165
EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS TATA KOTA TANGERANG SELATAN UNTUK KELUARGA BERUMAH TIDAK LAYAK HUNI DI KAMPUNG SENTUL CIATER Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos) Disusun oleh: Doni Romdoni 109054100027 PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013 M/1435 H

EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAHDINAS TATA KOTA TANGERANG SELATAN

UNTUK KELUARGA BERUMAH TIDAK LAYAK HUNIDI KAMPUNG SENTUL CIATER

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan MemperolehGelar Sarjana Sosial (S. Sos)

Disusun oleh:

Doni Romdoni

109054100027

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIALFAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA2013 M/1435 H

Page 2: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,
Page 3: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,
Page 4: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untukmemenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah sayacantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli sayaatau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersediamenerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 25 November 2013

Doni Romdoni

Page 5: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

i

ABSTRAKDoni RomdoniEvaluasi Dampak Program Bantuan Rumah Dinas Tata Kota Tangsel untukKeluarga Berumah Tidak Layak Huni di Kampung Pondok Sentul Ciater

Ketidaklayakan sebuah hunian merupakan hal yang mencerminkan bahwamasyarakat masih hidup dalam garis kemiskinan. Pemerintah khususnya TangerangSelatan melalui Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman melaksanakan programbantuan rumah untuk keluarga berumah tidak layak huni dengan konsep rumahsederhana dan sehat di Kampung Pondok Sentul, Ciater, Tangerang Selatan. Manfaatdari program ini adalah untuk mengurangi angka ketidaklayakan hunian,meningkatkan angka perumahan layak huni, mengurangi ketimpangan sosial danprogram ini berdampak pada meningkatnya kesehatan para penerima manfaat.

Evaluasi dampak bantuan rumah untuk keluarga berumah tidak layak huni diKampung Pondok Sentul Ciater Tangerang Selatan merupakan sebuah penilaianterhadap hasil dan dampak terhadap program, dimana program ini menitikberatkanpada proses perbaikan rumah penerima manfaat. Adapun metode penelitian dalamskripsi ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan datadengan melakukan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Peneliti melakukanwawancara kepada empat keluarga penerima manfaat, dua orang tetangga penerimamanfaat serta satu pelaksana program yang mewakili pelaksana program lainnya.Pada teknik pemilihan informan peneliti menggunakan teknik purposive sampling.Dalam menguji data, peneliti menggunakan teknik triangulasi data.

Hasil dari evaluasi dampak program yang peneliti lakukan ini, pertamapeneliti menelaah dari segi standar kelayakan hunian dan standar rumah sehat.Dampak yang dirasakan oleh penerima manfaat yaitu dari segi kondisi bangunan,yaitu kondisi fisik bangunan yang cukup sesuai dengan standar kelayakan hunianseperti kuatnya bangunan pondasi bawah, tengah dan atas. Dari segi kriteria rumahsehat, ketersediaan MCK yang baik di dalam rumah, adanya ventilasi sebagai saranaudara masuk ke dalam rumah serta tersedianya jendela agar cahaya masuk ke dalamrumah telah cukup terpenuhi. Dampak lain yang penerima manfaat rasakan yaitu darisegi kesehatan, contohnya, penerima manfaat tidak lagi mengalami diare karena telahtersedianya fasilitas MCK yang lebih layak di dalam rumah, perubahan lainnya darisegi spiritual seperti ketenangan dalam melakukan beribadah tanpa rasa khawatirdengan kondisi rumah serta meningkatnya status sosial penerima manfaat. Dari segitransparansi dan akuntabilitas. Peneliti menilai bahwa program bantuan rumah untukkeluarga berumah tidak layak huni kurang transparan, peneliti mendapatkan aksesinformasi dari penerima manfaat, pejabat setempat dan dari pelaksana program.Namun, pelaksana program tidak dapat memberikan akses informasi mengenai RABprogram, sehingga hal ini menjadi kekurangan tersendiri. Dari segi akuntabilitas,program ini dapat dikatakan cukup bertanggung jawab dengan dengan terlihatnyakesesuaian antara kriteria kelayakan hunian dan rumah sehat seperti yang telahdijelaskan oleh peneliti sebelumnya.

Page 6: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikumWr. Wb

Segala puja dan puji senantiasa peneliti panjatkan atas segala karunia

Allah SWT, yang telah menciptakan makhluk-Nya dengan penuh cinta dan kasih

serta mengajarkan manusia untuk mencintai sesama manusia hanya karena Allah

semata. Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan besar kita

yakni Nabi Muhammad SAW, para keluarga, para sahabatnya serta para umatnya

yang Insya Allah hingga kini terus mencintainya.

Skripsi denganj udul “Evaluasi Dampak Program Bantuan Rumah Dinas

Tata Kota Tangerang Selatan untuk Keluarga Berumah Tidak Layak Huni di

Kampung Sentul Ciater”. Merupakan salah satu wujud upaya peneliti dalam

menjelaskan perubahan yang dialami oleh masyarakat Kampung Sentul Ciater

Tangerang Selatan kepada para pembaca yang telah peneliti selesaikan dengan

sebaik-baiknya.

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna,

hal tersebut disebabkan oleh keterbatasan yang peneliti miliki. Oleh karena itu

segala kritikan dan masukan yang bertujuan membangun sungguh merupakan

suatu yang sangat berharga dan membantu peneliti dalam membuat skripsi ini.

Karenanya, sudah sepantasnya peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi. Bapak. Drs Wahidin Saputra, MA selaku Pudek I,

Page 7: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

iii

Bapak. Drs. H. Mahmud Jalal, MA selaku pudek II, dan Bapak. Drs. Study

Rizal LK, MA selaku Pudek III. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi.

2. Ibu. Siti Napsiyah MSW, selaku Ketua Program Studi Kesejahteraan

Sosial.

3. Bapak Ahmad Zaky,M.Si, selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah

berkenan dan bersabar membimbing peneliti selama proses penulisan

skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan sumbangan wawasan

keilmuan dan membimbing peneliti selama melaksanakan perkuliahan di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Abdul Rahman selaku staf Kelurahan Ciater yang telah

memberikan izin pada peneliti untuk melakukan penelitian di Kampung

Sentul.

6. Bapak Maryoto dan Ibu Luluk Farida selaku staf Dinas Tata Kota

Bangunan dan Pemukiman Kota Tangerang Selatan yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk membantu peneliti.

7. Ayah dan Ibu peneliti yang selalu dicintai yang tiada henti-hentinya untuk

memberikan semangat, do’a dan harapan kepada peneliti.

8. Teman-teman tercinta Kessos Angkatan 2009 Putri, Tiwi, Sandra, Amirah,

Meygi, Panji, Bimo dan yang lain yang tidak bisa Peneliti sebutkan satu

persatu yang telah banyak membantu peneliti selama ini.

Page 8: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

iv

9. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan, yang telah membantu selesainya

skripsi ini.

Peneliti tidak mampu memberikan balasan apa-apa atas segalaj asa yang

diberikan, dan hanya mampu menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya

dengan iringan do’a semoga segala pengorbanan dan bantuan dari semua pihak

dapat dicatat sebagai amal ibadah di sisi Allah SWT.

Akhirnya, peneliti berharap semoga karya ini mampu memberikan

manfaat, baik bagi Peneliti, mahasiswa kesejahteraan sosial juga pembaca lainya.

Ridha dan keikhlasan dari para dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi selalu peneliti harapkan, semoga ilmu yang diberikan kepada kami

dapat bermanfaat untuk pengabdian di masyarakat.

Ciputat , 18 November 2013

Peneliti

Doni Romdoni

Page 9: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 7

D. Metode Penelitian 8

E. Tinjauan Pustaka 18

F. Pedoman Penulisan 18

G. Sistematika Penulisan 19

BAB II KERANGKA TEORITIS

A. Evaluasi Program 20

1. Pengertian Evaluasi 20

2. Pengertian Evaluasi Program 21

3. Jenis-jenis Evaluasi Program 22

4. Pengertian Evaluasi Dampak 24

5. Tujuan Evaluasi 25

6. Manfaat Evaluasi 26

7. Prosedur Evaluasi 27

B. Indikator Evaluasi Dampak 28

1. Transparansi 28

Page 10: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

vi

2. Akuntabilitas 29

3. Tujuan Transparansi dan Akuntabilitas 29

4. Alat Ukur Transparansi dan Akuntabilitas 29

5. Kriteria Rumah Layak Huni 30

6. Rumah Sehat 32

7. Kriteria Rumah Sehat 33

C. Keluarga Berumah Tidak Layak Huni 30

1. Pengertian Rumah 30

2. Rumah Tidak Layak Huni 31

3. Keluarga Berumah Tidak Layak Huni 31

4. Kriteria Rumah Tidak Layak Huni 31

BAB III PROFIL KELURAHAN CIATER

A. Profil Kelurahan Ciater 38

B. Karakteristik Masyarakat Ciater 43

BAB IV ANALISIS DATA DAN TEMUAN LAPANGAN

A. Gambaran Umum Program Bantuan Rumah 51

B. Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi 52

1. Penentuan Hal yang dievaluasi 52

2. Rancangan Kegiatan Evaluasi 53

3. Profil Informan 53

4. Transparansi dan Akuntabilitas Program 57

5. Analisis Kondisi Penerima Manfaat Pra Program 60

6. Analisis Kondisi Penerima Manfaat Pasca Program 70

7. Dampak Program 80

Page 11: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

vii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 86

B. Saran 88

DAFTAR PUSTAKA 90

LAMPIRAN

Page 12: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

viii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 : Informan Peneliti 16

2. Tabel 2 : Data penduduk tahun 2011 41

3. Tabel 3 : Data penduduk tahun 2012 42

4. Tabel 4 : Data sarana ibadah 46

5. Tabel 5 : Fasilitas pelayanan kesehatan 50

Page 13: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

x

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar1 : Peta Wilayah Kelurahan Ciater (Citra Satelit 2013) 39

2. Gambar2 : Struktur Organisasi 41

3. Gambar3 : Kondisi rumah Bpk. NI sebelum diperbaiki 62

4. Gambar4 : Kondisi rumah Ibu P sebelum diperbaiki 64

5. Gambar5 : Kondisi rumah Ibu N sebelum diperbaiki 65

6. Gambar6 : Kondisi rumah Ibu M sebelum diperbaiki 66

7. Gambar7 : Kondisi empang yang menjadi tempat kakus Ibu P 68

8. Gambar8 : Kondisi rumah Ibu M setelah diperbaiki 70

9. Gambar9 : Kondisi rumah Ibu P setelah diperbaiki 72

10. Gambar10 : Kondisi rumah Bpk. NI setelah diperbaiki 74

11. Gambar11 : Kondisi rumah Ibu N setelah diperbaiki 75

12. Gambar12 : Kondisi bagian dalam rumah Ibu N yang hanya dibatasi papan riplek

pada saat pengerjaan proyek 77

13. Gambar13 : Kondisi sumur Ibu N 79

Page 14: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemiskinan merupakan tantangan bagi seluruh negara didunia

terutama di negara-negara berkembang.Ini merupakan tanggung jawab negara

untuk dapat mensejahterakan masyarakat yang hidup dibawah garis

kemiskinan. Fenomena kemiskinan yang cukup besar terjadi pada negara-

negara maju dan berkembang yang merupakan salah satu hal yang sangat

problematik pada proses pembangunan.

Pemenuhan akan kebutuhan seperti sandang, pangan, papan

merupakan hal paling utama yang paling dibutuhkan oleh manusia dalam

kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut, menurut

Maslow dalam teori hierarki kebutuhannya, ia mengajukan bahwa semua

orang memiliki kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus terpuaskan terlebih

dahulu sebelum mereka menyadari kebutuhan-kebutuhan lain yang lebih

tinggi tingkatannya. Ia mengidentifikasi beberapa jenis kebutuhan yang salah

satunya adalah kebutuhan fisiologis (Physiological needs). Kebutuhan dasar

ini termasuk makan, pakaian dan juga tempat tinggal.1

Rumah sebagai tempat tinggal yang juga merupakan kebutuhan dasar

manusia memiliki fungsi untuk meningkatkan harkat dan martabat, mutu

kehidupan dan penghidupan, serta cerminan pribadi manusia.Selain fungsi

sebagai tempat tinggal, rumah juga berfungsi sebagai sarana pembinaan

1Louis E. Boone, David L. Kurtz. Pengantar Bisnis :Kontemporer.(Jakarta:SalembaEmpat.2007). h. 445.

Page 15: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

2

keluarga, pusat pendidikan keluarga, dan tempat pembentukan generasi

muda.Oleh sebab itu pengembangan perumahan dengan lingkungan yang

layak dan sehat merupakan wadah pengembangan sumber daya manusia baik.2

Kebutuhan akan tempat tinggal sangatlah penting bagi manusia, karena

dengan memiliki tempat tinggal, manusia memiliki tempat untuk berlindung

baik itu melindungi gangguan dari alam seperti panas, hujan, atau sebagai

tempat yang aman dalam melakukan segala aktivitas manusia itu sendiri.

Ketika berbicara tentang rumah, maka yang muncul dalam pikiran kita adalah

bangunan dengan desain yang baik menurut kita, dimana tempat tinggal

tersebut memberi rasa aman, sehat dan nyaman.

Permasalahan akan kebutuhan rumah menjadi masalah yang sangat

penting dalam rangka pemenuhan kebutuhan kehidupan manusia. Rumah yang

merupakan tempat berlindung. Ketika kebutuhan akan jasmani manusia sudah

terpenuhi seperti sandang, pangan dan kesehatan, maka kebutuhan akan rumah

yang layak huni sehat adalah hal dapat memotivasi manusia untuk melakukan

kegiatan yang akan meningkatkan taraf hidupnya. Tidak terjangkaunya harga

bahan bangunan yang disebabkan oleh masyarakat yang berpenghasilan tidak

cukup untuk sehari-hari membuat mereka tidak mampu untuk membangun

rumah yang layak untuk dihuni.

Alasan utama mengenai meningkatnya masalah perumahan ini ada tiga

macam, yaitu:

1. Penurunan ketersediaan unit rumah yang murah

2. Peningkatan tingkat kemiskinan keluarga

2Direktorat Statistik Pendidikan dan Kesejahteraan Sosial.Buklet Penyandang MasalahKesejahteraan Sosial Tahun 2006.(Jakarta:CV. Pertratama Persada.2006.). h 103

Page 16: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

3

3. Penurunan gaji bagi mereka yang muda dan miskin.3

Pemerintah baik pusat dan daerah telah berupaya untuk mengentaskan

permasalahan keluarga berumah tidak layak huni baik dengan program

rehabilitasi rumah, program bantuan rumah bagi keluarga berumah tidak layak

huni, serta bentuk lain berupa subsidi untuk perumahan.

Dalam pengertian yang luas, rumah tinggal bukan hanya sebuah

bangunan (structural), melainkan juga tempat kediaman yang memenuhi

syarat-syarat kebutuhan yang layak.Dipandang dari berbagai segi kehidupan

masyarakat.Rumah dapat dimengerti sebagai tempat perlindungan, untuk

menikmati kehidupan, beristirahat dan bersukaria bersama keluarga.Di dalam

rumah, penghuni memperoleh kesan pertama dari kehidupannya di dunia

ini.Rumah haruslah menjamin kepentingan keluarga, yaitu untuk tumbuh,

memberi kemungkinan untuk hidup bergaul dengan tetangganya.Lebih dari

itu, rumah harus memberi ketenangan, kesenangan, kebahagiaan dan

kenyamanan pada segala peristiwa hidupnya.4

Sebagaimana yang telah diamanatkan oleh Undang-Undang pasal 4

No. 4 tahun 1992 yang menyebutkan bahwa “penataan perumahan dan

pemukiman bertujuan untuk : a. memenuhi kebutuhan rumah sebagai salah

satu kebutuhan dasar manusia dalam rangka peningkatan dan pemerataan

kesejahteraan rakyat. b. mewujudkan perumahan dan pemukiman yang layak

dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi dan teratur”.Sedangkan pasal 5

disebutkan bahwa “setiap warga Negara mempunyai hak untuk menempati

3Michael Sherraden. Aset untuk Orang Miskin Perspektif Baru Usaha PengentasanKemiskinan.(Jakarta:Rawali Pers.2006). h. 312

4 Heinz Frick, Tri Hesti Mulyani. Arsitektur Ekologis:Konsep Arsitektur Ekologis di IklimTropis, Penghijauan Kota dan Kota Ekologis, serta Energi Terbarukan (Yogyakarta: Kanisius,2006) h. 1

Page 17: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

4

dan/atau menikmati dan/atau memiliki rumah yang layak dalam lingkungan

yang sehat, aman, serasi dan teratur”.5

Dalam data 2012, Jamil Anshori Deputi Bidang Perumahan Swadaya

Kemenpera menuturkan, program rehabilitasi rumah tak layak huni

merupakan sebuah program yang sangat penting. “Saat ini berdasarkan data

Badan Pusat Statistik (BPS), total rumah tak layak huni di Indonesia mencapai

angka 7,8 juta unit,” ungkapnya kepada Kontan akhir pekan ini.6 Untuk

wilayah kota Tangerang Selatan (Selanjutnya disingkat Tangsel) sendiri

Menurut BAZDA Tangsel, kurang lebih 6000 rumah tidak layak huni masih

banyak terlihat di Kota Tangsel (28 Februari 2012). 7

Kondisi perumahan di Kampung Pondok Sentul Ciater Tangerang

Selatan memang tergambarkan kurang baik. Data proposal bantuan rumah

untuk Keluarga Berumah Tidak Layak Huni menunjukkansekitar 30 rumah

yang tergolong tidak layak huni.Rumah yang tidak layak huni dapat

menyebabkan beberapa permasalahan misalnya konstruksi rumah yang tidak

kuat dapat mengakibatkan robohnya rumah baik dalam jangka waktu pendek

ataupun panjang, ini terkait dengan keselamatan bangunan yang berkaitan

langsung dengan keamanan para penghuninya.Ketidaklayakan hunian juga

dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan penghuninya. Salah satu

contoh misalnya adalah jika ventilasi tidak cukup memberikan hawa yang

baik, maka dapat mengakibatkan kurangnya aliran udara didalam rumah dan

5UU Nomor 4Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Pemukiman6jakarta.tribunnews.com/2012/09/23/kemenpera-akan-renovasi-500-ribu-rumah-tak-

layak-huni (Diakses pada 09 November 2012, pukul 00:54)7Artikel Oleh Maulana Sugaryo.http://unik.kompasiana.com/2012/02/28/45-anggota-

dprd-kota-tangsel-belum-membayar-zakat-438995.html (diakses pada 17 Oktober 2013, pukul19:44 WIB)

Page 18: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

5

berakibat penghuni dapat merasakan terhambatnya proses bernafas atau

fasilitas Mandi Cuci Kakus (selanjutnya disingkat MCK) yang kurang layak

dapat menimbulkan gangguan kesehatan.

Program bantuan rumah untuk keluarga berumah tidak layak huni

merupakan program yang dijalankan oleh Dinas Tata Bangunan dan

Pemukiman Kota Tangerang Selatan yang bekerjasama dengan P2WKSS

(Peningkatan Peranan Wanita Keluarga Sehat Sejahtera)dalam rangka

mengentaskan kemiskinan atau Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

(selanjutnya disingkat PMKS) dan keluarga berumah tidak layak huni

merupakan salah satu PMKS. Bantuan rumah juga diberikan dalam rangka

meningkatkan kawasan Banten yang bebas dari rumah yang tidak layak huni

yang menurut penelitiakan memberikan dampak tertentu bagi penerima

manfaat.

Ketertarikan peneliti untuk melakukan penelitian ini diawali dengan

temuan lapangan peneliti pada saat melakukan kegiatan praktikum II di

wilayah Ciater, lalu muncul pula di media elektronik televisi, iklan-iklan

tentang program bantuan rumah untuk mereka yang tinggal di rumah yang

tidak layak huni yang dipromosikan oleh kementrian perumahan rakyat dan

kementerian sosial pada akhir tahun 2012 dan awal tahun 2013. Peneliti juga

melakukan penelitian ini guna untuk mengetahuibagaimana hasil program ini

dan seberapa baikkah dampak yang muncul akibat adanya program bantuan

rumah ini.Selain itu, peneliti ingin memastikan hasil program dengan kriteria-

kriteria ketidaklayakan hunian dan kelayakan hunian. Alasan lain dari

ketertatikan penelitian ini adalah peneliti berpendapat bahwa program bantuan

Page 19: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

6

rumah ini merupakan program baru yang dicanangkan oleh pemerintah dalam

rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. selain itu, peneliti ingin

menguatkan dan mengingatkan kembali salah satu permasalah dalam dunia

kesejahteraan sosial yaitu keluarga berumah tidak layak huni yang saat ini

menjadi perhatian banyak pihak.

Maka, atas dasar beberapa alasan yang telah disebutkan di atas, dalam

penelitian ini, peneliti telah menuliskan hasil penelitian dengan judul

“EVALUASI DAMPAK BANTUAN RUMAH UNTUK KELUARGA

BERUMAH TIDAK LAYAK HUNI DI KAMPUNGPONDOK SENTUL

CIATER TANGERANG SELATAN”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Pada penelitian saya yang berjudul Evaluasi Dampak Program Bantuan

Rumah Dinas Tata Kota Tangsel untuk Keluarga Berumah Tidak Layak Huni

di Kampung Pondok Sentul Ciater, peneliti memfokuskan pembatasan

masalah pada tahun anggaran 2013 dan evaluasi dampaknya pada penerima

manfaat.

2. Perumusan Masalah

Dari batasan masalah tersebut, dapat dilihat permasalahan yangakan

muncul dan dapat dijelaskan dalam penelitian ini. Penelitiakan merumuskan

perumusan masalah sebagai berikut:

Page 20: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

7

a. Bagaimana gambaran Program Bantuan Rumah untuk Keluarga Berumah

Tidak Layak Huni di Kampung Pondok Sentul Kelurahan Ciater

Tangerang Selatan?

b. Bagaimana hasil evaluasi dampak program pada penerima Program

Bantuan Rumah untuk Keluarga Berumah Tidak Layak Huni di Kampung

Pondok Sentul Kelurahan Ciater Tangerang Selatan?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumsukan, maka tujuan yang

ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui gambaran Program Bantuan Rumah untuk Keluarga

Berumah Tidak Layak Huni di Kampung Pondok Setul Ciater Kota

Tangerang Selatan.

b. Untuk mengetahui dampak pada Penerima Manfaat Program Bantuan

Rumah Untuk Keluarga Berumah Tidak Layak Huni.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang akan muncul dari hasil penelitian yang dilakukan

oleh peneliti adalah sebagai berikut, yaitu:

1. Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian diharapkan akan menjadi bahan pertimbangan

dalam melakukan penilaian mengenai evaluasi program bantuan rumah

untuk keluarga berumah tidak layak hunidi wilayah Kota Tangerang

Page 21: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

8

Selatan dan wilayah-wilayah lainnya di Indonesia serta menjadi bahan

masukan untukprogram bantuan rumah di waktu yang akan datang.

2. Manfaat Akademis

a. Hasil penelitian peneliti diharapkan dapat menjadi bahan bacaan

referensial bagi umum dan mahasiswa tentang bagaimana program

Bantuan Rumah untuk Keluarga Berumah Tidak Layak Huni serta

dampak yang dirasakan oleh penerima manfaat serta dapat dijadikan

bahan rujukan untuk study mengenai evaluasi-evaluasi program yang

bergerak pada bidang sosial dan evaluasi program.

b. Bagi peneliti dapat menambah wawasan ilmiah dalam bidang studi

mengenai evaluasi-evaluasi terhadap program-program yang ada.

D. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah evaluasi program

yang difokuskan pada evaluasi dampak.Evaluasi dampak yaitu (overall

impact) dari suatu program terhadap penerima layanan (recipients).

Pertanyaan utama dari penelitian ini adalah, bila suatu program telah

berhasil mencapai tujuannya, bagaimana penerima layanan akan menjadi

berbeda setelah ia menerima layanan tersebut? Berdasarkan pertanyaan

inilah seorang evaluator akan mengkonstruksikan kriteria keberhasilan

dari suatu program. Kriteria keberhasilan ini akan dapat dikembangkan

Page 22: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

9

sesuai dengan kemajuan suatu program (Program Oriented) ataupun pada

terjadinya perubahan prilaku klien (Client Oriented).8

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian

kualitatif, menurut Creswell yang dikutip oleh Raco mendefinisikannya

sebagai suatu pendekatan atau penelusuran untuk mengekplorasi dan

memahami suatu gejala.Untuk meneliti gejala tersebut peneliti

mewawancarai peserta penelitian atau partisipan dengan mengajukan

pertanyaan umum dan sedikit lebih luas.Informasi yang disampaikan oleh

informan kemudian dikumpulkan, informasi tersebut biasanya berupa kata

atau teks.Data yang berupa kata atau teks tersebut kemudian dianalisi dan

hasil analisis itu berupa penggambaran atau deskripsi.Dari data-data

tersebut peneliti membuat interpretasi untuk menangkap arti yang

mendalam.Hasil akhir dari penelitian kualitatif dituangkan dalam bentuk

laporan tertulis.9

Menurut Kirk dan Miller yang dikutip Moh.Kasiram, menyatakan

bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan

sosial, yang fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia

dalam wawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang tersebut dalam

bahasannya dan peristiwanya.10

8 Isbandi rukminto adi, Pembedayaan, Pengembangan Masyarakat Dan Intervensi(Pengantar Pada Pemikiran Dan Pendekatan Praktis) edisi revisi 2003 seri pemberdayaanmasyarakat 03. (Jakarta:Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.2003), h. 189-190.

9 Raco. Metode Penelitian Kualitatif : Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya.(Jakarta:Grasindo) h .7.

10 H. Moh. Kasiram.Metodologi Penelitian Kuantitatif – Kualitatif.(Yogyakarta:SuksesOffset,2010). Cet. II h. 175.

Page 23: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

10

Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif, karena data yang dianalisis

tidak untuk menerima atau menolak hipotesis, melainkan hasil analisis itu

berupa deskripsi dari gejala-gejala yang diamati.11

Menurut Bogdan dan Taylor yang juga dalam Moh.Kasiram

menyatakan bahwa metode penelitian kualitatif adalah sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati.12

Dalam penelitian evaluasi kualitatif ini, peneliti/evaluator

merupakan instrument utama dalam menjaring data.Agar peneliti dapat

menjaring data yang dengan teliti dan lengkap, menurut John Lofland

yang dikutip Wirawan, ada empat elemen yang harus dipenuhi oleh

peneliti dalam menjaring data.Pertama, peneliti harus berada dekat

sedekat mungkin dari orang dan situasi yang sedang diteliti agar dapat

memahami dan mendalami rincian apa yang sedang terjadi.Kedua, peneliti

harus menangkap fakta-fakta.Ketiga, data kualitatif berisi sebagian besar

deskripsi murni orang, aktivitas, dan interkasi.Keempat, data kualitatif

terdiri dari kutipan langsung dari orang, meliputi apa yang mereka

ucapkan dan apa yang mereka tulis.13

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Peneliti menentukan tempat penelitian yaitu di Kampung Pondok

Sentul, Kelurahan Ciater, Kota Tangerang Selatan.Waktu penelitian yang

11Ibid12Ibid13 Wirawan.Evaluasi:Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi.(Jakarta:PT

Rajagrafindo Persada.2011). h. 154-155.

Page 24: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

11

dilakukan penelitidimulai pada bulan September 2012 sampai dengan

November 2012 dan September 2013 sampai dengan bulan Oktober 2013.

4. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini yang dilakukan peneliti adalah penerima

layanan (klien) sebanyak empat keluarga, Tetangga penerima manfaat dan

staf Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman didalam program bantuan

rumah untuk Keluarga Berumah Tidak Layak Huni di Kampung Pondok

Sentul Kelurahan Ciater Kota Tangerang Selatan.

Adapun objek penelitian adalah Program Bantuan Rumah untuk

Keluarga Berumah Tidak Layak Huni di Kampung Pondok Sentul

Kelurahan Ciater Tangerang Selatan.

