Upload
christian-oktaviano
View
237
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/31/2019 Imunisasi II
1/18
KONSEP IMUNISASIOLEH : SITI NURUL HUDA
7/31/2019 Imunisasi II
2/18
IMUNISASI
Dimulai pada tahun1956
Pemberian kekebalan kepada seseorang agar tidak mudah tertular
penyakit
WHO ; Ada 12 imunisasi yang harus diberikan kepada anak-anak.
5 diantaranya merupakan imunisasi yang wajib diberikan, sebabfungsinya adalah untuk mencegah anak dari serangan penyakit.
Sedangkan 7 jenis imunisasi lainnya merupakan imunisasi yang
dianjurkan sebab hanya berfungsi untuk menambah daya tahan
tubuh anak terhadap beberapa jenis penyakit. Imunisasi wajib : BCG, Hepatitis B, Polio, DPT dan Campak.
Sedangkan yang dianjurkan : Hib, MMR, Pneumokokus (PVC),
Influenza, Hepatitis A, Tifoid dan Varisella.
7/31/2019 Imunisasi II
3/18
Next ..
VAKSIN : Suatu produk biologis yang terbuat dari kuman, komponenkuman, atau racun kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan,
yang berguna untuk merangsang kekebalan tubuh seseorang.
VAKSIN digolongkan berdasarkan sensitivitas terhadap suhu ;
Terhadap beku ( Freeze sensitive/FS) : DPT, DT, TT, Hep.B,DPT-HB
Panas ( Heat sensitive/HS) : Campak, Polio dan BCG
Syarat pemberian imunisasi :
Anak dalam keadaan sehat
Anak tidak alergi berat terhadap imunisasi tertentu
7/31/2019 Imunisasi II
4/18
JENIS-JENIS IMUNISASI
Ada dua jenis immunity (kekebalan tubuh) :a. Natural immunity
Yaitu yang diproduksi oleh tubuh secara alami atau diturunkan oleh
ibu kepada anaknya. Ada dua macam natural immunity:
a) Active : yang mengikuti infeksi (tubuh membuat sendiri zat antisetelah suatu rangsangan antigen dari luar)
b) Passive : ditransfer melalui plasenta ibu
b. Artificial Immunitya) Active : exposure to antigen. Cara: imunisasi
b) Passive : injeksi antibody
7/31/2019 Imunisasi II
5/18
BACILLUS CALMETTE GUERINE (BCG)
Indikasi : Aktif Tuberkulosis (TBC). Vaksin ini mengandung bakteribacillus calmette-guerrin hidup yang dilemahkan sebanyak 50.000-
1.000.000 partikel/dosis
Cara : IC lengan kanan atas ( insertio muskulus deltoideus )
Dosis : Auto disable seorang(ADS) 0,05 cc sebanyak 1 kali(Dilarutkan dengan alat suntik steril ADS 5 cc)
Jangan digunakan setelah lewat 3 jam
Diberikan sejak lahir, apabila umur > 3 bulan harus dilakukan uji
tuberkulin terlebih dahulu, BCG diberikan apabila uji tuberkulinnegatif
7/31/2019 Imunisasi II
6/18
Next ..
Kontraindikasi : Penyakit kulit berat/menahun: eksim, furunkulosisdan TB
Efek samping : demam, kemerahan pada daerah suntikan sampai
menjadi pustula setelah 4 6 minggu. Namun jika bisulnya dan
timbul kelenjar pada ketiak atau lipatan paha, sebaiknya anaksegera dibawa kembali ke dokter. Sementara waktu untuk
mengatasi pembengkakan, kompres bekas suntikan dengan cairan
antiseptik.
7/31/2019 Imunisasi II
7/18
DPT
Indikasi : Kekebalan terhadap difteri, pertusis dan tetanus
Cara : IM, dosis 0,5 ml sebanyak 3 dosis
Vaksin harus dikocok dulu agar suspensi menjadi homogen
Pertama diberikan umur 2 bulan, dengan interval 4 mgg
Dapat diberikan secara kombinasi dengan Hepatitis B atau Hib.
