Upload
lengoc
View
232
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI
INFORMASI BERDASARKAN PRINSIP KINERJA ISO
38500:2008 STUDI KASUS DIRECT SUPPORTING
DIVISION PT. ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL
SERVICE Tbk
Erninda Nurrahmah
5206 100 080
Jurusan Sistem Informasi
Fakultas Teknologi Informasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya 2010
Pendahuluan
• Perumusan Masalah
1. Bagaimana Identifikasi dan penggambaran prosedur terhadap proses bisnis dan kebijakan teknologi informasi yang dimiliki Direct Supporting Division PT. Anta Express Tour & Travel Jakarta?
2. Bagaimana pembuatan panduan tata kelola teknologi informasi dengan berfokus pada prinsip kinerja?
• Batasan Masalah
1. Panduan tata kelola teknologi informasi mengacu pada ISO 38500:2008 berdasarkan prinsip kinerja dan dipetakan pada COBIT 4.1 yang dibuat oleh ITGI
2. Pembuatan prosedur, instruksi kerja dan formulir pada Direct Supporting Division dalam lingkup PT. Anta Express Tour & Travel Jakarta untuk melakukan tata kelola TI sebagai pengukuran kinerja penggunaan TI.
3. Proses COBIT dari hasil pemetaan ISO 38500:2008 yang digunakan adalah DS1 dan ME1
Penerapan Tata Kelola TI Menggunakan
COBIT
Fase 1 – Mengidentifikasi Kebutuhan
• Fase 1 – MENGIDENTIFIKASI KEBUTUHAN
(Identify Solution)
Fase ini adalah permulaan dari implementasi
yang mengindikasi bahwa kebutuhan tata yang mengindikasi bahwa kebutuhan tata
kelola TI telah diakui.
Proses Bisnis
• product development atau pengembangan produk-produk yang dimiliki Antatour seperti pembelian tiket pesawat, hotel, penyedia jasa tour perusahaan maupun perorangan,
Product
Development Marketing Sales Product Layanan Pembayaran
hotel, penyedia jasa tour perusahaan maupun perorangan, dan juga melayani pembuatan dokumen-dokumen seperti visa, paspor, ijin tinggal dan lain-lain
• divisi marketing dan sales merancang strategi-strategi yang cocok untuk bagaimana menjual produk tersebut hingga mendapatkan profit yang besar bagi perusahaan
• layanan after sales seperti booking hotel, penerimaan pajak, dan lain-lain
Pemetaan Proses Bisnis
Proses Bisnis
DivisiSales and Marketing
Sales and Marketing
Sales and Marketing
Operation (ticketing dan hotel)Tour and
Operation Operation
Product
Develop
ment
Marketi
ngSales Product Layanan
Pemba
yaran
Tour and Document
Penggunaan TI
Aplikasi Power Suite untuk
Product Development
Aplikasi Power Suite
untuk Marketing
Aplikasi Power Suite untuk Sales
Aplikasi Power Suite untuk
Ticketing, Tour, Hotel, Document
Incentive
aplikasi power suite, abacus
whiz dan akses web maskapai
Aplikasi Power Suite untuk pembayaran
Proses COBIT 4.1
DS 1ME 1
DS 1ME 1
DS 1ME 1
DS 1ME 1
DS 1ME 1
DS 1ME 1
Pengumpulan Data
1. Review Dokumen
Review dokumen berupa form kebijakan, struktur organisasi, standar prosedur operasional, instruksi kerja dan beberapa dokumen
2. Wawancara2. Wawancara
Wawancara dilakukan sebelum dan bersamaan dengan pelaksanaan kuisioner. Wawancara mengenai proses bisnis organisasi PT. Anta Express Tour & Travel Service khususnya mengenai peran, fungsi dan proses pengelolaan Teknologi Informasi di Antatour
3. Kuisioner
Kusioner bertujuan untuk mengetahui tingkat kematangan yang pengembangan objek pertanyaan
Kuisioner
DS1 -> Define and Manage Service Level
ME1 -> Monitor and Evaluate IT Performance
