127
1 DAMPAK PARIWISATA TERHADAP PERILAKU BERAGAMA REMAJA (STUDI KASUS DI DESA SURANADI KECAMATAN NARMADA LOMBOK BARAT) SKRIPSI Oleh Bq. Dewi Ulaningrat NIM.15.1.10.1.200 FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM 2015

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

1

DAMPAK PARIWISATA TERHADAP PERILAKU BERAGAMA

REMAJA (STUDI KASUS DI DESA SURANADI KECAMATAN

NARMADA LOMBOK BARAT)

SKRIPSI

Oleh

Bq. Dewi Ulaningrat NIM.15.1.10.1.200

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

MATARAM

2015

Page 2: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

2

DAMPAK PARIWISATA TERHADAP PERILAKU BERAGAMA

REMAJA (STUDI KASUS DI DESA SURANADI KECAMATAN

NARMADA LOMBOK BARAT)

SKRIPSI

Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

Oleh

Bq. Dewi Ulaningrat NIM.15.1.10.1.200

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

MATARAM

2015

ii

Page 3: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAMFAKULTAS

Jl. Pendidikan No. 35

Skripsi Bq. Dewi Ulaningrat NIM:

PARIWISATA TERHADAP PERILAKU BERAGAMA

KASUS DI DESA SURANADI

BARAT)” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk di

Disetujui pada tanggal

Pembimbing I

Abdul Fattah, S.Ag., M.Fil.INIP.19780805 200312 1 002

KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANJl. Pendidikan No. 35 Mataram-NTB, Telp. (0370) 621298

Jl. Gajah Mada Jempong - Mataram

HALAMAN PERSETUJUAN

Bq. Dewi Ulaningrat NIM: 15.1.10.1.200, yang berjudul

PARIWISATA TERHADAP PERILAKU BERAGAMA REMAJA

KASUS DI DESA SURANADI KECAMATAN NARMADA LOMBOK

telah memenuhi syarat dan disetujui untuk di munaqasyah

Disetujui pada tanggal 10 April 2015.

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I

Abdul Fattah, S.Ag., M.Fil.I 200312 1 002

Pembimbing II

Nazaruddin, M.HumNIP.197611202009121001

iii

3

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM DAN KEGURUAN

Telp. (0370) 621298- 625337 Mataram

, yang berjudul “DAMPAK

REMAJA (STUDI

ATAN NARMADA LOMBOK

munaqasyah-kan.

Pembimbing II

Nazaruddin, M.Hum

197611202009121001

Page 4: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAMFAKULTAS

Jl. Pendidikan No. 35

NOTA DINAS

Hal : Munaqasyah

Assalamu’alaykum Wr. Wb.

Setelah diperiksa dan diadakan perbaikan sesuai masukan pembimbing

dan pedoman penulisan skripsi, kami berpendapat bahwa

Ulaningrat NIM: 15.

TERHADAP PERILAKU BERAGAMA

SURANADI KECAM

syarat untuk diajukan dalam sidang

dan Keguruan IAIN Mataram.

Demikian, atas perhatian Bapak Rektor disampaikan terima kasih.

Wassalamu’alaykum, Wr. Wb.

Pembimbing I

Abdul Fattah, S.Ag., M.Fil.INIP.19780805 200312 1 002

KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANJl. Pendidikan No. 35 Mataram-NTB, Telp. (0370) 621298

Jl. Gajah Mada Jempong - Mataram

Mataram, 10 April

Kepada

Yth. Rektor IAIN Mataram

di-

Mataram

Assalamu’alaykum Wr. Wb.

Setelah diperiksa dan diadakan perbaikan sesuai masukan pembimbing

dan pedoman penulisan skripsi, kami berpendapat bahwa skripsi Bq. Dewi

15. 1.10.1.200, yang berjudul “DAMPAK PARIWISATA

TERHADAP PERILAKU BERAGAMA REMAJA (STUDI KASUS DI

MATAN NARMADA LOMBOK BARAT )”

syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan IAIN Mataram.

Demikian, atas perhatian Bapak Rektor disampaikan terima kasih.

Wassalamu’alaykum, Wr. Wb.

Pembimbing I

Abdul Fattah, S.Ag., M.Fil.I 19780805 200312 1 002

Pembimbing II

Nazaruddin, M.HumNIP.197611202009121001

iv

4

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM DAN KEGURUAN

Telp. (0370) 621298- 625337 Mataram

10 April 2015

Kepada

Yth. Rektor IAIN Mataram

Mataram

Setelah diperiksa dan diadakan perbaikan sesuai masukan pembimbing

skripsi Bq. Dewi

DAMPAK PARIWISATA

STUDI KASUS DI DESA

)” telah memenuhi

skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah

Demikian, atas perhatian Bapak Rektor disampaikan terima kasih.

Pembimbing II

Nazaruddin, M.Hum

197611202009121001

Page 5: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

5

KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Jl. Pendidikan No. 35 Mataram-NTB, Telp. (0370) 621298- 625337

Jl. Gajah Mada Jempong - Mataram

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Bq. Dewi Ulaningrat

NIM : 15.1.10.1.200

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Institusi : IAIN Mataram

Dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa skripsi dengan judul

“DAMPAK PARIWISATA TERHADAP PERILAKU BERAGAMA REMAJA

(STUDI KASUS DI DESA SURANADI KECAMATAN NARMADA LOMBOK

BARAT)” ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri,

kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.

Apabila dibelakang hari ternyata karya tulis ini tidak asli, saya siap

dianulir gelar keserjanaan saya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di IAIN

Mataram.

Mataram, 2015

Saya yang menyatakan

Bq. Dewi Ulaningrat NIM. 15.1 10.1.200

v

Page 6: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAMFAKULTAS

Jl. Pendidikan No. 35

Skripsi dengan judul

PERILAKU BERAGAMA

KECAMATAN NARMADA LOMBOK BARAT

Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram telah

dimunaqasyahkan pada hari sabtu tanggal 18 april

memenuhi syarat untuk mencapai gelar sarjana Pendidikan.

1. Ketua Sidang/Pemb

2. Sekretaris Sidang/Pemb. II

3. Penguji I

4. Penguji II

PLT.

KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANJl. Pendidikan No. 35 Mataram-NTB, Telp. (0370) 621298

Jl. Gajah Mada Jempong - Mataram

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “DAMPAK PARIWISATA TERHADAP

PERILAKU BERAGAMA REMAJA (STUDI KASUS DI DESA SURANADI

ATAN NARMADA LOMBOK BARAT )” Jurusan Pendidikan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram telah

dimunaqasyahkan pada hari sabtu tanggal 18 april 2015 dan dinyatakan telah

memenuhi syarat untuk mencapai gelar sarjana Pendidikan.

Dewan Munaqasyah

Ketua Sidang/Pemb. I : Abdul Fattah, S.Ag., M.Fil.I (____________ NIP.19780805 200312 1 002

Sekretaris Sidang/Pemb. II : Nazaruddin, M.Hum (____________ NIP.197611202009121001

: Drs. H. Baehaqi, M.Pd (____________ NIP : 196812311993031028

: Abdulloh Fuadi, M.A (____________ NIP : 197610292011011003

Mengetahui Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

IAIN Mataram

Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd NIP.196412311991032006

vi

6

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM DAN KEGURUAN

Telp. (0370) 621298- 625337 Mataram

DAMPAK PARIWISATA TERHADAP

STUDI KASUS DI DESA SURANADI

” Jurusan Pendidikan Agama

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram telah

dan dinyatakan telah

____________)

____________)

____________)

____________)

dan Keguruan

Page 7: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

7

MOTTO :

Ÿωuρ ß#ø)s? $ tΒ }§øŠs9 y7 s9 ϵÎ/ íΟ ù=Ïæ 4 ¨βÎ) yìôϑ¡¡9$# u�|Çt7 ø9$#uρ yŠ#xσà�ø9$#uρ ‘≅ ä. y7 Í×̄≈ s9'ρé& tβ%x. çµ÷Ψtã

Zωθ ä↔ó¡tΒ ∩⊂∉∪

Artinya: Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai

pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS. Al-Isra: 36).1

1 Departemen Agama RI. Qur’an Surat Al-Isra dan Terjemahannya : 36, (Jakarta:Al-

Jumanatul Ali J-ART). vii

Page 8: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

8

PERSEMBAHAN :

Kupersembahkan skripsiku ini teruntuk

� Ayahandaku (Lalu Zohdi) dan ibundaku (Baiq Ayu Ratih) yang

kuhormati dan kucintai. Tiada kasih setulus kasihmu terimalah

setitik bukti kesuksesan dan pengambdianku tetesan keringatmu

telah memberiku gelar sarjana.

� Untuk kakakku (Lalu Hartawan dan Lalu Jaya) dan adik-adikku

(Lalu Satria dan Baiq Chandra) terimakasih atas dukungan dan

do’amu. Aku mencintai kalian semua.

� Untuk sahabat-sahabatku 5_Cm (Baiq Maula Sholeha, Dewi

Yulianingsih, Rohana Dimiyanti, Siti Khadijah) juga buat sahabt-

sahabat The Arthur (Ewin, Lonk, Mbem, Ayunk, Eqi, Kcebur) kalian

selalu hadir saat senang maupun susah

� Dan untuk almamaterku tercinta terima kasih telah mendidikku.

viii

Page 9: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

9

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Sebagai insan yang beriman kami panjatkan puji syukur

kehadirat Allah SWT. atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga

peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini sebagai suatu karya ilmiah.

Shalawat berserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi

Besar Muhammad SAW. yang telah menuntun umat manusia menuju kehidupan

yang damai dan sejahtera.

Skripsi ini berjudul: “Dampak Pariwisata Terhadap Perilaku Beragama

Remaja (Studi Kasus di Desa Suranadi Kecamatan Narmada Lombok Barat)”,

peneliti susun sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian studi strata satu (S1)

pada program studi Pendidikan Agama Islam di Institut Agama Islam Negeri

Mataram.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa setiap kerja dan karya manusia

tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan sesuai dengan kodratnya sebagai

makhluk yang tidak sempurna. Peneliti yakin bahwa karya ilmiah ini masih jauh

dari kata sempurna, hal ini semata-mata disebabkan karena keterbatasan

kemampuan peneliti, untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran konstruktif

sebagai bahan perbaikan bagi karya ini. Di samping itu, peneliti menyadari pula

bahwa karya ilmiah ini itidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai

pihak, oleh karena itu melalui kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan

terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Abdul Fattah, S.Ag., M.Fil.I selaku pembimbing I, Nazaruddin,

M.Hum selaku pembimbing II yang banyak meluangkan waktunya dalam

mengoreksi, membimbing dan mengarahkan penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. H. M. Taufik, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan beserta staf dan jajaran civitas akademik Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram yang telah meluangkan waktunya

untuk memberikan izin kepada peneliti dalam menyelesaikan penyusunan

skripsi ini.

ix

Page 10: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

10

3. Bapak Dr. H. Nashudin, M.A. selaku Rektor IAIN Mataram beserta staf dan

jajaran civitas akademik IAIN Mataram yang telah memberikan kemudahan-

kemudahan kepada peneliti dari awal penyusunan skripsi ini. Demikian juga

kepada Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan arahan dengan berbagai

disiplin ilmu yang merupakan modal berharga bagi peneliti dalam menyusun

skripsi ini.

4. Bapak I Nyoman Adwisana selaku kepala desa suranadi, beserta staf, pegawai,

tokoh masyarakat, tokoh agama, para remaja, umumnya masyarakat yang

telah menjadi responden dalam penelitian ini.

5. Ayahanda dan Ibunda, serta keluarga tercinta yang telah banyak memberikan

dukungan moril maupun materil sehingga peneliti dapat menyelesaikan studi

dengan baik.

6. Sahabat-sahabatku dari 5_Cm juga dari The Arthur yang telah memberikan

dorongan dan telah membantu penyusunan skripsi ini.

Dengan seraya menengadahkan tangan kehadirat Allah SWT. Peneliti

ucapkan semoga budi baik dan amal ikhlas yang diberikan kepada peneliti

tercatat sebagai amal ibadah disisi Allah SWT. Amiiin.

Akhirnya hanya kepada Allah peneliti berserah diri terhadap semua

urusan, peneliti berharap semoga karya yang sederhana ini dapat bermanfaat

bagi peneliti dan para pembacadalam rangka menambah khazanah ilmu

pengetahuan khususnya pada bidang ilmu pendidikan.

Mataram, April 2015

x

Page 11: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

11

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii

NOTA DINAS ................................................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... v

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ vi

MOTTO .......................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN .......................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Konteks Penelitian ..................................................................... 1

B. Fokus Penelitian .......................................................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 6

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ....................................... 6

E. Telaah Pustaka ............................................................................ 7

F. Kerangka Teoritik ....................................................................... 10

1. Konsep Pariwisata ............................................................... 10

2. Perilaku Keagamaan Remaja .............................................. 31

3. Pemecahan Masalah Remaja .............................................. 44

G. Metode Penelitian ....................................................................... 47

1. Pendekatan Penelitian .......................................................... 47

2. Kehadiran Peneliti ............................................................... 48

3. Sumber Data ........................................................................ 49

4. Prosedur Pengumpulan Data ................................................ 50

5. Teknis Analisis Data ............................................................ 53

6. Validitas Data ...................................................................... 54

xi

Page 12: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

12

7. Sistematika ........................................................................... 56

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ................................................ 58

A. Gambaran Umum Desa Suranadi Kecamatan Narmada

Lombok Barat ............................................................................. 58

1. Keadaan geografis ............................................................... 58

2. Klimatologi .......................................................................... 59

3. Keadaan Demografis ........................................................... 61

4. Keadaan Ekonomi ................................................................ 62

5. Agama dan Kepercayaan ..................................................... 64

6. Struktur organisasi pemerintahan Desa Suranadi

Kecamatan Narmada ............................................................ 66

B. Dampak Pariwisata Terhadap Perilaku Keagamaan Remaja

Desa Suranadi ............................................................................. 68

C. Upaya-upaya Mengatasi Dampak Pariwisata Terhadap

Perilaku Keagamaan Remaja di Desa Suranadi .......................... 78

BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 82

A. Dampak Pariwisata Terhadap Perilaku Keagamaan Remaja

Desa Suranadi Kecamatan Narrmada Lombok Barat ................. 82

B. Upaya pembinaan kegamaan Remaja di daerah pariwisata

Desa Suranadi Kecamatan Narmada Lombok Barat ................. 89

BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 96

A. Simpulan ..................................................................................... 96

B. Saran-saran .................................................................................. 97

DAFTAR PUSTAKA

LAMPAIRAN-LAMPIRAN

xii

Page 13: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

13

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Keadaan iklim di Kabupaten Lombok Barat ................................. 61

Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Perdusun .......................................................... 62

Tabel 2.3 Data Potensi masyarakat Desa Suranadi ....................................... 64

Tabel 2.4 Keadaan agama dan penganutnya masing-masing ........................ 65

xiii

Page 14: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

14

DAFTAR BAGAN Bagan 1 Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Suranadi ........................ 67

xv

Page 15: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

15

ABSTRAK

DAMPAK PARIWISATA TERHADAP PERILAKU BERAGAMA REMAJA (STUDI KASUS DI DESA SURANADI KECAMATAN

NARMADA LOMBOK BARAT)

Pariwisata sebagai industri makin berkembang hal ini dapat dibuktikan dengan makin banyaknya fasilitas-fasilitas yang disediakan, di samping itu pariwisata sebagai ilmu akan menjadi produk dan faktor pendorong bagi kemajuan bangsa Indonesia yang memiliki potensi sangat besar. Dengan demikian kondisi pariwisata di Indonesia khususnya Desa Suranadi Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat telah menampilkan fungsinya dalam mengembangkan dan menyumbangkan kontribusinya terhadap kehidupan ekonomi sosial dan budaya bangsa.

Tujuan penelitian ini adalah Ingin mengetahui dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja Desa Suranadi Kecamatan Narmada Lombok Barat, dan ingin mengetahui upaya-upaya yang dilakukan dalam menangani perilaku remaja di daerah pariwisata di Desa Suranadi Kecamatan Narmada Lombok Barat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan bentuk deskriftif. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Dampak positif yang disebabkan oleh adanya pariwisata dapat berupa: (a) para remaja tetap melakukan ibadahnya meskipun sedang bersama dengan para wisatawan, (b) tetap aktif dalam kegiatan remaja masjid, (c) para remaja Desa Suranadi memiliki kesibukkan selain dengan pariwisata seperti mengadakan perlombaan di setiap perayaan Maulid Nabi, membentuk panitia, Hari Raya Kurban, Idul Fitri dan kegiatan agama lainnya. Sementara dampak negatif yang diakibatkan oleh adanya pariwisata di Desa Suranadi dapat berupa: (a) Banyak para remaja yang mengenal minuman keras, (b) Berkurangnya ibadah ghairu mahdhah, (c) Banyaknya remaja yang mengadakan balap liar, (d) Banyak remaja yang berpakaian tidak sesuai dengan ajaran agama.

Upaya yang dilakukan oleh pemerintah desa diantaranya: (a) memberikan penyuluhan yang berkaitan dengan bahayanya minum minuman keras, (b) mengadakan yasinan barsama yang dilakukan secara bergilir di rumah warga sesuai dengn jadwal yang ada setiap malam jum’at dan malam rabu, (c) setiap tahun mengadakan pelatihan-pelatihan mengenai sadar wisata di lingkungan pariwisata yang biasanya disebut Darwis hal ini dilakukan agar para remaja yang gemar melakukan balap liar akan merubah kebiasaannya untuk mengikuti kegiatan yang diadakan oleh pemerintah setempat, (d) mendatangkan tuan guru dari luar diharapkan mampu memberikan pengarahan terhadap masyarakat khususnya remaja agar merubah gaya hidup mereka seperti yang telah ditetapkan dalam agama.

Kata Kunci: Dampak Pariwisata, Perilaku Beragama Remaja

xvi

Page 16: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Sumber daya dan potensi pariwisata NTB memiliki daya pikat dari

pesona alam dan budayanya. Keadaan alamnya yang masih relatif alami,

bersih dan menawan serta memiliki kekhasan tersendiri. Pada tahun 2007

NTB di tetapkan sebagai salah satu dari lima provinsi yang menjadi destinasi

pariwisata unggulan Indonesia, di samping Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan,

NTB, NTT, dan Sumatera Barat. Berdasarkan Perda Rencana Tata Ruang

Wilayah (RTRW) Provinsi NTB dan Perda Nomor 9 Tahun 1989 tentang

pembangunan kepariwisataan di daerah NTB.2

Pariwisata sebagai industri makin berkembang hal ini dapat

dibuktikan dengan makin banyaknya fasilitas-fasilitas yang disediakan, di

samping itu pariwisata sebagai ilmu akan menjadi produk dan faktor

pendorong bagi kemajuan bangsa Indonesia yang memiliki potensi sangat

besar. Dengan demikian kondisi pariwisata di Indonesia khususnya Desa

Suranadi Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat telah menampilkan

fungsinya dalam mengembangkan dan menyumbangkan kontribusinya

terhadap kehidupan ekonomi sosial dan budaya bangsa. Di samping

pariwisata sebagai wadah kesempatan kerja, pemerataan pendapatan, dan

memupuk cinta tanah air daerah.

2 Nanik I. Taufan, Langkah Pariwisata NTB Menerobos Pasar Dunia, (Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata NTB, 20009), h. 56.

Page 17: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

2

Suranadi memiliki keindahan alam sebagai objek wisata. Di samping

sebagai objek wisata juga bisa sebagai zona pertanian, daerah ini memiliki

potensi sumber daya alam dan kebudayaan yang memiliki nilai sejarah. Objek

wisata yang ada di Suranadi juga penuh dengan keindahan hutan lindung di

sekelilingnya, di samping itu juga ada kolam pemandian air dingin yang

sumber airnya berasal dari mata air yang berada di hutan wisata Suranadi.

Yang paling mempesona bagi wisatawan di Suranadi adalah adanya

kolam pemandian air dingin yang mengalir dari batu-batuan, selain mandi

bisa juga untuk tempat peristirahatan sambil menikmati sajian kuliner yang

ada dan rekreasi bagi wisatawan, melihat aktivitas ini para wisatawan sangat

menaruh perhatian atas daya tarik mereka untuk berwisata di Kecamatan

Narmada Desa Suranadi.

Kahadiran wisatawan baik domestik maupun mancanegara dapat

membawa dampak positif dan negatif terhadap kehidupan masyarakat

Suranadi, juga terhadap para wisatawan seperti “perampokan yang terjadi

terhadap wisatawan di daerah pariwisata Pantai Nambung Lombok Barat”.3

Ini salah satu bentuk dampak negatif yang ditimbulkan oleh pariwisata.

Apabila hal ini bisa terjadi di daerah pariwisata lain, maka besar

kemungkinan hal serupa bisa terjadi di daerah pariwisata di Desa Suranadi.

Kedua alternatif ini merupakan dinamika dalam kehidupan manusia sekarang

melalui tulisan ini pengaruh yang timbul akibat arus sikap wisatawan itu akan

3 Surat kabar Lombok Post tanggal 20 September 2014, h. 6.

Page 18: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

3

disoroti dari kacamata Islam. Kehadiran wisatawan ke suatu daerah pasti

mempunyai tujuan dan latar belakang, kultur, agama yang berbeda-beda.

Dengan melihat hal-hal tersebut di atas mendorong pemerintah daerah

NTB melakukan pembangunan baik sarana maupun prasarana yang

mendukung pariwisata. Namun sudah tentu wisatawan yang datang memiliki

latar belakang budaya yang beraneka ragam dan berbeda dengan penduduk

setemapat. Cepat atau lambat baik secara sengaja atau tidak, ragam budaya

tersebut dapat membawa dampak dalam kehidupaan sosial politik, keamanan,

pendidikan, dan akhlak masyarakat termasuk diantaranya para remaja,

dampak tersebut dapat berupa positif maupun negatif. Karena bagaimanapun

yang rentan terkena dampak pariwisata khususnya dampak negatif pariwisata

adalah para remaja.

