48
LAPORAN EVALUASI TENGAH MASA STRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KABUPATEN MIMIKA TAHUN 2008-2013 E a w r e u m o Y e e N m e

Evaluasi Renstra HIV Kab Mimika

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Hasil evaluasi tengah masa Rencana Strategis Penanggulangan HIV di Kabupaten Mimika, Papua

Citation preview

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS

    KABUPATEN MIMIKATAHUN 2008-2013

    E aw reum oY e e N me

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-2013 1

    LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKA

    TAHUN 2008-2013

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-20132

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-2013 i

    Kata Pengantar

    Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas perlindungan-Nya maka hasil evaluasi masa tengah Rencana Strategi (RENSTRA) Penanggulangan AIDS Kabupaten Mimika tahun 2008-2011 dapat diselesaikan.Hasil evaluasi RENSTRA ini bukan hanya sebagai laporan tetapi yang terpenting adalah penilaian terhadap semua upaya pengendalian dan penanggulangan HIV-AIDS & IMS di Kabupaten Mimika. Penilaian ini dilakukan secara komprehensif dan menyeluruh terhadap semua kegiatan penanggulangan HIV-AIDS dan kebijakan Pemerintah Kabupaten Mimika dalam upaya menanngulangi HIV-AIDS yang telah termuat dalam dokumen RENSTRA Penanggulangan HIV-AIDS & IMS Kabupaten Mimika tahun 2008-2013.Seluruh indikator yang dinilai merupakan indikator masukan dan indikator proses guna mencapai visi atau cita-cita RENSTRA pada tahun 2013 mendatang. Tentu saja, hasil evaluasi ini dapat memberikan gambaran terhadap seluruh upaya dan penilaian kinerja bagi Pemerintah Daerah bersama seluruh SKPD anggota KPA Kabupaten Mimika, sektor swasta, LSM AIDS maupun kelompok masyarakat sipil yang telah berperan aktif dalam mengendalikan epidemi HIV selama tiga tahun masa RENSTRA, sekaligus dapat memperbaiki ataupun memperkuat dan mengembangkan upayaupaya pengendalian epidemic HIV pada tahun 2013 mendatang. Indikator keenam dari MDGs merupakan arah kebijakan nasional yang harus didukung guna mencapai kesejahteraan masyarakat terutama di Kabupaten Mimika. Sehingga pada sisa masa RENSTRA ini, kami menghimbau agar seluruh upaya pengendalian maupun penanggulangan HIV-AIDS di Kabupaten Mimika harus mengacu pada kebijakan pemerintah dengan tidak mengabaikan nilai-nilai kearifan lokal.Pada kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bupati Mimika selaku Ketua KPA Kabupaten Mimika, DPRD Kabupaten Mimika, para anggota KPA Mimika di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mimika, sektor swasta, LSM AIDS dan kelompok masyarakat sosial termasuk kelompok populasi kunci, pimpinan lembaga-lembaga donor serta seluruh

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-2013ii

    masyarakat yang telah bersama-sama melaksanakan upaya pengendalian dan penanggulangan HIV-AIDS di Kabupaten Mimika. Sekiranya seluruh upaya yang dilakukan hingga dua tahun mendatang dapat mewujudkan cita-cita RENTSRA Penanggulangan AIDS Kabupaten Mimika.

    Timika, Januari 2012 WAKIL BUPATI MIMIKAABDUL MUIS Ketua Pelaksana

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-2013 iii

    Daftar Isi

    Kata Pengantar ........................................................................................................................... iDaftar Isi ........................................................................................................................................ iiiPendahuluan ................................................................................................................................ 1Tujuan Evaluasi .......................................................................................................................... 7Metode Evaluasi ......................................................................................................................... 81. Pendekatan ........................................................................................................................... 82. Fokus Evaluasi ..................................................................................................................... 83. Pemilihan Informan .......................................................................................................... 94. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................................. 95. Analisis Data ........................................................................................................................ 10Hasil Evaluasi................................................................................................................................ 111. Evaluasi Masukan (Input)................................................................................................ 111.1. Kegiatan ..................................................................................................................... 111.2. Indikator .................................................................................................................... 122. Evaluasi Proses .................................................................................................................... 152.1. Program/Kegiatan ................................................................................................ 152.1.1. Program Peningkatan Kinerja KPA Kabupaten Mimika ....................... 152.1.2. Program Pemantauan Penerapan Perda No 11/2007 .......................... 162.1.3. Program Peningkatan Kapasitas Instansi Terkait, Masyarakat dan Swasta ........................................................................................................................ 172.1.4. Program Pemutusan Mata Rantai Penularan IMS dan HIV................... 192.1.5. Program Peningkatan Mutu dan Mendekatkan Akses Layanan Kesehatan ....................................................................................................................................... 212.1.6. Peningkatan Kinerja Surveilans dan Perencanaan Program............... 222.2. Indikator ................................................................................................................... 233. Evaluasi Hasil (Outcome) ................................................................................................ 253.1. Peningkatan Komitmen dan Dana ................................................................. 253.2. Peningkatan Akses Layanan Terkait ............................................................ 253.3. Prevalensi IMS dan HIV ..................................................................................... 273.4. Peningkatan Kualitas Hidup ODHA .............................................................. 28Kesimpulan dan Rekomendasi............................................................................................ 30

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-2013iv

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-2013 1

    Pendahuluan

    Situasi epidemi HIV di Tanah Papua berbeda dengan sebagian besar wilayah Indonesia lainnya. Tingkat penularan HIV pada masyarakat umum, diluar kelompok yang umumnya diketahui sebagai kelompok paling berisiko terhadap penularan HIV, adalah yang tertinggi di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan tingginya prevalensi HIV pada populasi umum dari hasil survei Kementerian Kesehatan dan Badan Pusat Statistik tahun 2006 yaitu mencapai 2.4 persen atau 16 kali lebih tinggi dari estimasi Prevalensi HIV pada masyarakat dewasa Indonesia tahun 2009. Jumlah kumulatif kasus AIDS yang dilaporkan per 1000 masyarakat di Tanah Papua hingga akhir tahun 2011 juga lebih dari 10 kali rerata nasional, dan prevalensi HIV pada Wanita Penjaja Seks di salah satu tempat dilakukannya Surveilans Terpadu Biologi dan Perilaku tahun 2009 d Tanah Papua adalah yang tertinggi di Indonesia.Epidemi HIV di Kabupaten Mimika merupakan salah satu yang paling cepat perkembangannya diantara kabupaten/kota di Provinsi Papua. Hingga akhir tahun 2011, tercatat jumlah kumulatif kasus AIDS yang dilaporkan mencapai 519 orang. Sementara itu, prevalensi HIV pada WPS juga meningkat secara signifikan dari 7.4% pada tahun 2008 menjadi 19.5% di akhir 2011. Selain itu, risiko penularan HIV dan masalah kesehatan lainnya menjadi semakin rawan dengan rerata pertumbuhan masyarakat 14% pertahun dalam beberapa tahun terakhir, sebagai akibat banyaknya orang dewasa datang ke Mimika untuk mengadu nasib, serta mobilasi masyarakat dengan kabupaten tetangga yang cukup tinggi. Pemerintah Kabupaten Mimika menyadari perlunya upaya yang intensif, komprehensif dan terkoordinasi untuk menanggulangi epidemi HIV beserta dampak turunannya, oleh karena itu, pada tahun 2007 diterbitkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS dan IMS di Kabupaten Mimika. Selanjutnya, Strategi Penanggulangan AIDS Kabupaten Mimika tahun 2008 2013 juga dibuat sebagai landasan pemangku kepentingan dalam melakukan berbagai upaya untuk menghentikan atau paling tidak mengendalikan laju epidemi HIV beserta dampaknya.Strategi Penanggulangan AIDS di Kabupaten Mimika tahun 2008 2013 bertujuan untuk mengendalikan risiko penularan HIV dan IMS serta meningkatkan kualitas hidup ODHA dan mengurangi dampak sosial ekonomi akibat HIV dan AIDS. Strategi tersebut memiliki 12 sasaran dan terdiri dari 6 program yaitu: (i) Peningkatan kinerja KPA, (ii)

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-20132

    Penerapan dan Pemantauan Perda No 11/2007, (iii) Peningkatan kapasitas instansi terkait, masyarakat dan Swasta, (iv) Pemutusan mata rantai penularan IMS dan HIV, (v) Peningkatan mutu dan mendekatkan akses layanan kesehatan terkait, dan (vi) Peningkatan kinerja surveilans dan perencanaan program.Pelaksanaan program-program yang ada didalam Strategi Penanggulangan AIDS di Kabupaten Mimika 2008 2013 telah berjalan selama lebih dari dua setengah tahun, sehingga dengan merujuk pada Bagian 4 dokumen tersebut, tentang Monitoring dan Evaluasi, maka saat ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan evaluasi tengah masa. KPA Kabupaten Mimika kemudian bekerja sama dengan AIDsina Foundation untuk melakukan evaluasi tengah masa sehingga diharapkan bisa menghasilkan laporan evaluasi yang dapat memberikan gambaran komprehensif tentang pelaksanaan berbagai progam penanggulangan AIDS di Kabupaten Mimika serta rekomendasi yang akan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas program.