5. Macam dan Sumber Data

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dilakukan dengan menggali

data-data dari pihak kelurahan yang terlibat dalam Program Bantuan

Rumah untuk Keluarga Berumah Tidak Layak Huni dan penerima manfaat

program.

Data yang diperoleh terbagi menjadi dua macam data, yaitu:

a. Data primer adalah data atau keterangan yang diperoleh peneliti secara

langsung dari sumbernya. (Data berupa pengamatan dan wawancara

secara langsung dari pihak pelaksana program yaitu staf kelurahan dan

penerima layanan Program Bantuan Rumah untuk Keluarga Berumah

Tidak Layak Huni).

Page 25: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

12

b. Data sekunder adalah keterangan yang diperoleh dari pihak kedua,

baik berupa orang maupun catatan.14(bersumber dari dokumen-

dokumen yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan peneliti,

seperti tulisan dan foto terkait program.)

6. Teknik PengumpulanData

a. Observasi

Observasi dilakukan dalam rangka mengumpulkan data-data

dengan cara mengandalkan indra yang dimiliki oleh peneliti, seperti indra

pengelihatan, pendengaran dan diraba oleh tangan, lalu peneliti tuangkan

apa yang peneliti dapatkan dengan ketiga indra tersebut ke dalam

pencatatan data. Peneliti mencatat apa yang telah peneliti dapatkan

dilapangan.

Observasi yang dilakukan peneliti adalah dengan mengamati

bangunan rumah, baik itu ruang , bentuk dan isi rumah itu sendiri.

Mengamati tiap sudut ruangan dan melihat kebersihan.

Dengan mengamati produk dari program yaitu rumah yang telah

dibangun melalui program bantuan rumah untuk keluarga berumah tidak

layak huni.Ini dilakukan juga untuk mengamati kondisi rumah

pasca/setelah dilakukannya program bantuan rumah kurang lebih satu

tahun yang lalu. Peneliti melakukan observasi terhadap empat rumah

penerima manfaat dengan pertimbangan setiap rumah memiliki kondisi

lingkungan yang berbeda sebagai berikut:

14Bagja Waluya. Sosiologi Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat.(Bandung:PTSetia Purna Inves. 2007) h. 79.

Page 26: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

13

a. Kondisi lingkungan rumah Ibu P yang menghadap ke kebun dan

lingkungan yang penuhi pohon-pohon tinggi dan berada dekat tempat

pengolahan sampah dengan rumah menghadap ke Timur.

b. Kondisi lingkungan rumah Ibu N yang berada di ujung selatan

Kampung Sentul di tepi jalan dan kurangnya perlindungan dari panas

sinar matahari oleh pohon dengan arah rumah menghadap ke Utara.

c. Kondisi lingkungan rumah Ibu M yang berada di lingkungan padat

perumahan dengan arah rumah menghadap ke Barat.

d. Kondisi lingkungan rumah Bpk NI di lingkungan rumah yang

memiliki jarak rumah berjauhan satu sama lain dengan arah rumah

menghadap ke Selatan.

Peneliti memilih keempat rumah penerima manfaat tersebut berdasar

pada salat satu syarat rumah sehat yaitu mengenai tata letak hadap rumah

yaitu mengarah ke empat penjuru mata angin, yaitu timur, utara, barat dan

selatan yang mana, keadaan tersebut akan memberikan perbedaan pada

pembahasan di bab selanjutnya.

b. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang,

melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang

lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan

tertentu.15

Kartono dalam Jonatahan Sarwono menjelaskan “Wawancara

adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu. Ini

15Deddy Mulyana. Metodologi Penelitian Kualitatif:Paradigma Baru Ilmu Komunikasidan Ilmu Sosial Lainnya.(Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2006) Cet. Ke 4 h. 180.

Page 27: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

14

merupakan proses Tanya-jawab lisan, dimana dua orang atau lebih saling

berhadapan secara fisik”.16

Wawancara dilakukan oleh peneliti sebagai teknik mengumpulkan

data, setelah menentukan informan yang dianggap mampu memberikan

informasi mengenai Program Bantuan Rumah untuk Keluarga Berumah

Tidak Layak Huni, yaitu mereka yang terlibat dalam program

tersebut.Wawancara ditujukan kepada pihak Dinas Tata Kota Bangunan

dan Pemukiman sebagai pelaksana program serta keluarga berumah tidak

layak huni sebagai penerima manfaat.

c. Dokumentasi

Schatzman dan Strauss dalam Deddy Mulyana menegaskan bahwa

dokumen historis merupakan bahan penting dalam penelitian

kualitatif.Menurut mereka, sebagai bagian dari metode lapangan (field

method) peneliti dapat menelaah dokumen historis dan sumber-sumber

sekunder lainnya, karena kebanyakan situasi yang dikaji mempunyai

sejarah dan dokumen-dokumen ini sering menjelaskan sebagian aspek

situasi tersebut.17

Studi Dokumentasi dilakukan oleh peneliti dalam rangka

mengumpulkan data-data dari dokumen yang berkaitan dengan Program

Bantuan Rumah untuk Keluarga Berumah Tidak Layak

Huni.Dokumentasi berupa tulisan, foto serta arsip yang diperoleh oleh

16Jonathan Sarwono.Pintar Menulis Karya Ilmiah – Kunci Sukses dalam MenulisIlmiah.(Yogyakarta:CV.Andi Offset, 2010) h. 34.

17Deddy Mulyana.Metodologi Penelitian Kualitatif:Paradigma Baru Ilmu Komunikasidan Ilmu Sosial Lainnya.(Bandung:PT Remaja Rosda Karya, 2006) Cet. Ke 5 h. 195-196.

Page 28: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

15

penelitidianalisis untuk mendapatkan data yang mendukung untuk hasil

penelitian.

Dengan menganalisis data-data baik berupa tulisan atau gambar yang

berkaitan dengan dilakukan program bantuan rumah untuk keluarga

berumah tidak layak huni. Dokumen yang peneliti pelajari antara lain:

a. Proposal Program Bantuan Rumah

b. Lembar data penerima manfaat

c. Foto-foto kondisi rumah sebelum diperbaiki, proses perbaikan rumah

serta hasil perbaikan rumah.

7. Teknik Analisis Data

Setelah Peneliti mengumpulkan semua data yang telah diperoleh

melalui wawancara, observasi dan dokumentasi, maka langkah

selanjutnya adalah menganalisa data tersebut.Dalam penelitian ini, teknik

analisis data yang dilakukan adalah deskriptif, yaitu dengan menganalisis

data secara komprehensif dan mendalam sesuai dengan data yang telah

peneliti kumpulkan.Analisis data yaitu rangkaian kegiatan penelaahan,

pengelompokan, penafsiran dan verifikasi data agar sebuah fenomena

memiliki nilai social, akademis dan ilmiah.18

8. Teknik Pemilihan Informan

Dalam Penulisan skripsi ini, teknik pemilihan informan yang

dilakukan oleh peneliti ada Purposvie Sampling.

Purposvie sampling adalah suatu teknik penetapan sampel dengan

cara memilih sampel di antara populasi sesuai dengan yang dikehendaki

18Imam Suprayogo dan Tobroni.Metodologi Penelitian Sosial-Agama.Bandung:RemajaRosda Karya.2003) Cet ke-2 h. 167

Page 29: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

16

peneliti sesuai dengan tujuan/masalah dalam penelitian, sehingga sampel

tersebut dapat mewakili karakteristrik populasi yang telah dikenal

sebelumnya.19

Tabel 1

Informan Peneliti

No. Informan Informasi yang didapat Jumlah Informan1. Staf Dinas Tata

Kota Bangunandan Pemukiman

Informasi Perencanaan&Pelaksanaan Program

1 Orang

2. Penerima Manfaat Informasi tentang KondisiPenerima Manfaatsebelum dan sesudahprogram dilakukan

8 Orang

3. TetanggaPenerima Manfaat

Pendapat tentang KondisiPenerima manfaat danprogram.

2 Orang

Total Informan 11 Orang9. Instrumen dan Alat Bantu

Instrumen yang peneliti gunakan dalam melakukan penelitian ini

peneliti sendiri (peneliti). Disini peneliti harus berperan aktif terhadap

suatu masalah atau gejala sosial yang terjadi dan akan diteliti di lapangan.

Dengan mengandalkan indra yang dimiliki oleh manusia sebagai

instrument penelitian, maka hasil yang didapatpun akan lebih pasti dan

lebih jelas dalam penuangan dalam bentuk tulisan.

Dalam mengumpulkan data, peneliti memerlukan beberapa alat

sebagai pendukung dalam mengumpulkan data-data penelitian.Alat-alat

yang digunakan oleh peneliti adalah berupa alat tulis, buku catatan, alat

perekam dan kamera.

19Nursalam.Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Keperawatan.(Jakarta:Salemba Medika.2008) Edisi ke 2 h. 94

Page 30: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

17

10. Teknik Keabsahan Data

Dalam keabsahan data penelitian kualitatif, seringkali dianggap tidak

ilmiah karena kurang bisa dipertanggung jawabkan dari berbagai segi.

Dengan alasan itulah peneliti dalam penelitian kualitatif ini perlu

dilakukan uji keabsahan data sebagai cara untuk membuat penelitian ini

menjadi terpercaya.

Pemeriksaan terdiri dari beberapa kriteria, yaitu:

1. Triangulation(Triangulasi)

Peneliti melakukan triangulasi di antara sumber-sumber yang berbeda

untuk meningkatkan suatu akurasi studi, yaitu pemeriksaan kembali

dengan mencocokan antara hasil wawancara, dokumentasi peneliti dan

hasil observasi. Hal ini menjamin bahwa studi akan menjadi akurat

karena informasi berasal dari berbagai sumber baik dari individu atau

proses.20

2. Kepastian (Confirmabitiy). Kriteria konfirmabilitas atau objektivitas

merujuk pada tingkat kemampuan hasil penelitian dapat

dikonfirmasikan oleh orang lain. Terdapat strategi untuk meningkatkan

konfirmabilitas. Peneliti dapat mengecek kembali seluruh data

penelitian kemudian peneliti lain (dalam penelitian ini dosen

pembimbing) dapat melakukan audit data yang menguji pengumpulan

data dan prosedur analisis dan membuat penilaian.21

20Emzir.Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data.(Jakarta:Raja Grafindo Persada.2012) cet 3.h. 81-82.

21Ibid

Page 31: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

18

E. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka dilakukan peneliti guna menghindari unsur kesamaan

dengan skripsi lain. Peneliti menemukan skripsi sebagai berikut:

Nama : Siti Dawiyah

NIM : 107054102467

Judul Skripsi : Evaluasi Dampak Usaha Konveksi Usaha Bersama(KUBE) Teluk Amanah pada Peningkatan AsetAnggotanya di Kampung Melayu Kabupaten Tangerang.

Jurusan : Kesejahteraan Sosial

Tahun : 2011 M/1432 H

Skripsi tersebut berisikan tentang dampak yang dirasakan oleh

anggota Konveksi Usaha Bersama (KUBE).Perubahan yang dirasakan setelah

ikut menjadi anggota Kube.Terdapat juga penjelasan mengenai keadaan

penerima manfaat sebelum dan sesudah menjadi anggota KUBE.

Perbedaan yang dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti

adalah pada program yang diteliti.Program yang diteliti lebih kepada

pembangunan rumah baru untuk penerima manfaat program.selain itu subyek

dan objek program juga berbeda

F. Pedoman Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti menggunakan pedoman sesuai

dengan buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi)”

yang diterbitkan oleh CeQda tahun 2007.

Page 32: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

19

G. Sistematika Penulisan

Penelitian Skripsi ini terdiri dari lima bab yang peneliti uraikan dengan

penjelasan singkat sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, yang di dalamnya, peneliti menjelaskan

mengenai masalah dengan teknik penelitian yang meliputi latar

belakang masalah, pembatasan masalah dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian,

dan sistematika penelitian.

BAB II Tinjauan Teoritis, yang dalam bab ini peneliti akan

memaparkan teori mengenai Evaluasi Program, Evaluasi

Dampak, Model Evaluasi, Indikator Evaluasi, Tujuan Evaluasi,

Manfaat Evaluasi, Defini Rumah, serta Definisi Keluarga

Berumah Tidak Layak Huni.

BAB III Gambaran Umum Kampung Pondok Sentul Ciater

Tangerang Selatan. Dalam bab ini peneliti akan memaparkan

mengenai gambaran Kelurahan Ciater dan difokuskan pada

Kampung Pondok Sentul.

BAB IV Temuan dan Analisis Data Lapangan, Bab ini menjelaskan

mengenai dampak yang mungkin akan timbul dari berbagai segi.

Memaparkan dampak yang dirasakan oleh informan atau

penerima manfaat Program Bantuan Rumah

BAB V Penutup, yang berisikan kesimpulan dan saran dari peneliti.

Page 33: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

20

BAB II

KERANGKA TEORITIS

A. Evaluasi Program

1. Pengertian Evaluasi

Secara Etimologi, evaluasi artinya penilaian sehingga mengevaluasi

artinya memberikan penilaian atau menilai.1Suchman memandang evaluasi

sebagai sebuah proses yang menentukan hasil yang telah dicapai beberapa

kegiatan yang telah direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan. 2

Menurut Arikunto, evaluasi adalah suatu kegiatan. Dengan demikian,

penelitian evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui tingkat efektivitas

pelaksanaan program dengan cara mengukur tingkat keberhasilan suatu

kegiatan.3 Dengan kata lain evaluasi adalah suatu rangkaian kegiatan yang

dilakukan untuk menilai sebuah program yang telah dilakukan.

Menurut H. D. Sudjana, evaluasi merupakan kegiatan penting untuk

mengetahui apakah tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai, apa

1Tim Penyusun. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua.(Jakarta: Balai Pustaka. 1995)cet ke-4.

2Suharsimi Arikunto.Evaluasi Program Pendidikan Pedoman Teoritis Praktis BagiMahasiswa dan Praktisi Pendidikan Edisi Kedua.(Jakarta:Bumi Aksara.2010) h. 1

3Suharsimi Arikunto.Penilaian Program Pendidikan Cet-1.(Jakarta:Bumi Aksara.1998) h. 8

Page 34: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

21

pelaksanaan program sesuai dengan rencana dan dampak apa yang terjadi

setelah suatu program dilaksanakan.4

Jadi menurut peneliti sendiri evaluasi adalah kegiatan penilaian yang

dilakukan secara sistematis untuk menilai sesuatu dan evaluasi tersebut

menentukan apakah program tersebut telah sesuai dengan kriteria/tujuan yang

telah ditetapkan.

2. Pengertian Evaluasi Program

Evaluasi program yang dimaksudkan adalah memberikan penilaian

terhadap hasil kinerja dari sebuah program atau proyek yang dilaksanakan

secara multi pihak.Evaluasi dilakukan untuk mengetahui respon, hasil dan

dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan sebuah program atau

proyek.Penilaian terhadap kinerja sebuah program atau proyek ini hendaknya

dilakukan secara partisipatif oleh sekelompok orang yang menjadi sasaran

pelaksanaan penerima program atau proyek tersebut.5

Kegiatan evaluasi memerlukan penggunaan informasi yang diperoleh

melalui pengukuran maupun dengan cara lain untuk menentukan pendapat dan

membuat keputusan-keputusan. Evaluasi dapat berfungsi sebagai bagian dari

penelitian yang sering disebut action research yaitu suatu proses penelitian

yang hasil-hasilnya selalu dipakai untuk memperbaiki program, kemudian

4 H. D. Sudjana. Manajemen Program Pendidikan Untuk Pendidikan Luas Sekolah danPengembangan Sumber Daya Manusia.(Bandung: Falah Production, 2000) h. 281.

5San Afri Awang dkk.Panduan Pemberdayaan Lembaga Masyarakat Desa Hutan(LMDH).(Jakarta:Harapan Prima, 2008) h.114.

Page 35: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

22

diadakan penelitian ulang, yang hasilnya dipakai untuk menyempurnakan lagi

kegiatan tersebut.6

Peneliti menyimpulkan bahwa evaluasi program adalah kegiatan yang

dilakukan untuk menilai suatu program baik dari dimulainya suatu program

secara sistematis, mulai perencanaan suatu program, pelaksanaan program dan

hasil yang telah dicapai oleh program serta menilai dampak yang akan terjadi

dari terlaksananya program tersebut. Selanjutnya informasi dari hasil evaluasi

tersebut dapat digunakan untuk melanjutkan program yang mungkin sama

persis dan program yang akan dijalankan menjadi lebih baik dari berbagai segi

baik secara masukan, proses dan hasil yang kemudian memberikan dampak

yang lebih baik lagi. Pada penelitian kali ini, peneliti akan memfokuskan

penelitian pada hasil dan dampak program.

3. Jenis-jenis Evaluasi

Dalam teori evaluasi program, dikenal beberapa jenis evaluasi

program yang dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu:

a. Evaluasi Konteks (Context)

Evaluasi konteks adalah upaya untuk menggambarkan dan merinci

lingkungan, kebutuhan yang tidak terpenuhi, populasi dan sampel yang

dilayani, dan tujuan proyek.

6M. Chabib Thoha.Teknik Evaluasi Pendidikan. Ed-1.(Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,1996) h. 1-4.

Page 36: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

23

b. Evaluasi Input

Maksud dari evaluasi input adalah (dalam program bantuan rumah) adalah

kemampuan awal pelaksana program dalam menyediakan layanan bantuan

rumah, dengan ahli bangunan (arsitek) rumah yang berkualitas dan

sebagainya.

c. Evaluasi Proses

Evaluasi proses dalam model CIPP merujuk pada “apa” kegiatan yang

dilakukan dalam program, “siapa” pelaksana/penanggung jawab program,

“kapan program akan selesai. Dalam model CIPP, evaluasi proses

diarahkan pada seberapa jauh kegiatan yang dilaksanakan di dalam

program sudah terlaksana sesuai rencana.

d. Evaluasi Produk atau Hasil

Evaluasi produk atau hasil diarahkan pada hal-hal yang menunjukan

perubahan yang terjadi. Pertanyaan yang mungkin diajukan pada evaluasi

ini adalah apakah dampak yang diperoleh penerima manfaat bantuan

rumah dalam waktu yang relatif panjang dengan adanya program?.7

Evaluasi hasil dan dampak inilah yang akan penulis lakukan dalam rangka

melihat dampak yang muncul pada penerima manfaat program bantuan

rumah untuk keluarga berumah tidak layak huni di Ciater.

Dalam penelitian produk atau hasil, ada beberapa pertanyaan yang

dapat diajukan,salah satunya antara lain:

7Suharsimi Arikunto, Cepi Safruddin. Evaluasi Program Pendidikan Pedoman TeoritisPraktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan.Cet-3(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009) h. 45-48.

Page 37: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

24

1. Apakah manfaat yang diperoleh dalam waktu yang panjang dengan

adanya program tersebut?8

4. Pengertian Evaluasi Dampak

Evaluasi dampak penulis kutip dari Ruth Levine dalam jurnalnya, ia

mengungkapkan bahwa:

“…definition of impact evaluation as a measurement of net change inoutcomes attributable to a specific program using a methodology thatis robust, available, feasible, and appropriate, both to the questionunder investigation and to the specific context. Impact concern notonly outcomes, but also the change that leads to outcomes.(…definisievaluasi dampak sebagai pengukuran perubahan bersih dalam hasildisebabkan program khusus menggunakan metodologi yang kuat,tersedia, layak, dan tepat, baik untuk pertanyaan dalam penyelidikandan untuk konteks tertentu. Dampak tidak hanya memperhatikan hasil,tetapi juga perubahan yang mengarah ke hasil …)”9

Jadi, dari kutipan tersebut dijelaskan bahwa evaluasi dampak adalah

mengukur secara bersih hasil yang disebabkan oleh adanya suatu program

tertentu dengan metodologis. Dan evaluasi dampak tidak hanya memandang

dari segi hasil saja, tetapi juga perubahan yang akan muncul sebagai dampak

dari program itu sendiri.

Prinsip penggunaan alat ukur untuk memberikan suatu penilaian hasil

apapun bentuknya, harus mempunyai sifat valid dan reliable.Valid (sahih)

artinya alat ukur mampu mengukur apa yang hendak diukurnya, dalam

penelitian ini, alat ukur yang digunakan adalah standar rumah tidak layak huni

dan standar rumah layak huni yang telah ditetapkan oleh pemerintah serta

8Suharsimi Arikunto.Evaluasi Program Pendidikan.(Jakarta:PT Bumi Aksara, 2008) h. 39Institute Of Medicine of the National Academies.Design Consideration For Evaluating The

Impact of Pefpear.(Washington DC:The National Academy Press, 2008) h. 23.

Page 38: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

25

syarat rumah sehat. sedangkan reliable (terandalkan) artinya alat ukur mampu

menghasilkan informasi yang sebenarnya.10 Untuk menghasilkan informasi

yang terandalkan, maka peneliti akan mewawancari, mengobservasi dan

melakukan studi dokumentasi terkait dengan program bantuan rumah untuk

keluarga berumah tidak layak huni di Kelurahan Ciater. Variabel dari evaluasi

dampak ini yaitu produk dan dampak.

5. Tujuan Evaluasi

Karena laporan evaluasi berhubungan dengan tujuan evaluasi, jelas

laporan evaluasi dapat digunakan untuk bermacam-macam tujuan.Tujuan

laporan evaluasi berhubungan langsung dengan tujuan pemakaiannya.Bila

evaluasi yang dilakukan sumatif, laporan harus berisi informasi dan penilaian

(judgement) tentang kegunaan program.laporan hasil evaluasi ini ditujukan

kepada:

1. Orang-orang yang ingin memakainya.

2. Orang yang akan menentukan alokasi sumber-sumber untuk melanjutkan

program.

3. Orang-orang yang berhak mengetahui tentang program untuk tujuan-

tujuan yang lain.

Pada evaluasi formatif tujuan utamanya yaitu untuk memperbaiki dan

mengembangkan program dan laporannya harus diserahkan secepatnya

kepada orang program, diinformasikan pula tentang bagaimana program

10Ahmad Sofyan dkk.Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi.(Ciputat:LembagaPenelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006) h. 52-53

Page 39: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

26

berfungsi dan perubahan-perubahan apa yang harus dilakukan untuk tujuan

tersebut.11

6. Manfaat Evaluasi

Brinkerhoff (1983) yang dikutip oleh Farida Yusuf juga menyebutkan

bahwa sebagai tambahan untuk pembuat keputusan ada Sembilan manfaat

yang dapat diberikan oleh laporan evaluasi yaitu untuk:

1. Pertanggungjawaban

2. Menjelaskan, meyakinkan.

3. Mendidik.

4. Meneliti.

5. Dokumen.

6. Turut Terlibat.

7. Mendapat dukungan.

8. Menambah pengertian.

9. Hubungan masyarakat.

Memang laporan evaluasi dapat memberikan manfaat banyak namun

yang paling penting yaitu menyampaikan pesan, memberi informasi yang

tepat kepada audiensi tentang penemuannya dan kesimpulan hasil

pengumpulan informasi analisis, dan tafsiran informasi evaluasi.12

11Farida Yusuf Taybnapis.Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi untuk ProgramPendidikan dan Penelitian.(Jakarta:Rineka Cipta, 2008) h. 134-135

12Ibid h. 135-136.

Page 40: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

27

7. Prosedur Evaluasi

Proses suatu evaluasi pada umumnya memiliki tahapan-tahapannya

sendiri. Walaupun tidak selalu sama, tetapi yang lebih penting adalah bahwa

prosesnya sejalan dengan fungsi evaluasi itu sendiri. Berikut ini dipaparkan

salah satu tahapan evaluasi yang sifatnya umum digunakan.

a. Menentukan apa yang akan dievaluasi

Banyak terdapat aspek-aspek yang kiranya dapat dan perlu

dievaluasi.Tetapi, biasanya yang diprioritaskan untuk dievaluasi adalah

hal-hal yang menjadi key-succes factors-nya.

b. Merancang (desain) Kegiatan Evaluasi

Sebelum evaluasi dilakukan, tentukan terlebih dahulu desain

evaluasinya agar data apa saja yang dibutukan, tahapan-tahapan kerja apa

saja yang dilakukan, siapa saja yang dilibatkan, serta apa saja yang akan

dihasilkan menjadi jelas.

c. Pengumpulan Data

Berdasarkan desain yang telah disiapkan, pengumpulan data dapat

dilakukan secara efektif dan efisien, yaitu sesuai dengan kaidah-kaidah

ilmiah yang berlaku dan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.

d. Pengolahan dan Analisis Data

Setelah data terkumpul, data tersebut dioleh untuk dikelompokan agar

mudah dianalisis dengan menggunakan alat-alat analisis yang sesuai,

sehingga dapat menghasilkan fakta yang dapat dipercaya.

Page 41: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

28

e. Pelaporan Hasil Evaluasi

Agar hasil evaluasi dapat dimanfaatkan bagi pihak-pihak yang

berkepentingan hendaknya hasil evaluasi didokumentasikan secara tertulis

dan diinformasikan baik secara lisan maupun tulisan.13

B. Indikator Evaluasi Dampak

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa indicator evaluasi

dampak diantaranya transparansi dan akuntabilitas, kriteria rumah layak huni

serta kriteria rumah sehat.

Peneliti menggunakan transparansi dan akuntabilitas sebagai alat ukur untuk

mendapatkan kelengkapan informasi mengenai program yang dilakukan.

Transparansi dan akuntabilitas pelayanan publik sangat penting dalam

penyelenggaraan pelayanan publik untuk menciptakan kualitas pelayanan

publik.Transparansi dan akutabilitas dalam penyelenggaraan pelayanan publik

sebagaimana diatur dalam keputusan Menpan Nomor KEP/26/M.PAN/2/2004

utamanya diwujudkan pada aspek pembiayaan, waktu, persyaratan, prosedur,

informasi, pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dan lokasi

pelayanan.14

1. Transparansi

Transparansi adalah prinsip yang menjamin akses atau kebebasan bagi

setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan

13 Husen Umar.Evaluasi Kinerja Perusahaan.(Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama, 2002) h.38-39.

14 Komarudin dan Satmoko.Transparansi dan Akuntabilitas Pelayanan Publik Vol5.(Jakarta:Pusat Pengkajian Teknologi Lingkungan.2009)h. 99

Page 42: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

29

pemerintah/suatu lembaga, yakni informasi tentang kebijakan, proses

pembuatan dan pelaksanaan serta hasil yang dicapai.15

2. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah prinsip yang menjamin bahwa setiap kegiatan

penyelenggaraan kelembagaan dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka

kepada pihak-pihak/masyarakat.16

Dalam inpres No. 7 tahun 1999 akuntabilitas didefinisikan sebagai

kewajiban suatu instansi pemerintah guna mempertanggungjawabkan

keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-

tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban

secara periodik.17

3. Tujuan Transparansi dan Akuntabilitas

a. Mencegah sedini mungkin terjadinya penyimpangan melalui tumbuhnya

kesadaran masyarakat melalui kontrol sosial

b. Menghindari salah persepsi

c. Membangun kepercayaan semua pihak terhadap pelaksanaan kegiatan

secara keseluruhan

d. Akurasi dan kelengkapan informasi yang berhubungan dengan sasaran

program.

15http://www.p2kp.org/pustaka/files/modul_pelatihan08/a/2/e/%283%29/Modul-Transparansi-Akuntabilitas.pdf (diakses pada 1 Oktober 2013, pukul 09:25 WIB)

16Ibid17 Inpres No. 7 Tahun 1999

Page 43: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

30

4. Alat Ukur Transparansi dan Akuntabilitas

Dalam penulisan skripsi ini yang menjadi alat ukur Transparansi program

adalah:

a. Publikasi kegiatan melalui alat komunikasi (Papan

pengumuman/website/Pusat Informasi/langsung)

b. Informasi yang disajikan18

Dalam penulisan skripsi ini, yang menjadi alat ukur akuntabilitas program

adalah:

a. Ketercapaian tujuan program

b. Ketepatan sasaran Program

c. Ketepatan jangka waktu program

d. Penggunaan dana public

e. Ketercapaian kriteria kelayakan hunian

f. Ketercapaian kriteria rumah sehat

5. Kriteria Rumah Layak Huni

Kelayakan sebuah hunian sudah di atur dalam Peraturan Menteri

Negara Perumahan Rakyat (Permenegpera) Nomor 22/PERMEN/M/2008

tentang standar pelayanan minimal bidang perumahan rakyat daerah provinsi

dan daerah kabupaten/kota. Kriteria kelayakan hunian tersebut yaitu meliputi:

1. Memenuhi persyaratan keselamatan bangunan meliputi:

a. Struktur bawah/pondasi

18Ibid

Page 44: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

31

- Pondasi harus ditempatkan pada tanah yang mantap, yaitu

ditempatkan pada tanah yang keras, dasar pondasi ditanam 45 cm

dari permukaan tanah.