Maka untuk mengantisipasi dampak negatif ini dibutuhkan

pengawasan dan penyaringan, yang apabila tidak diadakan sangat

memungkinkan akan membawa pengaruh terhadap pola hidup masyarakat,

yang pada gilirannya peleburan nilai agama, budaya, adat istiadat setempat

makin hilang dari motivasi aslinya yaitu motivasi yang dimulai dari saktal,

lama kelamaan akan berubah kepada motivasi baru yang bersifat komersial

bahkan dorongan beragama semakin hilang dalam kehidupan masyarakat.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti yang juga sebagai salah satu

penduduk yang tinggal di daerah pariwisata tempat penelitian ini dilakukan,

peneliti dapat melihat bahwa dari 40 orang remaja hanya 10% yang bisa

memanfaatkan lokasi pariwisata ini sebagai salah satu ladang pencarian

Page 19: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

4

nafkah bagi keluarga mereka, dan tidak jarang juga ditemukan remaja yang

berperilaku menyimpang dari ajaran-ajaran agama seperti mabuk-mabukan

(khomr), berpakaian yang tidak sesuai dengan ajaran agama, dan mengadakan

balap liar. Hal ini terjadi karena banyaknya remaja yang beranggapan bahwa

orang lain tidak akan mengetahui yang mereka lakukan itu menyimpang dari

ajaran Islam, karena mereka tidak memperlihatkan indentitasnya sebagai

umat muslim.4

Allah mengharamkan khomr dalam firmannya:

$ pκš‰r' ¯≈ tƒ tÏ%©!$# (#þθ ãΨtΒ#u $ yϑ̄ΡÎ) ã�ôϑsƒø: $# ç�Å£øŠyϑø9$#uρ Ü>$ |ÁΡF{$#uρ ãΝ≈ s9ø—F{ $#uρ Ó§ô_Í‘ ô ÏiΒ È≅ yϑtã

Ç≈sÜ ø‹¤±9 $# çνθ ç7Ï⊥ tGô_$$ sù öΝä3ª=yès9 tβθ ßsÎ=ø�è? ∩⊃∪

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah[434], adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (Al-Maidah: 90)5

Khomr mengakibatkan banyak kerusakan yang dapat

menimbulkan pertikaian, ketidakharmonisan, permusuhan, serta menghalangi orang dari beribadah, dzikir, shalat, dan lainnya. Khamar mendatangkan segala mala petaka, serta memicu kemaksiatan dan kedurhakaan. Orang yang meminumnya pasti akan kehilangan akal sehat, sehingga terdorong untuk melakukan segala tindak kejahatan, menodai kehormatan, dan berani berbuat dosa.6

Di samping itu dampak negatif yang ditimbulkan adalah terjadinya

persaingan ekonomi sehingga masyarakat lebih suka memikirkan ekonomi

4 Hasil Pengamatan Panjang Peneliti Sebagai Penduduk Desa Suranadi dari Tahun 2010

s/d 2014 5 Departemen Agama RI. Al-Jumanatul Ali, Qur’an Surat Al-Maidah dan Terjemahannya

:90, (Bandung: CV. J-ART,2004), h. 123. 6 Salman Nashif Ad-Dahdu. 100 yang Terlaknat Beragam Golongan dan Tindakan yang

Dilaknat oleh Allah dan Rosul-Nya. (Solo: Darul Basyir, 2008), h. 36.

Page 20: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

5

dari pada agama efektif merosotnya akhlak, manipulasi, dan lain-lain. Dengan

demikian kondisi di atas apabila di hubungkan dengan keadaan masyarakat di

sekitar lokasi wisata sangat memprihatinkan karena masih banyak remajanya

yang belum menjalankan agamanya secara baik, hal ini disebabkan

kurangnya ilmu pengetahuan dan pemahaman tentang ajaran agama, adat dan

budaya, baik menyangkut budi pekerti, ibadah, sosial kemasyarakatan

maupun akhlak. Sementara masih banyak lagi masyarakat yang tergolong

religius, ketaatannya dan kepatuhannya melaksanakan agama dan adat masih

kuat.7

Untuk menemukan permasalahan di atas penulis terdorong melakukan

penelitian di lapangan dengan judul: “Dampak Pariwisata Terhadap Perilaku

Beragama Remaja (Studi Kasus di Desa Suranadi Kecamatan Narmada

Tahun)” Permasalahan ini dirasa penting untuk diteliti mengingat isu

rendahnya nilai-nilai akhlak Islami yang berkembang dewasa ini.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka permasalahan yang

akan diteliti dalam sekripsi ini adalah sebagai berikut;

1. Bagaimanakah dampak pariwisata terhadap perilaku keberagamaan

remaja di Desa Suranadi Kecamatan Narmada Lombok Barat?

2. Bagaimanakah upaya pembinaan keagamaan remaja di daerah pariwisata

di Desa Suranadi Kecamatan Narmada Lombok Barat?

7 Observasi Awal, Wisata Kuliner Desa Suranadi, 22 September 2014

Page 21: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Setiap penelitian tentu memiliki tujuan yang ingin dicapai, demikian

dengan proposal yang akan diangkat, adapun tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah:

1. Ingin mengetahui dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

Desa Suranadi Kecamatan Narmada Lombok Barat.

2. Upaya-upaya yang dilakukan dalam menangani perilaku remaja di daerah

pariwisata di Desa Suranadi Kecamatan Narmada Lombok Barat.

Adapun kegunaan penelitian ini adalah:

a. Kegunaan teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi ilmu

pengetahuan dan menambah informasi yang berhubungan dengan

pariwisata serta dapat menambah pengetahuan dan pengalaman

mengenai hal-hal yang terjadi khususnya yang terkait dengan

timbulnya dekadensi moral yang banyak melanda masyarakat

khususnya yang terjadi dikalangan para remaja.

b. Kegunaan praktis

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai informasi bagi

penelitian selanjutnya.

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

1. Ruang lingkup penelitian

a. Dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja Desa Suranadi

Kecamatan Narmada Lombok Barat.

Page 22: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

7

b. Upaya pembinaan keagamaan remaja di daerah pariwisata di Desa

Suranadi Kecamatan Narmada Lombok Barat.

2. Setting penelitian

Penelitian ini berlokasi di daerah Suranadi, alasan peneliti

mengambil lokasi ini karena daerah ini merupakan daerah pariwisata yang

kerap dikunjungi oleh wisatawan lokal dan tidak jarang juga dikunjungi

oleh wisatawan mancanegara, karena memiliki potensi sebagai obyek

kunjungan wisata dan alamnya yang indah, banyaknya bangunan home

stay, juga terkenal dengan pemandian air dingin. Selain itu, peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian di daerah pariwisata tersebut karena

banyak masyarakat yang memanfaatkan lokasi tersebut sebagai ladang

pencarian nafkah keluarga mereka dan banyak juga masyarakat yang

berperilaku menyimpang dari ajaran-ajaran agama Islam sebagaimana

yang telah disebutkan dalam konteks penelitian.

E. Telaah Pustaka

Telaah pustaka adalah penelusuran terhadap studi atau karya terdahulu

sebagai pedoman penelitian lebih lanjut dan untuk mendapatkan data yang

valid serta menghindari terjadinya duplikasi, plagiasi, dan revitisi sehingga

menjamin orisinalitas dan legalitas penelitian ini.

Adapun judul penelitian yang terdaulu yang peneliti jadikan sebagai

perbandingan adalah:

Page 23: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

8

1. Penulis oleh Uswatun Hasanah (2005), yang berjudul “Dampak

pariwisata terhadap perilaku keagamaan masyarakat”. Penelitian ini

dilakukan di Desa Senggigi Kecamatan Batu Layar Lombok Barat.

Penelitian tersebut lebih banyak membahas tentang perilaku

keagamaan masyarakat Desa Senggigi sedikit terkikis dan terkesan

mengikuti budaya yang diadopsi dari budaya bawaan wisatawan

mancanegara. Kehidupan masyarakat Desa Senggigi sedikit

terkontaminasi oleh budaya asing yang dikonsumsi oleh sebagian

masyarakat khususnya para pemuda dan pelaku pariwisata yang berasal

dari Desa Senggigi. Sementara para tokoh agama dan tokoh masyarakat

menganggap perkembangan pariwisata tesebut dapat merusak perilaku

remaja khususnya dan masyarakat secara umum.8

Penelitian diatas memiliki relevansi dengan penelitian yang akan

dilakukan oleh peneliti, yaitu sama-sama meneliti tentang dampak

pariwisata, akan tetapi yang membedakannya disini adalah subyek

penelitian yang digunakan yaitu masyarakat, sedangkan pada penelitian

ini subyek penelitian yang digunakan adalah remaja. Disamping itu

setting atau tempat penelitian juga berbeda, penelitian di atas dilakukan

di Desa Senggigi Kecamatan Batu Layar Lombok Barat, sedangkan

penelitian ini dilakukan di Desa Suranadi Kecamatan Narmada

Kabupaten Lombok Barat.

8Uswatun Hasanah. Dampak Pariwisata Terhadap Perilaku Keagamaan Masyarakat Desa

Senggigi Kecamaatan Batu Layar Lombok Barat, (Sebagai Tugas Akhir di Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram) 2005.

Page 24: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

9

2. Penulis oleh Emawati (2012) dengan judul “Dampak pariwisata terhadap

perilaku siswa sekolah dasar di SDN 2 Gili Indah Kecamatan Pemenang

Kabupaten Lombok Utara.

Peneliti memberikan kesimpulan dalam bidang ibadah, sebagian

siswa enggan untuk melaksanakan ibadah karena tidak adanya teguran

dari orang tua sehingga membuat anak merasa apa yang mereka kerjakan

benar, walaupun sebenarnya itu tidak benar. Sedangkan bidang akhlak,

kurangnya kesadaran siswa untuk berperilaku baik, kepada orang tua

maupun teman mereka sendiri.9

Penelitian di atas memiliki relevansi dengan penelitian yang akan

dilakukan oleh peneliti, yaitu sama-sama meneliti tentang dampak

pariwisata, akan tetapi yang membedakannya di sini adalah subyek

penelitian yang digunakan yaitu siswa sekolah dasar, sedangkan pada

penelitian ini subyek penelitian yang digunakan adalah remaja. Di

samping itu setting atau tempat penelitian juga berbeda, penelitian di atas

dilakukan di SDN 2 Gili Indah Kecamatan Pemenang Kabupaten

Lombok Utara. sedangkan penelitian ini dilakukan di Desa Suranadi

Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat

3. Penulis oleh Nuraini (2013) dengan judul “Dampak pariwisata terhadap

tingkat pendidikan masyarakat Dusun Sade Rembitan Kecamatan Pujut

Kabupaten Lombok Tengah”.

9 Emawati. Dampak Pariwisata Terhadap Perilaku Siswa Sekolah Dasar di SDN 2 Gili

Indah Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara. (Sabagai Tugas Akhir di Jurusan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram), 2012.

Page 25: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

10

Peneliti memberikan kesimpulan bahwa perkembangan pariwisata

di Dusun Sade Rembitan Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah

dikategorikan sangat baik, hal ini terbukti dari beberapa perubahan yang

menunjukkan kemajuan yang dicapai, baik dari segi infrastruktur,

budaya, dan pendapatan. Namun tingkat pendidikan masyarakat Dusun

Sade Desa Rembitan Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah

masih tergolong menengah dengan kategori yang tidak tamat SD 112

orang dan yang tamat SD-SMP 35 orang, tamat SLTA 15 orang dan

perguruan tinggi 12 orang. Hal ini disebabkan karena maraknya

pernikahan diusia muda yang menyebabkan terjadinya putus sekolah,

kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.10

Penelitian di atas memiliki relevansi dengan penelitian yang akan

dilakukan oleh peneliti, yaitu sama-sama meneliti tentang dampak

pariwisata, akan tetapi yang membedakannya di sini adalah subyek

penelitian yang digunakan yaitu masyarakat, sedangkan pada penelitian

ini subyek penelitian yang digunakan adalah remaja. Di samping itu

setting atau tempat penelitian juga berbeda, penelitian di atas dilakukan

di Dusun Sade Rembitan Kecamatan Pujut Lombok Tengah, sedangkan

penelitian ini dilakukan di Desa Suranadi Kecamatan Narmada

Kabupaten Lombok Barat.

10 Nuraini. Dampak Pariwisata Terhadap Tingkat Pendidikan Masyarakat Dusun Sade Rembitan Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah. (Sebagai Tugas Akhir di Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanIAIN Mataram), 2013.

Page 26: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

11

F. Kerangka Teoritik

4. Konsep Pariwisata

Secara jelas dapat dilihat bahwa pariwisata itu bukanlah

merupakan industri biasa seperti halnya industri mesin, meubel yang

mempunyai pabrik dan menghasilkan barang-barang yang secara

langsung dapat dikonsumsi oleh masyarakat dalam bentuk barang-barang

sebagai hasil produksinya.

Penelitian kepariwisataan mencoba mengamati dampak

kepariwisataan terhadap remaja yang penting, karena remajalah yang

menerima secara lansung dampak dari pariwisata tersebut. Dimasa usia

remaja cendrung mengikuti perubahan era globalisasi yang membawa

kehidupan baru yang bersifat modern khususnya pariwisata yang

melibatkan wisatawan asing seperti tourist dan excurtionist.

a. Pegertian dan Tujuan Pariwisata

Dalam bahasa inggris wisata disebut dengan ‘tour’ yang berarti berdarmawisata atau berjalan-jalan melihat pemandangan, sedangkan secara etimologi, pariwisata berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu kata “pari” halus maksudnya mempunyai tata krama tinggi dan “wisata” yang berarti kunjungan atau perjalanan untuk melihat, mendengar, menikmati, dan mempelajari sesuatu.11

Konsep pariwisata juga mengandung kata kunci ‘perjalanan’

(tour) yang dilakukan seseorang, yang melancong demi kesenangan

untuk sementara waktu, bukan untuk menetap atau bekerja.12

11 Inu Kencana Syafiie. Pengantar Ilmu Pariwisata, (Mandar Maju: Bandung, 2009), h. 14. 12I Gde Pitana dan I Ketut Surya Diarta. Pengantar Ilmu Pariwisata, (Andi: Yogyakarta,

2009), h. 12.

Page 27: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

12

Dengan demikian dapat disimpulkan pariwisata yaitu suatu

perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari satu

tempat ke tempat lain. Dengan demikian, pariwisata tidak hanya

dilakukan disatu tempat saja tetapi juga di tempat-tempat yang

lainnya yang dapat dijadikan suatu daerah tujuan wisata yang

mempunyai daya tarik wisata.

Setelah mengetahui definisi dari pada pariwisata, maka dapat

diketahui bahwa pembangunan pariwisata ditujukan untuk

memberikan manfaat pada pemenuhan kebutuhan masyarakat dan

peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. Tujuan ini

sangat luhur dan positif, namun pada kenyataannya seringkali

muncul permasalahan teknis meskipun perencanaan yang dibuat

telah dianggap sempurna.

Pada dasarnya tujuan umum pembangunan pariwisata adalah

untuk memperbesar penerimaan devisa, memperluas dan meratakan

kesempatan berusaha dan kesempatan kerja, mendorong

pembangunan daerah, meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran

rakyat, memperkaya kebudayaan dan tetap mempertahankan

kepribadian bangsa dan tetap terpeliharanya niai-nilai agama.

Pasal 4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan menyebutkan bahwa tujuan penyelenggaraan Kepariwisataan Indonesia adalah:

1) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi 2) Meningkatkan kesejahteraan rakyat 3) Menghapus kemiskinan 4) Mengatasi pengangguran

Page 28: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

13

5) Melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya 6) Memajukan kebuudayaan 7) Mengangkat citra bangsa 8) Memupuk rasa cinta tanah air 9) Memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa 10) Mempererat persahabatan antar bangsa.13

b. Jenis-jenis Wisata

Terdapat banyak jenis daya tarik wisata yang dibagi dalam

berbagai macam sistem klasifikasi daya tarik, secara garis besar daya

tarik wisata diklasifikasikan ke dalam tiga klasifikasi.

1) Daya tarik alam

2) Daya tarik budaya

3) Daya tarik buatan manusia

Yang tersebut di atas dibagi dalam dua kategori yaitu:

1) Obyek dan daya tarik wisata alam

2) Obyek dan daya tarik wisata sosial budaya

Perencanaan dan pengelolaan obyek dan daya tarik wisata

alam maupun sosial budaya harus berdasarkan pada kebijakan

wacana pembangunan nasional maupun regional. Jika kedua

kebijakan rencana tersebut belum tersusun, tim perencanaan

pengembangan obyek daya tarik wisata harus mampu

mengasumsikan kebijakan yang areal yang bersangkutan.

13 A.J.Muljadi dan Andri Warman. Kepariwisataaan dan Perjalanan Edisi Revisi. (PT.

Rajagrafindo Persada: Jakarta 2014), h. 41-42.

Page 29: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

14

Para wisatawan sebagian besar tertarik pada daya tarik alam

dan budaya pada daerah pariwisata yang mereka kunjungi karena

masih bersifat alami dan bukan semata-mata buatan manusia.

Menurut Pendit (1994), pariwisata dapat dibedakan menurut motif wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat. Jenis-jenis pariwisata tersebut adalah sebagai berikut. 1) Wisata Budaya

Yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ketempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan adat istiadat mereka, cara hidup mereka, budaya dan seni mereka. Seiring perjalanan serupa ini disatukan dengan kesempatan-kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan budaya, seperti eksposisi seni (seni tari, seni drama, seni musik, dan seni suara), atau kegiatan yang bermotif kesejarahan dan sebagainya.

2) Wisata Maritim atau Bahari Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan

olah raga di air, lebih-lebih di danau, pantai, teluk, atau laut seperti memancing, berlayar, menyelam sambil melakukan pemotretan, kompetisi berselancar, balapan mendayung, melihat-lihat taman laut dengan pemandangan indah di bawah permukaan air serta berbagai rekreasi perairan yang banyak dilakukan didaerah-daerah atau negara-negara maritim, di Laut Karibia, Hawaii, Tahiti, Fiji dan sebagainya. Di Indonesia banyak tempat dan daerah yang memiliki potensi wisata maritim ini, seperti misalnya Pulau-pulau Seribu di Teluk Jakarta, Danau Toba, pantai Pulau Bali dan pulau-pulau kecil disekitarnya, taman laut di Kepulauan Maluku dan sebagainya. Jenis ini disebut pula wisata tirta.

3) Wisata Cagar Alam (Taman Konservasi Untuk jenis wisata ini biasanya banyak

diselenggarakan oleh agen atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan mengatur wisata ke tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh undang-undang. Wisata cagar alam ini banyak dilakukan oleh para penggemar dan pecinta alam dalam kaitannya dengan kegemaran memotret binatang atau marga satwa serta pepohonan kembang beraneka warna yang memang mendapat

Page 30: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

15

perlindungan dari pemerintah dan masyarakat. Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan alam, kesegaran hawa udara di pegunungan, keajaiban hidup binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuh-tumbuhan yang jarang terdapat di tempat-tempat lain. Di Bali wisata Cagar Alam yang telah berkembang seperti Taman Nasional Bali Barat dan Kebun Raya Eka Karya

4) Wisata Konvensi Yang dekat dengan wisata jenis politik adalah apa

yang dinamakan wisata konvensi. Berbagai negara pada dewasa ini membangun wisata konvensi ini dengan menyediakan fasilitas bangunan dengan ruangan-ruangan tempat bersidang bagi para peserta suatu konfrensi, musyawarah, konvensi atau pertemuan lainnya baik yang bersifat nasional maupun internasional. Jerman Barat misalnya memiliki Pusat Kongres Internasional (International Convention Center) di Berlin, Philipina mempunyai PICC (Philippine International Convention Center) di Manila dan Indonesia mempunyai Balai Sidang Senayan di Jakarta untuk tempat penyelenggaraan sidang-sidang pertemuan besar dengan perlengkapan modern. Biro konvensi, baik yang ada di Berlin, Manila, atau Jakarta berusaha dengan keras untuk menarik organisasi atau badan-badan nasional maupun internasional untuk mengadakan persidangan mereka di pusat konvensi ini dengan menyediakan fasilitas akomodasi dan sarana pengangkutan dengan harga reduksi yang menarik serta menyajikan program-program atraksi yang menggiurkan.

5) Wisata Pertanian (Agrowisata) Sebagai halnya wisata industri, wisata pertanian ini

adalah pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke proyek-proyek pertanian, perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya dimana wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi maupun melihat-lihat keliling sambil menikmati segarnya tanaman beraneka warna dan suburnya pembibitan berbagai jenis sayur-mayur dan palawija di sekitar perkebunan yang dikunjungi.

6) Wisata Buru Jenis ini banyak dilakukan di negeri-negeri yang

memang memiliki daerah atau hutan tempat berburu yang dibenarkan oleh pemerintah dan digalakan oleh berbagai agen atau biro perjalanan. Wisata buru ini diatur dalam bentuk safari buru ke daerah atau hutan yang telah ditetapkan oleh pemerintah negara yang bersangkutan, seperti berbagai negeri di Afrika untuk berburu gajah,

Page 31: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

16

singa, ziraf, dan sebagainya. Di India, ada daerah-daerah yang memang disediakan untuk berburu macan, badak dan sebagainya, sedangkan di Indonesia, pemerintah membuka wisata buru untuk daerah Baluran di Jawa Timur dimana wisatawan boleh menembak banteng atau babi hutan.

7) Wisata Ziarah Jenis wisata ini sedikit banyak dikaitkan dengan

agama, sejarah, adat istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat. Wisata ziarah banyak dilakukan oleh perorangan atau rombongan ke tempat-tempat suci, ke makam-makam orang besar atau pemimpin yang diagungkan, ke bukit atau gunung yang dianggap keramat, tempat pemakaman tokoh atau pemimpin sebagai manusia ajaib penuh legenda. Wisata ziarah ini banyak dihubungkan dengan niat atau hasrat sang wisatawan untuk memperoleh restu, kekuatan batin, keteguhan iman dan tidak jarang pula untuk tujuan memperoleh berkah dan kekayaan melimpah. Dalam hubungan ini, orang-orang Khatolik misalnya melakukan wisata ziarah ini ke Istana Vatikan di Roma, orang-orang Islam ke tanah suci, orang-orang Budha ke tempat-tempat suci agama Budha di India, Nepal, Tibet dan sebagainya. Di Indonesia banyak tempat-tempat suci atau keramat yang dikunjungi oleh umat-umat beragama tertentu, misalnya seperti Candi Borobudur, Prambanan, Pura Basakih di Bali, Sendangsono di Jawa Tengah, makam Wali Songo, Gunung Kawi, makam Bung Karno di Blitar dan sebagainya. Banyak agen atau biro perjalanan menawarkan wisata ziarah ini pada waktu-waktu tertentu dengan fasilitas akomodasi dan sarana angkuatan yang diberi reduksi menarik ke tempat-tempat tersebut di atas.14

c. Dampak Pariwisata

1) Dampak Ekonomi Pariwisata

Dampak ekonmomi pariwisata dapat dibedakan menjadi

dua yaitu dampak positif dan dampak negatif.

14 http://limamarga.blogspot.com/2012/04/jenis-jenis-pariwisata.html, dikutip 10 November 2014.

Page 32: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

17

a) Dampak Positif Pariwisata Bagi Ekonomi

Ada banyak dampak positif pariwisata bagi perekonomian,

diantaranya adalah sebaagai berikut (Leiper, 1990):

(1) Pendapatan dari penukaran valuta asing

Hal ini terjadi pada wisatawan asing. Walau

dibeberapa negara pendapatan dari penukaran valuta asing

tidak begitu besar, namun beberapa negara misalnya New

Zealand dan Australia, pendapatan dari penukaran valuta

asing ini sangat besar nilainya dan berperan secara sangat

signifikan.

