12
Pendahuluan Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) a dalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencerna nya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah  serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa pros es tersebut dari tubuh. Makanan harus dicerna dan diuraikan menjadi molekul-mole kul kecil untuk diserap dari saluran pencernaan ke dalam system sirkulasi dan di  distribusikan ke sel-sel. Traktus digestivus terdiri dari mulut, tenggorokan (p harynx), larynx, gaster, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencern aan juga meliputi organ-or gan tambahan yang terletak diluar saluran pencernaan,  yaitu pankreas, hati dan kandung empedu. Skenario 1: Seorang perempuan berusia 30 tahun, datang ke polklinik mengeluh mu al, kembung, sembelit, dan buang air besarnya berwarna putih, seperti dempul kay u. Dokter mengatakan pasien tersebut mengalami sumbatan pada saluran empedu. ALAT  ALAT INTRA ABDOMEN Alat  alat intra abdomen terbagi dua oleh mesocolon transversum menjadi : 1. Al at- alat sup ra me socolica adalah alat-ala t yang terletak antara diaph r agmadan mesocolon transversum, yang terdiri dari : gaster, duodenum, pancreas,he par, vesica fellea dan lien. 2. Al at- alat intra me socolica adalah alat- alat yang terletak dibawah meso colontransversum atau alat-alat yang terletak antara mesocolon transversum dan l inea terminalis pada panggul, yaitu : intestinum tenuae ( usus halus ) danintest inum crassum ( usus besar ).1 A. Strukrur makrosk op ik, vaskularisasi, inervasi, dan fun gs i 1. Gaster (lambung) Bentuk umumnya adalah bentuk-J dengan pars pylorica sedikit naik keatas kepyloru s tertutup oleh peritonium, kecuali pada lintasan pembuluh darah sepanjang curva tura gastrica dan pada daerah kecil disebalah dorsal ostium cardiacum. Gas ter t erdiri dari 2 muara yaitu cardia merupakan muara oesophagus ke gaster dan pyloru s gaster ke duodenum, Mempunyai 2 tepi yaitu kurvactura minor dan cuvactura majo r, mempunyai 2 permukaan facies anterior dan posterior. Mempunyai dua lekukan in cisura cardiaca dan angularis. Pada permukaan ventral gaster bersentuhan dengan diaphragma, lobus hapatis sinister dan dinding abdomen ventral. 1 Pendarahan : Arteri - A. Gastrica sinistra : caban g a. Coeliaca beranastomose deng an a. Gas tr i ca dextra dicurvactura minor dan a. Oesophagus - A. Dastricae braves : cabang a. Lienale difundus ventriculi mem pe ndarahi  fundus venticuli - A. Gastro ep ip loica sinistra : cabang A.lienale be rnastomoses de ng an A. G astroepoploica dextra dicurvactura major, mempendarahi curvactura major dan omen tum majus. Vena - Darah dari v. Gastrica dextra dan sinistra dialirkan ke dala m v . Porta - Darah dari v. Gastrica brevi s, v. Gastro ep ip loica sinistra dialirkan ke dalam v.l lienalis yang bergabung dengan v. Mesenterica superior menuju v. Porta . Persarapan - Parasim pa tis berasal dari ner vi spinalis T6-T9 me lalui pl exus coeliac us dan mendistribusikan melalui anyaman seraf disekitar a. Gastrica dan a. Gastroom entalis.1 Gaster melakukan tiga fungsi utama yaitu: - Fun gs i terp entin g dari lambu ng adala h men yim pa n makana n yang ma suk sam pa i makanan dapat disalurkan ke usus halus (intestinum tenue) dengan kecepatan yan g sesuai untuk pencernaan dan penyerapan yang optimal. Karena intestinum tenue a dalah tempat utama pencernaan dan penyerapan, maka gaster perlu menyimpan makana n dan menyalurkannya secara mencicil ke duodenum dengan kecepatan yang tidak mel

empedu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sumbatan saluran empedu skenario

Citation preview

7/21/2019 empedu

http://slidepdf.com/reader/full/empedu-56ddcad7c7ee7 1/12

PendahuluanSistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh. Makanan harus dicerna dan diuraikan menjadi molekul-molekul kecil untuk diserap dari saluran pencernaan ke dalam system sirkulasi dan di distribusikan ke sel-sel. Traktus digestivus terdiri dari mulut, tenggorokan (pharynx), larynx, gaster, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ tambahan yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.

Skenario 1: Seorang perempuan berusia 30 tahun, datang ke polklinik mengeluh mual, kembung, sembelit, dan buang air besarnya berwarna putih, seperti dempul kayu. Dokter mengatakan pasien tersebut mengalami sumbatan pada saluran empedu.

ALAT  ALAT INTRA ABDOMENAlat  alat intra abdomen terbagi dua oleh mesocolon transversum menjadi :1. Alat- alat supra mesocolica adalah alat-alat yang terletak antara diaphragmadan mesocolon transversum, yang terdiri dari : gaster, duodenum, pancreas,hepar, vesica fellea dan lien.2. Alat- alat intra mesocolica adalah alat- alat yang terletak dibawah mesocolontransversum atau alat-alat yang terletak antara mesocolon transversum dan linea terminalis pada panggul, yaitu : intestinum tenuae ( usus halus ) danintest

inum crassum ( usus besar ).1

A. Strukrur makroskopik, vaskularisasi, inervasi, dan fungsi1. Gaster (lambung)Bentuk umumnya adalah bentuk-J dengan pars pylorica sedikit naik keatas kepylorus tertutup oleh peritonium, kecuali pada lintasan pembuluh darah sepanjang curvatura gastrica dan pada daerah kecil disebalah dorsal ostium cardiacum. Gaster terdiri dari 2 muara yaitu cardia merupakan muara oesophagus ke gaster dan pylorus gaster ke duodenum, Mempunyai 2 tepi yaitu kurvactura minor dan cuvactura major, mempunyai 2 permukaan facies anterior dan posterior. Mempunyai dua lekukan incisura cardiaca dan angularis. Pada permukaan ventral gaster bersentuhan dengandiaphragma, lobus hapatis sinister dan dinding abdomen ventral. 1Pendarahan :

Arteri- A. Gastrica sinistra : cabang a. Coeliaca beranastomose dengan a. Gastrica dextra dicurvactura minor dan a. Oesophagus- A. Dastricae braves : cabang a. Lienale difundus ventriculi mempendarahi fundus venticuli- A. Gastroepiploica sinistra : cabang A.lienale bernastomoses dengan A. Gastroepoploica dextra dicurvactura major, mempendarahi curvactura major dan omentum majus.Vena- Darah dari v. Gastrica dextra dan sinistra dialirkan ke dalam v. Porta- Darah dari v. Gastrica brevis, v. Gastroepiploica sinistra dialirkan kedalam v.l lienalis yang bergabung dengan v. Mesenterica superior menuju v. Porta.

