64
EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN SWADAYA (BSPS) BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH (MBR) DI KOTA BANDAR LAMPUNG (Skripsi) Oleh DINDA GITA CAHYANI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

  • Upload
    others

  • View
    33

  • Download
    13

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN

SWADAYA (BSPS) BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN

RENDAH (MBR) DI KOTA BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

DINDA GITA CAHYANI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

ABSTRAK

EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN

SWADAYA (BSPS) BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN

RENDAH (MBR) DI KOTA BANDAR LAMPUNG

Oleh

DINDA GITA CAHYANI

Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) merupakan fasilitas

pemerintah untuk membantu pelaksanaan pembangunan rumah atau perumahan

yang layak dalam lingkungan yang sehat dan aman secara swadaya. Pelaksanaan

Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya membutuhkan keterlibatan masyarakat

untuk mencapai tujuan utamanya yaitu menyediakan rumah yang layak huni.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi Program Bantuan Stimulan

Perumahan Swadaya (BSPS) Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di

Kota Bandar Lampung. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif,

jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder di mana pengumpulan

data menggunakan teknik dokumentasi, observasi dan wawancara. Secara umum

hasil penelitian menunjukkan bahwa evaluasi Pelaksanaan program bantuan

Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

(MBR) di Kota Bandar Lampung terdapat pelaksanaannya yang telah tercapai dan

ada yang belum tercapai sepenuhnya. Adapun pelaksanaan yang telah tercapai

yaitu pada indikator efisiensi dan ketepatan, sedangkan pada indikator efektivitas

kecukupan, perataan dan responsivitas hingga saat ini belum tercapai sepenuhnya.

Kata Kunci: Evaluasi, Program, BSPS, MBR.

Page 3: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

ABSTRACT

PROGRAM EVALUATION OF SELF-HELP HOUSING STIMULAN

ASSISTANCE (BSPS) FOR LOW INCOME COMMUNITIES (MBR)

IN BANDAR LAMPUNG CITY

By

DINDA GITA CAHYANI

The Self-Help Housing Stimulant Assistance (BSPS) Program is a government

facility to help implement the construction of houses or adequate housing in a

self-supporting, healthy and safe environment. Implementation of Stimulant

Assistance Self-help housing requires the involvement of the community to

achieve its main goal of providing decent housing. The purpose of this study was

to evaluate the Self-Help Housing Stimulant Assistance (BSPS) Program for Low-

Income Communities (MBR) in Bandar Lampung City. The research method uses

a qualitative approach, the type of data used is primary and secondary data where

data collection uses documentation techniques, observation and interviews. In

general, the results of the study show that the evaluation of the implementation of

the Self-Help Housing Stimulant (BSPS) Program for Low-Income Communities

(MBR) in Bandar Lampung City has been implemented which has been achieved

and there has not been fully achieved. The implementation that has been achieved

is on indicators of efficiency and accuracy, while the indicators of the

effectiveness of sufficiency, leveling and responsiveness have not yet been fully

achieved.

Keywords: Evaluation, Program, BSPS, MBR.

Page 4: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN

SWADAYA (BSPS) BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN

RENDAH (MBR) DI KOTA BANDAR LAMPUNG

Oleh

DINDA GITA CAHYANI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA ILMU ADMINISTRASI NEGARA

Pada

Jurusan Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Lampung

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan
Page 6: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan
Page 7: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan
Page 8: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Dinda Gita Cahyani, lahir di Bandar

Lampung pada tanggal 30 April 1997. Penulis merupakan

anak pertama dari dua bersaudara, putri dari pasangan

Ayah Dwi Waluyo dan Bunda Saida Fitri Yana. Penulis

bersuku campuran yaitu Suku Jawa dari Ayah dan Suku

Palembang dari Bunda.

Jenjang Akademis yang ditempuh penulis dimulai dari pendidikan Taman Kanak-

Kanak (TK) Kemala Bhayangkari 23 Bandar Lampung diselesaikan pada Tahun

2003. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar (SD) Negeri 2

Palapa Bandar Lampung diselesaikan pada Tahun 2009. Pendidikan selanjutnya di

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 23 Bandar Lampung diselesaikan pada

Tahun 2012 serta menyelesaikan Pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA)

Negeri 1 Bandar Lampung pada Tahun 2015.

Pada Tahun 2015, penulis terdaftar sebagai mahasiswi pada Jurusan Ilmu

Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas

Lampung melalui jalur SBMPTN dan tergabung dalam Himpunan Mahasiswa

Administrasi Negara (HIMAGARA) pada periode Kepengurusan 2015/2016. Pada

Tahun 2018, tepatnya pertengahan Bulan Januari, penulis melaksanakan Kuliah Kerja

Nyata (KKN) Periode 1 di Desa Mercubuana, Kecamatan Way Kenanga, Kabupaten

Tulang Bawang Barat selama 40 hari.

Page 9: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

MOTTO

JIKA KAMU BERBUAT BAIK, (BERARTI) KAMU BERBUAT BAIK BAGI DIRIMU SENDIRI DAN JIKA KAMU BERBUAT JAHAT,

MAKA (KEJAHATAN) ITU BAGI DIRIMU SENDIRI”

(QS. AL-ISRA’:7)

“HARTA YANG PALING BERHARGA ADALAH KELUARGA”

(UNKNOWN)

“DO THE BEST TO THE BEST”

(Dinda Gita Cahyani)

Page 10: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat ALLAH SWT Telah kuselesaikan karya ilmiah ini.

Dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, Kupersembahkan karya ini untuk:

Ayah dan Bundaku Tercinta,

Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan perjuangan yang tak kenal lelah untukku.

Adikku Dita Adelia Cahyani tersayang,

Terima kasih atas doa serta dukungan semangat selama ini untukku.

Keluarga besar dan sahabat,

yang selalu memberikan doa serta dukungannya.

Para Pendidik

Yang telah memberikan bekal ilmu, dukungan, dan doa

Almamater Tercinta

UNIVERSITAS LAMPUNG.

Page 11: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

SANWACANA

Bismillahirrohmanirrohim,

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan judul: “Evaluasi Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya

(BSPS) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Provinsi Lampung”

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Publik (SAP)

pada Jurusan Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)

Universitas Lampung.

Penulis menyadari masih terdapat kekurangan pada skripsi ini, karena keterbatasan

ilmu pengetahuan dan kemampuan. Dalam proses skripsi ini, penulis telah mendapat

pengalaman yang luar biasa dan pihak-pihak yang telah banyak membantu

penyelesaian skripsi ini, baik bantuan moril, materi, berupa petunjuk, bimbingan,

nasehat dan saran yang bermanfaat bagi penulis.

Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati. pada kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terima kasih yang setulusnya kepada pihak-pihak yang telah

banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini antara lain:

1. Bapak Dr. Syarief Makhya, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Lampung.

Page 12: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

2. Bapak Dr. Noverman Duadji, M.Si., selaku Ketua Jurusan Administrasi Negara

serta Dosen Pembimbing Utama. Terima kasih pak selama ini telah membimbing

penulis selama proses pengerjaan skripsi ini. Untuk waktu, ilmu-ilmu, serta

motivasi yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis sangat berterima kasih dan merasa terbantu dengan semua proses

bimbingan selama ini. Semoga apa yang sudah Bapak berikan kepada saya

mendapatkan keberkahan dari Allah SWT dan semoga kesehatan dan rezeki

selalu dilimpahkan kepada Bapak. Penulis memohon maaf atas segala kesalahan

dalam perkataan dan perbuatan, serta kekurangan penulis yang kurang berkenan.

3. Ibu Intan Fitri Meutia, S.A.N., M.A., Ph.D., selaku Sekretaris Jurusan

Administrasi Publik serta Dosen Pembimbing Kedua. Terima kasih Ibu atas

semua ilmu, waktu, motivasi dan juga nasihat Ibu yang telah diberikan kepada

penulis selama bimbingan proses pengerjaan skripsi. Penulis sungguh-sungguh

berterima kasih dan merasa terbantu sekali selama proses bimbingan selama ini.

Semoga yang Ibu berikan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT dan semoga

kesehatan dan rezeki selalu dilimpahkan kepada Ibu. Penulis juga memohon maaf

atas segala kesalahan dalam perkataan dan perbuatan, serta kekurangan penulis

yang sekiranya kurang berkenan.

4. Bapak Nana Mulyana, S.IP., M.Si., selaku Dosen Pembahas dan Penguji. Terima

kasih Pak atas semua arahan, saran, kritik, masukan, nasihat serta waktu yang

telah diluangkan untuk membantu Penulis. Terima kasih atas kesediaan Bapak

sudah menjadi pembahas, Penulis mampu menyelesaikan skripsi ini juga berkat

bantuan dari Bapak. Semoga Bapak selalu mendapatkan keberkahan dari Allah

SWT dan semoga kesehatan dan rezeki selalu dilimpahkan kepada Bapak. Penulis

Page 13: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

juga memohon maaf atas segala kesalahan dalam perkataan dan perbuatan, serta

kekurangan Penulis yang sekiranya kurang berkenan.

5. Bapak Syamsul Ma’arif, S.IP., M.Si., selaku dosen Pembimbing Akademik (PA)

yang turut membantu memberikan kemudahan dan motivasi kepada penulis

selama kuliah.

6. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Lampung,

Prof. Yulianto, Pak Dedy, Pak Bambang, Pak Eko, Ibu Meiliyana, Ibu Ita, Ibu

Selvi, Ibu Novita, Miss Devi dan Ibu Annisa Utami. Terima kasih banyak telah

membantu penulis serta begitu banyak mengajarkan serta menyalurkan ilmu dan

wawasan yang sangat bermanfaat dan berharga kepada Penulis, jasa-jasa mulia

kalian terus melekat pada diri Penulis semoga selalu terhitung amal yang tidak

akan pernah terputus hingga akhir nanti. Aammiin.

7. Bapak Azhari, Bapak Jauhari dan Mbak Wulan selaku Staf Administrasi yang

selalu sabar dalam memberikan pelayanan dan banyak membantu kelancaran

adminstrasi skripsi hingga terselesaikan.

8. Bapak Erwin Feriyanto, Bapak Andi Trevino, Bapak Suryadi serta Ibu Maemunah

terima kasih atas kerja samanya dalam membantu penulis melakukan penelitian

dan mencari data selama proses skripsi.

