5
Ensiklopedimadura Persembahan Sasing Unijoyo Untuk Madura Cari Menu utama Langsung ke konten utama Beranda Kontak Blog Ini Tentang Admin Tentang Blog Ini Visi Misi Tujuan Blog Navigasi tulisan ← Sebelumnya Selanjutnya → Asal Usul Pulau Gili Raja Ditulis ada !anuari "#$ "%&' Kontributor( A)*+ Syau,i

En Sik Lope Dima

  • Upload
    wardah

  • View
    20

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ensiklopedia

Citation preview

EnsiklopedimaduraPersembahan Sasing Unijoyo Untuk Madura

Top of Form

Cari Bottom of Form

Menu utama

Langsung ke konten utama Beranda Kontak Blog Ini Tentang Admin Tentang Blog Ini Visi Misi TujuanBlogNavigasi tulisan

Sebelumnya Selanjutnya

Asal Usul Pulau GiliRaja

Ditulis pada Januari 24, 2013

Kontributor: Ach. Syauqi

Madura adalah salah satu pulau yang ada di jawa timur indonesia, madura terdiri dari empat kabupaten, Bangkalan, yaitu kabupaten yang paling barat, sampang, pamekasan, terahir kabupaten sumenep yaitu kabupaten paling timur, sekaligus kabupaten yang paling banyak pulaunya di bandingkan dengan kabupaten yang lain, pulau-pulau di sumenep yaitu pulau Raas, pulau Kangeyan, pulau Poteran, pulau Gili Genting, pulau Gili Raja dan Gilingan.

Tidak banyak yang tahu, tentang asal usul pulau Gili Raja termamasuk orang orang yang menempati pulau Gili Raja sendiri, begitu juga dengan Nenek moyang yang ada di pulau tersebut tidak akan tahu tanpa melalui data-data yang kongkrit dan akurat tentang asal usul pulau Gili Raja. Hanya ada kisah menarik yang pernah di ceritakan oleh para sejarawan kepulauan, bahwa pulau Gili Raja bersal dari hewan yang bernama BUAYA.

Pada terjadinya peperangan tersebut, tepatnya perang dunia ke 2 seekor buaya raksasa dari benua Eropa mencari tempat perlindungan, karena di Eropa terdahsyat terjadinya perang dunia ke 2, seekor buaya raksasa yang sedang mencari tempat yang aman itupun sampai di selat Madura. Selat Madura tergolong yang dangkal, karena dangkaal inilah Buaya tadi tidak bisa menenggelamkan seluruh anggota badanya.

Dan kebetulan saat itu bersamaan dengan datangnya tentara Belanda yang ingin menguasai indonesia di malam hari. Tubuh Buaya yang terapung diatas laut terlihat dimalam hari seperti kapal perang, tak ayal lagi tentara Belandapun menyerang Buaya tadi dengan peluru kendali dan senapan altelerinya, karena Buaya tersebut kesakitan dan banyak mengeluarkan darah akhirnya Buaya raksasa tersebut mati.

Keesokan harinya barulah diketahui bahwa semalam yang di serang seekor Buaya raksasa. Berawal dari bangkaai Buaya itulah kemudian di timbuni oleh sampah yang terbawa arus, akhirnya jadilah daratan yang di kenal dengan nama GILI RAJA.

Sangat meyakinkan bahwa Gili Raja berasal dari hewan yang bernama Buaya, karena ketika posisi kita ada di selatannya Gili Raja maka terlihat jelas bentuk pulau Gili Raja seperti Buaya, paling timur pulau Gili Raja terlihat jelas bentuk kepala Buaya dan di tengah pulau Gili Raja terlihat jelas bentuk perut Buaya yang sedang mengandung dan paling baratnya pulau Gili Raja terlihat jelas bentuk ekor Buaya yang menunjukkan bentuk semakin kecil tapi memanjang. Masalah asal usul pulau Gili Raja banyak pro kontra tapi setelah observasi dan dengan di lengkapi data-data yang lengkap maka opini yang kuat adalah pulau Gili Raja berasal dari hewan yang bernama Buaya.

