemberian uang

Page 25: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Syarat manajer untuk menjadi motivator

yang baik a. Memotivasi kepada diri sendiri

b. Kecerdasan emosi

c. Empati

d. Memberikan harapan terbaik kepada bawahan yang dipimpin

e. Pelajari secara serius hal-hal pokok yang dibutuhkan bawahan

f. Tetapkan Standar keunggulan yang tinggi

g. Ciptakan suasana di mana kegagalan bukanlah suatu yang fatal

h. Dsb (modul 11 hal 11.48-11.50)

Page 26: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Faktor yang mempengaruhi motivasi

Memahami apa kebutuhan karyawan dalam bentuk kategori

Abraham Maslow

Mengidentifikasi tentang apa yang mereka butuhkan dan juga

yang mereka inginkan

Pengakuan, pujian, promosi, kesempatan untuk mencapai

prestasi yang lebih tinggi membuat karyawan bisa termotivasi

Pemanfaatan imbalan jasa uang

Page 27: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Teori Motivasi dalam Aplikasi

1. Management by Objective Cara menggunakan tujuan untuk

memotivasi orang-orang, bukan untuk mengawasi mereka

2. Modifikasi Perilaku penerapan teori penguatan kepada

individu-individu dalam situasi kerja. Program dimana para

manajer mengidentifikasi perilaku karyawan yang dihubungkan

dengna kinerja dan kemudian menjadi suatu strategi intervensi

untuk memperkuat perilaku kinerja yang diinginkan

3. Program pelibatan karyawan suatu proses partisipasi yang

menggunakan seluruh kapasitas karyawan dan didesain untuk

mendorong peningkatan komitment bagi sukses organisasi

4. Dsb (modul 11 hal 11.52-11.55)

Page 28: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Pertemuan VII

Modul XII Good Governance dan Good Corporate Governence

Rengganis Banitya Rachmat

EKMA4116 Manajemen

Page 29: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Good Governance

Good governance ‘tata kelola yang baik’ suatu proses yang

mengarahkan terciptanya kekuatan dan kewewenangan yang

merata dalam seluruh elemen masyarakat untuk dapat

mempengaaruhi keputusan dan kebijakan yang berkaitan

dengan kehidupan publik beserta seluruh upaya

pembangunan sosial dan ekonomi mereka.

4 Asas good governance: transparansi (transparency),

pertanggungjawaban (accountability), kewajaran atau

kesetaraan (fairness), dan kesinambungan (sustainibility)

Page 30: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Government ≠ Governance Government: badan yang menjalankan pemerintahan suatu negara

atay bagian negara seperti propinsi dan turunannya

Governance: interaksi kelembagaan yang meluas, tidak sekadar terpusat pada pemerintah (negara) tetapi bergeser ke suatu proses interaksi kepemerintahan yang melibatkan unsur diluar struktur pemerintahan yang strategis

Democratic governance good governance, sistem politik dan pemerintahan yang dikelola secara adil, transparan, akuntable, serta melibatkan peran masyarakat

Authoritarian governance bad governance, dengan praktik korupsi dan penyelewengan kekuasan lain

Page 31: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Kriteria untuk membentuk good

governance 1. Adanya legitimasi/dukungan yang kuat dari masyarakat terhadap

institusi publik

2. Adanya kebebasan dalam berpendapat untuk menyampaikan Aspirasi/kepentingan bagi setiap institusi maupun kelompok-kelompok masyarakat yang ada

3. Adanya keadilan serta keangkan legal yang berupa kepastian hukum

4. Adanya akuntabilitas dan transparasi dalam mekanisme birokrasi

5. Tersedianya informasi pembangunan yang dapat diakses oleh masyarakat dengan mudah dan bebas

6. Terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam penyediaan pelayanan publik

7. Terbentuknya kerja sama yang baik antara pemerintah dan civil society organization

Page 32: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Element Governance Akhmad Syakhorza 3 domain governance yang tidak terpisahkan

dalam satu sistem satu negara

1. Elemen penyelenggara negara

Sebagai penggerak ekonomi, pelaksana kewenangan politik, dan pengatur administratif yang berhubungan dengan urusan warga negara, mengelola proses, dsb