- Seluruh badan pondasi harus tertanam di dalam tanah.

- Pondasi tidak boleh diletakan terlau dekat dengan dinding tebing,

untuk mencegah longsor, tebing diberi dinding penahan yang

terbuat dari pasangan atau turap bambu maupun kayu.

b. Struktur tengah/kolom

- Pada bagian akhir atau setiap kolom harus diikat dan disatukan

dengan balok keliling/ring balok dari kayu, betor bertulang atau

baja.

c. Struktur atas

- Rangka harus kuat menahan beban atap.

- Rangka kuda-kuda harus diangker pada kedudukannya (pada

kolom atau balok)

- Pada arah memanjang atap harus diperkuat dengan menambah

ikatan angin diantara rangka kuda-kuda.

2. Menjamin kesehatan meliputi pencahayaan, penghawaan dan sanitasi.

a. Kecukupan rumah layak huni minimal 50% dari yang berhadapan

dengan ruang terbuka untuk ruang tamu dan minimal 10% dari

dinding yang berhadapan dengan ruang terbuka untuk ruang tidur.

b. Kecukupan penghawaan rumah layak huni minimal 10% dari luas

lantai.

Page 45: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

32

c. Penyediaan sanitasi minimal 1 kamar mandi dan jamban di dalam atau

di luar bangunan rumah dan dilengkapi bangunan bawah septictank

atau dengan sanitasi komunal.

3. Memenuhi kecukupan luas minimum 7,2m²/orang sampai dengan

12m²/orang dengan fungsi utama sebagai hunian yang terdiri dari ruang

serbaguna/ruang tidur dan dilengkapi dengan kamar mandi.19

6. Rumah Sehat

Perlu diperhatikan bahwa rumah sehat tidak sama dengan rumah

mewah. Rumah sehat sudah dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok

(fundamental needs) manusia, tetapi mungkin belum dapat memenuhi

keinginan (demand) seseorang. Jadi, harus ada pemisahan antara pengertian

kebutuhan dan keinginan.Untuk menetapkan kondisi perumahan yang sesuai

dengan kriteria sehat tersebut, The American Public Health Association telah

meneliti dan merumuskan empat fungsi pokok rumah sebagai tempat tinggal

yang sehat bagi setiap manusia dan keluarganya selama masa hidupnya.

Keempat fungsi pokok tersebut ialah:

a. Untuk memenuhi kebutuhan jasmani manusia yang pokok.

b. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rohani manusia yang pokok.

c. Tempat berlindung terhadap penularan penyakit menular.

d. Tempat berlindung terhadap gangguan ataupun kecelakaan.20

19Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 22 tahun 2008 tentang StandarPelayanan Minimum Bidang Perumahan Rakyat.

20 Rudy Gunawan.Rencana Rumah Sehat.(Yogyakarta: Kanisius, 2009) h. 11-12.

Page 46: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

33

Secara umum rumah sehat itu sendiri adalah sebuah rumah yang dekat

dengan air bersih, berjarak 100 meter dari tempat pembuangan sampah, dekat

dengan sarana kebersihan serta berada di tempat dimana air hujan dan air

kotor tidak menggenang.21

7. Kriteria Rumah Sehat

Syarat rumah sehat dibagi empat syarat, yaitu:

1. Persyaratan Letak Rumah

Permukaan dataran rendah yang sering digenangi air/banjir sudah jelas

tidak baik menjadi tempat perumahan yang permanen.Tanag berbatu karang

biasanya lembab dan dingin karna air pada waktu hujan tidak meresap ke

tanah. Akan tetapi akan menjadi tempat tinggal yang baik apabila dibangun

drainase yang baik.

Hadap rumah (hubungannya dengan matahari, arah angin, dan

lapangan terbuka). Di belahan bumi sebelah utara misalnya, kamar-kamar

yang terletak di sebelah utara akan menerima sinar matahari lebih sedikit.

Oleh karena itu sebaiknya dapur dan ruang tempat menyimpan makanan

terletak di bagian utara rumah.

2. Persyaratan Fisik

Persyaratan fisik meliputi konstruksi dan luas bangunan.Kostruksi

rumah harus baik dan kuat, sehingga dapat mencegah kemungkinan terjadinya

kelembapan dan mudah diperbaiki bila ada kerusakan.Persyaratan fisik

21Wahid Iqbal Mubarak dkk. Ilmu Kesehatan Masyarakat : Teori dan Aplikasi.(Jakarta:Salemba Medika, 2009) h. 285.

Page 47: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

34

menyangkut konstruksi rumah.Setiap orang merasa perlu membangun rumah

dengan pondasi yang kokoh supaya konstruksinya kuat.

Luas bangunan harus disesuaikan dengan jumlah penghuni rumah, luas

lantai bangunan disesuaikan dengan penghuninya. Luas bangunan yang tidak

sesuai dengan jumlah penghuninya akan mengakibatkan sesak, kurang bebas,

dan akan menyebabkan tidak sehat. Jika salah seorang anggota keluarga

menderita penyakit menular, maka kurangnya suplai oksigen dapat

memudahkan terjadinya penularan penyakit. Luas kamar yang optimum

adalah 2,5-3m per-anggota keluarga.

3. Persyaratan Fisiologis

a. Ventilasi : merupakan hal penting untuk diperhatikan, rumah

sebaiknya dibuat sedemikian rupa sehingga udara segar masuk ke

dalam rumah secara bebas, sehingga asap dan udara kotor dapat hilang

dengan cepat. Hal ini dapat dilakukan dengan menempatkan jendela

dan pintu pada posisi yang tepat, sehingga udara dapat keluar masuk.

Terdapat dua macam ventilasi yaitu alamiah dan buatan. Ventilasi

alamiah terjadi melalui jendela atau rongga-rongga di bagian pintu dan

sebagainya. Ventilasi buatan terjadi dengan adanya alat-alat buatan

seperti Air Conditioner (AC) atau kipas angin.

b. Pencahayaan : sebuah rumah dapat dikatakan rumah yang sehat

apabila mendapatkan pencahayaan yang cukup. Ini dikarenakan

cahaya memiliki sifat membunuh bakteri atau kuman yang masuk ke

dalam rumah. Selain itu kurangnya cahaya juga dapat mengakibatkan

Page 48: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

35

berkurangnya kesehatan pada mata. Ada dua macam sumber cahaya,

yaitu cahaya alamiah dan cahaya buatan. Cahaya alamiah terbuat dari

cahaya matahari yang masuk ke dalam rumah, selain tanpa biaya, juga

dapat membunuh bakteri yang bersifat patogen seperti basil TBC.

Cahaya buatan terbuat dari lampu listrik, lampu minyak tanah dan

alat-alat lain yang mengeluarkan cahaya.

c. Kebisingan : faktor kebisingan mulai diperhatikan oleh setiap orang.

Hal ini dikarenakan kebisingan bisa mengganggu konsentrasi dan

kenyamanan seseorang. Terutama jika kebisingan dengan suara yang

tiba-tiba meletus, maka orang-orang akan terganggu dengan bunyi

letusan tersebut. Orang yang memiliki penyakit jantung dapat

meninggal seketika mendengar letusan tersebut. Rumah yang sehat

juga adalah rumah yang jauh dari kebisingan.22

C. Keluarga Berumah Tidak Layak Huni

1. Pengertian Rumah

Rumah adalah banguan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau

hunian dan sarana pembinaan keluarga.Secara fisik merupakan bangunan

tempat tinggal, secara fungsional merupakan tempat awal pengembangan

kehidupan dan penghidupan keluarga, di lingkungan yang sehat, aman, serasi

dan teratur.23 Dalam Undang-Undang No. 4 tahun 2004 tentang perumahan,

pada pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa “rumah adalah bangunan yang

22Ibid. 286-28823Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia.Kamus Tata Ruang.(Jakarta:Direktorat Jendral Cipta

Karya Departemen Pekerjaan Umum, 1997) h. 94.

Page 49: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

36

berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan saran pembinaan kel

uarga.”24

2. Rumah Tidak Layak Huni

Rumah tidak layak huni rumah tinggal yang tidak layak untuk dihuni

dilihat dari aspek kualitas fisik rumah dan atau kualitas fasilitas rumah.

Kualitas fisik rumah tempat tinggal diukur dengan tiga variable, yaitu : jenis

atap terluas, jenis dinding terluas dan lantai terluas, sedangkan kualitas

fasilitas rumah diukur dengan dua variable, yaitu: Luas lantai perkapita,

sumber penerangan dan ketersediaan fasilitas tempat buang air besar (WC).25

3. Keluarga Berumah Tidak Layak Huni

Keluarga Berumah Tak Layak Huni, adalah keluarga yang kondisi

perumahandan lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak untuk

tempat tinggal baik secara fisik, kesehatan maupun sosial.26

4. Kriteria Rumah Tidak Layak Huni

a. Luas Lantai per Kapita

Luas lantai rumah sering digunakan sebagai indikator kemampuan

sosial masyarakat.Luas lantai rumah perkapita merupakan salah satu

kriteria penentu ketidaklayakan hunian. Kriteria ketidaklayakan hunian

menurut luas lantai perkapita di perkotaan adalah kurang dari empat m²

dan di pedesaan kurang dari 10 m².

24www.penataanruang.net/taru/hukum/UU_4_1992.pdf (Diakses pada 21 Desember 2012,pukul 03:18 WIB)

25Direktorat Statistik Pendidikan dan Kesejahteraan Sosial.Buklet Penyandang MasalahKesejahteraan Sosial Tahun 2006.(Jakarta:CV. Pertratama Persada.2006.). h. 22

26http://www.kemsos.go.id/unduh/Panduan%20Pendataan%20PMKS.pdf(Diakses pada 21Desember 2012, pukul 1:37 WIB)

Page 50: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

37

b. Jenis Atap Rumah

Jenis atap rumah merupakan salah satu penentu kriteria

ketidaklayakan hunian.Jenis atap rumah yang terbuat dari daun/lainnya

merupakan salah satu kriteria dari rumah tidak layak huni.

c. Jenis Dinding Rumah

Dinding merupakan salah satu komponen penting dari rumah yang

digunakan sebagai salah satu kriteria penentu ketidaklayakan

hunian.Kriteria ketidaklayakan hunian menurut dinding adalah jenis

dinding yang terbuat dari bambu/lainnya.

d. Jenis Lantai Rumah

Jenis lantai rumah dengan tanah merupakan kriteria ketidaklayakan

sebuah hunian.Namun di pedesaan masih banyak rumah dengan lantai

tanah.27

27Marie tetty Nuryetty dkk.Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Indonesia2011.(Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kesejaheteraan Sosial bekerjasama dengan Badan PusatStatistik.2011) h. 157-160.

Page 51: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

38

BAB III

PROFIL KELURAHAN CIATER

A. Profil Kelurahan Ciater

Sebagai bagian dari Kecamatan serpong, Kelurahan Ciater menjadi wilayah

yang berkembang cukup baik. Perkembangan ini juga dikarenakan sejak

dibuatnya tol Antasari – BSD (Serpong – Jakarta) sehingga Ciater juga menjadi

sasaran para investor terutama di bidang property untuk membangun perumahan

dengan lokasi yang cukup strategis.

Jika wilayah komplek perumahan menggunakan bangunan dengan konsep

modern, tidak sama halnya dengan kondisi perumahan warga pribumi Ciater.

Masih adanya rumah warga yang terbuat dari bilik/papan yang menjadi

permasalahan tersendiri. Permasalahan Ciater bukan hanya sebatas pada

ketimpangan pada struktural perumahan, tetapi juga berkurangnya lahan milik

warga yang memang dijual oleh mereka sendiri kepada warga luar sehingga

warga pribumi tidak banyak yang memiliki asset berupa tanah milik sendiri.

Selain itu juga terkait pertanahan, banyak lahan yang sampai saat ini belum di

ketahui pemiliknya siapa

Wilayah Ciater merupakan wilayah yang memiliki banyak program terkait

untuk memajukan wilayahnya. Beberapa program yang telah ada seperti saung

tani. Merupakan program Kelompok Wanita Tani (KWT) yang anggota adalah

masyarakat Ciater sendiri. Memiliki lahan sendiri yang telah digunakan untuk

Page 52: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

39

menanam berbagai macam sayuran, buah-buahan serta beberapa jenis rempah.

Program lain juga seperti pelatihan menjahit yang diikuti oleh ibu-ibu yang ingin

belajar menjahit dengan tempat belajar menjahit di salah satu ruangan di kantor

kelurahan Ciater. Unit koperasi bagi para pengusaha kecil dan menengah yang

dikelola juga oleh pihak kelurahan Ciater dalam rangka memanjukan

perekonomian masyarakatnya.

Kelurahan Ciater terletak di Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten,

beralamatkan di Jl. Raya Ciater-BSD Rt. 004/09.Presentase sekitar 16,64% dari

total luas wilayah Kota Tangerang Selatan, dengan luas Kelurahan Ciater yaitu

426.000 Km².

Gambar 1

Peta Wilayah Kelurahan Ciater (Citra Satelit 2013)

Page 53: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

40

Batas wilayah Kelurahan adalah sebagai berikut:

1. Utara : Kelurahan Rawa Buntu/Rawa Mekar Jaya

2. Timur : Kecamatan Ciputat

3. Selatan : Kelurahan Buaran

4. Barat : Kecamatan Setu

Pada gambar di atas, dapat terlihat arsiran berwarna kuning yang menandakan

lahan-lahan yang masih diduduki oleh warga pribumi, sedangkan pada wilayah

biru, merupakan wilayah perumahan yang termasuk ke dalam wilayah kelurahan

Ciater. Wilayah merah merupakan Kampung Pondok Sentul yang dimana,

program bantuan rumah untuk keluarga berumah tidak layak huni

diselenggarakan. Hal ini menandakan bahwa, pada wilayah merah inilah

dahulunya banyak terdapat rumah tidak layak huni. Peneliti mendapatkan data

jumlah keluarga berumah tidak layak huni di Kampung Sentul mencapai 30

keluarga.

Berdasarkan Luas Menurut Penggunaan Lahan, Kelurahan Ciater terdiri dari

sawah non-aktif, daratan kering dan Lahan Pemukiman, dengan luas sebagai

berikut:

1. Sawah : 2,6 Km²

2. Darat Kering : 159,3 Km²

3. Pemukiman : 264,1 Km²

Jarak Kelurahan ke Ibukota (Orbitasi Kelurahan) dengan ukuran sebagai

berikut:

Page 54: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

41

1. Ke Ibu Kota Kecamatan : 9,7 Km²

2. Ke Ibu Kota Kab/Kota : 8,5 Km²

3. Ke Ibu Kota Provinsi : 26 Km²

4. Ke Ibu Kota Negara : 14,5 Km²

Gambar 2

Struktur Organisasi

Keadaan penduduk Ciater beberapa tahun terakhir akan digambarkan

pada tabel-tabel berikut:

1. Jumlah Penduduk

LURAHH. NASAN

WIJAYA

Pengurus RW01 s/d 14

JABATANFUNGSIONAL

ENDANG JAHRA,S.sos

SEKSIPEMERINTAHA

NKUDIN. H.

AMAT. S.Sos

SEKSI PENGEMBANGANEKONOMI DAN

KESEJAHTERAAN SOSIAL

JUNAEDI, SE

SEKERTARISKELURAHAN

LINDA HERAWATI , SE

SEKSIPEMELIHARAANFASILITAS UMUMABDUL ROHMAN,

SE

SEKSIPELAYANAN

UMUMNAUN MIDAN

-

Page 55: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

42

Tabel 2

Data penduduk tahun 2011

No. Keterangan Jumlah

1. Laki-Laki 9,702

2. Perempuan 9,498

Total 19,200

Tabel 3

Data Penduduk Tahun 2012

No. Keterangan Jumlah

1. Laki-Laki 10,332

2. Perempuan 10,508

Total 20,840

Dari data tabel di atas, dapat di lihat bahwa telah terjadi peningkatan

jumlah penduduk. Pada tahun 2011 jumlah penduduk adalah 19,200 orang dan

pada tahun 2012 menjadi 10,840, ini berarti terjadi peningkatan penduduk

sejumlah 1640 orang. Peningkatan ini dikarenakan banyak pendatang yang

menjadi warga Ciater dan tentu saja diiringi dengan laju pertumbuhan

perumahan di wilayah Ciater sendiri, dengan banyak rumah-rumah permanen

yang baru dibangun, maka semakin banyak pula orang-orang yang menjadi

warga tetap Ciater.1

1 Yayan Sopyan dkk. Laporan Penelitian Intitusional Mapping Sosial Desa Mitra SejahteraKota Tangerang Selatan .(Jakarta:Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah) h. 75-83

Page 56: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

43

B. Karakteristik Masyarakat Kelurahan Ciater

Dalam penjelasan ini, peneliti akan memaparkan karakter masyarakat Ciater

dari berbagai bidang seperti agama, kesehatan, politik dan budaya.

1. Bidang Agama

Agama merupakan acuan atau penuntun dalam kehidupan manusia.

Agama mengajarkan banyak kebaikan dan mengajarkan untuk tidak

melakukan sesuatu yang dilarang agar umatnya terjauh dari perbuatan jahat.

Dalam aspek agama ada beberapa dimensi yang telah menjadi temuan

lapangan yang dilakukan oleh peneliti di wilayah Kelurahan Ciater yang

terbagi dalam beberapa dimensi, yaitu

a. Dimensi Ritualistik

Yaitu dimensi keberagaman yang berkaitan dengan sejumlah prilaku-

prilaku khusus seperti tata cara ibadah, pembaptisan dan sebagainya.

Bagi masyarakat yang beragama Islam, kegiatan keagaman rutin

diadakan pada malam jum’at dan tidak jarang pula diadakan pada malam

minggu. Kegiatan ini dilakukan oleh kelompok Majelis ta’lim dan

kelompok IRMA (Ikatan Remaja Masjid). Anak-anak setingkat SD ikut

pengajian pada sore hari di beberapa masjid yang bisaanya dimulai pada

pada pukul 15.00. pada saat bulan puasa, Hj. Asnan mengatakan:

“ya…disini mah de, ya bisa aja masyarakatnya mah, nyangsholat ya sholat, puasa ya puasa, tetep aja gitu ada yang enggasholat ma puasa mah disini, tapi banyakan mah nyang puasagitu”

Page 57: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

44

Masyarakat cukup baik dalam berpuasa, namun tetap ada beberapa

anggota masyarakat yang tidak melaksanakan puasa. Hal ini disampaikan

oleh Hj. Asnan yang merupakan tokoh agama di wilayah RW 10. Bagi

mereka yang memeluk agama Kristen, kegiatan agama dilakukan di gereja

dan TPI (Tempat Pembinaan Iman) setempat, Ibu Rita, pemilik TPI yang

merupakan istri dari Pendeta Stanley, mengatakan:

“yah, disini kan bukan gereja yah, jadi seperti tempatpembinaan iman saja, dan masyarakat yang beragama kristenkhususnya katolik tidak banyak, tapi untuk kegiatan agamabisa dibilang rutin, yah kira-kira 10 sampai 20 orang tiap hariminggu”.

Ini menandakan bahwa kegiatan agama kristen pun dilaksanakan cukup

baik.

b. Dimensi Ekperensial

Dalam hubungan antar agama, di Ciater tidak ditemukan adanya

intimidasi antar agama, hal ini disebabkan karena kesadaran hak untuk

menganut kepercayaan masing-masing. Dinilai bahwa, selama tidak saling

mengganggu satu sama lain, maka tidak akan terjadi konflik agama, pak

Adul warga RT 08/09 mengungkapkan:

“klo agama mah masing-masing aja gitu, ya selama mereka(yang menganut agama selain islam) gak ganggu ato gakmacem-macem, kita mah tenang-tenang aja gitu”

Ketika hari-hari besar agama tiba, masyarakat yang berbeda agama

melaksanakan kegiatan agama masing dengan baik tanpa ada halangan

dari agama-agama lain. Tapi justru, ketika ada hari besar seperti lebaran

yang identik dengan kuliner lebaran, masyarakat Islam berbagi makanan

Page 58: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

45

dengan agama lain seperti membagi ketupat dengan yang beragama

Kristen. Sebaliknya, agam Kristen ketika mengadakan hari raya seperti

natal, Ibu Rita menyataka:

“Malahan, klo hari hari besar gitu ya, itu kita saling bagi-bagi,ada yang ngasih ketupat kalau lebaran ke saya, saya juga kalaunatal misalnya, ya ngasih kue-kue, seperti itu”

Dari kedua narasumber tersebut, dapat disimpulkan bahwa

kehidupan beragama cukup harmonis dan tidak ditemukan adanya

masalah antar agama.

Ketika ada acara pengajian, Hj. Asnan dan ketua RW 07 Bpk. Ali

memiliki pendapat yang sama, bahwa ,mereka yang ikut pengajian adalah

dimulai dari usia setingkat SD sampai dengan orang tua.

c. Dimensi Intelektual

Yaitu dimensi yang mengacu kepada pengharapan bahwa orang-orang

yang beragama paling tidak memiliki sejumlah minimal pengetahuan

mengenai dasar-dasar keyakinan, ritual-ritual dan kitab-kitab.

Masyarakat Ciater tergolong baik dalam kemampuan baca tulis al-

qur’an, hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya majelis ta’lim, yaitu

berjumlah 36 majelis ta’lim, IRMA (Ikatan Remaja Masjid) berjumlah 10

kelompok, TPQ (Tempat pengajian Qur’an) yang berjumlah 13. (Data

seksi kesejahteraan sosial kelurahan Ciater 2010).

Dalam pelaksanaan ibadah, masyarakat Ciater melakukan ibadah atas

dasar kebisaaan yang sudah dilakukan turun temurun dan diajarkan oleh

orang tua dulu, kembali Hj. Asnan Menjelaskan.

Page 59: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

46

“kalo masalah ibadah mah ya de, disini mah udah kebiasaan, adajuga karena diajarin, dari jaman dulu mah banyak yang sukabelajar agama, tapi kalo sekarang udah jarang yang muda padabelajar agama mah”

Di masyarakat Ciater tidak banyak tokoh agama yang disebut sebagai

kyai, ustad dan pendeta. Mereka yang menyandang gelar haji ± 20 orang

serta 2 pendeta Gereja (Data Seksi Kesejahteraan Sosial 2011).

Mengenai peran pranata ke agamaan terdapat 36 majelis ta’lim yang

melakukan kegiatan pengajian setiap 1 minggu sekali. Yang mengajak

para warga untuk ikut pengajian bersama.

Tabel 4

Data Sarana Ibadah

No. Keterangan Jumlah

1. Masjid 10

2. Mushola 28

3. Gereja 2

4. Pura -

5. Vihara -

6. Klenteng 1

7. Majlis Ta’lim 38

8. TPA 7

9. Pon-Pes 1

Page 60: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

47

Dari data tabel di atas, dapat dilihat bahwa dengan beragamnya sarana

ibadah untuk berbagai agama di Ciater, menunjukan pula bahwa

kehidupan beragam di Ciater berdampingan dengan baik.

Dalam kegiatan beribadah, bukan hanya tempat ibadah seperti masjid,

gereja atau vihara yang menjadi tempat beribadah. Masyarakat juga bisa

melaksanakan ibadah di rumah mereka masing-masing selama situasi dan

kondisi mendukung. Misalkan pada saat shalat, tentunya tidak akan

nyaman ketika kita shalat dengan keadaan lantai yang masih tanah dan

tidak rata, juga dengan dengan kurangnya cahaya. Maka dari itu, rumah

layak huni juga seharusnya dapat memberikan situasi dan kondisi yang

nyaman agar kegiatan beribadah dapat dilakukan dengan baik dan khusyu

tentunya.

d. Dimensi Konsekuansial

Kegiatan agama seperti sholat, puasa, mengaji memang memberikan

dampak positif pada masyarakat Ciater, tetapi pada beberapa warga

khususnya remaja, seperti tidak terlalu berpengaruh, hal ini ditegaskan

oleh H. Asnan:

“ya…disini mah sholat-sholat ngaji ya…ngaji, tapi kayanya gaterlalu pengaruh de, kaya misalnya perempuan aja, diajarin nutupaurat misalnya pas ngaji, tapi klo udah pulang mah,,ya gitu, keluarrumah pake celana pendek, kerudung dilepas, kalo jaman dulu mahpan pake celana diatas lutut mah kaga pada berani”

2. Kesehatan

a. Lingkungan Fisik

Page 61: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

48

Keadaan lingkungan Ciater menurut drg. Endang selaku kepala

puskesma Rawa Buntu menyataka bahwa:

“Saya kira, Ciater itu yang paling parah yah dari pada kawasanyang lain”

Memang pada wilayah Ciater, akan sangat mudah ditemukan

sampah ketika mengelilingi kawasan tiap desa, terutama disamping kanan

dan kiri jalan utama. Hampir dia tiap tanah/lahan kosong, sudah pasti

ditemukan adanya sampah yang dibuang secara sembarangan.

Ketika membicarakan masalah MCK, warga Ciater menurut data

sanitasi lingkungan puskesmas Rawa Buntu, sekitar 600 KK lebih warga

masih menggunakan empang untuk membuang air kecil dan besar, limbah

rumah tangga dibuang ke lahan kosong disekitar. Penggunaan empang ada

yang digunakan bersama dan hanya untuk masing-masing.

Ditemukan dirumah beberapa warga yang masih menggunakan

empang. Menurut warga bernama pak Adul warga RT O8/09, ia mengaku:

“iyak, saya juga pan masih ada empang, klo ngebor mah kanpake duit gitu, udah gitu harus dalem, ni tetangga saya ngebor15 meter baru dapet aer, itu juga katanya sekarang udah maukering, tau dah katanya mah mau didalemin lagi!”

Salah satu bidan yang bertugas di posyandu kasih ibu di pondok

sentul yaitu bidan Elis menuturkan:

“klo dikampung mah kan gini, kebersihan masih kurang…udahmah BAB diempang, kadang juga ada aja yang DBD, Diare,meskipun disamping perkotaan tapi kan disini mah kampung”

Page 62: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

49

Warga yang masih menggunakan empang untuk buang air kecil dan

besar. Dengan keadaan air warna hijau yang merupakan air yang

tertampung yang sudah cukup lama karna hijau pekat yang disebabkan

oleh ganggang.

Untuk kepadatan rumah dituturkan juga oleh bidan Elis bahwa

Ciater termasuk padat, termasuk juga penduduk, karena bukan hanya ada

warga asli ciater, tetapi mereka yang mengontrak bahkan warga baru yang

memang membuat rumah untuk menetap menjadi warga Ciater.2

b. Lingkungan Alam

Lingkunan alam kelurahan Ciater terdiri dari perumahan, perkebunan

yang telah dimanfaatkan dan kebun yang terlantar. Perkebunan yang

terlantar seringkali dijadikan sasaran warga sebagai tempat pembuangan

sampah sehingga menimbulkan pemandangan yang tidak baik.

Aliran air kotor (got) hanya dapat dilihat pada jalan utama saja,

sedangkan, ketika sudah masuk wilayah perkampungan tidak ditemukan

adanya aliran air kotor. Jarak pemukiman dengan sumber bau tidak terlalu

jauh.

Wilayah Ciater juga memiliki banyak perkebunan seperti singkong,

kangkung, pepaya dan persawahan yang cukup luas. Ini juga menandakan

bahwa ada juga warga yang memanfaatkan lahan yang mereka miliki.

