Upload
wahyu-listyo-jati
View
145
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
EDIS I 11/2012
Galangan Kapal
Peluang Bisnis
dummy 2.indd 1 07/12/2012 16:21:50
dummy 2.indd 2 07/12/2012 18:42:35
Majalah Kementerian PerhubunganNo.STT. No. 349 SK/Ditjen PPG/STT 1976
ISSN : 0853179X
PembinaMenteri Perhubungan RI
Wakil Menteri Perhubungan RI
PenasehatSekretaris Jenderal Kementerian PerhubunganInspektur Jenderan Kementerian Perhubungan
Dirjen Perhubungan Darat Dirjen Perhubungan Laut
Dirjen Perhubungan UdaraDirjen Perkeretaapian
Kepala Badan Pengembangan SDM PerhubunganKepala Badan Litbang Perhubung
PengarahKepala Pusat Komunikasi Publik
Penanggung Jawab/Pemimpin UmumEuis Eliany Kusumah
Pelaksana Pimpinan RedaksiNina Anggraeni
EditorNuris Rochmadi
Fransiskus Agung Setiawan
Dewan RedaksiProf.Dr.H.K.Martono SH LLMIr. Drs. Djoko Setijowarno, MT
Mia ErmayaBadrul Ulum
Gatut AribowoRisky Rahardjo
Sekretaris RedaksiTyasmithaYosephinMifdhal
PhotographerPainoHerdinWisnu
Hari BuyungHari Supriyono
KaryotoElvis Sendouw
Creative DesignFranky Houtman
Agnesia Cindy
Alamat RedaksiJl. Medan Merdeka Barat No.8, Jakarta PusatTelp. (021) 3504631, 3811308 Ext. 1122, 1419
Fax (021) 3504631, 3511809e-mail: [email protected]
PenerbitKementerian Perhubungan RI
3
EDITOR
IAL
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
Pemerintah Indonesia mempunyai megaprogram yang
dinamakan Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).Termasuk proyek-
proyek yang terkait dengan pembangunan transportasi
nasional demi menciptakan konektivitas. Hal tersebut langsung
ditandaskan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Seluruh proyek MP3EI adalah proyek yang terencana dengan baik,
dan proyek strategis yang mampu menjadi lokomotif pembangunan di
daerah di mana proyek tersebut dibangun.MP3EI adalah proyek yang riil,
sudah teruji dan bisa dicapai, kata Presiden.
Terhadap MP3EI ini Kementerian Perhubungan menyikapinya dengan
antusias untuk bersinergi mewujudkan konektivitas sesuai dengan
perannya di sektor perhubungan. Untuk mewujudkan konektivitas
tersebut, maka peran transportasi menjadi sangat vital. Oleh karena itu,
Kementerian Perhubungan merencanakan proyek pembangunan jaringan
kereta api (KA) secara menyebar, angkutan perkotaan seperti dengan
sistem BRT, pembangunan pelabuhan dan memperbanyak ferry beserta
rutenya, dan pembangunan bandara baru.
Bagaimana kesiapan pelaku industri transportasi untuk mewujudkan
konektivitas tersebut? Kami sangat siap mendukung program
Pemerintah untuk mengembangkan transportasi massal di Indonesia,
kata Kepala Divisi Pengembangan Bisnis PT Industri Kereta Api (INKA),
Suryanto.
INKA tidak hanya mampu membuat kereta api, tetapi sudah
mulai melakukan diversifikasi produk dengan membuat transportasi
massal tidak berbasis rel. Ada dua produk yang sudah mulai dinikmati
masyarakat Indonesia. Pertama, mobil MOKO yang dimafaatkan sebagai
kendaraan angkutan sayur bagi masyarakat pedesaan di Sulawesi
Selatan. Kedua, bus gandeng bernama INOBUS yang dijadikan armada
Trans Jakarta, khususnya koridor XI.
Tidak hanya INKA, PT PAL Indonesia juga menyatakan kesiapannya
untuk memproduksi kapal. Saat ini PAL Indonesia juga telah menguasai
teknologi produksi untuk Kapal Bulker hingga 50.000 DWT, Kapal
Kontainer hingga 1.600 TEUS, Kapal Tanker hingga 30.000 DWT, Kapal
Penumpang hingga 500 PAX. Sementara produk-produk yang telah
dikembangkan, antara lain Kapal Kontainer hingga 2.600 TEUS, Kapal
Chemical Tanker hingga 30.000 DWT, Kapal
LPG Carrier hingga 5.500 DWT.
Secara khusus Menteri Perhubungan
EE Mangindaan menekankan tiap produsen
transportasi tidak hanya memperhatikan sisi
keselamatan, tetapi juga kapasitas produksi
yang besar dan produk yang berkualitas serta
nyaman.n
EDITORIAL
EDIS I 11/2012
Galangan Kapal
Peluang Bisnis
dummy 2.indd 1 07/12/2012 16:21:50
MENUJU KEMANDIRIAN TRANSPORTASI YANG BERKONEKTIVITAS
dummy 2.indd 3 07/12/2012 19:28:26
TRAN
S IS
I
4
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
Trans Utama
10 - 13n Peluang Bisnis Galangan Kapaln Komitmen Pemerintah dalam Pembangunan Transportasi Indonesian Peran Industri Transportasi dalam Pembangunan Transportasi Massaln Industri Strategis Bersatu Wujudkan Konektivitas
14 - 19
6 - 9
TRANS ISI TRANSMEDIA Edisi 11 Tahun 2012
9
42
1218
Trans News
n Bombardier Diharapkan Tingkatkan Konektivitas KTI40
Trans Moda Udaran Perum Navigasi Beroperasi Tahun 201341
20 - 25
1237
Kolom Opinin Mewujudkan Transportasi Hijau30 - 32
n Tiga Proyek Metropolitan Priority Area Jadi Tugas Kemenhub38 - 39n Diklat Transportasi Dukung Kebutuhan Perusahaan36 - 37
n Pelayanan Publik Bidang Transportasi Harus Berinovasi33
Trans Hukum & Regulasin Industri Strategis Bersatu Wujudkan Konek26 - 29
Trans Moda Daratn Tingkatkan Keselamatan dengan Bentuk Badan Hukum Pengelolaan Angkutan
42 - 43
n Kemenhub Lakukan Pembinaan Pengemudi Angkutan B344 - 45
n Jawab Kebutuhan Pelaut, Menhub Resmikan Sekolah Pelayaran Pertama di Sumatera
34-35
dummy 2.indd 4 07/12/2012 15:17:46
5
TRAN
S IS
ITR
AN
SMED
IA |
Edis
i 11
| 201
2
Trans Moda Laut
Trans Sejarahn Pelabuhan Kalimas Surabaya
Trans Featuren Kisah Clara Pramugari Batik Solo Trans
54 - 55
Transiklopedian Tahukah Anda Pelabuhan Petikemas Pertama di Indonesia?
72 - 73
Trans Teknon SKEV-1 Mobil Bergaya Formula 1 Buatan Anak Negeri
60 - 61
Trans Unikn Perahu Sendok Andalan Masyarakat Papua
66 - 67
Trans Wisatan Mengejar Matahari di Danau Rawa Pening
68 - 71
46
54
68
Trans Moda KAn Sinergikan PPNS Perkeretaapian dengan Polri47
62 - 65
46
Trans Visitn Fasilitas Pejalan Kaki dan Pesepeda di Surabaya
56- 59
62
n Dermaga JICT II Akan Layani Kapal Antar Pulau
n Lebih Jauh Dengan Lokomotif di Indonesia48 - 51n Proyek Elektrifikasi KA Bekasi-Cikarang Mulai Dibangun52 - 53
dummy 2.indd 5 07/12/2012 15:17:58
TRAN
S U
TAM
A
6
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
Galangan Kapal
Sebagai sebuah negara
kepulauan, Indonesia
menyimpan potensi
transportasi laut yang sangat
besar. Kapal-kapal besar sampai
tradisional tidak hanya menjadi moda
transportasi, tetapi juga berperan
sebagai pemersatu Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Oleh karena itu,
Pemerintah sangat mendukung industri
galangan kapal yang menyokong
kebutuhan transportasi laut yang sangat
tinggi.
Salah satu wujud keberpihakan
Pemerintah, khususnya Kementerian
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 9
| 20
12
Foto :Elvis S.
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
Peluang Bisnis
dummy 2.indd 6 07/12/2012 15:30:13
7
TRAN
S U
TAM
ATR
AN
SMED
IA |
Edis
i 11
| 201
2
kapal yang diinginkan, sekaligus
bertujuan memberdayakan industri
dalam negeri. Kalau industri dalam
negeri bisa kerjakan kenapa kita harus
buat diluar negeri. Kita berdayakan
industri dalam negeri.
Menurut Mangindaan, sampai
dengan saat ini kebutuhan angkutan
laut perintis masih sangat dibutuhkan
terutama untuk daerah-daerah yang
fasilitas transportasinya masih sangat
terbatas bahkan belum tersedia sama
sekali. Hal ini disebabkan karena
jumlah muatan dan penumpang
yang sangat terbatas atau sangat
kurang, sehingga pihak perusahaan
pelayaran tidak tertarik untuk datang
menyinggahi pelabuhan tersebut
karena tidak menguntungkan bagi
usahanya.
Menurut Mangindaan, sampai
dengan saat ini kebutuhan angkutan
laut perintis masih sangat dibutuhkan
terutama untuk daerah-daerah yang
fasilitas transportasinya masih sangat
terbatas bahkan belum tersedia sama
sekali. Hal ini disebabkan karena
jumlah muatan dan penumpang
yang sangat terbatas atau sangat
kurang, sehingga pihak perusahaan
pelayaran tidak tertarik untuk datang
menyinggahi pelabuhan tersebut
karena tidak menguntungkan bagi
usahanya.
Kelima perusahaan galangan kapal
nasional yang dipercaya mengerjakan
7 unit kapal perintis, kata Direktur
Lalu Lintas Angkutan Laut Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut Adolf
Tambunan, adalah PT Daya Radar
Utama, PT Mariana Bahagia, PT
Dumas Tanjung Perak Shipyard,
PT Sanur Marindo Shipyard, dan
PT F1 Perkasa. Spesifikasi kapal
yang mereka kerjakan yakni 2 unit
kapal perintis 2000 GT, 2 unit kapal
perintis tipe 1200 GT, dan 3 unit kapal
perintis tipe 200 DWT. Pembangunan
7 kapal perintis tersebut ditargetkan
selesai pada akhir 2013 dan mulai
dioperasikan pada Januari 2014.
7
TRAN
S U
TAM
A
Sumber dana pembangunan kapal
tersebut berasal dari DIPA Ditjen
Perhubungan Laut 2012.
Target Industri Galangan Pada umumnya masyarakat
Indonesia sangat dekat dengan
transportasi laut, karena sebagian
besar dari wilayah kita terdiri
dari perairan. Namun tidak
banyak yang mengetahui apa itu
industri galangan kapal, yang
menjadi industri pokok setiap kali
membicarakan transpotasi laut.
