18
Oleh : Hendri Wasito, S. Farm., Apt. JURUSAN FARMASI FKIK UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Ekstraksi Senyawa Obat Organik Fix

Embed Size (px)

Citation preview

  • Oleh : Hendri Wasito, S. Farm., Apt.JURUSAN FARMASI FKIK UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

  • EkstraksiEkstraksi atau penyarian merupakan teknik untuk mendapatkan bahan kimia dari suatu pelarut, lingkungan atau sistem, dan dipindahkan ke sistem yang lain. Penggolongan ekstraksi :ekstraksi padat dengan cairan (liquid-solid extraction)ekstraksi cairan dengan padatan (solid-liquid ekstraction)ekstraksi cair dengan cairan (liquid-liquid ekstraction)Hal-hal yang harus diperhatikan :sampel harus mudah didapatkan kembali dari cairan penyaricairan penyari tidak toksik dan tidak mudah terbakarTidak mau campur antara pelarut dan penyarimemiliki perbedaan bobot jenis yang nyatamemiliki titik didih yang nyatapenyari tidak mengganggu pada analisis selanjutnyatidak menimbulkan buik dan emulsi sewaktu digojok

  • Ekstraksi padat-cairProsedur yang umum dilakukan adalah ekstraksi senyawa dari bentuk sediaan padat seperti analisis dalam sediaan tablet.

    Proseurnya cukup sederhana, melibatkan pemilihan pelarut atau gabungan pelarut yang secara ideal akan melarutkan secara sempurna senyawa yang akan dianalisis dan hanya sedikit melarutkan senyawa lain yang akan mengganggu analisis lebih lanjut.

    Pada awalnya dilakukan penggerusan matriks padat sehingga diperoleh serbuk yang halus lalu dilanjutkan dengan ekstraksi pelarut, penyaringan, atau sentrifugasi untuk menghilangkan partikulat.

  • Pertimbangan prosedur penyiapan sampel tablet dalam analisis

    METODEPROSDUR RINGKASKEUNTUNGANKERUGIAN

    ATablet dilarutkan langsung dg pelarut yg sesuaiPengukuran alikuot larutanMenghilangkan segregasiObat harus terlarut sempurna dlm pelarut selama tablet mengalami disintegrasi

    BMenggerus tablet hingga diperoleh serbuk halusMelarutkan serbuk ke dalam pelarut yg sesuaiPengukuran alikuot larutanMenghilangkan segregasi. Obat dilepaskan secara bebas, dg tidak tergantung pada karakteristik tablet.Babarapa bahan tambahan aktiv masih tetap tidak larut karena telah tercapainya batas kelarutan obat.

  • Lanjutan

    METODEPROSDUR RINGKASKEUNTUNGANKERUGIAN

    C1. Menggerus tablet hingga diperoleh serbuk halus.2. Melewatkan serbuk kedalam ayakan 60 mesh3. Pengukuran alikuot larutanMenghilangkan adanya kecendrungan pengumpulan sehingga akan menghasilkan partikel dg ukuran yang seragamPengayakan dapat menghasilkan muatan elektrostatik antara partikel yg justru akan menyebabkan terjadinya penggumpalan

    DMenggerus tablet hingga diperoleh serbuk halusMelarutkan serbuk kedalam pelarut organik Melanjutkan penggerusanPenguapan pelarutPengukuran residuMenghilangkan adanya kecendrungan penggumpalan dan adanya partikel yang free flowing. Memfasilitasi kelarutan bahan obat dlm pelarut.Obat dan bahan tambahan lainnya dpt berubah secara kimiawi oleh pelarut organik

  • Ekstraksi cairan dengan padatanDilakukan dari sampel yang berkadar kecil dalam cairanContoh : cemaran pestisida dalam air laut dialirkan kedalam kolom yang berisi bahan penjerap misalnya silika gel, maka pestisida akan tertinggal dalam penjerap silika gel (adsorbsi).

  • Ekstaraksi cair-cair digunakan untuk praperlakuan sampel atau clen-up sampel untuk memisahkan analit-analit dari komponen-komponen matriks yang dapat mengganggu dalam analisis. Secara umum prosedur ekstraksi cair-cair melibatkan ekstraksi analit dari fase air ke pelarut organik yang bersifat non polar atau agak polar ( heksana, metilbenzen, diklormetan).Analit-analit yang mudah terekstraksi dalam pelarut organik adalah molekul-molekul netral yang berikatan secara kovalen dengan substituen yang bersifat nonpolar atau agak polar.Senyawa-senyawa polar dan juga senyawa yang mudah mengalami ionisasi akan tertahan dalam fase air.

