Upload
maysarrah-sitty
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/23/2019 Evidence Based Denstistry Sk 2
1/12
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan gigi merupakan bagian integral dari kesehatan pada umumnya.
Selain itu gigi geligi merupakan salah satu organ pencernaan yang berperan
penting dalam proses pengunyahan makanan. Hasil laporan menunjukkan
bahwa kesehatan gigi dan mulut di Indonesia masih menjadi keluhan
masyarakat yaitu penyakit gigi dan periodontal. Masyarakat Indonesia hanya
mengunjungi dokter gigi bila terjadi keluhan saja, bahkan banyak diantaranya
membiarkan keluhan tersebut sampai kemabali sehat sendiri. Hal ini sangat
wajar dengan alasan, biaya perawatan kesehatan gigi merupakan perawatan
dengan biaya tertinggi ke 4 setelah perawatan lainnyan di dunia.
Pemerintah Indonesia telah berupaya menuntaskan penyakit di Indonesia
melalui programprogram kesehatannya. Salah satu diantaranya dengan
membebaskan biaya pengobatan gigi seperti penambalan dan pencabutan gigi.
!anyak ahli kesehatan yang telah menganalisis bahwa program ini kurangmaksimal untuk menuntaskan masalah kesehatan gigi di Indonesia maka
dimulailah program pencegahan penyakit, dengan slogan "mencegah lebih
baik daripada mengobati#.
Pemerintah dan praktisi kesehatan saling terkait satu sama lain.
Pemerintah mem$asilitasi dengan anggaran dana. Praktisi kesehatan berupaya
meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam melakukan perawatan
penyakit gigi dan mulut. %ntuk itu diharapkan masyarakat dan petugas
kesehatan diharapkan dapat berpartisipasi akti$ dalam program pencegahan
penyakit kesehatan gigi ini untuk meningkatkan derajat kesehatan yang lebih
baik lagi
1.2 Rumusan Masalah
1
7/23/2019 Evidence Based Denstistry Sk 2
2/12
&dapun rumusan masalahdari makalah ini, yaitu '
1. (ilo$osipreventive dentistry
2. Penyakit umum gigi dan mulut yang sering dialami masyarakat
3. Konsep pencegahan penyakit gigi dan mulut4. Metode dan aplikasi pencegahan penyakit gigi dan mulut
5. Pengaruh aspek soial budaya terhadap pencegahan penyakit gigi dan mulut
6. Integrasi pencegahan penyakit gigi dan mulut dengan sektor lain
. )angkahlangkahEvidence based dentistry *+!-
!. Equal Dental Status
". +aluasi
/0.
2
7/23/2019 Evidence Based Denstistry Sk 2
3/12
BAB 2
PEMBAHA#AN
2. Preventif Dentistry
1. $%l&s&'%Preventif Dentistry
Membicarakan kesehatan masyarakat tidak terlepas dari dua tokoh
metologi yunani, yakni &sclepius dan Higeia. !erdasarkan cerita mitos
yunani tersebut &sclepius disebutkan sebagai dokter pertama yang tampan
dan pandai meskipun tidak disebutkan sekolah atau pendidikan apa yang telah
ditempuhnya, tetapi diceritakan bahwa ia dapat mengobati penyakit dan
bahkan melakukan bedah berdasarkan prosedurprosedur tertentu dengan
baik.
Higeia seorang asistennya, yang kemudian diceritakan sebagai istrinya,
juga telah melakukan upayaupaya kesehatan. !eda antara &scleius dan
Higeia dalam pendekatan masalah kesehatan sebagai berikut'
1. &sclepius melakukan pendekatan *pengobatan penyakit- setelah penyakit
tersebut terjadi pada seseorang.
2. Higeia mengajarkan kepada pengikutnya dalam pendekatan masalahkesehatan melalui hidup seimbang yaitu menghindari makanan1minuman
beracun, makanmakanan yang bergi2i, cukup istirahat dan melakukan
olahraga.
alam perkembangan selanjutnya, seolaholah timbul garis pemisah antara
kedua kelompok pro$esi, yakni pelayan kesehatan curatie *curative health
care) yang pada umumnya terdiri dari dokter,dokter gigi, psikiater, dan
praktisipraktisi lain yang melakukan pengobatan penyakit baik $isik, psikis
maupun sosialdan pelayanan pencegahan atau preentie *preventive health
care) yang terdiri dari para petuga kesehatan masyarakat lulusan lulusan
sekolah atau institusi kesehatan masyarakat dari berbagai jenjang.