Mendeskripsikan pernyataan tingkat kematangan proses DS1 dan
ME1, yang ditunjukkan pada Lampiran B
pengembangan sehingga didapatkan definisi pernyataan
kematangan yang merepresentasikan semua atribut pada semua
tingkat kematangan
matrik atribut kematangan ke dalam bentuk pertanyaan dan
pilihan jawaban pada kuisioner (Lampiran C)
Kuisioner pada Lampiran F
Kuisioner
• RACI ChartFungsional Struktur Cobit Fungsional Struktur AntaTour Jumlah
Chief Information
OfficerCIO
VP Divisi Treasury,
Accounting & ITTI 1
Chief Financial
OfficerCFO VP Divisi TI TI 1
Fungsional Struktur Cobit Fungsional Struktur AntaTour Jumla
h
Chief Information
OfficerCIO
VP Divisi Treasury,
Accounting & ITTI 1
Chief Financial
OfficerCFO VP Divisi TI TI 1
OfficerCFO VP Divisi TI TI 1
Business Process
OwnerBPO
VP Divisi Sales and
Accounting
Management
Non TI 1
VP Divisi TI TI 1
Head Operation HO Manajer Dept TI TI 1
Chief Architect CA Staf ahli TI TI 2
Head Development HD Staf Operasional TI TI 3
Compliance, Audit,
Risk, security
CAR
S
Internal Audit Dept
ManagerNon TI 1
Service Manager SM Manajer Dept TI TI 1
Jumlah Total Responden 12
Officer
Business Process
OwnerBPO
VP Divisi Sales and
Accounting
Management
Non TI 1
VP Divisi TI TI 1
Head Operation HO Manajer Dept TI TI 1
Chief Architect CA Staf ahli TI TI 2
Head Development HD Staf Operasional TI TI 3
Head IT
AdministrationHA Manajer Dept TI TI 1
Compliance, Audit,
Risk, security
CAR
S
Internal Audit Dept
ManagerNon TI 1
Jumlah Total Responden 12
Pengolahan Data
• Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan
sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya
atau dihandalkan. atau dihandalkan.
• Hasil Penghitungan Uji Reliabilitas Nilai Cronbach’s
Alpha dengan SPSS 17.0No. Proses TI Status Alpha Reliabilitas
1. DS 1As is 0,832 Sangat Reliabel
To be 0,872 Sangat Reliabel
2. ME 1As is 0,892 Sangat Reliabel
To be 0,938 Sangat Reliabel
Pengolahan Data
• Uji validitas
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Teknik korelasi melalui koefisien korelasiproduct moment dari Pearson.
No. Proses Status r-hasilr-table
Validasi No. Proses Status r-hasilr-table
ValidasiNo. Proses Status r-hasilr-table (n=11)
Validasi
1. ACAs is 0,564 0,553 Valid
To be N/A 0,553 Valid
2. PSPAs is 0,683 0,553 Valid
To be N/A 0,553 Valid
3. TAAs is 0,919 0,553 Valid
To be 0,969 0,553 Valid
4. RAAs is 0,809 0,553 Valid
To be 0,969 0,553 Valid
5. GSMAs is 0,880 0,553 Valid
To be 0,833 0,553 Valid
6. SEAs is 0,569 0,553 Valid
To be 0,630 0,553 Valid
No. Proses Status r-hasilr-table (n=11)
Validasi
1. ACAs is 0,929 0,553 Valid
To be N/A 0,553 Valid
2. PSPAs is 0,887 0,553 Valid
To be N/A 0,553 Valid
3. TAAs is 0,928 0,553 Valid
To be 0,969 0,553 Valid
4. RAAs is 0,905 0,553 Valid
To be 0,969 0,553 Valid
5. GSMAs is 0,601 0,553 Valid
To be 0,969 0,553 Valid
6. SEAs is 0,583 0,553 Valid
To be 0,630 0,553 Valid
Tingkat Kematangan
� Berdasarkan data hasil kuisioner dan wawancara :
No AtributNilai Kematangan DS1
Tingkat Kematangan
as is to be as is to be
1 AC 2,818182 5 2 52 PSP 3,363636 5 3 53 TA 3,272727 4,909091 3 5
No AtributNilai Kematangan ME1
Tingkat Kematangan
as is to be as is to be
1 AC 3,090909 5 3 52 PSP 2,818182 5 3 53 TA 2,909091 4,909091 3 5
• tingkat kematangan kondisi saat ini kinerja TI Antatour berada pada tingkat kematangan level 3, yaitu defined, untuk proses DS1 dan ME1.
