Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI JAGUNG
(Studi kasus : Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)
SKRIPSI
OLEH:
PUJI DWI ISNURIYADI 14.822.0028
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MEDAN AREA MEDAN
2019
UNIVERSITAS MEDAN AREA
ANALISIS FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI JAGUNG
(Studi kasus : Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Sarjanan di Fakultas Pertanian
Universitas Medan Area
OLEH:
PUJI DWI ISNURIYADI 14.822.0028
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MEDAN AREA MEDAN
2019
UNIVERSITAS MEDAN AREA
UNIVERSITAS MEDAN AREA
UNIVERSITAS MEDAN AREA
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademik Universitas Medan Area, saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Puji Dwi Isnuriyadi NPM : 14.822.0028 Program Studi : Agribisnis Fakultas : Pertanian Jenis Karya : Skripsi Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Medan Area Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-axclusive
Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Dan Pendapatan Petani Jagung (Studi Kasus : Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang). Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan hak bebas Royalti Noneksklusif ini Universitas Medan Area berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelolah dalam bentuk penggalan data (database), merawat, dan mempublikasikan skripsi saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Medan Pada Tanggal : Januari 2019
Yang menyatakan Puji Dwi Isnuriyadi
UNIVERSITAS MEDAN AREA
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan pendapatan petani jagung di Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Model analisis yang digunakan adalah fungsi produksi Cobb-Douglass, fungsi keuntungan Cobb-Douglass dan 4 uji asumsi klasik (normalitas, lineritas, multikolinearitas dan heterokedastisitas). Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, berdasarkan penelitian ini dari 129 petani jagung yang di ambil sebanyak 33 petani jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jagung di Desa Saentis Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang yang berpengaruh nyata terhadap produksi jagung (Y1) adalah luas lahan (X1). Sedangkan yang berpengaruh tidak nyata terhadap produksi jagung (Y1) adalah pupuk (X2) pestisida (X3), dan tenaga kerja (X4). Dalam penelitian ini faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani jagung di Desa Saentis Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani jagung (Y2) adalah biaya benih (X1) dan biaya tenaga kerja (X4). Sedangkan berpengaruh tidak nyata terhadap pendapatan petani jagung (Y2) adalah biaya pupuk (X2) dan biaya pestisida (X3).
Kata kunci : Jagung, Produksi, Pendapatan.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
ABSTRACT
This study aims to analyze the factors that influence the production and income of corn farmers in Saentis Village, Percut Sei Tuan Subdistrict, Deli Serdang Regency. The analysis model used is the Cobb-Douglass production function, the Cobb-Douglass profit function and 4 classic assumption tests (normality, linearity, multicollinearity and heterocedasticity). Sampling was done by purposive sampling, based on this study out of 129 corn farmers who were taken as many as 33 corn farmers. The results showed that the factors that influenced corn production in Saentis Village, Percut Sei Tuan District, Deli Serdang District which had a significant effect on corn production (Y1) were land area (X1). Whereas the non-significant effect on corn production (Y1) is fertilizer (X2) pesticide (X3), and labor (X4). In this study the factors that influence the income of maize farmers in Saentis Village, Percut Sei Tuan District, Deli Serdang District, which significantly affect the income of corn farmers (Y2) are seed costs (X1) and labor costs (X4). While the non-significant effect on the income of corn farmers (Y2) is the cost of fertilizer (X2) and the cost of pesticides (X3).
Keywords: corn, production, income
UNIVERSITAS MEDAN AREA
RINGKASAN
Puji Dwi Isnuriyadi. Dengan judul Sekripsi Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Produksi Dan Pendapatan Petani Jagung. (Studi kasus : Desa
Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang). Penelitian ini di bimbing oleh Ir. Gustami Harahap, Mp selaku ketua pembimbing dan Mitra Musika Lubis, SP, M.Si selaku anggota komisi pembimbing.
Di Indonesia komoditi tanaman pangan yang dapat mengambil peran dalam pembangunan sektor pertanian adalah komoditi jagung. Sumatra Utara sangat berpotensi mengembangkan pertanian jagung dimana didukung dengan kabupaten yang berada di Sumatra Utara yang sangat berpotensi mengembangkan pertanian jagung salah satunya adalah Deli Serdang. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk menganalisis Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi jagung. (2) Untuk menganalisis Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan petani jagung.
Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode cara purposive
sampling (secara sengaja), berdasarkan penelitian ini dari 129 petani jagung populasi yang di ambil sebanyak 33 petani jagung. Data yang dikumpulkan ialah data primer dan sekunder. Hasil penelitian ini : (1) terdapat pengaruh positif variable luas lahan, variable pupuk dan variable tenaga kerja terhadap produksi jagung, dan tidak terdapat pengaruh varibel pestisida terhadap produksi jagung. (2) terdapat pengaruh positif variable biaya benih dan biaya tenaga kerja terhadap pendapatan petani jagung, dan tidak terdapat pengaruh positif variable biaya pupuk dan variabel biaya pupuk terhadap pendapatan petani jagung. (3) Dari beberapa variabel yang di guanakan dalam penelitian ini di dapat R Square 0,895 artinya terdapat 89,5% pengaruh variable tersebut terhadap Y1, sedangkan pada Y2 di peroleh R Square sebesar 0,949 artinya terdapat 94,9% pengaruh variabel tersebut. Kata kunci : Jagung, Produksi, Pendapatan
UNIVERSITAS MEDAN AREA
viii
RIWAYAT HIDUP
Puji Dwi Isnuriyadi dilahirkan pada tangga 01 Januari 1996 di Dusun III
Bandar Sari, Kecamatan Aek Kuo, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Provinsi
Sumatera Utara. Anak ke dua dari tiga bersaudara dari pasangan Sumartijan dan
Supinem.
Pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 118186 Bandar Sari, Kemudian
Melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negri 1 Aek Kuo, dan
Melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta Raudalatul Uluum
Aek Nabara.
Pada bulan September 2014, menjadi mahasiswa pada Fakultas Pertanian
Universitas Medan Area pada Program Studi Agribisnis. Selama mengikuti
perkuliahan, Penulis pernah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di
PTPN IV Kebun Marihat Sumatera Utara.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi
Dan Pendapatan Petani Jagung. (Studi kasus : Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei
Tuan, Kabupaten Deli Serdang).
Skripsi ini merupakan salah satu syarat kelulusan strata satu program studi
Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Medan Area. Pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa hormat kepada:
1. Dr. Ir. Syahbudin Hasibuan, M.Si. selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Medan Area.
2. Ir. Gustami Harahap, Mp selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.
3. Mitra Musika Lubis, Sp. M.Sc selaku anggota komisi Pembimbing yang
telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.
4. Yang terkasih dan teristimewah Ayahanda Sumartijan dan Ibunda
Supinem yang telah banyak memberikan dorongan moril maupun materil
serta motivasi dan doa kepada penulis.
5. Abang Darmawanto dan Adik Mei Tri Amini yang senantiasa mendukung
dan mendoakan.
6. Seluruh keluarga yang selalu mendukung dan memberi semangat selama
masa pendidikan yang telah penulis jalani.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
x
7. Yang terkasih Ramadani, S.Pd yang selalu memberi waktu luang,
semanagat, motivasi, dukungan dan doa kepada penulis guna cepat
menyelesaikan skripsi ini.
8. Seluruh teman-teman penjahat SKS (Daud, Jufri, Ridwan, arif, Panji,
Nazri, Nilam, Fauzi, Erwin, dan Beni) yang telah memberikan dukungan
moril maupun materil serta motivasi kepada penulis
9. Seluruh teman-teman di Fakultas Pertanian Universitas Medan Area
Khususnya teman-teman satu angkatan 2014 Agribisnis maupun
Agroteknologi.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun
demi kesempurnaan skripsi ini.
Medan, Januari 2019
Puji Dwi Isnuriyadi
UNIVERSITAS MEDAN AREA
xi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT .................................................................................................. v RINGKASAN ................................................................................................ vii RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... viii KATA PENGANTAR ................................................................................... ix DAFTAR ISI ................................................................................................ xi DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1 1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah ................................................................................. 6 1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 6 1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................... 6 1.5. Kerangka Pemikiran ................................................................................. 7 1.6. Hipotesis .................................................................................................. 9 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 10 2.1. Tanaman Jagung ...................................................................................... 10 2.2. Landasan Teori ........................................................................................ 10 2.3. Konsep Produksi ...................................................................................... 11 2.4. Fungsi Produksi ....................................................................................... 12 2.5. Faktor Yang Mempengaruhi Produksi ...................................................... 15
2.5.1. Luas Lahan ................................................................................... 15 2.5.2. Pupuk .......................................................................................... 16 2.5.3. Pestisida ....................................................................................... 17 2.5.4. Tenaga kerja ................................................................................. 18
2.6. Fungsi Cobb-Douglas ............................................................................... 18 2.7. Pentingna Penggunaan Fungsi Cobb-Douglas........................................... 19 2.8. Pendapatan ............................................................................................... 20 2.9. Penelitian Terdahulu ................................................................................ 26 BAB III. METEDOLOGI PENELITIAN .................................................... 29 3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian ................................................................... 29 3.2. Metode Pengambilan Sampel ................................................................... 29 3.3. Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 30
3.3.1. Metode Pengumpulan Data Primer................................................ 30 3.3.2. Metode Pengumpulan Data Sekunder............................................ 31
3.4. Metode Analisis Data ............................................................................... 31 3.5. Defenisi Operasional Variabel .................................................................. 38 BAB IV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN .......................................... 40 4.1 Keadaan Geografis ................................................................................... 40 4.2 Karakteristik Responden .......................................................................... 41
UNIVERSITAS MEDAN AREA
xii
4.2.1 Jenis Kelamin ............................................................................... 41 4.2.2 Umur Responden .......................................................................... 42 4.2.3 Pendidikan Responden ................................................................. 43 4.2.4 Lama Berusaha ............................................................................. 45
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 46 5.1 Deskripsi Penelitian ................................................................................. 46
5.1.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Jagung ................... 46 5.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan petani Jagung ..... 52
5.2 Hasil Analisis Data ................................................................................... 58 5.2.1 Uji Asumsi Klasik Produksi Jagung .............................................. 58 5.2.2 Pengujian Hipotesis Produksi Jagung ........................................... 62 5.2.3 Uji Asumsi Klasik Pendapatan Petani Jagung ............................... 65 5.2.4 Pengujian Hipotesis Pendapatan Petani Jagung ............................. 68 5.3 Pembahasan ............................................................................................. 71
5.1.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Jagung ................... 71 5.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan petani Jagung ..... 75
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 79 6.1 Kesimpulan .............................................................................................. 79 6.2 Saran ........................................................................................................ 79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
UNIVERSITAS MEDAN AREA
xiii
DAFTAR TABEL
No. KETERANGAN Halaman
1. Luas Panen, Produksi, Dan Rata-Rata Produksi Jagung Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012-2016 ............................................................ 2
2. Total Produksi Jagung Berdasarkan 5 Kabupaten Terbesr Di
Sumatera Utara 2012-2016 ....................................................................... 3 3. Total Produksi Jagung Bedasarkan 5 Kecamatan Terbesar Di
Kabupaten Deli Serdang Utara Tahun 2014 – 2016 .................................. 3 4. Total Produksi Jagung Terbesar Bedasarkan 5 Desa Di Kecamatan
Percut Sei Tuan Tahun 2014 – 2016 ........................................................ 4 5. Luas Panen Dan Total Produksi Jagung, Ubi Kayu Dan Padi
Bedasarkan Tiga Komoditi Di Deasa Saentis Tahun 2014 – 2016 ........... 5 6. Desa Saentis Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Kepadatan,
Dusun, RT Dan RW ................................................................................. 40 7. Jumlah penduduk desa saentis menurut jenis kelamin, rumah
tangga, dan jumlah rata-rata anggota rumah tangga 2018......................... 41 8. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin .................................. 42 9. Karakteristik responden berdasarkan umur responden .............................. 43 10. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan .................................... 44
11. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Berusaha ............................. 45
12. Distribusi Frekuensi Variabel Luas Lahan ................................................ 46 13. Distribusi Frekuensi Variabel Luas Pupuk ................................................ 47
14. Distribusi Frekuensi Variabel Pestisida .................................................... 49
15. Distribusi Frekuensi Variabel Tenaga Kerja ............................................. 50
16. Distribusi Frekuensi Variabel Produksi Jagung ........................................ 51
17. Distribusi Frekuensi Variabel Biaya Benih ............................................... 52
18. Distribusi Frekuensi Variabel Biaya Pupuk .............................................. 54
UNIVERSITAS MEDAN AREA
xiv
19. Distribusi Frekuensi Variabel biaya pestisida ........................................... 55
20. Distribusi Frekuensi Variabel Biaya Tenaga Kerja ................................... 56
21. Distribusi Frekuensi Variabel Pendapatan Petani ...................................... 57
22. Hasil Uji Normalitas ................................................................................ 59
23. Hasil Uji Linieritas ................................................................................... 60
24. Hasil Uji Multikolinieritas ........................................................................ 61
25. Hasil Uji Heteroskedastitas ...................................................................... 61
26. Hasil Pengujian Produksi Jagung ............................................................. 62
27. Hasil Uji Normalitas ................................................................................ 65
28. Hasil Uji Linieritas ................................................................................... 66
29. Hasil Uji Multikolinieritas ........................................................................ 67
30. Hasil Uji Heteroskedastitas ...................................................................... 67
31. Hasil Pengujian Pendapatan Petani Jagung ............................................... 68
UNIVERSITAS MEDAN AREA
xv
DAFTAR GAMBAR
No. KETERANGAN Halaman
1. Kerangka Pemikiran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi dan Pendapatan Petani Jagung ................................................... 9
2. Kurva Total Product dan Marginal Product .............................................. 15
3. Grafik Pendapatan .................................................................................... 24 4. Jenis kelamin responden ........................................................................... 42 5. Umur responden ....................................................................................... 43 6. Pendidikan Responden ............................................................................. 44 7. Lama Berusaha ........................................................................................ 45
8. Deskripsi Penelitian luas lahan ................................................................. 47 9. Deskripsi Penelitian Pupuk....................................................................... 48
10. Deskripsi Penelitian Pestisida ................................................................... 49
11. Deskripsi Penelitian Tenaga Kerja............................................................ 50
12. Deskripsi Penelitian Produksi Jagung ....................................................... 52
13. Deskripsi Penelitian Biaya Benih ............................................................. 53
14. Deskripsi Penelitian Biaya Pupuk ............................................................. 54
15. Deskripsi Penelitian Biaya Pestisida ......................................................... 56
16. Deskripsi Penelitian Biaya Tenaga Kerja .................................................. 57
17. Distribusi Frekuensi Variabel Pendapatan Petani ...................................... 58
UNIVERSITAS MEDAN AREA
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
No. KETERANGAN
1. Daftar Kuisioner Penelitian 2. Hasil Rekap Data Responden
3. Hasil Olahan Data 4. Dokumentasi Penelitian
5. Lokai Penelitian
6. Surat Riset
7. Surat Selesai Riset
UNIVERSITAS MEDAN AREA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian
Indonesia, hal ini dapat dilihat dari aspek kontribusinya terhadap produk domestik
bruto (PDB), penyediaan lapangan kerja, penyediaan anekaragam menu makanan,
mengurangi angka kemiskinan dan sebagai penghasil devisa Negara. Peranan
sektor pertanian dalam pembangunan di Indonesia tidak perlu diragukan lagi,
prioritas utama pembangunan diletakkan pada pembangunan bidang ekonomi
dengan titik berat pada sektor pertanian. Pembangunan pertanian diarahkan untuk
meningkatkan produksi pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan dan
kebutuhan industri dalam negeri, meningkatkan ekspor, meningkatkan pendapatan
petani, memperluas kesempatan kerja dan mendorong pemerataan pendapatan
berusaha ( Soekartawi, 2013).
Di Indonesia komoditi tanaman pangan yang dapat mengambil peran
dalam pembangunan sektor pertanian adalah komoditi jagung. Di Indonesia
Jagung merupakan komoditas pangan kedua setelah padi dan sumber kalori atau
makanan pengganti beras disamping itu juga sebagai pakan ternak. Kebutuhan
jagung akan terus meningkat dari tahun ketahun sejalan dengan peningkatan taraf
hidup ekonomi masyarakat dan kemajuan industri pakan ternak sehingga perlu
upaya peningkatan produksi melalui sumber daya manusia dan sumber daya alam,
ketersediaan lahan maupun potensi hasil dan teknologi. Jagung menjadi salah satu
komoditas pertanian yang sangat penting dan saling terkait dengan industri besar.
Selain untuk dikonsumsi untuk sayuran, buah jagung juga bisa diolah menjadi
UNIVERSITAS MEDAN AREA
2
aneka makanan. Selain itu, pipilan keringnya dimanfaatkan untuk pakan ternak.
Kondisi ini membuat budidaya jagung memiliki prospek yang sangat menjanjikan,
baik dari segi permintaan maupun harga jualnya.
Sumatera Utara adalah salah satu daerah di indonesia yang potensial untuk
mengembankan pertanian jagung. Dari tabel dibawah ini dapat di lihat data lima
tahun terakhir mengenai luas lahan, produksi, dan rata-rata produksi jagung di
provinsi Sumatera Utara sebagai berikut:
Tabel 1. Luas Panen, Produksi, Dan Rata-Rata Produksi jagung Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012 - 2016
Tahun Luas Panen (Ha) Produksi (Ton) Rata-Rata Produksi
(kw/ha)
2012 243.098 1.347.124 55,41
2013 211.750 1.182.928 55,86
2014 200.603 1.159.795 57,82
2015 243.772 1.519.407 62,33
2016 252.729 1.557.462 37,31
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara
Dari data tabel 1. Dapat kita ketaui Pada tahun 2014 produksi jagung
sebanyak 1.159.795 ton dengan rata-rata produksi 57,82 kw/ha dan luas panen
200.603 ha. Sedangkan pada tahun 2016 jagung mengalami peningkatan dari
tahun sebelumnya dengan produksi 1.557.462 ton pada rata-rata produksi sebesar
37,31 kw/ha dengan luas panen 252.729 ha.
Dari data diatas Sumatra Utara sangat berpotensi mengembangkan
pertanian jagung. Dimana didukung dengan kabupaten yang berada di Sumatra
Utara yang sangat berpotensi mengembangkan pertanian jagung. Terdapat 5
kabupaten di Sumatra Utara yang terbesar produksi jagunya. Berikut disajikan
data 5 tahun terakhir mengenai produksi jagung sebagai berikut:
UNIVERSITAS MEDAN AREA
3
Tabel 2. Total produksi jagung bedasarkan 5 kabupaten terbesar di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012-2016.
Kabupaten Total produksi
2012 2013 2014 2015 2016
Karo 486.293 424.613 413.346 553.208 521.870
Simalungun 383.796 284.956 324.434 381.685 382.309
Dairi 131.877 129.613 121.647 259.033 217.003
Langkat 130.618 161.352 125.139 147.368 156.583
Deli Serdang 72.119 72.307 88.009 74.324 107.756
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 2. Dapat di ketaui bahwa Kabupaten Deli Serdang berada
di posisi kelima sebagai produksi jagung terbesar di sumatra utara dengan total
produksi pada tahun 2012 sebanyak 72.119 ton , tahun 2013 sebanyak 72.307
ton, tahun 2014 sebanyak 88.009, tahun 2015 sebanyak 74.324 dan pada tahun
2016 sebanyak 107.756.