9. Kedua orang tuaku, Ayahku Dwi Waluyo dan Bundaku Saida Fitri Yana tercinta.

Terima kasih untuk kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan motivasi yang

terus diberikan hingga aku bisa menjadi seperti sekarang ini. Terima kasih atas

kepercayaan dan amanat yang selama ini kalian berikan kepadaku untuk

menyelesaikan studi sehingga aku bisa mencapai gelar Sarjana Administrasi

Page 14: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

Publik (S.AP). Semoga dengan mendapatkan gelar S.AP ini, menjadi salah satu

cara nyata bahwa aku bisa membahagiakan Ayah dan Bunda. Aammiin.

10. Adikku tersayang, Dita Adelia Cahyani. Terima kasih sudah selalu mendukung,

mendengarkan, dan menemani selama Penulis setiap saat. Persaudaraan kita

adalah hal salah satu yang terindah bagi kita.

11. Nabilla Gusni Octavira, sahabat sekaligus teman curhat Penulis. Terima kasih

sudah memotivasi, sabar mendengarkan semua perjalanan penulis saat

mengerjakan dan menyelesaikan skripsi. Semangat Bil skripsi nya, ingat target

kita 4 tahun lulus biar bisa bahagiain kedua orang tua sesuai dengan rencana kita.

Aammiin.

12. Naurah Nazhifah, sahabat penulis sejak awal kuliah hingga saat ini. Terima kasih

Ula sudah setia menemani penulis dari awal masuk kita sekelas sampai penulis

selesai mengerjakan skripsi ini. Semangat Ula, kita harus wisuda bareng yah!

13. Lulu Gita Anzani, sahabat Penulis yang kenal di masa perkuliahan tapi selalu ada

dan selalu mendukung apapun keluh kesah penulis, dan selalu membantu penulis

dalam proses perskripsian hingga selesai skripsi ini. Inget yaa Lulu, gak boleh

males kita harus wisuda bareng juga yaa. Kalau kita nanti sudah lulus kuliah

jangan pernah lupa sama semua tentang perkuliahan ini.

14. Putri Aisyah, sahabat penulis yang penulis kenal di masa perkuliahan ini, yang

baik hati dan selalu membantu penulis dalam proses skripsi ini. Semangat terus

yaa Putri skripsinya jangan mageran yaa, please biar kita juga bisa wisuda bareng.

15. Realita Utama, Anggi Pramesti, Ana Zaskia, teman seperkuliahan Penulis. Terima

kasih sudah membantu, mendukung, berbagi canda dan tawa kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi. Semangat terus buat kalian yaa!

Page 15: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

16. Bella, Uty, Syofa, Anggun, Faw, Vella, Yola, Reva, Revi, Indah, 11 orang

kesayangan Penulis semasa penulis SMA hingga sekarang. Terima kasih 11 sudah

memberikan semangat dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

17. Karina Veby Edithya, sepupu Penulis. Terima kasih selama ini sudah membantu

penulis dalam hal apapun.

18. Dwiyan, Aldino, Kenda, Bayu, Bima, Rahmat, Riswan, Andi, terimakasih selalu

membantu penulis, menghibur, juga berbagi canda dan tawa selama kuliah dan

selalu menyempatkan hadir ke seminar sampai penulis kompre.

19. Keluarga besar dan semua pihak yang membantu secara langsung maupun tidak

langsung selama penelitian ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu

namanya. Penulis ucapkan terima kasih untuk semuanya.

20. Almamater tercinta, Universitas Lampung yang telah memberikan banyak

kenangan, banyak ilmu, banyak teman dan banyak sahabat.

Akhir kata semoga segala kebaikan dan bantuan yang diberikan kepada penulis

mendapat balasan dari Allah SWT dan penulis meminta maaf apabila ada kesalahan

yang disengaja atau pun tidak disengaja. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis secara pribadi dan siapapun yang telah menyediakan waktu untuk

membacanya. Semoga sebuah karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Aamiin.

Bandar Lampung, 19 Juli 2019

Penulis

Dinda Gita Cahyani

Page 16: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ....................................................................................................... i

DAFTAR TABEL ............................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iv

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 8

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu ......................................................................... 9

B. Konsep tentang Evaluasi Program .................................................... 10

1. Pengertian Evaluasi ..................................................................... 10

2. Pengertian Evaluasi Program ...................................................... 13

3. Tujuan Evaluasi Program ............................................................ 15

C. Frame Evaluasi Program yang Digunakan ........................................ 17

D. Pengertian Perumahan ....................................................................... 19

E. Konsep Kebijakan Pemberian Subsidi Perumahan bagi

Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Oleh Pemerintah ........ 21

1. Pengertian Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) ............ 21

2. Konsep Kebijakan Subsidi Perumahan oleh Pemerintah ............ 23

F. Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS)

sebagai Kebijakan oleh Pemerintah .................................................. 26

G. Kerangka Pikir .................................................................................. 27

III. METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian .................................................................................. 31

B. Fokus Penelitian ................................................................................ 31

C. Lokasi Penelitian ............................................................................... 33

D. Informan Penelitian ........................................................................... 33

E. Sumber dan Jenis Data ...................................................................... 34

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 35

G. Keabsahan Data ................................................................................. 36

Page 17: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

H. Teknik Pengolahan Data ................................................................... 37

I. Teknik Analisis Data ......................................................................... 37

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................. 39

1. Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ................................... 39

2. Pengembang Perumahan Green Kemiling Residence ................. 43

B. Hasil Penelitian ................................................................................. 45

1. Pelaksanaan Program Bantuan Stimulan Perumahan

Swadaya (BSPS) Bagi Masyarakat Berpenghasilan

Rendah (MBR) di Provinsi Lampung ............................................... 45

2. Evaluasi Program Bantuan Stimulan Perumahan

Swadaya (BSPS) Bagi Masyarakat Berpenghasilan

Rendah (MBR) di Provinsi Lampung ............................................... 63

C. Analisis dan Pembahasan .................................................................. 71

1. Pelaksanaan Program Bantuan Stimulan Perumahan

Swadaya (BSPS) Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

(MBR) di Provinsi Lampung ............................................................. 71

2. Evaluasi Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya

(BSPS) Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di

Provinsi Lampung............................................................................... 75

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ....................................................................................... 82

B. Saran .................................................................................................. 84

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 18: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Data Pembangunan Perumahan Bersubsidi di Provinsi Lampung

Tahun 2015 – 2018 ......................................................................................... 5

2. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 9

3. Tipe Kriteria Evaluasi Program menurut Willian N. Dunn ....................... 17

4. Informan Penelitian .................................................................................... 34

5. Data Pembangunan Perumahan Bersubsidi di Provinsi Lampung

Tahun 2015 – 2018 ......................................................................................... 69

Page 19: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir ........................................................................................... 30

2. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan ............... 42

3. Perumahan Green Kemiling Residence Cluster Kemiling Village ............ 44

4. Bagan Alir Kegiatan BSPS ............................................................................ 47

5. Wawancara dengan Bapak Erwin Feriyanto Kepala Urusan Teknis

Satker Penyediaan Perumahan Dinas Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat Provinsi Lampung .......................................................... 51

6. Wawancara dengan Bapak Mohammad Andi Terivo Pengurus

DPD REI Provinsi Lampung dan Pengembang Perumahan Green

Kemiling Residence Cluster Kemiling Village .......................................... 52

Page 20: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perumahan sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia merupakan

pengejawantahan diri manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai suatu

kesatuan dengan lingkungan alamnya. Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945

tentang Hak Asasi Manusia, Pasal 28H dijelaskan bahwa tempat tinggal dan

lingkungan yang layak adalah hak bagi setiap orang. Karena setiap orang berhak

hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan

hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

Idealnya rumah Sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia, harus dimiliki oleh

setiap keluarga, terutama bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah dan bagi

masyarakat yang tinggal di daerah padat penduduk di perkotaan. Adanya

pertumbuhan dan pembangunan wilayah yang kurang memperhatikan

keseimbangan bagi kepentingan masyarakat berpenghasilan rendah

mengakibatkan kesulitan masyarakat untuk memperoleh rumah yang layak dan

terjangkau di mana saat ini jumlah masyarakat berpenghasilan rendah di

Indonesia masih cukup besar, yang menyebabkan banyak warga yang memiliki

rumah termasuk ke dalam kategori Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Oleh

karena itu pembangunan perumahan dan pemukiman harus terus ditingkatkan

Page 21: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

2

oleh pemerintah guna menyediakan perumahan layak huni dan dengan harga yang

terjangkau oleh masyarakat terutama bagi golongan masyarakat berpenghasilan

rendah dengan tetap memperhatikan persyaratan minimum bagi perumahan dan

permukiman yang layak, sehat, aman dan serasi.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

No.13/PRT/M/2016 tentang Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS),

rumah merupakan bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang

layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat

penghuninya, serta aset bagi pemiliknya. Namun rendahnya kualitas hidup

masyarakat khususnya di bidang perumahan dan permukiman kumuh telah

menimbulkan berbagai masalah sosial. Dalam menentukan prioritas tentang

rumah, seseorang atau sebuah keluarga yang berpendapatan sangat rendah

cenderung meletakkan prioritas utama pada lokasi rumah yang berdekatan dengan

tempat yang dapat memberikan kesempatan kerja. Ketidaklayakhunian

merupakan penjelmaan dari dampak yang diakibatkan dari faktor kemiskinan. Di

samping hal tersebut, ketidaklayak hunian juga sangat dipengaruhi oleh tingkat

pendidikan yang rendah, pengangguran, dan pendapatan rendah.

Program Kebijakan Pemerintah Indonesia dalam menangani permasalahan Rumah

Tidak Layak Huni (RTLH) ini adalah dengan melaksanakan Bantuan Stimulan

Perumahan Swadaya (yang selanjutnya disingkat BSPS) yakni bantuan

pemerintah berupa stimulan bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk

meningkatkan keswadayaan dalam pembangunan/peningkatan kualitas rumah

beserta prasarana, sarana, dan utilitas umum. Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Page 22: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

3

(MBR) adalah masyarakat yang mempunyai keterbatasan daya beli sehingga perlu

mendapat dukungan pemerintah untuk memperoleh rumah yang layak huni.

Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) merupakan fasilitas

pemerintah untuk membantu pelaksanaan pembangunan rumah atau perumahan

yang layak dalam lingkungan yang sehat dan aman secara swadaya. Pelaksanaan

Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) membutuhkan keterlibatan

masyarakat untuk mencapai tujuan utamanya yaitu menyediakan rumah yang

layak huni. Program Bantuan Stimulan Pembangunan Perumahan Swadaya

(BSPS) yang kegiatan ini kemudian ditindaklanjuti oleh Pemerintah Provinsi dan

seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia sebagai program pemerintah daerah dan

tindak lanjut program pemerintah pusat dalam penyediaan rumah layak huni bagi

Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Dalam rangka merealisasikan target

pembangunan sejuta unit rumah per tahun dan melanjutkan kembali

pembangunan rumah tapak melalui subsidi rumah murah yang akan berakhir pada

Tanggal 31 Maret 2015, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat Nomor 20/PRT/M/2014 tentang Fasilitas Likuiditas Pembiayaan

Perumahan dalam rangka perolehan rumah melalui kredit/pembiayaan pemilikan

rumah sejahtera bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Berdasarkan pendataan yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan, masih ada sekitar 3,4 juta rumah

tidak layak huni saat ini. Kebutuhan rumah bagi keluarga baru sebanyak 800 ribu

unit per tahun. Pemerintah berupaya untuk mengurangi jumlah backlog ini agar

Page 23: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

4

kesenjangan berkurang (Berita Tanggal 16 Mei 2017 yang Diakses dari

https://ekbis.sindonews.com/, pada Hari Rabu, 12 Desember, Pukul 13.56 WIB).

Pemerintah Provinsi Lampung sendiri dalam upaya membangun rumah subsidi

untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) ini telah melakukan sejumlah

pembangunan rumah subsidi di Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten

Pringsewu, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Pesawaran, Kota Metro, dan

Kota Bandar Lampung. Program ini telah berjalan sejak Tahun 2015 dan terus

dilaksanakan hingga Tahun 2018. Sejak Tahun 2015 hingga 2018, di Provinsi

Lampung telah dibangun sebanyak 3.785 unit Rumah Sederhana Tapak (RST)

yang dibangun oleh para pengembang yang tergabung dalam DPD Real Estat

Indonesia (REI) Lampung. Di mana pada Tahun 2015 terjual sebanyak 407

rumah, kemudian pada Tahun 2016 telah dibangun sebanyak 2.000 unit rumah

serta pada Tahun 2017 dari dari target 3.000 unit, terealisasi sebanyak 2.500 unit.

Pencapaian tersebut dinilai sudah cukup bagus dengan kondisi ekonomi Indonesia

yang masih belum begitu baik pada saat ini (Diakses dari https://www.rumah.com/,

pada Hari Rabu, 12 Desember 2018, Pukul 13.56 WIB).

Menurut berita yang dilansir oleh Sumatera Post pada Tanggal 16 November

2017, bahwa Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo mengajak Real

Estate Indonesia (REI) mempercepat penyediaan rumah bagi masyarakat

berpenghasilan rendah. Hingga kini, masih ada 93.725 warga Lampung tinggal di

rumah tidak layak huni. Gubernur juga meminta REI memperluas gerakan sejuta

rumah yang dicanangkan Presiden Joko Widodo melalui Fasilitas Likuiditas

Pembiayaan Perumahan (FLPP). Lampung menjadi daerah percontohan di

Page 24: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

5

Sumatera untuk pembangunan satu juta rumah yang merupakan program Presiden

Joko Widodo. Upaya ini, kata Gubernur, sejalan dengan program Bantuan

Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang dijalankan Pemerintah Provinsi

Lampung bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Mengenai harga rumah tersebut, harga rumah subsidi saat ini mencapai Rp. 130

juta dengan uang muka 5 persen dari harga awal rumah, dan diberikan subsidi

oleh pemerintah sebesar Rp. 4 juta. Angsuran rumah bersubsidi yang diberikan

yaitu Rp. 700 ribu sampai Rp. 800 ribu per bulannya dengan jangka waktu

maksimal 20 tahun ((Diakses dari http://sumaterapost.co/ pada Kamis, 13

Desember 2018, Pukul 19.12 WIB)

Tabel 1. Data Pembangunan Perumahan Bersubsidi di Provinsi Lampung

Tahun 2015 – 2018

No. Tahun Rencana

Pembangunan Realisasi Pembangunan

1. 2015 2907 1146

2. 2016 4300 2456

3. 2017 6463 4321

4. 2018 8908 5540

Jumlah 22578 13463

Sumber : DPD REI Provinsi Lampung, 2018 (Data Diolah Peneliti).

Berdasarkan Tabel 1 di atas, diketahui bahwa data pembangunan perumahan

bersubsidi di Provinsi Lampung Tahun 2015 - 2018, telah terealisasi sebanyak

13463 rumah atau sebesar 59,6% dari rencana pembangunan. Setiap tahun rencana

pembangunan terus mengalami peningkatan, begitu pula dengan realisasi

pembangunannya. Tabel tersebut menyebutkan bahwa rencana pembangunan

paling sedikit terjadi di tahun 2015 dengan jumlah 2907 rumah, dan yang terealisasi

Page 25: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

6

sebanyak 1146 rumah. Sedangkan rencana pembangunan yang tertinggi yaitu pada

tahun 2018 dengan jumlah 8908 rumah, dan yang terealisasi sebanyak 5540 rumah.

Menurut Data BPS Provinsi Lampung, pada bulan September 2017, jumlah

penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah

garis kemiskinan) di Lampung mencapai 1.083.740 orang atau 13,04 persen dari

jumlah penduduk Provinsi Lampung, mereka inilah yang menjadi target

pemerintah dalam penyediaan rumah bersubsidi tersebut. Sayangnya penyediaan

rumah bersubsidi ini belum seluruhnya menyentuh masyarakat miskin di seluruh

daerah. Sejauh ini baru Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Pringsewu,

Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Pesawaran, Kota Metro, dan Kota

Bandar Lampung yang siap menjalankan program rumah bersubsidi ini.

Menurut Isabella, dkk (2017:8) : “Pemenuhan kebutuhan rumah yang

sehat dan layak huni masih jauh dari harapan, maka pemerintah pusat

bekerjasama dengan pemerintah daerah secara terus menerus

melaksanakan kegiatan bantuan stimulan agar dapat memenuhi kebutuhan

rumah yang sehat dan layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah

dengan pengertian masyarakat yang mempunyai keterbatasan daya beli

sehingga perlu mendapat dukungan pemerintah untuk memperoleh rumah

yang layak huni. Masalah pemenuhan perumahan yang umum terjadi di

Indonesia ialah ketidakmerataan pembangunan, kurangnya partisipasi

masyarakat dan terbatasnya anggaran”.

Namun dalam implementasi program rumah subsidi ini masih banyak kendala

yang dihadapi. Misalnya di Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaannya masih

dijumpai permasalahan antara lain masih kurangnya sosialisasi kepada

masyarakat sehingga partisipasi masyarakat akan program Bantuan Stimulan

Perumahan Swadaya (BSPS) masih jauh dari yang diharapkan. Di samping itu

masih terdapat kendala yang berkaitan dengan permasalahan pengadaan lahan

Page 26: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

7

yang masih minim untuk pembangunan perumahan disertai harga tanah yang

tinggi. Kemudian juga ditemui kendala yang berkaitan dengan perizinan dan

sertifikat dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) sehingga percepatan

pembangunan perumahan menjadi sedikit terhambat dalam pelaksanaannya.

Berdasarkan latar belakang di atas, hal inilah kemudian yang mendasari

dilakukannya penelitian guna mengevaluasi apakah Program Bantuan Stimulan

Perumahan Swadaya (BSPS) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di

Kota Bandar Lampung telah berjalan dengan baik sehingga dapat membantu dan

memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memiliki rumah yang layak huni.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka diharapkan penelitian ini dapat

melihat sejauhmana kebijakan pemerintah dalam pembangunan perumahan

bersubsidi dengan judul penelitian “Evaluasi Program Bantuan Stimulan

Perumahan Swadaya (BSPS) Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

(MBR) di Kota Bandar Lampung”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas

adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah pelaksanaan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya

(BSPS) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kota Bandar

Lampung ?

2. Bagaimanakah evaluasi Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya

(BSPS) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kota Bandar

Lampung?

Page 27: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

8

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Pelaksanaan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) bagi

Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kota Bandar Lampung.

2. Evaluasi Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Bagi

Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kota Bandar Lampung.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademik

Diharapkan penelitian ini dapat berguna dalam mengembangkan pengetahuan

di bidang kebijakan publik serta dapat meningkatkan wawasan penulis

khususnya mengenai evaluasi Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya

(BSPS) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kota Bandar

Lampung.

2. Manfaat Praktis

Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat sebagai :

a. Bahan masukan yang berharga bagi mahasiswa mengenai evaluasi

Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) bagi Masyarakat

Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kota Bandar Lampung.

b. Referensi bagi pembaca dan peneliti lainnya dalam meneliti tentang

Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) bagi Masyarakat

Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kota Bandar Lampung.

Page 28: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan ini tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian

terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian yang

relevan dengan penelitian yang dilakukan saat ini. Adapun beberapa penelitian

terdahulu yang dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah

sebagaimana berikut ini :

Tabel 2. Penelitian Terdahulu

No. Aspek Penilaian Keterangan

1. Judul Kebijakan Pembiayaan Kredit Perumahan Rakyat

(KPR) Sejahtera Susun Sebagai Solusi Kebutuhan

Perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah

(MBR) Pada Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang

Solo Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 3 Tahun

2014 tentang Fasilitas Likuiditas Pembiayaan

Perumahan Dalam Rangka Pengadaan Perumahan

Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah

Sejahtera (FLPP)

Peneliti Bagas Akhmad Adi Nugroho, Universitas Sebelas

Maret, 2015.

Metode Deskriptif Kualitatif

Hasil Penelitian Masih sedikitnya masyarakat kota Solo yang

berminat terhadap rumah susun, padahal rumah susun

merupakan solusi terbaik di tengah susahnya

mendapatkan lahan di Kota Solo ini. Oleh karena itu

pemerintah seharusnnya lebih mensosialisasikan

program ini kepada Masyarakat Berpenghasilan

Rendah (MBR) agar tertarik mengambil program ini.

Page 29: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

10

Perbedaan Penelitian ini khusus membahas mengenai

permasalahan :

a. Implementasi Peraturan Menteri Nomor 3 Tahun

2014 Tentang Fasilitas Likuiditas Pembiayaan

Perumahan di Bank BTN?

b. Apa saja kendala Bank BTN dalam menjalankan

Pengadaan Perumahan melalui Kredit/Pembiayaan

Pemilikan Rumah Sejahtera (FLPP)?

Kontribusi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) agar bisa

memanfaatkan program KPR Sejahtera Susun sebagai

solusi untuk memenuhi hak perumahan mereka di

saat lahan untuk perumahan semakin terbatas.

