10
FAKTA IMUNISASI MENEPIS RUMOR IMUNISASI MENEPIS RUMOR IMUNISASI

fakta imunisasi medsos - dinkes.kalbarprov.go.id · FAKTA IMUNISASI “ Artikel di tabloid dan milis internet, ternyata mengutip ilmuwan yang bukan ahli vaksin, melainkan ahli statistik,

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: fakta imunisasi medsos - dinkes.kalbarprov.go.id · FAKTA IMUNISASI “ Artikel di tabloid dan milis internet, ternyata mengutip ilmuwan yang bukan ahli vaksin, melainkan ahli statistik,

FAKTAIMUNISASI

MENEPISRUMOR

IMUNISASI

MENEPISRUMOR

IMUNISASI

Page 2: fakta imunisasi medsos - dinkes.kalbarprov.go.id · FAKTA IMUNISASI “ Artikel di tabloid dan milis internet, ternyata mengutip ilmuwan yang bukan ahli vaksin, melainkan ahli statistik,

FAKTAIMUNISASI

“ Artikel di tabloid danmilis internet, ternyatamengutip ilmuwanyang bukan ahli vaksin,melainkan ahli statistik,psikolog, homeopati,bakteriologi, sarjanahukum, wartawan, dll.

Sebagian besardari mereka tidakmengerti vaksin, dan bekerja di era1950-60an, dengan

KATANYA,

Itu GOSIP.Imunisasi Berbahaya?

sumber datayang kuno.”

Page 3: fakta imunisasi medsos - dinkes.kalbarprov.go.id · FAKTA IMUNISASI “ Artikel di tabloid dan milis internet, ternyata mengutip ilmuwan yang bukan ahli vaksin, melainkan ahli statistik,

FAKTAIMUNISASI

Wakefield bukan ahli vaksin. dia dokterspesialis bedah. Penelitian Wakefield

tahun 1998 hanya menggunakan 18 sampel.

Setelah diaudit oleh timahli, terbukti bahwa Wakefieldmemalsukan data, sehinggakesimpulannya salah.

Ini sudah diumumkandi Majalah British MedicalJournal, Februari 2011.

AUTIS tidak disebabkan olehVaksin MMR.

Banyak penelitian lainoleh ahli vaksin di banyaknegara menyimpulkankalau

KATANYA,

GOSIP!dr. Wakefield membuktikan kalauVaksin MMR menyebabkan autisme?

Page 4: fakta imunisasi medsos - dinkes.kalbarprov.go.id · FAKTA IMUNISASI “ Artikel di tabloid dan milis internet, ternyata mengutip ilmuwan yang bukan ahli vaksin, melainkan ahli statistik,

FAKTAIMUNISASI

Jumlah total etil merkuri pada vaksinsekitar 2 mcg/kgbb/minggu.

Batas aman WHOadalah 159 mcg/kgbb/minggu.

KATANYA,

GOSIP!ETIL MERKURI pada vaksintidak aman: zat kimiaberbahaya yang dapatmerusak otak.

Page 5: fakta imunisasi medsos - dinkes.kalbarprov.go.id · FAKTA IMUNISASI “ Artikel di tabloid dan milis internet, ternyata mengutip ilmuwan yang bukan ahli vaksin, melainkan ahli statistik,

FAKTAIMUNISASI

Panen Induk Vaksin

15-20 tahun yang lalu

INANG

KATANYA,ItuGOSIP!

VAKSIN MENGANDUNGLEMAK BABI?

bersinggungandengan tripsinpankreas babi

INDUK VAKSINDICUCI DAN

DISTERILKANDARI TRIPSIN

PANKREAS BABI

MUI: “selama belumada pengganti INANG, vaksin boleh dipakai.

Apalagi untuk Hajidan Umroh, jamaah

diwajibkan VaksinasiMeningitis untuk

mencegahradang otak.”

vaksin-vaksin yang digunakan sekarang

Page 6: fakta imunisasi medsos - dinkes.kalbarprov.go.id · FAKTA IMUNISASI “ Artikel di tabloid dan milis internet, ternyata mengutip ilmuwan yang bukan ahli vaksin, melainkan ahli statistik,

FAKTAIMUNISASI

KATANYA,

GOSIP!Vaksin buatan Indonesiaini juga dieksport ke 120negara, termasuk 36 negaradengan penduduk mayoritasberagama Islam seperti Mesir.

VAKSIN YANGDIPAKAI DI INDONESIABUATAN AMERIKA?