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-2013 3

    Tujuan Evaluasi

    Implementasi program-program didalam Strategi Penanggulangan AIDS di Kabupaten Mimika tahun 2008 2013 harus senantiasa di evaluasi untuk melihat sejauh mana program tersebut telah berhasil mencapai sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Tanpa adanya evaluasi, program-program yang berjalan tidak akan dapat dilihat hasil dan efektifitasnya. Dengan demikian, kebijakan-kebijakan baru sehubungan dengan pelaksanaan program tersebut tidak dapat didukung oleh data dan fakta yang ada. Oleh karena itu, evaluasi program bertujuan untuk menyediakan data dan informasi serta rekomendasi bagi pemangku kebijakan untuk memutuskan apakah akan melanjutkan, memperbaiki atau menghentikan programprogram yang sedang dilakukan.Hasil evaluasi tengah masa Strategi Penanggulangan AIDS Kabupaten Mimika tahun 2008 2013 diharapkan dapat :Menyajikan data dan informasi bagi pemangku kebijakan yang berkaitan dengan tindak lanjut, perluasan atau penghentian program;

    Memberikan masukan bagi pengambil keputusan tentang modifikasi atau perbaikan program;Memberi masukan untuk kegiatan koordinasi dan pembinaan bagi penyelenggara, pengelola, dan pelaksana program;Menyajikan data dan analisis tentang cakupan program yang sudah berjalan hingga akhir tahun 2011

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-20134

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-2013 5

    Metode Evaluasi

    Pendekatan1. Pelaksanaan evaluasi ini menggunakan metode atau pendekatan deskriptif kualitatif, karena tujuannya adalah untuk mendeskripsikan dan menggambarkan pelaksanaan program-program didalam Strategi Penanggulangan AIDS di Kabupaten Mimika Tahun 2008 - 2013. Dalam hal ini guna menganalisis data yang diperoleh secara mendalam dan menyeluruh, dengan harapan dapat diketahui sejauh mana tingkat keberhasilan pelaksanaan berbagai program terkait, faktor pendukung dan penghambat serta dampaknya terhadap epidemi HIV di Kabupaten Mimika. Data kuantitatif yang berbentuk tabel-tabel dan berupa angka-angka ditampilkan dalam bentuk analisis dan pembahasan secara detail, serta digunakan untuk mendukung analisis secara keseluruhan sebagai pembuktian bagi fenomena-fenomena yang sedang di evaluasi, yaitu pelaksanaan berbagai program didalam Strategi Penanggulangan AIDS di Kabupaten Mimika Tahun 2008 - 2013.Tim Evaluator dari AIDSina Foundation langsung turun ke lapangan dan mengumpulkan data sesuai dengan pokok permasalahan yang berhubungan dengan pelaksanaan program-program didalam Strategi Penanggulangan AIDS di Kabupaten Mimika Tahun 2008 2013.Data yang dihimpun mengikuti fokus evaluasi berupa kata-kata, tindakan, situasi, dokumentasi dan peristiwa yang diobservasi. Pada pengumpulan data/informasi ini tim evaluator sekaligus sebagai instrumen yang dilakukan dengan kegiatan wawancara, diskusi kelompok dan tinjauan dokumentasi, oleh karenanya tim evaluator mencatat dan mengamati perilaku orang yang diwawancarai.Fokus Evaluasi2. Penentuan fokus evaluasi dimaksudkan guna memperjelas ruang lingkup evaluasi ini, sehingga terhindar dan tidak terjebak oleh pengumpulan data pada bidang yang sangat umum dan luas atau kurang relevan dengan tujuan evaluasi. Adapun pembatasan dan ruang lingkup evaluasi ini meliputi :

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-20136

    Definisi Konsepi. Evaluasi ini adalah kegiatan penilaian dalam rangka menilai tingkat kegagalan dan keberhasilan, kefektifan dan efisisensi terhadap pelaksanaan suatu program

    Definisi Operasionalii. Evaluasi adalah kegiatan penilaian program-program didalam Strategi Penanggulangan AIDS di Kabupaten Mimika Tahun 2008 2013 yang diukur melalui pencapaian indikator-indikator masukan (input), proses (output), dan hasil (outcome) serta status pelaksanaan berbagai program yang tercantum dalam strategi tersebut.Pemilihan Informan3. Di dalam melakukan pemilihan informan kunci untuk mendukung hasil evaluasi, maka dipilihkan orang yang bernar-benar mengetahui dan menguasai serta teribat langsung dengan pelaksanaan program penanggulangan AIDS di Kabupaten Mimika. Informan kunci yang bersinggungan langsung dengan pelaksanaan program penanggulangan AIDS di Kabupaten Mimika antara lain: Kepala Dinas Kesehatan beserta jajarannya yang menangani langsung program-program kesehatan terkait termasuk pimpinan puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah Mimika, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, RSMM, PHMC, LSM, Perwakilan Gereja dan MUI, SatPol PP, Dinas Pemuda dan Olahraga, WPS di lokalisasi dan tokoh masyarakat.Teknik Pengumpulan Data4. Pengumpulan data evaluasi tengah masa Strategi Penanggulangan AIDS di Kabupaten Mimika 2008 2013 menggunakan teknik sebagai berikut:Observasi atau Pengamatani. Observasi atau pengamatan langsung terhadap obyek evaluasi untuk menggali aspek-aspek yang relevan dan penting sebagai dasar analisis dan interpretasi, dilakukan oleh tim evaluator pada bulan September 2011. Pengamatan di lapangan bertujuan untuk menggali kemungkinan adanya informasi yang terlewatkan dari wawancara dan diskusi yang dilakukan, dan berupaya memperkaya dimensi pengamatan dari fenomena analisis yang ada. Selain melakukan pengamatan juga diadakan pengumpulan data dan mendeskripsikan Wawancara dan Diskusi Kelompok Terfokusii. Wawancara dan Diskusi Kelompok Terfokus dimaksudkan untuk memperoleh

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-2013 7

    data kualitatif serta beberapa keterangan atau informasi dari informan kunci. Wawancara dan Diskusi Kelompok ini dilakukan secara bertahap dari bulan September Desember 2011 terhadap narasumber yang dianggap memiliki pengetahuan memadai tentang suatu persoalan atau fenomena pelaksanaan berbagai program Penanggulangan AIDS yang sedang dievaluasi, termasuk diantaranya dengan informan kunci yang disebutkan diatas.Kajian Dokumeniii. Penggunaan dokumen dalam evaluasi ini adalah dokumen resmi dari lembaga/organisasi yang telah dan sedang melaksanakan berbagai program yang ada didalam Strategi Penanggulangan AIDS Kabupaten Mimika Tahun 2008 2013. Dokumen dimaksud mencakup Perda Kabupaten Mimika No 11 tahun 2007, SK Bupati Mimika No 106 Tahun 2004, SK Bupati Mimika No 70 Tahun 2011, Laporan Tahunan KPA Kabupaten Mimika tahun 2011, Laporan Perkembangan HIV AIDS di Indonesia Triwulan IV tahun 2011 Kementerian Kesehatan, Laporan Survei Perilaku pada Siswa SLTA di Kabupaten Mimika tahun 2011, Analisis Data5. Analisa tabel tunggal dipergunakan untuk data yang diperoleh dengan metode survei, sedangkan untuk data kualitatif yang diperoleh melalui wawancara, diskusi kelompok dan observasi dilakukan analisa dengan metode analisis operational

    component. Dimana dalam pelaksanaan analsis data kualitatif bertujuan pada penggalian makna, penggambaran, penjelasan dan penempatan data pada konteksnya masing-masing. Uraian data jenis ini berupa kalimat-kalimat, bukan angka-angka atau tabel-tabel. Untuk itu data yang diperoleh diorganisir dalam struktur yang mudah dipahami dan diuraikan.

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-20138

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-2013 9

    Hasil Evaluasi

    Alur penyajian hasil evaluasi mengikuti alur didalam definisi operasional evaluasi tengah masa Strategi Penanggulangan AIDS Kabupaten Mimika 2008 2013, dimana pada intinya terbagi menjadi hasil evaluasi terhadap masukan (input), proses dan hasil (outcome) dari berbagai kegiatan yang ada dalam strategi tersebut. Beberapa program dan kegiatan yang tidak direncanakan didalam strategi juga dievaluasi sebagai bagian tidak terpisahkan upaya penanggulangan AIDS di Kabupaten Mimika yang komprehensif.Evaluasi Masukan (Input)1.

