fa 11

Embed Size (px)

Citation preview

  • EDIS I 11/2012

    Galangan Kapal

    Peluang Bisnis

    dummy 2.indd 1 07/12/2012 16:21:50

  • dummy 2.indd 2 07/12/2012 18:42:35

  • Majalah Kementerian PerhubunganNo.STT. No. 349 SK/Ditjen PPG/STT 1976

    ISSN : 0853179X

    PembinaMenteri Perhubungan RI

    Wakil Menteri Perhubungan RI

    PenasehatSekretaris Jenderal Kementerian PerhubunganInspektur Jenderan Kementerian Perhubungan

    Dirjen Perhubungan Darat Dirjen Perhubungan Laut

    Dirjen Perhubungan UdaraDirjen Perkeretaapian

    Kepala Badan Pengembangan SDM PerhubunganKepala Badan Litbang Perhubung

    PengarahKepala Pusat Komunikasi Publik

    Penanggung Jawab/Pemimpin UmumEuis Eliany Kusumah

    Pelaksana Pimpinan RedaksiNina Anggraeni

    EditorNuris Rochmadi

    Fransiskus Agung Setiawan

    Dewan RedaksiProf.Dr.H.K.Martono SH LLMIr. Drs. Djoko Setijowarno, MT

    Mia ErmayaBadrul Ulum

    Gatut AribowoRisky Rahardjo

    Sekretaris RedaksiTyasmithaYosephinMifdhal

    PhotographerPainoHerdinWisnu

    Hari BuyungHari Supriyono

    KaryotoElvis Sendouw

    Creative DesignFranky Houtman

    Agnesia Cindy

    Alamat RedaksiJl. Medan Merdeka Barat No.8, Jakarta PusatTelp. (021) 3504631, 3811308 Ext. 1122, 1419

    Fax (021) 3504631, 3511809e-mail: [email protected]

    PenerbitKementerian Perhubungan RI

    3

    EDITOR

    IAL

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    Pemerintah Indonesia mempunyai megaprogram yang

    dinamakan Masterplan Percepatan dan Perluasan

    Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).Termasuk proyek-

    proyek yang terkait dengan pembangunan transportasi

    nasional demi menciptakan konektivitas. Hal tersebut langsung

    ditandaskan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

    Seluruh proyek MP3EI adalah proyek yang terencana dengan baik,

    dan proyek strategis yang mampu menjadi lokomotif pembangunan di

    daerah di mana proyek tersebut dibangun.MP3EI adalah proyek yang riil,

    sudah teruji dan bisa dicapai, kata Presiden.

    Terhadap MP3EI ini Kementerian Perhubungan menyikapinya dengan

    antusias untuk bersinergi mewujudkan konektivitas sesuai dengan

    perannya di sektor perhubungan. Untuk mewujudkan konektivitas

    tersebut, maka peran transportasi menjadi sangat vital. Oleh karena itu,

    Kementerian Perhubungan merencanakan proyek pembangunan jaringan

    kereta api (KA) secara menyebar, angkutan perkotaan seperti dengan

    sistem BRT, pembangunan pelabuhan dan memperbanyak ferry beserta

    rutenya, dan pembangunan bandara baru.

    Bagaimana kesiapan pelaku industri transportasi untuk mewujudkan

    konektivitas tersebut? Kami sangat siap mendukung program

    Pemerintah untuk mengembangkan transportasi massal di Indonesia,

    kata Kepala Divisi Pengembangan Bisnis PT Industri Kereta Api (INKA),

    Suryanto.

    INKA tidak hanya mampu membuat kereta api, tetapi sudah

    mulai melakukan diversifikasi produk dengan membuat transportasi

    massal tidak berbasis rel. Ada dua produk yang sudah mulai dinikmati

    masyarakat Indonesia. Pertama, mobil MOKO yang dimafaatkan sebagai

    kendaraan angkutan sayur bagi masyarakat pedesaan di Sulawesi

    Selatan. Kedua, bus gandeng bernama INOBUS yang dijadikan armada

    Trans Jakarta, khususnya koridor XI.

    Tidak hanya INKA, PT PAL Indonesia juga menyatakan kesiapannya

    untuk memproduksi kapal. Saat ini PAL Indonesia juga telah menguasai

    teknologi produksi untuk Kapal Bulker hingga 50.000 DWT, Kapal

    Kontainer hingga 1.600 TEUS, Kapal Tanker hingga 30.000 DWT, Kapal

    Penumpang hingga 500 PAX. Sementara produk-produk yang telah

    dikembangkan, antara lain Kapal Kontainer hingga 2.600 TEUS, Kapal

    Chemical Tanker hingga 30.000 DWT, Kapal

    LPG Carrier hingga 5.500 DWT.

    Secara khusus Menteri Perhubungan

    EE Mangindaan menekankan tiap produsen

    transportasi tidak hanya memperhatikan sisi

    keselamatan, tetapi juga kapasitas produksi

    yang besar dan produk yang berkualitas serta

    nyaman.n

    EDITORIAL

    EDIS I 11/2012

    Galangan Kapal

    Peluang Bisnis

    dummy 2.indd 1 07/12/2012 16:21:50

    MENUJU KEMANDIRIAN TRANSPORTASI YANG BERKONEKTIVITAS

    dummy 2.indd 3 07/12/2012 19:28:26

  • TRAN

    S IS

    I

    4

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    Trans Utama

    10 - 13n Peluang Bisnis Galangan Kapaln Komitmen Pemerintah dalam Pembangunan Transportasi Indonesian Peran Industri Transportasi dalam Pembangunan Transportasi Massaln Industri Strategis Bersatu Wujudkan Konektivitas

    14 - 19

    6 - 9

    TRANS ISI TRANSMEDIA Edisi 11 Tahun 2012

    9

    42

    1218

    Trans News

    n Bombardier Diharapkan Tingkatkan Konektivitas KTI40

    Trans Moda Udaran Perum Navigasi Beroperasi Tahun 201341

    20 - 25

    1237

    Kolom Opinin Mewujudkan Transportasi Hijau30 - 32

    n Tiga Proyek Metropolitan Priority Area Jadi Tugas Kemenhub38 - 39n Diklat Transportasi Dukung Kebutuhan Perusahaan36 - 37

    n Pelayanan Publik Bidang Transportasi Harus Berinovasi33

    Trans Hukum & Regulasin Industri Strategis Bersatu Wujudkan Konek26 - 29

    Trans Moda Daratn Tingkatkan Keselamatan dengan Bentuk Badan Hukum Pengelolaan Angkutan

    42 - 43

    n Kemenhub Lakukan Pembinaan Pengemudi Angkutan B344 - 45

    n Jawab Kebutuhan Pelaut, Menhub Resmikan Sekolah Pelayaran Pertama di Sumatera

    34-35

    dummy 2.indd 4 07/12/2012 15:17:46

  • 5

    TRAN

    S IS

    ITR

    AN

    SMED

    IA |

    Edis

    i 11

    | 201

    2

    Trans Moda Laut

    Trans Sejarahn Pelabuhan Kalimas Surabaya

    Trans Featuren Kisah Clara Pramugari Batik Solo Trans

    54 - 55

    Transiklopedian Tahukah Anda Pelabuhan Petikemas Pertama di Indonesia?

    72 - 73

    Trans Teknon SKEV-1 Mobil Bergaya Formula 1 Buatan Anak Negeri

    60 - 61

    Trans Unikn Perahu Sendok Andalan Masyarakat Papua

    66 - 67

    Trans Wisatan Mengejar Matahari di Danau Rawa Pening

    68 - 71

    46

    54

    68

    Trans Moda KAn Sinergikan PPNS Perkeretaapian dengan Polri47

    62 - 65

    46

    Trans Visitn Fasilitas Pejalan Kaki dan Pesepeda di Surabaya

    56- 59

    62

    n Dermaga JICT II Akan Layani Kapal Antar Pulau

    n Lebih Jauh Dengan Lokomotif di Indonesia48 - 51n Proyek Elektrifikasi KA Bekasi-Cikarang Mulai Dibangun52 - 53

    dummy 2.indd 5 07/12/2012 15:17:58

  • TRAN

    S U

    TAM

    A

    6

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    Galangan Kapal

    Sebagai sebuah negara

    kepulauan, Indonesia

    menyimpan potensi

    transportasi laut yang sangat

    besar. Kapal-kapal besar sampai

    tradisional tidak hanya menjadi moda

    transportasi, tetapi juga berperan

    sebagai pemersatu Negara Kesatuan

    Republik Indonesia. Oleh karena itu,

    Pemerintah sangat mendukung industri

    galangan kapal yang menyokong

    kebutuhan transportasi laut yang sangat

    tinggi.

    Salah satu wujud keberpihakan

    Pemerintah, khususnya Kementerian

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 9

    | 20

    12

    Foto :Elvis S.

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    Peluang Bisnis

    dummy 2.indd 6 07/12/2012 15:30:13

  • 7

    TRAN

    S U

    TAM

    ATR

    AN

    SMED

    IA |

    Edis

    i 11

    | 201

    2

    kapal yang diinginkan, sekaligus

    bertujuan memberdayakan industri

    dalam negeri. Kalau industri dalam

    negeri bisa kerjakan kenapa kita harus

    buat diluar negeri. Kita berdayakan

    industri dalam negeri.

    Menurut Mangindaan, sampai

    dengan saat ini kebutuhan angkutan

    laut perintis masih sangat dibutuhkan

    terutama untuk daerah-daerah yang

    fasilitas transportasinya masih sangat

    terbatas bahkan belum tersedia sama

    sekali. Hal ini disebabkan karena

    jumlah muatan dan penumpang

    yang sangat terbatas atau sangat

    kurang, sehingga pihak perusahaan

    pelayaran tidak tertarik untuk datang

    menyinggahi pelabuhan tersebut

    karena tidak menguntungkan bagi

    usahanya.

    Menurut Mangindaan, sampai

    dengan saat ini kebutuhan angkutan

    laut perintis masih sangat dibutuhkan

    terutama untuk daerah-daerah yang

    fasilitas transportasinya masih sangat

    terbatas bahkan belum tersedia sama

    sekali. Hal ini disebabkan karena

    jumlah muatan dan penumpang

    yang sangat terbatas atau sangat

    kurang, sehingga pihak perusahaan

    pelayaran tidak tertarik untuk datang

    menyinggahi pelabuhan tersebut

    karena tidak menguntungkan bagi

    usahanya.

    Kelima perusahaan galangan kapal

    nasional yang dipercaya mengerjakan

    7 unit kapal perintis, kata Direktur

    Lalu Lintas Angkutan Laut Direktorat

    Jenderal Perhubungan Laut Adolf

    Tambunan, adalah PT Daya Radar

    Utama, PT Mariana Bahagia, PT

    Dumas Tanjung Perak Shipyard,

    PT Sanur Marindo Shipyard, dan

    PT F1 Perkasa. Spesifikasi kapal

    yang mereka kerjakan yakni 2 unit

    kapal perintis 2000 GT, 2 unit kapal

    perintis tipe 1200 GT, dan 3 unit kapal

    perintis tipe 200 DWT. Pembangunan

    7 kapal perintis tersebut ditargetkan

    selesai pada akhir 2013 dan mulai

    dioperasikan pada Januari 2014.

    7

    TRAN

    S U

    TAM

    A

    Sumber dana pembangunan kapal

    tersebut berasal dari DIPA Ditjen

    Perhubungan Laut 2012.

    Target Industri Galangan Pada umumnya masyarakat

    Indonesia sangat dekat dengan

    transportasi laut, karena sebagian

    besar dari wilayah kita terdiri

    dari perairan. Namun tidak

    banyak yang mengetahui apa itu

    industri galangan kapal, yang

    menjadi industri pokok setiap kali

    membicarakan transpotasi laut.

    Secara umum, galangan kapal

    dapat dikatakan sebagai sebuah

    tempat yang dirancang untuk

    memperbaiki dan membuat kapal.

    Kapal-kapal ini dapat berupa yacht,

    armada militer, cruise line, kapal

    barang atau penumpang.