- economic governance: proses pengambilan keputusan yang mempengaruhi aktifitas ekonomi

- Political governance: proses pembuatan keputusan dan implementasi kebijakan negara secara legitimate & authoritative

- Administrative governance sistem implementasi kebijakan yang memungkinkan sektor publik berjalan secara efisien, adil, dan dapat dipertanggungjawabkan dan terbuka

Page 33: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Element Governance 2. Element Masyarakat

terwujudnya pembangunan manusia yang berkelanjutan tidak

hanya bergantung pada negara yang mampu menjalankan

pemerintahan secara baik dan komunitas bisnis yang mampu

menyediakan lapangan pekerjaan, akan tetapi juga bergantung

kepada komunitas masyarakat yang terlibat dalam segala aktifitas

3. Elemen Pelaku bisnis

sering disebut sebagai Good Corporate Governance

Ketiga element tersebut membuat kita lebih mudah memahami

element Good governance dari PBB-UNHCS (modul 12 hal 12.9-

12.10)

Page 34: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Ciri-Ciri good Governance (1) Braton & Rothchild (1994) ciri2 good governance

1. Penyelenggaraan pemerintahan, harus dapat dipertanggungjawabkan (akuntabilitas)

2. Penyelenggaraan pemerintahan diletakan pada mekanisme yang jelas dan diinformasikan pada semua pihak (transparansi)

3. Penyelenggaraan pemerintahan harus bersifat terbuka sehingga dapat menerima kritik dari pihak lain guna memperbaiki kinerjanya (equitable)

4. Pemerintah diselenggarakan dengan menegakan peraturan yang ada (rule of law)

5. Penyelenggaraan pemerintah harus mengakomodasi kepentingan bersama serta melibatkan masyarakat dan pihak swasta

Page 35: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Ciri-Ciri good Governance (2) 6. Penyelenggara pemerintahan harus didukung oleh sumber daya

yang memiliki kemampuan dan keahlian dalam menjalankan tugas-tugasnya (capability)

7. Penyelenggaraan pemerintahan harus peka terhadap perubahan yang ada dan dapat menyesuaikan diri dengan perubahan itu (responsif-adaptif)

8. Sumber daya manusia yang terlibat dalam penyelenggaraan pemerintahan mampu memilah dan memisahkan kepentingan pribadi dan kelompok dengan kepentingan umum/kenegaraan (profesionalisme)

9. Penyelenggaraan pemerintahan harus mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dengan memanfaatkan fasilitas dan kapasitas yang ada secara optimal (efektif dan efisien)

Page 36: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Peranan Good Governance

Pemberdayaan Masyarakat

masyarakat sipil sebagai kontrol politik, memiliki posisi amat

strategis secara politik, karena sebagai organ vital demokrasi di

luar struktur kelembagaan formal

Pelayanan Publik

untuk menciptakan pelayanan publik yang berkualitas

pemerintah membutuhkan suatu perubahan paradigma/pola

pikir untuk mencari kombinasi yang tepat antara pendekatan

bottom up dengan top down, partial dengan comperhensive

serta keseimbangan antara inward looking dengan outward

looking. Salah satu langkah2nya adalah (modul 12 hal. 12.13)

Page 37: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Peranan Good Governance

Korupsi dan good governance

penerapan good governmance di negara kita menghadapi

hambatan besar di tengah masyarakat yang korup dan kekuatan

civil society yang masih lemah

Pemberantasan korupsi merupakan agenda utama proyek

governance

Pemerintah daerah dan Good Governance

Pemerintah daerah sedang menerapkan dan menegakan good

governance (dampak dari pertemuan local governance thn 2002)

yang menghasilkan 6 kesepakatan (Modul 12 hal. 12.15)

