Enzim-Enzim Pada Proses Rekombinasi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/2/2019 Enzim-Enzim Pada Proses Rekombinasi

    1/6

    ENZIM-ENZIM PADA PROSES REKOMBINASI

    Resume

    Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Genetika II

    yang dibina oleh Prof. Dr. A. Duran Corebima, M. Pd, dan Prof. Dr. Hj. Siti Zubaidah, M. Pd

    Oleh:

    Kelompok 4

    Off. A

    Henyta Agustina (109341417202)

    Ika Sukmawati (109341421811)

    The Learning University

    UNIVERSITAS NEGERI MALANG

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    JURUSAN BIOLOGI

    Oktober 2011

  • 8/2/2019 Enzim-Enzim Pada Proses Rekombinasi

    2/6

    ENZIM-ENZIM PADA PROSES REKOMBINASI

    Analisis genetic sudah mengungkap enzim-enzim yang berperan pada proses rekombinasi

    yang umum pada E. coli. Skrining sel-sel F- E. coli yang mengalami mutasi dengan bantuan

    teknik replica plating dapat digunakan untuk mengidentifikasi koloni-koloni mutan pada cawan

    yang awalnya tidak dapat membentuk rekombinan setelah berkonjugasi denagn sel-sel Hfr pada

    replica plate. Mutan-mutan yang tidak dapat melakukan rekombinasi tersebut bersangkut paut

    dengan gen-gen recA, rebB, dan recC.

    Enzim-Enzim yang Dikode Gen recA, recB, dan recC

    Protein recA merupakan enzim yang berperan pada rekombinasi umum maupun

    perbaikan DNA (Ayala, dkk, 1984) dan gen recA dibutuhkan untuk peristiwa rekombinasi umum

    pada E. coli. Protein recA mengkatalisis pembentukan struktur Holliday. Protein tersebut

    menggunakan energy dari hidrolisis ATP untuk membuka DNA unting ganda dan

    memungkinkan terjadinya perpasangan dengan DNA unting tunggal, dan memungkinkan

    terjadinya sinapsis molekul DNA yang memiliki urutan pasangan nukleotida yang mirip. Protein

    ini juga mengkatalisis terbentuknya jembatan silang yang diikuti migrasi jembatan silang.

    Gambar protein recA memperantarai dua kejadian transfer unting pembentukan

    jembatan silang Holliday

  • 8/2/2019 Enzim-Enzim Pada Proses Rekombinasi

    3/6

    Pada E. coli juga terjadi rekombinasi di lingkup plasmid, yang ditunjukkan dengan

    bentukan molekul serupa angka delapan sebelum dipotong dengan endonuklease EcoRl. Namun

    bentukan tersebut tidak ada pada DNA plasmid yang berasal dari E. coli yang tidak memiliki gen

    recA. Hal ini menunjukkan bahwa bentukan serupa angka delapan itu merupakan perantara pada

    rekombinasi yang dikatalisasi oleh protein recA antara molekul-molekul plasmid. Sebaliknya,

    bentukan angka delapan tersebut ditemukan pada preparat DNA yang berasal dari sel E. coli

    yang memiliki gen recB atau recC. Maka, produk kedua gen ini baru bekerja setelah protein recA

    bekerja. Gen recB dan recC mengkode dua subunit suatu nuclease yang tergantung ATP.

    Nuklease tersebut berperan sebagai resolvase yang memotong jembatan silang pada struktur

    Holliday untuk menyempurnakan rekombinasi.

    Protein recA juga memegang peran dalam perbaikan DNA. Fungsi perbaikan ini

    diaktivasi oleh DNA unting tunggal. Protein recA memiliki aktivitas proteolitik yang distimulasi

    oleh DNA unting tunggal, yang memotong sekurang-kurangnya dua macam molekul repressor,

    yaitu repressor profag , dan produk gen lex A yang mengatur tingkat ekspresi gen recA maupun

    sejumlah gen yang terlibat dalam mekanisme perbaikan DNA serta fungsi survival yang disebut

    fungsi SOS. Meningkatnya produksi protein recA juga membantu pemulihan sel dengan cara

    memperantarai perbaikan oleh rekombinasi daerah yang rusak dan tidak rusak dari molekul DNA

    turunan pasca replikasi.

