24
EVALUASI PENGEMBANGAN AREA UNTUK PERMUKIMAN DI SEBAGIAN WILAYAH PERMUKIMAN DI SEBAGIAN WILAYAH KABUPATEN SIDOARJO MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MOHAMMAD RIFAI 3505 100 032

EVALUASI PENGEMBANGAN AREA UNTUK …digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10152-Presentation.pdf · Peralatan Perangkat keras (Hardware) àNotebook LENOVO Dual‐Core (MemoriDDR

Embed Size (px)

Citation preview

EVALUASI PENGEMBANGAN AREA UNTUKPERMUKIMAN DI SEBAGIAN WILAYAHPERMUKIMAN DI SEBAGIAN WILAYAHKABUPATEN SIDOARJO MENGGUNAKAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFISSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

MOHAMMAD RIFAI 3505 100 032

LATAR BELAKANG

Bencana lumpur lapindo yang terjadi sejak tanggal

LATAR BELAKANG

Bencana lumpur lapindo yang terjadi sejak tanggal27 Mei 2006 telah mengakibatkan menyebabkantergenangnya kawasan permukiman, pertanian, dan

d d k d kperindustrian di tiga kecamatan di sekitarnya.Total warga yang mengungsi sebanyak 2.605 KK (9 936 jiwa)  Jumlah bangunan yang terendam(9.936 jiwa). Jumlah bangunan yang terendamlumpur sebanyak 10.590 unit dengan rincian: 10.426 tempat tinggal, 33 sekolah, 4 kantor, 31 pabrik, 65 rumah ibadah (8 masjid dan 57 musholla)  28 TPQ rumah ibadah (8 masjid dan 57 musholla), 28 TPQ (termasuk 2 ponpes dan 1 panti), dan 3 lainnyatidak jelas (TPS‐LUSI, 2007).

LATAR BELAKANG

Akibat bencana tersebut  maka Pemerintah

LATAR BELAKANG

Akibat bencana tersebut, maka PemerintahKabupaten Sidoarjo merekonstruksi kawasanpermukiman ke wilayah kecamatan Krian, Taman, 

k d d d d dSukodono, Buduran, Sidoarjo danCandi.Ketepatan dalam pemilihan lokasi untukpermukimanmempunyai arti yang penting dalampermukimanmempunyai arti yang penting dalamaspek keruangan karena akan menentukan tingkatkeawetan bangunan, nilai ekonomis, dampakpermukiman terhadap lingkungan disekitarnya  ataupermukiman terhadap lingkungan disekitarnya, ataubahkan dapat menyebabkan permukiman tersebutterkena bencana alam seperti tanah longsor, banjirdan erosi.

PERUMUSAN MASALAH

B i lik i Si I f i

PERUMUSAN MASALAH

Bagaimana pengaplikasian Sistem InformasiGeografis dan pengolahan citra SPOT 4 agar bisa digunakan untuk mengevaluasi bisa digunakan untuk mengevaluasi pengembangan area untuk permukiman di Kabupaten SidoarjoKabupaten Sidoarjo.

BATASAN MASALAH

Penelitian ini dilakukan di sebagian wilayah Kabupaten 

BATASAN MASALAH

Penelitian ini dilakukan di sebagian wilayah Kabupaten Sidoarjo, yaitu kecamatan Krian, Taman, Sukodono, Buduran, Sidoarjo dan Candi.Peta yang digunakan adalah peta RBI tahun 1999 denganPeta yang digunakan adalah peta RBI tahun 1999 denganskala 1:25.000 terbitan BAKOSURTANALCitra yang digunakan adalah citra SPOT 4 multispektral dancitra SPOT 4 pankromatik tahun 2009.4 p 9Pengolahan data spasial dan tabular menggunakan metodeSIG.Parameter yang digunakan adalahTata Guna Lahan, Parameter yang digunakan adalahTata Guna Lahan, GenanganAir, Ketinggian, Jaringan Jalan,  JaringanAir Bersih, Sistem Drainase dan Lumpur Lapindo.Metode yang digunakan untuk evaluasi adalah metodey g gscoring.

Tujuan Penelitian

U k h i k l k i l h

Tujuan Penelitian

Untukmengetahui kelas kesesuaian lahanterhadap pengembangan area untukpermukiman kembali akibat bencana lumpurpermukiman kembali akibat bencana lumpurLapindo di sebagian wilayah KabupatenSidoarjoSidoarjo.

Manfaat Penelitian

S  i f i  i k  d l

Manfaat Penelitian

Suatu informasi mengenai ketepatan dalampemilihan lokasi untuk permukiman terhadap pengembangan area untuk permukiman di pengembangan area untuk permukiman di sebagian wilayah Kabupaten  Sidoarjo.

