Faktor Yang Mempengaruhi Produksi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/28/2019 Faktor Yang Mempengaruhi Produksi

    1/8

    AgronobiS, Vol. 1, No. 2, September 2009 ISSN: 1979 8245X

    Septianita, Hal; 78 - 85 78

    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi

    Kelapa Sawit (Elaeis quinensis Jack) dan Kontribusinya Terhadap

    Pendapatan Keluarga di Desa Makartitama Kec. Peninjauan Kab. OKU

    Oleh: Septianita

    Abstract

    The research aim to to know the factors influencing coconut production of sawit and to know

    contribution storey;level earnings of coconut farming of sawit. to earnings of family. The result of

    research indicate that from result analyse there is two variable having an effect on reality that is wide

    of seeds amount and farm while labour factor, fertilize herbicide and urea have an effect on do not

    reality. ursuant to research is also got that accepted earnings is farmer follow the example of coconut

    farming of sawit [in] countryside of Makartitama per hectare equal to Rp.7.718.341,66. Level of

    contribution earnings of farmer to earnings of farmer family follow the example of equal to Rp.

    7.718.341,66 per year or 76,89%, while contribution earnings of farmer of other effort is equal to Rp.

    1.245.183,33 per year or 12,41% and external earnings contribution of farming equal to Rp.

    1.073.333,30 or 30,69%, with value of R/C equal to Rp 4,55 with the meaning that each;every Rp

    1,00 production cost will give acceptance equal to Rp 4,55.

    Key words : Production, contribution, coconut farming of sawit, earnings of farmer, wide farm.

    PENDAHULUAN

    Memasuki era orde baru, pembangunan perkebunan diarahkan dalam rangkamenciptakan kesempatan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan sebagai sektor

    penghasil devisa negara. Sampai dengan tahun 1980 luas lahan mencapai 294.560 ha dengan

    produksi CPO sebesar 721.172 ton. Sejak saat itu lahan perkebunan kelapa sawit Indonesiaberkembang pesat terutama perkebunan rakyat. Hal ini didukung oleh kebijakan pemerintah

    yang melaksanakan program perkebunan inti rakyat perkebunan (PIR-bun). Perkembangan

    perkebunan semakin pesat lagi setelah pemerintah mengembangkan program lanjutan yaitu

    PIR-Transmigrasi sejak tahun 1986. Program tersebut berhasil menambah luas lahan danproduksi kelapa sawit. Pada tahun 1990-an, luas perkebunan kelapa sawit mencapai lebih dari

    1,6 juta hektar yang tersebar di berbagai sentra produksi, seperti Sumatera dan Kalimantan

    Potensial areal perkebunan Indonesia masih terbuka luas untuk tanaman kelapa sawit.

    Data dilapangan menunjukkan kecenderungan peningkatan luas areal perkebunan kelapa sawitkhususnya perkebunan rakyat. Pertumbuhan perkebunan rakyat pada periode tiga puluh tahun

    terakhir mencapai 45,1% per tahun, sementara real perkebunan negara tumbuh 6,8% per

    tahun, dan areal perkebunan swasta tumbuh 12,8% per tahun (Fauzi, 2002).Usahatani kelapa sawit di desa Makartitama Kecamatan Peninjauan Kabupaten Ogan

    Komering Ulu baru mulai berkembang dan diminati oleh masyarakat, hal ini ditunjukan dari

    luas lahan dan produksi masih kecil. Hasil produksi yang diperoleh dari tahun 2002-2003 dari

    ) Dosen Tetap Prodi Agribisnis FP Universitas Baturaja

  • 7/28/2019 Faktor Yang Mempengaruhi Produksi

    2/8

    AgronobiS, Vol. 1, No. 2, September 2009 ISSN: 1979 8245X

    Septianita, Hal; 78 - 85 79

    bertambahnya lahan meningkat sebesar 155.600 ton/tahun dan peningkatan hasil produksi

    perkebunan masyarakat Desa Makartitama yang mengalami peningkatan pesat pada tahun