3
7/23/2019 Evidence Based Denstistry Sk 2
4/12
2. Ma(am ) Ma(am Pen*ak%t +%g% ,an Mulut *ang #er%ng D%,er%ta
Mas*arakat
&da dua penyakit mulut yang sering dialami masyarakat, yaitu' karies danperiodontal.
/. Karies 3igi
Sebuah penyakit in$eksi yang merusak stuktur gigi. Penyakit ini
menyebabkan gigi berlubang. ika tidak ditangani, penyakit ini dapat
menyebabkan nyeri, penanggalan gigi, in$eksi, berbagai kasus berbahaya,
dan bahkan kematian.
5. Penyakit Periodontal
Penyakit in$eksi yang disebabkan oleh bakteri yang terakumulasi di dalam
kalkulus yang biasanya terdapat pada serikal gigi. Penyakit periodontal
ini dapat ringan seperti gingiitis, biasanya gingia berwarna merah dan
mudah berdarah. Pada keadaan yang lebih parah, dapat terjadi kerusakan
tulang pendukung gigi dan juga abses periodontal. Kebersihan mulut yang
tepat dapat membantu mencegah penyakit periodontal.
(aktor predisposisi' merokok, sosial ekonomi rendah, dan stress.
Sumber lain mengatakan, ada beberapa penyakit gigi dan mulut yang
sering diderita masyarakat, di antaranya'
a. Plak 3igi
)apisan tipis bening yang menempel pada permukaan gigi dan gusi,
berasal dari sisa makanan. Plak yang tidak dibersihkan akan menjadi
karang gigi. 3igi tidak mampu bertahan, akan ada berbagai gangguanlainnya yang datang bersamaan.
b. !au Mulut
Penyakit mulut yang sering dijumpai adalah bau mulut yang sangat
menyengat. Kondisi ini disebabkan oleh gigi dan gusi kurang bersih,
sariawan, in$eksi atau luka pada mulut, mengkonsumsi bawang putih dan
bawang merah, merokok, alkohol, dan gigi palsu yang tidak dirawat.
c. 3lossitis
4
7/23/2019 Evidence Based Denstistry Sk 2
5/12
Penyakit mulut satu ini membuat lidah terasa sakit karena adanya rekahan.
Kondisi ini terjadi akibat jaringan pelindung di permukaan lidah tidak
terbentuk sempurna.
%ntuk pengobatannya harus diketahui dahulu ada penyebabnya, bisa
karena anemia atau kekurangan itamin tertentu.
d. Stomatitis
Penyakit yang umum yang dikenal sebagai sariawan adalah penyakit yang
terjadi akibat adanya $aktor pencetus, seperti keturunan, stress, tekanan
jiwa1depresi, ketakutan dan kecemasan yang berlebihan, tergigit,
perubahan hormon, kurang itamin 6 dan !/5, dan e$ek dari konsumsi
ka$ein.
2.3 -&nse Pen(egahan Pen*ak%t +%g% ,an Mulut1
&da tiga klasi$ikasi dalampreventif dentistry, yaitu'
1. Primary Prevention
Pada tahap Primary Prevention menggunakan strategistrategi untuk
mencegah permulaan penyakit, menahan proses perjalanan penyakit sebelum
perawatansecondary preventive dibutuhkan.
2. Secondary Prevention
Pada tahap Secondary Prevention menggunakan metodemetope perawatan
rutin untuk mengakhiri proses perjalanan penyakit dan merawat atau
mengembalikan jaringan senormal mungkin.
3. ertiary Prevention
Pada tahap ertiary Prevention, mengukur kebutuhan untuk menggantikan
kehilangan jaringan dan merehabilitasi pasien ke titik kapabilitas $isik dan
mental senormal mungkin setelah kegagalan perawatansecondary Prevention.
5
P!E"E#
Primary
Prevention
Exodontics
Secondary
Preventionertiary
Prevention
Periodontal
surgery
Arrest
Reverse
Deep scaling Restoration
EndodonticsProsthodontic
7/23/2019 Evidence Based Denstistry Sk 2
6/12
2.4 Met&,e ,an Al%kas% Pen(egahan Pen*ak%t +%g% ,an Mulut 1
a. Met&,eDental Health Care
/. Surei
Praktisi kesehatan gigi publik menilai atau memperkirakan perluasan
penyakit di komunitas, menyandarkan pada in$ormasi deskripti$ yang ada
atau penilaian epidemiologis.
