1
SELASA, 1 FEBRUARI 2011 | MEDIA INDONESIA 18 E KONOMI NASIONAL Dengan kekuatan pasar dan sumber daya alam yang besar, Indonesia membutuhkan inves- tor Malaysia untuk mengem- bangkannya. Malaysia pun membutuhkan pasar Indonesia untuk hasil industrinya. Saat menanggapi hal itu, S Abrian Natan, pengusaha Indonesia yang menjadi CEO di PT Citra Nusa Insan Cemer- lang (CNI), mengemukakan perlunya kesepakatan kedua negara untuk tidak saling men- jatuhkan. Tanpa itu, Indonesia terancam menjadi ‘macan’ yang tertinggal di Benua Asia. Senada dengan itu, pengusa- ha Malaysia Yanki Regan yang juga executive chairman dari CNI Group mengatakan hubungan bisnis kedua negara harus ber- ubah dari kompetisi menjadi saling menguntungkan. Hal itu membutuhkan hubungan yang kondusif di antara kedua pemerintahan. “Pengusaha Malaysia yang ingin membangun usaha di Indonesia juga tentu saja harus berbaur dengan masyarakat setempat,” tegas Yanki. Prioritas infrastruktur Persoalan yang dihadapi Indo- nesia saat ini masih pada infra- struktur. Dato Seri Ahmad pun mengakui salah satu kendala utama Indonesia terletak pada Memesrakan Ekonomi Negara Serumpun Peluang terbesar kerja sama ekonomi Indonesia-Malaysia ada di Kalimantan, tempat kedua negara terhubung oleh darat. AMAHL SHARIF AZWAR S EBAGAI ‘saudara serum- pun’, hubungan antara Indonesia dan Malay- sia mengalami banyak pasang surut. Bahkan dua nega- ra yang pernah dipersatukan dalam kekuasaan Sriwijaya ini kerap diwarnai perseteruan dari masalah budaya, klaim wilayah, hingga masalah politis. Meskipun begitu, potensi ker- ja sama kedua negara ASEAN ini sangat besar. Bahkan dapat menjadi motor penggerak Ma- syarakat Ekonomi ASEAN yang akan terbentuk pada 2015. Hal itu diungkapkan Menteri Ke- uangan Kedua Malaysia Dato Seri Ahmad Husni Hanadzlah di sela-sela Seminar Ekonomi Indonesia-Malaysia yang dige- lar Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia-Indonesia (Iswami) di Bandung, Jumat (28/1). “Indonesia sebagai negara ber- populasi besar yang mulai ma- suk ke grup BRIC (Brasil, Rusia, India, dan China) memiliki po- tensi transisi berskala ekonomi besar. Kalau Malaysia dan In- donesia bekerja sama, tentu saja economic force di ASEAN akan semakin tinggi,” tuturnya. Sampai Oktober 2010, neraca perdagangan Indonesia dan Malaysia dari sisi negeri jiran mencapai US$12,1 miliar (lihat grafik). Itu didukung aspek geo- politik, yang sama-sama sebagai negara muslim. Dengan warna itu, Dato Seri Ahmad menyata- kan kedua negara berpotensi besar meraih pasar Timur Te- ngah yang haus akan komoditas impor asal Asia Tenggara. Selain kerja sama menyuplai pasar global, hubungan kedua negara bisa saling melengkapi. NTT Disiapkan Jadi Sentra Garam minimnya infrastruktur. Namun menurutnya, kele- mahan ini justru bisa menjadi peluang kerja sama kedua nega- ra. Misalnya untuk pemanfaatan energi, Dato Seri Ahmad menga- takan peluang kerja sama ada di Kalimantan, tempat kedua negara terhubung oleh darat. Dengan kondisi itu, kerja sama elektrifikasi terbuka lebar. Sementara itu, Staf Ahli Men- teri Bidang Komunikasi dan Me- dia Massa Kementerian Komu- nikasi dan Informasi Henri Subi- akto menyebutkan bahwa kerja sama bilateral telah dilakukan. Pemerintah tengah mengem- bangkan proyek single identifica- tion number sebagai pengganti kartu tanda penduduk. Selain untuk keperluan pemilihan umum, sistem itu juga berguna untuk transaksi perbankan dan lain sebagainya. “Jadi Malaysia sedang mem- bantu untuk membangun, me- ngembangkan single identity number untuk Indonesia.” Dengan kerja sama seperti itu, berbagai perbedaan di antara kedua bangsa serumpun di- harapkan bisa dikesampingkan. Bukan tidak mungkin, akselera- si pertumbuhan ekonomi bisa digapai sejalan kemesraan dua negeri bertetangga ini. (E-5) [email protected] PENINGKATAN OMZET: Warga keturunan Tionghoa memilih baju khas China yang dijual di kawasan Petak Sembilan, Glodok, Jakarta, kemarin. Asosiasi Pemasok Garmen dan Aksesori Indonesia memperkirakan menjelang