Konon ceritanya dulu pertama kali yang merawat pulau Gili Raja sepasang kekasih suami istri dari salah satu kerajaan Sumenep, sepasang kekasih tersebut di asingkan ke pulau Gili Raja, nama sepasang kekasih tersebut yaitu Gung Demang dan Gung Labuh, gung Demang itu suaminya gung Labuh, gung Demang itu yaitu seorang sinopati salah satu kerajaan yang ada di Sumenep. Beliau di asingkan oleh rajanya karena selalu berbeda pendapat dan mengkritik rajanya, gung Demang yang bersifat seperti itu kepada rajanya membuat rajanya marah dan murka kepadanya. Dan kuburan-kuburan (astah) beliau setiap harinya rame di datangi oleh orang orang di sana, tujuan orang orang ke sana untuk mengaji dan mengirim fatihah kepada beliau dan ini bentuk terima kasih mereka karena telah merawat pulau Gili Raja pulau yang di tempati sekarang ini, apalagi pada hari kemenangan seperti hari raya idul fitri sangat rame di datangi oleh orang-orang yang ada di pulau Gili Raja tersebut, lebih-lebih pada telasan katopak Di sana sangat rame orang yang datang kesana bukan hanya mengaji saja tapi di bisa refresing dan mencari hiburan di sana, karena tempatnya yang strategis dan di lengkapi dengan pemandangan yang sangat bagus dan indah, begitu pula dengan hari hari kemenangan yang lain disana juga rame.

Atas berkat perawatan yang di lakukan oleh gung Demang dan gung Labuh akhirnya pulau Gili Raja terdiri dari empat desa yaitu desa lombang, desa Banbaru, desa Jate dan desa Banmaleng, desa Lombang yaitu desa yang paling timur atau di kenal dengan bentuknya kepala buaya karena faktanya orang orang lombang banyak bicara tapi manifestonya tidak ada, yang lebih anihnya orang Lombang logat bicaranya tidak sama dengan logat desa yang lain, filosofi ini di pakek sesuai dengan penelitian para geografis, begitu pula dengan desa Banbaru dan desa Jate dua desa ini dikenal dengan bentuknya perut buaya karena faktanya orang Banbaru dan orang Jate orangnya adem ayem menerima apa adanya, dan untuk sekarang desa Banbaru menjadi pusat pulau Gili Raja. Kemudian desa Banmaleng di kenal dengan desa yang berbentuk ekornya buaya faktanya orang Banmaleng tingkah lakunya liar memang tidak banyak bicara tapi bukti yang di utamakan.

Pulau Gili Raja berkecamatan Gili Genting berkabupaten Sumenep berprovensi jawa timur dan bernegara Indonesia kmudian panjang pulau Gili Raja yaitu 8 km dan lebar nya 3 km. Untuk bisa sampai ke sana harus menyebrangi lautan, ada tiga pelabuhan untuk bisa sampaike pulau Gili Raja, Yang pertama pelabuhan Cangkarman, pelabuhan cangkarman ini ada Sumenep kecamatan Aeng Bejeh Kenek, menuju pelabuhan Tanggek sedangkan pelabuhan Tanggek ada di pulau Gili Raja desa Banbaru kira kira perjalanan kurang lebih satu jam, pelabuhan ke dua yaitu pelabuhan cangkarman juga tapi menuju pelabuhan cangcang yang ada di pulau Gili Raja desa Lombang diperkirakan perjalanan 45 menit, pelabuhan ke tiga di kapedi yang berada di Sumenep kecamatan Kapedi menuju pelabuhan Seorep yang ada di pulau Gili Raja desa Banmaleng, diperkirakan perjalanan lebih satu jam karena memang tempatnya lebih jauh dibandingkan dengan pelabuhan cangkarman menuju pelabuhan Tanggek.