    Negara-negara dengan

    kemampuan membangun industri

    pembuatan kapal besar di antaranya

    adalah Korea Selatan, Jepang,

    dan Republik Rakyat Cina. Industri

    pembuatan kapal di Eropa salah

    satunya yang bekerja sama dengan

    Pemerintah Indonesia adalah

    galangan Jose L Mayer Jerman.

    Beberapa kapal yang lahir dari

    kerja sama tersebut, di antaranya:

    Kapal Sinabung, Kapal Tidar, dan

    Kapal Gunung Dempo. Sedangkan,

    di Amerika Serikat industrinya

    banyak dimiliki pribadi. Salah satu

    yang terbesar adalah Northrop

    Grumman.

    Sebuah lokasi galangan kapal

    besar akan berisi banyak crane, dok kering, slipway, gudang bebas-debu, fasilitas pengecatan dan tempat

    yang sangat luas untuk perakitan

    kapal-kapal. Setelah tidak layak

    digunakan, kapal akan dihancurkan

    di sebuah galangan. Dahulu

    pemotongan bagian-bagian kapal,

    sebagai proses penghancuran,

    dilaksanakan di dok kering di

    negara maju. Tetapi karena gaji

    tinggi dan peraturan lingkungan,

    Foto: Humas KA/Waldo

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    Perhubungan kepada industri

    nasional yang bergerak dalam

    bidang perkapalan adalah memesan

    7 unit kapal perintis senilai Rp 292

    miliar. Pembangunan 7 unit kapal

    perintis tersebut bertujuan untuk

    memperlancar arus manusia, barang

    dan jasa, kata Menteri Perhubungan

    EE Mangindaan.

    Untuk mewujudkan kapal-kapal

    tersebut, ujar Mangindaan, pihaknya

    melakukan kerja sama dengan lima

    perusahaan galangan kapal nasional.

    Kelima perusahaan tersebut dipilih

    karena industri galangan kapal di

    dalam negeri dinilai mampu membuat

    Foto: Dok.PuskomPublik/Pn

    dummy 2.indd 7 07/12/2012 15:30:15

  • TRAN

    S U

    TAM

    A

    8

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    industri ini bergeser ke negara-

    negara yang sedang berkembang.

    Bagaimana dengan industri

    galangan kapal di Indonesia?

    Seiring dengan kebutuhan kapal dan

    perawatannya yang terus meningkat,

    investasi di sektor industri galangan

    kapal juga terus tumbuh. Oleh

    karena itu, perhatian Pemerintah

    juga tertuju kepada tumbuh

    kembangnya industri galangan kapal

    di Indonesia.

    Tahun 2012 ini, Menurut Direktur

    Jenderal Industri Unggulan Berbasis

    Teknologi Tinggi Kementerian

    Perindustrian, Budi Darmadi,

    investasi di sektor galangan kapal

    diperkirakan akan bisa mencapai Rp

    1 triliun, naik dari Rp 770 miliar di

    tahun 2011.

    Kenaikan investasi tersebut

    antara lain terjadi di Lamongan,

    Banten, Lampung dan Makassar. Di

    Lamongan, misalnya, ada tiga proyek

    pembangunan galangan kapal baru.

    Yakni milik PT Daya Radar Utama,

    PT Dok dan Perkapalan Surabaya

    dan PT Indomarine. Ketiga proyek

    Foto

    : ww

    w.w

    ordp

    ress

    .com

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    tersebut butuh investasi hingga Rp 700

    miliar, kata Budi.

    Sementara di Makasar, PT Industri

    Kapal Indonesia sedang membangun

    galangan baru. Budi menilai proyek

    tersebut butuh investasi sekitar Rp 100

    miliar. Masih menurut Budi, di Banten

    juga akan dibangun tiga galangan

    kapal baru. Sementara di Lampung,

    yang ada adalah revitalisasi galangan

    kapal. Total investasi proyek galangan

    kapal di kedua provinsi tersebut bisa

    mencapai Rp 200 miliar.

    Pasar galangan kapal memang

    lumayan besar. Hal ini karena jumlah

    kapal yang berbendera Indonesia

    saja, saat ini ada sekitar 10.500 unit,

    baik kapal penumpang atau barang.

    Sayang, kemampuan industri galangan

    kapal lokal masih terbatas. Saat ini

    kapasitas industri galangan kapal

    nasional untuk membuat kapal baru

    setiap tahunnya baru 500.000 dwt

    (deadweight tonnage). Sementara

    untuk reparasi mencapai kapasitas 6

    juta dwt. Dengan proyek-proyek baru

    tersebut, kapasitas industri galangan

    kapal nasional akan bisa mencapai

    700.000 dwt untuk kapal baru dan 7

    juta dwt untuk reparasi.

    Pemerintah mematok

    pertumbuhan Industri galangan kapal

    Indonesia bisa tumbuh 15% tahun

    ini. Data Kementerian Perindustrian

    menyebutkan, saat ini ada 250

    galangan kapal, sebanyak 70 galangan

    ada di Batam. Indonesia memiliki

    potensi untuk mengembangkan

    industri perkapalan, tidak banyak

    pelaku industri yang berminat di

    sektor ini.

    Di lain pihak, Pemerintah optimis

    kita bisa memproduksi kapal

    berukuran sebesar 200 meter dengan

    berat 150.000 DWT (bobot mati). Kapal

    ini tergolong besar dan masuk dalam

    kelas Panamax. Pemerintah akan

    mengkaji dan mengejar pembuatan

    kapal sekelas Panamax bertahap

    awal 60-70.000 DWT sampai 5 tahun

    ke depan. Setelah itu akan masuk ke

    kelas 150.000 DWT. Untuk Panamax

    pembuatannya diperkirakan terealisir

    dalam 8-10 tahun ke depan.

    Sekalipun demikian, masih banyak

    kendala untuk membuat kapal laut

    sekelas Panamax di Indonesia. Salah

    satu kendala itu adalah peralatan

    yang masih minim serta sumber daya

    manusia yang kurang. Peralatan

    mesin las bisa dari dalam negeri,

    namun untuk pemotongan dan

    pengelasan belum bisa.

    Berbagai kebijakan yang

    mendukung industri ini terus

    dilakukan. Peningkatan kapabilitas

    peralatan dan sumber daya manusia

    juga tengah disediakan. Salah satu

    kebijakan lain yang mendukung adalah

    pembatasan usia kapal yang hanya 15

    tahun.

    Selain itu, Pemerintah mewajibkan

    perusahaan kapal untuk melakukan

    cek dan ricek kondisi tiap kapal.

    Ini penting karena selain sebagai

    upaya antisipasi kondisi kapal juga

    akan memberikan nilai tambah pada

    industri komponen kapal Indonesia.

    dummy 2.indd 8 07/12/2012 15:30:16

  • 9

    TRAN

    S U

    TAM

    ATR

    AN

    SMED

    IA |

    Edis

    i 11

    | 201

    2

    Kondisi terkini, terdapat tidak

    kurang dari 10.500 kapal barang dan

    angkutan manusia yang beredar di laut

    Indonesia. Jumlah itu belum termasuk

    kapal yang dimiliki oleh para nelayan.

    10.500 kapal tersebut nantinya

    harus melakukan doking tiap 18-20

    bulan sekali untuk pemeliharaan

    dan perbaikan. 10.500 kapal yang

    terus beroperasi itu tiap 18 bulan

    atau 20 bulan atau 2 tahun kurang,

    harus melakukan docking, sehingga

    hal tersebut menjadikan peluang

    pasar tetap untuk pemeliharaan

    dan perbaikan. Dengan demikian,

    Indonesia mendapat nilai lebih

    ekonominya.

    Selain memberikan manfaat

    dari proses docking tersebut,

    akan ada peningkatan pada beban

    dasar untuk menggerakan industri

    komponen kapal di Indonesia. Ini akan

    meningkatkan beban dasar demi untuk

    menggerakan industri komponen

    kapal di Indonesia.

    Dari 10.500 kapal, nantinya akan

    digolongkan menjadi 2 kategori yaitu

    kapal besar (berat diatas 80.000 ton)

    dan kapal normal (lebih kecil dari

    80.000 ton). Kapal diatas 80.000 ton

    akan melakukan proses perbaikan

    dan perawatan di Batam sedangkan

    dibawah 80.000 ton bisa melakukan

    di DOK Pelabuhan manapun.

    Lebih lanjut, Pelaksana Tugas

    Direktur Jenderal Perhubungan

    Laut, Leon Muhamad dalam

    satu kesempatan meminta

    industri galangan kapal nasional

    meningkatkan kapasitas galangan.

    Guna mengimbangi jumlah armada

    niaga nasional yang kini sudah

    mendekati angka 11.000 unit, tutur

    Leon.

    Yang menjadi pusat perhatian

    Leon adalah bagaimana pelaku

    industri maupun operator

    memprioritaskan kelaikan laut agar

    ada jaminan keselamatan pelayaran

    sehingga kebutuhan untuk

    perawatan kapal sangat tinggi.

    Carmelita Hartoto, Ketua Umum

    Dewan Pengurus Pusat Indonesian

    National Shipowners Association

    (INSA) mengamini pernyataan

    Leon. Menurutnya, semua kapal

    yang beroperasi di seluruh lautan

    Indonesia diwajibkan melakukan

    reparasi atau perawatan.

    Untuk itu, katanya, galangan

    kapal dalam negeri jangan hanya

    menggantungkan harapan kepada

    kebijakan pemerintah mengenai

    penggunaan produksi dalam negeri.

    Harus inovatif dalam meningkatkan

    kapasitas galangan, ujar Carmelita.

    Tuntutan persaingan di sektor

    industri pelayaran semakin ketat,

    sehingga operator kapal perlu

    memperoleh pelayanan jasa reparasi

    dan pemeliharaan kapal yang

    kompetitif. Terutama dalam hal

    ini dari sisi kualitas, biaya, waktu

    pengiriman dan pelayanan.n

    9

    TRAN

    S U

    TAM

    ATR

    AN

    SMED

    IA |

    Edis

    i 11

    | 201

    2

    KALIMAT PENTING:

    Secara keseluruhan, seluruh

    bidang angkutan diproyeksikan

    tumbuh sekitar 19,2%. Walaupun

    Foto

    : Dok

    .Pus

    kom

    Pub

    lik/H

    arsu

    Salah satu wujud keberpihakan Pemerintah, khususnya

    Kementerian Perhubungan kepada industri nasional

    yang bergerak dalam bidang perkapalan adalah memesan

    7 unit kapal perintis senilai Rp 292 miliar. Pembangunan 7 unit kapal perintis tersebut

    bertujuan untuk memperlancar arus manusia, barang

    dan jasa, kata Menteri Perhubungan EE Mangindaan.

    dummy 2.indd 9 07/12/2012 15:30:18

  • TRAN

    S U

    TAM

    A

    10

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    Komitmen Pemerintah dalam

    Beberapa waktu yang lalu,

    Menteri Perhubungan

    (Menhub) EE Mangindaan

    meninjau sejumlah proyek

    pengembangan perkeretaapian dalam

    negeri yang sedang dikerjakan PT

    Industri Kereta Api (PT INKA) di Kota

    Madiun, Jawa Timur.

    Alat transportasi yang akan kita

    kedepankan nanti adalah kereta api.

    Karena itu, perkembangan kereta

    api harus diperhatikan karena telah

    menjadi moda transportasi pilihan

    rakyat, ujar Mangindaan kepada

    wartawan.

    Apa yang dilakukan Mangindaan

    adalah wujud konkret perhatian

    Pemerintah pada industri

    transportasi. Ia sadar betul, untuk

    mewujudkan perekonomian

    yang maju serta merata peran

    transportasi sangat vital. Itulah

    mengapa, ia selalu menekankan tiap

    produsen transportasi tidak hanya

    memperhatikan sisi keselamatan,

    tetapi juga kapasitas produksi yang

    besar dan produk yang berkualitas

    serta nyaman.