perayaan Imlek akan ada peningkatan omzet penjualan pakaian sebesar 6%-10%. MI/RAMDANI an dan Perikanan Fadel Muham- mad menyatakan pihaknya juga telah menganggarkan Rp16 miliar untuk budi daya garam di NTT. Diharapkan, produksinya bisa mencapai 60 ribu hingga 300 ribu ton per tahun. Sementara kebutuhan nasional mencapai 1,6 juta ton per tahun. Untuk itu, pihaknya juga akan meng- gandeng investor Australia. “Sudah ada investor yang masuk dari Australia. Dia sudah masuk. Kita siapkan lahan dan petaninya. Jadi dia (investor) tinggal terima jadi saja,” tambah Fadel. (Tup/HA/E-5) 2011, Garuda Buru Laba Bersih Rp1 Triliun dan meningkatkan lapangan pekerjaan.” Untuk penghijauan, Hatta menambahkan, pemerintah be- rencana mengembangkan NTT sebagai daerah penghasil cen- dana dan gaharu. Di provinsi itu juga akan dikembangkan sektor pariwisata yang akan membantu pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, pemerintah menyusun pro- gram unggulan guna mendo- rong pengembangan NTT. Salah satu programnya ialah pemba- ngunan infrastruktur dengan anggaran Rp1,4 triliun. Sementara itu, Menteri Kelaut- anggarkan dana pembangunan NTT sebesar Rp6,6 triliun da- lam anggaran pendapatan dan belanja negara. Dana tersebut untuk memperkuat lima pusat pertumbuhan kawasan itu. Se- lain garam, NTT juga diarahkan menjadi sentra produksi ternak dan rumput laut sesuai dengan kondisi geografisnya yang di- dominasi pesisir dan sabana. “Semua provinsi nanti di da- lam konsep desain pembangun- an ke depan harus memiliki ke- unggulan-keunggulan daerah. Sehingga, betul-betul fokus dan bisa cepat menekan kemiskinan PEMERINTAH menyiapkan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai sentra produksi garam nasional dengan mem- bangun area seluas 5.000 hek- tare (ha). Provinsi itu juga akan dipersiapkan untuk menjadi pusat dua komoditas pertanian, penghijauan, dan pariwisata. “NTT, jika dilihat dari segi pembangunan, berada di bawah rata-rata nasional. Kemiskinan- nya tinggi, jadi ini yang harus segera diatasi,” ungkap Menko Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, kemarin. Tahun ini pemerintah meng- rute tambahan untuk pener- bangan yang sudah ada, seperti ke Australia, Jepang, Korea, Chi- na, Timur Tengah, Singapura, dan Kuala Lumpur. Penambahan armada, menu- rutnya, seiring dengan target pemilikan 150 armada pada 2015 dari 84 pesawat yang kini dimiliki perseroan. Sementara itu, Elisa menjelas- kan, masih ada rute tertentu se- perti Jakarta-Amsterdam yang pertumbuhannya belum opti- mal. Hal itu dipahami manaje- men Garuda lantaran kondisi perekonomian Eropa belum pu- lih 100% sehingga memenga- ruhi okupasi. (Atp/E-3) Sementara itu, perkiraan laba bersih Garuda Indonesia pada 2010 adalah Rp450 miliar. Adapun untuk membiayai pengembangan dan ekspansi perseroan, Garuda akan mela- kukan penawaran saham perda- na kepada publik (initial public offering/IPO) pada 11 Februari. Dari aksi korporasi itu, Garuda menargetkan perolehan dana sekitar Rp4 triliun-Rp5 triliun. Direktur Utama Garuda Emir- syah Satar mengatakan dana IPO akan digunakan untuk eks- pansi. Tahun ini, Garuda akan menambah 11 pesawat untuk melayani rute regional danrute domestik. Baik rute baru, atau akan tercapai mengingat BUMN aviasi yang akan mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia ini juga telah mengagendakan beberapa penambahan rute, baik domestik maupun interna- sional. MASKAPAI pelat merah, PT Ga- ruda Indonesia, membidik per- olehan laba bersih pada tahun ini dapat kembali menembus angka Rp1 triliun. Perkiraan peningkatan laba hingga dua kali lipat lebih dari posisi 2010 ditopang rencana peremajaan armada perseroan. “Profit Rp1 triliun,” ujar Di- rektur Keuangan Garuda Elisa Lumbantoruan di Jakarta, ke- marin. Ia menjelaskan, target laba bersih itu akan ditopang adanya penambahan jumlah pesawat maupun penggantian jenis pesa- wat oleh perseroan. Di samping itu, pihaknya optimistis target Elisa Lumbantoruan Direktur Keuangan Garuda M I/AGUS M

