27
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGGINYA ANGKA KEJADIAN DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GENUK BERDASARKAN PENDEKATAN HL BLUM Periode Januari - Feruari !"#$ La%oran Ke&e'a(an Ma&)ara*a( Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Program Pendidikan Profesi Dokter Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas Genuk Periode 24 Februari !" Maret 2#!4 $leh % &ur '(i(ah #!)2#*)"*+* &o,iana Pus-itasari #!)2#*)"*+. /etno 'sih 0uni Sasanti #!)2#*)"*** FAKULTAS KEDOKTERAN UNI+ERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG !"#$ FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGGINYA ANGKA KEJADIAN DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GENUK BERDASARKAN PENDEKATAN HL BLUM

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingginya Angka Kejadian Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Genuk Berdasarkan Pendekatan Hl Blum

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingginya Angka Kejadian Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Genuk Berdasarkan Pendekatan Hl Blum

Citation preview

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGGINYA ANGKA KEJADIAN DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GENUK BERDASARKAN PENDEKATAN HL BLUMPeriode Januari - Februari 2014

Laporan Kesehatan MasyarakatUntuk Memenuhi Sebagian PersyaratanDalam Program Pendidikan Profesi DokterBagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas Genuk Periode 24 Februari 15 Maret 2014

Oleh :Nur Azizah01.209.5969Noviana Puspitasari01.209.5968Retno Asih Yuni Sasanti01.209.5999

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNGSEMARANG2014FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGGINYA ANGKA KEJADIAN DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GENUK BERDASARKAN PENDEKATAN HL BLUMPeriode Februari Maret 2014Laporan Kegiatan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat diPuskesmas Genuk Periode 24 Februari 15 Maret 2014

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:

Nur Azizah01.209.5969Noviana Puspitasari01.209.5968Retno Asih Yuni Sasanti01.209.5999telah dinyatakan memenuhi syarat

Mengetahui

Kepala Puskesmas Genuk Pembimbing Kepanitraan IKM

dr. Reni Ervina dr. Rahmi

Kepala Bagian IKM FK Unissula

dr. Ophi Indria Desanti, MPHSemarang, Maret 2014Fakultas KedokteranUniversitas Islam Sultan Agung

PRAKATAPuji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kasus mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya angka kejadian diabetes melitus di wilayah kerja puskesmas genuk berdasarkan pendekatan HL- Blum periode 24 Februari 15 Maret 2014. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas-tugas dalam rangka menjalankan Kepanitraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat. Laporan ini memuat data hasil kunjungan pasien dengan diabetes mellitus pada 27 Februari 2014 di Puskesmas Genuk.Laporan ini dapat diselesaikan berkat kerjasama tim dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :1. dr. Reni Ervina selaku Kepala Puskesmas Genuk yang telah memberikan bimbingan dan pelatihan selama kami menempuh Kepanitraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Genuk, Semarang.2. dr. Syska Maolaana dan dr. Rahmi selaku pembimbing Kepanitraan IKM di Puskesmas Genuk yang telah memberikan bimbingan dan pelatihan selama kami menempuh Kepanitraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Genuk, Semarang.3. Paramedis, beserta Staf Puskesmas Genuk atas bimbingan dan kerjasama yang telah diberikan.Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan waktu dan kemampuan. Karena itu kami sangat berterima kasih atas kritik dan saran yang bersifat membangun.Akhir kata kami berharap semoga hasil laporan kasus DM di Wilayah Kerja Puskesmas Genuk Semarang berdasarkan pendekatan HL Blum periode 24 Februari 15 Maret 2014 di Puskesmas Genuk ini bermanfaat bagi semua pihak.