2Ibid 101-104

Page 63: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

50

c. Layanan Kesehatan

Fasilitas layanan kesehatan Kelurahan Ciater akan di gambarkan pada

tabel di bawah ini:

Tabel 5

Fasilitas pelayanan kesehatan

No. Kesehatan Jumlah

1. Rumah Sakit Umum -

2. Puskesmas -

3. Puskemas Pembantu 1

4. Klinik Umum -

5. Rumah Bersalin 4

6. Dokter Peraktek 4

7. Bidan Praktek 4

8. Posyandu 10

Data tabel di atas menunjukan ketersediaan pelayanan kesehatan yang

ada di wilayah Kelurahan Ciater. Dapat dilihat tidak adanya puskesmas di

wilayah Kelurahan Ciater, layanan kesehatan yang ada berupa posyandu,

rumah bersalin, dan lain-lain.

Wilayah Ciater mengandalkan layanan dari Puskesmas Rawa

Buntu. Ciater hanya memiliki posyandu yang pelayanannya hanya

Page 64: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

51

ditujukan untuk bayi dan lansia saja. Kondisi kesehatan masyarakat Ciater

dikatakan baik dan layanan kesehatan dapat diraih secara cuma-cuma, hal

ini diungkapkan oleh bidan Elis:

“Udah gratis juga kan, sebenernya kan dia deket ke RawaBuntu, puskesmas Rawa Buntu, yah inih biasa ajah, baik gitu”

Seperti yang telah diungkapkan oleh bidan Elis, puskesmas Rawa Buntu

merupakan satu-satunya puskesma terdekat yang dapat diakses oleh

warga Ciater.3

3Ibid 127-128

Page 65: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

51

BAB IV

ANALISIS DATA DAN TEMUAN LAPANGAN

A. Gambaran Umum Program Bantuan Rumah

Pada bab ini, peneliti akan membahas tentang program bantuan rumah

untuk keluarga berumah tidak layak huni di Kampung Pondok Sentul

Kelurahan Ciater Tangerang Selatan. Dengan menggabungkan dan mengkaji

hasil penelitian peneliti di lapangan yang telah dibuat dalam bentuk

wawancara, observasi dan studi dokumentasi dengan teori-teori dan kriteria-

kriteria yang telah dijelaskan pada Bab II sebelumnya. Sebelumnya peneliti

akan memaparkan sedikit informasi mengenai program bantuan rumah.

Program bantuan rumah untuk keluarga berumah tidak layak huni

(tergolong PMKS) merupakan program pengembangan perumahan dengan

nama kegiatan Peningkatan Kualitas Pelayanan, Sarana dan Prasarana

Kesejahteraan Sosial bagi PMKS. Program ini dilakukan di Kelurahan Ciater

Kampung Pondok Sentul yang mana wilayah tersebut merupakan wilayah

Binaan Peningkatan Peranan Wanita Keluarga Sehat Sejahtera(selanjutnya

disingkat P2WKSS). Terkait dengan program ini dijelaskan oleh Bapak MYT

selaku pelaksana program sebagai berikut:

“Proses/tahapan pelaksanaan adalah berdasarkan usulan dariP2WKSS dan dinas tata kota hanya sebagai dinas untukpelaksanaan program.”1

Dana program ini berasal dari APBD Kota Tangerang Selatan dengan

anggaran Rp. 40.000.000,-/Unit rumah yang dana tersebut berasal dari

1 Wawancara pribadi dengan Bpk. MYT. Pelaksana program, 16 September 2013. Pukul11.30

Page 66: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

52

anggaran tahun 2012. Waktu dari pelaksanaan program ini adalah antara 30-45

hari kalender, yaitu mulai dikerjakan dari bulan Oktober 2012 sampai dengan

bulan Desember 2012.Pelaksana pekerjaan dilakukan oleh Dinas Tata Kota

Bangunan dan Pemukiman Kota Tangsel dengan penanggung jawabnya

adalah pihak P2WKSS. Pengawasan pelaksanaan program ini melibatkan

pengawas Dinas intern.

B. Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi

Dalam melakukan kegiatan evaluasi dampak program bantuan rumah

untuk keluarga berumah tidak layak huni, peneliti telah menyusun langkah-

langkah sistematis untuk melakukan proses evaluasi, yaitu sebagai berikut:

1. Penentuan hal yang dievaluasiPada bagian ini, peneliti telah menentukan hal-hal apa saja yang ingin

diketahui dan dievaluasi, yaitu dengan memprioritaskan hal yang menjadi

key-succes factors-nya. Dalam penelitian evaluasi dampak ini, yang

menjadi key-succes-factors peneliti adalah:

- Transparansi dan Akuntabilitas Program

- Analisis kondisi penerima manfaat sebelum rumahnya diperbaiki dan

kesesuaiannya dengan kriteria ketidaklayakan hunian

- Analisis hasil dari program yang dilakukan dan kesesuaiannya dengan

kriteria rumah layak huni

- dampak yang muncul dari program yang dilakukan pada mata rantai

dampak berdasarkan waktu yaitu satu minggu, satu bulan dan satu

tahun tahun setelah program dijalankan.

Page 67: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

53

2. Rancangan Kegiatan EvaluasiRancangan kegiatan evaluasi yang telah dibuat peneliti ada sebagai

berikut:

- Melakukan pengumpulan data berupa tulisan dan gambar yang terkait

dengan program

- Melakukan wawancara dengan penerima manfaat untuk

mengumpulkan data dan menganalisi hasil wawancara tersebut serta

melakukan observasi setelah wawancara dilakukan

- Menganalisis dan mengkaji hasil penelitian serta digabungkan dengan

teori dan kriteria-kriteria yang ada untuk dievaluasi

- Membuat hasil penelitian/evaluasi dalam bentuk skripsi sebagai

laporan.

3. Profil Informana. Bpk. NI (Penerima manfaat)

Bpk. NI merupakan satu dari 20 penerima manfaat program

bantuan rumah.Bpk. NI berusia 50 tahun dan beragam Islam dan

merupakan warga pribumi yang bersuku betawi. Bpk. NI bekerja

sebagai buruh serabutan (buruh yang pekerjaannya tidak tetap)

sehingga pendapatannya pun tidak menentu perharinya mengingat Bpk

NI tidak tamat SD, maka ia memang sulit untuk mendapatkan

pekerjaan. Bpk. NI tinggal bersama istri dan tiga orang putra di

rumahnya.

Kesulitan ekonomi kehidupan Bpk. NI menjadi penyebab Bpk. NI

tidak mampu untuk memperbaiki rumahnya sendiri.Pekerjaan sebagai

buruh menghasilkan uang yang datang tidak menentu jumlahnya dan

Page 68: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

54

hanya cukup untuk makan sehari-hari saja. Terkadang ia hanya makan

nasi dan garam saja ketika Bpk NI tidak bekerja dan hal ini sudah

menjadi hal yang lumrah bagi keluarganya.Dengan keadaan tersebut

sudah barang tentu Bpk. NI tidak sanggup untuk merenovasi rumahnya

sendiri.

Rumah Bpk. NI secara keseluruhan dapat dikatakan tidak layak

huni.Keadaan yang tergambarkan dari beberapa foto menunjukan

rumah Bpk. NI bergenting rusak, dengan kualitas genting yang

rendah.Kusen pintu di dalam rumah Bpk. NI terlihat sudah rapuh

termakan oleh rayap.

b. Ibu P (Penerima Manfaat)

Ibu P merupakan penerima manfaat program yang berusia 28

tahun. Beliau beragama islam dan merupakan warga asli pribumi dan

asli Ciater Pondok Sentul. Wanita asal suku betawi ini sehari-hari

bekerja sebagai buruh cuci rumah tangga yang berangkat dipagi hari

dan pulang pada pukul 11:00 WIB atau tepat pada saat siang hari.Ibu P

tidak tamat pendidikan SD. Beliau tinggal bersama satu orang suami

yang bekera sebagai kuli proyek dan tiga orang putri di kediamannya.

Ibu P bekerja sebagai buruh cuci disebuah perumahan di wilayah

Ciater. Gaji yang ia terima sebesar Rp 500.000 dari buruh mencuci

tersebut sudah barang tentu hanya cukup untuk makan sehari-hari saja,

mengingat ia memiliki tiga orang anak yang masih bersekolah SD dan

SMP, serta satu anaknya yang masih balita. Uang yang ia terima

tentunya tidak dapat digunakan untuk memperbaiki rumahnya yang

Page 69: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

55

sudah tidak layak huni mengingat ia harus membiayai sekolah anak-

anaknya. Sulit bagi Ibu P menemukan pekerjaan yang lebih baik

mengingat ia hanya lulusan SD bahkan tidak tamat. Hal ini juga

dibenarkan oleh Bpk J, tetangga dari Ibu P yang mengenal Ibu P

cukup baik.

Rumah Ibu P memang sudah sangat tidak layak untuk dihuni

menurut pendapat Bpk J. secara keseluruhan, rumah Ibu P dapat

dikategorikan tidak layak huni dengan keadaan yaitu dinding rumah

terbuat dari bilik bambu.Di bagian atas atap teras rumah terlihat sebuah

lubang di dinding bilik yang sudah dalam kondisi rusak. Lantai rumah

langsung dengan tanah dari mulai depan rumah Ibu P. Dari samping

rumah Ibu P, terlihat banyak bagian genting yang telah rusak, pecah

bahkan tidak bergenting.

c. Ibu N (Penerima Manfaat Sarin (anggota keluarga))

Ibu N wanita berusia 61 tahun yang juga merupakan penerima

manfaat program bantuan rumah ialah warga asli pribumi bersuku

betawi.Ia beragama Islam dengan pekerjaan yang tidak menentu

karena beliau tidak tamat sekolah dasar. Ibu N bekerja sebagai buruh

tani yang juga tidak menentu akan pekerjaannya, terkadang ada dan

terkadang juga tidak ada sehingga pendapatan Ibu N tidak dapat

dipastikan dalam seharinya. Di kediamannya ia tinggal bersama suami

Bpk W, anak dan satu orang cucunya, jadi total tiga anggota lainnya.

Ibu N merupakan wanita lansia yang hidup bersama suami

dirumahnya dan ditemani oleh anak dan cucunya.Pendapat Ibu N

Page 70: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

56

didapat dari pekerjaannya sebagai buruh tani yang panggilannya tidak

menentu, sehingga anaknyalah yang bekerja sebagai buruh cuci di

perumahan Ciater.Suaminya yang juga bekerja sebagai buruh tani tidak

mempunyai pendapatan yang cukup (pendapatan Ibu P kurang dari Rp.

500.000 dalam sebulan) untuk memperbaiki rumahnya yang sudah

tidak layak huni. Selain itupun, Ibu N harus mengasuh cucunya karena

sang ibu pergi bekerja.Keadaan Ibu N ini dijelaskan juga oleh Ibu MT

selaku tetangganya yang terdekat, ia menjelaskan bahwa kehidupan

Ibu N memang terbilang miris karna Ibu N tinggal di rumah yang

sangat tidak layak. Pekerjaan keluarga Ibu N yang tidak menentu juga

menjadi penyebab ketidakmampuan Ibu N untuk merenovasi

rumahnya.

Kondisi rumah Ibu N secara keseluruhan dikategorikan tidak layak

huni.Keadaan rumah dengan dinding dari bilik bambu.Dinding dalam

keadaan rusak.Bagian depan rumah Ibu N berlantaikan tanah, dengan

keadaan terdapat dua tiang bambu dengan genting kualitas rendah.

Dari samping rumah Ibu N terlihat bagian dinding yang terbuat dari

bilik bambu yang ditambal dengan papan triplek.

d. Ibu M (Istri Penerima Manfaat dari Bpk. Wandi)

Ibu M berusia 50 tahun. Beliau warga asli pribumi yang juga

bersuku betawi dengan pendapatan kurang lebih Rp 80.000/hari

(penghasilan kotor).Ia tinggal bersama satu orang suami dan dua orang

anak di rumahnya. Pekerjaan yang dia jalani sehari-hari tidak terlalu

menentu, terkadang sebagai buruh tani serta penjual tape karena beliau

Page 71: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

57

tidak tamat pendidikan sekolah dasar sehingga sangat sulit

mendapatkan pekerjaan.

Ibu M mengandalkan pekerjaan suaminya sebagai penjual tape uli

yang perharinya hanya mendapatkan penghasilan Rp 80.000 hanya

dapat digunakan untuk makan sehari-hari. Penghasilan kotor ini hanya

dapat digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Anak-anak Ibu M

yang tinggal bersamanya bekerja sebagai buruh yang pendapatannya

Rp. 30.000 tetapi tidak menentu, dan hasil tersebut hanya cukup untuk

menambah kekurangan belanja kebutuhan sehari-hari keluarga Ibu M

Kondisi keseluruhan rumah Ibu M dapat dikategorikan tidak layak

huni. Keadaan genting rumah Ibu M berlubang, dinding bilik bambu

terdapat bagian yang berlubang di bagian atas belakang rumah Ibu M,

sehingga ketika hujan, air hujan dapat masuk ke dalam rumah. Bagian

depan rumah rumah Ibu M terdapat setengah tembok di bagian bawah

dan dinding bilik bagian atasnya. Keadaan lantai dari mulai depan

rumah sampai bagian dalam rumah berlantaikan tanah.

e. Bpk. MYT (Pelaksana Program)

Bpk. MYT pria berusia 38 tahun yang merupakan salah satu pelaksana

program merupakan staf Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman

Kota Tangsel. Dengan Jabatan Seksi Penyehatan Lingkungan (PLP).

4. Transparansi dan Akuntabilitas Program

Transparansi dan akuntabilitas merupakan hal dijadikan oleh

peneliti sebagai alat untuk mendapatkan informasi lebih dalam

Page 72: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

58

mengenai program yang dilakukan oleh pelaksana program.Program

yang dilakukan.

Transparansi program terkait dengan ketersediaan informasi yang

disediakan oleh pelaksana program terhadap peneliti. Informasi yang

diberikan kepada peneliti (yang nantinya akan dibaca oleh umum)

merupakan informasi yang sangat umum, diantaranya:

- nama program

- lokasi program

- sumber dana program

- jangka waktu program

- pelaksana, penanggung jawab

- ketercapaian tujuan program

- ketepatan sasaran program

- ketepatan jangka waktu program

- penggunaan dana publik.

Keseluruhan informasi yang disediakan oleh pelaksana program

tersebut telah peneliti paparkan dalam gambaran umum program yang

telah peneliti tulis sebelumnya.Beberapa informasi tidak dapat peneliti

dapatkan karena dirahasiakan oleh pelaksana program dan hanya bisa

didapatkan oleh orang-orang yang langsung terkait dengan.Minimnya

informasi yang bisa disampaikan oleh pelaksana program merupakan

indikasi dari kurang transparannya mengenai program yang telah

dilaksanakan. Informasi yang tidak bisa didapatkan oleh peneliti terkait

dengan kerahasiaan program adalah mengenai RAB (Rancangan

Page 73: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

59

Anggaran Belanja) sehingga peneliti tidak dapat mempelajari dokumen

mengenai RAB tersebut untuk kejelasan dana program dan hal tersebut

hanya boleh diketahui oleh orang yang langsung terkait dengan

program. Hal ini diungkapkan oleh pelaksana program, Bapak MT,

beliau menjelaskan bahwa”

“kalau untuk RAB itu kami tidak bisa memberikan padaorang lain mas, selain orang yang langsung berkaitanlangsung dengan program, jadi gak boleh sembaranganorang”2

Sedikit catatan peneliti terkait dengan transparansi program ini,

peneliti mengakui bahwa sulit sekali untuk mendapatkan informasi

yang jauh lebih dalam mengenai pendanaan program ini.Selain itu,

para pemangku jabatan dari P2WKSS sebagai pengusul tidak dapat

dimintai keterangan karena banyak melakukan pengawasan program-

programnya diberbagai tempat dan peneliti dialihkan ke bagian

pelaksana program. Beberapa staf pelaksana program tidak banyak

yang dapat dimintaiketerangan dan cenderung saling mengalihkan

peneliti ke staf lain.

Akuntabilitas program yang peneliti analisis dalam penelitian

skripsi ini pertama adalah mengenai ketercapaian tujuan program.

Tujuan dari program ini adalah “Meningkatkan kualitas sarana dan

prasarana rumah sederhana sehat”. Jika ditinjau dari tujuan program

tersebut. Kedua mengenai ketepatan sasaran program.Hal ini terkait

dengan ketepatan penerima manfaat dengan perencanaan

program.Sasaran dari program ini yaitu PMKS, dan kriteria tersebut

2 2 Ibid

Page 74: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

60

adalah kriteria umum yang digunakan. Terkait dengan ketepatan

jangka waktu pelaksanaan program, dalam hasil wawancara peneliti

dengan pelaksana program, dijelaskan bahwa pengerjaan program ini

mulai dikerjakan pada bulan Oktober 2012 dan selesai pada

pertengahan Desember 2012 yang artinya sekitar lebih dari 70 hari

lebih hari kalender. Keempat mengenai penggunaan dana publik,

informasi mengenai penggunaan dana publik ini sangat minim

sehingga peneliti tidak dapat mengetahui rincian penggunaan dana

program. Pernyataan pelaksana program terkait dengan anggaran dana

adalah sebagai berikut:

“Pagu anggaran Rp 40.000.000.00/unit….Sumber Danaberasal dari APBD 2012”3

Hal ini mengindikasikan kurang transparannya pelaksana program

terhadap khalayak. Informasi dana yang peneliti dapatkan hanya

berupa total dana pembangunan, yaitu berkisar Rp. 40.000.000,-/unit.

Jumlah data penerima manfaat yang rumahnya direhabilitasi adalah 20

dari 30 rumah (selebihnya rehabilitasi dilakukan oleh provinsi). Jadi

total keseluruhan dana dapat dihitung yaitu Rp. 40.000.000,- x 20 Unit

rumah dan totalnya keseluruhan adalah Rp. 800.000.000,-. Untuk

merehabilitasi 20 unit rumah.

5. Analisis Kondisi Rumah Pra Program

Keluarga berumah tidak layak huni adalah keluarga yang kondisi

perumahan dan lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak

untuk tempat tinggal baik secara fisik, kesehatan maupun sosial.

3 3 Wawancara pribadi dengan Bpk. MYT. Pelaksana program, 16 September 2013. Pukul11.30

Page 75: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

61

Rumah tidak layak huni memiliki kriteria sebagai berikut:

1. Luas lantai kurang dari 4 m² sampai dengan 10 m²

2. Jenis atap rumah dari daun/genting rusak

3. Dinding terbuat dari bambu

4. Rumah berlantaikan tanah4

Keempat kriteria tersebut terdapat pada kondisi ketidaklayakan hunian

para penerima manfaat program.Peneliti mempelajari dokumen proposal

yang dibuat oleh pihak kelurahan yang merupakan bagian dari rencana

pengajuan program bantuan rumah tersebut. Pada data-data yang terdapat

pada proposal tersebut, peneliti menemukan beberapa gambar/foto yang

menunjukan ketidaklayakan hunian penerima manfaat seperti yang terlihat

adalah bagian depan rumah penerima manfaat banyak sekali bagian

dinding rumah yang terbuat dari bambu/bilik dan ada juga yang hanya

terbuat dari kayu saja, beberapa gambar/foto juga menunjukan atap rumah

yang hanya menggunakan daun.

Melalui studi dokumentasi, peneliti juga menemukan poin-poin yang

menyebutkan kondisi yang dianggap buruk untuk sebuah kelayakan

hunian, beberapa poin tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dinding dari bilik bambu/kayu/triplek

2. Lantai tanah

3. Genting pletong dengan keadaan pecah (genting kualitas rendah)

4Bab II h. 35.

Page 76: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

62

Kondisi-kondisi tersebut yang tergambarkan dan tersebutkan dari

dokumen yang peneliti analisis merupakan bagian dari kondisi

ketidaklayakan sebuah hunian.

Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa penerima manfaat

yang kemudian oleh peneliti jadikan sebagai informan guna mendapatkan

informasi mengenai kondisi rumah sebelum rumah direhabilitasi.

Gambar 3

Kondisi rumah Bpk. NI sebelum diperbaiki

(Sumber : Proposal program)5

Keadaan rumah Bapak NI tidak jauh berbeda daripada sebelumnya.

Dalam hasil wawancara beliau sendiri menerangkan bahwa:

“Ya emang begini, gini-gini aja, Cuma ditambah tiga bataaja (bagian atas), (lantai) emang gitu adanya, plesteran,,ventilasi apa adanya, ada 3 kamar, (luas rumah) sama, tidakada yang berubah, Cuma ditambah tiga bata aja, emangtadinya agak pendek, ada triplek tapi udah embag-embagan(goyang-goyang, red), ada tembok juga cuma ditambah keatasnya”6

5 Studi Dokumentasi Terhadap Proposal Program Bantuan Rumah6Wawancara pribadi dengan Bapak NI. Penerima Manfaat Program, 10 September 2013.

Pukul 11.00.Bertempat di Kediaman Bapak NI.

Page 77: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

63

Studi dokumentasi terhadap proposal yang dilakukan oleh peneliti

membuktikan bahwa rumah Bapak NI pada dasarnya sudah memiliki

tembok pada sekeliling dan di dalam rumahnya.Pada foto isi rumah Bapak

NI terlihat bagian dapur dan WC menyatu dengan kondisi kurang

cahaya.Genting plentong yang merupakan genting kualitas rendah terlihat

hijau dan terlihat beberapa genting dalam keadaan rusak. Dalam poin–poin

yang ada pada lembar data penerima manfaat yaitu Bapak NI, tersebutkan

diantaranya atap rangka dan genteng dalam kondisi rusak, teras depan atap

rusak. Kerusakan pada bagian atap rumah Bapak NI menimbulkan

kekhawatiran tersendiri bagi Bapak NI. Pada hasil wawancara beliau

menjelaskan bahwa:

“taso (rangka atap) bocor, plafonnya bilik, ya udahngampleh semua, ya Allah, jadi kita sambil ibadah itupemikiran kadang-kadang (terlihat khawatir), gimana?, kitagak khusyu”7

Terkait dengan kondisi-kondisi ketidaklayakan hunian yang terdapat

pada dokumen proposal program, hal senada diungkapkan oleh salah satu

penerima manfaat program yaitu ibu P, ia mengungkapkan bahwa:

“keadaan rumah yang dulu mah, tapi biliknya copot(dinding), dari bambu, lantai dari tanah, keadaan kamar yagitu, ada dua cuma dipetak-petak doang”8

Keadaan rumah sebelum diperbaiki seperti yang dinyatakan oleh Ibu P

tersebut seperti dinding dari bilik merupakan kriteria ketidaklayakan

hunian.Rumah yang tidak memiliki ventilasi udara yang dapat

menyebabkan gangguan terhadap pernapasan.Secara keluasan rumah, dari

7Ibid8Wawancara pribadi dengan Ibu P. Penerima Manfaat Program, 11 September 2013.

Pukul 11.30. Bertempat di Kediaman Ibu P

Page 78: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

64

studi dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti pada proposal program

menunjukan bahwa kondisi rumah Ibu P sebelum diperbaiki ditunjukan

dalam beberapa poin diantara keadaan lantai berupa tanah, dinding bilik

bambu dan papan kayu, atap bambu dan genteng pletok (genteng kualitas

rendah).

Gambar 4

Kondisi rumah Ibu P sebelum diperbaiki

(Sumber : Proposal program)9

Kondisi mengenai rumah Ibu P yang memenuhi kriteria

ketidaklayakan hunian juga dipertegas oleh keterangan dari tetangga Ibu P

yaitu Bpk. J, beliau mengungkapkan bahwa:

“Doyong, dari bilik, tiang kayu”10

Ibu N merupakan satu dari sekian penerima manfaat program bantuan

rumah, studi dokumentasi yang peneliti lakukan terhadap data kediaman

Ibu Sarin yang juga ditempati oleh Ibu N menunjukan kriteria

ketidaklayakan hunian diantaranya adalah dinding rumah dengan bilik

9 Studi Dokumentasi Terhadap Proposal Program Bantuan Rumah10Wawancara pribadi dengan Bapak J.Tetangga Penerima Manfaat Program, 2Oktober

2013. Pukul 10.30.Bertempat di Kediaman Bapak J.

Page 79: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

65

bambu, lantai dari tanah, atap rangka bambu, tidak ada MCK. Dari foto-

foto yang ada juga, terlihat dinding bilik dari rumah Ibu N, serta tiang

depan rumah yang terlihat dalam keadaan miring dengan kondisi

lingkungan yang terlihat kumuh.

Gambar 5

Kondisi Rumah Ibu N Sebelum Diperbaiki

(Sumber : Proposal program)11

Kondisi rumah Ibu N sendiri dipaparkan oleh beliau sendiri pada hasil

wawancara sebagai berikut:

“ya gubug gitu, (lantai) tanah, (cahaya) ya banyak, kanpager, kamernya tiga, iya dindingnya dari bambu”12

Kondisi rumah tidak layak huni yang didiami oleh Ibu N juga

dijelaskan oleh tetangga dari Ibu MT, ia menjelaskan bahwa:

“ya begitu, ya ngenes, rumah kusut, dari pager, engga adaapa-apanya, paling juga ada bale gitu, gak ada lemari, diamah engga ada apa-apanya”13

11 Studi Dokumentasi Terhadap Proposal Program Bantuan Rumah12Wawancara pribadi dengan Ibu N. Penerima Manfaat Program, 11 September 2013.

Pukul 10.30. Bertempat di Kediaman Ibu N13Wawancara pribadi dengan Ibu MT.Tetangga Penerima Manfaat Program, 2Oktober

2013. Pukul 10.00.Bertempat di Kediaman Ibu MT.

Page 80: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

66

Studi dokumentasi pada bagian foto rumah dari Ibu M juga

menggambarkan keadaan yang tidak layak huni. Terlihat dinding rumah

terbuat dari bilik bambu penuh dibagian belakang rumah, bagian depan

rumah terdapat sedikit papan yang berada di bagian bawah bilik bambu,

pilar penyangga depan rumah terlihat dari bambu. Kondisi genting

bergelombang yang seolah-olah rangka atap rumah tidak kuat menopang

genting, ini dapat menyebabkan kekhawatiran pada penerima manfaat,

kekhawatiran terhadap keamanan hunian ini diungkapkan oleh Ibu M

sebagai berikut:

“ya iya kalo saya mah yang namanya angin ato apa takutkerubuhan rumah”14

Dari pernyataan Ibu M tersebut, menegaskan kekhawatirannya

terhadap keamanan rumah yang ia diami.

Gambar 6

Kondisi Rumah Ibu M Sebelum Diperbaiki

(Sumber : Proposal program)15

14Wawancara pribadi dengan Ibu M. Penerima Manfaat Program, 10 September 2013.Pukul 12.00. Bertempat di Kediaman Ibu M

15 Studi Dokumentasi Terhadap Proposal Program Bantuan Rumah

Page 81: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

67

Kondisi dinding rumah dari kayu, dengan keadaan lantai dari tanah

merupakan kategori dari kriteria ketidaklayakan hunian dari yang telah

disebutkan sebelumnya. Studi dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti

pada proposal program bantuan rumah menunjukan bahwa kondisi fisik

rumah Ibu M ada dalam beberapa poin yaitu kondisi lantai tanah, dinding

papan kayu dan bilik bambu kondisi rusak, atap bambu, tidak memiliki

MCK

Kondisi rumah Ibu M dijelaskan oleh beliau pada kutipan berikut:

“keadaan sebenernya jelek, rombeng, kayu, ya lantainyasama gak ada apa-apanya juga, tanah juga, Cuma 3 kameraja, ya engga ada isinya, engga ada sama sekali, (dinding)pager bilik, ada depan doang, bata depan doang”16

Salah satu kriteria rumah tidak layak huni lainnya adalah akses

sanitasi.Tidak adanya MCK atau MCK yang kurang layak yang memenuhi

syarat kesehatan pada rumah tidak layak huni terutama di kawasan

pedesaan erat kaitannya dengan rendahnya pengetahuan dan kesadaran

masyarakat tentang prilaku hidup sehat. Kondisi ini mengakibatkan

persoalan-persoalan seperti meningkatnya jumlah rumah tidak layak huni,

menurunnya derajat kesehatan seperti tingginya angka kejadian diare dan

penyakit lain.