Persarapan- Parasimpatis berasal dari nervi spinalis T6-T9 melalui plexus coeliacusdan mendistribusikan melalui anyaman seraf disekitar a. Gastrica dan a. Gastroomentalis.1Gaster melakukan tiga fungsi utama yaitu:- Fungsi terpenting dari lambung adalah menyimpan makanan yang masuk sampai makanan dapat disalurkan ke usus halus (intestinum tenue) dengan kecepatan yang sesuai untuk pencernaan dan penyerapan yang optimal. Karena intestinum tenue adalah tempat utama pencernaan dan penyerapan, maka gaster perlu menyimpan makanan dan menyalurkannya secara mencicil ke duodenum dengan kecepatan yang tidak mel

7/21/2019 empedu

http://slidepdf.com/reader/full/empedu-56ddcad7c7ee7 2/12

ebihi kapasitas intestinum tenue.- Gaster mengeluarkan asam hidroklorida (HCl) dan enzim yang memulai pencernaan protein.- Melalui gerakan mencampur gaster, makanan yang tertelan dihaluskan dan dicampur dengan sekresi lambung untuk menghasilkan campuran cairan kental yang dikenal sebagai kimus. Isi gaster harus diubah menjadi kimus sebelum dapat dialirkan ke duodenum.1

Gambar 1. Anatomi gaster

Secara mokroskopik, pada lambung yang kosong dan berkerut, mukosa dan submukosamengadakan lipatan-lipatan memanjang, atau ruga, yang akan menghilang bila diregangkan. Otot lambung yang tebal berfungsi untuk mengaduk dan menggerus bahan makanan didalamnya serta mencampur secara sempurna dengan getah sekret pencernaan yang dikeluarkan oleh lambung.5Dalam keadaan hidup mukosa lambung berwarna pucat, kemerah-merahan dan dibatasiepitel selapis kolumnar. Mukosa lambung tebal karena adanya massa kelenjar lambung, yang bermuara ke permukaan melalui sumur-sumur atau foveolae. Beberapa kelenjar bermuara ke dalam satu sumur. Sumur-sumur ini biasanya berbentuk tabung tetapi juga berbentuk celah-celah sempit.Berdasarkan perbedaan-perbedaan pada kelenjar dan sumur, dapat dibedakan tiga zona :1. Kelenjar kardia.Terletak pada daerah sempit, berbentuk cincin mengelilingi kardia. Sumur-sumur d

i daerah ini panjangnya (dari permukaan) sepertiga sampai seperempat tebal mukosadan sisa mukosa diisi oleh kelenjar tubulosa simpleks atau bercabang. Sel-sel yang menyusun kelenjar terutama terdiri atas sel-sel penghasil mukus dan mirip dengan sel-sel kardia esofagus tetapi juga terdapat sedikit sel parietal penghasil asam dan beberapa sel enteroendokrin. Fungsi kelenjar ini belum diketahui, tetapi mungkin dapat menghasilkan losozom.5

2. Kelenjar lambung.Kelenjar lambung menempati daerah terbesar dalam lambung dan sebgaian be

sar enzim dan asam yang disekresikan oleh mukosa lambung dihasilkan olehnya. Pada daerah ini sumur-sumurnya relatif pendek, menempati kuranng lebih seperempat tebal mukosa sedangkan kelenjarnya tubulosa simpleks, bercabang, panjang-panjangdan lurus-lurus. Epitel kelenjar tersusun oleh jenis sel yang berbeda menskresik

an asam, enzim-enzim, mukus dan hormon-hormon, yaitu :- Sel zimogen ( chief cell )Jenis sel ini terletak di dasar kelenjar lambung, dan menunjukan ciri-ciri sel yang menskresikan protein (zimogen). Sel-sel meluas mulai dari dari lamina basalkelenjar lambung sampai ke lumen, dan berbentuk piramid pada potongan melintang. Intinya bulat terletak di bagian basal sel. Sitoplasma bagian basal basofilik berisi retikulum granular dan mitokondria. Sel zimogen mengeluarkan pepsinogen, yang dalam suasana asam lambung, diubah menjadi enzim pepsin aktifm, dan berfungsi menghidrolisis protein menjadi peptida lebih kecil.- Sel parietal.Sel parietal atau sel oksintik (berarti membentuk asam) tersebar satu-satu dalam kelompokan kecil di antara jenis sel lainnya mulai dari ismus sampai dasar kelenjar lambung, tetapi paling banyak didaerah leher dan ismus. Ciri sel parietal m

encakup sel besar berbentuk bulat atau piramid dengan sitoplasma asidofilik atau pucat, dan tampak menonjol ke dalam lamina propria inti berbentuk bulat dan terletak di tengah, biasanya dengan aparat golgi di bawah atau di sampingnya. Sitoplasma mengandung banyak mitokondria dengan krista yang mencolok. Sekresi asam hidroklorida terjadi pada permukaan membran yang luas ini. sel parietal juga mensekresikan faktor intrinsik, suatu glikoprotein yang terikat dengan vitamin B12, dan membantu absorpsi vitamin ini dalam usus halus. Vitamin B12 diperlukan untukpembentukan sel darah merah, kekurangannya menyebabkan anemia pemistosa.- Sel mukus leherSel-sel ini terletak di daerah leher kelenjar lambung, dalam kelompok kecil atau

7/21/2019 empedu

http://slidepdf.com/reader/full/empedu-56ddcad7c7ee7 3/12

 satu-satu. Bentuknya cenderung tidak teratur seakan-akan terdesak oleh sel-seldi sekitarnya (terutama sel parietal), biasanya mempunyai dasar sepit dan puncak melebar. Intinya terletak di basal, sitoplasma basal basofilik, dengan retikulum granular cukup mencolok, dan aparat golgi yang berkembang baik terletak di atas inti.- Sel enteroendokrinPada umumnya sel-selnya kecil berbenuk piramid dengan sitoplasma jernih tak berwarna. Kebanyakan sel dapat di warnai dengan kalium bikromat dan karenanya disebut sel enterokromafin. 5Gambar 5. Histologi lambung

Asam khlorida (HCl)Asam khlorida (HCl) sering dikenal dengan sebutan asam lambung, dihasilkan olehkelenjar didalam dinding lambung. Asam khlorida berfungsi untuk membunuh mikroorganisme tertentu yang masuk bersama-sama makanan. Produksi asam khlorida yang tidak stabil dan cenderung berlebih, dapat menyebabkan radang lambung yang seringdisebut penyakit mag.

