17
BAB 7 BAB 7 TEORI PRODUKSI A. Pendahuluan Produksi merupakan proses transformasi berbagai input atau sumberdaya menjadi output berupa barang atau jasa. Input secara luas diklasifikasikan menjadi tenaga kerja, modal, dan tanah atau sumber daya alam. Input adalah sumber daya yang digunakan dalam memproduksi barang dan jasa. Input ada dua jenis yaitu input tetap dan input variabel. Input tetap yaitu input yang tidak dapat diubah dalam periode waktu tertentu, sedangkan input variabel adalah input yang dapat divariasikan atau diubah secara mudah dan cepat. Dalam aktifitas produksi, setiap perusahaan selalu berupaya untuk dapat mencapai efisiensi, yaitu menghasilkan barang dan jasa dengan menggunakan biaya seefektif mungkin tanpa melakukan sebuah pemborosan. Upaya untuk mencapai kondisi yang efisien tersebut tentunya dibutuhkan berbagai perhitungan-perhitungan yang tepat. Pada bab ini kita akan membahas tentang semua hal yang berkait dengan aktifitas produksi. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, anda akan mengetahui pengertian fungsi produksi dan jenis-jenis fungsi produksi. B. Fungsi Produksi Fungsi Produksi adalah suatu persamaan, tabel, atau grafik tiga dimensi yang memperlihatkan output maksimum yang bisa diproduksi oleh perusahaan per periode tertentu dengan sejumlah input. Tabel 7.1 Tabel skala output produk

ekonomi manajerial

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ekonomi manajerial

Citation preview

BAB 7BAB 7TEORI PRODUKSI

A. Pendahuluan

Produksi merupakan proses transformasi berbagai input atau sumberdaya menjadi output berupa barang atau jasa. Input secara luas diklasifikasikan menjadi tenaga kerja, modal, dan tanah atau sumber daya alam. Input adalah sumber daya yang digunakan dalam memproduksi barang dan jasa. Input ada dua jenis yaitu input tetap dan input variabel. Input tetap yaitu input yang tidak dapat diubah dalam periode waktu tertentu, sedangkan input variabel adalah input yang dapat divariasikan atau diubah secara mudah dan cepat. Dalam aktifitas produksi, setiap perusahaan selalu berupaya untuk dapat mencapai efisiensi, yaitu menghasilkan barang dan jasa dengan menggunakan biaya seefektif mungkin tanpa melakukan sebuah pemborosan.Upaya untuk mencapai kondisi yang efisien tersebut tentunya dibutuhkan berbagai perhitungan-perhitungan yang tepat. Pada bab ini kita akan membahas tentang semua hal yang berkait dengan aktifitas produksi.Tujuan PembelajaranSetelah mempelajari bab ini, anda akan mengetahui pengertian fungsi produksi dan jenis-jenis fungsi produksi.

B. Fungsi Produksi

Fungsi Produksi adalah suatu persamaan, tabel, atau grafik tiga dimensi yang memperlihatkan output maksimum yang bisa diproduksi oleh perusahaan per periode tertentu dengan sejumlah input.

Tabel 7.1 Tabel skala output produk

6102431364039

5122836404240

Modal (K)4122836404036Output (Q)

3102333363633

271828303028

13812141412

123456

Tenaga Kerja (L)

Dari tabel di atas diketahui bagaimana tingkat skala hasil output yang dihasilkan sebuah perusahaan melalui produksinya. Semisal, dengan 2L dan 4K maka perusahaan akan menghasilkan output sebesar 28Q, begitu seterusnya. Pertimbangan kombinasi menjadi penentu apakah skala hasilnya menurun, tetap, atau meningkat.