Secara umum, galangan kapal
dapat dikatakan sebagai sebuah
tempat yang dirancang untuk
memperbaiki dan membuat kapal.
Kapal-kapal ini dapat berupa yacht,
armada militer, cruise line, kapal
barang atau penumpang.
Negara-negara dengan
kemampuan membangun industri
pembuatan kapal besar di antaranya
adalah Korea Selatan, Jepang,
dan Republik Rakyat Cina. Industri
pembuatan kapal di Eropa salah
satunya yang bekerja sama dengan
Pemerintah Indonesia adalah
galangan Jose L Mayer Jerman.
Beberapa kapal yang lahir dari
kerja sama tersebut, di antaranya:
Kapal Sinabung, Kapal Tidar, dan
Kapal Gunung Dempo. Sedangkan,
di Amerika Serikat industrinya
banyak dimiliki pribadi. Salah satu
yang terbesar adalah Northrop
Grumman.
Sebuah lokasi galangan kapal
besar akan berisi banyak crane, dok kering, slipway, gudang bebas-debu, fasilitas pengecatan dan tempat
yang sangat luas untuk perakitan
kapal-kapal. Setelah tidak layak
digunakan, kapal akan dihancurkan
di sebuah galangan. Dahulu
pemotongan bagian-bagian kapal,
sebagai proses penghancuran,
dilaksanakan di dok kering di
negara maju. Tetapi karena gaji
tinggi dan peraturan lingkungan,
Foto: Humas KA/Waldo
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
Perhubungan kepada industri
nasional yang bergerak dalam
bidang perkapalan adalah memesan
7 unit kapal perintis senilai Rp 292
miliar. Pembangunan 7 unit kapal
perintis tersebut bertujuan untuk
memperlancar arus manusia, barang
dan jasa, kata Menteri Perhubungan
EE Mangindaan.
Untuk mewujudkan kapal-kapal
tersebut, ujar Mangindaan, pihaknya
melakukan kerja sama dengan lima
perusahaan galangan kapal nasional.
Kelima perusahaan tersebut dipilih
karena industri galangan kapal di
dalam negeri dinilai mampu membuat
Foto: Dok.PuskomPublik/Pn
dummy 2.indd 7 07/12/2012 15:30:15
TRAN
S U
TAM
A
8
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
industri ini bergeser ke negara-
negara yang sedang berkembang.
Bagaimana dengan industri
galangan kapal di Indonesia?
Seiring dengan kebutuhan kapal dan
perawatannya yang terus meningkat,
investasi di sektor industri galangan
kapal juga terus tumbuh. Oleh
karena itu, perhatian Pemerintah
juga tertuju kepada tumbuh
kembangnya industri galangan kapal
di Indonesia.
Tahun 2012 ini, Menurut Direktur
Jenderal Industri Unggulan Berbasis
Teknologi Tinggi Kementerian
Perindustrian, Budi Darmadi,
investasi di sektor galangan kapal
diperkirakan akan bisa mencapai Rp
1 triliun, naik dari Rp 770 miliar di
tahun 2011.
Kenaikan investasi tersebut
antara lain terjadi di Lamongan,
Banten, Lampung dan Makassar. Di
Lamongan, misalnya, ada tiga proyek
pembangunan galangan kapal baru.
Yakni milik PT Daya Radar Utama,
PT Dok dan Perkapalan Surabaya
dan PT Indomarine. Ketiga proyek
Foto
: ww
w.w
ordp
ress
.com
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
tersebut butuh investasi hingga Rp 700
miliar, kata Budi.
Sementara di Makasar, PT Industri
Kapal Indonesia sedang membangun
galangan baru. Budi menilai proyek
tersebut butuh investasi sekitar Rp 100
miliar. Masih menurut Budi, di Banten
juga akan dibangun tiga galangan
kapal baru. Sementara di Lampung,
yang ada adalah revitalisasi galangan
kapal. Total investasi proyek galangan
kapal di kedua provinsi tersebut bisa
mencapai Rp 200 miliar.
Pasar galangan kapal memang
lumayan besar. Hal ini karena jumlah
kapal yang berbendera Indonesia
saja, saat ini ada sekitar 10.500 unit,
baik kapal penumpang atau barang.
Sayang, kemampuan industri galangan
kapal lokal masih terbatas. Saat ini
kapasitas industri galangan kapal
nasional untuk membuat kapal baru
setiap tahunnya baru 500.000 dwt
(deadweight tonnage). Sementara
untuk reparasi mencapai kapasitas 6
juta dwt. Dengan proyek-proyek baru
tersebut, kapasitas industri galangan
kapal nasional akan bisa mencapai
700.000 dwt untuk kapal baru dan 7
juta dwt untuk reparasi.
Pemerintah mematok
pertumbuhan Industri galangan kapal
Indonesia bisa tumbuh 15% tahun
ini. Data Kementerian Perindustrian
menyebutkan, saat ini ada 250
galangan kapal, sebanyak 70 galangan
ada di Batam. Indonesia memiliki
potensi untuk mengembangkan
industri perkapalan, tidak banyak
pelaku industri yang berminat di
sektor ini.
Di lain pihak, Pemerintah optimis
kita bisa memproduksi kapal
berukuran sebesar 200 meter dengan
berat 150.000 DWT (bobot mati). Kapal
ini tergolong besar dan masuk dalam
kelas Panamax. Pemerintah akan
mengkaji dan mengejar pembuatan
kapal sekelas Panamax bertahap
awal 60-70.000 DWT sampai 5 tahun
ke depan. Setelah itu akan masuk ke
kelas 150.000 DWT. Untuk Panamax
pembuatannya diperkirakan terealisir
dalam 8-10 tahun ke depan.
Sekalipun demikian, masih banyak
kendala untuk membuat kapal laut
sekelas Panamax di Indonesia. Salah
satu kendala itu adalah peralatan
yang masih minim serta sumber daya
manusia yang kurang. Peralatan
mesin las bisa dari dalam negeri,
namun untuk pemotongan dan
pengelasan belum bisa.
Berbagai kebijakan yang
mendukung industri ini terus
dilakukan. Peningkatan kapabilitas
peralatan dan sumber daya manusia
juga tengah disediakan. Salah satu
kebijakan lain yang mendukung adalah
pembatasan usia kapal yang hanya 15
tahun.
Selain itu, Pemerintah mewajibkan
perusahaan kapal untuk melakukan
cek dan ricek kondisi tiap kapal.
Ini penting karena selain sebagai
upaya antisipasi kondisi kapal juga
akan memberikan nilai tambah pada
industri komponen kapal Indonesia.
dummy 2.indd 8 07/12/2012 15:30:16
9
TRAN
S U
TAM
ATR
AN
SMED
IA |
Edis
i 11
| 201
2
Kondisi terkini, terdapat tidak
kurang dari 10.500 kapal barang dan
angkutan manusia yang beredar di laut
Indonesia. Jumlah itu belum termasuk
kapal yang dimiliki oleh para nelayan.
10.500 kapal tersebut nantinya
harus melakukan doking tiap 18-20
bulan sekali untuk pemeliharaan
dan perbaikan. 10.500 kapal yang
terus beroperasi itu tiap 18 bulan
atau 20 bulan atau 2 tahun kurang,
harus melakukan docking, sehingga
hal tersebut menjadikan peluang
pasar tetap untuk pemeliharaan
dan perbaikan. Dengan demikian,
Indonesia mendapat nilai lebih
ekonominya.
Selain memberikan manfaat
dari proses docking tersebut,
akan ada peningkatan pada beban
dasar untuk menggerakan industri
komponen kapal di Indonesia. Ini akan
meningkatkan beban dasar demi untuk
menggerakan industri komponen
kapal di Indonesia.
Dari 10.500 kapal, nantinya akan
digolongkan menjadi 2 kategori yaitu
kapal besar (berat diatas 80.000 ton)
dan kapal normal (lebih kecil dari
80.000 ton). Kapal diatas 80.000 ton
akan melakukan proses perbaikan
dan perawatan di Batam sedangkan
dibawah 80.000 ton bisa melakukan
di DOK Pelabuhan manapun.
Lebih lanjut, Pelaksana Tugas
Direktur Jenderal Perhubungan
Laut, Leon Muhamad dalam
satu kesempatan meminta
industri galangan kapal nasional
meningkatkan kapasitas galangan.
Guna mengimbangi jumlah armada
niaga nasional yang kini sudah
mendekati angka 11.000 unit, tutur
Leon.
Yang menjadi pusat perhatian
Leon adalah bagaimana pelaku
industri maupun operator
memprioritaskan kelaikan laut agar
ada jaminan keselamatan pelayaran
sehingga kebutuhan untuk
perawatan kapal sangat tinggi.
Carmelita Hartoto, Ketua Umum
Dewan Pengurus Pusat Indonesian
National Shipowners Association
(INSA) mengamini pernyataan
Leon. Menurutnya, semua kapal
yang beroperasi di seluruh lautan
Indonesia diwajibkan melakukan
reparasi atau perawatan.
Untuk itu, katanya, galangan
kapal dalam negeri jangan hanya
menggantungkan harapan kepada
kebijakan pemerintah mengenai
penggunaan produksi dalam negeri.
Harus inovatif dalam meningkatkan
kapasitas galangan, ujar Carmelita.
Tuntutan persaingan di sektor
industri pelayaran semakin ketat,
sehingga operator kapal perlu
memperoleh pelayanan jasa reparasi
dan pemeliharaan kapal yang
kompetitif. Terutama dalam hal
ini dari sisi kualitas, biaya, waktu
pengiriman dan pelayanan.n
9
TRAN
S U
TAM
ATR
AN
SMED
IA |
Edis
i 11
| 201
2
KALIMAT PENTING:
Secara keseluruhan, seluruh
bidang angkutan diproyeksikan
tumbuh sekitar 19,2%. Walaupun
Foto
: Dok
.Pus
kom
Pub
lik/H
arsu
Salah satu wujud keberpihakan Pemerintah, khususnya
Kementerian Perhubungan kepada industri nasional
yang bergerak dalam bidang perkapalan adalah memesan
7 unit kapal perintis senilai Rp 292 miliar. Pembangunan 7 unit kapal perintis tersebut
bertujuan untuk memperlancar arus manusia, barang
dan jasa, kata Menteri Perhubungan EE Mangindaan.
dummy 2.indd 9 07/12/2012 15:30:18
TRAN
S U
TAM
A
10
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
Komitmen Pemerintah dalam
Beberapa waktu yang lalu,
Menteri Perhubungan
(Menhub) EE Mangindaan
meninjau sejumlah proyek
pengembangan perkeretaapian dalam
negeri yang sedang dikerjakan PT
Industri Kereta Api (PT INKA) di Kota
Madiun, Jawa Timur.
Alat transportasi yang akan kita
kedepankan nanti adalah kereta api.
Karena itu, perkembangan kereta
api harus diperhatikan karena telah
menjadi moda transportasi pilihan
rakyat, ujar Mangindaan kepada
wartawan.
