35
i FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PERAWAT PADA PERAWATAN LUKA PASCA OPERASI DI RUANG RAWAT BEDAH RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan STIKES A. Yani Yogyakarta Disusun Oleh: DWI ASTUTI 32115012 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

i

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PERAWAT PADA PERAWATAN LUKA

PASCA OPERASI DI RUANG RAWAT BEDAH RSUD PANEMBAHAN SENOPATI

BANTUL YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan STIKES A. Yani Yogyakarta

Disusun Oleh: DWI ASTUTI

32115012

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

2013

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

ii

HALAMAN PENGESAHAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PERAWAT PADA PERAWATAN LUKA

PASCA OPERASI DI RUANG RAWAT BEDAH RSUD PANEMBAHAN SENOPATI

BANTUL YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Oleh: DWI ASTUTI

NPM: 32115012

Telah dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan Diterima Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Keperawatan di Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Tanggal : 05 Februari 2013

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini tidak terdapat

karya tulis yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, Februari 2013

Dwi Astuti

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan

rahmat, barakah dan hidayahNya sehingga peneliti bisa menyelesaikan skripsi yang

berjudul Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri

Perawat pada Perawatan Luka Pasca Operasi di Ruang Rawat Bedah RSUD

Panembahan Senopati Bantul.

Skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan, arahan, masukan dan

bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu dan pada

kesempatan ini dengan kerendahan hati peneliti mengucapkan terimakasih yang

setulus-tulusnya kepada:

1. dr. I Edi Purwoko, Sp.B., M.Kes., selaku Ketua STIKES A Yani Yogyakarta.

2. Dwi Susanti, S. Kep. Ns., selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES A

Yani Yogyakarta.

3. Abdul Majid S.Kep., Ns., M.Kep. selaku Pembibimbing I yang dengan sabar telah

memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti.

4. Sulistyaningsih S.Kep.,Ns, selaku pembibimbing II yang juga penuh kesabaran dan

tekun telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti.

5. dr. I Wayan Sudana, M.Kes., selaku Direktur RSUD Panembahan Senopati Bantul.

6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang berperan baik langsung

maupun tidak langsung dalam penyusunan hasil penelitian ini.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya

sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya.

Akhirnya besar harapan peneliti semoga penelitian ini bermanfaat bagi kita

semua. Amin

Yogyakarta, Februari 2013

Peneliti

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

v

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PERAWAT PADA PERAWATAN LUKA

PASCA OPERASI DI RUANG RAWAT BEDAH RSUD PANEMBAHAN SENOPATI

BANTUL YOGYAKARTA

Dwi Astuti 1, Abdul Majid 2, Sulistyaningsih 3

INTISARI Latar Belakang: APD adalah alat untuk melindungi tubuh pekerja dari potensi bahaya atau kecelakaan kerja. Petugas rumah sakit berisiko 1,5 kali lebih besar mengalami infeksi dibandingkan pekerja sektor lain. Salah satu cara perlindungan bagi petugas kesehatan dengan penggunaan APD yang dipengaruhi oleh faktor predisposisi, pendukung, pendorong. Tujuan: Diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan APD pada perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul. Metode: Penelitian survey analitik, metode cross sectional, sampel 30 orang, di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul. Analisis dengan Chi Square, regresi multipel logistik IK 95%. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan 53,3% perawat menggunakan APD dalam perawatan luka pasca operasi. Tidak ada hubungan antara pendidikan (ρ=1.000), masa kerja (ρ=0.26), sikap (ρ=0.299) dengan penggunaan APD. Terdapat hubungan antara sarana (ρ=0.001), pengetahuan (ρ=0.001) dengan penggunaan APD. Faktor paling dominan berhubungan dengan penggunaan APD adalah pengetahuan, OR 0,58. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pengetahuan (ρ=0.001), sarana (ρ=0.001) dengan penggunaan APD. Tidak ada hubungan antara pendidikan (ρ=1.000), masa kerja (ρ=0.261), sikap (ρ=0.299) dengan penggunaan APD. Terdapat hubungan antara sarana (ρ=0.001), pengetahuan (ρ=0.001) dengan penggunaan APD. Faktor paling dominan berhubungan dengan penggunaan APD adalah pengetahuan, OR 0,58 (0.005–0.622) IK 95%. Kata Kunci: APD, Kecelakaan Kerja, Faktor Perilaku ______________________________________ 1Mahasiswa STIKES A Yani Yogyakarta 2Dosen Poltekes Kemenkes Yogyakarta 3Dosen STIKES A Yani Yogyakarta

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

vi

FACTORS ASSOCIATED WITH THE USE OF PARAMEDIC PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENTS IN POST-OPERATIVE WOUND CARE IN

THE AFTER-SURGERY WARD AT PANEMBAHAN SENOPATI LOCAL HOSPITAL, BANTUL YOGYAKARTA

Dwi Astuti1, Abdul Majid2, Sulistyaningsih3

ABSTRACT

Background: Personal Protective Equipment (PPE) is an equipment to protect a worker’s body from accidents. The health-workers at risk are of 1,5 times greater than other sector’s workers. One way to protect health workers is the utilization of PPE that is influenced by predisposing, enabling, reinforcing factors. Objective: To study the factors associated with the use of PPE in post-operative wound care in the after-surgical ward at Panembahan Senopati Local Hospital, Bantul. Method: An analytical survey research by operating a cross-sectional method on a sample of 30 nurses was conducted in the After-Surgical Ward at Panembahan Senopati Local Hospital, Bantul. Data collected were analyzed with Chi Square and multiple logistic regressions with 95% level of confidence. Results: The study showed that 53.3% nurses used PPE during post-operative wound care. There was no relation between the use of PPE with health-workers’ education (ρ=1.000), period of employment (ρ=0261), and attitude (ρ=0299). An association between equipment availability and the use of PPE was found (ρ=0.001). The most dominant factor associated with the use of PPE is the workers’ knowledge (OR=0.58). Conclusion: There was a significant relationship between the use of PPE with knowledge (ρ=0.001) and equipment (ρ=0.001). There was no relationship between the use of PPE with education (ρ=1.000), period of employment (ρ=0261), and attitude (ρ =0299). The most dominant factor associated with the use of PPE is knowledge (OR=0.58 (0.005–0.622, LC 95%). Keywords: PPE, accidents, behavioral factors ______________________________________ 1Student at STIKES Achmad Yani, Yogyakarta 2Lecturer at POLTEKES of the Ministry of Health, Yogyakarta 3Lecturer at STIKES Achmad Yani, Yogyakarta

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........ .................................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN………………………………………………………………………………………………….iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... iv