2. Hepar (hati)Hepar merupakan kelenjar yang terbesar dalam tubuh manusia. Pada vertebra rendah gambaran strukturnya memang benar-benar sebagai kelenjar. Pada manusia dan juga pada vertebra tinggi sudah berubah strukturnya sebagai susunan sel-sel dalam lempeng-lempeng. Hepar pada manusia terletak pada bagian atas cavum abdominis, dibawah diafragma, di kedua sisi kuadran atas, yang sebagian besar terdapat pada s

ebelah kanan. Permukaan hepar sebagian ditutupi peritoneum yang merupakan Capsula Glissoni, permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan, fisura transversus. Permukaannya dilintasi berbagai pembuluh yang masuk-keluar hati. Fisura longitudinal memisahkan belahan kanan dan kiri di permukaan bawah, sedangkan ligamen falsiformis melakukan hal yang sama di permukaan atas hati.2Permukaan atas hepar yang cembung melengkung di bawah kubah diaphragm. Facies visceralis, atau posteroinferior, membentuk catatan visera yang letaknya berdekatan sehingga bentuknya menjadi tidak beraturan. Permukaan ini berhubungan dengan pars abdominalis oesophagus, gaster, duodenum, flexura coli dextra, rend extra, dan glandula suprarenalis dextra, serta vesica fellea.2Secara anatomis hepar terdiri dari lobus kanan yang besar dan lobus kiri yang lebih kecil. Keduanya dipisahkan di anterosuperior oleh ligamentum falsiforme dandi posteri-inferior oleh fisura untuk ligamentum venosum dan ligamentum teres. P

ada klarifikasi anatomis, lobus kanan terdiri atas lobur kaudatus dan kuadratus. Akan tetapi, secara fungsional lobus kaudatus dan sebagian besar lobus kuadratus merupakan bagian dari lobus kiri karena mendapat darah dari arteri hepatika sinistra dan aliran empedunya menuju duktus hepatikus sinistra. Oleh karenanya, klasifikasi fungsional hepar menyatakan bahwa batas antara lobus kanan dan kiri terletak pada bidang vertical yang berjalan ke posterior dari kandung empedu menuju vena cava inferior.2Pendarahan :arteri :- Hepatica communis, a. Hepatica propia, a. Hepaticadextra dan sinistra.Pembuluh balik :vena- menampung darah balik dari alat-alat tractusgastrointestinal melalui v.

Porta. V. Porta merupakan bagian dari pembuluhbalik sistema portal yang mengumpulkan darah dari alat-alatgastrointestinal untuk dialirkan ke hepar.Persarafan- Saraf simpatis dan parasimpatis membentuk pleksus coeliacus. Truncus vagalis anterior mempercabangkan banyak tami hepatici yang berjalan langsung ke hepar.Gambar 2. Anatomi heparFungsi:- Peran hepar dalam sistem pencernaan adalah sekresi garam empedu, yang membantu pencernaan lemak dan penyerapan lemak.2

7/21/2019 empedu

http://slidepdf.com/reader/full/empedu-56ddcad7c7ee7 4/12

Pada sajian histology biasanya berbentuk polygonal. Sisi bidang ini merupakan batas lobules yang dibentuk oleh jaringan ikat longgar (jaringan ikat interlobular). Perhatikan vena sentralis hepatis, biasanya terletak di tengah lobules. Diluar vena sentralis terdapat deretan sel hati yang tersusun radier mengarah ke jaringan interlobular. Di antara deretan sel hati tersebut terdapat sinusoid hati yang nantinya bermuara ke dalam vena sentralis. Muaranya tidak selalu terlihat jelas, karena tidak selalu terpotong. 5Dinding sinusoid berupa selapis sel endotel yang terlihat melekat pada deretan sel hati. Sel endotel sinus ini berbentuk gepeng dengan inti yang gepeng juga dan mempunyai kromatin padat. sitoplasma bercabang-cabang dan menempel pada dinging sinusoid di seberangnya. Dalam sitoplasmanya mungkin dapat dilihat benda-bendaasing yang telah difagosiot, sel ini disebut sel Kupffer. Tanpa adanya benda asing ini sulit untuk memastikan bahwa yang terlihat itu benar-benar sel Kupffer.Saluran Herring merupakan saluran empedu atau duktus biliaris intralobuluaris. Letaknya di tepi lobules, dindingnya sebagian dibatasi oleh sel hati dan sebagian lagi oleh epitel selapis kubis. Saluran ini pendek sehingga sering sukar dicari.5Gambar 6. Histologi hepar

3. Kandung Empedu (Vesica Fellea)Vesica fellea adalah sebuah kantong berbentuk buah pir yang terletak pada permukaan bawah (facies visceralis) hepar.3Untuk mempermudah deskripsinya, vesica fellea dibagi menjadi fundus, corpus, dan collum. Fundus fesica fellea berbentuk bulat dan biasanya menonjol dibawh margo

 inferior hepar, penonjolan ini merupakan tempat fundus bersentuhan dengan dinding anterior abdomen setinggi cartilage costalis IX dextra. Corpus vesicae fellea terletak dan berhubungan dengan facies visceralis hepar dan arahnya ke atas, belakang, dan kiri. Collum vesicae biliaris melanjutkan diri sebagai duktus cysticus, yang berbelok ke dalam omentum minus dan bergabung dengan sisi kanan duktushepaticus communis untuk membentuk diktus choledochus.Peritoneum meliputi seluruh bagian fundus vesica fellea dan menghubungkan corpus dan collum vesica fellea dengan facies visceralis hepar.3

Pendarahan:- A. cysticus yang biasanya, namun tidak selalu, merupakan suatu cabang dari arteri hepatica dextra, dan cabang-cabang kecil arteriosus hepatica yang melalui fossa dimana terletak kandung empedu. Arteri cysticus merupakan sumber pasokan darah yang paling signifikan.

Persarafan :- Saraf simpatis dan parasimpatis membentuk pleksus coeliacus. Vesica fellea berkontraksi sebagai respons terhadap hormone kolesistokinin yang dihasilkanoleh tunika mukosa duodenum karena masuknya makanan berlemak dari gaster.Fungsi:- fungsi utama kandung empedu adalah untuk mengkonsentrasikan dan menyimpan empedu yang diproduksi oleh hati.