    Maka dalam tinjauan tersebut,

    Mangindaan menyempatkan naik

    kereta ekonomi yang dilengkapi

    AC dan juga kereta rel listrik (KRL)

    yang dipesan oleh Kementerian

    Perhubungan. Keretanya sudah

    dinilai akan semakin menegaskan

    komitmen Kementerian Perhubungan

    untuk mengembangkan dunia

    perkeretaapian.

    Dukungan pemerintah dalam

    hal ini Kementerian Perhubungan,

    merupakan faktor yang sangat penting

    untuk mendorong kemajuan industri

    dalam negeri terutama dalam era

    persaingan global seperti ini, ujar

    Rasid.

    Data Humas PT INKA mencatat,

    jumlah pesanan atau nilai kontrak

    kerja yang digarap PT INKA pada tahun

    2012 mencapai Rp1 triliun lebih. Dari

    jumlah tersebut, pemesanan terbesar

    diperoleh dari Ditjen Perkeretaapian

    Kementerian Perhubungan, yang

    mencapai 75-80 persen dari seluruh

    order yang ada.

    Tidak hanya angkutan darat,

    angkutan penyeberangan juga

    mendapat perhatian. Apalagi dewasa

    ini banyak armada ferry di Indonesia

    yang sudah harus direvitalisasi atau

    ditambah dengan kapal-kapal baru.

    Menurut pengurus harian Yayasan

    Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)

    Sudaryatmo, usia kapal memang

    bukan faktor penentu utama dalam

    hal kelaikan, namun demikian, hal ini

    seharusnya menjadi hal krusial yang

    harus diperhatikan, baik oleh regulator,

    operator dan pihak terkait lainnya.

    TRAN

    S U

    TAM

    A

    10

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    Pembangunan Tranportasi Indonesia

    aman dan nyaman. Saya paling

    suka naik kereta api, apalagi sudah

    ada AC-nya, kata Mangidaan saat

    mencoba naik KRL.

    Guna mewujudkan kereta api

    sebagai alat transportasi utama,

    pihaknya terus membangun dan

    memperbaiki sarana dan prasarana

    yang dibutuhkan. Termasuk juga

    segera menyelesaikan jalur rel

    ganda atau double track Jakarta

    hingga Surabaya yang saat ini sedang

    dibangun.

    Double track untuk Jakarta-Surabaya jalur utara diharapkan

    dapat segera selesai. Demikian

    juga dengan double track Jakarta-

    Surabaya untuk jalur selatan terlebih

    ruas Solo-Madiun akan dibangun

    mulai tahun 2013, terang dia.

    Dalam kunjungan ke PT INKA,

    Mangindaan juga meninjau sejumlah

    proyek Kementerian Perhubungan

    yang sedang dikerjakan BUMN

    tersebut. Antara lain 20 unit kereta

    ekonomi AC, dua kereta makan dan

    pembangkit kelas 3 (KMP3) AC, 10

    rangkaian KRL, kereta rel diesel

    Indonesia (KRDI), empat rangkaian

    KRL repowering dan tiga unit

    lokomotif diesel hidraulik CC 300.

    Sementara, Humas PT INKA,

    Fathor Rasid, mengatakan,

    kunjungan Menhub ke PT INKA

    dummy 2.indd 10 07/12/2012 15:11:26

  • 11

    TRAN

    S U

    TAM

    ATR

    AN

    SMED

    IA |

    Edis

    i 11

    | 201

    2

    Karenanya maintenance kapal itu sangat penting, kapan harus

    dilakukan perawatan. Terutama

    laporannya, bagaimana sertifikat

    kelaikan itu diberikan. Sertifikasi itu

    harus bisa dipertanggungjawabkan,

    katanya.

    Menteri Perhubungan EE

    Mangindaan menjelaskan 52% dari 41

    kapal di lintas penyeberangan Merak-

    Bakauheni berusia 15-25 tahun.

    Kemudian, sebanyak 33% kapal

    penyeberangan berusia 26-35 tahun.

    Kapal yang beroperasi sekitar 12%

    berusia di atas 35 tahun, sedangkan

    usia kapal di bawah 15 tahun berkisar

    3%, tuturnya.

    Untuk penyelenggaraan

    aspek kelaiklautan kapal, lanjut

    Mangindaan, memang menjadi

    tanggung jawab Direktorat Jenderal

    Perhubungan Laut Kementerian

    Perhubungan. Sedangkan,

    pemenuhan standar pelayanan

    minimal di Direktorat Jenderal

    Perhubungan Darat.

    Untuk aspek operasional,

    pengaturan dan pengendalian di

    pelabuhan di PT ASDP, pengaturan

    jadwal kapal di Direktorat Jenderal

    Perhubungan Darat dan Persetujuan

    Berlayar di Syahbandar, ungkapnya.

    Lebih lanjut, Direktur Utama PT

    ASDP Danang S Baskoro menanggapi

    pernyataan Mangindaan dengan

    membeli empat kapal bekas dari

    Inggris, KM Port Line senilai Rp400

    miliar. Satu dari empat KM Port Line

    yang dipesan dari Inggris datang pada

    bulan September 2012. Bahkan satu

    unit lainnya (Port Line 1) sudah ada

    di galangan kapal di Batam untuk uji

    kelayakan.

    Dua dari empat (Port Line 1-2)

    akan dioperasikan dari Pelabuhan

    Merak-Bakauheni, sisanya, dua

    kapal lagi, yakni Port Line 3-4 akan

    dioperasikan melalui Pelabuhan

    Tanjung Priok yang ditarget menuju

    Pelabuhan Lamongan, kata Danang.

    Pengoperasian KM Port Line 3-4

    dari Tanjung Priok Jakarta, tutur

    Danang, akan bekerja sama dengan PT

    Pelindo II sebagai operator pelabuhan.

    Dengan adanya 4 tambahan kapal, dua

    kapal dioperasikan melalui Merak-

    Bakauheni dan dua lainnya melalui

    Tanjung Priok, sehingga akan dapat

    mengurai kepadatan di Pelabuhan

    Merak.

    Kalau lagi peak season, misalnya

    saat musim liburan sekolah, masa

    Lebaran, pada akhir tahun, kendaraan

    yang akan menyeberang melalui Merak

    akan sangat tinggi, sehingga tidak

    dapat dihindarkan lagi antrian yang

    panjang. Untuk itu kami berkeputusan

    untuk mengoperasikan dua kapal dari

    Tanjung Priok.

    11

    TRAN

    S U

    TAM

    ATR

    AN

    SMED

    IA |

    Edis

    i 11

    | 201

    2

    Foto: Dok.PuskomPublik/Harsu

    dummy 2.indd 11 07/12/2012 15:11:30

  • TRAN

    S U

    TAM

    A

    12

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    Kapasitas KM Port Line adalah

    12.000 Gross Ton, dengan double deck. Sehingga kapal ini mampu menampung 2.500 unit truk, 3.000

    unit kendaraan pribadi, 1.500 unit

    sepeda motor, serta penumpang

    sekaligus. Satu unit kapal bekas ini

    dihargai Rp81 miliar-Rp100 miliar.

    Prioritas PemerintahGambaran di atas menunjukkan

    secara konkret garis pembangunan

    yang telah ditetapkan oleh Presiden

    Susilo Bambang Yudhoyono. Tahun

    2013, pemerintah telah menyiapkan

    US$20 miliar untuk pembangunan

    infrastruktur. Dana ini akan kita

    fokuskan pada sektor energi dan

    transportasi, katanya.

    Menurut Yudhoyono,

    pembangunan infrastruktur di sektor

    transportasi, Pemerintah sudah

    dan akan membangun jalan, rel

    kereta api, dan pelabuhan udara

    baru. Pemerintah menargetkan

    menambah kapasitas jalan nasional

    sepanjang 4.278 km dari yang sudah

    ada. Di samping itu, berencana untuk

    membangun jalan baru sepanjang 559

    km, rel kereta api sepanjang 380 km;

    dan 15 pelabuhan udara baru.

    Kepala Negara mengatakan

    pembangunan infrastruktur penting

    dan strategis, karena berperan

    pula dalam upaya memperkecil

    kesenjangan pembangunan, baik

    di antara kelompok masyarakat

    kota dan daerah. Pembangunan

    infrastruktur, ujarnya, juga memiliki

    efek ganda yang dapat memperkuat

    pertumbuhan ekonomi nasional,

    meningkatkan mobilitas masyarakat,

    serta meningkatkan keterhubungan

    dan aktivitas ekonomi.

    Yudhoyono mengatakan

    pembangunan infrastruktur pada

    akhirnya akan membuka lapangan

    pekerjaan, dan memfasilitasi

    pertumbuhan sektor industri

    dan usaha kecil menengah, yang

    merupakan tulang punggung

    ketahanan ekonomi Indonesia.

    strategi percepatan dan perluasan

    pembangunan infrastruktur,

    tambahnya, merupakan terobosan

    untuk menghindari perangkap

    pendapatan menengah. Melalui

    pendekatan ini, kita telah mampu

    menghindari stagnasi pembangunan,

    yang acapkali terjadi di negara-negara

    dengan pendapatan menengah, kata

    SBY.

    Sedangkan untuk pembangunan

    transportasi perkotaan, Pemerintah

    memprioritaskan pembangunan

    transportasi massal. Misalnya

    dengan mengembangkan kereta

    api komuter untuk wilayah Jakarta,

    Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi

    (Jabodetabek). Menteri Perhubungan,

    Evert Erenst Mangindaan sudah

    meminta Pemerintah Provinsi DKI

    Jakarta untuk berkoordinasi dengan

    pemerintah daerah Bogor, Depok,

    Tangerang, dan Bekasi.

    TRAN

    S U

    TAM

    A

    12

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    Foto

    : Dok

    .Pus

    kom

    Pub

    ;ik/H

    arsu

    dummy 2.indd 12 07/12/2012 15:11:34

  • 13

    TRAN

    S U

    TAM

    ATR

    AN

    SMED

    IA |

    Edis

    i 11

    | 201

    2

    Saya minta supaya menyiapkan

    lahan parkir di masing-masing

    stasiun untuk kendaraan pribadi,

    kata Mangindaan ketika meninjau

    Stasiun Manggarai, Jakarta

    Selatan, Senin, 5 November 2012.

    Penyediaan lahan parkir untuk

    para pengguna kereta api tersebut,

    menurut dia, dapat menekan

    kemacetan di perkotaan.

    Mangindaan mengusulkan lahan

    parkir tersebut dibangun dengan

    jarak dua kilometer dari stasiun.

    Namun, kata Pemerintah Daerah

    wilayah-wilayah di sekitar Jakarta

    harus menyediakan lahan. Ia pun

    menyebut dana untuk pembangunan

    fasilitas itu nantinya berasal dari

    anggaran pemerintah daerah

    setempat.

    Mangindaan menyebut saat ini

    setiap harinya sudah ada hampir 20

    ribu kendaraan pribadi yang masuk

    dari luar Jakarta. Dengan adanya

    fasilitas parkir tersebut, kata

    dia, pemilik kendaraan dapat

    menghemat penggunaan bahan

    bakar dan menggunakan layanan

    jasa kereta api.

    Selain mengurangi

    kemacetan dan menghemat

    bahan bakar, pembangunan

    fasilitas parkir tersebut dinilai

    berdampak pada efisiensi

    waktu. Masyarakat, bisa

    sampai ke tempat kerja

    tepat waktu karena ada KA

    setiap saat. Untuk jangka

    panjang, keberadaan

    fasilitas parkir di stasiun

    dapat mengurangi emisi gas

    buang.n

    13

    TRAN

    S U

    TAM

    ATR

    AN

    SMED

    IA |

    Edis

    i 11

    | 201

    2

    Foto

    : Dok

    .INK

    A

    Foto

    : Dok

    .INK

    A

    dummy 2.indd 13 07/12/2012 15:11:35

  • TRAN

    S U

    TAM

    A

    14

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    Peluang pasar industri

    transportasi di Indonesia

    sangat besar. Apalagi jumlah

    penduduk yang banyak

    ditambah topografi Indonesia yang

    sangat beragam, tersebar di ribuan

    pulau. Pemerintah sudah menyikapi hal

    ini dengan melakukan banyak upaya

    untuk dapat mengoptimalkan potensi

    tersebut. Lalu bagaimana para pelaku

    industri sendiri?

