ETIKA REKAYASA

Embed Size (px)

Citation preview

INSINYUR INDONESIA SENANTIASA BEKERJA SESUAI DENGAN KOMPETENSINYA

Assalamualaikum Mas Mbloo.... ^,^INSINYUR INDONESIA SENANTIASA BEKERJA SESUAI DENGAN KOMPETENSINYAANGGOTA KELOMPOKAHSAN MUBIN ( 11.103.1126)YAYAN SEPTIAN ( 11.103.1156)DHANI FEBRIYANTO (11.103.)EDHI MIANTO ( 11.103.)ZHIDIK ARI PERMADI ( 11.103.)PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Latar belakang kelompok kami memilih butir ke-2 dari sapta dharma yaitu pada zaman sekarang banyak sarjana teknik yang tidak bekerja sesuai dengan kompetensinya dan dalam benak kelompok kami timbul pertanyaan apakah seorang sarjana teknik yang tidak bekerja sesuai dengan kompetensinya tidak disebut lagi sebagai insinyur .

1.2 Tujuan PenulisanDengan Makalah ini di harapkan para Mahasiswa tau tentang penjelasan dari butir ke-2 sapta dharma . 1.3 Pembatasan Masalah Adapun pembahasan masalah dalam makalah ini hanya berupa pembahasan tentang butir ke-2 sapta dharma.

1.4 Metode Pengumpulan DataData yang dikemukakan dalam Makalah ini diperoleh melalui sumber yaitu buku dan browsing Internet.

PEMBAHASAN SAPTA DHARMA Di dalam Catur Karsa Sapta Dharma terdapat 7 butir mengenai Insinyur Indonesia, yaitu : Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kompetensinya. Insinyur Indonesia hanya menyatakan pendapat yang dapat yang dapat di pertanggung jawabkan.Insinyur Indonesia senantiasa senantiasa menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya.Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan masing-masing Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat profesiInsinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesinya.Pengertian - PengertianInsinyur adalah orang yang bekerja dalam bidangteknik, dengan kata lain orang-orang yang menggunakan pengetahuan ilmiah untuk menyelesaikan masalah praktis menggunakanteknologi. DiIndonesia, dahulu istilah ini digunakan sebagai gelar seorang sarjana keteknikan (tidak tertutup pada bidang pertanian, dll). Namun setelah muncul gelar ST (Sarjana Teknik), istilah ini digunakan untuk sarjana keteknikan yang, singkatnya, telah tergabung dalam PII (Persatuan Insinyur Indonesia). (http://id.wikipedia.org/wiki/Insinyur )

2. Sarjana yaitu (daribahasa Sanskerta, dalambahasa Inggris:Undergraduate) adalahgelar akademikyang diberikan kepada lulusan program pendidikan sarjana (S-1). Untuk mendapatkan gelar sarjana. Secara normatif dibutuhkan waktu selama 4 (empat) sampai 6 (enam) tahun, tapi ada juga yang menyelesaikannya dalam 3,5 (tiga setengah) tahun ataupun lebih dari 6 (enam) tahun. Hal tersebut tergantung dari kebijakan dariperguruan tinggiyang ditetapkan.Karya ilmiahyang diwajibkan dan merupakan persyaratan untuk memperolah gelar sarjana dinamakan denganskripsi.( http://id.wikipedia.org/wiki/Sarjana ) dan sarjana teknik diberikan kepada seseorang yang menempuh pendidikan di universitas dalam bidang sains dan teknologi.

3. Kompetensi

mengandung pengertian pemilikan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan tertentu (Rustyah, 1982). Kompetensi dimaknai pula sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir, dan bertindak. Kompetensi dapat pula dimaksudkan sebagai kemampuan melaksanakan tugas yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau latihan (Herry, 1998). (http://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/07/pengertian-kompetensi.html

Kisah Kisah Contoh Sarjana Teknik Mesin Yang Sukses Dengan Bisnis Kuliner

Rivai Fadli - Pemilik Surabi Bantai

Pemuda ini bernama Rivai Fadli. Lahir di Aceh Jaya, tahun 1985. Ia adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) N 1 Kota Banda Aceh. Setelah melepaskan seragam putih abu-abu, ia melanjutkan pendidikan ke Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dan mengambil jurusan Teknik Mesin.

Bagi Rivai kuliah hanya untuk membuka wawasan dan membentuk pola pikir. Bukan berarti ketika kuliah mengambil jurusan hukum anda harus menjadi seorang pengacara. Ia sendiri justru lebih tertarik bergelut di dunia bisnis, meskipun ia tak mengantongi ijazah ekonomi

Jadi berdasarkan butir ke-2 sapta dharma yang berbunyi insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kompetensinya tetapi seorang sarjana teknik itu tidak bekerja sesuai dengan kompetensinya, merunut dari devinisi Insinyuradalah orang yang bekerja dalam bidangteknik, dengan kata lain orang-orang yang menggunakan pengetahuan ilmiah untuk menyelesaikan masalah praktis menggunakanteknologi. sedangakan sarjana teknik adalah gelar yang diberikan kepada seseorang yang menempuh pendidikan di universitas dalam bidang sains dan teknologi. Dari devinisi insinyur dan sarjana teknik sudah membuktikan bahwa dia tidak bisa disebut sebagai insinyur. Dan dia tidak mencerminkan butir ke-2 sapta dharma , dari kisah diatas juga membuktikan bahwa seorang sarjana teknik belum tentu insinyur .

Kesimpulan Gelar insinyur merupakan gelar profesi yang diberikan kepada sesorang yang telah mengembangkan teknologi atau mengimplementasikan ilmunnya untuk kesejahteraan umat manusia sedangkan , sarjana teknik adalah gelar yang diberikan kepada sesorang yang telah menempuh pepndidikan di universitas dalam bidang sains dan teknologi. Seorang sarjana teknik belum tentu seorang insinyur dan juga tidak diharuskan seorang sarjana teknik untuk menjadi seorang insinyur karena sekali lagi HIDUP ADALAH PLIHAN .

Terima KasihWassalamualaikum Wr, Wb. ^,^