Lokasi PenelitianLokasi Penelitian

Peralatan

Perangkat keras (Hardware)

Peralatan

Perangkat keras (Hardware)Notebook LENOVO Dual‐Core (Memori DDR 1 GB, Hardisk 160GB)Printer Epson T20EpGPS Navigasi Garmin eTtrex H High Senitivity (Track log: 10.000points, 10 saved tracks, High Senitivity receiver,Waterproof)

Perangkat lunak (Software)Sistem Operasi Windows XP Profesional Version 2002 Service pack 2Microsoft Word 2007Microsoft Excel 2007Microsoft Excel 2007Autodesk Land Desktop 2004ER Mapper 7.0MatLab 7.0MatLab 7.0ArcGIS 9.2

Bahan

Citra satelit SPOT 4 Multispektral  dan Pankromatik Kabupaten Sidoarjo 

Bahan

Citra satelit SPOT 4 Multispektral  dan Pankromatik Kabupaten Sidoarjo tanggal 5 Juli 2009Peta Rupa Bumi Digital Indonesia (RBI) Skala 1:25.000 tahun 1999Peta Jaringan Jalan Kabupaten Sidoarjo skala 1:50.000 tahun 2009 

b d b dsumber Bappeda Kabupaten SidoarjoPetaTata Guna Lahan Kabupaten Sidoarjo skala 1:50.000 tahun 2009 sumber Bappeda Kabupaten SidoarjoPeta JaringanAir Bersih Kabupaten Sidoarjo skala 1:50 000 tahun 2009 Peta JaringanAir Bersih Kabupaten Sidoarjo skala 1:50.000 tahun 2009 sumber Bappeda Kabupaten SidoarjoPetaTinggi Kabupaten Sidoarjo skala 1:25.000 sumber RBI BakosurtanalPetaGenanganAir Kabupaten Sidoarjo skala 1:50.000 tahun 2009 g p j 5 9sumber Dinas PU Pengairan Kabupaten SidoarjoPetaGenanganAir Kabupaten Sidoarjo skala 1:20.000 tahun 2006 sumber Dinas PU Cipta Karya Kabupaten SidoarjoData Kriteria/Parameter untuk Evaluasi PemukimanData Kriteria/Parameter untuk Evaluasi Pemukiman

Metodologi Penelitian

Tahap pengumpulan data

Metodologi Penelitian

Tahap pengumpulan dataPengumpulan data berupa peta‐peta tematik, citrasatelit SPOT 4 tahun 2009 dan data tabular.

Tahap pengolahan datapengolahan dari data data yang telah diambil dari pengolahan dari data‐data yang telah diambil dari lapangan dan data penunjang lain.

Tahap analisaanalisa dengan menggunakan fungsi spatial analyst  3D analyst  tumpang tindih (overlay)  analyst, 3D analyst, tumpang tindih (overlay), pembobotan (weighting), pengharkatan (scoring), dan kelas (class) Pembobotan (weighting), pengharkatan (scoring), dan kelas (class) yang telah dilakukan tersusun atas k l it S  ( t i)  S  ( k i)  5 kelas yaitu S1 (sangat sesuai), S2 (cukup sesuai), 

S3 (sesuai marginal), N1 (tidak sesuai saat ini), danN2 (tidak sesuai permanen). Pemberian bobotsetiap parameter ditentukan sebesar 1/6.

Penyusunan laporanPenyusunan laporan

Hasil dan Pembahasan

Titik Kontrol (Strenght of Figure)

Hasil dan Pembahasan

Titik Kontrol (Strenght of Figure)proses pansharpen

Besar SoF setelah dilakukan perhitungan adalah 0,0069proses interpretasi

Besar SoF setelah dilakukan perhitungan adalah 0,00038986

Koreksi GeometrikKoreksi GeometrikTahap pansharpen

rata‐rata RMS sebesar 0,104. pergeseran rata rata   0 104 x 20 m   2 08 mpergeseran rata‐rata = 0,104 x 20 m = 2,08 m

Tahap interpretasirata‐rata RMS sebesar 0,435. pergeseran rata‐rata = 0,435 x 10 m = 4,35 m. 

Hasil dan Pembahasan

Uji K t liti

Hasil dan Pembahasan

Uji KetelitianJSL : 92JKI        JKI : 92 – 17 = 75KI = (JKI/JSL) x 100% KI   8 %  KI = 81,52%  Sehingga dengan nilai 81,52%, maka klasifikasidianggap benar karena memiliki nilai di atas 80%  dianggap benar karena memiliki nilai di atas 80%. (Anderson dalam Febrianto, 2006)

Hasil dan Pembahasan

Kl ifik i Cit

Hasil dan Pembahasan

Klasifikasi CitraTerjadi perbedaan dengan luas daerah penelitiansebesar 40,59 ha.sebesar 40,59 ha.Disebabkan terjadinya penambahan luasan diwilayah pesisir terutama hutan mangrove yaitub  h  di il h k t B dsebesar 13,3 ha di wilayah kecamatan Buduran

dan 27,56 ha di wilayah kecamatan Sidoarjo.Sedangkan untuk kecamatan yang lain g y gdisebabkan karena ada piksel dari citra yang tidakdapat diklasifikasikan secara digital olehkomputerkomputer.