2. Judul Keefektivan Kebijakan Pemberian Subsidi KPR/BTN

Serta Sarana Dan Prasarana Permukiman Di

Perumnas Pucang Gading Cabang Semarang

Peneliti Dewi Wulandari Marchat, Universitas Negeri

Semarang, 2011

Metode Kualitatif

Hasil Penelitian Mekanisme dan syarat pemberian subsidi KPR/BTN

di Perumnas Pucang Gading telah sesuai dengan

ketentuan yang ada.

Perbedaan Penelitian ini membahas mekanisme pemberian

subsidi KPR/BTN, kondisi sarana prasarana serta

ketepatan sasaran dan tujuan

Kontribusi Tulisan ini untuk menjelaskan mekanisme dan syarat

pemberian subsidi KPR/BTN yang sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

Sumber : Diadopsi dari Penelitian Nugroho (2015) dan Merchat (2011).

B. Konsep Tentang Evaluasi Program

1. Pengertian Evaluasi

Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan,

organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Tanpa evaluasi, maka tidak

akan diketahui bagaimana kondisi objek evaluasi tersebut dalam rancangan,

pelaksanaan serta hasilnya. Evaluasi juga merupakan salah satu sarana yang

penting dalam melakukan setiap kegiatan. Setiap berjalannya kegiatan

biasanya evaluasi dilakukan untuk menilai dan mengkaji ulang, guna

Page 30: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

11

memperbaiki atau menilai kegiatan tersebut sudah sesuai dengan apa yang

diinginkan. Menurut Wirawan (2015:3):

“Evaluasi adalah proses mengumpulkan informasi mengenai objek

evaluasi dan menilai objek evaluasi dengan membandingkannya dengan

standar evaluasi. Sedangkan menurut Mengginson dalam

Mangkunegara (2014:9) mengemukakan bahwa evaluasi atau penilaian

prestasi adalah penilaian prestasi kerja (performance appraisal), suatu

proses yang digunakan pimpinan untuk menentukan apakah seseorang

karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggung

jawabnya”.

Uzer (2003 : 120) mengatakan bahwa :

“Evaluasi adalah suatu proses yang ditempuh seseorang untuk

memperoleh informasi yang berguna untuk menentukan mana dari dua

hal atau lebih yang merupakan alternatif yang diinginkan, karena

penentuan atau keputusan semacam ini tidak diambil secara acak, maka

alternatif-alternatif itu harus diberi nilai relatif, karenanya pemberian

nilai itu harus memerlukan pertimbangan yang rasional berdasarkan

informasi untuk proses pengambilan keputusan”.

Sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Arikunto (2009 : 3) bahwa :

“Evaluasi meliputi mengukur dan menilai yang digunakan dalam

rangka pengambilan keputusan. Hubungan antara pengukuran dan

penilaian saling berkaitan. Mengukur pada hakikatnya adalah

membandingkan sesuatu dengan atau atas dasar ukuran atau kriteria

tertentu (meter, kilogram, takaran dan sebagainya), pengukuran bersifat

kuantitatif. Penilaian berarti menilai sesuatu. Sedangkan menilai itu

mengandung arti, mengambil keputusan terhadap sesuatu yang

berdasarkan pada ukuran baik atau buruk, sehat atau sakit, pandai atau

bodoh dan sebagainya. Mengukur adalah membandingkan sesuatu

dengan satu ukuran (bersifat kuantitatif), menilai adalah mengambil

suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk (bersifat

kualitatif), dan evaluasi meliputi kedua langkah tersebut di atas”.

Setiap kegiatan yang dilaksanakan pasti mempunyai tujuan, demikian juga

dengan evaluasi. Menurut Arikunto (2009 : 13), ada dua tujuan evaluasi yaitu

tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum diarahkan kepada program

secara keseluruhan, sedangkan tujuan khusus lebih difokuskan pada masing-

masing komponen. Menurut Wirawan (2015 : 22-23) evaluasi dilaksanakan

Page 31: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

12

untuk mencapai berbagai tujuan sesuai dengan obyek evaluasinya di antaranya

adalah:

1. Mengukur pengaruh program terhadap masyarakat.

2. Menilai apakah program telah dilaksanakan sesuai rencana.

3. Mengukur apakah pelaksnaan program sesuai dengan standar.

4. Evaluasi program dapat mengidentifikasi dan menentukan mana dimensi

program yang jalan, mana yang tidak berjalan.

5. Pengembangan staf program.

6. Memenuhi ketentuan undang-undang.

7. Akreditasi program.

8. Mengukur cost effectifenis dan cost efficiency.

9. Mengambil keputusan mengenai program.

10. Akuntabilias.

11. Memberikan balikan kepada pimpinan dan program.

12. Mengembangkan teori evaluasi dan riset evaluasi.

Evaluasi mempunyai karakteristik yang membedakannya dari metode-metode

analisis kebijakan lainnya, yaitu:

1. Fokus nilai. Evaluasi berbeda dengan pemantauan, dipusatkan pada

penilaian menyangkut keperluan atau nilai dari sesuatu kebijakan dan

program.

2. Interdependensi Fakta-Nilai. Tuntutan evaluasi tergantung baik ”fakta”

maupun “nilai”.

Page 32: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

13

3. Orientasi Masa Kini dan Masa Lampau. Tuntutan evaluatif, berbeda

dengan tuntutan-tuntutan advokat, diarahkan pada hasil sekarang dan masa

lalu, ketimbang hasil di masa depan.

4. Dualitas nilai. Nilai-nilai yang mendasari tuntutan evaluasi mempunyai

kualitas ganda, karena mereka dipandang sebagai tujuan dan sekaligus

cara. (Dunn, 2003: 608-609).

Berdasarkan pengertian-pengertian tentang evaluasi yang telah dikemukakan

beberapa ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan tentang evaluasi yakni evaluasi

merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang untuk melihat sejauh

mana keberhasilan sebuah program. Keberhasilan program itu sendiri dapat

dilihat dari dampak atau hasil yang dicapai oleh program tersebut.

2. Pengertian Evaluasi Program

Program merupakan suatu rencana yang melibatkan berbagai unit yang

berisikan kebijakan serta rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam

kurun waktu tertentu. Menurut Arikunto (2004: 2) :

“Program dapat dipahami dalam dua pengertian yaitu secara umum dan

khusus. Pengertian program secara umum, dapat diartikan sebagai

rencana atau rancangan kegiatan yang akan dilakukan oleh seseorang di

kemudian hari. Sedangkan pengertian program secara khusus biasanya

dikaitkan dengan evaluasi yang berarti suatu kesatuan atau unit kegiatan

yang merupakan implementasi atau realisasi suatu kebijakan,

berlangsung dalam proses berkesinambungan dan terjadi dalam satu

organisasi yang melibatkan sekelompok orang”.

Adapun evaluasi program merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan

dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan suatu program. Melakukan

evaluasi program ialah kegiatan yang dimaksudkan untuk mengetahui seberapa

Page 33: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

14

tinggi tingkat keberhasilan dari kegiatan yang telah direncanakan (Arikunto,

2004: 297).

Kemudian menurut Tyler (Arikunto dan Jabar, 2009: 5), evaluasi program

merupakan proses untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan telah

terealisasikan. Sedangkan menurut Cronbach dan Stufflebeam evaluasi

program merupakan upaya menyediakan informasi untuk disampaikan kepada

pengambil keputusan.

Evaluasi program adalah segala sesuatu yang dilakukan dengan harapan akan

mendatangkan hasil atau manfaat. Evaluasi program dapat dilakukan terhadap

sebagian atau seluruh unsur-unsur implementasi program. Hal ini

dimaksudkan untuk melihat sejauh mana program tersebut berhasil mencapai

maksud pelaksanaan dari program yang telah ditetapkan sebelumnya. Tanpa

adanya evaluasi, program-program yang berjalan tersebut tidak dapat dilihat

tingkat pencapaian tujuannya. Keterlaksanaan (implementasi) program dalam

pencapaian tujuannya sangat ditentukan oleh banyak faktor yang saling

berkaitan. Hal ini menunjukan bahwa seluruh proses program adalah sebuah

sistem, oleh karenanya dalam melaksanakan evaluasi perlu adanya pendekatan

sistem dan berpikir secara sistemik.

Menurut Isaac dan Michael (1984: 6) sebuah program harus diakhiri dengan

evaluasi. Hal ini dikarenakan apakah program tersebut berhasil menjalankan

fungsi sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut mereka, ada

tiga tahap rangkaian evaluasi program yaitu: (1) menyatakan pertanyaan serta

menspesifikasikan informasi yang hendak diperoleh, (2) mencari data yang

Page 34: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

15

relevan dengan penelitian dan (3) menyediakan informasi yang dibutuhkan

pihak pengambil keputusan untuk melanjutkan, memperbaiki atau

menghentikan program tersebut.

3. Tujuan Evaluasi Program

Menurut Mulyatiningsih (2011: 114-115), evaluasi program dilakukan dengan

tujuan untuk:

a. Menunjukkan sumbangan program terhadap pencapaian tujuan organisasi.

Hasil evaluasi ini penting untuk mengembangkan program yang sama di

tempat lain.

b. Mengambil keputusan tentang keberlanjutan sebuah program, apakah

program perlu diteruskan, diperbaiki atau dihentikan.

Dilihat dari tujuannya, yaitu ingin mengetahui sesuatu kondisi, maka evaluasi

program dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk penelitian evaluatif. Oleh

karena itu, dalam suatu evaluasi program, pelaksana berfikir serta menentukan

langkah bagaimana melaksanakan penelitian.

Menurut Intan Fitri Meutia (2012:24), evaluasi berusaha mengidentifikasi

mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada pelaksanaan atau penerapan

program. Dengan demikian evaluasi bertujuan untuk :

1. Mengidentifikasikan tingkat pencapaian tujuan.

2. Mengukur dampak langsung yang terjadi pada kelompok sasaran.

3. Mengetahui dan menganalisa konsekuensi-konsekuensi lain yang mungkin

terjadi di luar sosial.

Page 35: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

16

Menurut Arikunto dan Jabar (2009:7), terdapat perbedaan yang mencolok

antara penelitian dan evaluasi program adalah sebagai berikut:

(a) Dalam penelitian, peneliti ingin mengetahui gambaran mengenai sesuatu

yang kemudian hasilnya dideskripsikan, sedangkan dalam evaluasi

program pelaksanaan ingin mengetahui seberapa tinggi kondisi atau mutu

sesuatu dari hasil pelaksanaan program, setelah data yang terkumpul

dibandingkan dengan standar atau kriteria tertentu.

