349
PT ELNUSA TBK LAPORAN TAHUNAN | ANNUAL REPORT 2010 ENERGIZING BUSINESS STRUCTURE FOR GROWTH

EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

  • Upload
    vandieu

  • View
    256

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Pt Elnusa tbk Laporan Tahunan | annuaL reporT 2010

EnErgizing BusinEss structurE for growth

Page 2: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Tema Theme

MEMpErkuat struktur Bisnis untuk pErtuMBuhan EnErgizing BusinEss structurE For growth

Page 3: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Sejalan dengan strategi jangka panjang, memperkuat struktur bisnis merupakan langkah strategis kami untuk terciptanya pertumbuhan usaha yang tinggi dan berkelanjutan. Selain restrukturisasi korporasi untuk optimalisasi strategi fokus pada bisnis inti, pengembangan usaha yang intensif di segmen zona transisi dan perairan semakin memperkuat pilar usaha yang akan menjadi tumpuan bagi kinerja yang lebih kokoh di masa mendatang. Struktur bisnis yang lebih kuat akan membawa energi baru bagi seluruh elemen di perusahaan sehingga kami siap mengantisipasi setiap tantangan bisnis yang semakin dinamis dan mampu memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi stakeholders maupun shareholders.

Concerning the long-term strategies of the Company, strengthening business structure is a strategic step for delivering high and sustainable growth performance. In addition to corporate restructuring for optimizing business focus strategies, intensive business development at transition zone and marine segment will energize the Company's business pilar, upon which will become a new foundation for the robust future growth of the Company. Stronger business structure will bring new energy to the whole elements in the Company, preparing us for anticipating business dynamic and leading us to create greater values for both stakeholders and shareholders.

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 1

Page 4: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Dengan kinerja konsolidasi yang solid dan juga didukung oleh peningkatan kompetensi usaha dan sumber daya manusia, pengembangan keahlian dan teknologi, perluasan pangsa pasar dan optimalisasi aset operasional, sejak lima tahun terakhir pendapatan usaha Perseroan terus tumbuh rata-rata 22% per tahunnya (CAGR). Kinerja tinggi tersebut terutama dikontribusi oleh pendapatan dari kelompok Jasa Hulu Migas Terintegrasi yang merupakan bisnis inti Perseroan.

Langkah strategis Perseroan untuk terus mengembangkan dan memperkuat kompetensi inti di segmen zona transisi dan perairan, telah menghasilkan pertumbuhan pendapatan usaha yang mengesankan. Pendapatan usaha unit bisnis ini mengalami kenaikan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

2010: tahun pertumbuhan dengan memperkuat struktur usaha2010: the year of energizing business structure

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk2

Pencapaian Kinerja 2010 Performance Highlights in 2010

Page 5: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Borrowing the solid consolidated performance and higher competence of our business and human resources, development of skill and technology, enlarged market share and optimalization of operational assets, operating revenues of the Company in the last five years booked Compound Annual Growth Rate (CAGR) of 22%. The higher performance was translated from the revenue contribution of the Integrated Upstream Oil & Gas Services which serves as the core business of the Company.

The strategic steps of the Company to keep developing and strengthening the core competence at transition zone and marine segment, resulted in an impressive operating revenue growth. Operating revenue from the business unit considerably rose compared to those of previous years.

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3

Rp4,21 triliunPendapatan Usaha Konsolidasi naik 15% menjadi Rp4,21 triliun dengan kontribusi terbesar dari kelompok Jasa Hulu Migas Terintegrasi.IDR4.21 trillion Consolidated operating revenues rose 15% to IDR 4.21 trillion of which Integrated Upstream Oil and Gas business group made the biggest contribution.

Rp3,68 triliunTotal Aset Konsolidasi tercatat Rp3,68 triliun, sebagian besar terdiri dari Aset Tetap yang dipergunakan untuk operasional Perseroan. IDR3.68 trillionConsolidated asset value reached IDR3.68 trillion, which was mostly derived from Fixed Assets used for Company’s operation.

9 Penghargaan Kualitas JasaKinerja operasional Perseroan membanggakan dengan kompetensi yang telah teruji selama lebih dari 40 tahun terus memberikan reputasi yang terpercaya diantaranya 9 pengakuan dan penghargaan dari para klien terkemuka atas kualitas operasi Perseroan. 9 Service Quality Awards The Company’s outstanding operational performance with proven competence for more than 40 years continues to provide a reliable reputation, which includes 9 recognitions and awards from notable clients regarding the Company’s operation quality.

Page 6: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

IKhtIsaR UtamaHIgHlIgHtS

Ikhtisar Keuangan | Financial Highlights 6Ikhtisar Operasi | Operational Highlights 7Peta Operasi Jasa Hulu Migas terintegrasi | Operational Map of Integrated Upstream Oil and gas Services 8Peta Operasi Jasa Hilir Migas | Operational Map of Downstream Oil and gas Services 10Peta Operasi Jasa Penunjang Hulu Migas | Operational Map of Upstream Oil and gas Support Services 10Peristiwa Penting 2010 | Significant Events 2010 12Penghargaan 2010 | Award 2010 14 Ringkasan Aksi Korporasi 2010 | Summary of Corporate Action 2010 16Ikhtisar Kinerja Saham | Stock Performance Highlights 19Kebijakan Dividen | Dividend Policy 24

INFORmasI PERsEROaNCORPORAtE InFORMAtIOn

Sekilas Perseroan | Corporate Overview 26Sejarah Singkat Perseroan | Corporate Brief History 27Komposisi Pemegang Saham | Composition of Shareholders 32Visi dan Misi | Vision and Mission 33Strategi Jangka Panjang | long term Strategy 34Struktur Korporasi | Corporate Structure 35Bidang Usaha Perseroan, Anak Perusahaan dan Afiliasi | Business line of Corporate, Subsidiaries and Affiliate

36

Struktur Organisasi Perseroan | Corporate Organization Structure 39

LaPORaN maNaJEmENMAnAgEMEnt REPORt

laporan Komisaris Utama | President Commissioner’s Report 40laporan Direktur Utama | President Director’s Report 50tanggung Jawab laporan tahunan 2010 | Responsibility of Annual Report 2010 63

LaPORaN tata KELOLa PERUsahaaNCORPORAtE gOVERnAnCE REPORt

Komitmen gCg | gCg Commitment 65tujuan Penerapan gCg | Objectives of gCg Implementation 65Pengukuran Implementasi gCg | Measurement of gCg Implementation 66Struktur dan Hubungan tata Kelola | Structure and Relation in good governance 67Rapat Umum Pemegang Saham | general Meeting of Shareholders (gMS) 68Dewan Komisaris | Board of Commissioners 70Direksi | Board of Directors 73Komite Audit | Audit Committee 78Komite nominasi dan Remunerasi | nomination and Remuneration Committee 83Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi | Remuneration of Board of Commissioners and Directors 86Sekretaris Perusahaan | Corporate Secretary 87lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal | Capital Market Support Institution and Professionals 94Mekanisme gCg | Mechanism of gCg 95Sistem dan Prosedur Perseroan | Corporate System and Procedure 98Pengendalian Risiko Perseroan | Corporate Risk Management 101Pengawasan dan Pengendalian Internal | Internal Supervision and Control 108Perkara Hukum Perseroan | Company's legal Affair 110Etika Bisnis dan Etika Kerja | Code of Conduct 111

Daftar Isi table of Contents

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk4

Page 7: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

aNaLIsIs DaN PEmBahasaN maNaJEmENMAnAgEMEnt’S DISCUSSIOn AnD AnAlYSIS

tinjauan Umum 2010 | general Review 2010 115Prospek 2011 | 2011 Prospect 121Pembahasan atas Kinerja Bisnis | Analysis of Business Performance 122Pembahasan atas Kinerja Keuangan | Discussion on Financial Performance 138Kinerja neraca | Balance Sheet Performance 147Kinerja Arus Kas | Cash Flow Performance 152

LaPORaN KEBERLaNJUtaNSUStAInABIlItY REPORt

laporan Sumber Daya Manusia | Human Resources Report 158laporan tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility Report 172laporan K3ll | Health Safety and Environment Report 188

INFORmasI tamBahaNADDItIOnAl InFORMAtIOn

Profil Dewan Komisaris | Profile of the Board of Commissionners 196Profil Direksi | Profile of the Board of Directors 201Profil Komite Audit | Profile of Audit Committee 206Profil Komite nominasi dan Remunerasi | Profile of nomination and Remuneration Committee 208Profil Sekretaris Perusahaan | Profile of Corporate Secretary 209Jaringan Perseroan | Office network 210Referensi terhadap Ketentuan Bapepam-lK mengenai Format laporan tahunan | Reference to the Bapepam-lK Regulation on the Annual Report Format

211

LaPORaN KEUaNgaN KONsOLIDasI tahUN 20102010 COnSOlIDAtED FInAnCIAl StAtEMEntS

laporan Keuangan Konsolidasi tahun 2010 | 2010 Consolidated Financial Statements 223

laporan tahunan 2010 ini kami rancang secara khusus agar pembaca dapat memahami lebih baik lagi tentang perkembangan usaha kami.

this 2010 Annual Report has been specifically designed for the readers to have better understanding on our business progress.

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 5

Page 8: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk6

Ikhtisar Utama

URaIaN 2006* 2007* 2008* 2009* 2010 DEscRIPtION

LaPORaN LaBa RUgI statEmENts OF INcOmEPendapatan Usaha 1.877.981 2.103.690 2.543.193 3.662.331 4.210.786 Operating Revenueslaba Kotor 348.637 398.745 394.874 543.028 409.875 gross Profitlaba Usaha 115.331 144.354 180.387 276.287 134.103 Income from OperationsDepresiasi 89.310 121.016 150.688 203.311 278.286 DepreciationEBItDA 204.641 265.370 331.075 479.598 412.389 EBItDABeban Keuangan 38.732 42.392 58.987 92.958 79.597 Financing Costlaba Bersih 83.033 100.140 133.722 466.233 63.906 net IncomeJumlah Saham Beredar(ribu lembar)

5.838.500 5.838.500 7.298.500 7.298.500 7.298.500number of Shares Issued

(thousand shares)laba Bersih per Saham Dasar (Rp) 14 17 19 65 9 Basic Earnings per Share (IDR)

NERaca BaLaNcE shEEtsAset lancar 835.284 994.492 1.619.482 2.548.026 2.040.659 Current AssetsAset tetap - bersih 702.095 836.185 1.294.400 1.413.322 1.386.723 Property & Equipment - netJumlah Aset 1.808.610 2.159.405 3.317.816 4.207.629 3.678.566 total AssetsKewajiban lancar 736.231 918.095 1.163.382 1.660.411 1.271.960 Current liabilitiesKewajiban tidak lancar 178.588 277.169 522.342 622.965 456.448 non - Current liabilitiesJumlah Kewajiban 914.819 1.195.264 1.685.724 2.283.376 1.728.408 total liabilitiesHutang Berbunga 296.762 591.871 917.461 983.803 829.075 Interest Bearing DebtEkuitas 879.408 948.901 1.613.833 1.909.678 1.937.289 EquityModal Kerja - bersih 99.053 76.397 456.100 887.615 768.699 Working Capital - netPengeluaran Modal 92.438 156.916 577.558 241.046 179.597 Capital Expenditure

LaPORaN aRUs Kas statEmENts OF cash FLOWsKas Bersih dari Kegiatan Operasi 78.849 (142.145) 35.972 288.389 34.030 net Cash from Operating ActivitiesKas Bersih untuk Kegiatan Investasi (29.307) (126.713) (549.049) 320.030 (100.502) net Cash used in InvestmentsKas Bersih untuk Kegiatan Pendanaan 12.038 218.748 807.249 114.663 (333.163) net Cash from Financing Activities

RasIO KEUaNgaN FINaNcIaL RatIOMargin laba Operasi 6% 7% 7% 8% 3% Operating Profit MarginMargin laba Bersih 4% 5% 5% 13% 2% net Profit MarginMargin EBItDA 11% 13% 13% 13% 10% EBItDA MarginRasio lancar 113% 108% 139% 153% 160% Current RatioPerputaran total Aset 104% 97% 77% 87% 114% total Asset turnoverImbal Hasil Aset 5% 5% 4% 11% 2% Return on Asset

Imbal Hasil Ekuitas 9% 11% 8% 24% 3% Return on EquityHutang/Ekuitas 0,34 0,62 0,57 0,52 0,43 Debt to EquityHutang/total Aset 0,16 0,27 0,28 0,23 0,23 Debt to total AssetHutang/EBItDA 1,45 2,23 2,77 2,05 2,01 Debt to EBItDAEBItDA/Beban Bunga 5,28 6,26 5,61 5,16 5,18 EBItDA to interest expensetotal Kewajiban/Ekuitas 1,04 1,26 1,04 1,20 0,89 total liabilities to Equitytotal Kewajiban/Aset 0,51 0,55 0,51 0,54 0,47 total liabilities to Assets

Dalam jutaan Rupiah,kecuali disebutkan lain

* Disajikan kembali * Restated

In millions IDR,unless otherwise stated

ikhtisar keuangan financial highlights

Page 9: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 7

Highlights

10

09

08

07

06

10

09

08

07

06

10

09

08

07

06

10

09

08

07

06

10

09

08

07

06

10

09

08

07

06

634.211

3.662

2.543

2.104

1.878

64

466

134

100

83

3.679

4.208

3.318

2.159

1.809

1.728

2.283

1.686

1.195

915

1.937

1.910

1.614

949

879

134

276

180

144

115

ikhtisar operasional operational highlights

Pendapatan Usaha Operating Revenues

Jumlah aset total Assets

Laba Usaha Operating Income

Jumlah Kewajiban total liabilites

Laba Bersih net Income

Jumlah Ekuitas total Equity

Jasa Hulu Migas terintegrasi Integrated Upstream Oil & gas Services

Jasa Hilir Migas Downstream Oil & gas Services

Jasa Penunjang Hulu Migas Upstream Oil & gas Support Services

Kontribusi Pendapatan Usaha 2010Operating Revenue Contribution 2010

Dalam miliar Rupiah In billions IDR

Dalam miliar Rupiah In billions IDR

Dalam miliar Rupiah In billions IDR

Dalam miliar Rupiah In billions IDR

Dalam miliar Rupiah In billions IDR

Dalam miliar Rupiah In billions IDR

06 07 08 09 10

4%

52%

44%

862.

810

765.

592

249.

579

1.07

3.08

9

805.

880

224.

721

1.67

6.04

0

570.

514

297.

359

2.27

5.85

4

1.06

0.51

7

325.

960

2.19

3.70

9

1.85

9.95

9

157.

118

10

09

08

07

06

10

09

08

07

06

10

09

08

07

06

10

09

08

07

06

10

09

08

07

06

10

09

08

07

06

634.211

3.662

2.543

2.104

1.878

64

466

134

100

83

3.679

4.208

3.318

2.159

1.809

1.728

2.283

1.686

1.195

915

1.937

1.910

1.614

949

879

134

276

180

144

115

Page 10: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk8

Ikhtisar Utama

East Kalimantan

South Kalimantan

Central Kalimantan

West Kalimantan

West Java

East Java

Nanggroe Aceh Darussalam

North Sumatera

West Sumatera

Riau

Jambi

Lampung

South Sumatera

g E O s c I E N c E s E R V I c E s (gsc) O I L F I E L D s E R V I c E s (OFs)

O I L F I E L D s E R V I c E s (OFs)

O I L F I E L D s E R V I c E s (OFs)

O I L F I E L D s E R V I c E s (OFs)

D R I L L I N g s E R V I c E s (EDs)g E O s c I E N c E s E R V I c E s (gsc)

g E O s c I E N c E s E R V I c E s (gsc)

Central Java

g E O s c I E N c E s E R V I c E s (gsc)

peta operasi Jasa hulu Migas terintegrasioperational Map of integrated upstream oil and gas services

g E O s c I E N c E s E R V I c E s (gsc)

Client: PT Total E&P Indonesie

Project: 3D Transition Zone Seismic Data Acquisition Services

Area: Central Tunu, East Kalimantan

Client: JOB Pertamina - Talisman

Project: 3D Land Seismic Data Acquisition Services

Area: Prabumulih, South Sumatera

Client: PT Pertamina EP

Project: 3D Land Seismic Data Acquisition Services

Area: Muara Enim, Palembang, South Sumatera

Client: PT Pertamina EP

Project: 2D Land Seismic Data Acquisition Services

Area: Bandar Jaya Lampung, North Lampung

Client: PT Pertamina EP

Project: Hydraulic Workover Unit Services

Area: Cirebon, West Java

Client: PT Pertamina Gas

Project: Installation/insertion of oil pipe

Area: Tempino, Plaju, South Sumatera

Client: Chevron Indonesia Company, Bermuda

Project: Hydraulic Workover Unit Equipment and Services

Area: Balikpapan, East Kalimantan

Client: Pertamina Hulu Energy ONWJ Ltd., USA

Project: Hydraulic Workover Unit Services and Vessels

Area: Kep. Seribu North Jakarta

Client: Lundin Rangkas BV, Belanda

Project: 2D Land Seismic Data Acquisition Services

Area: Rangkas, West Java

D R I L L I N g s E R V I c E s (EDs)

Client: KSO Pertamina EP- Benakat Barat Petroleum

Project: Drilling Rig 550 HP Services

Area: Pendopo, South Sumatera

Client: PT Pertamina EP

Project: Perforating, Data Processing (EWLPP) services

Area: Karang Ampel, West Java

g E O s c I E N c E s E R V I c E s (gsc)

Client: JOB Pertamina - Medco Simenggaris

Project: 2D Land Seismic Data Acquisition Services

Area: Simenggaris, East Kalimantan

Page 11: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 9

Highlights

Southeast Sulawesi South Sulawesi

West Papua

North Sulawesi

Peta Operasi Major Projects Divisi geoscience Services (gsc) Peta Operasi Major Projects Divisi Drilling Services (EDs) Peta Operasi Major Projects Divisi Oilfield Services (OFs)

O I L F I E L D s E R V I c E s (OFs)

D R I L L I N g s E R V I c E s (EDs)

g E O s c I E N c E s E R V I c E s (gsc)g E O s c I E N c E s E R V I c E s (gsc)

Client: Chevron West Papua Ltd., Bermuda

Project: 2D Transition Zone Seismic Data Acquisition Services

Area: Karas dan Kaimana, West Papua

Client: Murphy South Barito Ltd., Bahama

Project: 2D Land Seismic Data Acquisition Services

Area: Banjar Baru, East Kalimantan

Client: Virginia Indonesia Company LLC, USA

Project: Modular rig 1500 HP services

Area: Badak, East Kalimantan

D R I L L I N g s E R V I c E s (EDs)

Client: Elnusa Bangkanai Energy Ltd., British Virgin Islands

Project: Land Drilling Rig 2000 HP services

Area: Bangkanai, Central Kalimantan

Client: Chevron Makassar Ltd, Bermuda

Project: Well Services Contract (Hydraulic Workover Unit Equipment and Services)

Area: Makassar, South Sulawesi

East Kalimantan

South Kalimantan

peta operasi Jasa hulu Migas terintegrasioperational Map of integrated upstream oil and gas services

Page 12: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk10

Ikhtisar Utama

South Kalimantan

peta operasi Jasa penunJang hulu Migasoperational Map of upstream oil and gas support services

Core Activities: Oil & Gas Data Management and Storage Services

Location: BSD Tangerang, Klayan-Cirebon, Prabumulih

sIgma cIPta Utama

peta operasi Jasa hilir Migasoperational Map of Downstream oil and gas services

East Kalimantan

Central Kalimantan

West Kalimantan

West Java

East Java

Nanggroe Aceh Darussalam

North Sumatra

Riau

Jambi

Lampung

South Sumatra

Central JavaRItEL BahaN BaKaRBusiness Unit: Kelola SPBUClient: SwastaLocation: Bintaro, Tendean, Fatmawati

Ancol, Sunter,Cisalam, Cikampek,Labuan

tRaDINgBusiness Unit: Trading ChemicalClient: Exxon MobilLocation: Cepu

DEPOtBusiness Unit: Mobil Bunker AgentClient: RitelLocation: Tj. Mas - Semarang

tRaDINgBusiness Unit: Trading ChemicalClient: ElnusaLocation: Benakat

tRaNsPORtatIONBusiness Unit: Trans. pola All In KlienClient: PertaminaLocation: Depot Kertapati

DEPOtBusiness Unit: Depot sistem VHSClient: PT Lontar PapyrusLocation: Jambi

DEPOtBusiness Unit: Depot sistem VHSClient: PT TImahLocation: Binyu dan Muntok

tRaNsPORtatIONBusiness Unit: Trans. pola All InClient: PertaminaLocation: Depot Dumai

tRaNsPORtatIONBusiness Unit: Trans. pola All InClient: PertaminaLocation: Depot Medan

tRaNsPORtatIONBusiness Unit: Trans. pola Cost & Fee & APMSClient: PertaminaLocation: Depot Pontianak

tRaDINgBusiness Unit: Trading Industrial FuelClient: Hutama KaryaLocation: Sabang

DEPOtBusiness Unit: Depot sistem VHSClient: PT ArutminLocation: Senakin

tRaDINgBusiness Unit: Trading ChemicalClient: TAC PTM PAN PetalahnLocation: Lepas pantai Kep. Natuna

tRaDINgBusiness Unit: Trading BBM IndustriClient: HolcimLocation: Cikampek

tRaDINgBusiness Unit: Trading ChemicalClient: PTM UP VI BalonganLocation: Balongan

Page 13: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 11

Highlights

South Kalimantan

Core Activities: Pipe Threading Service and Fabrication

Location: Batam

Core Activities: Oil and Gas Exploration and Production Data Processing and Storage

Location: Jakarta

PatRa NUsa Data

ELNUsa FaBRIKasI KONstRUKsI

Southeast Sulawesi

South Sulawesi

West Papua

North Sulawesi

tRaNsPORtatIONBusiness Unit: Trans. pola All InClient: PertaminaLocation: TT. Manggis

tRaNsPORtatIONBusiness Unit: Trans. pola Cost & Fee &APMSClient: PertaminaLocation: Depot Banjarmasin

tRaNsPORtatIONBusiness Unit: Trans. pola Cost & FeeClient: PertaminaLocation: Depot Makassar

tRaDINgBusiness Unit: Trading BBM IndustriClient: Nippon SuisanLocation: Ambon

tRaDINgBusiness Unit: Trading BBMClient: Tri Kusuma GrahaLocation: Merauke

transportasi Depot

trading Ritel Bahan Bakar

tRaDINgBusiness Unit: Trading BBM IndustriClient: ElnusaLocation: Samarinda

tRaNsPORtatIONBusiness Unit: Trans. pola Cost & Fee &APMSClient: PertaminaLocation: Depot Balikpapan

tRaNsPORtatIONBusiness Unit: Trans. pola Cost & FeeClient: PertaminaLocation: Depot Bitung

tRaDINgBusiness Unit: Trading BBMClient: ElnusaLocation: Sorong

East Kalimantan

Page 14: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk12

Ikhtisar Utama

Februari FebruaryMelalui Divisi Drilling Services, Perseroan mendapatkan penghargaan 1st winner of Housekeeping Rig (Modular Rig) dari VICO.through Drilling Services Division, the Company won 1st Winner of Housekeeping Rig (Modular Rig) from VICO.

maret MarchKSO Pertamina EP - Patina Group Ltd memberikan penghargaan atasExcellent Safety Performance 267.264 man hours without LTI kepada Perseroan melalui Divisi Drilling Services. KSO Pertamina EP-Patina group ltd awarded the Company the Excellent Safety Performance over 267,264 man hours without ltI through Drilling Services Division.

31Perseroan mendapat fasilitas kredit dari The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd (BTMU) senilai USD22,5 juta. the Company earned a credit facility of USD22.5 million from the Bank of tokyo Mitsubishi UFJ ltd (BtMU).

april AprilKinerja saham ELSA pada posisi puncak sepanjang tahun 2010 pada level 650 dengan korelasi aktivitas rilis pemberitaan mengenai kinerja Perseroan 2009 (Audit) dan 1Q-2010 serta berita target penyelesaian transaksi saham ELSA oleh salah satu pemegang saham mayoritas.Performance of ElSA stock occupied peak position in 2010 at level of 650, correlated with news releases on the Company’s performance in 2009 (Audited) and 1Q-2010, also news on completion target of ElSA-stock transaction by one of the major shareholders.

mei May12Perseroan menandatangani konfirmasi penyelesaian transaksi dengan Eurorich Group Limited, untuk divestasi 25% saham milik Perseroan di dalam Elnusa Tristar Ramba Ltd.the Company signed confirmation on completion of transaction with Eurorich group limited, to divest 25% shares held by the Company in Elnusa tristar Ramba ltd.

12Perseroan berhasil masuk jajaran Top 100 Emiten Terbaik versi Majalah Investor, tepatnya pada urutan ke 16.the Company was ranked 16 in the list of Investor Managazine’s top 100 Best listed Companies.

Juni June21Perseroan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, juga terdapat keputusan mengenai susunan pengurus Perseroan yang baru. the Company held the Annual general Meeting of Shareholder with decision of new composition of the management.

Juli July5Pergantian Pemegang Saham Mayoritas dan Pengendali, dari sebelumnya PT Tri Daya Esta kepada PT Benakat Petroleum Energy Tbk. yang memiliki 37,15% saham Perseroan. the change of Majority and Controlling Shareholder, from Pt tri Daya Esta to Pt Benakat Petroleum Energy tbk dominating 37.15% shares.

30Saham ELSA berhasil mempertahankan untuk tetap berada dalam index LQ 45 periode Agustus

2010-Januari 2011. Indeks ini menunjukkan likuiditas perdagangan saham yang cukup tinggi dan diminati investor.ElSA stock succeeded to secure its position in lQ 45 index in the period of August 2010-January 2011. the index represents high stock trading liquidity and attractive for investors.

Petrochina International Jabung, Ltd. Excellent HSE performance 4.987.071 man hours without LTI.Petrochina International Jabung, ltd awarded the Excellent HSE Performance over 4,987,071 man hours without ltI.

agustus AugustPerseroan memperkuat sinergi dengan Pertamina Hulu untuk mengusung Indonesia Incorporated ke pasar internasional.the Company strengthened synergy with Pertamina Hulu to promote Indonesia Incorporated to international market.

september SeptemberPerseroan melalui Divisi Geoscience Services berhasil memperoleh kontrak Proyek Transition Seismic Acquisition di area Blok Papua Barat. the Company through geoscience Services succeeded to obtain transition Seismic Acquisition project at West Papua Block.

20Perseroan berpartisipasi pada “Indonesia’s Oil and Gas Seminar and Solo Exhibition” di Shanghai, Cina, sebagai upaya membuka peluang dan mendorong kerjasama yang luas bagi para investor asing. the Company participated in Indonesia’s Oil and gas Seminar and Solo Exhibition in Shanghai, China, in order to open opportuninities and encourage wide cooperation for foreign investors.

peristiwa penting 2010significant events 2010

22 September September

21 Juni June

31 Maret March

Page 15: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 13

Highlights

22Elnusa meraih Annual Report Award (ARA) 2009 sebagai Pemenang Pertama kategori Perusahaan private, non-keuangan, listed. Elnusa won Annual Report Award (ARA) 2009 as the first winner in Category of private, non-financial, listed company.

Oktober October05Perseroan mengadakan Vendor Relationship Event sekaligus melakukan Peluncuran ELSA e-Proc.the Company held a Vendor Relationship Event as well as launching of ElSA e-Proc.

November november04Perseroan melalui Divisi Oilfield Services mendapat 3 (tiga) penghargaan dari Total EP Indonesie atas Elnusa Samudra-1 Slickline Boat, Elnusa Samudra-2 Snubbing Barge dan Snubbing Rig #16.the Company through Oilfield Services Division received 3 (three) awards from total EP Indonesie for Elnusa Samudra-1 Slickline Boat, Elnusa Samudra-2 Snubbing Barge and Snubbing Rig #16.

11Perseroan menandatangani perjanjian jual beli saham dengan Salamander Energy Group Limited dalam rangka penjualan 100% saham Perseroan di Elnusa Bangkanai Energy Ltd. the Company signed sell and purchase agreement with Salamander Energy group limited in the divestment of 100% shares of the Company in Elnusa Bangkanai Energy ltd.

24Tim “Drilling for Water” berhasil menuntaskan pemboran titik pertama di daerah Kalasan

Yogyakarta, dan selanjutnya membantu tersedianya air bersih berkelanjutan dalam tugas kemanusiaan di kawasan pasca letusan Merapi.Drilling for Water team succeded to complete the drilling on first spot in Kalasan area Yogyakarta, and further helped provide sustainable clean water in humanitarian act in the post-Merapi explosion areas.

Desember December08Perseroan melakukan Public Expose untuk memaparkan kinerja dan prospek bisnis ke depan.the Company conducted Public Expose to convey the business performance and prospect in the future.

09Perseroan meraih penghargaan “ Terpercaya” dalam Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2009 yang diselenggarakan oleh Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dan Majalah SWA. the Company was recognized as "trusted” in Corporate governance Perception Index (CgPI) 2009 held by Indonesian Institute for Corporate governance (IICg) and SWA Magazine.

15PT Patra Nusa Data (PND) salah satu anak perusahaan Perseroan, meluncurkan produk Inameta Platinum dengan akses informasi berbasis web, menggunakan teknologi Geographic Information System (GIS).Pt Patra nusa Data (PnD), a subsidiary of the Company, launched Inameta Platinum product offering access to web-based information using geographic Information System (gIS) technology.

22Peresmian operasional Warehouse ELSA Utama di Sentul City yang memiliki konsep warehouse terpadu. the operational inauguration of the Main ElSA Warehourse in Sentul City, which promotes integrated warehouse.

Aksi Hijau Perseroan untuk tahun 2011 dicanangkan dengan program “Derma 2011 Pohon” the Company’s green Campaign for 2011 was launched under “Derma 2011 tree” program.

24Perseroan meresmikan selesainya pembangunan Well Testing Barge - ELSA 6 dan memberangkatkannya untuk dioperasikan di lapangan Total E&P Indonesie selama 3 tahun.the Company officially launched the completion of contruction of Well testing Barge - ElSA 6 and sent it off for operation in total E&P Indonesie’s field for three years.

24 november november

24 Desember December

11 november november

08 Desember December

09 Desember December

Page 16: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk14

Ikhtisar Utama

penghargaan 2010awards 2010

1st Winner of Housekeeping Rig (Rig EMR#001)Dari: VICO1st Winner of Housekeeping Rig (Rig EMR#001)From: VICO

Excellent HSE Performance 267.264 man hours without LTIDari: KSO Pertamina EP – Patina GroupExcellent HSE Performance 267,264 man hours without LTIFrom: KSO Pertamina EP – Patina Group

Pengelolaan K3LL dengan 1.500 pekerja untuk > 5 juta jam kerjaDari: Pertamina Rengas DengklokExcellent HSE Performance with 1,500 employees for > 5 million man hoursFrom: Pertamina Rengas Dengklok

Excellent HSE Performance 645.687 man hours without LTIDari: Pasir Petroleum Resources Ltd.Excellent HSE Performance 645,687 man hours without LTI From: Pasir Petroleum Resources Ltd.

Excellent HSE performance 1.000.000 man hours without LTIDari: Ranhill Jambi PTEExcellent HSE performance 1,000,000 man hours without LTIFrom: Ranhill Jambi PTE

Page 17: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 15

Highlights

Excellent HSE performance 4.987.071 man hours without LTIDari: Petrochina International Jabung LtdExcellent HSE performance 4,987,071 man hours without LTIFrom: Petrochina International Jabung Ltd

Juara 1 Annual Report Award kategori private, non keuangan, listing company Dari: Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia 1st Winner of Annual Report Award for category of Private, Non-Financial, Listed CompanyFrom: Bapepam-LK and Indonesia Stock Exchange

1.000 days no LTI ELSA-1 Slickline Boat Dari: Total E&P Indonesie 1,000 days no LTI ELSA-1 Slickline BoatFrom: Total E&P Indonesie

1.000 days no LTI ELSA-2 Snubbing Barge Dari: Total E&P Indonesie 1,000 days no LTI ELSA-2 Snubbing BargeFrom: Total E&P Indonesie

3.000 days no LTI Rig # 16 Snubbing Unit Dari: Total E&P Indonesie 3,000 days no LTI Rig # 16 Snubbing UnitFrom: Total E&P Indonesie

“Perusahaan Terpercaya” dalam Corporate Governance Perception Index 2010Dari: Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dan Majalah SWA“Trusted Company” in Corporate Governance Perception Index 2010From: Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) and SWA Magazine

Page 18: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk16

Ikhtisar Utama

ringkasan aksi korporasi summary of corporate action

Divestasi atas 25% kepemilikan saham Perseroan di Elnusa Tristar Ramba Ltd.Divestment of 25% Company's share ownership on Elnusa Tristar Ramba Ltd.

Divestasi atas 100% kepemilikan saham Perseroan di Elnusa Bangkanai Energy.Divestment of 100% Company's share ownership on Elnusa Bangkanai Energy.

25%

100%

Sejalan dengan strategi Perseroan untuk meningkatkan profitabilitas dan pertumbuhan dengan fokus di Jasa Hulu Migas Terintegrasi serta melakukan pengembangan bisnis yang lebih bersinergi dengan bisnis utama, secara konsisten Perseroan melanjutkan aksi korporasi dalam rangka “re-arranging business portfolio”.

Regarding the corporate strategies to increase growth and profitability with focus on Integrated Upstream Oil & Gas Services as well as to develop business in synergy with core business, the Company consistently conducted corporate actions aiming at re-arraging business portfolio.

Page 19: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 17

Highlights

Setelah tahun lalu melakukan penjualan saham Perseroan pada perusahaan afiliasi yang bergerak dalam layanan direktori dan contact center, maka tahun ini Perseroan melakukan divestasi atas saham Perseroan yang terdapat dalam anak perusahaan dan afiliasi yang berada dalam kelompok usaha Asset Based, sebagai berikut:

1. Divestasi kepemilikan saham Perseroan pada Elnusa Tristar Ramba Ltd (ETRL)• ETRL adalah perusahaan afiliasi Perseroan

yang melakukan kegiatan usaha pengelolaan dan pengoperasian lapangan produksi minyak di TAC Blok Ramba, Sumatera.

• Perseroanmemiliki25%sahamETRL,bersama-sama dengan Tristar Global Holding Co., yang memiliki 75% saham ETRL, merefleksikan kepemilikan 60% working interest di lapangan minyak Ramba tersebut.

• Pada tanggal 10 Mei 2010, Perseroan telahmenandatangani perjanjian Jual Beli 25% saham Perseroan dalam ETRL dengan Eurorich Group Limited. Pembayaran atas penjualan saham tersebut telah selesai dilakukan pada tanggal 11 Mei 2010 sebesar USD 1 juta. Penandatanganan Surat Konfirmasi Penyelesaian juga telah dilakukan pada tanggal 12 Mei 2010.

• Dana hasil penjualan saham ETRL akandipergunakan Perseroan untuk memperkuat kompetensi inti Perseroan yaitu dibidang Jasa Hulu Migas Terintegrasi.

2. Divestasi kepemilikan saham Perseroan pada Elnusa Bangkanai Energy Ltd (EBE)• EBE adalah anak perusahaan Perseroan yang

melakukan kegiatan usaha pengelolaan dan pengoperasian lapangan eksplorasi gas di PSC Blok Bangkanai, Kalimantan.

• Perseroan memiliki 100% saham EBE, yangmerefleksikan kepemilikan 80% working interest di lapangan gas Bangkanai yang diakuisisi pada tahun 2003 dengan jangka waktu kepemilikan dan operatorship selama 30 tahun.

• Pada tanggal 11 November 2010, Perseroantelah menandatangani Perjanjian Jual Beli untuk divestasi atau pelepasan 100% kepemilikan saham Perseroan dalam EBE dengan Salamander Energy Group Limited.

After the release of the Company's ownership in the affiliate that operated in directory and contact center services, the Company again divested its shares in the Asset-Based subsdiaries and affiliates:

1. Divestment of Company’s share ownership in Elnusa Tristar Ramba Ltd (ETRL)• ETRL isanaffiliateof theCompany that runs

management and operation of oil production field in TAC Ramba Block, Sumatera.

• TheCompanyheld25%ofETRLsharesalongwith Tristar Global Holding Co owned 75%, reflecting the 60% ownership of working interest in Ramba’s oil field.

• OnMay10,2010,theCompanysignedasaleand purchase agreement of 25% shares of the Company in ETRL with Eurorich Group Limited. The stock sale was fully paid off on May 11, 2010, for USD1 million. The Confirmation Letter on transaction completion was signed on May 12, 2010.

• The proceeds from ETRL’s stock sale will beused to strengthen core competence of the Company in Integrated Upstream Oil & Gas Services.

2. Divestment of Company's share ownership in Elnusa Bangkanai Energy Ltd (EBE)• EBEisasubsidiaryoftheCompanyoperatingin

management and operation of gas exploration field in PSC Bangkanai Block, Kalimantan.

• The Company owned 100% of EBE’s shares,reflecting 80% ownership of working interest in Bangkanai’s gas field which was acquired in 2003, with ownership and operatorship period of 30 years.

• OnNovember11,2010, theCompanysigneda sale and purchase agreement to divest 100% shares owned by the Company in EBE to Salamander Energy Group Limited.

Page 20: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk18

Ikhtisar Utama

• Dana hasil penjualan saham EBE yang senilaiUSD 11,2 juta juga dipergunakan Perseroan untuk memperkuat kompetensi inti Perseroan yaitu dibidang Jasa Hulu Migas Terintegrasi.

• Namun, untuk dapat memberikan akses yanglebih mudah bagi Perseroan untuk melakukan kegiatan bisnis inti di lapangan tersebut, Perseroan memutuskan untuk mempertahankan 11% kepemilikan working interest di Lapangan Bangkanai, melalui perusahaan afiliasi (anak perusahaan PT Elnusa Patra Ritel) yaitu Elnusa Chariot International Ltd. Sehingga pasca divestasi Perseroan, komposisi pemegang working interest Lapangan Bangkanai adalah EBE (69%), Bangkanai Petroleum (L) Berhad (15%), Elnusa Chariot International Ltd. (11%) dan Mitra Energia Bangkanai (5%).

Dengan dilepasnya 2 (dua) portofolio Perseroan di Asset Based tersebut, semakin memantapkan langkah Perseroan untuk terus fokus di Jasa Hulu Migas Terintegrasi. Ditambah dengan pengalokasian dana hasil penjualan saham tersebut juga dipergunakan untuk memperkuat kompetensi dan kapasitas di bisnis inti. Namun begitu, Perseroan tidak menutup kemungkinan untuk melakukan diversifikasi bisnis melalui kepemilikan working interest lapangan migas. Hanya saja porsi kepemilikannya tidak sebagai mayoritas dan bukan sebagai operator, namun sebagai strategi untuk kepentingan sinergi dengan kegiatan jasa hulu migas yang merupakan bisnis inti Perseroan.

tRaNsaKsI matERIaL

Sebagaimana diatur dalam ketentuan Bapepam-LK IX. E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, selama tahun 2010 Perseroan tidak memiliki dan melakukan aksi korporasi yang termasuk dalam transaksi material.

tRaNsaKsI aFILIasI DaN BENtURaN KEPENtINgaN

Sebagaimana diatur dalam ketentuan Bapepam-LK IX. E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, selama tahun 2010 Perseroan tidak memiliki dan melakukan aksi korporasi yang termasuk dalam transaksi afiliasi maupun benturan kepentingan.

ringkasan aksi korporasi Summary of Corporate aCtion

• TheUSD11.2millionproceedsgeneratedfromthe EBE’s stock sale was used to strengthen the core competence of the Company in Integrated Upstream Oil and Gas Services.

• However, to provide easier access for theCompany in operating the core business activities in the field, the Company decided to maintain 11% ownership of working interest in Bangkanai Field through its affiliate (subsidiary of PT Elnusa Patra Ritel), namely Chariot International Ltd. Post divestment action, the composition of the working interest holders at Bangkanai Oilfield is EBE (69%), Bangkanai Petroleum (L) Berhad (15%), Chariot International Ltd. (11%) and Mitra Energia Bangkanai (5%).

Following the divestment of these two Asset-Based portfolios, the Company is becoming more confident to focus on Integrated Upstream Oil and Gas Services. Ini addition, the proceeds from the stock sale will be used to strengthen the competence and capacity of core business. Still, the Company saves a room for business diversification by owning working interest in oil and gas fields. Yet, not as the major shareholders or operator but as strategy for synergy purpose with upstream oil and gas services which is the Company’s core business.

matERIaL tRaNsactION

According to regulation in Bapepam-LK IX. E.2. concerning Material Transaction and Change of Core Business, the Company in 2010 did not have and conduct any corporate actions that were counted as material transaction.

aFFILIatION tRaNsactION aND cONFLIct OF INtEREst

As regulated in Bapepam-Lk IX. E.1. concerning Afiliation Transaction and Conflic of Interest, the Company in 2010 did not have and conduct any corporate actions that were considered as affiliation transaction and conflict of interest.

Page 21: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 19

Highlights

tanggalDate

tindakan KorporasiCorporate Action

modal Dasar (miliar)

Equity (billion)

modal Ditempatkan & Disetor Penuh (miliar)

Issued and Fully Paid Up Capital (billion)

Nilai Nominal Per Lembar saham

Nominal Value per Stock

Jumlah saham Beredar

Total Share Issued

Pre Corporate Action Rp750 Rp583,85 Rp500 1.167.700.00009 - 10 - 2007 Peningkatan Modal Dasar

Equity Increase

Rp2.250 Rp583,85 Rp500 1.167.700.000

09 - 10 - 2007 Pemecahan Nilai Nominal Saham (Stock Split) 1:51:5 Stock Split

Rp2.250 Rp583,85 Rp100 5.838.500.000

06 - 02 - 2008 Initial Public Offering (IPO) 20% dari Modal Dasar atau sebanyak 1.460.000.000 lembar saham, dan mencatatkan (listing) semua saham Perseroan yang beredar sebanyak 7.298.500.000 lembar saham di Bursa Efek Indonesia dengan kode perdagangan “ELSA”Initial Public Offering (IPO) 20% of Equity

Rp2.250 Rp729,85 Rp100 7.298.500.000

13 - 10 - 2008 s.d/to

12 - 01 - 2009

Pembelian Kembali Saham - (Buyback) sebanyak 99.738.000 lembar sahamBuyback

Rp2.250 Rp729,85 Rp100 7.298.500.000

KRONOLOgI PENcatataN saham StOCK lIStIng CHROnOlOgY

KINERJa saham

Setelah mampu menghadapi krisis ekonomi global dengan baik pada tahun 2009, perekonomian Indonesia terus tumbuh secara mengesankan. Berbagai pencapaian positif mampu diraih perekonomian Indonesia pada tahun 2010 antara lain terjaganya stabilitas keuangan, menguatnya nilai tukar Rupiah dan cukup tingginya pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6,1%.

Kondisi perekonomian Indonesia yang kuat turut mendorong kenaikan kinerja saham-saham Bursa Efek Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu membukukan kenaikan tertinggi di Asia Pasifik atau naik sebesar 46,1% (year on year) mencapai Rp3.703 pada akhir tahun 2010. IHSG tercatat menjadi salah satu indeks dengan kinerja paling baik di dunia.

Saham-saham pertambangan bergerak searah dengan IHSG dan menunjukkan tren meningkat sepanjang tahun 2010. Sektor pertambangan, dimana saham Perseroan (ELSA) dikategorikan, telah mencatat kenaikan 48,59% dan menjadi salah satu penopang kinerja IHSG di tahun

stOcK PERFORmaNcE

Successfully riding out global economic crisis in 2009, Indonesia has seen remarkable economic growth. Indonesian economy recorded a series of positive achievements in 2010, among which were financial stability, stronger IDR exchange rate and excellent economic growth reached 6.1%.

The resilient economy of Indonesia was translated into the increased performances of the shares traded at Indonesia Stock Exchange. Jakarta Composite Index (JCI) proved to have the highest increase in Asia Pasific or rose by 46.1% (year-on-year) to IDR3,703 in the end of 2010. JCI was one of the world’s best-performing index.

Mining stocks moved in line with of JCI and confirmed an increasing trend during 2010. Mining sector where the Company’s stock (ELSA) was classified, rose 48.59% and became one of the drivers supporting the index in 2010. Yet, positive

ikhtisar kinerJa sahaMstock performance highlights

Page 22: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk20

Ikhtisar Utama

2010. Akan tetapi, momentum positif kenaikan IHSG dan saham-saham sektor pertambangan tidak diikuti oleh kinerja saham ELSA, walaupun kinerja saham ELSA sempat lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja IHSG sepanjang kuartal II-2010.

ELSA menutup tahun 2010 pada level Rp325 atau mengalami penurunan sebesar 8,45% dibandingkan harga penutupan tahun 2009. Kisaran harga selama setahun berada diantara Rp285-650. Periode kuartal II-2010 (April-Juni 2010) merupakan periode volume transaksi saham Perseroan paling tinggi dalam setahun, mencapai 94,95 juta lembar saham per hari. Tingginya likuiditas perdagangan saham ELSA pada kuartal II-2010 seiring dengan informasi kinerja 2009 (Audit) dan kuartal I 2010 serta pelepasan 37,15% salah satu pemegang saham mayoritas Perseroan.

Kapitalisasi pasar saham ELSA mengalami penurunan sebesar 7,2% menjadi Rp2,37 triliun pada kuartal IV-2010 seiring dengan melemahnya harga saham ELSA di pasar, yang diantaranya disebabkan karena belum optimalnya pencapaian kinerja keuangan Perseroan di kuartal IV tersebut. Akan tetapi, dengan komunikasi yang baik dari Perseroan mengenai antisipasi, program perbaikan dan prospek usaha dan keuangan kedepan, para pelaku pasar modal tetap memiliki ekspektasi tinggi dan tetap menilai positif prospek usaha Perseroan. Hal ini terlihat dari mulai stabilnya harga saham ELSA di kuartal IV-2010 yang diiringi oleh naiknya volume transaksi rata-rata tahun 2010 menjadi 47,89 juta lembar per hari atau naik sebesar 8,23% dibandingkan dengan volume transaksi rata-rata tahun 2009 yang sebesar 44,24 juta lembar per hari.

ELSA 325 IHSG 3703.51 Mining Sector Index 3274.61

80.00%

60.00%

40.00%

20.00%

0.00%Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

momentum of the increasing index and mining stocks did not happen at ELSA’s performance although ELSA once went higher than JCI’s performance during second quarter of 2010.

ELSA ended the year of 2010 at the level of IDR325 or slipped by 8.45% compared the closing level in 2009. The price for one-year period was in the range of IDR285-650. In the second quarter of 2010 (April-June 2010) , the Company recorded the highest transaction volume in a year amounting 94.95 million shares per day. The high liquidity in ELSA’s trading activity in the second quarter of 2010 was due to the information of Company's performance 2009(Audited) and first quarter of 2010, also the transaction of 37.15% shares by one of the Company’s majority shareholders.

Market capitalization of ELSA stocks declined by 7.2% to IDR2.37 trillion in fourth quarter of 2010 due to weakening ELSA’s stock price, one of which was caused by the drop of financial performance of the Company in the fourth quarter. Yet, following better communication for anticipation, improvement program and the prospect of business and financial condition carried out by the Company, the market players still had high expectation and valued the Company’s business prospect positively. This was indicated from the stable price of ELSA stocks in fourth quarter of 2010 along with average increase in transaction volume in 2010 to 47.89 million shares per day or rose by 8.23% compare to average transaction volume in 2009 which was 44.24 million shares per day.

kinerJa sahaM StoCk performanCe

Page 23: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 21

Highlights

Berdasarkan kinerja dan likuiditas saham, ELSA telah masuk ke dalam indeks LQ45 empat kali berturut-turut selama periode Februari 2009 hingga Juni 2011, Jakarta Islamic Index, Kompas 100 dan MSCI Index pada bulan Mei 2010. Hal ini merupakan respon dari semakin meningkatnya kepercayaan dan ekspektasi investor terhadap kinerja ELSA. Bahkan, analis-analis di pasar saham memberikan rekomendasi dan keyakinan bagi pelaku pasar untuk mengoleksi saham ELSA. 76% analis yang meng-cover saham ELSA memberikan rating “Beli”.

TertinggiHighest

(IDR)

TerendahLowest

(IDR)

PenutupanClosing

(IDR)

Volume Rata-rata Harian (Lembar)

Daily Average Volume (Shares)

Kapitalisasi Pasar Market Capitalization (Shares)

(IDR)Kuartal I - 08 550 260 370 75.667.691 2.700.445.000.000 Quarter I - 08Kuartal II- 08 445 280 345 33.661.802 2.517.982.500.000 Quarter II- 08Kuartal III- 08 355 150 200 11.102.595 1.459.700.000.000 Quarter III- 08Kuartal IV - 08 165 106 117 11.004.535 853.924.500.000 Quarter IV - 08Kuartal I - 09 177 114 174 25.770.720 1.252.584.588.000 Quarter I - 09Kuartal II- 09 420 172 340 113.552.226 2.447.579.080.000 Quarter II- 09Kuartal III- 09 385 300 355 23.063.331 2,555,560,510,000 Quarter III- 09Kuartal IV - 09 360 280 355 12.122.410 2,555,560,510,000 Quarter IV - 09Kuartal I - 10 510 310 470 43,490,508 3,430,295,000,000 Quarter I - 10Kuartal II- 10 650 380 395 94,945,895 2,882,907,500,000 Quarter II- 10Kuartal III- 10 400 285 340 31,146,542 2,481,490,000,000 Quarter III- 10Kuartal IV - 10 370 305 325 21,319,911 2,372,012,500,000 Quarter IV - 10

haRga saham PER tRIWULaN tahUN 2008-2010 StOCK PRICE PER QUARtER 2008-2010

REKOmENDasI aNaLIs tERhaDaP saham ELsa AnAlYSt'S RECOMMEnDAtIOn

Beli Buy

Netral neutral

Volume

Harga Price

24%

76%

Based on stock performance and liquidity, ELSA has been listed in LQ45 Index four times consecutively for the period of February 2009 until June 2011, Jakarta Islamic Index, Kompas 100 and MSCI Indices since May 2010. This is positive response from the increasing investors' confidence and expectation on ELSA performance. In fact, market analysts recommended and ensured the market to buy on ELSA stock. About 76% of analysts covering ELSA stock gave ‘buy’ rating.

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Page 24: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk22

Ikhtisar Utama

Nama name

Jabatan Position

Jumlah saham yang dimiliki total Share ownership

%

Waluyo Komisaris Utama President Commissioner tidak ada none 0%

Surat Indrijarso Komisaris Independen Independent Commissioner tidak ada none 0%

Soehandjono Komisaris Independen Independent Commissioner tidak ada none 0%

Erry Firmansyah Komisaris Commissioner 1.600.000 lembar 1.600.000 shares 0,02%

Achmad luthfi Komisaris Commissioner tidak ada none 0%

Suharyanto Direktur Utama President Director tidak ada none 0%

Santun nainggolan Direktur Keuangan Director of Finance tidak ada none 0%

Suryadi Oemar Direktur Operasi Director of Operation tidak ada none 0%

M. Jauzi Arif Direktur Pengembangan Usaha Director of Business Development 864.500 lembar 864.500 shares 0,01%

lucy Sycilia Direktur SDM dan Umum Director of Human Resources and general Affairs 598.000 lembar 598.000 shares 0,01%

Stock Ownerships by Board of Commissioners and DirectorsReferring to the provisions of Indonesia Stock Exchange No. III.3.4 and III.3.5, the Company is required to report the registration of shareholders of the Company’s Board of Commissioners and Directors. Below is the list of stock ownership of Board of Commissioners and Directors as per December 31, 2010:

In line with information disclosure to Indonesia Stock Exchange (IDX), there was a change in one of majority and controlling shareholders (the owner of 37.15% shares of the Company), from PT Tri Daya Esta to PT Benakat Petroleum Energy Tbk. The takeover transaction was completed on July 5, 2010 through IDX negotiation market.

Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan DireksiSesuai dengan ketentuan Bursa Efek Indonesia No. III.3.4 dan III. 3.5 Perseroan berkewajiban melaporkan registrasi pemegang saham Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Berikut adalah kepemilikan saham Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan per 31 Desember 2010:

KOmPOsIsI PEmEgaNg saham COMPOSItIOn OF SHAREHOlDERS

Komposisi pemegang saham Perseroan Per 31 Desember 2010

Composition of shareholders as of December 31, 2010:

Pemegang saham Jumlah Pemegang sahamnumber of Shareholders

Jumlah sahamtotal Shares

% Kepemilikan% Ownership

Shareholders

Kepemilikan saham 5% atau Lebih holding 5% or more OwnershipPt Pertamina (Persero) 1 3.000.000.000 41,10 Pt Pertamina (Persero)Pt Benakat Petroleum Energy tbk 1 2.711.565.890 37,15 Pt Benakat Petroleum Energy tbkKepemilikan saham di bawah 5% share Ownership Below 5%Saham treasury* 1 99.738.000 1,37 treasury Stock*Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan 3 3.062.500 0,04 Board of Commissioners and DirectorsMasyarakat (masing-masing <5%) 8.869 1.484.133.610 20,33 Public (each <5%)Jumlah total 8.875 7.298.500.000 100,00 total* Saham Treasury berasal dari saham program buyback.* Treasury Stocks is derived from buyback program stocks.

Sesuai dengan keterbukaan informasi Perseroan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), telah terjadi perubahan pada salah satu pemegang saham mayoritas (pemegang 37,15% saham Perseroan) dan pengendali yaitu dari semula PT Tri Daya Esta menjadi PT Benakat Petroleum Energy Tbk. Transaksi pengalihan saham Perseroan tersebut seluruhnya selesai dilakukan pada tanggal 5 Juli 2010 melalui pasar negosiasi BEI.

kinerJa sahaM StoCk performanCe

Page 25: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 23

Highlights

Jan-10

Mar-10

Jun-10

Sep-10

Dec-10

Bank & Asuransi Bank & Insurance

Koperasi & Yayasan Cooperative Union & Foundation

Perseroan terbatas limited liabilities

Dana Pensiun Pension Fund

Badan Usaha Asing Foreign Company

Reksadana Mutual Fund

Individu Domestik Domestic Individuals

Individu Asing Foreign Individuals

Although individual ownership in ELSA stocks declined by 7% in December 2010 compared to same period last year, in overall the percentage of individual ownership in ELSA stocks was still the highest or dominated almost 72% of the composition of less-than-5% ownership as per December 2010. Individual ownership has somehow sustained the liquidity of ELSA trading at the market.

From institution side, in the end of fourth quarter of 2010 the ownership composition of foreign institutions significantly jumped by 800% to 12% against the figure of the same period last year, which was only 1.35% from total composition of less-then-5% ownership as per December 2009. This indicated better and improved confidence of the foreign investors in ELSA. Meanwhile, as per December 31, 2010, pension fund owned 2.5%, mutual fund 1.7%, cooperatives and foundations 0.2%, limited company 10.7% and bank & insurance 0.8%.

In general, all mentioned above showed big attention from market players to ELSA stocks during the year of 2010. The market players were also quite responsive to the information from the Company particularly regarding the sustainable contracts of Integrated Upstream Oil and Gas Services, corporate actions including divestment of subsidiaries and distribution of interim dividend, as well as corporate strategies to strengthen core competence in Integrated Upstream Oil and Gas Services especially in Transition zone and Marine seismic and acquisition. The positive response from the market at the end gave influence to the stock price, transaction volume and composition of ELSA shareholders.

Meskipun kepemilikan saham ELSA oleh individu mengalami penurunan sebesar 7% di bulan Desember 2010 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, akan tetapi secara keseluruhan prosentase kepemilikan saham ELSA oleh individu masih yang terbesar atau menguasai hampir 72% komposisi pemegang saham dibawah 5% per Desember 2010. Kepemilikan oleh individu ini mendorong kenaikan likuiditas perdagangan saham ELSA di pasar.

Dari sisi institusi, pada akhir kuartal-IV 2010 komposisi kepemilikan institusi asing mengalami kenaikan yang sangat signifikan yakni naik 800% menjadi 12% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya menguasai 1,35% dari total komposisi pemegang saham dibawah 5% per Desember 2009. Hal ini menandakan bahwa kepercayaan investor asing terhadap ELSA semakin membaik dan terus mengalami peningkatan. Sementara itu, per 31 Desember 2010, kepemilikan dana pensiun sebesar 2,5%, reksadana 1,7%, koperasi dan yayasan 0,2%, perseroan terbatas 10,7% dan bank & asuransi 0,8%.

Secara umum, semua hal tersebut di atas menggambarkan bahwa perhatian pelaku pasar modal selama periode 2010 terhadap saham ELSA cukup tinggi. Pelaku pasar juga terbukti cukup responsif terutama terhadap informasi yang disampaikan Perseroan khususnya mengenai perolehan kontrak-kontrak Jasa Hulu Migas Terintegrasi yang berkelanjutan, aksi korporasi berupa divestasi anak perusahaan dan pembagian dividen interim, hingga strategi Perseroan untuk terus memperkuat kompetensi inti di bidang Jasa Hulu Migas Terintegrasi khususnya di Transition Zone dan Marine seismic and acquisition. Respon pasar yang positif tersebut pada akhirnya turut serta memberikan pengaruh kepada harga saham, volume transaksi serta komposisi pemegang saham ELSA.

Sedangkan komposisi kepemilikan saham masing-masing < 5% adalah sebagai berikut:

Meanwhile, composition of the Company's stock ownership less than 5% is as follows:

Page 26: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk24

Ikhtisar Utama

Perseroan merencanakan dan berusaha untuk membagikan dividen dalam bentuk uang tunai sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Besarnya dividen dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

Dengan mengindahkan ketentuan-ketentuan di atas, Perseroan merencanakan dan berusaha untuk mempertahankan rasio pembayaran dividen sekitar 20% dari laba bersih konsolidasi Perseroan untuk setiap tahunnya.

Penentuan jumlah dan pembayaran dividen tersebut, akan bergantung pada rekomendasi dari Direksi Perseroan, namun tidak terdapat kepastian bahwa Perseroan akan dapat membayarkan dividen pada tahun ini ataupun pada tahun-tahun mendatang. Keputusan Direksi dalam memberikan rekomendasi pembayaran dividen tergantung pada:• Rencana pengembangan Perseroan dan belanja modal; • Pertimbangan kebijakan pada sektor industri yang

sejenis; • Kondisi arus kas dan kebutuhan modal kerja Perseroan; • Kebijakan struktur permodalan Perseroan; • Laba bersih.

Seluruh saham biasa atas nama yang telah ditempatkan dan disetor penuh mempunyai hak yang sama dan sederajat termasuk hak atas pembagian dividen.

Dividen yang diterima pemegang saham yang berkebangsaan non-Indonesia akan terkena pajak di Indonesia.

The Company plans and exerts to distribute cash dividend at least once in a year. The dividend percentage strongly relates to the Company’s profit of current book year, by paying attention to the condition of the Company and without reducing the rights of General Meeting of Shareholders to detemine other decision than those stated in the Company’s Article of Assocation.

Regarding the above-mentioned provisions, the Company plans and will maintain its dividend payout ratio at 20% of consolidated net income of the Company annually.

The percentage and dividend payment will be calculated based on recommendation of Company’s Directors, however there is no guarantee that the Company will be able to pay dividend this year or years ahead. In making a dividend payout recommendation, Directors shall consider to:• Company's development plan and capital

expenditure;• Consideration against applicable policies of similar

industries;• Company’s cash flow and needs of working capital;• Company’s policy on capital structure;• Net income.

The entire issued and fully-paid ordinary preferred shares offers same and equivalent rights including rights for dividend.

For dividend recieve by non-Indonesian shareholders will be subject to tax in Indonesia.

kebiJakan DiviDenDividend policy

Perseroan merencanakan dan berusaha untuk membagikan dividen dalam bentuk uang tunai sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.the Company plans and exerts to distribute cash dividend at least once in a year.

Page 27: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 25

Highlights

tahun Buku

Book Year

tanggal RUPst

AgMS Date

Laba Bersih (Rp)

net Income (Rp)

tanggal Pembayaran

Payment Date

Jumlah Dividen (Rp)

total Dividend (Rp)

Dividen per Lembar saham (Rp)

Dividend per Share (Rp)

Rasio Pembayaran Dividen)1

Dividend Payout Ratio1

2007 15 Mei 2008 Rp100.140.357.333 25 Juni 2008 Rp20.028.071.466 Rp2,74 20,00%2008 6 Mei 2009 Rp133.772.000.000 25 Juni 2009 Rp26.754.400.000 Rp3,72 20,00%2009 21 Juni 2009 Rp466.233.000.000 terbagi dalam 2 tahap: Rp179.969.050.000 Rp25,00 38,60 %

26 Januari 2010)2 Rp143.975.240.000)3 Rp 20,0016 Agustus 2010 Rp35.993.810.000 Rp5,00

(1) Rasio Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio) dihitung dari jumlah dividen dibandingkan dengan Jumlah laba Bersih tahun berjalan. (2) Merupakan Dividen Interim tahun 2009, yang diputuskan oleh Rapat Direksi dan Dewan Komisaris tanggal 10 Desember 2009. Besaran dividen berdasarkan jumlah laba Bersih Perseroan yang diperoleh dalam periode 9 bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 sebesar Rp492,544,000,000. (3) Jumlah Dividen Interim tersebut diperhitungkan dalam pembayaran Dividen final tahun buku 2009.

(1) Dividend Payout Ratio is calculated based on total dividend compared to the net Income of the Current Year. (2) Interim dividend paid in 2009, was determined at a Meeting between Directors and Board of Commissioners on December 10, 2009. the dividend percentage was based on Company’s net Income raised in 9 months ended on September 30, 2009 amounting IDR492,544,000,000.(3) Interim Dividend was calculated based on Final Dividend of the year book of 2009.

Kronologi Pembayaran Dividen SahamPerseroan membayar dividen tunai atas saham seperti yang diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), sebagai berikut:

Chronology of Dividend PaymentThe Company has paid cash dividend as determined in the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS), as follows:

Page 28: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Informasi Perseroan

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk26

sekilas perseroancorporate overview

PT Elnusa TbkGraha ElnusaJl. T.B. Simatupang Kav. 1 BJakarta 12560Telp: +62 21 78830850 Fax: +62 21 78830883 Email: [email protected]: www.elnusa.co.id

• Kami merupakan satu-satunya perusahaan nasional yangmemiliki kompetensi terpadu di bidang jasa hulu migas dengan konsep one stop service dan fokus pada kegiatan seismic services, drilling services, dan oilfield services.

• Kami memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun dalam industrimigas serta memiliki bisnis pendukung yang kuat di Anak Perusahaan terutama di jasa hilir migas yang telah teruji kompetensinya guna mendukung bisnis inti.

• Kami memiliki reputasi rekam jejak yang membanggakan,ditunjukkan dengan kualitas kinerja memenuhi standar ISO 90001:2008 dan OHSAS 18001:2007 yang telah diakui oleh perusahaan-perusahaan migas nasional maupun multinasional yang menjadi pelanggan kami.

• Kami memiliki basis pelanggan yang terdiversifikasi denganbeberapa perusahaan migas nasional maupun internasional sebagai loyal customer dengan wilayah operasi hampir di seluruh wilayah Indonesia dan beberapa wilayah di negara lain.

• Kamiadalahpemimpindiindustriterpadujasahulumigasyangterbiasa menjalin aliansi strategis dengan profesional dunia sehingga berbudaya professional setara dengan pelaku bisnis migas global.

• Kami merupakan bagian dari keluarga besar Pertamina yangmerupakan perusahaan migas nasional terbesar dan mendapat dukungan dari network pemegang saham lain, regulator dan juga institusi keuangan.

• KamimerupakanperusahaanTerbukadantelahtercatatdiBursaEfek Indonesia (BEI) sejak 6 Februari 2008 dengan kode transaksi perdagangan “ELSA" dengan praktek tata kelola (Terpercaya) yang diakui oleh IICG.

• Kami melakukan secara konsisten peningkatan kompetensisumber daya manusia, kepedulian lingkungan hidup dan implementasi tanggung jawab sosial untuk menjadikan generasi masa depan yang lebih baik.

• We are the only national company having integrated

competence in upstream oil and gas services with one-stop service concept, and focusing on seismic services, drilling services, and oilfield services.

• Weareconfirmedonmorethan40yearsofexperienceinoiland gas industry, strongly supported by Subsidiaries, particularly engaged in downstream oil and gas services and having been proven for the competence to support the core business.

• Wehavereputableandsatisfyingrecord,asindicatedfromour performance which has been widely recognized with ISO 90001:2008 and OHSAS 18001:2007 and recognized by both national and multinational companies.

• We also have diversified customer base consisting ofnational and international companies as our loyal customers, with widespread operational areas in Indonesia and other countries.

• Wearea leadingcompany in integratedupstreamoil andgas services and accustomed to strategic alliances with world class professionals, which builds our professional culture equal to the global players in oil and gas.

• We are part of Pertamina’s family, the largest national oiland gas company, and attains big support from other shareholders’ network, regulators and financial institutions.

• We are a public-listed company whose stocks have beenlisted at Indonesia Stock Exchange since 6 February 2008 under “ELSA” ticker with trusted Governance and accountability.

• We are consistently improving the human resourcescompetence, environmental concern and corporate social responsibility implementation for better future generation.

Page 29: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Corporate Information

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 27

seJarah singkat perseroancorporate brief history

Perseroan didirikan di Jakarta dengan nama PT Electronika Nusantara berdasarkan Akta Pendirian No. 18 tanggal 25 Januari 1969 jo Akta Perubahan Anggaran Dasar No.10 tanggal 13 Februari 1969 di hadapan Notaris Tan Thong Kie SH, yang kemudian diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 35, Tambahan No. 58 tanggal 2 Mei 1969.

Perseroan mengawali kiprahnya sebagai pendukung operasi perusahaan induk, yaitu PT Pertamina (Persero), terutama dalam memberikan pelayanan–termasuk pemeliharaan dan perbaikan, di bidang peralatan komunikasi elektronik, peralatan navigasi dan sistem radar yang digunakan oleh kapal-kapal milik Pertamina maupun kapal-kapal minyak asing yang memiliki perjanjian kerjasama dengan BUMN Migas.

Seiring perkembangan tantangan dan peluang yang dimiliki, maka pada tahun 1972 Perseroan mulai masuk kedalam industri seismik dengan membentuk divisi

The Company was established under the name PT Electronika Nusantara based on notarial Deed of Incorporation No. 18 dated 25 January 1969 jo Deed of Amandment to Act of Article of Association No. 10 dated 13 February 1969 in front of Notary Tan Thong Kie SH, which was later announced in State Gazette No. 35, Annex No. 58 dated 2 May 1969.

The Company began its operation as the supporting activity of its parent, PT Pertamina (Persero), particularly in providing services-including maintanance and repair, in electronic communication equipment, navigation tools, and radar system used by Pertamina’s vessels as well as foreign oil vessels having agreement with state oil and gas company.

With the challenges and the opportunities lying ahead, in 1972 the Company started to enter seismic industry by forming a seismic data processing division.

Page 30: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Informasi Perseroan

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk28

seismic data processing. Untuk melengkapi kompetensi yang telah dibangun, maka pada tahun-tahun berikutnya Perseroan mendirikan perusahaan workover hydraulic dan mengakuisisi perusahaan drilling. Perseroan juga membangun kompetensi lain yang berhubungan erat dengan kompetensi awal yaitu dengan membentuk dan mengakuisisi beberapa perusahaan penunjang migas dan juga hilir migas serta perusahaan dibidang telematika untuk menyempurnakan struktur bisnis yang dijalankan.

Dalam rangka meningkatkan nilai Perseroan serta memperkuat usaha yang berkelanjutan, Perseroan masuk ke asset based dengan mengakuisisi lapangan eksplorasi gas di Bangkanai, Kalimantan pada tahun 2003. 4 tahun kemudian, Perseroan kembali mengakuisisi lapangan produksi migas di Ramba, Sumatera. Sehingga pada akhir tahun 2006, Perseroan secara total memiliki 14 anak perusahaan dan 2 perusahaan afiliasi.

Sejalan dengan strategi untuk mengoptimalisasikan struktur bisnis dan kinerja Perseroan, pada tahun 2007 Perseroan melakukan restrukturisasi korporasi dan aktivitas bisnis dengan tujuan memposisikan diri sebagai perusahaan Migas pertama di Indonesia yang mampu menawarkan Jasa Hulu Migas Terintegrasi (Integrated Oil & Gas Services) dengan konsep “one-stop services” di bidang pelayanan jasa hulu Migas (integrated upstream services) sebagai bisnis inti dari Perseroan. Empat anak perusahaan yang menjadi tulang punggung bisnis jasa migas digabung ke dalam induk, disamping penggabungan horisontal yang mengukuhkan penunjang bisnis utama.

Pada tahun 2008, setelah dinyatakan efektif menjadi Perusahaan Terbuka, Perseroan juga melakukan Penawaran Umum Perdana dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Profesionalisme, transparansi, pengelolaan perusahaan dengan etika bisnis yang bersih terpercaya, menjadi keniscayaan yang memotivasi Perseroan untuk siap menjawab tantangan dan peluang bisnis migas di tanah air bahkan mancanegara.

Perseroan juga semakin mengukuhkan diri untuk terus memberikan jasa hulu migas yang berkualitas. Re-engineering business portfolio dengan melakukan divestasi beberapa anak perusahaan dan afiliasi yang memiliki bisnis diluar jasa migas juga dilakukan untuk lebih menfokuskan sumber daya kedalam bisnis inti. Kini, Perseroan memimpin industri jasa terintegrasi di bidang hulu migas, dengan layanan terbaik bagi pelanggannya yaitu perusahaan-perusahaan migas nasional dan multinasional.

To build a comprehensive competence, the Company in the following years set up a workover hydraulic company and acquired a drilling company. The Company also developed other competence strongly related to initial competence, by establishing and acquiring several supporting oil and gas companies and downstream oil and gas companies as well as telematics companies to run better business structure.

To improve Company’s values also strengthen a sustainable business, the Company entered asset-based industry by acquiring a gas field in Bangkanai, Kalimantan, in 2003. About four years later, the Company again conducted an acquisition on an oil and gas field in Ramba, Sumatra. Then in the and of 2006, the Company had a total of 14 subsidiaries and two affiliates.

Considering strategy of optimizing business structure and performance of the Company, in 2007 the Company conducted corporate and business activity restructuring aiming at securing the position of the first Indonesia’s integrated oil and gas company that served one-stop services in Integrated Upstream Oil & Gas Services, which was the core business of the Company. Four subsidiaries that served as the backbone of the Company’s oil and gas service business were then merged into the holding, adding to the horizontal merger to strengthen the core business support.

In 2008, following the effective statement to be a Public Company, the Company conducted the Initial Public Offering and listed its shares in Indonesia Stock Exchange. Professionalism, transparency, managing the Company with business ethics that are clean and trustable, have motivated the Company to be ready for the challenges and opportunities in the country and beyond.

The Company also settled itself for providing the qualified upstream oil and gas services. Re-engineering business portfolio through divestment of shares in subsidiaries and affiliates engaging in the businesses beyond oil and gas services, was taken to direct resources to focus on upstream oil and gas business. Now, the Company leads the integrated upstream oil and gas services, by offering best services to the dedicated clients, namely the national and multinational oil and gas companies.

seJarah singkat perseroan Corporate Brief HiStory

Page 31: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Corporate Information

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 29

mEtamORFOsa MEtAMORPHOSIS

1969 1972 1976 1980 1986

1971-1973 1974 1978-1982 1984 1987

Perseroan berdiri di Jakarta, dengan namaPt Electronika nusantara.the Company was established in Jakarta under name of Pt Electronika nusantara.

Perseroan mendirikan Pt Sigma Cipta Utama yang bergerak dalam bidang pengelolaan dan penyimpanan data migas. the Company set up Pt Sigma Cipta Utama engaging in oil and gas data management and storage services.

Perseroan mendirikan Pt Elnusa Workover Hydraulic, yang kemudian berubah nama menjadi Pt Elnusa Workover Services. tahun ini pula nama “Elnusa” dikukuhkan menjadi Pt Elnusa. the Company established Pt Elnusa Workover Hydraulic, which later changed into Pt Elnusa Workover Services. Also during that year, it confirmed the name of ‘Elnusa’ to be Pt Elnusa.

Perseroan memasuki bisnis distribusi bahan bakar dalam negeri, yang kemudian menjadi bisnis Pt Elnusa Petrofin yang secara resmi berdiri 10 tahun kemudian.the Company entered domestic fuel distribution business, which was later managed by Pt Elnusa Petrofin officially operating in the next 10 years.

Kompetensi dalam pengelolaan komunikasi kemudian merambah pada bidang pengelolaan data dengan mendirikan divisi Seismic Data Processing. Ini merupakan cikal bakal Pt Elnusa geosains, bermitra dengan geophysical Services Inc. (gSI). Competence in communication management was then extended to also cover data management by building Seismic Data Processing division. this later initiated Pt Elnusa geosains, partnering with geophysical Services Inc (gSI).

Dari kompetensi di bidang data dan telekomunikasi, Perseroan menerbitkan buku petunjuk telepon di 5 kota besar (Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya). Proyek ini merupakan awal mula bisnis Yellow Pages, yang kemudian berubah menjadi Pt Infomedia nusantara.In term of competence in data and telecommunication services, the Company released a telephone guide in five major cities ((Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya). the project initiated the Yellow Pages business that turned into Pt Infomedia nusantara.

Perseroan mendirikan Pt Elnusa Multi Industri Komputer yang kemudian berganti nama menjadi Pt Elnusa telematika. Perseroan juga mendirikan Pt Elnusa Rentrakom.the Company launched Pt Elnusa Multi Industri Komputer that later changed into Pt Elnusa telematika. the Company also set up Pt Elnusa Rentrakom.

Keahlian dalam jasa perawatan peralatan komunikasi di kapal-kapal migas, diaktualisasikan lebih lanjut dengan membangun Integrated Oil Communication System (OCS) untuk Pertamina. Proyek ini merupakan cikal bakal berdirinya Pt Elnusa Rentrakom.Expertise in maintenance service for communication equipment in oil and gas vessels, was further realized by building Integrated Oil Communication System (OCS) for Pertamina. the project later initiated the establishment of Pt Elnusa Rentrakom.

Perseroan membentuk Scientific Data Center, jasa stimulasi reservoir dan bidang peminyakan, khususnya optimalisasi proses kilang.the Company set up Scientific Data Center, reservoir stimulation service and oil business, particularly optimizing process of refinery.

Perseroan mendapat kepercayaan sebagai pelaksana Mecca-Medina Telephone Expansion Project dan beberapa proyek telekomunikasi di Arab Saudi.the Company was trusted to conduct Mecca-Medina telephone Expansion Project and some telecommunication projects in Saudi Arabia.

Page 32: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Informasi Perseroan

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk30

1997 20051995 2003

2002 20061996 2004

Perseroan melakukan beberapa tindakan korporasi berupa akuisisi Pt Sigma Cipta Utama dan Pt Sinar Riau Drillindo, pendirian Pt Patra nusa Data dan menjadi perusahaan terbuka (efektif) namun berstatus unlisted.Perseroan pada tahun ini mendirikan Pt Elnusa Patra Ritel untuk menunjang kegiatan usaha hilir migas, khususnya perdagangan BBM. the Company took some corporate actions including acquisition of Pt Sigma Cipta Utama and Pt Sinar Riau Drillindo, establishment of Pt Patra nusa Data and being the unlisted public company.

Pt Elnusa menjadi holding company untuk anak-anak perusahaan dengan bisnis yang beragam.Pt Elnusa turned into a holding company which subsidiaries ran different businesses.

Perseroan memasuki bisnis berbasis kepemilikan lapangan migas, dengan diperolehnya PSC di Bangkanai, Kalimantan tengah. Perseroan membentuk Elnusa Bangkanai Energy ltd.the Company started operating oil- and- gas-asset-based business after obtaining PSC in Bangkanai, Central Kalimantan. the Company then formed Elnusa Bangkanai Energy ltd.

Perseroan mengakuisisi Pt Purna Bina nusa, perusahaan yang bergerak di bidang penguliran pipa untuk perminyakan.the Company successfully acquired Pt Purna Bina nusa, which operated in pipe threading business for oil and gas industry.

Perseroan mendirikan Pt Patra telekomunikasi Indonesia yang bergerak dalam bidang layanan sistem komunikasi melalui satelit (VSAt). Pemegang saham lainnya dari perusahaan ini adalah Pt telekomunikasi Indonesia tbk.the Company set up Pt Patra telekomunikasi Indonesia running satellite-based communication system (VSAt). the other shareholder in the Company is Pt telekomunikasi Indonesia tbk.

Dalam proses konsolidasi internal dan perbaikan proses bisnis, Perseroan memutuskan untuk kembali menjadi perusahaan tertutup.n internal consolidation and business process improvement, the Company decided to be a private company.

Membentuk Pt Elnusa Drilling Services untuk memperkuat kompetensi Perseroan dalam jasa pemboran terpadu.Estbalishing Pt Elnusa Drilling Services to strengthen Company’s competence in integrated drilling services.

Perseroan mendirikan Pt Jabar Energy untuk mengelola potensi energi dan mendirikan Pt Jabar telematika untuk mengelola potensi jasa telematika khususnya di wilayah Jawa Barat.the Company established Pt Jabar Energy to manage energy potential also Pt Jabar telematika to manage telematics potential particularly in West Java.

seJarah singkat perseroan Corporate Brief HiStory

Page 33: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Corporate Information

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 31

2007 20092008 2010

Perseroan melakukan akuisisi 25% saham di Elnusa tristar Ramba ltd. Perseroan melakukan restrukturisasi organisasi korporasi dan aktivitas bisnis. Investment Holding company berubah menjadi operating Holding company dengan kompetensi inti sebagai penyedia jasa hulu migas terpadu, dengan menggabung 4 (empat) anak perusahaan yang menjadi tulang punggung jasa hulu migas yaitu Pt Elnusa geosains, Pt Elnusa Drilling Services, Pt Sinar Riau Drillindo dan Pt Elnusa Workover Services.

the Company acquired 25% shares in Elnusa tristar Ramba ltd. the Company restructured corporate organization and business activity. the status of Investment Holding Company turned into Operating Holding Company having core competence of being integrated upstream oil and gas service provider by merging four subsidiaries which were the backbone in the upstream oil and gas service industry, they were, Pt Elnusa geosains, Pt Elnusa Drilling Services, Pt Sinar Riau Drillindo dan Pt Elnusa Workover Services.

Re-arranging business portfolio terus dilakukan dengan melepas seluruh saham di Pt Infomedia nusantara dan Pt Jabar Energy. Untuk pertama kalinya, Perseroan mendapat lonjakan laba bersih 383% pada kuartal III, adapun laba operasi meningkat 159%.

Fakta ini menunjukkan bahwa strategi fokus terbukti direspon positif oleh pasar sehingga Elnusa semakin memantapkan kompetensinya untuk menuju a billion USD company pada tahun 2014.

Re-arranging business portfolio was done by releasing its share ownerships in Pt Infomedia nusantara and Pt Jabar Energy. For the first time, the Company booked a record net income growth of 383% in third quarter, while operating income rose 159%. the figures showed that the focused strategies proved to be able to raise positive responses from the market so that Elnusa could strengthen its competence to realize a billion-dollar company vision in 2014.

Perseroan mendapat pernyataan efektif sebagai perusahaan publik dari Bapepam-lK dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham ElSA. Melalui Initial Public Offering (IPO), Perseroan dapat memenuhi equity capital untuk peningkatan bisnis inti, pengembangan usaha dan menjadikan Perseroan lebih profesional, transparan dan terpercaya.

Perseroan mulai konsisten untuk fokus di jasa hulu migas terintegrasi dengan melepas seluruh sahamnya di Pt Jabar telematika.

the Company obtained effective statement as a public company from Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-lK) and listing in Indonesia Stock Exchange under ElSA code. By conducting Initial Public Offering (IPO), the Company earned equity capital for the enhancement of core business, business development, and led it to be a more professional, transparent and trusted company.

the Company is consistent to focus on the integrated upstream oil and gas service by divesting its shares in Pt Jabar telematika.

Untuk semakin memantapkan langkah untuk fokus pada pengembangan jasa hulu migas, Perseroan melepaskan sahamnya di Elnusa tristar Ramba ltd dan Elnusa Bangkanai Energy ltd.

Di samping itu, terjadi perubahan salah satu pemegang saham mayoritas Perseroan yang memegang 37,15% saham Perseroan, dari sebelumnya Pt tri Daya Esta menjadi Pt Benakat Petroleum Energy ltd.

to boost its focus on the upstream oil and gas service development, the Company divested its share holding in Elnusa tristar Ramba ltd and Elnusa Bangkanai Energy ltd.

Besides, there was a change in the owner of 37.15% shares, from Pt tri Daya Esta to Pt Benakat Petroleum Energy ltd.

Perseroan menjadi satu-satunya perusahaan nasional terbesar dan berpengalaman yang mantap di industri hulu migas dengan konsep one-stop-solution. Perseroan menegaskan jati diri untuk menjawab peluang bisnis industri hulu migas di segmen pasar nasional maupun internasional.

Di samping itu, Anak-anak perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan data juga digabungkan secara horisontal (Pt Elnusa telematika dan Pt Elnusa Rentrakom ke dalam Pt Sigma Cipta Utama) untuk menunjang industri hulu migas.

the Company has become the sole national and the biggest experienced company in upstream oil and gas business, which promoted one stop solution. the Company confirmed its position that is ready to anticipate opportunities in both national and international upstream oil and gas industry.

In addition, the subsidiaries running data management were merged (Pt Elnusa telematika dan Pt Elnusa Rentrakom ke dalam Pt Sigma Cipta Utama) to support upstream oil and gas industry.

Page 34: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Informasi Perseroan

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk32

41,10%

21,75%

37,15%

PT Pertamina (Persero)PT Benakat Petroleum Energy Tbk.Masyarakat Public

UraianDescription

Nilai Nominal 100 Per sahamnominal value 100 Per Share

Jumlah sahamtotal Shares

22.500.000.000

Nominal (Rp)nominal (IDR)

2.250.000.000.000

%

modal ditempatkan dan disetor penuh pemegang sahamIssued Capital and shareholders’ fully paid-up capitalPt Pertamina (Persero)* 3.000.000.000 3.000.000.000 41,10Pt Benakat Petroleum Energy tbk.* 2.711.565.890 2.711.565.890 37,15Masyarakat** Public** 1.586.934.110 158.693.411.000 21,75

Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh pemegang sahamtotal issued and fully paid-up capital

7.298.500.000 729.850.000.000 100

Jumlah saham dalam Protepeltotal Portfolio of Shares

15.201.500.000 1.520.150.000.000

* PT Pertamina (Persero) dan PT Benakat Petroleum Energy Tbk. merupakan pemegang saham pengendali.** Pemegang saham publik terdiri dari pemegang saham dengan kepemilikan < 5%, termasuk didalamnya adalah Direksi dan Dewan Komisaris yang memiliki saham Perseroan, yaitu :

- Erry Firmansyah (Komisaris) = 1.600.000 lembar saham (0,02%)- M. Jauzi Arif (Direktur Pengembangan Usaha) = 864.500 lembar saham (0,01%)- Lucy Sycilia (Direktur SDM & Umum) = 598.000 lembar saham (0,01%)

* PT Pertamina (Persero) and PT Benakat Petroleum Energy Tbk. are controling shareholders.** Public shareholders consist of shareholders with ownership < 5%, includes Directors and Board of Commissioners who hold Company's shares, which are:

- Erry Firmansyah (Commissioner) = 1,600,000 shares (0.02%)- M. Jauzi Arif (Director of Business Development) = 864,500 shares (0.01%)- Lucy Sycilia (Director of HR & GA) = 598,000 shares (0.01%)

koMposisi peMegang sahaMcomposition of shareholders

Catatan : Sesuai dengan komposisi Pemegang Saham per 31 Desember 2010

Note: Based on the composition of Shareholders as of December 31,2010

Page 35: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Corporate Information

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 33

1 Memberikan jasa layanan bermutu tinggi secara terintegrasi (one-stop services) untuk kepuasan dan loyalitas pelanggan, yang didukung oleh profesionalisme SDM, ketersediaan peralatan, penguasaan teknologi, continuous improvement dan pengembangan inovasi produk.

2 Melaksanakan seluruh kegiatan usaha berdasarkan kaidah good engineering practices dengan standar kelas dunia serta mewujudkan operation excellence melalui penerapan kaidah-kaidah QHSE (quality, health & safety environment) yang benar dan konsisten, sebagai realisasi keunggulan perusahaan.

3 Meningkatkan pertumbuhan skala usaha secara berkesinambungan yang disertai dengan peningkatan kinerja finansial maupun non finansial.

4 Meningkatkan nilai pemegang saham secara berkelanjutan, serta kesejahteraan maupun kesempatan untuk tumbuh kembang karyawan. Membina hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan dengan pemerintah, mitra kerja maupun masyarakat dimana perusahaan beroperasi.

1. Providing a range of high-quality, integrated services (one-stop services) for customer satisfaction and loyalty, supported by professional human resources, equipment availability, technology mastery, continuous improvement and product innovation development.

2. Carrying out all business activities based on the principles of good engineering practices with world class standards while realizing operation excellence through standardized and consistent implementation of quality, health and safety environment (QHSE) to represent Company’s competitiveness.

3. Boosting the sustainable growth of business scale in line with improvement of financial and non-financial performances.

4. Enhancing sustainable shareholders' value, as well as improving welfare and opportunities to grow for the employees. Establishing a harmonious and mutual relation with the government, partners and communities where the Company operates.

Visi Menjadi perusahaan kelas dunia kebanggaan nasional, di bidang jasa hulu migas secara solusi total untuk memberikan nilai tambah optimal bagi stakeholder.

Vision to become a world-class and nation-pride company, in the area of upstream oil and gas services with total solutions to create optimum added values for the stakeholders.

misi mission

visi Dan Misivision and Mission

Page 36: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Informasi Perseroan

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk34

1. Fokus pada perbaikan kinerja perseroan.• Peningkatan utilisasi alat serta partnership untuk melengkapi

kekurangan alat.• Implementasi efisiensi untuk memenangkan persaingan harga.• Mempertahankan kinerja HSE Perseroan.

2. Peningkatan pangsa pasar pada klien-klien utama.• Pembentukan Divisi Marketing yang dapat memberikan solusi

kepada klien.• tergabungnya dalam Pertamina Incorporated.

3. Pengembangan usaha berbasis kompetensi inti.• Strategic partnership untuk mengembangkan bisnis inti Perseroan ke

zona transisi dan laut dalam.• Investasi yang selektif untuk mencapai pertumbuhan anorganik

yang bersifat quick yield.

4. Mengambil bagian dalam pertumbuhan industri di bidang jasa hulu migas serta meningkatkan kegiatan usaha Perseroan dalam bidang jasa yang terintegrasi. • Sejalan dengan peningkatan target produksi migas oleh

pemerintah.• Agresif dalam ekspansi bisnis Perseroan sesuai dengan investasi migas

yang dicanangkan pemerintah.

5. Memastikan implementasi dari praktek tata kelola dan komitmen pada standar keselamatan kerja. • Menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang bersih, transparan,

dan dipercaya.• Menerapkan standar keselamatan kerja sesuai dengan kebutuhan

dan standardisasi internasional, dibuktikan dengan sertifikasi standar internasional.

6. Pengembangan SDM berbasis kompetensi dan knowledge management.• Revitalisasi SDM serta peningkatan kompetensi SDM.• Talent retention program.

1. Focus on the improvement of the Company’s performance.• Improvement on equipment utilization and partnership to cover lack

of equipment.• Implementation of efficiency to win the price competition.• Maintaining the Company’s HSE performance.

2. Increasing market share in prime customers.• Establishing a marketing division to provide solutions to clients.• Included in Pertamina Incorporated.

3. Development of core competency-based business.• Strategic Partnership to develop core business of the Company into

transition and deep sea zone.• Selective Investment to achieve inorganic growth that offer quick

yield.

4. take part in industrial growth of upstream oil and gas field services and improve the Company's business activities in the field of integrated services.• In accordance with the increase of oil and gas production target by

the government.• Being aggressive in business expansion to meet oil and gas investment

planned by government.

5. Ensure the implementation of good governance and commitment to occupational safety standards.• Implementing the clean, transparent, and trusted good corporate

governance principles.• Implementing work and safety standards in accordance with

international standards, as recognized by the international standard certification.

6. Knowledge management and competency-based human resources development.• Human resource revitalization and competence enhancement.• talent retention program.

strategi Jangka panJanglong-term strategy

Page 37: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Corporate Information

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 35

struktur korporasicorporate structure

* Efektif per 21 Januari 2011, Pt Purna Bina nusa (PBn) berganti nama menjadi Pt Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK) dan terdapat peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Perseroan dari 84,50% menjadi 97,35%.* Effective as of January 21, 2011 Pt Purna Bina nusa (PBn) changed names into Pt Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK) and the issued and

fully-paid capital of the Company raised from 84.50% to 97.35%.

Per 31 Desember, 2010As of December 31, 2010

EPn Pt Elnusa Petrofin EPR Pt Elnusa Patra Ritel EFK Pt Elnusa Fabrikasi KonstruksiPnD Pt Patra nusa Data SCU Pt Sigma Cipta UtamaPKM Pt Patra telekomunikasi Indonesia

ElnUSA

Geoscience Services Division

PT Pertamina (Persero) PT Benakat Petroleum Energy Tbk

Masyarakat dan Lain-lainPublic and Others

EPN

PKM

EPRPND

EFK*

SCU

Drilling Services Division

Oilfield Services Division

40.00%

99.93%

97.35%

41.10% 37.15% 21.75%

98.00%70.00%

99.99%

Page 38: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Informasi Perseroan

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk36

Saat ini, kegiatan usaha dan struktur bisnis Perseroan dapat dibagi dalam 4 kelompok usaha, yaitu :

• Kelompok Jasa Hulu Migas Terintegrasi, terdiri dari 3 divisi usaha di dalam Perseroan.

• Kelompok Jasa Penunjang Hulu Migas, terdiri dari 3 Anak Perusahaan dan 1 Afiliasi.

• Kelompok Jasa Hilir Migas, terdiri dari 2 Anak Perusahaan.

• Kelompok Pengelolaan Aset Lapangan Migas, saat ini tidak terdapat struktur maupun kegiatan bisnis didalamnya, setelah dilakukan divestasi atas Elnusa Tristar Ramba Ltd dan Elnusa Bangkanai Energy Ltd pada akhir tahun ini.

The Company’s business acitivities and structure are grouped into four segments, which are:

• The Integrated Upstream Oil and Gas Services consisting of three divisions.

• The Upstream Oil and Gas Support Services, consisting of three susbdiaries and one affiliate.

• The Downstream Oil and Gas Services, consisting of two subsidiaries.

• The Oil and Gas Field Assets Management, currently has neither business activity or structure following divestment on Elnusa Tristar Ramba Ltd. and Elnusa Bangkanai Energy Ltd. at the end of the year.

KELOmPOK UsahaBusiness groups

DIVIsI / aNaK PERUsahaaNDivisions/Subsidiaries

KEPEmILIKaN sahamStock Ownership

KEgIataN Usaha POKOKCore Businesses

aKtIVItas BIsNIsBusiness Activities

Jasa hULU mIgas tERINtEgRasIIntEgRAtED UPStREAM OIl AnD gAS SERVICES

DIVISI GEOSCIEnCE SERVICESgeoscience Services Division

- Jasa pengukuran data geofisika/seismik secara terintegrasi.Integrated geophysical Data Services.

•GeodataAcquisitionLand.•GeodataAcquistionTransitionZoneandMarine.•GeodataProcessing.

DIVISI DRILLInG SERVICESDrilling Services Division

- Jasa pemboran migas terintegrasi.Integrated Oil and gas Drilling Services.

•DrillingServices.•DrillingSupportservices(ReservoirEvaluation Service, Well Service & Testing).

DIVISI OILfIELD SERVICESOilfield Services Division

- Jasa produksi migas terintegrasi.Integrated Oilfield Services.

•WellServices.•ProductionFacilityEnhancement.

Jasa PENUNJaNg hULU mIgasUPStREAM OIl AnD gAS SUPPORtSERVICES

Anak Perusahaan:Pt Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK) d/h Pt Purna Bina nusa (PBn)Domisili: BatamTahun Pendirian: 1982Subsidiary:PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK) d/h PT Purna Bina Nusa (PBN)Location: BatamEstablishment Date : 1982

97,35% atau 234.781 lembar saham, dengan nilai nominal Rp100.000 per saham.97.35% or 234,781 shares, at nominal value of IDR100,000 per share.

Jasa penguliran, perdagangan pipa OCtg dan fabrikasi & threading untuk pemboran migas.threading services, OCtg pipe trading and manufacturing& threading for oil and gas drilling.

• Pengolahan bahan mentah dan bahan baku pembuatan serta perbaikan alat-alat perminyakan.

• Menjalankan perdagangan umum, termasuk ekspor, impor, interlokal dan lokal.

• Memberikan jasa dalam bidang minyak dan gas bumi yaitu OCtg dan penguliran pipa.

• Agen dari perusahaan dalam maupun luar negeri.• Raw material processing and manufacturing as

well as oil instrument repairing services.• Conducting general trading, including export,

import, interlocal and local.• Providing oil and gas services, such as OCtg and

pipe threading.• Agent of domestic and international companies.

biDang usaha perseroan, anak perusahaan Dan afiliasibusiness line of corporate, subsidiaries and affiliate

Page 39: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Corporate Information

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 37

KELOmPOK UsahaBusiness groups

DIVIsI / aNaK PERUsahaaNDivisions/Subsidiaries

KEPEmILIKaN sahamStock Ownership

KEgIataN Usaha POKOKCore Businesses

aKtIVItas BIsNIsBusiness Activities

Jasa PENUNJaNg hULU mIgasUPStREAM OIl AnD gAS SUPPORtSERVICES

Anak Perusahaan:Pt Patra nusa Data (PnD)Domisili: JakartaTahun Pendirian : 1997Subsidiary:PT Patra Nusa Data (PND)Location: JakartaEstablishment Date : 1997

70% atau 14.000 lembar saham, dengan nilai nominal Rp30.000 per saham.70% or 14,000 shares at nominal value of IDR30,000 per share.

Jasa pengelolaan data dan informasi energi dan sumber daya mineral khususnya eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi.Data and information of energy and mineral resources management service, particularly oil and gas exploration and exploitation.

•Pengumpulan,alihmediapenyimpanan,pemeliharaan, pengelolaan, peningkatan kualitas, serta pemasyarakatan data.

•Studidetail,antaralainstudiperencanaan,studikelayakan, studi teknik, studi operasi dan studi desain/evaluasi.

•Menyediakanjasapembangunansisteminformasiterkait manajemen data migas dan operasional kegiatan eksplorasi dan eksploitasi serta aset perusahaan Migas terpadu dengan produk antara lain Indonesia Oil & gas Meta Database (InAMEtA), InAMEtA Plus, InAMEtA Platinum dan Pipeline Monitoring System.

•Melayanikonsultasidibidangpengelolaandata.•Memperolehdatadalamrangkapenyelidikanumum.• Collecting,mediatransferstorage,oilandgasdata

quality improvement and data publication.• Detailed study, such as planning study, feasibility

study, technical study, operational study, and design/evaluation study.

• Relatingtooilandgasdatamanagementand operation of production exploration and exploitation, and assets of integrated oil and gas company with products like Indonesia Meta Database (InAMEtA), InAMEtA Platinum and Pipeline Monitoring System.

• Serving consultancy in data management.• Managing data for general investigation purpose.

Anak Perusahaan:Pt Sigma Cipta Utama (SCU)Domisili: Jakartatahun Pendirian : 1980Subsidiary:Pt Sigma Cipta Utama (SCU)location: JakartaEstablishment Date : 1980

99,99% atau 1.155.450 lembar saham, dengan nilai nominal Rp100.000 per saham.99.99% or 1,155,450 shares at nominal value of IDR100,000 per share.

Jasa pengelolaan data MigasJasa pembangunan sistem teknologi informasi terpaduJasa telekomunikasi.Oil and gas data management services Integrated information technology development services telecommunication services.

• Penyimpanan dan pengelolaan pita magnetik, dokumen kertas, contoh bebatuan geologi serta minilab contoh batuan.

• Pengelolaan data online, pembangunan pusat data dan penyimpanan data elektronik.

• Penyedia tenaga ahli, pengadaan, pemasangan, pengoperasian dan pemeliharaan perangkat keras komputer serta jaringan, pengembangan dan pemeliharaan sistem aplikasi serta konten, Radio konvensional dan trunking, Digital Radio Link (Mirowave), wireless broadband, navigasi dan automatic vehicle/vessel tracking system.

• RFID Technology, berupa sistem manajemen aset dan sistem integrasi keamanan.

• Storage and management of magnetic band, samples of geological rocks, as well as minilab sample of rocks.

• Online data management, data center development and electronic data storage.

• Providing experts, procurement, installation, operation and maintenance of computer hardware, development and maintenance of application system, content, conventional radio and trunking, Digital Radio link (Mirowave), wireless broadband, navigation and automatic vehicle/vessel tracking system.

• Providing RFID technology consisting of asset management system and security integration system.

Page 40: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Informasi Perseroan

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk38

KELOmPOK UsahaBusiness groups

DIVIsI / aNaK PERUsahaaNDivisions/Subsidiaries

KEPEmILIKaN sahamStock Ownership

KEgIataN Usaha POKOKCore Businesses

aKtIVItas BIsNIsBusiness Activities

Jasa PENUNJaNg hULU mIgasUPStREAM OIl AnD gAS SUPPORt SERVICES

Perusahaan Afiliasi:Pt Patra telekomunikasi Indonesia (PKM)Domisili: Jakartatahun Pendirian : 1995Affiliate:Pt Patra telekomunikasi Indonesia (PKM)location: JakartaEstablishment Date: 1995

40% atau 8.000 lembar saham, dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham.40% or 8,000 shares at nominal value of IDR1,000,000 per share.

Jasa penyediaan jaringan, telekomunikasi satelit dan sistem komunikasi VSAt.network service Provider, satellilte communication, and VSAt-based communication system.

• Pengembangan jaringan telekomunikasi dan perencanaan pembangunan sarana prasarana telekomunikasi dan pemeliharaan jaringan.

• Kegiatan jasa komunikasi satelit, VOIP, FOIP dan pelayanan jaringan global.

• Komunikasi radio.• Komunikasi data paket.• Internet provider.• Pemeliharaan peralatan telekomunikasi.• Konsultan bidang telekomunikasi.• telecommunication network development

and planning for telecommunication facilities development and network maintenance.

• Providing satellite communication services, VOIP, FOIP, and global network services.

• Radio communication.• Packet data communication.• Internet Provider.• telecommunication equipment maintenance.• Consultancy on telecommunication .

Jasa hILIR mIgasDOWnStREAM OIl AnD gAS SERVICES

Anak Perusahaan:Pt Elnusa Petrofin (EPn)Domisili: Jakartatahun Pendirian : 1996Subsiadiary:Pt Elnusa Petrofin (EPn)location: JakartaEstablishment Date : 1996

99,93% atau 207.350 lembar saham, dengan nilai nominal Rp100.000 per lembar saham.99.93% or 207,350 shares at nominal value of IDR100,000 per share.

Jasa penyimpanan, perdagangan, pendistribusian dan pemasaran produk minyak dan gas di Indonesia.Storage services, trading, distribution and marketing of oil and gas products in Indonesia.

• Usaha dalam bidang ritel perdagangan dan distribusi BBM jenis premix, super tt serta BBM lainnya.

• Pengelolaan SPBU dan SPBE serta Depo transportasi BBM.

• Penjualan BBM industri, Specialty Chemical (bahan kimia khusus) dan Commodity Chemical (non-bahan kimia khusus) Usaha dalam bidang industri petrokimia termasuk pencampuran (blending) bahan bakar.

• Jasa konstruksi/fabrikasi dan instalasi peralatan dalam bidang tidak terbatas pada instrumentasi tangki penimbun.

• Retail trading and distribution of premix fuel, super tt and others.

• Managing gas station and liquid gas bulk station, as wel as fuel transportation Depot.

• trading of fuel for industries , Specialty Chemical, and Commodity Chemical and petrochemical business inluding fuel blending.

• Construction/fabrication services and installation of equipment not limited to storage tank instrument .

Anak Perusahaan:Pt Elnusa Patra Ritel (EPR)Domisili: Jakartatahun Pendirian : 1996Subsiadiary:Pt Elnusa Patra Ritel (EPR)location: JakartaEstablishment Date :1996

98,00% atau 1.470.000 lembar saham, dengan nilai nominal Rp1.000 per lembar saham.98,00% or 1,470,000 shares at nominal value of IDR1,000 per share.

Distribusi bahan bakar dan pelumas (saat ini bisnis tersebut tidak aktif).Fuel and lubricant distribution (inactive).

PENgELOLaaN asEt LaPaNgaN mIgasOIl AnD gAS FIElD ASSEtS MAnAgEMEnt

Per 31 Desember 2010, Perseroan sudah tidak memiliki struktur dan kegiatan usaha didalam kelompok bisnis ini, setelah sebelumnya melakukan divestasi terhadap Elnusa tristar Ramba (Mei 2010) dan Elnusa Bangkanai Energy ltd (EBE) per november 2010 yang telah dijelaskan dalam Bab 1 bagian Ringkasan Aksi Korporasi 2010. Khusus untuk EBE, Perseroan mempertahankan 11% kepemilikan Working Interest di lapangan Bangkanai, melalui perusahaan afiliasi (anak perusahaan EPR) yaitu Elnusa Chariot International ltd.Since 31 December 2010, the Company had no more business structure and activities in the business group following the divestment of shares in Elnusa tristar Ramba (May 2010) and Elnusa Bangkanai Energy ltd in november 2010 as explicitly stated in Article I of 2010 Corporate Action Summary. Particularly for EBE, the Company still maintains 11% ownership in Bangkanai Fields Working Interest through its affiliate (EPR’s subsidiary) which is Chariot International ltd.

biDang usaha perseroan, anak perusahaan Dan afiliasi BuSineSS Line of Corporate, SuBSidiarieS and affiLiate

Page 41: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Corporate Information

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 39

Direktur UtamaPresident Director

SUHARYANTO

Direktur Pengembangan Usaha

Director of Business Development

M. JAUZI ARIF

Direktur OperasiDirector of Operation

SURYADI OEMAR

Direktur KeuanganDirector of Finance

SANTUN NAINGGOLAN*

Direktur sDm & UmumDirector of HR & GA

LUCY SYCILIA**

Division head ofcorporate secretary

HERU SAMODRA

Division head of health & safety Environment (hsE)

TRIS SUTRISNA

Division head of Internal audit & Quality management

RONI I. MAULANA

Division head of corporate Legal

IMANSYAH SYAMSOEDDIN

Division head of New Venture

J. SRI NIRBITO

Division head of human Resources

RIFA SYAERAFI (Pgs)

Division head of strategic Planning,

Investment & Portfolio mgt

YOGI SUKMANA

Division head of Procurement

RAHMI HAFIEDA

Division head of asset & Property mgt

HARIS SYAHRUDIN

Department head of Information system

BAYU WRATSONGKO

Division head of Oilfield services

EDDIE RUKMINTO

Division head of corporate Finance

BOB ERP.BOETARBOETAR

Division head of geoscience services

BUDHI N. PANGARIBUAN

Division head of marketing

NORMA R. UMBOH

Division head of accounting & taxM. ZULKARNAIN

Division head of Drilling services

EDY EFENDY

struktur organisasi perseroancorporate organization structure

Catatan: Sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Utama tanggal 21 Februari 2011Notes: According to President Director's Decree dated February 21, 2011

*) Telah diberhentikan sementara sesuai dengan keputusan Dewan Komisaris Perseroan per tanggal 20 April 2011. Has been temporarily discharged according to the Decree of the Board of Commissioners of the Company as of April 20, 2011. **)Menjabat sementara sebagai Direktur Keuangan sesuai keputusan Dewan Komisaris Perseroan per tanggal 20 April 2011.

Temporarily serves as Director of Finance according to the Decree of the Board of Commissioners as of April 20, 2011.

Page 42: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk40

Laporan Manajemen

laporan koMisaris utaMapresident commissioners's report

WaluyoKomisaris Utama | President Commissioner

Page 43: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 41

Management Report

Para Pemegang Saham yang terhormat,

Tahun 2010 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan bagi Perseroan, sehingga cukup banyak perubahan yang telah dan akan selalu dilakukan oleh manajemen Perseroan untuk memperkuat struktur dan bisnis usaha Perseroan agar lebih baik lagi dimasa mendatang.

Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas pengawasan dan memberikan arahan serta nasihat kepada Direksi dalam pengelolaan dan pengurusan Perseroan sehingga Perseroan mampu meningkatkan nilai Perusahaan sebesar-besarnya baik bagi Pemegang Saham dan para stakeholder lainnya. Dalam melakukan tugasnya Dewan Komisaris dibantu oleh beberapa perangkat berbentuk Komite yang dibentuk dibawah Dewan Komisaris, yaitu Komite Audit yang memberikan masukan data dan informasi kepada Dewan Komisaris dari segi-segi kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG), penerapan manajemen risiko pada bidang operasi, keuangan dan investasi, serta Komite Nominasi dan Remunerasi yang membantu pelaksanaan penetapan nominasi & remunerasi Direksi Perseroan melalui proses assessment dan uji kelayakan secara profesional

Dear respected shareholders,

The year of 2010 was very challenging year for the Company, leading to a number of changes which had and will always be done by the management of the Company in order to deliver stronger and better aligned structure and business of the Company in the future.

Board of Commissioners has carried its supervisory duty and provided inputs and advice to the Directors concerning management of the Company so that it could present greater values to both shareholders and other stakeholders. In performing the duties, Board of Commissioners was assisted by Committees under Board of Commissioners, namely the Audit Committee, which provided data inputs and information to the Board of Commissioners concerning compliance against applicable rules and regulations, implementation of good corporate governance (GCG), implementation of risk management in operations, finance and investment, as well as Nomination and Remuneration Committee that helped determine nomination and remuneration of the Directors through a professional and transparent process of assessment and due dilligence. With the supports of the Committees,

Dewan Komisaris telah menggariskan beberapa kebijakan sebagai arahan kepada Direksi Perseroan dalam melaksanakan strategi bisnis, diantaranya: tetap fokus pada bidang usaha penyediaan layanan jasa hulu migas secara terintegrasi dan kegiatan usaha penunjangnya.

the Board of Commissioners have emphasized several policies as directions to the Board of Directors of the Company in implementing the business strategies, among which was: keep focusing on integrated upstream oil and gas services and its supporting businesses.

Page 44: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk42

Laporan Manajemen

dan transparan. Bersama-sama dengan perangkat tersebut, Dewan Komisaris dapat secara rutin memantau kinerja secara berkala maupun insidentil dan memberikan arahan untuk pengambilan keputusan manajemen dengan segera. Selama tahun 2010 Dewan Komisaris mengadakan 28 kali rapat, 16 diantaranya dilakukan bersama Direksi. Rapat-rapat bisa merupakan rapat-rapat rutin untuk memantau kinerja secara berkala, dan rapat-rapat non rutin bila ada permasalahan yang harus segera diambil keputusan dan hal-hal yang memerlukan tindak lanjut dengan segera. Dalam menetapkan agenda rapat, Dewan Komisaris menggunakan data-data dan informasi yang merupakan laporan rutin perusahaan, surat-surat masuk baik dari internal perusahaan (Direksi dan manajemen) maupun eksternal perusahaan baik langsung maupun tidak langsung, yang sebelumnya sudah melalui review/analisis oleh komite-komite dibawah Dewan Komisaris maupun konsultan/tenaga ahli yang ditunjuk.

Pada pertengahan tahun 2010 telah terjadi pergantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Dari sisi Dewan Komisaris, S.M Hari Kustoro dan Anton Sugiono selaku Komisaris sejak tahun 2004 telah berakhir masa baktinya. Melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada tanggal 21 Juni 2010, Achmad Luthfi dan Erry Firmansyah diangkat sebagai Komisaris Perseroan. Sedangkan dalam jajaran Direksi, RUPS juga menetapkan Suharyanto menjadi Direktur Utama dan Suryadi Oemar menjadi Direktur Operasi, masing-masing menggantikan Eteng A. Salam dan Eddy Sjahbuddin yang juga telah selesai masa jabatannya. Selaku Komisaris Utama dan mewakili Dewan Komisaris Perseroan dengan ini kami menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Dewan

Dewan Komisaris menyampaikan bahwa Perseroan telah menempatkan aspek kualitas jasa dan keselamatan, kesehatan kerja dan lindung lingkungan serta kompetensi sumber daya sebagai prioritas utama dalam melakukan kegiatannya.

the Board of Commisioners conveyed that the Company prioritizes the improvement in aspect of health, safety and enviroment as well as resources competence in performing its activities.

Komisaris dan Direksi terdahulu atas pengawasan dan pengurusan Perseroan selama masa jabatan masing-masing. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Pemegang Saham atas kepercayaan yang telah diberikan kepada kami untuk mewakili Pemegang

Board of Commissioners has routine agenda for monitoring performance both periodically and incidentally and provided inputs for immediate decision. In 2010, Board of Commissioners had 28 meetings, of which 12 were joint meetings with Directors. Those meetings consisted of routine meetings for monitoring the performance, and non-routine ones for discussing issues that needed immediate decision and follow-ups. In determining meeting agenda, Board of Commissioners used data and information from corporate routine reports, internal letters (Directors and management) and external letters both direct and indirect, which were reviewed or analyzed by committees under Board of Commissioners and appointed consultant/experts.

In the mid 2010, there had been some changes in memberships of Board of Commissioners and Directors. For Board of Commissioners, S.M Hari Kustoro and Anton Sugiono that were serving as Commissioners since 2004 met the end of their tenures. Through, the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) on June 21st, 2010, decided to appoint Achmad Luthfi and Erry Firmansyah to be new Commissioners of the Company. Whereas for Directors, AGMS also approved Suharyanto to be President Director and Suryadi Oemar to be Director of Operation, each replacing Eteng A. Salam and Eddy Sjahbuddin that met the end of their tenures. As President Commissioner and representing the Board of Commissoners, herewith, we express our deepest gratitude and high appreciation to the previous

members of Board of Commissioners and Directors for their dedication in supervision and management during their tenures. We also express our gratitude to the Shareholders for the trust upon us to represent the Shareholders in supervising the management

laporan koMisaris utaMa preSident CommiSSionerS'S report

Page 45: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 43

Management Report

Saham dalam mengawasi jalannya Perseroan. Kami yakin dengan kehadiran Direksi dan Komisaris baru diharapkan akan semakin memperkokoh posisi Perusahaan di masa yang akan datang, terutama dalam meningkatkan kinerja Perseroan di masa mendatang.

Pertumbuhan Pendapatan yang ditopang dari Jasa Hulu Migas dan Hilir Migas.

Kondisi makro ekonomi Indonesia pada tahun 2010 relatif stabil, tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6%, kondisi inflasi yang masih terjaga serta nilai tukar Rupiah terhadap US Dolar yang juga terus mengalami penguatan. Walaupun harga minyak dunia terus menguat dan turut mendukung pertumbuhan industri hulu migas, namun karena pada tahun 2010 sempat terjadi krisis global sehingga secara sektoral beberapa perusahaan migas multinasional yang beroperasi di Indonesia juga membatasi jumlah investasi mereka dibidang hulu migas nasional. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa hulu migas seperti Perseroan, ditambah beberapa tantangan lainnya baik dari faktor internal maupun eksternal.

Dewan Komisaris melaporkan bahwa pendapatan Perseroan pada tahun 2010 ini didominasi oleh kontribusi dari jasa hulu migas, terutama dari jasa geoscience terintegrasi. Kenaikan jumlah kontrak kerja yang didapat dari segmen usaha seismik daerah transisi dan laut telah membuat perubahan yang cukup besar terhadap skema bisnis di kelompok jasa hulu migas tahun ini. Kedepannya, Perseroan akan terus melakukan pengembangan terhadap segmen tersebut sehingga dapat menghasilkan pertumbuhan pendapatan dan profitabilitas yang optimal. Dilain pihak, bisnis konvensional jasa hulu migas yaitu seismik darat mengalami perlambatan salah satunya adalah akibat faktor cuaca yang tidak mendukung serta ditundanya eksekusi beberapa proyek karena terbentur aspek perizinan dan peraturan. Meskipun faktor kesiapan lapangan sebagian besar bukan merupakan tanggung jawab Perseroan, namun Perseroan selalu aktif membantu pemilik lapangan agar proyek dapat dijalankan.

Dari sisi profitabilitas, pencapaian pada tahun 2010 ini mengalami penurunan yang cukup besar dibandingkan tahun 2009. Disamping pada tahun lalu terdapat laba dari hasil penjualan salah satu perusahaan afiliasi, pada tahun ini profitabilitas Perseroan juga tergerus akibat adanya kerugian pada proyek pemboran. Pengalaman pertama Perseroan di proyek rig berteknologi tinggi ini membutuhkan biaya pembelajaran yang tinggi, sehingga di tahun 2010 proyek ini masih mencatatkan profitabilitas negatif. Dewan

of the Company. We believe the new Directors and Commissioners will strengthen the position of the Company in the future, particularly in enhancing performance of the Company in the years to come.

Revenue Growth from Upstream and Downstream Oil and Gas Services.

Indonesia’s macro economy in 2010 was relatively stable, given the economic growth of 6%, controlled inflation rate and stronger Rupiah against US Dollar. Although world’s crude price continued to rise and supported the growth in upstream oil and gas industry, global crisis in 2010 had pushed some multinational oil and gas companies operating in Indonesia to limit their investment in national upstream oil and gas business. That posed its own challenge for the upstream oil and gas company like us, beside other challenges we had from internal and external.

Board of Commissioners reported that the 2010 revenue was dominated by upstream oil and gas contribution, particularly integrated geoscience service. The hike in working contracts from transition zone and marine seismic business led to great change in the scheme of the upstream oil and gas business group this year. Further the Company will keep developing the business segment in order to increase revenues and profitability at optimum level. On the other hand, conventional business of upstream oil and gas services, namely land seismic, entered consolidated phase due to unfavorable weather and delays in execution of some projects following uncompleted licensing and regulatory aspects. Eventhough the field readiness is not mostly on the Company's responsibility, yet the Company has been proactive to help the field owner so that the project can be run.

In term of profitability, achievement in 2010 somehow showed a downward trend compared to that of 2009. Although we gained profit from the sale of one of affiliated companies, the Company that year saw declining trend in profit due to loss in drilling project. The Company’s first experience in high-tech rig project did require high learning cost, leading it to book negative profitability in 2010. Board of Commissioners had given some advices

Page 46: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk44

Laporan Manajemen

Komisaris telah memberikan nasihat untuk melakukan beberapa recovery activity untuk meminimalisasi kerugian yang terjadi dan meningkatkan profitabilitas. Kedepannya, Perseroan harus melakukan manajemen risiko yang lebih akurat untuk mengantisipasi hal-hal tersebut.

Disisi lain, anak perusahaan dari kelompok usaha jasa hilir migas yaitu PT Elnusa Petrofin pada tahun ini juga menyumbang pertumbuhan yang tinggi terhadap pendapatan usaha Perseroan secara konsolidasi, walaupun secara profitabilitas belum optimal. Namun Dewan Komisaris memberikan apresiasi terhadap usaha dan kinerja yang telah dilakukan oleh PT Elnusa Petrofin yang telah berkontribusi besar terhadap kinerja pendapatan usaha Perseroan. Diharapkan anak perusahaan lainnya dapat meningkatkan kinerjanya ditahun mendatang.

Beberapa hal yang dapat menjadi highlights kinerja keuangan Perseroan tahun buku 2010 ini :1. Pendapatan Usaha Konsolidasi mencapai Rp4,12

triliun, tumbuh 15% dibanding tahun 2009. Pendapatan ini dikontribusi 52% dari jasa hulu migas, sisanya jasa hilir dan jasa penunjang hulu migas. Kontribusi ini mencerminkan usaha Perseroan sudah sejalan dengan arahan dan strategi fokus pada bisnis jasa hulu migas.

2. Terjadi peningkatan Pendapatan yang cukup signifikan dari unit bisnis Transition Zone dan Marine Seismic pada tahun ini dibandingkan tahun 2009. Pencapaian dari unit bisnis ini juga melebihi dari target yang telah ditetapkan Perseroan. Hal ini sudah sesuai dengan strategi Perseroan untuk memperkuat bisnis inti di layanan hulu migas dan selaras dengan arah perkembangan industri migas kearah perairan. Namun, dikarenakan pengembangan kompetensi tersebut masih dalam bentuk kerjasama dengan mitra, maka profitabilitasnya belum dapat dioptimalisasikan.

3. Profitabilitas secara umum mengalami penurunan, dimana laba usaha tercapai Rp134,10 miliar dan laba bersih tercapai Rp63,91 miliar. hal ini terjadi karena komposisi dari pendapatan usaha yang tercapai diatas didapat dari unit bisnis yang memiliki profitabilitas rendah. Kedepannya Perseroan harus memperbaiki pola bisnis yang ada sehingga memberikan keuntungan yang lebih baik.

4. Imbal hasil kepada pemegang saham (dividen), yang diindikasikan melalui Imbal Hasil rata-rata Ekuitas (ROE), dimana ROE Perseroan tahun 2010 ini hanya mencapai 3,3%. Walaupun ROE tersebut tergolong kecil, namun sebagai apresiasi Perseroan kepada pemegang saham yang terus mendukung Perseroan menghadapi tantangan tahun ini, maka Perseroan tetap akan mengusulkan pembagian dividen dalam RUPS Tahunan tahun buku 2010.

for recovery activities in an effort to minimize loss and improve profitability. The Company in the future needs to assess risk management more accurately to anticipate such condition.

Meanwhile, one subsidiary from downstream oil and gas business group, namely PT Elnusa Petrofin, this year also contributed high growth to the Company’s consolidated operating revenues, although its profitability has not yet reached optimum level. Still, Board of Commissioners express appreciation to the effort and performance delivered by PT Elnusa Petrofin as it posted big contribution to the operating revenue performance of the Company. We expect other subsidiaries to have better performances in the years to come.

Some of financial highlights in the book year of 2010 are:1. Achivement of Consolidated Operating Revenues

up to IDR4.12 trillion, a 15% growth from 2009. The revenues received 52% contribution from upstream oil and gas services, other contributions from downstream and support upstream oil and gas services. The contributions confirmed that the Company’s business is in line with objectives and strategies to focus on upstream oil and gas services.

2. Significant revenue hike from Transition Zone dan Marine Seismic business unit this year compared to that of 2009. The unit achievement exceeded the target set by the Company. This had met the corporate strategies to energize core business in upstream oil and gas and in line with the oil and gas industry development towards offshore areas. Yet, since the competence enhancement is still in the level of cooperation with partner, the profitability is not yet optimum.

3. Profitability in general fell, as operating income only reached IDR134.10 billion and net income was IDR63.91 billion. The decline was because the composition of above operating revenues was derived from low profitability business units. In the future, the Company needs to improve the existing business pattern in order to deliver higher earnings.

4. Dividend for the shareholders as indicated by return of equity (ROE), which in 2010 was only 3,3%. Even with the small ROE figure, as an appreciation for the shareholders which keep supporting the Company through challenges in this year, will propose a dividend distribution in the AGMS 2010.

laporan koMisaris utaMa preSident CommiSSionerS'S report

Page 47: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 45

Management Report

Aksi Korporasi memperkuat struktur bisnis untuk menunjang pertumbuhan.

Dewan Komisaris menyampaikan bahwa dalam rangka menghadapi tantangan usaha, Perseroan akan terus melakukan berbagai upaya untuk dapat terus tumbuh baik ditahun ini maupun ditahun-tahun mendatang. Dewan Komisaris juga telah memberikan arahan kepada Direksi Perseroan untuk melakukan beberapa aksi bersifat internal maupun eksternal untuk menyempurnakan dan memperkuat struktur bisnis maupun bisnis proses yang ada.

Secara internal, selain adanya pergantian manajemen baru, Perseroan juga telah melakukan restrukturisasi organisasi dimana terdapat beberapa divisi yang baru dibentuk yaitu divisi marketing sehingga dapat lebih fokus dalam pencapaian target Perseroan, serta divisi corporate legal untuk dapat lebih kuat mendukung dan mengamankan bisnis Perseroan. Selain itu, divisi maintenance juga disempurnakan dan dikembalikan kedalam fungsi operasi sehingga lebih solid mendukung pelaksanaan pekerjaan operasi Perseroan. Dalam rangka memantau secara periodik pergerakan alat dan juga progress proyek baik yang masih tender maupun yang sedang dikerjakan, Perseroan juga mulai membangun dan melakukan project monitoring. Sejalan dengan itu, juga dilakukan pembahasan dan pembenahan dalam hal produktifitas dan efisiensi usaha dengan mulai mengimplementasikan Holistic Productivity Improvement Program (HPIP).

Aksi korporasi yang bersifat eksternal juga dilakukan Perseroan sebagai salah satu strategi untuk dapat memfokuskan sumber daya untuk memperkuat bisnis usaha inti dalam jasa hulu migas yang akan menjadi tumpuan bagi terciptanya pertumbuhan bisnis yang stabil dan berkelanjutan. Hal tersebut dilakukan melalui divestasi anak perusahaan dan afiliasi yang memiliki aset lapangan migas. Disamping itu, dimulainya pengembangan yang cukup aktif pada unit bisnis seismik zona transisi dan laut juga menjadi energi baru bagi seluruh elemen di perusahaan. Dengan struktur usaha jasa hulu migas yang semakin fokus dan solid, Perseroan siap mengantisipasi berbagai tantangan di bisnis yang semakin dinamis.

Memperkuat kualitas jasa, keselamatan kerja dan kompetensi sumber daya.

Dewan Komisaris menyampaikan bahwa, meskipun dilihat dari sisi kinerja keuangan Perseroan mengalami penurunan pada tahun 2010, akan tetapi secara operasional kinerja Perseroan cukup membanggakan. Di samping itu, Perseroan juga tetap menempatkan aspek peningkatan kualitas jasa dan keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan (K3LL) serta kompetensi sumber daya sebagai prioritas utama dalam melakukan kegiatannya.

Corporate Actions to Energize Business Structure for Sustaining Growth

Board of Commissioners stated that in order to overcome business challenges, the Company needs to take efforts to sustain growth this year and the years to come. Board of Commissioners has given directions to the Directors to take both internal and external actions to improve and energize business structure and existing business process.

Internally, beside changes into new management, the Company had done restructuring in the organization by adding new divisions, such as marketing division so as to be more focused in target achievement of the Company, as well as, corporate legal division to provide stronger base and secure the Company’s business. Moreover, the maintenance division was improved and refocused to operational function to serve solid support for the operational acitvities of the Company. In monitoring the equipment movement and progress of tenders or the ongoing projects periodically, the Company starts developing and conducting project monitoring. At the same time, discussion and improvement in business productivity and efficiency was done through the implementation of Holistic Productivity Improvement Program (HPIP).

External corporate actions were also done as part of corporate strategy to focus its resources to strengthen core business in upstream oil and gas business upon which become a foundation for stable and sustained business growth. It will be done through divestment of subsidiary and affiliated companies having assets in oil and gas fields. In addition, the active development in transition zone & marine seismic business unit has become new energy for the whole elements in the Company. With more focused and solid structure in upstream oil and gas services, the Company is ready to anticipate any challenges in the more dynamic business.

Strengthening service quality, work safety and resource competence

Board of Commissioners conveyed that although suffering a financial decline in 2010, the operational performance was somehow above average. Aside of that, the Company keeps prioritizing the improvement in aspects of service quality, Health Safety and Environment (HSE) as well as resources competence in performing its activities.

Page 48: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk46

Laporan Manajemen

Dalam rangka mewujudkan operation excellence, memperkuat posisi Perseroan di industri jasa hulu migas serta pengembangan pasar dan produk, maka pada tahun 2010 Dewan Komisaris telah memberikan persetujuan kepada Direksi Perseroan untuk melakukan investasi secara prudent untuk peralatan-peralatan operasi dengan aplikasi teknologi terkini, yaitu pada peralatan-peralatan kegiatan survei seismik zona transisi dan laut serta peralatan oilfied services (snubbing rig dan well testing barge).

Kinerja operasional Perseroan telah menunjukkan kemajuan dalam mencapai target keselamatan dan tingkat kepuasan yang dipersyaratkan oleh pelanggan. Pada tahun 2010 komitmen Perseroan yang tinggi terhadap K3LL diapresiasi dalam bentuk safety award dari beberapa pelanggan utama. Semua pencapaian ini berkat komitmen tinggi dan partisipasi aktif dari manajemen terhadap prinsip-prinsip K3LL.

Dewan Komisaris juga mengingatkan bahwa karyawan merupakan aset utama sebagai perusahaan penyedia jasa, sehingga dilakukan berbagai pelatihan dan pengembangan untuk memperkuat kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh karyawan. Retention program dan succession planning juga harus mendapat perhatian khusus manajemen untuk dapat menarik dan mempertahankan kompetensi terbaik sumber dayanya.

