Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DINAMIKA
KELOMPOK TANI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) DI DESA
KARANG ANYAR KECAMATAN BERINGIN KABUPATEN
DELI SERDANG
SKRIPSI
OLEH:
PUTRI KHOIROH
150304081
AGRIBISNIS
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
Universitas Sumatera Utara
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DINAMIKA
KELOMPOK TANI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) DI DESA
KARANG ANYAR KECAMATAN BERINGIN KABUPATEN
DELI SERDANG
SKRIPSI
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian,
Universitas Sumatera Utara
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
i
ABSTRAK
PUTRI KHOIROH, (150304081/Agrisbisnis), dengan judul penelitian“ Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Dinamika Kelompok Tani Padi Sawah (Oryza
sativa L.) di Desa Karang Anyar, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli
Serdang”. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2019 dibawah bimbingan Ibu
Dr. Ir. Tavi Supriana, MS, dan Bapak Dr. Ir. Hasman Hasyim, M.Si Program
Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
Aspek dinamika kelompok ini memberikan peluang sebesar-besarnya kepada
anggota untuk bekerjasama dan berpartisipasi dalam kegiatan kegiatan kelompok.
Tujuan Penelitian ini adalah: Menganalisis faktor internal dan eksternal apa saja
yang berpengaruh dengan dinamika kelompok tani padi sawah. Penentuan daerah
penelitian dilakukan secara purposive. Besar responden ditentukan dengan metode
Slovin yaitu sebanyak 36 responden. Metode analisis yang digunakan adalah
metode analisis regresi linear berganda, untuk mengetahui faktor internal dan
eksternal yang berpengaruh dengan dinamika kelompok tani. Hasil penelitian
menunjukkan: Secara serempak seluruh variabel berpengaruh nyata dengan
dinamika kelompok tani padi sawah dan secara parsial luas lahan berpengaruh
nyata dengan dinamika kelompok tani padi sawah, sedangkan umur, jumlah
anggota, keluarga, tingkat pendidikan, lama berusahatani, intensitas penyuluhan
dan ketersediaan sarana produksi tidak berpengaruh nyata dengan dinamika
kelompok tani padi sawah.
Kata kunci : Faktor Internal, Faktor Eksternal, Dinamika Kelompok Tani.
Universitas Sumatera Utara
ii
ABSTRACT
PUTRI KHOIROH, (150304081 / Agrisbisnis), with the research title "Factors
Affecting the Dynamics of Rice Farmers Group (Oryza sativa L.) in Desa
Karang Anyar, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang". Conducted in
2019 under the guidance of Ibu Dr. Ir. Tavi Supriana, MS, and Bapak Dr. Ir.
Hasman Hasyim, M.Sc, Agribusiness Study Program, Faculty of Agriculture,
University of North Sumatra.
This group dynamics aspect provides the greatest opportunity for members to
collaborate and participate in group activities. The objectives of this research
are: Analyzing internal and external factors that influence the dynamics of farmer
groups. Determination of the study area done purposively. Respondents
determined by the Slovin method, which were 36 respondents. The analytical
method used is the method of multiple linear regression analysis, to determine
internal and external factors that influence the dynamics of farmer groups. The
results showed: Simultaneously all variables significantly affected the dynamics of
farmer groups and partially the land area had a significant effect on the dynamics
of farmer groups, while age, number of members, family, level of education,
duration of counseling and availability of production facilities had no effect real
with the dynamics of farmer groups.
Keywords : Internal Factors, External Factors, Farmer Group Dynamics.
Universitas Sumatera Utara
iii
RIWAYAT HIDUP
PUTRI KHOIROH, lahir di Pagur, Kecamatan Panyabungan Timur, Mandailing
Natal pada tanggal 11 Desember 1995 dari Ayahanda Alm M. Baktar dan Ibunda
Rosni. Penulis merupakan anak kedelapan dari sembilan bersaudara.
Pendidikan formal yang pernah diikuti penulis adalah sebagai berikut:
1. Tahun 2009 lulus dari Sekolah Dasar Negeri 142585 Pagur.
2. Tahun 2012 lulus dari Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Panyabungan
3. Tahun 2015 lulus dari Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Panyabungan,
4. Tahun 2015 diterima di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas
Sumatera Utara melalui jalur SBMPTN.
Kegiatan yang pernah diikuti penulis selama masa perkuliahan antara lain sebagai
berikut:
1. Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Desa Medang Baru,
Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara pada
tahun 2018.
2. Bulan April 2019 Penulis melakukan penelitian skripsi di Desa Karang Anyar,
Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.
3. Anggota Ikatan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian (IMASEP) Fakultas
Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dinamika Kelompok Tani Padi Sawah
(Oryza Sativa L.) di Desa Karang Anyar, Kecamatan Beringin, Kabupaten
Deli Serdang”. Yang merupakan salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar
sarjana di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera
Utara.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, dukungan, dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Dr. Ir. Tavi Supriana, MS, selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, saran,
dan memotivasi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Ibu Dr. Ir. H. Hasman Hasyim, M.Si, selaku Anggota Komisi Pembimbing
yang telah banyak membimbing, mengarahkan, dan memberi kemudahan
kepada penulis selama penulisan skripsi ini.
3. Kepada Dosen Penguji Ibu Ir. Iskandarini, MM, PhD selaku dosen penguji I
yang telah memberikan kritik dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini.
4. Kepada Dosen Penguji Bapak Ir. M. Jufri, M.si selaku dosen penguji II yang
telah memberikan kritik dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini.
5. Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M. Ec. selaku Ketua Program
Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dan
Bapak Ir. M. Jufri, M. Si. selaku Sekretaris Program Studi Agribisnis,
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan
banyak kemudahan selama mengikuti masa perkuliahan.
6. Seluruh dosen di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, khususnya
di Program Studi Agribisnis yang telah mengajarkan ilmu pengetahuan
kepada penulis untuk menjadi bekal penulis di masa yang akan datang.
7. Seluruh staff dan pegawai di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,
khususnya di Program Studi Agribisnis yang telah membantu penulis dalam
Universitas Sumatera Utara
v
urusan administrasi akademik sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
8. Teristimewa buat orang tua tercinta ayahanda Alm M. Baktar, Ibunda Rosni
dan saudara-saudari yang senantiasa memberikan doa, perhatian, kasih
sayang, dukungan, semangat dan materi yang tiada batas kepada penulis.
9. Buat sahabat Tercinta saya Yusnita Farida, Ainun Habibi Hrp, Adidah
Hannum Hsb, Nanda Aliefsa Putri, Putri Mawaddah Siahaan, Fanny Namira,
Nurul Nadhilah, Riski Dwi Saputri, Khairi Sabrina Sitorus, Dwiki Tiarif
Manalu, Khoirun Nisa Lubis, Rizki Wahyuni dan Muhammad Maulana Hsb.
10. Teman-teman seperjuangan Agribisnis 2015 yang tidak dapat penulis
sebutkan satu-persatu yang telah banyak direpotkan, memberikan motivasi,
meluangkan waktu dan pemikiran kepada penulis selama masa perkuliahan
sampai penulisan skripsi.
11. Seluruh instansi dan responden penelitian yang terkait dengan penulisan
skripsi ini yang telah meluangkan waktu dan kesempatannya untuk membantu
penulis dalam mengumpulkan data demi kesempurnaan penelitian penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
skripsi ini. Akhir kata penulis menyampaikan terima kasih dan berharap skripsi ini
dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Medan, Juli 2019
Penulis
Universitas Sumatera Utara
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL........................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 3
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kelompok Tani ................................................................................. 4
2.2 Landasan Teori ................................................................................. 5
2.2.1 Dinamika Kelompok ............................................................... 5
2.2.2 Unsur-Unsur Dinamika Kelompok ......................................... 7
2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dinamika Kelompok ...... 12
2.3 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 15
2.4 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 17
2.5 Hipotesis Penelitian .......................................................................... 18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian ............................................... 19
3.2 Metode Pengambilan Sampel ........................................................... 19
3.3 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 20
3.4 Metode Analisis Data ........................................................................ 20
3.5 Defenisi dan Batasan Operasional .................................................... 24
3.5.1 Defenisi ................................................................................... 24
3.5.2 Batasan Operasional ............................................................... 26
BAB IV DESKRIPSI UMUM DAERAH PENELITIAN
4.1 Letak Geografis dan Luas Wilayah ................................................... 27
4.2 Persentase Penduduk Menurut Jenis Kelamin .................................. 27
Universitas Sumatera Utara
vii
4.3 Persentase Penduduk Menurut Pekerjaan ......................................... 28
4.4 Persentase Penduduk Menurut Agama ............................................. 29
4.5 Sarana Prasarana ............................................................................... 29
4.6 Karakteristik Petani Responden ........................................................ 29
4.2.1 Umur ....................................................................................... 30
4.2.2 Jumlah Anggota Keluarga....................................................... 31
4.2.3 Tingkat Pendidikan ................................................................. 32
4.2.4 Pengalaman Berusahatani ....................................................... 32
4.2.5 Luas Lahan .............................................................................. 32
4.7 Karakteristik Eksternal Responden ................................................... 33
4.8 Dinamika Kelompok Tani Padi Sawah ............................................. 34
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dinamika Kelompok Tani Padi
Sawah ................................................................................................ 40
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan ....................................................................................... 50
6.2 Saran ................................................................................................ 50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
viii
DAFTAR TABEL
No. Uraian Hal.
1.1 Penelitian Terdahulu 15
4.1 Persentase Penduduk Menurut Jenis Kelamin 27
4.2 Persentase Penduduk Menurut Pekerjaan 28
4.3 Persentae Penduduk Menurut Agama 29
4.4 Jumlah Sarana dan Prasarana 29
4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur 30
4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga 31
4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 31
4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Berusahatani 32
4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Luas Lahan 32
4.10 Karakteristik Eksternal Responden 33
4.11 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Aspek Struktur 34
4.12 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Aspek Suasana 36
4.13 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Aspek
Kepemimpinan
38
5.1 Uji Asumsi Normalitas Kolmogorov-Smirnov 40
5.2 Nilai Tolerance dan VIF 41
5.3 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Dinamika Kelompok Tani Padi Sawah 43
Universitas Sumatera Utara
ix
DAFTAR GAMBAR
No. Uraian Hal.
1. Kerangka Pemikiran 17
2. Scatterplots Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dinamika
Kelompok Tani Padi Sawah
42
Universitas Sumatera Utara
x
DAFTAR LAMPIRAN
No. Uraian
1 Karakteristik Anggota Kelompok Tani Padi Sawah
2 Kuesioner Pernyataan Tingkat Dinamika Kelompok Tani Padi Sawah
3 Skor Pernyataan Tingkat Dinamika Kelompok Tani Padi Sawah
4 Regresi Linear Berganda Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dinamika
Kelompok Tani Padi Sawah
5 Hasil Analisis Asumsi Klasik (Uji Normalitas) dengan Menggunakan
Uji Kolmogorov-Smirnov
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa lepas dari keberadaan orang-
orang disekitarnya seperti, keluarga, sekolah, kampus, kantor, dan dalam
kehidupan bermasyarakat. Keluarga merupakan awal pembelajaran bagi setiap
individu untuk tetap bisa bertahan hidup dengan mengenalkan norma-norma
kehidupan, nilai kehidupan dan bagaimana berinteraksi dengan orang lain.
Kemudian lingkungan yang ditempati memberikan kontribusi dalam pembentukan
kepribadian seseorang. Bahkan dia perlu membentuk suatu perkumpulan dan
organisasi untuk mendukung eksistensi dan peran kehidupannya. Dengan
demikian, hidup berkelompok sangat penting dalam menjalani kehidupan.
Kelompok akan berjalan atau bertahan apabila dapat dikelola dengan baik.
Berjalannya suatu kelompok dilihat dari dimanisnya kelompok tersebut, baik
kelompok dengan anggotanya maupun anggota dengan anggota kelompok
tersebut. Tidak dinamisnya suatu kelompok dapat mengakibatkan kelompok itu
tinggal nama saja. Selain itu kelompok akan bertahan jika tujuan kelompok itu
jelas, karena sekarang ini banyak kelompok yang terbentuk secara instan yang
hanya memenuhi kebutuhan beberapa orang atau oknum yang tidak bertanggung
jawab. Dalam kata lain kelompok terbentuk ketika ada bantuan dana pemerintah
setelah itu kelompok tersebut sudah tidak berjalan lagi, kelompok tani misalnya.
Seiring dengan waktu banyak kelompok tani yang tidak dapat
mempertahankan para anggotanya sehingga kelompok tani tersebut hanya tinggal
nama saja. Namun ada juga kelompok tani yang semakin maju walaupun tidak ada
lagi bantuan yang diterima oleh kelompok tani tersebut. Dengan kenyataan
Universitas Sumatera Utara
2
tersebut maka perlu dilakukan kajian tentang penyebab petani, selaku individu
maupun anggota kelompok tani tidak mau dan mampu untuk bertindak dinamis
meningkatkan kesejahteraannya melalui kegiatan yang diselenggarakan oleh
kelompok tani dan kendala yang dihadapi oleh kelompok tani. Semakin efektif
kelompok semakin baik kehidupan anggota-anggota dalam kelompok tersebut.
Suatu konsep yang menunjukan keefektifan kelompok dalam mencapai tujuan-
tujuannya adalah konsep dinamika kelompok.
Aspek dinamika kelompok ini memberikan peluang sebesar-besarnya
kepada anggota untuk bekerjasama dan berpartisipasi dalam kegiatan kegiatan
kelompok (Tuyuwale, 2001). Oleh karena itu, untuk mengetahui dinamis tidaknya
suatu kelompok dapat dilakukan dengan menganalisis anggota kelompok melalui
perilaku para anggota dan pemimpinnya, maka perlu dilakukan penelitian, yang
dikaji dari unsur-unsur dinamika kelompok dan faktor-faktor yang mempengaruhi
dinamika kelompok.
Kelompok tani biasanya ditemukan dipedesaan, karena masyarakat
dipedesaan sebagian besar memiliki mata pencaharian di bidang pertanian atau
sebagai petani. Kelopok tani Mekar Pasar Kawat merupakan salah satu kelompok
tani yang ada di Desa Karang Anyar, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli
Serdang. Ada 16 kelompok tani yang terbentuk di Desa Karang Anyar dan salah
satunya adalah kelompok tani Mekar Pasar Kawat yang saat ini merupakan
kelompok tani yang masih tergolong aktif dan berkembang. Usaha tani dari
kelompok tani Mekar Pasar Kawat saat ini yaitu Padi, Peneliti tertarik untuk
meneliti kedinamisan kelompok tani Mekar Pasar Kawat ini karena berdasarkan
survei kelompok tani ini terbentuk sejak 2008 dan berumur 11 tahun hingga saat
Universitas Sumatera Utara
3
ini. Hal inilah yang menarik peneliti untuk melakukan penelitian pada Kelompok
Tani Mekar Pasar Kawat dan yang menjadi fokus penelitian dengan judul
“ Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dinamika Kelompok Tani Padi Sawah
(Oryza sativa L.) di Desa Karang Anyar, Kecamatan Beringin, Kabupaten
Deli Serdang”.