Kesesuaian LahanUntuk PermukimanKesesuaian LahanUntuk Permukiman

Kesesuaian LahanUntuk Permukiman

D i  b l d dik h i b h k l

Kesesuaian LahanUntuk Permukiman

Dari tabel 4.14 dapat diketahui bahwa kelaskesesuaian lahan untuk permukiman per kecamatan didominasi oleh kelas S2 (cukupkecamatan didominasi oleh kelas S2 (cukupsesuai) dengan prosentase rata‐rata 57,53%.K t K i d T   kKecamatan Krian danTaman merupakanwilayah dengan kelas kesesuaian lahan untukpermukiman yang baikpermukiman yang baik.

Kesesuaian LahanUntuk PermukimanTerkini

Kesesuaian LahanUntuk Permukiman

D i t b l d t dik t h i b h l l h

Terkini

Dari tabel 4.15 dapat diketahui bahwa luas lahanpermukiman yang paling besar per tanggal 5 Juli2009 terdapat di kecamatan Sidoarjo dengan2009 terdapat di kecamatan Sidoarjo dengankelas kesesuaian lahan untuk permukiman S1 (sangat sesuai) sebesar 46,12%. ( g ) 4 ,Sedangkan luas lahan permukiman yang paling rendah terdapat di kecamatan Buduran.Kecamatan Krian mempunyai kelas kesesuaianlahan permukiman terkini yang sangat baikdibandingkan lainnya

Kesesuaian LahanTata Guna LahanUntuk Permukiman

Kesesuaian LahanTata Guna Lahan

Dari tabel 4 16 dapat diketahui bahwa luas lahan

Untuk Permukiman

Dari tabel 4.16 dapat diketahui bahwa luas lahanpermukiman yang paling besar terdapat dikecamatan Sukodono. Sedangkan luas lahan permukiman yang paling rendah terdapat di kecamatan BuduranPeningkatan lahan permukiman yang paling Peningkatan lahan permukiman yang paling besar terjadi di kecamatan Sukodono sebesar148,21%. S d k i k t l h t kSedangkan peningkatan lahan untukpermukiman yang paling rendah terdapat dikecamatanTaman sebesar 19,32%.

Kesimpulan

Nilai SoF untuk tahap pansharpen adalah 0 0069 dan

Kesimpulan

Nilai SoF untuk tahap pansharpen adalah 0,0069 dan0,00038986 untuk tahap interpretasi. Nilai SoFtersebut memenuhi batas toleransi yang diberikanyaitu mendekati nolyaitu mendekati nol.Nilai rata‐rata RMS error untuk tahap pansharpenadalah 0,104 dan 0,435 untuk tahap interpretasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai pergeseran padatersebut menunjukkan bahwa nilai pergeseran padasaat rektifikasi adalah 0,104 x 20 m = 2,08 m dan0,435 x 10 m = 4,35 m. Nilai terebut memenuhi batastoleransi yang diberikan yaitu 1 pixel (20 m ) dan 1 toleransi yang diberikan yaitu 1 pixel (20 m ) dan 1 pixel (10 m).Hasil uji ketelitian klasifikasi citra sebesar 81,52% hi kl ifik i di b it  8 %sehingga klasifikasi dianggap benar yaitu ≥ 80%.

Kesimpulan

K l k i l h t k ki

Kesimpulan

Kelas kesesuaian lahan untuk permukimandaerah penelitian yang paling besar adalahS2 (cukup sesuai) sebesar 14108,85 ha yang S2 (cukup sesuai) sebesar 14108,85 ha yang merupakan 57,53% dari luas daerahpenelitian.Kelas kesesuaian lahan untuk permukimanterkini daerah penelitian yang paling besard l h S  ( k i)  b  h  adalah S2 (cukup sesuai) sebesar 4490,95 ha 

yang merupakan 61,99% dari luas seluruhpermukiman daerah penelitianpermukiman daerah penelitian.

Kesimpulan

K l k i l h l h k

Kesimpulan

Kelas kesesuaian lahan tata guna lahan untukpermukiman pada daerah penelitian yang terbesar adalah S2 (cukup sesuai) sebesarterbesar adalah S2 (cukup sesuai) sebesar8773,58 yang merupakan 71,25% dari luasseluruh permukiman daerah penelitianseluruh permukiman daerah penelitian.Kelas kesesuaian lahan N1 (tidak sesuai saatini) dan N2 (tidak sesuai permanen) tidakini) dan N2 (tidak sesuai permanen) tidakterdapat pada daerah penelitian sehinggasecara umum sesuai untuk permukimansecara umum sesuai untuk permukiman.

Saran

P i   id k l i

Saran

Penggunaan citra yang tidak mengalamikerusakan/streapping akan mempermudahpengolahan citrapengolahan citra.Pemerataan pembangunan sangat perludil k k t k hi d i k tidilakukan untuk menghindari ketimpanganekonomi dan sosial.