5. &nalisis
Praktisi kesehatan gigi publik mengumpulan data dari surey yang telah
dilakukan lalu menganalisis agar dapat menjawab perntanyaan spesi$ik
mengenai penyakit tersebut.
7. Perencanaan Program
Setelah praktisi kesehatan gigi publik mengidenti$ikasi adanya masalah
kesehatan gigi umum dan memperkirakan perluasan masalah lalu
menyampaikannua kepada orang 8orang yang rentan dan partner kerjanya.
4. 9perasi Program
:encana program yang telah direncanakan, diatur pergerakan atau
operasinya terhadap publik.
;. Keuangan
Praktisi kesehatan gigi publik memperoleh dana melalui pemerintah
setempat atau
7/23/2019 Evidence Based Denstistry Sk 2
7/12
A,m%n%strat%'
e. +dukasi dan promosi kesehatan
$. &kses pelayanan kesehatan gigi.
2.5 Pengaruh Asek #&s%al Bu,a*a terha,a Pen(egahan Pen*ak%t +%g% ,an
Mulut3
Penyakit gigi dan mulut adalah penyakit termahal keempat dan tertinggi
keenam, ini di sebabkan karena kurangnya kesadaran dari orangorangnya untuk
menjaga perilakunya dalam merawat kesehatan gigi dan mulut. !anyak aspek
yang menyebabkan buruknya perilaku kesehatan gigi dan mulut, seperti '
a. ari segi ekonomi, dapat dilihat dari pemukiman yang kumuh dan daerah
pedalaman.
b. ari segi sosial, dilihat dari kurangnya sosialisasi tenatang kesehatan gigi
dan mulut. Selain itu kurangnya tenaga medis yang dibutuhkan *menurut
>H9 perbandingan dokter gigi dengan masyarakat yang membutuhkan
adalah /'5000, di Indonesia pada tahun 500? perbandingannya adalah
/'/5000.
c. ari segi budaya, kesehatan gigi dan mulut masih dipengaruhi olehkebudayaankebudayaan yang melekat pada diri masyarakat. 6ontohnya
budaya menyirih.
d. ari segi ilmu pengetahuan, masih banyak dari masyarakat yang belum
mengetahui pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sehingga
mereka yang tidak mengetahui dampak1e$ek yang timbul apabila mereka
tidak menjaga dan merawat kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, ada juga
sekelompok masyarakat yang hanya mengetahui tetapi tidak memahami
sehingga mereka tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik
dan benar.
2.6 ntegras% Pen(egahan Pen*ak%t +%g% ,an Mulut ,engan #ekt&r La%n
>H9 menyatakan bahwa penyakit karies dan periodontitis dapat dicegah
dan dikontrol secara e$ekti$ melalui kombinasi aktiitas komunitas, pro$essional
di bidang kedokteran gigi dan aktiitas masingmasing indiidu.
7
7/23/2019 Evidence Based Denstistry Sk 2
8/12
Peningkatan pengetahuan kesehatan gigi pada anak S dapat dilakukan
melalui usaha kesehatan gigi sekolah. %K3S merupakan salah satu usaha pokok
puskesmas yang bertujuan untuk meningkatkan aktiitas indiidu dalam
mencegah penyakit gigi dan mulut.
!eberapa program %K3S antara lain '
/. Kegiatan promoti$
Pelatihan guru dan tenaga kesehatan dalam bidang kesehatan gigi.
Pendidikan1 penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk
guru.
5. Kegiatan preenti$
Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut. Sikat gigi massal minimal untuk kelas /, 5, dan 7 dengan memakai
pasta gigi yang mengandung $luoride minimal / kali1bulan.
7. Kegiatan kurati$
Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit.
Pelayanan medik gigi dasar.
Pencabutan gigi sulungyang sudah waktunya tanggal.
:ujukan bagi yang memerlukan.
2.Evidence Based DentistryEBD4
/. e$inisi
Menurut && *american dental asosiation-merupakan sebuah
pendekatan untuk perawatan kesehatan mulut yang terintegrasi, memiliki
penilaian sistematis akan bukti ilmiah klinis *uji klinis- yang relean, yang
berkaitan dengan kondisi medisnya dengan keahlian klinis dokter gigi dan
kebutuhan pasien dalam perawatan dan prealensi nya.