1.2 Identifikasi Masalah :
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan faktor
internal dan faktor eksternal apa saja yang mempengaruhi dinamika kelompok
tani padi sawah (Oryza sativa L.) di daerah penelitian ?
1.3 Tujuan Penelitian:
Berdasarkan identifikasi masalah, maka tujuan penelitian ini adalah
menganalisis faktor internal dan faktor eksternal apa saja yang mempengaruhi
dinamika kelompok tani padi sawah (Oryza sativa L.) di daerah penelitian.
1.4 Manfaat Penelitian
Kepada Masyarakat
Sebagai bahan informasi bagi petani atau kelompok tani dalam
mengembangkan kelompok tani dan usahanya.
Kepada Pemerintah
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan
terkait dalam pembinaan kelompok tani.
Kepada Penelitian Lain
Sebagai sumber informasi untuk mengadakan penelitian lebih lanjut
tentang dinamika kelompok.
Universitas Sumatera Utara
4
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kelompok Tani
Kelompok tani merupakan kumpulan dua atau lebih petani yang
berinteraksi satu sama lain dalam satu kurun waktu untuk mencapai tujuan
bersama mereka (Uchrowi, 2006).
Kelompok tani adalah petani yang dibentuk atas dasar kesamaan
kepentingan kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya)
keakraban dan keserasian yang dipimpin oleh seorang ketua (Trimo, 2006).
Munir (2001) menyatakan bahwa suatu individu dapat disebut sebagai
suatu kelompok bila memiliki kualifikasi atau syarat-syarat sebagai berikut :
a) Keanggotaan yang jelas, teridentifikasi melalui nama dan identitas lainnya.
b) Adanya kesadaran kelompok, yang semua anggotanya merasa bahwa mereka
merupakan sebuah kelompok dan ada orang lain di luar mereka, serta
memiliki kesatuan persepsi tentang kelompok.
c) Adanya kesamaan tujuan atau sasaran atau gagasan.
d) Adanya saling ketergantungan dalam upaya pemenuhan kebutuhan. Artinya
setiap anggota saling memerlukan pertolongan anggota lainnya untuk
mencapai tujuan-tujuan, yang membuat mereka menyatu dalam kelompok.
e) Terjadinya interaksi, yang setiap anggotanya saling berkomunikasi,
mempengaruhi dan berinteraksi terhadap anggota lainnya.
f) Adanya kemampuan untuk bertindak dengan suatu cara tertentu yang telah
disepakati. Artinya kelompok sudah merupakan kesatuan organisasi yang
tinggal dalam penyampaian tujuan kelompok.
Universitas Sumatera Utara
5
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Dinamika Kelompok
Menurut Neil (2007), mengemukakan bahwa dinamika kelompok adalah
bentuk interaksi atau hubungan individu atau seseorang dalam kelompok.
Interaksi tersebut terjadi diantara individu–individu dalam kelompok yang
anggotanya saling berinteraksi satu sama lain. Dinamika kelompok juga diartikan
sebagai proses belajar didalam kelompok. Sebuah dinamika dalam kelompok
dapat berpengaruh terhadap perilaku anggota dalam kelompok tersebut. Dinamika
kelompok sangat berpengaruh terhadap perilaku anggota, para anggota akan lebih
berperilaku demi tercapainya tujuan bersama.
Menurut Santoso (2004), dinamika kelompok adalah studi tentang
interaksi dan interdependensi antar kelompok yang satu dan yang lain, dengan
adanya feedback yang dinamis atau ketentuan yang jelas dalam hubungan secara
psikologis antar individu sebagai anggota kelompok dengan memiliki tujuan
tertentu. Lebih lanjut Munir (2001) mengatakan bahwa dinamika kelompok
adalah suatu metode atau proses yang bertujuan meningkatkan nilai kerjasama
kelompok. Sebagai metode dan proses, dinamika kelompok berusaha
menumbuhkan dan membangun kelompok, yang semula terdiri dari kumpulan
individu yang belum saling mengenal satu sama lain menjadi satu kesatuan
kelompok dengan satu tujuan, satu norma dan satu cara pencapaiannya disepakati
bersama.
Kedinamisan suatu kelompok sangat ditentukan oleh kedinamisan anggota
kelompok melakukan interaksi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu untuk
mengetahui dinamis tidaknya suatu kelompok dan untuk mengetahui apakah
Universitas Sumatera Utara
6
sistem sosial suatu kelompok tersebut dikatakan baik atau tidak dapat dilakukan
dengan menganalisis anggota kelompok melalui perilaku para anggotanya. Peran
dinamika kelompok membantu mengklarifikasikan tanggung jawab dan kewajiban
orang-orang yang menjadi bagian kelompok. Selian itu dinamika kelompok
memberikan cara penting untuk membentuk perilaku dan pikiran para anggotanya.
Menilai dinamika kelompok berarti menilai kekuatan atau gerak yang
terdapat di dalam kelompok yang menentukan perilaku kelompok dan anggotanya
dalam mencapai tujuan. Menurut Mardikanto (1993), analisis dinamika kelompok
dapat dilakukan dengan dua macam pendekatan, yaitu pendekatan psikososial dan
sosiologis. Pendekatan psikososial adalah analisis dinamika kelompok yang
dilakukan terhadap segala sesuatu yang akan berpengaruh terhadap perilaku
anggota-anggota kelompok dalam melaksanakan kegiatan demi tercapainya tujuan
kelompok, sedangkan pendekatan sosiologis adalah analisis terhadap proses
sistem sosial kelompok.
Untuk melakukan analisis terhadap dinamika kelompok, pada hakekatnya
dilalukan melalui pendekatan, yakni pendekatan psiko-sosial, yaitu analisis
dinamika kelompok melalui analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
dinamika kelompok itu sendiri. Analisis dinamika kelompok dengan pendekatan
psiko-sosial, dimaksudkan untuk melakukan kajian terhadap perilaku anggota-
anggota kelompok dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan demi tercapainya
tujuan kelompok (Mardikanto, 1996).
Universitas Sumatera Utara
7
2.2.2 Unsur- Unsur Dinamika Kelompok
Dengan demikian untuk mengetahui tingkat dinamika kelompok tani
analisis yang digunakan adalah pendekatan psikososial, dimana dalam hal ini
unsur-unsur yang mempengaruhi adalah :
1. Tujuan kelompok
Tujuan kelompok merupakan gambaran yang diharapkan anggota yang
akan dicapai oleh kelompok. Tujuan kelompok harus jelas dan diketahui oleh
seluruh anggota. Untuk mencapai tujuan kelompok tersebut, diperlukan aktivitas
bersama oleh para anggota.
Setiap kelompok memiliki tujuan yang hendak dicapai dari aktivitas
berkelompok tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut, Johnson dalam Jhonson
(2011) mengemukakan pengertian kelompok sebagai suatu keadaan pada masa
mendatang yang diinginkan oleh anggota-anggota kelompok. Oleh sebab itu,
mereka melakukan berbagai tugas kelompok dalam rangka mencapai keadaan
tersebut.
Tujuan kelompok ini akan menjadi suatu motivasi bagi anggota untuk
melakukan kegiatan kelompok sehingga pencapaian tujuan tersebut akan lebih
efektif. Menurut Slamet (2002) hubungan antara tujuan kelompok dan tujuan
anggota mempunyai lima kemungkinan bentuk yaitu :
a. Sepenuhnya bertentangan
b. Sebagian bertentangan
c. Netral
d. Searah dan
e. Identik.
Universitas Sumatera Utara
8
Tujuan kelompok yang baik harus terkait atau sama dengan tujuan anggota
sehingga hasilnya dapat memberi manfaat kepada anggota. Proses pencapaian
tujuan memerlukan berbagai usaha meskipun masih sering terlambat karna
kebutuhan dan tujuan setiap anggota berbeda satu sama lain.
2. Struktur kelompok
Arifin (2015), mengemukakan bahwa struktur kelompok adalah pola-pola
hubungan diantara berbagai posisi dalam susunan kelompok. Dalam menganalisis
struktur kelompok terdapat tiga unsur penting yang terbaik dalam struktur
kelompok, yaitu posisi, status dan peranan perlu ditelaah.
Posisi mengacu pada tempat seseorang dalam suatu kelompok. Status
mengacu pada kedudukan seseorang dalam kelompok, sedangkan peranan
mengacu pada hal-hal yang harus dilakukan oleh seseorang sesuai dengan status
dalam kelompok.
Menurut Cartwright dan Zander (1968), faktor-faktor yang menentukan
struktur suatu kelompok dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori besar, yaitu:
a. Keperluan untuk efisiensi pekerjaan kelompok
b. Kemampuan dan motivasi para anggota kelompok
c. Lingkungan social dan fisik suatu kelompok
Ketiga klasifikasi yang diajukan tersebut memberikan iklim, bentuk,
aturan, fungsi, peranan, posisi dan status seseorang anggota kelompok dalam
suatu kelompok tertentu.
Pengertian lain tentang struktur kelompok telah dikemukakan oleh para
ahli lainnya disimpulkan sebagai pola interaksi, komunikasi dan hubungan antara
Universitas Sumatera Utara
9
anggota kelompok. Struktur kelompok ada yang bersifat formal danada pula yang
bersifat informal.
Struktur kelompok adalah suatu bentuk hubungan antara individu-individu
di dalam kelompok yang disesuaikan dengan posisi dan peranan masing-masing
individu (Soedarsono, 2005).
3. Fungsi tugas
Menurut Hackman (1969), fungsi tugas merupakan seperangkat tugas yang
harus dilaksanakan oleh setiap anggota kelompok sesuai dengan fungsi masing-
masing sesuai dengan kedudukannya dalam struktur kelompok.
Fungsi tugas adalah segala kegiatan yang harus dilakukan kelompok
dalam rangka mencapai tujuan. Hal ini sebaiknya dilakukan dengan kondisi
menyenangkan. Kriteria terpenuhi atau tidaknya fungsi tugas ini ditandai dengan:
a. Memberikan informasi
b. Koordinasi
c. Memuaskan anggota
d. Berinisiatif
e. Mengajak untuk berpartisipasi
f. Menyelaraskan
4. Pembinaan dan pengembangan kelompok
Pembinaan dan pengembangan kelompok adalah segala macam usaha
yang dilakukan kelompok dalam rangka mempertahankan dan mengembangkan
dirinya (Soedarsono, 2005).
Usaha-usaha untuk mempertahankan kehidupan kelompok dapat dilakukan
dengan adanya
Universitas Sumatera Utara
10
1. Partisipasi dari semua anggota dalam kegiatan-kegiatan kelompok
2. Fasilitas untuk melakukan kegiatan-kegiatan kelompok
3. Kegiatan-kegiatan yang memungkinkan setiap anggota untuk berpartisipasi.
4. Pengawasan (kontrol) terhadap norma yang berlaku dalam kelompok
5. Sosialisasi, yaitu proses pendidikan bagi anggota baru agar mereka bisa
menyesuaikan diri dengan kehidupan kelompok dan
Usaha-usaha untuk mendapatkan anggota baru demi kelangsungan hidup
kelompok.
5. Kekompakan kelompok
Slamet (2002) menyatakan bahwa kekompakan kelompok adalah perasaan
ketertarikan anggota terhadap kelompok atau rasa memiliki kelompok. Kelompok
yang anggota-anggotanya kompak akan meningkatkan gairah bekerja sehingga
para anggota lebih aktif dan termotivasi untuk tetap berinteraksi satu sama lain.
Kekompakan kelompok dipengaruhi oleh besarnya komitmen para
anggota. Komitmen ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti :
1. Kepemimpinan kelompok
2. Keanggotaan kelompok
3. Homogenitas kelompok
4. Tujuan kelompok
5. Keterpaduan atau integrasi
6. Kerjasama atau kegiatan kooperatif dan
7. Besarnya kelompok
Universitas Sumatera Utara
11
6. Suasana kelompok
Arifin (2015) mengatakan bahwa suasana kelompok yaitu keadaan moral,
sikap, dan perasaan yang umum terdapat dalam kelompok.Sebagai indikatornya
dapat dilihat pada sikap anggota, mereka bersemangat atau sebaliknya apatis
terhadap kegiatan dan kehidupan kelompok. Kelompok menjadi semakin dinamis
jika anggota kelompok semakin bersemangat dalam kegiatan dan kehidupan
kelompok. Suasana kelompok dipengaruhi oleh berbagai hal diantaranya adalah
hubungan antara para anggota kelompok, kebebasan berpartisipasi dan lingkungan
fisik.
7. Tekanan kelompok
Tekanan pada kelompok adalah tekanan-tekanan dalam kelompok yang
menimbulkan ketegangan pada kelompok untuk menimbulkan dorongan ataupun
motivasi dalam mencapai tujuan kelompok. Fungsi tekanan pada kelompok
(group pressure) adalah membantu kelompok mencapai tujuan, mempertahankan
dirinya sebagai kelompok, membantu anggota kelompok memperkuat
pendapatnya serta memantapkan hubungan dengan lingkungan sosialnya. Tekanan
pada kelompok merupakan tantangan bagi kelompok yang dapat bersumber dari
dalam maupun dari luar kelompok. Dalam menumbuhkan tekanan pada kelompok
harus cermat dan tepat. Ketepatan menumbuhkan tekanan kelompok akan
mendinamiskan kelompok.
8. Keefektifan kelompok
Efektifitas kelompok adalah keberhasilan untuk melaksanakan tugas-
tugasnya dengan cepat dan berhasil baik serta memuaskan bagi setiap anggota
kelompok dalam rangka mencapai tujuan berikutnya (Soedarsono, 2005).
Universitas Sumatera Utara
12
Efektifitas kelompok mempunyai pengaruh timbal balik dengan
kedinamisan kelompok. Kelompok yang efektif mempunyai tingkat dinamika
yang tinggi, sebaliknya kelompok yang dinamis akan efektif mencapai tujuan-
tujuannya. Efektivitas dapat dilihat dari segi produktifitas, moral dan kepuasan
anggota. Tercapainya tujuan kelompok dapat digunakan sebagai ukuran
produktifitas kelompok; semangat dan sikap anggota dipakai sebagai ukuran
moral; dan keberhasilan anggota mencapai tujuan pribadi digunakan sebagai
ukuran kepuasan anggota. Semakin berhasil kelompok mencapai tujuannya,
semakin bangga anggota berasosiasi dengan kelompok itu dan semakin puas
anggota karena tujuan pribadinya tercapai. Dengan demikian kelompok akan
semakin efektif dan dinamika kelompok akan semakin tinggi.
9. Tujuan tersembunyi
Tujuan tersembunyi atau (hidden agenda) adalah tujuan-tujuan yang ingin
dicapai oleh kelompok yang ingin dicapai oleh semua anggotanya, tetapi tidak
dinyatakan secara tertulis. Ginting (2003) tujuan tersembunyi adalah tujuan yang
dirumuskan oleh pengurus atau anggota tidak tertulis, tapi diharapkan tercapai.
