8
FAKTA/Januari/2012 Mengungkap Realita Mahasiswa th Edition FAKTA S eiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, Universitas Muria Kudus (UMK) menye- diakan layanan hotspot. Ini membuat istilah hotspot bu- kanlah sesuatu hal yang tabuh lagi di telinga para mahasiswa UMK dan masyarakat sekitar kampus. Area hotspot pun men- jadi tempat yang paling sering dikunjungi mahasiswa bisa mengalahkan jam kunjungan di perpustakaan. Hal terse- but terlihat dengan jelas ban- yaknya mahasiswa yang nong- krong di area tersebut. Jika di perpustakaan harus mematuhi segala peraturan yang ada, beda dengan area hostpot bisa sesukanya tanpa sebuah per- aturan. Menurut Among Rang- ga, selaku administrator di UPT PSI UMK, tersedia dua jenis area hotspot, yaitu area jangkauan untuk umum atau free dan disecurity. ”Area un- tuk umum terdiri dari em- pat titik diantaranya; per- pustakaan pusat, area fakultas gedung ekonomi, joglo, dan di area koperasi tepatnya didepan fakultas FKIP,” tegasnya. Selain itu Rangga me- nambahkan bahwa untuk area yang disecurity terdapat tujuh titik diantaranya; area FKIP, Rektorat, Teknik, Pertanian, Hukum dam Manajemen S2. Kuota area hostpot di UMK secara umum dialokasikan sebesar 1 MB tapi itu semua bisa berubah sesuai dengan kondisi pengguna/user. ”Semakin banyak peng- guna yang menggunakan fasilitas hotspot maka semakin lelet koneksi internet yang di- gunakan, tapi apabila penggu- na yang menggunakan fasilitas hotspot maka semakin naik kuota yang ada dan itu akan memperlancar koneksi inter- net yang digunakan,” jelasnya dengan tersenyum. Ia juga menambahkan bahwa ejahatan heaker Wi- Fi merupakan salah satu yang menyebabkan melambatnya akses internet. Di PSI sendiri sering menemukan adanya in- dikasi kejahatan heaker Wi- Fi dan bentuk kejahatan yang sering di temui ada dua bentuk yaitu Virus ARP dan Netcut. Virus ARP sendiri adalah teknik yang digunakan untuk menyerang jaringan Ethernet. Hal ini memungkinkan peny- Kedepan Hotspot Memakai Login Sejumlah mahasiswa berhostpotan di sudut yang sempit. (dok /Fakta)

FAKTA XI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BULLETIN LPM PEKA

Citation preview

Page 1: FAKTA XI

FAKTA/Januari/2012 �

Mengungkap Realita Mahasiswa

��th EditionFAKTASeiring dengan

p e r k e m b a n g a n teknologi informasi yang semakin pesat, Universitas Muria Kudus (UMK) menye-diakan layanan hotspot. Ini membuat istilah hotspot bu-kanlah sesuatu hal yang tabuh lagi di telinga para mahasiswa UMK dan masyarakat sekitar kampus.

Area hotspot pun men-jadi tempat yang paling sering dikunjungi mahasiswa bisa mengalahkan jam kunjungan di perpustakaan. Hal terse-but terlihat dengan jelas ban-yaknya mahasiswa yang nong-krong di area tersebut. Jika di perpustakaan harus mematuhi segala peraturan yang ada, beda dengan area hostpot bisa sesukanya tanpa sebuah per-aturan.

Menurut Among Rang-ga, selaku administrator di UPT PSI UMK, tersedia dua jenis area hotspot, yaitu area jangkauan untuk umum atau free dan disecurity. ”Area un-tuk umum terdiri dari em-pat titik diantaranya; per-pustakaan pusat, area fakultas gedung ekonomi, joglo, dan di

area koperasi tepatnya didepan fakultas FKIP,” tegasnya.