INTISARI .......................................................................................................................... v

ABSTRACT ..................................................................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ..................................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 5

D. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 6

E. Keaslian Penelitian .............................................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 8

A. Tinjauan Teori..................................................................................................... 8

1.Pembedahan ..................................................................................................... 8

2.Perawatan Luka .............................................................................................. 13

3.Alat Pelindung Diri (APD) ............................................................................ 19

B. Landasan Teori .................................................................................................. 29

C. Kerangka Teori ................................................................................................. 31

D. Kerangka Konsep Penelitian ............................................................................. 32

E. Hipotesa ............................................................................................................. 32

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................. 33

A.Desain Penelitian ............................................................................................... 33

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

x

B.Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................................. 33

C.Populasi dan Sampel .......................................................................................... 33

D.Variabel Penelitian ............................................................................................. 34

E.efinisi Operasional.............................................................................................. 36

F.Validitas dan Reliabilitas .................................................................................... 38

G.Alat dan Metode Pengumpulan Data ................................................................. 40

H.Metode Pengolahan dan Analisis Data .............................................................. 42

I. Etika Penelitian................................................................................................... 44

J.Pelaksanaan Penelitian ........................................................................................ 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................ 48

A.Hasil Penelitian .................................................................................................. 48

B.Pembahasan ........................................................................................................ 56

C.Keterbatasan Penelitian ...................................................................................... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 60

A.Kesimpulan ........................................................................................................ 60

B.Saran................................................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 62

LAMPIRAN

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

xi

DAFTAR GAMBAR

Hal Gambar 2.1 Kerangka Teori..................................................................... 31

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian………………………………...

32

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

xii

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel Penelitian…………………... 36

Tabel 4.1. Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Pendidikan, Masa Kerja, Pengetahuan, Sikap Dalam Perawatan Luka Pasca Operasi di Ruang Rawat Bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2013............................................... 49

Tabel 4.2.

Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Sarana Prasarana dalam Perawatan Luka Pasca Operasi di Ruang Rawat Bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul. Tahun 2013.................................................................................... 50

Tabel 4.3.

Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Penggunaan APD dalam Perawatan Luka Pasca Operasi di Ruang Rawat Bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2013..................................................................................... 51

Tabel 4.4.

Hubungan Faktor Predisposisi dengan Penggunaan APD…. 51

Tabel 4.5.

Kandidat Pemodelan Analisa Multivariat dengan uji Regresi Logistik…………………………………………..... 54

Tabel 4.6.

Full Model Analisa Multivariat dengan uji Regresi Logistik…………………………………………………….. 54

Tabel 4.7.

Hasil Pemodelan Analisa Multivariat dengan uji Regresi Logistik…………………………………………………...... 55

Tabel 4.8.

Model Akhir Analisa Multivariat dengan uji Regresi Logistik…………………………………………………...... 55

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Penyusunan KTI

Lampiran 2 Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 3 Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 4 Kuesioner Penelitian

Lampiran 5 Ijin Uji Validitas

Lampiran 6 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas

Lampiran 7 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 8 Ijin Penelitian dari Sekretariat Daerah Propinsi DI Yogyakarta

Lampiran 9 Ijin Penelitian dari BAPEDA Kabupaten Bantul

Lampiran 10 Ijin Penelitian dari RSUD Panembahan Senopati Bantul

Lampiran 11 Tabulasi Data Penelitian

Lampiran 12 Hasil Analisa Univariat

Lampiran 13 Hasil Analisa Bivariat

Lampiran 14 Hasil Analisa Multivariat

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan kerja adalah bagian dari kesehatan masyarakat atau aplikasi dalam

suatu masyarakat pekerja dan masyarakat sekitarnya yang mempunyai tujuan untuk

mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya baik secara fisik, mental maupun

sosial bagi masyarakat pekerja dan masyarakat di sekitar perusahaan atau organisasi

melalui usaha preventif, promotif dan kuratif terhadap gangguan kesehatan akibat

kerja atau lingkungannya (Notoatmodjo, 2003).

Data International Labour Organization (ILO) setiap tahun terdapat 2 juta orang

di dunia yang meninggal karena masalah-masalah kerja, 270 juta orang mengalami

kecelakaan kerja dan 160 juta mengalami penyakit akibat kerja. Data lain dari World

Health Organization (WHO) tahun 2010 dari 35 juta pekerja kesehatan 3 juta

diantaranya terpajan patogen darah, 2 juta terpajan virus Hepatitis B Virus (HBV),

0,9 juta terpajan virus Hepatitis C Virus (HCV) dan 170.000 terpajan virus Human

Imunodeficiency Virus (HIV/AIDS), 15.000 diantaranya menderita HCV, 70.000

HBV, 1000 kasus HIV, lebih dari 90% kasus terjadi di negara berkembang, 8–12%

terjadi pada pekerja Rumah Sakit (Depkes RI, 2010).

Laporan lain tentang penyakit akibat kerja maupun kecelakaan kerja di USA

didapatkan data bahwa terdapat 5000 petugas kesehatan terinfeksi Hepatitis B, 47

positif HIV dan didapatkan 600.000 – 1.000.000 luka tusuk jarum yang dilaporkan

(diperkirakan lebih dari 60% tidak dilaporkan) dalam setiap tahun. Kejadian lain dari

Amerika (1998) mencatat frekuensi angka Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) di

Rumah Sakit lebih tinggi 41% dibanding pekerja lain dengan angka KAK terbesar

adalah Needle Stick Injuries (NSI) atau cedera jarum suntik (Depkes RI, 2010) .

Data angka kecelakaan akibat kerja yang terjadi di Indonesia adalah kasus

Dermatitis Kontak Iritan Kronik Tangan yang dialami oleh 65.4% petugas pembersih

suatu rumah sakit di Jakarta pada tahun 2004, sedangkan menurut penelitian dr

Joseph tahun 2005 - 2007 mencatat bahwa angka KAK NSI mencapai 38-73% dari

total petugas kesehatan. Insiden akut secara signifikan lebih besar terjadi pada

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

2

pekerja rumah sakit dibandingkan dengan seluruh pekerja di semua kategori baik dari

jenis kelamin, ras, umur dan status pekerjaan (Depkes RI, 2010).

Rumah sakit adalah tempat kerja yang tidak bisa terlepas dari adanya kecelakaan

kerja maka setiap petugas berhak mendapatkan perlindungan. Berdasarkan Undang-

Undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan pada pasal 23 Tentang Kesehatan

Kerja menekankan pentingnya kesehatan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja

secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya hingga

diperoleh produktifitas kerja yang optimal. Kesehatan kerja meliputi pelayanan

kesehatan kerja dan pencegahan penyakit akibat kerja.