• Kecuali Untuk atribut AC pada proses DS1 dan dan atribut SE pada proses ME 1 berada pada level 2, yaitu repeatable but intuitive.
3 TA 3,272727 4,909091 3 54 RA 3 4,909091 3 55 GSM 3,181818 4,818182 3 56 SE 3 4,818182 3 5
3 TA 2,909091 4,909091 3 54 RA 2,727273 4,909091 3 55 GSM 3,272727 4,909091 3 56 SE 2,545455 4,818182 2 5
Fase Meramalkan Solusi
• Fase 2 – MERAMALKAN SOLUSI (Envision Solution)
Perusahaan harus mengetahui di mana posisinya dengan cara
assessment dan pengukuran kematangan, mendefinisikan
kapabilitas dan kematangan yang dikehendaki, melakukan
analisa GAP antara kedua kondisi tersebut dan diterjemahkan analisa GAP antara kedua kondisi tersebut dan diterjemahkan
ke dalam inisiasi perbaikan.
Tingkat Kematangan Kondisi Saat Ini
� Tingkat kematangan level 3 pada perusahaan ditunjukkan dengan:
• Telah ada prosedur berupa SOP dan buku-buku manual aplikasi untuk produk yang telah
disepakati berdasarkan prosedur standar mengenai penggunaan aplikasi dan penyelesaian
apabila terjadi kesalahan penggunaan
PSP
TA
• Divisi TI memiliki perangkat lunak untuk mendukung manajemen layanan dalam pengembangan
produk seperti aplikasi remote desktop Aplikasi tersebut telah digunakan secara efektif sesuai
tujuannya
TA
• Jobdesk dan tanggung jawab dalam penerapan manajemen layanan telah ditetapkan. Manajer TI
telah mendelegasikan tiap-tiap stafnya sesuai dengan keahlian mereka
RA
• Divisi TI telah memiliki sasaran mutu TI yang setiap bulan diukur. Adanya KPI pada sasaran mutu
menjadi patokan pemantauan kinerja TI dan pengukuran pemantauan kinerja TI juga dilakukan
oleh pihak internal
GSM
Tingkat Kematangan Kondisi Saat Ini
• Tingkat kematangan level 2 pada perusahaan ditunjukkan dengan:
• Vice Presiden TI, manager TI dan para staf TI telah menyadari kebutuhan
adanya service level untuk pengembangan produk, tetapi kebutuhan
tersebut bersifat informal. Persetujuan mengenai adanya service level di
AC
tersebut bersifat informal. Persetujuan mengenai adanya service level di
representasikan dengan adanya manajemen mutu yang terus ditingkatkan
oleh perusahaan
• Keahlian dari personil pada divisi TI masih sebatas pada hal-hal yang formil
(ijasah). Kebutuhan untuk pelatihan keahlian personel pada divisi TI
bergantung pada update produk. Misal, jika terdapat pengembangan
produk untuk ticketing, maka akan dikirim delegasi untuk mengikuti
pelatihan
SE
Tingkat Kematangan Kondisi yang
Diharapkan
�Analisis kondisi yang diharapkan berada pada
tingkat kematangan level 5 berdasarkan rerata
jawaban kuisioner yang diberikan pada
responden di Antatour.responden di Antatour.
Tingkat Kematangan Kondisi yang
Diharapkan • Tingkat kematangan level 5 pada perusahaan ditunjukkan dengan:
1. Manajemen divisi TI melakukan evaluasi terhadap SOP dan selanjutnya hasil
evaluasi dilakukan sebagai masukan untuk perbaikan SOP yang berkelanjutan dan
menjadi good practice industri berdasarkan hasil peningkatan berkelanjutan dan
perbandingan kematangan dengan organisasi lain.
2. SOP juga disesuaikan dengan standar eksternal seperti SNI, ISO atau standar lainnya.2. SOP juga disesuaikan dengan standar eksternal seperti SNI, ISO atau standar lainnya.
3. Pelaksanaan SOP telah sepenuhnya memanfaatkan alat bantu TI secara terintegrasi
untuk pencatatan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaannya.
4. Tim training Antatour menyediakan sarana dan fasilitas bagi staf divisi TI untuk
mengembangkan keahlian secara berkelanjutan sesuai kebutuhan.