Page 38: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Good Corporate Governance (GCG) suatu proses dan struktur yang digunakan untuk

meningkatkan keberhasilan usaha, dan akuntabilitas

perusahaan guna mewujudkan/meningkatkan nilai

perusahaan (corporate value) dalam jangka panajang dengan

memperhatikan kepentingan stakeholders berlandasan

peraturan perundang-undangan moral dan etika

Definisi lainnya di modul 12 hal 12-23-12-24

Page 39: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Good Corporate Governance (GCG) (1)

3 poin penting dari konsep GCG adalah:

1. Keberhasilan staf dan pemimpin mengelola berbagai sumber daya organisasi yang mampu mendukung dan mendorong pengembangan perusahaan dan risiko secara lebih efektif dan efisien, pertanggungjawaban perusahaan kepada pemegang saham dan stakeholders lainnya, budaya perusahaan, proses bisnis, kebijakan, dan struktur organisasi perusahaan, etika, nilai dan sistem

2. Sejumlah prinsip, kebijakan dan sistem manajemen perusahan yang mengelola aktifitas operasional perusahaan secara lebih efisien, efektif, bertanggung jawab dan menguntungkan bisnis perusaan serta mencapai sasaran strategis dengan menggunakan berbagai praktek bisnis yang baik, sesuai dgn peraturan yang berlaku dan sesuai dengan nilai kemasyarakatan

Page 40: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Good Corporate Governance (GCG) (2)

3. Sejumlah peraturan yang mengandalkan perusahaan untuk

meraih keuntungan dan pertambahan nilai lainnya bagi

pihak pemegang kepentingan seperti pemerintah,

pemegang saham, pimpinan perusahan, karyawan, dan bagi

perusahaan itu sendiri

Landasan hukum Good Corporate Governance di

Indonesia (modul 12 hal 12.27-12.28)

Page 41: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Tujuan Penerapan GCG 1. Memaksimalkan aktivitas untuk mencapai visi, misi, tujuan dan

sasaran perusahaan

2. Mengoptimalkan nilai perusahaan dalam kurun waktu yang panjang dgn meningkatkan penerapan prinsip good governance, dengan harapan mampu bersaing secara national maupun international

3. Memaksimalkan pengelolaan perusahaan secara profesional, tertib aturan, transparansi, efisiens, memberdayakan fungsi, dan mandiri

4. Mengoptimalkan pengelolaan risiko dan sumber daya perusahaan ke arah yang lebih produktif

5. Meningkatkan nilai investasi perusahaan

6. Membudayakan setiap pimpinan membuat dan melaksanakan keputsan berlandasan pada nilai moral yang tinggi

7. Meningkatkan kontribusi dan peranan perusahaan dalam perekonomian national

Page 42: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Struktur Governance & Mekanisme

Governance Struktur governance: membicarakan struktur hubungan

pertanggungjawaban dan peran bagian-bagian perseroan,

seperti pemegang saham, komisaris, dan direksi

Mekanisme governace: membahas mekanisme kerja dan

interaksi aktual antar bagian perseroan tersebut.

Governance structure sangat mempengaruhi Governance

process

Page 43: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Prinsip-Prinsip GCG

1. Transparansi (transparancy)

2. Pengungkapan (disclosure)

3. Kemandirian (independence)

4. Pertanggungjawaban (responsibility)

5. Kewajaran (fairness)

Modul 12 hal. 12.28-12.29

Page 44: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Elemen GCG

Syakhorza corporate governance terdiri dari 6 element:

1. Fokus kepada board

2. Hukum dan peraturan

3. Pengelolaan Sumber Daya dengan Kaidah E3P (efisien,

efektif, ekonomis, dan produktif)

4. Transparansi, Akuntability, Responsibility, Independency,

dan fairness (TARIF)

5. Tujuan perusahaan

6. Pengendalian strategik

Page 45: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Pendekatan dan Ruang Lingkup GCG