Share this:

Twitter FacebookTerkait

Kontributor: Arisna Dahulu kala ditemukan sebuah pulau yang terletak di belahan timur kabupaten sumenep, Yang kini dikenal dengan pulau \KANGEAN \. Oleh raja sumenep, pulau ini dijadikan tempat orang-orang yang mendapatkan hukuman berat karena kesalahan yang sangat besar. Tempat ini juga merupakan tempat para perompak pada zaman dahulu kala. Tidak" Asal Mula Desa Arjasa Kangeandalam "Legenda Madura"

Kontributor: Santi Nikethan Madura merupakan pulau yang terletak di sebelah timur pulau Jawa dan masih termasuk kawasan di daerah Jawa Timur yang mempunyai beraneka ragam budaya begitu indah. Madura juga memiliki empat kabupaten yaitu Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep. Kali ini saya akan mengambil salah satu" Asal Usul Upacara Nyadar (Nyedher)dalam "Tradisi Madura"

Kontributor: Iswari Kepang...ya,itulah nama sebuah kampung yang ada dalam sederet nama kampung yang ada di Pulau Madura, tepatnya di Kota Bangkalan. Letak kampung yang strategis menjadi daya tarik tersendiri bagi kampung ini. Kampung Kepang sangat mudah untuk di jangkau karena masih dalam kawasan dan lingkup jantung Kota Bangkalan, yang beralamatkan" Asal-Usul Kampung Kepangdalam "Legenda Madura"

Entri ini ditulis dalam Legenda Madura oleh themaduresestudies. Buat penanda ke permalink.

4 thoughts on Asal Usul Pulau GiliRaja

1. yudi wahjudi pada Juni 15, 2013 pukul 9:37 pm berkata:

Maaf ya..?! Kisah/cerita diatas, jelas-jelas karangan. Kenapa sya katakan dmikian..? > Pulau Giliraja, jauh sebelum Perang Dunia-II sudah-ada * Simak, kapan start-awal PD-II.,disitus lain* Pd zaman yg dsebutkan diatas, P.Giliraja ketika itu msih bersifat Pulau/Gili Transit, hampir tidak dihuni layaknya skrang* Simak juga sejarah Geologi tentang terbentuknya Pulau-pulau di Jawatimur# Banyak di Negri-kita; Pulau yg fisik menyerupai sjenis Satwa* Jadi tulisan diatas, hanyalah Dongeng bukan kisah yg sbenarnya ##

Balas

2. Limro Kholid pada Agustus 13, 2013 pukul 3:51 pm berkata:

maaf saudara, apakah artikel/data di atas bs dipertanggung jawabkan? Sebab artikel diatas berbeda dg dongen buyut/nenek moyang org gili. Yg jlas slah pda artikel diatas adalah gung demang dan gun labuh itu bukan suami istri, tp mereka sama2 laki2. Klo sy nanyak, gung labuh itu dr mana asalx? Maaf, Anda orang mana? Sejak kpn anda belajar/cari tahu tentang asal usul pulai kami (giliraja)?. Soalx sy juga orang giliraja. Trksh

Balas

3. Imron rosyadi pada September 10, 2013 pukul 12:22 pm berkata:

Coba ceritakan awal terbentuknya pulau gili raja

Balas

4. latif sipujang merana pada Oktober 31, 2013 pukul 5:15 pm berkata:

fiktif

Balas

Berikan Balasan

Top of Form

HTMLCONTROL Forms.HTML:TextArea.1 Bottom of Form

Start here

Kontak Blog Ini Tentang Admin Tentang Blog Ini Visi Misi TujuanBlogThe Twenty Eleven Theme. | Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Ikuti

Follow Ensiklopedimadura

Top of Form

Get every new post delivered to your Inbox.

Bottom of Form

Top of Form

Bottom of Form

Buat situs dengan WordPress.com

_1492946688.unknown

_1492946689.unknown

_1492946687.unknown