Upload
phamhuong
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU
PELANGGAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK ADIDAS
( Studi Kasus Konsumen PT. Nusantara Sportindo, Depok)
Oleh
INDRIANA IMRAN
H24052857
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009
ABSTRAK
Indriana Imran H24052857. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pelanggan dalam Pengambilan Keputusan Produk Adidas (Studi Kasus Konsumen PT.Nusantara Sportindo, Depok). Di bawah bimbingan H. Musa Hubeis.
Membaiknya perekonomian masyarakat Indonesia telah mengubah pola konsumsi dari sebagian masyarakat, sehingga menciptakan peluang bagi pelaku usaha, diantaranya pelaku usaha produk Adidas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen produk Adidas, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian produk Adidas, mengidentifikasi dan menganalisis atribut-atribut yang mempengaruhi pembelian produk Adidas. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Penelitian ini dilakukan di PT. Nusantara Sportindo yang merupakan salah satu distributor produk Adidas di Indonesia yang kantor pusatnya berlokasi di Margonda, Depok. Pengambilan contoh menggunakan metode judgment sampling dan alat analisis deskriptif, analisis faktor dan multiatribut Fishbein, dengan bantuan alat pengolah data Microsoft Excel dan software SPSS versi 13.00 for windows.
Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik responden dalam penelitian ini sebagian besar (85%) berjenis kelamin laki-laki dan berusia 20-24 tahun (40%), serta dengan status belum menikah (85%). Sebagian besar (47%) adalah pelajar dan pendidikan terakhir di dominasi oleh lulusan SMA (34%) dengan pendapatan sebagian besar (28%) Rp. 2.500.000 per bulan. Pada tahap pengenalan kebutuhan, alasan utama konsumen menggunakan produk Adidas adalah mutu yang sesuai (67%). Pencarian informasi, sumber informasinya adalah dari iklan televisi. Evaluasi alternatif, yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli produk adalah kenyamanan dipakai. Proses pembelian, tempat konsumen membeli produk Adidas adalah toko Adidas yang dipengaruhi diri sendiri, dengan produk yang sering dibeli adalah sepatu. Pada pasca pembelian, konsumen merasa puas dengan produk Adidas, sehingga produk Adidas tetap menjadi pilihan konsumen karena daya tahan produknya (26%). Faktor-faktor yang terbentuk dinamakan faktor pengaruh lingkungan dan gaya hidup (budaya, keluarga, teman, kelas sosial dan gaya hidup), faktor perbedaan individu (pendapatan, motivasi dan pengetahuan), faktor karakteristik konsumen dan lingkungan kerja (lingkungan kerja, usia dan jenis kelamin), faktor situasi dan manfaat (situasi dan manfaat). Dari model sikap Fishbein, didapatkan sikap konsumen terhadap produk Adidas berada dalam kategori baik.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU
PELANGGAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK ADIDAS
( Studi Kasus Konsumen PT. Nusantara Sportindo, Depok)
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
INDRIANA IMRAN
H24052857
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU
PELANGGAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN
PRODUK ADIDAS
( Studi Kasus Konsumen PT. Nusantara Sportindo, Depok)
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
INDRIANA IMRAN
H24052857
Menyetujui, Mei 2009
Prof.Dr.Ir.H. Musa Hubeis,MS,Dipl.Ing.,DEA
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Dr.Ir. Jono M. Munandar, M.Sc
Ketua Departemen
Tanggal Lulus :
iii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 29
Oktober 1987 di Lubuk Jantan, Kecamatan
Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra
Barat. Penulis yang bernama lengkap Indriana
Imran adalah adalah anak tunggal dari Bapak
Imran dan Ibu Hasnawati (alm).
Penulis memulai pendidikan di Taman
Kanak-Kanak Pertiwi Nusa Indah tahun 1992,
lulus tahun 1993. Kemudian melanjutkan ke
pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri 29
Nusa Indah tahun 1993 dan lulus tahun 1999. Pada tahun 1999 penulis
melanjutkan pendidikannya di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Lintau
Buo, tamat pada tahun 2002. Dan penulis menamatkan pendidikan menengah atas
pada Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Lintau Buo pada tahun 2005, kemudian
pada tahun yang sama penulis diterima di IPB melalui jalur Undangan Seleksi
Masuk IPB (USMI) dan pada tahun 2006 penulis diterima di Departemen
Manajemen, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor sebagai
pilihan pertama pada program mayor minor.
Selama belajar di Departemen Manajemen, penulis aktif di dalam
organisasi kemahasiswaan, Syariah Economic Student Club (SES-C) periode
2006-2007 sebagai Staf Dana Usaha Mandiri (Usman) dan penulis juga aktif di
kepanitiaan yang diadakan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Manajemen salah satunya panitia Economic Contest. Serta pernah aktif dalam
kepanitiaan kegiatan yang diadakan himpunan profesi manajemen (Com@) yaitu
kepanitiaan D’eternity.
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta pertolongan-Nya, sehingga
penyusunan skripsi berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Pelanggan dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Adidas (Studi Kasus
Konsumen PT. Nusantara Sportindo, Depok)” sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen Fakultas
Ekonomi Manajemen Institut Pertanian Bogor, dapat diselesaikan.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini, banyak pihak yang telah
memberikan saran, bimbingan, bantuan dan dukungan baik secara langsung
maupun tidak langsung sejak awal penulisan sampai skripsi ini terselesaikan. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Prof.Dr.Ir.H. Musa Hubeis,MS,Dipl.Ing.,DEA selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan bantuan, bimbingan dan motivasi kepada penulis selama
penulisan skripsi.
2. Dr.Ir. Jono M. Munandar, M.Sc dan Deddy Cahyadi Sutarman, S.TP, MM
sebagai penguji yang telah memberikan kritik dan saran demi perbaikan dan
penyempurnaan skripsi ini.
3. Hardiana Widyastuti, S.Hut, MM selaku tim QC yang telah membantu dalam
penyempurnaan skripsi ini.
4. Ir. Dikky Indrawan, MM dan Alim Setiawan, S.TP yang telah memberi
motivasi dan saran kepada penulis.
5. Staf tata usaha Departemen Manajemen yang telah memfasilitasi keperluan
kuliah dan birokrasi yang harus diselesaikan penulis.
6. Ama (Alm) tercinta, sedang tenang di sana yang sangat saya harap berada di
samping saya untuk mempersembahkan karya ini.
7. Uwo, Onga, Tekli, Odang dan Unggew, atas segenap daya upaya yang selalu
mendoakan, memberi kasih sayang, dorongan, kesabaran dan memberikan
makna hidup kepada penulis.
v
8. Papa, Mama Nining dan Wulan yang telah memberikan semangat kepada
penulis dan senantiasa memberikan do’a, kasih sayang, dan semangat kepada
penulis.
9. Rekan-rekan satu bimbingan (Lonik, Fury, Nda, Yeyen, Nina, Nope, Uthie,
Eva, Faris dan Lutfan) terima kasih atas semangat, bantuan dan motivasinya.
10. Camen (Nina, Velma dan Cipit) yang telah memberikan indahnya
persahabatan dan kebersamaan selama ini.
11. Geng Padang (Alfa, Resty, Ao, Rani, Reki, Eko) dan Mba Wul, terima kasih
atas bantuan dan kebersamaannya selama ini.
12. Iswi, Dhidit, Dyo, Boy, Dicky, Konde, Fery yang telah membantu dan
memberi semangat kepada penulis.
13. Melda, Dasendy dan Dalex yang telah banyak membantu penulis selama
penelitian.
14. Dini, Panji dan Satrio, terima kasih atas bantuan, semangat dan motivasinya.
15. Teman-teman satu atap (Icha, Ni yeyen, Mba Nono, Kak Febi, Mba Niken,
Mba Momon, Unil, Pia, Anis, Jessica, Sari dan Meilan) terima kasih atas
dukungannya selama ini.
16. Seluruh rekan-rekan manajemen 42, terimakasih atas kebersamaannya selama
ini serta motivasi dan dukungannya.
17. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan,
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sehingga
skripsi ini dapat membawa manfaat bagi semua pihak.
Bogor, Mei 2009
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
RIWAYAT HIDUP ............................................................................ iii
KATA PENGANTAR ........................................................................ iv
DAFTAR TABEL .............................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... x
I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1 1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 4 1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 5 2.1 Definisi Konsumen dan Perilaku Konsumen ............................ 5 2.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Proses Pengambilan Keputusan 6 2.2.1 Pengaruh Lingkungan .................................................... 7 2.2.2 Perbedaan Individu ........................................................ 8 2.2.3 Proses Psikologis ........................................................... 10 2.3 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian oleh Konsumen ...... 10 2.3.1 Pengenalan kebutuhan .................................................... 11 2.3.2 Pencarian Informasi ........................................................ 11 2.3.3 Evaluasi Alternatif .......................................................... 13 2.3.4 Proses Pembelian ............................................................ 14 2.3.5 Perilaku Pasca Pembelian ............................................... 15 2.4 Penelitian Terdahulu yang Relevan.......................................... 16
III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 18 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ............................................... 18
3.2 Metode Penelitian ................................................................... 20 3.2.1 Lokasi dan Waktu .......................................................... 20 3.2.2 Pengumpulan Data ......................................................... 20 3.2.3 Pengolahan dan Analisis Data ........................................ 22
1V. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 27
4.1. Gambaran Umum Perusahaan ................................................. 27 4.1.1. Visi dan Misi perusahaan .............................................. 27 4.1.2. Struktur organisasi perusahaan PT. Nusantara Sportindo 27
4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................ 28
vii
4.3. Karakteristik Responden ....................................................... 29 4.4. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen ........................... 32 4.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Konsumen dalam Pembelian Produk Adidas ......................... 43 4.6. Atribut-atribut yang Mempengaruhi Pembelian Produk Adidas 45
KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 51 1. Kesimpulan ...................................................................................... 51 2. Saran ............................................................................................. 51
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 52
LAMPIRAN ....................................................................................... 53
viii
DAFTAR TABEL
No Halaman
1. Daftar harga produk Adidas .............................................................. 2 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pencarian informasi ..................... 12 3. Proses evaluasi alternatif berdasarkan model pengambilan keputusan 13 4. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ........................... 29 5. Karakteristik responden berdasarkan usia .......................................... 30 6. Karakteristik responden berdasarkan status ....................................... 30 7. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan ................................. 31 8. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir .................. 31 9. Karakteristik responden berdasarkan pendapatan rataan per bulan ..... 32 10. Alasan/motivasi konsumen membeli produk Adidas ......................... 33 11. Manfaat utama yang cari konsumen dari produk Adidas .................... 33 12. Tingkat keterlibatan konsumen .......................................................... 34 13. Sumber informasi responden tentang produk Adidas ......................... 34 14. Jangka waktu konsumen mengenal produk Adidas ............................ 35 15. Jangka waktu konsumen menggunakan produk Adidas ..................... 35 16. Jumlah konsumen belanja produk Adidas dalam satu tahun terakhir . 36 17. Rataan nilai belanja konsumen dalam pembelian produk Adidas ....... 36 18. Hal yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih produk
Adidas .............................................................................................. 37 19. Konsumen yang menggunakan produk lain ...................................... 37 20. Hal yang menyebabkan konsumen menggunakan produk lain ........... 38 21. Tempat konsumen membeli produk Adidas ....................................... 38 22. Yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian produk Adidas ..... 39 23. Produk Adidas yang sering dibeli konsumen ..................................... 39 24. Tingkat kepuasan konsumen setelah membeli produk Adidas ............ 40 25. Harga produk Adidas relatif mahal harganya ..................................... 40 26. Produk Adidas tetap menjadi pilihan konsumen ................................ 41 27. Tahap-tahap proses keputusan untuk membelip Adidas ..................... 42 28. Frekuensi skor tingkat kepentingan atribut konsumen Adidas ........... 46 29. Frekuensi skor tingkat kepercayaan atribut konsumen Adidas .......... 47 30. Hasil analisis sikap multiatribut Fishbein terhadap konsumen ........... 48
ix
DAFTAR GAMBAR
No Halaman
1. Model perilaku pengambilan keputusan konsumen dan faktor-
faktor yang mempengaruhinya ............................................................... 6 2. Proses pencarian internal ......................................................................... 12 3. Komponen dasar proses evaluasi alternatif .............................................. 14 4. Tahap-tahap evaluasi alternatif dan keputusan pembelian ........................ 15 5. Kerangka pemikiran dalam penelitian ..................................................... 18 6. Struktur organisasi PT. Nusantara Sportindo ........................................... 28
x
DAFTAR LAMPIRAN
No Halaman
1. Kuesioner penelitian ........................................................................ 54 2. Data kuesioner untuk uji validitas dan reliabilitas faktor-faktor ........ 60 3. Hasil uji validitas kuesioner faktor-faktor ......................................... 61 4. Hasil uji reliabilitas kuesioner faktor-faktor ..................................... 63 5. Data kuesioner untuk uji validitas kepentingan ................................. 64 6. Hasil uji validitas kuesioner kepentingan.......................................... 65 7. Hasil uji reliabilitas kuesioner kepentingan ...................................... 67 8. Data kuesioner untuk uji validitas kepercayaan ................................ 68 9. Hasil uji validitas kuesioner kepercayaan ......................................... 79 10. Hasil uji reliabilitas kuesioner kepercayaan .................................... 71 11. Analisis faktor ................................................................................ 72 12. Anti-image matrices ....................................................................... 73 13. Communalities .............................................................................. 74 14. Total variance explained ................................................................ 74 15. Scree plot ....................................................................................... 75 16. Component matrix .......................................................................... 75 17. Rotated component matrix .............................................................. 76 18. Component transformation matrix .................................................. 76 19. Component plot in rotated space .................................................... 77
I. PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Membaiknya perekonomian masyarakat Indonesia telah mengubah
pola konsumsi dari sebagian masyarakat. Adanya perubahan pola konsumsi
masyarakat dan membaiknya perekonomian di Indonesia secara makro telah
menciptakan peluang bagi pelaku usaha. Seperti halnya pelaku usaha
produk Adidas.
Awalnya produk adidas dikenal sebagai produk olah raga bertaraf
internasional, sama halnya dengan sepatu Nike dan Puma. Harganya yang
relatif mahal tidak menjadikan produk ini tidak laku di Indonesia. Produk
Adidas merupakan target produk anak muda masa kini, bahkan orang tua
menggunakan produk ini. Citra produk tersebut ditentukan oleh persepsi
konsumen mengenai atribut dianggap penting.
Persaingan yang semakin ketat di dunia usaha membuat para produsen
meningkatkan kemampuan berinovasi dalam usahanya (pangsa pasar). Jika
para produsen ingin bertahan dalam industrinya, maka diperlukan penerapan
strategi pemasaran yang efektif dan efisien, salah satunya dengan strategi
pemasaran untuk memahami selera konsumen.
Persaingan yang ketat mengharuskan produsen untuk berorientasi
pada kepentingan konsumen. Menurut asosiasi pemasaran Amerika dalam
Kotler (2002), pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan
pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang, dan
jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu
dan organisasi. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan penting dari
seluruh aktivitas perusahaan. Dalam menjalankan upaya pemasaran,
pengetahuan mengenai konsumen terhadap produk yang dihasilkan
merupakan hal penting. Strategi pemasaran bukan hanya disesuaikan dengan
konsumen, tetapi juga mengubah apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh
konsumen tentang dirinya sendiri, tentang berbagai tawaran pasar, serta
tentang situasi yang tepat untuk pembelian dan penggunaan produk kekuatan
pemasaran, serta kemampuan riset pemasaran dan analisis konsumen untuk
2
mendapatkan pandangan tentang perilaku konsumen. Dalam upaya
pengembangan untuk menghasilkan produk lebih sesuai dengan keinginan
konsumen, diperlukan pengetahuan mengenai atribut produk dan
pengetahuan tentang proses pengambilan keputusan konsumen.