1. Pendekatan Moral menekankan pentingnya kejujuran,

keadilan, taat pada peraturan, menjalankan pekerjaan sesuai

nilai agama yang dianut, dan selalu bertindak untuk

kepentingan bersama

2. Pendekatan Kesisteman (penerapan GCG bagi unsur dalam

perusahaan; berdasarkan bidang/fungsi; bagi pimpinan)

3. Pendekatan budaya melalui penerapan pedoman perilaku

etis yang berlaku bagi seluruh pelaku didalam perusahaan

Page 46: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Hambatan penerapan GCG

Hambatan utama penegakan GCG adalah Korupsi, yang dipengaruhi oleh faktor permintaan dan penawaran.

Faktor permintaan:

1. Regulasi dan otorisasi yang memungkinkan terjadinya korupsi

2. Karakteristik tertentu dari sistem perpajakan

3. Adanya provisi atas barang dan jasa di bawah harga pasar

Faktor Penawaran:

1. Tradisi birokrasi yang cenderung korup

2. Rendahnya gaji dikalangan birokrasi

3. Kontrol atas institusi yang tidak memadai

4. Transparansi dari peraturan dan hukum

Page 47: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Akibat mengabaikan GCG

1. Timbulnya ketidakpercayaan para pemegang saham

2. Semakin merosotnya ketidak percayaan karyawan, terjadinya demotivasi kerja dan degradasi moral karyawan

3. Meningkatnya ketidakpercayaan publik

4. Semakin mundurnya kepercayaan kreditur dan mitra kerja

5. Menumbuhkan keraguan pemerintah

6. Dijatuhkannya berbagai sanksi administratif, peringatan, dan bahkan delisting perusahaan yang sudah go public

7. Munculnya sanksi pidana

8. Munculnya gugatan perdata

9. Tidak ada investor yang akan menanamkan modal

Page 48: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Tindak lanjut Implementasi GCG

1. mereview, merevisi, menyempurnakan berbagai peraturan

sesuai dengan prinsip GCG dan menyeberluaskan kepada

semua anggota organisasi

2. Setiap peraturan dan kebijakan yang dibuat harus

mencantumkan ancaman sanksi terhadap pelanggaran yang

dilakukan setiap anggota

Page 49: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Contoh perusahaan yang menerapkan GCG

Perusahaan Indonesia dinilai oleh mata international masih

buruk dalam penerapan GCG, GCG Indonesia paling burk

dibandingkan negara ASEAN

1. Bank CIMB Niaga pemenang GCG award 2009

2. PT. ANTAM Pemenang GCG award 2010

Page 50: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Penilaian mandiri (Corporate

Governance self assessment checklist) Penilaian dan pemantauan GCG bisa dilakukan mandiri dengan

bantuan Kuestioner yang berfungsi sebagai alat penilaian mandiri

yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan

prinsip dan nilai-nilai GCG di lingkungan perusahaannya

Kelebihan: Sederhana, suatu perusahaan dapat dengan mudah menilai

sendiri bagaimana nilai pelaksanaan GCG

Kekurangan: penilaian yang dilakukan tidak dilakukan secara

independen, dan dapat menimbulkan pertanyaan apakah penilaian

tersebut telah dilakukan secara objektif

Page 51: EKMA4116 Manajemen Pertemuan VII.pdf

Pengukuran dan Penilaian Pelaksanaan

GCG Untuk memaksimalkan pelaksanaan GCG, maka diperlukan sebuah

lembaga yang berfungsi memoitor, menilai dan mengevaluasi

pelaksanaan Good Corporate Governance, seperti:

1. Komite Audit yang dibentuk oleh dewan komisaris dan

melaporkan pelaksanaaan tugasnya kepada dewan komisaris

2. Badan Pemantauan dan evaluasi penerapan GCG yang dibentuk

oleh doreksi dengan surat keputusan tersendiri

3. Pengawasan atas kebenaran penilaian ke dalam bentuk laporan

korporat

4. Analisis untuk evaluasi guna penyempurnaan proses, hasil, dan

dampaknya