eksperimen matematika

Embed Size (px)

Citation preview

1

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAVI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA( Eksperimen pada siswa kelas VIII Semester II Tahun Pelajaran 2008/2009 SMP Negeri 1 Wuryantoro)

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika FKIP UMS

Disusun Oleh :

IKA FITRIANINGSIH A410 050 075

JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

2

PERSETUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAVI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA( Eksperimen pada siswa kelas VIII Semester II Tahun Pelajaran 2008/2009 SMP Negeri 1 Wuryantoro)

Yang dipersiapkan dan disusun oleh :

IKA FITRIANINGSIH A410 050 075

Disetujui Untuk Dipertahankan Dihadapan Dewan Penguji Skripsi Sarjana Strata 1

Pembimbing I

Pembimbing II

Dr. Sutama, M.Pd

Dra. Sri Sutarni, M.Pd Tanggal :

Tanggal :

ii

3

PENGESAHAN SKRIPSI

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAVI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA(Eksperimen pada siswa kelas VIII Semester II Tahun pelajaran 2008/2009 SMP Negeri I Wuryantoro)

Dipersiapkan dan disusun oleh:

IKA FITRIANINGSIH A410 050 075Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal, ................................ Dan dinyatakan telah memenuhi syarat. Susunan Dewan Penguji: 1. Dr. Sutama, M.pd 2. Dra. Sri Sutarni, M.Pd 3. Prof. Dr. Budi Murtiyasa, M.Kom Surakarta, ___________________ Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dekan, Drs. H. Sofyan Anif, M.Si NIK.547 iii ( ( ( ) ) )

4

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang yeng pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila ternyata kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan saya di atas, maka saya akan bertanggung jawab sepenuhnya.

Surakarta,

Juni 2009

IKA FITRIANINGSIH A410 050 075

iv

5

MOTTOBarang siapa berjalan disuatu jalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan mempermudah jalan ke Syurga ( HR Muslim) Setiap orang mampu mampu belajar lebih jauh dari dugaannya dan tidak pernah ada kata terlambat untuk memulainya (Ruswandi) Kesempatan datangnya seperti awan berlalu, Karena itu pergunakanlah selagi dia Nampak dihadapanmu (Ali Bin Abi Thalib) . Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.S Al-Mujaadilah :11) Sahabat yang sejati adalah orang-orang yang dapat berkat benar kepadamu, bukan orang-orang yang dapat membenarkan kata-katamu (Hamka) Bahwa langkah yang terbaik hidup adalah menikmati hidup dalam setiap detiknya, tanpa banyak berharap dan panjang angan, serta menyadari bahwa kehadiran Allah SWT adalah segala-galanya bagi kecerahan hidup (penulis)

v

6

PERSEMBAHANDengan segenap cinta dan kasih sayang, melelui coretan yang penuh arti, kupersembahkan karya sederhana ini kepada : Allah SWT Terimakasih ya Allah,,,,Engkau Sang Maha Pemberi Cahaya yang senantiasa menebarkan cahayaMu,,, Karya kecil ini tidak akan tercipta tanpa ridhoMu,,, Bapak dan ibu tercinta Terimakasih telah membekaliku dengan harta yang tak ternilai harganya yaitu seikhlas doa yang terpanjat dan segenap kasih sayang yang tercurah dalam setiap langkah hidupku dalam menggapai cita,, Pembimbingku,,, Pak Tama dan Bu Tarni,,,terimakasih untuk waktu, motivasi dan bimbingannya slama ini,,, Mas Agung Terimakasih,,atas keikhlasanmu dalam membimbingku,,, Dukungan, perhatian, cinta dan kasih sayang tulusmu slama ini tlah sanggup menopangku saat ku jatuh hingga keceriaan kembali hadir warnai hidupku .. kehadiranmu buatku tersenyum slalu... DEILAW FRIENDS Sahabat,,,tak akan pernah hilang dan terhapus oleh waktu. Persahabatan dan persaudaraan kita kan abadi slamanya,,, Dewi, lala, mput n sibo,,thanks atas kasih sayang dan dukungannya slama ini,, I love u all,,, AD 6360 FR Si hitam,,yang tlah membawa dan menemaniku kemanapun aku pergi,,, Team ruwet Terimakasih untuk keceriaan dan kasih sayangnya,, Vea, gendhut, heni, dhini dan semunya,,kebersamaan kita tlah mewarnai hari-hariku,,, My friends Teman seperjuanganku,,,dhian,, thanks untuk keceriaan, kasih sayang, dan semunya,, kebersamaan kita menjadi pelengkap cerita dalam hidupku,, mony, Juan n bunda ( in pagupon ), nita, wening, sidiq (papi), johan, n all my friend in jasmine,,kebersamaan kita dan kehadiran kalian disisiku sangatlah berarti,,, thanks at all Teman-teman math 05 Almamaterku UMS

vi

7

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skipsi dengan judul Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa. Dalam menyusun skripsi ini penulis banyak menerima masukan, saran, bimbingan dorongan serta nasehat dari berbagai pihak maka dengan segala kerendahan hati serta penghargaan yang tulus penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada : 1. Bapak Drs. Sofyan Anif, M.Si selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan ijin penyusunan sripsi ini. 2. Ibu Dra. Hj. N Setyaningsih, M.Si, selaku ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini. 3. Bapak Dr.Sutama selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini. 4. Ibu Dra. Sri Sutarni, M.Pd, selaku pembimbing II dalam pemyusunan skripsi ini, yang dengan kesabaran telah memberikan pengarahan dan bimbingan sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.

vii

8

5. Bapak Drs. Suparman, M.Pd, selaku kepala SMP N 1 Wuryantoro yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis. 6. Ibu Suprapti, S.Pd selaku guru bidang studi matematika SMP N 1 Wuryantoro, yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran serta partisipasi dalam kegiatan penelitian ini. 7. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Akhirnya semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya. Wassalamualaikum Wr.Wb.

Surakarta,

Juni 2009

Penulis

viii

9

DAFTAR ISIHalaman HALAMAN JUDUL i HALAMAN PERSETUJUAN . ii HALAMAN PENGESAHAN .. iii HALAMAN PERNYATAAN .. iv HALAMAN MOTTO .. v HALAMAN PERSEMBAHAN ........... vi KATA PENGANTAR .. viii DAFTAR ISI . x DAFTAR TABEL . xiii DAFTAR GAMBAR. xiv DAFTAR LAMPIRAN xv ABSTRAK ... xvii BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 B. Identifikasi Masalah 6 C. Pembatasan Masalah ... 8 D. Perumusan Masalah.. 8 E. Tujuan Penelitian.. 9 F. Manfaat Penelitian 10 BAB II : LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka............................................................ 11

ix

10

B. Kajian Teori ................................................................... 1. Pembelajaran Dengan Pendekatan SAVI .................

13 13

2. Pembelajaran Dengan Pendekatan Konvensional ..... 17 3. Motivasi Belajar Siswa ............................................. 18 4. Prestasi Belajar Matematika ...................................... 24 5. Materi Lingkaran ....................................................... 25 C. Kerangka Berpikir .......................................................... 28 D. Hipotesis Tindakan .......................................................... 30 BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ................................................................ 31 B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................... 32 C. Subyek Penelitian .............................................................. 32 1. Populasi ................................................................ 32 2. Sampel ................................................................... 33 3. Sampling ................................................................ 33 D. Teknik Pengumpulan Data .............................................. 35 1. Metode angket ..................................................... 2. Metode Tes ........................................................... 3. Metode Dokumentasi ........................................... 35 35 36

E. Definisi Operasional ......................................................... 36 F. Instrumen Penelitian ........................................................ 39 1. Angket Motivasi .................................................... 40 2. Tes Prestasi Belajar ................................................ 42

x

11

3. Tahap Uji Coba Instrumen .................................... 43 G. Teknik Analisis Data ....................................................... 52 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data . 61 B. Uji Prasyarat Analisis Penelitian ...... 64 1. Hasil Uji Normalitas .. 64 2. Uji Homogenitas 65 C. Uji Hipotesis ... 65 D. Uji Kelanjutan (Uji Schaffe) 68 E. Pembahasan .. ... 70 BAB V : KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ...................................................................... 73 B. Implikasi Hasil Penelitian ............................................... 74 C. Saran ................................................................................ 75 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 77 LAMPIRAN ..................................................................................................... 78

xi

12

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 Tabel.3.8 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5

: Tabel Perbedaan dan Persamaan Variabel yang Diteliti 13 : Tabel Perencanaan Waktu Penelitian . 32 : Tabel Kisi-kisi Angket Motivasi Siswa . 41 : Tabel Kisi-kisi Tes Prestasi Belajar 43 : Hasil Uji Validitas Soal Prestasi Belajar . 46 : Hasil Perhitungan Taraf Kesukran Soal .................................. 49 : Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal ................................... 51 : Tabel Anava .... 57 : Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan ................................. 58 : Hasil Pengkategorian Tingkat Motivasi Belajar ...................... 62 : Data Prestasi Belajar Siswa ..................................................... 63 : Uji Normalitas ......................................................................... 64 : Uji Two Way Anova .................................................................. 66 : Uji Kelanjutan Anova .. 69

xii

13

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 3.3 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3