(2) Menyehatkan neraca perdagangan luar negeri

Surplus dari pendapatan penukaran valuta asing akan

menyebabkan neraca perdagangan menjadi semakin sehat.

Hal ini akan mendorong suatu negara mampu mengimpor

beragam barang, pelayanan dan modal untuk meningkatkan

taraf hidup dan kesejahteraan masyarakatnya.

(3) Pendapatan dari usaha atau bisnis pariwisata

Pengeluaran dari wisatawan secara langsung maupun

tidak langsung merupakan sumber pendapatan dari

beberapa perusahaan, organisasi atau masyarakat

perorangan yang melakukan usaha di sektor pariwisata.

Page 33: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

18

(4) Pendapatan pemerintah

Pemerintah memperoleh pendapatan dari sektor

pariwisata dari beberapa cara.

(5) Penyerapan tenaga kerja

Banyak individu menggantungkan hidupnya dari

pariwisata. Pariwisata merupakan sektor yang tidak bisa

berdiri sendiri tetapi memerlukan dukungan dari sektor lain.

(6) Pemanfaatan fasilitas pariwisata oleh masyarakat lokal

Wisatawan dan masyarakat lokal sering berbagi

fasilitas untuk berbagai kepentingan.

Di samping dampak positif bagi perekonomian di atas,

WTO (1980: 9-12) mengidentifikasi dampak positifnya sebagai

berikut:

(1) Meningkatnya permintaan akan produk pertanian lokal

(2) Memacu pengembangan lokasi atau lahan yang kurang

produktif

(3) Menstimulasi minat dan permintaan akan produk eksotik

dan tipikal bagi suatu daerah atau negara

(4) Meningkatkan jumlah dan permintaan akan produk

perikanan dan laut

(5) Mendorong pengembangan wilayah dan penciptaan

kawasan ekonomi baru.

Page 34: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

19

(6) Menghindari konsentrasi penduduk dan penyebaran

aktivitas ekonomi

(7) Penyebaran infrastruktur ke pelosok wilayah

(8) Manajemen pengelolaan sumber daya sebagai sumber

revenue bagi otoritas lokal.

b) Dampak Negatif Pariwisata Bagi Ekonomi

Dampak positif pariwisata terhadap ekonomi yang telah

diuraikan di atas, juga tidak dapat dipungkiri terdapat beberapa

dampak negatif dari keberadaan pariwisata bagi ekonomi suatu

daerah atau negara. Namun umumnya dampak negatif ini

memiliki magnitude yang lebih kecil dari pada dampak

positifnya. Dampak negatif tersebut adalah sebagai berikut

(Mathieson dan Wall, 1982 dalam Leiper, 1990: 233):

(1) Ketergantungan terlalu besar pada pariwisata

Beberapa daerah tujuan wisata sangat

menggantungkan pendapatan atau kegiatan ekonominya

pada sektor pariwisata. Sebagaimana diketahui, pariwisata

sangat rentan terhadap fluktuasi karena berbagai isu.

Adakalanya isu yang tidak mengguntungkan (teror,

penyakit, konflik, dan lain sebagainya) akan mempengaruhi

minat wisatawan untuk pergi berwisata ke daerah tersebut.

Akibatnya, kegiatan ekonomi juga mengalami penurunan

tajam akibat proporsi terbesar disumbangkan dari aktifitas

Page 35: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

20

pariwisawa. Begitu pariwisata mengalami penurunan,

langsung atau tidak hal itu akan menyebabkan penurunan

kegiatan ekonomi secara berantai.

(2) Meningkatkan angka inflasi dan meroketnya harga tanah

Perputaran uang dalam aktifitas ekonomi didaerah

tujuan pariwisata sangat besar. Permintaan barang konsumsi

juga meningkat yang pada akhirnya akan memicu laju

inflasi. Di sisi lain dibangunnya pasilitas pariwisata akan

memicu harga tanah di sekitar lokasi tersebut sampai harga

yang tidak masuk akal.

(3) Meningkatnya kecenderungan untuk menginpor bahan-

bahan yang diperlukan dalam pariwisata sehingga produk

lokal tidak diserap.

Hal ini disebabkan karena wisatawan sebagai

konsumen datang dari belahan geografis dengan pola makan

dan menu yang jauh berbeda dengan masyarakat lokal.

Mereka juga memiliki gaya hidup dan kebiasaan yang

sangat berbeda sehingga kebutuhannya pun sangat berbeda.

Daerah tujuan wisata, walaupun mampu memproduksi

produk-produk tertentu dengan kualitas yang cukup baik

namun bila tidak sesuai dengan selera dan kebutuhan

wisatawan maka tidak akan mendapatkan manfaat dari

keberadaan pariwisata. Hotel, restoran, toko, dan

Page 36: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

21

sebagainya terpaksa menginpor produk luar negeri dan

kemudian memajang produk tersebut untuk memenuhi

perrmintaan wisatawan.

(4) Sifat pariwisata yang musiman, tidak dapat diprediksi

dengan tepat, menyebabkan pengembalian modal investasi

juga tidak pasti waktunya.

Tidak sepanjang tahun wisatawan datang

mengunjungi daerah tujuan wisata. Selain karena mereka

juga bekerja di negaranya, pertimbangan geografis, cuaca,

waktu, biaya dan sebagainya mempengaruhi keputusan

seseorang untuk berwisata. Pariwisata kelihatan hidup pada

bulan-bulan tertentu (musiman) sehingga pendapatan dari

kegiatan ekonomi pariwisata juga mengalami fluktuasi.

Konsekuensinya, pengembalian modal investasi juga tidak

dapat dipastikan waktunya.

(5) Timbulnya biaya-biaya tambahan lain bagi perekonomian

setempat.

Hal ini berhubungan dengan degradasi alam,

munculnya limbah yang besar, polusi, transportasi, dan

sebagainya yang memerlukan biaya untuk memperbaikinya.

Menurut WTO (1980: 9-12), dampak negatif pariwisata

selain yang disebutkan di atas adalah sebagai berikut :

Page 37: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

22

(1) Kelangkaan akan sumber bahan makanan

Meningkatnya perrmintaan akan produk pertanian dan

makanan mungkin akan menyebabkan kelangkaan sumber

daya bagi penduduk lokal. Apalagi dengan adanya

kecenderungan untuk ‘menginternasionalisasi’ jenis produk,

menu dan diet di daerah tujuan wisata.

(2) Ketidak cocokan produk lokal dengan permintaan pasar

pariwisata

Hal ini mungkin terjadi jika suatu produk yang secara

tradisoanl dihasilkan di daerah tujuan wisata tidak dapat

diserap oleh pariwisata karena kurang diminati wisatawan,

atau tidak memenuhi spesifikasi yang diinginkan sektor

pariwisata.

(3) Kelangkaan sumber energi dan bertambahnya biaya

pengolahan limbah.

Kegiatan pariwisata memerlukan sumber energi yang

sangat besar, baik listrik, gas, air dan sebagainya. Hal ini

akan memicu terjadinya kelangkaan sumber energi bagi

wilayah tersebut. Di sisi lain, pemanfaatan yang ektensif

akan menimbulkan limbah yang membutuhkan biaya

pengolahan.

Page 38: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

23

2) Dampak Sosial Budaya Pariwisata

Tidak seperti beberapa penelitian dampak pariwisata pada

sektor ekonomi tuan rumah yang cenderung berakibat positif,

penelitian terhadap dampak pariwisata pada sisi sosial budaya

cenderung memberikan hasil yang kontradiktif. Beberapa

peneitian juga menunjukkan bahwa dalam kondisi dan tempat

tertentu pariwisata menimbulkan dampak positif bagi kondisi

sosial budaya (Dinarta, 2006 dan Pitana, 2002). Secara teorotis,

Cohen (1984) mengelompokkan dampak sosial budaya

pariwisata ke dalam sepuluh kelompok besar, yaitu :

a) Dampak terhadap keterkaitan dan keterlibatan antara

masyarakat setempat dengan masyarakat yang lebih luas,

termasuk tingkat otonomi atau ketergantungannya;

b) Dampak terhadap hubungan interpersonal anatara anggota

masyarakat;

c) Dampak terhadap dasar-dasar organisasi kelembagaan

sosial;

d) Dampak terhadap migrasi dari dan ke daerah pariwisata;

e) Dampak terhadap ritme kehidupan sosial masyarakat;

f) Dampak terhadap pola pembagian kerja;

g) Dampak terhadap stratifiksi dan mobilitas sosial;

h) Dampak terhadap distribusi pengaruh dan kekuasaan;

Page 39: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

24

i) Dampak terhadap meningkatnya penyimpangan-

penyimpangan sosial; dan

j) Dampak terhadap bidang kesenian dan adat istiadat.

Sedangkan Pizam dan Milman (1984) mengklasifikasikan

dampak sosial budaya pariwisata atas enam yaitu:

a) Dampak terhadap aspek demografis (jumlah penduduk,

umur, perubahan piramida kependudukan)

b) Dampak terhadap maata pencaharian (peruubahan

pekerjaan, distribusi pekerjaan)

c) Dampak terhadap aspek budaya (tradisi, keagamaan,

bahasa)

d) Dampak terhadap transpormasi norma (nilai, moral, peranan

seks)

e) Dampak terhadap modifikasi pola konsumsi (infrastruktur,

momuditas)

f) Dampak terhadap lingkungan (populasi, kemacetan lalu

lintas).15

Di samping dampak terhadap pariwisata terhadap tata nilai

dan bagaimana masyarakat berpikir, pariwisata juga

menyebabkan masalah untuk masyarakat tuan rumah yang

memengaruhi bagaimana masyarakat bertindak dalam

kehidupan sehari-harinya diantaranya sebagai berikut:

15 Pitana dan Surya Diarta, Pengantar Ilmu Pariwisats, h. 184-194

Page 40: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

25

a) Terlalu Sesaknya Orang

Sebuah komunitas kecil bisa seketika menjadi sesak

dengan kedatangan wisatawan dalam jumlah besar.

b) Kemacetan Lalu Lintas

Dampak yang lebih mudah diamati adalah terjadinya

kemacetan dan kesemerawutan lalu lintas. Hal ini akan

menyebabkan beberapa macam konflik yaitu konflik antara

pejalan kaki dengan pemakai kendaraan bermotor.

c) Penggunaan Infrastruktur Berlebihan

Kekurangan sistem pengolahan limbah biasanya

merupakan suatu masalah umum yang muncul didaerah

tujuan wisata akibat keterlambatan otoritas pemerintah

dalam mengantisipasi perkembangan pariwisata di

wilayahnya.

d) Kehilangan Kegunaan dan Manfaat Sosial Tanah

Masuknya pariwisata di suatu kawasan akan

memerlukan lahan untuk membangun akomodasi dan

fasilitas pariwisata. Pengambil alihan lahan ini akan

mengurangi manfaat sosial yang sebelumnya digunakan

oleh masyarakat setempat.

e) Kehilangan Manfaat dan usaha Lain

Pembangunan pasilitas pariwisata menyebabkan

usaha lain menjadi terancam dan bahkan hilang.

Page 41: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

26

f) Populasi Desain Arsitektur

Ketidaksingkronan desain arsitektur fasilitas dan

komodasi pariwisataa di suatu kawasan dapat mengganggu

integrasi sosial dan budaya setempat. Tidak jarang

arsitektur fasilitas pariwisata tidak mempertimbangkan

estetika dan karakteristik lingkungan setempat.

g) Kejahatan Terhadap Wisatawan

Kesuksesan suatu daerah dalam mengmbangkan

pariwisata berarti juga berhasilnya dalam menyerap uang

dari kegiatan wisatawan. Hal yang tidak disadari adalah

kejahatan akan juga mengikuti di mana uang banyak

dihasilkan.

h) Kejahatan oleh Wisatawan

Dalam kegiatan ini kejahatan sebagai masalah sosial

justru diakibatkan oleh datangnya wisatawan dengan

perilaku menyimpang. Penggunaan obat terlarang, ganja,

opium, mariyuana, penggunaan alkohol berlebihan, dan

sejenisnya menjadi racun bagi masyarakat setempat.16

3) Dampak Pariwisata Terhadap Lingkungan

Pentingnya lingkungaan alam untuk mendukung suatu

kawasan menjadi daerah tujuan atau objek wisata tidak

terbantahkan lagi. Meskipun bukan faktor utama atau satu-

16 Ibid, h. 197-200

Page 42: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

27

satunya yang utama menarik wisatawan untuk berkunjung,

tetapi faktor lingkungan dan alam mempunyai pengaruh

signifikan bagi calon wisatawan mengapa memilih daerah

tersebut sebagai daerah tujuaan wisata. Di sisi lain tidak bisa

dipungkiri aktivitas priwisata disuatu kawasan dapat

menimbulakan dampak terhadap alam dalam derajat tertentu.

Menurut Richardson dan Fluker (2004: 155-159) dampak

pariwisata terhadap lingkungan di antaranya adalah sebagai

berikut:

a) Dampak dari penggunaan transportasi

Alat transportasi juga menjadi sumber utama polusi

suara (kebisingan) terutama dari mobil dan pesawat udara.

Secara global trasportasi darat mengonsumsi jampir 75

persen total bahan bakar fosil.

b) Dampak dari pembangunan fasilitas pariwisata

Pembangunan pariwisata dapat menimbulkan

kerusakan besar pada ekosistem. Kerusakan dan masalah

ekosistem yang ditimbulkan dapat berupa sedimentasi dan

emisi gas buang. Untuk pembangunan di daerah perbukitan

dan pegunungan, selain perusakan hutan, juga menjadi

penyebab erosi dan longsor.

Page 43: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

28

c) Dampak dari pengoprasian industri pariwisata

Pengoprasian industri pariwisata dapat memberi tekanan

pada lingkungan melalui berbagai cara yaitu:

(1) Tekanan terhadap sumber daya alam

Misalnya, wisatawan dan alat transportasinya dapat

merusak dan menghancurkan vegetasi tumbuhan dan

perusakan garis pantai.

(2) Perusakan habitat kehidupan liar

Masalah yang timbul dapat berupa penghancuran

habitat akibat hilangnya habitat untuk keperluan

pembangunan pariwisata, penyediaan tempat camping,

pencarian kayu bakar, dan sebagainya. Perusakan

keseimbangan habitat dapat muncul saat wisatawan jalan-

jalan sambil memberi makan burung dan hewan yang

ditemui.

(3) Polusi dan pencemaran limbah lainnya

Limbah merupakan bahaya utama bagi sumber air

bagi keperluan sehari-hari dan juga menjadi ancaman bagi

perairan laut dan wilayah pantai. Ancaman lainnya dapat

berupa pengendapan bahan limbah, polusi limbah hotel,

dan restoran, bahan bakar kapal laut, dan boat erosi

Page 44: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

29

sepanjang aliran sungai yang membawa sampah, limbah

rumah tangga, limbah sisa pencucian, dan sebagainya.17

4) Bidang agama dan kebudayaan

Agama dan kebudayaan dapat saling mempengaruhi

karena keduanya terdapan nilai dan simbol. Agama adalah

simbol yang melambangkan ketaatan kepada Tuhan,

kebudayaan juga mengandung nilai dan simbol supaya manusia

bisa hidup di dalamnya.18

Dampak positif dari kepariwisataan adalah terjadinya

proses akulturasi terhadap kebudayaan itu, serta interaksi yang

terjadi antar kebudayaan-kebudayaan tersebut. Kebudayaan

merupakan seatu keseluruhan yang kompleks yang terjadi dari

unsur-unsur yang berbeda-beda seperti pengetahuan,

kepercayaan, seni, hukum, moral, adat-istiadat, dan segala

kecakapan yang diperoleh manusia sebagai anggota

masyarakat.19

5. Perilaku Keagamaan Remaja

Mengingat remaja adalah generasi penerus bangsa, maka perlu

kiranya untuk senantiasa mendapatkan pembinaan terutama yang terkait

dengan masalah akhlak (perilaku) mereka agar dapat menghasilkan

17 Ibid, h. 203-205. 18 Komunitas Al-katib Mahasiswa PAI, Tafsir Islam Warna Warni. (Karunia Kalam

Semesta Yogyakarta, Alam Tara Institute Mataram, dan Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah IAIN Mataram. 2012), h. 157.

19 Atang Abdul Hakim, Jaih Mubarok. Metodologi Studi Islam. (PT Remaja Rosda Karya: Bandung 2009), h. 28

Page 45: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

30

generasi-generasi muda yang beriman dan bertaqwa serta berbudi pekerti

luhur sesuai dengan ajaran Islam.

Untuk mencapai dan mewujudkan hal tersebut sangat diperlukan

sekali langkah-langkah yang harus ditempuh dan dilakukan oleh pihak-

pihak yang terkait dalam hal ini yang paling berperan adalah orang tua

yaitu ayah dan ibu.

a. Pengertian dan Ciri-ciri Remaja

Pada 1974 WHO memberikan definisi tentang remaja yang lebih bersifat konseptual. Dalam definisi tersebut dikemukakan tiga kriteria, yaitu biologis, psikologis, dan sosoial ekonomi, sehingga secara lengkap definisi tersebut berbunyi;

Remaja adalah suatu masa di mana; 1) Individu berkembang dari saat pertama kali ia

menunjukkan tanda-tanda seksual skunder hingga saat ia mencapai kematangan seksual.

2) Individu mengalami perkembanmgan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa.

3) Terjadi peralihan dari pergantungan sosial-ekonomi yang penuh pada keadaan relatif yang lebih mandiri.20

Namun beberapa penulis Indonesia berpendapat bahwa

remaja adalah suatu masa transisi dari masa anak ke dewasa, yang

ditandai dengan perkembangan biologis, psikologi, moral, dan

agama, kognitif dan sosial.21

Masa remaja menurut Mappiare (1982), berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Rentang usia remaja ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu usia 12/13 tahun sampai dengan 17/18 tahun adalah remaja awal, dan

20 Syamsu Yusuf, Psikologi Belajar Agama (Perspektif Agama Islam), Edisi Revisi.

(Bandung; Pustaka Bani Quraisy), h. 11. 21 Ibid, hal. 17.

Page 46: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

31

usia 17/18 tahun sampai dengan 21/22 tahun adalah remaja akhir.22

Ditinjau dari segi hukum, maka rentang usia remaja itu

berkisar antara 12 tahun sampai 15 tahun. Menurut Kitab Undang-

undang Hukum Pidana (KUHP) batas minimal dari usia dewasa

adalah 16 tahun. Maksudnya adalah siapa saja yang berumur 16

tahun ke atas melakukan kejahatan, maka harus dihukum, tetapi bagi

remaja yang masih berumur 15 tahun ke bawah, melakukan

kejahaatan, maka anak remaja tersebut tidak dijatuhi hukman seperti

orang dewasa. Namun rentang usia remaja yang hampir disepakati

adalah umur 13 tahun sampai 21 tahun, sebagaimana dijelaskan oleh

Zakiah Darajat bahwa: Usia remaja yang hampir disepakati oleh

banyak ahli ialah antara 13 tahun hingga 21 tahun.23

b. Pengertian perilaku keagamaan

Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organism (makhluk hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu dari sudut pandang bioligis semua makhluk hidup mulai dari tumbuhan, binatang, sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing. Dari pemaparan tersebut yang dimaksud dengan perilaku manusia yaitu semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.24

22 Mohammad Ali, Mohammad Asrori. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik,

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), h. 9. 23 Sahilun, Peranan Pendidikan Agama TerhadapPemecahan Problema Remaja (Kalam

Mulia: Jakaarta 2002), h. 69-71. 24 Soekidjo Notoatmodjo, Promosi Kesehhatan dan Ilmu Prilaku (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2007), h. 133

Page 47: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

32

Perilaku dapat diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi

organisme terhadap lingkungannya. Hal ini berarti bahwa perilaku

baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan

reaksi, yakni yang disebut rangsangan. Dengan demikian, suatu

rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku

tertentu.25

Menurut Skiner yaitu seorang ahli psikologi, sebagaimana

yang dikutip oleh Soekidjo Notoatmojo menyatakan bahwa perilaku

adalah merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus

(rangsangan dari luar). Oleh krena itu perilaku ini terjadi karena

adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme

tersebut merespon. Oleh karena itu Skiner membedakan respon ke

dalam dua jenis respon yaitu (a) Responden respons yaitu respon

yang ditimbulkan oleh rangsangan-rangsangan tertentu yang disebut

eliciting stimulation karena menimbulkan respon yang relatif tetap.

Seperti timbulnya rasa sedih karena mendengar berita musibah dan

lain sebagainya. (2) Oprant Respont yaitu respon yang berkembang

dan timbul seperti adanya pujian karena melaksanakan pekerjaan

dengan baik secara otomatis petugas tersebut akan giat dalam

bekerja.26

Dari uraian beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

perilaku adalah sebuah aksi organisme yang ditimbulkan oleh

25 Asmar Yetti dan Eko Suryani, Psikologi Ibudan Anak, (Jogjakarta: Fitramaya, 2005), h. 23

26 Soekidjo Notoatmodjo, Promosi Kesehatan, h. 133-134.

Page 48: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

33

rangsangan dari lingkungannya yang bersifat bisa diamati atau tidak

bisa diamati oleh pihak luar.

Keagamaan yaitu kata agama yang diberikan awalan “ke”

dan akhiran “an”. Kata agama sebenarnya dipakai untuk agama

Hindu, Budha. Tetapi setelah islam masuk ke Nusantara, masyarakat

yang menggunakan bahasa Melayu juga menggunakan kata agama

juga dipakai untuk sistem ajaran yang dibawa oleh Islam. Sistem dan

ruang lingkup agama Hindu, dan Budha berbeda dengan Islam.

Ajaran Islam tidak berasal dari tradisi, tetapi dari Allah melalui

wahyu-Nya, mengatur tata hubungan mansia dengan Tuhan, dengan

dirinya sendiri dan dengan manusia lain dalam masyarakat dan

dengan lingkungan hidupnya. Dalam bahasa aslinya agama islam

disebut din. Mulailah timbul kerancuan atau percampur adukan

pengertian karena ambang yang digunakan dalam agama Hindu dan

Budha digunakan untuk Din Al Islam (agama Islam) yang lain sekali

sistem ajaran dan ruang lingkupnya kalau dibandingkan dengan

sistem agama yang mendahuluinya.27

Perilaku keagamaan menurut kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu “perilku yang berhubungan dengan agama”.28 Sedangkan

perilaku keagamaan menurut Mursal dan H.M. Taher, yaitu tingkah

laku yang didasarkan atas kesadaran tentang adanya Tuhan Yang

27 Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada, 2006), h. 35-37. 28 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 15.

