3
Evaluasi sediaan Formulasi dan evaluasi menjadi bagian yang penting dalam sediaan fitofarmasi karena melalui kedua tahap ini suatu sediaan fitofarmasi dapat digunakan secara langsung untuk keperluan terapi serta untuk menjamin bahwa sediaan yang dibuat telah memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan. Kegiatan evaluasi menentukan mutu dan kualitas dari sediaan fitofarmasi yang dibuat (diformulasi). Untuk sediaan kapsul, evaluasi yang kami lakukan adalah uji organoleptis, uji keseragaman bobot, uji sifat alir, uji keseragaman kandungan. 1. Uji organoleptis Pada uji organoleptis, kami melakukan pengamatan berdasarkan warna, rasa dan bau dari kapsul yang kami buat. Hasilnya meliputi : Warna : Putih kekuningan Rasa : Pahit Bau : Jamu Hasil tersebut sudah memenuhi karakteristik kapsul yang kami inginkan. 2. Uji keseragaman bobot Untuk uji keseragaman bobot, ditentukan dengan menimbang sebanyak 20 kapsul (sekaligus). Ditimbang lagi satu per satu. Dikeluarkan isi kapsul dan ditimbang seluruh bagian cangkang kapsul. Kemudian bobot rata-rata isi kapsul ditimbang. Perbedaan dalam persen (%) bobot isi kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak boleh lebih dari yang

Evaluasi sediaan kapsul

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas solida

Citation preview

Page 1: Evaluasi sediaan kapsul

Evaluasi sediaan

Formulasi dan evaluasi menjadi bagian yang penting dalam sediaan fitofarmasi karena

melalui kedua tahap ini suatu sediaan fitofarmasi dapat digunakan secara langsung untuk

keperluan terapi serta untuk menjamin bahwa sediaan yang dibuat telah memenuhi standar-

standar yang telah ditetapkan. Kegiatan evaluasi menentukan mutu dan kualitas dari sediaan

fitofarmasi yang dibuat (diformulasi).

Untuk sediaan kapsul, evaluasi yang kami lakukan adalah uji organoleptis, uji keseragaman

bobot, uji sifat alir, uji keseragaman kandungan.

1. Uji organoleptis

Pada uji organoleptis, kami melakukan pengamatan berdasarkan warna, rasa dan bau

dari kapsul yang kami buat. Hasilnya meliputi :

Warna : Putih kekuningan

Rasa : Pahit

Bau : Jamu

Hasil tersebut sudah memenuhi karakteristik kapsul yang kami inginkan.

2. Uji keseragaman bobot

Untuk uji keseragaman bobot, ditentukan dengan menimbang sebanyak 20 kapsul

(sekaligus). Ditimbang lagi satu per satu. Dikeluarkan isi kapsul dan ditimbang seluruh

bagian cangkang kapsul. Kemudian bobot rata-rata isi kapsul ditimbang. Perbedaan dalam

persen (%) bobot isi kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak boleh lebih dari yang

ditetapkan kolom A, dan untuk setiap 2 kapsul tidak lebih dari yang ditetapkan kolom B.

Bobot rata-rata isi kapsul

Perbedaan bobot isi kapsul dalam %

Setelah dilakukan pengujian keseragaman bobot diperoleh data penyimpangan

sebagai berikut :

- 2 kapsul tidak masuk rentang kolom A (+7,5%)- Tidak ada kapsul yang tidak masuk rentang kolom B (+15%)

Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa kapsul untuk uji keseragaman bobot yang

kami lakukan sudah cukup memenuhi persyaratan. Namun pada persyaratan kolom A,

terdapat 2 kapsul yang menyimpang dari rentang (0,416 - 0,484) yaitu 0,50 dan 0,49.

Sedangkan pada persyratan kolom B tidak ada satupun kapsul yang menyimpang dari rentang

(0,383 - 0,517). Terjadinya penyimpangan pada kolom A tersebut dimungkinkan terjadi

Page 2: Evaluasi sediaan kapsul

karena pembagian serbuk yang dilakukan secara visual kurang tepat, sehingga menyebabkan

jumlah serbuk dalam kapsul tidak seragam.

3. Uji sifat alir

Metode yang digunakan untuk mendeteksi sifat aliran adalah memperhatikan

kecepatan aliran. Prinsip pengukurannya adalah waktu yang diperlukan oleh sejumlah

tertentu zat untuk mengalir melalui lubang – lubang corong. Yang diukur adalah jumlah zat

yang mengalir dalam suatu waktu tertentu. Untuk menentukan faktor mengalir atau meluncur

setiap kali digunakan. Dimana dalam pengujiannya menggunakan corong yang dipasang pada

statif yang diletakkan dengan ketinggian tertentu. Awalnya serbuk ditimbang (100 g). Lalu

serbuk tersebut dialirkan melalui corong dan ditampung pada bagian bawahnya. Waktu yang

diperlukan serbuk untuk melewati corong dicatat sebagai t.

Fluiditas / sifat alir ini merupakan faktor kritik dalam produksi obat sediaan padat.

Hal ini karena sifat alir serbuk berpengaruh pada peningkatan reprodusibilitas pengisian

ruang kompresi pada pembuatan tablet dan kapsul , sehingga menyebabkan keseragaman

bobot sediaan lebih baik, demikian pula efek farmakologinya. Dan pada umumnya dilakukan

pada granul, karena salah satu faktor yang dapat mempengaruhi sifat alir adalah bentuk

partikel dan tekstur, untuk partikel yang ekidimensional (teratur= bulat, kubus) semakin besar

diameter maka sifat alir semakin baik sedangkan untuk partikel yang anisomerik maka

hasilnya dapat berbeda. Sifat alir terbaik terjadi pada diameter optimum partikel (200-500

µm). Partikel berukuran kurang dari 100 µm akan lebih cohesive. Semakin kecil gaya gesek

friksi / gaya gesek antar partikel sehingga semakin mudah mengalir. Sebaliknya, semakin

kasar permukaan partikel maka semakin besar friksi antar partikel sehingga menyebabkan

semakin sulit mengalir. Dan bahan yang kami uji sifat alirnya merupakan serbuk yang ukuran

partikelnya sangat kecil. Hal ini menyebabkan serbuk tersebut tidak dapat mengalir saat

pengujian atau dapat dikatakan bahwa serbuk kami mempunyai sifat alir yang sangat buruk.

Sehingga kelompok tidak mendapatkan data hasil uji sifat alir.