    5.1. KegiatanSecara umum, kegiatan yang termasuk dalam input dibagi menjadi 2 bagian yaitu anggaran dan instrumental. Sebagian dari penyediaan instrumental seperti pedoman, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksana, sumber daya manusia, sarana dan prasarana saling beririsan satu sama lain maupun antar bagian sehingga sulit dilakukan evaluasi menurut pembagian sesuai dengan metodologi. Selain itu, belum ada mekanisme yang jelas untuk pengumpulan data anggaran dan serapannya untuk program-progam yang terkait dengan Penanggulangan AIDS yang sumber dananya bukan berasal dari anggaran pendapatan dan belanja (APBD) Kabupaten Mimika. Sehingga hasil evaluasi tengah masa Strategi Penanggulangan AIDS di Kabupaten Mimika 2008 2013 ini belum dapat memberikan gambaran komprehensif tentang masukan (input) anggaran dan sebagian instrumental berbagai program didalam strategi tersebut.Selama periode 2008 2011, beberapa lembaga/institusi juga telah memberikan kontribusi terhadap jalannya upaya penanggulangan AIDS di Kabupaten Mimika, diantaranya Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, LPMAK, PHMC PT. Freeport Indonesia, Global Fund yang membantu Dinas Kesehatan, Sekretariat KPA dan LSM serta Unicef yang membantu Dinas Pendidikan dalam mengembangkan program penanggulangan AIDS untuk remaja.Didalam Strategi Penanggulangan AIDS Kabupaten Mimika tahun 2008-2013, ada beberapa kegiatan dibawah 3 program yang terkait erat dengan masukan (input) bagi pelaksanaan berbagai program lainnya yaitu (i) Peningkatan kinerja KPA, (ii)

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-201310

    Peningkatan kapasitas instansi terkait, masyarakat dan swasta, dan (iii) Peningkatan mutu dan mendekatkan akses layanan kesehatan terkait. Sehingga untuk memudahkan dalam menganalisa hasil evaluasi maka akan dibahas pada sub-bab indikator proses dibawah.Indikator5.2. Ada 8 indikator input yang ditetapkan didalam Strategi Penanggulangan AIDS Kabupaten Mimika 2008 2013, dimana 7 indikator telah sebagian atau seluruhnya di capai. Hasil evaluasi terhadap pencapaian indikator-indikator input tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah

    Tabel 1. Status Pencapaian Indikator Masukan (input)

    No Indikator Masukan (Input) Status Pencapaian1 Tersedianya kebijakan pemakaian kondom 100 % Perda No 11/2007 sudah mencakup kebijakan pemakaian kondom 100% pada hubungan seks berisko, Perda tersebut diikuti dengan SK Bupati No. 70/2011 yang menetapkan tim pembinaan dan pengawasan pelaksanaan Perda beserta mekanisme pelaksanaannya.2 Tersedianya nya perangkat kontrol terhadap pelaksanaan kebijakan pemakaian kondom 100 %3 Tersedianya strategi komunikasi perubahan perilaku untuk remaja Belum tersedia4 Tersedianya pedoman teknis program bagi remaja berbasis sekolah dan luar sekolah Modul kesehatan reproduksi dan buku panduan pendidik sebaya sudah dikembangkan oleh Dinas Pendidikan dengan bantuan Unicef pada tahun 20115 Tersedianya program kerja tahunan pada instansi teknis terkait baik pemerintah maupun swasta

    Dinas kesehatan, Dinas Sosial, LPMAK dan PHMC Dept sudah mempunyai program kerja tahunan sejak tahun 2008, sedangkan Dinas Pendidikan baru mulai memilikinya sejak tahun 2011.Program kerja masih belum terintegrasi walaupun pelaksanaannya sudah dikoordinasikan6 Tersedianya anggaran operasional program yang bersumber dari APBD Kabupaten Mimika

    APBD Mimika telah mengalokasikan anggaran untuk operasional program Penanggulangan AIDS sejak tahun 2005 melalui Dinas Kesehatan dan hibah kepada Sekretariat KPA.Besaran dana APBD untuk program penanggulangan AIDS meningkat secara signifikan setelah adanya strategi ini walaupun fluktuatif jumlahnya dan berkisar antara 2.5 4.5 Milyar Rupiah.

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-2013 11

    No Indikator Masukan (Input) Status Pencapaian

    7 Sekretariat KPA Kabupaten Mimika telah memiliki sumberdaya untuk mengoperasionalkan program kerja

    Sejak tahun 2010 Pemda Mimika telah menyediakan kantor khusus beserta kelengkapannya untuk Sekretariat KPA dan perwakilan institusi/lembaga lainnya yang juga melakukan program penanggulangan AIDS.Staf Sekretariat KPA saat ini berjumlah 11 orang, terdiri dari 2 PNS aktif dan 9 tenaga honorer penuh waktu, dimana kapasitasnya masih perlu ditingkatkan lagi untuk dapat memfasilitasi SKPD dalam merencanakan, menjalankan dan mengevaluasi program-program terkait penanggulangan HIV AIDS di masing-masing SKPD, serta mengkoordinasikan seluruh upaya ditingkat

    8 Terbentuk dan berfungsinya KPA tingkat Distrik

    KPA tingkat Distrik pernah diupayakan untuk dibentuk di 6 dari 12 Distrik yang ada, tetapi sebagian kepala distik belum ditunjuk secara definitif dan keberadaan mereka di distrik yang mereka pimpin juga tidak penuh waktu menyebabkan kegiatan ini dinilai kurang efektif. Upaya ini dialihkan kepada penguatan puskesmas di setiap Distrik. KPA menyediakan pelatihan dan dana operasional tambahan sejak tahun 2010 untuk puskesmas melakukan penjangkauan dan layanan/program terkait pengendalian HIV di masyarakat umum. Hasil sementara cukup memuaskan karena program pengendalian HIV menjadi terintegrasi dengan layanan/program kesehatan lainnya yang juga melakukan kegiatan similar. Selain itu, dibangun kemitraan berbasis masyarakat yang melibatkan tokoh agama/adat dari wilayah setempat untuk melakukan pengorganisasian masyarakat terkait penerimaan informasi HIV dan AIDS. Kegiatan ini dilakukan secara rutin sebanyak 2- 3 kali setiap minggu dengan metode kelompok diskusi terarah, dan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan komprehensif mengenai HIV di masyarakat. Wilayah yang terpilih sebanyak 5 distrik, yaitu Koperapoka, Kuala Kencana, Harapan, Kwamki dan Wania. Sedangkan jumlah kampung terpilih sebanyak 9 kampung yaitu: Kampung Inauga, Timika Jaya, Pomako, Kaugapu, Kadun Jaya, Bhintuka, Utikini, Jayanti dan Kampung Inamko. 14 kampung/kelurahan ini dipilih karena 75% kasus HIV dan AIDS dalam 5 tahun terakhir berasal dari penduduk wilayah ini dengan rata-rata kasus sebanyak 133 kasus per tahun.

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-201312

    Pada evaluasi kali ini, efektivitas pencapaian indikator-indikator tersebut dan dampaknya terhadap pencapaian tujuan dari strategi yang telah ditetapkan belum dapat dihubungkan dan dianalisis mengingat pelaksanaan strategi tersebut baru mencapai tengah masa. Sehingga pada laporan evaluasi kali ini hanya di tampilkan status pencapaian indikator-indikator secara deskriptif sebagaimana tabel diatas.Satu dari 8 indikator input yang ditetapkan didalam Strategi Penanggulangan AIDS di Kabupaten Mimika tahun 2008 2013 belum tersedia, yaitu strategi komunikasi perubahan perilaku untuk remaja. Walaupun demikian modul dan buku panduan pendidik sebaya serta pelatihan-pelatihan terkait program untuk remaja sudah dilakukan. Hasil survei perilaku pada siswa SLTA menemukan 1 dari 4 responden pernah menerima informasi tentang cara penularan dan pencegahan HIV dari teman sebayanya.Selain 8 indikator diatas, ada 1 indikator lainnya yang juga termasuk dalam kategori masukan (input) dari Strategi Penanggulangan AIDS di Kabupaten Mimika tahun 2008 2013, yaitu: jumlah tenaga terlatih untuk pelaksanaan program penanggulangan HIV dan AIDS bagi populasi berisiko dan populasi umum. Indikator ini tidak mempunyai target dalam Strategi Penanggulangan AIDS di Kabupaten Mimika tahun 2008-2013 seperti 8 indikator sebelumnya, sehingga tidak bisa diketahui tingkat pencapaian dari indikator tersebut.Dari tabel di bawah diketahui, 153 remaja didalam dan luar sekolah pernah menerima pelatihan terkait upaya penanggulangan AIDS selama periode 2008-2011, begitu juga dengan 69 orang tokoh adat, agama dan masyarakat. Sedangkan pelatihan yang berhubungan dengan layanan kesehatan yang menjadi bagian program Penanggulangan AIDS diikuti oleh 119 petugas kesehatan. Selain data jumlah orang yang terlatih, KPA Kabupaten Mimika juga mengumpulkan data jumlah peserta latih yang masih aktif melakukan apa yang dilatihkan. Hasilnya memberikan gambaran bahwa peserta latih yang bukan tenaga medis jauh lebih banyak yang sudah tidak aktif lagi menjalankan apa yang dilatihkan. Hal ini menunjukan konsistensi program diluar layanan kesehatan yang masih rendah dan belum terintegrasi dengan peran dan tanggung jawab sehari-hari dari peserta latih.

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-2013 13

    Tabel 2. Jenis Pelatihan dan Jumlah Peserta Latih

    No Jenis PelatihanTenaga Terlatih

    2008 2009 2010 2011Terlatih Aktif Terlatih Aktif Terlatih Aktif Terlatih Aktif 1 Pendidik Sebaya Bagi remaja luar sekolah 63 63 9 4 2 Pendidikan kecakapan hidup bagi remaja luar sekolah 17 9 2 3 Pendidikan kecakapan hidup remaja sekolah 73 73 194 Stepping Stones bagi Tokoh Adat, Agama dan masyarakat 18 11 11 5 Penanggulangan AIDS bagi tokoh kunci 30 246 Pelatihan bagi KPA Distrik 12 9 97 Pelatihan HIV/AIDS di Tempat Kerja 9 8 Pelatihan IMAI Bagi 13 Puskesmas 26 17 17 179 Pelatihan penapisan IMS 17 1711 Pelatihan Fasilitaor CST 18 1812 Pelathan Tata Laksana HIV bagi 9 Puskesmas 18 1813 Pelatihan pencegahan HIV dari Ibu Ke Anak 20 2014 Pelatihan PDP bagi Klinik Swasta 20 20

    TOTAL 81 74 43 46 129 105 88 162

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-201314

    Evaluasi Proses2. Evaluasi proses pelaksanaan 6 program yang ada dalam Strategi Penanggulangan AIDS Kabupaten Mimika tahun 2008-2013 dilakukan melalui analisa hasil wawancara dan diskusi terfokus dengan informan kunci maupun kajian dokumen-dokumen terkait. Hasil analisis kemudian disajikan dan disimpulkan menurut pembagian program dan tabel indikator sebagai berikut:Program/Kegiatan5.3.