Page 49: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

34

Maha Esa, semisal aktifitas keagamaan seperti shalat, zakat, puasa,

dan sebgainya. Jadi perilaku keagamaan bukan hanya terjadi ketika

seseorang melakukan ritual saja, tetapi juga ketika melakukan

aktifitas lain yang didorong oleh kekuatan supranatural, bukan hanya

yang berkaitan dengan aktifitas yang tampak dan dapat dilihat mata,

tetapi juga aktifitas yang tidak tampak yang terjadi dalam hati

seseorang.29

Dalam agama islam perilaku sering disamakan dengan

akhlak, dalam bukunya Zanuddin dan Muhammad Jamhari yang

berjudul Al-Islam 2 Muamalah dan Akhlak, yang menjelaskan

bagaimana akhlak rasulullah adalah Al-qur’an, yang dimaksud

akhlak di sini adalah perilaku dan tindakan beliau baik yang zahir

maupun bathin senantiasa mengikuti petunjuk dan ajaran Islam.30

Dengan demikian dari beberapa pendapat di atas dapat

disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan perilaku keagamaan

yaitu segala tingkah laku yang berlandaskan kepada kayakinan atas

adanya Tuhan Yang Maha Esa, baik yang nampak maupun tidak.

c. Perilaku Keagamaan Remaja

Masa remaja sebagai segmen dari siklus kehidupan mannusia, menurut agama merupakan masa starting point pemberlakuan hukum syar’i (wajib, sunnah, haram, makruh dan mubah) bagi seorang insan yang sudah baligh (mukallaf). Oleh karenaa itu remaja sudah seharusnya melaksanakan nilai-nilai atau ajaran agama dalam

29 Djamaludin Ancok dan Fuad Nashori Suruso, Psikologi Islami, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2005), h. 76. 30 A. Zainuddin dan Muhammad Jamhari, Al-Islam 2 Muamalah dan Akhlak,

(Bandung: CV Pustaka Setia, 1999), h. 74.

Page 50: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

35

kehidupannya. Pemikiran ini berdasarkan sabda Rasulullah Saw., “Rufi’al qalam’an tsalaatsin, ‘anishshabiyyi hatta yahtalima, wa’aninna’imi hatta yaiqidla, wa’anil majnuuni hatta ya’qila,” (pena pencatat amal itu diangkat untuk tiga katagori manusia yaitu: jabang bayi sampai remaja, orang tidur sampai bangun, dan orang gila sampai sembuh kembali.”

Berdasarkan hadits di atas, masa remaja sudah termasuk kelompok mukallaf yaitu orang yang sudah mempunyai kewajiban untuk melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangannya. Adapun orang diberi kebebasan dari hukum, atau diberi garansi (jaminan) bahwa amalnya tidak dipandang dosa apabila mlanggar larangan Allah adalah mereka yang masih berusia bayi sampai menjelang remaja (usia anak SD), orang yang tidur, dan orang gila.

Bagi mukallaf, remaja (laki-laki atau perempuan) dituntut untuk memiliki keyakinan dan kemampuan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai agama (aqidah, ibadah dan akhlak) dalam kehidupannya sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Nilai-nilai agama yang seharusnya diaktualisasikan itu dapat disimak dalam tabel dibawah ini.

Tabel 1.1 Nilai-Nilai Agama Terhadap Profil Sikap dan Perilaku

Remaja

Nilai-Nilai Agama

Profil Sikap dan Perilaku Remaja

Aqidah (keyakinan)

1. Meyakini Allah Sebagai Pencipta (Khalik), Yang Kepada-Nya Manusia Harus Beribadah.

2. Meyakini Bahwa Allah Maha Melihat Terhadap Semua Perbuatan Manusia.

3. Meyakini Bahwa Allah Melalui Malaikat Jibril Telah Menurunkan Agama Kepada Nabi Muhammad Saw., Sebagai Pedoman Hidup Bagi Manusia Di Dunia.

4. Mengasihi bahwa Allah mengasihi orang-orang yang taat dan patuh kepada-Nya dan membenci orang-orang mendurhakai-Nya.

5. Meyakini alam akhirat sebagai tempat pembalasan atau pengadilan agung bagi setiap orang dalam mempertanggung jawabkan amalnya di dunia.

Ibadah 1. Mengamalkan ibadah ritual (mahdlah),

seperti: shalat, shaum, dan berdo’a.

Page 51: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

36

2. Membaca Al-qur’an dan belajar memahami isinya.

3. Mengendalikan diri (hawa nafsu) dari perbuatan yang diharamkan Allah, seperti berzina, minum minuman keras, berjudi, membunuh, atau tawuran.

4. Bersyukur pada saat mendapatkan nikmat atau anugrah,

5. Bersabar saat mendapat musibah Akhlak 1. Bersikap hormat kepada orang tua

2. Menjalin silaturahmi dengan saudara dan orang lain.

3. Berperilaku jujur dan amanah

Kemampuan remaja untuk mengaktualisasikan nilai-nilai agama diatas sangatlah beragam. Keragaman tersebu dapat diklasifikasikan kedalam bebrapa kelompok yaitu: 1) Remaja yang mampu mengamalkan secara konsisten, 2) Remaja yang mengamalkannya secara isidental (kadang-

kadang) 3) Remaja yang tidak mengamalkan ibadah mahdlah, tetapi

dapat berinteraksi sosial dengan orang lain secara baik, 4) Remaja yang melecehkan nilai-nilai agama secara

keseluruhan, dalam artian tidak mengamalkan perintah Allah, dan justru melakukan apa yang diharamkan-Nya.31

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku keagamaan

Masa remaja adalah masa yang penuh dengan kontradiksi.

Sebagian orang mengatakan masa remaja adalah masa energik,

heroik, dinamis, kritis, dan masa yang paling indah, tetapi ada pula

yang mengatakan masa remaja sebagai masa badai dan topan, masa

rawan dan masa nyentrik. Karena masa tersebut berada diambang the

best of time and the worst of time (dapat berada dalam waktu yang

baik dan waktu yang buruk).

Sebagaimana masa transisi lainnya, maka masa remaja ditandai pula oleh ketidak mantapan si remaja yang berpindah-

31 Syamsu Yusuf, Psikologi Belajar, h. 53-56

Page 52: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

37

pindah dari perilaku atau norma-norma baru atau sebaliknya. Ketidak mantapan ini memang indikasi dari belum matangnya kepribadian. Masa ini sering disebut masa Sturm und drang.

Disebut “Sturm und drang” oleh karena anak itu emosinya cepat timbul dengan cepat, sehingga menimbulkan kemauan-kemauan yang keras. Ia mulai sadar tentang dirinya sendiri dan ingin melepaskan dirinya dari segala bentuk kekangan dan berontak terhadap norma-norma atau tradisi-tradisi yang berlaku yang kiranyatak dikehendakinya.32 Pembentukan perilaku seseorang tidak bisa terjadi dengan

sendiriya melainkan adanya faktor-faktor yang menyebabkan

perilaku tersebut mulai terbentuk, misalkan adanya interaksi

langsung seseorang yang bekenaan dengan obyek tertentu. Kaitannya

dengan penelitian ini, peneliti dapat menyimpulkan bahwa faktor

yang mempengaruhi perilaku keagamaan yaitu adanya interaksi para

remaja dengan wisatawan yang memiliki latar belakang yang

berbeda-beda.

Orientasi sikap, dan perilaku keagamaan seseorang atau sebuah

kelompok tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,

diantaranya adalah tingkat intelektualitas yang mencakup tingkat

pemahaman dan pengaruh lingkungan sosial. Fenomena

penyimpangan di atas pada umumnya berhubungan dengan kedua

faktor tersebut di atas biasanya berhubungan dengan keduafaktor

tersebut, biasanya secara bersama-sama. Jika dikatakan pemahaman

keagamaan yang menjadi faktornya, maka pemahaman tersebut

dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan budaya. Begitu juga

32 Sahilun, Peran Pendidikan, h. 64.

Page 53: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

38

lingkungan dan budaya dapat berubah seiring dengan tingkat

intelektualitas para individunya dalam memahami segala sesuatu

atau kehidupan.

Perilaku keagamaan merupakan salah satu faktor yang yang

dipenngaruhi oleh faktor sosial keagamaan. Suatu tindakan hanya

dapat dikatakan sebagai tindakan sosial apabila tindakan terrsebut

dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain dan

berorientasi pada perilaku orang lain. Proses interaksi dalam

kehidupan keidupan sosial baik secara vertikal dengan Tuhan

maupun horizontal dalam hubungannya dengan individu dalam

masyarakat, tentu diwarnai dengan berbagai macam tindakan.

Faktor lingkungan yang berpengaruh bagi perkembangan nilai seperti yang dijelaskan Muhammad Ali dan Muhammad Asrori dalam bukunyabahwa yang mempengaruhi perkembangan nilai, sikap, dan moral adalah lingkungan, moral dan sikap individu mencakup aspek psikologis, sosial, dan budaya yang termasuk di dalamnya pola interraksi, pola kehidupan beragama, dan berbagai sarana yang tesedia dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat akan mempengaruhi perkembangan nilai, moral, dan sikap individu yang tumbuh dan berkembang di dalamnya. Remaja yang tumbuh dan berkembang dalam lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah yang penuh rasa aman secara psikologis, pola interaksi yang demokratis, pola asuh bina kasih, dan religius dapat diharapkan menjadi remaja yang memiliki moralitas tinggi, berbudi luhur, serta sikap dan perilaku terpuji. Begitu juga seebaliknya remaja yang tumbuh dan berkembang denngan kondisi psikologis yang penuh denngan konflik, pola interaksi yang tidak jelas, pola asuh yang tidak berimbang, dan kurang religius, maka harapan-harapan itu menjadi diragukan.33

Keluarga dalam pengembangan kepribadian hidup seorang anak atau remaja adalah peran utama. Hal ini

33 Muhammad Ali dan Muhammad Asrori, Psikologi Remaja, h. 146-147.

Page 54: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

39

didorong oleh keinginan keras dari keluarga yang menginginkan anak-anaknya menjadi anak yang menjunjung nilai luhur mampu membedakan yang baik dan buruk, yang benar dan yang salah, yang boleh dan tidak boleh dilakukan serta memiliki sikap dan perilaku yang terpuji sesuai dengan harapaan orang tua, masyarakat ssekitar dan agama. Melalui proses pendidikan, pengasuhan, dampingan, perintah, larangan, hadiah, serta hukuman, dan lainnya. Peran orang tua menanamkan nilai-nilai luhur, moral, dan sikap yang baik bagi anak-anaknya agar menjadi generasi penerus yang diharapkan.34 Di lingkungan sekolah, para remaja bergaul dengan semua

warga sekolah, bukan dengan gurunya saja. Lingkungan bergaul

dengan teman sebaya biasanya terdiri dari sekumpulan remaja yang

berusia rata-rata hampir sama. Kelompok remaja seperti ini

mempunyai sisi positif dan negatif , tergantung bagaimana seorang

remaja beradaptasi saat bergaul dengan sesame temannya.

Terjadinya profil remaja dalam mengaktualisasikan nilai-nilai

agama disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya

yaitu:

a. Keragamanpendidikan agama yang diterima remaja dari orang tuanya, ada yang baik, kurang taat, dan yang tidak sama sekali.

b. Keragaman keluarga remaja dalam pengalaman nilai-nilai agama, yang taat, kurang taat, bahkan yang sama sekali tidak mempedulikan (melecehkan) nilai-nilai agama.

c. Keragaman kelompok teman bergaul, ada yang berakhlak baik, ada yang berakhlak buruk (perilaku bertentangan dengan norma-norma agama).35

Dalam hal ini, karena penelitian ini berkaitan dengan dampak

pariwisata, bisa juga dikaitkan dengan interaksi wisatawan yang

34 Ibid, h. 147-148 35 Syamsu Yusuf dan Nani M Sugandhi, Perkembangan Peserta Didik,

(Bandung: PT Raja Grafindo Persada,2011), h. 105.

Page 55: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

40

berkunjung atau adanya interaksi langsung dengan pengunjung yang

memiliki latar belakang yang berbeda-beda.

6. Pemecahan Masalah Remaja

Untuk menghindari pembengkakan problema remaja yang

dihadapi oleh remaja, maka perlu sekali diadaakan pencegahan yang

terarah. Demikian juga dalam menghadapi kenakalan remajaa perlu

adanya tindakaan-tindakan yaitu:

a. Tindakan Preventif

Usaha-usaha yang sifatnya preventif dapat dilakukan melalui

pendidikan informal (keluarga), pendidikan formal (sekolah), atau

juga melalui pendidikan non formal (masyarakat).

Pembinaan pendidikan keluarga bisa berupa menghindari

keretakan rumah tangga, menanamkan pendidikan agama sesuai

dengan tiingkat perkembangannya, pemeliharaan hubungan kasih

sayang yang adil dan merata antara sesama anggota keluarga,

pengawasan yang insentif terhaadap gejala aktivitas yang dilakukan

oleh anak-anak untuk menekan kemungkinan berperilaku yang

negatif, pemberian kesibukan yang bermanfaat dan tanggung jawab,

dan pembagian peranan dan tanggung jawab diantara para anggota

keluarga.

Sedangkan pembinaan pendidikan formal (sekolah). Sekolah

sebagaai lingkungan kedua setelah keluarga memegang peranan

yang sangat penting, terutama dalam pembinaan sikap mental,

Page 56: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

41

pengetahuan dan keterampilan anak. Sasaran pembinaan ini adalah

tumbuhnya remaja-remaja yang dinamis, kritis dalam berpikir, dan

bertindak. Keadaan ini akan memperkecil frekuensi terjadinya

penyimpangan.

Sedangkan dalam pembinaan non formal (masyarakat).

Masyarakat adalah tempat pendidikan ketiga sesudah rumah tangga

dan sekolah. Pembinaan-pembinaan kemasyarakatan dimaksudkan

untuk mengisi waktu senggang dengan kegiatan yang bermanfaat.

Hal itu dapat dilakukan dengan jalan meningkatkan pendidikan

kepramukaan, penyuluhan mental agama, pendidikan ketrampilan,

pembinaan olah raga, usaha-usaha perluasan perpustakaan, Palang

Merah Remaja, Karaang Taruna, Remaja Masjid dan usaha-usaha

lainnya.

b. Tindakan Represif

Tindakan ini diartikan, semua tindakan secara hukum yang

ditunjukkan kepada remaja yang melakukan kenakalan yang

melanggar hukum, atau orang yang secara langsung membantunya,

atau menjadi penyebab sehingga remaja itu melanggar hukum.

Ruang lingkup tindakan represif meliputi:

1) Razia terhadap tempat-tempat atau barang-barang yang dapat

dijadikan tempat atau alat berbuat nakal oleh para remaja.

2) Penyidikan atau pengusutan dan pemeriksaaan terhadap remaja

yang berbuat nakal.

Page 57: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

42

3) Penahanan sementara untuk kepentingan pemeriksaan dan

perlindungan bagi remaja.

4) Penuntutan dan peradilan terhadap remaja yang berbuat nakal.

c. Tindakan Kuratif

Usaha atau tindakan secara kuratif dan rehabilitasi, yaitu

setelah usaha dan tindakan yang lain dilaksanakan. Tindakan ini

merupakan tindakan khusus untuk memecahkan dan

menanggulangi problema kenakalan remaja. Pembinaan khusus

memberikan kesan yang baik, bahwa seorang remaja itu diperbaiki

dan diberikan dorongan, kesempatan dan fasilitas untuk menjadi

baik kembali sesudah melakukan sesuatu yang dianggap tidak

wajar atau tercela.36

Memberikan dorongan yang dimaksud di atas bisa berupa: 1) Sikap tidak cepat puas, sikap ini diartikan sebagai sikap

hidup yang selalu diliputi oleh rangsangan dan tantangan untuk maju.

2) Sikap kompetitif, atinya hidup penuh tantangan yang harus dihadapi dan diatasi.

3) Sikap kreatif inovatif, ditandai oleh produktifitas berfikir dan kekayaan imajinasi.

4) Sikap terbuka, sikap yang ditandai oleh kematangan berpikir dan kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

5) Sikap yang mendahulukan kepentingan umum.37 Pemecahan problema remaja dari sudut pendidikan agama

telah dimaklumi bahwa agama itu berfungsi sebagai penyelamat,

pembimbing, pendidik (edukatif), pengawas, pemersatu dan

36 Sahilun, Peranan Pendidikan, h. 90-97. 37Singgih D.Gunarsa dan Ny. Y. Gunarsa, Psikologi Praktis Anak, Remaja dan Keluarga,

(PT BPK Gunung Mulia, Jakarta: 1999), h. 149-153.

Page 58: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

43

pengubah (transformatif). Sehingga agama itu dapat mengatasi

segala macam problema remaja dan kenakalan remaja. Demikian

juga pendidikan agama akan dapat memecahkan problema remaja.38

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Sehubungan dengan pelaksanaan penelitian dan melihat

permsalahan yang dijadikan bahan pembicaraan dan tujuan penelitian

serta manfaat penelitian ini, maka penelitian ini menggunakan metode

deskriptif.

Penelitian kualitatif adalah deskriptif.39 Data yang dikumpulkan

lebih mengambil bentuk kata-kata atau gmbaran dari pada angka-angka.

Hasil penelitian tertulis berisi kutipan-kutipan dari data untuk

mengilustrasikan dan menyediakan bukti presentasi. Data tersebut

mencakup transkip wawancara, catatan lapangan, fotografi, video tape,

dokumen pribadi, memo dan rekaman-rekaman resmi lainnya.

Penulis menggunakan metode kualitatif deskriftif disebabkan

karena data yang dicari dalam penelitian ini adalah data-data hasil

observasi, yaitu hal-hal yang telah diamati di lokasi penelitian, terutama

permasalahan-permasalahan yang ingin diketahui sebenarnya, baik yang

sedang berlangsung yang terkait dengan masa sekarang yang hanya bisa

dilihat dan diperoleh di lapangan.

38 Sahilun, Peranan Pendidikan, h. 99. 39 Emzir. Metode Peneitian Kualitatif Analisis Data.(Rajawali Pers. Jakarta. 2010), h. 3.

Page 59: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

44

2. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti terjun ke lapangan dengan cukup lama di

lokasi penelitian dan dalam hal ini peneliti terlibat secara langsung dan

cermat terhadap obyek penelitian sesuai dengan prosedur yang telah

ditentukan.

Setelah peneliti terjun kelapangan dan melakukan observasi

dengan memperhatikan situasi yang terjadi serta data yang diperlukan.

Maka kehadiran peneliti sebagai partisipan bersifat pasif dan bersifat

aktif. Peran ini penulis lakukan antara lain pada saat penulis mengadakan

observasi terhadap berlangsungnya kegiatan belajar-mengajar, kehadiran

peneliti di lokasi adalah untuk mengumpulkan data, menganalisis dan

menguji kredibilitas data yang didapat sehingga diperoleh data yang

sebanyak-banyaknya.

3. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana data

diperoleh. Sehubungan dengan hal ini wilayah sumber data yang

dijadikan sebagai subyek penelitian data ada dua yaitu penelitian

populasi dan penelitian sampel.

Dalam hubungan populasi dan sampel, Sutrisno Hadi, menjelaskan bahwa sampel atau contoh (menster) adalah sebagian individu yang diselidiki dari keseluruhan individu penelitian. Supaya lebih obyektif istilah individu diganti dengan istilah subyek dan atau obyek. Sampel yang baik yaitu sampel yang memiliki populasi atau yang represntatif artinya yang menggambarkan keadaan populasi atau mencerminkan populasi.40

40 Narbuko dan Achmadi, Metodologi Penelitian, (PT Bumi Aksara: Jakarta 2001), h.107.

Page 60: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

45

Untuk mempermudah penelitian, peneliti menggunakan teknik

sampel, yaitu meneliti sebagian populasi. Adapun yang menjadi sumber

data dalam penelitian ini adalah;

a. Kepala Desa Suranadi

b. Tokoh Masyarakat Desa Suranadi

c. Tokoh agama yang dipercaya oleh masyarakat setempat sebagai

orang yang ahli agama

d. Ketua remaja masjid

e. Remaja yang terlibat langsung dengan para wisatawan yaitu remaja

menjadi guide, waiter, dan pekerja hotel

f. Pihak-pihak lain yang dianggap mampu memberikan keterangan

dalam penelitian ini seperti pemilik penginapan, pedagang, warga

setempat dan lain-lain.

4. Prosedur Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupaka bagian

yang amat penting dalam penelitian yang bersifat ilmiah, bahkan

merupakan keharusan bagi seorang peneliti. Dalam hal ini untuk

memperoleh data yang diperlukan peneliti, peneliti menggunakan

beberapa metode yang kiranya dapat mendukung terlaksananya

penelitian dan pengumpulan data. Dalam pengumpulan data ada beberapa

metode yang penulis gunakan agar data yang diperoleh benar-benar

valid, sebagai berikut:

Page 61: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

46

a. Metode Obsevasi

Metode observasi adalah alat pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik

gejala-gejala yang diselidiki.41 “Obsvasi ilmiah adalah perhatian

terfokus terhadap gejala, kejadian atau sesuatu dengan maksud

menafsirkannya, mengungkapkan faktor-faktor penyebabnya, dan

menemukan kaidah-kaidah yang mengaturnya”.42

Dari kedua pendapat diatas dapat dipahami bahwa metode

observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan

secara langsung terhadap obyek sehingga diperoleh informasi atau

data yang diinginkan.

Dalam penerapannya, dikenal beberapa macam observasi

yaitu:

1) Observasi Partisipan

Observasi ini sering digunakan dalam eksploratif. Yaitu

apabila observasi (orang yang melakukan observasi) berada

dalam keadaan obyek yang diobservasi.

2) Observasi Eksperimental

Yaitu observasi yang dilakukan dimana observer

mengadakan pengendalian unsur-unsur penting dalamsituasi

sedemikian rupa sehingga situasi itu dapat diatur sesuai dengan

tujuan penelitian.