    2006-2007 sebesar 1.003.200 ton/tahun. Meningkatnya hasil produksi kebun sawit masyarakat

    Desa Makartitama disebabkan meningkatnya minat masyarakat untuk berkebun sawit.Desa Makartitama salah satu desa yang ada di kecamatan Peninjauan yang

    mengusahakan tanaman tahunan khususnya kelapa sawit karena topografi dan kelembabanyang dikehendaki tanaman tersebut terpenuhi serta memiliki lahan cukup subur. Denganberusahatani tanaman kelapa sawit dalam jumlah yang lebih banyak serta melakukan

    perawatan yang benar, penghasilan yang kecil itu pasti akan meningkat. Karena itu tingkat

    produksi tentulah dipengaruhi oleh berbagai faktor terutama tingkat penggunaan saranaproduksi. Peningkatan produksi pada jumlah tertentu akan mempengaruhi motivasi petani

    dalam mengusahakan tanaman kelapa sawit secara kontinyu.

    Berdasarkan uraian di atas, masalah dalam penelitian ini adalah; a) faktor-faktor apa

    yang mempengaruhi produksi kelapa sawit? Dan, b) berapa besar tingkat kontribusi usahatanikelapa sawit terhadap pendapatan keluarga?

    Adapun tujuaan penelitian ini adalah, a) untuk mengetahui faktor-faktor yang

    mempengaruhi produksi kelapa sawit; b) untuk mengetahui tingkat kontribusi pendapatanusahatani kelapa sawit. terhadap pendapatan keluarga. Sedangkan kegunaan dari penelitian ini

    memberikan gambaran mengenai keadaan usahatani kelapa sawit di Desa Makartitama,

    sehingga dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi yang berkepentingan dan sebagai

    tambahan pustaka dan bahan acuan untuk peneliti selanjutnya.Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah; a) diduga penggunaan faktor-faktor

    produksi luas lahan, bibit, berpengaruh nyata terhadap produksi kelapa sawit, sedangkan

    faktor produksi tenaga kerja, pupuk urea dan herbisida berpengaruh tidak nyata terhadapproduksi kelapa sawit, dan; b) diduga usahatani kelapa sawit menguntungkan dan dapat

    memberikan kontribusi yang besar terhadap pendapatan keluarga.

    TINJAUAN PUSTAKA

    Usahatani diartikan sebagai kegiatan mengalokasikan sumberdaya yang ada secara

    efektif dan efisien dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktutertentu. Dikatakan efektif bila petani dapat mengalokasikan sumber daya yang mereka miliki

    dengan sebaik-baiknya, dan efisien bila pemanfaatan sumber daya tersebut menghasilkan

    pengeluaran (output) yang melebihi pemasukan (input) (Soekartawi, 1995).Faktor produksi adalah semua korbanan yang diberikan atau dikeluarkan dalam suatu

    proses produksi untuk memperoleh hasil produksi (Soekartawi, 1990). Faktor produksi

    memang sangat menetukan besar kecilnya produksi yang diperoleh, berbagai pengalaman

    menunjukkan faktor produksi lahan, tenaga kerja, modal (benih, pupuk dan pestisida adalah

    faktor produksi yang penting). Faktor produksi yang penting mempengaruhi produksi antaralain : lahan, tenaga kerja dan modal.

    Keuntungan merupakan selisih antara yang dikeluarkan dengan penerimaan yang

    diperoleh dalam suatu kegiatan produksi pertanian. Jumlah keuntungan dan cara menggunakaninilah yang menentukan tarif hidup petani (Soeharjo dan Patong, 1973). Tolak ukur penilaian

    keuntungan suatu usahatani, antara lain dapat dilihat dari R/C (Return Cost Ratio) yaitu

    pembagian antara nilai R/C>1, makin tinggi nilai R/C ini menunjukkan suatu tingkatpenerimaan untuk setiap rupiah yang dikeluarkan dalam proses produksi (Hernanto, 1994).