2.3 Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Dinamika Kelompok
Lestari (2011) menyatakan bahwa dinamika kelompok secara nyata
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang
mempengaruhi antara lain: umur, tingkat pendidikan formal, kekosmopolitan dan
lama berusahatani. Adapun faktor eksternal yang mempengaruhi antara lain:
intensitas penyuluhan, ketersediaan bantuan modal, peran pendamping dan
keterjangkauan informasi.
Universitas Sumatera Utara
13
Effendi (2004) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
kemampuan kelompok tani secara nyata dipengaruhi oleh perencanaan kelompok,
penyebaran informasi, kerjasama kelompok, pengembangan fasilitas, menaati
perjanjian, pengembangan kader, hubungan kelembagaan, keadaan darurat dan
rasa bahagia,dan bangga.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu tersebut dan sesuai dengan
permasalahan dan tujuan penelitian, faktor-faktor yang diduga akan
mempengaruhi dinamika kelompok meliputi faktor internal dan eksternal. Faktor
internal yang dimaksud meliputi: umur, jumlah anggota keluarga, tingkat
pendidikan, lama berusahatani dan luas lahan. Faktor eksternal yang dimaksud
meliputi: intensitas penyuluhan dan tingkat ketersediaan sarana produksi.
1. Faktor Internal (X1)
Faktor internal adalah ciri-ciri yang berasal dari dalam diri anggota
kelompok tani yang diduga berhubungan nyata dengan dinamika kelompok dalam
ketahanan pangan, meliputi:
a) Umur
Kemampuan kerja petani dipengaruhi oleh tingkat umur. Kemampuan
kerja produktif akan semakin menurun dengan bertambahnya usia petani. Bahwa
faktor usia sangat berhubungan signifikan dengan tumbuhnya kegiatan usaha yang
dilakukan.
b) Jumlah anggota keluarga
Jumlah Anggota keluarga merupakan orang yang tinggal bersama dalam
satu rumahyang memiliki hubungan keluarga. Jumlah anggota keluarga akan
mempengaruhi tingkatkerja petani karena semakin banyak anggota keluarga maka
Universitas Sumatera Utara
14
semakin giat seorang petaniuntuk bekerja karena memiliki banyak tanggungan
keluarga.
c) Tingkat pendidikan
Proses pengambilan keputusan dalam berusahatani, petani sangat
dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan. Tingkat pengetahuan secara umum dapat
dilihat dari jenjang pendidikan formal yang telah atau sedang dicapai.
d) Lama berusahatani
Kegiatan lamanya petani dalam berusahatani menjadikan petani berpikir
rasional dengan kondisi yang ada dalam berusahatani. Petani merupakan individu
yang mandiri dalam menerapkan keputusan yang dianggap paling tepat dan sesuai
dengan harapannya. Lamanya berusahatani menyebabkan timbul rasa akan tanggung
jawabnya sendiri atas semua yang dilakukan dalam mengambil semua keputusan.
e) Luas lahan
Luas lahan merupakan luas areal persawahan yang digunakan untuk
melalukan usahatani diatas sebidang tanah yang diukur dalam satuan hektar.
Besarnya luas lahan yang dimiliki petani akan mempengaruhi besarnya
penerimaan yang akan diterima oleh petani.
2. Faktor Eksternal (X2)
Faktor eksternal adalah ciri-ciri yang berasal dari luar diri anggota
kelompok tani yang diduga berhubungan nyata dengan dinamika kelompok tani
dalam ketahanan pangan, meliputi:
a) Intensitas penyuluhan
Yuliatin (2002) menyatakan bahwa kegiatan penyuluhan merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi dinamisnya kelompok petani, karena cepat
lambatnya suatu inovasi pertanian sangat ditentukan keaktifan seorang penyuluh
Universitas Sumatera Utara
15
dalam menyampaikan informasi serta metode dan teknik yang digunakan. Dengan
demikian, diduga intensitas penyuluhan berhubungan nyata dengan dinamika
kelompok dalam mendukung ketahanan pangan.
b) Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana produksi
Ketersediaan sarana dan prasaranaproduksi merupakan salah satu faktor
yang sangat penting dalam mendukung kemajuan usaha kelompok tani dalam
mencapai tujuannya. Penerapan sarana dan prasarana produksi yang baik
merupakan sebagai salah satu faktor pelancar dalam pembangunan pertanian.
2.4 Penelitian Terdahulu
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Penelitian Metode
Penelitian
Hasil
1. Sri Wahyuni,
Sumardjo, Djuara
P. Lubis, dan Dwi
Sadono (2017)
Faktor-faktor yang
Berpengaruh
Terhadap Dinamika
Kelompok dan
Kapasitas Petani
dalam Agribisnis
metode survey Petani padi organik pada umumnya
berusia produktif, berpendidikan formal
dan nonformal
rendah, berpengalaman
rendah dalam
budidaya padi organik dan berlahan
sempit. Informasi mengenai budidaya
padi organik
diperoleh dari pengurus kelompok.
2. Mirza (2017) Dinamika Kelompok
Wanita Tani dalam
Mendukung
Keberlanjutan Usaha
Tanaman Obat
Keluarga di
Kabupaten Bogor
Teknik pengambilan
sampel dilakukan
dengan
menggunakan
metode sensus.
Tingkat
kedinamisan
kelompok KWT
TOGA cukup
dinamis
2. Faktor-faktor
yang berhubungan
dengan
keberlanjutan
usaha tanaman obat
keluarga yaitu
tingkat pendapatan
keluarga
berhubungan nyata.
Lanjutan Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu
Universitas Sumatera Utara
16
3. Sentot Purwanto
(2011)
Dinamika Kelompok
Tani Hutan
Dalam Pengelolaan
Hutan Rakyat
(Kasus pada
Kelompok Tani
Hutan di Desa
Jugalajaya,
Kecamatan Jasinga,
Kabupaten Bogor)
Metode analisis data
yang digunakan
dalam penelitian ini,
dengan metode uji
korelasi spearman.
Dinamika
Kelompok Tani
Hutan memiliki
pengaruh yang tidak
nyata terhadap
pengelolaan hutan
rakyat.
2. Tingkat
kedinamisan
Kelompok Tani
Hutan tergolong
masih rendah.
3.Keberadaan
kelompok ternyata
tidak memberikan
pengaruh terhadap
kegiatan sub sistem
produksi
pengelolaan hutan
rakyat.
4. Charly Kojansow
Jenny Baroleh
Martha M.
Sendow, (2016)
Dinamika Kelompok
TaniSarongson Youth
di Kelurahan
Tumatangtang Satu,
Kecamatan Tomohon
Selatan, Kota
Tomohon.
Data yang diperoleh
dianalisis secara
deskripsi,
Dinamika kelompok
tani Sarongsong
Youth di Kelurahan
Tumatangtang Satu
berada pada kategori
yang baik. Hal ini
terutama ditunjukan
oleh faktor-faktor
dinamika kelompok
tani.
5. Novtrianto
Makawekes,
Lyndon R.J.
Pangemanan,
Melsje Y. Memah
(2016)
Dinamika Kelompok
Tani Cempaka di
Kelurahan Meras
Kecamatan Bunaken
Kota Manado
Metode yang
digunakan Skala
Likert dan metode
deskriptif
dinamika kelompok
tani Cempaka
dikategorikan
dinamis.
Hal ini dikarenakan
unsur-unsur
dinamika kelompok
berjalan dengan baik
2.4 Kerangka Pemikiran
Dinamika kelompok adalah suatu gerakan atau kekuatan yang terdapat di
dalam kelompok yang berpengaruh tehadap perilaku kelompok atau anggotanya
dalam mencapai tujuan kelompok. Dinamika kelompok memiliki 3 aspek
dinamika antara lain, aspek struktur (tujuan kelompok, struktur kelompok dan
fungsi tugas), aspek suasana (pembinaan dan pengembangan kelompok,
kekompakan kelompok dan suasana kelompok), aspek kepemimpinan
(keefektifaan kelompok, tekanan kelompok dan tujuan tersembunyi).
Universitas Sumatera Utara
17
Dinamika kelompok dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu, faktor interal dan
faktor eksternal. Faktor internal yang memiliki pengaruh terhadap dinamika
kelompok antara lain, umur, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, lama
berusahatani dan luas lahan. Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap
dinamika kelompok antara lain, intensitas penyuluhan dan ketersediaan sarana
produksi. Berdasarkan uraian diatas, secara sistematis kerangka berpikir pada
penelitian ini ditampilkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran Faktor-Faktro yang Mempengaruhi
Dinamika Kelompok Tani Padi Sawah
Keterangan :
= Menyatakan Pengaruh
Faktor Internal (X1) : - Umur (X1.1)
- Jumlah Anggota Keluarga (X1.2)
- Tingkat Pendidikan (X1.3)
- Lama berusahatani (X1.4)
- Luas Lahan (X1.5)
Faktor Eksternal (X2) :
- Intensitas Penyuluhan (X2.1)
- Tingkat Ketersediaan Sarana
Produksi (X2.2)
Dinamika Kelompok (X3) :
1. Tujuan Kelompok
2. Struktur Kelompok
3. Fungsi Tugas
4. Pembinaan dan Pengembangan
Kelompok
5. Kekompakan Kelompok
6. Suasana Kelompok
7. Keefektifan Kelompok
8. Tekanan Kelompok
9. Tujuan Tersembunyi
Universitas Sumatera Utara
18
2.5 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan landasan teori yang telah diuraikan dan sesuai dengan
identifikasi masalah yang ada, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
yaitu:
1. Terdapat Pengaruh yang nyata antara faktor internal dan faktor eksternal
dengan dinamika kelompok tani padi sawah.
Universitas Sumatera Utara
19
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Karang Anyar, Kecamatan Beringin,
Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi penelitian
dilakukan secara sengaja (Purposive) dengan pertimbangan bahwa:
1. Semua kelompok tani jenis usahatani utamanya adalah padi
2. Adanya pembinaan yang dilakukan terhadap petani secara berkelompok
3. Kelompok tani tergolong aktif dalam mendukung ketahanan pangan.
3.2 Metode Pengambilan Sampel
Metode yang digunakan dalam menentukan jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah metode slovin. Dengan rumus sebagai berikut :
Dimana :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = Presesi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 90%)
(Ridwan, 2010)
Sehingga berdasarkan rumus tersebut, besarnya sampel dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
= 36 sampel
Universitas Sumatera Utara
20
Berdasarkan perhitungan dengan metode slovin tersebut, maka besarnya
sampel sebanyak 36 anggota kelompok tani padi sawah. Untuk menentukan
pengambilam sampel yang akan diteliti menggunakan metode Accidental
Sampling. Metode Accidental Sampling yaitu menentukan sampel berdasarkan
orang yang ditemui secara kebetulan atau siapapun yang dipandang oleh peneliti
cocok sebagai sumber data.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan
data sekunder. Data primer merupakan hasil wawancara langsung dengan anggota
kelompok tani yang menjadi sampel dalam penelitian dengan menggunakan daftar
pertanyaan (kuesioner) yang telah dipersiapkan peneliti terlebih dahulu. Adapun
data sekunder merupakan data yang diperoleh dari Dinas Pertanian Sumatera
Utara, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Deli Serdang serta literatur
yang mendukung penelitian.
3.4 Metode Analisis Data
Analisis data pada pada penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh
yang terjadi antara variabel independen (variabel bebas) terhadap variabel
dependen (variabel terikat) untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian.
Pengolahan data menggunakan SPSS (Statistical Package for the Social Science).
Untuk Membuktikan Hipotesis 1, menjawab faktor-faktor yang mempengaruhi
dinamika kelompok tani padi sawah. digunakan model analisis regresi linier
berganda. Pengolahan data menggunakan software SPSS 20. Setelah data diolah
menggunakan SPSS 20 maka dilakukan interpretasi hasil.
Dengan rumus sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
21
Dimana:
Y : Dinamika kelompok tani
b0 : Koefisien Intersep
b1- b6 : koefisien regresi variable X1-X6
X1 : Umur (Tahun)
X2 : Jumlah anggota keluarga (Orang)
X3 : Tingkat pendidikan (Tahun)
X4 : Lama berusahatani (Tahun)
X5 : Luas lahan (Ha)
X6 : Intensitas Penyuluhan
X7 : Ketersediaan sarana produksi
e : Standar error (Supriana,2013)
3.4.1 Uji Kesesuaian Model (Test of Goodness Fit)
1. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi R2
merupakan suatu nilai statistik yang dihitung
dari data sampel. Koefisien ini menunjukkan persentase variasi seluruh variabel
terikat yang dapat dijelaskan oleh perubahan variabel secara bebas. Koefisien ini
merupakan suatu ukuran sejauh mana variabel bebas dapat merubah variabel
terikat dalam suatu hubungan (Supriana, 2013).
Nilai Koefisien Determinasi R2
berkisar antara 0 < R2
< 1, dengan kriteria
pengujiannya adalah R2 yang semakin tinggi (mendekati 1) menunjukkan model
yang terbentuk mampu menjelaskan keragaman dari variabel terikat, demikian
pula sebaliknya.
Y = b0 + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6 …….+ e
Universitas Sumatera Utara
22
2. Uji Serempak (Uji F – Statistik)
Uji F adalah uji secara serempak (simultan) signifikansi pengaruh
perubahan variabel independen terhadap variabel dependen. Artinya, parameter
X1, X2, X3, X4, X5, X6, dan X7, secara bersamaan diuji apakah memiliki
signifikansi atau tidak.
Dengan kriteria uji sebagai berikut:
- Jika sig. F ≤ 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.
- Jika sig. F > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Jika H0 diterima artinya X1, X2, X3, X4, X5, X6, dan X7, secara serempak
tidak berpengaruh terhadap Y ( dinamika kelompok tani).
Jika H1 diterima artinya X1, X2, X3, X4, X5, X6, dan X7, secara serempak
berpengaruh nyata terhadap Y ( dinamika kelompok tani).
3. Uji Parsial (Uji t – Statistik)
Uji t adalah uji secara parsial yang menenjukkan pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui apakah
variabel bebas secara varsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel
terikat. Taraf signifikan (α) yang digunakan dalam ilmu sosial adalah 5%
(Firdaus, 2011).
Dengan kriteria uji sebagai berikut:
- Jika sig. t ≤ 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.
- Jika sig. t > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Jika H0 diterima artinya X1, X2, X3, X4, X5, X6, dan X7, secara parsial tidak
berpengaruh nyata terhadap Y ( dinamika kelompok tani).
Universitas Sumatera Utara
23
Jika H1 diterima artinya X1, X2, X3, X4, X5, X6, dan X7, secara parsial
berpengaruh nyata terhadap Y ( dinamika kelompok tani).
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada
analisis regresi linier berganda yang berbasis Ordinary Least Square (OLS). Pada
prinsipnya model regresi linier yang dibangun sebaiknya tidak boleh menyimpang
dari asumsi BLUE (Best, Linier, Unbiased, dan Estimator). Ada tiga uji asumsi
klasik yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain uji normalitas,
heterokedastisitas, dan multikolinieritas (Supriana, 2013).
1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah distribusi
data mendekati distribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji
Kolmogorov Smirnov, dengan melihat nilai signifikansi.