41 Ibid, h. 70. 42 Emzir. Metode Peneitian, h. 38.

Page 62: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

47

3) Observasi sistematik

Ciri pokok observasi ini adalah adanya kerangka yang

memuat faktor-faktor yang telah diatur kategorinya, observasi

ini juga sering disebut observasi berkerangka atau terstruktur.43

4) Observasi non partisipan

Yaitu observasi yang menjadikan peneliti sebagai

penonton atau penyaksi terhadap gejala atau kejadian yang

menjadi topik penelitian.44

Sehubungan dengan penelitian ini, penulis menggunakan

observasi partisipan karena penulis mengambil secara mendalam

tentang situasi atau orang-orang yang diobservasikan, yaitu para

remaja yang terlibat langsung dengan wisatawan dan menjadi

korban daripada perilaku wisatawan, baik perilaku positif

maupun negatif.

b. Metode Interview (Wawancara)

Wawncara dapat didefinisikan sebagai interaksi bahasa yang

langsung antara dua orang dalam situasi saling berhadapan salah

seorang, yaitu yang melakukan wawancara meminta informasi atau

ungkapan kepda orang yang diteliti yang berputar di sekitar pendapat

dan keyakinannya.45

Wawancaran adalah proses tanya jawab dalam penelitian

yang berlangsung secara lisan anatara dua orang atau lebih bertatap

43 Narbuko dan Achmadi, Metodologi Penelitian, h. 72. 44 Emzir. Metode Peneitian, h. 40. 45 Ibid, h. 50.

Page 63: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

48

muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau

keterangan-keterangan.46

Secara garis besar ada dua pedoman wawancara yaitu:

1) Pedoman wawancara tak terstruktur, yaitu pedoman wawancara

yang memuat garis besar yang akan ditanyakan.

2) Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara

yang dilakukan secara terperinci sehingga menyerupai checklist.

Dalam penelitian ini metode interview digunakan sebagai

teknik pengumpulan data dalam rangka mendapatkan data yang

diperlukan. Dalam hal ini penulis menggunakan wawancara tak

berstruktur, artinya menetapkan sendiri pertanyaan-pertanyaan serta

masalah-masalah yang diajukan pewawancara.

Dapun wawancara yang diajukan dalam penelitian ini

bertujuan untuk memperoleh dan menyimpulkan keterangan-

keterangan yang ada kaitannya dengan penulisan sekripsi ini.

c. Metode Dokumetasi

Metode dokumentasi tidak kalah penting dengan metode-

metode lain. Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai

hal-hal atau variabel yang berupa catatan-catatan transkrip, buku-

buku dan lain-lain. Metode dokumentasi digunakan penulis untuk

mengumpulkan data yang sebanyak-banyaknya yang diambil dari

sumber dokumen.

46 Narbuko dan Achmadi, Metodologi Penelitian, h. 83.

Page 64: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

49

5. Teknis Analisis Data

Setelah data diperoleh secara lengkap, maka selanjutnya

dilakukan pengorganisasian dan menganalisa data tersebut. Selanjutnya

mengenai teknis analisa data dan pengambilan kesimpuan dari data-data

yang diperlukan dari hasil penelitian adalah sesuai dengan bentuk

penelitian ini yaitu bersifat kualitatif deskriptif.

Dalam penelitian ini menggunakan alnaisis induktif, yaitu suatu

analisis yang berangkat dari fakta-fakta yang khusus, dari peristiwa yang

konkrit itu ditarik kesimpulan yang bersifat umum.

Jadi dalam penelitian ini, kehadiran peneliti di lapangan adalah

dalam rangka mengumpulkan, menganalisa, dan menguji analisa melalui

berbagai cara sehingga meningkatkan kredibilitas hasil penelitian.

Untuk mengambil kesimpulan dari data yang terkumpul

digunakan pola pikir yang dimulai dari kaidah-kaidah yang bersifat

khusus, selanjutnya hasil analisa dikonfirmasikan lagi sampai diperoleh

atau ditemukan esensi persoalan yang dicari.

6. Validitas Data

Untuk memperhtikan kesesuaia data yang diperoleh dengan

kenyataan, maka diperlukan keabsahan data agar menjadi valid dan

benar. Salah satu keabsahan data dalam penelitian kualitatif adalah

adanya kredibilitas datanya yaitu kriteria keabsahan data atau derajat

kepercyaan, keteralihan, kebergantungan dan kepastsian. Semua untuk

memenuhi nilai kebenaran dari data yang dikumpulkan.

Page 65: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

50

Ada beberapa cara dalam melakukan uji validitas data yaitu: a. Perpanjangan pengamatan b. Meningkatkan ketekunan c. Triangulasi d. Analisis kasus negatif e. Menggunakan bahan referensi f. Mengdakan memberi check47 Adapun peneleti lakukan atau gunakan dalam penelitian ini yaitu:

a. Perpanjangan Pengamatan

Berapa lama perpanjangan pengamatan ini dilakukan, akan

sangat tergantung pada kedalaman, keluasan dan kepastian data.

Kedalaman artinya apakah peneliti ingin menggali data sampai

tingkat makna. Keluasan berarti banyak sedikitnya informasi yang

diperoleh. Kepastian data adalah data yang valid yang sesuai dengan

apa yang terjadi.

Dalam perpanjangan pengamatan untuk menguji validitas

data ini akan difokuskan pada pengujian data yang telah diperoleh,

apakah data yang diperoleh tersebut setelah dicek kembali

kelapangan benar atau tidak, berubah atau tidak.

b. Meningkatkan Ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan

secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut

maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara

pasti dan sistematis.

47Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2012),

h. 270.

Page 66: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

51

c. Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai

pengecekan data dari brbagai sumber dengan berbagai cara, dan

berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber,

triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.48

Dari tiga jenis triangulasi di atas, peneliti menggunakan

triangulasi teknik pengumpulan data, karena triangulasi teknik

pengumpulan data untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan

cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang

berbeda.

Alasan peneliti menggunakan tiga cara diatas karena

dianggap cara tersebut dapat mempermudah dan memperlancar

kegiatan penelitian, sehingga akan memperoleh hasil penelitian yang

sesuai dengan keadaan sebenarnya, tanpa perlu mendengarkan dari

orang lain atau sekedar melihat data yang ada. Dengan demikian

peneliti akan mendapatkan data-data yang benar-benar diperlukan.

7. Sistematika

Sebagaiman diketahui bahwa penelitin ini menggunakan metode

kualitatif yang terdiri dari empat bab yaitu: pada bab I berisi tentang

beberapa hal yaitu konteks penelitian yang mengemukakan tentang latar

belakang dilakukannya penelitian. Selanjutnya adalah fokus penelitian

yang menjelaskan rumusan-rumusan masalah yang akan diteliti

48 Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 125-127.

Page 67: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

52

kemudian tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan

setting penelitian yang menjelaskan tentang lokasi penelitian serta alasan

dipilihnya lokasi penelitian tersebut. Kemudian telaah pustaka yang

membahas tentang hasil penelitian terdahulu yang releven dengan

penelitian yang sedang dilakukan, kemudian kerangka teoritik yang

berisikan teori-teori yang akan memperkuat hasil analisa peneliti dalam

penelitian ini, dan yang terakhir adalah metodologi penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini.

Bab selanjutnya adalah bab II, dalam bab ini akan memaparkan

tentang paparan data dan temuan yang peneliti temukan selama peneliti

berada di lapangan yang terkait dengan latar belakang berdirinya

pariwisata, letak geografis, keadaan masyarakat, dan struktur organisasi

desa serta dampak pariwisata terhadap remaja di Desa Suranadi dan

upaya-upaya mengatasi dampak tersebut.

Bab selanjutnya adalah bab III yang membahas tentang analisa

peneliti terhadap data-data yang ditemukan di lapangan dan diperkuat

dengan teori-teori yang terdapat pada bab I dalam kerangka teoritik yang

terkait dengan dampak pariwisata terhadap remaja di Desa Suranadi dan

upaya-upaya mengatasi dampak tersebut.

Bab terakhir adalah bab IV bab ini berisi tentang kesimpulan dari

hasil penelitian yang telah dilakukan sebagai masukan pada pihak-pihak

tertentu yang berkepentingan terhadap penelitian ini.

Page 68: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

53

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Gambaran Umum Desa Suranadi Kecamatan Narmada Lombok Barat

1. Keadaan geografis

Desa Suranadi adalah salah satu Desa dari 21 Desa yang ada di

Kecamatan Narmada yang berdiri sejak Tahun 1998, awalnya merupakan

bagian dari Desa Selat. Kronologis terbentuknya Desa Suranadi adalah

sebagai berikut :

a. SK Bupati Lombok Barat No. 140/01/PEMDES/1998, tanggal 28 Oktober 1998 tentang usulan pemekaran Desa;

b. SK Bupati Lombok Barat No. 158 tahun 1998, tanggal 16 Nopember 1998 tentang Pengesahan Keputusan Desa Kecamatan Narmada;

c. Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Barat No. 9 tahun 1999, tanggal 27 Februari 1999 tentang pengesahan pembentukan Desa Suranadi sebagai Desa Persiapan;

d. Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Barat No. 408 tahun 2000, tanggal 3 Maret 2000 tentang Pengesahan Desa Persiapan Suranadi menjadi Desa Definitif Suranadi.49

Pada awal terbentuknya Desa Suranadi terdiri dari 5 Dusun, yaitu

Dusun Suranadi Utara, Dusun Suranadi Selatan, Dusun Kalimanting,

Dusun Eyat Kandel dan Dusun Pemunut. Pada tahun 2007 Desa Suranadi

memekarkan dusun-dusunnya, sehingga sejak tahun tersebut Desa ini

terdiri dari 8 Dusun, yaitu Dusun Suranadi Utara, Dusun Suranadi Selatan,

Dusun Kalimanting, Dusun Eyat Kandel, Dusun Pemunut, Dusun Suranadi

Barat, Dusun Orong Sedalem dan Dusun Kuang Mayung. Sampai saat ini

Desa Suranadi telah memasuki 4 Periode jabatan Kepala Desa, yaitu :

49 Dokumen Monografi Desa Suranadi, Dikutip 12 Desember 2014.

53

Page 69: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

54

a. Periode I (tahun 1998 – 2000; Desa Persiapan) dijabat oleh Bapak Arep,

b. Periode II (tahun 2000 – 2006; Desa Definitif) dijabat oleh Bapak Arep,

c. Periode III (tahun 2006 – 2013) dijabat oleh Bapak Arep,

d. Periode IV (tahun 2013 sampai sekarang) dijabat oleh Bapak I Nyoman

Adwisana.

Secara geografis wilayah Desa Suranadi Kecamatan Narmada

terletak dibagian Timur wilayah Kecamatan Narmada dengan batas-batas

wilayah:

Sebelah Barat : Desa Suranadi Kecamatan Narmada

Sebelah Utara : Desa Sesaot Kecamatan Narmada

Sebelah Timur : Desa Lebah Sempage dan Desa Sesaot Kecamatan

Narmada

Sebelah Selatan : Desa Sedau dan Desa Golong Kecamatan Narmada

Kantor Kepala Desa berada di wilayah Dusun Suranadi Selatan

sekaligus sebagai pusat Pemerintahan, mempunyai luas wilayah +

1.590,275 Ha yang terdiri dari Areal pertanian seluas + 127 Ha, areal

perkebunan seluas + 665 Ha, areal pemukiman seluas + 420,05 Ha, areal

Hutan Lindung seluas 57,7 Ha dan lain-lain seluas + 320,525 Ha.50

2. Klimatologi

Kondisi iklim di sebagian besar Desa Suranadi tidak jauh beda

dengan kondisi iklim wilayah kecamatan Narmada dan bahkan Desa

Suranadi secara umum dengan dua musim, yaitu musim kemarau yang

50 Dokumen Demografi Desa Suranadi, Dikutip 12 Desember 2014

Page 70: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

55

berlangsung antara bulan Juni hingga Agustus dan musim hujan antara

bulan September hingga Mei, dengan temperatur atau suhu udara pada

tahun 2013 rata-rata berkisar antara 22,22 ºc sampai 30,46 ºc dan suhu

maksimum terjadi pada bulan Oktober dengan suhu 32,10 ºc serta suhu

minimum 20,70 ºc terjadi pada bulan Juni. Kelembaban udara berkisar

antara 81,58 %, kelembaban udara maksimum terjadi pada bulan Maret

dan Nopember sebesar 86,00%, sedangkan kelembaban minimum terjadi

pada bulan Agustus sampai Oktober sebesar 77,00 %.

Lamanya penyinaran matahari yang terjadi selama tahun 2013 rata -

rata 68,67 %, lamanya penyinaran matahari maksimum terjadi pada bulan

Juli sebesar 86,00 % dan lamanya penyinaran matahari minimum terjadi

pada bulan Pebruari, Nopember dan Desember sebesar 49,00 %.

Kecepatan angin rata-rata yang terjadi selama tahun 2012 sebesar 207/8

knot, kecepatan maksimun terjadi pada bulan Pebruari yaitu 270/10 knot,

sedangkan kecepatan minimum terjadi pada bulan Mei sebesar 135/8 knot.

Tekanan udara yang ditandai dengan dua musim yaitu musim

kemarau dan musim hujan. Tekanan udara berkisar antara 1.001,60 mbs –

1.006,60 mbs. Sedangkan keadaan curah hujan pada tahun 2013 sebesar

144,29 mm dengan curah hujan terendah bulan Juli sebesar 0,00 mm dan

curah hujan tertinggi pada bulan Nopember sebesar 448,90 mm.

Page 71: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

56

Agar lebih jelasnya daapat di lihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.1 Keadaan iklim di Kabupaten Lombok Barat51

No Bulan

Temperatur (0C) Kelembaban Udara Nisbi

(%)

Tekanan udara (mb)

Kecepatan Angin

Rata-Rata (Knot)

Curah Hujan (mm)

Penyinaran Matahari

(%) Rata-Rata

Min Max

1 Jan 27,1 23,6 32,4 85 1.009,5 5 424 55

2 Febr 26,8 22,4 32,2 86 1.009,2 5 216 55

3 Maret 27,1 21,2 33,4 84 1.011,0 4 162 66

4 April 27,1 21,0 33,6 82 1.010,5 3 212 61

5 Mei 26,9 22,2 33,2 83 1.010,8 3 180 66

6 Juni 26,7 21,6 32,8 85 1.010,1 2 87 60

7 Juli 25,3 18,8 31,4 81 1.012,0 5 29 80

8 Agst 25,3 17,0 32,0 77 1.013,6 6 7 83

9 Sept 26,0 19,6 32,2 77 1.007,8 6 0 89

10 Okt 27,2 21,2 33,8 82 1.013,4 1 105 79

11 Nop 27,3 21,2 33,8 84 1.010,4 1 205 55

12 Des 26,6 22,6 32,6 87 1.009,7 2 472 40

Rata-rata 26,62 21,3 32,7 82,75 1.010,67 3,58 174,92 65,75

3. Keadaan Demografis

a. Keadaan dan jumlah penduduk

Jumlah penduduk Desa Suranadi Kecamatan Narmada dari tahun ke

tahun mengalami perubahan, baik yang disebabkan karena kelahiran,

kematian, pendatang atau perpindahan. Pada akhir bulan Oktober tahun

2014, Desa Suranadi memiliki Jumlah penduduk keseluruhan 6.126 jiwa

dengan jumlah penduduk laki–laki 2.972 jiwa, jumlah penduduk

perempuan sebanyak 3.154 jiwa serta jumlah Kepala Keluarga sebanyak

1.922 Kepala Keluarga. Jumlah tersebut tersebar di 8 Dusun, dengan

rincian jumlah penduduk di setiap dusun tertera pada tabel berikut :

51 Profil Desa Suranadi Kecamatan Narmada, Didokumentasikan Tanggal 5 Desember 2014

Page 72: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

57

Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Perdusun52

No. Nama Dusun Jumlah Penduduk

Laki Perempuan Total

1 Suranadi Barat 387 391 778 2 Suranadi Utara 560 567 1.127 3 Suranadi Selatan 417 435 852 4 Orong Sedalem 173 201 374 5 Kalimanting 429 521 950 6 Eyat Kandel 433 492 925 7 Kuang Mayung 268 269 537 8 Pemunut 305 278 582

Jumlah total penduduk 2.972 3.154 6.126

4. Keadaan Ekonomi

Kehidupan ekonomi merupakan salah satu faktor yang sangat

penting, karena berbicara masalah ekonomi, tidak lain dari pada

penjelmaan dari ingin mempertahankan hidup manusia, dengan jalan

bekerja dan berusaha dalam bentuk bahan material untuk mewujudkan

segala kebutuhan hidup manusia. Demikian pula halnya dengan

masyarakat Desa Suranadi yang perkembangan ekonominya adalah

sedang.

Potensi unggulan utama Desa Suranadi dari segi kewilayahan

adalah potensi wilayah Desa yang masih merupakan lahan perkebunan,

sehingga mata pencaharian utama sebagai sumber pendapatan penduduk

adalah dibidang Perkebunan.

Selain itu, potensi lainnya adalah berkembangnya beberapa

kerajinan masyarakat berupa pengolahan hasil kebun dan pertanian, berupa

52 Dokumen Monografi Desa Suranadi Kecamatan Narmada Tahun 2014, Dikutip Tanggal

5 Desember 2014

Page 73: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

58

pengolahan atau pembuatan Dodol Nangka, Kripik Nangka, dan banyak

lagi lainnya yang cukup besar andilnya dalam perkembangan ekonomi

masyarakat, karena cukup banyak menyerap tenaga kerja.

Selain itu, Desa Suranadi juga merupakan Desa Pariwisata yang

cukup besar andilnya di tingkat pemerintah Kabupaten Lombok Barat.

Terkait dengan kepariwisataan, Desa Suranadi juga menyediakan jasa

terkait kepariwisataan itu, berupa hotel-hotel, Lesehan, dan juga jasa parkir

dan kuliner di sekitar kawasan atau areal Pariwisata atau Hutan Wisata

Alam Suranadi.

Selanjutnya yang menjadi potensi unggulan Desa Suranadi

adalah keheterogenan atau keragaman masyarakatnya, yaitu masyarakat

Desa Suranadi terdiri dari lebih dari satu Suku, Agama, Budaya dan yang

paling mendasar adalah keragaman perekonomian. Keragaman tersebut

menyebabkan seringnya terjadi kerawanan sosial yang membutuhkan

penanganan yang serius. Oleh sebab itu, Pemerintah Desa terus berupaya

menampung dan menyerap aspirasi, melakukan upaya penangan dan

penyelesaian masalah, serta berupaya mencarikan solusi yang terbaik,

dengan jalan mengupayakan sarana pemersatu di masyarakat.

Untuk lebih jelasnya data potensi dan jenis pekerjaan masyarakat

Desa Suranadi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 74: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

59

Tabel 2.3 Data Potensi masyarakat Desa Suranadi53

No Jenis pekerjaan Jumlah Keterangan 1. 2. 3. 4 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Petani Buruh tani Buruh swasta PNS/TNI/POLRI Pengrajin Pedagang Peternak Montir Pelajar Tidak kerja

1061 1161 875 105 223 327 571 12 1552 239

Mewakili jumlah potensi yang ada

Dari data di atas dapat dilihat bahwa sebagian penduduk Desa

Suranadi bekerja sebagai petani, pengrajin, pedagang, dan lain sebagainya.

Potensi ini mulai ada setelah adanya perkembangan pariwisata di desa

tersebut. Dengan adanya potensi-potensi tersebut, penduduk Desa

Suranadi memiliki mata pencaharian yang dapat menjamin kelangsungan

hidup mereka.

5. Agama dan Kepercayaan

Penduduk Desa Suranadi yang berjumlah 6.126 jiwa ada 2.742

jiwa yang beragama Islam, agama Islam mereka terima secaraturun

temurun dari nenek moyang mereka. Dari jumlah tersebut, terdapat

tingkatan-tingkatan dalam melaksanakan ibadahnya, ada yang setengah-

setengah, ada yang secara sempurna, bahkan ada yang tidak sama sekali

terutama shalat lima waktu dan perubahan-perubahan itu mulai nampak

setelah adanya pariwisata di Desa Suranadi.

53 Dokumen Monografi Desa Suranadi Kecamatan Narmada Tahun 2014, Dikutip Tanggal

9 Desember 2014

Page 75: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

60

Untuk lebih jelasnya tentang agama dan pemeluknya dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.4 Keadaan Agama dan Penganutnya Masing-Masing54

No. Nama Agama Jumlah 1. Islam 2742 2. Hindu 3374 3. Budha 6 4. Kristen - 5. Katolik -

Dari data di atas dapat dilihat, penduduk Desa Suranadi yang

beragama Islam menududuki urutan ke dua. Berbicara masalah agama

tentu tidak terlepas dari sarana peribadatan yang terdapat di Desa

Suranadi, sarana peribadatan yang ada cukup memadai, baik dari agama

Islam maupun agama Hindu. Hal ini dikarenakan oleh penduduk Desa

Suranadi mayoritas penganut agama Hindu kemudian Islam sebagaimana

tertera pada tabel di atas.

Meskipun agama Islam yang dapat dikatakan relatif banyak,

bukan beranti bahwa mereka mengintimidasikan pemeluk agama lain,

mereka tetap hidup rukun, aman, dan saling menghormati dalam

kehidupan sehari-hari. Satu contoh bila ada perayaan keagamaan seperti

Mulid Nabi, Hari Raya Kurban, para wisatawan sering memberikan

sumbangan yang jumlahnya tidak sedikit, terutama untuk pembangunan

sarana ibadah, hal ini terbukti sebagaimana yang telah diamati oleh

peneliti yang juga sebagai salah satu penduduk Desa Suranadi.

54 Dokumen Monografi Desa Suranadi Kecamatan Narmada Tahun 2014, Dikutip Tanggal

15 Desember 2014

Page 76: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

61

6. Struktur organisasi pemerintahan Desa Suranadi Kecamatan

Narmada

Desa merupakan suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah

penduduk sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai

organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah kecamatan dan

berhak mengatur rumah tangga sendiri dalam ikatan negara Republik

Indonesia. Maka pemerintah desa dalam pelayanan pada masyarakat telah

mengisi informasi pada lembaga-lembaga sebagaimana yang terlihat pada

struktur organisasi Desa Suranadi adalah sebagaai berikut:

Bagan 1 Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Suranadi55

9

55 Papan Data Sruktur Organisasi, Di Kutip Tanggal 27 Desember 2014

Kaur Kesos

Kaur Trantib

Kepala Desa

Tenaga Teknis

Penghulu desa

Pekasih sb.

Pekasih sb.

Kadus Suranadi Barat

Kadus Suranadi Utara

Kadus Kalimanting

Kadus Kuang Mayung

Kadus Suranadi Selatan

Kadus Orong Sedalem

Kadus Eyat Kandel

Kadus Pemunut

Sekdes

Kaur pemer

Kaur Pemb

Kaur Keua

Kaur Umum

BPD

Page 77: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

62

Dengan demikian, dapat diketahui Desa Suranadi juga memiiki

struktur organisasi pemerintahan desa yang pada umumnya dimiliki oleh

setiap desa, dengan kegiatan-kegiatan yang berbeda bahkan ada yang sama

seperti cara penyusunan dan pembentukan bagian-bagian dalam

pembentukan struktur organisasinya.

Dengan adanya struktur organisasi ini, pemerintahan dalam suatu

desa akan tertata dengan rapi dan akan dapat membentuk suatu

perkumpulan penduduk yang memiliki aturan-aturan dan kewajiban-

kewajiban yang harus dipenuhi baik sebagai pemimpin maupun sebagai

rakyat biasa yang dipimpin, hal ini juga terlihat dari sistem pemerintahan

yang ada di Desa Suranadi yang terbentuk dengan persetujuan masyarakat

setempat.