Pemasok produk Adidas untuk daerah Asia Tenggara, adalah
Indonesia, Thailand, Vietnam, Cina dan Pakistan, yang selanjutnya akan
dikumpulkan di Gudang Global, yaitu di Singapura. Produksi produk Adidas
di Indonesia berada di Tangerang dan Cikarang, untuk harga sepatu Adidas
termahal adalah sepatu basket Rp. 5.000.000 dan harga termurah Rp.
279.000 untuk sepatu badminton. Pada Tabel 1, dapat dilihat beberapa harga
produk Adidas.
Tabel 1. Daftar harga produk Adidas
Jenis Produk
Nama Produk
Harga Produk
Basket Footwear TS Bounce Commander Rp. 1.299.000
No Mercy Low Rp. 699.000
Pro Model 08 Phenom Synthetic Rp. 999.000
Apparel TS Comm S/L Rp. 379.000
TS Comm Short Rp. 379.000
Hardware Bball Accessories Rp. 199.000
Football Footwear F50.9 Tunit Rp. 2.199.000
F50.9 TRX FG Rp. 999.000
Predito PS TRX HG Rp. 499.000
Apparel F50 ST CC JSY Rp. 499.000
F59 ST SHO Rp. 329.000
Ap WOV JKT Rp. 699.000
F50 Cap Rp. 179.000
Hardware F50 Lesto Rp. 79.000
F50 Basic TB Rp. 299.000
Terra Top Train Rp. 249.000
Resp. Trai Rp. 329.000
Guard stays Rp. 69.000
Kid Footwear No Mercy Low K Rp. 499.000
Senyata K Rp. 299.000
Backpack Rp. 199.000
Apparel Ap CL JSY Y Rp. 279.000
Ap SHO Y Rp. 279.000
YG 35A tank Rp. 179.000
Running Footwear Adizero tempo Rp. 1.049.000
Megabounce+og Rp. 1.249.000
Zuropa Rp. 599.000
3
Lanjutan Tabel 1.
Jenis Produk
Nama Produk
Harga Produk
Apparel Adistar MP3 S/S Rp. 699.000
Adistar Baggi S Rp. 499.000
RSP Wind JKT Rp. 499.000
Tennis Footwear Barricade V Rp. 1.199.000
CC Pulse W Rp. 894.000
Brasic Slip On Rp. 449.000
Apparel M Comp Tee Rp. 499.000
M Comp Bermuda Rp. 349.000
W RSP CT Skort Rp. 329.000
Hardware Tennis RB M 09 Rp. 599.000
Training Footwear Armathor Rp. 799.000
Koltari Lace Rp. 699.000
City Mj Rp. 599.000
Apparel TF PW S/S TEE Rp. 649.000
TF SL MC S Tigh Rp. 299.000
Base Pant Rp. 279.000
Hardware Fitness H Grip Rp. 149.000
C365 BP Rp. 229.000
365 TB+ Rp. 449.000
Sumber : Data PT. Nusantara Sportindo, 2009
Kantor lisensi yang memegang merek Adidas atau yang berperan
sebagai prinsipal adalah PT. Adidas Indonesia yang memiliki dua
distributor di Indonesia yaitu PT. Java Footware Sportindo dan PT.
Nusantara Sportindo. Dalam hal ini, dilakukan penelitian terhadap PT.
Nusantara Sportindo yang merupakan salah satu distributor resmi produk
Adidas. Perusahaan ini termasuk sukses, karena memiliki kepercayaan yang
kuat dalam menjalin kerjasama yang baik berdasarkan kepercayaan dan
pengakuan. Hal ini sesuai dengan motto PT. Nusantara Sportindo yaitu
“Berkembang menuju kesejahteraan bersama”.
Untuk meraih hal yang dimaksud di atas, perusahaan harus
memuaskan para konsumennya dengan semua atribut yang ditawarkan dari
produk Adidas tersebut, karena kepuasan konsumen sangat berpengaruh
terhadap loyalitas konsumen. Dalam hal ini, perusahaan harus dapat
menetapkan strategi pemasaran efektif untuk memenangkan pasar. Sebuah
organisasi dapat mencapai tujuannya bila dapat memahami kebutuhan dan
keinginan konsumen, serta mampu memenuhinya dengan cara lebih efisien
4
dan efektif dibandingkan dengan para pesaingnya dalam mendukung
kemajuan sebuah organisasi.
1. 2. Perumusan masalah
1. Bagaimana karakteristik konsumen produk Adidas ?
2. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pengambilan keputusan
konsumen dalam pembelian produk Adidas ?
3. Atribut-atribut apakah yang mempengaruhi pembelian produk Adidas ?
1. 3. Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan penelitian yang ingin
dicapai antara lain :
1. Mengidentifikasi karakteristik konsumen produk Adidas
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
konsumen dalam pembelian produk Adidas
3. Mengidentifikasi dan menganalisis atribut-atribut yang mempengaruhi
pembelian produk Adidas
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Konsumen dan Perilaku Konsumen
Menurut Sumarwan (2002), istilah konsumen sering diartikan sebagai
dua jenis konsumen, yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi.
Konsumen individu membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri atau
untuk kebutuhan anggota keluarga. Misalnya membeli pakaian, sepatu,
furnitur, TV, rumah, mobil dan lain sebagainya. Sedangkan konsumen
organisasi meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor
pemerintah dan lembaga lainnya (sekolah, perguruan tinggi dan rumah
sakit). Semua jenis organisasi itu harus membeli produk peralatan dan jasa-
jasa lainnya untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasinya. Konsumen
individu dan konsumen organisasi adalah sama pentingnya, karena kedua
konsumen tersebut memberikan sumbangan yang sangat penting bagi
perkembangan dan pertumbuhan ekonomi.
Setiap konsumen dari suatu bisnis diharapkan dapat menjadi pelanggan
yang menguntungkan. Pelanggan yang menguntungkan adalah orang, rumah
tangga atau perusahaan yang dari waktu ke waktu memberikan arus
pendapatan yang melebihi arus biaya wajar yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk menarik, menjual dan melayani pelanggan tersebut.
Menurut Cambrige Internal Dictionary, pelanggan adalah seseorang yang
beberapa kali datang ke tempat yang sama untuk membeli suatu barang atau
peralatan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2008).
Menurut Schiffman, dkk. (2001), mendefinisikan perilaku konsumen
(consumen behavior) sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk
yang diharapkan akan memuaskan kebutuhan hidup. Engel, dkk. (1994),
mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat
dalam mendapatkan, mengkomsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa,
termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.
Sumarwan (2002) menarik kesimpulan bahwa perilaku konsumen
adalah semua kegiatan, tindakan, proses psikologis yang mendorong
6
tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli,
menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di
atas atau kegiatan mengevaluasi.
Menurut Rangkuti (2003) pilihan seseorang untuk membeli suatu
produk dipengaruhi oleh empat faktor psikologi utama yaitu motivasi,
persepsi, pengetahuan serta keyakinan dan pendirian.
2.2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Proses Pengambilan Keputusan
Menurut Engel, dkk. (1994), bervariasinya proses keputusan konsumen
ditentukan oleh faktor pengaruh lingkungan, perbedaan individu, serta
proses psikologis. Model perilaku konsumen secara lengkap dapat dilihat
pada Gambar 1.
Gambar 1. Model perilaku pengambilan keputusan konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhinya (Engel dkk., 1994)
Pengaruh Lingkungan Budaya
Kelas Sosial Pengaruh Pribadi
Keluarga Pengaruh Situasi
Perbedaan Individu
Sumberdaya Konsumen
Motivasi dan keterlibatan Pengetahuan
Sikap Demografi
Proses Keputusan Pengenalan Kebutuhan
Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif
Pembelian Hasil
Proses Psikologi
Pengolahan Informasi
Pembelajaran Perubahan
Sikap
Strategi Pemasaran
7
2.2.1. Pengaruh Lingkungan
a. Budaya
Menurut Engel, dkk. (1994), budaya mengacu pada nilai,
gagasan, artefak dan simbol-simbol lain yang bermakna membantu
individu untuk berkomunikasi, melakukan penafsiran dan evaluasi
sebagai anggota masyarakat. Produk dan jasa mempunyai peranan
yang sangat penting dalam mempengaruhi budaya, karena produk
mampu membawa pesan makna budaya itu sendiri. Budaya
mempengaruhi perilaku konsumen dalam tiga faktor, yaitu (i)
budaya yang mempengaruhi struktur konsumsi, (ii) budaya yang
mempengaruhi bagaimana individu mengambil keputusan, (iii)
budaya adalah peubah utama dalam penciptaan dan komunikasi
makna dari sebuah produk.
b. Kelas Sosial
Menurut Engel, dkk. (1994), kelas sosial adalah pembagian
individu di dalam masyarakat yang terdiri dari individu-individu
yang berbagi nilai, minat dan perilaku yang sama. Ukuran-ukuran
yang biasa digunakan untuk menggolongkan masyarakat adalah
pendapatan, pendidikan, pekerjaan, kekayaan dan sebagainya.
Kelas sosial dapat menunjukkan preferensi produk dan pemilihan
merek yang berbeda-beda dalam berbagai kategori produk.
c. Pengaruh Pribadi
Faktor ini memiliki pengaruh peranan penting dalam
pengambilan keputusan konsumen, khususnya jika ada keterlibatan
yang tinggi dan risiko yang dirasakan dari suatu produk atau
produk pilihan. Pengaruh ini berasal dari kelompok acuan dan
pemimpin opini. Kelompok acuan adalah orang-orang yang
mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap
sikap atau perilaku seseorang. Sedangkan pemimpin opini adalah
orang dapat dipercaya dan berpengaruh, serta dianggap sebagai
sumber informasi mengenai pembelian dan pemakaian produk
tertentu.
8
d. Keluarga
Keluarga menjadi daya tarik para pemasar, karena keluarga
memiliki pengaruh yang besar kepada konsumen. Anggota
keluarga saling mempengaruhi dalam pengambilan keputusan
pembelian dan komsumsi suatu produk. Masing-masing anggota
keluarga memiliki peranan penting mencakup pemberi pengaruh,
pengambilan keputusan, pembeli dan pemakai.
e. Pengaruh Situasi
Pengaruh situasi ini dapat timbul dari lingkungan fisik
(lokasi, tata ruang, suara, warna), lingkungan sosial (orang lain),
waktu (momen), tugas (tujuan dan sasaran pembelian) dan keadaan
emosional (suasana hati dan kondisi situasional konsumen).
2.2.2. Perbedaan Individu
a. Sumber Daya Konsumen
Konsumen membawa tiga sumber daya ke dalam setiap
situasi pengambilan keputusan, yaitu sumber daya ekonomi
(pendapatan dan kekayaan), sumber daya temporal (waktu) dan
sumber daya kognitif (kapasitas mental yang tersedia untuk
menjalankan berbagai kegiatan pengolahan informasi). Umumnya
terdapat keterbatasan yang jelas pada ketersediaan masing-masing,
sehingga memerlukan semacam alokasi yang cermat.
b. Motivasi dan keterlibatan
Kebutuhan adalah peubah utama dalam motivasi. Bila
kebutuhan dipenuhi akan menimbulkan adanya motivasi, yaitu
dorongan dalam diri seseorang untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginannya yang diarahkan pada tujuan memperoleh kepuasan.
Keterlibatan mengacu pada tingkat relevansi yang disadari dalam
tindakan pembelian dan konsumsi.
c. Pengetahuan
Menurut Engel, dkk. (1994), pengetahuan konsumen adalah
semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai bermacam
produk dan jasa, pengetahuan yang terkait dengan produk dan jasa
9
tersebut, serta informasi yang berhubungan dengan fungsinya
sebagai konsumen. Pengetahuan individu konsumen dapat
dikelompokkan atas tiga kategori, yaitu pengetahuan produk
mencakup atribut produk dan kepercayaan merek, pengetahuan
tentang proses pembelian (dimana membeli dan kapan membeli)
dan pengetahuan tentang penggunaan (dari ingatan konsumen dan
iklan).
d. Sikap
Sikap memainkan peranan utama dalam membentuk perilaku.
Dalam memutuskan merek apa yang akan dibeli, toko mana untuk
dijadikan langganan, konsumen secara khas memilih merek atau
toko yang dievaluasi secara paling menguntungkan menurutnya.
Sikap seseorang adalah tanggapan yang dibentuk terhadap
ransangan lingkungan yang mempengaruhinya. Sikap ini dibentuk
berdasarkan pandangan konsumen terhadap produk dan proses
belajar yang diperolehnya dari pengalamannya sendiri dan
pengalaman orang lain.
Sikap memiliki tiga komponen, yaitu (1) Komponen
kognitif, yang terdiri dari dari kepercayaan konsumen dan
pengetahuan tentang obyek, (2) Komponen afektif, yang
ditunjukkan dari perasaan dan reaksi emosional kepada suatu
obyek, dan (3) Komponen tindakan, adalah respon dari seseorang
terhadap obyek atau aktifitas (Simamora, 2002).
e. Kepribadian, Gaya Hidup dan Demografi
Menurut Engel, dkk. (1994), kepribadian dan gaya hidup
merupakan peubah-peubah yang menyebabkan perbedaan dalam
konsumsi produk dan preferensi merek. Kepribadian didefinisikan
sebagai respons yang konsisten terhadap stimulus lingkungan.
Sedangkan gaya hidup didefinisikan sebagai pola dimana orang
hidup dan menghabiskan waktu, serta uang. Gaya hidup adalah
fungsi motivasi konsumen dan pembelajaran sebelumnya, kelas
sosial, demografi dan peubah lainnya. Selain itu perilaku
10
konsumen juga dipengaruhi oleh faktor demografi seperti usia,
tingkat pendidikan, pekerjaan, pendidikan dan lain-lain.
2.2.3. Proses Psikologis
Menurut Engel, dkk. (1994), proses psikologis mempunyai
pengaruh cukup besar dalam membentuk motivasi dan perilaku
konsumen. Ada tiga cara yang membentuk semua aspek motivasi
dan perilaku konsumen, yaitu :
a. Pemprosesan Informasi
Pemprosesan informasi mengacu pada proses suatu stimulus
diterima, ditafsirkan dan disimpan dalam ingatan, serta belakangan
diambil kembali.
b. Pembelajaran
Pembelajaran dapat dipandang sebagai proses dimana
pengalaman menyebabkan perubahan dalam pengetahuan, sikap
dan perilaku. Definisi ini mencerminkan posisi dua aliran pikiran
utama mengenai pembelajaran. Satu perspektif mengenai
pembelajaran dikenal sebagai pendekatan kognitif, pembelajaran
dicerminkan melalui perubahan pengetahuan. Perspektif lainnya
adalah pendekatan behaviorisme yaitu pembelajaran dengan
perilaku yang dapat diamati.
c. Perubahan Sikap dan Perilaku
Sikap konsumen akan mengalami perubahan dalam
pengambilan keputusan pembelian, setelah mendapatkan informasi
dan pembelajaran akan suatu produk. Tahap ini akan menentukan
produk mana yang akan konsumen komsumsi.
2.3. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Schiffman, dkk. (2001), mendefinisikan suatu keputusan sebagai
pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih alternatif pilihan. Keputusan
konsumen yang dilaksanakan dalam bentuk tindakan membeli tidak muncul
begitu saja, tetapi melalui tahapan tertentu. Proses pengambilan keputusan
pembelian oleh konsumen terdiri dari (Engel dkk., 1994), yaitu (1)
11
Pengenalan Kebutuhan, (2) Pencarian Informasi, (3) Evaluasi Alternatif, (4)
Keputusan Pembelian dan (5) Perilaku Pasca Pembelian.
2.3.1. Pengenalan Kebutuhan
Pada tahap ini konsumen mempersiapkan perbedaan antar
keadaan yang diinginkan dan keadaan aktual yang memadai untuk
membangkitkan dan mengaktifkan proses pengenalan kebutuhan.
Produsen dan pemasar produk tersebut harus mampu mendeteksi
kapan konsumen mengenali suatu kebutuhan dan sekaligus
menawarkan solusi realistis yang dapat dijalankan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen.