Komitmen yang kuat terhadap implementasi Tata kelola Perusahaan yang baik dan CSR.

Pencapaian kinerja Perusahaan didukung oleh komitmen untuk memegang teguh prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG). Dewan Komisaris melihat perbaikan yang berarti dalam hal implementasi GCG selama tahun 2010, dimana Perseroan telah secara konsisten melakukan penilaian mandiri untuk mengetahui tingkat ketaatan Perusahaan kepada prinsip-prinsip GCG. Penilaian mandiri yang dilakukan dengan menggunakan kriteria penilaian yang telah dipublikasikan oleh FCGI (Forum for Corporate Governance in Indonesia), pada bulan Desember 2010 telah berhasil memperoleh predikat “Terpercaya”, mengindikasikan persepsi positif terhadap implementasi GCG di Perseroan.

Dewan Komisaris menyampaikan bahwa Praktik GCG di Perseroan telah mulai mengarah menjadi budaya Perusahaan. Sosialisasi juga telah dilakukan secara menyeluruh dengan berbagai media, bahkan Komisaris juga telah turun langsung untuk membantu mensosialisasikannya. Kami memberikan apresiasi terhadap kebijakan Tata Kelola yang sudah cukup lengkap

In order to achieve operation excellence, creating stronger position for the Company in upstream oil and gas service industry and market and product development, thus the Board of Commissioners in 2010 approved Directors to invest prudently in equipment and latest technology application, namely equipment for transition zone and marine seismic survey as well as snubbing rig and well testing barge for oilfield services.

The operational performance of the Company has been much more improved in meeting the targets of safety and satisfactory requirements from the customers. In 2010, the Company’s high commitment to HSE received appreciation in the form of safety awards from some main customers. The achievements reflect the high commitment and active participation from management to HSE principles.

Board of Commissioners also reminded that employees are valuable assets for a service company thus training and development program are necessary for enhancing their capacity and skills. Retention program and succession planning shall gain particular attention from management to attract and maintain the best competence of its human resources.

Strong commitment to GCG and CSR implementations

The achievements of the Company were upheld by commitment towards the strong behold on principles of Good Corporate Governance (GCG). Board of Commissioners saw significant imperovement in GCG implementation in 2010, as the Company consistently did independent assessment to measure the compliance of the Company against GCG principles. Independent assessment using criteria published by FCGI (Forum for Corporate Governance in Indonesia), in December 2010 had given the Company a predicate of “Trusted”, indicating positive perception toward GCG impelementation in the Company.

Board of Commissioners assessed that GCG practices in the Company have led to become corporate culture. Socialization was done through any media channels, in fact Commissioners have been directly involved in the socialization program. We appreciate the GCG policies are quite comprehensive and updated, and whistleblowing system is also in the process

laporan koMisaris utaMa preSident CommiSSionerS'S report

Page 49: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 47

Management Report

dan update, bahkan whistleblowing system juga telah mulai diimplementasikan sebagai salah satu mekanisme pengaduan terkait pelanggaran di Perseroan.

Dalam hal internal audit, Dewan Komisaris merasakan bahwa keberadaan dan posisi dari internal audit sebagai bagian yang mengawal keamanan aset Perusahaan sudah dirasakan oleh insan Perseroan. Internal Audit juga telah melakukan perencanaan yang disusun berdasarkan analisis risiko dengan memaksimalkan luas cakupan audit yang ada. Pembahasan hasil audit yang memuat rekomendasi audit, rencana tindak lanjut manajemen serta tata waktunya juga telah dilakukan secara resmi dan didokumentasikan secara memadai. Namun perlu ditingkatkan monitoring tindak lanjut terhadap temuan audit yang masih terbuka sehingga semua temuan tersebut dapat diselesaikan.

of implementation as one of complaint handling mechanism for any violations in the Company.

In term of internal audit, Board of Commissioners felt that the existence and position of internal audit to secure the Company’s assets is well recognized among the Company’s employees. Internal Audit has also made planning based on risk analysis by maximizing the audit coverage. The discussion over audit results containing audit recommendations, follow-up plan of the management and time plan, was officially done and documented. Yet, monitoring over the follow-ups against the audit findings which are still opened, needs to be improved so that all findings can be completed.

Dewan Komisaris menilai prospek usaha perseroan ke depan sebagai penyedia jasa hulu migas terintegrasi masih tetap baik dan optimis akan meningkat.

the Board of Commissioners sees the future business prospects as an integrated upstream oil and gas services provider remains good and will optimistically rise.

Untuk aksi tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), Dewan Komisaris menilai bahwa manajemen Perseroan tetap konsisten mengalokasikan dana untuk berbagai program kepedulian masyarakat (community development) dengan fokus untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar. Selain itu, tanggap bencana alam juga dengan cepat dilakukan oleh Perseroan untuk membantu meringankan beban masyarakat yang sedang mengalami bencana.

Kebijakan dan arahan untuk memperkuat struktur bisnis

Dalam upaya pengawasan pengelolaan Perusahaan untuk pencapaian target yang telah ditetapkan selama tahun 2010 Dewan Komisaris telah menggariskan beberapa

For corporate social responsibility (CSR), Board of Commissioners sees the management of the Company consistently allocates some fund for any community development programs focused on enhancing quality of life of the surrounding community. In addition, the Company took quick responses against natural disasters to help the disaster victim community.

Policies and objectives to strengthen business structure

In the effort of management supervision to meet the targets in 2010, Board of Commissioners had emphasized some policies as directions to the

Page 50: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk48

Laporan Manajemen

kebijakan sebagai arahan kepada Direksi Perseroan dalam melaksanakan strategi bisnis, diantaranya :1. Tetap fokus pada bidang usaha penyediaan layanan

jasa hulu migas secara terintegrasi dan kegiatan usaha penunjangnya, serta membuat kajian bisnis secara keseluruhan untuk meningkatkan kualitas operasi, profitabilitas dan daya saing.

2. Melakukan upaya terbaik untuk meningkatkan pencapaian usaha dengan melakukan recovery program untuk proyek modular rig, meningkatkan cost management yang lebih efisien baik di operasional maupun supporting dan memperbaiki project management.

3. Meningkatkan pengawasan dalam membuat perencanaan dan pengelolaan risiko secara komprehensif, melakukan perbaikan bisnis proses dan menyempurnakan semua kebijakan serta system prosedur operasional Perseroan secara terintegrasi.

4. Melakukan strategi kemitraan dan kerjasama agar mencari investor atau partner yang mempunyai standar internasional, reputasi baik dan dapat dipercaya untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal.

5. Membina pengembangan kompetensi sumber daya manusia internal agar lebih siap dalam menghadapi tantangan teknologi baru dan tantangan pemasaran untuk memahami “customer expectation”.

6. Meningkatkan koordinasi dengan seluruh stakeholder yang berkepentingan dan membangun koordinasi yang terintegrasi antar departemen dan fungsi mengikuti kebijakan yang telah ditetapkan.

7. Menindak tegas dalam memberikan sanksi kepada setiap personil dalam Perseroan yang telah melakukan kesalahan yang merugikan dan melanggar integritas Perseroan.

Prospek Usaha Perseroan ke Depan

Perkembangan sektor industri migas di Indonesia pada tahun-tahun mendatang memiliki potensi yang besar, terbukti dengan semakin meningkatnya target produksi yang telah dicanangkan Pemerintah setiap tahunnya. Harga minyak juga diprediksikan terus meningkat sehingga menarik bagi para investor dan perusahaan migas untuk beroperasi di Indonesia. Walaupun cadangan migas dan wilayah kerja yang ditawarkan Pemerintah mulai banyak mengarah kepada daerah perairan, hal ini akan menjadi tantangan dan peluang Perseroan untuk lebih mengembangkan kompetensi utamanya dibidang seismik transisi dan laut. Selain itu, peraturan Pemerintah mengenai asas cabotage dan local content juga menjadi kesempatan tersendiri bagi Perseroan sebagai perusahaan nasional.

laporan koMisaris utaMa preSident CommiSSionerS'S report

Directors of the Company in implementing the business strategies, among which were:1. Keep focusing on integrated upstream oil and

gas services and its supporting businesses, as well as making business review to enhance operational quality, profitability and competitive power.

2. Giving best efforts to improve business achievement through recovery program for modular rig projects, promote more efficient cost management in both operation and supporting activities and improve project management.

3. Enhancing supervision in making comprehensive risk management and planning, improving business process and all policies as well as integrated operational procedure system.

4. Establishing partnership and cooperation strategies to seek investors or partners with international standards, good and trusted reputation to achieve optimum results.

5. Developing internal human resources competence to prepare them for challenges in new technology and marketing to better apprehend “customer expectation”.

6. Promoting coordination with all stakeholders and building an integrated coordination among departments and functions to follow the policies.

7. Taking disciplinary actions by giving sanctions to each personnel in the Company, who misconduct and break corporate integrity.

Future Business Prospects of the Company

Development of oil and gas industry in Indonesia in the years to come offers big potential, as indicated from increasing production target by the Government every year. Crude price is predicted to rise so that it will attract investors and oil and gas companies to operate in Indonesia. Although oil and gas reserves and work fields offered by the Government move to offshore areas, it will pose certain challenge and opportunities for the Company to develop its core competence in transition zone and marine seismic. Besides, government regulations on cabotage principle and local content will offer other opportunities for the Company as a national company.

Page 51: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 49

Management Report

Ditunjang dengan faktor-faktor tersebut diatas, Dewan Komisaris menilai prospek usaha Perseroan kedepan sebagai penyedia jasa hulu migas terintegrasi masih tetap baik dan optimis akan meningkat. Perseroan juga dapat mengkaji pengembangan usaha untuk inovasi produk maupun penetrasi pasar regional. Untuk mendukung pertumbuhan tinggi tersebut, Perseroan harus menjadi yang terdepan dalam kualitas dan harus pula ditunjang dengan pelaksanaan GCG yang konsisten, manajemen risiko dan investasi.

Sebagai kesimpulan, dengan memperhatikan indikator-indikator kinerja Perseroan tahun 2010 tersebut diatas, Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi atas beberapa keberhasilan yang telah diraih Perseroan, namun Dewan Komisaris juga menekankan beberapa hal yang seharusnya diantisipasi dan diperbaiki oleh manajemen dengan cepat, diantaranya dalam hal perencanaan, pelaksanaan manajemen proyek dan manajemen risiko.

Komisaris Utama mewakili semua anggota Dewan Komisaris dan Komite mengucapkan terimakasih kepada Direksi dan segenap manajemen dan karyawan Perseroan atas segala upaya yang dilakukan dan keberhasilan yang telah dicapai. Dengan harapan agar tetap berusaha untuk mencapai kinerja yang lebih baik di masa yang akan datang. Kami juga mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tinggi kepada semua pemegang saham atas kepercayaan dan dukungan selama tahun 2010. Semoga semua upaya yang dilakukan oleh segenap stakeholder Perseroan, mendapat berkah dan rahmat dari Tuhan YME.

Hormat kami,

With all the above-mentioned factors, Board of Commissioners sees the future business prospect of as an integrated upstream oil and gas services provider remains good and will optimistically rise. The Company can also review the business development for the purposes of product innovation and penetration into regional market. To sustain the high growth, the Company must be the leading company in quality and must be supported with consistent implementation of GCG, risk management and investment.

In conclusion, considering performance indicators of the Company in 2010, Board of Commissioners gave appreciation for several achievements of the Company, yet the Board of Commissioners also underlined few issues to be swiftly anticipated and improved by the management, including planning, execution of project management and risk management.

President Commissioner representing all members of Board of Commissioners and Committee express high gratitude to the Directors and all management and employees of the Company for the shared efforts and the achievements. We also expect to book better performance in the future. We extend deep gratitude and high appreciation to the shareholders for the trust and support in 2010. We pray God the Almighty to pour His great blessings to all stakeholders of the Company.

Sincerely Yours,

WaluyoKomisaris Utama | President Commissioner

Page 52: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk50

Laporan Manajemen

Para Pemegang Saham Yang Terhormat,

Di tahun 2010 Perseroan tetap konsisten untuk terus menerapkan strategi fokus pada layanan jasa hulu migas secara terpadu dengan menyediakan solusi total mulai dari kegiatan geoscience services, drilling services dan oilfield services. Strategi fokus ini telah semakin memantapkan posisi Perseroan sebagai satu-satunya perusahaan nasional di bidang Jasa Hulu Migas Terintegrasi.

Sampai saat ini, Direksi Perseroan telah melaksanakan kepengurusan perusahaan dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan Perseroan, termasuk menjalankan strategi jangka panjang Perseroan dalam rangka mengembangkan usaha berbasis kompetensi inti guna meningkatkan nilai perusahaan dimata para pemegang saham. Dalam menjalankan tugasnya, Direksi Perseroan dibantu oleh seluruh karyawan baik level manajemen maupun operasional. Selama tahun 2010 Direksi mengadakan 55 kali rapat, 16 diantaranya dilakukan bersama Dewan Komisaris. Rapat-rapat tersebut merupakan pertemuan formal untuk memantau pencapaian kinerja secara berkala maupun pembahasan persetujuan tindakan korporasi yang akan dilakukan. Diluar rapat tersebut, terdapat pula pertemuan-pertemuan lain dengan direktorat terkait dalam rangka proses penentuan keputusan strategis dengan cepat.

Dear respected shareholders,

In 2010, the Company consistently applied focus strategies for Integrated Upstream Oil & Gas Services through total solutions ranging from geoscience services, drilling services to oilfield services. The focus strategies have strengthened The Company’s position to be the only national company running Integrated Upstream Oil & Gas Services.

Until today, The Board of Directors have been conducting the good management in the interest of the Company, including the implementation of the long-term corporate strategies in developing core-competence based business to create value-added of the Company among shareholders. In performing the tasks, Directors are supported by all employees from management to operational level. During 2010, Directors managed 55 meetings, of which 16 were joint meetings with Board of Commissioners. Those meetings were formal forums intended to monitor the performance achievement periodically and to discuss agreements for to-do corporate actions. Aside of that, there were other meetings with related directorates to take strategic decisions process promptly.

Direksi Perseroan telah melaksanakan kepengurusan perusahaan dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan Perseroan, termasuk menjalankan strategi jangka panjang Perseroan dalam rangka mengembangkan usaha berbasis kompetensi inti guna meningkatkan nilai perusahaan dimata para pemegang saham.

the Board of Directors have been conducting good governance in the interest of the Company, including the implementation of the long-term corporate strategies in developing core-competence-based business in order to create value-added of the Company among Stakeholders.

laporan Direktur utaMapresident Director's report

Page 53: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 51

Management Report

SuharyantoDirektur Utama | President Director

Page 54: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk52

Laporan Manajemen

laporan Direktur utaMa preSident direCtor'S report

Kami menyampaikan bahwa pada tanggal 21 Juni 2010, Perseroan telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dengan keputusan pergantian jajaran Direksi. RUPS menetapkan Suharyanto menjadi Direktur Utama menggantikan Eteng A. Salam yang telah selesai masa jabatannya, dan Suryadi Oemar menjadi Direktur Operasi menggantikan Eddy Sjahbuddin yang juga telah selesai masa baktinya. Direksi Perseroan dengan ini menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Direksi terdahulu atas pengurusan Perseroan selama masa jabatan masing-masing.

tINJaUaN tahUN 2010 : mEmPERKUat KOmPEtENsI DaN stRUKtUR KORPORasI sEBagaI LaNDasaN PERtUmBUhaN tINggI.

Kualitas jasa operasi yang diakui industri migas

Secara makro nasional, semua indikator ekonomi masih didalam kisaran prediksi awal tahun bahkan lebih baik dari perkiraan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2010 mencapai 6,1 persen sedangkan kondisi inflasi masih terjaga dan relatif stabil. Selain itu, harga minyak dunia terus mengalami kenaikan setiap tahunnya. Harga rata-rata ICP selama tahun 2009 adalah sebesar USD61 per barel dan naik pada akhir tahun 2010 menjadi USD88 per barel. Kenaikan harga minyak serta tingginya permintaan untuk komoditas ini memicu adanya peningkatan aktivitas eksplorasi dan produksi di Indonesia. Namun disisi lain, dikarenakan adanya krisis ekonomi global yang sempat mengguncang dunia pada tahun 2008 yang terus berdampak ke tahun 2009 bahkan sampai pertengahan tahun 2010, membuat beberapa perusahaan migas multinasional yang memiliki lapangan migas di Indonesia melakukan pengusulan anggaran secara selektif dalam melakukan eksplorasi maupun produksi migas. Hal tersebut berdampak kepada penurunan kinerja perusahaan jasa migas secara umum, baik di Indonesia maupun di regional.

Dilihat dari jumlah cadangan minyak di Indonesia yang sebesar 8 miliar barrel dan cadangan gas sebesar 159,64 TSCF, maka pemerintah harus terus melakukan kegiatan eksplorasi berkelanjutan guna memastikan ketersediaan dan kecukupan energi di masa mendatang. Dengan semakin menipisnya cadangan-cadangan migas di darat maka perusahaan migas mulai membidik pasar perairan. Wilayah-wilayah kerja yang ditawarkan pemerintah selama 3 tahun terakhir ini sebagian besar juga berlokasi di lepas pantai dan laut dalam. Dengan adanya peluang dan tantangan ini, Perseroan telah mulai meningkatkan kompetensi serta melakukan

We reported that on 21 June 2010, the Company held an Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) which one of the decisions was to change members of Directors. AGMS determined Suharyanto to be President Director to replace Eteng A. Salam who met end of his tenure, and Suryadi Oemar appointed as Director of Operation to replace Eddy Sjahbuddin who also met end of his tenure. Directors of the Company, herewith, Directors would like to extend the high gratitude and appreciation to the previous members of Directors for the dedication in managing the Company during their tenure.

2010 IN REVIEW: ENERgIZINg cORPORatE stRUctURE aND cOmPEtENcE as hIghER gROWth BasE.

Operational service quality well recognized by oil and gas industry

In term of national macro condition, all economic indicators were all within forecast of early of the year, even execeeding expectation. Indonesia’s economic growth in 2010 reached 6.1% while inflation was under control and relatively stable. In the meantime, world’s crude price keeps picking up every year. The average ICP price during 2009 was USD61 per barrel and was revised up to USD88 per barrel at the end of 2010. higher crude price and demand for the commodity somehow triggered increase in exploration and production activities in Indonesia. On the other hand, global economic crisis that led to global turbulence in 2008 which continued to 2009 even to mid 2010, had made those multinational oil and gas companies having oil and gas fields in Indonesia proposed their budget selectively in conducting exploration and production activities. This affected the performance decline in oil and gas service companies in general, both in Indonesia and regional.

Considering Indonesia’s oil reserve of 8 billion barrel and gas reserve of 159.64 TSCF, the government shall continue with sustainable exploration activities to ensure the energy availability and adequacy in the future. With lower oil and gas reserves in land, oil and gas companies are now moving into the offshore areas. Working areas that are offered by the government in the last 3 years, most are located offshore and in the deep sea. Borrowing the challenges and the opportunities, the Company have upgraded the competence and penetrated into the trasition zone and marine seismic business. The competence development is expected

Page 55: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 53

Management Report

penetrasi ke segmen seismik marine & transition zone. Pengembangan kompetensi tersebut diharapkan akan menjadi penopang kinerja dan pertumbuhan perusahaan kedepannya.

Direksi melaporkan bahwa Kinerja operasional jasa hulu migas Perseroan relatif cukup baik, walaupun terdapat beberapa tantangan yang menghambat performa operasi tersebut. Selama tahun 2010 Perseroan telah mendapatkan kepercayaan dari para pelanggan untuk mengerjakan proyek-proyek baru dan meneruskan proyek-proyek carry over dari tahun sebelumnya. Performance kualitas jasa beberapa proyek Perseroan juga telah memberikan reputasi yang diakui oleh para klien, terbukti dengan adanya penghargaan dari beberapa klien terkemuka seperti Pertamina, Vico, Total E&P Indonesie dan Chevron.

Sepanjang tahun 2010, Divisi Geoscience Services mengerjakan kontrak-kontrak dari pelanggan utama Perseroan diantaranya Pertamina, Total E&P Indonesie, Chevron dan Lundin dengan kualitas operasi yang sangat memuaskan. Proyek yang dikerjakan terdiri dari seismik darat (land seismic) meliputi area Jawa Barat, Lampung sampai Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur. Proyek lain yang dikerjakan Perseroan adalah seismik perairan (transition zone dan marine seismic), dimana diantaranya meliputi proyek di area Kalimantan Timur dan Papua Barat. Pada unit usaha ini, Perseroan telah berhasil mengembangkan kompetensi melalui cara joint operation dengan perusahaan internasional terkemuka dan berpengalaman. Hal ini dilakukan Perseroan dalam rangka antisipasi untuk menangkap peluang pasar di industri jasa offshore yang semakin tinggi seiring dengan terjadinya pergeseran arah perkembangan industri migas ke wilayah perairan. Kinerja yang sangat baik juga terjadi di unit usaha Geodata Processing yang dapat memberikan hasil kualitas data yang baik sesuai dengan kebutuhan klien.

Di tahun ini, Divisi Drilling Services juga telah mendapatkan proyek-proyek baru baik untuk pekerjaan drilling services maupun drilling support services yang meliputi area Jawa Barat, Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur yang berasal dari beberapa pelanggan utama Perseroan meliputi Pertamina, Petrochina dan Vico. Selain 3 (tiga) conventional rig yang beroperasi dengan baik, modular rig yang merupakan peralatan pemboran berteknologi tinggi juga berhasil melakukan pemboran sebanyak 12 sumur dalam setahun sesuai dengan target yang ditetapkan. Sedangkan unit usaha drilling support services khususnya wireline logging juga memberikan kinerja operasional yang cukup memuaskan dengan tingkat utilisasi tinggi.

to support the Company’s performance and growth in the years to come.

Directors reported that operational performance of the upstream oil and gas services was relatively good, although there were several challenges hampering the operational performance. During 2010, the Company gained trust from the customers to conduct both new projects and carry-over projects. Service quality performance of some projects also gave us a widely recognized reputation from clients, as indicated from the awards from our notable clients such as Pertamina, Vico, Total E&P Indonesie and Chevron.

During 2010, Geoscience Services Division carried contracts from prime customers like Pertamina, Total E&P Indonesie, Chevron and Lundin with satistying operational quality. The projects conducted consist of land seismic covering areas of West Java, Lampung until South Sumatera and East Kalimantan. Other projects conducted were transition zone and marine seismic, among which were projects in East Kalimantan and West Papua area. In this business unit, the Company succeeded to develop competence through joint operation with leading experienced and international companies. This was done in order to anticipate higher market opportunities in offshore service industry following the shift in the development of oil and gas industry into offshore areas. Better performance also occurred in Geodata Processing business unit which contributed good data quality results in line with clients’ needs.

In this year, Drilling Services division also gained new projects in drilling services and drilling support services covering areas of West Java, South Sumatera and East Kalimantan, from our prime clients such as Pertamina, Petrochina and Vico. Besides, 3 (three) conventional rigs that were well operated, modular rig which is a high-tech drilling equipment succeeded to drill 12 wells in a year as targeted. Whereas, drilling support services business unit, particularly wireline logging, also shared satisfying operational performance with high utilization level.

Page 56: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk54

Laporan Manajemen

Divisi Oilfield Services di tahun 2010 melakukan pengerjaan proyek-proyek well testing dan enhancement production facilities (EPF) baik proyek-proyek baru maupun carry over dari tahun sebelumnya. Daerah operasi meliputi wilayah Jawa, Sumatera dan Kalimantan Timur untuk pelanggan-pelanggan utama seperti Chevron, Total E&P Indonesie, Pertamina, serta Pertamina Gas. Kinerja unit usaha jasa well testing cukup membanggakan, disamping sesuai dengan target yang ditetapkan, juga banyak mendapatkan pengakuan dari pelanggan utamanya, yaitu Total Indonesie. Dilain pihak, unit usaha EPF secara operasional bekerja cukup baik namun masih perlu banyak perbaikan dan pengembangan agar kompetensi tersebut dapat berkontribusi lebih baik lagi.

Untuk menunjang kegiatan operasional pada tahun 2010 Perseroan meresmikan warehouse di Sentul, sehingga total warehouse yang dimiliki Perseroan berjumlah 6 (enam) yang tersebar diseluruh wilayah kerja operasi Perseroan. Selain untuk mengakomodasi peralatan operasional warehouse Sentul tersebut juga memiliki fasilitas terpadu.

Terdapat beberapa kendala yang menjadi hambatan pencapaian kinerja operasional di jasa hulu migas sepanjang tahun 2010 ini, diantaranya keadaan cuaca yang tidak menentu dan buruk serta sulitnya mendapatkan perizinan operasi, baik dari instansi pemerintah terkait maupun pemilik konsesi sehingga menunda eksekusi beberapa proyek besar, terutama proyek seismik darat. Ditambah lagi dengan permasalahan tumpang-tindih beberapa wilayah kerja yang belum terselesaikan sampai tingkat

laporan Direktur utaMa preSident direCtor'S report

Oilfield Services Division in 2010 conducted well testing and enhancement production facilities (EPF) projects including both new and carry over projects from previous year. The operational areas included in Java, Sumatera and East Kalimantan for prime clients like Chevron, Total E&P Indonesie, Pertamina, as well as Pertamina Gas. Performance of well testing business unit was satisfactory, besides meeting the target, also gaining recognition from its prime client, Total EP Indonesie. On the other hand, EPF business unit was well operated, yet it still needs more improvements and development so that the competence can contribute better.

To support operational activities, in 2010 the Company inaugurated warehouse in Sentul, which in total the Company owns 6 (six) warehouses scattered throughout the operation areas. Beside accomodating operational equipments, Sentul warehouse also manages an integrated facility.

There were some challenges hampering the operational achievement in upstream oil and gas services in 2010, among which were unfavourable weather and difficult administration for operational license, from both government and owners of concession areas, thus halting the execution of some big projects. Besides, we also dealt with the overlapping issue at oil and gas fields that cannot be settled even at the level of central government.

Page 57: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 55

Management Report

pemerintah pusat. Di samping itu, masih berpengaruhnya krisis keuangan dunia serta adanya peraturan pembatasan besaran cost recovery oleh pemerintah juga menyebabkan menurunnya dan ditundanya kegiatan operasi para pengelola wilayah kerja. Hal ini perlu diantisipasi oleh Perseroan sehingga dapat lebih meningkatkan performa operasi dimasa mendatang.

Untuk kinerja Anak Perusahaan, kami menyampaikan bahwa pada tahun 2010 ini kelompok jasa hilir migas telah menghasilkan pertumbuhan yang cukup tinggi. Hal ini terjadi seiring dengan perubahan fokus bisnis secara bertahap sejak tahun 2008 dimana semula fokus pada bisnis pengelolaan SPBU menjadi bisnis trading BBM industri, transportasi dan pengelolaan depot. Sedangkan Anak Perusahaan pada kelompok jasa penunjang hulu migas, khususnya yang bergerak pada bidang usaha data management pada tahun ini banyak melakukan pengembangan baik dari sisi pengembangan software maupun peningkatan kapasitas. Selain produk data INAMETA yang merupakan software andalan yang telah diakui secara internasional, juga sedang dikembangkan beberapa aplikasi lainnya untuk menambah kompetensi dibidang data management. Di sisi lain, Anak Perusahaan bidang perdagangan dan penguliran pipa migas yang sempat mengalami kendala lisensi, juga mulai melakukan pengembangan kearah fabrikasi untuk menangkap peluang yang lebih besar. Dalam hal ini, Perseroan selaku induk perusahaan terus memberikan dukungan bagi semua Anak Perusahaan agar dapat berkembang dan memberikan kualitas kerja yang membanggakan.

langkah yang diambil Perseroan untuk memperkuat kompetensi inti di segmen perairan sangatlah tepat, terlihat dari kinerja unit bisnis transition zone dan marine seismic di tahun 2010 mencapai hasil sangat mengesankan dan telah menjadi energi baru bagi Perseroan di tahun 2010.the steps taken by the Company to strengthen the core competence in offshore segment were accurate, indicated from the performance of transition zone and marine seismic business unit in 2010 which shared satisfying result and became the new energy for the Company in 2010.

Also, the impact of world’s crisis and government’s regulation to limit cost recovery had translated into lower and halted operations of oil and gas field operators. These issues need to be anticipated by the Company in order to boost the operational performance in the future.

Regarding the subsidiary’s performance, we reported that in 2010 the downstream oil and gas services group resulted in higher growth. This occurred along with the gradual change of business since 2008 when the focus was shifted from gas station management to industrial fuel trading business, transportation and depo management. Whereas, subsdiaries in the Upstream Oil and Gas Support Services business, particularly those operating in data management business, this year underwent development in both software and capacity. Besides INAMETA product, a reliable internationally-recognized software, the Company is developing a number of applications to add competence in data management. On the other hand, subsidiaries operating in trading and threading of oil and gas pipe which once faced lincensing problems, now start developing the fabrication business to tap bigger opportunities. As a holding company, the Company is supporting all subsidiaries to develop and provide satisfying work quality.

Page 58: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk56

Laporan Manajemen

Pertumbuhan kinerja Top Line yang didukung oleh Jasa Hulu Migas dan Jasa Hilir Migas

Direksi menyampaikan bahwa dari sisi total pendapatan, pada tahun 2010 Perseroan berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp4,21 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 15% dibandingkan tahun 2009 yang sebesar Rp3,66 triliun. Pertumbuhan pendapatan ini diantaranya didorong oleh kontributor utama yaitu jasa hulu migas terintegrasi, yang menyumbangkan Rp2,19 triliun, atau 51% terhadap pendapatan konsolidasi. Sedangkan kelompok jasa hilir migas berkontribusi senilai Rp1,98 triliun dan selebihnya merupakan kontribusi dari segmen jasa pendukung hulu migas.

Divisi Geoscience Services tampil sebagai revenue driver pada kelompok jasa hulu migas, terutama dari seismik perairan. Langkah yang diambil Perseroan untuk memperkuat kompetensi inti di segmen perairan sangatlah tepat. Hal ini terlihat dari kinerja unit bisnis transition zone dan marine seismic di tahun 2010 mencapai hasil sangat mengesankan, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya dan telah menjadi energi baru bagi Perseroan di tahun 2010.

Namun, kinerja cemerlang pendapatan usaha pada tahun 2010 ini ternyata tidak diikuti oleh kinerja laba yang baik. Hal ini disebabkan adanya kenaikan biaya operasional yang tinggi karena beberapa proyek dengan nilai kontrak yang signifikan, terutama di unit bisnis seismic land, batal dan tertunda pelaksanaannya yang diakibatkan kendala yang telah disampaikan diatas. Selain menyebabkan tingkat utilisasi alat operasional menurun tajam, hal tersebut juga mengakibatkan adanya biaya tetap yang masih menjadi tanggung jawab Perseroan, padahal kinerja profitabilitas dari unit bisnis ini cukup besar dan selalu mendorong pertumbuhan profitabilitas konsolidasi. Pertumbuhan pendapatan tinggi dari unit bisnis transition zone dan marine seismic juga belum mampu menutupi penurunan profitabilitas tersebut, karena porsi pembagian laba belum maksimal karena masih menggunakan pola kerja sama operasi dengan pihak lain.

Seperti yang telah disampaikan bahwa secara operasional unit bisnis drilling services bekerja dengan sangat baik, namun dari sisi keekonomian masih mengalami kerugian akibat tingkat utilisasi yang rendah, khususnya di conventional rig karena memang pangsa pasar dari jenis rig yang dimiliki Perseroan sudah sangat jenuh sehingga sulit untuk mendapatkan proyek dengan tingkat profitabilitas yang menarik. Disamping itu, investasi yang belum menguntungkan secara ekonomis pada modular rig juga menambah beban pada laba Perseroan. Kinerja laba dari divisi ini sebagian besar dikontribusikan oleh

laporan Direktur utaMa preSident direCtor'S report

Growth in Top Line performance supported by Upstream Oil and Gas Services and Downstream Oil and Gas Services

Board of Directors reported that total operating revenues in 2010 was IDR4.21 trillion or grew by 15% from IDR3.66 trillion in 2009. The revenue growth was supported by our main business contributor, the Integrated Upstream Oil and Gas Services, with IDR2.19 trillion contribution, or increasing by 51% to the consolidated revenue. Whereas, downstream oil and gas services group contributed IDR1.98 trillion and support upstream oil and gas segment contributed IDR169.90 billion to the consolidated revenues.

Geosains Services Division served as revenue driver in upstream oil and gas services group. The steps taken by the Company to strengthen the core competence at offshore segment were accurate. This was indicated from the performance of transition zone and marine seismic business unit in 2010 which shared satisfying result, compared to previous year. The transition zone and marine seismic business unit becaome the new energy to the Company in 2010.

Yet, the satisfying operating revenues in 2010, however, were not followed by excellent profitability performance. This was due to the hike in operating expenses as the significant velued projects, particularly in seismic land business unit, were cancelled and delayed after some problems. Besides causing sharp decline in utilization rate of business unit equipment, it also mean that the fixed costs are still the Company’s responsibility, whereas this business unit gained high profitability and encouraged growth in consolidated profitability. High revenue growth from transition zone and marine seismic business unit could not yet cover the declining profitability because the profit share was not yet optimum since the projects used joint operation scheme.

As mentioned that the operation of drilling services business was well operated, however in term of economical value, it suffered a loss due to lower utilization, particularly in conventional rig, since the market share of the rig was ample, making it difficult to obtain projects with interesting profit. Besides, the yet-profitable investment, in term of economic value, in modular rig also weighed on the profitability of the Company. Most of the profit of the division was

Page 59: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 57

Management Report

unit bisnis drilling support services yang memberikan tingkat profitabilitas yang cukup baik. Pada Divisi Oilfield Services, kinerja laba unit usaha well services sudah menghasilkan profitabilitas yang cukup stabil, namun unit usaha EPF belum dapat memenuhi target. Semua penurunan utilisasi dan profitabilitas tersebut diatas pada akhirnya juga turut menurunkan kinerja bisnis jasa hulu migas dan konsolidasi secara keseluruhan.

Dibandingkan dengan kinerja periode yang sama tahun 2009 dimana profitabilitas tinggi didorong oleh kinerja operasi yang kuat dan laba hasil divestasi anak perusahaan, pada tahun 2010 ini laba Perseroan menurun karena turunnya kinerja operasi dan juga kenaikan beban pokok penjualan yang lebih tinggi dibandingkan peningkatan pendapatan usaha seperti yang telah disampaikan diatas. Hal ini mendorong laba kotor Perseroan turun 25% menjadi Rp409,88 miliar pada tahun 2010 sementara laba usaha dan laba bersih menjadi masing-masing Rp134,10 miliar dan Rp63,91 miliar.

Tahun 2010 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan bagi Perseroan dimana indikator kinerja keuangan yang telah dicapai tidak cukup untuk mengangkat kinerja Perseroan secara keseluruhan sehingga diperlukan perbaikan baik dari aspek organisasi, operasi, sistem dan lainnya. Perseroan telah mendapatkan pembelajaran yang amat berharga dalam rangka meningkatkan tingkat utilisasi peralatan operasi. Beberapa upaya yang dilakukan adalah melakukan restrukturisasi organisasi dengan membentuk Divisi Marketing untuk mengembangkan strategi-strategi penjualan yang terintegrasi dan fokus pada pencapaian perolehan target proyek, mengoptimalisasikan Divisi Pengembangan Usaha mencari mitra strategis untuk kerjasama operasi, meningkatkan monitoring pergerakan peralatan operasi mulai dari tahap persiapan sampai dengan tahap akhir proyek. Disamping itu, akan dilakukan peningkatan project management dalam rangka fokus pada deployment untuk merealisasikan proyek yang telah didapat.

Sedangkan untuk menurunkan biaya operasional yang saat ini cukup tinggi dalam rangka meningkatkan competitiveness, Perseroan telah melakukan berbagai upaya pembenahan internal yang diperlukan pada Divisi Procurement dan Divisi Maintenance untuk meningkatkan efisiensi biaya yang dikeluarkan. Pada pertengahan tahun 2010, seiring dengan menurunnya kinerja keuangan, Perseroan juga mengimplementasikan Holistic Productivity Improvement Program (HPIP) yang bertujuan untuk meningkatkan profitabilitas dan produktivitas serta untuk mengoptimalkan penggunaan aset operasi dan pengelolaan proyek secara efisien. Pada akhir tahun 2010,

contributed by drilling support services business unit which posted good profitability. In Oilfield Services Division, the performance of well services business unit had delivered relatively stable profitability, yet EPF business unit still missed the targets. The downward trend as seen in utilization and profitability ended up in declining performance of Upstream Oil and Gas Services and overall consolidated earnings.

Compared to the 2009 performance which high profitability was supported by strong operational performance and profit from divestment of subsidiaries, profit of the Company in 2010 was down due to the decline in operational performance while cost of good sold increased more than the hike in operating revenue. This became a factor that led the gross income of the Company fall by 25% to IDR409.88 billion in 2010 and operating income and net income reached IDR134.10 billion and IDR63.91 billion, respectively.

The year 2010 was a very challenging year for the Company as the financial indicators were not adequate to boost the whole performance of the Company, thus improvements are needed in the aspects of organization, operation, system and others. The Company had already taken valuable lesson in the efforts to improve utilization of operational equipment. A number of efforts taken included organizational restructuring by establishing a Marketing Division to develop the integrated and focused marketing strategies in order to meet the achievement target of projects, optimalization of Business Development Division to seek strategic partners for joint operations, while it was necessary to enhance the monitoring of operational equipment movement from preparation level to completion level of the project. Besides, the Company was required to enhance project manajement to focus more on deployment to realized the on-hand projects.

In addition, to create competitiveness by reducing the piercing operating expenses, the Company took necessary internal improvements, particularly in the Procurement Division and Maintenance Division, to be more cost efficient. In the mid of 2010, along with the declining trend in financial performance, the Company also implemented Holistic Productivity Improvement Program (HPIP) intended to boost profitability and productivity as well as to optimize the utilization of operational assets and efficient project management. At the end of 2010, this program was then followed by TPIT (Team of Productivity Improvement &

Page 60: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk58

Laporan Manajemen

program ini kemudian ditindaklanjuti dengan program Team of Productivity Improvement & Transformation (TPIT) yang memonitor dan memastikan program perbaikan dan target dijalankan dengan baik. Dengan adanya program-program ini diharapkan Perseroan berhasil melakukan proses transformasi secara menyeluruh termasuk perubahan budaya untuk menjadi perusahaan berkinerja tinggi. Selain itu, Perseroan juga telah membentuk tim monitoring investasi sehingga proses investasi dapat menjadi lebih prudent dan penerapan manajemen risiko menjadi lebih terkelola dengan baik. Hasil dari program TPIT akan dirasakan pada tahun 2011 dan sudah dimulai pada penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2011 dimana profitabilitas Perseroan ditargetkan meningkat dengan signifikan.

Aksi korporasi untuk memperkuat struktur bisnis

Dalam rangka memantapkan langkah Perseroan untuk terus fokus di jasa hulu migas, secara konsisten Perseroan melanjutkan aksi korporasi dalam rangka “re-arranging business portfolio”. Pada tahun 2010 ini Perseroan melepas 2 (dua) portofolio di Asset based, yakni:• Elnusa Tristar Ramba Ltd (ETRL). ETRL adalah

perusahaan afiliasi Perseroan yang melakukan kegiatan usaha pengelolaan dan pengoperasian lapangan produksi minyak di TAC Blok Ramba, Sumatera.

• ElnusaBangkanaiEnergyLtd(EBE).EBEadalahanakperusahaan Perseroan yang melakukan kegiatan usaha pengelolaan dan pengoperasian lapangan eksplorasi gas di PSC Blok Bangkanai, Kalimantan.

Dengan dilepasnya 2 (dua) portofolio Perseroan di Asset Based tersebut, semakin memperkuat struktur bisnis Perseroan di bidang jasa hulu migas. Dana hasil penjualan aset tersebut akan dipergunakan untuk memperkuat kompetensi dan kapasitas di bisnis inti, diantaranya dipergunakan untuk pembelian peralatan dalam rangka peningkatan kapasitas dan pengembangan bisnis seismik perairan serta oilfield services ditahun

laporan Direktur utaMa preSident direCtor'S report

Transformation) program that monitored and ensured improvement program and targets to be on track. These programs are expected to help the Company successfully put in the transformation process at any lines including cultural change towards high performing company. Also, the Company had established investment monitoring team so that investment activities could be more prudent while the implementation of risk management can be well managed. Result from TPIT program will be seen in 2011 and has already begun on the preparation of the work plan and budget of 2011 which the profitability has been targeted to increase sharply.

Corporate actions to strengthen business structure

To ensure that the Company will keep focusing on upstream oil and gas services, the Company has consistently carried on the corporate actions for “re-arranging business portfolio”. In 2010, the Company released 2 (two) asset-based portofolios, namely:• Elnusa Tristar Ramba Ltd (ETRL). ETRL is an

Elnusa’s affiliated company working in management and operation of oilfield production of TAC Ramba Block, Sumatera.

• Elnusa Bangkanai Energy Ltd (EBE). EBE is asubsidiary of the Company working in management and operation of gasfield exploration at PSC Bangkanai Block, Kalimantan.

The release of 2 (two) asset-based portofolios put in stronger business structure of the Company in upstream oil and gas services. The proceeds from the asset sale will be used to strengthen core competence and business capacity, among which was used to purchase new equipment for capacity enhancement and development of marine seismic business and oilfield services in the year to come. However, there

Beberapa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja Perseroan diantaranya adalah melakukan restrukturisasi organisasi, monitoring pergerakan peralatan operasi dan meningkatkan project management dalam rangka fokus pada deployment proyek. A number of efforts taken in order to boost the Company performance including organizational restructuring, monitoring of operational equipment movement and enhancing project management to focus more on the project deployment.

Page 61: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 59

Management Report

mendatang. Namun begitu, tidak menutup kemungkinan bagi Perseroan untuk masuk juga kedalam investasi lapangan migas berproduksi guna memaksimalkan utilisasi peralatan secara terintegrasi serta penciptaan nilai tambah berupa efisiensi biaya produksi dilapangan tersebut secara berkesinambungan, dengan strategi kepemilikan saham secara minoritas.

Implementasi Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG) secara konsisten

Sebagai perusahaan terbuka, penerapan GCG tentu menjadi perhatian yang sangat besar bagi Perseroan. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai yang kami emban dalam bekerja yakni Clean, Respectful, dan Synergy. Dalam best practice-nya, kami tentu ingin Perseroan menjalankan pengelolaan yang bersih, transparan, dan dapat dipercaya, dan hal ini kami implementasikan sampai level seluruh insan karyawan Perseroan untuk selalu menjunjung nilai-nilai kejujuran dan profesionalisme dalam bekerja.

Sebagai sebuah perusahaan Jasa Hulu Migas Terintegrasi yang selalu berupaya untuk memelihara dan menjaga kelangsungan usahanya, Perseroan menerapkan standar Tata Kelola Perusahaan yang baik secara ketat dan berkesinambungan. Dalam rangka meningkatkan implementasi praktek GCG, sepanjang tahun 2010 ini Perseroan melakukan workshop untuk internalisasi Code of Conduct ( COC) secara rutin dan bertahap sampai ke level bawah, yang telah dilakukan sebanyak 14 kali meliputi 424 karyawan atau 39% dari seluruh jumlah karyawan Perseroan. Selain itu Perseroan juga telah mengembangkan whistleblowing system sebagai bentuk mekanisme pengaduan terkait pelanggaran etika bisnis dan etika kerja.

Kami melaporkan bahwa pada tahun 2010, Perseroan telah secara konsisten melakukan penilaian mandiri atas implementasi GCG, untuk mengetahui tingkat ketaatan Perusahaan kepada prinsip GCG. Penilaian mandiri yang dilakukan pada bulan Desember 2010 ini dilakukan dengan menggunakan kriteria penilaian yang telah dipublikasikan oleh Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI). Dengan hasil 82,55 tersebut, Perseroan berhasil memperoleh penghargaan GCG award yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dan Majalah Swa dengan predikat sebagai perusahaan yang “Terpercaya”. Hal ini menunjukkan bahwa Perseroan telah menjalankan etika bisnis secara baik dan terpercaya. Penilaian dilakukan dengan ruang ligkup komitmen, transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, kolaborasi plus moral etika dan strategi. Disamping itu, pada tahun ini juga

is still opportunity for the Company to direct the investment into producing oil and gas fields in order to maximize the utilization of equipment integratedly as well as creating sustainable added values in term of production cost efficiency at those fields with a minority shareholding strategy.

Consistent Implementation of Good Corporate Governance

As a public company, GCG implementation is a priority key focus for the Company. This is in line with our work ethics, i.e. Clean, Respectful, and Synergy. In its best practices, we expect the Company to be able to run clean, transparent, and trusted management, and we will implement it at all levels of employees to constantly uphold the honesty and professionalism values at work.

Also, as a company that works in Integrated Upstream Oil & Gas Services which highly maintains and concerns on its business sustainability, the Company applies for a strict and sustainable Good Corporate Governance. To boost GCG implementation, during 2010 the Company conducted workshops to socialize Code of Conduct routinely and gradually to the lowest level, which has been done 14 times covering 424 employees or 39% of the total headcount. Besides, the Company began developing whistleblowing system to serve as mechanism of handling complaints relating to violation against business ethics and work ethics.

We noted that in 2010, the Company consistently had independent assessment on the GCG implementation, to measure the compliance of the Company against GCG principles. The independent assessment in December 2010 was done by using evaluation criteria of Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI). Obtaining 82.55 point, the Company succeeded to win GCG Award from The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) and SWA magazine earning a predicate of “Trusted”. This somehow confirmed that the Company has run good and trusted business ethics. The assessment covered commitment, transparency, accountability, responsibility, collaboration and moral ethics and strategies. Also in the same year, the Company succeeded to win the Annual Report 2009 Award. The Company won the first place for category of

Page 62: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk60

Laporan Manajemen

Perseroan berhasil mendapatkan penghargaan atas Laporan Tahunan 2009 yang kami keluarkan. Perseroan mendapatkan peringkat pertama kategori Private Non Keuangan Listed dalam ajang Annual Report Award (ARA) 2009 yang diadakan Bapepam-LK bersama Bursa Efek Indonesia, Kementerian BUMN dan beberapa instansi terkait lainnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa Laporan Tahunan yang disajikan Perseroan untuk pemegang saham dan investor lainnya sudah memenuhi kaidah transparansi dan dapat dipercaya. Selain itu, Perseroan berhasil masuk jajaran Top 100 Emiten Terbaik versi Majalah Investor, tepatnya pada urutan ke 16 pada bulan Mei 2010.

Service Excellence dan Continuous Improvement untuk pertumbuhan kedepan

Sebagai perusahaan penyedia Jasa Hulu Migas Terintegrasi, Perseroan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip service excellence untuk meningkatkan pelayanan pada pelanggan agar lebih maksimal dan berhasil. Oleh karena itu, peranan pengembangan kompetensi sumber daya manusia yang unggul menjadi faktor penting untuk dilakukan secara berkesinambungan. Sejak dua tahun terakhir ini, Perseroan mulai secara aktif membangun program Elnusa Petroleum School melalui berbagai kegiatan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi karyawan baik dalam hal peningkatan kompetensi teknis, kompetensi manajerial maupun sertifikasi dibidang migas maupun bidang terkait lainnya sehingga diharapkan mampu memenuhi kesenjangan kompetensi yang ada.

Di samping itu, Perseroan juga menempatkan aspek Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lindung Lingkungan (K3LL) sebagai prioritas dalam melakukan kegiatan-kegiatannya. Hal tersebut bertujuan untuk mendukung dan mencapai lingkungan kerja yang aman bagi karyawan, mitra kerja dan pihak-pihak yang berkepentingan. Perseroan menyadari bahwa aspek K3LL merupakan salah satu elemen yang sangat penting dan tidak terpisahkan dalam kriteria penentuan tingkat kualifikasi, dan performa perusahaan. Sepanjang tahun 2010, selain mendapatkan penghargaan dari Total EP Indonesie atas K3LL di proyek Oilfield Services, Perseroan juga mendapatkan pengakuan kualitas kerja dan K3LL dari Pertamina dan Petrochina untuk proyek seismik.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) untuk meningkatkan kualitas hidup komunitas

Kegiatan usaha yang dilakukan Perseroan tidak terlepas dari kegiatan sosial Perseroan untuk memberdayakan dan meningkatkan kualitas komunitas sekitar. Konsep yang dibangun oleh Perseroan dalam tanggung jawab sosial

laporan Direktur utaMa preSident direCtor'S report

Private Non-Financial, Listed at the Annual Report Award (ARA) 2009 held by Bapepam-LK together with Indonesia Stock Exchange and Ministry of State-Owned Enterprises and other related institutions. This showed that Annual Report of the Company presented for the shareholders and other investors has met the transparency standards and attained high trust. Among the achievements was also that the Company become one of Top-100 Listed Companies rated by Investor Magazine, by securing 16th place in May 2010.

Service Excellence and Continuous Improvement for future growth

As an Integrated Upstream Oil & Gas Service provider, the Company consistently applies service excellence principles to improve customer service to provide maximum and successful services. Thus, the role of competence development of leading human resources is becoming important and shall be sustained. Since the last two years, the Company has been actively developing Elnusa Petroleum School program through training activities to boost competence of employees in terms of technical competence, managerial and sertification in oil and gas and other fields so as to bridge the competence gap.

Aside of that, the Company also places aspects such as Health, Safety and Environment (HSE) as priorities in conducting the activities. The implementation is intended to support and create the safe work environment for the employees, partner and interest parties. The Company realizes that aspects in HSE are part of important elements and integrated into criteria for determining qualification level, and Company’s performance. During 2010 In addition to HSE awards from Total E&P in oilfield projects the Company also recognized HSE and quality of services from Pertamina and Petrochina for seismic projects.

Corporate Social Responsibility (CSR) for a better community

Business activities of the Company are inseparable from corporate social activities for developing and improving quality of the surrounding community. The concept built in corporate social responsibility

Page 63: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 61

Management Report

perusahaan ini adalah dengan Visi Bisnis Berkelanjutan. Perseroan tetap konsisten mengalokasikan dana untuk berbagai program kepedulian masyarakat (community development) dengan fokus pada aspek pendidikan, ekonomi dan kesehatan. Alokasi dana CSR sebagian besar dilakukan melalui bentuk bina kemitraan dan pendidikan, hal ini merupakan program lanjutan jangka panjang Perseroan untuk pembinaan lingkungan maupun pendidikan disekitar kantor pusat Perseroan. Disamping itu, pelestarian alam dan lingkungan hidup juga turut menjadi fokus dalam kegiatan CSR Perseroan. Gerakan hijau (Go Green) dilakukan melalui inisiasi derma pohon oleh karyawan dan turut serta dalam revitalisasi hutan lindung sungai Wain di Balikpapan dan konservasi Borneo Orang Utan Survival Foundation. Sepanjang 2010 tanggap bencana alam juga dengan cepat dilakukan oleh Perseroan untuk membantu meringankan beban masyarakat yang sedang mengalami bencana diantaranya bantuan untuk korban banjir Wasior, korban tsunami Mentawai, serta korban letusan gunung Merapi. Untuk kedepannya Program CSR Perusahaan akan lebih difokuskan pada daerah operasi Perseroan, karena pada daerah-daerah tersebut dampak dari aktivitas proyek langsung dirasakan oleh masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

PROsPEK DI masa DEPaN : OPtImIsmE yaNg DItUNJaNg OLEh KONDIsI maKRO, PENgEmBaNgaN Usaha DaN PEmBENahaN INtERNaL PERsEROaN Membaiknya kondisi ekonomi global maupun nasional memberikan potensi yang besar bagi semua industri termasuk industri jasa hulu migas pada tahun mendatang. Disamping harga minyak yang terus

carries a vision of Sustainable Business. The Company is still consistent for allocating some fund for any community development program focusing on education, economy, and health. CSR fund is mostly channelled in the form of partnership and educational development, since these are the Company’s long-term continued programs for community development and education where the Company’s head quarter is located. In addition, natural preservation and environment are also key focuses in the Company’s CSR activities. Go Green campaign was initiated by donating trees by the employees and participation in revitalization of conservation forest along the Wain River in Balikpapan and Borneo Orang Utan Survival Foundation. During 2010, natural disaster response was done by the Company to help ease the burden of the disaster-hit communities, among which were the victims of Wasior Flood, tsunami victims in Mentawai, and victims of Mount Merapi’s eruption. In the future, the CSR program of the Company will be more directed to the operational areas since the community and environment in those areas feel the direct impact from the Company’s operations.

FUtURE PROsPEct: OPtImIsm sUPPORtED WIth macRO sItUatION, BUsINEss DEVELOPmENt as WELL as INtERNaL ImPROVEmENts Improved global and national economies offer big opportunity to any industries including the Upstream Oil and Gas Services industry in the years to come. Aside from oil price hike, factors that will sustain the

Page 64: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk62

Laporan Manajemen

meningkat, pendorong industri energi tahun 2011 adalah komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan produksi minyak dan meningkatkan ketahanan energi baik melalui sektor migas, geothermal maupun sumber energi lainnya. Peningkatan pembangunan infrastruktur terkait bisnis energi serta banyaknya pembukaan wilayah kerja di perairan diharapkan akan mendorong pertumbuhan bisnis migas yang semakin tinggi. Selain itu, adanya kebijakan untuk memberdayakan potensi dalam negeri melalui peraturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan azas cabotage pastinya akan membuka kesempatan yang lebih besar bagi penyedia jasa migas nasional seperti Perseroan.

Karena itu, kami optimis bahwa Perseroan akan tetap memiliki prospek bisnis yang tinggi dimasa mendatang. Perseroan akan terus melakukan pembenahan internal, meningkatkan efisiensi untuk menambah daya saing serta mengembangkan pangsa pasar dalam rangka menangkap peluang diatas. Ditambah dengan pengelolaan dan pengembangan yang optimal serta kompetensi yang telah teruji dan terpercaya selama lebih dari 40 tahun, pastinya akan membuat Perseroan menjadi salah satu perusahaan nasional yang dapat diandalkan.

Apresiasi atas dedikasi dan dukungan yang tinggi dari karyawan dan stakeholders lainnya

Atas semua pencapaian tersebut, selaku Direktur Utama mewakili Direksi menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi yang telah ditunjukan oleh para karyawan. Kami juga berterima kasih kepada Dewan Komisaris, para pemegang saham, mitra usaha, pemasok dan pelanggan atas kepercayaan yang telah diberikan. Dukungan semua pihak memberikan arti yang besar bagi keberhasilan Perseroan dalam mengarungi tahun-tahun yang penuh tantangan. Di masa yang akan datang, Perseroan akan selalu bekerjasama untuk terus meningkatkan pelayanan ke tingkat yang terbaik sehingga Perseroan dapat mencapai visinya yaitu menjadi perusahaan kelas dunia kebanggaan nasional, di bidang jasa hulu migas secara solusi total sehingga dapat memberikan nilai tambah yang optimal bagi stakeholders.

Hormat kami,

laporan Direktur utaMa preSident direCtor'S report

SuharyantoDirektur Utama | President Director

energy industry in 2011 will be the government’s commitment to keep increasing oil production level and enhance energy security in oil and gas sector, geothermal or other energy sources. The development of energy-related infrastructure and the opening of more working areas in offshore is expected to encourage higher growth in oil and gas business. Also, the policy for tapping domestic potentials through Local Content (TKDN) and cabotage principle will definitely facilitate the opening of bigger opportunities for national oil and gas service providers like the Company.

Thus, we are optimistic that the Company will still offer high business prospect in the future. The Company will carry on internal improvements, enhance effiency to boost competitive power and enlarge market share to be able to tap the unveiled opportunities. Added with the optimum management and development as well as tested and trusted competence for more than 40 years, these all will lead the Company to be the most realible national company.

Appreciation for high dedication and support from Stakeholders

For all employees and other achievements, as President Director that represents the Board of Directors, I would like to extend the high appreciation for the high dedication of all employees. We would like also to send our deep gratitude to the Board of Commissioners, shareholders, business partners, vendors, and clients for the trust upon us. Support from any parties will be very important for the success of the Company in dealing with the challenging years. In the future, the Company expects to maintain the cooperation to bring the services to the best level so that the Company can achieve the vision, to be a world-class company of nation’s pride, in upstream oil and gas service industry with its total solutions while adding optimum values to the stakeholders.

Sincerely Yours,

Page 65: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 63

Management Report

tanggung Jawab laporan tahunan 2010responsibility for 2010 annual report

Sesuai ketentuan Undang Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan No. X.K.6 lampiran Keputusan Ketua Bapepam No: KEP-134/ Bl/2006 tertanggal 7 Desember 2006, tentang Laporan Tahunan.

Laporan Tahunan ini, berikut Laporan Keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Menejemen PT Elnusa Tbk dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tandatangannya masing-masing dibawah ini.

In compliance with the Law No. 40 year 2007 on Limited Company and Regulation No. X.K.6 Attachment of the Decision of the Chairman of Bapepam No. KEP-134/Bl/2006, dated 7th

December 2006 on Annual Report.

This Annual Report and the accompanying Financial Statements and related financial information, are the responsibility of the Management of PT Elnusa Tbk and have been approved by members of Board of Commissioners and the Board of Directors whose signature appear below.

dewan komisarisBoard of Commissioners

direksiBoard of Directors

waluyoKomisaris utama

President Commissioner

suharyantoDirektur Utama

President Director

surat indrijarsoKomisaris Independen

Independent Commissioner

santun nainggolanDirektur KeuanganDirector of Finance

soehandjonoKomisaris Independen

Independent Commissioner

suryadi oemar Direktur Operasi

Director of Operation

erry firmansyahKomisaris

Commissioner

lucy sycilia Direktur SDM & Umum

Director of HR & General Affairs

achmad luthfiKomisaris

Commissioner

M. Jauzi arif Direktur Pengembangan Usaha

Director of Business Development

Page 66: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk64

Perseroan berkomitmen untuk menerapkan tata Kelola Perusahaan (gCg) sebagai upaya untuk menciptakan keberhasilan usaha guna memberikan keuntungan yang optimal bagi pemegang saham secara etis, legal, berkelanjutan dan tetap memperhatikan kepentingan serta keadilan bagi pemangku kepentingan lainnya.

the Company is highly committed to the implementation of good Corporate governance (gCg) to deliver business success and maximum profit to the shareholders in ethical, legal, sustainable manner, as well as pay high attention to the interests and fairness for other stakeholders.

laporan tata kelola perusahaancorporate governance report

Page 67: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Corporate Governance Report

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 65

Sepanjang tahun 2010 Perseroan terus menunjukkan komitmennya untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten. Pelaksanaan GCG ini sesungguhnya telah dimulai sejak tahun 2001 dan terus berlanjut sampai dengan saat ini. Perseroan menyadari pentingnya menjalankan GCG dan berkomitmen untuk menciptakan kerangka kerja sesuai dengan amanat yang digariskan oleh pemegang saham. Oleh karena itu, sepanjang tahun 2010 Perseroan terus berupaya meningkatkan kualitas pelaksanaan tata kelola perusahaan dengan membentuk perangkat tata kelola yang baik dan proses pengelolaan yang sehat. Perseroan percaya, bahwa dengan melaksanakan GCG, kepercayaan dari para stakeholder dapat dijaga dan Perseroan pun bertekad menuju Good Corporate Citizen.

Pada bulan November 2010, Perseroan memperbaharui Pernyataan Komitmen GCG Dewan Komisaris dan Direksi sebagai bentuk komitmen pelaksanaan GCG. Pernyataan Komitmen GCG diharapkan dapat menjadi komitmen bersama seluruh Insan Perseroan.

Penerapan GCG merupakan wujud komitmen Perseroan untuk mencapai tujuan Perseroan. Dalam mengembangkan GCG, Perseroan senantiasa memperhatikan ketentuan dalam Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance serta memperhatikan praktik-praktik bisnis terbaik.

Penerapan tata kelola perusahaan di lingkungan Perseroan mempunyai tujuan utama untuk:1. Mengarahkan dan mengendalikan hubungan

kerja Organ Perseroan yaitu antara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi;

2. Meningkatkan pertanggung jawaban pengelolaan Perseroan kepada Pemegang Saham dengan tetap memperhatikan kepentingan para stakeholders;

3. Menciptakan kejelasan hubungan kerja antara perusahaan dengan para stakeholders;

4. Mendorong dan mendukung pengembangan usaha, pengelolaan sumber daya perusahaan dan pengelolaan risiko secara lebih efektif sehingga meningkatkan nilai perusahaan;

In 2010, the Company was consistently committed to the implementation of Good Corporate Governance (GCG). The GCG implementation has started since 2001 and continues until today. The Company understands the importance of GCG implementation and commits to create an expected working framework as mandated by the shareholders. Thus, in 2010, the Company made efforts to improve quality of good corporate governance by establishing instruments of good governance and a healthy management process. The Company believes, through GCG implementation, it can maintain shareholders’ trust and confidently move towards Good Corporate Citizen.

In November 2010, the Company re-wrote the Statement on GCG Commitment of Board of Commissioners and Directors to show their commitment to GCG implementation. Statement on GCG Commitment is expected to be a commitment of whole Company’s employees.

GCG Implementation realizes the commitment of the Company to reach Corporate objectives. In developing GCG, the Company refers to the provisions in the General Guide to Good Corporate Governance of Indonesia published by National Committee of Governance Policy while considering the best business practices.

The main objectives of GCG implementation in the Company are:1. To direct and control the work relation among the

Company’s organ, namely General Meeting of Shareholders, Board of Commissioners and Board of Directors;

2. To enhance responsibility of the Company’s management to shareholders by taking into account the interests of the stakeholders;

3. To create a definite work relationship between the Company and the stakeholders;

4. To encourage and support business development, human resources development, and effective risk management to enhance corporate values;

tuJuan penerapan gcgobjectives of gcg implementation

koMitMen gcggcg commitment

Page 68: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk66

5. Mengarahkan pencapaian visi dan misi perusahaan;6. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia;7. Menjadi dasar implementasi dan pengembangan

Budaya Perusahaan;8. Implementasi GCG diharapkan akan mencegah

praktik-praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) serta meningkatkan fungsi pengawasan dalam pengelolaan Perseroan.

Pada tahun 2010, Perseroan melakukan pemutakhiran terhadap kebijakan dan manual yang terkait dengan implementasi tata kelola perusahaan sesuai dengan perubahan peraturan perundang-undangan, perkembangan bisnis perseroan serta perubahan visi, misi dan nilai-nilai budaya perusahaan.

Penerapan GCG di ELNUSA menunjukkan peningkatan pada tahun 2010 dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pengukuran implementasi GCG di ELNUSA menggunakan parameter dan ukuran dari Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang dilakukan oleh Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG) dimana hasil penilaiannya dalam bentuk indeks. Metodologi yang digunakan menggunakan empat tahapan penilaian yakni self assessment (pengisian kuesioner), kelengkapan dokumen, pembuatan makalah dan presentasi dan observasi.

Pada malam penganugerahan CGPI, Perseroan berhasil meraih Peringkat Terpercaya. Hal ini menunjukkan adanya persepsi positif terhadap penerapan GCG di Perseroan. Perseroan memperoleh total nilai sebesar 82,55 terdiri dari:• Self assessment melalui pengisian kuesioner oleh

internal Perseroan mulai dari staf hingga Direksi dan Dewan Komisaris serta eksternal Perseroan yaitu mitra usaha, mendapatkan nilai 10,75;

• Kelengkapan dokumen yang terkait dengan penerapan GCG di Perseroan mendapat nilai 20,68;

• Pembuatan makalah untuk paparan penerapan praktik GCG di perseroan mendapat nilai 10,93; dan

• Observasi atau kunjungan penilai dan tim peneliti senior IICG dan wawancara langsung dengan manajemen Perseroan mendapat nilai 40,19.

Total skor yang dicapai oleh Perseroan menunjukkan peningkatan dibandingkan total skor yang diperoleh pada CGPI 2007 dan 2008, yang masing masing bernilai 78,28 dan 81,74.

5. To direct corporate vision and mission achievements;6. To enhance professionalism of human resources;7. To be the basis for Corporate Culture’s

implementation and development;8. GCG implementation is expected to prevent

Corruption, Collusion and Nepostism practices and enhancing the supervisory function and in managing the Company.

In 2010, the Company upgraded the manual and policy concerning the GCG implementation to adjust to the changes in regulation, business dynamic and changes in vision, mission and values of corporate culture.

GCG Implementation in ELNUSA showed an improvement in 2010 compared to the results in previous years. GCG implementation in ELNUSA is measured by parameter and indicators from Corporate Governance Perception Index (CGPI) conducted by Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG), in which the result is in index. It also applies methodology consisting of 4-phase assessments, i.e. self assessment (questionnaire filling), document completion, paper making and presentation and observation.

In the CGPI award presentation night, the Company won the Trusted Company award. This indicated the positive perception towards GCG implementation in the Company. The Company recorded a total score of 82.55 which consisted of:• Selfassessmentbyfillingquestionnairesinternally,

from staffs to Board of Directors and Board of Commissioners, as well as externally involving in business partners, scoring 10.75;

• Document completion related to GCGimplementation, scoring 20.68;

• Papermakingforpresentationon implementationof GCG practices in the Company, scoring 10.93; and

• Observation or visit by evaluators and seniorresearchers team from IICG and direct interview with management of the Company, scoring 40.19.

Total score for the Company indicated an increase compared to scores in CGPI 2007 and 2008, which were 78.28 and 81.74, respectively.

pengukuran iMpleMentasi gcgMeasurements of gcg implementation

Page 69: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Corporate Governance Report

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 67

testimonial dari chairman IIcg tentang gcg Pt Elnusa tbk

“PT Elnusa Tbk merupakan perusahaan yang telah menunjukkan komitmen dan konsistensi dalam penerapan GCG. Dari hasil CGPI 2009, praktik GCG di Elnusa terus membaik dan tumbuh menjadi budaya perusahaan. Kami berharap agar PT Elnusa Tbk terus menjaga prestasi yang telah berhasil diraih ini untuk mencapai hasil optimal di masa mendatang”

(g. Suprayitno, Chairman of Indonesia Institute for Corporate governance)

Sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Organ Perseroan terdiri dari: 1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), 2. Dewan Komisaris,3. Direksi.

Organ Perseroan tersebut memainkan peran kunci dalam keberhasilan pelaksanaan GCG. Organ Perseroan menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan lainnya atas dasar prinsip bahwa masing-masing organ mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya untuk kepentingan Perseroan.

RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi saling menghormati tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-masing sesuai peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar.

Dalam konteks hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi, hubungan yang bersifat informal dapat dilakukan oleh masing-masing Anggota Dewan Komisaris dan Direktur, namun tidak mempunyai kekuatan hukum sebelum diputuskan melalui mekanisme yang sah sesuai dengan peraturan perundangan dan anggaran dasar Perseroan.

Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja dalam bentuk Board Manual yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang mencantumkan antara lain tanggung jawab, kewajiban, wewenang, hak, etika Dewan Komisaris dan Direksi, serta pengaturan rapat dan tata cara hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi.

testimony of IICg Chairman on gCg Implementation in Pt Elnusa tbk

“PT Elnusa Tbk is a company with commitment and consistency in GCG implementation. From CGPI 2009 result, GCG practices in Elnusa keeps improving and growing to be corporate culture. We expect PT Elnusa Tbk to maintain this achievement to gain optimum result in the future”

(g. Suprayitno, Chairman of Indonesia Institute for Corporate governance)

In line with Law No. 40/2007 considering Limited Liability Company, the organs of the Company are: 1. General Meeting of Shareholders (GMS), 2. Board of Commissioners, 3. Board of Directors.

Those organs play key role in succeeding the GCG implementation. The organs serve their functions as stated in regulation, Article of Association, and other provisions based on key principles that each organ has independence in fulfilling duties, functions, and responsibilities for the interests of the Company.

GMS, Board of Commissioners and Directors, respect each other duties, responsibilities and authorities as stated in regulation and Article of Association.

In working relation between Board of Commissioners and Directors, the informal relation is executed by each member of Board of Commissioners and Directors, yet has no legal binding before it is decided through legalized mechanism according to the applicable regulation and Article of Association of the Company.

Board of Commissioners and Directors of the Company have Board Manual that consists of working guide having legal binding for each member of Board of Commissioners and Directors as it states responsibility, obligations, rights, required ethics of Board of Commissioners and Directors as well as meeting mechanism and relation management between Board of Commissisoners and Directors.

struktur Dan hubungan tata kelolastructure and relation in good governance

Page 70: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk68

RUPS mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas yang ditentukan dalam undang-undang atau anggaran dasar. Wewenang tersebut antara lain adalah meminta pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi terkait dengan pengelolaan Perseroan, mengubah anggaran dasar, mengangkat dan memberhentikan Direktur dan Anggota Dewan Komisaris, memutuskan pembagian tugas dan wewenang pengurusan di antara Direktur dan lain-lain. Perseroan menjamin untuk memberikan segala keterangan yang berkaitan dengan Perseroan kepada RUPS, sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan dan peraturan perundang-undangan.

Keputusan yang diambil dalam RUPS didasarkan pada kepentingan Perseroan. RUPS atau pemegang saham tidak dapat melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan haknya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan.

Sepanjang tahun 2010, Perseroan telah mengadakan RUPS Tahunan pada tanggal 21 Juni 2010 dengan keputusan penting yang telah ditetapkan antara lain sebagai berikut:1. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan

Perseroan Tahun Buku 2009;

GMS has authority which is not given to the Board of Directors or Board of Commissioners, limited to provisions in the regulation or Article of Association. The authorities include requiring the responsibility reports on Company’s management from Board of Commissioners and Directors, adjusting the Articles of the Association, appointing and terminating Directors and members of Board of Commissioners, deciding on the job description and management control between Directors and others. The Company guarantees to provide any corporate information to the GMS, which does not conflict with the interests of the Company and the regulation.

The decisions taken in GMS shall be based on the interests of the Company. GMS or shareholders can not intervene into the duty implementation, function, and authorities of Board of Commissioners and Directors without lessening the authorities of GMS to exercise their rights according to Article of Association and regulation.

Along the year of 2010, the Company held Annual GMS on June 21, 2010 with several decisions, they were:

1. Approving and authorizing the Company’s Annual Report of the Year Book of 2009;

rapat uMuM peMegang sahaM (rups)general Meeting of shareholders (gMs)

Page 71: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Corporate Governance Report

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 69

2. Menetapkan penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2009 yang tercatat sebesar Rp466.233.000.000 untuk cadangan umum (5%), dividen tunai (38,60%), dan laba ditahan (56,40%);

3. Menyetujui pemberian tantiem 2009 bagi Direksi dan Dewan Komisaris serta menetapkan besaran remunerasi tahun 2010 bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris;

4. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan Kantor Akuntan Publik untuk melakukan pemeriksaan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan menetapkan besaran jasa audit untuk Akuntan Publik yang ditunjuk;

5. Menyetujui perubahan susunan Pengurus Perseroan.

RUPS Tahunan tersebut dihadiri oleh 79,95% dari seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan Perseroan. Hasil dan berita acara RUPS juga telah disusun oleh Notaris yang telah ditunjuk Perseroan yaitu Aulia Taufani, SH, Pengganti Sutjipto SH, MKn, Notaris di Jakarta.

Proses penyelenggaraan RUPS tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 81, 82 & 83 serta Keputusan Ketua Bapepam-LK No.Kep-60/PM/1996 tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS dengan proses sebagai berikut :

PEmBERItahUaNNotice

PENgUmUmaNAnnouncement

PaNggILaNInvitation

hasIL RUPsGMS’ Results

tanggal 12 mei 2010 •Melalui surat Perseroan kepada

Bapepam-lK no. l9.000D.013C-2010.089 Perihal Penyampaian Rencana Pelaksanaan RUPS tahunan Perseroan.

tanggal 20 mei 2010 • Melalui surat Perseroan kepada

Bapepam-lK no. l9.000D.013C-2010.093 Perihal Pemberitahuan Pelaksanaan RUPS tahunan Perseroan.

• Melalui iklan di surat kabar Harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily.

tanggal 4 Juni 2010 • Melalui surat Perseroan kepada

Bapepam-lK no. l9.000D.013C-2010.095 Perihal Panggilan RUPS tahunan Perseroan.

• Melalui iklan di surat kabar Harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily.

tanggal 23 Juni 2010 • Melalui surat Perseroan

kepada Bapepam-lK no. l9.000D.013C-2010.102 Perihal Penyampaian Hasil RUPS tahunan Perseroan.

• Melalui iklan di surat kabar Harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily.

Dated on may 12, 2010 • through a letter of the Company to

Bapepam-lK no. l9.000D.013C-2010.089 concerning Statement on the Plan of Annual gMS Implementation of the Company.

Dated on may 20, 2010 • through a letter of the

Company to Bapepam-lK no. l9.000D.013C-2010.093 concerning notice on Annual gMS Implementation of the Company.

• Published through ads on Bisnis Indonesia and Investor Daily.

Dated on June 4, 2010 • through a letter of the

Company to Bapepam-lK no. l9.000D.013C-2010.095 concerning Invitation to Annual gMS of the Company.

• Published through ads on Bisnis Indonesia and Investor Daily.

Dated on June 23, 2010 • through a letter of the

Company to Bapepam-lK no. l9.000D.013C-2010.102 concerning Statement on the Minutes Meeting of Annual gMS of the Company.

• Published through ads on Harian Bisnis Indonesia and Investor Daily.

2. Approving the use of Company’s Net Income for the Year Book of 2009 which was Rp466,233,000,000 for general reserve (5%), cash dividend (38.60%), and retained earnings (56.40%);

3. Approving tantiem distribution of 2009 for the Board of Directors and Board of Commissioners as well as determining the amount of remuneration of 2010 for the members of Board of Directors and Board of Commissioners;

4. Extending power and authorities to the Board of Commissioners to determine the Public Accountant Firm to conduct an audit over the Company’s Financial Report for the year ended December 31, 2010 and determine percentage of audit service fee for the appointed Public Accountant;

5. Approving change of structure of Management.

Annual GMS was attended by 79.95% of all shares with authorized voting rights released by the Company. Minutes of meeting of GMS was also organized by the appointed Notary, namely Aulia Taufani, SH, substituted Notary of Sutjipto SH, MKn, a Notary in Jakarta.

The process of GMS was done in line with Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability Company of Articles 81, 82 & 83 and Decree of Head of Bapepam-LK No.Kep-60/PM/1996 on the Plan and Implementation of GMS with following process:

Page 72: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk70

Dewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang secara kolektif bertugas melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris tidak turut serta dalam mengambil keputusan operasional. Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Utama adalah setara. Tugas Komisaris Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS.

KOmPOsIsI DEWaN KOmIsaRIsDewan Komisaris beranggotakan lima orang, dimana dua diantaranya adalah Komisaris Independen. Dewan Komisaris diketuai oleh seorang Komisaris Utama. Dewan Komisaris telah melakukan pembagian tugas pengawasan yang diputuskan secara internal oleh Dewan Komisaris.

Board of Commissioners is an organ in the Company that is collectively responsible for general and or special supervision as stated in the Article of Association and providing inputs to the Directors. Board of Commissioners does not participate in the decision making process on operational matter. Each board member, including President Commissioner, has equal position on the duty. The President Commissioner as primus inter pares is in charge for coordinating activities of Board of Commissioners. GMS is authorized to appoint and terminate the Board of Commissioners.

stRUctURE OF BOaRD OF cOmmIssIONERsBoard of Commissioners consists of five persons of which two are assigned as Independent Commissioners. Board of Commissioners is headed by President Commissioner. Board of Commissioners has arranged the supervisory duties which are internally decided by Board of Commissioners.

Dewan koMisarisboard of commissioners

Page 73: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Corporate Governance Report

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 71

no Nama Name

mULaI mENJaBatBeginning of Service

JaBataNPosition

BagIaN PENgaWasaNSupervisory Task

1 Waluyo Mei 2009May 2009

Komisaris Utama President Commissioner

Pengembangan Usaha Business Development

2 surat Indrijarso Juli 2007July 2007

Komisaris Independen Independent Commissioner

Sistem Manajemen dan gCg gCg and Management System

3 soehandjono Mei 2009May 2009

Komisaris Independen Independent Commissioner

Sosial, Politik dan Keamanan Social, Politics and Security

4 Erry Firmansyah Juni 2010June 2010

Komisaris Commissioner

Keuangan dan SDM HR and Finance

5 achmad Luthfi Juni 2010June 2010

Komisaris Commissioner

Operasi dan Marketing Marketing and Operational

Adapun komposisi dan pembagian tugas Dewan Komisaris Perseroan per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut :

Below is the structure and duties of Board of Commissioners as of December 31, 2010:

Selama tahun 2010, terdapat pergantian anggota Komisaris melalui mekanisme RUPS tanggal 21 Juni 2010 yaitu :• Komisaris S.M. Hari Kustoro telah selesai masa

jabatannya dan digantikan oleh Achmad Luthfi sebagai Komisaris Perseroan;

• Komisaris Anton Sugiono mengundurkan diri berdasarkan surat Pengunduran Diri tanggal 17 Juni 2010 dan digantikan oleh Erry Firmansyah sebagai Komisaris Perseroan.

Profil Dewan Komisaris Perseroan dimuat di Bab informasi Tambahan dalam Laporan Tahunan ini.

INDEPENDENsI DEWaN KOmIsaRIsJumlah Komisaris Independen Perseroan telah memenuhi ketentuan sesuai dengan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-305/BEJ/07-2004 tentang Peraturan Nomor I-A Tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, dimana setiap perusahaan publik harus memiliki Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30% dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. Perseroan memiliki dua orang Komisaris Independen atau 40% dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris Elnusa. Antar anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi tidak ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda.

During 2010, there was a structural change through GMS mechanism on June 21, 2010, i.e. :

• TheretiringCommissionerS.M.HariKustorowasreplaced by Achmad Luthfi serving as Commissioner of the Company;

• TheresigningCommissionerAntonSugionowhichsubmitted his letter of resignation on June 17, 2010 was replaced by Erry Firmansyah as Commissioner of the Company.

Profile of Board of Commissioners is included in the additional information section of the Annual Report.

INDEPENDENcE OF BOaRD OF cOmmIssIONERsThe number of the Company's Independent Commissioners has met the criteria in the Decision Letter of Directors of PT Bursa Efek Indonesia No.Kep-305/BEJ/07-2004 concerning Rule No. I-A on Listing of Stocks and Equity Securities Beside Stocks Released by a Listed Company, requiring a public company to have Independent Commissioner representing at least 30% of the members of the Board of Commissioners. The Company has two Independent Commissioners or 40% of all members of Elnusa’s Board of Commissioners. There is no such consanguinity up to the third degree in the ascending and descending family line among members of Board of Commissioners and among members of Board of Commissioners and Board of Directors.

Page 74: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk72

PELaKsaNaaN tUgas DEWaN KOmIsaRIs

Secara garis besar, selama tahun 2010 Dewan Komisaris telah melaksanakan beberapa hal sebagai berikut: 1. Melakukan tugas pengawasan atas kebijakan

pengurusan, jalannya kebijakan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan dan memberi nasihat kepada Direksi.

2. Memastikan Direksi mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Memberikan pendapat dan saran kepada Direksi dan segenap jajarannya berkaitan dengan pengurusan Perusahaan yang dilakukan salah satunya melalui mekanisme Rapat Dewan Komisaris-Direksi.

4. Melakukan penelitian dan penelaahan atas laporan-laporan dari Direksi dan segenap jajarannya.

5. Melaporkan hasil pengawasan Dewan Komisaris terhadap kinerja Direksi kepada RUPS.

6. Mengusulkan sistem remunerasi yang kompetitif jika dibandingkan terhadap industri sejenis bagi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada RUPS.

7. Mengkaji efektivitas sistem pengendalian internal, dengan menilai kompetensi dan jumlah sumber daya, ruang lingkup tugas dan kewenangan serta independensi dari auditor internal.

8. Melakukan pengawasan terhadap penerapan GCG di Perseroan.

RaPat DEWaN KOmIsaRIsSelama tahun 2010, Dewan Komisaris telah melaksanakan Rapat Dewan Komisaris sebanyak 28 kali, terdiri dari 12 kali rapat internal Dewan Komisaris dan 16 kali rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi, dengan rincian kehadiran sebagai berikut:

ImPLEmENtatION OF BOaRD OF cOmmIssIONERs’ DUtIEsIn overall, in 2010 Board of Commissioners had executed some agenda, which were: 1. Conducting monitoring duty over management

policy, policy implementation, regarding both the Company and the business and and provide advice to the Board of Directors.

2. Ensuring the Board of Directors to comply with the applicable rules.

3. Providing inputs and advice to the Board of Directors and all management relating to management of the Company, among which is done through Joint Meeting between Board of Directors and Commissioners.

4. Conducting a research and review over reports from Board of Directors and the management.

5. Submitting monitoring reports of Board of Commissioners on the performance of the Board of Directors to GMS.

6. Proposing competitive remuneration system for Board of Commissioners and Board of Directors to GMS if compared to similar industry.

7. Reviewing the effectiveness of internal control system, by evaluating the competence and number of human resources, duties and authorities as well as independence of internal auditor.

8. Conducting monitoring over GCG implementation in the Company.

mEEtINgs OF BOaRD OF cOmmIssIONERsIn 2010, Board of Commissioners held 28 meetings, consisting of 12 internal meetings of Board of Commissioners and 16 joint meetings of Board of Commissioners and Directors, with frequency of attendance as follows:

Dewan koMisaris Board of CommiSSionerS

* Menjabat sebagai Komisaris Perseroan mulai bulan Juni 2010 | Serving as Commissioner of the Company since June 2010** Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sampai dengan bulan Juni 2010 | Serving as Commissioner of the Company since June 2010

Jumlah Rapat Internal Dewan Komisaris selama tahun 2010number of BoC meetings in 2010

Jumlah Rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi selama tahun 2010number of joint meetings of BoC & BoD in 2010

WaluyoSurat IndrijarsoSoehandjonoErry Firmansyah*Achmad luthfi*SM Hari Kustoro**Anton Sugiono**

12 16

WaluyoSurat IndrijarsoSoehandjonoErry Firmansyah*Achmad luthfi*SM Hari Kustoro**Anton Sugiono**

Page 75: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Corporate Governance Report

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 73

Direksi Perseroan merupakan organ Perseroan yang melakukan pelaksanaan pengelolaan perusahaan untuk mencapai visi dan misinya meliputi pencapaian sasaran-sasaran jangka pendek yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan sasaran-sasaran jangka panjang yang tercantum dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP). Disamping itu juga bertanggung jawab atas pelaksanaan GCG dan sistem manajemen risiko secara konsisten. Direksi wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS.

KOmPOsIsI DIREKsIKomposisi Direksi ditetapkan sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengambilan keputusan secara efektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak independen. Direksi Perseroan terdiri atas 5 (lima) orang, yaitu 1 (satu) orang Direktur Utama dan 4 (empat) orang Direktur. Anggota Direksi di seleksi oleh komite Nominasi dan Remunerasi dan diangkat melalui RUPS, dengan masa jabatan masing-masing anggota 3 tahun per periode dan dapat diangkat kembali sesuai dengan keputusan RUPS.

Adapun komposisi dan pembagian tugas Direksi Perseroan per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut :

no Nama Name

mULaI mENJaBatBeginning of Service

JaBataNPositions

BagIaN PENgELOLaaNManagement Task

1 suharyanto Juni 2010June 2010

Direktur Utama President Director

Seluruh kegiatan PerseroanAll Company’s activities

2 santun Nainggolan* Mei 2009May 2009

Direktur Keuangan Director of Finance

Keuangan, investasi dan teknologi informasiFinance, investment and information technology

3 suryadi Oemar Juni 2010June 2010

Direktur OperasiDirector of Operation

Pelaksanaan operasional/proyekOperation/project implementation

4 m. Jauzi arif Juni 2009June 2009

Direktur Pengembangan Usaha Director of Business Development

Pengembangan usaha, termasuk merger dan akuisisiBusiness development including merger and acquisition

5 Lucy sycilia** Juni 2009June 2009

Direktur SDM & Umum Director of Human Resources and general Affairs

Sumber daya manusia, procurement dan asset managementHuman resources, procurement and asset management

Board of Directors is an organ in the Company that executes the corporate management in meeting the vision and mission including short-term goals stated in Corporate Work Plan and Budget as well as long-term goals stated in Long-Term Plan of the Company (RJPP). Besides, they share responsibility for consistent GCG implementation and risk management. Board of Directors are required to submit a responsibility report on their duty implementation to the shareholders through GMS.

stRUctURE OF BOaRD OF DIREctORsStructure of Board of Directors is determined to possibly facilitate an effective, accurate and quick decision-making process, and act independently. Board of Directors consist of five persons of which one serves as President Director and the other four are positioned as Directors. Members of Board of Directors are well selected by Nomination and Remuneration Committee and approved through GMS, and each has tenure of three years per period and can be re-elected if approved by GMS.

The structure of the Board of Directors as per December 31, 2010 is as follows:

Direksiboard of Directors

Selama tahun 2010, terdapat pergantian Direksi melalui mekanisme RUPS tanggal 21 Juni 2010 yaitu:• Direktur Utama Eteng A. Salam telah selesai masa

jabatannya dan digantikan oleh Suharyanto sebagai Direktur Utama Perseroan;

• Direktur Eddy Sjahbuddin telah selesai masa jabatannya dan digantikan oleh Suryadi Oemar sebagai Direktur Perseroan.

In 2010, there was a structural change through GMS mechanism dated June 21, 2010, which was:• PresidentDirectorEtengA.Salamwhoenteredthe

end of his tenure was replaced by Suharyanto as President Director of the Company;

• Director Eddy Sjahbuddin who entered the endof his tenure was replaced by Suryadi Oemar as Director of the Company.

*) Telah diberhentikan sementara sesuai dengan keputusan Dewan Komisaris Perseroan per tanggal 20 April 2011. Has been temporarily discharged according to the Decree of the Board of Commissioners of the Company as of April 20, 2011. **) Menjabat sementara sebagai Direktur Keuangan sesuai keputusan Dewan Komisaris Perseroan per tanggal 20 April 2011. Temporarily serves as Director of Finance according to the Decree of the Board of Commissioners as of April 20, 2011.

Page 76: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk74

Profil Direksi Perseroan dimuat di Bab Informasi Tambahan dalam Laporan Tahunan ini.

INDEPENDENsI DIREKsIKomposisi Direksi telah ditetapkan sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengambilan putusan yang efektif, tepat dan cepat serta dapat bertindak secara independen dalam arti tidak mempunyai kepentingan yang dapat mengganggu kemampuan Direksi untuk melaksanakan tugasnya secara mandiri dan kritis.

Direksi menjalankan tugas secara independen tanpa campur tangan pihak-pihak lain yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar Perseroan. Antar anggota Direksi dan antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris tidak ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda.

FUNgsI DaN tUgas DIREKsIDireksi merupakan organ perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.

Direksi bertugas dan bertanggungjawab secara kolegial. Masing-masing Direktur dapat bertindak dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya. Namun, pelaksanaan tugas oleh

Profile of Board of Directors is included in the additional information section of the Annual Report.

INDEPENDENcE OF BOaRD OF DIREctORsThe structure of Board of Directors is determined so as to facilitate an effective, accurate, and quick decision-making process, and act independently, meaning that they have no interest that may lead to inability of the Board of Directors to implement their duties independently and critically.

Board of Directors perform their duties independently without any interference from other parties that are in conflict with regulation and Article of Association. There is no such consanguinity up to the third degree in the ascending and descending family line among members of Board of Directors and among members of Board of Directors and Board of Commissioners.

FUNctIONs aND DUtIEs OF BOaRD OF DIREctORsBoard of Directors is an organ that is authorized and fully responsible for the corporate management for the interests of the Company, in line with corporate goals and objectives of the Company both at and outside the court as stated in the Article of Association.

Board of Directors perform their duties and responsibilities in collegial manner. Each of Directors can act and take decision as their description of tasks and authorities. Yet, the duty performance of each Director

Direksi Board of direCtorS

Page 77: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Corporate Governance Report

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 75

Direktur Utama President Director

Division Head of Corporate Secretary Division Head of Internal Audit dan Quality Management

Division Head of Health & Safety Environment Division Head of Corporate Legal

Direktur Pengembangan Usaha Director of Business Development

Direktur SDM & UmumDirector of HR & GA

Direktur OperasiDirector of Operation

Direktur KeuanganDirector of Finance

Direktur Utama President Director

Direktur Keuangan Director of Finance

Division Head of Corporate Finance Division Head of Accounting & Tax

Department Head of Information System

masing-masing Direktur tetap merupakan tanggung jawab bersama. Kedudukan masing-masing anggota Direksi termasuk Direktur Utama adalah setara. Tugas Direktur Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Direksi. Adapun fungsi dan tugas masing-masing Direktur adalah sebagai berikut:

1. Direktur Utama Menentukan, memutuskan dan menetapkan

strategi perencanaan serta pelaksanaan seluruh kegiatan Perseroan meliputi fungsi operasi, pengembangan usaha, keuangan, SDM & Umum, serta Internal Audit & Quality Management, Legal, HSE dan Corporate Secretary.

is still a shared responsbility. Each member has equal position, including the President Director. The main duties of the President Director is to act as primus inter pares, namely to coordinate activities of the Directors. The duties and functions of each Director are as follows:

1. President Director To determine, decide and approve the planning

strategies and the execution of all activities of the Company including operational function, business development, finance, human resources and general affairs, as well as Internal Audit & Quality Management, Legal, HSE and Corporate Secretary.

2. Direktur Keuangan Menentukan, memutuskan, menetapkan dan

mengendalikan kebijakan dan strategi keuangan untuk meningkatkan profitablitas, likuiditas perusahaan guna mencapai tujuan dan sasaran perusahaan secara efektif dan efisien.

3. Direktur Operasi Menentukan, memutuskan, menetapkan dan

mengendalikan pembuatan kebijakan operasi meliputi Divisi Marketing, Geoscience Services, Drilling Services dan Oilfield Services dalam rangka pencapaian sasaran business plan dengan merumuskan arah unit usaha bidang migas dan energi serta mengevaluasi dan mengkaji kinerja operasi unit usaha.

2. Director of Finance To determine, decide and control financial policies

and strategies to improve profitability and liquidity of the Company to meet the goals and objectives effectively and efficiently.

3. Director of Operation To determine, decide, approve and control the

operational policy making process including Marketing Division, Geoscience Services, Drilling Services and Oilfield Services to meet the goals in business plan by formulating the direction of oil and gas and energy business units as well as to evaluate and review over the operational performances of each business unit.

Page 78: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk76

Direktur Utama President Director

Direktur SDM & UmumHR & GA Director

Division Head of Human Resource Division Head of Procurement Division Head of Asset & Property Management

4. Direktur Pengembangan Usaha Menentukan, memutuskan, menetapkan dan

mengendalikan kebijakan kegiatan pengembangan usaha, melalui pemantauan dan evaluasi baik operasi dalam perusahaan maupun diluar perusahaan, guna meningkatkan dan melakukan upaya-upaya optimalisasi kegiatan pengembangan usaha di bidang Migas dalam rangka mencapai target yang telah ditetapkan.

Direktur Utama President Director

Division Head ofNew Venture

Division Head of Strategic Planning, Investment & Portfolio Management

Direktur Pengembangan Usaha Director of Business Development

Direksi Board of direCtorS

Direktur Utama President Director

Direktur Operasi Director of Operation

Division Head of Geoscience Services

Division Head of Marketing

Division Head of Drilling Services Division Head of Oilfield Services

5. Direktur SDM dan Umum Menentukan, memutuskan, menetapkan dan

mengendalikan kegiatan SDM & Umum meliputi Human Resources, Asset & Property Management dan Procurement untuk mendukung kegiatan operasi rutin maupun proyek Perusahaan secara tepat waktu, accountable dan auditable.

PELatIhaN DaN PENgEmBaNgaN DIREKsIUntuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi dan untuk menunjang pelaksanaan tugas Direksi, Perseroan memberikan kesempatan kepada Direksi untuk mengikuti program pelatihan, workshop, konferensi dan seminar, baik sebagai peserta maupun sebagai narasumber.

4. Director of Business Development To determine, decide, approve and control business

development policies, through supervision and evaluation on operations both in and outside the Company, so as to improve and make efforts for optimizing business development activities in oil and gas business and meet the targets.

5. Director of Human Resources and General Affairs To determine, decide, approve and control all

activities of human resources and general affairs including Human Resources, Asset & Property Management and Procurement to support the routine operations as well as Company’s projects in punctual, accountable and auditable manner.

tRaININgs aND DEVELOPmENt FOR BOaRD OF DIREctORsTo upgrade and develop the competence and support the duty performane of the Directors, the Company offers opportunities to the Directors to participate in training program, workshop, conferences and seminar, as participant or sources.

Page 79: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Corporate Governance Report

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 77

Selama tahun 2010, program pelatihan dan pengembangan Direksi antara lain :

Nama

Name

Nama PROgRam

Name of Programs

JENIs PROgRam

Program Type

taNggaL

Date

PENyELENggaRa

Organizer

suharyanto* IFRS Inhouse training-Peserta

Inhouse training- Participant

30 September 2010

September 30, 2010

Perseroan

the Company

CEO Forum 2, "Sustainable green

Business transformation"

Forum-Pembicara

Forum-Speakers

27 Oktober 2010

October 27, 2010

Warta Ekonomi

Warta Ekonomi

santun Nainggolan IFRS Inhouse training - Peserta

Inhouse training- Participant

30 September 2010

September 30, 2010

Perseroan

the Company

suryadi Oemar** IFRS Inhouse training - Peserta

Inhouse training- Participant

30 September 2010

September 30, 2010

Perseroan

the Company

39th IAgI Konferensi- Peserta

Conference-Participant

22-25 november 2010

november 22-25, 2010

IAgI

m. Jauzi arif IFRS Inhouse training - Peserta

Inhouse training- Participant

30 September 2010

September 30, 2010

Perseroan

the Company

Lucy sycilia transformasi Bisnis, leadership Series

Business transformation, leadership Series

Public training - Peserta

Public training-Participant

16 Juni 2010

June 16, 2010

Quantum Business International

Quantum Business International

Exposure Draft PSAK 24 Public training - Peserta

Public training-Participant

2 Agustus 2010

August 2, 2010

CPE Indonesia

CPE Indonesia

IFRS Inhouse training - Peserta

Inhouse training- Participant

30 September 2010

September 30, 2010

Perseroan

the Company

Eteng a. salam*** PPEP Angkatan-VI/2010 "Corporate

Restructuring"

PPEP Sixth grade/2010 "Corporate

Restructuring"

Program Pengembangan

Eksekutif - narasumber

Executive Development

Program - Source

7 Mei 2010

May 7, 2010

Pt Pertamina (Persero)

Pt Pertamina (Persero)

Eddy sjahbudin**** Capital Market Review talkshow - narasumber

talkshow-Source

26 April 2010

April 26, 2010

Pas FM Radio Bisnis 92,4 FM

Pas FM Radio Bisnis 92,4 FM

* Menjabat sebagai Direktur Utama mulai bulan Juni 2010 | Serving as President Director since June 2010** Menjabat sebagai Direktur Operasi mulai bulan Juni 2010 | Serving as Director of Operations since June 2010*** Menjabat sebagai Direktur Utama sampai dengan bulan Juni 2010 | Serving as President Director until June 2010**** Menjabat sebagai Direktur Operasi sampai dengan bulan Juni 2010 | Serving as Director of Operations until June 2010

RaPat DIREKsISelama tahun 2010, Direksi telah melaksanakan Rapat Direksi sebanyak 55 kali, terdiri dari 39 kali rapat internal Direksi dan 16 kali rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi, dengan rincian kehadiran sebagai berikut:

* Menjabat sebagai Direktur Utama mulai bulan Juni 2010 | Serving as President Director since June 2010** Menjabat sebagai Direktur Operasi mulai bulan Juni 2010 | Serving as Director of Operations since June 2010*** Menjabat sebagai Direktur Utama sampai dengan bulan Juni 2010 | Serving as President Director until June 2010**** Menjabat sebagai Direktur Operasi sampai dengan bulan Juni 2010 | Serving as Director of Operations until June 2010

Jumlah Rapat Direksi selama tahun 2010number of BoD Meetings in 2010

Jumlah Rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi selama tahun 2010number of Joint Meetings of BoC & BoD in 2010

39 16

Suharyanto* Santun nainggolanSuryadi Oemar**M. Jauzi Ariflucy SyciliaEteng A. Salam***Eddy Sjahbudin****

Suharyanto* Santun nainggolanSuryadi Oemar**M. Jauzi Ariflucy SyciliaEteng A. Salam***Eddy Sjahbudin****

In 2010, a series of training and development programs for the Directors were:

BOaRD OF DIREctORs’ mEEtINgs In 2010, Directors had met for 55 meetings, consisitings of 39 internal meetings of BOD & 16 joint meetings with Boar of Commisioners and Directors, with frequency of attendance as follows:

Page 80: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk78

Dalam kesehariannya, Dewan Komisaris dibantu oleh 2 (dua) perangkat berbentuk komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris. Salah satunya adalah Komite Audit yang dibentuk sejak tahun 2004 sebagai upaya merealisasikan implementasi prinsip-prinsip GCG yang mengacu pada Undang-Undang No.19 tahun 2003 tentang BUMN pasal 70 yang menyebutkan bahwa Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) wajib membentuk Komite Audit. Peraturan- peraturan mengenai Komite Audit selanjutnya mengacu Keputusan Menteri BUMN No.KEP- 117/MBU/2002 tentang penerapan praktik GCG.

Komite Audit berfungsi sebagai alat bantu Dewan Komisaris Perseroan dalam melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi Perseroan dalam pelaksanaan pengelolaan Perseroan. Dalam melaksanakan fungsinya, sejak pertama kali dibentuk Komite Audit mengacu kepada Piagam Komite Audit (Committe Audit Charter), yaitu dokumen tertulis yang mengatur organisasi, keanggotaan, tugas dan tanggung jawab, hubungan kerja, pelaporan, wewenang, rapat, dan lain lain dimana keberadaannya ditetapkan dan disahkan oleh Dewan Komisaris. Terhadap Piagam Komite Audit tersebut telah dilakukan Revisi III yang disahkan pada tanggal 1 September 2009 yang isinya telah disesuaikan dengan Peraturan Bapepam No.IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit tanggal 24 September 2004.

tUgas DaN taNggUNg JaWaB KOmItE aUDIt Dalam rangka melaksanakan fungsinya, maka Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit sebagaimana tercantum dalam Piagam Komite Audit Perseroan (Revisi III) adalah: 1. Memberikan masukan, pendapat dan/atau

rekomendasi kepada Dewan Komisaris terhadap laporan dan/atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi Perseroan kepada Dewan Komisaris.

2. Mengidentifikasi serta melakukan evaluasi/analisis terhadap hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris.

3. Melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan tugas pengawasan Dewan Komisaris, yaitu: - Melakukan evaluasi dan penilaian atas hasil kegiatan

compliance audit & performance audit yang dilakukan oleh satuan internal audit perusahaan, dalam upaya memastikan terlaksananya efektifitas dari sistem pengendalian internal perusahaan.

- Melakukan review atas informasi keuangan

Board of Commissioners is assisted by two committees that are established by Board of Commissioners. One of them is Audit Committee, which has been established since 2004 in order to realize the implementation of GCG principles according to Article 70 of the Law No. 19 Year 2003 about State Owned Enterprises saying that Board of Commissioners and Supervisory Board of State Owned Enterprises are required to form an Audit Committee. Provisions concerning the Audit Committee further refer to Decision of Minister of State Owned Enterprises No. KEP-117/MBU/2002 on the implementation of GCG practices.

The Audit Committee functions as an assistance to the Board of Commissioners in doing supervision and providing advice to the Directors of the Company in managing it. While performing its function, the Audit Committee refers to the Committee Audit Charter, a written document regulating the organization, membership, tasks and responsibilities, working relationship, reporting, authorities, meetings and others, and its existence is determined by Board of Commissioners. The Committee Audit Charter has undergone Third Revision which was legalized on September 1, 2009 and which content was adjusted to the Regulation of Bapepam No. IX.I.I.5 concerning the Formulation and Guide to the Task Implementation of Audit Committee dated September 24, 2004.

tasKs aND REsPONsIBILItIEs OF thE aUDIt cOmmIttEEIn performing its function, task and resposbilities of Audit Committee stated in the Committee Audit Charter (Third Revision) are:

1. To provide inputs, opinions and/or recommendations to Board of Commissioners against reports and/or issues provided by Directors of the Company to Board of Commissioners.

2. To identify and evaluate/analyze issues that demand attention from Board of Commissioners.

3. To carry out duties relating to supervisory task of Board of Commissioners, namely:- To evaluate and assess the results of compliance

audit and performance audit done by Internal Audit of the company to ensure the effective implementation of internal control system of the company.

- To review the financial information to be released

koMite auDitaudit committee

Page 81: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Corporate Governance Report

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 79

yang akan dikeluarkan oleh perusahaan, seperti Laporan Keuangan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Laporan Manajemen dan informasi lain sebelum disampaikan kepada Pemegang Saham dan/atau Regulator.

- Melakukan evaluasi atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku secara umum maupun dibidang pasar modal khususnya.

- Melakukan review dan seleksi atas pencalonan Kantor Akuntan Publik (KAP), termasuk independensinya, serta memberikan rekomendasi penunjukan KAP kepada Dewan Komisaris.

- Melakukan evaluasi dan penilaian atas pelaksanaan kegiatan pemeriksaan/audit atas Laporan Keuangan Perusahaan oleh KAP, untuk memastikan pelaksanaan audit telah sesuai dengan standar yang berlaku.

- Mengevaluasi risiko dari suatu kebijakan dan stategi yang ditetapkan Direksi pada bidang operasi, keuangan dan investasi.

- Melakukan tugas-tugas lain yang diminta Dewan Komisaris.

KEWENaNgaN KOmItE aUDItDewan Komisaris memberikan kewenangan kepada Komite Audit dalam lingkup tanggung jawabnya untuk memperoleh berbagai informasi yang diperlukan secara legal dan etis baik dari pihak internal maupun eksternal Perseroan berkaitan dengan catatan keuangan, dana, kepegawaian, aset dan sumber daya Perseroan lainnya.

Dalam menjalankan kewenangan tersebut, Komite Audit dapat berkerja sama dengan Internal Audit, dan fungsi-fungsi manajemen dalam Perseroan. Berdasarkan persetujuan Dewan Komisaris, Komite Audit dapat memperoleh masukan atau rekomendasi dari para profesional diluar Perseroan seperti Akuntan, Konsultan, Penasehat Hukum dan profesi lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya atas beban Perseroan. Atas persetujuan Dewan Komisaris, Komite Audit juga dapat meminta Internal Audit dan Eksternal Auditor untuk melakukan penelitian ataupun penyelidikan terhadap masalah-masalah tertentu yang berpengaruh terhadap Kinerja Perseroan.

INDEPENDENsI aNggOta KOmItE aUDItAnggota Komite Audit yang berasal dari pihak independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Perseroan, yang dapat mempengaruhi kemampuan bertindak independen.

by the Company, including Financial Statement, Corporate Work Plan and Budget , Long-Term Plan of the Company, Management Report and other information before they are submitted to the Shareholders and/or Regulator.

- To evaluate the compliance of the Company against the applied general rules and regulations or those of capited market.

- To review and select the candidates for Public Accountant (PA) including their independence, as well as providing recommendations on the appointment of PA to Board of Commissioners

- To evaluate and assess the audit activities on Financial Statement of the Company by PA to ensure the audit compliance against the applied standards.

- To evaluate risks of a policy and strategy of the Directors on the operation, finance and investment.

- To perform other tasks as required by Board of Commissioners.

aUthORItIEs OF aUDIt cOmmIttEEBoard of Commissioners authorizes the Audit Committee as part of its responsibility to collect any information legally required by internal and external parties of the Company, concerning financial information, fund, employment, assets and other sources of the Company.

While taking the authorized task, the Audit Committee may partner with Internal Audit, and management functions in the Company. As agreed by the Board of Commissioners, the Audit Committee may take inputs or recommendations from external professionals like Accountant, Consultant, Lawyer, and other professions related to the task implementation on the Company’s duties. Also as agreed by Board of Commissioners, the Audit Committee may ask Internal Audit and External Auditor to examine or investigate certain issues affecting the Company’s performance.

INDEPENDENcE OF thE aUDIt cOmmIttEEThe independent members of the Audit Committee have no relation at all in terms of finance, management, share ownership and/or family with Board of Commissoners, Directors and/or Controlling Shareholders or relation with the Company, which may adversely affect its independence.

Page 82: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk80

sUsUNaN aNggOta KOmItE aUDItSesuai dengan Peraturan Bapepam-LK diatas, Komite Audit dipimpin oleh seorang Komisaris Independen Perseroan. Anggota Komite Audit juga harus memenuhi beberapa persyaratan, dimana salah satu anggotanya merupakan seorang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi dan seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan.

Per 31 Desember 2010, Susunan Anggota Komite Audit terdiri dari:

no Nama Name

mULaI mENJaBatBeginning of Service

JaBataNPosition

1 surat Indrijarso Oktober 2007October 2007

Ketua merangkap anggota, juga sebagai Komisaris IndependenChairman also member, and Independent Commissioner

2 soehandjono Juli 2010July 2010

Anggota, juga sebagai Komisaris IndependenMember, also Independent Commissioner

3 Farida meutia Desember 2006December 2006

Anggota, dari pihak independenMember, from independent party

4 anita Kentjanawati Juli 2009July 2009

Anggota, dari pihak independen Member, from independent party

5 sampe L. Purba Juli 2010July 2010

Anggota, dari pihak independen Member, from independent party

stRUctURE OF aUDIt cOmmIttEE mEmBERsFollowing the above-mentioned regulation of Bapepam-LK, the Audit Committee is headed by an Independent Commissioner of the Company. The Audit Committee Members necessarily meet some requirements, among which is that one of the members is an independent party specializing in finance or accounting and a person from independent party specializing in law or banking affairs.

As of December 31, 2010, the Structure of Audit Committee Members consists of:

Selama tahun 2010, terdapat pergantian anggota Komite Audit, yaitu :• Anggota Komite Audit sekaligus Komisaris

Independen Perseroan S.M. Hari Kustoro telah selesai masa jabatannya dan digantikan oleh Soehandjono sebagai anggota Komite Audit dan juga Komisaris Independen Perseroan;

• Anggota Komite Audit Zainal Ariffin telah selesaimasa jabatannya dan digantikan oleh Sampe L. Purba sebagai anggota Komite Audit Perseroan.

Profil Komite Audit Perseroan dimuat di Bab informasi Tambahan dalam Laporan Tahunan ini.

LaPORaN KEgIataN KOmItE aUDIt 2010Pada tahun 2010 Komite Audit telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut diatas, mengacu pada Rencana Kerja Komite Audit (RKKA) yang disetujui Dewan Komisaris dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Melakukan evaluasi atas Rencana Kerja Internal Audit (IASP) tahun 2010, yang mencakup Program Kerja Audit Tahunan, system & procedure dan implementasi GCG.

2. Melakukan review atas Laporan Hasil Audit (LHA) yang diterbitkan oleh Internal Audit, serta mengevaluasi temuan-temuan audit dan rekomendasi yang disampaikan internal audit, serta memantau pelaksanaan tindak lanjut atas

In 2010, there was a change in Audit Committee Members, namely:• The retiring Audit Committee Member and

Independent Commissioner S.M. Hari Kustoro was replaced by Soehandjono as Audit Committee Member also Independent Commissioner;

• The retiring Audit Committee Member Zainal Ariffin was replaced by Sampe L. Purba as a member of the Audit Committee.

Profile of the Audit Committee is presented in the additional information section of the Annual Report.

thE actIVIty REPORt OF aUDIt cOmmIttEE 2010During 2010, the Audit Committee had performed its tasks and responsibilities, according to the Audit Committee Work Plan (ACWP) which was approved by Board of Commissioners to conduct following activities:

1. Evaluating Internal Audit Supervision Plan (IASP) in 2010 that includes Annual Audit Program, system and procedure and GCG Implementation.

2. Reviewing the Audit Results Report released by Internal Audit, while evaluating audit findings and recommendations submitted by Internal Audit, also monitoring the follow-ups to the audit findings. In 2010, there were 13 compliance and

koMite auDit audit Committee

Page 83: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Corporate Governance Report

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 81

temuan-temuan audit tersebut. Dalam tahun 2010 telah dilakukan 13 compliance & performance audit yaitu 6 pada divisi operasi dan proyek, 4 pada divisi supporting dan 3 pada Anak Perusahaan. Sebagian temuan-temuan telah selesai ditindaklanjuti, sebagian lainnya masih dalam proses penyelesaian.

3. Melakukan analisis atas permohonan perubahan nilai capital expenditure (Capex) yang diminta Direksi dan menyampaikan masukan yang diperlukan Dewan Komisaris.

4. Melakukan analisis dan evaluasi atas kajian dan manajemen risiko atas permohonan investasi peralatan produksi, dan memberikan masukan yang diperlukan untuk persetujuan Dewan Komisaris.

5. Melakukan analisis dan evaluasi atas usulan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2011 dan memberikan masukan yang diperlukan untuk persetujuan Dewan Komisaris.

6. Melakukan analisis dan evaluasi atas usulan divestasi saham non-core business Perseroan, dan memberikan masukan yang diperlukan untuk persetujuan Dewan Komisaris.

7. Melakukan evaluasi tingkat kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan implementasi tata kelola perusahaan yang baik (GCG).

8. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan oleh Auditor Eksternal (KAP) serta melakukan pembahasan atas temuan dan rekomendasi yang disampaikan KAP dan memantau tindak lanjut yang akan dilakukan oleh Direksi dan manajemen Perseroan.

9. Melakukan review draft audit Laporan Keuangan Konsolidasi, sebelum disampaikan kepada Pemegang Saham maupun Bapepam-LK, dan memastikan proses audit telah dilaksanakan sesuai prosedur dan standar yang berlaku.

10. Melakukan evaluasi proses penunjukkan Auditor Eksternal (KAP) untuk direkomendasikan kepada Dewan Komisaris dalam menetapkan KAP yang akan ditunjuk untuk melakukan Audit Laporan Keuangan Konsolidasi Perusahaan tahun buku 2010

11. Melakukan tugas-tugas lain Dewan Komisaris, diantaranya menghadiri Rapat-rapat Dewan Komisaris, memantau tindak lanjut arahan dan keputusan rapat Dewan Komisaris.

12. Melakukan peninjauan/monitoring dan evaluasi aset-aset non produktif yang berada di Pulau Batam, sekaligus melakukan peninjauan dan evaluasi pada Anak Perusahaan PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (ex PT Purna Bina Nusa), dan memberikan masukan yang diperlukan Dewan Komisaris.

performance audits, namely 6 at Operation and Project Division, 4 at Supporting Division and 3 at the Subsidiaries. Some of the findings had been addressed, and some are under completion process.

3. Analyzing the demand for change in capital expenditure (capex) proposed by the Directors and then submitting the necessary recommendations to the Board of Commissioners.

4. Analyzing and evaluating the review and risk management against the proposal for investment in production equipment, and provide necessary inputs for the approval of Board of Commissioners.

5. Analyzing and evaluating proposal for 2011 Work plan and Budget of the Company and provide necessary recommendations for the approval of Board of Commissioners.

6. Analyzing and evaluating proposal for stock divestment in non-core businesses, and provide necessary inputs for the approval of Board of Commissioners.

7. Evaluating the compliance of the Company against applicable rules and GCG implementation.

8. Monitoring and evaluating the audit process over the Company’s Consolidated Financial Statement by External Auditor while discussing the findings and recommendations from External Auditor and monitoring the follow-ups by the Directors and management of the Company.

9. Reviewing the draft of the audit report over Consolidated Financial Statement, before it is submitted to Shareholders and Bapepam-LK, and ensure that the audit process has been done according to applied standard and procedures.

10. Evaluating the selection process for External Auditor to be further recommended to Board of Commissioners in determining the External Auditor for conducting Audit over Company’s Consolidated Financial Statement of the year book of 2010.

11. Performing other tasks of Board of Commissioners, among which are to attend Meetings of Board of Commissioners, monitor follow-ups of direction and decisions taken at the Meetings of Board of Commissioners.

12. Monitoring and evaluating the non-productive assets in Batam Island, as well as monitoring and evaluating the Subsidiary of PT Elnusa Frabrikasi & Konstruksi (ex PT Purna Bina Nusa), and providing necessary inputs to the Board of Commissioners.

Page 84: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk82

PELatIhaN KOmItE aUDItSelama tahun 2010, Komite Audit telah mengikuti berbagai pelatihan dan seminar dalam rangka pengembangan kompetensi anggota Komite Audit sebagai berikut:1. Seminar International Financial Reporting Standard

(IFRS) pada 27 September 2010 yang diadakan oleh Perseroan.

2. Seminar Audit Committee in Indonesia pada 26 November 2010 yang diadakan oleh Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI).

RaPat KOmItE aUDItSepanjang tahun 2010 Komite Audit mengadakan/mengikuti rapat sebanyak 41 kali rapat. Rapat tersebut merupakan rapat internal Komite Audit, Rapat dengan Internal Audit, rapat dengan Eksternal Auditor, rapat dengan Komite Investasi dan manajemen resiko, menghadiri rapat-rapat internal Dewan Komisaris dan rapat-rapat Dewan Komisaris bersama Direksi. Rapat-rapat tersebut diselenggarakan sesuai dengan ketentuan tugas dan tanggung jawab Komite Audit. Tingkat kehadiran masing-masing anggota Komite Audit adalah sebagai berikut:

tRaININgs OF aUDIt cOmmIttEEDuring 2010, the Audit Committee had participated in several trainings and seminars in order to develop the competence of the Committee members:1. Seminar on International Financial Reporting

Standard (IFRS) on September 27, 2010, held by the Company.

2. Seminar on Audit Committee in Indonesia on November 26, 2010, held by Indonesia Audit Committee Association.

mEEtINgs OF thE aUDIt cOmmIttEEThe Audit Committee held 41 meetings in 2010. The meetings were internal meetings of the Audit Committee, meetings with Internal Audit, meetings with External Auditor, meeting with Investment Managament Committee and Risk Managament, and internal meetings with Board of Commissioners and meetings of Board of Commissioners and Directors. Those meetings were held in accordance with tasks and responsibilities of the Audit Committee. The frequency of attendance of the Audit Committee members is:

koMite auDit audit Committee

* Menjabat sebagai anggota Komite Audit mulai bulan Juli 2010 | Serving as member of the Audit Committee since July 2010

** Menjabat sebagai anggota Komite Audit sampai dengan bulan Juli 2010 | Serving as member of the Audit Committee until July 2010

Jumlah Rapat Komite audit termasuk Rapat gabungan selama tahun 2010number of Committee meetings, including Joint Meetings in 201041

Surat IndrijarsoSoehandjono*Farida MeutiaAnita KentjanawatiSampe l. Purba*Zainal Ariffin**S.M Hari Kustoro**

Page 85: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Corporate Governance Report

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 83

Perangkat Dewan Komisaris lainnya yang dimiliki Perseroan adalah Komite Nominasi dan Remunerasi yang merupakan bentuk penyempurnaan yang dilakukan pada tahun 2009 dari Komite Remunerasi Perseroan. Komite Nominasi dan Remunerasi dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan penetapan kualifikasi dan proses nominasi serta remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi melalui prinsip Good Corporate Governance.

tUgas DaN taNggUNg JaWaB KOmItE NOmINasI DaN REmUNERasISebagai panduan Komite Nominasi dan Remunerasi untuk melaksanakan tugas maka Dewan Komisaris telah menetapkan pedoman tugas dan tanggung jawab Komite Nominasi dan Remunerasi, yaitu:a. Tugas Terkait dengan Nominasi

1. Menyusun pedoman seleksi, kualifikasi, dan prosedur nominasi yang transparan bagi calon Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.

2. Membantu Dewan Komisaris dalam memastikan bahwa calon Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang akan diusulkan baik dari dalam maupun dari luar perusahaan telah sesuai dengan kriteria seleksi dan prosedur nominasi yang ditetapkan.

3. Menyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris, calon Direksi dan Dewan Komisaris yang akan diusulkan kepada RUPS.

4. Melakukan evaluasi dan rekomendasi terhadap calon anggota komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris.

5. Ikut serta dalam pemilihan Direksi Anak Perusahaan Perseroan atas calon yang telah diusulkan oleh Direksi Perseroan sesuai ketentuan dan mekanisme yang telah diatur oleh Perseroan.

b. Tugas yang Terkait dengan Remunerasi1. Mengembangkan sistem remunerasi beserta

evaluasinya bagi Dewan Komisaris dan Direksi.2. Melakukan perhitungan dan peninjauan (review)

Remunerasi berdasarkan perkembangan skala usaha, perolehan pendapatan, aktiva perusahaan dan atau perubahan tingkat kompetisi dan atau benchmark/salary survey (meliputi antara lain market position, market movement, dan inflation rate) minimal 1 (satu) tahun untuk diajukan dalam RUPS.

Other supporting division to the Board of Commissioners is Nomination and Remuneration Committee which is a rejuvenated form established in 2009 from previously Remuneration Committee. Nomination and Remuneration Committee is established to assist the Board of Commissioners in running the supervisory function in determining the qualification and nomination process as well as remuneration of Board of Commissioners and Directors through good corporate governance principles.

DUtIEs aND REsPONsIBILItIEs OF NOmINatION aND REmUNERatION cOmmIttEEAs a guideline for Nomination and Remuneration Committee in performing the duties, Board of Commissioners has determined the guidelines of duties and responsibilities of the Nomination and Remuneration Committee, i.e.:a. Nomination Tasks

1. To formulate a transparent guidelines for selection, qualification, and procedure for the nominee for members of Board of Commissioners and Directors.

2. To assist the Board of Commissioners in ensuring that nominee for members of Board of Commissioners and Directors, who are proposed from internal and external parties of the Company, have met the determined selection criteria and nomination procedure.

3. To submit recommendation to Board of Commissioners, concerning the nominee for Directors and Board of Commissioners to be proposed to General Meeting of Shareholders.

4. To conduct evaluation and recommendation for the nominees of Committee members under Board of Commissioners.

5. To participate in the selection of nominee for the Directors of the Company’s Subsidiaries, who are proposed by Directors of the Company as stated in the requirements and mechanism.

b. Remuneration Tasks1. To develop the remuneration as well as

evaluation system for Board of Commissioners and Directors.

2. To calculate and review the remuneration based on development of business scale, revenues, corporate assets, and or change in competition level and or benchmark/salary survey (covering market position, market movement, and inflation rate) one year at minimum to be proposed to General Meeting of Shareholders.

koMite noMinasi Dan reMunerasinomination and remuneration committee

Page 86: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk84

3. Memastikan bahwa telah terdapat prosedur penggajian yang benar terhadap informasi yang dikeluarkan oleh perseroan, termasuk laporan-laporan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi yang disampaikan baik kepada Pemegang Saham maupun Regulator.

4. Mengusulkan sistem kompensasi, serta manfaat lainnya bagi Dewan Komisaris dan Direksi jika perseroan melakukan program pengurangan karyawan dalam rangka penyehatan kinerja perseroan atau program standarisasi kompetensi karyawan.

5. Mengusulkan remunerasi bagi Anggota Komite yang dibentuk untuk Dewan Komisaris.

Rangkap Jabatan Anggota Komite Nominasi dan RemunerasiSeluruh anggota Komite Nominasi dan Remunerasi tidak ada yang merangkap jabatan menjadi Direksi Perseroan maupun Direksi perusahaan lain.

sUsUNaN aNggOta KOmItE NOmINasI DaN REmUNERasIKeanggotaan komite Nominasi dan Pemunerasi Perseroan terdiri dari anggota komisaris dan professional yang memiliki kompetensi dibidang tersebut dengan ketua komite adalah salah satu anggota komisaris yang dalam pelaksanaan tugasnya harus dapat bertindak secara kompeten, independen, profesional dan memiliki integritas yang baik. Karena dibentuk oleh Dewan Komisaris, maka komite ini juga bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.

Per 31 Desember 2010, sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris yang disahkan pada tanggal 11 Januari 2010 No. 001/SK/DK.ELN/2010, susunan Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi terdiri dari:

no Nama Name

mULaI mENJaBat Beginning of Service

JaBataN Position

1 Waluyo 2009 Ketua, juga sebagai Komisaris UtamaChairman also as President Commissioner

2 trivita Damayanti* 2010 Anggota Member

3 Rifa syaerafi 2010 Anggota Member

3. To ensure that correct review procedure for the issued corporate information, including the remuneration reports of Board of Commissioners and Directors submitted to both Shareholders and Regulator, has been in place.

4. To propose compensation system and other benefits for Board of Commissioners and Directors supposed the Company implements employee retirement program in order to deliver a healthy performance or employee competence standardization program.

5. To propose remuneration for Committee Members under Board of Commissioners.

Double Tasks in Nomination and Remuneration Committee MembersThe all members of the Nomination and Remuneration Committee have no double task for being Director of the Company and of other company. stRUctURE OF NOmINatION aND REmUNERatION cOmmIttEE mEmBERsMembers of Nomination and Remuneration Committee consist of members of Commissioners and professionals specializing in the field with one Commissioner acting as Chairman of the Committee to be held competent, independent, professional and high-integrity manner. As it is formed by the Board of Commissioners, the Committee is responsible to Board of Commissioners.

As of December 31, 2010, based on Board of Commissioners' Decree on January 11, 2010 No. 001/SK/DK.ELN/2010 Structure of Nomination and Remuneration Committee Members consists of:

Profil Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan dimuat di Bab informasi Tambahan dalam Laporan Tahunan ini.

The profile of Nomination and Remuneration Committee is included in additional information section of the Annual Report.

* Anggota Komite Remunerasi trivita Damayanti telah mengundurkan diri dari Perseroan per Januari 2011 yang juga secara otomatis menghapuskan kewenangan dan jabatannya sebagai anggota Komite Remunerasi per tanggal tersebut.

* Member of nomination and Remuneration Committee trivita Damayanti resigned from the Company as per January 2011, which automatically removed her authorities and duties as member of Remuneration Committee since then.

koMite noMinasi Dan reMunerasi nomination and remuneration Committee

Page 87: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Corporate Governance Report

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 85

LaPORaN KEgIataN KOmItE NOmINasI DaN REmUNERasI Pada tahun 2010, Komite Nominasi dan Remunerasi telah melakukan berbagai kegiatan terkait dengan nominasi dan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris diantaranya adalah sebagai berikut:1. Membuat evaluasi remunerasi pengurus Perseroan

dengan merujuk pada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia No. PER-02/MBU/2009 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara serta laporan hasil market survey BOD & BOC remuneration yang dikeluarkan oleh konsultan independen pada Desember 2009.

2. Melakukan nominasi dan seleksi calon Direksi Perseroan untuk posisi Direktur Utama, Direktur Operasi dan Direktur Keuangan bersama-sama lembaga assessment independen dan Dewan komisaris. Calon Direksi diambil dari kandidat professional yang diusulkan oleh pemegang saham mayoritas atau komisaris yang memenuhi persyaratan kriteria jabatan untuk Direksi Perseroan pada Bulan April – Mei 2010.

3. Mengusulkan kandidat Direksi terpilih dari hasil nominasi seleksi pemegang saham mayoritas untuk disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilakukan pada Bulan Juni 2010.

4. Mengusulkan penetapan Remunerasi 2010 dan Tantiem 2009 (berdasarkan kinerja tahun 2009) yang akan diberikan pada Tahun 2010 bagi pengurus perseroan untuk RUPS Tahunan.

5. Menyusun Surat Keputusan Dewan Komisaris tentang Remunerasi Pengurus Perseroan tahun 2010 sebagai dokumen untuk memperjelas ketentuan mengenai pemberian remunerasi bagi pengurus Perseroan dan ditetapkan oleh Dewan Komisaris pada bulan Juni 2010.

RaPat KOmItE REmUNERasI DaN NOmINasIKomite Remunerasi dan Nominasi menyelenggarakan rapat sesuai kebutuhan tuntutan tugas dan tanggung jawab Komite. Selama tahun 2010, Komite Nominasi dan Remunerasi telah mengadakan 6 kali rapat. Rapat yang diadakan tersebut merupakan rapat internal, maupun rapat dengan Dewan Komisaris. Adapun jumlah kehadiran masing-masing anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sebagai berikut:

thE actIVIty REPORt OF NOmINatION aND REmUNERatION cOmmIttEEDuring 2010, the Nomination and Remuneration Committee had done a series of activities relating to the nomination and remuneration of Directors and Board of Commissioners, among which were: 1. To evaluate the remuneration of the Company’s

management with reference to the Decree of Minister of State-Owned Enterprises of Republic of Indonesia No. PER-02/MBU/2009 concerning the Guidelines on Determination of Salaries of Directors, Board of Commissioners, and State-Owned Enterprises Supervisory Board and report on the results of market survey to BOD & BOC remuneration issued by an independent consultant in December 2009.