Bila dikeluarga ada riwayat stuip (kejang demam), hanya diberikan
vaksin DT. Pada umur 12 tahun anak mendapat vaksin TT
Efek samping : Lemas, demam, kemerahan pada daerah suntikan
Kontraindikasi : Keabnormalan otak pada bayi baru lahir dan gejala
serius keabnormalan saraf merupakan kontraindikasi pertusis,
untuk meneruskan imunisasi diberikan DT .
7/31/2019 Imunisasi II
8/18
TETANUS TOKSOID
Indikasi : Kekebalan aktif pada tetanus
Cara : Vaksin dikocok dulu agar suspensi
homogen
Pada wanita usia subur diberikan 5 dosis.
Mencegah tetanus neonatal . Dua dosis IM/SC dalam dosis 0,5 ml
dengan interval 4 mgg, dosis ketiga setelah 6 bln.. Dosis 4 dan 5
diberikan dengan interval 1 tahun. TT aman diberikan pada trimester
Efek samping : Lemas, kemerahan pada lokasi suntikan dan kadang
- kadang demam
Kontraindikasi : Gejala gejala berat karena dosis pertama TT
7/31/2019 Imunisasi II
9/18
DT
Indikasi : Kekebalan terhadap dipteri dan tetanus
Cara : IM/SC, dosis 0,5 ml vaksin dikocok dulu agar suspensi
homogen
Efek samping : Lemas,kemerahan pada lokasi suntikan dan kadang
demam
Kontraindikasi : Gejala2 berat karena dosis pertama DT
7/31/2019 Imunisasi II
10/18
POLIO
Indikasi : kekebalan terhadap poliomeylitis
Vaksin polio ada dua jenis ;
vaccine polio inactivated(IPV) dan
vaccine polio oral(OPV).
Cara : Oral, 1 dosis 2 tetes sebanyak 4 kalipemberian, dengan interval setiap dosis 4 mgg
Serial membuka vial baru harus menggunakan penetes yang baru
Efek samping : Paralisis yang disebabkan vaksin
Kontraindikasi : Individu yang menderitaImmuneDeficiency tidakada efek yang berbahaya yang timbul akibat pemberian polio. Jika
ada keraguan misalnya menderita diare maka dosis ulangan dapat
diberikan
7/31/2019 Imunisasi II
11/18
CAMPAK
Indikasi: kekebalan terhadap campak
Cara : SC dosis 0,5 ml pada lengan kiri atas,
pada usia 9-11 bulan. Ulangan 6-7 tahun
Vaksin harus dilarutkan dengan pelarut steril
5 ml
Efek samping : demam ringan dan
kemerahan (bintik bintik merah) dikulit
selama 3 hari, diare.
Kontraindikasi : Mengidap penyakit immune
Deficiency yang diduga menderita gangguan
respon imune karena leukemia dan lympoma
7/31/2019 Imunisasi II
12/18
HEPATITIS B Indikasi : Kekebalan terhadap virus hepatitis B
Cara : IM, dosis 0,5 ml pemberian sebanyak 3 kali
Pertama diberikan usia 0-7 hari, interval 4 mgg, sebelum digunakan
vaksin dikocok dulu agar suspensi homogen
Efek samping : reaksi lokal, kemerahan dan pembengkakan
Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap vaksin, tidak boleh diberikan
pada penderita infeksi berat yang disertai kejang
DPT/HB Indikasi : Kekebalan terhadap difteri, tetanus,pertusis dan hepatitis B
Cara : IM dosis 0,5 ml sebanyak 3 dosis
Pertama usia 2 bulan selanjutnya dengan interval 4 mgg
7/31/2019 Imunisasi II
13/18
Hib
Imunisasi Hib membantu mencegah infeksi oleh haemophilus influenza
tipe b yang disebabkan oleh bakteri. Organisme ini bisa menyebabkan
meningitis (radang selaput otak),pneumonia (radang paru) dan infeksi
tenggorokan. Vaksin ini diberikan 4 kali pada usia 2,4,6 dan 15-18
bulan, dan dapat diberikan secara terpisah atau kombinasi.