    Berkenaan dengan enzim recB dan recA ada sumber yang menyatakan bahwa jika kedua

    enzim ini tidak ada, maka hasil rekombinan berkurang hingga ratusan kali lebih sedikit (Watson,

    dkk, 1987). Kombinasi kedua aktivitas itu memunculkan DNA unting tunggal yang mempunyai

    suatu ujung bebas dan kondisi inilah yang mendorong enzim recA mulai melaksanakan reaksi

    perpasangan.

    Enzim recBC mulai melakukan pembukaan lilitan hanya pada DNA yang memiliki ujung

    dupleks bebas. Setelah berikatan, enzim recBC memanfaatkan energy ATP untuk bergerak

    sepanjang dupleks sambil membuka lilitan DNA maupun melilitkannya kembali. Selama

    pergerakan itu selalu ada segmen DNA yang terbuka dan terlihat sebagai dua lengkung unting

    tunggal. Aktivitas nuclease yang dimiliki oleh enzim recBC yang bekerja selama membuka

    lilitan DNA sangat penting fungsinya bagi rekombinasi.

  • 8/2/2019 Enzim-Enzim Pada Proses Rekombinasi

    4/6

    Gambar enzim recBC mengadakan unting tunggal untuk rekombinasi

    Enzim recBC paling sering mendorong terjadinya rekombinasi pada DNA yang

    mengandung tapak yang disebut Chi, yang memiliki urutan 5-GTCGGTGG-3. Pada DNA yang

    sedang terbuka lilitannya, suatu aktivitas nuclease spesifik dari enzim recBC memotong unting

    tunggal DNA di dekat tapak Chi yang sedang terbuka. Terputusnya DNA itu menyebabkan

    unting tunggal DNA tidak melilit kembali pada saat enzim recBC bergerak menyusuri unting

    DNA. Sehingga terbentuk suatu untaian unting tunggal berujung bebas maupun suatu celah, dan

    justru pada celah serta ujung bebas unting tunggal DNA ini kemudian enzim recA berikatanmulai mendorong terjadinya pertukaran unting DNA dengan suatu pasangan yang homolog.

    Di samping recA, recB, dan recC ada juga beberapa gen lain yang produknya dibutuhkan

    untuk terjadinya rekombinasi yang efisien, sekalipun fungsi khususnya belum diketahui. Satu

    enzim lain yang ikut berperan pada proses rekombinasi yang homolog adalah enzim nuclease

    maupun beberapa protein yang diperlukan dalam sintesis DNA. Enzim nuclease memotong

    sambungan Holliday sehingga memisahkan molekul DNA rekombinan. Contoh protein pada

    sintesis DNA antara lain protein SSB, enzim polymerase DNA, dan DNA ligase.

    Enzim pada insersi ke dalam genom E. coli yang terjadi melalui rekombinasi

    Fag mengkode enzim integrase yang berperan pada saat insersi DNA fag ke dalam

    genom E. coli, yang terjadi melalui rekombinasi pada tapak-tapak spesifik yaitu attP (padagenom

    fag ) dan attB (pada genom E. coli). Hasil insersi melalui rekombinasi ini adalah terbentuknya

  • 8/2/2019 Enzim-Enzim Pada Proses Rekombinasi

    5/6

    satu molekul sirkuler baru yang lebih besar. Insersi genom fag ke dalam genom E. coli juga

    membutuhkan protein IHF (Integration Host Factor) dan ion magnesium.

    Gambar insersi fag ke dalam genom E. coli melalui rekombinasi spesifik tapak

    Enzim integrase dapat berperan sebagai suatu enzim topoisomerase. Dalam hal ini, enzim

    integrase membuat suatu pemutusan dalam posisi menyamping, dengan jarak tempat yang

    terpotong 7 nukleotida. Pemutusan unting DNA terjadi pada tapak attP maupun tapak attB (jika

    rekombinasi melibatkan genom fag maupun genom bakteri). Tapak attP terdiri dari 250 pasang

    nukleotida sedangkan tapak attB terdiri dari sekitar 20 pasang nukleotida. Baik enzim integrase

    maupun protein IHF berikatan pada posisi yang berbeda sepanjang tapak attP. Kebanyakan

    daerah inti tapak attB maupun attP terdiri dari 15 pasang nukleotida.