Selain itu Rangga me-nambahkan bahwa untuk area yang disecurity terdapat tujuh titik diantaranya; area FKIP, Rektorat, Teknik, Pertanian, Hukum dam Manajemen S2. Kuota area hostpot di UMK secara umum dialokasikan sebesar 1 MB tapi itu semua bisa berubah sesuai dengan kondisi pengguna/user.

”Semakin banyak peng-guna yang menggunakan fasilitas hotspot maka semakin lelet koneksi internet yang di-gunakan, tapi apabila penggu-na yang menggunakan fasilitas

hotspot maka semakin naik kuota yang ada dan itu akan memperlancar koneksi inter-net yang digunakan,” jelasnya dengan tersenyum.

Ia juga menambahkan bahwa ejahatan heaker Wi-Fi merupakan salah satu yang menyebabkan melambatnya akses internet. Di PSI sendiri sering menemukan adanya in-dikasi kejahatan heaker Wi-Fi dan bentuk kejahatan yang sering di temui ada dua bentuk yaitu Virus ARP dan Netcut. Virus ARP sendiri adalah teknik yang digunakan untuk menyerang jaringan Ethernet. Hal ini memungkinkan peny-

Kedepan Hotspot Memakai Login

Sejumlah mahasiswa berhostpotan di sudut yang sempit. (dok /Fakta)

Page 2: FAKTA XI

FAKTA/Januari/2012�

Laporan Khusus

erang untuk mengendus frame data pada jaringan area lokal (LAN), memodifikasi lalu lin-tas, atau menghentikan lalu lintas sama sekali.

Sedangkan Netcut se-buah aplikasi yang seperti na-manya yang memotong akses internet pada public/private WIFI hotspot, ataukah sebuah PC LAN workgroup dari cli-ent ke server atau sebaliknya. Program ini pada umumnya dipergunakan oleh pengguna jaringan yang ingin mengam-bil quota (jatah) bandwith un-tuk dipakai sendiri tanpa mau dishare kepada client yang lain.

“Kalau masalah antara loadingnya cepat dan lelet itu tergantung penggunanya. an-tara sebelum jam 8 pagi ke-cepatan upload dan download masih bagus, loadingnya cepat karena sedikit yang mengakses intenet sedangkan jam 8 pagi sampai jam 5 sore kecepatanya lelet karena banyaknya yang mengakses internet, dan ke-cepatan bandwith itu tergan-tung penggunanya,” jelasnya.

“Mengenai kecepa-tan upload memang dibatasi, karena apabila jumlah upload data tidak dibatasi maka yang terjadi yaitu beban server web dalam megirim arus data menjadi padat dan melaku-kan pelayanan (servis) kepada pengguna sehingga dapat menggangu penguna hotspot juga memyebabkan kerusakan

mesin sever karena beban kerja yang meningkat, “ tambahnya.

Tanggapan dari Mahasiswa Sedangkan Aditya Ba-

gus Nugroho, mahasiswa dari Teknik Informatika semester 5 berpendapat bahwa fasilitas area hotspot di UMK bagus, tapi akan lebih bagus kalau di setiap fakultas hotspotnya di maksi-malkan, baik dari segi bandwith maupun luas area hotspot.

Masalah pembagian area hotspot antara yang free dan security menurut Adit pent-ing, “ Kalau dibuat free semua, nanti banyak penggunanya, semakin banyak yang mengak-ses internet dan menyebabkan semakin lemot akses internet dan yang area hotspot yang di security itu memang khu-sus digunakan untuk kalangan tertentu , “ tambahnya.

Solusi terbaik untuk saat ini menurut Adit yaitu setiap jurusan mempunyai hotspot sendiri yang bandwithnya besar dan area converage-nya yang luas. “Area converage yaitu daerah cakupan hotspot, daerah yang bisa kena sinyal hotspot, “ tambahnya.