Vaksin Influenza
Dapat diberikan setahun sekali sejak umur 6 bulan. Vaksin ini dapat
terus diberikan hingga dewasa. Namun pada anak yang baru mendapat
vaksin influenza trivalen (TIV) pertama kalinya pada umur 8 tahun,
harus mendapat 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu.
7/31/2019 Imunisasi II
14/18
Pneumokokus (PCV)Imunisasi ini untuk mencegah penyakit paru-paru dan radang otak.
Imunisasi ini juga melindungi anak terhadap bakteri yang sering
menyebabkan infeksi telinga dan radang tenggorokan. Bakteri ini juga
dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius, seperti meningitis dan
radang paru. Vaksin ini diberikan 4 kali pada usia 2,4,6 dan 12-15 bulan.
Namun pada anak yang belum mendapatkan PCV pada umur 1 tahun,
PCV diberikan dua kali dengan interval 2 bulan. Pada umur 2 -5 tahun
diberikan satu kali.
7/31/2019 Imunisasi II
15/18
MMR
MMR merupakan pengulangan vaksin campak, ditambah denganGondongan dan Rubela (Campak Jerman). Diberikan saat anak usia 15
bulan dan diulang saat anak berusia 6 tahun. Reaksi dari vaksin ini
biasanya baru muncul tiga minggu setelah diberikan, berupa bengkak di
kelenjar belakang telinga. Untuk mengatasinya, berikan anak obat
penghilang nyeri. Patut diperhatikan, jangan langsung membawa pulang
anak setelah ia diimunisasi MMR. Tunggulah hingga 15 menit, sehingga
jika timbul suatu reaksi bisa langsung ditangani.
7/31/2019 Imunisasi II
16/18
Imunisasi Varisella
Berfungsi memberikan perlindungan terhadap cacar air. Cacar air
ditandai dengan ruam kulit yang membentuk lepuhan, komplikasinya
infeksi kulit dan bisa infeksi di otak. Vaksin ini diberikan pada anak usia
1-13 tahun 1 kali dan lebih dari 13 tahun 2 kali.
Imunisasi untuk mencegah Typus. Imunisasi ini diberikan pada umur 2
tahun dan dapat diulang setiap 3 tahun.
Imunisasi ini dapat diberikan pada anak usia di atas 2 tahun.
7/31/2019 Imunisasi II
17/18
Jadwal imunisasi anak di Indonesia(rekomendasi IDAI periode 2006)
Vaksin
Umur Pemberian Imunisasibulan tahun
Lahir 1 2 3 4 5 6 9 12 15 18 2 3 5 6 10 12
Program Pengembangan Imunisasi (PPI, diwajibkan)
BCG
Hepatitis B 1 2 3
Polio 1 2 3 4 5 6
DPT 1 2 3 4 5 6
DT
/TT
campak 1 2
7/31/2019 Imunisasi II
18/18
Jadwal imunisasi anak di Indonesia(rekomendasi IDAI periode 2006)
VAKSIN
Umur Pemberian Imunisasibulan tahun
Lahir 1 2 3 4 5 6 9 12 15 18 2 3 5 6 10 12
Program Pengembangan Imunisasi Non PPI (non PPI, dianjurkan)
Hib 1 2 3 4
MMR 1 2
Tifoid Ulangan, tiap 3 tahun
Hepatitis A Diberikan 2x, interval 6-12
bulan
Varisella
Pneumokok
us (PCV)
1 2 3 4
Influenza DIBERIKAN SETAHUN SEKALI