23
TUGAS EKONOMI MANAJERIAL  Disusun oleh : Dimas Praramadhan Yulianto (C1A011074) KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PURWOKERTO 2014

Tugas Ekonomi Manajerial

  • Upload
    madidim

  • View
    386

  • Download
    12

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Latihan Soal 2014

Citation preview

TUGASEKONOMI MANAJERIAL

Disusun oleh :Dimas Praramadhan Yulianto (C1A011074)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANFAKULTAS EKONOMI DAN BISNISPURWOKERTO2014

ASSIGNMENTMANAGERIAL ECONOMICSWaktu : 7 hari, sejak tgl. 23 Mei 2014Sifat : IndividualEmail : [email protected]

Tuliskan apakah pernyataan di bawah ini Benar atau Salah. Jelaskan mengapa.

1. Syarat untuk mendapatkan laba maksimum bagi sebuah perusahaan yang bergerak dalam pasar persaingan sempurna adalah MC= MR =P. Perusahaan tersebut akan gulung tikar ketika P< ATC minimum.

JAWABAN: SALAH, pernyataan yang benar adalah perusahaan akan mengalami gulung tikar pada saat P < AFC , tetapi pada saat P < ATC hanya akan mengalami kerugian.

Ketika harga berada di atas ATC maka perusahaan mengalami laba positif. Ketika P=ATC maka perusahaan mengalami laba normal (Break Event Pont). Ketika P di atas AVC dan ATC maka perusahaan masih bisa memproduksi tetapi hanya sebagian FC yang bisa dibayar. Ketika harga berada di bawah AVC maka perusahaan mengalami laba negatif.2. Jika dibandingkan dengan pasar persaingan sempurna, pada pasar monopoli terjadi transfer surplus dari produsen ke konsumen. Dalam pasar monopoli terjadi juga kehilangan efisiensi yang merupakan pengurangan consumer surplus dan producer surplus sebagai akibat jumlah output yang lebih sedikit yang diproduksi oleh monopolis.

JAWABAN: SALAH, pernyataan yang benar adalah pasar monopoli terjadi transfer surplus dari konsumen ke produsen. Dan di pasar monopoli akan terjadi juga kehilangan efisiensi yang merupakan pengurangan consumer surplus dan peningkatan producer surplus.

DWL = Dead Weight Loss.B = Keuntungan yang tidak dapat dinikmati oleh konsumen.C = Keuntungan yang tidak dapat dinikmati oleh produsen.Karena harga yang lebih tinggi konsumen kehilangan A+B dan produsen memperoleh A-C. Pada pasar biasa produsen menetapkan harga sebesar Pi dan kuantitas Qi. Tetapi pada pasar monopoli produsen menetapkan harga sebesar Pm dan kuantitas sebesar Qm karena ingin memperoleh laba yang besar.

3. Kurva penawaran perusahaan merupakan bagian dari kurva MC-nya, dimulai ketika kurva MC memotong kurva AVC minimum.

JAWABAN: BENAR, kurva penawaran perusahaan => kurva MC yang dimulai dari tingkat output MC yang memotong AVC dari bawah (mulai AVC min) kurva penawaran industri => jumlah horizontal dari kurva penawaran perusahaan.

4. Dalam model oligopoli berdasarkan kurva permintaan patah dianggap bahwa tidak ada perusahaan di dalam industri yang dominan. Teori permintaan patah menyatakan bahwa perusahaan di dalam industri menganggap bahwa kenaikan harga tidak akan diikuti oleh perusahaan lain, sedangkan penurunan harga akan diikuti oleh perusahaan lain.

JAWABAN: BENAR, Pada pasar oligopoli kurva selalu patah, karena banyak perusahaan keluar masuk dan saling bersaing. Tidak ada perusahaan dominan karena dalam ologopoli persaingan perusahaan sangat ketat. Hal tersebut dibuktikan dari kurva.

Jika P turun lebih sedikit dari turunnya harga maka Q naik lebih sedikit (elastis). Jika P naik maka Q turun lebih banyak dari kenaikan harganya, jadi sifatnnya inelastis.

