Upload
mihamihaa
View
14
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
elastisitas fisika dasar
Citation preview
Kuliah Fisika Dasar Universitas Indonesia
Elastisitas dan Modulus Elastisitas- Pendahuluan Elastisitas adalah sifat benda yang mengalami perubahan
bentuk atau deformasi secara tidak permanen.
Benda dapat dikatakan elastik sempurna artinya jika gayapenyebab perubahan bentuk hilang maka benda akan kem-bali ke bentuk semula. Banyak benda yang bersifat elastiksempurna yaitu mempunyai batas-batas deformasi yang di-sebut limit elastik sehingga jika melebihi dari limit elastikmaka benda tidak akan kembali ke bentuk semula
Sifat yang lain adalah sifat plastik atau sifat tidak elastikdan cenderung tidak ke bentuk semula, misalnya lilin
Perbedaan antara sifat elastik dan plastik adalah pada ting-katan dalam besar atau kecilnya deformasi yang terjadi
Dalam pembahasan sifat elastik pada benda perlu diasum-sikan bahwa benda-benda tersebut mempunyai sifat-sifatberikut
Homogen artinya setiap bagian benda mempunyai kerapatanyang sama
Isotropik artinya pada setiap titik pada benda mempunyai sifat-sifat fisis yang sama ke segala arah
Deformasi pada benda akan menyebabkan perubahan ben-tuk tetapi tidak ada perubahan volume tetapi benda yangmengalami kompresi akan terjadi perubahan volume tetapi
Kuliah Fisika Dasar Universitas Indonesia
tidak terjadi deformasi. Tidak ada hubungan antara sifat getas atau kerapuhan dan
sifat kelenturan dengan sifat elastisitas
Gelas mudah rapuh tetapi sangat elastik
Timah sangat lentur tetapi elastisitas rendah, dsb
Tegangan(Stress) Tegangan atau Stress adalah gaya reaksi atau gaya untuk
mengembalikan ke bentuk semula. Gaya ini mengemba-likan benda ke bentuk semula persatuan luas terbagi ratadiseluruh permukaan.
Stress dapat dikelompokkan menjadi Stress normal dinyatakan Sn = dFndA Stress geser dinyatakan St = dFtdA
dFn
dFt
dF
dA
Gbr. 1: Stress normal(dFn) dan stress geser(dFt)
Kuliah Fisika Dasar Universitas Indonesia
Stress normal dibedakan menjadi stress normal tekan ataukompressi dan stress normal tarik
Stress geser adalah gaya yang bekerja pada benda sejajarpenampang
Stress volume adalah gaya yang bekerja pada suatu bendasehingga terjadi perubahan volume dan bentuknya tetap.
F
F
FF
F
F
Stress geserStress volume
Stress tekan Stress tarik
Gbr. 2: Stress volume, stress geser dan stress tekan-tarik
Kuliah Fisika Dasar Universitas Indonesia
Regangan(Strain) Regangan atau strain adalah perubahan pada ukuran ben-
da karena gaya dalam kesetimbangan dibandingkan denganukuran semula. Strain juga dapat dikatakan sebagai tingkatdeformasi
Strain dapat berbentuk
Strain linier=perubahan panjang per panjang semula( ll
) Strain velume=perubahan volume per volume semula( V
V)
Strain geser=deformasi dalam bentuk(= xh
)
A A B B
h
xF
F
AA B B
Gbr. 3: Strain geser dengan tan = xh
Hubungan Stress dan Strain Sifat-sifat benda elastik
Strain selalu sama untuk stress tertentu
Strain hilang sama sekali jika penyebab dihilangkan Untuk membuat strain tetap maka stress juga dibuat tetap
Kuliah Fisika Dasar Universitas Indonesia
Hubungan antara stress dan strain adalah hukum Hooke
stressstrain
= tetap = k (1)
k adalah modulus elastisitas atau koefisien elastisitas.
Dalam batas elastisitasnya setiap deformasi berbanding lu-rus dengan gaya penyebabnya(hukum Hooke)
Hubungan ini dapat dilihat pada peristiwa
pertambahan panjang pegas berbanding lurus dengan gayapenyebabnya.
pelenturan balok berbanding lurus dengan beban.
puntiran kawat berbanding lurus dengan gaya kopel bekerja.
A B
C D
Stress
Strain
Gbr. 4: Hubungan stress dan strain dengan A=limit proposional,B=limit elastik, C=daerah plastik, D=titik patah(fracture point)
Kuliah Fisika Dasar Universitas Indonesia
Modulus Elastisitas- Modulus Young Modulus Young berhubungan dengan deformasi linier misal-
nya kawat atau balok yang diberi beban.
Jika perubahan panjang(l) dan panjang mula-mula(l) ma-ka Modulus Young adalah
Y =Fn/A
l/l(2)
Gaya deformasi bekerja hanya satu arah atau strain longitu-dinal linear karena stress arah normal saja.
Beberapa nilai Modulus Young
Bahan Y(109 N/m2)
Besi, Besi tuang 100
Baja 200Kuningan 100
Tembaga 110
Beton 20
Granit 45
Kuliah Fisika Dasar Universitas Indonesia
- Modulus Geser Modulus geser adalah deformasi akibat gaya yang menying-
gung permukaan tetapi volume tetap atau gaya tangensial.