Petugas kesehatan mempunyai risiko terinfeksi karena kontak dengan penyakit

infeksi maupun cairan tubuh pasien di tempat kerja atau komunitas. Tingginya

paparan darah pada petugas kesehatan akan meningkatkan risiko terinfeksi bagi

petugas kesehatan dimana angka eksposure rate sebesar 3,4/100 pekerja per tahun

dari 24.000 petugas kesehatan yang diamati selama tiga tahun (Yusron, 2008).

Pekerja RS berisiko 1,5 kali lebih besar dari golongan pekerja lain. Probabilitas

penularan HIV setelah luka tusuk jarum suntik yang terkontaminasi HIV 4 : 1000.

Risiko penularan HBV setelah luka tusuk jarum suntik yang terkontaminasi HBV 27

- 37: 100 sedangkan risiko penularan HCV setelah luka tusuk jarum suntik yang

mengandung HCV 3 - 10 : 100 (Depkes RI, 2010).

Penelitian lain tentang Tingkat Risiko Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

dan Higiene Petugas Laboratorium Klinik RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta

ditemukan bahwa berdasarkan penggunaan APD dari 4 laboratorium yang ada

ternyata lebih dari 40% petugas yang ada di 3 laboratorium (Anak, IGD dan

Hematologi) rawan terinfeksi karena tidak menggunakan APD (Anwar dan

Perwitasari, 2006).

Pekerjaan perawat mempunyai risiko yang besar terhadap kecelakaan dan

penyakit akibat kerja. Risiko ini terjadi karena perawat selalu berhubungan langsung

dengan orang sakit sehingga meningkatkan risiko terpapar oleh agen infeksi atau

penyakit, bahaya kimia maupun bahaya fisik (Jarvis, 2007).

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

3

Beberapa penelitian membuktikan bahwa bidang medis mempunyai risiko

terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Menurut penelitian WHO (2002),

darah dan cairan tubuh merupakan media penularan penyakit dari pasien ke tenaga

kesehatan. HBV, HCV, HIV menjadi ancaman terbesar bagi tenaga kesehatan dan

pada tahun tersebut ditemukan 16.000 kasus penularan HCV, 66.000 HBV, 1.000

kasus HIV pada tenaga kesehatan di seluruh dunia (Yusron, 2008).

Data lain dari WHO tahun 2004 menyebutkan dari berbagai macam penyakit

infeksi yang ada dilaporkan bahwa jumlah tenaga kesehatan yang terinfeksi berkisar

antara 20-60% dari semua kasus infeksi di seluruh dunia (Buku Pedoman PPI RS,

2007). Angka kejadian infeksi yang tinggi dan munculnya berbagai macam penyakit

infeksi baru menuntut perlindungan bagi petugas kesehatan, salah satu cara

perlindungan adalah dengan pemakaian APD secara tepat dan benar.

Perlindungan bagi petugas sangat dibutuhkan karena apabila petugas kesehatan

terinfeksi akan berisiko sebagai carier yang dapat menularkan infeksi kepada pasien

maupun petugas yang lain, mengurangi produktifitas kerja serta meningkatkan biaya

kesehatan (Yusron, 2008). Menurut Permenaker No. 08/Men/VII/2010, APD adalah

alat untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh

tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja.

APD untuk keperluan kewaspadaan standar terdiri atas sarung tangan, gaun

pelindung, pelindung mata dan masker bedah. APD yang digunakan oleh petugas

kesehatan harus disesuaikan dengan melakukan penilaian risiko potensi pajanan

terhadap penyakit menular yang mungkin berkaitan dengan prosedur yang dilakukan

saat memberikan pelayanan rutin (WHO, 2008).

Penggunaan APD berhubungan dengan berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut

diantaranya tidak lepas dari cara berperilaku dari para petugas kesehatan. Menurut

teori Green (1980) yang dikutip oleh Notoatmodjo (2007) teori yang membentuk

perilaku dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu: faktor predisposing (prediposisi),

enabling (pendukung) dan reinforcing (pendorong). Faktor-faktor yang tergolong

sebagai faktor predisposisi dalam penggunaan APD antara lain pengetahuan, sikap,

pendidikan dan masa kerja. Faktor pendukung adalah ketersediaan alat sarana atau

prasarana APD sedangkan faktor pendorong merupakan kebijakan dan penilaian

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

4

yang menjadi penyebab tidak langsung yang mempengaruhi perilaku petugas

kesehatan dalam hal ini perawat, sehubungan dengan penggunaan APD yang bisa

berupa kebijakan perusahaan yang mengatur pengawasan serta sanksi yang

diberikan.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul merupakan

rumah sakit yang terus berkembang dan menjadi tujuan rujukan dari puskesmas

maupun rumah sakit di sekitarnya, berbagai macam kasus penyakit ditangani di

rumah sakit ini yang tentunya memerlukan penanganan dan perawatan yang khusus.

Kasus bedah yang masuk ke ruang rawat bedah selama tahun 2011 adalah 2154

orang pasien, 836 pasien diantaranya memerlukan tindakan pembedahan.

Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang

menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang

akan ditangani dengan membuat sayatan untuk tindakan perbaikan yang diakhiri

dengan penutupan dan penjahitan luka. Kasus - kasus pembedahan menuntut

kesiapan petugas dalam penanganan serta perawatan secara aman dan terlindungi

baik sebelum maupun sesudah tindakan pembedahan (Sjamsuhidajat. 2010).

Lingkungan dan fasilitas rumah sakit di Ruang rawat bedah sudah cukup

bersih, ventilasi cukup, pembuangan sampah sudah dipisahkan dan sarana APD juga

sudah

tersedia. Kebijakan tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta Pencegahan

Penyakit Infeksi sudah dilaksanakan oleh RSUD Panembahan Senopati Bantul.

Peneliti tertarik pada kasus bedah karena persentase kasus yang terus meningkat

dan banyaknya masalah yang dihadapi baik sebelum maupun sesudah pembedahan.

Pengamatan peneliti pada bulan Maret 2012, masih didapatkan petugas yang belum

menggunakan APD secara benar dalam melakukan tindakan perawatan luka pasca

operasi. Wawancara dengan tiga perawat yang sedang melakukan perawatan luka

pasca operasi mendapatkan data bahwa mereka tidak menggunakan APD karena

merasa terganggu dalam melakukan tindakan, berdasarkan fakta di atas maka betapa

pentingnya perilaku penggunaan APD itu ditanamkan pada semua petugas rumah

sakit khususnya perawat untuk mengantisipasi dan meminimalkan terjadinya

kecelakaan kerja ataupun penyakit akibat kerja. Kenyataan dan fakta tersebut

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

5

mendorong minat dari peneliti untuk melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang

berhubungan dengan penggunaan alat pelindung diri khususnya pada perawat.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan

masalah,”Apakah Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat

Pelindung Diri Perawat pada Perawatan Luka Pasca operasi di Ruang Rawat Bedah

RSUD Panembahan Senopati Bantul?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan alat

pelindung diri perawat pada perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah

RSUD Panembahan Senopati Bantul.