5. Polusi (sebagai contoh pembangkit tenaga listrik dengan bahan bakar batu bara mengeluarkan sejumlah besar sulfur dioksida dan polusi debu ke atmosfir) merupakan eksternalitas negatif dari produksi dan sebuah contoh dari kegagalan pasar. Untuk memperhitungkan eksternaltas negatif dalam pembiayaan perusahaan, Pemerintah dapat menginternalisasi eksternalitas tersebut dengan cara menerapkan restriksi jumlah produksi, mengenakan pajak lingkungan, membatasi jumlah emisi dan memperdagangkan lisensi yang memberikan hak kepada perusahaan untuk menghasilkan polusi.

JAWABAN: BENAR, karena dengan adanya penerapan kebijakan tersebut, pemerintah dapat mengurangi eksternalitas negatif yang dilakukan oleh perusahaan.

BAGIAN B: PILIHAN BERGANDA (Nilai 25)

Bagian ini terdiri dari 10 soal pertanyaan pilihan berganda.1. Pada diagram di bawah ini, area yang menunjukkan adanya transfer surplus dari konsumen ke produsen dan area deadweight loss masing-masing adalah:

1. BCD1. BDFA1. Transfer tersebut tidak mungkin terjadi dalam pasar monopoli1. BDEA1. BDFA dan DFEJAWABAN: E

2. Merujuk pada gambar di bawah ini, perusahaan yang bergerak dalam pasar monopolis

(a) Perusahaan mencapai keuntungan maksimum ketika harga sebesar $6(b) Perusahaan mencapai keuntungan maksimum ketika harga sebesar $15(c) Perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar $6300(d) Perusahaan mencapai keuntungan maksimum ketika harga sebesar $18(e) Jawaban (b) dan (c) benarJAWABAN: B

3. Dalam model pasar persaingan sempurna, perusahaan memaksimisasikan keuntungan ketika (a) perbedaan MR dan MC adalah maksimum(b) MR lebih besar dari harga (c) perbedaan antara harga dan MC adalah minimum (d) harga sama dengan MR=MC (e) jawaban (a) dan (d) benarJAWABAN: D

4. Ketika biaya total rata-rata (ATC) minimum: (a) AVC menaik seiring dengan kenaikan output (b) AVC plus AFC menurun seiring dengan kenaikan output (c) ATC = AVC (d) MC = ATC (e) jawaban (a) dan (d) benarJAWABAN: E

1. Dua perusahaan A dan B bersaing terutama dalam hal beriklan. Setiap perusahaan harus memilih beriklan atau tidak secara simultan. Tabel Payoff di bawah ini memperlihatkan besaran keuntungan yang diperoleh masing-masing perusahaan (dalam satuan juta dollar) dari empat kombinasi keputusan yang diambil.

Perusahaan APerusahaan B

IklanTidak Iklan

Iklan(4, 3)(5, 1)

Tidak Iklan(2, 5)(3, 2)

1. Beriklan merupakan strategi dominan bagi perusahaan A1. Beriklan merupakan strategi dominan bagi perusahaan B1. Tidak beriklan merupakan strategi dominan bagi perusahaan B1. (a) dan (b) merupakan jawaban yang benar1. Perusahaan A dan B tidak memiliki strategi dominan.JAWABAN: D1. Merujuk pada gambar di bawah ini, maka kondisi dimana perusahaan yang bergerak dalam pasar persaingan sempurna memperoleh laba super normal (super normal rate of return) adalah

0. Ketika harga sama dengan P00. Ketika harga sama dengan P10. Ketika harga sama dengan P20. Terjadi di semua tingkat harga tersebut0. Tidak ada jawaban yang benar karena kondisi tersebut tidak mungkin dicapai.JAWABAN: B

7. Sebuah perusahaan yang bergerak dalam pasar persaingan sempurna memiliki kerugian. Harga yang terjadi di bawah ATC minimum tetapi masih di atas AVC minimum, dengan demikian perusahaan seharusnya1. keluar industri dan mencari bidang usaha lainnya yang memberikan keuntungan yang lebih besar1. memperluas produksi dan mencoba memperoleh keuntungan yang positif1. melanjutkan apa yang telah dikerjakan (continue doing what it is doing)1. menaikkan harga outputnya1. jawaban (b) dan (d) benar.JAWABAN: E

4. Merujuk gambar di bawah ini, berapa besaran biaya tetap rata-rata yang dibayarkan oleh monopolis ketika ia menjual pada tingkat output sebesar 10000 units?