Berdasarkan data badan pusat statistik (BPS), Kabupaten Deli Serdang
memiliki 22 kecamatan salah satunya yaitu Kecamatan percut sei tuan. Dimana
kecamatan percut sei tuan merupakan penghasil penghasil jagung terbesar diantara
kecamatan lainya. Berikut disajikan data lima tahun terakhir mengenai produksi
jagung di Kecamatan Percut Sei Tuan sebagai berikut:
Tabel 3. Total produksi jagung bedasarkan 5 kecamatan terbesar di Kabupaten Deli Serdang Utara Tahun 2014 - 2016
Kecamatan Total Produksi (Ton)
2014 2015 2016
Percut Sei Tuan 14.350,55 15.509,77 16.154,14
Kutalimbaru 13.607.37 13.809,60 14.501,08
Sunggal 10.608,20 11.704,14 12.871,56
Pancur Batu 13.571,09 12.607,25 12.007,79
S.T.M Hilir 10.507,27 12.570,59 11.243,83
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Deli Serdang
UNIVERSITAS MEDAN AREA
4
Dari tabel 3. Dapat di ketaui bahwa kecamatan Percut Sei Tuan berada
pada posisi pertama sebagai produksi jagung terbesar di Kabupaten Deli Serdang
dengan total produksi pada tahun 2014 sebanyak 14.350,55, tahun 2015 sebanyak
15.509,77 dan pada tahun 2016 sebanyak 16.154,14. Wilayah ini sangat
berpotensi dalam pengembangan tanaman jagung sebagai tanaman pangan.
Desa Saentis adalah salah satu desa di kecamatan Percut Sei Tuan yang
berpotensi dalam mengembangkan tanaman jagung, hal ini sesuai dengan data
badan pusat statistik (BPS) desa pada Kecamatan Percut Sei Tuan menyatakan
bahwa desa ini memiliki produktivitas terbesar dari desa lainya, sedangkan desa
lainya memiki produktivitas lebih rendah. Berikut disajikan data 3 tahun terakhir
mengenai produksi jagung di Desa Saentis sebagai berikut:
Tabel 4. Total produksi jagung terbesar bedasarkan 5 Desa di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2014 - 2016
Desa Total produksi(Ton)
2014 2015 2016
Saentis 37.707 37.707 37.707
Bandar Klippa 31.617 31.617 31.617
Amplas 21.064 21.064 21.064
Sampali 18.597 18.597 18.597
Kolam 6.082 6.082 6.082
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Percut Sei Tuan
Dari tabel 4. Dapat di ketaui bahwa Desa Saentis berada pada posisi
pertama sebagai produksi jagung terbesar di Kecamatan Percut Sei Tuan dengan
total produksi pada tahun 2014 sebanyak 37.707, tahun 2015 sebanyak 37.707
dan pada tahun 2016 sebanyak 37.707. Desa ini sangat berpotensi dalam
pengembangan tanamn jagung sebagai tanaman pangan. Selain tanaman jagung
tanaman pangan lainya seperti ubi kayu dan padi yang bisa di kembangkan di
UNIVERSITAS MEDAN AREA
5
wilayah ini, yang bisa menambah hasil pertanian selain dari tanaman jagung
untuk mengembangkan hasil pertanin di Desa Saentis. Berikut disajikan data
perbandingan jagung, ubi kayu dan padi di Desa Saentis, data 3 tahun terakhir
mengenai produksi sebagai berikut:
Tabel 5. Luas panen dan total produksi jagung, ubi kayu dan padi bedasarkan tiga komoditi di Deasa Saentis Tahun 2014 - 2016
Komoditi Luas Panen (Ha) Total produksi (Ton)
2014 2015 2016 2014 2015 2016
Jagung 4.773 4.773 4.773 37.707 37.707 37.707
Ubi Kayu 505 505 505 21.317 21.317 21.317
Padi 450 450 450 2.998 2.998 2.998
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Percut Sei Tuan
Bedasarkan tabel 5. Dapat dilihat luas panen (ha) dari tahun 2014-2016
sebesar 4.773 ha dan memiliki produksi yang sama sebesar 37.707 Ton dari tahun
2014-2016. Dari hasil panen tertinggi pada produksi sebesar 37.707 Ton dari
tahun 2014-2016 akan tetapi mulai tabel diatas sebagian besar luas lahan
dikombinasiaka dari petani jagung yang mempunyai lebih luas > 0.5 ha. Menurut
hasil pra survey menurut keterangan dari pemyuluh pertanian lapangan (PPL)
Desa Saentis yang memiliki jumlah petani, modal dan lahan yang lebih luas
sebesar 116 petani dan selanjutnya sisahnya 129 petani yang memiliki luas
lahan 0,2-0,4 ha.
Dari data tersebut juga diharapkan mampu mendorong peningkatan
produksi jagung dan pendapatan petani jagung. Untuk kedepanya yang dilihat
dari faktor-faktor produksi jagung yang akan diteliti yaitu luas lahan (X1), pupuk
(X2), pestisida (X3), tenaga kerja (X4 ) dan faktor-faktor pendapatan petani jagug
yaitu biaya benih (x1), biaya pupuk (x2), biaya pestisida (x3), biaya tenaga kerja
(x4). Maka berdasarkan latar belakang diatas, dalam penulisan skripsi ini penulis
UNIVERSITAS MEDAN AREA
6
memilih judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI JAGUNG (Studi kasus : Desa
Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dirumuskan permasalahan
penelitian sebagai berikut :
1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi jagung?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan petani jagung?
1.3 Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menganalisis Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi
jagung.
2. Untuk menganalisis Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
pendapatan petani jagung.
1.4 Manfaat penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai bahan acuan peneliti lain yang berminat mengadakan penelitian
lebih anjut.
2. Manfaat kebijaksanaan dari peneliti ini adalah di harapkan dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam
menentukan kebijaksaanan yang berkaitan dalam bidang pertanian
khususnya dalam usaha meningkatkan produk pertanian.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
7
3. Bagi petani itu sendiri, sebagai salah satu informasi untuk melakukan
tindakan yang terbaik dalam rangka meningkatkan pendapatan.
1.5 Kerangka pemikiran
Salah satu komoditi tanaman pangan yang dapat mengambil peran dalam
pembangunan sektor pertanian adalah komoditi jagung. Di Indonesia Jagung
merupakan komoditas pangan kedua setelah padi dan sumber kalori atau makanan
pengganti beras disamping itu juga sebagai pakan ternak. Kebutuhan jagung akan
terus meningkat dari tahun ketahun sejalan dengan peningkatan taraf hidup
ekonomi masyarakat dan kemajuan industri pakan ternak sehingga perlu upaya
peningkatan produksi melalui sumber daya manusia dan sumber daya alam,
ketersediaan lahan maupun potensi hasil dan teknologi. Jagung menjadi salah satu
komoditas pertanian yang sangat penting dan saling terkait dengan industri besar.
Selain untuk dikonsumsi untuk sayuran, buah jagung juga bisa diolah menjadi
aneka makanan. Selain itu, pipilan keringnya dimanfaatkan untuk pakan ternak.
Kondisi ini membuat budidaya jagung memiliki prospek yang sangat menjanjikan,
baik dari segi permintaan maupun harga jualnya.
Fungsi produksi Coob-Douglas adalah hubungan fisik antara masukan
produksi (input) dan keluaran produksi (output). Analisis fungsi produksi sering
di lakukan oleh peneliti, karena mereka mengginkan informasi bagaimna
sumberdaya yang terbatas seperti tanah, tenaga kerja dan modal, dapat di kelolah
dengan baik agar produksi maksimum dapat diolah.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
8
Produksi merupakan usaha pokok dalam membangun pertanian dengan
cara memanfaatkan faktor-faktor produksi untuk mencapai hasil yang maksimal.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jagung (Y1) yaitu
luas lahan (X1), pupuk (X2), pestisida (X3) dan tenaga kerja (X4 ).
Pendapatan adalah penerimaan dari gaji atau balas jasa dari hasil usaha
yang diperoleh individu atau kelompok rumah tangga dalam satu bulan dan
digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan petani jagung (Y2) adalah Biaya benih (X1), Biaya
pupuk (X2), Biaya pestisida (X3) dan Biaya tenaga kerja (X4).
Agar mengetahui penggunaan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi
dan pendapatan petani jagung di Desa Saentis diperlukan suatu analisis. Dalam
penelitian ini digunakan analisis fungsi produksi yaitu cobb-douglas dan
pendapatan yaitu regresi linear berganda. Dengan analisis ini dapat memberikan
masukan bagi para petani dalam rangka meningkatkan produksi dan pendapatan
petani jagung. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam gambar 1:
UNIVERSITAS MEDAN AREA
9
Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Produksi dan Pendapatan Petani Jagung
1.6 Hipotesis
1. Diduga bahwa luas lahan, pupuk, pestisida dan tenaga kerja berpengaruh
terhadap produksi jagung di Desa Saentis Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang.
2. Diduga bahwa biaya benih, biaya pupuk, biaya pestisida dan biaya tenaga
kerja berpengaruh terhadap pendapatan petani jagung di Desa Saentis
Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN PENDAPATAN
PETANI JAGUNG
Produksi Petani Jagung (Y1)
Pestisida (X3)
Tenaga Kerja (X4)
Pendapatan Petani (Y2)
jagung
Biaya Benih (X1)
Biaya Pupuk (X2)
Biaya Pestisida (X3)
Biaya tenaga kerja (X4)
Pupuk (X2)
Luas Lahan (X1)
UNIVERSITAS MEDAN AREA
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Jagung
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang
terpenting, selain gamdum dan padi. Sebagai sumber utama karbohidrat utama di
Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sember pangan di
Amerika Serikat. Beberapa penduduk di daerah Indonesia (misalnya di Madura
dan Nusa Ternggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok (Budiman,
2006).
Jagung dapat ditanam di Indonesia mulai dari dataran rendah sampai di
daerah pegunungan yang memiliki ketinggian antara 1.000-1800mdpl. Daerah
dengan ketinggian antara 0-600mdpl merupakan ketinggian yang optimum bagi
pertumbuhan tanaman jagung (Tim Karya Tani Mandiri, 2010).
Jagung termasuk tanaman yang familiar bagi sebagian masyarakat
Indonesia terutama masyarakat di pedesaan. Seiring dengan perkembangan
teknologi pada saat ini banyak beredar jenis jagung. Jagung biasanya ditanam di
dataran rendah, baik di sawah tadah hujan maupun sawah irigasi. Sebagian
terdapat juga di daerah pergunungan pada ketinggian 1000-1800 meter di atas
permukaan laut. Beberapa syarat tumbuh tanaman jagung antara lain, tanah, iklim,
varietas dan waktu tanam (Ir. Purwono, M.S dan Rudi Hartono, S.P. 2008).
2.2 Landasan Teori
Pertanian adalah proses menghasilkan bahan pengan, ternak, serta produk
produk agroindustri dengan cara memanfaatkan sumber daya tumbuhan dan
hewan. Secara umum pengertian dari pertanian adalah suatu kegiatan manusia
UNIVERSITAS MEDAN AREA
11
yang termasuk didalamnya yaitu bercocok tanam, perternakan, perikanan dan juga
perhutaan. Bentuk-bentuk pertanian di Indonesia:
1. Sawah adalah suatu bentuk pertanian yang dilakukan di lahan basah dan
memerlukan banyak air baik sawah irigasi, sawah lebak, sawah tadah
hujan maupun sawah pasang surut.
2. Tegalan adalah suatu daerah dengan lahan kering yang bergantung pada
pengairan air hujan, ditanami dengan tanaman musiman atau tahuan dan
terpisah dari lingkungan dalam disekitar rumah. Lahan tegalan tanahnya
sulit untuk dibuat pengairan irigasi karena permukaan yang tidak rata.
Pada saat musim kemarau lahan tegalan akan kering dan sulit untuk
ditumbuhi tanaman pertanian.
3. Pekarangan adalah suatu lahan yang berada di lingkungan dalam rumah
(biasanya dipagari dan masuk ke wilayah rumah) yang dimanfaatkan
digunakan untuk ditanami tanaman pertanian.
4. Ladang berpindah adalah suatu kegiatan pertanian yang dilakukan
dibanyak lahan hasil pembukuan hutan atau semak di mana setelah
beberapa kali panen/tanami, maka tanah sudah tidak subur sehingga perlu
pindah ke lahan lain yang subur atau lahan yang sudah lama tidak digarap.
(Suratiyah dalam Togatorop, 2010).
2.3 Konsep Produksi
Produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan
memanfaatkan beberapa masukan atau input. Sedangkan kegiatan produksi
adalah mengkombinasikan berbagai input atau masukan untuk menghasilkan
output. Sedangkan hubungan teknis antara input dan output tersebut dalam bentuk
UNIVERSITAS MEDAN AREA
12
persamaan, tabel atau grafik disebut sebagai fungsi produksi (Salvatore, 1994: 147
dalam Suhartati dan Fathorrozi, 2003).
Secara teknis, produksi pertanian mempergunakan input dan output. Input
adalah semua masukan dalam proses produksi, seperti tanah, kegiatan mentalnya,
perencanaan dan manajemen, benih tanaman, pupuk, insektisida, serta alat
pertanian. Sedangkan output adalah hasil tanaman dan ternak yang dihasilkan
oleh usahatani (Soetriono dkk, 2003).
2.4 Fungsi Produksi
Menurut Soekartawi (1990), fungsi produksi adalah hubungan teknis
antara variabel yang dijelaskan (Y) dan variabel yang menjelaskan (X). Variabel
yang dijelaskan biasa disebut variabel output dan variabel yang menjelaskan biasa
disebut variabel input. Fungsi produksi sangat penting dalam teori produksi
karena :
1. Dengan fungsi produksi, maka dapat diketahui hubungan antara faktor produksi
dan produksi (output) secara langsung dan hubungan tersebut dapat mudah
dimengerti.
2. Dengan fungsi produksi maka dapat diketahui hubungan antara variabel yang
dijelaskan (dependent variabal), Y dan variabel yang menjelaskan (independent
varibabel), X sekaligus juga untuk mengetahui hubungan antar variabel penjelas.
Dalam usahatani produksi pertanian secara matematis dapat dirumuskan (Tarmizi
dan Sumodiningrat, 1989 dalam Suprihono, 2003), sebagai berikut:
Q = (X1, X2, X3,.........Xn) .............................................(2.3)
dimana:
UNIVERSITAS MEDAN AREA
13
Q : tingkat produksi
Xi .... Xn : faktor-faktor produksi (input)
Menurut Solow pertumbuhan output ditentukan oleh dua hal utama, yaitu
masing-masing faktor produksi yang dipakai ( kapital dan tenaga kerja) dan
kemajuan teknologi dicerminkan oleh residual. Fungsi produksi menurut Solow
dapat ditulis sbb :
Q = f ( K, L, e)
Dimana :
Q = Hasil produksi
K = Jumlah Stok Modal
L = Jumlah tenaga kerja
e = Residual ( Lincolin Arsyad dan Mursal Salim,1998).
Proses produksi memerlukan sumber-sumber ekonomi untuk
melaksanakannya. Sumber-sumber ekonomi ini dapat digolongkan sebagai
berikut:
1. Sumber-sumber alam (tanah, minyak bumi, hasil tambang, air, udara
dsb.nya).
2. Sumber ekonomi yang berupa manusia dan tenaga manusia.
3. Sumber-sumber ekonomi buatan manusia ( termasuk mesin-mesin, gedung-
gedung, jalan dsb-nya). Sering disebut juga barang-barang modal atau kapital.
4. Kepengusahaan (interprenership), yaitu kemampuan menghabungkan dan
mengorganisir sumber ekonomi sedemikian rupa sehingga menghasilkan
barang/jasa yang dibutuhkan ( Boediono, 2000).
UNIVERSITAS MEDAN AREA
14
Fungsi produksi dengna satu input variabel (misal : tenaga kerja) tunduk
pada hukum“the law of deminishing return” yang menyatakan : “Bila suatu
macam input penggunaannya terus ditambah sebanyak 1 unit, sedangkan input
yang lain konstan, pada mulanya Total Product akan semakin besar
pertambahannya. Tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu “produksi
tambahan” semakin menurun hingga tahap produksi paling efisien.
Teori produksi yang sederhana menggambarkan hubungan tingkat output
yang di hasilkan dengan jumlah tenaga kerja (labor) yang di gunakan untuk
menghasilkan output tersebut. Dalam analisis produksi suatu input produksi
variabel di asumsikan bahwa faktor produksi selain tenaga kerja (L) di anggap
tetap. Sehingga suatu dengan input variabel : Q = f (L). Fungsi produksi dengan
suatu input variabel tunduk pada “law of diminisihing return” ( hukum hasil yang
semangkin berkurang) menyatakan “bila satu macam input (labor) penggunaannya
terus di tambah.
Hubungan antara Total Product (TP), Marginal Product (MP) dan Average
Product (AP) dapat digambarkan secara grafik seperti pada gambar 1 berikut ini :
UNIVERSITAS MEDAN AREA
15
O
MAX
I TP
L
O
AP
MP
Gambar 2.1. Kurva Total Product dan Marginal Product
2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Produksi
Faktor produksi adalah semua korbanan yang diberikan pada tanaman agar
tanaman tersebut mampu tumbuh dan menghasilkan dengan baik. Faktor
produksi sangat menentukan besar kecilnya produksi yang diperoleh. Beberapa
faktor produksi yang terpenting dalam proses produksi adalah lahan, modal untuk
membeli bibit, pupuk, obat-obatan, tenaga kerja dan aspek manajemen
(Soekartawi, 2013).
2.5.1 Luas Lahan
Mubyarto (1987), lahan sebagai salah satu faktor produksi yang
mempunyai kontribusi yang cukup besar terhadap usahatani. Besar kecilnya
produksi dari usahatani anatara lain dipengaruhi oleh sempitnya lahan yang
digunakan, Meskipun demikian, Soekartawi (1993) menyatakan bahwa bukan
UNIVERSITAS MEDAN AREA
16
berarti semakin luas lahan pertanian maka semakin efisien lahan tersebut. Bahkan
lahan yang sangat luas dapat terjadi inefisiensi disebabkan oleh :
1. Lemahnya pengawasan terhadap penggunaan faktor-faktor produksi seperti
bibit, pupuk, obat-obatan dan tenaga kerja.
2. Terbatasnya persediaan tenaga kerja disekitar daerah itu yang pada akhirnya
akan mempengaruhi efisiensi usaha pertanian tersebut.
3. Terbatasnya persediaan modal untuk membiayai usaha pertanian tersebut
(Soekartawi,1993).
Sebaliknya lahan yang luas relatifnya semput, usaha pengawasan terhadap
penggunaan faktor produksi semakin baik, penggunaan tenaga kerja tercukupi dan
modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar.
2.5.2 Pupuk
Pupuk adalah bahan atau zat makanan yang diberikan atau ditambahkan
pada tanaman dengan maksud agar tanaman tersebut tumbuh. Pupuk yang
diperlukan tanaman untuk menambah unsur hara dalam tanah. Pupuk dapat
digolongkan menjadi dua yaitu pupuk alam dan pupuk buatan (Prihmantoro dalam
mirnaini, 2013).
1. Pupuk Alam (Organik)
Pupuk alam atau pupuk organik adalah pupuk yang dihasilkan dari
pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan dan manusia. Pupuk organik mempunyai
kelebihan yakni sebagai berikut (Lingga dan Marsono, 2013) :
1. Memperbaiki struktur tanah.
2. Menaikkan daya serap tanah terhadap air.
3. Menaikkan kondisi kehidupan dalam tanah.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
17
4. Sebagai sumber zat makanan dalam tanah.
2. Pupuk Buatan (Anorganik)
Pupuk anorganik adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik-pabrik pupuk
dengan meramu bahan-bahan kimia (anorganik) berkadar hara tinggi. Pupuk
anorganik memiliki bentuk, warna dan cara penggunaan yang
beragam. Keanekaragaman pupuk anorganik sangat menguntungkan petani yang
memahami aturan pakai, sifat-sifat dan manfaatnya bagi tanaman. Adapun
keuntungan dari penggunaan pupuk anorganik adalah sebagai berikut (Lingga dan
Marsono, 2013):
1. Pemberian dapat terukur dengan tepat karena pupuk anorganik biasanya
memiliki takaran hara yang pas.
2. Kebutuhan tanaman akan hara dapat dipenuhi dengan perbandingan yang
tepat.
3. Pupuk anorganik dapat tersedia dalam jumlah cukup atau mudah
didapatkan dalam jumlah yang diinginkan.
4. Proses pengangkutan pupuk anorganik lebih mudah karena relatif sedikit
dibandingkan pupuk organik.
2.5.3 Pestisida
Pembasmi hama atau pestisida adalah bahan yang digunakan untuk
mengendalikan, menolak, memikat, atau membasmi organisme pengganggu.
