13
Psikologi Remaja REFLEKSI Oleh: Maria Srilestari H. Lalong 111224041 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA dan DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

evaluasi PSIKOREM

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: evaluasi PSIKOREM

Psikologi Remaja

REFLEKSI

Oleh: Maria Srilestari H. Lalong

111224041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA dan DAERAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

Page 2: evaluasi PSIKOREM

1. Perkembangan Kognisi Remaja (ratih 5)

Dalam materi pembelajaran ini yang saya dapatkan ialah apa itu perkembanagn kognisi

dalam diri remaja, dan proses-proses yang menggambarkan perkembangan kognisi,dan

peran kognisi dalam perkembangan aspek-aspek lain, serta isu yang terkait dengan

perkembangan kognisi dalam konteks budaya.

Sepengetahuan saya perkembangan kognitif itu merupakan cara seseorang berpikir

secara logis ternyata bukan sekadar berpikir logis saja tetapi kita perlu melibatkan proses

memperoleh, menggunakan pengetahuan dan dapat memecahkan persoalan yang ada di

sekitar lingkungan.

Dalam teori untuk menggambarkan perkembangan kognisi ada lima tahap menurut

Piaget:

1. Skema

Kerangka untuk menafsirkan segala sesuatu yang dilihat atau didengarnya.

2. Adaptasi

Proses menyesuaikan dengan memasukkan informasi baru ke dalam pemmikiran

individu.

3. Asimilasi

Memasukkan infoormasi baru ke dalam pengetahuan yang sudah ada, tetapi

skema tidak mengalami perubahan.

4. Akomodasi

Menyesuaikan informasi baru dengan skema yang baru , ketika skema lama tidak

berhasil.

5. Equilibration

Dalam teori ini, remaja mengubah pemikran dari suatu kondisi ke kondisi lain.

Adanya ketidakseimbangan ketika remaja berusaha untuk memahami dunianya.

Page 3: evaluasi PSIKOREM

Peran kognisi dalam perkembangan aspek lain yakni keterkaitannya dengan keberhasilan

anak dalam belajar, proses mengingat dan berpikir, saat berpikir remaja dihadapkan pada

objek-objek diwakili dengan kesadaran. Budaya berpengaruh pada faktor lingkungan dan

potensi wilayah yang berbeda-beda.

1. Faktor dan Isu Perilaku Seksual Remaja (suster13)

` Di sini lebih ditekankan tahap perkembangan remaja, perkembangan fisik,

perkembangan perilaku seksual remaja, faktor yang berpengaruh pada perilaku seksual

remaja,dan isu perilaku seksual remaja, serta dampak perilaku seksual remaja.

tahap perkembangan remaja ada tahap remaja awal (12-15 tahun), masa remaja tengah (15-

18), dan masa remaja akhir (18 – 21 tahun).

Perkembangan fisik: ciri seks, dan seks sekunder.

Perilaku seksual pada remaja selalu didorong oleh hasrat seksual baik dilakukan sendiri,

lawan jenis maupun sesama jenis (Sarwono 2003)

Sedangkan yang saya dapatkan dalam factor yang mempengaruhi perilaku seksual

remajaada faktor internal dan eksternal. Isu dalam perilaku seksual remaja melakukan

hubungan seks adalah biasa dan sudah wajar, mencari informasi masalah seks pranikah,

remaja suka mencoba-coba berseksualitas.

Dampak perilaku seksual remaja ialah dampak psikologis, fisiologis, sosial, dan dampak

fisik.

2. Perkembangan Emosi Remaja; (lia 7)

Yang saya dapatkan dalam materi ini adalah Faktor yang mempengaruhi emosi remaja,

dan isu terkait perkembangan emosi.

Faktor yang mempengaruhi emosi remaja ialah perubahan jasmaniah, perubahan

interaksi dengan teman sebaya, perubahan pandangan luar, faktor belajar.

Page 4: evaluasi PSIKOREM

Isu terkait perkembangan emosi ialah remaja menganggap kebiasaan merokok sebagai

suatu kebanggaan karena dianggap sebagai banci oleh teman, pacaran berlebihan

menandakan sudah dewasa, tawuran dianggap sebagai jagoan.

3. Perilaku Seksual pada Remaja (Erika12)

Perilaku seksual merupakan segala tingkah laku didorong hasrat seksual, baik lawan jenis

maupun sesama jenis.