+! adalah ' sebagai praaktek kedokteran gigi yang menghubungkan
petunjukpetunjuk yang ada dengan pengalaman klinis dan apa yang
dipilih pasien dalam membuat keputusan klinis.+! akan berjalan apabila 7 aspek didalamnya tercakup, yaitu '
!ukti ilmiah yang berasal dari study yang terpercaya
Keahlian klinis
7/23/2019 Evidence Based Denstistry Sk 2
9/12
7. )angkah)angkahEvidence &ased Dentistry
Mengajukan pertanyaan
+idence based dentistry dibangun atas menanyakan pertanyaan
yang berkaitan dengan ' pengelolaan pasien tunggal, beberapain$ormasi yang dibutuhkan serta tertarik pada suatu topik tertentu
yang telah dibahas dengan rekan sejawat.
Mencari in$ormasi
=he centre o$ +! dan &merican ental &sosiation bukti dapat
diperoleh dengan cara ' penelitian lapangan, penelitian klinis,dan
reiew
Interpretasi pembuktian
=iga aspek mendasar yang harus dipertimbangkan pada waktu
membuat interpretasi pembuktian adalah ' besarnya e$ek dari
perawatan, hasil penelitian adalah e$ek sebenarnya atau hanya
kebetulan dan hampir selalu dicoba kepada manusia.
!ertindak atas bukti yang ada
In$ormasi yang telah diperoleh dengan pengukuran untuk
dipertimbangkan dalam hubungan dengan pernyataan dan
praktiknya.
2.!Equal Dental Status5
Kriteria equal dental statusadalah sebagai berikut'
a. apat meningkatkan tingkat kesehatan di masyarakat
b. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dapat dirasakan oleh semua lapisan
masyarakat secara memadai
c. )ingkungan yang kondusi$
d. Perilaku masyarakat yang proakti$ untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah terjadinya penyakit
e. Pelayanan kesehatan yang berhasil dan berdaya guna tersebar merata
erajat kesehatan gigi dan mulut optimal sampai tahun 50/0 adalah usia
/5 tahun memiliki status kesehatan gigi dan mulut ratarata indeks M(= per
anak @5, 9HIS @/,5 dan anak usia ;A tahun bebas karies ;0B
2." Ealuas%2
+aluasi merupakan bagian yang penting dari suatu manajemen, karena
dengan adanya ealuasi akan diperoleh umpan balik *feed bac'- teradap program
9
7/23/2019 Evidence Based Denstistry Sk 2
10/12
atau pelaksanaan kegiatan. Sulit untuk mengetahui sejauh mana tujuantujuan
yang direncanakan telah tercapai atau belum tanpa adanya ealuasi. +aluasi
dalam suatu program dibedakan menjadi dua'
a. +aluasi (ormulati$+aluasi $ormulati$ dilakukan untuk mendiagnosis suatu program, yang
hasilnya digunakan untuk pengembangan atau perbaikan program. !iasanya
dilakukan pada proses program masih berjalan.
b. +aluasi Sumati$
+aluasi sumati$ dilakukan untuk menilai hasil akhir dari suatu program.
!iasanya ealuasi jenis ini dilakukan ketika program telah selesai.
+aluasi suatu program kesehatan dilakukan terhadap 7 hal, yaitu'
/. =erhadap sumber pelaksana program5. Menilai sejauh mana keberhasilan program
7. +aluasi dampak program terhadap peningkatan kesehatan masyarakat
10
7/23/2019 Evidence Based Denstistry Sk 2
11/12
Ba/ 3
-E#MPULAN
Pencegahan penyakit gigi dan mulut *preventive dentistry- merupakan
upaya untuk mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut serta perkembangan
penyakitnya untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut. Preventive dentistry
terdapat 7 klasi$ikasi yaitu ' primary prevention (prepatogenesis), secondary
prevention (patogenesis-, tertiary prevention *postpatogenesis-. Preventive
dentistry berintegrasi dengan secktor lain diantaranya social budaya, meliputi
'pendidikan, pengetahuan1pendidikan, social, dan budaya. %saha Preventive
dentistryini juga dilakukan di sekolah yang dikelola pihak puskesmas, guru, dan
siswa yang dikenal dengan nama %K3S. Peningkatan kesehatan gigi dan mulut
tidak cukup dengan melakukan program ini saja dibutuhkan juga keahlian dan
keterampilan dari praktisi kesehatan untuk melakukan perawatan dengan e$ekti$
dan e$isien maka diperlukan adanya evidence based dentidtry, serta dibutuhkan
ealuasi dan pencanangan program kesehatan gigi lainnya untuk mendapatkan
equal dental status.
11
7/23/2019 Evidence Based Denstistry Sk 2
12/12
DA$AR PU#A-A
/.