Apa yang dilakukan Mangindaan
adalah wujud konkret perhatian
Pemerintah pada industri
transportasi. Ia sadar betul, untuk
mewujudkan perekonomian
yang maju serta merata peran
transportasi sangat vital. Itulah
mengapa, ia selalu menekankan tiap
produsen transportasi tidak hanya
memperhatikan sisi keselamatan,
tetapi juga kapasitas produksi yang
besar dan produk yang berkualitas
serta nyaman.
Maka dalam tinjauan tersebut,
Mangindaan menyempatkan naik
kereta ekonomi yang dilengkapi
AC dan juga kereta rel listrik (KRL)
yang dipesan oleh Kementerian
Perhubungan. Keretanya sudah
dinilai akan semakin menegaskan
komitmen Kementerian Perhubungan
untuk mengembangkan dunia
perkeretaapian.
Dukungan pemerintah dalam
hal ini Kementerian Perhubungan,
merupakan faktor yang sangat penting
untuk mendorong kemajuan industri
dalam negeri terutama dalam era
persaingan global seperti ini, ujar
Rasid.
Data Humas PT INKA mencatat,
jumlah pesanan atau nilai kontrak
kerja yang digarap PT INKA pada tahun
2012 mencapai Rp1 triliun lebih. Dari
jumlah tersebut, pemesanan terbesar
diperoleh dari Ditjen Perkeretaapian
Kementerian Perhubungan, yang
mencapai 75-80 persen dari seluruh
order yang ada.
Tidak hanya angkutan darat,
angkutan penyeberangan juga
mendapat perhatian. Apalagi dewasa
ini banyak armada ferry di Indonesia
yang sudah harus direvitalisasi atau
ditambah dengan kapal-kapal baru.
Menurut pengurus harian Yayasan
Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)
Sudaryatmo, usia kapal memang
bukan faktor penentu utama dalam
hal kelaikan, namun demikian, hal ini
seharusnya menjadi hal krusial yang
harus diperhatikan, baik oleh regulator,
operator dan pihak terkait lainnya.
TRAN
S U
TAM
A
10
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
Pembangunan Tranportasi Indonesia
aman dan nyaman. Saya paling
suka naik kereta api, apalagi sudah
ada AC-nya, kata Mangidaan saat
mencoba naik KRL.
Guna mewujudkan kereta api
sebagai alat transportasi utama,
pihaknya terus membangun dan
memperbaiki sarana dan prasarana
yang dibutuhkan. Termasuk juga
segera menyelesaikan jalur rel
ganda atau double track Jakarta
hingga Surabaya yang saat ini sedang
dibangun.
Double track untuk Jakarta-Surabaya jalur utara diharapkan
dapat segera selesai. Demikian
juga dengan double track Jakarta-
Surabaya untuk jalur selatan terlebih
ruas Solo-Madiun akan dibangun
mulai tahun 2013, terang dia.
Dalam kunjungan ke PT INKA,
Mangindaan juga meninjau sejumlah
proyek Kementerian Perhubungan
yang sedang dikerjakan BUMN
tersebut. Antara lain 20 unit kereta
ekonomi AC, dua kereta makan dan
pembangkit kelas 3 (KMP3) AC, 10
rangkaian KRL, kereta rel diesel
Indonesia (KRDI), empat rangkaian
KRL repowering dan tiga unit
lokomotif diesel hidraulik CC 300.
Sementara, Humas PT INKA,
Fathor Rasid, mengatakan,
kunjungan Menhub ke PT INKA
dummy 2.indd 10 07/12/2012 15:11:26
11
TRAN
S U
TAM
ATR
AN
SMED
IA |
Edis
i 11
| 201
2
Karenanya maintenance kapal itu sangat penting, kapan harus
dilakukan perawatan. Terutama
laporannya, bagaimana sertifikat
kelaikan itu diberikan. Sertifikasi itu
harus bisa dipertanggungjawabkan,
katanya.
Menteri Perhubungan EE
Mangindaan menjelaskan 52% dari 41
kapal di lintas penyeberangan Merak-
Bakauheni berusia 15-25 tahun.
Kemudian, sebanyak 33% kapal
penyeberangan berusia 26-35 tahun.
Kapal yang beroperasi sekitar 12%
berusia di atas 35 tahun, sedangkan
usia kapal di bawah 15 tahun berkisar
3%, tuturnya.
Untuk penyelenggaraan
aspek kelaiklautan kapal, lanjut
Mangindaan, memang menjadi
tanggung jawab Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut Kementerian
Perhubungan. Sedangkan,
pemenuhan standar pelayanan
minimal di Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat.
Untuk aspek operasional,
pengaturan dan pengendalian di
pelabuhan di PT ASDP, pengaturan
jadwal kapal di Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat dan Persetujuan
Berlayar di Syahbandar, ungkapnya.
Lebih lanjut, Direktur Utama PT
ASDP Danang S Baskoro menanggapi
pernyataan Mangindaan dengan
membeli empat kapal bekas dari
Inggris, KM Port Line senilai Rp400
miliar. Satu dari empat KM Port Line
yang dipesan dari Inggris datang pada
bulan September 2012. Bahkan satu
unit lainnya (Port Line 1) sudah ada
di galangan kapal di Batam untuk uji
kelayakan.
Dua dari empat (Port Line 1-2)
akan dioperasikan dari Pelabuhan
Merak-Bakauheni, sisanya, dua
kapal lagi, yakni Port Line 3-4 akan
dioperasikan melalui Pelabuhan
Tanjung Priok yang ditarget menuju
Pelabuhan Lamongan, kata Danang.
Pengoperasian KM Port Line 3-4
dari Tanjung Priok Jakarta, tutur
Danang, akan bekerja sama dengan PT
Pelindo II sebagai operator pelabuhan.
Dengan adanya 4 tambahan kapal, dua
kapal dioperasikan melalui Merak-
Bakauheni dan dua lainnya melalui
Tanjung Priok, sehingga akan dapat
mengurai kepadatan di Pelabuhan
Merak.
Kalau lagi peak season, misalnya
saat musim liburan sekolah, masa
Lebaran, pada akhir tahun, kendaraan
yang akan menyeberang melalui Merak
akan sangat tinggi, sehingga tidak
dapat dihindarkan lagi antrian yang
panjang. Untuk itu kami berkeputusan
untuk mengoperasikan dua kapal dari
Tanjung Priok.
11
TRAN
S U
TAM
ATR
AN
SMED
IA |
Edis
i 11
| 201
2
Foto: Dok.PuskomPublik/Harsu
dummy 2.indd 11 07/12/2012 15:11:30
TRAN
S U
TAM
A
12
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
Kapasitas KM Port Line adalah
12.000 Gross Ton, dengan double deck. Sehingga kapal ini mampu menampung 2.500 unit truk, 3.000
unit kendaraan pribadi, 1.500 unit
sepeda motor, serta penumpang
sekaligus. Satu unit kapal bekas ini
dihargai Rp81 miliar-Rp100 miliar.
Prioritas PemerintahGambaran di atas menunjukkan
secara konkret garis pembangunan
yang telah ditetapkan oleh Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono. Tahun
2013, pemerintah telah menyiapkan
US$20 miliar untuk pembangunan
infrastruktur. Dana ini akan kita
fokuskan pada sektor energi dan
transportasi, katanya.
Menurut Yudhoyono,
pembangunan infrastruktur di sektor
transportasi, Pemerintah sudah
dan akan membangun jalan, rel
kereta api, dan pelabuhan udara
baru. Pemerintah menargetkan
menambah kapasitas jalan nasional
sepanjang 4.278 km dari yang sudah
ada. Di samping itu, berencana untuk
membangun jalan baru sepanjang 559
km, rel kereta api sepanjang 380 km;
dan 15 pelabuhan udara baru.
Kepala Negara mengatakan
pembangunan infrastruktur penting
dan strategis, karena berperan
pula dalam upaya memperkecil
kesenjangan pembangunan, baik
di antara kelompok masyarakat
kota dan daerah. Pembangunan
infrastruktur, ujarnya, juga memiliki
efek ganda yang dapat memperkuat
pertumbuhan ekonomi nasional,
meningkatkan mobilitas masyarakat,
serta meningkatkan keterhubungan
dan aktivitas ekonomi.
Yudhoyono mengatakan
pembangunan infrastruktur pada
akhirnya akan membuka lapangan
pekerjaan, dan memfasilitasi
pertumbuhan sektor industri
dan usaha kecil menengah, yang
merupakan tulang punggung
ketahanan ekonomi Indonesia.
strategi percepatan dan perluasan
pembangunan infrastruktur,
tambahnya, merupakan terobosan
untuk menghindari perangkap
pendapatan menengah. Melalui
pendekatan ini, kita telah mampu
menghindari stagnasi pembangunan,
yang acapkali terjadi di negara-negara
dengan pendapatan menengah, kata
SBY.
Sedangkan untuk pembangunan
transportasi perkotaan, Pemerintah
memprioritaskan pembangunan
transportasi massal. Misalnya
dengan mengembangkan kereta
api komuter untuk wilayah Jakarta,
Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi
(Jabodetabek). Menteri Perhubungan,
Evert Erenst Mangindaan sudah
meminta Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta untuk berkoordinasi dengan
pemerintah daerah Bogor, Depok,
Tangerang, dan Bekasi.
TRAN
S U
TAM
A
12
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
Foto
: Dok
.Pus
kom
Pub
;ik/H
arsu
dummy 2.indd 12 07/12/2012 15:11:34
13
TRAN
S U
TAM
ATR
AN
SMED
IA |
Edis
i 11
| 201
2
Saya minta supaya menyiapkan
lahan parkir di masing-masing
stasiun untuk kendaraan pribadi,
kata Mangindaan ketika meninjau
Stasiun Manggarai, Jakarta
Selatan, Senin, 5 November 2012.
Penyediaan lahan parkir untuk
para pengguna kereta api tersebut,
menurut dia, dapat menekan
kemacetan di perkotaan.
Mangindaan mengusulkan lahan
parkir tersebut dibangun dengan
jarak dua kilometer dari stasiun.
Namun, kata Pemerintah Daerah
wilayah-wilayah di sekitar Jakarta
harus menyediakan lahan. Ia pun
menyebut dana untuk pembangunan
fasilitas itu nantinya berasal dari
anggaran pemerintah daerah
setempat.
Mangindaan menyebut saat ini
setiap harinya sudah ada hampir 20
ribu kendaraan pribadi yang masuk
dari luar Jakarta. Dengan adanya
fasilitas parkir tersebut, kata
dia, pemilik kendaraan dapat
menghemat penggunaan bahan
bakar dan menggunakan layanan
jasa kereta api.
Selain mengurangi
kemacetan dan menghemat
bahan bakar, pembangunan
fasilitas parkir tersebut dinilai
berdampak pada efisiensi
waktu. Masyarakat, bisa
sampai ke tempat kerja
tepat waktu karena ada KA
setiap saat. Untuk jangka
panjang, keberadaan
fasilitas parkir di stasiun
dapat mengurangi emisi gas
buang.n
13
TRAN
S U
TAM
ATR
AN
SMED
IA |
Edis
i 11
| 201
2
Foto
: Dok
.INK
A
Foto
: Dok
.INK
A
dummy 2.indd 13 07/12/2012 15:11:35
TRAN
S U
TAM
A
14
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
Peluang pasar industri
transportasi di Indonesia
sangat besar. Apalagi jumlah
penduduk yang banyak
ditambah topografi Indonesia yang
sangat beragam, tersebar di ribuan
pulau. Pemerintah sudah menyikapi hal
ini dengan melakukan banyak upaya
untuk dapat mengoptimalkan potensi
tersebut. Lalu bagaimana para pelaku
industri sendiri?