  • 7/28/2019 Faktor Yang Mempengaruhi Produksi

    3/8

    AgronobiS, Vol. 1, No. 2, September 2009 ISSN: 1979 8245X

    Septianita, Hal; 78 - 85 80

    Pendapatan petani adalah terdiri dari berbagai usaha yang dilakukannya sebagian

    penerimaan dari usahatani yang tenaga kerjanya berasal dari keluarganya sendiri. Selain itu

    petani Indonesia umumnya menggunakan sebagian usahataninya untuk memenuhi keperluan

    rumah tangga, maka pendapatan petani merupakan pedoman untuk menilai apakahusahataninya berhasil atau belum bagi keluarganya (Hadisapoetra, 1983). Untuk mengetahui

    besarnya sumbangan pendapatan petani dari usahatani kelapa sawit terhadap pendapatankeluarga dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

    % UTK= %100xP.Total

    P.UTK

    METODE PENELITIAN

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus (case study), dimana

    seluruh petani kelapa sawit yang menjadi satuan kasusnya. Penelitian dilaksanakan pada

    bulan Oktober sampai dengan Nopember 2007. Metode penarikan contoh dalam penelitian ini

    digunakan metode SimpleRandom Sampling. Sampel yang diambil sebanyak 30 orang petanikelapa sawit dari 130 orang petani yang melakukan usahatani kelapa sawit. Data yang

    diperoleh dilapangan terlebih dahulu dikelompokkan, kemudian diolah secara tabulasi, untuk

    menguji hipotesis pertama menggunakan faktor produksi Coob Douglass, secara matematisrumus sebagai berikut :

    Untuk menyederhanakan perhitungan, maka model tersebut ditransformasikasi dalambentuk linear sehingga bentuknya menjadi:

    Y = Ln + 1LnX1+ 2LnX2+ 3LnX3+ 4LnX4+ 5LnX5

    Dimana :

    Y = Produksi (kg/tahun)

    X1 = Luas lahan (lg)X2 = Tenaga Kerja (HOK)

    X3 = Bibit (batang)X4 = Pupuk Urea (kg/tahun)

    X5 = Herbisida (ltr/tahun)

    i = Koefisien regresi masing-masing faktor produksi

    = Intersep (konstanta)

    Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (X1, X2, ..., X5) secara bersama-sama

    terhadap variabel variabel terikat (Y) dilakukan dengan uji F.

    KTT

    KTPFhitung

    Di mana :KTP = Kuadrat tengah parameter

    KTT = Kuadrat tengah total

    Sedangkan untuk menguji hipotesis kedua yaitu pertama-pertama menggunakanperhitungan sebagai berikut :

    Pd = PnBp Pn = P + H

    Bp = Bt + Bv

  • 7/28/2019 Faktor Yang Mempengaruhi Produksi

    4/8

    AgronobiS, Vol. 1, No. 2, September 2009 ISSN: 1979 8245X

    Septianita, Hal; 78 - 85 81

    Di mana :

    Pd : Pendapatan (Rp/ha) H : Harga Jual (Rp/kg)

    Pn : Penerimaan (Rp/ha) Bt : Biaya tetap (Rp/ha)

    Bp : Biaya Produksi (Rp/ha) Bv : Biaya Variabel (Rp/ha)P : Produksi (kg/ha)

    Selanjutnya untuk menghitung tingkat keuntungan dari usahatani kelapa sawit dapatdilihat dari perbandingan antara penerimaan dengan total biaya produksi yang dikeluarkan.

    Menurut Soekartawi (1995), untuk menghitung tingkat keuntungan dapat digunakan rumus

    sebagai berikut :

    ProduksiBiaya

    Penerimaan

    CR

    Dimana :

    CR > 1, usahatani menguntungkan

    CR = 1, usahatani tidak mengalami keuntungan dan kerugian (BEP)

    CR < 1, usahatani mengalami kerugian

    Untuk menghitung sumbangan pendapatan petani dari usahatani kelapa sawit terhadappendapatan keluarga digunakan rumus sebagai berikut :

    %100xTotalP.