B. Dampak Pariwisata Terhadap Perilaku Keagamaan Remaja Desa

Suranadi

Dalam suatu desa yang menjadi daerah tujuan wisata tidak akan

merasakan dampak apapun jika jumlah pengunjung yang berwisata lebih

sedikit dari jumlah penduduk yang ada. Masyarakat akan merasakan dampak

bila wisatawan yang berkunjung dalam jumlah yang besar dan para

wisatawan memiliki kepentingan dan membawa karakter yang berbeda-beda.

Menurut salah seorang karyawan hotel yang sudah bekerja cukup

lama di daerah pariwisata Desa Suranadi mengatakan bahwa:

“Desa Suranadi sebagai daerah pariwisata sangat menguntungkan diantaranya bagi kemajuan ekonomi, terbukanya lapangan pekerjaan, dan untuk pengunjung yang datang ke penginapan kami, berasal dari berbagai kalangan diantaranya siswa

Page 78: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

63

siswi SMP SMA kadang juga mereka menggadai Hp untuk membayar penginapan, mereka ke sini pada saat jam sekolah mereka juga memakai seragam sekolah dan para PNS meluangkan jam kantornya untuk datang ke sini, tetapi terkadang saya tidak menerima pengunjung yang menggunakan seragam sekolah, karena itu adalah peraturan pemerintah setempat tidak memperbolehkan kami menerima pengunjung yang menggunakan seragam sekolah, sedangkan untuk jumlah pengunjung yang datang ke penginapan kami jika dirata-ratakan terkadang 5 orang pengujung tetapi jika tidak dirata-ratakan bisa mencapai 12 orang pengunjung perharinya, dalam sebulan kami menerima pengunjung 150 orang dan setiap pengunjung membawa pasangan masing-masing”.56

Sedangkan menurut seorang penjaga loket mengungkapkan hal yang

berbeda dengan karyawati penginapan tersebut di atas:

“Di sini adalah daerah tujuan wisata, dan hotel ini sudah dilepas oleh kontraktornya sehingga dikelola oleh pemerintah daerah Kabupeten Lombok Barat kemudian sejak tahun 2012 hotel Suranadi sudah tidak beroprasi secara normal, sehingga setiap hari di sini hanya kolam renangnya saja yang dioprasikan, sedangkan kamar-kamar penginapannya ditutup karena sudah rusak atau tidak pernah di renopasi, sehingga pengunjung yang datang disini hanya sekedar untuk mandi saja. Sedangkan asal pengunjung yang datang, saya tidak bisa prediksikan yang jelas Sepulau Lombok pasti datang ke tempat ini dan untuk wisatawan asing pasti ada tapi jarang, karena mereka tahu bahwa kamar penginapannya sudah tidak dibuka lagi. Kemudian untuk pengunjung yang datang perhari sekitar 100 orang, tapi saya rata-ratakan perharinya 50 orang, berbeda dengan hari libur bisa kita lihat dari jumlah tiket yang terjual dan jumlah uang yang terkumpul bisa mencapai Rp. 3.000.000 karena harga tiket masuk Rp. 10.000 berarti jumlah pengunjung yang datang mencapai 300 orang.57

Sedangkan menurut salah seorang kariyawan lesehan menerangkan

bahwa pengujung yang datang ke tempatnya mengalami peningkatan setiap

harinya.

“Untuk jumlah pengunjung yang datang, saya kurang tahu karena saya di sini hanya karyawan baru dan saya bekerja di sini

56 Sarah, Karyawati Penginapan, Wawancara 20 Maret 2015. 57 Abdul Hakim, Penjual Tiket, Wawancara 20 Maret 2015.

Page 79: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

64

sekitar satu bulan, untuk pengunjung yang datang ke sini setiap harinya sekitar seratus lebih itu untuk hari-hari biasa. Sedangkan untuk hari libur, bisa mencapai lima kali lipat dari hari-hari biasa”. 58

Sedangkan menurut hasil pengamatan yang peneliti lakukan, dari

beberapa penjelasan narasumber terebut diatas memang bernar bahwa jumlah

pengunjung yang datang ke daerah wisata tersebut tidak tetap karena para

wisatawan akan datang pada hari-hari libur. Jika pada saat hari libur, maka

jumlah pengunjung yang datang akan lebih banyak dari hari biasanya, dan

mereka juga akan datang ke tempat yang menyediakan fasilitas yang lebih

lengkap terlebih di lokasi yang tidak memungut biaya atau membayar tiket

masuk.59

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa Desa

Suranadi sebagai salah satu daerah pariwisata yang sering di kunjungi oleh

para wisatawan, karena desa seranadi meyediakan berbagai fasilitas

diantaranya wisata alam, wisata kuliner, penginapan dan lain sebagainya

meskipun yang sering berkunjung hanya wisatawan lokal namun tidak

menutup kemungkinanan akan mmemberikan pengaruh terhadap penduduk

setempat khususnya bagi para remaja, karena masing-masing wisatawan

membawa karakter yang berbeda-beda.

Pariwisata yang terjadi di Desa Suranadi melibatkan para remajanya

karena itulah yang paling rentan terkena pengaruh para wisatawan adalah

para remaja. Namun demikian, pariwisata juga memberikan pengaruh dalam

58 Ratna, Karyawati Lesehan, Wawancara 20 Maret 2015. 59 Observasi, Daerah Pariwisata, 20 Maret 2015

Page 80: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

65

bidang keagamaan yang bersifat membangun dan memberikan keuntungan

bagi masyarakat setempat.

Sedangkan dampak yang dirasakan oleh para remaja dapat berupa dampak positif dan dampak negatif. “Berbicara masalah dampak, pasti ada dua hal yang ada pada pikiran kita yaitu dampak positif dan dampak negatif, namun hal itu terjadi saya rasa semata-mata bukan karena adanya pariwisata ini, melainkan karena kepribadian mereka sebagai remaja yang tidak menyadari bahwa mereka adalah generasi penerus bangsa, intinya disini kita memerlukan kesadaran masing-masing”.60 Dampak positif yang disebabkan oleh adanya pariwisata dapat berupa: 1. Bertambahnya wawasan 2. Semakin giat untuk belajar berbahasa asing 3. Mengenal kebudayaan luar 4. Mengurangi pengangguran para remaja 5. Mempercepat kemajuan desa.

Sementara dampak negatif yang diakibatkan oleh adanya pariwisata

di Desa Suranadi dapat berupa:

1. Banyak para remaja yang mengenal minuman keras

2. Berkurangnya ibadah

3. Banyak remaja yang melakukan balap liar

4. Banyak remaja yang berpakaian tidak sesuai dengan ajaran agama

Meskipun demikian, para remaja di Desa Suranadi tidak lupa akan

kewajibannya terhadap agama meskipun tidak serajin dan setaat sebelum

adanya pariwisata. Meskipun mereka sering minum minuman keras, para

remaja tersebut tidak melupakan kewajibanya terhadap ibadah. Hal demikian

diakui oleh beberapa tokoh masyarakat yang ada desa setempat, sebagaimana

yang diungkapkan oleh:

60 Sapturi, Sekdes, Wawancara 20 Desember 2014.

Page 81: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

66

“Meskipun para remaja disini sering terlibat dengan para wisatawan yang datang berkunjung, namun mereka hanya berperan sebagai tuan rumah saja dan tidak terlalu terpengaruh dengan perilaku para wisatawan tersebut, mengenai ibadah itu tergantung pada kepribadian mereka bukan semata-mata dipengaruhi oleh para wisatawan yang datang, jadi berubahnya perilaku remaja di sini itu disebabkan karena kelalaian mereka sendiri dan kurangnya pengawasan dari orang tua mereka”.61 Para remaja yang terlibat dalam lingkungamm pariwisata menurut

pengamatan peneliti bahwa mereka memang tidak mengikuti gaya atau

perilaku para wisatawan yang berkunjung, namun mereka menunjukkan

lokasi-lokasi atau tempat-tempat orang biasa berpesta menggunakan

minuman keras.62 Hal ini menunjukkan bahwa remaja setempat memberikan

peluang kepada wisatawan untuk melakukan perbuatan yang menyimpang

dari ajaran agama.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berubahnya perilaku

remaja yang menyimpang di Desa Suranadi bukan semata-mata karena daerah

tersebut daerah pariwisata yang sering melibatkan para wisatawan, jadi

mereka tetap melaksanakan kewajiban mereka namun tidak serajin dan setaat

sebelum adanya pariwisata, karena mereka mulai disibukkan dengan kegiatan

kepariwisataan.

“Berbicara masalah dampak pasti ada dua hal yang di bicarakan yaitu dampak positif maupun negatif, dilihat dari segi positif tentu akan memberikan lapangan pekerjaan pada remaja yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan, dengan adanya pariwisata ini juga akan berpengaruh terhadap perkembangan desa atau kemajuan bagi pembangunan desa. Sedangkan dari segi negatif, mau tidak mau akan berpengaruh terhadap perilaku hidup masyarakat terutama terhadap remaja itu sendiri baik itu umat Hindu maupun umat Muslim,

61 Sapturi, Sekdes, Wawancara 5 Januari 2015 62 Observasi, Pergaulan Remaja, 5 Januari 2015

Page 82: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

67

seperti banyaknya masyarakat yang minum minuman keras juga dikalangan remaja banyak yang mengadakan balap liar, hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan bahkan keselamatan individu masing-masing. Disini adalah peran penting dari orang tua yang akan mendidik anak-anak mereka agar terjadi generasi muda yang berguna bagi bangsa”.63 Berbeda halnya dengan apa yang diungkapkan oleh seorang tokoh

masyarakat Desa Suranadi yaitu:

“Pada dasarnya remaja senang mengikuti gaya orang-orang yang ada di sekitarnya, namun selama ini tidak terlihat perubahan yang signifikan terhadap perilaku remaja, meskipun ada dari sebagian remaja akhlaknya mulai menurun yang disebabkan oleh adanya pariwisata. Karena para wisatawan yang datang tujuannya tidak hanya untuk berwisata saja melainkan ada tujuan-tujuan lain yang bersifat negatif sehingga sebagian remaja mengambil kesempatan dari hal ini misalnya menjadi calo atau bandar, tidak hanya bandar narkoba saja tetapi juga bandar perempuan yang bekerja sebagai PSK, inilah yang banyak terjadi di Suranadi tetapi para pelakunya bukan berasal dari dalam desa melainkan dari luar desa. Desa Suranadi hanya menyediakan tempat atau menjual jasa saja. Meskipun hal ini terjadi di Desa Suranadi namun para remaja tidak melupakan kewajibannya sebagai remaja, mereka masih tetap aktif dalam kegiatan-kegiatan karang taruna maupun sebagai remajaa masjid”.64

Hal senada juga diungkapkan oleh salah seorang warga Desa

Suranadi:

“Pada umumnya para remaja yang sudah mengecap pendidikan di luar desa, menganggap perubahan seperti itu sudah biasa, tetapi para remaja putus sekolah menganggap perubahan seperti itu sebagai hal baru yang perlu di ikuti, namun kebanyakan para pelaku pergaulan bebas yang sering kali terjaring Razia SATPOL PP itu bukan berasal dari sini tetapi mereka dari luar desa”.65

Dari hasil pengamatan dan wawancara yang peneliti lakukan di Desa

Suranadi, terdapat dampak positif dan negatif terhadap perkembangan akhlak

masyarakat khususnya para remaja antara lain karena banyaknya pendatang

63 I Nyoman Adwisana, Kepala Desa Suranadi, Wawancara 15 Desember 2014 64 Gunawan Hadi, Ketua RT, Wawancara 12 Desember 2014 65 Lalu Ratmawa, Warga, Wawancara 15 Desember 2014

Page 83: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

68

yang berkunjung sebagai wisatawan dengan berbagai macam tujuan juga

kebudayaan yang memberikan ketertarikan bagi para remaja untuk

mengikutinya meskipun itu bertentangan dengan agama dan adat istiadat

setempat. 66

“Meskipun disini daerah pariwisata yang sering dikunjungi oleh para wisatawan dan juga melibatkan remaja di sini, namun selama ini masih nampak keaktifan mereka dalam kegiatan-kegiatan desa seperti acara keagamaan, perkawinan dan kegiatan remaja masjid, meskipun remaja di sini ada yang minum minuman keras, bukan berarti mereka lupa dengan kegiatan desa. Untuk mengantisifasi pengaruh pariwisata yang negatif, kami memiliki kegiatan rutin yaitu Yasinan bersama setiap malam rabu”.67

Senada dengan penjelasan di atas, seorang tamu wisatawan asal

Belanda mengatakan:

“Selain saya memiliki keluarga di sini, saya juga tertarik dengan adat istiadat di tempat ini, saya juga pernah ikut nyongkolan dengan warga dan pada saat itu saya menggunakan kebaya dan saya merasa bangga bisa mengikuti upacara adat seperti itu”.68 Jadi, para wisatawan yang berkunjung ke daerah tujuan wisata tidak

bisa menerapkan kebudayaan mereka dengan bebas tetapi tetap terikat dengan

aturan-aturan yang ada, dan para wisatawan menyukai peraturan-peraturan

tersebut. Terkadang mereka juga mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan

oleh masyarakat setempat.69

Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh dan perkembangan

pariwisata terhadap kehidupan masyarakat Desa Suranadi khususnya para

remaja, maka diperlukan data-data yang valid dan konkrit. Hal ini dapat di

66 Observasi, 12 Desember 2014 67 Nurman, Selaku Ketua Remaja, Wawancara 9 Desember 2014 68 Rafael, Wisatawan Belanda, Wawancara 10 Desember 2014 69 Observasi, lingkungan pariwisata, 10 Desember 2014

Page 84: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

69

peroleh melalui wawancara dengan para tokoh-tokoh masyarakat sebagai

pembina maupun pihak masyarakat selaku yang dibina.

Menurut Sekdes Desa Suranadi, beliau menjelaskan bahwa “dari segi perilaku terutama dalam hal berpakaian dan pergaulan, masyarakat Desa Suranadi tidak menunjukkan perubahan yang terlalu menyimpang, bahkan setelah masuknya wisatawan masyarakat semakin menyadari bahwa perilaku wisatawan adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama, indikatornya adalah jarang sekali masyarakat Desa Suranadi yang mengikuti pola-pola perilaku wisatawan karena disadari itu tidak baik”.70

Sedangngkan menurut seorang pedagang menjelaskan bahwa

pariwisata memberikan banyak manfaat:

“Selain memberikan wawasan yang luas, pariwisata juga dapat mengurangi pengangguran bagi masyarakat sini, bahkan juga bagi mereka yang bukan berasal dari dalam desa. Meskipun wisatawan membawa kebudayaan yang beragam dan bertentangan dengan adat, mereka tidak pernah memaksakan kehendak mereka dan tetap mengikuti peraturan yang ada, saya pribadi merasa setelah adanya pariwisata ini ibadah saya tetap seperti biasa meskipun saya sering bergaul dengan mereka dan saya rasa kelalaian itu terjadi karena kelalaian kita sendiri bukan karena di pengaruhi oleh para wisatawan tersebut”.71 Sedangkan menurut seorang pemilik penginapan, bahwa:

“Dengan adanya pariwisata ini, kehidupan ekonomi lebih membaik, bisa berbahasa asing dan mengenal kebudayaan luar, mengenai perilalu para wisatawan yaitu cara berpakaian, mereka hanya menggunakan ketika akan pergi renang di kolam dan di dalam penginamapan, tetapi ketika memasuki permukiman warga mereka memakai pakaian yang lebih sopan”.72

“Selama adanya pariwisata, hidup sebagai pedagang memperoleh banyak keuntungan, berbeda dengan sebelum adanya pariwisata meskipun wisatawan itu sering menuntut harga murah, dan

70 Sapturi, Sekdes, Wawancara 18 Desember 2014 71 Maya, Sebagai Pedagang, Wawancara 9 Desember 2014 72 Ibu Agung, Wawancara 21 Desember 2014

Page 85: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

70

mengenai pengaruhnya saya tetap menjalankan ibadah seperti biasanya bahkan lebih dari sebelumnya”.73 Dari hasil wawancara di atas, peneliti meyimpulkan bahwa di antara

mereka memberikan penilaian yang beragam ada yang mengatakan adanya

perubahan dan ada juga yang mengatakan tidak adanya perubahan, bahkan

dengan adanya pariwisata tersebut mereka semakin selektif dalam

menempatkan diri mereka baik dalam mengtur pergaulan dan cara-cara

mengatasinya, yang lebih menarik lagi dari pengakuan mereka bahwa dengan

masuknya wisatawan justru semakin terbuka matanya untuk mencari

alternatif-alterntif dalam mencegah membaurnya perilaku wisatawan

terhadap akhlak masyarakat Desa Suranadi.

Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan, hal tersebut diatas

memang benar adanya. Bahwa bagi remaja yang mendapatkan pendidikan

agama yang bisa dikatkan lebih mantap, maka remaja tersebut akan selektif

dalam bergaul sehingga tidak terjadi perubahan dalam perilaku beragama.

Nemun sebaliknya bagi remaja yang kurang memahami agama maka

perubahan-perubahan atau penyimpangan-penyimpangan sangat terlihat pada

diri mereka.74

Untuk lebih jelasnya peneliti mengadakan wawancara dengan para

remaja yang terlibat langsung dengan para wisatawan.

“Saya senang jika ada tamu atau wisatawan yang datang ke tempat kami, karena mereka juga sebagai salah satu sumber penghasilan saya, mengenai mereka yang keluar masuk penginapan dengan pasangan mereka itu urusan mereka dengan Tuhan, kita tidak

73 Sholeha, Pedagang, Wawancara 21 Desember 2014 74 Observasi, Lingkungan Pariwisata, 14 Desember 2014

Page 86: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

71

bisa berpikir negatif tentang mereka, apapun yang mereka lakukan di sini bukan berarti saya juga harus mengikuti gaya mereka, dan sebagai manusia yang percaya kepada Tuhan, saya tetap beribadah dan saya tidak merasa terganggu”.75 Berbeda dengan yang diungkapkan seorang kariawati penginapan

yang lain bahwa:

“Terkadang saya merasa jengkel dengan pengunjung di sini, mereka berpakaian yang tertutup sesuai dengan tuntutan agama tetapi bukannya dijadikan sebagai bentuk ketaatannya terhadap Tuhan melainkan dijadikan sebagai topeng untuk menutup diri, hal itu sangat merusak citra agama bagi saya dan menurut pandangan saya wisatawan asing lebih sopan dari pada wisatawaan lokal, dan terkadang masyarakat di sini berpikir negatif tentang orang yang keluar masuk penginapan”.76

“Saya bisa menambah wawasan dan pengalaman setelah saya bergaul dengan para wisatawan, meskipun dari segi negatifnya cara dan gaya hidup saya meniru mereka namun itu bukan tuntutan dari mereka namun itu atas keinginan saya, bahkan pada hari-hari biasa ketika wisatawan asing tidak berwisata di tempat ini, sayapun seperti ini saya tidak bergantung pada mereka sebagai wisatawan”.77 Berbeda dengan hasil pengamatan peneliti bahwa apa yang

diungkapkan oleh salah satu narasumber bahwa wisatawan yang berkunjung

ke desa suranadi tidak memberikan dampak apapun. Namun berdasarkan

hasil pengamatan peneliti, damapak tersebut ada tapi tidak begitu nampak

karena para remaja selalu berusaha untuk menutupi diri, seperti salah seorang

remaja ketika berangkat dari rumah menggunakan seragam ssekolah, tapi

setelah berada di luar rumah dia mengganti seragamnya dengan pakaian

bebas dan nongkrong di daerah pariwisata suranadi.78

75 Rizal, Kariawan Penginapan, Wawancara 21 Desmber 2014 76 Sarah, Kariawati Penginapan, Wawancara 22 Desember 2014 77 Fahri, Guide,Wawancara 22 Desember 2014

78 Observasi, Lingkungan Pariwisata 10 Desember 2014

Page 87: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

72

Dari hasil wawancara di atas dapat dipahami bahwa pengaruh perilaku

wisatawan terhadap akhlak masyarakat khususnya para remaja Desa

Suranadii belum menunjukkan pengaruh yang berarti dalam perubahan yang

terjadi masih bisa dikendalikan, adapun yang dilihat dari para remajanya

dengan masuknya para wisatawan berupa cara berpakaian, pergaulan yang

agak bebas, menggemari minuman keras juga memakai anting-anting, keluar

masuk penginapan, namun kesemuanya itu bukan remaja Desa Suranadi.

Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan menyangkut tingkah laku

wisatawan asing yang sering terjadi di Desa Suranadi seperti halnya cara

perpakaian. Pada umumnya para wisataawaan menggunakan pakaian mini,

hal ini terjadi jika para wisatawan berada di areal pemandian, sekitaran hotel,

tetapi ketika para tamu tersebut berada di luar kawasan tersebut yaitu di

tengah-tengah masyarakat mereka dapat menyesuaikan diri dengan cara

berpakaian yang lebih sopan.

Jadi, para wisatawan yang datang ke Desa Suranadi tidak memberikan

dampak yang berlebihan terhadap akhlak remaja namun karena hal itu

disebabkan oleh keinginan mereka sendiri dan kurangnya pengawasan dari

orang tua, untuk itulah Islam dalam ajaran yang universal dan external

mengatur pembinaan akhlak, karena dengan akhlak yang baik dapat dilihat

corak dan hakikat kehidupan yang sebenarnya. Sehingga dalam hal ini peran

serta orang tua sangat penting dalam pembinaan akhlak anak-anaknya untuk

menjadi remaja-remaja yang memiliki moral dan etika yang baik dalam

kehidupan.

Page 88: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

73

C. Upaya-upaya Mengatasi Dampak Pariwisata Terhadap Perilaku

Keagamaan Remaja di Desa Suranadi

Untuk mengantisipasi akan menyebarnya pengaruh negatif dari

pengembangan pariwisata terutama pengaruh perilaku wisatawan terhadap

remaja rsangat diperlukan adanya upaya-upaya dalam rangka membina

akhlak masyarakat khusunya para remaja Desa Suranadi. Upaya yang

dimaksud bertujuan membentuk dan membina akhlak agar tetap berdasarkan

nilai yang Islami dan releven dengan adat istiadat dan budaya yang ada.