Di akhir wawancara Among Rangga, selaku ad-ministrator di UPT PSI UMK mengatakan bahwa rencana kedepan PSI akan mengu-nakan teknologi gelombang radius dimana setiap maha-siswa yang ingin mengakses internet harus login terlebih dahulu tujuannya supaya un-tuk mengurangi pengguna hotspot yang dari luar, “ Kalau menambah kapasitas bandwith itu mahal karena di butuhkan biaya yang besar, “ tambahnya. (Iffah,Mustab/Fakta)

Seyum Mahasiswa menggunakan hosport kampus. (dok. fakta)

Page 3: FAKTA XI

FAKTA/Januari/2012 �

Laporan Khusus

Menunggu hingga matahari tenggelam,

berharap dapat mengakses inter-net secepat kilat . Hal itulah kini yang sedang dirasakan maha-siswa Tehnik Informatika (TI), Ahmad Syafiq. Dia berharap adanya perbaikan sistem pada layanan internet.

Leletnya area hotspot di Universitas Muria Kudus (UMK), mau tidak mau megha r u skan mahasiswa untuk menunggu. Kerja cepat dengan jaringan yang baik

menjadi suatu kebutuhan. Namun, kenyata-annya sebagian mahasiswa UMK enggan browsing di kampus pada jam aktif, sekitar pukul 10:00-15:00wib. Karena pada jam tersebut pengguna internet membludak, kecuali bila hari libur. Hal ini menye-babkan Ahmad Syafiq menilai Acces Point di Universitas ma-sih kurang. “ Perlu juga diben-

tuk rekrut administrator untuk mengatur jalannya lalu lintas area hotspot,” jelas Syafiq.

Syafiq menilai penam-bahan Acces Point pada tiap fakultas kini menjadi solusi dari leletnya area hotspot.”Kita tidak bisa bila harus menung-gu hingga matahari tenggelam,

berharap un-t u k

d a p a t mengakses internet secepat kilat,” terangnya.

Leletnya area hotspot juga menyebabkan assistant dosen TI, Muhammad Fahri Rizqi menilai area hotspot di UMK belum memadai.” Seha-rusnya disediakan juga tempat khusus untuk mengakses in-ternet bagi mahasiswa untuk mencari tugas,” tegas Fahri.

Fahri menilai area hot-spot di UMK perlu diberi

password khusus supaya jar-ingan wi-fi gratis ini tidak di-manfaatkan oleh orang luar.

Selain itu Mahasiswa TI Syafiq menambahkan perma-salahan leletnya area hotspot di universitas harus segera diatasi. Pembentukan rekrut administrator akan sangat membantu, mereka akan men-gatur lalu lintas jaringan wifi supaya dapat berjalan dengan baik. Selain mengatur jalan-nya lalu lintas jaringan wifi, rekrut administrator juga akan mencegah bilamana ada per-

etas (hacker) masuk. Jadi dengan adanya rekrut administra-tor, kondisi ini akan memungkinkan sekali bagi para peretas untuk mengakses kartu kredit

pengguna area bersinyal jika hendak melakukan trans-aksi secara daring atau online.

Berbeda dengan syafiq, fahri memaparkan penyediaan tempat khusus lengkap dengan komputer dan jaringan wifinya menjadi solusi bagi mahasiswa yang tidak membawa laptop ataupun netbook. Tentunya tanpa biaya. Dengan begitu, dia berharap tugas yang ban-yak tidak menjadi halangan karena fasilitas yang lengkap. (Siti Anisah/Fakta)

Solusi Sinyal Lelet

Page 4: FAKTA XI

FAKTA/Januari/2012�

Sudut Kampus

Sistem registrasi yang ada di Universitas Muria Kudus (UMK) selalu menyisakan

kekecewaan tersendiri. Kekecewaan tersebut diantaranya sistem yang ada saat ini, masih di rasa cukup sulit dan kurang efisien. Sistem registrasi online pun menjadi wacana yang berkembang dikalangan mahasiswa selama tiga tahun terakhir.