    Jika urut-urutan inti pada tapak attP ataupun attB mengalami perubahan sendiri-sendiri,

    laju rekombinasi sangat berkurang, tetapi jika perubahan yang terjadi pada tapak attP maupun

    attB identik, rekombinasi masih berlangsung efisien (Watson, dkk, 1987). Hal ini menunjukkan

    bahwa enzim integrase membutuhkan suatu homologi urut-urutan pada daerah inti seperti halnya

    urut-urutan khas yang merupakan tempat perlekatannya.

    Bila profag diinduksi untuk tumbuh, maka keadaannya akan beralih dari terintegrasi

    melalui peristiwa eksisi, di mana DNA fag maupun bakteri terlepas dan bebas satu sama lain.

    Profag memulai eksisi dengan mengekspresikan protein eksionase yang memungkinkan enzimintegrase mengkatalisis rekombinasi yang melibatkan tapak-tapak perlekatan hybrid dari profag.

    Kemudian gabungan enzim integrase dan eksionase berikatan erat pada tapak hybrid bakteri

    profag dan mendukung kemampuan enzim melaksanakan reaksi yang sebaliknya (reverse).

  • 8/2/2019 Enzim-Enzim Pada Proses Rekombinasi

    6/6

    Pertanyaan

    1. Bagaimana peranan protein recA dalam perbaikan DNA?Jawab: Protein recA juga memegang peran dalam perbaikan DNA yang diaktivasi oleh

    DNA unting tunggal. Protein recA memiliki aktivitas proteolitik yang memotong

    sekurang-kurangnya dua macam molekul repressor, yaitu repressor profag , dan produk

    gen lex A yang mengatur tingkat ekspresi gen recA maupun sejumlah gen yang terlibat

    dalam mekanisme perbaikan DNA serta fungsi survival yang disebut fungsi SOS.

    Meningkatnya produksi protein recA juga membantu pemulihan sel dengan cara

    memperantarai perbaikan oleh rekombinasi daerah yang rusak dan tidak rusak dari

    molekul DNA turunan pasca replikasi.

    2. Jelaskan proses rekombinasi yang didorong oleh enzim recBC pada tapak Chi!Jawab: Enzim recBC mendorong terjadinya rekombinasi pada DNA yang mengandung

    tapak Chi, yang memiliki urutan 5-GTCGGTGG-3. Pada DNA yang sedang terbuka

    lilitannya, suatu aktivitas nuclease spesifik dari enzim recBC memotong unting tunggal

    DNA di dekat tapak Chi yang sedang terbuka. Terputusnya DNA itu menyebabkan

    unting tunggal DNA tidak melilit kembali pada saat enzim recBC bergerak menyusuri

    unting DNA. Sehingga terbentuk suatu untaian unting tunggal berujung bebas maupun

    suatu celah, dan justru pada celah serta ujung bebas unting tunggal DNA ini kemudian

    enzim recA berikatan mulai mendorong terjadinya pertukaran unting DNA dengan suatu

    pasangan yang homolog.

    3. Jelaskanperalihan keadaan profag dari keadaan terintegrasi melalui proses eksisi!Jawab: Bila profag diinduksi untuk tumbuh, maka keadaannya akan beralih dari

    terintegrasi melalui peristiwa eksisi, di mana DNA fag maupun bakteri terlepas dan bebas

    satu sama lain. Profag memulai eksisi dengan mengekspresikan protein eksionase yang

    memungkinkan enzim integrase mengkatalisis rekombinasi yang melibatkan tapak-tapak

    perlekatan hybrid dari profag. Kemudian gabungan enzim integrase dan eksionase

    berikatan erat pada tapak hybrid bakteri profag dan mendukung kemampuan enzim

    melaksanakan reaksi yang sebaliknya (reverse).