: Gambar Bagian-Bagian Lingkaran. 25 : Gambar Percobaan Menemukan Rumus Luas Lingkaran . 27 : Gambar Alur Kerangka Berfikir .... 30 : Gambar statistik uji F antar pendekatan ..56 : Gambar statistik uji F antar motivasi ..56 : Gambar statistic uji F antara pendekatan dan motivasi57 : Gambar statistic uji F antar pendekatan..66 : Gambar statistic uji F antar motivasi...67 : Gambar statistic uji F antara pendekatan dan motivasi68

xiii

14

DAFTAR LAMPIRANHalaman LAMPIRAN 1 LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 3 LAMPIRAN 4 LAMPIRAN 5 LAMPIRAN 6 LAMPIRAN 7 LAMPIRAN 8 LAMPIRAN 9,a LAMPIRAN 9.b LAMPIRAN 9.c LAMPIRAN 10 LAMPIRAN 11 LAMPIRAN 12 LAMPIRAN 13 LAMPIRAN 14 LAMPIRAN 15 LAMPIRAN 16 LAMPIRAN 17 LAMPIRAN 18 LAMPIRAN 19 : Daftar Nama Siswa Try Out .......80 : Daftar Nama Siswa Sampel Penelitian ...81 : Daftar Nilai Ujian Semester Gasal...............................82 : Uji Keseimbangan ...........................................................83 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .....................84 : Angket Try out Motivasi ...............................................114 : Validitas Reliabilitas Angket.....................................118 : Angket Penelitian ..........................................................121 : Soal Try out tes Prestasi Belajar Matematika ...............125 : Lembar Jawab Angket Penelitian .............................129 : Kunci Tes Prestasi Belajar Matematika ........................130 : Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, Daya Beda.131 : Soal Tes Prestasi Belajar Matematika .......................136 : Data Induk Penelitian ...................................................139 : Uji Normalitas ...............................................................142 : Uji Homogenitas ...........................................................144 : Uji Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama ............145 : Uji Komparasi Ganda ...................................................147 : Table Values of rproduct moment........................................148 : Tabel t.. ................................................................149 : Tabel Lilliefors..........................................................150

xiv

15

LAMPIRAN 20 LAMPIRAN 21

: Tabel Nliai F0,05 ...........................................151 : Surat-surat 155

xv

16

ABSTRAK PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAVI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA(Eksperimen pada siswa kelas VIII Semester II Tahun pelajaran 2008/2009 SMP Negeri I Wuryantoro) Ika Fitrianingsih, A410050075, Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2009, 76 halaman Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Perbedaan prestasi belajar matematika pokok bahasan lingkaran melalui pembelajaran dengan pendekatan SAVI dan pendekatan konvensional. 2) Perbedaan prestasi belajar matematika pokok bahasan lingkaran ditinjau dari motivasi belajar siswa. 3) Interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasan lingkaran. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP N I Wuryantoro. Sebagai sampel diambil dua kelas sebanyak 80 siswa yang kemudian dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas VIIIB sebanyak 40 siswa sebagai kelas eksperimen diberikan pendekatan SAVI sedangkan kelas VIIID sebanyak 40 siswa sebagai kontrol diberikan metode konvensional dengan teknik pengambilan sampel adalah teknik random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes untuk data hasil belajar siswa matematika, metode angket untuk data motivasi belajar siswa serta metode dokumentasi untuk mengetahui nilai ujian semester 1 matematika siswa yang digunakan untuk menguji keseimbangan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengujian persyaratan analisis menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi (anova) dua jalur. Sebagai tindak lanjut dari analisis variansi dilakukan uji scheffe. Hasil penelitian dengan = 5% dapat disimpulkan bahwa: (1) Fhitung = 11,429 > Ftabel = 3,972 sehingga H0 ditolak yang berarti terdapat perbedaan pembelajaran pendekatan SAVI tehadap prestasi belajar siswa pada pokok bahasan lingkaran, (2) F hitung = 3,482 > F tabel= 3,122 sehingga H0 ditolak yang berarti terdapat perbedaan motivasi siswa terhadap prestasi belajar siswa pada pokok bahasan lingkaran, (3) F hitung = 1,721 < F tabel = 3,122 sehingga H0 diterima yang berarti tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motivasi siswa terhadap hasil belajar matematika. Kata kunci : pendekatan SAVI, motivasi belajar, prestasi belajar.

xvi

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Dewasa ini dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan yang mengharuskan mampu melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang dapat memenuhi tuntutan global. Sebab pendidikan merupakan suatu wadah kegiatan yang berusaha untuk membangun masyarakat dan watak bangsa secara berkesinambungan yaitu membina mental, rasio, intelektual dan kepribadian dalam rangka membentuk manusia seutuhnya. Oleh karena itu pendidikan perlu mendapat perhatian, penanganan dan prioritas secara intensif dari pemerintah, masyarakat maupun pengelola pendidikan. Pembelajaran merupakan suatu proses yang rumit karena tidak hanya proses transfer informasi guru kepada siswa, tetapi juga melibatkan berbagai tindakan dan kegiatan yang harus dilakukan terutama jika menginginkan hasil belajarnya menjadi lebih baik. Salah satu proses pembelajaran yang menekankan berbagai tindakan dan kegiatan adalah dengan menggunakan pendekatan tertentu. Pendekatan dalam pembelajaran pada hakekatnya merupakan sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran serta dapat mengembangkan dan meningkatkan aktivitas belajar yang dilakukan guru dan siswa. Matematika adalah sebagai suatu bidang ilmu yang merupakan alat pikir berkomunikasi, alat untuk memecahkan berbagai persoalan praktis, yang unsurunsurnya logika dan intuisi, analisis dan kontruksi, generaliatas dan 1

2

individualitas, serta mempunyai cabang-cabang antara lain aritmetika, aljabar, geometri dan analisism (Uno,2007:129-130). Matematika berbeda dengan ilmu lain. Materi matematika bersifat hierarkis. Dalam mempelajarinya matematika harus bersifat kontinyu, rajin latihan dan disiplin. Apabila sejak awal siswa sudah tidak senang dengan matematika maka siswa akan mengalami kesulitan pada materi pelajaran selanjutnya. Tidak sedikit juga orang yang memendang matematika sebagai bidang studi yang paling sulit. Meskipun demikian orang harus mempelajarinya karena merupakan sarana untuk memecahkan masalah dalam kehidupan seharihari. Didalam mengerjakan matematika disamping guru memperhatikan materinya juga harus memperhatikan keadaan siswanya. Salah satu tujuan mempelajari matamatika adalah membentuk kepribadian dalam diri siswa untuk menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Oleh karena itu guru merupakan salah satu unsur dibidang kepemimpinan harus berperan serta secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga potensial, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Dalam hal ini guru tidak semata-mata sebagai pengajar yang hanya mentransfer ilmu pengetahuan tetapi juga harus sebagai pendidik yang mentransfer nilai dan sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar. Berkaitan dengan ini maka sebenarnya guru memiliki peranan yang sangat kompleks didalam

3

proses belajar mengajar, dalam usaha untuk mengantarkan anak didik ke taraf yang di cita-citakan. Disamping itu, guru harus bisa memberikan motivasi kepada siswa, bagaimana agar siswa tersebut tertarik dengan bidang studi tersebut. Tanpa adanya motivasi pada diri siswa tentunya mempelajari matematika akan sulit. Hal ini akan menyebabkan siswa malas belajar sehingga menyebabkan prestasi belajar matematika menurun. Pembelajaran yang hanya menyajikan rumus demi rumus tanpa menyajikan langkah rumus itu di temukan akan menyebabkan prestasi belajar matematika menurun. Guru diharapkan dapat memberikan pengalaman-pengalaman yang baik dalam proses pendidikan sehingga pada anak didik akan tumbuh minat dan termotivasi, jangan sampai anak didik beranggapan matematika itu menjemukan, padahal yang lebih mereka tidak sukai adalah pengalaman mereka ketika mengikuti pelajaran matematika itu disekolah daripada matematika itu sendiri. Metode mengajar dikatakan relevan jika mampu mengantarkan siswa mencapai tujuan pendidikan melalui pengajaran. Untuk meningkatkan mutu pendidikan perlu adanya pembaharuan dibidang pendidikan antara lain adalah pembaharuan metode atau peningkatan relevansi pendekatan dalam mengajar. Adapun tujuan pengajaran adalah supaya siswa dapat berfikir dan bertindak secara hierarki dan kreatif. Maka itu metode penyampaian guru dalam mengajar yang efektif adalah apabila dampak dari pembelajaran itu dapat menumbuhkan dan menciptakan gairah serta dorongan siswa untuk aktif. Dalam penyampaian materi matematika harus sudah dikembangkan oleh guru,

4

sedemikian sehingga materi tersebut menjadi menarik, sebab secara realistis seorang siswa yang belajar itu pada dasarnya adalah mencari hubungan antara hal yang dipelajari dengan yang telah dimiliki, dikuasai siswa, dialami atau diketahui siswa. Unsur yang paling penting dalam proses belajar mengajar disamping guru dan materi ajar adalah siswa-siswa atau anak didik ialah salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar mengajar. Karena dalam proses belajar mengajar siswa sebagi pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa tidak luput dari adanya motivasi dari dalam diri siswa tersebut. Motivasi merupakan faktor interen yang ada pada diri siswa. Dengan adanya motivasi yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar matematika, karena pada dasarnya motivasi sangat berperan dalam pemerolehan prestasi belajar pada diri siswa. Pembelajaran secara konvensional sekarang ini sudah tidak cocok lagi karena didalam metode ini, guru hanya mentransfer ilmu kepada anak didik dan sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan siswa dalam interaksi edukatif. Metode ini lebih banyak menuntut keaktifan guru dari pada siswa. Penggunaan metode pembelajaran yang monoton (konvensional), dimungkinkan siswa akan mengantuk dan perhatiannya kurang karena membosankan. Model pembelajaran harus bisa mengubah gaya belajar siswa dari siswa yang belajar pasif menjadi aktif dalam mengkonstruksikan konsep. Model

5

pembelajaran yang tepat membuat matematika lebih berarti, masuk akal, menantang, menyenangkan dan cocok untuk siswa. Gambaran permasalahan-permasalahan diatas perlu diperbaiki guna meningkatkan motivasi, perhatian, pemahaman dan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu guru mampu menawarkan metode dalam mengajar yang lebih efektif yang dapat membangkitkan perhatian siswa sehingga siswa menjadi aktif dan termotivasi untuk belajar, serta harus diimbangi dengan kemampuan guru dalam menguasai metode tersebut. Salah satunya adalah melalui pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual). Unsur-unsur pendekatan SAVI adalah : 1. Somatis(S) 2. Auditori(A) 3. Visual(V) : Belajar dengan bergerak dan berbuat. : Belajar dengan berbicara dan mendengar. : Belajar dengan mengamati dan menggambarkan .