Namun ini berasal dari pest (hama) yang diberi akhiran cie (pembasmi).
Sasarannya bermacam-macam, seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia,
ikan atau mikrobia yang dianggap mengganggu. Pestisida biasanya, beracun.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
18
Dalam bahasa sehari-hari pestisida sering kali disebut sebagai “racun”. (Ir La Ode
Arief M. Rur.SC. 2005).
2.5.4 Tenaga Kerja
Sumber alam akan dapat bermanfaat apabila telah diproses oleh manusia
secara serius. Semakin serius manusia menangani sumber daya alam semakin
besar manfaat yang akan diperoleh petani. Tenaga kerja merupakan faktor
produksi (input) yang penting dalam usaha tani. Penggunaan tenaga kerja akan
intensif apabila tenaga kerja yang dikeluarkan dapat memberikan manfaat yang
optimal dalam proses produksi dan dapat menggarap tanah seluas tanah yang
dimiliki. Jasa tenaga kerja yang dipakai dibayar dengan upah. Tenaga kerja yang
berasal dari keluarga sendiri umumnya tidak terlalu diperhitungkan dan sulit 15
diukur dalam penggunaannya atau bisa disebut juga tenaga yang tidak pernah
dinilai dengan uang.
Menurut UU No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan menyatakan
bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk kebutuhan masyarakat.
2.6 Fungsi Coob-Douglas
Fungsi produksi Coob-Douglas adalah hubungan fisik antara masukan
produksi (input) dan keluaran produksi (output). Analisis fungsi produksi sering
di lakukan oleh peneliti, karena mereka mengginkan informasi bagaimna
sumberdaya yang terbatas seperti tanah, tenaga kerja dan modal, dapat di kelolah
dengan baik agar produksi maksimum dapat diolah.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
19
Bila bentuk fungsi produksi yang sesuai dengan problemmatik dalam
suatu usaha itu di ketaui, maka sebenarnya fungsi tersebut sudah dapat dipakai
untuk mendapatkan sebagaian informasi, antara lain :
1. Menentukan kombinasi masukan produksi mana yang baik, dan
2. Sampai seberapa besar masukan produksi tersebut berpengaruh terhadap
produksi yang di peroleh.
Di antara fungsi produksi yang umum dibahas dan di pakai oleh para
peneliti adalah fungsi produksi Cobb-Douglas. Hal ini di sebabkan karena adanya
kelebihan yang dipakai oleh fungsi produksi ini.
2.7 Pentingnya Penggunaan Fungsi Cobb-Douglas
Ada tiga alasan pokok mengapa fungsi Cobb-Douglas lebih banyak
dipakai oleh para peneliti, yaitu :
1. Penyelesaian fungsi Cobb-Douglas relatif lebih muda dibandikan dengan
fungsi yang laian, misalnya pada fungsi kuadratik. Seperti terlihat pada
persamaan 3.17 dan 3.18, maka fungsi Cobb-Douglas dapat dengan muda
diterasfer ke bentuk linear.
2. Hasil pendugaan garis melalui fungsi Cobb-Douglas akan menghasilkan
koefisien regresi yang sekaligus juga menunjukan besaran elastisitas. Jadi
besaran b pada persamaan (4.2) dan (4.3) adalah angka elastisitas dari
variabel masukan produksi yang bersangkutan.
3. Besaran elastisitas tersebut sekaligus menunjukan tingkat besaran returns to
scale. Jadi seperti pada persamaan (3.19), dimana :
Y*=a*+b1+X*1+b2X*
2,
UNIVERSITAS MEDAN AREA
20
dan besaran b adalah elastisitas, maka jumlah elastisitas adalah ukuran
returens to scale.
2.8 Pendapatan
Dalam kamus bessar bahasa indonesia pendapatan adalah hasil kerja
(usaha atau sebagainya). Sedangkan pendapatan dalam kamus manajemen adalah
uang yang diterima oleh perorangan, perusahaan dan organisasi lain dalam bentuk
upah, gaji, komisi, ongkos dan laba.
Pendapatan seseorang juga dapat didefinisikan sebagai banyaknya
penerimaan yang dinilai dengan satuan mata uang yang dapat dihasilkan
seseorang atau suatu bangsa dalam periode tertentu. Reksoprayitno
mendefinisikan pendapatan (revenue) dapat diartikan sebagai total penerimaan
yang diperoleh pada periode tertentu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pendapatan adalah sebagai jumlah penghasilan yang diterima oleh para anggota
masyarakat untuk jangka waktu tertentu sebagai balas jasa atau faktor-faktor
produksi yang telah disumbangkan.
Pendapatan masyarakat adalah penerimaan dari gaji atau balas jasa dari
hasil usaha yang diperoleh individu atau kelompok rumah tangga dalam satu
bulan dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan
pendapatan dari usaha sampingan adalah pendapatan tambahan yang merupakan
penerimaan lain dari luar aktifitas pokok atau pekerjaan pokok. Pendapatan
sampingan yang diperoleh secara langsung dapat digunakan untuk menunjang
menambah pendapatan pokok.
Soekartawi menjelaskan pendapatan akan mempengaruhi banyaknya
barang yang dikonsumsi, bahwa sering kali dijumpai dengan bertambahnya
UNIVERSITAS MEDAN AREA
21
pendapatan, maka barang yang dikonsumsi bukan saja bertambah, tapi juga
kualitas barang tersebut ikut menjadi perhatian. Misalnya sebelum adanya
penembahan pendapatan beras yang dikonsumsikan adalah kualitas yang kurang
baik, akan tetapi setelah adanya penambahan pendapatan maka konsumsi beras
menjadi kualitas yang lebih baik.
Tingkat pendapatan merupakan salah satu kriteria maju tidaknya suatu
daerah. Bila pendapatan suatu daerah relatif rendah, dapat dikatakan bahwa
kemajuan dan kesejahteraan tersebut akan rendah pula. Kelebihan dari konsumsi
maka akan disimpan pada bank yang tujuannya adalah untuk berjaga-jaga apabilla
baik kemajuan dibidang pendidikan, produksi dan sebagainya juga mempengaruhi
tingkat tabungan masyarakat. Demikian pula hanya bila pendapatan masyarakat
suatu daerah relatif tinggi, maka tingkat kesejahteraaan dan kemajuan daerah
tersebut tinggi pula.
Tiinggi rendahnya pengeluaran sangat tergantung kepada kemampuan
keluarga dalam mengelolah keluarga dalam mengelola penerimaan atau
pendapatannya. Selain itu pengalaman berusaha juga mempengaruhi pendapatan.
Semangkin baiknya pengalaman berusaha seseorang maka semakin berpeluang
dalam meningkatkan pendapatan. Karena seseorang atau kelompok memiliki
kelebihan keterampilan dalam meningkatkan aktifitas sehingga pendapatan turut
meningkat. Usaha meningkat pendapatan masyarakat dapat dilakukan dengan
pembrantasan kemiskinan yaitu membina kelompok masyarakat dapat
dikembangkan dengan pemenuhan moda kerja, ketetapan dalam penggunaan
modal kerja diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan
UNIVERSITAS MEDAN AREA
22
usaha sesuai dengan yang diharapkan sehingga upaya peningkatan pendapatan
masyarakat dapat terwujud dengan optimal.
Seperti halnya yang dikemukakan oleh Toweulu bahwa “untuk
memperbesar pendapatan, seseorang anggota keluarga dapat mencari pendapatan
dari sumber lain atau membantu pekerjaan kepala keluarga sehingga
pendapatannya bertambah”.
Menurut Boediono (2002) pendapatan seseorang dipengaruhi olehh
beberapa faktor yaitu :
1. Jumlah faktor-faktor produksi yang dimiliki yang bersumber pada hasil-
hasil tabungan tahun ini dan warisan atau pemberian.
2. Harga per unit dari masing-masing faktor produksi, harga ini ditentukan
oleh penawaran dan permintaan di pasar faktor produksi.
3. Hasil kegiatan anggota keluarga sebagai pekerjaan sampingan..
Pendapatan rumah tangga menentukan tingkat konsumsi secara seunit
kecil atau dalam keseluruhan ekonomi (Sadono Sukirno, 2011:108).
Reksoprayitno mendefinisikan pendapatan sebagai total penerimaan yang
diperoleh pada periode tertentu (Mahyu Danil, 2013:37). Pendapatan pribadi dapat
diartikan sebagai semua jenis pendapatan, termasuk pendapatan yang diperoleh
tanpa memberikan sesuatu kegiatan apa pun. Apabila pendapatan pribadi
dikurangi dengan pajak yang harus dibayar oleh para penerima pendapatan, nilai
yang tersisa dinamakan pendapatan disposabel (Sadono Sukirno, 1999: 49-51).
Arus uang mengalir dari pihak dunia usaha kepada masyarakat dalam bentuk
upah, bunga, sewa, dan laba. Keempatnya merupakan bentuk-bentuk pendapatan
yang diterima oleh anggota masyarakat sebagai balas jasa untuk faktor-faktor
UNIVERSITAS MEDAN AREA
23
produksi (Suherman Rosyidi, 2011:100-102). Pendapatan mengacu kepada aliran
upah, pembayaran bunga, keuntungan saham, dan hal-hal lain mengenai
pertambahan nilai selama periode waktu tertentu. Jumlah dari seluruh pendapatan
adalah pendapatan nasional (Samuelson dan Nordhaus, 2003: 264).
Menurut BPS (Badan Pusat Statistik) dalam Firdaus 2012, pendapatan
adalah seluruh penghasilan yang diterima baik sektor formal maupunnon formal
yang terhitung dalam jangka waktu tertentu. Menurut Nababan 2013 dalam Duwi
Setiana (2016) pendapatan juga dapat di definisikan sebagai jumlah seluruh uang
yang diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu
(biasanya satu tahun), pendapatan terdiri dari upah, atau penerimaan tenaga kerja,
pendapatan dari kekayaan seperti sewa, bunga dan deviden, serta pembayaran
transfer atau penerimaan dari pemerintah seperti tunjangan.
Tujuan pokok dijalankannya suatu usaha perdagangan adalah untuk
memperolehpendapatan, dimana pendapatan tersebut dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup dan kelangsungan hidup usaha perdagangannya.
Pendapatan yang diterima adalah dalam bentuk uang, dimana uang adalah
merupakan alat pembayaran atau alat pertukaran. Selanjutnya, pendapatan juga
dapat didefinisikan sebagai jumlah seluruh uang yang diterima oleh seseorang
atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun),
pendapatan terdiri dar upah, pendapatan dari kekayaan seperti sewa, bunga dan
deviden, serta pembayaran transfer atau penerimaan dari pemerintah seperti
tujangan sosial atau asuransi pengangguran (Khoiril, 2012).
Pendapatan merupakan hasil yang didapat karena seseorang telah berusaha
sebagai ganti atas jerih payah yang telah dikerjakannya. Pendapatan yaitu
UNIVERSITAS MEDAN AREA
24
pemasukan yang diperoleh dari jumlah produk fisik yang dihasilkan dikalikan
dengan harga jual atau dalam persamaan matematika dapat dinyatakan :
TR = Q x P
Dimana :
TR = pendapatan total
Q = Jumlah produksi
P = harga
Dan dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut :
0
Gambar 3. Bagan Grafik Pendapatan
Secara garis besar pendapatan digolongkan menjadi tiga (Boediono, 2002),
yaitu :
1. Gaji dan Upah
Yaitu imbalan yang diperoleh setelah orang tersebut melakukan pekerjaan
untuk orang lain yang diberikan dalam waktu satu hari, satu minggu ataupun satu
bulan.
2. Pendapatan dari usaha sendiri
P = (Price)
TR = Total Revenue
Q(Quantity)
UNIVERSITAS MEDAN AREA
25
Merupakan nilai total dari hasil produksi yang dikurangi dengan biaya-
biaya yang dibayar. Usaha disini merupakan usaha milik sendiri atau kelurga.
Tenaga kerja berasal dari anggota keluarga sendiri serta nilai sewa capital milik
sendiri dan semua biaya ini biasanya tidak diperhitungkan.
3. Pendapatan dari usaha lain
Pendapatan yang diperoleh tanpa mencurahkan tenaga dan biasanya
merupakan pendapatan sampingan, antara lain :
1. Pendapatan dari hasil menyewa asset yang dimiliki seperti rumah, tanah,
mobil, dan sebagainya.
2. Bunga dari uang.
3. Sumbangan dari pihak lain.
4. Pendapatan dari pensiun.
Menurut Nazir, 2010 dalam Fitma Pertiwi (2015) Pada hakikatnya
pendapatan yang diterima oleh seseorang maupun badan usaha tentunya
dipengaruhi oleh banyak faktor,seperti tingkat pendidikan dan pengalaman
seorang, semakin tinggi tingkat pendidikan dan pengalaman maka makin tinggi
pula tingkat pendapatanya, kemudian juga tingkat pendapatan sangat dipengaruhi
oleh modal kerja, jam kerja, akses kredit, jumlah tenaga kerja, tanggungan
keluarga, jenis barang dagangan (produk) dan faktor lainya. Pada umumnya
masyarakat selalu mencari tingkat pendapatan tinggi untuk memenuhi kebutuhan
rumah tangganya, akan tetapi dibatasi oleh beberapa faktor tersebut.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
26
2.9 Penelitian Terdahulu
Penelitian oleh Adinda Soraya Nasution, Iskandarini dan Satia
NegaraLubis (2015), tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Dan
Pendapatan Usahatani Jagung (Studi Kasus : Tanjung Jati, Kecamatan Binjai,
Kabupaten Langkat). Dengan kesimpulan Luas lahan, pupuk Phonsca, pupuk
NPK, dan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi jagung di Desa
Tanjung Jati. Sedangkan jumlah bibit, herbisida, pupuk urea, pupuk TSP, pupuk
SP, dan pupuk KCL berpengaruh tidak nyata terhadap produksi petani jagung di
Desa Tanjung Jati. Tidak terjadi multikolinearitas dan heterokedastisitas serta
asumsinormalitas terpenuhi. Harga jual, biaya bibit, biaya tenaga kerja, dan biaya
alsintan berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani jagung di Desa
Tanjung Jati. Sedangkan biaya lahan, biaya herbisida, dan biaya pupuk
berpengaruh tidak nyata terhadap pendapatan usahatani jagung di Desa Tanjung
Jati. Tidak terjadi multikolinearitas dan heterokedastisitas serta asumsinormalitas
terpenuhi. Usahatani jagung di daerah penelitian tergolong layak dan efisien.
Penelitian oleh hanisah (2013), tentang analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi dan pendapatan usahatani jagung manis di kampung
rongka kecamatan timang gajah kabupaten bener meriah. Dengan kesimpulan
Pendapatan jagung manis dapat dilihat dari hasil nilai perhitungan rata-rata nilai
produksi Rp. 37.965.602,- dengan total biaya produksi sebesar Rp.14.539.015,-
dan pendapatan yang diperoleh usahatani jagung manis pada daerah penelitian
diperoleh pendapatan sebesar Rp. 23.426.587,-/Ha/musim tanam. Produksi jagung
manis 8.224 Kg dengan harga jual Rp.4.600/Kg dengan nilai prouksi Rp.
37.965.602 Kg/Ha. Penerimaan usahatani jagung manis sebesar Rp.23.426.587,-
UNIVERSITAS MEDAN AREA
27
/Ha/ musim tanam sedangkan dari hasil perhitungan BEP pada penerimaan
Rp.2.246.139,-/Ha/ musim tanam. Untuk produksi jagung manis pada saat
penelitian sebesar 8.224 Kg/Ha/ musim tanam dari hasil perhitungan BEP pada
produksi 5.76 Kg/Ha/ musim tanam, Harga jagung manis pada saat penlitian
Rp.4.600 /Kg/ musim tanam dari hasil perhitungan BEP pada harga Rp. 2.295,-
/Kg/ musim tanam. Secara serempak bahwa nilai koefisien determinasi ( ) yang
diperoleh adalah sebesar 0,816. Hal ini berarti 64,8% variasi variabel terikat
(pendapatan jagung manis) mampu dijelaskan oleh variasi variabel bebas luas
lahan (X1), tenaga kerja (X2), pupuk (X3), pestisida (X4) ,sedangkan sisanya
yaitu 35,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang belum dimasukkan kedalam
model, sedangkan secara parsial pupuk (0,025) yang berpengaruh nyata terhadap
produksi jagung manis, sedangkan luas lahan (0,130) tenaga kerja (0,721) dan
pestisida (0,568) tidak berpengaruh terhadap produksi jagung manis.
Penelitian oleh Zulpah Mahdalena (2016), tentang Pengaruh Faktor-Faktor
Produksi Terhadap Pendapatan Usahatani Jagung dengan menganalisis Faktor-
Faktor Produksi Terhadap Pendapatan Petani jagung, dengan Kesimpulan Faktor
luas lahan (X1), Benih (X2), dan pupuk Urea (X4) berpengaruh terhadap
pendapatan. Dengan koefisien variable masing-masing factor bernilai positif,
artinya apabila luas lahan, benih dan upupk Urea makin besar maka pendapatan
akan semakin besar. 2. Faktor TKLK (X3), Pupuk KCl(X4), Pupuk SP-36 (X6),
pupuk Kandang (X7) dan Herbisida (X8)menunjukan adanya pn engaruh
terhadap pendapatan. Koefisien variable masing-masing factor bernilai negative
artinya apabila TKLK, Pupuk KCl, Pupuk SP-36, pupu k kandang dan herbisida
semakin besar maka pendapatan akan semakin kecil. 3. Koefisien determinasi
UNIVERSITAS MEDAN AREA
28
(R2) sebesar 0.927 menunjukan persentase pengaruh variable independen
terhadap variable dependen sebesar 92,7 %. Artinya variable yang digunakan
mampu menjelaskan 92,7 % variasi variable dependen sedangkan sisanya 7,3 %
dipengaruhi variable lain yang tidak dimasukan dalam model.
Penelitian oleh Amanda Rizka Nabilla, Rahmanta Ginting dan Sinar Indra
Kesuma (2014), tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Dan
Pendapatan Petani Jagung (Studi Kasus: Desa Lau Bekeri, Kecamatan Kuta
Limbaru, Kabupaten Deli Serdang). Dengan kesimpulan Secara serempak,
variabel luas lahan, jumlah bibit, jumlah pestisida, jumlah pupuk, dan tenaga kerja
berpengaruh signifikan terhadap produksi jagung di daerah penelitian. Secara
parsial, variabel jumlah bibit, jumlah pestisida, dan tenaga kerja berpengaruh
signifikan terhadap produksi jagung, sedangkan variabel luas lahan dan jumlah
pupuk tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi jagung di daerah penelitian.
Secara serempak variabel harga jual jagung, biaya lahan, biaya bibit, biaya
pestisida, biaya pupuk, upah tenaga kerja, dan biaya alsintan berpengaruh
signifikan terhadap pendapatan petani jagung di daerah penelitian. Secara parsial,
variabel harga jual jagung, biaya lahan, biaya bibit, biaya pupuk, upah tenaga
kerja, dan biaya alsintan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan petani
jagung, sedangkan variabel biaya pestisida tidak berpengaruh signifikan terhadap
pendapatan petani jagung di daerah penelitian.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
29
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penentuan tempat penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu
di Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Waktu
penelitian dilaksanakan selama bulan Mei 2018 sampai bulan Agustus 2018.
Alasan memilih tempat penelitian ini adalah Desa Saentis merupakan desa
dengan produksi jagung terbesar di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli
Serdang.
3.2 Metode Pengambilan Sampel
Menurut zulkarnain (2010) besarnya ukuran sampel di tentukan
berdasarkan berbagai pertimbangan, yang antara lain adalah perbandingan ukuran
sampel terhadap ukuran populasi, tingkat kehomogenan atau keseragaman dari
populasi, metode penarikan sampel yang digunakan, tingkat presisi yang
diinginkan, tujuan penelitian, ketersedian dana, tenaga dan waktu.