C. Fungsi Produksi Dengan Satu Input Variabel

1. Produk Total, Rata-Rata, dan MarjinalProduksi total adalah output yang diproduksi dengan menggunakan kuantitas yang berbeda untuk satu input sedangkan kuantitas input yang lainnya tetap. Produk marjinal adalah perubahan pada produksi total per unit perubahan dalam input variabel yang digunakan. Produksi rata-rata sama dengan total produksi dibagi dengan input variabel yang digunakan. Berikut adalah persamaan MP dan AP :

MPL=

APL = Elastisitas output mengukur presentase perubahan pada jumlah tenaga kerja yang digunakan sehingga formulasinya adalah

EL =

Dengan menulis kembali persamaan di atas secara lebih eksplisit dan menyusun ulang, kita memperoleh:

EL = = =

Sehingga elastisitas output dari tenaga kerja sama dengan rasio MPL terhadap APL.

D. Law of Diminishing Return dan Tahapan-Tahapan Produksi

Hukum hasil yang semakin menurun (law of dimishing return) menyatakan bahwa, setelah mencapai suatu titik, produk marjinal dari input variabel akan menurun. Tahap I dari produksi mengacu pada daerah di mana produk rata-rata dari input variabel meningkat. Tahap II dari produksi adalah daerah mulai dari produk rata-rata input variabel maksimum sampai di mana produk marjinal dari input adalah nol. Tahap III dari produksi adalah daerah di mana produk marjinal dari input variabel adalah negatif.

E. Penggunaan Input Variabel Secara OptimumBerapa banyak tenaga kerja (input variabel dalam diskusi terdahulu) yang harus digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan laba atau keuntungan maksimum? Jawabannya adalah bahwa perusahaan harus mempekerjakan tambahan satu unit tenaga kerja sepanjang tambahan penerimaan yang dihasilkan dari penjualan output yang diproduksi melebihi tambahan biaya karena mempekerjakan tenaga kerja tersebut (sampai tambahan penerimaan sama dengan tambahan biaya.Tambahan penerimaan yang dihasilkan dengan penggunaan tambahan unit tenaga kerja tersebut disebut produk pendapatan marginal (marginal revenue-MRP) dari tenaga kerja (MRPL). Ini sama dengan produk marginal dari tenaga kerja (marginal product of labour)-MPL) dikalikan pendapatan marginal (marginal revenue-MR) dari penjualan output tambahan yang diproduksi. Dimana,MRPL= (MPL) (MR)Disisi lain, tambahan biaya karena menambah unit tenaga kerja atau biaya marginal sumber daya (marginal resource cost-MRCL) tenaga kerja adalah sama dengan peningkatan biaya total perusahaan akibat menambah unit tenaga kerja. Artinya,MRCL= Sehingga, suatu perusahaan harus terus menerus mempekerjakan tenaga kerja sepanjang MRPL > MRCL sampai dengan MRPL = MRCL. Tabel 7.2 Produk pendapatan Marginal dan Biaya Sumber Daya Marginal Tenaga Kerja

Unit Tenaga KerjaProduk MarginalPendapatan Marginal = PProduk Pendapatan MarginalBiaya Sumber Daya Marginal = w

2,54$ 10$ 40$ 20

3,03103020

3,52102020

4,01101020

4,5010020

Dari Tabel 7.2, kita dapat melihat bahwa perusahaan sebaiknya mempekerjakan 3,5 unit tenaga kerja karena pada saat itulah MRPL = MRCL = 20. Pada jumlah tenaga kerja kurang dari 3,5L unit, MRPL > MRCL, dan perusahaan akan menambah dalam jumlah yang lebih besar dalam penerimaan total dibandingkan kedalam biaya total dengan mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja. Sebagai contoh dengan 3L, MRPL = $30, MRCL sebesar $20. Dengan mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja, perusahaan akan meningkatkan laba total. Disisi lain, apabila perusahaan menggunakan lebih banyak dari 3,5L tenaga kerja, MRPL < MRCL, maka kenaikan total akan lebih besar daripada kenaikan penermaan total, dan laba total akan lebih rendah.