Dani Luthvi H. selaku Presiden BEM FKIP UMK berpendapat bahwa sistem online akan sangat menguntungkan, karena dengan sistem ini pengelola universitas akan lebih mudah menertibkan sistem pembayaran yang ada. Mahasiswa pun akan merasa lebih nya-man.

“Pelayanan mahasiswa terutama registrasi harus lebih bagus lagi, jangan sampai mengesa-mpingkan kenyamanan mahasiswa,” ujarnya. Ia juga manambahkan bahwa proses entri Kartu Rencana Study (KRS) yang berjubel, sangat tidak kondusif. Apalagi jika fakultas tersebut memiliki

jumlah mahasiswa yang cukup banyak seperti Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

“Dengan adanya sistem online, maha-siswa yang rumahnya jauh (nglaju) tidak perlu bolak-balik ke kampus, karena mereka hanya perlu online saja untuk registrasi sekaligus membayar”, tambahnya.

“Kelemahan dari sistem kuno itu juga sangat fatal yaitu mahasiswa dapat seena-knya sendiri mengatur ulang pembayaran SKS (Sistem Kredit Semester). Beberapa ma-hasiswa bahkan ada yang mengganti jumlah pembayaran SKS menjadi dua atau bahkan tiga kali lipat dari jumlah aslinya, dengan me-malsukan stempel.”, tandasnya.

Dani juga menyarankan agar pihak pen-gelola lebih berkomitmen dan serius dalam merealisasikan sistem tersebut, tentu dengan bantuan pihak-pihak terkait. “Proses penyusu-nan sistem registrasi online hanya membutuh-kan waktu maksimal dua tahun, tetapi kembali

Perlunya Sistem Registrasi Online di UMK

Badan Eksekutif Mahasiswa fakultas kegu-ruan dan Ilmu pendidikian (BEM FKIP)

membuat gebrakan baru dengan mengadakan ma-hasiswa award bertemakan “Mahasiswa Pembaharu Bangsa”. “Kompetisi ini diadakan dengan tujuan untuk memberikan apresiasi untuk mahasiswa yang aktif dalam perkuliahan maupun organisasi.”, ung-kap panitia mahasiswa award, Daniar Riza.

Sebelum acara puncak pada Hari Selasa tanggal 24 Januari 2012 di Ruang Seminar Ge-dung Rektorat lantai IV, peserta melewati be-berapa tahap. Pertama, peserta mengisi formulir yang disediakan oleh panitia. Selanjutnya, peser-ta akan menjalani sesi interview dihadapan lima

juri yang terdiri dari Presiden BEM, Ketua Pani-tia, dan perwakilan dari masing-masing progdi.

Pada sesi ini peserta diseleksi dan peserta yang lolos akan menjadi nominator penerima Mahasiswa Award. Adapun nominator-nomi-nator Mahasiswa Award adalah Uswatun Hasa-nah (PGSD Semester III), Miftahul Ulum (PBI Semester V), Sofi Maylina (PBI Semester V), dan Ravitasari (PBI Semester V).

Selain mendapat sertifikat dan sejumlah uang , nantinya pemenang Mahasiswa Award kelak menjadi garda depan mahasiswa FKIP yang ikut andil dalam memecahkan masalah-masalah serta mampu memotivasi mahasiswa. (Okky/Fakta)

BEM FKIP adakan Mahasiswa Award

Page 5: FAKTA XI

FAKTA/Januari/2012 �

Sudut Kampus

Perlunya Sistem Registrasi Online di UMKlagi tanpa adanya komitmen tentu akan molor dan molor lagi. Sistem ini harus lebih diusa-hakan lagi, agar dapat terealisasi,” tegasnya.

Beda dengan Dani, Ketua BAAK UMK Sri Gimuni mengungkapkan bahwa wacana men-genai penerapan sistem registrasi online se-benarnya sudah direncanakan sejak tahun 2009 mengingat perkembangan UMK yang san-gat pesat sebagai universitas swasta terbesar ketiga di Jawa Tengah, dan dijanjikan oleh rek-tor akan terealisasi pada Desember 2010. Akan tetapi, sistem tersebut belum dapat diwujudkan tahun ini dikarenakan beberapa faktor.