Untuk fasilitas kesehatan atau sanitasi seperti MCK, Bapak NI

menggunakan empang, hal ini beliau jelaskan pada hasil wawancara

berikut:

16Wawancara pribadi dengan Ibu M. Penerima Manfaat Program, 10 September 2013.Pukul 12.00. Bertempat di Kediaman Ibu M

Page 82: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

68

“WC sebelum dibenerin waktu dulu saya bikinnya yaempanglah, sepiteng tiga meter dalemnya”17

Ibu P juga tidak memiliki MCK, sehingga untuk buang air, ia hanya

kakus, hal tersebut ia utarakan sebagai berikut:

“Di ini, kakus, jadi bikin lobang, ya gitu, kaya sumur”18

Ketiadaan MCK ini dapat mengganggu kesehatan para penerima

manfaat, seperti penyakit diare yang dialami oleh Ibu P sebagai penyakit

yang diakibatkan oleh kakus. Ibu P mengungkapkannya sebagai berikut:

“Biasanya sering Diare”19

Gambar 7

Kondisi empang yang menjadi tempat kakus Ibu P

(Sumber : Dokumentasi peneliti)

Penyakit diare yang dialami oleh Ibu P ternyata lebih disebabkan pada

tempat kakus yang dekat dengan sumur yang menjadi sumber air yang

gunakan oleh Ibu P untuk kebutuhan sehari-hari. Tempat buang air Ibu P

dahulunya hanya berupa empang yang dengan diameter kurang lebih 1,5

17Wawancara pribadi dengan Bapak NI. Penerima Manfaat Program, 10 September 2013.Pukul 11.00.Bertempat di Kediaman Bapak NI.

18Wawancara pribadi dengan Ibu P. Penerima Manfaat Program, 11 September 2013.Pukul 11.30. Bertempat di Kediaman Ibu P

19 Ibid

Page 83: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

69

meter dan berjarak kurang dari 3 meter dengan sumur. Hasil observasi

peneliti menemukan bahwa empang yang sering digunakan oleh Ibu P

sangatlah kurang layak untuk digunakan, dengan jarak kurang dari 3 meter

dengan sumber air, hal ini dapat mengakibatkan kurang sempurnanya

penyaringan air secara alami oleh tanah.Maka, dapat pula disimpulkan

bahwa air tersebut juga kurang layak untuk digunakan sehari-hari bahkan

untuk dikonsumsi.

Di pihak lain, fasilitas kamar mandi belum dimiliki oleh Ibu N ketika

rumah belum diperbaiki sehingga ketika ia ingin buang air, ia harus pergi

ke empang:

“(WC) di empang ibu mah”20

Sama hal dengan Ibu P, untuk buang air, Ibu M pun melakukan kakus

yang disebabkan ketiadaan WC di rumah sebelumnya, hal disampaikan

beliau sebagai berikut:

“Di empang (tertawa) di kebon, kakus”21

Salah satu kriteria kelayakan hunian lainnya dari bidang kesehatan

adalah tersedianya sarana sanitasi lingkungan seperti MCK, ketika sebuah

hunian tidak memiliki fasilitas tersebut maka dapat dikategorikan sebagai

rumah yang juga tidak layak huni.22

20Wawancara pribadi dengan Ibu N. Penerima Manfaat Program, 11 September 2013.Pukul 10.30. Bertempat di Kediaman Ibu N

21Wawancara pribadi dengan Ibu M. Penerima Manfaat Program, 10 September 2013.Pukul 12.00. Bertempat di Kediaman Ibu M

22Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 22 tahun 2008

Page 84: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

70

6. Analisis Kondisi Rumah Pasca Program

Kondisi rumah layak huni merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi

oleh setiap masyarakat, dalam teori Maslow telah diungkapkan bahwa

kebutuhan dasar manusia sejatinya terdiri dari tiga kebutuhan dasar utama

yaitu sandang, pangan dan papan. Kebutuhan akan papan atau tempat

tinggal merupakan bagian yang menjadi hal yang akan peneliti teliti dalam

penelitian ini.

Kondisi kelayakan hunian para penerima saat ini sudah dirasakan

manfaat positifnya selama satu tahun belakangan ini.Kondisi rumah

penerima manfaat yang sebelumnya tergolong kedalam kriteria tidak layak

huni berubah drastis menjadi rumah yang lebih layak untuk dihuni.

Kelayakan hunian ini dipaparkan oleh para penerima manfaat diantaranya

Ibu M. Beliau mengungkapkan bahwa:

“iya Alhamdulillah ini diperbaikin sama orang Tangsel,keadaan lantai ya gini aja(plester), (ventilasi) ya ada,(cahaya) iya terang, klo malem mah suka mati lampunya”23

Gambar 8

Kondisi rumah Ibu M setelah diperbaiki

(Sumber : Dokumentasi peneliti)

23Wawancara pribadi dengan Ibu M. Penerima Manfaat Program, 10 September 2013.Pukul 12.00. Bertempat di Kediaman Ibu M

Page 85: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

71

Peneliti telah melakukan observasi terhadap rumah yang dihuni oleh

Ibu M, keadaan yang terlihat adalah rumah Ibu M dari tembok yang sudah

dilapisi dengan cat berwarna hijau, bagian teras depan rumah hanya

dengan plester yang terdapat dua kayu untuk menopang atap

teras.24Kekuatan atap sangat penting untuk menahan beban bagian atas

rumah.Dalam temuan lapangan peneliti telah mengamati bagian-bagian

atas struktur rumah yang dinilai telah mampu menahan beban atap sesuai

dengan kriteria kelayakan hunian terkait keselamatan bangunan.Peneliti

juga mengamati rangka kuda-kuda yang didudukan pada bagian tembok

yang diikatkan pada rangka besi bangunan25, ini yang juga menjadi bagian

kriteria kelayakan hunian untuk keamanan bangunan bagian atas. Genting

rumah menggunakan genting kualitas yang lebih baik dan baru. Rangka

atap menggunakan kayu yang baru.

Struktur bawah pondasi rumah yang peneliti pelajari melalui studi

dokumentasi terhadap desain bangunan yang telah dibuat oleh Dinas Tata

Kota menunjukan desain struktur bawah rumah yang berfungsi untuk

menahan beban bagian tengah dan atap rumah, dalam standar kelayakan

hunian, pondasi dasar rumah ditanam di kedalaman 45cm diatas

permukaan tanah26, berbeda dengan desain rumah program bantuan rumah

ini, kedalaman pondasi dasar mencapai 50cm dan dapat dikatakan baik

karna melebihi standar keselamatan bagian bawah bangunan.

24Observasi pada tanggal 10 September 2013 di kediaman Ibu M25Bab II h. 3126Ibid

Page 86: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

72

Di sebelah kiri bagian depan rumah terdapat jendela kamar depan yang

terdiri dari dua buah jendela dan di atas jendela-jendela tersebut terdapat

lubang ventilas yang cukup banyak.27 Ventilasi merupakan salah satu

kriteria kelayakan hunian rumah pada bagian rumah layak huni yang juga

dapat menjamin kesehatan penghuni, merupakan hal penting untuk

diperhatikan, rumah sebaiknya dibuat sedemikian rupa sehingga udara

segar masuk ke dalam rumah secara bebas, sehingga asap dan udara kotor

dapat hilang dengan cepat.28dibagian samping kanan rumah terdapat pintu

yang di atasnya juga terdapat lubang ventilasi yang juga langsung dapat

melihat dapur dan lurus mengarah ke kamar mandi. Bagian atas rumah

terlihat genteng rapih dan kokoh dengan struktur kuda-kuda yang rapih.29

Keadaan hunian yang dirasakan lebih baik pun dirasakan oleh Ibu P, ia

menyatakan bahwa:

“Alhamdulillah sekarang mah nyaman, (lantai) ya diplesteraja, WC-nya ya enakan, (air) bersih”30

Gambar 9

Kondisi rumah Ibu P setelah diperbaiki

(Sumber : Dokumentasi Peneliti)

27Observasi pada tanggal 10 September 2013 di kediaman Ibu M28 Bab II h. 3329Observasi pada tanggal 10 September 2013 di kediaman Ibu M30Wawancara pribadi dengan Ibu P. Penerima Manfaat Program, 11 September 2013.

Pukul 11.30. Bertempat di Kediaman Ibu P

Page 87: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

73

Hasil observasi yang telah peneliti lakukan pada rumah Ibu P, telah

terlihat perubahan yang juga signifikan dari keadaan sebelum rumahnya

diperbaiki, rumah Ibu P terlihat dari bagian depan menggunakan cat hijau

dengan keadaan teras depan rumah menggunakan plester, karena kondisi

lingkungan Ibu P yang dikelilingi dengan pohon tinggi dan terasa sejuk

yang juga faktor yang menjadi nilai tambahterhadap kenyamanan

huniannya tersebut. Terlihat juga bagian depan rumah dengan dua buah

jendela yang dapat menerangi seluruh ruang tamu sampai dengan dapur

yang juga ditunjang dengan pintu yang berada di samping rumah yang bisa

langsung menuju dapur dan luruh menuju kamar mandi. Di bagian kanan

rumah terdapat pipa yang berdiri tegak yang merupakan pipa dari

septictank.Peneliti juga mengobservasi bagian dalam kamar yang

tergolong rapih dan ketika jendela kamar diterangi cahaya matahari,

cahaya tersebut dapat mencukupi terangnya seluruh ruangan.31

Terlihat juga dua jendela dengan tinggi 1mx50cm di bagian depan

rumah di samping pintu. Jendela dan pintu merupakan bagian yang

penting untuk memasukan cahaya matahari ke dalam rumah.32 Cahaya

merupakan salah satu kriteria kelayakan hunian pada bagian syarat hunian

yang menjamin kesehatan, adanya cahaya yang masuk ke rumah selain

sebagai sumber penerangan disiang hari yang juga dapat menghemat

penggunaan listrik, juga sebagai pembunuh kuman atau bakteri yang dapat

berkembang di dalam rumah. Bakteri yang sering ada di dalam rumah

31Observasi pada tanggal 10 September 2013 di kediaman Ibu P32Ibid

Page 88: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

74

yaitu TBC (Tuberculosis).Ini dikarenakan cahaya memiliki sifat

membunuh bakteri atau kuman yang masuk ke dalam rumah. Selain itu

kurangnya cahaya juga dapat mengakibatkan berkurangnya kesehatan pada

mata.33Jadi, ketika cahaya telah masuk ke dalam rumah, maka kita juga

secara langsung telah melakukan penecegahan terhadap berkembangnya

kuman dan bakteri.

Keadaaan cahaya yang masuk ke rumah yang lebih baik ini dirasakan

pula oleh Bapak NI, ia menjelaskan bahwa:

“terang, malah lebih cakep, lebih terang”34

Gambar 10

Kondisi rumah Bpk. NI setelah diperbaiki

(Sumber : Dokumentasi Peneliti)

Kondisi rumah Bpk NI memiliki struktur yang sama dengan para

penerima manfaat lainnya. Kondisi kelayakan hunian ini dirasakan sangat

baik olek Bpk NI. Rumah Bpk. NI saat ini merupakan bangunan tembok

berwarna cream dengan kedua tiang kayu baru berwarna cokelat di depan

33Bab II h. 3434Wawancara pribadi dengan Bapak NI. Penerima Manfaat Program, 10 September 2013.

Pukul 11.00.Bertempat di Kediaman Bapak NI.

Page 89: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

75

rumah untuk menyangga atap teras. Keadaan genting baru yang tersusun

rapih. Kusen pintu setiap kamar pun diganti dengan yang baru karna pada

keadaan sebelumnya, kusen pintu rumah dalam kondisi buruk dan sudah

termakan oleh rayap.35 Perihal kondisi kelayakan hunian ini dijelaskan

oleh Bpk NI sebagai berikut:

“(dinding) iya tembok, (kamar) kamar sama, engga dirobah, tetep 3, (ventilasi) ada, lantainya plester juga, malahini ada hasil anak kuli, saying-sayang ubin ya pasanginaja…di dalemnya mah gitu, plesteran”

Gambar 11

Kondisi rumah Ibu N setelah diperbaiki

(Sumber : Dokumentasi peneliti)

Kondisi rumah yang lebih baik juga dirasakan oleh Ibu N. Hasil

observasi menunjukan kondisi rumah Ibu N yang rumahnya terbuat dari

tembok di bagian luar, rumah dengan cat berwarna cream dengan keadaan

depan rumah diterangi cahaya mahatahari pada siang hari, dalam keadaan

tersebut, lingkungan Ibu N terasa sangat panas saat peneliti melakukan

observasi. Hadap rumah Ibu N mengarah ke selatan hal ini menyebakan,

35 Hasil Observasi 11 September 2013 di kediaman Bpk NI

Page 90: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

76

rumah Ibu N bisa mendapatkan cahaya matahari dari mulai pagi hari

sampai dengan menjelang sore hari. Bagian dalam rumah pembatas antar

kamar juga terdapat bangunan triplek yang membatasi ruang antar kamar

tidur.36 Kondisi ini dijelaskan oleh Ibu N sebagai berikut:

“(dinding) tembok, (lantai) plesteran doing iyak, (ventilasi)iya ada, (cahaya) terang,(luas rumah) iya lebih kecil,(kamar) kamarnya ada dua), dinding tembok semua,dalemnnya engga, kecuali dapur”

Terdapat juga WC di dalam rumah Ibu N, keadaan WC tersebut

terbilang kurang kurang terawat, karna telihat beberapa bagian dari WC

tersebut seperti bak, toilet jongkok dan dinding yang terlihat kotor.di

bagian samping rumah Ibu N juga terdapat ruangan dapur yang

ditambahkan sendiri dengan dinding bilik bambu, suami Ibu M

menambahkan dapur karna dapur yang ada di dalam rumah tidak cukup

luas.37

Secara umum hasil dari program bantuan rumah ini hampir memenuhi

kriteria kelayakan hunian dari keselamatan bangunan dan

kesehatan.Namun keadaan rumah tersebut tidak serta merta dapat

dikatakan sempurna, karna hasil obervasi dan temuan lapangan yang

peneliti lakukan pada rumah Ibu M misalnya, peneliti menemukan adanya

kekurangan dari keadaan rumah yang telah diperbaiki, temuan yang

peneliti temukan diantaranya keadaan di dalam rumah tidak sebaik

keadaan di luar rumah, yaitu dengan ditemukannya pembatas bagian

36 Obervasi pada tanggal 11 September di kediaman Ibu N37Ibid

Page 91: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

77

dalam ruangan yang hanya menggunakan papan triplek yang memisahkan

antara kamar satu dengan kamar lainnya.38

Gambar 12

Kondisi bagian dalam rumah Ibu N yang hanya dibatasi papan triplek

pada saat pengerjaan proyek

(Sumber : Dokumentasi Peneliti)

Hal terungkap juga melalui hasil wawancara yang dilakukan oleh

peneliti kepada Ibu M iya mengungkapkan bahwa:

“iyak, yang diluar mah tembok, yang di dalemnya triplek,engga tembok semua”39

Perihal triplek yang berada di bagian dalam rumah tersebut, Ibu P

mengalami keadaan yang tidak lebih baik, Ibu P mengungkapkan bahwa:

“itu tripleknya juga udah dimakan rayap”40

Peneliti melakukan observasi terhadap keadaan rumah Ibu P dan

menemukan kondisi triplek dan kusen pintu kamar yang sudah mulai

diserang rayap.Peneliti mengamati bagian pembatas antar kamar dan

38Hasil Observasi 10 September 2013 di kediaman Ibu M39Wawancara pribadi dengan Ibu M. Penerima Manfaat Program, 10 September 2013.

Pukul 12.00. Bertempat di Kediaman Ibu M40Wawancara pribadi dengan Ibu P. Penerima Manfaat Program, 11 September 2013.

Pukul 11.30. Bertempat di Kediaman Ibu P

Page 92: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

78

menemukan pada bagian bawah dinding triplek yang mulai diserang oleh

rayap. Hal ini disebabkan karena bagian bawah kusen langsung menyentuh

ke tanah dan tidak ada semen penghalang yang harusnya ada untuk

mencegah rayap memakan kayu atau kusen tersebut41. Bukan hanya bagian

kusen saja, tetapi bagian langit-langit rumah Ibu P terlihat sudah

menggelembung atau bergelombang, yang akibatnya, debut dari atap

rumah mudah jatuh sehingga dapat mengganggu kesehatan Ibu P sendiri.42

Keadaan ini membuat sedikit rasa kecewa dari Ibu P yang terungkap dari

cara menjawab pertanyaan seperti melalui ekspresi dan nada bicaranya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengerjaan program ini belum dapat

dikatakan baik.

Tetangga dari Ibu P yaitu Bapak J mengungkapkan mengenai wilayah

tanah di sekitar rumah Ibu P dan rumahnya sendiri.Ia menuturkan bahwa

“ya, jadi memang wilayah ini wilayah yang banyak rayappak”43

Hasil temuan lapangan lainnya adalah akses air yang peneliti temukan

,lalu peneliti juga melakukan observasi terhadap penemuan tersebut,

terlihat bahwasannya akses air yang ada di rumah Ibu M menyambung

dengan selang yang artinya, Ibu M tidak memiliki fasilitas seperti pipa

penyambung antara sumber air dengan kamar mandi yang sebenanya telah

tersedia di dalam rumah. Kondisi kamar mandi di penerima manfaat yang

menjadi informan peneliti tidak jauh berbeda.Terlihat tidak adanya keran

yang berfungsi untuk mengalirkan air itu sendiri.jadi Ibu M menggunakan

41Hasil Observasi 12 September 2013 di kediaman Ibu P42Ibid43Wawancara pribadi dengan Bapak J.Tetangga Penerima Manfaat Program, 2Oktober

2013. Pukul 10.30.Bertempat di Kediaman Bapak J.

Page 93: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

79

selang untuk menyalurkan air yang berasal sumur di depan rumahnya lalu

dialirkan dengan selang.44

Kesulitan akses air ini pun dirasakan pula oleh Ibu N, beliau

mengungkapkan bahwa:

“Ya Ibu mah klo aer ya nimba dulu dari sumur, sumurnyakan diluar, Ibu kudu bawa ember dulu, di tumpahin gitu kedalem, bak mah ada, cuma kan klo malem-malem juga Ibutakut”45

Gambar 13

Kondisi sumur Ibu N

(Sumber : Dokumentasi Peneliti)

Kesulitan akses air juga didapati oleh peneliti di rumah Ibu P, peneliti

menemukan selang panjang yang tersambung dari sumur tetangga dari Ibu

P yang mengarah ke tembok WCnya, peneliti juga melihat adanya lubang

yang telah dimasuki selang. Lubang selang tersebut sengaja dibuat agar air

dapat mengalir melalui selang tersebut, jadi untuk mengalirkan air, Ibu P

harus memutar keran yang ada di sumur tetangganya terlebih dahulu yang

44Hasil Observasi 12 September 2013 di kediaman Ibu M45Wawancara pribadi dengan Ibu N. Penerima Manfaat Program, 11 September 2013.

Pukul 10.30. Bertempat di Kediaman Ibu N

Page 94: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

80

lokasinya berada diluar rumah.46 Perilah keadaan akses air tersebut

dinyatakan oleh Ibu P sebagai berikut:

“WCnya ya enakan, Cuma masih nyelang, dari tetangga”47

Berdasarkan hasil analisis yang telah peneliti lakukan di atas, peneliti

menyimpulkan bahwa kriteria kelayakan hunian hampir tercapai.Tapi

dengan catatan pelaksana program harus segera mengambil tindakan pada

bagian-bagian rumah yang terlihat telah berkurang kekuatannnya akibat

terserang rayap. Lalu perbaikan akses air untuk penerima manfaat.

7. Dampak Program

Program bantuan rumah untuk keluarga berumah tidak layak huni ini

sudah barang tentu memberikan dampak-dampak tertentu, pada bagian ini,

peneliti ingin mengetahui dampak yang muncul setelah program

dilakukan. Dan dampak yang peneliti temukan dalam temuan lapangan

peneliti akan dijelaskan sebagaimana berikut.

Dampak yang muncul diantaranya dari segi kesehatan, dibangunnya

rumah ini telah memberikan dampak yang baik bagi kesehatan para

penerima manfaat. Salah satu penerima manfaat menyatakan perbedaan

kesehatan yang dirasakan olehnya diungkapkan sebagaimana berikut:

“Lebih baik, ya sekarang jarang sakit, biasanya seringdiare”48

Penyakit diare yang pernah dialami oleh Ibu P dulu merupakan hal

yang sama diungkapkan oleh Bidan Elis pada bab III pada bagian

46Hasil Observasi 12 September 2013 di kediaman Ibu P47Wawancara pribadi dengan Ibu P. Penerima Manfaat Program, 11 September 2013.

Pukul 11.30. Bertempat di Kediaman Ibu P48Wawancara pribadi dengan Ibu P. Penerima Manfaat Program, 11 September 2013.

Pukul 11.30.Bertempat di Kediaman Ibu P.

Page 95: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

81

kesehatan, bahwa permasalahan kesehatan masyarakat Ciater terutama

Kampung Pondok Sentul diantaranya adalah penyakit diare yang

disebabkan oleh masyarakat yang sering kakus atau buang air di empang.

tetapi, dengan adanya pernyataan dari Ibu P mengenai penyakit diare yang

sudah tidak dirasakan lagi, begitu pula dengan pernyataan yang

diungkapkan oleh penerima manfaat yang lain yang menyatakan bahwa

kehidupan mereka lebih sehat. Ini menandakan bahwa penyakit diare di

wilayah kampung sentul sudah dapat diminimalisir dengan dibuatnya WC

di dalam rumah para penerima manfaat program ini.

Dampak lain yang dirasakan adalah pada kegiatan beribadah yang

dilakukan pada penerima manfaat. Perubahan ini dirasakan oleh para

penerima manfaat. Terkait perubahan terhadap kegiatan beribadah ini

dirasakan oleh Pa NI, ia mengungkapkan bahwa:

“Yak, Alhamdulillah, saya jadi tenang, (shalat) 5 waktuwaktu ikut-ikut, dulu gak khusyu karna situasi rumah,genteng bolong, tapi sekarang, Alhamdulillah saya bener-bener bersyukur”49

Perubahan dalam kegiatan beribadah pun dirasakan oleh Ibu P,

sebelumnya Ibu P sering mengalami diare pada saat kakus karna tidak

memiliki WC, hal ini ia ungkapkan sebagai berikut:

“Lebih baik, ya jarang sakit, biasanya sering diare”50

Dari segi perekonomian, penerima manfaat tidak merasakan

perubahan, mengenai tidak terasanya perubahan dari segi perekonomian

ini dijelaskan juga oleh Bpk NI bahwa:

49Wawancara pribadi dengan Bapak NI. Penerima Manfaat Program, 10 September 2013.Pukul 11.00.Bertempat di Kediaman Ibu NI.

50Wawancara pribadi dengan Ibu P. Penerima Manfaat Program, 11 September 2013.Pukul 11.30.Bertempat di Kediaman Ibu P.

Page 96: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

82

“Engga ada, karena klo masalah ekonomi mah kemauankita pak”51

Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu M bahwa kondisi perekonomian

keluarganya tidak mengalami perubahan, beliau mengungakapkannya

sebagai berikut:

“Usaha sekarang mah gini-gini juga”52

Beberapa Penerima manfaat juga memberikan beberapa keterangan

mengenai kekurangan dari program ini, yaitu terkait dengan lantai yang

hanya menggunakan plester, mereka berharap bahwa lantai rumah mereka

dapat segera dipasangi dengan keramik. Harapan ini disampaikan oleh Ibu

N serta penyebab mengapa ia butuh pemasangan keramik, ia

mengungkapkan bahwa:

“Ya banyak lah yang kurang mah (tertawa) dapur kecil, yapengen sih diubin, depannya panas bener, dulu adem, klobisa mah bikin depan (pasang ubin), gak bisa didudukin klopanas gini”

Ketika melakukan kegiatan observasi, peneliti juga merasakan hal

sama, yaitu panasnya lingkungan rumah Ibu N saat panas terik matahri.

Harapan lain juga disampaikan oleh Ibu P, bahwa ia juga ingin

memasangkan keramik dan triplek pembatas kamar yang telah dimakan

rayap juga menjadi keluhan yang tentu saja menimbulkan rasa

ketidaknyamanan baginya. Beliau mengungkapkan bahwa:

“Ini, bawah pengennya diubin, kan makin enak, tripleknyatu udah dimakan rayap semua”53

51Wawancara pribadi dengan Bapak NI. Penerima Manfaat Program, 10 September 2013.Pukul 11.00.Bertempat di Kediaman Ibu NI.

52Wawancara pribadi dengan Ibu M. Penerima Manfaat Program, 10 September 2013.Pukul 12.00.Bertempat di Kediaman Ibu M.

53Wawancara pribadi dengan Ibu P. Penerima Manfaat Program, 11 September 2013.Pukul 11.30.Bertempat di Kediaman Ibu P.

Page 97: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

83

Ibu P dan para penerima manfaat lainnya berharap bahwa segala

kekurangan yang dapat segera diperbaiki sehingga dapat memberikan rasa

aman mengingat bagian pembatas kamar Ibu P terserang rayap dan dapat

membuat bagian tengah rapuh dan pada akhirnya mengurangi nilai

keselamatan bangunan.

a. Satu Minggu Pra Program

Peneliti melakukan wawancara pada penerima manfaat terkait

dengan keadaan penerima manfaat setelah seminggu tinggal di rumah

yang telah diperbaiki. Pada minggu pertama setelah penerima manfaat

menempati rumah barunya, terasa perubahan atau dampak tertentu. Hal

ini dijelaskan oleh ibu N, beliau menuturkan bahwa:

“Ada perobahan mah yang pasti, ya begini, tadinya mah kanrumah jelek, sekarang mah namanya ya alhamdulillah,bersyukur kita, rumah dibenerin gitu”54

Ibu N menjelaskan bahwa perubahan terasa dari segi kenyamanan

daripada sebelum rumah Ibu N diperbaiki. Hal serupa juga

diungkapkan oleh Ibu P, ia mengungkapkan alasannya yaitu:

“Beda, ya mendingan, kan dulu mah rombeng gitu,sekarang kan bagus”

b. Satu Bulan Pra Program

Satu bulan pra program, beberapa penerima manfaat melakukan

penambahan karena merasa tidak nyaman dengan keadaan yang telah

dirasakan selama satu bulan, salah satunya yaitu Ibu N, beliau

mengungkapkan bahwa:

54 Wawancara pribadi dengan Ibu N. Penerima Manfaat Program, 11 Desember 2013.Pukul 10.30. Bertempat di Kediaman Ibu N

Page 98: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

84

“ee...belom ditambah-tambah, sama, belom diapa-apain, adasebulan, ditambahin dapur, soalnya sempit di dalem mah,bahannya mah baru, paling genteng doang yang lama”55.

Beliau mengungkapkan bahwa ia dan suaminya menambahkan

dapur pada bagian sisi kanan rumahnya dikerenakan dapur yang

terdapat di dalam rumahnya terlalu kecil, sehingga ia merasa perlu

membangun dapur tambahan.

Dari penerima manfaat lain, peneliti menemukan adanyan

perubahan yang dirasakan. Hal ini dipertegas oleh salah satu penerima

manfaat yaitu Bpk. NI, ia menjelaskan bahwa:

“Gak ada bedanya, sama aja, udah sebulan juga, sama aja,gak ada apa-apa, palingan itu aja keramik nambahin sendiriitu juga”56

Ia menjelaskan bahwa setelah satu bulan pra program, ia

menambahkan keramik pada bagian rumahnya agar merasa lebih

nyaman.

c. Satu Tahun Pra Program

Satu tahun pra program, penerima manfaat tidak merasakan ada

perubahan tertentu, salah satu penerima manfaat menjelasakan bahwa

keadaan yang dirasakan sama dengan keadaan setelah rumah

diperbaikin pada saat program setelah dilakukan. Ibu N

mengungkapkan bahwa:

“Gak ada, masih sama aja, gak ada yang ditambah atoberkurang”57

55 Wawancara pribadi dengan Ibu N. Penerima Manfaat Program, 11 Desember 2013.Pukul 10.30. Bertempat di Kediaman Ibu N

56 Wawancara pribadi dengan Bapak NI. Penerima Manfaat Program, 11 Desember 2013.Pukul 11.00.Bertempat di Kediaman Bapak NI.