Gambar 7.1 Penggunaan yang optimum dari Tenaga Kerja

Adalah menguntungkan bagi perusahaan untuk mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja sepanjang produk pendapatan marjinal dari tenaga kerja (MRPL) melebihi biaya sumber daya marjinal dari pekerjaan tenaga kerja (MRCL), sehingga MRPL = MRPL. Dengan MRCL = w = $20, jumlah optimum dari tenaga kerja yang digunakan perusahaan adalah 3,5 unit. Pada 3,5L, MRPL = MRCL = $20, dan total perusahaan mencapai maksimum. F. Fungsi Produksi Dengan Dua Input Variabel

Isokuan ProduksiIsokuan (isoquant) menggambarkan berbagai kombinasi dari input (misalnya, tenaga kerja dan modal) yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk berproduksi pada tingkat output tertentu. Isokuan yang lebih tinggi menunjukkan output yang lebih besar. Sebaliknya, isoquant yang lebih rendah menunjukkan output yang lebih kecil.

Wilayah Ekonomis ProduksiPada gambar 7.2, dan diulang kembali pada gambar 7.3, ditampilkan bahwa isokuan mempunyai kemiringan yang postif, bagian ini tidak relevan. Artinya, bahwa perusahaan tidak akan beroperasi pada kemiringan isokuan yang positif karena pada tingkat output yang sama, perusahaan dapat berproduksi dengan menggunakan modal dan tenaga kerja yang lebih sedikit.Garis mendaki (ridge line) memisahkan bagian isokuan yang relevan (yang memiliki kemiringan negatif) dari bagian yang tidak relevan (yang memiliki kemiringan positif). Isokuan memiliki kemiringan negatif disebelah kiri garis mendaki dan kemiringan positif di sebelah kanan.

Sebuah isokuan merepresentasikan berbagai kombinasi dua input yang digunakan oleh perusahaan untuk berproduksi pada berbagai tingkat output tertentu

Gambar 7.2 Isokuan

Gambar 7.3 Porsi Relevan Isokuan

Wilayah ekoomis poduksi ditunjukkan oleh kemiringan negatif isokuan antara garis mendaki (ridge line) 0VI dan 0ZI. Perusahaan tidak akan berproduksi pada bagian yang mempunyai kemiringan positif dari isokuan karena perusahaan dapat memproduksi tingkat produksi tingkat output yang sama dengan menggunakan lebih sedikit tenaga kerja dan modal.

Tingkat Marginal dari Substitusi Teknis Nilai absolut kemiringan isokuan disebut sebagai tingkat marginal dari substitusi teknis (marginal rate of technical substitution-MRTS) .Untuk pergerakan turun sepanjang isokuan, tingkat marginal substitusi teknis dari tenaga kerja untuk modal ditunjukkan oleh . Kita mengalikan dengan 1 untuk menyatakan MRTS sebagai angka yang positif. MRTS dari tenaga kerja untuk modal sama dengan MPL/MPK. Secara spesifik, peningkatan dalam kuantitas tenaga kerja yang digunakan () dikalikan produk marginal tenaga kerja (MPL) harus sama dengan pengurangan jumlah modal yang digunakan ( ) dikalikan produk marginal modal (MPK). Berati, ()( MPL ) = ( ) (MPK) Sehingga = = MRTS

Dalam daerah yang relevan secara ekonomis, isokuan tidak hanya memiliki kemiringan negatif, tetapi juga cembung terhadap titik asal (origin) lihat Gambar 7.3. Alasannya bahwa begitu perusahaan menggerakkan isokuan kebawah, dan menambah tenaga kerja dan lebih sedikit, MPL menurun dan MPK menigkat (karena perusahaan berada pada tahapan II produksi baik untuk tenaga kerja maupun modal). Dengan MPL menurun dan MPK meningkat karena kita bergerak ke bawah sepanjang isokuan, MPL/MPK = MRTS akan menurun atau jatuh (sehingga, isokuan cembung terhadap origin).