    Program Peningkatan Kinerja KPA Kabupaten Mimika5.3.1. Ada 8 kegiatan dalam program ini yang ditujukan untuk mencapai beberapa sasaran seperti (i) terbangun dan diterapkannya sistem koordinasi pelaksanaan berbagai program penanggulangan AIDS, (ii) Struktur KPA disesuaikan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2007 dan (iii) tersedianya kebijakan APBD untuk pelaksanaan Strategi Penanggulangan AIDS Kabupaten Mimika tahun 2008-2013.Saat ini koordinasi pelaksanaan program sudah mulai berjalan dengan Sekretariat KPA yang berperan sebagai koordinator, walaupun demikian belum ada sistem dan mekanisme koordinasi yang disepakati bersama untuk dilakukan oleh semua pemangku kepentingan. Sedangkan struktur KPA masih mengikuti SK Bupati Mimika No 106 Tahun 2004 dan belum disesuaikan dengan PerMendagri No 20/2007. Selain itu juga, kebijakan yang mengatur besar dan distribusi anggaran program penanggulangan AIDS dari APBD Kabupaten Mimika belum tersedia walaupun dana yang sudah dialokasikan cukup besar. Status pelaksanaan 8 kegiatan didalam program Peningkatan Kinerja KPA Kabupaten Mimika dapat dilihat pada tabel berikut.

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-2013 15

    Tabel 3. Status Pelaksanaan Kegiatan dari Program Peningkatan Kinerja KPA

    No Kegiatan Status Pelaksanaan1 Membuat petunjuk teknis untuk mengkoordinasikan program Belum ada petunjuk teknis yang dibuat oleh dan bagi anggota KPA untuk mengkoordinasikan pelaksanaan program2 Pelatihan, dan pendampingan teknis bagi KPA di tingkat distrik

    Pada tahun 2009 diadakan pelatihan bagi 6 dari 12 distrik yang ada, tetapi sebagian kepala distik belum ditunjuk secara definitif dan keberadaan mereka di distrik yang mereka pimpin juga tidak penuh waktu sehingga kegiatan ini dinilai kurang efektif.

    3 Melaksanakan pertemuan koordinasi program secara periodik sedikitnya tiap tiga bulan Baru dilakukan 2 kali dalam tahun 2011 karena kesulitan untuk mencari waktu yang sesuai bagi semua pimpinan SKPD yang menjadi anggota KPA. 4 Mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan

    Koordinasi perencanaan dan pelaksanaan SKPD belum berjalan dan masih menjadi tantangan yang perlu diperhatikan. Komitmen SKPD dirasa masih kurang, selain itu kapasitas sekretariat KPA dalam mekanisme perencanaan SKPD juga perlu ditingkatkan sehingga bisa melakukan fungsi koordinasi secara maksimal. 5 Membentuk dan memfungsikan Tim Teknis dan Adhoc Tim teknis dan ad-hoc belum terbentuk. Tim teknis dan adhoc yang terlepas dari SKPD dirasa akan kurang efektif (belajar dari pengalaman nasional dan beberapa daerah lainnya). 6 Mengkoordinasikan Perencanaan Program Kerja Tahunan Koordinasi perencanaan program kerja yang sudah berjalan baru terbatas pada Sektor Kesehatan dan Sekretariat KPA saja.7 Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan monitoring setiap bulan dan evaluasi setiap akhir tahun anggaran

    Monitoring setiap bulan sudah dilakukan oleh sekretariat KPA walaupun masih terbatas pada kegiatan yang berkaitan dengan sektor kesehatan dan implementasi sebagain isi Perda. Begitu juga dengan evaluasi tahunan yang belum berjalan untuk semua SKPD terkait.8 Menyediakan anggaran rutin operasional Sekretariat

    Anggaran rutin Sekretariat KPA sudah tersedia dan jumlahnya relatif sama setiap tahunnya serta masih mengacu pada SK Bupati tahun 2004. Sekretariat KPA sudah mengusulkan perubahan SK sehingga nantinya staf Sekretariat KPA yang berjumlah 11 orang termasuk kepala dan wakil Sekretariat bisa terbagi dalam 3 bagian program yaitu (i) Kesehatan dan Pendidikan, (ii) Sosial dan Tena ga Kerja serta (iii) Media dan Humas.

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-201316

    Program Pemantauan Penerapan Perda No 11/20075.3.2. Ada 4 kegiatan yang direncanakan dalam dokumen Strategi Penanggulangan AIDS Kabupaten Mimika tahun 2008-2013 untuk pemantauan penerapan Perda No 11/2007, dan dipaparkan dalam tabel 4 mengenai sejauh mana pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut. Tabel 4. Status Pelaksanaan Kegiatan dari Program Pemantauan Penerapan

    Perda

    No Kegiatan Status Pelaksanaan

    1 Konsolidasi dengan semua pemangku kebijakan dan kepentingan Sosialisasi pada pihak-pihak yang berhubungan dengan penerapan Perda untuk WPS sudah dilakukan hingga akhir tahun 2010 dan diikuti konsolidasi dengan berbagai instansi terkait. Sehingga pada awal tahun 2011 sebagian Perda tersebut mulai diimplementasikan khususnya untuk pengendalian HIV melalui hubungan seks komersial.

    2 Sosialisasi kepada semua pihak terkaitKPA Kabupaten Mimika bersama Pemerintah Kabupaten Mimika telah melakukan sosialisasi PERDA tersebut, beberapa pendekatannya melalui beberapa cara (e.g. pemilik tempat hiburan, lokalisasi, kepala distrik, pertemuan koordinasi tingkat kabupaten). Beberapa SKPD seperti Badan Pemberdayaan Masyarakat melanjutkan sosialisasi Perda kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, kader dan kelompok beresiko tinggi seperti lokasi KM10.

    3 Monitoring dan bimbingan teknis pelaksana program

    Bupati Kabupaten Mimika menerbitkan SK Bupati Nomor 70 tahun 2010 tentang Tim Pemantau pelaksanaan PERDA nomor 11/2007. Tim terdiri dari unsur Satuan Polisi Pamong Praja (SatPol PP), Dinas Kesehatan, Bagian Hukum Pemda Mimika, Kepolisian, LSM perempuan dan PHMC. Bimbingan teknis diberikan oleh Sekretariat KPA dan SKPD lainnya untuk menyamakan persepsi tim pelaksana Perda tersebut dengan fokus pada definisi IMS serta perbaikan sistem layanan dan rumusan kriteria tindak pidana ringan yang menjadi rujukan pelaksanaan teknis. Sejauh ini, implementasi Perda telah mendapati 7 WPS dari 7 Wisma berbeda yang melanggar Perda tersebut dan mendapatkan sanksi. Sanksi yang dipilih oleh para pemilik Wisma adalah membayar denda sebesar 3 juta rupiah/wisma sebagai pengganti penutupan Wisma tersebut selama 1 minggu.

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-2013 17

    No Kegiatan Status Pelaksanaan

    4 Konsultasi dengan Bupati secara periodik

    KPA sudah menjalankan koordinasi dengan SKPD terkait, serta multi-pihak terkait misalnya melalui rapat perencanaan program rutin tiga bulanan, pelaksanaan kegiatan penjangkauan informasi dan klinik mobile, serta rapat monitoring dan evaluasi tiga bulanan. Koordinasi tersebut dilaksanakan berdasarkan rencana kerja yang disetujui Bupati. Rencana kerja dan anggaran menguraikan secara jelas tentang bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan, keluaran yang akan dicapai, pelaksana, dan jumlah sumberdaya yang diusulkan. Hingga pelaksanaan evaluasi ini, empat tahun Rencana Kerja dan Anggaran periode 2009-2011 telah dijalankan dan hasilnya dilaporkan kepada Bupati pada setiap akhir atau awal pengajuan yang baru, dan belum secara rutin serta terstruktur. Pelaksanaan Perda no. 11/2007 sebagai salah satu program dalam Strategi Penanggulangan AIDS 2008-2013 memerlukan alat bantu dan metodologi evaluasi kebijakan yang baku sehingga bisa memberikan gambaran yang menyeluruh tentang hasil dan dampak implementasinya baik dari sudut pandang kesehatan masyarakat maupun sosial-ekonomi.