Tahap pengenalan kebutuhan tidak dapat dilepaskan kaitannya
dengan keterlibatan konsumen. Memahami tingkat keterlibatan
konsumen terhadap produk, berarti pemasar berusaha mengidentifikasi
hal-hal yang menyebabkan seseorang harus terlibat atau tidak dalam
pembelian produk.
2.3.2. Pencarian Informasi
Setelah konsumen mengenali kebutuhannya, maka tahap
selanjutnya adalah pencarian informasi. Dalam hal ini seberapa besar
pencarian yang dilakukan oleh seseorang tergantung pada kekuatan
dorongannya, jumlah informasi yang dimilikinya, kemudahan
memperoleh informasi tambahan, nilai yang diberikan pada informasi
tambahan dan kepuasan yang diperoleh dari pencarian tersebut.
Pada tahap ini konsumen mencari informasi yang disimpan
dalam ingatan (pencarian internal) atau mendapatkan informasi yang
relevan dengan keputusan dari lingkungan (Engel dkk., 1995). Proses
pencarian yang internal terdapat pada Gambar 2, yang diutamakan
pada keberhasilan dan sebaliknya (tidak berhasil) akan kembali kepada
fase pengenalan kebutuhan.
12
Gambar 2. Proses pencarian internal (Engel dkk., 1995)
Sumber Informasi terdiri dari empat kelompok (Kotler, 2002), yaitu :
a. Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga dan kenalan
b. Sumber komersial : iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan dan pajangan
c. Sumber umum : media massa dan peringkat organisasi konsumen
d. Sumber pengalaman : penanganan, pengkajian dan penggunaan produk
Tabel 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pencarian informasi (Sumarwan, 2002)
No. Faktor-Faktor Uraian
1 Faktor risiko produk a. Risiko keuangan b. Risiko fungsi c. Risiko psikologis d. Risiko waktu e. Risiko sosial f. Risiko fisik
2 Faktor karakteristik konsumen a. Pengetahuan dan pengalaman konsumen b. Kepribadian konsumen c. Karakteristik demografi
3 Faktor situasi a. Waktu yang tersedia untuk belanja b. Jumlah produk yang tersedia c. Lokasi toko d. Ketersediaan informasi e. Kondisi psikologis konsumen f. Risiko sosial dari situasi g. Tujuan belanja
Pengenalan kebutuhan
Pencarian Internal
Pencarian Internal berhasil
Jalankan pencarian eksternal
Lanjutkan dengan keputusan
13
2.3.3. Evaluasi Alternatif
Evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk
dan merek, serta memilihnya sesuai dengan yang diinginkan
konsumen. Pada proses ini, konsumen membandingkan berbagai
pilihan yang dapat memecahkan masalah yang dihadapinya
(Sumarwan, 2002).
Dalam tahapan evaluasi alternatif, seorang konsumen akan
mencari manfaat tertentu dan selanjutnya melihat kepada atribut
produk. Konsumen akan memberikan bobot yang berbeda untuk
setiap atribut sesuai dengan kepentingannya dan selanjutnya
konsumen akan mengembangkan himpunan kepercayaan merek
(Simamora, 2002).
Tabel 3. Proses evaluasi alternatif berdasarkan model pengambilan keputusan (Sumarwan, 2002)
Model pengambilan keputusan Proses Evaluasi Alternatif
1. Keterlibatan Tinggi a. Membandingkan kepercayaan
terhadap atribut
b. Membandingkan sikap yang
muncul
2. Keterlibatan Rendah a. Membandingkan sejumlah
kecil kepercayaan atribut
3. Model Eksperensial a. Membandingkan sikap yang
muncul
4. Model Perilaku a. Proses perbandingan tidak
dilakukan sebelum pembelian
Ada empat komponen dasar yang akan digunakan untuk
evaluasi alternatif, yaitu (1) menentukan kriteria evaluasi yang akan
digunakan untuk menilai alternatif, (2) memutuskan alternatif
pilihan, (3) menilai kinerja alternatif yang dipertimbangkan dan (4)
menerapkan kaidah keputusan untuk membuat pilihan akhir. Bagan
alur keempat komponen evaluasi alternatif dapat dilihat pada
Gambar 3.
14
Gambar 3. Komponen dasar proses evaluasi alternatif (Engel dkk., 1995)
2.3.4. Proses Pembelian
Tindakan pembelian merupakan tahap besar terakhir dari
proses keputusan pembelian. Pada tahap ini konsumen harus
mengambil keputusan kapan membeli, dimana membeli dan
bagaimana membayar. Pembelian merupakan fungsi dari dua
determinan, yaitu niat dan pengaruh lingkungan atau perbedaan
individu (Engel dkk., 1995). Pada fungsi kedua, situasi merupakan
peubah yang paling menonjol.
Niat pembelian pada konsumen memiliki dua kategori, yaitu
(1) produk maupun merek dan (2) kelas produk. Niat pembelian pada
kategori produk maupun merek dikenal sebagai pembelian yang
terencana sepenuhnya, dimana pembelian yang terjadi merupakan
hasil keterlibatan yang tinggi dan pemecahan masalah yang
diperluas. Konsumen bersedia menyediakan waktu dan energi dalam
berbelanja dan membeli, sehingga distribusi menjadi lebih selektif.
Pembelian pada kelas produk saja, dapat dipandang sebagai
pembelian yang terencana, jika pilihan merek dibuat di tempat
pembelian.
Menurut Kotler (2002), ada dua faktor yang mempengaruhi
maksud pembelian dan keputusan pembelian, seperti terlihat pada
Gambar 4.
Menentukan Kriteria Evaluasi
Menentukan Alternatif Pilihan
Menilai Kinerja Alternatif
Menerapkan Kaidah Keputusan
15
Gambar 4. Tahap-tahap evaluasi alternatif dan keputusan pembelian (Kotler,2002)
Faktor pertama adalah pendirian orang lain. Sejauhmana
pendirian orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang
tergantung pada intensitas pendirian negatif orang lain terhadap
alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk
menuruti keinginan orang lain. Faktor kedua adalah situasi yang
tidak diantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat pembelian.
2.3.5. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah melakukan proses pembelian, konsumen akan
mengalami kepuasan atau ketidakpuasan atas produk yang telah
dikonsumsinya. Untuk itu, pemasar harus mengetahui sampai
sejauhmana produk tersebut dapat memenuhi harapan dari
konsumen.Hal itu akan berdampak pada tingkat penjualan
perusahaan. Seperti yang dikatakan Simamora (2002), penjualan
perusahaan berasal dari dua kelompok, yaitu pelanggan baru dan
ulang. Mempertahankan pelanggan lama lebih penting daripada
menarik pelanggan baru. Komunikasi pasca pembelian dengan
pembeli akan menyebabkan penurunan pengembalian produk dan
pembatalan pesanan.
2.4. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Kusuma (2005), melakukan penelitian mengenai perilaku konsumen
peralatan olahraga alam bebas yang dihasilkan PT. Boogie Advindo di kota
Evaluasi Alternatif
Niat Pembelian
Pendirian Orang Lain
Situasi yang tidak terantisipasi
Keputusan Pembelian
16
Bogor. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa
konsumen produk merek Boogie adalah konsumen dengan loyalitas cukup
tinggi, karena sebagian besar mengenal Boogie lebih dari tiga tahun dan
memakainya lebih dari satu tahun. Atribut yang paling penting adalah atribut
daya tahan produk, yang dinilai paling memberikan kepuasan pada
konsumen, dilihat dari nilai total keyakinan dan evaluasi yang benilai
positif. Dari model sikap Fishbein dan membandingkan dengan keyakinan
ideal untuk produk tersebut menurut skala interval didapatkan sikap
konsumen terhadap produk merek Boogie masuk dalam kategori baik.
Fatimah (2006), meneliti mengenai perilaku konsumen dalam proses
keputusan pembelian buku bertemakan Islam. Berdasarkan analisis faktor
didapatkan empat faktor utama yang mempengaruhi konsumen dalam
melakukan pembelian buku bertemakan Islam, yaitu faktor (1) eksternal
(pengaruh penjual, teman, keluarga dan iklan), (2) atribut produk (judul
buku, penerbit, pengarang, tempat membeli buku, jenis dan isi buku), (3)
keuangan konsumen (potongan harga, harga buku, anggaran) dan (4)
internal (motivasi).
Juniansyah (2005), meneliti mengenai perilaku konsumen dalam
keputusan pembelian kartu IM3 di Bandar Lampung. Hasil penelitian
menunjukan bahwa atribut kartu IM3 yang dianggap paling penting oleh
konsumen untuk dipertimbangkan ketika akan membeli kartu IM3 adalah
atribut tarif. Namun secara keseluruhan, konsumen menganggap penting
semua atribut untuk dipertimbangkan ketika akan membeli kartu IM3.
Selain itu, atribut tarif juga memiliki kinerja paling baik, sehingga
mendapatkan nilai evaluasi kepercayaan yang tinggi. Menurut pendekatan
Fishbein, sikap dan perilaku konsumen di Bandar Lampung terhadap kartu
IM3 tergolong baik.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Kerangka pemikiran merupakan sintesa tentang hubungan antar
peubah yang disusun dari berbagai teori yang dideskripsikan. Berdasarkan
teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara
kritis dan sistematis, untuk menghasilkan sintesa hubungan antar peubah
yang diteliti dan selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.
Penelitian yang berkenaan dengan dua peubah atau lebih, dirumuskan
hipotesis berbentuk komparasi maupun hubungan. Kerangka pemikiran ini
merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala yang menjadi obyek
permasalahan. Dalam hal ini, kerangka pemikiran penelitian dijabarkan pada
Gambar 5. Dari kerangka pemikiran tersebut ingin diketahui tentang peran
visi, misi dan tujuan perusahaan dengan hal-hal yang mempengaruhi
keputusan konsumen dalam membeli produk Adidas, terutama konsumen
kota Depok.
Dalam penelitian ini ada tiga alat analisis yang digunakan, yaitu
Analisis Deskriptif, Analisis Faktor dan Analisis Fishbein. Analisis deskriptif
digunakan untuk mengkaji karakteristik konsumen dan proses pengambilan
keputusan (pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
pembelian dan pasca pembelian). Analisis faktor digunakan untuk mengalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam proses
pengambilan keputusan pembelian produk (lingkungan, perbedaan individu
dan proses psikologis). Analisis Fishbein digunakan untuk mengetahui sikap
konsumen terhadap atribut produk.
19
Gambar 5. Kerangka pemikiran dalam penelitian
Keterangan :
= Saling berhubungan = Alat analisis yang digunakan
20
3.2. Metode Penelitian
3.2.1. Lokasi danWaktu Penelitian
Penelitian ini merupakan survei terhadap konsumen yang
membeli produk Adidas. Penelitian ini dilaksanakan di PT.
Nusantara Sportindo yang merupakan salah satu distributor produk
Adidas di Indonesia yang kantor pusatnya berlokasi di daerah
Margonda, Depok. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-Maret
2009.
3.2.2. Pengumpulan Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang
dikumpulkan melalui wawancara dan penyebaran kuesioner
(Lampiran 1) secara langsung kepada responden di daerah penelitian.
Kuesioner yang diberikan kepada responden berisikan pertanyaan
tertutup dan terbuka, pertanyaan tertutup adalah alternatif jawaban
yang telah disediakan (responden memilih alternatif jawaban yang
paling sesuai) sedangkan pertanyaan terbuka yaitu responden bebas
memberikan jawabannya. Data sekunder adalah data yang diperoleh
dari berbagai sumber, seperti buku, internet dan dari studi litetatur
yang terkait dengan topik penelitian.
Sebelum kuesioner disebarkan kepada responden, terlebih
dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner. Uji validitas
digunakan untuk mengukur keshahihan suatu instrumen. Reliabilitas
merupakan konsistensi alat ukur dalam mengukur gejala yang sama
untuk mengetahui tingkat kesahihan pengukuran. Kuesioner
dibagikan kepada 30 orang.
1. Uji Validitas Kuesioner
Validitas menunjukan sejauhmana suatu alat pengukur
(kuesioner) dapat mengukur apa yang ingin diukur. Teknis
analisis yang digunakan adalah korelasi product moment, yakni
menghitung korelasi antar masing-masing pertanyaan dengan
skor total (Umar, 2005) menurut rumus berikut :
21
( )( ) ( )( )2222
)()(
∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑
−−
−=
YYNXXN
YXXYNr ..........................(1)
Keterangan :
r = Angka korelasi
n = Jumlah contoh dalam penelitian
X = Skor pertanyaan
Y = Skor total responden n dalam menjawab seluruh
pertanyaan
2. Uji Reliabilitas
Setelah alat ukur dinyatakan sahih, maka alat tersebut diuji
reliabilitasnya, yaitu suatu nilai yang menunjukkan konsistensi
suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Untuk
mengukur reliabilitas kuesioner digunakan teknik alpha
cronbach (Umar, 2005) berikut :
−
−= ∑
2
2
11 11
t
b
k
kr
σ
σ.......................................................(2)
Keterangan:
r = Keandalan instrumen
k = Banyak butir pertanyaan
2tσ = Ragam total
∑ 2bσ = Jumlah ragam total
Pengambilan contoh responden dalam penelitian ini
digunakan metode non-probability sampling dengan teknik
judgement sampling, yaitu teknik pengambilan contoh yang
dilakukan dengan terlebih dahulu merumuskan kriteria-kriteria
yang digunakan sebagai acuan penarikan contoh. Kriteria
konsumen yang dijadikan responden adalah :
a. Konsumen sudah pernah melakukan pembelian produk Adidas
b. Konsumen dinilai mampu untuk mengisi kuesioner
c. Konsumen bersedia mengisi kuesioner yang disediakan
22
d. Dalam satu rombongan keluarga hanya diambil satu orang
yang ..menjadi responden dalam penelitian agar tidak saling
..mempengaruhi dalam menjawab kuesioner
e. Dalam satu rombongan teman/kenalan, mengisi masing-
masing ..satu kuesioner.
Penentuan kriteria tersebut ditujukan agar responden dapat
benar-benar memberikan penilaian secara obyektif terhadap salah
satu toko Adidas pada PT. Nusantara Sportindo. Penentuan
jumlah contoh atau responden ditentukan berdasarkan hasil
perhitungan menggunakan rumus Slovin (Umar, 2005), yaitu :
21 Ne
Nn
+= ....................................................................(3)
Keterangan :
n : ukuran contoh
N : ukuran populasi
e : persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan contoh yang masih dapat ditolerir (10%).
Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah
konsumen yang berkunjung ke toko Adidas Margonda setiap
bulannya dilihat dari hasil survei yang didasarkan data kunjungan
konsumen, per bulan sekitar 600 orang. Jadi sesuai dengan
rumus Slovin didapatkan :
2)1.0)(600(1
600
+=n = 85,71
Untuk memudahkan dalam pengolahan data, maka penelitian ini
menggunakan contoh 100 orang.
3.2.3. Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh dalam tahap pengumpulan data dalam tiga
metode, yaitu :
1. Analisis Deskriptif
Faktor-faktor yang tidak dianalisa secara statistik
dianalisa secara deskriptif. Analisis ini digunakan untuk
23
menganalisis identitas umum dan karakteristik responden yang
menggunakan produk Adidas dan menganalisis tahapan proses
keputusan pembelian produk Adidas.
2. Analisis Faktor
Analisis faktor merupakan salah satu teknik dalam analisis
multivariate, yaitu analisis yang digunakan untuk menemukan
hubungan (interrelationship) antar sejumlah peubah-peubah yang
saling independen satu dengan yang lain, sehingga dapat dibuat
satu atau beberapa kumpulan peubah yang lebih sedikit dari
jumlah peubah awal. Analisis faktor dapat digunakan untuk
mengidentifikasi struktur hubungan antarpeubah ataupun antar
responden dan untuk mengurangi data (Simamora, 2005).
Tujuan dari analisis faktor adalah : (1) data summarization,
yakni mengidentifikasi adanya hubungan antar peubah dengan
melakukan uji korelasi, (2) data reduction, yakni melakukan
proses pembuatan suatu kelompok peubah baru yang dinamakan
faktor untuk menggantikan faktor dari sejumlah peubah tertentu
(Santoso, 2003).