Kami sangat siap mendukung
program Pemerintah untuk
mengembangkan transportasi massal
di Indonesia, kata Kepala Divisi
Pengembangan Bisnis PT Industri Kereta
Api (INKA), Suryanto, kepada Trans
Media di kantornya, Madiun, Jawa Timur.
14
TRAN
S U
TAM
A
Peran Industri Transportasi dalam Pembangunan Transportasi Massal
dummy 2.indd 14 07/12/2012 15:11:38
15
TRAN
S U
TAM
ATR
AN
SMED
IA |
Edis
i 11
| 201
2
Komitmen untuk mendukung
transportasi nasional itu tertuang di
dalam visi dan misi PT INKA. Visinya
adalah menjadi perusahaan kelas dunia
yang unggul di bidang transportasi
kereta api dan transportasi perkotaan
di Indonesia. Sedangkan misinya
menciptakan solusi terpadu untuk
transportasi kereta api dan perkotaan
dengan keunggulan kompetitif bisnis
dan teknologi produk yang tepat guna
mendorong pembangunan transportasi
yang berkelanjutan.
Menurut Suryanto, PT INKA adalah
satu-satunya industri KA terpadu di
ASEAN sejak tahun 1981. Industri
yang memperkerjakan 859 orang itu
lingkup bisnisnya menganut konsep
total solution provider, yakni mulai dari pre-feasibility study sampai perawatan setelah penjualan.
Feasibility study adalah sebuah studi yang bertujuan untuk menilai
kelayakan implementasi sebuah
bisnis.
Di atas lahan 22,5 Ha INKA
menggerakkan bisnisnya dalam
lingkup rolling stock manufacturing, overhoul and heavy maintenance, engineering services, after sales support and diversification. Pada bagian overhoul and heavy maintenance, yang membedakan dengan balai yasa adalah INKA
melakukan perawatan KA setelah
usianya mencapai setengah umur
dan melakukan perombakan besar
pada badan atau mesin KA.
Produk INKASedangkan untuk diversification,
INKA sejak tahun 2004 mulai
membuat diversifikasi produk, selain
KA. Produk pertama dari transportasi
darat selain KA adalah membuat
frame kendaraan kancil yang diproyeksi untuk mengganti bajaj.
Setelah itu mengembangkan micro
car, yakni mobil dengan kapasitas mesin di bawah 1000 cc. Kalau
membuat mobil dengan cc besar
susah karena sudah ada pemain
besar di sektor itu. Jadi kami
mengambil segmen pasar yang
berbeda, terang Suryanto.
Pada tahun 2008, INKA merintis
pembuatan micro car yang
dinamakan GEA (singkatan dari
Gulirkan Energi Alternatif). Pada
edisi 2009, GEA yang merupakan
mobil nasional telah menggunakan
mesin yang dikembangkan BPPT,
Rusnas, setelah sebelumnya
menggunakan mesin dari Cina.
Prototipe tahun 2009 hanya
menggunakan satu komponen
(karburator) yang diimpor dari luar
negeri.
Mobil GEA ini mendapat
perhatian serius dari Pemerintah
Daerah Sulawesi Selatan dengan
membelinya untuk mengangkut
sayur atau keperluan angkutan
desa. INKA menerima pesanan
sebanyak 250 mobil GEA.
Pemesanan mobil tersebut
dilakukan dalam dua tahap. Tahap
pertama sebanyak 50 unit pada
Foto
: ww
w.f
lickr
.com
Produk Otomootif dari INKA yang diberi nama Mobil GEA
Foto
: Dok
.INK
A
dummy 2.indd 15 07/12/2012 15:11:41
TRAN
S U
TAM
A
16
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
2011. Sisanya sebanyak 200 unit akan
diselesaikan pada 2012. Tahun depan
akan ada pengadaan 300 mobil yang
akan dibiayai oleh BPD.
Harga mobil tersebut ditaksir
mencapai Rp60 juta setiap unit.
Namun, penjualannya tidak dilakukan
per unit melainkan per paket dan
diharapkan dapat dilakukan koperasi
atau badan hukum. Pengoperasian
mobil GEA yang telah dimodifikasi
tersebut dapat menjadi trade mark
penggunaan mobil Indonesia di
kawasan Indonesia Timur. Setelah
pemesanan ini, INKA juga akan
bekerja sama dengan Universitas
Hasanuddin untuk mengembangkan
perakitannya dan pelayanan
lainnya di wilayah tersebut. Lebih
lanjut, Kementerian Perindustrian
(Kemenperin) berencana memberikan
bantuan anggaran Rp2,5 miliar untuk
pengembangan industri mobil Moko
yang didedikasikan untuk angkutan
umum.
Selain bermain di micro car, INKA juga mengembangkan jenis angkutan
massal lain yakni bus gandeng yang
Selain bermain di micro car, INKA juga
mengembangkan jenis angkutan
massal lain yakni bus gandeng yang sudah dioperasikan di Koridor XI Trans Jakarta. Di koridor itu ada 21 unit bus
gandeng buatan INKA yang diberi merk dagang Inobus, dan sudah mulai beroperasi sejak
Januari 2012. Kini INKA tengah mengincar proyek pengadaan
700 unit bus gandeng untuk Trans Jakarta.
sudah dioperasikan di Koridor XI Trans
Jakarta. Di koridor itu ada 21 unit
bus gandeng buatan INKA yang diberi
merk dagang Inobus, dan sudah
mulai beroperasi sejak Januari 2012.
Kini INKA tengah mengincar proyek
pengadaan 700 unit bus gandeng untuk
Trans Jakarta.
Menurut Suryanto, konsep Bus Rapid Transit (BRT) seharusnya berbentuk bus gandeng sebagaimana
dijumpai di luar negeri. Bus gandeng
sangat ideal sebagai angkutan massal
karena mampu mengangkut 160
penumpang. Sehingga dapat menjadi
solusi kemacetan di kota-kota besar
seperti Jakarta.
Bisnis pembuatan transportasi
darat non rel ini dalam pemasarannya
menerapkan prinsip 3K, yakni
produk otomotif tidak dijual eceran
tetapi melalui Koperasi, Korporasi,
dan Komunitas. Sedangkan INKA
memegang principle atas produk yang dihasilkan. Dengan demikian, sampai
saat ini hanya INKA yang berperan
sebagai principle dalam produk otomotif di Indonesia.
Bagaimana konsep menjual ke
komunitas? Maksudnya, Suryanto
menjelaskan, INKA menawarkan
produk otomotif yang difungsikan
sebagai feeder untuk mengangkut orang di perumahan menuju ke
stasiun atau ke BRT terdekat menuju
ke pusat kota untuk bekerja. Kami
juga menawarkan konsep otomotif
operasional di kawasan bandara. Ini
pasar yang menjanjikan karena belum
ada yang bermain di wilayah ini.
Selain produk diversifikasi di
atas, tentunya spesialisasi produk
INKA adalah transportasi berbasis
rel. Berdasarkan Laporan Singkat
PT INKA (Persero), diketahui bahwa
kapasitas INKA dalam membuat
gerbong barang adalah 300 unit/
tahun (1982-2012 menghasilkan 4.214
unit dengan ekspor 350 unit+485),
kereta penumpang 120 unit/ tahun
(1985-2012 menghasilkan 1.024 unit
dengan ekspor 70 unit), KRL 40 unit/
tahun (1987-2012 menghasilkan
240 unit), KRD/KRDE 40 unit/ tahun
(1996-2012 menghasilkan 237 unit),
lokomotif 15 unit/ tahun (1996-2012
menghasilkan 78 unit).
Dengan kapasitas sebesar itu,
INKA siap mendukung program
peremajaan Kereta Ekonomi untuk
mengganti armada kereta yang
menua (326 unit berumur >30 tahun).
Selain itu juga siap mendukung
program Pemerintah melalui APBN
2012-2014 untuk pengadaan kereta
ekonomi apabila dilaksanakan dengan
skema tahun jamak untuk pengganti
326 unit kereta ekonomi yang menua
(umur > 30 tahun) sebagai upaya
untuk menjamin kualitas dan delivery produk yang lebih baik.
Sesuai dengan kemampuan dan
kapasitas pabrik PT INKA yang dapat
memproduksi 120 unit kereta per
tahun dan dengan tingkat kandungan
lokal (TKDN) >55,47 persen,
maka kata Suryanto, INKA dapat
melaksanakan produksi 326 unit
Prof. Daniel M. Rosyid PhD, M.RINA
dummy 2.indd 16 07/12/2012 15:11:43
17
TRAN
S U
TAM
ATR
AN
SMED
IA |
Edis
i 11
| 201
2
kereta ekonomi AC selama 3 tahun
dengan perkiraan dana sekitar Rp. 1,5
triliun.
Produk INKA yang berdiri pada
tanggal 19 Agustus 1981 ini cukup
membanggakan, karena sudah
diekspor ke beberapa negara.
Misalnya: ekspor Ballast Hopper
Wagon ke Thailand (1998); Ekspor
Pembangkit Listrik Wagon Mobil dan
Bogie Reefer Flat ke Malaysia (2002);
Ekspor Container Wagon tubuh &
Blizzard Center kusen ke Australia
(2004;) Ekspor 50 unit BG Kendaraan
untuk Bangladesh (2006).
PT PAL IndonesiaSelain INKA dengan produk KA
dan transportasi darat non rel-nya,
PT PAL Indonesia juga mempunyai
pasar transportasi massal yang
cukup menjanjikan. Sebagai negara
kepulauan, Indonesia memiliki potensi
industri perkapalan yang sangat
besar. Laut Indonesia mencakup
5,8 juta kilometer persegi, terdiri
dari perairan teritorial seluas 300
ribu kilometer persegi, perairan
pedalaman dan kepulauan seluas 2,8
juta kilometer persegi, Zona Ekonomi
Eksklusif (ZEE) seluas 2,7 juta
kilometer persegi, serta lebih dari
17.500 pulau.
PAL Indonesia bermula dari
sebuah galangan kapal bernama
Marine Establishment (ME) yang diresmikan oleh pemerintah Belanda
pada tahun 1939. Pada masa
pendudukan Jepang, ME beralih
nama menjadi Kaigun SE 2124.
Setelah kemerdekaan, Pemerintah
Indonesia menasionalisasi
perusahaan ini dan merubah
namanya menjadi Penataran
Angkatan Laut (PAL).
Lokasi perusahaan terletak di
Ujung, Surabaya, dengan kegiatan
utama memproduksi kapal perang
dan kapal niaga, pelayanan jasa
perbaikan dan pemeliharaan kapal,
serta rekayasa umum dengan
spesifikasi tertentu berdasarkan
pesanan.