Karakteristik perilaku seksual remaja, yaitu

Proses matangnya fungsi-fungsi seksual remaja

Munculnya sifat kelaki-lakian dan sifat kewanita-wanitaan

Tingkah laku seksualnya meningkat atau progresif

Di sini dijelaskan apa peran seks sesungguhnya pola perilaku anggota jenis kelamin yang

disetujui dan diterima kelompok sosial, tempat individu mengidentifikasi dirinya. Jadi peran

seks yang saya pahami bukan hanya menunjukkan kelaki-lakian atau kewanitaan seseorang

tetapi mesti diterima dalam hal yang wajar oleh lingkungan.

Peran seks dalam stereotip pria dan wanita adalah:

Konsep penampilan yang disetujui: bentuk tubuh, cirri wajah, dan pakaian.

Pola perilaku

Cara bertutur

Cara menyatakan perasaan atau emosi

Cara mencari nafkah yang tepat.

Jadi yang saya dapatkan di sini umumnya ialah kita jangan menyalahgunakan peran seks

kita sebagai suatu pribadi.

4. Perkembangan dan Karakteristik Moral Remaja (linda 10)

Page 5: evaluasi PSIKOREM

Pada materi pembelajaran ini saya mendaptkan tahap-tahap perkembangan remaja,

karakteristiknya, kekhasannya , perbedaan moral anak dengan remaja, dampaknya terhadap

sikap dan perilaku remaja .

Tahap perkembangan moral :

Tahap pramoral: anak belum tertarik dengan aturan.

Tahap konvensional: anak sadar akan taat pada kekuasaan.

Tahap otonom: tertarik pada aturan didasarkan resiprositas.

Karakteristiknya ialah mulai berpikr abstrak, memecahkan masalah dengan hipotesis,

mengolah informasi, mengemukakan ide, segalanya dipahami alamiah, membayangkan

menjadi peran orang dewasa, berpikir logis dengan objek yang abstrak.

Kekhasan moral remaja ialah tengah berada pada taraf otonom, semakin berpikir kognitif

sehingga pemahaman moralnya semakin tinggi, dan meniru moral lingkungan sekitarnya.

Berbeda dengan anak, remaja lebih berpikir abstrak ataformal, dan dapat memahami

peraturan manusia atas persetujuan semua orang.

Dampak perkembangan moral terhadap sikap dan perilaku remaja ialah berperilaku

semaunya, sadar akan pribadi yang otonom, tidak dapat diperintah orang lain, selalu merasa

benar, membantah aturan dalam keluarga,dll.

5. Isu Perkembangan Remaja di Sekolah dan Peran Guru dalam Mengatasinya (Krisna 14)

Masa remaja itu masa peralihan dari tahap kanak-kanak ke tahap berikutnya yakni tahap

remaja yang mengalami banyak perubahan fisik, psikis, behavioral. Karakteristik

permasalahan yang timbul pada masa remaja ialah adanya kecanggungan dalam pergaulan

dan kekakuan dalam gerakan, ketidakstabilan emosi, dan adanya kekosongan karena

pandangan hidup, dan sebaginya.

Dalam materi ini pula ada isu permasalahan remaja di Sekolah misalnya merokok, sex

bebas/ penyimpangan seks, narkoba dan miras, kekerasan remaja.

Peran guru mengatasi isu-isu tersebut adalah bisa bersahabat dengan siswa, menciptakan

kondisi yang kondusif untuk siswa, memberi keleluasaan siswa mengekspresikan diri,

menyediakan sarana dan prasarana bermain dan olahraga, dan lainnya.

Page 6: evaluasi PSIKOREM

Jadi di sini yang saya pahami ialah metode yang dapat kita sesuaikan dengan siswa

dengan penelitian pembelajaran yang sesuai kognisi anak, dan remaja biasanya

bereksplorasi dengan berdiskusi, dan sebagai guru kita juga harus mengenali siswa-siswa

dalam kelas.

6. Hakekat dan karakteristik perkembangan kognisi remaja (Mery 4)

Dalam materi ini yang saya dapatkan bagimana karakteristik seorang anak hingga remaja.

Kognitif ialah cara berpikir dan cara mengetahui sesuatu. memahami lingkungan fisik dan

sosial termasuk dirinya sendiri.