4. Intelektual(I) : Belajar dengan memecahkan masalah dan merenung. Pembelajaran matematika dengan pendekatan SAVI bisa optimal jika keempat unsur SAVI ada dalam satu peristiwa pembelajaran matematika. Misalnya, siswa akan belajar sedikit tentang matematika dengan menyaksikan presentasi (V), tetapi mereka dapat belajar lebih banyak jika mereka dapat melakukan sesuatu (S), membicarakan atau mendiskusikan apa yang mereka pelajari (A), serta memikirkan dan mengambil kesimpulan atau informasi yang mereka peroleh untuk diterapkan dalam menyelesaikan soal-soal (I). Atau, siswa dapat meningkatkan kemempuan mereka dalam mengemukakan ide (I), jika mereka secara simultan menggerakan sesuatu (S) untuk menghasilkan pictogram,

6

diagram, grafik dan lain sebagainya (V) sambil mendiskusikan atau membicarakan apa yang sedang mereka kerjakan (A). (Meier, 2002:100) B. Identifikasi Masalah Dalam proses pembelajaran metematika, ada beberapa komponen penting agar siswa dapat belajar secara optimal yaitu guru, siswa, lingkungan, sarana dan prasarana serta materi ajar. Guru dalam proses belajar mengajar merupakan faktor kesuksesan setiap usaha pendidikan. Sifat guru yang otoriter, suka marah, tidak menguasai materi dengan baik, cara menerangkan yang monoton dan yang lainnya menjadi hal yang menimbulkan kurangnya motivasi siswa dalam mempelajari matematika. Dalam hal ini guru mempumyai peranan dalam memberikan motivasi kepada siswa, karena motivasi berperan sangat penting dalam kegiatan utamanya dalam proses belajar. Siswa sebagai komponen yang lain, dalam hal ini sebagai objek dari pendidikan berkewajiban melakukan proses belajar. Siswa yang suka melamun, berbicara dengan siswa lainnya atau teman sebangku, suka menggangu teman lainnya, tidak konsentrasi pada saat proses belajar berlangsung, takut untuk bertanya dan sebagainya menunjukkan bahwa siswa mengalami gangguan dalam belajar. Lingkungan juga merupakan komponen yang berpengaruh besar terhadap keberhasilan pembelajaran. Lingkungan yang dimaksud adalah peran orang tua, yaitu dalam mendidik anak, tingkat ekonomi orang tua, keadaan sekolah dan sikap siswa dalam memilih teman untuk bergaul. Peran orang tua yang tidak

7

maksimal dalam mendidik anak dalam usahanya untuk menanamkan semangat untuk belajar dan kesalahan dalam memilih temen untuk bergaul, akan menyebabkan siswa mempunyai motivasi belajar yang minim, sehingga akan didapatkan prestasi belajar yang kurang. Komponen lain yang juga menetukan berhasilnya pembelajaran adalah sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana yang diperlukan sebagai alat bantu pada saat proses pembelajaran, misalnya alat peraga sebagai alat bantu yang digunakan oleh guru pada saat menerangkan materi Lingkaran, adalah diperlukan alat peraga yang berupa lingkaran yang dilengkapi dengan unsur-unsurnya. Materi ajar adalah komponen lain yang menetukan keberhasilan pembelajaran. Materi ajar yang cenderung kompleks dan terlalu abstrak, membuat siswa mengalami kesuliatan dalam memahami konsep materi yang diajarkan. Dalam hal ini guru berperan untuk mengkongkritkan materi bahan ajar yang terlalu abstrak dengan bantuan alat peraga yang berupa lingkaran lengkap dengan unasur-unsurnya, agar siswa benar-benar paham dan menguasai atas materi yang diajarkan. C. Pembatasan Masalah Penelitian ini difokuskan pada suatu pembelajaran melalui pendekatan SAVI pada pokok bahasan Lingkaran yang akan ditinjau dari motivasi belajar siswa agar diperoleh suatu prestasi belajar yang diinginkan. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan pembatasan masalah sebagai berikut:

8

1. Prestasi belajar matematika adalah prestasi belajar dalam bidang matematika, melalui ulangan dengan maksud untuk memperoleh suatu

angka sehingga dapat ditentukan berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam belajar matematika guna suatu pengambilan keputusan. 2. Pendekatan pembelajaran pada penelitian ini dibatasi pada pendekatan pembelajaran matematika dengan pendekatan SAVI. 3. Pokok bahasan yang diambil pada penelitian ini adalah Lingkaran yang akan diberikan kepada siswa kelas VIII semester II SMP. 4. Motivasi belajar adalah keadaan dalam diri siswa yang mendorong keinginan siswa untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan pembelajaran, yang ditandai dengan adanya keinginan siswa untuk bertanya dan kemampuan siswa untuk menyelesaikan soal. D. Perumusan Masalah Terjadinya hambatan apa yang terjadi pada diri siswa dalam pembelajaran matematika timbul karena adanya anggapan bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit, menakutkan dan hanya orang-orang tertentu saja yang mampu mempelajarinya. Berkaitan dengan hal ini, situasi, kondisi, pengalaman atau pengaruh orang lain juga sangat menentukan motivasi berprestasi bagi siswa. Sedangkan kemampuan dasar yang ditunjukkan oleh sebagian guru dalam mengelola interaksi belajar yang cenderung membosankan dan sikap yang otoriter menyebabkan timbulnya rasa takut, putus asa dan kurangnya motivasi dalam belajar matematika. Guru sebagai pengelola kelas

9

pada saat pembelajaran harus bersikap positif untuk belajar pada siswa karena guru merupakan sosok figur bagi siswa. Berdasarka Latar Belakang, Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah yang dikemukakan diatas, maka perumusan masalah penelitian ini dapat dituliskan sebagai berikut: 1. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar matematika pada pokok bahasan Lingkaran melalui pembelajaran dengan pendekatan SAVI dan pendekatan konvensional? 2. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar matematika pokok bahasan Lingkaran ditinjau dari motivasi belajar siswa? 3. Apakah terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasan Lingkaran? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini secara umum bertujuan mengetahui perbedaan pengajaran matematika dengan pendekatan SAVI dan pengajaran konvensional pada pokok bahasan Lingkaran ditinjau dari motivasi belajar siswa. Tujuan secara khusus dapat dirinci sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar matematika pokok bahasan Lingkaran melalui pembelajaran dengan pendekatan SAVI dan pendekatan konvensional. 2. Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar matematika pokok bahasan Lingkaran ditinjau dari motivasi belajar siswa.

10

3. Untuk mengetahui interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika pokok bahasan Lingkaran. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini secara teoritis dapat bermanfaat sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan SAVI dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Secara praktis diharapkan hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai berikut : 1. Bagi guru sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui penggunaan dan pemilihan pendekatan dalam mengajar. 2. Sebagai masukan bagi calon pendidik tentang penggunaan pendekatan SAVI pada pokok bahasan Lingkaran. 3. Bagi siswa sebagai pemicu motivasi belajar sehingga siswa dapat belajar matematika dengan giat.

11

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dikemukakan mengenai Tinjauan Pustaka, Tinjauan Teori, Kerangka Berfikir dan Hipotesis. Tinjauan Pustaka merupakan uraian sistematis tentang hasil-hasil penelitian yang telah dikemukakan oleh peneliti terdahulu dan hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian Teori yang akan dipaparkan adalah motivasi belajar siawa dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan SAVI. Kerangka Berfikir berisi konsep yang akan digunakan untuk menjawab masalah yang akan diteliti, disusun berdasarkan teoritis dan kajian hasil penelitian yang telah dikemukakan. A. Tinjauan Pustaka Penelitian mengenai strategi pembelajaran lebih cenderung merupakan penelitian aspek psikologi dari suatu sistem atau struktur. Banyak penelitian yang telah dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran matematika tersebut adalah : Nugroho ( 2006 : 73 ) melalui penelitiannya tentang Peningkatan Kreatifitas Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melelui Pendekatan SAVI menyimpulkan bahwa dengan melakukan percobaan belajar SAVI siswa semakin aktif, kreatif, dan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal-soal latihan mengalami peningkatan dalam belajar matematika. Hikmah ( 2008 : 70 ) mealui penelitiannya tentang Peningkatan Minat Belajar SIswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan SAVI

11

12

Dengan Mendayagunakan Alat Peraga di SMP N 1 Kartasura menyimpulkan bahwa pembelajaran melalui pendekatan SAVI dengan menggunakan alat peraga terutama pada pokok bahasan kubus dan balok, dapat meningkatkan minat belajar siswa. Dengan meningkatkan minat siswa maka perasaan senang, perhatian, kemauan dan perlakuan yang positif untuk mempelajari matematika ikut meningkat, sehingga dapat mendorong peningkatan prestasi matematika siswa. Wahyuningsih (2003 : 66 ) melakukan penelitian mengenai Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Antara Penggunaan Metode Diskusi Dengan Menggunakan LKS Dengan Metode Konvensional Pada Pokok bahasan Lingkaran Ditinjau dari Motivasi Belajar Matematika. Hasilnya adalah ada perbedaan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan lingkaran ditinjau dari motivasi belajar siswa. Hasil penelitian yang telah dibahas, menyimpulkan bahwa prestasi belajar matematika dipengaruhi oleh faktor penggunaan pendekatan pembelajaran dan motivasi siswa, yang dapat dipandang dari dari berbagai segi antara lain : Penelitian Nugroho, variabel yang diteliti adalah keaktivan siswa. Penelitian Hikmah, variabel yang diteliti adalah penguanaan alat peraga dan minat belajar siswa. Penelitian Wahyuningsih menitik beratkan pada penggunaan metode dalam belajar. Sedangkan penalitian yang akan penulis lakukan adalah prestasi belajar siswa melalui pendekatan SAVI yang ditinjau dari motivasi belajar siswa. Untuk melihat lebih jelas dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini. Tabel 2.1 Perbedaan dan Persamaan variabel yang diteliti

13

Nama Peneliti Kreatif Prestasi

Aspek yang diteliti Minat Belajar Alat Peraga Motivasi Pend. SAVI Met. Diskusi Media LKS

Nugroho Hikmah Wahyuningsih Ika

B. Kajian Teori 1. Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan SAVI Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang menyediakan kondisi yang merangsang dan mengarahkan kegiatan belajar si-pebelajar sebagai subyek belajar untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang dapat membawa perubahan tingkah laku maupun kesadaran diri sebagai pribadi (Kamulyan dan Surtikanti,1999:1) Sedangkan menurut konsep komunikasi, pembelajaran adalah proses komunikasi fungsional antara siswa derngan guru dan siswa dalam rangka perubahan sikap dan pola pikir yang akan menjadi kebiasaan bagi siswa yang bersangkutan. Jadi pembelajaran merupakan upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal, dengan demikian proses belajar bersifat internal dan unik dalam diri individu siswa, sedangkan proses pembelajaran bersifat eksternal yang sengaja direncanakan dan bersifat rekayasa perilaku.