Sig.KS > 0,05 = Data berdistribusi normal
Sig.KS ≤ 0,05 = Data tidak berdistribusi normal
Uji Kolmogorov Smirnov digunakan untuk menguji null hipotesis suatu sampel
atas suatu distribusi tertentu (Supriana, 2013).
2. Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah di dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
dalam model regresi. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain tetap, maka disebut homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi
heterokedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
24
Penelitian ini menggunakan uji Park sebagai penguji heterokedastisitas,
dengan melihat nilai signifikansi.
Sig >0,05 = Homokedastisitas (tidak terjadi masalah heterokedastisitas)
Sig. <0,05 = Heterokedastisitas (Supriana, 2013).
3. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah adanya hubungan linier (korelasi) yang sempurna atau
pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan model regresi. Data
yang digunakan adalah penggunaan faktor yang dilogaritmakan. Model regresi
yang baik harusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independent.
Ada atau tidaknya multikolinieritas pada model regresi terlihat dari tolerance
dan VIF (Variance Inlaction Factor).
Kriteria nilai uji yang digunakan yakni:
1. Jika nilai VIF < 10, maka model tidak mengalami multikolinieritas
2. Jika nilai VIF >10, maka model mengalami multikolinieritas (Supriana, 2013).
3.5 Definisi Dan Batasan Operasional
3.5.1 Definisi
1. Dinamika kelompok (Y) adalah suatu gerakan atau kekuatan yang terdapat di
dalam kelompok yang mempengaruhi perilaku kelompok dan anggotanya
dalam mencapai tujuan kelompok.
2. Tujuan kelompok adalah gambaran tentang hasil yang diharapkan dapat dicapai
oleh kelompok.
3. Struktur kelompok adalah hubungan antara individu-individu dalam kelompok
yang disesuaikan dengan posisi dan peranan masing-masing.
Universitas Sumatera Utara
25
4. Fungsi tugas adalah segala sesuatu yang harus dilakukan oleh kelompok agar
kelompok dapat menjalankan fungsinya sehingga tujuan kelompok dapat
tercapai.
5. Pembinaan dan pengembangan kelompok adalah upaya kelompok untuk tetap
memelihara dan mengembangkan kehidupan kelompok.
6. Kekompakan kelompok adalah rasa keterkaitan anggota kelompok terhadap
kelompoknya.
7. Suasana kelompok adalah lingkungan fisik dan nonfisik (emosional) yang akan
mempengaruhi perasaan setiap anggota kelompok terhadap kelompoknya.
8. Keefektifan kelompok adalah keberhasilan kelompok untuk mencapai
tujuannya, yang dapat dilihat pada tercapainya keadaan atau perubahan-
perubahan (fisik maupun nonfisik) yang memuaskan anggotanya.
9. Tekanan kelompok adalah ketegangan dalam kelompok yang menyebabkan
kelompok tersebut berusaha keras untuk mencapai tujuan kelompok.
10. Tujuan tersembunyi adalah tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh kelompok
yang diketahui oleh semua anggotanya, tetapi tidak dinyatakan secara tertulis,
begitu pula bagi anggota kelompok secara perorangan.
11. Umur (X1.1) adalah lamanya hidup yang sudah dijalani responden sejak
dilahirkan sampai dengan wawancara dilaksanakan. Data diukur
menggunakan skala rasio yang dinyatakan dalam tahun.
12. Jumlah anggota keluarga (X1.2) adalah Jumlah orang yang tinggal bersama
dalam satu rumah yang memiliki hubungan keluarga. Data diukur
menggunakan skala rasio yang dinyatakan dalam orang.
Universitas Sumatera Utara
26
13. Tingkat pendidikan (X1.3) adalah lamanya pendidikan yang pernah diikuti
oleh responden sampai dilakukannya wawancara. Data diukur menggunakan
skala rasio yang dinyatakan dalam tahun.
14. Lama berusahatani (X1.4) adalah lamanya responden melakukan kegiatan
usahatani padi sawah. Data diukur menggunakan skala rasio yang dinyatakan
dalam tahun.
15. Luas lahan (X1.5) adalah luas lahan yang diusahatanikan oleh responden
sampai dengan dilakukannya wawancara. Diukur dalam satuan Ha.
16. Intensitas penyuluhan (X2.1) adalah frekuensi kunjungan penyuluh atau
kegiatan yang dilakukan oleh penyuluh. Diukur dengan skala ordinal.
17. Tingkat ketersediaan sarana produksi (X2.2) adalah tingkat dimana tersedia
atau tidaknya sarana produksi yang membantu usahatani responden seperti
alat-alat dan mesin pertanian (alsintan).
3.5.2 Batasan Operasional
1. Lokasi penelitian dilaksanakan di Desa Karang Anyar Kecamatan Beringin,
Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara.
2. Sampel penelitian adalah anggota kelompok tani padi sawah di daerah
penelitian.
3. Waktu penelitian dilaksanakan pada Bulan April s/d Mei pada tahun 2019.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
4.1 Letak Geografis dan Luas Wilayah
Desa Karang Anyar merupakan salah satu dari sebelas desa yang ada di
Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang dengan luas wilayah 463.9 Ha.
Wilayah tersebut terdiri atas wilayah pemukiman penduduk teletak berdampingan
dengan kawasaan aeal persawahan seluas +295 Ha. Desa Karanga Anyar,
Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang memiliki 11 dusun. Secara
administratif Desa Karang Anyar, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang
terletak di bagian Utara Kecamatan Beringin dan memilki batasan – batasan
wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara Berbatasan dengan : Kecamatan Beringin
- Sebelah Timur Berbatasan dengan : Sungai Ular
- Sebelah Selatan Berbatasan dengan : Desa Sidodadi Ramunia
- Sebelah Barat Berbatasan dengan : Bandara Kuala Namu
Desa Karang Anyar, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang
memiliki ketinggian sebesar 0-3 m dpl, suhu 24–32oC dan curah hujan rata-rata
1700-1900 mm/Tahun.
4.2 Persentase Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Komposisi penduduk Desa Karang Anyar, Kecamatan Beringin, Kabupaten
Deli Serdang menurut jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Persentase Penduduk Menurut Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah ( Jiwa) Persentase (%)
1. Laki-laki 3.863 49.59
2. Perempuan 3.926 50.40
Total 7.789 100% Sumber: Kantor Kepala Desa, 2019
Universitas Sumatera Utara
28
Berdasarkan Tabel 4.1. dapat dilihat bahwa jumlah penduduk menurut jenis
kelamin di Desa Karang Anyar, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang
adalah 7.789 jiwa dengan persentase jenis kelamin perempuan lebih besar dari
pada jenis kelamin laki-laki, Dimana jenis kelamin perempuan sebesar 50.40%
dan jenis kelamin laki-laki sebesar 49.59%.
4.3 Persentase Penduduk Menurut Pekerjaan
Persentase penduduk Desa Karang Anyar, Kecamatan Beringin, Kabupaten
Deli Serdang menurut pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 4.2
Tabel 4.2 Persentae Penduduk Menurut Pekerjaan
No. Pekerjaan Persentase (%)
1. Buruh Harian Lepas 45%
2. Pekerja Kontruksi 7%
3. Petani 30%
4. Pedagang 4,11%
5. PNS 2,5%
6. TNI/POLRI 0,35%
7. Jasa 0,10%
8. Lainnya 9,44%
Total 100%
Sumber: Kantor Kepala Desa, 2019
Berdasarkan Tabel 4.2. dapat dilihat bahwa jumlah penduduk menurut
pekerjaan di Desa Karang Anyar, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang.
Persentase terbesar 30% dari jenis pekerjaan petani sebagai pekerjaan dominan di
Desa Karang Anyar, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang dan terkecil
adalah jasa sebesar 0,10%.
4.4 Persentase Penduduk Menurut Agamanya
Persentase penduduk Desa Karang Anyar, Kecamatan Beringin, Kabupaten
Deli Serdang menurut agamanya dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Universitas Sumatera Utara
29
Tabel 4.3 Persentae Penduduk Menurut Agama
No. Agama Persentase (%)
1. Islam 90%
2. Protestan 8,61%
3. Katolik 0,2%
4. Budha 0,18%
5. Hindu 1,01%
Total 100%
Sumber: Kantor Kepala Desa, 2019
Berdasarkan Tabel 4.3. dapat dilihat bahwa jumlah penduduk menurut
agamanya di Desa Karang Anyar, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang
adalah persentase penduduk menurut agamanya yang terbesar adalah agama islam
sebesar 90% dan persentase terkecil adalah agama budha sebesar 0.18%.
4.5 Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang ada di Desa Karang Anyar, Kecamatan
Beringin, Kabupaten Deli Serdang dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Jumlah Sarana dan Prasarana
Kategori Jumlah (Unit)
Kantor Kepala Desa 1
Puskesmas 1
Mesjid 6
Mushollah 12
Sumber: Kantor Kepala Desa, 2019
Berdasarkan Tabel 4.4. dapat diketahui bahwa Desa Karang Anyar,
Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang memiliki 2 fasilitas pemerintah
yang terdiri dari 1 kantor kepala desa dan 1 puskesmas dan 18 fasilitas tempat
ibadah yang terdiri dari 6 mesjid dan 12 mushollah.
4.6 Karakteristik Petani Responden
Karakteristik petani responden dari penelitian ini meliputi umur petani,
jumlah anggota keluarga, pendidikan, lama berusahatani dan luas lahan.
Universitas Sumatera Utara
30
1. Umur Petani
Umur sangat mempengaruhi kemampuan bekerja petani. Umur dapat
dijadikan sebagai tolak ukur dalam melihat produktivitas seseorang dalam bekerja.
Kondisi yang produktif akan memungkinkan seseorang untuk bekerja lebih
maksimal dan lebih baik sehingga mampu meningkatkan hasil kerja petani. Selain
itu umur juga mempengaruhi petani dalam berpikir dan mengambil keputusan yang
berhubungan dengan usahatani. Tingkat dinamika kelompok tani padi sawah
berdasarkan tingkat umur anggota kelompok dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
No. Usia (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase(%)
1. 25-40 10 27,77
2. 41-50 14 38,88
3. 51-70 12 33,33
Jumlah 36 100
Sumber: Analisi data primer dari lampiran 1 (diolah).
Kategori usia produktif yaitu antara 15-65 tahun. Berdasarkan Tabel 4.5
dapat dilihat bahwa petani padi sawah berada pada usia produktif 40-50 tahun
yaitu sebesar 38,88%.
2. Jumlah Anggota Keluarga
Jumlah anggota keluarga adalah banyaknya orang yang tinggal dalam satu
rumah saat ini. Semakin banyaknya jumlah anggota keluarga dapat mempengaruhi
banyak pengeluaran yang dikeluarkanoleh petani padi sawah. Tingkat dinamika
kelompok tani padi sawah berdasarkan jumlah anggota keluarga dapat dilihat dari
Tabel 4.6
Universitas Sumatera Utara
31
Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga.
No. Jumlah Anggota
Keluarga (Orang)
Jumlah (Orang) Persentase (%)
1. 0-3 26 72,22
2. 4-6 10 27,77
3. 7-9 0 0
Total 36 100
Sumber: Analisis data primer dari lampiran 1 (diolah).
Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui bahwa jumlah anggota keluarga pada
responden anggota kelompok tani padi sawah tingkat jumlah anggota keluarga
yang paling tinggi adalah sebesar 0.72%.dengan jumlah anggota keluarga 0-3
Orang.
3. Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan akan mempengaruhi petani dalam mengambil
keputusan usaha tani. Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka kemampuan
petani dalam berpikir dan mengelola usahataninya akan semakin tinggi. Tingkat
dinamika kelompok tani padi sawah berdasarkan tingkat pendidikan anggota dapat
dilihat pada Tabel 4.7
Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Pendidikan Terakhir Jumlah (Orang) Persentase (%)
1. SD 27 75
2. SMP-SMA 6 16,66
3. S1 3 8,33
Jumlah 36 100
Sumber: Analisis data primer dari lampiran 1 (diolah).
Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui bahwa tingkat pendidikan pada responden
anggota kelompok tani padi sawah tingkat pendidikan yang paling tinggi adalah
SD sebesar 75%.
Universitas Sumatera Utara
32
4. Pengalaman berusahatani
Pengalaman berusahatani menggambarkan kemampuan petani dalam
mengatasi permasalahan yang alami selama melakukan usahatani. Dengan
banyaknya pengalaman maka petani akan lebih cepat dalam mengambil keputusan
terhadap hal yang terjadi pada kegiatan usahatani padi sawah ataupun kegiatan
kelompok tani. Lamanya pengalaman berusahatani petani padi sawah dapat dilihat
pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Berusahatani
No. Pengalaman Usahatani
(Tahun)
Jumlah (Orang) Persentase (%)
1. 5-20 7 19,44
2. 21-30 17 47,22
3. >30 12 33,33
Total 36 100
Sumber: Analisis data primer dari lampiran 1 (diolah).
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa persentase pengalaman terbesar
pada petani padi sawah sebesar 47,22% yaitu pengalama bertani 21-30 tahun.
5. Luas lahan
Luas lahan yang dimilki petani sangat mempengaruhi besarnya jumlah
penerimaan yang diterima petani padi sawah. Luas lahan anggota kelompok tani
padi sawah dapat dilihat pada Tabel 4.9
Tabel 4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Luas Lahan
No. Luas Lahan (Ha) Jumlah (Orang) Persentase (%)
1. 0,08-0,21 25 69,44
3. 0,22-0,50 9 25
5. 1,10-2,00 2 5,55
Jumlah 36 100
Sumber: Analisis data primer dari lampiran 1 (diolah).
Berdasarkan Tabel 4.9. dapat diketahui bahwa persentase luas lahan petani
padi sawah tersebut sebesar 69,44% pada luas lahan 0,08 sampai 0,21 hektar.
Universitas Sumatera Utara
33
4.7 Karakteristik Eksternal Responden
Karakteristik eksternal adalah aspek yang yang ada di luar diri responden.
Karakteristik eksternal dalam penelitian ini yaitu intensitas penyuluhan dan
ketersediaan sarana produksi. Adapun deskripsi dari masing-masing faktor
eksternal dapat dilihat pada Tabel 4.10
Tabel 4.10 Karakteristik Eksternal Responden
Dari Tabel 4.10 dapat di lihat bahwa variabel intensitas penyuluhan berada
pada katagori tinggi yaitu sebesar 55.55%. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan
penyuluhan yang dilakukan oleh penyuluh baik itu kegiatan kunjungan, maupun
kegiatan penyampaian informasi sangat bermanfaat dan sangat dibutuhkan oleh
responden. Dengan seringnya dilakukan penyuluhan maka diharapkan terjadi
perubahan perilaku baik sikap, pengetahuan dan keterampilan dari petani menjadi
lebih baik.