Sebagaian peneliti mengatakan bahwa ukuran sampel tidak lebih kurang
dari 10% dari ukuran populasi, tetapi sebgaian lagi mengatakan tidak boleh lebih
kurang dari 5%, akan tetapi patokan ini juga tidaklah terlalu kaku, karena
besarnya ukuran sampel yang diambil banyak di tentukan oleh faktor-faktor lain.
Adapun populasi pada penelitian ini yaitu seluruh petani jagung di Desa
Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang dengan jumlah
sebanyak 245 petani. Dalam penelitian saya ini kreteria sampling yang akan di
ambil adalah petani yang hanya menanam jagung, lama petani jagung lebih dari
satu tahun dan luas pertanaman petani jagung sebesar 0,2 Ha sampai dengan 0,4
UNIVERSITAS MEDAN AREA
30
Ha, karena petani jagung yang di bina langsung oleh penyuhan pertanian lapangan
(PPL) di desa seantis harus yg mempunyai lahan di bawah 0,5 Ha. Dari hasil
prasurvey jumlah petani pada penelitian ini yang masuk dalam kreteria sampling
adalah sebanyak 129 petani jagung yang melekukan pertanaman jagung tanpa
tumpang sari. Maka jumlah sampel pada penelitian ini 25% dari jumlah populasi
petani jagung yaitu 25% x 129 didapat jumlah sampel sebanyak 33 petani dengan
metode pengumpulan sampel adalah metode purposive sampling (secara sengaja).
3.3 Metode Pengumpulan Data
3.3.1 Metode pengumpulan data primer
Pada penelitian ini untuk memperoleh data dilakukan melalui tiga metode,
antara lain :
1. Wawancara
Penulisan mengadakan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang
bersangkutan, yaitu dengan para petani guna mendapatkan data-data yang
diperlukan.
2. Observasi
Pengamatan langsung yang dilakukan oleh penulis di tempat Desa Seantis
Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.
3. Kuesioner
Dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada
responden dengan panduan kuesioner maupun memberikan daftar pertanyaan
untuk diisi oleh responden, data yang diperoleh dapat diolah dan memberikan
informasi tertentu dan terbuka kepada responden. Pertanyaan tertutup dalam
kuesioner tersebut menyajikan sebuah pertanyaan yang harus dianggap oleh
UNIVERSITAS MEDAN AREA
31
responden secara terstuktur dibarengi dengan pertanyaan terbuka yang
diungkapkan dengan tulisan.
3.3.2 Metode pengumpulan data sekunder
Data sekunder yang diperoleh dari instansi yang terkait dalam penelitian
ini yang berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) sumatera utara, Dinas Pertanian
Sumatera Utara dan jurnal-jurnal yang terkait dalam penelitian ini.
3.4 Metode Analisis Data
1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Jagung
Fungsi produksi Cobb-Douglass adalah suatu fungsi atau persamaan yang
melibatkan dua atau lebih variabel (variabel bebas/independent variable dan
variabel tidak bebas/ dependent variable). Beberapa alasan memilih fungsi Cobb-
Douglass diantaranya (Soekartawi,1990) :
1. Penyelesaian fungsi produksi Cobb-Douglass dapat dibentuk kedalam
bentuk linier
2. Hasil pendugaan fungsi produksi Cobb-Douglass akan menghasilkan
koefisien regresi sekaligus menunjukan besaran elastisitas
4. Merupakan pendugaan terhadap keadaan skala usaha dari proses produksi
yang berlangsung
5. Bentuk linier dari fungsi Cobb-Douglass ditransformasikan dalam bentuk
log dalam bentuk tersebut variasi data menjadi sangat kecil, hal ini
dilakukan untuk mengurangi terjadinya heterokedastisitas
UNIVERSITAS MEDAN AREA
32
Y1 = a0 + X1b1 + X2
b2 + X3b3 + X4
b4 + e
Dimana :
Y1 = Produksi (Kg/mt)
a0 = Konstanta
X1 = Luas Lahan (Ha)
X2 = Pupuk (Kg/mt)
X3 = Pestisida (L/mt)
X4 = Tenaga Kerja (Orang)
Dalam memudahkan pendugaan terhadap persamaan diatas, maka
persamaan diatas dirubah menjadi bentuk persamaan fungsi produksi cobb-
douglas, sehingga manjadi:
Log Y1 = log a0 + b1 log x1 + b2 log x2 + b3 log x3 + b4 log x4 + e
1. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang
bersangkutan berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat
dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Data dikatakan
berdistribusi normal jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) ≥ 0,05 maka data
terdistribusi dengan normal, jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) < 0,05 maka
distribusi data tidak normal (Ali Muhson, 2012).
2. Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas
dan variabel terikat mempunyai hubungan linier atau tidak. Untuk
mengetahui hal ini digunakan uji F pada taraf signifikansi 5%. Jika nilai
UNIVERSITAS MEDAN AREA
33
Sig F < 0,05 maka hubungannya tidak linier, sedangkan jika nilai Sig F ≥
0,05 maka hubungannya bersifat linier (Ali Muhson, 2012).
3. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel
bebas saling berkorelasi maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel bebas yang ilai korelasi antar variabel bebas
sama dengan nol. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan
lawannya VIF (Varians Inflation Factor). Jika nilai VIF adalah ≥ 0,01 atau
jika nilai variance inflation factor (VIF) ≤ 10 (Ali Muhson, 2011).
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Penelitian ini untuk menguji ada tidaknya
heteroskedastisitas menggunakan uji Spearman’s rho. Jika nilai
signifikansi < 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas, jika sebaliknya nilai
signifikansi > 0,05 maka terjadi homoskedastisitas (Ali Muhson, 2012).
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dalam penelitian ini menggunakan hipotesis asosiatif untuk
hubungan atau sumbangan variabel modal kerja, tenaga, kerja, dan luas lahan
UNIVERSITAS MEDAN AREA
34
terhadap pendapatan petani jagung di Desa Seantis Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang.
1. Uji F
Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
secara signifikan terhadap variabel dependen. Dimana F hitung < F tabel,
maka H0 diterima atau variabel independen secara bersama-sama tidak
memiliki pengaruh terhadap variabel dependen (tidak signifikan), dengan
kata lain perubahan yang terjadi pada variabel terikat tidak dapat
dijelaskan oleh perubahan variaabel independen, dimana tingkat
singnifikansi yang digunakan yaitu 5%.
3. Uji t
Uji ini digunakaan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel
independen secara sendiri-sendiri mempunyai pengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen. Dengan kata lain, untuk mengetahui apakah
masing-masing variabel independen dapat menjelaskan perubahan yang
terjadi pada variabel dependen secara nyata. Uji t digunakan untuk
membuat keputusan apakah hipotesis terbukti atau tidak, dimana tingkat
signifikansi yang digunakan yaitu 5%.
3. Koefisien Determinasi (R2)
Analisis ini digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen. Koefisien ini menunjukkan
seberapa besar persentase variabel mampu menjelaskan variabel dependen.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
35
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Jagung
Untuk menganalisis Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani
jagung menggunakan regresi linear berganda dengan rumus :
Y2 = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Dimana :
Y2 = Pendapatan (Rp/Mt)
b0 = Konstanta
X1 = Biaya Benih (Rp/Mt)
X2 = Biaya Pupuk (Rp/Mt)
X3 = Biaya Pestisida (Rp/Mt)
X4 = Biaya tenaga kerja (Rp/Mt)
1. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang
bersangkutan berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat
dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Data dikatakan
berdistribusi normal jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) ≥ 0,05 maka data
terdistribusi dengan normal, jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) < 0,05 maka
distribusi data tidak normal (Ali Muhson,
2012).
2. Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas
dan variabel terikat mempunyai hubungan linier atau tidak. Untuk
mengetahui hal ini digunakan uji F pada taraf signifikansi 5%. Jika nilai
UNIVERSITAS MEDAN AREA
36
Sig F < 0,05 maka hubungannya tidak linier, sedangkan jika nilai Sig F ≥
0,05 maka hubungannya bersifat linier (Ali Muhson, 2012).
3. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel
bebas saling berkorelasi maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel bebas yang ilai korelasi antar variabel bebas
sama dengan nol. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan
lawannya VIF (Varians Inflation Factor). Jika nilai VIF adalah ≥ 0,01 atau
jika nilai variance inflation factor (VIF) ≤ 10 (Ali Muhson, 2011).
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Penelitian ini untuk menguji ada tidaknya
heteroskedastisitas menggunakan uji Spearman’s rho. Jika nilai
signifikansi < 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas, jika sebaliknya nilai
signifikansi > 0,05 maka terjadi homoskedastisitas (Ali Muhson, 2012).
1. Uji Hipotesis
Uji hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dalam penelitian ini menggunakan hipotesis asosiatif untuk
hubungan atau sumbangan variabel modal kerja, tenaga, kerja, dan luas lahan
UNIVERSITAS MEDAN AREA
37
terhadap pendapatan petani jagung di Desa Seantis Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang.
1. Uji F
Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara
signifikan terhadap variabel dependen. Dimana F hitung < F tabel, maka
H0 diterima atau variabel independen secara bersama-sama tidak memiliki
pengaruh terhadap variabel dependen (tidak signifikan), dengan kata lain
perubahan yang terjadi pada variabel terikat tidak dapat dijelaskan oleh
perubahan variaabel independen, dimana tingkat singnifikansi yang
digunakan yaitu 5%.
2. Uji t
Uji ini digunakaan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel
independen secara sendiri-sendiri mempunyai pengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen. Dengan kata lain, untuk mengetahui apakah
masing-masing variabel independen dapat menjelaskan perubahan yang
terjadi pada variabel dependen secara nyata. Uji t digunakan untuk
membuat keputusan apakah hipotesis terbukti atau tidak, dimana tingkat
signifikansi yang digunakan yaitu 5%
2. Koefisien Determinasi (R2)
Analisis ini digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen. Koefisien ini menunjukkan
seberapa besar persentase variabel mampu menjelaskan variabel dependen.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
38
3.5 Defenisi Operasional Variabel
Bedasarkan defenisi dan barasan oprasional variabel yang di gunakan
dalam penelitian ini yaitu :
1. Produksi jagung adalah hasil produksi jagung di desa saentis yang dicapai
pada waktu panen, diukur dalam satuan kilogram (Kg/Mt).
2. Pendapatan petani jagung adalah jumlah yang diterima petani jagung
dikurangi biaya yang dikeluarkan dalam setiap kegiatan produksi yang
diukur dengan rupiah (Rp/Mt).
3. Luas lahan adalah areal/tempat yang di gunakan untuk melakukan
usahatani di atas sebidang tanah (ha).
4. Pestisida adalah racun yang mengandung zatzat aktif sebagai pembasmi
hama dan penyakit pada tanaman (L/Mt).
5. Pupuk adalah material yang di tambahkan pada media tanam atau tanaman
untuk mencukupi kebutuhan hara yang di perlukan tanaman sehingga
memperoduksi dengan baik (Kg/Mt).
6. Tenaga kerja adalah banyaknya tenaga kerja yang digunakan dalam satu
musim tanam yang diukur dengan jumlah jiwa (HOK).
7. Biaya benih adalah biaya benih yang harus dikeluarkan petani jagung
untuk kebutuhan produksinya dalam satu musim tanam (Rp/Mt).
8. Biaya pupuk adalah biaya pupuk yang harus dikeluarkan petani jagung
untuk kebutuhan produksinya dalam satu musim tanam (Rp/Mt).
9. Biaya Herbisida adalah biaya herbisida yang harus dikeluarkan petani
jagung untuk kebutuhan produksinya dalam satu musim tanam (Rp/Mt).
UNIVERSITAS MEDAN AREA
39
10. Biaya tenaga kerja adalah biaya tenaga kerja yang di keluarkan petani
jagung pada dalam proses produksi dalam satu musim tanam (Rp/Mt).
UNIVERSITAS MEDAN AREA
40
BAB IV
GAMBARAN UMUM PENELITIAN
4.1 Keadaan Geografis
Desa Saentis merupakan salah satu desa dari kecamatan Percut Sei Tuan
kabupaten Deli Serdang. Luas wilayah desa Saentis sekitar 24.00 Km². Desa
saentis merupakan desa terbesar dari beberapa desa lainnya yang terdapat pada
kecamatan percut sei tuan dengan jumlah dusun sebanyak 20 dusun dengan RT 63
dan RW 31. Jumlah penduduk pada desa saentis sebanyak 18.759 jiwa dengan
kepadatan 15.00 jiwa/Km2. Batas wilayah desa saentis di sebelah barat berbatasan
dengan desa, sebelah timur berbatasan dengan dengan desa, sebelah utara
berbatasan dengan desa, dan sebelah selatan berbatasan dengan desa.
Luas wilayah desa saentis dapat dirincikan menurut luas/kelurahan,
Jumlah penduduk, kepadatan, dusun, RT, RW dapat dilihat pada tabel 6. berikut
ini:
Tabel 6. Desa saentis luas wilayah, jumlah penduduk, kepadatan, dusun, RT, dan RW.
Desa Saentis, Kec. Percut Sei Tuan
Luas Wilayah (Km2) 24.000 Km2
Jumlah Penduduk (jiwa) 18.759 jiwa
Kepadatan (jiwa/Km2) 782 jiwa/Km2
Dusun 20
RT 63
RW 31
Sumber: Data primer yang diolah 2018
Berdasarkan tabel 6. Diatas dapat diketahui gambaran geografis dari
wilayah desa saentis kecamatan percut sei tuan tersebut. Berdasarkan data tersebut
penduduk desa saentis sebanyak 18.759 jiwa, yaitu laki-laki sebanyak 9.550 jiwa
UNIVERSITAS MEDAN AREA
41
dan perempuan sebanyak 9.209 jiwa dengan rasio jenis kelamin 104. Untuk
jumlah rumah tangga yang terdapat pada desa saentis sebanyak 4.543 dengan
jumlah rata-rata anggota rumah tangga sebanyak 4,13. Jumlah penduduk desa
saentis dapat dilihat pada tabel 7. berikut:
Tabel 7. Jumlah penduduk desa saentis menurut jenis kelamin, rumah tangga, dan jumlah rata-rata anggota rumah tangga 2018.
Desa Saentis, Kec. Percut Sei Tuan
Laki-Laki 9.550 jiwa
Perempuan 9.209 jiwa
Total 18.759 jiwa
Rasio Jenis Kelamin 104
Rumah Tangga 4.543
Jumlah Rata- Rata Rumah Tangga 4,13
Sumber: Data Primer yang diolah 2018
Berdasarkan tabel 7. Tersebut diperoleh bahwa jenis kelamin laki-laki
lebih banyak dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan dengan jumlah
rumah tangga sebesar 4.543 dengan jumlah rasio rata-rata rumah tangga sebesar
4,13.
4.2 Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil dari kuesioner penelitian yang diperoleh diketahui
karakteristik responden pada penelitian ini sebagai berikut:
4.2.1 Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel
8. Berikut:
UNIVERSITAS MEDAN AREA
42
Tabel 8. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
1. Pria 28 84,8%
2. Wanita 5 15,2%
Jumlah 33 100%
Sumber: data primer diolah 2018
Berdasarkan tabel 8. Tersebut diperoleh bahwa mayoritas responden pada
penelitian ini yaitu pria dengan persentase sebesar 84,8% sedangkan wanita
diperoleh dengan persentase sebesar 15,2%.
Untuk lebih jelas berikut gambar 4. Menunjukkan karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut:
Gambar 4. Jenis kelamin responden
4.2.2 Umur Responden
Karakteristik responden berdasarkan umur responden dapat dilihat pada
tabel 9. Berikut ini:
84,8%
15,2%
pria
wanita
UNIVERSITAS MEDAN AREA
43
Tabel 9. Karakteristik responden berdasarkan umur responden Umur Jumlah Persentase (%)
< 40 tahun 3 9,1%
40 - 50 tahun 21 63,6%
>50 tahun 9 27,3%
Jumlah 33 100%
Sumber: data primer yang diolah 2018
Berdasarkan tabel 9. Diperoleh bahwa responden terbanyak pada
penelitian ini yaitu responden pada umur 40-50 tahun dengan persentase sebesar
63,6%, umur >50 tahun diperoleh persentase sebesar 27.3% dan umur <40 tahun
diperoleh persentase sebesar 9.1%.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 5. Pada karakteristik
responden berdasarkan umur sebagai berikut:
Gambar 5. Umur responden
4.2.3 Pendidikan Responden
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan reponden dapat dilihar
pada tabel 10. Berikut ini:
9%
64%
27%
<40
40-50
>50
UNIVERSITAS MEDAN AREA
44
Tabel 10. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Pendidikan Jumlah Persentase (%)
Tidak Sekolah 1 3,03%
SD 12 36,37%
SMP 18 54,54%
SMA 2 6,06%
Jumlah 33 100%
Sumber : data primer yang diolah 2018
Berdasarkan tabel 10. Tersebut diperoleh pendidikan responden terbanyak
pada pendidikan SMP dengan persentase sebanyak 54,54%. Responden pada
pendidikan SD diperoleh dengan persentase sebesar 36,37%. Responden pada
pendidikan SMA diperoleh persentase sebesar 6,06% dan responden yang tidak
sekolah diperoleh persentase sebesar 3,03%.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 6. Pada karakteristik
responden berdasarkan pendidikan responden sebagai berikut:
Gambar 6. Pendidikan Responden
3,03%
36,37%
54,54%
6,06%
tidak sekolah
SD
SMP
SMA
UNIVERSITAS MEDAN AREA
45
4.2.4 Lama berusaha
Karakteristik responden berdasarkan lama berusaha dapat dilihat pada
tabel 11. Berikut ini:
Tabel 11. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Berusaha
Lama Berusaha Jumlah Persentase (%)
<5 tahun 8 Petani 24,24%
5-10 tahun 22 Petani 66,67%
>10 tahun 3 Petani 9,09%
Jumlah 33 Petani 100%
Sumber: Data Yang Diperoleh 2018
Berdasarkan tabel 11. Diatas diperoleh responden yang lama berusaha
berkisar pada 5-10 tahun dengan persentase sebesar 66,67%. Pada <5 tahun
diperoleh persentase sebesar 24,24%. Dan >5 tahun diperoleh persentase sebesar
9,09%.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 7. Pada karakteristik
responden berdasarkan lama berusaha sebagai berikut:
Gambar 7. lama berusaha
24%
67%
9%
<5 tahun
5-10tahun
UNIVERSITAS MEDAN AREA
46
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Deskripsi Penelitian
Untuk mendeskripsikan dan menguji pengaruh antara variabel bebas dan
variabel terikat, maka bagian ini akan disajikan deskripsi data masing-masing
variabel berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan. Deskripsi data yang akan
disajikan adalah mean (N), median (Me), modus (Mo), tabel frekuensi distribusi.
Berikut ini hasil pengolahan data yang telah dilakukan:
5.2.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Jagung
1. Luas lahan (X1)
Luas lahan merupakan luas areal yang akan ditanami jagung. Mengenai
luas lahan yang diolah setiap petani jagung yang ada di Desa Saentis Kecamatan
Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, maka dapat dilihat pada tabel 12.