    P.UTKUTK%

    Dimana :

    % UTK : persentase pendapatan usahatani kelapa sawit

    P.UTK : pendapatan usahatani kelapa sawit

    P.Total : total pendapatan

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Identitas Petani ContohDari 30 petani contoh sebagian besar petani contoh di desa Makartitama diketahui

    umurnya berkisar antara 32 tahun sampai 55 tahun. Bibit yang mereka gunakan sebagian

    besar varitas DxP yang dibeli dari perkebunan PT. Perkebunan Minanga Ogan.

    B. Faktor ProduksiBerdasarkan dari hasil penelitian diketahui bahwa luas rata-rata lahan petani contoh pada

    usahatani kelapa sawit di Desa Makartitama berkisar antara 2 3 hektar dengan luas lahan

    rata-rata 2 hektar. Status kepemilikan tanah adalah milik sendiri. Tenaga kerja yangdigunakan petani contoh untuk kegiatan usahatani kelapa sawit menggunakan tenaga kerja

    dari dalam keluarga dan tenaga dari luar keluarga. Tenaga kerja tersebut digunakan untuk

    kegiatan pengolahan lahan, penanaman, penyiangan, pemupukan, penyemprotan dan panen.Tanaman kelapa sawit dapat di perbanyak dengan biji (generatif) atau dengan t kultur

    jaringan (vegetatif). Perbanyakan generatif banyak memiliki kendala yaitu bahan bibit yang

  • 7/28/2019 Faktor Yang Mempengaruhi Produksi

    5/8

    AgronobiS, Vol. 1, No. 2, September 2009 ISSN: 1979 8245X

    Septianita, Hal; 78 - 85 82

    akan diperoleh terbatas dan bervariasi. Sedangkan jika memakai bibit dari kultur jaringan akan

    mendapatkan hasil yang baik karena dengan kultur jaringan dapat mengatasi masalah kesulitan

    perkecambahan, terutama pada jenis atau varietas yang agak sulit dikecambahkan. Klon yang

    digunakan oleh petani contoh adalah jenis varitas DxP.Pupuk Urea merupakan pupuk anorganik yang digunakan oleh petani contoh pada

    usahatani kelapa sawit. Mengenai dosis penggunaan pupuk petani contoh menghabiskanpupuk dalam satu hektar rata-rata 100 kg pada masa tanam dengan harga rata-rataperkilogramnya Rp 1.500,- Penggunaan herbisida bertujuan untuk mengendalikan gulma dan

    penyakit yang mungkin menyerang pada tanaman kelapa sawit. Pemberian herbisida

    dilakukan petani sesuai dengan kebutuhan dan keadaan hama penyakit yang menyerang.Berdasarkan hasil penelitian bahwa herbisida yang digunakan oleh petani contoh adalah

    herbisida.

    C. Pengaruh Penggunaan Faktor Produksi Terhadap Produksi Kelapa SawitFaktor-faktor produksi yang diidentifikasi dapat mempengaruhi produksi usahatani

    kelapa sawit adalah luas lahan (X1), tenaga kerja (X2), bibit (X3), Pupuk Urea (X4), danHerbisida (X5). Untuk menganalisa pengaruh penggunaan faktor produksi terhadap produksikelapa sawit digunakan fungsi produksi Cobb Douglas yang digunakan untuk mengestimasi

    pengaruh faktor-faktor variabel independen terhadap variabel dependen.