2. To conduct a nomination and selection over nominees for Directors particularly for the positions of President Director, Director of Operation, and Director of Finance partenering with independent assessment institution and Board of Commissioners. Nominees for Directors are professional candidates proposed by majority shareholders or commissioners and fit with the criteria for Directors of the Company in April – May 2010.

3. To promote the selected candidates for Directors based on results of nominee selection by majority shareholders for approval in the General Meeting of Shareholders in June 2010.

4. To promote the remuneration of 2010 and Tantiem 2009 (calculated based on 2009 performance) to be distributed in 2010 to the management of the company at Annual GMS.

5. Drafting the decree of Board of Commisioners on remuneration for management of the Company in 2010 as a document to determine provisions about remuneration of the company's management and was approved by board of Commisioners in June 2010.

mEEtINgs OF NOmINatION aND REmUNERatION cOmmIttEENomination and Remuneration Committee organizes meetings whenever necessary on task demand and responsibility of the Committee. During 2010, the Nomination and Remuneration Committee had six meetings. The meetings consisted of internal meetings, and joint meeting with Board of Commissioners. The frequency of attendance of each member of Nomination and Remuneration Committee was as follows:

Jumlah Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi selama tahun 2010number of Committee Meetings in 201006

Waluyotrivita DamayantiRifa Syaerafi

6

6

5

Page 88: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk86

Dewan Komisaris dan Direksi menerima remunerasi yang terdiri atas gaji, tunjangan dan tantiem. Jumlah total remunerasi yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris dilaporkan oleh Perseroan dalam RUPS tahunan. Remunerasi yang ditetapkan untuk Direksi direkomendasikan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi dan Komisaris serta dilaporkan dalam RUPS tahunan.

Adapun perincian jumlah remunerasi yang diberikan adalah sebagai berikut :Dalam jutaan Rp

noPENgURUs Position

gaJI & tUNJaNgaN (tERmasUK PaJaK)Salaries & Benefits (Including Tax)

taNtIEm (tERmasUK PaJaK)Tantiem (Including Tax)

JUmLahTotal

2009 2010 2009 2010 2009 2010

1 Dewan Komisaris Board of Commissioners 2.496 2.568 573 1.005 3.069 3.5732 Direksi Board of Directors 8.046 9.489 1.433 2.514 9.479 12.003

Gaji Direktur Utama merupakan sebagai acuan porsi 100%, dimana gaji Direktur memiliki porsi 90% dari nilai gaji Direktur Utama, sedangkan honorarium untuk Komisaris Utama dan Komisaris memiliki porsi masing-masing 40% dan 36% dari nilai gaji Direktur Utama.

Dalam penetapan remunerasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menggunakan referensi pada Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor Per-02/MBU/2009 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara serta dengan tetap memperhatikan keadaan market competitiveness untuk level Jabatan Direksi dan Dewan Komisaris. Penghasilan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS dengan mempertimbangkan faktor pendapatan, aktiva, kondisi dan kemampuan keuangan perusahaan, tingkat inflasi dan faktor-faktor lain yang relevan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Prosedur dalam peninjauan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris dilakukan sebagai berikut :1. Komite Nominasi dan Remunerasi melakukan

kajian remunerasi yang berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku serta mempertimbangkan hasil dari market survey untuk mendapatkan market competitiveness.

2. Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi mengusulkan hasil peninjauan remunerasi berdasarkan point 1 kepada Pemegang Saham mayoritas.

3. Penetapan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris berdasarkan hasil RUPS.

Salary of President Director represents 100% portion, in which Directors have 90% of President Director’s Salary, while honorarium for President Commissioner and Commissioners are calculated 40% and 36% respectively, of salary amount of President Director.

In determining the remuneration to the Board of Commissioners and Directors the Company pursuant to Minister of SOEs Number Per-02/MBU/2009 of Income Determination Guidelines Board, the Board of Commissioners and Board of Trustees of State Owned Enterprises and with due regard to market conditions for competitiveness Position level Directors and Board of Commissioners. Members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners’ income is set by the AGMS to consider the factors of income, assets, financial condition and ability of the company, the rate of inflation and other factors relevant as stated in the specified in legislation. Procedures in reviewing the remuneration of Directors and Board of Commissioners are as follows:1. Nomination and Remuneration Committee reviews

the remuneration based on legislation as well as consideration of the results of market surveys to gain market competitiveness.

2. Chairman of the Nomination and Remuneration Committee proposes the review of remuneration based on points 1 to shareholders of the majority.

3. Determination of remuneration of Directors and Board of Commissioners based on the results of AGMS.

Board of Commissioners and Directors receive remuneration package consisting of salaries, benefits, and tantiem. Total remuneration for Board of Commissioners’ members is reported by the Company in Annual General Meeting of Shareholders. Remuneration for Directors is recommended by Nomination and Remuneration Committee and Commissioners and to be reported to Annual GMS.

Adapun perincian jumlah remunerasi yang diberikan adalah sebagai berikut :

In million IDR

reMunerasi Dewan koMisaris Dan Direksi remuneration for board of commissioners and Directors

Page 89: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Corporate Governance Report

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 87

Corporate Secretary is a function in the Company, which bridges information distribution between the Company and external parties, particularly shareholders, investors and other market participants, government, capital market authority, media as well as other stakeholders. In performing the duty, corporate secretary is insisted on a transparent and efficient communication with related authority, capital market participants and media especially on information disclosure concerning corporate action and material transactions conducted by the Company. In addition, corporate secretary is also responsible to hold general meeting of shareholders (GMS) and public expose to communicate the Company’s performance to stakeholders.

In terms of compliance, Corporate Secretary is responsible to ensure that the Company will comply and abide the regulations, law, business ethic, ruling and capital market policy and provision. It is the commitment of the Company to implement good corporate governance as a publicly listed company and to meet the regulation of Bapepam-LK No.IX.I.4 about Appointment of Corporate Secretary.

Currently, the Corporate Secretary of the Company is led by Heru Samodra which supervise investor relations activities, corporate communication and corporate social responsibility. The Profile of Corporate Secretary is included in additional information section of the Annual Report.

INVEstOR RELatIONs actIVItyThe Company manages relation with investors through several activities such as organizing both national and international scale of analyst or investors’ meeting periodically, public expose, releasing reports based on the regulation of Indonesia Capital Market such as financial report, annual report, shareholder report, exploration report and other information disclosures.

Along 2010, the company has organized a number of information disclosure activities and other activities relating to investors and capital market players, such as:• Organizing an Annual General Meeting of

Shareholders, on June 21, 2010 and attended by 79.95% of shareholders.

• OrganizingaPublicExpose,onDecember8,2010and attended by 100 participants.

Sekretaris Perusahaan merupakan fungsi dalam Perseroan yang berperan sebagai penghubung informasi Perseroan dengan pihak eksternal terutama pemegang saham, investor dan pelaku pasar lainnya, pemerintah, pihak otoritas pasar modal, media, serta pemangku kepentingan lainnya. Dalam pelaksanaan tugasnya, Sekretaris Perusahaan dituntut untuk mengupayakan komunikasi yang efektif dan transparan dengan pihak otoritas dan pelaku pasar modal serta media khususnya untuk keterbukaan informasi yang menyangkut aksi korporasi dan transaksi material yang dilakukan perusahaan. Selain itu, Sekretaris Perusahaan juga bertugas menyelenggarakan RUPS dan paparan publik untuk memaparkan kinerja perusahaan kepada pemangku kepentingan.

Dalam hal kepatuhan, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab memastikan Perseroan untuk selalu memenuhi dan mematuhi peraturan-peraturan, hukum, etika bisnis, ketentuan dan kebijakan pasar modal. Hal ini merupakan komitmen perusahaan untuk menyelenggarakan tata kelola perusahaan yang baik sebagai perusahaan terbuka, serta sesuai dengan ketentuan Bapepam-LK No. IX.I.4 tentang Penunjukan Sekretaris Perusahaan.

Saat ini Sekretaris Perusahaan Perseroan dipimpin oleh Heru Samodra yang membawahi kegiatan hubungan investor, komunikasi Perusahaan dan tanggung jawab sosial Perusahaan. Profil Sekretaris Perusahaan Perseroan dimuat di Bab informasi Tambahan dalam Laporan Tahunan ini.

aKtIVItas hUBUNgaN INVEstORHubungan dengan investor dilakukan Perseroan melalui berbagai kegiatan seperti penyelenggaran pertemuan dengan para analis atau investor secara berkala dalam skala nasional maupun regional, paparan publik, serta menyampaikan laporan sesuai ketentuan peraturan Pasar Modal Indonesia seperti laporan keuangan, laporan tahunan, laporan pemegang saham tertentu, laporan eksplorasi, serta keterbukaan informasi lainnya.

Sepanjang 2010, Perseroan telah menyelenggarakan berbagai kegiatan keterbukaan informasi dan kegiatan dalam hubungannya dengan investor maupun pelaku pasar modal sebagai berikut:• Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan sebanyak 1 kali pada tanggal 21 Juni 2010, dihadiri oleh 79,95% pemegang saham

• Menyelenggarakan Paparan Publik sebanyak 1 kali pada tanggal 8 Desember 2010, dihadiri oleh 100 peserta.

sekretaris perusahaancorporate secretary

Page 90: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk88

• Menyelenggarakan Pertemuan Analis sebanyak 1 kali pada tanggal 6 Mei 2010, dengan 30 analis dari perusahaan sekuritas dan asset management.

• Menyelenggarakan One-on-One meeting sebanyak 16 kali, dengan 30 dengan perusahaan sekuritas dan asset management baik lokal maupun multinasional.

• Menyelenggarakan Non Deal Roadshow sebanyak 6 kali, dengan 6 perusahaan asset management di Jakarta.

• Menyelenggarakan Telekonferensi sebanyak 1 kali, dengan 3 perusahaan asset management di Singapura.

• Menyampaikan keterbukaan informasi, baik laporan rutin maupun laporan insidentil sebanyak 63 kali.

Masyarakat umum maupun investor dapat mengakses secara bebas informasi yang diinginkan melalui situs Perseroan di www.elnusa.co.id. Situs ini memuat informasi terkini mengenai pergerakan harga saham, aksi korporasi, bahan presentasi Perseroan, hingga berita-berita seputar Perseroan. Bagi masyarakat umum dan investor yang menginginkan informasi yang lebih komprehensif, situs ini juga memuat Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Audit maupun Interim yang dapat diunduh kapan saja.

Kegiatan Perseroan dalam rangka meningkatkan hubungan dengan Pemegang Saham maupun investor dan pelaku pasar modal selama tahun 2010 adalah sebagai berikut:

• OrganizinganAnalystmeetingandattendedby30analysts from securities and asset management companies.

• Organizing16one-on-onemeetings,with30localand multinational securities and asset management companies.

• Organizing 6 Non Deal Roadshows, along with 6asset management companies in Jakarta.

• Organizing a conference call, with 3 asset management companies in Singapore.

• Delivering information disclosure, both routine reports and incidental reports, for 63 times.

Public or investors may access any related information in the Company’s official website at www.elnusa .co.id. The website provides the latest information on the share price, corporate action, presentation material, and corporate news. For public and investors who wishes to access more comprehensive information, the website also provides Annual Report and Audited Financial Report and Interim Financial Report which can be downloaded at any time.

Below is the list of activities of the Company in enhancing relations with shareholders, investors and capital market player during 2010:

no KEgIataN Activities

INstItUsI Institution

WaKtU Time

1 RUPSgMS

Dihadiri oleh 79,95 % Pemegang Saham Attended by 79.95 % Shareholders

Juni 2010 June 2010

2 Paparan Publik Public Expose

Dihadiri oleh 100 peserta, terdiri dari pemegang saham, analis, fund manager, media dan investor umumAttended by 100 participants, consisting of shareholders, analysts, fund manager, media and general investors

Desember 2010

December 2010

sekretaris perusahaan Corporate SeCretary

Page 91: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Corporate Governance Report

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 89

no JENIs KEtERBUKaaNDisclosure

JUmLah KEtERBUKaaN Total Disclosure

PERIhaLSubject

taNggaL Date

1 Laporan Keuangan audit

Sesuai dengan Peraturan Bapepam-lK no.X.K.2 dan Peraturan BEI no. I.E.

1 kali laporan Keuangan tahunan Audit tahun Buku 2009 29 Maret 2010

audited Financial Report

In accordance with Bapepam-lK Regulation no.X.K.2 and IDX Regulation no.I.E.

1 Audited Annual Financial Report for Fiscal Year of 2009 March 29, 2010

2 Laporan Keuangan Interim

Sesuai dengan Peraturan Bapepam-lK no. X.K.2 dan Peraturan BEI no. I.E

3 kali • laporan Keuangan Interim - Kuartal pertama 2010• laporan Keuangan Interim - tengah tahunan 2010• laporan Keuangan Interim - Kuartal ketiga 2010

• 29 April 2010• 29 Juli 2010• 28 Oktober 2010

Interim Financial Report

In accordance with Bapepam-lK Regulation lK no. X.K.2 and IDX Regulation no.I.E

3 • InterimFinancialReportofFirstQuarter2010• InterimFinancialReportofMidYear2010• InterimFinancialReportofThirdQuarter2010

• April 29, 2010• July 29, 2010• October 28, 2010

no KEgIataN Activities

INstItUsI Institution

WaKtU Time

3 Analyst Meeting Kresna SecuritiesCiptadana SecuritiesPanin SekuritasBhakti SecuritiesFinan Corpindo nusaKim Eng SecuritiesCitiE trading SecuritiesMega Capital IndonesiaMajapahit SecuritiesSyailendra CapitalDanatama Makmur OSK nusadana SecuritiesMandiri SekuritasBank MandiriPanca global SecuritiesErdikha Elit SekuritasDanareksa SekuritasBenakat PetroleumIndo Premier Securitiestrimegah Securities

May 2010May 2010

4 One-On-One meeting Erdikha Elit SekuritasKim Eng Securitiestrimegah SecuritiesCantor FitzgeraldMajapahit SecuritiesCiptadana SecuritiesBnP Paribas Securities Pte ltd - SingBnP Paribas Securities JakartaMorgan Stanley Asia limited - HKDeutsche Verdana IndonesiaIsometric Capital Management - HKRuffer (Asia) limited - HKRobotti & Company ltd (USA)UOB Kay Hian SecuritiesWasatch AdvisorsAtlantic Investment Management

Januari January 2010 Januari January 2010

Februari February 2010Februari February 2010Februari February 2010

April 2010April 2010April 2010April 2010April 2010April 2010April 2010April 2010April 2010

Mei May 2010Mei May 2010

5 non Deal Roadshow (nDR) Mega Capital IndonesiaDhanawibhawa ArthacemerlangKresna Securities

May 2010May 2010

6 telekonferensiConference Call

Hlg Investment Singapore ltdCenturion Investment Mgt Singapore ltdBnP Paribas Singapore ltd

April 2010

Berikut adalah daftar korespondensi dengan Bapepam-LK dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai penyampaian informasi kepada publik:

Below is the list of correspondences with Bapepam-LK and PT Bursa Efek Indonesia (IDX) on the provision of information disclosure to public:

Page 92: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk90

no JENIs KEtERBUKaaNDisclosure

JUmLah KEtERBUKaaN Total Disclosure

PERIhaLSubject

taNggaL Date

3 Laporan Eksplorasi

Sesuai dengan Peraturan BEI no. I.E

12 kali • laporan Eksplorasi lapangan Bangkanai - Januari 2010 • laporan Eksplorasi lapangan Bangkanai - Februari 2010• laporan Eksplorasi lapangan Bangkanai - Maret 2010• laporan Eksplorasi lapangan Bangkanai - April 2010• laporan Eksplorasi lapangan Bangkanai - Mei 2010• laporan Eksplorasi lapangan Bangkanai - Juni 2010• laporan Eksplorasi lapangan Bangkanai - Juli 2010• laporan Eksplorasi lapangan Bangkanai - Agustus 2010• laporan Eksplorasi lapangan Bangkanai - September 2010• laporan Eksplorasi lapangan Bangkanai - Oktober 2010• laporan Eksplorasi lapangan Bangkanai - november 2010• laporan Eksplorasi lapangan Bangkanai - Desember 2010

• 3 Februari 2010• 5 Maret 2010• 9 April 2010• 11 Mei 2010• 9 Juni 2010• 9 Juli 2010• 9 Agustus 2010• 8 September 2010• 8 Oktober 2010• 11 november 2010• 9 Desember 2010• 5 Januari 2011

Exploration Reports

In accordiance with IDX Regulation no. I.E

12 • Exploration Report of Bangkanai Field – January 2010• Exploration Report of Bangkanai Field – February 2010• Exploration Report of Bangkanai Field – March 2010• Exploration Report of Bangkanai Field – April 2010 • Exploration Report of Bangkanai Field – May 2010• Exploration Report of Bangkanai Field – June 2010• Exploration Report of Bangkanai Field – July 2010• Exploration Report of Bangkanai Field – August 2010• Exploration Report of Bangkanai Field – September 2010• Exploration Report of Bangkanai Field – October 2010 • Exploration Report of Bangkanai Field – november 2010 • Exploration Report of Bangkanai Field – December 2010

• February 3, 2010• March 5, 2010• April 9, 2010• May 11, 2010• June 9, 2010• July 9, 2010• August 9, 2010• September 8, 2010• October 8, 2010• november 11, 2010• December 9, 2010• January 5, 2011

4 Laporan Registrasi Pemegang saham Bulanan

Sesuai dengan peraturan BEI no. I.E ; lampiran III.3.4 and III.3.5

12 kali • laporan Registrasi Pemegang Saham - per 31 Januari 2010• laporan Registrasi Pemegang Saham - per 28 Februari 2010• laporan Registrasi Pemegang Saham - per 31 Maret 2010• laporan Registrasi Pemegang Saham - per 30 April 2010• laporan Registrasi Pemegang Saham - per 31 Mei 2010• laporan Registrasi Pemegang Saham - per 30 Juni 2010• laporan Registrasi Pemegang Saham - per 31 Juli 2010• laporan Registrasi Pemegang Saham - per 31 Agustus 2010• laporan Registrasi Pemegang Saham - per 30 September 2010• laporan Registrasi Pemegang Saham - per 31 Oktober 2010• laporan Registrasi Pemegang Saham - per 30 november 2010• laporan Registrasi Pemegang Saham - per 31 Desember 2010

• 16 Februari 2010• 24 Maret 2010• 23 April 2010• 19 Mei 2010• 17 June 2010• 14 Juli 2010• 11 Agustus 2010• 8 September 2010• 15 October 2010• 12 november 2010• 13 Desember 2010• 10 Januari 2011

monthly shareholder Registration Reports

In accordiance with IDX Regulation no. I. E ; Appendix III.3.4 and III.3.5

12 • Shareholder Registration Report – per 31 January 2010• Shareholder Registration Report - per 28 February 2010• Shareholder Registration Report – per March 2010 • Shareholder Registration Report – per 30 April 2010• Shareholder Registration Report – 31 May 2010• Shareholder Registration Report – per 30 June 2010• Shareholder Registration Report – per 31 July 2010• Shareholder Registration Report – per 31 August 2010 • Shareholder Registration Report – per 30 September 2010• Shareholder Registration Report – per 31 October 2010• Shareholder Registration Report – per 30 november 2010• Shareholder Registration Report – per 31 December 2010

• February 16, 2010• March 24, 2010• April 23, 2010• May 19, 2010• June 17, 2010• July 14, 2010• August11, 2010• September 8, 2010• October 15, 2010• november 12, 2010• December 13, 2010• January 10, 2011

5 Informasi berkaitan dengan RUPs.

Sesuai dengan Peraturan Bapepam-lK no. X.K.1 dan Peraturan BEI no. I.E

7 kali • Penyampaian Rencana Pelaksanaan RUPS tanggal 14 Mei 2010 • Pemberitahuan Rencana RUPS tanggal 14 Mei 2010• Penundaan RUPS tanggal 14 Mei 2010• Penyampaian Rencana Pelaksanaan RUPS tahunan tanggal 21Juni 2010• Pemberitahuan Pelaksanaan RUPS tahunan tanggal 21 Juni 2010• Panggilan RUPS tahunan tanggal 21 juni 2010• Penyampaian Hasil RUPS tahunan tanggal 21 Juni 2010

• 4 April 2010• 14 April 2010• 21 April 2010• 12 Mei 2010• 20 Mei 2010• 4 June 2010• 23 Juni 2010

Information related to gms

In accordiance with Bapepam-lK no. X.K.1 and IDX Regulation no. I.E

7 • the Submission of gMS Implementation Plan on 14 May 2010• the Announcement of gMS Plan on 14 May 2010• the Postponement of gMS on 14 May 2010• the Submission of Annual gMS Implementation Plan on 21 June 2010• the Announcement of Annual gMS on 21 June 2010• the Submission of Annual gMS Subpoena on 21 June 2010• the Announcement of Annual gMS’ Results on 21 June 2010

• April 4, 2010• April 14, 2010• April 21, 2010• May 12, 2010• May 20, 2010• June 4, 2010• June 23, 2010

sekretaris perusahaan Corporate SeCretary

Page 93: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Corporate Governance Report

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 91

no JENIs KEtERBUKaaNDisclosure

JUmLah KEtERBUKaaN Total Disclosure

PERIhaLSubject

taNggaL Date

6 siaran Pers

Sesuai dengan Peraturan Bapepam-lK no. X.K.1 dan Peraturan BEI no. I.E

11 kali • Elsa Kerjakan Kontrak geoScience Senilai USD 47.9 Juta• Elsa garap Proyek 3D transition Zone Seismic Senilai USD 33.7 Juta• Elnusa Kembali Peroleh Kontrak Jasa Pemeliharaan Sumur Produksi senilai

USD 20 Juta• Elsa Bukukan lonjakan laba Bersih 249%• Kuartal 1 2010 Pendapatan Elnusa tumbuh Signsifikan 64% Mencapai 1,15 t • Elnusa Bagikan Dividen 2009 Sebesar Rp 179.9 Miliar• Elnusa Catat Pendapatan Usaha Rp. 2,27 t Pada Kuartal II-2010• Elnusa Elnusa Peroleh Kontrak Proyek transition Seismic Acquisition Senilai

US$ 24,48 Juta• Kuartal III-2010, Elnusa Cetak Pendapatan Rp. 3,19 t• lepas Asset Based Bangkanai - Elnusa Mantapkan langkah untuk Fokus di

Jasa Hulu Migas terintegrasi• Elnusa targetkan Pendapatan Usaha tumbuh 37% pada tahun 2011

• 1 Februari 2010• 22 February 2010• 10 Maret 2010

• 29 Maret 2010• 29 April 2010 • 21 Juni 2010• 29 Juli 2010• 21 September 2010

• 28 Oktober 2010• november 12, 2010

• December 8, 2010

Press Releases

In accordiance with Bapepam-lK Regulation no. X.K.1 and IDX Regulation no.I. E

11 • Elnusa Works on geoScience Contract of USD$47.9 Million• Elnusa Works 3D transition Zone Seismic Worth USD$ 33.7 Million• Elnusa reworks on Contract of Maintanance Service Production Well

Worth USD$20 Million• Elnusa Books a 249% Increase in net Income• In first quarter of 2010 , Elnusa’s revenues significantly grew 64% to 1.15 t.• Elnusa Distributed 2009 Dividends of IDR179.9 Billion• Elnusa Records IDR2.27 t Operating Revenues in Second Quarter of 2010• Elnusa Acquired transition Seismic Contract Worth USD$24.48 Million• Elnusa booked IDR3.19 t Revenues in third Quarter of 2010• Disposing Asset Based Bangkanai - Elnusa Will Focus on Intergrated

Upstream Oil and gas Services• Elnusa targets Operating Revenues to grow 37% in 2011

• February 1, 2010• February 22, 2010• March 10, 2010

• March 29, 2010• April 29, 2010 • June 21, 2010• July 29, 2010• September 21, 2010• October 28, 2010• november 12, 2010

• December 8, 2010

7 Keterbukaan Informasi Lainnya

Sesuai dengan Peraturan Bapepam-lK no. X.K.1 dan Peraturan BEI no. I.E

10 kali • Keterbukaan Informasi atas transfer saham milik Pt tri Daya Esta di Pt Elnusa tbk

• Jawaban atas pertanyaan bursa• Keterbukaan Informasi atas transfer saham tahap II Pt tri Daya Esta di

Pt Elnusa tbk• Keterbukaan Informasi atas divestasi 25% saham Pt Elnusa tbk di Elnusa

tristar Ramba limited• Keterbukaan Informasi atas Fasilitas dan tunjangan yang diberikan kepada

Dewan Komisaris dan Direksi Pt Elnusa tbk• Keterbukaan Informasi atas pengalihan saham milik Pt tri Daya Esta di

Pt Elnusa tbk kepada Pt Benakat Petroleum Energy tbk.• Keterbukaan Informasi atas perubahan Komite Audit• Rencana Penyelenggaraan Public Expose 2010 Elnusa• Penyampaian Materi Presentasi untuk Public Expose 2010• laporan HasilPublic Expose 2010

• 15 Maret 2010

• 25 Maret 2010• 14 April 2010

• 14 Mei 2010

• 30 Juni 2010

• 7 Juli 2010

• 29 Juli 2010• 22 november 2010• 1 Desember 2010• 10 Desember 2010

Other Information Disclosures

In accordiance with Bapepam-lK Regulation no.X.K.1 and IDX Regulation no.X.K.1

• Information Disclosure on transfer of Pt tri Daya Esta’s Shares in Pt Elnusa tbk

• the Answers to the Questions from Market Authority • Information Disclosure on Second Share transfer of Pt tri Daya Esta in

Pt Elnusa tbk• Disclosure of Information on the divestment of 25% Shares in Pt Elnusa

tbk in Elnusa tristar Ramba limited• Disclosure of Information on the facilities and benefits provided to the

Board of Commissioners and Directors of Pt Elnusa tbk• Disclosure of Information on the transfer of shares owned by Pt tri Daya

Esta in Pt Elnusa tbk to Pt Benakat Petroleum Energy tbk.• Disclosure of Information on Changes in the Audit Committee • Implementation Plan of Public Expose in 2010• Submission of Presentation Material for Public Expose 2010• Report on Public Expose Results

• March15, 2010

• March 25, 2010• April 14, 2010

• May 14, 2010

• June 30, 2010

• July 7, 2010

• July 29, 2010• november 22, 2010• December 1, 2010• December 10, 2010

8 Iklan Keterbukaan Informasi di surat kabar harian nasionalSesuai dengan Peraturan Bapepam-lK

8 kali • Iklan laporan Keuangan tahunan Audit tahun buku 2009 di Harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily

• Iklan laporan Keuangan Interim-tengah tahun 2010 di Harian Investor Daily • Iklan Pengumuman RUPS• Iklan Penundaan RUPS• Iklan pengumuman RUPS• Iklan panggilan RUPS• Iklan Hasil RUPS

• 29 Maret 2010

• 29 Juli 2010• 14 April 2010• 21 April 2010• 20 Mei 2010• 4 Juni 2010• 23 Juni 2010

ads of Disclosures In national newspapersin accordance with Bapepam-lK Reg.

• Ads of 2009 Financial Audit Report at Bisnis Indonesia and Investor Daily• Ads of Interim 2010 Mid-Year Financial Report at Investor Daily• gMS Announcement Ads• MS Delay Ads • gMS Announcement Ads• gMS Subpoena Ads• gMS Results Ads

• March 29,2010• July 29, 2010• April 14, 2010• April 21, 2010• May 20, 2010• June 4, 2010• June 23, 2010

Page 94: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk92

mEDIa RELatIONs actIVItIEs

Along 2010, the Corporate Secretary in cooperation with the media conveyed the latest corporate information. The Company applied its information delivery method in written form, correspondence, direct meetings and communications via cellular telephone to Corporate Secretary, which is accessible 7 days a week, including holidays.

Media relations and communication activities documented by the Company included:

aKtIVItas hUBUNgaN mEDIa

Sepanjang 2010, Sekretaris Perusahaan dengan media bekerja sama menyampaikan informasi-informasi terbaru. Perseroan melakukan metoda penyampaian informasi tertulis, surat menyurat, pertemuan langsung maupun komunikasi melalui saluran telepon selular kepada Sekretaris Perseroan yang dapat diakses 7 hari dalam seminggu, tidak terkecuali hari libur.

Relasi media dan aktivitas komunikasi dengan media yang terdokumentasi meliputi :

no BENtUK Type

KEgIataNActivities

FREKUENsI Frequency

PELaKsaNaaN Time

1 Press Release Pengiriman informasi untuk media nasional dan lokalSending information to national and local press

11 Jakarta/31 Maret Jakarta /21 FebruariJakarta /9 MaretJakarta /29 MaretJakarta /29 AprilJakarta /21 JuniJakarta /29 JuliJakarta /21 SeptemberJakarta /28 OktoberJakarta /12 novemberJakarta /8 Desember

2 Press Meeting Pertemuan dengan perwakilan media / wartawan dalam kaitan kegiatan khusus atau acara informalMeeting with representatives of the media / journalists relating to specific activities or informal events

1 Jakarta /8 Desember

3 Press Conference Konferensi yang disiapkan khusus untuk media secara terbuka Open conference for media only

1 Jakarta /21 Juni

4 Basic Information Pack Informasi dasar kepada media perihal sebuah kegiatan atau kondisi di lapangan yang terkait teknis operasiBasic information to the media regarding an activity or technical operation in the field

6 Palembang /5 JuliPalembang /14 AgustusJakarta /20 AgustusHongkong/20 AgustusJakarta/27 OktoberYogyakarta /19 november

5 Fact Sheet Informasi dasar tentang data fundamental PerseroanBasic information about the corporate fundamental data

1 Jakarta /30 April

sekretaris perusahaan Corporate SeCretary

Lonjakan intensitas komunikasi dengan media terjadi pada bulan Februari dan Maret 2010 sehubungan isu pembelian saham antara BIPI dan TDE dan pada bulan Juni 2010 terkait permintaan data kinerja fundamental. Komunikasi dengan media terkait ranah hukum yaitu kasus Saptawell dan Tristar antara Mei-Juli 2010 disikapi Sekretaris Perseroan secara proporsional.

The higher intensity of communication with the media occurred in February and March 2010 regarding the issue of share acquisition between BIPI and TDE while in June 2010, with issue related to the demand for the fundamental performance data. Communication with media regarding legal aspects, namely in term of Tristar and Saptawell’s case between May and July 2010, was addressed by the Corporate Secretary proportionally.

Page 95: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Corporate Governance Report

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 93

Information Media

In performing its commitment, the Company provides information service to internal and external with easy access into it.

Media Penyebaran Informasi

Dalam menjalankan komitmennya Perseroan menyediakan pelayanan informasi kepada internal maupun eksternal dan kemudahan untuk mengaksesnya.

The Information media of the Company include: www.elnusa.co.idwww.elnusa.web.idPress ReleaseBasic Information PackFact SheetPress MeetingPress ConferenceCorporate Secretary (Heru Samodra)Investor Relations (Fajriyah Usman)Communications (Hanny H Soemarno) Phone: (021) 7883 0850 ext 1645SMS: 0811 222 1969E-mail: [email protected]

Throughout various information channels, the Company has a total publication of 363 reports with Advertisement Value of IDR3,076,674,400.

The information about the Company can be accessed from all media: web-based, printed media (daily newspaper, tabloid, magazine), radio and television.

Media penyebaran informasi Perseroan meliputi:www.elnusa.co.idwww.elnusa.web.idPress ReleaseBasic Information PackFact SheetPress MeetingPress ConferenceCorporate Secretary (Heru Samodra)Investor Relations (Fajriyah Usman)Communications (Hanny H Soemarno) Saluran telepon (021) 7883 0850 ext 1645Layanan SMS: 0811 222 1969Layanan e-mail: [email protected]

Melalui media-media penyebaran informasi tersebut, Perseroan mendapat total publikasi sebanyak 363 liputan dengan Ad Value Rp 3.076.674.400.

Informasi tentang Perseroan tersebar di berbagai media: web-based, cetak (harian, tabloid, majalah), radio dan televisi.

Page 96: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk94

auditor IndependenLaporan Keuangan Konsolidasi Perseroan tahun 2010 diaudit oleh Kantor akuntan Publik (KAP) Purwantono, Suherman & Surja (Firma anggota Ernst & Young Global Limited) (Izin KAP No. KMK-381/KM.1/2010), dengan Moch. Dadang Syachruna selaku Akuntan Publik yang menandatangani opini Laporan Keuangan Konsolidasi tersebut. Tahun 2010 merupakan penugasan periode pertama untuk KAP ini melakukan audit terhadap Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dengan total biaya jasa audit sebesar Rp1.730.000.000,- (Satu miliar tujuh ratus tiga puluh juta rupiah). Disamping Perseroan, beberapa Anak Perusahaan juga diaudit oleh KAP yang sama, yaitu PT Sigma Cipta Utama, PT Elnusa Petrofin, PT Purna Bina Nusa, PT Patra Nusa Data, dan PT Elnusa Patra Ritel. Selain tugas audit Laporan Keuangan KAP ini tidak melakukan tugas-tugas audit lain dalam lingkungan Perseroan. KAP Purwantono, Suherman & Surja ini beralamat di Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara 2 lantai 7 jalan Jend Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190.

Biro administrasi Efek Perseroan telah menunjuk PT Datindo Entrycom sebagai biro administrasi efek yang bertugas melaksanakan pencatatan pemilikan efek Perseroan. PT Datindo Entrycom beralamat di Puri Datindo – Wisma Sudirman Jl. Jend. Sudirman Kav. 34-35 Jakarta .

Pemeringkat EfekPada bulan Agustus 2010, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) sebagai credit rating Indonesia melakukan pemeringkatan terhadap Perseroan dengan hasil peringkat idA (Single A; Stable Outlook) untuk periode 11 Agustus 2010 sampai dengan 1 Agustus 2011. Peringkat tersebut diberikan berdasarkan data dan informasi dari Perseroan serta Laporan keuangan Audit per 31 Desember 2009 dan Laporan Keuangan Tidak Diaudit per 30 Juni 2010. Peringkat idA tersebut menunjukkan bahwa Perseroan selaku obligor memiliki kemampuan yang kuat untuk memenuhi kewajiban finansialnya. Kemampuan Perseroan cukup terpengaruh oleh memburuknya perkembangan perekonomian, bisnis dan keuangan. PT Pefindo beralamat di Setiabudi Atrium lantai 8, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62 Kuningan, Jakarta .

Independent auditorThe Company’s Consolidated Financial Report in 2010 was audited by Public Accountant Firm Purwantono, Suherman & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited) (KAP License No.KMK-381/KM.1/2010), with Moch. Dadang Syachruna as Public Accountant who signed the opinion of the Consolidated Financial Statement. The year 2010 was the first assignment for this Public Accountant Firm to audit the Company's Consolidated Financial Statement with total audit fee of IDR1,730,000,000,- (One billion seven hundred thirty million rupiah). Besides the Company, the same firm also audited the Company's subsidiaries, which are PT Sigma Cipta Utama, PT Elnusa Petrofin, PT Purna Bina Nusa, PT Patra Nusa Data, and PT Elnusa Patra Ritel. Aside from auditing task, the firm was not assigned for other audit tasks in the Company. Public Accountant Firm of Purwantono, Suherman & Surja resides in the Indonesia Stock Exchange Building, Tower 2, 7th floor, Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190.

securities administration BureauThe Company appointed PT Datindo Entrycom as the securities administration bureau assigned for registering the securities ownerships in the Company. PT Datindo Entrycom resides at Puri Datindo-Wisma Sudirman Jl. Jend. Sudirman Kav. 34-35 Jakarta.

Rating agencyIn August 2010, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), an Indonesia's rating agency, assigned the Company an idA rating (Single A; Stable Outlook) for the Company for the period of 11 August 2010 until 1 August 2011. The rating was assigned based on data and information of the Company and Audit Report as per 31 December 2009 and Unaudited Financial Report as per 30 June 2010. The idA rating confirms that the Company as a obligor has strong capability to meet its financial liabilities. The capability of the Company is influenced by the worsening condition of economy, business and finance. PT Pefindo resides at Setiabudi Atrium 8th Floor, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62 Kuningan, Jakarta.

leMbaga Dan profesi penunJang pasar MoDalcapital Market support institution and professional

Page 97: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Corporate Governance Report

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 95

Governance Mechanism merupakan mekanisme implementasi GCG yang tercermin dalam sistem yang kuat. Hal ini menjadi penting, karena implementasi GCG tidak cukup hanya dengan mengandalkan pilar governance structure, melainkan dibutuhkan adanya aturan main yang jelas dalam bentuk mekanisme. Governance mechanism dapat diartikan sebagai aturan main, prosedur dan hubungan yang jelas antara pihak yang mengambil keputusan dengan pihak yang melakukan kontrol (pengawasan) terhadap keputusan tersebut.

Perseroan menyebut governance mechanism dengan sebutan softstructure GCG. Softstructure merupakan aspek penting dalam implementasi GCG, karena softstructure GCG akan menjadi living document bagi segenap jajaran dan tingkatan organisasi di suatu perusahaan.

Secara mudah, GCG dapat diartikan sebagai mengerjakan apa yang tertulis dan menuliskan apa-apa yang dikerjakan. Dengan membentuk dan menguatkan softstructure GCG, diharapkan tidak akan ada lagi praktik-praktik pengambilan keputusan berdasarkan kebiasaan. Tidak akan ada lagi praktik-praktik yang termasuk “grey area”. Pembangunan aturan main yang kuat ini diharapkan akan memperkokoh sistem Perseroan. Apabila aturan main telah terbiasa dijalankan, ini akan menjadi budaya, dimana Insan Perseroan diharapkan telah terbiasa menjalankan sistem. Secara bertahap, hal ini terus menerus dijalankan di Perseroan.

Softstructure GCG yang dimiliki Perseroan antara lain:

1. GCG RoadmapGCG Roadmap merupakan arahan atau panduan dalam proses menjalankan implementasi GCG sebagai bagian dalam pencapaian tujuan Perseroan.

2. GCG CodeMerupakan sekumpulan nilai dan praktik perusahaan yang menjadi dasar dan acuan bagi Pemegang Saham, Dewan Komisaris, segenap jajaran manajemen dalam mengelola perusahaan dan berhubungan dengan pihak-pihak berkepentingan lainnya (stakeholders). GCG Code memuat prinsip-prinsip penerapan GCG yang selaras dengan perundang-undangan, visi dan misi, serta budaya perusahaan. Perseroan menempatkan GCG Code sebagai ‘payung’ bagi pembuatan peraturan-peraturan teknis di bawahnya.

Governance Mechanism is a mechanism of good corporate governance (GCG) implementation, which is reflected in strong system. It becomes important, since the GCG implementation is not only relying on the pillars of governance structure, but it requires a set of definite rules in the form of the mechanism. Governance mechanism can be interpreted as rules, procedures and a clear relationship between the decision makers and controllers (supervisor) against the decision.

The Company cite governance mechanism as Softstructure of GCG. Softstructure is an important aspect in implementing GCG, as Softstructure will be serving as a living document for all ranks and levels in a corporate organization.

GCG can be easily defined as doing what is written and write down what has been done. By forming and strengthening Softstructure of GCG, it is expected there will be no decision-making practices based on habit. There will be no more practices, including "gray area". Development of strong rules is expected to strengthen the system of the Company. If the rules have been accustomed to run, then those will serve as a culture, in which the Company’s employees are expected to be accustomed to running out the system. Gradually, it is constantly run by the Company.

Softstructure of GCG of the Company is:

1. GCG Roadmap GCG Roadmap is a direction or guidance in running

the process of GCG implementation as part of achieving its goals.

2. GCG Code GCG Code is a set of values and practices of the

Company that serves as the basis and reference for the shareholders, the Board of Commissioners, all levels of management in managing the Company and dealing with other stakeholders. GCG Code sets out principles of GCG implementation that is consistent with legislation, vision and mission, as well as corporate culture. The Company places GCG Code as an 'umbrella' for the making of technical rules.

MekanisMe gcgMechanism of gcg

Page 98: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk96

3. Board Manual Board Manual merupakan kompilasi dari praktik-praktik pengelolaan perusahaan yang bersumber dari regulasi (Undang-undang/Peraturan), Anggaran Dasar dan best practices yang disepakati bersama dalam rangka implementasi GCG. Board Manual digunakan oleh organ-organ perusahaan yang berfungsi melakukan pengawasan dan pengelolaan Perusahaan, yakni Dewan Komisaris dan Direksi.

4. Code of ConductCode of Conduct merupakan pedoman bagi individu perusahaan dalam menjalankan aktivitas perusahaan sesuai dengan budaya yang diharapkan. Merupakan etika bisnis perusahaan dan nilai-nilai yang mengatur cara mengelola perusahaan dalam mencapai visi, misi dan tujuan. Merupakan komitmen tertulis tentang GCG oleh manajemen dan karyawan Perseroan.

5. Piagam Komite di bawah Dewan KomisarisMemiliki peran sebagai panduan bagi Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi dalam pelaksanaan tugas sebagai organ pendukung Dewan Komisaris. Karakteristik Piagam Komite ini bersifat fleksibel dan dilakukan sesuai kebutuhan.

6. Piagam Internal AuditPiagam Internal Audit memiliki peran untuk meningkatkan fungsi pengendalian yang terintegrasi di lingkup Elnusa Group. Dan memastikan kegiatan operasional telah dijalankan dengan baik sesuai dengan aturan main yang berlaku.

7. Pakta IntegritasPakta Integritas adalah pernyataan atau janji tentang komitmen untuk melaksanakan segala tugas dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pakta Integritas diperlukan untuk mencegah terjadinya praktik korupsi dan kecurangan. Pakta Integritas menjadi komitmen bersama Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh Insan Perseroan dalam menjalankan perusahaan secara profesional.

8. Ketentuan Penerimaan dan Pemberian Hadiah dan HiburanPerseroan memiliki peraturan yang secara spesifik mengatur mengenai penerimaan dan pemberian hadiah dan hiburan. Dalam ketentuan ini terdapat dua inti pokok yang harus dilaksanakan oleh Insan Perseroan, sebagai berikut: • Insan Perseroan DILARANG meminta dan/atau

menerima hadiah dan hiburan yang berhubungan dengan jabatan dan pekerjaannya dari pihak luar;

3. Board Manual Board Manual is a compilation of corporate

management practices derived from the regulations (laws), the Articles of Association and best practices that are mutually agreed for guiding the GCG implementation. Board Manual is used by the corporate organs performing supervisory and management functions in the Company, namely the Board of Commissioners and Directors.

4. Code of Conduct Code of Conduct is a guideline for individuals

in the Company in running corporate activities in accordance with expected cultures. It serves as business ethics and values of the Company that govern how to manage the company in achieving its vision, mission and objectives. It is a written commitment on GCG implementation by management and employees of the Company.

5. Committee Charter under the Board of Commisioners The charter serves as a guideline for the Audit

Committee and Nomination and Remuneration Committee to perform their duties as supporting organs to the Board of Commissioners. Characteristics of the Committee Charter lies on its flexibility and is applied whenever necessary.

6. Internal Audit Charter Internal Audit Charter has a particular role to

enhance the controlling function integrated in Elnusa Group as well as to ensure the operational activities to have been executed according to any applicable regulations.

7. Integrity Pact Integrity pact is a statement or pledge on

a commitment to undertake any tasks and responsibilities according to applicable regulations. This particular pact is somehow necessary merely to mitigate corruption and fraud practices. Integrity pact serves as the joint commitment between the Board of Commissioners, Directors and all of the employees in running the company professionally.

8. Provisions on Reward and Entertainment Giving

The Company has regulated specifically on reward and entertainment giving. In this particular regulation, there are two main points that an employee must comply with, including:

• AllemployeesoftheCompanyareProhibitedtoask and/or receive any reward and entertainment relating to his/her position and occupation from external parties;

MekanisMe gcg meCHaniSm of gCg

Page 99: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Corporate Governance Report

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 97

• Insan Perseroan DILARANG memberikan atau menjanjikan hadiah dan hiburan kepada pihak yang berhubungan dengan Perusahaan

9. Kebijakan Benturan KepentinganPerseroan memiliki kebijakan yang mengatur mengenai benturan kepentingan. Dalam kebijakan ini diatur mengenai hal-hal yang termasuk dalam kategori benturan kepentingan, cara penanganan dan berbagai aspek lain terkait lainnya.

10. Whistleblower PolicyPerseroan memiliki ketentuan mengenai whistleblower policy yakni sistem pelaporan pelanggaran. Dalam ketentuan ini diatur mengenai mekanisme pelaporan pelanggaran. Selain itu, diatur juga mengenai tahap penerimaan laporan, tahap penyelidikan sampai kepada tahap pemberian keputusan dan sanksi yang akan diberikan apabila pelanggaran yang dilaporkan terbukti.

11. Berbagai kebijakan dan prosedur lain terkait dengan kepengurusan perusahaan berbasis GCGPerseroan memiliki berbagai kebijakan lain yang terkait dengan kepengurusan berbasis GCG. Tanggung jawab penyusunan berada di Section of System and Procedure. Dengan terpusatnya tanggung jawab penyusunan kebijakan dan prosedur, diharapkan dapat tercipta sebuah sistem yang komprehensif dan terintegrasi bagi seluruh Insan Perseroan.

Pembagian tata kebijakan Perseroan terdiri atas Kebijakan Mutu, Manual Mutu, Kebijakan, Prosedur, Manual dan Dokumen Pendukung.

Sampai dengan bulan September 2010 telah berhasil disusun sebanyak 23 Kebijakan dari berbagai divisi di Perseroan.

• Allemployeesof theCompanyareProhibited topromise a reward or entertainment to anyone related to the company.

9. Conflict of Interest Policy The company has a policy to deal with any conflict

of interest. This particular policy regulates any notions categorized as conflict of interest along with the solution and other related aspects.

10. Whistleblower Policy The Company has a whistleblower policy, which is

a violation reporting system. This policy administers the violation reporting mechanism. Also it regulates report reception, investigation until decision making phase and the sanctions applied supposed the violation is proven.

11. Several other policies and procedures related to GCG-based management The Company has several other polciies relating to GCG-based management. Responsibility for policy formulation lies on the Section of System and Procedure. With centralized responsibility for policy and procedure formulation, a comprehensive and integrated system is expected to be established for all employees of the Company.

Corporate policies are comprised of Quality Policy, Quality Manual, Policy, Procedure, Manual and Supporting Documents.

Until September 2010, there has been 23 policies which were compiled from various divisions in the Company.

Page 100: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk98

Perubahan internal Organisasi Perseroan menuntut adanya adaptasi terhadap struktur organisasi dan proses bisnis (business process) di lingkungan Perseroan. Berkenaan dengan kelancaran dan kelangsungan operasi Perseroan, kebijakan dan prosedur atas proses bisnis di Perseroan perlu distandarkan dan disempurnakan.

Pendekatan dalam menentukan proses bisnis berasal dari ketentuan pemangku kepentingan (stakeholder requirement) yang akan dijalankan oleh Perseroan sehingga dapat menghasilkan kepuasan (stakeholder satisfaction). Perseroan telah menentukan bisnis inti pada Jasa Hulu Migas Terintegrasi (Integrated Upstream Oil & Gas Services), yang meliputi Geoscience Services, Drilling Services dan Oilfield Services, serta pengembangan usahanya (business development). Identifikasi terhadap stakeholder requirement kemudian dirumuskan dalam rencana bisnis (business plan) Perseroan dan menjadi target pencapaian di semua lini, mulai dari pra operasi, operasi dan pasca operasi. Sementara dalam menjalankan setiap tahapan aktivitas operasional tersebut didukung oleh fungsi-fungsi Shared Services /Support di Perseroan.

Secara garis besar Business Process yang dijalankan di Perseroan digambarkan seperti gambar berikut, dimana dapat dilihat keterlibatan masing-masing proses, sekaligus merepresentasikan unsur organisasi yang mewakilinya.

Internal changes in the Company’s organization needs a quick adaptation to organizational structure and business process in the Company’s environment. In order to facilitate smooth and sustained operation, policies and procedure for business process in the Company shall be standardized and constantly improved.

Approach for determining business process comes from stakeholder requirements which will be executed by the Company to meet stakeholder’s satisfaction. The Company has determined the core business on integrated upstream oil and gas services comprising of Geoscience Services, Drilling Services and Oilfield Services, as well as its business development. Identification to stakeholder requirements is then formulated into corporate business plan and becomes the target of achievement across the lines, from pre-operation, operation and post-operation. Meanwhile, in each of the operational phase, the Company is supported by Shared Services/Support Functions.

In general, business process in the Company can be drawn below, where involvement of each process is vividly described and shows organizational element representing it.

OPERatION

sUPPORt/shaRED sERVIcEs

PLaNNINg PERFORmaNcE

BUSINESS PROCESS

CO

NT

RO

LO

PE

RA

TIO

NA

LS

YS

TE

M

INPUT

staKEhOLDER REQUIREmENt

staKEhOLDER RsatIsFactION

INtEgRatED UPstREam OIL & gas sERVIcEsaND BUsINEss DEVELOPmENt

assURaNcE

systEm

OUTPUTPROCESS

sisteM Dan proseDur perseroancorporate system and procedure

Page 101: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Corporate Governance Report

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 99

Pada tahun 2010 Section of System & Procedure Perseroan telah menyusun Dokumen Sistem Manajemen Perseroan, yaitu dokumen yang merupakan rumusan kebijakan, peraturan, ketentuan, prosedur dan dokumen lainnya yang dipakai sebagai pedoman dalam aktivitas/pekerjaan/kegiatan operasional Perseroan untuk menjamin mutu dari masukan (input), proses dan hasil (output) yang distandarkan/diinginkan.

Dokumen Sistem Mutu terdiri dari beberapa dokumen yang terkendali, yaitu :

In 2010, Section of System & Procedure of the Company formulated the Corporate Management System Document, namely document that contains policies, regulation, rules, procedure, and other documents used as a guideline in activity/work/operational performances to guarantee the quality based on the required standardized input, process and output.

Quality System Document consists of several controlled documents, they are:

• Level 0: Kebijakan MutuBerisikan kebijakan utama Perseroan atas komitmen penetapan dan penerapan Sistem Manajemen Mutu secara efektif dan bertanggung jawab.

• Level I: Manual Mutu Menjelaskan tentang garis besar Sistem Manajemen Mutu dan ruang lingkup dari penerapan Sistem Manajemen Mutu di Perseroan. Di dalam Manual Mutu juga dijelaskan tentang proses bisnis Perseroan.

• Level II: Kebijakan & ProsedurDidalam Level II dijelaskan mengenai kebijakan beserta prosedur kerja setiap aktivitas/ proses operasional yang ada di Perseroan.• Kebijakan berisi aturan yang dibuat oleh internal

Perseroan sebagai guiding principle dalam kegiatan operasional Perseroan yang harus diikuti dan ditaati oleh Fungsi - Fungsi terkait.

• Level0:QualityPolicy Containing main policy on commitment of determination

and implementation of Quality Management System in effective and responsible manner.

• LevelI:QualityManual Explaining the basic guideline on Quality

Management System and coverage of implementation of Quality Management System in the Company. The Quality Manual also states business process in the Company.

• LevelII:Policy&Procedure In Level II, working policies and procedure at each

operational activity and process in the Company are explained. • Policycontainingrulemadebyinternalparties

in the Company as guiding principle for operational activities the Company must follow and comply.

Page 102: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk100

• Standard Operating Procedure adalah tata cara kerja atas kegiatan di Perseroan, yang teratur, terukur, standar dan dilakukan secara konsisten sesuai dengan tujuan dan kebijakan Perseroan serta aturan yang berlaku. Biasa disingkat penyebutannya dengan Prosedur atau SOP.

• Level III: Manual Manual adalah bagian dari Prosedur yang merupakan petunjuk dalam melakukan suatu aktivitas secara spesifik. Misalnya : Manual SAP, Manual Alat, dan sebagainya. Dokumen ini bisa dilengkapi dengan ilustrasi dan deskripsi yang diperlukan untuk mempermudah pemahaman dan mengurangi kesalahan dalam penggunaannya.

• Level IV: Dokumen PendukungMerupakan dokumen tambahan sebagai pelengkap bukti penerapan sistem mutu yang salah satu contohnya ialah formulir (form).

Berikut ini adalah daftar Kebijakan dan Prosedur Perseroan yang telah disusun :

• StandardOperatingProcedureisaguidelineforactivities in the Company, which are regulated, measured, standardized and consistent with objectives and policies of the Company and applicable rules. For short, it is ussualy called as SOP.

• LevelIII:Manual Manual is part of procedure that serves a guideline

for conducting specific activities. It includes SAP Manual, Tools Manual, and others. This document is completed with necessary illustration and description to promote better understanding and minimum errors in the implementation.

• LevelIV:SupportingDocument Is an additional document which completes the

document for quality system implementation, such as form.

Below is the list of policies and procedure in the Company:

sisteM Dan proseDur perseroan Corporate SyStem and proCedure

No DOKUmENDocument

IsI DOKUmEN ContentsKEBIJaKaN

PoliciesPROsEDURProcedure

FORmULIRForm

maNUaLManual

1 Planning & Performance √ √ √ SAP2 Marketing √ √ √ SAP3 Risk Management √ √ √ iRisQ4 Persiapan Operasi (Operation Preparation) √ √ √ SAP5 Investasi √ √ √ SAP6 geoscience Services √ √ √ SAP7 Drilling Services √ √ √ SAP8 Oilfield Services √ √ √ SAP9 Operation Support √ √ √ SAP

10 Post Operation √ √ √ SAP11 Pengadaan (Procurement) √ √ √ SAP

12 Asset Management & Maintenance √ √ √ AlatMaintenance, dan

SAP

13 Human Resources Management √ √ √ HRIS14 Accounting & Finance √ √ √ SAP15 Investor Relations √ √ √ SAP16 Communications √ √ √ -17 Information System √ √ √ SAP18 legal √ √ √ -19 Quality Assurance √ √ √ -20 Health, Safety & Environment (HSE) Mengacu pada format OHSAS 18001 : 200721 Internal Audit √ √ √

22 good Corporate governance √ √ √

23 Corporate Services √ √ √

Page 103: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Corporate Governance Report

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 101

Perseroan menerapkan sistem pengelolaan risiko yang proaktif dan sistematik melalui pendekatan Enterprise Risk Management (ERM) dan Project Risk Management (PRM).

Risiko merupakan dampak dari suatu peristiwa yang mungkin terjadi, terhadap tujuan yang ditetapkan. Sebelum suatu peristiwa terjadi, manajemen Perseroan – melalui proses manajemen risiko – melakukan langkah-langkah antisipatif, baik untuk mengurangi probabilitas terjadinya, maupun untuk memitigasi dampaknya. Keberhasilan Perseroan mencapai sasaran tergantung antara lain pada seberapa baik kemampuan Perseroan mengelola risiko-risiko yang dihadapi. Sejalan dengan karakteristik dan proses bisnis yang dijalankan, Perseroan menerapkan proses pengelolaan risiko pada dua level utama, yaitu level korporat (Enterprise Risk Management) dan level proyek (Project Risk Management). Di samping itu, karena proyek yang diambil oleh Perseroan dapat melibatkan investasi suatu alat, maka proses pengelolaan risiko juga mencakup kegiatan investment risk assessment.

Perseroan terus melakukan langkah penyempurnaan implementasi pengelolaan risiko pada tahun 2010 dengan strategi sebagai berikut:

Sinergi dengan Internal Audit dalam Pelatihan dan Penerapan Risk-Based AuditFungsi manajemen risiko bersinergi dengan fungsi internal audit menggagas dan melaksanakan kegiatan pelatihan tentang Risk Based Audit pada tanggal 31 Mei – 1 Juni 2010. Tujuan dari kegiatan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan keselarasan antara

The Company employs proactive and systematic risk management system, through the Enterprise Risk Management (ERM) and Project Risk Management (PRM) approaches.

Risk is an effect of a possible incident particularly over the goals being set by the company. Before an eventuality place, the company’s management- through risk management process- conducts anticipative measures, either to reduce the probability or to mitigate the impact. The Company’s success in achieving the target depends on how good the Company manages its risks. In line with the business characteristics and process, the Company imposes risk management process at two main levels, corporate level (Enterprise Risk Management) and project level (Project Risk Management). Furthermore, considering Elnusa’s project that requires investment in certain equipments, the risk management process also covers investment risk assessment.

The Company continued to improve the implementation of risk management in 2010 through the following strategies:

Synergy with Internal Audit in the Training and Implementation of Risk-Based Audit The risk management function synergizing with internal audit function initiated and held Risk-Based Audit training on 31 May- 1 June 2010. This training aimed to increase the synchronization between internal audit activity and the risk management

pengenDalian risiko perseroancorporate risk Management

Page 104: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk102

aktivitas internal audit dengan aktivitas manajemen risiko, sehingga aktivitas internal audit fokus pada audit area yang memiliki eksposur risiko tinggi. Penerapan metodologi risk based audit itu sendiri sebenarnya telah dilakukan oleh fungsi internal audit pada periode sebelumnya.

Pemisahan Fungsi Risk Management dari Fungsi Internal AuditSejak pertengahan tahun 2010, fungsi Manajemen Risiko Perusahaan yang sebelumnya berada di bawah Divisi Internal Audit, pindah struktur organisasi menjadi di bawah Department Investment Analysis & Risk Management. Perubahan tersebut dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Fungsi Manajemen Risiko dari Division Head Internal Audit kepada Department Head Investment Analysis & Risk Management. Perpindahan ini telah dikukuhkan dengan Surat Keputusan Direksi Perseroan Nomor: 164/EN/KPTS/000D/2010 tertanggal 22 September 2010. Tujuan dari perubahan tersebut adalah untuk lebih meningkatkan sinergi antara fungsi manajemen risiko dan fungsi Monitoring Investasi, sehingga diharapkan antisipasi mitigasi risiko proyek, sudah dilakukan sejak investasi diinisiasi.

Pelatihan dan Sosialisasi ISO 31000: 2009 Risk ManagementPada tanggal 8 - 12 November 2010, perwakilan Perseroan berkesempatan mengikuti workshop tentang ISO 31000:2009 Risk Management dan Business Contingency Planning (BCP) di Kuala Lumpur Malaysia. Menindaklanjuti hasil workshop tersebut pada tanggal 22 November 2010 diselenggarakan acara Sosialisasi ISO 31000:2009 Risk Management dan BCP. Tujuan diselenggarakannya acara sosialisasi tersebut adalah untuk menyamakan pemahaman dan persepsi tentang Manajemen Risiko di kalangan risk owner dan meningkatkan kepedulian terhadap risiko yang dihadapi Perseroan dan mitigasi yang diperlukan, untuk memastikan bahwa sasaran Perseroan dapat tercapai.

Upgrading iRisQ Risk Management Software ke Versi 3.1Dalam rangka merespon beberapa kelemahan yang terdapat dalam iRisQ Risk Management Software versi 2.5 yang telah terinstal sejak akhir 2009, maka pada akhir 2010, provider software menginisiasi instalasi versi terbaru 3.1, sekaligus disepakatinya perpanjangan masa pemeliharaan terhadap software tersebut untuk jangka waktu 1 tahun berikutnya. Dengan terinstalnya versi terbaru ini, diharapkan adanya perbaikan pengamanan yang lebih optimal terhadap akses para user atas data risiko dari unit dan fungsi lain.

activity, making the internal audit activity focused on the high risk exposure area. As a matter of fact, the implementation of risk-based audit methodology has been undertaken by the internal audit function in the previous period.

The Separation of Risk Management Function and Internal Audit Function As of mid of 2010, there has been a change in Elnusa’s organizational structure. The Risk Management Function, previously under Internal Audit Division, is now under Department of Investment Analysis & Risk Management. The change was poured in the Report on the Handover of Risk Management Function from Head of Internal Audit Division to Head of Investment Analysis & Risk Management Department. This change had also been affirmed in the Decree of Board of Directors No: 164/EN/KPTS/000D/2010 dated 22 September 2010. The objective of the change is to enhance the synergy between risk management function and investment monitoring function. Thus, essentially the anticipation against risk mitigation of a project had been conducted since the investment was initiated.

Training and Socialization of ISO 31000: 2009 Risk ManagementThe Company’s representatives joined a workshop on ISO 31000: 2009 Risk Management and Business Contingency Planning (BCP) in Kuala Lumpur, Malaysia, on 8-12 November 2010. As the follow-up to their participation, on 22 November 2010, the Company held a Socialization program of ISO 31000: 2009 Risk Management and BCP. The purpose of convening the socialization event is to synchronize the understanding and perception over Risk Management amongst risk owners and enhance their awareness against the risks dealt by the Company and identify any necessary mitigation merely to ensure the accomplishment of Company’s targets.

Upgrading iRisQ Risk Management Software to 3.1 VersionIn order to respond several weaknesses in iRisQ Risk Management, the Company has installed 2.5 version software since the end of 2009. Then, in the end of 2010, the software provider initiated the installation of the latest 3.1 version while at the same time the Company also reached an agreement to extend the software maintenance for the next one year. With the installation, the Company expects more optimum security improvement particularly towards the access of the users over risk data from other units and functions.

pengenDalian risiko perseroan Corporate riSk management

Page 105: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Corporate Governance Report

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 103

gamBaRaN UmUm EKsPOsUR RIsIKO PERsEROaN 2010 DaN aNtIsIPasI EKsPOsUR RIsIKO 2011

Sebagai suatu evaluasi terhadap kejadian penting risiko selama tahun 2010, berikut kami sajikan 10 risiko-risiko yang menonjol, dan perlu peningkatan tindakan mitigasi di masa yang akan datang, agar (sepanjang dapat diantisipasi), risiko-risiko tersebut tidak terulang terjadi.

1. Risiko penundaan proyek oleh klien Adalah dampak dari tidak terealisasinya proyek yang

sudah diproyeksikan dalam RKAP 2010, terhadap pencapaian pendapatan dan laba Perseroan. Kejadian menonjol 2010 adalah tidak terealisasinya proyek Geodata Acquisition Land Setiti Selat milik Pertamina, yang diproyeksikan senilai ± USD 18 juta. Risiko ini tidak dapat dikendalikan sepenuhnya oleh manajemen Perseroan, disebabkan oleh beberapa faktor eksternal, seperti:• Gangguankehumasan• Kendalaperijinanlokasiproyek• Tuntutanwargadisekitarlokasiproyek• Penerapanundang-undangotonomidaerah

Untuk mengantisipasi risiko serupa di masa mendatang, beberapa langkah mitigasi risiko yang telah dan sedang dilakukan manajemen Perseroan antara lain: melakukan restrukturisasi unit bisnis di divisi Geosains Services, membentuk Divisi Marketing pada akhir tahun 2010, yang secara dedicated melakukan analisis dan perluasan pasar jasa hulu migas, menyempurnakan kebijakan dan prosedur pra operasi pekerjaan proyek, serta sosialisasi kebijakan dan prosedur kepada process owner.

OVERVIEW OVER 2010 RIsK ExPOsUREs aND aNtIcIPatION OF 2011’s RIsK ExPOsUREs

As an evaluation towards important risks in 2010, followings are 10 unusual risks that recquire mitigation improvement in the future (as long as it might be anticipated) so that they will not repeat in the future.

1. Risk of project delay by Clients Is a after effect to unrealized projects, that had been

projected in the Work Plan and Budget 2010, regarding the achievement of the Company’s revenues and profits. One of the unusual incidents in 2010 was the failed realization of Geodata Acquisition Land of Setiti Strait project, belonging to Pertamina, amounting ±USD18 million. This particular risk could not be fully controlled by the Company’s management primarily due to several external factors: • Publicrelationsproblem• Licenseofprojectlocationlicensingproblem• Objection against the project location from

surrounding community • Theimplementationoflocalautonomylaw

In order to anticipate the similar risks in the future, several risk mitigation measures have been and are currently being execute by the management of the Company, including: restructuring business unit in Geoscience Services division, establishing Marketing Division in the end of 2010, improving the policies and procedures for pre-project operation as well as socializing the policies and procedures to process owner.

Page 106: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk104

2. Risiko kegagalan pengelolaan proyekAdalah dampak dari kegagalan pengelolaan proyek, terhadap pencapaian pendapatan, beban dan laba Perseroan. Kejadian menonjol 2010 adalah masih berlanjutnya dampak dari kegagalan pengelolaan proyek Modular Drilling Rig Services (MDRS). Risiko ini dapat dikendalikan, disebabkan oleh beberapa faktor internal, seperti:• Kelemahan analisis potensi dan risiko prospek

proyek• Ketidaktepatan keputusan pengambilan proyek• Kelemahan perencanaan proyek• Kelemahan manajemen proyek• Kelemahan koordinasi lintas fungsi• Kelemahan contract legal assistance

Untuk mengantisipasi risiko serupa di masa mendatang, beberapa langkah mitigasi risiko yang telah dan sedang dilakukan manajemen Perseroan antara lain: menyempurnakan pengelolaan tender, membentuk Divisi Legal, yang secara dedicated melakukan legal assistance baik pada saat deal dengan klien maupun dengan vendor, menyempurnakan project management, mengoptimalkan penerapan Project System, menyempurnakan sistem penilaian kinerja dan sebagainya.

3. Risiko kegagalan perolehan proyek Adalah dampak dari kegagalan memperoleh proyek,

terhadap pencapaian pendapatan dan laba Perseroan. Risiko ini sebagian besar dapat dikendalikan, disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:• Kalah tender• Harga yang diajukan terlalu tinggi• Beban depresiasi alat tinggi• Diskualifikasi• Masalah administrasi tender

2. Risk of project management failure Is the after effect of the project management

failure to gain revenues, expenses and profit. The prominent incident in 2010 was the continuing impact of management failure in Modular Drilling Rig Services (MDRS). This risk was contained and caused by several internal factors, including:• The poor analysis over projects potential and

risk prospected• Inaccuracyinprojectsdecisionmaking• Weakprojectplanning• Weakprojectmanagement• Weakinter-functioncoordination• Weaklegalassistancecontract

In order to anticipate the similar risk in the future, several risk mitigation measures have been and are currently being execute by the management, including: improving tender management, establishing legal division that is dedicated to legal assistance during dealing process with clients and vendors, improving project management, optimizing the implementation of Project System, improving performance’s assessment system, etc.

3. Risk of project winning failure Is the after effect of the Company’s failure in winning

particular project on the Company’s revenues and profit. This mostly risk are controllable and caused by several factors, such as:• Losinginatenderprocess• Tooexpensiveproposal• Highdepreciationexpense• Disqualification• Tenderadministrationproblem

pengenDalian risiko perseroan Corporate riSk management

Page 107: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Corporate Governance Report

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 105

Untuk mengantisipasi risiko serupa di masa mendatang, beberapa langkah mitigasi risiko yang telah dan sedang dilakukan manajemen Perseroan antara lain: membentuk divisi Marketing yang antara lain bertanggungjawab dalam melakukan koordinasi selama proses tender, menyempurnakan kebijakan dan prosedur keikutsertaan tender, perencanaan tender, manajemen tender, dan evaluasi kegagalan tender.

4. Risiko lead time pengadaanAdalah dampak dari lamanya waktu yang diperlukan untuk proses penyediaan barang dan jasa, terhadap perolehan pendapatan, beban dan laba Perseroan. Ada faktor yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan menjadi penyebab risiko ini, seperti:• Ketersediaan informasi sumber pasokan • Karakteristik bisnis jasa hulu migas• Keterbatasan sumber pasokan• Faktor vendor• Faktor klien

Untuk mengantisipasi risiko serupa di masa mendatang, beberapa langkah mitigasi risiko yang telah dan sedang dilakukan manajemen Perseroan antara lain: menyempurnakan vendor database, melengkapi track record vendor, menyempurnakan pedoman procurement sesuai karakteristik bisnis Perseroan, menginisiasi e-proc, melakukan sosialisasi code of conduct kepada vendor, melakukan proses pengadaan bersamaan dengan proses persetujuan investasi oleh Direksi atau Dewan Komisaris.

5. Risiko overbudget investasi Adalah dampak dari besarnya realisasi harga

perolehan investasi di atas anggaran yang disediakan, terhadap perolehan beban dan laba Perseroan. Ada faktor yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan menjadi penyebab risiko ini, seperti:• Karakteristik bisnis jasa hulu migas• Keterbatasan sumber pasokan • Integritas sumberdaya manusia• Kompetensi dalam bidang perencanaan investasi• Faktor waktu

Untuk mengantisipasi risiko serupa di masa mendatang, beberapa langkah mitigasi risiko yang telah dan sedang dilakukan manajemen Perseroan antara lain: menciptakan linkage antara proses tender, investasi, pengadaan, proyek dan monitoring investasi; penandatanganan pakta integritas oleh seluruh jajaran manajemen Perseroan; menerapkan secara konsisten dan konsekuen, sistem reward and punishment bagi pelanggar integritas; penerapan sistem eskalasi risiko untuk setiap pengecualian dari prosedur yang baku.

In order to anticipate the similar risk in the future, several risk mitigation measures have been and are currently in place by management, including: establishing Marketing division that is responsible for coordination during tender process, improving the policy and procedures relating to tender participation, tender planning, tender management and evaluation of tender failure,

4. Lead Time Procurement Risk Is the after effect of the length of time needed in

good and service procurement process particularly on the Company’s revenues, expenses and profit. There are several controllable and uncontrollable factors causing this particular risk, including:• Availableinformationregardingthesourceofsupply• Businesscharacteristicofoil andgasupstream

services• Limitedsourceofsupply• Vendorfactor• Clientfactor

In order to anticipate the similar risk in the future, several risk mitigation measures have been and are currently being execute by the management, including improving vendor data base, completing vendors’ track record, improving procurement guidelines according to the Company’s business characteristic, initiating e-proc, socializing code of conduct to vendor, undertaking procurement process along with the investment approval from the Directors or Board of Commissioners.

5. Risk of Investment Overbudget Is the after effect of realization of investment

overbudget, particularly on the Company’s expenses and profit. There are several controllable and uncontrollable factors causing this risk, including:• Business characteristic of oil & gas upstream

services• Limitedsourceofsupply• Humanresources’integrity• Competenceoftheinvestmentplanningdivision• Timefactor

To anticipate the similar risk in the future, several risk mitigation measures have been and are currently in place by management, including creating linkage among tender process, investment, procurement, project and investment monitoring, the signing of an integration pact by all of the Company’s management, consistently and consequently implementing the reward and punishment system for those violating integrity; implementing risk escalation system for every exception of standard procedure.

Page 108: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk106

6. Risiko inefisiensi investasi Adalah dampak dari kemahalan harga perolehan

investasi, terhadap perolehan beban dan laba Perseroan. Ada faktor yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan menjadi penyebab risiko ini, seperti:• Integritas karyawan• Efektivitas harga patokan sendiri• Kompetensi karyawan• Koordinasi lintas fungsi

Untuk mengantisipasi risiko serupa di masa mendatang, beberapa langkah mitigasi risiko yang telah dan sedang dilakukan manajemen Perseroan antara lain: membentuk divisi Marketing yang antara lain bertanggungjawab dalam koordinasi penyusunan feasibility study investasi, penyempurnaan proses analisis dan evaluasi kelayakan investasi melalui departemen tersendiri, penyelenggaraan rapat tim penilai investasi untuk merumuskan rekomendasi keputusan investasi kepada Direksi atau Dewan Komisaris.

7. Risiko alat hilang / rusak dalam pengoperasian Adalah dampak dari hilang atau rusaknya alat

di lapangan, terhadap perolehan pendapatan, beban dan laba Perseroan. Ada faktor yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan menjadi penyebab risiko ini, seperti:• Pekerjaandilakukandiareaterbuka• Sebagianalatbersifatportable• Nilaialattinggi• Euforia reformasi• Lemahnyapengamanan

Untuk mengantisipasi risiko serupa di masa mendatang, beberapa langkah mitigasi risiko yang telah dan sedang dilakukan manajemen Perseroan antara lain: melakukan strategi transfer risiko kepada sub-kontraktor dan perusahaan asuransi, memasukkan komponen biaya risk premium ke dalam P/L proyek, sosialisasi proyek kepada masyarakat di sekitar lokasi proyek, koordinasi dengan aparat keamanan, tokoh masyarakat dan LSM.

8. Risiko defisit arus kas Adalah dampak dari defisitnya arus kas Perseroan,

terhadap kelancaran kegiatan operasi, perolehan pendapatan dan laba Perseroan. Ada faktor yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan menjadi penyebab risiko ini, seperti:• Karakteristikbisnisjasahulumigas• Rata-rataperputaranpiutang• Perencanaaninvestasi• Pengelolaanmodalkerja• Kinerjadebitur

6. Risk of Inefficient Investment Is the after effect of the expensive investment

on the Company’s expenses and profit. There are some controllable and uncontrollable factors causing this risk, including:• Employees’integrity• Theeffectivenessofselfbenchmarkprice• Employees’competence• Inter-functioncoordination

To anticipate the similar risk in the future, several risk mitigation measures have been and are currently being execute by the management, including establishing Marketing division responsible for the coordination of formulating the investment study feasibility, improving the analysis and evaluation process over the investment feasibility through a particular Department, establishing an investment assessment team meeting merely to formulate the recommendation of investment decision to the Directors or Board of Commissioners.

7. Risk of missing or damaged equipment during operation

Is the after effect of the missing or damaged equipment in the field, on the Company’s revenues, expenses and profit. There are some controllable and uncontrollable factors causing this risk, including:• Theoperationstappedinanopenarea• Someequipmentareportable• Highequipmentvalue• Reformeuphoria• Weaksecurity

To anticipate the similar risk in the future, several risk mitigation measures have been and are currently being execute by the management, including: employing risk transfer strategy to the sub contractor and insurance company, including the risk premium expense component into the project’s P/L, socializing the project to the local community, coordinating with the military force, local figures and non-government organization.

8. Risk of cash flow deficit Is an after effect of the deficit in Company’s cash

flow particularly over the smooth operation and Company’s revenues and profit. There are several controllable and uncontrollable factors causing this risk, including:• Businesscharacteristicofoilandgasupstream

service• Averageflowofreceivables• Investmentplanning• Workingcapitalmanagement• Debtorperformance

pengenDalian risiko perseroan Corporate riSk management

Page 109: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Corporate Governance Report

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 107

Untuk mengantisipasi risiko serupa di masa mendatang, beberapa langkah mitigasi risiko yang telah dan sedang dilakukan manajemen Perseroan antara lain: membentuk tim percepatan collectibillity piutang, meningkatkan manajemen arus kas dan modal kerja, analisis risiko kredit pada saat persetujuan proyek.

9. Risiko sumberdaya manusia Adalah dampak dari masalah-masalah yang berasal

dari faktor manusia, terhadap perolehan pendapatan, beban dan laba Perseroan. Ada faktor yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan menjadi penyebab risiko ini, seperti:• Integritaskaryawan• Produktivitasdanmotivasikaryawan• Leadership manajemen Perseroan• Turnover key personnel• Peluangditempatlain

Untuk mengantisipasi risiko serupa di masa mendatang, beberapa langkah mitigasi risiko yang telah dan sedang dilakukan manajemen Perseroan antara lain: penandatanganan piagam pakta integritas bagi seluruh jajaran manajemen Perseroan, penerapan sistem reward and punishment secara konsisten dan konsekuen, pelatihan kepemimpinan, peningkatan remunerasi karyawan, pemberlakuan ikatan dinas untuk kegiatan pelatihan dengan nilai tertentu.

10. Risiko pendanaan investasi Adalah dampak dari ketersediaan sumber pendanaan

investasi, terhadap perolehan pendapatan, beban dan laba Perseroan. Ada faktor yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan menjadi penyebab risiko ini, seperti:• Kepercayaaninvestordanpemberipinjaman• Kinerjamanajemen• Tingkatsukubunga• Nilaitukarmatauang• Kondisiekonomimakro

Untuk mengantisipasi risiko serupa di masa mendatang, beberapa langkah mitigasi risiko yang telah dan sedang dilakukan manajemen Perseroan antara lain: membentuk divisi Treasury yang bertanggungjawab terhadap proses fund raising, manajemen arus kas, manajemen modal kerja.

To anticipate the similar risk in the future, several risk mitigation measures have been and are currently being execute by the management, including establishing acceleration team for collectibility of receivables, improving cash flow and working capital management, and credit risk analysis during project approval.

9. Risk of Human Resources Is the after effect of problems caused by human

error, on the Company’s revenues, expense and profit. There are several controllable and uncontrollable factors causing this risk, including:• Employees’integrity• Employees’productivityandmotivation• LeadershipofCompany’smanagement• Turnoverinkeypersonnel• Opportunitiesinotherplaces

To anticipate the similar risk in the future, several risk mitigation measures have been and are currently being execute by the management, including the signing of integrity pact charter for all the Company’s management, consistently and consequently implementing reward and punishment system, holding leadership training, increasing the employees’ remuneration, imposing a bond department for training activities of particular amount.

10. Risk of Investment Financing Is the after effect of the availability of investment

financing source, on the Company’s revenues, expenses and profit. There are several controllable and uncontrollable factors causing this risk, including:• Theconfidenceofinvestorsandlender• Performanceofmanagement• Interestrate• Exchangerate• Macroeconomiccondition

To anticipate the similar risk in the future, several risk mitigation measures have been and are currently being execute by the management, including: establishing Treasury division that is responsible for fund rising process, cash flow management and working capital management.

Page 110: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk108

Pedoman dan Kebijakan Dasar Perusahaan Perseroan mengenai GCG merekomendasikan agar perusahaan memiliki fungsi pengawasan internal. Perseroan memandang Audit Internal sebagai salah satu fungsi pengendali dan pengawas internal untuk mendukung kegiatan operasional, keuangan dan manajemen menjadi lebih efektif dan efesien. Disamping pedoman tersebut, Departemen Keuangan Republik Indonesia melalui Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) yang telah memutuskan dan menetapkan keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, yaitu dengan diterbitkannya Keputusan No. Kep-496/ BL/2008 tanggal 28 November 2008 dan ketentuan mengenai keputusan tersebut dimuat pada peraturan nomor IX.I.7.

Unit Audit Internal Perseroan juga telah menetapkan Piagam Audit Internal yang merupakan aturan perilaku bagi Internal Auditor dan prinsip-prinsip dasar pelaksanaan Internal Audit. Piagam ini ditetapkan melalui SK Direktur Utama No.053/EN/KPTS/000D/2009 tanggal 2 Januari 2009 dan merupakan penyempurnaan dari piagam sebelumnya yang ditetapkan pada tahun 2004.

Internal Audit Perseroan menempatkan diri sebagai mitra auditee (pihak yang diaudit) dalam tujuan pencapaian sasaran Perusahaan. Aktivitas Internal Audit mencakup pengujian atas transaksi keuangan, compliance (ketaatan terhadap peraturan), serta pengujian terhadap sistem yang ada, proses dan operasi yang berjalan.

Saat ini Internal Audit Perseroan dipimpin oleh Roni I. Maulana, di dalam Divisi Internal Audit dan Quality Management, langsung di bawah Direktur Utama. Struktur Divisi tersebut terdiri dari :1. Departemen Internal Audit, terdiri dari 2 Senior

Auditor, 1 Junior Auditor dan 4 Auditor yang menangani aspek audit operasional maupun keuangan;

2. Departemen Quality Management, terdiri dari bagian system procedure dan bagian quality assurance; dan

3. Section GCG.

Tugas penting Audit Internal Perseroan adalah memastikan bahwa pengendalian internal Perusahaan telah berjalan dan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dalam melaksanakan tugasnya, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:a. Menyusun Rencana Kerja Audit Tahunan (RKAT)

Corporate Guideline and Basic Policy on GCG recommends that the Company has internal supervisory function. The Company sees Internal Audit is one of internal control and supervisory functions to support the operations, finance, and management to make it more effective and efficient. Besides the guideline, Department of Finance of Republic of Indonesia through Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) that has decided and determined on the Decree of Head of Bapepam-LK on the Estasblishment and Guideline in Formulating Internal Audit Unit Charter, namely following the issuance of Decree No. Kep-496/ BL/2008 dated November 28, 2008 and provision on the decree which is stated in regulation No. IX.I.7.

Internal Audit Unit of the Company also determined that Internal Audit Charter regulates the behaviors for Internal Auditor and basic principles for the implementation of Internal Audit. This Charter was assigned through the President Director's Decree No.053/EN/KPTS/000D/2009 January 2, 2009 and constitute the revision of the previous charter assigned in 2004.

Internal Audit of the Company positions itself as auditee partner in achieving the objectives of the Company. Internal Audit’s activities include review on financial transactions, compliance as well as existing system, current process and operations.

Currently, Internal Audit is headed by Roni I. Maulana, in Division of Internal Audit and Quality Management, directly under the President Director's supervisory. The structure of the Division consists of :1. Department of Internal Audit, including 2 Senior

Auditors, 1 Junior Auditor and 4 Auditors who handle operational and financial aspect of audit;

2. Department of Quality Management, including system procedure and quality assurance section;

3. Section of GCG.

The key tasks of Internal Audit of the Company is to ensure that internal control has been running on track and keeps improving from year to year. In perfoming its tasks, the steps taken are:

a. Formulating Annual Audit Work Plan in early year

pengawasan Dan pengenDalian internalinternal control and supervision

Page 111: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Corporate Governance Report

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 109

pada setiap awal tahun berdasarkan analisis risiko yang dimiliki Perusahaan. RKAT ini disampaikan kepada Direksi dan Komite Audit untuk mendapatkan persetujuan;

b. Melakukan pengujian terhadap pelaksanaan pengendalian internal dan manajemen risiko sesuai kebijakan yang dimiliki Perusahaan;

c. Melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap auditee yang mencakup aspek pemasaran, operasi, keuangan, sumber daya manusia, pengadaan, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya;

d. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa;

e. Memantau, menganalisis, dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan.

Selama tahun 2010, telah dilakukan audit terhadap beberapa obyek audit sebagai berikut;a. Divisi Operasi Perseroan, yang mencakup

pemeriksaan atas proyek-proyek yang berjalan di tahun tersebut yang memiliki nilai uang dan risiko yang relatif besar serta pemeriksaan atas kesesuaian investasi yang telah dilakukan oleh Divisi tersebut dibandingkan dengan pelaksanaan proses operasinya;

b. Divisi Supporting Perseroan, yang mencakup pemeriksaan atas ketaatan terhadap aturan yang berlaku serta efektifitas support atas operasi Perseroan;

c. Perusahaan-perusahaan yang menjadi Anak Perusahaan;

d. Pemeriksaan khusus atas proses dan realisasi investasi Perseroan yang bernilai besar.

Dari hasil pelaksanaan audit tersebut, Audit Internal bersama-sama dengan auditee telah membahas hal-hal yang merupakan kelemahan untuk diberikan saran perbaikannya. Seluruh Laporan Hasil Audit beserta rekomendasinya disampaikan kepada Direksi dan Komisaris melalui Komite Audit. Laporan ini juga disampaikan kepada auditee untuk dapat dipergunakan sebagai bahan perbaikan baik aspek pengendalian internal, maupun proses dan aktivitasnya.

Secara berkala Internal Audit melakukan monitoring atas pelaksanaan tindak lanjut atas rekomendasi audit dengan pihak auditee. Pelaksanaan tindak lanjut sudah berjalan cukup baik dengan dilaksanakannya rekomendasi yang diberikan, termasuk rekomendasi dari pemeriksaan khusus.

based on risk analysis of the Company. The work plan is subimitted to the Directors and Audit Committee for approvals;

b. Conducting a review on the implementation of internal control and risk management according to corporate policies;

c. Conducting an assessment against auditee including marketing aspect, operation, finance, human resources, procurement, information technology, and other activities;

d. Providing inputs for improvement and objective information about the activities under review;

e. Monitoring, analyzing and reporting the implementation of follow-up to the improvement.

In 2010, audit had taken place in several audit objects, among which were:a. Operational Division, which covered evaluation

on current projects in that year containing money value and relatively big risks as well as evaluation on the accordance of the investment done by the division compared to the operational process.

b. Supporting Division, which included the review on compliance against applicable rules as well as support effectivity on the Company’s operations;

c. Subsidiaries of the Company;

d. Special assesment on the process and realization of Company’s big-value investments.

The audit results showed that Internal Audit in cooperation with auditee had dicussed several weaknesses which need advice for their improvements. All recommendations of the audit results were submitted to the board of Directors and Board of Commissioners through the Audit Committee. The report was also submitted to the auditee for guidance in improving the internal control aspect, process and activities.

Periodically the Internal Audit conducts the monitoring over the follow-ups on the audit recommendations with auditee. The implementation of the follow-ups runs quite well with the implementation of the recommendations, including those from special evaluation.

Page 112: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk110

Selama tahun 2010, perkara-perkara penting yang dihadapi perseroan adalah sebagai berikut:

no NOmOR PERKaRaNumber of Lawsuit

POsIsI PERsEROaNCompany’s Position

matERI PERKaRaCase Material

statUs PERKaRaStatus of the Case

1 533/Pdt.g/2010/Pn.JKt.Sel, tanggal 19 Agustus 2010 di Pengadilan negeri Jakarta Selatan.533/Pdt.g/2010/Pn.JKt.Sel, dated 19 August 2010 at District Court of South Jakarta.

tergugatDefendant

gugatan wanprestasi hukum oleh Pt light Instrumenindo sehubungan dengan tidak ditandatanganinya Akta Pelepasan Atas tanah yakni SHgB no.26 / Pegangsaan Dua dan SHgB no.32/ Pegangsaan Dua yang keduanya atas nama Perseroan yang berlokasi di Pegangsaan Dua Kelapa gading.Claim of legal default by Pt light Instrumenindo following to the absence of signing process on land Release Act, SHgB no.2/ Pegangsaan Dua and SHgB no.32/ Pegangsaan Dua, both on the name of the Company and are located in Pegangsaan Dua Kelapa gading.

Sidang saat ini telah memasuki tahap pembuktian dari kedua belah pihak, baik penggugat maupun tergugat.the trial has enter the verification process from both parties, plaintiff and defendant.

2 1458/Pdt. g/2009/Pn.Jkt.Sel. tanggal 15 September 2009, di Pengadilan negeri Jakarta Selatan.1458/Pdt. g/2009/Pn.Jkt.Sel. dated 15 September 2009 at District Court of South Jakarta.

tergugatDefendant

gugatan perbuatan melawan hukum oleh Pt. Saptawell tehnictama (“Saptawell”) atas penyewaan peralatan BOP (Blow Out Preventer) 4 1/16” dan Riser Spool milik Saptawell yang mengalami kerusakan setelah disewa oleh Perseroan.Saptawell mengajukan tuntutan ganti rugi atas perbuatan melawan hukum yang dilakukan Elnusa dengan tuntutan agar Elnusa membayar ganti kerugian. Claim of law violation filed by Pt Saptawell tehnictama (“Saptawell”) regarding lease of BOP (Blow Out Preventer) 41/16 and Riser Spool belonging to Saptawell and being rented by the Company. Saptawell proposes compensation over such law violation act by Elnusa requiring Elnusa to settle the loss.

Sidang Pengadilan negeri telah selesai dan diputuskan bahwa gugatan Saptawell tidak dikabulkan. Saat ini Saptawell telah mengajukan Banding ke Pengadilan tinggi.the trial process at the District court was completed and the court decided to dismiss Saptawell’s claim. At the moment, Saptawell proposes an appeal into the High Court.

Perkara-perkara yang sedang dihadapi ELNUSA di tahun 2010, tidak ada satupun yang memiliki dampak signifikan terhadap kondisi dan kinerja Perseroan secara umum.

During 2010, the important legal affairs faced by the Company are as follows:

perkara hukuM perseroan company’s legal affairs

None of the legal cases faced by ELNUSA in 2010 significantly affected the Company’s condition and performance in general.

Page 113: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Corporate Governance Report

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 111

Perseroan merupakan salah satu perusahaan yang publik yang memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan Good Corporate Governance (GCG) dalam setiap aktivitasnya. Implementasi GCG di Perseroan diharapkan menjadi payung bagi seluruh sistem dan struktur yang ada di dalam prinsip GCG sampai kepada level operasional, sekaligus menjadi panduan dalam hubungan Elnusa dengan stakeholders. Implementasi GCG di Perseroan diarahkan untuk membentuk tidak saja sistem dan struktur yang kuat, namun menciptakan mentalitas SDM yang memiliki integritas baik sehingga menjadi agent of change yang melaksanakan dan menjadikan GCG sebagai budaya Perseroan.

Untuk mendukung hal tersebut, diperlukan adanya mekanisme yang menjadi pengikat bagi setiap insan Perseroan dalam menjalankan implementasi GCG dengan penuh komitmen dan konsistensi. Salah satu caranya adalah dengan menjalankan Code of Conduct (Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja) Perseroan yang telah dimiliki sejak tahun 2007. Code of Conduct mencakup prinsip-prinsip dasar etika bisnis sebagai pedoman bagi seluruh Insan Perseroan, yang terdiri dari beberapa aspek :1. Etika Bisnis, mengatur hubungan dengan Pegawai

Perseroan, pelanggan, pemegang saham, pemerintah dan regulator, lingkungan, penyedia barang/jasa, kreditur/investor, pesaing dan masyarakat sekitar.

2. Etika Kerja, mengatur tuntutan perilaku individu, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan, kerahasiaan informasi, benturan kepentingan, pemberian dan penerimaan hadiah, anti penggelapan, melindungi aset perusahaan, keselamatan dan kesehatan kerja, menjaga criteria perusahaan, serta ketepatan pencatatan.

Selain itu, penjabaran aspek tersebut diatas dalam Code of Conduct juga merupakan bagian dari penjabaran nilai-nilai Perseroan yang hidup, berkembang dan diaplikasikan oleh seluruh Insan Elnusa yakni Clean, Respectful dan Synergy. Clean: Bersih secara moral, transparan dan akuntabel.Respectful: Terpercaya di dalam komunitas bisnis dan

lingkungannya melalui profesionalisme, kemandirian, berdaya saing serta kemampuannya memenuhi kepuasan stakeholders.

Synergy: Berorientasi pada kekuatan aliansi secara terpadu untuk menciptakan nilai.

etika bisnis Dan etika kerJacode of conduct

The Company is a public company having the responsibility for implementing Good Corporate Governance (GCG) in every activity. This GCG implementation is expected to be an umbrella for all systems and structures laid in the GCG’s principles until the operational level as well as the guideline for Elnusa’s relation with the stakeholders. The GCG implementation is specially directed to formulate not only strong system and structure but also to set the mentality of human resources for having good integrity thus in the end they may become the agent of change in implementing and treating GCG as the corporate culture.

To support this particular notion, there must be a binding mechanism for all employees of the Company in implementing GCG with the strong commitment and consistency. One of the ways will be to undertake corporate Code of Conduct, existing since 2007. Code of Conduct covers the basic principles of business ethics and serves as the guideline for all employees of the Company, which consist of several aspects:

1. Business Ethics, manages the relationship with Corporate employees, customers, shareholders, government and regulators, environment, goods/service providers, creditors/investors, competitors and neighboring communities.

2. Work Ethics, manages the individual behavior demands, Compliance with laws and regulations, information confidentiality, conflict of interest, gift giving and receiving, anti-embezzlement, protecting company assets, occupational safety and health, maintaining the company image and documentation accuracy.

Aside of that, the description of the Code of Conduct also forms part of the description of the corporate values which live, develop and are applied by all employees of Elnusa, namely Clean, Respectful and Synergy.Clean : Morally clean, transparent and accountable.Respectful: Trusted within the business community

and environment through professionalism, independency, competitive as well as capable in delivering the stakeholders satisfaction.

Synergy: Oriented on the alliance benefit integratedly to create value.

Page 114: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk112

Untuk menginternalisasikan hal tersebut, Perseroan membentuk Tim Internalisasi Code of Conduct berdasarkan Surat Keputusan No. 011/EN/KPTS/000D/2010 untuk menjalankan internalisasi Code of Conduct yang dimiliki, dengan susunan keanggotaan Tim Internalisasi Code of Conduct sebagai berikut:A. Steering Committee : DireksiB. Ketua: Division Head of IAQM, Roni I. MaulanaC. Wakil Ketua: Division Head of HR, Trivita DamayantiD. Trainer : 1. Achmad Zaki

2. M. Bambang Soemitro3. Hafid Mulyadi4. Odang Supriatna5. Nur Saadah

E. Dokumentasi: Nur SaadahF. Event Organizer : Ina Marvitasari

Susunan Tim Internalisasi mengalami penambahan dengan kehadiran Section Head of GCG, Mohamad Fajri MP yang bergabung dengan Elnusa sejak bulan Mei 2010 dan SN Rasjid sebagai Event Organizer.

Selama periode tahun 2010, telah dilaksanakan 14 batch Workshop Internalisasi dimulai dari Division Head sampai dengan Officer & Staff dengan jumlah keseluruhan sebanyak 424 orang. Rincian jumlah peserta dan batch sebagai berikut:

no LEVEL PEsERtaParticipant level

JUmLah PEsERta number of Participant

taNggaL Date

tEmPat Venue

INstRUKtUR Instructor

1 - Division Head- Director of Subsidiary

20 6 Maret 2010March 6, 2010

Jakarta Waluyo

2 - Department Head- Director of Subsidiary- gM/SM of Subsidiary

39 13 Maret 2010March 13, 2010

Jakarta Waluyo

3 - Department Head- Section Head- Unit Head

33 18 Juni 2010June 18, 2010

Jakarta M. Bambang SoemitroAchmad Zaki

4 - Department Head- Section Head

28 24 Juni 2010June 24, 2010

Jakarta Waluyo

5 - Section Head- Unit Head- Officer

42 23 Juli 2010July 23, 2010

Jakarta Odang SupriatnaAchmad Zaki

6 - Officer- Staff

25 29 Juli 2010July 29, 2010

Balikpapan Achmad ZakiMohamad Fajri MP

7 - Officer- Staff

18 11 Oktober 2010October 11, 2010

Balikpapan Mohamad Fajri MP

8 - Section Head- Unit Head- Officer

26 21 Oktober 2010October 21, 2010

Jakarta M. Bambang Soemitro

9 - Section Head- Unit Head- Officer

37 29 Oktober 2010October 29, 2010

Jakarta Odang SupriatnaMohamad Fajri MP

10 - Section Head- Unit Head- Officer

31 11 november 2010november 11, 2010

Jakarta Odang SupriatnaAchmad Zaki

11 - Section Head- Unit Head- Officer

21 25 november 2010november 25, 2010

Jakarta M. Bambang SoemitroAchmad Zaki

12 - Section Head- Unit Head- Officer

51 9 Desember 2010December 9, 2010

Jakarta Achmad ZakiMohamad Fajri MP

13 - Section Head- Unit Head- Officer

35 16 Desember 2010December 16, 2010

Jakarta Hafid MulyadiMohamad Fajri MP

14 - Section Head- Unit Head- Officer

18 23 Desember 2010December 23, 2010

Jakarta M. Bambang SoemitroAchmad Zaki

total 424

In order to socialize those values internally, the Company established Internalization Team of Code of Conduct, pursuant to the Decree No. 011/EN/KPTS/000D/2010 merely to implement Code of Conduct Internalization with membership structure as follows:

A. Steering Committee: Board of DirectorsB. Chairman: Division Head of IAQM, Roni I. MaulanaC. Deputy Chairman: Division Head of HR, Trivita DamayantiD. Trainer Team: 1. Achmad Zaki

2. M. Bambang Soemitro3. Hafid Mulyadi4. Odang Supriatna5. Nur Saadah

E. Documentation: Nur SaadahF. Event Organizer: Ina Marvitasari

There were additional members to the Internalization Team’s structure with the joining of Section Head of GCG Mohamad Fajri MP, entering Elnusa since May 2010, and SN Rasjid as the Event Organizer.

During 2010, the team had held 14 batch Internalization Workshop, including Division Head to Officers & Staff, with the total participants of 424 persons. The details over participant and batch are as follows:

etika bisnis Dan etika kerJa Code of ConduCt

Page 115: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Corporate Governance Report

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 113

Jumlah total 424 orang telah mencapai 39% dari total karyawan Elnusa yang berjumlah 1.081 orang.

Berdasarkan hasil form evaluasi, secara umum dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:1. Mayoritas peserta merasa puas dengan kualitas

instruktur/pengajar, termasuk persiapan yang dilakukan oleh instruktur.

2. Materi Code of Conduct yang diberikan dirasakan sudah tepat bagi peserta.

3. Durasi Internalisasi Code of Conduct dirasakan sudah tepat, tidak terlalu lama dan tidak terlalu pendek.

4. Mayoritas peserta sudah memahami isi dari Code of Conduct dan merasa bahwa Code of Conduct dapat diaplikasikan dalam kegiatan operasional sehari-hari.

5. Sebagian peserta merasa bahwa isi Code of Conduct perlu ditambahkan. Beberapa rekomendasi peserta cukup penting untuk dievaluasi dalam evaluasi isi Code of Conduct.

6. Mayoritas peserta bersedia menerapkan Code of Conduct dan menyebarluaskannya di unit kerja masing-masing.

7. Mayoritas peserta merasakan manfaat dari Code of Conduct.

WhistlebloWing system PERsEROaN

Perseroan telah memiliki mekanisme pengaduan terkait pelanggaran yang disebut dengan Whistleblowing System.

Media Pengaduan bagi Whistleblower Policy sebagai berikut:- Melalui surat: ditujukan kepada Section Head of GCG PT Elnusa Tbk. Graha Elnusa Lantai 14 Jl. TB Simatupang Kav 1B, Jakarta 12560- Melalui email: [email protected] Melalui telepon: (021) 78830850 ekstension 1411- Melalui hotline HP: 0858-1420-2582

Sejak diluncurkan bulan September 2010, sampai saat ini Perseroan telah menerima sejumlah pengaduan pelanggaran. Per Desember 2010, Tim Whistleblowing System telah menerima 3 laporan. Dari 3 laporan tersebut, telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 2 laporan. 1 (satu) laporan sedang dalam proses tindak lanjut karena tidak hanya melibatkan pihak Elnusa, namun melibatkan pihak lain.

Perseroan berkomitmen untuk menindaklanjuti setiap laporan yang masuk dan akan berusaha menyelesaikannya sebagai bagian dari komitmen Perseroan terhadap implementasi GCG.

The 424 participants have reached 39% of Elnusa’s total employees, which were 1,081 persons.

Based on the evaluation form, in general, the conclusions are:1. Majority of participants feel satisfied with the quality

of the instructors, including their preparation.

2. The Code of Conduct materials are somewhat suitable to the participants

3. The duration of Internalization of Code of Conduct is relatively appropriate, not too long and not too short.

4. Majority of the participants understand the content of Code of Conduct and perceive that this Code of Conduct is applicable in the daily operation.

5. Some participants perceive that the material must be added. Several recommendations from the participants are important to be evaluated in the evaluation of material of Code of Conduct.

6. Majority of the participants are willing to impose Code of Conduct as well as spread it to each of their working unit.

7. Majority of participants feel the benefit of this Code of Conduct.

thE cOmPaNy’s WhIstLEBLOWINg systEm

The Company has already had mechanism to handle complaints regarding any violations, called the Whistleblowing System.

The media for the Whistleblower Policy is as follows:- By letter: addressed to Section Head of GCG PT Elnusa Tbk. Graha Elnusa Lantai 14 Jl. TB Simatupang Kav 1B,

Jakarta 12560- By email: [email protected] - By phone: (021) 78830850 extention 1411- By Mobile Hotline service: 0858-1420-2582

Since it was launched in September 2010, so far, the Company has received a number of complaints on violations. The Whistleblowing System Team had received three reports as per December 2010. Of those three reports, two reports were completely followed up while the other report is in the follow-up phase as it involves not only Elnusa but also other party.

The Company commits to follow up every report and will do its best to provide solutions as part of the Company’s commitment to GCG implementation.

Page 116: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk114

Komposisi pendapatan terbesar tahun 2010 berasal dari sektor Jasa Hulu Migas Terintegrasi yang merupakan bisnis inti Perseroan dengan kontribusi sebesar 52%, kemudian Jasa Hilir Migas memberikan kontribusi sebesar 44% dan diikuti oleh Jasa Penunjang Hulu Migas yang terdiri dari tiga Anak Perusahaan menyumbang 4% dari total pendapatan konsolidasi Perseroan.

The composition of the biggest revenue in 2010 was derived from the Integrated Upstream Oil & Gas Services sector as the core business of the Company with a contribution of 52%, subsequently the Downstream Oil & Gas Services contributed as much as 44%, followed by the Upstream Oil & Gas Support Services that comprised of three Subsidiaries which accounted for 4% of the total consolidated revenue.

AnAlisis dAn pembAhAsAn mAnAjemenmanagement's discussion and Analysis

Page 117: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Management’s Discussion and Analysis

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 115

TinjAuAn umum 2010General Review 2010

ANALISIS PerekoNomIAN INdoNeSIA 2010

Tahun 2010 merupakan tahun kebangkitan bagi perekonomian Indonesia. Setelah melewati masa krisis ekonomi yang menerpa dunia pada pertengahan tahun 2008, perekonomian Indonesia terus tumbuh bahkan mencapai angka pertumbuhan 6,1% pada tahun 2010 yang menjadikan Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi ketiga terbesar di dunia setelah Cina (10,1%) dan India (7,7%). Optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terus dipertahankan dengan target pertumbuhan pada tahun 2011 sebesar 6,3%.

Indikasi pertumbuhan ekonomi nasional dapat terlihat dari peningkatan Pendapatan Bruto Nasional (PDB). Pada triwulan pertama PDB Indonesia berada pada Rp1.498,7 triliun dan meningkat sebesar 4,1% setiap triwulannya sampai pada triwulan keempat. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi memberikan sumbangan terbesar sebesar 13,5% sedangkan sektor pertambangan dan penggalian sebesar 3,5%. Kapasitas produksi nasional terus berkembang, terlihat dari nilai ekspor Indonesia pada triwulan keempat tahun 2010 mencapai angka USD157,7 miliar sedangkan nilai impor sebesar USD135,6 miliar.

Di pasar saham, investor mulai mengakumulasi saham Perseroan seiring dengan meningkatnya ekspektasi akan membaiknya pendapatan Perseroan seiring perbaikan ekonomi. Secara regional, mata uang regional juga mencatat penguatan. Dengan tingginya arus uang asing ke Indonesia mengakibatkan semakin menguatnya daya tukar Rupiah (Rp) terhadap Dolar Amerika (USD). Pada awal tahun 2010 nilai tukar Rp terhadap USD adalah Rp9.330 dan kemudian nilai tukar terus menguat dengan sampai akhir tahun ditutup pada kurs nilai tukar sebesar Rp8.991 per USD, atau terapresiasi sebesar 4,4% pada tahun 2010 ini.

ANALYSIS oF INdoNeSIAN ecoNomY 2010

The year 2010 has become the witness of the rebound of Indonesian economy. After suffering from the world’s economic crisis since mid of 2008, the growth of Indonesian economy has been increasing, even climbed to 6.1% growth in 2010, leading Indonesia to be the world’s third country with the largest economic growth behind China (10.1%) and India (7.7%). The optimism over Indonesia’s economic growth is maintained by setting higher growth target for 2011 at 6.3%.

The national economic growth was indicated from the increasing Gross Domestic Product (GDP). In the first quarter of the year, Indonesia’s GDP was IDR1,498.7 trillion and rose by 4.1% in every quarter until fourth quarter. The Transportation and Communication industry shared the biggest contribution with 13.5% while mining and drilling sector gave 3.5%. National production capacity kept developing as indicated from the Indonesia’s export value in the fourth quarter of 2010 which was USD157.7 trillion and import value was USD135.6 trillion.

From stock market, investors were keen to accumulate Company's stock as improved expectation for increasing Company’s revenues along with the better economic condition. Regionally, the currencies gained stronger. The high capital inflow into Indonesian market somehow translated into the stronger Rupiah (IDR) exchange rates against USD. In early 2010, IDR exchange rate against USD was at IDR9,330 and it gained stronger until it was closed at IDR8,991 per USD at the end of the year, or appreciated by 4.4% in 2010.

Nilai Tukar Idr Terhadap USdexchange rate Idr to USdIDR

Sumber | Source: Bank Indonesia

Page 118: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk116

TinjAuAn umum general review

Pergerakan inflasi Indonesia terus menurun setelah tahun 2009 seiring dengan pulihnya kondisi ekonomi dunia sehingga mampu mencapai nilai inflasi terendah (2,41%) pada bulan November 2009. Akan tetapi tahun 2010 inflasi terus merangkak naik sampai menyentuh angka 6,96%, hal ini disebabkan dari segi fundamental karena adanya peningkatan tarif dasar listrik serta naiknya harga beberapa bahan pokok makanan. Sedangkan dari segi non fundamental terjadi karena adanya isu seperti pembatasan penggunaan BBM bagi pemilik kendaraan pribadi.

Secara makro ekonomi, semua indikator ekonomi masih di dalam kisaran prediksi awal tahun bahkan lebih baik dari perkiraan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 6,1% year on year (yoy), BI rate tetap bertahan di angka 6,5%, nilai tukar Rupiah yang terapresiasi 4,4% dan cadangan devisa Indonesia per 31 Desember 2010 mencapai USD96,2 miliar dan nilai ini merupakan level tertinggi sepanjang sejarah.

Kondisi pasar modal Indonesia terus membaik seiring dengan perbaikan ekonomi dunia pada tahun 2010 ini. Kondusifnya iklim perekonomian di Indonesia mendorong para investor untuk membeli saham-saham unggulan. Antusiasme pasar terhadap kondisi perekonomian 2011 terlihat pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 9 Desember 2010 dimana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai posisi tertinggi dengan 3.788,57 dan dan ditutup pada posisi 3.703,51 pada 30 Desember 2010. Penguatan nilai saham di Asia pada akhir tahun ini ditopang oleh kenaikan Wall Street setelah the Fed mengucurkan likuiditas melalui pembelian obligasi pemerintah.

Dengan tercapainya parameter perekonomian Indonesia maka kepercayaan investor asing untuk berinvestasi di Indonesia semakin meningkat. Indonesia menempati posisi yang sama pada peringkat sembilan untuk kedua kalinya sebagai negara tujuan Foreign Direct Investment (FDI) untuk tahun 2010 setelah Cina, India, Brazil, Amerika,

Indonesia’s inflation rate slowed in 2009 following the improved global economy and touched the lowest at 2.41% in November 2009. However in 2010, the inflation pace climbed up to 6.96% for fundamental reason like the hike in electricity tariffs and prices of primary food. Whereas, in term of non-fundamental factor, the issue like limitation of subsidized fuel use for personal car owners also triggered the hike.

Meanwhile, all the macro economic indicators were within the estimation range of early of the year, even more than expected. Indonesian economy grew by 6.1% growth year on year (yoy) unchanged BI rate at 6.5%, IDR appreciated by 4.4%, and Indonesia’s foreign exchange reserves of USD96.2 billion as per 31 December 2010, which was the highest ever.

The Indonesian stock market was improving along the better global economy in 2010. The economic climate in Indonesia encouraged the investors to accumulated for bluechip shares. Market enthusiasm over 2011 economic condition was seen at Indonesia Stock Exchange on December 9, 2010, when Jakarta Composite Index (JCI) broke the highest record at 3,788.57 and was closed at 3,703.51 on December 30, 2010. The bullish Asian stocks this year were supported by the increase of Wall Street in response to the Fed’s purchase of US Treasuries.

The achievement of the Indonesia economic parameters, has resulted to the increasing of investor confidence. Indonesia occupied the ninth position for the second time in a row as target of Foreign Direct Investment in 2010 after China, India, Brazil, USA, Russia, Mexico, and Vietnam. The trend confirmed

Inflasi IndonesiaIndonesia's Inflation rate

Sumber Source: Bloomberg, Petrodata, 2010

Page 119: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Management’s Discussion and Analysis

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 117

Rusia, Meksiko dan Vietnam. Tren menunjukkan bahwa perkembangan investasi dunia sedang bergerak ke wilayah Asia dengan adanya 6 negara Asia pada 15 besar tujuan investasi luar negeri dunia.

Kepercayaan investor asing terlihat pula dari peningkatan peringkat Indonesia oleh lembaga pemeringkat Internasional Standard & Poor’s menjadi BB dengan outlook positif. Dengan peringkat tersebut, posisi Indonesia naik 10 peringkat menjadi urutan ke 44 dari 144 negara berdasarkan laporan Global Competitiveness Report.

Kinerja ekonomi nasional serta terjaganya stabilitas sektor keuangan yang didukung dengan kondusifnya kebijakan pemerintah pada pelaku bisnis diharapkan memberikan dampak positif pada tahun mendatang. Diharapkan investasi terus masuk ke Indonesia terutama yang berkaitan dengan industri minyak dan gas.

Harga Minyak Dunia

Tahun 2009 merupakan titik balik dari pergerakan harga minyak dunia, dimana sejak tahun 2006 harga minyak terus meningkat dan puncaknya pada tahun 2008 dengan harga minyak sebesar USD99,57 per barel. Pada Januari 2009 harga minyak turun menjadi USD43,44 per barel dan kembali beranjak naik sampai pada awal tahun 2010 harga minyak mencapai USD76,17 per barel dan Indonesian Crude Price (ICP) dengan harga USD77,54 per barel.

Harga rata-rata ICP selama tahun 2009 adalah sebesar USD61,60 per barel dan Desember 2010 sebesar USD91,29 per barel. Jika dibandingkan dengan angka Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja Nasional (RAPBN) yang disusun oleh pemerintah, untuk tahun 2009 harga minyak sebesar USD80 per barel dan 2010 sebesar USD60 per barel. Sedangkan untuk RAPBN 2011 target harga minyak adalah sebesar USD75-90 per barel yang merupakan area aman pergerakan harga minyak dunia selama setahun ke depan.

global investment to move towards Asia with 6 Asian countries joining world’s top-15 destinations of foreign direct investment.

Foreign investors’ confidence was also seen from the upgrade of Indonesia’s rating by International rating agency, Standard & Poor’s to BB with positive outlook. The grade led Indonesia move ten steps higher to 44 from 144 in Global Competitiveness Report.

Conducive national economy and financial stability as well as pro-business government’s policies are expected to transfer positive impact in the next year. With this, we expect investment to enter Indonesia, particularly related to oil and gas industry.

Global Crude Price

The year of 2009 was a returning point of the global crude price, after picking up since 2006 and reaching its peak in 2008 when it touched USD99.57 per barrel. In January 2009, the crude price declined to USD43.44 per barrel and started to climb until early 2010 when it was traded at USD76.17 per barrel and Indonesian Crude Price (ICP) was set at USD77.54 per barrel.

The average ICP price in 2009 was USD61.60 per barrel and in December 2010 it was USD91.29 per barrel. If compared to the assumption in Financial Note and Indonesian Budget Plan (RAPBN) by government, the oil price for 2009 was USD80 per barrel and revised down to USD60 per barrel in 2010. Whereas for 2011 State RAPBN, the target of oil price is at USD75-90 per barrel which is considered the comfortable zone of world’s oil price for one year ahead.

USD

Sumber Source: Bloomberg, Petrodata, 2010

Page 120: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk118

Pergerakan harga minyak dunia dipengaruhi oleh pasokan dan permintaan komoditas minyak di pasar primer maupun sekunder. Untuk pasar Indonesia, diperkirakan produksi minyak akan terus meningkat sampai tahun 2012 dan menurun kedepannya sedangkan permintaan terus meningkat. Hal ini menimbulkan over demand terhadap minyak yang mengakibatkan kemungkinan naiknya harga minyak dunia di kemudian hari.

Sesuai dengan data harga minyak rata-rata sampai dengan tahun 2010, terlihat bahwa harga minyak mengalami tren naik setiap tahunnya. Kenaikan harga minyak ini dipicu oleh tingginya permintaan sebagai imbas dari proses pemulihan ekonomi di sejumlah negara konsumen minyak industri, sementara kondisi pasokan terganggu seiring dengan turunnya produksi minyak dunia. Peningkatan harga minyak ini tidak sejalan dengan aktivitas eksplorasi dan produksi di Indonesia yang cenderung turun. Hal ini terlihat dari penurunan anggaran eksplorasi dan produksi yang dilakukan oleh operator minyak asing. Hal tersebut berdampak pada penurunan kinerja perusahaan jasa hulu migas secara umum, baik di Indonesia maupun regional.

INdUSTrI HULU mIgAS 2010

Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai sumber energi termasuk minyak dan gas. Menurut BP Statistical Review, Indonesia masih cukup diperhitungkan sebagai negara yang memiliki cadangan migas di dunia.

Tabel Cadangan Minyak dan Gas Nasional

Minyak (Oil)

MMSTB (Million Stock Tank Barrel)

Gas

TSCF (Trillion Standard Cubic Feet)

Lokasi Cadangan BaratTimur

7.068,84929,70

96,2463,40

Location of ReservesWest East

Jenis Cadangan TerbuktiPotensial

4.303,153.695,39

107,3552,29

Type of ReservesProven

Potential

Total 7.998,54 159,64

Sumber Source: ESDM

Menurut data BP Migas menunjukkan pada Januari 2009, Indonesia memiliki cadangan minyak sebesar 7.998 MMTSB dengan 54% sudah terbukti dan 46% sisanya bersifat potensial. Sebagian besar cadangan minyak nasional berada di wilayah barat Indonesia, oleh karena itu Pemerintah terus berupaya mengembangkan eksplorasi dan ekploitasi minyak di wilayah timur Indonesia. Untuk tahun 2010 hasil produksi minyak indonesia mencapai 954 MBOPD atau 1,1% dibawah target pemerintah yaitu sebesar 965 MBOPD, namun hasil produksi ini meningkat sebesar 0,55% jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

TinjAuAn umum general review

The world’s crude price was influenced by supply and demand of oil commodity at both primary and secondary markets. For Indonesia’s market, the oil production is predicted to rise until 2012 and then decline on years ahead although the demand will keep rising. This will lead to over demand of oil which may trigger increasing oil price some day.

Referring to the average crude oil price until 2010, the oil price has showed an upward trend in every year. The price hike was due to the high demand in response to the economic recovery in some high industrial oil consuming countries while supply was disrupted following the decline in world’s oil production. The oil price hike was not in line with the exploration and production activities in Indonesia which are likely to fall. This can be seen from the decline in exploration and production budget by foreign oil operators. The situation had led to the decline in the performance of oil and gas companies in general, operating both locally and regionally.

UPSTreAm oIL ANd gAS INdUSTrY 2010

Indonesia has outstanding energy resources including oil and gas. According to BP Statistical Review, Indonesia is counted as one country in the world that has oil and gas reserves.

Table of National Oil and Gas Reserves

Data from BP Migas showed that in January 2009, Indonesia has 7,998 MMTSB oil reserve, of which 54% has been proven and the rest 46% is still a potential reserve. Most of national oil reserve is at western part of Indonesia, and thus the government has made effort to develop oil exploration and exploitation in the eastern part of Indonesia. In 2010, Indonesia’s oil lifting was 954 MBOPD or 1.1% below the lifting target of the government, 965 MBOPD, but it was an increase of 0.55% compared to same period last year.

Page 121: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Management’s Discussion and Analysis

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 119

Tidak tercapainya produksi nasional disebabkan oleh faktor teknis dan non teknis. Secara teknis, adanya unplanned shutdown akibat dari kecelakaan kerja, bocornya pipa, permasalahan subsurface, kegagalan pengambilan minyak dari beberapa off taker dan perpanjangan planned shutdown menjadi permasalahan. Secara non teknis diakibatkan oleh izin lintas departemen yang tidak harmonis, ganti rugi lahan yang tidak mulus dan sering terlalu mahal, tumpang tindih lahan perhutanan dan pertambangan, bermacam-macam Perda dan Iuran, terbatasnya rig dan peralatan rig karena Indonesia tidak pernah memproduksi sendiri dan masih mahalnya proses Improved Oil Recovery (IOR) atau Enhanced Oil Recovery (EOR).

Cadangan gas nasional adalah sebesar 159,64 TSCF dengan cadangan yang terbukti sebesar 67% dan sisanya merupakan cadangan potensial. Sebaran cadangan gas nasional cukup merata antara wilayah barat dan timur Indonesia seiring ditemukannya beberapa cadangan gas di wilayah Papua. Produksi gas nasional pada tahun 2010 mencapai 8.888 MMScfd atau meningkat sebesar 11,6% dari tahun sebelumnya. Sehingga secara keseluruhan produksi minyak dan gas nasional nasional mencapai 2.530 BOEPD atau mengalami peningkatan sebesar 7% pada tahun 2010 dikarenakan dari peningkatan produksi gas nasional.

Untuk sumber energi lainnya, Indonesia memiliki cadangan Geothermal terbesar di dunia, kurang lebih sebesar 43% cadangan dunia dengan kemampuan produksi saat ini sebesar 8.514 Gwh dengan 96% produksi di wilayah barat Indonesia. Sedangkan untuk Coal Bed Methane (CBM), kapasitas produksi nasional saat ini sekitar 453 TCF.

The failure to achieve national production was due to both technical and non-technical factors. Technically, there were factors like unplanned shutdown due to working accident, pipe leakage, subsurface problem, failure in oil procurement from some off-takers and the extension of planned sutdown. Non-technically, the factors included dissynchronized permit issuance by departments, the problematic and too-expensive land compensation, as well as overlapping in forestry and mining areas, various local regulations and fees, limited rig and rig equipment, as Indonesia never produces by its own and the expensive process of Improved Oil recovery (IOR) or Enhanced Oil Recovery (EOR).

National gas reserve is 159.64 TSCF with 67% proven reserve and the rest is the potential reserve. The gas reserve is widely spread from west to east of Indonesia in line with the discovery of gas reserve in Papua. National gas production in 2010 was 8,888 MMScfd or rose by 11.6% from the previous year. Thus, in whole, national oil and gas production reached 2,530 BOEPD or rose by 7% in 2010 due to the hike in national gas production.

Aside of that, Indonesia also has the biggest geothermal reserve in the world, about 43% of the world’s reserve, with production capacity currently at 8,514 Gwh, of which 96% is in western part of Indonesia. Whereas, national production of Coal Bed Methane (CBM) is now about 453 TCF.

Page 122: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk120

Besarnya potensi minyak dan gas di Indonesia menggambarkan peluang yang sangat lebar terhadap jasa yang ditawarkan oleh perusahaan ke depannya, terlebih lagi setelah bergabungnya Perseroan ke dalam “Pertamina Incorporated” semakin mempermudah jalan bagi Perseroan untuk terus berkembang.

Regulasi

Kebijakan pemerintah mengenai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam industri migas adalah sebagai salah satu upaya pemerintah dalam melindungi dan memajukan industri migas dalam negeri yang diatur dalam PTK 007 (revisi) tentang pedoman pengelolaan rantai pasok Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Komponen kerja yang dikenai persyaratan TKDN termasuk alat kerja, barang dan sumber daya manusia. Untuk seluruh pengadaan barang dan jasa yang memiliki nilai kontrak lebih dari USD100.000 harus bersedia memberikan janji/komitmen pencapaian TKDN minimal 35% dari nilai total proyek.

Dengan semangat yang sama dalam peningkatan partisipasi dalam negeri, pemerintah menerapkan azas cabotage dalam seluruh bisnis yang berkaitan dengan transportasi barang, penumpang serta jasa dengan menggunakan sarana angkutan air dengan menggunakan sarana pengangkutan berbendera negara asal. Pada intinya seluruh aktivitas di perairan Indonesia harus menggunakan kapal yang kepemilikan Indonesia, berbendera Indonesia dan diawaki oleh orang Indonesia selama beroperasi di wilayah kekuasaan Indonesia. Peraturan ini mulai berlaku untuk seluruh aktivitas di laut Indonesia pada bulan Mei 2011.

Seiring dengan implementasi otonomi daerah, maka penerimaan negara dari sumber daya alam sektor pertambangan minyak dan gas harus dibagi antara pusat dan daerah. Untuk hasil kekayaan minyak bumi, komposisi pembagian pendapatan 85% untuk pemerintah pusat dan 15% untuk daerah, sedangkan untuk hasil kekayaan gas, komposisi pembagian pendapatan 70% untuk pemerintah pusat dan 30% untuk pemerintah daerah.

Namun demikian, terdapat juga beberapa regulasi yang justru menjadi salah satu penghambat dalam realisasi dari program eksplorasi dan produksi. Kendala-kendala yang berhubungan dengan regulasi diantaranya adalah lamanya proses perizinan untuk melakukan program, tumpang tindihnya lahan untuk dilakukan eksplorasi dan tidak kondusifnya beberapa regulasi seperti otonomi daerah, insentif perpajakan, tata ruang, energi, dan perhitungan cost recovery.

TinjAuAn umum general review

The huge potential oil and gas in Indonesia represents wide opportunities for the Company to offer its services in the coming years, even after the Company joined in ‘Pertamina Incorporated’, offering more opportunities to develop.

Regulations

Government policies on Local Content in oil and gas industry is one way to protect and support the development of local oil and gas industry as regulated in PTK 007 (revised) about the guideline for supply chain management for Production Sharing Contractors (PSC). Component mentioned in the requirements of Local Content includes working equipment, goods and human resources. For goods and service procurement of more than USD100,000 contract value shall provide commitment at least 35% of total project value to meet Local Content requirement.

In the effort to enhance local participation, the government applies cabotage principle at all businesses relating to transportation of goods, people and services using water transportation facility raising the flag of origin country. The point is the whole activities on Indonesian offshore required to use Indonesia’s ships with Indonesia’s flag and employ Indonesian crews during its operation on Indonesian offshore area. The regulation will be effective for all activities on Indonesia’s sea as of May 2011.

With the implementation of regional autonomy, state revenues from natural resources particularly oil and gas mining sector, shall be divided into central and local portions. For oil revenues, the composition is 85% for the central and 15% for local, while for gas, the central government has 70% and local has 30%.

However, there are also some regulations that would be obstacles in the realization of exploration and production program. The constraints associated with the regulation of which is the long-duration of the permitting process to conduct the program, the overlapping of land for exploration and some inconducive regulations such as regional autonomy, tax incentives, land use, energy, and calculation of cost recovery.

Page 123: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Management’s Discussion and Analysis

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 121

Pada tahun 2010 ini telah ditandatangani 21 Kontrak Kerja Sama (KKS) Migas dari 43 Wilayah Kerja (WK) Migas yang ditawarkan, 4 KKS Migas perpanjangan dan 3 KKS Coal Bed Methane (CBM), dengan total komitmen eksplorasi dan investasi sebesar USD265,34 juta dan signature bonus sebesar USD37,8 juta. 50% WK yang terjual merupakan pasar yang besar bagi Perseroan untuk mengembangkan jasanya. Hal tersebut ditambah lagi dengan rencana pemerintah pada tahun 2011 ini untuk meningkatkan

jumlah blok eksploitasi dan eksplorasi seperti berikut:Pada tahun 2011 mendatang jumlah WK yang ditawarkan meningkat sebanyak 18% serta peningkatan Work Program & Budget (WP&B) sebesar 20,6%. WK yang ditawarkan pada tahun 2011 adalah 39 melalui reguler tender dan 11 melalui direct offer, dan 10 wilayah kerja baru CBM.

Dengan adanya peningkatan jumlah blok eksploitasi serta banyaknya WK yang ditawarkan meningkatkan optimisme pemerintah dalam memenuhi target produksi minyak yang diperkirakan akan naik sebesar 5 MBOPD menjadi 970 MBOPD dan produksi gas naik menjadi 7.768,99 BBTUD. Peningkatan target ini dinilai realistis seiring dengan ditemukannya beberapa cadangan migas baru pada tahun 2010 yang mempunyai cadangan minyak sekitar 230 MMBO dan 2,8 TSCF dari 9 WK produksi.

Komponen biaya pada Work Program & Budget (WP&B) 2011 sebesar 9,04% digunakan untuk kegiatan eksplorasi, 21,17% untuk kegiatan pengembangan dan sisanya untuk kegiatan produksi dan umum. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa hulu migas, maka Perseroan memiliki potensi bisnis yang cukup besar pada kegiatan eksplorasi dengan porsi kegiatan survei dan drilling mencapai 85% dari total WP&B Eksplorasi. Peningkatan anggaran KKKS untuk tahun 2011 mendatang yang terlihat dari peningkatan WP&B ini juga merupakan efek positif dari perbaikan setelah terjadi krisis global sejak tahun 2008. Peningkatan WP&B ini seiring dengan program pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan ketersediaan data geoscience untuk meningkatkan daya tarik WK yang ditawarkan dan eksplorasi serta mengubah beberapa perjanjian migas sehingga lebih atraktif lagi bagi para investor.

In 2010, about 21 Production Sharing Contracts (PSC) in oil and gas from 43 Oil and Gas Working Areas offered were signed, of which 4 contracts were extension and 3 PSC agreements were on Coal Bed Methane (CBM), with total exploration and investment commitment of USD265.34 million and signature bonus of USD37.8 million. About 50% of sold Working Areas represented huge market for the Company to develop its services. That was added by government’s plan in 2011 to increase

the total exploitation and exploration blocks, as follows: In 2011 total offered Working Areas increased by 18% while the hike in Work Program & Budget (WP&B) was 20.6%. There are 39 Working Areas offered in 2011 through reguler tender and 11 areas through direct offer, as well as 10 new CBM working areas.

With the increase in the number of exploration blocks and of the offered Working Areas raise optimism of the government over target of oil lifting which is expected to increase by 5 MBOPD to 970 MBOPD while gas production will reach 7,768.99 BBTUD. The increased targets are realistic after the discovery of new oil and gas reserves in 2010 of 230 MMBO and 2.8 TSCF, respectively, in 9 production Working Areas.