  • Ekstraksi cair-cair ditentukan oleh distribusi Nernst (hukum partisi) : pada konsentrasi dan tekanan yang konstant, analit akan terdistribusi dalam proporsi yang selalu sama diantara dua pelarut yang saling tidak campur.Perbandingan konsentrasi kesetimbangan antara dua fase tersebut disebut koofesien distribusi atau koefisien partisi (KD).

    *Copy right : [email protected] ekstraksi (1)KD = [S] org atau D = (Cs) org [S]aq (Cs) aqKet :D : rasio distribusi / rasio partisiJika tidak ada interaksi antara analit yang terjadi dalam kedua fase maka nilai KD dan D adalah identik

    Copy right : [email protected]

  • *Copy right : [email protected] proses ekstraksi dilakukan dengan menggunakan corong pisah dalam waktu beberapa menit.Efisiensi ekstraksi meningkat jika digunakan jumlah larutan ekstraksi yang lebih besar atau dengan melakukan beberapa kali ekstraksi dengan volume yang sama.Syarat pelarut organik yang dipilih :memiliki kelarutan yang rendah dalam air (< 10)dapat menguap sehingga mudah dihilangkan setelah ekstraksi dilakukanmemiliki kemurnian yang tinggi untuk meminimalkan kontaminasi sampel.

    Copy right : [email protected]

  • Masalah yang sering dijumpai :terbentuknya emulsianalit terikat kuat pada partikulatanalit terserap oleh partikulat yang mungkin adaanalit terikat pada senyawa yang BM-nya tinggikelarutan analit secara bersama-samadalam kedua fase.

    Cara pemecahan emulsi :penambahan garam ke dalam fase airpemanasan atau pendinginan corong pisahpenyaringan melalui glass-woolpenyaringan dengan kertas saringpenambahan sedikit pelarut organik yang berbedasentrifugasi*Copy right : [email protected]

    Copy right : [email protected]

  • Banyak obat yang bersifat asam lemah maupun basa lemah.Senyawa organik dengan gugus fungsi yang bersifat asam atau basa dapat mengalami disosiasi atau protonasi dalam larutan air sesuai pH larutan.Proses ekstraksi senyawa asam-basa organik dapat dioptimalkan dengan pengaturan pH.Pada pH rendah, senyawa asam (dalam bentuk tak terionkan) akan terekstraksi ke dalam pelarut non polar lebih besar.Pada pH tinggi, senyawa asam akan terionnisasi sempurna sehingga tidak ada yang terekstraksi ke dalam pelarut non polar.Pemisahan campuran asam atau campuran basa hanya mungkin dilakukan jika konstanta disosiasinya berbeda beberapa unit pK.*Copy right : [email protected]

    Copy right : [email protected]

  • 100-300 mg bahan yang dianalisis + 5 ml air (bila perlu dinetralkan dgn. larutan NaHCO3 8%) + air lagi sampai 10 ml, diasamkan dgn 3N H2SO4 ( 2 ml) sampai pH=1IEkstrak eter dlm suasana asam : berbagai asam fenol, ureida, zat netral

    IAasam, fenol, ureidaIBzat netral

    IIEkstrak kloroform dlm suasana asam : asam yg larut dlm kloroform (enol, zat netral, basa lemah)Vzat yang tak terekstrak dgn mengocokkan : berbagai asam, sulfonamida, karbohidrat, asam amino, senyawa amonium kuartenerIVekstrak kloroform suasana amoniak : basa, fenol, basa yg larut dlm kloroformIIIekstrak eter dlm suasana basa : beberapa basadikocok dgn 3 x 15 ml eterdinetralkan dgn larutan NaHCO3 8 % dan + asam tartrat 10 % (pH = 4-5)dikocok dgn 3 x 15 ml kloroform (panas)dikocok dgn 3 x 15 ml eter, bila perlu dikocok lagi 1-2 x 15 ml kloroformdikocok dgn 3 x 15 ml kloroform-isopropanolol (3:1)fase airdibasakan dgn 3N NaOH sampai pH>10diasamkan dgn 3N H2SO4, lalu pH dijadikan 9 dgn + 6N NH3fase eter dikocok dgn 3 x 5 ml 0,5N NaOHfase eterfase air diasamkan dgn 3N H2SO4 dan diekstraksi 3 x 15 ml eter*Copy right : [email protected]

    Copy right : [email protected]

  • *Copy right : [email protected] 1A : ekstrak eter diasamkan dengan H2SO4, kocok maka akan diperoleh ekstrak : asam karboksilat, fenol dan zat netral.Fraksi 1B : fraksi 1 + larutan basa, kocok maka akan diperoleh zat netral.Larutan basa diasamkan lagi dengan ditambah H2SO4 maka akan diperoleh asam karboksilat, fenol dan senyawa yang larut dalam basa pada fraksi 1A.