(b) Dalam kegiatan penelitian, peneliti dituntut oleh rumusan masalah karena

ingin mengetahui jawaban dari penelitiannya, sedangkan dalam evaluasi

program pelaksanaan ingin mengetahui tingkat ketercapaian tujuan

program, dan jika tujuan belum tercapai sebagaimana ditentukan,

pelaksanaan ingin mengetahui letak kekurangannya serta penyebabnya.

Setiap kegiatan yang dilaksanakan mempunyai tujuan tertentu, demikian

juga dengan evaluasi.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa suatu program harus

senantiasa dievaluasi untuk melihat sejauh mana implementasi program

tersebut telah berhasil mencapai tujuan pelaksanaan program yang telah

ditetapkan sebelumnya. Keefektifitasan program yang berjalan tidak dapat

dilihat jika tidak dilakukan evaluasi program. Dengan demikian, kebijakan-

kebijakan baru sehubungan dengan program tersebut akan didukung oleh suatu

data. Karenanya, evaluasi program bertujuan untuk menyediakan informasi

dan data, serta rekomendasi bagi pengambil kebijakan (decision maker) untuk

memutuskan apakah akan melanjutkan, memperbaiki atau menghentikan

sebuah program. Jadi evaluasi program adalah upaya untuk mengukur

Page 36: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

17

ketercapaian program, yaitu mengukur sejauhmana sebuah kebijakan dapat

terimplementasikan.

C. Frame Evaluasi Program yang Digunakan

Program pemerintah merupakan bagian dari kebijakan publik. Oleh karena itu

kerangka acuan yang akan digunakan dalam evaluasi program pemerintah melalui

Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) bagi Masyarakat Berpenghasilan

Rendah (MBR) ini mengacu kepada teori yang dikemukakan oleh Willian N.

Dunn (Nugroho, 2012 : 729) yang menggambarkan kriteria-kriteria evaluasi

program pemerintah sebagai berikut :

Tabel 3. Tipe Kriteria Evaluasi Program menurut Willian N. Dunn

Tipe Kriteria Pertanyaan Ilustrasi

Efektivitas Apakah yang diinginkan telah

tercapai ?

Unit pelayanan

Efisensi

Seberapa banyak usaha diperlukan

untuk mencapai hasil yang

diinginkan?

Unit biaya, manfaat

bersih, Rasio cost-

benefit.

Kecukupan

Seberapa jauh pencapaian hasil

yang diinginkan memecahkan

masalah?

Biaya tetap, efektifitas

Tetap

Perataan

Apakah biaya dan manfaat

didistribusikan secara merata

kepada kelompok-kelompok

berbeda?

Kriteria pareto, kriteria

Kaldor-Hicks, kriteria

Rawls

Responsivitas

Apakah hasil kebijakan

memuaskan kebutuhan, preferensi

atau nilai-nilai kelompok tertentu?

Konsistensi survei

warga negara

Ketepatan

Apakah hasil (tujuan) yang

diiinginkan benar-benar berguna

atau bernilai?

Program publik harus

merata dan efisien

Sumber: Wiliam Dunn dalam (Nugroho 2012: 729)

Berdasarkan tabel di atas sebagaimana disampaikan oleh Dunn, dapat dijelaskan

kriteria-kriteria evaluasi program tersebut sebagaimana berikut ini :

Page 37: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

18

a. Efektifitas, berkenaan dengan apakah suatu alternatif mencapai hasil (akibat)

yang diharapkan.

b. Efisiensi berkenaan dengan jumlah usaha yang diperlukan untuk menghasilkan

tingkat efektivitas tertentu. Efisiensi yang merupakan sinonim dari rasionalitas

ekonomi, adalah merupakan hubungan antara efektivitas dan usaha, yang

terakhir umumnya diukur dari ongkos moneter. Efisiensi biasanya ditentukan

melalui perhitungan biaya per unit produk atau layanan.

c. Kecukupan, berkenaan dengan seberapa jauh suatu tingkat efektifitas

memuaskan kebutuhan, nilai atau kesempatan yang menumbuhkan adanya

masalah.

d. Perataan (equity), berkenaan dengan pemerataan distribusi manfaat kebijakan.

e. Responsivitas, berkenaan dengan seberapa jauh suatu kebijakan dapat

memuaskan kebutuhan, preferensi, atau nilai kelompok-kelompok masyarakat

yang menjadi target kebijakan.

f. Ketepatan, dalam proses ini keberhasilan suatu kebijakan dapat dilihat dari

tujuan kebijakan yang benar benar tercapai berguna dan bernilai pada

kelompok sasaran, mempuyai dampak perubahan sesuai dengan misi kebijakan

tersebut.

Selanjutnya peneliti menggunakan tipe penelitian yang dikemukakan oleh Wiliam

N. Dunn sebagai bahan dasar acuan penelitian, dengan menggunakan tipe ini

peneliti dapat melakukan penililaian terhadap suatu kebijakan berdasarkan enam

unsur yakni efektivitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas, ketepatan.

Page 38: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

19

D. Pengertian Perumahan

Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang paling utama di

samping sandang dan pangan. Rumah sebagai kebutuhan papan adalah bangunan

yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan

keluarga. Selain berfungsi sebagai tempat tinggal, rumah juga memiliki peran

sosial budaya sebagai pusat pendidikan keluarga dan nilai kehidupan.

Perumahan sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia merupakan

pengejawantahan diri manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai suatu

kesatuan dengan lingkungan alamnya. Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945

tentang Hak Asasi Manusia, Pasal 28 H dijelaskan bahwa tempat tinggal dan

lingkungan yang layak adalah hak bagi setiap orang. Oleh karena itu setiap orang

berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan

lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan

kesehatan. Saat ini jumlah masyarakat berpenghasilan rendah di Indonesia masih

cukup besar, yang menyebabkan banyak tempat tinggal warga yang masuk

kategori rumah tidak layak huni.

Perumahan berasal dari kata dasar Rumah. Menurut Wahab (2014:9), rumah

adalah salah satu bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu

tertentu. Rumah bisa menjadi tempat tinggal manusia maupun hewan, namun

untuk istilah tempat tinggal yang khusus bagi hewan adalah sangkar, sarang, atau

kandang. Dalam arti khusus, rumah mengacu pada konsep-konsep sosial-

kemasyarakatan yang terjalin di dalam bangunan tempat tinggal, seperti keluarga,

hidup, makan, tidur, beraktivitas, dan lain-lain. Berdasarkan Ketentuan Umum

Page 39: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

20

Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan

Permukiman disebutkan bahwa Rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi

sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan

harkat dan martabat penghuninya, serta aset bagi pemiliknya. Kemudian

berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

No.13/PRT/M/2016 tentang BSPS, pengertian rumah merupakan bangunan

gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan

keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta aset bagi pemiliknya.

Adapun menurut Siswono Yudhohusodo (1991 : 1) :

“Perumahan adalah suatu cerminan dan pengejawantahan dari diri pribadi

manusia, baik secara perorangan maupun dalam suatu kesatuan dan

kebersamaan dengan lingkungan alamnya dan dapat juga mencerminkan

taraf hidup, kesejahteraan, dan peradaban manusia penghuninya,

masyarakat maupun suatu bangsa”.

Menurut Ettinger dalam Panudju (2009 : 29), kriteria perumahan sebaiknya

memenuhi standar yang baik ditinjau dari berbagai aspek antara lain sebagai

berikut:

a. Ditinjau dari segi kesehatan dan keamanan dapat melindungi penghuninya dari

cuaca hujan, kelembapan dan kebisingan, mempunyai ventilasi yang cukup,

sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah serta dilengkapi dengan prasarana

air, listrik, ddan sanitasi yang cukup.

b. Mempunyai cukup ruangan untuk berbagai kegiatan di dalam rumah dengan

privasi yang tinggi.

c. Mempunyai cukup akses pada tetangga, fasilitas kesehatan, pendidikan,

rekreasi, agama, perbelanjaan dan lain sebagainya.

Page 40: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

21

E. Konsep Kebijakan Pemberian Subsidi Perumahan bagi Masyarakat

Berpenghasilan Rendah (MBR) Oleh Pemerintah

1. Pengertian Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)

Menurut Pasal 1 angka 24 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang

Perumahan dan Kawasan Permukiman pengertian Masyarakat Berpenghasilan

Rendah yang selanjutnya disebut MBR adalah masyarakat yang mempunyai

keterbatasan daya beli sehingga perlu mendapat dukungan pemerintah untuk

memperoleh rumah.

Kemudian lebih lanjut pada Pasal 4 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011

tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman dijelaskan bahwa kriteria

Masyarakat Berpenghasilan Rendah antara lain :

a) Tidak memiliki rumah yang dibuktikan dengan surat pernyataan dari yang

bersangkutan dan diketahui oleh kepala desa/lurah setempat.

b) Belum pernah menerima subsidi pemerintah untuk pemilikan rumah.

c) Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

d) Penghasilan yang bersangkutan tidak melebihin batas penghasilan yang

dipersyaratkan yaitu maksimal penghasilan Rp. 4 juta per bulan.

Rumah pada hakikatnya menjadi suatu hal yang sangat penting bagi manusia.

Setiap orang berhak mendapatkan tempat tinggal yang layak. Indonesia

sebagai negara berkembang sedang menghadapi permasalahan dalam

pemenuhan kebutuhan rumah yang layak huni bagi masyarakat

berpenghasilan rendah (MBR).

Page 41: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

22

Untuk itu pemerintah menggalakkan Program Gerakan Nasional

Pembangunan Sejuta Rumah (GN-PSR) yang merupakan program penyediaan

rumah bersubsidi dalam bentuk pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RSH)

dan rumah susun. Keberadaan program ini diharapkan dapat menstimulasi

MBR untuk memiliki rumah layak huni. Dalam mewujudkan program GN-

PSR ini kemudian diikuti dengan kemudahan dalam sistem pembiayaan

perumahan bagi MBR. MBR diberi kemudahan pembiayaan dengan adanya

pinjaman berupa dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Kebijakan FLPP yang berasal dari Kemenpera ini bertujuan agar terus

tersedianya dana murah jangka panjang untuk membangun perumahan rakyat.