Semarang, Maret 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDULiHALAMAN PENGESAHANiiPRAKATAiiiDAFTAR ISI vBAB IPENDAHULUAN 11.1 Latar belakang 11.2 Rumusan Masalah21.3 Tujuan penelitian 21.3.1 Tujuan umum 21.3.2 Tujuan khusus 21.4 Manfaat Penelitian31.4.1 Manfaat bagi mahasiswa31.4.2 Manfaat bagi masyarakat3BAB IIANALISA SITUASI42.1 Cara dan Waktu Pengamatan42.2 Hasil Pengamatan 42.2.1 Identitas Penderita42.2.2 Keluhan Pasien42.2.3 Anamnesis42.2.4 Pemeriksaan Fisik62.2.5 Data Perkesmas82.2.6 Data Lingkungan82.2.7 Data Perilaku92.2.8 Data akses Pelayanan Kesehatan Terdekat102.2.9 Data Genetika10BAB IIIANALISA DAN PEMBAHASAN113.1 Analisa Penyebab Masalah113.2 Ulasan mengenai teori dan penelitian yang ada123.3 Alternatif pemecahan masalah14BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN 154.1 Kesimpulan 154.2 Saran 16BAB VPENUTUP17DAFTAR PUSTAKA 18LAMPIRAN19

vi

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangPenyakit Tidak Menular (PTM) sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik secara global, regional, nasional dan lokal. Salah satu PTM yang menyita banyak perhatian adalah Diabetes Melitus (DM). Diabetes Mellitus biasa disebut dengan the silent killer karena penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan. Penyakit yang akan ditimbulkan antara lain gangguan penglihatan, penyakit jantung, sakit ginjal, impotensi seksual, luka sulit sembuh dan membusuk/gangren, infeksi paru-paru, gangguan pembuluh darah, stroke dan sebagainya (Depkes, 2005).Studi populasi yang dilakukan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) tahun 2005 menemukan jumlah pengidap diabetes melitus (DM) tipe II di Indonesia mencapai peringkat keempat setelah India (31,77 juta). Tahun 1995 terdapat lebih kurang 5 juta penderita diabetes melitus di Indonesia dengan peningkatan sekitar 230 ribu penderita setiap tahun dan pada tahun 2008 terdapat 8,4 juta penderita diabetes melitus (Kurniawan, 2008). Badan kesehatan dunia WHO memperkirakan pada tahun 2030 terjadi ledakan jumlah penderita diabetes melitus yang luar biasa besarnya yaitu sekitar 21,3 juta penderita diabetes di Indonesia (Depkes, 2011).Data pasien Diabetes Mellitus di Puskesmas Genuk pada bulan Januari Desember tahun 2013 terdapat 249 kasus, sedangkan pada bulan Januari Februari 2014 terdapat lebih dari 90 kasus. Dari hasil tersebut kemungkinan angka jumlah penderita Diabetes Mellitus mengalami peningkatan pada tahun 2014, oleh karena itu kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Unissula Semarang di Puskesmas Genuk ingin mengetahui hal-hal yang mempengaruhi terjadinya penyakit Diabetes Mellitus.

1.2. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut :Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya angka kejadian diabetes mellitus di wilayah kerja puskesmas genuk berdasarkan pendekatan HL Blum?

1.3. Tujuan1.3.1. Tujuan UmumUntuk memperoleh informasi mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingginya angka kejadian DM di wilayah kerja puskesmas genuk berdasarkan pendekatan HL Blum.1.3.2. Tujuan Khusus1.3.2.1. Untuk memperoleh informasi mengenai faktor perilaku yang mempengaruhi terjadinya DM.1.3.2.2. Untuk memperoleh informasi mengenai faktor pelayanan kesehatan yang mempengaruhi terjadinya DM.1.3.2.3.Untuk memperoleh informasi mengenai faktor kependudukan yang mempengaruhi terjadinya DM.1.3.2.4. Untuk memperoleh informasi mengenai faktor lingkungan yang mempengaruhi terjadinya DM. 1.3.2.5.Mengetahui dan memperbaiki pengetahuan mengenai penyakit DM.