14

Tidak semua metode mengajar dapat mewakili wahana pencapaian tujuan pendidikan. Dalam kenyataanya, banyak kelemahan dan hambatan pembelajaran dikelas terjadi antara guru dengan siswa ataupun antar siswa, misalanya siswa kurang memperhatikan dan kurang memahami materi yang diajarkan oleh guru. Untuk mengatasi kelemahan dan hambatan tersebut maka dapat menerapkan pendekatan belajar SAVI. Pembelajaran dengan pendekatan SAVI adalah pembelajaran dengan menggabungkan gerakan fisik dan aktifitas intelektual serta melibatkan semua indera yang berpengaruh besar dalam pembelajaran. Unsur-unsur pendekatan SAVI adalah belajar Somatis, belajar Auditori, belajar Visual, dan belajar Intelektual. Jika keempat unsur SAVI ada dalam setiap pembelajaran, maka siswa dapat belajar secara optimal. a. Belajar Somatis. Belajar somatis berarti belajar dengan indera peraba, kinetis, praktis melibatkan fisik dan menggunakan serta menggunakan tubuh sewaktu belajar. Menurut penelitian, tubuh dan pikiran bukan merupakan dua entitas yang terpisah. Keduanya adalah satu. Intinya, tubuh adalah pikiran dan pikiran adalah tubuh. Menghalangi fungsi tubuh dalam belajar berarti kita menghalangi fungsi pikiran sepenuhnya. Untuk merangsang hubungan pikiran dan tubuh dalam

pembelajaran matematika, maka perlu diciptakan suasana belajar yang dapat membuat siswa bangkit dan berdiri dari tempat duduk dan aktif secara fisik dari waktu ke waktu. Misalnya dalam belajar somatis ini,

15

siswa diminta oleh guru untuk menggambar bentuk sebuah Lingkaran di papan tulis yang sudah diketahui jari-jari (r), diameter (d), keliling atau luas. b. Belajar Auditori. Belajar auditori berarti belajar dengan melibatkan kemampuan auditori (pedengaran). Ketika telinga menangkap dan menyimpan informasi auditori, beberapa area penting di otak menjadi aktif. Dengan merancang pembelajaran matematika yang menarik saluran auditori, guru dapat melakukan tindakan seperti mengajak siswa membicarakan materi apa yang sedang dipelajari. Siswa diminta mengungkapkan pendapat atas informasi yang telah didengarkan dari penjelasan guru. Dalam hal ini siswa diberi pertanyaan oleh guru tentang materi yang telah diajarkan. Misalnya, siswa diminta menjelaskan apa yang disebut dengan Lingkaran, tembereng, talibusur dan juring.

c. Belajar Visual. Belajar visual adalah belajar dengan melibatkan kemampuan visual (penglihatan), dengan alasan bahwa didalam otak terdapat lebih banyak perangkat memproses informasi visual daripada indera yang lain. Dalam merancang pembelajaran matematika yang menarik kemampuan visual, guru dapat melakukan tindakan seperti meminta siswa menerangkan kembali materi Lingkaran yang telah diajarkan dengan

16

menggunakan alat peraga, sehingga siswa bisa mengetahui apa yang disebut jari-jari (r), diameter (d), dan unsur-unsur lingkaran yang lain. d. Belajar Intelektual. Belajar intelektual berarti menunjukkan apa yang dilakukan siswa dalam pikiran mereka secara internal ketika mereka menggunakan kecerdasan untuk merenungkan suatu pengalaman dan menciptakan hubungan makna, rencana dan nilai dari pengalaman tersebut. Belajar intelektual adalah bagian untuk merenung, mencipta, memecahkan masalah dan membangun makna. Dalam proses belajar Intelektual, siswa diminta mengerjakan soal-soal latihan dari materi Lingkaran yang telah dijelaskan oleh guru. 2. Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Konvensional Pengajaran konvensional atau pengajaran tradisional adalah

pengajaran yang diberikan oleh guru kepada sejumlah murid secara bersamasama dengan cara yang telah biasa dipakai. Ceramah adalah suatu cara penyampaian informasi secara lisan dari seseorang kepada sejumlah pendengar disuatu ruangan. Kegiatan berpusat pada penceramah dan komunikasi yang terjadi hanya satu arah, dari pembicara kepada pendengar. Penceramah mendominasi seluruh kegiatan, sedang pendengar hanya memperhatikan dan membuat catatan seperlunya. Metode ceramah merupakan metode mengajar yang paling banyak dipakai terutama pada bidang studi non eksakta. Hal ini mungkin karena

17

metode ini dianggap paling murah dilaksanakan atau karena metode-metode lain yang belum dikenal. Dalam metode ceramah, guru memegang peranan utama dalam menentukan isi dan urut-urutan langkah dalam menyampaikan isi atau materi tersebut kepada siswa. Pada pengajaran ini, guru mendominasi kegiatan belajar mengajar, mendefinisikan pengertian dan penjelasan rumus-rumus dilakukan sendiri oleh guru. Pemberian contoh diberikan dan dikerjakan sendiri oleh guru. Langkah-langkah guru diikuti dengan teliti oleh siswa. Mereka hanya meniru cara kerja dan penyelesaian yag dilakukan oleh guru. 3. Motivasi Belajar Siswa a. Motivasi Hakekat motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasari atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya. Motivasi terjadi apabila seseorang mempunyai keinginan dan kemauan untuk melakukan suatu kegiatan atau tindakan dalam rangka mencapai tujuan tertentu Motivasi merupakan konsep hipotesis untuk suatu kegiatan yang dipengaruhi oleh persepsi atau tingkah laku seseorang untuk mengubah situasi yang tidak memuaskan atau tidak menyenangkan.

18

Motivasi dipengaruhi oleh keadaan emosi seseorang. Guru dapat memberikan motivasi siswa dengan dengan melihat suasana emosional siswa tersebut. Menurutnya, motivasi berprestasi dimiliki oleh setiap orang, sedangkan intensitasnya tergantung pada kondisi mental orang tersebut. Berdasarkan teori-teori motivasi yang telah dikemukakan diatas dapat disimpulkan, motivasi adalah dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang untuk mengadakan perubahan tingkah laku, yang mempunyai indikator sebagai berikut : (1) Adanya hasrat dan keinginan untuk melakukan kegiatan, (2) adanya dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan, (3) Adanya harapan dan cita-cita, (4) Penghargaan dan penghormatan atas diri sendiri, (5) Adanya lingkungan yang baik, dan (5) Adanya kegiatan yang menarik. b. Belajar Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi. Kegiatan belajar mengajar seperti mengorganisasi pengalaman belajar, mengolah kegiatan belajar mengajar, menilai proses hasil belajar, kesemuanya termasuk dalam cakupan tanggung jawab guru. Jadi, hakikat belajar adalah perubahan. (Djamarah, 2002:11).

19

Pendapat

Uno

(2007)

tentang

pengertian

balajar

:

(1)

Memodifikasi atau memperteguh kelekuan melalui pengalaman, (2) suatu proses perubahan tingkah laku individu dengan lingkunganya, (3) Perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan dan penilaian, atau mengenai sikap dan nilai-nilai pengetahuan dan kecakapan dasar, yang terdapat dalam berbagai bidang studi, atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi, (4) Belajar selalu menunjukkan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu (Uno, 2007:7-9). Uno (2007) menjelaskan lebih jauh bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Uno, 2007:78-79). Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

llingkungannya (Slameto, 2003:2). Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman (Hamalik, 2004:154). Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut Ngalim Purwanto dalam bukunya yang berjudul Psikologi Pendidikan adalah :

20

a. Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut faktor individual. b. Faktor yang ada di luar individu yang kita faktor sebut faktor sosial. Yang termasuk ke dalam faktor individual antara lain kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi. Sedangkan yang termasuk faktor sosial antara lain faktor keluarga atau keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam belajarnya, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial. Dari beberapa teori belajar yang dikemukakan diatas, dapat dirangkum bahwa belajar merupakan suatu pengalaman yang diperoleh berkat adanya interaksi antara individu dengan lingkunganya. Belajar menunjukkan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi

seseorangberdasarkan praktik atau pengalaman tertentu. Sedangkan dari beberapa definisi tantang belajar, dapat dirumuskan bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan interaksi antara individu dan lingkungannya yang dilakukan secara formal, informal, dan non formal. c. Motivasi Belajar Siswa Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling

mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relative permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau

21

penguatan (reinforced practice) yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan ciat-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya

penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar ayang menarik. Tetapi harus diingat, kedua faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktifitas belajar yang lebih giat dan semangat. Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siawa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut : (1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil, (2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, (3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan, (4) Adanya penghargaan dalam belajar, (5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, (6)Adanya lingkungan bel;ajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik. Motivasi belajar siswa merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan belajarnya. Kadar motivasi ini banyak ditentukan oleh kadar kebermaknaan bahan pelajaran dan kegiatan pembelajaran siswa yang bersangkutan. Dengan kata lain, kebermaknaan bahan pelajran dan

22

kegiatan pembelajaran memiliki peranan yang amat penting dalam keberhasilan belajar siswa. (Djamarah, 2002:80). Motivasi adalah pendorong suatu usaha yang didasari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu (Purwanto, 2006:71). Tujuan motivasi bagi seorang guru adalah untuk menggerakan atau memacu para siswanya agar timbul keinginan dan kemajuan untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang diharapkan dan ditetapakan di dalam kurikulum sekolah (Purwanto, 2006:73). d. Peranan Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan prilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar. 1). Peranan Motivasi dalam Menentukan Penguatan Belajar. Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya. 2). Peranan Motivasi dalam Memperjelas Tujuan Belajar. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar

23

sesuatu, jika yang dipelajari itu setidaknya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi anak. 3). Motivasi Menentukan Ketekunan Belajar. Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Dalam hal itu, tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar. Sebaliknya, apabila seseorang kurang atau tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka dia tidak tahan lama belajar. Dia mudah tergoda untuk mengerjakan hal yang lain dan bukan belajar. Itu berarti motvasi sangat berpengaruh terhadap ketahanan dan ketekunan belajar (Uno, 2007:27-28). 4. Prestasi Belajar Matematika Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang akan dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat me4ncerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu (Tirtonegoro, 2001:43). Prestasi belajar siswa sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa menurut Slameto (2003 : 54-60) adalah: a. Faktor Intern 1). Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun dari pengalaman siswa. Faktor ini diantaranya adalah panca indra

24

yang tidak berfungsi sebagai mestinya, seperti cacat tubuh, mengalami sakit dan sebagainya 2). Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh dari pengalaman, terdiri atas: a) Faktor intelektif yang mempunyai potensial, yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata dan potensi yang dimiliki oleh siswa. b) Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, motivasi, emosi dan penyesuaian materi. b.Faktor ekstern Faktor ekstern meliputi: 1). Faktor sosial, terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan seolah, lingkungan masyarakat dan lingkungan kelompok; 2). Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, tegnologi dan kesenian; 3). Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar dan iklim; 4). Faktor spiritual dan keagamaan; 5. Materi Lingkaran Lingkaran adalah himpunan titik yang berjarak sama terhadap suatu titik tertentu dimana titik tersebut disebut titik pusat sedangkan jaraknya disebut jari-jari.