Di sini ada tahap-tahap perkembangan kognisi kanak-kanak hingga remaja yaitu:

Tahap Sensori-Motoris (0-2 tahun)

Adanya proses pematangan aspek motorik, kemudian anak mengembangkan

kemampuan mempresepsi, sentuhan-sentuhan, gerakan-gerakan, dan belajar

mengoordinasikan tindakannya.

Tahap praoprasional (2-7 tahun)

Tahap yang memperlihatkan kecendrungan oleh suasana intuitif. Anak bersifat

egosentris sehingga masalah dalam berinteraksi dengan lingkungannya, termasuk

orangtuanya.

Tahap operasional Konkret (7-11 tahun)

Anak mulai menyesuaikan diri dengan realitas konkret dan sudah mulai

berkembang rasa ingin tahunya.

Tahap operasional formal (11 tahun ke atas)

Anak sudah mampu melakuakan abstraksi, memaknai arti kiasan dan simbolik,

dan memecahkan persoalan-persoalan yang bersifat hipotesis.

Karakteristiknya ialah:

Karakteristik tahap sensori-Motoris

Segala tindakanya masih bersifat naluriah, aktivitas pengalaman didasarkan pada

Page 7: evaluasi PSIKOREM

indra, mampu melihat dan meresapi pengalaman, tetapi belum untuk

mengategorikannya, belajar menangani objek konkret melalui skema sensori-

motoris.

Karakteristik tahap praoperasional

Dapat mengombinasikan dan mentranformasikan informasi, mampu

mengemukakan alasan dalam menyatakan ide. Mengerti hubungan sebab-akibat

dalam suatu peristiwa konkret, cara berpikir bersifat egosentris ditandai oleh

tingkah laku.

Karakteristik tahap operasional konkret

Segala sesuatu dipahami berdasarkan kenyataan yang dialami, cara berpikir belum

menangkap yang abstrak meskipun cara berpikir nampak sistematis dan logis.

Karakteristik tahap operasional konkret

Segala sesuatu dipahami berdasarkan kenyataan yang dialami, cara berpikir belum

menangkap yang abstrak meskipun cara berpikir nampak sistematis dan logis.

7. Perkembangan Fisik Remaja (paul)Dalam materi pembelajaran ini yang saya dapatkan adalah faktor -faktor yang dapat

mempengaruhi pertumbuhan fisik meliputi factor pendukung dan penghambat. Adapula perubahan tubuh yang terjadi selama proses pertumbuhan remaja ada perubahan eksternal dan internal.

Perubahan eksternal itu meliputi tinggi badan, berat badan, proposisi tubuh remaja dan organ seks.Sedangkan perubahan internal ada pada sistem pencernaan, peredaran darah, pernafasan, endokrin, dan sistem jaringan tubuh.

Dari materi pembelajaran ini saya bisa lebih mengasah lagi tentang perubahan-perubahan yang ada dalam fisik seorang remaja pria dan wanita. Ada pula isu perkembangan fisik, di sini adanya perbedaan berkembangnya remaja zaman dahulu dan zaman modern sekarang yang lebih memilih budaya instan.

8. Hakikat Perkembangan Emosi Remaja (mbek)Pada materi “ hakekat perkembangan emosi remaja” ini saya dapat lebih mendalami apa

itu emosi sebenarnya dan bagaimana proses perkembangan emosiremaja, bentuk –bentuk emosi dan hubungan emosi dengan perilaku, karakteristik perkembangan emosi remaja dan teori yang berkaitan dengan motivasi.

Dalam hal ini emosi itu sendiri adalah respon terhadap suatu perangsang yang menyebabkan perubahan fisiologis disertai perasaan yang kuat dan biasanya mengandung

Page 8: evaluasi PSIKOREM

kemungkinan untuk meletus , jadi yang saya tangkap di sini ialah luapan rasa yang kuat , entah itu jengkel, marah, dan yang lainnya yang akan menyebabkan adanya perubahan pada tubuh seseorang ada yang mukanya merah, ada pula meluapkan emosinya dengan menekan dirinya sendiri dan ada pula yang menangis. Adapula bentuk-bentuk emosi : amarah, ialah bentuk yang meliputi jengkel, benci, brutal dan lain-lain.

