9
Laporan Kegiatan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) F6. Upaya Pengobatan Dasar HIPERTENSI STAGE II Disusun Oleh: dr. Deanita Puspitasar i PUSKESMAS SANGKRAH KOTA SURAKARTA JAWA TENGAH 2014

F6 Hipertensi Stage II

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: F6 Hipertensi Stage II

8/10/2019 F6 Hipertensi Stage II

http://slidepdf.com/reader/full/f6-hipertensi-stage-ii 1/9

Laporan Kegiatan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM)

F6. Upaya Pengobatan Dasar

HIPERTENSI STAGE II

Disusun Oleh:

dr. Deanita Puspitasari

PUSKESMAS SANGKRAH

KOTA SURAKARTA

JAWA TENGAH

2014

Page 2: F6 Hipertensi Stage II

8/10/2019 F6 Hipertensi Stage II

http://slidepdf.com/reader/full/f6-hipertensi-stage-ii 2/9

A.  LATAR BELAKANG

Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada beban

ganda, di satu pihak penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat

karena masih banyak kasus belum terselesaikan, bahkan beberapa penyakit menular yang

semula dapat dikendalikan muncul kembali dengan penyebaran tidak mengenal batas-

 batas daerah maupun batas antar negara. Dilain pihak telah terjadi peningkatan kasus

 penyakit tidak menular (PTM), yang merupakan penyakit akibat gaya hidup serta

 penyakit-penyakit degeneratif.

Proporsi penyebab kematian karena penyakit kardiovaskuler tahun 1986, 1992,

1995 dan 2001 cenderung meningkat. Faktor risiko penyakit Kardiovaslerantara lain

merokok, obesitas, diet rendah serat tinggi lemak dengan akibat gangguan kadar lemak

dalam darah, dan kurangnya olah raga. Diperoleh data bahwa di Indonesia terdapat 28 %

 perokok pada usia 10 tahun ke atas, kurang aktivitas fisik merupakan proporsi terbanyak

yaitu 92% dari penduduk usia 15 tahun ke atas di pulau Jawa dan Bali terutama untuk

kelompok perempuan. Overweight dan obesitas lebih tinggi prevalensinya pada

 perempuan dan cenderung meningkat dengan bertambahnya umur.

Sedangkan angka penderita Hipertensi kian hari semakin mengkhawatirkan,

seperti yang dilansir oleh The Lancet tahun 2000 sebanyak 972 juta (26%) orang dewasa

di dunia menderita Hipertensi. Angka ini terus meningkat tajam, diprediksikan oleh

WHO pada tahun 2025 nanti sekitar 29% orang dewasa di seluruh dunia yang menderita

hipertensi.

Pada saat ini hipertensi adalah faktor risiko ketiga terbesar yang menyebabkan

kematian dini, hipertensi berakibat terjadinya gagal jantung kongestif serta penyakit

cerebrovaskuler. Penyakit ini dipengaruhi oleh cara dan kebiasaan hidup seseorang,

sering disebut sebagai the killer disease karena penderita tidak mengetahui kalau dirinya

mengidap hipertensi. Penderita datang berobat setelah timbul kelainan organ akibat

Hipertensi. Hipertensi juga dikenal sebagai heterogeneouse group of disease karena dapat

menyerang siapa saja dari berbagai kelompok umur, sosial dan ekonomi. Kecenderungan

 berubahnya gaya hidup akibat urbanisasi, modernisasi dan globalisasi memunculkan

sejumlah faktor risiko yang dapat meningkatkan angka kesakitan hipertensi.

Page 3: F6 Hipertensi Stage II

8/10/2019 F6 Hipertensi Stage II

http://slidepdf.com/reader/full/f6-hipertensi-stage-ii 3/9

B.  PERMASALAHAN

I.  Identitas Pasien

 Nama : Tn. BS

Umur : 57 tahun

Alamat : Semanggi 02/04

Pekerjaan : Pensiunan

Tanggal Periksa : 4 November 2014

II.  Anamnesis

Anamnesis dilakukan secara autoanamnesa pada tanggal 4 November 2014

1.  Keluhan Utama

Pusing

2. 

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dengan keluhan pusing sejak 2 hari yang lalu. Pusing

dirasakan terus menerus. Pasien juga mengeluh leher terasa kencang sehingga

 pasien tidak bisa tidur. Pasien merupakan pasien rutin pengobatan hipertensi

sejak 1 tahun yang lalu.

3.  Riwayat Penyakit Dahulu

a.  Riwayat hipertensi : (+) sejak 5 tahun yang lalu

 b.  Riwayat DM : disangkal

c.  Riwayat sakit jantung : disangkal

d.  Riwayat mondok : disangkal

e.  Riwayat asma/alergi : disangkal

4.  Riwayat Kebiasaan

a.  Riwayat merokok : (+) sudah berhenti sejak 2 tahun yang lalu

 b.  Riwayat konsumsi alkohol : disangkal

5.  Riwayat Penyakit Keluarga

a. 

