21
ENDOPHTHALMITIS Disusun Oleh Ditia Fabiansyah G1A211059 PRESENTASI KASUS PEMBIMBING dr. Teguh Anamani, Sp.M

ENDOPHTHALMITIS ppt

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ENDOPHTHALMITIS ppt

ENDOPHTHALMITIS

Disusun Oleh

Ditia Fabiansyah

G1A211059

PRESENTASI KASUS

PEMBIMBING

dr. Teguh Anamani, Sp.M

Page 2: ENDOPHTHALMITIS ppt

LAPORAN KASUS

Nama : Tn. TJenis Kelamin : Laki-LakiUsia : 52 Tahun

Alamat : Desa Karang Mulya 01/04, kecamatan Belik, Kelurahan Cikasur, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Pekerjaan : Buruh tani, buruh bangunan

No. CM : 301236

IDENTITAS PASIEN

Page 3: ENDOPHTHALMITIS ppt

Keluhan Utama: Nyeri pada mata sebelah kanan ANAMNESA

RPSPasien datang ke klinik mata RSMS dengan keluhan nyeri pada mata

kanan. Onset : 7 HariLokasi : Mata kananKualitas : Nyeri tajamKuantitas : Terus menerusM’perberat : Bola mata ditekanM’peringan : Obat anti nyeri

Kronologi

7 hari lalu mata kanannya terkena percikan pecahan batu sewaktu pasien sedang bekerja sebagai pemecah batu di Kalimantan, seketika itu pasien merasakan mata kanannya nyeri amat sangat hingga pasien tidak sadarkan diri selama 30 menit.

Ketika pasien terbangun, mata kanannya sudah tidak dapat melihat (hanya terlihat bayangan merah), berair, dan bengkak. Lalu pasien meminta untuk dipulangkan ke kota asalnya di Pemalang. 5 hari setelahnya pasien dibawa ke RS di Pemalang, diberikan obat tetes, salep dan tablet. Setelah 2 hari tidak ada perubahan, pasien dirujuk ke RSMS Purwokerto.

Page 4: ENDOPHTHALMITIS ppt

Keluhan Tambahan: Pandangan mata kanan gelap Berair Merah Nyeri kepala sebelah kanan Demam disangkal

RPDRiwayat Trauma (+) : Mata

kanan terkena percikan batu, 7 hari yang lalu.

Riwayat alergi : -Riwayat operasi : -Riwayat hipertensi : -Riwayat DM : -Riwayat maag : -Riwayat obat-obatan : obat

tetes mata, salep, dan tablet

RPKRiwayat alergi: -Riwayat DM : -Riwayat Hipertensi : -Riwayat keluhan serupa : -

R.SOSPasien bekerja sebagai buruh

tani, dan buruh bangunan, bekerja di Kalimantan.

Sumber pembiayaan : jamkesmas

Page 5: ENDOPHTHALMITIS ppt

PX FISIK

STATUS PRESEN

Keadaan umum : sedang / composmentisVital sign:Tekanan darah : 110/70 mmHgFrekuensi denyut nadi : 72 x/mFrekuensi napas: 20 x/mSuhu per axilla : 36,7 oC

STATUS OFTALMOLOGIK

STATUS OFTALMOLOGIK.docx

Page 6: ENDOPHTHALMITIS ppt

DX DIFERENSIAL PURULENT ENDOPHTHALMITIS EKSOGEN

UVEITIS ANTERIOR PANOFTALMITIS

DX KERJAOD : purulent endophthalmitis eksogen e.c trauma

tembus.

USULAN PEMERIKSAANOD Uji fluoresein

OD uji seidelOD pemeriksaan slit lamp

OS visus koreksi

Page 7: ENDOPHTHALMITIS ppt

Non Farmakologi : Edukasi mengenai penyakit yang

diderita Edukasi tentang terapi yang

diberikan, farmakologi dan operatif Edukasi untuk menggunakan Alat

Pelindung Diri saat kerja, seperti menggunakan google.

Farmakalogi: Ciprofloxacin tab 500 mg, 2x1 tab. Asam mefenamat tab 500 mg, 2x1

tab. Gentamycin eye ointment, 3x1 OD

Operatif: OD eviscerasi bulbi

TERAPI PROGNOSISODAd visam : ad malamAd sanam : dubia ad bonamAd vitam : dubia ad bonamAd cosmeticam : ad malam

Page 8: ENDOPHTHALMITIS ppt

Peradangan berat dalam bola mata.

Berbentuk radang supuratif di dalam bola mata dan struktur di dalamnya.

Peradangan supuratif di dalam bola mata abses di dalam badan kaca.

TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI

Page 9: ENDOPHTHALMITIS ppt

1. ENDOPHTHALMITIS EKSOGEN

Inokulasi agen infeksius yang merupakan komplikasi dari pembedahan okular yang membuka bola mata (49-76%) (contohnya katarak, implantasi IOL, glaukoma, keratoplasty, eksisi pterigium, pembedahan strabismus paracentesis, pembedahan vitreus dll).

Trauma tembus• Terjadi dalam persentase tinggi (20%), terutama jika

cedera ini terkait dengan adanya benda asing intraokular.• Dengan temuan klinis berupa luka perforasi, infeksi

berkembang sangat cepat.• Tanda-tanda infeksi biasanya berkembang segera setelah

cedera.• Agen causative paling umum adalah bakteri dari

kelompok Bacillus dan Staphylococcus.

KLASIFIKASI

Page 10: ENDOPHTHALMITIS ppt

2. ENDOPHTHALMITIS ENDOGEN Infeksi mikroorganisme yang

berasal dari bagian tubuh lain melalui hematogen (contoh : septik emboli, endocarditis, urinary tract infection, artritis, pyelonefritis, faringitis, pneumoni dll).

Jarang ditemukan, persentase kejadian sekitar 2-15%.

faktor predisposisi: diabetes mellitus, gagal ginjal kronik, gangguan katup jantung, systemic lupus eritematosus, AIDS, leukemia, malignansi traktus gastrointestinal, neutropenia, limfoma, hepatitis, dan transplantasi sumsum tulang.

agen yang paling sering : jamur (62%), gram positive bakteri (33%), dan gram negatif bakteri dalam 5%

Page 11: ENDOPHTHALMITIS ppt

Post operatifPost operatif onset akut : coagulase negative

Staphylococcus, S aureus, Streptococcus spp, organisme gram negatif.

Post operatif onset kronik : Propionibacterium acnes, fungi seperti candida dan aspergilus, coagulase negative Staphylococcus.

Post traumatik : bacillus spesies dan staphylococcus species.

Endogen : Neisseria meningitidis, Haemophilus influenzae, Escherichia coli dan spesies Klebsiella.

Etiologi

Page 12: ENDOPHTHALMITIS ppt

Dalam keadaan normal, sawar darah-mata (Blood-Ocular Barrier) berfungsi sebagai pelindung dari infeksi mikroorganisme.

Pada endoftalmitis endogen maupun eksogen, mikroorganime menembus sawar darah-mata secara langsung maupun melalui perubahan pembuluh darah endotel yang disebabkan oleh mediator inflamasi.

Kerusakan jaringan intraokular dapat disebabkan oleh mikroorganisme dan/atau mediator inflamasi sistem imun.

Pada endoftalmitis endogen, mikroorganisme berasal dari bagian tubuh lain dan secara hematogen bergerak ke arah intraokular.

Pada endoftalmitis eksogen, paparan mikroorganisme dapat berasal dari permukaan bola mata yang menginfeksi saat adanya perlukaan akibat insisi atau trauma.

Endophthalmitis dapat terlihat nodul putih yang halus pada kapsul lensa, iris, retina, atau koroid.

Hal ini juga dapat timbul pada peradangan semua jaringan okular, mengarah kepada eksudat purulen yang memenuhi bola mata.

Selain itu, peradangan dapat menyebar ke jaringan lunak orbital.

PATOFISIOLGI

Page 13: ENDOPHTHALMITIS ppt

Gejala : Mata merah (82%) Nyeri pada mata (74%) Penglihatan kabur

(94%) Fotofobia Lakrimasi

MANIFESTASI KLINIS

Tanda : Kelopak mata bengkak dan

eritema (34%) Hipopion (86%) Konjungtiva tampak

khemosis Kornea edema, keruh,

tampak infiltrat Iris edema dan keruh Eksudat pada vitreus TIO dapat meningkat atau

menurun

Kornea Edema

Hipopion

Page 14: ENDOPHTHALMITIS ppt

Anamnesa yang adekuatOphthalmological evaluation

Pemeriksaan tajam penglihatanTonometri untuk memeriksa

tekanan bola mataPemeriksaan funduskopi Memeriksa kedua mata dengan

slit lamp biomicroscopyUltrasonografi bila pemeriksaan

funduskopi sulit dilakukan (untuk melihat adanya foreign body pada intraokular, densitas dari vitreitis dan adanya ablasio retina)

Pemeriksaan kultur rutin termasuk kultur secara aerobik, anaerobik dan kultur jamur.