Gambar 7.4 Kemiringan dari Isokuan

Institusi Substitusi dan Komplementer Sempurna

Bentuk suatu isokuan mencerminkan derajat sejauh mana satu input dapat disubstitusikan oleh yang lainnya dalam produksi. Di satu sisi, semakin kecil lekukan isokuan, semakin tinggi pula derajat substitusi input-input produksi. Di sisi lain, semakin besar lekukan isokuan, maka akan semakin rendah derajat substitusinya.Pada titik ekstrim terdapat isokuan-isokuan yang berbentuk garis lurus, seperti ditunjukkan pada panel di sebelah kiri dari Gambar 7.5. Dalam hal ini, tenaga kerja dan modal merupakan substitusi sempurna. Artinya, tingkat atau level dimana tenaga kerja dapat disubstitusikan dengan modal kerja (kemiringan absolut dari isokuan atau MRTS) adalah konstan. Hal ini berarti tenaga kerja dapat disubstitusikan untuk modal (atau sebaliknya) pada tingkat konstan sebagaimana ditunjukkan oleh kemiringan absolut isokuan.

Perfect Substituties Perfect Complements

Gambar 7.5 Input Substitusi dan Komplementer Sempurna

Kombinasi Optimum InputSebuah garis isocost (isocost line) menunjukkan berbagai kombinasi input yang dapat dibeli atau digunakan oleh perusahaan pada tingkat biaya tertentu. Dengan menggunakan isocost dan isokuan, kita akan menetapkan kombinasi input yang optimum bagi perusahaan untuk memaksimumkan laba.

Garis IsocostMisalkan perusahaan hanya menggunakan tenaga kerja dan modal dalam produksi. Biaya total atau pengeluaran perusahaan tersebut dapat representasikan oleh

C = wL+rK

Dimana C adalah biaya total, w adalah upah (wage) tenaga kerja, L adalah kuantitas tenaga kerja (labor) yang digunakan, r adalah harga sewa (rental) modal, dan K adalah kuantitas modal yang digunakan. Sehingga Persamaan 6-10 menyatakan bahwa biaya total suatu perusahaan (C) sama dengan penjumlahan umum dari isocost perusahaan atau garis biaya sama. Persamaan 6-10 merupakan persamaan umum atau garis isocost sebuah perusahaan atau garis biaya yang sama (equal-cost line). Persamaan tersebut menunjukkan berbagai kombinasi tenaga kerja dan modal yang dapat dipekerjakan atau disewa oleh perusahaan pada suatu tingkat biaya total tertentu.Dengan mengurangi wL dari sisi pada Persamaan 6-10 dan kemudian dibagi dengan r, kita memperoleh persamaan umum garis isocost dalam bentuk yang lebih berguna, yaitu:

K = - L

Biaya total yang berbeda untuk perusahaan akan memberikan garis isocost yang berbeda pula, namun sejajar, sementara perbedaan harga relatif input akan memberikan suatu garis isocost dengan kemiringan berbeda.

Gambar 7.6 Garis Isocost

Isocost Lines ABC = $100, w = r = $10ABC = $140, w = r = $10ABC = $80, w = r = $10AB*C = $100, w = $5, r = $10

Kombinasi Optimal Dari InputGaris Isocost (isocost line) menunjukkan berbagai kombinasi input yang dapat dibeli atau dipekerjakan oleh perusahaan pada tingkat biaya tertentu. Dengan menggunakan isocost dan isokuan, kita akan menetapkan kombinasi input yang optimal bagi perusahaan yang memaksimumkan laba. Misalkan suatu perusahaan hanya menggunakan tenaga kerja dan modal produksi. Biaya total atau pengeluaran dari perusahaan tersebut dapat direpresentasikan oleh

di mana: C = Total biayaw= Upah tenaga kerjaL = Kuantitas tenaga kerja yang digunakanr = Harga sewa dari modalK = Kuantitas modal yang digunakanDengan mengurangi wL dari kedua sisi pada sebuah persamaan dan kemudian dibagi dengan r, kita memperoleh persamaan umum dari garis isocost dalam bentuk yang lebih berguna, yaitu :