EKONOMI NASIONAL - ftp.unpad.ac.id fileMisalnya untuk pemanfaatan energi, Dato S eri Ahmad menga-takan peluang kerja sama ada ... lam anggaran pendapatan dan belanja negara. Dana ter

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EKONOMI NASIONAL - ftp.unpad.ac.id fileMisalnya untuk pemanfaatan energi, Dato S eri Ahmad menga-takan peluang kerja sama ada ... lam anggaran pendapatan dan belanja negara. Dana ter

SELASA, 1 FEBRUARI 2011 | MEDIA INDONESIA18 EKONOMI NASIONAL

Dengan kekuatan pasar dan sumber daya alam yang besar, Indonesia membutuhkan inves-tor Malaysia untuk mengem-bangkannya. Malaysia pun membutuhkan pasar Indonesia untuk hasil industrinya.

Saat menanggapi hal itu, S Abrian Natan, pengusaha In donesia yang menjadi CEO di PT Citra Nusa Insan Cemer-lang (CNI), mengemukakan perlunya kesepakatan kedua negara untuk tidak saling men-jatuhkan. Tanpa itu, Indonesia terancam menjadi ‘macan’ yang tertinggal di Benua Asia.

Senada dengan itu, pengusa-ha Malaysia Yanki Regan yang juga executive chairman dari CNI Group mengatakan hubungan bisnis kedua negara harus ber-ubah dari kompetisi menjadi saling menguntungkan. Hal itu membutuhkan hubungan yang kondusif di antara kedua pemerintahan.

“Pengusaha Malaysia yang ingin membangun usaha di In donesia juga tentu saja harus berbaur dengan masyarakat setempat,” tegas Yanki.

Prioritas infrastrukturPersoalan yang dihadapi Indo-

nesia saat ini masih pada infra-struktur. Dato Seri Ahmad pun mengakui salah satu kendala utama Indonesia terletak pada

MemesrakanEkonomi Negara

SerumpunPeluang terbesar kerja sama ekonomi Indonesia-Malaysia ada di Kalimantan, tempat kedua negara terhubung oleh darat.

AMAHL SHARIF AZWAR

SEBAGAI ‘saudara serum-pun’, hubungan antara Indonesia dan Malay-sia mengalami banyak

pasang surut. Bahkan dua nega-ra yang pernah dipersatukan dalam kekuasaan Sriwijaya ini kerap diwarnai perseteruan dari masalah budaya, klaim wilayah, hingga masalah politis.