Diagnosa

Page 15: ENDOPHTHALMITIS ppt

Corneal Abrasion Corneal laceration Cavernosus Sinus

Thrombosis Corneal Ulceration dan

Ulcerative Keratitis Endocarditis Globe Rupture Herpes Zoster Ophthalmicus Iritis dan Uveitis Systemic lupus

Erytematosus Vitreous Hemorrhage

Diagnosa Banding

Masalah lain yang harus diperhatikan sebagai pembanding :

Postsurgical inflamationAllergic reactionForeign bodiesChemical atau thermal burnsTraumaExposure keratopatyRetinitisToxocara canis infectionRetinoblastomaAcute retinal necrosisParasitic infection

Page 16: ENDOPHTHALMITIS ppt

Tujuan primer dari terapi endophthalmitis adalah eradikasi infeksi, mencegah komplikasi, memperbaiki visus.

Tujuan sekundernya adalah meringankan gejala, mencegah panopthalmitis, mempertahankan integritas bola mata, memperbaiki barrier.

Ketika diagnosa sudah dapat ditetapkan, konsultasi ke ahli mata atau ophthalmologist sangat diperlukan.

Tata Laksana

Page 17: ENDOPHTHALMITIS ppt

Tatalaksana MedikamentosaAntibiotik : Gram (+) : Vancomycin Gram (-) : Gol. Aminoglikosida (Gentamycin, Tobromycin, Amikacin). Cara pemberian:

topical, subconjunctival, intravitreal, intravenous. Cara yang paling dianjurkan adalah intravitreal, karena sebagai modalitas terapi.

Antibiotik Intravitreal Drug of Choice :

1. Vancomycin (1mg/0,1ml) + Ceftaxidime (2,25mg/0,1ml)2. Vancomycin (1mg/0,1ml) + Amikacin (4mg/0,1ml)3. Vancomycin (1mg/0,1ml) + Gentamycin (200mg/0,1ml)

Antibiotik Intravena :- Tidak memegang peran utama - Membantu menambah dan mempertahankan antibiotik intravitreal

Antibiotik Sub-konjunctiva - Konsentrasi pada aqueous baik, sedangkan pada vitreous kurang baik - Antibiotik yang dapat digunakan : B lactam, Vancomycin,Getamycin

Page 18: ENDOPHTHALMITIS ppt

Antifungal :

- Ketoconazole 400mg/hari

- Fluconazole 200mg/hari dibagi menjadi 2 kali pemberian

- Jika tidak menimbulkan perbaikan selama 5-10x hari, salah satu dari obat tersebut diganti dengan amphotericin B, dosis 5-10 ugm/0,1ml

Kortikosteroid :

Dexamethasone 400ug/0,1ml. Berfungsi untuk :

- Membatasi kerusakan jaringan

- Mengurangi efek toksin dari intraocular cytokine

Terapi suportifSiklopegik. Disarankan tetes mata atropin 1% atau bisa juga

hematropine 2% 2 – 3 hari sekali.Obat-obat antiglaucoma disarankan untuk pasien dengan

peningkatan tekanan intraokular. Acetazolamide (3 x 250 mg) atau Timolol (0.5 %) 2 kali sehari.

Page 19: ENDOPHTHALMITIS ppt

Terapi operatif Vitrectomy

Adalah tindakan bedah dalam terapi endofthalmitis. Bedah debridemen rongga vitreous terinfeksi menghilangkan

bakteri, sel-sel inflamasi, dan zat beracun lainnya untuk memfasilitasi difusi vitreal, untuk menghapus membran vitreous yang dapat menyebabkan ablasio retina, dan membantu pemulihan penglihatan.

Eviserasi Bulbi Pengangkatan isi bola mata dengan meninggalkan bagian

dinding bola mata, sclera, otot-otot ekstra okuli dan saraf optik.

Indikasi: keadaan kebutaan pada mata dengan infeksi berat atau kondisi mata yang sangat nyeri.

Tumor intraocular dan phitisis merupakan kontraindikasi dalam meaksanakan pebedahan eviserasi.

keuntungan dibandingkan enukleasi yaitu pembedahan dapat dilaksanakan dengan komplikasi yang lebih sedikit, anastesi dapat dilakukan dengan anastesi local berupa blok retrobulbar dan proses pebedahan dilakukan dalam waktu yang lebih singkat.

Page 20: ENDOPHTHALMITIS ppt

Enukleasi Bulbi Adalah pengangkatan bola mata dan sebagian

nervus optikus anterior, dengan usaha untuk mempertahankan konjungtiva, kapsula Tenon, serta otot ekstraokular.

Dilakukan pada keganasan intraokular, mata yang dapat menimbulkan oftalmia simpatika, mata yang tidak berfungsi dan memberikan keluhan rasa sakit, endophthalmitis supuratif dan pthisis.

Biasanya pasien setelah enukleasi bulbi diberi mata palsu atau protesis.

Page 21: ENDOPHTHALMITIS ppt

TERIMA KASIH