“Salah satu faktor tersebut, diantaranya adalah belum siapnya pihak bank yang beker-jasama dengan pihak universitas. Hal itu terlihat dari masih adanya beberapa mahasiswa yang belum memiliki rekening dan ATM. Selain itu, pi-hak BAAK juga masih menunggu realisasi proyek sistem registrasi online dari PHKI DIKTI, sehingga pihak BAAK tidak dapat menggunakan anggaran

dalam APBU yang dialokasikan untuk pengadaan sistem itu,” tegas perempuan yang akrab disapa Unik tersebut.

Unik pun berharap agar program tersebut segera terealisasi agar manfaatnya segera dapat dirasakan. Mahasiswa pun tidak perlu bolak-balik ke kampus hanya untuk menyusun jadwal kuli-ahnya. Orang tua pun bisa melihat nilai anak-anak mereka secara langsung dengan cara membuka website UMK. Sekolah-sekolah dan perusahaan-perusahaan juga akan mudah untuk mengk-roscek apakah benar lulusan dari UMK apabila sistem UMK sudah terbuka dan online.

“Sebagai pihak yang bertanggung-jawab, BAAK mengaku bahwasanya dari dulu sebenarnya UMK sudah memiliki komitmen untuk mewujudkan program online tersebut, akan tetapi tanpa adanya ketegasan dan ker-jasama yang solid dengan pihak-pihak terkait maka hal tersebut tidak akan terealisasikan” tambahnya.(Rismanto, A.A. Haq/Fakta)

Turnamen Futsal akan diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)

Fakultas Teknik pada 12-14 Maret 2012. Kegiatan ini bertempat di Markas Futsal Rendeng Kudus. “Alasan dipilihnya cabang olahraga tersebut dikarenakan baru-baru ini futsal menjadi cabang olahraga yang banyak digemari masyarakat, bukan hanya kalangan muda melainkan kalangan tuapun menggemari cabang olahraga ini, “ ujar ketua panitia, Ali Mustakim.

Sasaran kegiatan, tambah Ali, yang akan dilaksanakan bukan hanya dari mahasiswa UMK saja melainkan semua mahasiswa di se-

tiap universitas di wilayah Kudus. “Jumlah team dibatasi sebanyak 32 team, dimana setiap uni-versitas boleh mengajukan lebih dari satu team. Penilaian yang digunakan panitia kegiatan yaitu menggunakan model sistem gugur, “ katanya.

Adapun ketentuan dan syarat untuk dapat mengikuti kegiatan tersebut yang telah ditetap-kan panitia diantaranya, semua peserta adalah mahasiswa dan wajib menunjukkan KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) ketika melakukan registrasi, serta kontribusi peserta sebesar Rp. 150.000,- per team. (Iffah Chifdhiyyah-Ulya Fatimah/Fakta)

Turnamen Futsal Menjunjung Tinggi Sportivitas

Page 6: FAKTA XI

FAKTA/Januari/2012�

Gaya Kampus

Perkembangan teknologi semakin ber-pengaruh di dunia mahasiswa. Seperti

yang sudah kita ketahui, kali ini kita sudah dapat menjumpai laptop, notebook, dan yang paling ter-kini adalah iPad, komputer berbentuk tablet yang hampir menyerupai iPhone namun dengan ukuran yang lebih besar. Barang ini pun sudah menjadi idaman dikalangan mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK).

Hilda Rizki Naifular, salah seorang ma-hasiswa pendidikan bahasa inggris UMK memaparkan bahwa walaupun ia sudah memiliki notebook dan laptop, dirinya tetap memberanikan untuk membeli iPad, meskipun harus merogoh saku sekitar 6 jutaan.