Meskipun begitu, potensi ker-ja sama kedua negara ASEAN ini sangat besar. Bahkan dapat menjadi motor penggerak Ma-syarakat Ekonomi ASEAN yang akan terbentuk pada 2015. Hal itu diungkapkan Menteri Ke-uangan Kedua Malaysia Dato Seri Ahmad Husni Hanadzlah di sela-sela Seminar Ekonomi Indonesia-Malaysia yang dige-lar Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia-Indonesia (Iswami) di Bandung, Jumat (28/1).

“Indonesia sebagai negara ber-populasi besar yang mulai ma-suk ke grup BRIC (Brasil, Ru sia, India, dan China) memi liki po-tensi transisi berskala ekonomi besar. Kalau Malaysia dan In-donesia bekerja sama, tentu saja economic force di ASEAN akan semakin tinggi,” tuturnya.

Sampai Oktober 2010, neraca perdagangan Indonesia dan Malaysia dari sisi negeri jiran mencapai US$12,1 miliar (lihat grafi k). Itu didukung aspek geo-politik, yang sama-sama sebagai negara muslim. Dengan warna itu, Dato Seri Ahmad menyata-kan kedua negara berpotensi besar meraih pasar Timur Te-ngah yang haus akan komoditas impor asal Asia Tenggara.

Selain kerja sama menyuplai pasar global, hubungan kedua negara bisa saling melengkapi.

NTT Disiapkan Jadi Sentra Garam

minimnya infrastruktur. Namun menurutnya, kele-

mahan ini justru bisa menjadi peluang kerja sama kedua nega-ra. Misalnya untuk pemanfaatan energi, Dato Seri Ahmad menga-takan peluang kerja sama ada di Kali mantan, tempat kedua negara terhubung oleh darat. Dengan kondisi itu, kerja sama elektrifi kasi terbuka lebar.

Sementara itu, Staf Ahli Men-teri Bidang Komunikasi dan Me-dia Massa Kementerian Komu-nikasi dan Informasi Henri Subi-akto menyebutkan bahwa kerja sama bilateral telah dilaku kan.

Pemerintah tengah mengem-bangkan proyek single identifi ca-tion number sebagai pengganti kartu tanda penduduk. Selain untuk keperluan pemilihan umum, sistem itu juga berguna untuk transaksi perbankan dan lain sebagainya.

“Jadi Malaysia sedang mem-bantu untuk membangun, me-ngembangkan single identity number untuk Indonesia.”

Dengan kerja sama seperti itu, berbagai perbedaan di antara kedua bangsa serumpun di-harapkan bisa dikesampingkan. Bukan tidak mungkin, akselera-si pertumbuhan ekonomi bisa digapai sejalan kemesraan dua negeri bertetangga ini. (E-5)

[email protected]

PENINGKATAN OMZET: Warga keturunan Tionghoa memilih baju khas China yang dijual di kawasan Petak Sembilan, Glodok, Jakarta, kemarin. Asosiasi Pemasok Garmen dan Aksesori Indonesia mem per kirakan menjelang perayaan Imlek akan ada peningkatan omzet penjualan pakaian sebesar 6%-10%.

MI/RAMDANI

an dan Perikanan Fadel Muham-mad menyatakan pihaknya juga telah menganggarkan Rp16 miliar untuk budi daya garam di NTT. Diharapkan, produksinya bisa mencapai 60 ribu hingga 300 ribu ton per tahun. Sementara kebutuhan nasional mencapai 1,6 juta ton per tahun. Untuk itu, pihaknya juga akan meng-gandeng investor Australia.

“Sudah ada investor yang masuk dari Australia. Dia sudah masuk. Kita siapkan lahan dan petaninya. Jadi dia (investor) tinggal terima jadi saja,” tambah Fadel. (Tup/HA/E-5)

2011, Garuda Buru Laba Bersih Rp1 Triliun

dan meningkatkan lapangan pe kerjaan.”

