6
EMBRIOLOGI LAMBUNG Lambung tampak sebagai suatu pelebaran usus depan berbentuk fusiformis pada perkembangan minggu keempat. Pada minggu-minggu berikutnya, bentuk dan kedudukannya banyak berubah akibat perbedaan kecepatan pertumbuhan pada berbagai bagian dindingnya, dan perubahan kedudukan alat-alat di sekitarnya. Perubahan kedudukan lambung paling mudah dijelaskan dengan menganggap bahwa organ ini berputar mengelilingi sebuah sumbu panjang dan sumbu anteroposterior. Pada sumbu memanjangnya, lambung melakukan putaran 90° searah dengan jarum jam sehingga sisi kirinya menghadap ke depan dan sisi kanannya menghadap ke belakang. Oleh karena itu, nervus vagus kiri, yang semula mempersarafi sisi kiri lambung, sekarang mempersarafi dinding depan; demikian pula nervus vagus kanan mempersarafi dinding belakang. Selama perputaran ini, bagian dinding lambung aslinya di belakang, tumbuh lebih cepat daripada bagian depan, dan hal ini menghasilkan pembentukan kurvatura mayor dan minor.

EMBRIOLOGI LAMBUNG

  • Upload
    mega

  • View
    265

  • Download
    33

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EMBRIOLOGI LAMBUNG

EMBRIOLOGI LAMBUNG

Lambung tampak sebagai suatu pelebaran usus depan berbentuk fusiformis

pada perkembangan minggu keempat. Pada minggu-minggu berikutnya, bentuk

dan kedudukannya banyak berubah akibat perbedaan kecepatan pertumbuhan

pada berbagai bagian dindingnya, dan perubahan kedudukan alat-alat di

sekitarnya. Perubahan kedudukan lambung paling mudah dijelaskan dengan

menganggap bahwa organ ini berputar mengelilingi sebuah sumbu panjang dan

sumbu anteroposterior. Pada sumbu memanjangnya, lambung melakukan putaran

90° searah dengan jarum jam sehingga sisi kirinya menghadap ke depan dan sisi

kanannya menghadap ke belakang. Oleh karena itu, nervus vagus kiri, yang

semula mempersarafi sisi kiri lambung, sekarang mempersarafi dinding depan;

demikian pula nervus vagus kanan mempersarafi dinding belakang. Selama

perputaran ini, bagian dinding lambung aslinya di belakang, tumbuh lebih cepat

daripada bagian depan, dan hal ini menghasilkan pembentukan kurvatura mayor

dan minor.

Page 2: EMBRIOLOGI LAMBUNG

Ujung sefalik dan kaudal lambung pada mulanya terletak di garis tengah,

tetapi pada pertumbuhan selanjutnya lambung berputar mengelilingi sumbu

anteroposterior, sehingga bagian kaudal atau bagian pilorus bergerak ke kanan dan

ke atas, dan bagian sefalik atau bagian kardia ke kiri dan sedikit ke bawah.

Dengan demikian, lambung mencapai kedudukannya yang terakhir, dan sumbu

panjangnya berjalan dari kiri atas ke kanan bawah.

Karena lambung menempel di dinding tubuh dorsal melalui mesogastrium

dorsal dan ke dinding ventral tubuh melalui mesogastrium ventral, rotasi serta

pertumbuhannya yang tidak proposional mengubah kedudukan mesentrium-

mesentrium ini. Dengan demikian, rotasi mengelilingi sumbu longitudinal

menarik mesogastrium dorsal ke kiri, sehingga menciptakan sebuah ruang, yang

disebut dengan bursa omentalis (sakus peritonealis minor), di belakang lambung.