25

P R B Andrinawan , Sugijono (2005, 193)

A C

O

Gambar 2.1 bagian-bagian lingkaran. Keterangan: Titik O disebut titik pusat lingkaran. Garis OA, OB dan OC disebut jari-jari lingklaran. Garis AB disebut diameter lingkaran. Garis lurus PR atau ruas garis yang menghubungkan titik P dan titik R disebut tali busur lingkaran. Garis lengkung PR atau garis lengkung yang menghubungkan titik P dan titik R disebut busur lingkaran atau panjang busur. Daerah yang dibatasi oleh dua buah jari-jari OA, OC dan busur lingkaran Ac disebut juring lingkaran. Daerah yang dibatasi tali busur PR disebut tembereng. a) Keliling lingkaran Melalui percobaan mengukur keliling suatu benda yang berbentuk lingkaran maka dapat ditemukan nilai perbandingan antara keliling lingkaran, diameter, jari-jari dan nilai pendekatan ( ) yaitu = 3.14 atau yaitu :22 sehingga dapat ditemukan rumus keliling lingkaran 7

26

K = 2 r atau K = d. Dengan K = keliling lingkaran r = jari-jari lingkaran d = diameter lingkaran = 3,14 atau b) Luas lingkaran Untuk menemukan luas daerah lingkaran dapat dilakukan melalui percobaan memasang juring-juring lingkaran dan22 nilai pendekatan 7

Cunayah (2007, 213)

menyusunnya menjadi mirip persegi panjang. Caranya yaitu memotong juring-juring lingkaran pada gambar di bawah ini dengan membuat garis tengah sebanyak 6 buah yang saling membentuk sudut 30 sehingga didapat 12 buah juring yang sama besar. Salah satu juring dibagi dua sehingga sudut pusatnya masing-masing menjadi 15, kemudian gunting dan disusun tiap juring sehingga membentuk gambar mirip persegi panjang. Seperti langkah-langkah gambar di bawah ini: k a h i b j c k d l e m f n r

Gambar 2.2 Percobaan menemukan rumus luas daerah lingkaran

27

Luas daerah lingkaran = Luas daerah persegi panjang L = panjang x lebar = k x r = x 2 x r L = r2 Karena r = d maka luas daerah lingkaran dapat diubah menjadi L = r2= ( d)2 = ( d x d) = d2 = d2 C. Kerangka Pikiran Berdasarkan penyajian deskripsi teoritik dapat disusun suatu kerangka berfikir untuk memperjelas arah dan maksud penelitian. Kerangka berfikir ini disusun berdasarkan variabel yang dipakai dalam penelitian yaitu pendekatan pembelajaran, motivasi belajar dan prestasi belajar. Keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dari prestasi belajar siswa. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa diantaranya adalah pendekatan pembelajaran yang digunakan guru dan motivasi belajar siswa. Penggunaan pendekatan pembelajaran dalam, proses belajar mengajar sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Keanekaragaman pendekatan mengajar yang ada pada saat ini merupakan alternatif yang dapat digunakan oleh guru untuk memilih pendekatan mana yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lingkaran. Lingkaran merupakan materi yang penerapannya banyak ditemui dilingkungan sekitar sehingga pembelajarannya akan lebih mudah dipahami jika menggunakan alat peraga atau benda yang berbentuk Lingkaran. Hadi (2007, 163

28

Dalam penelitian ini digunakan pembelajaran dengan pendekatan SAVI yaitu pembelajaran dengan menggabungkan gerakan fisik dan aktifitas intelektual serta melibatkan semua indera yang berpengaruh besar dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran SAVI, guru menyatukan keempat unsur SAVI dalam satu pembelajaran matematika. Pembelajaran dimulai dengan guru memberitahukan materi yang akan diajarkan dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru kemudian membahas materi dengan ceramah dan tanya jawab sebagai bentuk dari penerapan belajar Auditori (A). Guru memperjelas dalam menerangkan materi dengan menggunakan alat peraga berupa Lingkaran yang dilengkapim dengan unsur-unsurnya sebagai bentuk dari penerapan belajar Visual (V). Selanjutnya, guru memberikan beberapa soal yang berkaitan dengan materi lingkaran yang telah diajarkan, untuk dikerjakan dalam diskusi kelompok, yang setiap kelompok tediri dari dua siswa atau dalam satu meja, kemudian mempresentasikan. Secara bersama-sama dengan bimbingan guru, semua kelompok mengevaluasi hasil pekerjaan kemudian setelah dikoreksi hasil dikumpulkan, sebagai bentuk belajar Somatis (S). Sebagai kegiatan akhir, guru memberikan latihan soal dengab materi lingkaran kepada siswa untuk dikerjakan secara individu sebagai bentuk belajar Intelektual (I). Selain pendekatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar adalah motivasi belajar siswa. Motivasi belajar siswa merupakan faktor psikis dari dalam diri siswa, yang dapat menumbuhkan semangat untuk belajar. Dengan adanya motivasi belajar yang tinggi, maka akan meningkatkan prestasi yang tinggi pula pada siswa.

29

Pendekatan pembelajaran yang sesuai dan adanya motivasi belajar kepada siswa, akan membantu anak memperoleh suatu prestasi belajar yang diharapakan. Kerangka berfikir dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut :

Pendekatan yang dipakai: a. Pendekatan pembelajaran SAVI b. Pembelajaran konvensional

Prestasi belajar Motivasi Belajar siswa: a. Tinggi. b. Sedang. c. Rendah.

Gambar 2.3 Alur Kerangka Berfikir D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan Kerangka Berfikir tersebut, maka hipotesis yang muncul dalam penelitian ini adalah : 1. Terdapat perbedaan prestasi belajar pada pokok bahasan Lingkaran ditinjau dari perbedaan penggunaan pendekatan pembelajaran. 2. Terdapat perbedaan prestasi belajar pada pokok bahasan Lingkaran ditinjau dari motivasi belajar siswa. 3. Terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika pokok bahasan Lingkaran.

30

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah cara-cara atau langkah-langkah yang akan dilakukan oleh peneliti. Metode penelitian ini lebih cenderung sebagai pertanggung jawaban mengenai meode-metode yang dipergunakan selama penelitian berlangsung dari awal sampai selesai. Tentu saja ketepatan dan kejelasan mengenai metode yang dipergunakan dalam penelitian merupakan salah satu bagian yang ikut menentukan tingkat kesahihan atau kebenaran hasil penelitian. Uraian mengenai pertanggung jawaban metode-metode yang digunakan melibatkan pembahasan mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek penelitian (populasi, sampel dan sampling), teknik pengumpulan data, instrument penelitian dan teknik analisis data. A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan

membandingkan antara kelas eksperimen, yaitu kelas yang menggunakan pedekatan pembelajaran SAVI dengan kelas kontrol yang menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional. Selanjutnya kedua kelas dievaluasi untuk melihat perubahan / peningkatan yang terjadi terhadap prestasi belajar matematika setelah mendapat perlakuan pendekatan pembelajaran SAVI dengan yang belum mendapat perlakuan.

30

31

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Wuryantoro Kabupaten Wonogiri. Alasan mengambil tempat penelitian ini adalah sekolahan ini mempunyai prestasi cukup baik dan letaknya yang strategis. 2. Waktu Penelitian Kegiatan Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Maret tahun 2009, dengan perincian dapat dilihat pada table 3.1 berikut: Tabel.3.1 Waktu Kegiatan Persiapan Pelaksanaan Analisis Data Penyusunan Laporan Januari Februari 3 Maret April

1 2 3 4 1 2

4 1 2 3 4 1 2 3 4

C. Subyek Penelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2006: 130). Populasi adalah wilayah yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan

32

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2006: 55). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII, yang terdiri dari 5 kelas di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Wuryantoro Kabupaten Wonogiri tahun 2008/2009. 2. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi (Arikunto, 2006:131). Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2006: 56). Penelitian ini, mengamati sampel sebanyak 2 kelas yaitu VIIIB sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIID sebagai kelas kontrol dengan masing-masing kelas berjumlah 40 siswa. 3. Sampling Sampling adalah cara atau teknik yang digunakan untuk mangambil (menentukan) sampel. Teknik pengambilan sampel yang penulis gunakan adalah random sampling, dimana setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel (Sugiyono,2006:57). Disini 5 kelas yang menjadi populasi diberi undian untuk diambil dua kelas sebagai sampel. Alasan penulis menggunakan random sampling adalah : a. Memberikan hak yang sama kepada setiap kelas dalam populasi untuk menjadi anggota sampel. b. Pelaksanaannya tidak dipengaruhi oleh unsur subyektifitas. c. Dengan cara undian diharapkan dapat mewakili populasi.

33

4. Uji Keseimbangan Dalam memperoleh data dipergunakan metode tes dan dokumentasi. Sebelum mengadakan penelitian dilakukan uji matching antara kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui apakah kedua kelas tersebut dalam keadaan seimbang atau tidak. Uji matching ini diambil dari nilai raport bidang studi matematika kelas VIII Semester 1 SMP Negeri 1 Wuryantoro. Perhitungan untuk rumus uji-t pada uji keseimbangan menggunakan bantuan komputer program SPSS For Win 11.5. (Dengan data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4) Untuk kelas eksperimen dengan jumlah sampel 40 siswa diperoleh rata-rata 70.10 dan standar deviasinya 2.9509 sedangkan untuk kelas kontrol dengan sampel 40 siswa diperoleh rata-rata 68.9750 dan standart deviasinya 2.8328. Hasil uji keseimbangan yang menggunakan uji t (independent sample t test ) didapat thitung sebesar 1.739, sedangkan ttabel sebesar 1,991 pada taraf signifikansi 0,05 (5%). Karena thitung < ttabel maka H0 diterima jadi

disimpulkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan awal yang sama atau seimbang (tidak terdapat perbedaan), sehingga penelitian akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya

34

D. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dan keterangan-keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka penulis menentukan metode pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Pada penelitian ini, untuk pengumpulan data penulis menggunakan metode pokok dan metode Bantu. Metode pokok yang yang penulis gunakan adalah meode dokumentasi. 1. Metode Angket Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2002:128). Dalam penelitian ini akan digunakan jenis angket yang digunakan untuk memperoleh jawaban responden tentang dirinya sendiri dan jawabannya telah disediakan, sehingga responden tinggal memilih alternative jawabannya. Angket ini dugunakan untuk meneliti motivasi belajar metematika siswa. 2. Metode Tes Menurut Arikunto (2002:127) tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau data lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Metode tes ini digunakan untuk mengetahui prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan Lingkaran.

