3
TERWUJUDNYA pelayanan publik yang prima, mampu memberdayakan, menyejahterakan dan meningkatkan kecerdasan bangsa adalah cita-cita bangsa Indonesia Masalah besar yang menjadi tantangan bangsa ini adalah pengawasan. Bila dirangkumkan, setidaknya ada dua hal yang harus diawasi dan hal tersebut telah mencakup kebutuhan bangsa Indonesia secara menyeluruh. Pertama, mengawasi pengelolaan anggaran. Korupsi, kolusi dan nepotisme yang kian menjamur butuh upaya maksimal untuk memberantasnya agar anggaran-anggaran negara bisa akurat sampai pada tujuan utamanya yaitu pembangunan sumber daya manusia dan infrastruktur. Dalam hal ini, negara telah memiliki lembaga- lembaga penegak hukum seperti kepolisian, kejaksaan dan KPK yang selama ini telah bekerja dan akan terus meningkatkan upayanya. Kedua, mengawasi pelayanan publik. Pelayanan publik adalah kunci keberhasilan pembangunan sebuah bangsa. Kualitas pelayanan publik yang semakin membaik akan menjadikan masyarakat semakin cerdas, mudah berwiraswasta, mudah mendapatkan bahkan menciptakan lapangan pekerjaan, mendapat pelayanan berkeadilan dan berkepastian hukum, sehingga tercapailah kemandirian. Terkait dengan pelayanan publik dalam kenyataannya masyarakat selalu mengharapkan penyelenggaraan pelayanan publik yang baik dan berkeadilan serta produk dan jasa lainnya yang berkualitas.

esay

Embed Size (px)

DESCRIPTION

asdf

Citation preview

TERWUJUDNYA pelayanan publik yang prima, mampu memberdayakan, menyejahterakan dan meningkatkan kecerdasan bangsa adalah cita-cita bangsa IndonesiaMasalah besar yang menjadi tantangan bangsa ini adalah pengawasan. Bila dirangkumkan, setidaknya ada dua hal yang harus diawasi dan hal tersebut telah mencakup kebutuhan bangsa Indonesia secara menyeluruh.Pertama, mengawasi pengelolaan anggaran. Korupsi, kolusi dan nepotisme yang kian menjamur butuh upaya maksimal untuk memberantasnya agar anggaran-anggaran negara bisa akurat sampai pada tujuan utamanya yaitu pembangunan sumber daya manusia dan infrastruktur. Dalam hal ini, negara telah memiliki lembaga-lembaga penegak hukum seperti kepolisian, kejaksaan dan KPK yang selama ini telah bekerja dan akan terus meningkatkan upayanya. Kedua, mengawasi pelayanan publik. Pelayanan publik adalah kunci keberhasilan pembangunan sebuah bangsa. Kualitas pelayanan publik yang semakin membaik akan menjadikan masyarakat semakin cerdas, mudah berwiraswasta, mudah mendapatkan bahkan menciptakan lapangan pekerjaan, mendapat pelayanan berkeadilan dan berkepastian hukum, sehingga tercapailah kemandirian.Terkait dengan pelayanan publik dalam kenyataannya masyarakat selalu mengharapkan penyelenggaraan pelayanan publik yang baik dan berkeadilan serta produk dan jasa lainnya yang berkualitas. Hanya saja dalam prakteknya, harapan ini tidak selalu dapat dipenuhi oleh pemerintah, baik di pusat maupun di daerah. Hingga kini, masih banyak ditemukan kasus-kasus pelayanan publik yang jauh dari harapan masyarakat. Seperti dalam pelayanan kesehatan, masih terjadi warga yang meninggal hanya karena tidak mampu membayar retribusi rumah sakit yang besarannya hanya dua puluh ribu rupiah. Begitu pula di dalam pelayanan pendidikan, masih ditemukan anak-anak yang terpaksa tidak meneruskan sekolah karena orangtuanya tidak mampu membayar biaya sekolah. Dalam layanan administrasi kependudukan juga demikian. Pengurusan Akta Kelahiran, Kartu Keluarga, dan Kartu Tanda Penduduk masih dirasakan mahal dan prosesnya lama.Dalam banyak penelitian kualitas pelayanan publik dalam berbagai bidang belum memenuhi seperti yang diharapkan . Hasil survey yang dilakukan Komite Pemantau Legislatif (KOPEL) Sulawesi tahun 2007 bekerja sama dengan MP3 (Masyarakat Peduli Pelayanan Publik), menemukan setidaknya ada enam problem mendasar dalam layanan publik.Pertama, rendahnya kualitas produk layanan.Kedua, rendahnya kualitas penyelenggaraan pelayanan.Ketiga, minimnya akses bagi kelompokKeempat, minimnya mekanisme komplain dan penyelesaian sengketa yang berkaitan dengan ketidakpuasan masyarakat terhadap penyelenggaran dan kualitas produk layanan.Kelima, minimnya ruang partisipasi publik dalam penyelenggaraan layanan.Keenam,lemahnya evaluasi terhadap kinerja penyedia layanan publik.Kenyataan-kenyatan tersebut kemmudian melatar belakangi tuntutan pada pemerintah selaku penyelenggara untuk segera melakukan pembenahan terhadap sistem pelayanan publik dan salah satu bentuk pembenahan yang baru-baru ini dilakukan adalah dengan ditetapkannya UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Kedua Undang-undang tersebut mengatur dan menekankan perlunya sistem informasi pelayanan publik, standar pelayanan publik, sistem pengaduan internal, serta ketentuan sanksi terhadap segala yang bersifat pengabaian.