57 Wawancara pribadi dengan Ibu N. Penerima Manfaat Program, 11 Desember 2013.Pukul 10.30. Bertempat di Kediaman Ibu N

Page 99: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

85

Penerima manfaat lain juga mengungkapkan hal serupa, yaitu Ibu

P, ia berpendapat bahwa:

”hm...ya gak ada sih, klo udah setaun mah sama aja, papanmasih kena rayap, cat kan digantinya abis satu bulan itu”58

Ibu P mengungkapkan bahwa dalam setahun belakangan, kondisi

kekurangan yang dialami oleh beliau.

58 Wawancara pribadi dengan Ibu P. Penerima Manfaat Program, 11 September 2013.Pukul 11.30.Bertempat di Kediaman Ibu P.

Page 100: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

86

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Gambaran Program Bantuan Rumah

Dinas Tatan Kota Bangunan dan Pemukiman Kota Tangsel telah

melaksanakan program bantuan rumah untuk keluarga berumah tidak

layak huni yang berlokasi di Kampung Pondok Sentul Kelurahan

Ciater Tangerang Selatan. Penerima manfaat dari program ini

berjumlah 20 keluarga, sasaran dari program ini adalah mereka yang

tergolong kedalam PMKS. Program merupakan usulan dari hasil

pendataan kelurahan dan diusulkan melalui P2WKSS, hal ini

dikarenakan tempat pelaksanaan program merupakan wilayah binaan

P2WKSS. Penanggung jawab pelaksanaan dari program ada P2WKSS

dan sebagai pelaksana teknis adalah Dinas Tata Kota Tangsel. Dengan

Total dana Rp. 40.000.000 maka rumah layak huni telah selesai dalam

kurun waktu antara bulan Oktober sampai dengan pertengahan

Desember.

2. Dampak Program Bantuan Rumah untuk Keluarga Berumah

Tidak Layak Huni

Program Bantuan Rumah untuk Keluarga Berumah Tidak Layak

Huni menimbulkan dampak yang baik bagi para penerima manfaat

program. Dari hasil analisa perubahan baik dari segi fisik bangunan

dan penerima manfaat rasakan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa,

Page 101: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

87

progam ini sangat baik untuk dilanjutkan dalam rangka memperbaiki

tingkat kelayakan hunian untuk masyarakat yang tinggal di rumah

tidak layak huni. Perubahan kondisi fisik bangunan yang dapat

dikatakan sudah cukup sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan

oleh pemerintah yang tertera dalam Undang-Undang. Seperti kriteria

kekuatan fisik bangunan baik dari pondasi bawah bangunan, tengah

bangunan dan bagian atas bangunan serta pemenuhan kriteria rumah

sehat. Namun terdapat kekurangan di bagian dalam bangunan seperti

pembatas kamar yang hanya menggunakan triplek yang dapat

mempengaruhi keselamatan bagunan tengah dan atas, fasilitas akses air

yang belum maksimal karena warga harus menggunakan alat selang

untuk dapat mengalirkan air kedalam MCKnya, dan tidak adanya

keran air di dalam MCK tersebut. Bukan hanya dari segi fisik

bangunan, kriteria lain yang peneliti kaitkan adalah mengenai kriteria

rumah sehat. Kriteria rumah sehat untuk rumah sederhana sudah cukup

terpenuhi. Hal ini dapat dilihat dari segi fasilitas pencahayaan berupa

kaca yang berada pada setiap ruangan. Kemudian kriteria rumah sehat

lainnya yaitu ventilasi udara yang ada di bagian atas bangunan sudah

cukup tersedia serta ketersediaan MCK di dalam rumah. Dampak lain

yaitu peningkatan kualitas spiritual, seperti ketenangan dalam

beribadah, meningkatnya kualitas kesehatan seperti berkurangnya

penyakit diare dan peningkatan status sosial penerima manfaat.

Page 102: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

88

B. Saran

1. Pelaksana Program

Untuk perbaikan pelaksanaan Program Bantuan Rumah untuk

Keluarga Berumah Tidak Layak Huni dan dalam rangka keberlanjutan

program ini, maka peneliti merasa sangat perlu untuk memberikan

saran terhadap pelaksanaan program serupa dimasa yang akan datang

yaitu:

a. Terkait dengan transparansi dan akuntabilitas program, peneliti

menyarankan agar pelaksana program dapat memberikan akses

sebagian besari nformasi kepada khalayak baik melalui internet,

koran maupun berupa pertanyaan secara langsung kepada

pelaksana program sebagai bentuk transparansi.

b. Terkait dengan kondisi fisik bangunan, agar pelaksana program

melakukan pemantauan secara langsung terhadap hasil/produk dari

program ini.

c. Melakukan perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan dari

produk itus sendiri sehingga dapat meminimalisir kekurangan yang

ada.

d. Mengevaluasi produk setelah selesainya dilakukan progam-

program serupa.

e. Berkoordinasi dengan pejabat setempat dari tingkat RT, RW dan

seterusnya dalam rangka kejelasan serta perincian program.

Page 103: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

89

2. Penerima Manfaat

Dengan telah selesainya perbaikan rumah terhadap para penerima

manfaat, maka peneliti menyarankan agar:

a. Penerima manfaat merawat secara baik dan bertanggung jawab atas

huniannya tersendiri.

b. Melaporkan kepada dinas setempat jika menemukan adanya

kekurangan terhadap program yang telah mereka terima.

Page 104: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

90

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Adi, Isbandi rukminto.2003.Pembedayaan, Pengembangan Masyarakat DanIntervensi (Pengantar Pada Pemikiran Dan Pendekatan Praktis) edisi revisi2003 seri pemberdayaan masyarakat 03. Jakarta:Lembaga Penerbit FakultasEkonomi Universitas Indonesia.

Ahmad Sofyan dkk.2006. Evaluasi Pembelajaran IPA BerbasisKompetensi.Ciputat:Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN JakartaPress.

Arikunto, Suharsimi.2008.Evaluasi Program Pendidikan.Jakarta:PT BumiAksara.

Arikunto, Suharsimi.2010..Evaluasi Program Pendidikan Pedoman Teoritis PraktisBagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan Edisi Kedua.Jakarta:PT BumiAksara.

Arikunto, Suharsimi.1998.Penilaian Program Pendidikan Cet-1.Jakarta:BumiAksara.

AwangAfri, San dkk.2008.Panduan Pemberdayaan Lembaga Masyarakat DesaHutan (LMDH).Jakarta:Harapan Prima.

Direktorat Statistik Pendidikan dan Kesejahteraan Sosial.2006.Buklet PenyandangMasalah Kesejahteraan Sosial Tahun 2006.Jakarta:CV. Pertratama Persada.

Emzir.2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data cet 3.Jakarta:RajaGrafindo Persada.

Frick, Heinz dan Hesti Mulyani, Tri.2006.Arsitektur Ekologis : Konsep ArsitekturEkologis di Iklim Tropis, Penghijauan Kota dan Kota Ekologis, serta EnergiTerbarukan.Yogyakarta:Kanisius.

Gunawan, Rudy. 2009.Rencana Rumah Sehat.Yogyakarta: Kanisius.

H. Djalidan Dr. Pudji Mulyono.2007.Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan.Jakarta:Grasindo.

H. D. Sudjana.2000.Manajemen Program Pendidikan Untuk Pendidikan LuarSekolah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.Bandung: FalahProduction.

Page 105: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

91

Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia.1997.Kamus Tata Ruang.Jakarta:DirektoratJendral Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum.

Imam Suprayogodan Tobroni.2003.Metodologi Penelitian Sosial-Agama Cet ke-2.Bandung:Remaja Rosda Karya.

Kasiram, Moh.2010.Metodologi Penelitian Kuantitatif – Kualitatif.Yogyakarta:SUKSES Offset.

Komarudindan Satmoko.2009.Transparansi dan Akuntabilitas Pelayanan Publik Vol5.Jakarta:Pusat Pengkajian Teknologi Lingkungan.

Louis E. Boone dan David L. Kurtz.2007.Pengantar Bisnis :Kontemporer.Jakarta:Salemba Empat.

Marie tetty Nuryetty dkk.2011.Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Indonesia2011.Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kesejaheteraan Sosial bekerjasamadengan Badan Pusat Statistik.

Mubarak , Wahid Iqbal dkk.2009.Ilmu Kesehatan Masyarakat :Teori danAplikasi.Jakarta: SalembaMedika.

Mulyana, Deddy.2006.Metodologi Penelitian Kualitatif : Paradigma Baru IlmuKomunikasi dan Ilmu Sosial LainnyaCet. Ke 4 .Bandung:Pt. Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy.2006.Metodologi Penelitian Kualitatif : Paradigma Baru IlmuKomunikasi dan Ilmu SosialLainnya Cet. ke 5.Bandung:Pt. Remaja Rosdakarya.

Nursalam.2008.Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Keperawatan Edisi ke2.Jakarta: Salemba Medika.

Raco, J.R.2006.Metode Penelitian Kualitatif :Jenis, Karakteristik danKeunggulannya.Jakarta: Grasindo.

Sarwono, Jonathan.2010.Pintar Menulis Karya Ilmiah – Kunci Sukses dalam MenulisIlmiah.Yogyakarta:Cv.Andi Offset.

Sherraden, Michael.2006.Aset untuk Orang Miskin Perspektif Baru UsahaPengentasan Kemiskinan.Jakarta:Rawali Pers.

Page 106: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

92

Sopyan, Yayan dkk.2012.Laporan Penelitian Intitusional Mapping Sosial Desa MitraSejahtera Kota Tangerang Selatan.Jakarta:Lembaga Penelitian UniversitasIslam Negeri Syarif Hidayatullah.

Subanam, H.M.2005.Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah.Bandung:Cv. Pustaka Karya.

Tim Penyusun.1995.Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua cet ke-4.Jakarta:Balai Pustaka.

Thoha, M. Chabib.1996.Teknik Evaluasi Pendidikan. Ed-1.(Jakarta: PT Raja grafindoPersada.

Umar, Husen.2002.Evaluasi Kinerja Perusahaan.Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama.

Waluya, Bagja.2007. Sosiologi Menyelami Fenomena Sosial diMasyarakat.Bandung:PT Setia Purna Inves.

Wirawan.2011.Evaluasi : Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi.Jakarta:PTRaja grafindo Persada.

Yusuf Taybanapis, Farida.2008.Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi untukProgram Pendidikan dan Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta.

____.2008.Design Consideration for Evaluating the Impact of Pepfear.WashingtonDC:The National Academy Press.

PERATURAN NEGARA

UU Nomor 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Pemukiman

Inpres Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 22 tahun 2008 tentang Standar

Pelayanan Minimum BidangPerumahan Rakyat

INTERNET

jakarta.tribunnews.com/2012/09/23/kemenpera-akan-renovasi-500-ribu-rumah-tak-layak-huni (Diakses pada 09 November 2012, pukul 00:54)

http://unik.kompasiana.com/2012/02/28/45-anggota-dprd-kota-tangsel-belum-membayar-zakat-438995.html (diakses pada 17 Oktober 2013, pukul 19:44 WIB)

Page 107: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

93

http://www.p2kp.org/pustaka/files/modul_pelatihan08/a/2/e/%283%29/Modul-Transparansi-Akuntabilitas.pdf (diakses pada 1 Oktober 2013, pukul 09:25 WIB)

http://www.kemsos.go.id/unduh/Panduan%20Pendataan%20PMKS.pdf(Diakses pada21 Desember 2012, pukul 1:37 WIB)

www.penataanruang.net/taru/hukum/UU_4_1992.pdf (Diakses pada 21 Desember2012, pukul 03:18 WIB)

WAWANCARA

Wawancara pribadi dengan Bpk. MYT.Pelaksana program

Wawancara pribadi dengan Ibu P. Penerima Manfaat Program

Wawancara pribadi dengan IbuM. Penerima Manfaat Program

Wawancara pribadi dengan Bapak NI.Penerima Manfaat Program

Wawancara pribadi dengan Ibu N. Penerima Manfaat Program

Wawancara pribadi dengan Bapak J.Tetangga Penerima Manfaat Program

Wawancara pribadi dengan Ibu MT.Tetangga Penerima Manfaat Program

OBSERVASI

Observasi pada tanggal 10 September 2013 di kediaman Ibu M

Observasi pada tanggal 10 September 2013 di kediaman Ibu P

Observasi pada tanggal 11 September 2013 di kediaman Bpk NI

Observasi pada tanggal 11 September 2013 di kediaman Ibu N

Page 108: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,
Page 109: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,
Page 110: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,
Page 111: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANA PROGRAM

ProfilInforman

1. Nama :

2. Nama inisial :

3. Jenis kelamin :

4. Usia :

5. Jabatan :

6. Tanggal wawancara :

Pertanyaan terkait program yang dilakukan

Pertanyaan terkait Tranparansi

7. Apa nama program yang sudah dilaksanakan?

8. Apa nama kegiatan yang dilaksanakan?

9. Apa jenis pekerjaan yang dilakukan?

10. Dimana lokasi program dilaksanakan?

11. Berasal darimanakah sumber dana program tersebut?

12. Berapa anggaran yang disiapkan?

13. Dari anggaran tahun berapakah dana program berasal?

14. Berapa lama jangkawaktu pelaksanaan program?

15. Kapankah program ini mulai dikerjakan?

16. Kapankah program ini selesai dilaksanakan?

17. Siapakah pelaksana program ini?

18. Siapa penanggungjawab program ini?

19. Siapakah pengawas program ini?

Pertanyaan terkait Akuntabilitas

20. Apa yang menjadi dasar/alasan dilakukannya program ini?

21. Apa tujuan dilakukannya program ini?

22. Apakah tujuan program sudah tercapai?

23. Apakah pengerjaan program ini susai dengan jangka waktu yang telah

ditentukan?

24. Kendala apa saja yang dialami?

Page 112: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

25. Apakah program ini telah merubah kondisi masyarakat?

26. Apakah program ini memberikan dampak pada masyarakat/penerima

manfaat?

Page 113: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

PEDOMAN WAWANCARA PENERIMA MANFAAT

Profil Informan

1. Nama :

2. Nama Inisial :

3. Usia :

4. Jenis kelamin :

5. Status :

6. Suku :

7. Agama :

8. Pekerjaan :

9. Tanggungan keluarga

Suami/Istri Anak-anak Orang Tua Lain-lain

10. Tempat wawancara :

11. Tanggal wawancara :

12. Pendidikan terakhir

TK/PAUD SD/MI SMP/MTS SMA/SMK

13. Pendapatan :

Pertanyaan terkait kondisi rumah sebelum diperbaiki

14. Bagaimana keadaan rumah sebelum diperbaiki?

15. Bagaimana keadaan lantai rumah sebelum diperbaiki?

16. Bagaimana keadaan ventilasi sebelum diperbaiki?

17. Bagaimana keadaan cahaya yang masuk untuk menerangi isi rumah sebelum

diperbaiki?

18. Bagaimana keadaan kamar yang ada untuk keluarga sebelum diperbaiki?

19. Bagaimana luas rumah sebelum diperbaiki?

Page 114: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

20. Bagaimana keadaan dinding rumah sebelum diperbaiki?

21. Bagaimana keadaan toilet/WC sebelum diperbaiki?

22. Bagaimana akses air bersih sebelum diperbaiki?

23. Apakah wilayah rumah anda tergolong wilayah yang bising?

Pertanyaan terkait kondisi rumah setelah diperbaiki

24. Bagaimana keadaan rumah setelah diperbaiki?

25. Bagaimana keadaan lantai rumah setelah diperbaiki?

26. Bagaimana keadaan ventilasi setelah diperbaiki?

27. Bagaimana keadaan cahaya yang masuk menerangi isi rumah setelah

diperbaiki?

28. Bagaimana keadaan kamar yang ada untuk keluarga setelah diperbaiki?

29. Bagaimana keadaan dinding rumah setelah diperbaiki?

30. Bagaimana keadaan toilet/WC setelah diperbaiki?

31. Bagaimana akses air bersih setelah diperbaiki?

Dampak bagi penerima manfaat setelah diperbaiki

32. Adakah dampak yang dirasakan terhadap kegiatan beribadah anda?

33. Adakah dampak yang dirasakan terhadap kesehatan anda?

34. Adakah dampak dari segi perekomian keluarga anda?

35. Bagaimana perasaan anda setelah rumah diperbaiki?

36. Menurut anda, adakah kekurangan dari program ini?

37. Bagaimana dampak yang dirasakan sebelum dan sesudah adanya program ini?

38. Bagaimana keadaan satu hari setelah program dilakukan?

39. Bagaimana keadaan satu bulan setelah program dilakukan?

40. Bagaimana keadaan satu tahun setelah program dilakukan?

Page 115: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

PEDOMAN WAWANCARA TETANGGA PENERIMA MANFAAT

Profil Informan

1. Nama :

2. Usia :

3. Jenis kelamin :

4. Tangga lwawancara :

Pertanyaan terkait dengan dampak sosial dari penerima manfaat

5. Bagaimana keseharian penerima manfaat sebelum rumahnya diperbaiki?

6. Bagaimana keadaan rumah peneriman manfaat sebelum diperbaiki?

7. Bagaimana keseharian penerima manfaat setelah rumanhya diperbaiki?

8. Bagaimana keadaan rumah penerima manfaat setelah diperbaiki?

9. Bagaimana pendapat anda mengenai program bantuan rumah ini?

Page 116: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANA PROGRAM

Profil Informan

27.Nama :Maryoto, ST

28.Inisial :MYT

29.Jenis kelamin :Laki-laki

30.Usia : 38

31.Jabatan :Staf Seksi Penyehatan Lingkungan

Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman

32.Tanggal wawancara :16-10-2013

Pertanyaan terkait program bedah rumah di Ciater yang dilakukan

Pertanyaan Transparansi

1.Apa nama program yang sudah dilaksanakan?

Jawab : Pengembangan Perumahan

2.Apa nama kegiatan yang dilaksanakan?

Jawab : Peningkatan Kualitas Pelayanan, Sarana dan Prasaranarehabilitasi Kesejahteraan social bagi PMKS

3.Apa jenis pekerjaan yang dilakukan?

Jawab : Rehabilitasi rumah sederhana sehat

4.Dimana lokasi program dilaksanakan?

Jawab : Kelurahan Ciater dan Kelurahan Lengkong Gudang Timur

5.Berasal darimanakah sumber dana program tersebut?

Jawab : Dana dari APBD Kota Tangsel

Page 117: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

6.Berapa anggaran yang disiapkan?

Jawab : Pagu anggaran Rp. 40.000.000,-/unit

7.Dari anggaran tahun berapakah dana program berasal?

Jawab : berasal dari anggaran tahun 2012

8.Berapa lama jangka waktu pelaksanaan program?

Jawab : Waktu pelaksanaan antara 30 – 45 hari kalender

9.Kapankah program ini mulai dikerjakan?

Jawab : mulai dikerjakan dari bulan oktober 2012

10.Kapankah program ini selesai dilaksanakan?

Jawab : Program ini selesai pada pertengahan bulan desember 2012

11.Siapakah pelaksana program ini?

Jawab : Karena Pagu anggaran dibawah Rp. 2.000.000.000,- makauntuk pelaksanaan pekerjaan dengan cara penunjukan langsung

12.Siapa penanggung jawab program ini?

Jawab : Penanggung jawab program adalah P2WKSS

13. Siapakah pengawas program ini?

Jawab : Pengawasan melibatkan pengawas intern dinas (Kelurahan)

13.Media apa saja yang menjadi alat penyebar informasi

Jawab : Media informasi usulan dari Program P2WKSS

14.Apa yang menjadi dasar/alasan dilakukannya program ini?

Jawab : Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat penyandangPMKS

Page 118: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

15.Bagaimana proses atau tahapan-tahapann pelaksanaan program ini?

Jawab : Proses/tahapan pelaksanaan adalah berdasarkan usulandari P2WKSS dan dinas tata kota hanya sebagai dinas untukpelaksana.

Pertanyaan Akuntabilitas

16.Apa tujuan dilakukannya program ini?

Jawab : Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana rumahsederhana sehat

17.Apakah tujuan program sudah tercapai?

Jawab : Kalau membicarakan tercapai/belum masih banyakmasyarakat penyandang PMKS di tangsel yang masih membutuhkanatas program ini

18.Apa saja yang menjadi kriteria penerima manfaat?

Jawab : Kriteria penerima manfaat keluarga penyandang PMKSyang direkomendasikan oleh pihak kelurahan/P2WKSS

19.Siapa saja yang menjadi sasaran program ini?

Jawab : Sasaran Program adalah masyarakat PMKS

20.Apakah pengerjaan program ini sesuai dengan jangka waktu yangtelah ditentukan?

Jawab : Kalau untuk anggaran tahun 2012 program ini sesuaidengan usulan

21.Bagaimana proses penggunaan dananya?

Jawab : penggunaan dana secara penunjukan langsung/kontrakkerja dengan dana dan waktu yang telah disepakati

22.Kendala apa saja yang dialami?

Page 119: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

Jawab : Kendala yang dialami adalah masalah cuaca

23.Apakah program ini telah merubah kondisi masyarakat?

Jawab : Insya Allah dapat meringankan beban dari masyarakat

24.Apa yang menjadi harapan pelaksana program dengandilakukankanya program ini?

Jawab : diharapkan masyarakat dapat memelihara danmenggunakan seperti membangunan sendiri serta meningkatankualitas kesejahteraan sosial

25.Apakah dampak yang muncul dari adanya program ini?

Jawab : Dampak program adalah meningkatkan sarana prasaranayang awalnya kurang sehat ditingkatkan menjadi sarana prasanalebih sehat

Page 120: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

PEDOMAN WAWANCARA PENERIMA MANFAAT

ProfilInforman

1. Nama :Minah

2. Nama Inisial :M

3. Usia :50

4. Jenis kelamin :Wanita

5. Status :Menikah

6. Suku :Betawi

7. Agama :Islam

8. Pekerjaan :Buruh/Kuli pacul/Penjual Tape

9. Tanggungan keluarga

Suami/Istri Anak-anak Orang Tua Lain-lain

1 2

10. Tempat wawancara :Kediaman Ibu Minah

11. Tanggal wawancara :10-09-2013

12. Pendidikan terakhir

TK/PAUD SD/MI SMP/MTS SMA/SMK

Tidaktamat

13. Pendapatan :Rp 80.000

Pertanyaan terkait kondisi rumah sebelum diperbaiki

14. Bagaimana keadaan rumah sebelum diperbaiki?

Jawab:Keadaan sebenernya jelek, rombeng, dari kayu

15. Bagaimana keadaan lantai rumah sebelum diperbaiki?

Jawab:Ya lantainya sama gak ada apa-apa Tanah juga

16. Bagaimana keadaan ventilasi sebelum diperbaiki?

Jawab:Engga ada sama sekali, bilik semua

Page 121: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

17. Bagaimana keadaan cahaya yang masuk untuk menerangi isi rumah sebelum

diperbaiki?

Jawab:Engga ada, iya gelap, saya mah gak punya lampu

18. Bagaimana keadaan luas rumah untuk seluruh penghuni rumah sebelum

diperbaiki?

Jawab:Cuma 3 kama raja

19. Bagaimana keadaan kamar yang ada untuk keluarga sebelum diperbaiki?

Jawab:Ya Engga ada isinya, Engga ada isinya sama sekali

20. Bagaimana keadaan dinding rumah sebelum diperbaiki?

Jawab:Pagar bilik, ada depan doang, bata depan doang

21. Bagaimana keadaan toilet/WC sebelum diperbaiki?

Jawab:Diempang (tertawa) di kebon, kakus

22. Bagaimana akses air bersih sebelum diperbaiki?

Jawab:Pake sumur

Pertanyaan terkait kondisi rumah setelah diperbaiki

23. Apakah wilayah rumah anda tergolong wilayah yang bising?

Jawab:tidak

24. Bagaimana keadaan rumah setelah diperbaiki?

Jawab:Tembok iya, Alhamdulillah diperbaiki ma orang tangse lini

25. Bagaimana keadaan lantai rumah setelah diperbaiki?

Jawab:Ya gini aja, (plester)

26. Bagaimana keadaan ventilasi setelah diperbaiki?

Jawab:ada

27. Bagaimana keadaan cahaya yang masuk menerangi isi rumah setelah

diperbaiki?

Jawab:Iya terang, klo malem suka mati lampunya

28. Bagaimana keadaan luas rumah untuk seluruh penghuni rumah setelah

diperbaiki?

Jawab:Kalo sekaran lebih kecil

29. Bagaimana keadaan kamar yang ada untuk keluarga setelah diperbaiki?

Page 122: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

Jawab:Iyak lebih kecil

30. Bagaimana keadaan dinding rumah setelah diperbaiki?

Jawab:Yang diluar tembok, yang dalemnya triplek, engga tembok semua

31. Bagaimana keadaan toilet/WC setelah diperbaiki?

Jawab:WC sekarang mah ada di dalem, iya pake selang gitu, nyolok juga ma

ada

32. Bagaimana akses air bersih setelah diperbaiki?

Jawab:Airnya bersih, Cuma masih nyelang aja ini

Dampak bagi penerima manfaat setelah diperbaiki

33. Adakah dampak yang dirasakan terhadap kegiatan beribadah anda?

Jawab:Ya lancar, iya iya yang dulu mah klo saya mah yang namanya angin

ato apa takut kerubuhan rumah

34. Adakah dampak yang dirasakan terhadap kesehatan anda?

Jawab:Iyak Alhamdulillah, sehatan mah, biar lancar saya mah

35. Adakah dampak dari segi perekomian keluarga anda?

Jawab:Usaha sekarang mah gini-gini juga (tidak ada perubahan, tergantung

ada permintaan)klo kerja saya mah kan tergantung ada yang nyuruh ato

engga, klo ada yang minta ya kerja, klo engga ya ga ada kerjaan

36. Bagaimana perasaan anda setelah rumah diperbaiki?

Jawab:Ya seneng banget dah, ya namanya jelek dah ya sekarang geh

permanen. Ya girangb ener, rumah didandanin

37. Menurut anda, adakah kekurangan dari program ini?

Jawab:iya, Cuma plester aja ini, gak di apa-apain. Rumah yang dulu lebih

luas (saat ini lebih kecil)

Page 123: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

PEDOMAN WAWANCARA PENERIMA MANFAAT

Profil Informan

1. Nama :Naimah

2. Nama Inisial :N

3. Usia :65

4. Jenis kelamin :wanita

5. Status :Menikah

6. Suku :Betawi

7. Agama :Islam

8. Pekerjaan :Tani

9. Tanggungan keluarga

Suami/Istri Anak-anak Orang Tua Lain-lain

1 1 1

10. Tempat wawancara :Kediaman Ibu Sarin

11. Tanggal wawancara :11-09-2013

12. Pendidikan terakhir

TK/PAUD SD/MI SMP/MTS SMA/SMK

Tidak tamat

13. Pendapatan :

Pertanyaan terkait kondisi rumah sebelum diperbaiki

14. Bagaimana keadaan rumah sebelum diperbaiki?

Jawab:Ya gubug gitu

15. Bagaimana keadaan lantai rumah sebelum diperbaiki?

Jawab:Tanah

16. Bagaimana keadaan ventilasi sebelum diperbaiki?

Jawab:Ya cukup sih, ya adem, kan dasarnya tanah

Page 124: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

17. Bagaimana keadaan cahaya yang masuk untuk menerangi isi rumah sebelum

diperbaiki?

Jawab:Ya banyak, kan pager, ya terang, ya dari bambu

18. Bagaimana keadaan luas rumah untuk seluruh penghuni rumah sebelum

diperbaiki?

Jawab:Ya lebih luas

19. Bagaimana keadaan kamar yang ada untuk keluarga sebelum diperbaiki?

Jawab:Ya dulu kan kamernya 3 sekarang Cuma 2, klo dulu lebih besar, ya

lebih luaslah

20. Bagaimana keadaan dinding rumah sebelum diperbaiki?

Jawab:Iya dindingnya dari bambu

21. Bagaimana keadaan toilet/WC sebelum diperbaiki?

Jawab:Diempang

22. Bagaimana akses air bersih sebelum diperbaiki?

Jawab:YaIbumahkloaeryanimbaduludarisumur, sumurnyakandiluar, Ibu kudu

bawa ember dulu, di tumpahingitukedalem, bakmahada, Cumakanklomalem-

malemjugaIbutakut

23. Apakah wilayah rumah anda tergolong wilayah yang bising?\

Jawab:Oh, engga, engga rame

Pertanyaan terkait kondisi rumah setelah diperbaiki

24. Bagaimana keadaan rumah setelah diperbaiki?

Jawab;tembok

25. Bagaimana keadaan lantai rumah setelah diperbaiki?

Jawab:Plesteran doang iyak

26. Bagaimana keadaan ventilasi setelah diperbaiki?

Jawab:iya ada

27. Bagaimana keadaan cahaya yang masuk menerangi isi rumah setelah

diperbaiki?