 Gambar 3. Anatomi vesika fellea

Tunika mukosa organ ini dilapisi epitel selapis torak yang biasanya tidak mempunyai sel goblet. Epitel bersama lamina propria membentuk lipatan mirip vilus inte

stinalis. Di dalam lamina propria terdapat sejumlah bangunan bulat atau lonjongyang dilapisi epitel yang sama dengan epitel mukosa. Ini adalah potongan lipatan mukosa dan disebut sinus Rokitansky-Aschoff. Dinding vesika velea tidak mempunyai tunika muskularis mukosa.5Tunika muskularisnya terdiri ats berkas-berkas otot polos yang tidak teratur seperti otot polos pada dinding usus.Tunika serosa/adventisia terdiri atas jaringan ikat longgar. Pada daerah yang berhadapan dengan jaringan hati kadnag-kadang dapat dijumpai sisa saluran keluar empedu yang rudimenter, disebut duktus aberans Luschka.5

7/21/2019 empedu

http://slidepdf.com/reader/full/empedu-56ddcad7c7ee7 5/12

4. Pangkreas.Pankreas merupakan struktur berlobus yang memiliki fungsi eksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin mengeluarkan cairan pankreas menuju dukus pankreatikus, dan akhirnya ke duodenum. Sekresi ini penting untuk pencernaan dan absorpsi protein,lemak, dan karbohidrat. Endokrin pankreas bertanggung jawab untuk produksi serta sekresi glukagon dan insulin, yang terjadi dalam sel-sel khusus di pulau Langerhans.4- Pankreas memiliki: kaput, kolum, korpus, dan kauda. Pankreas merupakan organ retroperitoneal yang terletak kira-kira sepanjang L1. Kaput terikat di lateral oleh duodenum yang melengkung dan kauda memanjang ke hilus lienpada ligamentum lienorenale.

Perdarahan:- Pendarahan pancreas berasal dari aa. pancreaticoduodenalis.2 Sampai 10 cabang aa. lienalis mengantar darah kepada corpus dan cauda pancreatis. Aa. pancreaticoduodenalis anterior et posterior (cabang aa. gastroduodenalis), dan aa. pancreaticoduodenalis inferior ramus anterior dan posterior (cabang a. mesenterica superior), mengantar darah ke caput pancreatis. Vena-vena pancreas menyalurkandarah ke v. porta hepatis, v. lienalis, dan v. mesenterica superior, tetapi yang lebih banyak ke v. lienalis. Gambar 4. Anatomi pankreas

Sepintas kelenjari ini mirip kelenjar parotis. Kelenjar pankreas merupakan kelen

jar ganda, terdiri atas kelenjar eksokrin yang terpulas lebih gelap dan bagian endokrin yang lebih pucat.6Bagian eksokrin kelenjar pankreas mirip dengan kelenjar parotis karena pars terminalisnya berupa asinus. Dalam asinus sering dapat dijumpai sel sentroasinar yang membatasi lumen asinus. Sel ini merupakan awal dinding duktus interlakaris yaitu saluran keluar kelenjar yang terkecil. Saluran ini pada awalnya, dindingnya berupa epitel selapis kubis atau selapis kubis rendah. Duktus sekretorius (intralobular)lebih sedikit jumlahnya daripada yang terdapat dalam kelenjar parotis. Adanya sel sentroasinar dan sedikitnya duktus sekretorius pada kelenjar pancreas dapat digunakan untuk membedakan dari kelenjar parotis.Bagian endokrein disebut juga pulau Langerhans, terdiri atas kelompokan sel yang terpulas lebih pucat daripada asinus di sekitarnya (bagian eksokrin). Sel-selipulau Langerhans juga lebih kecil daripada asinus. Pada umumnbya sel kelihatan b

ulat dan dinding selnya tidak mudah dilihat. Di antara sel-sel itu terdapat kapiler darah. Kelompokan sel ini pun tidak mempunyai simpai jaringan ikat yang jelas. 6

5. Usus kecil (Intestinum tenue)Usus kecil memiliki panjang6-8 meter dan terdiri dari 2/3 bagian jejunum dan 1/3 bagian ileum. Intestinum tenue terletak intraperitoneal dan berkelok-kelok. Jejunum mengisi rongga perut kiri atas sedangkan ileum mengisi rongga perut kanan bawah. Besarnya jejunum kearah ileum makin mengecil. Intestinum tenue berhubungan dengan dinding belakang perut melalui lipatan peritoneum yang di sebut mesostenium, mulai dari flexura duodenojejunalis setinggi vertebra L2 berjalan kearah kanan miring ke bawah , menyilangi garis tengah setinggi vertebra L3 di depan pars inferior duodeni dab V.cava inferior , berakhir ke bawah pada fossa iliaca dext

ra di depan articulation sacroiliaca. Fungsi usus halus ialah untuk mengakhiri proses pencernaan makanan yang di mulai dimulut dan dilambung. Proses ini diselesaikan oleh enzim usus dan enzim pankreas serta di bantu empedu dalam hati.4Pendarahan:Arteri:- Aa.jejunales et ilei: Arteri ini merupakan cabang dari A.mesenterica superior yang saling beranastomosis dan memberikan cabang-cabang lurus ( vasa Rectae) dan cabang lengkung (arcade). Arteri ini berjumlah 15-18 buah, dimana pada jejunum arcadenya setingkat dan vasa rectanya panjang, sedangkan pasa ileum arcadenya bertingkat dan vasa rectanya pendek.

7/21/2019 empedu

http://slidepdf.com/reader/full/empedu-56ddcad7c7ee7 6/12

Vena:- Darah dari Vv. Jejunales et ilei akan di alirkan ke dalam v.mesentericasuperior.V. mesentrica superior terletak depan a.mesenterica superior di dalam radix mesenterii dan berakhir di belakang collum pancreatic. Bagian DuodenumTunika mukosa diliputi epitel selapis torak yang mempunyai mikrovil (brush borders). Di antara sel epitel ada sel goblet yang jumlahnya di sini belum begitu banyak. Tunika mukosa membentuk vilus intestinalis yang gemuk-gemuk. Lamina propira terdapat di bawah epitel vilus intestinalis maupun di sekitar kriptus Lieberkuhn. Di dasar kriptus dapat ditemukan sel Paneth, suatu sel berbentuk kerucut dengan puncaknya menghadap lumen. Di dalam sitoplasmanya terdapat granula kasar berwarna merah. Tunika muskularis mukosa tidak ikut membentuk vilus intestinal. Lapisan ini sering terlihat terpenggal-penggal karena ditembusi perluasan massa kelenjar Brunner.6Tunika submukosa dipenuhi kelenjar Brunner. Tunika mukosa dan submukosa bersama-sama membentuk plika sirkularis Kerckringi. Artinya, pada stiap plika sirkularis terdapat banyak vilus intestinalis. Pleksus submukosus Meissneri juga dapat ditemukan di sini. Tunika muskularis sirkularis dan longitudinalis, diantaranya terdapat pleksus mienterikus Auerbachi. Tunika adventisia berupa jaringan ikat jarang. Tunika mukosa. Pada pylorus, epitelnya selapis torak dan pada duodenum epitelnya juga selapis torak tetapi sudah mulai terdapat sel goblet di antara sel-sel

 epitelnya. Pada pylorus terdapat foveola gastrika, sedangkan pada duodenum terdapat vilus intestinali. Pada pylorus terdapat kelenjar pylorus di dalam lamina propria, sedangkan pada duodenum terdapat kriptus Lieberkuhn, berupa kelenjar tubulosa simpleks. Dadang pada lamina propria tampak nodulus limfatikus.Tunika submukosa. Pada pylorus tidak terdapat kelenjar, sedangkan di duodenum dipenuhi kelenjar Brunner yang merupakan kelenjar tubulosa bercabang dan bergelung dan bersifat mukosa.Tunika muskularis. Pada pylorus, tunika muskularis sirkularis tebal,sedangkan di duodenum biasa. Tunika muskularis longitudinalis gambarannya sama padakeduannya. Tunika serosa/adventisia. Sama seperti lambung.6Gambar 8. Histologi duodenum