(a) $15000(b) $ 25000(c) $5(d) $2.5(e) Tidak dapat ditentukan.JAWABAN: D

9. Pada saat industri dalam pasar persaingan sempurna mencapai keseimbangan jangka panjang(a) perusahaan-perusahaan mempunyai insentif untuk memasuki atau keluar dari industri(b) harga pasar sama dengan Biaya Rata-Rata Jangka Panjang (LRAC) minimum(c) Setiap perusahaan memiliki keuntungan nol(d) kedua jawaban (b dan c) benar(e) semua jawaban benar.JAWABAN: E

10. Bagi monopolis(a) selalu menetapkan harga yang lebih besar dari MR(b) dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar (di atas normal rate of return) dalam jangka panjang(c) dapat meningkatkan harga tanpa harus mengurangi besaran produksi karena ia satu-satunya pemasok dalam pasar(d) jawaban (a) dan (b) benar(e) jawaban semuanya benar.JAWABAN: E

BAGIAN C: PERHITUNGAN DAN ESSAYS (Nilai 50)1. Nilai 20) Anda adalah manajer suatu perusahaan yang memiliki lisensi eksklusif untuk memproduksi suatu produk. Kurva permintaan pasar yang dihadapi adalah . Fungsi biayanya adalah . Dengan menggunakan bantuan gambar, tentukan tingkat output yang harus diproduksi, tingkat harga, tingkat keuntungan dan besarnya inefisiensi (deadweight loss) dalam pasar monopolis tersebut.Diketahui:TC (Q) = 2Q + Q2MC = 2 + 2QP = 900 1,5Q

Ditanya:Tingkat output yang di produksi, tingkat harga, tingkat keuntungan dan besarnya Inefisiensi (deadweight loss)

Jawaban:TC = 2Q + Q 2MC = 2 +2 Q

TR = P xQ= 900 1,5Q (Q)TR= 900 Q 1,5Q2 MR= 900 3Q Tingkat output yang di produksi MR = MC900-3Q=2 + 2Q-3Q-2Q = 2 900

TR= 900(179,6) 1,5(179,6)2 = 161.640 48.384,24= 113.255,76 -5Q = - 892 Q = 179,6

Tingkat hargaP = 900 1,5Q= 900 1,5(179,6)= 900 269,4= 630,6

TC = 2(179,6) + (179,6)2= 359,2 + 32.256, 16= 32.615,36

Tingkat KeuntunganLaba= TR TC= 113.255,76 32.615,36= 80.640,4

Mencari DWLHarga awal pada pasar persaingan sempurnaMC=2+2Q = 900 1,5Q3,5Q= 898Q =256,57

MC = 2+ 2(256,5) atau ke Pd sama saja = 515,14

DWL = () ()=1/2 (630,6 515,45) (256,57 179,6)=1/2(115,46 76,97)=1/2(8886,9542)= 4443,478

2. Nilai 20) Tabel 1 menunjukkan pangsa pasar (market share) dalam persentase untuk 3 jenis produk kertas (paper products) di Amerika Serikat pada tahun 1994. FACIAL TISSUE

Company

%ShareTOILET PAPER

Company

%SharePAPER TOWEL

Company

%Share

Kimberly-Clark40Procter & Gamble25Procter & Gamble40

Procter &Gamble35Scott20Scott20

Scott10James River18James River15

Georgia Pacific7Georgia Pacific15Georgia Pacific12

Others8Kimberly-Clark5Others13

Others17

Jawab:1. Hitunglah the four-firm concentration ratio (CR-4) untuk masing-masing industri.

CR-4 = sm, ket: Sm= Market Share. Diambil pangsa pasarnya 4 paling besar.

Facial Tissue:CR-4 = smCR-4 = 40+35+10+7CR-4 = 92

Toilet Paper:CR-4 = smCR-4 = 25+20+18+15CR-4 = 78

Paper Towel:CR-4 = smCR-4 = 40+35+10+7CR-4 = 92

Indikator CR-4;1. Tidak Ada Konsentrasi0% artinya pasar persaingan sempurna atau setidaknya pasar persaingan monopolistic. Misalkan, apabila CR-4=0%, maka 4 perusahaan dalam industry tidak mempunyai pangsa pasar yang signifikan.2. Konsentrasi Total100% artinya konsentrasi benar-benar oligopoly. Jika CR-1=100% maka total konsentrasi monopoli.3. Konsentrasi Rendah0%-50% artinya termasuk pasar persaingan sempurna menuju oligopoli.4. Konsentrasi Sedang50%-80% termasuk pasar oligopoli.5. Konsentrasi Tinggi80%-100% termasuk pasar oligopoli menuju pasar monopoli.Jadi berdasarkan indikator diatas: Industri Facial Tissue termasuk konsentrasi tinggi. Industri Toilet Papper termasuk konsentrasi sedang. Industri Paper Towel termasuk konsentrasi tinggi.