Cost component in 2011 in the Work Program & Budget (WP&B) which is 9.04% is used for exploration activity, 21.17% for development activity and the rest for production and general affairs. As a company operating in upstream oil and gas business, the Company has huge opportunity in exploration activity, in which portions of survey and drilling activities reach 85% of total WP&B for exploration. The increase of PSC budget in 2011 can be seen from the increase of WP&B which resulted from the positive effect of improvement post global crisis in 2008. The increased WP&B is in line with the government’s program to improve quality and availability of geoscience data to boost attractivenes of the offered Working Areas and exploration while revising some oil and gas contracts to make them more attractive to investors.

pRospek 20112011 prospects

Jumlah AFe Total AFE 2010 2011

Blok Eksploitasi Exploitation Blocks 1,257 2,331

Blok Eksplorasi Exploration Blocks 268 342

Page 124: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk122

pembAhAsAn ATAs kineRjA bisnisAnalysis of business performance

INTegrATed UPSTreAm oIL & gAS ServIceS

The core and backbone businesses of the Company’s operation is the Integrated Upstream Oil and Gas Services which consist of three main divisions operating in geoscience services, drilling services, and oilfield services. The three divisions are all integrated and then become the competitive benefits of the Company that differ from the other competitors.

Geoscience Services Division (GSC)

GSC Division provides Integrated Geophysical Data service that able to provide service on seismic dan non seismic acquisition particularly in the land and transition zone and marine, as well as geodata processing & geology geophysics reservoir service.

JASA HULU mIgAS TerINTegrASI

Bisnis inti dan backbone operasi Perseroan adalah pada Jasa Hulu Migas Terintegrasi yang di dalamnya terdiri dari 3 divisi utama yang bergerak masing-masing pada bidang jasa pemetaan data dengan seismik (geoscience services), jasa pemboran (drilling services) dan jasa-jasa pendukung untuk pemeliharaan dan pengelolaan lapangan migas (oilfield services). Ketiga divisi tersebut terintegrasi dan kemudian menjadi ciri keunggulan Perseroan dibandingkan dengan kompetitor lainnya. Divisi Geoscience Service (GSC)

Divisi GSC melakukan Integrated Geophysical Data service yang mampu memberikan pelayanan jasa pada pekerjaan seismic dan non seismic acquisition khususnya di darat (land) maupun di daerah transisi dan laut (transition zone & marine) serta geodata processing & geology geophysics reservoir.

Page 125: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Management’s Discussion and Analysis

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 123

Selain mengerjakan beberapa proyek yang merupakan lanjutan dari tahun 2009, selama tahun 2010 GSC telah memenangkan beberapa proyek besar diantaranya sebagai berikut:

Besides some carry-over projects from 2009, GSC won several big projects in 2010, i.e.:

Most of GSC’s big projects are on the land and conducted by Geodata Land Seismic (GDL) unit. Yet, due to unconditional weather and complicated operation approval, has made some GDL projects delayed. This low utilization was also caused by other macro issues, making some big targeted projects of the Company cancelled. Meanwhile, Transition Zone & Marine Seismic (GDM) business unit has been carried out in the form of Joint Operation with foreign partners. The transition zone project was in collaboration with CGGVeritas-France whereas for marine projects, the Company partnered with Nordic Maritime Pte. Ltd.-Singapore. This year, the Company succeeded to develop GDM competence so that the operation of the business unit rose significantly.

The big projects that were done using equipment capacity of GSC included:

Proyek utama GSC sebagian besar dilakukan di darat oleh unit usaha Geodata Land Seismic (GDL). Namun dikarenakan cuaca yang kurang mendukung serta sulitnya perizinan operasi menyebabkan beberapa proyek GDL mengalami penundaan. Tingkat utilitas GDL yang tidak terlalu tinggi ini juga disebabkan beberapa kendala makro lainnya, sehingga terdapat beberapa proyek besar yang telah diproyeksikan Perseroan mengalami pembatalan oleh perusahaan migas. Sedangkan untuk pekerjaan Transition Zone & Marine Seismic (GDM) selama ini dilaksanakan melalui kerjasama dalam bentuk Joint Operation dengan partner kerja asing. Pada pekerjaan transition zone bekerjasama dengan CGGVeritas-Perancis sedangkan untuk pekerjaan marine bekerja sama dengan Nordic Maritime Pte. Ltd.-Singapura. Pada tahun ini, Perseroan telah berhasil mengembangkan kompetensi GDM tersebut sehingga kinerja operasional unit usaha ini meningkat cukup signifikan.

Proyek-proyek besar yang disampaikan diatas dikerjakan dengan menggunakan kapasitas alat yang dimiliki GSC sebagai berikut:

Sepanjang tahun 2010, GSC mendapatkan penghargaan Excellent Safety Performance dari Ranhill, KSO Pertamina EP-Patina Group, Pertamina Rengas Dengklok, Pasir Petroleum Resources Ltd dan Petrochina International Jabung Ltd.

In 2010, GSC was awarded Excellent Safety Performance from Ranhill, KSO Pertamina EP-Patina Group, Pertamina Rengas Dengklok, Pasir Petroleum Resources Ltd and Petrochina International Jabung Ltd.

2009 2010

capacity capacity Utility

Seismic acquisition capacity

10 crew land 10 crew land 69%

1 crew transition zone 1 crew transition zone JO with CGGVeritas

1 crew marine 1 crew marine JO with Nordic Maritime Pte. Ltd.

2D data collection (km) 3,310 1,115 -

3D data collection (km2) 2,780 1,942 -

2D data processing (km) 3,280 10,103 -

3D data processing (km2) 3,355 5,125 -

No kLIeNClient

TANggAL PerJANJIANAgreement Date

NILAI koNTrAkContract Value

PerIode koNTrAkContract Periode

JeNIS PekerJAANType of Work

WILAYAH kerJAArea

1 Chevron West Papua Ltd., Bermuda September 15, 2010 USD24,481,277 1 Year 2D Seismic Data TZ Karas dan Kimana - West Papua

2 PT Pertamina EP October 06, 2010 USD11,022,700 7 Months 3D Seismic Land Muara Enim - South Sumatra

3 JOB PTM - Medco Simenggaris August 11, 2010 USD8,830,173 1 Year 2D Seismic Land Simenggaris - East Kalimantan

4 PT Pertamina EP July 23, 2010 USD8,701,919 6 Months 2D Seismic Land Bandar Jaya Lampung - North Lampung

5 Lundin Rangkas BV, Belanda May 03, 2010 USD6,077,116 4 Months 2D Seismic Land Rangkas Bitung - West Java

6 PT Total E&P Indonesie July 01, 2010 USD5,280,000 6 Months 3D Seismic TZ Central Tunu- East Kalimantan

7 Murphy South Barito Ltd., Bahama March 05, 2010 USD4,689,338 6 Months 2D Seismic Land Banjar Baru, East Kalimatan

8 JOB PTM - Talisman July 01, 2010 USD4,152,027 3 Months 3D Seismic Land Prabumulih - South Sumatera

Page 126: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk124

Divisi Drilling Service (EDS)

EDS memberikan jasa layanan terintegrasi dibidang drilling services maupun drilling support services sehingga mampu memberikan solusi yang lengkap dengan harga optimal. Yang menjadi layanan jasa andalan EDS adalah Modular Rig 1500 HP yang pada tahun ini berhasil melakukan pemboran sebanyak 12 sumur sesuai dengan target yang ditetapkan klien, dan Wireline logging services yang juga memberikan kinerja operasional yang memuaskan dengan tingkat utilisasi yang tinggi. Jasa layanan lain yang ada pada drilling support services adalah Cementing service, Well Testing services, Mud Logging services, H2S Monitoring Services dan Mud Engineering.

pembAhAsAn ATAs kineRjA bisnis analysis of business performance

Drilling Service Division (EDS)

EDS serves integrated services consist of drilling services and drilling support services so can provide a total solution at optimum price. EDS relies on services such as Modular Rig 1500 HP which this year succeeded to drill 12 wells as client’s target, and Wireline logging services which gave satisfying operational result at high utilization rate. Other services included in drilling support services are Cementing service, Well testing services, Mud logging services, H2S Monitoring Services and Mud Engineering.

Page 127: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Management’s Discussion and Analysis

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 125

Dengan kemampuan layanan jasa tersebut, pada tahun 2010, EDS mengerjakan beberapa proyek utama sebagai berikut:

No kLIeN TANggAL PerJANJIAN

NILAI koNTrAk

PerIode koNTrAk

JeNIS PekerJAAN

WILAYAH kerJA

Client Agreement Date Contract Value Contract Period Type of Work Area

1 Virginia Indonesia Company LLC, USA

September 22, 2008 USD46,680,000 3 (three) years Modular rig 1500 HP services

Badak, East Kalimantan

2 Elnusa Bangkanai Energy Ltd., British Virgin Islands

September 27, 2010 USD15,351,121 18 (eighteen) months

Land Drilling Rig 2000 HP services

Bangkanai, Central Kalimantan

3 PT Pertamina EP October 13, 2009 USD4,999,994 2 (two) years Perforating, Data Processing (EWLPP) services

Karang Ampel, West Java

4 KSO Pertamina EP - Benakat Barat Petroleum

June 30, 2010 USD4,849,058 10 (ten) months Drilling Rig 550 HP Services

Pendopo, South Sumatera

Sebagian besar proyek EDS merupakan proyek yang sifatnya jangka menengah dengan kontrak sepanjang 2-3 tahun dengan sebaran lokasi proyek hampir diseluruh pulau di Indonesia.

Kerja operasional EDS didukung oleh kapasitas alat sebagai berikut:

2009 2010

capacity capacity Utility

Drilling Services3 active drilling rig 4 active drilling rig 40%

2 drilling rig on maintenance 1 drilling rig on maintenance -

Drilling Support Services

15 crew mud logging 15 crew mud logging 73%

15 crew logging 16 crew logging 88%

9 unit H2S 9 unit H2S 57%

1 crew LMP 1 crew LMP 50%

3 crew cementing 3 crew cementing 67%

4 crew downhole testing 4 crew downhole testing 2%

3 crew surface testing 3 crew surface testing 17%

Tingkat utilisasi unit bisnis drilling services pada tahun 2010 ini memang cenderung rendah, selain modular rig yang telah dijelaskan diatas, conventional rig lainnya juga belum optimal karena memang pangsa pasar dari jenis rig yang dimiliki sudah sangat jenuh, sehingga tingkat kompetisi semakin tinggi dan sulit mendapatkan proyek. Disamping itu, dikarenakan perlunya perawatan dan perbaikan untuk memaksimalkan kapasitas, maka masih terdapat satu buah rig yang belum dapat dipergunakan.

With the service ability, in 2010 EDS secured prime projects such as:

Most EDS projects are mid-term projects of 2-3 year contracts which widely spread in Indonesia.

EDS performance was supported by equipment capacity, namely:

Utilization rate of drilling services unit in 2010 tends to decrease, besides the modular rig factor, other conventional rigs were not working at optimum level since the market share of the type of rigs was already ample, making it difficult to work in high competition and to gain project. Aside of that, 1 rig was idle since it required maintenance and refurbishment to maximize the capacity.

Page 128: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk126

Divisi Oilfield Service (OFS)

OFS memberikan jasa berupa well services (WST) yang terdiri dari hydraulic Workover (HWO)/snubbing services, wireline/slickline services, coiled tubbing services & pumping services serta Production Enhancement Facilities (PEF) yang terdiri dari Production facilities dan Production enhancement services. Kompetensi utama OFS selama ini adalah pada jasa Hydraulic workover/Snubbing services dan Wireline/Slickline services, sedangkan unit bisnis PEF masih dalam tahap pengembangan sehingga belum banyak berkontribusi pada divisi ini.

Proyek OFS sebagian besar bersifat jangka panjang dengan klien utamanya Total E&P Indonesie, Pertamina dan Chevron.

Oilfield Service Division (OFS)

OFS provides well services (WST) consist of hydraulic Workover (HWO)/snubbing services, wireline/slickline services, coiled tubbing services & pumping services as well as Production Enhancement Facilities (PEF) comprised of Production facilities and Production enhancement services. The core competence of OFS is on Hydraulic workover/Snubbing services and Wireline/Slickline services, whereas PEF is under development phase and therefore has not much contributed to this division.

Most OFS projects are long term projects with prime customers namely Total E&P Indonesie, Pertamina and Chevron.

pembAhAsAn ATAs kineRjA bisnis analysis of business performance

Page 129: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Management’s Discussion and Analysis

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 127

Proyek besar yang selama ini dikerjakan sebagian besar berada di Wilayah Kalimantan Timur dan yang lainnya berada di Jawa Barat bagian utara.

Seluruh proyek yang dilaksanakan pada tahun 2010 ini didukung oleh peralatan kerja sebagai berikut:

Pada tahun 2010 ini, OFS mendapatkan 3 penghargaan dari Total E&P Indonesie berkaitan dengan kinerja proyek yang menggunakan salah satu slickline boat, snubbing barge dan snubbing unit.

Dalam rangka meningkatkan kinerja operasi dan daya saing Perseroan, sepanjang tahun 2010 ini Perseroan melakukan berbagai perbaikan baik dari aspek organisasi, operasi, sistem dan lainnya. Perseroan telah mendapatkan pembelajaran yang amat berharga untuk dapat meningkatkan tingkat utilisasi peralatan operasi dengan restrukturisasi organisasi dengan membentuk Divisi Marketing untuk mengembangkan strategi-strategi penjualan yang terintegrasi dan fokus pada pencapaian perolehan target proyek, mengoptimalisasikan Divisi Pengembangan Usaha untuk mencari mitra strategis untuk kerjasama operasi, meningkatkan monitoring pergerakan peralatan operasi mulai dari tahap persiapan sampai dengan tahap akhir proyek. Di samping itu, juga harus dilakukan peningkatan project management dalam rangka fokus pada deployment untuk merealisasikan proyek yang telah didapat.

Most of big OFS projects were located in East Kalimantan and northern part of West Java.

All projects in 2010 were supported by working equipment, such as:

In 2010, OFS achieved three awards from Total E&P Indonesie related to the project performance using one of slickline boat, snubbing barge and snubbing unit.

To boost the operation and competitiveness of the Company, in 2010 the Company managed a series of improvements in terms of organizational aspect, operation, system, and others. The Company took valuable lessons regarding the utilization improvement of operational equipment through organizational restructuring by establishing Marketing Division to develop an integrated and focused marketing strategy to meet the project acquisition target, the optimization of Business Development Division to seek for strategic partner for a joint operation and the enhancement of monitoring over the movement of operational equipment from the preparation level to project completion phase. In addition, there was an improvement in project management in order to focus on deployment to realize the projects obtained.

No kLIeNClient

TANggAL PerJANJIANAgreement Date

NILAI koNTrAkContract Value

PerIode koNTrAkContract Periode

JeNIS PekerJAANType of Work

WILAYAH kerJAArea

1 Chevron Indonesia Company, Bermuda

November 5, 2010 USD25,813,148 3 Years HWU Equipment and Services Balikpapan - East Kalimantan

2 PT Pertamina EP February 12, 2010 USD4,656,000 2 Years HWU Services Cirebon - West Java

3 Pertamina Hulu Energy ONWJ Ltd., USA

December 15, 2010 USD3,028,613 1 Year HWU Services and Vessels Kep. Seribu - North Jakarta

4 Chevron Makasar Ltd., Bermuda

August 4, 2010 USD2,986,211 6 Months Well Services ContactHWU Equipment and Services

Makasar - South Sulawesi

5 PT Pertamina Gas August 16, 2010 USD1,952,198 5 Months Installation/insertion of oil pipe Tempino, Plaju - South Sumatera

2009 2010capacity capacity Utility

Well Services

9 active hydraulic workover rig 9 active hydraulic workover rig 71%

5 crew portable wireline 5 crew portable wireline 85%

3 working barge 3 working barge 85%

2 testing barge 2 testing barge 100%

1 LCT boat 1 LCT boat 92%

Selain mengerjakan proyek-proyek berjalan dari tahun sebelumnya, beberapa proyek utama OFS yang dilaksanakan pada tahun 2010 adalah sebagai berikut:

Besides conducting carry-over projects, OFS’ main projects in 2010 were:

Page 130: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk128

pembAhAsAn ATAs kineRjA bisnis analysis of business performance

warehouse oPerASI

Untuk menunjang aktivitas operasional, saat ini Perseroan telah memiliki 6 buah warehouse yang tersebar di hampir seluruh wilayah kerja operasi Perseroan di Indonesia. Warehouse yang terakhir diresmikan Perseroan pada tanggal 22 Desember 2010 berlokasi di Sentul City. Warehouse ini memiliki fasilitas terpadu dan efektif untuk penyimpanan, preventive maintenance, persiapan proyek, inovasi, pengetesan, laboratorium, workshop, pelatihan, termasuk aktivitas Elnusa Petroleum School. Dengan luas tanah 17.587 m2, area yang telah dimanfaatkan 8.698 m2 untuk lokasi hanggar, area alat berat, rig simulation, kantor dan fasilitas pendukung untuk mengakomodasi peralatan-peralatan investasi 2008 terutama alat-alat operasi EDS dan OFS.

JASA PeNUNJANg HULU mIgAS

Pada kelompok jasa penunjang hulu migas, Perseroan mengelola 3 anak perusahaan dan 1 perusahaan asosiasi, yaitu:

Anak Perusahaan Subsidiaries Bidang FieldPT Patra Nusa Data (PND) Perolehan, Pengelolaan, Pengolahan dan Penyimpanan data eksplorasi dan produksi migas

Acquisition, Management, Processing and Storage of oil & gas exploration and production dataPT Sigma Cipta Utama (SCU) Penyimpanan data migas

Oil & Gas data storagePT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK) d/h PT Purna Bina Nusa (PBN)

Jasa penguliran dan perdagangan pipa casing OCTG serta FabrikasiThreading service and trading of OCTG pipe casing as well as Fabrication

PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM) Jasa penyedia jaringan, telekomunikasi satelit, dan sistem komunikasi VSATNetwork service provider, satelite communication, and VSAT-based communication system

oPerATIoN WAreHoUSe

To support the operational activities, the Company has owned 6 warehouses which spread throughout operation working areas in Indonesia. The last warehouse that has just been inaugurated by the Company on December 22, 2010 is located in Sentul City. This warehouse has a cohesive facility and it is effective for storage, preventive maintenance, project preparation, innovation, testing, labs, workshops, training, including Elnusa Petroleum School Activities. With the total land area of 17,587 m2, 8.698 m2 has been used for hangar location, heavy equipment, rig simulation, offices and support facilities to accommodate the equipment investment in 2008 mainly for operation instruments EDS and OFS.

UPSTreAm oIL & gAS SUPPorT ServIceS

In Upstream Oil and Gas Support Services, the Company manages three subsdiaries and 1 associate company, they are:

Balikpapan(10,897m2)

Mundu(8,723m2)

Sentul(17,587m2)

BSD-GSC(4,450m2)

Prabumulih(1,500m2)

Duri(20,000m2)

Page 131: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Management’s Discussion and Analysis

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 129

PT Patra Nusa Data (PND)

Kepemilikan saham pada PND adalah sebagai berikut :

PT PATrA NUSA dATA 31 Desember 2009 December 31, 2009 31 Desember 2010 December 31, 2010

Nilai Nominal per Saham (Rp)Nominal Value per Share (IDR)

30.000 Jumlah SahamTotal Share

Nominal (Rp/IDR) % Jumlah Saham

Total ShareNominal (Rp/IDR) %

Modal Dasar Authorized Capital 80.000 2.400.000.000 80.000 2.400.000.000

Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang Saham

Issued & Fully Paid-up Capital

1. PT Elnusa Tbk. 14.000 420.000.000 70% 14.000 420.000.000 70%

2. PT Kreasindo Resources Indonesia 6.000 180.000.000 30% 6.000 180.000.000 30%

Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh

Total Issued and Fully Paid-up Capital20.000 600.000.000 100% 20.000 600.000.000 100%

Jumlah Saham dalam Portepel

Total Portfolio of Shares60.000 1.800.000.000 60.000 1.800.000.000

PT Patra Nusa Data (PND)

The composition of stock ownership in PND is as follows:

Susunan pengurusnya adalah:

dewan komisaris Board of Commissioners direktur Director

Komisaris Utama President Commissioner : M. Teguh Pamudji

Komisaris Commissioner : Bambang H. Soewandi

Komisaris Commissioner : A. Edy Hermantoro

Komisaris Commissioner : Heru Samodra

Direktur Director : Muhammad Zakie

The management structure is:

PND bergerak di bidang jasa pengelolaan data dan informasi energi serta sumber daya mineral Indonesia khususnya bidang eksplorasi produksi perminyakan melalui Sistem Manajemen Data yang terpadu mencakup penyimpanan, penataan, pemberian nilai tambah dan pemasyarakatan.

PND serves data and information processing services of Indonesian energy and mineral resources, particularly oil production exploration, using an integrated Data Management System that consists of storage, management, provision of added values, and socialization.

Page 132: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk130

Kapasitas alat produksi di tahun 2010 adalah sebagai berikut :

JENIS PEKERJAANType of Work

PENCAPAIANAchievement

PENCAPAIANAchievement

2009 2010

Data Processing & StudySeismic repro Prestack 3,000 km 6,000 km

Seismic repro Post stack 60,000 km 120,000 kmStudy 2 7 Areas

Data RemasteringVectorisasi Seismic (Line) 15,000 line 15,000 line Well Remastering (Well) 2,500 well 2,500 well

Storage Data ManagementPhysical 1,600 m2 1,600 m2 Digital 26 Tb 26 Tb

Sepanjang tahun 2010, pencapaian kinerja operasi PND secara singkat adalah sebagai berikut :

JENIS PEKERJAANType of Work

PENCAPAIANAchievement

PENCAPAIANAchievement

2009 2010

Data CollectingSeismic (Km) 60,000 km 78,019 km

Well 333 well 301 well

Data RemasteringVectorisasi Data (Line) 10,500 line 5,104 line

Well Remastering (Well) 2,600 well 2,601 well

Data Management

Physical data storage

Digital data storage

40%

57%

70%

50%

Software and system development

- Daval (Upgrade Version)

- DTSS (Spec. Survey Monitoring)

- Inameta Space

- Inameta

- Monalisa

Prospect Evaluation & Data

Enhancement

Reprocessing Seismic (km)

Post Stack Repro

Pre Stack Repro

68,000 km

3,100 km

143,837 km

6,223 km

Hydrocarbon Prospect Evaluation (block) 5 block 8 Area

Produk Data dari PND yang disebut INAMETA, telah mendapatkan pengakuan dari industri di dalam maupun di luar negeri, ditunjukkan dengan makin banyak penggunanya. Teknik produk ini telah mendapatkan pengakuan dan penghargaan Merit Best Industrial Application Indonesian ICT Awards 2002 dan Merit Best Industrial Application Asia Pasific ICT Awards 2002 .

Selama 2(dua) tahun terakhir ini, PND juga mulai mengembangkan software dan perbaikan versi untuk software DAVAL, pembuatan software DTSS untuk pemantauan speculative survey dan perbaikan INAMETA. PND juga meningkatkan jumlah koleksi data dari pengalihan data terbuka pemerintah yang berada di Pertamina dan data-data terbuka dari proses relinquishment serta terminasi KKKS. Dengan peningkatan koleksi data yang dikelola maka PND membantu pemerintah dalam kegiatan pemasyaratakan dan pemanfaatan data.

Production equipment capacity in 2010 is as follows :

During 2010, the operational performance of PND could be explained in brief as follows:

PND’s data product called INAMETA, has attained wide recognition from domestic and international industries as indicated from the growing number of users. The product technics has achieved acknowledgment and award such as Merit Best Industrial Application Indonesian ICT Awards 2002 and Merit Best Industrial Application Asia Pasific ICT Awards 2002 .

In the last two years, PND has started software development and upgrade on the version of DAVAL software, the making of DTSS software for monitoring speculative survey and improvement of INAMETA. PND also increased the number of collected data from the shift of government’s open data stored in Pertamina and open data from relinquishment process and termination of PSC. With the increased collected data, PND has helped the government in socialization activity and data usage.

pembAhAsAn ATAs kineRjA bisnis analysis of business performance

Page 133: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Management’s Discussion and Analysis

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 131

PT Sigma Cipta Utama (SCU)

Kepemilikan saham pada SCU adalah sebagai berikut:

PT SIgmA cIPTA UTAmA 31 Desember 2009 December 31, 2009 31 Desember 2010 December 31, 2010

Nilai Nominal per Saham (Rp)Nominal Value per Share (IDR)

100.000 Jumlah SahamTotal Share

Nominal (Rp/IDR) % Jumlah Saham

Total ShareNominal (Rp/IDR) %

Modal Dasar Authorized Capital 820.000 82.000.000.000 4.622.400 462.240.000.000

Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang Saham

Issued & Fully paid-up capital

1. PT Elnusa Tbk. 769.850 76.985.000.000 99,98% 1.155.450 115.545.000.000 99,99%

2. Ir. Sakti Tamat 150 15.000.000 0,02% 150 15.000.000 0,01%

Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh

Total Issued and Fully paid-up capital770.000 77.000.000.000 100% 1.155.600 115.560.000.000 100%

Jumlah Saham dalam Portepel

Total Portfolio of shares50.000 5.000.000.000 3.466.800 346.680.000.000

Susunan pengurusnya adalah:

dewan komisaris Board of Commissioners direktur Director

Komisaris Utama President Commissioner : Santun Nainggolan

Komisaris Commissioner : Indriyati

Komisaris Commissioner : Samsoedin

Direktur Director : Baskoro

PT Sigma Cipta Utama (SCU)

The composition of stock ownership in SCU is:

The management structure is:

Kapasitas alat-alat produksi SCU ditahun 2010 adalah sebagai berikut :

JENIS PEKERJAANType of Work

PENCAPAIANAchievement

PENCAPAIANAchievement

2009 2010

Data Management

Land area of 19,000 m2 in BSD with storage area of 11,000 m2

Web and GIS Software based catalogue (ROC@T)Management data equipmentDRC equipment (DRC Room, Shelves, UPS, AC Precision, FO Cabel)

Land area of 19,000 m2 in BSD with storage area of 11,000 m2

Web and GIS Software based catalogue (ROC@T)Management data equipmentDRC equipment (DRC Room, Shelves, UPS, AC Precision, FO Cabel and RFID equipment)

Information Technology Server 17 Units, PC 1,177 Units, Notebook 239 units, Printer 315 units, switch 22 units

Server 12 units, PC 1,020 units, Notebook 174 units, Printer 248 units, switch 8 units, Modem 1 units, Scanning 10 units, UPS 3 units, LCD Projector 18 unitsHRDS application, Risk Management

TelecommunicationConventional Radio 61 unitsTrunking Radio 356 unitsAVTS 7 units dan NDB 4 units

Conventional Radio 65 unitsTrunking Radio 351 unitsAVTS 7 Unit dan NDB 2 units

Capacity of SCU’s production equipment in 2010 is reported as follows:

Page 134: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk132

EFK dimiliki oleh Perseroan sebesar 97,35% dan melakukan kegiatan usaha penguliran dan perdagangan pipa casing (OCTG) serta fabrikasi yang berlokasi di pulau Batam. Proses penguliran EFK dilakukan dengan mempergunakan mesin-mesin pengulir yang memiliki kapasitas produksi per tahun 2009 mencapai 60.000 MT per tahun. Namun

Ringkasan kinerja operasi SCU di tahun 2010 dibandingkan dengan tahun 2009 adalah sebagai berikut :

JENIS PEKERJAANType of Work

PENCAPAIAN Achievement2009 2010

Data Management

Main Storage Operation 50 clients 54 clients

Data Remastering 50 clients 12 clients

Project Base 8 projects 8 projects

Information Technology

IT Infrastructure 9 projects 11 projects

IT Professional 15 projects 15 projects

Application & Content Services 4 projects 9 projects

Telecommunication Conventional & Trunking Radio, AVTS and NDB 12 clients 11 clients

Hingga akhir tahun 2010 kontribusi pendapatan SCU masih tetap didominasi oleh data management services dan IT solution services di tempat kedua. Secara bisnis, telecommunication services memiliki peluang besar namun SCU perlu menerapkan strategi marketing yang agresif.

PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK) d/h PT Purna Bina Nusa (PBN)

Kepemilikan saham pada EFK adalah sebagai berikut:

PT eLNUSA FABrIkASI koNSTrUkSI (d/h PUrNA BINA NUSA) 31 Desember 2009 December 31, 2009 31 Desember 2010 December 31, 2010

Nilai Nominal per Saham (Rp)Nominal Value per Share (IDR)

100.000 Jumlah SahamTotal Share

Nominal (Rp/IDR) % Jumlah Saham

Total ShareNominal (Rp/IDR) %

Modal Dasar Authorized Capital 45.000 4.500.000.000 900.000 90.000.000.000

Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang SahamIssued & Fully paid-up capital

1. PT Elnusa Tbk. 34.781 3.478.100.000 84,50% 234.781 23.478.100.000 97,35%

2. PT Multi Guna Laksindo 6.312 631.200.000 15,33% 6.312 631.200.000 2,62%

3. Drs. Anas Mappe Siri 68 6.800.000 0,17% 68 6.800.000 0,03%

Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh

Total Issued and Fully paid-up capital41.161 4.116.100.000 100% 241.161 24.116.100.000 100%

Jumlah Saham dalam Portepel

Total Portfolio of shares3.839 383.900.000 658.839 65.883.900.000

Berdasarkan Akta No. 12 tanggal 22 Desember 2010 dan Keputusan Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia tanggal 21 Januari 2011, PBN melakukan perubahan nama menjadi PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK).

Susunan pengurusnya adalah:

dewan komisaris Board of Commissioners direksi Board of Directors

Komisaris Utama President Commissioner : Suryadi Oemar

Komisaris Commissioner : Wisaksono Trisulo

Direktur Utama President Director : Dipa Mulia

Dir. Operasi & Marketing Dir. of Operation & Marketing : Pri Azman Syanif

Below is the brief report on SCU’s operational performance in 2010 compared to 2009 performance.

At the end of 2010, SCU revenues were still dominated by data management services and IT solution services. Still, telecommunication services business offers great opportunity for SCU yet the company needs to have aggressive marketing strategy

PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK) d/h PT Purna Bina Nusa (PBN)

The composition of stock ownership in EFK is:

Based on the Deed No. 12 dated December 22, 2010 and Decree of the Minister of Justice and Human Rights dated January 21, 2011, PBN changed its name into PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK).

The management structure is:

The Company dominated 97.35% shares in EFK which serves threading and trading of casing pipe (OCTG) and fabrication located in Batam Island. Threading process in EFK is conducted by using threading machine, managing annual production capacity of 60,000 MT in 2009. Yet in 2010, the production capacity of threading

pembAhAsAn ATAs kineRjA bisnis analysis of business performance

Page 135: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Management’s Discussion and Analysis

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 133

di tahun 2010 kapasitas produksi mesin-mesin pengulir mengalami penurunan menjadi 40.000 MT per tahun akibat kondisi beberapa mesin yang memerlukan peremajaan. EFK saat ini dilengkapi dengan 2 mesin ulir baru.

Mesin-mesin pengulir tersebut dapat memproduksi ulir dari ukuran terkecil (2 3/8”) sampai ukuran terbesar (30”). Terkait dengan hal tersebut EFK masih menjadi pemain unggulan terutama untuk pipa low grade dan dalam hal penyediaan connection pipa big size (>16”). EFK memiliki plant dan yard seluas 3ha berada di lokasi ideal yaitu waterfront Batam.

Kapasitas operasi EFK di tahun 2010 adalah sebagai berikut:

JENIS PEKERJAAN

Type of Work

PENCAPAIAN Achievement

2009 2010

Capacity 60,000 MT 40,000 MT

OCTG Pipe Threading

Actual : 11,744 MT 8,322 MT

- Thread Only 4,026 MT 3,651 MT

- Thread, Cpl & Prot. 15,770 MT 11,973 MT

OCTG Pipe Trading

2 3/8" - 13 3/8" 4,573 MT 139 MT

16” - 30” 2,273 MT 22 MT

6,846 MT 161 MT

Pencapaian kinerja operasi EFK pada tahun ini menurun cukup signifikan, selain karena tingkat kompetisi yang semakin tinggi, juga disebabkan tertahannya lisensi Angka Pengenal Impor-Produsen (API-P) EFK selama 6 bulan sejak April sampai dengan November 2010. Sedangkan unit bisnis fabrikasi sampai akhir tahun masih dalam tahap pengembangan, sehingga belum memberikan kontribusi yang signifikan.

PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM)

Kepemilikan saham pada PKM adalah sebagai berikut :

PT PATrA TeLekomUNIkASI INdoNeSIA 31 Desember 2009 December 31, 2009 31 Desember 2010 December 31, 2010

Nilai Nominal per Saham (Rp)Nominal Value per Share (IDR)

1.000.000Jumlah Saham

Total ShareNominal(Rp/IDR) %

Jumlah SahamTotal Share

Nominal(Rp/IDR) %

Modal Dasar Authorized Capital 80.000 80.000.000.000 80.000 80.000.000.000Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang Saham

Issued & Fully paid-up capital1. PT Elnusa Tbk.2. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.3. PT Tanjung Mustika

8.000 8.000.000.000 40% 8.000 8.000.000.000 40%8.000 8.000.000.000 40% 8.000 8.000.000.000 40%4.000 4.000.000.000 20% 4.000 4.000.000.000 20%

Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh

Total Issued and Fully paid-up capital20.000 20.000.000.000 100% 20.000 20.000.000.000 100%

Jumlah Saham dalam PortepelTotal Portfolio of shares

60.000 60.000.000.000 60.000 60.000.000.000

Susunan pengurusnya adalah :

dewan komisaris Board of Commissioners direksi Board of Directors

Komisaris Utama President Commissioner : Edy Irianto

Komisaris Commissioner : Susilo

Komisaris Commissioner : Sutikno Wijaya

Komisaris Commissioner : Yogi Sukmana

Direktur Utama President Director : Moch. Bachrum Direktur Pemasaran & Pengembangan Usaha : Paulus TjahjonoDirector of Marketing & Business DevelopmentDirektur Operasi Director of Operation : Budi HardonoDirektur Keuangan & Adm. Director of Finance & Adm. : Harjawan Balaningrath

machine declined to 40,000 MT per year as some machines entered revitalization period. Currently EFK has added two new threading machines.

The threading machines are able to product thread of smallest size (2 3/8”) to the biggest size (30”). Related to that, EFK is still the leading player for low grade pipe and in big size connection pipe ( >16”). EFK has plant and 3-ha yard in waterfront Batam.

EFK’s operation capacity in 2010 is reported as follows:

The achievement of EFK’s operational performance this year significantly declined, due to higher competition and retained license for Import Identification Number-Producer (API-P) EFK in 6 months since April until November 2010. Whereas, fabrication business unit until end of the year was still under development phase, so that it could not yet contributed significantly.

PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM)

The stock ownership in PKM consist of:

The management structure is:

Page 136: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk134

Dari sisi realibilitas layanan, PKM mampu mencapai service availability 99,89% sedikit diatas service availability yang dijanjikan kepada pelanggan sebesar 99,65% dan setara dengan standar ISO yang sebesar 99,7%. Berikut ini adalah rincian service availability PKM :

No System Average of 2009(%)

Average of 2010(%)

1234

VSAT - SCPCVSAT - IPRadio LinkLC MPLS

99.8099.5099.8099.50

99.8099.9099.9499.92

Dismantle Total 99.80 99.89

PKM memiliki dua layanan utama, yang pertama adalah penyedia jasa jaringan telekomunikasi dan yang kedua adalah penyedia jasa instalasi. Pada tahun 2010, realisasi jumlah node stasiun bumi yang dioperasikan sebanyak 1.444 node untuk melayani sektor Telekomunikasi (Telkom Group dan beberapa operator lainnya), Industri Perminyakan (Pertamina beserta Anak Perusahaan dan KPS), sektor Perbankan (BRI, BTN dan Bank Sulut), sektor Swasta (Kompas dan beberapa pelanggan lainnya) dan sektor Pemerintah (Departemen dan Pemda).

Untuk pengembangan usaha, PKM mulai pemanfaatan teknologi kompresi dan modulasi pada produk SCPC khususnya link DS-3 Tsel, optimalisasi penggunaan HUB I Direct dan Shiron dalam penyelenggaran layanan VSAT-IP serta penggunaan router dalam penyediaan layanan akses internet bagi pelanggan ritel seperti Kentucky Fried Chicken (KFC).

Penyediaan jasa telekomunikasi berasal dari pengoperasian node stasiun bumi yang realisasinya selama tahun 2010 adalah sebagai berikut :

No System 2009 Realization(Node)

2010 Realization(Node)

1234567

VSAT - SCPCRadio LinkWartelsatVSAT - IPVSAT - IP DepkesLC MPLSTelkomsel USO

38416

107862

0107325

31126

1071,834

0117

1,412

Total 1,801 3,807

Penyediaan jasa telekomunikasi berasal dari pengoperasian node stasiun bumi yang realisasinya selama tahun 2010 adalah sebagai berikut :

No System2009

Realization(Node)

2010 Realization

(Node)12345

VSAT - SCPCVSAT - IPRadio LinkInternetLC MPLS

1861,135

10

78

88973103

20

Instalasi Total 1,400 1,094

No SystemDismantle Realization

2009(Node)

Dismantle Realization2010

(Node)12345

VSAT - SCPCVSAT - IPRadio LinkLC MPLSWartelsat

159136

6248

0

16110

101

Dismantle Total 549 173

PKM manages two main services, namely telecommunication network service and installation service provider. In 2010, the realization of earth station node being operated was 1,444 nodes to serve telecommunication sector (Telkom Group dan some other operators), oil industry (Pertamina and its subsidiaries and KPS), banking sector (BRO, BTN, and Bank Sulut), private sector (Kompas and other clients) and government sector (Department and Local Governments).

For business development, PKM started using compression and modulation technologies on SCPC product particularly DS-3 Tsel link, optimation of the use of HUB I Direct and Shiron in providing VSAT-IP service as well as router use in providing internet access to retail customers like Kentucky Fried Chicken (KFC).

Its telecommunication service comes from the operation of earth station node which the realization in 2010 were as follows :

Besides, installation service comes from earth station node which managed in 2010 were as follows:

In term of service realibility, PKM can reach service availability up to 99.89%, slightly above service availability offered to customers at 99.65% and in line with ISO standard at 99.7%. Below is the service availability of PKM :

pembAhAsAn ATAs kineRjA bisnis analysis of business performance

Page 137: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Management’s Discussion and Analysis

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 135

Susunan pengurusnya adalah:

komisaris | Commissioners direksi | Directors

Komisaris Utama | President Commissioner: Muhammad Jauzi Arif Direktur Utama | President Director: Susetiadi

Komisaris | Commissioner: Edith Sundari Nasution Dir. Operasi & Marketing | Director of Operation & Marketing: Maryadi

Komisaris | Commissioner: K. Denni Wisnuwardani Dir. Keuangan & Adm. | Director of Finance & Administration: Lasmen Situmorang

The management structure is:

EPN bergerak di bidang penyediaan, pemasaran, penyimpanan dan distribusi khususnya untuk produk dan jasa minyak dan gas di Indonesia. Dalam bisnis transportasi EPN menjadi pemain utama dengan Patra Niaga sebagai kompetitor, memiliki wilayah operasi di luar Pulau Jawa dengan market share EPN sebesar 45%.

Pada bulan Oktober 2010, EPN ditunjuk oleh Pertamina menjadi pengelola Agen Premium Minyak Solar (APMS) untuk seluruh wilayah Kalimantan. EPN juga telah mengimplementasikan program SAP Module Sales & Distribution pada unit usaha Niaga BBM Industri & Marine 2010. Selama tahun 2010, EPN melaksanakan program apresiasi terhadap 100 orang awak mobil tangki seluruh Indonesia sebagai komitmen EPN untuk memberikan penghargaan atas kinerja terbaik karyawannya.

EPN operates in provision, marketing, storage and distribution particularly oil and gas product and service in Indonesia. In the transportation business, EPN becomes the main player with Patra Niaga as competitor, and has operational area outside Java Island with market share of 45%.

In October 2010, EPN was appointed by Pertamina as operator of Diesel Fuel Premium Agent (APMS) for Kalimantan area. EPN has also implemented SAP Module for Sales & Distribution in Commercial & Marine fuel industry in 2010. During 2010, EPN has implemented appreciation program to 100 crews of oil tank trucks in Indonesia as part of EPN’s commitment to give award for the best performing employees.

JASA HILIr mIgAS

Jasa Hilir Migas pada tahun 2010 telah mampu memberikan kontribusi signifikan secara konsolidasi dan mendukung kinerja anak perusahaan Perseroan lainnya. Segmen ini dikelola oleh 2 anak perusahaan, yaitu:

ANAK PERUSAhAAN | Subsidiaries BIDANG | Scope of Work

PT elnusa Petrofin (ePN) Jasa penyimpanan, perdagangan, pendistribusian dan pemasaran produk minyak dan gas di Indonesia

Storage, trading, distribution and marketing of oil and gas product in Indonesia

PT elnusa Patra ritel (ePr) Distribusi bahan bakar dan pelumas (saat ini kondisi tidak aktif)

Distribution of fuel and lubricants (currently inactive)

doWNSTreAm oIL & gAS ServIceS

Downstream Oil and Gas Services in 2010 contributed significantly to consolidated income and supported the performances of other subsidiaries of the Company. This business segment is managed two companies, they are:

PT Elnusa Petrofin (EPN)

Kepemilikan saham pada EPN adalah sebagai berikut:

PT eLNUSA PeTroFIN (ePN)Nilai Nominal per Saham (rp)Nominal Value per Share (IDR)

31 desember 2009 December 31, 2009 31 desember 2010 December 31, 2010

100.000 Jumlah SahamTotal Share

Nominal(rp/IDR) % Jumlah Saham

Total ShareNominal(rp/IDR) %

Modal Dasar Authorized Capital 350.000 35.000.000.000 350.000 35.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Pemegang Sahamissued and Fully paid-up capital 1. PT Elnusa Tbk 207.350 20.735.000.000 99,93% 207.350 20.735.000.000 99,93%2. Yayasan Tabungan hari Tua Karyawan Elnusa (31 Des 2009) 150 15.000.000 0,07% - - - Koperasi Karyawan Elnusa (31 Des 2010)* - - - 150 15.000.000 0,07%Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor PenuhTotal Issued and Fully Paid-up Capital

207.500 20.750.000.000 100% 207.500 20.750.000.000 100%

Jumlah Saham dalam PortepelTotal Portfolio of Shares

142.500 14.250.000.000 142.500 14.250.000.000

* Sesuai dengan Akte Perubahan No. 8 tanggal 25 Agustus 2010 | Based on Deed No. 8 dated on August 25, 2010

PT Elnusa Petrofin (EPN)

The composition of stock ownserhip of EPN is:

Page 138: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk136

Pada tahun 2010, EPN menjadi operator 6 unit dari 654 unit milik swasta yaitu SPBU Tendean, Bintaro, Fatmawati, Sunter, Cisalam dan Ancol. SPBU Ancol adalah SPBU yang baru dikelola pada Triwulan II tahun 2010 sedangkan SPBU Sepatan dan Tambun tidak diperpanjang kontraknya. Disamping SPBU, EPN juga mengelola 1 SPDN lokasi Labuan dan 1 SPBN lokasi Pacitan. EPN juga memiliki SPBU sendiri lokasi Dawuan-Cikampek dan Sunter. Target berikutnya EPN akan menambah SPBU kelola yaitu di lokasi TB Simatupang dan Cempaka Hijau. Strategi bisnis SPBU akan fokus pada pengelolaan SPBU di Jabodetabek.

Unit usaha trading meliputi BBM Industri, Specialty Chemical (bahan kimia khusus) dan Commodity Chemical (non-bahan kimia khusus). Khusus bisnis BBM industri, konsumsi BBM secara ekonomi adalah 21 juta KL dengan komposisi 19,95 juta KL untuk BBM Pertamina dan 1,05 juta KL adalah BBM Non-Pertamina dipasok oleh Shell, Petronas dan AKR. EPN bersama dengan Patra Niaga merupakan agen yang ditunjuk oleh Pertamina. Bisnis Trading BBM Industri akan fokus pada pelanggan Industri dan Marine diwilayah Indonesia bagian Barat (Sumatera, Jabodetabek, Jabar), Tengah (Jateng, Jatim, Balinus) dan Timur (Kalimantan, Sulawesi, Ambon, Papua).

Sejak tahun 2009 EPN juga mulai menjalankan bisnis pengelolaan depot swasta sebagai handling agent. Pengelolaan depot swasta ini dijalankan dengan sistem VHS (Vendor Held Stock). EPN mengelola 5 depot dengan total throughput 20,700 KL/bulan.Operasi yang dilakukan selama tahun 2010 adalah sebagai berikut :

In 2010, EPN has become the operator for 6 of 654 privately owned units, such as Gas Stations of Tendean, Bintaro, Fatmawati, Sunter, Cisalam and Ancol. Ancol is a gas station which was commenced in second quarter of 2010 while contracts of Sepatan and Tambun Gas Stations were not extended. Besides SPBU, EPN has managed one SPDN in Labuan and one SPBN in Pacitan. EPN also managed its own gas stations in Dawuan-Cikampek and Sunter. The next target will be that EPN will add gas stations at TB Simatupang and Cempaka Hijau. The strategy of gas station business will focus on management of gas station in Jabodetabek.

Trading business unit consists of Industrial fuel, Specialty Chemical and Commodity Chemical. For industrial fuel, economically fuel consumption is 21 million KL with composition of 19.95 million KL for Pertamina’s fuel and 1.05 million KL is Non-Pertamina’s fuel supplied from Shell, Petronas and AKR. EPN together with Patra Niaga is an agent of Pertamina. Industrial fuel trading business will focus on industrial and marine customers in the west part of Indonesia (Sumatera, Jabodetabek, West Java), Central part (Central Java, East Java, Balinus) and East part of Indonesia (Kalimantan, Sulawesi, Ambon, Papua).

In 2009 EPN started the private Depot management business as handling agent. Private depot management was running using Vendor Held Stock (VHS) system. EPN managed 5 depots with total throughput 20.700 KL/month.The operations in 2010 were:

pembAhAsAn ATAs kineRjA bisnis analysis of business performance

JENIS PEKERJAAN | TYPE OF WORK KAPASITAS 2009 | CAPACITY 2009 KAPASITAS 2010 | CAPACITY 2010

Transportasi BBM

Fuel Transportation

Kelola mobil tangki BBM PSO dengan Pola Cost & FeeManages PSO fuel tanks under Cost & Free Scheme

299 unit 228 unit

Kelola mobil tangki BBM PSO dengan Pola All InManages PSO fuel tanks under All-in Scheme

492 unit 557 unit

Kelola angkutan BBMK sistem tarif (Rp. /KL/KM)Manages tariff-system BBMK transportation (Rp/KL/KM)

6 unit 7 unit

Menyewakan mobil tangki milik sendiri ke Pertamina (sewa mobil tanki) | Renting Company’s ownedfuel tanks to Pertamina (fuel tanks rental)

28 unit mobil tangki BBM 28 units of fuel tanks10 unit mobil tangki LPG 10 units of LPG tanks

32 unit mobil tangki BBM 32 units of fuel tanks10 unit mobil tangki LPG 10 units of LPG tanks

Distribusi BBM subsidi ke APMSFuel distribution

N/A Jumlah transportir: 90 dan Jumlah APMS : 169

Depot

Kelola depot milik swasta dengan sistem Vendor Held Stock (VHS)VHS system management in the depots

Kelola VHS di depot milik :VHS management in the depot owned by:PT TimahPT ArutminPT Lontar Papyrus

Kelola VHS di depot milik:VHS management in the depot owned by:PT TimahPT ArutminPT Lontar Papyrus

Handling marine dengan sistem FrancoFranco system Handling Marine

N/A Pelanggan Customer: PT Pusri, PT Pusaka Benjina, PT Serica Energy

Mobile Bunker Agent Lokasi : Tanjung Mas - Semarang Lokasi : Tanjung Mas – Semarang

SPBUJasa pengelolaan SPBU Petrol Station management services

7 SPBU1 SPBN

6 SPBU 1 SPBN

Kelola SPBU milik sendiri Managing own’s petrol stations 1 SPBU dan 1 SPDN 1 SPBU dan 1 SPDN

Trading

Specialty Chemical :Scale inhibitorCorrosion inhibitorDemulsifierReverse demulsifierWater clarifierAntifoulantAntimony compound

Pelanggan Customer:Pertamina EP ; Sangata, Reg. JawaPertamina UP ; UP III Plaju, UP V Balikpapan, UP VI BalonganTAC Pertamina ; PAN PetalahanKPS ; Total E&P Indonesie, Chevron Pacific Indonesia, Kondur Petroleum, Exxon Mobil

Pelanggan Customer:Pertamina EP ; Sangata, Reg. JawaPertamina UP ; UP III Plaju, UP IV Cilacap, UP V Balikpapan, UP VI BalonganTAC Pertamina ; PAN PetalahanKPS ; Total E&P Indonesie, Kondur Petroleum, Exxon Mobil

Page 139: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Management’s Discussion and Analysis

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 137

PT Elnusa Patra Ritel (EPR)

Kepemilikan saham pada EPR adalah sebagai berikut:

PT Elnusa Patra Ritel (EPR)

The composition of stock ownership in EPR is as follows:

JENIS PEKERJAAN | TYPE OF WORK KAPASITAS 2009 | CAPACITY 2009 KAPASITAS 2010 | CAPACITY 2010

Trading

Commodity Chemical :Drilling mudPolymer gelPower FuelPelumas Lubricants

Pelanggan| Customer :PT. Elnusa Tbk. div. Drilling ServicesPT. Elnusa Tbk. div. GeosainsCV. MandiriKoperasi Patra

Pelanggan | Customer : PT. Elnusa Tbk. div. Drilling Services dan div. GeoscienceKondur PetroleumPT. Kiprah Mandiri Sarana

BBM Industri :High Speed DieselMarine Fuel OilIndustrial Diesel Oil

Pelanggan Customer : Industri, Marine dan RitelWilayah pasar : Seluruh Indonesia

Pelanggan Customer: Industri ; perusahaan pertambangan, manufakturMarine : kapal penangkap ikan, transportir lautWilayah pasar : Seluruh Indonesia

Susunan pengurusnya adalah : The management structure is:

komisaris | Commissioners direksi | Directors

Komisaris | Commissioner: Muhammad Jauzi Arif Direktur | Director: Susetiadi

Sejak 1 Juli 2005, EPR sudah tidak lagi melakukan kegiatan usaha sebagai pengelola SPBU. Pengelolaan SPBU seluruhnya telah diserahkan kepada EPN. Aset EPR berupa SPBU di Cikampek telah dibeli EPN untuk kemudian menjaminkan aset tersebut kepada Bank BNI Syariah pada September 2010.

PeNgeLoLAAN LAPANgAN mIgAS

Perseroan mempunyai kepemilikan tidak langsung melalui EPR pada Elnusa Chariot International, Ltd. (ECI) yang didirikan di Belize tanggal 12 Oktober 2010 sebesar 100% saham. ECI mempunyai kepemilikan 11% working interest pada Blok Bangkanai.

Pada tanggal 11 November 2010, Perseroan menjual 100% saham Perseroan di EBE kepada Salamander Energy Group Ltd. (Salamander) dengan harga jual sebesar USD 11,2 juta dan telah efektif berdasarkan Closing Statement tanggal 18 November 2010. Dalam perjanjian ini dinyatakan bahwa EBE setuju untuk menanggung porsi ECI sebesar 5% atas seluruh biaya yang timbul selama masa eksplorasi.

Since July 1, 2005, EPR has not been active in handling gas station management business. The gas station management business is now managed by EPN. EPR’s Assets like gas station in Cikampek were acquired by EPN and secured to Bank BNI Syariah in September 2010.

oIL ANd gAS FIeLd ASSeT mANAgemeNT

The Company has indirect ownership as much as 100% through EPR in Elnusa Chariot International, Ltd (ECI) which was established in Belize on October 12, 2010. ECI has 11% working interest in Bangkanai Block.

On November 11, 2010, the Company released 100% shares in EBE to Salamander Energy Group Ltd. (Salamander) for USD11.2 million and was effective based on Closing Statement dated November 18, 2010. Under this agreement, EBE agreed to take over ECI’s portion of 5% upon the whole costs emerging during the exploration period.

Nilai Nominal per Saham (rp)Nominal Value per Share (IDR)

31 desember 2009 December 31, 2009 31 desember 2010 December 31, 2010

100.000 Jumlah SahamTotal Share

Nominal (rp)Nominal (IDR) % Jumlah Saham

Total ShareNominal (rp)Nominal (IDR) %

Modal Dasar | Authorized Capital 5.000.000 5.000.000.000 5.000.000 5.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Pemegang Sahamissued and Fully paid-up capital 1. PT Elnusa Tbk 1.470.000 1.470.000.000 98% 1.470.000 1.470.000.000 98%2. Yayasan Tabungan hari Tua Karyawan Elnusa (31 Des 2009) 30.000 30.000.000 2% - - - Koperasi Karyawan Elnusa (31 Des 2010)* - - - 30.000 30.000.000 2%Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor PenuhTotal Issued and Fully Paid-up Capital

1.500.000 1.500.000.000 100% 1.500.000 1.500.000.000 100%

Jumlah Saham dalam PortepelTotal Portfolio of Shares

3.500.000 3.500.000.000 3.500.000 3.500.000.000

* Sesuai dengan Akte Perubahan No. 9 tanggal 25 Agustus 2010 | Based on Deed No. 9 dated on August 25, 2010

Page 140: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk138

pembAhAsAn ATAs kineRjA keuAnGAndiscussion on Financial performance

Pembahasan dan analisis berikut mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan hasil dari proses audit yang dilakukan oleh Konsultan Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja sesuai Laporannya tanggal 28 Februari 2011 No. RPC-580/PSS/2011 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2010 yang disajikan dalam buku Laporan Tahun ini. Laporan keuangan konsolidasian ini disajikan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum (PSAK Indonesia) dan peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 tentang pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Mata uang pelaporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. Dalam analisis ini nilai Rupiah dinyatakan dalam satuan jutaan.

kINerJA LABA rUgI

Dalam jutaan Rupiah In millions IDR

2009 % 2010 % %

Pendapatan Usaha 3.662.331 100,0% 4.210.786 100,0% 15% Operating Revenues

Beban Pokok Pendapatan Usaha (3.119.303) -85,2% (3.800.911) -90,3% 22% Cost of Operating Revenues

Laba Kotor 543.028 14,8% 409.875 9,7% -25% Gross Profit

Beban Usaha (266.741) -7,3% (275.772) -6,5% 3% Operating Expenses

Laba Usaha 276.287 7,5% 134.103 3,2% -51% Operating Profit

EBITDA 479.598 13,0% 412.398 10,0% -14% EBITDA

Beban lain-lain 352.700 10,0% (43.586) -0,9% -112% Other Expense

Laba Sebelum Pajak 668.782 18,3% 94.176 2,2% -86% Income Before Tax

Beban Pajak Penghasilan (199.289) -5,4% (30.172) -0,7% -85% Income Tax Expense

Hak Minoritas (3.260) -0,1% (98) 0,0% -97% Minority Interest

Laba Bersih 466.233 12,7% 63.906 1,5% -86% Net Income

Pendapatan Usaha

Selama tahun 2010, Perseroan berhasil membukukan peningkatan pendapatan usaha konsolidasi sebesar 15% pada akhir tahun 2010 dari Rp3,6 triliun menjadi Rp4,21 triliun. Pendapatan ini berasal dari tiga kelompok usaha yaitu Jasa Hulu Migas Terintegrasi, Jasa Hilir Migas serta Jasa Penunjang Hulu Migas. Komposisi pendapatan terbesar tahun 2010 berasal dari sektor Jasa Hulu Migas Terintegrasi yang merupakan bisnis inti Perseroan dengan kontribusi sebesar 52%, kemudian Jasa Hilir Migas memberikan kontribusi sebesar 44% dan diikuti oleh Jasa Penunjang Hulu Migas yang terdiri dari tiga anak perusahan menyumbang 4% dari total pendapatan konsolidasi Perseroan. Selain itu, terjadi peningkatan pendapatan usaha antar segmen dari Rp65,6 miliar di tahun 2009 menjadi Rp140,6 miliar di tahun 2010. Pendapatan usaha antar segmen ini yang kemudian dieliminasi pada total pendapatan konsolidasi Perseroan.

The following discussion and analysis refers to the Consolidated Financial Statement of the Company, the results of the audit process undertaken by Public Accountant Consultant, Purwantono, Suherman & Surja, in accordance with its report dated on February 28, 2011, No. RPC-580/PSS/2011 for the year ended on December 31, 2009 and 2010, which are presented in this Annual Report. The consolidated financial statements are presented under Indonesia’s general accepted accounting principles (Indonesia GAAP) and BAPEPAM-LK Regulation No. VIII.G.7 on the guidelines of Presentation of Financial Statements. Currency of the consolidated financial statement report is denominated in millions IDR.

ProFIT ANd LoSS PerFormANce

Operating Revenues

During 2010, the Company booked an increase of 15% in consolidated operating revenues at the end of 2010 from IDR3.6 trillion to IDR4.21 trillion. The revenues were derived from the three business groups namely Integrated Upstream Oil and Gas Services , Downstream Oil and Gas Services and Oil & Gas Support Services. The composition of the biggest revenue in 2010 was derived from the Integrated Upstream Oil & Gas Services sector as the core business of the Company with a contribution of 52%, subsequently the Downstream Oil & Gas Services contributed as much as 44%, followed by the Upstream Oil & Gas Support Services that comprised of three subsidiaries which accounted for 4% of the total consolidated revenue. In addition, there was an increase in inter-segment revenues from IDR65.6 billion in 2009 to IDR140.6 billion in 2010. Operating revenues from this inter-segments were then eliminated in the Company's total consolidated revenue.

Page 141: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Management’s Discussion and Analysis

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 139

Pendapatan dari Jasa Hulu Migas Terintegrasi

Kelompok ini terdiri dari 3 (tiga) divisi operasi yaitu Divisi Geoscience Service (GSC), Divisi Drilling Service (EDS) dan Divisi Oilfield Service (OFS). GSC sebagai divisi yang menangani pekerjaan seismik memberikan kontribusi pendapatan sebesar 60% dari seluruh pendapatan Jasa Hulu Migas Terintegrasi atau menyumbang 31% dari keseluruhan pendapatan Konsolidasi Perseroan. Seperti yang telah disampaikan pada Pembahasan atas Kinerja Operasi, peningkatan pendapatan GSC tersebut disumbang oleh peningkatan yang signifikan atas kinerja unit usaha GDM, sedangkan unit usaha GDL mengalami penurunan signifikan karena utilisasi rendah akibat pembatalan dan penundaan beberapa proyek. Sementara itu, EDS yang merupakan divisi yang bergerak di bidang drilling services maupun drilling support services berkontribusi sebesar 21% terhadap total pendapatan Jasa Hulu Migas Terintegrasi. Pada EDS, pendapatan banyak dikontribusi dari unit usaha drilling services khususnya modular rig dan unit usaha drilling support services khususnya wireline logging. Sedangkan kinerja pendapatan OFS didominasi oleh unit usaha well services dan menyumbangkan 18% dari total pendapatan Jasa Hulu Migas Terintegrasi.

Selain pendapatan dari ketiga divisi operasi tersebut, ada pula pendapatan dari pengelolaan asset property milik Perseroan yang dilakukan oleh Elnusa Building Management (EBM), salah satunya adalah gedung Graha Elnusa di Jalan TB Simatupang Kav. 1B Jakarta. Pada tahun 2010, pendapatan pengelolaan gedung ini cukup meningkat 5% terutama yang didapat dari sewa kepada pihak ketiga.

Dalam jutaan Rupiah In millions IDR

Jasa Hulu migas Terintegrasi | Integrated Upstream oil And gas Services 2009 % 2010 % %

GSC 1.240.573 54,4% 1.322.613 60,2% 7%

EDS 550.682 24,1% 459.664 20,9% -17%

OFS 465.150 20,4% 390.494 17,8% -16%

EBM 23.893 1,0% 25.206 1,1% 5%

Jumlah | Total 2.280.298 100,0% 2.197.977 100,0% -4%

Dalam jutaan Rupiah In millions IDR

PeNdAPATAN USAHA 2009 % 2010 % % oPerATINg reveNUeS

Jasa Hulu Migas Terintegrasi 2.280.298 62% 2.197.977 52% -4% Integrated Upstream Oil And Gas Services

Jasa Hilir Migas 1.099.775 30% 1.983.505 47% 80% Downstream Oil And Gas Services

Jasa Penunjang Hulu Migas 347.865 9% 169.914 4% -51% Upstream Oil And Gas Support Services

Eliminasi (65.607) -2% (140.610) -3% 114% Elimination

Jumlah 3.662.331 100% 4.210.786 100% 15% Total

Income from Integrated Upstream Oil and Gas Services

This group comprises of 3 (three) operating divisions, namely Geoscience Services Division (GSC), Drilling Services (EDS) Division and Oilfield Services Division (OFS). GSC as a division that handles seismic work contributed 60% to the total Upstream Oil and Gas Integrated Services revenues or contributed 31% to the total revenues in the Consolidated Financial Statement of the Company. As noted in the discussion on the Performance of Operations, the increase of GSC revenue was contributed by a significant improvement over the performance of GDM business unit, while GDL unit has decreased sharply because low utilization due to the cancellation and postponement of some projects. Meanwhile, EDS is a division engaged in drilling services and drilling support services which contributed 21% to the total Integrated Upstream Oil & Gas Services revenue. At EDS, the income was dominantly contributed by drilling service unit, particularly modular drilling rig and drilling support business units, in particular wireline logging. Whereas, the revenue performance of OFS was dominated by well services business unit and contributed 18% to the total Integrated Upstream Oil & Gas Services revenue.

In addition to revenue from the three operating divisions, there were also revenues from the management of property assets owned by the Company under the Elnusa Building Management (EBM), one of which was Graha Elnusa building at Jalan TB Simatupang Kav. 1B Jakarta. In 2010, the building management revenue increased 5%, especially that derived from the lease to third parties.

Page 142: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk140

Pendapatan dari Jasa Penunjang Hulu Migas

Kelompok jasa penunjang hulu migas terdiri dari 3 (tiga) anak perusahaan yaitu PT Patra Nusa Data (PND), PT Sigma Cipta Utama (SCU) dan PT Elnusa Fabrikasi dan Konstruksi (EFK) atau dahulu bernama PT Purna Bina Nusa (PBN). Pada tahun 2010 ini terjadi perubahan komposisi penyumbang pendapatan terbesar dimana pada tahun sebelumnya sumbangan terbesar datang dari EFK dengan 46,2% menjadi SCU dengan menyumbang 45,5% dari total komposisi pendapatan Jasa Penunjang Hulu Migas seiring dengan proses restrukturisasi bisnis SCU.

Pada tahun 2010 kelompok Jasa Penunjang Hulu Migas banyak menghadapi berbagai tantangan strategis yang mempengaruhi kinerja operasional Perseroan, baik pendapatan maupun profitabilitas, sebagai contoh pada EFK yang mengalami penurunan pendapatan usaha yang cukup tinggi akibat kendala perizinan operasi.

Dalam jutaan Rupiah In millions IDR

Jasa Penunjang Hulu migas Upstream oil and gas Support Services 2009 % 2010 % %

PND 90.740 26,1% 65.229 38,4% -28%

SCU 96.564 27,8% 77.339 45,5% -20%

EFK 160.561 46,2% 27.345 16,1% -83%

Jumlah Total 347.865 100% 169.913 100% -51%

Pendapatan dari Jasa Hilir Migas

Kelompok Jasa Hilir Migas terdiri dari 2 (dua) anak perusahaan yaitu PT Elnusa Petrofin (EPN) dan PT Elnusa Patra Retail (EPR) yang saat ini menjadi pemilik 100% saham Elnusa Chariot Indonesia (ECI) yang memiliki 11% working interest di Blok Bangkanai. Kinerja Jasa Hilir Migas pada tahun 2010 mengalami peningkatan pendapatan usaha sebesar 80%, hal ini terjadi seiring dengan perubahan fokus bisnis secara bertahap sejak tahun 2008 yang semula fokus pada bisnis pengelolaan SPBU menjadi bisnis trading BBM industri, transportasi dan pengelolaan depot.

Dalam jutaan Rupiah In millions IDR

Jasa Hilir migas downstream oil and gas Services 2009 % 2010 % %

EPN 1.099.655 100,0% 1.983.385 100,0% 80%

EPR 120 0,0% 120 0,0% 0%

Jumlah Total 1.099.775 100% 1.983.505 100% 80%

Komposisi Pendapatan Perseroan Berdasarkan Jenis PelangganKomposisi pendapatan Perseroan secara keseluruhan pada tahun 2010 yang terbesar berasal dari kontrak bagi hasil sebesar Rp1,7 triliun dan perusahaan swasta sebesar Rp1,5 triliun dengan komposisi sumbangan pendapatan sebesar 41,3% dan 37,7%.

Income from Upstream Oil and Gas Support Services

Upstream Oil and Gas Support Services group consists of 3 (three) subsidiaries namely PT Patra Nusa Data (PND), PT Sigma Cipta Utama (SCU) and PT Elnusa Fabrikasi and Konstruksi (EFK) or formerly called PT Purna Bina Nusa (PBN). In the year 2010, there was a change whereby the composition of the largest revenue contributors in the prior year which came from PBN with 46.2%, was replaced by SCU with 45.5% contribution to the total composition of the Upstream Oil and Gas Support Services revenues following the business restructuring process in SCU.

In 2010, the group of Upstream Oil and Gas Support Services faced many strategic challenges that affected the operational performance of the Company, both in revenues and profitability, for example, in EFK which experienced a significant decrease in operating revenues due to the constraints in obtaining operational license.

Revenues from Downstream Oil and Gas Services

Downstream Oil and Gas Services Group consists of 2 (two) subsidiaries namely PT Elnusa Petrofin (EPN) and PT Elnusa Patra Retail (EPR) that currently owns 100% shares in Elnusa Chariot Indonesia (ECI), a company which has 11% working interest in Bangkanai Block. Downstream Oil and Gas Service Performance in 2010 saw an increase in operating revenues by 80%, due to gradual changes in business focus since 2008, which originally focused on business management of gas station into industry fuel trading, transportation and depot management business.

Composition of the Company’s Revenues Based on Customer TypeThe composition of the Company's overall revenues in 2010 came from profit sharing contracts of IDR1.7 trillion, and private companies amounting IDR1.5 trillion with composition of revenue contribution of 41.3% and 37.7% respectively.

pembAhAsAn ATAs kineRjA keuAnGAn discussion on financial performance

Page 143: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Management’s Discussion and Analysis

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 141

Dalam jutaan Rupiah In millions IDR

PeNdAPATAN USAHA 2009 % 2010 % % oPerATINg reveNUeS

Pelanggan eceran 186.524 5,1% 152.249 3,6% -18% Retail customer

Kontrak Bagi Hasil 553.691 15,1% 1.737.246 41,3% 214% Production Sharing Contract

PT Pertamina EP 990.492 27,0% 388.763 9,2% -61% PT Pertamina EP

PT Pertamina (Persero) 301.161 8,2% 385.028 9,1% 28% PT Pertamina (Persero)

PT Pertamina Gas 134.687 3,7% 85.955 2,0% -36% PT Pertamina Gas

PT Pertamina Geothermal Energy 154.593 4,2% 5.460 0,1% -96% PT Pertamina Geothermal Energy

Perusahaan Swasta 1.394.783 38,1% 1.586.412 37,7% 14% Private Company

Instansi Pemerintah 12.007 0,3% 10.124 0,2% -16% Government Institution

Eliminasi (65.607) -1,8% (140.610) -3,3% 114% Elimination

Jumlah 3.662.331 100,0% 4.210.627 100,0% 15% Total

Pertamina Group yang merupakan salah satu pemegang saham mayoritas Perseroan pada tahun 2009 memberikan sumbangan 42% dari total pendapatan atau sekitar Rp1,58 triliun dan menurun pada tahun 2010 menjadi Rp865 miliar atau sebesar 20%.

Beban Pokok Pendapatan

Beban Pokok Pendapatan Usaha Konsolidasi berasal dari usaha perdagangan dan distribusi, usaha manufaktur dan usaha jasa. Beban pokok penjualan dari usaha perdagangan dan distribusi merupakan beban yang berasal dari anak perusahaan EPN untuk penjualan produk bahan bakar minyak dan bahan kimia. Seiring dengan peningkatan pendapatan dari perdagangan dan distribusi sebesar 101%, maka beban pokoknya juga mengalami peningkatan dari semula sebesar Rp762 miliar menjadi Rp1,55 triliun atau meningkat sebesar 103%. Untuk beban pokok penjualan manufaktur berasal dari anak perusahaan EFK yaitu dari aktivitas penguliran pipa dan penjualannya. Oleh karena pendapatan dari EFK menurun sebesar 83% dari tahun 2009, maka beban pokok penjualan manufaktur juga mengalami penurunan dari Rp146,4 miliar di tahun 2009 menjadi Rp22,1 miliar di tahun 2010. Beban pokok pendapatan jasa berasal dari aktivitas di Jasa Hulu Migas, anak perusahaan SCU dan PND, serta jasa transportir dan pengelolaan depot pada anak perusahaan EPN. Sejalan dengan penurunan pendapatan dari aktivitas jasa sebesar 1%, maka beban pokok pendapatan jasa juga turun sebesar 1% dari Rp2,21 miliar di tahun 2009 menjadi Rp2,23 miliar di tahun 2010. Penurunan aktivitas terbesar adalah pada anak perusahaan SCU dan PND dikarenakan penurunan aktivitas migas di Indonesia di tahun 2010.

Jika dilihat dari komposisinya, beban pokok pendapatan jasa sebesar Rp2,2 triliun merupakan beban yang mendominasi (53,1%) dari seluruh beban pokok pendapatan (Rp3,8 triliun).

Beban Pokok 2009 % 2010 % % cost of operating

Perdagangan dan Distribusi 762.060 20,8% 1.550.521 36,8% 103% Trading and Distribution

Penjualan Manufaktur 146.359 4,0% 22.134 0,5% -85% Sales Manufacture

Pendapatan Jasa 2.210.884 60,4% 2.228.729 52,9% 1% Contractual Services

Jumlah 3.119.303 85,2% 3.800.911 90,3% 22% Total

Pertamina Group which is one of the major shareholders in the Company, in 2009 contributed 42% to total revenues, or about IDR1.58 trillion, but declined in 2010 to IDR865 billion or 20%.

Cost of Operating Revenues

Consolidated Cost of Operating Revenues were derived from the trade and distribution, manufacturing operations and contractual services. Cost of sales from trading and distribution operations came from oil fuel and chemical products sales by subsidiares, EPN. Along with increased revenue from trading and distribution of 101%, then the cost of operating revenues also increased from the beginning of IDR762 billion to IDR1.55 trillion or an increase of 103%. The cost of goods sold from manufacturing operations were derived from a subsidiary, EFK, from pipe threading and trading activities. Because of EFK income decreased by 83% from the year 2009, the cost of goods sold from manufacturing operations also declined from IDR146.4 billion in 2009 to IDR22.1 billion in 2010. Cost of contractual service rendered derived from activities in the Upstream Oil and Gas Services, SCU and PND, as well as transporting and managing services depot in EPN. In line with the decline in revenues from service activities at 1%, then the cost of contractual services rendered also decreased by 1% from IDR2.21 billion in 2009 to IDR2.23 billion in 2010. The largest declined activities were in subsidiaries SCU and PND due to decrease in oil and gas activities in Indonesia in 2010.

As seen in the composition, the cost of contractual services rendered amounting IDR2.2 trilion, was a cost dominated (53.1%) the whole cost of sales (IDR3.8 trilion).

Dalam jutaan Rupiah In millions IDR

Page 144: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk142

Beban Usaha

Di tengah peningkatan beban pokok usaha Perseroan, beban penjualan Perseroan menurun sebesar 20% dari Rp9,26 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp7,36 miliar pada tahun 2010. Dengan segala upaya untuk terus mengembangkan proses promosi dan iklan yang efektif serta mengurangi beban yang tidak berguna sehingga mampu menekan beban usaha yang semula sebesar 0,25% dari pendapatan pada tahun lalu, menjadi 0,17% pada tahun 2010. Peningkatan beban penjualan hanya terjadi pada beban transportasi dan perjalanan dinas yang berasal dari peningkatan aktivitas penjualan di anak perusahaan seperti PND, SCU dan EFK.

Dalam jutaan Rupiah In millions IDR

Beban Penjualan 2009 % 2010 % % Selling expenses

Representasi dan sumbangan 1.093 0,03% 1.306 0,03% 19% Representation and donation

Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 3.077 0,08% 3.521 0,08% 14% Salaries, wages and employees’ benefits

Transportasi dan perjalanan dinas 430 0,01% 882 0,02% 105% Transportation and travelling

Iklan dan promosi 552 0,02% 136 0,00% -75% Advertising and promotions

Lain-lain 4.113 0,11% 1.522 0,04% -63% Others

Jumlah 9.265 0,25% 7.367 0,17% -20% Total

Upaya efisiensi kerja juga terlihat pada pengurangan komposisi beban umum dan administrasi dimana pada tahun 2009 sebesar 7% dari total pendapatan menjadi 6,4% pada tahun 2010, meskipun secara nilai nominal mengalami peningkatan sebesar 4% dari tahun sebelumnya. Hal ini tercapai dengan melakukan berbagai pembenahan internal mulai dari pengembangan prosedur kerja yang efektif serta optimalisasi kegiatan pengadaan dan maintenance di perusahaan.

Dalam jutaan Rupiah In millions IDR

Beban Umum dan Administrasi 2009 % 2010 % % general and Administrative expenses

Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 129.094 3,5% 137.078 3,3% 6% Salaries, wages and employees’ benefits

Sewa 11.839 0,3% 24.712 0,6% 109% Rent

Jasa teknik dan profesional 31.693 0,9% 20.075 0,5% -37% Technical and professional fees

Penyusutan dan amortisasi 17.235 0,5% 18.822 0,4% 9% Depreciation and amortization

Transportasi dan perjalanan dinas 6.489 0,2% 11.233 0,3% 73% Transportation and travelling

Penyisihan piutang ragu-ragu 14.050 0,4% 10.112 0,2% -28% Provision for doubtful accounts

Utilitas 11.662 0,3% 9.726 0,2% -17% Utilities

Fasilitas kantor 2.104 0,1% 7.925 0,2% 277% Office facilities

Pos dan telekomunikasi 2.875 0,1% 5.055 0,1% 76% Postage and telecommunication

Pelatihan dan seminar 1.750 0,0% 4.480 0,1% 156% Training and seminar

Penurunan nilai uang muka 4.471 0,1% N/A Impairment of advance payment

Representasi dan sumbangan 3.658 0,1% 3.130 0,1% -14% Representation and donation

Perlengkapan kantor 4.050 0,1% 2.580 0,1% -36% Office supplies

Persediaan usang 55 0,0% 2.152 0,1% 3813% Provision for inventory obsolence

Iklan dan promosi 2.247 0,1% 1.898 0,0% -16% Advertising and promotions

Asuransi 11.199 0,3% 1.072 0,0% -90% Insurances

Proyek 1.371 0,0% 555 0,0% -60% Projects

Perijinan 499 0,0% 799 0,0% 60% Permits

Penurunan nilai aset tetap 4.065 0,1% -100% Impairment of property and equipment

Lain-lain 1.541 0,0% 2.530 0,1% 64% Others

Jumlah 257.476 7,0% 268.405 6,4% 4% Total

Operating Expenses

Amid the increasing cost of operating revenues, the Company’s selling expenses decreased by 20% from IDR9.26 billion in 2009 to IDR7.36 billion by 2010. With regard to all efforts of developing effective process of promotion and ads as well as reducing the ineffective cost in order to be able to reduce operating expenses, from 0.25% of total revenue last year to 0.17% in 2010. The increase of selling expenses only occur in transportation and travel expenses arising from increased activity in sales of subsidiaries such as PND, SCU and EFK.

Efforts on work efficiency was also seen from the decline in the composition of general and administrative expenses in 2009 which was at 7% of total revenue to 6.4% in 2010, although the nominal value increased by 4% from the previous year. This was achieved by performing a variety of internal improvements from the development of effective work procedures and optimization of the procurement and maintenance activities at the Company.

pembAhAsAn ATAs kineRjA keuAnGAn discussion on financial performance

Page 145: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Management’s Discussion and Analysis

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 143

Komponen gaji, upah dan kesejahteraan karyawan masih merupakan komponen beban umum dan administrasi terbesar yaitu 3%. Sedangkan peningkatan pengeluaran terbesar digunakan untuk penyisihan persediaan usang (inventory obsolence), pelatihan dan seminar dan sewa dengan persentase peningkatan sebesar 3.813%, 156% dan 109%. Peningkatan penyisihan persediaan usang sebagian besar berasal dari penyisihan persediaan bergerak lambat di Divisi GSC Rp1,4 miliar untuk persediaan yang terkait dengan aset, pada tahun 2010 aset tersebut tidak lagi digunakan. Peningkatan beban sewa dipicu oleh peningkatan biaya outsourcing sebesar Rp5,8 miliar, peningkatan sewa kendaraan sebesar Rp2 miliar dan tambahan sewa warehouse di Sentul sebesar Rp1,3 miliar.

Selain itu, ada juga biaya yang tidak ada di tahun sebelumnya yaitu penurunan nilai uang muka sebesar Rp4,47 miliar. Nilai tersebut merupakan cadangan yang dilakukan atas transaksi pembelian lapangan TAC Ramok Senabing oleh EPR sebesar USD500 ribu, dimana uang muka yang sudah dibayarkan oleh EPR sebesar USD2 juta belum dikembalikan oleh penjual dan berdasarkan kesepakatan pada Agustus 2010 harga pembelian telah disepakati sebesar USD6 juta. Oleh karena adanya kurang bayar sebesar USD4 juta maka EPR berencana untuk bermitra dengan investor. Sehubungan semakin pendeknya waktu berakhirnya TAC Ramok Senabing maka EPR melakukan pencadangan penurunan nilai uang muka sebesar USD500 ribu.

Pada pertengahan tahun 2010, seiring dengan menurunnya kinerja keuangan, Perseroan juga mengimplementasikan Holistic Productivity Improvement Program (HPIP) yang bertujuan untuk meningkatkan profitabilitas dan produktivitas serta untuk mengoptimalkan penggunaan aset operasi dan pengelolaan proyek secara efisien. Namun demikian, hasil dari implementasi program ini belum dapat terlihat jelas di tahun 2010.

Laba Usaha dan Marjin Usaha

Secara umum, Perseroan sedang mengalami masa transformasi tingkat persaingan pasar yang tinggi. Peningkatan pendapatan yang didorong oleh kinerja operasional kelompok Jasa Hulu Migas Terintegrasi terutama unit usaha GDM maupun kelompok Hilir Migas belum mampu menutup peningkatan beban usaha akibat kendala-kendala strategis baik eksternal maupun internal yang dihadapi operasional Perseroan pada tahun 2010 ini. Hal ini tercermin pada peningkatan porsi beban pokok pendapatan usaha dan beban usaha perusahaan, sehingga menurunkan Laba usaha Perseroan yang semula Rp276 miliar pada tahun 2009

Salaries, wages, and employees’ benefits were still the highest component of general and administrative expenses with 3% contribution. Whereas, the largest increase in expenses was used for provision of inventory obsolescence, training and seminars and rent with the increase percentage of 3,813%, 156% and 109%, respectively. The increase in provision for inventory obsolescence was mostly came from slow moving inventory at GSC Division IDR1,4 billion for supplies related to the assets, in 2010 the assets were no longer used. Increase in rental expenses triggered by the increased cost of outsourcing of IDR5.8 billion, an increase of IDR2 billion vehicle rental and additional leasing of warehouse in Sentul of IDR1.3 billion.

In addition, there were also costs that did not exist in the previous year, such as impairement of advances of IDR4.47 billion. That amount was a provision which was set for a purchase transaction in the acquisition of TAC Ramok Senabing field by EPR for USD500 thousand of which USD2 million was paid in advance by EPR, has not been refunded by the seller, and based on the agreement in August 2010, the purchase price was agreed at USD6 million. Because of the underpayment of USD4 million, then EPR was planning to find partner or investors. In relation to the shortening of the expiration of TAC Ramok Senabing, EPR made such provision of the impairment in payment in advance amounting USD500 thousand.

In mid-2010, along with the declining financial performance, the Company also implemented a Holistic Productivity Improvement Program (HPIP) which aimed to improve profitability and productivity and to optimize the use of the operating assets and managing projects efficiently. However, the results of the implementation of this program could not be seen clearly in the year 2010.

Operating Income and Operating Margin

In general, the Company was experiencing a transformation of high-level market competition. The revenues driven by operational performance of Integrated Upstream Oil and Gas Services group particularly GDM business unit and Downstream Oil and Gas Services have not been able to cover the increase of operating expenses due to both in external and internal strategic constraints faced by the Company's operations in 2010. This was reflected in the increasing portion of cost of operating revenues and operating expenses of the Company, thereby reducing the Company's operating income from

Page 146: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk144

menjadi Rp134 miliar pada tahun 2010, atau terjadi penurunan sebesar 52%. Dengan demikian, marjin usaha secara konsolidasi juga turun dari 7,5% di tahun 2009 menjadi 3,2% pada tahun ini.

Pendapatan (Beban) Lain-lain Bersih

Dalam jutaan Rupiah In millions IDR

Penghasilan (Beban) Lain-lain 2009 % 2010 % % other Income (charges)

Beban keuangan (92.958) -2,5% (79.597) -1,9% 14% Financing cost

Beban pajak (26.308) -0,7% (15.785) -0,4% 40% Tax expenses

Laba atas penjualan aktiva tetap (1.101) 0,0% - 0,0% -100% Gain on sale of assets

Rugi selisih kurs - bersih 43.063 1,2% (8.295) -0,2% -119% Loss on foreign exchange

Penghasilan bunga 20.014 0,5% 21.737 0,5% 9% Interest income

Rupa-rupa bersih (27.835) -0,8% (7.635) -0,2% 73% Other charges

Laba penjualan penyertaan saham 437.825 12,0% 45.989 1,1% -89% Gain on sale of investment

Bagian atas laba bersih Equity in net earnings

perusahaan asosiasi 39.795 1,1% 3.659 0,1% -91% of associated companies

Jumlah 392.495 10,7% (39.927) -0,9% -110% Total

Pendapatan (beban) lain-lain menurun dari keuntungan sebesar Rp392 miliar menjadi kerugian sebesar Rp39,9 miliar atau terjadi penurunan sebesar 110%. Pendapatan lain-lain pada tahun 2009 berasal dari laba penjualan penyertaan saham, bagian laba bersih dari perusahaan asosiasi, penghasilan bunga dan laba selisih kurs. Untuk tahun 2010, pendapatan lain-lain berasal dari laba penjualan penyertaan saham, bagian laba bersih dari perusahaan asosiasi, dan penghasilan bunga.

Penurunan terbesar pendapatan lain-lain adalah pada laba penjualan penyertaan saham, dimana pada tahun 2009 Perseroan mendapat laba penjualan penyertaan saham sebesar Rp437 miliar yang merupakan hasil penjualan penyertaan saham di PT Infomedia Nusantara dan PT Jabar Energi. Untuk tahun 2010, Perseroan mendapatkan laba penjualan penyertaan saham sebesar Rp43,8 miliar yang berasal dari pelepasan kepemilikan 100% saham di Elnusa Bangkanai Energy, Ltd. (EBE) kepada Salamander Energy Group, Ltd. dengan harga jual sebesar USD11,2 juta. Selain itu, Perseroan juga melepas kepemilikan 25% saham di Elnusa Tristar Ramba, Ltd. kepada Eurorich Group, Ltd. dengan harga jual sebesar USD1 juta dan laba penjualan sebesar Rp2,3 miliar.

Selain itu, pendapatan lain-lain yang diperoleh dari bagian laba bersih perusahaan asosiasi didapat dari:

IDR276 billion in 2009 to IDR134 billion by 2010, or a decrease of 52%. Thus, a consolidated operating margin decreased from 7.5% in 2009 to 3.2% this year.

Other Income (Charges) - Net

Other incomes (charges) decreased from IDR392 billion profit to IDR39.9 billion loss or a decrease of 110%. Other income in 2009 came from gain on sale of invesment in shares of stock, equity in net earnings of associated companies, interest income and foreign exchange earnings. For the year 2010, other income derived from gain on sale of investments in shares of stock, equity in net earnings of associated companies and interest income.

The largest decrease was in profit on sale of investment in shares of stock, which In 2009 the Company obtained gain on sale of investment in shares of stock of IDR437 billion which was the result of the sale of investment in PT Infomedia Nusantara and PT Jabar Energi. For the year 2010, the Company gained IDR43.8 billion for the sale of investments in shares of stock which came from the released of 100% share ownership in Elnusa Bangkanai Energy, Ltd. (EBE) to Salamander Energy Group, Ltd. with the sale valued of USD11.2 million, besides, the Company also released 25% ownership in Elnusa Tristar Ramba, Ltd. to Eurorich Group, Ltd. for USD1 million and gain on sale of IDR2.3 billion.

In addition, other incomes earned from the associated companies’ net earnings from:

pembAhAsAn ATAs kineRjA keuAnGAn discussion on financial performance

Dalam jutaan Rupiah In millions IDR

Laba Bersih Asosiasi Net income of Association 2009 % 2010 % %

PKM 3.460 9% 3.659 100% 6%

JBE (235) -1% - 0% N/A

IMN 36.570 92% - 0% N/A

Jumlah Total 39.795 100% 3.659 100% -91%

Page 147: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Management’s Discussion and Analysis

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 145

Komponen lain yang terbesar perubahannya adalah selisih kurs. Perseroan mengalami laba selisih kurs bersih pada tahun 2009 sebesar Rp43 miliar dan menurun di tahun 2010 dengan kerugian sebesar Rp8,2 miliar. Laba selisih kurs bersih terutama berasal dari translasi aset dan kewajiban dalam mata uang asing ke Rupiah dan transaksi dari kegiatan usaha perusahaan yang menggunakan mata uang asing. Nilai tukar USD pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp9.400 per USD dan seiring perbaikan ekonomi Indonesia dan global nilai tukar USD per tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp8.991per USD. Penguatan nilai tukar USD terhadap nilai Rupiah seharusnya dapat memberikan laba pada selisih kurs, namun jumlah kewajiban bersih Perseroan dalam mata uang asing meningkat seiring penambahan pinjaman jangka panjang Perseroan sehingga total selisih kurs-bersih bernilai negatif atau rugi (catatan 2.p. atas laporan keuangan konsolidasi).

Untuk beban lain-lain di tahun 2009 terdiri dari beban keuangan, beban pajak, rugi atas penjualan aktiva tetap dan rupa-rupa bersih. Sedangkan di tahun 2010, beban lain-lain terdiri dari beban keuangan beban pajak, rugi selisih kurs dan rupa-rupa bersih.

Beban keuangan mengalami perbaikan dari Rp92,9 miliar di tahun 2009 menjadi Rp79,6 miliar di tahun 2010. Hal ini sebagai akibat dari penurunan kewajiban berbunga Perseroan akibat penurunan aktivitas operasi dan investasi.

Laba Sebelum Pajak dan Marjin Laba Sebelum Pajak

Laba sebelum pajak Perseroan menurun dari Rp668 miliar di tahun 2009 dan menjadi Rp94 miliar di tahun 2010. Tingginya laba Perseroan pada tahun 2009 disebabkan adanya laba penjualan penyertaan saham sebesar Rp437 miliar. Jika laba tersebut dikeluarkan maka laba sebelum pajak adalah sebesar Rp231 miliar atau sekitar 6,3% pendapatan usaha, dan laba sebelum pajak pada tahun 2010 adalah sebesar 2,4% atau lebih kecil 3,9% dari tahun sebelumnya.

Beban Pajak Penghasilan

Beban pajak penghasilan pada tahun 2010 adalah sebesar Rp30 miliar atau turun sebesar 85% dari tahun sebelumnya yang berjumlah Rp199 miliar. Hal ini terjadi seiring dengan menurunnya laba sebelum pajak Perseroan.

The other biggest change was gain/ loss in foreign exchange. The Company experienced a gain in net foreign exchange in 2009 amounted IDR43 billion and it declined in 2010 with IDR8.2 billion loss. Net foreign exchange gain was mainly driven from the translation of assets and liabilities denominated in foreign currency to IDR and the transaction of the business activities that use foreign currency. USD exchange rate at December 31, 2009 was IDR9,400 per USD and as the global economic recovery of Indonesia and the USD exchange rate as of December 31, 2010 which strengthened to IDR8,991 per USD. The strengthening USD exchange rate against IDR should be able to provide earnings in foreign exchange, but the number of its net liabilities denominated in foreign currencies increased as the addition of long-term debt so that the total net gain or loss on foreign exchange was negative or loss (notes 2.p on the consolidated financial statement.

For other expenses in 2009 consisted of the financing costs, tax expenses, loss on sale of fixed assets and other charges. Meanwhile, in 2010, other expenses consist of the financial burden the tax burden, foreign exchange losses and other charges.

Financing costs also improved from IDR92.9 billion in 2009 to IDR79.6 billion in 2010. This was a result of the decline in interest bearing liabilities due to decrease in operation and investment activities.

Earnings Before Tax and Profit Margin Before Tax

The Company's earnings before tax declined from IDR668 billion in 2009 to IDR94 billion in 2010. The high profit of the Company in 2009 was driven by the gain on sale of investments amounting IDR437 billion. If the income was released, then the earnings before tax will be amounted to IDR231 billion, or approximately 6.3% of operating revenues, and earnings before tax in 2010 reached 2.4% or 3.9% lower than the previous year.

Income Tax Expense

Income tax expense of the Company in 2010 was IDR30 billion, or a decrease of 85% from the previous year which amounted to IDR199 billion. This was happened in line with the decline in income before tax of the Company.

Page 148: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk146

Hak Minoritas Atas Laba Bersih Anak Perusahaan Dikonsolidasi

Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan dikonsolidasi menurun sebesar 97% dari yang semula pada tahun 2009 senilai Rp3,2 miliar menjadi hanya Rp98 juta pada tahun 2010. Hal ini sejalan dengan peningkatan penyertaan pada EFK.

Laba Bersih dan Marjin Laba Bersih

Dengan komposisi pendapatan dan pengeluaran yang ada, maka mengakumulasikan nilai laba bersih Perseroan sebesar Rp63,9 miliar atau sebesar 1,5% dari total pendapatan Perseroan pada tahun 2010. Marjin laba bersih ini turun dari tahun 2009 sebesar 12,7% menjadi 1,5% pada tahun 2010.

Informasi keuangan yang telah dilaporkan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi

Di tahun 2010 Perseroan tidak memiliki transaksi yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi. Aksi korporasi yang berupa divestasi anak perusahaan dan perusahaan portofolio bukan merupakan transaksi material dan luar biasa. Hal tersebut telah kami sampaikan dalam bagian Ringkasan Aksi Korporasi.

Dampak Perubahan Harga Terhadap Kinerja Perseroan

Selama tahun 2010 tidak terdapat perubahan harga yang signifikan yang telah mempengaruhi kinerja Perseroan termasuk penjualan, pendapatan bersih maupun laba operasi Perusahaan.

Minority Interest in Consolidated Net Income of Subsidiaries

Minority interests in consolidated net income of the subsidiaries decreased by 97% from IDR3.2 billion in 2009 to IDR98 million in 2010. This was in line with increased investment in EFK.

Net Income and Net Profit Margin

With the composition of existing revenues and expenses, then accumulating value of the Company's net profit IDR63.9 billion or 1.5% of total Company’s revenue in 2010. Net profit margin was down from 2009 by 12.7% to 1.5% in 2010.

Financial information which has reported as an extraordinary and rare event

In 2010 the Company had no transactions that contain events that classified as extraordinary and rare. Corporate actions taken in the form of divestment of subsidiaries and portfolio companies were not material and extraordinary transactions. These have been presented in the Summary of Corporate Actions.

Price Change Impacts on Company Performance.

During the year 2010 there were no significant changes in prices that has affected the performance of the Company, including sales, net revenues and operating profit of the Company.

pembAhAsAn ATAs kineRjA keuAnGAn discussion on financial performance

Page 149: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Management’s Discussion and Analysis

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 147

kineRjA neRAcAbalance sheet performance

kINerJA AkTIvA

Total aktiva Perseroan pada tahun 2010 adalah sebesar Rp3,67 triliun dengan komposisi aktiva lancar sebesar 55,5% dan aktiva tidak lancar sebesar 44,5%. Nilai tersebut turun dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp4,2 triliun. Penurunan total nilai aktiva sebagian besar diakibatkan oleh penurunan nilai aktiva lancar Perseroan sebesar 20% dari tahun lalu, sedangkan untuk aktiva tidak lancar hanya terjadi penurunan sebesar 1%.

Dalam jutaan Rupiah In millions IDR

2009 % 2010 % %

AkTIvA LANcAr cUrreNT ASSeTS

Kas dan setara kas 1.124.202 26,7% 724.567 19,7% -36% Cash and cash equivalents

Investasi jangka pendek 75.000 1,8% 8.300 0,2% -89% Short-term investment

Piutang usaha - bersih 848.743 20,2% 768.130 20,9% -9% Trade receivables - net

Piutang lain-lain 41.757 1,0% 28.004 0,8% -33% Other receivables

Persediaan 83.800 2,0% 115.062 3,1% 37% Inventories

Uang muka 200.118 4,8% 97.065 2,6% -51% Advances

Pajak pertambahan nilai dibayar dimuka 167.648 4,0% 289.940 7,9% 73% Prepaid value added taxes

Biaya dibayar dimuka 6.758 0,2% 9.591 0,3% 42% Prepaid expenses

Jumlah Aktiva Lancar 2.548.026 60,6% 2.040.659 55,5% -20% Total Current Assets

Aset Tetap 1.332.583 31,7% 1.304.586 35,5% -2% Property & equipment

Properti Investasi 80.739 1,9% 82.137 2,2% 2% Investment property

Aktiva lain-lain 246.281 5,9% 251.184 6,8% 2% Other assets

Jumlah Aktiva Tidak Lancar 1.659.603 39,4% 1.637.907 44,5% -1% Total Non-Current Asset

ToTAL AkTIvA 4.207.629 100,0% 3.678.566 100,0% -13% ToTAL ASSeTS

Aktiva lancar Perseroan turun sebesar 20% dari yang semula pada tahun 2009 sebesar Rp2,55 triliun menjadi Rp2,04 triliun pada tahun 2010. Hal ini terjadi terutama dikarenakan adanya penurunan nilai pada kas dan setara kas dan uang muka.

Komposisi kas Perseroan terdiri dari tiga mata uang yaitu Rupiah, USD dan Dolar Singapura. Jumlah kas dan bank adalah sebesar Rp389 miliar, dimana Rp336 miliar dalam bentuk setara kas yaitu deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan. Komposisi kas dan setara kas ini adalah 60% Rupiah dan 40% USD. Total piutang Perseroan berasal dari dua pihak yaitu pihak ketiga dan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (catatan 7 laporan keuangan).

Dalam jutaan Rupiah In millions IDR

2009 % 2010 % %

< 31 hari 758.752 89,4% 603.359 78,5% -20% < 31 days

31 - 60 hari 23.881 2,8% 57.567 7,5% 141% 31 - 60 days

61 - 90 hari 18.360 2,2% 21.780 2,8% 19% 61 - 90 days

91- 180 hari 14.444 1,7% 25.185 3,3% 74% 91 - 180 days

> 180 hari 85.327 10,1% 110.389 14,4% 29% > 180 days

Cadangan penurunan nilai (52.021) -6,1% (50.150) -6,5% -4% Allowance for impairment

Jumlah 848.743 100% 768.130 100% -9% Total

ASSeTS PerFormANce

The Company’s total assets in 2010 was IDR3.67 trillion, 55.5% of which was in the form of current assets and the remaining 44.5% was non-current assets. The figure decreased compared to that of 2009 which was IDR4.2 trillion. Current assets contributed more to the decline in total assets by plunging 20%, while fixed assets dropped by only 1%.

The Company’s current assets declined by 20% from IDR2.55 trillion in 2009 to IDR2.04 trillion in 2010. It was caused by declining cash, cash equivalent and payment in advance.

The Company’s cash was denominated in three currencies, i.e. IDR, USD and Singapore Dollar (SGD). The total cash and bank deposits were IDR389 billion, IDR336 billion of which included in cash equivalent, i.e. time deposits maturing in three months or less and not used as collateral. Cash and cash equivalent was denominated in IDR (60%) and USD (40%). The Company’s total trade receivables came from two sources, i.e. the third party and related parties (notes 7 on financial reports).

Page 150: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk148

Piutang usaha bersih Perseroan merupakan komponen terbesar pada aktiva lancar, pada tahun 2010 terjadi peningkatan pada piutang usaha 31 - 60 hari sebesar 141%. Jika dibandingkan pada tahun 2009, komposisi piutang usaha terbesar kurang dari 31 hari.

Berdasarkan penelaahan atas keadaan akun masing-masing piutang pada akhir tahun, Manajemen berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai sebesar Rp50 miliar pada tahun 2010 yang turun 4% dibandingkan tahun lalu adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha. Piutang usaha ini juga digunakan oleh Perseroan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari beberapa bank.

Aktiva tidak lancar Perseroan tidak banyak bergerak, yaitu hanya turun sebesar 1% menjadi Rp1,63 triliun pada tahun 2010, hal ini terjadi karena adanya penurunan nilai aset tetap perusahaan yang semula Rp1,33 triliun menjadi Rp1,30 triliun atau turun sebesar 2%. Aktiva per segmen adalah sebagai berikut: Dalam jutaan Rupiah In millions IDR

2009 % 2010 % %

AkTIvA ASSeTS

Jasa Hulu Migas Terintegrasi 3.702.644 88,0% 3.209.776 87,3% -13% Integrated Upstream Oil And Gas Services

Jasa Penunjang Hulu Migas 327.123 7,8% 227.914 6,2% -30% Upstream Oil And Gas Support Services

Jasa Hilir Migas 406.139 9,7% 497.574 13,5% 23% Downstream Oil And Gas Services

Pengelolaan Lapangan Migas 31.565 0,8% 0,0% -100% Oil And Gas Field Asset Management

Eliminasi (259.842) -6,2% (256.698) -7,0% -1% Elimination

Jumlah 4.207.629 100,0% 3.678.566 100,0% -13% Total

kINerJA keWAJIBAN dAN ekUITAS

Dalam jutaan Rupiah In millions IDR

2009 % 2010 % %

keWAJIBAN LANcAr cUrreNT LIABILITIeS

Pinjaman jangka pendek 329.203 7,8% 160.170 4,4% -51% Short-term loans

Hutang usaha 532.293 12,7% 507.665 13,8% -5% Trade payables

Hutang lain-lain 41.655 1,0% 15.458 0,4% -63% Other payables

Hutang pajak 172.841 4,1% 39.379 1,1% -77% Taxes payables

Uang muka pelanggan 39.032 0,9% 22.845 0,6% -41% Advances from customers

Biaya masih harus dibayar 360.368 8,6% 278.073 7,6% -23% Accrued expenses

Pendapatan ditangguhkan 5.160 0,1% 5.262 0,1% 2% Deferred income

Kewajiban jangka panjang jatuh tempo 179.859 4,3% 243.108 6,6% 35% Current maturities of long term debts

Jumlah Kewajiban Lancar 1.660.411 39,5% 1.271.960 34,6% -23% Current Liabilities

keWAJIBAN TIdAk LANcAr NoN-cUrreNT LIABILITIeS

Kewajiban jangka panjang 474.741 11,3% 425.797 11,6% -10% Long term liabilities

Kewajiban tidak lancar lainnya 148.224 3,5% 30.651 0,8% -79% Other non-current liabilities

Jumlah Kewajiban Tidak lancar 622.965 14,8% 456.448 12,4% -26,7% Total non-current liabilities

Jumlah Kewajiban 2.283.376 54,3% 1.728.408 47,0% -24% Total Liabilities

Hak Minoritas 14.575 0,3% 12.869 0,3% -12% Minority Interest

EKUITAS EQUITY

Saldo laba ditahan 772.480 18,4% 800.392 21,8% 4% Retained earnings

Ekuitas 1.137.198 27,0% 1.136.897 30,9% 0% Equity

ToTAL keWAJIBAN dAN ekUITAS 4.207.629 100,0% 3.678.566 100,0% -13% ToTAL LIABILITIeS & eQUITY

The Company’s net trade receivables is the biggest component in current assets. In 2010, the trade receivables maturing in 31-60 days increased by 141%. In 2010 the trade receivables maturing in less than 31 days remained the biggest contributor.

Considering the review over each account at the end of the year, the Management viewed that the provision for impairment was IDR50 billion in 2010, which decreased 4% compared to that of the previous year, was sufficient to cover the possible loss for uncollected trade receivables. The Company also used the trade receivables as corrateral to obtain credit facilities from several banks.

The Company’s non-current assets moved slightly, decreasing by not more than 1% to IDR1.63 trillion in 2010, as the Company’s property and equipment fell by 2% to IDR1.30 trillion from IDR1.33 trillion.

The details on assets are as follows:

LIABILITIeS ANd eQUITY PerFormANce

kineRjA neRAcA balance sheet performance

Page 151: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Management’s Discussion and Analysis

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 149

Perseroan membukukan total kewajiban pada akhir tahun 2010 sebesar Rp1,73 triliun dengan jumlah kewajiban lancar sebesar 74%, dan kewajiban tidak lancar sebesar 26%. Nilai total kewajiban Perseroan tahun 2010 turun sebesar 24% dari tahun sebelumnya yang berjumlah Rp2,28 triliun. Penurunan kewajiban terbesar berasal dari penurunan pinjaman jangka pendek, hutang pajak dan kewajiban tidak lancar lainnya yaitu penurunan hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang merupakan pembayaran dividen kas interim tahun buku 2009.

Dalam jutaan Rupiah In millions IDR

2009 2010 %

Pinjaman Jangka Pendek Short-term LiabilitiesRupiah 27.750 - -100% Indonesian Rupiah

USD 301.453 160.170 -47% US Dollar

Pinjaman Jangka Panjang Long-term Liabilities

Rupiah 7.825 37.539 380% Indonesian Rupiah

USD 628.501 628.071 0% US Dollar

Komposisi pinjaman Perseroan sebagian besar terdiri dari USD dengan proporsi untuk hutang jangka pendek sebesar +/- 20% dan jangka panjang sebesar +/- 80%. Pada tahun 2010 komposisi hutang jangka panjang dalam bentuk mata uang Rupiah meningkat sebesar 380%, hal ini dikarenakan fasilitas pinjaman jangka pendek dari PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. - Divisi Usaha Syariah milik EPN diubah menjadi jangka panjang. Meskipun demikian, secara keseluruhan saldo hutang Perseroan masih tergolong sehat, dengan tingkat leverage yang masih konservatif dan arus kas yang masih cukup memadai.

Dari keseluruhan pinjaman jangka panjang tahun 2010, pembayaran yang dijadwalkan pada tahun 2011, 2012, 2013, 2014 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp236,9 miliar, Rp240,7 miliar, Rp165,9 miliar, Rp18,6 miliar dan Rp567 juta.

Rincian kewajiban berbunga Perseroan adalah sebagai berikut:

Dalam jutaan Rupiah In millions IDR

2009 % 2010 % %

Sindikasi 602.107 61,2% 531.130 64,1% -12% Sindication

BTMU - 0,0% 180.734 21,8% N/A BTMU

Danamon Syariah 208.532 21.2% - 0,0% -100% Danamon Sharia

Natixis 106.847 10,9% 71.856 8,7% -33% Natixis

BNI Syariah 28.640 2,9% 27.184 3,3% -5% BNI Sharia

Chinatrust 12.468 1,3% 4.521 0,5% -64% Chinatrust

Muamalat 6.935 0,7% 5.249 0,6% -24% Muamalat

Syariah Mandiri 5.106 0,6% N/A Syariah Mandiri

Biaya pinjaman belum diamortisasi (2.792) -0,3% (2.829) -0,3% 1% Unamortized costs of loans

Sewa pembiayaan 21.066 2,1% 6.124 0,7% -71% Lease payables

Jumlah 983.803 100% 829.075 100% -16% Total

The Company recorded IDR1.73 trillion total liabilities in 2010 which the current liabilities was 74% and non-current liabilities reached 26%. The total liabilities slipped by 24% compared to the previous year at IDR2.28 trillion. Such drop was contributed by the declining of short-term loan, taxes payable and other non-current liabilities such as the decreasing payables of related parties, served as the interim cash dividend payment for the year book of 2009.

The composition of the company’s loan was mainly consisted of US Dollar-denominated loan which the short-term loan accounted for approximately 20% and the long-term loan was approximately 80%. In 2010, Rupiah-denominated long-term debts composition surged by 380% since the short-term loan facility from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.-Sharia Division of EPN was changed into the long-term debts facility. However, in overall, the Company’s debt balance was still considered acceptable particularly with conservative leverage level and sufficient cash flow.

Of the entire long-term debts in 2010, the payment is scheduled to be settled in 2011, 2012, 2013, 2014 and 2015 as much as IDR236.9 billion, IDR240.7 billion, IDR165.9 billion, IDR18.6 billion and IDR567 million respectively.

Following is the Company’s detailed interest-bearing liabilities:

Page 152: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk150

Kewajiban berbunga yang baru ada di tahun 2010 berasal dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. untuk melunasi fasilitas pembiayaan dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk Divisi Syariah dan dari PT Bank Syariah Mandiri untuk pembiayaan truk tangki di EPN.

Kewajiban per segmen adalah sebagai berikut:

Dalam jutaan Rupiah In millions IDR

2009 % 2010 % %

keWAJIBAN LIABILITIeS

Jasa Hulu Migas Terintegrasi 1.792.966 42,6% 1.272.488 34,6% -29% Integrated Upstream Oil Aad Gas Services

Jasa Penunjang Hulu Migas 239.214 5,7% 89.220 2,4% -63% Upstream Oil and Gas Supporting Services

Jasa Hilir Migas 373.853 8,9% 450.564 12,2% 21% Downstream Oil and Gas Services

Pengelolaan Lapangan Migas 34.338 0,8% 0,0% -100% Oil and Gas Field Asset Management

Eliminasi (156.995) -3,7% (83.864) -2,3% -47% Elimination

Jumlah 2.283.376 54,3% 1.728.408 47,0% -24% Total

Jumlah ekuitas meningkat 1% menjadi Rp1,94 miliar di tahun 2010 terutama disebabkan penurunan laba bersih Perseroan yang pembagian dividen sebesar Rp36 miliar. Dividen tersebut berasal dari pembagian dividen kas final dari laba bersih tahun buku 2009 berdasarkan RUPS Tahunan yang diaktakan dengan Akta Notaris Aulia Taufani, SH (pengganti Notaris Sutjipto, SH, MKn), No. 142 tanggal 21 Juni 2010.

Modal Kerja

Modal kerja bersih merupakan selisih antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar, dimana pada tahun 2009 modal kerja bersih sebesar Rp887 miliar, turun 13% di tahun 2010 menjadi sebesar Rp768 miliar. Penurunan ini dipicu penurunan pada kas dan setara kas, sehingga penurunan kewajiban lancar (turun 23%) lebih besar dari penurunan aktiva lancar (turun 20%).

Likuiditas dan Sumber Pendanaan

Berdasarkan analisis risiko yang yang dilakukan terhadap Perseroan, maka dalam hal likuiditas ditentukan oleh jenis proyek yang berjalan, perputaran hutang dan piutang, dan kondisi pasar keuangan untuk mencari inisiatif penggalangan dana, termasuk hutang bank dan pasar modal.

Untuk menjaga likuiditasnya, Perseroan terus menerus mengevaluasi proyeksi arus kas untuk ketersediaan kas internal dan memperhatikan kondisi pasar keuangan untuk dukungan pendanaan eksternal.

Tingkat kemampuan Perseroan dalam membayar utang dan kewajiban yang dimiliki dapat diukur dengan menggunakan rasio likuiditas. Berdasarkan

The new interest-bearing liabilities in 2010 was derived from The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. merely to settle the financing facilities from Sharia Division of PT Bank Danamon Indonesia and to finance EPN’s tank truck from PT Bank Syariah Mandiri.

Following is the Company’s liabilities per segment:

The total equity rose by 1% to IDR1.94 billion in 2010 particularly due to the declining net income where the dividend distribution was IDR36 billion. Such dividend was generated from final cash dividend payment derived from the net income in the year book of 2009, referring to the Annual General Meeting of Shareholders that was noted in Notary Deed of Aulia Taufani, SH (substitute Notary of Notary Sutjipto, SH, MKn), No. 142, dated 21 June 2010.

Working Capital

Working capital is the difference between current assets and current liabilities. The company’s net working capital in 2009 was IDR887 billion while in 2010 it dropped by 13% to IDR768 billion. This decline was triggered by the declining cash and cash equivalents, making the current liabilities’ drop (23%) higher than the decrease of current assets (20%).

Liquidity and Source of Fund

Based on the risk analysis upon the Company’s performance, liquidity is determined by the types of ongoing projects, turnover of trade payables and trade receivables and the condition of financial market merely to seek fund raising initiatives, including from bank loan and capital market.

In order to maintain its liquidity, the Company continues to evaluate cash inflow outlook for internal cash availability as it also monitors the condition of financial market to support the external financing.

The Company's ability to pay debts and liabilities can be measured by using the liquidity ratio. Based on liquidity ratio at December 31, 2010, the Company still

kineRjA neRAcA balance sheet performance

Page 153: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Management’s Discussion and Analysis

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 151

rasio likuiditas pada kondisi 31 desember 2010, maka Perseroan masih memiliki kemampuan yang kuat untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya, yaitu pinjaman yang diterima Perseroan untuk meningkatkan kinerja Perseroan. Dapat dilihat bahwa rasio lancar Perseroan masih berada pada level industri yakni sebesar 1,6 kali.

Tingkat kolektibilitas piutang Perseroan cukup optimal dimana rata-rata hari penjualan yang tertanam pada piutang usaha adalah pada level 66 hari atau masih di bawah kebijakan Perseroan dimana perputaran piutang tidak lebih dari 150 hari. Hal ini menunjukan bahwa Perseroan cukup efisien dalam hal pengunaan dana pada tagihan.

Jika dilihat dari dari sumber pendanaan dan rasio hutang berbunga terhadap ekuitas yang masih rendah yakni pada level 0,43 kali pada kondisi 31 Desember 2010, maka Perseroan masih memiliki ruang yang cukup untuk memperoleh tambahan pinjaman, baik untuk barang modal maupun modal kerja. Namun demikian, hal tersebut dilakukan dengan prinsip kehati-hatian.

Sumber pendanaan Perseroan tahun 2010 ini berasal dari:1. Kas yang berasal dari operasi sebesar Rp348,7

miliar2. Penerimaan dividen dari perusahaan asosisasi

sebesar Rp2,8 miliar3. Penerimaan atas penjualan penyertaan saham

sebear Rp9,6 miliar4. Pencairan investasi jangka pendek sebesar

Rp66,7 miliar5. Penerimaan hutang bank sebesar Rp423,2 miliar6. Penerimaan piutang dan hutang hubungan istimewa

sebesar Rp13,1 miliar.

Untuk mengoptimalkan struktur permodalan yang ada, maka Perseroan mempunyai beberapa kebijakan, yaitu:• Rasiohutangberbunga terhadapEBITDAberkisar

3,5 - 5 kali• Rasiodebt service coverage minimum 1,1 kali• Rasiohutangterhadapekuitasmaksimum2kali• Perputaranpersediaantidaklebihdari90hari• Perputaranpiutangtidaklebihdari150hari• JumlahkekayaanbersihminimalRp1,8triliun

have the strong ability to meet its short term obligation, therefore the Company can improve its performance. It can be seen that the Company's current ratio remained at the industry level of 1.6 times.

The collectability rate of the Company's receivables were optimal for which the average days of sales in account receivable was at the level of 66 days or still under the Company's policy in which the receivable turnover is not more than 150 days. This indicates that the Company is quite efficient in the use of fund.

Seeing from the sources of fund and interest bearing debt to equity ratio as per 31 December 2010, which was still low, at the level of 0.43 times, then the Company still has sufficient space to earn additional loan, either for capital expenditure or working capital. Nevertheless, this particular measure must be conducted in a prudent manner.

The Company’s capital structure in 2010 was derived from:1. Cash from operating activities, valuing IDR348.7

billion2. Dividend payment from associated company,

valuing IDR2.8 billion3. Proceeds from the sale of investment in shares of

stock, valuing IDR9.6 billion4. Disbursement of short term investment, valuing

IDR66.7 billion5. Proceeds from bank loans, valuing IDR423.2 billion6. Proceeds of due from and due to related parties,

valuing IDR13.1 billion.

To optimize the existing capital structure, the company has several policies, including:

• Interest-bearing debt to EBITDA ratio, ranging3.5 - 5 times

• Debtservicecoverageratiominimum1.1times• Debttoequityratiomaximum2times• Inventoryturnovernomorethan90days• Payableturnovernomorethan150days• MinimumnetassetsreachesIDR1.8trillion

Page 154: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk152

kineRjA ARus kAscash Flow performance

Dalam jutaan Rupiah In millions IDR

2009 2010 %

Arus kas dari Aktivitas operasi cash Flow from operating Activities

Penerimaan dari Pelanggan 3.586.090 4.280.925 19% Cash received from customers

Pembayaran pada pemasok (3.000.756) (4.023.353) -34% Cash paid to suppliers

Pembayaran beban keuangan (92.958) (82.365) 11% Payment for financing costs

Pembayaran pajak (203.987) (141.177) 31% Payment for taxes

Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 288.389 34.030 -88% Net Cash provided by Operation Activities

Arus Kas dari Aktivitas Investasi Cash Flow from Investing Activies

Penerimaan dividen 32.538 2.800 -91% Proceeds from cash dividend

Penerimaan penjualan aktiva 603.538 9.595 -98% Proceeds from sale in assets

Pembelian aset tetap (241.046) (179.597) 25% Acquisition of property and equipment

Lain-lain (75.000) 66.700 189% Others

Kas Bersih dari Aktivitas Investasi 320.030 (100.502) -131% Net Cash provided by Investment Activities

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Cash Flow from Financing Activies

Penerimaan hutang dari bank 357.971 432.242 21% Proceeds from bank loans

Pembayaran hutang (288.837) (589.763) -104% Payment of loans

Pembayaran dividen kas (54.085) (180.192) -233% Payment of cash dividends

Pembayaran lain-lain 99.614 4.550 95% Other payments

Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan 114.663 (333.163) -391% Net Cash provided by Operation Activities

Arus Kas dari Aktivitas OperasiPenerimaan kas bersih dari aktivitas operasi turun sebesar 88% dari Rp288 miliar di tahun 2009 menjadi Rp34 miliar di tahun 2010. Penyebab penurunan kas tersebut karena adanya peningkatan pembayaran pada pemasok sebesar 34% yang dipicu dari meningkatnya komposisi bisnis perdagangan di Jasa Hilir Migas.

Arus Kas dari Aktivitas InvestasiUntuk arus kas dari aktivitas investasi, penurunan terjadi pada penerimaan dividen sebesar 91% dikarenakan pada tahun 2010, Perseroan hanya menerima dividen dari PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM) sebesar Rp2,8 miliar.

Cash Flows from Operating ActivitiesNet cash provided by operating activities dropped by 88% from IDR288 billion in 2009 to IDR34 billion in 2010 merely due to rising the cash paid to suppliers by 34% that was triggered by the rising trading business composition in Downstream Service.

Cash Flows from Investing ActivitiesRegarding to the cash flow from investing activities, there was 91% drop over the proceeds from cash dividend in 2010. Such drop occurred since the Company only derived cash dividend from PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM) as much as IDR2.8 billion.

Page 155: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Management’s Discussion and Analysis

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 153

Pada tahun 2010, terjadi pula penurunan pembelian aset tetap sebesar 25% yang dipicu oleh asas kehati-hatian akibat penurunan operasional Perseroan di Jasa Hulu Migas. Ringkasan belanja modal per kelompok bisnis adalah sebagai berikut:

Dalam jutaan Rupiah In millions IDR

BeLANJA modAL 2009 % 2010 % % cAPITAL eXPeNdITUre

Jasa Hulu Migas Terintegrasi 214.367 89% 165.042 92% -23% Integrated Upstream Oil and Gas Services

Jasa Penunjang Hulu Migas 24.528 10% 5.199 3% -79% Upstream Oil and Gas Supporting Services

Jasa Hilir Migas 2.151 1% 9.356 5% 335% Downstream Oil and Gas Services

Total Belanja modal 241.046 100% 179.597 100% -25% Total capital expenditure

There was also 25% decline over the acquisition of fixed assets in 2010, attributed by the implementation of prudence principle as a result of the declining operating activities in Oil and Gas Upstream Service. Following is the summary of the company’s capital expenditure in each business segments :

Pembelian aset tetap di tahun 2010 untuk Jasa Hulu Migas berupa peralatan seismik untuk Divisi GSC sekitar Rp32 miliar, peralatan pendukung modular rig, peralatan pendukung cementing dan perbaikan rig untuk Divisi EDS sekitar Rp105 miliar, sedangkan sisanya adalah aset yang masih dalam penyelesaian berbentuk penambahan dan perbaikan mesin dan peralatan dalam bentuk barge dan pompa untuk Divisi OFS sekitar Rp28 miliar. Belanja modal untuk Jasa Hilir Migas diperuntukkan bagi peningkatan kapasitas usaha transportasi, sedangkan untuk Jasa Penunjang Hulu Migas adalah untuk peningkatan kapasitas operasinya melalui pembelian prasarana operasi dan peralatannya.

Selain pengeluaran, Perseroan pada tahun 2010 juga menerima dana dari penjualan aktiva sebesar Rp9,6 miliar yang merupakan penerimaan penjualan Elnusa Tristar Ramba, Ltd.

Arus Kas dari Aktivitas PendanaanPada arus kas aktivitas pendanaan, sebagian besar kas Perseroan digunakan untuk pembayaran hutang yang telah jatuh tempo, sehingga pengeluaran meningkat 104% dari sebelumnya Rp288 miliar menjadi Rp589 miliar di tahun 2010. Arus kas yang dipergunakan untuk pembayaran hutang diimbangi dengan penerimaan hutang dari bank sebesar Rp432,2 miliar dan penerimaan piutang dan hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp13,1 miliar.

Peningkatan pengeluaran dari aktivitas pendanaan lainnya adalah untuk pembayaran dividen kas sebesar Rp180 miliar, yang merupakan pembayaran dividen dari hasil laba bersih tahun buku 2009 sejumlah Rp36 miliar dan dividen kas interim berdasarkan Rapat Direksi dan Komisaris sebesar Rp143,9 miliar.

Acquisition of fixed assets in 2010 for Upstream Oil and Gas Services included seismic equipments for GSC Division amounting IDR32 billion, supporting equipments of modular rig, supporting equipments of cementing and rig refurbishment for EDS Division as much as IDR105 billion, while the remaining was construction-in-progress consisted of the acquisition and refurbishment of machine and equipment in the form of barge and pump equipments for OFS Division amounting IDR28 billion. Capital expenditure for Downstream Oil and Gas Services was aimed to escalate the capacity of transportation business while the capital expenditure for Upstream Oil and Gas Support Services was channeled to increase the operational capacity through the purchase of operating facilities and its equipment.

Aside of the spending, in 2010 the Company also earned IDR9.6 billion from assets sales which came from the proceeds of Elnusa Tristar Ramba, Ltd divestment.

Cash Flows from Financing Activities Regarding to the Company’s cash flow from financing activities, most of the Company’s cash was used to settle its matured debt, raising the Company’s spending by 104% from IDR288 billion to IDR589 billion in 2010. The cash flow to settle the debt was offset by the proceeds from bank loan, valuing IDR432.2 billion and proceeds of due from and due to related parties as much as IDR13.1 billion.

The rising spending from other financing activities was attributed by the cash dividend payment as much as IDR180 billion, to be the dividend payment from the net income in the year book 2009 as much as IDR36 billion and interim cash dividend based on the Meeting of Directors and Commissioners, valuing IDR143.9 billion.

Page 156: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk154

rINgkASAN kINerJA keLomPok USAHA

Berdasarkan pencapaian kinerja masing-masing kelompok usaha yang telah disampaikan dalam pembahasan atas kinerja operasi dan keuangan, maka ringkasan kinerja 4 (empat) kelompok usaha Perseroan pada tahun 2010 adalah sebagai berikut:

Jasa Hilir MigasDownstream Oil and Gas Services

Dalam jutaan Rupiah In millions IDR

2009 2010 %

Pendapatan Usaha 1.009.775 1.983.505 80% Operating Revenues

Laba Kotor 54.001 77.307 43% Gross Profit

Laba Usaha 27.940 35.445 27% Income from Operation

EBITDA 29.770 37.857 27% EBITDA

Laba Bersih 15.200 15.797 4% Net Income

Marjin Laba Kotor 4,9% 3,9% Gross Profit Margin

Marjin Laba Usaha 2,5% 1,8% Operating Profit Margin

Marjin EBITDA 2,7% 1,9% EBITDA Margin

Marjin Laba Bersih 1,4% 0,8% Net Profit Margin

Jumlah Aktiva 406.139 497.574 23% Total Assets

Jumlah Kewajiban 373.853 450.564 21% Total Liabilities

Ekuitas 32.286 47.010 46% Equity

Pengeluaran Modal 2.151 9.356 335% Capital Expenditures

PerFormANce SUmmArY oF BUSINeSS groUP

Referring to the performance achievement of each business group being conveyed in the discussion of the Company’s operating and financial performance, following is the summary of the Company’s four business group in 2010:

Jasa Penunjang Hulu MigasUpstream Oil and Gas Support Services

Dalam jutaan Rupiah In millions IDR

2009 2010 %

Pendapatan Usaha 347.856 169.914 -51% Operating Revenues

Laba Kotor 74.302 51.762 -30% Gross Profit

Laba Usaha 24.063 5.970 -76% Income from Operation

EBITDA 44.399 23.360 -47% EBITDA

Rugi Bersih (771) (1.772) 130% Net Loss

Marjin Laba Kotor 21,4% 30,5% Gross Profit Margin

Marjin Laba Usaha 6,9% 3,4% Operating Profit Margin

Marjin EBITDA 12,8% 13,7% EBITDA Margin

Marjin Laba Bersih -0,2% -1,0% Net Profit Margin

Jumlah Aktiva 327.123 227.914 -30% Total Assets

Jumlah Kewajiban 239.214 89.220 -63% Total Liabilities

Ekuitas 87.909 138.694 58% Equity

Pengeluaran Modal 24.528 5.199 -79% Capital Expenditures

Jasa Hulu Migas TerintegrasiIntegrated Upstream Oil and Gas Services

Dalam jutaan Rupiah In millions IDR

2009 2010 %

Pendapatan Usaha 2.280.298 2,197.977 -4% Operating Revenues

Laba Kotor 426.926 286.988 -33% Gross Profit

Laba Usaha 226.584 100.761 -56% Income from Operations

EBITDA 440.951 352.317 -20% EBITDA

Marjin Laba Kotor 18,7% 13,1% Gross Profit Margin

Marjin Laba Usaha 9,9% 4,6% Operating Profit Margin

Marjin EBITDA 19,3% 16,0% EBITDA Margin

Jumlah Aktiva 3.702.644 3,209.776 -13% Total Assets

Jumlah Kewajiban 1.792.966 1,272.488 -29% Total Liabilities

Pengeluaran Modal 214.367 165.042 -23% Capital Expenditures

kineRjA ARus kAs cash flow performance

Page 157: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Management’s Discussion and Analysis

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 155

Pengelolaan Asset Lapangan MigasOil and Gas Field Asset Management

Dalam jutaan Rupiah In millions IDR

2009 2010 %

Rugi Usaha (1.163) (7.783) 577% Loss From Operations

Rugi Bersih (2.668) (3.365) 26% Net Loss

Jumlah Aktiva 31.565 - N/A Total Assets

Jumlah Kewajiban 34.338 - N/A Total Liabilities

Ekuitas (2.773) (3.365) 21% Equity

hasil Penawaran Umum

Biaya Penawaran Umum

hasil Bersih Penawaran Umum

Modal Kerja Pinjaman untuk Pengembangan dan Perluasan Aktivitas Usaha Anak Perusahaan

Pembayaran Sebagian Hutang

Pembelian Barang Modal Total Penggunaan dana

IPO Proceed

IPO Fee

IPO Proceed - Net

Working Capital Loan for development and expansion of business activities of Subsidiaries

Payment of Debts Capital Expenditure Purchase

Total Realization of IPO Proceed

584,00 17,69 566,30

Rencana

Plan

Realisasi

Realization

Rencana

Plan

Realisasi

Realization

Rencana

Plan

Realisasi

Realization

Rencana

Plan

Realisasi

Realization

Rencana

Plan

Realisasi

Realization

25% 25% 15% 15% 7% 7% 53% 52% 100% 100%

141,58 143,90 84,95 84,88 39,64 40,29 300,14 297,23 566,30 566,30

reALISASI PeNgUNAAN dAN HASIL PeNAWArAN UmUm

Dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) yang dilakukan pada awal tahun 2008 senilai Rp566,30 miliar (bersih) telah seluruhnya habis dipergunakan sesuai dengan rencana penggunaan dana dalam prospektus Perseroan. Hal tersebut juga telah dilaporkan kepada Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia per 30 Maret 2009.