M =Ft/A
x/h=Fth
Ax=
FtA tan
=FtA
(3)
Beberapa nilai dari Modulus Geser(M)
Bahan M(109 N/m2)
Besi, Besi tuang 40
Baja 80Kuningan 35
Tembaga 42
Aluminium 25
- Modulus Volume(Bulk) Benda mengalami gaya deformasi yang menyeluruh diselu-
ruh permukaan sehingga benda mengalami perubahan vo-lume tetapi bentuk tetap
B = p
V/V(4)
tanda negatif(-) menunjukkan apabila p positif(+) artinyatekanan bertambah dan V negatif(-) artinya volume ber-kurang
Kuliah Fisika Dasar Universitas Indonesia
Kompresibilitas() didefinisikan sebagai
=1
B(5)
Beberapa nilai Modulus Bulk
Bahan B(109 N/m2)
Besi, Besi tuang 90
Baja 140Kuningan 80
Tembaga 140
Aluminium 70
Air 2,0
Alkohol 1,5
Air raksa 2,5
Beberapa nilai Kompresibilitas
Bahan (1011 m2/N)
Carbon disulfida 64,0
Alkohol 110,0
Gliserin 21,0
Air raksa 3,7
Air 49
Kuliah Fisika Dasar Universitas Indonesia
- Perbandingan Poisson Perbandingan Poisson didefinisikan
= strain transversalstrain longitudinal
(6)
= m/m
l/l=
n/n
l/l
jika m/m = 0 maka = 0 artinya volume berkurang. Untuk batang balok = m/m
l/l
Untuk benda silinder = d/dl/l
Untuk batang balok, volumenya V = lmn, strain volume
V
V=
l
l+
m
m+
n
n
=
l
l
l=
l
l(1 2) (7)
Untuk batang silinder, strain volume
V =pid2l
4 V =
pi
4l2dd+
pid2
4l (8)
V
V=
pi
4l2dd+ pid
2
4l
pid2l
4
=2d
d+
l
l
= 2l
l+
l
l=
l
l(1 2) (9)
Sehingga untuk semua macam benda strain volumenya
Kuliah Fisika Dasar Universitas Indonesia
l
l(1 2) jika F l atau gaya sejajar dengan panjang.
Nilai perbandingan Poisson adalah 0 < < 0.5 dan be-berapa nilai Perbandingan Poisson
Bahan
Aluminium 0,16
Kuningan 0,26
Tembaga 0,32
Besi 0,27
Baja 0,19- Hubungan modulus-modulus elastisitas
B =Y
3(1 2);M =
Y
2(1 + )(10)
B=modulus Bulk,M=modulus geser dan =perbandingan Po-isson
[email protected] -10-
Kuliah Fisika Dasar Universitas Indonesia
Energi Potensial Internal Agar terjadi deformasi pada benda maka dibutuhkan ener-
gi. Energi yang tersimpan dalam benda itu disebut energistrain
Jika gaya dihilangkan maka stress hilang dan energi straintimbul sebagai energi panas
- Strain linier
W =
Fdl, F = Y A
l
L(11)
=
l0
AYl
Ldl =
AY
L
1
2l2
Bentuk Pers(11) dapat dinyatakan sebagai
W =1
2
l
LY Al
AL
AL=
1
2 stress strain volume (12)
atau kerapatan Energi Potensial adalah
W
volume=
EP
volume=
1
2 stress strain
- Strain GeserEnergi pada strain geser dinyatakan sebagai W =
F dl
dimana F = MA dan A = L2, = lL
sehingga F =
[email protected] -11-
Kuliah Fisika Dasar Universitas Indonesia
ML2 lL=ML l. Energi potensial internal adalah
W =
l
0
AMlLdl =ML1
2l2 (13)
=1
2M
l
L
l
LL3
=1
2 stress strain volume
atau kerapatan Energi Potensial adalah
W
volume=
EP
volume=
1
2 stress strain
- Strain Volume
W =
pdv =
B
v
Vdv; p = B
v
V(14)
= B
V
1
2v2 =
1
2
Bv
Vv =
1
2pv
atau kerapatan Energi Potensial adalah
W
volume=
EP
volume=
1
2 stress strain
- Faktor Keselamatan dari Stress Stress yang diperkenankan harus jauh di bawah titik patah-
nya dan tidak melebihi batas elastiknya dan didefinisikan
faktor keselamatan =stress patah
stress yang diinginkan(15)
[email protected] -12-
Kuliah Fisika Dasar Universitas Indonesia
Contoh:Tentukan luas minimum suatu tiang penopang yang terbuat daribeton jika beton tersebut mendapat berat sebesarW = 1, 2105 N dengan faktor keselamatan 6. Beton mempunyai tekan-an kompresi sebesar 2, 0 107 N/m2.
Faktor keselamatan=6 maka tekanan yang diinginkan(Pd)adalah
Pd =2, 0 107 N/m2
6= 3, 3 106 N/m2
Maka luas penampang minimum adalah
A =W
Pd=
1, 2 105
3, 3 106 N/m2= 3, 6 102 m2
[email protected] -13-