9. Perkembangan social remaja (okti)Dalam materi pembelajaran perkembangan Sosial Remaja kelompok lebih

menspesifikasi lagi ke dalam faktor-yang mempengaruhi perkembangan sosial remaja, dan isu tentang perkembangan sosial remaja.Yang saya dapatkan pada faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial remaja ialah ada faktor internal yang mencakup mental (emosi dan intelegensi ) dan kematangan anak. faktor yang kedua ialah faktor eksternal yang mencakup lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan mastarakat, status ekonomi dan tingkat pendidikan.

Dalam lingkungan keluarga inilah yang berperan penting dalam pembentukan psikologis remaja, keluarga mempengaruhi berbagai aspek perkembangan individu sosialnya, tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi dan proses ini mempengaruhi pergaulan dan etika bersosialisasi dengan orang lain, maka peran keluarga dalam perkembangan sosial remaja sangatlah penting untuk mengembangakan kepribadian seorang remaja.

lingkungan Sekolah juga berperan untuk memperluas lingkungan sosialnya dalam proses sosialisasi sekaligus faktor lingkungan baru bagi remaja, dan terbentuk suatu sistem yang menjadi norma bagi diri seorang remaja.

lingkungan masyarakat merupakan proses yang dialami remaja dalam bersosialisasi dengan masyarakat dan membentuk konsistensi sikap dalam pembentukan sosialisasi remaja.

Status ekonomi keluarga juga sangat mempengaruhi perkembangan remaja dalam lingkungan sosial (masyarakat ) karena dalam masyarakat yang dilihat adalah bagaimana status ekonomi keluarganya, karena itu akan memperhitungkan sebagaimana baiknya anak dalam bersosialisasi dalam masyarakat. jika seorang remaja berasal dari status ekonomi yang layak dan baik, maka akan dipandang menyelaraskan dengan identik kemampuannya bersosialisasi dalam lingkungan masyarakat.

Tingkat pendidikan seorang remaja berpengaruh sekali dalam perkembangan sosialnya, karena pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah, dan mampu menanamkan norma-norma perilaku dalam lingkungan sekitarnya.

Page 9: evaluasi PSIKOREM

Subpokok dalam materi ini adalah isu perkembangan sosial remaja yang merupakan fenomenal yang terjadi dalam masyarakat ialah adanya kenakalan-kenakalan remaja yang tidak sesuai dengan norma dalam masyarakat. bentuknya berupa minum minuman keras dan mengkonsumsi NAPZA , remaja menganggap sebagai simbol remaja gaul, menato / menindik pada bagian tubuh sebagai stylis yang trend, dll.

Beberapa faktor inilah yang dapat mengembangakan atau bahkan mengganggu perkembangan sosial remaja itu.

10. Hakikat karakteristik dan Perkembangan Remaja (nency)

11. Faktor dan Isu yang Mempengaruhi Perkembangan Moral Remaja (erna niri)

Dalam materi ini dijelaskan apa isi moral, faktor-faktor yang mempengaruhi moral, dan isu-isu yang berkaitan dengan perkembangan moral remaja. Moral merupakan rangkaian nilai perilaku yang harus dipatuhi. Karakteristik yang menonjol dalam perkembangan moral remaja harus sesuai dengan tingkat perkembangan kognisi yang mulai mencapai tahapan berfikir operasional.

Faktor yang mempengaruhi moral remaja ialah:a.Konsisten dalam mendidik anakb. Sikap orang tua dalam keluargac. Penghayatan dan pengalaman agama yang dianut.d. Sikap konsisten orang tua dalam menerapkan normae. Kurang tertanamnya jiwa agama pada setiap orang dalam masyarakat.f. Keadaan masyarakat yang kurang stabilg. Banyaknya tulisan dan gambar yang tidak mengindahkan dasar moral.h. Tidak terlaksananya pendidikan moral yang baiki. Kurangnya kasadaran orang tua akan pentingnya pendidikan moral dasar sejak dini.j. Banyaknya orang melalaikan budi pekerti.

Isu yang berkaiatan dengan perkembangan moral remaja ini adalah adanya pergaulan bebas karena kurang erhatian dari orangtua, aksi vandalism, geng-gengan, dan remaja menjadi pembangkang.

Jadi yang saya dapatkan dari sini ialah perkembangan moral dipengaruhi kognitif remaja.