Jawab:terang

Page 125: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

28. Bagaimana keadaan luas rumah untuk seluruh penghuni rumah setelah

diperbaiki?

Jawab:Lebih kecil, klo dulu kan luasan

29. Bagaimana keadaan kamar yang ada untuk keluarga setelah diperbaiki?

Jawab:Kamarnya dua

30. Bagaimana keadaan dinding rumah setelah diperbaiki?

Jawab:Dinding tembok semua dalemnya enggak, kecualim dapur

31. Bagaimana keadaan toilet/WC setelah diperbaiki?

Jawab:Wcnya ibu mah masih di empang aja, ada sih wcnya Cuma aernya gak

ada, kan gak ada sumurnya, sumur disana (menunjuk ke samping kiri rumah),

jadinya ibu males ngangkutin, cape, iya gak ada jalan aer, terus sumurnya

gak ada, gak dibikinin

32. Bagaimana akses air bersih setelah diperbaiki?

Jawab:Aer….bersih aer mah

Dampak bagi penerima manfaat setelah diperbaiki

33. Adakah dampak yang dirasakan terhadap kegiatan beribadah anda?

Jawab:Ya gitu gitu aja sama, bersyukur, rumah dibenerin..enakan

34. Adakah dampak yang dirasakan terhadap kesehatan anda?

Jawab:Ya biasa kesehatan mah

35. Adakah dampak dari segi perekomian keluarga anda?

Jawab:Ya keuangan dari dulu ampe sekarang juga gini-gini juga, engga ada

perobahan, ga ada usaha, Cuma macul aja, hasilnya 2-3 bulan, hasilnya gak

pasti gituh

36. Bagaimana perasaan anda setelah rumah diperbaiki?

Jawab:Ya biasa aja sih ibu mah, dari dulu juga

37. Menurut anda, adakah kekurangan dari program ini?

Jawab:Ya banyaklah yang kurang mah (tertawa) dapur kecil, ya pengen sih

diubin, depannya panas bener, dulu adem, klo bisa mah bikin depan (pasang

ubin), gak bisa didudukin klo panas gini.

Page 126: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

38. Bagaimana keadaan seminggu setelah diperbaiki?

Jawab : Ada perobahan mah yang pasti, ya begini, tadinya mah kan rumah

jelek, sekarang mah namanya ya alhamdulillah, bersyukur kita, rumah

dibenerin gitu

39. Bagaimana keadaan sebulan setelah diperbaiki?

Jawab : ee...belom ditambah-tambah, sama, belom diapa-apain, ada sebulan,

ditambahin dapur, soalnya sempit di dalem mah, bahannya mah baru, paling

genteng doang yang lama.

40. Bagaimana keadaan setelah setahun diperbaiki?

Jawab : Gak ada, masih sama aja, gak ada yang ditambah ato berkurang

Page 127: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

PEDOMAN WAWANCARA PENERIMA MANFAAT

ProfilInforman

1. Nama :Prihati

2. Nama Inisial :P

3. Usia :28

4. Jenis kelamin :Perempuan

5. Status :Ibu rumah tangga

6. Suku :Betawi

7. Agama :Islam

8. Pekerjaan :Buruh cuci

9. Tanggungan keluarga

Suami/Istri Anak-anak Orang Tua Lain-lain

1 3

10. Tempat wawancara :Kediaman Ibu Prihati

11. Tanggal wawancara :11-09-2013

12. Pendidikan terakhir

TK/PAUD SD/MI SMP/MTS SMA/SMK

Tidak tamat SD

13. Pendapatan :Rp. 500.000

Pertanyaan terkait kondisi rumah sebelum diperbaiki

14. Bagaimana keadaan rumah sebelum diperbaiki?

Jawab:lebih luas, tapi biliknya copot, dari bambu

15. Bagaimana keadaan lantai rumah sebelum diperbaiki?

Jawab:Lantai dari tanah

16. Bagaimana keadaan ventilasi sebelum diperbaiki?

Jawab:Engga ada

Page 128: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

17. Bagaimana keadaan cahaya yang masuk untuk menerangi isi rumah sebelum

diperbaiki?

Jawab:Terang, He eh, soalnya bilik

18. Bagaimana keadaan kamar yang ada untuk keluarga sebelum diperbaiki?

Jawab:Keadaan kamarya gitu, Ada 2, Cuma dipetak-petak doang

19. Bagaimana keadaan dinding rumah sebelum diperbaiki?

Jawab:Dari bilik

20. Bagaimana keadaan toilet/WC sebelum diperbaiki?

Jawab:Di ini, kakus, jadi bikin lobang, ya gitu, kaya sumur

21. Bagaimana akses air bersih sebelum diperbaiki?

Jawab:Ada, Cuma nimba

22. Apakah wilayah rumah anda tergolong wilayah yang bising?

Jawab:engga

Pertanyaan terkait kondisi rumah setelah diperbaiki

23. Bagaimana keadaan rumah setelah diperbaiki?

Jawab:Alhamdulillah sekarang mah nyaman

24. Bagaimana keadaan lantai rumah setelah diperbaiki?

Jawab:Ya diplester aja

25. Bagaimana keadaan ventilasi setela diperbaiki?

Jawab:enak, adem, ada hawa gitu

26. Bagaimana keadaan cahaya yang masuk menerangi isi rumah setelah

diperbaiki?

Jawab:He eh, terang

27. Bagaimanakeadaanluasrumahuntukseluruhpenghunirumahsetelahdiperbaiki?

Jawab:Ya pas lah, ya yang sebelumnyamahlebihluas

28. Bagaimana keadaan kamar yang ada untuk keluarga setelah diperbaiki?

Jawab:Kecil, 2 juga, sebelumnya lebar, Cuma gak ada apa2 aja bili doang

29. Bagaimana keadaan dinding rumah setelah diperbaiki?

Jawab:Lebih baik,tapim dalemnya triplek

Page 129: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

30. Bagaimana keadaan toilet/WC setelah diperbaiki?

Jawab:WC-nya ya enakan, Cuma masih nyelang, dari rumah tetangga

31. Bagaimana akses air bersih setelah diperbaiki?

Jawab:Bersih

Dampak bagi penerima manfaat setelah diperbaiki

32. Adakah dampak yang dirasakan terhadap kegiatan beribadah anda?

Jawab:Mending sekarang, ya lebih giat aja

33. Adakah dampak yang dirasakan terhadap kesehatan anda?

Jawab:Lebih baik, ya jarang sakit, biasanya sering diare

34. Adakah dampak dari segi perekomian keluarga anda?

Jawab:Sekarang lagi sulit, masih mending dulu

35. Bagaimana perasaan anda setelah rumah diperbaiki?

Jawab:Seneng (tertawa)

36. Menurut anda, adakah kekurangan dari program ini?

Jawab:Ini, bawah pengenny diubin, kan makin enak, tripleknya tu udah

dimakan rayap semua

37. Bagaimana keadaan setelah satu minggu diperbaiki?

Jawab : Beda, ya mendingan, kan dulu mah rombeng gitu, sekarang kan

bagus

38. Bagaimana keadaan rumah setelah satu bulan diperbaiki?

Jawab : Yang sekarang ya, apah, ini, paling ganti cat, cat ganti, udah lama,

lebih dari sebulan, ini udah dua kali ganti, tu dari putih, ungu, ke ijo, itu yang

dirayapin dapet sebulan, abis dibenerin

39. Bagaimana keadaan rumah setelah satu tahun diperbaiki?

Jawab : hm...ya gak ada sih, klo udah setaun mah sama aja, papan masih

kena rayap, cat kan digantinya abis satu bulan itu

Page 130: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

PEDOMAN WAWANCARA PENERIMA MANFAAT

Profil Informan

1. Nama :Niman

2. Nama Inisial :NI

3. Usia :51

4. Jenis kelamin :Laki-laki

5. Status :Kepala Rumah Tangga

6. Suku :Betawi

7. Agama :Islam

8. Pekerjaan :Buruh

9. Tanggungan keluarga

Suami/Istri Anak-anak Orang Tua Lain-lain

1 3

10. Tempat wawancara :Kediaman Pak Niman

11. Tanggal wawancara :10-09-2013

12. Pendidikan terakhir

TK/PAUD SD/MI SMP/MTS SMA/SMK

Tidak tamat

13. Pendapatan :Rp 0 – 30.000

Pertanyaan terkait kondisi rumah sebelum diperbaiki

14. Bagaimana keadaan rumah sebelum diperbaiki?

Jawab:Ya emang begini, gini-gini juga, Cuma ditambah tiga bata aja

15. Bagaimana keadaan lantai rumah sebelum diperbaiki?

Jawab:Emang begitu adanya, plesteran

16. Bagaimana keadaan ventilasi sebelum diperbaiki?

Jawab:Apa adanya (ada ventilasi)

Page 131: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

17. Bagaimana keadaan cahaya yang masuk untuk menerangi isi rumah sebelum

diperbaiki?

Jawab:Terang ya terang gitulah,pelaponnya jug abilik

18. Bagaimana keadaan kamar yang ada untuk keluarga sebelum diperbaiki?

Jawab:Ada 3

19. Bagaimana luas rumah sebelum diperbaiki?

Jawab:Sama, tidak ada yang berubah, Cuma ditambah 3 bata, emang tadinya

agak pendek. Emang saya yang minta, pak, klo saya mah jangan diapa-apain

lagi rumahnya, minta ditambahin aja ke atas, sama ganti kusennya aja.

20. Bagaimana keadaan dinding rumah sebelum diperbaiki?

Jawab:Ada triplek tapi udah embak-embakan gitu (goyang-goyang), ada

tembok juga, Cuma ditambah keatasnya

21. Bagaimana keadaan toilet/WC sebelum diperbaiki?

Jawab:WC sebelumnya dibenerin waktu dulu saya bikinnya ya empanglah,

asal spitenk 3 meter dalemnya langsung dicor, dirapihkan.

22. Bagaimana akses air bersih sebelum diperbaiki?

Jawab:Aer bersih

23. Apakah wilayah rumah anda tergolong wilayah yang bising?

Jawab:engga

Pertanyaan terkait kondisi rumah setelah diperbaiki

24. Bagaimana keadaan rumah setelah diperbaiki?

Jawab:Sama ama yang dulu-dulu, paling kusen aja yang ditambah nih, kusen

diganti

25. Bagaimana keadaan lantai rumah setelah diperbaiki?

Jawab:Lantainya plester juga, malah ini ada hasil anak kuli dari BSD “pak

sayang-sayang ni ubin” bilang ya pasangin, yaitu Cuma templok-templokin

aja, ya dalemnya mah gitu, plesteran

26. Bagaimana keadaan ventilasi setelah diperbaiki?

Jawab:Ada, sama aja, ama dulu tetep enak

Page 132: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

27. Bagaimana keadaan cahaya yang masuk menerangi isi rumah setelah

diperbaiki?

Jawab:Terang, malah lebih cakep, lebih terang

28. Bagaimana keadaan kamar yang ada untuk keluarga setelah diperbaiki?

Jawab:Kamar sama, engga dirobah, tetep 3

29. Bagaimana keadaan dinding rumah setelah diperbaiki?

Jawab:Tembok

30. Bagaimana keadaan toilet/WC setelah diperbaiki?

Jawab:Udah punya sendiri, pokoknya dari bedah rumah semua

31. Bagaimana akses air bersih setelah diperbaiki?

Jawab:Aernya bersih, saya mah sumurnya juga sumur gali pa, yah, aer

tanah, dulu ngerek aja, ada temen jual mesin aer tiga bulan, saya bayarin

150rebu

Dampak bagi penerima manfaat setelah diperbaiki

32. Adakah dampak yang dirasakan terhadap kegiatan beribadah anda?

Jawab:Yak Alhamdulillah saya jadi tenang, 5 waktu ikut2, dulu gak khusyu,

karna situasi rumah, genteng bolong, tapi sekarang Alhamdulillah, saya

bener2 bersyukur

33. Adakah dampak yang dirasakan terhadap kesehatan anda?

Jawab:Ngerasa enakan

34. Adakah dampak dari segi perekomian keluarga anda?

Jawab:Engga ada, karena klo masalah ekonomi mah kemauan kita pak.

35. Bagaimana perasaan anda setelah rumah diperbaiki?

Jawab:Alhamdulillah saya bener-bener bersyukur pak

36. Menuruta nda, adakah kekurangan dari program ini?

Jawab:Engga, klo menurut saya engga, gak ada kekurangan apapun, semua

cakep bagus, gak ada kekurangannya

37. Bagaimana dampak yang dirasakan sebelum dan sesudah adanya program ini?

Jawab:Sekarang setelah adanya program bedah ruma hini, saya bener pa,

bersyukur pa, Alhamdulillah, ama adanya siapa itu, ibu ashari apa ibu airin

Page 133: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

itu?, itu malah saya saya bersyukur ama adanya dia itu, ya pokonya selain

dari dia itu saya bedoa supaya beliau selalu sehat murah rezeki kerjaan

selalu lancar sukses selalu, nah saya bersyukur keadaannya kaya gini

38. Bagaimana keadaan setelah satu minggu diperbaiki?

Jawab : m...ya sama aja sih, ya palingan itu yang benerinnya aja, kaya

39. Bagaimana keadaan rumah setelah satu bulan diperbaiki?

Jawab : Gak ada bedanya, sama aja, udah sebulan juga, sama aja, gak ada

apa-apa, palingan itu aja keramik nambahin sendiri itu juga

40. Bagaimana keadaan rumah setelah satu tahun diperbaiki?

Jawab : Ya sama aja pak, kaga ada yang ditambah ato dikurangin gitu

Page 134: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

PEDOMAN WAWANCARA TETANGGA PENERIMA MANFAAT

Profil Informan

1. Nama : Muti

2. Inisial : MT

3. Usia : 50 tahun

4. Jenis kelamin : Wanita

5. Tanggal wawancara : 02 – 10 - 2013

Pertanyaan terkait dengan dampak social dari penerima manfaat

6. Bagaimana keseharian penerima manfaat sebelum rumahnya diperbaiki?

Jawab:Ya begitu dah, ya kenal baik, rajin dia mah orangnya, terampil

apa-apa juga. bae

7. Bagaimana keadaan rumah peneriman manfaat sebelum diperbaiki?

Jawab:Ya begitu, ya ngenes, ya rumah kusut, dari pager, he eh(bilik),

engga ada apa-apa, paling juga bale gitu, gak ada lemari. Dia mah engga

ada apa-apanya.

8. Bagaimana keseharian penerima manfaat setelah rumanhya diperbaiki?

Jawab:Ya masih gitu aja, meneng bae

9. Bagaimana keadaan rumah penerima manfaat setelah diperbaiki?

Jawab:Ya bagus, orang mah punya rumah gubug sekarang mah punya

rumah gedong

10. Bagaimana pendapat anda mengenai program bantuan rumah ini?

Jawab:Ya bagus itu. Bersukur banget, aer punya, segala apa punya dia

mah sekarang

Page 135: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

PEDOMAN WAWANCARA TETANGGA PENERIMA MANFAAT

Profil Informan

1. Nama : Jalal

2. Inisial : J

3. Usia : 65 tahun

4. Jenis kelamin : Laki-laki

5. Tanggal wawancara : 02 – 10 - 2013

Pertanyaan terkait dengan dampak social dari penerima manfaat

6. Bagaimana keseharian penerima manfaat sebelum rumahnya diperbaiki?

Jawab:baik

7. Bagaimana keadaan rumah peneriman manfaat sebelum diperbaiki?

Jawab:Doyong, bilik, tiang kayu

8. Bagaimana keseharian penerima manfaat setelah rumanhya diperbaiki?

Jawab:Gak ada sih, biasa aja, sikap sih bagus, gak ada egoisme, seperti

punya rasa “aku rumah udah bagus”, gak ada kaya gitu, masih baik, gak

ada perbedaan.

9. Bagaimana keadaan rumah penerima manfaat setelah diperbaiki?

Jawab:Bagus

10. Bagaimana pendapat anda mengenai program bantuan rumah ini?

Jawab:Bagus pak, artinya ada pemerintah yang seperti memperhatikan

rumah-rumah yang tidak layak, bagus dong, selama saya ditangsel,

banyak perumahan. Setelah jadi tangsel tanah jadi, karna perkembangan

tangselnya bagus

Page 136: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

PEDOMAN WAWANCARA PENERIMA MANFAAT

Profil Informan

1. Nama : sarin

2. Nama Inisial : SR

3. Usia : 62

4. Jenis kelamin :laki-laki

5. Status : suami/menikah

6. Suku : betawi

7. Agama :islma

8. Pekerjaan :buruh/kuli tani

9. Tanggungan keluarga

Suami/Istri Anak-anak Orang Tua Lain-lain

1 1 1

10. Tempat wawancara : kebun

11. Tanggal wawancara :

12. Pendidikan terakhir

TK/PAUD SD/MI SMP/MTS SMA/SMK

- - - -

13. Pendapatan :Rp. 200.000/2-3 bulan (bagi hasil)

Pertanyaan terkait kondisi rumah sebelum diperbaiki

14. Bagaimana keadaan rumah sebelum diperbaiki?

Jawab : ya rombeng gitu, pager pager bambu, klo panas ya panas gitu, klo

hujan ya basah gitu, becek, ke dalem engga ampe pintu doang

15. Bagaimana keadaan lantai rumah sebelum diperbaiki?

Jawab : pluran

16. Bagaimana keadaan ventilasi sebelum diperbaiki?

Jawab : Ada, anu, lobang angin, ada, belah kulon (barat) satu, wetan (wetan)

satu, di atas satu

Page 137: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

17. Bagaimana keadaan cahaya yang masuk untuk menerangi isi rumah sebelum

diperbaiki?

Jawab : ada, kan dari pager gitu, terang mah ada

18. Bagaimana keadaan kamar yang ada untuk keluarga sebelum diperbaiki?

Kamernya sebelumnya yang bedah dua, 2,5 meter ato 3 meter ya ruangannya

19. Bagaimana luas rumah sebelum diperbaiki?

Jawab : Ya dulu mah, nyamping ada 8 meter, depan belakang 7 meter

20. Bagaimana keadaan dinding rumah sebelum diperbaiki?

Jawab : Dinding rusak, pager

21. Bagaimana keadaan toilet/WC sebelum diperbaiki?

Jawab : Di empang, sebelah kulon (barat)

22. Bagaimana akses air bersih sebelum diperbaiki?

Jawab : Bersih aernya, bening, aernya dari sumur, ya jauh juga

23. Apakah wilayah rumah anda tergolong wilayah yang bising?

Jawab : Engga sih

Pertanyaan terkait kondisi rumah setelah diperbaiki

24. Bagaimana keadaan rumah setelahdiperbaiki?

Jawab : Mendingan, ya rapet gitu, dulu mah kan pager

25. Bagaimana keadaan lantai rumah setelah diperbaiki?

Jawab : Pluran iyak

26. Bagaimana keadaan ventilasi setelah diperbaiki?

Jawab : Lebih kecil, tapi ya enak

27. Bagaimana keadaan cahaya yang masuk menerangi isi rumah setelah

diperbaiki?

Jawab : ya ada, dari jendela mah, belah kaler mah (selatan) depan rumah

kan jendela itu

28. Bagaimana keadaan kamar yang ada untuk keluarga setelah diperbaiki?

Jawab : Lebih kecil, dulu mah besar, pake spring bed juga gak muat, dulu

dibawain anak

Page 138: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

29. Bagaimana keadaan dinding rumah setelah diperbaiki?

Jawab : Anu, euu... tembok, ya batu, kamar anu, pake triplek

30. Bagaimana keadaan toilet/WC setelah diperbaiki?

Jawab : Ada, wc, ya bersih, dikosrekin bae gitu, dibersihin

31. Bagaimana akses air bersih setelah diperbaiki?

Jawab : Belon, ngambil, nenteng ke rumah

Dampak bagi penerima manfaat setelah diperbaiki

32. Adakah dampak yang dirasakan terhadap kegiatan beribadah anda?

Jawab : Ya alhamdulillah, ya namanya kita dibantu dari pemerintah

bersyukur alhamdulillah

33. Adakah dampak yang dirasakan terhadap kesehatananda?

Jawab : Sama aja, masih sakit, kaki, namanya udah tua, namanya juga orang

nyangkul

34. Adakah dampak dari segi perekomian keluarga anda?

Jawab : Ya gitu, kan 2-3bulan sekali, ya lama hasilnya

35. Apakah bapak ibu/puas dengan program ini?

Jawab : Hasil, ada itu aja, ubin kurang, klo ada ubin kan tinggal bersihin

Page 139: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

PEDOMAN WAWANCARAPENERIMA MANFAAT

Profil Informan

1. Nama :Alin

2. Nama Inisial :AL

3. Usia :30

4. Jenis kelamin :perempuan

5. Status :anak

6. Suku :Betawi

7. Agama :Islam

8. Pekerjaan :Ibu Rumah Tangga

9. Tanggungan keluarga

Suami/Istri Anak-anak Orang Tua Lain-lain

1 1 2

10. Tempat wawancara : kediaman Bpk. NI

11. Tanggal wawancara :11-12-2013

12. Pendidikan terakhir

TK/PAUD SD/MI SMP/MTS SMA/SMK

- Kelas 5 - -

13. Pendapatan :-

Pertanyaan terkait kondisi rumah sebelum diperbaiki

14. Bagaimana keadaan rumah sebelum diperbaiki?

Jawab :Ya sama aja, yang dulu ma yang sekarang, paling ditambah 3 bata

keatas, gak diapa-apain emang mintanya kayak gitu

15. Bagaimana keadaan lantai rumah sebelum diperbaiki?

Jawab :Di plur juga, sama ama sekarang

Page 140: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

16. Bagaimana keadaan ventilasi sebelum diperbaiki?

Jawab :mm..ada, kan sama ama yang dulu, itu diatas pintu depan, angin mah

masuk

17. Bagaimana keadaan cahaya yang masuk untuk menerangi isi rumah sebelum

diperbaiki?

Jawab :Terang, klo dibuka hordengnya mah

18. Bagaimana keadaan kamar yang ada untuk keluarga sebelum diperbaiki?

Jawab :Kamer ya tiga, saya ama anak saya, buat emak bapak ada lagi laen

19. Bagaimana luas rumah sebelum diperbaiki?

Jawab :Luasnya ya sama, pokoknya mah semua sama, paling atasnya doang

yang ditambah

20. Bagaimana keadaan dinding rumah sebelum diperbaiki?

Jawab :Rumah ya gini dah, tembok gitu

21. Bagaimana keadaan toilet/WC sebelum diperbaiki?

Jawab :Dulu sih Cuma sumur aja gitu, klo buang aer yak ke empang gitu

22. Bagaimana akses air bersih sebelum diperbaiki?

Jawab :Aer ya dulu juga dari sumur, ampe yang sekarang juga masih dari

sumur

23. Apakah wilayah rumah anda tergolong wilayah yang bising?

Jawab :Engga sini mah, biasa bae, diem gitu.

Pertanyaan terkait kondisi rumah setelah diperbaiki

24. Bagaimana keadaan rumah setelah diperbaiki?

Jawab : Ya dulu mah ya gak ada yang berubah sih, Cuma ini doang nambah

ke atas

25. Bagaimana keadaan lantai rumah setelah diperbaiki?

Jawab : Emang gini aja, semua sama, plur

26. Bagaimana keadaan ventilasi setelah diperbaiki?

Jawab : Ya ada, di atas pintu gitu, kan sama ama yang dulu

Page 141: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

27. Bagaimana keadaan cahaya yang masuk menerangi isir umah setelah

diperbaiki?

Jawab : Terang, ya sama aja, klo dibuka gitu jendela, pintu, paling samping

aja itu, panan ada yang ngebangun, jadi kamer kudu nyala lampunya

28. Bagaimana keadaan kamar yang ada untuk keluarga setelah diperbaiki?

Jawab : eeuu...sama sih, dua kamar, iya 3 meter gitu, saya sama anak saya

gitu

29. Bagaimana keadaan dinding rumah setelah diperbaiki?

Jawab : Ya sama aja ama yang dulu, tembok, Cuma ya tadi ditambah 3 bata

ke atas aja, emang mintanya gitu sih, gak diapa-apain lagi

30. Bagaimana keadaan toilet/WC setelah diperbaiki?

Jawab : Ya paling WC aja yang ditambahin iya

31. Bagaimana akses air bersih setelah diperbaiki?

Jawab : Aer dari sumur, yang sekarang ada WC nya itu, aernya mah bersih

buat apa-apa juga

Dampak bagi penerima manfaat setelah diperbaiki

32. Adakah dampak yang dirasakan terhadap kegiatan beribadah anda?

Jawab : Ya Alhamdulillah gitu, namanya juga dibenerin gitu, dulu mah kan

pendek rumahnya, bocor, mana mah bolong gentengnya, jadi bersyukur, klo

ibadah mah jadi makin enak, bersyukur terus dah

33. Adakah dampak yang dirasakan terhadap kesehatan anda?

Jawab : Engga, ya sama sekarang, gak ada gimana-gimana, paling anak saya

ini sakit, gak ada anusnya dari bayi

34. Adakah dampak dari segi perekomian keluarga anda?

Jawab : engga

35. Bagaimana perasaan anda setelah rumah diperbaiki?

Jawab : Ya Alhamdulillah bener, tadinya jelek jadi bener

36. Menurut anda, adakah kekurangan dari program ini?

Jawab : mm.,. gak ada

Page 142: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

37. Apakah puas dengan hasil program?

Jawab : Ya girang, namanya rumah dibagusin

38. Bagaimana keadaan setelah satu minggu diperbaiki?

Jawab : Hm... kaga gimana-gimana, sama aja, klo waktu dibenerin mah

tinggal di belakang rumah, bikin gubuk gitu

39. Bagaimana keadaan rumah setelah satu bulan diperbaiki?

Jawab : Hmm.... gak gimana-gimana juga, biasa aja ampe sekarang juga

40. Bagaimana keadaan rumah setelah satu tahun diperbaiki?

Jawab : Ya tetep sama aja, paling itu aja keramikan, itu juga boleh bawain

kaka saya kuli di Ciater sono

Page 143: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

PEDOMAN WAWANCARA PENERIMA MANFAAT

ProfilInforman

1. Nama :Ani

2. Nama nisial :A

3. Usia :14

4. Jenis kelamin :Perempuan

5. Status :Anak

6. Suku :Betawi

7. Agama :Islam

8. Pekerjaan :Pelajar

9. Tanggungan keluarga

Suami/Istri Anak-anak Orang Tua Lain-lain

10. Tempat wawancara : Kediaman Ibu P

11. Tanggal wawancara : 11-12-2013

12. Pendidikan terakhir

TK/PAUD SD/MI SMP/MTS SMA/SMK

1 (saat ini)

13. Pendapatan :-

Pertanyaan terkait kondisi rumah sebelum diperbaiki

14. Bagaimana keadaan rumah sebelum diperbaiki?

Jawab : Ya gitu, ya biasa aja, dari kayu

15. Bagaimana keadaan lantai rumah sebelum diperbaiki?

Jawab : Lantainya tanah

16. Bagaimana keadaan ventilasi sebelum diperbaiki?

Jawab : Oowh..ya kayu gitu jga

Page 144: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

17. Bagaimana keadaan cahaya yang masuk untuk menerangi isi rumah sebelum

diperbaiki?