2. Tujuan Khusus

a) Mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan penggunaan APD

perawat pada perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD

Panembahan Senopati Bantul.

b) Mengetahui hubungan antara sikap dengan penggunaan APD perawat pada

perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan

Senopati Bantul.

c) Mengetahui hubungan antara pendidikan dengan APD perawat pada

perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan

Senopati Bantul.

d) Mengetahui hubungan antara masa kerja dengan penggunaan APD perawat

pada perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD

Panembahan Senopati Bantul.

e) Mengetahui hubungan antara ketersediaan APD perawat dengan

penggunaan APD pada perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah

RSUD Panembahan Senopati Bantul.

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

6

f) Mengetahui faktor yang paling dominan berhubungan dengan penggunaan

APD perawat pada perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah

RSUD Panembahan Senopati Bantul.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Keperawatan

Sebagai masukan dan memberikan informasi untuk mendukung ilmu

keperawatan khususnya dalam penggunaan APD perawat pada saat tindakan

perawatan luka pasca operasi.

2. Bagi Rumah Sakit

Sebagai masukan dan sebagai bahan pertimbangan bagi RSUD Panembahan

Senopati Bantul dalam menentukan kebijakan lebih lanjut di bidang kesehatan

dan keselamatan kerja khususnya dalam penggunaan APD perawat pada saat

tindakan perawatan luka pasca operasi.

3. Bagi Perawat dan Petugas Kesehatan

Sebagai motivasi bagi perawat dan petugas kesehatan untuk menggunakan

APD yang sudah disediakan dan mentaati peraturan pemakaian APD perawat

pada saat perawatan luka pasca operasi.

4. Bagi Peneliti

Sebagai tambahan pengetahuan tentang penggunaan APD perawat pada

tindakan perawatan luka pasca operasi.

E. Keaslian Penelitian

1. Anwar dan Perwitasari (2006), tentang Alat Pelindung Diri (APD) dan Higiene

Petugas Laboratorium Klinik RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta ditemukan

bahwa tingkat risiko berdasarkan penggunaan APD dari 4 laboratorium yang

terdapat di Rumah Sakit ini lebih 40% dari petugas di 3 laboratorium (IGD,

Hematologi dan Anak) berisiko tinggi terhadap infeksi penyakit berbahaya

seperti HIV/ AIDS, virus HBV karena tidak menggunakan APD. Penelitian ini

bersifat cross sectional dengan responden sebanyak 48 orang. Pengumpulan data

dengan sistem angket (penyebaran kuesioner) dan observasi (pengamatan).

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

7

Perbedaan dengan penelitian yang sedang dilakukan oleh peneliti adalah variabel

penelitian, lokasi penelitian, cara analisa data dan responden yang diteliti.

Persamaan dengan penelitian yang sedang dilakukan adalah cara pengumpulan

data dengan metode cross sectional dengan lembar observasi dan kuesioner.

2. Mulyanti (2008), tentang Faktor Predisposing, Enabling dan Reinforcing

Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri Dalam Asuhan Persalinan Normal Di

RS Meuraxa Banda Aceh ditemukan bahwa tidak terdapat hubungan yang

signifikan secara statistik antara variabel umur, ketersediaan APD dengan

penggunaan APD dan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan,

sikap, penilaian dan kebijakan dengan penggunaan APD oleh bidan dalam

melakukan persalinan normal di RSU Meuraxa. Penelitian deskriptif dengan

pendekatan cross sectional, jumlah sampel 29 orang. Wawancara berpegang

pada kuesioner dan lembar observasi. Analisa data menggunakan uji korelasi

pearson dan uji linier berganda pada taraf kepercayaan 95% (α=0,005). Hasil

penelitian menunjukkan bahwa hanya 45% dari populasi bidan yang diteliti

menggunakan APD dengan baik dan benar. Perbedaan dengan penelitian yang

sedang dilakukan peneliti adalah lokasi penelitian, jumlah responden dan

variabel yang diteliti, pada analisa bivariat dilakukan dengan uji chi square (X2),

pada analisa multivariat dengan uji regresi logistik. Persamaan adalah

penggunaan metode pengumpulan data cross sectional dan variabel yang diteliti

3. Wiyoto (2009), tentang Hubungan Gaya Kepemimpinan dengan Kepatuhan

Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Perawat. Penelitian menggunakan metode

kuantitatif dengan jumlah responden 56 perawat dari ruang rawat. Analisis

hipotesis menggunakan regresi sederhana. Hasil penelitian ditemukan adanya

korelasi hubungan yang sangat kuat antara gaya kepemimpinan dengan

kepatuhan perawat dalam penggunaan APD dengan nilai r=0,987, hubungan

signifikan karena ρ=0,000 lebih kecil dari nilai toleransi 0,005. Perbedaan

dengan penelitian yang sedang dilakukan peneliti adalah metode penelitian,

banyaknya responden, metode analisa data dan variabel yang diteliti.

Persamaannya adalah mencari hubungan antara suatu faktor dengan pemakaian

APD, metode penelitian kuantitatif.

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum RSUD Panembahan Senopati Bantul

Penelitian ini dilakukan di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Rumah

sakit ini merupakan rumah sakit Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul yang

terletak di Jl. Dr Wahidin Sudirohusodo no.14 Bantul Yogyakarta.

RSUD Panembahan Senopati adalah rumah sakit tipe B Non Pendidikan

dengan Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah

(PPK-BLUD). Rumah sakit ini memberikan pelayanan kesehatan baik rawat

jalan mupun rawat inap. Pelayanan rawat jalan di RSUD Panembahan Senopati

saat ini mempunyai 18 poliklinik, pelayanan rawat inap terdiri dari 9 ruang

rawat inap dan 1 ruang ICU dengan kapasitas pasien 289 tempat tidur.

Pelayanan rawat inap pada kasus bedah ada di Ruang Rawat Melati dan

Nusa Indah 2 dengan kapasitas pasien 57 tempat tidur dengan jumlah 31

perawat yang mayoritas berpendidikan D3 Keperawatan. Kasus bedah yang

ditangani adalah bedah umum, bedah orthopedi dan bedah onkologi. RSUD

Panembahan Senopati telah mempunyai berbagai program untuk

mengendalikan adanya infeksi nosokomial maupun kecelakaan dan penyakit

akibat kerja. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Infeksi serta

Program Peningkatan Mutu Internal telah melakukan berbagai upaya contohnya

dengan mengadakan sosialisasi, pelatihan dan merencanakan program–

program yang mendukung pengendalian infeksi di rumah sakit. Fasilitas

penggunaan APD sudah disediakan secara memadai oleh rumah sakit.