    Program Peningkatan Kapasitas Instansi Terkait, Masyarakat dan Swasta5.3.3. Sasaran yang ingin dicapai dari program ini menurut Strategi Penanggulangan AIDS tahun 2008-2013 adalah: (i) Semua sektor terkait akan menjadi penggerak/pegiat dalam pelaksanaan program penanggulangan HIV dan AIDS dibawah koordinasi Pemerintah Kabupaten Mimika, (ii) semua Instansi teknis pemerintah yang terkait telah memiliki program kerja, anggaran dan pedoman teknis, dan (iii) terbentuk dan terselenggaranya kerjasama antara KPA Kab. Mimika dengan lembaga agama, LEMASKO, dan LEMASA. Ketiga sasaran diatas direncanakan untuk dapat dicapai melalui 2 kegiatan utama yang dijabarkan pelaksanaannya sampai evaluasi tengah ini dilakukan dalam tabel 5 di bawah ini:

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-201318

    Tabel 5. Status Pelaksanaan Kegiatan dari Program Peningkatan Kapasitas Instansi Terkait, Masyarakat dan Swasta

    No Kegiatan Status Pelaksanaan1 Pelatihan serta bimbingan teknis pada semua sektor terkaitBeberapa kegiatan yang bersifat ad-hoc telah dilakukan seperti pelatihan untuk tokoh adat, agama dan masyarakat serta petugas medis untuk meningkatkan kapasitas layanan kesehatan terkait program penanggulangan AIDS, dimana jumlah peserta latih dapat dilihat pada pembahasan indikator input diatas. Lima SKPD yang telah menyantumkan program penanggulangan HIV/AIDS di dalam Renstra sesuai Tugas Pokok dan Fungsi masing-masing, antara lain:Dinas Kesehatan, mencanangkan 2 program utama yakni (i) integrasi layanan terkait HIV dan AIDS dengan layanan kesehatan lainnya, dan (ii) Penyuluhan ke masyarakat oleh 12 PuskesmasDinas Pendidikan dan Kebudayaan mencanangkan 2 program terkait HIV/AIDS, yakni (i) pelatihan pendidik untuk menyusun kurikulum, menyampaikan materi dan penyediaan materi didik, dan (ii) pendidikan non-formal untuk meningkatkan kecakapan hidupDinas Pemberdayaan Perempuan mencanangkan satu program terkait HIV/AIDS, yakni penyuluhan melalui pelatihan yang dilakukan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat. RSUD Kabupaten Mimika mencanangkan satu program yakni peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur dengan kegiatan lokakarya/pendidikan dan pelatihan tentang pengobatan terkini tentang penyakit terkait AIDS Kantor Catatan Sipil memiliki program rutin tentang penyuluhan pra nikah bagi calon pengantin. Dengan dukungan teknis dari KPA Provinsi, KPA Kabupaten Mimika memberikan pelatihan Master trainer bagi MUI, GKI, GPI tentang pendidikan efektif bagi orang tua tentang penanggulangan HIV dan AIDS. Pelatihan dan bimbingan teknis disertai pendekatan/advokasi yang intensif oleh KPA telah berhasil membuat program penanggulangan HIV terintegrasi dengan program/kegiatan internal masing-masing organisasi keagamaan.

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-2013 19

    No Kegiatan Status Pelaksanaan2 Penerbitan pedoman teknis/buku saku sebagai rujukan pelaksanaan berbagai program penanggulangan AIDS yang sesuai dengan bentuk dan tugas pokok serta fungsi masing-masing lembaga/institusiModul pelatihan master trainer Pendidikan efektif bagi orang tua tentang penanggulangan HIV/AIDS bagi lembaga keagamaan sedang disusun oleh KPA Provinsi dan akan segera didistribusikan. Penerapan SOP CST, kolaborasi TB-HIV, IMS, sistim layanan rujukan ARV, telah disusun dan diajukan ke Dinkes pada tahun 2008KPA belum memiliki Petunjuk Teknis Operasional Sekretariat sebagai pedoman operasionalisasi administratif dan koordinasi pengelolaan program penanggulangan HIV/AIDS dengan SKPD dan pemangku kepentingan multipihak

    Program Pemutusan Mata Rantai Penularan IMS dan HIV. 5.3.4. Program ini menjadi inti dari pelaksanaan Strategi Penanggulangan AIDS di Kabupaten Mimika tahun 20082013. Program ini dibagi menjadi beberapa kegiatan yang dikelompokkan menurut populasi sasaran yaitu kelompok berisiko tinggi, remaja dan populasi umum serta pekerja dilingkungan sarana kesehatan dan mitigasi dampak pada orang yang sudah terinfeksi HIV. Kajian dokumen, wawancara dan diskusi terbatas dengan informan kunci serta pemangku kepentingan dapat menyimpulkan bahwa status pelaksanaan program ini sudah pada jalur yang sesuai dengan apa yang direncanakan dalam dokumen Strategi Penanggulangan AIDS tahun 2008-2013. Walaupun demikian, kualitas dan intensitas pelaksanaan kegiatan pada populasi umum masih perlu ditingkatkan lagi serta diformulasikan cara yang paling efektif dan efisien mengingat jumlah dan sebaran populasi umum yang cukup besar dan tersebar hingga wilayah-wilayah yang sulit di jangkau.Sasaran yang ditargetkan akan dicapai oleh program ini termasuk:Terselenggaranya program pencegahan HIV dan penanganan AIDS secara komprehensif bagi populasi berisiko dan populasi umum usia 15-49 tahun di seluruh wilayah Kabupaten Mimika. Terjangkaunya populasi umum secara bertahap, dengan target capaian:

    Masyarakat usia 15-49 tahun terjangkau KIE dan KPP 25% pada tahun 2008, o

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-201320

    50% pada tahun 2010 dan 80% pada tahun 2013.

    80% SD kelas 5, SLTP, SLTA dan yang sederajat mendapatkan pendidikan o kesehatan reproduksi remaja, HIV/AIDS dan IMS serta penyalahgunaan NAPZA mulai tahun ajaran 2009Terjangkaunya ibu-ibu hamil dan pasangan usia subur dengan pendidikan o dan informasi tentang pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak 50% pada Tahun 2008, 75% pada tahun 2010 dan 80% pada tahun 2013.Semua puskesmas dan klinik di Kabupaten Mimika sudah memberikan pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan pengobatan IMS, HIV dan AIDS pada tahun 2013.Sebagian besar sasaran diatas tidak dapat diukur pencapaiannya dengan metodologi evaluasi tengah masa yang digunakan dan harus dilakukan melalui survei pada populasi umum, ibu hamil dan pelajar.

    Tabel 6. Status Pelaksanaan Kegiatan dari Program Pemutusan Mata Rantai Penularan IMS dan HIV

    No Kegiatan Status Pelaksanaan

    1 Pada Populasi Berisiko tinggi

    Populasi risti yang sudah diidentifikasi sejak tahun 2008 adalah WPS dan laki-laki risti yang terdiri dari TNI/Polri, PNS, Buruh, Ojek dan Supir serta Pelajar). Pemetaan jumlah dan lokasi laki-laki risti baru dilakukan tahun 2011 sehingga programnya baru akan dilakukan tahun 2012. Program dan kegiatan untuk WPS berupa Penapisan IMS pada WPS di Lokalisasi, Bar dan Panti Pijat sudah berjalan sejak sebelum strategi dimulai termasuk penyediaan kondom, program KIE, layanan VCT dan ART serta mitigasi dampak. Renstra belum menguraikan secara tegas tentang program dan kegiatan di tempat kerja. Namun, KPA Kabupaten Mimika melakukan promosi pencegahan penularan HIV pada masyarakat pekerja formal melalui kerjasama dengan PHMC, khususnya bagi karyawan di lingkungan PT Freeport Indonesia. Kegiatan yang menyasar pada masyakat pekerja formal juga pernah diberikan berupa pelatihan tentang Pendidik Sebaya (satu kali) bagi para supervisor perusahaan-perusahaan ikan dan otomotif yang berada di kota Timika.

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-2013 21

    No Kegiatan Status Pelaksanaan

    2 Pada Remaja

    Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan UNICEF menjalankan Promkes melalui penetapan kurikulum muatan lokal di sekolah-sekolah. Hingga bulan Agustus 2011, jumlah guru yang telah dilatih untuk menyampaikan Promkes ini adalah sebanyak 37 orang, sementara ditargetkan 151 guru terlatih sampai akhir tahun 2013.Kegiatan ini saling mengisi dengan pelatihan kepada remaja sekolah terpilih di tingkat SMP dan SMA tentang Promkes. Pelatihan diberikan oleh yayasan YAPEDA bekerjasama dengan Dinas Pendidik dan Kebudayaan. Lembaga Agama, memberikan pelayanan Promkes kepada remaja, melalui kerjasama dengan Dinas Kesehatan. Dinas Pemuda dan Olahraga membentuk Forum Pemuda KIE HIV dan AIDS di tahun 2010 yang merupakan gabungan organisasi kepemudaan. KPA memfasilitasi forum ini dalam melakukan pemberian informasi (termasuk distribusi KIE) dan pembinaan pemuda di masing-masing organisasi asalnya.

    3 Pada Populasi Umum

    Program pada populasi umum sudah mulai dilakukan sejak tahun 2010 dengan melibatkan tokoh agama dan tokoh adat untuk KIE dan pengurangan stigma serta diskriminasi disamping layanan mobile VCT sebagai program lanjutannya. Alat bantu untuk penyampaian KIE yang benar, seragam dan terfokus serta sesuai dengan situasi sosial, budaya dan keberagaman bahasa masih terbatas.Untuk meningkatkan cakupan, salah satu program prioritas yang dilakukan pada tahun 2011 adalah menyediakan layanan HIV pada sembilan puskesmas di daerah terpencil dan sangat terpencil dengan menggunakan APBD Kabupaten Mimika Tahun 2011 yang bersumber dari dana Otonomi Khusus (OTSUS). Dasar pelaksanaan kegiatan ini adalah Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika Nomor 443.2/HA/01/2011 Tentang Pembentukan Tim dan Pelayanan HIV di Puskesmas Daerah Terpencil.4 Pada Pekerja di UPT Kesehatan Program pada antenatal klinik sudah dilakukan sejak tahun 2007 termasuk juga pelatihan dan mentoring kewaspadaan universal bagi petugas medis/paramedis secara rutin sudah dilakukan.