Ketersediaan sarana produksi berada pada kategori sedang yaitu sebesar
41,66 %. Hal ini menunjukkan bahwa masih sedikitnya sarana produksi yang
tersedia dalam kelompok. Dimana sarana produksi merupakan modal utama untuk
melakukan kegiatan usahatani, ketersediaan sarana produksi yang cukup akan
mempermudah responden dalam kegiatan usahatani atau sarana produksi sangat
penting dalam kehidupan kelompok, karena dapat mempermudah anggota
kelompok untuk melakukan aktivitas di dalam kelompok. Sarana produksi yang
No. Karakteristik
Responden
Kategori
Interval
Skor
Jumlah
(n)
Persentase
(%)
1. Intensitas Penyuluhan Rendah (0-2) 1 36
Sedang ( 3-5) 15 41,66
Tinggi (6-7) 20 55,55
2. Ketersediaan sarana
Produksi
Rendah (0-3) 11 30,55
Sedang (4-6) 15 41,66
Tinggi (7-9) 10 27,77
Universitas Sumatera Utara
34
tersedia dalam jumlah, harga, dan mutu yang tepat berperan penting dalam
mendukung keberlanjutan usahatani.
4.8 Dinamika Kelompok Tani Padi Sawah (Y)
Dinamika kelompok menguraikan kekuatan-kekuatan yang terdapat situasi
kelompok yang menentukan perilaku kelompok dan periaku anggota-anggotanya.
Dinamika kelompok memiliki tiga aspek yaitu aspek struktur (tujuan kelompok,
struktur kelompok dan fungsi tugas), aspek suasana (pembinaan dan
pengembangan kelompok, kekompakan kelompok dan suasana kelompok) dan
aspek kepemimpinan (keefektifan kelompok, tekanan kelompok dan tujuan
tersembunyi).
Aspek Struktur
Aspek struktur merupakan kekuatan dalam kelompok yang menentukan
perilaku kelompok dan perilaku anggotanya meliputi tujuan kelompok, struktur
kelompok dan fungsi tugas. Adapun deskripsi dari masing-masing aspek struktur
dapat dilihat pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Aspek Struktur
No. Aspek Struktur
Kelompok Kategori
Interval
Skor
Jumlah
(n)
Persentase
(%)
1. Tujuan Kelompok Rendah
Sedang
Tinggi
8,00-10,67
10,68-13,35
13,36-16,03
1
32
3
2,77
88,88
8,33
2. Struktur Kelompok Rendah
Sedang
Tinggi
6,00-8,67
8,68-11,44
11,45-14,12
9
25
2
25
69,44
5,55
3. Fungsi Tugas Rendah
Sedang
Tinggi
4,00-6,67
6,68-9,35
9,36-12,03
5
2
29
13,88
5,55
80,55
Total Aspek Struktur Rendah
Sedang
Tinggi
24,00-26,67
26,68-29,35
29,35-32,03
5
30
1
13,88
83,33
2,77
Sumber: Analisi data primer dari lampiran 3 (diolah)
Universitas Sumatera Utara
35
Dari Tabel 4.11 dapat di lihat bahwa variabel tujuan kelompok berada pada
katagori sedang yaitu sebesar 88,88%. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan kelompok
jelas dan memiliki rencana kerja yang bagus tetapi tujuan kelompok masih kurang
dipahami sebagian anggota kelompok. Dalam mencapai tujuan kelompok dilakukan
secara musyawarah dengan melibatkan seluruh anggota dan pengurus sehingga
dihasilkan kemufakatan bersama.
Struktur kelompok adalah bentuk hubungan antara individu-individu di dalam
kelompok yang disesuaikan dengan posisi dan peranan masing-masing individu.
Struktur kelompok berada pada katagori sedang yaitu sebesar 69,44%. Hal ini
menunjukkan bahwa anggota kelompok dengan jelas mengetahui struktur kelompok
yang ada. Struktur kelompok terlihat dari kejelasan struktur kelompok, pembagian
tugas dan tanggung jawab kelompok yang jelas dan terjalinnya komunikasi yang
baik antar pengurus dan anggota kelompok.
Fungsi tugas berada pada katagori tinggi yaitu sebesar 80,55 %. Hal ini
menunjukan bahwa terdapat pembagian tugas dan tanggung jawab yang sangat
jelas secara tertulis, pengambilan keputusan dalam kelompok tani dilakukan oleh
ketua dengan memperhatikan aspirasi pengurus dan anggota, selalu ada
komunikasi antara pengurus dengan seluruh anggota dan antara anggota yang satu
dengan anggota lainnya dan dalam melakukan suatu kegiatan selalu dijelaskan
dan didiskusikan dengan seluruh anggota kelompok. Dimana fungsi tugas terlihat
dari kepuasan anggota dalam tujuan kelompok, koordinasi bersama anggota
kelompok dan sampai tidaknya informasi pada anggota.
Dari keseluruhan aspek struktur kedinamisan kelompok aspek struktur
kelompok berada pada kategori sedang yaitu sebesar 83,33%. Aspek struktur yang
Universitas Sumatera Utara
36
tinggi karena tujuan kelompok jelas, struktur kelompok dengan pembagian tugas
yang jelas dan fungsi tugas dijalankan dengan baik oleh kelompok.
Aspek Suasana
Aspek suasana merupakan kekuatan dalam kelompok yang menentukan
perilaku kelompok dan perilaku anggotanya meliputi pembinaan dan
pengembangan kelompok, kekompakan kelompok dan suasana kelompok.
Adapun deskripsi dari masing-masing aspek suasana dapat dilihat pada Tabel 4.12
Tabel 4.12 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Aspek Suasana
No. Aspek Suasana
Kelompok Kategori
Interval
Skor
Jumlah
(n)
Persentase
(%)
1. Pembinaan dan
Pengembangan
Kelompok
Rendah
Sedang
Tinggi
7,00-9,67
9,68-12,35
12,36-15,03
0
0
36
0
0
100
2. Kekompakan
Kelompok
Rendah
Sedang
Tinggi
8,00-10,67
10,68-13,35
13,36-16,03
1
34
1
2,77
94,44
2,77
3. Suasana Kelompok Rendah
Sedang
Tinggi
12,00-12,67
12,68-15,35
15,36-18,03
2
32
2
2,55
88,88
2,55
Total Aspek Suasana Rendah
Sedang
Tinggi
22,00-24,67
24,67-27,34
27,34-30,02
0
35
1
0
97,22
2,77
Sumber: Analisi data primer dari lampiran 3 (diolah).
Dari Tabel 4.12 dapat di lihat bahwa variabel pembinaan dan
pengembangan kelompok berada pada katagori tinggi yaitu sebesar 100%. Hal ini
menunjukkan bahwa pembinaan dan pengembangan kelompok dilakukan dengan
pertemuan secara rutin. Maka diharapkan kelompok tani yang ada dapat lebih
mempertahankan dan mengembangkan kelompoknya.
Kekompakan kelompok berada pada katagori sedang yaitu sebesar
94,44%. Hal ini menunjukkan bahwa kekompakan kelompok yang terbina cukup
baik. Pembentukan kelompok tani yang didasarkan pada kesamaan tempat
domisili membuat saling mengenal dan akrab di antara anggota.
Universitas Sumatera Utara
37
Dari pengamatan terlihat bahwa kerjasama di antara anggota kelompok
cukup baik dan kepemimpinan ketua kelompok yang cukup memenuhi serta
mampu berkomunikasi baik dengan anggota menjadikan kekompakan kelompok
dapat terbina dengan baik. Pada umumnya anggota merasa senang bergabung
dengan kelompok. Konflik yang dapat membubarkan kelompok tani jarang
terjadi, karena setiap permasalahan yang terjadi selalu diselesaikan secara
bersama dalam kelompok.
Suasana kelompok berada pada katagori sedang yaitu sebesar 88,88%. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa suasana
kelompok yang terjalin baik. Suasana kelompok yang baik ini ditunjukkan oleh
hubungan antara anggota kelompok tani yang sangat akrab, adanya upaya untuk
menghindari ketegangan, terdapatnya sarana dan prasarana yang dapat digunakan
oleh semua anggota dan untuk mencapai tujuan bersama kelompok memberikan
kebebasan kepada anggota untuk berkembang. Suasana kelompok kondusif karena
keramahan dan terjalin suasana demokratis (bebas mengemukakan pendapat dan
berkarya) berkaitan dengan kemajuan dan pencapaian tujuan kelompok tani.
Dari keseluruhan aspek suasana kedinamisan kelompok aspek struktur
kelompok berada pada kategori sedang yaitu sebesar 97,22%.karena pembinaan
dan pengembangan kelompok baik, kekompakan kelompok terjalin dengan baik,
dan suasana kelompok berjalan dengan baik.
Aspek Kepemimpinan
Aspek kepemimpinan merupakan kekuatan dalam kelompok yang
menentukan perilaku kelompok dan prilaku anggotnya meliputi keefektifan
Universitas Sumatera Utara
38
kelompok, tekanan kelompok dan tujuan tersembunyi. Adapun deskripsi masing-
masing aspek kepemimpinan dapat dilihat pada Tabel 4.13.
Tabel 4.13 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Aspek
Kepemimpinan
No.
Aspek
Kepemimpinan
Kelompok
Kategori Interval
Skor
Jumlah
(n)
Persentase
(%)
1. Keefektifan
Kelompok
Rendah
Sedang
Tinggi
10,00-12,67
12,68-15,35
15,3-18,03
0
2
34
0
5,55
94,44
2. Tekanan Kelompok Rendah
Sedang
Tinggi
12,00-14,67
14,68-17,35
17,36-20,03
0
23
13
0
63,88
36,11
3. Tujuan Tersembunyi Rendah
Sedang
Tinggi
6,00-8,67
8,68-11,44
11,45-14,12
5
31
0
13,88
86,11
0
Total Aspek
Kepemimpinan
Rendah
Sedang
Tinggi
15,00-17,67
17,68-20,35
20,36-23,03
0
27
9
0
75
25
Sumber: Analisi data primer dari lampiran 3 (diolah).
Dari Tabel 4.13 dapat di lihat bahwa variabel keefektifan kelompok berada
pada katagori tinggi yaitu sebesar 94,44%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan
bergabung kedalam kelompok tani mereka merasakan manfaat dan kepuasan. Hal
ini dikarenakan mereka mendapatkan kemudahan dalam bantuan pertanian berupa
bibit, pupuk, alat-alat mesin pertanian dan dalam hal jaringan pemasaran.
Tekanan kelompok berada pada katagori sedang yaitu sebesar 63,88%. Hal
ini menunjukkan bahwa tekanan kelompok hanya kadang-kadang saja
menimbulkan perselisihan dan konflik. Tetapi konflik dan perselisihan yang
terjadi di dalam kelompok hanyalah masalah kecil, seperti misalnya tidak
diterimanya saran dan kritik yang disampaikan anggota dan ketidakpuasan
sebagian anggota terhadap pencapaian tujuan kelompok.
Tujuan Tersembunyi berada pada katagori sedang yaitu sebesar 86,11%.
Hal ini menunjukkan bahwa.Hal ini menunjukan bahwa tidak semua anggota
Universitas Sumatera Utara
39
mengetahui adanya tujuan tersembunyi. Walaupun tujuan tersembunyi mungkin
ada dalam kelompok, tetapi tujuan tersembunyi ini tidak begitu menimbulkan
pengaruh dalam kelompok. Dari keseluruhan aspek kepemimpinan kelompok
berada pada kategori sedang yaitu sebesar 75%. Hal ini dikarenkan keefektifan
kelompok yang baik.
Berdasarkan analisis data terhadap Dinamika Kelompok (X3) secara
keseluruhan bahwa dinamika kelompok tinggi, Dinamika kelompok yang tinggi
dikarenakan, fungsi tugas, pembinaan dan pengambangan dan kefektifan
kelompok tinggi.
Dengan adanya struktur kelompok dengan pembagian tugas yang jelas,
fungsi tugas dijalankan dengan baik oleh kelompok, pembinanaan dan
pengembangan yang dilakukan didalam kelompok secara efektif sehingga
terbangun kelompok yang dinamis. Kedinamisan dari kelompok yang ada, pada
akhirnya kelompok tersebut dapat menghadapi tekanan dan menetralisir tujuan
tersembunyi yang ada dan dengan suasana kelompok yang kondusif maka akan
terbangun kekompakan kelompok sehingga tujuan kelompok dapat tercapai.
Universitas Sumatera Utara
40
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dinamika Kelompok Tani Padi
Sawah
Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data primer dimana
variabel bebasnya yaitu umur, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, lama
berusahatani, luas lahan, intensitas penyuluhan dan ketersediaan sarana produksi.
Dari variabel–variabel bebas tersebut akan dilihat seberapa besar pengaruhnya
terhadap dinamika kelompok tani (variabel terikat), maka hasil regresi yang
diperoleh sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Hasil Uji Normalitas memperlihatkan nilai signifikasi dari uji Kolmogorov
Smirnov yang telah dilakukan seperti pada Tabel 5.1
Tabel 5.1 Uji Asumsi Normalitas dengan Menggunakan Uji Kolmogorov-
Smirnov Z (OS-KS) pada Dinamika Kelompok
Unstandardized Residual
N 36
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 1,25023774
Most Extreme Differences
Absolute ,170
Positive ,081
Negative -,170
Kolmogorov-Smirnov Z 1,017
Asymp. Sig. (2-tailed) ,252
Sumber : data primer diolah lampiran 5
Dari hasil perhitungan uji Kolmogorov-smirnov menunjukkan bahwa nilai
signifikasi sebesar 0,252 ( > α 0,05). Nilai yang diperoleh lebih besar dari pada
tingkat kesalahan yang ditolerin, yaitu 5% atau 0,05. Maka dapat disimpulkan
bahwa data berdistribusi normal karena telah memenuhi asumsi normalitas.
Universitas Sumatera Utara
41
b. Uji Gejala Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance > 0,1 dan nilai VIF <
10, ini menunjukan tidak terjadi multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas
memperlihatkan nilai Tolerance dan nilai VIF (Variance Inlavtion Factor) seperti
pada Tabel 5.2
Tabel 5.2. Nilai Tolerance dan VIF Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Dinamika Kelompok Tani Padi Sawah
Collinearity Statistics
Tolerance VIF Keterangan
(Constant)
Umur ,663 1,507 Tidak terjadi multikolinearitas
Jumlah anggota keluarga ,846 1,181 Tidak terjadi multikolinearitas
Tingkat pendidikan ,966 1,035 Tidak terjadi multikolinearitas
Lama berusahatani ,753 1,329 Tidak terjadi multikolinearitas
Luas lahan ,879 1,137 Tidak terjadi multikolinearitas
Intensitas penyuluhan ,850 1,176 Tidak terjadi multikolinearitas
Ketersediaan sarana produksi ,889 1,124 Tidak terjadi multikolinearitas
a) Dependent variabel : Dinamika kelompok
Sumber : data primer diolah lampiran 5
Dari hasil perhitungan uji asumsi multikolinearitas diatas berdasarkan kriteria
uji dapat dilihat untuk masing-masing variabel mempunyai nilai Tolerance > 0,1
dan nilai VIF < 10. Sehingga diperoleh kesimpulkan bahwa tidak terdapat gejala
multikolinearitas dalam persamaan ini.