Bagian JejenumTunika mukosa jejunum gambarannya mirip duodenum tetapi vilus intestinalisnya lebih langsing dan sel gobletnya lebih banyak. Sel paneth lebih muda

h dikenali. Tunika submukosa di sini tidak mengandung kelenjar. Hanya terdiri atas jaringan ikat jarang dengan pleksus Meissneri di dalamnya. Lapisan ini juga ikut membentuk plika sirkularis Kerckringi. Tunika muskularis susunannya sama seperti duodenum. Tunika serosa berupa jaringan ikat jarang.6Gambar 9. Histologi JejenumBagian IleumTunika mukosa mirip dengan jejunum, tetapi sel goblet jauh lebih banyak. Di dalam lamina propria terdapat kelompokan nodulus limfatikus yang membentuk bangunankhusus disebut plaque Peyeri. Kelompokan nodulus limfatikus ini sering terlihatmeluas ke dalam tunika submukosa sehingga sering menjadikan tunika muskularis mukosa terpenggal-penggal.6Tunika submukosa terdiri atas jaringan ikat jarang dengan pleksus Meissneri di dalamnya. Di sini juga tidak terdapat kelenjar. Plika sirkularis Kerckringi tampa

k lebih pendek disbanding yang terdapat pada duodenum maupun jejunum. Tunika muskularis, gambarannya sama seperti duodenum dan jejunum. Tunika serosa juga terdiri atas jaringan ikat jarang.6Gambar 10. Histologi ileum

6. Usus Besar (Intestinum Crassum)Intestinum crassum terdiri dari caecum, appendix vermiformis, colon, rec

tum, dan canalis analis.2 Intestinum crassum dapat dibedakan dengan intestinum tenue karena adanya:- Tiga lapis otot yang menebal, dikenal sebagai taenia coli.

7/21/2019 empedu

http://slidepdf.com/reader/full/empedu-56ddcad7c7ee7 7/12

- Sakulasi dinding intestinum crassum antara taenia coli, disebut haustra.- Kantong omentum yang kecil, berisi lemak, disebut appendices epiploica (omentales).Caecum adalah bagian pertamaintastinum crassum dan beralih menjadi colon ascendens.2 Caecum terletak dalam kuadran kanan bawah, yakni dalam fossa iliaca.2 Caecum tidak memiliki mesenterium. Ileum memasuki caecum secara miring dan untuk sebagian menyembul ke dalamnya dengan membentuk sebuah labium superius dan labium inferius yang membentuk valve ileocaecalis dan mengantar ke ostium valvae ileocaecalis.2 Pembuluh nadi caecum adalah aa. ileocolica. Pembuluh balik caecum adalahv. ileocolica. Pembuluh limfe caecum adalah nodi lymphoidei ileocolici. Persarafan caecum untuk simpatis dan parasimpatis adalah plexus mesenterica superior.Colon terbagi menjadi 4 bagian yaitu:- Colon AscendensMelintas dari caecum ke arah cranial pada sisi kanan cavitas abdominalis kea rah hepar, dan membelok ke kiri sebagai flexura coli dextra. Pembuluh nadi colon ascendens adalah aa. ileocolica dan a. colica dextra. Pembuluh balik colon ascendens adalah v. ileocolica dan v. colica dextra. Pembuluh limfe colon ascendens adalah nodi lymphoidei paracolici, nodi lymphoidei epiploici, dan nodi lymphoidei mesenterici superiores. Persarafan colon ascendens adalah plexus mesentericus superior.- Colon TransversumBagian intestinum crassum terbesar. Bagian ini melintas abdomen dari flexura coli dextra ke flexura coli sinistra, dan di sini membelok ke arah kaudal menjadi colon descendens, dan di sini membelok ke arah caudal menjadi colon descendens. P

embuluh nadi colon transversum adalah a. colica media, a. colica dextra, dan a. colica sinistra. Pembuluh balik colon transversum adalah v. mesenterica superior. Pembuluh limfe colon transversum adalah nodi lymphoidei colici medii. Persarafan colon transversum adalah plexus mesentericus inferior.- Colon DescendensColon descendens melintas retroperitoneal dari flexura coli sinistra ke fossa iliaca sinistra dan disini beralih menjadi colon sigmoideum.2 Pembuluh nadi colondescendens adalah aa.colica sinistra dan aa. sigmoidea superior. Pembuluh balikcolon descendens adalah v. mesenterica inferior. Pembuluh limfe colon descendens adalah nodi lymphoidei colici medii. Persarafan colon descendens adalah plexushypogastricus superior (simpatis) dan nn. splanchnici pelvic (parasimpatis).- Colon SigmoideumColon sigmoideum meluas dari tepi pelvis sampai segmen sacrum ketiga, untuk bera

lih menjadi rectum.2 Pembuluh nadi colon sigmoideum adalah aa.sigmoidale. sedanggkan pembuluh balik, pembuluh limfe dan saraf sama dengan colon descendens.Sebagian penyerapan berlangsung di dalam colon, tetapi dalam tingkatan y

ang lebih rendah daripada di intestinum tenue. Colon dalam keadaan normal menyerap garam dan H2O. melalui absorbsi ini maka terbentuk massa tinja (feces) yang padat.