Dalam miliaran Rupiah

reALIzATIoN oF IPo Proceed UTILIzATIoN

IDR566.30 billion net proceeds from Initial Public Offering (IPO) of the Company which was conducted in early 2008 has been fully realized based on the plans of proceed utilization stated in the Company prospectus. The Company reported these matters to Bapepam-LK and Indonesia Stock Exchange as of March 30, 2009.

In billions IDR

KonsolidasiConsolidated

Dalam jutaan Rupiah In millions IDR

2009 2010 %Pendapatan Usaha 3.662.331 4.210.786 15% Operating RevenuesLaba Kotor 543.028 409.875 -25% Gross ProfitLaba Usaha 276.287 134.103 -51% Income from OperationsEBITDA 479.598 412.389 -14% EBITDALaba Bersih 466.233 63.906 -86% Net Income Marjin Laba Kotor 15% 10% Gross Profit MarginMarjin Laba Usaha 8% 3% Operating Profit MarginMarjin EBITDA 13% 10% EBITDA MarginMarjin Laba Bersih 13% 2% Net Profit MarginJumlah Aktiva 4.207.629 3.678.566 -13% Total AssetsJumlah Kewajiban 2.283.376 1.728.408 -24% Total LiabilitiesEkuitas 1.909.678 1.937.289 1% EquityPengeluaran Modal 241.046 179.597 -25% Capital Expenditures

Page 158: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk156

IkATAN mATerIAL UNTUk INveSTASI BArANg modAL

1. Perjanjian pemberian fasilitas kredit dalam Dolar AS secara Sindikasi dengan PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Chinatrust Indonesia, PT Bank International Indonesias Tbk, PT Bank Mizuho Indonesia dan PT Bank Rabobank International Indonesia, dengan BCA sebagai agen fasilitas, penjaminan dan penampungan serta arranger pada tanggal 16 Juli 2008. Perjanjian tersebut dijaminkan dengan tanah, jaminan fidusia atas mesin dan peratalan dan pengalihan secara bersyarat hak atas rekening operasional dan rekening penampungan.

2. Perjanjian perolehan fasilitas kredit dalam Dolar AS dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. untuk melunasi fasilitas pembiayaan dari Bank Danamon pada tanggal 30 Maret 2010 dengan fasilitas selama 4 tahun. Perjanjian ini dijaminkan dengan akta pengalihan semua kontrak VICO, akta fidusia atas rig dan piutang dari kontrak VICO, akta pemberian jaminan atas semua rekening terkait fasilitas ini dan akta pengalihan atas klaim asuransi atas rig yang dijaminkan.

3. Perjanjian perolehan fasilitas kredit dalam Dolar AS dari Natixis Perancis untuk pembelian peralatan seismik dari Sercel SA (pemasok) pada tanggal 29 Juli 2008 dan 5 September 2008 dengan fasilitas kredit selama 5 tahun. Perjanjian tersebut membuat Perseroan menjaminkan aset yang berkaitan dengan perjanjian kredit ini

4. Perjanjian perolehan fasilitas pinjaman modal kerja dan kredit dalam Dolar AS dari Bank Chinatrust pada bulan Juni 2007 kepada EFK dan berjangka waktu 5 tahun, dijaminkan dengan tanah dan bangunan milik EFK, mesin-mesin yang dibiayai dengan fasilitas kredit tersebut dan deposito berjangka.

5. Perjanjian perolehan fasilitas pembiayaan musyarakah (sampai dengan 4 Juni 2010) dan murabahah (Juni 2007 s.d. September 2012) dalam Rupiah dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Divisi Syariah kepada EPN dengan jaminan aset kendaraan (7 truk tangki dan 3 truk) yang dibiayai dengan fasilitas murabahah, tanah dengan SHGB No. 280 dan 281 atas nama EPR, tanah Perseroan, piutang dan persediaan. Pada tanggal 1 Juni 2010m EPN dan BNI sepakat untuk mengubah fasilitas pembiayaan musyarakah ini menjadi pinjaman jangka panjang dengan jangka waktu 3 tahun.

6. Perjanjian perolehan fasilitas pembiayaan murabahah dalam Rupiah dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk pada bulan Desember 2009 untuk pembiayaan modal kerja dalam rangka memperoleh 10 unit truk tangki LPG. Fasilitas ini dijaminkan dengan aset tersebut diatas dan piutang sehubungan dengan penyewaan truk tangki tersebut.

mATerIAL commITmeNTS reLATed To cAPITAL goodS INveSTmeNTS

1. The agreement in US Dollar-denominated loan syndication involving PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Chinatrust Indonesia, PT Bank International Indonesia Tbk, PT Bank Mizuho Indonesia and PT Bank Rabobank International Indonesia where BCA served as the facility, security and collecting agent as well as the arranger on 16 July 2008. The agreement obtained collaterals in the forms of land, fiduciary guarantee on machine and equipments and fiduciary transfer of balance in operational and escrow account.

2. The agreement on US Dollar-denominated loan facility from The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd to settle the financing facility from Bank Danamon on 30 March 2010, payable in 4 years. This particular agreement was guaranteed by the deed of assignments of all VICO’s contract, the deed of fiduciary security over rig and receivables from VICO’s contract,the deed of pledge of the Company’s accounts related to this loan facility and the deed of assignments over insurance claim over the guaranteed rig.

3. The agreement on US Dollar-denominated loan facility from Natixis France to purchase seismic equipment from Sercel SA (supplier) on 29 July 2008 and 5 September 2008 with 5-year loan facility. This agreement caused the Company to guarantee all the assets related to this loan facility agreement.

4. The loan agreement on working capital and credit in US Dollar from Bank Chinatrust in June 2007 to EFK, maturing in five years. The collateral included land and buildings owned by EFK as well as machines financed by the loan facility and time deposits.

5. The agreement on musharaka financing facility (until 4 June 2010) and Murabahah denominated in Rupiah financing facility (June 2007- September 2012) from Sharia division of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk to EPN with vehicles as the collateral (7 tank trucks and 3 trucks), being financed by murabaha facility, land owned by EPR with SHGB No. 280 and 281, the Company’s land, receivables and inventories. On 1 June 2010, EPN and BNI agreed to change this musharaka financing facility to become long-term loan, maturing in 3 years.

6. The agreement on Rupiah-denominated Murabaha loan facility from PT Bank Muamalat Indonesia Tbk in December 2009 to finance the working capital merely to acquire 10 units of LPG tank truck. This facility was guaranteed by those previously stated assets and any trade receivables related to the leasing of such tank trucks.

kineRjA ARus kAs cash flow performance

Page 159: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Management’s Discussion and Analysis

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 157

7. Perjanjian perolehan faslitas pembiayaan murabahah dalam Rupiah dari PT Bank Syariah Mandiri kepada EPN untuk pembiayaan perolehan 11 unit truk tangki dengan jaminan aset yang dibiayai dari fasilitas pembiayaan tersebut dan piutang usaha sebesar Rp2 miliar.

8. Perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Hewlett-Packard Finance Indonesia untuk pembelian mesin dan peralatan dengan jangka waktu sewa 4 tahun dan dijamin dengan aset sewa terkait.

keBIJAkAN AkUNTANSI YANg SIgNIFIkAN dAN PeNggUNAAN eSTImASI

1. Cadangan Penurunan Nilai Piutang Sebelum tahun 2010, cadangan penurunan nilai piutang

ditentukan berdasarkan analisis atas kolektibilitas saldo piutang pada akhir periode. Piutang dihapuskan daam periode dimana piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.

2. Instrumen Keuangan Mulai tanggal 1 Januari 2010 Perseroan mengadopsi

PSAK No. 50 (Revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Penerapan PSAK ini dilakukan secara prospektif. Biaya transaksi atas kontrak pembiayaan yang sudah terjadi pada saat standar diterapkan, tidak diperhitungkan dalam perhitungan suku bunga efektif dari kontrak tersebut.

3. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai

dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan Manajemen membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi. Oleh karena terdapat risiko yang melekat dalam suatu estimasi, maka hasil sebenarnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin didasarkan pada jumlah yang berbeda dari taksiran tersebut.

INFormASI mATerIAL SeSUdAH TANggAL LAPorAN AUdITor

Penerbitan FRN (Fixed Rate Notes)Perseroan menandatangani perjanjian penerbitan FRN dengan Overseas-Chinese Banking Corporation, Ltd. pada tanggal 20 Januari 2011. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perseroan akan menerbitkan FRN senilai USD50 juta pada tanggal 27 Januari 2011 dengan jangka waktu 5 tahun dan dijaminkan dengan peralatan yang akan dibiayai oleh dana tersebut. Dana hasil penerbitan FRN tersebut akan dipergunakan untuk pembiayaan belanja modal dan modal kerja. Perusahaan telah menerima dana hasil penerimaan sebesar USD48,4 juta setelah dikurangi dengan biaya-biaya penerbitan.

7. The Agreement on Rupiah-denominated Murabahah financing facility from PT Bank Syariah Mandiri to EPN to finance the acquisition of 11 units tank truck. The collateral included the assets being financed by such financing facility and operating receivables as much as IDR2 billion.

8. The Agreement of financing lease commitment with PT Hewlett-Packard Finance Indonesia to purchase machines and equipments with 4 years leasing period and being secured by the related leasing assets.

SIgNIFIcANT AccoUNTINg PoLIcY ANd USe oF eSTImATeS

1. Allowance for Impairment of Receivables Prior to 2010, allowance for impairment of receivables

was provided based on the analysis of the collectibility of outstanding amounts at the end of the period. The receivable was written-off during the period in which they are determined to be uncollectible.

2. Financial Instruments Starting January 1, 2010, the Company adopted

Financial Accounting Standards /PSAK No. 50 (2006 Revision) on Financial Instruments: Presentation and Disclosures and PSAK No. 55 (2006 Revision) on the Financial Instruments: Recognition and Measurement. This PSAK imposition is applied in prospective manner. The transaction costs of those already existing contracts at the time these standards were adopted, were not considered in the calculation of effective interest of such contract.

3. Use of Estimates The preparation of consolidated financial

statements in conformity with the generally accepted accounting principle requires the management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based in amounts that differ from those estimates.

mATerIAL INFormATIoN PoST AUdITor’S dATe rePorT (SUBSeQUeNT eveNT)

The Issuance of Fixed Rate Notes (FRN)The company signed the subscription agreement of FRN with Oversea-Chinese Banking Corporation, Ltd on January 20, 2011. Based on this agreement, the Company would issue USD50 million FRN on 27 January 2011, payable in 5 years and secured by the equipment which will be financed by proceeds of FRN. The proceeds of FRN issuance shall be utilized to finance the capital expenditure and working capital. The company has received USD48.4 million proceeds after deducted by costs of issuance.

Page 160: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk158

Laporan Keberlanjutan

Perseroan terus melakukan perubahan dan perbaikan secara berkesinambungan sehingga dapat mengantisipasi setiap tantangan bisnis yang lebih dinamis dan mampu meningkatkan nilai Perseroan bagi Pemegang Saham. Pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang efektif merupakan bagian yang integral di dalam strategi Perseroan.

The Company continuously introduces changes and adjusment to anticipate any business dynamics and add greater values to shareholders. The effective human resources management is integrated into corporate strategies.

lApoRAn sumbeR dAyA mAnusiA human Resources Report

Page 161: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 159

Sustainability Report

Sejalan dengan strategi usaha jangka panjang Perseroan untuk fokus pada bisnis inti dan menata kembali struktur bisnis sehingga menjadi lebih kuat, maka Perseroan memantapkan kembali pola pengelolaan sumber daya manusia yaitu dengan konsep yang berbasis Human Capital sebagai mitra strategis manajemen dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan usaha Perseroan. Perseroan terus melakukan perubahan dan perbaikan secara berkesinambungan sehingga dapat mengantisipasi setiap tantangan bisnis yang lebih dinamis dan mampu meningkatkan nilai Perseroan bagi Pemegang Saham. Pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang efektif merupakan bagian yang integral di dalam strategi Perseroan.

Pada tahun 2010, Perseroan menyusun Human Resource Blue Print sebagai acuan untuk perencanaan stratejik dan rencana kerja SDM yang selaras dengan rencana bisnis hingga 5 (lima) tahun ke depan. Human Resource Blue Print mengkaji seluruh aspek pengelolaan sumber daya manusia secara menyeluruh sehingga memberikan arahan strategi pengelolaan sumber daya manusia dalam rangka mencapai tujuan Perseroan. Salah satu hal yang mendasar adalah melakukan redefinisi terhadap konsep dalam fungsi human resources yaitu fungsi human resources sebagai strategic partner bagi fungsi operation dalam Perseroan. Untuk itu dilakukan perubahan struktur organisasi dalam fungsi human resources yang secara fokus menempatkan human resources business partner dalam setiap fungsi operation.

HUmAN reSoUrce BLUe PrINT PT eLNUSA TBk (2010-2015) HUmAN reSoUrce BLUe PrINT PT eLNUSA TBk (2010-2015)

In line with the Company’s long term business strategies that are focused on its core business and reorganization of the business structure to be more solid, the Company reestablishes the pattern of the human resources management using Human Capital based concept as the management’s strategic partner in realizing the company’s vision, mission and objectives. The Company continues to hold sustainable reform and improvements merely to anticipate a more dynamic business challenges as well as raise the company’s value for the shareholders. An effective human resource management happens to be the integral part of the Company’s strategy.

In 2010, the Company formulated Human Resources Blue Print as the reference for human resources’ strategic planning and working plan that synchronizes the business plan over the next five years. Human Resources Blue Print comprehensively reviews all the aspects of human resource management thus it directs human resources management strategy in achieving human resources goals merely to realize the company’s goals. One of the fundamental things is to redefine the concept of the human resources function or placing human resources function as the strategic partner for the Company’s operational function. In order to realize this, the Company holds a reform in the organizational structure within the human resource function that primarily places human resources business partner in every operational function.

Page 162: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk160

Laporan Keberlanjutan

Sasaran dari rencana stratejik fungsi human resource adalah untuk mencapai high performance organization. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka perlu dilakukan langkah-langkah melalui tahapan-tahapan stratejik dengan memfokuskan pada tiga pilar yaitu people, organization dan process & system.

ProFIL Sdm

Sampai dengan 31 Desember 2010, karyawan Perseroan dan Anak Perseroan berjumlah 1.670 karyawan, terdiri dari 1.081 karyawan Perseroan dan 589 karyawan Anak Perseroan. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, maka terlihat bahwa untuk karyawan Perseroan mengalami penurunan sebesar 15%, sedangkan untuk karyawan Anak Perusahaan relatif sama. Penurunan jumlah karyawan pada Perseroan dikarenakan adanya program pembenahan status karyawan pada beberapa posisi pekerjaan yang non core dan bersifat administratif dialihkan pengelolaannya kepada pihak ketiga (outsourcing). Selain itu Perseroan juga melakukan terminasi kepada karyawan yang sudah selesai proyeknya.

Tabel dibawah ini menguraikan rincian karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan berdasarkan posisi jabatan :

Headcount 2004 - 2010

Headcount Des Dec 2008 Des Dec 2009 Des Dec 2010

Perseroan Company 1.206 1.251 1.080

Anak Perusahaan Subsidiary 594 587 590

Total 1.800 1.838 1.670

The strategic direction for human resources function seeks to achieve high performance organization. In order to achieve such target, the company needs to undertake particular measures through several strategic phases by focusing on three pillars, which are people, organization and process & system.

HUmAN reSoUrceS ProFILe

The total employees of the company and its subsidiaries amounted up to 1,670 employees as per 31 December 2010, consisting of 1,081 employees of the company and 589 employees of its subsidiaries. Compared to the previous year, the total employees decreased by 15% while the number of employees in its subsidiaries was relatively similar. The declining number of employees was due to the reorganization of the employees’ structural status where the company shifted the management of several non-core and administrative positions to a third party (outsourcing). Furthermore, the company applied particular contract termination for the employees whose projects had been completed.

Following table unveiled the detailed information of the Company and its subsidiaries :

lApoRAn sumbeR dAyA mAnusiA human resources report

NoJenjang Kepangkatan

Position

Perseroan

Company

Anak Perusahaan Subsidiaries Total %

ScU PNd ePN PBN

1 Direktur Directors 5 1 1 3 2 12 1%

2 Deputi Director Vice President 15 0 - - - 15 1%

3 Senior Manager 27 7 4 4 5 47 3%

4 Manager Setara Manager 67 15 7 14 7 110 7%

5 Jr. Manager Setara Jr. Manager 203 10 - - 4 217 13%

6 Supervisor 338 68 13 49 24 492 29%

7 Staff 425 104 41 94 113 777 47%

Total 1.080 205 66 164 155 1.670 100%

Page 163: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 161

Sustainability Report

komPoSISI kArYAWAN BerdASArkAN JeNJANg PeNdIdIkAN

Dibandingkan dengan tahun 2009 terjadi perubahan jumlah karyawan berdasarkan tingkat pendidikan, terutama pada kelompok pendidikan SLTA dan Diploma yang mengalami penurunan serta pada kelompok pendidikan Sarjana (S1) yang mengalami kenaikan sebesar 11%. Jumlah karyawan pada kelompok pendidikan Sarjana (S1) paling tinggi dibandingkan dengan kelompok pendidikan yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2010 Perseroan melakukan perbaikan terhadap standard pendidikan penerimaan karyawan di samping pengalaman sesuai dengan persyaratan jabatan yang ada. Penurunan pada pendidikan SLTA karena adanya program pengalihan status karyawan yang non core business. Pemetaan karyawan berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

komPoSISI kArYAWAN BerdASArkAN JeNJANg USIA

Sesuai dengan tabel di bawah, maka terlihat bahwa jumlah karyawan pada kelompok usia 26-40 tahun mendominasi jumlah keseluruhan karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa Perseroan memiliki jumlah karyawan dengan usia produktif yang cukup signifikan sehingga memiliki potensi yang besar untuk memberikan kontribusi bagi Perseroan.

NoJenjang Pendidikan

EducationPerseroan

31 DES 2009%

Perseroan31 DES 2010

%

1 Pasca Sarjana (S2/S3) 98 8% 92 9%

2 Sarjana 541 43% 604 56%

3 Sarjana Muda 116 9% 92 9%

4 SLTA 496 40% 292 27%

ToTAL 1.251 100% 1.080 100%

NoJenjang Usia Age Interval

Perseroan31 DES 2009

%Perseroan

31 DES 2010%

1 20 - 25 Tahun Year 120 10% 85 8%

2 26-30 Tahun Year 264 21% 227 21%

3 31 - 35 Tahun Year 222 18% 192 18%

4 36 - 40 Tahun Year 226 18% 196 18%

5 41 - 45 Tahun Year 177 14% 160 15%

6 46 - 50 Tahun Year 134 11% 112 10%

7 51 - 56 Tahun year 108 9% 108 10%

ToTAL 1.251 100% 1.080 100%

comPoSITIoN oF emPLoYeeS BASed oN edUcATIoN

Compared to 2009, there had been a change in the number of the employees based on their educational level. The number of employees graduating from senior high school and holding Diploma degree declined while the employees holding Bachelor Degree rose by 11%. The number of Bachelor Degree- employees was the highest compared to employee groups of other educational levels. This matter shows that the company set better educational standard in recruitment process in 2010 besides demanding for sufficient experiences for related occupations. The number of employees graduating from senior high school somewhat decreased as the company changed the structural status of employees at its non-core businesses. Following is the table of the employee mapping based on their educations.

comPoSITIoN oF emPLoYeeS BASed oN Age

In the following table, the employees of age 26-40 years old dominate the total amount of employees. It proves that the company owns significant amount of productive employees, whom will potentially give major contribution to the Company.

Page 164: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk162

Laporan Keberlanjutan

ProdUkTIvITAS Sdm

Dalam hal tingkat produktivitas karyawan rata-rata selama 4 (empat) tahun terakhir mengalami kenaikan, kecuali laba bersih mengalami penurunan. Bila dibandingkan tahun 2009 dengan 2010 produktivitas SDM menurun cukup signifikan pada laba usaha dan laba bersih, karena laba usaha dan laba bersih Perseroan mengalami penurunan pada periode tersebut, walaupun jumlah karyawan tahun 2010 sudah mengalami penurunan.

Berikut informasi produktivitas SDM pada tahun 2007 – 2010:

ProgrAm Improvement Sdm TAHUN 2010

Sesuai dengan perencanaan stratejik yang telah ditetapkan dalam Human Resource Blue Print, maka pada tahun 2010 Perseroan telah melakukan sejumlah perbaikan dan pengembangan di bidang Sumber Daya Manusia dengan memfokuskan pada people, organization dan process & system. Adapun program perbaikan tersebut adalah sebagai berikut :1. Dalam hal pembenahan organisasi maka beberapa

program telah dilakukan yaitu antara lain adalah :a. Melakukan evaluasi atas fungsi-fungsi dalam

organisasi untuk mendukung kegiatan operasi, seperti fungsi penguatan legal dan pembentukan divisi marketing yang terintegrasi sehingga dapat memberikan support secara komprehensif kepada aktivitas operasi. Perbaikan organisasi ini juga bertujuan agar proses bisnis dapat berjalan lebih efektif dan proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan lebih cepat sehingga diharapkan dapat lebih kompetitif terhadap persaingan dunia usaha.

b. Menjadikan parameter key performance indicator (KPI) sebagai salah satu kontrak kinerja yang harus dilakukan oleh setiap fungsi yang ada dalam Perseroan. KPI ini merupakan turunan dari strategi Perseroan yang dijabarkan ke masing-masing fungsi yang ada dalam Perseroan dan menjadi komitmen bersama untuk diimplementasikan.

Komponen SatuanUnit 2007 2008 2009 2010

Rata-Rata Pertumbuhan

2007- 2010 Growth (%)

COMPONENT

Pendapatan Usaha / Jumlah Karyawan Rp. Miliar 1.11 1.41 1.99 2.50 31 Operating Income / Total Employees

Beban Usaha / Jumlah Karyawan Rp. Miliar 0.13 0.11 0.14 0.17 10 Operating Expenses / Total Employees

Laba Usaha / Jumlah Karyawan Rp. Miliar 0.07 0.10 0.15 0.07 13 Operating Income / Total Employees

Laba Bersih / Jumlah Karyawan Rp. Miliar 0.05 0.07 0.08 0.03 -5 Net Income / Total Employees

HUmAN reSoUrceS’ ProdUcTIvITY

In average, the employee's productivity was improved over the last four years despite the fact that net income did decline. Compared to 2009, the employees’ productivity in 2010 significantly dropped particularly in the operating income and net income due to the declining financial performance. This resulted into a weak business performance although the number of employees had declined.

Following is the information on human resources productivity from 2007 to 2010:

HUmAN reSoUrceS ImProvemeNT ProgrAm IN 2010

In line with the strategic plan in the Human Resource Blue Print, the company undertook several improvement and development actions in the Human Resources Department during 2010 particularly by focusing on the people, organization and process & system. Such improvement programs were:

1. In undertaking reorganization process, the company conducted several following programs:a. Evaluating functions within the organization

to support operational activities,such as legal strengthening function and the establishment of integrated marketing division that may grant comprehensive support to the operational activity. Such organization improvement also aimed to produce more effective business process as well as efficient decision making, which in the end results into a more competitive nature in the business competition.

b. Placing key performance indicator (KPI) as one of the obligations that must be followed by every function within the company. KPI is the company’s strategy derivative that is further specified into each function within the company and serve as the joint commitment for further implementation.

lApoRAn sumbeR dAyA mAnusiA human resources report

Page 165: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 163

Sustainability Report

c. Penguatan culture merupakan salah satu upaya yang dilakukan Perseroan untuk membangun organisasi menjadi lebih baik. Program Internalisasi Code Of Conduct (Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja) merupakan salah satu mekanisme yang menjadi pengikat bagi setiap karyawan dalam menjalankan implementasi Good Corporate Governance (GCG) dengan penuh komitmen dan konsistensi. Program internalisasi ini diharapkan mampu menciptakan mentalitas sumber daya manusia yang memiliki integritas baik sehingga menjadi agent of change yang melaksanakan dan menjadikan GCG sebagai budaya Perseroan. Metode pelaksanaan Internalisasi Code of Conduct dilakukan dalam bentuk workshop dan ditujukan kepada seluruh karyawan.

2. Program-program yang telah dilakukan dalam pengelolaan sumber daya manusia antara lain adalah: a. Proses pembenahan atas pengelolaan karyawan

terkait dengan status karyawan melalui identifikasi posisi-posisi pekerjaan non core business (outsource) yang bertujuan untuk lebih mengefektifkan proses kerja dan sesuai dengan kebutuhan organisasi diimplementasikan secara penuh pada tahun 2010 yang telah dipersiapkan dari tahun sebelumnya.

b. Dimulainya penyusunan succession planning dan career ladder berdasarkan konsep talent management yaitu berdasarkan mapping kompetensi karyawan dan kinerja karyawan yang teridentifikasi dalam talent pooling.

c. Dimulainya Retention Program bagi karyawan yang stratejik level atau posisi kunci dalam bentuk pengembangan, kesempatan karir dan benefit.

d. Memantapkan kembali program pengembangan karyawan yaitu dengan program-program pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan secara komprehensif dalam Elnusa Petroleum School.

3. Untuk program pembenahan dalam hal proses dan sistem maka beberapa hal telah dilakukan yaitu antara lain adalah :a. Penyusunan, evaluasi dan perbaikan secara

menyeluruh terhadap proses bisnis, Kebijakan SDM dan Prosedur Kerja SDM.

b. Mengoptimalkan dan mengembangkan system HRIS (Human Resource Information System) dalam pengelolaan database dan pelaksanaan proses administrasi sehingga mampu menunjang pengambilan keputusan secara lebih cepat. Beberapa aplikasi telah

c. Cultural reinforcement is one of the Company's effort to build better organization. The internalization program of Code of Conduct was one binding mechanism in implementing Good Corporate Governance (GCG) consistently and with strong commitment. This internalization program is expected to produce strong mentality of the human resources as well as the proper integrity, thus, in the end the employees may become the agent of change that carried out the implementation and internalization of GCG as the culture of The Company. The implementation method of Code of Conduct Internalization was in the form of workshop that involved all employees.

2. Programs that has been conducted in Human Resource Management are as follows:a. The improvement over employee management

with regard to the employees’ status was done through the identification of non-core positions (outsource), aiming to make the working process be more efficient and suit the organizational needs. These programs were fully implemented in 2010 after being prepared since the previous year.

b. Beginning with succession planning and career ladder formulation program based on the talent management concept referred to the mapping of employees’ competence as well as their performance, which are identified in the talent pooling.

c. The start of Retention Program for the strategic level or key employees was done through a development, career opportunities and benefits.

d. Reestablishing the human resources development was done through education and training programs that were comprehensively developed by Elnusa Petroleum School.

3. In improving the process and system, the company conducted following programs:

a. The comprehensive formulation, evaluation and improvement towards the business process, Human Resources Policy and Human Resources Working Procedures.

b. Optimizing and developing Human Resources Information System (HRIS) in the database management and administration process that facilitate faster decision making. The company had implemented several applications in 2010,

Page 166: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk164

Laporan Keberlanjutan

diimplementasikan pada tahun 2010 ini yaitu aplikasi e-recruit yang merupakan aplikasi yang digunakan untuk melakukan rekrutmen baik dalam pengajuan permintaan tenaga kerja maupun dalam melakukan job posting, sehingga proses rekrutmen menjadi lebih mudah dan lebih cepat. Aplikasi induction online yaitu aplikasi yang digunakan untuk melakukan induksi kepada karyawan melalui media website, sehingga karyawan dapat melakukan induksi di manapun mereka berada melalui internet. Aplikasi yang lain adalah aplikasi e-office automation yaitu penggunaan media intranet untuk proses-proses administrasi yang ada seperti proses perjalanan dinas, cuti dan ijin meninggalkan pekerjaan. Aplikasi Employee Self Service juga telah dibuat untuk membantu karyawan melakukan update informasi mengenai data-data personal secara langsung.

PeNgemBANgAN Sdm

Seperti pada tahun sebelumnya, maka dalam melakukan implementasi program pengembangan sumber daya manusia didasarkan pada kompetensi, kebutuhan bisnis dan target kinerja. Program pengembangan sumber daya manusia mutlak dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan guna memastikan peningkatan kualitas sumber daya manusia sehingga mampu meningkatkan profesionalisme dan mampu menjawab tuntutan bisnis yang ada. Pada dasarnya program pengembangan sumber daya manusia dilakukan berdasarkan Profil Kompetensi dan Learning Directory. Profil Kompetensi yang telah disusun, yaitu berupa pengetahuan, skill/keahlian baik teknis maupun non teknis yang dipersyaratkan di setiap bidang/fungsi kerja, digunakan sebagai dasar untuk memetakan level kompetensi yang dimiliki karyawan dan untuk melihat kesenjangan level kompetensi karyawan tersebut dengan tuntutan kompetensi yang dipersyaratkan.

Selanjutnya untuk memenuhi kesenjangan kompetensi tersebut, maka dilakukan program pengembangan yaitu melalui program pelatihan yang terpadu dan berkesinambungan dengan mengacu pada Learning Directory. Learning Directory merupakan panduan kompetensi dan pelatihan yang digunakan untuk program pelatihan dan pengembangan karyawan sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratan di tiap bidang / fungsi kerja. Pada akhirnya program pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi

including e-recruit application. This application was used for the recruitment process, either in labor proposal or in job posting, resulting in an easier and faster recruitment process. Induction online application is an application used to undertake particular induction to the employees through website. It enables the employees to conduct induction through the internet connection wherever they are. The other application is e-office automation application, which is the use of internet in handling any administration process such as business trip, vacancy, and permission to leave the job. The company had also created Employee Self Service Application merely to assist employees in updating information directly regarding the personal data.

HUmAN reSoUrceS deveLoPmeNT

As in the previous year, the company implemented the human resources development program based on the competence, business needs and performance target. The human resources development program is a must to do, consistently and continually, merely to ensure better human resources quality to enhance professionalism and enable the company to answer any business demands.

Basically, human resources development program is realized based on the Competence Profile and Learning Directory. The Competence Profile that has been formulated consists of knowledge, technical and non technical skills required at each department/function, serves as the basis to map the employees’ competence level as well as to discover the gap between the competence and the required competence demand.

Furthermore, in order to fill such competence gap, the company undertook particular development program through an integrated and sustainable training program referring to the Learning Directory. Learning Directory constitute the competence and training guidelines being used during human resources training and development, according to the required competence at every department/ working function. In the end, the training program aims to upgrade the employees’ competence, either technical competence, managerial

lApoRAn sumbeR dAyA mAnusiA human resources report

Page 167: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 165

Sustainability Report

karyawan baik dalam hal peningkatan kompetensi teknis, kompetensi manajerial maupun sertifikasi sehingga diharapkan mampu memenuhi kesenjangan kompetensi yang ada.

Implementasi program pengembangan karyawan yang dilakukan sejalan dengan kebutuhan bisnis dan pemenuhan target kinerja sehingga mendukung pencapaian target kerja dan tujuan Perseroan. Elnusa Petroleum School merupakan program pelatihan yang dikembangkan secara komprehensif untuk memenuhi dan meningkatkan kompetensi teknis maupun manajerial di bidang migas. Program pelatihan yang telah dilakukan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Mandatory Training Program, yaitu pelatihan yang berkaitan dengan persyaratan suatu pekerjaan baik di bidang operation maupun support yang wajib diikuti oleh karyawan sesuai dengan fungsi pekerjaan dan kepangkatannya. Pelatihan yang bersifat mandatory tersebut dapat berupa mandatory certification yaitu pelatihan yang membutuhkan sertifikasi yang diwajibkan oleh institusi pemerintah di bidang migas nasional maupun institusi lain yang terkait dengan bisnis migas, maupun mandatory non certification yaitu pelatihan untuk mengembangkan

or certification and in the end may fill the existing competence gap.

The implementation of employees’ development program was in line with the business needs and the accomplishment of performance target, thus it supported the company to accomplish its working target and goals. Elnusa Petroleum School is a training program being developed comprehensively by the company merely to fulfill and foster either technical or managerial competence in oil and gas sector. The company had undertaken following training programs:

a. Mandatory Training Program, a training related to the qualification of particular occupation both in operational or support fronts. All the employees must involve in this mandatory training according to their function and structural level. This mandatory training may be in the form of mandatory certification, a training requiring legitimate certification being issued by governmental institutions in oil and gas sector or other institutions relating to oil and gas business. The other form of mandatory training is mandatory non certification, a training aims

Page 168: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk166

Laporan Keberlanjutan

kompetensi teknis yang bersifat wajib namun tidak memerlukan sertifikasi dari lembaga tertentu. Mandatory training ini telah dilaksanakan sebanyak 541 Hari pelaksanaan training (dalam satu hari kerja memungkinkan terdapat beberapa pelaksanaan training secara paralel) dengan jumlah peserta training sebanyak 1632 orang selama tahun 2010.

b. Technical Training Program, yaitu pelatihan yang terkait dengan kompetensi teknis pendukung suatu jabatan sesuai dengan fungsi pekerjaan dan kepangkatannya. Technical training ini telah dilaksanakan sebanyak 307 Hari pelaksanaan training dengan jumlah peserta training sebanyak 2239 Orang selama Tahun 2010. Pada tahun 2010 telah dilaksanakan Snubbing School di Divisi Oilfield Services sebagai bagian dari pelaksanaan Technical Training Program. Batch pertama dilaksanakan pada bulan Agustus di Jakarta untuk crew Snubbing yang beroperasi di daerah operasi West Java Region. Peserta terdiri dari 30 crew dari berbagai jabatan, mulai dari roughneck sampai superintendent. Batch kedua dilaksanakan pada bulan Oktober, di Balikpapan dengan jumlah peserta 60 orang, yang masing-masing terdiri dari 24 crew snubbing yang bekerja untuk Total EP Indonesie dan 36 crew snubbing yang bekerja untuk Chevron. Pelatihan yang isinya 20% teori dan 80% praktek, dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi crew, khususnya dibidang core competence sebagai upaya meningkatkan pelayanan terhadap konsumen. Technical Training juga dilaksanakan dalam bentuk sharing knowledge, seperti yang dilakukan di Divisi Geoscience Services secara rutin sekali dalam setiap minggu dengan topik-topik teknis sesuai dengan kebutuhan operasi.

c. Managerial Training Program & General (Non Core) Training Program, yang dimaksud dengan Managerial Training Program adalah pelatihan yang bersifat manajerial yang berkaitan dengan soft skill sesuai dengan fungsi pekerjaan dan kepangkatannya, sedangkan General (Non Core) Training Program adalah segala bentuk pembelajaran untuk menambah pengetahuan umum dan secara langsung tidak terkait dengan persyaratan suatu jabatan atau kompetensi suatu jabatan tertentu (misalnya seminar kondisi krisis keuangan global, corporate valuation dll). Training managerial dan general (non core) ini telah dilaksanakan sebanyak 37 Hari pelaksanaan training dengan jumlah peserta training sebanyak 589 Orang.

d. Perseroan menyelenggarakan Program Pendidikan S2 bidang studi Geofisika yang ditujukan untuk karyawan PT. Elnusa Tbk, klien PT. Elnusa Tbk maupun beberapa

to develop technical competence that does not require any certification from particular institutions. The company had held Mandatory Training in 541 days of training (one working day may consist of several parallel training) with 1632 participants in 2010.

b. Technical Training Program, a training related to supporting technical competence of an occupation based on the function and structural level. The company had held such technical training in 207 days, involving 2239 participants in 2010. In 2010, the company held Snubbing School in Oilfield Services Division as the part of Technical Training Program implementation. The first batch was conducted in August in Jakarta for the Snubbing crew operating in West Java Region. The participants consisted of 30 crews from various kinds of position, from roughneck to superintendent. The second batch took place on October in Balikpapan, involving 60 participants where 24 snubbing crews worked for Total EP Indonesie and the remaining 36 snubbing crews worked for Chevron. The training comprising of 20% theory and 80% practice was aimed to enhance the crews’ competence particularly in the core competence aspect as it also parts of the effort to improve the service to customers. Technical Training is also conduted by sharing knowledge, as conducted at the Geoscience Services Divisions routinely once a week with technical topics suited with the operational necessity.

c. Managerial Training Program & General (Non Core) Training Program. Managerial Training Program is a managerial training for enhancing the soft skills according to the functions and structural level. General (Non Core) Training Program covers all kinds of learning activities to improve the general knowledge as it indirectly relates to the qualification or competence of particular occupation (e.g. work shop on the condition of global financial crisis, corporate valuation, etc). The company had held managerial and general (non-core) trainings in 37 days, involving 589 participants.

d. The company provides Post-graduate program program majoring in Geophysics, dedicated for the employees and clients of The Company as well

lApoRAn sumbeR dAyA mAnusiA human resources report

Page 169: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 167

Sustainability Report

perusahaan migas. Tujuan program ini adalah sebagai bentuk pengembangan kepada karyawan, memberikan apresiasi kepada karyawan yang berprestasi serta memperluas jaringan baik dengan klien maupun dengan perusahaan migas yang lain. Program ini merupakan hasil kerjasama antara PT. Elnusa Tbk dan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang pelaksanaannya di lokasi Perseroan Jakarta akan dimulai pada kuartal 1 tahun 2011 sebanyak satu kelas yang dilakukan setiap hari Jumat sore dan Sabtu setiap minggunya. Staf pengajar adalah dari ITB dengan kurikulum yang sesuai dengan yang ada di ITB. Konsep kerjasama dan mekanisme seleksi penerimaan sudah dimulai pada akhir tahun 2010 dan masih berlangsung sampai dengan saat ini.

Secara keseluruhan Elnusa Petroleum School telah melaksanakan 884 Hari pelaksanaan training dengan jumlah peserta training sebanyak 4.460 Orang selama Tahun 2010 dengan Mandays sebanyak 9,60 Hari, yakni satu orang di Perseroan mendapatkan pelatihan selama Tahun 2010 sebanyak 7,11 hari. Pelatihan-pelatihan yang diadakan Perseroan tersebut diberikan kepada semua karyawannya dengan kesempatan yang sama, dengan memperhatikan kompetensi dan bidang kerja.

Investasi pelatihan dan pengembangan yang dikeluarkan pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 4,086 miliar di luar biaya perjalanan dinasnya. Rata-rata alokasi biaya pelatihan per seluruh karyawan adalah sebesar Rp 3,78 juta. Adapun total peserta pelatihan selama tahun 2010 adalah 4.460 orang. Total peserta pelatihan dan pengembangan tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 19% dibandingkan dengan tahun 2009. Jumlah mandays juga mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 35%. Hal ini disebabkan karena perubahan metode pelaksanaan pelatihan di mana pada tahun 2010 penyelenggaraan pelatihan lebih banyak dilakukan secara inhouse sehingga secara investasi dapat lebih efisien namun dapat mencakup peserta pelatihan yang lebih banyak. Selain itu Perseroan juga lebih selektif melakukan pelatihan sesuai dengan prioritas dan lebih fokus pada pemenuhan kompetensi yang dibutuhkan.

Di samping pendidikan dan pelatihan, program pengembangan karyawan juga dilakukan melalui pelaksanaan mutasi (promosi dan rotasi) dimana untuk tahun 2010 telah dilakukan sebanyak 141 orang. Sedangkan total jumlah recruitment mencapai 319 orang yang terdiri atas rekrutmen melalui program pro-hire dan fresh graduate. Jumlah tersebut di luar jumlah rekrutmen untuk karyawan outsourcing maupun karyawan project base yang bersifat temporer dan jangka pendek.

as several oil and gas companies.This program is aimed to further develop the employees, appreciate the best performing employees and expand networks with clients and other oil and gas companies. The program was a product of a joint collaboration between The Company and Bandung Institute Of Technology. The program started in the first quarter of 2010 in the company’s office building in Jakarta. One class is held every Friday afternoon and Saturday. The instructors were from ITB as the program was included in ITB’s curriculum as well. The cooperation concept and the selection mechanism have begun since the end of 2010 until now.

Overall, Elnusa Petroleum School has held 884 days of training programs, involving 4,460 participants in 2010 with 9.60 days of Mandays, where one person in Elnusa could join in 7.11 days of training in 2010. The trainings conducted by the Company has been provided to all employees with equal opportunity, by paying attention on their competency and areas of work.

The total investment on training and development in 2010 was IDR4.086 billion, excluding the cost of business travel. The allocation of average training expense reached IDR3.78 million per employee. The total training participant in 2010 was 4,460 participants. The total participants of training and development programs in 2010 grew by 19% compared to 2009. The number of mandays also rose by 35% compared to the previous year merely due to the change of training implementation method where the company held more in-house training 2010. This particular change resulted into a more efficient investment as it may also cover more participants. Another advantage is that the company can be more selective in conducting the training according to the priority and focus more on the fulfillment of the required competence.

Besides education and training, the employee development program was also held through mutation (promotion and rotation), in which during 2010, the company had sent 141 employees for mutation. The total number of recruited people was 319 people recruited under prohire and fresh graduate programs. This particular figure excluded the number of outsourcing employees, or temporary and short-term, project-base employees.

Page 170: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk168

Laporan Keberlanjutan

Di sepanjang tahun 2010, konsep talent management masih dilakukan melalui assessment kompetensi karyawan dan kinerja karyawan untuk mengidentifikasi karyawan potensial dalam talent pooling sebagai salah satu data pendukung untuk kepentingan promosi, penempatan karyawan dan data pendukung suksesi. Hingga akhir 2010 telah dilakukan assessment baik untuk kebutuhan promosi maupun pengembangan terhadap karyawan di level manajerial maupun supervisor. Kegiatan tersebut dilakukan secara berkelanjutan sejalan dengan program penyusunan succession planning dan career ladder.

reNcANA ProgrAm Improvement Sdm YANg BerkeLANJUTAN

Beberapa rencana program continous improvement telah dicanangkan sesuai dengan komitmen Perseroan untuk terus melakukan pengelolaan manusia yang sejalan dengan strategi Perseroan sehingga pada akhirnya mampu mencapai tujuan Perseroan yang diharapkan. Program continous improvement diarahkan untuk mencapai organisasi yang tangkas, perbaikan sistem dan memastikan kesiapan sumber daya manusia dalam menghadapi tuntutan bisnis yang ada. Rencana program continous improvement tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Melaksanakan program revitalisasi SDM yaitu dengan melakukan tinjauan terhadap struktur organisasi yang ada, kinerja SDM, kompetensi dan alokasi sumber daya manusia sehingga diharapkan tercipta organisasi yang lebih efektif, lebih tangkas dalam menunjang proses bisnis, menghasilkan produktivitas tinggi dan diharapkan dapat lebih kompetitif terhadap persaingan dunia usaha.

2. Program penguatan culture masih dilakukan secara berkelanjutan sebagai dasar untuk membangun budaya Good Corporate Governance (GCG) melalui Program internalisasi code of conduct (Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja).

3. Program perbaikan sistem yang akan dilaksanakan adalah dengan melakukan evaluasi terhadap Kebijakan dan Prosedur SDM dengan memperhatikan pertimbangan efisiensi dan efektifitas proses kerja. Program penyusunan succession planning dan career ladder berdasarkan konsep talent management yang sudah dimulai pada tahun sebelumnya akan dilanjutkan dan diharapkan dapat diselesaikan pada tahun berikutnya. Begitu pula untuk kelompok high potential, maka Talent Retention Program akan dilaksanakan dalam bentuk pengembangan, kesempatan karir dan benefit. Perbaikan proses resourcing juga akan dilakukan

During 2010, the concept of talent management was carried out by assessing employees' competence and performance to identify potential employees in the talent pooling as one of supporting data for promotional purposes, staff placement and supporting data for succession. Until the end of 2010, assessment has been done for the promotion and development of employees of both managerial and supervisor levels. The activity was conducted continuously along with the succession planning and career ladder programs.

ImProvemeNT ProgrAm PLAN For SUSTAINABLe HUmAN reSoUrceS

Several plans of continuous improvement programs were set up according to the company's commitment to continue managing human resources in line with corporate strategy to help it achieve the expected goals. The continuous improvements are aimed at creating an agile organization, system improvement and ensuring the readiness of human resources for dealing with the demands of the existing business. The continuous improvement program plans include the following things:

1. Implementing the HR revitalization program, which is by conducting a review over the existing organizational structure, the performance of human resources, competence and allocation of human resources, in order to create a more effective and agile organization to support business process, generate high productivity and grow competitively in business competition.

2. Culture reinforcement program is done at sustainable manner as a basis for building a Good Corporate Governance (GCG) culture through internalization program of code of conduct (Guideline of Business Ethics and Work Ethic).

3. System improvement program to be implemented is carried out by evaluating HR Policies and Procedures as well as considering the efficiency and effectiveness of working process. The formulation of succession planning and career ladder programs that are based on the concept of talent management and have already begun since the previous year are expected to continue and to be completed by next year. Similarly, for high potential group, the Talent Retention Program will be implemented in the form of career development, opportunities and benefits.

lApoRAn sumbeR dAyA mAnusiA human resources report

Page 171: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 169

Sustainability Report

yaitu dengan lebih mengoptimalkan media sourcing yang ada, melakukan kerjasama dengan konsultan, memperluas jaringan komunitas sosial, melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan dan mengikuti job fair serta melakukan penyempurnaan terhadap database khususnya untuk database outsourcing yang belum terorganisasi secara optimal pada tahun sebelumnya.

4. Untuk menjamin kesiapan sumber daya manusia dalam menghadapi tuntutan bisnis yang ada, maka perlu dipastikan bahwa kompetensi yang dimiliki oleh karyawan sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan dalam jabatannya. Oleh sebab itu pemantapan program pengembangan akan terus dilakukan pada tahun-tahun berikutnya dengan memfokuskan pada pemenuhan kesenjangan kompetensi yang ada dan dilaksanakan secara komprehensif melalui progam pelatihan dan pendidikan

5. Mengembangkan program Knowledge Management sebagai bagian dari pengembangan SDM, yaitu berupa sarana untuk menyampaikan ide, konsep dan informasi yang dapat diakses oleh seluruh karyawan, termasuk sarana untuk mendokumentasikan informasi dan pengetahuan yang dimiliki oleh Perseroan.

6. Melakukan pengembangan sistem HRIS sehingga dapat digunakan secara optimal. Aplikasi-aplikasi dan sistem database akan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ada yaitu seperti program HR Helpdesk, Certification Online, optimalisasi e-recruit dan e-office automation untuk proses-proses pengelolaan SDM yang saat ini masih manual.

PeNgeLoLAAN HUBUNgAN INdUSTrIAL

Tahun 2010 Pengelolaan SDM dirasakan makin terbuka dengan pola partnership antara Perseroan dengan Serikat Pekerja Elnusa (SPE). Perseroan melibatkan SPE dalam melakukan beberapa konsultasi terkait perpanjangan Peraturan Perusahaan yang habis pada tahun 2010, keikutsertaan SPE dalam pemilihan lembaga Asuransi untuk pengelolaan Dana Pesangon serta bersama-sama mengikuti event Gerak Jalan Tripartit Nasional dalam peringatan Hari Buruh Internasional (Mayday).

Sebagai bentuk komitmen Pimpinan Perseroan dalam pengelolaan SDM, maka dilakukan Management Visit ke lokasi-lokasi seperti Proyek Vico-Badak Divisi Drilling Services, Proyek Total – Kalimantan Divisi Oilfield Services dan Proyek Seismik yang ada di Divisi Geoscience Services. Kunjungan tersebut bertujuan

The improvement process of resourcing will also be carried out by optimizing the existing media sourcing, a cooperation with consultants, expanding the social networks, conducting cooperation with educational institutions, participating in job fair and improving the database, specifically database outsourcing that was not yet well organized in the previous year.

4. To ensure that our human resources is ready to deal with the existing business demands, then it is important to ensure that the employees’ competence is appropriate with the required competencies in their job specification. Therefore, strengthening the development program will be continued in the coming years with the focus on the fullfilment of the existing competency gap and implemented comprehensively through a series of training and educational programs.

5. To develop the Knowledge Management program as part of HR development, which is formed as a facility to communicate ideas, concepts and information that can be accessed by all employees, including the facilities to documenting the information and knowledge which are owned by the Company.

6. To carry out HRIS system development so that it can be used at optimum level. Applications and database system will be developed in accordance with the existing requirements, such as HR Helpdesk, Online Certification, optimization of e-recruit and e-office automation program to process human resource management which is still manually held.

mANAgemeNT oF INdUSTrIAL reLATIoNS

In 2010, Management of Human Resources felt to be more opened by employing a partnership scheme between the company with Elnusa Workers Union (SPE). The company involves SPE for some consulting sessions related with extension of Company Regulations that expired in 2010, in the selection process of an Insurance company to be assigned for managing Compensation Funds and to join the event of National Tripartite Marching in the celebration of International Labour Day (Mayday).

As part of commitment of The Company to good human resource management, then the management was performed. Visiting several locations such as Vico-Rhino Project of Drilling Services Division, Total Project - Borneo of Oilfield Services Division and Seismic Project of Geoscience Services Division.

Page 172: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk170

Laporan Keberlanjutan

utama untuk peningkatan program Health, Safety & Environment (HSE), disamping untuk sosialisasi dalam rangka mengetahui aspirasi langsung dari karyawan pada proyek-proyek yang ada di Elnusa.

Hubungan Kerjasama dengan Instansi Pemerintah seperti Departemen Tenaga Kerja Pusat dan Daerah juga tetap dilakukan untuk mendapatkan informasi, diskusi dan pelatihan ketenagakerjaan terkait dengan hubungan industrial.

Dalam rangka untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik di antara para karyawan dan program Community Development untuk lingkungan sekitar, maka setiap tahun Perseroan mengadakan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) seperti tahun-tahun sebelumnya, Untuk HUT yang ke 41 tahun 2010 yang kebetulan bertepatan dengan bulan suci Ramadhan 1431H, Perseroan telah melakukan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan dengan sederhana seperti kegiatan Bakti Sosial yaitu bingkisan Ramadhan untuk kaum duafa, donor darah, kunjungan ke panti jompo, beasiswa untuk anak-anak karyawan yang berprestasi, pengobatan gratis untuk masyarakat sekitar dan buka bersama dengan seluruh karyawan. Di samping itu, setiap bulan Perseroan juga melakukan kegiatan keagamaan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan karyawan seperti pengajian bulanan bagi umat Islam dan pendalaman iman bagi umat Kristiani. Selain itu Perseroan juga memberikan kesempatan kepada karyawan untuk melakukan kegiatan lainnya untuk menumbuhkan semangat kerja, diantaranya dengan program pengembangan seni budaya (club musik dll) dan juga program pengembangan olahraga (tenis lapangan, tenis meja, bulutangkis, futsal, senam dan yoga).

PeNgHArgAAN TerHAdAP kArYAWAN

Sebagai bentuk apresiasi terhadap karyawan atas pencapaian kinerja maupun sikap positif dalam bekerja, serta sebagai upaya untuk menumbuhkan performance based culture sekaligus sebagai salah satu bentuk dukungan manajemen terhadap prinsip pengelolaan SDM sebagai Human Capital Asset, maka Perseroan melakukan program apresiasi kepada karyawan. Seperti yang sudah dilakukan pada sebelumnya, maka pada tahun 2010 program apresiasi kepada karyawan dilakukan melalui Program pemilihan karyawan Excellent, karyawan Favorite (Elnusa Idol) dan karyawan Perfect Attendance.

The visit was aimed to improve Health, Safety & Environment (HSE) program, in addition to socializion effort for collecting the aspiration of employees at the Elnusa’s existing projects.

Cooperation with Government Institutions such as Central and Local Department of Labor was also remains done to gain information, have discussions and employment training related with industrial relations.

In order to create a conducive working environment among the employees and Community Development programs dedicated for the surrounding environment, then every year The Company hold an anniversary celebration just like in the previous years. The 41th anniversary in 2010 was coincided with the holy month of Ramadhan 1431H, thus The Company has conducted a series of Social Charity programs such as distributing Ramadan packages for the poor, blood donors, visits to nursing homes, scholarships for employees’s best performing children, free medical treatment for local communities and breaking fast with all employees. Aside of that, The Company conducted religious activities to enhance faith and religious piety of its employees by holding monthly lectures for the Moslems and Christians. In addition, The Company also managed other activities to foster the spirit of the employees, by cultural development activities (music club, etc) and sports activities (as tennis, table tennis, badminton, futsal, gymnastics and yoga.

APPrecIATIoN To emPLoYeeS

As a token of appreciation to employees for their performance and positive attitude at work, as well as an effort to raise performance-based culture and one of the management’s supports for the principle of HR management as Human Capital Assets, the company conducts a reward program for employees. As in previous years, in 2010 reward program was realized through a selection program of Excellent employee, Favorite employee (Elnusa Idol) and Perfect Attendance employee.

lApoRAn sumbeR dAyA mAnusiA human resources report

Page 173: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 171

Sustainability Report

Karyawan dengan kategori excellent dinilai berdasarkan pemenuhan atas kriteria SDM sebagai human capital asset melalui indikator sbb :• Intellectual capability• Emotional capability• Social capability• Virtual capability• Adversity capability• Healthy capability

Program rutin lain yang masih tetap dilakukan di tahun 2010 terkait apresiasi kepada karyawan adalah Program Haji, dimana dalam rangka untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan karyawan, maka Perseroan memberikan dukungan dalam bentuk bantuan Ongkos Naik Haji (ONH) kepada karyawan yang telah memenuhi persyaratan yang berlaku.

SISTem INFormASI Sdm

Sepanjang tahun 2010, telah dilakukan program pengembangan dan update system informasi SDM (Human Resource Information System - HRIS) sesuai dengan kebutuhan organisasi. Penerapan e-office untuk pekerjaan-pekerjaan yang pengelolaan SDM sudah dilakukan seperti update data karyawan, pengajuan cuti, Ijin dan permintaan tenaga kerja sudah dilakukan menggunakan e-office yang dapat mempercepat proses pengambilan keputusan dan mengurangi penggunaan kertas (paperless). Selain itu aplikasi lain yang telah diimplementasikan adalah aplikasi e-recruit, induction online dan employee self service.

Di tahun 2010 juga, masalah Presensi karyawan mulai mendapatkan perhatian serius dari Direksi, pemberlakukan tindakan dan sanksi mulai dilaksanakan kepada karyawan yang sering terlambat atau tidak melakukan presensi. Hal ini untuk menumbuhkan rasa disiplin kepada setiap karyawan sehingga dapat meningkatkan efektifitas dan produktifitas karyawan dalam bekerja.

Pada akhir tahun 2010 juga sudah dimulai dibuat aplikasi untuk sharing informasi dalam bentuk program HR Helpdesk kepada karyawan seputar Human Resource dengan berbasis web yang bisa diakses oleh seluruh karyawan. Aplikasi ini akan diluncurkan penggunaannya pada kuartal 1 tahun 2011.

The excellent employees meet the human resources criteria as human capital asset, such as:

• Intellectual capability • Emotional capability • Social capability • Virtual capability • Adversity capability • Healthy capability

The other routine program in 2010 relating to give appreciation to the employees was Hajj Program, aiming at strengthening faith and beliefs of employees, and was given in the form of Hajj Fee to the employees that fill the applicable standards.

HUmAN reSoUrce INFormATIoN SYSTem

In 2010, the Company took improvements and updated Human Resource Information System (HRIS) according to the organization’s needs. The implementation of e-office for human resources management works was done by updating employees’ data, proposal for vacation, permission and demand for workers, using e-office which can facilitate quick decision making and minimize the paper use (going paperless). Besides, the other applications that were implemented included e-recruit, induction online and employee self service.

In 2010, the employee’s attendance issue caught serious attention of the Directors thus they started implementing some actions and sanctions upon the employees who were often late or failed to attend. This effort is aimed at building discipline in every employee so as to improve their effectiveness and work productivity.

At the end of 2010 a web-based application for information sharing was made in the form of HR Helpdesk program concerning Human Resource issue and accessible by all employees. This application will be effectively launched in first quarter of 2011.

Page 174: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk172

Laporan Keberlanjutan

d

lApoRAn TAnGGunG jAwAb sosiAl peRusAhAAn corporate social Responsibility Reports

Sepanjang tahun 2010 dilaksanakan upaya-upaya menempatkan posisi tanggung jawab sosial perusahaan pada level yang strategis dalam mendukung operasi untuk memperkuat basis hubungan dengan masyarakat.

During 2010, the Company took efforts to place corporate social responsibilities at a strategic level to support the operations to strengthen the basis for social relation with surrounding community.

Page 175: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 173

Sustainability Report

koNSeP dAN mANAJemeN TANggUNg JAWAB SoSIAL PerUSAHAAN

coNcePT ANd mANAgemeNTcorPorATe SocIAL reSPoNSIBILITY

"Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan / atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan." (Pasal 74 ayat 1 UU No.40 Tahun 2007)

"Definisi tanggung jawab sosial perusahaan yang digunakan oleh Perseroan adalah komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari bisnis yang dijalankan dan kontribusi Perseroan dari sumber daya yang dimiliki." (Phillip Kotler & Nancy Lee)

"Companies which conduct their business activities on their field and or / related with natural resources must conduct corporate social and environment reponsibility." (Article 74 paragraph 1 Law No.40 Year 2007)

" The definition of Corporate Social Responsibility which is used by the Company is the commitment to escalate community welfare from the business and Corporate contributions from its resources." (Phillip Kotler & Nancy Lee)

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan, komunitas setempat, maupun masyarakat secara luas. Komitmen Perseroan ini adalah wujud implementasi dari Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Pasal 74 dan kepedulian Perseroan terhadap komunitas maupun masyarakat secara luas. Sebagai wujud komitmen Perseroan dalam penerapan tanggung jawab sosial perusahaan yang berdaya nilai, sepanjang tahun 2010 dilaksanakan upaya-upaya menempatkan posisi tanggung jawab sosial perusahaan pada level yang strategis dalam mendukung operasi untuk memperkuat basis hubungan masyarakat di lokasi-lokasi pekerjaan berlangsung.

Tanggung Jawab Sosial dilaksanakan dengan menempatkan Perseroan sebagai bagian yang berpadu tak terpisahkan dengan lingkungannya untuk bernilai tambah bagi para pemangku kepentingan. Pintu koordinasi utama berada di unit kerja Komunikasi – Divisi Corporate Secretary dengan garis pelaporan langsung kepada Direktur Utama dan bersinergi melalui pintu-pintu CSR tiga Divisi Operasi Perseroan (Geoscience Services, Drilling Services dan Oilfield Services).

Corporate Social and Environment Responsibilities are the Company’s commitment to participate in sustainable development as a way to enhance quality of life and useful environment, for either the Company, local community, and wider society. The Company’s commitment is the realization of implementation of article 74 of Law No. 40 Year 2007 and the Company’s concern for the community and wider society. As a part of commitment of the Company in implementing valuable corporate social responsibilities, in 2010 the Company took efforts to place corporate social responsibilities at a strategic level to support the operation to create stronger base for social relation with surrounding community at the Company’s business location.

Corporate Social Responsibility is carried out by positioning the Company as an integral part to the environment to create an added value for stakeholders. Main coordination gate is in Communication - Corporate Secretary Division with the direct reporting line to President Director and has synergy through three Operational Division of the Company. (Geoscience Services, Drilling Services and Oilfield Services).

Page 176: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk174

Laporan Keberlanjutan

Menjadi perusahaan yang bernilai tambah dengan menyertakan kepedulian sosial dan pelestarian lingkungan sebagai bagian dari keberhasilan selain ukuran kinerja perusahaan.Being a value added company by including social and environmental concerns as part of a success as well as the company's performance.

President director

All areas

Site Operation

Struktur Pelaksana Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Operational Structure Corporate Social Responsibility

PT elnusa Tbk.

cSr Section

corporate Secretary

cSr Support

drilling Services

cSr Support

geosciences services

cSr Support

oilfield Services

Level

Level

Konsep yang dibangun oleh Perseroan dalam tanggung jawab sosial perusahaan adalah dengan Visi Bisnis Berkelanjutan. Eksistensi Perseroan adalah buah dari pembangunan, terlibat dalam pembangunan, serta membantu pemerintah untuk mengarah pada pembangunan yang berkelanjutan dalam lingkup pembangunan nasional maupun skala global sebagai warga dunia. Konsep ini merujuk pada MDGs (Millenium Development Goals) untuk memandu peran Perseroan dalam berkontribusi sesuai kemampuan.

Landasan utama pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan adalah triple bottom line (People-Planet-Profit) yang diterjemahkan menjadi visi CSR (Corporate Social Responsibility) Perseroan yaitu:

The concept built for corporate social responsibilities is a Sustainable Business Vision. The Company’s existence is resulted from development, involves in development, as well as help government to lead to sustainable development in both nationally and globally as part of world’s community. The concept refers to MDGs (Millennium Development Goals) to direct the role of the Company so as to make contribution according to its capacity.

The basic principal for implementing corporate social responsibility programs are the triple bottom line (People-Planet-Profit) which is translated into a CSR (Corporate Social Responsibility) vision of the Company namely:

lApoRAn TAnGGunG jAwAb sosiAl peRusAhAAn corporate social responsibility report

Dari visi tersebut, Perseroan menurunkannya menjadi empat misi penyelenggaraan tanggung jawab sosial perusahaan yaitu:1. Mengutamakan manfaat bagi masyarakat di sekitar

wilayah operasi pekerjaan.2. Mempunyai efek strategis untuk komunitas sesuai

kebutuhan masyarakat.3. Berorientasi pelestarian budaya, kearifan lokal dan

cinta alam.4. Menerapkan model kerja sama dalam pelaksanaan

untuk sinergi dan investasi sosial.

From that vision, the Company formulates 4 (four) missions related to corporate social responsibilities, namely:1. Prioritizing benefits to community at the operational

areas of the Company.2. Having strategic impacts for the community

according to the needs of the Community.3. Having orientation to cultural preservation, local

values and nature’s passion.4. Implementing partnership model in conducting

synergy and social investment.

Page 177: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 175

Sustainability Report

(1)Lintas DivisiInter Division

(2) Spesialisasi di Internal sebagai Operator KegiatanInternal Specialization as an Activity Operator

(3) Kerja Sama Perseroan dengan Lembaga Nirlaba / Organisasi KemanusiaanCorporate Partnership with Non-profit Organization/Humanitarian Organization

Perseoran melalui divisi-divisi operasi yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia melakukan layanan kemasyarakatan, sosial dan aktivitas CSR lainnya.The Company through the Operation Divisions which are spread throughout Indonesia conducted communal, social service and other CSR activities.

Perseroan membentuk Yayasan Baitul Hikmah Elnusa sebagai operator CSR khusus kawasan Graha Elnusa, Jakarta. The Company established the Baitul Hikmah Elnusa Foundation as the CSR operator particularly in the Graha Elnusa area, Jakarta.

Kerja sama EER dengan lembaga ACT (Aksi Cepat Tanggap) dalam aksi kepedulian pada fase darurat dan pemulihan awal di kawasan bencana. Cooperation of EER with ACT (Aksi Cepat Tanggap) in concern actions at emergency phase and initial recovery in disaster areas.

Inisiasi Green Office dengan observasi program JGO (Jakarta Green Office) dan kampanye internal dengan pelaksana Elnusa Building Manage-ment dikoordinir unit CSR/Sustainability Affairs Perseroan. Green Office initiation with JGO observation program and internal campaign Elnusa Building Management as executor coordinated by CSR unit.

Elnusa Emergency Response (EER) berdasarkan SK Direksi No. 122/EN/KTTPS/000D/2008.Elnusa Emergency Response (EER) based on the Director’s decree No.122/EN/KTTPS/000D/2008.

Sumbangsih keahlian profesional, alat kerja pemboran air bersih dan kepedulian karyawan Elnusa Group bekerja sama dengan lembaga nirlaba internasional Islamic Relief Worldwide melalui Yayasan Baitul Hikmah Elnusa.Professional expertise contribution, water drilling equipment and Elnusa Group employee concern in cooperation with international non profit orga-nization Islamic Relief Worldwide through Baitul Hikmah Elnusa Foundation.

Kedermawanan berupa penggalangan dana dari keluarga besar Elnusa Group dalam kegiatan kemanusiaan dan aksi hijau. Generosity act in form of fund raising from Elnusa Group in humanitarian and go green act.

Elnusa Volunteer Club sebagai operator pendamp-ingan Desa Binaan Elnusa di Yogyakarta. Elnusa Volunteer Club as operating assistance of Desa Binaan Elnusa in Yogyakarta.

Kerja sama EER di lokasi bencana dengan tim-tim kemanusiaan dari Departemen ESDM dan Pertamina Peduli.Cooperation between EER in disaster location with humanitarian teams from the Department of Energy and Mineral Resources as well as Pertamina.

Kepedulian terhadap Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan – termasuk kesiapsiagaan bencana yang berlaku bagi seluruh karyawan dan keluarganya, mitra kerja, penyewa Graha Elnusa serta pengunjung di Graha Elnusa dengan pusat koordinasi di Divisi HSE (Health, Safety and Environment).Concern towards Security, Health, Safety, and Environment- including disaster preparedness which applies to all employees and their families, partners, Graha Elnusa tenants as well as visitor-swith coordination center at the HSE Division.

Masjid Baitul Hikmah Elnusa sebagai pusat aktivitas religi Islam dan layanan karitatif.Baitul Hikmah Elnusa Mosque as an Islamic activ-ity center and charity service.

Inisiasi kerja sama Perseroan dengan pengelola pe-lestari alam di Kalimantan, masing-masing Badan Pengelola Hutan Lindung Sungai Wain (BPHLSW) dan Borneo Orangutan Survival Foundation.Initiation of the Company’s cooperation with nature conservationist management in Kalimantan, respectively the Bureau of Wain River Conservation Forrest and Borneo Orangutan Survival Foundation.

Layanan kesempatan Praktek Kerja Lapangan dan Magang di berbagai Divisi dengan koordinasi dari Divisi SDM.Work Practices and internship opportunity in various divisions with coordination from the HR Division.

Perhimpunan Umat Kristiani sebagai pusat aktivi-tas religi Kristiani dan layanan karitatif. Christians association as a Christian activity center and charity services.

Kerja sama berkelanjutan dalam bidang kesehatan melalui Yayasan Baitul Hikmah Elnusa dengan lembaga kemanusiaan PKPU. Sustainable cooperation in Health through Baitul Hikmah Elnusa Foundation with a humanitarian organization namely PKPU.

Aktivitas inisiatif komunitas hobi, seni dan olah-raga oleh klub internal Perseroan; dimotori oleh karyawan lintas Divisi sesuai minat dan bakat. Initiative activities of interest, art and sport community by the Company’s internal club; driven by employees across division according to their interest and talent.

Kopen Medika sebagai operator Balai Pengobatan Umum di lokasi Graha Elnusa. Kopen Medika as the medical center operator located at Graha Elnusa.

Kerja sama berkelanjutan antara Perseroan melalui Klub Donor Darah Elnusa dengan Palang Merah Indonesia (PMI).Sustainable cooperation between the Company through the Elnusa Blood Donor Club with the Indonesia Red Cross.

Pelaksanaan kegiatan temporary kepanitiaan oleh karyawan lintas Divisi dan Anak Perusahaan dalam rangka Hari Besar Keagamaan dan Hari Besar Nasional. Implementation of the temporary activities by employees across division in commemorating religious and national days.

Perseroan mengalokasikan dana CSR untuk Persatuan Wanita Patra dalam menyelenggarakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) khusus Taman Kanak-kanak/TK Umum.The Company allocates CSR fund to the Patra Women Association in organizing Early Age Childs Education for kindergarten.

Kerja sama Perseroan dalam Superqurban dengan Rumah Zakat.The Company’s cooperation in Superqurban with Rumah Zakat.

Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan ditangani Perseroan melalui beberapa jalur:

The implementation of corporate social responsibilities is carried out through several ways:

Page 178: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk176

Laporan Keberlanjutan

PROG

RAM

CSR

PT

Elnu

sa T

bk. 2

010

PT E

lnus

a Tb

k. 2

010

CSR

Prog

ram

Ling

kung

an h

idup

Envi

ronm

ent

Kom

unita

sCo

mm

unity

Fokus tanggung jawab sosial perusahaan diaplikasikan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan Komunitas dan Lingkungan Hidup. Penanganan komunitas berorientasi pada pemberdayaan melalui tiga kebutuhan dasar untuk peningkatan hidup yang lebih baik (Three Fundamentals for a Better Life), yaitu Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan. Adapun aktivitas perhatian terhadap lingkungan hidup adalah gerakan hijau untuk menjaga kelestarian bumi dan program berorientasi kepedulian dan kemanusiaan.

The focus of Corporate Social Responsibility is applied on the activity that employ community and environmental approach. Community handling is oriented to development through ‘Three Fundamentals for a Better Life’, Economy, Education and Health. Whereas, the environmental activity includes Go Green Action as part of the effort to preserve earth and care-and-humanitarian-oriented program.

lApoRAn TAnGGunG jAwAb sosiAl peRusAhAAn corporate social responsibility report

EkonomiEconomy

Hari Pengusaha Kecil Small Entrepreneur DayTabung Hikmah Mandiri

Beasiswa Terpadu Integrated ScholarshipTaman Belajar Elnusa Elnusa Learning Center

TK Patra VIIPraktek Kerja Lapangan Work Practice

Magang InternshipPenelitian Mahasiswa Research

Inisiasi Sehat Health InitiationPeringatan Hari Bumi Earth Day Commemoration

Revitalisasi Hutan Lindung Preserved Revitalization

Supporting Borneo's Orangutan

Pos Sehat ResearchBalai Pengobatan Medical Center

Forum Posyandu Health Center ForumDonor Darah Blood Donor

PendidikanEducation

KesehatanHealth

Gerakan HijauGreen Campaign

Drilling for Water

KerelawananVoluntary

Elnusa Volunteer CampVolunteer for Wasior

Safety DrillingDisaster PreparednessElpiji Safety Campaign

Kesiapsiagaan Bencana

Disaster Preparedness

Page 179: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 177

Sustainability Report

komUNITAS

1. Ekonomi

a. Hari Pengusaha Kecil (HPK). Kegiatan ini adalah bentuk keberpihakan Perseroan terhadap para pelaku usaha kecil untuk melakukan transaksi jual beli di area Graha Elnusa dengan dibebankan biaya sewa yang dapat dijangkau (affordable) setiap hari Jumat. Lingkungan strategis usaha yang berada di kawasan Graha Elnusa dan berdekatan dengan gedung-gedung perkantoran lain membuat antusias pelaku bisnis untuk turut serta. Jumlah pelaku usaha yang berpartisipasi 60 stand sepanjang Tahun 2010. Biaya sewa digunakan untuk kegiatan pembinaan yang manfaatnya kembali kepada para pelaku usaha kecil tersebut. Operator: Yayasan Baitul Hikmah Elnusa.

b. Tabung Hikmah Mandiri (THM). Program ini merupakan kegiatan pengembangan ekonomi yang dilakukan dengan mengaplikasikan konsep lembaga keuangan mikro syariah Baitul Maal wat Tamwil (BMT) yang popular untuk membantu para pelaku usaha kecil. Konsep ini merupakan pengembangan dari P2KM (Program Pengembangan Kemandirian Masyarakat) yang dirintis Tahun 2002. Operator: Yayasan Baitul Hikmah Elnusa.

commUNITY 1. Economy a. Small Entrepreneur Day (Hari Pengusaha Kecil/HPK).

This activity represents the Company’s concern for small entrepreneur that involves in buy and sale transaction at Graha Elnusa by offering affordable rental rate on every Friday. The strategic business location around Graha Elnusa, close to other office buildings, raises enthusiasm of the entrepreneur. Total entrepreneur participating to rent 60 stands in 2010. The rental income is then used to fund the development of other useful activities for the small entrepreneur. Operator: Baitul Hikmah Elnusa Foundation.

b. Tabung Hikmah Mandiri (THM). This program is directed to be an economic development activity that is conducted by applying sharia micro financing concept called Baitul Maal wat Tamwil (BMT), a popular financing scheme for small entrepreneur. This concept is a developed concept from P2KM (Community Independency Development Program) initiated in 2002. Operator: Baitul Hikmah Elnusa Foundation.

Prinsip Kerja Lembaga Working Principle of the Institution

• Pembiayaan mikro-syariah | Sharia-micro financing• Pembinaan dan penguatan etos kemandirian | Development and strengthening

independency ethic• Manajemen usaha | Business Management• Pembangunan jaringan pasar | Development of Market Network

Penyaluran Dana Awal (Tahun 2002)Distribution of Capital (2002) Rp372.229.450

Pemetik Manfaat Tahun 2010Benefit recipients in 2010 315 keluarga | 315 families

Sebaran wilayah kerja pemetik manfaatWorking areas of benefit recipients

Jakarta Selatan sekitar Graha Elnusa | South Jakarta around Graha ElnusaKelurahan Cilandak Timur | Cilandak Timur Sub districtKelurahan Cilandak Barat | Cilandak Barat Sub districtKelurahan Lebak Bulus | Lebak Bulus Sub districtKelurahan Susukan Pasar Rebo | Susukan Pasar Rebo Sub district

2. Pendidikan

a. Beasiswa Terpadu (BEST). Program ini didedikasikan untuk para pelajar berlatar belakang keluarga berpenghasilan rendah berdasarkan standar Upah Minimum Regional (UMR). Penerima beasiswa biaya pendidikan, pendampingan peningkatan prestasi akademik dan non akademik yang meliputi bimbingan belajar Bahasa Inggris, try out, pelatihan Emotional Spiritual dan outbound training. Jumlah peserta BEST untuk Tahun 2010 berjumlah 62 siswa dengan total dana yang termanfaatkan Rp51.030.000. Di bawah ini perkembangan

2. Education

a. Integrated Scholarship (Beasiswa Terpadu/BEST). The program is aimed for students from low-income families based on of Regional Minimum Wages standard. Recipients for Educational Fee Scholarship, consultancy for improvement of academic and non-academic achievements covering English learning, try out, Emotional Spiritual training and outbound training. Total BEST participants in 2010 were 62 students with total fund disbursed IDR51,030,000. Below is the development of participant quantity and

Page 180: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk178

Laporan Keberlanjutan

kuantitas peserta dan total penerima manfaat sejak program dilaksanakan hingga 2010 adalah 281 orang. Operator: Yayasan Baitul Hikmah Elnusa.

total benefit recipients since the kickoff of the program until 2010 were 281 people. Operator: Baitul Hikmah Elnusa Foundation.

3%

23%

74%

SD SLTP SLTA

b. TK Patra VII. Perseroan memfasiitasi sarana dan honorarium tenaga pengajar profesional sebagai bentuk partisipasi dalam PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dari keluarga berpenghasilan rendah. TK Umum ini berlokasi di Jalan Albesia Raya Blok A No. 6 dan 7, Cipinang, Jakarta Timur. Investasi sosial dari Perseroan berupa gedung sekolah berlantai dua dengan nilai asset Rp395.300.000. Tahun 2010, TK Patra menampung 27 siswa/i dan mendukung kegiatan belajar mengajar, dengan total dana yang disalurkan Rp38.000.000. Operator: Persatuan Wanita Patra (PWP) Tingkat PT Elnusa Tbk.

b. TK Patra VII. The Company extends fund for facilities and honorarium of the professional teachers joining in the Early Age Child Education (PAUD-Pendidikan Anak Usia Dini), from low-income families. The General Kindergarten is located on Jalan Albesia Raya Block A No. 6 and 7, Cipinang, East Jakarta. Social investment from the Company is in the form of two-story school building which valued IDR395,300,000. In 2010, TK Patra accommodates 27 students and support learning activity with total distributed fund of IDR38,000,000. Operator: Patra Women Association (Persatuan Wanita Patra /PWP) of PT Elnusa Tbk.

c. Taman Belajar Elnusa (TBE). Program ini adalah layanan pendidikan gratis berbasis ketahanan mental spiritual untuk anak-anak dan remaja. Kegiatan intensif setiap hari kerja ini merupakan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dengan bentuk TKIT (Taman Kanak-kanak Islam Terpadu), TPA (Taman Pendidikan Al Quran) bernama “Baitul Hikmah” yang telah diakreditasi Departemen Agama RI No. Kd.09.01/6/BA.01.1/698/2008, status

c. Taman Belajar Elnusa (TBE). This program is a free spiritual-endurance-based education for kids and teenagers. The intensive activity which is done on every working day is included in PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) taking a form of Integrated Islamic Kindergarten (Taman Kanak-kanak Islam Terpadu/TKIT), Al Quran Learning Center (Taman Pendidikan Al Quran/TPA) called “Baitul Hikmah” which has been accredited by Department of Religious Affairs of Republic of Indonesia

lApoRAn TAnGGunG jAwAb sosiAl peRusAhAAn corporate social responsibility report

Page 181: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 179

Sustainability Report

Asset Management & Maintenance

Information System

Human Resources

Corporate Secretary

Drilling Services

Procurement & Corporate Services

Geosciences Services

10%

24%

19%14%

14%

14%

5%

0.23%

0.13%

0.12%0.11%

0.09%

0.09%

0.07%

0.16%

Human Resources

Procurement & Corporate Services

Corporate Finance

Asset Management & Maintenance

Geosciences Services

Accounting & Tax

Corporate Secretary

Lain-lain

No. Kd.09.01/6/BA.01.1/698/2008, recognized status and obtain government fund amounting IDR30.000.000 for the year of 2010. TBE scored a national achievement by winning National Kindergarten Group Competition for 2010 in Surabaya and First Winner at Al Achfas Dwi Matra Festival of South Jakarta. Total students in 2010 were 167 students and benefit recipients until 2010 were 1,687 students. Operator: Baitul Hikmah Elnusa Foundation.

d. Field Work Practice (PKL). The Company offers opportunities for students of specialized schools and college to learn and introduce them to working environment at the Company. The activity is a manifestation of care and openness of the Company for the development of nation’s germs. In 2010, about 21 students joined in the Company for Field Work Practice, which were assigned at seven divisions at the Company. Coordinator: HR Division.

diakui dan mendapatkan dana dari pemerintah sebesar Rp30.000.000 untuk Tahun 2010. TBE berprestasi di tingkat nasional, menjuarai Lomba Gugus TK Tingkat Nasional Tahun 2010 di Surabaya dan Juara Umum Festival Al Achfas Dwi Matra se-Jakarta Selatan. Jumlah siswa didik Tahun 2010 adalah 167 siswa dan total penerima manfaat hingga Tahun 2010 adalah 1.687 siswa. Operator: Yayasan Baitul Hikmah Elnusa.

d. Praktek Kerja Lapang (PKL). Perseroan memberikan kesempatan bagi siswa-siswi dari sekolah umum, kejuruan dan perguruan tinggi untuk belajar dan mengenal dunia kerja yang ada di Perseroan. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian dan keterbukaan Perseroan terhadap pembekalan tunas-tunas bangsa. Dalam Tahun 2010, sejumlah 21 siswa/i mendapat kesempatan untuk melakukan PKL dengan sebaran lokasi kerja di tujuh Divisi di Perseroan. Koordinator: Divisi SDM.

e. Kerja Magang. Peserta kegiatan magang adalah mahasiswa di tingkat akhir dan fresh graduated yang telah memiliki bekal pendidikan spesifik. Perseroan memberikan pengganti transportasi dan membuka kesempatan bagi peserta magang untuk mengikuti proses seleksi apabila Perseroan menyelenggarakan kegiatan penerimaan karyawan baru. Tahun 2010, Perseroan telah memberikan kesempatan kepada 95 orang dari berbagai universitas yang terdistribusi ke berbagai divisi dari Perseroan dengan biaya dukungan untuk para pemagang ini sebesar Rp302.270.000. Koordinator: Divisi SDM.

e. Apprenticeship. Participants of apprentice program are students of final level and fresh graduate, who have already had specific education background. The Company has give compensation for transportation and opportunities for the apprentice students to participate in selection process if the Company opens a recruitment of new employees. In 2010, the Company gave opportunities to 95 people from any universities to work at various divisions at the Company, funded at IDR302,270,000. Coordinator: HR Division.

Page 182: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk180

Laporan Keberlanjutan

f. Penelitian. Bentuk kepedulian Perseroan terhadap kerjasama penelitian antara Universitas dan Perseroan salah satunya diwujudkan melalui program penelitian. Di tahun ini, aktivitas penelitian yang telah dilakukan berjumlah delapan topik penelitian dan terkonsentrasi pada bidang Geoscience. Koordinator: Divisi SDM.

3. Kesehatan a. Pos Sehat yaitu layanan kesehatan cuma-cuma,

dilaksanakan empat bulan sekali untuk pengobatan umum, pengobatan gigi, paket gizi ibu dan balita bagi warga di sekitar Graha Elnusa Pada tahun 2010, Perseroan menyelenggarakan program ini tiga kali dengan total dana Rp21.000.000. Operator: Yayasan Baitul Hikmah Elnusa.

b. Balai Pengobatan. Perseroan membuka Balai Pengobatan Umum berlokasi di kawasan Graha Elnusa untuk layanan dokter umum dan dokter gigi. Balai Pengobatan ini merupakan fasilitas yang pada khususnya disediakan untuk karyawan Perseroan sebagai bagian dari benefit dengan pengaturan pada Divisi Sumber Daya Manusia. Balai Pengobatan ini juga terbuka untuk umum, dengan jam layanan setiap hari kerja. Operator: Kopen Medika.

c. Forum Posyandu. Forum ini dibentuk guna mendukung program pemerintah bagi kesehatan ibu dan anak. Forum diadakan setiap bulan, beranggotakan sepuluh Posyandu yang tersebar di kelurahan Cilandak Barat dan Cilandak Timur, Jakarta Selatan. Tahun 2010 dana yang dialokasikan untuk program ini Rp24.000.000. Operator: Yayasan Baitul Hikmah Elnusa.

f. Research. The Company shows its care for research partnership between the Company and universities by holding a research program. In that year, the research activities covered eight topics and were concentrated on Geoscience. Coordinator: HR Division.

3. Health a. Pos Sehat is a free medical service which is carried

out once in four months for general check-up, teeth treatment, mom and baby’s nutrition package, for families around Graha Elnusa. In 2010, the Company held this program for three times for IDR21,000,000. Operator: Baitul Hikmah Elnusa Foundation.

b. Medical Center. The Company opens a General Medical Center located at Graha Elnusa for general and teeth treatment services. The medical center is indeed established for employees of the Company as part of benefit yet under management of HRD Division. The medical center is also opened for public, operating on each of working days. Operator: Kopen Medika.

c. Integrated health service (Posyandu). This forum is established to support the government program for mother and kids’ health. The monthly forum consists of ten Posyandu located in Cilandak Barat and Cilandak Timur Sub districts, South Jakarta. In 2010 the Company allocates IDR24,000,000 to support the program. Operator: Baitul Hikmah Elnusa Foundation.

Tanggung jawab sosial dilaksanakan dengan menempatkan Perseroan sebagai bagian yang berpadu tak terpisahkan dengan lingkungannya untuk bernilai tambah bagi para pemangku kepentingan.

Corporate social responsibility is carried out by positioning the Company as an integral part to the environment to create an added value for stakeholders.

lApoRAn TAnGGunG jAwAb sosiAl peRusAhAAn corporate social responsibility report

Page 183: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 181

Sustainability Report

d. Donor Darah. Program ini diselenggarakan berdasarkan preferensi dan kepedulian dari warga Graha Elnusa. Pada 2010 ini, Hari Donor Darah dilaksanakan pada Bulan Agustus dan diikuti oleh 135 pendonor dalam rangka Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Operator: Klub Donor Darah Elnusa Group.

LINgkUNgAN HIdUP

Kepedulian Perseroan terhadap perubahan iklim global dan pelestarian alam direalisasikan Perseroan dengan mengaplikasikan program-program tanggung jawab sosial yang berfokuskan pada empat program:1. Gerakan Hijau2. Drilling for Water3. Kerelawanan, dan4. Kesiapsiagaan Bencana

1. Gerakan Hijau Penghijauan merupakan kegiatan sentral yang

diinisiasi Perseroan pada 2010 ini sebagai kelanjutan dari Go Green Initiative yang digerakkan sejak Tahun 2008. Tiga program utama Go Green Tahun 2010, yaitu:a. Inisiasi Derma 2011 Pohon, program ini

dilaksanakan pada akhir tahun untuk menyambut datangnya Tahun 2011 dengan menggalang inisiatif individual untuk berderma dalam bentuk pohon. Inisiator adalah Direksi dengan menanamkan pohonnya di area Warehouse ELSA UTAMA di kawasan Sentul, Bogor. Dana awal untuk inisiasi ini dari anggaran 2010 hanya Rp4.800.000 untuk kemudian digeneratif mencapai target minimal 2011 pohon sepanjang Tahun 2011.

b. Peringatan Hari Bumi. Bertempat di Graha Elnusa pada tanggal 22 April 2010, Perseroan melaksanakan Peringatan Hari Bumi dalam bentuk kampanye daur ulang dan pengurangan emisi. Kegiatan ini sebagai bentuk stimulus kesadaran untuk menjaga planet Bumi.

c. Revitalisasi Hutan Lindung. Perseroan melaksanakan inisiasi kebersamaan revitalisasi Hutan Lindung Sungai Wain di ibukota Kalimantan Timur, Balikpapan. Penyerahan pohon perdana sejumlah 200 pohon dilaksanakan bulan Oktober.

d. Dukung Kampanye Perlindungan Orangutan. Perseroan mendukung kampanye perlindungan satwa endemik Indonesia dengan turut ambil bagian dalam program-program yang diselenggarakan oleh BOSF (Borneo Orangutan Survival Foundation). Tahun 2010, inisiatif awal dukungan dana untuk kampanye perlindungan Orangutan sebesar Rp10.000.000.

d. Blood Donor. The program is held in line with preference and care from community living around Graha Elnusa. In 2010, Blood Donor Day was held in August to celebrate Indonesia’s Independence Day and took participation of 135. Operator: Elnusa Group’s Blood Donor Club.

eNvIroNmeNT

The Company’s concern on global climate change and natural preservation is realized through the application of corporate social responsibilities that are focused four programs:1. Green Action2. Drilling for Water3. Voluntary action, and4. Disaster Readiness

1. Go Green Action The Go Green Action was a central activity of the

Company in 2010 serving as the continuity of Go Green Initiative program having been initiated since 2008. The three main programs in Go Green Action in 2010, were:a. Initiation of Planting 2011 Trees, a program which

was held in the end of the year to welcome 2011 aiming at raising individual initiative for giving donation in the form of trees. The program initiator was Directors by planting the trees at ELSA UTAMA Warehouse area in Sentul, Bogor. The initial allocation for the program came from 2010 budget in the amount of IDR4,800,000 to be further generated to reach minimum target of planting 2011 trees for the whole 2011.

b. The Earth Day. Located at Graha Elnusa on April 22, 2010, the Company held the Earth Day in the form of recycle campaign and emission reduction. The activity reflects the awareness to preserve Earth Planet.

c. Conservatory Forest Revitalization. The Company initiated a revitalization of Conservatory Forest around Wain River in capital city of East Kalimantan, Balikpapan. The initial presentation of 200 trees was done in October.

d. Support Orangutan Conservation Campaign. The Company supported the campaign for conserving the Indonesia’s endemic species by taking programs held by BOSF (Borneo Orangutan Survival Foundation). In 2010, the fund initiative for Orangutan conservation campaign was IDR10,000,000.

Page 184: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk182

Laporan Keberlanjutan

2. Drilling for Water

Program ini merupakan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang secara langsung berkaitan dengan bisnis inti Perseroan yaitu pemboran. Program berupa penyediaan alat kerja pemboran air bersih dan kepedulian karyawan untuk turut ambil bagian dalam pelaksanaan di lapangan. Drilling for Water adalah program khas Perseroan sejak peristiwa Tsunami Aceh (2004) dalam fase relief (pra-pemulihan) di lokasi bencana nasional. Sepanjang tahun 2010, Drilling for Water bekerja di Sumatera Barat, DI Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan perlengkapan hibah dari Perseroan senilai Rp305.000.000 berupa Rig Jacro Portable Series 300 Isuzu sebanyak dua unit. Adapun biaya operasional dari CSR yang termanfaatkan sebesar Rp137.885.173 untuk lokasi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah (pra-pemulihan pasca erupsi Merapi), sehingga diperoleh manfaat berkelanjutan berupa air bersih yang dinikmati oleh sekitar 3.450 jiwa di enam titik lokasi. Adapun untuk pemulihan pasca gempa Sumatera Barat, Perseroan melalui Yayasan Baitul Hikmah Elnusa bekerja sama dengan Islamic Relief Worldwide dengan pendanaan penuh dari lembaga nirlaba internasional tersebut untuk dua belas titik lokasi di Kabupaten Padang-Pariaman, dengan total pemetik manfaat lebih dari 6.000 jiwa.

2. Drilling for Water

This program is part of corporate social responsibility that directly relates to the Company’s core business, which is drilling. The program includes providing drilling equipment for clean water and employee’s concern to participate in the field work. Drilling for Water is a routine program of the Company since the devastating Tsunami hit Aceh (2004) and the community when it was in relief phase at national disaster-hit areas. During 2010, Drilling for Water took place in West Sumatera, DI Yogyakarta and Central Java as the Company granted two units of Rig Jacro Portable Series 300 Isuzu valuing IDR305,000,000. The operational cost of CSR fund for helping post-Merapi’s eruption recovery in DI Yogyakarta and Central Java reached IDR137,885,173, so that 3,450 lives at six locations can enjoy clean water. The Company held the post-earthquake recovery in West Sumatera, through Baitul Hikmah Elnusa Foundation in cooperation with Islamic Relief Worldwide which provided full fund initiative at 12 location in Padang-Pariaman Regency, and covered 6,000 lives.

Page 185: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 183

Sustainability Report

3. Kerelawanan

Kerelawanan dibangun Perseroan dengan bentuk program:- Partisipasi spontan donasi untuk kegiatan

kemanusiaan- Pengiriman karyawan ke lokasi pra-pemulihan

bencana dengan dukungan biaya perjalanan dinas dari Perseroan

- Penggalangan kepedulian dengan partisipasi kolektif di organisasi Masyarakat Relawan Indonesia (MRI)

Kegiatan kerelawanan yang telah dilaksanakan Tahun 2010 adalah:1. Elnusa Volunteer Camp. Kegiatan ini berlokasi di DI Yogyakarta dan Jawa

Tengah dengan partisipan karyawan relawan dari Divisi Legal, Divisi Accounting & Tax, Divisi Aset dan Divisi Drilling Services. Relawan menyalurkan bantuan hasil penggalangan dana spontanitas karyawan yang terkumpul untuk korban bencana Merapi sebesar Rp137.885.173.

2. Volunteer for Wasior. Pengiriman relawan ke Wasior untuk membantu

proses pemulihan di lokasi pasca bencana dilaksanakan pada Desember 2010 dengan sepenuhnya dana dari donasi spontanitas karyawan sebesar Rp18.038.901 serta komitmen dari perusahaan mitra kerja Perseroan (Joint Venture) yang memiliki daerah operasi bersama di Papua.

4. Kesiapsiagaan Bencana

Program kesiapsiagaan dilaksanakan dalam bentuk:1. Safety Drilling. Kegiatan ini merupakan agenda tetap Divisi

HSE (Health Safety and Environment) yang melibatkan seluruh karyawan dalam latihan evakuasi serta program-program detail yang bersifat pencegahan/ preventif. Dalam Tahun 2010, dilaksanakan Safety Drilling untuk Graha Elnusa sebanyak dua kali.

3. Voluntary Action

Voluntary Action is built in the form of:

- Spontaneous donation for humanitarian activity- Dispatch employees to disaster recovery

locations with the fund support from Company- Collecting support with active participation in the

organization of Indonesia Voluntary Community (MRI)

Voluntary actions in 2010 were:

1. Elnusa Volunteer Camp. The activity was done in DI Yogyakarta and

Central Java with participation of volunteer employees from Legal Division, Accounting & Tax Division, Asset Division and Drilling Services Division. The volunteers donated a fund collected spontaneously from the employees, as much as IDR137,885,173 to Merapi victims.

2. Volunteer for Wasior. Dispatching volunteers to help the recovery

process in the disaster-hit areas was done in December 2010, supported with fund collected spontaneously from the employees, as much as IDR18,038,901 and commitment from a Joint Venture company that jointly operates in Papua.

4. Disaster Readiness

Disaster readiness program is carried out in the form of:1. Safety Drilling. This activity is one routine agenda of HSE (Health

Safety and Environment) Division, which involved in the whole employees in the evacuation training and preventive programs. In 2010, Safety Drilling was done twice for Graha Elnusa.

Page 186: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk184

Laporan Keberlanjutan

lApoRAn TAnGGunG jAwAb sosiAl peRusAhAAn corporate social responsibility report

KEAGAMAANRELIGION

Perseroan mendukung aktivitas religi umat Islam yang berpusat di Masjid Baitul HikmahBentuk dukungan berupa:

- Dana kegiatan Ramadhan- Dana kegiatan Hari Raya Kurban- Dukungan penggalangan zakat dari karyawan untuk disalurkan ke Yayasan Baitul Hikmah Elnusa- Keterlibatan aktif karyawan dengan pembentukkan Panitia yang didukung dengan Surat Keputusan Direksi

The Company supports the activities of the Muslim, centralized in Masjid Baitul HikmahThe supports included:

- fund for Ramadhan activities- fund for Qurban activities- Support zakat raising from the employees to be distributed to the Yayasan Baitul Hikmah Elnusa- Active involvement of employees on Committee supported by the Decree of the Board of Directors

Perseroan mendukung aktivitas religi umat Kristiani yang dikoordinir oleh Keluarga Umat Kristiani (Umkris)- Dana kegiatan Natal- Dana kegiatan sosial kemanusiaan- Keterlibatan aktif karyawan dengan pembentukkan PanitiaThe Company supports the activities of the Christians, which was arranged by the Christian Family (Umkris)- fund for Christmas activities- fund for humanitarian social activities- Active involvement of employees on the event Committee

SPONSORSHIPSPONSORSHIP

Perseroan mendukung kegiatan-kegiatan sosial masyarakat yang diselenggarakan oleh institusi pendidikan, kemahasiswaan maupun komunitas-komunitas peduli dengan partisipasi sponsorship dengan koridor misi tanggung jawab sosial perusahaan yang ditetapkan

Sepanjang Tahun 2010, permintaan sponsorship yang diterima oleh Perseroan adalah sebanyak 725 proposal atau rata-rata sebanyak enam puluh proposal setiap bulan. Proposal yang dapat dipertimbangkan untuk disetujui manajemen diprioritaskan memenuhi koridor persyaratan:

1. Mendukung aktivitas operasi di lokasi pekerjaan/operasi2. Mendukung pencitraan Perseroan (co-branding)3. Berorientasi pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan, diutamakan non karitatif

The Company supports community social activities organized by educational institutions, students and other concerned communities through sponsorship participation which in line with the corridors of corporate social responsibility mission

During 2010, sponsorship requests received by the Company were as many as 725 proposals, or an average of sixty proposals each month. Proposals that could be considered for management approval shall meet the following requirements:

1. Support the operating activities at the work site / operation2. Supports the Corporate image (co-branding)3. Orientated on education, health and empowerment, non-charity preferably

2. Disaster Readiness. Kegiatan ini berupa kampanye pengetahuan

kebencanaan, informasi kesiagaan yang secara prosedural menjadi agenda wajib pada setiap awal penyelenggaraan kegiatan di dalam gedung maupun di luar gedung. Divisi HSE merupakan pelaksana koordinasi kegiatan ini.

3. Kampanye Aman Elpiji. Sebagai salah satu bentuk kepekaan sosial dari

Perseroan atas banyak kecelakaan akibat kelalaian pemakaian tabung gas, melalui Persatuan Wanita Patra (PWP) -nya, Perseroan melakukan sosialisasi penggunaan Elpiji secara baik dan benar. Tahun 2010 ini, PWP telah melaksanakan kegiatan ini sebanyak dua kali, pada bulan Agustus dan November dengan mengirimkan team sosialisasi sebanyak 52 team.

2.Disaster Readiness. This activity is a campaign for disaster awareness,

information on alertness which is a mandatory agenda in each of beginning of an event outside and inside the buildings. HSE Division is the coordinating operator for the activity.

3. Elpiji Safety Campaign. As one of Company’s social awareness for

many accidents caused by human negligence, through Patra Women Association (PWP), the Company participated in socialization of safety use procedures of Elpiji. PWP has managed this activity twice a year on August and November with 52 teams as its representative.

Page 187: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 185

Sustainability Report

Jenis Anggaran

Type of Budget

Anggaran (Rp)

Budget (Rp)

Realisasi (Rp)

Realization (Rp)

Headquarter Operation Headquarter Operation

Donasi: Komunitas | Donation : Community

1.254.522.340

984.733.000

663.862.954Donasi: Lingkungan Hidup | Donation : Environment 228..661.384

Donasi: Religi | Donation : Religion 444.448.000

Sponsorship 1.009.897.400 28.990.000 970.000.987

Non-anggaran/ hibah | Non-budget/charity - - 305.000.000

Total 2.264.419.740 1.686.832.384 1.938.863.941

grand Total 2.264.419.740 3.625.696.325

PemANFAATAN dANA FUNd ALLocATIoN

Page 188: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk186

Laporan Keberlanjutan

lApoRAn TAnGGunG jAwAb sosiAl peRusAhAAn corporate social responsibility report

coNSUmer ProTecTIoN/cUSTomerS

The Company positions consumers or customers as priority segment among the stakeholders. The Company is a service provider operating at customer’s authorized locations. The consumer protection is wholly implemented using Service Excellence method with safety aspect as priority from the fundamental, with the sequence:- Secured employees at customer's location.- Secured working areas at customer’s authorized

locations.- Secured equipment used at customer’s authorized

locations.- Secured environment at customer’s authorized

locations.

PerLINdUNgAN TerHAdAP koNSUmeN / PeLANggAN

Perseroan menyebut konsumen atau pelanggan sebagai segmen prioritas dari pemangku kepentingan. Perseroan adalah penyedia jasa yang bekerja di lokasi milik/otoritas pelanggan. Perlindungan terhadap pelanggan diimplementasikan secara holistik dengan metode Service Excellence dengan pintu utama aspek keselamatan dari yang paling dasar, dengan urutan:- Pekerja di lokasi pelanggan yang terjaga keselamatannya.- Area kerja di lokasi otoritas pelanggan yang terjaga

keselamatannya.- Perlengkapan yang digunakan di area otoritas

pelanggan yang terjaga keselamatannya.- Lingkungan di area otoritas pelanggan yang terjaga

keselamatannya.

Environmental Safe

Working Area

Equipment Safe

Employee Safe

Aksi Tanggap Keluhan PelangganDalam menanggapi keluhan konsumer pelanggan, Perseroan memiliki sistem terpadu sebagai perlindungan pelanggan untuk mendapat pelayanan yang terbaik. Sistem perlindungan pelanggan ini bertujuan untuk melayani setiap keluhan dari pelanggan sehingga pelanggan merasakan perlindungan pelayanan dari Perseroan. Layanan perlindungan pelanggan adalah melalui Customer Relation Perseroan yang memiliki empat jalur layanan kontak perlindungan pelanggan:

• LayananLangsungPengaduanuntukpelangganyangmemerlukan perlindungan atau perbaikan layanan adalah melalui e-mail: [email protected]

Response Act to Customer ComplaintIn responding to customer complaints, the Company facilitates an integrated system as the customer protection to get the best service. This system is managed to serve any complaints from customers so they feel the protection services from the Company. The customer care service is the Corporate Customer Relations which has four service channels of Customer’s Protection Contact Service:

• Direct Contact Center for customers those need

protection or service improvement is through e-mail: [email protected]

Page 189: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 187

Sustainability Report

• Layanan Langsung Pelayanan untuk pelanggandengan klik www.elnusa.co.id pada menu Contact, submenu Customer Service yang menampilkan alamat e-mail: [email protected] dan telepon layanan 021-78830850 Ext. 6060 dengan Customer Relations: Elfira Yulyanti

• Layanan faksimile untuk pelanggan dipusatkan diNomor Faks 021-78831072

• Perlindungan pelanggan dengan menempatkanPerson in Charge yang berdedikasi penuh untuk setiap perusahaan pelanggan, siap melayani dengan sigap dengan garis komando langsung dari Division Head di Direktorat Operasi.

Layanan Pelanggan Geoscience Budhi N. Pangaribuan (Deputy Director, Geoscience

Services Division) Tel : 62-21 7883 0850 Ext. 1337 Fax : 62-21 7883 1072 E-mail : [email protected] Layanan Pelanggan Drilling Edy Efendy (Deputy Director, Drilling Services

Division) Tel : 62-21 7883 0850 Ext. 6098 Fax : 62-21 7884 5507 E-mail : [email protected]

Layanan Pelanggan Oilfield Eddie Rukminto (Deputy Director, Oilfield Services

Division) Tel : 62-21 7883 0850 Ext. 8015 Fax : 62-21 7883 1209 E-mail : [email protected]

• Direct Contact Center for customers by clickingwww.elnusa.co.id on Contact menu or Customer Service submenu by displaying e-mail address: [email protected] and call service: 021-78830850 Ext. 6060 with Customer Relations: Elfira Yulyanti

• FaximileserviceforcustomerscenteredatNo.Fax:021-78831072

• CustomerprotectionbyplacingdedicatedPersonin Charge for each of client companies, ready to serve quickly and with direct command from Division Heads of Operation Directorate.

Geoscience Service Clients Budhi N. Pangaribuan (Division Head of Geoscience Services)Phone: 62-21 7883 0850 Ext. 1337Fax: 62-21 7883 1072E-mail : [email protected] Drilling Service ClientsEdy Efendy (Division Head of Drilling Services)Phone: 62-21 7883 0850 Ext. 6098Fax: 62-21 7884 5507E-mail : [email protected]

Oilfield Service ClientsEddie Rukminto (Division Head of Oilfield Services) Phone: T 62-21 7883 0850 Ext. 8015Fax: 62-21 7883 1209E-mail : [email protected]

Page 190: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk188

Laporan Keberlanjutan

lApoRAn k3llhealth, safety and environment Report

Page 191: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 189

Sustainability Report

kINerJA k3LL 2010

Perseroan. menempatkan aspek Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lindung Lingkungan (K3LL) sebagai prioritas utama dalam melakukan kegiatan-kegiatannya. Hal tersebut bertujuan untuk mendukung dan mencapai lingkungan kerja yang aman bagi karyawan, mitra kerja dan pihak-pihak yang berkepentingan. Perseroan menyadari bahwa aspek K3LL (HSE) merupakan salah satu elemen yang sangat penting dan tidak terpisahkan dalam kriteria penentuan tingkat kualifikasi dan performa perusahaan.

Di setiap lapangan kegiatan operasional dan non operasional, Perseroan menetapkan target yang harus dicapai, yaitu: (1) Tidak ada kecelakaan yang berakibat fatal (2) Rate kecelakaan yang berakibat hilangnya hari kerja

(LTIR) < 0.4 (3) Tidak berdampak negatif pada lingkungan.

Selama tahun 2010 Perseroan telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam mencapai target-target keselamatan yang diterapkan. Semua pencapaian ini berkat komitmen tinggi dan partisipasi aktif dari manajemen terhadap prinsip-prinsip K3LL. Berdasarkan hasil survei The International Association of Oil and Gas Producers (OGP) dapat dilihat bahwa kinerja K3LL Perseroan tergolong sangat baik dengan pencapaian yang jauh dibawah rata-rata perusahaan migas khususnya kontraktor jasa migas.

Pencapaian target Perseroan tak lepas dari upaya-upaya yang dilakukan Perseroan dalam meningkatkan program proaktif baik di lingkungan operasional maupun non operasional. Kinerja HSE Perseroan di tahun 2010 juga diukur berdasarkan 2 indikator utama yaitu leading (pro-active) indicator dan lagging (re-active) indicator yang dituangkan dalam KPI HSE 2010.

Pro-Active / Leading Indicator

Pro-Active / Leading Indicator merupakan upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan, termasuk di dalamnya adalah melakukan identifikasi bahaya beserta pengendalian yang harus dilakukan. Program proaktif melalui :

• Management Visit Management Visit merupakan kegiatan manajemen

ke lapangan untuk melihat implementasi aspek K3LL selama kegiatan berlangsung.

Selama kurun tahun 2010, telah dilakukan Management Visit sebanyak 67 kali dari 47 proyek.

HSe PerFormANce IN 2010

The Company puts Health, Safety and Environment (HSE) aspect as the top priority in conducting its activities. It aims to support and achieve a safe working environment for employees, partners and others stakeholders. The company acknowledges that the aspect of HSE is one of the important and inseparable in determining criteria of qualification level and company’s performance.

In every field of operational and non-operational activities, the company sets targets, such as:

(1) Zero fatality (2) Lost Time Injury and Illness Rate (LTIR) < 0.4

(3) Less negative impact to the environment

During 2010, The Company showed a significant improvement in achieving safety targets set by the company. All the achievements were the compensation of the high commitment and active participation of the management in HSE principles. Based on survey results by The International Association of Oil and Gas Producers (OGP), the company’s HSE performance is categorized ‘very good’ with a realization is standing far below the average of oil and gas company, particularly in oil and gas service contractor. The Company's target achievement can not be separated from the efforts done by the Company to increase proactive programs both in operational and non-operational environments. The Company’s HSE performance is also measured by using two main indicators, which are leading (pro-active) indicators and lagging (re-active) indicator as enclosed in Key Performance Indicators (KPI) HSE 2010.

Pro-Active / Leading Indicator

Pro-Active / Leading Indicator is an effort to prevent accidents, including by identifying hazards and the controls that must be done. Proactive programs are realized through:

• ManagementVisit Management Visit is a management’s activity to the

field to see the implementation of HSE aspect during the activities.

During 2010, there were 67 times of Management Visits from 47 projects.

Page 192: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk190

Laporan Keberlanjutan

• Internal Audit & Inspeksi Internal audit dilaksanakan minimum 1 kali/proyek

dan inspeksi dilakukan secara berkala di setiap proyek seperti yang telah tertuang dalam HSE Plan.

Audit telah dilaksanakan sebanyak 47 kali dan inspeksi sebanyak 8.081 kali untuk 47 proyek.

• Training & Drill Response Meliputi training yang bersifat wajib mengacu

pada standar kompetensi. Pelaksanaan Training mencapai 891.284 jam, hal ini melebihi target yang telah ditetapkan yaitu minimal 3% dari manhours. Tahun 2010 manhours Elnusa mencapai 12.861.246 manhours.

Drill Response telah dilaksanakan sebanyak 105 kali dari 47 proyek.

• Hazard Management Process Dicapai dengan cara melibatkan seluruh level

karyawan dalam melakukan pengelolaan bahaya di seluruh area/lokasi kerja melalui program HIRADC (Hazard Identification Risk & Determining Control), Job Safety Analysis dan program Hazard Observation Card (HOC).

31,748Elnusa

GSC

EDS

OFS

3,978

21,611

21,611

HSE Training Based on Program

OHSAS Lead (Certification) Journey Management Work Permit

Ahli K3 Umum Working at Height Locked Out Tagged Out

K3 Migas Stepping, Handling, Lifting (Ringging & Singging) Property Management

Jungle Survival Ergonomic Linux

Sea Survival / HUET DST Gas Tester / Detector

NEBOSH P2K3 Defensive Driving

IOSH H2S CSMS

BST Basic Drilling Operations Audit Techniques

• InternalAudit&Inspection Internal audit is held at least one time/ project while

inspection is gradually done in every project as stated in HSE Plan.

The Company carried out 47 audits and 8,081 inspections for 47 projects.

• Training&DrillResponse Includes mandatory training referring to the

competency standards. Training hours execution reached 891,284 hours, surpassing the target which was minimally set at 3% from manhours. In 2010 Elnusa had 12,861,246 manhours.

Meanwhile, Drill Response reached 105 times from 47 projects.

• HazardManagementProcess Is achieved by involving all employee levels

in managing hazards at all working areas/ locations throughout Hazard Identification Risk & Determining Control (HIRADC), Job Safety and Hazard Observation Card (HOC) program.

lApoRAn k3ll health, safety and environment report

Page 193: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 191

Sustainability Report

Program HOC sebagai salah satu parameter dalam KPI 2010 ditetapkan sebesar 10.000 kartu, pencapaian mencapai 31.748 kartu. Dari program pengamatan bahaya ini, ketidaksesuaian terbesar dari parameter Human Behaviour yang mencapai 37%.

• ProgramKampanyeHSE Program Publikasi HSE (Buletin HSE, Info HSE,

Poster dan Spanduk HSE) adalah merupakan strategi untuk berbagi informasi dan mengenalkan risiko dan bahaya di sekitar tempat kerja serta meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab HSE mengenai bahaya kepada semua pekerja.

Selain program Pro-Active yang telah disebutkan di atas, dilakukan improvement atas program yang telah ada melalui hal sebagai berikut :

• Web-Site HSE Web-Site HSE merupakan sarana penerapan HSE ke

dalam sebuah media multimedia yang berisi informasi seputar HSE seperti : HSE News & Info, Dokumen HSE Terkait, Monthly Corporate HSE Performance dan Sistem Pemberitahuan Dini untuk Sertifikasi & Training yang akan habis masa berlakunya.

HOC program, one of the parameters in KPI 2010, was set at 10,000 cards, but the realization was only 31,748 cards. From the hazard monitoring program, the highest incompatibility came from Human Behavior parameter, which reached 37%.

• HSECampaignProgram The HSE publication program (HSE Bulletin,

HSE Info, HSE poster and banner) is a strategy to share information and to introduce risks and hazards at working place and to raise awareness and responsibility of HSE about hazards to all employees.

Besides the Pro-Active program mentioned above, there was also improvement on the existing program through:

• HSEWebsite HSE Website is a facility to implement HSE in a

multimedia media presenting HSE information such as: HSE News & Info, HSE Related Documents, Monthly Corporate HSE Performance and Early Notification System for Certification & Training that will expire soon.

Page 194: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk192

Laporan Keberlanjutan

• Contractor Safety Management System (CSMS) Merupakan program penerapan HSE Management

System bagi Mitra Kerja, yang tujuannya adalah bahwa Mitra Kerja yang telah lolos Pra-Kualifikasi HSE yang berhak bermitra dengan Perseroan.

Sosialisasi CSMS telah dilakukan secara bertahap yang dilaksanakan di Kantor Pusat dan Balikpapan dengan diikuti oleh 253 Mitra Kerja.

• Safety Patrol Safety Patrol merupakan program kerjasama antara

Divisi HSE & Divisi Asset & Property Management yang dimulai bulan Juni 2010. Program ini seperti inspeksi namun sifatnya menyeluruh untuk melihat kondisi atau tindakan tidak aman di Warehouse (WS) One Stop dan WS BSD. Secara reguler (monthly) diadakan pertemuan antara kedua Divisi untuk membahas tindak lanjut temuan safety patrol.

• HSE Champion HSE Champion merupakan salah satu program

improvement yang bertujuan untuk membangun budaya kerja selamat dalam kelompok kerja. HSE Champion merupakan personil yang mempunyai tanggung jawab dalam hal penerapan HSE di kelompok kerjanya dan mengkampanyekan cara kerja selamat.

• HSE Alert HSE Alert merupakan program kampanye HSE

berupa alert atas kecelakaan yang terjadi di Elnusa atau perusahaan lain atau hal lain seputar masalah HSE melalui program yang telah diinstall di semua note book dan PC semua karyawan.

• HSE Desk Display HSE Desk Display program ini sebagai reminder

agar para karyawan dari semua level untuk selalu melakukan safety talk sebelum melakukan aktivitas pertemuan. Penempatan HSE Desk Display dirotasi satu dengan lainnya setiap 2 minggu sekali.

• ContractorSafetyManagementSystem(CSMS) Is an implementation program of HSE Management

System for business partners, which targets partners who have passed HSE pre-qualification to have chance for partnering with the Company.

Socialization of CSMS has been conducted gradually at Head Office and Balikpapan, and followed by 253 Partners.

• SafetyPatrol Safety Patrol is a joint program between the Division

of Health,Safety and Environment and Division of Asset & Property Management, which began in June 2010. This program is merely an inspection but served in more comprehensive form to monitor condition or unsafe acts at Warehouse (WAS) One Stop and WS BSD. Regularly (monthly), there is a meeting held between the two Division to discuss the follow-ups of the safety patrol findings.

• HSEChampion HSE Champion is one improvement program that

aims to build a safe working culture in working groups. HSE Champion is a personnel who shares responsibilities in term of HSE application in his/her working group and campaign for safe working.

• HSEAlert HSE Alert is a HSE campaign as an alert against an

accident that occurs at Elnusa or other companies or other HSE issues, through programs that have been installed in all notebooks and PCs of all employees.

• HSEDeskDisplay HSE Desk Display is more like a reminder program for

the employees at all levels to always conduct a safety talk before doing a meeting. HSE Placement Desk Display is rotated one another for every 2 week.

lApoRAn k3ll health, safety and environment report

Page 195: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 193

Sustainability Report

No. Indikator Target HSE 2010 Pencapaian

1. Fatality Incident Rate 0 0.08

2. Lost Time Injury Freq. Rate ≤ 0,56 *) 0

3. Total Recordable Injury Freq. Rate ≤ 2,23 *) 1,48

*)OGP Safety Performance Indocator, Laporan No 419, May 2009

reactIve / LaggIng IndIcator Mengacu kepada International Association Oil & Gas Producers (OGP), Report No. 419, May 2009, Perseroan mengukur Safety Performance Indicator (SPI) dalam penerapan sistem manajemen HSE yang telah dijalankan. Parameter SPI yang dijadikan acuan kinerja HSE Perseroan adalah Fatal Incident Rate (FIR), Loss Time Incident Frequency Rate (LTIFR) dan Total Recordable Incident Rate (TRIR).

reAcTIve / LAggINg INdIcATorS

Referring to the International Association of Oil & Gas Producers (OGP), Report No. 419, May 2009, the Company measures the Safety Performance Indicators (SPI) in the accomplished implementation of HSE management system. SPI parameters, which are used as a reference for HSE performance of the company, include Fatal Incident Rate (FIR), Loss Time Incident Frequency Rate (LTIFR) and Total Recordable Incident Rate (TRIR).

Berdasarkan pencapaian kinerja HSE tahun 2010, dengan paparan jam kerja total mencapai 12. 861.246 man hours, tingkat FIR adalah 0,08, artinya target zero fatality tidak tercapai dikarenakan adanya seorang kru meninggal akibat mengabaikan prosedur dan cara kerja selamat. LTIFR yang dicapai oleh Perseroan adalah zero , sedangkan untuk TRIR adalah 1,48. Meski target zero fatality tidak tercapai, namun bila dibandingkan dengan hasil survei OGP untuk FIR, LTIFR dan TRIR, dapat dilihat bahwa incident HSE masih jauh di bawah rata-rata perusahaan migas khususnya kontraktor jasa migas. Hal ini menandakan kinerja K3LL Perseroan yang baik dan merupakan prestasi yang patut dibanggakan.

Based on the HSE performance achievements in 2010, with total working hours of 12,861,246 man hours, the FIR was at 0.08, or meaning that the Company missed the zero fatality target since a crew was found dead after ignoring safety procedures and methods. PT Elnusa realized zero LTFIR and 1.48 TRIR. Although, the target of Zero Fatality could not be accomplished, but compared to the survey results by OGP on FIR, LTFIR and TRIR, HSE performance was still below the average level of other oil and gas companies, particularly oil and gas contractors. It confirmed that the performance of Health, Safety and Environmental Protection of the Company was good and indeed a proud achievement.

Page 196: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk194

Laporan Keberlanjutan

Dari catatan kasus yang dihadapi Perseroan dalam hal K3LL sepanjang tahun 2010, terlihat terjadi penurunan kasus secara signifikan. Angka RWC (Restricted Work Case) mengalami perbaikan signifikan sebanyak 83% dari 6 pada tahun 2009 menjadi 1 pada tahun 2010. Tren yang sama ditunjukkan oleh catatan MTC (Medical Treatment Case) yang menunjukkan perbaikan sebanyak 63% dari 46 pada tahun 2009 menjadi 17 pada tahun 2010 dan FAC (First Aid Case) mengalami perbaikan sebanyak 53% dari 60 menjadi 28.

No. Klien Client Kategori Penghargaan Award Category

1 Total E&P Indonesie ELSA -11,000 days Without Lost Time Accident

2 Total E&P Indonesie ELSA -21,000 days Without Lost Time Accident

3 Total E&P Indonesie Rig #163,000 days Without Lost Time Accident

4 Ranhill Jambi PTE. Excellent Safety Performance Over 1 million Man Hour without LTI

5 KSO Pertamina EP - Patina Group Ltd Excellent Safety Performance 267,274 Man Hour without LTI

6 Petrochina International, Jabung Ltd Excellent Safety Performance 4,987,071 Man Hour without LTI

7 VICO 1st Winner of Housekeeping

8 Pasir Petroleum Resources Ltd Excellent HSE Performance 645,687 Man Hours Without LTI

9 Pertamina Rengas Dengklok Excellent HSE Performance with 1,500 employees for > 5 million Man Hours

In the Company’s cases of HSE during 2010, there was a significant decline. Restricted Work Case (RWC) has been significantly improved as much as 83%, from 6 in 2009 to 1 in 2010. The similar trend also took place at Medical Treatment Case (MTC) showing a good improvement up to 63%, from 46 in 2009 to 17 in 2010 and First Aid Case (FAC) was also down by 53% from 60 to 28.

lApoRAn k3ll health, safety and environment report

Perseroan senantiasa menerapkan prinsip K3LL secara konsisten dengan terus melakukan berbagai upaya perbaikan dan pengendalian untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja Perseroan. Komitmen Perseroan yang sangat tinggi terhadap K3LL diapresiasi oleh sejumlah klien dalam bentuk safety award pada tahun 2010, diantaranya:

The Company consistently continues to apply HSE principles by putting in improvements and controls to maintain and enhance its performance. The company is very highly committed to HSE implementation as appreciated by a number of clients in the form of safety awards, including:

Page 197: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 195

Sustainability Report

Pemenuhan standar HSE selalu diterapkan pada setiap jenjang kegiatan, mulai dari awal hingga akhir pelaksanaan kegiatan. Pemilihan mitra kerja, orientasi lokasi, penyiapan perlengkapan kerja, program pelatihan HSE dan monitoring secara teratur melalui inspeksi/audit dilakukan secara intensif. Sistem komunikasi dipelihara dan diselenggarakan dengan baik melalui pertemuan berkala, mulai dari lini manajemen atas (top management) hingga pelaksana/kru di lapangan ataupun melalui sistem informasi teknologi untuk update informasi kegiatan. Hal ini dilakukan tidak lain adalah untuk meningkatkan cara kerja yang lebih aman dari hari ke hari.

Sebagai bukti komitmen Perseroan akan penerapan K3LL di lingkungan operasional maupun non operasional, selain sertifikasi ISO 9001:2008 yang telah didapatkan Perseroan pada tahun 2009, Perseroan juga telah dinyatakan lulus dan mendapatkan sertifikasi OHSAS 18001:2007 dari PT SGS Indonesia pada tahun 2009. OHSAS 18001 merupakan standar penerapan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang dibuat oleh beberapa lembaga sertifikasi dan lembaga standarisasi kelas dunia, salah satunya adalah dari PT SGS Indonesia. Sertifikasi OHSAS ini pun mencakup seluruh aktivitas Perseroan dari semua Divisi maupun pengelolaan gedung kantor pusat.

The fulfillment of HSE standards are always applied to every phase of activities, from the beginning to the end. Selection of partners, location orientation, preparation of working equipment, HSE training program, and regular monitoring through inspection, are intensively conducted. Communication system is properly maintained and held through periodical meetings, involving in the top officials to the field operators / crews or through technology information system to update information about corporate activities. This is done no other than to promote a safer working activity from day to day.

As proof of our commitment to the HSE implementation in both operational and non-operational activities, and in addition to ISO 9001:2008 certification, which was acquired in 2009, the company had passed and held a certification of OHSAS 18001:2007 from PT SGS Indonesia in 2009. OHSAS 18001 is an application standard for safety and health management introduced by some certification bodies and world-class institutions, including PT SGS Indonesia. OHSAS Certification covers all activities of the Company from all Divisions and also head office building management.

Page 198: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk196

Informasi Tambahan

Profil Dewan KomisarisProfile of the Board of Commissioners

Waluyo - Komisaris Utama | President Commissioner

Usia 54 tahun.Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak Mei 2009.

Meraih gelar Sarjana Teknik Mesin dari Universitas Trisakti tahun 1980 dan gelar Magister Manajemen dari Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya serta meraih gelar Doktor dari Universitas Indonesia pada September 2010 lalu.

Memulai karir di BP Indonesia/Arco Indonesie, Staff Maintenance & Engineering dan Gas Operation Down Stream Manager (1975-1996), Project Control & Bussines Manager (1998-1999), Production Down Stream Asset Manager (1999), Senior Manager of HSE (1999-2002), keterlibatan pada Deputy Vice President of HR & Administration (2002-2003), Vice President Business Ethics and Assurance (2003-2004), Deputi Bidang Pencegahan di Komisi Pemberantaan Korupsi (KPK) (2004-2007), Direktur Umum&SDM PT Pertamina (Persero) (2008-2010) dan dilantik kembali sebagai Direktur Umum PT Pertamina (Persero) sejak 19 Februari 2010.

54 years old.Serving as President Commissioner of the Company since May 2009.

Earning S-1 Degree in Mechanical Engineering from Trisakti University in 1980 and degree of Magister Management from Prasetya Mulya School of Management as well as a Doctor from University of Indonesia in September 2010.

Building his career at BP Indonesia/Arco Indonesie, Staff Maintenance & Engineering and Gas Operation Down Stream Manager (1975-1996), Project Control & Bussines Manager (1998-1999), Production Down Stream Asset Manager (1999), Senior Manager of HSE (1999-2002), involving in Deputy Vice President of HR & Administration (2002-2003), Vice President Business Ethics and Assurance (2003-2004), Deputy of Prevention at Corruption Eradication Commission (KPK) (2004-2007), Director of Human Resources & General Affairs of PT Pertamina (Persero) (2008-2010) and re-appointed as Director of General Affairs of PT Pertamina (Persero) since 19 February 2010.

Page 199: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 197

Additional Information

Profil Dewan KomisarisProfile of the Board of Commissioners

surat indrijarso - Komisaris | Commissioner

Usia 51 tahun.Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak Juli 2007. Meraih gelar Sarjana Teknik Kimia Universitas Diponegoro (1984), dan gelar Master of Science in Chemical and Gas/Petrolium Engineering (1990) serta Ph.D in Chemical and Gas/Petrolium Engineering (1994) dari University of Salford, Manchester, Inggris.

Memulai karir sebagai Anggota Tim Proyek Gas Natuna (1995-1998), Analis Industri serta Ketua Kelompok Penilaian Industri Minyak dan Gas Bumi di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) (1985-1998), Koordinator Tim Kerja dalam Kebijakan Produksi dan Distribusi BBM, Asisten Inspektur Jenderal Teknologi dan Industri Strategis di Bina Graha (1998-2000), Kepala Sub Bagian Kesehatan dan Masalah Sosial, Sekretarariat Kabinet (2000-2004), Kepala Bagian Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Sekretariat Kabinet (2004-2006) dan Kepala Biro Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya, Sekretariat Kabinet (2006-sekarang).

51 years old.Has been serving as Commissioner of the Company since July 2007. Earning a Degree in Chemical Engineering from Diponegoro University (1984), and Master of Science in Chemical and Gas/Petroleum Engineering (1990) as well as Ph.D in Chemical and Gas/Petrolium Engineering (1994) from University of Salford, Manchester, UK.

Building his career as Member of Natuna Gas Project Team (1995-1998), Industrial Analyst as well as Chairman of Oil and Gas Industrial Assessment Group at Technology Application and Evaluation Agency (BPPT) (1985-1998), Coordinator for Working Team on Fuel Distribution and Production Policy, Assistant to General Inspection of Strategic Industry and Technology at Bina Graha (1998-2000), Head of Sub Division of Health and Social Affairs, Cabinet Secretary (2000-2004), Division Head of Energy, Natural Resources and Environment of Cabinet Secretary (2004-2006) and Bureau Head of Industry, Trade, and Resources of Cabinet Secretary (2006-now).

Page 200: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk198

Informasi Tambahan

soehandjono - Komisaris | Commissioner

Usia 67 tahun.Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak Mei 2009.

Meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Airlangga (1966) dan mengikuti pendidikan SESPA maupun LEMHANAS, KRA-XXIV tahun 1991. Juga mengikuti berbagai pendidikan lainnya di dalam maupun luar negeri.