“Untuk mengatasi pengaruh-pengaruh wisatawan yang bertentangan dengan nilai-nilai agama kami mengadakan pengajian umum sekali sebulan di masjid, memberikan penyuluhan-penyuluhan, mengadakan pelatihan terhadap remaja untuk daerah pariwisata tentang Sadar Wisata yang biasa kami sebut dengan Darwis, mendatangkan tuan guru dari luar setiap Perayaan Hari Besar Islam”.79

Hal senada juga diungkapkan oleh pak Nurimah selaku Penghulu

Desa Suranadi:

“Dari pemerintah desa sudah mengupayakan kegiatan-kegiata yang dianggap mampu meminimalisir dampak negatif dari pariwisata seperti adanya karang taruna, kemudian dari LPM ada seksi agama, mengadakan pengajian tiap bulan, kemudian mengadakan Yasinan bersama tiap malam jum’at khusus untuk orang tua, sedangkan untuk remaja sendiri memiliki kelompok zikiran yang dilakukan setiap malam rabu”.80 Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, para remaja memamng

mengikuti kegiatan yang diadakan oleh tokoh masyarakat, namun kebiasaan

79 Sapturi, Sekdes, Wawancara 5 Januari 2015 80 Nurimah, Penghulu Desa, Wawancara 12 Desember 2014

Page 89: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

74

untuk melakukan hal-hal yang buruk juga dirasa sulit untuk dihidari. Seperti

minum minuman keras, balap liar dan lain sebagainya.81

Dari hasil wawancara tersebut tokoh-tokoh agama dan masyarakat

mempunyai upaya-upaya dalam membina dan membentuk akhlak

masyarakat, upaya tersebut seperti yang telah diungkapkan Sekertaris dan

Penghulu Desa Suranadi, selain upaya tersebut juga dengan jalan kegiatan

fisik dan non fisik. Namun semuanya tersebut belum menghasilkan seperti

yang diharapkan.

“Kegiatan fisik misalnya mendirikan musholla yang secara langsung mengingatkan masyarakat akan kewajiban masyarakat terhdap Khaliknya, sedangkan kegiatan non fisik seperti pengaktifan remaja masjid, memberikan pengajian-pengajian, serta para orang tua memperketat perhatian kepada anak-anak mereka dari pergaulan bebas”.82 Sedangkan menurut kepala desa suranadi menerangkan bahwa ada

upaya-upaya yang dilakukan oleh tokoh masyarakat dalam meminimalisir

dampak negatif pengembangan pariwisata.

“Tentu upaya itu ada seperti yang anda tanyakan baik itu dalam lingkup organisasi masyarakat, seperti banjar di pura untuk umat Hindu, remaja masjid untuk umat Muslim, umumnya karang taruna, hal-hal tersebut diharapkan sebagai benteng pertahanan terhadap perkembangan hal-hal negatif yang diakibatkan oleh pariwisata. Namun semua ini tidak terlepas dari remaja itu sendiri apakah mereka bergaul dengan orang-orang yang dikatakan berperilaku baik, maka dia akan menghindari hal-hal yang bersifat negatif. Karena melakukan segala sesuatu itu tidak semudah apa yang kita katakan, pasti ada kendala-kendala yang terjadi pada setiap kegiatan. Seperti kadang-kadang masyarakat atau remaja khususnya lebih mengedepankan emosinya ketika diberikan arahan. Tetapi yang sangat kita harapkan adalah peran penting orang tua karena mereka yang sangat dekat

81 Observasi, Tongkrongan Remaja, 12 Desember 2014 82 Nurimah, Penghulu Desa, Wawancara 12 Desember 2014

Page 90: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

75

hubungannya terhadap anak untuk mendidik anak-anak mereka agar menjadi lebih baik”.83 Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa kegiatan yang

dilaksanakan dalam bidang fisik dapat dilihat dengan di dirikannya musholla

yang terdapat di sekitar permukiman warga dan jauh dari masjid, walaupun

kapasitasnya dapat dikatakan masih kecil, namun jika dari upaya-upaya non

fisik mempunyai arti yang besar bagi kelangsungan kehidupan keagamaan

masyarakat, namun tidak semua kegiatan masyarakat tersebut tidak dapat

dilaksanakan karena adanya hambatan-hambatan yang disebabkan oleh

masyarakat itu sendiri khususnya para remaja yang sibuk dengan kebiasaan

masing-masing.

Hambatan dalam pembinaan para remaja karena disibukkan dalam

kegiatan mencari nafkah sendiri dan masih ada remaja yang suka hura-hura

juga di samping sifat malas dari para remaja itu sendiri untuk mengikuti

pengajian-pengajian yang diadakan”84

Adanya hambatan-hambatan tersebut tidak terlepas dari keadaan

lingkungan yang berada di daerah pariwisata yang menuntut kesibukan

masing-masing masyarakat dalam mencari pekerjaan untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari.

Namun jika disadari dengan adanya upaya-upaya tersebut akan dapat

membentuk masyarakat yang berakhlak Islami, maka tidak akan terjadi hal-

hal yang dapat merusak moral masyarakat setempat khususnya para remaja

83 I Nyoman Adiswana, Kepala Desa, Wawancara 15 Desember 2014 84 Observasi Lingkungan Pariwisata 9 Desember 2014

Page 91: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

76

yang sering terlibat langsung dengan para wisatawan dan dengan upaya-

upaya tersebut segala hal-hal yang tidak diinginkan dan bertentangan dengan

budaya dan adat setempat dapat di atasi walaupun memerlukan waktu yang

lama dalam membuat perubahan-perubahan itu seperti halnya dulu.

Dalam hal ini orang tua sebagai pendidik pertama dan utama

bertanggung jawab penuh terhadap kemajuan perkembangan anak

kandungnya dalam mencapai tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri,

memenuhi tugasnya sebagai hamba Allah SWT. Pelaksanaan dan penerapan

perilaku yang baik di dalam keluarga di Desa Suranadi dapat dilihat dari

bentuk pengawasan orang tua terhadap anak-anaknya dengan di perketat

dengan tidak diizinkannya bergaul bebas di luar lingkuungan rumah, dan

menyekolahkan anak-anak mereka ke pondok pesantren guna mengantisipasi

perilaku buruk yang mungkin dapat mempengaruhi pergaulan anak-anak

mereka.85

Pada dasarnya pergaulan yang dikehendaki oleh umat Islam adalah

pergaulaan yang dapat memberikan kemaslahatan bagi kehidupan masyarakat

bukan pergaulan yang mendatangkan kemudaratan atau yang selalu

mempertontonkan aurat dan sebagainya. Sejalan dengan membentuk akhlak

yang mulia merupakan modal bagi setiap orang dalam menghadapi pergaulan

bagi sesamanya, dan lebih jauh lagi ahlak lebih terbatas kepada penyusunan

hubungan manusia lainnya, tetapi lebih dari itu juga mengatur hubungan

85 Observasi, Perilaku Remaja Di Lingkungan Rumah, 15 Desember 2014

Page 92: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

77

antara hamba dengan Tuhannya. Menurut penghulu Desa Suranadi Beliau

mengungkapkan:

“Akhlak masyarakat Desa Suranadi rata-rata masih bernuasa Islami, mereka saling hormat menghormati dan ramah tamah terhadap antar sesama dan tidak pernah ada kejadian yang meresahkan penduduk desa ini. Kami mengadakan penyuluhan-penyuluhan, pelatihan-pelatihan, pengajian umum, mendatangkan Tuan Guru dari luar guna menyadarkan masyarakat akan perubahan perilaku terhadap anak-anak mereka agar memberikan bimbingan-bimbingan khusus terhadap anak-anak mereka di rumah, dan menyekolahkan anak-anak mereka ke pesantren”.86 Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa upaya-upaya

yang dilakukan para okoh masyarakat Desa Suranadi dalam merubah dan

mengatasi perilaku-perilaku yang menyimpang, para tokoh masyarakat

tersebut membentuk:

1. Kegiatan remaja masjid,

2. Mengikutsertakan para remaja dalam setiap pengajian

3. Melibatkan para remaja pada setiap perayaan-perayaan agama

4. Mengadakan pelatihan bagi remaja yang berada di daerah pariwisata

5. Yasinan bersama tiap malam jum’at untuk para orang tua, sedangkan

untuk para remaja hal tersebut dilakukan tiap malam rabu.

Sedangkan upaya yang dilakukan dalam lingkup organisasi

masyarakat ialah bagi umat Hindu membentuk sebuah banjar di pura,

sedangkan bagi umat Muslim dikenal dengan remaja masjid, umumnya

karang taruna, yang bisa memungkinkan terjadinya perubahan perilaku yang

menyimpang menjadi lebih baik dan masih bernuansa Islami. Sehingga akan

86 Nurimah, Penghulu Desa, Wawancara 12 Desember 2014

Page 93: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

78

tercipta generasi muda sebagai penerus dalam mengembangkan pembangunan

daerah tanpa melalikan kewajibannya kepada Khaliknya.

Dengan demikian, hal-hal yang masih bersifat negatif dapat diatasi

jika upaya-upaya tersebut di atas dapat diterapkan sehingga sedikit demi

sedikit perilaku remaja yang menyimpang dapat terarah ke jalan yang Islami

tanpa harus mengorbankan dunia kepariwisataan, jadi dapat disimpulkan

pariwisata dapat terus dikembangkan tanpa memberi pengaruh terhadap adat

istiadat, kebudayaan, dan kepercayaan yang ada di daerah tujuan wisata, hal

ini juga terlihat di Desa Suranadi bahwa daerah pariwisatanya terus

berkembang namun tidak menampakkan perubahan akhlak yang menyimpang

terhadap masyarakat maupun para remajanya, meskipun ada namun masih

bisa diatasi dengan upaya-upaya yang diterapkan oleh para tokoh

masyarakatnya, dan sedikit demi sedikit perubahan itu mulai nampak dengan

aktifnya para remaja dalam kegiatan remaja masjid dan menghadiri

pengajian-pengajian yang diadakan.

Page 94: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

79

BAB III

PEMBAHASAN

Pembangunan dan pengembangan pariwisata yang sedang digalakkan di

daerah NTB, khususnya di daerah tingkat II Lombok Barat, merupakan salah satu

aset penerimaan devisa yang paling besar, apa lagi di tunjang dengan banyaknya

daerah pariwisata di daerah ini, dan Desa Suranadi dalah salah satu obyek

andalan Lombok Barat tidak terlepas dari merebaknya pembangunan dan

pengembangan pariwisata di daerah tersebut, begitupula jika dilihat dari jumlah

wisatawan yang berkunjung selalu mengalami peningkatan.

A. Dampak Pariwisata Terhadap Perilaku Keagamaan Remaja Desa

Suranadi Kecamatan Narrmada Lombok Barat

Melihat fenomena tersebut di atas, masyarakat Desa Suranadi sebagai

subyek pengembangan pariwisata tentu merasakan dampak yang tidak sedikit

bagi kehidupannya, baik itu dari segi sosial, ekonomi, budaya dan agama. Di

sinilah letak pentingnya kesiapan masyarakat khususnya ummat Islam untuk

membekali diri terhadap dampak negatif dari industri kepariwisataan dengan

peran orang tua, tokoh agama dan masyarakat diharapkan dapat mengisi iman

dan taqwa dalam diri masing-masing individu untuk dapat menangkal

pengaruh-pengaruh negatif yang tidak diinginkan.

Dengan adanya industri kepariwisataan di Desa Suranadi, para remaja

dituntut untuk pandai menentukan sikap dan menjaga dirinya dari pengaruh

negatif para wisatawan yang datang, karena selain memberikan keuntungan,

79

Page 95: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

80

pariwisata juga memberikan pengaruh yang menyimpang terutama dalam hal

pergaulan, cara berpakaian maupun gaya hidup.

“Dalam kegiatan ini kejahatan sebagai masalah sosial justru

diakibatkan oleh datangnya wisatawan dengan perilaku menyimpang.

Penggunaan obat terlarang, ganja, opium, mariyuana, penggunaan alkohol

berlebihan, dan sejenisnya menjadi racun bagi masyarakat setempat.”87

Dalam hal ini yang paling mudah terpengaruh adalah para remaja,

karena masa remaja adalah masa transisi yang selalu tertarik akan hal baru dan

selalu ingin mencoba hal-hal tersebut tanpa bisa berpikir apakah berakibat

baik atau buruk bagi perkembangan jiwa mereka selanjutnya. Selain itu masa

remaja adalah masa yang penuh di hadapkan dengan tantangan-tantangan

mulai dari masa pubertas, masa remaja awal, dan berlanjut pada masa remaja

akhir.

Melihat fenomena tersebut bahwa masa remaja adalah masa yang

penuh dengan keingintahuan akan hal-hal baru, maka semua itu tidak terlepas

dari masalah pariwisata karena dalam dunia kepariwisataan selalu membawa

hal baru dan asing pada setiap daerah tujuan wisata yang berasal dari berbagai

macam negara dengan budaya, kepercayaan, dan adat istiadat yang berbeda.

Hal inilah yang paling efektif dalam memberikan hal baru dalam kehidupan

masyarakat yang berada di daerah tujuan wisata dan menjadi kegiatan

kepariwisataan tidak terlepas dari hal-hal yang bersifat negatif seperti mabuk-

mabukan, perjudian, perzinahan dan kejahatan-kejahatan lain yang sering

87 Pitana dan Surya Diarta, Pengantar Ilmu Pariwisats, h. 200.

Page 96: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

81

merusak moral dan perilaku masyarakat khususnya para remaja sering

menganggap perilaku-perilaku tersebut sebagai suatu yang baru dan modern

dan merasa tidak ketinggalan zaman. Namun semua perubahan perilaku

tersebut bukan semata-mata karena dipengaruhi oleh para wisatawan, tetapi

perubahan itu terjadi karena kelalaian dan ketertarikan para remaja itu sendiri

akan hal-hal tersebut.

Namun secara umum dampak negatifnya terhadap akhlak masyarakat

Desa Suranadi khususnya para remaja masih dapat dikontrol dan dikendalikan,

karena meskipun sering berperilaku menyimpang seperti minum minuman

keras, berpakaian yang tidak sesuai dengan tuntutan agama para remaja

tersebut tidak pernah melupakan dan meninggalkan kewajiban-kewajibannya

mereka seperti dalam kegiatan-kegiatan remaja masjid, mengikuti pengajian,

ataupun meninggalkan ibadah shalat. Jika itu terjadi maka itu disebabkan

karena kelalaian sendiri dan bukan karena pengaruh para wisatawan.

Remaja yang hidup dalam lingkungan yang agamis sebagai factor eksteren, dan dia memiliki kesadaran yang tinggi dalam hidup beragama sebagai faktor intern, akan menghasilkan perilaku keagamaan yang mantap. Dia mampu mengkombinasikan antara faktor-faktor rasional dan emosional secara terpadu. Norma-norma agama ditelusuri dengan analisa-analisa rasional sesuai dengan tingkat umur remaja yang ingin bebas dan tidak terikat, tetapi dia juga memperhatikan emosinya agar memperoleh tempat yang layak dalam kehidupannya.88 Perkembangan pariwisata di Desa Suranadi sama halnya dengan

pariwisata di daerah lainnya yang kerap dikunjungi oleh para wisatawan,

meskipun demikian masyarakat Desa Suranadi tetap dengan adat istiadat dan

88 Sahilun, Peranan Pendidikan, h. 157

Page 97: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

82

budaya mereka sendiri bahkan lebih berkembang setelah adanya pariwisata,

namun perkembangan tersebut masih bersifat positif dan membangun. Dan

pengaruh buruk dari wisatawan masih dapat mereka atasi karena para

wisatawan tersebut mengerti dan memahami adat istiadat dan budaya

setempat.

Selain memberikan dampak yang negatif, pariwisata juga memberikan

dampak yang positif khususnya dalam perkembangan dan pembangunan suatu

daerah bahkan suatu negara. Dalam kehidupan masyarakat dunia

kepariwisataan sangat berperan penting dalam kegiatan ekonomi guna

memenuhi kebutuhan hidup seperti terbukanya lapangan kerja, berkurangnya

pengangguran, bahkan dapat memberikan wawasan yang luas, hal ini

dikarenakan perkembangan kepariwisataan merupakan wahana yang baik

dalam mencapai kemajuan sosial masyarakat serta hubungan perdamaian antar

bangsa-bangsa di dunia. Dengan demikian pariwisata sebenarnya memberikan

pengaruh pada tiap peningkatan atau kemajuan cara berpikir masyarakat serta

ikut mendorong dalam peningkatan pendapatan penduduk setempat melalui

pemerataan pendapata di samping berperan sebagai fasilitator atas kemajuan

sosial masyarakat.

1. Pendapatan dari usaha atau bisnis pariwisata Pengeluaran dari wisatawan secara langsung maupun tidak

langsung merupakan sumber pendapatan dari beberappa perusahaan, organisasi atau masyarakat perorangan yang melakukan usaha di sektor pariwisata.

2. Pendapataan pemerintah Pemerintah memperoleh pendapatan dari sektor pariwisata

dari beberapa cara.

Page 98: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

83

3. Penyerapan tenaga kerja Banyak individu menggantungkan hidupnya dari pariwisata.

Pariwisata merupakan sektor yang tidak bisa berdiri sendiri tetapi memerlukan dukungan dari sektor lain.

4. Pemanfaatan fasilitas pariwisata oleh masyarakat lokal Wisatawan dan masyarakat lokal sering berbagi fasilitas untuk berbagai kepentingan.89

Dengan demikian, Desa Suranadi sebagai salah satu tujuan wisata juga

memberikan dampak yang sama terhadap perubahan hidup masyarakatnya

khususnya para remaja yang putus sekolah, meskipun mengecap pendidikan

yang lebih rendah namun mereka dapat menambah wawasan mengenai

kebudayaan adat istiadat, kepercayaan maupun dalam bidang yang lainnya

yang diperoleh dari dunia pariwisata.

Jika dilihat pada suatu desa yang bukan menjadi daerah tujuan wisata,

banyak sekali terjadi pengagguran ataupun remaja putus sekolah baik karena

masalah biaya ataupun hal lainnya, namun dengan adanya pariwisata mereka

pergi meninggalkan rumah untuk mencari pekerjaan di daerah pariwisata, hal

inilah yang menjadi salah satu penyebab perubahan perilaku remaja seperti

halnya di Desa Suranadi, para remaja yang sering meminum minuman keras,

berpenampilan yang tidak sesuai dengan tuntutan agama, berjudi, itu

kebanyakan berasal dari luar desa, mereka mengalami perubahan yang sangat

pesat disebabkan karena hal seperti itu tidak mereka lihat di daerah mereka

dan menganggap hal tersebut sebagai hal yang baru yang sesuai dengan

kehidupan di daerah pariwisata dan disukai oleh para wisatawan. Hal inilah

yang memberi anggapan bahwa dunia pariwisata itu selalu memberikan

89 Pitana dan Surya Diarta, Pengantar Ilmu Pariwisat, h. 186-188

Page 99: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

84

dampak yang negatif terhadap perkembangan akhlak manusia namun jika

disadari perubahan tersebut disebabkan karena kelalaian dan kurangnya

keimanan manusia itu sendiri jadi bukan semata-mata karena disebabkan oleh

perkembangan pariwisata.

Dari fenomena-fenomena di atas dapat disimpulkan bahwa dunia

kepariwisataan selalu berkaitan dengan hal yang baru dan berkembang, baik

itu segi positif, maupun negatif. Terpengaruhnya seseorang akan perilaku yang

buruk disebabkan karena kelalaian sendiri dan kurangnya pengetahuan

seseorang tentang agama sehingga perilaku beragama. Bagi para individu

yang mendapat pendidikan agama yang mantap maka nilai-nilai agama tetap

tertanam pada jiwa masyarakat khususnya para remaja sesuai dengan

tingkatannya. Kebudayaan dan adat istiadat tetap berkembang namun

pariwisata tetap dikembangkan sehingga dapat dijadikan sebagai suatu

wawasan dalam menambah ilmu pengetahuan bagi para remaja, karena

dengan wawasan tersebut dapat dijadikan sebagai ilmu pengetahuan.

B. Upaya Pembinaan Kegamaan Remaja di Daerah Pariwisata Desa

Suranadi Kecamatan Narmada Lombok Barat

Untuk mengantisipasi akan menyebarnya pengaruh negatif dari

pengembangan pariwisata terutama pengaruh perilaku wisatawan terhadap

remaja sangat diperlukan adanya upaya-upaya dalam rangka membina akhlak

masyarakat khusunya para remaja Desa Suranadi. Upaya yang dimaksud

bertujuan membentuk dan membina akhlak agar tetap berdasarkan nilai yang

Islami dan releven dengan adat istiadat dan budaya yang ada.

Page 100: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

85

Pembinaan non formal (masyarakat). Masyarakat adalah tempat pendidikan ketiga sesudah rumah tangga dan sekolah Pembinaan-pembinaan kemasyarakatan dimaksudkan untuk mengisi waktu senggang dengan kegiatan yang bermanfaat. Hal itu dapat dilakukan dengan jalan meningkatkan pendidikan kepramukaan, penyuluhan mental agama, pendidikan ketrampilan, pembinaan olah raga, usaha-usaha perluasan perpustakaan, Palang Merah Remaja, Karaang Taruna, Remaja Masjid dan usaha-usaha lainnya. 90

Melihat fenomena tersebut di atas, masyarakat Desa Suranadi sebagai

subyek pengembangan pariwisata tentu merasakan dampak yang tidak sedikit

bagi kehidupannya, baik itu dari segi sosial, ekonomi, budaya dan agama. Di

sinalah letak kesiapan masyarakat khususnya umat Islam untuk membekali

diri terhadap dampak negatif dari industri kepariwisataan dengan peran orang

tua, tokoh agama dan masyarakat diharapkan dapat mengisi iman dan taqwa

dalam diri masing-masing individu untuk dapat menangkal pengaruh-

pengaruh negatif yang tidak dinginkan. Bagaimanapun berhasilnnya upaya

pembinaan terhadap masyarakat yang dilakukan oleh para tokoh-tokoh

masyarakat dan agama tidak akan memperoleh hasil yang maksimal jika tidak

adanya dukungan dari anggota masyarakat dan peran serta orang tua untuk

terus membangun dan menciptakan kondisi bagi akhlak masyarakat dan rumah

tangga sakinah.

Keluarga adalah tempat yang penting dimana anak memperoleh dasar dalam membentuk kemampuannya agar kelak menjadi orang berhasil di masyarakat. Keluarga sebagai dasar bagi anak memerikan berbagai bentuk dasar: 1. Di dalam keluarga yang teratur dengan baik dan sejahtera, seorang

anak akn memperoleh latihan-latihan dasar dalam mengembangkan sikap sosial yang baik dan kebiasaan berperilaku.

90 Sahilun, Peranan Pendidikan, h. 90-97.

Page 101: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

86

2. Di dalam keluarga dan hubungan-hubungan antar anggota keluarga terbentuklah pola penyesuaian sebagai dasar bagi hubungan sosial dan interaksisosial yang lebih luas.

3. Dalam ikatan keluarga yang akrab dan hangat, seorang anak akan memperoleh pengertian tentang hak, kewajiban, tanggung jawab yang diharapkan.