1.4. Manfaat1.4.1. Manfaat bagi mahasiswa1.4.1.1. Memberi masukan dan informasi ilmiah untuk memperkaya keilmuan.1.4.1.2. Menjadi bahan rujukan untuk penelitian yang lebih lanjut1.4.2. Manfaat bagi masyarakat1.4.2.1. Memberi rekomendasi langsung kepada masyarakat untuk memperhatikan perilaku dan lingkungan tempat tinggalnya.1.4.2.2. Memberi rekomendasi kepada tenaga kesehatan untuk lebih memberdayakan masyarakat dalam upaya kesehatan promotif dan preventif16

15

BAB IIANALISA SITUASI

2.1. Cara dan Waktu PengamatanCara pengamatan dilakukan dengan pengumpulan data primer dari wawancara dan data sekunder dengan menggunakan rekam medik. Pengamatan dilakukan di rumah penderita (Home Visit) hari kamis tanggal 6 Maret 2014.

2.2 Hasil Pengamatan2.2.1. Identitas PenderitaNama: Ny. R Umur: 52 tahunJenis Kelamin: Perempuan Alamat: Genuksari Rt 1 Rw 1Agama : IslamTanggal Berobat: 27 februari 20142.2.2. Keluhan Pasien Keluhan Utama : Buang air kecil secara terus menerus 2.2.3. Anamnesis a. Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke Puskesmas Genuk pada tanggal 27 Februari 2014 dengan keluhan buang air kecil terus menerus. Keluhan ini dirasakan sejak 2 tahun terakhir. Keluhan ini dirasakan bertambah terus menerus sehingga pasien merasa tidak nyaman. Pasien menyatakan bahwa dirinya banyak makan sebelumnya namun tidak bisa kenyang, banyak minum karena seperti kehausan terus-menerus dan banyak BAK, BAK lebih sering pada malam hari sehingga menganggu istirahat di malam hari. Pasien mengalami keluhan tambahan seperti badan lemas, pusing, sehingga anaknya menyuruh pasien untuk berobat ke Puskesmas Genuk pada tahun 2012, pasien didiagnosa mengalami Diabetes Mellitus, sejak didiagnosa DM pasien rutin berobat ke Puskesmas Genuk setiap sebulan sekali dan meminum secara teratur obat yang diberikan.b. Riwayat Penyakit Dahulu Pasien tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya. Riwayat alergi disangkal.c. Riwayat Penyakit KeluargaRiwayat Diabetes Mellitus pada keluarga diakui pasien, yaitu Ibu kandungnya.d. Riwayat Sosial Ekonomi Pasien tinggal serumah dengan suami dan ketiga anaknya. Pasien sebagai ibu rumah tangga. Biaya pengobatan ditanggung Jamkesmas.

2.2.4. Pemeriksaan Fisik Tanda Vital Kesadaran : Composmentis Suhu : 37 C Nadi : 88 x per menit Tekanan darah : 110/80 mmhg Pernafasan : 20x per menit Berat Badan: 83 kg Tinggi Badan: 155cm Status Gizi: Obesitas Kepala: Mesocephal Leher: Pembesaran KGB (-), Deviasi trakea (- ) Mata: CA -/-, SI -/- Hidung: Sekret (-), nafas cuping hidung (-) Telinga: Gangguan pendengaran (-) Mulut: Bibir kering (-), sianosis (-) Thorak Inspeksi : gerak hemithorak kanan dan kiri tidak ada yang tertinggal, Palpasi : tidak ada nyeri tekanPerkusi: sonor pada seluruh lapang paru, jantung dalam batas normalAuskultasi: suara dasar vesikuler, tidak ada suara tambahan, jantung dalam batas normal Abdomen Inspeksi: Datar, supelPalpasi: tidak ada nyeri tekanPerkusi : thympani Auskultasi: peristaltik usus (+) normal Ekstremitas : Akral dingin (-), ekstrimitas pucat (-), oedem (-) Pemeriksaan Tambahan : Pemeriksaan Tekanan Darah : 140/90 mmHg Pemeriksaan Gula Darah : GDP=229 GD2PP=369 Diagnosa : Diabetes mellitus Terapi : Mulai terapi tahun 2012 Dengan terapi Non farmakologi : Diet :Untuk pasien Diabetes Mellitus harus mengkonsumsi makanan rendah lemak dan tinggi serat sesuai dengan pola diet diabetes mellitus. Farmakologi Metformin : 1x1 Glibenclamid : 2x12.2.5. Data PerkesmasIdentitas keluargaTabel 2.1. Data Identitas Anggota KeluargaNoAnggota KeluargaHub. Dgn pasienJenis KelaminUmurPendidikanPekerjaan