B. EmpeduCairan empedu disekresi oleh hepar ke dalam sebuah saluran empedu dan di

teruskan ke dalam duodenum. Empedu bukan suatu enzim dan tidak berperan langsung dalam proses pencernaan. Komposisi cairan empedu ini antara lain air, garam empedu, pigmen empedu, kolesterol, lesitin, dan garam inorganik. Dari semua komposisi itu yang paling penting dalam proses pencernaan adalah efek hidrotropiknya. T

egangan permukaan yang rendah dari lemak, dan sebagian tanggung jawab untuk emulsifikasi lemak sebelum dicernakan dan diarbsorbsi oleh usus halus. Selain penting untuk proses absorbsi lemak, empedu juga penting untuk proses absorbsi vitamin-vitamin yang larut dalam lemak (Vitamin A,D,E, dan K). Garam empedu juga berfungsi untuk menetralkan asam lambung yang masuk ke dalam duodenum. Asam empedu merangsang produksi garam-garam empedu.10

Dalam keadaan normal, hepar dapat menyekresikan garam empedu sebanyak kurang lebih 24 g garam empedu perhari atau 700-1000 mL cairan empedu perharinya.Sekitar 85% garam empedu dan asam empedu diabsorbsi kembali dari usus, melalui aliran darah vena porta masuk kembali ke hepar, lalu diekskresi lagi oleh hepar m

7/21/2019 empedu

http://slidepdf.com/reader/full/empedu-56ddcad7c7ee7 8/12

elalui saluran empedu ke usus. Sehingga setiap harinya hanya sekitar 800 mg kadar empedu yang perlu disintesis.10 Gambar 14. Siklus Enterohepatic

Cairan empeduCairan empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung dalam kantong empedu (fesica fellea). Empedu mengandung zat warna bilirubin dan biliverdin yang menyebabkan kotoran sisa pencernaan berwarna kekuningan. Empedu berasal dari rombakan sel darah merah (erithrosit) yang tua atau telah rusak dan tidak digunakan akan digunakan untuk membentuk sel darah merah yang baru. Fungsi empedu yaitu memecah molekullemak menjadi butiran-butiran yang lebih halus sehingga membentuk suatu emulsi.Lemak yang sudah berwujud emulsi ini selanjutnya akan dicerna menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana lagi.

Absorpsi (penyerapan)Pencernaan diselesaikan dan sebagian besar penyerapan terjadi di usus ha

lus. Setelah proses digesti molekul-molekul yang telah menjadi satuan-satuan kecil dapat diabsorpsi bersama dengan air, vitamin, dan elektrolit, dipindahkan dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah atau limfe.Pencernaan Karbohidrat

Pencernaan karbohidrat dalam mulut dan lambung. Ketika makanan dikunyah, makanan bercampur dengan saliva, yang terdiri atas enzim ptialin yang terutamadisekresikan oleh kelenjar parotis. Enzim ini menghidrolisis tepung menjadi disa

karida maltose dan polimer glukosa kecil lainnya yang mengandung tiga sampai sembilan molekul glukosa (seperti maltotriosa dan alimit dekstrin) yang merupakantitik cabang molekul tepung. Tetapi makanan berada dalam mulut hanya untuk waktu yang singkat, dan mungkin tidak lebih dari 5 persen dari semua tepung yang dimakan telah dihidrolisis pada saat makanan ditelan. Pencernaan berlanjut di dalamkorpus dan fundus lambung selama 1 jam sebelum makanan bercampur dengan sekresilambung. Kemudian aktivitas amilase saliva dihambat oleh asam yang berasal darisekresi lambung, karena amilase pada dasarnya tidak aktif sebagai suatu enzim bila pH medium turun di bawah sekitar 4,0. Meskipun demikian, rata-rata, sebelum makanan menjadi bercampur secara menyeluruh dengan sekresi dari lambung, sebanyak 30 sampai 40 persen tepung akan dihidrolisis terutama menjadi maltosa.Pencernaan Karbohidrat di dalam usus halus

Pencernaan oleh Amilase Pankreas. Sekresi pancreas, seperti saliva, meng

andung sejumlah besar a-amilase yang fungsinya hamper mirip dengan a-amilase saliva tetapi beberapa kali lebih kuat. Oleh karena itu, dalam waktu 15 sampai 30 menit setelah kimus dikosongkan dari lambung ke dalam duodenum dan bercampur dengan getah pancreas, sebenarnya, semua tepung telah dicernakan. Pada umumnya, hampir semua tepung diubah menjadi maltosa dan polimer-polimer glukosa yang sangat kecil lainnya sebelum keduanya melewati duodenum atau jejunum bagian atas.

Hidrolisis disakarida dan polimer-polimer glukosa kecil menjadi monosakarida oleh enzim-enzim epitel usus. Enterosit yang terletak pada vili usus halusmengandung empat enzim, laktase, sukrase, maltase, dan a-dekstrinase, yang mampu memecahkan disakarida laktosa, sukrosa, dan maltosa demikian juga dengan polimer-polimer glukosa kecil lainnya menjadi unsur monosakarida. Enzim-enzim ini terletak di dalam membrane mikrovili brush border enterosit, dan disakarida dicernakan sewaktu berkontak dengan membran ini. Laktosa dipecahkan menjadi satu molekul

 galaktosa dan satu molekul glukosa. Sukrosa dipecahkan menjadi satu molekul fruktosa dan satu molekul glukosa. Maltosa dan polimer-polimer kecil lainnya semuadipecahkan menjadi molekul-molekul glukosa. Jadi produk akhir dari pencernaan karbohidrat adalah semua monosakarida, dan monosakarida tersebut diserap dengan segera ke dalam darah portal.Pencernaan Protein

Pencernaan protein dalam lambung. Pepsin, enzim peptic lambung yang penting, paling aktif pada pH 2,0 sama 3,0 dan tidak aktif pada pH kira-kira di atas 5. Akibatnya, agar enzim ini dapat melakukan kerja pencernaan terhadap protein, maka cairan getah lambung harus bersifat asam. Kelenjar lambung mensekresi sej

7/21/2019 empedu

http://slidepdf.com/reader/full/empedu-56ddcad7c7ee7 9/12

umlah besar asam hidroklorida. Asam hidroklorida ini disekresikan oleh sel-sel parietal pada pH kira-kira 0,8, tetapi pada saat asam hidroklorida bercampur dengan isi lambung dan bersama dengan sekresi dari sel-sel kelenjar nonparietal lambung, pH berkisar antara 2,0 sampai 3,0 suatu batas asiditas yang cukup tinggi untk aktivitas pepsin.5

Salah satu gambaran penting pencernaan pepsin adalah kemampuannya untukmencernakan kolagen, suatu albuminoid yang sangat sedikit dipengaruhi oleh enzim-enzim pencernaan lainnya. Kolagen merupakan unsur dasar utama darijaringan penyambung interseluler daging; oleh karena itu, agar enzim pencernaan saluran pencernaan dapat menembus daging dan mencernakan protein seluler, pertama penting bahwa serabut-serabut kolagen dicernakan. Akibatnya, pada orang yang tidak mempunyai aktivitas peptic dalam lambung, pencernaan daging kurang baik ditembus oleh enzim-enzim pencernaan dan, oleh karena itu proses pencernaannya buruk.