Prinsip utama analisis faktor adalah korelasi, sedangkan
asumsi-asumsi yang terkait dengan korelasi analisis faktor
adalah :
a. Besar korelasi atau korelasi antar peubah independen harus
cukup kuat, misal di atas 0,5.
b. Besar korelasi parsial, korelasi antarpeubah dengan
menganggap tetap peubah yang lain harus kecil. Pada SPSS,
deteksi terhadap korelasi parsial diberikan lewat pilihan anti-
image correlation.
c. Pengujian seluruh matrik korelasi (korelasi antar peubah),
yang diukur dengan besaran Bartlett Test of Sphericity atau
Measure Sampling Adequacy (MSA). Pengujian ini
mengharuskan adanya korelasi nyata di antara paling sedikit
beberapa peubah.
24
d. Pada beberapa kasus, asumsi normalitas dari peubah atau
faktor harus dipenuhi.
Data yang dianalisis terdiri dari beberapa peubah yang
diduga dapat mempengaruhi proses keputusan yang dilakukan
konsumen. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian
adalah skala likert agar data kualitatif dapat dikuantitatifkan
sehingga nilai peubah yang diukur dengan instrumen tertentu
dapat dinyatakan dalam bentuk angka. Skala likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang/sekelompok orang tentang fenomena sosial. Masing-
masing peubah terdiri dari lima tingkat kepentingan, yaitu sangat
penting, penting, biasa, tidak penting dan sangat tidak penting.
Kelima penilaian tersebut diberi skor berikut :
1) Jawaban sangat penting diberi skor 5
2) Jawaban penting diberi skor 4
3) Jawaban biasa diberi skor 3
4) Jawaban tidak penting diberi skor 2
5) Jawaban sangat tidak penting diberi skor 1
Proses dasar dari analisis faktor adalah :
1) Menentukan peubah apa yang akan dianalisis.
2) Menguji peubah-peubah yang telah ditentukan, dengan
menggunakan metode Barlett Test of Sphericity dan
pengukuran MSA.
3) Melakukan proses inti pada analisis faktor, yaitu factoring,
atau menurunkan satu atau lebih faktor dari peubah-peubah
yang telah lolos pada uji peubah sebelumnya.
4) Melakukan proses Factor Rotation atau rotasi terhadap faktor
yang telah terbentuk yang kemudian diekstraksi dengan
metode ekstraksi Principal Component Analysis (PCA),
sehingga menghasilkan sejumlah komponen utama. Tujuan
rotasi untuk memperjelas peubah yang masuk ke dalam
faktor tertentu.
25
5) Interpretasi atas faktor yang telah terbentuk, khususnya
memberi nama atas faktor yang terbentuk tersebut, yang
dianggap dapat mewakili peubah anggota tersebut.
Terdapat dua hasil utama dari analisis faktor ini. Pertama,
nilai communality suatu peubah, yaitu jumlah keragaman
peubah tersebut yang dijelaskan oleh faktor-faktor utama yang
dipilih. Semakin tinggi nilai communality, maka peubah
tersebut semakin berpengaruh dalah proses keputusan.
Hasil kedua ekstraksi peubah ke dalam komponen utama.
Untuk menentukan jumlah komponen utama, dipilih komponen
utama dengan nilai eigenvalue di atas 1,00. Nilai ini
menunjukan kepentingan relatif masing-masing faktor dalam
menghitung keragaman seluruh peubah yang dianalisis.
Pengelompokan sebuah peubah ke dalam komponen utama
berdasarkan pada nilai loading terbesar dari peubah tersebut.
3. Model Analisis Fishbein
Model analisis Fishbein adalah salah satu multiatribut yang
sangat terkenal. Model sikap multiatribut menggambarkan
ancangan yang berharga untuk memeriksa hubungan antara
pengetahuan konsumen akan suatu produk dan sikap terhadap
produk tersebut berkaitan dengan ciri atau atribut produk.
Model Fishbein digunakan untuk mengetahui sikap konsumen
terhadap suatu produk tertentu berdasarkan pada perangkat
kepercayaan dan diberi bobot oleh evaluasi terhadap atribut
tersebut. Pengembangan tersebut dapat didasarkan pada
penilaian atribut produk yang ideal dan aktual dengan
menggunakan model Fishbein ini (Engel dkk., 1994) .
Diketahui suatu produk dengan atribut tertentu ternyata
tidak memenuhi atribut ideal yang diharapkan konsumen, maka
pemasar perlu mengembangkan produk tersebut dengan atribut
yang sesuai dengan bentuk ideal yang diharapkan. Secara
26
simbolis, model sikap Fishbein (Sumarwan, 2002)
diformulasikan dalam bentuk :
i
n
nii ebAo ∑
== ...........................................................(4)
Keterangan :
Ao = sikap terhadap obyek
bi = kekuatan kepercayaan bahwa obyek memiliki atribut i
ei = evaluasi mengenai atribut i
n = jumlah atribut yang menonjol
Komponen ei menggambarkan seberapa pentingkah atribut-
atribut tersebut mendorong konsumen untuk membeli produk
atau tanggapan sebelum membeli produk tersebut. Atribut yang
digunakan untuk komponen ei harus sama dengan atribut yang
digunakan untuk menghitung komponen bi, kepentingan
biasanya diukur dengan skala 5 angka dari kemungkinan yang
disadari berjajar dari sangat penting hingga yang sangat tidak
penting, seperti contoh :
Model sepatu Adidas :
Sangat penting _:_:_:_:_ Sangat tidak penting
+2+1 0 -1-2
Komponen bi, menggambarkan evaluasi konsumen
terhadap atribut secara menyeluruh, kepercayaan ini
menggambarkan seberapa baikkah atribut-atribut tersebut
setelah produk tersebut dibeli. Kepercayaan biasanya diukur
secara khas pada skala kepercayaan 5 angka yang sejajar dari
sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik dan sangat tidak
baik, sebagai contoh :
Model sepatu Adidas :
Sangat baik _:_:_:_:_ Sangat tidak baik
+2+1 0 -1-2
Respon rataan lalu dikalkulasikan untuk ei dan bi. Dalam
menafsirkan hasil perlu diingat yang bahwa skala ei dan bi
berkisar dari skor maksimum +2 sampai minimum -2. Untuk
27
mengestimasi sikap konsumen terhadap produk dengan
menggunakan indeks ∑ biei, setiap skor kepentingan (ei)
harus dahulu dikalikan dengan skor kepercayaan (bi) yang
sesuai. Kemudian seluruh hasil perkalian harus dijumlahkan
untuk mengetahui sikap konsumen terhadap produk tersebut.
Pengolahan data dilakukan dengan alat bantu komputer
menggunakan program Microsoft Excel.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
PT. Nusantara Sportindo merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang retailer dan distribusi, baik itu apparel, footware dan
hardware. Apparel mencakup (T-shirt, celana, topi, jaket dan kaos),
footwear mencakup sepatu (tenis, basket, bola, running dan kid), sedangkan
hardware mencakup (shinguard, tas, glove dan ankle strap). PT Nusantara
Sportindo selain menjual merek Adidas juga ada beberapa merek sport lain,
seperti Converse, Puma, Air walk dan Nike. Kantor pusatnya berlokasi di
Margonda-Depok. Kegiatan operasionalnya tidak hanya ada dikota Depok,
tetapi juga di beberapa daerah yang merupakan cakupan wilayah
pendistribusiannya, yaitu Jakarta, Depok, Bekasi, Banten, Jawa Tengah,
Sumatera Selatan dan Lampung.
Fokus PT. Nusantara Sportindo terhadap pelanggan adalah pelayanan
dalam pengiriman barang dan dalam memberikan harga, sehingga dapat
menjamin kepuasan pelanggan (sebagai salah satu faktor yang diutamakan).
Sedangkan fokus kepada karyawannya adalah menempatkan bahwa
karyawan sebagai hal yang sangat utama.
4.1.1. Visi dan Misi Perusahaan
Visinya menjadi sebuah perusahaan yang menempatkan
pelanggan adalah sebagai mitra kerja dan usaha dalam pencapaian
tujuan bersama dengan menjunjung tinggi dasar-dasar komitmen ke
arah yang lebih maju. Sedangkan misinya memberikan kepuasan
kepada customer dengan pelayanan prima.
4.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan PT. Nusantara Sportindo
Setiap perusahaan maupun organisasi tentunya mempunyai
struktur organisasi. Dalam hal ini, bertujuan untuk menciptakan
efisiensi dan efektivitas dari tiap karyawan serta unit kerja melalui
program kerja dan kegiatan operasional yang terperinci serta jelas
agar dapat sukses dalam mencapai tujuan perusahaan atau organisasi.
Struktur organisasi PT. Nusantara Sportindo terdiri dari divisi
29
distribusi, administrasi dan divisi retail. Untuk lebih jelasnya dapat
dijelaskan pada gambar 6.
Gambar 6. Struktur organisasi PT. Nusantara Sportindo (Sumber : PT. Nusantara Sportindo, 2009)
4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas
4.2.1. Kuesioner untuk analisis Faktor
Data hasil pengumpulan kuesioner untuk faktor-faktor terlihat
pada Lampiran 2. Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan SPSS
13.00 for windows dengan 30 responden (Lampiran 3), terlihat semua
pertanyaan dikatakan valid, karena peubah tersebut sangat nyata pada
level 0,01 dan nyata pada level 0,05. Sebagai ilustrasi, hasil pada
Lampiran 3 menunjukan bahwa nilai peubah terhadap nilai totalnya
seperti peubah budaya dikatakan valid, karena dilihat dari totalnya
bernilai 0,370 yang nyata pada level 0,05 dan hal yang sama dapat
dilakukan pada peubah lainnya. Semua peubah dapat dikatakan
DIVISI
DISTRIBUSI
ADMINISTRASI DIVISI
RETAIL
Operasional
(Multi Brand)
Gudang Keuangan Umum
Operasional (Khusus Adidas) Merchandiser
PEMEGANG SAHAM
DIREKTUR UTAMA
30
reliabel, karena nilai alpha cronbach adalah 0,752 (Lampiran 4)
lebih besar dari 0,6.
4.2.2. Kuesioner untuk multiatribut Fishbein
Data hasil pengumpulan kuesioner untuk tingkat kepentingan
terlihat pada Lampiran 5. Berdasarkan hasil uji validitas multiatribut
Fishbein (Lampiran 6) untuk uji validitas kepentingan dapat
dikatakan valid karena setelah dilihat nilai peubah terhadap nilai
totalnya, seperti peubah budaya (0, 558) yang nyata pada level 0,01
dan hal yang sama dapat dilakukan untuk peubah lainnya dan untuk
reliabilitas nilai alpha cronbach adalah 0,694 (Lampiran 7). Data
hasil pengumpulan kuesioner untuk tingkat kepercayaan terlihat pada
Lampiran 8, dimana uji validitas kepercayaan semua atribut dapat
dikatakan valid (Lampiran 9), karena setelah dilihat nilai peubah
terhadap nilai totalnya, seperti peubah budaya (0, 589) nyata pada
level 0,01. Hal yang sama dapat dilakukan dengan peubah lainnya
dan untuk reliabilitas nilai alpha cronbach kepercayaan adalah 0,767
(Lampiran 10) lebih besar dari 0,6.
4.3. Karakteristik Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini dilihat dari jenis kelamin,
usia, status menikah, pekerjaan, pendidikan dan pendapatan per bulan.
4.3.1. Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, kebanyakan responden berjenis
kelamin laki-laki (85%) dan selebihnya perempuan (15%). Hal ini
menjelaskan bahwa laki-laki lebih banyak menggunakan produk
Adidas dibanding perempuan, karena Adidas lebih banyak
menghasilkan produk untuk laki-laki. Karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin disajikan pada Tabel 4.
31
Tabel 4. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
No
Jenis Kelamin
Responden (orang)
Persentase (%)
1 Laki-laki 85 85 2 Perempuan 15 15
Jumlah 100 100 4.3.2. Usia
Berdasarkan usia, mayoritas responden berusia 20-24 tahun
(40%) dan minoritas responden berusia 45 tahun (1%). Dapat dilihat
bahwa usia 20-24 tahun adalah usia yang sangat peduli dengan style
dan trend. Karakteristik responden yang digunakan pada saat
penelitian berdasarkan usia disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5. Karakteristik responden berdasarkan usia No
Usia Responden Persentase
(%) (tahun) (orang) 1 15-19 33 33 2 20-24 40 40 3 25-29 12 12 4 30-34 7 7 5 35-39 3 3 6 40-44 4 4 7 45 1 1
Jumlah 100 100
4.3.3. Status Menikah
Berdasarkan status menikah, responden yang belum menikah
(85%) dan selebihnya sudah menikah (15%). Karakteristik
responden berdasarkan status menikah disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6. Karakteristik responden berdasarkan status menikah
No
Status Menikah
Jumlah Jawaban Responden (orang)
Persentase (%)
1 Belum 85 85 2 Sudah 15 15
Jumlah 100 100
4.3.4. Pekerjaan
Berdasarkan pekerjaan, responden yang cukup mendominasi
adalah pelajar (47%) dan sebagian kecil pengusaha (2%).
32
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan disajikan pada Tabel
7. Dapat dilihat bahwa pelajar sangat rentan dengan promosi yang
dilakukan Adidas.
Tabel 7. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
No
Pekerjaan
Jumlah Jawaban Responden (Orang)
Persentase (%)
1 Pegawai Negeri 14 14 2 Pengusaha 2 2 3 Karyawan Swasta 37 37 4 Pelajar 47 47 5 Lain-lain - - Jumlah 100 100
4.3.5. Pendidikan Terakhir
Berdasarkan pendidikan terakhir, responden yang
mendominasi adalah responden yang berpendidikan terakhir SMA,
yaitu (34%) dan sebagian kecil SD (1%). Karakteristik responden
berdasarkan pendidikan terakhir disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir
No
Pendidikan Terakhir
Jumlah Jawaban Responden (Orang)
Persentase (%)
1 SD 1 1 2 SMP 17 17 3 SMA 34 34 4 Diploma 12 12 5 S1 30 30 6 S2 6 6 Jumlah 100 100
4.3.6. Pendapatan rataan per bulan
Berdasarkan pendapatan rataan per bulan, responden yang
mendominasi adalah responden yang berpendapatan rataan per bulan
≥ Rp 2.500.000 (28%) dan sebagian kecil berpendapatan
Rp.1.500.001-Rp. 2.500.000 (20%). Dapat dilihat bahwa konsumen
produk Adidas adalah kalangan menengah ke atas. Karakteristik
responden berdasarkan rataan pendapatan per bulan disajikan pada
Tabel 9.
33
Tabel 9. Karakteristik responden berdasarkan pendapatan rataan per .bulan
No Pendapatan rataan per bulan
Jumlah Responden
(Orang) Persentase (%) 1 ≤ Rp. 750.000 25 25 2 Rp 750.001-Rp 1.500.000 27 27 3 Rp 1.500.001- Rp. 2.500.000 20 20 4 ≥ Rp. 2.500.000 28 28 Jumlah 100 100
4.4. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Informasi mengenai keputusan pembelian diperoleh dari konsumen
yang melakukan pembelian di toko-toko Adidas di daerah Margonda,
Depok. Informasi tahapan proses keputusan pembelian ini meliputi lima
tahap, yaitu : (1) pengenalan kebutuhan, (2) pencarian informasi, (3)
evaluasi alternatif, (4) keputusan pembelian dan (5) perilaku pasca
pembelian.
4.4.1. Pengenalan Kebutuhan
Proses kebutuhan untuk membeli produk Adidas dimulai saat
konsumen mengenali sebuah masalah atau kebutuhan akan produk
Adidas tersebut. Kesadaran akan kebutuhan yang harus dipenuhi
tersebut membuat konsumen berusaha untuk mencari tempat yang
menjual produk-produk Adidas. Tahap pertama dalam proses
pengambilan keputusan produk Adidas ini dapat dimulai dengan
mendeteksi motivasi atau alasan konsumen memilih atau memutuskan
untuk membeli produk Adidas, manfaat utama yang cari dari produk
Adidas dan tingkat keterlibatan konsumen terhadap produk Adidas.