1.Ny. SPasienPerempuan52 thSDIbu Rumah Tangga

2. Bp. ASuamiLaki-laki53 thSDTukang Plitur

3. ARAnakLaki-laki26 thSMASwasta (KFC)

4. BRAnakLaki-laki23 thSMASwasta (KFC)

5.REAnakPerempuan7 thSDPelajar

2.2.6. Data Lingkungana. Data IndividuPasien usia 52 tahun, ibu rumah tangga, tinggal serumah dengan suami dan anak ketiganya.b. EkonomiPasien bekerja sebagai ibu rumah tangga. Suami bekerja sebagai tukang plitur dan berpenghasilan kurang lebih Rp. 1.000.000,- setiap bulannya. Anaknya bekerja sebagai karyawn swasta. Pendapatan cukup untuk biaya hidup sehari-hari. Pasien berobat menggunakan Jamkesmas.c. Lingkungan RumahRumah pasien luasnya 6m x 15m = 75m2 yang dihuni oleh 5 orang sehingga didapatkan kepadatan rumah 15 m2/orang. Rumah pasien disertai ventilasi cukup dibagian depan ruang tamu. Lantai rumah masih terbuat dari semen. Lingkungan sekitar rumah kumuh. Pengambilan air bersih dari sumur. Pasien mempunyai bak tandon untuk menampung air bersih. Pasien memiliki WC/jamban, sehari hari jika BAB di rumah.d. MasyarakatKeluarga pasien hubungan dengan tetangganya baik, dan hubungan dengan orang lain baik. Tetangga pasien tidak ada yang menderita sakit DM.2.2.7. Data PerilakuSebelum mengetahui bahwa dirinya menderita DM, pasien makan nasi sepiring sehari tiga kali dengan lauk seperti tahu, tempe, telor, ayam dan sayur. Sering ngemil yang manis-manis, beraktifitas seperti biasa bila dirumah (memasak, membersihkan rumah). Setelah mengetahui bahwa dirinya menderita DM, pasien masih makan banyak dan sering memakan cemilan. Pasien hanya tahu yang manis-manis yang dilarang. Pasien menggunakan gula jagung untuk mengganti gula biasa, namun kadang-kadang ada terasa ingin meminum yang manis dengan gula tebu biasa, namun hanya minum 2-3 sendok saja. Pasien kontrol secara rutin ke Puskesmas Genuk sebulan sekali untuk cek gula darah. Pasien mengkonsumsi obat secara teratur sesuai anjuran dokter. Pasien jarang berolah raga, hanya mengikuti senam lansia di kelurahan saja setiap seminggu sekali. Pengetahuan tentang deteksi dini penyakit DM dan pencegahannya cukup baik, sehingga pola hidup sehat.2.2.8. Data Akses Pelayanan yang TerdekatAkses pelayanan terdekat adalah Puskesmas Genuk. Cara tempuh dengan jalan kaki.2.2.9. Data Genetika

Gambar 2.1. Data Genetika

: Penderita DM: tinggal dalam satu rumah: Perempuan : Laki lakiKeterangan:

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1. Analisa Penyebab Masalah Berdasarkan data diatas, dengan menggunakan pendekatan HL BLUM untuk menyelesaikan permasalahan DM, didapatkan data bahwa lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan genetika/kependudukan dapat mempengaruhi terjadinya DM:Gambaran Proses dan Masalah yang DiamatiPendekatan HL BLUM

Lingkungan Tidak ada masalah

Pelayanan Kesehatan:Tidak ada edukasi tentang Diit pada penderita DMDMGenetik:Riwayat Diabetes Mellitus pada keluarga diakui pasien, yaitu Ibu kandungnya