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

49

2. Analisis Hasil Penelitian

a. Analisa Univariat

Analisa Univariat merupakan salah satu analisis data hasil penelitian

dengan mendistribusikan variabel penelitian ke dalam tabel distribusi

frekwensi.

1) Faktor Predisposing

Dalam penelitian ini faktor predisposing yang dilakukan analisa

univariat adalah umur, pendidikan, masa kerja, pengetahuan dan sikap

responden. Adapun hasil penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut:

Tabel 4.1 Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Pendidikan, Masa Kerja,

Pengetahuan, Sikap Dalam Perawatan Luka Pasca Operasi di Ruang Rawat Bedah RSUD Panembahan Senopati

Bantul Tahun 2013

Faktor Predisposisi Jumlah (frekwensi)

Persentase (%)

Pendidikan a. D IV/ S1 Kep 3 10 b. D3 Kep 27 90

Masa Kerja a. ≤ 5 tahun 16 53.3 b. > 5 tahun 14 46.7

Pengetahuan a. Baik 14 46.7 b. Kurang 16 53.3

Sikap a. Baik 19 63.3 b. Kurang 11 36.7

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa mayoritas

perawat yang dijadikan sampel dalam penelitian ini berpendidikan D3

Keperawatan yaitu sebanyak 27 orang perawat (90%). Masa kerja dari

responden termasuk dalam kategori ≤ 5 tahun sebanyak 16 orang perawat

atau sebesar 53,3% dari jumlah sampel. Berdasarkan faktor pengetahuan

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

50

tentang APD didapatkan hasil bahwa ada 16 orang perawat (53,3%)

dengan pengetahuan kurang dan 14 orang perawat (46,7%) dengan

pengetahuan baik sedangkan untuk faktor sikap didapatkan hasil bahwa

19 orang perawat (63,3%) mempunyai nilai sikap baik serta 11 orang

perawat (36,7%) dengan nilai sikap kurang dalam penggunaan APD.

2) Faktor Pendukung

Faktor pendukung yang dianalisa dalam penelitian ini adalah

ketersediaan sarana prasarana dalam penggunaan APD dengan hasil

dalam tabel berikut:

Tabel 4.2 Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Sarana Prasarana Dalam

Perawatan Luka Pasca Operasi di Ruang Rawat Bedah RSUDPanembahan Senopati Bantul Tahun 2013

Sarana Prasarana Jumlah

(frekwensi) Persentase

(%) Baik 20 66.7 Kurang 10 33.3

Jumlah 30 100

Ketersediaan sarana prasarana menurut hasil penelitian sesuai

dengan Tabel 4.2 diatas didapatkan data bahwa sebanyak 20 orang

responden (66,7%) menyatakan bahwa sarana prasarana baik dan 10

orang responden (33,3%) menyatakan bahwa sarana prasarana

penggunaan APD masih kurang.

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

51

3) Penggunaan APD

Analisa distribusi frekwensi responden berdasar penggunaan APD

didapatkan hasil seperti Tabel 4.3. di bawah ini:

Tabel 4.3. Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Penggunaan APD

Dalam Perawatan Luka Pasca Operasidi Ruang Rawat Bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2013

Penggunaan APD Jumlah

(frekwensi) Persentase

(%) Pakai 16 53.3 Tidak Pakai 14 46.7 Jumlah 30 100

Tabel di atas menunjukkan hasil penelitian bahwa dari 30 responden

yang diteliti terdapat 16 orang perawat (53.3%) yang memakai APD dan

14 orang perawat (46.7%) tidak pakai APD.

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah analisis untuk melihat ada tidaknya hubungan

antara faktor predisposisi dari masing-masing individu dan faktor pendukung

dalam hal ini sarana dan prasarana terhadap penggunaan alat pelindung diri

di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Hubungan ini di analisa dengan uji

chi-square. Hasil analisis tersebut ada pada Tabel 4.4. di bawah ini:

Tabel 4.4.

Hubungan Faktor Predisposisi dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri

Variabel

Penggunaan APD Total % ρ OR

(IK 95%) Ya Tdk f % f %

Pendidikan 0.53 (0.04--0.67) a. DIV/S1 2 67 1 33 3 100 1.000 b. D3 Kep 14 52 13 48 27 100

Masa Kerja 2.31 (0.09-0.89) a. >5 tahun 9 64 5 46 14 100 0.261 b. ≤ 5 tahun 7 34 9 56 16 100

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

52

Variabel

Penggunaan APD Total % ρ OR

(IK 95%) Ya Tidak f % f % Pengetahuan 8

(2.76 - 17.6) a.Baik 12 86 2 14 14 100 0.001 b.Kurang 4 25 12 75 16 100 Sikap 3

(0.64- 4.02) a.Baik 12 63 7 37 19 100 0.299 b.Kurang 4 36 7 64 11 100 Sarana 27

(2.70 - 269.5) a.Baik 15 75 5 25 20 100 0.001 b.Kurang 1 10 9 90 10 100

Berdasarkan hasil penelitian seperti yang ada pada Tabel 4.4. diatas

hasil uji statistik pada faktor pendidikan dan penggunaan APD didapatkan

hasil bahwa responden dengan pendidikan DIV/S1 memiliki persentase

pemakaian APD sebesar 67% dan nilai ρ = 1.000 yang artinya tidak ada

hubungan. Nilai OR antara pendidikan dengan penggunaan APD adalah 0,53

yang berarti bahwa responden dengan pendidikan D3 Kep berpeluang 53%

lebih rendah resikonya untuk tidak menggunakan APD dibandingkan

responden berpendidikan DIV/S1.

Uji statistik antara masa kerja dan penggunaan APD didapatkan hasil

bahwa responden dengan masa kerja > 5 tahun memiliki persentase

penggunaan APD sebesar 64% dengan nilai ρ = 0.261yang artinya tidak ada

hubungan. OR antara masa kerja dengan penggunaan APD adalah 2 yang

berarti bahwa responden dengan masa kerja > 5 tahun berpeluang 2 kali

lebih besar dalam penggunaan APD dibandingkan responden dengan masa

kerja ≤ 5 tahun.