    Hasil analisis regresi linier berganda dari fungsi produksi diperoleh model persamaanestimasi dalam bentuk transformasi regresi linier sebagai berikut :

    Ln Y = -1.000 + 17.249 ln X1 - 0,003ln X2 + 2,267 ln X3 + 0,002ln X4 - 0,001 ln X5

    Se = (3,859) (0,027) (0,008) (0,013) (0,141)

    Thitung (4,470)** (-.100)tn

    (295.67)** (.179)tn

    (-.093)tn

    Keterangan :

    ** Nyata pada taraf uji 0,01 R2

    = 1,000tn

    = tidak nyata Fhitung = 1289,117n = 30

    Analisis fungsi produksi tersebut memperlihatkan bahwa nilai koefisien determinasi (R2)

    tinggi yaitu 1,000 menunjukkan bahwa sekitar 100,00 persen variabel dependen dapatdijelaskan oleh variabel independent, sedangkan F hitung sebesar 1289,117 artinya secara

    bersamaan faktor-faktor dari variabel independen yang diikutsertakan dalam model

    mempengaruhi variabel dependent. Berdasarkan hasil analisa ada dua variabel yang

    berpengaruh nyata yaitu luas lahan dan jumlah bibit sedangkan faktor tenaga kerja, pupuk ureadan herbisida berpengaruh tidak nyata. Untuk lebih jelasnya pengaruh dari masing-masing

    variabel independen terhadap produksi kelapa sawit dapat di interprestasikan sebagai berikut :

    Luas lahan ( X1 )

    Faktor produksi ini berpengaruh nyata terhadap produksi dengan koefisien regresi

    produksi sebesar 17,249 berarti penambahan satu persen input luas lahan dan meningkatkan

    produksi sebesar 1724,5 persen, karena elastisitasnya lebih dari satu dari segi efesiensi terlihatbahwa tingkat penggunaan lahan pada usahatani kelapa sawit yang berarti dengan

    penambahan faktor tersebut akan meningkatkan produksi.

  • 7/28/2019 Faktor Yang Mempengaruhi Produksi

    6/8

    AgronobiS, Vol. 1, No. 2, September 2009 ISSN: 1979 8245X

    Septianita, Hal; 78 - 85 83

    Tenaga Kerja ( X2 )

    Koefisien regresi dari faktor produksi ini sebesar -0,003 berarti penambahan satu persen

    input tenaga kerja akan menurunkan produksi sebesar 0,3 persen. Faktor produksi iniberpengaruh tidak nyata terhadap produksi. Jika ditinjau dari elastisitasnya kurang dari satu

    namun lebih dari nol (0

  • 7/28/2019 Faktor Yang Mempengaruhi Produksi

    7/8

    AgronobiS, Vol. 1, No. 2, September 2009 ISSN: 1979 8245X

    Septianita, Hal; 78 - 85 84

    Makartitama perhektar sebesar Rp.7.718.341,66. Sedangkan pendapatan total bersih yang

    diterima petani adalah pendapatan bersih dikurangi dengan biaya hidup sehari-hari

    Rp.3.001.000 selama masa proses produksi sebesar Rp.4.717.341,66. Untuk lebih jelasnya

    dapat dilihat pada tabel 1.

    Tabel 1.

    Pendapatan Petani Contoh Usahatani Kelapa Sawit di Desa Makartitama Perhektar Pertahun, 2007

    No Uraian Jumlah (Rp/th)

    1

    2

    3

    4

    Produksi (kg)

    Harga (Rp)

    Penerimaan (Rp)

    Biaya Produksi (Rp)

    17.985,94 kg

    Rp 550,00,-

    Rp 9.892.266,67,-

    Rp 2.173.925,00,-

    5

    6

    7

    Pendapatan

    Biaya Hidup sehari-hari(Rp/th)

    Pendapatan bersih

    Rp 7.718.341,66,-

    Rp 3.001.000,00,-

    Rp 4.717.341,66,-

    Besarnya kontribusi pendapatan petani pada usahatani kelapa sawit terhadap

    pendapatan keluarga petani contoh adalah sebesar Rp. 7.718.341,66 per tahun atau sebesar

    76,89 persen, sedangkan sumbangan pendapatan petani dari usaha lain adalah sebesarRp.1.245.183,33 per tahun atau sebesar 12,41 persen dan sumbangan pendapatan luarusahatani sebesar Rp.1.073.333,30 atau sebesar 30,69%. Dengan demikian dapat disimpulkan

    bahwa pendapatan petani dari usahatani kelapa sawit di desa Makartitama memberikan

    kontribusi yang besar terhadap pendapatan keluarga petani, dapat dilihat pada tabel 2.