Tabel 10 memperlihatkan alasan/motivasi konsumen membeli produk
Adidas.
34
Tabel 10. Alasan/motivasi konsumen membeli produk Adidas
No
Motivasi/Alasan
Jumlah Jawaban
Responden
Persentase (%)
1 Sesuai dengan kebutuhan 26 26 2 Mutu produk yang sesuai 67 67 3 Dorongan promosi 5 5 4 Dorongan dari orang lain 2 2 5 Lainnya* 0 0 Jumlah 100 100
*) harga
Alasan/motivasi konsumen membeli produk Adidas yang utama
adalah mutu produk yang sesuai dengan harapan konsumen (67%) dan
sebagian kecil alasannya dorongan dari orang lain (2%). Dapat dilihat
bahwa responden lebih dipengaruhi mutu produk Adidas dan bukan
karena dorongan orang lain.
Tabel 11. Manfaat utama yang cari konsumen dari produk Adidas
No
Manfaat
Jumlah Jawaban
responden* Persentase
(%) 1 Model/bentuk produk 59 59 2 Warna Produk 15 15 3 Daya tahan Produk 56 56 4 Harga terjangkau 7 7 5 Manfaat Produk 6 6 6 Kepopuleran Produk 28 28 7 Kenyamanan dipakai 56 56
8 Kemudahan memperoleh produk 7 7
* Jawaban boleh lebih dari satu
Berdasarkan hasil kuesioner yang ditampilkan pada Tabel 11,
dapat dilihat bahwa konsumen mencari manfaat yang berbeda dari
membeli produk Adidas. Model/bentuk produk (59%) merupakan
manfaat utama yang dicari konsumen produk Adidas sedangkan
sebagian kecil responden manfaat (7%). Dapat diketahui bahwa
konsumen membeli produk Adidas bukan mencari manfaat dari produk
tersebut tetapi karena ingin mencari model/bentuk produk Adidas.
35
Tabel 12. Tingkat keterlibatan konsumen
No Tingkat keterlibatan
Jumlah jawaban
Responden Persentase
(%) 1 Merasa ada yang kurang 12 12 2 Biasa saja 88 88 Jumlah 100 100
Pada Tabel 12 terlihat bahwa tingkat keterlibatan konsumen pada
produk Adidas rendah karena konsumen merasa biasa (88%) ketika
tidak ada produk Adidas dan hanya 12% konsumen yang merasa
kurang, ketika tidak ada produk Adidas. Dengan kata lain, konsumen
Adidas adalah orang dengan pendapatan menengah yang lebih
mengedepankan merek.
4.4.2. Pencarian Informasi
Tahap selanjutnya setelah konsumen mengenal adanya kebutuhan
dan manfaat yang diharapkan dari produk Adidas dalam proses
pengambilan keputusan adalah pencarian informasi. Pencarian
informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa
kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan mengkomsumsi
suatu produk. Dengan melakukan pencarian informasi maka konsumen
akan mendapatkan pengetahuan tentang produk secara lengkap dan
dapat mengambil keputusan pembelian lebih baik. Tabel 13
menyajikan data sumber informasi responden tentang produk Adidas.
Tabel 13. Sumber informasi responden tentang produk Adidas No
Sumber informasi
Jumlah jawaban
Responden Persentase
(%) 1 Iklan di televisi 35 35 2 Dari Internet 16 16 3 Dari keluarga 11 11 4 Dari teman 28 28 5 Lainnya 10 10 Jumlah 100 100
Sebagian besar responden memperoleh informasi dari produk
Adidas adalah dari iklan di televisi (35%) dan sebagian kecil dari
lainnya (10%) yaitu dengan datang langsung ke toko Adidas untuk
36
memperoleh informasi dan dari kelompok acuannya yaitunya club
bola favoritnya.
Tabel 14. Jangka waktu konsumen mengenal produk Adidas
No
Jangka Waktu
Jumlah Jawaban Responden
(orang)
Persentase (%)
1 Kurang dari 6 bulan 2 2 2 6 bulan – 1 tahun yang lalu 1 1 3 1 – 3 tahun yang lalu 31 31 4 ≥ 3 tahun 66 66
Jumlah 100 100
Berdasarkan Tabel 14 dapat dilihat bahwa sebagian besar
konsumen telah mengenal produk Adidas Adidas sejak lama, yaitu
lebih dari 3 tahun yang lalu (66%) yaitu ada yang telah mengenal
Adidas dari puluhan tahun yang lalu dan sebagian kecil enam bulan
sampai satu tahun yang lalu hanya 1%. Dengan kata lain bahwa
konsumen Adidas sudah cukup lama mengenal produk Adidas dan
menyadari merek Adidas cukup prestisius di lingkungan umum.
Tabel 15. Jangka waktu konsumen menggunakan produk Adidas
No
Jangka Waktu
Jumlah Jawaban Responden
(orang)
Persentase (%)
1 Baru saja 4 4 2 1 bulan - 6 bulan yang lalu 3 3 3 6 bulan – 1 tahun yang lalu 30 30 4 ≥ 1 tahun 63 63
Jumlah 100 100
Berdasarkan Tabel 15 dapat dilihat bahwa konsumen telah
menggunakan produk Adidas sejak lama, responden telah
menggunakan produk tersebut lebih dari satu tahun yang lalu (63%)
dan sebagian kecil dari satu bulan sampai dengan enam bulan yang lalu
(3%). Dapat dilihat bahwa konsumen produk Adidas telah lama
menggunakan produk Adidas.
37
Tabel 16. Jumlah konsumen belanja produk Adidas dalam satu tahun terakhir
No
Jumlah belanja dalam satu tahun terakhir
Jumlah Jawaban Responden
(orang)
Persentase (%)
1 1 kali 33 33 2 2 kali 34 34 3 3 kali 18 18 4 Lainnya 15 15 Jumlah 100 100
Dari Tabel 16 dapat dilihat konsumen belanja produk Adidas
dalam satu tahun terakhir dua kali (34%) dan sebagian kecil konsumen
yang lebih dari tiga kali belanja produk Adidas (15%) yaitunya
konsumen yang profesinya berkaitan erat dengan penggunaan produk
Adidas seperti wakil ketua badan futsal nasional, biasanya sering
membeli produk Adidas dalam jumlah yang banyak untuk timnya.
Tabel 17. Rataan nilai belanja konsumen dalam pembelian produk Adidas
No
Rataan
Jumlah Jawaban Responden
(orang)
Persentase (%)
1 ≤ Rp 250.000 15 15 2 Rp 250.001 – Rp 500.000 58 58 3 Rp 500.001 – Rp 1.000.000 26 26 4 Lainnya 1 1 Jumlah 100 100
Dari Tabel 17 dapat dilihat bahwa rataan nilai belanja
responden sebagian besar dalam pembelian produk Adidas adalah Rp.
250.001 - Rp. 500.000 (58%) dan lainnya besar dari satu juta
rupiah (1%). Dapat dilihat bahwa konsumen Adidas nilai rataan
belanjanya tidak terlalu besar, ini terkait dengan konsumen Adidas
yang sebagian besar adalah pelajar.
38
4.4.3. Evaluasi Alternatif
Evaluasi alternatif yang dilakukan oleh konsumen, jika telah
memiliki informasi yang cukup, tentang hal-hal yang berhubungan
dengan produk atau jasa yang akan dibelinya. Pada tahap ini konsumen
menetapkan kriteria-kriteria yang relevan yang keinginannya untuk
dapat membuat suatu keputusan yang dirasakan paling bermanfaat
dalam memecahkan masalahnya.
Tabel 18. Hal yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih produk Adidas
No
Manfaat
Jumlah Jawaban
responden* Persentase
(%) 1 Model/bentuk produk 58 58 2 Warna Produk 28 28 3 Daya tahan Produk 57 57 4 Harga produk 14 14 5 Manfaat Produk 16 16 6 Kepopuleran Produk 29 29 7 Kenyamanan dipakai 62 62 8 Kemudahan memperoleh produk 11 11
* Jawaban boleh lebih dari satu
Dari Tabel 18 dapat dilihat bahwa sebagian besar yang menjadi
pertimbangan konsumen dalam memilih produk Adidas yang utama
adalah kenyamanan dipakai (62%) dan sebagian kecil memilih
kemudahan memperoleh (11%). Dapat dilihat bahwa yang menjadi
pertimbangan konsumen dalam memilih produk Adidas dalam evaluasi
alternatif adalah kenyamanan dipakai.
Tabel 19. Konsumen yang menggunakan produk lain
No
Menggunakan Produk Lain
Responden (orang)
Persentase (%)
1 Ya 95 95 2 Tidak 5 5
Jumlah 100 100
Dari Tabel 19 dapat dilihat bahwa konsumen Adidas
menggunakan produk lain (95%) dan yang hanya menggunakan
produk Adidas adalah (5%). Konsumen Adidas menggunakan produk
39
lain karena konsumen tidak menemukan atribut yang dicarinya pada
produk Adidas yaitu model/bentuk produk, dapat dilihat pada Tabel
20.
Tabel 20. Hal yang menyebabkan menggunakan produk lain
No
Manfaat
Jumlah Jawaban
responden* Persentase
(%) 1 Model/bentuk produk 49 49 2 Warna Produk 18 18 3 Daya tahan Produk 21 21 4 Harga produk 38 38 5 Manfaat Produk 17 17 6 Kepopuleran Produk 23 23 7 Kenyamanan dipakai 41 41 8 Kemudahan memperoleh produk 12 12
* Jawaban boleh lebih dari satu
Dari Tabel 20 dapat dilihat bahwa hal yang menjadi
pertimbangan konsumen menggunakan produk lain adalah
model/bentuk produk lain (49%) dan sebagian kecil respon memilih
kemudahan memperoleh (12%).
4.4.4. Proses Pembelian
Pengambilan keputusan adalah tahap selanjutnya setelah
melakukan evaluasi alternatif dalam proses pengambilan keputusan
pembelian. Pengambilan keputusan responden untuk membeli dimana
tempat responden membeli produk Adidas tersebut, disajikan pada
Tabel 21.
Tabel 21. Tempat konsumen membeli produk Adidas
No
Tempat
Jumlah Jawaban Responden
(orang)
Persentase (%)
1 Mall 37 37 2 Toko Adidas 46 46 3 Toko Olahraga 17 17 4 Lainnya* 0 0 Jumlah 100 100
*) Pameran
Berdasarkan Tabel 21 dapat dilihat bahwa konsumen lebih
cenderung membeli produk Adidas langsung ke toko Adidas (46%)
40
dan sebagian kecil responden membeli di toko olahraga (17%). Hal ini
terjadi, karena konsumen berpendapat bahwa di toko Adidas akan
tersedia produk-produk merek Adidas lebih lengkap dan bervariasi
daripada tempat penjualan lainnya.
Pengambilan keputusan responden dapat berasal dari diri sendiri
maupun mendapatkan pengaruh dari orang lain. Pihak-pihak yang
mempengaruhi responden dalam pengambilan keputusan pembelian
disajikan pada Tabel 22.
Tabel 22. Yang mempengaruhi konsumen pembelian produk Adidas
No
Pemberi Pengaruh
Jumlah Jawaban Responden
(orang)
Persentase (%)
1 Diri Sendiri 79 79 2 Keluarga 6 6 3 Teman 14 14 4 Lainnya 1 1 Jumlah 100 100
Tabel 22 menunjukan bahwa pengenalan akan kebutuhan untuk
membeli produk Adidas pada diri konsumen sendiri, akan dapat
menjadi influencer yang paling kuat bagi konsumen untuk membeli
produk Adidas. Dapat dilihat pada tabel di atas diri sendiri merupakan
pemberi pengaruh yang sangat besar (79%) dan sebagian kecil yang
mempengaruhi konsumen dalam pembelian produk Adidas adalah
lainnya (1%) yaitu pengaruh dari kelompok acuan (tim bola favorit
responden).
Tabel 23. Produk Adidas yang sering dibeli konsumen
No
Produk
Jumlah Jawaban Responden
(orang)
Persentase (%)
1 Sepatu 71 71 2 Kaos 24 24 3 Lainnya 5 5 Jumlah 100 100
Tabel 23 menunjukan bahwa produk Adidas yang sering dibeli
konsumen adalah sepatu (71%) dan lainnya (5%) yang terdiri dari topi,
tas dan seragam futsal untuk tim futsalnya. Hal ini disebabkan karena
sepatu Adidas memiliki kenyamanan dipakai.
41
4.4.5. Pasca Pembelian
Setelah membeli produk Adidas, konsumen akan mengevaluasi
apakah produk Adidas yang dibeli memuaskan atau tidak. Keyakinan
dan sikap pada tahap ini akan dipengaruhi untuk keputusan pembelian
selanjutnya.
Tabel 24. Tingkat kepuasan konsumen setelah membeli produk Adidas
No Tingkat kepuasan
Jumlah jawaban
Responden Persentase
(%) 1 Ya 98 98 2 Tidak 2 2 Jumlah 100 100
Berdasarkan Tabel 24 dapat dilihat konsumen puas dengan
produk Adidas yang dibelinya (98%) dan yang tidak puas (2%).
Kepuasan dari konsumen dapat menumbuhkan loyalitas konsumen
terhadap produk Adidas. Semakin tinggi tingkat kepuasan konsumen
terhadap produk Adidas, semakin tinggi pula loyalitasnya.
Tabel 25. Harga produk Adidas relatif mahal harganya
No Harga
Jumlah jawaban
Responden Persentase
(%) 1 Ya 77 77 2 Tidak 23 23 Jumlah 100 100
Tabel 25 menunjukan bahwa menurut responden harga produk
Adidas relatif mahal (77%) dan tidak (23%). Walaupun harga produk
Adidas relatif mahal, namun konsumen tetap menjadikan produk
Adidas sebagai pilihannya, dapat dilihat pada Tabel 26.
42
Tabel 26. Produk Adidas tetap menjadi pilihan konsumen
No
Manfaat
Jumlah Jawaban
responden* Persentase
(%) 1 Model/bentuk produk 44 44 2 Warna Produk 14 14 3 Daya tahan Produk 48 48 4 Harga produk 3 3 5 Manfaat Produk 16 16 6 Kepopuleran Produk 14 14 7 Kenyamanan dipakai 41 41 8 Kemudahan memperoleh produk 2 2
* Jawaban boleh lebih dari satu
Tabel 26 dapat dilihat bahwa walaupun harga Adidas relatif
mahal harga, sebagian besar konsumen tetap menjadikan Adidas
sebagai pilihannya, karena daya tahan produk (26%) dan sebagian
kecil alasan konsumen tetap menjadikan produk Adidas sebagian
pilihannya adalah kemudahan memperoleh (1%). Hal tersebut sesuai
dengan penelitian (Kusuma, 2005) tentang perilaku konsumen
peralatan olahraga alam bebas yang dihasilkan PT. Boogie Advindo di
kota Bogor, sehingga diberikan beberapa penyesuaian untuk perilaku
konsumen pada produk Adidas, dalam hal ini atribut daya tahan
produk, konsumen PT. Boogie menilai paling memberikan kepuasan
pada konsumen, sedangkan pada perilaku konsumen Adidas atribut
daya tahan produk merupakan atribut yang menyebabkan konsumen
tetap memilih produk Adidas.
Berdasarkan pembahasan di atas dapat diketahui bahwa
konsumen produk Adidas melakukan tahapan-tahapan dalam proses
pembelian. Kesimpulan dari tahapan-tahapan proses pengambilan
keputusan pembelian produk Adidas dapat dilihat pada Tabel 27. dari
tabel 27 dapat dijabarkan pentingnya Segmenting, Targeting dan
Positioning (STP) dari produk Adidas dilihat dari pengenalan
kebutuhan (manfaat), pencarian informasi (iklan dan nilai belanja),
evaluasi alternatif (model/bentuk produk), proses pembelian (tempat)
dan pasca pembelian (pemilihan produk).