Sedangkan hasil uji antara pengetahuan dan penggunaan APD

didapatkan hasil bahwa responden dengan pengetahuan baik memiliki

persentase penggunaan APD sebesar 86% dan nilai ρ = 0, 001 yang artinya

ada hubungan. OR antara pengetahuan dengan penggunaan APD adalah 8.00

yang berarti bahwa responden dengan pengetahuan baik berpeluang 8 kali

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

53

lebih besar menggunakan APD dibandingkan responden berpengetahuan

kurang.

Hasil uji statistik antara faktor sikap dan penggunaan APD adalah

responden dengan sikap baik mempunyai persentase penggunaan APD

sebesar 63% dengan nilai ρ = 0.299 yang berarti tidak ada hubungan secara

statistik. Nilai OR antara sikap dengan penggunaan APD adalah 3.00 yang

berarti bahwa responden dengan sikap baik berpeluang 3 kali lebih besar

dalam penggunaan APD dari pada responden dengan sikap kurang.

Sedangkan untuk variabel sarana prasarana dengan penggunaan APD

didapatkan responden dengan sarana prasarana baik dan menggunakan APD

sebesar 75% dengan nilai ρ = 0.001 yang artinya ada hubungan. OR antara

sarana prasarana dengan penggunaan APD adalah 27 yang berarti bahwa

responden dengan sarana prasarana baik berpeluang 27 kali lebih besar

dalam penggunaan APD dibandingkan responden dengan sarana prasarana

kurang.

Interpretasi nilai apabila OR > 1 artinya mempertinggi resiko, OR = 1

maka tidak terdapat asosiasi atau hubungan sedangkan apabila OR < 1

artinya mengurangi resiko (Riwidigdo, 2010).

c. Analisa multivariat

Analisa multivariat ini bertujuan untuk mencari faktor apakah yang

paling dominan berhubungan dengan penggunaan alat pelindung diri dalam

perawatan luka pasca operasi di Ruang Rawat Bedah RSUD Panembahan

Senopati Bantul dengan menggunakan uji multipel regresi logistik dengan

tingkat kepercayaan 95%. Faktor yang berpengaruh terhadap penggunaan

APD dalam penelitian ini adalah faktor sikap, sarana dan pengetahuan

seperti dalam Tabel 4.5 di bawah ini:

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

54

Tabel 4.5

Kandidat Pemodelan Analisa Multivariat Dengan Uji Regresi Logistik

Variabel ρ OR Sikap 0.299 3.00 (0.642 – 14.02 ) Sarana 0.001 27 ( 2.70 – 269.5 ) Pengetahuan 0.001 18 (2.756 – 117.6)

Tiga variabel yang menjadi kandidat permodelan seperti Tabel 4.5

diatas yang akan diuji secara multivariat yaitu variabel yang mempunyai

ρ< 0.25. Ketiga variabel tersebut adalah sikap, sarana dan pengetahuan.

Tabel 4.6. Full Model Analisa Multivariat Dengan Uji Regresi Logistik

B S.E. Wald df Sig. Exp (B)

95% C.I.for EXP(B)

Low Upp Sikap -1.444 1.174 1.513 1 .219 .236 .024 2.356 Sarana -3.384 1.442 5.507 1 .019 .034 .002 .573 Pengetahuan -2.824 1.265 4.985 1 .026 .059 .005 .708

Tabel 4.6 di atas menunjukkan hasil dari analisa multivariat terhadap

faktor sikap, sarana dan pengetahuan. Hasil analisa didapatkan data bahwa

sikap mempunyai nilai Exp B (OR) 0.236, sarana dengan OR 0.002 dan

pengetahuan memiliki nilai OR 0.059 pada interval kepercayaan 95%.

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

55

Tabel 4.7. Hasil Pemodelan Analisa Multivariat Dengan Uji Regresi Logistik

Variabel Model 1 Model 2

Sikap 0.219 - Sarana 0.019 0.021 Pengetahuan 0.026 0.019

Berdasarkan hasil permodelan (model ke-2) yang tertera di dalam

tabel 4.7. didapatkan data bahwa variabel sarana (ρ = 0.021) dan

pengetahuan (ρ = 0.19) mempunyai hubungan yang bermakna dengan

penggunaan APD.

Tabel 4.8. Model Akhir Analisa Multivariat Dengan Uji Regresi Logistik

B S.E. Wald df Sig. Exp (B)

95% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Sarana -3.258 1.410 5.339 1 .021 .038 .002 .610 Pengetahuan -2.855 1.214 5.526 1 .019 .058 .005 .622

Tabel diatas menunjukkan bahwa setelah dilakukan kontrol antara

variabel sikap, sarana dan pengetahuan, variabel yang mempunyai pengaruh

terhadap penggunaan APD hanyalah variabel pengetahuan dan sarana

prasarana. Kekuatan hubungan dapat dilihat dari nilai OR masing-masing

variabel. Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa OR pengetahuan

lebih besar dengan nilai 0.058 (0.005 - 0.62) dibandingkan dengan sarana

dengan nilai OR 0,038 (0.002 – 0.610) pada interval kepercayaan 95%.

Sehingga dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor yang paling

dominan berhubungan dengan penggunaan APD pada perawatan luka pasca

operasi di RSUD Panembahan Senopati Bantul adalah faktor pengetahuan.

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

56

B. Pembahasan

1. Faktor predisposisi dalam penggunaan APD

a. Pendidikan

Dari hasil penelitian mayoritas pendidikan responden adalah D3 Kep

yaitu sebesar 90% dari jumlah sampel. Tingkat penggunaan APD secara

presentase di dominasi oleh responden dengan pendidikan DIV/S1 yaitu

sebesar 67%. Nilai Odds Rasio antara pendidikan dengan penggunaan APD

adalah sebesar 54%. Hal ini sesuai dengan teori UNESCO yang dikutip oleh

Lunardi bahwa hasil pendidikan adalah adanya perubahan pada kemampuan,

penampilan atau perilakunya. Perubahan perilaku berkaitan dengan

penambahan pengetahuan, sikap atau ketrampilan (Notoadmodjo, 2007).

Hasil penelitian ini sama dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Mulyanti (2008) bahwa secara statistik tidak ada hubungan antara

pendidikan dengan penggunaan APD.

b. Masa Kerja

Hasil penelitian bahwa sebagian besar responden mempunyai masa

kerja ≤ 5 tahun (53.3%) sedangkan penggunaan APD yang dihubungkan

dengan masa kerja di dominasi oleh responden dengan masa kerja > 5 tahun

dengan persentase sebesar 64%. Hasil uji satatistik antara masa kerja dengan

penggunaan APD menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara masa

kerja dengan penggunaan APD dengan nilai ρ = 0.099.