Kemampuan rancang bangun
PT PAL INDONESIA (Persero) yang
menonjol telah memasuki pasar
internasional dimana kualitasnya
juga telah diakui dunia. Kapal-
kapal produksi PAL Indonesia telah
melayari perairan di seluruh dunia.
Sebagai galangan kapal
dengan pengalaman lebih dari dua
dasawarsa, PAL Indonesia memiliki
beragam produk berkualitas
seperti: Kapal Niaga, Kapal Cepat,
Kapal Khusus, Jasa Harkan,
Rekayasa Umum, Pengembangan
SDM, serta Pengembangan
Masyarakat dan Lingkungan.
Pengembangan produk kapal
niaga diarahkan pada pasar
internasional, pengembangan
model-model industri pelayaran
nasional, dan pelayaran perintis
bagi penumpang dan barang
(kargo). Kapasitas produksi per
tahun, saat ini mencapai 3 unit
kapal ukuran 50.000 DWT dan 2 unit
kapal ukuran 20.000 DWT.
Saat ini PAL Indonesia juga
telah menguasai teknologi produksi
untuk Kapal Bulker hingga 50.000
DWT, Kapal Kontainer hingga 1.600
TEUS, Kapal Tanker hingga 30.000
Bogie Reefer Flat Wagon pesanan Malaysia
Foto
: Dok
.INK
A
dummy 2.indd 17 07/12/2012 15:11:45
TRAN
S U
TAM
A
18
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
DWT, Kapal Penumpang hingga 500
PAX. Sementara produk-produk yang
telah dikembangkan, antara lain
Kapal Kontainer hingga 2.600 TEUS,
Kapal Chemical Tanker hingga
30.000 DWT, Kapal LPG Carrier
hingga 5.500 DWT.
Perusahaan plat merah ini juga
tengah mengembangkan produk-
produk yang akan dipasarkan di
dalam negeri, terutama untuk
memenuhi kebutuhan instansi
Pemerintah Pusat seperti
Kementerian Pertahanan, Kepolisian
Rl, Kementerian Kelautan, Direktorat
Jenderal Bea & Cukai maupun
swasta.
Produk-produk yang telah
dikuasai antara lain: Kapal Landing
Platform Dock 125 m, Kapal Patroli
Cepat Lambung Baja klas 57 m,
Kapal Patroli Cepat/ Kapal Khusus
Lambung Aluminium dengan klas
sampai 38 m, Kapal Tugboat dan
Anchor Handling Tug/Supply sampai
dengan klas 6.000 BHP, Kapal Ikan
sampai dengan 600 GRT, Kapal Ferry
dan Penumpang sampai dengan 500
pax.
Produk jasa harkan (sektor
pemeliharaan dan perbaikan) kapal
maupun non-kapal meliputi jasa
pemeliharaan dan perbaikan kapal
tingkat depo dengan kapasitas
docking 600.000 DWT per tahun.
Jasa yang disediakan adalah annual/
special survey dan overhaul bagi kapal niaga dan kapal perang,
pemeliharaan dan perbaikan
elektronika, senjata serta overhaul kapal selam. Peluang pasar untuk
kategori pelayanan jasa seperti
ini berasal dari TNI-AL, swasta,
pemerintah serta kapal-kapal yang
singgah dan berlabuh di Surabaya,
dengan jumlah mencapai 6.800 kapal
per tahun.
Peluang pasar itu didasarkan
besarnya kebutuhan kapal nasional
yakni mencapai 2.141 unit berupa
general cargo, tongkang, tunda,
tanker, kontainer dan lainnya
lagi sesuai data Ditjen Industri
Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi
Kementerian Perindustrian. Sejumlah
kapal di sektor minyak dan gas bumi
(migas) saja sebanyak 526 unit dari 14
kategori berbeda, dengan nilai proyek
diperkirakan US$9,43 miliar. Kapal
di sektor tersebut di antaranya 50
kapal untuk PT Pertamina, 14 kapal
anchor handling tug supply (AHTS), 23 unit flat top barge, 25 unit floating storage and offloading (FSO), 15 unit oil barge/tanker dan pelbagai jenis
kapal lainnya.
Hambatan Banyak kalangan bisa dikatakan
sepakat bahwa baik INKA maupun
PAL Indonesia memiliki potensi
produksi yang mumpuni dan
memiliki potensi pasar yang masih
sangat besar. Tidak hanya untuk
memenuhi pasar domestik, tetapi
mampu memenuhi standar untuk
pasar internasional. Namun,
keduanya mengalami kendala yang
sama, yakni soal permodalan dan
ketersediaan bahan baku yang masih
diimpor.
Menurut Prof. Daniel M. Rosyid
PhD, M.RINA dari Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS) sampai
saat ini sektor perbankan belum
berpihak pada industri perkapalan.
Hal itu ditunjukkan dengan tingginya
bunga modal, apalagi dibandingkan
dengan Malaysia dan Singapura.
Akibatnya perusahaan pelayaran
pesan kapal ke luar negeri, karena
biaya modalnya murah, kata pakar
teknik kelautan yang masih langka di
Indonesia ini.
Untuk mendapatkan kredit dari
perbankan bisa dikatakan sangat
sulit karena pihak perbankan tidak
bisa menerima kapal sebagai
agunan. Padahal bagi industri
maritim seperti yang dijalankan
PAL Indonesia, kapal adalah barang
modal yang layak jadi agunan.
Sejauh ini pihak bank masih
bersikeras yang bisa dijadikan
agunan adalah tanah atau bangunan.
Menurut saya, Pemerintah harus
campur tangan seperti di negara
Foto
: Dok
.INK
A
dummy 2.indd 18 07/12/2012 15:11:45
19
TRAN
S U
TAM
ATR
AN
SMED
IA |
Edis
i 11
| 201
2
lain untuk menyelesaikan masalah
ini. Laba kapal itu 20 tahun, tidak bisa
cepat, karena padat modal, padat
teknologi, dan padat karya.
Tantangan lainnya adalah
ketersedian komponen industri
yang masih didominasi produk luar
negeri. Daniel mengusulkan supaya
Pemerintah mau memberi insentif
fiskal untuk komponen-komponen
pembuat kapal yang masih impor
sembari menguatkan industri
penunjang. Potensinya ada karena
banyak BUMN lain yang mampu
seperti PT Dirgantara Indonesia, PT
LEN Industri, PT Krakatau Steel, dan
masih banyak lainnya. Harus ada
keberpihakan dari Pemerintah dalam
upaya untuk membuat iklim investasi
yang baik untuk industri perkapalan.
Saya merasa yakin kalau BUMN-
BUMN kita dikoordinir maka industri
nasional kita akan kuat.
Di tempat terpisah, Suryanto
mengamini apa yang dikatakan
Daniel. Apa yang menjadi hambatan
PT PAL Indonesia juga dialami
PT INKA. Namun satu hal yang
menjadi harapan Suryanto adalah
dalam tiap proses tender supaya
penyelenggara menerapkan
Perpres 54 tahun 2010, tentang
Pengadaan Barang dan Jasa yang
mengatur tingkat komponen dalam
negeri (TKDN) sebagai upaya untuk
melindungi industri transportasi
di Indonesia, seperti PT INKA, PT
PAL, atau juga PT DI. Ini penting
karena produk bus gandeng
kami local content-nya sudah 43 persen. Ke depan akan terus kami
tingkatkan. Target kami tinggal
engine dan transmisi yang impor.
Keunggulan membeli produk dalam
negeri adalah after sales-nya dapat support dilakukan di dalam negeri oleh orang-orang Indonesia.
Untuk itu kami full 24 jam sehari, 7 hari, 30 hari sebulan kami siap
melayani.
Dengan membeli produk dalam
negeri, Suryanto melanjutkan,
maka akan meningkatkan gerak
perekonomian lokal. Misalnya, buat
kereta itu melibatkan BUMN dan
UKM yang banyak. Misalnya, buat
bahan-bahan cetakan ada Barata,
beli brake ke Pindad, elektronik ke PT
LEN, plat kita beli ke Karakatau Steel,
jendela dari alumunium dari UKM.
Kalau beli ke luar negeri, uangnya lari
ke luar negeri semua.
Transportasi di Indonesia akan
terus berkembang dan dibutuhkan,
karena Pemerintah telah menetapkan
prioritas untuk pembangunan
transportasi massal di seluruh
Indonesia. Jelas ini merupakan pasar
yang sangat menjanjikan apalagi
ditunjang jumlah penduduk Indonesia
yang besar. Untuk itu mari semua
komponen bangsa saling mendukung
supaya Indonesia ke depan mampu
mencapai kemandirian transportasi,
karena menjadi bidang yang sangat
strategis dalam menentukan
pertumbuhan ekonomi nasional.n
Foto
: ww
w.w
ordp
ress
.com
dummy 2.indd 19 07/12/2012 15:11:46
TRAN
S U
TAM
A
20
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
TRAN
S U
TAM
A
20
INDUSTRI STRATEGIS
BERSATU WUJUDKAN
KONEKTIVITAS
Pemerintah Indonesia mempunyai
megaprogram yang dinamakan
Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (MP3EI).Proyek yang
mengimplementasi MP3EI bukanlah pencitraan
tetapi sangat riil.Termasuk proyek-proyek yang
terkait dengan pembangunan transportasi
nasional demi menciptakan konektivitas.
Hal tersebut ditandaskan oleh Presiden RI
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di tengah-
tengah acara ground breaking proyek-proyek MP3EI di Kariangau Kontainer Terminal (KKT) di
Balikpapan, Rabu (24/10/2012). Seluruh proyek
MP3EI adalah proyek yang terencana dengan
baik, dan proyek strategis yang mampu menjadi
lokomotif pembangunan di daerah di mana
proyek tersebut dibangun.MP3EI adalah proyek
yang riil, sudah teruji dan bisa dicapai.
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
dummy 2.indd 20 07/12/2012 15:11:53
21
TRAN
S U
TAM
ATR
AN
SMED
IA |
Edis
i 11
| 201
2
21
TRAN
S U
TAM
A
Proyek yang di-groundbreaking atau sedang dalam proses
pembangunan diantaranya proyek
pembangunan pabrik pupuk Kaltim
V di Bontang, pengembangan
Bandara Internasional Sepinggan di
Balikpapan dan proyek pembangunan
Bandara Samarinda Baru di
Samarinda. Kemudian pembangunan
Kawasan Industri dan Pelabuhan
Internasional Maloy di Kutai Timur,
dan termasuk juga pembangunan
Jembatan Kembar Sungai Mahakam
di Samarinda. Seluruh proyek itu
bernilai Rp19 triliun.
Terhadap MP3EI ini Kementerian
Perhubungan menyikapinya
dengan antusias untuk bersinergi
mewujudkan konektivitas sesuai
dengan perannya di bidang
perhubungan. Konektivitas ini
diarahkan pada keterhubungan
nasional yang terintegrasi secara
lokal dan terhubung secara
internasional (locally integrated, internationally connected). Penguatan konektivitas nasional ditujukan untuk
memperlancar distribusi barang dan
jasa, dan mengurangi biaya transaksi
(transaction cost) logistik.Dalam konteks pengembangan
konektivitas nasional yang
terintegrasi secara lokal dan
terhubung secara nasional,
maka pengembangan penguatan
konektivitas dilakukan dengan
memperkuat konektivitas intra dan
antar pusat-pusat pertumbuhan
dalam koridor ekonomi serta
memperkuat konektivitas antar
koridor (pulau) untuk memperlancar
koleksi dan distribusi bahan baku,
bahan setengah jadi dan produk akhir
dari dan keluar koridor (pulau).