    Kami sangat siap mendukung

    program Pemerintah untuk

    mengembangkan transportasi massal

    di Indonesia, kata Kepala Divisi

    Pengembangan Bisnis PT Industri Kereta

    Api (INKA), Suryanto, kepada Trans

    Media di kantornya, Madiun, Jawa Timur.

    14

    TRAN

    S U

    TAM

    A

    Peran Industri Transportasi dalam Pembangunan Transportasi Massal

    dummy 2.indd 14 07/12/2012 15:11:38

  • 15

    TRAN

    S U

    TAM

    ATR

    AN

    SMED

    IA |

    Edis

    i 11

    | 201

    2

    Komitmen untuk mendukung

    transportasi nasional itu tertuang di

    dalam visi dan misi PT INKA. Visinya

    adalah menjadi perusahaan kelas dunia

    yang unggul di bidang transportasi

    kereta api dan transportasi perkotaan

    di Indonesia. Sedangkan misinya

    menciptakan solusi terpadu untuk

    transportasi kereta api dan perkotaan

    dengan keunggulan kompetitif bisnis

    dan teknologi produk yang tepat guna

    mendorong pembangunan transportasi

    yang berkelanjutan.

    Menurut Suryanto, PT INKA adalah

    satu-satunya industri KA terpadu di

    ASEAN sejak tahun 1981. Industri

    yang memperkerjakan 859 orang itu

    lingkup bisnisnya menganut konsep

    total solution provider, yakni mulai dari pre-feasibility study sampai perawatan setelah penjualan.

    Feasibility study adalah sebuah studi yang bertujuan untuk menilai

    kelayakan implementasi sebuah

    bisnis.

    Di atas lahan 22,5 Ha INKA

    menggerakkan bisnisnya dalam

    lingkup rolling stock manufacturing, overhoul and heavy maintenance, engineering services, after sales support and diversification. Pada bagian overhoul and heavy maintenance, yang membedakan dengan balai yasa adalah INKA

    melakukan perawatan KA setelah

    usianya mencapai setengah umur

    dan melakukan perombakan besar

    pada badan atau mesin KA.

    Produk INKASedangkan untuk diversification,

    INKA sejak tahun 2004 mulai

    membuat diversifikasi produk, selain

    KA. Produk pertama dari transportasi

    darat selain KA adalah membuat

    frame kendaraan kancil yang diproyeksi untuk mengganti bajaj.

    Setelah itu mengembangkan micro

    car, yakni mobil dengan kapasitas mesin di bawah 1000 cc. Kalau

    membuat mobil dengan cc besar

    susah karena sudah ada pemain

    besar di sektor itu. Jadi kami

    mengambil segmen pasar yang

    berbeda, terang Suryanto.

    Pada tahun 2008, INKA merintis

    pembuatan micro car yang

    dinamakan GEA (singkatan dari

    Gulirkan Energi Alternatif). Pada

    edisi 2009, GEA yang merupakan

    mobil nasional telah menggunakan

    mesin yang dikembangkan BPPT,

    Rusnas, setelah sebelumnya

    menggunakan mesin dari Cina.

    Prototipe tahun 2009 hanya

    menggunakan satu komponen

    (karburator) yang diimpor dari luar

    negeri.

    Mobil GEA ini mendapat

    perhatian serius dari Pemerintah

    Daerah Sulawesi Selatan dengan

    membelinya untuk mengangkut

    sayur atau keperluan angkutan

    desa. INKA menerima pesanan

    sebanyak 250 mobil GEA.

    Pemesanan mobil tersebut

    dilakukan dalam dua tahap. Tahap

    pertama sebanyak 50 unit pada

    Foto

    : ww

    w.f

    lickr

    .com

    Produk Otomootif dari INKA yang diberi nama Mobil GEA

    Foto

    : Dok

    .INK

    A

    dummy 2.indd 15 07/12/2012 15:11:41

  • TRAN

    S U

    TAM

    A

    16

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    2011. Sisanya sebanyak 200 unit akan

    diselesaikan pada 2012. Tahun depan

    akan ada pengadaan 300 mobil yang

    akan dibiayai oleh BPD.

    Harga mobil tersebut ditaksir

    mencapai Rp60 juta setiap unit.

    Namun, penjualannya tidak dilakukan

    per unit melainkan per paket dan

    diharapkan dapat dilakukan koperasi

    atau badan hukum. Pengoperasian

    mobil GEA yang telah dimodifikasi

    tersebut dapat menjadi trade mark

    penggunaan mobil Indonesia di

    kawasan Indonesia Timur. Setelah

    pemesanan ini, INKA juga akan

    bekerja sama dengan Universitas

    Hasanuddin untuk mengembangkan

    perakitannya dan pelayanan

    lainnya di wilayah tersebut. Lebih

    lanjut, Kementerian Perindustrian

    (Kemenperin) berencana memberikan

    bantuan anggaran Rp2,5 miliar untuk

    pengembangan industri mobil Moko

    yang didedikasikan untuk angkutan

    umum.

    Selain bermain di micro car, INKA juga mengembangkan jenis angkutan

    massal lain yakni bus gandeng yang

    Selain bermain di micro car, INKA juga

    mengembangkan jenis angkutan

    massal lain yakni bus gandeng yang sudah dioperasikan di Koridor XI Trans Jakarta. Di koridor itu ada 21 unit bus

    gandeng buatan INKA yang diberi merk dagang Inobus, dan sudah mulai beroperasi sejak

    Januari 2012. Kini INKA tengah mengincar proyek pengadaan

    700 unit bus gandeng untuk Trans Jakarta.

    sudah dioperasikan di Koridor XI Trans

    Jakarta. Di koridor itu ada 21 unit

    bus gandeng buatan INKA yang diberi

    merk dagang Inobus, dan sudah

    mulai beroperasi sejak Januari 2012.

    Kini INKA tengah mengincar proyek

    pengadaan 700 unit bus gandeng untuk

    Trans Jakarta.

    Menurut Suryanto, konsep Bus Rapid Transit (BRT) seharusnya berbentuk bus gandeng sebagaimana

    dijumpai di luar negeri. Bus gandeng

    sangat ideal sebagai angkutan massal

    karena mampu mengangkut 160

    penumpang. Sehingga dapat menjadi

    solusi kemacetan di kota-kota besar

    seperti Jakarta.

    Bisnis pembuatan transportasi

    darat non rel ini dalam pemasarannya

    menerapkan prinsip 3K, yakni

    produk otomotif tidak dijual eceran

    tetapi melalui Koperasi, Korporasi,

    dan Komunitas. Sedangkan INKA

    memegang principle atas produk yang dihasilkan. Dengan demikian, sampai

    saat ini hanya INKA yang berperan

    sebagai principle dalam produk otomotif di Indonesia.

    Bagaimana konsep menjual ke

    komunitas? Maksudnya, Suryanto

    menjelaskan, INKA menawarkan

    produk otomotif yang difungsikan

    sebagai feeder untuk mengangkut orang di perumahan menuju ke

    stasiun atau ke BRT terdekat menuju

    ke pusat kota untuk bekerja. Kami

    juga menawarkan konsep otomotif

    operasional di kawasan bandara. Ini

    pasar yang menjanjikan karena belum

    ada yang bermain di wilayah ini.

    Selain produk diversifikasi di

    atas, tentunya spesialisasi produk

    INKA adalah transportasi berbasis

    rel. Berdasarkan Laporan Singkat

    PT INKA (Persero), diketahui bahwa

    kapasitas INKA dalam membuat

    gerbong barang adalah 300 unit/

    tahun (1982-2012 menghasilkan 4.214

    unit dengan ekspor 350 unit+485),

    kereta penumpang 120 unit/ tahun

    (1985-2012 menghasilkan 1.024 unit

    dengan ekspor 70 unit), KRL 40 unit/

    tahun (1987-2012 menghasilkan

    240 unit), KRD/KRDE 40 unit/ tahun

    (1996-2012 menghasilkan 237 unit),

    lokomotif 15 unit/ tahun (1996-2012

    menghasilkan 78 unit).

    Dengan kapasitas sebesar itu,

    INKA siap mendukung program

    peremajaan Kereta Ekonomi untuk

    mengganti armada kereta yang

    menua (326 unit berumur >30 tahun).

    Selain itu juga siap mendukung

    program Pemerintah melalui APBN

    2012-2014 untuk pengadaan kereta

    ekonomi apabila dilaksanakan dengan

    skema tahun jamak untuk pengganti

    326 unit kereta ekonomi yang menua

    (umur > 30 tahun) sebagai upaya

    untuk menjamin kualitas dan delivery produk yang lebih baik.

    Sesuai dengan kemampuan dan

    kapasitas pabrik PT INKA yang dapat

    memproduksi 120 unit kereta per

    tahun dan dengan tingkat kandungan

    lokal (TKDN) >55,47 persen,

    maka kata Suryanto, INKA dapat

    melaksanakan produksi 326 unit

    Prof. Daniel M. Rosyid PhD, M.RINA

    dummy 2.indd 16 07/12/2012 15:11:43

  • 17

    TRAN

    S U

    TAM

    ATR

    AN

    SMED

    IA |

    Edis

    i 11

    | 201

    2

    kereta ekonomi AC selama 3 tahun

    dengan perkiraan dana sekitar Rp. 1,5

    triliun.

    Produk INKA yang berdiri pada

    tanggal 19 Agustus 1981 ini cukup

    membanggakan, karena sudah

    diekspor ke beberapa negara.

    Misalnya: ekspor Ballast Hopper

    Wagon ke Thailand (1998); Ekspor

    Pembangkit Listrik Wagon Mobil dan

    Bogie Reefer Flat ke Malaysia (2002);

    Ekspor Container Wagon tubuh &

    Blizzard Center kusen ke Australia

    (2004;) Ekspor 50 unit BG Kendaraan

    untuk Bangladesh (2006).

    PT PAL IndonesiaSelain INKA dengan produk KA

    dan transportasi darat non rel-nya,

    PT PAL Indonesia juga mempunyai

    pasar transportasi massal yang

    cukup menjanjikan. Sebagai negara

    kepulauan, Indonesia memiliki potensi

    industri perkapalan yang sangat

    besar. Laut Indonesia mencakup

    5,8 juta kilometer persegi, terdiri

    dari perairan teritorial seluas 300

    ribu kilometer persegi, perairan

    pedalaman dan kepulauan seluas 2,8

    juta kilometer persegi, Zona Ekonomi

    Eksklusif (ZEE) seluas 2,7 juta

    kilometer persegi, serta lebih dari

    17.500 pulau.

    PAL Indonesia bermula dari

    sebuah galangan kapal bernama

    Marine Establishment (ME) yang diresmikan oleh pemerintah Belanda

    pada tahun 1939. Pada masa

    pendudukan Jepang, ME beralih

    nama menjadi Kaigun SE 2124.

    Setelah kemerdekaan, Pemerintah

    Indonesia menasionalisasi

    perusahaan ini dan merubah

    namanya menjadi Penataran

    Angkatan Laut (PAL).

    Lokasi perusahaan terletak di

    Ujung, Surabaya, dengan kegiatan

    utama memproduksi kapal perang

    dan kapal niaga, pelayanan jasa

    perbaikan dan pemeliharaan kapal,

    serta rekayasa umum dengan

    spesifikasi tertentu berdasarkan

    pesanan.

    Kemampuan rancang bangun

    PT PAL INDONESIA (Persero) yang

    menonjol telah memasuki pasar

    internasional dimana kualitasnya

    juga telah diakui dunia. Kapal-

    kapal produksi PAL Indonesia telah

    melayari perairan di seluruh dunia.