1. Hitunglah Herfindahl-Hirchman Index (HHI) untuk masing-masing industri.Facial Tissue = (0,42+0,352+0,12+0,072+0,082) = 0,3038Toilet Paper = (0,252+0,22+0,82+0,152+0,052+0,172) = 0,1888Paper Towel = (0,42+0,22+0,152+0,122+0,132) = 0,2538

Indikator: Jika dibawah 0,01 mengindikasikan persaingan ketat (highly competitive index). Jika dibawah 0,15 mengindikasikan tidak terkonsentrasi (unconcentrated index). Jika dibawah 0,15 dan 0,25 mengindikasikan moderate concentration. Jika diatas 0,25 maka mengindikasikan high concentration.

1. Industri mana yang paling terkonsentrasi (the most concentration)?Industri yang paling terkonsentrasi adalah facial tissue industry dan paper towel industry.

1. Jika seandainya perusahaan Procter&Gamble melakukan merjer dengan Scott, apakah diperbolehkan?

Apabila dilihat per industri; di bawah 75%, merger diperbolehkan. Facial Tissue Industry: Protect & Gamble + Scott= 35+10= 45 %Dibawah 75%, maka tidak ada indikasi monopoli sehingga merger diperbolehkan. Toilet Paper Industry: Protect & Gamble + Scott= 25+20= 45 %Dibawah 75%, maka tidak ada indikasi monopoli sehingga merger diperbolehkan. Paper Towel Industry: Protect & Gamble + Scott= 40+20= 60 %Dibawah 75%, maka tidak ada indikasi monopoli sehingga merger diperbolehkan.Apabila dilihat dari keseluruhan industri;Protect & Gamble = 35+25+40= 100 %Scott = 10+20+20= 50%Total= 150%Jika dilakukan merger, pangsa pasarnya melebihi 75% tidak diperbolehkan melakukan merger karena terindikasi adanya monopoli.

3. (Nilai 10) Pada akhir tahun 2006, dunia usaha kelapa sawit diramaikan dengan adanya merger perusahaan-perusahaan Malaysia yang core business-nya perkebunan, pengolahan dan perdagangan minyak sawit dan produk turunannya. Perusahaan-perusahaan tersebut berbasis di Malaysia dan Singapura dengan jaringan usaha yang dimilki sampai Cina , India , Indonesia , Eropa Timur (Ukraina) dan Afrika.

Beberapa perusahaan Malaysia yang melakukan merger antara lain:1. Pada akhir bulan November 2006, perusahaan perkebunan Sime Darby Bhd, Kumpulan Guthrie Bhd dan Golden Hope Plantation Bhd melakukan merger dan diambil alih oleh Synergy Drive Bhd. Nilai kapitalisasi perusahaan baru diperkirakan RM 31 miliar.1. Pada pertengahan bulan Desember 2006, merger dilakukan antara Grup Wilmar International Ltd sebagai perusahaan dagang yang beroperasi di Singapura dengan Grup Kuok sebagai perusahaan perkebunan kelapa sawit. Perusahaan dalam Grup Wilmar yang dimerger adalah Wilmar Holding Pte Ltd (WHPL) dan Archer Daniels Midland Asia (ADM). Sedangkan perusahaan dalam Grup Kuok yang dimerger adalah PPB Oil Palm Berhard (PPBOP) PGEO Group Sdn Bhd dan Kuok Oils and Grains Pte Ltd. Nilai kapitalisasi perusahaan baru diperkirakan US$ 7 miliar (RM 25 miliar). 1. Khusus untuk perusahaan merger antara Wilmar dan Kuok, perusahaan-perusahaan pendukungnya beroperasi di (i) Cina, India, Ukraina dan Afrika untuk usaha pengolahan, branding dan distribusi minyak (WHPL dan ADM), (ii) Malaysia dan Indonesia untuk usaha perkebunan kelapa sawit dan pengolahan CPO (PPB Oil), Malaysia untuk usaha pemurnian edible oils dengan 90% hasilnya diekspor ke Cina, Uni Eropa, India, Korea Selatan, Jepang dan AS (PGEO), dan (iii) Cina, Malaysia, Indonesia , Vietnam, Selandia Baru, Belanda dan Jerman untuk usaha pengolahan minyak nabati dan produk biji-bijian (KOG).1. Perusahaan merger akan memiliki 33 pabrik pemurnian dengan kapasitas 10 juta ton per tahun. Pabrik biodesel akan dibangun Dengan kapasitas 1,15 juta ton per tahun. Luas areal perkebunan yang dikuasai meliputi 573.405 ha dengan luas pertanaman kelapa sawit 160.786 ha. Pertanyaan:1. Menurut Anda, apa alasan perusahaan-perusahaan di atas melakukan merger? 1. Apakah konsekuensi logis merger di atas? 1. Dengan adanya perubahan perilaku perusahaan-perusahaan perkebunan Malaysia di atas (baca: dari hulu ke hilir dalam satu korporat), sikap apa yang harus diambil Indonesia (pemerintah dan perusahaan perkebunan kelapa sawit)? 1. Pada saat ini telah ada policy design menghadapi persaingan dengan Malaysia, yaitu PTPN membentuk Holding Company. Apakah kebijakan ini dapat memperkuat posisi Indonesia di pasar internasional untuk minyak sawit dan produk-produk berbasis minyak sawit terutama biodiesel?