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-201322

    No Kegiatan Status Pelaksanaan

    5 Mitigasi Dampak bagi yang sudah terinfeksi HIVProgram mitigasi dampak berupa bantuan nutrisi dan bantuan melahirkan melalui bedah ceasar sudah dilakukan oleh Dinas Sosial, walaupun cakupannya masih terbatas. Namun saat evaluasi tengah dilakukan, pemberian nutrisi kepada ODHA sedang tidak berlangsung, sementara jika koordinasi dan kerjasama antar SKPD telah baik, kekosongan seperti ini dapat diantisipasi dan direspon dengan cepat. Selain itu, juga ada program persalinan gratis yang terintegrasi dengan Jampersal.

    Program Peningkatan Mutu dan Mendekatkan Akses Layanan Kesehatan 5.3.5. Dalam Strategi Penanggulangan AIDS 2008-2013, KPA akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan KB serta Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) Swasta untuk meningkatkan mutu dan akses layanan IMS, VCT, ARV dan infeksi oportunistik, serta Perawatan dan Dukungan bagi ODHA berbasis masyarakat, dengan menyelenggarakan beberapa kegiatan dengan sasaran petugas medis, paramedis, ODHA dan pendamping ODHA. Tabel 7. Status Pelaksanaan Kegiatan dari Program Peningkatan Mutu dan

    Mendekatkan Akses Layanan Kesehatan, Dukungan dan Perawatan

    No Kegiatan Status Pelaksanaan

    1 Pelatihan Petugas Medis dan ParamedisJenis pelatihan yang telah diberikan dan peserta yang sudah dilatih dapat dilihat pada bagian hasil indikator input di atas (tabel 2). Selanjutnya, program peningkatan kapasitas sumberdaya akan dikoordinir oleh RSUD Kab. Mimika melalui kegiatan rutin lokakarya, pendidikan dan pelatihan mengenai pengobatan/perawatan HIV dan AIDS terkini.KPA memfasilitasi pembentukan dan pertemuan refreshing organisasi Persatuan Konselor VCT HIV Indonesia (PKVHI) Kabupaten Mimika.

    2 Pengadaan obat ARV dan obat infeksi oportunistik, tes CD-4 dan layanan lain yang belum tersedia.Mesin CD-4 sudah tersedia di tahun 2010 dengan pencapaian yang dapat dilihat dalam pembahasan indikator outcome.Pencatatan dan pelaporan ODHA yang menerima ARV masih perlu dilengkapi terutama pencatatan yang masih hidup, loss to follow up, putus obat atau meninggal. Manajemen logistik ARV lini 2 dan ARV untuk anak belum baik, dan masih tergantung pada ketersediaan dari Kemenkes

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-2013 23

    No Kegiatan Status Pelaksanaan

    3 Pelatihan atau kebutuhan lain terkait pemberdayaan ODHA (e.g. pelatihan public speaking). Belum dilakukan

    4Pelatihan terkait dukungan dan perawatan berbasis rumah (Pendamping ODHA, dukungan psikologis, penerapan pola hidup sehat ODHA)

    Petugas pendamping ODHA (e.g. Manajer Kasus) sudah tidak aktif, dan program pendampingan ODHA ke rumah-rumah sudah tidak berjalan. Saatnya dilakukan kajian program pemberdayaan masyarakat terdampak HIV untuk memberikan dukungan dan perawatan berbasis rumah yang sistematis dan berkelanjutan.5 Promosi hak sosial dan ekonomi kepada masyarakat

    Sudah tersedia tenaga terlatih dari unsur masyarakat (lihat tabel 2), dan beberapa lembaga keagamaan telah mempromosikan hak sosial dan ekonomi masyarakat (termasuk ODHA) secara tidak langsung dalam kegiatan-kegiatannya6 Pelibatan ODHA dalam kegiatan penanggulangan HIV dan AIDS

    KPA sudah memfasilitasi pembentukan kelompok dukungan, namun belum melibatkan kelompok tersebut dalam perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi Peningkatan Kinerja Surveilans dan Perencanaan Program.5.3.6. Sasaran program ini adalah terselenggaranya surveilans perilaku dan biologi setiap 2 tahun di mana hasil survei ini disajikan kepada tokoh masyarakat dan instansi terkait untuk peningkatan program. Responden studi ini terdiri dari penjaja seks, laki-laki beresiko tinggi serta masyarakat umum dan ibu hamil. Untuk mencapai sasaran itu, KPA berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan KB, serta Dinas Kesehjateraan Sosial.Saat evaluasi tengah tahun dilakukan, KPA telah melatih staf sekretariat untuk mengolah dan mempresentasikan data konseling dan tes HIV (surveilans pasif) yang dapat menggambarkan situasi pada masyarakat umum dan ibu hamil. Data ini dikumpulkan dan diolah secara rutin kemudian dipresentasikan dalam bentuk laporan yang didistribusikan melalui email kepada stakeholders terkait setiap 3 bulan. Walaupun remaja tidak secara jelas disebutkan sebagai kelompok responden surveilans, namun KPA Kabupaten Mimika menanggap perlu dan telah menyelenggarakan Survei Perilaku Pada Remaja SMA di Kabupaten Mimika pada tahun 2011. Disayangkan Mimika belum dapat memanfaatkan data IBBS 2009, dimana surveilans ini menjadikan Mimika sebagai salah satu sampel wilayah untuk kelompok WPS dan

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-201324

    Pria Risti karena Kemenkes dan BPS belum pernah memaparkan atau mempublikasikan hasil studi khusus tersebut kepada pemerintah Mimika. Indikator5.4. Evaluasi terhadap pencapaian indikator proses/output dilakukan dengan mengkaji data-data program dan laporan survei/penelitian yang ada, dimana hampir tidak ada satupun dari 13 indikator output yang sudah ditetapkan bisa diketahui pencapaiannya dari data-data yang ada. Oleh karena itu, tim evaluator mencoba menggunakan data-data yang ada untuk dapat menggambarkan evaluasi terhadap indikator output sebagaimana tabel dibawah.

    Tabel 8. Status Pencapaian Indikator Proses/Output

    No Indikator Status Pencapaian dan Saran

    1Jumlah dari masing-masing sub-populasi berisiko dan populasi umum yang menerima sedikitnya dua kali informasi/edukasi cara penularan dan cara pencegahan HIV dan IMS.

    Tidak ada data yang tersedia untuk menjawab semua indikator secara langsungIndikator 1-9 membutuhkan sistem pencatatan yang sulit untuk dilakukan jika ingin didapat dari laporan programSaran untuk revisi: Sebaiknya sebagian besar indikator program o mengikuti indikator yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dan atau lembaga internasional terkaitPengukuran indikator sebaiknya 1-9 dilakukan o melalui survei perilaku dan indikator 12 melalui survei prevalensi IMSKata Jumlah pada indikator 1-9 dan 12-13 o diganti menjadi % karena makna jumlah tidak bisa menggambarkan situasi yang ingin di monitor Indikator 11 diganti dan diperjelas definisinya, o misalnya dengan %Indikator lainnya dari laporan program yang o bisa digunakan untuk menggambarkan output program adalah: Jumlah materi KIE yang didistribusikan, angka tahun 2009-2011 adalah: 2,556, 14,060, dan 8,708 eksemplar

    2 Jumlah dari masing-masing sub-populasi berisiko dan populasi umum yang menerima sedikitnya satu jenis media cetak KIE.3

    Jumlah dari masing-masing sub populasi berisiko dan populasi umum yang menghadiri sedikitnya satu kali sesi diskusi tentang cara penularan dan cara pencegahan HIV dan IMS.4 Jumlah dari masing-masing sub populasi berisiko dan populasi umum memiliki peningkatan pengetahuan dasar tentang HIV dan AIDS.5 Jumlah dari masing-masing sub populasi berisiko dan populasi umum memiliki perbaikan pemahaman tentang miskonsepsi HIV dan AIDS.

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-2013 25

    13 Jumlah ODHA yang memiliki akses pada layanan pengobatan, perawatan, dan pengobatan ARV dan IO.% yang menggunakan kondom pada hubungan seks komersial terakhir menurut kelompok berisiko, dimana angka yang ada adalah 82% WPS dan 45% Pria Risti Pria Risti responden STBP 2009. % yang pernah tes HIV dan menerima hasilnya, , dimana angka yang ada adalah 2% WPS dan 15% Pria Risti Pria Risti responden STBP 2009.

    6 Jumlah WPS langsung dan WPS tak langsung yang melaporkan terjadinya peningkatan pemakaian kondom pada kontak seks komersial terakhir.Jumlah kondom yang didistrbusikan, angka tahun 2009-2011 adalah: 134,631, 93,585, dan 145,180 kondomJumlah penapisan IMS pada WPS, angka tahun 2009-2011 adalah: 1,550, 2,576, dan 2,258Jumlah orang yang tes HIV dan menerima hasilnya, angka tahun 2009-2011 adalah: adalah 5,183, 10,007 dan 11,289 orang.Jumlah ibu hamil dengan HIV yang menerima bantuan persalinan secara bedah caesar, angka tahun 2009-2011 adalah: 4, 1 dan 1Jumlah bayi yang lahir dari ibu dengan HIV dan

    menerima profilaksis, angka tahun 20092011 adalah: 17, 16 dan 40 bayiJumlah bayi yang lahir dari ibu dengan HIV dan menerima bantuan susu formula adalah 9, 15 dan 52 bayiJumlah orang dengan HIV yang menerima perawatan medis terkait infeksi HIV-nya, angka tahun 2009-2011 adalah 415, 427 dan 444Jumlah orang dengan HIV yang pernah mengkonsumsi ART pada tahun pelaporan, angka tahun 2009-2011 adalah 222, 173 dan 129Beberapa variabel di laporan surveilans perilaku o yang bisa digunakan untuk menggambarkan output program diantaranya: % yang pernah menerima 1 atau lebih materi KIE menurut kelompok berisiko, dimana angka yang ada adalah 54% - 69% pada Siswa SLTA responden Survei Perilaku 2011, 47%- 66% WPS dan 54% - 65% Pria Risti responden STBP 2009

    7Jumlah laki-laki usia 15-49 tahun dan pelanggan seks komersial yang melaporkan adanya penurunan tingkat pembelian seks dan jumlah pasangan seks non-komersial.