“Harga iPad memang lebih mahal jika dibandingkan dengan laptop atau notebook. Akan tetapi, praktis, simple, dan bisa langsung brows-ing merupakan keunggulan yang dimiliki,” jelas mahasiswa berumur 19 tahun ini.

Hilda menambahkan, kegiatan yang paling sering di-lakukan adalah mendonwload buku. Selain itu, waktu luangnya digunakan untuk bermain game, daripada bergabung di jejaring sosial facebook.

Di sisi lain, Rhoedy Setiawan Pembantu Dekan II Fakultas Teknik UMK, menjelaskan bagi mahasiswa iPad bagus untuk dimiliki, karena membuat peker-jaan lebih mudah. Terutama dalam hal menulis, membaca teks, mencatat, excel (perhi-

tungan). Namun, bukan berarti perlu karena disesuaikan dengan pokok pekerjaan pengguna misalnya Mahasiswa Sistem Informasi (SI), iPad bisa digunakan untuk membuat program tablet. Sedangkan untuk kalangan dosen, iPad belum sepenuhnya, diperlukan karena masih familiar dengan laptop.

“Sebenarnya kemampuan program iPad dan notebook hampir sama. Namun karena ada iPad lebih kecil, ringkas, dan dapat digunakan untuk

menulis sebuah buku dengan kemampuan layar sentuh yang membedakan dengan notebook,” tegasnya.

Munawir Hamzah, mahasiswa Universitas Muria Kudus, progdi SI se-mester 3, menjelaskan pengguna iPad bagi mahasiswa hampir sama dengan

laptop ataupun netebook. iPad dapat digunakan untuk media men-cari informasi, media penyimpan data, jikalau iPad mempunyai kelebihan adalah lebih mudah dan simple daripada laptop.

“Begitu pula bagi mahasiswa, belum begitu diperlukan karena ke-gunaan iPad belum begitu

dibutuhkan, akan tetapi untuk mengenal teknologi paling tidak mahasiswa tahu tentang iPad,” tambahnya.

Rhoedy menambahkan dalam perkembangannya, nantinya iPad

akan semakin berkembang, baik dari segi konten, kecepatan akses maupun

penggunaanya seperti layar sentuh yang dulunya memakai pen akan berkembang

dengan memakai telunjuk tangan. (Citra, Aan/Fakta)

Praktisnya iPadku

Hild

a R

izki

Nai

filar

/Fak

ta

Page 7: FAKTA XI

FAKTA/Januari/2012 �

Opini

Hotspot adalah sebuah situs yang menawar-

kan akses Internet melalui jarin-gan area lokal nirkabel melalui penggunaan router yang ter-hubung ke sebuah link ke se-buah penyedia layanan Internet. Hotspot biasanya menggunakan teknologi Wi-Fi.

Hotspot sering ditemu-kan di tempat-tempat umum, namun kini, banyak universi-tas-universitas dan sekolah-sekolah yang telah memiliki jaringan nirkabel di kampus mereka, salah satunya Uni-versitas Muria Kudus.

Ketika UMK mema-suki usia 29 tahun, Universitas Muria Kudus (UMK) terus melengkapi berbagai fasilitas di lingkungan kampus. Salah satunya adalah dengan me-nyediakan area hotspot yang bisa digunakan untuk ngenet (internet, Red) secara gratis.

Fasilitas tersebut tam-paknya tidak disia-siakan oleh para mahasiswa UMK yang kini berjumlah ribuan. Ter-bukti, mereka yang memiliki laptop banyak memanfaatkan untuk ngenet ria. Sehingga hal ini menjadikan suasana kam-pus UMK semakin hidup.

Namun pada kenyatan-nya, banyak dari mahasiswa

berbagai jurusan yang merasa kecewa mengenai hotspot yang telah disediakan oleh universi-tas. Sehingga memunculkan banyak keluhan, khususnya mengenai koneksi internet (hotspot) yang lelet.