Rotasi ini juga menarik mesogastrium ventral ke kanan. Ketika proses ini

berlanjut pada minggu ke-5 perkembangan, primordium limpa terbentuk sebagai

proliferasi mesoderm di antara dua lembaran mesogastrium dorsal. Dengan

berlanjutnya rotasi lambung, mesogastrium dorsal memanjang, dan bagian yang

berada di antara limpa dan garis tengah bagian dorsal membelok ke kiri dan

Page 3: EMBRIOLOGI LAMBUNG

menyatu dengan peritoneum dinding abdomen posterio. Lembaran posterior

mesogastrium dorsal dan peritoneum di sepanjang garis penyatuan ini

berdegenerasi. Limpa, yang selalu mempertahankan kedudukannya

intraperitoneal, kemudian dihubungkan dengan dinding tubuh di daerah ginjal kiri

oleh ligamentum lienorenalis dan ke lambung oleh ligamentum gastrolienalis.

Pemanjangan dan bersatunya mesogastrium dorsal ke dinding posterior tubuh juga

menentukan posisi akhir pankreas. Mula-mula organ ini tumbuh ke dalam

mesoduodenum dorsal, tetapi akhirnya kaudanya memanjang ke mesogastrium

dorsal. Karena bagian mesogastrium dorsal ini menyatu dengan dinding tubuh

dorsal, kauda pankreas terletak di daerah ini. Begitu lembaran posterior

mesogastrium dorsal dan peritoneum dinding tubuh posterior berdegenerasi di

sepanjang garis penyatuan ini, kauda pankreas dibungkus posterior berdegenerasi

di sepanjang garis penyatuan ini, kauda pankreas dibungkus oleh peritoneum

hanya pada permukaan anteriornya dan karena itu terletak di posisi

retroperitoneal. (Organ-organ, semacam pankreas, yang mula-mula dibungkus

oleh peritoneum tetapi kemudian menyatu dengan dinding tubuh posterior

sehingga menjadi retroperitoneal disebut sebagai retroperitoneal sekunder.)

Korelasi Klinis

Stenosis Pilorus terjadi kalau otot lambung sirkuler dan, pada derajat

yang lebih kecil, otot lambung longitudinal di daerah pilorus mengalami

hipertrofi. Ini adalah salah satu kelainan lambung yang paling sering dijumpai

pada bayi dianggap berkembang selama dalam kehidupan janin. Terjadi

penyempitan lumen pilorus yang luar biasa, sehingga perjalanan makanan

terhambat, yang mengakibatkan anak tersebut muntah-muntah hebat. Pada

beberapa kasus dilaporkan pilorus mengalami atresia.

Hernia Diafragmatika

Terjadi oleh karena tidak terbentuknya sebagian diafragma sehingga

sebagian isi perut masuk ke dalam rongga toraks. Kelainan yang sering ditemukan

ialah penutupan tidak sempurna dari sinus pleuroperitoneal (foramen Bochdalek)

Page 4: EMBRIOLOGI LAMBUNG

yang terletak pada bagian postero-lateral dari diafragma. Jarang ditemukan hernia

sinus substernal (foramen Morgagni) yang melalui hiatus esofagus.

Gejalanya bergantung kepada banyaknya isi perut yang masuk ke dalam

rongga toraks. Bila sebagian besar isi perut masuk ke dalam rongga toraks, akan

timbul gejala gangguan pernafasan seperti biru, sesak nafas, retraksi sela iga dan

substernal, perut kecil dan cekung, suara nafas tidak terdengar pada paru yang

terdesak dan bunyi jantung lebih jelas paa bagian yang berlawanan oleh karena

didorong oleh isi perut. Diagnosis pasti ialah dengan membuat foto toraks.

Sebelum operasi dilakukan tindakan pemberian oksigen bila bayi tampak

biru, kepala dan dada harus lebi tinggi daripada kaki dan perut, yaitu agar tekanan

dari isi perut terhadap paru berkurang dan membiarkan diafragma bergerak

dengan bebas. Posisi ini juga dilakukan sesudah operasi.

Pengobatannya ialah operasi. Mortalitas kelainan ini ialah sekitar 25%-

50%.

Sumber:

Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. 1985. Buku Kuliah Ilmu

Kesehatan Anak 3. Jakarta : Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI.

Sadler,T.W. 2000. Embriologi Kedokteran Langman : Edisi ke-7. Jakarta :

EGC.