Upload
dya25
View
180
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BUSHDADANG YUDHISTIRA AKBAR :
212056HARMAWATI : 212088
Pengertian BushBantalan adalah suatu elemen mesin yang
digunakan untuk menumpu poros atau beban yang bekerja pada suatu
mesin.Padabantalan luncur terjadi gesekan luncur yaitu gesekan antara poros
dengan bantalan dimana poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan
perantara lapisan pelumas
Aplikasi Penggunaan Bush1. Silinder piston,jenis bantalannya adalah bantalan luncur.2. Roll kereta dorong,jenis bantalan adalah bantalan roll.3. Roll kereta api,jenis bantalan adalah bantalan gelinding roll.4. Bantalan dari poros ban mobil dan motor,menggunakan bantalan gelinding.5. Bantalan dari poros penggerak sudu-sudu turbin dll.
StandarisdsasiStandard pelumas yang dipakai di dunia
umumnya mengacu kepada dua kutub yaitu Amerika dan Eropa, selain Jepang yang
mengkhususkan pada standar pelumas pada kendaraan sepeda motor.
1.Ø Klasifikasi APILembaga perminyakan Amerika (API = American Petroleum Institute), ASTM (American Society for Testing and Materials) dan SAE (Society of Automotive Engineers) secara bersama-sama membentuk sistem klasifikasi pelumas, yang disebut ‘API Service’ untuk pelumas otomotive. API Service terbagai atas 2 macam yaitu seri “S=Spark Ignitions =busi” yang umumnya digunakan kendaraan berbahan bakar bensin dan seri “C=Compression Ignition Engine” yang digunakan untuk kendaraan berbahan bakar solar.Untuk API Service berbahan bakar bensin:Dimulai dari: SA”SB”SC”SD”SE”SF”SG”SH”SJ”SL”SMUntuk API Service berbahan baka rsolar:Dimulai dari : CA”CB”CC”CD”CD-II”CE”CF”CF-2″CF-4″CG-4″CH-4″CI-4
2. Ø Klasifikasi ILSAC
The American Automobile Manufacturers Association (AAMA) dan The Japan Automobile Manufacturers Association (JAMA) melalui suatu organisasi yang disebut The International Lubricant Standardization and Approval Committee (ILSAC), mengeluarkan standard ILSAC GF-1 dan ILSAC GF-2 dan ILSAC GF-3.
3. Ø Klasifikasi ACEA/CCMC (Pelumas Eropa)
ACEA (Association des Constructeurs Europeens d’Automobiles) / CCMC (Comitte des Constructeurs D’Automobiles du Marche Commun adalah sebuah
organisasi yang berbasis di Eropa yang mengeluarkan spesifikasi dalam 3 kelompok besar,yaitu:
Untuk pelumas mesin bensin kendaraan penumpang:
Dimulai dari: A1-98, A2-96 issue 2 dan A3-98Untuk pelumas mesin diesel kendaraan
penumpang:Dimulai dari: B1-98, B2-98 dan B3-98
Untuk pelumas mesin diesel tugas berat:Dimulai dari : E1-96 issue 2, E2-96 issue 2, E3-96 issue 2
& E4-98atau : CCMC D-1, CCMC D-2, CCMC D-3, CCMC D-4,
CCMC D-5.
4. Ø Klasifikasi EMA (The Engine Manufacturers
Association) [USA]
Kategori untuk klasifikasi pelumas mesin gas yang dinyalakan dengan sistem pengapian dan mesin gas alam (mesin yang dinyalakan dengan bahan bakar gas lainnya) umumnya merujuk pada standar klasifikasi yang ditetapkan oleh organisasi yang dinamakan ‘EMA’. Standard EMA didasarkan kepada tingkat abu sulfat dalam pelumas.
Kategori EMA banyak mendapatkan hambatan dalam aplikasi di lapangan, yaitu :
• Kandungan abu pelumas tidak dapat digunakan untuk menetapkan tingkat kinerja pelumas.• Kandungan abu pelumas tergantung pabrikan mesin individual, tipe operasional mesin dan pengawasan lingkungan.• Kandungan abu pelumas tergantung juga pada penggunaan katalis pada saluran gas pembuangan.• Kandungan abu pelumas tergantung pada metal dasar dan elemen lain seperti zinc, sulfur dan fosfor dalam formula pelumas.
5. Ø Klasifikasi JASO (Japanese Automobile
Standars Organization)Oli mesin motor yang ditetapkan oleh negara Jepang bersamaan
dengan JAMA (Japanese Automobile Manufacturers Association)
6. Ø Klasifikasi LMOA (The Locomotive
Maintenance Officers Association)
Lembaga di USA yang mengkhususkan pada spesifikasi pelumas mesin diesel
lokomotif. Nomenklatur LMOA, dikenalkan dalam bentuk generation
7. Ø Klasifikasi API Axle dan Manual Transmission
API, SAE dan ASTM membuat klasifikasi pelumas transmisi otomotif dan pelumas as roda (gardan) yang khusus berkemampuan menerima beban.Spesifikasinya dilambangkan dengan API GL
Bentuk-Bentuk Kerusakan(Kegagalan Komponen)
• Perawatan yang tidak dilakukan secara kontinyu sehingga menyebabkan komponen rompal.• Gesekan besar pada awal putaran sehingga menyebabkan komponen mudah aus.
Penyebab Kegagalan Komponen
• Keausan relatif cepat• Perawatan yang tidak dilakukan secara kontinyu• Gesekan besar pada awal putaran• Pelumasannya tidak begitu sederhana• panas yang timbul dari gesekan besar sehingga memerlukan pendinginan khusus
Langkah Perawatan dan Perbaikan
1. Mendengarkan
Letakkanlah sebatang kayu atau obeng atau benda lain yang sejenis menempel pada rumah bantalan, sedekat mungkin pada lokasi dekat bantalan. Letakkanlah telinga anda pada ujung batang yang lain dan dengarkan. Jika bantalan masih bagus maka akan terdengar suara yang lembut, tapi jika rusak maka akan terdengar suara berisik.
2. Merasakan (meraba)
Kontrol ini suhu bantalan yang dilakukan dengan termometer atau dengan cara sederhana dengan menempelkan tangan pada rumah bantalan. Jika suhu naik tidak seperti biasanya, maka hal tersebut merupakan indikasi ketidakberesan, seperti: kotoran, kelonggaran, kelebihan beban, keausan, dan gesekan pada bantalan.
3. Melihat
Periksalah kondisi yang yang berada didekat bantalan untuk memastikan cairan panas atau kotoran maupun pengkarat tidak dapat memasuki bantalan.
4. Melumasi
Pelumasan dengan gemuk bersihkan dulu nipel dan rumah bantalan dengan lap, kemudian buka cover rumah bantalan dan bersihkan dari gemuk yang lama hingga bersih, lalu masukkan grease yang baru.Pelumasan dengan minyak (oli) :periksalah kembali ketinggian oli dan isi kembali bila kurang, jika oli harus diganti maka oli lama harus di tap dan dibersihkan dengan oli yang sejenis sebelum diisi kembali. Oli yang terdapat dalam bak pelumas cukup diganti sekali saja dalam setahun asalkan temperaturt idak lebih dari 50C dan tidak terjadi pencemaran oli selama itu.
THANK YOU