    Tabel 2.

    Kontribusi Pendapatan Usahatani Kelapa Sawit

    Terhadap Pendapatan Keluarga Petani Contoh di Desa Makartitama, 2007

    No Uraian Pendapatan Prosentase (%)

    12

    3

    Usahatani kelapa sawitUsahatani lain

    Luar usaha tani

    7.718.341,661.245.183,33

    1.073.333,3

    76,8912,41

    30,69

    10.036.858,29 100 %

    Berdasarkan perhitungan dari hasil penelitian dapat diketahui bawa nilai R/C sebesar

    Rp 4,55 yang artinya bahwa setiap Rp 1,00 biaya produksi akan memberikan penerimaansebesar Rp 4,55. Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa usahatani kelapa sawit

    yang dilakukan oleh petani di Desa Makartitama menguntungkan. Semakin besar keuntungan

    yang diperoleh dalam berusahatani hal ini akan mendorong/memotivasi petani untukmelakukan kegiatan usahatani tersebut.

  • 7/28/2019 Faktor Yang Mempengaruhi Produksi

    8/8

    AgronobiS, Vol. 1, No. 2, September 2009 ISSN: 1979 8245X

    Septianita, Hal; 78 - 85 85

    SIMPULAN DAN SARAN

    A. Simpulan

    Berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai

    berikut :

    1. Faktor produksi luas lahan, bibit, berpengaruh sangat nyata terhadap produksi kelapa sawit.Faktor produksi tenaga kerja, pupuk urea dan herbisida berpengaruh tidak nyata terhadap

    produksi kelapa sawit, dan;

    2. Kontribusi pendapatan petani pada usahatani kelapa sawit terhadap pendapatan keluargapetani contoh adalah sebesar Rp. 7.718.341,66 ha/th atau 76,89 persen. Pendapatan

    keluarga rata-rata sebesar Rp. 9.904.757,216 ini didapat dari pendapatan lain seperti

    berdagang, dan menanam tanaman yang lain misalnya sayuran. Usahatani kelapa sawit

    memberikan hasil yang nyata terhadap pendapatan keluarga dilihat dari hasil perhitungandengan R/C.

    B. Saran

    1. Untuk lebih meningkatkan hasil produksi kelapa sawit maka perlu meningkatkan

    penggunaan faktor-faktor produksi seperti luas lahan, bibit, pupuk dan ditambah

    peningkatan pengetahuan dan keterampilan tenaga kerja petani kelapa sawit dalammengusahakan usahatani agar lebih maksimal, dan;

    2. Diharapkan adanya pembinaan dari pemerintah melalui penyuluh pertanian mengenai

    budidaya dan peningkatan hasil produksi usahatani kelapa sawit dalam rangka

    peningkatan kesejahteraan masyarakat petani khususnya petani kelapa sawit .

    DAFTAR PUSTAKA

    Fauzi, Yan. dkk.2002. Budidaya Pemanfaatan Hasil dan Limbah Analisis Usaha dan

    Pemasaran Kelapa Sawit. Edisi Revisi. Jakarta: Penebar Swadaya

    Hadisapoetra. 1983. Biaya dan Pendapatan Dalam Usahatani. Yogyakarta: Departemen

    Tenaga Kerja. Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada

    Hernanto. 1983. Ilmu Usahatani. Jakarta: Penebar Swadaya

    Soeharjo dan Patong. 1973. Sendi-sendi Pokok Ilmu Usahatani. Bogor: Departemen Ilmu

    Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian IPB

    Soekartawi. 1990. Teori Ekonomi Produksi. Jakarta: CV. Rajawali. Pers

    Soekartawi. 1995.Pembangunan Pertanian. Jakarta: Rajawali Pers