43
Tabel 27. Tahap-tahap proses keputusan untuk membeli produk Adidas
Tahap-Tahap Proses Keputusan Untuk Membeli Produk Adidas
Keterangan
Pengenalan Kebutuhan
1. Apa alasan/motivasi anda membeli produk Adidas? Mutu produk yang sesuai
2. Manfaat utama apa yang anda cari dari produk Adidas?
Model/ bentuk produk
3. Apa yang anda rasakan jika tidak membeli produk Adidas? Biasa
Pencarian Informasi 1. Darimanakah anda memperoleh informasi tentang
produk Adidas? Iklan di televisi
2. Sudah berapa lama anda mengenal produk Adidas ? ≥ 3 tahun yang lalu
3. Sejak kapan anda menggunakan produk Adidas? ≥ 1 tahun yang lalu
4. Berapa kali anda belanja produk Adidas dalam satu tahun terakhir ? 2 kali
5. Berapa rataan nilai belanja anda dalam pembelian .produk Adidas ?
Rp.250.001-Rp.500.000
Evaluasi Alternatif 1. Hal yang menjadi pertimbangan anda dalam memilih
produk Adidas? Kenyamanan dipakai
2. Apakah anda menggunakan produk lain ? ya
3. Jika ya, mengapa? Model/ bentuk produk
Proses Pembelian 1. Dimana biasanya anda membeli produk Adidas ? Toko Adidas 2. Siapakah yang mempengaruhi anda untuk membeli
.produk Adidas ? Diri Sendiri 3. Produk Adidas apa yang sering anda beli ? Sepatu
Pasca Pembelian 1. Apakah anda merasa puas dengan produk Adidas ? Ya 2. Apakah menurut anda produk Adidas itu relatif
mahal harganya ? Ya 3. Jika ya, kenapa anda memilih produk Adidas
sebagai pilihan anda? Model/ bentuk produk
44
4.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Konsumen dalam Pembelian Produk Adidas
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen
dalam pembelian produk Adidas terbagi menjadi dua kelompok, yaitu
pengaruh lingkungan dan perbedaan individu. Pengaruh lingkungan meliputi
: budaya, keluarga, teman/sahabat, kelas sosial, situasi dan lingkungan
kerja. Sedangkan perbedaan individu terdiri dari pendapatan, motivasi,
pengetahuan, gaya hidup, manfaat, usia dan jenis kelamin.
Setelah diolah, data responden tersebut di analisis faktor (Lampiran
11). Pada Tabel KMO and Barlett’s Test, terlihat angka KMO MSA yang
didapatkan 0,716. Karena nilainya lebih besar dari 0,5, maka peubah-peubah
tersebut dapat difaktor analisiskan. Barlett’s Test dengan angka chi-squared
257,839 pada taraf nyata 0,000 menunjukan bahwa proses dapat dilanjutkan,
karena peubah-peubah tersebut memang nyata untuk diproses.
Pada Tabel anti image matrices (Lampiran 12), dapat dilihat output
anti image correlation (digunakan matrik korelasi), tidak ada peubah nilai
MSAnya kurang dari 0,5 sehingga semua peubah dapat digunakan untuk
analisis faktor.
Langkah berikutnya adalah melakukan ekstraksi sekumpulan peubah
yang ada sehingga terbentuk satu atau lebih faktor. Metode Principal
Component Analysis (PCA) yang digunakan dalam proses ekstraksi
dilakukan untuk mendapatkan nilai communalities. Pada Tabel
Communalities terlihat berapa banyak ragam dari suatu peubah dapat
dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Semakin tinggi communalities sebuah
tabel, berarti semakin erat hubungan dengan faktor yang terbentuk
(Lampiran 13).
Tabel Total Varians Explained menjelaskan dasar jumlah faktor yang
didapat dengan perhitungan angka (Lampiran 14). Persentase ragam
menjelaskan ragam masing-masing faktor. Bila keseluruhan persentase
ragam dijumlahkan, maka faktor-faktor tersebut dapat menjelaskan 100%
dari variabilitas seluruh faktor. Nilai eigenvalues menunjukan kepentingan
relatif masing-masing faktor dalam menghitung ragam seluruh peubah yang
45
dianalisis. Susunan nilai eigenvalues selalu diurutkan dari nilai yang terbesar
hingga nilai yang terkecil dengan kriteria bahwa angka eigenvalues di bawah
satu tidak digunakan dalam menghitung faktor yang terbentuk, karena
dengan empat faktor angka eigenvalues masih berada di atas angka satu
(1,010).
Scree plot memperlihatkan dasar jumlah faktor dengan menggunakan
grafik. Grafik menunjukan empat faktor baru yang terbentuk untuk
meringkas 13 peubah yang ada. Empat faktor ini terlihat pada titik-titik scree
plot yang memiliki nilai eigenvalues di atas satu. Gambar scree plot
menggambarkan bahwa ada empat faktor yang optimal (Lampiran 15).
Tabel Component Matrix berisikan nilai factor loading (nilai korelasi)
antar suatu variabel dengan empat faktor yang telah terbentuk (Lampiran
16). Tabel rotated component matrix menunjukan distribusi 13 peubah
tersebut pada faktor yang telah terbentuk (Lampiran 17). Pengelompokan
suatu peubah kedalam faktor tertentu dilihat dari nilai factor loading yang
terbesar mengimplikasikan bahwa korelasi terbesar peubah tersebut dengan
faktor yang telah terbentuk. Component Transformation Matriks
menunjukan bahwa peubah yang ada telah secara tepat ditunjukan oleh
faktor terbentuk (Lampiran 18). Component Plot in Rotated Space
menampilkan gambar letak keseluruhan 13 peubah pada faktor terbentuk.
Faktor-faktor yang terbentuk tersebut dinamakan faktor pengaruh
lingkungan dan gaya hidup, faktor perbedaan individu, faktor karakteristik
dan lingkungan kerja, faktor situasi dan manfaat. Penamaan faktor-faktor
tersebut dengan cara menggeneralisasikan peubah-peubah yang berada
dalam satu faktor.
Faktor pertama didukung oleh budaya, keluarga, teman, kelas sosial
dan gaya hidup. Faktor pertama ini dinamakan faktor pengaruh lingkungan
dan gaya hidup. Keluarga dan teman merupakan orang-orang terdekat
konsumen. Oleh karena itu, secara langsung atau tidak langsung dapat
mempengaruhi pola pikir dan cara berperilaku konsumen, sehingga tidak
menutup kemungkinan bahwa teman atau sahabat dan keluarga banyak
memberikan kontribusi informasi mengenai produk Adidas.
46
Faktor kedua adalah pendapatan, motivasi dan pengetahuan. Faktor
kedua ini dinamakan faktor perbedaan individu. Pendapatan konsumen
sangat mempengaruhi keputusan konsumen dalam pengambilan keputusan
pembelian produk Adidas, setiap konsumen memiliki pendapatan yang
berbeda-beda, termasuk motivasi dan pengetahuan.
Faktor ketiga adalah lingkungan kerja, usia dan jenis kelamin. Faktor
ketiga ini dinamakan faktor karakteristik konsumen dan lingkungan kerja
karena menggambarkan peubah-peubah yang mempengaruhi konsumen dari
demografi konsumen seperti usia dan jenis kelamin. Lingkungan kerja juga
mempengaruhi karena dalam keseharian konsumen selalu berbaur dengan
lingkungan kerja, sehingga secara langsung atau tidak langsung lingkungan
kerja mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian produk Adidas.
Faktor keempat adalah situasi dan manfaat. Situasi juga mempengaruhi
konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk Adidas, begitu
juga dengan manfaat yang dicari konsumen dari produk Adidas.
4.6. Atribut-atribut yang Mempengaruhi Pembelian Produk Adidas
4.6.1. Analisis Tingkat Kepentingan (evaluation)
Pada analisis ini peneliti menggunakan model sikap multiatribut
fishbein yang berfokus pada prediksi sikap yang dibentuk seseorang
terhadap suatu obyek tertentu. Dalam hal ini, atribut-atribut yang melekat
pada produk Adidas. Berdasarkan data primer yang didapatkan dari 100
responden dapat diketahui penilaian terhadap atribut dalam bentuk skor
kepercayaan (bi) dan skor evaluasi kepentingan (ei) terhadap atribut produk
Adidas. Hasil dari penilaian tingkat kepentingan evaluasi (ei) konsumen
didapat skor rataan kepentingan evaluasi terhadap atribut-atribut. Skor
evaluasi menggambarkan pentingnya suatu atribut bagi konsumen, karena
konsumen akan mengidentifikasi atribut-atribut yang dimiliki oleh obyek
yang dievaluasinya.
Konsumen menganggap atribut produk memiliki tingkat kepentingan
berbeda. Kemudian konsumen akan mengevaluasi kepentingan atribut
tersebut. Komponen ei mengukur evaluasi kepentingan atribut-atribut yang
dimiliki oleh obyek tersebut. Konsumen belum memperhatikan merek dari
47
suatu produk ketika mengevaluasi tingkat kepentingan atribut Adidas
tersebut. ei mengukur seberapa senang persepsi konsumen terhadap atribut
dan suatu produk.
Dari Tabel 28 disajikan hasil evaluasi tingkat kepentingan (ei) terhadap
atribut produk Adidas sesuai dari urutan skor tertinggi sampai terendah.
Dalam penelitian ini, evaluasi kepentingan atribut diukur dengan skala
Likert, mulai dari 1= sangat tidak penting, 2 = tidak penting, 3 = cukup
penting, 4 = penting dan 5 = sangat penting.
Tabel 28. Frekuensi skor tingkat kepentingan (ei) atribut konsumen Adidas
No
Atribut
Frekuensi pada tiap
nilai skala
Skor Evaluasi (bi)
1 2 3 4 5 1 Model 3 2 11 31 53 4,29* 2 Warna 0 5 21 42 32 4,01 3 Daya tahan 1 1 3 29 66 4,58 4 Harga produk 2 3 29 29 37 3,96 5 Manfaat produk 0 6 18 38 38 4,08 6 Kepopuleran produk 2 7 28 32 31 3,83 7 Kenyamanan dipakai 1 0 4 29 66 4,59 8 Kemudahan memperoleh 0 5 41 25 29 3,78
*) (1*3+2*2+3*11+4*31+5*53)/100, dan seterusnya dengan cara yang sama dapat dilakukan untuk atribut lainnya
Berdasarkan hasil pada Tabel di atas, menunjukan bahwa atribut
kenyamanan dipakai memiliki skor ei tertinggi (4,59), maka dianggap
sebagai atribut yang paling penting dan diinginkan oleh konsumen.
Atribut penting kedua menurut evaluasi konsumen adalah daya tahan,
yaitu skornya 4,58, karena tidak sering untuk membeli produk tersebut.
Atribut penting ketiga adalah model (4,29) dan perolehan terkecil oleh
atribut kemudahan memperoleh (3,78).
4.6.2. Analisis Tingkat Kepercayaan (belief)
Hasil dari penilaian tingkat kepercayaan (bi) konsumen
didapatkan skor rataan kepercayaan terhadap atribut-atribut produk
Adidas. Skor kepercayaan menggambarkan seberapa besar konsumen
percaya bahwa suatu atribut melekat pada suatu merek.
48
Dari Tabel 28 dapat diketahui bahwa atribut kenyamanan yang
dipakai adalah atribut yang dipercaya konsumen berdasarkan
kenyataan yang dirasakan konsumen. Atribut ini mendapatkan
perolehan skor terbesar diantara atribut lain, yaitu 4,46. Hal tersebut
sama dengan perolehan angka pada tingkat kepentingan evaluasi,
dimana kenyamanan dipakai memperoleh angka tertinggi (4,59). Hal
ini menunjukan apa yang dievaluasi konsumen terhadap atribut sama
dengan kenyataan yang dirasakan konsumen. Perolehan kedua adalah
atribut daya tahan dengan skor 4,38. Perolehan ketiga model dengan
skor 4,14 dan perolehan terkecil adalah harga produk (3,46).
Tabel 29. Frekuensi skor tingkat kepercayaan (bi) atribut konsumen Adidas
No
Atribut
Frekuensi pada tiap nilai
skala
Skor Kepercayaan
(bi) 1 2 3 4 5
1 Model 1 2 14 48 35 4,14* 2 Warna 0 3 23 53 21 3,92 3 Daya tahan 1 0 8 42 49 4,38 4 Harga produk 5 7 46 21 21 3,46 5 Manfaat produk 0 2 15 53 30 4,11 6 Kepopuleran produk 2 3 19 36 40 4,09 7 Kenyamanan dipakai 0 1 6 39 54 4,46 8 Kemudahan memperoleh 0 5 35 33 27 3,82
*)(1*1+2*2+3*14+4*48+5*35)/100, dan seterusnya dengan cara yang sama dapat dilakukan untuk atribut lainnya
Dapat dikatakan dalam membentuk sikap terhadap produk
Adidas, konsumen mempunyai keyakinan bahwa kenyamanan dipakai
adalah paling baik dibandingkan atribut lain yang melekat pada atribut
produk Adidas. Sedangkan atribut harga adalah atribut yang paling
rendah atau tidak mendapat respon yang baik dari konsumen, karena
pada kenyataannya harga produk Adidas tidak baik atau mahal.
49
4.6.3. Analisis Sikap Konsumen
Nilai sikap konsumen untuk produk Adidas didapatkan setelah
mengalikan antara skor evaluasi kepentingan (ei) masing-masing
atribut dengan skor kepercayaan (bi). Apabila nilai sikap untuk
masing-masing atribut dijumlahkan maka akan didapat nilai sikap
secara keseluruhan untuk konsumen Adidas. Tabel 30 memperlihatkan
hasil analisis sikap multiatribut Fishbein terhadap produk Adidas
diurutkan dari yang terbesar.
Tabel 30. Hasil analisis sikap multiatribut fishbein terhadap konsumen
No Atribut
Skor Evalusi Kepentingan
(ei)
Skor Kepercayaan Konsumen
bi Ao (eixbi) 1 Kenyamanan dipakai 4,59 4,46 20,47 2 Daya tahan 4,58 4,38 20,06 3 Model/bentuk 4,29 4,14 17,76 4 manfaat produk 4,08 4,11 16,77 5 warna produk 4,01 3,92 15,72 6 kepopuleran produk 3,83 4,09 15,66
7 kemudahan memperoleh 3,78 3,82 14,44
8 Harga Produk 3,96 3,46 13,70
∑ eixbi
134,58
Ao (Sikap Konsumen) secara keseluruhan adalah 134,58. Angka
tersebut digunakan untuk mengetahui skala penilaian sikap konsumen
terhadap atribut produk Adidas. Dari Tabel 29 dapat dilihat bahwa
produk yang diinginkan konsumen, hal ini dilihat dari total
kepentingan dan kepercayaan bernilai positif. Untuk mengetahui
kategori sikap konsumen terhadap produk produk Adidas ditetapkan
skala interval, perhitungannya sebagai berikut : Skala Interval
5
8200−= = 38, 4
Skala maksimum diperoleh dari (skor kepentingan x skor
kepercayaan x jumlah atribut), yaitu 5x5x8 = 200, sedangkan skor
50
minimum diperoleh dari jumlah atribut, yaitu 8. Hasil perhitungan
lengkapnya dari skala interval berikut :
8 – 46,4 : Sangat tidak baik
46,5 - 84, 9 : Tidak baik
85 - 123,4 : Biasa saja
123,5 - 172,9 : Baik
173 - 211,4 : Sangat baik
Berdasarkan skala interval di atas, dapat diketahui bahwa sikap
konsumen terhadap produk Adidas yang memiliki skor 134,58, berada
diantara interval 123,5-172,9. Hal ini menunjukan produk Adidas dinilai
baik oleh konsumennya, diantaranya kenyamanan dipakai sebagai
keunggulan dari produk ini.
4.7. Implikasi Manajerial
Dari hasil penelitian yang telah dijabarkan pada bagian 4.1-4.6, maka
berikut ini disajikan implikasi manajerial yang perlu dilakukan oleh PT.