Menurut Pandji (2001) pengalaman untuk kewaspadaan terhadap

kecelakaan akan bertambah sesuai dengan usia dan masa kerja. Masa kerja

bisa membedakan cara kerja dan kehati-hatian dari pekerja lama dan baru.

Orang yang sudah lama bekerja tentu lebih terampil dan memiliki hasil kerja

yang lebih baik. Teori di atas sesuai dengan hasil penelitian bahwa

responden dengan masa kerja > 5 tahun mempunyai persentase penggunaan

APD yang lebih baik daripada responden yang mempunyai masa kerja ≤ 5

tahun.

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

57

c. Pengetahuan

Hasil penelitian tentang gambaran tingkat pengetahuan tentang

penggunaan APD pada 30 perawat di ruang rawat bedah RSUD Panembahan

Senopati Bantul diperoleh hasil bahwa 53,3% responden masih dalam

kategori pengetahuan kurang. Hasil uji statistik pengetahuan mempunyai

nilai ρ = 0.001 yang artinya ada hubungan antara pengetahuan dan

penggunaan APD dengan nilai OR 18 sehingga responden dengan

pengetahuan baik akan berpeluang 18 kali lebih besar untuk menggunakan

APD dibandingkan dengan responden dengan pengetahuan kurang.

Pengetahuan itu sendiri dapat diperoleh dari pengamatan dan pengalaman

inderawi yang dikenal sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan

aposteriori yang dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila

seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan segala ciri, sifat dan gejala

yang ada pada objek empiris tersebut (Notoadmodjo, 2010). Hubungan ini

didukung dengan hasil analisa multivariat bahwa pengetahuan adalah faktor

yang paling dominan berhubungan dengan penggunaan APD, dengan nilai

ρ = 0.19 dan OR 0.058.

d. Sikap

Penelitian ini mendapatkan data bahwa mayoritas dari responden

(63.3%) memiliki sikap yang baik dalam penggunaan APD. Hasil uji

statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara sikap dengan

penggunaan APD dengan nilai ρ = 0.299.

Sikap adalah determinan perilaku, karena mereka berkaitan dengan

persepsi, kepribadian dan motivasi. Sebuah sikap merupakan suatu keadaan

sikap mental, yang dipelajari dan diorganisasi menurut pengalaman dan yang

menyebabkan timbulnya pengaruh khusus atas reaksi seseorang

menunjukkan rasa suka atau tidak suka seseorang terhadap suatu objek,

orang dan situasi serta dengan siapa seseorang berhubungan.

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

58

Sikap ini memiliki berbagai tingkatan yaitu menerima, merespon,

menghargai dan bertanggungjawab (Notoadmodjo, 2007). Hasil penelitian

ini berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Mulyanti (2008) karena responden dengan kategori sikap baik hanya 63%

yang menggunakan APD, sedangkan sikap dalam penggunaan APD sendiri

masih di dukung oleh faktor yang lain misalnya sarana prasarana,

pengetahuan, lingkungan.

2. Faktor pendukung dalam penggunaan APD

Faktor pendukung dalam penelitian ini adalah ketersediaan sarana

prasarana penggunaan APD. Sarana yang disediakan juga harus memadai dalam

perbandingan antara jumlah pekerja dengan alat (Laurenta, 2001). Data yang

didapat dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 66,7% responden

yang menyatakan bahwa ketersediaan sarana prasarana sudah dalam kategori

baik. Hal ini menunjukkan bahwa RSUD Panembahan Senopati memang sudah

menyediakan fasilitas yang cukup memadai untuk penggunaan APD. Hasil uji

statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara sarana prasarana dan

penggunaan APD dengan nilai ρ = 0.001. Secara proporsi responden yang

menyatakan sarana prasarana dalam kategori baik 75% diantaranya

menggunakan APD di bandingkan dengan responden dengan sarana prasarana

kurang hanya 10% yang menggunakan APD, hal ini mendukung hasil uji

statistik bahwa sarana prasarana berhubungan dengan penggunaan APD.

3. Penggunaan APD

Penggunaan APD yang wajib pada perawatan luka pasca operasi pada

penelitian ini adalah masker, sarung tangan dan gaun. Hasil dari observasi

menunjukkan bahwa responden yang menggunakan APD secara baik dan benar

sebesar 53.3%. Hasil ini menunjukkan bahwa lebih dari sebagian responden

sudah menggunakan APD sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. APD adalah

seperangkat alat yang digunakan oleh pekerja untuk melindungi seluruh atau

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

59

sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya atau

kecelakaan kerja. Secara teknis APD tidak bisa sempurna melindungi tubuh

akan tetapi dapat mengurangi tingkat keparahan dari kecelakaan yang terjadi

(Permenaker, 2010).

Uji statistik antara faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan

APD dapat disimpulkan bahwa faktor pengetahuan dan sarana mempunyai

hubungan yang signifikan dengan penggunaan APD. Sedangkan dari analisa

multivariat didapatkan hasil bahwa pengetahuan adalah faktor yang paling

dominan berhubungan dengan penggunaan APD dengan nilai ρ = 0.19 dan nilai

OR = 0.058 dengan interval kepercayaan 95%.

C. Keterbatasan Penelitian

Ketika melakukan penelitian, peneliti menyadari bahwa penelitian ini

memiliki keterbatasan yaitu observasi terhadap penggunaan APD hanya

dilakukan satu kali observasi sehingga belum bisa memberikan gambaran yang

sebenarnya. Sebaiknya observasi dilakukan minimal tiga kali observasi, karena

pada saat tidak dilakukan observasi kemungkinan responden dapat melakukan

tindakan yang tidak sesuai prosedur penggunaan APD sesuai kriteria dalam

penelitian.

Faktor yang tidak diteliti adalah faktor pendukung yang berupa peraturan

dan kebijakan yang ditetapkan oleh rumah sakit atau instansi yang berwenang

khususnya pada penggunaan APD pada penelitian ini, karena peneliti tidak bisa

mengendalikan faktor tersebut.

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan penggunaan

APD dengan nilai ρ = 0.001

2. Tidak terdapat hubungan secara statistik antara faktor sikap dengan

penggunaan APD dengan nilai ρ = 0.299

3. Tidak terdapat hubungan secara statistik antara faktor pendidikan dengan

penggunaan APD dengan nilai ρ = 1.000.

4. Tidak terdapat hubungan secara statistik antara faktor masa kerja dengan

penggunaan APD dengan nilai ρ = 0.261

5. Terdapat hubungan yang signifikan antara sarana prasarana dengan

penggunaan APD dengan nilai ρ = 0.001.

6. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan penggunaan APD adalah

faktor pengetahuan dengan nilai OR = 0.058 (0.05 - 0.622).