    Sebagai galangan kapal

    dengan pengalaman lebih dari dua

    dasawarsa, PAL Indonesia memiliki

    beragam produk berkualitas

    seperti: Kapal Niaga, Kapal Cepat,

    Kapal Khusus, Jasa Harkan,

    Rekayasa Umum, Pengembangan

    SDM, serta Pengembangan

    Masyarakat dan Lingkungan.

    Pengembangan produk kapal

    niaga diarahkan pada pasar

    internasional, pengembangan

    model-model industri pelayaran

    nasional, dan pelayaran perintis

    bagi penumpang dan barang

    (kargo). Kapasitas produksi per

    tahun, saat ini mencapai 3 unit

    kapal ukuran 50.000 DWT dan 2 unit

    kapal ukuran 20.000 DWT.

    Saat ini PAL Indonesia juga

    telah menguasai teknologi produksi

    untuk Kapal Bulker hingga 50.000

    DWT, Kapal Kontainer hingga 1.600

    TEUS, Kapal Tanker hingga 30.000

    Bogie Reefer Flat Wagon pesanan Malaysia

    Foto

    : Dok

    .INK

    A

    dummy 2.indd 17 07/12/2012 15:11:45

  • TRAN

    S U

    TAM

    A

    18

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    DWT, Kapal Penumpang hingga 500

    PAX. Sementara produk-produk yang

    telah dikembangkan, antara lain

    Kapal Kontainer hingga 2.600 TEUS,

    Kapal Chemical Tanker hingga

    30.000 DWT, Kapal LPG Carrier

    hingga 5.500 DWT.

    Perusahaan plat merah ini juga

    tengah mengembangkan produk-

    produk yang akan dipasarkan di

    dalam negeri, terutama untuk

    memenuhi kebutuhan instansi

    Pemerintah Pusat seperti

    Kementerian Pertahanan, Kepolisian

    Rl, Kementerian Kelautan, Direktorat

    Jenderal Bea & Cukai maupun

    swasta.

    Produk-produk yang telah

    dikuasai antara lain: Kapal Landing

    Platform Dock 125 m, Kapal Patroli

    Cepat Lambung Baja klas 57 m,

    Kapal Patroli Cepat/ Kapal Khusus

    Lambung Aluminium dengan klas

    sampai 38 m, Kapal Tugboat dan

    Anchor Handling Tug/Supply sampai

    dengan klas 6.000 BHP, Kapal Ikan

    sampai dengan 600 GRT, Kapal Ferry

    dan Penumpang sampai dengan 500

    pax.

    Produk jasa harkan (sektor

    pemeliharaan dan perbaikan) kapal

    maupun non-kapal meliputi jasa

    pemeliharaan dan perbaikan kapal

    tingkat depo dengan kapasitas

    docking 600.000 DWT per tahun.

    Jasa yang disediakan adalah annual/

    special survey dan overhaul bagi kapal niaga dan kapal perang,

    pemeliharaan dan perbaikan

    elektronika, senjata serta overhaul kapal selam. Peluang pasar untuk

    kategori pelayanan jasa seperti

    ini berasal dari TNI-AL, swasta,

    pemerintah serta kapal-kapal yang

    singgah dan berlabuh di Surabaya,

    dengan jumlah mencapai 6.800 kapal

    per tahun.

    Peluang pasar itu didasarkan

    besarnya kebutuhan kapal nasional

    yakni mencapai 2.141 unit berupa

    general cargo, tongkang, tunda,

    tanker, kontainer dan lainnya

    lagi sesuai data Ditjen Industri

    Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi

    Kementerian Perindustrian. Sejumlah

    kapal di sektor minyak dan gas bumi

    (migas) saja sebanyak 526 unit dari 14

    kategori berbeda, dengan nilai proyek

    diperkirakan US$9,43 miliar. Kapal

    di sektor tersebut di antaranya 50

    kapal untuk PT Pertamina, 14 kapal

    anchor handling tug supply (AHTS), 23 unit flat top barge, 25 unit floating storage and offloading (FSO), 15 unit oil barge/tanker dan pelbagai jenis

    kapal lainnya.

    Hambatan Banyak kalangan bisa dikatakan

    sepakat bahwa baik INKA maupun

    PAL Indonesia memiliki potensi

    produksi yang mumpuni dan

    memiliki potensi pasar yang masih

    sangat besar. Tidak hanya untuk

    memenuhi pasar domestik, tetapi

    mampu memenuhi standar untuk

    pasar internasional. Namun,

    keduanya mengalami kendala yang

    sama, yakni soal permodalan dan

    ketersediaan bahan baku yang masih

    diimpor.

    Menurut Prof. Daniel M. Rosyid

    PhD, M.RINA dari Institut Teknologi

    Sepuluh Nopember (ITS) sampai

    saat ini sektor perbankan belum

    berpihak pada industri perkapalan.

    Hal itu ditunjukkan dengan tingginya

    bunga modal, apalagi dibandingkan

    dengan Malaysia dan Singapura.

    Akibatnya perusahaan pelayaran

    pesan kapal ke luar negeri, karena

    biaya modalnya murah, kata pakar

    teknik kelautan yang masih langka di

    Indonesia ini.

    Untuk mendapatkan kredit dari

    perbankan bisa dikatakan sangat

    sulit karena pihak perbankan tidak

    bisa menerima kapal sebagai

    agunan. Padahal bagi industri

    maritim seperti yang dijalankan

    PAL Indonesia, kapal adalah barang

    modal yang layak jadi agunan.

    Sejauh ini pihak bank masih

    bersikeras yang bisa dijadikan

    agunan adalah tanah atau bangunan.

    Menurut saya, Pemerintah harus

    campur tangan seperti di negara

    Foto

    : Dok

    .INK

    A

    dummy 2.indd 18 07/12/2012 15:11:45

  • 19

    TRAN

    S U

    TAM

    ATR

    AN

    SMED

    IA |

    Edis

    i 11

    | 201

    2

    lain untuk menyelesaikan masalah

    ini. Laba kapal itu 20 tahun, tidak bisa

    cepat, karena padat modal, padat

    teknologi, dan padat karya.

    Tantangan lainnya adalah

    ketersedian komponen industri

    yang masih didominasi produk luar

    negeri. Daniel mengusulkan supaya

    Pemerintah mau memberi insentif

    fiskal untuk komponen-komponen

    pembuat kapal yang masih impor

    sembari menguatkan industri

    penunjang. Potensinya ada karena

    banyak BUMN lain yang mampu

    seperti PT Dirgantara Indonesia, PT

    LEN Industri, PT Krakatau Steel, dan

    masih banyak lainnya. Harus ada

    keberpihakan dari Pemerintah dalam

    upaya untuk membuat iklim investasi

    yang baik untuk industri perkapalan.

    Saya merasa yakin kalau BUMN-

    BUMN kita dikoordinir maka industri

    nasional kita akan kuat.

    Di tempat terpisah, Suryanto

    mengamini apa yang dikatakan

    Daniel. Apa yang menjadi hambatan

    PT PAL Indonesia juga dialami

    PT INKA. Namun satu hal yang

    menjadi harapan Suryanto adalah

    dalam tiap proses tender supaya

    penyelenggara menerapkan

    Perpres 54 tahun 2010, tentang

    Pengadaan Barang dan Jasa yang

    mengatur tingkat komponen dalam

    negeri (TKDN) sebagai upaya untuk

    melindungi industri transportasi

    di Indonesia, seperti PT INKA, PT

    PAL, atau juga PT DI. Ini penting

    karena produk bus gandeng

    kami local content-nya sudah 43 persen. Ke depan akan terus kami

    tingkatkan. Target kami tinggal

    engine dan transmisi yang impor.

    Keunggulan membeli produk dalam

    negeri adalah after sales-nya dapat support dilakukan di dalam negeri oleh orang-orang Indonesia.

    Untuk itu kami full 24 jam sehari, 7 hari, 30 hari sebulan kami siap

    melayani.

    Dengan membeli produk dalam

    negeri, Suryanto melanjutkan,

    maka akan meningkatkan gerak

    perekonomian lokal. Misalnya, buat

    kereta itu melibatkan BUMN dan

    UKM yang banyak. Misalnya, buat

    bahan-bahan cetakan ada Barata,

    beli brake ke Pindad, elektronik ke PT

    LEN, plat kita beli ke Karakatau Steel,

    jendela dari alumunium dari UKM.

    Kalau beli ke luar negeri, uangnya lari

    ke luar negeri semua.

    Transportasi di Indonesia akan

    terus berkembang dan dibutuhkan,

    karena Pemerintah telah menetapkan

    prioritas untuk pembangunan

    transportasi massal di seluruh

    Indonesia. Jelas ini merupakan pasar

    yang sangat menjanjikan apalagi

    ditunjang jumlah penduduk Indonesia

    yang besar. Untuk itu mari semua

    komponen bangsa saling mendukung

    supaya Indonesia ke depan mampu

    mencapai kemandirian transportasi,

    karena menjadi bidang yang sangat

    strategis dalam menentukan

    pertumbuhan ekonomi nasional.n

    Foto

    : ww

    w.w

    ordp

    ress

    .com

    dummy 2.indd 19 07/12/2012 15:11:46

  • TRAN

    S U

    TAM

    A

    20

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    TRAN

    S U

    TAM

    A

    20

    INDUSTRI STRATEGIS

    BERSATU WUJUDKAN

    KONEKTIVITAS

    Pemerintah Indonesia mempunyai

    megaprogram yang dinamakan

    Masterplan Percepatan dan

    Perluasan Pembangunan

    Ekonomi Indonesia (MP3EI).Proyek yang

    mengimplementasi MP3EI bukanlah pencitraan

    tetapi sangat riil.Termasuk proyek-proyek yang

    terkait dengan pembangunan transportasi

    nasional demi menciptakan konektivitas.

    Hal tersebut ditandaskan oleh Presiden RI

    Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di tengah-

    tengah acara ground breaking proyek-proyek MP3EI di Kariangau Kontainer Terminal (KKT) di

    Balikpapan, Rabu (24/10/2012). Seluruh proyek

    MP3EI adalah proyek yang terencana dengan

    baik, dan proyek strategis yang mampu menjadi

    lokomotif pembangunan di daerah di mana

    proyek tersebut dibangun.MP3EI adalah proyek

    yang riil, sudah teruji dan bisa dicapai.

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    dummy 2.indd 20 07/12/2012 15:11:53

  • 21

    TRAN

    S U

    TAM

    ATR

    AN

    SMED

    IA |

    Edis

    i 11

    | 201

    2

    21

    TRAN

    S U

    TAM

    A

    Proyek yang di-groundbreaking atau sedang dalam proses

    pembangunan diantaranya proyek

    pembangunan pabrik pupuk Kaltim

    V di Bontang, pengembangan

    Bandara Internasional Sepinggan di

    Balikpapan dan proyek pembangunan

    Bandara Samarinda Baru di

    Samarinda. Kemudian pembangunan

    Kawasan Industri dan Pelabuhan

    Internasional Maloy di Kutai Timur,

    dan termasuk juga pembangunan

    Jembatan Kembar Sungai Mahakam

    di Samarinda. Seluruh proyek itu

    bernilai Rp19 triliun.

    Terhadap MP3EI ini Kementerian

    Perhubungan menyikapinya

    dengan antusias untuk bersinergi

    mewujudkan konektivitas sesuai

    dengan perannya di bidang

    perhubungan. Konektivitas ini

    diarahkan pada keterhubungan

    nasional yang terintegrasi secara

    lokal dan terhubung secara

    internasional (locally integrated, internationally connected). Penguatan konektivitas nasional ditujukan untuk

    memperlancar distribusi barang dan

    jasa, dan mengurangi biaya transaksi

    (transaction cost) logistik.Dalam konteks pengembangan

    konektivitas nasional yang

    terintegrasi secara lokal dan

    terhubung secara nasional,

    maka pengembangan penguatan

    konektivitas dilakukan dengan

    memperkuat konektivitas intra dan

    antar pusat-pusat pertumbuhan

    dalam koridor ekonomi serta

    memperkuat konektivitas antar

    koridor (pulau) untuk memperlancar

    koleksi dan distribusi bahan baku,

    bahan setengah jadi dan produk akhir

    dari dan keluar koridor (pulau).