Sedangkan untuk meningkatkan
konektivitas secara internasional,
maka peningkatan konektivitas
dilakukan melalui penguatan
jaringan infrastruktur, komunikasi,
dan pergerakan komoditas (barang,
jasa, dan informasi) secara efektif
dan efisien sebagai pintu keluar dan
masuk perdagangan dan pariwisata
antar negara.
Selain itu, penguatan konektivitas
ditujukan untuk memperluas
pembangunan ekonomi ke wilayah
sekitarnya, khususnya ke wilayah
tertinggal, terpencil serta wilayah
perbatasan.Sehingga dapat dikatakan
bahwa suksesnya percepatan dan
perluasan pembangunan ekonomi
Indonesia sangat tergantung
seberapa kuat derajat konektivitas
ekonomi nasional dan internasional
Indonesia.
Untuk mewujudkan konektivitas
tersebut, maka peran transportasi
menjadi sangat vital. Oleh karena
itu, Kementerian Perhubungan
merencanakan proyek pembangunan
jaringan kereta api (KA) secara
menyebar, angkutan perkotaan
seperti dengan sistem BRT,
pembangunan pelabuhan dan
memperbanyak ferry beserta rutenya,
dan pembangunan bandara baru.
Untuk kereta api, ada 25 proyek
pengembangan perkeretaapian
masuk dalam MP3EI yang dibiayai
APBN, BUMN, dan campuran. Proyek
pengembangan perkeretaapian
yang akan dibiayai APBN, antara
lain: Pengembangan jaringan dan
layanan KA antar kota Sigli-Bireun-
Lhokseumawe sepanjang 172
kilometer (km); Pembangunan rel KA
dari kawasan Sei Mangkei-Bandar
Tinggi-Kuala Tajung sepanjang
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
Seluruh proyek MP3EI adalah proyek
yang terencana dengan baik, dan proyek strategis
yang mampu menjadi lokomotif pembangunan di daerah di mana proyek tersebut dibangun.MP3EI
adalah proyek yang riil, sudah teruji
dan bisa dicapai, kata Presiden RI Susilo Bambang
Yudhoyono.
dummy 2.indd 21 07/12/2012 15:11:54
TRAN
S U
TAM
A
22
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
21,5 km; Rehabilitasi Spoor
Simpang Gunung Batu
sepanjang 2,6 km sepanjang
lintas Perlanaan-Sei Mangke;
Jalur ganda dan elektrifikasi
lintas Duri-Tangerang
dan Lintas Serpong-Maja-
Rangkasbitung; Elektrifikasi
Citayam-Namo 20 km;
Pembangunan rel Pasoso-
Tanjung Priok 2,3 km;
Elektrifikasi Padalarang-
Bandung-Cicalengka
sepanjang 45 km. Kiara
Condong-Cicalengka (double
track 22 km); Pembangunan
DDT Manggarai-Bekasi,
dan Elektrifikasi Bekasi-
Cikarang; Double track Lintas
Cirebon-Brebes sepanjang
62 km; Double track Lintas
Pekalongan-Semarang
sepanjang 89 km; Double
track Semarang-Bojonegoro-
Surabaya sepanjang 28
km; Pembangunan KA
perkotaan Surabaya alur KA
Sidotopo menuju Bandara
Juanda double track
elevated sepanjang 20 km;
Pembangunan rel KA pengganti
dampak Lapindo sepanjang 25 km.
Sedangkan tiga pengembangan
perkeretaapian yang akan didanai
BUMN, yaitu: Pembangunan rel
KA Stasiun Araskabu-Kualanamu
Airport sepanjang 9 km;
Pembangunan jalan KA sepanjang
4,2 km sampai Lintas Perlanaan-
Sei Mangke; Penyelenggaraan
Perkeretaapian di Bali untuk
mendukung pariwisata.
Selanjutnya, delapan
pengembangan perkeretaapian
yang dibiayai oleh pemerintah dan
swasta, meliputi: Pembagunan
jaringan rel KA Kertapati-Simpang-
Tanjung Api-api sepanjang 9 km
atau 250 km; Pembangunan jalur
KA Tanjung Enim-Lampung dan
Tanjung Enim-Kertapati (di samping
jalur yang ada). Peningkatan
kapasitas dari 10 juta ton menjadi
22,7 juta ton per tahun; Proyek
pengembangan rel kereta api Muara
Enim-Tanjung Carat sepanjang
270 km dan pelabuhan batubara
Tanjung Carat; Pengembangan
kereta api Bandara Soekarno Hatta;
Pembangunan MRT east-west;
Pembangunan Monorail: Green
Line sepanjang 14,7 km dengan 15
stasiun; Pembangunan jalur KA
Puruk Cahu-Tanung Isuy sepanjang
203 km; Pembangunan jalur KA
Puruk Cahu-Bengkuang sepanjang
185 km.
Di Pulau Sumatera akan
dikembangkan jaringan KA
Sumatera. Pengembangan jaringan
KA antara kota akan terdiri dari
Aceh, Medan, Pekanbaru, Padang,
Jambi, Bengkulu, Palembang,
dan Bandar Lampung. Selain
itu, pengembangan jaringan
KA perkotaan, yakni Medan,
Pekanbaru, Padang, Palembang,
Bandar Lampung, dan Batam.
Berikutnya adalah pengembangan
akses ke bandara, yaitu Kualanamu,
Minangkabau, Sultan Mahmud
Badaruddin Dua dan Hang
Nadim, serta pengembangan
akses ke pelabuhan, terdiri dari
Lhokseumawe, Belawan, Dumai,
Tanjung Api-Api, Dumai, Teluk
Bayur dan Panjang.
Untuk KA Kalimantan,
pengembangan jaringan
perkeretaapian antarkota
Banjarmasin-Balikpapan-
Samarinda-Bontang-Tenggarong-
Kotabangun-Banjarmasin-
Palangkaraya, Pontianak-
Mempawah-Singkawang.
Sementara jaringan KA dengan
potensi batubara akan dibangun
meliputi Puruk Cahu-Bangkuang,
Bangkuang-Lupak Dalam,
Kudangan-Kumai, Muara
Wahau-Lubuk Tutung, Bontang-
Sangkulirang-Tanjung Redep,
Tanjung Barabai-Martapura-
Banjarmasin, Tanjung-Buntok-
Muara Teweh.
Untuk KA Sulawesi,
pengembangan jaringan KA
antarkota antara lain Gorontalo,
Manado, Bitung (Sulawesi Utara),
juga Pare-Pare Makassar,
TRAN
S U
TAM
A
22
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
dummy 2.indd 22 07/12/2012 15:11:55
23
TRAN
S H
UKUM
DAN
REG
ULAS
ITR
AN
SMED
IA |
Edis
i 11
| 201
2
23
TRAN
S U
TAM
A
Bulukumba dan Takalar,
Pengembangan jaringan KA
regional Makassar, Maros,
Sungguminasa dan Takalar
(Maminasata), pengembangan
akses ke Pelabuhan Bitung, dan
Makassar.
Kemudian untuk transportasi
perkotaan, Kementerian
Perhubungan mendorong semua
kota di Indonesia menerapkan
Bus Rapid Transit (BRT). Sekarang sudah ada 17 kota yang
menerapkan bus trans, ini sebagai
solusi jangka pendek mengatasi
kemacetan sambil menyiapkan
jangka panjangnya seperti trem, sub way yang tentunya perlu investasi mahal. Ini perlu
kesadaran semua Pemerintah
Daerah, mulailah dengan berbasis
bus, kata Bambang Susantono,
Wakil Menteri Perhubungan.
Terkait pembangunan
transportasi laut, mulai 2013,
Pemerintah menganggarkan dana
lebih untuk pembenahan kawasan
pelabuhan maupun penyediaan
kapal laut. Kalau mau lihat saldo
anggaran lebih Rp23 triliun (untuk
infrastruktur) lebih dari 50 persen
jatuh ke Indonesia timur koridor
lima dan enam MP3EI, hampir 70
persen termasuk untuk penyediaan
kapal, pelabuhan dan semua yang
terkait maritim, kata Hatta Rajasa,
Menko Perekonomian.
Selain itu, untuk memenuhi
kebutuhan nasional, Hatta
mengharapkan pengusaha dalam
negeri ikut berperan dalam
penyediaan logisitik apabila
konektivitas telah terjalin agar
tidak kalah bersaing dengan
investor asing.Kita terlalu banyak
menggunakan konektivitas logistik
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
Oleh karena itu, dasar pengembangan
koridor ekonomi Indonesia akan
bertitik berat pada konektivitas nasional
(konektivitas intra dan antar pulau, serta internasional). Maka
dasar pengembangan koridor ekonomi
Indonesia diselaraskan dengan 4 konsep utama yaitu peta
jalan, sistemlogistik nasional, sistem
transportasi nasional, dan pengembangan
wilayah.
Foto
:Dok
.Pus
kom
Pub
lik/P
n
dummy 2.indd 23 07/12/2012 15:11:56
TRAN
S H
UKUM
DAN
REG
ULAS
I
24
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
ketergantungan kepada asing, ini
tidak boleh terjadi lagi.Maka yang
disebut dengan asas cabotage
harus berjalan dengan baik,
memberi ruang bagi pengusaha
nasional kita, katanya.
Hal senada juga terjadi di
transporasi udara. Menurut Menteri
Perhubungan EE Mangindaan
mengatakan ada anggaran sebesar
Rp 31,4 triliun yang bisa digunakan
untuk pengembangan transportasi.
Anggaran tersebut akan digunakan
untuk membangun 15 bandara baru
di wilayah Indonesia bagian timur
pada tahun 2013. Pada tahun depan
juga akan ada pengembangan
dan rehabilitasi 120 bandara dan
tercapainya 132 rute perintis udara.
Dukungan dari Stakeholder Program MP3EI di atas pada
kenyatannya tidak akan berjalan jika
tidak didukung oleh semua pihak
yang berkepentingan. Dalam hal
ini, pelaku industri transportasi
memiliki peran yang sangat
strategis.Mereka ditantang untuk
memenuhi kebutuhan moda
transportasi untuk mewujudkan
konektivitas di seluruh nusantara
yang menjadi simpul dalam
MP3EI.
Menanggapi hal tersebut,
Kepala Divisi Pengembangan
Bisnis PT Industri Kereta Api
(INKA), Suryanto menyatakan
kesiapan pihaknya untuk
mendukung MP3EI. Kalau
ditanya siap atau tidak, kami
dengan tegas mengatakan bahwa
kami amat sangat siap.