Berikut ini:
Tabel 12. Distribusi Frekuensi Variabel Luas Lahan No Kelas Interval Frekuensi Peresentasi (%)
1 0,2-0,24 Ha 7 Petani 21,2 %
2 0,28-0,32 Ha 16 Petani 48,5 %
3 0,36-0,4 Ha 10 Petani 30,3 %
Jumlah 33 Petani 100%
Sumber: Data Primer diolah (2018)
Berdasarkan tabel 12. diatas dapat dilihat bahwa distribusi responden
menurut luas lahan tertinggi dari total kedua desa berada pada interval 0,28-0,32
ha dengan jumlah responden sebanyak 16 petani atau 48,2%. Sedangkan untuk
distribusi responden menurut luas lahan terendah berada pada interval 0,2-0,24 ha
dengan jumlah responden sebanyak 7 petani atau 21,2%.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
47
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 8. Pada karakteristik
responden berdasarkan variabel luas lahan sebagai berikut:
Gambar 8. Deskripsi Penelitian luas lahan
2. Pupuk (X2)
Pupuk merupakan material yang di tambahkan pada media tanam atau
tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang di perlukan tanaman sehingga
memperoduksi dengan baik (Kg/Mt). Distribusi jumlah penggunaan pupuk yang
digunakan oleh petani jagung yang ada di Desa Saentis Kecamatan Percut Sei
Tuan, Kabupaten Deli Serdang, maka dapat dilihat pada tabel 14. Berikut:
Tabel 13. Distribusi Frekuensi Variabel Pupuk No Kelas Interval Frekuensi Peresentasi (%)
1 100-150 kg 10 Petani 27,3%
2 200-250 kg 12 Petani 36,4%
3 300-350 kg 11 Petani 33,4%
Jumlah 33 Petani 100%
Sumber: Data Primer diolah (2018)
Berdasarkan tabel 13. diatas dapat dilihat bahwa distribusi responden
menurut penggunaan pupuk tertinggi berada pada interval 200-250 kg dengan
21%
49%
30%
0,2-0,24 Ha
0,28-0,32 Ha
0,36-0,4 Ha
UNIVERSITAS MEDAN AREA
48
jumlah responden sebanyak 12 orang atau 36,4%. Sedangkan untuk distribusi
responden menurut benih terendah berada pada interval 100-150 kg, dengan
jumlah responden sebanyak 10 orang atau 33,4%.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 9. Pada karakteristik
responden berdasarkan variabel Pupuk sebagai berikut:
Gambar 9. Deskripsi Penelitian Pupuk
3. Pestisida (X3)
Pestisida merupakan racun yang mengandung zatzat aktif sebagai
pembasmi hama dan penyakit pada tanaman (L/Mt). Distribusi jumlah
penggunaan pestisida yang digunakan oleh petani jagung yang ada di Desa
Saentis Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, maka dapat dilihat
pada tabel 15. Berikut ini :
28%
38%
34%
100-150 kg
200-250 kg
300-350 kg
UNIVERSITAS MEDAN AREA
49
Tabel 14. Distribusi Frekuensi Variabel Pestisida No Kelas Interval Frekuensi Peresentasi (%)
1 <1 liter 12 Petani 36,4%
2 1-2 liter 20 Petani 60,6%
3 >2 liter 1 Petani 3,0%
Jumlah 33 Petani 100%
Sumber: data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 14. dapat dilihat bahwa distribusi responden menurut
pestisida tertinggi berada pada interval 1-2 liter dengan jumlah responden
sebanyak 20 orang atau 60,6%. Sedangkan untuk distribusi responden menurut
pestisida terendah berada pada interval <1 liter (tidak menggunakan pestisida),
dengan jumlah responden sebanyak 12 orang atau 36,4%.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 10. Pada karakteristik
responden berdasarkan variabel pestisida sebagai berikut:
Gambar 10. Deskripsi Penelitian Pestisida
4. Tenaga kerja (X4)
Tenaga kerja adalah banyaknya tenaga kerja yang digunakan dalam satu
musim tanam yang diukur dengan jumlah jiwa (orang). Distribusi jumlah
36%
61%
3%
<1 liter
1-2 liter
>2 liter
UNIVERSITAS MEDAN AREA
50
penggunaan tenaga kerja yang digunakan oleh petani jagung yang ada di Desa
Saentis Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, maka dapat dilihat
pada tabel 15. Berikut :
Tabel 15. Distribusi Frekuensi Variabel Tenaga Kerja No Kelas Interval Frekuensi Peresentasi (%)
1 1-3 Petani 9 Petani 27,2%
2 4-6 Petani 7 Petani 21,2%
3 7-9 Petani 17 Petani 51,5%
Jumlah 33 Petani 100%
Sumber: data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 15. dapat dilihat bahwa distribusi responden menurut
penggunaan tenaga kerja tertinggi berada pada interval 7-9 orang dengan jumlah
responden sebanyak 17 orang atau 51,5%. Sedangkan untuk distribusi responden
menurut penggunan tenaga kerja terendah berada pada interval 4-6 orang dengan
jumlah responden sebanyak 7 orang atau 21,2%.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 11. Pada karakteristik
responden berdasarkan variabel tenaga kerja sebagai berikut:
Gambar 11. Deskripsi Penelitian Tenaga Kerja
27%
21%
52%
1-3 Petani
4-6 Petani
7-9 Petani
UNIVERSITAS MEDAN AREA
51
5. Produksi jagung (Y1)
Produksi jagung adalah hasil produksi jagung di desa saentis yang dicapai
pada waktu panen, diukur dalam satuan kilogram (Kg/Mt). Distribusi jumlah
produksi yang dihasilkan oleh petani jagung yang ada di Desa Saentis Kecamatan
Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, maka dapat dilihat pada tabel 16.
Berikut :
Tabel 16. Distribusi Frekuensi Variabel Produksi Jagung No Kelas Interval Frekuensi Peresentasi (%)
1 1.350-1.966 Kg 6 Petani 18,1%
2 1.967-2.583 Kg 13 Petani 39,3%
3 2.584-3.200 Kg 14 Petani 42,4%
Jumlah 33 Petani 100%
Sumber: data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 16. dapat dilihat bahwa distribusi responden menurut
produksi tertinggi berada pada interval 2.584-3.200 kg dengan jumlah responden
sebanyak 14 orang atau 42,4%. Sedangkan untuk distribusi responden menurut
produksi terendah berada pada interval 1.350-1.966 kg dengan jumlah responden
sebanyak 6 orang atau 18,1%.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 12. Pada karakteristik
responden berdasarkan variabel produksi jagung sebagai berikut:
UNIVERSITAS MEDAN AREA
52
Gambar 12. Deskripsi Penelitian Produksi Jagung
5.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruri Pendapatan Petani Jagung
1. Biaya benih (X1)
Biaya benih adalah biaya benih yang harus dikeluarkan petani jagung
untuk kebutuhan produksinya dalam satu musim tanam (Rp/Mt). Distribusi
jumlah biaya benih yang di keluarkan oleh petani jagung yang ada di Desa Saentis
Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, maka dapat dilihat pada
tabel 17. Berikut :
Tabel 17. Distribusi Frekuensi Variabel Biaya Benih No Kelas Interval Frekuensi Peresentasi (%)
1 Rp.280.000-385.000 14 Petani 42,4%
2 Rp.386.000-491.000 11 Petani 33,3%
3 Rp.492.000-595.000 8 Petani 24,3%
Jumlah 33 Petani 100%
Sumber: data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 17. dapat dilihat bahwa distribusi responden menurut
penggunaan biaya benih tertinggi berada pada interval Rp.280.000-385.000
dengan jumlah responden sebanyak 14 orang atau 42,4%. Sedangkan untuk
18%
39%
43% 1.350-1.966 kg
1.967-2.583 kg
2.584-3.200 kg
UNIVERSITAS MEDAN AREA
53
distribusi responden menurut penggunan biaya benih terendah berada pada
interval Rp.492.000-595.000 dengan jumlah responden sebanyak 8 orang atau
24,3%.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 13. Pada karakteristik
responden berdasarkan biaya benih sebagai berikut:
Gambar 13. Deskripsi Penelitian Biaya Benih
2. Biaya Pupuk (X2)
Biaya pupuk adalah biaya pupuk yang harus dikeluarkan petani jagung
untuk kebutuhan produksinya dalam satu musim tanam (Rp/Mt). Distribusi
jumlah biaya pupuk yang di keluarkan oleh petani jagung yang ada di Desa
Saentis Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, maka dapat dilihat
pada tabel 18. Berikut ini:
43%
33%
24%
Rp.280.000-385.000
Rp.386.000-491.000
Rp.492.000-595.000
UNIVERSITAS MEDAN AREA
54
Tabel 18. Distribusi Frekuensi Variabel Biaya Pupuk No Kelas Interval Frekuensi Peresentasi (%)
1 Rp.290.000-560.000 12 Petani 36,4
2 Rp.561.000-831.000 4 Petani 12,1
3 Rp.832.000-1.100.000 17 Petani 51,5
Jumlah 33 Petani 100%
Sumber: data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 18. dapat dilihat bahwa distribusi responden menurut
penggunaan biaya pupuk tertinggi berada pada interval Rp. 832.000-1.100.000
dengan jumlah responden sebanyak 17 orang atau 51,5%. Sedangkan untuk
distribusi responden menurut penggunan biaya pupuk terendah berada pada
interval Rp. 561.000-831.000 dengan jumlah responden sebanyak 4 orang atau
12,1%.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 14. Pada karakteristik
responden berdasarkan biaya pupuk sebagai berikut:
Gambar 14. Deskripsi Penelitian Biaya Pupuk
36%
12%
52%
Rp.290.000-560.000
Rp.561.000-831.000
Rp.832.000-1.100.000
UNIVERSITAS MEDAN AREA
55
3. Biaya pestisida (X3)
Biaya Herbisida adalah biaya herbisida yang harus dikeluarkan petani
jagung untuk kebutuhan produksinya dalam satu musim tanam (Rp/Mt).
Distribusi jumlah biaya pestisida yang di keluarkan oleh petani jagung yang ada di
Desa Saentis Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, maka dapat
dilihat pada tabel 19. Berikut ini:
Tabel 19. Distribusi Frekuensi Variabel biaya pestisida No Kelas Interval Frekuensi Peresentasi (%)
1 Rp.0-41.600 15 Petani 45,4%
2 Rp.41.700-83.300 15 Petani 45,4%
3 Rp.83.400-125.000 2 Petani 6,1%
Jumlah 33 Petani 100%
Sumber: data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 19. dapat dilihat bahwa distribusi responden menurut
penggunaan biaya pestisida tertinggi berada pada interval Rp.41.700-83.300
dengan jumlah responden sebanyak 15 orang atau 45,4%. Sedangkan untuk
distribusi responden menurut penggunan biaya pupuk terendah berada pada
interval Rp.83.400-125.000 dengan jumlah responden sebanyak 2 orang atau
6,1%.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 15. Pada karakteristik
responden berdasarkan biaya pestisida sebagai berikut:
UNIVERSITAS MEDAN AREA
56
Gambar 15. Deskripsi Penelitian Biaya Pestisida
4. Biaya tenaga kerja (X4)
Biaya tenaga kerja adalah biaya tenaga kerja yang di keluarkan petani
jagung pada dalam proses produksi dalam satu musim tanam (Rp/Mt). Distribusi
jumlah biaya tenga kerja yang di keluarkan oleh petani jagung yang ada di Desa
Saentis Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, maka dapat dilihat
pada tabel 20. Berikut ini:
Tabel 20. Distribusi Frekuensi Variabel Biaya Tenaga Kerja No Kelas Interval Frekuensi Peresentasi (%)
1 Rp.250.000-886.000 4 Petani 12,1%
2 Rp.887.000-1.523.000 14 Petani 42,4%
3 Rp.1.524.000-2.160.000 15 Petani 45,5%
Jumlah 33 Petani 100%
Sumber: data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 20. dapat dilihat bahwa distribusi responden menurut
penggunaan biaya pestisida tertinggi berada pada interval Rp.1.524.000-2.160.000
dengan jumlah responden sebanyak 15 orang atau 45,4%. Sedangkan untuk
distribusi responden menurut penggunan biaya pupuk terendah berada pada
47%
47%
6%
Rp.0-41.600
Rp.41.700-83.300
Rp.83.400-125.000
UNIVERSITAS MEDAN AREA
57
interval Rp.250.000-886.000 dengan jumlah responden sebanyak 4 orang atau
12,1%.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 16. Pada karakteristik
responden berdasarkan biaya tenaga kerja sebagai berikut:
Gambar 16. Deskripsi Penelitian Biaya Tenaga Kerja 5. Pendapatan petani jagung (Y2)
Pendapatan petani jagung adalah jumlah yang diterima petani jagung
dikurangi biaya yang dikeluarkan dalam setiap kegiatan produksi yang diukur
dengan rupiah (Rp/Mt). Distribusi jumlah pendapatan yang diperoleh oleh petani
jagung yang ada di Desa Saentis Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli
Serdang, maka dapat dilihat pada tabel 21. Berikut ini:
Tabel 21. Distribusi Frekuensi Variabel Pendapatan Petani No Kelas Interval Frekuensi Peresentasi (%)
1 RP.1.750.000-3.086.000 4 Petani 12,1%
2 Rp.3.087.000-4.423.000 12 Petani 36,4%
3 Rp.4.424.000-5.760.000 17 Petani 51,5%
Jumlah 33 Petani 100%
Sumber: data primer yang diolah, 2018
12%
42%
46% Rp.250.000-886.000
Rp.887.000-1.523.000
Rp.1.524.000-2.160.000
UNIVERSITAS MEDAN AREA
58
Berdasarkan tabel 21. dapat dilihat bahwa distribusi responden menurut
pendapatan tertinggi berada pada interval Rp.4.424.000-5.760.000 dengan jumlah
responden sebanyak 17 orang atau 51,5%. Sedangkan untuk distribusi responden
menurut pendapatan terendah berada pada interval RP.1.750.000-3.086.000
dengan jumlah responden sebanyak 4 orang atau 12,1%.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 17. Pada karakteristik
responden berdasarkan pendapatan petani jagung sebagai berikut:
Gambar 17. Deskripsi Penelitian Pendapatan petani jagung
5.2 Hasil Analisis Data
5.2.1 Uji Asumsi Klasik Produksi jagung
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang bersangkutan
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan dengan
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Data dikatakan berdistribusi normal jika
nilai Asymp. Sig (2 tailed) ≥ 0,05 maka data terdistribusi dengan normal, jika nilai
12%
36%
52%
RP.1.750.000-3.086.000
Rp.3.087.000-4.423.000
Rp.4.424.000-5.760.000
UNIVERSITAS MEDAN AREA
59
Asymp. Sig (2-tailed) < 0,05 maka distribusi data tidak normal. Berikut ini
disajikan hasil dari pengujian normalitas sebagai berikut:
Tabel 22. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 33
Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation
.01638760
Most Extreme Differences
Absolute .104 Positive .061 Negative -.104
Kolmogorov-Smirnov Z .599 Asymp. Sig. (2-tailed) .865 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel 22. diatas, nilai dari Asymp. Sig (2-tailed) tidak ada
yang menunjukkan nilai kurang dari 0.05 yang berarti bahwa data tersebut
berdistribusi normal.
2. Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas dan
variabel terikat mempunyai hubungan linier atau tidak. Untuk mengetahui hal ini
digunakan uji F pada taraf signifikansi 5%. Jika nilai Sig F < 0,05 maka
hubungannya tidak linier, sedangkan jika nilai Sig F ≥ 0,05 maka hubungannya
bersifat linier. Berikut disajikan hasil dari pengujian linieritas sebagai berikut:
UNIVERSITAS MEDAN AREA
60
Tabel 23. Hasil Uji Linieritas Variabel Sig. Keterangan
Luas lahan 0,516 Linier
Pupuk 0,062 Linier
Pestisida 0,330 Linier
Tenaga Kerja 0,274 Linier
Sumber : Data primer yang diolah, 2018.
Dari tabel 23. Diatas menunjukan bahwa variabel luas lahan, pupuk,
pestisida dan tenaga kerja terhadap produksi jagung memiliki nilai Signifikan ≥
0,05, maka hubungan antara variabel tersebut linier. Dapat disimpulkan hubungan
variabel bebas terhadap variabel terikat hubungannya linier.
3. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas
saling berkorelasi maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah
variabel bebas yang nilai korelasi antar variabel bebas sama dengan nol.
Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya VIF (Varians
Inflation Factor), jika nilai VIF adalah ≥ 0,01 atau jika nilai variance inflation
factor (VIF) ≤ 10. Berikut disajikan hasil dari pengujian multikolinieritas sebagai
berikut:
UNIVERSITAS MEDAN AREA
61
Tabel 24. Hasil Uji Multikolinieritas Variabel VIF Kesimpulan
Luas lahan 9.247 Tidak Terjadi multikolinieritas
Pupuk 5.390 Tidak Terjadi multikolinieritas
Pestisida 1.140 Tidak Terjadi multikolinieritas
Tenaga Kerja 5.619 Tidak Terjadi multikolinieritas
Sumber : Data primer yang diolah, 2018.
Berdasarkan tabel 24. diatas menunjukkan bahwa variabel luas lahan,
pupuk, pestisida dan tenaga kerja tidak terjadi multikolinieritas dengan nilai VIF <
10. Dapat disimpulkan bahwa antara variabel bebas tidak saling mempengaruhi
atau tidak terjadi multikolinieritas.
4. Uji Heteroskedastitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Penelitian ini untuk menguji ada tidaknya
heteroskedastisitas menggunakan uji Spearman’s rho. Jika nilai signifikansi <
0,05 maka terjadi heteroskedastisitas, jika sebaliknya nilai signifikansi > 0,05
maka terjadi homoskedastisitas. Berikut ini disajikan hasil dari pengujian
heteroskedastisitas sebagai berikut:
Tabel 25. Hasil Uji Heteroskedastitas Variabel Sig. Keterangan
Luas lahan 0,532 Terjadi Homoskedastisitas
Pupuk 0,982 Terjadi Homoskedastisitas
Pestisida 0,302 Terjadi Homoskedastisitas
Tenaga Kerja 0,212 Terjadi Homoskedastisitas
Sumber: Data primer yang diolah, 2018.
Berdasarkan tabel 25. diatas dapat diketahui bahwa variabel luas lahan,
pupuk, pestisida dan tenaga kerja terhadap produksi jagung memiliki nilai
UNIVERSITAS MEDAN AREA
62
Signifikan > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut memenuhi
syarat tidak terjadi heteroskedastisitas.
5.2.2 Pengujian Hipotesis Produksi Jagung
Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan alat bantu SPSS 20,
hasil yang diperoleh untuk regresi linier berganda dari Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi produksi dapat dilihat pada Tabel 26. Berikut ini :
Tabel 26. Hasil Pengujian Produksi Jagung Variabel B T-Hitung Signifikan
Konstanta 3,953 28,534 0,000 X1= Luas Lahan 1,156E-009 11,379 0,000 X2= Pupuk -0,003 -0,080 0,937 X3= Pestisida 0,015 0,564 0,577 X4= Tenaga Kerja 0,009 0,381 0,706 R-Square = 0,385 F-hitung = 313,982 0,000 F-tabel = 2,70 T-tabel = 2,048
Sumber: Data Primer diolah (2018)
Berdasarkan Tabel 27. Dari hasil analisis cobb-douglas maka adapun
persamaan adalah sebagai berikut :
Y1 = 8974,29 + 1,00X1 + 0,99X2 + 1,04X3 + 1,02X4 + e
Keterangan :
Y1 = Produksi (Kg/mt)
a0 = Konstanta
X1 = Luas Lahan (Ha)
X2 = Pupuk (Kg/mt)
X3 = Pestisida (L/mt)
X4 = Tenaga Kerja (Orang)
UNIVERSITAS MEDAN AREA
63
Dari Tebel 27. diperoleh hasil R2 sebesar 0,895 yang artinya 8,95% variasi
variabel produksi jagung (Y1) telah dijelaskan oleh variabel luas lahan (X1),
pupuk (X2), pestisida (X3) dan tenaga kerja (X4). Sedangkan sisanya sebesar
10,5% diduga dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini. Persamaan
regresi faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jagung adalah sebagai berikut :
1. Uji F (Uji Serempak)
Dari hasil analisis regresi linier berganda menunjukan bahwa nilai F
hitung sebesar 313,982 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Dengan demikian
sig. F 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel independen
secara bersama- sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen (produksi jagung).
2. Uji t (Uji Parsial)
Hasil uji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial
dengan menggunakan uji t dapat dilihat pada tablel 1. Untuk menguji apakah
variabel bebas secara parsial berpengaruh atau tidak terhadap variabel terikat,
maka dilakukan uji t, jika t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak, sedangkan jika t-
hitung < t-tabel, maka H0 diterima. Jika tingkat signifikansi < 0.05, maka H0
ditolak dan tingkat signifikansi > 0.05, maka H0 diterima Interpretasi setiap
variabel bebas pada model dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Luas lahan (X1)
Luas lahan memiliki pengaruh yang positif terhadap produksi jagung
dengan koefisien sebesar 1,00. Hal ini berarti bahwa kenaikan luas lahan
sebesar 1 rante, maka akan akan meningkatkan produksi jagung sebesar
1,00 kg.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
64
Secara varsial variabel luas lahan tidak memiliki pengaruh terhadap
produksi jagung dengan taraf kepercayaan 95%. Di mana t hitung > t tabel
(11,379 > 2,048) dan tingkat signifikan 0,000 < 0,05.