Penulis sebagai maha-siswi dari Fakultas Teknik (Sistem Informasi) yang se-dikit banyak mengetahui ten-tang jaringan internet, meny-impulkan kemungkinan men-gapa koneksi internet di area UMK lelet. Karena sebenarnya keleletan itu tergantung dari penggunanya masing-masing, karena sebenarnya hal itu ter-jadi karena adanya pengguna hotspot “nakal” yang menggu-nakan NETCUT ,yaitu sebuah aplikasi yang dapat memotong koneksi serta menyerap semua sinyal koneksi yang ada.

Sehingga seberapa luas area hotspot itu, dan seberapa besar bandwidth yang dise-diakan, hanya bisa digunakan oleh pengguna tersebut saja. Yang menjadikan pengguna lain merasakan keleletan terse-but. Maka dari itu dibutuhkan yang namanya pendidikan karakter guna membentuk karakter mahasiswa yang ses-uai dengan slogan UMK “cer-das dan santun”.

Di area Fakultas Teknik, Penulis merasakan hal yang sama mengenai keleletan koneksi internet. Bahkan siny-al untuk Handphone (HP) saja juga sulit. Keleletan itu juga ditunjukkan dengan penuh-nya sinyal, namun tidak bisa terkoneksi dengan internet. Mungkin hal itu dikarenakan faktor lokasi Fakultas Feknik yang berada dibawah tanah. Padahal, terkadang pihak fakultas teknik juga sampai menghubungi pihak UPT PSI untuk membenahi koneksi in-ternet tersebut. Namun hasil-nya sama saja.

Untuk kedepan alangkah baiknya jika diterapkan sistem member dimana member atau mahasiswa akan memiliki user name dan ID tersendiri, seperti yang telah diterapkan di uni-versitas lain. Jadi setiap member tidak perlu takut atau khawatir kehabisan bandwidth.

Hasil Dari masalah-ma-salah yang ada tersebut, Penu-lis berharap ada perbaikan untuk masalah fasilitas yang ada, khususnya hotspot. Se-hingga keluarga besar UMK dapat merasakan kenyamanan sesuai yang diharapkan dan tidak menimbulkan masalah-masalah dikemudian hari.

Memperketat Penggunaan HostpotOleh : Amie Noveyrilla

Page 8: FAKTA XI

FAKTA/Januari/2012�

Sastra

Perjuangan

Kubuka lembar demi lembarMantapkan hati berontakTapi tetap tangguh Walau rintangan menggoda

Sadar akan tujuanHidupkan semangat bergeloraDongkrak keterpurukanBuang kemalasan

Teringat tempo dulu, teteskan air mataKu usap, tak perlu adaKini ku harus bisa ciptakan bahagiaHanya diri sendiri yang mampu merubah keadaan raga ini

Oleh : Vika Wijayanti

SyukurSyukur kupanjatkanKarunia yang tlah diberikanHingga kudapat berdiri di siniSandang sebuah gelarMeski dengan keterbatasanNamun..Ku harus jadi yang terbaikDengan kemampuan, doa dan harapanKan ku ukir sejarahMenuju revolusiKarena ku tahuIlmu adalah pelita kehidupanCerdaskan akal, budi dan pikiranTuk tinggikan derajat bangsa

Pelindung: Rektor Universitas Muria Kudus, Pengarah: Pembantu Rektor III Universitas Muria Kudus, Penanggung Jawab: Pimpinan Umum UMK Jurnalistik Divisi PEKA, Pimpinan

Redaksi : Rismanto, Layoter : Ahmad Arinal Haq, Editor: Much Harun, Imam Khanafi, Titik malikah, Septianti, Reporter: Amie Noveyrilla, Citra Ayu Lestari, Dwi Anis Fitriyanoi, Oki Setiawan, Siti Anisah, SupraptiWahyu Mulyani, Ulya Fatimah, Vika Wijayanti. Alamat: Gedung PKM Lantai 2

Universitas Muria Kudus.