Universitas Sumatera Utara
42
c. Uji Heteroskedastisitas
Hasil analisis Uji heterokedastisitas dapat dilakukan dengan metode grafik
scatterrplots, sebagai berikut :
Gambar 2. Scatterplots Untuk Pengujian Heterokedastisitas pada Dinamika
Kelompok
Dari grafik dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heterokedastisitas
dikarenakan tampilan pada scatterplots terlihat bahwa plot menyebar dan tidak
membentuk pola tertentu secara acak diatas maupun dibawah anggka nol.
Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa data yang diolah berdistribusi normal dan tidak terjadi gejala
multikolinearitas dan heterokedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
43
5.3 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Dinamika Kelompok Tani Padi Sawah
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 68,353 3,422 19,977 ,000
Umur -,019 ,025 -,140 -,763 ,452 Jumlah anggota
keluarga -,428 ,274 -,254 -1,561 ,130
Tingkat pendidikan ,220 ,247 ,136 ,890 ,381
Lama berusahatani ,002 ,024 ,011 ,065 ,949
Luas lahan 2,465 ,738 ,533 3,342 ,002
Intensitas penyuluhan ,198 ,297 ,108 ,664 ,512 Ketersediaan sarana
produksi 1,171 ,536 ,346 2,183 ,038
a) Dependent variabel : Dinamika kelompok
R2 = 0,373
F-Hitung = 2,377
F-Tabel = 2,35
Sig F = 0,000
α = 0,05
t-Hitung = 19,977
t-Tabel = 2,048
Sumber : data primer diolah lampiran 5
Berdasarkan Tabel diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y =68.3653 − 0,019X1 - 0.428X2 + 0,220X3 + 0,002X4 + 2,465X5 + 0,198X6 +
1,171X7
Dimana:
Y = Dinamika Kelompok Tani
X1 = Umur (Tahun)
X2 = Jumlah Anggota Keluarga (Orang)
X3 = Tingkat Pendidikan (Tahun)
X4 = Lama Berusahatani (Tahun)
X5 = Luas Lahan (Ha)
Universitas Sumatera Utara
44
X6 = Intensitas Penyuluhan
X7 = Ketersediaan Sarana Produksi
1) Koefisien Determinasi (R2)
Dari model dihasilkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,308. Hal
ini menunjukan bahwa sebesar 30% variasi variabel dinamika kelompok tani telah
dapat dijelaskan oleh varibel umur, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan,
lama berusahatani, luas lahan, intensitas penyuluhan dan ketersediaan sarana
produksi sedangkan sisanya 70% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan ke dalam model.
2) Uji Serempak (Uji F – Statistik)
Secara serempak pengaruh variabel umur, jumlah anggota keluarga,
tingkat pendidikan, lama berusahatani, luas lahan, intensitas penyuluhan dan
ketersediaan sarana produksi nyata pada taraf 95%. Hal ini dapat dilihat dari hasil
analisis, diperoleh F-hitung = 2,377 > F-tabel = 2,35 dengan nilai signifikansi
(0,000> 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, yang
berarti variabel bebas umur, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, lama
berusahatani, luas lahan, intensitas penyuluhan dan ketersediaan sarana produksi
berpengaruh nyata dengan dinamika kelompok tani padi sawah.
3) Uji Parsial (Uji t - Statistik)
Dari hasil analisis regresi dapat dilihat juga bahwa secara parsial variabel
umur, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, lama berusahatani, luas lahan,
intensitas penyuluhan dan ketersediaan sarana produksi yang mempengaruhi
dinamika kelompok tani padi sawah dijelaskan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
45
a. Pengaruh Umur terhadap Dinamika Kelompok Tani
Hasil analisis nilai koefisien regresi umur sebesar -0,019. Ini menunjukan
bahwa terdapat pengaruh negatif antara umur dengan dinamika kelompok tani.
Berdasarkan uji t d diperoleh t-hitung = -0,763< t-tabel = 2,048 dengan nilai
signifikansi (0,452> 0,05). maka H0 diterima dan H1 ditolak, sehingga variabel
umur tidak berpengaruh nyata terhadap dinamika kelompok. Hal ini besuai
dengan penelitian Mirza (2017) Umur tidak berhubungan nyata dengan tingkat
keberlanjutan usaha TOGA baik pada aspek ekonomi, ekologi dan social bahwa
tingginya umur tidak mendukung tingkat keberlanjutan usaha TOGA pada aspek
ekonomi, ekologi dan sosial.Dimana umur merupakan salah satu faktor terpenting
dalam kegiatan usahatani kemampuan tingkat kerja petani dipengaruhi oleh umur.
Dimana penelitian dilapangan menunjukkan bahwa anggota kelompok tergolong
umur produktif 40-50 tahun sehingga kemampuan berusahataninya tergolong aktif
karna sudah lama menjadi petani namun tidak begitu terpengaruh pada dinamika
kelompok tani.
b. Pengaruh Jumlah Anggota Keluarga terhadap Dinamika Kelompok Tani
Hasil analisis nilai koefisien regresi pendidikan sebesar 0,130. Hal ini
menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang nyata antarajumlah anggota
keluarga dengan dinamika kelompok tani padi sawah. Berdasarkan uji t diperoleh
nilai t-hitung -1,561< 2,048 dengan signifikasi (0,130> 0,05) maka H0 diterima
dan H1 ditolak, sehingga variabel jumlah anggota keluarga tidak berpengaruh
nyata terhadap dinamika kelompok tani. Penelitian ini sesuai dengan penelitian
Mirza (2017) menyatakan bahwa Jumlah anggota keluarga tidak berhubungan
Universitas Sumatera Utara
46
nyata dengan tingkat keberlanjutan usaha TOGA pada aspek ekonomi, ekologi
dan sosial Artinya bahwa jumlah anggota keluarga tidak mendukung tingkat
keberlanjutan usaha TOGA pada aspek ekonomi, ekologi dan sosial. Penelitian
dilapangan menunjukkan sedikitnya jumlah anggota dalam satu rumah sehingga
kurangnya tenaga kerja yang dapat membantu meningkatkan penghasilan.
c. Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Dinamika Kelompok Tani
Hasil analisis nilai koefisien regresi tingkat pendidikan sebesar 0,220 Hal
ini menunjukan bahwa terdapat tidak terdapat pengaruh yang nyata antara tingkat
pendidikan dengan dinamika kelompok tani. Berdasarkan uji t diperoleh nilai t-
hitung 0,890> 2,048 dengan signifikasi (0,381> 0,05) maka H0 diterima dan H1
ditolak, sehingga variabel tingkat pendidikan tidak berpengaruh nyata terhadap
dinamika kelompok tani. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Mirza (2017)
menyatakan bahwa Tingkat pendidikan formal tidak berhubungan nyata dengan
tingkat keberlanjutan usaha TOGA pada aspek ekonomi, ekologi dan sosial
Artinya bahwa tingginya tingkat pendidikan formal tidak mendukung tingkat
keberlanjutan usaha TOGA pada aspek ekonomi, ekologi dan sosial. Penelitian
dilapangan menunjukkan pendidikan formal seperti, SD, SMP dan SMA anggota
kelompok tani tidak dipelajari hal-hal yang berkaitan dengan kelompok tani dan
dinamika kelompok sehingga kurangnya pengetahuan anggota kelompok dalam
hal kelompok tani dan dinamikanya.
d. Pengaruh Lama Berusahatani terhadap Dinamika Kelompok Tani
Hasil analisis nilai koefisien regresi lama berusahatani sebesar 0,002. Ini
menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang nyata antara lama berusahatani
dengan dinamika kelompok tani. Berdasarkan uji t diperoleh nilai t-hitung 0, 065<
Universitas Sumatera Utara
47
2,048 dengan signifikasi (0,949> 0,05) maka H0 diterima dan H1 ditolak, sehingga
variabel lama berusahatani tidak berpengaruh nyata terhadap dinamika kelompok
tani. Hasil analisis ini sesuai dengan penelitian dari Falo (2016) yang menyatakan
bahwa lama berusahatani padi sawah tidak berpengaruh nyata terhadap dinamika
kelompok tani. Karena semakin banyak pengalaman yang dimiliki oleh anggota
kelompok, maka akan semakin baik pula mereka dalam mengolah atau
menjalankan usahataninya dengan caranya sendiri tanpa dibutuhkanya peranan
yang lebih dari kelompok tani tersebut. Karena lama berusahatani
menggambarkan kemampuan petani dalam mengatasi permasalahan yang alami
selama melakukan usahatani. Dengan banyaknya pengalaman maka petani akan
lebih cepat dalam mengambil keputusan terhadap hal yang terjadi pada kegiatan
usahatani padi sawah ataupun kegiatan kelompok tani.
e. Pengaruh Luas Lahan terhadap Dinamika Kelompok Tani
Hasil analisis nilai koefisien regresi akses informasi sebesar 2,465. Hal ini
menunjukan bahwa terdapat tidak pengaruh yang nyata antara luas lahan dengan
dinamika kelompok tani. Berdasarkan uji t diperoleh nilai t-hitung 3,342 > 2,048
dengan signifikasi (0,002 < 0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga
variabel luas lahan berpengaruh nyata terhadap dinamika kelompok tani .Hasil
analisis ini sesuai dengan Mulyati (2014) dengan hasil penelitian yang
menyatakan bahwa luas lahan berpengaruh nyata terhadap peranan kelompok tani.
Dimana semakin besar luas lahan, maka semakin tinggi pula minat dan partisipasi
yang dilakukan oleh anggota dalam mencari permodalan untuk keberlangsungan
usahataninya. Dimana bahwa ketersedian modal merupakan salah satu faktor yang
menentukan keberhasilan usahatani, karena modal memegang peranan sangat
Universitas Sumatera Utara
48
penting dalam mengembangkan usahataninya. Sehingga petani memiliki persepsi
yang baik tentang peranan kelompok tani di dalam meningkatan produksi padi
mereka.
e. Pengaruh Intensitas Penyuluhan terhadap Dinamika Kelompok
Hasil analisis nilai koefisien regresi intensitas penyuluhan sebesar 0,198.
Ini menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang nyata antara intensitas
penyuluhan dengan dinamika kelompok tani. Berdasarkan uji t diperoleh nilai t-
hitung 0,664 > 2,048 dengan signifikasi (0,512 < 0,05) maka H0 diterima dan H1
ditolak, sehingga variabel intensitas penyuluhan tidak berpengaruh nyata terhadap
dinamika kelompok tani. Hasil analisis ini bertentangan dengan penelitian Mirza
(2017) bahwa Intensitas penyuluhan berhubungan nyata negatif dengan tingkat
keberlanjutan usaha TOGA pada aspek sosial dengan koefesien korelasi -,358**.
Pengamatan di lapangan menunjukkan kegiatan penyuluhan rutin dilaksanakan
setiap 2 minggu oleh penyuluh lapang. Hasil penelitian dilapangan menunjukkan
rendahnya intensitas penyuluhan dalam mendukung tingkat ketahanan pangan
dikarenakan jarangnya dilakukan kegiatan penyuluhan dan pelatihan yang
memberikan informasi tentan dinamika kelompok oleh karena itu perlu dilakukan
hal-hal yang mampu menambah pengetahuan atau informasi petani seputar
kelompok tani dan usahatani.
f. Pengaruh Ketersediaan Sarana Produksi terhadap Dinamika Kelompok
Hasil analisis nilai koefisien regresi intensitas penyuluhan sebesar 1,171.
Hal ini menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang nyata antara ketersediaan
sarana produksi dengan dinamika kelompok tani. Berdasarkan uji t diperoleh nilai
t-hitung 2,183> 2,048 dengan signifikasi (0,038 < 0,05) maka H0 diterima dan H1
Universitas Sumatera Utara
49
ditolak, sehingga variabel ketersediaan sarana produksi tidak berpengaruh nyata
terhadap dinamika kelompok tani. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Mirza
(2017) Tingkat ketersediaan sarana produksi tidak berhubungan nyata dengan
tingkat keberlanjutan usaha TOGA pada aspek ekonomi, ekologi dan sosial.
Artinya bahwa tinggi atau rendah tingkat ketersediaan sarana produksi tidak
mendukung keberlanjutan usaha TOGA pada aspek ekonomi, ekologi dan sosial.
Hasil penelitian dilapangan menunjukkan ketersedian sarana produski untuk
mendukung tingkat ketahanan pangan masih kurang baik itu dari segi alat-alat
sarana produksi atau alsintan (alat-alat mesin pertanian) yang dimiliki kelompok
tani.
Universitas Sumatera Utara
50
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa :
Secara serempak seluruh variabel berpengaruh nyata dengan dinamika
kelompok tani padi sawah dan secara parsial luas lahan berpengaruh nyata dengan
dinamika kelompok tani padi sawah, sedangkan umur, jumlah anggota keluarga,
tingkat pendidikan, lama berusahatani, intensitas penyuluhan dan ketersediaan
sarana produksi berpengaruh tidak nyata dengan dinamika kelompok tani.
6.2 Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka disarankan sebagai berikut:
1. Kepada Pemerintah
Pemerintah diharapkan lebih memperhatikan petani didaerah penelitian
melalui lembaga penyuluhan untuk mengembangkan program-program
penyuluhan dengan berfokus pada penguatan kelompok sehingga kelompok
tani mendapatkan pendampingan yang memadai.
2. Kepada Petani
Petani atau Kelompok tani padi sawah diharapkan melalukan pemilihan ketua
kelompok yang baru sehingga aspek kepemimpinan kelompok tidak berpatok
pada satu orang saja.
3. Kepada peneliti selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan mengadakan penelitian yang lebih lanjut
mengenai dinamika kelompok tani.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Ali. 2001. Membaca Saham. Edisi Pertama. Andi Offset. Yogyakarta.
Arifin, Bambang Syamsul. 2015. Dinamika Kelompok. CV Pustaka Setia
Bandung.
Cartwright D, Zander A. 1968. Group Dynamics: Research and Theory. 3rd Ed.
New York, Evanston and London (US): Harper dan Row.
Effendy, Uchjana Onong. 2004. Ilmu Komunikasi Teori dan Prkatek. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Firdaus, Abdullah, et al. (2011). Managing Customer Preference for the Food
Sevice Industry. International Journal of Innovation, Management, and
Technology, Vol.2, No.6, pp 525-533.
Ginting, A. 2003, Pemesinan hijau aloi titanium Ti-6242S dengan menggunakan
perkakas pemotong pengisar hujung karbida, Tesis Dr Falsafah, Jabatan
kejururteraan mekanik dan bahan, universiti Kebangsaan Malaysia.
Hackman, J.R., & Oldham, G.R. 1969. Work redesign. Reading: Addison Wesley
Jhonson DW, Jhonson FP. 2012. Dinamika Kelompok: Teori dan Keterampilan.
Jakarta (ID): Indeks. Kering Kabupaten Timor Tengah Utara Provinsi
Nusa Tenggara Timur. [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Kojansow, Charly, Jenny Baroleh dan Martha M. Sendow, 2016. Dinamika
Kelompok Tani Sarongson Youth di Kelurahan Tumatangtang Satu,
Kecamatan Tomohon Selatan, Kota Tomohon. Agri-SosioEkonomi Unsrat.