Jawab : Iya, terang, sama

18. Bagaimana keadaan kamar yang ada untuk keluarga sebelum diperbaiki?

Jawab : Kamernya.. ya kamernya dua, tapi legaan

19. Bagaimana luas rumah sebelum diperbaiki?

Jawab : Ya dulu, luas dulu

20. Bagaimana keadaan dinding rumah sebelum diperbaiki?

Jawab : Bambu, pager gitu pager, bilik iyak

21. Bagaimana keadaan toilet/WC sebelum diperbaiki?

Jawab : Wcnya jamban, itu di kebon, aernya ya engga hihiih jadi, ee ntar abis

ee kesitu (ke sumber air)

22. Bagaimana akses air bersih sebelum diperbaiki?

Jawab : Itu numpang ke tetangga

23. Apakah wilayah rumah anda tergolong wilayah yang bising?

Jawab : Engga, engga bising

Pertanyaan terkait kondisi rumah setelah diperbaiki

24. Bagaimana keadaan rumah setelah diperbaiki?

Jawab : Ya biasa, ya enakan kaya gitu

25. Bagaimana keadaan lantai rumah setelah diperbaiki?

Jawab : Iya pluran

26. Bagaimana keadaan ventilasi setelah diperbaiki?

Jawab : Ya...adem

27. Bagaimana keadaan cahaya yang masuk menerangi isi rumah setelah

diperbaiki?

Jawab : Engga, lebih adem, ya klo kaya gini (menunjuk ke dalam rumah)

gelap, iya terang klo hordeng dibuka

28. Bagaimana keadaan kamar yang ada untuk keluarga setelah diperbaiki?

Jawab : Cuma ada tempat tidur sama lemari, ya lebih kecil

Page 145: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

29. Bagaimana keadaan dinding rumah setelah diperbaiki?

Jawab : Temboknya engga temboknya, itu triplek, ya dalem tuh depan

30. Bagaimana keadaan toilet/WC setelah diperbaiki?

Jawab : Toiletnya di dalem, iya udah enak

31. Bagaimana akses air bersihsetelah diperbaiki?

Jawab : Aernya nyelang dari sana (menunjung ke sumur di samping rumah)

Dampak bagi penerima manfaat setelah diperbaiki

32. Adakah dampak yang dirasakan terhadap kegiatan beribadah anda?

Jawab : Iya, tapi masih bolong-bolong

33. Adakah dampak yang dirasakan terhadap kesehatan anda?

Jawab : Engga, sama aja sih

34. Apakah anda puas setelah rumah diperbaiki?

Jawab : Ya puas daripada yang dulu

Page 146: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

Lembar Observasi 1

Tanggal :10 September 2013

Lokasi :Rumah Ibu M

Observasi dilakukan dimulai dari depan rumah Ibu M, terlihat sebuah rumahdengan cat tembok warna hijau dan di depan rumah tersebut terdapat pakaian jemuranmilik Ibu M. bagian lantai depan rumah masih menggunakan plester dan terdapatmotor berwarna biru milik anak Ibu M. rumah Ibu M menghapap ke arah barat.Dalam kondisi hadap rumah ke arah barat, rumah Ibu M cenderung kurang mendapatcahaya matahari pada pagi sampai menjelang siang hari, dan pada saat tersebut, IbuM cenderung menyalakan lampu, sedangkan pada siang sampai menjelang sore harirumah Ibu M mendapat cahaya matahari. di sebelah kiri rumah Ibu M terdapat sebuahgubuk yang berfungsi sebagai dapur untuk mengolah usaha singkong milik Ibu M. Didepan gubuk tersebut terdapat sumur yang hanya ditutupi oleh asbes dan sumurtersebut merupakan sumber air Ibu M. Ketika memasuki rumah Ibu M, lanti masihplesteran dan di bagian ruang serbaguna terlihat lemari besar yang membuat ruangserbaguna terbagi menjadi dua ruangan. Di lemari besar tersebut terdapat televisiyang di depan lemari tersebut terlihat adanya sebuah kasur besar yang menjadi tempattidur. Suasana ruang serbaguna tersebut terasa sejuk, nyaman serta terasa angin yangmasuk dari pintu dan ventilasi yang ada di atas pintu. Terlihat dinding bagian dalamdan peneliti mengetuk dinding tersebut dan ternyata dinding tersebut terbuat daripapan triplek. Di belakang lemari besar terlihat sebuah dapur kecil dimana terdapatkompor gas, tabung gas dan panci di atas kompor tersebut. Terlihat Ibu M sedangmemasak Singkong. Di sisi kiri dapur tersebut terdapat pintu yang membuat cahayamasuk ke dalam bagian belakang wilayah lemari besar dan jua cahaya mataharimenerangi WC. Peneliti lalu mengamati kamar yang berada di dekat WC dan terlihatdi dalamnya dengan keadaan sedikit berdebu dan terlihat seperti gudang.

Peneliti lalu melanjutkan observasi ke bagian WC. Di bagian WC terlihatember berwarna merah ukuran besar di dekat pintu yang berisi air yang sangat jernih.Terdapat toilet jongkok di depan ember tersebut dan di samping toilet jongkoktersebut terdapat bak manti yang di atasnya terdapat ember yang bertumpuk. Tidakterlihat adanya kepala keran untuk mengalirkan air di atas bak air tersebut. Penelitimenemukan selang panjang yang terlihat mengarah keluar dan peneliti ikuti arahdatangnya selang tersebut. Peneliti keluar melalui pintu samping rumah yang beradadi dekat dapur Ibu M, dan terus mengkuti arah selang tersebut sampai akhirnyapeneliti tiba di sumur Ibu M.

Page 147: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

Lembar Observasi 2

Tanggal : 10 September 2013

Tempat : Rumah Ibu P

Observasi di kediaman Ibu P dimulai dari depan rumah Ibu P. terlihat sebuahbangunan dengan warna tembok ungu. Terlihat bagian depan rumah Ibu P ada sebuahkursi di depan jendela rumah, dan pintu berwarna Cokelat tua. Di atas pintu dankedua jendela terdapat ventilasi udara. Rumah Ibu P menghadap ke arah Timur,sehingga rumah Ibu P akan mendapatkan cahaya matahari dari mulai pagi hari sampaidengan siang hari, dan pada saat siang hari menjelang sore hari rumah Ibu P tidakmendapatkan cahaya matahari karena rumah Ibu pada saat tersebut membelakangicahaya matahari dan dalam keadaan tersebut Ibu P cenderung menyalakan lampu. Disebelah kiri terlihat satu buah jendela kamar. Terlihat juga kuda-kuda atap bagiandepan rumah Ibu P dengan cat berwarna cokelat tua. Peneliti memasuki ruangserbaguna Ibu P. Peneliti melihat satu buah lemari besar yang membagi ruanganserbaguna menjadi dua bagian, bagian depan yang terlihat adanya karpet besar,sebuah televisi di lemari tersebut dan juga terdapat bunga di atas lemari tersebut.Peneliti melihat dinding antar kamar Ibu P dan mengetuk dinding tersebut, dandinding tersebut ternyata terbuat dari triplek, lalu peneliti melihat bagian bawahdinding dan melihat adanya bagian dari kusen pintu yang diserang oleh rayap.Terlihat kayu-kayu rapuh yang telah dimakan rayap. Peneliti lalu melanjutkanobservasi ke bagian dalam rumah yaitu menuju dapur, terlihat peralatan memasakmilik Ibu P di dekat pintu samping seperti kompor, kuali dan tabung gas tigakilogram. Di sebelah kiri dapur terdapat WC yang terlihat banyak ember yang berisiair dan bak mandi tanpa kepala keran air, yang terlihat hanyalah sebuang selangmerah yang nampak dipasang di lubang tembok. Terlihat air di ember dan di bak WCtersebut sangat bersih.

Peneliti kemudian melihat bagian langit-langit rumah Ibu P, terlihat jelaslangit-langit rumah Ibu P bergelombang dan terlihat seperti lubang-lubang antarpembatas langit-langit yang terbuat dari triplek. Peneliti lalu melihat sekeliling rumahIbu P dan menemukan selang panjang berwarna merah yang terlihat masuk ke dalamtembok rumah Ibu P, peneliti kemudian menelusuri selang tersebut dan sampaikepada sumber air milih tetangga Ibu P.

Page 148: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

Lembar Observasi 3

Tanggal :11 September 2013

Tempat : Rumah Bapak NI

Observasi dimulai dari bagian depan rumah Bapak NI. Rumah Bpk. NIberwarna cream dengan dua tiang penyangga bagian atap teras rumahnya. Bagiandepan terlihat dua jendela di bagian teras dan satu jendela dibagian samping sebagaijendela kamar bagian depan. Dinding rumah terbuat dari tembok dan bagian gentingterlihat baru. Bagian teras depan terpasang keramik yang diperoleh oleh Bpk. NI yangdidapatkan oleh anaknya ketika bekerja membangun rumah di wilayah perumahanCiater, sisa keramik dari pekerjaan tersebut dibawa pulang oleh anaknya dandipasang di teras rumah Bpk. NI. Rumah Bpk. NI menghadap ke arah selatansehingga ketika matahari cahaya matahari muncul, rumah Bpk. NI akan diterangicahaya matahari dari pagi hari sampai dengan sore hari. Bagian dalam rumah Bpk. NIterdapat lemari besar dan terdapat televisi di lemari tersebut. Di depan lemari terlihatsebuah ranjang kayu besar. Di dekat pintu kamar Bpk NI terdapat juga lemarin besaryang berada di samping lemari tengah yang memisahkan ruang serbaguna menjadidua ruangan. Pada bagian kamar putra Bpk. NI terlihat putra beliau sedang tertidurpulas, kamar tersebut dalam keadaan kurang rapih, terlihat cahaya terang dari lampukamar yang sedang dinyalakan dan terdapat juga jendela kamar putra Bpk. NI. Padaruang bagian dalam/di belakang lemari bagian tengah terlihat dapur kecil dan terdapatalat-alat memasak seperti kuali, kompor gas dan alat-alat lainnya. Di sebelah kiridapur kecil tersebut terdapat WC Bpk. NI.

Di dalam WC Bpk. NI terlihat sumur timba yang ditutup oleh triplek dan diatas triplek tersebut terdapat ember yang disimpan terbalik. Terlihat juga bak mandidi dalam WC tersebut dan terlihat tanpa keran. Hanya terpasang paralon panjang yangmenemper di dinding. Di samping bak tersebut terdapat toilet duduk biru muda yangterlihat bersih. Disamping bak tersebut juga terdapa beberapa embar bekas cat. Dibagian kanan rumah Bpk. NI terdapat dapur kotor yang hanya berdinding kain hitam.Terlihat ranjang bambu dan di atasnya terdapat beberapa panci, termos, kuali danalat-alat memasak lainnya.

Page 149: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

Lembar observasi 4

Tanggal : 11 September 2013

Tempat : Rumah Ibu N

Observasi dimulai dari bagian depan kediaman Ibu N, tanah Ibu N terbilangcukup luas, sehingga, dari tepi jalan peneliti harus jalan kaki terlebih dahulu sekitar 5– 6 meter agar dapat mencapai rumah Ibu N. dari bagian depan rumah Ibu N, terlihatsebuah banguan rumah tembok dengan warna cat cream serta cat kayu kedua tiangbagian depan rumah Ibu N berwarna cokelat. Bagian depan rumah Ibu N terasasangat panas hingga bagian teras rumah. Terdapat dua jendela bagian depan rumahserta satu jendela di bagian samping yang merupakan jendela kamar Ibu N. di bagiankanan bangunan rumah Ibu N, terlihat sebuah ruangan dengan dinding bilik bambudan bergenting kualitas rendah. Ruangan itu merupakan dapur milik Ibu N, menurutIbu N, dapur yang ada di dalam rumah Ibu N terlalu kecil mengingat banyaknya alat-alat dapur yang dia miliki sehingga dapur yang kecil tersebut tidak dapat menampungsemuanya. rumah Ibu N menghadap ke sebelah utara, sehingga rumah Ibu N akanterus mendapatkan cahaya matahari dari mulai menjelang pagi sampai denganmenjelang sore hari. Bagian dalam rumah Ibu terdapat ruang serbaguna yang terpisahmenjadi dua ruangan, terdapat satu lemari kecil yang memisahkan kedua ruangtersebut. Ruang bagian depan terlihat kosong, hanya terdapat tikar yang sudah dilipat.Ruang bagian yang dalam terdapat kompor gas di atas meja yang berwarna cokelat, dibawah meja tesebut terdapat bak biru. Bagian dalam dinding rumah Ibu Nmenggunakan triplek sebagai pembatas kamar, berbeda dengan dinding bagian luaryaitu menggunakan tembok.

Di samping meja tesebut terdapat pintu WC Ibu M, ketika memasuki WC ibuM, terlihat sebuah bak mandi yang di atasnya terlihat sebuah gayung berwarna hijauyang berada di ujung ruangan dengan luas 1,5m² terlihat juga toilet duduk dengankondisi kurang bersih. Tidak terlihat adanya keran air di dalam WC tersebut. Didalam kamar Ibu N terlihat kasur dengan bed cover berwarna biru dengan motif laut,terdapat juga sebuah lemari kecil di dalam ruang kamar tersebut. Dinding yangmemisahkan antara kamar depan dengan kamar bagian belakang. Dinding tersebutjuga terbuat dari papan triplek.

Page 150: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

PROPOSAL BANTUAN PERUMAHAN KOTA TANGERANG SELATAN1

PROPOSALBANTUAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN

PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL (PMKS)KELURAHAN CIATER KECAMATAN SERPONG

1.1 LATAR BELAKANG

Kota Tangerang Selatan terletak di bagian Timur Provinsi Banten dengan batas wilayah

disebelah utara berbatasan dengan Kota Tangerang, sebelah selatan berbatasan dengan

kabupaten Bogor, sebelah Barat Berbatasan dengan Kabupten Tangerang, dan sebelah timur

berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta.

Secara administratif Kota Tangerang Selatan terdiri atas 7 (tujuh) kecamatan, yaitu:

kecamatan Sepong, Serpong Utara ,Pondok Aren ,Ciputat ,Ciputat Timur ,Pamulang , dan

Setu, 49 (empat puluh Sembilan) kelurahan dan 5 (lima) desa,. Luas wilayah Kota Tangerang

Selatan adalah 147, 19 Km2 dengan jumlah Penduduk pada Tahun 2007 adalah sebesar

1.051.374 jiwa (sumber: data BPS) dan kepadatan rata-rata 7.143 jiwa/km2. Kepadatan

tertinggi terdapat di Kecamatan Ciputat Timur yaitu 10.396 jiwa/Km2, sedangkan kepadatan

penduduk terendah terdapat di Kecamatan Setu yaitu 3.812 jiwa/Km2.

Berdasarkan faktor internal di dalam Kota Tangerang Selatan sendiri dengan adanya

pertumbuhan penduduk yang cepat (natural increase dan migrasi), menyebabkan kebutuhan

lahan akan perumahan dan permukiman bertambah, ditambah lagi dengan kondisi perumahan

yang kurang memadai untuk beberapa rumah yang sudah berumur lama. Kondisi infrastruktur

yang juga kurang memadai baik dari segi jumlah jenis dan kualitas, terutama pada penyediaan

air bersih, pengelolaan air limbah (sewerage) di daerah perumahan.

Dampak dari tingkat harga tanah/lahan yang relatif lebih rendah dari harga tanah di DKI

Jakarta dan Kota Tangerang Selatan akan lebih mendorong perkembangan dan pertumbuhan

perumahan dan permukiman yang cepat tersebut dan menyebabkan pengembangan yang

terjadi kurang terkendali.

Dengan kondisi yang demikian, maka tugas pemerintah dalam menata, mengendalikan,

mengarahkan, mengkoordinasikan, dan membuat kebijaksanaan pembangunan perumahan

dan permukiman merupakan kegiatan yang penting dalam menjembatani kegiatan

pembangunan terhadap sektor lainnya. Salah satu penjabaran dari tugas pokok tersebut

adalah memberikan akses pelayanan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

(PMKS) dalam memenuhi kebutuhannya terhadap rumah yang sehat dan layak.

Page 151: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

PROPOSAL BANTUAN PERUMAHAN KOTA TANGERANG SELATAN2

1.2 TUJUAN

Sesuai dengan Amanat Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa hunian yang layakmerupakan hak dasar Warga Negara Indonesia, maka tujuan dari pemberian bantuan

perumahan terhadap PMKS di kelurahan ciater kecamatan serpong adalah untuk memberikan

akses terhadap PMKS terhadap pemenuhan perumahan/hunian yang layak.

1.3 SASARAN PEKERJAAN

Sedang sasaran dari pekerjaan ini adalah:

1. Tersedianya informasi data pembangunan perumahan dan permukiman di daerah yang

dapat digunakan sebagai acuan bagi tersusunnya kebijakan di sektor perumahan dan

permukiman yang sesuai dengan koordinasi daerah setempat.

2. Memberi peluang bagi seluruh pelaku penyelenggara pembangunan untuk berperan dalam

pelaksanaan pembangunan

3. Tersedianya skenario pembangunan dalam arahan konsep pengembangan perumahan dan

permukiman

Demikian Proposal ini kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

LAMPIRAN :

( ALIH SUHERI )Ketua RW 07.

( MUHIDIN J )Ketua RT 04.

Mengetahui,Lurah Ciater

( H. NASAN WIJAYA)NIP :…………………………….

Page 152: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

PROPOSAL BANTUAN PERUMAHAN KOTA TANGERANG SELATAN3

DESA/KELURAHAN : CIATERKECAMATAN : SERPONGUntuk MBR dengan Bahan Dinding Rumah Tidak Layak:No, Urut.Nama lengkap : Prihati(1)Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan(*)No. KTP : 3674014101840006Umur : 28 TahunAlamat : Kp. Pondok Sentul 08/10 Kelurahan CiaterPenghasilan : Rp 500.000,-/bulanJumlah tanggungan : 4 orangKONDISI RUMAH :- Luas bangunan P = 10,5 m ; L = 5 m ; T = 2,8 m- Lantai tanah- Dinding bilik bambu dan papan kayu- Atap bambu dan genteng plentong kondisi rusak- MCK tidak ada

Page 153: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

PROPOSAL BANTUAN PERUMAHAN KOTA TANGERANG SELATAN4

DESA/KELURAHAN : CIATERKECAMATAN : SERPONGUntuk MBR dengan Bahan Dinding Rumah Tidak Layak:No, Urut.Nama lengkap : Wandi(1)Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan(*)No. KTP : 32190520081720163Umur : 50 TahunAlamat : Kp. Pondok Sentul 08/10 Kelurahan CiaterPenghasilan : Rp 800.000,-/bulanJumlah tanggungan : 3 orang

KONDISI RUMAH :- Luas Bangunan P = 7,10 m ; teras P = 1,8 m ; L = 4,10 m ; T = 2,5 m- Lantai tanah- Dinding papan kayu dan bilik bambu kondisi rusak- Atap bambu dan genteng plentong kondisi rusak- MCK tidak ada , keberadaan sumur tidak layak

Page 154: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

PROPOSAL BANTUAN PERUMAHAN KOTA TANGERANG SELATAN5

DESA/KELURAHAN : CIATERKECAMATAN : SERPONGUntuk MBR dengan Bahan Dinding Rumah Tidak Layak:No, Urut.Nama lengkap : Niman(1)Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan(*)No. KTP : 32190520081187287Umur : 51 TahunAlamat : Kp.Pondok Sentul 08/03 Kelurahan CiaterPenghasilan : Rp 850.000,-/bulanJumlah tanggungan : 3 orangKONDISI RUMAH :- Atap rangka bambu dan genteng plentong kondisi rusak- Luas bangunan ( depan sd dapur ) P = 8,7 m ; L = 5,8 m- Teras depan atap rusak P = 2,4 m- Dapur dan kamar mandi jadi satu sangat tidak layak kondisinya- Dinding sudah tembok plesteran- Lantai semen

Page 155: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

PROPOSAL BANTUAN PERUMAHAN KOTA TANGERANG SELATAN6

DESA/KELURAHAN : CIATERKECAMATAN : SERPONGUntuk MBR dengan Bahan Dinding Rumah Tidak Layak:No, Urut.Nama lengkap : Sarin(1)Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan(*)No. KTP : -Umur : 61 TahunAlamat : Kp. Pondok Sentul 09/10 Kelurahan CiaterPenghasilan : Rp 800.0000,-/bulanJumlah tanggungan : 5 orang

KONDISI RUMAH :- Luas bangunan P = 10 m ; L = 5,2 m ; T= 2,5m , teras P = 2,5 m- Dinding bilik bambu- Lantai tanah- Atap rangka bambu, genteng plentong rusak- MCK tidak ada

Page 156: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

REKAP PROGRAM BANTUAN RUMAH UNTUK KELUARGA BERUMAH TIDAK LAYAK HUNIKOTA TANGERANG SELATAN APBD TAHUN 2012

No Lokasi Pemilik Kondisi Total Biaya1. Kp. Pondok Sentul RT

08/10Sobri Rangka bambu, genting

rusak, dinding bilik,MCK tidak layak

Rp. 40.000.000.00-

2 Kp. Pondok Sentul RT08/10

Unih Rangka bambu, gentingrusak, dinding setengahtembok, MCK tidaklayak

Rp. 40.000.000.00-

3 Kp. Pondok Sentul RT08/10

Prihati Rangka bambu, gentingrusak, dinding bilik +papan kayu, MCK tidakada

Rp. 40.000.000.00-

4 Kp. Pondok Sentul RT08/10

Kartini Rangka bambu, gentingrusak, dinding bilik,dapur rusak, MCK tidakada

Rp. 40.000.000.00-

5 Kp. Pondok Sentul RT08/10

Eman Rangka bambu, gentingrusak, dinding bilikbambu, MCK tidaklayak

Rp. 40.000.000.00-

6 Kp. Pondok Sentul RT08/10

Wandi Rangka bambu, gentingrusak, bilik bambu +papan kayu, MCK tidaklayak

Rp. 40.000.000.00-

7 Kp. Pondok Sentul RT08/03

Niman Rangka bambu, gentingrusak,dinding tembokplester, dapur + MCKtidak layak

Rp. 40.000.000.00-

8 Kp. Pondok Sentul RT08/10

Sarti Rangka bambu, gentingrusak, dinding triplek,dapur bilik rusak, MCK

Rp. 40.000.000.00-

Page 157: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

REKAP PROGRAM BANTUAN RUMAH UNTUK KELUARGA BERUMAH TIDAK LAYAK HUNIKOTA TANGERANG SELATAN APBD TAHUN 2012

tidak layak9 Kp. Pondok Sentul RT

09/10Kholik Rangka bambu, genting

rusak, dinding setengahtembok, bilik, MCKtidak layak

Rp. 40.000.000.00-

10 Kp. Pondok Sentul RT09/10

Royadih Rangka bambu, gentingrusak, dinding setengahtembok bilik, MCKtidak layak

Rp. 40.000.000.00-

11 Kp. Pondok Sentul RT09/10

Sair Rangka bambu, gentingrusak, dinding bilik +papan kayu, MCK tidakada

Rp. 40.000.000.00-

12 Kp. Pondok Sentul RT09/10

Marta Rangka bambu, gentingrusak, dinding bilik +papan kayu, MCK tidakada

Rp. 40.000.000.00-

13 Kp. Pondok Sentul RT09/10

Dahlan Rangka bambu, gentingrusak, dinding bilik +papan kayu, MCK tidakada

Rp. 40.000.000.00-

14 Kp. Pondok Sentul RT09/10

Sarin Rangka bambu, gentingrusak, dinding bilik +papan kayu, MCK tidakada

Rp. 40.000.000.00-

15 Kp. Pondok Sentul RT07/10

Suanah Rangka bambu, gentingrusak, dinding bilik +papan kayu, MCK tidakada

Rp. 40.000.000.00-

16 Kp. Pondok Sentul RT06/10

Saih Rangka bambu, gentingrusak, dinding bilik +

Rp. 40.000.000.00-

Page 158: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

REKAP PROGRAM BANTUAN RUMAH UNTUK KELUARGA BERUMAH TIDAK LAYAK HUNIKOTA TANGERANG SELATAN APBD TAHUN 2012

papan kayu, MCK tidakada

17 Kp. Pondok Sentul RT06/10

Jeni Rangka bambu, gentingrusak, dinding bilik +papan kayu, MCK tidakada

Rp. 40.000.000.00-

18 Kp. Pondok Sentul RT06/10

Nai Rangka bambu, gentingrusak, dinding bilik +papan kayu, MCK tidakada

Rp. 40.000.000.00-

19 Kp. Pondok Sentul RT06/10

Ernih Rangka bambu, gentingrusak, dinding bilik +papan kayu, MCK tidakada

Rp. 40.000.000.00-

20 Kp. Pondok Sentul RT06/10

Miran Rangka bambu, gentingrusak, dinding bilik +papan kayu, MCK tidakada

Rp. 40.000.000.00-

Total Rp. 800.000.000.00-

Page 159: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,
Page 160: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

FOTO HASIL PENELITIAN

Rumah Ibu P setelah diperbaiki

Keterangan:

Rumah Ibu P tampak dari bagiandepan.

Keterangan:

Bagian langit-langit rumah Ibu Pyang mulai menggelembung,terlihat ventilasi bangunan yangmembuat cahaya masuk ke dalamrumah.

Keterangan:

WC Ibu P yang baru, terlihatselang yang mengalirkan air darisumur tetangga Ibu P. Air terlihatbersih dan jernih, keadaan WCbersih.

Page 161: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

Keterangan:

Dinding kamar Ibu P, terbuat daripapan triplek.

Keterangan:

Dinding kamar Ibu P yangbagian bawahnya telah diserangrayap, terlihat bagian kusen pintudan triplek rusak.

Rumah Ibu M

Keterangan:

Rumah Ibu M tampak bagiandepan.

Page 162: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

Keterangan:

Teras depan rumah Ibu M,terlihat hanya plesteran dan terasakasar ketika peneliti berjalan diatas lantai plester tersebut.Terlihat motor milik putra Ibu M.

Keterangan:

Bagian dalam rumah Ibu M, rangserbag guna yang terdapat kasur.Terlihat cahaya masuk ke dalamruangan, tiga lubang ventilasi,gorden jendelam yang menutupijendela.

Keterangan:

WC ibu M, terlihat bak air, toiletduduk dan embaer merah, tidakterlihat adanya keran air.

Page 163: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

Rumah Ibu N

Keterangan:

Rumah Ibu N tampak bagian depan,kondisi lingkungan Ibu N terasapanas, dan gersang.

Keterangan:

Ruang serbaguna Ibu N, terlihat,cahaya yang masuk menerangibagian dalam rumah Ibu N, gordenyang terbuka menambah cahayayang masuk.

Keterangan:

Kamar Ibu N. Di dalam kamar IbuN terdapat kasur, satu buah lemariplastik. Jendela kamar terlihatmemberikan cahay yang cukupterang untuk menerangi ruangan.

Page 164: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

Keterangan:

Kondisi WC Ibu N. terlihat sebuahbak air dan toilet duduk dan satubuah gayung. Peneliti tidakmenemukan adanya kepala keran airdi dalam WC Ibu N. lantai hanyaplester.

Keterangan:

Dapur rumah Ibu N. karena dapuryang ada di dalam rumah Ibu Nterlalu kecil, maka suami Ibu Nmembanguan dapur di samping kirirumahnya. Dengan dinding bilikserta genting bekas rumahnyadahulu.

Rumah Bpk. NI

Keterangan:

Rumah Bpk. NI tampak dari depan.Terlihat tembok warna creamdengan tiang yang menyangga atapteras depan.

Page 165: EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN RUMAH DINAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41821/1/DONI... · kehidupannya. Terkait dengan kebutuhan dasar manusia tersebut,

Keterangan:

Ruang serbaguna rumah Bpk. NI,terlihat sebuah ranjang besar danlemari yang membagi ruangserbaguna menjadi dua ruangan. Bpk.NI bersama Istrinya di tengan ruangSerbaguna.

Keterangan:

Jendela rumah Bpk. NI. Terlihatbeliau sedang membuka gorden yangmenutupi jendela, ketika dibuka,cahaya masuk menerangi ruangserbaguna

Keterangan:

WC Bpk. NI. Terlihat sebuah sumurmilik Bpk. NI di dalam WC, jugaterdapat toilet duduk, bak mandi,beberapa ember. Terlihat juga sebuahparalon yang mengalirkan air. LantaiWC hanya diplester.