Riwayat hipertensi : disangkal

 b.  Riwayat DM : disangkal

c.  Riwayat asma/alergi : disangkal

d.  Riwayat sakit jantung : disangkal

Page 4: F6 Hipertensi Stage II

8/10/2019 F6 Hipertensi Stage II

http://slidepdf.com/reader/full/f6-hipertensi-stage-ii 4/9

Page 5: F6 Hipertensi Stage II

8/10/2019 F6 Hipertensi Stage II

http://slidepdf.com/reader/full/f6-hipertensi-stage-ii 5/9

Sekret (-), darah (-), nyeri tekan mastoid (-) gangguan fungsi pendengaran (-)

9.  Hidung

Deviasi septum nasi (-), epistaksis (-), nafas cuping hidung (-), sekret (-)

10. Mulut

Sianosis (-), gusi berdarah (-), kering (-), stomatitis (-), pucat (-), papil lidah

atropi (-)

11. Leher

JVP (R+2) cm, trakea di tengah, simetris, pembesaran tiroid (-), pembesaran

kelenjar getah bening (-).

12. Thoraks

Bentuk normochest, simetris, retraksi intercostalis (-), pernafasan

abdominothorakal, sela iga melebar (-)

Jantung :

Inspeksi : ictus cordis tidak tampak, pulsasi precardial, epigastrium dan

 parasternal tidak tampak

Palpasi : ictus cordis tidak kuat angkat.

Perkusi :

 batas jantung kiri atas : spatium intercostale II, linea sternalis sinistra

 batas jantung kiri bawah: spatium intercostale V, 1 cm medial linea medio

clavicularis sinistra

 batas jantung kanan atas : spatium intercostale II, linea sternalis dextra

 batas jantung kanan bawah : spatium intercostale IV, linea sternalis dextra

 pinggang jantung : spatium intercostale III, linea parasternalis sinistra

Kesan : batas jantung kesan tidak melebar

Auskultasi : HR 85 x/menit, bunyi jantung I-II intensitas normal,bising (-),

gallop (-)

Pulmo Depan 

Inspeksi

Statis : simetris, sela iga tidak melebar, iga tidak mendatar.

Dinamis : pengembangan dada simetris kanan = kiri, sela iga tidak

melebar, retraksi intercostal (-).

Page 6: F6 Hipertensi Stage II

8/10/2019 F6 Hipertensi Stage II

http://slidepdf.com/reader/full/f6-hipertensi-stage-ii 6/9

Palpasi

Statis : simetris

Dinamis : pergerakan kanan = kiri, fremitus raba kanan = kiri

Perkusi

Kanan : sonor

Kiri : sonor

Auskultasi

Kanan : Suara dasar vesikuler normal, suara tambahan (-)

Kiri: Suara dasar vesikuler normal, suara tambahan (-)

Pulmo Belakang

Inspeksi :

Statis : punggung kanan kiri simetris

Dinamis : pengembangan dada simetris

Palpasi : fremitus raba simetris

Perkusi : paru kanan sonor, paru kiri sonor

Batas paru kanan bawah setinggi vertebre thoraks VI

Batas paru kiri bawah setinggi vertebre thoraks VII

Penanjakan diafragma : 5 cm kanan sama dengan kiri

Auskultasi:

Kanan: Suara dasar vesikuler normal, suara tambahan (-)

Kiri: Suara dasar vesikuler normal, suara tambahan (-)

13. Abdomen

Inspeksi : dinding perut sejajar dinding dada, distended (-), venektasi (-),

sikatrik (-).

Auskultasi : peristaltik (+) normal

Perkusi : tympani, pekak alih (-), ascites (-), undulasi (-)

Palpasi : supel (-), nyeri tekan (-), Ballotement (-), Hepar dan lien tidak

teraba

14. Kelenjar getah bening inguinal

tidak membesar

15. Ekstremitas : normal

Page 7: F6 Hipertensi Stage II

8/10/2019 F6 Hipertensi Stage II

http://slidepdf.com/reader/full/f6-hipertensi-stage-ii 7/9

C.  PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

1.  DIAGNOSIS : Hipertensi Stage II

2.  PENATALAKSANAAN

Tatalaksana pengendalian hipertensi dilakukan dengan pendekatan:

a.  Promosi kesehatan diharapkan dapat memelihara, meningkatkan dan melindungi

kesehatan diri serta kondisi lingkungan sosial, diintervensi dengan kebijakan

 publik, serta dengan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat

mengenai prilaku hidup sehat dalam pengendalian hipertensi.

 b.  Preventif dengan cara larangan merokok, peningkatan gizi seimbang dan

aktifitas fisik untuk mencegah timbulnya faktor risiko menjadi lebih buruk dan

menghindari terjadi rekurensi faktor risiko.

c. 