Nusantara Sportindo, dari segi Sumber Daya Manusia (SDM), pemasaran
dan produksi untuk mendukung hal tersebut, perlu dilakukan survei perilaku
pelanggan, secara berkala (6 bulan/setahun sekali) dengan mengajukan
angket kepada pelanggan tentang bagaimana dalam pengambilan keputusan
pembelian. Dengan demikian diketahui potensi pembeli/pelanggan, untuk
tetap loyal ke produk Adidas. Hal lainnya, penting melakukan benchmark
kepada perusahaan sejenis dalam meningkatkan atribut mutu produk yang
didukung oleh pelayanan prima, misalnya menjamin pelanggannya atas
keluhan atau masalah yang sedang dihadapinya.
PT. Nusantara Sportindo masih dalam bentuk perusahaan keluarga,
oleh karena itu struktur organisasinya belum begitu jelas birokrasinya. Oleh
karena itu untuk memperjelas birokrasi dan menghasilkan SDM yang
berkualitas, sangat dibutuhkan profesionalisme, melalui peningkatan
pendidikan dan pelatihan, studi banding dan pengamatan lapang.
PT. Nusantara merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di
bidang retailer dan distribusi, maka sebaiknya menerapkan sistem Just In
51
Time (JIT) atau Supply Chain Management (SCM) sesuai kondisi
perusahaan agar dapat memberikan kepuasan yang lebih kepada pelanggan.
Dengan melakukan hal-hal yang disebutkan di atas, maka ke depannya
PT. Nusantara Sportindo dapat mengidentifikasi karakteristik pelanggan
yang menginginkan produk dengan pelayanan lebih cepat, harga terjangkau
dan mutu yang sesuai. Berdasarkan kondisi tersebut, maka dapat
dikembangkan pelayanan terbaik dan jenis produk yang bervariasi, tetapi
juga memiliki daya tahan.
DAFTAR PUSTAKA
Engel, J.F, dkk. 1994. Perilaku Konsumen (Terjemahan). Jilid 1. Binarupa Aksara, Jakarta.
______________. 1995. Perilaku Konsumen (Terjemahan). Jilid 2. Binarupa
Aksara, Jakarta. Fatimah, K. 2006. Analisis Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan
Pembelian Buku Bertemakan Islam (Studi Kasus Mahasiswa Institut Pertanian Bogor). Skripsi pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Juniansyah, A. 2005. Analisis Perilaku Konsumen dalam Keputusan Pembelian
Kartu IM3 di Bandar Lampung. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran (Terjemahan). PT Prenhallindo, Jakarta. Kusuma, N O. 2005. Analisis Perilaku Konsumen Peralatan Olahraga Alam Bebas
yang dihasilkan PT. Boogie Advindo di Kota Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Lupiyoadi, R dan Hamdani, A. 2008. Manajemen Pemasaran Jasa. Salemba
Empat, Jakarta. Rangkuti, F. 2003. Measuring Customer Satisfaction. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta. Santoso, S. 2003. Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS versi 13.
Elex Media Komputindo, Jakarta. Schiffman, L., et al. 2001. Customer Behavior. Prentice Hall, New Jersey. Simamora, B. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Pt Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta. __________. 2005. Analisis Multivariat Pemasaran. Pt Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta. Sumarwan, U. 2002. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Ghalia Indonesia, Jakarta. Umar, H. 2005. Riset Pemasaran Perilaku Konsumen. Gramedia, Jakarta.
LAMPIRAN
Bagian 1 Identitas Responden
Nama :………………………………………………………….
Alamat :………………………………………………………. ...
Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan
Usia :…………tahun
Jabatan :..............................................................................
Status Pernikahan : a. Sudah Menikah b. Belum Menikah
Pekerjaan
a. Pegawai Negeri b. Pengusaha
c. Karyawan Swasta d. Pelajar
e. Lainnya, sebutkan………..
Pendidikan terakhir
a. SD b. SMP c. SMA
d. Diploma e. S1 f. S2 / S3
Pendapatan rata-rata per bulan :
a. ≤ Rp 750.000 b. Rp 750.001 – Rp 1.500.000
c. Rp 1.500.001 – Rp 2.500.000 d. Lainnya, sebutkan.....
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian No. Kuesioner :
Kuesioner ini digunakan dalam pengumpulan data responden yang menunjang penelitian mengenai ” Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Adidas ” . Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu tugas akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari mahasiswi bernama Indriana Imran (H24052857), Departemen manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB.
Peneliti mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini secara lengkap dan benar. Semua kerahasiaan responden akan terjaga. Atas bantuannya diucapkan terima kasih.
Lanjutan Lampiran 1
55
Bagian 2
Proses Pengambilan Keputusan
1. Pengenalan Kebutuhan
1. Apa alasan/motivasi anda membeli produk Adidas ?
a. Sesuai dengan kebutuhan
b. Mutu produk yang sesuai
c. Dorongan promosi
d. Dorongan dari orang lain
e. Lainnya, sebutkan......
2. Manfaat utama apa yang anda cari dari produk Adidas ?(jawaban boleh lebih dari satu)
a. Model/bentuk produk f. Kepopuleran Produk
b. Warna Produk g.Kenyamanan dipakai
c. Daya tahan Produk h. Kemudahan memperoleh produk
d. Harga terjangkau i. Lainnya, sebutkan.......
e. Manfaat Produk
3. Apa yang anda rasakan jika tidak membeli produk Adidas ?
a. Merasa ada yang kurang b. Biasa saja
2. Pencarian Informasi
1.Darimanakah anda memperoleh informasi tentang produk Adidas ?
a. Iklan di televisi d. Dari teman
b. Dari Internet e. Lainnya, sebutkan..........
c. Dari keluarga
2. Sudah berapa lama anda mengenal produk Adidas ?
a. Kurang dari 6 bulan
b. bulan – 1 tahun yang lalu
c. 1 – 3 tahun yang lalu
d. Lainnya, sebutkan.......
3. Sejak kapan anda menggunakan produk Adidas ?
a. Baru saja
b. 1 – 6 bulan yang lalu
c. 6 bulan – 1 tahun yang lalu
d. Lainnya, sebutkan......
4. Berapa kali anda belanja produk Adidas dalam satu tahun terakhir ?
a. 1 (satu) kali c. 3 (tiga) kali
b. 2 (dua) kali d. Lainnya, sebutkan......
Lanjutan Lampiran 1
56
5. Berapa rataan nilai belanja anda dalam pembelian produk Adidas ?
a. ≤ Rp 250.000
b. Rp 250.001 – Rp 500.000
c. Rp 500.001 – Rp 1.000.000
d. Lainnya, sebutkan.......
3. Evaluasi Alternatif
1. Hal yang menjadi pertimbangan anda dalam memilih produk Adidas?(jawaban boleh lebih dari satu)
a. Model e. Manfaat produk
b. Warna f. Kepopuleran produk
c. Daya tahan Produk g. Kenyamanan dipakai
d. Harga produk h. Kemudahan memperoleh
i. Lainnya, sebutkan......
2. Apakah anda menggunakan produk lain ?
a. ya b. Tidak
3. Jika ya, mengapa ?(jawaban boleh lebih dari satu)
a. Model e. Manfaat produk
b. Warna f. Kepopuleran produk
c. Daya tahan Produk g. Kenyamanan dipakai
d. Harga produk h . Kemudahan memperoleh
i. Lainnya, sebutkan.....
4. Proses Pembelian
1. Dimana biasanya anda membeli produk Adidas ?
a. Mall
b. Toko Adidas
c. Toko olahraga
d. Lainnya, sebutkan.....
2. Siapakah yang mempengaruhi anda untuk membeli produk Adidas ?
a. Diri sendiri
b. Keluarga
c. Teman
d.Lainnya, sebutkan......
3. Produk Adidas apa yang sering anda beli ?
a. Sepatu
b. Kaos
c. Lainnya, sebutkan.....
5. Pasca Pembelian
1. Apakah anda merasa puas dengan produk Adidas ?
a. Ya b. Tidak
Lanjutan Lampiran 1
57
2. Apakah menurut anda produk Adidas itu relatif mahal harganya ?
a. Ya b. Tidak
3. Jika ya, kenapa anda memilih produk Adidas sebagai pilihan anda?(jawaban boleh lebih dari satu)
a. Model e. Manfaat produk
b. Warna f. Kepopuleran produk
c. Daya tahan Produk g. Kenyamanan dipakai
d. Harga produk h . Kemudahan memperoleh i. Lainnya, sebutkan......
Bagian 3
Faktor – faktor yang mempengaruhi pengambilan keput usan
Menurut anda, sejauhmana faktor-faktor di bawah ini mempengaruhi anda untuk membeli produk Adidas ?
Petunjuk : Berilah tanda ( √ ) pada kolom yang sesuai dengan pilihan anda berdasarkan keterangan pilihan berikut :
Keterangan : 1 = Sangat Tidak Mempengaruhi
2 = Tidak Mempengaruhi
3 = Cukup Mempengaruhi
4 = Mempengaruhi
5 = Sangat Mempengaruhi
No Faktor yang mempengaruhi anda dalam membeli produk
Adidas
Alternatif Jawaban
1 2 3 4 5
PENGARUH LINGKUNGAN
1 Budaya
2 Keluarga
3 Teman/sahabat
4 Kelas Sosial
5 Situasi/waktu
6 Lingkungan kerja
PERBEDAAN INDIVIDU
7 Pendapatan
8 Motivasi
9 Pengetahuan
10 Gaya hidup
11 Manfaat
12 Usia
13 Jenis kelamin
Lanjutan Lampiran 1
58
Pengukuran Sikap
a. Kekuatan Kepentingan
Seberapa penting atribut–atribut di bawah ini yang mendorong anda untuk membeli produk Adidas ?
Petunjuk : berilah tanda ( √ ) pada kolom yang sesuai dengan pilihan anda berdasarkan keterangan pilihan berikut :
Keterangan : 1 = Sangat Tidak Penting
2 = Tidak Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
Atribut - Atribut Kekuatan Kepercayaan
1 2 3 4 5
Model
Warna
Daya tahan Produk
Harga produk
Manfaat produk
Kepopuleran produk
Kenyamanan dipakai
Kemudahan memperoleh
b. Evaluasi Kepercayaan
Seberapa baikkah atribut–atribut di bawah ini menurut anda setelah anda membeli produk Adidas ?
Petunjuk : berilah tanda ( √ ) pada kolom yang sesuai dengan pilihan anda berdasarkan keterangan pilihan berikut :
Keterangan : 1 = Sangat Tidak Baik
2 = Tidak Baik
3 = Cukup Baik
4 = Baik
5 = Sangat Baik
Lanjutan Lampiran 1
59
Atribut - Atribut Evaluasi Kepercayaan
1 2 3 4 5
Model
Warna
Daya tahan Produk
Harga produk
Manfaat produk
Kepopuleran produk
Kenyamanan dipakai
Kemudahan memperoleh
60
Lampiran 2. Data kuesioner untuk uji validitas dan reliabilitas faktor-faktor
Responden
Pertanyaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3
2 1 5 4 2 2 2 2 2 4 3 5 3 5
3 2 3 4 3 4 4 5 3 3 4 4 3 4
4 1 2 3 3 3 3 4 3 3 4 5 5 5
5 3 4 4 4 2 2 5 5 4 5 5 2 5
6 2 3 5 4 3 3 5 4 3 4 4 2 4
7 2 1 3 3 2 2 5 4 3 3 3 3 3
8 2 3 3 3 4 4 5 4 3 5 5 3 3
9 1 4 5 3 5 5 4 3 4 5 4 4 3
10 2 3 4 4 4 4 5 3 3 4 5 4 4
11 2 2 2 2 2 2 4 3 4 2 4 3 4
12 2 4 4 3 4 3 3 4 4 2 5 3 2
13 2 1 3 2 3 2 4 3 4 4 3 3 2
14 2 2 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3
15 3 2 3 4 2 3 3 3 5 3 4 2 3
16 4 4 3 4 2 3 5 3 5 5 4 2 5
17 2 2 5 4 4 3 5 4 5 3 4 3 1
18 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3
19 5 3 4 5 5 5 4 4 3 5 4 3 3
20 2 2 3 3 3 4 5 4 3 4 5 4 3
21 3 4 4 5 2 5 5 3 3 3 5 4 3
22 3 2 3 3 4 4 3 4 4 3 4 5 2
23 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 2
24 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3 2 2 2
25 3 4 3 4 5 4 4 4 3 4 3 4 3
26 3 4 3 5 3 4 3 4 5 4 3 4 5
27 2 3 4 4 5 3 3 4 5 4 5 5 5
28 2 2 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2
29 1 1 2 1 4 2 2 4 2 2 4 2 1
30 3 4 4 5 3 4 3 4 3 2 3 5 5
Lampiran 3. Hasil Uji Validitas kuesioner faktor-faktor
Budaya
keluarga
Teman
Kelas Sosial
Situasi
lingkungan
Pendapatan
Motivasi
Pengetahuan
Gaya hidup
Manfaat
Usia
Jenis kelamin
Total
budaya Pearson Correlation 1 .294 .003 .493(**) -.052 .277 .129 .227 .113 .245 -.231 -.108 .046 .370(*) Sig. (2-tailed) .115 .989 .006 .787 .139 .498 .228 .552 .192 .220 .569 .809 .044 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 keluarga Pearson Correlation .294 1 .450(*) .370(*) .016 .345 -.012 .042 .185 .239 .172 .082 .417(*) .575(**) Sig. (2-tailed) .115 .013 .044 .934 .062 .950 .824 .327 .202 .364 .668 .022 .001 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 teman Pearson Correlation .003 .450(*) 1 .479(**) .319 .363(*) .268 .315 .265 .181 .281 .163 .085 .627(**) Sig. (2-tailed) .989 .013 .007 .085 .049 .152 .090 .157 .339 .132 .390 .654 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 Kelas sosial Pearson Correlation .493(**) .370(*) .479(**) 1 .112 .498(**) .374(*) .380(*) .301 .231 .121 .275 .414(*) .778(**) Sig. (2-tailed) .006 .044 .007 .555 .005 .042 .038 .106 .219 .524 .142 .023 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 situasi Pearson Correlation -.052 .016 .319 .112 1 .412(*) -.013 .360 .018 .219 .195 .453(*) -.218 .413(*) Sig. (2-tailed) .787 .934 .085 .555 .024 .947 .051 .925 .245 .303 .012 .248 .023 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 lingkungan Pearson Correlation .277 .345 .363(*) .498(**) .412(*) 1 .111 .073 -.135 .322 -.025 .387(*) -.085 .547(**) Sig. (2-tailed) .139 .062 .049 .005 .024 .559 .700 .478 .082 .894 .034 .654 .002 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 pendapatan Pearson Correlation .129 -.012 .268 .374(*) -.013 .111 1 .275 .016 .452(*) .331 -.041 .180 .465(**) Sig. (2-tailed) .498 .950 .152 .042 .947 .559 .142 .935 .012 .074 .831 .342 .010 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 motivasi Pearson Correlation .227 .042 .315 .380(*) .360 .073 .275 1 .137 .101 .239 .167 -.038 .461(*) Sig. (2-tailed) .228 .824 .090 .038 .051 .700 .142 .469 .595 .204 .377 .841 .010 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Lanjutan Lampiran 3.