Untuk mendukung kebutuhan
kereta, baik untuk penumpang
maupun barang, INKA siap
Menanggapi hal tersebut, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis
PT Industri Kereta Api (INKA), Suryanto
menyatakan kesiapan pihaknya untuk
mendukung MP3EI. Kalau ditanya siap atau tidak, kami dengan tegas mengatakan bahwa kami
amat sangat siap.
TRAN
S U
TAM
A
24
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
dummy 2.indd 24 07/12/2012 15:12:02
25
TRAN
S H
UKUM
DAN
REG
ULAS
ITR
AN
SMED
IA |
Edis
i 11
| 201
2
25
TRAN
S U
TAM
ATR
AN
SMED
IA |
Edis
i 11
| 201
2
Foto
: Fra
ns A
gung
mengerjakannya.Ini merupakan
konsekuensi pembangunan
jalur-jalur kereta, baik baru
maupun pengembangan dari
yang sudah ada. Kebutuhan
lain yakni pengadaan 92 unit
lokomotif, Kereta Rel Diesel
(KRD), Kereta Rel Listrik (KRL),
Tram, dan Railbus, termasuk
kereta ekonomi dan sarana KA
yang dimodifikasi. Ini semua
untuk mendukung keterhubungan
antarwilayah (domestic connectivity) yang Pemerintah tetapkan dalam program MP3EI,
tutur Suryanto.
Tidak hanya konektivitas
di bidang kereta api tetapi
juga konektivitas dengan
menggunakan BRT ataupun
transportasi pedesaan. Untuk
BRT, INKA telah mampu
memproduksi bus gandeng yang
kualitasnya sudah teruji. Selain itu,
untuk transportasi pedesaan, produk
INKA yang bernama Moko sudah
beroperasi di Sulawesi Selatan.
Pembuatan Moko ini merupakan
hasil penugasan dari Pemerintah
melalui program MP3EI. Salah satu
poin MP3EI adalah pro poor, yang salah satu implementasinya adalah
membuat angkutan umum murah.
Maka kami buat Moko atau kami
menyebutkan GEA.Mobil dengan
harga jual Rp.60 juta ini untuk
mengangkut sayur, jelas Suryanto.
Dukungan tidak hanya datang
dari pelaku industri, tetapi juga
dari Pemerintah Daerah.Salah satu
contohnya adalah Pemda Bengkalis,
Provinsi Riau yang memberi
perhatian dalam pengembangan
transportasi laut.Pemkab Bengkalis
mengalokasi dana untuk pembelian
satu unit ferry penyeberangan.
Alokasi dana sekitar 30 milyar
itu dialokasikan agar pelayaran
penyeberangan antara pelabuhan
Air Putih (Kecamatan Bengkalis)
dan Sungai Selari (Bukit Batu)
lebih optimal.
Penjabaran di atas menujukkan
potensi industri transportasi
dalam negeri bertemu dengan
potensi pasar yang semakin
besar, sebagai konsekuensi
realisasi program MP3EI. Jika
semua pihak terlibat dan saling
memberikan komitmennya untuk
kemajuan bangsa Indonesia,
maka konektivitas nasional yang
dicita-citakan dalam MP3EI akan
terwujud. Sehingga akan menjadi
motor penggerak perekonomian
nasional. Jika terwujud, maka
ini menjadi warisan yang indah
bagi generasi Indonesia di masa
datang.n
dummy 2.indd 25 07/12/2012 15:12:04
TRAN
S H
UKUM
DAN
REG
ULAS
I
26
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
Komponen luar negeri
sudah mulai digunakan
dalam pembuatan produk
industri terutama industri
transportasi. Murahnya komponen
luar negeri dampaknya sudah mulai
dirasakan oleh industri komponen
dalam negeri yang banyak diusahakan
oleh usaha kelas menengah (UKM).
Urusan biaya logistik yang mahal
di dalam negeri menjadi salah satu
kendala untuk memurahkan harga
komponen dalam negeri. Contohnya
untuk mengangkut satu kontainer
dari Padang ke Jakarta memerlukan
biaya sekitar Rp 75 juta. Sedangkan
dengan berat yang sama diangkut
dari Shanghai ke Jakarta hanya
memerlukan ongkos Rp 4,5 juta.
Untuk melindungi komponen
dalam negeri agar masih tetap
digunakan, maka Pemerintah
mengeluarkan aturan Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/
Jasa Pemerintah, yang kemudian
dikuatkan Peraturan Presiden Nomor
70 Tahun 2012 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Presiden
Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah.
Kementerian/ Lembaga/ Satuan
Kerja Perangkat Daerah/ Institusi
Mengatur Komponen Dalam Negeri untuk
MELINDUNGI INDUSTRI TRANSPORTASIDjoko Setijowarno
Foto
:Dok
.INK
A
TRAN
S H
UKUM
DAN
REG
ULAS
I
26
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
dummy 2.indd 26 07/12/2012 15:12:06
27
TRAN
S H
UKUM
DAN
REG
ULAS
ITR
AN
SMED
IA |
Edis
i 11
| 201
2
lainnya, yang kerap disebut
K/L/D/I adalah instansi/ institusi
yang menggunakan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) dan/ atau Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD).
Pasal 96 dalam Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/
Jasa Pemerintah mengatur
Peningkatan Penggunaan Barang/
Jasa Produksi Dalam Negeri.
Dalam pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa, K/L/D/I wajib:
(a) memaksimalkan Penggunaan Barang/Jasa
hasil produksi dalam negeri,
termasuk rancang bangun dan
perekayasaan nasional dalam
Pengadaan Barang/ Jasa; (b) memaksimalkan penggunaan
penyedia barang/ jasa nasional;
dan
(c) memaksimalkan penyediaan paket-paket
pekerjaan untuk usaha mikro
dan usaha kecil serta koperasi
kecil. Kewajiban K/L/D/I dilakukan
pada setiap tahapan pengadaan
barang/ jasa, mulai dari persiapan
sampai dengan berakhirnya
perjanjian/ kontrak. Perjanjian/
kontrak wajib mencantumkan
persyaratan penggunaan, seperti
Standar Nasional Indonesia (SNI)
atau standar lain yang berlaku
dan/ atau standar internasional
yang setara dan ditetapkan oleh
instansi terkait yang berwenang,
produksi dalam negeri sesuai
dengan kemampuan industri
nasional; dan tenaga ahli dan/
atau penyedia barang/ jasa dalam
negeri.
Pendayagunaan produksi
dalam negeri pada proses
pengadaan barang/ jasa dilakukan
dengan ketentuan dan syarat
penggunaan hasil produksi
dalam negeri dimuat dalam
dokumen pengadaan dan
dijelaskan kepada semua
peserta. Dalam proses evaluasi
pengadaan barang/ jasa harus
diteliti sebaik-baiknya agar
benar-benar merupakan hasil
produksi dalam negeri dan
bukan barang/ jasa impor yang
dijual di dalam negeri; dalam
hal sebagian bahan untuk
menghasilkan barang/ jasa
produksi dalam negeri berasal
dari impor, dipilih barang/ jasa
yang memiliki komponen dalam
negeri paling besar; dan dalam
mempersiapkan pengadaan
barang/ jasa, sedapat mungkin
digunakan standar nasional dan
memperhatikan kemampuan atau
potensi nasional.
Lebih lanjut, dalam pelaksanaan
pengadaan barang/ jasa diupayakan
agar penyedia barang/ jasa dalam
negeri bertindak sebagai penyedia
barang/ jasa utama. Sedangkan
penyedia barang/ jasa asing dapat
berperan sebagai sub-penyedia
barang/ jasa sesuai dengan
kebutuhan.
Pengadaan barang yang terdiri
atas bagian atau komponen dalam
negeri dan bagian/ komponen yang
masih harus diimpor, dilakukan
dengan ketentuan (a) pemilahan atau pembagian komponen harus
benar-benar mencerminkan bagian
atau komponen yang telah dapat
27
TRAN
S H
UKUM
DAN
REG
ULAS
I
Foto
:Dok
.GM
F
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
dummy 2.indd 27 07/12/2012 15:12:12
TRAN
S H
UKUM
DAN
REG
ULAS
I
28
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
diproduksi di dalam negeri dan
bagian atau komponen yang
masih harus diimpor; dan (b) peserta pengadaan diwajibkan
membuat daftar barang yang
diimpor yang dilengkapi
dengan spesifikasi teknis,
jumlah, dan harga.
Pengadaan pekerjaan
terintegrasi yang terdiri
atas bagian atau komponen
dalam negeri dan bagian atau
komponen yang masih harus
diimpor, dilakukan dengan
ketentuan (a) pemilahan atau
pembagian komponen harus
benar-benar mencerminkan
bagian atau komponen yang
telah dapat diproduksi di
dalam negeri dan bagian
atau komponen yang masih
harus diimpor; (b) pekerjaan pemasangan, pabrikasi,
pengujian dan lainnya
sedapat mungkin dilakukan
di dalam negeri; dan (c) peserta pengadaan diwajibkan
membuat daftar barang yang
diimpor yang dilengkapi dengan
spesifikasi teknis, jumlah, dan
harga.
Pengadaan barang impor
dimungkinkan dalam hal barang
tersebut belum dapat diproduksi
di dalam negeri, spesifikasi
teknis barang yang diproduksi di
dalam negeri belum memenuhi
persyaratan; dan/ atau volume
produksi dalam negeri tidak
mampu memenuhi kebutuhan.
Penyedia barang/ jasa yang
melaksanakan pengadaan
barang/ jasa yang diimpor
langsung, semaksimal mungkin
menggunakan jasa pelayanan
yang ada di dalam negeri.
Penggunaan produk
dalam negeri dilakukan sesuai
besaran komponen dalam
negeri pada setiap barang/
jasa yang ditunjukkan dengan
nilai Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN). Produk dalam
negeri wajib digunakan jika
terdapat penyediabarang/ jasa
yang menawarkan barang/ jasa
dengan nilai TKDN ditambah
nilai Bobot Manfaat Perusahaan
(BMP) paling sedikit 40persen.
Ketentuan itu hanya
diberlakukan dalam pengadaan
barang/ jasa diikuti oleh
paling sedikit 3 (tiga) peserta
pengadaan barang/ jasa produk
dalam negeri. Pelaksanaan
pengadaan barang/ jasa, hanya
dapat diikuti oleh barang/jasa
produksi dalam negeri sepanjang
barang/ jasa tersebut sesuai
dengan spesifikasi teknis yang
dipersyaratkan, harga yang wajar
dan kemampuan penyerahan
hasil pekerjaan dari sisi waktu
maupun jumlah.
TKDN mengacu pada Daftar
Inventarisasi Barang/ Jasa
Produksi Dalam Negeri yang
diterbitkan oleh Kementerian Foto
:Dok
.GM
F
TRAN
S H
UKUM
DAN
REG
ULAS
I
28
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
dummy 2.indd 28 07/12/2012 15:12:14
29
TRAN
S H
UKUM
DAN
REG
ULAS
ITR
AN
SMED
IA |
Edis
i 11
| 201
2
yang membidangi urusan
perindustrian.