    Sedangkan untuk meningkatkan

    konektivitas secara internasional,

    maka peningkatan konektivitas

    dilakukan melalui penguatan

    jaringan infrastruktur, komunikasi,

    dan pergerakan komoditas (barang,

    jasa, dan informasi) secara efektif

    dan efisien sebagai pintu keluar dan

    masuk perdagangan dan pariwisata

    antar negara.

    Selain itu, penguatan konektivitas

    ditujukan untuk memperluas

    pembangunan ekonomi ke wilayah

    sekitarnya, khususnya ke wilayah

    tertinggal, terpencil serta wilayah

    perbatasan.Sehingga dapat dikatakan

    bahwa suksesnya percepatan dan

    perluasan pembangunan ekonomi

    Indonesia sangat tergantung

    seberapa kuat derajat konektivitas

    ekonomi nasional dan internasional

    Indonesia.

    Untuk mewujudkan konektivitas

    tersebut, maka peran transportasi

    menjadi sangat vital. Oleh karena

    itu, Kementerian Perhubungan

    merencanakan proyek pembangunan

    jaringan kereta api (KA) secara

    menyebar, angkutan perkotaan

    seperti dengan sistem BRT,

    pembangunan pelabuhan dan

    memperbanyak ferry beserta rutenya,

    dan pembangunan bandara baru.

    Untuk kereta api, ada 25 proyek

    pengembangan perkeretaapian

    masuk dalam MP3EI yang dibiayai

    APBN, BUMN, dan campuran. Proyek

    pengembangan perkeretaapian

    yang akan dibiayai APBN, antara

    lain: Pengembangan jaringan dan

    layanan KA antar kota Sigli-Bireun-

    Lhokseumawe sepanjang 172

    kilometer (km); Pembangunan rel KA

    dari kawasan Sei Mangkei-Bandar

    Tinggi-Kuala Tajung sepanjang

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    Seluruh proyek MP3EI adalah proyek

    yang terencana dengan baik, dan proyek strategis

    yang mampu menjadi lokomotif pembangunan di daerah di mana proyek tersebut dibangun.MP3EI

    adalah proyek yang riil, sudah teruji

    dan bisa dicapai, kata Presiden RI Susilo Bambang

    Yudhoyono.

    dummy 2.indd 21 07/12/2012 15:11:54

  • TRAN

    S U

    TAM

    A

    22

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    21,5 km; Rehabilitasi Spoor

    Simpang Gunung Batu

    sepanjang 2,6 km sepanjang

    lintas Perlanaan-Sei Mangke;

    Jalur ganda dan elektrifikasi

    lintas Duri-Tangerang

    dan Lintas Serpong-Maja-

    Rangkasbitung; Elektrifikasi

    Citayam-Namo 20 km;

    Pembangunan rel Pasoso-

    Tanjung Priok 2,3 km;

    Elektrifikasi Padalarang-

    Bandung-Cicalengka

    sepanjang 45 km. Kiara

    Condong-Cicalengka (double

    track 22 km); Pembangunan

    DDT Manggarai-Bekasi,

    dan Elektrifikasi Bekasi-

    Cikarang; Double track Lintas

    Cirebon-Brebes sepanjang

    62 km; Double track Lintas

    Pekalongan-Semarang

    sepanjang 89 km; Double

    track Semarang-Bojonegoro-

    Surabaya sepanjang 28

    km; Pembangunan KA

    perkotaan Surabaya alur KA

    Sidotopo menuju Bandara

    Juanda double track

    elevated sepanjang 20 km;

    Pembangunan rel KA pengganti

    dampak Lapindo sepanjang 25 km.

    Sedangkan tiga pengembangan

    perkeretaapian yang akan didanai

    BUMN, yaitu: Pembangunan rel

    KA Stasiun Araskabu-Kualanamu

    Airport sepanjang 9 km;

    Pembangunan jalan KA sepanjang

    4,2 km sampai Lintas Perlanaan-

    Sei Mangke; Penyelenggaraan

    Perkeretaapian di Bali untuk

    mendukung pariwisata.

    Selanjutnya, delapan

    pengembangan perkeretaapian

    yang dibiayai oleh pemerintah dan

    swasta, meliputi: Pembagunan

    jaringan rel KA Kertapati-Simpang-

    Tanjung Api-api sepanjang 9 km

    atau 250 km; Pembangunan jalur

    KA Tanjung Enim-Lampung dan

    Tanjung Enim-Kertapati (di samping

    jalur yang ada). Peningkatan

    kapasitas dari 10 juta ton menjadi

    22,7 juta ton per tahun; Proyek

    pengembangan rel kereta api Muara

    Enim-Tanjung Carat sepanjang

    270 km dan pelabuhan batubara

    Tanjung Carat; Pengembangan

    kereta api Bandara Soekarno Hatta;

    Pembangunan MRT east-west;

    Pembangunan Monorail: Green

    Line sepanjang 14,7 km dengan 15

    stasiun; Pembangunan jalur KA

    Puruk Cahu-Tanung Isuy sepanjang

    203 km; Pembangunan jalur KA

    Puruk Cahu-Bengkuang sepanjang

    185 km.

    Di Pulau Sumatera akan

    dikembangkan jaringan KA

    Sumatera. Pengembangan jaringan

    KA antara kota akan terdiri dari

    Aceh, Medan, Pekanbaru, Padang,

    Jambi, Bengkulu, Palembang,

    dan Bandar Lampung. Selain

    itu, pengembangan jaringan

    KA perkotaan, yakni Medan,

    Pekanbaru, Padang, Palembang,

    Bandar Lampung, dan Batam.

    Berikutnya adalah pengembangan

    akses ke bandara, yaitu Kualanamu,

    Minangkabau, Sultan Mahmud

    Badaruddin Dua dan Hang

    Nadim, serta pengembangan

    akses ke pelabuhan, terdiri dari

    Lhokseumawe, Belawan, Dumai,

    Tanjung Api-Api, Dumai, Teluk

    Bayur dan Panjang.

    Untuk KA Kalimantan,

    pengembangan jaringan

    perkeretaapian antarkota

    Banjarmasin-Balikpapan-

    Samarinda-Bontang-Tenggarong-

    Kotabangun-Banjarmasin-

    Palangkaraya, Pontianak-

    Mempawah-Singkawang.

    Sementara jaringan KA dengan

    potensi batubara akan dibangun

    meliputi Puruk Cahu-Bangkuang,

    Bangkuang-Lupak Dalam,

    Kudangan-Kumai, Muara

    Wahau-Lubuk Tutung, Bontang-

    Sangkulirang-Tanjung Redep,

    Tanjung Barabai-Martapura-

    Banjarmasin, Tanjung-Buntok-

    Muara Teweh.

    Untuk KA Sulawesi,

    pengembangan jaringan KA

    antarkota antara lain Gorontalo,

    Manado, Bitung (Sulawesi Utara),

    juga Pare-Pare Makassar,

    TRAN

    S U

    TAM

    A

    22

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    dummy 2.indd 22 07/12/2012 15:11:55

  • 23

    TRAN

    S H

    UKUM

    DAN

    REG

    ULAS

    ITR

    AN

    SMED

    IA |

    Edis

    i 11

    | 201

    2

    23

    TRAN

    S U

    TAM

    A

    Bulukumba dan Takalar,

    Pengembangan jaringan KA

    regional Makassar, Maros,

    Sungguminasa dan Takalar

    (Maminasata), pengembangan

    akses ke Pelabuhan Bitung, dan

    Makassar.

    Kemudian untuk transportasi

    perkotaan, Kementerian

    Perhubungan mendorong semua

    kota di Indonesia menerapkan

    Bus Rapid Transit (BRT). Sekarang sudah ada 17 kota yang

    menerapkan bus trans, ini sebagai

    solusi jangka pendek mengatasi

    kemacetan sambil menyiapkan

    jangka panjangnya seperti trem, sub way yang tentunya perlu investasi mahal. Ini perlu

    kesadaran semua Pemerintah

    Daerah, mulailah dengan berbasis

    bus, kata Bambang Susantono,

    Wakil Menteri Perhubungan.

    Terkait pembangunan

    transportasi laut, mulai 2013,

    Pemerintah menganggarkan dana

    lebih untuk pembenahan kawasan

    pelabuhan maupun penyediaan

    kapal laut. Kalau mau lihat saldo

    anggaran lebih Rp23 triliun (untuk

    infrastruktur) lebih dari 50 persen

    jatuh ke Indonesia timur koridor

    lima dan enam MP3EI, hampir 70

    persen termasuk untuk penyediaan

    kapal, pelabuhan dan semua yang

    terkait maritim, kata Hatta Rajasa,

    Menko Perekonomian.

    Selain itu, untuk memenuhi

    kebutuhan nasional, Hatta

    mengharapkan pengusaha dalam

    negeri ikut berperan dalam

    penyediaan logisitik apabila

    konektivitas telah terjalin agar

    tidak kalah bersaing dengan

    investor asing.Kita terlalu banyak

    menggunakan konektivitas logistik

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    Oleh karena itu, dasar pengembangan

    koridor ekonomi Indonesia akan

    bertitik berat pada konektivitas nasional

    (konektivitas intra dan antar pulau, serta internasional). Maka

    dasar pengembangan koridor ekonomi

    Indonesia diselaraskan dengan 4 konsep utama yaitu peta

    jalan, sistemlogistik nasional, sistem

    transportasi nasional, dan pengembangan

    wilayah.

    Foto

    :Dok

    .Pus

    kom

    Pub

    lik/P

    n

    dummy 2.indd 23 07/12/2012 15:11:56

  • TRAN

    S H

    UKUM

    DAN

    REG

    ULAS

    I

    24

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    ketergantungan kepada asing, ini

    tidak boleh terjadi lagi.Maka yang

    disebut dengan asas cabotage

    harus berjalan dengan baik,

    memberi ruang bagi pengusaha

    nasional kita, katanya.

    Hal senada juga terjadi di

    transporasi udara. Menurut Menteri

    Perhubungan EE Mangindaan

    mengatakan ada anggaran sebesar

    Rp 31,4 triliun yang bisa digunakan

    untuk pengembangan transportasi.

    Anggaran tersebut akan digunakan

    untuk membangun 15 bandara baru

    di wilayah Indonesia bagian timur

    pada tahun 2013. Pada tahun depan

    juga akan ada pengembangan

    dan rehabilitasi 120 bandara dan

    tercapainya 132 rute perintis udara.

    Dukungan dari Stakeholder Program MP3EI di atas pada

    kenyatannya tidak akan berjalan jika

    tidak didukung oleh semua pihak

    yang berkepentingan. Dalam hal

    ini, pelaku industri transportasi

    memiliki peran yang sangat

    strategis.Mereka ditantang untuk

    memenuhi kebutuhan moda

    transportasi untuk mewujudkan

    konektivitas di seluruh nusantara

    yang menjadi simpul dalam

    MP3EI.

    Menanggapi hal tersebut,

    Kepala Divisi Pengembangan

    Bisnis PT Industri Kereta Api

    (INKA), Suryanto menyatakan

    kesiapan pihaknya untuk

    mendukung MP3EI. Kalau

    ditanya siap atau tidak, kami

    dengan tegas mengatakan bahwa

    kami amat sangat siap.

    Untuk mendukung kebutuhan

    kereta, baik untuk penumpang

    maupun barang, INKA siap

    Menanggapi hal tersebut, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis

    PT Industri Kereta Api (INKA), Suryanto

    menyatakan kesiapan pihaknya untuk

    mendukung MP3EI. Kalau ditanya siap atau tidak, kami dengan tegas mengatakan bahwa kami

    amat sangat siap.