Lestari M. 2011. Dinamika Kelompok dan Kemandirian Anggota Kelompok Tani
Dalam Berusaha Tani di Kecamatan Poncowarno Kabupaten Kebumen
Provinsi Jawa Tengah. [tesis]. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Mardikanto, T. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta : Sebelas
Maret University Press.
Mardikanto, T. 1996. Penyuluhan Pembangunan Kehutanan. Departemen
Kehutanan. Jakarta.
Mirza, 2017. Dinamika Kelompok Wanita Tani Dalam Mendukung Keberlanjutan
Usaha Tanaman Obat Keluarga di Kabupaten Bogor. IPB. Bogor.
Munir B. 2001. Dinamika Kelompok, Penerapan dalam Laboratorium Ilmu
Perilaku. Palembang: Universitas Sriwijaya.
Neil, James. 2007. Group Dynamics, Processes and Development.
Universitas Sumatera Utara
Purwanto,S, 2011. Dinamika Kelompok Tani HutanDalam Pengelolaan Hutan
Rakyat(Kasus pada Kelompok Tani Hutan di Desa Jugalajaya,
Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor. IPB. Bogor.
Ridwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung:
Alfabeta.
Santoso, S., 2004. Dinamika Kelompok. PT. Bumi Aksara. Jakarta
Slamet, 2002. Kumpulan Bahan Kuliah : Kelompok, Organisasi dan
Kepemimpinan (tidak dipublikasikan). Bogor : IPB.
Soedarsono, T, 2005. Dinamika Kelompok. Jakarta : Universitas Terbuka.
Trimo, STP. 2006. Evaluasi Penyuluhan Pertanian Permasalahan dan Upaya
Pemecahannya di Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.
Unpublished.
Tuyuwale, J.A. 2001. Analisis Dinamika Kelompok Tani di Kabupaten Minahasa
Sulawesi Utara. Thesis. IPB, Bogor.
Uchrowi, Z. 2006. Model Ketahanan Pangan Kelompok Tani di Jawa. Disertasi
Bogor. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Universitas
Indonesia Press.Wilderdom.com. Diakses pada tanggal 15Juli 2017.
Wahyuni, Sri. S, 2017. Panduan Praktis Biogas. Penebar Swadaya: Jakarta.
Yuliatin. 2002. Tingkat Kedinamisan Kelompok Tani Lokal dan Transmigran
dalam Upaya Pengembangan Kemandirian Anggota Kelompok Tani
[tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Karakteristik Anggota Kelompok Tani Padi Sawah
No Sampel Umur Sampel
(Tahun)
Jumlah Anggota Keluarga
(Orang)
Tingkat Pendidikan
(Tahun)
Lama Berusahatani
(Tahun)
Luas Lahan
(Hektar)
1 54 5 6 26 2
2 52 5 12 6 0,4
3 48 3 9 24 0,8
4 51 2 16 34 0,6
5 65 3 6 43 0,16
6 67 2 6 46 0,12
7 47 3 6 28 0,16
8 37 3 6 23 0,12
9 54 4 6 37 0,16
10 49 4 9 23 0,2
11 54 5 9 39 0,48
12 49 2 6 21 0,08
13 56 3 6 50 0,08
14 46 4 16 20 0,16
15 45 5 16 11 0,08
16 54 3 6 32 0,12
17 42 4 12 8 0,08
18 27 3 6 15 0,16
19 34 4 6 39 0,16
20 44 4 6 24 0,24
21 41 3 9 28 0,36
22 20 4 6 7 0,08
Universitas Sumatera Utara
23 35 3 6 25 0,24
24 46 4 6 25 0,16
25 53 3 6 28 0,24
26 35 2 6 24 0,12
27 53 5 6 31 0,64
Lampiran 1. Karakteristik Anggota Kelompok Tani Padi Sawah
No Sampel Umur Sampel
(Tahun)
Jumlah Anggota Keluarga
(Orang)
Tingkat Pendidikan
(Tahun)
Lama Berusahatani
(Tahun)
Luas Lahan
(Hektar)
28 28 4 6 53 0,24
29 43 3 6 20 0,28
30 32 5 6 23 0,12
31 64 4 6 24 0,08
32 48 5 6 23 0,08
33 32 3 6 21 0,32
34 20 4 6 8 0,12
35 41 3 6 21 0,24
36 27 3 6 18 0,16
Jumlah 1593 132 258 948 9,76
Rata-rata 44,25 3,66 7,16 26,33 0,27
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Kuesioner Pernyataan Tingkat Dinamika Kelompok Tani Padi Sawah
a. Aspek Struktur
1. Tujuan Kelompok
No. Pernyataan S TS STS
1. Kejelasan tujuan kelompok tani dirumuskan secara bersama
2. Seluruh anggota kelompok memahami tujuan kelompok
3. Tujuan kelompok tani tidak searah dengan tujuan anggota kelompok
4. Dilakukan musyawarah dalam upaya mencapai tujuan kelompok
2. Struktur Kelompok
1. Tidak terdapat pembagian tugas dan peran yang jelas didalam kelompok
2. Tidak terdapat hubungan struktural yang bagus didalam kelompok
3. Anggota kelompok tani tidak memahami struktur kelompok yang ada
4. Struktur kelompok tani berperan dalam memberi informasi karena setiap kegiatan kelompok
diputuskan bersama melalui musyawarah
3. Fungsi Tugas
1. Tidak terjadi koordinasi yang baik antara pengurus kelompok dengan anggota kelompok
2. Anggota kelompok selalu diminta untuk berpartisipasi dalam kegiatan kelompok
3. Anggota memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk menghasilkan inisiatiaf atau masukan
bagi kelompoknya
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Kuesioner Pernyataan Tingkat Dinamika Kelompok Tani Padi Sawah
b. Aspek Suasana
1. Pembinaan dan Pengembangan Kelompok
No. Pernyataan S TS STS
1. Setiap anggota kelompok diharapkan terlibat dalam kegiatan kelompok
2. Terdapat pembinaan/pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota
kelompok tani
3. Adanya pengaturan hak dan kewajiban serta tata tertib kelompok yang harus ditaati oleh setiap
anggota dan pengurus
2. Kekompakan Kelompok
1. Adanya tingkat kerjasama yang baik antar anggota kelompok tani
2. Tidak adanya kehomogenitas atau keserasian yang terjalin didalam kelompok tani
3. Tidak adanya kekompakan yang terjalin antara anggota dan pengurus kelompok tani.
3. Suasana Kelompok
1. Tidak adanya keharmonisan yang terjalin didalam kelompok
2. Suasana kedekatan setiap anggota kelompok membuat tidak pernah ada ketegangan
3. Tidak terlihat keramahan anggota kelompok dan pengurus apabila ada tamu yang berkunjung
4. Pengambilan keputusan baik dalam rapat dan pertemuan berjalan demokratis dan bebas
mengemukakan pendapat.
c. Aspek Kepemimpinan
1. Keefektifan Kelompok
No. Pernyataan S TS STS
1. Produktivitas kerja dalam kelompok tani dijalankan dengan baik
Universitas Sumatera Utara
2. Tingkat kepuasan anggota dalam menerima program-program dalam kelompok tani sangat baik
3. Tidak ada manfaat yang dirasakan anggota dalam kelompok tani
Lampiran 2. Kuesioner Pernyataan Tingkat Dinamika Kelompok Tani Padi Sawah
2.Tekanan Kelompok
1. Adanya ketegangan internal yang dirasakan oleh anggota kelompok tani
2. Tidak adanya ketegangan eksternal yang dirasakan oleh anggota kelompok
3. Anggota dan pengurus saling terbuka dalam mengatasi setiap masalah-masalah yang terjadi didalam
kelompok
4. Adanya penerapan sanksi yang diberikan jika terdapat pelanggaran yang dilakukan didalam
kelompok
3. Tujuan Tersembunyi
1. Adanya niat buruk yang ada dalam anggota kelompok tani
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Skor Pernyataan Tingkat Dinamika Kelompok Tani Padi Sawah
a. Aspek Struktur
No
Sampel
X311
X312
X313
X314
TOTAL
X31
X315
X316
X317
X318
TOTAL
X31
X319
X320
X321
TOTAL
X31
Total
Skor
Aspek
Struktur
1 3 3 2 3 11 3 2 3 2 10 2 3 3 8 29
2 3 3 1 3 10 2 2 1 3 8 2 3 3 8 26
3 3 3 2 3 11 2 2 2 3 9 2 3 3 8 28
4 3 3 2 3 11 2 2 2 3 9 2 3 3 8 28
5 3 3 2 3 11 2 2 2 3 9 2 3 2 7 27
6 3 3 2 3 11 2 2 2 3 9 2 3 3 8 28
7 3 3 2 3 11 2 2 2 3 9 2 3 3 8 28
8 3 3 3 3 12 2 2 2 3 9 2 3 2 7 28
9 3 3 2 3 11 2 2 2 3 9 2 3 3 8 28
10 3 3 2 3 11 2 2 2 3 9 2 3 3 8 28
11 3 3 2 3 11 2 2 2 3 9 2 3 3 8 28
12 3 3 2 3 11 2 2 2 3 9 2 3 3 8 28
13 3 3 2 3 11 2 2 3 3 10 2 3 3 8 29
14 3 3 2 3 11 3 2 2 3 10 2 3 3 8 29
15 3 3 2 3 11 2 2 2 3 9 2 3 3 8 28
16 3 3 2 3 11 2 2 2 3 9 2 3 3 8 28
17 3 3 2 3 11 2 2 2 3 9 2 3 3 8 28
18 3 3 2 3 11 2 2 3 3 10 2 3 3 8 29
19 3 3 2 3 11 2 2 3 3 10 2 3 3 8 29
20 3 3 2 3 11 2 2 2 3 9 2 3 1 6 26
Universitas Sumatera Utara
21 3 3 2 3 11 2 2 2 3 9 2 3 3 8 28
22 3 3 2 3 11 2 2 2 3 9 2 3 3 8 28
23 3 3 2 3 11 2 2 2 3 9 2 3 3 8 28
24 3 3 2 3 11 2 2 2 3 9 2 3 1 6 26
25 3 3 2 3 11 2 2 3 3 10 2 3 3 8 29
Lampiran 3. Skor Pernyataan Tingkat Dinamika Kelompok Tani Padi Sawah
No
Sampel
X311
X312
X313
X314
TOTAL
X31
X315
X316
X317
X318
TOTAL
X31
X319
X320
X321
TOTAL
X31
Total
Skor
Aspek
Struktur
26 3 3 2 3 11 2 2 2 3 9 2 3 3 8 28
27 3 3 2 3 11 2 2 2 3 9 2 3 3 8 28
28 3 3 2 3 11 2 2 2 3 9 2 3 1 6 26
29 3 3 2 3 11 2 2 2 3 9 2 3 3 8 28
30 3 3 2 3 11 2 2 3 3 10 2 3 3 8 29
31 3 3 2 3 11 2 2 2 3 9 2 3 3 8 28
32 3 3 2 3 11 2 2 2 3 9 2 3 1 6 26
33 3 3 3 3 12 3 2 3 3 11 2 3 3 8 31
34 3 3 2 3 11 2 2 2 3 9 2 3 3 8 28
35 3 3 2 3 11 2 2 3 3 10 2 3 3 8 29
36 3 3 3 3 12 3 2 3 3 11 2 3 1 6 29
Total 398 335 278 1009
Keterangan:
Skor 3 = S (Setuju)
Skor 2 = TS (Tidak Setuju)
Universitas Sumatera Utara
Skor 1 = STS (Sanngat Tidak Setuju)
X31 = Aspek Struktur
X311 = Tujuan Kelompok
X315 = Struktur Kelompok
X319 = Fungsi Tugas
Lampiran 3. Skor Pernyataan Tingkat Dinamika Kelompok Tani Padi Sawah
b. Aspek Suasana
No
Sampel
X321
X322
X323
TOTAL
X32
X324
X325
X326
X27
TOTAL
X32
X328
X329
X3210
TOTAL
X32
Total
Skor Aspek
Suasana
1 3 3 3 9 3 3 3 3 12 3 3 3 9 30
2 3 3 3 9 3 3 1 2 9 3 1 3 7 26
3 3 3 3 9 3 2 2 2 9 3 1 3 7 26
4 3 3 3 9 3 2 2 2 9 3 2 3 8 26
5 3 3 3 9 3 2 2 2 9 3 2 3 8 26
6 3 3 3 9 3 2 2 2 9 3 2 3 8 26
7 3 3 3 9 3 2 2 2 9 3 2 3 8 26
8 3 3 3 9 3 2 2 2 9 3 2 3 8 26
9 3 3 3 9 3 2 2 2 9 3 2 3 8 26
10 3 3 3 9 3 2 2 2 9 3 2 3 8 26
11 3 3 3 9 3 2 2 2 9 3 2 3 8 26
Universitas Sumatera Utara
12 3 3 3 9 3 2 2 2 9 3 2 3 8 26
13 3 3 3 9 3 2 2 2 9 3 2 3 8 26
14 3 3 3 9 3 2 2 2 9 3 2 3 8 26
15 3 3 3 9 3 2 2 2 9 3 2 3 8 26
16 3 3 3 9 3 2 2 2 9 3 2 3 8 26
17 3 3 3 9 3 2 2 2 9 3 2 3 8 26
18 3 3 3 9 3 2 2 2 9 3 2 3 8 26
19 3 3 3 9 3 2 2 2 9 3 2 3 8 26
20 3 3 2 8 3 2 2 2 9 3 2 3 8 26
21 3 3 3 9 3 3 3 3 12 3 3 3 9 26
22 3 3 3 9 3 2 2 2 9 3 2 3 8 26
23 3 3 3 9 3 2 2 2 9 3 2 3 8 26
24 3 3 3 9 3 2 2 2 9 3 2 3 8 26
25 3 3 3 9 3 2 2 2 9 3 2 3 8 26
Lampiran 3. Skor Pernyataan Tingkat Dinamika Kelompok Tani Padi Sawah
No
Sampel
X321
X322
X323
TOTAL
X32
X324
X325
X326
X32
TOTAL
X32
X328
X329
X3210
TOTAL
X32
Total Skor
Aspek
Suasana
26 3 3 3 9 3 2 2 2 9 3 2 3 8 26
27 3 3 2 8 3 2 2 2 9 3 2 3 8 26
28 3 3 2 8 3 2 2 2 9 3 2 3 8 26
29 3 3 3 9 3 2 2 2 9 3 2 3 8 26
30 3 3 3 9 3 2 2 2 9 3 2 3 8 26
31 3 3 2 8 3 2 2 2 9 3 2 3 8 26
32 3 3 3 9 3 2 2 2 9 3 2 3 8 26
Universitas Sumatera Utara
33 3 3 3 9 3 2 2 2 9 3 2 3 8 26
34 3 3 2 8 3 2 2 2 9 3 2 3 8 26
35 3 3 3 9 3 2 2 2 9 3 2 3 8 26
36 3 3 2 8 3 2 2 2 9 3 2 3 8 26
Jumlah 264 330 288 940
Keterangan:
Skor 3 = S (Setuju)
Skor 2 = TS (Tidak Setuju)
Skor 1 = STS (Sanngat Tidak Setuju)
X32 = Aspek Suasana
X321 = Pembinaan dan Pengembangan Kelompok
X324 = Kekompakan Kelompok
X328 = Suasana Kelompok
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Skor Pernyataan Tingkat Dinamika Kelompok Tani Padi Sawah
c. Aspek Kepemimpinan
No Sampel
X331
X332
X333
TOTAL
X33
X334
X335
X336
X337
TOTAL
X33
X338
Total
Skor Aspek
Kepemimpinan
1 3 2 2 7 2 3 3 3 11 1 19
2 3 3 2 8 2 3 3 3 11 2 21
3 3 3 2 8 2 2 3 3 10 1 19
4 3 3 2 8 2 3 3 3 12 1 21
5 3 3 2 8 2 3 3 2 10 2 20
6 3 3 2 8 2 3 3 2 10 2 20
7 2 3 2 7 3 3 3 2 11 2 19
8 3 3 2 8 2 3 3 2 10 1 19
9 3 3 2 8 2 3 3 2 10 2 20
10 3 3 2 8 2 3 3 3 11 2 21
11 3 3 2 8 2 3 3 2 10 2 20
12 3 3 2 8 2 3 3 2 10 2 20
13 3 3 2 8 3 3 3 2 11 2 21
14 3 3 2 8 3 3 3 2 11 2 21
15 3 3 2 8 3 3 3 2 11 2 21
16 3 3 2 8 2 3 3 2 10 2 20
17 3 3 2 8 2 3 3 2 10 2 20
18 3 3 2 8 2 3 3 2 10 2 20
19 3 3 2 8 3 3 3 2 11 2 20
20 3 3 2 8 2 3 3 3 11 2 21
21 3 2 2 7 2 3 3 3 11 1 19
22 3 3 2 8 2 3 3 2 10 2 20
Universitas Sumatera Utara
23 3 3 2 8 2 3 3 2 10 2 19
24 3 3 2 8 2 3 3 2 10 1 19
25 3 3 2 8 2 3 3 2 10 1 21
26 3 3 2 8 3 3 3 2 11 2 21
Lampiran 3. Skor Pernyataan Tingkat Dinamika Kelompok Tani Padi Sawah
No Sampel
X331
X332
X333
TOTAL
X33
X334
X335
X336
X337
TOTAL
X33
X338
Total
Skor Aspek
Kepemimpinan
27 3 3 2 8 3 3 3 2 11 2 20
28 3 3 2 8 2 3 3 2 10 2 21
29 3 3 2 8 3 3 3 2 11 2 20
30 3 3 2 8 2 3 3 2 10 2 20
31 3 3 2 8 3 3 3 2 11 2 20
32 3 3 2 8 2 3 3 2 10 2 20
33 3 3 2 8 2 3 3 2 10 2 20
34 3 3 2 8 2 3 3 2 10 2 20
35 3 3 2 8 2 3 3 2 10 2 20
36 3 3 2 8 2 3 3 2 12 2 22
Total 285 354 65 724
Keterangan:
Skor 3 = S (Setuju)
Skor 2 = TS (Tidak Setuju)
Skor 1 = STS (Sanngat Tidak Setuju)
X33 = Aspek Kepemimpinan
X331 = Keefektifan Kelompok
Universitas Sumatera Utara
X334 = Tekanan Kelompok
X338 = Tujuan Tersembunyi
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Regresi Linear Berganda Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dinamika Kelompok Tani Padi Sawah
No
Sampel
Faktor Internal Dinamika Kelompok (Y)
Total
Dinamika
Kelompok
Skor Aspek Sturktur Aspek Suasana Aspek Kepemimpinan
Umur
(Tahun)
Jlh.