Pepsin hanya memulai proses pencernaan protein, biasanya hanya menghasilkan 10 samapi 20 persen dari pencernaan total protein. Pemecahan protein merupakan proses hidrolisis yang terjadi pada ikatan peptide di antara asam-asam amino. 

Pencernaan protein oleh sekresi pankreas. Kebanyakan pencernaan proteinterjadi terutama di dalam usus halus bagian atas, di dalam duodenum dan jejunumdi bawah pengaruh enzim-enzim proteolitik dari sekresi pancreas. Saat protein meninggalkan gaster, protein biasanya terutama dalam bentuk proteosa, pepton, danpolisakarida-polisakarida besar. Segera setelah masuk ke usus halus, produk yang sudah dipecahkan sebagian diserang oleh enzim-enzim proteolitik utama pankreas, tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase, dan proelastase. Keduanya, baik tripsi

n ataupun kimotripsin dapat memecahkan molekul-molekul protein menjadi polipeptida-polipeptida kecil; karboksipeptidase kemudian memecahkan asam amino-asam amino tunggal dari ujung karboksil polipeptida. Proelastase meningkatkan elastase yang kemudian mencernakan serabut-serabut elastin yang menahan daging. Hanya suatu persentase protein kecil yang dicernakan sepenuhnya menjadi unsur-unsur asam amino oleh getah pankreas. Kebanyakan tinggal sebagai dipeptida, tripeptida, dan beberapa bahkan lebih besar.

Pencernaan peptida-peptida oleh peptidase di dalam enterosit yang terletak pada vili usus halus. Pencernaan terakhir protein di dalam lumen usus dicapai oleh enterosit yang terletak pada vili usus halus, terutama dalam duodenum dan jejunum. Sel-sel ini memiliki suatu brush border yang sesungguhnya mengandungberatus-ratus mikrovili yang menonjol dari permukaan masing-masing sel. Pada membran sel pada masing-masing mikrovili ini terdapat banyak peptidase yang menonj

ol keluar melalui membran, dimana peptidase berkontak dengan cairan usus. Dua jenis enzim peptidase yang sangat penting adalah, aminopolipeptidase dan beberapadipeptidase. Enzim-enzim tersebut berhasil memecahkan sisa polipeptida-polipeptida yang besar menjadi bentuk tripeptida dan dipeptida serta beberapa sepenuhnyamenjadi asam-asam amino. Baik asam amino, dipeptida, dan tripeptida dengan mudah ditranspor melalui membran mikrovili ke bagian enterosit.Akhirnya, di dalam sitosol enterosit terdapat banyak peptidase-peptidase lain yang spesifik untuk jenis ikatan antara asam amino yang masih tertinggal. Dalam beberapa menit, sebenarnya semua dipeptida dan tripeptida yang masih tertinggal akan dicerna sampai tahap akhir yaitu asam amino tunggal; kemudian asam amino tunggal tersebut dihantarkan ke sisi yang berlawanan dari enterosit ke dalam darah.Lebih dari 99 persen produk pencernaan akhir protein yang diabsorpsi merupakan asam amino tunggal, jarang berupa peptidan dan lebih jarang lagi berupa molekul p

rotein utuh. Dan semua ini sangat sedikit molekul protein yang kadang-kadang dapat menyebabkan gangguan alergi yang berat atau gangguan imunologik.Pencernaan Lemak

Pencernaan lemak dalam usus. Sejumlah kecil trigliserida dicernakan didalam lambung oleh lipase lingual yang disekresikan oleh kelenjar lingual di dalam mulut dan ditelan bersama dengan saliva. Jumlah pencernaan kurang dari 10 persen dan umunya tidak penting. Sebaliknya, pada dasarnya semua pencernaan lemak terjadi di dalam usus halus.

Emulsifikasi lemak oleh asam empedu dan lesitin. Tahap pertama dalam pencernaan lemak adalah memecahkan gelembung lemak menjadi ukuran yang lebih kecil,

7/21/2019 empedu

http://slidepdf.com/reader/full/empedu-56ddcad7c7ee7 10/12

 sehingga enzim pencernaan yang larut dalam air dapat bekerja pada permukaan gelembung lemak. Proses ini disebut emulsifikasi lemak, dan dicapai sebagian melalui pergolakan di dalam lambung bersama dengan produk pencernaan lambung tetapi terutama dibawah pengaruh empedu, sekresi hati yang tidak mengandung enzim pencernaan apapun. Akan tetapi, empedu mengandung sejumlah besar garam empedu juga fosfolipid lesitin, sangat penting untuk emulsifikasi lemak. Gugus-gugus polar darigaram empedu dan molekul-molekul lesitin sangat larut dalam air, sedangkan sebagian besar gugus-gugus molekul keduanya sangat larut dalam lemak. Oleh karena itu, gugus yang larut dalam lemak terlarut dalam permukaan lapisan gelembung lemaksedangkan gugus polar menonjol keluar dan larut dalam cairan sekitarnya; efek ini sangat menurunkan tekanan antar permukaan dari lemak.

Bila tegangan antar permukaan gelembung cairan yang tidak dapat larut ini rendah, cairan yang tidak dapat larut, pada pengadukan, dapat dipecah menjadibanyak partikel halus secara jauh lebih mudah daripada bila tegangan antar permukaan tinggi. Akibatnya, fungsi utama garam empedu dan lesitin, terutama lesitin, dalam empedu adalah untuk membuat gelembung lemak siap untuk dipecah oleh pengadukan di dalam usus halus. Kerja ini sama seperti yang terjadi pada banyak deterjen yang banyak dipakai pada kebanyakan pembersih rumah tangga untuk membersihkan noda kotoran.Setiap kali diameter gelembung lemak diturunkan oleh suatu faktor 2 sebagai akibat pengadukan pada usus, daerah permukaan total lemak meningkat dua kali. Dengan kata lain, daerah permukaan total partikel lemak pada isi usus berbanding terbalik dengan diameter partikel. Karena ukuran rata-rata partikel emulsi lemak dalam usus hanya kurang dari 1 mikrometer, ukuran ini menggambarkan peningkatan seba

nyak 1000 kali lipat pada daerah permukaan total lemak yang disebabkan oleh proses emulsifikasi.Lipase merupakan senyawa yang larut dalam air dan dapat menyerang geelmbung lemak hanya pada permukaannya. Akibatnya, dapat dimengerti betapa pentingnya fungsideterjen garam empedu untuk pencernaan lemak.Pencernaan trigliserida oleh lipase pankreas. Sejauh ini enzim yang paling penting untuk pencernaan trigliserida adalah lipase pankreas di dalam getah pankreas. Enzim ini terdapat dalam jumlah sangat banyak di dalam getah pankreas, cukup untuk mencernakan semua trigliserida yang dapat dilakukan dalam beberapa menit. Sebagai tambahan, enterosit dari usus halus mengandung sejumlah kecil lipase yangdikenal sebagai lipase usus tetapi enzim ini biasanya tidak penting.Produk akhir pencernaan lemak. Sebagian besar trigliserida dalam makanan dipecahkan oleh getah pankreas menjadi asam lemak bebas dan 2-monogliserida, sebagian k

ecil tetap dalam bentuk digliserida.