    Netralkan H2SO4 lalu asamkan sampai pH dengan asam tartrat, selanjutnya diekstraksi dengan kloroform maka akan diperoleh fraksi-fraksi yang mengandung asam karboksilat, zat basa lemah yang larut dalam kloroform.Fraksi 1AFraksi 1A & 1BFraksi 2Fraksi 3

    Copy right : [email protected]

  • *Copy right : [email protected] fase air dibebaskan kemudian diekstraksi maka akan diperoleh fraksi 3 yang berisi berbagai basa.Bila fase alkali pada fraksi 3 dinetralkan lalu dialkaliskan sampai pH 9 dengan amoniak dan ekstraksi dengan kloroform-isopropanol maka akan diperoleh berbagai basa fenol dalam fraksi 4.

    Setelah dipisahkan dari fraksi 4 maka akan diperoleh senyawa yang tak dapat dipisahkan dengan pengocokan sebagai fraksi 5 yang berisi : asam hidrofil, sulfonamida, karbohidrat, asam amino, amonium kuartener.Fraksi 3Fraksi 5Fraksi 4

    Copy right : [email protected]

  • Ekstraksi fase padat(Solid Phase Extraction [SPE])Teknik SPE digunakan untuk pra-perlakuan sampel atau clean-up sampel-sampel yang kotor seperti sampel dengan kandungan matriks yang tinggi seperti garam-garam, protein, polimer, resin dll.Efisiensi SPE dapat memperoleh recovery yang tinggi (>99 %).Keuntungan SPE :Proses ekstyraksi lebih sempurnaPemisahan analit dari pengganggu yang mungkin ada menjadi lebih efisienMengurangi pelarut organik yang digunakanFraksi analit yang diperoleh lebih mudah dikumpulkanMampu menghilangkan partikulatLebih mudah diotomatisasiKerugian SPE : Produsibilitas hasil bervariasiAdanya adsorbsi yang bolak-balik pada cartridge

  • Tahapan SPEPengkondisianKolom (cartridge) dialiri dengan pelarut sampel untuk mencapai nilai pH yang sama.Retensi (tertahannya) sampelLarutan sampel dilewatkan dalam cartridge baik untuk menahan analit dan mengelusi komponen yang tidak diharapkan , atau sebaliknya.PembilasanMenghilangkan seluruh komponen yang tidak tertahan oleh penjerap selama tahap retensi.ElusiMengambil analit yang dikehendaki jika analit tersebut tertahan pada penjerap.

    Contoh : Sampel berupa salep dan sirup metil paraben dengan penjerap Kieselguhr. Penambahan HCl 0,01 M ke sampel, tambahkan ke penjerap. Elusi dengan dietil eter atau metanol.

  • Suatu sampel sediaan obat berbentuk salep mengandung asam salisilat dan natrium benzoat, akan dilakukan ekstraksi asam salisilat ke dalam kloroform. Jelaskan teknik / prosedur ekstraksi yang anda usulkan sehingga didapatkan pemisahan yang baik !

    Suatu senyawa netral mempunyai koefisien partisi 15 dengan menggunakan eter dan air. Berapakah banyaknya (%) senyawa yang terekstraksi dari 10 ml air jika (i) sejumlah 30 ml eter digunakan untuk mengekstraksi senyawa tersebut; dan (ii) jika ekstraksi dilakukan sebanyak 3 kali masing-masing 10 ml eter secara berurutan ?jika diketahui banyaknya analit dalam fase air setelah n kali ekstraksi (Caq)n dapat dihitung dengan rumus berikut :

    (Caq)n = Caq [Vaq / (D Vorg + Vaq)]n*Copy right : [email protected]

    Copy right : [email protected]

  • JANGAN LUPA UNTUK TERUS BERLATIH MENGERJAKAN SOAL-SOAL LATIHAN DAN MEMAHAMI BAHAN BACAAN DARI SEGALA SUMBER YANG TERSEDIA

    KITA AKAN BISA KARENA BIASA !!!

    ******************