    8 Jumlah remaja yang menunda melakukan hubungan seks baik penetrasi maupun oral secara dini/pra nikah.9 Jumlah ibu-ibu pada populasi umum yang melaporkan adanya penurunan jumlah pasangan seks selain pasangan tetapnya.10 Jumlah partisipasi dari masing-masing sub populasi berisiko dan populasi umum untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan IMS dan VCT.11 ketersediaan kondom di tempat-tempat transaksi seksual berisiko.12 Jumlah kasus IMS pada penjaja seks komersial langsung dan tak langsung.

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-201326

    Evaluasi Hasil (6. Outcome)Tiga indikator hasil/Outcome yang ditetapkan dalam Strategi Penanggulangan AIDS 2008-2013 (Jumlah pasangan seksual menurun, Angka kasus penularan baru IMS menurun, dan Prevalensi HIV pada populasi berisiko dan populasi umum menurun) juga tidak bisa seluruhnya bisa di jawab dengan data-data yang tersedia. Selain itu evaluasi ini juga mengidentifikasi bahwa ketiga indikator tersebut sangat sulit dan akan membutuhkan biaya yang mahal untuk mengukurnya.Oleh karena itu, evaluasi ini berupaya mendapatkan gambaran hasil/outcome melalui penilaian tentang bagaimana program-program yang sudah dilakukan memberikan kontribusi terhadap perubahan pada perilaku pemangku kepentingan dan kebijakan serta epidemi HIV dan perilaku berisiko terhadap penularan HIV. Ada 4 indikator keberhasilan yang digunakan pada evaluasi tengah masa Strategi Penanggulangan AIDS 2008-2013 yaitu (i) Peningkatan Komitmen dan Dana, (ii) Peningkatan akses dan perluasan berbagai layanan terkait, (iii) Tingkat Infeksi Menular Seksual dan penggunaan kondom, dan (iv) Peningkatan kualitas hidup ODHA.

    Peningkatan Komitmen dan Dana6.1. Ada tidaknya peningkatan dana untuk upaya penanggulangan AIDS di Kabupaten Mimika sulit untuk diketahui saat ini, karena memang belum ada mekanisme pencatatan dan pelaporan penganggaran dan penggunaan dana baik dari APBD maupun dana dari lembaga donor. Oleh karena itu evaluasi tengah masa belum bisa menjawab apakah ada peningkatan dana yang dialokasikan untuk upaya penanggulangan AIDS di Kabupaten Mimika dan dari mana saja serta bagaimana peningkatan dana terjadi. Walaupun demikian anggaran rutin Sekretariat KPA sudah tersedia dan jumlahnya relatif meningkat setiap tahunnya. Hampir 80% dari anggaran penanggulangan AIDS di KPA Kabupaten Mimika dan Dinas Kesehatan digunakan untuk mendanai kegiatan yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan program seperti layanan Konseling dan Tes HIV mobile, layanan IMS, penyuluhan, pembuatan materi KIE dan pelatihan-pelatihan pemangku kepentingan. Selain itu, KPA juga memberikan dukungan teknis dalam merumuskan rencana kerja dan anggaran tahunan Dinas Kesehatan sejak pembahasan pada Musyawarah Rencana Pembangunan. Dukungan teknis tersebut diharapkan dapat dikembangkan dengan SKPD terkait lainnya dimasa mendatang.

    Peningkatan Akses Layanan Terkait6.2. Peningkatan dan perluasan akses dievaluasi melalui kajian dokumen yang di validasi dengan wawancara petugas penyedia layanan dan pengguna beberapa layanan seperti WPS, ibu hamil dan remaja. Hasil evaluasi pencapaian tujuan peningkatan dan

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-2013 27

    perluasan akses berbagai layanan dapat dilihat pada tabel dibawahTabel 9. Status Pencapaian Tujuan Peningkatan Akses Layanan Terkait

    No Akses Layanan Status Pencapaian

    1 Komunikasi, Informasi dan Edukasi

    Selama 2009-2011, 13 jenis KIE yang mencapai 49,600 eksemplar telah disebarkan ke 12 distrik di kabupaten Mimika melalui unit layanan kesehatan (3 RS & 13 Puskesmas), kelompok-kelompok peduli HIV, LSM, Bagian Hukum Pemerintah Daerah Mimika, SMP dan SMA di Timika, SMP di pesisir pantai dan pegunungan, tokoh agama, serta dalam kegiatan-kegiatan terkait HIV dan AIDS lainnya. Jenis KIE yang paling banyak dibagikan adalah brosur (23,386), buku panduan dan komik (8,364), dan poster (7,124). Brosur merupakan satu-satunya jenis KIE yang selalu dibagikan setiap tahun.2 Penyediaan kondom

    KPA Mimika berupaya menambah outlet kondom, dari 33 outlet (2010) menjadi 74 outlet (2011) terutama di wilayah terpencil. Lokasi distribusi kondom terbanyak adalah lokalisasi (37%), Puskesmas/RSUD (26%), bar/karaoke/panti pijat (15%), klinik/RS. Swasta(12%).

    92% WPS dan 17% Pria Risti Pria Risti responden STBP 2009 mudah mengakses kondom. 3 Pemeriksaan dan Pengobatan Infeksi Menular Seksual (IMS)

    Sedangkan kunjungan ke klinik IMS yang dilakukan oleh Non-WPS pada periode yang sama adalah 265, 231 dan 241 kunjungan.92% WPS dan 4% Pria Risti Pria Risti responden STBP 2009 pernah menerima layanan IMS setahun terakhir

    4 Konseling dan Tes HIVTambahan 9 unit layanan konseling dan tes HIV pada tahun 2011 di wilayah terpencil dari 8 unit layanan yang sudah ada sebelumnya sehingga 11 distrik memiliki akses terhadap layanan yang lebih dekat. Jumlah orang yang tes HIV dan menerima hasilnya meningkat cukup signifikan dimana secara berurutan dari tahun 2009 2011 adalah 5,183, 10,007 dan 11,289 orang.72% WPS dan 15% Pria Risti Pria Risti responden STBP 2009 pernah tes HIV.

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-201328

    No Akses Layanan Status Pencapaian

    5 Pencegahan HIV dari ibu ke bayinyaJumlah ibu hamil yang menerima layanan konseling dan tes HIV serta menerima hasilnya dari tahun 2009-2011 setiap tahunnya adalah 1,947, 2,298 dan 2,306 ibu hamil. Sedangkan Ibu hamil dengan HIV yang menerima bantuan operasi untuk melahirkan selama periode tersebut adalah 6 orang.

    6 Perawatan, dukungan dan pengobatan bagi orang dengan HIV3 Rumah sakit dan beberapa Puskesmas yang menjadi satelitnya di Kabupaten Mimika telah merawat 415 ODHA pada tahun 2009, meningkat menjadi 427 dan 444 ODHA pada tahun 2010 dan 2011.

    Prevalensi IMS dan HIV6.3. Prevalensi IMS yang sering menjadi indikator dari tingkat keberhasilan program pengendalian HIV melalui transmisi seksual adalah penurunan prevalensi Gonore dan infeksi Klamidia dan Prevalensi HIV. Penerjemahan kecenderungan prevalensi IMS yang bisa disembuhkan seperti Gonore dan Infeksi Klamidia cukup mudah, karena bisa langsung mencerminkan kinerja program pengendalian HIV (khususnya program penggunaan kondom pada seks berisiko dan pengobatan IMS) dalam beberapa bulan terakhir. Artinya jika prevalensi IMS yang bisa disembuhkan tersebut meningkat maka bisa menjadi indikasi perilaku berisiko terhadap penularan HIV juga semakin meningkat dan pelaksanaan program tersebut kurang berhasil. Sedangkan kecenderungan prevalensi HIV lebih sulit untuk di artikan karena antibodi HIV akan terus terdeteksi walaupun perilaku berisiko sudah berkurang atau tidak ada lagi. Sehingga peningkatan prevalensi HIV tidak dapat diartikan sebagai kurang berhasilnya program. Bahkan penurunan prevalensi HIV yang terjadi secara drastis bisa mengindikasikan gagalnya program perawatan, dukungan dan pengobatan bagi orang dengan HIV.Kecenderungan Prevalensi IMS yang bisa disembuhkan di Kabupaten Mimika hasil penelitian tahun 2007 dan surveilans tahun 2009 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan. menunjukan adanya penurunan. Sedangkan prevalensi HIV hasil surveilans Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Kab. Mimika menunjukan adanya peningkatan yang cukup signifikan. Sayangnya data prevalensi tahun 2011 tidak tersedia sehingga tidak bisa melihat keadaan terkini.