Anggota
Keluarga
(Orang)
Tingkat
Pendidikan
(Tahun)
Lama
Berusa-
hatani
(Tahun)
Luas
Lahan
(Hektar)
Skor
Tujuan
Kel.
Skor
Struktur
Kel.
Skor
Fungsi
Tugas
Skor
Pembi-
naan
Kel.
Skor
Kekom
pakan
Kel.
Skor
Suasana
Kel,
Skor
Keefekti
-fan Kel.
Skor
Teka
-nan
Kel.
Skor
Tujuan
Tersem
bunyi
1 54 5 6 26 2 11 10 8 9 12 9 7 11 1 79
2 52 5 12 6 0,4 10 8 8 9 9 7 8 11 2 72
3 48 3 9 24 0,8 11 9 8 9 9 7 8 10 1 73
4 51 2 16 34 0,6 11 9 8 9 9 8 8 11 1 75
5 65 3 6 43 0,16 11 9 7 9 9 8 8 10 2 73
6 67 2 6 46 0,12 11 9 8 9 9 8 8 10 2 74
7 47 3 6 28 0,16 11 9 8 9 9 8 7 11 2 72
8 37 3 6 23 0,12 12 9 7 9 9 8 8 10 1 73
9 54 4 6 37 0,16 11 9 8 9 9 8 8 10 2 74
10 49 4 9 23 0,2 11 9 8 9 9 8 8 11 2 75
11 54 5 9 39 0,48 11 9 8 9 9 8 8 10 2 74
12 49 2 6 21 0,08 11 9 8 9 9 8 8 10 2 74
13 56 3 6 50 0,08 11 10 8 9 9 8 8 11 2 76
14 46 4 16 20 0,16 11 10 8 9 9 8 8 11 2 76
15 45 5 16 11 0,08 11 9 8 9 9 8 8 11 2 75
16 54 3 6 32 0,12 11 9 8 9 9 8 8 10 2 74
17 42 4 12 8 0,08 11 9 8 9 9 8 8 10 2 74
18 27 3 6 15 0,16 11 10 8 9 9 8 8 10 2 75
19 34 4 6 39 0,16 11 10 8 9 9 8 8 11 2 75
20 44 4 6 24 0,24 11 9 6 8 9 8 8 11 2 73
21 41 3 9 28 0,36 11 9 8 9 9 8 8 10 2 74
Universitas Sumatera Utara
22 20 4 6 7 0,08 11 9 8 9 9 8 8 10 2 74
23 35 3 6 25 0,24 11 9 8 9 9 8 8 10 1 73
24 46 4 6 25 0,16 11 9 6 9 9 8 8 10 1 71
25 53 3 6 28 0,24 11 10 8 9 9 8 8 11 2 76
26 35 2 6 24 0,12 11 9 8 8 9 8 8 11 2 75
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Regresi Linear Berganda Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dinamika Kelompok Tani Padi Sawah
No
Sampel
Faktor Internal Dinamika Kelompok (Y)
Total
Dinamika
Kelompok
Skor Aspek Sturktur Aspek Suasana Aspek Kepemimpinan
Umur
(Tahun)
Jlh.
Anggota
Keluarga
(Orang)
Tingkat
Pendidikan
(Tahun)
Lama
Berusa-
hatani
(Tahun)
Luas
Lahan
(Hektar)
Skor
Tujuan
Kel.
Skor
Struktur
Kel.
Skor
Fungsi
Tugas
Skor
Pembi-
naan
Kel.
Skor
Kekomp
akan
Kel.
Skor
Suasana
Kel,
Skor
Keefek
tifan
Kel.
Skor
Teka-
nan
Kel.
Skor
Tujuan
Tersem
bunyi
27 54 5 6 31 0,64 11 10 8 9 12 9 7 11 1 74
28 52 4 6 53 0,24 10 8 8 9 9 7 8 11 2 73
29 48 3 6 20 0,28 11 9 8 9 9 7 8 10 1 74
30 51 5 6 23 0,12 11 9 8 9 9 8 8 11 1 75
31 65 4 6 24 0,08 11 9 7 9 9 8 8 10 2 74
32 67 5 6 23 0,08 11 9 8 9 9 8 8 10 2 72
33 47 3 6 21 0,32 11 9 8 9 9 8 7 11 2 77
34 37 4 6 8 0,12 12 9 7 9 9 8 8 10 1 74
35 54 3 6 21 0,24 11 9 8 9 9 8 8 10 2 75
36 49 3 6 18 0,16 11 9 8 9 9 8 8 11 2 77
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Regresi Linear Berganda Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dinamika Kelompok Tani Padi Sawah
No
Sampel
Faktor Eksternal Dinamika Kelompok (Y)
Total
Dinamika
Kelompok
Skor Aspek Sturktur Aspek Suasana Aspek Kepemimpinan
Intensitas
Penyuluhan
Tingkat
Sarana
Produksi
Skor
Tujuan
Kel.
Skor
Struktur
Kel.
Skor Fungsi
Tugas
Skor
Pembinaan
Kel.
Skor
Kekompak
an Kel.
Skor
Suasana
Kel,
Skor
Keefekti-
fan Kel.
Skor
Tekanan
Kel.
Skor
Tujuan
Tersembun
yi
1 54 5 11 10 8 9 12 9 7 11 1 79
2 52 5 10 8 8 9 9 7 8 11 2 72
3 48 3 11 9 8 9 9 7 8 10 1 73
4 51 2 11 9 8 9 9 8 8 11 1 75
5 65 3 11 9 7 9 9 8 8 10 2 73
6 67 2 11 9 8 9 9 8 8 10 2 74
7 47 3 11 9 8 9 9 8 7 11 2 72
8 37 3 12 9 7 9 9 8 8 10 1 73
9 54 4 11 9 8 9 9 8 8 10 2 74
10 49 4 11 9 8 9 9 8 8 11 2 75
11 54 5 11 9 8 9 9 8 8 10 2 74
12 49 2 11 9 8 9 9 8 8 10 2 74
13 56 3 11 10 8 9 9 8 8 11 2 76
14 46 4 11 10 8 9 9 8 8 11 2 76
15 45 5 11 9 8 9 9 8 8 11 2 75
16 54 3 11 9 8 9 9 8 8 10 2 74
17 42 4 11 9 8 9 9 8 8 10 2 74
18 27 3 11 10 8 9 9 8 8 10 2 75
19 34 4 11 10 8 9 9 8 8 11 2 75
20 44 4 11 9 6 8 9 8 8 11 2 73
21 41 3 11 9 8 9 9 8 8 10 2 74
Universitas Sumatera Utara
22 20 4 11 9 8 9 9 8 8 10 2 74
23 35 3 11 9 8 9 9 8 8 10 1 73
24 46 4 11 9 6 9 9 8 8 10 1 71
25 53 3 11 10 8 9 9 8 8 11 2 76
26 35 2 11 9 8 8 9 8 8 11 2 75
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Regresi Linear Berganda Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dinamika Kelompok Tani Padi Sawah
No
Sampel
Faktor Internal Dinamika Kelompok (Y)
Skor Aspek Sturktur Aspek Suasana Aspek Kepemimpinan
Umur
(Tahun)
Jlh.
Anggota
Keluarga
(Orang)
Tingkat
Pendidikan
(Tahun)
Lama
Berusa-
hatani
(Tahun)
Luas
Lahan
(Hektar) Skor
Tujuan
Kel.
Skor
Struktur
Kel.
Skor
Fungsi
Tugas
Skor
Pembi-
naan
Kel.
Skor
Kekom
pakan
Kel.
Skor
Suasana
Kel,
Skor
Keefekti
-fan Kel.
Skor
Teka-
nan Kel.
Skor
Tujua
n
Terse
mbun
yi
Total
Dinamik
a
Kelomp
ok
27 54 5 6 31 0,64 11 10 8 9 12 9 7 11 1 74
28 52 4 6 53 0,24 10 8 8 9 9 7 8 11 2 73
29 48 3 6 20 0,28 11 9 8 9 9 7 8 10 1 74
30 51 5 6 23 0,12 11 9 8 9 9 8 8 11 1 75
31 65 4 6 24 0,08 11 9 7 9 9 8 8 10 2 74
32 67 5 6 23 0,08 11 9 8 9 9 8 8 10 2 72
33 47 3 6 21 0,32 11 9 8 9 9 8 7 11 2 77
34 37 4 6 8 0,12 12 9 7 9 9 8 8 10 1 74
35 54 3 6 21 0,24 11 9 8 9 9 8 8 10 2 75
36 49 3 6 18 0,16 11 9 8 9 9 8 8 11 2 77
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Hasil Analisis Asumsi Klasik (Uji Normalitas) dengan Menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 36
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 1,25023774
Most Extreme Differences
Absolute ,170
Positive ,081
Negative -,170
Kolmogorov-Smirnov Z 1,017
Asymp. Sig. (2-tailed) ,252
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Hasil Uji Multikolinearitas
Tolerance > 0,100 dan VIF <10
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 68,353 3,422 19,977 ,000
Umur -,019 ,025 -,140 -,763 ,452 ,663 1,507
Jumlah luas lahan -,428 ,274 -,254 -1,561 ,130 ,846 1,181
Tingkat pendidikan ,220 ,247 ,136 ,890 ,381 ,966 1,035
Lama berusahatani ,002 ,024 ,011 ,065 ,949 ,753 1,329
Luas lahan 2,465 ,738 ,533 3,342 ,002 ,879 1,137
Intensitas penyuluhan ,198 ,297 ,108 ,664 ,512 ,850 1,176
Ketersedian sarana produksi 1,171 ,536 ,346 2,183 ,038 ,889 1,124
a. Dependent Variable: Dinamika kelompok
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Hasil Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dinamika Kelompok Tani Padi Sawah
Model Summaryb
Mode
l
R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics Durbin-Watson
R Square
Change
F Change df1 df2 Sig. F
Change
1 ,611a ,373 ,216 1,39781 ,373 2,377 7 28 ,049 1,403
a. Predictors: (Constant), Ketersedian sarana produksi, Intensitas penyuluhan, Luas lahan, Tingkat pendidikan, Lama berusahatani,
Jumlah luas lahan, Umur
b. Dependent Variable: Dinamika kelompok
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 32,514 7 4,645 2,377 ,049b
Residual 54,708 28 1,954
Total 87,222 35 a. Dependent Variable: Dinamika kelompok
b. Predictors: (Constant), Ketersedian sarana produksi, Intensitas penyuluhan, Luas lahan, Tingkat pendidikan,
Lama berusahatani, Jumlah luas lahan, Umur
Universitas Sumatera Utara
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 68,353 3,422 19,977 ,000
Umur -,019 ,025 -,140 -,763 ,452 ,663 1,507
Jumlah luas lahan -,428 ,274 -,254 -1,561 ,130 ,846 1,181
Tingkat pendidikan ,220 ,247 ,136 ,890 ,381 ,966 1,035
Lama berusahatani ,002 ,024 ,011 ,065 ,949 ,753 1,329
Luas lahan 2,465 ,738 ,533 3,342 ,002 ,879 1,137
Intensitas penyuluhan ,198 ,297 ,108 ,664 ,512 ,850 1,176
Ketersedian sarana produksi 1,171 ,536 ,346 2,183 ,038 ,889 1,124
a. Dependent Variable: Dinamika kelompok
Universitas Sumatera Utara