5. Penerapan pembagian tanggung jawab mengenai pemantauan kinerja dan
pengembangan produk telah dilakukan dalam perusahaan mulai dari tingkat atas
sampai tingkat bawah secara konsisten
6. kerangka kerja penilaian strategis seperti balanced scorecard TI. Proses pemantauan
dan proses desain ulang secara terus menerus konsisten sejalan dengan rencana
perbaikan proses bisnis organisasi
Analisis Kesenjangan
� Kesenjangan tingkat kematangan ini secara umum dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu kesenjangan yang besarnya adalah 2 tingkat, yaitu:
• Dari tingkat kematangan 3 menuju tingkat kematangan 5 yang terjadi hampir di seluruh atribut kematangan 5 yang terjadi hampir di seluruh atribut dan proses, dan
• Kesenjangan pada proses DS1 atribut AC dan pada proses ME1 atribut SE besarnya tingkat kesenjangan yang terjadi besarnya 3 tingkat, yaitu dari tingkat kematangan 2 menuju tingkat kematangan 5
Analisis Kesenjangan
• Tahapan pelaksanaan peningkatan kematangan dilakukan dengan skala prioritas yang dimulai dari atribut dengan nilai kematangan paling rendah hingga menuju nilai kematangan yang paling diharapkan.
• Rekomendasi tindakan pencapaian dikelompokkan ke • Rekomendasi tindakan pencapaian dikelompokkan ke dalam 3 tahapan, yaitu :
1. Pencapaian tingkat kematangan 3 untuk atribut AC proses DS1, dan atribut SE pada proses ME1
2. Pencapaian tingkat kematangan 4 untuk seluruh atribut proses
3. Pencapaian tingkat kematangan 5 untuk seluruh atribut proses
Rekomendasi Tingkat Perbaikan
• Rekomendasi tindakan perbaikan dilakukan
untuk menghilangkan kesenjangan (GAP)
antara kondisi saat ini (as is) dengan kondisi
yang diharapkan (to be) dalam 3 pencapaian yang diharapkan (to be) dalam 3 pencapaian
tahapan
Pencapaian Tingkat Kematangan 3No. Proses Atribut Tindakan Perbaikan
1. DS1 AC
� Menetapkan dan membakukan segala standar yang berkaitan dengan menajemen produk dan layanan
� Meninjau kembali tindakan penyelesaian yang dilakukan jika terjadi kesalahan
� Melakukan sosialisasi dan mengkomunikasikan mengenai perlunya tindakan-tindakan pengelolaan produk dan layanan kepada seluruh staf divisi TI, divisi produk dan layanan kepada seluruh staf divisi TI, divisi Sales and Marketing, dan pemilik aplikasi yang lain
� Meminta saran dan tanggapan dari pengguna dan pemilik aplikasi mengenai kebutuhan manajemen produk dan layanan yang dikehendaki
2. ME1 SE
� Melakukan identifikasi dan dokumentasi atas kebutuhan keahlian personil dalam pemantauan dan evaluasi kinerja TI untuk pengembangan produk bagi setiap staf di tiap divisi
� Melakukan perencanaan formal untuk pelatihan yang berkaitan dengan pengembangan produk. Misalnya seperti pengadaan training secara berkala untuk penggunaan powersuite.
Pencapaian Tingkat Kematangan 4No. Proses Atribut Tindakan Perbaikan
1. AC� Kebutuhan pengelolaan produk dan layanan disosialisasikan kepada seluruh bagian perusahaan baik di kantor
pusat maupun di kantor cabang.� Memformalkan kebutuhan pengelolaan produk dan layanan ke dalam rencana strategis perusahaan.
2. PSP
� Menyusun rencana kebijakan dan prosedur kinerja dan kapasitas sesuai dengan mekanisme kerja di perusahaan untuk melakukan proses review dan peramalan kebutuhan produk dan layanan yang akan datang
� Membakukan prosedur yang telah terdefinisi tersebut untuk semua aspek dan permasalahan yang terkait dengan pengelolaan produk dan layanan yang diketahui oleh para Stakeholder dan disahkan oleh Presiden Direktur
� Mengimplementasikan penggunaan perangkat untuk pengelolaan produk dan layanan yang sesuai perencanaan
DS1
3. TA
� Mengimplementasikan penggunaan perangkat untuk pengelolaan produk dan layanan yang sesuai perencanaan standar dan mengintegrasikan dengan perangkat lainnya yang berhubungan.