35

3. Metode Dokumentasi Menurut Arikunto (2002:135), metode dokumentasi adalah cara yang digunakan untuk mengetahui segala sesuatu dengan melihat catatan-catatan, dokumen-dokumen yang berhubungan dengan obyek yang diteliti. Pada penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui data mengenai nilai semester 1 bidang studi matematika untuk uji keseimbangan dan daftar nama siswa. E. Definisi Operasional 1. Definisi Operasional Variabel a. Pembelajaran dengan Pendekatan SAVI Metode pembelajaran matematika dengan pendekatan SAVI yaitu cara belajar yang melibatkan seluruh indera, belajar dengan bergerak aktif secara fisik dan membuat seluruh tubuh atau pikiran ikut terlibat dalam proses belajar. Unsur-unsur penddekatan SAVI adalah belajar Somatis, belajar Auditori, belajar Visual, dan belajar Intelektual. Tindakan guru yang dilakukan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan SAVI adalah dengan menyatukan keempat unsur SAVI ada dalam satu pembelajaran matematika. Fase-fase dalam pembelajaran metematika dengan

menggunakan pendekatan SAVI adalah sebagai berikut : Fase 1 : Pembukaan Fase 2 : Guru memberitahukan materi yang akan diajarkan

36

Fase 3 : Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Fase 4 : Guru membahas materi dengan metode ceramah dan tanya jawab sebagai bentuk dari penerapan belajar Auditori (A) Fase 5 : Guru memperjelas dalam menerangkan materi dengan menggunakan alat peraga penerapan belajar Visual (V) Fase 6 : Guru memberikan kegiatan berupa diskusi kelompok, presentasi atas hasil diskusi kemudian pengumpulan hasil diskusi sebagai bentuk belajar Somatis(S) Fase 7 : Guru memberikan latihan soal kepada siswa sebagai bentuk belajar Intelektual (I) Fase 8 : Penutup b. Pembelajaran dengan konvensional Pembelajaran konvensional adalah proses belajar mengajar dan penyampaian pelajaran masih menggunakan sistem yang biasa yaitu sistem ceramah. Ceramah adalah suatu cara penyampaian informasi secara lisan dari seseorang kepada sejumlah pendengar disuatu ruangan. Kegiatan berpusat pada penceramah dan komunikasi yang terjadi hanya satu arah, dari pembicara kepada pendengar. Penceramah mendominasi seluruh kegiatan, sedang pendengar hanya memperhatikan dan membuat catatan seperlunya. sebagai bentuk dari

37

Dalam metode ceramah, guru memegang peranan utama dalam menentukan isi dan urut-urutan langkah dalam menyampaikan isi atau materi tersebut kepada siswa. Pada pengajaran ini guru mendominasi kegiatan belajar mengajar, definisi dan rumus serta pembuktian dalil dilakukan sendiri oleh guru. Contoh-contoh diberikan dan dikerjakan pula oleh guru. Langkah-langkah guru diikuti dengan teliti oleh siswa. Mereka meniru cara kerja dan cara penyelesaian yang dilakukan oleh guru. Dalam pembelajaran konvensional terdapat tiga langkah yaitu sebagai berikut: 1). Fase-1 : Guru menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa. 2). Fase-2 : Guru memberikan latihan-latihan. 3). Fase-3 : Guru mengevaluasi latihan tersebut bersama-sama murid. c. Motivasi Belajar Siswa Motivasi belajar yang dimaksud adalah keadaan diri siswa yang mendorong keinginan siswa untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan pembelajaran, yang ditandai dengan adanya keinginan siswa untuk mengajukan dugaan dan kemampuan siswa dalam menyelesaiakan soal. Aspek-aspek motivasi ini melipuiti: Motivasi siswa untuk mengajukan dugaan dan motivasi siswa dalam menyelesaikan masalah. Adapun indikator motivasi belajar ini adalah sebagai berikut: 1). Keinginan siswa untuk bertanya 2). Keinginan siswa untuk mengerjakan soal kedepan kelas

38

3). Kemampuan siswa untuk mengerjakan soal latihan. d. Prestasi Belajar Matematika Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang akan dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu Prestasi belajar dalam bidang matematika melalui ulangan dengan maksud untuk memperoleh suatu angka sehingga ditentukan berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam belajar matematika guna suatu pengambilan keputusan. F. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa tes untuk memperoleh data tentang motivasi dan hasil belajar matematika siswa. Adapun proses pengembangan instrumen adalah sebagai berikut : 1. Angket Motivasi Dalam penelitian ini metode angket digunakan untuk menyimpulkan data mengenai motivasi belajar matematika. a. Tahap Penyusunan 1) Menyusun kisi-kisi instrumen yaitu kisi-kisi angket motivasi. 2) Menyusun angket berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. 3) Prosedur pemberian skor berdasarkan tingkat motivasi belajar matematika siswa yaitu : a) Angket positif

39

1) Jawaban a mendapatkan skor 4 2) Jawaban b mendapatkan skor 3 3) Jawaban c mendapatkan skor 2 4) Jawaban d mendapatkan skor 1 b) Angket negatif 1) Jawaban a mendapatkan skor 1 2) Jawaban b mendapatkan skor 2 3) Jawaban c mendapatkan skor 3 4) Jawaban d mendapatkan skor 4 b. Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Motivasi Siswa Indikator No. 1 2 3 4 5 6 Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar Adanya harapan dan cita-cita masa depan Adanya penghargaan dalam belajar Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar Adanya lingkungan belajar yang kondusif Jumlah c. Penentuan Batas Kelompok Batas kelompok ditentukan dengan terlebih dahulu menghitung standar deviasi dengan rumus : No. Item Positif Negatif 1, 2,3, 5 4 8, 9, 11 12 17, 18 22, 23 26, 28, 29, 15 6, 7, 10 13, 14, 15, 16, 19 20, 21, 24, 25 27, 30 15 Jumlah 5 6 4 4 6 5 30

40

SD =

XN

2

X N

2

Di mana SD X N2

= Standar Deviasi = tiap skor dikuadratkan lalu dijumlahkan kemudian dibagi N2

X = semua skor dijumlahkan, dibagi N, lalu dikuadratkan. N

Penentuan batas kelompok untuk : Motivasi tinggi Motivasi sedang Motivasi rendah 2. Tes prestasi belajar a. Tahap Penyusunan 1) 2) 3) 4) 5) Menentukan materi yang akan digunakan untuk membuat soal. Menentukan bentuk soal yang akan dibuat yaitu obyektif. Menyusun tabel kisi-kisi soal tes. Menjabarkan kisi-kisi dalam butir-butir soal. Prosedur pemberian skor untuk jawaban tes sebagai berikut: nilai 1 jika benar 0 jika salah. 6) Uji coba tes. = X > X + SD = X - SD < x < X + SD = x < X - SD ( Arikunto, 2007 : 265 )

41

b. Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Prestasi BelajarPokok No 1 TIU Bahasan Siswa dapat mengetahui bagian-bagian lingkaran, menentukan keliling lingkaran, luas lingkaran serta dapat menggunakan perbandingan hubungan antara sudut pusat, panjang busur, dan luas juring lingkaran 1.2 1. lingkaran Bahasan 1.1 Lingkaran dan unsurunsur lingkara n Keliling lingkara n dan luas lingkara n - Luas lingkaran - Keliling lingkaran - Unsur-unsur lingkaran - Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian lingkaran seperti jari-jari, diameter, busur, juring, tembereng dan sebagainya. - Siswa dapat menyatakan dan menggunakan rumus keliling lingkaran. - Siswa dapat menggunakan perbandingan untuk mengetahui besar keliling lingkaran dari dua buah benda yang berbentuk lingkaran. - Siswa dapat menghitung nilai perbandingan antara 2 buah benda yang berbentuk lingkaran. - Siswa dapat menyatakan dan menggunakan rumus luas lingkaran. Sub Pokok Materi Indikator

No item 1,2,3,4,5

6,7,9,10

8

12

11,13,14, 15,16,17, 18,19,20

3. Tahap Uji Coba Instrumen Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar. Sebelum tes hasil belajar diberikan kepada sampel penelitian terlebih dahulu tes hasil belajar di uji cobakan kepada siswa diluar sampel

42

dalam populasi penelitian. Kelas yang ditunjuk masih dalam satu populasi, yaitu kelas VIII E SMP N 1 Wuryantoro yang berjumlah 40 siswa. Uji coba instrumen penelitian dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas butir-butir soal Pengujian validitas soal dilakukan untuk mengetahui kevalidan tiap butir soal yaitu dengan menggunakan korelasi product moment. Apabila rxy 0,312 maka item tersebut dikatakan valid sebaliknya apabila rxy < 0,312 item soal dinyatakan tidak valid. Sedangkan uji reliabilitas soal menggunakan rumus alpha. a. Validitas Validitas dapat diartikan sebagai suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen. Validitas tes pada penelitian ini menggunakan rumus product moment dari Pearson sebagai berikut :rxy = n XY (X)(Y) ( n X2 ( X )2 ) ( n Y2 ( Y )2 )

Keterangan : rxy : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y n : cacah obyek X : skor item yang dicari validitasnya Y : skor total setiap siswa Setelah diperoleh rxy kemudian dikosultasikan dengan harga kritik r momen product. Apabila rxy rtabel maka dikatakan butir soal itu valid,

43

sedangkan apabila rxy < rtabel maka dikatakan butir soal itu tidak valid. (Arikunto, 2007: 72) Koefisien korelasi tabel yang diambil adalah = 5% dengan angka rtabel masing-masing item pertanyaan, maka nilai rxy harus lebih besar dari rtabel. Hasil uji validitas untuk mengungkap tingkat motivasi siswa dari 30 butir soal didapat 5 butir pertanyaan yang tidak valid, hal tersebut dapat dilihat pada hasil rangkuman uji validitas dimana terdapat beberapa item pertanyaan yang memiliki nilai rhitung < 0,312, maka 5 dari 30 pertanyaan yang diberikan peneliti untuk mengetahui tingkat motivasi siswa dibuang atau tidak dipakai. Sedangkan 25 pertanyaan yang valid atau memiliki nilai rxy > dari nilai rtabel (0,312) atau nilai Sig. < dari 0,05 layak dipergunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini. Hasil pengujian validitas tes soal untuk mengetahui tentang prestasi belajar siswa, dari 20 soal yang diberikan terdapat 5 soal yang tidak valid hal tersebut dapat dilihat pada nilai rhitung < nilai rtabel (0,312) maka 5 soal tersebut dibuang atau tidak dipakai. Sedangkan dari 20 butir soal yang diberikan menunjukan hasil yang valid 15 item pertanyaan, hal ini ditunjukkan oleh hasil perhitungan nilai rxy atau nilai pearson korelasi seluruh butir soal > dari nilai rtabel (0,312) atau nilai Sig. < 0,05. Dengan demikian seluruh soal (15 butir) untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa dinyatakan layak dipergunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini.