Untuk penghijauan, Hatta menambahkan, pemerintah be-rencana mengembangkan NTT sebagai daerah penghasil cen-dana dan gaharu. Di provinsi itu juga akan dikembangkan sektor pariwisata yang akan membantu pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, pemerintah menyusun pro-gram unggulan guna mendo-rong pengembangan NTT. Salah satu programnya ialah pemba-ngunan infrastruktur dengan anggaran Rp1,4 triliun.

Sementara itu, Menteri Kelaut-

anggarkan dana pembangunan NTT sebesar Rp6,6 triliun da-lam anggaran pendapatan dan belanja negara. Dana ter sebut untuk memperkuat lima pusat pertumbuhan kawasan itu. Se-lain garam, NTT juga diarahkan menjadi sentra produksi ternak dan rumput laut sesuai dengan kondisi geografi snya yang di-dominasi pesisir dan sabana.

“Semua provinsi nanti di da-lam konsep desain pembangun-an ke depan harus memiliki ke-unggulan-keunggulan daerah. Sehingga, betul-betul fokus dan bisa cepat menekan kemiskinan

PEMERINTAH menyiapkan Pro vinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai sentra produksi ga ram nasional dengan mem-ba ngun area seluas 5.000 hek-tare (ha). Provinsi itu juga akan dipersiapkan untuk menjadi pusat dua komoditas pertanian, penghijauan, dan pariwisata.

“NTT, jika dilihat dari segi pembangunan, berada di bawah rata-rata nasional. Kemiskinan-nya tinggi, jadi ini yang harus segera diatasi,” ungkap Menko Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, kemarin.

Tahun ini pemerintah meng-

rute tambahan untuk pener-bangan yang sudah ada, seperti ke Australia, Jepang, Korea, Chi-na, Timur Tengah, Singapura, dan Kuala Lumpur.

Penambahan armada, menu-rutnya, seiring dengan target pemilikan 150 armada pada 2015 dari 84 pesawat yang kini dimiliki perseroan.

Sementara itu, Elisa menjelas-kan, masih ada rute tertentu se-perti Ja karta-Amsterdam yang pertumbuhannya belum opti-mal. Hal itu dipahami manaje-men Garuda lantaran kondisi perekonomian Eropa belum pu-lih 100% sehingga memenga-ruhi okupasi. (Atp/E-3)

Sementara itu, perkiraan laba bersih Garuda Indonesia pada 2010 adalah Rp450 miliar.

Adapun untuk membiayai pe ngembangan dan ekspansi perseroan, Garuda akan mela-kukan penawaran saham perda-na kepada publik (initial public offering/IPO) pada 11 Februari. Dari aksi korporasi itu, Garuda menargetkan perolehan dana sekitar Rp4 triliun-Rp5 triliun.

Direktur Utama Garuda Emir-syah Satar mengatakan dana IPO akan digunakan untuk eks-pansi. Tahun ini, Garuda akan menambah 11 pesawat untuk melayani rute regional danrute domestik. Baik rute baru, atau

akan tercapai mengingat BUMN aviasi yang akan mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia ini juga telah mengagendakan beberapa penambahan rute, baik domestik maupun interna-sional.

MASKAPAI pelat merah, PT Ga-ruda Indonesia, mem bidik per-olehan laba bersih pada tahun ini dapat kembali me nembus angka Rp1 triliun. Perkiraan peningkatan laba hing ga dua kali lipat lebih dari posisi 2010 ditopang rencana peremajaan armada perseroan.

“Profi t Rp1 triliun,” ujar Di-rektur Keuangan Garuda Elisa Lumbantoruan di Jakarta, ke-marin.

Ia menjelaskan, target laba bersih itu akan ditopang adanya penambahan jumlah pe sawat maupun penggantian jenis pesa-wat oleh perseroan. Di samping itu, pihaknya opti mistis target

Elisa LumbantoruanDirektur Keuangan Garuda

M I/AGUS M