Harapannya dengan
mematuhi aturan ini,
usaha skala mikro dan
menengah di dalam
negeri dapat terbantukan
keberlangsungannya. Tidak
hanya itu, industri manufaktur
bidang transportasi pun
tumbuh pesat, karena sejauh
ini komponen yang mereka
gunakan sebagian berasal dari
industri UMKM.
Peluang pertumbuhan itu
sangat besar, karena potensi
pasar untuk alat transportasi
di Indoensia sangat besar.
Pemerintah sedang
menggalakkan program
MP3EI untuk salah satunya
mewujudnya konektivitas.
Untuk itu, diperlukan jumlah
lokomotif, kereta, gerbong,
dan bus rapid trasit seperti
Trans Jakarta. Semua moda
tersebut Indonesia telah mampu
membuatnya melalui Badan
Usaha Milik Negara, seperti
PT. INKA, PT PAL Indonesia, PT
Dirgantara Indonesia dan masih
banyak yang lain.
Semoga program MP3EI
yang dipadupadankan dengan
penerapan Peraturan Presiden
Nomor 70 Tahun 2012
tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Presiden Nomor 54
Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/ Jasa Pemerintah dapat
semakin memacu pertumbuhan
industri transportasi di dalam
negeri. Sehingga tidak hanya
mewujudkan konektivitas, tetapi
juga meningkatkan kesejahteraan
rakyat serta membuka lapangan
kerja baru.n
Foto
:Dok
.INK
AFo
to:D
ok.G
MF
29
TRAN
S H
UKUM
DAN
REG
ULAS
ITR
AN
SMED
IA |
Edis
i 11
| 201
2
dummy 2.indd 29 07/12/2012 15:12:20
TRAN
S O
PINI
30
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
Transportasi hijau atau
bisa juga disebut green
transportation merupakan
perangkat transportasi yang
berwawasan lingkungan. Pendekatan
yang digunakan untuk menciptakan
transportasi yang sedikit atau tidak
menghasilkan gas rumah kaca.
Gas rumah kaca ditengarai sebagai
pemicu terjadi pemanasan suhu dunia
(global warming). Sedangkan pangsa gas rumah kaca yang diakibatkan
transportasi berada pada kisaran 15
sampai 20 persen, sehingga cukup
nyata langkah yang dapat dilakukan
dalam sistem transportasi untuk
mengurangi emisi gas rumah kaca
tersebut.
MewujudkanTransportasi Hijau
Salah satu pendekatan yang
dilakukan untuk menghemat
bahan bakar adalah menggunakan
infrastruktur cerdas yang dikenal
sebagai intelligent transport system (ITS). Semua pengaturan lalu
lintas dilakukan dengan cerdas
menggunakan paket program
transportasi dan lalu lintas yang
bisa mengoptimalkan penggunaan
infrastruktur. Sistem ini selain dapat
menghemat penggunaan bahan
bakar juga akan menurunkan angka
kecelakaan termasuk menurunkan
stres pengemudi.
Kemacetan dan masalah polusi
akan terus merugikan ekonomi
nasional dan merongrong Pendapatan
Domestik Bruto (PDRB) suatu negara.
Beralih ke sistem transportasi hijau
yang hemat energi dan berkelanjutan
(contoh, kereta, bus kota dan
kendaraan tak bermotor) akan
memberikan faedah yang cukup besar
bagi penduduk perkotaan.
Transportasi hijau dapat
menyediakan jalur pejalan kaki
(pedestrian, trotoar) yang aman dan
nyaman, menyediakan infrastruktur
pesepeda (jalur sepeda, lokasi
parkir, rambu, marka) yang aman
dan nyaman dan mengembangkan
transportasi publik dan massal yang
ramah lingkungan.
Pembuatan Master Plan Non Motorized Transportation (NMT) atau
TRAN
S O
PINI
30
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
Djoko Setijowarno
Foto
: Fra
nsis
kus
Agu
ng S
etia
wan
dummy 2.indd 30 07/12/2012 15:12:25
TRAN
S O
PINI
31
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
TRAN
S O
PINI
31
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
TRAN
S O
PINI
31
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
Master Plan Kota Ramah Pejalan Kaki dan Pesepeda dapat membantu
pemimpin kota menyelesaikan
persoalan itu. Tujuannya dapat
menjadikan berjalan kaki dan
bersepeda sebagai bagian dari
kegiatan bertransportasi hijau
kota. Kemudian dapat meningkatkan
keselamatan pejalan kaki dan
bersepeda.
Sepeda adalah salah satu
transportasi hijau yang memberikan
banyak manfaat kepada manusia
dan lingkungan. Selain mampu
mempersingkat waktu tempuh dalam
kondisi kemacetan lalu lintas, sepeda
juga menyehatkan bagi penggunanya
dan sangat ramah lingkungan.
Penggalakkan transportasi sepeda
diharapkan mampu mempertahankan
daya dukung lingkungan bagi
jumlah populasi manusia yang terus
meningkat.
Ada tiga klasifikasi untuk
membuat jaringan sepeda. Pertama,
jalur sepeda (bike path). Jalur sepeda tidak berbagi ruas wilayah dengan
pergerakan kendaraan lain, dapat
bersama atau terpisah dengan
pejalan kaki. Jalur diperkeras
(diaspal, disemen, dengan paving) dengan lebar 1,5 meter. Lokasi dapat
dibuat di sepanjang tepi jalan raya
(jika lebar jalan memungkinkan),
sempadan sungai (jalur inspeksi),
jalur hijau rel kereta api (urban park connector).
Kedua, lajur sepeda (bike lane). Lajur sepeda berbagi ruas wilayah
dengan pergerakan kendaraan
lain dan pergerakan manusia,
bertumpangan dengan ruas jalan
atau pedestrian.Jika lebar lebih dari
6 meter danditata rapi, pedestrian
dapat digunakan untuk pejalan
kaki dan sepeda. Namun jika tidak,
lajur sepeda di tepi kiri jalan, dicat
selebar 1,5 meter, warna tegas dan
kontras. Diusulkanbiasanya warna
hijau, namun ada pula yang berwarna
merah.
Ketiga, rute sepeda (bike route). Jalur sepeda yang dikembangkan di
kawasan perumahan, perkantoran,
terpadu (super blok). Jalur sepeda
cukup dipasang rambu dan marka
sepeda untuk petunjuk pesepeda
di titik-titik strategis, seperti
persimpangan jalan, bangunan yang
menyediakan parkir sepeda.
Di samping itu, pentingnya
menjaga keselamatan pejalan
kaki dan pesepeda. Meningkatkan
keselamatan berjalan kaki
dan bersepeda dapat melalui
penegakan hukum. Caranya
dengan meningkatkan penegakan
hukum bagi kendaraan bermotor
yang membahayakan dan jaminan
keselamatan berlalulintas bagi
pejalan kaki pesepeda, memberikan
pendidikan keselamatan
kepada seluruh masyarakat dan
meningkatkan penegakan hukum
kepada pelanggarnya.
Untuk lebih menarik pengguna
sepeda dan pejalan kaki dapat
dilakukan dengan mempromosikan
dan mendorong masyarakat
melakukan aktivitas keseharian
dengan berjalan kaki dan bersepeda.
Hal itu dapat dilakukan melalui
kemitraan dengan komunitas,
menggalang dana bersama untuk
mengembangkan dan melakukan
kampanye di berbagai media.
Kemudian dengan menetapkan target
promosi kampanye kepada berbagai
lapisan masyarakat potensial (anak
sekolah, pekerja kantor).
Sarana transportasi ramah lingkungan
Kendaraan yang ramah
lingkungan seperti mobil listrik,
kendaraan hibrida yang merupakan
gabungan antara mesin mobil
konvensional yang menggerakkan
generator yang mengisi baterai dan
kendaraannya sendiri dijalankan
dengan motor listrik. Salah satu
Foto
:Fra
nsis
kus
Agu
ng S
etia
wan
dummy 2.indd 31 07/12/2012 15:12:28
TRAN
S O
PINI
32
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
permasalahan yang dihadapi
adalah harga kendaraan yang
relatif mahal, sehingga di banyak
negara diberikan berbagai insentif
bila menggunakannya diantaranya
penurunan bea masuk, pajak
kendaraan bermotor yang lebih
rendah, pembebasan pembayaran
retribusi pengendalian lalu lintas.
Dengan beralih ke transportasi
publik, bersepeda atau berjalan
kaki, diharapkan bisa membantu
mencegah dampak negatif
pemanasan global. Contoh paling
populer adalah keberhasilan
Kota Curitiba (Brasil) mengurangi
pemakaian bahan bakar hingga
30 persen dibanding kota-kota
besar lain di Brasil. Kesuksesan
ini menginspirasi kota-kota besar
lain di dunia guna mengadopsi
strategi yang sama.Di London,
pajak emisi (congestion charge), pajak yang dikenakan bagi mereka
yang menggunakan mobil pribadi di
lokasi dan waktu-waktu tertentu di
Kota London mampu mengurangi
70.000 perjalanan menggunakan
kendaraan pribadi dan 20 persen
emisi CO2.
Pajak dan kuota kendaraan
di Singapura mampu menekan
pertumbuhan kepemilikan dan
penggunaan kendaraan pribadi.
Sementara layanan bus rapid transit (BRT) di Bogota (Kolombia), seperti awal ada busway di Jakarta
mampu mengurangi emisi per
penumpang sebesar 14 persen.
Keberhasilan sistem BRT ini banyak
ditiru di kota-kota besar lain di
dunia, seperti di Lagos (Nigeria),
Ahmadabad (India), Guangzhou
(China) dan di Johannesburg (Afrika
Selatan).
Dengan kemampuan keuangan
negara dan pemerintah daerah
di Indonesia akan lebih cocok
mengembangkan transportasi
massal berbasis jalan raya, yakni
sistem BRT. Telah ada 12 kota yang
mengembangkannnya, meski masih
perlu pembenahan yang mendasar,
karena kurangnya dorongan atau
dukungan dari kepala daerah
setempat.
Salah satu pendekatan yang
banyak didorong dikota-kota
adalah pengembangan angkutan
umum yang dikaitkan dengan tata
ruang. Ukuran sarana angkutan
yang dipakai disesuaikan dengan
permintaan yang ada.
Untuk mewujudkan transportasi
hijau memang harus ada
kemauan politik (political will) dan komitmen yang kuat dari
walikota dan bupati di tingkat lokal.
Sementara di pemerintah pusat
tak hanya berwacana, tapi berani
menganggarkan sejumlah dana
untuk kota-kota yang memang
walikota/ bupati bersungguh-
sungguh mau mewujudkan
transportasi hijau demi kepentingan
kota yang ramah lingkungan.n
TRAN
S O
PINI
32
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
Foto
:Fra
nsis
kus
Agu
ng S
etia
wan
Foto
:Fra
nsis
kus
Agu
ng S
etia
wan
dummy 2.indd 32 07/12/2012 15:12:35
33
KOLO
M O
PINI
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
33
TRAN
S N
EWS
TRA
NSM
EDIA
| Ed
isi 1
1 | 2
012
Unit Pelayanan publik
sektor transportasi
harus tanggap dan
dapat mengantisipasi
peningkatan dan perkembangan