44

Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Soal Prestasi SiswaNo. Soal 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. rxy 0,663 0,703 0,269 0,064 0,519 0,564 0,713 0,423 0,474 0,393 0,261 0,647 0,647 0,663 0,304 0,024 0,330 0,392 0,392 0,615 rt 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 Status Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid

Sumber: Data diolah 2009

b. Reliabilitas Pengertian reliabilitas tes berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes atau seandainya hasilnya berubah-ubah perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti (Arikunto, 2006 : 86). Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus KR20 sebagai berikut :

45

2 n i r11 = 1 2 n 1 t

Keterangan : r11 n i2

: reliabilitas

tes secara keseluruhan

: banyaknya item : jumlah varians skor tiap-tiap item : variansi total (Arikunto, 2007:109)

t

2

Dalam pengujian reliabilitas menggunakan rumus KR20 sebagai berikut:( Y) 2 252004 Y 6800 N 40 = = = 12 . 818 N -1 392

Vt

rii

=(

k (vt pq) )( ) k 1 vt8.930 20 ) )( 19 12.818

=(

= 0.733 Dari perhitungan tersebut maka soal penelitian mempunyai hasil perhitungan 0,733 sehingga hasil perhitungan uji reliabilitas tergolong tingkat reliabilitas yang cukup. Setelah soal dinyatakan valid dan reliabel maka soal dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian atau alat pengambilan data.

46

c. Analisis Indeks Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sulit menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat. Rumus mencari taraf atau indeks kesukaran adalah : P=B JS

Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria tingkat kesukaran soal : P : 0,00 0,30 adalah soal sukar P : 0,30 0,70 adalah soal sedang P : 0,70 1,00 adalah soal mudah (Arikunto, 2007: 207 - 210)

Untuk contoh perhitungannya sebagai berikut: Misal untuk soal nomor 1.P= B 35 = = 0,88 JS 40

Dengan demikian soal nomor 1 termasuk kategori mudah Untuk mencari taraf kesukaran soal nomor 2 sampai 15 prosesnya sama dengan perhitungan di atas. Dan hasil perhitungan disajikan dalam Tabel 3.5 berikut:

47

Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Taraf Kesukaran SoalNo. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Taraf Kesukaran 0,88 0,75 0,85 0,70 0,63 0,78 0,78 0,60 0,75 0,38 0,40 0,80 0,80 0,80 0,53 0,35 0,43 0,25 0,33 0,80 Kriteria Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Mudah

Sumber : hasil pengolahan data

48

d.

Analiais Daya Beda Daya pembeda adalah kemampuan sesuatu soal untuk

membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah (Arikunto, 2007: 211). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi. Rumus untuk menetukan indeks diskriminasi adalah : D=BA BB J A JB

Keterangan: D = indeks diskriminan (angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda) JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar Klasifikasi daya pembeda: D : 0,00 0,20 : jelek, D : 0,20 0,40 : cukup, D : 0,40 0,70 : baik, D : 0,70 1,00 : baik sekali. (Arikunto, 2007: 214 - 218).

49

Hasil perhitungan selengkapnya disajikan dalam Tabel 3.6 berikut: Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Daya Pembeda SoalNo. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Indek Daya Pembeda 0,25 0,40 0,20 0,20 0,25 0,35 0,35 0,40 0,30 0,35 0,10 0,40 0,40 0,30 0,15 0,00 0,35 0,30 0,45 0,30 Kriteria Cukup Cukup Jelek Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Cukup Cukup Cukup Jelek Jelek Cukup Cukup Baik Cukup

Sumber : hasil pengolahan data

50

Untuk contoh perhitungannya sebagai berikut: Misal untuk soal nomor 1.

D=

BA BB JA JB= 0.25

=

Dengan demikian soal nomor 1 termasuk kategori cukup. Untuk mencari daya pembeda soal nomor 2 sampai 15 prosesnya sama dengan perhitungan di atas.G. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Uji Normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini untuk menguji normal tidaknya sampel dihitung dengan program SPSS versi 11.5 b. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk membuktikan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Dalam penelitian ini untuk menguji homogen tidaknya sampel menggunakan Uji Bartlett dengan bantuan program SPSS versi 11.5 2. Uji Hipotesis Dalam penelitian ini menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama.

51

a. ModelX ijk = + X i + i + ( )ij + ijk

dengan: Xijk = data amatan ke-k pada baris ke-I dan kolom ke-j

= rerata dari seluruh data amatanXi = efek baris ke- i pada variabel terikat

j = efek kolom ke-j pada variabel terikat

( )ij

= kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat

ijk

= deviasi data amatan terhadap rataan populasi (Galat Eror)

i = 1,2,3,p i p = banyaknya baris j = 1,2,3,q i q = banyaknya kolom k = 1,2,3,n ij i nij = banyaknya data amatan pada sel i b. Prosedur 1) Hipotesis HOA : i = 0 , untuk setiap i H 1A : r

0, untuk paling sedikit satu a

H 0B : i = 0, untuk setiap j H 1B : j

0, untuk paling sedikit satu j b

H 0 AB : ( )IJ = 0 = 0, untuk setiap i dan jH 1 AB : ( )ij 0 , untuk paling sedikit satu rj ab

2) Taraf Signifikasi 95%, = 0,05

52

3) Komputasi a) = b) = G2 N

SSIJ

ij

c) =

A qi i

2

d) = e) =

j

Bj p

2

ABij

2 IJ

dimana : Ai = Bj = G=

ABj

ij

= jumlah rataan pada baris ke-i = jumlah rataan pada kolom ke-j = jumlah rataan semua sel2

ABi

ij

ABij

ij

SSij =

Xk

2 ijk

X ijk = jumlah kuadrat deviasi amatan pada k nijk sel ij

N = nij = banyaknya seluruh data amatanij

nh = rataan harmonik frekuensi seluruh sel =

pq 1 n ij ij

nij = rataan sel ij = banyaknya data amatan sel ij

53

4) Jumlah Kuadrat JKA = nh {(3) - (1)} JKB = nh {(4) - (1)} JKAB = nh {(1) + (5) (3) (4)} JKG = (2) JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG 5) Derajat Kebebasan dk A = p 1 dk B = q 1 dk AB = (p-1) (q-1) dk G = N pq dk T = N - 1 6) Rataan Kuadrat RK A =JKA dkA JKB dkB JKAB dkAB

RK B =

RK AB =

RK G =

JKG dkG

7) Statistik Uji Fa =RKA RKG

54

Fb =

RKB RKG RKAB RKG

Fab =

8) Daerah Kritik a. DKa = { FIF > F : p -1, N- pq}

Daerah terima H0

Daerah tolak H0

0

F : p -1, N- pq Gambar.3.1. Grafik statistik uji F antar pendekatan

b. DKb = { FIF> F : q -1, N pq}

Daerah terima H0

Daerah tolak H0

0

F : q -1, N- pq Gambar.3.2. Gambar statistik uji F antar motivasi

c.

DKab = { FIF> F : ( p -1) (q -1),. N-pq}

Daerah terima H0

Daerah tolak H0

0

F : ( p -1) (q -1),. N-pq

Gambar.3.3Gambar statistic uji F antara pendekatan dan motivasi

55

9) Keputusan Uji Ho ditolak jika harga statistika uji yang bersesuaian melebihi harga kritik masing-masing (Budiyono, 2000: 226-228) c. Tata Letak Data Berikut tabel anava berupa hubungan baris dan kolom. Adapun bentuk tabelnya sebagai berikut: Tabel 3.7 Tabel Anava Bj B1 Ai A1 A2 A1B1 A2B1 A1B2 A2B2 A1B3 A2B3 B2 B3

Dimana: A i = pendekatan mengajar A1 = menggunakan pendekatan SAVI A2 = menggunakan pendekatan konvensional B j = motivasi belajar siswa B1 = rendah B2 = sedang B3 = tinggi A1B1 =hasil tes pendekatan SAVI dengan hasil rendah

56

A1B2 = hasil tes pendekatan SAVI dengan hasil sedang A1B3 = hasil tes pendekatan SAVI dengan hasil tinggi A2B1 = hasil tes pendekatan konvensional dengan hasil rendah A2B2 = hasil tes pendekatan konvensional dengan hasil sedang A2B3 = hasil tes pendekatan konvensional dengan hasil tinggi e. Rangkuman Analisis Tabel 3.8 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sumber Baris Kolom Interaksi Galat Total JK JKA JKB JKAB JKG JKS Dk p-1 q-1 (p-q)(q-1) N-pq N-1 RK RKA RKB RKAB RKG F,5 Fa Fb Fab P -

3. Uji Komparasi Ganda Menurut Budiyono (2000:197). Komparasi Ganda adalah tindak lanjut dari analisis variansi apabila analisis variansi tersebut menunjukan bahwa hipotesis nol ditolak Untuk uji lanjutan setelah analisis variansi, digunakan metode Shceffe. Budiyono (2000:208-210) langkah-langkah dalam menggunakan metode Shceffe: 1) 2) Mengidentifikasi semua pasangan komparasi rerata Merumuskan hipotesis yang bersesuaia n dengan komparasi tersebut

57

3)

Mencari harga statistik uji F dengan rumus sebagai berikut: a) Untuk komparasi rerata antar baris ke- i dan ke-j Fi-j =

(x x )i j

2

1 1 RKG + n n j i

b)

Untuk komparasi rerata antar kolom ke- i dan ke-j Fi-j =

(x x )i j

2

1 1 RKG + n n j i

c)

Untuk komparasi rerata antar sel ke- ij dan sel ke-j Fij- ik =

(x

ij

x kj

)

2

1 1 RKG + n n kj ij

d)

Untuk komparasi rerata antar sel ij dan ik Fij- ik =

(x

ij

x kj

)

2

1 1 RKG + n n kj ij

i. Menentukan tingkat signifikasi : = 0,05 ii. Menentukan daerah kritik (DK) DKi,-j = {Fi,-j.| Fi,-j > (p-1) F ; (p-1) ; N-pq} DKi,-j = {Fi,-j | Fi,-j > (p-1) F ; (q-1) ; N-pq} DKij-kj = {Fij-kj | Fij-kj > (p-1) F ; (pq-1) ; N-pq} DKij- ik = {Fij- ik | Fij- ik > (p-1) F ; (pq-1) ; N-pq}

58

iii. Menentukan keputusan uji (beda rerata untuk setiap pasang komparasi rerata. iv. Menyusun rangkuman analisis (komparasi ganda).