2. Pupuk (X2)
Benih memiliki pengaruh yang positif terhadap dengan koefisien
sebesar 0,99. Hal ini berarti bahwa semangkin banyak penggunaan pupuk
sebesar 1 kg maka akan meningkatkan produksi jagung sebesar 0,99 kg.
Secara varsial variabel benih memiliki pengaruh terhadap produksi
jagung dengan taraf kepercayaan 95%. Di mana t hitung > t tabel (-0,080 <
2,048) dan tingkat signifikan 0,937 > 0,05.
3. Pestisida (X3)
Pestisida memiliki pengaruh yang positif terhadap produksi jagung
dengan koefisien sebesar 1,04. Hal ini berarti bahwa penambahan pestisida
1 liter, maka akan menaikkan produksi jagung sebesar 1,04 kg.
Secara parsial variabel pestisida memiliki pengaruh terhadap produksi
jagung dengan taraf kepercayaan 95%. Di mana t hitung > t tabel (0,564 <
2,048) dan tingkat signifikan 0,577 > 0,05.
4. Tenaga kerja (X5)
Tenaga kerja memiliki pengaruh yang positif terhadap produksi
jagung dengan koefisien sebesar 0,009. Hal ini berarti bahwa penambahan
tenaga kerja 1 orang, maka akan menaikkan produksi jagung sebesar 0,009
kg.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
65
Secara parsial variabel tenaga kerja memiliki pengaruh terhadap
produksi jagung dengan taraf kepercayaan 95%. Di mana t hitung > t tabel
(0,381 < 2,048) dan tingkat signifikan 0,706 > 0,05.
5.2.3 Uji Asumsi Klasik Pendapatan Petani jagung
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang bersangkutan
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan dengan
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Data dikatakan berdistribusi normal jika
nilai Asymp. Sig (2 tailed) ≥ 0,05 maka data terdistribusi dengan normal, jika nilai
Asymp. Sig (2-tailed) < 0,05 maka distribusi data tidak normal. Berikut ini
disajikan hasil dari pengujian normalitas sebagai berikut:
Tabel 27. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 33
Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation
,03594628
Most Extreme Differences
Absolute ,095 Positive ,095 Negative -,086
Kolmogorov-Smirnov Z ,545 Asymp. Sig. (2-tailed) ,928 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel 27. diatas, nilai dari Asymp. Sig (2-tailed) tidak ada
yang menunjukkan nilai kurang dari 0.05 yang berarti bahwa data tersebut
berdistribusi normal.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
66
2. Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas dan
variabel terikat mempunyai hubungan linier atau tidak. Untuk mengetahui hal ini
digunakan uji F pada taraf signifikansi 5%. Jika nilai Sig F < 0,05 maka
hubungannya tidak linier, sedangkan jika nilai Sig F ≥ 0,05 maka hubungannya
bersifat linier. Berikut disajikan hasil dari pengujian linieritas sebagai berikut:
Tabel 28. Hasil Uji Linieritas Variabel Sig. Keterangan
Biaya Benih 0,092 Linier
Biaya Pupuk 0,639 Linier
Biaya Pestisida 0,840 Linier
Biaya Tenaga Kerja 0,057 Linier
Sumber : Data primer yang diolah, 2018.
Dari tabel 28. Diatas menunjukan bahwa variabel luas lahan, benih, pupuk,
pestisida dan tenaga kerja terhadap produksi jagung memiliki nilai Signifikan ≥
0,05, maka hubungan antara variabel tersebut linier. Dapat disimpulkan hubungan
variabel bebas terhadap variabel terikat hubungannya linier.
3. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas
saling berkorelasi maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah
variabel bebas yang nilai korelasi antar variabel bebas sama dengan nol.
Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya VIF (Varians
Inflation Factor), jika nilai VIF adalah ≥ 0,01 atau jika nilai variance inflation
UNIVERSITAS MEDAN AREA
67
factor (VIF) ≤ 10. Berikut disajikan hasil dari pengujian multikolinieritas sebagai
berikut:
Tabel 29. Hasil Uji Multikolinieritas Variabel VIF Kesimpulan
Biaya Benih 7,779 Tidak Terjadi multikolinieritas
Biaya Pupuk 2,800 Tidak Terjadi multikolinieritas
Biaya Pestisida 2,022 Tidak Terjadi multikolinieritas
Biaya Tenaga Kerja 8,830 Tidak Terjadi multikolinieritas
Sumber : Data primer yang diolah, 2018.
Berdasarkan tabel 29. diatas menunjukkan bahwa variabel luas lahan,
pupuk, pestisida dan tenaga kerja tidak terjadi multikolinieritas dengan nilai VIF <
10. Dapat disimpulkan bahwa antara variabel bebas tidak saling mempengaruhi
atau tidak terjadi multikolinieritas.
4. Uji Heteroskedastitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Penelitian ini untuk menguji ada tidaknya
heteroskedastisitas menggunakan uji Spearman’s rho. Jika nilai signifikansi <
0,05 maka terjadi heteroskedastisitas, jika sebaliknya nilai signifikansi > 0,05
maka terjadi homoskedastisitas. Berikut ini disajikan hasil dari pengujian
heteroskedastisitas sebagai berikut:
Tabel 30. Hasil Uji Heteroskedastitas Variabel Sig. Keterangan
Biaya Benih 0,839 Terjadi Homoskedastisitas
Biaya Pupuk 0,247 Terjadi Homoskedastisitas
Biaya Pestisida 0,527 Terjadi Homoskedastisitas
Biaya Tenaga Kerja 0,479 Terjadi Homoskedastisitas
Sumber: Data primer yang diolah, 2018.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
68
Berdasarkan tabel 30. diatas dapat diketahui bahwa variabel luas lahan,
pupuk, pestisida dan tenaga kerja terhadap produksi jagung memiliki nilai
Signifikan > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut memenuhi
syarat tidak terjadi heteroskedastisitas.
5.2.4 Pengujian Hipotesis Penelitian Pada Pendapatan Petani Jagung
Berdasarkan hasil Pengujian dengan menggunakan alat bantu SPSS 20,
hasil yang diperoleh untuk regresi linier berganda dari Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi pendapatan petani jagung dapat dilihat pada Tabel 28. Berikut :
Tabel 31. Hasil Pengujian Pendapatan Petani Jagung Variabel B T-Hitung Signifikan
Konstanta 1266907,806 4,317 0,000 X1= Biaya Benih 3,912 3,276 0,003 X2= Biaya Pupuk 0,310 1,335 0,193 X3= Biaya Pestisida -2,054 -1,502 0,144 X4= Biaya Tenaga Kerja 0,901 4,149 0,000 R-Square = 0,949
F-hitung = 130,469 0,000
F-tabel = 2,70
T-tabel = 2,048
Sumber: Data Primer diolah (2018)
Berdasarkan Tabel 31. hasil analisis regresi linier berganda maka adapun
persamaan sebagai berikut :
Y = 1266907,806X1 + 3,912X2 + 0,310X3 -2,054X4 + e
Dimana :
UNIVERSITAS MEDAN AREA
69
Y2 = Pendapatan (Rp/Mt)
b0 = Konstanta
X1 = Biaya Benih (Rp/Mt)
X2 = Biaya Pupuk (Rp/Mt)
X3 = Biaya Pestisida (Rp/Mt)
X4 = Biaya tenaga kerja (Rp/Mt)
Dari Tebel 31. diperoleh hasil R2 sebesar 0,949 yang artinya 94,9% variasi
variabel pendapatan petani jagung (Y2) dapat dijelaskan oleh variable biaya benih
(X1), biaya pupuk (X2), biaya pestisida (X3) dan biaya tenaga kerja (X4).
Sedangkan sisanya sebesar 5,1% diduga dipengaruhi oleh variabel lain diluar
penelitian ini. Persamaan regresi faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan
petani jagung adalah sebagai berikut:
3. Uji F (Uji Serempak)
Dari hasil analisis regresi linier berganda menunjukan bahwa nilai F
hitung sebesar 130,469 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Dengan demikian
sig. F (0,000) < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel
independen secara bersama- sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen (pendapatan petani jagung).
4. Uji t (Uji Parsial)
Hasil uji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial
dengan menggunakan uji t dapat dilihat pada tablel diatas. Untuk menguji apakah
variabel bebas secara parsial berpengaruh atau tidak terhadap variabel terikat,
maka dilakukan uji t, jika t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak, sedangkan jika t-
hitung < t-tabel, maka H0 diterima. Jika tingkat signifikansi < 0.05, maka H0
UNIVERSITAS MEDAN AREA
70
ditolak dan tingkat signifikansi > 0.05, maka H0 diterima Interpretasi setiap
variabel bebas pada model dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Biaya Benih (X1)
Biaya benih memiliki pengaruh yang positif terhadap pendapatan
dengan koefisien sebesar 3,912. Hal ini berarti bahwa semangkin tinggi
biaya benih sebesar 1 rupiah, maka akan meningkatkan produksi jagung
sebesar 3,912 kg.
Secara varsial variabel biaya benih memiliki pengaruh terhadap
produksi jagung dengan taraf kepercayaan 95%. Di mana t hitung > t tabel
(3,276 > 2,048) dan tingkat signifikan 0,003 < 0,05.
2. Biaya Pupuk (X2)
Biaya pupuk memiliki pengaruh yang positif terhadap pendapatan
jagung dengan koefisien sebesar 0,310. Hal ini berarti bahwa semangkin
tinggi biaya pupuk sebesar 1 rupiah, maka akan meningkatkan pendapatan
petani jagung sebesar 0,310.
Secara parsial variabel biaya pupuk tidak memiliki pengaruh yang
positif terhadap produksi jagung dengan taraf kepercayaan 95%. Di mana t
hitung > t tabel (1,335 > 2,048) dan tingkat signifikan 0,193 > 0,05.
3. Biaya Pestisida (X3)
Biaya Pestisida memiliki pengaruh yang negatif terhadap pendapatan
jagung dengan koefisien sebesar -2,054. Hal ini berarti bahwa semangkin
tinggi biaya pestisida sebesar 1 rupiah, maka akan menurunkan
pendapatan petani jagung sebesar 2,054 kg.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
71
Secara parsial variabel biaya pestisida tidak memiliki pengaruh
terhadap pendapatan petani jagung dengan taraf kepercayaan 95%. Di
mana t hitung > t tabel (-1,502 < 2,048) dan tingkat signifikan 0, 144 >
0,05.
4. Biaya Tenaga kerja (X4)
Biaya Tenaga kerja memiliki pengaruh yang positif terhadap
pendapatan jagung dengan koefisien sebesar 0,901. Hal ini berarti bahwa
semangkin tinggi biaya tenaga kerja sebesar 1 rupiah, maka akan
meningkatkan pendapatan petani jagung sebesar 0,901 kg.
Secara parsial variabel biaya tenaga kerja memiliki pengaruh terhadap
pendapatan petani jagung dengan taraf kepercayaan 95%. Di mana t hitung
> t tabel (4,149 > 2,048) dan tingkat signifikan 0, 000 > 0,05.
5.3 Pembahasan
5.3.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Jagung
1. Luas Lahan (X1)
Luas lahan yang di miliki setiap petani yang bertani jagung cenderung
berbeda-beda, dari data yang didapat bahwa luas lahan yang paling sedikit
seluas 0.2 ha dan luas lahan sebesar 0.5 ha. Diketahui nilai signifikan
untuk pengaruh X1 terhadap Y1 adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai t
hitung 11,379 > t tabel 2,048 sehingga dapat di simpulkan bahwa terdapat
pengaruh X1 terhadap Y1.
Berdasarkan dari hasil yang digunakan yaitu fungsi produksi Cobb-
Douglas yang menjelaskan tentang variabel Luas lahan berpengaruh
signifikan terhadap produksi jagung. Dimana rata-rata luas lahan petani
UNIVERSITAS MEDAN AREA
72
0,2 – 0,5 ha untuk tanaman jagung saja yang tidak di tanami tanaman lain
sehingga efisien. Sesuai hasil penelitian yang telah di lakukan, luas lahan
cukup mempengaruhi hasil produksi di karenakan luas lahan semakin
besar maka jumlah populasi tanaman jagung semakin banyak hal demikian
memungkinkan akan menambah jumlah produksi dan sebaliknya apabila
luas lahan sedikit maka jumlah tanaman jagung pun sengkin sedikit. Hal
demikian sejalan dengan hasil penelitiani Mubyarto (1987), lahan sebagai
salah satu faktor produksi yang mempunyai kontribusi yang cukup besar
terhadap usahatani. Besar kecilnya produksi dari usahatani anatara lain
dipengaruhi oleh sempitnya lahan yang digunakan.
2. Pupuk (X2)
Pupuk yang digunakan petani yang menjadi sampel dalam penelitian
ini antara lain, pupuk Urea, pupuk SP36, pupuk Poska, pupuk NPK dan
pupuk kandang. Diketahui nilai signifikan untuk pengaruh X2 terhadapa Y1
adalah sebesar 0,937 > 0,05 dan nilai t hitung -0,080 < t tabel 2,048.
Sehingga dapat di simpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh X2 terhadap
Y1.
Berdasarkan dari hasil yang digunakan yaitu fungsi produksi Cobb-
Douglas yang menjelaskan tentang variabel pupuk tidak berpengaruh
signifikan terhadap produksi jagung. Hal ini sesuai dengan penelitian
Budiono (2002), yang menyatakan bahwa tingtat produktivitas usahatani
pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh tingkat penerapan teknologinya dan
salah satu diataranya adalah pemupukan. Penggunan pupuk yang tidak
sesuai dosis tersebut maka produktivitas per satuan lahan dapat menjadi
UNIVERSITAS MEDAN AREA
73
berkurang, sehingga produktivitas mengalami penurunan. Hasil penelitian
dari Nita Nur Listianawati (2014) juga menyatakan bahwa pemberian
pupuk tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi.
3. Pestisida (X3)
Pestisida yang digunakan petani jagung yang menjadi sampel dalam
penelitian ini antara lain, Herbisida dan Insektisida. Herbisida yang di
gunakan antara lain, Round up, Gromoxoson dan Paratop, sedangkan
Insektisida yang di gunakan antara lain, temix. Diketahui nilai signifikan
untuk pengaruh X3 terhadapa Y1 adalah sebesar 0,577 > 0,05 dan nilai t
hitung 0,564 < t tabel 2,048. Sehingga dapat di simpulkan bahwa tidak
terdapat pengaruh X3 terhadap Y1.
Berdasarkan dari hasil yang digunakan yaitu fungsi produksi Cobb-
Douglas yang menjelaskan tentang variabel pestisida tidak berpengaruh
signifikan terhadap produksi jagung. Karena petani di Desa Saentis
menggunakan herbisida pada waktu sebelum penenman benih atau sesudah
pengelohan tanah dan pada saat tanaman tumbuh hingga saat panen tidak
ada penggunaan herbisida pada pengendalian gulma, pada desa penelitian
ini insektisida sangat jarang di gunakan dikarenakan pada lahan tersebut
sangat jarang di jumpai hama. Menurut keterangan petani di desa saentis,
hal ini di sebabkan karena gulma yang ada belum terlalu tinggi sampai
masa panen tiba sehingga tidak di jadikan sarang hama atau tempat
berkembang biaknya hama.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
74
4. Tenaga Kerja (X4)
Tenaga kerja yang digunakan petani jagung yang menjadi sampel
dalam penelitian ini yang tertinggi sebanyak 9 orang dan yang paliang
terendah sebanyak 1 orang. Diketahui nilai signifikan untuk pengaruh X4
terhadapa Y1 adalah sebesar 0,706 < 0,05 dan nilai t hitung 0,381 > t tabel
2,048. Sehingga dapat di simpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh X4
terhadap Y1.
Berdasarkan dari hasil yang digunakan yaitu fungsi produksi Cobb-
Douglas yang menjelaskan tentang variabel tenaga kerja tidak berpengaruh
signifikan terhadap produksi jagung. Hal ini Menjelaskan bahwa
peningkatan jumlah tenga kerja yang digunakan dalam satu musim tanam
produksi jagung tidak secara langsung meningkatkan produksi jagung.
Dikarenakan dengan jumlah tenaga kerja yang di gunakan oleh petani
jagung tetap sama dalam setiap musim penanaman jagung sedangkan
dalam setiap musimnya produksi jagung selalu berbeda. Hal ini
menunjukan bahwa petani selalu menggunakan tenaga kerja yang sama
jumlahya dalam setiap musim tanam dan jumlah tenaga kerja yang tetap
tidak bisa meningkatkan produksi bagi petani jagung itu sendiri. Hal
berbeda dari hasil penelitian mahchfudz (2007) yang menyatakan bahwa
tenaga kerja bisa mempengaruhi produksi yang di hasilkan dari kinerja
suatu tenaga kerja tersebut terhadap usahatani. Faktor produksi tenaga
kerja merupakan faktor produksi yang penting untuk diperhatikan dalam
proses produksi dalam jumlah yang cukup.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
75
5.2.2 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Jagung
1. Biaya Benih (X1)
Biaya benih yang di keluarkan oleh petani cenderung sama, dari data
penelitian yang di lakukan biaya benih bisi 18 yang di keluarkan oleh
petani adalah sebesar Rp. 70.000/kg. Di ketahui nilai signifikan untuk
pengaruh X1 terhadap Y2 adalah sebesar 0,003 < 0,05 dan nilai t hitung
3,276 > t tabel 2,048. Sehingga dapat di simpulkan bahwa terdapat
pengaruh X1 terhadap Y2.
Berdasarkan dari hasil yang digunakan yaitu regresi yang menjelaskan
tentang variabel biaya benih berpengaruh signifikan terhadap pendapatan
petani jagung di desa Saentis. Penggunaan benih yang di keluarkan oleh
petani tergantung luas lahan yang dimiliki oleh masing-masing petani
jagung itu sendiri, Petani jagung di desa Saentis menggunakan benih
dalam satu kali musim tanam hanya sekali dalam pembelian beni jagung
yaitu pada awal penenemna saja. Dimana biaya yang di keluarakan petani
dalam pembelian benih tidak terlalu relatif mahal yaitu Rp. 70,000/kg
benih bisi 18.
Hasil ini sesuai dengan penelitian Amini Pali (2016) tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani jagung, yang
menyatakan bahwa biaya benih berpengaruh signifikan terhadap
pendapatan petani jagung. Pada dasarnya benih yang berpengaruh penting
terhadap pendapatan petani jagung karena pemberian benih ke dalam lahan
pertanaman sesuai dengan luas lahan yang di tanami. Selaian itu biaya
UNIVERSITAS MEDAN AREA
76
benih sangat berpartisipasi tergantung pada kualitas benih dan benih
jagung yang berkualitas sangat mempengaruhi pendapatan petani jagung.
2. Biaya Pupuk (X2)
Biaya pupuk yang di keluarkan oleh petani cenderung sama, dari data
penelitian yang di lakukan biaya pupuk yang dikeluarkan oleh petani
jagung diketahui nilai signifikan untuk pengaruh X2 terhadapa Y2 adalah
sebesar 0,193 > 0,05 dan nilai t hitung 1,335 > t tabel 2,048. Sehingga
dapat di simpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh X2 terhadap Y2.
Hasil ini sesuai dengan penelitian Amini Pali (2016) tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani jagung, yang
menyatakan bahwa biaya pupuk tidak berpengaruh signifikan terhadap
pendapatan petani jagung. Pupuk pada dasarnya berpengarug terhadap
produksi jagung karena pemberian pupuk ke dalam tanaman dapat
mempertahankan kandungan nutrisi tanaman yang ada didalalam tanaman
serta memperbaiki atau menyediakan kandungan tanama yang kurang atau
bahkan tidak tersedia di tanah untuk mendukung tanaman. Jadi
penggunaan pupuk yang sesuai dapat memberikan produksivitas yang
lebih bagus dan mampu meningngkatkan pendapatan petani.