B. Saran

Berdasarkan hasil, pembahasan dan kesimpulan dari penelitian tentang faktor –

faktor yang mempengaruhi penggunaan APD pada perawatan luka pasca operasi

di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul ada beberapa saran

yang peneliti ajukan antara lain:

1. Bagi RSUD Panembahan Senopati

a. Dilihat dari persentase pendidikan dari 30 responden hanya ada 3

responden yang sudah berpendidikan DIV/S1. Saran yang kami ajukan

adalah agar RSUD Panembahan Senopati bisa meningkatkan kegiatan

misalnya sosialisasi, pelatihan atau kegiatan lain yang bisa mendukung

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

61

pendidikan sehingga bisa berpengaruh baik terhadap pengetahuan dan

kinerja perawat.

b. Pengetahuan perawat tentang penggunaan APD dengan kriteria kurang

masih cukup tinggi (53,3 %). Saran bagi RS maupun petugas PPI agar

diberikan sosialisasi ataupun Continuing Nursing Education (CNE)

tentang APD sehingga pengetahuan karyawan dapat ditingkatakan dan

akan berpengaruh baik pada penggunaan APD.

c. Mayoritas responden sudah memiliki nilai sikap yang baik terhadap

penggunaan APD namun masih ada 36, 7 % yang memiliki nilai sikap

kurang. Saran agar RS dan PPI memotivasi karyawan, memberikan

sosialisasi ataupun diskusi serta melakukan pengawasan secara

berkesinambungan terhadap karyawan dalam penggunaan APD

sehingga diharapkan karyawan akan menjadi terbiasa dengan

penggunaan APD.

d. Sarana prasarana penggunaan APD menurut mayoritas responden sudah

ada, namun ada sebagian kecil responden yang menyatakan belum ada.

Mohon kepada pihak pengelola sarana dan prasarana bisa melakukan

kontrol apakah sarana yang disediakan memang sudah memadai baik

dalam jumlah maupun mutunya. APD yang masih kurang tersedia dari

hasil penelitian ini adalah gaun pelindung.

2. Bagi Perawat, diharapkan hasil penelitian ini bisa bermanfaat sebagai

masukan dan motivasi untuk menggunakan APD secara baik sehingga bisa

meminimalkan terjadinya penyakit maupun kecelakaan akibat kerja.

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

62

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, A. &Perwitasari, D. (2006). Alat Pelindung Diri(APD) dan Higiene Petugas

Laboratorium Klinik RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi revisi.

Jakarta. PT Rineka Cipta. Boediono, S.(2003). Hygiene Perusahaan dalam Bunga Rampai Hiperkes dan K3. Buku Protap Pelayanan Keperawatan RSUD Panembahan Senopati Tahun 2009. Dahlan, M. S.(2008). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Edisi 3. Jakarta.

Salemba Medika Depkes RI. (2009). Buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSUD

Panembahan Senopati Bantul. . (2007). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan

Fasilitas Kesehatan Lainnya, Kesiapan Menghadapi Emerging Infectious Disease Jakarta

. (2010). Pedoman Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di Instalasi Farmasi

Rumah Sakit (K3-Ifrs). Jakarta Hidayat. (2008). Ketrampilan dasar praktik klinik. Jakarta. Salemba Medika Inetna (2007). Buku Practical Wound Management, From Caring To Curing

Wound.Yogyakarta. Jarvis, W.R. (2007). Hospital Infections. USA. Lippincott Jarvis & Wilkins 5th

Edition. A Wolters Kluwer Business. Iskandar, A. M. (2010). Tentang Alat Pelindung Diri. Peraturan Menteri Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor Per.08/Men/VII/2010. Istikomah, N. (2010). Perbedaan Perawatan Luka dengan Povodine Iodine 10% dan

NaCl 0.9% Terhadap Penyembuhan Luka Operasi Prostatektomi di Ruang Anggrek RSUD Tugurejo Semarang.

Lolok, L.,Kusnanto, H. & Subronto, Y.W. (2006). Manajemen Risiko Penularan

Penyakit HIV/AIDS di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

63

Machfoed. (2008). Statistic Deskriptif. Cetakan ke-6. Yogyakarta. Fitramaya Morison M.J. (2003). Manajemen Luka. Jakarta. EGC Mulyanti, D. (2008). Faktor Predisposing, Enabling dan Reinforcing Terhadap

Penggunaan Alat Pelindung Diri Dalam Asuhan Persalinan Normal Di RS Meuraxa Banda Aceh

Nursalam . (2008). Konsep dan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Edisi 2.

Jakarta. Salemba Medika Notoatmodjo, S.(2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta. . (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta. Rineka Cipta. . (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta.Rineka Cipta. Pandji, A. (2001) Psikologi Kerja. Yogyakarta. Liberty Presiden Republik Indonesia. (1992). UU Nomor : 23 Tahun 1992 Tentang

Kesehatan. Jakarta. Tanggal : 17 September 1992 Kementerian Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia. (2010).

Per.08/Men/VII/2010 Tentang Alat Pelindung Diri. Jakarta. Tanggal: 06 Juli 2010

Riwidigdo, H. (2009). Statistik untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta. Pustaka

Rihama. Rothrock, JC. PhD. (2007). Care Of The Patient In Surgery. Elshevier Mosby San

Antonio. Texas. Saryono. (2011). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Mitra Cendekia Sjamsuhidajat. (2010). Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta. EGC Sugiyono.(2008). Metodologi Penelitian Kualitatif R&D. Bandung. Alfabeta. Suma'mur, P.K. (1992). Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan Kerja.

Jakarta. P.T. Toko Gunung Agung. Supari, S.F. (2006). Kepmenkes tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian

Infeksi di Rumah Sakit Dan Fasilitas Kesehatan lainnya.

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ...repository.unjaya.ac.id/2663/2/Dwi Astuti_32115012...perawatan luka pasca operasi di ruang rawat bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul . Metode:

64

Suriadi. (2004). Perawatan Luka. Jakarta. Penerbit CV Sagung Seto. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja (Lembaran

Negara Republik Indonesia Wawan &Wati. (2011). Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta.

Nuha Medika. WHO (2008). Infeksi Saluran Nafas Akut Yang Cenderung Menjadi Epidemic Dan

Pandemic. Jenewa: WHO Wiyoto, M. (2009). Hubungan Gaya Kepemimpinan dengan Kepatuhan Penggunaan

Alat Pelindung Diri pada Perawat. Yusron, M. (2008). Kepatuhan Prinsip-Prinsip Pencegahan Infeksi (Universal

Precaution) pada Perawat di RSUD Abdoel Muluk Bandar Lampung.