di mana C/r adalah titik potong vertical dari garis isocost dan w/r adalah kemiringannya. Sehingga sebagai contoh untuk C = $100 dan w = r = $10, titik potong vertikal adalah C/r = $100/$10 = 10K, dan kemiringannya adalah w/r = -$10/$10 = -1 (garis isocost AB pada gambar dibawah panel sebelah kiri).Biaya total yang berbeda untuk perusahaan akan memberikan garis isocost yang berbeda pula, namun sejajar, sementara perbedaan harga relatif input akan memberikan suatu garis isocost dengan kemiringan yang berbeda. Sebagai contoh, kenaikan dalam pengeluaran total menjadi C = $140 tanpa perubahan w = r = $10 akan menghasilkan garis isocost AB pada panel sebelah kanan dalam gambar di bawah, dengan titik potong vertical C/r = $140/$10 = 14K dan kemiringannya adalah w/r = $10/$10 = -1. Jika pengeluaran total menurun menjadi C = $80 tanpa ada perubahan w = r = $10, garis isocost akan menjadi AB, dengan titik potong vertical C/r = $80/$10 = 8K dan kemiringannya adalah w/r = $10/$10 = -1. Sebaliknya, dengan C = $100 dan r = $10 tetapi w = $5, kita akan mendeapatkan garis isocost AB*, dengan titik potong C/r = $100/$10 = 10K dan kemiringan adalah w/r = $5/$10 = -1/2.Isocost Lines ABC = $100, w = r = $10ABC = $140, w = r = $10ABC = $80, w = r = $10AB*C = $100, w = $5, r = $10

Gambar 7.7 Kombinasi Optimal Dari Input

Kombinasi Input Optimal untuk Meminimumkan Biaya atau Memaksimumkan OutputKombinasi optimal dari input diperlukan bagi perusahaan dalam rangka meminimumkan biaya dari memproduksi sejumlah output tertentu atau memaksimumkan output untuk sejumlah biaya tertentu, ditunjukkan oleh titik persinggungan antara isokuan dan isocost. Menghubungkan garis dari titik-titik persinggungan antara isokuan dan isocost (menghubungkan titik-titik merupakan kombinasi output optimal) menghasilkan garis ekspansi (expansion path) dari perusahaan. Densgan kombinasi input yang optimal yaitu pada titik persinggungan antara isokuan dan garis isocost, kemiringan absolut dari isokuan atau tingkat marjinal substitusi dari tenaga kerja untuk modal sama dengan kemiringan (absolut) dari garis isocost atau rasio dari harga input. Artinya :MRTS = w/ratau MRTS = MPL/MPKSebagai contoh, kombinasi input optimal yang ditunjukkan oleh titk D, E, dan F, di mana isokuan 8Q, 10Q, dan 14Q bersinggungan dengan garis isocost AB. AB dan AB. Dengan menghubungkan titik asal dengan titik D, E, dan F, kita memperoleh garis ekspansi dari perusahaan. Pada tingkat kombinasi input yang optimal (titik persinggungan), kemiringan absolute dari isokuan (MRTS = MPL/MPK) sama dengan kemiringan absolute dari garis isocost (w/r), sehingga MPL/w = MPK/r. dan garis 0DEF dalam gambar di bawah adalah garis ekspansi bagi perusahaan. Garis tersebut menunjukkan bahwa biaya minimum untuk mencapai isokuan 8Q, 10Q, dan 14Q adalah $80, $100, dan $140 ditunjukkan oleh titik D, E, dan F. Garis tersebut juga menunjukkan bahwa dengan biaya total sebesar $80, $100, dan $140 (isocost AB, AB, dan AB).