Memulai karir sejak tahun 1967 sebagai Jaksa di Kejaksaan Agung RI, dengan jabatan terakhir sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Jaksa Agung Muda Pembinaan, dan JAM Datun, Staff Ahli Jaksa Agung RI. Terakhir Kepangkatan sebagai Jaksa Utama golongan IV/E dan telah menerima tanda jasa kehormatan, antara lain Tanda Kehormatan Satya Lencana Karya Satya 30 tahun (1998).

Selain berprofesi sebagai Advokat/Konsultan Hukum, juga pernah menjabat sebagai Komisaris di berbagai perusahaan antara lain PT Danareksa (Persero) (2004-2009).

67 years old.Serving as Commissioner of the Company since May 2009.

Earning a Law Degree from Airlangga University (1966) and took education in SESPA and LEMHANAS, KRA-XXIV in 1991. He also joined in other educational programs both domestically and overseas.

Starting his career since 1967 as Attorney in Supreme Court of Republic of Indonesia, with last position as Acting Junior Attorney for Development, and Junior Attorney of Civil and Administration, Expert. Staff to Attorney General of Republic of Indonesia. His latest level was Chief Attorney of IV/E rank and he was awarded honor medals, namely Satya Lencana Karya Satya for 30 years (1998).

Besides he was serving as Advocate/Legal Consultant, also as Commissioner at some companies including PT Danareksa (Persero) (2004-2009).

Profil Dewan Komisaris Profile of the board of Commissioners

Page 201: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 199

Additional Information

erry firmansyah - Komisaris | Commissioner

Usia 55 tahun.Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak bulan Juni 2010.

Meraih gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Indonesia (1981). Memulai karir sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik Hadi Sutanto yang merupakan koresponden Price Waterhouse Coopers (1982-1984). Sejak tahun 1990 sudah mulai membangun karir pada Lippo Group hingga 1998 sebagai Direktur Eksekutif.

Sebelum menjadi Presiden Direktur PT Bursa Efek Indonesia, juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Kustodian Sentral Efek Indonesia hingga tahun 2009. Dan kini, menjabat sebagai Komisaris Independen di beberapa perusahaan termasuk PT Unilever Indonesia Tbk (sejak 2009), PT Astra International Tbk (sejak 2010), PT Pefindo (sejak 2010) dan menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (sejak 2009). Hingga kini tetap aktif dalam beberapa organisasi dan tergabung dalam KADIN, IAI, IAMI, dan CWMA.

55 years old.Serving as Commissioner of the Company since June 2010.

Earning an Economic Degree in Accounting from University of Indonesia (1981). Starting his career as Auditor at Public Accountant Firm of Hadi Sutanto which is a correspondent of Price Waterhouse Coopers (1982-1984). Since 1990, he has built career in Lippo Group until 1998 as Executive Director.

Before he served as President Director of PT Bursa Efek Indonesia, also served as President Director of PT Kustodian Sentral Efek Indonesia until 2009. And now, he is appointed as Independent Commissioner of in several companies including PT Unilever Indonesia Tbk (since 2009), PT Astra International Tbk (since 2010), PT Pefindo (since 2010) and as President Commissioner of PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (since 2009). Until now, he still active engages in some organizations such as KADIN, IAI, IAMI, and CWMA.

Page 202: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk200

Informasi Tambahan

achmad luthfi - Komisaris | Commissioner

Usia 56 tahun.Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak bulan Juni 2010.

Meraih gelar sarjana di jurusan Teknik Geologi dari Institut Teknologi Bandung (1980) dan gelar MBA dari Maastricht School of Management (MSM) tahun 1996.

Memulai karir di Penelitian Penyusunan Buku Panduan “Regional Planning” Departemen Dalam Negeri - Lembaga Studi Pembangunan (1980-1981), menempati berbagai posisi baik di Pusat maupun di Daerah Operasi Hulu (DOH) Pertamina dengan jabatan terakhir Manajer Senior Manajemen Sumber Daya, Direktorat Manajemen Production Sharing (1982-2003). Saat ini, juga menjabat sebagai Staf Ahli Direktur Utama PT Pertamina (Persero).

Juga pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Eksplorasi (2003-2006) dan Deputi Perencanaan (2006-2010) di BP Migas.

56 years old.Serving as Commissioner since June 2010.

Earning a Degree in Geological Engineering from Bandung Institute of Tehcnology (1980) and an MBA from Maastricht School of Management (MSM) in 1996.

Starting his career at a Research for Formulating a Manual Book titled “Regional Planning” of Department of Internal Affairs – Institution of Development Studies (1980-1981), occupying strategic positions at Central and at Upstream Operation Area (DOH) Pertamina with latest position as Senior Manager of Management of Resources, Directorate of Production Sharing Management (1982-2003). Now, also serving as Expert Staff to President Director of PT Pertamina (Persero).

Also served as Division Head of Exploration (2003-2006) and Deputy Planning (2006-2010) at BP Migas.

Profil Dewan Komisaris Profile of the board of Commissioners

Page 203: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 201

Additional Information

SURAT INDRIJARSO

SOEHANDJONO

ERRY FIRMANSYAH

ACHMAD LUTHFI

Profil DireKsiProfile of the Board of Directors

suharyanto - direKtUr Utama | President direCtor

Usia 56 tahun.Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak bulan Juni 2010.

Meraih gelar sarjana Geologi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1981.

Memulai karir sebagai Staff Eksplorasi – Direktorat Hulu Pertamina (1981-1986). Pernah menjabat di berbagai posisi antara lain : Chief Geologist di Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Elf Aquitance Indonesia, Jambi Merang (1989-1993), Chief Geologist di JOB Pertamina-Saga Petroleum Indonesia, Jambi Merang (1993-1996), Kepala Seksi Pengembangan Usaha Eksplorasi Direktorat Hulu Pertamina (1997-2000), Manajer Eksplorasi JOB Pertamina-Talisman, Ogan Komering (2000-2003), Manajer Pengembangan Usaha Direktorat Hulu Pertamina (2003-2005), Sekretaris Perusahaan PT Pertamina EP (2005-2007), Direktur Usaha Internasional PT Pertamina Hulu Energi (2007-Agustus 2008), Direktur Utama PT Pertamina Gas (Agustus 2008-Juni 2010).

56 years old.Serving as President Director of the Company since June 2010.

Holding as Geological Engineering from Gadjah Mada University, Yogyakarta, in 1981.

Starting his career as Exploration Staff – Directorate of Upstream Service at Pertamina (1981-1986). He once held several important positions: Chief Geologist at Joint Operating Body (JOB) at Pertamina-Elf Aquitance Indonesia, Jambi Merang (1989-1993), Chief Geologist at JOB Pertamina-Saga Petroleum Indonesia, Jambi Merang (1993-1996), Section Head of Exploration Business Development at Directorate of Upstream Service at Pertamina (1997-2000), Manager of Exploration at JOB Pertamina-Talisman, Ogan Komering (2000-2003), Manager of Business Development of Directorate of Upstream Service at Pertamina (2003-2005), Corporate Secretary of PT Pertamina EP (2005-2007), Director of International Business of PT Pertamina Hulu Energi (2007-August 2008), and President Director of PT Pertamina Gas (August 2008-June 2010).

Page 204: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk202

Informasi Tambahan

santun nainggolan - direKtUr | direCtor

Usia 53 tahun.Menjabat sebagai Direktur Keuangan Perseroan sejak bulan Mei 2009 dan telah diberhentikan sementara sesuai dengan keputusan Dewan Komisaris Perseroan per tanggal 20 April 2011.

Meraih gelar sarjana di Jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (1982). Memulai karier sebagai Marketing, Government Relationship Manager PT Usaha Sistem Informasi Jaya (IBM Indonesia) (1982 – 1988), Technology Planning Subdivision Manager PT Bank Negara Indonesia (1988 – 1989), AVP – Business Development, Loan Operations Consumer Banking Group (1989 – 1991), President Director PT Wartaartha (1991 – 1994), Corporate Finance Director PT Pentasena Arthasentosa (1994 – 1997), President Director Sempati Air (1996 – 1997), Chief Executive Officer (CEO) Asia Market Invesments Ltd (1997 – 2000) dan Director PT Pentasena Arthasentosa (2000 – 2009).

53 years old.Serving as Director of Finance of the Company since May 2009 and and has been temporarily discharged according to the Decree of the Board of Commissioners of the Company as of April 20, 2011. Holding a Degree in Mechanical Engineering at Bandung Institute of Technology (1982). Starting his career as Marketing, Government Relationship Manager of PT Usaha Sistem Informasi Jaya (IBM Indonesia) (1982 – 1988), Technology Planning Subdivision Manager of PT Bank Negara Indonesia (1988 – 1989), AVP – Business Development, Loan Operations Consumer Banking Group (1989 – 1991), President Director of PT Wartaartha (1991 – 1994), Corporate Finance Director of PT Pentasena Arthasentosa (1994 – 1997), President Director of Sempati Air (1996 – 1997), Chief Executive Officer (CEO) of Asia Market Invesments Ltd (1997 – 2000) dan Director of PT Pentasena Arthasentosa (2000 – 2009).

Profil DireKsi Profile of the board of direCtors

Page 205: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 203

Additional Information

m. Jauzi arif - direKtUr | direCtor

Usia 51 tahun.Menjabat sebagai Direktur Pengembangan Usaha Perseroan sejak bulan Juni 2009. Meraih gelar sarjana Tehnik Geologi di Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta (1985) dan mendapat gelar Master pada bidang International Business Management Prasetya Mulya Business School (2000).

Memulai karir pada tahun 1986 sebagai Engineer pada bagian Geodata Processing (GDP) PT Elnusa Geosains, Manager Marketing GDP PT Elnusa Geosains (1998 – 2001), menjabat sebagai Direktur PT Golden Geosains, suatu Joint Venture Company antara PT Elnusa Geosains dan Fairfield Industries USA (2003 – 2004), Direktur Operasi PT Elnusa Geosains (2005 – 2007), dan Deputy Director Divisi Geosains Services (2008 – 2009).

51 years old.Serving as Director of Business Development of the Company since June 2009. Holding a Degree in Geological Engineering at University of Pembangunan Nasional Yogyakarta (1985) and a Master In International Business Management from Prasetya Mulya Business School (2000).

Starting his career in 1986 as an Engineer in Geodata Processing (GDP) at PT Elnusa Geosains, GDP Marketing Manager of PT Elnusa Geosains (1998 – 2001), Director of PT Golden Geosains, a Joint Venture Company between PT Elnusa Geosains and Fairfield Industries USA (2003 – 2004), Director of Operation at PT Elnusa Geosains (2005 – 2007), and Deputy Director of Geosains Services Division (2008 – 2009).

Page 206: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk204

Informasi Tambahan

lucy sycilia - direKtUr | direCtor

Usia 43 tahun.Menjabat sebagai Direktur SDM dan Umum Perseroan sejak bulan Juni 2009 dan menjabat sementara sebagai Direktur Keuangan sesuai keputusan Dewan Komisaris Perseroan per tanggal 20 April 2011.

Meraih gelar Sarjana dari Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (1990) dan gelar Magister Management dari Sekolah Tinggi Bisnis dan Management Labora (1992). Memperoleh gelar Magister Management dari Universitas Gajah Mada jurusan Human Resources pada tahun 2010.

Memulai karir sebagai Manager Marketing PT Honorindo Cemerlang (Moderngroup, tahun 1990 – 1992), General Manager Sumber Daya Manusia dan Umum PT Infomedia Nusantara (1993 – 2000), Manager Management and Development PT Elnusa (2000 – 2001), Manager Compensation and Benefit PT Elnusa (2001 -2003), Manager Human Resource Management PT Elnusa (2003 – 2004), Direktur Sumber Daya Manusia dan Teknologi Informasi PT Infomedia Nusantara (2004 – 2007), dan VP Human Resources PT Elnusa Tbk (2008 – 2009).

43 years old.Serving as Director of Human Resources and General Affairs of the Company since June 2009 and temporarily serves as Director of Finance according to the Decree of the Board of Commissioners as of April 20, 2011.

Holding a Degree in Agricultural Engineering from Bogor Institute of Agriculture (1990) and Magister Management from Labora School of Business and Management (1992). Holding a Magister Management Degree from Gadjah Mada University majoring Human Resources in 2010.

Starting her career as Marketing Manager of PT Honorindo Cemerlang (Moderngroup, 1990 – 1992), General Manager of Human Resources at PT Infomedia Nusantara (1993 – 2000), Manager Management and Development of PT Elnusa (2000 – 2001), Manager of Compensation and Benefit of PT Elnusa (2001 -2003), Manager of Human Resource Management of PT Elnusa (2003 – 2004), Director of Human Resources and Information Technology at PT Infomedia Nusantara (2004 – 2007), and VP Human Resources of PT Elnusa Tbk (2008 – 2009).

Profil DireKsi Profile of the board of direCtors

Page 207: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 205

Additional Information

suryadi oemar - direKtUr | direCtor

Usia 54 tahun.Menjabat sebagai Direktur Operasi sejak bulan Juni 2010.

Meraih gelar sarjana Geologi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1982.

Memulai karir sebagai Mud Logger PT Geoprolog (1982-1984), Wellsite Geologist PT Singgar Mulia in Associated with Nippon Coei Co. Ltd (1984-1986). Memulai Karir di PT Pertamina (Persero) sebagai Exploration Staff (1989-1990). Pernah menjabat di berbagai posisi antara lain: Head of Operation Geology PT Pertamina (Persero) (1992-1993), Assistant Manager Exploration New Venture PT. Pertamina (Persero) (1999-2001), Partnership Development Manager PT Pertamina (Persero), Asset Acceleration Development Manager PT Pertamina (Persero) dan General Manager JOB Pertamina-Petrochina East Java (2007-2010).

Usia 54 tahun.Serving as Director of Operation since June 2010.

Holding a Degree in Geology from Gadjah Mada University, Yogyakarta in 1982.

Starting his career as Mud Logger at PT Geoprolog (1982-1984), Wellsite Geologist at PT Singgar Mulia in Associated with Nippon Coei Co. Ltd (1984-1986). His career at PT Pertamina (Persero) was started as an Exploration Staff (1989-1990). He once held several positions, among which were: Head of Operation Geology at PT Pertamina (Persero) (1992-1993), Assistant Manager Exploration New Venture at PT. Pertamina (Persero) (1999-2001), Partnership Development Manager at PT Pertamina (Persero), Asset Acceleration Development Manager at PT Pertamina (Persero) and General Manager JOB at Pertamina-Petrochina East Java (2007-2010).

Page 208: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk206

Informasi Tambahan

Profil Komite auDitProfile of audit Committee

Komite Audit | Audit CommitteeBerdiri | standing: Surat Indrijarso, Soehandjono. Duduk dari kiri ke kanan | sitting from left to right: Anita Kentjanawati, Farida Meutia, Sampe L. Purba

surat indrijarso Ketua merangkap anggota | Chairman as well as Committee Member

Juga menjabat sebagai Komisaris Perseroan. Menjadi Ketua merangkap anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2007.

soehandjono Anggota | Member

Juga menjabat sebagai Komisaris Perseroan.Menjadi anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2010.

Also serving as Commissioner of the Company. Being the Chairman and member of the Audit Committee of the Company since 2007.

Also serving as Commissioner of the Company.Being the member of the Audit Committee since 2010.

Page 209: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 207

Additional Information

Profil Komite auDitProfile of audit Committee

farida meutiaAnggota | Member

Menjadi anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2006.Pendidikan S1 diselesaikan di Fakultas MIPA ITB (1974), Magister Management di Institut Manajemen Prasetya Mulya (1994).Karirnya dimulai sebagai Programmer Divisi Data Center PT Elnusa (1975), General Affair Manager Divisi Data Center (1985-1994), Direktur PT Elnusa Schlumberger LI (1994-1996), Direktur Keuangan PT Elnusa Geosains (1996-1997), Direktur PT Sigma Cipta Utama (1997-2001), VP Corporate Secretary Perseroan (2001-2004), dan Sekretaris Dewan Komisaris Perseroan (2004-sekarang).

anita KentjanawatiAnggota | Member

Menjadi anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2009.Pendidikan S1 diselesaikan di Fakultas Teknik Industri ITB (1985), kuliah paruh waktu (Fall) di Parkland College, Champaign Illinois USA, dan master di bidang Akuntansi dan Keuangan, University of Illinois, Urbana, USA (1997).Karirnya dimulai sebagai sistem analis di Departemen Pekerjaan Umum (1985 – 1987), antara tahun 1988 – 2004 bekerja di British Petroleum dengan posisi terakhir sebagai Senior Contract Specialist di Departemen Supply Chain Management, Procurement Officer di World Bank (2005 – 2006), Manager Supply Management di Premier Oil Natuna Sea B.V. (2007) dan Staf Ahli Direktur Umum dan SDM bidang Pengadaan PT Pertamina (Persero) (2008-sekarang).

sampe l. PurbaAnggota | Member

Menjadi anggota Komite Audit Perseroan sejak Juli 2010.Pendidikan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Sumatera Utara (1987), Master of Commerce dari University of New South Wales (UNSW) di Australia (1995) dan Magister Hukum Bisnis dari Universitas Padjajaran (2008), Candidate Graduate School of Diplomacy dari Universitas Paramadina (2010).

Memulai karir sebagai Junior Auditor (1987) dan kemudian bekerja di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (1988-2002) untuk melakukan audit umum, audit keuangan, audit manajemen pada institusi terkait Pemerintahan. Sejak tahun 2002, bekerja di Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas).

Being the member of the Audit Committee of the Company since 2004.Holding S-1 Degree from Faculty of Mathematics and Natural Sciences (MIPA) at Bandung Institute of Technology (ITB)(1974), Magister Management from Prasetya Mulya Institute of Management (1994).She started her career as Programmer of Data Center Division at PT Elnusa (1975), General Affair Manager of Data Center Division (1985-1994), Director of PT Elnusa Schlumberger LI (1994-1996), Director of Finance of PT Elnusa Geosains (1996-1997), Director of PT Sigma Cipta Utama (1997-2001), VP Corporate Secretary of the Company (2001-2004), and Secretary of Board of Commissioners (2004-now).

Being the member of the Audit Committee of the Company since 2009.Holding S-1 Degree from Faculty of Industrial Engineering at ITB (1985), taking fall at Parkland College, Champaign Illinois USA, and a Master degree in Finance and Accounting from University of Illinois, Urbana, USA (1997).She started her career as System Analyst at Department of Public Works (1985–1987), also between 1988-2004 she worked at British Petroleum with last positions as Senior Contract Specialist at Department of Supply Chain Management, Procurement Officer at World Bank (2005 -2006), Manager of Supply Management at Premier Oil Natuna Sea B.V. (2007) and Expert Staff to Director of Human Resources and General Affairs for Procurement at PT Pertamina (Persero) ( 2008-now).

Being the member of the Audit Committee of the Company since July 2010.Holding an Economic Degree from University of North Sumatera (1987), Master of Commerce from University of New South Wales (UNSW) in Australia (1995) and Magister of Business Law from Padjajaran University (2008), and Candidate Graduate School of Diplomacy from Paramadina University (2010).

He started his career as Junior Auditor (1987) and then worked at Financial and Development Monitoring Agency (1988-2002) for conducting general audit, financial audit, management audit at government-related institutions. Since 2002, he has been working at Executive Agency for Oil and Gas Upstream Activities (BP Migas).

Page 210: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk208

Informasi Tambahan

Profil Komite remunerasiProfile of remuneration Committee

WaluyoKetua Komite | Chairman of Committee

Menjadi anggota Komite Remunerasi Perseroan sejak tahun 2009 dan saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan.

rifa syaerafiAnggota | Member

Menjadi anggota Komite Remunerasi sejak tahun 2009. Meraih gelar Sarjana Statistik dari Fakultas Matematik dan IPA Universitas Padjajaran (1997).

Memulai karir di Coca-Cola Amatil Indonesia sebagai Compensation & Benefit (C&B) Coordinator (1997-2000), C&B Supervisor Darya-Varia Group (2000-2001), HRIS PT Bursa Efek Jakarta (2001), C&B Manager DHL Indonesia (2001-2005) dan Senior HR Manager Goodyear Indonesia (2005-2008). Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 2008 dan saat ini sebagai Senior Manager Compensation & Benefit di Perseroan dan menjadi Division Head of Human Resources (Pgs).

Being the member of Remuneration Committee of the Company since 2009 and now serving as President Commissioner of the Company.

Being the member of Remuneration Committee since 2009. Holding a Degree in Statistics from Faculty of Mathematics and Natural Sciences from Padjajaran University (1997).

Started his career at Coca-Cola Amatil Indonesia as Compensation & Benefit (C&B) Coordinator (1997-2000), C&B Supervisor at Darya-Varia Group (2000-2001), HRIS at PT Bursa Efek Jakarta (2001), C&B Manager at DHL Indonesia (2001-2005) and Senior HR Manager at Goodyear Indonesia (2005-2008). He has joined the Company since 2008 and now is serving as Senior Manager Compensation & Benefit of the Company and Division Head of Human Resources (Acting).

Page 211: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 209

Additional Information

Profil Komite remunerasiProfile of remuneration Committee

Profil seKretaris PerusahaanProfile of Corporate secretary

Serving as VP Corporate Secretary since 2009. Holding a Degree from Bogor Institute of Agriculture specilizing in Social Economy of Agriculture (1983) and an MBA from Indonesian Institute for Management Development - IPMI (1987). In November 2010, he was certified for “Certified Management Accountant” (CMA) from The Institute of Certified Management Accountants-Australia.

Starting his career at Asean Aceh Fertilizer, North Aceh, as Assistant to Director of Commercial (1984). Taking Management Training program at Bank Duta, which was held by Union Bank of Switzerland (UBS) Singapore, until he was appointed as Chief of Foreign Exchange Department (Forex) (1987-1993). He then joined in ING (Internationale Nederlanden Indonesia Bank) Jakarta (1993) and PDFCI Bank (1993-1999), Jakarta, and the last was Vice President – Treasury and Internasional Banking, participating in Merger Team of PDFCI Bank into Bank Danamon (2000). He has been joining in the Company since 2000, as GM Treasury, then VP Corporate Treasury (2002), VP Corporate Finance (2003-2004), VP Corporate Finance & Corporate Planning (2005-2007), VP Corporate Secretary (2008), VP Corporate Finance (2009) and VP Corporate Secretary since June 2009.

heru samodraVP Corporate Secretary

Menjabat kembali sebagai VP Corporate Secretary sejak tahun 2009. Mendapatkan gelar Sarjana dari Institut Pertanian Bogor dengan spesialisasi Sosial Ekonomi Pertanian (1983) dan gelar MBA dari Indonesian Institute for Management Development - IPMI (1987). Pada Bulan November 2010 memperoleh sertifikasi untuk “Certified Management Accountant” (CMA) dari The Institute of Certified Management Accountants-Australia.

Memulai karir di Asean Aceh Fertilizer, Aceh utara sebagai Asisten Direktur Komersial (1984). Mengikuti program Management Training Bank Duta yang diselenggarakan di Union Bank of Switzerland (UBS) Singapore, sampai diangkat menjadi Chief of Foreign Exchange Department (Forex) (1987-1993). Kemudian bekerja di ING (Internationale Nederlanden Indonesia Bank) Jakarta (1993) dan Bank PDFCI (1993-1999), Jakarta terakhir sebagai Vice President - Treasury dan Internasional Banking, selanjutnya menjadi Tim Merger Bank PDFCI kedalam Bank Danamon (2000). Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 2000, sebagai GM Treasury, kemudian VP Corporate Treasury (2002), VP Corporate Finance (2003-2004), VP Corporate Finance & Corporate Planning (2005-2007), VP Corporate Secretary (2008), VP Corporate Finance (2009) dan kembali menjabat sebagai VP Corporate Secretary sejak Juni 2009.

Page 212: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk210

Informasi Tambahan

Jaringan Perseroanoffice network

Head Office :

PT ELNUSA TBK Graha Elnusa Building 16th FloorJl. TB Simatupang Kav. 1 B Jakarta 12560 INDONESIA Phone : 62-21-78830850 (Hunting)Facsimile : 62-21-7883 0883 62-21-7883 0907Homepage : www.elnusa.co.idEmail : [email protected]

Divisions :

GEOSCIENCE SERVICES DIVISIONGraha Elnusa Building 13th-14th FloorJl. TB Simatupang Kav. 1 B Jakarta 12560 INDONESIA PO BOX 1790 / JKS 12017Phone : 62-21-7883 0866 Facsimile : 62-21-7883 1072Email : [email protected]

DRILLING SERVICES DIVISIONGraha Elnusa Building 6th Floor Jl. TB Simatupang Kav.1B Jakarta 12560INDONESIA PO BOX 1790 /JKS 12017Phone : 62-21-7884 5505 (Hunting) Ext. 0600 : 62-21-7884 5504 (Direct)Facsimile : 62-21-7884 5507Email : [email protected]

OILFIELD SERVICE DIVISION Head Office: Graha Elnusa Building 8th Floor Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560INDONESIAPhone : 62-21-7883 1210 (Hunting) Ext. 0828 : 62-21-78843 0850 Ext. 0828-32Facsimile : 62-21-7883 1209E-mail : [email protected]

Balikpapan Branch :Jl. Mulawarman No. 91, Batakan Balikpapan 76116-East Kalimantan Indonesia Phone : 62-542-770139, 770169Facsimile : 62-542-770230Email : [email protected]

Cirebon Branch :Jl. Moh. Toha No. 59 Kebon BaruKejaksaan, Cirebon 45124INDONESIA Phone : 62-231-207 258Facsimile : 62-231-207 258E-mail : [email protected]

Subsidiaries :

PT Purna Bina Nusa Head Office & Factory Jl.Tenggiri No. 2 Batu Ampar, Batam Island, INDONESIA Phone : 62-0778-412152, 412156Facsimile : 62-0778-412151E-mail : [email protected]

Jakarta OfficeJl. Iskandarsyah Raya No. 106 Jakarta 12160INDONESIA Phone : 62-21-7399162, 7205487Facsimile : 62-21-7222205E-mail : purbinsa@ indosat.net.id

PT ELNUSA PETROFIN Graha Elnusa Building 12th Floor Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560INDONESIA Phone : 62-21-7883 0860 (Hunting) : 62-21-7883 0850Hotline Service : 62-21-7883 0860Facsimile : 62-21-7883 0853Email : [email protected]

PT ELNUSA PATRA RITEL Graha Elnusa BuildingJl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560INDONESIAPhone : 62-21-7883 0860Facsimile : 62-21-7884 0055

PT SIGMA CIPTA UTAMA Graha Elnusa Building 2nd Floor Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560INDONESIA Phone : 62-21-78830856Facsimile : 62-21-78830857Homepage : www.scu.co.id : www.elnusatelematika.co.id

Tekno I Blok B5-B7 Sektor XITaman Tekno BSD –Tangerang 15314 Banten INDONESIA Phone : 62-21-75871955Facsimile : 62-21-7871933Homepage : www.scu.co.id

PT PATRA NUSA DATAHead Office :Graha Elnusa Building 5th FloorJl. TB Simatupang Kav 1 B Jakarta 12560INDONESIAPhone : 62-21-7816 770 to 73Facsimile : 62-21-7816 775Website : www.patranusa.comEmail : [email protected]

Taman TeknoSektor XI Blok G2/1BSD, Tangerang 15314INDONESIAPhone : 62-21-7588 2510Facsimile : 62-21-7588 2511Website : www.patranusa.comEmail : [email protected]

Affiliates :

PT PATRA TELEKOMUNIKASI INDONESIA JI. Pringgondani II No. 33 - Alternatif Cibubur Depok 16954 Phone : (62-21) 845-4040Facsimile : (62-21) 845-7610

Page 213: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 211

Additional Information

referensi terhaDaP Ketentuan BaPePam-lK mengenai format laPoran tahunanreference to the Bapepam-lK regulation on the annual report format

Dalam penyusunan Laporan Tahunan 2010, selain merujuk kepada ketentuan Undang Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-134/BI/2006 tanggal 7 Desember 2006 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan Publik, Perseroan juga memberikan uraian penjelasan sesuai dengan kriteria penilaian untuk Annual Report Award 2010.

Berikut adalah daftar penyesuaian uraian Laporan Tahunan 2010 Perseroan yang disesuaikan dengan Peraturan Bapepam kriteria Annual Report Award 2010:

KRITERIA PERATURAN BAPEPAM-LK dan ANNUAL REPORT AWARD 2010 LAPORAN TAHUNAN 2010 PERSEROAN

KRITERIA PENJELASAN CHECK LIST KETERANGAN

I. Umum

Laporan Tahunan disajikan dalam bahasa

Indonesia yang baik dan benar dan

dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa

Inggris.

√ Perseroan telah menyajikan Laporan Tahunan 2010 dalam

2 (dua) bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris

dengan baik dan benar.

Laporan Tahunan dicetak pada kertas yang

berwarna terang agar mudah dibaca dan

jelas.

√ Perseroan telah mencetak Laporan Tahunan pada kertas

yang berwarna terang sehingga mudah dibaca dan jelas.

Laporan Tahunan mencantumkan identitas

perusahaan dengan jelas.

Nama Perusahaan dan tahun Annual Report

ditampilkan di :

1. Sampul muka,

2. Samping,

3. Belakang dan

4. Setiap halaman.

√ Perseroan telah mencantumkan identitas perusahaan

dengan jelas pada :

1. Sampul muka,

2. Samping,

3. Belakang dan

4. Setiap halaman.Laporan Tahunan ditampilkan di website

Perusahaan.

Laporan Tahunan disajikan pada website Perusa-

haan minimal untuk 2 tahun.

√ Perseroan telah menyajikan Laporan Tahunan di website

Perseroan (www.elnusa.co.id) untuk 4 tahun terakhir,

yaitu 2007, 2008, 2009 dan 2010.

II. Ikhtisar Data Keuangan Penting

Informasi keuangan dalam bentuk

perbandingan selama 5 (lima) tahun

buku atau sejak memulai usahanya jika

perusahaan tersebut menjalankan kegiatan

usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun.

Informasi memuat antara lain:

1. Penjualan/pendapatan Usaha,

2. Laba (rugi) Kotor,

3. Laba (rugi) Usaha,

4. Laba (rugi) Bersih,

5. Laba (rugi) Bersih per Saham.

Perseroan menyajikan perbandingan 5 tahun (2006-2010)

Bab Ikhtisar Utama : hal 6-7

Bab Ikhtisar Utama : hal 6-7

Bab Ikhtisar Utama : hal 6-7

Bab Ikhtisar Utama : hal 6-7

Bab Ikhtisar Utama : hal 6-7Informasi keuangan dalam bentuk

perbandingan selama 5 (lima) tahun

buku atau sejak memulai usahanya jika

perusahaan tersebut menjalankan kegiatan

usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun.

Informasi memuat antara lain:

1. Modal kerja bersih,

2. Jumlah investasi,

3. Jumlah aset,

4. Jumlah kewajiban,

5. Jumlah ekuitas.

Perseroan menyajikan perbandingan 5 tahun (2006-2010)

Bab Ikhtisar Utama : hal 6-7

Bab Ikhtisar Utama : hal 6-7

Bab Ikhtisar Utama : hal 6-7

Bab Ikhtisar Utama : hal 6-7

Bab Ikhtisar Utama : hal 6-7Informasi keuangan dalam bentuk

perbandingan selama 5 (lima) tahun

buku atau sejak memulai usahanya jika

perusahaan tersebut menjalankan kegiatan

usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun.

Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang

umum dan relevan dengan industri perusahan.

√ Perseroan menyajikan perbandingan 5 tahun (2006-2010)

Bab Ikhtisar Utama : hal 6

Page 214: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk212

Informasi Tambahan

KRITERIA PERATURAN BAPEPAM-LK dan ANNUAL REPORT AWARD 2010 LAPORAN TAHUNAN 2010 PERSEROAN

KRITERIA PENJELASAN CHECK LIST KETERANGAN

Laporan Tahunan wajib memuat informasi

harga saham dalam bentuk tabel dan grafik

Informasi harga saham sebelum perubahan

permodalan terakhir wajib disesuaikan dalam

hal terjadi antara lain karena pemecahan

saham, dividen saham, dan saham bonus.

Informasi memuat:

1. Harga saham tertinggi,

2. Harga saham terendah,

3. Harga saham penutupan,

4. Jumlah saham yang diperdagangkan untuk setiap

triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika

ada).

Perseroan menyajikan informasi saham selama 3 tahun

Bab Ikhtisar Utama : hal 21

Bab Ikhtisar Utama : hal 21

Bab Ikhtisar Utama : hal 21

Bab Ikhtisar Utama : hal 21

Laporan Tahunan wajib memuat informasi

jumlah obligasi atau obligasi konvertibel

yang diterbitkan dalam 2 (dua) tahun buku

terakhir.

Informasi memuat:

1. Jumlah obligasi/obligasi konversi yang beredar,

2. Tingkat bunga,

3. Tanggal jatuh tempo,

4. Peringkat obligasi.

X Dalam 2 tahun terakhir, Perseroan tidak memiliki atau

tidak menerbitkan obligasi maupun obligasi konvertibel.

III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi

Laporan Dewan Komisaris. Memuat hal-hal sebagai berikut:

1. Penilaian kinerja Direksi mengenai pengelolaan

perusahaan.

2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan

yang disusun oleh Direksi.

3. Komite-komite yang berada dibawah

pengawasan Dewan Komisaris.

4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika

ada).

Laporan Dewan Komisaris disajikan pada hal 40-49

Bab Laporan Manajemen : hal 43-49

Bab Laporan Manajemen : hal 48

Bab Laporan Manajemen : hal 41-42

Bab Laporan Manajemen : hal 42

Laporan Direksi. Memuat hal-hal sebagai berikut:

1. Kinerja perusahaan mencakup antara lain

kebijakan strategis, perbandingan antara hasil

yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan

kendala-kendala yang dihadapi perusahaan.

2. Prospek usaha.

3. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik yang

telah dilaksanakan oleh perusahaan.

4. Perubahan komposisi Direksi (jika ada).

Laporan Direksi disajikan pada hal 50-62

Bab Laporan Manajemen : hal 52-58

Bab Laporan Manajemen : hal 61

Bab Laporan Manajemen : hal 59

Bab Laporan Manajemen : hal 52Tanda tangan anggota Direksi dan anggota

Dewan Komisaris.

Memuat hal-hal sebagai berikut:

1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran

tersendiri

2. Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris

bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi

Laporan Tahunan.

3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris

dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama

dan jabatannya

4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari ybs

dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris

atau direksi yang tidak menandatangani laporan

tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat

tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak

terdapat penjelasan tertulis dari ybs.

X

Bab Laporan Manajemen : hal 63

Bab Laporan Manajemen : hal 63

Bab Laporan Manajemen : hal 63

Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi

menandatangani pernyataan pertanggungjawaban atas

Laporan Tahunan 2010.

Page 215: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 213

Additional Information

KRITERIA PERATURAN BAPEPAM-LK dan ANNUAL REPORT AWARD 2010 LAPORAN TAHUNAN 2010 PERSEROAN

KRITERIA PENJELASAN CHECK LIST KETERANGAN

IV. Profil Perusahaan

Nama dan alamat perusahaan. Informasi memuat antara lain nama dan alamat,

kode pos, no. telp, no. fax, email, dan website

√ Bab Informasi Perseroan - hal 26

Riwayat singkat perusahaan. Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian,

nama dan perubahan nama perusahaan jika ada.

√ Bab Informasi Perseroan - hal 27-31

Bidang usaha. Meliputi jenis produk dan atau jasa yang dihasil-

kan.

√ Bab Informasi Perseroan - hal 36-38

Struktur Organisasi. Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan. √ Bab Informasi Perseroan - hal 39

Visi dan Misi Perusahaan. Mencakup visi dan misi perusahaan. √ Bab Informasi Perseroan - hal 33Identitas dan riwayat hidup singkat anggota

Dewan Komisaris.

Informasi memuat antara lain:

1. Nama.

2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan

atau lembaga lain).

3. Umur.

4. Pendidikan.

5. Pengalaman kerja.

Bab Informasi Tambahan : hal 196-200

Bab Informasi Tambahan : hal 196-200

Bab Informasi Tambahan : hal 196-200

Bab Informasi Tambahan : hal 196-200

Bab Informasi Tambahan : hal 196-200

Identitas dan riwayat hidup singkat anggota

Direksi.

Informasi memuat antara lain:

1. Nama.

2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan

atau lembaga lain).

3. Umur.

4. Pendidikan.

5. Pengalaman kerja.

Bab Informasi Tambahan : hal 201-205

Bab Informasi Tambahan : hal 201-205

Bab Informasi Tambahan : hal 201-205

Bab Informasi Tambahan : hal 201-205

Bab Informasi Tambahan : hal 201-205

Jumlah Karyawan (komparatif 2 tahun) dan

deskripsi pengembangan kompetensinya

(misal: aspek pendidikan dan pelatihan

karyawan).

Informasi memuat antara lain:

1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level

organisasi.

2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat

pendidikan.

3. Pelatihan karyawan yang telah dan akan di-

lakukan dengan mencerminkan adanya persamaan

kesempatan kepada seluruh karyawan.

4. Biaya yang telah dikeluarkan.

Bab Laporan Keberlanjutan : hal 160

Bab Laporan Keberlanjutan : hal 161

Bab Laporan Keberlanjutan : hal 164-168

Bab Laporan Keberlanjutan : hal 167 Komposisi pemegang saham. Mencakup antara lain:

1. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau

lebih saham.

2. Direktur dan komisaris yang memiliki saham.

3. Pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan

saham masing-masing kurang dari 5%.

Bab Ikhtisar Utama : hal 22 dan Bab Informasi

Perseroan : hal 32

Bab Ikhtisar Utama : hal 22 dan Bab Informasi

Perseroan : hal 32

Bab Ikhtisar Utama : hal 22 dan Bab Informasi

Perseroan : hal 32

Page 216: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk214

Informasi Tambahan

KRITERIA PERATURAN BAPEPAM-LK dan ANNUAL REPORT AWARD 2010 LAPORAN TAHUNAN 2010 PERSEROAN

KRITERIA PENJELASAN CHECK LIST KETERANGAN

Daftar Anak Perusahaan dan atau

Perusahaan Asosiasi.

Informasi memuat antara lain :

1. Nama Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi.

2. % Kepemilikan saham.

3. Keterangan tentang bidang usaha Anak

Perusahaan atau Perusahaan Asosiasi.

4. Keterangan status operasi perusahaan anak

atau perusahaan asosiasi (telah beroperasi atau

belum beroperasi).

Bab Informasi Perseroan : hal 36-38

Bab Informasi Perseroan : hal 36-38

Bab Informasi Perseroan : hal 36-38

Bab Informasi Perseroan : hal 36-38

Kronologis pencatatan saham; Mencakup antara lain:

1. Kronologis pencatatan saham.

2. Jenis tindakan korporasi (corporate action)

yang menyebabkan perubahan jumlah saham.

3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan

sampai dengan akhir tahun buku.

4. Nama bursa dimana saham perusahaan

dicatatkan.

Bab Ikhtisar Utama : hal 19

Bab Ikhtisar Utama : hal 19

Bab Ikhtisar Utama : hal 19

Bab Ikhtisar Utama : hal 19

Kronologis pencatatan Efek lainnya. Mencakup antara lain:

1. Kronologis pencatatan efek lainnya.

2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang

menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya.

3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal

pencatatan sampai dengan akhir tahun buku.

4. Nama Bursa dimana efek lainnya perusahaan

dicatatkan.

5. Peringkat efek.

X

X

X

X

X

Perseroan tidak melakukan tindakan korporasi lainnya

(selain IPO ditahun 2008) yang menyebabkan perubahan

jumlah efek lainnya.

Perseroan hanya mencatatkan saham di Bursa Efek

Indonesia.

Nama dan alamat lembaga dan atau profesi

penunjang pasar modal.

Informasi memuat antara lain:

1. Nama dan alamat BAE

2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik.

3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 94

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 94

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 94

Akuntan Perseroan. Informasi memuat antara lain:

1. Jumlah periode akuntan telah melakukan audit

laporan keuangan tahunan perusahaan.

2. Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah

melakukan audit laporan keuangan tahunan

perusahaan.

3. Besarnya fee audit.

4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa

financial audit.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 94

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 94

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 94

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 94

Penghargaan dan sertifikasi yang diterima

perusahaan baik yang berskala nasional

maupun internasional.

Informasi memuat antara lain:

1. Nama penghargaan.

2. Tahun perolehan.

3. Badan pemberi penghargaan.

4. Masa berlaku

Bab Ikhtisar Utama : hal 14-15

Bab Ikhtisar Utama : hal 14-15

Bab Ikhtisar Utama : hal 14-15

Bab Ikhtisar Utama : hal 14-15

Nama dan alamat anak perusahaan dan

atau kantor cabang atau kantor perwakilan

(jika ada).

√ Bab Informasi Tambahan : hal 210

Page 217: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 215

Additional Information

KRITERIA PERATURAN BAPEPAM-LK dan ANNUAL REPORT AWARD 2010 LAPORAN TAHUNAN 2010 PERSEROAN

KRITERIA PENJELASAN CHECK LIST KETERANGAN

V. Analisa dan Pembahasan Manajamen atas Kinerja Perusahaan

Tinjauan operasi per segmen usaha. Memuat uraian mengenai:

1. Produksi / kegiatan usaha.

2. Penjualan/ pendapatan usaha.

3. Profitabilitas.

4. Peningkatan/ penurunan kapasitas produksi

untuk masing-masing segmen usaha.

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 122-137

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 139-140

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 154-155

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 122-137

Uraian atas kinerja keuangan Perusahaan. Analisis kinerja keuangan yang mencakup

perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang

bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam

bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai:

1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan jumlah aset.

2. Kewajiban lancar, kewajiban tidak lancar, dan

jumlah kewajiban.

3. Penjualan/pendapatan usaha.

4. Beban usaha.

5. Laba/Rugi bersih.

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 147-148

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 148-149

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 139-140

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 142-143

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 146

Bahasan dan analisis tentang kemampuan

membayar hutang dan tingkat kolektibilitas

piutang Perseroan.

Penjelasan tentang :

1. Kemampuan membayar hutang.

2. Tingkat kolektibilitas piutang.

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 150-151

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 150-151

Bahasan tentang struktur modal (capital

structure), kebijakan manajemen atas struktur

modal (capital structure policies), dan tingkat

solvabilitas perusahaan (liquidity).

Penjelasan atas:

1. Struktur modal (capital structure).

2. Kebijakan manajemen atas struktur modal

(capital structure policies).

3. Tingkat solvabilitas perusahaan.

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 150

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 150

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 150

Bahasan mengenai ikatan yang material

untuk investasi barang modal.

Penjelasan tentang:

1. Tujuan dari ikatan tersebut.

2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi

ikatan-ikatan tersebut.

3. Mata uang yang menjadi denominasi.

4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan

untuk melindungi risiko dari posisi mata uang

asing yang terkait.

Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai

ikatan terkait investasi barang modal, agar

diungkapkan

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 156-157

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 156-157

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 156-157

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 156-157

Bahasan dan analisis tentang informasi

keuangan yang telah dilaporkan yang

mengandung kejadian yang sifatnya luar

biasa dan jarang terjadi.

Penjelasan mengenai:

1. Kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang

terjadi

2. Dampaknya terhadap kondisi keuangan perusa-

haan

Catatan: apabila tidak ada kejadian yang

sifatnya luar biasa dan jarang terjadi, agar

diungkapkan

√ Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 146

Uraian tentang komponen-komponen

substansial dari pendapatan dan beban

lainnya, untuk dapat mengetahui hasil usaha

perusahaan.

Penjelasan mengenai:

1. Komponen substansial dari pendapatan lainnya

2. Komponen substansial dari beban lainnya

√ Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 144-145

Page 218: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk216

Informasi Tambahan

KRITERIA PERATURAN BAPEPAM-LK dan ANNUAL REPORT AWARD 2010 LAPORAN TAHUNAN 2010 PERSEROAN

KRITERIA PENJELASAN CHECK LIST KETERANGAN

Jika laporan keuangan mengungkapkan

peningkatan atau penurunan yang material

dari penjualan atau pendapatan bersih,

maka wajib disertai dengan bahasan tentang

sejauh mana perubahan tersebut dapat

dikaitkan antara lain dengan, jumlah barang

atau jasa yang dijual, dan atau adanya

produk atau jasa baru.

Penjelasan mengenai:

1. Besaran peningkatan/penurunan penjualan atau

pendapatan bersih

2. Peningkatan/penurunan material dari penjualan

atau pendapatan bersih dikaitkan dengan jumlah

barang atau jasa yang dijual, dan atau adanya

produk atau jasa baru

√ Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 138-141

Bahasan tentang dampak perubahan harga

terhadap penjualan atau pendapatan bersih

perusahaan serta laba operasi perusahaan

selama 2 (dua) tahun atau sejak perusahaan

memulai usahanya, jika baru memulai

usahanya kurang dari 2 (dua) tahun.

Ada atau tidak ada pengungkapan. √ Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 146

Informasi dan fakta material yang terjadi

setelah tanggal laporan akuntan.

Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan

akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan

resiko usaha di masa mendatang.

√ Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 157

Uraian tentang prospek usaha perusahaan. Uraian mengenai prospek perusahaan sehubungan

dengan industri, ekonomi secara umum dan pasar

internasional serta dapat disertai data pendukung

kuantitatif jika ada sumber data yang layak

dipercaya.

√ Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 121

Uraian tentang aspek pemasaran. Uraian tentang pemasaran atas produk dan jasa

perusahaan, antara lain meliputi pangsa pasar.

√ Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 122-137

Pernyataan mengenai kebijakan dividen

dan tanggal serta jumlah dividen kas per

saham dan jumlah dividen per tahun yang

diumumkan atau dibayar selama 2 (dua)

tahun buku terakhir.

Memuat uraian mengenai:

1. Jumlah dividen

2. Jumlah dividen per saham

3. Payout ratio

untuk masing-masing tahun

Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar

diungkapkan alasan tidak membagikan dividen

Bab Ihktisar Utama – hal 24-25

Bab Ihktisar Utama – hal 24-25

Bab Ihktisar Utama – hal 24-25

Realisasi penggunaan dana hasil penawaran

umum (dalam hal perusahaan masih

diwajibkan menyampaikan laporan realisasi

penggunaan dana)

Memuat uraian mengenai:

1. Total perolehan dana.

2. Rencana penggunaan dana.

3. Rincian penggunaan dana, dan

4. Saldo dana.

5. Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan

penggunaan dana (jika ada).

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen – hal 155

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen – hal 155

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen – hal 155

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen – hal 155

Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen – hal 155

Informasi material mengenai investasi,

ekspansi, divestasi, akuisisi atau

restrukturisasi hutang/modal.

Memuat uraian mengenai:

1. Tujuan dilakukannya transaksi.

2. Nilai transaksi atau jumlah yg direstrukturisasi.

3. Sumber dana.

Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi

dimaksud, agar diungkapkan

Bab Ikhtisar Utama : hal 16-18

Bab Ikhtisar Utama : hal 16-18

Bab Ikhtisar Utama : hal 16-18

(Perseroan mengungkapkan informasi mengenai divestasi

anak perusahaan dan perusahaan afiliasi).

Page 219: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 217

Additional Information

KRITERIA PERATURAN BAPEPAM-LK dan ANNUAL REPORT AWARD 2010 LAPORAN TAHUNAN 2010 PERSEROAN

KRITERIA PENJELASAN CHECK LIST KETERANGAN

Informasi transaksi material yang

mengandung benturan kepentingan dan

transaksi dengan pihak afiliasi.

Memuat uraian mengenai:

1. Nama pihak yang bertransaksi

2. Sifat hubungan afiliasi

3. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi;

4. Realisasi transaksi pada periode berjalan.

Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi

dimaksud, agar diungkapkan

√ Bab Ikhtisar Utama : hal 18

(Perseroan mengungkapkan bahwa tidak memiliki

transaksi tersebut)

Uraian mengenai perubahan peraturan

perundang-undangan yang berpengaruh

signifikan terhadap perusahaan.

Memuat uraian perubahan peraturan pemerintah

dan dampaknya terhadap perusahaan

Catatan: apabila tidak terdapat perubahan

peraturan perundang-undangan yang berpengaruh

signifikan, agar diungkapkan

√ Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 120

Uraian mengenai perubahan kebijakan

akuntansi.

Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan

akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan

keuangan.

√ Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 157

VI. Good Corporate Governance

Uraian Dewan Komisaris. Uraian memuat antara lain:

1. Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris

2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi

3. Besarnya remunerasi untuk setiap anggota

dewan komisaris.

4. Frekuensi pertemuan

5. Tingkat kehadiran dewan komisaris dalam

pertemuan

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 71-72

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 86

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 86

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 72

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 72

Uraian Direksi. Uraian memuat antara lain:

1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab

masing-masing anggota Direksi.

2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi

3. Besarnya remunerasi untuk setiap anggota

direksi.

4. Frekuensi pertemuan

5. Tingkat kehadiran anggota direksi dalam

pertemuan

6. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan

kompetensi direksi

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 74-76

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 86

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 86

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 77

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 77

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 77

Komite Audit. Mencakup antara lain:

1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat

anggota Komite Audit.

2. Uraian tugas dan tanggung jawab.

3. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran

Komite Audit.

4. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite

Audit.

5. Independensi anggota Komite Audit.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 80 dan Bab

Informasi Tambahan : hal 206-207

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 78-79

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 82

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 80-81

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 79

Page 220: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk218

Informasi Tambahan

KRITERIA PERATURAN BAPEPAM-LK dan ANNUAL REPORT AWARD 2010 LAPORAN TAHUNAN 2010 PERSEROAN

KRITERIA PENJELASAN CHECK LIST KETERANGAN

Komite Nominasi. Mencakup antara lain:

1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat

anggota Komite Nominasi.

2. Independensi anggota Komite Nominasi.

3. Uraian tugas dan tanggung jawab.

4. Uraian pelaksanaan kegiatan Komite Nominasi.

5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran

Komite Nominasi.

Perseroan memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 84 dan Bab

Informasi Tambahan : hal 208

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 84

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 83

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 84

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 85

Komite Remunerasi. Mencakup antara lain:

1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat

anggota Komite Remunerasi.

2. Independensi anggota Komite Remunerasi.

3. Uraian tugas dan tanggung jawab.

4. Uraian pelaksanaan kegiatan Komite

Remunerasi.

5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran

Komite Remunerasi.

Perseroan memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 84 dan Bab

Informasi Tambahan : hal 208

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 84

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 83

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 84

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 85

Komite-komite lain yang dimiliki oleh

perusahaan.

Mencakup antara lain:

1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat

anggota komite lain.

2. Independensi anggota komite lain.

3. Uraian tugas dan tanggung jawab.

4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain.

5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran

komite lain.

X

X

X

X

X

Perseroan tidak memiliki Komite lain dibawah Dewan

Komisaris, selain Komite Audit dan Komite Nominasi dan

Remunerasi.

Uraian mengenai kebijakan penetapan re-

munerasi bagi Direksi yang dikaitkan dengan

kinerja perusahaan.

Mencakup antara lain:

1. Prosedur penetapan remunerasi tertuang dalam

SOP.

2. Indikator kinerja untuk mengukur performance

Direksi.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 86

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 86

Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris Peru-

sahaan

Mencakup antara lain:

1. Nama dan riwayat jabatan singkat Sekretaris

Perusahaan

2. Uraian pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 87 dan Bab

Informasi Tambahan : hal 209

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 87-92

Uraian mengenai unit Audit Internal. Mencakup antara lain:

1. Nama ketua unit Audit Internal.

2. Struktur unit Audit Internal.

3. Piagam unit Audit Internal.

4. Uraian pelaksanaan tugas.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 108

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 108

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 108

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 108

Uraian mengenai manajemen risiko

perusahaan.

Mencakup antara lain:

1. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi

perusahaan (misalnya risiko yang disebabkan

oleh fluktuasi kurs atau suku bunga, persaingan

usaha, pasokan bahan baku, ketentuan negara

lain atau peraturan internasional, dan kebijakan

pemerintah).

2. Upaya untuk mengelola risiko tersebut.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 103-107

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 103-107

Page 221: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 219

Additional Information

KRITERIA PERATURAN BAPEPAM-LK dan ANNUAL REPORT AWARD 2010 LAPORAN TAHUNAN 2010 PERSEROAN

KRITERIA PENJELASAN CHECK LIST KETERANGAN

Uraian mengenai komitmen perusahaan

terhadap perlindungan konsumen

Mencakup antara lain informasi tentang:

1. Keberadaan Pusat Pengaduan Konsumen

2. Uraian mengenai tindak lanjut terhadap

pengaduan

3. Tingkat penyelesaian pengaduan yang

diterima

4. Program peningkatan layanan kepada

konsumen

Bab Laporan Keberlanjutan: hal 186-187

Bab Laporan Keberlanjutan: hal 186-187

Bab Laporan Keberlanjutan: hal 186-187

Bab Laporan Keberlanjutan: hal 186-187

Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang

dikeluarkan berkaitan dengan tanggung

jawab sosial perusahaan terutama

mengenai “community development

program” yang telah dilakukan

Mencakup antara lain informasi tentang:

1. Mitra Usaha binaan Perusahaan

2. Program pengembangan pendidikan/

perbaikan kesehatan/pengembangan seni

budaya dan lainnya

3. Biaya yang telah dikeluarkan

Bab Laporan Keberlanjutan: hal 177

Bab Laporan Keberlanjutan: hal 177-180

dan hal 170

Bab Laporan Keberlanjutan: hal 177-180

Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang

dikeluarkan berkaitan dengan tanggung

jawab sosial perusahaan terutama aktivi-

tas lingkungan.

Mencakup antara lain informasi tentang

1. Aktivitas pelestarian lingkungan.

2. Aktivitas pengelolaan lingkungan.

3. Sertifikasi atas pengelolaan lingkungan.

4. Biaya yang telah dikeluarkan.

Bab Laporan Keberlanjutan : hal 181-184

Bab Laporan Keberlanjutan: hal 181-184

Bab Laporan Keberlanjutan : hal 194

Bab Laporan Keberlanjutan: hal 171-184

Perkara penting yang sedang dihadapi

oleh Emiten atau Perusahaan Publik,

Direksi dan anggota Dewan Komisaris

yang sedang menjabat.

Mencakup antara lain:

1. Pokok perkara/gugatan.

2. Status penyelesaian perkara/gugatan.

3. Pengaruhnya terhadap kondisi keuangan

perusahaan.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 110

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 110

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 110

Akses informasi dan data perusahaan. Uraian mengenai tersedianya akses informasi

dan data perusahaan kepada publik, misalnya

melalui website, media massa, mailing list,

bulletin dsb.

√ Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 93

Etika perusahaan. Memuat uraian antara lain:

1. Keberadaan code of conduct.

2. Isi code of conduct.

3. penyebaran code of conduct.

kepada karyawan dan upaya penegakannya.

4. pernyataan mengenai budaya perusahaan

(corporate culture) yang dimiliki perusahaan.

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 111

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 111

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 111-113

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 111

Pengungkapan mengenai whistleblowing

system

Memuat uraian antara lain:

1. Keberadaan whistleblowing system

2. Mekanisme whistleblowing system

3. Penggunaan dan output whistleblowing

system

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 113

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 113

Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 113

Page 222: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk220

Informasi Tambahan

KRITERIA PERATURAN BAPEPAM-LK dan ANNUAL REPORT AWARD 2010 LAPORAN TAHUNAN 2010 PERSEROAN

KRITERIA PENJELASAN CHECK LIST KETERANGAN

VII. Informasi Keuangan

Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan.

Kesesuaian dengan peraturan Bapepam No. VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan.

√ Bab Laporan Keuangan Konsolidasi - hal 224

Opini akuntan atas laporan keuangan. Kesesuaian dengan SPAP-IAI. √ Laporan Auditor Independen

Deskripsi Auditor Independen di Opini. Deskripsi memuat tentang :1. Nama & tanda tangan.2. Tanggal Laporan Audit.3. No. ijin KAP (jika ada).

√√√

Laporan Auditor Independen

Laporan keuangan yang lengkap. Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan:1. Neraca2. Laporan laba rugi3. Laporan perubahan ekuitas4. Laporan arus kas5. Catatan atas laporan keuangan

√√√√√

Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 229-231Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 232Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 233Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 234-235Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 236-346

Perbandingan tingkat profitabilitas. Uraian mengenai perbandingan laba/rugi usaha tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.

√ Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 314-317

Penyajian Laporan Arus Kas. Memenuhi ketentuan sebagai berikut:1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas:

aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. 2. Penggunaan metode langsung (direct method).3. Pengungkapan aktivitas yang tidak

mempengaruhi arus kas.4. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas

dan atau pengeluaran kas kepada pelanggan (customer), karyawan, pemasok, dan pembayaran pajak selama tahun berjalan pada aktivitas operasi.

5. Penyajian penambahan dan pembayaran hutang jangka panjang serta dividen pada aktivitas pendanaan.

√√

Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 234-235

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi. Meliputi sekurang-kurangnya:1. Konsep dasar penyajian laporan keuangan.2. Pengakuan pendapatan dan beban.3. Penilaian investasi (penyertaan pada entitas

lain).4. Persediaan.5. Sewa.

√√√

√√

Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 238-239Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 248Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 241

Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 242Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 244-246

Pengungkapan yang berhubungan dengan properti investasi.

Hal-hal yang harus diungkapkan antara lain:1. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang

dipilih antara model nilai wajar dan model biaya.

2. Metode dan asumsi signifikan yang diterapkan dalam menentukan nilai wajar dari properti investasi.

3. Apakah penentuan nilai wajar properti investasi didasarkan atas penilaian oleh penilai independen. Apabila tidak ada penilaian seperti itu, hal tersebut harus diungkapkan.

4. Rekonsiliasi nilai tercatat properti investasi pada awal dan akhir periode.

5. Jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi yang berasal dari properti investasi (penghasilan rental, beban operasi langsung, perubahan kumulatif dalam nilai wajar).

Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 246-247 dan hal 288

Page 223: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 221

Additional Information

KRITERIA PERATURAN BAPEPAM-LK dan ANNUAL REPORT AWARD 2010 LAPORAN TAHUNAN 2010 PERSEROAN

KRITERIA PENJELASAN CHECK LIST KETERANGAN

Pengungkapan yang Berhubungan dengan Perpajakan.

Hal-hal yang harus diungkapkan selain Jenis dan Jumlah Hutang Pajak :1. Rekonsiliasi antara beban (penghasilan) pajak

dengan hasil perkalian laba akuntansi dengan tarif yang berlaku dengan mengungkapkan dasar perhitungan tarif pajak yang berlaku.

2. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini

3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan.

4. Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disajikan pada neraca untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau kewajiban pajak tangguhan yang diakui pada neraca.

5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak.

Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 294-298

Pengungkapan yang berhubungan dengan Aset tetap.

Hal-hal yang harus diungkapkan:1. Metode penyusutan yang digunakan. 2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang

dipilih antara model revaluasi dan model biaya. 3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan

dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (model biaya).

4. Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode untuk tiap kelompok aset tetap.

5. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode untuk tiap kelompok aset, yang menunjukkan: penambahan, aset yang diklasifikasi sebagai tersedia untuk dijual/kelompok lepasan, penggabungan usaha, revaluasi, rugi penurunan nilai, penyusutan, selisih nilai tukar neto, atau perubahan lain.

Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 243-244 dan hal 284-287

Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Lainnya.

Hal-hal yang harus diungkapkan:1. Penjelasan mengenai standar akuntansi

keuangan dan peraturan baru yang diterapkan dan mempengaruhi aktivitas perusahaan.

2. Dampak penerapan standar akuntansi keuangan dan peraturan baru tersebut.

Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 262-268

Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan.

Hal-hal yang harus diungkapkan:1. Persyaratan, kondisi dan kebijakan akuntansi

untuk setiap kelompok instrumen keuangan 2. Klasifikasi instrumen keuangan 3. Nilai wajar tiap kelompok instrumen keuangan 4. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen

keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas

5. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangannya

Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 251-252 dan hal 340-345

Page 224: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk222

Informasi Tambahan

KRITERIA PERATURAN BAPEPAM-LK dan ANNUAL REPORT AWARD 2010 LAPORAN TAHUNAN 2010 PERSEROAN

KRITERIA PENJELASAN CHECK LIST KETERANGAN

Komitmen dan Kontinjensi. Hal-hal yang harus diungkapkan:

1. Untuk perikatan berupa perjanjian sewa,

keagenan dan distribusi, bantuan manajemen,

teknis, royalti dan lisensi memuat uraian

tentang pihak-pihak yang terkait, periode

berlakunya perikatan, dasar penentuan

kompensasi dan denda, jumlah beban atau

pendapatan pada periode pelaporan, dan

pembatasan-pembatasan lainnya.

2. Untuk perikatan berupa Kontrak/perjanjian yang

memerlukan penggunaan dana di masa yang

akan datang, seperti: pembangunan pabrik,

perjanjian pembelian, ikatan untuk investasi,

dsb. memuat uraian tentang pihak-pihak yang

terkait dalam perjanjian, periode berlakunya

perikatan, nilai keseluruhan, mata uang, dan

bagian yang telah direalisasi.

3. Untuk pemberian jaminan/garansi memuat

uraian tentang pihak-pihak yang dijamin dan

yang menerima jaminan, yang dipisahkan

antara pihak yang mempunyai hubungan

istimewa dan pihak ketiga untuk pihak yang

dijamin, latar belakang dikeluarkannya jaminan,

periode berlakunya jaminan, nilai jaminan.

4. Perkara/sengketa hukum dengan

mengungkapkan pihak-pihak yang terkait,

jumlah yang diperkarakan, serta latar belakang,

isi dan status perkara dan pendapat hukum

(legal opinion).

5. Untuk peraturan pemerintah yang mengikat

perusahaan seperti: masalah lingkungan hidup,

diungkapkan uraian singkat tentang peraturan

dan dampaknya terhadap perusahaan.

Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 321-335

Page 225: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 223

2010 Consolidated Financial Statements

laporan keuangan konsolidasi tahun 20102010 Consolidated Financial Statements

2010 Consolidated Financial Statements

Page 226: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi
Page 227: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk dan anak perusahaan/ and subsidiaries Laporan keuangan konsolidasi beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009/ Consolidated financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2010 and 2009

Page 228: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

The original consolidated financial statements included herein are in

Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009

Daftar Isi Table of Contents

Halaman/ Page Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Neraca Konsolidasi …………………………………... 1-3 ………………………..... Consolidated Balance Sheets Laporan Laba Rugi Konsolidasi …………………….. 4 ………………….. Consolidated Statements of Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ………...... 5 ………Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasi …………………….... 6-7 …………….. Consolidated Statements of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi …….. 8-118 .…… Notes to the Consolidated Financial Statements

***************************

Page 229: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi
Page 230: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi
Page 231: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 229

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of

the consolidated financial statements.

1

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Nilai Nominal Per Saham)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah,

Except Par Value Per Share)

Catatan/ 2010 Notes 2009

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 724.567 2d,2p,2s, 1.124.202 Cash and cash equivalents 3,28,31 Investasi jangka pendek 8.300 2d,2s,4,31 75.000 Short-term investments Piutang usaha - bersih 2e,2p,2s,5, Trade receivables - net 14,18,28,31 Pihak ketiga - setelah dikurangi Third parties - net of allowance cadangan penurunan nilai for impairment of sebesar Rp47.393 dan Rp52.021 Rp47,393 and Rp52,021 masing-masing pada tahun in 2010 and 2009, 2010 dan 2009 487.037 375.173 respectively Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai Related parties - net of sebesar Rp2.757 allowance for impairment of pada tahun 2010 281.093 2f,7 473.570 Rp2,757 in 2010 Piutang sewa pembiayaan yang 2j,2p,2s, Current maturities of jatuh tempo dalam satu tahun 3.767 6,28,31 8.644 finance lease receivables Piutang lain-lain - pihak ketiga 24.237 2p,2s,28,31 33.113 Other receivables - third parties Persediaan - setelah dikurangi Inventories - net of allowance penyisihan persediaan usang for inventories obsolescence sebesar Rp3.169 dan Rp1.017 of Rp3,169 and Rp1,017 masing-masing pada tahun 2g,8, in 2010 and 2009, 2010 dan 2009 115.062 14,18 83.800 respectively Uang muka - bersih 97.065 9,26e 200.118 Advances - net Pajak pertambahan nilai dibayar di muka 289.940 167.648 Prepaid value added taxes Biaya dibayar di muka 9.591 2h 6.758 Prepaid expenses

Jumlah Aset Lancar 2.040.659 2.548.026 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Aset pajak tangguhan - bersih 43.620 2q,16 38.148 Deferred tax assets - net Piutang sewa pembiayaan 2j,2p,2s, Finance lease receivables - jangka panjang 14.776 6,28,31 15.509 net of current maturities Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa - setelah Due from related parties - net of dikurangi cadangan penurunan allowance for impairment of nilai sebesar Rp9.957 dan Rp4.297 2e,2f,2p, Rp9,957 and Rp4,297 pada tahun 2010 dan 2009 6.286 2s,7,28,31 20.673 in 2010 and 2009, respectively Penyertaan saham - bersih 41.658 2c,10 45.375 Investments in shares of stock - net Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Property and equipment - net Rp1.346.899 dan Rp1.086.455 of accumulated depreciation of masing-masing pada tahun 2010 Rp1,346,899 and Rp1,086,455 in dan 2009 dan penurunan nilai 2010 and 2009, respectively, and sebesar Rp4.065 2i,2j,2k, impairment of pada tahun 2010 dan 2009 1.304.586 11,14,18 1.332.583 Rp4,065 in 2010 and 2009 Properti investasi - setelah dikurangi Investment property - net akumulasi penyusutan sebesar of accumulated depreciation of Rp10.238 dan Rp9.791 Rp10,238 and Rp9,791 masing-masing pada tahun 2l,12, in 2010 and 2009, 2010 dan 2009 82.137 14,18 80.739 respectively Aset program imbalan pasti 18.037 2o,25 - Defined benefits plans assets Aset lain-lain 126.807 2i, 2p,2s, 126.576 Other assets 13,16,18, 28,30,31

Jumlah Aset Tidak Lancar 1.637.907 1.659.603 Total Non-Current Assets

JUMLAH ASET 3.678.566 4.207.629 TOTAL ASSETS

Page 232: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk230

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of

the consolidated financial statements.

2

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Nilai Nominal Per Saham)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued)

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah,

Except Par Value Per Share) Catatan/ 2010 Notes 2009

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES Pinjaman jangka pendek 160.170 2p,2s,14, 329.203 Short-term loans 18,28,31 Hutang usaha 2p,2s,15, Trade payables 28,31 Pihak ketiga 215.267 298.216 Third parties Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 292.398 2f,7 234.077 Related parties Hutang lain-lain - pihak ketiga 15.458 2p,2s,28,31 41.655 Other payables - third parties Hutang pajak 39.379 2q,16 172.841 Taxes payable Uang muka pelanggan 22.845 2p,28 39.032 Advances from customers Biaya masih harus dibayar 278.073 2p,2s,17, 360.368 Accrued expenses 28,31 Pendapatan ditangguhkan 5.262 2m 5.160 Deferred income Kewajiban jangka panjang yang jatuh 2p,2s,18, Current maturities of tempo dalam satu tahun 28,31 long-term debts Hutang bank 236.984 30 165.195 Bank loans Hutang sewa pembiayaan 6.124 2j 14.664 Finance lease payables

Jumlah Kewajiban Lancar 1.271.960 1.660.411 Total Current Liabilities

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON-CURRENT LIABILITIES Hutang pihak yang mempunyai 2f,2p,2s, hubungan istimewa 583 7,28,31 116.083 Due to related parties Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh 2p,2s,18, Long-term debts - net of tempo dalam satu tahun 28,31 current maturities Hutang bank 425.797 30 468.339 Bank loans Hutang sewa pembiayaan - 2j 6.402 Finance lease payables Kewajiban diestimasi atas imbalan Estimated liabilities for kerja karyawan 30.068 2o,25 32.141 employees’ benefits

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 456.448 622.965 Total Non-Current Liabilities

Jumlah Kewajiban 1.728.408 2.283.376 Total Liabilities

HAK MINORITAS ATAS ASET MINORITY INTERESTS IN NET BERSIH ANAK PERUSAHAAN ASSETS OF CONSOLIDATED YANG DIKONSOLIDASI 12.869 2b 14.575 SUBSIDIARIES

Page 233: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 231

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of

the consolidated financial statements.

3

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Nilai Nominal Per Saham)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued)

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah,

Except Par Value Per Share) Catatan/ 2010 Notes 2009

EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Share capital - Rp100 par value Rp100 per saham per share Modal dasar - Authorized - 22.500.000.000 saham 22,500,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid - penuh - 7.298.500.000 saham 729.850 1b,19 729.850 7,298,500,000 shares Tambahan modal disetor - bersih 419.958 19 419.958 Additional paid-in capital - net Differences arising from Selisih nilai transaksi restrukturisasi restructuring transactions among entitas sepengendali 1.810 2b,20 1.810 entities under common control Differences arising from Selisih kurs karena penjabaran laporan foreign currency translation keuangan - 2b 301 of financial statements Saldo laba Retained earnings Telah ditentukan penggunaannya 51.838 19 28.526 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 748.554 743.954 Unappropriated

Jumlah ekuitas sebelum dikurangi Total equity before saham yang diperoleh kembali 1.952.010 1.924.399 treasury stock Saham yang diperoleh kembali pada harga Treasury stock at cost - perolehan - 99.738.000 saham (14.721) 2v,19 (14.721) 99,738,000 shares

Ekuitas - Bersih 1.937.289 1.909.678 Equity - Net

JUMLAH KEWAJIBAN TOTAL LIABILITIES DAN EKUITAS 3.678.566 4.207.629 AND EQUITY

Page 234: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk232

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of

the consolidated financial statements.

4

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Laba Bersih Per Saham Dasar)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Except Basic Earnings Per Share)

Catatan/ 2010 Notes 2009

PENDAPATAN USAHA 4.210.786 2f,2n,7,21 3.662.331 OPERATING REVENUES

BEBAN POKOK 2f,2n, COST OF OPERATING PENDAPATAN USAHA 3.800.911 7,22,25 3.119.303 REVENUES

LABA KOTOR 409.875 543.028 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA 2f,2n, OPERATING EXPENSES 7,23,25 Penjualan 7.367 9.265 Selling Umum dan administrasi 268.405 257.476 General and administrative

Jumlah Beban Usaha 275.772 266.741 Total Operating Expenses

LABA USAHA 134.103 276.287 INCOME FROM OPERATIONS

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (CHARGES) Gain on sale of investment Laba penjualan penyertaan saham 45.989 10,26k 437.825 in shares of stock Penghasilan bunga 21.737 20.014 Interest income Beban keuangan (79.597) 14,18,24 (92.958) Financing costs Beban pajak (15.785) 2q,16 (26.308) Tax expenses Gain (loss) on Laba (rugi) selisih kurs - bersih (8.295) 2p 43.063 foreign exchange - net Loss on sale of Rugi penjualan aset tetap - bersih - 2i,11 (1.101) property and equipment - net Rupa-rupa - bersih (7.635) (27.835) Others - net

Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih (43.586) 352.700 Other Income (Charges) - Net

BAGIAN ATAS LABA BERSIH EQUITY IN NET EARNINGS PERUSAHAAN ASOSIASI - OF ASSOCIATED BERSIH 3.659 2c,10 39.795 COMPANIES - NET

LABA SEBELUM MANFAAT INCOME BEFORE INCOME TAX (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 94.176 668.782 BENEFIT (EXPENSE)

MANFAAT (BEBAN) INCOME TAX PAJAK PENGHASILAN 2q,16 BENEFIT (EXPENSE) Tahun berjalan (35.644) (203.514) Current Tangguhan 5.472 4.225 Deferred

Beban Pajak Penghasilan - Bersih (30.172) (199.289) Income Tax Expense - Net

LABA SEBELUM HAK INCOME BEFORE MINORITAS ATAS LABA BERSIH MINORITY INTERESTS ANAK PERUSAHAAN YANG IN NET EARNINGS OF DIKONSOLIDASI 64.004 469.493 CONSOLIDATED SUBSIDIARIES HAK MINORITAS ATAS MINORITY INTERESTS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN IN NET EARNINGS OF YANG DIKONSOLIDASI (98) 2b (3.260) CONSOLIDATED SUBSIDIARIES

LABA BERSIH 63.906 466.233 NET INCOME

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 9 2t,29 65 BASIC EARNINGS PER SHARE

Page 235: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 233

2010 Consolidated Financial Statements

The

orig

inal

con

solid

ated

fina

ncia

l sta

tem

ents

incl

uded

her

ein

are

in In

done

sian

lang

uage

.

Cat

atan

ata

s la

pora

n ke

uang

an k

onso

lidas

i ter

lam

pir m

erup

akan

bag

ian

yang

tida

k te

rpis

ahka

n da

ri

lapo

ran

keua

ngan

kon

solid

asi s

ecar

a ke

selu

ruha

n.

Th

e ac

com

pany

ing

note

s to

the

cons

olid

ated

fina

ncia

l sta

tem

ents

form

an

inte

gral

par

t of

the

cons

olid

ated

fina

ncia

l sta

tem

ents

. 5

PT E

LNU

SA T

bk D

AN

AN

AK

PER

USA

HA

AN

LA

POR

AN

PER

UB

AH

AN

EK

UIT

AS

KO

NSO

LID

ASI

Ta

hun

yang

Ber

akhi

r pad

a Ta

ngga

l-tan

ggal

31

Des

embe

r 201

0 da

n 20

09

(Dis

ajik

an d

alam

Jut

aan

Rup

iah)

PT

ELN

USA

Tbk

AN

D S

UB

SID

IAR

IES

CO

NSO

LID

ATE

D S

TATE

MEN

TS O

F C

HA

NG

ES IN

EQ

UIT

Y Ye

ars

Ende

d D

ecem

ber 3

1, 2

010

and

2009

(E

xpre

ssed

in M

illio

ns o

f Rup

iah)

Se

lisih

Nila

i

Tr

ansa

ksi

Selis

ih K

urs

Res

truk

turis

asi

kare

na

En

titas

Pe

njab

aran

Sepe

ngen

dali/

La

pora

n

D

iffer

ence

s

K

euan

gan/

M

odal

Sah

am

A

risin

g fr

om

Diff

eren

ces

Dite

mpa

tkan

Ta

mba

han

Res

truc

turin

g

A

risin

g fr

om

Sald

o La

ba/R

etai

ned

Earn

ings

Sa

ham

yan

g

da

n D

iset

or

M

odal

Dis

etor

-

Tr

ansa

ctio

ns

Fore

ign

D

iper

oleh

Kem

bali

Pe

nuh/

B

ersi

h/

amon

g

C

urre

ncy

Tela

h

B

elum

p

ada

Is

sued

and

A

dditi

onal

En

titie

s un

der

Tran

slat

ion

Dite

ntuk

an

Dite

ntuk

an

H

arga

Per

oleh

an/

Cat

atan

/

Fu

lly P

aid

Paid

-in

Com

mon

of

Fin

anci

al

P

engg

unaa

nnya

/ P

engg

unaa

nnya

/ T

reas

ury

Stoc

k

Eku

itas

- Ber

sih/

N

otes

Sh

are

Cap

ital

Cap

ital -

Net

C

ontr

ol

Stat

emen

ts

App

ropr

iate

d

Una

ppro

pria

ted

at C

ost

Equi

ty -

Net

Sald

o 31

Des

embe

r 200

8

729.

850

419.

958

1.81

0

(4

1)

21

.838

455.

139

(14.

721)

1.61

3.83

3

Bal

ance

as

of D

ecem

ber 3

1, 2

008

Cad

anga

n um

um

19

-

-

-

-

6.

688

(6.6

88)

-

-

Appr

opria

tion

for g

ener

al re

serv

es

Laba

ber

sih

-

-

-

-

-

46

6.23

3

-

46

6.23

3

Net

inco

me

Div

iden

kas

19

-

-

-

-

-

(1

70.7

30)

-

(1

70.7

30)

Cas

h di

vide

nds

Selis

ih k

urs

kare

na p

enja

bara

n la

pora

n

Diff

eren

ces

aris

ing

from

fore

ign

curr

ency

keua

ngan

2b

-

-

-

342

-

-

-

342

tra

nsla

tion

of fi

nanc

ial s

tate

men

ts

Sald

o 31

Des

embe

r 200

9

729.

850

419.

958

1.81

0

30

1

28

.526

743.

954

(14.

721)

1.90

9.67

8

Bal

ance

as

of D

ecem

ber 3

1, 2

009

Cad

anga

n um

um

19

-

-

-

-

23

.312

(23.

312)

-

- Ap

prop

riatio

n fo

r gen

eral

rese

rves

La

ba b

ersi

h

-

-

-

-

-

63.9

06

-

63

.906

N

et in

com

e D

ivid

en k

as

19

-

-

-

-

-

(35.

994)

-

(35.

994)

C

ash

divi

dend

s Se

lisih

kur

s ka

rena

pen

jaba

ran

lapo

ran

D

iffer

ence

s ar

isin

g fro

m fo

reig

n cu

rren

cy

keua

ngan

2b

-

-

-

(301

)

-

-

-

(301

) tra

nsla

tion

of fi

nanc

ial s

tate

men

ts

Sald

o 31

Des

embe

r 201

0

729.

850

419.

958

1.81

0

-

51

.838

748.

554

(14.

721)

1.93

7.28

9

Bal

ance

as

of D

ecem

ber 3

1, 2

010

Page 236: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk234

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of

the consolidated financial statements.

6

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS

Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah)

Catatan/ 2010 Notes 2009

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING OPERASI ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 4.280.925 21 3.586.090 Cash received from customers Pembayaran kas kepada pemasok Cash paid to suppliers dan kontraktor (3.468.207) (2.306.175) and contractors Pembayaran kas kepada karyawan (464.006) (518.783) Cash paid to employees

Kas yang dihasilkan dari operasi 348.712 761.132 Cash provided by operations Penerimaan penghasilan bunga 21.737 20.014 Receipts from interest income Pembayaran beban keuangan (82.365) (92.958) Payments for financing costs Pembayaran pajak (141.177) (203.987) Payments for taxes Pembayaran atas aktivitas operasi Payments for other operating lainnya - bersih (112.877) (195.812) activities - net

Kas Bersih Diperoleh dari Net Cash Provided by Aktivitas Operasi 34.030 288.389 Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING INVESTASI ACTIVITIES Proceeds from cash dividends Penerimaan dividen kas dari received from associated perusahaan asosiasi 2.800 10 32.538 companies Penerimaan atas penjualan: Proceeds from sale of: Penyertaan saham 9.595 10 598.735 Investment in shares of stock Aset tetap - 11 574 Property and equipment Properti investasi - 12 4.229 Investment property Acquisition of Pembelian aset tetap (179.597) 11 (241.046) property and equipment Pencairan (penempatan) Liquidations (placements) of investasi jangka pendek 66.700 4 (75.000) short-term investments

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Net Cash Provided by (Used in) Aktivitas Investasi (100.502) 320.030 Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING PENDANAAN ACTIVITIES Penerimaan hutang bank 432.242 14,18 357.971 Proceeds from bank loans Pembayaran untuk: Payments of: Hutang bank (574.820) 14,18 (269.485) Bank loans Hutang sewa pembiayaan (14.943) 18 (19.352) Finance lease payables Penerimaan piutang dan hutang pihak yang mempunyai Proceeds of due from and due to hubungan istimewa 13.129 103.988 related parties Pembayaran dividen kas (180.192) (54.085) Payments of cash dividends Penambahan kas Increase in restricted dan setara kas cash and yang dibatasi penggunaannya (8.579) 13 (4.374) cash equivalents

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Net Cash Provided by (Used in) Aktivitas Pendanaan (333.163) 114.663 Financing Activities

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH NET INCREASE (DECREASE) IN KAS DAN SETARA KAS (399.635) 723.082 CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AWAL TAHUN 1.124.202 3 401.120 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR TAHUN 724.567 3 1.124.202 AT END OF YEAR

Page 237: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 235

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of

the consolidated financial statements.

7

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued)

Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah)

Catatan/ 2010 Notes 2009

AKTIVITAS YANG TIDAK ACTIVITIES NOT AFFECTING MEMPENGARUHI ARUS KAS CASH FLOWS Transfer of Transfer aset tetap ke property and equipment piutang sewa pembiayaan 2.773 14.848 to finance lease receivables

Page 238: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk236

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

8

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum a. Establishment of the Company and General Information

PT Elnusa Tbk (Perusahaan) didirikan dengan

nama PT Electronika Nusantara pada tanggal 25 Januari 1969 berdasarkan Akta Notaris Tan Thong Kie, S.H., No. 18 tanggal 25 Januari 1969 jo Akta Notaris No. 10 tanggal 13 Februari 1969 oleh notaris yang sama. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. J.A.5/18/24 tanggal 19 Februari 1969 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 35, Tambahan No. 58 tanggal 2 Mei 1969. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan Anggaran Dasar terakhir kali berdasarkan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H. (pengganti Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn.) No. 29 tanggal 6 Mei 2009 yang meliputi antara lain perubahan mengenai pengeluaran saham, Rapat Umum Pemegang Saham, pengangkatan, pemberhentian, tugas dan wewenang direksi dan dewan komisaris serta pembagian dividen. Perubahan Anggaran Dasar ini telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan diterima dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-08671 tanggal 25 Juni 2009.

PT Elnusa Tbk (the “Company”) was established under the original name of PT Electronika Nusantara on January 25, 1969 based on Notarial Deed No. 18 dated January 25, 1969 of Tan Thong Kie, S.H., as amended by Notarial Deed No. 10 dated February 13, 1969 of the same notary. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. J.A.5/18/24 dated February 19, 1969, and was published in Supplement No. 58 of the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 35 dated May 2, 1969. The Articles of Association has been amended several times, the latest amendments by Notarial Deed No. 29 dated May 6, 2009 of Aulia Taufani, S.H. (substitute notary of Sutjipto, S.H., M.Kn.) concerning, among others, amendments on issuance of shares, Shareholders’ General Meeting, appointment, resignation, duties and authorities of directors and board of commissioners, and distribution of dividend. These amendments in the Articles of Association have been registered to the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia with Register No. AHU-AH.01.10-08671 dated June 25, 2009.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan,

ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dalam bidang jasa, perdagangan, pertambangan, pembangunan dan perindustrian. Perusahaan berdomisili di Graha Elnusa Lt. 16, Jl. T.B. Simatupang Kav. 1B, Jakarta Selatan dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan September 1969. Saat ini, Perusahaan beroperasi dalam bidang jasa hulu migas dan penyertaan saham pada Anak perusahaan dan perusahaan asosiasi yang bergerak dalam berbagai bidang usaha, yaitu jasa dan perdagangan penunjang hulu migas, jasa dan perdagangan hilir migas, jasa pengolahan dan penyimpanan data migas, pengelolaan aset lapangan migas dan jasa telekomunikasi. Perusahaan juga beroperasi dalam bidang penyediaan barang dan jasa kepada Anak perusahaan dan perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa serta penyediaan dan pengelolaan ruang perkantoran.

In accordance with the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is to provide services, trading, mining, construction and industry. The Company is domiciled at Graha Elnusa Fl. 16, Jl. T.B. Simatupang Kav. 1B, South Jakarta and started its commercial operations in September 1969. Currently, the Company is engaged in upstream oil and gas services and investing in shares of stock in Subsidiaries and associates that are engaged in several industries, such as upstream oil and gas support services and trading, downstream oil and gas services and trading, oil and gas data management and storage services, oil and gas field asset management and telecommunication services. The Company also provides goods and services to its Subsidiaries and related parties and providing and managing office spaces.

Page 239: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 237

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

9

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Penawaran Umum Saham b. Public Offering of Shares

Pada tanggal 25 Januari 2008, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan menerbitkan Surat Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana Perusahaan sebanyak 1.460.000.000 saham. Pada tanggal 6 Februari 2008, saham Perusahaan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran perdana sebesar Rp400 (Rupiah penuh) per saham.

On January 25, 2008, the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency issued the Effective Statement Letter in accordance with the Company’s Initial Public Offering of its 1,460,000,000 shares. On February 6, 2008, the Company’s shares have been listed in the Indonesia Stock Exchange at an initial offering price of Rp400 (full amount) per share.

c. Karyawan, Direksi dan Komisaris c. Employees, Directors and Commissioners

Pada tanggal 31 Desember 2010, susunan

dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2010, the composition of the Company’s boards of commissioners and directors are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama Waluyo President Commissioner Komisaris Achmad Luthfi Commissioner Komisaris Erry Firmansyah Commissioner Komisaris Independen Surat Indrijarso Independent Commissioner Komisaris Independen Soehandjono Independent Commissioner

Direksi Directors Direktur Utama Suharyanto President Director Direktur Operasi Suryadi Oemar Operation Director Direktur Keuangan Santun Nainggolan Finance Director Direktur SDM dan Umum Lucy Sycilia HR and General Affairs Director Direktur Pengembangan Usaha Muhammad Jauzi Arif Business Development Director

Pada tanggal 31 Desember 2009, susunan

dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2009, the composition of the Company’s boards of commissioners and directors are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama Waluyo President Commissioner Komisaris Anton Sugiono Commissioner Komisaris Soehandjono Commissioner Komisaris Independen Sahap Manuntun Hari Kustoro Independent Commissioner Komisaris Independen Surat Indrijarso Independent Commissioner

Direksi Directors Direktur Utama Eteng Ahmad Salam President Director Direktur Operasi Eddy Sjahbuddin Operation Director Direktur Keuangan Santun Nainggolan Finance Director Direktur SDM dan Umum Lucy Sycilia HR and General Affairs Director Direktur Pengembangan Usaha Muhammad Jauzi Arif Business Development Director

Page 240: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk238

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

10

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Karyawan, Direksi dan Komisaris (lanjutan) c. Employees, Directors and Commissioners (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2010, susunan

komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2010, members of the Company’s audit committee are as follows:

Ketua Surat Indrijarso Chairman Anggota Soehandjono Member Anggota Farida Meutia Member Anggota Anita Kentjanawati Member Anggota Sampe L. Purba Member

Pada tanggal 31 Desember 2009, susunan

komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2009, members of the Company’s audit committee are as follows:

Ketua Surat Indrijarso Chairman Anggota Sahap Manuntun Hari Kustoro Member Anggota Zainal Ariffin Member Anggota Farida Meutia Member Anggota Anita Kentjanawati Member

Sekretaris Perusahaan pada tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 adalah Heru Samodra.

The Corporate Secretary of the Company as of December 31, 2010 and 2009 is Heru Samodra.

Perusahaan dan Anak perusahaan

mempunyai 1.670 karyawan (1.379 karyawan tetap dan 291 karyawan kontrak) dan 1.838 karyawan (1.331 karyawan tetap dan 507 karyawan kontrak) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (tidak diaudit).

The Company and Subsidiaries have 1,670 employees (1,379 permanent employees and 291 contract employees) and 1,838 employees (1,331 permanent employees and 507 contract employees) as of December 31, 2010 and 2009 (unaudited), respectively.

Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan

kepada direksi dan komisaris Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebesar Rp18,9 miliar dan Rp16,0 miliar masing-masing pada tahun 2010 dan 2009.

Salaries and other compensation benefits paid to the Company’s and Subsidiaries’ directors and commissioners amounted to Rp18.9 billion and Rp16.0 billion in 2010 and 2009, respectively.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

a. Basis of Consolidated Financial Statements

Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai

dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK).

The consolidated financial statements are prepared in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia that are covered by Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) issued by Indonesian Institute of Accountants (IAI) and by the regulations of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAM-LK).

Page 241: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 239

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan

Konsolidasi (lanjutan) a. Basis of Consolidated Financial

Statements (continued)

Laporan keuangan konsolidasi terlampir, kecuali laporan arus kas konsolidasi, disusun dengan dasar akrual dan berdasarkan konsep biaya historis, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared using the accrual basis and based on historical cost concept, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies for those accounts.

Mata uang pelaporan yang digunakan pada

laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. The reporting currency used in the

consolidated financial statements is Indonesian Rupiah.

Laporan arus kas konsolidasi, disajikan

dengan menggunakan metode langsung (direct method), menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are presented using the direct method by classifying the receipts and disbursements of cash and cash equivalents into operating, investing and financing activities.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi b. Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasi meliputi

laporan keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan yang dimiliki atau dikendalikan oleh Perusahaan, baik secara langsung atau tidak langsung, dengan kepemilikan saham lebih dari 50,00%. Berikut adalah rincian Anak perusahaan:

The consolidated financial statements include the accounts of the Company and the following Subsidiaries, whereby the Company directly or indirectly owns or controls more than 50.00% of the voting shares. The details of Subsidiaries are as follows:

Tahun Perolehan/ Persentase Kepemilikan/ Pendirian/ Percentage of Ownership Year of Jumlah Aset/Total Assets Nama Anak Perusahaan/ Kegiatan Usaha/ Domisili/ Acquisition/ 2010 2009 Name of Subsidiaries Principal Activity Domicile Incorporation % % 2010 2009

Kepemilikan langsung/Direct ownership PT Sigma Cipta Utama (SCU) Manajemen data, teknologi Jakarta 1980 99,99 99,98 103.683 115.595 informasi dan telekomunikasi/ Data management, information technology and telecommunications PT Elnusa Fabrikasi Jasa penguliran, perdagangan Batam 1982 97,35 84,50 62.916 148.410 Konstruksi (EFK) (dahulu dan pabrikasi pipa/ PT Purna Bina Nusa) Pipe threading services, trading and manufacturing PT Elnusa Petrofin (EPN) SPBU, depo, transportasi dan Jakarta 1996 99,93 99,93 477.693 385.840 perdagangan BBM dan bahan kimia/ Retail gas station, fuel storage, oil and chemicals distribution and trading PT Elnusa Patra Ritel (EPR) SPBU migas/Retail gas station Jakarta 1996 98,00 98,00 19.881 20.299 PT Patra Nusa Data (PND) Jasa perolehan dan pengelolaan Jakarta 1997 70,00 70,00 61.315 63.118 data eksplorasi dan produksi migas/ Oil and gas exploration and production data acquisition and management services Elnusa Bangkanai Eksplorasi dan produksi British Virgin 2003 - 100,00 - 31.565 Energy Ltd. (EBE) migas/ Islands (Catatan 26k/ Oil and gas exploration Note 26k) and production

Page 242: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk240

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) b. Principles of Consolidation (continued)

Tahun Perolehan/ Persentase Kepemilikan/ Pendirian/ Percentage of Ownership Year of Jumlah Aset/Total Assets Nama Anak Perusahaan/ Kegiatan Usaha/ Domisili/ Acquisition/ 2010 2009 Name of Subsidiaries Principal Activity Domicile Incorporation % % 2010 2009

Kepemilikan tidak langsung melalui EPR/Indirect ownership through EPR Elnusa Chariot Investasi, perdagangan Belize 2010 100,00 - 3 - International Ltd. (ECI) dan kontraktor/ (Catatan 26k/ Investment, trading Note 26k) and contractors

Untuk tujuan konsolidasi, akun-akun ECI dan

EBE, Anak perusahaan yang masing-masing berdomisili di Belize dan British Virgin Islands, dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan dasar sebagai berikut:

For consolidation purposes, the accounts of ECI and EBE, Subsidiaries domiciled in Belize and British Virgin Islands, respectively, are translated into Rupiah on the following basis:

Akun-akun aset dan kewajiban - Kurs tengah Bank Indonesia - Asset and liability accounts pada tanggal neraca/ Middle rate published by Bank Indonesia

at balance sheet date Akun-akun ekuitas - Kurs historis/ - Equity accounts Historical rate Akun-akun laba rugi - Kurs tengah rata-rata - Profit and loss accounts Bank Indonesia selama tahun berjalan/ Average rate published by Bank Indonesia during the year

Kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal

neraca dan kurs tengah rata-rata Bank Indonesia selama tahun berjalan yang digunakan adalah sebagai berikut:

The middle rate at balance sheets date and average exchange rate during the year as published by Bank Indonesia are as follows:

Rupiah Penuh/Rupiah (Full Amount)

Aset dan Kewajiban/ Laba Rugi/ Assets and Liabilities Profit and Loss

31 Desember 2010/ 31 Desember 2009/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2009/ December 31, 2010 December 31, 2009 December 31, 2010 December 31, 2009

1 Dolar AS 8.991 9.400 9.103 10.356 1 US Dollar

Selisih kurs karena penjabaran mata uang

asing akun neraca dan laporan laba rugi Anak perusahaan yang dimiliki secara langsung oleh Perusahaan disajikan sebagai akun “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” dalam bagian Ekuitas pada neraca konsolidasi.

The resulting difference from the translation of the balance sheet accounts and profit and loss accounts of a directly-owned Subsidiary is presented as “Differences Arising from Foreign Currency Translation of Financial Statements” account under the Equity section in the consolidated balance sheets.

Semua saldo akun dan transaksi yang

signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.

All significant intercompany accounts and transactions are eliminated.

Page 243: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 241

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) b. Principles of Consolidation (continued) Bagian kepemilikan pemegang saham

minoritas atas aset bersih Anak perusahaan disajikan sebagai akun “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi” pada neraca konsolidasi. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam ekuitas Anak perusahaan. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, dibebankan kepada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya, Anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada pemegang saham mayoritas dapat ditutup.

The proportionate shares of the minority shareholders in net assets of the Subsidiaries are presented as “Minority Interests in Net Assets of Consolidated Subsidiaries” account in the consolidated balance sheets. When the cumulative losses applicable to minority shareholders of the Subsidiaries exceed their interests in the equities of the Subsidiaries, the excess is temporarily absorbed by the majority shareholders, except when the minority shareholders have the obligation and the ability to absorb the excess of related cumulative losses incurred. Subsequent profits earned by a Subsidiary under such circumstances that are applicable to the minority shareholders are allocated to the majority shareholders of the Company to the extent of the minority interests’ share in losses that have been previously absorbed by the majority shareholders.

Berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004),

“Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, selisih antara biaya perolehan/penerimaan atas aset bersih yang diperoleh dan/atau dijual dengan nilai buku sehubungan dengan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat dan disajikan sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dalam bagian Ekuitas pada neraca konsolidasi.

In accordance with PSAK No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring Among Entities under Common Control”, the difference between the transfer price of acquired and/or sold net assets and the book value in the restructuring transactions between entities under common control is recorded and presented as “Differences Arising from Restructuring Transactions among Entities Under Common Control” account under the Equity section in the consolidated balance sheets.

c. Penyertaan Saham c. Investments in Shares of Stock

Penyertaan saham yang dimiliki Perusahaan

sebesar 20,00% sampai 50,00% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Dengan metode ekuitas, penyertaan dinyatakan sebesar biaya perolehannya dan ditambah atau dikurangi dengan bagian atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi dalam jumlah yang sesuai dengan persentase kepemilikan Perusahaan atau Anak perusahaan sejak tanggal perolehan serta dikurangi dengan penerimaan dividen kas.

Investments in shares of stock in which the Company maintains ownership interest of 20.00% to 50.00%, are accounted for under the equity method. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Company’s or Subsidiaries’ share in the net earnings or losses of the investees since date of acquisition less cash dividend received.

Penyertaan saham lainnya dengan persentase

kepemilikan kurang dari 20,00% disajikan sebesar biaya perolehan (cost method).

Other investments in shares of stock with ownership interest of less than 20.00% are accounted for under the cost method.

Page 244: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk242

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Setara Kas dan Investasi Jangka Pendek d. Cash Equivalents and Short-term

Investments

Call deposit dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.

Call deposits and time deposits with maturities of 3 (three) months or less at the time of placement and not pledged as collateral for loans are classified as “Cash Equivalents”.

Deposito berjangka dengan jangka waktu lebih

dari 3 (tiga) bulan tapi tidak melebihi 1 (satu) tahun sejak tanggal penempatan diklasifikasikan sebagai “Investasi Jangka Pendek”.

Time deposits with maturities of more than 3 (three) months but not exceed 1 (one) year at the time of placement are classified as “Short-term Investments”.

e. Cadangan Penurunan Nilai Piutang e. Allowance for Impairment of Receivables

Sebelum tahun 2010, cadangan penurunan

nilai piutang ditentukan berdasarkan analisa atas kolektibilitas saldo piutang pada akhir periode. Piutang dihapuskan dalam periode dimana piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih (Catatan 2s).

Prior to 2010, allowance for impairment of receivables is provided based on an analysis of the collectibility of outstanding amounts at the end of the period. Receivables are written-off during the period in which they are determined to be uncollectible (Note 2s).

f. Transaksi dengan Pihak-pihak yang

Mempunyai Hubungan Istimewa f. Transactions with Related Parties

Transaksi dengan pihak-pihak yang

mempunyai hubungan istimewa dicatat dan diungkapkan sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

Transactions with related parties are recorded and disclosed in accordance with PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”.

Transaksi antara Perusahaan dan Anak

perusahaan dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah dan perusahaan-perusahaan lain yang dimiliki/dikendalikan negara/daerah, tidak diperhitungkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Transactions between the Company and Subsidiaries with the state and region owned/controlled entities are not considered as transactions with related parties.

Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-

pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam Catatan 7.

All significant transactions with related parties are disclosed in Note 7.

g. Persediaan g. Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah

antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the moving-average method.

Penyisihan persediaan usang disajikan untuk

mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersih berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan.

Allowance for inventories obsolescence is provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable value based on the periodic review of the physical condition of the inventories.

Page 245: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 243

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Biaya Dibayar di Muka h. Prepaid Expenses

Biaya dibayar di muka diamortisasi

menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat masing-masing biaya.

Prepaid expenses are amortized using the straight-line method over the periods benefited.

i. Aset Tetap i. Property and Equipment

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya

perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan) dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.

Property and equipment is stated at cost less accumulated depreciation (except for land which is not depreciated) and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the property and equipment when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the property and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in consolidated statements of income as incurred.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan

metode garis lurus (straight-line method) selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:

Depreciation is calculated based on straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/ Years

Bangunan, prasarana dan instalasi 4 - 20 Buildings, improvements and installations Mesin dan peralatan 2 - 10 Machinery and equipment Perabotan dan perlengkapan kantor 2 - 5 Office furniture, fixtures and equipment Alat transportasi 2 - 5 Transportation equipment Konstruksi baja 10 Steel constructions

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit and loss in the year the asset is derecognized.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu,

umur manfaat dan metode penyusutan ditinjau ulang, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.

Page 246: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk244

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

i. Aset Tetap (lanjutan) i. Property and Equipment (continued)

Semua biaya yang terjadi sehubungan dengan

perolehan hak atas tanah ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan tanah sebagai bagian dari “Aset Lain-lain” dalam Aset Tidak Lancar pada neraca konsolidasi. Biaya tersebut, yang meliputi antara lain, biaya perizinan, biaya survei dan pengukuran lokasi, biaya notaris dan pajak-pajak yang berhubungan dengan perolehan tanah tersebut, diamortisasi selama masa hak atas tanah yang bersangkutan.

All incidental costs incurred in relation with the acquisitions of landrights are deferred and presented separately from the main acquisition costs of the landrights as part of “Other Assets” under Non-current Assets in the consolidated balance sheets. Such costs, which include, among others, legal fees, area survey and remeasurement fees, notary fees, and related taxes are amortized over the legal terms of the related landrights.

Nilai aset harus dikaji ulang atas kemungkinan

penurunan pada nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatat aset mungkin tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai aset diakui sebagai biaya tahun berjalan.

Asset values are reviewed for any impairment and possible writedown to fair values whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying values of the assets may not be fully recovered. Impairment of assets is recognized as a charge to current operations.

j. Sewa j. Lease

Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

The determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. Moreover, leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases.

Page 247: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 245

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Sewa (lanjutan) j. Lease (continued)

Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai lessee

Company and Subsidiaries as lessees

i) Dalam sewa pembiayaan, Perusahaan

dan Anak perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca konsolidasi pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Sewa kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan dan Anak perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.

i) Under a finance lease, the Company and Subsidiaries shall recognize assets and liabilities in the consolidated balance sheets at amounts equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payments shall be apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability. The finance charge shall be allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rents shall be charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are reflected in the consolidated statements of income. Capitalised leased assets (presented under the account of property and equipment) are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Company and Subsidiaries will obtain ownership by the end of the lease term.

ii) Dalam sewa operasi, Perusahaan dan

Anak perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

ii) Under an operating lease, the Company and Subsidiaries recognized lease payments as an expense on a straight-line basis over the lease term.

Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai

lessor Company and Subsidiaries as lessors

i) Dalam sewa pembiayaan, Perusahaan

dan Anak perusahaan mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di neraca sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan pembiayaan. Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.

i) Under a finance lease, the Company and Subsidiaries shall recognize assets held under a finance lease in its balance sheets and present them as a receivable at an amount equal to the net investment in the lease. Lease payment receivable is treated as repayment of principal and finance income. The recognition of finance income shall be based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on the Company’s and Subsidiaries’ net investment in the finance lease.

Page 248: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk246

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Sewa (lanjutan) j. Lease (continued)

Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai lessor (lanjutan)

Company and Subsidiaries as lessors (continued)

ii) Dalam sewa menyewa biasa, Perusahaan dan Anak perusahaan mengakui aset untuk sewa operasi di neraca konsolidasi sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Sewa kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa sewa.

ii) Under an operating lease, the Company and Subsidiaries shall present assets subject to operating leases in the consolidated balance sheets according to the nature of the asset. Initial direct cost incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income. Contingent rents, if any, are recognized as revenue in the periods in which they are earned. Lease income from operating leases shall be recognized as income on a straight-line basis over the lease term.

Penyusutan aset yang diperoleh melalui sewa pembiayaan dihitung dengan menggunakan metode dan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan yang diterapkan untuk aset tetap dengan kepemilikan langsung (Catatan 2i).

Depreciation of assets acquired under finance leases is computed using the same method and estimated useful lives applied to similar property and equipment account acquired under direct ownership (Note 2i).

k. Aset Dalam Penyelesaian k. Construction in Progress

Aset dalam penyelesaian (disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap”) dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Perusahaan mengkapitalisasi biaya pinjaman sesuai dengan PSAK No. 26 (Revisi 2008), “Biaya Pinjaman”.

Construction in progress (presented under “Property and Equipment”) is stated at cost. The accumulated costs are reclassified to the appropriate property and equipment account when construction is completed and the asset is ready for its intended use. The Company capitalizes borrowing cost in accordance with PSAK No. 26 (Revised 2008), “Borrowing Costs”.

l. Properti Investasi l. Investment Property

Properti investasi terdiri dari tanah, bangunan prasarana dan instalasi, yang dikuasai Perusahaan dan Anak perusahaan untuk disewakan atau untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan) dan rugi penurunan nilai. Jumlah tercatat termasuk bagian biaya penggantian properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi; dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi.

Investment property consists of land, buildings, improvements and installations, which are held by the Company and Subsidiaries to earn rentals or for capital appreciation or both, rather than for use in the production or supply of goods or services or for administrative purposes or sale in the ordinary course of business. Investment property is stated at cost including transaction costs less accumulated depreciation (except for land which is not depreciated) and impairment losses. The carrying amount includes the cost of replacing part of an existing investment property at the time that cost is incurred if the recognition criteria are met; and excludes the costs of day to day servicing of an investment property.

Page 249: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 247

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Properti Investasi (lanjutan) l. Investment Property (continued)

Penyusutan bangunan, prasarana dan

instalasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset antara 4 (empat) sampai dengan 20 (dua puluh) tahun.

Depreciation of buildings, improvements and installations are computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets between 4 (four) to 20 (twenty) years.

Properti investasi dihentikan pengakuannya

pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.

Investment property is derecognized when either it has been disposed of or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future benefit is expected from its disposal. Any gains or losses on the retirement or disposal of an investment property are recognized in profit or loss in the year of retirement or disposal.

Transfer ke properti investasi dilakukan jika,

dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.

Transfers to investment property are made when, and only when, there is a change in use, evidenced by the end of owner occupation, commencement of an operating lease to another party or completion of construction or development. Transfers from investment property are made when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owner occupation or commencement of development with a view to sale.

Untuk transfer dari properti investasi ke aset

yang digunakan dalam operasi, Perusahaan dan Anak perusahaan menggunakan metode biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika aset yang digunakan Perusahaan dan Anak perusahaan menjadi properti investasi, Perusahaan dan Anak perusahaan mencatat aset tersebut sesuai dengan kebijakan aset tetap sampai dengan saat tanggal terakhir perubahan penggunaannya.

For a transfer from investment property to asset used in operations, the Company and Subsidiaries used the cost method at the date of change in use. If the asset used by the Company and Subsidiaries becomes an investment property, the Company and Subsidiaries account for such asset in accordance with the policy stated under property and equipment up to the date of change in use.

m. Pendapatan Ditangguhkan m. Deferred Income

Pendapatan dengan sistem kontrak sewa

dibukukan dalam akun “Pendapatan Ditangguhkan” sebesar nilai kontrak dan diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu kontrak.

Revenue from rental contract system are recorded as “Deferred Income” at the amount of contract value and recognized as income over the term of the contract.

Page 250: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk248

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Pengakuan Pendapatan dan Beban n. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan dari jasa hulu migas terintegrasi,

jasa hilir migas, jasa penunjang hulu migas dan jasa telematika penunjang jasa migas dan non-migas diakui pada saat jasa yang bersangkutan telah diberikan. Pendapatan dari perdagangan hilir migas dan perdagangan penunjang hulu migas diakui pada saat barang telah dikirim kepada pelanggan. Pendapatan dari jasa penyimpanan diakui selama masa perjanjian jasa penyimpanan. Semua kerugian yang telah diketahui atau yang dapat diantisipasi dari kontrak dilaporkan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Klaim untuk kompensasi tambahan diakui selama tahun diselesaikannya klaim tersebut.

Revenue from integrated oil and gas services, downstream oil and gas services, upstream oil and gas support services is recognized when the related services are rendered. Revenue from downstream oil and gas trading and upstream oil and gas support trading is recognized when the goods are delivered to the customers. Revenue from storage services is recognized over the term of the service agreements. All known or anticipated losses on any contracts are reflected in consolidated statement of income for the current year. Claims for additional compensation are recognized during the year when such claims are resolved.

Beban diakui pada saat terjadinya. Expenses are recognized as incurred.

o. Dana Pensiun dan Kesejahteraan Karyawan o. Pension Plans and Retirement Benefits

Perusahaan dan Anak perusahaan mencatat

penyisihan untuk imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UU No. 13/2003). Berdasarkan UU No. 13/2003, perusahaan-perusahaan diharuskan untuk membayar uang pesangon, penghargaan masa kerja dan penggantian hak kepada karyawan apabila persyaratan yang ditentukan pada UU No. 13/2003 terpenuhi.

The Company and Subsidiaries recognize provision for employee service entitlements in accordance with Law No. 13 Year 2003 regarding Labor (Law No. 13/2003). Under Law No. 13/2003, companies are required to pay separation, gratuity and compensation benefits to their employees if the conditions specified in Law No. 13/2003 are met.

Perusahaan dan Anak perusahaan

menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk karyawan tetap tertentu yang memenuhi syarat yang dikelola oleh Dana Pensiun Elnusa (Dapenusa) atau program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap tertentu lainnya yang dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI. Sumber dana pensiun berasal dari iuran Perusahaan dan Anak perusahaan dan karyawan masing-masing sebesar 22,50% dan 7,50% dari upah pokok pensiun karyawan.

The Company and Subsidiaries have defined benefit plans covering certain qualified permanent employees which is managed by Dana Pensiun Elnusa (Dapenusa) or defined contributory retirement plans for other certain qualified permanent employees which are managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI. Contributions to pension plans are funded by the Company and Subsidiaries and their employees at 22.50% and 7.50%, respectively, of the basic pension income of employees.

Page 251: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 249

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Dana Pensiun dan Kesejahteraan Karyawan

(lanjutan) o. Pension Plans and Retirement Benefits

(continued)

Sejak tanggal 1 April 1996, Perusahaan tidak lagi memberikan kontribusi kepada Dapenusa, karena manajemen berpendapat bahwa jumlah aset Dapenusa untuk program pensiun telah melebihi kewajiban aktuaria Perusahaan. Pada saat ini, Perusahaan dan Anak perusahaan masih memberikan kontribusi iurannya yang dikelola oleh DPLK BNI.

Starting April 1, 1996, no contribution has been paid by the Company to Dapenusa, since the management believes that the plan assets has exceeded its actuarial liabilities. Currently, the Company and Subsidiaries are still contributing funds which are managed by DPLK BNI.

Selain program pensiun di atas, Perusahaan

menyelenggarakan program tunjangan hari tua dalam bentuk pesangon (“Program Tabel Besar”) yang mencakup seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat yang diberikan pada akhir masa kerja. Perusahaan telah membentuk yayasan untuk mengelola pesangon tersebut dengan nama Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa. Pesangon tersebut dibayar berdasarkan upah tetap dan lamanya karyawan bekerja. Sumber dana pesangon berasal dari iuran Perusahaan sebesar 22,50% dari upah pokok pensiun dan 12,50% dari upah tetap. Mulai Juni 2008, Perusahaan membayar pendanaan pesangon sebesar Rp1,0 miliar per bulan.

Aside from the benefit plans as mentioned above, the Company also provides a lump-sum benefit payment (called “Big Table Program”) for all qualified permanent employees at the end of the employees’ service period. The Company has established a foundation, Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa to manage the separation benefits. Separation benefits are determined based on the employees’ fixed income and length of services. Separation benefit contributions are funded by the Company at 22.50% of the employee’s basic pension income and 12.50% from fixed income. Starting June 2008, the Company has contributed to the separation benefit fund amounting to Rp1.0 billion per month.

Perusahaan dan Anak perusahaan

menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”, untuk mengakui kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan sesuai UU No. 13/2003. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan berdasarkan UU No. 13/2003 ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10,00% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10,00% dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.

The Company and Subsidiaries apply PSAK No. 24 (Revised 2004), “Accounting for Employee Benefits”, to recognize the aforesaid employees’ benefits liability in accordance with Law No. 13/2003. Under PSAK No. 24 (Revised 2004), the calculation of estimated liability of employees’ benefits based on the Law No. 13/2003 is determined using the projected unit credit actuarial method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting year exceeded the greater of 10.00% of the present value of the defined benefit obligation and 10.00% of the fair value of plan assets at the date. Actuarial gains or losses are recognized on the straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees.

Page 252: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk250

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang

Asing p. Foreign Currency Transactions and

Balances

Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca konsolidasi, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan, kecuali untuk kapitalisasi laba atau rugi kurs yang timbul dari pinjaman yang digunakan untuk mendanai aset tertentu.

Transactions involving foreign currencies are recorded in Indonesian Rupiah amounts at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At consolidated balance sheets date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah to reflect the rates of exchange prevailing at such date. Any resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year, except for capitalized foreign exchange gains or losses arising from borrowings used to finance qualifying assets.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009,

kurs yang digunakan Perusahaan dan Anak perusahaan masing-masing adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2010 and 2009, the exchange rates used by the Company and Subsidiaries are as follows:

2010 2009

Dolar AS ($AS1) 8.991 9.400 US Dollar (US$1) Dolar Singapura ($Sin1) 6.981 6.699 Singapore Dollar (Sin$1) Euro Eropa (€1) 11.956 13.510 European Euro (€1)

q. Pajak Penghasilan q. Income Tax

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan

taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas beda temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan fiskal pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa yang akan datang, seperti akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sebesar jumlah yang kemungkinan dapat direalisasi.

Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the current year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan dihitung

pada tarif pajak yang diharapkan untuk diterapkan pada tahun ketika aset direalisasi atau hutang diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca konsolidasi. Aset dan kewajiban pajak tangguhan dari masing-masing perusahaan disajikan dalam jumlah bersih pada neraca konsolidasi.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the assets is realized or the liability is settled, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the consolidated balance sheets date. The deferred tax assets and liabilities of each entity are shown at the applicable net amounts in the consolidated balance sheets.

Perubahan atas kewajiban pajak dicatat pada

saat hasil ketetapan pemeriksaan diterima atau jika ada pengajuan keberatan atau banding oleh Perusahaan dan Anak perusahaan, pada saat hasil dari keberatan atau banding tersebut telah ditetapkan oleh pengadilan.

Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if objected or appealed against by the Company and Subsidiaries, when the results of the objection or appeal is decided by the court.

Page 253: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 251

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Informasi Segmen r. Segment Information

Pelaporan segmen disusun sesuai dengan

kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha, sementara segmen sekunder adalah segmen kelompok pelanggan.

Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The primary format in reporting segment information is based on business segments while secondary segment information is based on customer segments.

Segmen usaha adalah komponen Perusahaan

dan Anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa, baik produk atau jasa individual atau sebagai suatu kelompok produk atau jasa dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

A business segment is a distinguishable component of the Company and Subsidiaries that is engaged in providing products or services for individual or a group of related products or services and that is subject to risks and returns that are different from those of other business segments.

Segmen kelompok pelanggan adalah

komponen Perusahaan dan Anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada kelompok pelanggan tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada kelompok pelanggan lain.

A customer segment is a distinguishable component of the Company and Subsidiaries that is engaged in providing products or services within a particular customer environment and that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other customer environments.

Pendapatan dan beban antar segmen

dialokasikan atas dasar segmen usaha. Inter-segment revenues and expenses are

allocated on the basis of business segment.

s. Instrumen Keuangan s. Financial Instruments

Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak perusahaan mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan” (PSAK No. 50), dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” (PSAK No. 55). Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Biaya transaksi atas kontrak pembiayaan yang sudah terjadi pada saat standar diterapkan tidak diperhitungkan dalam perhitungan suku bunga efektif dari kontrak tersebut.

Starting January 1, 2010, the Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” (PSAK No. 50), and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” (PSAK No. 55). The transaction costs of those already existing contracts at the time these standards were adopted were not considered in the calculation of effective interest of such contracts.

Page 254: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk252

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Instrumen Keuangan (lanjutan) s. Financial Instruments (continued)

PSAK No. 50 mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan di mana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut.

PSAK No. 50 contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This PSAK requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.

PSAK No. 55 mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.

PSAK No. 55 establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items. This standard provides for the definitions and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.

i. Aset Keuangan i. Financial Assets

Pengakuan awal Initial recognition

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Anak perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.

Financial assets within the scope of PSAK No. 55 are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets. The Company and Subsidiaries determine the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year end.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.

Page 255: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 253

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Instrumen Keuangan (lanjutan) s. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Pengakuan awal (lanjutan) Initial recognition (continued)

Aset keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan mencakup kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang sewa pembiayaan, piutang lain-lain - pihak ketiga, piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan aset lain-lain - kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya.

The Company’s and Subsidiaries’ financial assets include cash and cash equivalents, short-term investments, trade receivables, finance lease receivables, other receivables - third parties, due from related parties and other assets - restricted cash and cash equivalents.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut:

The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:

• Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi

• Financial assets at fair value through profit or loss

Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi meliputi aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi.

Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam neraca konsolidasi pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.

Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit and loss are carried in the consolidated balance sheets at fair value with gains or losses recognized in the consolidated statement of income.

• Pinjaman yang diberikan dan piutang • Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

Page 256: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk254

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Instrumen Keuangan (lanjutan) s. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)

Subsequent measurement (continued)

• Pinjaman yang diberikan dan piutang

(lanjutan) • Loans and receivables (continued)

Kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang sewa pembiayaan, piutang lain-lain - pihak ketiga, piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan aset lain-lain - kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Perusahaan dan Anak perusahaan termasuk dalam kategori ini.

The Company’s and Subsidiaries’ cash and cash equivalents, short-term investments, trade receivables, finance lease receivables, other receivables - third parties, due from related parties and other assets - restricted cash and cash equivalents are included in this category.

• Investasi dimiliki hingga jatuh tempo • Held-to-maturity (HTM) investments

Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasi sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat bersihnya. Laba atau rugi diakui pada laporan laba rugi konsolidasi ketika investasi dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Company and Subsidiaries have the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest rate method. This method uses an effective interest rate that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

Perusahaan dan Anak perusahaan tidak mempunyai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2010.

The Company and Subsidiaries did not have any held-to-maturity investments as of December 31, 2010.

Page 257: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 255

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Instrumen Keuangan (lanjutan) s. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)

Subsequent measurement (continued)

• Aset keuangan tersedia untuk dijual • Available-for-sale (AFS) financial assets

Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklasifikasi ke dalam laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.

AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in the shareholders’ equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in the shareholders’ equity shall be reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.

Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:

The investments classified as AFS are as follows:

- Investasi pada saham yang tidak

tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20,00% dan investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya.

- Investments in shares of stock that do not have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20.00% and other long-term investments are carried at cost.

- Investasi dalam modal saham yang

tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20,00% dicatat pada nilai wajar.

- Investments in equity shares that have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20.00% are recorded at fair value.

ii. Kewajiban Keuangan ii. Financial Liabilities

Pengakuan awal Initial recognition

Kewajiban keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, hutang dan pinjaman atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan dan Anak perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company and Subsidiaries determine the classification of their financial liabilities at initial recognition.

Page 258: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk256

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Instrumen Keuangan (lanjutan) s. Financial Instruments (continued)

ii. Kewajiban Keuangan (lanjutan) ii. Financial Liabilities (continued)

Pengakuan awal (lanjutan) Initial recognition (continued)

Saat pengakuan awal, kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal hutang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.

Kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan mencakup pinjaman jangka pendek, hutang usaha, hutang lain-lain - pihak ketiga, biaya masih harus dibayar, hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan kewajiban jangka panjang.

The Company’s and Subsidiaries’ financial liabilities include short-term loans, trade payables, other payables - third parties, accrued expenses, due to related parties and long-term debts.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Pengukuran kewajiban keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut:

The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:

• Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi

• Financial liabilities at fair value through profit or loss

Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi mencakup kewajiban keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan kewajiban keuangan yang pada saat pengakuan awalnya, telah ditetapkan, diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.

Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.

Kewajiban keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Kewajiban derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.

Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.

Laba atau rugi atas kewajiban dalam kelompok diperdagangkan harus diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.

Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the consolidated statement of income.

• Hutang dan pinjaman • Loans and borrowings

Setelah pengakuan awal, hutang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.

Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi ketika kewajiban tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.

Gains and losses are recognized in the consolidated statement of income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.

Page 259: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 257

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Instrumen Keuangan (lanjutan) s. Financial Instruments (continued)

iii. Saling hapus instrumen keuangan iii. Offsetting of financial instruments

Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca konsolidasi jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated balance sheets if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

iv. Nilai wajar instrumen keuangan iv. Fair value of financial instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.

The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s-length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.

Penyesuaian risiko kredit Credit risk adjustment

Perusahaan dan Anak perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak yang bertransaksi antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam penentuan nilai wajar posisi kewajiban keuangan, risiko kredit Perusahaan dan Anak perusahaan terkait dengan instrumen keuangan tersebut ikut diperhitungkan.

The Company and Subsidiaries adjust the price in the observable market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the ones being valued for financial asset positions. In determining the fair value of financial liability positions, the Company’s and Subsidiaries’ own credit risk associated with the instrument is taken into account.

Page 260: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk258

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

30

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Instrumen Keuangan (lanjutan) s. Financial Instruments (continued)

v. Biaya perolehan yang diamortisasi dari

instrumen keuangan v. Amortized cost of financial instruments

Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.

vi. Penurunan nilai aset keuangan vi. Impairment of financial assets

Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan dan Anak perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

The Company and Subsidiaries assess at each balance sheet date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.

• Aset keuangan dicatat sebesar biaya

perolehan yang diamortisasi • Financial assets carried at amortized

cost

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Anak perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan dan Anak perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and Subsidiaries first assess whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company and Subsidiaries determine that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.

Page 261: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 259

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

31

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Instrumen Keuangan (lanjutan) s. Financial Instruments (continued)

vi. Penurunan nilai aset keuangan

(lanjutan) vi. Impairment of financial assets

(continued)

• Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (lanjutan)

• Financial assets carried at amortized cost (continued)

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.

If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.

Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan dan Anak perusahaan. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi.

The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statement of income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company and Subsidiaries. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.

Page 262: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk260

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

32

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Instrumen Keuangan (lanjutan) s. Financial Instruments (continued)

vi. Penurunan nilai aset keuangan

(lanjutan) vi. Impairment of financial assets

(continued)

• Aset keuangan yang tersedia untuk dijual

• AFS financial assets

Dalam hal investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif akan termasuk penurunan nilai wajar yang signifikan dan berkepanjangan di bawah nilai perolehan investasi tersebut.

In the case of equity investment classified as an AFS financial asset, objective evidence would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investment below its cost.

Ketika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai investasi yang sebelumnya diakui pada laba atau rugi direklasifikasikan dari ekuitas ke dalam laba atau rugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak dihapuskan melalui laba atau rugi; sedangkan peningkatan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas.

Where there is evidence of impairment, the cumulative loss - measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in profit or loss - is reclassified from shareholders’ equity to profit or loss. Impairment losses on equity investments are not reversed through the profit or loss; increases in their fair value after impairment are recognized in shareholders’ equity.

Dalam hal instrumen hutang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, indikasi penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi. Penghasilan bunga di masa mendatang didasarkan pada nilai tercatat yang diturunkan nilainya dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Penghasilan bunga yang masih harus dibayar tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Penghasilan Bunga” pada laporan laba rugi konsolidasi. Jika pada tahun berikutnya, nilai wajar atas instrumen hutang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dapat dikaitkan dengan peristiwa yang timbul setelah pengakuan kerugian penurunan nilai melalui laba atau rugi, kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laba atau rugi.

In the case of a debt instrument classified as an AFS financial asset, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. Future interest income is based on the reduced carrying amount and is accrued based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. Such accrual is recorded as part of the “Interest Income” account in the consolidated statement of income. If, in a subsequent year, the fair value of a debt instrument increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in profit or loss, the impairment loss is reversed through profit or loss.

Page 263: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 261

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

33

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Instrumen Keuangan (lanjutan) s. Financial Instruments (continued)

vii. Penghentian pengakuan aset dan

kewajiban keuangan vii.Derecognition of financial assets and

liabilities

Aset keuangan Financial assets

Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan dan Anak perusahaan memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Perusahaan dan Anak perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan dan Anak perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.

A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company and Subsidiaries have transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Company and Subsidiaries have transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company and Subsidiaries have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

Kewajiban keuangan Financial liabilities

Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.

Ketika kewajiban keuangan awal digantikan dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas kewajiban keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.

Page 264: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk262

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

34

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Laba Bersih per Saham Dasar t. Basic Earnings per Share

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan

membagi laba bersih konsolidasi tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun 2010 dan 2009 adalah sejumlah 7.198.762.000 saham, setelah memperhitungkan efek dari saham yang diperoleh kembali (Catatan 19 dan 29).

Basic earnings per share are computed by dividing consolidated net income for the current year with the weighted-average number of outstanding shares during the year. The weighted-average number of shares outstanding in 2010 and 2009 are 7,198,762,000 shares, after considering the effect of treasury stock (Notes 19 and 29).

u. Penggunaan Estimasi u. Use of Estimates

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi

sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi. Karena terdapatnya risiko melekat dalam suatu estimasi, hasil sebenarnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin didasarkan pada jumlah yang berbeda dari taksiran tersebut.

The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based on amounts that differ from those estimates.

v. Saham yang Diperoleh Kembali v. Treasury Stock

Perusahaan menerapkan metode biaya untuk saham yang diperoleh kembali, dimana jumlah bruto dari biaya yang dikeluarkan untuk membeli saham tersebut disajikan sebagai pengurang pada sisi ekuitas neraca konsolidasi. Ketika saham yang diperoleh kembali tersebut diterbitkan kembali atau dijual sebesar nilai perolehan, maka akun pengurang ekuitas dikreditkan sebesar nilai perolehan, selanjutnya kelebihan dari biaya perolehan tersebut akan dikreditkan pada akun tambahan modal disetor dan kekurangannya akan dibebankan pada laba ditahan.

The Company applied the cost method for treasury stock, whereby the gross cost of the shares reacquired is charged to a contra equity account in the consolidated balance sheets. When the treasury stock are reissued or resold at cost, the contra equity account is credited; the proceeds in excess of cost are credited to the paid-in-capital account; and any deficiency is charged to retained earnings.

w. Standar yang Telah Dikeluarkan tetapi

Belum Berlaku Efektif w. Standards Issued but Not Yet Effective

Standar akuntansi yang telah dikeluarkan oleh

Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi tetapi belum berlaku efektif diantaranya adalah sebagai berikut:

Accounting standards issued by Financial Accounting Standards Board (DSAK) up to the date of completion of the consolidated financial statements but not yet effective are summarized below, among others:

Page 265: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 263

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

35

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

w. Standar yang Telah Dikeluarkan tetapi

Belum Berlaku Efektif (lanjutan) w. Standards Issued but Not Yet Effective

(continued)

Berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011

Effective on or after January 1, 2011

- PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian

Laporan Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.

- PSAK No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.

- PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus

Kas”, memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.

- PSAK No. 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows”, requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.

- PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan

Keuangan Interim”, menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.

- PSAK No. 3 (Revised 2010), “Interim Financial Reporting”, prescribes the minimum contents of an interim financial report and the principles for recognition and measurement in complete or condensed financial statements for an interim period.

- PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan

Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.

- PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information.

- PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen

Operasi”, informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

- PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.

Page 266: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk264

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

36

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

w. Standar yang Telah Dikeluarkan tetapi Belum Berlaku Efektif (lanjutan)

w. Standards Issued but Not Yet Effective (continued)

Berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)

Effective on or after January 1, 2011 (continued)

- PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan dini diperkenankan.

- PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”, requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. Early application is allowed.

- PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Periode Laporan”, menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.

- PSAK No. 8 (Revised 2010), “Events after the Reporting Period”, prescribes when an entity should adjust its financial statements for events after the reporting period, and disclosures about the date when financial statements were authorized for issue and events after the reporting period. Requires an entity not to prepare financial statements on a going concern basis if events after the reporting period indicate that the going concern assumption is not appropriate.

- PSAK No. 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”, akan diterapkan untuk akuntansi bagian partisipasi dalam ventura bersama dan pelaporan aset, kewajiban, penghasilan dan beban ventura bersama dalam laporan keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang mendasari dilakukannya aktivitas ventura bersama.

- PSAK No. 12 (Revised 2009), “Interests in Joint Ventures”, shall be applied in accounting for interests in joint ventures and the reporting of joint venture assets, liabilities, income and expenses in the financial statements of venturers and investors, regardless of the structures or forms under which the joint venture activities take place.

- PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi Pada Entitas Asosiasi”, akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK No. 15 (1994), “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi”, dan PSAK No. 40 (1997), “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.

- PSAK No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associates”, shall be applied in accounting for investments in associates. Supersedes PSAK No. 15 (1994), “Accounting for Investments in Associates”, and PSAK No. 40 (1997), “Accounting for Changes in Equity of Subsidiaries/Associates”.

- PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Takberwujud”, menentukan perlakuan akuntansi bagi aset takberwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset takberwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset takberwujud dan pengungkapan yang berhubungan.

- PSAK No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”, prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in another PSAK. Requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and related disclosures.

Page 267: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 265

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

37

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

w. Standar yang Telah Dikeluarkan tetapi

Belum Berlaku Efektif (lanjutan) w. Standards Issued but Not Yet Effective

(continued)

Berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)

Effective on or after January 1, 2011 (continued)

- PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi

Bisnis”, diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.

- PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, applies to a transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.

- PSAK No. 23 (Revisi 2010),

“Pendapatan”, mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.

- PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”, identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue will be recognized. Prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events. Provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.

- PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan

Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”, menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.

- PSAK No. 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”, prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and corrections of errors.

- PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan

Nilai Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.

- PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.

- PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi,

Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.

- PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”, aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.

Page 268: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk266

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

38

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

w. Standar yang Telah Dikeluarkan tetapi

Belum Berlaku Efektif (lanjutan) w. Standards Issued but Not Yet Effective

(continued)

Berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)

Effective on or after January 1, 2011 (continued)

- ISAK No. 9, “Perubahan atas Liabilitas

Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa”, diterapkan terhadap setiap perubahan pengukuran atas aktivitas purna-operasi, restorasi atau kewajiban yang serupa yaitu diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap sesuai PSAK No. 16 dan sebagai kewajiban sesuai PSAK No. 57.

- ISAK No. 9, “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities”, applies to changes in the measurement of any existing decommissioning, restoration or similar liability recognised as part of the cost of an item of property, plant and equipment in accordance with PSAK No. 16 and as a liability in accordance with PSAK No. 57.

- ISAK No. 12, “Pengendalian Bersama

Entitas (PBE): Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer”, berkaitan dengan akuntansi venturer untuk kontribusi nonmoneter ke PBE dalam pertukaran dengan bagian partisipasi ekuitas PBE yang dicatat baik dengan metode ekuitas atau konsolidasi proporsional.

- ISAK No. 12, “Jointly Controlled Entities (JCE): Non-Monetary Contributions by Venturers”, deals with the venturer's accounting for non-monetary contributions to a JCE in exchange for an equity interest in the JCE accounted for using either the equity method or proportionate consolidation.

- ISAK No. 17, “Laporan Keuangan Interim

dan Penurunan Nilai”, mensyaratkan bahwa entitas tidak membalik rugi penurunan nilai yang diakui pada periode interim sebelumnya berkaitan dengan goodwill atau investasi pada instrumen ekuitas atau aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan.

- ISAK No. 17, “Interim Financial Reporting and Impairment”, requires that en entity shall not reverse an impairment loss recognized in a previous interim period in respect of goodwill or an investment in either an equity instrument or a financial asset carried at cost.

Berlaku efektif pada atau setelah tanggal

1 Januari 2012 Effective on or after January 1, 2012

- PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh

Perubahan Kurs Valuta Asing”, menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.

- PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”, prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.

- PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi

dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”, mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. Pernyataan ini melengkapi PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.

- PSAK No. 18 (Revised 2010), “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans”, establishes the accounting and reporting by the plan to all participants as a group. This statement complements PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.

Page 269: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 267

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

39

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

w. Standar yang Telah Dikeluarkan tetapi

Belum Berlaku Efektif (lanjutan) w. Standards Issued but Not Yet Effective

(continued)

Berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 (lanjutan)

Effective on or after January 1, 2012 (continued)

- PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan

Kerja”, mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.

- PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, establishes the accounting and disclosures for employee benefits.

- PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi

Pajak Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.

- PSAK No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the balance sheet; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.

- PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen

Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.

- PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, establishes the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.

- PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan:

Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.

- PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”, requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.

- ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Neto

Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri”, diterapkan terhadap entitas yang melakukan lindung nilai atas risiko mata uang asing yang timbul dari investasi netonya di dalam kegiatan usaha luar negeri dan berharap dapat memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai PSAK No. 55 (Revisi 2006). Mengacu pada entitas induk dan laporan keuangan dimana aset neto dari kegiatan usaha luar negeri dimasukkan sebagai laporan keuangan konsolidasian.

- ISAK No. 13, “Hedges of Net Investment in a Foreign Operation”, applies to an entity that hedges the foreign currency risk arising from its net investments in foreign operations and wishes to qualify for hedge accounting in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006). Refers to the parent entity and to the financial statements in which the net assets of foreign operations are included as consolidated financial statements.

Page 270: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk268

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

40

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

w. Standar yang Telah Dikeluarkan tetapi

Belum Berlaku Efektif (lanjutan) w. Standards Issued but Not Yet Effective

(continued)

Berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 (lanjutan)

Effective on or after January 1, 2012 (continued)

- ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset

Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.

- ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”, provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”.

- ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan -

Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”, membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.

- ISAK No. 20, “Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”, prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in tax status of entities or its shareholders.

Perusahaan dan Anak perusahaan sedang

mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Pernyataan dan Interpretasi yang direvisi dan baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasi.

The Company and Subsidiaries are presently evaluating and have not yet determined the effects of these revised and new Statements and Interpretations on the consolidated financial statements.

3. KAS DAN SETARA KAS 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS

Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of: 2010 2009

Kas Cash on hand Rupiah 3.087 2.822 Rupiah Dolar AS US Dollar ($AS6.115 dan $AS3.300 (US$6,115 and US$3,300 masing-masing pada tahun in 2010 and 2009, 2010 dan 2009) 55 31 respectively) Dolar Singapura Singapore Dollar ($Sin3.181 dan $Sin325 (Sin$3,181 and Sin$325 masing-masing pada tahun in 2010 and 2009, 2010 dan 2009) 22 2 respectively)

Jumlah kas 3.164 2.855 Total cash on hand

Page 271: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 269

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

41

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2010 2009

Bank Cash in banks Rupiah Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 115.545 153.344 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk 11.908 47.482 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Syariah Mega Indonesia 6.203 6.000 PT Bank Syariah Mega Indonesia PT Bank Mega Tbk 6.190 13.317 PT Bank Mega Tbk PT Bank Mutiara Tbk 2.556 - PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1.565 1.021 (Persero) Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 1.511 1.255 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Others (below Rp1,0 miliar) 2.610 2.305 Rp1.0 billion each)

Sub-jumlah 148.088 224.724 Sub-total

Dolar AS US Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ($AS16.708.550 dan $AS9.845.849 (US$16,708,550 and US$9,845,849 masing-masing pada tahun in 2010 and 2009, 2010 dan 2009) 150.226 92.551 respectively) PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk ($AS5.630.149 dan $AS31.265.479 (US$5,630,149 and US$31,265,479 masing-masing pada tahun in 2010 and 2009, 2010 dan 2009) 50.621 293.896 respectively) PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk ($AS1.664.371 dan $AS1.113.632 (US$1,664,371 and US$1,113,632 masing-masing pada tahun in 2010 and 2009, 2010 dan 2009) 14.964 10.468 respectively) PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk ($AS560.568 dan $AS9.995 (US$560,568 and US$9,995 masing-masing pada tahun in 2010 and 2009, 2010 dan 2009) 5.040 94 respectively) PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Chinatrust Indonesia ($AS539.703 dan $AS544.644 (US$539,703 and US$544,644 masing-masing pada tahun in 2010 and 2009, 2010 dan 2009) 4.852 5.120 respectively) PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk ($AS340.372 dan $AS571.964 (US$340,372 and US$571,964 masing-masing pada tahun in 2010 and 2009, 2010 dan 2009) 3.060 5.376 respectively) PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk ($AS275.598 dan $AS200.146 (US$275,598 and US$200,146 masing-masing pada tahun in 2010 and 2009, 2010 dan 2009) 2.478 1.881 respectively) PT Bank Mega Tbk PT Bank Mega Tbk ($AS254.172 dan $AS580.608 (US$254,172 and US$580,608 masing-masing pada tahun in 2010 and 2009, 2010 dan 2009) 2.285 5.458 respectively) The Bank of Tokyo-Mitsubishi The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. ($AS235.744) 2.120 - UFJ Ltd. (US$235,744) Deutsche Bank AG Deutsche Bank AG ($AS101.294 dan $AS240.616 (US$101,294 and US$240,616 masing-masing pada tahun in 2010 and 2009, 2010 dan 2009) 911 2.262 respectively) Lain-lain (masing-masing di bawah Others (below Rp1.0 billion each) Rp1,0 miliar) ($AS115.024 dan (US$115,024 and US$117,096 $AS117.096 masing-masing in 2010 and 2009, pada tahun 2010 dan 2009) 1.035 1.100 respectively)

Sub-jumlah 237.592 418.206 Sub-total

Page 272: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk270

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

42

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2010 2009

Bank (lanjutan) Cash in banks (continued) Dolar Singapura ($Sin11.606 dan Singapore Dollar (Sin$11,606 and $Sin960 masing-masing Sin$960 in 2010 and pada tahun 2010 dan 2009) 81 7 2009, respectively)

Jumlah bank 385.761 642.937 Total cash in banks

Setara kas Cash equivalents Call deposit dan deposito berjangka Call deposits and time deposits Rupiah Rupiah PT Bank Mega Tbk 184.000 228.000 PT Bank Mega Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 63.000 - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Mutiara Tbk 12.689 - PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk 6.658 - Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Syariah Mandiri 5.000 - PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Yudha Bhakti 5.000 - PT Bank Yudha Bhakti PT Bank CIMB Niaga Tbk 4.000 - PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 150.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk - 25.000 PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk - 15.000 PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Syariah Mega Indonesia - 12.000 PT Bank Syariah Mega Indonesia

Sub-jumlah 280.347 430.000 Sub-total

Dolar AS US Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ($AS2.150.000 dan $AS150.000 19.331 1.410 (US$2,150,000 and US$150,000 masing-masing pada tahun in 2010 and 2009, 2010 dan 2009) respectively) PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Syariah Mandiri ($AS2.000.000) 17.982 - (US$2,000,000) PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Chinatrust Indonesia ($AS1.000.000) 8.991 - (US$1,000,000) PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk ($AS1.000.000) 8.991 - (US$1,000,000) PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk ($AS5.000.000) - 47.000 (US$5,000,000)

Sub-jumlah 55.295 48.410 Sub-total

Jumlah setara kas 335.642 478.410 Total cash equivalents

Jumlah 724.567 1.124.202 Total Bank dan setara kas ditempatkan pada bank pihak

ketiga. Cash in banks and cash equivalents are deposited

in third party banks. Rincian suku bunga tahunan call deposit dan

deposito berjangka berdasarkan jenis mata uang adalah sebagai berikut:

The annual interest rates of the above call deposits and time deposits based on their currency denomination are as follows:

2010 2009

Rupiah 7,00 - 10,00 6,00 - 14,00 Rupiah Dolar AS 0,25 - 3,00 1,00 - 6,00 US Dollar

Page 273: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 271

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

43

4. INVESTASI JANGKA PENDEK 4. SHORT-TERM INVESTMENTS

Investasi jangka pendek terdiri dari: Short-term investments consist of: 2010 2009

Deposito berjangka - Rupiah Time deposits - Rupiah PT Bank Negara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 5.000 25.000 Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri 3.300 - PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 50.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Jumlah 8.300 75.000 Total

Suku bunga tahunan deposito berjangka yang

ditempatkan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada tahun 2009 adalah sebesar 8,50%. Nisbah bagi hasil deposito berjangka yang ditempatkan di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk adalah sebesar 70,00% dan 90,00% masing-masing pada tahun 2010 dan 2009. Sementara nisbah bagi hasil deposito berjangka yang ditempatkan di PT Bank Syariah Mandiri pada tahun 2010 adalah 60,00%.

The annual interest rate of time deposit placed in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk in 2009 amounted to 8.50%. The revenue sharing for time deposit placed in PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk amounted to 70.00% and 90.00% in 2010 and 2009, respectively. While, the revenue sharing for time deposit placed in PT Bank Syariah Mandiri in 2010 amounted to 60.00%.

5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES

Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut: The details of trade receivables are as follows: 2010 2009

Pihak ketiga Third parties Difakturkan Billed PT Total E&P Indonesie 37.903 45.111 PT Total E&P Indonesie JOB Pertamina - Petrochina Salawati 36.515 1.022 JOB Pertamina - Petrochina Salawati PT Andoyo Tofan Nugraha Abadi 15.102 - PT Andoyo Tofan Nugraha Abadi Chevron Indonesia Company, Chevron Indonesia Company, Bermuda 14.852 15.973 Bermuda PT Lingga Perdana 11.320 17.916 PT Lingga Perdana KSO Pertamina EP - Benakat KSO Pertamina EP - Benakat Barat Petroleum 11.177 - Barat Petroleum PT Tiarabumi Petroleum 10.174 - PT Tiarabumi Petroleum Lundin Rangkas BV, Belanda 9.878 - Lundin Rangkas BV, Netherlands PT Holcim Indonesia Tbk 9.559 1.245 PT Holcim Indonesia Tbk PT United Shipping Organization 9.147 8.238 PT United Shipping Organization PT Rahardja Wirasakti Jaya Mandiri 8.028 3.518 PT Rahardja Wirasakti Jaya Mandiri PT Diva Karya Graha 6.403 - PT Diva Karya Graha PT Arkananta Apta Pratista 5.372 382 PT Arkananta Apta Pratista PT Lontar Papyrus Pulp & Paper PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry 4.695 8.250 Industry PT Trans Power Marine 521 5.796 PT Trans Power Marine PT Indo Thai Fishery Value 450 8.636 PT Indo Thai Fishery Value Husky Oil North Sumbawa Ltd., Husky Oil North Sumbawa Ltd., Kanada - 8.005 Canada JOB Pertamina - Petrochina East Java - 7.270 JOB Pertamina - Petrochina East Java Lain-lain (masing-masing di bawah Others (below Rp5,0 miliar) 136.849 147.061 Rp5.0 billion each)

Sub-jumlah 327.945 278.423 Sub-total

Page 274: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk272

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

44

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (continued)

2010 2009

Pihak ketiga (lanjutan) Third parties (continued) Belum difakturkan Unbilled Chevron West Papua I Ltd., Bermuda 30.785 - Chevron West Papua I Ltd., Bermuda Chevron Indonesia Company, Chevron Indonesia Company, Bermuda 20.860 7.241 Bermuda KSO Pertamina EP - Benakat KSO Pertamina EP - Benakat Barat Petroleum 19.030 - Barat Petroleum JOB Pertamina - Petrochina East Java 17.470 7.977 JOB Pertamina - Petrochina East Java PT Total E&P Indonesie 15.654 28.502 PT Total E&P Indonesie Virginia Indonesia Company LLC, Virginia Indonesia Company LLC, Amerika Serikat 14.088 32.219 United States of America PT Medco E&P Indonesia 14.052 920 PT Medco E&P Indonesia Lundin Rangkas BV, Belanda 13.666 - Lundin Rangkas BV, Netherlands Pasir Petroleum Resources Ltd., Pasir Petroleum Resources Ltd., British Virgin Islands 10.531 - British Virgin Islands BP Berau Ltd., Amerika Serikat 9.723 16.902 BP Berau Ltd., United States of America Altar Resources SA, Portugal 7.720 - Altar Resources SA, Portugal PT Lontar Papyrus Pulp & Paper PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry 6.659 2.943 Industry PT Roda Drilling Nusantara 6.275 3.951 PT Roda Drilling Nusantara PT Odira Energy Karang Agung - 11.061 PT Odira Energy Karang Agung Petrochina International Jabung Ltd., Petrochina International Jabung Ltd., Cina - 8.896 China Lain-lain (masing-masing di bawah Others (below Rp5,0 miliar) 19.972 28.159 Rp5.0 billion each)

Sub-jumlah 206.485 148.771 Sub-total

Jumlah pihak ketiga 534.430 427.194 Total third parties Cadangan penurunan nilai (47.393) (52.021) Allowance for impairment

Pihak ketiga - bersih 487.037 375.173 Third parties - net

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 7) Related parties (Note 7) Difakturkan Billed PT Pertamina EP 33.446 109.700 PT Pertamina EP PT Pertamina Gas 31.512 29.294 PT Pertamina Gas PT Pertamina (Persero) 24.848 28.735 PT Pertamina (Persero) Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd., Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd., Amerika Serikat 5.776 - United States of America PT Patra Niaga 4.707 1.190 PT Patra Niaga PT Petrindo Nusa Persada 2.949 1.987 PT Petrindo Nusa Persada PT Patra Logistik 2.266 2.415 PT Patra Logistik Koperasi Karyawan Elnusa 1.536 957 Koperasi Karyawan Elnusa PT Patra Trading 1.094 1.451 PT Patra Trading PT Pertamina Geothermal Energy 663 216 PT Pertamina Geothermal Energy PT Geosains - 2.345 PT Geosains Lain-lain (masing-masing di bawah Others (below Rp500,0 juta) 452 1.475 Rp500.0 million each)

Sub-jumlah 109.249 179.765 Sub-total

Page 275: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 273

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

45

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (continued) 2010 2009

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 7) (lanjutan) Related parties (Note 7) (continued) Belum difakturkan Unbilled PT Pertamina EP 124.872 149.257 PT Pertamina EP PT Pertamina (Persero) 30.267 32.464 PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Gas 15.129 19.639 PT Pertamina Gas Pertamina Hulu Energy ONWJ Ltd., Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd., Amerika Serikat 3.728 - United States of America PT Petrindo Nusa Persada 594 729 PT Petrindo Nusa Persada PT Patra Niaga 2 1.095 PT Patra Niaga PT Pertamina Geothermal Energy - 90.033 PT Pertamina Geothermal Energy Lain-lain (masing-masing di bawah Others (below Rp500,0 juta) 9 588 Rp500.0 million each)

Sub-jumlah 174.601 293.805 Sub-total

Jumlah pihak yang mempunyai hubungan istimewa 283.850 473.570 Total related parties Cadangan penurunan nilai (2.757) - Allowance for impairment

Pihak yang mempunyai hubungan Istimewa - bersih 281.093 473.570 Related parties - net

Bersih 768.130 848.743 Net Analisis umur piutang usaha berdasarkan tanggal

faktur penjualan adalah sebagai berikut: The aging analysis of trade receivables based on

sales invoice date are as follows: 2010 2009

Pihak ketiga Third parties Kurang dari 31 hari 378.055 341.736 Less than 31 days 31 - 60 hari 32.222 9.725 31 - 60 days 61 - 90 hari 18.439 8.979 61 - 90 days 91 - 180 hari 18.143 8.390 91 - 180 days Lebih dari 180 hari 87.571 58.364 More than 180 days

Jumlah 534.430 427.194 Total Cadangan penurunan nilai (47.393) (52.021) Allowance for impairment

Bersih 487.037 375.173 Net Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 7) Related parties (Note 7) Kurang dari 31 hari 225.304 417.016 Less than 31 days 31 - 60 hari 25.345 14.156 31 - 60 days 61 - 90 hari 3.341 9.381 61 - 90 days 91 - 180 hari 7.042 6.054 91 - 180 days Lebih dari 180 hari 22.818 26.963 More than 180 days

Jumlah 283.850 473.570 Total Cadangan penurunan nilai (2.757) - Allowance for impairment

Bersih 281.093 473.570 Net

Page 276: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk274

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

46

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (continued) Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang

adalah sebagai berikut: The details of trade receivables based on

currencies are as follows: 2010 2009

Rupiah 335.631 398.324 Rupiah Dolar AS ($AS53.660.797 dan US Dollar $AS53.424.450 masing-masing (US$53,660,797and US$53,424,450 pada tahun 2010 dan 2009) 482.464 502.189 in 2010 and 2009, respectively) Dolar Singapura ($Sin26.491 dan Singapore Dollar $Sin37.491 masing-masing (Sin$26,491 and Sin$37,491 pada tahun 2010 dan 2009) 185 251 in 2010 and 2009, respectively)

Jumlah 818.280 900.764 Total Cadangan penurunan nilai (50.150) (52.021) Allowance for impairment

Bersih 768.130 848.743 Net Analisis mutasi saldo cadangan penurunan nilai

adalah sebagai berikut: An analysis of the movements in the balance of

allowance for impairment is as follows: 2010 2009

Saldo awal tahun 52.021 48.057 Balances at beginning of year Penambahan 4.731 8.572 Addition Selisih kurs 85 (4.328) Foreign exchange differences Penghapusan selama tahun berjalan (6.687) (280) Write-off during the year

Saldo akhir tahun 50.150 52.021 Balances at end of year Piutang usaha sebesar Rp51,6 miliar dan $AS1,6

juta digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari beberapa bank (Catatan 14 dan 18).

Trade receivables amounted to Rp51.6 billion and US$1.6 million are pledged for the credit facilities obtained from several banks (Notes 14 and 18).

Manajemen berpendapat bahwa cadangan

penurunan nilai tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang usaha.

The management believes that the above allowance for impairment is adequate to cover possible losses that may arise from the non-collection of trade receivables.

6. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN 6. FINANCE LEASE RECEIVABLES SCU dan EPN mempunyai beberapa perjanjian

sewa pembiayaan untuk peralatan komputer dan truk tangki dengan PT Pertamina (Persero), PT Pertamina EP, PT Pertamina Hulu Energi dan kelompok usaha Chevron.

SCU and EPN have several lease agreements for computer equipment and tank trucks with PT Pertamina (Persero), PT Pertamina EP, PT Pertamina Hulu Energi and Chevron business group.

Page 277: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 275

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

47

6. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan) 6. FINANCE LEASE RECEIVABLES (continued) Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo

piutang sewa pembiayaan masing-masing adalah $AS177,6 ribu dan Rp16,9 miliar atau keseluruhan setara dengan Rp18,5 miliar, dan $AS571,0 ribu dan Rp18,8 miliar atau keseluruhan setara dengan Rp24,2 miliar, dengan jadwal penerimaan sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2010 and 2009, the balances of finance lease receivables amounted to US$177.6 thousand and Rp16.9 billion or a total equivalent to Rp18.5 billion, and US$571.0 thousand and Rp18.8 billion or a total equivalent to Rp24.2 billion, respectively, with a minimum lease receipt schedule under the lease agreements as follows:

2010 2009

Sampai dengan satu tahun 9.378 16.928 Less than a year Lebih dari satu tahun sampai dengan tiga tahun 14.004 12.931 More than a year until three years Lebih dari tiga tahun 15.025 17.029 More than three years

Jumlah 38.407 46.888 Total Penghasilan bunga yang belum jatuh tempo (19.864) (22.735) Amount applicable to interest

Nilai sekarang dari penerimaan minimum 18.543 24.153 Present value of the minimum receipts Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (3.767) (8.644) Current maturities

Bagian jangka panjang 14.776 15.509 Long-term portion 7. SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT HUBUNGAN

DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

7. SIGNIFICANT TRANSACTIONS AND ACCOUNTS WITH RELATED PARTIES

Perusahaan dan Anak perusahaan, dalam

kegiatan usaha yang normal melakukan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, terutama yang berhubungan dengan transaksi penjualan, pembelian dan keuangan, yang dilakukan pada harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.

The Company and Subsidiaries, in their regular conduct of business have engaged in transactions with related parties principally consisting of sales, purchases and financing transactions with the same price, requirements and conditions as if the transactions are conducted with third parties.

Rincian transaksi dengan pihak yang mempunyai

hubungan istimewa dengan jumlah Rp1,0 miliar atau lebih adalah sebagai berikut:

The details of transactions with related parties with amounts of Rp1.0 billion or above are as follows:

2010 2009

Pendapatan usaha: Operating revenues: PT Pertamina EP 389.350 990.492 PT Pertamina EP PT Pertamina (Persero) 385.028 301.161 PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Gas 85.955 134.687 PT Pertamina Gas Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd., Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd., Amerika Serikat 24.652 - United States of America PT Pertamina Hulu Energi 10.948 - PT Pertamina Hulu Energi PT Pertamina Geothermal Energy 5.460 154.593 PT Pertamina Geothermal Energy PT Patra Niaga 4.300 3.507 PT Patra Niaga PT Petrindo Nusa Persada 1.732 851 PT Petrindo Nusa Persada PT Patra Trading 1.059 713 PT Patra Trading Elnusa Tristar Ramba Ltd., Elnusa Tristar Ramba Ltd., British Virgin Islands - 5.038 British Virgin Islands Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1,0 miliar) 696 612 Others (below Rp1.0 billion each)

Jumlah 909.180 1.591.654 Total

Page 278: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk276

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

48

7. SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

7. SIGNIFICANT TRANSACTIONS AND ACCOUNTS WITH RELATED PARTIES (continued)

2010 2009

Pembelian: Purchases: PT Pertamina (Persero) 1.511.129 709.783 PT Pertamina (Persero) Koperasi Karyawan Elnusa 53.268 24.088 Koperasi Karyawan Elnusa PT Tugu Pratama Indonesia 9.915 - PT Tugu Pratama Indonesia PT Patra Niaga - 11.817 PT Patra Niaga

Jumlah 1.574.312 745.688 Total Jumlah pendapatan usaha dari pihak yang

mempunyai hubungan istimewa adalah masing-masing sebesar 21,59% dan 43,46% dari jumlah pendapatan usaha konsolidasi pada tahun 2010 dan 2009, sedangkan jumlah pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah masing-masing sebesar 37,39% dan 20,36% dari jumlah pendapatan usaha konsolidasi pada tahun 2010 dan 2009.

Total operating revenues derived from related parties accounted for about 21.59% and 43.46% from total consolidated operating revenues in 2010 and 2009, respectively, while purchases from related parties accounted for about 37.39% and 20.36% from total consolidated operating revenues in 2010 and 2009, respectively.

Rincian saldo atas transaksi di luar usaha pokok

dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The outstanding balances of non-trade transactions with related parties as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:

2010 2009

Piutang pihak yang mempunyai hubungan Due from related parties istimewa (Aset tidak lancar): (Non-current assets): PT Perta Insana 4.399 4.297 PT Perta Insana PT Pertamina (Persero) 2.899 3.276 PT Pertamina (Persero) PT Patra Telekomunikasi Indonesia 2.804 5.604 PT Patra Telekomunikasi Indonesia PT Petrindo Nusa Persada 1.905 1.982 PT Petrindo Nusa Persada PT Patra Logistik 1.817 1.813 PT Patra Logistik Koperasi Karyawan Elnusa 1.027 929 Koperasi Karyawan Elnusa PT Nusakontrindo Widyatama 786 786 PT Nusakontrindo Widyatama Muhammad Jauzi Arif - 2.400 Muhammad Jauzi Arif Syaiful Huda - 1.800 Syaiful Huda Yogi Sukmana - 1.800 Yogi Sukmana Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500,0 juta) 606 283 Others (below Rp500.0 million each)

Jumlah 16.243 24.970 Total Cadangan penurunan nilai (9.957) (4.297) Allowance for impairment

Bersih 6.286 20.673 Net Hutang pihak yang mempunyai hubungan Due to related parties istimewa (Kewajiban tidak lancar): (Non-current liabilities): PT Pertamina (Persero) - 60.000 PT Pertamina (Persero) PT Tri Daya Esta - 54.231 PT Tri Daya Esta PT Tugu Pratama Indonesia - 1.407 PT Tugu Pratama Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500,0 juta) 583 445 Others (below Rp500.0 million each)

Jumlah 583 116.083 Total

Page 279: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 277

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

49

7. SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

7. SIGNIFICANT TRANSACTIONS AND ACCOUNTS WITH RELATED PARTIES (continued)

Ringkasan sifat dari hubungan dan jenis transaksi

yang signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

The summary of the nature of relationship and significant transaction with related parties are as follows:

Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Sifat Hubungan Istimewa/ Jenis Transaksi/ No. Name of Related Party Nature of Relationship Nature of Transaction

1. PT Pertamina (Persero) Pemegang saham Penjualan jasa, pembelian Perusahaan/ barang dagangan dan Shareholder hutang dividen/ Sales of services, purchases of merchandise inventories and dividends payable 2. PT Tri Daya Esta Pemegang saham Hutang dividen/ Perusahaan/ Dividends payable Shareholder 3. Koperasi Karyawan Elnusa Pemegang saham Sewa, pembelian peralatan, Perusahaan/ pemasok fasilitas kantor dan Shareholder hutang dividen/ Rentals, purchases of equipment, supplies of office facilities and dividends payable 4. PT Pertamina EP Perusahaan afiliasi/ Penjualan jasa/ Affiliate Sales of services 5. PT Pertamina Gas Perusahaan afiliasi/ Penjualan jasa/ Affiliate Sales of services 6. PT Pertamina Geothermal Energy Perusahaan afiliasi/ Penjualan barang dan jasa/ Affiliate Sales of goods and services 7. PT Pertamina Hulu Energi Perusahaan afiliasi/ Penjualan jasa/ Affiliate Sales of services 8. Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd., Perusahaan afiliasi/ Penjualan jasa/ Amerika Serikat/ Affiliate Sales of services United States of America 9. PT Patra Niaga Perusahaan afiliasi/ Sewa ruangan dan Affiliate pembelian barang dagangan/ Rentals of building space and purchase of merchandise inventories 10. PT Patra Logistik Perusahaan afiliasi/ Sewa bangunan dan Affiliate transaksi keuangan/ Rentals of building and financing transaction

Page 280: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk278

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

50

7. SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

7. SIGNIFICANT TRANSACTIONS AND ACCOUNTS WITH RELATED PARTIES (continued)

Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Sifat Hubungan Istimewa/ Jenis Transaksi/ No. Name of Related Party Nature of Relationship Nature of Transaction

11. PT Perta Insana Perusahaan afiliasi/ Transaksi keuangan/ Affiliate Financing transaction 12. PT Petrindo Nusa Persada Perusahaan afiliasi/ Sewa tanah dan Affiliate bangunan/ Rentals of land and building 13. PT Nusakontrindo Widyatama Perusahaan afiliasi/ Penjualan jasa/ Affiliate Sales of services 14. PT Tugu Pratama Indonesia Perusahaan afiliasi/ Jasa asuransi/ Affiliate Insurance services 15. Elnusa Tristar Ramba Ltd., Perusahaan asosiasi/ Penjualan jasa/ British Virgin Islands Associate Sales of services 16. PT Patra Telekomunikasi Indonesia Perusahaan asosiasi/ Piutang dividen/ Associate Dividends receivable 17. Muhammad Jauzi Arif, Manajemen Perusahaan/ Penjualan saham Yogi Sukmana dan/and Members of the Management PT Geosains/ Syaiful Huda of the Company Sales of shares of stock in PT Geosains 8. PERSEDIAAN 8. INVENTORIES Persediaan terdiri dari: Inventories consist of: 2010 2009

Barang kebutuhan proyek 107.354 78.710 Project materials Barang dagangan 6.509 3.231 Merchandise inventories Barang jadi 2.095 2.124 Finished goods Barang dalam proses 2.145 578 Work in process Bahan baku 128 174 Raw materials

Jumlah 118.231 84.817 Total Penyisihan persediaan usang (3.169) (1.017) Allowance for inventories obsolescence

Bersih 115.062 83.800 Net

Page 281: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 279

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

51

8. PERSEDIAAN (lanjutan) 8. INVENTORIES (continued) Mutasi penyisihan persediaan usang adalah

sebagai berikut: The movements of allowance for inventories

obsolescence are as follows: 2010 2009

Saldo awal tahun 1.017 1.441 Balances at beginning of the year Penyisihan tahun berjalan 2.152 - Provision during the year Penjualan persediaan usang - (424) Sales of obsolete inventories

Saldo akhir tahun 3.169 1.017 Balances at end of year Persediaan barang kebutuhan proyek terutama

merupakan suku cadang milik Perusahaan yang digunakan dalam proyek.

Project materials represent mainly spare parts owned by the Company to be used in projects.

Persediaan barang dagangan adalah milik EPN

sedangkan persediaan barang jadi, barang dalam proses dan bahan baku merupakan persediaan milik EFK.

Merchandise inventories are owned by EPN, while finished goods, work in process and raw materials are owned by EFK.

Persediaan barang dagangan sebesar Rp4,4 miliar

digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 14).

Merchandise inventories amounted to Rp4.4 billion are pledged for bank loans (Note 14).

Pada tanggal 31 Desember 2010, beberapa

persediaan barang dagangan telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp9,5 miliar pada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero), pihak ketiga. Persediaan barang kebutuhan proyek yang berada di gudang milik Perusahaan termasuk dalam perlindungan asuransi bersama-sama dengan aset tetap (Catatan 11), sementara yang berada di lokasi proyek termasuk dalam perlindungan Combined Liability Insurance.

As of December 31, 2010, certain merchandise inventories are covered by insurance at a total coverage amounting to Rp9.5 billion with PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero), a third party. Project materials located in the Company’s warehouses are included in the insurance coverage along with property and equipment (Note 11), while those inventories located in project areas are included in the Combined Liability Insurance coverage.

Manajemen berpendapat bahwa asuransi tersebut

telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul atas persediaan yang dipertanggungkan. Persediaan lainnya tidak diasuransikan karena menurut pendapat manajemen, persediaan tersebut bersifat tidak mudah terbakar (terbuat dari bahan metal) dan manajemen melakukan upaya pengamanan yang memadai sehingga mengurangi kemungkinan adanya pencurian.

The management believes that the insurance coverage are adequate to cover possible losses arising from the insured inventories. Other inventories are not insured since the management believes that such inventories are not easily flameable (made from metal) and the related controls on inventories are already in place in order to reduce the possibility of theft.

Page 282: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk280

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

52

9. UANG MUKA 9. ADVANCES Uang muka terdiri dari: Advances consist of: 2010 2009

Panjar kerja kebutuhan proyek 72.218 152.018 Advances for projects Uang muka penyertaan Advances for investment in saham - bersih (Catatan 26e) 13.412 18.800 shares of stock - net (Note 26e) Panjar kerja operasi 8.983 24.574 Advances for operations Lain-lain 2.452 4.726 Others

Bersih 97.065 200.118 Net

Panjar kerja kebutuhan proyek dan operasi

terutama merupakan uang muka untuk pembelian dan sewa peralatan, suku cadang, bahan bakar dan biaya operasi lainnya untuk beberapa proyek antara lain proyek PT Pertamina (Persero), PT Total E&P Indonesie, Chevron Indonesia Company, Bermuda, TAC Pertamina - Retco Prima Energi dan PT Pertamina EP.

Advances for projects and operations mainly represent advances to suppliers to purchase and rent equipment, spare parts, fuels and other operating costs for specific projects, such as project with PT Pertamina (Persero), PT Total E&P Indonesie, Chevron Indonesia Company, Bermuda, TAC Pertamina - Retco Prima Energi and PT Pertamina EP.

10. PENYERTAAN SAHAM 10. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK Rincian penyertaan saham adalah sebagai berikut: The details of investments in shares of stock are

as follows:

2010

Akumulasi Bagian atas Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi - Bersih/ Persentase Accumulated Equity Kepemilikan/ in Net Earnings Percentage (Losses) of Nilai Tercatat/ of Biaya Perolehan/ Associated Carrying Ownership Cost Companies - Net Value

Penyertaan saham Perusahaan Investments by the Company in shares of stock Metode ekuitas Under equity method PT Patra Telekomunikasi Indonesia 40,00 8.000 32.068 40.068 PT Patra Telekomunikasi Indonesia Metode biaya Under cost method PT Margaraya Jawa Tol 16,87 31.952 - 31.952 PT Margaraya Jawa Tol PT Patra Teknik (dahulu PT Patra Teknik (formerly PT Elnusa Petro Teknik) 4,30 1.567 - 1.567 PT Elnusa Petro Teknik) PT Bhakti Patra Nusantara 10,00 960 - 960 PT Bhakti Patra Nusantara

Jumlah 42.479 32.068 74.547 Total

Penyertaan saham melalui Anak perusahaan (EPN) Investments by EPN in shares of stock Metode biaya Under cost method PT Elnusa Prima Elektrika 7,50 23 - 23 PT Elnusa Prima Elektrika

Penyisihan kerugian atas Provision for possible losses on penyertaan saham investments in shares of stock in PT Margaraya Jawa Tol (31.952) - (31.952) PT Margaraya Jawa Tol PT Bhakti Patra Nusantara (960) - (960) PT Bhakti Patra Nusantara

Bersih 9.590 32.068 41.658 Net

Page 283: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 281

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

53

10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) 10. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK (continued)

2009

Akumulasi Bagian atas Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi - Bersih/ Persentase Accumulated Equity Kepemilikan/ in Net Earnings Percentage (Losses) of Nilai Tercatat/ of Biaya Perolehan/ Associated Carrying Ownership Cost Companies - Net Value

Penyertaan saham Perusahaan Investments by the Company in shares of stock Metode ekuitas Under equity method PT Patra Telekomunikasi Indonesia 40,00 8.000 28.409 36.409 PT Patra Telekomunikasi Indonesia Elnusa Tristar Ramba Ltd., Elnusa Tristar Ramba Ltd., British Virgin Islands 25,00 1 6.875 6.876 British Virgin Islands Metode biaya Under cost method PT Margaraya Jawa Tol 16,87 31.952 - 31.952 PT Margaraya Jawa Tol PT Patra Teknik (dahulu PT Patra Teknik (formerly PT Elnusa Petro Teknik) 4,30 1.567 - 1.567 PT Elnusa Petro Teknik) PT Bhakti Patra Nusantara 10,00 960 - 960 PT Bhakti Patra Nusantara

Jumlah 42.480 35.284 77.764 Total

Penyertaan saham melalui Anak perusahaan (EPN) Investments by EPN in shares of stock Metode biaya Under cost method PT Petroleum Lima 20,00 500 - 500 PT Petroleum Lima PT Elnusa Prima Elektrika 7,50 23 - 23 PT Elnusa Prima Elektrika

Jumlah 523 - 523 Total

Penyisihan kerugian atas Provision for possible losses on penyertaan saham investments in shares of stock in PT Margaraya Jawa Tol (31.952) - (31.952) PT Margaraya Jawa Tol PT Bhakti Patra Nusantara (960) - (960) PT Bhakti Patra Nusantara

Bersih 10.091 35.284 45.375 Net

Rincian bagian atas laba (rugi) bersih perusahaan

asosiasi terdiri dari: The details of equity in net earnings (losses) of

associated companies are as follows:

2010 2009

PT Patra Telekomunikasi Indonesia 3.659 3.460 PT Patra Telekomunikasi Indonesia PT Infomedia Nusantara - 36.570 PT Infomedia Nusantara PT Jabar Energi - (235) PT Jabar Energi

Bersih 3.659 39.795 Net

PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom) PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom)

Patrakom didirikan berdasarkan Akta Notaris

Koesbiono Sarmanhadi, S.H., M.H., No. 100 tanggal 28 September 1995. Saham Patrakom dimiliki Perusahaan sebesar 40,00%, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk sebesar 40,00% dan PT Tanjung Mustika sebesar 20,00%. Patrakom bergerak dalam bidang perencanaan, pengadaan, pengembangan, pengoperasian, pemeliharaan prasarana dan fasilitas jaringan dan sistem komunikasi VSAT serta jasa telekomunikasi. Pada tahun 2010, Perusahaan menerima pembayaran dividen kas dari Patrakom sebesar Rp2,8 miliar. Pada tahun 2009, tidak ada dividen kas yang dibagikan oleh Patrakom.

Patrakom was established based on Notarial Deed No. 100 dated September 28, 1995 of Koesbiono Sarmanhadi, S.H., M.H., with share ownerships held by the Company at 40.00%, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk at 40.00% and PT Tanjung Mustika at 20.00%. Patrakom is engaged in activities related to planning, supplying, developing, operating, maintaining utilities and network facilities and VSAT communication systems and telecommunication services. In 2010, the Company earned cash dividend from Patrakom, which amounted to Rp2.8 billion. In 2009, there is no cash dividend distributed by Patrakom.

Page 284: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk282

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

54

10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) 10. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK (continued)

Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETRL), British Virgin Islands

Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETRL), British Virgin Islands

Pada tanggal 10 Maret 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (CSPA) dengan Eurorich Group Ltd. (Eurorich), British Virgin Islands. Berdasarkan CSPA tersebut, seluruh kepemilikan saham Perusahaan di ETRL akan dijual ke Eurorich dengan harga jual sebesar $AS1,0 juta setelah semua persyaratan terpenuhi selambat-lambatnya selama 60 (enam puluh) hari setelah tanggal tersebut di atas.

On March 10, 2010, the Company entered into Conditional Sale and Purchase Agrement (CSPA) with Eurorich Group Ltd. (Eurorich), British Virgin Islands. Based on the CSPA, all the Company’s share ownership in ETRL will be sold to Eurorich at a selling price of US$1.0 million after all precedent conditions are fully met at the latest of 60 (sixty) days after the above-mentioned date.

Pada tanggal 12 Mei 2010, Eurorich telah melakukan pembayaran sebesar $AS1,0 juta kepada Perusahaan. Laba penjualan saham sebesar Rp2,3 miliar dicatat sebagai bagian dari “Penghasilan Lain-lain - Laba Penjualan Penyertaan Saham” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2010.

On May 12, 2010, Eurorich has made payment amounted to US$1.0 million to the Company. The related gain on sale of shares amounted to Rp2.3 billion is recognized as part of “Other Income - Gain on Sale of Investment in Shares of Stock” in the 2010 consolidated statement of income.

PT Infomedia Nusantara (IMN) PT Infomedia Nusantara (IMN)

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar

Biasa Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2009 yang diaktakan dalam Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 247, para pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk menjual seluruh penyertaan saham Perusahaan sebanyak 205.800.000 saham pada IMN dengan nilai jual sebesar Rp598,0 miliar kepada PT Multimedia Nusantara, yang dilakukan berdasarkan akta jual beli saham yang diaktakan dalam Akta Notaris Sjaaf De Carya Siregar, S.H., No. 25 pada tanggal yang sama. Laba penjualan saham sebesar Rp437,3 miliar dicatat sebagai bagian dari “Penghasilan Lain-lain - Laba Penjualan Penyertaan Saham” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2009.

In accordance with the Company’s Shareholders’ Extraordinary General Meeting held on June 30, 2009, the minutes of which were notarized under Notarial Deed No. 247 of Sutjipto, S.H., the Company’s shareholders agreed to sell all its investment of 205,800,000 shares in IMN at the selling price of Rp598.0 billion to PT Multimedia Nusantara, which was effected based on the deed of sale and purchase of shares agreement as notarized under Notarial Deed No. 25 on the same date of Sjaaf De Carya Siregar, S.H. The related gain on sale of shares amounted to Rp437.3 billion is recognized as part of “Other Income - Gain on Sale of Investment in Shares of Stock” in the 2009 consolidated statement of income.

PT Jabar Energi (JE) PT Jabar Energi (JE) Pada tanggal 2 Desember 2009, penyertaan

saham pada JE telah dijual kepada PT Jasa Sarana dengan harga nominal, yaitu sebesar Rp490,0 juta. Laba penjualan saham tersebut adalah sebesar Rp535,3 juta dan dicatat sebagai bagian dari “Penghasilan Lain-lain - Laba Penjualan Penyertaan Saham” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2009.

On December 2, 2009, the investment in JE was sold to PT Jasa Sarana at par value of Rp490.0 million. The related gain on sale of such shares amounting to Rp535.3 million is recognized as part of “Other Income - Gain on Sale of Investment in Shares of Stock” in the 2009 consolidated statement of income.

Page 285: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 283

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

55

10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) 10. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK (continued)

PT Margaraya Jawa Tol (Margaraya) PT Margaraya Jawa Tol (Margaraya) Penyertaan saham pada Margaraya merupakan

penyertaan saham yang dilakukan berdasarkan perjanjian dengan PT Tri Daya Esta (TDE), PT Jasa Marga (Persero) (Jasa Marga) dan Margaraya tertanggal 3 September 1997. Margaraya didirikan untuk membangun dan mengoperasikan jalan tol tertentu di Surabaya dan dimiliki oleh TDE dan Jasa Marga masing-masing 95,00% dan 5,00%. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan memperoleh 19,50% dari kepemilikan TDE pada Margaraya yang terdiri dari 16.159.408 saham dengan harga pembelian Rp16,2 miliar. Selanjutnya, pada tahun 2003, Margaraya mengeluarkan saham baru dan Perusahaan hanya mengambil bagian sebesar Rp15,8 miliar yang terdiri dari 15.793.000 saham sehingga kepemilikan Perusahaan pada Margaraya terdilusi dari 19,50% menjadi 16,87%.

Investment in Margaraya represents an investment made through an agreement dated September 3, 1997 with PT Tri Daya Esta (TDE), PT Jasa Marga (Persero) (Jasa Marga) and Margaraya. Margaraya was established to construct and operate certain toll roads in Surabaya of which TDE and Jasa Marga had equity interest of 95.00% and 5.00%, respectively. Under the agreement, the Company acquired 19.50% of TDE’s equity interest in Margaraya which consisted of 16,159,408 shares for a total consideration of Rp16.2 billion. Subsequently, in 2003, Margaraya issued new shares in which the Company subscribed 15,793,000 shares which amounted to Rp15.8 billion that resulted to the dilution of the Company’s equity interest in Margaraya from 19.50% to 16.87%.

Pada tanggal 19 Juli 2007, Margaraya bersama

dengan Pemerintah Republik Indonesia cq. Departemen Pekerjaan Umum telah menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) yang merupakan amandemen dari Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan yang telah ditandatangani pada tanggal 28 Agustus 1997.

On July 19, 2007, Margaraya and the Government of Republic of Indonesia through the Department of Public Works entered into Toll Road Business Agreement (PPJT) which is the amendment of the “Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan” which was signed on August 28, 1997.

Sehubungan dengan kondisi ekonomi, kegiatan

Margaraya ditunda sehingga terdapat ketidakpastian apakah Margaraya dapat meneruskan usahanya. Oleh karenanya, Perusahaan membentuk penyisihan kemungkinan kerugian atas seluruh penyertaan saham pada Margaraya.

Due to the effect of economic condition, the operations of Margaraya have been postponed indefinitely; therefore, there is uncertainty whether Margaraya could continue its operations. Accordingly, the Company recognized a provision for possible losses on the full amount of its investment in Margaraya.

Pada tanggal 23 Desember 2009, para pemegang

saham Margaraya melakukan Kesepakatan Bersama dimana Margaraya setuju untuk mengeluarkan saham baru yang akan diambil oleh Jasa Marga dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) (PP) sehingga kepemilikan saham Jasa Marga dan PP masing-masing akan menjadi 55,00% dan 20,00%, bergantung kepada uji tuntas dari segi hukum, finansial, teknis dan lalu lintas yang akan dilakukan terhadap Margaraya. Apabila hasil Uji Tuntas tersebut positif, maka Jasa Marga dan PP akan menjadi pemegang saham dengan proporsi tersebut di atas. Pada tanggal 28 Oktober 2010, para pemegang saham Margaraya melakukan Addendum III Kesepakatan Bersama dimana para pemegang saham setuju untuk memperpanjang jangka waktu uji tuntas menjadi sampai dengan tanggal 15 Desember 2010.

On December 23, 2009, the shareholders of Margaraya entered into a Mutual Agreement where Margaraya agreed to issue new shares to be acquired by Jasa Marga and PT Pembangunan Perumahan (Persero) (PP) so that share ownership of Jasa Marga and PP will become 55.00% and 20.00%, respectively, subject to the legal, financial, technical and traffic due diligence to be performed on Margaraya. If the results of Due Diligence shall be positive, Jasa Marga and PP will become shareholders with the share proportion as stated above. On October 28, 2010, the shareholders of Margaraya entered Addendum III of Mutual Agreement whereby the shareholders agreed to extend the due diligence period until December 15, 2010.

Page 286: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk284

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

56

10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) 10. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK (continued)

PT Margaraya Jawa Tol (Margaraya) (lanjutan) PT Margaraya Jawa Tol (Margaraya) (continued) Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan

keuangan konsolidasi, pembangunan jalan tol belum dimulai karena tanah yang direncanakan untuk pembangunan jalan tol tersebut masih dimiliki oleh masyarakat dan belum dibebaskan.

Until the date of completion of the consolidated financial statements, the construction of the toll road has not yet been started because the land of the proposed toll road is still owned by the public and subject to expropriation.

11. ASET TETAP 11. PROPERTY AND EQUIPMENT Aset tetap terdiri dari: Property and equipment consist of: 2010

Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending Balance Additions Deductions Reclassifications Balance Harga Perolehan Cost Kepemilikan Langsung Direct Ownership Tanah 206.159 - - - 206.159 Land Bangunan, prasarana dan Buildings, improvements and instalasi 296.856 5.147 - 1.880 303.883 installations Mesin dan peralatan 1.475.082 69.053 8.826 64.091 1.599.400 Machinery and equipment Perabotan dan perlengkapan Office furniture, fixture and kantor 49.149 1.291 - 5.518 55.958 equipment Alat transportasi 33.783 2.453 3.054 16.390 49.572 Transportation equipment Konstruksi baja 245.872 889 - 55.786 302.547 Steel constructions Sub-jumlah 2.306.901 78.833 11.880 143.665 2.517.519 Sub-total Aset Kerjasama Operasi 6.550 - - - 6.550 Joint Operation Assets

Sewa Leases Alat transportasi 844 - 844 - - Transportation equipment Mesin dan peralatan 50.583 - - - 50.583 Machinery and equipment

Aset Dalam Penyelesaian Construction in Progress Bangunan, prasarana dan Buildings, improvements and instalasi 7.034 2.066 - (8.892) 208 installations Mesin dan peralatan 51.191 164.272 - (134.773) 80.690 Machinery and equipment Jumlah Harga Perolehan 2.423.103 245.171 12.724 - 2.655.550 Total Cost Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Kepemilikan Langsung Direct Ownership Bangunan, prasarana dan Buildings, improvements and instalasi 140.267 17.299 - - 157.566 installations Mesin dan peralatan 777.541 203.430 6.749 - 974.222 Machinery and equipment Perabotan dan perlengkapan - Office furniture, fixture and kantor 40.306 4.039 - - 44.345 equipment Alat transportasi 13.993 7.600 3.054 - 18.539 Transportation equipment Konstruksi baja 81.302 25.610 - - 106.912 Steel constructions Sub-jumlah 1.053.409 257.978 9.803 - 1.301.584 Sub-total Sewa Leases Alat transportasi 377 467 844 - - Transportation equipment Mesin dan peralatan 32.669 12.646 - - 45.315 Machinery and equipment Jumlah Akumulasi Penyusutan 1.086.455 271.091 10.647 - 1.346.899 Total Accumulated Depreciation Penurunan Nilai Impairment Kepemilikan Langsung Direct Ownership Mesin dan peralatan 4.065 - - - 4.065 Machinery and equipment Nilai Buku 1.332.583 1.304.586 Net Book Value

Page 287: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 285

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

57

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. PROPERTY AND EQUIPMENT (continued) 2009

Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending Balance Additions Deductions Reclassifications Balance Harga Perolehan Cost Kepemilikan Langsung Direct Ownership Tanah 206.159 - - - 206.159 Land Bangunan, prasarana dan Buildings, improvements and instalasi 252.136 15.539 157 29.338 296.856 installations Mesin dan peralatan 1.037.699 137.518 5.118 304.983 1.475.082 Machinery and equipment Perabotan dan perlengkapan Office furniture, fixture and kantor 45.440 1.154 100 2.655 49.149 equipment Alat transportasi 15.846 1.268 354 17.023 33.783 Transportation equipment Konstruksi baja 131.177 22.197 - 92.498 245.872 Steel constructions Sub-jumlah 1.688.457 177.676 5.729 446.497 2.306.901 Sub-total Aset Kerjasama Operasi 6.550 - - - 6.550 Joint Operation Assets

Sewa Leases Alat transportasi 2.375 - - (1.531) 844 Transportation equipment Mesin dan peralatan 50.583 - - - 50.583 Machinery and equipment Aset Dalam Penyelesaian Construction in Progress Bangunan, prasarana dan Buildings, improvements and instalasi 30.244 15.830 - (39.040) 7.034 installations Mesin dan peralatan 320.656 138.728 - (408.193) 51.191 Machinery and equipment Jumlah Harga Perolehan 2.098.865 332.234 5.729 (2.267) 2.423.103 Total Cost Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Kepemilikan Langsung Direct Ownership Bangunan, prasarana dan Buildings, improvements and instalasi 125.993 14.413 139 - 140.267 installations Mesin dan peralatan 607.648 155.765 3.470 17.598 777.541 Machinery and equipment Perabotan dan perlengkapan Office furniture, fixture and kantor 36.922 3.475 91 - 40.306 equipment Alat transportasi 8.962 1.687 354 3.698 13.993 Transportation equipment Konstruksi baja 84.917 13.983 - (17.598) 81.302 Steel constructions Sub-jumlah 864.442 189.323 4.054 3.698 1.053.409 Sub-total Sewa Leases Alat transportasi 1.191 182 - (996) 377 Transportation equipment Mesin dan peralatan 20.022 12.647 - - 32.669 Machinery and equipment Jumlah Akumulasi Penyusutan 885.655 202.152 4.054 2.702 1.086.455 Total Accumulated Depreciation Penurunan Nilai Impairment Kepemilikan Langsung Direct Ownership Mesin dan peralatan - 4.065 - - 4.065 Machinery and equipment Nilai Buku 1.213.210 1.332.583 Net Book Value

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation is charged as follows:

2010 2009

Beban Pokok Pendapatan Usaha 252.649 185.481 Cost of Operating Revenues Beban Usaha 18.442 16.671 Operating Expenses

Jumlah 271.091 202.152 Total

Mesin dan peralatan sebagian besar merupakan

peralatan pengeboran rig, liquid mud plant, peralatan hidrogen sulfida, peralatan mud logging, peralatan cementing, logging truck, surface testing unit, snubbing rig, portable wireline, barge dan peralatan seismik. Konstruksi baja sebagian besar merupakan peralatan utama pengeboran rig seperti draw work dan mast stand.

Machinery and equipment consist mainly of drilling rig, liquid mud plant, hydrogen sulfide equipment, mud logging unit, cementing unit, logging truck, surface testing unit, snubbing rig, portable wireline, barge and seismic equipment. Steel constructions consist mainly of main parts of drilling rig such as draw work and mast stand.

Page 288: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk286

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

58

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2010, aset dalam penyelesaian merupakan penambahan dan perbaikan besar prasarana bangunan serta mesin dan peralatan terutama dalam bentuk rig, barge dan peralatan cementing. Dinilai dari sudut pandang keuangan, persentase penyelesaian aset dalam penyelesaian berkisar antara 30,00% sampai dengan 90,00%.

As of December 31, 2010, construction in progress represents costs of addition and refurbishment of building facilities and machinery and equipment mainly for rig, barge and cementing unit. From the financial point of view, the percentage of completion of the construction in progress ranged from 30.00% to 90.00%.

Penambahan aset tetap pada tahun 2010 antara lain terdiri dari peralatan pendukung modular rig yang sehubungan dengan diperolehnya proyek jasa Modular Drilling Rig dari Virginia Indonesia Company LLC (VICO), Amerika Serikat (Catatan 26b). Selain itu, Perusahaan juga melakukan pembelian peralatan seismik dan perbaikan rig.

Additions in property and equipment in 2010 consist of supporting equipment for modular rig in accordance with the Modular Drilling Rig services project from Virginia Indonesia Company LLC (VICO), United States of America (Note 26b). In addition, the Company also purchased seismic equipment and rig refurbishment.

Pada tahun 2009, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi sebagai bagian dari harga perolehan aset tetap sebesar Rp12,0 miliar dengan tingkat kapitalisasi sebesar 3,85%. Tidak ada biaya pinjaman yang dikapitalisasi pada tahun 2010.

In 2009, the borrowing costs capitalized as part of the acquisition cost of property and equipment amounted to Rp12.0 billion, with capitalization rate of 3.85%. There is no borrowing cost capitalized in 2010.

Aset tetap dengan nilai buku sebesar Rp733,9 miliar, nilai fidusia sebesar Rp20,5 miliar dan nilai likuidasi sebesar Rp11,3 miliar digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dari beberapa bank (Catatan 14 dan 18).

Property and equipment with book value of Rp733.9 billion, fiduciary value of Rp20.5 billion and liquidation value of Rp11.3 biliion are used as collateral for the loans obtained from several banks (Notes 14 and 18).

Pada tanggal 31 Desember 2010, beberapa aset tetap telah diasuransikan atas semua risiko dengan nilai pertanggungan sekitar Rp441,6 miliar dan $AS163,3 juta pada PT Tugu Pratama Indonesia, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dan PT Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi AIU Indonesia, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi Parolamas, PT Asuransi Wahana Tata dan PT Kurnia Insurance Indonesia, pihak ketiga. Asuransi bangunan juga mencakup persediaan barang kebutuhan proyek yang berada di gudang milik Perusahaan (Catatan 8). Manajemen berpendapat bahwa jumlah tersebut telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul atas aset yang dipertanggungkan.

As of December 31, 2010, certain property and equipment are covered by insurance against all risks at a total coverage amounting to Rp441.6 billion and US$163.3 million with PT Tugu Pratama Indonesia, a related party, and PT Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi AIU Indonesia, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi Parolamas, PT Asuransi Wahana Tata and PT Kurnia Insurance Indonesia, third parties. Property insurances also covered the project materials located in the Company’s warehouses (Note 8). The management believes that the insurance coverage are adequate to cover possible losses arising from the insured assets.

Penurunan nilai aset tetap merupakan selisih antara nilai buku dengan nilai wajar aset tetap berupa peralatan radio trunking berdasarkan kajian manajemen. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap lebih lanjut.

Impairment of property and equipment represents the difference between the net book values and fair values of radio trunking equipment based on management appraisal. The management believes that there is no further impairment of property and equipment.

Hak kepemilikan atas tanah Perusahaan dan Anak perusahaan merupakan Hak Guna Bangunan yang memiliki sisa hak secara legal berkisar antara 1 (satu) sampai dengan 29 (dua puluh sembilan) tahun. Manajemen berkeyakinan bahwa hak tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.

The related landrights of the land owned by the Company and Subsidiaries are in the form of “Hak Guna Bangunan” which have remaining terms ranging from 1 (one) to 29 (twenty nine) years. The management believes that these landrights can be renewed/extended upon their expiration.

Page 289: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 287

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

59

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. PROPERTY AND EQUIPMENT (continued) Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar

Biasa tanggal 10 Januari 2001 yang diaktakan dengan Akta Notaris Drs. Soegeng Santosa, S.H., No. 22 tanggal 21 Februari 2001, para pemegang saham menyetujui melepas tanah milik Perusahaan untuk wakaf seluas 2.100 m² kepada Yayasan Baitul Hikmah. Perusahaan telah melakukan pelepasan hak atas tanah, namun sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, sertifikat tanah belum dibalik nama atas nama Yayasan Baitul Hikmah.

In the Shareholders’ Extraordinary General Meeting held on January 10, 2001, the minutes of which were notarized under Notarial Deed No. 22 dated February 21, 2001, of Drs. Soegeng Santosa, S.H., the shareholders agreed to donate the Company’s land of 2,100 square meters (sqm) to Yayasan Baitul Hikmah. The Company has disposed its right on the land. However, as of the date of completion of the consolidated financial statements, the related certificate of ownership of the land has not yet been transferred to the name of Yayasan Baitul Hikmah.

Berdasarkan perjanjian kerjasama operasi (KSO)

antara Perusahaan dan PT Light Instrumenindo (LI) tanggal 20 Mei 2002, tanah milik Perusahaan berlokasi di Jl. Pegangsaan Dua, Jakarta Utara, seluas 20.815 m² digunakan sebagai penyertaan pada kerjasama dalam bentuk bangun, kelola dan serah (BOT) selama 25 (dua puluh lima) tahun dengan LI sebagai investor sekaligus pengelola. Berdasarkan perjanjian KSO, di atas tanah tersebut investor harus membangun sports club dan town houses (sarana bisnis), dimana keuntungan bersih setelah dipotong pajak atas pengelolaan sarana bisnis tersebut akan dibagi sebesar 40,00% dan 60,00% masing-masing untuk Perusahaan dan LI. Pada akhir masa perjanjian, LI akan menyerahkan tanah berikut semua bangunan di atasnya kepada Perusahaan. Nilai tercatat tanah sebesar Rp8,3 miliar dicatat sebagai “Aset Kerjasama Operasi”. Setelah perjanjian KSO berakhir pada tanggal 19 Mei 2027, Perusahaan berkewajiban untuk menyerahkan tanah seluas 4.440 m² kepada Pemerintah untuk kepentingan fasilitas umum dan sosial dengan nilai sebesar Rp1,8 miliar. Oleh karenanya, Perusahaan mengakui jumlah tersebut sebagai kerugian dan membebankannya pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2005. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, pembangunan fisik sarana bisnis tersebut secara keseluruhan baru mencapai sekitar 44,00%.

Based on the joint operation agreement (JOA) between the Company and PT Light Instrumenindo (LI) dated May 20, 2002, the Company’s land located in Jl. Pegangsaan Dua, North Jakarta representing 20,815 sqm was used as joint investment in the form of Built Operate Transfer (BOT) scheme for a period of 25 (twenty five) years with LI as the investor and operator. Under this agreement, the investor should build sports club and town houses (business facilities), whereby the net proceeds after tax from business facilities operation will be shared at 40.00% and 60.00% for the Company and LI, respectively. At the end of the agreement period, LI will transfer the land including all the buildings above the land to the Company. The related carrying value of the landright of Rp8.3 billion is recorded as “Joint Operation Assets”. Upon the conclusion of the JOA on May 19, 2027, the Company is obliged to transfer a portion of the land representing 4,440 sqm or Rp1.8 billion to the Government for the general and social purposes. Accordingly, the Company recognized this amount as loss and charged to the 2005 consolidated statement of income. As of the date of completion of the consolidated financial statements, the percentage of completion on the construction of the business facilities is about 44.00% completed.

Pada tanggal 1 September 2010, Perusahaan

melakukan pemutusan terhadap perjanjian KSO dengan alasan LI telah lalai memenuhi kewajibannya untuk membangun sports club dan town houses sebagaimana tercantum di dalam perjanjian KSO. LI melalui surat tertanggal 13 September 2010 menolak pemutusan tersebut dan akan menempuh penyelesaian melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, belum terdapat penyelesaian untuk perkara ini.

On September 1, 2010, the Company declared termination of the JOA due to LI’s failure to fulfill its obligation to build sports club and town houses as stated in the JOA. However, LI through its letter dated September 13, 2010 has not accepted this termination and will find for settlement through Indonesian National Arbitration Agency. As of the date of completion of the consolidated financial statements, there is no settlement for this case.

Page 290: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk288

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

60

12. PROPERTI INVESTASI 12. INVESTMENT PROPERTY Rincian dari properti investasi adalah: The details of investment property are: 2010

Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending Balance Additions Deductions Reclassifications Balance Harga Perolehan Cost Tanah 77.430 - - 1.845 79.275 Land Bangunan, prasarana dan Buildings, improvements and instalasi 13.100 - - - 13.100 installations Jumlah Harga Perolehan 90.530 - - 1.845 92.375 Total Cost Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Bangunan, prasarana dan Buildings, improvements and instalasi 9.791 447 - - 10.238 installations Nilai Buku 80.739 82.137 Net Book Value

2009

Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending Balance Additions Deductions Reclassifications Balance Harga Perolehan Cost Tanah 77.430 - - - 77.430 Land Bangunan, prasarana dan Buildings, improvements and instalasi 13.100 - - - 13.100 installations Jumlah Harga Perolehan 90.530 - - - 90.530 Total Cost Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Bangunan, prasarana dan Buildings, improvements and instalasi 9.340 451 - - 9.791 installations Nilai Buku 81.190 80.739 Net Book Value

Pada tahun 2010 dan 2009, beban penyusutan

masing-masing sebesar Rp447,0 juta dan Rp451,0 juta seluruhnya dialokasikan ke “Beban Usaha” pada laporan laba rugi konsolidasi.

In 2010 and 2009, depreciation amounting to Rp447.0 million and Rp451.0 million, respectively, is charged to “Operating Expenses” in the consolidated statements of income.

Tanah seluas 35.100 m² dengan nilai buku sebesar

Rp5,0 miliar berlokasi di Pulorida, Desa Lebak Gede, Kecamatan Pulo Merak, Kabupaten Serang, Provinsi Banten masih atas nama PT Pertamina (Persero).

Land with a total area of 35,100 sqm and a book value of Rp5.0 billion located in Pulorida, Desa Lebak Gede, Kecamatan Pulo Merak, Kabupaten Serang, Banten Province is still in the name of PT Pertamina (Persero).

Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) properti investasi

pada tahun 2010 adalah sebesar Rp208,0 miliar. The Sale Value of Tax Object (NJOP) of

investment property in 2010 are amounted to Rp208.0 billion.

Properti investasi dengan nilai buku sebesar

Rp63,7 miliar digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank (Catatan 14 dan 18).

Investment property with book value of Rp63.7 billion are used as collateral for the bank loan (Notes 14 and 18).

Pada tanggal 31 Desember 2010, beberapa

properti investasi telah diasuransikan atas semua risiko dengan nilai pertanggungan sekitar Rp34,5 miliar pada PT Tugu Pratama Indonesia, pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Manajemen berpendapat bahwa asuransi tersebut telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul atas aset yang dipertanggungkan.

As of December 31, 2010, certain investment property are covered by insurance against all risks at a total coverage amounting to Rp34.5 billion with PT Tugu Pratama Indonesia, a related party. The management believes that the insurance coverage are adequate to cover possible losses arising from the insured assets.

Page 291: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 289

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

61

13. ASET LAIN-LAIN 13. OTHER ASSETS Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2010 2009

Barang konsumsi tahan lama - bersih 47.052 17.095 Long life consumables - net Tagihan restitusi pajak penghasilan Claims for tax refund (Catatan 16) 43.888 65.376 (Note 16) Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya (Catatan Restricted cash and cash equivalents 2s, 18, 25a dan 31) 27.881 25.243 (Notes 2s,18, 25a and 31) Beban proyek tangguhan - bersih 316 13.300 Deferred project costs - net Lain-lain - bersih 7.670 5.562 Others - net

Jumlah 126.807 126.576 Total

Beban proyek tangguhan merupakan beban yang

dikeluarkan sebelum dimulainya proyek secara komersial atau beban-beban sehubungan dengan proyek-proyek yang memiliki periode pekerjaan lebih dari 1 (satu) tahun, yang mencakup biaya peralatan, biaya instalasi, biaya pengiriman dan biaya pelatihan untuk membiayai proyek tersebut. Beban tersebut diamortisasikan selama jangka waktu proyek.

Deferred project costs represent costs that were incurred before the commercial production or expenses related to the projects with completion period more than 1 (one) year such as equipment cost, installation cost, delivery cost and training cost to finance the projects. These costs are amortized over the project period.

Aset lain-lain - Lain-lain terutama merupakan aset

tidak berwujud - bersih dalam bentuk piranti lunak komputer dan lisensi serta beban tangguhan hak atas tanah - bersih.

Other assets - Others represent mainly net intangible assets such as software, license and deferred cost of landrights - net.

14. PINJAMAN JANGKA PENDEK 14. SHORT-TERM LOANS Pinjaman jangka pendek merupakan kredit modal

kerja yang diperoleh Perusahaan dan Anak perusahaan dengan rincian sebagai berikut:

Short-term loans represent working capital loans obtained by the Company and Subsidiaries from the following banks:

2010 2009

Dolar AS US Dollar Pinjaman sindikasi ($AS13.473.869 dan Syndicated loan (US$13,473,869 and $AS27.473.869 masing-masing pada US$27,473,869 in 2010 and 2009, tahun 2010 dan 2009) 121.144 258.254 respectively) The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. ($AS4.340.566) 39.026 - (US$4,340,566) PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Divisi Syariah ($AS3.995.599) - 37.559 Sharia Division (US$3,995,599) PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Chinatrust Indonesia ($AS600.000) - 5.640 (US$600,000) Rupiah Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Divisi Usaha Syariah - 27.750 Sharia Business Division

Jumlah 160.170 329.203 Total

Page 292: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk290

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

62

14. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM LOANS (continued)

Pinjaman Sindikasi Syndicated Loan Saldo pinjaman sindikasi pada tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 merupakan saldo Fasilitas Kredit Sindikasi Tranche A (Catatan 18).

The outstanding balance of syndicated loan as of December 31, 2010 and 2009 represents Syndicated Credit Facility Tranche A (Note 18).

The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. (BTMU) The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. (BTMU) Pada tanggal 30 Maret 2010, Perusahaan

memperoleh fasilitas kredit berupa Tranche A (Catatan 18) dan Tranche B dari BTMU.

On March 30, 2010, the Company obtained Tranche A (Note 18) and Tranche B credit facilities from BTMU.

Fasilitas Tranche B berupa fasilitas modal kerja

bergulir sebesar $AS4,5 juta yang digunakan untuk pelunasan pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Divisi Syariah dan dukungan modal kerja. Fasilitas kredit ini berjangka waktu 1 (satu) tahun dan dikenakan bunga sebesar biaya fasilitas BTMU 1 bulan + 2,50% yaitu sebesar 4,00% pada tahun 2010. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan yang sama dan adanya pembatasan yang sama dengan fasilitas Tranche A yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 18). Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo pokok pinjaman atas fasilitas kredit Tranche B sebesar $AS4,3 juta atau setara dengan Rp39,0 miliar.

Tranche B facility represents revolving working capital facility amounting to US$4.5 million which used to refinance loan facility obtained from PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Sharia Division and for working capital support. This facility is payable in 1 (one) year and bears annual interest at 1 month BTMU cost of fund + 2.50% with rate 4.00% on 2010. This facility are secured with the same collaterals and same restrictive covenants as stated in Tranche A facility obtained from the same bank (Note 18). As of December 31, 2010, the loan principal balances of Tranche B credit facility amounted to US$4.3 million or equivalent to Rp39.0 billion.

PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Divisi Syariah

(Danamon) PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Sharia Division

(Danamon)

Pada tanggal 11 Juni 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Mudharabah dan bank garansi (kafalah) dari Danamon, sebagai berikut:

On June 11, 2008, the Company obtained financing facilities from Danamon in the form of Mudharabah and bank guarantee (kafalah) facilities, as follows:

Mudharabah Fasilitas Mudharabah dengan jumlah maksimum sebesar $AS4,5 juta dengan pembagian keuntungan dari laba bersih sebesar 89,30% dan 10,70% masing-masing untuk Perusahaan dan Danamon serta mengacu pada tingkat pengembalian sebesar SIBOR + 2,75% per tahun. Fasilitas ini digunakan untuk modal kerja Perusahaan dengan jangka waktu 12 (dua belas) bulan dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 11 Juni 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pokok pinjaman atas fasilitas tersebut adalah sebesar $AS3,9 juta atau setara dengan Rp37,6 miliar.

Mudharabah The Mudharabah facility with a maximum facility of US$4.5 million with revenue sharing system of 89.30% and 10.70% from net income for the Company and Danamon, respectively, and with reference to the expected return rate at SIBOR + 2.75% per year. This facility is used for the Company’s working capital purposes with term of facility of 12 (twelve) months and has been extended until June 11, 2010. As of December 31, 2009, the loan principal balances of this facility amounted to US$3.9 million or equivalent to Rp37.6 billion.

Page 293: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 291

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

63

14. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM LOANS (continued) PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Divisi Syariah

(Danamon) (lanjutan) PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Sharia Division

(Danamon) (continued)

Bank garansi (kafalah) Fasilitas bank garansi (kafalah) dengan jumlah maksimum sebesar $AS7,0 juta yang dikenakan biaya (ujrah) sesuai kesepakatan serta denda sebesar 2,00% per tahun atas bank garansi yang belum dilunasi. Fasilitas tersebut digunakan untuk penerbitan jaminan pelaksanaan (performance bond) dan jaminan tender (bid bond). Jangka waktu fasilitas ini adalah 12 (dua belas) bulan sejak tanggal 11 Juni 2008 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 11 Juni 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009 Perusahaan telah menggunakan fasilitas bank garansi sebesar $AS4,7 juta atau setara dengan Rp43,9 miliar.

Bank guarantee (kafalah) The bank guarantee (kafalah) with a maximum facility of US$7.0 million which is subject to a fee (ujrah) according to the agreement and a penalty fee of 2.00% per annum from the outstanding bank guarantees. This facility is used for issuance of performance bond and bid bond. The term of facility is 12 (twelve) months from June 11, 2008, which has been extended until June 11, 2010. As of December 31, 2009 the Company has used the bank guarantee facility amounting to US$4.7 million or equivalent to Rp43.9 billion.

Kedua fasilitas pembiayaan tersebut di atas dijamin dengan jaminan yang sama dan adanya pembatasan yang sama dengan fasilitas pembiayaan Murabahah yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 18). Fasilitas pembiayaan ini telah dilunasi pada bulan April 2010.

The above financing facilities are secured with the same collaterals and same restrictive covenants as stated in the Murabahah facility obtained from the same bank (Note 18). These financing facilities were settled in April 2010.

PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust) PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust)

Pada tanggal 30 Juni 2008, EFK memperoleh

fasilitas pinjaman modal kerja dari Bank Chinatrust sebesar $AS600,0 ribu dan berjangka waktu 1 (satu) tahun. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar 6,11% hingga 8,03% dan 7,75% hingga 10,66% masing-masing pada tahun 2010 dan 2009. Pada bulan November 2009, fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan 23 Desember 2010. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik EFK yang juga dijadikan jaminan atas fasilitas kredit lain yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 18). Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan Desember 2010.

On June 30, 2008, EFK obtained a working capital loan from Bank Chinatrust amounting to US$600.0 thousand and is payable in 1 (one) year. This loan bears annual interest ranging from 6.11% to 8.03% and from 7.75% to 10.66% in 2010 and 2009, respectively. In November 2009, this loan has been extended until December 23, 2010. This loan is secured with EFK’s lands and buildings which are also the collaterals for other credit facilities obtained from the same bank (Note 18). This loan was settled in December 2010.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Divisi

Usaha Syariah (BNI) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Sharia

Business Division (BNI)

Pada tanggal 26 Oktober 2009, EPN memperoleh fasilitas pembiayaan Musyarakah gabungan dari BNI sebesar Rp27,8 miliar dan berjangka waktu 7 (tujuh) bulan hingga 4 Juni 2010 dengan nisbah bagi hasil untuk BNI sebesar 18,65% dari EBITDA.

On October 26, 2009, EPN has obtained combine Musyarakah financing facility from BNI amounting to Rp27.8 billion which is payable in 7 (seven) months until June 4, 2010, with revenue sharing for BNI of 18.65% from EBITDA.

Page 294: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk292

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

64

14. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM LOANS (continued) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Divisi

Usaha Syariah (BNI) (lanjutan) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Sharia

Business Division (BNI) (continued)

Fasilitas pembiayaan tersebut di atas dijamin dengan aset (kendaraan) yang dibiayai dengan fasilitas Murabahah (Catatan 11 dan 18), tanah dengan SHGB No. 280 dan 281 milik EPN senilai Rp3,8 miliar dan tanah milik Perusahaan senilai Rp14,0 miliar, piutang dari PT Pertamina (Persero) (Pertamina) senilai Rp27,8 miliar, piutang di luar Pertamina senilai Rp262,2 juta dan $AS36,1 ribu, persediaan BBM di SPBU Cikampek senilai Rp200,0 juta serta persediaan BBM industri, bahan kimia gas, pelumas, aditif dan suku cadang senilai Rp4,2 miliar.

The above facilities are secured by assets (vehicles) financed by Murabahah facility (Notes 11 and 18), EPN’s land with HGB Certificates No. 280 and 281 amounting to Rp3.8 billion and the Company’s land of Rp14.0 billion, receivables from PT Pertamina (Persero) (Pertamina) amounting to Rp27.8 billion, receivables (excluding Pertamina’s receivables) amounting to Rp262.2 million and US$36.1 thousand, gasoline inventories at Cikampek fuel station amounting to Rp200.0 million; and industrial gasoline, gas chemicals, lubricants, additives and spare parts inventories amounting to Rp4.2 billion.

Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pembiayaan yang diperoleh EPN dari BNI adalah sebesar Rp27,8 miliar.

As of December 31, 2009, the outstanding balance of EPN’s financing facilities obtained from BNI amounted to Rp27.8 billion.

Pada tanggal 1 Juni 2010, EPN dan BNI sepakat untuk mengubah jangka waktu perjanjian pembiayaan ini dari jangka pendek menjadi jangka panjang (Catatan 18).

On June 1, 2010, EPN and BNI agreed to change the term of this agreement from short term loan to long term loan facility (Note 18).

15. HUTANG USAHA 15. TRADE PAYABLES Akun ini merupakan hutang yang timbul dari

pembelian bahan baku dan/atau jasa yang digunakan dalam usaha. Rincian akun ini adalah sebagai berikut:

This account represents liabilities arising from purchases of materials and/or services used in operations with details as follows:

2010 2009

Pihak ketiga Third parties Wavefield Inseis ASA, Norwegia 10.412 10.885 Wavefield Inseis ASA, Norway PT Dahana (Persero) 10.298 11.042 PT Dahana (Persero) IDM International Ltd., Siprus 8.855 9.258 IDM International Ltd., Cyprus World Oil Tools Inc., Kanada 6.833 6.762 World Oil Tools Inc., Canada PT Schlumberger Geophysics PT Schlumberger Geophysics Nusantara 4.530 - Nusantara PT Sinar Braja Mukti 4.006 685 PT Sinar Braja Mukti CGGVeritas Services SA CGGVeritas Services SA (dahulu Compagnie Generale (formerly Compagnie Generale de Geophysique), Perancis 2.932 15.806 de Geophysique), France PT Artha Wicaksana Rajasa 1.614 10.380 PT Artha Wicaksana Rajasa Regency Steel Asia Pte. Ltd., Regency Steel Asia Pte. Ltd., Singapura 9 70.959 Singapore PT Tridaya Esa Pakarti - 4.241 PT Tridaya Esa Pakarti PT Mega Buana Lestari 5.850 PT Mega Buana Lestari Lain-lain (masing-masing di bawah Rp4,0 miliar) 165.778 152.348 Others (below Rp4.0 billion each)

Sub-jumlah 215.267 298.216 Sub-total

Page 295: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 293

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

65

15. HUTANG USAHA (lanjutan) 15. TRADE PAYABLES (continued) 2010 2009

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 7) Related parties (Note 7) PT Pertamina (Persero) 278.108 222.145 PT Pertamina (Persero) Koperasi Karyawan Elnusa 7.631 3.558 Koperasi Karyawan Elnusa PT Pertamina Retail 2.208 1.097 PT Pertamina Retail PT Patra Logistik 1.249 - PT Patra Logistik PT Patra Niaga 1.192 1.333 PT Patra Niaga PT Tugu Pratama Indonesia 872 368 PT Tugu Pratama Indonesia PT Geosains - 4.702 PT Geosains Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500,0 juta) 1.138 874 Others (below Rp500.0 million each)

Sub-jumlah 292.398 234.077 Sub-total

Jumlah 507.665 532.293 Total Analisis umur hutang usaha berdasarkan tanggal

faktur adalah sebagai berikut: The aging analysis of trade payables based on

invoice date are as follows: 2010 2009

Pihak ketiga Third parties Kurang dari 31 hari 141.732 157.612 Less than 31 days 31 - 60 hari 5.811 26.763 31 - 60 days 61 - 90 hari 1.566 17.762 61 - 90 days 91 - 180 hari 9.676 36.370 91 - 180 days Lebih dari 180 hari 56.482 59.709 More than 180 days

Jumlah 215.267 298.216 Total Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 7) Related parties (Note 7) Kurang dari 31 hari 125.989 172.901 Less than 31 days 31 - 60 hari 84.258 30.603 31 - 60 days 61 - 90 hari 17.130 6.943 61 - 90 days 91 - 180 hari 52.200 4.448 91 - 180 days Lebih dari 180 hari 12.821 19.182 More than 180 days

Jumlah 292.398 234.077 Total Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang

adalah sebagai berikut: The details of trade payables based on currencies

are as follows: 2010 2009

Rupiah 406.271 348.259 Rupiah Dolar AS ($AS11.123.751 dan US Dollar $AS19.320.664 masing-masing (US$11,123,751 and US$19,320,664 pada tahun 2010 dan 2009) 100.014 181.615 in 2010 and 2009, respectively) Dolar Singapura ($Sin197.771 dan Singapore Dollar $Sin345.651 masing-masing (Sin$197,771 and Sin$345,651 pada tahun 2010 dan 2009) 1.380 2.316 in 2010 and 2009, respectively) Mata uang asing lainnya - 103 Other foreign currencies

Jumlah 507.665 532.293 Total

Page 296: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk294

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

66

16. HUTANG PAJAK, ASET DAN KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN

16. TAXES PAYABLE, DEFERRED TAX ASSETS AND LIABILITIES

Hutang pajak terdiri dari: Taxes payable consist of: 2010 2009

Taksiran hutang pajak penghasilan Estimated income tax payable Pasal 29 (setelah dikurangi pajak Article 29 (net of prepaid penghasilan dibayar di muka) income tax) Tahun berjalan 2.454 101.374 Current year Tahun sebelumnya 18 124 Previous years Pajak penghasilan Income taxes Pasal 4 (2) 1.411 1.527 Article 4 (2) Pasal 15 114 142 Article 15 Pasal 21 9.290 11.704 Article 21

Pasal 23 2.712 3.821 Article 23 Pasal 25 3.977 10.484 Article 25 Pasal 26 555 316 Article 26 Pajak Pertambahan Nilai 18.848 43.349 Value Added Tax

Jumlah 39.379 172.841 Total Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban)

pajak penghasilan seperti disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income before income tax benefit (expense) as shown in the consolidated statements of income and estimated taxable income for 2010 and 2009, are as follows:

2010 2009

Laba sebelum manfaat (beban) pajak Income before income tax benefit penghasilan menurut laporan (expense) per consolidated statements laba rugi konsolidasi 94.176 668.782 of income Laba Anak perusahaan sebelum Income of Subsidiaries before manfaat (beban) pajak penghasilan (23.491) (22.326) income tax benefit (expense)

Laba Perusahaan sebelum manfaat Income of the Company before (beban) pajak penghasilan 70.685 646.456 income tax benefit (expense) Penghasilan sewa (15.555) (17.205) Rent income Beban yang terkait dengan Expenses related to penghasilan sewa 12.895 11.261 rent income Beda temporer: Temporary differences: Gaji, upah dan kesejahteraan Salaries, wages, and karyawan 9.300 - employees’ benefits Cadangan penurunan nilai 8.920 10.783 Allowance for impairment Penyusutan 6 4.507 Depreciation Sewa (4.690) 4.349 Lease Penyisihan imbalan kerja karyawan (3.960) (10.140) Provision for employees’ benefits Beda tetap: Permanent differences: Representation, entertainment Representasi, jamuan dan sumbangan 11.488 13.391 and donations Beban pajak 10.197 14.922 Tax expenses Gaji, upah dan kesejahteraan Salaries, wages, and karyawan 270 395 employees’ benefits Gain on sale of investment Laba penjualan penyertaan saham 14 57.275 in shares of stock Penghasilan bunga yang pajaknya Interest income already subjected bersifat final (16.971) (19.632) to final tax Bagian atas laba bersih perusahaan Equity in net earnings of associated asosiasi (3.659) (39.795) companies

Taksiran penghasilan kena pajak 78.940 676.567 Estimated taxable income

Page 297: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 295

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

67

16. HUTANG PAJAK, ASET DAN KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN (lanjutan)

16. TAXES PAYABLE, DEFERRED TAX ASSETS AND LIABILITIES (continued)

Penyesuaian atas jumlah taksiran penghasilan

kena pajak Perusahaan akan dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan Kantor Pajak. Perusahaan telah menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2009 ke Kantor Pajak. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan belum menyampaikan SPT untuk tahun pajak 2010 ke Kantor Pajak.

The adjustment to the Company’s estimated taxable income is subject to the tax assessment from the Tax Office. The Company had submitted its Annual Corporate Income Tax Return (SPT) for 2009 to the Tax Office. As of the date of completion of the consolidated financial statements, the Company has not yet submitted its SPT for 2010 to the Tax Office.

Perhitungan beban pajak penghasilan adalah

sebagai berikut: The income tax expense calculation is as follows:

2010 2009

Taksiran penghasilan kena pajak Estimated taxable income Perusahaan 78.940 676.567 Company Anak perusahaan 65.364 50.268 Subsidiaries

Jumlah 144.304 726.835 Total

Beban pajak penghasilan - tahun berjalan Income tax expense - current Perusahaan 19.735 189.439 Company Anak perusahaan 15.909 14.075 Subsidiaries

Jumlah beban pajak penghasilan menurut Income tax expense per consolidated laporan laba rugi konsolidasi 35.644 203.514 statements of income

Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka Less prepaid income tax Perusahaan 57.325 90.335 Company Anak perusahaan 15.315 13.473 Subsidiaries

Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka 72.640 103.808 Total prepaid income tax

Taksiran hutang pajak penghasilan - Pasal 29 Estimated income tax payable - Article 29 Perusahaan - 99.104 Company Anak perusahaan 2.454 2.270 Subsidiaries

Jumlah 2.454 101.374 Total Taksiran tagihan restitusi pajak penghasilan Estimated claims for tax refund Perusahaan 37.590 - Company Anak perusahaan 1.860 1.668 Subsidiaries

Jumlah 39.450 1.668 Total

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, rincian

tagihan restitusi pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

The detail of claims for tax refund as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:

Page 298: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk296

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

68

16. HUTANG PAJAK, ASET DAN KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN (lanjutan)

16. TAXES PAYABLE, DEFERRED TAX ASSETS AND LIABILITIES (continued)

2010 2009

Perusahaan Company 2008 - 61.035 2008 2010 37.590 - 2010 Anak perusahaan Subsidiaries 2007 - 580 2007 2008 - 2.093 2008 2009 4.438 1.668 2009 2010 1.860 - 2010

Jumlah 43.888 65.376 Total

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tagihan restitusi pajak penghasilan disajikan sebagai bagian dari “Aset Lain-lain - Tagihan Restitusi Pajak Penghasilan” dalam Aset Tidak Lancar pada neraca konsolidasi (Catatan 13).

As of December 31, 2010 and 2009, claims for tax refund are presented as part of “Other Assets - Claims for Tax Refund” under Non-current Assets in the consolidated balance sheets (Note 13).

Manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi terdiri dari komponen sebagai berikut:

Income tax benefit (expense) per consolidated statements of income consist of:

2010 2009

Tahun berjalan (35.644) (203.514) Current Tangguhan 5.472 4.225 Deferred

Bersih (30.172) (199.289) Net

Pada tahun 2010 dan 2009, Perusahaan dan beberapa Anak perusahaan menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP) dari Kantor Pajak untuk beberapa tahun pajak. Berdasarkan SKP dan STP tersebut, Perusahaan dan Anak Perusahaan dikenakan tambahan pajak untuk beberapa pasal dengan jumlah keseluruhan masing-masing sebesar Rp15,8 miliar dan Rp26,3 miliar pada tahun 2010 dan 2009, yang disajikan sebagai bagian dari “Beban Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi.

In 2010 and 2009, the Company and some Subsidiaries received several Tax Assessment Letters (SKP) and Tax Collection Letters (STP) from the Tax Office for certain fiscal years. Based on the SKP and STP, the Company and Subsidiaries are subject to additional tax for several articles with total amount of Rp15.8 billion and Rp26.3 billion in 2010 and 2009, respectively, which are presented as part of “Other Charges” in the consolidated statements of income.

SKP yang diterima Perusahaan dan Anak perusahaan diantaranya adalah SKPLB PPh Badan No. 00051/406/08/051/10 tanggal 24 Juni 2010 untuk tahun fiskal 2008 sebesar Rp52,0 miliar, SKPLB PPN No. 00090/407/08/051/10 tanggal 24 Juni 2010 untuk tahun fiskal 2008 sebesar Rp24,6 miliar, SKPKB PPh 21 No. 00033/201/08/051/10 tanggal 24 Juni 2010 untuk tahun fiskal 2008 sebesar Rp2,2 miliar, SKPLB PPN No. 00082/407/07/051/09 tanggal 10 November 2009 untuk periode fiskal Desember 2007 sebesar Rp10,4 miliar, SKPKB PPN No. 00009/277/07/051/09 tanggal 15 September 2009 untuk tahun fiskal 2007 sebesar Rp6,3 miliar dan SKPLB PPN No. 00038/407/08/051/09 tanggal 29 April 2009 untuk periode fiskal Januari sampai September 2008 sebesar Rp85,9 miliar.

The SKP received by the Company and Subsidiaries, among others, SKPLB Corporate Income Tax No. 00051/406/08/051/10 dated June 24, 2010 for 2008 amounted to Rp52.0 billion, SKPLB VAT No. 00090/407/08/051/10 dated June 24, 2010 for 2008 amounted to Rp24.6 billion, SKPKB Income Tax Article 21 No. 00033/201/08/051/10 dated June 24, 2010 for 2008 amounted to Rp2.2 billion, SKPLB VAT No. 00082/407/07/051/09 dated November 10, 2009 for December 2007 amounted to Rp10.4 billion, SKPKB VAT No. 00009/277/07/051/09 dated September 15, 2009 for 2007 amounted to Rp6.3 billion and SKPLB VAT No. 00038/407/08/051/09 dated April 29, 2009 for January until September 2008 amounted to Rp85.9 billion.

Page 299: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 297

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

69

16. HUTANG PAJAK, ASET DAN KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN (lanjutan)

16. TAXES PAYABLE, DEFERRED TAX ASSETS AND LIABILITIES (continued)

Berdasarkan SKPKB No. 00035/203/05/051/07

tanggal 30 Mei 2007, PT Elnusa Geosains, Anak perusahaan yang menggabungkan diri dengan Perusahaan pada tahun 2007, dikenakan tambahan PPh 23 sebesar Rp9,9 miliar. Atas pengenaan tambahan pajak tersebut, Perusahaan mengajukan surat keberatan kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk sejumlah Rp7,1 miliar pada tanggal 23 Juli 2007. Pada tanggal 27 Maret 2008, keberatan Perusahaan ditolak oleh DJP. Selanjutnya, pada tanggal 25 Juni 2008, Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Pajak. Pengadilan Pajak memutuskan untuk menerima seluruhnya permohonan banding tersebut melalui surat No. Put. 18324/PP/M.XIII/12/2009 tanggal 16 Juni 2009. DJP kemudian mengajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung atas keputusan banding dari Pengadilan Pajak tersebut. Pada tanggal 21 Desember 2010, Mahkamah Agung memutuskan untuk menolak permohonan peninjauan kembali tersebut.

Based on SKPKB No. 00035/203/05/051/07 dated May 30, 2007, PT Elnusa Geosains, a Subsidiary that merged into the Company in 2007, had been imposed with an additional income tax article 23 amounting to Rp9.9 billion. On the imposition of the additional tax, the Company sent an objection letter dated July 23, 2007 to the Directorate General of Taxes (DGT) amounting to Rp7.1 billion. On March 27, 2008, the objection was rejected by the DGT. Furthermore, on June 25, 2008, the Company filed an appeal to the Tax Court. The Tax Court decided to accept this appeal through its letter No. Put. 18324/PP/M.XIII/12/2009 dated June 16, 2009. The DGT then filed a re-appeal to the Supreme Court on the appeal decision from the Tax Court. On December 21, 2010, the Supreme Court decided to reject the re-appeal.

Pada bulan Agustus 2009, EFK menerima

beberapa STP untuk tahun pajak 2004, 2005, 2006, 2007 dan 2008 dari DJP dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp7,0 miliar. Pada tanggal 24 Agustus 2009, EFK mengajukan keberatan ke DJP untuk sejumlah Rp6,6 miliar dan telah ditolak oleh DJP pada tanggal 22 Februari 2010. Selanjutnya, pada tanggal 22 Maret 2010, EFK mengajukan gugatan ke Pengadilan Pajak untuk sejumlah Rp5,7 miliar. Sisa tagihan pajak sebesar Rp1,3 miliar telah dibebankan sebagai biaya pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2009. Pada tahun 2010, EFK telah melakukan pembayaran atas beberapa STP dengan jumlah keseluruhan termasuk denda pajak sejumlah Rp3,3 miliar dan sisa STP lainnya telah diajukan pembayaran secara angsuran bulanan sebesar Rp287,0 juta sejak bulan Januari sampai dengan Desember 2011. Pada tanggal 11 Januari 2011, gugatan tersebut ditolak oleh Pengadilan Pajak. Tagihan pajak sejumlah Rp2,9 miliar telah dibebankan sebagai biaya pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2010, sedangkan sejumlah Rp2,8 miliar telah diajukan restitusi kepada Kantor Pajak melalui pembetulan SPT PPh Badan Tahun 2008.

In August 2009, EFK received several STPs for 2004, 2005, 2006, 2007 and 2008 from the DGT totalling Rp7.0 billion. On August 24, 2009, EFK sent an objection letter to the DGT for Rp6.6 billion and was rejected by the DGT on February 22, 2010. Furthermore, on March 22, 2010, EFK filed a lawsuit to the Tax Court for Rp5.7 billion. The remaining tax bills of Rp1.3 billion have been recognized as expenses in the 2009 consolidated statement of income. In 2010, EFK had paid several STPs totalling Rp3.3 billion including the tax penalties, while the remaining STPs had been proposed to be paid in monthly installment of Rp287.0 million from January to December 2011. On January 11, 2011, the lawsuit was rejected by the Tax Court. Tax bills amounted to Rp2.9 billion have been recognized as expenses in the 2010 consolidated statement of income, while the remaining Rp2.8 billion have been proposed to be refunded to the Tax Office through correction of Annual Corporate Income Tax Return for 2008.

Page 300: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk298

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

70

16. HUTANG PAJAK, ASET DAN KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN (lanjutan)

16. TAXES PAYABLE, DEFERRED TAX ASSETS AND LIABILITIES (continued)

Pada bulan September 2008, Undang-undang

No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28,00% untuk tahun fiskal 2009 dan 25,00% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perusahaan mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut sebesar Rp0,7 miliar sebagai bagian dari beban pajak pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2009.

In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding Income Tax has been amended for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The amended Law stipulates changes in corporate income tax rate from a marginal tax rate to a single rate of 28.00% for fiscal year 2009 and 25.00% for fiscal year 2010 onwards. The Company recorded the impact of the changes in tax rates which amounted to Rp0.7 billion as part of tax expense in the 2009 consolidated statements of income.

Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan seperti yang disajikan dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:

The details of deferred tax assets and liabilities as shown in the consolidated balance sheets are as follows:

2010 2009

Aset pajak tangguhan - bersih Deferred tax assets - net Perusahaan Company Piutang 12.961 11.182 Receivables Aset tetap 9.196 9.194 Property and equipment Kewajiban diestimasi atas imbalan Estimated liabilities kerja karyawan 3.785 4.776 for employees’ benefits Gaji, upah dan kesejahteraan Salaries, wages, and karyawan 2.325 - employees’ benefits Sewa 1.951 3.123 Leases Persediaan 451 - Inventories

Jumlah 30.669 28.275 Total

Anak perusahaan 12.951 9.873 Subsidiaries

Aset pajak tangguhan - bersih 43.620 38.148 Deferred tax assets - net

Manajemen berpendapat bahwa aset pajak

tangguhan tersebut dapat dipulihkan kembali di masa yang akan datang.

The management believes that the above deferred tax assets can be fully realized in the future.

17. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 17. ACCRUED EXPENSES Biaya masih harus dibayar terdiri dari: Accrued expenses represent accruals for: 2010 2009

Sewa 76.172 73.576 Rent Beban proyek 68.920 79.069 Project expenses Jasa sub-kontrak 68.636 131.385 Sub-contract services Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 27.202 31.010 Salaries, wages and employees’ benefits Jasa profesional 9.554 6.855 Professional fees Perizinan 5.477 2.338 Permits Asuransi 2.878 2.200 Insurances Bunga 2.723 5.491 Interests Fasilitas kantor 2.209 1.400 Office facilities Pemeliharaan 2.150 1.334 Maintenance Lain-lain 12.152 25.710 Others

Jumlah 278.073 360.368 Total

Page 301: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 299

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

71

18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 18. LONG-TERM DEBTS Rincian kewajiban jangka panjang adalah sebagai

berikut: The details of long-term debts are as follows:

2010 2009

Hutang bank Bank loans Dolar AS US Dollar Pinjaman sindikasi ($AS45.599.566 dan Syndicated loan (US$45,599,566 and $AS36.580.087 masing-masing pada US$36,580,087 in 2010 and 2009, tahun 2010 dan 2009) 409.986 343.853 respectively) The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. ($AS15.761.076) 141.708 - (US$15,761,076)

Natixis, Perancis ($AS7.992.002 Natixis, France dan $AS11.366.695 masing-masing (US$7,992,002 and US$11,366,695 pada tahun 2010 dan 2009) 71.856 106.847 in 2010 and 2009, respectively) PT Bank Chinatrust Indonesia ($AS502.848 dan $AS726.336 PT Bank Chinatrust Indonesia masing-masing pada tahun 2010 (US$502,848 and US$726,336 dan 2009) 4.521 6.828 in 2010 and 2009, respectively) PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Divisi Syariah ($AS18.188.660) - 170.973 Sharia Division (US$18,188,660) Rupiah Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Divisi Usaha Syariah 27.184 890 Sharia Business Division PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 5.249 6.935 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Syariah Mandiri 5.106 - PT Bank Syariah Mandiri

Jumlah hutang bank 665.610 636.326 Total bank loans

Biaya pinjaman yang belum diamortisasi (2.829) (2.792) Unamortized costs of loans Hutang sewa pembiayaan 6.124 21.066 Finance lease payables

Sub-jumlah 668.905 654.600 Sub-total

Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Less current maturities: Hutang bank 238.631 165.974 Bank loans Biaya pinjaman yang belum diamortisasi (1.647) (779) Unamortized costs of loans Hutang sewa pembiayaan 6.124 14.664 Finance lease payables

Jumlah bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 243.108 179.859 Total current maturities

Bagian jangka panjang Long-term portions Hutang bank 426.979 470.352 Bank loans Biaya pinjaman yang belum diamortisasi (1.182) (2.013) Unamortized costs of loans Hutang sewa pembiayaan - 6.402 Finance lease payables

Jumlah 425.797 474.741 Total

Page 302: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk300

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

72

18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM DEBTS (continued)

Pinjaman Perusahaan: Company’s loans: Pinjaman Sindikasi Syndicated Loan

Berdasarkan Akta Notaris Ratih Gondokusumo Siswono, S.H., No. 8 tanggal 16 Juli 2008, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pemberian Fasilitas Kredit Secara Sindikasi (Perjanjian Sindikasi) dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Chinatrust Indonesia, PT Bank Internasional Indonesia Tbk, PT Bank Mizuho Indonesia dan PT Bank Rabobank International Indonesia, dengan BCA bertindak sebagai agen fasilitas, penjaminan dan penampungan serta arranger. Fasilitas kredit sindikasi ini terbagi dalam 3 (tiga) tranche, yaitu:

Based on Notarial Deed No. 8 dated July 16, 2008 of Ratih Gondokusumo Siswono, S.H., the Company entered into a Syndicated Credit Facility Agreement (Syndicated Agreement) with PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Chinatrust Indonesia, PT Bank Internasional Indonesia Tbk, PT Bank Mizuho Indonesia and PT Bank Rabobank International Indonesia, with BCA as facility, security and collecting agent and arranger. This syndicated credit facility is divided into 3 (three) tranches, as follows:

Tranche A

Tranche A merupakan fasilitas Time Loan (Kredit Modal Kerja) dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar $AS27,5 juta. Fasilitas kredit ini berjangka waktu 1 (satu) tahun dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 16 Juli 2011. Fasilitas ini digunakan untuk pelunasan kredit modal kerja dari Fasilitas Kredit Sindikasi Lama dan tambahan modal kerja serta dikenakan bunga sebesar biaya fasilitas Sindikasi + 2,75%, yaitu berkisar antara 5,42% sampai dengan 6,91% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pokok pinjaman atas fasilitas kredit Tranche A masing-masing sebesar $AS13,5 juta atau setara dengan Rp121,1 miliar dan $AS27,5 juta atau setara dengan Rp258,3 miliar.

Tranche A Tranche A represents Time Loan facility (working capital loan) with a maximum facility of US$27.5 million. The credit facility is payable in 1 (one) year and has been extended until July 16, 2011. This facility is used to pay the working capital loan from the Old Syndicated Loan Facility and for additional current working capital that bears annual interest at Syndicated cost of fund + 2.75% with rates ranging from 5.42% to 6.91%. As of December 31, 2010 and 2009, the loan principal balances of Tranche A credit facility amounted to US$13.5 million or equivalent to Rp121.1 billion and US$27.5 million or equivalent to Rp258.3 billion, respectively.

Tranche B Tranche B merupakan fasilitas Kredit Investasi dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar $AS22,5 juta. Fasilitas kredit ini berjangka waktu 5 (lima) tahun. Fasilitas ini digunakan untuk pelunasan fasilitas kredit term loan/installment loan dari Fasilitas Kredit Sindikasi Lama dan sisa Fasilitas Kredit Sindikasi Lama yang belum ditarik akan digunakan untuk pengembangan usaha serta dikenakan bunga sebesar biaya fasilitas Sindikasi + 3,00%, yaitu berkisar antara 5,67% sampai dengan 7,16% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pokok pinjaman atas fasilitas kredit Tranche B masing-masing sebesar $AS11,6 atau setara dengan Rp104,5 miliar dan $AS16,1 juta atau setara dengan Rp151,6 miliar.

Tranche B Tranche B represents Investment Credit facility with a maximum facility amounting to US$22.5 million. The credit facility is payable in 5 (five) years. This facility is used to pay the term/installment loan from the Old Syndicated Loan Facility and the remaining balance of the Old Syndicated Loan Facility will be used for business development that bears annual interest at Syndicated cost of fund + 3.00% with rates ranging from 5.67% to 7.16%. As of December 31, 2010 and 2009, the loan principal balances of Tranche B credit facility amounted to US$11.6 million or equivalent to Rp104.5 billion and US$16.1 million or equivalent to Rp151.6 billion, respectively.

Page 303: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 301

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

73

18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM DEBTS (continued)

Pinjaman Perusahaan: (lanjutan) Company’s loans: (continued) Pinjaman Sindikasi (lanjutan) Syndicated Loan (continued)

Tranche C Tranche C merupakan fasilitas Kredit Investasi dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar $AS45,0 juta. Fasilitas kredit ini berjangka waktu 5 (lima) tahun dengan masa tenggang 1 (satu) tahun. Fasilitas ini digunakan untuk pengembangan usaha dan dikenakan bunga sebesar biaya fasilitas Sindikasi + 3,00%, yaitu berkisar antara 5,67% sampai dengan 7,16% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pokok pinjaman atas fasilitas kredit Tranche C masing-masing sebesar $AS34 juta atau setara dengan Rp305,5 miliar dan $AS20,5 juta atau setara dengan Rp192,3 miliar.

Tranche C Tranche C represents Investment Credit facility with a maximum facility amounting to US$45.0 million. The credit facility is payable in 5 (five) years with grace period of 1 (one) year. This facility is used for business development that bears annual interest at Syndicated cost of fund + 3.00% with rates ranging from 5.67% to 7.16%. As of December 31, 2010 and 2009, the loan principal balance of Tranche C credit facility amounted to US$34 million or equivalent to Rp305.5 billion and US$20.5 million or equivalent to Rp192.3 billion, respectively.

Perjanjian kredit tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:

The related credit agreement provides covenants for the Company to mantain certain financial ratios, as follows:

- Perputaran piutang tidak lebih dari 150 hari. - Accounts Receivable Period shall not exceed

150 days. - Perputaran persediaan tidak lebih dari 90 hari. - Inventory Period shall not exceed 90 days. - Rasio hutang berbunga terhadap EBITDA

maksimum 5 kali untuk 2 tahun pertama dan maksimum 3,5 kali untuk tahun selanjutnya.

- Interest Bearing Debt to EBITDA Ratio shall not exceed 5 times for first 2 years and shall not exceed 3.5 times for following years.

- Rasio Debt Service Coverage minimum 1,1 kali.

- Debt Service Coverage Ratio shall be at least 1.1 times.

- Rasio hutang terhadap ekuitas maksimum 3 kali.

- Debt to Equity Ratio shall not exceed 3 times.

Perjanjian kredit tersebut juga mensyaratkan Perusahaan untuk:

The credit agreement also requires the Company to:

- Menyampaikan kepada BCA laporan hasil

penilaian dari penilai independen atas obyek jaminan setiap 2 (dua) tahun sekali.

- Submit to BCA the independent appraisers’ report for collateral assets every 2 (two) years.

- Menempatkan dalam rekening penampungan (escrow account) seluruh pendapatan yang berasal dari kegiatan operasional yang dibiayai dengan fasilitas kredit ini.

- Place in the escrow account, all revenues derived from operating activities financed with this credit facility.

- Menjaga saldo minimum pada rekening penampungan sebesar 2 (dua) kali kewajiban bunga berikutnya dan 1 (satu) kali angsuran pokok Tranche B dan Tranche C periode berikutnya (Catatan 13).

- Maintain the minimum balance on the escrow account of 2 (two) times of the next interest obligations and 1 (one) time of the principal repayment Tranche B and Tranche C loans for the next period (Note 13).

- Menjaga jumlah maksimum saldo pinjaman Tranche A sebesar 70,00% dari nilai piutang usaha lancar berdasarkan laporan piutang usaha lancar 3 (tiga) bulanan sebelumnya.

- Maintain the maximum number of Tranche A loan balance of 70.00% of the value of current trade receivables based on a report of current trade receivables 3 (three) months before.

- Mempertahankan PT Pertamina (Persero) sebagai pemegang saham terbesar, kecuali dengan persetujuan anggota sindikasi.

- Maintain PT Pertamina (Persero) as the largest shareholder, except with the approval of syndicate members.

- Setiap 3 (tiga) bulan, menyerahkan laporan perkembangan proyek yang dibiayai dengan fasilitas kredit ini.

- Every 3 (three) months, submit a report on the development of projects that are financed with this credit facility.

Page 304: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk302

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

74

18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM DEBTS (continued)

Pinjaman Perusahaan: (lanjutan) Company’s loans: (continued) Pinjaman Sindikasi (lanjutan) Syndicated Loan (continued) Fasilitas kredit ini dijamin dengan: This credit facility is secured by:

- Tanah dengan nilai penjaminan sampai dengan Rp478,0 miliar.

- Land with a total value up to Rp478.0 billion.

- Jaminan fidusia atas mesin dan peralatan dengan nilai penjaminan sampai dengan $AS125,0 juta.

- Fiduciary guarantee on machine and equipment with a total value up to US$125.0 million.

- Pengalihan secara bersyarat hak atas rekening operasional dan rekening penampungan.

- Fiduciary transfer of balance in escrow and operational account.

Perjanjian tersebut memuat beberapa pembatasan

bagi Perusahaan, antara lain untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak-pihak berikut.

The agreement contains several covenants for the Company, among others, not to conduct the following actions without the written approval from the following parties.

Dari Bank Sindikasi: From Syndicated Banks:

- Melakukan pengurangan modal dasar. - Reduction in authorized share capital. - Melakukan peleburan, penggabungan,

akuisisi, pemisahan, pembubaran, likuidasi maupun divestasi dalam bentuk apapun.

- Perform consolidation, merger, acquisition, separation, dissolution, liquidation, or divestment in any form.

- Mengubah status kelembagaan, anggaran dasar, dan/atau pemegang saham utama.

- Change status of institution, articles of association, and/or main shareholders.

Dari Bank Mayoritas: From Majority Banks:

- Membayar atau melunasi pinjaman kepada pemegang saham yang disubordinasikan terhadap hutang.

- Pay or pay off the loan to shareholder which is subordinated to the debt.

- Menerbitkan corporate guarantee. - Issue corporate guarantee. - Menjual atau mengalihkan harta kekayaan

Perusahaan melebihi nilai pasar Rp10,0 miliar. - Sell or transfer the Company’s assets with

more than market value of Rp10.0 billion. - Memperoleh fasilitas pinjaman, kredit, sewa,

atau pembiayaan lainnya dari pihak lain, kecuali untuk Hutang Lain Yang Diperbolehkan menurut Perjanjian Sindikasi dan merubah plafond kredit dari Hutang Lain Yang Diperbolehkan.

- Obtain loan, credit, lease, or any other financing facilities from other parties, except for Other Allowable Payable according to the Syndicated Agreement and change the credit plafond from Other Allowable Payable.

- Melakukan pembelanjaan modal untuk investasi apabila hal tersebut dapat mengakibatkan cash shortage.

- Make capital expenditures for investment if it can result in cash shortage.

- Memberikan pinjaman kepada Anak perusahaan dengan nilai lebih dari Rp35,0 miliar baik dalam satu atau beberapa transaksi.

- Grant loan to Subsidiaries with a value of over Rp35.0 billion in each or several transactions.

- Mengagunkan harta kekayaan Perusahaan untuk memperoleh pinjaman dan/atau fasilitas pembiayaan baru.

- Collateralize the Company’s assets to obtain loan and/or new financing facility.

- Mengubah, menambah dan/atau memperbaharui plafon kredit dari Hutang Lain Yang Diperbolehkan

- Change, add and/or renew the credit ceiling of the Other Allowable Payable.

Page 305: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 303

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

75

18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM DEBTS (continued)

Pinjaman Perusahaan: (lanjutan) Company’s loans: (continued) PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Divisi Syariah

(Danamon) PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Sharia Division

(Danamon)

Pada tanggal 11 Juni 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah dari Danamon dengan fasilitas maksimum sebesar $AS20,0 juta. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan perolehan 1 (satu) unit oil rig berikut perlengkapannya. Fasilitas ini akan berakhir pada bulan Desember 2014. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo fasilitas Murabahah yang telah digunakan oleh Perusahaan masing-masing sebesar $AS29,3 juta (termasuk marjin Murabahah sebesar $AS9,3 juta).

On June 11, 2008, the Company obtained Murabahah, a financing facility, from Danamon with a maximum facility amounting to US$20.0 million. This facility is used for the purchase of 1 (one) unit of oil rig and its related equipment. This facility will mature in December 2014. As of December 31, 2009, the loan balances of Murabahah facility that have been used by the Company amounted to US$29.3 million (including Murabahah margin which amounted to US$9.3 million).

Semua fasilitas pembiayaan dari Danamon dijamin dengan fidusia atas kontrak pembelian oil rig, tagihan (klaim) asuransi, piutang dan oil rig berikut peralatannya serta cessie atas rekening Debt Service Reserve Account (DSRA) yang berhubungan dengan proyek yang dibiayai dengan fasilitas pembiayaan ini.

All financing facilities from Danamon are secured by fiduciaries of oil rig purchase contract, insurance claim, receivable and oil rig with its equipment and cessie of Debt Service Reserve Account (DSRA) related to the project financed by this facility.

Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pokok fasilitas Murabahah adalah sebesar $AS18,2 juta atau setara dengan Rp171,0 miliar. Fasilitas pembiayaan ini telah dilunasi pada bulan April 2010 dan dikenakan marjin pelunasan dipercepat sebesar $AS750,0 ribu.

As of December 31, 2009, the principal balances of Murabahah facility amounted to US$18.2 million or equivalent to Rp171.0 billion. This financing facility was settled in April 2010 and bears accelerated payment margin amounted to US$750.0 thousand.

The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. (BTMU) The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. (BTMU) Sebagaimana telah disebutkan dalam Catatan 14,

pada tanggal 30 Maret 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit Tranche A dari BTMU.

As mentioned in Note 14, on March 30, 2010, the Company obtained the Tranche A credit facility from BTMU.

Fasilitas Tranche A berupa fasilitas kredit

berjangka sebesar $AS18,0 juta yang digunakan untuk melunasi fasilitas pembiayaan dari bank Danamon. Fasilitas kredit ini berjangka waktu 4 (empat) tahun dan dikenakan bunga sebesar biaya fasilitas BTMU 1 bulan + 2,75% yaitu sebesar 4,25% pada tahun 2010. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo pokok pinjaman atas fasilitas kredit Tranche A sebesar $AS15,8 juta atau setara dengan Rp141,7 miliar.

Tranche A facility represents term loan facility with a maximum facility amounting to US$18,0 million which used to take over credit facilities from Danamon. This facility is payable in 4 (four) years and bears interest at 1 month BTMU cost of fund + 2.75% with rate 4.25% on 2010. As of December 31, 2010, the loan principal balances of Tranche A credit facility amounted to US$15.8 million or equivalent to Rp141.7 billion.

Perjanjian kredit tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:

The related credit agreement provides covenants for the Company to mantain certain financial ratios, as follows:

- Rasio hutang berbunga terhadap EBITDA maksimum 3,5 kali.

- Interest Bearing Debt to EBITDA Ratio shall not exceed 3.5 times.

- Rasio hutang terhadap ekuitas maksimum 3 kali.

- Debt to Equity Ratio shall not exceed 3 times.

- Jumlah kekayaan bersih minimal sebesar Rp1,8 triliun.

- Net worth shall be at least Rp1.8 trillion.

- Rasio Debt Service Coverage minimum 1,1 kali.

- Debt Service Coverage Ratio shall be at least 1.1 times.

Page 306: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk304

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

76

18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM DEBTS (continued)

Pinjaman Perusahaan: (lanjutan) Company’s loans: (continued)

The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. (BTMU) (lanjutan)

The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. (BTMU) (continued)

Perjanjian tersebut memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan, antara lain untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BTMU:

The agreement contains several covenants for the Company, among others, not to conduct the following actions without the written approval from BTMU:

- Melakukan pengurangan atau penurunan modal disetor.

- To decrease or reduce the paid up capital.

- Mengubah status kelembagaan, anggaran dasar, dan/atau pemegang saham Perusahaan.

- Change status of institution, articles of association, and/or Company’s shareholders.

- Perubahan dalam pengendalian yang diartikan dimana PT Pertamina (Persero) bukan lagi satu-satunya pemegang saham terbesar Perusahaan.

- The change in control which is defined as PT Pertamina (Persero) is no longer the largest shareholder of the Company.

- Melakukan peleburan, penggabungan, akuisisi, pemisahan, pembubaran, likuidasi maupun divestasi dalam bentuk apapun.

- Perform consolidation, merger, acquisition, separation, dissolution, liquidation, or divestment in any form.

- Melakukan pembelanjaan modal yang jumlahnya melebihi 20,00% dari total kekayaan bersih dalam satu atau lebih transaksi.

- To conduct capital expenditure which exceed 20.00% of the total amount of net worth in a single or more transactions.

- Menjual, menyewakan atau mengalihkan harta kekayaan Perusahaan dengan nilai pasar yang jumlahnya melebihi 20,00% dari total kekayaan bersih dalam satu atau beberapa transaksi.

- To sell, lease or transfer the Company’s assets which the total amount of its market value exceed 20.00% of net worth in a single or more transactions.

- Mengagunkan harta kekayaan Perusahaan yang jumlahnya melebihi Rp50,0 miliar dalam satu atau lebih transaksi.

- Collateralize Company’s assets which exceed amount of Rp50.0 billion in a single or more transactions.

- Menerbitkan corporate guarantee. - Issue corporate guarantee. - Melakukan investasi baik melalui ekuitas atau

melalui uang muka atau pinjaman atau memperpanjang kredit kepada salah satu dari anak Perusahaan, para pemegang saham dan/atau afiliasinya yang jumlahnya melebihi Rp50,0 miliar dalam satu atau lebih transaksi.

- Make an investment whether in form of equity, down payment or loan or extend credit to any ot its Subsidiaries, shareholders and/or affiliates which the amount exceed Rp50,0 billion in a single or more transaction .

- Mengubah atau mengganti jenis usahanya dan usaha Anak perusahaan yang utama.

- Revise or change the nature of its business and Subsidiaries’ main business.

- Membayar atau melunasi pinjaman kepada pemegang saham dan/atau afiliasinya yang disubordinasikan terhadap hutang.

- Pay or pay off the loan to shareholder and/or its affiliates which is subordinated to the debt.

Fasilitas kredit ini dijamin dengan: This credit facility is secured by: - Akta pengalihan semua kontrak VICO dengan

Perusahaan dan kontrak Perusahaan yang lain yang dialihkan pada fasilitas ini.

- Deed of assignment of VICO’s contract with the Company and any other specific contract(s) assigned to this facility.

- Akta fidusia atas rig 1.500 HP. - Deed of fiduciary security over 1.500 HP oil rig.

- Akta fidusia atas piutang dari kontrak VICO atau kontrak lain apapun yang dialihkan pada fasilitas ini.

- Deed of fiduciary security over receivables from VICO’s contract or any other contract assigned to this facility.

- Akta pemberian jaminan atas semua rekening Perusahaan terkait fasilitas ini.

- Deed of pledge of the Company’s accounts related to this facility.

- Akta pengalihan atas klaim asuransi atas rig yang dijaminkan.

- Deed of assignment over insurance claims over the rig securitized under this facility.

Page 307: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 305

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

77

18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM DEBTS (continued)

Pinjaman Perusahaan: (lanjutan) Company’s loans: (continued)

Natixis, Perancis Natixis, France

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari Natixis, Perancis, untuk pembelian peralatan seismik dari Sercel SA, Perancis, (pemasok) sebagai berikut:

The Company obtained a credit facility from Natixis, France, for the purchase of seismic equipment from Sercel SA, France, (a supplier) as follows:

- Pada tanggal 29 Juli 2008, dengan jumlah

fasilitas kredit sebesar $AS4,5 juta (termasuk premi asuransi kredit sebesar $AS238,3 ribu) dan dikenakan bunga tahunan sebesar 3,69%. Jangka waktu fasilitas kredit ini adalah 5 (lima) tahun dimana angsuran pokok dan bunga dibayarkan setiap 6 (enam) bulan sekali.

- On July 29, 2008, with the amount of credit facility of US$4.5 million (including credit insurance premium amounting to US$238.3 thousand) and bears annual interest at 3.69%. The term of this credit facility is 5 (five) years in which the principal and interest are payable semi-annually.

- Pada tanggal 5 September 2008, dengan jumlah fasilitas kredit sebesar $AS2,2 juta (termasuk premi asuransi kredit sebesar $AS116,7 ribu) dan dikenakan bunga tahunan sebesar 4,08%. Jangka waktu fasilitas kredit ini adalah 5 (lima) tahun dimana angsuran pokok dan bunga dibayarkan setiap 6 (enam) bulan sekali.

- On September 5, 2008, with the amount of credit facility of US$2.2 million (including credit insurance premium amounting to US$116.7 thousand) and bears annual interest at 4.08%. The term of this credit facility is 5 (five) years in which the principal and interest are payable semi-annually.

- Pada tanggal 2 Maret 2009, dengan jumlah

fasilitas kredit sebesar $AS3,4 juta (termasuk premi asuransi kredit sebesar $AS182,4 ribu) dan dikenakan bunga tahunan sebesar 3,07%. Jangka waktu fasilitas kredit ini adalah 5 (lima) tahun dimana angsuran pokok dan bunga dibayarkan setiap 6 (enam) bulan sekali.

- On March 2, 2009, with the amount of credit facility of US$3.4 million (including credit insurance premium amounting to US$182.4 thousand) and bears annual interest at 3.07%. The term of this credit facility is 5 (five) years in which the principal and interest are payable semi-annually.

- Pada tanggal 22 Mei 2009, dengan jumlah fasilitas kredit sebesar $AS4,1 juta (termasuk premi asuransi kredit sebesar $AS143,9 ribu) dan dikenakan bunga tahunan sebesar 3,57%. Jangka waktu fasilitas kredit ini adalah 3 (tiga) tahun dimana angsuran pokok dan bunga dibayarkan setiap 6 (enam) bulan sekali.

- On May 22, 2009, with the amount of credit facility of US$4.1 million (including credit insurance premium amounting to US$143.9 thousand) and bears annual interest at 3.57%. The term of this credit facility is 3 (three) years in which the principal and interest are payable semi-annually.

Perjanjian kredit tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:

The credit agreement provides covenants for the Company to maintain certain financial ratios, as follows:

- Rasio hutang berbunga terhadap EBITDA

maksimum 3,5 kali. - Interest Bearing Debt to EBITDA Ratio shall

not exceed 3.5 times. - Rasio Debt Service Coverage minimum 1,1

kali. - Debt Service Coverage Ratio shall be at least

1.1 times. - Rasio hutang terhadap ekuitas maksimum 2

kali. - Debt to Equity Ratio shall not exceed 2 times.

Page 308: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk306

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

78

18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM DEBTS (continued)

Pinjaman Perusahaan: (lanjutan) Company’s loans: (continued)

Natixis, Perancis (lanjutan) Natixis, France (continued) Perjanjian tersebut memuat beberapa pembatasan

bagi Perusahaan, antara lain untuk tidak melakukan hal-hal berikut:

The agreement contains several covenants for the Company, among others, not to conduct the following actions:

- Menjual, transfer atau melepaskan sebagian

atau seluruh aset Perusahaan dengan atau tanpa pertimbangan serta tidak melakukan kewajiban dengan pihak ketiga yang dapat mempengaruhi minimal 10,00% pendapatan dan/atau 20,00% dari ekuitas.

- Sell, transfer or dispose of all or any part of the Company’s assets with or without consideration and not to undertake obligations with third parties which may affect the minimum 10.00% of the revenues and/or 20.00% of its own equity.

- Menjaminkan aset Perusahaan yang berkaitan dengan perjanjian kredit ini.

- Guarantee the Company’s assets related to this agreement.

- Tanpa persetujuan tertulis dari Natixis, melakukan perubahan anggaran dasar, tempat domisili Perusahaan serta tujuan dan kegiatan usaha Perusahaan.

- Without the written consent of Natixis, change the articles of association, registered office, objects and business of the Company.

- Tanpa persetujuan tertulis dari Natixis, melakukan penggabungan usaha atau restrukturisasi Perusahaan.

- Without the written consent of Natixis, enter into merger or restructuring of the Company.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo fasilitas kredit tersebut masing-masing sebesar $AS8,0 juta atau setara dengan Rp71,9 miliar dan $AS11,4 juta atau setara dengan Rp106,8 miliar.

As of December 31, 2010 and 2009, the loan balances amounted to US$8.0 million or equivalent to Rp71.9 billion and US$11.4 million or equivalent to Rp106.8 billion, respectively.

Pinjaman Anak perusahaan: Subsidiaries’ Loans:

PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust) PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust) Pada bulan Juni 2007, EFK menandatangani

perjanjian kredit yang berjangka waktu 5 (lima) tahun dengan Bank Chinatrust. Sesuai dengan perjanjian tersebut, Bank Chinatrust memberikan fasilitas pinjaman sebagai berikut:

In June 2007, EFK entered into a loan agreement with Bank Chinatrust with term of the loan facility is 5 (five) years. Based on the related loan agreement, Bank Chinatrust grants the following facilities:

- Fasilitas kredit Sight Letters of Credit (L/C)

sebesar $AS1,4 juta untuk pembiayaan pembelian mesin-mesin baru

- Sight Letters of Credit (L/C) facility amounting to US$1.4 million to finance the purchases of new machines

- Fasilitas kredit General Term Loan I sebesar $AS1,2 juta untuk melunasi L/C pembiayaan pembelian mesin-mesin baru tersebut

- General Term Loan I credit facility amounting to US$1.2 million will be used for the payment of L/C to finance the purchases of new machines

- Fasilitas kredit General Term Loan II sebesar $AS282,8 ribu untuk mengambil alih (take over) pinjaman EFK dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk

- General Term Loan II credit facility amounting to US$282.8 thousand will be used to take over EFK’s loan from PT Bank Internasional Indonesia Tbk

Suku bunga tahunan fasilitas pinjaman di atas

berkisar antara 6,11% hingga 8,03% dan 7,75% hingga 10,66% masing-masing pada tahun 2010 dan 2009.

The annual interest rates of the above loan facilities ranging from 6.11% to 8.03% and from 7.75% to 10.66% in 2010 and 2009, respectively.