Jawaban:(a) Alasan-alasan Merger yang dikemukakan Mr. Kuok (Chairman and CEO of Wilmar) 1. Dengan merger, Wilmar akan mempunyai kemampuan yang sangat kuat dalam pengolahan dan pemasaran lebih lanjut untuk minyak sawit di Indonesia dan Malaysia . Selanjutnya Wilmar akan mempunyai kekuatan untuk menjadi salah satu pemimpin global dalam pengolahan dan pemasaran minyak sawit dan memperkuat kemampuan untuk bertahan terhadap goncangan. Minyak sawit akan menjadi komoditas global ke depan dengan adanya perluasan areal.2. Dengan perkembangan harga minyak sawit yang menguntungkan ke depan karena pertumbuhan permintaan makanan dan energi, Wilmar akan memperluas areal perkebunan. Penambahan kekuatan dan keahlian dari PPBOP akan memungkinkan perluasan areal lebih agresif untuk menjadi pemilik perkebunan terbesar ke depan. 3. Di Cina, Wilmar akan beroperasi pada berbagai macam komoditas dengan keterlibatan kuat di pengolahan minyak biji-bijian, pemurnian edible oils , produksi oleokimia dan lemak spesial, dan perdagangan barang-barang konsumsi. Dengan strategi menggandeng ADM, Wilmar akan menjadi pengolah dan pedagang yang dominan untuk produk-produk pertanian di Cina.4. Merger adalah strategi yang tepat dan akan menghasilkan sinergi dan manfaat yang mendasar dalam sumber bahan baku , produksi, logistik dan perdagangan untuk perusahaan merger. Perusahaan merger akan menjadi lebih berdaya saing di bisnis minyak bukan minyak sawit dan biji-bijian.(b) Konsekuensi logis merger:3. Sektor perkebunan Malaysia mulai saat ini sedang menuju konsolidasi untuk memperbaiki efisiensi dari perkebunannya. Perusahaan merger perkebunan Malaysia ingin meraih keuntungan dari skala ekonomi. Logika yang digunakan adalah lebih besar lebih baik untuk perkebunan. Merger antara Wilmar dan Kuok mungkin menjadi tanda bagi seluruh industri untuk mengikuti langkah merger.3. Indikasi tentang langkah merger untuk perusahaan lain mulai kelihatan. IOI Corporation Bhd kemudian membuka kesempatan untuk dibeli jika ada kesempatan untuk menjual. Beberapa perusahaan lain diperkirakan akan melakukan merger dan akuisisi pada tahun 2007 karena permintaan global untuk minyak sawit meningkat dan pergerakan ini dapat menjadi ajang untuk memperkuat posisi dan pemasarannya di pasar global.3. Bagi Malaysia, merger dan akuisisi oleh perusahaan-perusahaan Malaysia yang melibatkan industri perkebunan merupakan sesuatu yang dianggap positif. Perusahaan-perusahaan yang terlibat akan mempunyai keuntungan karena mereka dapat mempengaruhi harga minyak sawit karena mereka menjadi mempunyai kekuatan untuk mengontrol supply . Merger juga akan memberikan keuntungan dan keterbukaan yang dibutuhkan perusahaan untuk menarik investasi asing.3. Synergi Drive dan Wilmar akan memburu perluasan lahan untuk perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Indonesia tetap sebagai pengolah CPO saja, tidak sampai pemurnian CPO ataupun mengolah CPO menjadi biodiesel. Nilai investasi Malaysia di perkebunan kelapa sawit di Indonesia hingga April 2006 diperkirakan Rp. 3,2 triliun dengan luas lahan perkebunan kelapa sawit sekitar 800.000 ha atau 14,5% dari luas perkebunan kelapa sawit Indonesia. 