Budaya
keluarga
Teman
Kelas Sosial
Situasi
lingkungan
Pendapatan
Motivasi
Pengetahuan
Gaya hidup
Manfaat
Usia
Jenis kelamin
Total
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 pengetahuan
Pearson Correlation .113 .185 .265 .301 .018 -.135 .016 .137 1 .078 .206 .118 .244 .376(*)
Sig. (2-tailed) .552 .327 .157 .106 .925 .478 .935 .469 .684 .274 .535 .194 .041 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 Gaya hidup
Pearson Correlation .245 .239 .181 .231 .219 .322 .452(*) .101 .078 1 .150 -.052 .277 .532(**)
Sig. (2-tailed) .192 .202 .339 .219 .245 .082 .012 .595 .684 .430 .783 .139 .002 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 manfaat Pearson Correlation -.231 .172 .281 .121 .195 -.025 .331 .239 .206 .150 1 .247 .292 .447(*) Sig. (2-tailed) .220 .364 .132 .524 .303 .894 .074 .204 .274 .430 .188 .117 .013 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 usia Pearson Correlation -.108 .082 .163 .275 .453(*) .387(*) -.041 .167 .118 -.052 .247 1 .244 .455(*) Sig. (2-tailed) .569 .668 .390 .142 .012 .034 .831 .377 .535 .783 .188 .194 .011 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 Jenis kelamin
Pearson Correlation .046 .417(*) .085 .414(*) -.218 -.085 .180 -.038 .244 .277 .292 .244 1 .479(**)
Sig. (2-tailed) .809 .022 .654 .023 .248 .654 .342 .841 .194 .139 .117 .194 .007 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 total Pearson Correlation .370(*) .575(**) .627(**) .778(**) .413(*) .547(**) .465(**
) .461(*) .376(*) .532(**) .447(*) .455(*) .479(**) 1
Sig. (2-tailed) .044 .001 .000 .000 .023 .002 .010 .010 .041 .002 .013 .011 .007 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Lampiran 4. Hasil uji reliabilitas kuesioner faktor-faktor Case Processing Summary
N % Cases Valid 30 100.0
Excluded(a) 0 .0
Total 30 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.752 13
Lampiran 5. Data kuesioner untuk uji validitas kepentingan
Responden
Pertanyaan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 4 3 5 5 3 5 4 4
2 4 4 5 5 4 5 5 3
3 4 4 5 5 4 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 4 5 5 5 5 5 4
6 5 5 5 5 4 5 4 4
7 4 3 5 5 5 5 5 4
8 5 4 4 4 4 4 5 4
9 4 4 5 5 5 5 5 4
10 3 3 4 4 4 4 4 3
11 4 3 5 5 4 5 5 4
12 4 3 5 5 3 5 4 5
13 5 4 4 4 5 4 3 3
14 4 2 5 5 4 5 4 4
15 4 4 5 5 4 5 4 4
16 4 3 4 4 3 4 3 4
17 4 4 4 4 4 4 5 4
18 4 3 5 5 5 5 5 4
19 4 4 4 4 4 4 4 4
20 5 4 4 4 3 4 4 5
21 4 4 4 4 4 4 4 4
22 5 5 5 5 5 5 5 5
23 4 5 5 5 5 5 5 4
24 5 4 5 5 5 5 5 4
25 5 3 5 5 5 5 5 4
26 5 3 5 5 3 5 5 4
27 4 4 5 5 2 5 4 4
28 3 4 5 5 5 5 5 5
29 3 4 4 4 3 4 4 5
30 4 5 5 5 5 5 5 4
65
Lampiran 6. Hasil uji validitas kuesioner kepentingan
Model
Warna
Daya tahan
Harga
Manfaat
Kepopuleran
Kenyamanan
Kemudahan memperoleh
Total
model Pearson Correlation 1 .186 .118 .118 .161 .118 .126 -.043 .558(**) Sig. (2-tailed) .324 .535 .535 .397 .535 .506 .820 .001 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 warna Pearson Correlation .186 1 -.033 -.033 .264 -.033 .154 .133 .521(**) Sig. (2-tailed) .324 .863 .863 .159 .863 .417 .482 .003 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 Daya tahan Pearson Correlation .118 -.033 1 1.000(**) .255 1.000(**) .498(**) .092 .405(*) Sig. (2-tailed) .535 .863 .000 .173 .000 .005 .629 .027 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 harga Pearson Correlation .118 -.033 1.000(**) 1 .255 1.000(**) .498(**) .092 .405(*) Sig. (2-tailed) .535 .863 .000 .173 .000 .005 .629 .027 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 manfaat Pearson Correlation .161 .264 .255 .255 1 .255 .502(**) -.172 .466(**) Sig. (2-tailed) .397 .159 .173 .173 .173 .005 .362 .009 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 kepopuleran Pearson Correlation .118 -.033 1.000(**) 1.000(**) .255 1 .498(**) .092 .405(*) Sig. (2-tailed) .535 .863 .000 .000 .173 .005 .629 .027 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 kenyamanan Pearson Correlation .126 .154 .498(**) .498(**) .502(**) .498(**) 1 .120 .462(*) Sig. (2-tailed) .506 .417 .005 .005 .005 .005 .528 .010 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Lanjutan Lampiran 6.
Model
Warna
Daya tahan
Harga
Manfaat
Kepopuleran
Kenyamanan
Kemudahan memperoleh
Total
Kemudahan memperoleh
Pearson Correlation -.043 .133 .092 .092 -.172 .092 .120 1 .418(*)
Sig. (2-tailed) .820 .482 .629 .629 .362 .629 .528 .021 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 total Pearson Correlation .558(**) .521(**) .405(*) .405(*) .466(**) .405(*) .462(*) .418(*) 1 Sig. (2-tailed) .001 .003 .027 .027 .009 .027 .010 .021 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
67
Lampiran 7. Hasil uji reliabilitas kuesioner kepentingan Case Processing Summary
N % Cases Valid 30 100.0
Excluded(a) 0 .0
Total 30 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.694 8
Lampiran 8. Data kuesioner untuk uji validitas kepercayaan
Responden
Pertanyaan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 4 3 5 5 3 5 4 4
2 5 4 5 5 4 5 5 5
3 5 5 5 5 5 5 5 5
4 3 3 4 4 3 4 4 4
5 5 4 5 5 4 4 5 5
6 4 4 5 5 4 4 4 4
7 4 4 5 5 5 4 5 5
8 4 4 4 4 4 4 5 5
9 5 4 5 5 5 5 5 5
10 3 4 4 4 4 4 4 4
11 5 4 5 5 4 4 5 5
12 3 3 5 5 5 4 5 5
13 4 3 4 4 4 5 3 3
14 4 3 5 5 4 4 4 4
15 4 4 5 5 4 5 4 4
16 4 3 2 2 4 5 4 4
17 3 4 3 3 4 4 5 5
18 4 3 5 5 5 5 5 5
19 4 4 4 4 4 4 4 4
20 3 4 5 5 4 3 4 4
21 4 4 4 4 4 4 4 4
22 4 5 5 5 5 5 5 5
23 5 5 5 5 5 4 5 5
24 3 4 5 5 4 3 4 4
25 5 3 5 5 5 4 5 5
26 5 4 5 5 3 3 5 5
27 4 4 4 4 2 4 4 4
28 4 3 5 5 5 5 5 5
29 3 4 5 5 3 5 4 4
30 5 3 5 5 5 5 5 5
69
Lampiran 9. Hasil uji validitas kuesioner kepercayaan
Model
Warna
Daya tahan
Harga
Manfaat
Kepopuleran
Kenyamanan
Kemudahan memperoleh total
model Pearson Correlation 1 .184 .309 .309 .284 .243 .489(**) .489(**) .589(**)
Sig. (2-tailed) .331 .097 .097 .128 .195 .006 .006 .001 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 warna Pearson
Correlation .184 1 .167 .167 .066 -.161 .241 .241 .446(*)
Sig. (2-tailed) .331 .377 .377 .728 .396 .200 .200 .014 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 dayatahan Pearson
Correlation .309 .167 1 1.000(**) .282 -.029 .333 .333 .618(**)
Sig. (2-tailed) .097 .377 .000 .131 .878 .072 .072 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 harga Pearson
Correlation .309 .167 1.000(**) 1 .282 -.029 .333 .333 .618(**)
Sig. (2-tailed) .097 .377 .000 .131 .878 .072 .072 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 manfaat Pearson
Correlation .284 .066 .282 .282 1 .259 .543(**) .543(**) .544(**)
Sig. (2-tailed) .128 .728 .131 .131 .167 .002 .002 .002 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 kepopuleran Pearson
Correlation .243 -.161 -.029 -.029 .259 1 .046 .046 .409(*)
Sig. (2-tailed) .195 .396 .878 .878 .167 .808 .808 .025 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Lanjutan Lampiran 9.
Model
Warna
Daya tahan
Harga
Manfaat
Kepopuleran
Kenyamanan
Kemudahan memperoleh total
kenyamanam Pearson Correlation .489(**) .241 .333 .333 .543(**) .046 1 1.000(**) .584(**)
Sig. (2-tailed) .006 .200 .072 .072 .002 .808 .000 .001 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 Kemudahan memperoleh
Pearson Correlation
.489(**) .241 .333 .333 .543(**) .046 1.000(**) 1 .584(**)
Sig. (2-tailed) .006 .200 .072 .072 .002 .808 .000 .001 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 total Pearson
Correlation .589(**) .446(*) .618(**) .618(**) .544(**) .409(*) .584(**) .584(**) 1
Sig. (2-tailed) .001 .014 .000 .000 .002 .025 .001 .001 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
71
Lampiran 10. Hasil uji reliabilitas kuesioner kepercayaan Case Processing Summary
N % Cases Valid 30 100.0
Excluded(a) 0 .0
Total 30 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.767 8
72
Lampiran 11. Analisis faktor Factor Analysis KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .716
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square 257.839 df 78 Sig. .000
Lampiran 12. Anti-image matrices
budaya keluarga teman
Kelas sosial situasi lingkungan pendapatan motivasi pengetahuan
Gaya hidup manfaat usia Jenis kelamin
Anti-image Covariance budaya .695 -.090 -.105 -.057 -.108 -.021 .065 -.108 -.027 -.108 .187 .047 -.117 keluarga -.090 .712 -.101 -.062 -.129 -.119 -.056 .083 .062 -.052 .027 .142 -.075 teman -.105 -.101 .579 -.220 .002 .133 -.139 .021 -.068 -.089 -.076 -.070 .079 kelassosial -.057 -.062 -.220 .532 -.039 -.205 .054 -.028 -.058 -.020 .055 .041 -.011 situasi -.108 -.129 .002 -.039 .788 -.012 -.008 -.063 -.124 .104 -.140 .071 .116 lingkungan -.021 -.119 .133 -.205 -.012 .560 -.118 -.027 .060 -.157 -.099 -.193 -.069 pendapatan .065 -.056 -.139 .054 -.008 -.118 .786 -.153 -.099 .016 .009 .012 -.026 motivasi -.108 .083 .021 -.028 -.063 -.027 -.153 .780 -.160 .008 -.058 .012 .033 pengetahuan -.027 .062 -.068 -.058 -.124 .060 -.099 -.160 .626 -.141 -.139 -.103 -.088 gayahidup -.108 -.052 -.089 -.020 .104 -.157 .016 .008 -.141 .702 .015 -.014 .109 manfaat .187 .027 -.076 .055 -.140 -.099 .009 -.058 -.139 .015 .807 .029 -.096 usia .047 .142 -.070 .041 .071 -.193 .012 .012 -.103 -.014 .029 .744 -.196 jeniskelamin -.117 -.075 .079 -.011 .116 -.069 -.026 .033 -.088 .109 -.096 -.196 .803 Anti-image Correlation budaya .753(a) -.128 -.166 -.094 -.146 -.033 .088 -.146 -.041 -.154 .250 .065 -.157 keluarga -.128 .751(a) -.157 -.101 -.172 -.188 -.074 .111 .093 -.073 .035 .194 -.099 teman -.166 -.157 .714(a) -.396 .003 .234 -.205 .031 -.112 -.140 -.111 -.106 .116 kelassosial -.094 -.101 -.396 .764(a) -.061 -.377 .084 -.043 -.100 -.033 .083 .065 -.017 situasi -.146 -.172 .003 -.061 .692(a) -.017 -.010 -.080 -.177 .140 -.176 .093 .146 lingkungan -.033 -.188 .234 -.377 -.017 .656(a) -.178 -.040 .101 -.251 -.147 -.300 -.103 pendapatan .088 -.074 -.205 .084 -.010 -.178 .765(a) -.195 -.141 .021 .011 .016 -.033 motivasi -.146 .111 .031 -.043 -.080 -.040 -.195 .770(a) -.230 .010 -.073 .016 .042 pengetahuan -.041 .093 -.112 -.100 -.177 .101 -.141 -.230 .766(a) -.213 -.195 -.151 -.124 gayahidup -.154 -.073 -.140 -.033 .140 -.251 .021 .010 -.213 .782(a) .020 -.019 .144 manfaat .250 .035 -.111 .083 -.176 -.147 .011 -.073 -.195 .020 .567(a) .038 -.120 usia .065 .194 -.106 .065 .093 -.300 .016 .016 -.151 -.019 .038 .587(a) -.253 jeniskelamin -.157 -.099 .116 -.017 .146 -.103 -.033 .042 -.124 .144 -.120 -.253 .564(a)
74
Lampiran 13. Communalities
Initial Extraction budaya 1.000 .490 keluarga 1.000 .683 teman 1.000 .529 kelassosial 1.000 .604 situasi 1.000 .627 lingkungan 1.000 .610 pendapatan 1.000 .341 motivasi 1.000 .545 pengetahuan 1.000 .620 gayahidup 1.000 .500 manfaat 1.000 .650 usia 1.000 .639 jeniskelamin 1.000 .568
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Lampiran 14. Total variance explained
Component Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings
Total % of
Variance Cumulat
ive % Total % of
Variance Cumulative
% Total % of Variance Cumulative % 1 3.438 26.447 26.447 3.438 26.447 26.447 2.566 19.739 19.739 2 1.586 12.200 38.647 1.586 12.200 38.647 1.918 14.755 34.494 3 1.373 10.562 49.209 1.373 10.562 49.209 1.662 12.787 47.281 4 1.010 7.767 56.976 1.010 7.767 56.976 1.260 9.695 56.976 5 .916 7.049 64.025 6 .846 6.505 70.531 7 .771 5.929 76.460 8 .688 5.292 81.752 9 .631 4.852 86.604 10 .516 3.966 90.570 11 .511 3.928 94.499 12 .419 3.220 97.718 13 .297 2.282 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
75
Lampiran 15. Scree plot
13121110987654321
Component Number
3
2
1
0
Eige
nvalu
eScree Plot
Lampiran 16. Component matrix(a)
Component
1 2 3 4 budaya .544 -.367 -.206 -.130 keluarga .496 -.436 -.206 .452 teman .658 -.259 .048 -.164 kelassosial .724 -.206 -.189 .039 situasi .391 -.261 .500 .395 lingkungan .621 .226 -.353 .219 pendapatan .496 .164 .230 -.122 motivasi .461 .161 .443 -.331 pengetahuan .627 .272 .337 -.198 gayahidup .585 -.089 -.232 -.309 manfaat .261 .420 .478 .421 usia .278 .660 -.333 -.123 jeniskelamin .244 .535 -.344 .322
Extraction Method: Principal Component Analysis. a 4 components extracted.
76
Lampiran 17. Rotated component matrix(a)
Component
1 2 3 4 budaya .688 .111 -.047 -.043 keluarga .669 -.228 .069 .422 teman .615 .375 -.063 .079 kelassosial .721 .192 .176 .130 situasi .221 .214 -.192 .704 lingkungan .467 .103 .605 .121 pendapatan .192 .521 .130 .127 motivasi .091 .728 -.052 .061 pengetahuan .191 .730 .176 .143 gayahidup .584 .306 .132 -.220 manfaat -.239 .358 .298 .614 usia -.020 .252 .708 -.273 jeniskelamin .012 -.038 .748 .086
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 10 iterations.
Lampiran 18. Component transformation matrix Component 1 2 3 4 1 .740 .543 .314 .244 2 -.546 .353 .754 -.100 3 -.392 .579 -.485 .525 4 -.036 -.496 .313 .809
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
77
Lampiran 19. Component plot in rotated space
Keterangan Gambar : A. Budaya H. Motivasi B. Keluarga I. Pengetahuan C. Teman J. Gaya Hidup D. Kelas Sosial K. Manfaat E. Situasi L. Usia F. Lingkungan M. Jenis Kelamin G. Pendapatan
Component 11.00.50.0-0.5
Component 31.00.5
0.0-0.5
FL
M D
J Component 2
1.0
0.5
0.0
-0.5
B
I
A
CG
K
H
E
-1.0
-1.0
-1.0