PerilakuSering ngemil yang manis-manisberaktifitas seperti biasa bila dirumah sebagai ibu rumah tanggajarang olahraga dan menganggap pekerjaan rumah sebagai olahraga

3.2. Ulasan mengenai teori dan penelitian yang ada3.2.1. Faktor yang berpengaruh terhadap kejadian DMFaktor faktor yang mempengaruhi masih tingginya kadar gula darah pada pasien DM :1. UsiaPeningkatan diabetes risiko diabetes seiring dengan umur, khususnya pada usia lebih dari 40 tahun, disebabkan karena pada usia tersebut mulai terjadi peningkatan intolenransi glukosa. Adanya proses penuaan menyebabkan berkurangnya kemampuan sel pancreas dalam memproduksi insulin. Selain itu pada individu yang berusia lebih tua terdapat penurunan aktivitas mitokondria di sel-sel otot sebesar 35%. Hal ini berhubungan dengan peningkatan kadar lemak di otot sebesar 30% dan memicu terjadinya resistensi insulin (Sunjaya, 2009).2. Perilaku a. Aktivitas fisikAktivitas fisik dapat mengontrol gula darah. Glukosa akan diubah menjadi energi pada saat beraktivitas fisik. Aktivitas fisik mengakibatkan insulin semakin meningkat sehingga kadar gula dalam darah akan berkurang. Pada orang yang jarang berolahraga, zat makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak dibakar tetapi ditimbun dalam tubuh sebagai lemak dan gula. Jika insulin tidak mencukupi untuk mengubah glukosa menjadi energi maka akan timbul DM (Kemenkes,2010).b. Pola makanPola makan yang tidak sehat dimana mereka cenderung terus menerus mengkonsumsi karbohidrat dan makanan sumber glukosa secara berlebihan, sehingga dapat menaikan kadar glukosa darah sehingga perlu adanya pengaturan diet bagi pasien DM dalam mengkonsumsi makanan dan diterapkan dalam kebiasaan makan sehari-hari sesuai kebutuhan tubuh (Bustan, 2007).3. LingkunganMenurut Tjokroprawiro (2001) kepribadian atau motivasi penderita untuk mentaati diet, terapi dan latihan gerak badan dari dokter yang merawatnya dan sadar semua itu untuk kepentingan dirinya sendiri merupakan faktor kunci untuk menilai keterawatan penderita DM. Apabila penderita mempunyai motivasi yang baik, maka dapat diyakini kalau hasil pengukuran glukosa darah menggambarkan keadaan sebenarnya. Keluarga sebagai salah satu lingkungan sosial terdekat dengan penderita DM merupakan satu faktor yang potensial untuk mempengaruhi dan membentuk motivasi yang sehat bagi penderita DM dalam menjalankan penatalaksanaan DM untuk pengendalian kadar gula darah penderita.3.3. Alternatif Pemecahan MasalahTabel 3.3. Alternatif Pemecahan MasalahNoMasalahTujuanSasaranStrategi pelaksanaanPengembangan Alternatif Kegiatan

1.Masalah individu / perilaku Agar pasien dan keluarga pasien mulai melakukan pola makan dan hidup yang sehat.anggota keluargaMemberikan informasi dan edukasi tentang diabetes mellitus dan bagaimana cara mengatur pola makan pada orang DM dan yang beresiko DM. Memberi edukasi DM dan faktor resiko terjadinya DM. Memotivasi pasien agar mengatur pola makannya sesuai Diit yang telah dianjurkan oleh dokter Puskesmas. Memotivasi pasien agar melakukan kontrol kadar gula darah setiap bulan. Memotivasi pasien jika penyakit DM tidak bisa sembuh dan pasien harus minum obat seumur hidup. Memotivasi pasien agar berolahraga secara rutin dan mengurangi berat badannya. Member edukasi pada keturunan pasien bahwa memiliki faktor resiko untuk terkena DM dan sedini mungkin menjaga pola makan yang sehat.