Enzim dalam saluran pencernaanPencernaan makanan secara kimiawi terjadi dengan bantuan zat kimia tertentu. Enzim pencernaan merupakan zat kimia yang berfungsi memecahkan molekul bahan makanan yang kompleks dan besar menjadi molekul yang lebih sederhana dan kecil. Molekul yang sederhana ini memungkinkan darah dan cairan getah bening (limfe) mengangkut ke seluruh sel yang membutuhkan.Secara umum enzim memiliki sifat : bekerja pada substrat tertentu, memerlukan suhu tertentu dan keasaman (pH) tertentu pula. Suatu enzim tidak dapat bekerja pada substrat lain. Molekul enzim juga akan rusak oleh suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Demikian pula enzim yang bekerja pada keadaan asam tidak akanbekerja pada suasana basa dan sebaliknya. Macam-macam enzim pencernaan yaitu :

1. Enzim ptialinEnzim ptialin terdapat di dalam air ludah, dihasilkan oleh kelenjar ludah. Fungsi enzim ptialin untuk mengubah amilum (zat tepung) menjadi glukosa.

2. Enzim amilaseEnzim amilase dihasilkan oleh kelenjar ludah (parotis) di mulut dan kelenjar pankreas. Kerja enzim amilase yaitu :Amilum sering dikenal dengan sebutan zat tepung atau pati. Amilum merupakan karbohidrat atau sakarida yang memiliki molekul kompleks. Enzim amilase memecah mole

7/21/2019 empedu

http://slidepdf.com/reader/full/empedu-56ddcad7c7ee7 11/12

kul amilum ini menjadi sakarida dengan molekul yang lebih sederhana yaitu maltosa. 5 3. Enzim maltaseEnzim maltase terdapat di usus dua belas jari, berfungsi memecah molekul maltosa menjadi molekul glukosa. Glukosa merupakan sakarida sederhana (monosakarida). Molekul glukosa berukuran kecil dan lebih ringan dari pada maltosa, sehingga darah dapat mengangkut glukosa untuk dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan. 5

4. Enzim pepsinEnzim pepsin dihasilkan oleh kelenjar di lambung berupa pepsinogen. Selanjutnyapepsinogen bereaksi dengan asam lambung menjadi pepsin. Cara kerja enzim pepsinyaitu :Enzim pepsin memecah molekul protein yang kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana yaitu pepton. Molekul pepton perlu dipecah lagi agar dapat diangkut oleh darah.

5. Enzim tripsinEnzim tripsin dihasilkan oleh kelenjar pancreas dan dialirkan ke dalam usus duabelas jari (duodenum). Cara kerja enzim tripsin yaitu :Asam amino memiliki molekul yang lebih sederhana jika dibanding molekul pepton.Molekul asam amino inilah yang diangkut darah dan dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan. Selanjutnya sel akan merakit kembali asam amino-asam amino membentuk protein untuk berbagai kebutuhan sel. 5

6. Enzim reninEnzim renin dihasilkan oleh kelenjar di dinding lambung. Fungsi enzim renin untuk mengendapkan kasein dari air susu. Kasein merupakan protein susu, sering disebut keju. Setelah kasein diendapkan dari air susu maka zat dalam air susu dapat dicerna. 5

8. Enzim lipaseEnzim lipase dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan kemudian dialirkan ke dalam usus dua belas jari (duodenum). Enzim lipase juga dihasilkan oleh lambung, tetapi jumlahnya sangat sedikit. Cara kerja enzim lipase yaitu :Lipid (seperti lemak dan minyak) merupakan senyawa dengan molekul kompleks yang

berukuran besar. Molekul lipid tidak dapat diangkut oleh cairan getah bening, sehingga perlu dipecah lebih dahulu menjadi molekul yang lebih kecil. Enzim lipase memecah molekul lipid menjadi asam lemak dan gliserol yang memiliki molekul lebih sederhana dan lebih kecil. Asam lemak dan gliserol tidak larut dalam air, maka pengangkutannya dilakukan oleh cairan getah bening (limfe).Enzim pencernaan bekerja untuk mempercepat reaksi pada pencernaan makanan, tetapi enzim pencernaan tidak ikut diproses.

KesimpulanEmpedu berperan penting dalam metabolisme lemak dan pewarnaan feses. Tid

ak disekresikannya empedu berarti feses akan berwarna putih seperti dempul kayu. Hal ini dapat terjadi karena tersumbatnya saluran empedu karena pengendapan kolesterol. Pengendapan kolesterol ini terjadi karena ketidak seimbangan metabolism

e lemak sehingga jumlah kolesterol yang keluar tidak sebanding dengan yang diserap atau dihasilkan. Pengaruh hormon dan saraf juga mempengaruhi terjadinya hal ini karena proses yang saling mendukung.

Daftar Pustaka1. Gibson J. Fisiologi dan anatomi moderen untuk perawat. edisi 2. Jakarta: EGC, 2003.2. Wati WW, Kindangen K, Kasim YI. Buku ajar traktus digestivus.edisi ke-2. Jakarta: Fakultas kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, 2010.

7/21/2019 empedu

http://slidepdf.com/reader/full/empedu-56ddcad7c7ee7 12/12

3. Williams L. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Jakarta: EGC, 2006.h.240-84. Faiz O, Moffat D. At a glance anatomi. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004.5. Gunawijaya FA, Kartawiguna E. Penuntun praktikum kumpulan foto mikroskop histologi. Jakarta: Universitas Trisakti, 2009.6. Eroschenko VP. Atlas histologi di Fiore dengan korelasi fungsional. Jakarta: EGC, 2003.h.215-22.7. Rubenstein D, Wayne D, Bradley J. Kedokteran kimia. Jakarta: Erlangga; 2007.h.191.8. Baranano DE, Rao M, Ferris CD, Snyders SH. Biliverdin reductase : a major physiologic cytoprotectant. USA: The Johns Hopkins University School of Medicine; 2010: 59.9. Harrison. Principles of internal medicine. Singapore: Mc Graw-Hill, Co;2002: 263-4.10. Sherwood L. Fisiologi manusia. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2009.h.327-75.11. Sloane Ethel. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2003.h.281-95.12. Barrett KE, Barman SM, Boitano S, Brooks HL. Ganongs review of medical physiology. 23rd editions. North AMerica: Mc Grwa Hills; 2010.h.509-57.