Kuratif dilakukan melalui pengobatan farmakologis dan tindakan yang

diperlukan. Kematian mendadak yang menjadi kasus utama diharapkan

 berkurang dengan dilakukannya pengembangan manajemen kasus dan

 penanganan kegawatdaruratan disemua tingkat pelayanan dengan melibatkan

organisasi profesi, pengelola program dan pelaksana pelayanan yang dibutuhkan

dalam pengendalian hipertensi.

d.  Rehabilitatif dilakukan agar penderita tidak jatuh pada keadaan yang lebih buruk

dengan melakukan kontrol teratur dan fisioterapi Komplikasi serangan hipertensi

yang fatal dapat diturunkan dengan mengembangkan manajemen rehabilitasi

kasus kronis dengan melibatkan unsur organisasi profesi, pengelola program dan

 pelaksana pelayanan di berbagai tingkatan.

Terapi Non-farmakologis:

Pengendalian faktor risiko yang dapat saling berpengaruh terhadap terjadinya

hipertensi, hanya terbatas pada faktor risiko yang dapat diubah, dengan usaha-usaha

sebagai berikut :

a. 

Mengatasi obesitas/menurunkan kelebihan berat badan

 b.  Mengurangi asupan garam didalam tubuh

c.  Ciptakan keadaan rileks dan melakukan olah raga teratur

d.  Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol

Page 8: F6 Hipertensi Stage II

8/10/2019 F6 Hipertensi Stage II

http://slidepdf.com/reader/full/f6-hipertensi-stage-ii 8/9

Terapi famakologis:

Penatalaksanaan penyakit hipertensi bertujuan untuk mengendalikan angka

kesakitan dan kematian akibat penyakit hipertensi dengan cara seminimal mungkin

menurunkan gangguan terhadap kualitas hidup penderita. Pengobatan hipertensi dimulai

dengan obat tunggal , masa kerja yang panjang sekali sehari dan dosis dititrasi. Obat

 berikutnya mungkin dapat ditarnbahkan selama beberapa bulan pertama perjalanan terapi.

Pemilihan obat atau kombinasi yang cocok bergantung pada keparahan penyakit dan

respon penderita terhadap obat anti hipertensi.

Beberapa prinsip pemberian obat anti hipertensi sebagai berikut :

a.  Pengobatan hipertensi sekunder adalah menghilangkan penyebab hipertensi

 b.  Pengobatan hipertensi esensial ditujukan untuk menurunkan tekanan darah dengan

harapan memperpanjang umur dan mengurangi timbulnya komplikasi.

c.  Upaya menurunkan tekanan darah dicapai dengan menggunakan obat anti hipertensi.

d.  Pengobatan hipertensi adalah pengobatan jangka panjang, bahkan pengobatan

seumur hidup.

Terapi farmakologis yang diberikan adalah:

-  Terapi Oral:

R/ Amlodipin 10 mg No. XXI

S 1 dd 1 tab

R/ Captopril 25 mg No. X

S 3 dd 1 tab

Edukasi yang diberikan kepada pasien:

a.  Menjelaskan kepada pasien bahwa hipertensi merupakan penyakit yang tidak dapat

sembuh namun dapat dikontrol dengan modifikasi gaya hidup dan obat

 b.  Mengontrol faktor risiko, antara lain menurunkan kelebihan berat badan, mengurangi

asupan garam sehari-hari, menciptakan keadaan rileks, melakukan olah raga teratur

c. 

Meminum obat secara teratur dan kembali kontrol sebelum obat habis

d.  Rujukan dilakukan bilamana terapi yang diberikan di pelayanan primer belum dapat

mencapai sasaran pengobatan yang diinginkan atau dijumpai komplikasi penyakit

lainnya akibat penyakit hipertensi.

Page 9: F6 Hipertensi Stage II

8/10/2019 F6 Hipertensi Stage II

http://slidepdf.com/reader/full/f6-hipertensi-stage-ii 9/9

D.  MONITORING DAN EVALUASI

Apabila pasien datang untuk kontrol, dilakukan evaluasi apakah keluhan yang

dialami sudah berkurang atau belum. Memeriksa tekanan darah pasien. Ditanyakan

apakah obat masih ada atau tidak. Jika tekanan darah masih belum memenuhi sasaran

setelah beberapa kali pengobatan dan modifikasi gaya hidup yang tepat atau ditemukan

komplikasi dari hipertensi, maka pasien perlu dirujuk ke dokter spesialis.

Surakarta, 20 Nopember 2014

Dokter Internsip Dokter Pendamping

dr. Deanita Puspitasari dr. Heri Wijanarko