2.Masalah Pelayanan Kesehatan Meningkatkan frekuensi penyuluhan di penderita DM di Puskesmas Petugas kesehatan, pasien, dan keluargamemberi informasi tentang pola hidup dan pola makan yang sehat untuk pasien DM Melatih tenaga kesehatan agar lebih memperhatikan masalah diit pada pasien DM.

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN

4.1. KesimpulanDari analisa dengan H.L Blum dapat diambil kesimpulan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit Diabetes Mellitus adalah sebagai berikut: Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya penyakit Diabetes berdasarkan pendekatan HL.Blum adalah perilaku kesehatan yang kurang baik dan genetik yang berperan besar dalam terjadinya DM dan tidak adanya edukasi tentang diit pada penderita DM. Pengaruh lingkungan tidak berpengaruh pada DM. Berdasarkan kasus ini pola perilaku pasien memang kurang baik, pasien masih sering mengkonsumsi makanan dan minuman yang manis-manis, jarang beraktifitas hanya dirumah saja mengurus rumah, pasien jarang berolahraga, hanya kadang ikut dalam senam lansia didaerah kelurahan saja. Berdasarkan kasus ini factor lingkungan tidak mempengaruhi terjadinya penyakit Diabetes Mellitus. Berdasarkan kasus ini factor pelayanan kesehatan tidak memberikan edukasi diit pada penderita Diabetes Mellitus. Berdasarkan kasus ini factor genetic mempengaruhi terjadinya penyakit Diabetes Mellitus.4.2. Saran4.2.1. Untuk pasien Menjelaskan kepada penderita tentang penyakit DM beserta gejala, pengobatan dan pencegahannya. Memotivasi penderita untuk diet rendah gula dan karbohidrat sesuai saran ahli gizi. Memotivasi penderita untuk rajin minum obat dan mengkontrol kadar gula darah secara rutin. Memotivasi penderita olahraga secara teratur.4.2.2. Untuk Puskesmas Melakukan penyuluhan tentang Diabetes Mellitus dan menyarankan agar masyarakat memeriksakan GDS jika sudah menginjak usia lebih dari 45 tahun. Meningkatkan kegiatan kunjungan rumah yang dirasa efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai Diabetes mellitus.

BAB VPENUTUP

Demikianlah laporan dan pembahasan mengenai hasil peninjauan pada penderita DM di Puskesmas Genuk. Kami menyadari bahwa kegiatan ini sangat penting dan bermanfaat bagi para calon dokter, khususnya yang kelak akan terjun di masyarakat sebagai Health Provider, Decision Maker, dan Communicator sebagai wujud peran serta dalam pembangunan kesehatan.Akhir kata kami berharap laporan ini bermanfaat sebagai bahan masukan dalam usaha peningkatan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Genuk.

DAFTAR PUSTAKA

Bustan, 2007, Epidemiologi penyakit tidak menular, Jakarta : Rineka CiptaDepkes, 2005, Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes Melitus, dalam: http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/hsr/article/download/1369/2193 Depkes, 2011, Masalah diabetes mellitus di Indonesia, dalam : http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/viewFile/1131/490 Kemenkes, 2010, Petunjuk Teknis Pengukuran Faktor Risiko Diabetes Melitus, dalam : http//www.kemenkes.go.id Kurniawan, Y., 2008, Kualitas Hidup Penderita Diabetes Mellitus Di Rumah Sakit Umum Cianjur, Vol 10, Hal 36.Sunjaya, I, N., 2009, Pola Konsumsi Makanan Tradisional Bali sebagai Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 di Tabanan, Jurnal Skala Husada Vol. 6 No.1 hal: 75-81Tjokroprawiro, A., 2007, Hidup Sehat dan Bahagia Bersama Diabetes, Jakarta : Gramedia Pustaka UtamaWHO, 2007, Diabetes Mellitus, dalam: http//www.who.int/diabetesmellitus

LAMPIRAN

Gambar 1. Rumah bagian depan

Gambar 2. Kondisi ruang tengah dan ruang tamu

Gambar 3. Kondisi ruang tidur dan kamar mandi