59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai deskripsi penelitian, pengujian prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan homogenitas, pengujian hipotesis, dan pembahasan analisis data dengan anava dua jalur. Adapun langkah-langkah tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:A. Deskripsi Data

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen untuk membandingkan akibat dari suatu perlakuan. Pada kelas kontrol menggunakan metode konvensional dan kelas eksperimen menggunakan pendekatan Somatis, Auditori, Visual, Intelektual (SAVI). Pembelajaran SAVI dimulai dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran, memberi motivasi kepada siswa serta membeikan garis besar hal-hal yang terkait dengan materi pelajaran. Kemudian guru menerangkan materi tenteng unsur-unsur lingkaran, keliling lingkaran dan luas lingkaran dengan alat peraga sebagai penguat pembelajaran Visual (V). Pada saat menerangkan materi pelajaran guru sering melemparkan pertanyaanpertanyaan untuk dijawab oleh siswa, selain itu guru juga memberikan kepada siswa kesempatan untuk bertanya. Pada beberapa bagian materi yang menyangkut pengertian tentang suatu hal, guru meminta siswa untuk mengucapakannya bersama-sama dengan suara keras dan lantang. Hal tersebut sebagai penguat pembelajaran Auditori (A), selain mendengarkan penjelasan materi dari guru. Seteleh menerangkan materi, guru memberikan sbeberapa soal 59

60

untuk dikerjakan oleh beberapa siswa didepan kelas. Kemudian siswa mempresentasikan jawabannya dan siswa yang lain diminta menanggapi. Guru memberikan pnghargaan kepada siswa yang telah mengerjakan soal didepan kelas tersebut, berupa hadiah. Hal ini sebgai penguat pembelajaran Somatis (S). Sebagai penguat bentuk pembelajaran Intelektual (I), siswa diberikan tugas mandiri dengan mengerjakan soa-soal. Variabel dalam penelitian ini adalah metode mengajar (a) dan motivasi (b). Setelah data dari setiap variabel terkumpul, selanjutnya digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Berikut ini akan diberikan uraian mengenai data yang di peroleh 1. Data skor angket motivasi belajar siswa Data tentang motivasi siswa diperoleh dari nilai angket, selanjutnya dikelompokkan dalam 3 kategori berdasarkan mean dan standar deviasi. Ringkasan anlisisnya adalah sebagai berikut : Tabel 4. 1 Hasil Pengkategorian Tingkat Motivasi Belajar Kategori tingkat motivasi Rendah (X < X - SD) Sedang ( X - SD < X < X + SD) Tinggi (X > X + SD) Kontrol 14 20 6 Eksperimen 7 26 7

(Hasil uji dan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 12) Data motivasi belajar siswa dikategorikan dalam tingkat rendah, sedang dan tinggi. Ketentuan pengkategorian tersebut adalah jika X > X + SD maka motivasi tersebut dikatakan tinggi, jika X - SD < X < X + SD

61

maka motivasi tersebut dikatakan sedang dan jika X < X - SD maka motivasi tersebut dikatakan rendah. Data yang diperoleh dari perhitungan dirangkum pada tabel diatas dan dapat dilihat bahwa dari kelas kontrol terdapat 14 siswa yang memiliki motivasi rendah, 20 siswa mempunyai motivasi sedang dan 6 siswa yang mempunyai motivasi tinggi. Untuk kelas eksperimen terdapat 7 siswa yang memiliki motivasi rendah, 26 siswa mempunyai motivasi sedang dan 7 siswa yang mempunyai motivasi tinggi. 2. Data skor prestasi belajar siswa. Data tentang prestasi belajar berdasarkan mean dan standar deviasi, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.2 Data Prestasi Belajar SiswaKelompok Eksperimen Kontrol Maksimal 9.50 9.00 Minimal 6.50 5.00 Mean 8.0500 7.4375 SD 0.7232 0.9418

(Hasil uji dan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13).

62

B. Uji Prasyarat Analisis Penelitian

1. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Teknik uji yang digunakan adalah uji liliefors pada taraf signifikan 0,05. Berdasarkan hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan bantuan progam komputer Statictical Product and Service Solution (SPSS) 11.5 for windows, maka diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4. 3 Uji Normalitas Sumber Nilai signifikansi Metode Konvensional Metode SAVI Motivasi rendah Motivasi sedang Motivasi tinggi 0.078 0.075 0.492 0.221 0.126 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 Sig > Sig > Sig > Sig > Sig > Normal Normal Normal Normal Normal Keputusan Kesimpulan

(Hasil uji dan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13). Hasil pengujian normalitas data di atas menunjukkan bahwa besar nilai Sig. (2-tailed) masing-masing faktor lebih dari 0,05. Dengan demikian diketahui bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi normal.

63

2. Uji Homogenitas Analisis ini bertujuan untuk menguji berlaku tidaknya salah satu asumsi untuk anava, apakah kesemua varian memiliki varians yang sama. Adapun salah satu cara untuk mengambil keputusan dengan cara melihat probabilitas Levene Test atau Sig dengan taraf signifikansi 5% (0,05). Dari perhitungan analisis data dengan menggunakan bantuan SPSS. 11.5 diperoleh nilai Sig untuk uji homogenitas sebesar 0,057 > 0,05 Maka Ho diterima atau dengan kata lain untuk data dalam penelitian ini memiliki varians yang sama (data dalam penelitian tidak memiliki varian data yang berbeda) sehingga salah satu asumsi anova terpenuhi atau layak digunakan, maka data di atas dapat dipakai untuk uji hipotesis selanjutnya. (Hasil uji dan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14).C. Uji Hipotesis

Dengan terpenuhinya sifat normalitas dan homogenitas maka anava dua jalur dapat dijalankan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan anava dua jalur, yaitu untuk melihat perbedaan berdasarkan tingkat motivasi siswa (tinggi, sedang, dan rendah), metode pembelajaran yang digunakan antara metode SAVI dan Konvensional. Adapun hasil analisis anava dua jalur akan diuraikan pada tabel 4.4 berikut :

64

Tabel 4.4 Uji Two Way Anova Sumber variansi Metode Motivasi Metode*motivasi F hitung 11.429 3.482 1.721 Sig. 0.001 0.036 0.186 F tabel 3,972 3.122 3.122 Keputusan Ho ditolak Ho ditolak Ho diterima

(Hasil uji dan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 15). Dari tabel diatas diperoleh kesimpulan bahwa: 1. Hipotesis 1 Berdasarkan dari hasil perhitungan anava dua jalur diperoleh hasil bahwa nilai probabilitas pendekatan yang digunakan (antara pendekatan SAVI dengan konvensional) atau nilai Sig. menunjukan hasil sebesar 0,001 < 0,05 atau nilai Fhitung = 11.429 > Ftabel = 3,972 maka Ho ditolak sehingga diperoleh hasil bahwa, terdapat perbedaan prestasi belajar pada pokok bahasan lingkaran ditinjau dari perbedaan penggunaan pendekatan

pembelajaran. Adapun grafik statistik uji F dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut:

Daaerah terima H0

Daerah tolak H0

0

3,972 Gambar 4.1. Statistik uji F antar pendekatan

11,429

65

2. Hipotesis 2 Berdasarkan dari hasil perhitungan anava dua jalur diperoleh hasil bahwa tingkat motivasi siswa memiliki nilai probabilitas sebesar 0,036 < 0,05 atau nilai F hitung = 3.482 > F tabel= 3,122 maka Ho di tolak yang berarti bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar pada pokok bahasan lingkaran ditinjau dari motivasi belajar siswa. Adapun grafik statistik uji F dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut:

Daerah terima H0

Daerah tolak H0

0

3,122 3,482

Gambar.4.2. Grafik statistik uji F antar motivasi 3. Hipotesis 3 Berdasarkan dari hasil perhitungan uji analisis variansi dua jalur diperoleh hasil bahwa nilai Sig. Interaksi antara metode dengan motivasi adalah 0.186 > 0.05 atau nilai Fhitung

= 1.721 < F

tabel

= 3,122 maka Ho

diterima sehingga tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika pokok bahasan lingkaran.

66

Adapun grafik statistik uji F dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut:

Daerah terima H0

Daerah tolak H0

0 1,721

3,122

Gambar.4.3. Grafik statistik uji F antara pendekatan dan motivasiD. Uji Kelanjutan (Uji Shceffe)

Uji kelanjutan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perbedaan motivasi belajar siswa (mana yang berbeda dan mana yang tidak). Hal ini dapat dilakukan bila nilai F hasil perhitungan menunjukan ada perbedaan (signifikan). Sedangkan apabila nilai F menunjukan tidak terdapat perbedaan uji kelanjut ini tidak perlu dilakukan. Karena Ho ditolak, maka ini berarti bahwa tidak semua motivasi belajar siswa memberikan efek yang sama terhadap prestasi belajar. Dengan kata lain pasti terdapat paling sedikit dua rataan yang tidak sama. Karena variabel motivasi belajar siswa mempunyai tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah, maka komparsi ganda perlu dilakukan untuk melihat manakah yang secara signifikan mempunyai rataan yang berbeda. Uji kelanjutan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji Shceffe dengan hasil analisis sebagai berikut:

67

Tabel 4.5 Uji Kelanjutan Anova (I) KA (J) KA Mean Difference rendah sedang tinggi sedang rendah tinggi tinggi rendah sedang -0.5751 -0.9304 0.5751 -