    TRAN

    S U

    TAM

    A

    24

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    dummy 2.indd 24 07/12/2012 15:12:02

  • 25

    TRAN

    S H

    UKUM

    DAN

    REG

    ULAS

    ITR

    AN

    SMED

    IA |

    Edis

    i 11

    | 201

    2

    25

    TRAN

    S U

    TAM

    ATR

    AN

    SMED

    IA |

    Edis

    i 11

    | 201

    2

    Foto

    : Fra

    ns A

    gung

    mengerjakannya.Ini merupakan

    konsekuensi pembangunan

    jalur-jalur kereta, baik baru

    maupun pengembangan dari

    yang sudah ada. Kebutuhan

    lain yakni pengadaan 92 unit

    lokomotif, Kereta Rel Diesel

    (KRD), Kereta Rel Listrik (KRL),

    Tram, dan Railbus, termasuk

    kereta ekonomi dan sarana KA

    yang dimodifikasi. Ini semua

    untuk mendukung keterhubungan

    antarwilayah (domestic connectivity) yang Pemerintah tetapkan dalam program MP3EI,

    tutur Suryanto.

    Tidak hanya konektivitas

    di bidang kereta api tetapi

    juga konektivitas dengan

    menggunakan BRT ataupun

    transportasi pedesaan. Untuk

    BRT, INKA telah mampu

    memproduksi bus gandeng yang

    kualitasnya sudah teruji. Selain itu,

    untuk transportasi pedesaan, produk

    INKA yang bernama Moko sudah

    beroperasi di Sulawesi Selatan.

    Pembuatan Moko ini merupakan

    hasil penugasan dari Pemerintah

    melalui program MP3EI. Salah satu

    poin MP3EI adalah pro poor, yang salah satu implementasinya adalah

    membuat angkutan umum murah.

    Maka kami buat Moko atau kami

    menyebutkan GEA.Mobil dengan

    harga jual Rp.60 juta ini untuk

    mengangkut sayur, jelas Suryanto.

    Dukungan tidak hanya datang

    dari pelaku industri, tetapi juga

    dari Pemerintah Daerah.Salah satu

    contohnya adalah Pemda Bengkalis,

    Provinsi Riau yang memberi

    perhatian dalam pengembangan

    transportasi laut.Pemkab Bengkalis

    mengalokasi dana untuk pembelian

    satu unit ferry penyeberangan.

    Alokasi dana sekitar 30 milyar

    itu dialokasikan agar pelayaran

    penyeberangan antara pelabuhan

    Air Putih (Kecamatan Bengkalis)

    dan Sungai Selari (Bukit Batu)

    lebih optimal.

    Penjabaran di atas menujukkan

    potensi industri transportasi

    dalam negeri bertemu dengan

    potensi pasar yang semakin

    besar, sebagai konsekuensi

    realisasi program MP3EI. Jika

    semua pihak terlibat dan saling

    memberikan komitmennya untuk

    kemajuan bangsa Indonesia,

    maka konektivitas nasional yang

    dicita-citakan dalam MP3EI akan

    terwujud. Sehingga akan menjadi

    motor penggerak perekonomian

    nasional. Jika terwujud, maka

    ini menjadi warisan yang indah

    bagi generasi Indonesia di masa

    datang.n

    dummy 2.indd 25 07/12/2012 15:12:04

  • TRAN

    S H

    UKUM

    DAN

    REG

    ULAS

    I

    26

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    Komponen luar negeri

    sudah mulai digunakan

    dalam pembuatan produk

    industri terutama industri

    transportasi. Murahnya komponen

    luar negeri dampaknya sudah mulai

    dirasakan oleh industri komponen

    dalam negeri yang banyak diusahakan

    oleh usaha kelas menengah (UKM).

    Urusan biaya logistik yang mahal

    di dalam negeri menjadi salah satu

    kendala untuk memurahkan harga

    komponen dalam negeri. Contohnya

    untuk mengangkut satu kontainer

    dari Padang ke Jakarta memerlukan

    biaya sekitar Rp 75 juta. Sedangkan

    dengan berat yang sama diangkut

    dari Shanghai ke Jakarta hanya

    memerlukan ongkos Rp 4,5 juta.

    Untuk melindungi komponen

    dalam negeri agar masih tetap

    digunakan, maka Pemerintah

    mengeluarkan aturan Peraturan

    Presiden Nomor 54 Tahun 2010

    tentang Pengadaan Barang/

    Jasa Pemerintah, yang kemudian

    dikuatkan Peraturan Presiden Nomor

    70 Tahun 2012 tentang Perubahan

    Kedua Atas Peraturan Presiden

    Nomor 54 Tahun 2010 tentang

    Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah.

    Kementerian/ Lembaga/ Satuan

    Kerja Perangkat Daerah/ Institusi

    Mengatur Komponen Dalam Negeri untuk

    MELINDUNGI INDUSTRI TRANSPORTASIDjoko Setijowarno

    Foto

    :Dok

    .INK

    A

    TRAN

    S H

    UKUM

    DAN

    REG

    ULAS

    I

    26

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    dummy 2.indd 26 07/12/2012 15:12:06

  • 27

    TRAN

    S H

    UKUM

    DAN

    REG

    ULAS

    ITR

    AN

    SMED

    IA |

    Edis

    i 11

    | 201

    2

    lainnya, yang kerap disebut

    K/L/D/I adalah instansi/ institusi

    yang menggunakan Anggaran

    Pendapatan dan Belanja Negara

    (APBN) dan/ atau Anggaran

    Pendapatan dan Belanja Daerah

    (APBD).

    Pasal 96 dalam Peraturan

    Presiden Nomor 54 Tahun 2010

    tentang Pengadaan Barang/

    Jasa Pemerintah mengatur

    Peningkatan Penggunaan Barang/

    Jasa Produksi Dalam Negeri.

    Dalam pelaksanaan Pengadaan

    Barang/Jasa, K/L/D/I wajib:

    (a) memaksimalkan Penggunaan Barang/Jasa

    hasil produksi dalam negeri,

    termasuk rancang bangun dan

    perekayasaan nasional dalam

    Pengadaan Barang/ Jasa; (b) memaksimalkan penggunaan

    penyedia barang/ jasa nasional;

    dan

    (c) memaksimalkan penyediaan paket-paket

    pekerjaan untuk usaha mikro

    dan usaha kecil serta koperasi

    kecil. Kewajiban K/L/D/I dilakukan

    pada setiap tahapan pengadaan

    barang/ jasa, mulai dari persiapan

    sampai dengan berakhirnya

    perjanjian/ kontrak. Perjanjian/

    kontrak wajib mencantumkan

    persyaratan penggunaan, seperti

    Standar Nasional Indonesia (SNI)

    atau standar lain yang berlaku

    dan/ atau standar internasional

    yang setara dan ditetapkan oleh

    instansi terkait yang berwenang,

    produksi dalam negeri sesuai

    dengan kemampuan industri

    nasional; dan tenaga ahli dan/

    atau penyedia barang/ jasa dalam

    negeri.

    Pendayagunaan produksi

    dalam negeri pada proses

    pengadaan barang/ jasa dilakukan

    dengan ketentuan dan syarat

    penggunaan hasil produksi

    dalam negeri dimuat dalam

    dokumen pengadaan dan

    dijelaskan kepada semua

    peserta. Dalam proses evaluasi

    pengadaan barang/ jasa harus

    diteliti sebaik-baiknya agar

    benar-benar merupakan hasil

    produksi dalam negeri dan

    bukan barang/ jasa impor yang

    dijual di dalam negeri; dalam

    hal sebagian bahan untuk

    menghasilkan barang/ jasa

    produksi dalam negeri berasal

    dari impor, dipilih barang/ jasa

    yang memiliki komponen dalam

    negeri paling besar; dan dalam

    mempersiapkan pengadaan

    barang/ jasa, sedapat mungkin

    digunakan standar nasional dan

    memperhatikan kemampuan atau

    potensi nasional.

    Lebih lanjut, dalam pelaksanaan

    pengadaan barang/ jasa diupayakan

    agar penyedia barang/ jasa dalam

    negeri bertindak sebagai penyedia

    barang/ jasa utama. Sedangkan

    penyedia barang/ jasa asing dapat

    berperan sebagai sub-penyedia

    barang/ jasa sesuai dengan

    kebutuhan.

    Pengadaan barang yang terdiri

    atas bagian atau komponen dalam

    negeri dan bagian/ komponen yang

    masih harus diimpor, dilakukan

    dengan ketentuan (a) pemilahan atau pembagian komponen harus

    benar-benar mencerminkan bagian

    atau komponen yang telah dapat

    27

    TRAN

    S H

    UKUM

    DAN

    REG

    ULAS

    I

    Foto

    :Dok

    .GM

    F

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    dummy 2.indd 27 07/12/2012 15:12:12

  • TRAN

    S H

    UKUM

    DAN

    REG

    ULAS

    I

    28

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    diproduksi di dalam negeri dan

    bagian atau komponen yang

    masih harus diimpor; dan (b) peserta pengadaan diwajibkan

    membuat daftar barang yang

    diimpor yang dilengkapi

    dengan spesifikasi teknis,

    jumlah, dan harga.

    Pengadaan pekerjaan

    terintegrasi yang terdiri

    atas bagian atau komponen

    dalam negeri dan bagian atau

    komponen yang masih harus

    diimpor, dilakukan dengan

    ketentuan (a) pemilahan atau

    pembagian komponen harus

    benar-benar mencerminkan

    bagian atau komponen yang

    telah dapat diproduksi di

    dalam negeri dan bagian

    atau komponen yang masih

    harus diimpor; (b) pekerjaan pemasangan, pabrikasi,

    pengujian dan lainnya

    sedapat mungkin dilakukan

    di dalam negeri; dan (c) peserta pengadaan diwajibkan

    membuat daftar barang yang

    diimpor yang dilengkapi dengan

    spesifikasi teknis, jumlah, dan

    harga.

    Pengadaan barang impor

    dimungkinkan dalam hal barang

    tersebut belum dapat diproduksi

    di dalam negeri, spesifikasi

    teknis barang yang diproduksi di

    dalam negeri belum memenuhi

    persyaratan; dan/ atau volume

    produksi dalam negeri tidak

    mampu memenuhi kebutuhan.

    Penyedia barang/ jasa yang

    melaksanakan pengadaan

    barang/ jasa yang diimpor

    langsung, semaksimal mungkin

    menggunakan jasa pelayanan

    yang ada di dalam negeri.

    Penggunaan produk

    dalam negeri dilakukan sesuai

    besaran komponen dalam

    negeri pada setiap barang/

    jasa yang ditunjukkan dengan

    nilai Tingkat Komponen Dalam

    Negeri (TKDN). Produk dalam

    negeri wajib digunakan jika

    terdapat penyediabarang/ jasa

    yang menawarkan barang/ jasa

    dengan nilai TKDN ditambah

    nilai Bobot Manfaat Perusahaan

    (BMP) paling sedikit 40persen.

    Ketentuan itu hanya

    diberlakukan dalam pengadaan

    barang/ jasa diikuti oleh

    paling sedikit 3 (tiga) peserta

    pengadaan barang/ jasa produk

    dalam negeri. Pelaksanaan

    pengadaan barang/ jasa, hanya

    dapat diikuti oleh barang/jasa

    produksi dalam negeri sepanjang

    barang/ jasa tersebut sesuai

    dengan spesifikasi teknis yang

    dipersyaratkan, harga yang wajar

    dan kemampuan penyerahan

    hasil pekerjaan dari sisi waktu

    maupun jumlah.

    TKDN mengacu pada Daftar

    Inventarisasi Barang/ Jasa

    Produksi Dalam Negeri yang

    diterbitkan oleh Kementerian Foto

    :Dok

    .GM

    F

    TRAN

    S H

    UKUM

    DAN

    REG

    ULAS

    I

    28

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    dummy 2.indd 28 07/12/2012 15:12:14

  • 29

    TRAN

    S H

    UKUM

    DAN

    REG

    ULAS

    ITR

    AN

    SMED

    IA |

    Edis

    i 11

    | 201

    2

    yang membidangi urusan

    perindustrian.