Sebagian besar Vaksin untukImunisasi di Indonesia buatanBUMN yaitu PT. Biofarma,Bandung dengan 98% karyawanmuslim. Proses penelitiandiawasi ketat oleh ahli vaksindari BPOM dan WHO.

Page 7: fakta imunisasi medsos - dinkes.kalbarprov.go.id · FAKTA IMUNISASI “ Artikel di tabloid dan milis internet, ternyata mengutip ilmuwan yang bukan ahli vaksin, melainkan ahli statistik,

FAKTAIMUNISASI

KATANYA,

GOSIP!Imunisasi hanya dilaksanakan

pada negara muslim dan miskinagar menjadi bangsa yang lemah?

194 negara-negaramaju, negara non-muslim,negara dengan statusekonomi tinggi juga melakukan imunisasi. Ternyata, bangsa dengancakupan imunisasi tinggi justru lebih kuat.

Page 8: fakta imunisasi medsos - dinkes.kalbarprov.go.id · FAKTA IMUNISASI “ Artikel di tabloid dan milis internet, ternyata mengutip ilmuwan yang bukan ahli vaksin, melainkan ahli statistik,

FAKTAIMUNISASI

38.787

NYERI

MERAH

BENGKAK

DEMAM

PUSING

MUNTAH

GOSIP!penulis artikelmenafsirkan angkatersebut menjadi angka kematian bayi.

Bagaimana dengan di Indonesia?

FAKTANYA,dengan angka KIPImencapai 0.9%, Amerikatidak menghentikanvaksinasi, bahkanmempertahankancakupan imunisasinyadi atas 90%.

Setiap laporan kecurigaan KIPI selalu dikaji olehKomnas Penatalaksanaan dan PenanggulanganKIPI yang terdiri dari pakar penyakit infeksi, imunisasi,imunologi. Setelah dianalisis dari keterangan keluarga,dokter, hasil pemeriksaan fisik dan lab, ternyatakasus balita meninggal karena radang otak,bukan karena vaksin campak.

laporan kejadian ikutansetelah/paska imunisasi (KIPI)tahun 1991-1994 di Amerika

KATA ARTIKEL DI BUKU, TABLOID, MILLIS:DI AMERIKA BANYAKKEMATIAN BAYI AKIBAT VAKSIN?

Itu

Page 9: fakta imunisasi medsos - dinkes.kalbarprov.go.id · FAKTA IMUNISASI “ Artikel di tabloid dan milis internet, ternyata mengutip ilmuwan yang bukan ahli vaksin, melainkan ahli statistik,

FAKTAIMUNISASI

?

ASI, gizi , suplemen herbalhanya memperkuat pertahanantubuh secara umum.

Jika jumlah kuman banyak atauganas, perlindungan umumtidak mampu melindungi bayi.Akibatnya: cacat, sakit beratatau meninggal.

Imunisasi membentuk antibodiyang spesifik melawan virus,kuman atau racun tertentu.

Imunisasi bekerja lebih cepat,efektif dan efisien mencegahpenularan penyakit berbahaya.

ASI, GIZI,SUPLEMEN

HERBALDAPAT MENGGANTIIMUNISASI

IMUNISASIASI, GIZI,

SUPLEMENHERBAL

Page 10: fakta imunisasi medsos - dinkes.kalbarprov.go.id · FAKTA IMUNISASI “ Artikel di tabloid dan milis internet, ternyata mengutip ilmuwan yang bukan ahli vaksin, melainkan ahli statistik,

banyak bayi balitatidak diimunisasi Polio.Beberapa bulan kemudianvirus polio menyebar sampaiBanten, Lampung, Madura.305 anak lumpuh permanen.

WABAH POLIO2005-2006SUKABUMI

WABAH CAMPAK2010-2011JAWA TENGAH

WABAH DIFTERI2009 -2011JAWA TIMUR

5818 anakdirawat di RS16 anakmeninggal

816 anakdirawat di RS54 anakmeninggal

Peneliti Imunologi dan Epidemiologi membuktikan bahwa bayi/balitayang tidak diimunisasi lengkap, tidak memiliki kekebalan spesifikterhadap penyakit berbahaya. Mereka mudah tertular penyakitberbahaya, menderita sakit berat, menularkan ke anak lain sehinggamenyebarluas dan menyebabkan wabah, serta mengakibatkankecacatan bahkan kematian.

FAKTAIMUNISASI