4. Bilamana menghadapi seseorang dalam pergaulan yang santai dan menganggap hidup itu selalu membahagiakan, akan diketahui latar belakang kehidupan keluarganya, menyebabkan ia selalu melihat sisi positif dalam kehidupannya.91

Oleh karenanya tuntutan bantuan fisik dan material juga akan

menciptakan kondisi-kondisi yang sepadan dengan keadaan pembangunan-

pembangunan pariwisata di Desa Suranadi Kecamatan Narmada Lombok

Barat.

Adapun upaya-upaya yang dilakukan oleh para tokoh masyarakat

diantaranya adalah:

1. Dengan mengaktifkan kegiatan remaja masjid,

2. Mengikutsertakan para remaja dalam setiap pengajian,

3. Memberi peran remaja dalam setiap perayaan-perayaan yang dilakukan

desa baik itu hari raya Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi, maupun

kegiatan-kegiatan khusus yang diadakan oleh desa.

Dalam hal ini remaja diaktifkan sebagai panitia dan pelaksanaan

dalam kegiatan tersebut, sehingga secara tidak langsung para remaja tersebut

akan semakin jauh dengan perilaku yang buruk karena telah memahami arti

penting perilaku yang baik dalam pandangan agama dan semakin giat dengan

kegiatan amal ma’ruf nahi mungkar. Meskipun ada beberapa diantara para

remaja Desa Suranadi yang terkena arus perkembangan zaman yang dibawa

91 Singgih dan Ny. Y. Singgih, Psikologi Praktis, h. 27-29.

Page 102: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

87

oleh para wisatawan namun demikian mereka masih dapat melakukan

kewajibannya kepada sang Khalik meskipun tidak serajin dan setaat dahulu.

Para remaja yang menjadi karyawan, guide ataupun yang lainnya yang masih

berhubungan dengan para wisatawan mengakui bahwa mereka masih tetap

melakukan ibadah meskipun sedang bersama dengan para wisatawan dan jika

terjadi kelalaian maka itu karena kesalahan diri pribadi seseorang. Melihat hal

tersebut para tokoh masyarakat membentuk suatu perkumpulan remaja yang

terbentuk dalam ikatan remaja masjid, perkumpulan olah raga, perkumpulan

Darwis (Sadar Wisata), mengadakan pengajian-pengajian, dan kegiatan-

kegiatan lainnya.

Dengan diadakannya ikatan remaja masjid diharapkan para remaja

Desa Suranadi memiliki kesibukkan selain dengan pariwisata seperti

mengadakan perlombaan di setiap perayaan Maulid Nabi, membentuk panitia,

Hari Raya Kurban, Idul Fitri dan kegiatan agama lainnya.

Sedangkan dengan diadakannya pengaajian-pengajian dan kegiatan

agama lainnya diharapkan kepada orang tua dan para remaja setempat untuk

menyadari arti penting daripada perilaku yang baik, yang tidak menyimpang

dengan nilai-nilai Islami, dan menyadari bahwa perilaku yang dibawa oleh

para wisatawan tersebut tidak sesuai dengan ajaran agama ataupun budaya dan

adat istiadat setempat, dan dengan adanya penyuluhan-penyuluhan tersebut

juga diharapkan kesadaran para orang tua agar menyekolahkan anak-anak

mereka ke pondok pesantren yang dapat membantu memberikan kesadaran

tentang pentingnya perilaku yang bernilai Islami.

Page 103: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

88

“Sekolah sebagai lingkungan kedua setelah keluarga memegang

peranan yang sangat penting, terutama dalam pembinaan sikap mental,

pengetahuan dan keterampilan anak. Sasaran pembinaan ini adalah tumbuhnya

remaja-remaja yang dinamis, kritis dalam berpikir, dan bertindak. Keadaan ini

akan memperkecil frekuensi terjadinya penyimpangan”. 92

Dengan adanya kesadaran yang dimiliki oleh para orang tua akan arti

penting ahlak bagi perkembangan jiwa anak-anak mereka. Maka para orang

tua akan berperan sebagai pendidik kedua setelah guru di sekolah dengan

demikian akhlak yang buruk akan dapat dihindari sejak dini sebelum

menginjak usia remaja kerena masa remaja penuh dengan berbagai macam

cobaan dan masalah yang mudah mempengaruhi remaja yang baru menginjak

usia dewasa.

Menginjak usia remaja berarti siap menjalani dan menghadapi

kehidupan yang penuh dengan tantangan dalam perkembangan zaman namun

jika para remaja tersebut telah dididik dengan nilai-nilai Islami maka secara

tidak langsung mereka mampu melawan arus era globalisasi yang dapat

merusak perkembangan jiwa mereka karena telah memiliki landasan perilaku

yang baik.

Pada usia 13 sampai 21 tahun adalah masa berkembanya para remaja

yang dihadapkan pada berbagai macam permasalahan seperti rasa tanggung

jawab akan terbebaninya orang tua mereka dalam memenuhi kebutuhan hidup

mereka sehari-hari, namun dengan adanya dunia pariwisata sedikit tidak dapat

92 Sahilun, Peranan Pendidikan, h. 92.

Page 104: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

89

memberi peluang bagi para remaja untuk bekerja dan berusaha dalam

memenuhi kebutuhan dan membantu orang tua, hal inilah yang membuat para

tokoh-tokoh masyarakat Desa Suranadi mengadakan upaya-upaya tersebut

guna mengantisipasi perilaku negatif para wisatawan untuk masuk dalam

kehidupan para remaja, namun di sisi lain mereka dituntut untuk bergaul

dengan para wisatawan tersebut guna memenuhi rasa tanggung jawab terhadap

kelangsungan hidup mereka, karena pariwisata adalah salah satu jalan untuk

memperoleh pekerjaan, meskipun demikian segala ketakutan dan kerisauan

akan terpengaruhnya perilaku para remaja akan dapat diatasi dan tidak

dirisaukan lagi karena telah diterapkannya upaya-upaya tersebut di atas dan

keberhasilan itu telah terlihat dengan tidak terpengaruhnya remaja Desa

Suranadi terhadap perilaku wisatawan yang menyimpang. Dengan demikian

para remaja akan terus dapat berusaha dan bekerja tanpa harus mengikuti pola

hidup wisatawan.

Dengan adanya upaya-upaya tersebut diharapkan perilaku para remaja

yang menyimpang akan dapat diatasi sedikit demi sedikit dan jika dilihat dari

pengakuan-pengakuan mereka bahwa mereka tidak terpengaruh dengan

perilaku para wisatawan tersebut, dapat disimpulkan bahwa para remaja Desa

Suranadi sebagian besar tidak terpengaruh dari segi ibadah maupun cara

berpakaian para wisatawan. Mereka tetap aktif dalam kegiatan remaja masjid,

mengikuti pengajian-pengajian dan aktif dalam kegiatan desa.

Dari penjelasan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa segala

upaya-upaya yang dilakukan dalam mengantisipasi perilaku wisatawan

Page 105: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

90

terhadap perilaku para remaja yang menyimpang telah dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari para remaja tersebut. Keberhasilan tersebut tidak

terlepas dari kesadaran dan keinginan dari para remaja itu sendiri bahwa selain

memiliki kewajiban terhadap kelangsungan hidup, mereka juga menyadari

bahwa mereka juga memiliki kewajiban terhadap lingkungan masyarakat

tempat mereka tinggal. Di samping itu juga para remaja menyadari bahwa

mereka hidup bukan untuk kesenangan semata tetapi untuk menjadi manusia

yang memiliki perilaku atau akhlak yang sempurna di mata sang Khaliknya.

Jadi upaya-upaya apapun yang dilakukan dan diusahakan oleh para

tokoh masyarakat dalam membentuk para remaja yang berakhlak Islami tidak

akan dapat terlaksana tanpa adanya kesadaran dan kemauan dari para remaja

itu sendiri. Karena tanpa adanya kemauan dan kesadaran para remaja tersebut,

maka upaya-upaya apapun tidak akan dapat terlaksanakan. Jadi yang paling

penting adalah adanya niat dan kesadaran sendiri untuk mau menyadari bahwa

perilaku mereka tidak sesuai dengan akhlak yang sebenarnya.

Page 106: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

91

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Dari uraian bab-bab sebelumnya, peneliti dapat menarik kesimpulan,

bahwa:

1. Dampak dari pengembangan pariwisata terhadap perilaku keagamaan

remaja di Desa Suranadi Kecamatan Narmada Lombok Barat yaitu dapat

dikelompokkan menjadi dua bagian (1) Dampak positif, (2) dampak

negatif.

Dampak positif yang disebabkan oleh adanya pariwisata dapat

berupa: (a) para remaja tetap melakukan ibadahnya meskipun sedang

bersama dengan para wisatawan, (b) tetap aktif dalam kegiatan remaja

masjid, (c) para remaja Desa Suranadi memiliki kesibukkan selain dengan

pariwisata seperti mengadakan perlombaan di setiap perayaan Maulid

Nabi, membentuk panitia, Hari Raya Kurban, Idul Fitri dan kegiatan

agama lainnya.

Sementara dampak negatif yang diakibatkan oleh adanya pariwisata

di Desa Suranadi dapat berupa: (a) Banyak para remaja yang mengenal

minuman keras, (b) Berkurangnya ibadah ghairu mahdhah, (c) Banyaknya

remaja yang mengadakan balap liar, (d) Banyak remaja yang berpakaian

tidak sesuai dengan ajaran agama.

2. Upaya pembinaan kegamaan Remaja di daerah pariwisata Desa Suranadi

Kecamatan Narmada Lombok Barat

91

Page 107: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

92

Upaya yang dilakukan oleh pemerintah desa diantaranya: (a)

memberikan penyuluhan yang berkaitan dengan bahayanya minum

minuman keras, (b) mengadakan yasinan barsama yang dilakukan secara

bergilir di rumah warga sesuai dengn jadwal yang ada setiap malam jum’at

dan malam rabu, (c) setiap tahun mengadakan pelatihan-pelatihan

mengenai sadar wisata di lingkungan pariwisata yang biasanya disebut

Darwis hal ini dilakukan agar para remaja yang gemar melakukan balap

liar akan merubah kebiasaannya untuk mengikuti kegiatan yang diadakan

oleh pemerintah setempat, (d) mendatangkan tuan guru dari luar

diharapkan mampu memberikan pengarahan terhadap masyarakat

khususnya remaja agar merubah gaya hidup mereka seperti yang telah

ditetapkan dalam agama.

Walaupun demikian, upaya tersebut tidak terlepas dari kendala-

kendala seperti sulitnya melaksanakan kegiatan tersebut disebabkan

sibuknya para remaja dan masyarakat dalam mencari nafkah kebutuhan

sehari-hari.

B. Saran-saran

Untuk mengantisipasi meluasnya pengaruh buruk perilaku wisatawan

terhadap perilaku remaja Desa Suranadi diperlukan upaya-upaya, oleh karena

itu penulis merasa perlu untuk menyampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Untuk mengantisipasi perilaku buruk para wisatawan terhadap remaja

Desa Suranadi diharapkan kepada seluruh tokoh masyarakat untuk

melakukaan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

Page 108: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

93

a. Mengikutsertakan para remaja pada setiap kegiatan pengajian yang

dilakukan tiap bulan ataupun lebih dari jadwal yang telah ditentuukan.

b. Mengaktifkan sarjana-sarjana agama dari remaja Desa Suranadi untuk

menghidupkan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti kegiatan TPA,

diniyah dan kegiatan-kegitan lainnya untuk menjadi guru atau

pembimbing dalam kegiatan-kegiatan tersebut.

c. Memberikan penyuluhan kepada remaja Desa Suranadi bahwa mereka

sebagai generasi penerus dituntut untuk mempertahankan kebudayaan

leluhur mereka dan terpengaruh oleh kebudayaan yang datang dari

luar apa lagi menyimpang dari aturan-aturan dan nilai-nilai agama.

2. Sedangkan untuk para remaja diharapkan melakukan dan menyadari hal-

hal sebagai berikut:

a. Kepada para remaja diharapkan dapat aktif dalam kegiatan-kegiatan

remaja masjid, dan perayaan-perayaan agama lainnya untuk

menghindari pengaruh dari para wisatawan.

b. Kepada seluruh remaja Desa Suranadi hendaklah menyadari sebagai

generasi penerus dalam mempertahankan kebudayaan leluhur mereka

hendaknya tidak terpengaruh dengan yang datang dari luar apabila

menyimpang dari aturan dan nilai-nilai agama dalam mengembangkan

pariwisata di daerah tersebut.

c. Kepada para remaja perlu mengadakan kegiatan-kegiatan seperti

sepak bola, voli dan olah raga lainnya untuk membentuk remaja sehat

dan terhindar dari narkoba dan hal buruk lainnya.

Page 109: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

94

DAFTAR PUSTAKA A.J. Muljadi, Andri Warman. Kepariwisataaan dan Perjalanan Edisi Revisi.

Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2014. A. Zainuddin dan Muhammad Jamhari, Al-Islam 2 Muamalah dan Akhlak,

Bandung: CV Pustaka Setia, 1999 Agus Sujanto, dkk, Psikologi Kepribadian. PT Bumi Aksara, Jakarta 2004. Ali Mohammad, Asrori Mohammad. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta

Didik, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012. Asmar Yetti dan Eko Suryani, Psikologi Ibudan Anak, Jogjakarta: Fitramaya,

2005. Atang Abdul Hakim, Jaih Mubarok. Metodologi Studi Islam. Bandung: PT

Remaja Rosda Karya, 2009. Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2001. Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2008

Dinas Kebudayaan Pariwisata NTB dan Media Lombok Mandiri, Visit Lombok

Sumbawa, Ampenan: Kaleidoskop 2010

Djamaludin Ancok dan Fuad Nashori Suruso, Psikologi Islami, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2005

Emawati. Dampak Pariwisata Terhadap Perilaku Siswa Sekolah Dasar di SDN 2 Gili Indah Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara. Sabagai Tugas Akhir di Jurusan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram, 2012.

Emzir. Metode Peneitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: Rajawali Pers. 2010. Gunarsa D. Singgih dan Ny. Y. Singgih D. Gunarsa, Psikologi Praktis : Anak, Remaja

dan Keluarga.I Jakarta : PT BPK Gunung Mulia. 1999. http://limamarga.blogspot.com/2012/04/jenis-jenis-pariwisata.html, dikutip 10 November 2014.

Page 110: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

95

I Gde Pitana, I Ketut Surya Diarta. Pengantar Ilmu Pariwisata, Yogyakarta :

Andi, 2009. Inu Kencana Syafiie. Pengantar Ilmu Pariwisata, Bandung : Mandar Maju, 2009. Jalaluddin, Psikologi Agama, Edisi Revisi Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2010. Komunitas Al-katib Mahasiswa PAI, Tafsir Islam Warna Warni. Karunia Kalam

Semesta Yogyakarta, Alam Tara Institute Mataram, dan Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah IAIN Mataram. 2012

Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada, 2006 Monografi Desa Suranadi Kecamatan Narmada Lombok Barat. 2014 Nanik I. Taufan, Langkah Pariwisata NTB Menerobos Pasar Dunia, Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata NTB, 20009. Nuraini. Dampak Pariwisata Terhadap Tingkat Pendidikan Masyarakat Dusun

Sade Rembitan Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah. Sebagai Tugas Akhir di Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanIAIN Mataram, 2013.

Nashif Ad-Dahdu Salman. 100 yang Terlaknat Beragam Golongan dan Tindakan

yang Dilaknat oleh Allah dan Rosul-Nya. Solo: Darul Basyir, 2008. Sarlito W. Sarwono, Psikologi Remaja Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers, 2010. Sjarkawi, Pembentukan Kepribadian Anak. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006. Soekidjo Notoatmodjo, Promosi Kesehhatan dan Ilmu Prilaku Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2007 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2012. _______, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,

2012. Surat kabar Lombok Post tanggal 20 september 2014. Syamsul Yusuf, Psikologi Belajar Agama (Perspektif Agama Islam), Edisi Revisi.

Bandung; Pustaka Bani Quraisy, 2005. Syamsul Yusuf dan Nani M Sugandhi, Perkembangan Peserta Didik, Bandung:

PT Raja Grafindo Persada,2011

Page 111: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

96

Uswatun Hasanah. Dampak Pariwisata Terhadap Perilaku Keagamaan

Masyarakat Desa Senggigi Kecamaatan Batu Layar Lombok Barat, Sebagai Tugas Akhir di Jurusan Pendidikan Agama Silam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram, 2005

.

Page 112: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

97

Page 113: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

98

PEDOMAN OBSERVASI

1. Mengamati pergaulan remaja di Desa Suranadi Kecamatan Narmada

Lombok Barat

2. Mengamati perilaku para wisatawan

3. Mengamati bagaimana interaksi para remaja dengan para wisatawan

4. Mengamati lingkungan sekitar pariwisata Desa Suranadi Kecamatan

Narmada Lombok Barat

5. Mengamati upaya tokoh masyarakat dalam membina keagamaan remaja

Page 114: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

99

PEDOMAN DOKUMENTASI

1. Keadaan geografi Desa Suranadi

2. Keadaan iklim Desa Suranadi

3. Keadaann demografi Desa Suranadi

4. Keadaan ekonomi Desa Suranadi

5. Keadaan agama dan kepercayaan Desa Suranadi

6. Struktur organisasi Desa Suranadi

Page 115: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

100

Pedoman Wawancara

Responden : Remaja

Waktu wawancara :

Tempat wawancara :

No Pertanyaan

1. Bagaimana dampak pariwisata terhadap perilaku keberagamaan remaja di

Desa Suranadi kecamatan narmada Lombok Barat tahun 2014?

a. Apakah anda senang dengan kedatangan pariwisata di desa anda?

b. Apakah anda berpuasa ketika bulan ramadhan?

c. Apa yang anda lakukan ketika anda puasa dan melihat wisatawan

makan dan minum seperti biasa?

d. Apa yang anda lakukan ketika anda bertemu dengan wisatawan yang

berkunjung di daerah tempat tinggal anda?

2. Apa dampak pariwisata yang dirasakan remaja Desa Suranadi Kecamatan

Narmada Lombok Barat tahun 2014?

a. Apakah anda senang dengan banyaknya wisatawan yang datang di

daerah anda?

b. Apakah anda melakukan interaksi lansung dengan para wisatawan?

c. Apakah anda tertarik dengan hal baru yang mereka lakukan di daerah

anda?

d. Apakah anda ingin mengikuti gaya mereka, baik dari cara

berpakaian, tingkah laku dan lain sebagainya?

Page 116: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

101

Pedoman Wawancara

Responden : Tokoh Masyarakat

Waktu wawancara :

Tempat wawancara :

No Pertanyaan

1. Bagaimana dampak pariwisata terhadap ahlak remaja Desa Suranadi

Kecamatan Narmada Lombok Barat tahun 2014?

a. Bagaimanakah dampak pariwisata terhadap perilaku remaja?

b. Apakah remaja suranadi melakukan shalat lima waktu dan berpuasa

di bulan ramadhan?

c. Apakah remaja memilki ahlak yang baik dalam kehidupan sehari-

hari?

d. Apakah mereka kurang memperhatikan kewajibannya karena

dampak dari lingkungan pariwisata yang bebas?

2. Bagaimanakah upaya pihak lingkungan atau tokoh masyarakat dalam

meminimalisir dampak negatif dari pariwisata di Desa Suranadi Kecamatan

Narmada Lombok Barat tahun 2014?

a. Apakah pihak masyarakat mengadakan kegiatan-kegiatan keagamaan

yang dapat meminimalisir dampak negatif pariwisata di Desa

Suranadi?

b. Kegiatan apa saja yang di lakukan untuk meminimalisir dampak

negatif pariwisata di Desa Suranadi?

c. Apakah kegiatan tersebut di lakukan dengan tertib oleh remaja?

d. Kapan kegiatan tersebut dilakukan?

Page 117: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

102

Pedoman Wawancara

Responden : Orang Tua

Waktu wawancara :

Tempat wawancara :

No. Pertanyaan

1. Bagaimankah bentuk dampak pariwisata terhadap perilaku keberagamaan

remaja di Desa Suranadi?

a. Apakah anda mengawasi perilaku anak anda dirumah?

b. Apakah anak anda melakukan ibadah shalat dirumah?

c. Apakah anak anda sering berperilaku meniru gaya hidup orang

kebanyakan yang terkadang tidak sesuai dengan ajaran agama?

d. Bagaimana situasi dan kondisi ahlak remaja di Desa Suranadi?

2. Apa saja yang dilakukan orang tua untuk mengantisipasi dampak negatif

pariwisata di Desa Suranadi?

a. Apa yang anda lakukan ketika anak anda tidak mau beribadah

seperti shalat dan puasa?

b. Apa yang anda lakukan ketika perilaku anak anda menyimpang dari

ajaran agama?

c. Apa yang anda lakukan ketika nasehat anda tidak di hiraukan oleh

anak anda?

d. Apa tindakan anda jika anda mengetahui ternyata anak anda

berperilaku tidak baik di luar rumah?

3. Bagaimana dampak pariwisata terhadap ekonomi orang tua didaerah

Page 118: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

103

pariwisata Suuranadi?

a. Apakah dengan adanya pariwisata di Desa Suranadi dapat

memberikan keuntungan bagii anda?

b. Apa dampak pariwisata bagi penghasilan anda sehari-hari?

c. Bagaimana mata pencaharian anda sebelum adanya pariwisata di

Desa Suranadi?

d. Aapa saja dampak positif dan negatif dari pariwisata di Desa

Suranadi?

Page 119: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

104

Pedoman Wawancara

Responden : Ketua Remaja

Waktu wawancara :

Tempat wawancara :

No. Pertanyaan

1. Bagaimanakah dampak pariwisata terhaadaap perilaku keberagamaan

remaja di Desa Suranadi Kecamatan Narmada Lombok Barat Tahun 2014?

a. Apakah dengan adanya Pariwisata di Desa Suranadi memiliki

manfaat bagi anda ?

b. Apakah pariwisata di Desa Suranadi memiliki pengaruh bagi anda ?

c. Apa yang anda rasakan setelah Desa Suranadi dijadikan sebagai

salah satu obyek wisata?

2. Bagaimana upaya pembinaan remaja di daerah pariwisata di Desa Suranadi

Kecamatan Narmada Lombok Barat tahun 2014?

a. Kegiatan apa saja yang di lakukan untuk meminimalisir dampak

negatif yang diakibatkan oleh adanya pariwisata?

b. Apakah kegiatan tersebut di lakukan dengan tertib?

c. Kapan kegiatan tersebut di lakukan?

Page 120: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

105

Page 121: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

106

Page 122: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

107

Page 123: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

108

Page 124: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

109

Page 125: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

110

Page 126: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

111

Page 127: FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA …etheses.uinmataram.ac.id/746/1/Bq. Dewi Ulaningrat... · 2018-05-31 · 1 dampak pariwisata terhadap perilaku beragama remaja

112