Sebagai realisasi program GN-PSR tersebut maka kemudian dibangun

perumahan yang menyediakan Rumah Sederhana Sehat bersubsidi bagi MBR

di berbagai daerah di Indonesia, di mana Penyediaan rumah subsidi/rumah

murah merupakan salah satu program yang dicanangkan pemerintah untuk

membantu masyarakat berpenghasilan rendah dalam menjangkau rumah yang

layak huni.

Sesuai amanat Pasal 54 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang

Perumahan dan Kawasan Permukiman, bahwa dalam hal penyediaan rumah

untuk masyarakat berpenghasilan rendah, maka pemerintah :

1) Pemerintah wajib memenuhi kebutuhan rumah bagi MBR.

2) Untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi MBR sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), Pemerintah dan/atau pemerintah daerah wajib memberikan

Page 42: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

23

kemudahan pembangunan dan perolehan rumah melalui program

perencanaan pembangunan perumahan secara bertahap dan berkelanjutan.

3) Kemudahan dan/atau bantuan pembangunan dan perolehan rumah bagi

MBR sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa:

a. subsidi perolehan rumah;

b. stimulan rumah swadaya;

c. insentif perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan di bidang perpajakan;

d. perizinan;

e. asuransi dan penjaminan;

f. penyediaan tanah;

g. sertifikasi tanah; dan/atau

h. prasarana, sarana, dan utilitas umum.

4) Pemberian kemudahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a

dituangkan dalam akta perjanjian kredit atau pembiayaan untuk perolehan

rumah bagi MBR.

5) Ketentuan mengenai kriteria MBR dan persyaratan kemudahan perolehan

rumah bagi MBR sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur

dengan Peraturan Menteri.

2. Konsep Kebijakan Pemberian Subsidi Perumahan oleh Pemerintah

Nicholson dalam Turner (1982 : 106) mengartikan bahwa proses penyediaan

perumahan perlu adanya keleluasaan bagi masyarakat (penghuni) baik

Page 43: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

24

menyangkut perangkat lunak (prosedur, peraturan), maupun perangkat keras

(unit hunian, sarana dan prasarana).

Salah satu perilaku yang dimiliki manusia adalah keberadaan manusia dalam

lingkungan yang tidak bisa dikendalikan yang mengakibatkan keterasingan

serta mahalnya biaya pembenahan (Turner, 1982 : 107).

Perilaku tersebut juga mempengaruhi proses peruntukan perumahan bagi

manusia. Kesalahan dalam mengantisipasi perilaku tersebut dan

ketidaksesuaian dalam sistem penyediaan perumahan mengakibatkan tenaga

dan dana lebih banyak terbuang dan masa pakai rumah menjadi lebih pendek.

Sistem tersebut baiknya disusun atas perpaduan perilaku, sumber daya, dan

keinginan masyarakat (perumahan).

Subsidi perumahan merupakan suatu kredit yang diperuntukkan kepada

masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah dalam rangka memenuhi

kebutuhan perumahan atau perbaikan rumah yang telah dimiliki. Bentuk

subsidi yang diberikan berupa : subsidi selisih bunga, penambahan dana

pembangunan, memperbaiki rumah.

Perumahan rakyat bisa jadi bentuk kepemilikan rumah di mana properti

dimiliki oleh otoritas pemerintah, yang mungkin bersifat pusat atau lokal.

Perumahan sosial adalah istilah umum yang mengacu pada perumahan sewa

yang mungkin dimiliki dan dikelola oleh negara, oleh organisasi nirlaba, atau

oleh kombinasi keduanya, biasanya dengan tujuan menyediakan perumahan

Page 44: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

25

yang terjangkau. Perumahan sosial juga bisa dilihat sebagai obat potensial

untuk ketidaksetaraan perumahan.

Ada beberapa hal yang dapat dilihat dalam kaitan antara subsidi dengan

pembangunan perumahan. Pertama, ada masalah kemampuan, yaitu apa yang

dapat dilakukan untuk diri kita sendiri, dan dengan cara apa kita bergantung

pada orang lain, apakah itu negara atau agensi lain. Kedua, perlu menghargai

masalah pengendalian, karena yang penting adalah siapa yang memiliki

kekuatan atas sumber daya yang diperlukan untuk menyediakan perumahan

berkualitas. Ini adalah pemahaman kedua isu yang menjadi jantung

penyediaan perumahan bagi rumah tangga berpendapatan rendah. Ada

anggapan bahwa orang miskin tidak mampu, bahwa mereka tidak memiliki

aset sendiri dan tidak dapat bernegosiasi melalui kompleksitas lingkungan

perkotaan modern. (Turner, 1982 : 107).

Pemberian subsidi perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

(MBR) oleh pemerintah ini merupakan suatu kebijakan yang dilakukan oleh

pemerintah dalam menyediakan dan memberikan kemudahan dan bantuan

perumahan dan kawasan permukiman bagi masyarakat melalui

penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yang berbasis

kawasan serta keswadayaan masyarakat sehingga merupakan satu kesatuan

fungsional dalam wujud tata ruang fisik, kehidupan ekonomi, dan sosial

budaya yang mampu menjamin kelestarian lingkungan hidup sejalan dengan

semangat demokrasi, otonomi daerah, dan keterbukaan dalam tatanan

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Page 45: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

26

F. Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sebagai Kebijakan

oleh Pemerintah

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

No.13/PRT/M/2016 tentang Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS),

bantuan pemerintah berupa stimulan bagi masyarakat berpenghasilan rendah

untuk meningkatkan keswadayaan dalam pembangunan/peningkatan kualitas

rumah beserta prasarana, sarana, dan utilitas umum. Adapun bentuk BSPS

berupa :

1. Uang, diberikan kepada perseorangan penerima BSPS guna membeli bahan

bangunan dalam rangka kegiatan Pembangunan Baru (PB) atau Peningkatan

Kualitas (PK).

2. Barang, dalam hal penerima BSPS tidak memiliki kemampuan untuk

melaksanakan Pembangunan Baru (PB) atau Peningkatan Kualitas (PK), maka

BSPS dalam bentuk uang dapat digunakan untuk upah kerja.

Penerima BSPS yang tidak memiliki kemampuan yang dimaksud harus memenuhi

kriteria : lanjut usia sekurang-kurangnya 58 (lima puluh delapan) tahun; dan/atau

penyandang disabilitas. Serta, upah kerja yang dimaksud digunakan paling banyak

15% (lima belas persen) dari besaran BSPS yang diterima.

Perseorangan penerima BSPS merupakan MBR yang memenuhi persyaratan

antara lain : a. warga negara Indonesia yang sudah berkeluarga; b. memiliki atau

menguasai tanah; c. belum memiliki rumah, atau memiliki dan menempati rumah

satu-satunya dengan kondisi tidak layak huni; d. belum pernah memperoleh

BSPSdari pemerintah pusat; e. berpenghasilan paling banyak senilai upah

Page 46: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

27

minimum provinsi setempat; f. diutamakan yang telah memiliki keswadayaan dan

berencana membangun atau meningkatkan kualitas rumahnya; g. bersedia

membentuk kelompok; dan h. bersedia membuat pernyataan.

G. Kerangka Pikir

Salah satu masalah utama dari pembangunan perumahan di negara berkembang

adalah pembiayaan. Pengadaan perumahan membutuhkan sumber daya finansial

yang tidak sedikit dan seringkali menguras perekonomian suatu negara, maka tak

heran jika masalah pembiayaan seringkali menjadi dalih di balik kurangnya

komitmen pemerintah pada hak rakyat akan perumahan. Hal ini tidak akan

menjadi masalah bagi MBR karena tanpa komitmen pemerintah pun mereka dapat

memenuhi sendiri kebutuhan akan perumahan dengan cara membeli rumah di

pasar komersial yang disediakan oleh pengembang. Akan tetapi tidak demikian

halnya dengan Masyarakat Berpenghasilan Rendah, mereka membutuhkan

jaminan berupa bantuan pembiayaan perumahan karena dengan kemampuan daya

beli yang dimiliki, hampir mustahil bagi mereka untuk mengakses rumah dengan

harga pasar.

Guna mengatasi hal ini, maka pemerintah sejak Tahun 2010 meluncurkan

program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebagai program

pembiayaan perumahan yang ditujukan terutama kepada Masyarakat

Berpenghasilan Rendah (MBR) dan Masyarakat Berpenghasilan Menengah

(MBM). Program ini merupakan pembaruan dari program pembiayaan dari

sebelumnya berbasis subsidi menuju pada skema yang berbasis likuiditas. Ada

beberapa perubahan penting yang terjadi dengan diluncurkannya skema FLPP,

Page 47: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

28

perubahan-perubahan ini dilakukan sedemikian rupa agar MBR dan MBM

semakin diringankan dalam mengakses kredit perumahan.

Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) adalah bantuan pemerintah berupa

stimulan bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk meningkatkan

keswadayaan dalam pembangunan/peningkatan kualitas rumah beserta prasarana,

sarana, dan utilitas umum sebagaimana diatur di dalam Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 13/PRT/M/

2016 tentang Lingkup Pengaturan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya

(BSPS).

Maksud kegiatan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) adalah untuk

meningkatkan prakarsa MBR dalam pembangunan/peningkatan kualitas rumah

beserta prasarana, sarana, dan utilitas. Kemudian tujuan kegiatan BSPS adalah

terbangunnya rumah yang layak huni oleh MBR yang didukung dengan prasarana,

sarana, dan utilitas umum (PSU) sehingga menjadikan perumahan yang sehat,

aman, serasi, dan teratur serta berkelanjutan serta untuk mengoptimalkan

pengaturan bantuan pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah

yang berupa stimulan rumah swadaya serta melaksanakan ketentuan Pasal 54 ayat

(5) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan

Permukiman

Oleh karena itu, pemerintah harus berkomitmen sungguh-sungguh untuk

mewujudkan perumahan bagi MBR sebagai kewajiban negara untuk memenuhi

hak MBR atas papan, sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia. Komitmen

tersebut hendaknya dilandasi dengan upaya untuk: pertama, melakukan

Page 48: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

29

harmonisasi dan/atau revisi terhadap peraturan perundang-undangan terkait

dengan penyediaan tanah dan perumahan bagi MBR. Kedua, meningkatkan

koordinasi antar sektor dan/atau instansi terkait yang mempunyai tugas dan

wewenang dalam menyusun kebijakan dan mencadangkan atau menyediakan

tanah untuk pembangunan perumahan bagi MBR berikut prasarana dan sarananya.

