7/25/2019 Fachri Punya
1/3
Kemudian menurut Harini (2008: 55) Harga adalah uang (ditambahbeberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkansejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya.
menurut Kotler dan Garry Amstrong (2008)istilah harga dapat diartikan sebagai jumlah uang yang
dibebankan untuk sebuah
produk atau jasa atau jumlah nilai konsumen dalam pertukaran
untuk
mendapatkan manfaat dan memiliki atau menggunakan produk
atau jasa.
etode Penetapan Harga 2.4.2.1 Berdasarkan Biaya
Penetapan harga yang berorientasi pada biaya menurut Kotler and Keller berdasarkan
(2003:447), yang dialihbahasakan Sihombing terdiri dari:
1. Penetepan harga biaya plus adalah menambah suatu markup standar pada biaya
produk.
Perhitungan biaya per unit dengan rumus sebagai berikut:
Biaya tetap
Harga biaya per unit biaya variabel
Perhitungan harga markup dengan rumus sebagai berikut:
Harga Markup
Unit Terjual Biaya per unit
(1 - Pendapatan Penjualan yang diharapkan)
2. Penetapan harga dengan analisis titik impas (penetapan harga dengan laba
sasaran)
Menetapkan harga untuk mencapai titik impas atas biaya pembuatan dan
pemasaran produk, atau menetapkan harga untuk meraih suatu laba sasaran.
3. Penetapan harga sasaran menggunakan konsep bagan titik impas (break even
chart), yang menggambarkan biaya total dan pendapatan total yang
diperkirakan
7/25/2019 Fachri Punya
2/3
pada berbagai tingkat volume penjualan.
Volume titik impas dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
Volume titik impas
Biaya tetap
(Harga - biaya variabel)
2.4.2.2 Penetapan Harga Berdasarkan Nilai
Menetapkan harga berdasarkan nilai persepsi pembeli atas nilai bukannya atas biaya
yang ditanggung penjual. Penetapan harga nilai (valuepricing) menawarkan
kombinasi yang tepat antara mutu dan pelayanan yang baik pada harga yang wajar.Kepatuhan penetapan harga berdasarkan nilai tergantung pada persepsi terhadap nilai
tergantung pada persepsi konsumen.
2.4.2.3 Penetapan Harga Berdasarkan Persaingan
Konsumen akan menilai suatu produk berdasarkan harga yang dibebankan pesaing
terhadap produk yang serupa. Penetapan harga berdasarkan persaingan memiliki dua
variasi, yaitu:
1. Penetapan harga menurut keadaan (going rate pricing)
Menetapkan harga lebih tinggi yang berdasarkan pada harga-harga pesaing
yang ada dan bukan pada biaya perusahaan atau permintaan.
2. Penetapan harga penawaran tertutup (sealed-bidpricing)
Penetapan harga berdasarkan pada pendapat perusahaan mengenai bagaimana
penetapan harga pesaing dan bukan pada biaya perusahaan atau permintaan
digunakan ketika perusahaan mengajukan tender.
2.4.3 Tujuan Penetapan Harga
Tujuan penetapan harga menurut Kotler Keller (2007 ;84) ada lima, yaitu :
1. Kelangsungan hidup
Perusahaan dapat mengejar kelangsungan hidup sebagai tujuan utamanya, jika
perusahaan mengalami kelebihan kapasitas, persaingan yang ketat ataupun keinginan
konsumen yang berubah-ubah. Maka salah satu langkah untuk menjaga agar
perusahaan tetap beroperasi dan persediaan terus berputar, mereka akan melakukan
kebijakan harga, yaitu menurunkan harga.
Dalam hal ini laba menjadi kurang penting dibandingkan dengan kelangsungan hidup,
selama harga dapat mencukupi biaya variabel dan sebagian biaya tetap. Perusahaan
dapat terus berjalan, tetapi kelangsungan hidup hanyalah tujuan jangka pendek.
Dalam jangka panjang perusahaan ini harus dapat meningkatkan nilai-nilai lainnya.Jika tidak ingin tersisih dan kalah dalam persaingan.
7/25/2019 Fachri Punya
3/3
2. Laba Sekarang Maksimum
Jika perusahaan menginginkan laba sekarang maksimum, maka perusahaan
harus memperkirakan permintaan dan biaya, lalu membuat alternatif harga dan
memilih harga yang akan menghasilkan laba sekarang untuk pengembalian
investasi yang maksimum.
Beberapa masalah yang dihadapi perusahaan akan timbul, karena strategi inimengasumsikan bahwa perusahaan mempunyai fungsi permintaan dan biaya,
padahal dalam kenyataanya keduannya sukar untuk diperkirakan.
3. Pangsa Pasar Maksimum
Perusahaan memaksimalkan pangsa pasar dengan menurunkan harga, dengan
harapan unit penjualan akan meningkat.Keadaan ini mungkin terjadi jika
pangsa pasar pun akan menjadi maksimum. Ini juga menyebabkan laba
meningkat karena berkurangnya laba perunit.
4. Skimming Pasar MaksimumPerusahaan menetapkan harga yang tinggi untuk beberapa pasar yang dipilih
secara selektif. Beberapa perusahaan yang mempunyai keunggulan kompetitif,
terutama untuk produk-produk barunya yang sangat kompetitif dibandingkan
barang substitusi yang tersedia dan menetapkan harga tinggi bagi segmen
pasar tertentu.
5. Kepemimpinan Mutu Produk
Perusahaan mengarahkan unit produksinya untuk menjadi pemimpin dalam
kualitas produk di pasar dengan membuat barang yang bermutu tinggi
kemudian menetapkan harga yang tinggi atau harga barang yang lebih tinggidibandingkan pesaingnya.
Recommended