Fachri Punya

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 Fachri Punya

    1/3

    Kemudian menurut Harini (2008: 55) Harga adalah uang (ditambahbeberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkansejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya.

    menurut Kotler dan Garry Amstrong (2008)istilah harga dapat diartikan sebagai jumlah uang yang

    dibebankan untuk sebuah

    produk atau jasa atau jumlah nilai konsumen dalam pertukaran

    untuk

    mendapatkan manfaat dan memiliki atau menggunakan produk

    atau jasa.

    etode Penetapan Harga 2.4.2.1 Berdasarkan Biaya

    Penetapan harga yang berorientasi pada biaya menurut Kotler and Keller berdasarkan

    (2003:447), yang dialihbahasakan Sihombing terdiri dari:

    1. Penetepan harga biaya plus adalah menambah suatu markup standar pada biaya

    produk.

    Perhitungan biaya per unit dengan rumus sebagai berikut:

    Biaya tetap

    Harga biaya per unit biaya variabel

    Perhitungan harga markup dengan rumus sebagai berikut:

    Harga Markup

    Unit Terjual Biaya per unit

    (1 - Pendapatan Penjualan yang diharapkan)

    2. Penetapan harga dengan analisis titik impas (penetapan harga dengan laba

    sasaran)

    Menetapkan harga untuk mencapai titik impas atas biaya pembuatan dan

    pemasaran produk, atau menetapkan harga untuk meraih suatu laba sasaran.

    3. Penetapan harga sasaran menggunakan konsep bagan titik impas (break even

    chart), yang menggambarkan biaya total dan pendapatan total yang

    diperkirakan

  • 7/25/2019 Fachri Punya

    2/3

    pada berbagai tingkat volume penjualan.

    Volume titik impas dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

    berikut :

    Volume titik impas

    Biaya tetap

    (Harga - biaya variabel)

    2.4.2.2 Penetapan Harga Berdasarkan Nilai

    Menetapkan harga berdasarkan nilai persepsi pembeli atas nilai bukannya atas biaya

    yang ditanggung penjual. Penetapan harga nilai (valuepricing) menawarkan

    kombinasi yang tepat antara mutu dan pelayanan yang baik pada harga yang wajar.Kepatuhan penetapan harga berdasarkan nilai tergantung pada persepsi terhadap nilai

    tergantung pada persepsi konsumen.

    2.4.2.3 Penetapan Harga Berdasarkan Persaingan

    Konsumen akan menilai suatu produk berdasarkan harga yang dibebankan pesaing

    terhadap produk yang serupa. Penetapan harga berdasarkan persaingan memiliki dua

    variasi, yaitu:

    1. Penetapan harga menurut keadaan (going rate pricing)

    Menetapkan harga lebih tinggi yang berdasarkan pada harga-harga pesaing

    yang ada dan bukan pada biaya perusahaan atau permintaan.

    2. Penetapan harga penawaran tertutup (sealed-bidpricing)

    Penetapan harga berdasarkan pada pendapat perusahaan mengenai bagaimana

    penetapan harga pesaing dan bukan pada biaya perusahaan atau permintaan

    digunakan ketika perusahaan mengajukan tender.

    2.4.3 Tujuan Penetapan Harga

    Tujuan penetapan harga menurut Kotler Keller (2007 ;84) ada lima, yaitu :

    1. Kelangsungan hidup

    Perusahaan dapat mengejar kelangsungan hidup sebagai tujuan utamanya, jika

    perusahaan mengalami kelebihan kapasitas, persaingan yang ketat ataupun keinginan

    konsumen yang berubah-ubah. Maka salah satu langkah untuk menjaga agar

    perusahaan tetap beroperasi dan persediaan terus berputar, mereka akan melakukan

    kebijakan harga, yaitu menurunkan harga.

    Dalam hal ini laba menjadi kurang penting dibandingkan dengan kelangsungan hidup,

    selama harga dapat mencukupi biaya variabel dan sebagian biaya tetap. Perusahaan

    dapat terus berjalan, tetapi kelangsungan hidup hanyalah tujuan jangka pendek.

    Dalam jangka panjang perusahaan ini harus dapat meningkatkan nilai-nilai lainnya.Jika tidak ingin tersisih dan kalah dalam persaingan.

  • 7/25/2019 Fachri Punya

    3/3

    2. Laba Sekarang Maksimum

    Jika perusahaan menginginkan laba sekarang maksimum, maka perusahaan

    harus memperkirakan permintaan dan biaya, lalu membuat alternatif harga dan

    memilih harga yang akan menghasilkan laba sekarang untuk pengembalian

    investasi yang maksimum.

    Beberapa masalah yang dihadapi perusahaan akan timbul, karena strategi inimengasumsikan bahwa perusahaan mempunyai fungsi permintaan dan biaya,

    padahal dalam kenyataanya keduannya sukar untuk diperkirakan.

    3. Pangsa Pasar Maksimum

    Perusahaan memaksimalkan pangsa pasar dengan menurunkan harga, dengan

    harapan unit penjualan akan meningkat.Keadaan ini mungkin terjadi jika

    pangsa pasar pun akan menjadi maksimum. Ini juga menyebabkan laba

    meningkat karena berkurangnya laba perunit.

    4. Skimming Pasar MaksimumPerusahaan menetapkan harga yang tinggi untuk beberapa pasar yang dipilih

    secara selektif. Beberapa perusahaan yang mempunyai keunggulan kompetitif,

    terutama untuk produk-produk barunya yang sangat kompetitif dibandingkan

    barang substitusi yang tersedia dan menetapkan harga tinggi bagi segmen

    pasar tertentu.

    5. Kepemimpinan Mutu Produk

    Perusahaan mengarahkan unit produksinya untuk menjadi pemimpin dalam

    kualitas produk di pasar dengan membuat barang yang bermutu tinggi

    kemudian menetapkan harga yang tinggi atau harga barang yang lebih tinggidibandingkan pesaingnya.