Ketiga, mengupayakan tersedianya anggaran untuk penyediaan tanah dan

pembangunan perumahan bagi MBR berikut bentuk prasarana dan sarananya,

yang dikelola secara transparan dan akuntabel. Keempat, memusatkan upaya

pemenuhan kebutuhan perumahan bagi MBR dengan menjadikan MBR sebagai

subjek dan bukan objek pembangunan (perumahan).

Komitmen Pemerintah dalam pemberian subsidi perumahan bagi Masyarakat

Berpenghasilan Rendah (MBR) harus dilakukan evaluasi. Dalam Penelitian ini

diarahkan pada persoalan apakah kebijakan program rumah bersubsidi mampu

menjangkau bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah dalam memenuhi

kebutuhan akan perumahan. Adapun sebagai sebagai bahan dasar acuan

penelitian digunakan Teori Wiliam N. Dunn untuk menilai suatu kebijakan publik

yang dilakukan oleh pemerintah berdasarkan enam indikator yakni efektivitas,

efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas, ketepatan.

Berikut ini kerangka pikir tentang tentang evaluasi kebijakan program Pemerintah

Kota Bandar Lampung dalam pemberian subsidi perumahan bagi Masyarakat

Berpenghasilan Rendah (MBR).

Page 49: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

30

Gambar 1. Kerangka Pikir

(Sumber : Diolah oleh Peneliti, 2018)

Fenomena Kebijakan

1. Perumahan bersubsidi belum merata dibangun di seluruh wilayah

Kabupaten/Kota di Kota Bandar Lampung.

2. Perumahan yang sudah dibangun masih jauh jumlahnya dari jumlah

penduduk berpenghasilan rendah di Kota Bandar Lampung.

3. Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat sehingga partisipasi

masyarakat akan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya

(BSPS) masih jauh dari yang diharapkan

1. Efektivitas 4. Perataan

2. Efisiensi 5. Responsivitas

3. Kecukupan 6. Ketepatan

Indikator Pelaksanaan Program Bantuan

Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS)

(Menurut Willian N. Dunn)

Tujuan Program Rumah Bersubsidi

Tercapai

Tujuan Program Rumah Bersubsidi

Belum/Tidak Tercapai

Intervensi Pemerintah

Penyediaan Program Bantuan Stimulan Swadaya Perumahan (BSPS)

Pasal 3 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat Republik Indonesia Nomor 13/PRT/M/2016

tentang Lingkup Pengaturan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS)

Evaluasi Pelaksanaan Program

Page 50: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

III. METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan penelitian ini

dipilih sebagai upaya memecahkan masalah dengan menggambarkan atau

melukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta

yang ada dan dideskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa yang diperoleh

dari observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2014: 4), metodologi kualitatif

merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Metode

ini kemudian diterapkan dalam melakukan penelitian tentang evaluasi Program

Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) bagi Masyarakat Berpenghasilan

Rendah (MBR) di Kota Bandar Lampung.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan hal utama dalam penelitian kualitatif. Penentuan

masalah pada dasarnya menurut Lincoln dan Guba dalam Moleong (2014: 92)

yaitu bergantung pada paradigma yang dianut oleh seorang peneliti, yaitu sebagai

peneliti, evaluator, ataukah sebagai peneliti kebijakan. Dengan demikian, dalam

Page 51: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

32

penelitian kualitatif ini hal yang harus diperhatikan adalah masalah dan fokus

penelitian.

Adapun fokus yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu :

1. Intervensi Pemerintah melalui Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat Republik Indonesia No. 13/PRT/M/2016 tentang Bantuan

Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) pada Pasal 3 mengenai Lingkup

Pengaturan BSPS, sebagai berikut :

a) Bentuk BSPS.

b) Jenis kegiatan BSPS.

c) Persyaratan penerimaan BSPS.

d) Penetapan lokasi dan calon penerima BSPS.

e) Penyaluran BSPS.

f) Pembinaan pelaksanaan BSPS.

g) Pemantauan dan evaluasi.

2. Evaluasi Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) bagi

Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kota Bandar Lampung

menggunakan teori Willian N. Dunn (Nugroho, 2012 : 729) sebagai berikut :

Tipe Kriteria Pertanyaan

Efektivitas Apakah yang diinginkan telah tercapai ?

Efisensi

Seberapa banyak usaha diperlukan untuk mencapai

hasil yang diinginkan?

Kecukupan

Seberapa jauh pencapaian hasil yang diinginkan

memecahkan masalah?

Perataan

Apakah biaya dan manfaat didistribusikan secara

merata kepada kelompok-kelompok berbeda?

Responsivitas

Apakah hasil kebijakan memuaskan kebutuhan,

preferensi atau nilai-nilai kelompok tertentu?

Ketepatan

Apakah hasil (tujuan) yang diiinginkan benar-benar

berguna atau bernilai?

Page 52: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

33

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Satuan Kerja (Satker) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi

Lampung, Jl. Kemuning I No. 34 A, Rawa Laut, Kota Bandar Lampung,

Lampung, Kode Pos 35127, DPD Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Lampung,

Jl. H. Agus Salim, Kaliawi, Tj. Karang Pusat, Kota Bandar Lampung, Lampung,

Kode Pos 35115 dan Perumahan Green Kemiling Cluster Kemiling Village, Jl.

Terusan Teuku Cik Ditiro, Sumber Agung, Kemiling, Kota Bandar Lampung,

Lampung, Kode Pos 35158.

D. Informan Penelitian

Suyanto dan Sutinah (2011: 171-172) mengemukakan bahwa yang dimaksud

dengan informan adalah orang yang memberikan informasi yang diperlukan

selama proses penelitian. Teknik pemilihan informan yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu sampling purposive. Sampling purposive adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Alasan pemakaian teknik

purposive disebabkan oleh bentuk dan ciri penelitian ini sendiri yaitu untuk

mendapatkan informasi-informasi yang sesuai dengan tujuan dari pelaksanaan

penelitian ini.

Page 53: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

34

Selanjutnya informan dalam penelitian ini antara lain terdiri dari :

Tabel 4. Informan Penelitian

No. Nama Informan Jabatan Jumlah

1. Mohammad Andi

Trevino

Bendahara DPD REI Provinsi

Lampung

1 orang

Direktur Pengembang Rumah

Bersubsidi

2. Erwin Feriyanto Kepala Bagian Teknis

Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat Satuan Kerja

(SatKer) Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat Provinsi Lampung

1 orang

3. 1. Ibu Maemunah

2. Bapak Suryadi

Masyarakat yang membeli Rumah

Bersubsidi (yang sudah dan akan

membeli)

2 orang

4 orang

E. Sumber dan Jenis Data

Sutopo (2006: 56) mengemukakan bahwa jenis data dikelompokkan berdasarkan

jenis dan posisinya, mulai dari yang paling nyata sampai dengan yang paling

samar-samar dan mulai dari yang paling terlibat sampai dengan yang bersifat

sekunder. Sumber data utama pada penelitian kualitatif ialah kata-kata dan

tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti sumber data tertulis. Sumber

data dalam penelitian ini adalah :

1. Data Primer

Data primer yang digunakan adalah berasal dari hasil wawancara. Sumber data

ditulis atau direkam (Sutopo (2006 : 57). Wawancara dilakukan kepada

informan yang telah ditentukan dengan menggunakan panduan wawancara

mengenai evaluasi kebijakan pemberian subsidi perumahan bagi Masyarakat

Berpenghasilan Rendah.

Page 54: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

35

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber-sumber yang ada

(Sutopo, 2006: 58). Data sekunder digunakan sebagai pendukung guna

mencari fakta yang sebenarnya. Data sekunder juga diperlukan untuk

melengkapi informasi dalam rangka mencocokkan data yang diperoleh.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik atau cara yang digunakan dalam kegiatan pengumpulan data pada

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Dokumentasi

Dokumentasi adalah sebuah proses pengumpulan data yang perlu dari sumber-

sumber tertulis, berupa laporan dalam membantu penyempurnaan data-data

yang diperoleh sebelumnya antara lain berupa literatur atau buku-buku

penunjang sebagai bahan acuan tinjauan pustaka, data-data mengenai

kebijakan program Pemerintah Kota Bandar Lampung dalam pemberian

subsidi perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah.

2. Wawancara

Wawancara menurut Suyanto dan Sutinah (2011: 21) adalah proses

percakapan dengan maksud untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian,

kegiatan, organisasi, motivasi, perasaan, dan sebagainya yang dilakukan oleh

dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan

yang diwawancarai (interviewed).

Page 55: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

36

G. Keabsahan Data

Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi.

Menurut Moleong (2010: 330), triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan

data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.

Jenis triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi dengan

metode. Pada triangulasi dengan metode, Patton dalam Moleong (2010: 331)

menjelaskan terdapat dua strategi triangulasi, yaitu: (1) pengecekan derajat

kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan

(2) pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang

sama.

Menurut Bungin, triangulasi ini dilakukan untuk melakukan pengecekan terhadap

penggunaan metode pengumpulan data, apakah informasi yang didapat dengan

metode interview sama dengan metode observasi, atau apakah hasil observasi

sesuai dengan informasi yang diberikan ketika diinterview. Begitu pula teknik

yang dilakukan untuk menguji sumber data, apakah sumber data ketika di-

interview dan diobservasi akan memberikan informasi yang sama atau berbeda.

Apabila berbeda maka peneliti harus dapat menjelaskan perbedaan itu, tujuannya

adalah untuk mencari kesamaan data dengan metode yang berbeda. (Bungin,

2011: 265).

Page 56: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

37

H. Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul melalui penelitian, kemudian penulis melakukan

pengolahan data tersebut sesuai dengan kebutuhan analisis yang akan dikerjakan

(Suyanto dan Sutinah, 2011: 27). Setelah data yang yang diperoleh dari lapangan

telah terkumpul, maka tahap selanjutnya adalah mengolah data dengan teknik

sebagai berikut :

1. Editing, yaitu cara yang digunakan untuk meneliti kembali data yang telah

diperoleh dari lapangan baik diperoleh dari kuesioner, wawancara maupun

dokumentasi.

2. Tabulasi, yaitu menyusun data ke dalam bentuk tabel yang telah di proses dan

di susun ke dalam suatu pola tertentu agar sesuai dengan tujuan penelitian

yang telah dibuat agar tersusun secara berurutan.

3. Interpretasi, yaitu memberikan penafsiran atau penjabaran hasil penelitian

untuk dicari makna yang lebih luas dengan menghubungkan jawaban yang

diperoleh dengan data lain.