Gambar 7.8 Kombinasi Input Optimal untuk Meminimumkan Biaya atau Memaksimumkan OutputEfek Perubahan Harga Input Mulai dari suatu kombinasi input yang optimal, jika harga suatu input menurun, perusahaan akan mengganti atau mensubtitusikan dengan input yang lebih murah dalam suatu produksi untuk mencapai suatu kombinasi optimal yang baru. Mudah tidaknya perusahaan melakukan subtitusi K dengan L dalam produksi tergantung bentuk isokuan.Sebagai contoh, dengan C = $100 dan w = r = $10, kombinasi input optimal untuk memproduksi 10Q adalah 5K dan 5L (ditunjukkan oleh titik E pada gambar dibawah, di mana isokuan 10Q bersinggungan dengan isocost AB). Pada titik E, rasio K/L = 1. Jika r tetap sebesar $10, tetapi w turun menjadi w = $5, perusahaan dapat mencapai isokuan 10Q dengan C = $70. Kombinasi optimal L dan K ditunjukkan oleh titik R di mana isocost A*B bersinggungan dengan isokuan 10Q, dan K/L = 3/8. Gambar 7.9 Efek Perubahan Harga InputG. Skala HasilSkala hasil (return to scale) adalah derajat sejauh mana output berubah akibat perubahan tertentu dalam kuantitas semua input yang dipakai dalam produksi. Terdapat tiga tipe dari skala hasil : tetap, meningkat, dan menurun. Jika kuantitas dari seluruh input yang digunakan dalam produksi ditingkatkan secara proporsional, kita akan mendapatkan skala hasil tetap (constant return to scale) jika output meningkat dalam proporsi yang sama; skala hasil meningkat (increasing return to scale) jika output meningkat dalam proporsi yang lebih besar; skala hasil menurun (decreasing returns to scale) jika output meningkat dalam porporsi yang lebih kecil. Sehingga, dimulai dengan fungsi produksi umum :Production Function Q = f(L, K)Apabila kita kalikan L dan K dengan h, dan Q meningkat sejumlah 1 unit, mendapati persamaan :Q = f(hL, hK)Jika = h, maka f menunjukkan constant returns to scale.Jika > h, maka f menunjukkan increasing returns to scaleJika < h, maka f menunjukkan decreasing returns to scale.

Gambar 7.10 Constant Returns to Scale,Increasing Returns to Scale, dan Decreasing Returns to Scale

Fungsi Produksi EmpirisFungsi produksi yang secara umum digunakan dalam estimasi empiris adalah fungsi pangkat yang sering disebut sebagai fungsi produk Cobb-Douglas (Cobb-Douglas production function)Cobb-Douglas Production Function Q = AKaLb Pada funsgi ini, Q, K, dan L mengacu pada kuantitas output, modal dan tenaga kerja, dan A, a, serta b adalah parameter yang akan diestimasi secara empiris. Jika a + b = 1, kita memperoleh skala hasil tetap; jika a + b > 1, kita memperoleh skala hasil meningkat; dan jika a + b < 1, kita memperoleh skala hasil menurun. Fungsi produksi Cobb-Douglas dapat diperoleh dengan estimasi melalui analisis regresi dan mentransformasikannya menjadi :