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-2013 29

    Gambar 1. Prevalensi IMS Pada WPS di Kabupaten Mimika

    Selain prevalensi IMS pada WPS, Dinas Kesehatan dan KPA Kabupaten Mimika juga mengumpulkan data layanan IMS baik pada WPS maupun Non-WPS, dimana persentase jumlah kasus IMS yang diobati pada pasien non-WPS dari tahun 2008-2011 secara berurutan adalah 16%, 46%, 32%, 6%. Hasil wawancara dengan beberapa pemangku kepentingan menunjukan adanya perubahan definisi atau cara menentukan pasien terinfeksi IMS atau tidak pada tahun 2011 Sehingga penurunan secara drastis persentase kasus IMS yang diobati pada tahun 2011 lebih disebabkan oleh perubahan tersebut.Persentase hasil pemeriksaan antibodi HIV reaktif dari klinik antenatal selama tahun 2008-2011 dimana hampir seluruh pasiennya adalah ibu hamil menunjukan kecenderungan menurun yaitu secara berurutan adalah 3.1%, 2.8%, 1.7%, dan 1.0%. Selain itu, Strategi kemitraan berbasis masyarakat telah berhasil mengorganisir masyarakat yang mendapatkan informasi mengenai HIV untuk melakukan konseling dan tes HIV di 3 wilayah: Timika, Timika Jaya dan Mapurajaya. Data ini setidaknya dapat dijadikan salah satu acuan dalam menggambarkan epidemi pada masyarakat umum di Mimika. Dari 445 orang yang dites, 7 orang (1.8%) adalah HIV positif. Angka ini dalam range prevalensi HIV pada masyarakat umum usia 15-49 tahun di Papua di mana pada laki-laki mencapai 2.9% dan pada perempuan 1.9% (IBBS Papua 2006).

    Sedangkan surveilans pasif mencatat 3.2% di antara 11,298 tes antibodi HIV yang dilakukan tahun 2011 adalah HIV reaktif. Dilihat dari kelompok resiko yang menerima layanan konseling dan tes HIV sampai tahun 2010 (10,007 orang) dan 2011 (11,289 orang), proporsi pekerja seks meningkat dari 7% menjadi 9% sedangkan pria pelanggan meningkat dari 16% menjadi 27%, sementara 2,306 orang dari 11,289 orang (20%) adalah ibu hamil.

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-201330

    Di tahun 2008, 9% dari klien yang melakukan adalah HIV positif, namun temuan orang yang terinfeksi HIV dari klien Konseling dan Tes HIV semakin menurun di tahun-tahun berikutnya (2008: 8.6%, 2011: 3.2%). Penurunan hasil tes HIV reaktif masih perlu dikaji lebih lanjut untuk menentukannya sebagai keberhasilan dari program pencegahan, ataupun merupakan bentuk kurang efektifnya layanan Konseling dan Tes HIV sehingga menyasar kelompok yang tidak beresiko HIV. Saat ini KPA memang belum memiliki penilaian risiko bagi masyarakat umum usia 15-49 tahun, agar layanan Konseling dan Tes HIV dapat lebih selektif dan efektif bagi masyarakat yang paling berisiko.Walaupun demikian, dari hasil yang ada dan didukung dengan hasil wawancara dan FGD, tim evaluasi berpendapat bahwa program pengendalian HIV melalui transmisi seksual di Kabupaten Mimika sudah berjalan sesuai dengan rencana.

    Peningkatan Kualitas Hidup ODHA6.4. Pemeriksaan CD-4 akan menentukan dimulai/tidaknya pengobatan ARV bagi ODHA. Setiap tahunnya, kabupaten Mimika telah merawat rata-rata 400 ODHA, dan jumlah ODHA yang melakukan pemeriksaan CD-4 dari ODHA baru yang dirawat tersebut menurun signifikan dari 57% (2010) menjadi 8.33% (2011). Begitu pula dengan persentase ODHA baru yang menerima ARV dari jumlah ODHA baru yang dirawat semakin menurun dari 54% (2009) dan 51% (2010), menjadi 29% (2011). Keterlambatan pengobatan ARV pada ODHA yang telah memenuhi persyaratan berpotensi meningkatkan angka kematian akibat AIDS. Selain itu program menemukan 40% pasien ARV mengalami lost to follow-up1 karena hambatan akses dan mekanisme pindah berobat yang belum ditetapkan. Padahal, saat ini pun, kematian akibat AIDS di kabupaten Mimika telah jauh melampaui kematian akibat malaria, dengan interpretasi bahwa 7 orang meninggal diantara 100 orang yang dirawat karena AIDS (CFR AIDS tahun 2011: 7%), dibandingkan 1 orang akan meninggal diantara 100 orang yang dirawat karena malaria (CFR Malaria tahun 2010: 0.8%).

    1 Klasifikasi pasien yang lost to follow up adalah mereka yang tidak menghadiri perjanjian dengan klinik lebih dari 2 kali berturut-turut, atau tidak pernah datang.

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-2013 31

    Kesimpulan dan Rekomendasi

    Kesimpulan1. Sebagian besar masukan/ input, program dan kegiatan yang direncanakan didalam Strategi Penanggulangan AIDS Kabupaten Mimika 2008-2013 sudah sebagian atau seluruhnya dilakukan oleh sebagian pemangku kepentingan dan pemangku kebijakan. Walaupun demikian input dan program pengendalian HIV masih didominasi oleh sektor kesehatan. Sedangkan beberapa masukan/input, program dan kegiatan dibeberapa sektor lainnya yang juga sama penting kedudukannya masih belum mendapatkan perhatian sebagaimana mestinyaKoordinasi dan monitoring pelaksanaan Program dan kegiatan terkait Perda No.11/2007 sudah berjalan tetapi masih terkonsentrasi pada tempat-tempat komersial seks dan belum banyak melibatkan masyarakat luas.Dokumen Renstra belum cukup membantu sebagai pedoman bagi SKPD ketika menterjemahkan sasaran Renstra dalam rencana program dan kegiatan tahunan di SKPD masing-masing. Sebagian SKPD dan instansi terkait sudah mempunyai rencana kerja dan anggaran program pengendalian HIV yang terintegrasi dengan tugas dan fungsi pokok lembaganya tetapi masih banyak lembaga yang belum menuangkan program dan kegiatan Strategi Pengendalian AIDS 2008 - 2013 kedalam rencana kerja

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-201332

    organisasinyaKoordinasi pelaksanaan program sudah mulai berjalan dengan para pemangku kepentingan dan pelaksana program utama sementara koordinasi dan mekanisme pelaksanaan dan pelaporan program dengan beberapa pelaksana program lainnya masih perlu ditingkatkanAkses dan perluasan program dan kegiatan terutama yang dilakukan sektor kesehatan sudah terlihat hasilnya tetapi masih perlu ditingkatkan lagi kualitas dan direncanakan secara sistematis keberlanjutannyaPenggunaan data-data hasil pelaksanaan program untuk perencanaan dan menentukan skala prioritas program sudah mulai dilakukan secara rutin walaupun masih terfokus pada pemangku kebijakan. Sebagian besar indikator program dan hasil sulit untuk diukur serta membutuhkan dana yang besar untuk melakukan pengukurannya. Sementara pemanfaatan dan akses terhadap data-data surveilans dan penelitian masih terbataRekomendasi2. Komitmen SKPD masih perlu didorong untuk membentuk tim AIDS di internal masing-masing SKPD melalui SK pimpinan SKPD atau pimpinan Kabupaten, dan tidak disarankan membentuk tim baru yang terlepas dari SKPD (belajar dari pengalaman di tingkat nasional dan beberapa daerah yang membentuk tim teknis dan adhoc). KPA mengadvokasi dan memfasilitasi SKPD dan lembaga terkait lainnya dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) dengan memfungsikan tim AIDS di masing-masing SKPD, serta memberikan dukungan teknis ketika merumuskan rencana kerja dan anggaran tahunan terutama selama persiapan dan ketika Musrembang berlangsung.Mengintegrasikan pelaksanaan Perda No 11/2007 dengan program pemerintah Kampung Siaga 2 dengan melibatkan Komite Kesehatan Desa untuk menjalankan Promosi Kesehatan Remaja dan komunikasi penerapan pola hidup sehat bagi populasi umum.Meningkatkan kapasitas anggota kelompok dukungan ODHA dan orang yang terdampak HIV agar mampu melakukan advokasi kepada penyelenggara program dan dampingan kepada pengguna layananMempeluas layanan kesehatan terkait IMS & HIV agar juga bersahabat bagi remaja dan masyarakat umum, serta meningkatkan kualitasnnyaMerevitalisasi sistem pencatatan dan pelaporan perencanaan serta pelaksanaan program dan kegiatan pegendalian HIV yang dilakukan oleh semua pihakMeningkatkan kapasitas lokal agar bisa secara maksimal memanfaatkan berbagai data surveilans dan penelitian di Kabupaten Mimika yang dilakukan oleh berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas perencanaan dan pelaksanaan program.

    2 esa iaga adalah salah satu program Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan peran serta masyarakat setempat terma- esa iaga adalah salah satu program Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan peran serta masyarakat setempat terma-suk menyiapkan dana sehat bagi pelayanan kesehatan masyarakat.

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-2013 33

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-201334

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-2013 35

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-201336

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-2013 37

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-201338

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-2013 39

  • LAPORAN EVALUASI TENGAH MASASTRATEGI PENANGGULANGAN HIV/AIDS KAB. MIMIKATAHUN 2008-201340