3. Perubahan perilaku perusahaan kelapa sawit Malaysia tersebut menimbulkan beberapa risiko yang dihadapi Indonesia. Dengan catatan tidak ada perubahan perilaku perusahaan perkebunan Indonesia, posisi Indonesia di pasar internasional secara permanen dijadikan sebagai follower Malaysia dan secara sistematis diarahkan sebagai pengekspor CPO atau penyedia bahan baku biodiesel.3. Risiko lain yang mungkin dialami adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit swasta yang mengalami kesulitan, terutama perusahaan inti akan diincar untuk diakuisisi. Akuisisi perusahaan inti (swasta) ini secara tidak langsung merupakan salah satu jalan untuk menguasai perkebunan rakyat (plasma). Seperti diketahui, sebagian perkebunan kelapa sawit di Indonesia adalah perkebunan rakyat, baik sebagai plasma dalam PIR maupun non-plasma. Dengan akuisisi ini sedikit banyak akan mempengaruhi perkebunan rakyat.(c) Sikap yang harus diambil Indonesia yaitu sikap yang di didasarkan pada kemungkinan posisi yang akan diambil Indonesia (implikasi strategis dalam posisi adalah follower atau rivalry ). Beberapa implikasi kebijakan dimaksud adalah : 1. Sebagai follower , implikasi kebijakan yang dapat ditarik adalah Aliansi strategis. Kebijakan ini berada di tataran pemerintah (G to G) dengan arah ekspansi produksi dan pemasaran minyak sawit dan hasil produksi berbasis minyak sawit. Tujuannya untuk mengisi kebutuhan dunia untuk kedua produk, terutama untuk melayani kebutuhan dunia akan biodiesel. Dengan aliansi strategis ini berarti Indonesia dengan Malaysia secara bersama dapat menghadapi hambatan-hambatan perdagangan dan memperluas jaringan pemasaran hasil-hasil sawit ke pasar internasional.2. Masih dalam kontek rivalitas, implikasi kebijakan yang dapat ditarik adalah pemerintah Indonesia mendorong pengembangan industri hilir berbasis minyak sawit . Tujuan kebijakan ini adalah untuk meningkatkan perolehan manfaat kenaikan nilai tambah dari minyak sawit ke produk-produk lain, terutama biodiesel. Khusus untuk perusahaan Malaysia yang ada di Indonesia, kebijakan ini perlu dibarengi dengan pendekatan G to G. Dalam kaitan ini, pemerintah perlu menyiapkan insentif investasi (kemudahan-kemudahan, insentif fiskal, penyediaan dan pelayanan infrastruktur, dan lainnya) untuk pengembangan industri hilir.3. Khusus untuk perkebunan rakyat, posisi rivalitas mengandung implikasi perlunya perlindungan dan pemihakan bagi perkebunan rakyat. Perlindungan dan pemihakan yang diperlukan bagi perkebunan rakyat diantaranya adalah penyediaan insentif investasi khsusus (kemudahan-kemudahan, insentif fiskal, penyediaan dan pelayanan infrastruktur, penyediaan subsidi pupuk dan lainnya) untuk peremajaan kebun plasma dan pembangunan pabrik pengolahan CPO dan biodiesel milik rakyat. (d) Policy design yang sudah ada, yaitu PTPN membentuk Holding Company, dapat dikatakan sudah berada pada the right track . Kebijakan ini mengandung arti bahwa Indonesia mendorong PTPN menjadi rival bagi perusahaan merger Malaysia dalam mengontrol supply CPO dan biodiesel. Sebagai catatan untuk kebijakan ini, aspek selain aspek ekonomi harus diperhatikan. Masalah sosial budaya perusahaan dan pengembangan jaringan pemasaran harus menjadi perhatian utama. Merger perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit swasta juga diperlukan untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar internasional untuk minyak sawit dan produk-produk berbasis minyak sawit terutama biodiesel.