    Harapannya dengan

    mematuhi aturan ini,

    usaha skala mikro dan

    menengah di dalam

    negeri dapat terbantukan

    keberlangsungannya. Tidak

    hanya itu, industri manufaktur

    bidang transportasi pun

    tumbuh pesat, karena sejauh

    ini komponen yang mereka

    gunakan sebagian berasal dari

    industri UMKM.

    Peluang pertumbuhan itu

    sangat besar, karena potensi

    pasar untuk alat transportasi

    di Indoensia sangat besar.

    Pemerintah sedang

    menggalakkan program

    MP3EI untuk salah satunya

    mewujudnya konektivitas.

    Untuk itu, diperlukan jumlah

    lokomotif, kereta, gerbong,

    dan bus rapid trasit seperti

    Trans Jakarta. Semua moda

    tersebut Indonesia telah mampu

    membuatnya melalui Badan

    Usaha Milik Negara, seperti

    PT. INKA, PT PAL Indonesia, PT

    Dirgantara Indonesia dan masih

    banyak yang lain.

    Semoga program MP3EI

    yang dipadupadankan dengan

    penerapan Peraturan Presiden

    Nomor 70 Tahun 2012

    tentang Perubahan Kedua Atas

    Peraturan Presiden Nomor 54

    Tahun 2010 tentang Pengadaan

    Barang/ Jasa Pemerintah dapat

    semakin memacu pertumbuhan

    industri transportasi di dalam

    negeri. Sehingga tidak hanya

    mewujudkan konektivitas, tetapi

    juga meningkatkan kesejahteraan

    rakyat serta membuka lapangan

    kerja baru.n

    Foto

    :Dok

    .INK

    AFo

    to:D

    ok.G

    MF

    29

    TRAN

    S H

    UKUM

    DAN

    REG

    ULAS

    ITR

    AN

    SMED

    IA |

    Edis

    i 11

    | 201

    2

    dummy 2.indd 29 07/12/2012 15:12:20

  • TRAN

    S O

    PINI

    30

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    Transportasi hijau atau

    bisa juga disebut green

    transportation merupakan

    perangkat transportasi yang

    berwawasan lingkungan. Pendekatan

    yang digunakan untuk menciptakan

    transportasi yang sedikit atau tidak

    menghasilkan gas rumah kaca.

    Gas rumah kaca ditengarai sebagai

    pemicu terjadi pemanasan suhu dunia

    (global warming). Sedangkan pangsa gas rumah kaca yang diakibatkan

    transportasi berada pada kisaran 15

    sampai 20 persen, sehingga cukup

    nyata langkah yang dapat dilakukan

    dalam sistem transportasi untuk

    mengurangi emisi gas rumah kaca

    tersebut.

    MewujudkanTransportasi Hijau

    Salah satu pendekatan yang

    dilakukan untuk menghemat

    bahan bakar adalah menggunakan

    infrastruktur cerdas yang dikenal

    sebagai intelligent transport system (ITS). Semua pengaturan lalu

    lintas dilakukan dengan cerdas

    menggunakan paket program

    transportasi dan lalu lintas yang

    bisa mengoptimalkan penggunaan

    infrastruktur. Sistem ini selain dapat

    menghemat penggunaan bahan

    bakar juga akan menurunkan angka

    kecelakaan termasuk menurunkan

    stres pengemudi.

    Kemacetan dan masalah polusi

    akan terus merugikan ekonomi

    nasional dan merongrong Pendapatan

    Domestik Bruto (PDRB) suatu negara.

    Beralih ke sistem transportasi hijau

    yang hemat energi dan berkelanjutan

    (contoh, kereta, bus kota dan

    kendaraan tak bermotor) akan

    memberikan faedah yang cukup besar

    bagi penduduk perkotaan.

    Transportasi hijau dapat

    menyediakan jalur pejalan kaki

    (pedestrian, trotoar) yang aman dan

    nyaman, menyediakan infrastruktur

    pesepeda (jalur sepeda, lokasi

    parkir, rambu, marka) yang aman

    dan nyaman dan mengembangkan

    transportasi publik dan massal yang

    ramah lingkungan.

    Pembuatan Master Plan Non Motorized Transportation (NMT) atau

    TRAN

    S O

    PINI

    30

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    Djoko Setijowarno

    Foto

    : Fra

    nsis

    kus

    Agu

    ng S

    etia

    wan

    dummy 2.indd 30 07/12/2012 15:12:25

  • TRAN

    S O

    PINI

    31

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    TRAN

    S O

    PINI

    31

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    TRAN

    S O

    PINI

    31

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    Master Plan Kota Ramah Pejalan Kaki dan Pesepeda dapat membantu

    pemimpin kota menyelesaikan

    persoalan itu. Tujuannya dapat

    menjadikan berjalan kaki dan

    bersepeda sebagai bagian dari

    kegiatan bertransportasi hijau

    kota. Kemudian dapat meningkatkan

    keselamatan pejalan kaki dan

    bersepeda.

    Sepeda adalah salah satu

    transportasi hijau yang memberikan

    banyak manfaat kepada manusia

    dan lingkungan. Selain mampu

    mempersingkat waktu tempuh dalam

    kondisi kemacetan lalu lintas, sepeda

    juga menyehatkan bagi penggunanya

    dan sangat ramah lingkungan.

    Penggalakkan transportasi sepeda

    diharapkan mampu mempertahankan

    daya dukung lingkungan bagi

    jumlah populasi manusia yang terus

    meningkat.

    Ada tiga klasifikasi untuk

    membuat jaringan sepeda. Pertama,

    jalur sepeda (bike path). Jalur sepeda tidak berbagi ruas wilayah dengan

    pergerakan kendaraan lain, dapat

    bersama atau terpisah dengan

    pejalan kaki. Jalur diperkeras

    (diaspal, disemen, dengan paving) dengan lebar 1,5 meter. Lokasi dapat

    dibuat di sepanjang tepi jalan raya

    (jika lebar jalan memungkinkan),

    sempadan sungai (jalur inspeksi),

    jalur hijau rel kereta api (urban park connector).

    Kedua, lajur sepeda (bike lane). Lajur sepeda berbagi ruas wilayah

    dengan pergerakan kendaraan

    lain dan pergerakan manusia,

    bertumpangan dengan ruas jalan

    atau pedestrian.Jika lebar lebih dari

    6 meter danditata rapi, pedestrian

    dapat digunakan untuk pejalan

    kaki dan sepeda. Namun jika tidak,

    lajur sepeda di tepi kiri jalan, dicat

    selebar 1,5 meter, warna tegas dan

    kontras. Diusulkanbiasanya warna

    hijau, namun ada pula yang berwarna

    merah.

    Ketiga, rute sepeda (bike route). Jalur sepeda yang dikembangkan di

    kawasan perumahan, perkantoran,

    terpadu (super blok). Jalur sepeda

    cukup dipasang rambu dan marka

    sepeda untuk petunjuk pesepeda

    di titik-titik strategis, seperti

    persimpangan jalan, bangunan yang

    menyediakan parkir sepeda.

    Di samping itu, pentingnya

    menjaga keselamatan pejalan

    kaki dan pesepeda. Meningkatkan

    keselamatan berjalan kaki

    dan bersepeda dapat melalui

    penegakan hukum. Caranya

    dengan meningkatkan penegakan

    hukum bagi kendaraan bermotor

    yang membahayakan dan jaminan

    keselamatan berlalulintas bagi

    pejalan kaki pesepeda, memberikan

    pendidikan keselamatan

    kepada seluruh masyarakat dan

    meningkatkan penegakan hukum

    kepada pelanggarnya.

    Untuk lebih menarik pengguna

    sepeda dan pejalan kaki dapat

    dilakukan dengan mempromosikan

    dan mendorong masyarakat

    melakukan aktivitas keseharian

    dengan berjalan kaki dan bersepeda.

    Hal itu dapat dilakukan melalui

    kemitraan dengan komunitas,

    menggalang dana bersama untuk

    mengembangkan dan melakukan

    kampanye di berbagai media.

    Kemudian dengan menetapkan target

    promosi kampanye kepada berbagai

    lapisan masyarakat potensial (anak

    sekolah, pekerja kantor).

    Sarana transportasi ramah lingkungan

    Kendaraan yang ramah

    lingkungan seperti mobil listrik,

    kendaraan hibrida yang merupakan

    gabungan antara mesin mobil

    konvensional yang menggerakkan

    generator yang mengisi baterai dan

    kendaraannya sendiri dijalankan

    dengan motor listrik. Salah satu

    Foto

    :Fra

    nsis

    kus

    Agu

    ng S

    etia

    wan

    dummy 2.indd 31 07/12/2012 15:12:28

  • TRAN

    S O

    PINI

    32

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    permasalahan yang dihadapi

    adalah harga kendaraan yang

    relatif mahal, sehingga di banyak

    negara diberikan berbagai insentif

    bila menggunakannya diantaranya

    penurunan bea masuk, pajak

    kendaraan bermotor yang lebih

    rendah, pembebasan pembayaran

    retribusi pengendalian lalu lintas.

    Dengan beralih ke transportasi

    publik, bersepeda atau berjalan

    kaki, diharapkan bisa membantu

    mencegah dampak negatif

    pemanasan global. Contoh paling

    populer adalah keberhasilan

    Kota Curitiba (Brasil) mengurangi

    pemakaian bahan bakar hingga

    30 persen dibanding kota-kota

    besar lain di Brasil. Kesuksesan

    ini menginspirasi kota-kota besar

    lain di dunia guna mengadopsi

    strategi yang sama.Di London,

    pajak emisi (congestion charge), pajak yang dikenakan bagi mereka

    yang menggunakan mobil pribadi di

    lokasi dan waktu-waktu tertentu di

    Kota London mampu mengurangi

    70.000 perjalanan menggunakan

    kendaraan pribadi dan 20 persen

    emisi CO2.

    Pajak dan kuota kendaraan

    di Singapura mampu menekan

    pertumbuhan kepemilikan dan

    penggunaan kendaraan pribadi.

    Sementara layanan bus rapid transit (BRT) di Bogota (Kolombia), seperti awal ada busway di Jakarta

    mampu mengurangi emisi per

    penumpang sebesar 14 persen.

    Keberhasilan sistem BRT ini banyak

    ditiru di kota-kota besar lain di

    dunia, seperti di Lagos (Nigeria),

    Ahmadabad (India), Guangzhou

    (China) dan di Johannesburg (Afrika

    Selatan).

    Dengan kemampuan keuangan

    negara dan pemerintah daerah

    di Indonesia akan lebih cocok

    mengembangkan transportasi

    massal berbasis jalan raya, yakni

    sistem BRT. Telah ada 12 kota yang

    mengembangkannnya, meski masih

    perlu pembenahan yang mendasar,

    karena kurangnya dorongan atau

    dukungan dari kepala daerah

    setempat.

    Salah satu pendekatan yang

    banyak didorong dikota-kota

    adalah pengembangan angkutan

    umum yang dikaitkan dengan tata

    ruang. Ukuran sarana angkutan

    yang dipakai disesuaikan dengan

    permintaan yang ada.

    Untuk mewujudkan transportasi

    hijau memang harus ada

    kemauan politik (political will) dan komitmen yang kuat dari

    walikota dan bupati di tingkat lokal.

    Sementara di pemerintah pusat

    tak hanya berwacana, tapi berani

    menganggarkan sejumlah dana

    untuk kota-kota yang memang

    walikota/ bupati bersungguh-

    sungguh mau mewujudkan

    transportasi hijau demi kepentingan

    kota yang ramah lingkungan.n

    TRAN

    S O

    PINI

    32

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    Foto

    :Fra

    nsis

    kus

    Agu

    ng S

    etia

    wan

    Foto

    :Fra

    nsis

    kus

    Agu

    ng S

    etia

    wan

    dummy 2.indd 32 07/12/2012 15:12:35

  • 33

    KOLO

    M O

    PINI

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    33

    TRAN

    S N

    EWS

    TRA

    NSM

    EDIA

    | Ed

    isi 1

    1 | 2

    012

    Unit Pelayanan publik

    sektor transportasi

    harus tanggap dan

    dapat mengantisipasi

    peningkatan dan perkembangan