Menurut heru priantoro (2011) yang mengatakan bahwa beberapa
permasalahan dalam budidaya jagung di lahan kering yang menyebabkan
produksi rendah, selain karena faktor abiotis dan biotis, juga karna sebab
budidaya masih tradisional, menggunakan potensi hasil rendah, populasi
tanamn rendah dan penggunaan pupuk yang belum optimal.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
77
3. Biaya Pestisida (X3)
Biaya pestisida yang di keluarkan oleh petani cenderung sama, dari
data penelitian yang di lakukan biaya pestisida yang di keluarkan oleh
petani jagung. Di ketahui nilai signifikan untuk pengaruh X3 terhadapa Y2
adalah sebesar 0,144 > 0,05 dan nilai t hitung -1,502 < t tabel 2,048.
Sehingga dapat di simpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh X3 terhadap
Y2.
Berdasarkan dari hasil yang digunakan yaitu regresi yang menjelaskan
tentang variabel biaya pestisida tidak berpengaruh signifikan terhadap
pendapatan jagung di desa Saentis. Karena petani jagung di desa saentis
menggunakan herbisida pada waktu sebelum penenman benih atau sesudah
pengelohan tanah dan pada saat tanaman tumbuh hingga saat panen tidak
ada penggunaan herbisida pada pengendalian gulma, pada desa penelitian
ini insektisida sangat jarang di gunakan dikarenakan pada lahan tersebut
sangat jarang di jumpai hama. Menurut keterangan petani di desa saentis,
hal ini di sebabkan karena gulma yang ada belum terlalu tinggi sampai
masa panen tiba sehingga tidak di jadikan sarang hama atau tempat
berkembang biaknya hama. Jadi penggunaan pestisida oleh petani jagung
tidak sekalin dalam satu kali musim tanam dan biaya pestisida yang di
keluarkan oleh petani jagung tidak besar maka dari itu biya pestisida tidak
berpengaruh terhadap pendapatan.
Hasil ini juga sama dengan penelitian Amini Pali (2016) tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani jagung, yang
UNIVERSITAS MEDAN AREA
78
menyatakan, bahwa biaya pestisida tidak berpengaruh terhadap pendapatan
petani jagung.
4. Biaya Tenaga Kerja (X4)
Biaya tenaga kerja yang di keluarkan oleh petani cenderung sama, dari
data penelitian yang di lakukan biaya tenga kerja yang di keluarkan oleh
petani jagung. Di ketahui nilai signifikan untuk pengaruh X4 terhadapa Y2
adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai t hitung 0,901 < t tabel 2,048.
Sehingga dapat di simpulkan bahwa terdapat pengaruh X4 terhadap Y2.
Berdasarkan dari hasil yang digunakan yaitu regresi yang menjelaskan
tentang variabel biaya tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap
pendapatan petani jagung di desa Saentis. Pada dasarnya tenga kerja ialah
faktor yang mendukung dalam proses produksi, akan tetapi tenaga kerja
yang terlalu berlebih bisa merugikan petani jagung. Petani jagung di Desa
Saentis tidak memperhatikan musim tanam disaat produksi jagung akan
menurun, tetapi petani menggunakan tenaga kerja yang sama jumlahnya
dengan musim tanam sebelumnya yang lebih tinggi jumlah produksinya
dan disetiap melakukan proses produksi petani jagung akan mengeluarkan
biaya tenaga kerja sedangkan produksi jagung berbeda dengan produksi
jagung dimusim sebelumnya. Hal ini yang menyebabkan petani jagung di
Desa Saentis mengeluarkan biaya tenaga kerja yang sama dengan musim
tanam sebelumnya tetapi produksi musim ini rendah dan petani bisa rugi
oleh biaya yang di keluarkan oleh petani. Sehingga biaya tenaga kerja
berpengaruh terhadap terhadap pendapatan petani jagung di desa saentis.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
79
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka
dapat di simpulkan dalam penelitian ini adalah :
1. Dalam penelitian ini faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jagung di
Desa Saentis Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang yang
berpengaruh nyata terhadap produksi jagung (Y1) adalah luas lahan (X1).
Sedangkan yang berpengaruh tidak nyata terhadap produksi jagung (Y1)
adalah pupuk (X2) pestisida (X3), dan tenaga kerja (X4)
2. Dalam penelitian ini faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani
jagung di Desa Saentis Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani jagung (Y2)
adalah biaya benih (X1) dan biaya tenaga kerja (X4). Sedangkan
berpengaruh tidak nyata terhadap pendapatan petani jagung (Y2) adalah
biaya pupuk (X2) dan biaya pestisida (X3).
6.2 Saran
Adapun saran dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Diharapkan kepada pemerintah daerah desa saentis, kecamatan percut sei
tuan agar memperhatikan petani jagung supaya produksi jagung pada
daerah tersebut meningkat sehingga meningkatkan pendapatan petani
jagung.
2. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya meneliti sesuai dengan penelitian
ini untuk bahan acuan dengan menggunakan variabel diluar penelitian ini.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
DAFTAR PUSTAKA
Amanda Rizka Nabilla. 2014. Skripsi. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Dan Pendapatan Petani Jagung (Studi Kasus: Desa Lau Bekeri, Kecamatan Kuta Limbaru, Kabupaten Deli Serdang). Medan. Universitas Sumatera Utara.
Arwinni Anisyati Nilam. 2016. Skripsi. Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Produksi Dan Pendapatan Usahatani Kacang Tanah Di Kecamatan Camba Kabupaten Maros. Makassar : Universitas Negeri Makassar.
Asni Nur. 2016. Skripsi. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi
Dan Pendapatan Usahatani Jambu Mete Di Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa. Makassar : Universitas Negeri Makassar.
Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatra Utara. Sumatra Utara dalam angka 2013-
2017. BPS Suamatra Utara. Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatra Utara. Deli Serdang dalam angka 2013-
2017. BPS Suamatra Utara. Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatra Utara. Percut Sei Tuan dalam angka 2015-
2017. BPS Suamatra Utara. Budiono. 2000. Ekonomi Makro, edisi pertama, cetakan keempat. Yogyakarta.
Penerbit BPFE. Daniel, Moehar. 2004. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara. Lubis, Zulkarnain. 2010. Penggunaan Statistik Dalam Penelitian Sosial. Medan :
Perdana Publishing. Ir. Purwono, M.S dam Rudi Hartono, S.P. 2008. Bertanam Jagung Unggul.
Swadaya. Jakarta. Lingga, P. dan Marsono. 2001. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya.
Jakarta. Mahdalena Zulipah. 2016. Pengaruh Faktor-Faktor Produksi Terhadap
Pendapatan Usahatani Jagung Di Desa Sungai Riam Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal. Volume-41, Nomor 1. Hal 113-117. Di Akses Pada Pebruari 2016.
Muhson Ali. 2012. Pelatihan Analisis Ststistik Dengan Spss. Jurnal Fakultas
Ekonomi Universitas Negri Yogyakarta, September 2012 Hal 12, 21 dan 24.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Mubyarto. 1980. Ilmu Ekonomi, Ilmu Sosial Dan Keadilan. Yayasan Argoekonomika. Jakarta.
Nasution, Soraya Adinda. 2015. Skrpsi. Aanalisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Produksi Dan Pendapatan Usahatani Jagung (Studi kasus : Tanjung Jati, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat). Medan : Universitas Sumatera Utara.
Nuryani, S dan Soedjono. 1994. Dahara Prize, Semarang.
M. Iqbal Hasan. (2002). Pokok-Poko Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasi. Jakarta:Ghalia Indonesia.
Pali Amini. 2016. Skripsi. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pendapatan Usaha Tani Jagung Di Desa Bontokassi Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar. Makassar : Unuversitas Negeri Alauddin Makassar.
Pertiwi Fitma. 2015. Skripsi. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pendapatan Tenaga Kerja Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
Purwono dan Heni Purnamawati. 2009. Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan
Unggul. Penebar Swadaya, Jakarta.
Simanjuntak, Payaman J. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.
Soekartawi. 2013. Agribisnis; Teori dan Aplikasinya. Jakarta : Rajawali
Pers. Ed-1. Cet-10. Soekartawi. 1993. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian Teori dan Aplikasinya. PT
Raja Grafindo Persada, Jakarta. Soekartawi, 1990. Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Bahasan Analisis
Fungsi Cobb-Douglas. Rajawali Press, Jakarta. Tim Karya Tani Mandiri. 2010. Pedoman Bertanam Jagung. CV Nuansa Aulia.
Bandung
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Lampiran 1. Daftar Kuesiner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI JAGUNG
(Desa Seantis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)
No Urut :
Tanggal Wawancara :
Assalamu’alaikum wr.wb
Saya mahasiswa S1 Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Medan Area, yang saat ini sedang menyelesaikan Skripsi dengan judul: “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Dan Pendapatan Petani Jagung (Desa Seantis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)”.
Sehubungan dengan hal tersebut saya meminta bantuan dalam pengisian lembar angket ini sesuai dengan keadaan/perasaan diri bapak/ibu, angket ini hanya akan digunakan sebagai instrument (data) dalam penelitian ini.
Demikian yang dapat saya tuturkan, atas perhatian, kerjasama, dan bantuan yang telah bapak/ibu berikan saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb
I. Identitas Responden
Nama :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Umur : ............Tahun
T. Tinggal :
T. Pendidikan :
Lama berusaha : .............Tahun
II. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Jagung
1. Produksi jagung (Y2)
a. Berapa produksi yang bapak/ibu peroleh dalam satu musim
tanam?....
UNIVERSITAS MEDAN AREA
b. Berapa lama masa panen mulain dari tanam hingga panen?
2. Luas lahan (X1)
a. Berapa luas lahan yang bapak/ibu miliki?
b. Apakah seluruh lahan yang bapak/ibu miliki produktif?
c. Status kepemilikan lahan :
Lahan sendiri
Sewa
Meminjam
3. Pupuk (X2)
a. Berapa kali bapak/ibu memupuk dalam satu kali masa panen?
b. Berapa banyak pupuk yang bapak/ibu gunakan dalam satu kali
masa panen?
c. Jenis pupuk apa saja yang bapak/ibu gunakan?
Pupuk kimia
Pupuk organik
4. Pestisida (X3)
a. Pada saat kapankah bapak/ibu mengaplikasian pestisida?
Sebelum tanam
Sesudah masa tanam
Keduanya
b. Jenis pestisida apa yang bapak/ibu gunakan?
Gulma
Hama
Keduanya
UNIVERSITAS MEDAN AREA
c. Berapa kali bapak/ibu menggunakan pestisida dalam satu kali masa
panen?
5. Tenaga kerja (X4)
a. Apakah bapak/ibu menggunakan tenaga kerja dari luar (orang
lain)?
b. Berapa banyak tenaga kerja yang bapak ibu gunakan?
c. Pada saat kapan bapak/ibu menggunakan tenaga kerja?
Mengelolah tanah
Menanam
Merawat
Panen
Semua
III. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Jagung
1. Pendapatan petani jagung (Y2)
a. Berapa total pendapatan yang bapak/ibu peroleh dalam satu kali
musim tanam?
b. Berapa harga jual jagung per kg yang bapak/ibu jual?
2. Pengeluaran benih (X1)
a. Berapa pengeluaran biaya untuk pemembeli beni dalam satu musim
tanam?
3. Pengeluaran pupuk (X2)
a. Berapa peengeluran biaya dalam pembelian pupuk dalam satu
musim tanam?
UNIVERSITAS MEDAN AREA
4. Pengeluaran pestisida (X3)
a. Berapa pengeluaran biaya dalam pembelian pestisida dalam satu
musim tanam?
5. Pengeluaran tenga kerja (X4)
a. Berapa pengeluaran biaya tenaga kerja yang bapak/ibu keluarkan
dalam satu musim tanam?
No Kolom Usaha Tani Satu Musim Tanam
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3
1 Biaya Variabel ( I )
a. Biaya Benih
b. Biaya Pupuk
c. Biaya Pestisida
a. Biaya tenaga kerja
2 Biaya tetap
a. Prasarana
- Kep
- Cangkul
3 Total Biaya ( I + II )
4 Produksi
5 Harga Jual
6 Penerimaan ( D x E )
7 Pendapatan ( F x C )
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Lampiran 2. Hasil Rekap Data Responden
1. Karakteristik Responden
Responden Jenis Kelamin Umur Pendidikan Lama berusaha
1. Laki-laki 46 Smp 7 Tahun 2. Laki-laki 56 Smp 8 Tahun 3. Perempuan 49 Smp 7 Tahun 4. Laki-laki 50 Sd 7 Tahun 5. Laki-laki 60 Smp 6 Tahun 6. Laki-laki 47 Smp 8Tahun 7. Laki-laki 43 Smp 4 Tahun 8. Laki-laki 50 Tidak Sekolah 13 Tahun 9. Laki-laki 51 Sd 10 Tahun 10. Laki-laki 49 Sma 6 Tahun 11. Laki-laki 43 Sma 3 Tahun 12. Laki-laki 47 Smp 7 Tahun 13. Perempuan 45 Smp 2 Tahun 14. Laki-laki 38 Smp 4 Tahun 15. Laki-laki 45 Smp 5 Tahun 16. Laki-laki 40 Smp 5 Tahun 17. Laki-laki 55 Sd 15 Tahun 18. Laki-laki 44 Sd 7 Tahun 19. Laki-laki 35 Smp 2 Tahun 20. Laki-laki 40 Smp 4 Tahun 21. Laki-laki 50 Smp 8 Tahun 22. Laki-laki 55 Sd 6 Tahun 23. Laki-laki 42 Smp 3 Tahun 24. Laki-laki 38 Smp 5 Tahun 25. Laki-laki 42 Sd 4 Tahun 26. Perempuan 45 Sd 5 Tahun 27. Perempuan 40 Sd 11 Tahun 28. Perempuan 48 Smp 5 Tahun 29. Laki-laki 51 Sd 10 Tahun 30. Laki-laki 53 Sd 13 Tahun 31. Laki-laki 50 Smp 7 Tahun 32. Laki-laki 52 Sd 8 Tahun 33. Laki-laki 54 Sd 5 Tahun
UNIVERSITAS MEDAN AREA
2. Data Mentah Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi
Luas Lahan (X1) Log Benih (X2) Log Pupuk
(X3) Log Pestisida (X4) Log T.K. (X5) Log Produksi
(Y) Log
0,28 -0,55 5,5 0,74 200 2,30 2 0,30 7 0,85 2.100 3,32 0,32 -0,49 6,5 0,81 250 2,40 0 0 7 0,85 2.480 3,39 0,4 -0,40 6,5 0,81 350 2,54 1 0 8 0,90 3.000 3,48 0,28 -0,55 5,5 0,74 200 2,30 0 0 3 0,48 1.890 3,28 0,24 -0,62 5 0,70 150 2,18 1 0 4 0,60 1.680 3,23 0,32 -0,49 6,5 0,81 250 2,40 1 0 7 0,85 2.320 3,37 0,32 -0,49 6,5 0,81 250 2,40 0 0 6 0,78 2.360 3,37 0,36 -0,44 7,5 0,88 150 2,18 1 0 7 0,85 2.700 3,43 0,36 -0,44 7,5 0,88 350 2,54 1 0 8 0,90 2.835 3,45 0,32 -0,49 6,5 0,81 250 2,40 1 0 8 0,90 2.240 3,35 0,32 -0,49 6,5 0,81 250 2,40 1 0 8 0,90 2.200 3,34 0,28 -0,55 5,5 0,74 200 2,30 0 0 6 0,78 2.100 3,32 0,2 -0,70 4,5 0,65 100 2,00 0 0 1 0 1.375 3,14 0,24 -0,62 5 0,70 150 2,18 0 0 3 0,48 1.800 3,26 0,32 -0,49 7 0,85 250 2,40 1 0 8 0,90 2.560 3,41 0,32 -0,49 6,5 0,81 200 2,30 1 0 8 0,90 2.400 3,38 0,4 -0,40 8,5 0,93 290 2,46 3 0,48 7 0,85 3.100 3,49 0,28 -0,55 6 0,78 150 2,18 0 0 4 0,60 2.205 3,34 0,2 -0,70 4 0,60 140 2,15 0 0 1 0 1.375 3,14 0,28 -0,55 6 0,78 200 2,30 0 0 3 0,48 2.100 3,32 0,4 -0,40 8 0,90 350 2,54 3 0,48 8 0,90 3.200 3,51 0,36 -0,44 7,5 0,88 300 2,48 1 0 8 0,90 2.880 3,46
UNIVERSITAS MEDAN AREA
0,2 -0,70 4 0,60 100 2,00 0 0 1 0 1.350 3,13 0,24 -0,62 5 0,70 100 2,00 1 0 2 0,30 1.770 3,25 0,28 -0,55 5,5 0,74 150 2,18 1 0 5 0,70 2.100 3,32 0,28 -0,55 6 0,78 150 2,18 0 0 6 0,78 1.960 3,29 0,36 -0,44 7,5 0,88 300 2,48 1 0 8 0,90 2.790 3,45 0,2 -0,70 4 0,60 100 2,00 0 0 1 0 1.350 3,13 0,4 -0,40 8 0,90 350 2,54 1 0 9 0,95 3.150 3,50 0,36 -0,44 7,5 0,88 300 2,48 1 0 8 0,90 2.790 3,45 0,28 -0,55 5 0,70 150 2,18 1 0 3 0,48 2.030 3,31 0,28 -0,55 5,5 0,74 200 2,30 1 0 5 0,70 2.065 3,31 0,4 -0,40 8 0,90 350 2,54 1 0 9 0,95 3.150 3,50
UNIVERSITAS MEDAN AREA
3. Data Mentah Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan
Biaya Benih (X1) Biaya Pupuk (X2) Biaya Pestisida (X3) Biaya Tenaga Kerja (X4)
Pendapatan (Y2)
385.000 650.000 90.000 1.470.000 4.100.000 455.000 1.100.000 0 1.544.000 4.960.000
455.000 1.100.000 75.000 2.100.000 5.400.000
385.000 900.000 0 917.000 3.780.000
350.000 530.000 65.000 924.000 3.360.000 455.000 770.000 35.000 1.496.000 4.640.000 455.000 760.000 0 1.508.000 4.720.000
525.000 450.000 65.000 1.890.000 4.860.000
525.000 1.100.000 65.000 1.930.500 5.103.000
455.000 960.000 75.000 1.632.000 4.480.000 455.000 840.000 35.000 1.460.000 4.400.000 385.000 900.000 0 1.330.000 4.200.000
315.000 500.000 0 250.000 2.750.000
350.000 530.000 0 840.000 3.600.000
490.000 770.000 65.000 1.728.000 4.608.000 455.000 1.000.000 75.000 1.680.000 4.800.000 595.000 1.090.000 125.000 2.130.000 5.580.000
420.000 450.000 0 1.011.500 4.410.000
280.000 290.000 0 250.000 2.750.000
420.000 660.000 0 980.000 4.200.000 560.000 1.100.000 120.000 2.160.000 5.760.000
525.000 900.000 65.000 1.944.000 5.184.000 280.000 320.000 0 655.000 2.700.000
350.000 330.000 75.000 951.000 3.540.000
385.000 450.000 15.000 1.330.000 4.200.000 420.000 650.000 0 1.288.000 3.920.000