Page 309: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 307

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

79

18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM DEBTS (continued)

Pinjaman Anak perusahaan: (lanjutan) Subsidiaries’ Loans: (continued) PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust)

(lanjutan) PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust)

(continued) Fasilitas kredit yang diperoleh dari Bank Chinatrust

di atas dijamin dengan tanah dan bangunan milik EFK, mesin-mesin yang dibiayai dengan fasilitas kredit tersebut dan deposito berjangka sebesar 12,50% dari setiap pembukaan L/C.

The above credit facilities obtained from Bank Chinatrust are secured with EFK’s land and building, machinery purchased through this credit facility and time deposits equivalent to 12.50% for each L/C opening.

Lebih lanjut, perjanjian pinjaman tersebut

membatasi EFK untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Chinatrust diantaranya dalam hal:

Furthermore, the loan agreement restricted EFK not to conduct the following transactions before obtaining the written approval from Bank Chinatrust, among others:

- Mengadakan penjualan, pemindahtanganan

atau melepaskan hak atas harta kekayaannya. - Sell, transfer or dispose the right over its

assets. - Memperoleh pinjaman dari pihak lain. - Obtain loans from other parties. - Melakukan merger, akuisisi atau menjual baik

sebagian maupun seluruh perusahaan atau kekayaannya.

- Conduct merger, acquisition or sell a part or the entire company or its assets.

- Membayar dividen atau membayar kembali kepada para pemegang saham, pinjaman-pinjaman yang sekarang telah dan di kemudian hari akan diberikan oleh para pemegang saham.

- Pay dividends or pay back to the shareholders, the loans that currently and in the future will be given by the shareholders.

- Menyewakan, meminjamkan, menjaminkan, menjual atau dengan cara lain melepaskan barang jaminan yang dijaminkan kepada Bank Chinatrust.

- Rent, lend, pledge, sell or otherwise release the collateral guaranteed to Bank Chinatrust.

- Mengadakan perubahan Anggaran Dasar dan susunan anggota dewan direksi dan komisaris.

- Change the Articles of Association and the compositon of board of directors and commissioners.

- Melakukan investasi pada perusahaan lain atau pada bidang usaha lainnya.

- Make investment in other companies or business sectors.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo

pinjaman EFK pada Bank Chinatrust masing-masing adalah sebesar $AS502,8 ribu atau setara dengan Rp4,5 miliar dan $AS726,3 ribu atau setara dengan Rp6,8 miliar.

As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding balance of EFK’s loan to Bank Chinatrust amounted to US$502.8 thousand or equivalent to Rp4.5 billion and US$726.3 thousand or equivalent to Rp6.8 billion, respectively.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Divisi

Usaha Syariah (BNI) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Sharia

Business Division (BNI) Pada bulan Juni 2007, EPN memperoleh fasilitas

pembiayaan Murabahah dari BNI dengan fasilitas maksimum sebesar Rp7,9 miliar. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan perolehan 7 (tujuh) unit truk tangki dan 3 (tiga) unit truk.

In June 2007, EPN obtained a Murabahah financing facility from BNI with a maximum facility amounting to Rp7.9 billion. This facility is used to finance the purchase of 7 (seven) units of tank truck and 3 (three) units of truck.

Page 310: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk308

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

80

18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM DEBTS (continued)

Pinjaman Anak perusahaan: (lanjutan) Subsidiaries’ Loans: (continued) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Divisi

Usaha Syariah (BNI) (lanjutan) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Sharia

Business Division (BNI) (continued) Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, EPN

telah merealisasi pembiayaan perolehan 1 (satu) unit truk tangki seharga Rp1,7 miliar yang harus dicicil selama 60 (enam puluh) bulan sampai dengan bulan September 2012 dengan marjin keuntungan untuk BNI sebesar 8,25% per tahun dan 3 (tiga) unit truk seharga Rp1,6 miliar yang harus dicicil selama 36 (tiga puluh enam) bulan sampai dengan bulan Juni 2010 dengan marjin keuntungan untuk BNI sebesar 8,50% per tahun. Fasilitas pembiayaan ini dijamin dengan jaminan yang sama untuk fasilitas pembiayaan Musyarakah (Catatan 14).

Until December 31, 2010, EPN has availed the facility to finance the purchase of 1 (one) unit of tank truck at Rp1.7 billion and is payable for 60 (sixty) monthly installments up to September 2012 with a profit margin for BNI amounting to 8.25% per year and 3 (three) units of truck at Rp1.6 billion and payable for 36 (thirty six) monthly installments up to June 2010 with a profit margin for BNI amounting to 8.50% per year. This facility is collaterized by the same collaterals for Musyarakah financing facility (Note 14).

Lebih lanjut, perjanjian pinjaman tersebut membatasi EPN untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BNI diantaranya dalam hal:

Furthermore, the loan agreement restricted EPN, not to conduct the following transactions before obtaining the written approval from BNI, among others:

- Melakukan merger, akuisisi, konsolidasi

dengan perusahaan lain. - Conduct merger, acquisition, consolidation

with other companies. - Menjual, menyewakan, mengalihkan semua

atau bagian terbesar dari hartanya, kecuali untuk kegiatan bisnis yang lazim.

- Sell, rent, transfer all or most of the assets, unless for common business activities.

- Melakukan investasi/penyertaan pada dan dengan pihak lain.

- Make investment in and with other parties.

- Memindahtangankan usaha/barang modal/ menyewakan perusahaan atau usaha yang dibiayai dengan pokok pembiayaan kepada pihak ketiga.

- Transfer the business/capital goods/lease the companies or business that are funded with the loans to third parties.

- Menerima pinjaman dan/atau pembiayaan dari pihak lain, kecuali pinjaman dan/atau pembiayaan tersebut diterima dalam rangka transaksi dagang yang berkaitan langsung dengan usaha.

- Receive loans and/or financing from other parties, except the loans and/or financing are received within the framework of trade transaction directly related to the business.

- Mengambil sewa dari perusahaan leasing. - Obtain lease from a leasing company. - Mengubah sifat atau luas lingkup usaha. - Change the nature or extent of scope of the

business. - Mengubah kepemilikan saham mayoritas. - Change the majority shares ownership.

Pada tanggal 1 Juni 2010, EPN dan BNI sepakat untuk mengubah fasilitas pembiayaan Musyarakah (Catatan 14) yang semula berakhir tanggal 4 Juni 2010 menjadi pinjaman jangka panjang dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak tanggal 2 Juni 2010 sampai dengan 31 Mei 2013 dengan nisbah bagi hasil untuk BNI sebesar 8,70% dari EBITDA.

On June 1, 2010, EPN and BNI agreed to change the Musyarakah financing facility (Note 14) which ended on June 4, 2010 into long term loan which is payable in 3 (three) years since June 2, 2010 until May 31, 2013 with revenue sharing for BNI of 8.70% from EBITDA.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo

pinjaman EPN kepada BNI masing-masing sebesar Rp27,2 miliar dan Rp889,9 juta.

As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding balance of EPN’s loans to BNI amounted to Rp27.2 billion and Rp889.9 million, respectively.

Page 311: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 309

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

81

18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM DEBTS (continued)

Pinjaman Anak perusahaan: (lanjutan) Subsidiaries’ Loans: (continued) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank

Muamalat) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank

Muamalat) Pada bulan Desember 2008, EPN memperoleh

fasilitas pembiayaan Murabahah dari Bank Muamalat dengan fasilitas maksimum sebesar Rp10,0 miliar. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan modal kerja dalam rangka memperoleh 10 unit truk tangki LPG. Sejak tahun 2009, truk tangki tersebut disewakan kepada PT Pertamina (Persero).

In December 2008, EPN obtained the Murabahah financing facility from Bank Muamalat with a maximum facility amounting to Rp10.0 billion. This facility was used to finance working capital in order to acquire 10 units of LPG tank truck. Since 2009, these tank trucks were rented to PT Pertamina (Persero).

Fasilitas pembiayaan ini dijamin dengan aset yang

dibiayai dari fasilitas pembiayaan tersebut dan piutang dari PT Pertamina (Persero) sebesar Rp21,6 miliar yang timbul sehubungan dengan penyewaan truk tangki tersebut.

This financing facility is secured by assets financed from this loan facility and receivables from PT Pertamina (Persero) amounting to Rp21.6 billion related to the rental of the tank trucks.

Perjanjian pinjaman tersebut membatasi EPN untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Muamalat diantaranya dalam hal:

The loan agreement restricted EPN, not to conduct the following transactions before obtaining the written approval from Bank Muamalat, among others:

- Mengadakan konsolidasi atau merger. - Conduct consolidation or merger. - Mengajukan dan/atau mendapatkan fasilitas

pembiayaan baru dari pihak lain. - Apply and/or obtain new facilities from other

parties. - Mengadakan perubahan pada susunan

pemegang saham, dewan direksi dan komisaris.

- Change the composition of shareholders, boards of directors and commissioners.

- Melakukan pembagian keuntungan yang melebihi jumlah 10,00% dari keuntungan yang diperoleh.

- Share more than 10.00% of the profit earned.

- Melakukan investasi baru. - Make new investments. - Memindahkan hak atas barang yang sudah

dijaminkan kepada Bank Muamalat. - Transfer the right on assets that have been

pledged to Bank Muamalat. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo

hutang EPN ke Bank Muamalat masing-masing sebesar Rp5,2 miliar dan Rp6,9 miliar.

As of December 31, 2010 and 2009, the total outstanding loan balance of EPN to Bank Muamalat amounted to Rp5.2 billion and Rp6.9 billion, respectively.

PT Bank Syariah Mandiri (Bank Syariah Mandiri) PT Bank Syariah Mandiri (Bank Syariah Mandiri) Pada bulan April 2010, EPN memperoleh fasilitas

pembiayaan Murabahah dari Bank Syariah Mandiri dengan fasilitas maksimum sebesar Rp5,7 miliar. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan perolehan 11 unit truk tangki.

On April 2010, EPN obtained the Murabahah financing facility from Bank syariah mandiri with a maximum facility amounting to Rp5.7 billion. This facility was used to acquire 11 units of tank truck.

Page 312: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk310

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

82

18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM DEBTS (continued)

Pinjaman Anak perusahaan: (lanjutan) Subsidiaries’ Loans: (continued) PT Bank Syariah Mandiri (Bank Syariah Mandiri)

(lanjutan) PT Bank Syariah Mandiri (Bank Syariah Mandiri)

(continued) Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, EPN

telah merealisasi pembiayaan senilai Rp5,7 miliar yang harus dicicil selama 60 (enam puluh) bulan sampai dengan bulan Juni 2015 dengan marjin keuntungan untuk Bank Syariah Mandiri sebesar Rp1,3 miliar. Fasilitas pembiayaan ini dijamin dengan aset yang dibiayai dari fasilitas pembiayaan tersebut dan piutang usaha sebesar Rp2,0 miliar.

Until December 31, 2010, EPN has availed the facility at Rp5.7 billion and is payable for 60 (sixty) monthly installments up to June 2015 with a profit margin for Bank Syariah Mandiri amounting to Rp1.3 billion. This financing facility is secured by assets financed from this loan facility and trade receivables amounting to Rp2.0 billion.

Perjanjian pinjaman tersebut membatasi EPN untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Syariah Mandiri diantaranya dalam hal:

The loan agreement restricted EPN, not to conduct the following transactions before obtaining the written approval from Bank Syariah Mandiri, among others:

- Menjual, menjaminkan dan mentransfer

sebagian atau seluruh aset EPN. Kecuali aset yang menjadi barang dagangan dan bukan merupakan aset jaminan nasabah kepada Bank Syariah Mandiri.

- Sell, pledge and transfer part or all of EPN’s assets. Except for merchandise and not an assets guaranteed by customer to Bank Syariah Mandiri.

- Mengubah susunan pengurus dan pemegang saham.

- Change the composition of management and shareholders.

- Mengubah nama, maksud dan tujuan kegiatan usaha serta status EPN.

- Change the name, purpose and objectives of business activities and the status of EPN.

- Membagikan dividen/keuntungan. - Distribute dividend/profits. - Membayar sebagian atau melunasi hutang

kepada pemegang saham. - Pay part or all debts to shareholders.

- Memperoleh fasilitas pembiayaan atau

pinjaman dari pihak ketiga kecuali dalam transaksi yang wajar.

- Obtain financing facilities or loans from third parties, except in a usual transaction.

- Mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan perusahaan kepada pihak lain.

- Act as a guarantor of debt or guaranteed company assets as collateral to another party.

- Menyatakan diri pailit. - Declare bankruptcy. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang

EPN ke Bank Syariah Mandiri sebesar Rp5,1 miliar.

As of December 31, 2010, the total outstanding loan balance of EPN to Bank Syariah Mandiri amounted to Rp5.1 billion.

Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan Anak perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan dan pembatasan sesuai dengan perjanjian pinjaman.

As of December 31, 2010, the Company and Subsidiaries have complied with all the requirements and covenants in accordance with the loan agreements.

Pada tanggal 31 Desember 2010, jadwal

pembayaran Perusahaan dan Anak perusahaan atas pinjaman bank jangka panjang adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2010, the payment schedule of the Company’s and Subsidiaries’ long-term bank loans is as follows:

Page 313: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 311

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

83

18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM DEBTS (continued) Setara Rupiah/ Equivalent Tahun in Rupiah Year

2011 236.984 2011 2012 240.679 2012 2013 165.980 2013 2014 18.571 2014 2015 567 2015

Jumlah 662.781 Total

Hutang Sewa Pembiayaan Finance Lease Payables Perusahaan mempunyai perjanjian sewa

pembiayaan dengan PT Hewlett-Packard Finance Indonesia untuk pembelian mesin dan peralatan. Jangka waktu sewa adalah 4 (empat) tahun. Hutang tersebut dijamin dengan aset sewa terkait.

The Company have finance lease commitments with PT Hewlett-Packard Finance Indonesia for purchases of machine and equipment. The lease terms is 4 (four) years. The related obligations are secured by related lease assets.

Hutang sewa pembiayaan dikenakan bunga 8,00%

per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang sewa pembiayaan adalah $AS681,1 ribu atau setara dengan Rp6,1 miliar, yang keseluruhan akan jatuh tempo pada tahun 2011.

Finance lease payables bear interest at 8.00% per annum. As of December 31, 2010, the balances of finance lease payables amounted to US$681.1 thousand or equivalent to Rp6.1 billion, with maturity on 2011.

19. MODAL SAHAM 19. SHARE CAPITAL Rincian pemegang saham pada tanggal

31 Desember 2010 dan 2009, setelah dikurangi saham yang diperoleh kembali sebanyak 99.738.000 saham adalah sebagai berikut:

The details of share ownership as of December 31, 2010 and 2009, net of the treasury stock of 99,738,000 shares are as follows:

2010

Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Persentase Number of Kepemilikan/ Shares Issued Percentage of Jumlah/ Pemegang Saham and Fully Paid Ownership Amount Shareholder

PT Pertamina (Persero) 3.000.000.000 41,67% 300.000 PT Pertamina (Persero) PT Benakat Petroleum Energy 2.711.565.890 37,67 271.157 PT Benakat Petroleum Energy

Komisaris Commissioner Erry Firmansyah 1.600.000 0,02 160 Erry Firmansyah Direksi Directors Lucy Sycilia 598.000 0,01 60 Lucy Sycilia Muhammad Jauzi Arif 864.500 0,01 86 Muhammad Jauzi Arif Lain-lain (masing-masing dengan Others (ownership below 5% each) kepemilikan kurang dari 5%) 1.484.133.610 20,62 148.413

Jumlah saham beredar 7.198.762.000 100,00% 719.876 Total outstanding shares Saham yang diperoleh kembali

pada harga perolehan 99.738.000 9.974 Treasury stock at cost Jumlah 7.298.500.000 729.850 Total

Page 314: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk312

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

84

19. MODAL SAHAM (lanjutan) 19. SHARE CAPITAL (continued) 2009

Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Persentase Number of Kepemilikan/ Shares Issued Percentage of Jumlah/ Pemegang Saham and Fully Paid Ownership Amount Shareholder

PT Pertamina (Persero) 3.000.000.000 41,67% 300.000 PT Pertamina (Persero) PT Tri Daya Esta 2.711.565.890 37,67 271.157 PT Tri Daya Esta

Komisaris Commissioner Anton Sugiono 1.664.500 0,02 166 Anton Sugiono Direksi Directors Eteng Ahmad Salam 2.446.000 0,03 245 Eteng Ahmad Salam Eddy Sjahbuddin 3.014.500 0,04 301 Eddy Sjahbuddin Lucy Sycilia 598.000 0,01 60 Lucy Sycilia Muhammad Jauzi Arif 864.500 0,01 86 Muhammad Jauzi Arif Lain-lain (masing-masing dengan Others (ownership below 5% each) kepemilikan kurang dari 5%) 1.478.608.610 20,55 147.861 Jumlah saham beredar 7.198.762.000 100,00% 719.876 Total outstanding shares

Saham yang diperoleh kembali pada harga perolehan 99.738.000 9.974 Treasury stock at cost Jumlah 7.298.500.000 729.850 Total

Berdasarkan surat PT Tri Daya Esta (TDE) tanggal

5 Juli 2010, TDE telah menyelesaikan transaksi penjualan seluruh sahamnya di Perusahaan kepada PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI), sehingga BIPI menjadi pemilik 2.711.565.890 saham Perusahaan.

Based on letter from PT Tri Daya Esta (TDE) dated July 5, 2010, TDE had completed the sale of its share ownership in the Company to PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI), which resulted in BIPI became the owner of 2,711,565,890 shares of the Company.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

yang diaktakan dengan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H. (pengganti Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn.), No. 142 tanggal 21 Juni 2010, para pemegang saham antara lain memutuskan:

In the Shareholders’ Annual General Meeting, the minute of which was notarized under Notarial Deed No. 142 dated June 21, 2010, of Aulia Taufani, S.H. (substitute notary of Sutjipto, S.H., M.Kn.), the shareholders agreed, among others, on the following:

- Pembagian dividen kas final dari laba bersih

tahun buku 2009 sejumlah Rp36,0 miliar (setelah memperhitungkan dividen interim sebesar Rp143,9 miliar di bawah).

- Distribution of final cash dividend amounting to Rp36.0 billion from the 2009 net income (after consideration of interim dividend amounting to Rp143.9 billion as stated below).

- Pencadangan dari laba bersih tahun 2009 sebagai cadangan umum sebesar Rp23,3 miliar.

- Appropriation of the 2009 net income amounting to Rp23.3 billion for general reserves.

Berdasarkan Rapat Direksi dan Komisaris pada

tanggal 10 Desember 2009, Perusahaan memutuskan untuk membagikan dividen kas interim tahun buku 2009 sebesar Rp143,9 miliar kepada pemegang saham yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 12 Januari 2010.

Based on the Board of Directors and Commissioners meeting held on December 10, 2009, the Company decided to distribute the 2009 interim cash dividends of Rp143.9 billion to shareholders whose names are listed in the Register of Shareholders as of January 12, 2010.

Page 315: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 313

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

85

19. MODAL SAHAM (lanjutan) 19. SHARE CAPITAL (continued) Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

dan Luar Biasa yang diaktakan dengan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H. (pengganti Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn.), No. 28 tanggal 6 Mei 2009, para pemegang saham antara lain memutuskan:

In the Shareholders’ Annual and Extraordinary General Meeting, the minutes of which were notarized under Notarial Deed No. 28 dated May 6, 2009, of Aulia Taufani, S.H. (substitute notary of Sutjipto, S.H., M.Kn.), the shareholders agreed, among others, on the following:

- Pembagian dividen kas dari laba bersih tahun

buku 2008 sejumlah Rp26,8 miliar. - Distribution of cash dividend amounting to

Rp26.8 billion from the 2008 net income. - Pencadangan dari laba bersih tahun 2008

sebagai cadangan umum sebesar Rp6,7 miliar.

- Appropriation of the 2008 net income amounting to Rp6.7 billion for general reserves.

Pada tanggal 12 Oktober 2008, Perusahaan menyampaikan ke BAPEPAM-LK dan Bursa Efek Indonesia (BEI) informasi mengenai rencana perolehan kembali saham Perusahaan yang diterbitkan dan tercatat di BEI. Perolehan kembali saham (treasury stock) tersebut dilakukan selama tanggal 13 Oktober 2008 sampai dengan tanggal 13 Januari 2009. Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah saham yang diperoleh kembali adalah sejumlah 99.738.000 saham dengan harga perolehan sebesar Rp14,7 miliar.

On October 12, 2008, the Company informed BAPEPAM-LK and Indonesia Stock Exchange (BEI) regarding the Company’s plan to repurchase the Company’s shares (as treasury stock), which are issued and registered in BEI. The repurchase period is from October 13, 2008 until January 13, 2009. As of December 31, 2010, total treasury stock consist of 99,738,000 shares with a repurchase price amounting to Rp14.7 billion.

Tambahan modal disetor - bersih merupakan

kelebihan penerimaan dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana Perusahaan (Catatan 1b) sejumlah Rp438,0 miliar, setelah dikurangi dengan biaya emisi saham sejumlah Rp18,0 miliar.

Additional paid-in capital - net represents excess of cash receipt resulted from the Company’s Initial Public Offering of shares (Note 1b) amounted to Rp438.0 billion, deducted by stock issuance cost of Rp18.0 billion.

20. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI

20. DIFFERENCES ARISING FROM RESTRUCTURING TRANSACTIONS AMONG ENTITIES UNDER COMMON CONTROL

Saldo akun ini timbul dari selisih nilai transaksi

restrukturisasi entitas sepengendali sebagai berikut:

This account represents the differences arising from restructuring transactions among entities under common control as follows:

Jumlah/ Amount

Pembelian saham EFK 729 Purchase of EFK’s shares Pembelian saham PT Elnusa Rentrakom Purchase of PT Elnusa Rentrakom dan PND (792) and PND’s shares Penjualan saham PT Elnusa Rekabina 1.873 Sale of PT Elnusa Rekabina’s shares

Jumlah 1.810 Total

Page 316: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk314

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

86

20. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI (lanjutan)

20. DIFFERENCES ARISING FROM RESTRUCTURING TRANSACTIONS AMONG ENTITIES UNDER COMMON CONTROL (continued)

Pada tanggal 15 Juni 2005, Perusahaan

mengakuisisi 50,59% saham EFK dengan harga Rp8,6 miliar dari PT Patra Niaga. Nilai buku aset bersih EFK pada saat akuisisi adalah sebesar Rp9,3 miliar. Selisih sebesar Rp728,9 juta dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas pada neraca konsolidasi.

On June 15, 2005, the Company acquired 50.59% share ownership in EFK for Rp8.6 billion from PT Patra Niaga. At the time of acquisition, the carrying value of the investment in EFK amounted to Rp9.3 billion. The difference of Rp728.9 million was recognized as “Difference Arising from Restructuring Transactions among Entities under Common Control” and presented under Equity section in the consolidated balance sheets.

Pada tanggal 7 April 2000, Perusahaan

mengakuisisi 98,00% saham PT Elnusa Rentrakom, Anak perusahaan yang menggabungkan diri dengan SCU pada tahun 2007, dan 82,00% saham PND masing-masing dengan harga Rp343,0 juta dan Rp184,5 juta dari PT Patra Niaga. Selisih lebih antara harga beli dengan nilai buku aset PT Elnusa Rentrakom dan PND sebesar Rp791,5 juta dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas pada neraca konsolidasi.

On April 7, 2000, the Company acquired 98.00% share ownership in PT Elnusa Rentrakom, a Subsidiary that merged into SCU in 2007, and 82.00% share ownership in PND for Rp343.0 million and Rp184.5 million, respectively, from PT Patra Niaga. The excess of the acquisition costs of investment over the carrying values of the investment in PT Elnusa Rentrakom and PND amounting to Rp791.5 million was recognized as “Difference Arising from Restructuring Transactions among Entities under Common Control” and presented under Equity section in the consolidated balance sheets.

Berdasarkan Akta Notaris Ny. Pudji Redjeki

Irawati, S.H., No. 174 tanggal 21 Desember 1999, Perusahaan menjual seluruh penyertaan di PT Elnusa Rekabina (490 saham) kepada PT Patra Niaga dengan harga Rp147,0 juta. Selisih antara nilai tercatat penyertaan saham dengan harga jual sebesar Rp1,9 miliar dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas pada neraca konsolidasi.

In accordance with Notarial Deed of Ny. Pudji Redjeki Irawati, S.H., No. 174 dated December 21, 1999, the Company sold all of its equity interest in PT Elnusa Rekabina (representing 490 shares) to PT Patra Niaga for Rp147.0 million. The difference between the carrying value of the investment with the sale price amounting to Rp1.9 billion was recognized as “Difference Arising from Restructuring Transactions among Entities under Common Control” and presented under Equity section in the consolidated balance sheets.

21. PENDAPATAN USAHA 21. OPERATING REVENUES Rincian pendapatan usaha adalah sebagai berikut: The details of operating revenues are as follows: 2010 2009

Jasa dan Perdagangan Migas Oil and Gas (Migas) Services and Trading Jasa hulu migas terintegrasi 2.197.977 2.280.298 Integrated upstream migas services Jasa dan perdagangan hilir migas 1.983.505 1.099.775 Downstream migas services and trading Jasa dan perdagangan penunjang Upstream migas support hulu migas 27.345 160.561 services and trading

Sub-jumlah 4.208.827 3.540.634 Sub-total

Page 317: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 315

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

87

21. PENDAPATAN USAHA (lanjutan) 21. OPERATING REVENUES (continued) Rincian pendapatan usaha adalah sebagai berikut: The details of operating revenues are as follows: 2010 2009

Jasa Telematika Penunjang Telematic Services for Supporting Jasa Migas dan Non-Migas Migas and Non-Migas Services Manajemen data, teknologi Data management, information informasi dan telekomunikasi 142.569 187.304 technology and telecommunication

Jumlah 4.351.396 3.727.938 Total Eliminasi (140.610) (65.607) Elimination

Jumlah 4.210.786 3.662.331 Total Pada tahun 2010, pendapatan usaha dari PT Total

E&P Indonesie dan BP Berau Ltd., Amerika Serikat, masing-masing sebesar Rp481,2 miliar (11,43%) dan Rp466,9 miliar (11,09%) melebihi 10,00% dari pendapatan usaha konsolidasi. Pada tahun 2009, pendapatan usaha dari PT Pertamina EP sebesar Rp990,5 miliar (27,05%) melebihi 10,00% dari pendapatan usaha konsolidasi.

In 2010, the revenues from PT Total E&P Indonesie and BP Berau Ltd., United States of America, amounting to Rp481.2 billion (11.43%) and Rp466.9 billion (11.09%), respectively, constitute above 10.00% of consolidated operating revenues. In 2009, the revenues from PT Pertamina EP amounting to Rp990.5 billion (27.05%), constitute above 10.00% of consolidated operating revenues.

22. BEBAN POKOK PENDAPATAN USAHA 22. COST OF OPERATING REVENUES Rincian beban pokok pendapatan usaha adalah

sebagai berikut: The details of cost of operating revenues are as

follows: 2010 2009

Beban pokok penjualan dari usaha Cost of sales - trading and perdagangan dan distribusi distributions operations Persediaan awal 3.231 2.853 Beginning inventories Pembelian 1.524.801 744.380 Purchases Persediaan akhir (6.509) (3.231) Ending inventories Beban tidak langsung dari Overhead expenses from divisi distribusi 28.998 18.058 distribution division

Beban pokok penjualan dari usaha Cost of sales - trading and distributions perdagangan dan distribusi 1.550.521 762.060 operations

Beban pokok penjualan dari usaha Cost of goods sold - manufacturing manufaktur operations Bahan baku yang digunakan 4.024 19.551 Raw materials used Tenaga kerja langsung 1.010 1.112 Direct labor Beban pabrik tidak langsung 7.109 10.660 Overhead

Jumlah biaya produksi 12.143 31.323 Total production cost

Barang dalam proses Work in process Saldo awal 578 441 Beginning balance Pembelian 5.456 4.672 Purchases Saldo akhir (2.145) (578) Ending balance

Beban pokok produksi dari usaha manufaktur 16.032 35.858 Cost of goods manufactured

Page 318: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk316

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

88

22. BEBAN POKOK PENDAPATAN USAHA (lanjutan)

22. COST OF OPERATING REVENUES (continued)

2010 2009

Beban pokok penjualan dari usaha Cost of goods sold - manufacturing manufaktur (lanjutan) operations (continued) Barang jadi Finished goods Saldo awal 2.124 2.893 Beginning balance Pembelian 6.073 109.732 Purchases Saldo akhir (2.095) (2.124) Ending balance

Beban pokok penjualan dari Cost of goods sold - manufacturing usaha manufaktur 22.134 146.359 operations

Beban pokok pendapatan jasa Cost of contractual services rendered Sewa 679.072 331.077 Rent Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 323.845 376.732 Salaries, wages and employees’ benefits Jasa sub-kontrak 281.551 546.726 Sub-contract services Penyusutan dan amortisasi 259.464 186.076 Depreciation and amortization Bahan bakar 132.188 158.625 Fuel Bahan pembantu yang digunakan 104.844 168.921 Additional materials used Mobilisasi dan demobilisasi 73.412 50.985 Mobilization and demobilization Transportasi dan perjalanan dinas 56.044 58.325 Transportation and travelling Fasilitas kantor 52.625 47.228 Office facilities Perbaikan dan pemeliharaan 40.158 51.351 Repairs and maintenance Jasa profesional 28.104 48.137 Professional services Pos dan telekomunikasi 6.582 11.995 Postage and telecommunication Lain-lain 190.367 174.706 Others

Beban pokok pendapatan jasa 2.228.256 2.210.884 Cost of contractual services rendered

Jumlah 3.800.911 3.119.303 Total Pembelian dari PT Pertamina (Persero) masing-

masing sebesar Rp1,5 triliun (35,89%) dan Rp709,8 miliar (19,38%) pada tahun 2010 dan 2009 melebihi 10,00% dari pendapatan usaha konsolidasi (Catatan 7).

The purchases from PT Pertamina (Persero) amounting to Rp1.5 trillion (35.89%) and Rp709.8 billion (19.38%) in 2010 and 2009, respectively, constitute above 10.00% of consolidated operating revenues (Note 7).

23. BEBAN USAHA 23. OPERATING EXPENSES Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: The details of operating expenses are as follows: 2010 2009

Beban penjualan Selling expenses Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 3.521 3.077 Salaries, wages and employees’ benefits Representasi dan sumbangan 1.306 1.093 Representation and donations Transportasi dan perjalanan dinas 882 430 Transportation and travelling Iklan dan promosi 136 552 Advertising and promotions Perizinan 100 3.373 Permits Lain-lain (masing-masing Others (below di bawah Rp500,0 juta) 1.422 740 Rp500.0 million each)

Sub-jumlah 7.367 9.265 Sub-total

Beban umum dan administrasi General and administrative expenses Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 137.078 129.094 Salaries, wages and employees’ benefits Sewa 24.712 11.839 Rent Jasa teknik dan profesional 20.075 31.693 Technical and professional services Penyusutan dan amortisasi 18.822 17.235 Depreciation and amortization

Page 319: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 317

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

89

23. BEBAN USAHA (lanjutan) 23. OPERATING EXPENSES (continued) 2010 2009

Beban umum dan administrasi General and administrative expenses (lanjutan) (continued) Transportasi dan perjalanan dinas 11.233 6.489 Transportation and travelling Penurunan nilai piutang 10.112 14.050 Impairment of receivables Utilitas 9.726 11.662 Utilities Fasilitas kantor 7.925 2.104 Office facilities Pos dan telekomunikasi 5.055 2.875 Postage and telecommunication Pelatihan dan seminar 4.480 1.750 Training and seminars Penurunan nilai uang muka (Catatan 26e) 4.471 - Impairment of advances (Note 26e) Representasi dan sumbangan 3.130 3.658 Representation and donations Perlengkapan kantor 2.580 4.050 Office supplies Penyisihan persediaan usang 2.152 - Provision for inventories obsolescence Iklan dan promosi 1.898 2.247 Advertising and promotions Asuransi 1.072 11.199 Insurances Perijinan 799 499 Permits Proyek 555 1.371 Projects Penurunan nilai aset tetap Impairment of property and equipment (Catatan 11) - 4.065 (Note 11) Lain-lain (masing-masing Others (below di bawah Rp500,0 juta) 2.530 1.596 Rp500.0 million each)

Sub-jumlah 268.405 257.476 Sub-total

Jumlah 275.772 266.741 Total 24. BEBAN KEUANGAN 24. FINANCING COSTS Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut: The details of financing costs are as follows: 2010 2009

Beban bunga 66.803 72.527 Interest expenses Amortisasi biaya pinjaman 2.396 834 Amortization of costs of loans Beban keuangan lain 10.398 19.597 Other financing costs

Jumlah 79.597 92.958 Total 25. DANA PENSIUN DAN KESEJAHTERAAN

KARYAWAN 25. PENSION PLAN AND RETIREMENT BENEFITS

a. Program manfaat pesangon dan penghargaan

masa kerja a. Separation and service entitlement benefits

program

Perusahaan telah memiliki program pensiun imbalan pasti dan iuran pasti. Sebagai tambahan atas program pensiun tersebut, Perusahaan dan Anak perusahaan menyisihkan imbalan kerja karyawan sesuai dengan ketentuan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Program dana hari tua Perusahaan (“Program Tabel Besar”) dikelola oleh Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa (YHTE).

The Company has a defined benefit plan and defined contribution plan. In addition to this pension plan, the Company and Subsidiaries have provided estimated liability for the employees’ benefits to cover the benefits required under the Law No. 13 Year 2003 regarding Labor. The Company’s retirement benefit program (Big Table Program) is managed by Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa (YHTE).

Page 320: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk318

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

90

25. DANA PENSIUN DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN (lanjutan)

25. PENSION PLAN AND RETIREMENT BENEFITS (continued)

a. Program manfaat pesangon dan penghargaan

masa kerja (lanjutan) a. Separation and service entitlement benefits

program (continued)

Jumlah setoran kepada program pensiun iuran pasti yang dibebankan pada beban pokok pendapatan usaha dan beban usaha sebesar Rp13,2 miliar dan Rp13,1 miliar masing-masing pada tahun 2010 dan 2009.

Total contribution to defined contribution plan charged to cost of operating revenues and operating expenses were amounted to Rp13.2 billion and Rp13.1 billion in 2010 and 2009, respectively.

Perhitungan aktuarial atas beban imbalan

kerja dilakukan oleh PT Eldridge Gunaprima Solution, aktuaris independen, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” berdasarkan laporannya masing-masing tertanggal 27 Januari 2011 dan 22 Februari 2011 untuk tahun 2010 dan 19 Januari 2010 untuk tahun 2009. Berikut adalah asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam laporan aktuaris independen tersebut:

The actuarial computations of employees’ benefit expenses were performed by PT Eldridge Gunaprima Solution, an independent actuary, using the Projected Unit Credit method based on its reports dated January 27, 2011 and February 22, 2011 for 2010 and January 19, 2010 for 2009. The significant assumptions used by the actuary in its reports are as follows:

Tingkat diskonto : 8,00% pada tahun 2010 dan 10,50% pada tahun 2009/ 8.00% per annum in 2010 and 10.50% per annum in 2009 : Discount rate Tingkat kenaikan gaji : 7,00% per tahun / 7.00% per year : Salary increase rate Tingkat kematian : Tabel Kematian Indonesia II/ Indonesian Mortality Table II : Mortality rate Umur pensiun : 56 tahun / 56 years old : Retirement age Tingkat pensiun dipercepat : 1,00% per tahun untuk karyawan dengan klasifikasi usia 46 - 55 tahun/ 1.00% per year for employees whose age is between : Accelerated retirement rate 46 - 55 years old Tingkat pengunduran diri : 5,00% per tahun untuk karyawan yang berusia 25 tahun dan berkurang secara linier menjadi 1,00% pada usia 46 tahun/ 5.00% per year for employees at the age of 25 : Resignation rate which will decrease linearly to 1.00% at the age of 46

Jumlah kewajiban diestimasi atas imbalan

kerja karyawan Perusahaan dan Anak perusahaan yang dilaporkan dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:

Total estimated liability for employees’ benefits of the Company and Subsidiaries recognized in the consolidated balance sheets are as follows:

2010 2009

Nilai kini kewajiban (99.302) (75.558) Present value of obligations Nilai wajar aset program 42.768 38.891 Fair value of plan assets

Status pendanaan (56.534) (36.667) Funded status Kerugian aktuarial yang belum diakui 23.466 1.229 Unrecognized actuarial loss Biaya jasa lalu yang belum diakui Unrecognized past service cost (non-vested) 3.590 3.851 (non-vested) Aset tidak diperkenankan - Assets not permitted - dampak pembatasan aset (590) (554) effect of asset limitations

Kewajiban diestimasi atas imbalan Estimated liabilities for employees’ kerja karyawan (30.068) (32.141) benefits

Page 321: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 319

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

91

25. DANA PENSIUN DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN (lanjutan)

25. PENSION PLAN AND RETIREMENT BENEFITS (continued)

a. Program manfaat pesangon dan penghargaan

masa kerja (lanjutan) a. Separation and service entitlement benefits

program (continued)

Beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut:

The details of employees’ benefit expenses recognized in the consolidated statements of income are as follows:

2010 2009

Biaya jasa kini 8.056 5.900 Current service costs Biaya bunga 7.397 4.260 Interest costs Amortisasi biaya jasa lalu 242 158 Amortization of past service cost Kerugian (keuntungan) aktuarial yang belum diakui (11) 11 Unrecognized actuarial loss (gain) Ekspektasi pengembalian aset program (3.341) (4.219) Expected return on plan assets Efek batasan aset program 85 196 Effect of plan assets limitations Pengakuan segera biaya lalu yang vested 29 - Past service obligation - vested Amortisasi kerugian Amortization of unrecognized aktuarial yang belum diakui - (1.690) actuarial loss

Iuran karyawan 16 630 Employee contribution Pengakuan segera keuntungan Recognition of vested gain

tahun berjalan 302 278 for current year Kelebihan pembayaran imbalan kerja 36 261 Overpayment of employee benefits

Beban imbalan kerja karyawan 12.811 5.785 Employees’ benefit expense

Pada tanggal 31 Desember 2009, dana

pesangon yang telah disisihkan oleh Anak perusahaan yang belum dikelola oleh lembaga pengelola dana pesangon adalah sebesar Rp550,0 juta, disajikan sebagai bagian dari “Aset Lain-lain - Kas dan Setara Kas yang Dibatasi Penggunaannya” dalam Aset Tidak Lancar pada neraca konsolidasi (Catatan 13).

As of December 31, 2009, the separation funds that have been provided by Subsidiaries, which have not yet been managed by a separation fund management institution amounting to Rp550.0 million are presented as part of “Other Assets - Restricted Cash and Cash Equivalents” under Non-current Assets in the consolidated balance sheets (Note 13).

Mutasi saldo kewajiban diestimasi atas

imbalan kerja karyawan pada tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The movements of estimated liabilities for employees’ benefits in 2010 and 2009 are as follows:

2010 2009

Saldo awal tahun (32.141) (40.909) Balances at beginning of year Beban imbalan kerja karyawan Employees’ benefit expense tahun berjalan (12.811) (5.785) during the year Realisasi pembayaran manfaat pesangon tahun berjalan 1.092 1.159 Payments of benefits in current year Kontribusi iuran yang telah disetorkan tahun berjalan 13.792 13.241 Contribution during the year Penyesuaian tahun-tahun sebelumnya - 153 Adjustment of previous years

Saldo akhir tahun (30.068) (32.141) Balances at end of year

Page 322: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk320

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

92

25. DANA PENSIUN DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN (lanjutan)

25. PENSION PLAN AND RETIREMENT BENEFITS (continued)

b. Program imbalan pasti b. Defined benefits plans

Perusahaan dan Anak perusahaan

menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk karyawan tetap tertentu yang memenuhi syarat yang dikelola oleh Dana Pensiun Elnusa (Dapenusa) atau program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap tertentu lainnya yang saat ini dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI. Sumber dana pensiun berasal dari iuran Perusahaan dan Anak perusahaan dan karyawan masing-masing sebesar 22,50% dan 7,50% dari upah pokok pensiun karyawan.

The Company and Subsidiaries have defined benefit plans covering certain qualified permanent employees which are managed by Dana Pensiun Elnusa (Dapenusa) or defined contributory retirement plans for other certain qualified permanent employees which are currently managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI. Contributions to pension plans are funded by the Company and Subsidiaries and their employees at 22.50% and 7.50%, respectively, of basic pension income of employees.

Sejak tanggal 1 April 1996, Perusahaan tidak

lagi memberikan kontribusi kepada Dapenusa, karena manajemen berpendapat bahwa jumlah aset Dapenusa untuk program pensiun telah melebihi kewajiban aktuaria Perusahaan. Pada saat ini, Perusahaan dan Anak perusahaan masih memberikan kontribusi iurannya untuk dikelola oleh DPLK BNI.

Starting April 1, 1996, no contribution has been paid by the Company to Dapenusa, since the management believes that the plan assets has exceeded its actuarial liabilities. Currently, the Company and Subsidiaries still contributed funds to be managed by DPLK BNI.

Perhitungan aktuarial atas program pensiun

dilakukan oleh PT Eldridge Gunaprima Solution, aktuaris independen, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” berdasarkan laporannya masing-masing tertanggal 27 Januari 2011 dan 22 Februari 2011 untuk tahun 2010 dan 19 Januari 2010 untuk tahun 2009. Berikut adalah asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam laporan aktuaris independen tersebut:

The actuarial computations of the pension plan were performed by PT Eldridge Gunaprima Solution, an independent actuary, using the Projected Unit Credit method based on its reports dated January 27, 2011 and February 22, 2011 for 2010 and January 19, 2010 for 2009. The significant assumptions used by the actuary in its reports are as follows:

Tingkat diskonto : 8,00% pada tahun 2010 dan 10,50% pada tahun 2009/ 8.00% per annum in 2010 and 10.50% per annum in 2009 : Discount rate Tingkat kenaikan gaji : 7,00% per tahun / 7.00% per year : Salary increase rate Tingkat kematian : Tabel Kematian Indonesia II/ Indonesian Mortality Table II : Mortality rate Umur pensiun : 56 tahun / 56 years old : Retirement age Tingkat pensiun dipercepat : 1,00% per tahun untuk karyawan dengan klasifikasi usia 46 - 55 tahun/ 1.00% per year for employees whose age is between : Accelerated retirement rate 46 - 55 years old Tingkat pengunduran diri : 5,00% per tahun untuk karyawan yang berusia 25 tahun dan berkurang secara linier menjadi 1,00% pada usia 46 tahun/ 5.00% per year for employees at the age of 25 : Resignation rate which will decrease linearly to 1.00% at the age of 46

Page 323: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 321

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

93

25. DANA PENSIUN DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN (lanjutan)

25. PENSION PLAN AND RETIREMENT BENEFITS (continued)

b. Program imbalan pasti (lanjutan) b. Defined benefits plans (continued)

Posisi dana pensiun adalah sebagai berikut: The status of the pension plan is as follows:

2010 2009

Nilai wajar aset 116.395 115.132 Fair value of plan assets Nilai kini kewajiban akhir tahun (95.878) (63.430) Present value of obligations at end of year

Status pendanaan 20.517 51.702 Funded status Kerugian aktuarial yang belum diakui 3.598 3.598 Unrecognized actuarial loss Aset tidak diperkenankan - Assets not permitted - dampak pembatasan aset (6.078) (51.702) effect of asset limitations Penyesuaian - (3.598) Adjustment

Aset program imbalan pasti 18.037 - Defined benefits plans assets

Aset dana pensiun terutama terdiri dari deposito berjangka, saham, obligasi, reksadana, Surat Utang Negara, penempatan langsung, tanah dan bangunan. Saldo aset program imbalan pasti disajikan sebagai bagian dari Aset Tidak Lancar pada neraca konsolidasi.

Pension plan assets consist mainly of time deposits, shares, bonds, mutual funds, government bonds, direct placements, land and buildings. The balances of defined benefits plans assets presented as part of Non-current Assets in the consolidated balance sheets.

26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN

KONTINJENSI 26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS

AND CONTINGENCIES

Perusahaan dan Anak perusahaan mengadakan beberapa penjanjian penting, diantaranya adalah sebagai berikut:

The Company and Subsidiaries have entered into certain significant agreements as follows:

Perusahaan/ Company

Tanggal Perjanjian/

Date of Agreement

Nilai Kontrak/ Contract Value

Periode Kontrak/ Contract Period

Jenis Pekerjaan/ Type of Work

PT Pertamina EP 8 November 2010/ November 8, 2010

Rp28.005/ Rp28,005

3 (tiga) bulan/ 3 (three) months

Modifikasi Sistem Penyimpanan Pengganti dan Perbaikan Fasilitas Operasi di Terminal Buatan Field, Lirik/ Modification of Substitute Storage System and Repair of Operation Facilities in Terminal Buatan Field, Lirik

6 Oktober 2010/ October 6, 2010

$AS11.002.700/ US$11,002,700

7 (tujuh) bulan/ 7 (seven) months

Jasa Akuisisi Data Seismik 3D, Gajah Beringin/ 3D Seismic Data Acquisition Services, Gajah Beringin

23 Juli 2010/ July 23, 2010

$AS8.701.918/ US$8,701,918

6 (enam) bulan/ 6 (six) months

Jasa Akuisisi Data Seismik 2D, Lampung Utara/ 2D Land Seismic Data Acquisition Services, North Lampung

Page 324: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk322

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

94

26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Perusahaan/ Company

Tanggal Perjanjian/

Date of Agreement

Nilai Kontrak/ Contract Value

Periode Kontrak/ Contract Period

Jenis Pekerjaan/ Type of Work

PT Pertamina EP (lanjutan)/(continued)

3 Juni 2010/ June 3, 2010

$AS3.492.014/ US$3,492,014

2 (dua) tahun/ 2 (two) years

Jasa Electric Wireline Logging, Perforation & Data Processing (EWLPP) di Unit Bisnis Pertamina EP Limau/ Electric Wireline Logging, Perforation & Data Processing (EWLPP) services at Business Unit Pertamina EP Limau

12 Februari 2010/ February 12, 2010

$AS4.656.000/ US$4,656,000

2 (dua) tahun/ 2 (two) years

Jasa pemeliharaan sumur produksi dengan Hydraulic Workover Unit, Region Jawa/ Maintenance services of production wells with Hydraulic Workover Unit, Java Region

13 Oktober 2009/ October 13, 2009

$AS4.999.994/ US$4,999,994

2 (dua) tahun/ 2 (two) years

Jasa EWLPP/ EWLPP services

22 Mei 2009/ May 22, 2009

Rp16.868/ Rp16,868

3 (tiga) tahun/ 3 (three) years

Jasa operasional pengelolaan data eksplorasi dan produksi (fisik dan digital) serta maintenance software aplikasinya/ Operational services for management of exploration and production data (physical and digital) and its application software maintenance

2 Maret 2009/ March 2, 2009

$AS16.437.206 dan Rp183.404/ US$16,437,206 and Rp183,404

614 (enam ratus empat belas) hari/ 614 (six hundred and fourteen) days

Penyelidikan seismik 3D di Rengasdengklok L&O dan Rengasdengklok Timur, Jawa Barat/ 3D seismic exploration in Rengasdengklok L&O and East Rengasdengklok, West Java

Page 325: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 323

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

95

26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Perusahaan/ Company

Tanggal Perjanjian/

Date of Agreement

Nilai Kontrak/ Contract Value

Periode Kontrak/ Contract Period

Jenis Pekerjaan/ Type of Work

PT Pertamina EP (lanjutan)/(continued)

3 Juli 2008/ July 3, 2008

Rp33.468/ Rp33,468

3 (tiga) tahun/ 3 (three) years

Jasa pembenahan dan pengelolaan data eksploitasi & produksi terpadu di Region Sumatera/ Integrated improvement and management services of exploitation and production data in Sumatera Region

PT Pertamina Geothermal Energy

31 Desember 2010/ December 31, 2010

$AS8.935.425/ US$8,935,425

1 (satu) tahun/ 1 (one) year

Pengadaan casing untuk make up well Kamojang, Proyek Kamojang Unit-5, Proyek Ulubelu dan Proyek Lumut Balai/ Procurement of casing for make up well Kamojang, Kamojang Unit-5 project, Ulubelu project and Lumut Balai project.

8 September 2009/ September 8, 2009

$AS8.275.116/ US$8,275,116

6 (enam) bulan/ 6 (six) months

Pengadaan casing untuk proyek Geothermal Sungai Penuh, Karaha Bodas dan Kotamobagu (Paket D)/ Procurement of casing for Geothermal Sungai Penuh project, Karaha Bodas and Kotamobagu (Package D)

10 Februari 2009/ February 10, 2009

$AS4.535.625/ US$4,535,625

7 (tujuh) bulan/ 7 (seven) months

Pengadaan casing untuk pemboran di area Geothermal Lahendong, Lumutbalai dan Ulubelu (Paket A)/ Procurement of casing for drilling projects in Lahendong, Lumutbalai and Ulubelu Geothermal area (Package A)

Page 326: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk324

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

96

26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Perusahaan/ Company

Tanggal Perjanjian/

Date of Agreement

Nilai Kontrak/ Contract Value

Periode Kontrak/ Contract Period

Jenis Pekerjaan/ Type of Work

Pertamina Hulu Energy ONWJ Ltd., Amerika Serikat/ United States of America

15 Desember 2010/ December 15, 2010

$AS3.028.613/ US$3,028,613

1 (satu) tahun/ 1 (one) year

Pengeboran dan Penyelesaian Kontrak Jasa untuk Hydraulic Workover Unit Pelayanan Kapal/ Drilling and Completion Services Contract for Hydraulic Workover Unit with Vessel Services

PT Pertamina Gas 16 Agustus 2010/ August 16, 2010

Rp17.765/ Rp17,765

5 (lima) bulan/ 5 (five) months

Pemasangan/ penyisipan Pipa minyak 8” sepanjang 24.300 meter dari Tempino-Plaju/ Installation/insertion of 8 “oil pipe along 24,300 metre from Tempino-Plaju.

18 Mei 2009/ May 18, 2009

Rp18.055/ Rp18,055

1 (satu) tahun/ 1 (one) year

Pemasangan/ penyisipan pipa minyak di Tempino, Plaju, Sumatera Bagian Selatan/ Installation/insertion of oil pipe in Tempino, Plaju, Southern Sumatera

TAC Pertamina - Retco Prima Energi

4 November 2010/ November 4, 2010

$AS2.857.273/ US$2,857,273

3 (tiga) bulan/ 3 (three) months

Jasa Akuisisi Data Seismik 3D/ 3D Seismic Data Acquisition Services

KSO Pertamina EP - Benakat Barat Petroleum

28 September 2010/ September 28, 2010

$AS1.820.000/ US$1,820,000

6 (enam) bulan/ 6 (six) months

Jasa Akuisisi Data Seismik 2D/ 2D Seismic Data Acquisition Services

30 Juni 2010/ June 30, 2010

$AS4.849.058/ US$4,849,058

10 (sepuluh) bulan/ 10 (ten) months

Jasa penyediaan dan pengoperasian 1 rig pemboran yang berkapasitas 550 HP secara IDS/ Providing and operating services of a drilling rig with a capacity of 550 HP IDS

JOB Pertamina - Medco Simenggaris

11 Agustus 2010/ August 11, 2010

$AS8.830.173/ US$8,830,173

1 (satu) tahun/ 1 (one) year

Jasa Akuisisi Data Seismik 2D / 2D Seismic Data Acquisition Services

JOB Pertamina - Talisman

1 Juli 2010/ July 1, 2010

$AS4.152.027/ US$4,152,027

3 (tiga) bulan/ 3 (three) months

Jasa Akuisisi Data Seismik 3D/ 3D Seismic Data Acquisition Services

Page 327: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 325

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

97

26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Perusahaan/ Company

Tanggal Perjanjian/

Date of Agreement

Nilai Kontrak/ Contract Value

Periode Kontrak/ Contract Period

Jenis Pekerjaan/ Type of Work

JOB Pertamina - Petrochina Salawati

4 Mei 2010/ May 4, 2010

$AS5.680.000/ US$5,680,000

2 (dua) bulan/ 2 (two) months

Jasa Akuisisi Marine 3D/ 3D Marine Acquisition Services

Orchard Energy (West Belida) Pte. Ltd., Singapura/ Singapore

29 Desember 2010/ December 29, 2010

$AS2.420.985/ US$2,420,985

6 (enam) bulan/ 6 (six) months

Akuisisi Data Seismik 2D/ 2D Seismic Data Acquisition

Chevron Makassar Ltd, Bermuda

1 Desember 2010/ December 1, 2010

$AS2.666.811/ US$2,666,811

25 (dua puluh lima) bulan/ 25 (twenty five) month

Jasa dan Peralatan Pemantauan West Seno ERD/ West Seno ERD Monitoring Equipment and Services

4 Agustus 2010/ August 4, 2010

$AS2.986.211/ US$2,986,211

6 (enam bulan/ 6 (six) months

Kontrak Jasa Sumur (Jasa dan Peralatan Unit Hydraulic Workover)/ Well Services Contract (Hydraulic Workover Unit Equipment and Services)

Chevron Indonesia Company, Bermuda

5 November 2010/ November 5, 2010

$AS25.813.148/ US$25,813,148

3 (tiga) tahun/ 3 (three) years

Jasa dan Peralatan Unit Hydraulic Workover/ Hydraulic Workover Unit Equipment and Services

5 Mei 2010/ May 5, 2010

$AS4.601.097/ US$4,601,097

7 (tujuh) bulan/ 7 (seven) months

Kontrak Jasa Sumur (Jasa dan Peralatan Unit Hydraulic Workover)/ Well Services Contract (Hydraulic Workover Unit Equipment and Services)

7 dan 10 Januari 2009/ January 7 and 10, 2009

$AS3.939.502/ US$3,939,502

3 (tiga) bulan/ 3 (tiga) months

Hydraulic workover unit services

Elnusa Bangkanai Energy Ltd., British Virgin Islands

27 September 2010/ September 27, 2010

$AS15.351.121/ US$15,351,121

18 (delapan belas) bulan/ 18 (eighteen) months

Penyewaan Rig Pemboran Darat Minimum 2000 HP/ Land Drilling Rig Rental Minimum 2000 HP

Page 328: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk326

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

98

26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Perusahaan/ Company

Tanggal Perjanjian/

Date of Agreement

Nilai Kontrak/ Contract Value

Periode Kontrak/ Contract Period

Jenis Pekerjaan/ Type of Work

Chevron West Papua I Ltd., Bermuda

15 September 2010/ September 15, 2010

$AS24.481.277/ US$24,481,277

1 (satu) tahun/ 1 (one) year

Program Seismik 2D, Papua Barat/ 2D Seismic Program, West Papua

Murphy South Barito Ltd., Bahama/ Bahamas

5 Maret dan 31 Agustus 2010/ March 5 and August 31, 2010

$AS4.689.338/ US$4,689,338

6 (enam) bulan/ 6 (six) months

Jasa Akuisisi Data Seismik 2D/ 2D Seismic Data Acquisition Services

Pasir Petroleum Resources Ltd., British Virgin Islands

23 Juli 2010/ July 23, 2010

$AS2.369.302/ US$2,369,302

6 (enam) bulan/ 6 (six) months

Jasa Akuisisi Data Seismik 2D/ 2D Seismic Data Acquisition Services

PT Total E&P Indonesie

1 Juli 2010/ July 1, 2010

$AS5.280.000/ US$5,280,000

6 (enam) bulan/ 6 (six) months

Central Tunu 3D Transition Zone Seismic Survey - Extension

13 Mei 2009/ May 13, 2009

$AS35.627.300/ US$35,627,300/

1 (satu) tahun/ 1 (one) year

3D Transition Zone Seismic Survey di Central Tunu/ 3D Transition Zone Seismic Survey in Central Tunu

Altar Resources SA, Portugal

3 Juni 2010/ June 3, 2010

$AS2.023.579/ US$2,023,579

90 (sembilan puluh) hari/ 90 (ninety) days

Pekerjaan jasa pemboran terpadu untuk eksplorasi dua sumur yaitu sumur Tapin-1 dan sumur Tapin-2 di Blok Barito/ Integrated drilling services for exploration in two wells, Tapin -1 and Tapin-2 at Block Barito

Lundin Rangkas BV, Belanda/ Netherlands

3 Mei 2010/ May 3, 2010

$AS6.077.116/ US$6,077,116

4 (empat) bulan/ 4 (four) months

Jasa Akuisisi Data Seismik 2D/ 2D Seismic Data Acquisition Services

Petrochina International Jabung Ltd., Cina/China

1 September 2009/ September 1, 2009

$AS4.989.800/ US$4,989,800

6 (enam) bulan/ 6 (six) months

3D Land Seismic Data Acquisition di Suko, Sumatera/ 3D Land Seismic Data Acquisition in Suko, Sumatera

Page 329: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 327

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

99

26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Perusahaan/ Company

Tanggal Perjanjian/

Date of Agreement

Nilai Kontrak/ Contract Value

Periode Kontrak/ Contract Period

Jenis Pekerjaan/ Type of Work

Virginia Indonesia Company LLC, Amerika Serikat (Catatan 26b)/ United States of America (Note 26b)

14 Juli 2009/ July 14, 2009

$AS1.634.336/ US$1,634,336

6 (enam) bulan/ 6 (six) months

Coiled tubing

22 September 2008/ September 22, 2008

$AS46.680.000/ US$46,680,000

3 (tiga) tahun/ 3 (three) years

Jasa modular rig 1500 HP/ Modular rig 1500 HP services

BP Berau Ltd., Amerika Serikat/ United States of America

28 April 2009/ April 28, 2009

$AS53.311.452/ US$53,311,452

1 (satu) tahun/ 1 (one) year

3D Western Berau Appraisal Seismic Survey di Papua/ 3D Western Berau appraisal seismic survey in Papua

Ranhill Jambi Inc., Singapura/ Singapore

15 April 2009/ April 15, 2009

$AS5.450.560/ US$5,450,560

7 (tujuh) bulan/ 7 (seven) months

Seismic Data Acquisition Services 2D Land di Jambi, Sumatera/ Seismic Data Acquisition Services 2D Land in Jambi, Sumatera

Selain beberapa perjanjian di atas, Perusahaan

dan Anak perusahaan juga memiliki perjanjian penting, komitmen dan kontinjensi sebagai berikut:

In addition to the agreements above, the Company and Subsidiaries have also entered into significant agreements, commitments and contingencies as follows:

a. Pada tahun 2010, PT Light Instrumenindo (LI)

mengajukan gugatan wanprestasi terhadap Perusahaan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terkait transaksi jual beli tanah. LI mengajukan gugatan agar Perusahaan menandatangani akta pelepasan hak atas tanah eks SHGB No. 26/Pegangsaan Dua dan eks SHGB No. 32/Pegangsaan Dua, serta membayar ganti rugi sebesar Rp100,0 miliar. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, proses persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan masih berlangsung.

a. In 2010, PT Light Instrumenindo (LI) filed a lawsuit against the Company to the South Jakarta District Court related to purchase and sale of land. LI filed a lawsuit to force the Company to sign deeds of release of former SHGB No. 26/Pegangsaan Dua and former SHGB No. 32/Pegangsaan Dua landrights, and to claim compensation of Rp100.0 billion. As of the date of completion of the consolidated financial statements, the trial process in the South Jakarta District Court is still in progress.

Manajemen berkeyakinan bahwa

penyelesaian gugatan hukum tidak akan melibatkan jumlah yang signifikan, jika ada, dan oleh karena itu tidak ada pencadangan yang diakui di dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2010 terkait dengan gugatan tersebut.

The management believes that settlement of the lawsuit will not involve a significant amount, if any, and accordingly no provision has been recognized in the 2010 consolidated financial statement in relation to the lawsuit.

Page 330: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk328

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

100

26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

b. Pada tanggal 23 Desember 2009, Perusahaan

menerima surat dari VICO sehubungan dengan klaim penalti sebesar $AS2,4 juta atas keterlambatan Perusahaan melakukan tajak pada sumur pertama (spud the first well) dengan modular rig pada area operasi VICO (Catatan 11). Pada tanggal 11 Januari 2010, Perusahaan telah menyampaikan surat tanggapan terhadap surat VICO tersebut dimana manajemen menyampaikan penjelasan bahwa keterlambatan tersebut disebabkan oleh kejadian di luar kendali Perusahaan yang dapat dikategorikan sebagai keadaan kahar (force majeure). Berdasarkan Minutes of Meeting pada tanggal 30 Desember 2010, yang disetujui oleh Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) pada tanggal 2 Februari 2011, VICO dan Perusahaan sepakat bahwa klaim penalti keterlambatan adalah sebesar $AS310,0 ribu dan kenaikan Operating Daily Rate (ODR) dari $AS40,1 ribu menjadi $AS42,1 ribu.

b. On December 23, 2009, the Company received a letter from VICO in relation to the penalty claim of US$2.4 million due to the delay to spud the first well using modular rig in VICO operational area by the Company (Note 11). On January 11, 2010, the Company responded to this letter from VICO whereby the management has explained that the late delivery was caused by events beyond the Company’s control that can be categorized as force majeure. Based on minutes of meeting in December 30, 2010, further approved by Oil and Gas Upstream Regulator and Implementing Agency (BP Migas) on February 2, 2011, VICO and the Company agree that delay penalty claim amounted to US$310.0 thousand and increase the Operating Daily Rate (ODR) from US$40.1 thousand to US$42.1 thousand.

c. Pada bulan April 2009, EPN menandatangani

perjanjian agen khusus jual beli BBM dengan PT Pertamina (Persero) (Pertamina) dimana EPN bertanggung jawab untuk membeli BBM dari Pertamina untuk disalurkan ke wilayah Unit Pemasaran yang ditetapkan oleh Pertamina. Berdasarkan perjanjian, EPN berhak mendapatkan potongan harga pembelian dari Pertamina. Perjanjian ini berlaku selama 5 (lima) tahun yang akan berakhir pada tanggal 20 Oktober 2013.

c. In April 2009, EPN signed an agreement as a special agent for the purchase and sale of BBM with PT Pertamina (Persero) (Pertamina) whereas EPN is responsible to purchase BBM from Pertamina to be distributed to the areas of Marketing Units determined by Pertamina. Based on the agreement, EPN is entitled to a discount on the purchase price from Pertamina. This agreement is valid for 5 (five) years which will end on October 20, 2013.

d. Pada tanggal 29 Januari 2009, EPN

menandatangani perjanjian kerja sama operasi pembangunan dan pengoperasian Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) yang terletak di Depo Plumpang Semper No. 999, Plumpang, Jakarta Utara, di atas tanah yang dikuasai EPN, dengan PT Usaha Bersama Komunitas (UBK). Pembangunan SPBE tersebut menjadi tanggung jawab UBK dan dalam pengoperasian SPBE tersebut, UBK wajib membayar kompensasi sewa tanah kepada EPN sebesar Rp250,0 juta per tahun. Atas pengelolaan dan pengoperasian SPBE, diberlakukan biaya jasa manajemen sebesar 2,00% untuk EPN dari laba kotor serta pembagian keuntungan masing-masing sebesar 40,00% dan 60,00% untuk EPN dan UBK. Perjanjian ini berjangka waktu 5 (lima) tahun sejak dikeluarkannya izin operasional SPBE oleh Pertamina pada tanggal 31 Januari 2011. SPBE tersebut telah mulai beroperasi pada tanggal 24 Februari 2011.

d. On January 29, 2009, EPN signed a joint operation agreement on the development and operation of Liquid Petroleum Gas Station (SPBE) located in Depo Plumpang Semper No. 999, Plumpang, North Jakarta, which is controlled by EPN, with PT Usaha Bersama Komunitas (UBK). The development of SPBE is the responsibility of UBK and in the operation of the SPBE, UBK is obliged to pay compensation for the land rental to EPN amounting to Rp250.0 million per year. On the SPBE’s management and operation, there will be management fee imposed amounting to 2.00% of gross profit for EPN and profit sharing of 40.00% and 60.00% for EPN and UBK, respectively. This agreement is valid for 5 (five) years since the issuance of SPBE operational license by Pertamina on January 31, 2011. The SPBE has started its operation on February 24, 2011.

Page 331: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 329

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

101

26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

e. Pada tanggal 21 Juli 2008, Perusahaan

mengadakan perjanjian pembelian saham (Share Purchase Agreement/SPA) dengan Tradewinds Oil and Gas International Ltd. (TOGI), Amerika Serikat, dimana Perusahaan setuju untuk membeli seluruh kepemilikan saham TOGI pada Gulfstream Resources Ramok Senabing Ltd. (GRRS), Siprus, dengan harga pembelian sebesar $AS5,6 juta. Pada tanggal 25 Juli 2008, Perusahaan telah membayar uang muka sebesar $AS2,1 juta. Pada tanggal 7 Oktober 2008, berdasarkan Perjanjian Novasi SPA GRRS (Novation of SPA GRRS) antara Perusahaan, EPR dan TOGI, Perusahaan menovasikan seluruh hak dan kewajiban Perusahaan yang tercantum dalam SPA kepada EPR.

e. On July 21, 2008, the Company entered into a Share Purchase Agreement (SPA) with Tradewinds Oil and Gas International Ltd. (TOGI), United States of America, whereby the Company agreed to buy all TOGI’s shares in Gulfstream Resources Ramok Senabing Ltd. (GRRS), Cyprus, at the purchase price of US$5.6 million. On July 25, 2008, the Company paid the deposit of US$2.1 million. On October 7, 2008, based on Novation of SPA GRRS entered by the Company, EPR and TOGI, the Company novated all of its rights and obligations in the SPA to EPR.

Pada tanggal 7 Oktober 2008, EPR juga

mengadakan perjanjian jual beli (Sale and Purchase Agreement) dengan PT Mustika Arumsari (MA) dan Andi Rachmanudin Noor (Andi) dimana EPR setuju untuk membeli seluruh kepemilikan saham MA dan Andi pada PT Radiant Ramok Senabing (RRS) dengan harga pembelian sebesar $AS7,3 juta. MA dan Andi masing-masing memiliki 90,00% dan 10,00% kepemilikan saham di RRS.

On October 7, 2008, EPR also entered into a Sale and Purchase Agreement with PT Mustika Arumsari (MA) and Andi Rachmanudin Noor (Andi) whereby EPR agreed to buy all MA and Andi’s shares in PT Radiant Ramok Senabing (RRS) at a purchase price of US$7.3 million. MA and Andi own 90.00% and 10.00% shares, respectively, in RRS.

GRRS dan RRS masing-masing memiliki

40,00% dan 60,00% participating interest pada Kontrak Bantuan Teknis/Technical Assistance Contract (TAC) Ramok Senabing yang terletak di Prabumulih, Sumatera Selatan. Setelah transaksi jual beli saham tersebut, EPR akan memiliki 100,00% participating interest pada TAC, dimana 20,00% akan dialihkan kepada TOGI sesuai dengan SPA GRRS.

GRRS and RRS own 40.00% and 60.00% participating interest, respectively, in the Technical Assistance Contract (TAC) Ramok Senabing which is located in Prabumulih, South Sumatera. After the sale and purchase transactions, EPR will own 100.00% participating interest in TAC, of which 20.00% shall be transferred to TOGI in accordance with SPA GRRS.

TAC Ramok Senabing merupakan TAC antara

Pertamina dengan RRS tertanggal 9 Januari 1995 dengan jangka waktu selama 20 (dua puluh) tahun.

TAC Ramok Senabing represents TAC between Pertamina and RRS dated January 9, 1995 with period covering 20 (twenty) years.

Penyelesaian kedua transaksi jual beli saham

tersebut akan dilakukan setelah terpenuhinya semua persyaratan yang dinyatakan secara tertulis oleh EPR dan Penjual dan dengan harga penyelesaian yang akan dinyatakan dalam “Settlement Statement”. Berdasarkan Surat Pernyataan tanggal 20 Maret 2010, TOGI setuju untuk mengembalikan uang muka tersebut sejumlah $AS2,0 juta (setelah dikurangi $AS85,0 ribu) selambat-lambatnya 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal tersebut.

The completion of both shares sale and purchase transactions will take place following the satisfaction of all precedent conditions which shall be confirmed in writing by EPR and Vendors and with the final settlement price to be stated in Settlement Statement. Based on the Statement Letter dated March 20, 2010, TOGI agreed to return the above deposit of US$2.0 million (after deducting US$85.0 thousand) at the latest 45 (forty five) days since that date.

Page 332: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk330

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

102

26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Selanjutnya pada tahun 2010, pengembalian

uang muka tersebut tidak terjadi sehingga EPR melakukan korespondensi dengan TOGI, MA dan Andi untuk menentukan kembali harga pembelian saham. Berdasarkan kesepakatan pada bulan Agustus 2010, harga pembelian seluruh saham telah disepakati menjadi $AS6,0 juta. Atas kurang bayar sebesar $AS4,0 juta tersebut, EPR berencana untuk bermitra dengan investor. Namun demikian, sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, belum terdapat kesepakatan dengan investor.

Furthermore, in 2010, the deposit was not returned so EPR made correspondences with TOGI, MA and Andi to redefine the shares’ purchase price. Based on agreement in August 2010, the shares’ purchase price was agreed to be US$6.0 million. For the remaining US$4.0 million, EPR planned to create a partnership with investor. However, as of the date of completion of the consolidated financial statements, there is no agreement reached with investor.

Sehubungan dengan semakin pendeknya

jangka waktu berakhirnya TAC Ramok Senabing dan berdasarkan analisa yang dilakukan oleh manajemen, EPR melakukan pencadangan penurunan nilai uang muka sebesar $AS500,0 ribu atau setara dengan Rp4,5 miliar yang dicatat sebagai bagian dari “Beban Usaha - Penurunan Nilai Uang Muka” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2010.

Due to the period of TAC Ramok Senabing is closer to its end and based on management analysis, EPR created an allowance for impairment of advances amounted to US$500.0 thousand or equivalent to Rp4.5 billion recognized as part of “Operating Expenses - Impairment of Advances” in the 2010 consolidated statement of income.

f. Pada tahun 2008, EPN menandatangani

beberapa perjanjian dengan Pertamina mengenai pengelolaan mobil tangki di beberapa wilayah antara lain Medan, Kertapati, Teluk Kabung Padang, Sei Siak, Jambi dan Dumai. Berdasarkan perjanjian tersebut, EPN akan menerima biaya pengelolaan operasional sejumlah tarif tertentu yang bergantung pada volume bahan bakar minyak yang diangkut. Pada bulan Maret 2010, EPN mengadakan tambahan perjanjian yang sama dengan Pertamina untuk wilayah Manggis. Perjanjian tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tanggal 28 Februari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011.

f. In 2008, EPN signed several agreements with Pertamina on the management of fuel transportation vehicles in several areas, among others, Medan, Kertapati, Teluk Kabung Padang, Sei Siak, Jambi and Dumai. Based on the agreements, EPN will receive operational costs at certain tariff rates whereby the amounts will depend on the volume of fuel transported. On March 2010, EPN signed additional agreement of same nature with Pertamina for the areas of Manggis. The agreements will be ended at various dates from February 28, 2011 until December 31, 2011.

g. Berdasarkan Akta Notaris Drs. Soegeng

Santosa, S.H., M.H., No. 1 tanggal 3 Januari 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Non-Cash Loan dari BCA sebesar Rp400,0 miliar dalam bentuk Letters of Credit (L/C), Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), Bank Garansi (BG) dan Stand-By Letter of Credit (SBLC). Fasilitas pinjaman non-kas ini dapat digunakan sampai dengan tanggal 16 Juli 2011.

g. Based on Notarial Deed No. 1 dated January 3, 2008 of Drs. Soegeng Santosa, S.H., M.H., the Company obtained Non-Cash Loan Credit facility from BCA amounted to Rp400.0 billion in the form of Letters of Credit (L/C), Domestic L/C, Bank Guarantee (BG) and Stand-By Letters of Credit (SBLC). The non-cash loan credit facility can be used until July 16, 2011.

Page 333: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 331

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

103

26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

h. Pada tanggal 19 Februari 2007, Perusahaan

memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dalam bentuk Letters of Credit (L/C) dengan fasilitas maksimum sebesar $AS5,0 juta dari Deutsche Bank AG, Jakarta. Selanjutnya, pada tanggal 8 Februari 2008, fasilitas pinjaman ini telah berubah menjadi dalam bentuk L/C, bank garansi, bid bonds dan performance bonds dengan perubahan fasilitas maksimum dari $AS5,0 juta menjadi $AS10,0 juta. Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 31 Oktober 2010 dan telah diperpanjang secara otomatis untuk 12 (dua belas) bulan berikutnya.

h. On February 19, 2007, the Company obtained Letters of Credit (L/C) facility with a maximum limit of US$5.0 million from Deutsche Bank AG, Jakarta, used for working capital purposes. Furthermore, on February 8, 2008, this facility was changed into L/C, bank guarantees, bid bonds and performance bonds facility with the maximum facility changed from US$5.0 million to US$10.0 million. This facility has matured on October 31, 2010 and has been automatically extended for another 12 (twelve) months.

i. Pada bulan Desember 2006 sampai dengan

Juni 2007, EPN menandatangani beberapa perjanjian dengan Pertamina mengenai pekerjaan pengelolaan dan pemeliharaan mobil tangki angkutan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Bahan Bakar Khusus (BBK) di beberapa wilayah antara lain Medan, Jakarta, Semarang, Tegal, Malang, Camplong, Banyuwangi, Bali, Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, Pontianak dan Dumai. Berdasarkan perjanjian tersebut, EPN akan menerima sejumlah marjin dari biaya pengelolaan operasional kendaraan yang telah disepakati dalam perjanjian tersebut yang berkisar antara 2,50% hingga 10,00% bergantung pada kategori biaya pengelolaan operasional kendaraan. Pada bulan Juni 2009, EPN mengadakan tambahan perjanjian yang sama dengan Pertamina untuk wilayah Instalasi Makassar, Pare-pare dan Bitung dengan marjin 8,00%. Perjanjian tersebut di atas telah berakhir, kecuali untuk wilayah Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, Pontianak, Makassar, Pare-pare dan Bitung yang akan berakhir pada berbagai tanggal antara tanggal 31 Januari 2011 sampai dengan tanggal 31 Desember 2011.

i. On December 2006 until June 2007, EPN signed several agreements with Pertamina on management and maintenance of Oil Fuel (BBM) and Special Fuel (BBK) transportation vehicles in several areas, among others, Medan, Jakarta, Semarang, Tegal, Malang, Camplong, Banyuwangi, Bali, Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, Pontianak and Dumai. Based on the agreements, EPN will receive some margins from vehicles operation management fees as agreed in the agreement in the range of 2.50% to 10.00% depending on the category of operational costs for vehicles management. On June 2009, EPN signed additional agreements of same nature with Pertamina for the areas of Makassar, Pare-pare and Bitung Installation with margins of 8.00%. The above agreements had expired, except for those agreements in Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, Pontianak, Makassar, Pare-pare and Bitung, which will end at various dates from January 31, 2011 until December 31, 2011.

j. Pada bulan Januari 2005 sampai dengan

September 2005, EPN menandatangani beberapa perjanjian dengan Pertamina mengenai pengangkutan BBM dan BBK di beberapa wilayah antara lain Medan, Palembang, Jakarta, Semarang dan Surabaya. Berdasarkan perjanjian tersebut, EPN akan menerima sejumlah tarif tertentu yang bergantung pada jarak tempuh kendaraan. Kecuali untuk wilayah Jakarta dan Semarang yang perjanjiannya telah berakhir, perjanjian lainnya masih berlaku dan akan berakhir pada berbagai tanggal antara tanggal 30 April 2011 sampai dengan tanggal 31 Desember 2011.

j. On January 2005 until September 2005, EPN signed several agreements with Pertamina on transportation services of BBM and BBK in several areas, among others, Medan, Palembang, Jakarta, Semarang and Surabaya. Based on such agreements, EPN will receive certain tariff rates whereby the amounts depend on the distance. Except for Jakarta and Semarang in which the agreement had ended, the other agreements are still valid and will end at various dates from April 30, 2011 until December 31, 2011.

Page 334: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk332

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

104

26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Di samping itu, EPN mengadakan perjanjian

sewa pakai mobil tangki dengan Pertamina pada berbagai tanggal sejak tanggal 11 September 2006 sampai dengan 31 Maret 2009 di beberapa wilayah antara lain Jakarta, Palembang, Semarang dan Surabaya. Berdasarkan perjanjian tersebut, EPN akan menerima tarif sewa tetap setiap bulannya atas sewa mobil tangki tersebut dari Pertamina bergantung pada jenis, ukuran dan umur kendaraan. Perjanjian tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tanggal 31 Desember 2011 sampai dengan 22 Desember 2018.

In addition, EPN entered into agreements on the rental of transportation vehicles with Pertamina on several dates from September 11, 2006 until March 31, 2009 covering several areas, among others, Jakarta, Palembang, Semarang and Surabaya. Based on the agreements, EPN will receive fixed rental rates each month on the rental of the transportation vehicles from Pertamina whereby the amounts depend on the type, size and life of the vehicles. The agreements will end at several dates from December 31, 2011 until December 22, 2018.

k. EBE merupakan kontraktor BP Migas

berdasarkan perjanjian Kontrak Bagi Hasil (Production Sharing Contract/PSC) tanggal 30 Desember 2003 untuk jangka waktu 30 (tiga puluh) tahun yang memberikan hak kepada EBE untuk mengeksplorasi, mengembangkan dan memproduksi minyak dan gas di Blok Bangkanai, Kalimantan Tengah.

k. EBE represents the contractor of BP Migas based on the Production Sharing Contract (PSC) dated December 30, 2003 for a period of 30 (thirty) years which grants EBE the rights to explore, develop and produce oil and gas in Bangkanai Block, Central Kalimantan.

Selanjutnya, pada tanggal 1 Oktober 2004,

EBE menandatangani Farm-In Agreement dengan Mitra Energia Bangkanai Ltd. (MEB), Republik Mauritius. Berdasarkan perjanjian, EBE setuju untuk mengalihkan 49,00% working interest atas Blok Bangkanai dan bertindak sebagai operator untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun pertama. Berdasarkan perjanjian tersebut juga disetujui bahwa pada akhir tahun ketiga kontrak (2007), terdapat opsi untuk membentuk Joint Operation Company yang sahamnya dimiliki oleh EBE dan MEB masing-masing 50,01% dan 49,99%. MEB akan menanggung semua biaya sehubungan dengan pelaksanaan PSC untuk 3 (tiga) tahun kontrak pertama dan akan memenuhi komitmen eksplorasi seperti yang disebutkan dalam PSC. Penunjukan EBE sebagai operator dan Farm-In Agreement telah disetujui oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi dalam surat No. 14286/23/DJM.E/ 2004 tanggal 6 Desember 2004.

Furthermore, on October 1, 2004, EBE entered into a Farm-In Agreement with Mitra Energia Bangkanai Ltd. (MEB), Republic of Mauritius. Based on the agreement, EBE agreed to transfer 49.00% working interest in Bangkanai Block and shall act as operator for the first 3 (three) years. Further, under the terms of the agreement, the parties also agreed that at the end of the third contract year (2007), there shall be an option to establish a Joint Operation Company with 50.01% and 49.99% share ownership by EBE and MEB, respectively. MEB will bear all expenses in connection with the operation of the PSC for the first 3 (three) contract years and will fulfill all exploration commitments as stipulated in the PSC. The appointment of EBE as operator and the Farm-In Agreement were approved by the Director General of Oil and Gas in his letter No. 14286/23/DJM.E/ 2004 dated December 6, 2004.

Pada tanggal 25 Agustus 2006, MEB

mengalihkan 15,00% working interest atas Blok Bangkanai kepada Bangkanai Petroleum (L) Bhd. (BPB), Malaysia. Pada tahun 2007, EBE menyerahkan 0,99% working interest atas Blok Bangkanai kepada MEB sesuai dengan Farm-In Agreement.

On August 25, 2006, MEB transferred its 15.00% working interest in Bangkanai Block to Bangkanai Petroleum (L) Bhd. (BPB), Malaysia. In 2007, EBE transferred its 0.99% working interest in Bangkanai Block to MEB in accordance with the Farm-In Agreement.

Page 335: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 333

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

105

26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Berdasarkan PSC, EBE harus melaksanakan

sejumlah pekerjaan selama 3 (tiga) tahun pertama yang disebut Komitmen Pasti. Pada akhir tahun ketiga (2006), Komitmen Pasti belum seluruhnya terlaksana sehingga EBE mengajukan permohonan pengalihan ke tahun berikutnya. Pengalihan Komitmen Pasti ke tahun 2007, 2008 dan 2009 masing-masing telah disetujui oleh BP Migas melalui surat No. 719/BP00000/2006-S1 tanggal 29 Desember 2006, surat No. 0741/BP00000/ 2007/S1 tanggal 21 November 2007 dan surat No. 0615/BP00000/2009/S1 tanggal 26 Juni 2009.

Based on the PSC, EBE should perform a number of activities for the first 3 (three) contract years, known as Firm Commitments. At the end of the third year (2006), some Firm Commitments were not fulfilled so EBE sent a request for extension for another year. The extensions of the Firm Commitments to 2007, 2008 and 2009 had been approved by BP Migas in its letter No. 719/BP00000/2006-S1 dated December 29, 2006, letter No. 0741/BP00000/2007/S1 dated November 21, 2007, and letter No. 0615/BP00000/ 2009/S1 dated June 26, 2009, respectively.

Sampai dengan akhir tahun keenam (2009),

Komitmen Pasti yang belum terlaksana adalah pembangunan 2 (dua) buah sumur eksplorasi senilai kurang lebih $AS10,0 juta. Berdasarkan PSC, kegagalan memenuhi Komitmen Pasti dapat mengakibatkan EBE dinyatakan default oleh BP Migas, PSC dibatalkan, dan EBE dikenakan sanksi denda senilai Komitmen Pasti yang belum dilaksanakan tersebut. Pada tanggal 18 November 2009, EBE telah mengajukan permohonan pengalihan Komitmen Pasti ke tahun 2010 dan telah disetujui oleh BP Migas melalui surat No. 0066/BPA0000/2010/S1 tanggal 11 Maret 2010. Untuk memenuhi komitmen tersebut di atas, Perusahaan telah mengajukan rencana kerja dan anggaran (Work Program and Budget/WP&B) tahun 2010 yang telah disetujui oleh BP Migas pada tanggal 3 November 2009.

Until the end of the sixth year (2009), the remaining unfulfilled Firm Commitments is the development of 2 (two) exploration wells with an approximate value of US$10.0 million. Based on the PSC, the failure to fulfill the Firm Commitments could result in EBE to be declared as default by BP Migas, the PSC shall be cancelled, and EBE shall be imposed with a penalty amounting to the value of the unfulfilled Firm Commitments. On November 18, 2009, EBE sent a request for the extension of the Firm Commitments to 2010 and had been approved by BP Migas through its letter No. 0066/BPA0000/2010/S1 dated March 11, 2010. To fulfill the above commitments, the Company submitted the 2010 Work Program and Budget (WP&B); which was approved by BP Migas on November 3, 2009.

Pada tanggal 2 Desember 2009, EBE

melakukan pemutusan terhadap Farm-In Agreement, membatalkan pengalihan working interest kepada MEB dan BPB, dan EBE kembali menjadi pemilik 100,00% working interest atas Blok Bangkanai. MEB dan BPB menolak mengakui pemutusan tersebut. BP Migas melalui surat tertanggal 4 Februari 2010 meminta EBE untuk menyelesaikan perbedaan pendapat tersebut.

On December 2, 2009, EBE declared the termination of the Farm-In Agreement, cancelled the transfer of working interest to MEB and BPB, and EBE reacquired its 100.00% working interest in Bangkanai Block. However, MEB and BPB have not accepted this termination. BP Migas through its letter dated February 4, 2010 asked EBE to resolve this dispute.

Pada tanggal 22 Mei 2010, EBE dan MEB

telah mencapai kesepakatan akhir, dimana MEB mengalihkan 29,99% working interest kepada EBE dengan harga transfer sebesar $AS1,00 dan EBE telah setuju untuk menanggung porsi MEB (5,00%) atas seluruh biaya yang timbul selama tahap eksplorasi.

On May 22, 2010, EBE and MEB had reached a final agreement, which MEB transferred its 29.99% working interest to EBE with transfer price of US$1.00 and EBE agreed to carried MEB portion (5.00%) of all expenses incurred during exploration stage.

Page 336: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk334

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

106

26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Pada tanggal 21 Oktober 2010, Perusahaan

melakukan konversi hutang sebesar $AS6,7 juta menjadi modal saham di EBE sehingga modal saham EBE mengalami peningkatan dari $AS50,0 ribu menjadi $AS6,8 juta, terbagi atas 6.784.503 saham dengan nilai par sebesar $AS1,0 per lembar.

On October 21, 2010, the Company converted debt amounted to US$6.7 million to equity shares in EBE thus increased equity shares in EBE from US$50.0 thousand to US$6.8 million, divided into 6,784,503 shares with par value amounting to US$1.0 per share.

Pada tanggal 28 Oktober 2010, EBE

mengalihkan 11,00% working interest di Blok Bangkanai kepada ECI dengan harga transfer sebesar $AS1,0. ECI merupakan perusahaan yang didirikan pada tanggal 12 Oktober 2010 di Belize yang sahamnya dimiliki 100,00% oleh EPR.

On October 28, 2010, EBE transferred its 11.00% working interest in Bangkanai Block to ECI with transfer price of US$1.0. ECI is a company established on October 12, 2010, in Belize, of which 100.00% of its shares is owned by EPR.

Pada tanggal 11 November 2010, Perusahaan

dan Salamander Energy Group Limited (Salamander), Inggris, menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham (SPA) untuk menjual 100,00% kepemilikan saham Perusahaan di EBE kepada Salamander dengan harga jual sebesar $AS11,2 juta dan telah efektif berdasarkan Closing Statement tanggal 18 November 2010. Dalam perjanjian ini dinyatakan bahwa EBE setuju untuk menanggung porsi ECI sebesar 5,00% atas seluruh biaya yang timbul selama masa eksplorasi. Laba penjualan saham sebesar Rp43,8 miliar dicatat sebagai bagian dari “Penghasilan Lain-lain - Laba Penjualan Penyertaan Saham” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2010. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan dan Salamander masih dalam proses untuk menyelesaikan perhitungan penyesuaian modal kerja final EBE sebagaimana dipersyaratkan dalam SPA.

On November 11, 2010, the Company and Salamander Energy Group Limited (Salamander), United Kingdom, entered into Sale and Purchase Agreement of Shares (SPA) to sell 100.00% ownership in EBE to Salamander with selling price amounted to US$11.2 million and has been effective based on the Closing Statement dated November 18, 2010. On this SPA stated that EBE agreed to carried ECI of 5.00% of all expenses incurred during exploration stage. The related gain on sale of shares amounted to Rp43.8 billion is recognized as part of “Other Income - Gain on Sale of Investment in Shares of Stock” in the 2010 consolidated statement of income. As of the date of completion of the consolidated financial statements, the Company and Salamander is still in the process to complete the calculation of the final working capital adjustments of EBE as required under the SPA.

Tabel berikut adalah pengaruh dari penjualan

penyertaan saham di EBE terhadap laporan keuangan konsolidasi tahun 2010 dan 2009, yang diasumsikan terjadi pada awal periode penyajian laporan keuangan konsolidasi.

The following table are the effect of the sale of investment in EBE on the 2010 and 2009 consolidated financial statements, which is assumed to occur in the early period presented in the consolidated financial statements.

2010 2009

Aset Lancar 2.040.659 2.530.387 Current Assets Aset Tidak Lancar 1.637.907 1.680.139 Non-Current Assets

Jumlah Aset 3.678.566 4.210.526 Total Assets

Kewajiban Lancar 1.271.960 1.660.065 Current Liabilities Kewajiban Tidak Lancar 456.448 622.965 Non-Current Liabilities

Jumlah Kewajiban 1.728.408 2.283.030 Total Liabilities

Page 337: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 335

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

107

26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

2010 2009

Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan Minority Interests in Net Assets yang Dikonsolidasi 12.869 14.575 of Consolidated Subsidiaries

Ekuitas - Bersih 1.937.289 1.912.921 Equity - Net

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 3.678.566 4.210.526 Total Liabilities and Equity

Pendapatan Usaha 4.210.786 3.663.342 Operating Revenues Beban Pokok Pendapatan Usaha 3.800.911 3.119.303 Cost of Operating Revenues Laba Kotor 409.875 544.039 Gross Profit Beban Usaha 267.898 265.579 Operating Expenses Laba Usaha 141.977 278.460 Income from Operations Penghasilan (Beban) Lain-lain (95.229) 353.195 Other Income (Charges) Laba Sebelum Manfaat (Beban) Income Before Income Tax

Pajak Penghasilan 50.406 671.450 Benefit (Expense) Laba Bersih 29.363 468.901 Net Income Laba Bersih Per Saham Dasar 4 65 Basic Earnings Per Share

l. Pada bulan Maret 1998, PND menandatangani

Perjanjian Kerjasama dengan Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) untuk pengelolaan dan pemasyarakatan data minyak dan gas bumi. Perjanjian ini didasari atas Surat Keputusan Dirjen Migas No. 176.K/702/D.DJM/1997 tanggal 24 November 1997 tentang penunjukan PND sebagai pelaksana pengelolaan dan pemasyarakatan data eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 15 (lima belas) tahun sejak tanggal 10 Maret 1998. Pada bulan November 2000, PND dan Dirjen Migas menandatangani perjanjian tambahan yang menyatakan bahwa Dirjen Migas memperoleh 15,00% dari hasil pengelolaan dan pemasyarakatan data yang diperoleh PND.

l. In March 1998, PND entered into a Cooperation Agreement with the Director General of Oil and Gas (Dirjen Migas) to manage and socialize the oil and gas data. This agreement was based on the Dirjen Migas’ Decision Letter No. 176.K/702/D.DJM/1997 dated November 24, 1997, regarding the appointment of PND as the executor of oil and gas exploration and exploitation data management and socialization. This agreement is valid for 15 (fifteen) years starting from March 10, 1998. In November 2000, PND and the Dirjen Migas signed an additional agreement which stated that the Dirjen Migas received 15.00% share from the proceeds of data management and socialization obtained by PND.

Selanjutnya pada tanggal 4 Januari 2007,

PND bersama dengan Dirjen Migas dan Pusat Data dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral (PUSDATIN) menandatangani Amandemen Perjanjian Kerjasama dan tambahan perjanjian tersebut di atas. Dalam amendemen perjanjian tersebut disebutkan bahwa Dirjen Migas mengalihkan seluruh hak dan kewajibannya kepada PUSDATIN. PUSDATIN akan memperoleh 5,00% hingga 15,00% dari penghasilan PND yang diperoleh dari pengelolaan dan pemasyarakatan data dan disetorkan ke Kas Negara dalam bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Amandemen Perjanjian Kerja Sama ini akan berlaku sampai dengan tanggal 10 Maret 2018.

Furthermore, on January 4, 2007, PND together with the Dirjen Migas and the Central Data and Information of Energy and Mineral Resources (PUSDATIN) signed the Amendment on the Cooperation Agreement and supplemental agreement. The amended agreement stated that the Dirjen Migas transferred all of its rights and obligations to PUSDATIN. PUSDATIN will receive 5.00% to 15.00% share from the proceeds of data management and socialization obtained by PND which shall be paid to the State Treasury as Non-tax State Revenues (PNBP). The Amendment Letter on the Cooperation Agreement will be valid until March 10, 2018.

Page 338: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk336

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The

orig

inal

con

solid

ated

fina

ncia

l sta

tem

ents

incl

uded

her

ein

are

in In

done

sian

lang

uage

.

PT E

LNU

SA T

bk D

AN

AN

AK

PER

USA

HA

AN

C

ATA

TAN

ATA

S LA

POR

AN

KEU

AN

GA

N K

ON

SOLI

DA

SI

Tahu

n ya

ng B

erak

hir p

ada

Tang

gal-t

angg

al

31 D

esem

ber 2

010

dan

2009

(D

isaj

ikan

dal

am J

utaa

n R

upia

h,

Kec

uali

Din

yata

kan

Lain

)

PT

ELN

USA

Tbk

AN

D S

UB

SID

IAR

IES

NO

TES

TO T

HE

CO

NSO

LID

ATE

D F

INA

NC

IAL

STA

TEM

ENTS

Ye

ars

Ende

d D

ecem

ber 3

1, 2

010

and

2009

(E

xpre

ssed

in M

illio

ns o

f Rup

iah,

U

nles

s O

ther

wis

e St

ated

)

108

27.

INFO

RM

ASI

SEG

MEN

27.

SEG

MEN

T IN

FOR

MA

TIO

N

P

erus

ahaa

n da

n A

nak

peru

saha

an m

engk

lasi

fikas

ikan

dan

men

geva

luas

i inf

orm

asi k

euan

gan

ke d

alam

2

(dua

) pe

lapo

ran

segm

en u

tam

a, y

aitu

seg

men

usa

ha s

ebag

ai s

egm

en p

rimer

dan

seg

men

kel

ompo

k pe

lang

gan

seba

gai s

egm

en s

ekun

der.

The

Com

pany

and

Sub

sidi

arie

s cl

assi

fy a

nd e

valu

ate

thei

r fin

anci

al in

form

atio

n in

to 2

(tw

o) m

ajor

re

porta

ble

segm

ents

, whi

ch a

re th

e bu

sine

ss s

egm

ent a

s th

e pr

imar

y se

gmen

t and

the

cust

omer

gr

oup

segm

ent a

s th

e se

cond

ary

segm

ent.

Se

gmen

Usa

ha

Bus

ines

s Se

gmen

t

Seg

men

usa

ha P

erus

ahaa

n da

n A

nak

peru

saha

an a

dala

h se

baga

i ber

ikut

:

Th

e C

ompa

ny’s

and

Sub

sidi

arie

s’ b

usin

ess

segm

ents

are

as

follo

ws:

M

anaj

emen

Jasa

dan

D

ata,

Tek

nolo

gi

Pe

rdag

anga

n

In

form

asi d

an

Jasa

Hul

u

Pe

nunj

ang

Jasa

dan

Pe

ngel

olaa

n

Te

leko

mun

ikas

i/

M

igas

H

ulu

Mig

as/

Perd

agan

gan

Aset

D

ata

Te

rinte

gras

i/

U

pstr

eam

H

ilir M

igas

/

La

pang

an

Man

agem

ent,

Inte

grat

ed

Oil

and

Gas

D

owns

trea

m

Mig

as/

Info

rmat

ion

Ups

trea

m

Supp

ort

Oil

and

Gas

O

il an

d G

as

Tech

nolo

gy

Oil

and

Gas

Se

rvic

es a

nd

Serv

ices

and

Fi

eld

Ass

et

and

Elim

inas

i/

K

onso

lidas

i/

2010

Se

rvic

es

Trad

ing

Trad

ing

Man

agem

ent

Te

leco

mm

unic

atio

n

Elim

inat

ion

Con

solid

ated

20

10

P

enda

pata

n U

saha

O

pera

ting

Rev

enue

s

E

kste

rnal

2.

193.

709

25.7

86

1.

859.

959

-

131.

332

-

4.21

0.78

6

E

xter

nal

Ant

ar s

egm

en

4.26

8

1.

559

12

3.54

6

-

11

.237

(140

.610

)

-

Inte

r-seg

men

ts

Ju

mla

h P

enda

pata

n U

saha

2.

197.

977

27.3

45

1.

983.

505

-

142.

569

(140

.610

)

4.21

0.78

6

To

tal O

pera

ting

Rev

enue

s

Beb

an P

okok

Pen

dapa

tan

Usa

ha

1.

910.

989

24.1

96

1.

906.

198

-

93.9

56

(1

34.4

28)

3.

800.

911

Cos

t of O

pera

ting

Rev

enue

s

Laba

Kot

or

286.

988

3.14

9

77.3

07

-

48

.613

(6.1

82)

40

9.87

5

G

ross

Pro

fit

B

eban

Usa

ha

186.

227

9.77

8

41.8

62

7.

873

36.1

94

(6

.162

)

275.

772

Ope

ratin

g E

xpen

ses

La

ba (R

ugi)

Usa

ha

100.

761

(6.6

29 )

35

.445

(7.8

73)

12

.419

(20)

13

4.10

3

In

com

e (L

oss)

from

Ope

ratio

ns

B

agia

n A

tas

Laba

(Rug

i) B

ersi

h

E

quity

In N

et E

arni

ngs

(Los

s) o

f

P

erus

ahaa

n A

sosi

asi

-

-

-

-

3.65

9

-

3.

659

Ass

ocia

ted

Com

pani

es

La

ba (R

ugi)

Seb

elum

Man

faat

In

com

e (L

oss)

Bef

ore

Inco

me

Tax

(B

eban

) Paj

ak P

engh

asila

n

81.2

47

(1

2.50

9 )

24.8

62

(3

.365

)

14.5

02

(1

0.56

1)

94.1

76

B

enef

it (E

xpen

se)

La

ba (R

ugi)

Ber

sih

63.9

06

(1

1.07

9 )

15.7

97

(3

.365

)

9.30

7

(1

0.66

0)

63.9

06

N

et In

com

e (L

oss)

Jum

lah

Ase

t

3.

209.

776

62.9

16

49

7.57

4

-

16

4.99

8

(2

56.6

98)

3.

678.

566

Tota

l Ass

ets

Ju

mla

h K

ewaj

iban

1.

272.

488

34.4

76

45

0.56

4

-

54

.744

(83.

864)

1.

728.

408

Tota

l Lia

bilit

ies

E

kuita

s

1.

937.

289

28.4

40

47

.010

(3.3

65)

11

0.25

4

(1

82.3

39)

1.

937.

289

Equ

ity

P

enge

luar

an M

odal

16

5.04

2

2.

851

9.

356

-

2.34

8

-

17

9.59

7

C

apita

l Exp

endi

ture

s

Beb

an P

enyu

suta

n

25

1.55

6

3.

869

2.

412

-

13.7

01

-

27

1.53

8

D

epre

ciat

ion

Exp

ense

s

Page 339: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 337

2010 Consolidated Financial Statements

The

orig

inal

con

solid

ated

fina

ncia

l sta

tem

ents

incl

uded

her

ein

are

in In

done

sian

lang

uage

.

PT E

LNU

SA T

bk D

AN

AN

AK

PER

USA

HA

AN

C

ATA

TAN

ATA

S LA

POR

AN

KEU

AN

GA

N K

ON

SOLI

DA

SI

Tahu

n ya

ng B

erak

hir p

ada

Tang

gal-t

angg

al

31 D

esem

ber 2

010

dan

2009

(D

isaj

ikan

dal

am J

utaa

n R

upia

h,

Kec

uali

Din

yata

kan

Lain

)

PT

ELN

USA

Tbk

AN

D S

UB

SID

IAR

IES

NO

TES

TO T

HE

CO

NSO

LID

ATE

D F

INA

NC

IAL

STA

TEM

ENTS

Ye

ars

Ende

d D

ecem

ber 3

1, 2

010

and

2009

(E

xpre

ssed

in M

illio

ns o

f Rup

iah,

U

nles

s O

ther

wis

e St

ated

)

109

27.

INFO

RM

ASI

SEG

MEN

(lan

juta

n)

27

. SE

GM

ENT

INFO

RM

ATI

ON

(con

tinue

d)

Se

gmen

Usa

ha (l

anju

tan)

B

usin

ess

Segm

ent (

cont

inue

d)

Man

ajem

en

Ja

sa d

an

Dat

a, T

ekno

logi

Perd

agan

gan

Info

rmas

i dan

Ja

sa H

ulu

Penu

njan

g

Ja

sa d

an

Peng

elol

aan

Tele

kom

unik

asi/

Mig

as

Hul

u M

igas

/

Pe

rdag

anga

n

As

et

Dat

a

Terin

tegr

asi/

Ups

trea

m

Hili

r Mig

as/

Lapa

ngan

M

anag

emen

t,

In

tegr

ated

O

il an

d G

as

Dow

nstr

eam

M

igas

/

In

form

atio

n

U

pstr

eam

Su

ppor

t

O

il an

d G

as

Oil

and

Gas

Te

chno

logy

O

il an

d G

as

Serv

ices

and

Se

rvic

es a

nd

Fiel

d A

sset

an

d

El

imin

asi/

Kon

solid

asi/

20

09

Serv

ices

Tr

adin

g

Tr

adin

g

M

anag

emen

t

Tele

com

mun

icat

ion

El

imin

atio

n

C

onso

lidat

ed

2009

P

enda

pata

n U

saha

O

pera

ting

Rev

enue

s

E

kste

rnal

2.

275.

854

157.

531

1.

060.

517

-

168.

429

-

3.66

2.33

1

E

xter

nal

Ant

ar s

egm

en

4.44

4

3.

030

39

.258

-

18.8

75

(6

5.60

7)

-

Inte

r-seg

men

ts

Ju

mla

h P

enda

pata

n U

saha

2.

280.

298

160.

561

1.

099.

775

-

187.

304

(65.

607)

3.

662.

331

Tota

l Ope

ratin

g R

even

ues

B

eban

Pok

ok P

enda

pata

n U

saha

1.85

3.37

2

14

6.90

9

1.04

5.77

4

-

12

6.65

4

(5

3.40

6)

3.11

9.30

3

C

ost o

f Ope

ratin

g R

even

ues

La

ba K

otor

42

6.92

6

13

.652

54.0

01

-

60

.650

(12.

201)

54

3.02

8

G

ross

Pro

fit

B

eban

Usa

ha

200.

342

9.50

2

26.0

61

1.

163

40.7

37

(1

1.06

4)

266.

741

Ope

ratin

g E

xpen

ses

La

ba (R

ugi)

Usa

ha

226.

584

4.15

0

27.9

40

(1

.163

)

19.9

13

(1

.137

)

276.

287

Inco

me

(Los

s) fr

om O

pera

tions

Bag

ian

Ata

s La

ba (R

ugi)

Ber

sih

Equ

ity In

Net

Ear

ning

s (L

oss)

of

Per

usah

aan

Aso

sias

i

(2

35)

-

-

-

40

.030

-

39.7

95

A

ssoc

iate

d C

ompa

nies

Laba

(Rug

i) S

ebel

um M

anfa

at

Inco

me

(Los

s) B

efor

e In

com

e Ta

x

(Beb

an) P

ajak

Pen

ghas

ilan

65

4.95

6

(2

.759

)

22.5

33

(2

.668

)

5.79

4

(9

.074

)

668.

782

Ben

efit

(Exp

ense

)

Laba

(Rug

i) B

ersi

h

46

6.23

3

(2

.257

)

15.2

00

(2

.668

)

1.48

6

(1

1.76

1)

466.

233

Net

Inco

me

(Los

s)

Ju

mla

h A

set

3.70

2.64

4

14

8.41

0

406.

139

31.5

65

17

8.71

3

(2

59.8

42)

4.

207.

629

Tota

l Ass

ets

Ju

mla

h K

ewaj

iban

1.

792.

966

128.

891

37

3.85

3

34

.338

110.

323

(156

.995

)

2.28

3.37

6

To

tal L

iabi

litie

s

Eku

itas

1.90

9.67

8

19

.519

32.2

86

(2

.773

)

68.3

90

(1

17.4

22)

1.

909.

678

Equ

ity

P

enge

luar

an M

odal

21

4.36

7

23

2.15

1

-

24

.505

-

241.

046

Cap

ital E

xpen

ditu

res

B

eban

Pen

yusu

tan

180.

437

4.39

0

1.83

0

-

15

.946

-

202.

603

Dep

reci

atio

n E

xpen

ses

Page 340: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk338

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

110

27. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 27. SEGMENT INFORMATION (continued) Segmen Kelompok Pelanggan Customer Group Segment Berikut ini adalah alokasi pendapatan usaha

Perusahaan dan Anak perusahaan berdasarkan kelompok pelanggan:

The following are the Company’s and Subsidiaries’ operating revenues allocation based on customer grouping:

2010 2009

Pelanggan eceran/masyarakat 152.408 186.524 Retail/public customers Pelanggan perusahaan/instansi Company/institutional customers

Kontrak Bagi Hasil 1.737.246 553.691 Production Sharing Contract PT Pertamina EP 388.763 990.492 PT Pertamina EP PT Pertamina (Persero) 385.028 301.161 PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Gas 85.955 134.687 PT Pertamina Gas Instansi pemerintah 10.124 12.007 Government institutions PT Pertamina Geothermal Energy 5.460 154.593 PT Pertamina Geothermal Energy Perusahaan swasta 1.586.412 1.394.783 Private companies

Jumlah 4.351.396 3.727.938 Total Eliminasi (140.610) (65.607) Elimination

Konsolidasi 4.210.786 3.662.331 Consolidated

Aset tidak dapat dialokasikan berdasarkan

kelompok pelanggan karena tidak ada aset yang bersifat khusus untuk kelompok pelanggan tertentu.

The assets can not be allocated based on customer group segment since there are no assets allocated for specific customer group segment.

28. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM

MATA UANG ASING 28. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN

FOREIGN CURRENCIES Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan

Anak perusahaan memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

As of December 31, 2010, the Company’s and Subsidiaries’ assets and liabilities denominated in foreign currencies are as follows:

Setara Rupiah/ Mata Uang Asing/ Equivalent Foreign Currency in Rupiah

Aset Assets Dolar AS US Dollar Kas dan setara kas 32.581.660 292.942 Cash and cash equivalents Piutang usaha Trade receivables Pihak ketiga 37.630.119 338.332 Third parties Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 16.030.678 144.132 Related parties Piutang sewa pembiayaan yang Current maturities of jatuh tempo dalam satu tahun 151.552 1.363 finance lease receivables Piutang lain-lain - pihak ketiga 795.320 7.151 Other receivables - third parties Piutang sewa pembiayaan Finance lease receivables - jangka panjang 26.074 234 net of current maturities Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa 488.838 4.395 Due from related parties Aset lain-lain 3.071.020 27.611 Other assets Dolar Singapura Singapore Dollar Kas dan setara kas 14.787 103 Cash and cash equivalents Piutang usaha - pihak ketiga 26.491 185 Trade receivables - third parties Euro Eropa European Euro Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa 242.500 2.899 Due from related parties

Page 341: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 339

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

111

28. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)

28. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCIES (continued)

Setara Rupiah/ Mata Uang Asing/ Equivalent Foreign Currency in Rupiah

Aset (lanjutan) Assets (continued) Jumlah Aset Total Assets Dolar AS 90.775.261 816.160 US Dollar Dolar Singapura 41.278 288 Singapore Dollar Euro Eropa 242.500 2.899 European Euro

Kewajiban Liabilities Dolar AS US Dollar Pinjaman jangka pendek 17.814.435 160.170 Short-term loans Hutang usaha Trade payables Pihak ketiga 10.920.123 98.183 Third parties Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 203.628 1.831 Related parties Hutang lain-lain - pihak ketiga 273.914 2.462 Other payables - third parties Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa 33.758 303 Due to related parties Uang muka pelanggan 728.653 6.551 Advances from customers Biaya masih harus dibayar 15.558.999 139.891 Accrued expenses Kewajiban jangka panjang Current maturities of yang jatuh tempo dalam satu tahun: long-term liabilities: Hutang bank 25.977.266 233.562 Bank loans Hutang sewa pembiayaan 681.108 6.124 Finance lease payables Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian Long-term liabilities - net of yang jatuh tempo dalam satu tahun: current maturities: Hutang bank 43.878.226 394.509 Bank loans Dolar Singapura Singapore Dollar Hutang usaha - pihak ketiga 197.771 1.380 Trade payables - third parties Hutang lain-lain - pihak ketiga 6.294 44 Other payables - third parties Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa 402 3 Due to related parties

Jumlah Kewajiban Total Liabilities Dolar AS 116.070.110 1.043.586 US Dollar Dolar Singapura 204.467 1.427 Singapore Dollar

Kewajiban Bersih 225.666 Net Liabilities

Jika aset dan kewajiban moneter dalam mata uang

asing pada tanggal 31 Desember 2010 dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah transaksi yang dipublikasikan Bank Indonesia pada tanggal 28 Februari 2011, maka kewajiban moneter - bersih akan menurun sebesar Rp4,3 miliar.

If the monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2010, shall be converted to Rupiah amount using the middle rate as published by Bank Indonesia at February 28, 2011, the net monetary liabilities will decrease by Rp4.3 billion.

Page 342: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk340

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

112

29. REKONSILIASI LABA BERSIH PER SAHAM DASAR

29. RECONCILIATION OF BASIC EARNINGS PER SHARE

Berikut adalah rekonsiliasi perhitungan laba bersih

per saham dasar pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009:

The reconciliation of basic earnings per share calculation as of December 31, 2010 and 2009 is as follows:

2010 2009

Laba bersih tahun berjalan 63.906 466.233 Net income for the year Jumlah rata-rata tertimbang saham

yang ditempatkan dan disetor Weighted-average number penuh (termasuk efek dari saham of shares issued and fully paid yang diperoleh kembali) 7.199 7.199 (including effect of treasury stock)

Laba bersih per saham dasar 9 65 Basic earnings per share

30. REKLASIFIKASI AKUN 30. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Untuk menyesuaikan dengan penyajian tahun

2010, beberapa akun pada neraca konsolidasi tahun 2009 telah direklasifikasi dengan rincian sebagai berikut:

To conform with the 2010 presentation, certain accounts in the 2009 consolidated balance sheets have been reclassified as follows:

Laporan Disajikan terdahulu/ Reklasifikasi/ kembali/ As reported Reclassification As reclassified

Aset lain-lain 129.368 (2.792) 126.576 Other assets Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam Current maturities of satu tahun long-term debts Hutang bank 165.974 (779) 165.195 Bank loans Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam Long-term debts - net of satu tahun current maturities Hutang bank 470.352 (2.013) 468.339 Bank loans 31. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN 31. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi

nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010.

The following table sets out the carrying values and estimated fair values of the Company’s and Subsidiaries’ financial instruments as of December 31, 2010.

Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Carrying Values Fair Values

Aset Keuangan Financial Assets Kas dan setara kas 724.567 724.567 Cash and cash equivalents Investasi jangka pendek 8.300 8.300 Short-term investments Piutang usaha 768.130 768.130 Trade receivables Piutang sewa pembiayaan 18.543 18.543 Finance lease receivables Piutang lain-lain - pihak ketiga 24.237 24.237 Other receivables - third parties Piutang pihak yang mempunyai

hubungan istimewa 6.286 6.286 Due from related parties Aset lain-lain - Kas dan setara kas Other assets - Restricted

yang dibatasi penggunaannya 27.881 27.881 cash and cash equivalents

Page 343: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 341

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

113

31. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

31. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Carrying Values Fair Values

Kewajiban Keuangan Financial Liabilities Pinjaman jangka pendek 160.170 160.170 Short-term loans Hutang usaha 507.665 507.665 Trade payables Hutang lain-lain - pihak ketiga 15.458 15.458 Other payables - third parties Biaya masih harus dibayar 278.073 278.073 Accrued expenses Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 243.108 243.108 Current maturities of long-term debts Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa 583 583 Due to related parties Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo Long-term debts - net of

dalam satu tahun 425.797 425.797 current maturities Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana

instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya.

Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's-length transaction, other than in a forced or liquidation sale. Fair values are obtained from quoted market prices, discounted cash flow models and option pricing models as appropriate.

Instrumen keuangan yang disajikan di dalam

neraca konsolidasi dicatat sebesar nilai wajar, atau sebaliknya, disajikan dalam jumlah tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.

Financial instruments presented in the consolidated balance sheets are carried at the fair value, otherwise, they are presented at carrying values as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured.

Nilai wajar untuk kas dan setara kas, investasi

jangka pendek, piutang usaha, piutang sewa pembiayaan, piutang lain-lain - pihak ketiga, piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa, aset lain-lain - kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya, pinjaman jangka pendek, hutang usaha, hutang lain-lain - pihak ketiga, biaya masih harus dibayar dan hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. Jumlah tercatat dari kewajiban jangka panjang dengan suku bunga mengambang mendekati nilai wajarnya karena selalu dinilai ulang secara berkala.

The fair value of cash and cash equivalents, short-term investments, trade receivables, finance lease receivables, other receivables - third parties, due from related parties, other assets - restricted cash and cash equivalents, short-term loans, trade payables, other payables - third parties, accrued expenses and due to related parties approximate their carrying values due to their short-term nature. The carrying values of long-term debts with floating interest rates approximate their fair values as they are re-priced frequently.

Page 344: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk342

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

114

32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES

Instrumen keuangan utama Perusahaan dan Anak

perusahaan terdiri dari instrumen keuangan aset dan instrumen kewajiban keuangan. Instrumen keuangan aset terdiri atas kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang sewa pembiayaan, piutang lain-lain - pihak ketiga, piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan aset lain-lain - kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya. Sedangkan instrumen kewajiban keuangan terdiri atas pinjaman jangka pendek, hutang usaha, hutang lain-lain - pihak ketiga, biaya masih harus dibayar, hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan kewajiban jangka panjang. Tujuan utama dari instrumen keuangan tersebut adalah untuk mengumpulkan dana untuk kegiatan operasional Perusahaan dan Anak perusahaan.

The Company's and Subsidiaries’ principal financial instruments comprise financial assets and financial liabilities. Financial asset instruments consist of cash and cash equivalents, short-term investments, trade receivables, finance lease receivables, other receivables - third parties, due from related parties and other assets - restricted cash and cash equivalents. Financial liabilities instruments consist of short-term loans, trade payables, other payables - third parties, accrued expenses, due to related parties and long-term debts. The main purpose of these financial instruments is to raise funds for the Company’s and Subsidiaries’ operations.

Telah menjadi kebijakan Perusahaan dan Anak

perusahaan bahwa tidak akan ada perdagangan dalam instrumen keuangan yang akan dilakukan.

It is and has been the Company’s and Subsidiaries’ policy that no trading in financial instruments shall be undertaken.

Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan

dan Anak perusahaan adalah risiko tingkat suku bunga, risiko mata uang, risiko kredit dan risiko likuiditas. Penelaahan direktur dan kebijakan yang disetujui untuk mengelola masing-masing risiko ini dijelaskan secara detail sebagai berikut:

The main risks arising from the Company’s and Subsidiaries’ financial instruments are interest rate risk, currency risk, credit risk and liquidity risk. The directors review and approve policies for managing each of these risks, which are described in more detail as follows:

a. Risiko tingkat suku bunga a. Interest rate risk

Risiko tingkat suku bunga Perusahaan dan

Anak perusahaan terutama timbul dari pinjaman untuk tujuan modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai tingkat suku bunga variabel menunjukkan Perusahaan dan Anak perusahaan kepada nilai wajar risiko tingkat suku bunga.

The Company’s and Subsidiaries’ interest rate risk mainly arises from loans for working capital and investment purposes. Loans at variable rates expose the Company and Subsidiaries to fair value interest rate risk.

Analisis sensitivitas untuk risiko tingkat suku

bunga Sensitivity analyisis for interest rate risk

Pada tanggal 31 Desember 2010, jika tingkat

suku bunga pinjaman meningkat/menurun sebesar 50 (lima puluh) basis poin dengan semua variabel konstan, laba sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sebesar Rp4,2 miliar lebih rendah/tinggi, terutama sebagai akibat kenaikan/penurunan biaya bunga atas pinjaman dengan tingkat bunga mengambang.

As of December 31, 2010, had the interest rate of the loans been 50 (fifty) basis points higher/lower with all other variables held constant, income before tax for the year then ended would have been Rp4.2 billion lower/higher, mainly as a result of higher/lower interest expense on loans with floating interest rates.

Untuk modal kerja, hutang dan pinjaman

investasi, Perusahaan dan Anak perusahaan berusaha dengan mengurangi risiko tingkat suku bunganya dengan cara mendapatkan struktur pinjaman dengan suku bunga kompetitif.

For working capital, investment loans and borrowings, the Company and Subsidiaries may seek to mitigate its interest rate risk by obtaining loans structure with competitive interest rate.

Page 345: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 343

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

115

32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

b. Risiko mata uang asing b. Foreign currency risk

Mata uang pelaporan Perusahaan dan Anak

perusahaan adalah Rupiah. Perusahaan dan Anak perusahaan dapat menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena pinjaman, pendapatan usaha dan biaya beberapa pembelian utamanya dalam mata uang Dolar AS atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang asing (terutama Dolar AS) seperti yang dikutip dari pasar internasional. Apabila pendapatan dan pembelian Perusahaan dan Anak perusahaan di dalam mata uang selain Rupiah, dan tidak seimbang dalam hal kuantum dan/atau pemilihan waktu, Perusahaan dan Anak perusahaan harus menghadapi risiko mata uang asing.

The Company’s and Subsidiaries’ reporting currency is the Rupiah. The Company and Subsidiaries faces foreign exchange risk as its borrowings, operating revenue and the costs of certain key purchases are either denominated in US Dollar or whose price is significantly influenced by their benchmark price movements in foreign currencies (mainly US Dollar) as quoted in the international markets. To the extent that the revenue and purchases of the Company and Subsidiaries are denominated in currencies other than Rupiah, and are not evenly matched in terms of quantum and/or timing, the Company and Subsidiaries have exposure to foreign currency risk.

Perusahaan dan Anak perusahaan tidak

mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk laju pertukaran mata uang asing. Bagaimanapun, terkait dengan hal-hal yang telah didiskusikan pada paragraf di atas, fluktuasi dalam nilai tukar Rupiah dan Dolar AS menghasilkan lindung nilai natural untuk laju nilai tukar Perusahaan dan Anak perusahaan.

The Company’s and Subsidiaries’ do not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, in relation to the matters discussed in the preceding paragraph, the fluctuations in the exchange rates between the Rupiah and US Dollar provide some degree of natural hedge for the Company’s and Subsidiaries’ foreign exchange exposure.

Analisis sensitivitas untuk risiko nilai mata

uang asing Sensitivity analysis for foreign currency risk

Pada tanggal 31 Desember 2010, jika nilai

tukar Rupiah terhadap Dolar AS menurun/meningkat sebanyak 1,00% dengan semua variabel konstan, pendapatan sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sebesar Rp2,3 miliar lebih tinggi/rendah, terutama sebagai akibat keuntungan/kerugian translasi kas dan setara kas, piutang usaha, hutang usaha, biaya masih harus dibayar dan pinjaman yang dikenakan bunga dalam Dolar AS.

As of December 31, 2010, had the exchange rate of the Rupiah against the US Dollar depreciated/appreciated by 1.00% with all other variables held constant, income before tax for the year then ended would have been Rp2.3 billion higher/lower, mainly as a result of foreign exchange gains/losses on the translation of cash and cash equivalents, trade receivables, trade payables, accrued expenses and interest-bearing loans denominated in US Dollar.

Page 346: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk344

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

116

32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

c. Risiko kredit c. Credit risk

Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan

dan Anak perusahaan berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk meringankan risiko ini, ada kebijakan untuk memastikan penjualan jasa/produk hanya dibuat kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Perusahaan dan Anak perusahaan dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian jasa/produk secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Untuk pendapatan usaha, Perusahaan dan Anak perusahaan memberikan jangka waktu kredit dari faktur yang diterbitkan. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.

The Company and Subsidiaries are exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers. To mitigate this risk, it has policies in place to ensure that sales of services/products are made only to creditworthy customers with proven track record or good credit history. It is the Company’s and Subsidiaries’ policy that all customers who wish to trade of services/products on credit are subject to credit verification procedures. For operating revenues, the Company and Subsidiaries may grant its customers credit terms from the issuance of invoice. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the Company’s and Subsidiaries’ exposure to bad debts.

Ketika pelanggan tidak mampu melakukan

pembayaran dalam jangka waktu yang telah diberikan, Perusahaan dan Anak perusahaan akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Perusahaan dan Anak perusahaan akan menindaklanjuti melalui jalur hukum. Tergantung pada penilaian Perusahaan dan Anak perusahaan, penyisihan khusus mungkin dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. Untuk meringankan risiko kredit, Perusahaan dan Anak perusahaan akan menghentikan penyaluran semua jasa/produk kepada pelanggan sebagai akibat gagal bayar.

When a customer fails to make payment within the credit term granted, the Company and Subsidiaries will contact the customer to act on the overdue receivables. If the customer does not settle the overdue receivable within a reasonable time, the Company and Subsidiaries will proceed to commence legal proceedings. Depending on the Company’s and Subsidiaries’ assessment, specific provisions may be made if the receivable is deemed uncollectible. To mitigate credit risk, the Company and Subsidiaries will cease the supply of all services/products to the customer in the event of late payment and/or default.

d. Risiko likuiditas d. Liquidity risk

Perusahaan dan Anak perusahaan mengelola

profil likuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan mengelola hutang yang jatuh tempo dengan mengatur kas yang cukup dan ketersediaan pendanaan melalui jumlah fasilitas kredit berkomitmen yang cukup.

The Company and Subsidiaries manage its liquidity profile to be able to finance its capital expenditure and service its maturing debts by maintaining sufficient cash and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities.

Perusahaan dan Anak perusahaan secara

reguler mengevaluasi proyeksi arus kas dan terus menerus menilai kondisi pada pasar keuangan untuk kesempatan mengejar inisiatif penggalangan dana. Inisiatif-inisiatif ini termasuk hutang bank dan isu pasar modal.

The Company and Subsidiaries regularly evaluate its projected and actual cash flow information and continuously assesses conditions in the financial markets for opportunities to pursue fund-raising initiatives. These initiatives may include bank loans and capital market issues.

Page 347: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 345

2010 Consolidated Financial Statements

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

117

32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

d. Risiko likuiditas (lanjutan) d. Liquidity risk (continued)

Tabel berikut ini menunjukan profil jangka

waktu pembayaran kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan berdasarkan pembayaran dalam kontrak.

The table below summarises the maturity profile of the Company’s and Subsidiaries’ financial liabilities based on contractual payments.

< 1 tahun/ 1 - 2 tahun/ 2 - 3 tahun/ > 3 tahun/ Jumlah/ < 1 year 1 - 2 years 2 - 3 years > 3 years Total

Pinjaman jangka pendek 160.170 - - - 160.170 Short-term loans Hutang usaha Trade payables Pihak ketiga 215.267 - - - 215.267 Third parties Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 292.398 - - - 292.398 Related parties Hutang lain-lain - pihak Other payables - ketiga 15.458 - - - 15.458 third parties Biaya masih harus dibayar 278.073 - - - 278.073 Accrued expenses Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo Current maturities of dalam satu tahun long-term debts Hutang bank 238.631 - - - 238.631 Bank loans Hutang sewa Finance lease pembiayaan 6.124 - - - 6.124 payables Hutang pihak yang mempunyai hubungan Due to related istimewa 583 - - - 583 parties Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian Long-term debts - yang jatuh tempo net of current dalam satu tahun maturities Hutang bank - 241.500 166.322 19.157 426.979 Bank loans

1.206.704 241.500 166.322 19.157 1.633.683

33. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA 33. SUBSEQUENT EVENT Fixed Rate Notes (FRN) Fixed Rate Notes (FRN) Pada tanggal 20 Januari 2011, Perusahaan

menandatangani Perjanjian Penerbitan FRN dengan Oversea-Chinese Banking Corporation Limited. Berdasarkan perjanjian tersebut, pada tanggal 27 Januari 2011, Perusahaan akan menerbitkan FRN senilai $AS50,0 juta. FRN berjangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal 27 Januari 2011. Tingkat bunga FRN sebesar 8,98% per tahun dan akan dibayarkan setiap 6 (enam) bulan sekali yakni setiap tanggal 27 Januari dan tanggal 27 Juli setiap tahunnya. Dana hasil penerbitan FRN akan digunakan untuk pembiayaan belanja modal dan modal kerja. FRN akan dijamin dengan peralatan yang akan dibiayai oleh dana hasil penerbitan FRN. Pada tanggal 27 Januari 2011, Perusahaan telah menerima dana hasil penerbitan FRN sebesar $AS48,4 juta (setelah dikurangi dengan biaya-biaya penerbitan).

On January 20, 2011, the Company entered into Subscription Agreement of FRN with Oversea-Chinese Banking Corporation Limited. Based on this agreement, on January 27, 2011, the Company will issue FRN with total amount of US$50.0 million. FRN is payable in 5 (five) years commencing from January 27, 2011. FRN bears interest at 8.98% per annum and payable semi-annually on January 27 and July 27 each year. Proceeds from the issuance of FRN will be used to finance capital expenditure and working capital. FRN will be secured by the equipment which will be financed by proceeds from the issuance FRN. On January 27, 2011, the Company has received proceeds from the issuance of FRN amounted to US$48.4 million (after deducted by costs of issuance).

Page 348: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk346

Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

118

34. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

34. COMPLETION OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan

laporan keuangan konsolidasi yang diselesaikan pada tanggal 28 Februari 2011.

The management is responsible for the preparation of these consolidated financial statements that were completed on February 28, 2011.

Page 349: EnErgizing BusinEss structurE - pertamina.jppertamina.jp/wp-content/uploads/2010_Elnusa_Annual_Report.pdf · PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report 3 Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi

www.elnusa.co.id

integrated upstream oil and gas services geoscience drilling oilfield

pT elnusa Tbk

Graha elnusa

Jl. T.B. Simatupang Kav. 1 B

Jakarta 12560

Telp : +62 21 78830850

Fax : +62 21 78830883

email : [email protected]