� Menyediakan sistem yang mengotomasikan mengenai pengelolaan produk dan layanan dari mulai kebutuhan awal hingga laporan akhir.
4. RA
� Mendefinisikan dengan jelas, menetapkan dan mengkomunikasikan tanggung jawab pengelolaan produk dan layanan
� Adanya sistem penghargaan sebagai upaya mengingkatkan motivasi peran dan tanggung jawab dalam bentuk promosi jabatan atau peningkatan bonus-bonus
5. GSM
� Menetapkan dan menyetujui adanya pengukuran pengelolaan produk dan layanan dalam bentuk KPI� Menetapkan pengukuran penggunaan sistem, produk dan layanan dan membandingkan hasilnya dengan tujuan
bisnis dan rencana strategis TI� Melakukan perbaikan secara berkala dan berkelanjutan berdasarkan hasil pengukuran KPI tersebut
6. SE
� Secara rutin melakukan pengembangan kebutuhan keahlian untuk seluruh proses pengelolaan produk dan layanan� Menjalankan pelatihan formal bagi staf terkait pengelolaan produk dan layanan sesuai dengan rencana yang
ditetapkan� Menetapkan metode berbagi pengetahuan (knowledge sharing) untuk setiap staf
Pencapaian Tingkat Kematangan 5No Proses Atribut Tindakan Perbaikan
1. AC� Manajemen produk dan layanan dievaluasi secara berkala dan berkelanjutan untuk memastikan
keselarasan antara TI dan tujuan bisnis serta telah dikomunikasikan dengan baik
2. PSP� Proses, kebijakan dan prosedur mengenai manajemen produk dan layanan telah terstandarisasi serta
terintegrasi untuk memungkinkan peningkatan tingkat layanan yang berkelanjutan. Best practice dan standar eksternal (umum) telah diterapkan
3. TA� Perangkat standar telah digunakan di seluruh bagian perusahaan, dan telah terintegrasi dengan perangkat
DS1
3. TA� Perangkat standar telah digunakan di seluruh bagian perusahaan, dan telah terintegrasi dengan perangkat
lain yang berhubungan untuk mendukung penyelesaian proses secara menyeluruh
4. RA� Manajemen TI telah memiliki Akuntabilitas dan sumber daya yang dibutuhkan untuk memenuhi target
service level� Insentif diberikan sebagai kompensasi bagi pemenuhan tersebut
5.GSM
� Service level yang diharapkan mencerminkan tujuan strategis unit bisnis dan dievaluasi terhadap norma-norma industri
6.SE
� Berkoordinasi dengan tim training dari tiap-tiap vendor produk untuk menyediakan sarana dan fasilitas bagi seluruh staf untuk mengembangkan keahlian secara berkelanjutan sesuai kebutuhan
� Menerapkan external best practice dalam proses pelatihan� Membudayakan sistem knowledge sharing dengan menyediakan perangkat knowledge management
system� Mempertimbangkan untnuk mendatangkan ahli dari luar sebagai konsultan yang mampu memberikan
panduan untuk hal-hal yang memang dirasa perlu melibatkan pihak luar.
Fase 3 – Merencanakan Solusi
• Fase 3 – MERENCANAKAN SOLUSI (Plan Solution)
Mengintegrasikan semua proyek individual ke
dalam rencana program yang detail dan
praktis untuk menyelenggarakan solusi.praktis untuk menyelenggarakan solusi.