525.000 970.000 75.000 1.917.000 5.022.000 280.000 450.000 0 250.000 2.700.000
560.000 1.100.000 80.000 2.145.000 5.670.000
525.000 1.000.000 75.000 1.917.000 5.022.000 350.000 530.000 50.000 959.000 4.060.000
385.000 950.000 75.000 1.459.500 4.130.000 560.000 1.100.000 50.000 2.145.000 5.670.000
UNIVERSITAS MEDAN AREA
4. Biaya Variabel
Biaya Benih
Petani Benih (Kg/Mt)
Total Benih Harga Banih/Kg/Rp Total Biaya/Rp
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3
1 5,5 0 0 5,5 70.000 385.000 2 6,5 0 0 6,5 70.000 455.000 3 6,5 0 0 6,5 70.000 455.000 4 5,5 0 0 5,5 70.000 385.000 5 5 0 0 5 70.000 350.000 6 6,5 0 0 6,5 70.000 455.000 7 6,5 0 0 6,5 70.000 455.000 8 7,5 0 0 7,5 70.000 525.000 9 7,5 0 0 7,5 70.000 525.000
10 6,5 0 0 6,5 70.000 455.000 11 6,5 0 0 6,5 70.000 455.000 12 5,5 0 0 5,5 70.000 385.000 13 4,5 0 0 4,5 70.000 315.000 14 5 0 0 5 70.000 350.000 15 7 0 0 7 70.000 490.000 16 6,5 0 0 6,5 70.000 455.000
UNIVERSITAS MEDAN AREA
17 8,5 0 0 8,5 70.000 595.000 18 6 0 0 6 70.000 420.000 19 4 0 0 4 70.000 280.000 20 6 0 0 6 70.000 420.000 21 8 0 0 8 70.000 560.000 22 7,5 0 0 7,5 70.000 525.000 23 4 0 0 4 70.000 280.000 24 5 0 0 5 70.000 350.000 25 5,5 0 0 5,5 70.000 385.000 26 6 0 0 6 70.000 420.000 27 7,5 0 0 7,5 70.000 525.000 28 4 0 0 4 70.000 280.000 29 8 0 0 8 70.000 560.000 30 7,5 0 0 7,5 70.000 525.000 31 5 0 0 5 70.000 350.000 32 5,5 0 0 5,5 70.000 385.000 33 8 0 0 8 70.000 560.000
Rata-Rata 6 0 0 6 70.000 433.788
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Biaya Pupuk
Petani Pupuk/Kg
Total Pupuk
Harga Pupuk/Rp Total Biaya Pupuk
Urea Posk SP 36 NPK Kandang Urea Poska Sp36 NPK Kandang
200.000 120.000 130.000 250.000 30.000 1 100 50 50 0 0 200 400.000 120.000 130.000 0 0 650.000 2 150 0 0 100 0 250 600.000 0 0 500.000 0 1.100.000 3 150 100 100 0 0 350 600.000 240.000 260.000 0 0 1.100.000 4 100 0 0 100 0 200 400.000 0 0 500.000 0 900.000 5 100 0 50 0 0 150 400.000 0 130.000 0 0 530.000 6 100 100 50 0 0 250 400.000 240.000 130.000 0 0 770.000 7 100 150 0 0 0 250 400.000 360.000 0 0 0 760.000 8 50 50 50 0 0 150 200.000 120.000 130.000 0 0 450.000 9 150 100 100 0 0 350 600.000 240.000 260.000 0 0 1.100.000
10 50 0 100 100 0 250 200.000 0 260.000 500.000 0 960.000 11 150 100 0 0 0 250 600.000 240.000 0 0 0 840.000 12 100 0 0 100 0 200 400.000 0 0 500.000 0 900.000 13 0 0 0 100 0 100 0 0 0 500.000 0 500.000 14 100 0 50 0 0 150 400.000 0 130.000 0 0 530.000 15 100 100 50 0 0 250 400.000 240.000 130.000 0 0 770.000 16 0 0 0 200 0 200 0 0 0 1.000.000 0 1.000.000 17 0 0 0 200 90 290 0 0 0 1.000.000 90.000 1.090.000 18 50 50 50 0 0 150 200.000 120.000 130.000 0 0 450.000
UNIVERSITAS MEDAN AREA
19 50 0 0 0 90 140 200.000 0 0 0 90.000 290.000 20 100 0 100 0 0 200 400.000 0 260.000 0 0 660.000 21 150 100 100 0 0 350 600.000 240.000 260.000 0 0 1.100.000 22 100 100 100 0 0 300 400.000 240.000 260.000 0 0 900.000 23 50 50 0 0 0 100 200.000 120.000 0 0 0 320.000 24 50 0 50 0 0 100 200.000 0 130.000 0 0 330.000 25 50 50 50 0 0 150 200.000 120.000 130.000 0 0 450.000 26 100 0 0 50 0 150 400.000 0 0 250.000 0 650.000 27 150 100 50 0 0 300 600.000 240.000 130.000 0 0 970.000 28 50 0 0 50 0 100 200.000 0 0 250.000 0 450.000 29 150 100 100 0 0 350 600.000 240.000 260.000 0 0 1.100.000 30 100 0 0 200 0 300 400.000 0 0 1.000.000 0 1.400.000 31 100 0 50 0 0 150 400.000 0 130.000 0 0 530.000 32 50 0 0 150 0 200 200.000 0 0 750.000 0 950.000 33 150 100 100 0 0 350 600.000 240.000 260.000 0 0 1.100.000
Rata-Rata 89 42 41 41 5 219 357.576 101.818 106.364 204.545 5.455 775.758
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Biaya Pestisida
Petani Herbisida Insektisida
Total Pestisida
Herbisida/Rp Insektisida/Rp Total
Gromoxon/Liter Roundup/Liter Paratop/Liter Temix/Bungkus Gromoxon Roundup Paratop Temix
75.000 50.000 65.000 15.000 1 1 0 0 1 2 75.000 0 0 15.000 90.000 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1 0 0 0 1 75.000 0 0 0 75.000 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 1 0 1 0 0 65.000 0 65.000 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 0 0 1 0 1 0 0 65.000 0 65.000 9 0 0 1 0 1 0 0 65.000 0 65.000 10 1 0 0 0 1 75.000 0 0 0 75.000 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 0 0 1 0 1 0 0 65.000 0 65.000 16 1 0 0 0 1 75.000 0 0 0 75.000 17 1 0 0 1 2 75.000 0 0 15.000 90.000 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
UNIVERSITAS MEDAN AREA
21 0 1 0 0 1 0 50.000 0 0 50.000 22 0 0 1 0 1 0 0 65.000 0 65.000 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 24 1 0 0 0 1 75.000 0 0 0 75.000 25 0 0 0 1 1 0 0 0 15.000 15.000 26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 27 1 0 0 0 1 75.000 0 0 0 75.000 28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 29 0 0 1 0 1 0 0 65.000 15.000 80.000 30 1 0 0 0 1 75.000 0 0 0 75.000 31 0 1 0 0 1 0 50.000 0 0 50.000 32 1 0 0 0 1 75.000 0 0 0 75.000 33 0 1 0 0 1 0 50.000 0 0 50.000
Rata-Rata 0 0 0 0 1 20.455 4.545 11.818 1.818 38.636
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Biaya Tenaga Kerja
Petani Luas
Lahan/Rante
Produksi/ Rante
Produksi/Ton/Mt
Jumlah Tenaga Kerja /Orang
Total
Biaya Tenaga Kerja/ Rp
Total Mengelolah Tanah
Menyemprot
Menanam
Panen
Mengelolah Tanah Menyemprot Menanam Panen
50.000 20.000 50.000 300
1 0,28 300 2.100 1 1 3 2 7 350.000 140.000 350.000 630.000 1.470.000
2 0,32 310 2.480 1 0 3 3 7 400.000 0 400.000 744.000 1.544.000
3 0,4 300 3.000 1 1 3 3 8 500.000 200.000 500.000 900.000 2.100.000
4 0,28 270 1.890 1 0 0 2 3 350.000 0 0 567.000 917.000
5 0,24 280 1.680 1 1 0 2 4 300.000 120.000 0 504.000 924.000
6 0,32 290 2.320 1 0 3 3 7 400.000 0 400.000 696.000 1.496.000
7 0,32 295 2.360 1 0 2 3 6 400.000 0 400.000 708.000 1.508.000
8 0,36 300 2.700 1 1 2 3 7 450.000 180.000 450.000 810.000 1.890.000
9 0,36 315 2.835 1 1 3 3 8 450.000 180.000 450.000 850.500 1.930.500
10 0,32 280 2.240 1 1 3 3 8 400.000 160.000 400.000 672.000 1.632.000
11 0,32 275 2.200 1 0 3 4 8 400.000 0 400.000 660.000 1.460.000
12 0,28 300 2.100 1 0 2 3 6 350.000 0 350.000 630.000 1.330.000
13 0,2 275 1.375 1 0 0 0 1 250.000 0 0 0 250.000
UNIVERSITAS MEDAN AREA
14 0,24 300 1.800 1 0 0 2 3 300.000 0 0 540.000 840.000
15 0,32 320 2.560 1 1 3 3 8 400.000 160.000 400.000 768.000 1.728.000
16 0,32 300 2.400 1 1 3 3 8 400.000 160.000 400.000 720.000 1.680.000
17 0,4 310 3.100 1 c 3 3 7 500.000 200.000 500.000 930.000 2.130.000
18 0,28 315 2.205 1 0 0 3 4 350.000 0 0 661.500 1.011.500
19 0,2 275 1.375 1 0 0 0 1 250.000 0 0 0 250.000
20 0,28 300 2.100 1 0 0 2 3 350.000 0 0 630.000 980.000
21 0,4 320 3.200 1 1 3 3 8 500.000 200.000 500.000 960.000 2.160.000
22 0,36 320 2.880 1 1 3 3 8 450.000 180.000 450.000 864.000 1.944.000
23 0,2 270 1.350 1 0 0 0 1 250.000 0 0 405.000 655.000
24 0,24 295 1.770 1 1 0 0 2 300.000 120.000 0 531.000 951.000
25 0,28 300 2.100 1 0 2 2 5 350.000 0 350.000 630.000 1.330.000
26 0,28 280 1.960 1 0 2 3 6 350.000 0 350.000 588.000 1.288.000
27 0,36 310 2.790 1 1 3 3 8 450.000 180.000 450.000 837.000 1.917.000
28 0,2 270 1.350 1 0 0 0 1 250.000 0 0 0 250.000
29 0,4 315 3.150 1 1 3 4 9 500.000 200.000 500.000 945.000 2.145.000
UNIVERSITAS MEDAN AREA
30 0,36 310 2.790 1 1 3 3 8 450.000 180.000 450.000 837.000 1.917.000
31 0,28 290 2.030 1 0 0 2 3 350.000 0 0 609.000 959.000
32 0,28 295 2.065 1 1 0 3 5 350.000 140.000 350.000 619.500 1.459.500
33 0,4 315 3.150 1 1 3 4 9 500.000 200.000 500.000 945.000 2.145.000
Rata-Rata 0,31 297 2.285 1 1 2 2 187 381.818 87.879 281.818 648.227 1.399.742
UNIVERSITAS MEDAN AREA
5. Biaya tetap
Petani Per Unit Harga Total Kep Cangkul Kep Cangkul
400.000 75.000 1 1 2 400.000 150.000 550.000 2 0 2 0 150.000 150.000 3 1 3 400.000 225.000 625.000 4 0 2 0 150.000 150.000 5 0 1 0 75.000 75.000 6 0 2 0 150.000 150.000 7 0 2 0 150.000 150.000 8 1 3 400.000 225.000 625.000 9 1 2 400.000 150.000 550.000
10 0 2 0 150.000 150.000 11 0 2 0 150.000 150.000 12 0 1 0 75.000 75.000 13 0 1 0 75.000 75.000 14 0 1 0 75.000 75.000 15 1 2 400.000 150.000 550.000 16 0 2 0 150.000 150.000 17 1 3 400.000 225.000 625.000 18 0 2 0 150.000 150.000 19 0 1 0 75.000 75.000 20 0 2 0 150.000 150.000 21 1 2 400.000 150.000 550.000 22 0 2 0 150.000 150.000 23 0 1 0 75.000 75.000 24 1 1 400.000 75.000 475.000 25 0 2 0 150.000 150.000 26 0 1 0 75.000 75.000 27 0 2 0 150.000 150.000 28 0 1 0 75.000 75.000 29 0 2 0 150.000 150.000 30 0 2 0 150.000 150.000 31 0 2 0 150.000 150.000 32 0 1 0 75.000 75.000 33 1 3 400.000 225.000 625.000
Rata-Rata 0 2 109.091 136.364 245.455
UNIVERSITAS MEDAN AREA
6. Harga Jual Jagung
Petani Harga Jual Jagung/Kg
1 2.000 2 2.000 3 1.800 4 2.000 5 2.000 6 2.000 7 2.000 8 1.800 9 1.800
10 2.000 11 2.000 12 2.000 13 2.000 14 2.000 15 1.800 16 2.000 17 1.800 18 2.000 19 2.000 20 2.000 21 1.800 22 1.800 23 2.000 24 2.000 25 2.000 26 2.000 27 1.800 28 2.000 29 1.800 30 1.800 31 2.000 32 2.000 33 1.800
Rata-Rata 1.933
UNIVERSITAS MEDAN AREA
7. Tabel Usahatani
No Jenis Biaya Nilai/Mt
1 Penyusutan Alat 245.455
Jumlah Biaya Tetap 245.455
No Jenis Biaya Variabel Nilai (Rp/Mt)
1 Benih 433.788
2 Pupuk 777.558
3 Pestisida 38.636
4 Tenaga Kerja 1.399.742
Jumlah Biaya Variabel 2.649.724
Total Biaya (I + II) 2.895.179
No Uraian Per Musim Tanam
1 Rata-Rata Produksi/Kg 2.285
2 Harga Jual/Kg 2.000
Penerimaan (D X E) 4.570.000
Pendapatan (P - C) 1.686.337
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Lampiran 3. Hasil Output SPSS
1. Output SPSS Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Jagung
UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 33
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,03594628
Most Extreme Differences
Absolute ,095
Positive ,095
Negative -,086
Kolmogorov-Smirnov Z ,545
Asymp. Sig. (2-tailed) ,928
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
UJI LINIERITAS ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
produksi * luas
lahan
Between Groups
(Combined) .386 5 .077 268.851 .000
Linearity .385 1 .385 1340.922 .000
Deviation from
Linearity
.001 4 .000 .833 .516
Within Groups .008 27 .000
Total .394 32
ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig.
produksi *
pupuk
Between Groups
(Combined) .347 7 .050 26.282 .000
Linearity .312 1 .312 165.690 .000
Deviation from
Linearity
.034 6 .006 3.048 .062
Within Groups .047 25 .002
Total .394 32
UNIVERSITAS MEDAN AREA
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
produksi *
pestisida
Between Groups
(Combined) .050 2 .025 2.167 .132
Linearity .039 1 .039 3.356 .077
Deviation from
Linearity
.011 1 .011 .979 .330
Within Groups .344 30 .011
Total .394 32
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
produksi * tenaga
kerja
Between Groups
(Combined) .338 8 .042 17.992 .000
Linearity .316 1 .316 134.532 .000
Deviation from
Linearity
.022 7 .003 1.343 .274
Within Groups .056 24 .002
Total .394 32
UJI MULTIKOLINIERITAS
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 3.953 .139 28.534 .000
luas lahan 1.156E-009 .000 .966 11.379 .000 .108 9.247
Pupuk -.003 .041 -.005 -.080 .937 .186 5.390
Pestisida .015 .026 .017 .564 .577 .877 1.140
tenaga kerja .009 .024 .025 .381 .706 .178 5.619
a. Dependent Variable: produksi
UNIVERSITAS MEDAN AREA
UJI HETEROSKEDASTISITAS Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -.018 .081 -.215 .831
luas lahan -3.788E-011 .000 -.342 -.632 .532
pupuk -.001 .024 -.009 -.022 .982
pestisida -.016 .016 -.200 -1.052 .302
tenaga kerja .018 .014 .539 1.277 .212
a. Dependent Variable: RES2
HASIL UJI ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .989a .978 .975 .01752
a. Predictors: (Constant), tenaga kerja, pestisida, pupuk, luas lahan
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression .385 4 .096 313.982 .000b
Residual .009 28 .000
Total .394 32
a. Dependent Variable: produksi
b. Predictors: (Constant), tenaga kerja, pestisida, pupuk, luas lahan
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 3.953 .139 28.534 .000
luas lahan 1.156E-009 .000 .966 11.379 .000
pupuk -.003 .041 -.005 -.080 .937
pestisida .015 .026 .017 .564 .577
tenaga kerja .009 .024 .025 .381 .706
a. Dependent Variable: produksi
UNIVERSITAS MEDAN AREA
2. Output SPSS Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Jagung
UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 33
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,03594628
Most Extreme Differences
Absolute ,095
Positive ,095
Negative -,086
Kolmogorov-Smirnov Z ,545
Asymp. Sig. (2-tailed) ,928
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
UJI LINIERITAS
ANOVA Table Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
pendapatan * biaya
benih
Between Groups
(Combined) 23671156879653,684 9 2630128542183,743 48,471 ,000
Linearity 22416904564558,830 1 22416904564558,830 413,120 ,000
Deviation from
Linearity
1254252315094,856 8 156781539386,857 2,889 ,092
Within Groups 1248035847619,048 23 54262428157,350
Total 24919192727272,730 32
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
pendapatan * biaya
pupuk
Between Groups
(Combined) 20402892227272,734 17 1200170131016,043 3,986 ,005
Linearity 16382544936283,220 1 16382544936283,220 54,411 ,000
Deviation from
Linearity
4020347290989,514 16 251271705686,845 ,835 ,639
Within Groups 4516300500000,000 15 301086700000,000
Total 24919192727272,734 32
UNIVERSITAS MEDAN AREA
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
pendapatan * biaya
pestisida
Between Groups
(Combined) 11513075632034,633 9 1279230625781,626 2,195 ,062
Linearity 9155100585509,150 1 9155100585509,150 15,707 ,001
Deviation
from Linearity
2357975046525,482 8 294746880815,685 ,506 ,840
Within Groups 13406117095238,094 23 582874656314,700
Total 24919192727272,727 32
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
pendapatan * biaya
tenaga kerja
Between Groups
(Combined) 24917526060606,060 27 922871335578,002 2768,614 ,000
Linearity 22844109033928,984 1 22844109033928,984 68532,327 ,000
Deviation from
Linearity
2073417026677,074 26 79746808718,349 239,240 ,057
Within Groups 1666666666,667 5 333333333,333
Total 24919192727272,727 32
UJI MULTIKOLINIERITAS
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 1266907,806 293440,166 4,317 ,000
biaya benih 3,912 1,194 ,390 3,276 ,003 ,129 7,779
biaya pupuk ,310 ,232 ,095 1,335 ,193 ,357 2,800
biaya pestisida -2,054 1,368 -,091 -1,502 ,144 ,495 2,022
biaya tenaga kerja ,901 ,217 ,582 4,149 ,000 ,092 8,830
a. Dependent Variable: pendapatan
UNIVERSITAS MEDAN AREA
UJI HETEROSKEDASTISITAS Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 236056,248 171765,724 1,374 ,180
biaya benih -,143 ,699 -,105 -,205 ,839
biaya pupuk -,161 ,136 -,362 -1,183 ,247
biaya pestisida -,513 ,801 -,167 -,641 ,527
biaya tenaga kerja ,091 ,127 ,432 ,718 ,479
a. Dependent Variable: RES2
UJI REGRESI PENDAPATAN Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,974a ,949 ,942 212879,728
a. Predictors: (Constant), biaya tenaga kerja , biaya pestisida, biaya pupuk ,
biaya benih
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 23650294921351,8
87
4 5912573730337,97
2
130,469 ,000b
Residual 1268897805920,83
4
28 45317778782,887
Total 24919192727272,7
20
32
a. Dependent Variable: pendapatan
b. Predictors: (Constant), biaya tenaga kerja , biaya pestisida, biaya pupuk , biaya benih
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1266907,806 293440,166 4,317 ,000
biaya benih 3,912 1,194 ,390 3,276 ,003
biaya pupuk ,310 ,232 ,095 1,335 ,193
biaya pestisida -2,054 1,368 -,091 -1,502 ,144
biaya tenaga kerja ,901 ,217 ,582 4,149 ,000
a. Dependent Variable: pendapatan
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian
Proses Wawancara Kepada Petani Jagung
Proses Penanaman Benih Jagung
Tanaman Jagung di Desa Saentis
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Lampiran 5. Lokasi Penelitian
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Lampiran 6. Surat Pengambilan Data/Riset
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Lampiran 7. Surat Selesai Riset
UNIVERSITAS MEDAN AREA