ln Q = ln A + a ln K + b ln LH. Inovasi dan Daya Saing Global

Pengenalan inovasi adalah determinan tunggal yang paling penting dari daya saing perusahaan dalam jangka panjang baik di dalam negeri maupun luar negeri. Inovasi pada dasarnya ada dua tipe, yaitu: Inovasi produk (product innovation), yakni pengenalan produk baru atau yang telah dikembangkan. Inovasi proses (process innovation), yakni pengenalan proses produksi baru yang telah dikembangkan.Bertolak belakang dengan pendapat umum, kebanyakan inovasi bertahap dan melibatkan lebih kurang perkembangan kecil secara berkesinambungan dibandingkan dengan sebuah terobosan teknologi mutakhir. Lebih jauh lagi, kebanyakan inovasi melibatkan penggunaan ide-ide secara komersil yang mungkin telah ada bertahun-tahun.Jika perusahaan tidak agresif dan berkesinambungan mengembangkan produk atau proses produksi mereka pasti akan dikalahkan oleh perusahaan lain yang lebih inovatif. Untuk bisa sukses di dunia sekarang ini, perusahaan harus mengadopsi strategi daya saing global, yang berarti mereka secara kontinyu harus menggali dunia untuk ide-ide produk baru dan proses. Penting bagi perusahaan untuk mempunyai nama, pertama melalui ekspor dan kemudian melalui produksi local, di pasar dunia yang utama. Penjualan lebih besar berarti meningkatkan skala ekonomis dalam produksi sekaligus distribusi serta mampu untuk mengeluarkan biaya lebih banyak untuk penelitian dan pengembangan untuk tetap terdepan dalam kompetisi.Pengenalan inovasi juga distimulasi oleh persaingan domestik yang sangat ketat dan konsentrasi secara geografi, yang pertama karena persaingan memaksa perusahaan-perusahaan untuk berinovasi secara terus-menerus atau kehilangan pangsa pasar, yang terakhir karena persaingan mengarahkan kepada perkembangan ide-ide baru dengan cepat dan perkembangan mesin-mesin yang terspesialisasi dan input-input lain bagi industri. Risiko dalam mengenalkan inovasi baru sangat tinggi. Bahkan inovasi yang diperkenalkan secara hati-hati pun bisa gagal. Secara umum, pengenalan atau konsep baru lebih mungkin untuk sukses dibandingkan mengubah produk yang sudah ada. Inovasi produk dapat gagal karena perencanaan yang buruk dan masalah-masalah produksi yang tidak diharapkan.Model Siklus Produk (product cycle model)Menurut model siklus produk (product cycle model), perusahaan yang memperkenalkan inovasi bagaimanapun juga secara berkala kehilangan pasar ekspornya dan bahkan pasar domestiknya karena diambil oleh perusahaan imitator asing yang membayar upah lebih murah dan secara umum menghadapi biaya yang lebih rendah. Sementara itu, secara teknologi berbagai perusahaan unggulan memperkenalkan produk-produk, strategi dan teknologi yang lebih maju, diantaranya adalah sebagai berikut : Sistem Produksi Tepat Waktu (just-in-time production system)Sistem ini didasarkan atas bagaimana perusahaan memperoleh setiap bagian atau komponen yang tersedia pada saat dibutuhkan. Hal ini menghindari biaya inventori dan penanganan dua kali dari berbagai komponen sehinga meningkatkan efisiensi secara umum. Sebagai contoh, yakni Toyota menjadi pelopor sistem ini. Perbandingan Kompetitif (competitive benchmarking)Seperti yang dilakukan Xerox terhadap pesaingnya dari Jepang yaitu Canon dimana Xerox mulai menyadari bahwa pesaingnya telah memproduksi mesin fotocopy dengan kualitas yang lebih tinggi dan biaya yang jauh lebih murah. Hal ini diketahui setelah Xerox melakukan misi perbandingan kompetitif ke Jepang untuk membandingkan efisiensi produksi relatif dan kualitas produksi. Ini menjadi ancaman serius bagi Xerox sebab pesaingnya memasuki segmen pasar kelas menengah dan kelas atas yang lebih menguntungkan. Desain dengan Bantuan Komputer (computer-aided design, CAD)Sejak awal 1990-an, revolusi yang sesungguhnya telah terjadi di Amerika Serikat, didasarkan atas desain dengan bantuan komputer dan produksi dengan bantuan komputer, yang meningkatkan produktivitas secara tajam dan daya saing internasional dari perusahaan-perusahaan Amerika. Dengan bantuan CAD, memungkinkan para teknisi penelitian dan pengembangan untuk mendesain produk atau komponen di layar komputer, melakukan eksperimen secara cepat dengan desain alternatif, dan menguji kehandalannya pada semua di layar komputer. Produksi dengan Bantuan Komputer (computer-aided manufacturing, CAM)Dengan bantuan CAM, dapat mengeluarkan instruksi terhadap jaringan dari perangkat mesin yang terintegrasi untuk memproduksi produk tersebut. Perkembangan ini memungkinkan perusahaan untuk menghindari berbagai masalah produksi, semakin mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan memperkenalkan produk, dan mengurangi lahan atau ruang produksi yang optimal sehingga mencapai efisiensi produksi yang maksimumDISKUSI

1. Apa pengertian dari aktivitas produksi ?

2. Apa yang dimaksud dengan Isocost dan Isoquant? Buatlah contoh masing-masing bentuk kurvanya

Apa yang harus dilakukan oleh seorang manajer untuk dapat bertahan dalam setiap persaingan global ? kemukakan jawabannya beserta argumentasi yang kuatSebuah isokuan menggambarkan berbagai kombinasi dua input yang digunakan oleh perusahaan untuk berproduksi pada berbagai tingkat output tertentu.

Isoquants14