Perancangan Tata Kelola Teknologi
Informasi� Perancangan tata kelola teknologi informasi
Adanya pengukuran
kinerja dan pencapaian
• sebagai representasi
pengukuran
Adanya rencana tindakan
aksi
• sebagai panduan
langkah-langkah yang
Adanya rancangan
kebijakan
• untuk rancangan tata
kelola teknologi pengukuran
pencapaian hasil TI
yang meliputi
pelaksanaan dan
pencapaian
rekomendasi perbaikan
yang telah disampaikan
sebelumnya
langkah-langkah yang
perlu ditempuh untuk
memudahkan
pencapaian tujuan TI
tersebut
kelola teknologi
informasi pada PT. Anta
Express Tour & Travel
Service sebagai
panduan akhir dalam
pengelolaan kinerja TI
dalam bentuk
pengarahan yang
mudah diterapkan
dalam keadaan yang
sebenarnya
Pengukuran Kinerja Dan Pencapaian
•Menyelaraskan produk dan layanan yang diberikan berdasarkan service level•Menciptakan katalog produk dan layanan terbaru sejalan dengan tujuan bisnis
PROSES
•Memastikan kepuasan pengguna akhir terhadap penawaran produk dan layanan pada service level•Respon terhadap kebutuhan bisnis yang sejalan dengan strategi bisnis
TI
TUJUAN
•Mengukur pelaporan pencapaian prestasi service level (laporan dan pertemuan)•Mengukur penggunaan service level terhadap pelanggan•Mengukur kebutuhan produk dan layanan terhadap rencana strategi
AKTIVITAS
•Persentase produk dan layanan yang diberikan pada service level•Persentase pengukuran service level per pengguna•Jumlah dari penyediaan layanan yang tidak tercantum dalam katalog
•Persentase pelaporan produk dan layanan yang tidak sesuai service level•Persentase pengguna terhadap pelaporan service level•Jumlah hari kerja yang berlalu untuk penggunaan service level setelah perjanjian dengan pelanggan•Persentase produk dan layanan yang digunakan tiap pengguna
•Persentase dari kepuasan pelanggan terhadap penyediaan layanan yang telah disepakati•Persentase dari kepuasan stakeholder bisnis terhadap penyediaan layanan yang telah disepakati
METRIK
measuremeasure
Pengukuran Kinerja Dan Pencapaian
Pengukuran Kinerja Dan Pencapaian
• Perancangan model Tata Kelola Kinerja Produk dan Layanan TI berasal dari kebutuhan bisnis dan TI yang didefinisikan dari visi dan misi dan tertuang dalam Master Plan Teknologi Master Plan Teknologi Informasi Antatour
• Kebutuhan bisnis tersebut adalah peningkatan penggunaan Teknologi Informasi dan komunikasi untuk mendorong produktivitas dan kualitas pekerjaan yang mendukung terlaksananya seluruh proses bisnis Antatour
Rancangan Tata Kelola TI
� Tata kelola Teknologi Informasi ini dibuat berdasarkan ISO 38500:2008. Pada acuan tersebut tata kelola akan dibagi menjadi 3 model utama, yaitu:– Evaluate : Direksi harus mengevaluasi cara yang diusulkan oleh
para manajer untuk memastikan bahwa TI akan mendukung proses bisnis dengan kemampuan dan kapasitas yang diperlukanproses bisnis dengan kemampuan dan kapasitas yang diperlukan
– Direct : Direksi harus mengarahkan orang-orang yang bertanggung jawab untuk memastikan TI mendukung bisnis, saat dibutuhkan alasan bisnis, dengan data yang benar
– Monitor : Memantau sejauh mana TI dapat mendukung bisnis dan harus memantau sejauh mana sumber daya dan anggaran yang dialokasikan yang diprioritaskan sesuai dengan tujuan bisnis
Rencana Tindakan Aksi
• Rencana aksi merupakan sebuah rencana tindakan peningkatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sehingga pencapaian tujuan tersebut lebih efektif dan tepat sasaran.