I. Teknik Analisis Data

Dalam melakukan pengujian data, penelitian akan merekam proses wawancara

dan kemudian melakukan transkrip hasil wawancara tersebut ke dalam bentuk

teks, untuk menambah validitas data, akan diberikan surat konfirmasi atas

kebenaran transkrip wawancara yang telah dilakukan.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, peneliti akan melakukan analisis

dengan menggunakan teknik analisis dari Miles & Huberman (Gunawan, 2014:

Page 57: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

38

210-212), yaitu tiga langkah pengolahan data dalam penelitian kualitatif, yaitu :

reduksi data (data reduction), paparan data (data display), dan penarikan

kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/verifying). Pada pelaksanaannya

tahapan ini tidak dilakukan secara beruntutan, namun secara luwes dan fleksibel,

disebut juga sebagai model interaktif dikarenakan proses-proses tersebut saling

berhubungan dan bereaksi selama dan sesudah proses pengumpulan data.

1. Reduksi data (data reduction)

Di tahap ini, peneliti akan merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan

pada hal-hal yang penting, dan mencari tema dan polanya. Data yang telah

direduksi akan memberikan gambaran lebih jelas dan memudahkan untuk

melakukan pengumpulan data.

2. Paparan data (data display)

Pemaparan data sebagai sekumpulan informasi tersusun, dan memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Penyajian data digunakan untuk lebih meningkatkan pemahaman kasus dan

sebagai acuan mengambil tindakan berdasarkan pemahaman dan analisis

sajian data.

3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/verifying).

Penarikan kesimpulan merupakan hasil penelitian yang menjawab pertanyaan

pada fokus penelitian melalui hasil analisis data. Simpulan tersebut kemudian

disajikan dalam bentuk deskriptif objek penelitian dengan berpedoman pada

kajian penelitian.

Page 58: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan dan saran

yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :

A. Kesimpulan

1. Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) merupakan intervensi yang

dilakukan pemerintah dalam penyediaan rumah layak huni kepada Masyarakat

Berpenghasilan Rendah (MBR) sudah berjalan secara bertahap setiap tahunnya, di

mana pelaksanaannya mengacu kepada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat Republik Indonesia NoMOR 13/PRT/M/2016 tentang Bantuan

Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sebagai berikut :

a. Bentuk Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya yaitu pemerintah melakukan

pembangunan rumah layak huni bersubsidi kepada masyarakat MBR.

b. Jenis kegiatan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya merupakan program

pemerintah untuk membantu mendanai kepemilikan rumah masyarakat yang

akan diberikan subsidi berupa keringanan kredit atau uang muka.

c. Persyaratan penerimaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya secara umum

adalah memiliki KTP, tidak memiliki rumah, belum pernah menerima subsidi

perolehan rumah berupa pemilikan rumah dari Pemerintah, memiliki Nomor

Page 59: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

83

Pokok Wajib Pajak (NPWP), memiliki SPT Tahunan PPH Orang Pribadi dan

memiliki penghasilan tidak melebihi batas penghasilan sesuai syarat.

d. Penetapan lokasi dan calon penerima bantuan Stimulan Perumahan Swadaya

dilakukan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan Swadaya Kementerian

PUPR dan Pemerintah Daerah setempat.

e. Penyaluran Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya dilakukan setelah calon

penerima bantuan telah memenuhi seluruh persyaratan selaku penerima bantuan

BSPS.

f. Pembinaan pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya dilakukan

sebagai upaya memfasilitasi penyediaan perumahan dan permukiman bagi

masyarakat.

g. Pemantauan dan evaluasi Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya, di

mana pemantauan dilakukan melalui sistem berbasis teknologi komunikasi

jaringan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan Swadaya Kementerian

PUPR dan evaluasi dilakukan untuk mendapatkan masukan bagi perbaikan

pelaksanaan kegiatan ke depan yang lebih baik oleh Direktorat Jenderal

(Ditjen) Perumahan Swadaya Kementerian PUPR dan pemerintah daerah

setempat.

2. Berdasarkan kriteria evaluasi Pelaksanaan program bantuan Stimulan Perumahan

Swadaya (BSPS) Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kota

Bandar Lampung dapat disimpulkan bahwa terdapat pelaksanaannya yang telah

tercapai dan ada yang belum tercapai sepenuhnya. Adapun pelaksanaan yang

telah tercapai yaitu pada indikator efisiensi dan ketepatan, sedangkan pada

Page 60: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

84

indikator efektivitas kecukupan, perataan dan responsivitas hingga saat ini belum

tercapai sepenuhnya.

B. Saran

1. Untuk memperluas Program bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Bagi

Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Provinsi Lampung pada umumnya

dan Kota Bandar Lampung pada khususnya maka perlu peningkatkan intervensi

oleh Kementerian/Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pemerintah

daerah untuk lebih memberikan kemudahan kepda stakeholder yaitu kemudahan

kepada pengembang perumahan yang berpartisipasi dalam hal pengurusan dan

pembebasan lahan, kemudahan perizinan serta meningkatkan sinergitas

Perbankan dan stakeholder lainnya seperti industri bahan bangunan dalam

menyiapkan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

2. Program BSPS saat ini belum seluruhnya terlaksana di seluruh kabupaten/kota di

Provinsi Lampung akibat belum siapnya infrastruktur di daerah. oleh karena itu

Pemerintah Provinsi harus memberikan pendampingan kepada Kabupaten yang

belum dapat melaksanakan Program BSPS untuk segera menyiapkan sarana dan

prasarana di daerahnya masing-masing agar pengadaan perumahan bersubsidi ini

dapat merata di seluruh Provinsi Lampung.

3. Masih perlunya sosialisasi dari seluruh pemangku kepentingan dalam Program

bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Bagi Masyarakat Berpenghasilan

Rendah (MBR) di Provinsi Lampung yang lebih gencar agar serapan perumahan

bersubsidi ini oleh masyarakat berpenghasilan rendah dapat semakin meningkat di

masa yang akan datang.

Page 61: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

85

4. Salah satu penyebab belum tercapainya target penjualan rumah bersubsidi yang

adalah disebabkan masih adanya Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang belum

mampu untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membayar atau

mengangsur kredit pemilikan rumah (KPR) kepada pihak Perbankan. Oleh karena

itu kiranya pihak Perbankan dapat memberikan kebijakan untuk dapat

menurunkan suku bunga kredit Perbankan sehingga tingkat serapan penjualan

rumah bersubsidi semakin dapat dinikmati oleh masyarakat luas yang

berpenghasilan rendah.

Page 62: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-Buku :

Arikunto, Suharsimi. 2004. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara.

Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi. Bumi

Aksara. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safrudin Abdul Jabar. 2009. Evaluasi Program

Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.

Bungin, Burhan. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Kencana Prenada

Media Group. Jakarta.

Dunn, William N. 2003. Analisis Kebijakan Publik. Gadjah Mada University

Press. Yogyakarta.

Herdiansyah, Haris. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Salemba Empat.

Jakarta.

Idrus, Muhammad. 2007. Metode Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial (Pendekatan

Kualitatif dan Kuantitatif). UII Press. Yogyakarta.

Isaac, Stephen dan Michael. 1984. Handbook in Research and Evaluation. Edit

Publisher. California.

Moleong, Lexy J.. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja

Rosdakarya. Bandung.

Mulyatiningsih, Endang. 2011. Evaluasi Proses Suatu Program. Bumi Aksara.

Jakarta.

Nugroho, Riant. 2012. Public Policy. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Panudju. Bambang. 2009. Pengadaan Perumahan Kota Dengan Peran Serta

Masyarakat Berpenghasilan Rendah. PT. Alumni. Bandung.

Page 63: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

Putra, Fadillah. 2003. Paradigma Kritis dalam Studi Kebijakan Publik. Pustaka

Pelajar. Yogyakarta.

Suyanto, Bagong dan Sutinah. 2011. Metode Penelitian Sosial. PT Raja Grafindo

Persada. Jakarta.

Uzer, Mohammad Usman. 2003. Menjadi Guru Profesional. PT Remaja

Rosdakarya. Bandung.

Wahab, Solichin. 2014. Analisis Kebijakan Publik : Dari Formulasi Ke

Penyusunan Model-Model Implementasi Kebijakan Publik. Bumi Aksara.

Jakarta.

Wirawan. 2015. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Salemba Empat.

Jakarta.

Yudhohusodo, Siswono. 1991. Rumah untuk Seluruh Rakyat. Yayasan Padamu

Negeri. Jakarta.

B. Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan

Permukiman.

Peraturan Menteri Nomor 20/PRT/M/2014 tentang Fasilitas Likuiditas

Pembiayaan Perumahan Dalam Rangka Perolehan Rumah Melalui

Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera Bagi Masyarakat

Berpenghasilan Rendah.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.13/PRT/M/2016

Tentang BSPS.

C. Jurnal

Nugroho, Bagas Akhmad Adi. 2015. Kebijakan Pembiayaan Kredit Perumahan

Rakyat (KPR) Sejahtera Susun Sebagai Solusi Kebutuhan Perumahan

Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Pada Bank Tabungan Negara

(BTN) Cabang Solo Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 3 Tahun 2014

Tentang Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan dalam Rangka

Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah

Sejahtera (FLPP). Universitas Sebelas Maret. Solo.

Meutia, Intan Fitri 2012. Evaluasi Grand Strategy Kepolisian Negara Republik

Indonesia Tahap I “Trust Building” Periode 2005-2010, Tesis.

Universitas Indonesia. Jakarta.

Page 64: EVALUASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/58118/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHSAN.pdf · Yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan, pengorbanan, dan

Marchat, Dewi Wulandari. 2011. Keefektivan Kebijakan Pemberian Subsidi.

KPR/BTN Serta Sarana Dan Prasarana Permukiman di Perumnas Pucang

Gading Cabang Semarang. Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Isabella, Julio Sesar. Amaliatulwalidain. 2017. Evaluasi Program Bantuan

Stimulan Perumahan Swadaya (Desa Rejo Mulyo Kecamatan Way

Serdang Kabupaten Mesuji Tahun 2014). Jurnal Pemerintahan dan Politik

Volume 2 No. 1 Januari 2017.

D. Sumber Internet

http://sumaterapost.co/. Diakses pada Kamis, 13 Desember 2018, Pukul 19.12

WIB.

https://www.rumah.com/., Diakses pada Hari Rabu, 12 Desember 2018, Pukul

13.56 WIB.

https://ekbis.sindonews.com/., Diakses pada Hari Rabu, 12 Desember, Pukul

13.56 WIB.

https://www.rumah.com/., Diakses Hari Rabu, 12 Desember, Pukul 13.56 WIB..