• Rencana Aksi tersebut dikelompokkan ke dalam 4 bagian berdasarkan Tujuan IT (IT Goal), contohnya yaitu:berdasarkan Tujuan IT (IT Goal), contohnya yaitu:
1. Memastikan kepuasan pengguna akhir terhadap penawaran produk dan layanan pada service level, tindakan yang dilakukan yaitu:
– Memantau kapasitas dan kinerja sumber daya TI untuk mencapai kepuasan pengguna terhadap produk dan layanan saat ini, dengan cara :
• Mengukur kapasitas berupa penggunaan aplikasi produk untuk pelayanan pelanggan sesuai service level
Kebijakan Pengelolaan Kinerja Produk dan
Layanan TI
• Kebijakan pengelolaan kinerja produk dan
layanan TI
1. Latar belakang
2. Tujuan2. Tujuan
3. Pihak terkait
4. Pernyataan kebijakan
5. Penanggung jawab aktivitas � berdasarkan RACI
Chart per proses
Kebijakan Pengelolaan Kinerja Produk
dan Layanan TI
Verifikasi Model Tata Kelola
• Verifikasi model tata kelola dilakukan untuk mengetahui kelengkapan dokumentasi pedoman tata kelola teknologi informasi yang telah dibuat terhadap persyaratan ISO 38500:2008 terhadap persyaratan ISO 38500:2008 berdasarkan prinsip kinerja dengan melakukan pemetaan pada COBIT 4.1
• Dilakukan dengan membuktikan dan memastikan apakah dokumen tata kelola TI yang dibuat telah sesuai dengan definisi dari tata kelola TI itu sendiri
Verifikasi Model Tata Kelola
• Perbandingan Definisi
•IT governance adalah tanggung jawab
eksekutif dan dewan direksi, dan terdiri
dari kepemimpinan, struktur organisasi
dan proses yang memastikan bahwa TI
perusahaan mendukung dan memperluas
Berdasarkan
COBIT 4.1
•Tata kelola TI struktur dari hubungan dan proses
yang mengarahkan dan mengatur organisasi
dalam rangka mencapai tujuannya dengan
memberikan nilai tambah dari pemanfaatan
teknologi informasi sambil menyeimbangkan
risiko dibandingkan dengan hasil yang diberikan
Tarigan
(2006,
p25)perusahaan mendukung dan memperluas
strategi dan tujuan organisasi
•IT governance adalah struktur dan
proses yang saling berhubungan serta
mengarahkan dan mengendalikan perusahaan dalam pencapaian tujuan
perusahaan melalui nilai tambah dan
penyeimbangan antara resiko dan manfaat dari teknologi informasi serta
prosesnya
Institute of
IT
Governance
– USA
risiko dibandingkan dengan hasil yang diberikan
oleh teknologi informasi dan prosesnyap25)
•Tata kelola TI didefinisikan sebagai
struktur hubungan dan proses untuk
mengarahkan dan mengontrol perusahaan agar tujuan bisnis dapat
tercapai melalui penambahan nilai
sekaligus melalui penyeimbangan resiko terkait dengan pengelolaan proses TI
Riyanarto
Sarno,
2009
Verifikasi Model Tata Kelola
No. Komponen Tata Kelola Validasi Tata Kelola
1.
Tanggung jawab eksekutif dan dewan direksi perusahaan terutama manajemen TI
• Tanggung jawab manajemen eksekutif perusahaan dijabarkan dalam bentuk kebijakandalam bentuk prosedur, standar, praktek dan struktur perusahaan.
• Pengarahan tanggung jawab pada tata kelola ini dinyatakan dalam tabel RACI yangmendefinisikan siapa saja yang terlibat sebagai pihak yang Responsible, Accountable,Counsulted, dan Informed.
2.Pengendalian, pengarahan dan penilaian
• Pada dasarnya model tata kelola ini merupakan arahan terhadap penggunaan danaktivitas TI pada saat ini dan di masa depan. Hal ini ditunjukkan dalam analisistingkat kematangan saat ini dan yang diharapkan dan rekomendasi pencapaian tingkat2. pengarahan dan penilaian
penggunaan TItingkat kematangan saat ini dan yang diharapkan dan rekomendasi pencapaian tingkatkematangan yang tercantum dalam subbab 4.8
3.
Kebutuhan tentang nilai TI, manajemen risiko, dan kontrol atas informasi
• Dalam tata kelola ini, penyeimbangan resiko dan manfaat dari pengelolaan TIdijabarkan dalam analisis kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi yangdiharapkan pada subbab 4.7. Dari analisis tersebut diketahui resiko penggunaan TIsaat ini yang harus dihindari di masa depan dan juga telah disebutkan rekomendasiperbaikan yang dilakukan untuk mencapai kondisi yang diinginkan. Hal tersebut jugatercantum dalam Kebijakan Pengelolaan Kinerja Produk dan Layanan TI pada poin12a
4.Adanya pemantauan dan evaluasi yang terstruktur
• Adanya aktivitas pemantauan dan evaluasi yang terstruktur dicantumkan dalampencapaian tingkat kematangan pada subbab 4.8 yang pada salah satu atribut daritingkat kematangan tersebut adalah Goal Setting and Measurement. Pada kebijakanKebijakan Pengelolaan Kinerja Produk dan Layanan TI juga mencantumkan adanyapemantauan dan evaluasi tersebut yaitu pada butir 5a, 6a, dan 9a.